Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T11:08:50ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2023-04-17T02:32:34Z2023-04-17T02:36:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58028This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/580282023-04-17T02:32:34ZSINTESIS SILIKA GEL DARI PELEPAH POHON SALAK PONDOH DENGAN METODE SOL – GEL MENGGUNAKAN NATRIUM HIDROKSIDA DAN ASAM KLORIDASynthesis of silica gel of Zalacca palm stem ash from Turi Sleman
Yogyakarta using sodium hydroxide, hydrocloric acid as gelation agents have been
studies. The purpose of this research is know SiO2 contens in Zalacca palm stem
and know characteristic of silica gel from Zalacca palm stem.
The synthesis was fusing at 700°C for 4 hours. The Zalacca palm stem ash
was solubled with Sodium hydroxide at 100°C for 30 minutes to product sodium
silicate. Gel formation was carried out by adding hydrocloric acid at various
concentrations (2, 4, and 6M). The formed gel was washed with water and dried at
50oC for 18 hours. Silica gel characterization was done using dengan X-ray
diffractometer, fourier trasform infra red, and, gas sorption analyzer
Result showed that Zalacca palm stem ash conclused SiO2 in range of
21,48%. From X-ray diffractometer was concluded that the resulted silica gel was
amorphous structure. From fourier trasform infra red also showed silica gel
synthesized indicated by existance of silanol and siloxane fungcional groups.
Surface area, total pore volume and pore volume were 2,983 m2/g, 0,005 cc/g and
15,172 Å respectively. It was concluded that the product had pore size micropore,
mesopore and macropore with dominant fraction at mesopore.NIM.: 06630014 Pradika Nurjanto2023-03-15T04:28:59Z2023-03-15T04:28:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57164This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/571642023-03-15T04:28:59ZPENGEMBANGAN BUKU PEDOMAN APERSEPSI IPA BAHAN KAJIAN MATERI DAN SIFATNYA SMP/MTS KELAS VII BERDASARKAN STANDAR ISIPenelitian ini bertujuan menghasilkan buku pedoman apersepsi IPA bahan
kajian materi dan sifatnya SMP/MTs kelas VII yang baik sesuai dengan kriteria
kualitas buku pedoman apersepsi yang telah ditentukan. Selain itu, penelitian ini
juga bertujuan meneliti kualitas buku pedoman apersepsi yang telah dikembangkan
berdasarkan penilaian pendidik IPA bahan kajian materi dan sifatnya SMP/MTs
kelas VII.
Penyusunan buku pedoman apersepsi ini diawali dengan analisis
kebutuhan di sekolah menggunakan metode penelitian pengembangan dengan
model ADDIE, analisis standar isi, serta mengumpulkan referensi dari berbagai
sumber. Pembuatan buku pedoman apersepsi IPA bahan kajian materi dan sifatnya
SMP/MTs kelas VII berdasarkan standar isi. Buku Pedoman Apersepsi (BPA) yang
telah dibuat diberi masukan peer reviewer, ahli media dan ahli materi kemudian
dilakukan perbaikan. Kualitas buku pedoman apersepsi dinilai oleh 7 orang
pendidik kimia SMP/MTs kelas VII sesuai dengan kriteria kualitas buku pedoman
apersepsi dalam lembar check list.
Hasil penelitian ini berupa buku pedoman apersepsi IPA bahan kajian
materi dan sifatnya SMP/MTs kelas VII yang memiliki kualitas Baik (B) dengan
persentase keidealan 83,04 % menurut penilaian pendidik IPA bahan kajian materi
dan sifatnya SMP/MTs kelas VII. Dilihat dari kualitas buku apersepsi yang didapat
yaitu Baik (B), maka buku pedoman apersepsi tersebut dapat digunakan sebagai
sumber acuan dalam pembelajaran IPA bahan kajian materi dan sifatnya SMP/MTs
kelas VII.NIM.: 07670021 Amin Rosadi2023-03-15T02:55:05Z2023-03-15T02:55:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57158This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/571582023-03-15T02:55:05ZPENGEMBANGAN PAKET MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI TERMOKIMIA UNTUK SMA/MA KELAS XI SEMESTER I BERDASARKAN STANDAR ISIPenelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan
menghasilkan paket media pembelajaran kimia materi termokimia yang baik
sesuai dengan kriteria kualitas paket media yang telah ditentukan. Selain itu,
penelitian ini juga bertujuan meneliti kualitas paket media yang telah
dikembangkan berdasarkan penilaian pendidik kimia SMA/MA dan respon
peserta didik SMA/MA kelas XI.
Penyusunan paket media pembelajaran diawali dengan mengumpulkan
referensi dari berbagai sumber dan pembuatan media pembelajaran sebanyak 6
jenis yaitu (1) Kartu 3 in 1, (2) Lembar Percobaan, (3) Ular Tangga
Termokimia, (4) Puzzle Tempel, (5) Teka Teki Silang, (6) CD Termokimia.
Media pembelajaran yang telah dibuat diberi masukan peer reviewer, ahli media
dan ahli materi kemudian diorganisasikan dalam paket media pembelajaran.
Kualitas paket media pembelajaran dinilai oleh 5 orang pendidik kimia
SMA/MA dan respon 24 peserta didik SMA/MA kelas XI IPA sesuai dengan
kriteria kualitas paket media pembelajaran dalam lembar check list.
Hasil penelitian ini berupa paket media pembelajaran kimia materi
termokimia yang memiliki kualitas Sangat Baik (SB) dengan persentase
keidealan 89,92% menurut penilaian pendidik kimia SMA/MA dan 84,55%
menurut respon peserta didik SMA/MA kelas XI IPA. Adapun persentase
keidealan untuk masing-masing media dalam paket media pembelajaran
termokimia berdasarkan penilaian pendidik kimia SMA/MA adalah (1) Kartu 3
in 1 90,89% (SB); (2) Lembar Percobaan 86,44% (SB); (3) Ular Tangga
Termokimia 88% (SB); (4) Puzzle Tempel 91,33% (SB); (5) Teka Teki Silang
91,33% (SB); (6) CD Termokimia 91,55% (SB). Dilihat dari kualitas paket
media yang didapat yaitu Sangat Baik (SB), maka paket media pembelajaran
tersebut dapat digunakan sebagai sumber acuan dalam pemilihan media pada
pembelajaran kimia materi Termokimia.NIM.: 07670014 Nurshinta Witaraninggar2023-03-15T01:25:03Z2023-03-15T01:25:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57141This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/571412023-03-15T01:25:03ZSINTESIS SENYAWA 1,4-BIS [(2-HIDROKSI-3-METOKSI-5-METANALFENIL)- METIL] PIPERAZIN DARI VANILIN DENGAN VARIASI PELARUTVanilin merupakan senyawa yang secara umum telah digunakan oleh
masyarakat sebagai perasa dan pemberi aroma pada makanan terlebih lagi
ketersediannya dalam jumlah besar dan harganya yang relatif murah menjadikan
vanilin sangat baik untuk dijadikan bahan dasar dalam sintesis. Penelitian ini
bertujuan untuk mensintesis senyawa berbahan dasar vanilin yang diharapkan
dapat meningkatkan nilai guna dari vanilin. Salah satu faktor penentu keberhasilan
sintesis tersebut adalah pengaruh pelarut yang digunakan sehingga dalam
penelitian ini juga dilakukan variasi pelarut untuk memperoleh rendemen yang
tinggi.
Senyawa yang disintesis dalam penelitian ini adalah 1,4-bis [(2-hidroksi-3-
metoksi-5-metanal-fenil)-metil] piperazin. Sintesis senyawa tersebut dilakukan
melalui reaksi Mannich dengan bahan dasar vanilin, paraformaldehid, dan
piperazin. Pelarut yang digunakan adalah benzena, benzena kering, dan etanol.
Produk hasil sintesis direkristalisasi dengan pelarut kloroform-metanol. Produk
hasil sintesis berupa padatan putih dengan titik lebur 245-2470C. Dengan pelarut
benzena dihasilkan produk dengan rendemen 48,1127 %, pelarut benzena kering
dengan rendemen 67,4879 %, dan pelarut etanol dengan rendeman 19,6006 %.
Produk hasil sintesis dianalisis dengan spektrofotometer inframerah dan
spektrometer 1H-NMR. Hasil tersebut menunjukkan bahwa senyawa hasil sintesis
merupakan senyawa 1,4-bis [(2-hidroksi-3-metoksi-5-metanal-fenil)-metil]
piperazin.NIM.: 07630040 Andika Fajar Setiawan2023-03-15T01:22:21Z2023-03-15T01:22:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57140This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/571402023-03-15T01:22:21ZIDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SILYMARIN DARI EKSTRAK METANOL DAN EKSTRAK ETIL ASETAT BIJI Silybum marianum L. Gaertn SECARA HPTLC-DENSITOMETRISilymarin is composed of a mixture of several flavonolignan, with the most
important being silybin, silydianin and silychristin. These compounds has been
used as a therapeutic agent in many types of liver diseases, such as hepatitis and
cirrosis. With the activity of silymarin, this research is done to isolate silymarin
from the seed of Silybum marianum L. Gaertn by effective and simple metode to
obtain high levels of silymarin.
The study begins with how to deffated Silybum marianum powder with nhexane.
Pulp is divided in two and each part was macerated with methanol and
ethyl acetate. Partition of the extract are taken twice by adding n-hexane and
diethyl ether successively into both of the extracts. Purification was done by
recrystallization with two solvent systems, consisted of methanol-water (1:3).
Determination of silymarin performed by densitometry using HPTLC (High
Performance Thin-Layer Chromatography) plates as stationary phase. The mobile
phase used chloroform: acetone: formic acid (9:2:1) and Rf value for silymarin
was 0.34, 0.43, 0.57.
The results show that silymarin content of methanol extract (53.81%) is
higher than the ethyl acetate extract (38.04%). Maximum absorbance of silymarin
occured at a wavelength of 288 nm. Analysis of functional groups silymarin with
infrared spectrophotometer showed that silymarin in the different prepared
samples have functional groups such as: C = O (Carbonyl),-OH (Hydroxyl), C =
C (Aromatic), =C–H, and C-O-C (Ether).NIM.: 07630031 Narmi Utami2023-03-15T01:19:51Z2023-03-15T01:19:51Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57139This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/571392023-03-15T01:19:51ZUJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam) SEBAGAI PENANGKAP RADIKAL BEBAS DPPH (2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazyl)Moringa oleifera Lam merupakan salah satu tumbuhan yang mempunyai
beberapa manfaat dalam pengobatan. Pemanfaatan Moringa oleifera Lam yang
sudah dipublikasikan belum banyak diketahui oleh masyarakat. Penelitian ini
merupakan upaya untuk menggali potensi tumbuhan Moringa oleifera Lam
sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi antioksidan
ekstrak n-heksana, etil asetat, dan etanol daun Moringa oleifera Lam. Penentuan
kandungan fenolik total dilakukan untuk mengetahui kadar fenolik total ekstrak nheksana,
etil asetat, dan etanol daun Moringa oleifera Lam.
Ekstraksi daun Moringa oleifera Lam dilakukan dengan cara maserasi
bertingkat. Maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan
etanol. Penapisan fitokimia dilakukan untuk mengetahui senyawa bioaktif. Uji
aktivitas antioksidan menggunakan metode penangkap radikal bebas DPPH.
Metode Folin-Ciocalteu digunakan untuk penentuan kandungan fenolik total.
Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana, etil asetat,
dan etanol mengandung senyawa fenolik. Ekstrak etanol menunjukkan aktivitas
penangkap radikal paling kuat dengan IC50 81,03 mg/L dan kandungan fenolik
total tertinggi 2,582 ± 0,013 (% ± SD).NIM.: 07630025 Mahrifatul Luluk N.D.2023-03-13T07:08:49Z2023-03-13T07:08:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57069This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/570692023-03-13T07:08:49ZAPLIKASI ASAM HUMAT TERMETILASI UNTUK ADSORPSI-REDUKSI AuCL4Telah dilakukan penelitian mengenai aplikasi asam humat termetilasi
untuk adsorpsi-reduksi AuCl4
-. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
mempelajari karakterisasi asam humat termetilasi serta interaksi yang terjadi
antara asam humat termetilasi dengan AuCl4
-.
Reaksi metilasi pada asam humat dilakukan dengan mereaksikan asam
humat dengan dimetilsulfat (DMS). Karakterisasi terhadap asam humat termetilasi
dilakukan dengan cara penentuan kandungan gugus fungsional serta kelarutan
asam humat termetilasi pada berbagai pH larutan. Interaksi asam humat
termetilasi dengan AuCl4
- dilakukan dengan memvariasi pH larutan, konsentrasi
AuCl4
- serta waktu kontak. Gugus fungsional asam humat termetilasi yang
berperan terhadap adsorpsi-reduksi AuCl4
- dikonfirmasi menggunakan
spektroskopi inframerah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keasaman total asam humat
termetilasi sebesar 610 cmol/kg, kandungan gugus –COOH sebesar 328 cmol/kg
dan gugus –OH sebesar 282 cmol/kg. Interaksi antara asam humat termetilasi
dengan AuCl4
- optimum pada pH 2 dengan laju reaksi sebesar 0,311/menit dan
isoterm adsorpsi mengikuti model isoterm freundlich dengan nilai K 4,46 mg/g
dan n 1,5 g/L. Gugus fungsional asam humat termetilasi yang berperan terhadap
adsorpsi-reduksi AuCl4
- adalah gugus –COOH dan –OH.NIM.: 06630021 Retno Ayuningrum2023-03-13T07:06:02Z2023-03-13T07:06:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57068This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/570682023-03-13T07:06:02ZAPLIKASI ASAM HUMAT TANAH GAMBUT RAWA PENING UNTUK ADSORPSI-REDUKSI Au(III)Application of Rawa Pening peat soil humic acid for adsorption-reduction
of Au(III) have been investigated. The purpose of this researched is to know the
ability of humic acid to adsorption and reduction of Au(III).
This research was started by purification of humic acid with HCl/HF
solution. The purified humic acid was characterized by FTIR spectroscopy, ash
content, total acidity, -COOH content, and –OH content, then applied for
adsorption reduction of Au(III).The Effect of pH adsorption, adsorption kinetics,
and adsorption isotherm on adsorption reduction process of Au (III) also were
studied. The gold metal formed was confirmed by IR spectra and photo optical
microscope..
The result showed that purified humic acid has 11,32% ash content, total
acidity of 685 cmol/kg, -COOH content of 237 cmol/kg, and -OH fenolaic content
of 448 cmol/kg. The adsorption-reduction of Au(III) ion on humic acid was
maximum at pH 3. KF value of adsorption Au(III) on humic acid determined
according to Freundlich isotherm model were 21,42 mg/g, adsorption energy
7,644 kJ/mol < 10 kJ/mol (physisorption) and the adsorption rate constant (k)
determined according to Santosa kinetic model for humic acid are 0.002 min-1,
respectivelyNIM.: 06630020 Nur Mazidah2023-03-13T07:03:36Z2023-03-13T07:03:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57067This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/570672023-03-13T07:03:36ZSTUDI ADSORPSI KITOSAN HASIL OPTIMASI DEASETILASI KITIN PADA VARIASI KONSENTRASI NaOH TERHADAP LOGAM CuTelah dilakukan penelitian optimasi kitosan sebagai adsorben terhadap logam Cu
dengan mempelajari konsentrasi maksimum NaOH pada proses deasetilasi. Tujuan dari
penelitian ini adalah mempelajari pengaruh NaOH terhadap Derajat Deasetilasi dan
mengetahui kondisi optimum dari kapasitas adsorpsi kitosan yang mengalami deasetilasi
ulang terhadap logam Cu dengan waktu kontak optimum dan konsentrasi Cu optimum.
Konsentrasi NaOH dalam deasetilasi yang digunakan adalah 40%, 50%, 60%, dengan
perendaman NaOH selama 4 jam pada suhu 60º C. Derajat deasetilasi kitosan ditentukan
dengan menggunakan data dari spektra FTIR. Untuk mengetahui kemampuan adsorpsi
terhadap logam Cu dilakukan dengan mengadsorpsi logam Cu menggunakan kitosan
sebagai adsorben.
Hasil penelitian menunjukkan, kondisi optimum untuk deasetilasi kitin dicapai
dengan menggunakan NaOH 60% dengan Derajat Deasetilasi sebesar 73,43 %.
Konsentrasi optimum logam Cu pada adsorpsi adalah 70 ppm sedangkan untuk waktu
kontak optimum selama 80 menit. Berdasarkan konsentrasi optimum tersebut dapat
diperoleh grafik isoterm Langmuir yang menunjukkan persamaan garis linear y = 0,031x
+ 0,294 dengan Regresi Linear 0,905. Untuk grafik isoterm Freundlich diperoleh
persamaan garis linear yaitu y = 0,629x + 0,546 dengan Regresi linear 0,918. Kapasitas
adsorpsi (b) 31,25 mg/g dan Kf (konstanta kesetimbangan Freundlich) 3,515 mg/g. Pada
penelitian adsorpsi ini isoterm adsorpsi lebih cenderung pada isoterm Freundlich karena
harga Koefisien Relasi atau R2 yang paling mendekati 1 dan menunjukkan adsorpsi secara
multilayer ini dapat terjadi karena permukaan kitosan terdapat lebih dari satu gugus aktif
yaitu NH2 dan OH membuktikan bahwa adsorpsi terjadi secara multilayer.NIM.: 06630016 Sulistyo Eko Rini2023-03-13T04:31:49Z2023-03-13T04:31:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57058This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/570582023-03-13T04:31:49ZPEMANFAATAN CAKAR ITIK (Anas Sp.) UNTUK MEMPEROLEH GELATIN DENGAN METODE HIDROLISIS ASAMDuck legs are part of duck organs composed of collagen tissue as one constituent of skin tissue, bone, and muscle. It can be used as the main alternative material to produce gelatin. The potential of duck legs need to examine empirically as consideration to explore duck legs maximally and directed. This research aims to explore the quality of gelatin duck legs which suitable with gelatin quality of Indonesia national standards (1995).
This research conducted through three stages. First, the conversion of the collagen tissue becomes tropokolagen single chain with hydrolysis at a concentration 1% acetic acid solution, 2%, and 3%. Second, the process of hydrolysis is continued by extraction using water solvent. Third, the duck legs gelatin extract is conducted by proximate test. Gelatin hydrolysis and extraction have yield duck legs (%w/w) which are different, each sequence is 1.65%, 2.12% and 2.29%. Proximate test gelatin duck gs test showed that the three parameters of which should comply with the gelatin quality of Indonesia national standard s, namely the pH value, moisture content, and protein levels. Other parameters such as ash am ount, fat amount, scosity and gel strength of gelatin duck legs are not suitable to the gelatin uality of Indonesia national standards.NIM.: 05630010 Irvan Rifai2023-03-13T04:27:36Z2023-03-13T04:27:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57059This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/570592023-03-13T04:27:36ZANALISIS KADAR DO(Dissolved Oxygen), BOD(Biochemical Oxygen Demand), DAN COD(Chemical Oxygen Demand) PADA AIR LIMBAH INDUSTRI TAPIOKA DI DESA SRIHARDONO, PUNDONG, BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar Dissolved Oxygen (DO), Biochemical Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) pada limbah cair tapioka yang diambil dari industri rumah tangga di desa Srihardono, kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Limbah cair tapioka ini mengandung bahan organik yang dapat mencemari badan air di sekitar lokasi industri rumah tangga tersebut.
Nilai DO dianalisis menggunakan metode Winkler untuk mengoksidasi oksigen dalam sampel dengan menambahkan mangan sulfat dalam keadaan alkalis. Nilai BOD didasarkan pada reaksi secara biokimia antara bahan organik dengan mikroorganisme yang membutuhkan oksigen. BOD merupakan selisih oksigen terlarut pada hari pertama pengambilan sampel dengan oksigen terlarut pada lima hari masa inkubasi. Sedangkan nilai COD didasarkan pada reaksi redoks antara bahan organik dengan kalium dikromat sebagai oksidator.
Berdasarkan penelitian laboratorium, pada setiap titik pengambilan sampel pengukuran kadar DO dari hari pertama hingga hari keempat, baik dari inlet maupun dari outlet terjadi kenaikan kadar DO yang menandakan air dengan kadar senyawa organik tinggi memiliki kadar DO yang rendah. Nilai DO ini berbanding terbalik dengan kadar BOD dan COD dalam limbah, Nilai COD dan BOD sebanding dengan tingkat pencemaran pada limbah cair oleh bahan pencemar organik. Sedangkan untuk kadar BOD dan COD yang diperoleh dari hari pertama sampai hari keempat pengambilan sampel, telah melebihi ambang batas yang diperbolehkan bagi kegiatan industri tapioka.NIM.: 05630008 Febrielya Dwi Kurniasih2023-03-13T02:44:38Z2023-03-13T02:44:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57046This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/570462023-03-13T02:44:38ZUJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK N-HEKSANA, ETIL ASETAT, DAN METANOL DAUN SIRIH MERAH (PIPER CROCATUM) SERTA IDENTIFIKASI SENYAWA AKTIFNYASirih merah (Piper crocatum) merupakan salah satu tumbuhan obat
yang secara tradisional digunakan untuk pengobatan berbagai macam
penyakit diantaranya diabetes, kanker, keputihan, hipertensi, dan lever.
Diperlukan bukti secara empiris mengenai senyawa aktif yang terkandung
didalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana potensi
ekstrak n-heksana, etil asetat, dan metanol daun sirih merah (Piper crocatum)
sebagai antibakteri terhadap Bacillus subtillis, Staphylococcus aureus, dan
Escherichia coli.
Sirih merah dimaserasi menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat,
dan metanol. Ekstrak tersebut diujikan terhadap Bacillus subtillis,
Staphylococcus aureus, dan Escherichia coli dengan difusi agar. Hasil yang
diperoleh ditentukan nilai Minimum Inhibitory Concentration (MIC). Ekstrak
aktif dipisahkan dengan KLT, hasilnya di uji fitokimia dan analisis
densitometry.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat dan metanol
daun sirih merah mempunyai sifat antibakteri terhadap Bacillus subtillis,
Staphylococcus aureus, dan Escherichia coli. Nilai MIC ekstrak etil asetat 16
mg/mL terhadap Escherichia coli dan 15 mg/mL terhadap Bacillus subtillis
dan Staphylococcus aureus sedangkan ekstrak metanol 50 mg/mL terhadap
Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan 80 mg/mL terhadap Bacillus
subtillis. Skrining fitokimia dan analisis densitometry menunjukkan ekstrak
etil asetat daun sirih merah mengandung alkaloid, fenol, terpenoid, dan
kumarin sedangkan ekstrak metanol mengandung senyawa fenol, terpenoid,
dan kumarin.NIM.: 04630045 Hadhana Fadlinda Pratiwi2023-03-13T02:41:18Z2023-03-13T02:41:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57045This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/570452023-03-13T02:41:18ZPENENTUAN COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) DAN BOD (BIOCHEMICAL OXYGEN DEMAND) DI SUNGAI GAJAHWONG (STUDI KASUS ALIRAN SUNGAI GAJAHWONG DUSUN GOWOK KECAMATAN CATUR TUNGGAL SLEMAN)Pencemaran sungai merupakan masalah yang sangat serius, terutama
sungai yang melalui daerah perkotaan. Adanya bahan pencemar dalam aliran
sungai dapat mengganggu kesehatan masyarakat di sekitar sungai terutama hewan
yang hidup dalam perariran tersebut.
Penelitian ini bertujuan menentukan tingkat pencemaran aliran sungai
Gajahwong di daerah dusun Gowok kelurahan Catur Tunggal Depok Sleman yaitu
dengan menentukan nilai COD dan BOD. Nilai COD dan BOD ini sebanding
dengan tingkat pencemaran pada badan sungai oleh bahan pencemar organik.
Nilai COD didasarkan pada reaksi redoks antara bahan organik dengan oksidator
kalium dikromat. Kalium dikromat yang ditambahkan harus berlebih sehingga
dapat dititrasi dengan larutan standar Ferro Ammonium Sulfat (FAS).
Berdasarkan volume hasil titrasi maka, nilai COD dapat ditentukan. Sedangkan
nilai BOD didasarkan pada reaksi secara biokimia antara bahan organik dengan
mikroorganisme yang membutuhkan oksigen. BOD merupakan selisih oksigen
terlarut pada hari pertama pengambilan sampel dengan oksigen terlarut pada lima
hari masa inkubasi.
Setelah dilakukan penelitian laboratorium, pada setiap titik pengambilan
sampel dari minggu pertama hingga minggu keempat menunjukkan nilai COD
yang rendah atau masih dibawah standar baku mutu yaitu: 12,16 mg/L, 12,48
mg/L, 7,36 mg/L, dan 9,28 mg/L. Rendahnya kandungan organik ini juga
ditunjukkan oleh rendahnya nilai BOD yaitu: 1,66 mg/L, 1,62 mg/L, 1,38 mg/L,
dan 0.98 mg/L. Dari nilai COD dan BOD yang diperoleh menunjukkan bahwa
aliran sungai Gajahwong di daerah dusun Gowok masih rendah tercemar oleh
bahan organik.NIM.: 04630030 Amru Parisi2013-01-10T14:19:36Z2016-12-08T07:36:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5481This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54812013-01-10T14:19:36ZANALISIS CEMARAN LOGAM TEMBAGA DI SUNGAI CODE SECARA SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOMPada penelitian ini dilakukan analisis kadar tembaga di Sungai Code secara Spektroskopi Serapan Atom. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar tembaga yang ada di perairan Sungai Code khususnya di hulu, tengah dan, hilir.
Sampel dalam penelitian ini adalah Sungai Code. Sampel penelitian ini adalah yang ada di perairan Sungai Code khususnya di hulu, tengah dan hilir dan teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Masing-masing sampel dibuat larutan 3 kali dengan diabukan dan dipekatkan dengan asam nitrat pekat 65% (HNO3). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu hulu, tengah dan hilir perairan Sungai Code sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kadar tembaga pada minggu pertama, kedua dan ketiga pada bulan November 2009 yang dinyatakan dalam ppm. Analisis kimia yang dilakukan adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif logam tembaga secara Spektroskopi Serapan Atom.
Penelitian dilakukan dengan tiga kali pengulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan persamaan regresi linear pada taraf signifikansi 1%. Dari analisis data diperoleh besarnya kadar logam tembaga pada huluperairan Sungai Code (0,011 lebih kurang 0,012) ppm, kadar logam tembaga pada tengah perairan Sungai Code (0,0165 lebih kurang 0,075) ppm., sedangkan pada hilir perairan Sungai Code (0,0413 lebih kurang 0,075) ppm. Pada penelitian ini diketahui bahwa hulu dan tengah perairan Sungai Code belum melampaui ambang batas baku mutu air untuk golongan C sedangkan hilir perairan Sungai Code telah melampaui ambang batas. RIA EKA SAPUTRA - NIM. 046300382013-02-04T08:56:40Z2016-12-08T07:37:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5482This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54822013-02-04T08:56:40ZANALISIS KADAR FOSFOR DAN BESI DALAM SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAKPenelitian ini bertujuan menganalisis kadar fosfor dan besi pada sawi dengan menggunakan destruksi asam pekat, untuk kemudian diukur dengan Spektrofotometer UV-VIS untuk mengetahui kadar fosfor dan besi pada sawi hijau (Brassica juncea L.) serta ada tidaknya perbedaan kadar fosfor dan besi pada sawi hijau yang didestruksi dengan menggunakan asam pekat.
Sampel dalam penelitian ini adalah sawi hijau (Brassica juncea L.) yang diambil dari pasar Legi Kotagede Yogyakarta dengan teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak. Masing-masing sampel didestruksi dengan asam sulfat (H2SO4) dan nitrat pekat (HNO3). Analisis kimia yang dilakukan adalah analisis kuantitatif fosfor dan besi dengan metode Spektrofotometri UV-VIS. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANAVA-A pada taraf signifikansi 1%.
Dari analisis data diperoleh besarnya kadar fosfor pada sawi hijau didestruksi dengan H2SO4 pekat adalah 0,5621+0,9073 % b/b dan dengan HNO3 pekat adalah 0,8858+0,1884 % b/b. Kadar besi pada sawi hijau yang didestruksi dengan H2SO4 pekat adalah 0,11318+0,0508 % b/b dan dengan HNO3 pekat adalah 0,13548+0,0524 % b/b. Pada uji ANAVA-A menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kadar fosfor dan kadar besi dalam sawi hijau yang didestruksi dengan asam pekat. div SUJATMIKO - NIM. 046300482013-02-07T12:08:24Z2016-12-08T07:33:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6363This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63632013-02-07T12:08:24ZPEMANFAATAN VITAMIN C DAN RESORSINOL SEBAGAI REDUKTOR Au(III) MENJADI LOGAM AuTelah dilakukan penelitian tentang proses reduksi Au(III) menjadi Au dengan menggunakan pereduksi asam askorbat dan resorsinol. Penelitian ini terdiri dari penentuan kondisi optimum analisis yang meliputi penentuan panjang gelombang pH larutan, konsentrasi dan waktu.
Hasil penelitian menunjukan bahwa panjang gelombang maksimum ada pada 311,5 nm. Hasil dari kondisi optimum asam askorbat adalah pada pH optimum larutan pada pH 1, perbandingan konsentrasi Au(III) dengan pereduksi adalah 1:2, dan waktu optimumnya ada pada menit awal. Resorsinol memiliki kondisi optimum yang berbeda yaitu pada pH larutan pada pH 3, perbandingan konsentrasi Au(III) dengan pereduksi 1:1 dan waktu optimumnya ada pada menit 180. Dapat disimpulkan bahwa asam askorbat dan resorsinol merupakan pereduksi yang cukup baik. IKE KURNIASIH DWI LESTARI - NIM. 066300152013-02-18T09:38:54Z2016-12-08T07:35:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5181This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51812013-02-18T09:38:54ZKUALITAS BERBAGAI PRODUK VCO (VIRGIN COCONUT OIL) DITINJAU DARI KADAR PROTEIN DAN LOGAMPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan kadar protein dan besi (Fe) dari VCO A, VCO B, dan VCO C.
Sampel dalam penelitian ini adalah VCO A, VCO B, dan VCO C yang diambil dari swalayan Carrefour, Yogyakarta. Masing-masing sampel dibuat larutan sebanyak tiga kali ulangan. Analisis kualitatif protein pada penelitian ini yaitu dengan cara melakukan uji Lowry untuk mengetahui ada tidaknya kandungan protein pada sampel VCO, dan analisis kualitatif besi dilakukan dengan menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom untuk mengetahui ada tidaknya kandungan besi pada sampel VCO dengan cara mengamati ada tidaknya absorbansi larutan sampel pada panjang gelombang 248,3 nm. Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara menentukan kadar protein dan besi. Kadar protein ditentukan dengan menggunakan Spektrofotometer Sinar Tampak, sedangkan kadar besi ditentukan dengan menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom. Penelitian dilakukan dengan tiga kali pengulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANAVA-A pada taraf signifikansi 5%.
Berdasarkan analisis data diperoleh kadar protein pada VCO A sebesar 0,01412 mg/mL, VCO B sebesar 0,06934 mg/mL, dan VCO C sebesar 0,00755 mg/mL, sedangkan kadar besi pada VCO A sebesar 1,67894 ppm, VCO merk B sebesar 1,3645 ppm, dan VCO C sebesar 2,79218 ppm. Berdasarkan hasil uji ANAVA-A menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan kadar protein dan tidak ada perbedaan yang signifikan dari VCO A, VCO B, dan VCO C. NUR RAHMAH RIZQI HANDAYANI - NIM. 046300242013-03-26T08:51:58Z2016-12-08T07:35:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5180This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51802013-03-26T08:51:58ZPENGARUH CARA PENGOLAHAN TERHADAP KADAR PROTEIN DAN KOLESTEROL
PADA BERBAGAI JENIS TELURPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kadar protein dan kolesterol dari berbagai jenis telur yang menjadi sampel terhadap pengolahan dengan cara direbus dan dikukus.
Populasi dalam penelitian ini adalah telur ayam kampung, telur ayam ras, dan telur itik yang dibeli dari Pasar Demangan Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah telur ayam kampung, telur ayam ras, dan telur itik yang masing-masing berjumlah 6 butir yang dibeli dari salah satu pedagang di Pasar Demangan Yogyakarta dan pengambilan sampel dilakukan secara purpossive sampling, yaitu mengambil seluruh sampel dalam keadaan masih baru, baik (tidak retak dan tidak busuk), dan ukuran yang hampir sama. Analisis kualitatif pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Biuret untuk protein dan uji Liebermann-Burchard untuk kolesterol, sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan metode Kjeldahl untuk protein dan metode Spektrofotometri Sinar Tampak untuk kolesterol. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANAVA-AB pada taraf signifikansi 5%.
Hasil penelitian diketahui bahwa ada perbedaan kadar protein dari berbagai jenis telur yang menjadi sampel terhadap pengolahan dengan cara direbus dan dikukus dengan harga Fhitung (F0) untuk F0A sebesar 2323,086 ; F0B sebesar 150,187 ; F0AB sebesar 8,425 lebih besar dari Ftabel (dbA ; dbD) = 3,88 ; Ftabel (dbB ; dbD) = 4,75 ; Ftabel (dbAB ; dbD) = 3,88 dan ada perbedaan kadar kolesterol dari berbagai jenis telur yang menjadi sampel terhadap pengolahan dengan cara direbus dan dikukus dengan harga Fhitung (F0) untuk F0A sebesar 2812,5 ; F0B sebesar 262,5 ; F0AB sebesar 62,5 lebih besar dari Ftabel (dbA ; dbD) = 3,88 ; Ftabel (dbB ; dbD) = 4,75 ; Ftabel (dbAB ; dbD) = 3,88. NUR MAWADDAH - NIM. 046300262013-03-26T11:03:26Z2016-12-08T07:38:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6081This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60812013-03-26T11:03:26ZPENGARUH MEDIA PEMERAMAN KULIT PISANG KLUTUK TERHADAP KADAR GLUKOSAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pemeraman kulit pisang klutuk terhadap kadar glukosa. Sampel yang digunakan adalah kulit buah pisang klutuk yang diperoleh dari petani Desa Bawuran, Pleret, Bantul, Yogyakarta. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah berat daun pisang dan karbid yang dinyatakan dalam %b/b dari berat pisang yang diperam dengan variasi 0%, 20%, 40%, dan 60%. Variabel terikat dalam penelitian ini kadar glukosa kulit pisang hasil pemeraman buah pisang klutuk yang dinyatakan dalam %b/v. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji ANAVA-A untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kadar glukosa pada berbagai variasi media 0%, 20%, 40%,dan 60%.
Kadar glukosa pada kulit pisang pada variasi media 0%, 20%, 40%, dan 60% pada pemeraman dengan daun pisang berturut-turut sebesar 0.649, 0.860, 2.985, 3.655% (b/v), sedangkan untuk pemeraman dengan karbid kadar glukosa berturut-turut sebesar 0.649, 1.123, 1.202, 0.987% (b/v). Setelah dianalisis dengan uji ANAVA-A pada taraf signifikansi 5% diperoleh kesimpulan bahwa harga Fhitung lebih besar daripada Ftabel. Hal ini menunjukkan bahwa variasi media pemeraman memberikan pengaruh terhadap kadar glukosa yang dihasilkan. SRI TAMBAH - NIM. 056300232013-07-24T08:18:51Z2016-12-08T07:34:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6365This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63652013-07-24T08:18:51ZSINTESIS TiO2 MESOPORI DENGAN METODE HIDROTERMAL UNTUK FOTODEGRADASI CONGO RED ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang TiO2 mesopori dan aplikasinya untuk mendegradasi zat warna congo red. Pembuatan TiO2 mesopori dilakukan dengan metode hidrotermal dan cx-D-Glukosa sebagai pencetak pori. Metode hidrotermal berlangsung di dalam microwave sealama 4 jam diikuti proses kalsinasi dengan menggunakan microwave oven pada 800 watt selama 5 menit. Karakterisasi TiO2 mesopori menggunakan X-Ray Diffractometer (XRD), Gas Sorption Analyzer (GSA), Diffuse Reflectance UV-Vis (DRUV-Vis) Spectrofotometer.
Karakterisasi dengan XRD menunjukkan jenis kristal TiO2 yang terbentuk adalah kristal anatase berdasarkan difraksi kristal (2 amp;#952;) pada 25,61, 48,38, dan 23,18. Analisis menggunakan GSA menghasilkan nilai surface area sebesar 111.769 m2/g, pore volume sebesar 0.092 cc/g serta average pore sebesar 22,4193 A. Kemudian karaterisasi menggunakan Diffuse Reflectance UV-Vis (DRUV-Vis) Spectrofotometer menghasilkan nilai bandgap energy sebesar 3,58 eV. Aktifitas fotokatalitik TiO2 mesopori diuji terhadap zat warna congo red dengan variasi waktu kontak 1, 2, 3, 4, dan 5 jam. Uji fotodegradasi zat warna congo red dilakukan di dalam reaktor fotokatalis FRIB dengan hasil fotodegradasi berturut-turut adalah 73,66%, 84,06%, 89,76%, 89,42%, dan 76,70 %. div IMAM BAKHTIYAR - NIM. 066300052013-07-24T10:14:03Z2016-12-08T07:34:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6366This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63662013-07-24T10:14:03ZSTUDI ASSESMEN TINGKAT RADIOAKTIF DALAM AIR HUJAN MENGGUNAKAN SPEKTROMETRI GAMMA (Y) ABSTRAK Sampel air hujan dikumpulkan di daerah sekitar perencanaan pembangunan instalasi batubara pantai Rembang wilayah Indonesia, khususnya bagian timur yang seterusnya ditulis sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Uap X (PLTU X). Telah dilakukan studi assesmen tingkat radioaktif dalam air hujan menggunakan spektrometri gamma (y). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas TENORM dalam sampel air hujan di sekitar PLTU X dan juga membandingkan antara metode pengendapan dan prekonsentrasi. Penelitian ini juga dibandingkan dengan data standar Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), International Atomic Energy Agency (IAEA), dan United Nation Standard Chemistry Energy Atomic Research (UNSCEAR).
Spektrometer gamma digunakan karena dapat menganalisis banyak radionuklida pada waktu yang sama. Metode pengendapan dilakukan menggunakan MgO sebagai adsorban dan metode prekonsentrasi dengan menguapkan 5 liter air hujan hingga 5 ml. Penelitian ini dimulai dengan simulasi abu layang sebagai sampel dan konsentrat 2 g MgO dianalisis dengan spektrometer gamma. Hasil metode prekonsentrasi sebanyak 5 ml dianalisis dengan spektrometer gamma, kedua metode tersebut dibandingkan.
Di antara kedua metode, metode pengendapan dengan MgO lebih efektif daripada metode prekonsentrasi. Melalui tahap simulasi diperoleh radionuklida yang terkandung di dalam abu layang Suralaya yaitu K-40, Tl-208, Pb-212, Pb-214, Bi-214 dan Ra-226. Radionuklida beserta aktivitas tertinggi yang terkandung di dalam sampel air hujan PLTU X menggunakan metode pengendapan yaitu K-40 (0,97 Bq/L), Tl-208 (0,76 Bq/L), Pb-212 (0,17 Bq/L), Pb-214 (0,10 Bq/L), Bi-214 (0,08 Bq/L) dan Ra-226 (1,04 Bq/L). Radionuklida beserta aktivitas tertinggi yang terkandung di dalam sampel air hujan di sekitar PLTU X menggunakan metode prekonsentrasi yaitu K-40 (0,005 Bq/L), Tl-208 (0,009 Bq/L), Th-234 (0,0003 Bq/L), Ac-228 (0,0011 Bq/L), Pb-212 (0,0002 Bq/L), Pb-214 (0,0005 Bq/L), Bi-214 (0,0008 Bq/L) dan Ra-226 (0,0027 Bq/L). Aktivitas Pb-212 dan Ra-226 menggunakan metode pengendapan MgO di atas ambang batas BAPETEN, namun aktivitas keduanya di bawah ambang batas IAEA. Perubahan harga aktivitas radionuklida pada sampel air hujan di sekitar PLTU X pada 14 Januari 2010 siang dan 14 Januari 2010 malam disebabkan adanya pengaruh dari aktivitas instalasi PLTU, yang diketahui dari harga R2 0,6 (tidak linear). Dosis radionuklida yaitu Th-232, U-238 dan K-40 per tahun dari sampel air hujan di sekitar PLTU X di bawah dosis yang ditetapkan UNSCEAR. Dosis masing-masing 3,36E-01 uSvyr-1, 7,99E-02 uSvyr-1 dan 6,75E-02 uSvyr-1. div JANIK RISTIYANI - NIM. 066300022013-07-24T10:28:50Z2016-12-08T07:35:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5184This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51842013-07-24T10:28:50ZSTUDI MISKONSEPSI KIMIA SMA KELAS X PADA MATERI STOIKIOMETRI DI SMA NEGERI 1 SENTOLO ABSTRAK Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian di SMA Negeri 1 Sentolo Kulonprogo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terjadi atau tidaknya miskonsepsi pada siswa kelas X untuk materi stoikiometri tahun ajaran 2009/2010, yang meliputi konsep: Tatanama senyawa, Hukum Proust, Hukum Lavoisier, Hukum Gay Lussac, Persamaan Reaksi, Konsep Mol, Rumus Empiris dan Rumus Molekul, dan Pereaksi Pembatas.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Sentolo yang terdiri dari 5 kelas dengan jumlah 160 siswa. Masing masing kelas berjumlah 32 siswa. Sampel penelitian diambil 2 kelas, dengan rincian 1 kelas untuk validasi instrumen dan kelas yang lain sebagai sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan siswa yang hampir sepadan. Pengumpulan data dilakukan menggunakan soal miskonsepsi yang berupa soal pilihan ganda yang disertai dengan penjelasan jawaban.
Analisis data menunjukkan bahwa persentase rata-rata siswa mengalami miskonsepsi sebesar 11,03%, tidak memahami konsep sebesar 48,18%, dan memahami konsep sebesar 40,89%. Persentase miskonsepsi paling tinggi terdapat pada konsep tata nama senyawa yaitu sebesar 61,29% dan terendah pada konsep mol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi miskonsepsi siswa kelas X di SMA N Sentolo Kulonprogo pada materi stoikiometri pada konsep-konsep tersebut. Solusi pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa sekaligus dapat mengatasi miskonsepsi tersebut antara lain menggunakan metode metode pada pembelajaran efektif (effective learning ) yang ditekankan pada pemahaman konsep. div NURSIWI TRIUTAMI - NIM. 054400192013-07-24T11:03:18Z2016-12-08T07:38:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6084This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60842013-07-24T11:03:18ZTINGKAT PENGETAHUAN KESELAMATAN KERJA DAN KETERAMPILAN KERJA DI LABORATORIUM KIMIA ABSTRAK Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk: (1) mengetahui tingkat pengetahuan kerja di laboratorium kimia, dan (2) mengetahui tingkat keterampilan kerja di laboratorium kimia peserta didik kelas XI IPA semester 1 SMAN di Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung Jawa Tengah.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan desain dua faktor satu sampel. Dua faktor yang dimaksud adalah pengetahuan keselamatan kerja dan keterampilan kerja di laboratorium kimia. Adapun satu sampel adalah kelas yang digunakan untuk penelitian yaitu kelas XI IPA. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI IPA SMAN di Kecamatan Temanggung, yaitu SMAN 1, SMAN 2, dan SMAN 3 Temanggung. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling di setiap SMAN. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan metode ujian, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan tingkat pengetahuan kerja di laboratorium kimia peserta didik kelas XI IPA adalah sedang. Tingkat pengetahuan bahan dan sifat-sifatnya sebesar 56,66%, pengetahuan nama, fungsi, dan penggunaan alat sebesar 49,12%, dan pengetahuan pencegahan dan pertolongan pertama pada kecelakaan di laboratorium kimia sebesar 45,85%. Tingkat keterampilan kerja di laboratorium kimia peserta didik kelas XI IPA SMAN di kecamatan Temanggung masuk ke dalam kategori tinggi, dengan tingkat keterampilan menimbang sampel, mengencerkan larutan, mengukur volume larutan, titrasi, dan kerapihan kerjanya, berturut-turut mencapai persentase 74,48%, 76,63%, 79,87%, 70,17%, dan 72,36%. div WAHYU HIDAYATI - NIM. 066700242013-07-24T13:10:52Z2016-12-08T07:39:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5207This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52072013-07-24T13:10:52ZUPAYA MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi melalui pembelajaran kooperatif TAI dalam meningkatkan prestasi dan motivasi belajar kimia siswa kelas X MA Ali Maksum Krapyak Yogyakarta.
Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Subyek penelitian adalah siswa kelas X-C. Data yang dikumpulkan berupa data prestasi hasil belajar diperoleh dari nilai pre-test dan post-test siklus I, siklus II dan Siklus III dan data motivasi belajar diperoleh dari angket motivasi. Data hasil belajar siswa ditabulasikan dalam bentuk rerata kelas. Peningkatan hasil belajar siswa dapat diketahui dengan effect size yaitu selisih antara nilai rerata post-test siklus III dengan nilai rerata post-test siklus II dan rerata post-test siklus II dengan nilai rerata post-test siklus I. Data motivasi belajar yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan memaparkan persentase masing-masing aspek dalam motivasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembelajaran Kooperatif Tipe-TAI dapat meningkatkan prestasi dan motivasi belajar siswa pada materi pokok reaksi reduksi-oksidasi kelas X-C di MA Ali Maksum Krapyak Yogyakarta. Peningkatan prestasi belajar siswa ditunjukkan dengan adanya nilai effect size pada siklus I dan Siklus II sebesar 1 dan Pada siklus II dan siklus III dengan nilai effect size 0,9. Peningkatan motivasi belajar siswa dapat dilihat dari masing-masing aspek motivasi yang meliputi aspek aktif mengikuti kegiatan dengan senang dan bersemangat pada siklus I 66,40%, pada siklus II 66,47% dan pada siklus III 69,29%, aspek ketekunan dalam belajar pada siklus I 62,27%, pada siklus II 63,70% dan pada siklus III 64,20%, aspek partisipasi aktif dalam belajar pada siklus I 64,48%, pada siklus II 64,63% dan pada siklus III 66,60%, aspek usaha untuk belajar pada siklus I 78,99%, pada siklus II 82,10% dan pada siklus III 85,20%, aspek besar perhatian dalam belajar pada siklus I 79,41%, pada siklus II 82,35% dan pada siklus III 83,30%, dan aspek yang terakhir penyelesaian tugas pada siklus I 72,94%, pada siklus II 74,10% dan pada siklus III 78,20%. div WINTI LESTARI - NIM. 054400062013-11-11T04:06:24Z2016-12-08T07:34:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6378This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63782013-11-11T04:06:24ZSTUDI KINETIKA HIDROLISIS SABUT KELAPA DENGAN MENGGUNAKAN KATALIS H2SO4 ABSTRAK Telah dilakukan hidrolisis sabut kelapa untuk menghasilkan glukosa menggunakan katalis H2SO4. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu dan suhu terhadap konsentrasi glukosa yang dihasilkan.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah waktu (0, 15, 30, 60, 120, 180, 240, 300 menit) dan suhu hidrolisis (suhu kamar, 48 C, 72 C, 95 C). Metode untuk analisis glukosa dengan menggunakan metode Nelson-Somogy.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu hidrolisis sabut kelapa maka konsentrasi glukosa akan semakin besar. Di samping itu, semakin lama waktu hidrolisis sabut kelapa maka konsentrasi glukosa akan semakin besar. Dari setiap variabel untuk masing-masing suhu hidrolisis sabut kelapa (suhu kamar, 48 C, 72 C, 95 C) diperoleh nilai konstanta laju reaksi adalah: 3.10-4 menit-1; 8.10-4 menit-1; 84.10-4 menit-1, dan 205.10-4 menit-1, dan energi aktivasi proses hidrolisis sabut kelapa adalah sebesar 7,69. 103 kj/mol. div MUHAIMIN - NIM. 046300472013-11-11T04:11:31Z2016-12-08T07:33:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6322This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63222013-11-11T04:11:31ZUJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL PEMISAHAN EKSTRAK ETIL ASETAT KELOPAK BUNGA ROSELLA ABSTRAK Rosella (Hibiscus Sabdariffa L.) merupakan salah satu jenis tumbuhan dari keluarga malvaceae yang diketahui memiliki berbagai khasiat untuk pengobatan termasuk sebagai antioksidan. Potensi ekstrak kelopak bunga Rosella sebagai antioksidan perlu dikaji lebih lanjut terutama untuk mengetahui metabolit sekunder fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa L) yang mempunyai aktivitas antioksidan.
Penelitian ini diawali dengan fraksinasi terhadap ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella dengan kromatografi cair vakum (KCV). Hasil fraksinasi ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella kemudian diuji aktivitasnya dengan metode penangkap radikal DPPH (2,2 difenil -1-dipikrihidrazil). Skrining fitokimia terhadap fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella dilakukan untuk mengetahui matabolit sekunder yang berpotensi sebagai antioksidan.
Fraksinasi ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella dengan kromatografi cair vakum menghasilkan 4 fraksi. Uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa fraksi 1 ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella memiliki potensi sebagai antioksidan dengan IC50 = 631,78 ppm dan EC50 = 15,79. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa metabolit sekunder yang terdapat dalam fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat adalah golongan senyawa fenolik dan alkaloid. Kedua golongan senyawa tersebut diduga bertanggung jawab terhadap aktivitas antioksidan fraksi-fraksi tersebut. div ABDUL GANI WIJAYA - NIM. 076300062023-07-26T01:43:33Z2023-07-26T01:44:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6420This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64202023-07-26T01:43:33ZSTUDI ADSORPSI KITOSAN HASIL OPTIMASI DEASETILASI PADA VARIASI WAKTU PERENDAMAN NaOH TERHADAP ZAT WARNA METHYLENE BLUEMethylene blue merupakan salah satu jenis zat warna yang dapat menjadi limbah karena banyak digunakan dalam pewarnaan tekstil. Salah satu metode penanggulangan limbah adalah adsorpsi limbah menggunakan kitosan. Kemampuan kitosan salah satunya dipengaruhi oleh derajat deasetilasinya.
Penelitian ini bertujuan peningkatan derajat deasetilasi kitosan melalui variasi waktu perendaman NaOH dan adsorpsinya terhadap methylene blue. Penelitian diawali dengan deasetilasi pada kitosan dengan variasi lama waktu perendaman NaOH 4, 8 dan 24 jam. Karakterisasi kitosan hasil deasetilasi ditampilkan dengan spektra FTIR. Dari hasil deasetilasi optimum dilakukan adsorpsi pada methylene blue dengan variasi pH dari 3 sampai 8. Kapasitas adsorpsi dipelajari melalui interaksi adsorben dengan methylene blue pada konsentrasi 10 sampai 140 mg/L. Variasi waktu kontak adsorpsi selama 30 sampai 210 menit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat deasetilasi optimum diperoleh sebesar 74,42% dengan lama waktu perendaman NaOH selama 8 jam. pH 6 merupakan pH terbaik dalam adsorpsi kitosan terhadap methylene blue. Konsentrasi optimum methylene blue yang dapat diadsorp diperoleh pada 120 mg/L serta waktu optimum 90 menit. Isoterm adsorpsi dipelajari melalui persamaan Langmuir dan Freundlich dengan membuat grafik regresi linier, dimana dari nilai R2, didapatkan adsorpsi cenderung lebih mengikuti pola isoterm Freundlich. Kapasitas adsorpsi kitosan terhadap methylene blue sebesar 4.456x10-3 mol/L. divNIM.: 06630007 SRI PUJI SUSANTI KARUNIASIH2023-07-26T03:32:38Z2023-07-26T03:33:51Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6412This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64122023-07-26T03:32:38ZPENGARUH KONSENTRASI EDIBLE COATING KITOSAN TERHADAP SIFAT FISIKO-KIMIA BUAH APEL (Malus sylvestris L.) SELAMA MASA SIMPANABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi edible coating kitosan terhadap sifat fisiko-kimia buah apel (Malus sylvestris L.) selama masa simpan. Sifat fisiko-kimia buah apel yang diamati meliputi: sifat organoleptis, susut massa, nilai pH, total padatan terlarut, dan kadar gula reduksi selama 3 hari penyimpanan.
Kitosan yang digunakan dipreparasi dari limbah kulit udang dengan derajat deasetilasi sebesar 82,65%. Proses pembuatan edible coating kitosan dilakukan dengan melarutkan kitosan dalam asam asetat 1%. Variasi konsentrasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1%, 2%, dan 3%.
Adanya edible coating kitosan dapat menaikkan sifat organoleptis, susut massa, nilai pH dan kadar gula reduksi, serta dapat menurunkan total padatan terlarut buah apel. Berdasarkan uji ANOVA (taraf signifikansi 95%), konsentrasi edible coating kitosan 3% paling berpengaruh terhadap sifat fisiko-kimia buah apel. divNIM.: 07630037 SITI INDRIANA2023-07-27T02:43:59Z2023-07-27T02:44:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6355This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63552023-07-27T02:43:59ZREDUKSI Au(III) MENJADI Au(0) MENGGUNAKAN PIROKATEKOL DAN KRESOLABSTRAK Emas merupakan salah satu logam mulia dengan nilai jual yang sangat tinggi, sehingga recovery logam ini sangat menguntungkan, pengendapan ion merupakan salah satu tahap dalam recovery logam Au. Emas dalam bentuk ion berada pada bentuk ion Au(III), dalam pengendapan ion logam Au biasanya menggunakan elektroplating yaitu pengendapan dengan cara memberi aliran listrik, sehingga banyak penelitian cara pengendapan ion logam Au dengan senyawa alam ataupun senyawa sederhana. Pirokrtekol dan kresol merupakan salah satu senyawa sederhana yang memilki gugus fungsi alkohol dan sangat mudah teroksidasi.
Analisis logam Au(III) menjadi Au(0) ini dilakukan dengan mereaksikan ion AuCl4 - dengan pereduksi(pirokatekol dan kresol) untuk mengatahui ion logam Au(III) yang tereduksi, dilakukan analisis ion logam Au(III) yang tersisa pada sampel dengan spektroskopi UV- Vis. Logam hasil reduksi dapat dianalisis dengan memfoto hasil logam yang terbentuk menggunakan fotomikroskopi. Analisis spektroskopi yang selanjutnya adalah analisis infra merah yang dilakukan untuk mengetahui adanya gugus eter hasil dari oksidasi pereduksi(pirokatekol dan kresol).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa turunan fenol (pirokatekol dan kresol) dapat mereduksi logam Au(III) dengan optimum pada pH 3, sedangkan untuk pengaruh konsentrasi pereduksi (pirokatekol dan kresol) hasil optimumnya berbeda karena perbedaan gugus fungsi, pirokatekol mereduksi Au(III) menjadi Au(0) pada perbandingan 1:2, sedangkan kresol pada perbandingan 1:3. Analisis yang terkhir adalah pengaruh waktu pada proses reduksi, hasil dari kedua senyawa pereduksi juga berbeda, kresol optimum pada 180 menit, sedangkan pirokatekol pada 5 menit. Hasil dari analisis infra merah menunjukkan hasil eter karena terjadi polimarisai pada saat resonansi senyawa pereduksi. divNIM.:fkimia06630017 FARIHATUL AZIZAH2023-07-27T02:52:26Z2023-07-27T02:53:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6346This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63462023-07-27T02:52:26ZIDENTIFIKASI FRAKSI-FRAKSI PENANGKAP RADIKAL DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) DARI EKSTRAK METANOL KELOPAK BUNGA ROSELLAABSTRAK Rosella (Hibiscuss sabdariffa L.) merupakan salah satu tanaman yang telah digunakan secara tradisional untuk pengobatan berbagai penyakit. Potensi tersebut perlu kajian empiris sebagai bahan pertimbangan untuk eksplorasinya secara maksimal dan terarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kemampuan fraksi hasil pemisahan ekstrak metanol kelopak bunga Rosella sebagai penangkap radikal bebas.
Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu pemisahan ekstrak metanol kelopak bunga Rosella dengan Kromatografi Cair Vakum (KCV), uji aktivitas penangkap radikal bebas dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil), dan identifikasi fraksi aktif antiradikal tersebut dengan skrining fitokimia dan densitometri. Pemisahan dengan KCV menghasilkan 5 fraksi, rendemen (b/b) masing-masing secara berurutan adalah 4,692%, 50,02%, 10,88%, dan 34,408%. Uji aktivitas antiradikal dengan metode DPPH menunjukkan bahwa fraksi 1, 2, dan 3 aktif sebagai antiradikal. Fraksi 1 merupakan fraksi yang paling potensial sebagai antiradikal DPPH dengan nilai IC50 3042,57 ppm, EC50 76,064, dan ARP-nya adalah 1,135. Akan tetapi, fraksi tersebut tidak lebih efektif daripada vitamin C sebagai senyawa standar pada penelitian ini.
Skrining fitokimia menunjukkan adanya golongan senyawa alkaloid dan senyawa fenolik termasuk kumarin dan antraquinon pada ketiga fraksi tersebut, sedangkan senyawa steroid/terpenoid hanya ada pada fraksi 1 dan 2. Aktivitas antiradikal dari ketiga fraksi tersebut diduga disebabkan oleh senyawa alkaloid dan senyawa fenolik yang terkandung di dalamnya. divNIM.: 07630017 DIKA RABAINA2023-07-27T03:53:30Z2023-07-27T03:54:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6326This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63262023-07-27T03:53:30ZPREPARASI DAN KARAKTERISASI KITOSAN MANIK DARI LIMBAH KULIT UDANG WINDU (Penaeus monodon)ABSTRAK Telah dilakukan penelitian mengenai preparasi dan pembuatan kitosan dan kitosan manik dari limbah kulit udang windu (Penaeus monodon). Preparasi isolasi kitosan dari limbah kulit udang windu (Penaeus monodon) dilakukan melalui empat tahap yaitu: persiapan, dimineralisasi, deproteinasi dan deasetilasi.
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari preparasi dan karakterisasi kitosan manik yang meliputi: viskositas, berat molekul, luas permukaan pori, dan kapasitas adsorpsi kitosan manik. Pada proses preparasi pembentukan manik, dilakukan dengan melarutkan 2 gram kitosan ke dalam 50 mL asam asetat 5% (v/v). Kemudian diteteskan kedalam larutan 0,50 M NaOH sambil diaduk menggunakan pengaduk magnetik. Metode yang dilakukan untuk karakterisasi adalah dengan mempelajari viskositas menggunakan Viscometer Oswald, kemudian dihitung berat molekulnya melalui persamaan Mark-Howink, pengukuran luas permukaan kitosan manik dilakukan dengan instrumen Gas Sorption Analizer (GSA), dan kapasitas adsorpsi dipelajari melalui interaksi adsorben dengan methylene blue.
Kitosan manik hasil preparasi tersebut memiliki derajat deasetilasi (DD) sebesar 77,76% dengan karakteristik sebagai berikut: Viskositas intrinsik [ amp;#414;] dari kitosan sebesar 11,99 g/L dengan Berat Molekul (BM) 12845,55 g/mol. Adapun penentuan porositas dengan menggunakan adsorpsi N2 dan surface area pada kitosan manik adalah 0,834 m2/g dengan total pori 9,881 x 10-4 cc/g dan rata-rata jari pori sebesar 2,37042 x 101 A. Berdasarkan nilai koefisien regresi liner (R2) grafik isotherm Freundlich memberikan R2 = 0,996. Ini menunjukan bahwa pola adsorpsi kitosan manik terhadap zat warna methylene blue mengikuti model isotherm Freundlich. Dari grafik isotherm Freundlich didapatkan nilai K = 5,199 dan nilai n = 0,979. divNIM.: 06630006 AGUS LUKMANUL HAKIM