Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T12:20:58ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2022-07-14T03:51:11Z2022-07-14T03:51:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51982This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/519822022-07-14T03:51:11ZPENINGKATAN KINERJA PEGAWAI MELALUI TRAINING MOTIVASI
DI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA BANTULLatar belakang penelitian ini bermula pada hasil pengamatan kinerja pegawai
Kantor Kementerian Agama Bantul pada kegiatan PLP II. Kinerja merupakan hasil
pekerjaan pegawai yang memiliki kaitan hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi.
Kinerja pegawai dapat ditingkatkan dengan cara salah satunya training motivasi.
Penelitian terapan dengan model PAR (participatory action research) ini bertujuan
untuk meng-examine tingkat kinerja pegawai Kantor Kementerian Agama Bantul sebelum
adanya tindakan training motivasi dan sesudah adanya tindakan training motivasi.
Didasarkan pada formula Solvin, sampel sebanyak 83 orang diambil dari populasi,
i.e pegawai Kantor Kementerian Agama Bantul sebanyak 111 orang. Instrumen
pengumpulan data menggunakan kuesioner, dokumentasi dan indepth interviews.
Sementara teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif, inferensial dan uji t-Test
dengan bantuan aplikasi SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan terkait dengan kinerja
pegawai setelah dilaksanakan tindakan training motivasi, sebesar 0.016 lebih kecil dari α
0,05 (ρ < α 0,05) pada angka kepercayaan 95%. Implikasinya, penerapan training motivasi
dapat meningkatkan kinerja pegawai sebesar 2.3poin (t=2.471, p < 0.05).NIM.: 15490077 Lintang Arum Sari2022-07-14T02:58:07Z2022-07-14T02:58:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51981This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/519812022-07-14T02:58:07ZPENGEMBANGAN BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI STRATEGI PENINGKATAN KOMITMEN SDM DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KOPERASI MAHASISWA UIN SUNAN KALIJAGA (LP2KIS) YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini bermula dari ketertarikan peneliti untuk mengetahui lebih dalam mengenai budaya organisasi yang menjadi salah satu strategi dalam meningkatkan komitmen Sumber Daya Manusia (SDM). Penelitian ini fokus pada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Koperasi Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga (LP2KIS) Yogyakarta, karena lembaga ini memiliki prinsip setiap anggota yang masuk ke dalamnya harus memiliki komitmen yang kuat untuk berpartisipasi aktif selama tiga kali kepengurusan atau selama dua setengah tahun. Berpartisipasi tidak hanya melalui kehadiran, akan tetapi berkontribusi waktu, tenaga, maupun pikiran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran umum budaya organisasi yang ditanamkan pada organisasi ini dan melalui budaya organisasi tersebut, strategi apa yang digunakan untuk meningkatkan komitmen SDM.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Teknik untuk mengumpulkan data dengan cara observasi, wawancara secara mendalam, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara transkrip hasil wawancara, melakukan komparasi data observasi dan dokumentasi dengan hasil wawancara, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dengan cara Trianggulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitan menemukan: (1) Budaya Organisasi di LP2KIS Yogyakarta ada 3 yang dapat diamati yaitu pada lapisan pertama artifak, adanya jargon “Cerdas Menata Masa
xviii
Depan, Go!”, jaket persatuan, dan setiap angkatan wajib memiliki baju seragam. Lapisan kedua berupa nilai-nilai, memiliki tiga nilai dasar yang ditanamkan yaitu nilai kekeluargaan, nilai kepemimpinan, dan nilai spiritualitas. Lapisan ketiga berupa asumsi dasar berupa makna logo organisasi itu sendiri yaitu setiap anggota harus memiliki karya yang positif untuk Indonesia. (2) Strategi pengembangan budaya organisasi yang dilakukan dalam meningkatkan komitmen SDM yaitu: (a) pengelolaan anggota, (b) komitmen selama dua setengah tahun, (c) menanamkan budaya kekeluargaan, kepemimpinan, dan spiritualitas, (d) menyelingi dengan kegiatan non formal yaitu memberikan apresiasi kepada anggota. (3) Budaya organisasi yang dibangun di LP2KIS adalah budaya kekeluargaan, kepemimpinan, dan sipiritualitas. Hasil dari pengembangan budaya organisasi dalam meningkatkan komitmen SDM cukup baik, terbukti dari kontribusi anggota aktif dan alumninya.NIM.: 15490029 Sri Wahyuni2022-06-24T03:35:12Z2022-06-24T03:35:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51273This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/512732022-06-24T03:35:12ZPENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP TOLERANSI SISWA DI SMA NEGERI 8 YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan dan besaran pengaruh lingkungan sekolah terhadap pembentukan sikap toleransi siswa. Teori Lima Dimensi Pendidikan Multikultural James. A Banks dan Trilogi Pendidikan Ki Hajar Dewantara menjadi teori yang akan diuji dalam penelitian ini.
Penelitian dilakukan di SMA Negeri 8 Yogyakarta dengan populasi seluruh siswa sejumlah 805 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan metode stratified random sampling sehingga didapatkan responden 271 siswa. Dalam penelitian ini, variabel independen berupa lingkungan sekolah dan variabel dependen berupa sikap toleransi. Sementara itu, pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Data yang terkumpul diolah dan dianalisa menggunakan analisis korelasi bivariat dan analisis regresi linier sederhana menggunakan bantuan SPSS (Statistical Package for Social Sciences) versi 16.
Analisis korelasi biviariat menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0.430 dan nilai signifikansi 0.000 atau lebih kecil dari α = 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan positif antara Lingkungan Sekolah dan sikap toleransi dengan kategori kolerasi cukup sehingga Ha diterima dan H0 ditolak. Sementara itu, analisis regresi linier sederhana menghasilkan R2 sebesar 0.185. Sehingga besaran pengaruh lingkungan sekolah ke sikap toleransi ialah 18.5 %. Selanjutnya, persamaan regresi Y = 37.621 + 0.525 X. Nilai signifikansi uji regresi adalah 0.000 dengan thitung > ttabel = 7.815 > 1.968. Dengan demikian, Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya, Lingkungan Sekolah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan sikap toleransi siswa di SMA Negeri 8 Yogyakarta sebesar 53 %.NIM.: 16490010 Zahrotun Salimah2022-06-24T02:53:38Z2022-06-24T02:53:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51267This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/512672022-06-24T02:53:38ZMANAJEMEN KURIKULUM BERBASIS BOARDING SCHOOL
PADA PROGRAM ILMU KEAGAMAAN
DI MADRASAH ALIYAH MAFAZA
BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTAPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses berjalannya manajemen kurikulum pada program Ilmu Keagamaan di MA Mafaza dimulai dari tahap perencanaan hingga pada tahap evaluasi kurikulum, mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam proses berjalannya manajemen kurikulum di MA Mafaza dan hasil dari penerapan kurikulum pada program Ilmu Keagamaan di MA Mafaza.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Subyek penelitian adalah Kepala Madrasah, Waka Kurikulum, Guru Kelas Program Ilmu Keagamaan dan Ustadz-Ustadzah yang mengajar di Asrama MA Mafaza dengan mempertimbangkan 3M mengetahui, memahami dan mengalami. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, Transkip, Coding, Grouping, Comparing and Contrasting dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses berjalannya kurikulum di MA Mafaza terdiri dari perencanaan kurikulum dengan mengadakan rapat kerja diawal tahun. Pengorganisasian kurikulum bertujuan untuk melakukan koordinasi, pembagian tugas dan tanggung jawab sesuai dengan keahliannya. Pelaksanaan kurikulum di MA Mafaza tidak hanya kegiatan pembelajaran melainkan seluruh kegiatan atau program yang disesuiakan dengan kurikulum yang diterapkan. Pengawasan kurikulun dengan melakukan supervisi baik dari pengawas atau madrasah. Evaluasi kurikulum MA Mafaza meliputi evaluasi kurikulum secara keseluruhan dan evaluasi hasil belajar siswa-siswi MA Mafaza. Faktor pendukung, terdapatnya sistem Boarding School, tenaga pendidik sesuai dengan kualifikasi dan terdapat program Adiwiyata. Faktor penghambat, kurangnya berdisiplin siswa dalam mengikuti pembelajaran, kurangnya sarana dan prasarana pendukung dan kurangnya berdisiplinnya para tenaga
pendidik. Hasil penerapan manajemen kurikulum pemahaman Ilmu Agama Islam yang mendalam, tercapainya program di MA Mafaza, prestasi yang diraih oleh para peserta didik, tingkat kelulusan tingkat kelulusan yang ada di MA Mafaza cukup baik walaupun baru meluluskan satu angkatan akan tetapi semua siswa kelas XII lulus dengan memuaskan. animo masyarakat semakin tahun semakin membaik, karena masyarakat sudah mengetahui keunggulan yang terdapat di MA Mafaza, sehingga banyak masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya di MA MafazaNIM.: 15490015 Luthfi Setya Rahmadani2022-06-24T02:49:27Z2022-06-24T02:49:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51266This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/512662022-06-24T02:49:27ZPEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN (SIMPATIKA) SEBAGAI SARANA PENGAMBILAN
KEPUTUSAN DI BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH (DIKMAD)
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTASalah satu manfaat dari sistem informasi manajemen dalam organisasi
adalah sarana pengambilan keputusan, Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (SIMPATIKA) dalam bidang layanan pendidikan perkembangan
sistem informasi manajemen hadir sebagai sistem online pengendalian dan untuk
mengelola seluruh kepentingan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK),
Interaksi antara guru dan karyawan yang menjabat sebagai validator dan verifikasi
dilakukan secara online tanpa harus bertemu muka dengan muka. Ini bentuk
publik administrasi yang interaksinya sepenuhnya online. Aplikasi SIMPATIKA
berperan untuk menunjang segala kebutuhan pemerintah dalam menjaring datadata
PTK, selayaknya Bidang Pendidikan dan Madrasah (DIKMAD) Kantor
Wilayah Kementerian Agama DIY secara maksimal memanfaatkan data
SIMPATIKA sebagai sarana dalam pengambilan keputusan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif.
Populasi dalam penelitian ini ialah kepala bidang, Kepala Kasi, Staf/Operator
SIMPATIKA Kanwil, 3 operator SIMPATIKA lembaga. Pengambilan sampel
didasarkan pada kriteria 3M mengetahui, memahami dan mengalami dengan
mengunakan tehnik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan
dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Pengelolaan data SIMPATIKA
Dibidang DIKMAD Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY telah sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh operator SIMPATIKA pusat. Dilihat
dari bagaimana Pengelolaan SIMPATIKA mulai dari format, pengumpulan data
sampai ke penyajian data, SIMPATIKA dapat di jadikan dasar pengambilan
keputusan yang akurat. 2. Pengambilan keputusan terkait dengan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan di bidang DIKMAD saat ini benar-benar tegas dan
komitmen mengikuti peraturan sistem yang telah ditetapkan, karena dasar
pengambilan keputusan didasari oleh analisis data SIMPATIKA. 3. kelebihan
SIMPATIKA antara lain: (a) Real Time Online Transaction (2)Rule by System
(3)Self-Service Technology And Paperless, sedangkan kelemahan adalah
KEMENAG tidak memiliki hak paten SIMPATIKA, hal ini menjadi hambatan
bagi KEMENAG dalam Pengembangannya.NIM.: 15490009 Sri Damayanti2022-06-23T08:45:09Z2022-06-23T08:45:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51265This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/512652022-06-23T08:45:09ZIMPLEMENTASI PEMASARAN JASA PENDIDIKAN DI SANGGAR ANAK ALAM (SALAM) NITIPRAYAN, YOGYAKARTALatar belakang dalam penelitian ini bermula ketika peneliti membaca buku Sekolah Biasa Saja oleh Toto Raharjo perihal konsep pendidikan yang ada di Salam. Dalam realitanya mempunyai ciri khas dalam proses penyelenggaraan jasa pendidikan yang ada di Salam. Ketertarikan peneliti terkhusus dalam hal strategi apa yang digunakan Salam sebagai proses pemasaran dalam menjalankan roda organisasi yang menjual jasa pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang ada dalam perkembanganya di Salam yang digunakan untuk memperkenalkan kepada masyarakat.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data diantaranya observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian peneliti mengolah data yang telah di dapatkan dilapangan dengan berawal dari transkrip wawancara sampai intrepetasi data. Penelitian ini dilakukan dii Sanggar Anak Alam (SALAM) Nitiprayan Yogyakarta.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa Sanggar Anak Alam (SALAM) sembagai lembaga pendidikan alternatif mempunyai kekuatan dalam pemasaran 1. Konsep pemasaran melalui jejaring antara pengguna jasa dan pemerhati pendidikan 2. Perencanaan pemasaran di SALAM telah memuat unsur penting dalam perencanaan seperti rencana program, sistem anggaran, SDM, sarana dan prasarana. 3. Proses pemasaran dalam pelaksanaanya memenuhi unsur-unsur bauran pemasaran yang terdiri dari : produk, harga, tempat, promosi, sumber daya manusia, bukti fisik dan proses.NIM.: 14490096 Nur Aziz Hidayatulloh2022-06-23T08:33:34Z2022-06-23T08:33:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51263This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/512632022-06-23T08:33:34ZPERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN PROFESIONALITAS GURU
(Studi Penerapan fungsi manajemen kepala sekolah di MAN I Garut)Peran kepala sekolah merupakan faktor penting dalam mengembangkan profesionalitas guru. Oleh karena itu, bila peran ideal tidak diaplikasikan di dalam realitas pendidikan, maka akan berpengaruh pada tingkat profesionalitas guru. Tidak sedikit kepala sekolah dijabat oleh seorang pribadi karena tuntutan struktur dan senioritas dalam pendidikan. Padahal senioritas tidak selalu berarti mampu berperan dalam meningkatkan kemajuan pendidikan, terutama profesionalitas guru, sehingga keadaan pendidikan bersifat stagnan dan menjalani rutinitas saja. Bila profesionalitas guru meningkat akan secara otomatis memberikan kontribusi penting bagi kemajuan pendidikan. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana peran dan upaya kepala MAN 1 Garut dalam mengembangkan profesionalitas guru dari perspektif manajemen kepala sekolah di MAN 1 Garut.
xiii
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Data diperoleh dengan proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini adalah bahwa peran kepala MAN 1 Garut dalam mengembangkan profesionalitas guru di antaranya: pertama, kepala MAN 1 Garut sebagai pejabat formal, berperan dalam menjalan tugas dan tanggung jawabnya, berusaha menciptakan hubungan yang baik dengan para guru, staf dan peserta didik, Kedua, sebagai manajer, peran kepala MAN 1 Garut memberdayakan kerja sama (cooperation) dengan pihak lain terkait pelaksanaan kegiatan, memberikan kesempatan kepada tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya, dengan penataran dan lokakarya, mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam kegiatan ekstrakurikuler maupun proses belajar mengajar. Ketiga, peran sebagai pemimpin, kepala MAN 1 Garut menerapkan tipe kepemimpinan secara kondisional, memimpin bidang kurikulum, personalia, dan di bidang publik relation. Keempat, kepala sebagai pendidik, yaitu memberikan nasihat dan dorongan dengan memajukan 4 nilai, yakni mental, moral, fisik, dan artistik serta memberikan bimbingan kepada guru untuk menyusun,
xiv
melaksanakan, mengevaluasi, menganalisis program pengajaran dan bimbingan dan konseling, melaksanakan program pengayaan dan perbaikan, mengevaluasi tugas ketatausahaan, pesuruh, satpam, tukang, dan laboran. Upaya kepala MAN 1 Garut dalam meningkatkan profesionalisme guru di antaranya: pertama, melakukan kerja sama dengan guru dalam penyusunan kurikulum (silabus dan RPP). Kedua, mendorong guru untuk melakukan perbaikan tugasnya; ketiga, peningkatan keterampilan guru, Keempat, penyediaan sumber dan fasilitas pembelajaran untuk guru. Kelima, Pembentukan lingkungan sekolah yang kondusif. Keenam, memberikan pelayanan dan akses untuk menyelesaikan problem guru dan pemberdayaan guru dan staf kependidikan.NIM.: 13490061 Yedi Humaedi2022-03-14T04:07:39Z2022-03-14T04:07:39Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49889This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/498892022-03-14T04:07:39ZPENGARUH SISTEM MOVING CLASS TERHADAP TINGKAT
KREATIVITAS GURU DALAM MENGELOLA KELAS MENURUT
PANDANGAN SISWA JURUSAN MULTIMEDIA DI SMKN 2
YOGYAKARTAPenelitian skripsi ini dilatarbelakangi dari adanya celah pada penelitian
sebelumnya tentang sistem moving class terhadap motivasi dan hasil belajar,
dimana pada penelitian sebelumnya belum meneliti pengaruh moving class
terhadap kreativitas guru. Penelitian ini didasarkan pada teori Saiful Sagala dan
Istiqomah tentang moving class. Penelitian kuantitatif dengan menggunakan
korelasi bivariat dan regresi linear sederhana ini bertujuan untuk menganalisis
hubungan, pengaruh dan besar kontribusi variabel sistem moving class (X)
terhadap variabel kreativitas guru (Y).
Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Multimedia SMKN 2 Yogyakarta,
dengan sampel sebesar 132 siswa dari populasi sebesar 187 siswa. Pengambilan
sampel berdasarkan pada kaidah probability sampling dengan metode stratified
random sampling. Variabel independen pada penelitian ini ialah sistem moving
class (X), sedangkan variabel dependennya ialah kreativitas guru (Y). Instrumen
pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Sementara itu,
teknik analisis data ialah menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial
dengan bantuan SPSS (Statistical Product and Social Sciences) versi 20.
Hasil uji korelasi bivariat menunjukkan bahwa koefisien korelasi sebesar
0.563, dengan nilai signifikansi 0.000 < α = 0.05. Artinya, pada angka
kepercayaan 95%, sistem moving class (X) mempunyai hubungan yang positif
dan signifikan terhadap kreativitas guru (Y) dalam mengelola kelas, dimana
besaran korelasinya berada pada kategori sedang. Hasil uji regresi linear
sederhana menunjukkan persamaan regresi Y = 24.406 + 0.637X. Nilai β = 0.637
dapat diartikan bahwa ketika SMKN 2 Yogyakarta mengimplementasikan sistem
moving class yang baik dapat meningkatkan kreativitas guru dalam mengelola
kelas sebesar 64%. Dari nilai konstanta sebesar 24.406 dapat diartikan bahwa,
apabila moving class (X) berada pada kategori kurang baik (skor 1), kreativitas
guru (Y) meningkat menjadi 25 poin (Y = 25.043). Jika moving class (X) berada
pada kategori cukup baik (skor 2), kreativitas guru (Y) meningkat dari nilai
konstanta (24.406) menjadi 25.7 poin (Y = 25.680). Jika moving class (X) berada
pada kategori baik (skor 3), kreativitas guru (Y) meningkat dari nilai konstanta
(24.406) menjadi 26.3 poin (Y = 26.317). Implikasinya, semakin baik
diterapkannya sistem moving class, semakin kreatif seorang guru dalam
mengelola kelas.NIM: 15490020 Ika Yulianti2022-03-09T05:14:55Z2022-03-09T05:14:55Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49906This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/499062022-03-09T05:14:55ZMANAJEMEN BALAI LAYANAN PERPUSTAKAAN DPAD (DINAS
PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH) DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA DALAM MENINGKATKAN BUDAYA LITERASI
MASYARAKATPenelitian ini bermula dari ketertarikan penulis untuk mengkaji tentang
manajemen perpustakaan dalam meningkatkan budaya literasi masyarakat. Di
samping itu, banyak penelitian terkait yang hanya mengungkap peran dan upaya
perpustakaan dalam meningkatkan budaya literasi. Sehingga aspek manajemen
perpustakaannya justru dilupakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
sistem pengelolaan yang ada di perpustakaan, upaya perpustakaan dalam
meningkatkan budaya literasi masyarakat serta faktor pendukung dan penghambat
dalam upaya perpustakaan meningkatkan budaya literasi masyarakat.
Penelitian ini dilakukan di Balai Layanan Perpustakaan DPAD (Dinas
Perpustakaan dan Arsip Daerah) Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan
tempat yang representatif untuk melakukan penelitian ini. Hal ini dikarenakan
perpustakaan tersebut memiliki berbagai layanan yang bervariasi mulai dari
Grhatama Pustaka, Jogja Library Centre, Rumah Belajar Modern, Perpustakaan
Keliling, Paket Buku, Pojok Baca, Jogja Library For All hingga Delivery Order.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data
dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh data, mereduksi data, menyajikan
data, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini adalah pegawai
dan pustakawan Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa; 1) Sistem pengelolaan di
Balai Layanan Perpustakaan diorientasikan untuk meningkatkan budaya literasi
masyarakat dengan analisis fungsi-fungsi manajemen; 2) Upaya perpustakaan
dalam meningkatkan budaya literasi diantaranya: promosi di media sosial,
pengembangan kreatifitas berbasis bahan pustaka, pengembangan kreatifitas anak,
bedah buku, kunjungan umum dan layanan delivery order; 3) Faktor pendukung
dalam upaya perpustakaan meningkatkan budaya literasi adalah fasilitas dan
layanan yang lengkap, sumber daya manusia yang profesional serta antusiasme
yang tinggi dari masyarakat. Sedangkan faktor penghambatnya adalah promosi di
media sosial yang masih terpusat di Grhatama Pustaka, sehingga layanan lain
kurang dipromosikan secara masif. Di samping itu, terbatasnya koleksi di layanan
ekstensi juga menjadi kendala dalam upaya perpustakaan meningkatkan budaya
literasi masyarakat yang ada di pelosok.NIM : 15490064 Achmad Zukhruf Alfaruqi2022-03-09T03:51:00Z2022-03-09T03:51:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49905This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/499052022-03-09T03:51:00ZKEPEMIMPINAN VISIONER
DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN
DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAPenelitian ini dilatar belakangi dari ketertarikan terhadap kepemimpinan visioner dalam meningkatkan kinerja karyawan serta kebijakan-kebijakan kepala perpustakaan yang masih jarang ditemukan di perpustakaan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kepemimpinan visioner dalam meningkatkan kinerja karyawan di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini yaitu Kepala Perpustakaan UMY, Karyawan dan Staf Biro Sumber Daya Manusia (BSDM). Teknik pengumpulan data yang dilakukan diantaranya observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian diadakan analisis dan olah data yang telah didapat dilapangan mulai dari transkrip sampai dengan menginterpretasi data. Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Hasil dari penelitian mengungkapkan bahwa terjadi keberhasilan kepemimpinan visioner melalui penerapkan visi dan misi oleh Kepala Perpustakaan UMY, seperti melakukan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), penempatan karyawan sesuai dengan bidang keahlian, dorongan dalam meningkatkan prestasi dibidang literasi, dan pengembangan sikap dan karakter kepemimpinan, berani mengambil resiko, serta pelatihan terkait komunikasi yang baik. Sehingga kinerja karyawan mengalami peningkatan karena keberhasil kepemimpinan visioner.NIM. 15490086 Lailatul Alviani2022-03-09T03:28:47Z2022-03-09T03:28:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49904This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/499042022-03-09T03:28:47ZMANAJEMEN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PALANG MERAH REMAJA (PMR) DALAM MENANAMKAN SIKAP KEPEDULIAN SOSIAL SISWA DI SMA NEGERI 3 YOGYAKARTALatar belakang penelitian dimulai dari rasa keprihatinan peneliti dengan sikap sosial yang ada pada zaman yang sudah modern seperti saat ini, terutama pada generasi milenial yang kurang memperhatikan sosial yang ada disekitar mereka, sebab mereka terlalu sibuk dengan dunia maya dan media sosial yang mereka miliki. Hal tersebut terjadi di beberapa sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta salah satunya di SMA Negeri 3 Yogyakarta, bahwasannya siswa sering sekali kurang memperhatikan lingkungan yang ada disekitar mereka, padahal orang yang ada disekitar mereka memerlukan bantuan. Dengan adanya pengelolaan yang bagus, melalui kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja di SMA Negeri 3 Yogyakarta akan menjadi lantaran dalam menanamkan sikap yang peduli dengan sosial, serta menarik perhatian siswa untuk terus melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk orang lain.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sasarannya yaitu seluruh unsur yang terlibat dalam pengaturan kegiatan ekstrakurikuler terutama ekstrakurikuler Palang Merah Remaja SMA negeri 3 Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dikumentasi. Peneliti menentukan sampel dalam ini dengan menggunakan non probability sampling dan snowballing sampling. Teknik analisis data dengan cara resuksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dengan cara ketekunan pengamatan secara
xx
mendalam dan memakai triangulasi sumber, Teknik, dan waktu.
Hasil penelitian manejemen kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) dalam menanamkan sikap kepedulian sosial siswa di SMA Negeri 3 Yogyakarta menunjukkan bahwa, implementasi pengelolaan mengenai kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja SMA Negeri 3 Yogyakarta dikelompokkan melalui POAC (Planning, Organizing, Actuating, and Controlling): (1) Planning/ perencanaan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja, sesuai dengan keadaan di sekolah maupun diluar sekolah, mencakup kegiatan sosial yang akan dilakukan, penyampaian materi oleh pembimbing ekstrakurikuler, dan rancangan kegiatan yang akan dilakukan, (2) Organizing/Pengorganisasian ekstrakurikuler dilaksanakan dengan menyusun struktur organisasi dan penanggung jawab, agae memudahkan dalam pengelolaannya, (3)actuating/penggerakan yang diberikan oleh pembimbing ekstrakurikuler melalui tugas kemanusian, serta sering melalukan kegiatan-kegiatan sosial yang juga bekerjasama dengan ekstrakurikuler lain, (4) Controlling/ pengawasan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja dengan cara memberikan penilaian yang dilakukan oleh pembimbing, untuk pengendalian anggota serta pengadaan evaluasi.NIM. 15490090 Nur Aliyatul Musyrithah2022-03-08T08:08:42Z2022-03-08T08:08:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49899This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/498992022-03-08T08:08:42ZEVALUASI PENERAPAN PROGRAM KURIKULUM 2013
MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK BAGI SISWA TUNANETRA KELAS X MAN 2 SLEMAN DI YOGYAKARTAPenelitian ini dilatar belakangi dari ketertarikan peneliti terhadap evaluasi penerapan program kurikulum 2013 mata pelajaran Aqidah Akhlak bagi siswa tunanetra. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan program kurikulum 2013 mata pelajaran Aqidah Akhlak bagi siswa tunanetra kelas X MAN 2 Sleman di Yogyakarta.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah kepala madrasah, WaKa bagian kurikulum, WaKa bagian kesiswaan, kepala bagian perpustakaan, guru Aqidah Akhlak kelas X, dan siswa tunanetra kelas X. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data dengan cara mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Evaluasi konteks meliputi lingkungan masyarakat, kebutuhan terpenuhi, populasi dan sampel yang dilayani, dan sarana prasarana. Sarana prasarana di MAN 2 Sleman dinilai sudah cukup membantu dalam penerapan program kurikulum 2013 bagi siswa tunanetra. (2) Evaluasi masukan meliputi penerimaan siswa baru tunanetra, guru, dan kurikulum. Penerimaan siswa baru tunanetra terdapat modifikasi, guru di MAN 2 Sleman tidak ada yang berkualifikasi guru Pendidikan Luar Biasa (PLB), serta kurikulum 2013 bagi siswa tunanetra tidak menggunakan kurikulum yang dimodifikasi. (3) Evaluasi proses meliputi proses pembelajaran kurikulum 2013 mata pelajaran Aqidah Akhlak bagi siswa tunanetra terdapat modifikasi. (4) Evaluasi produk meliputi hasil belajar siswa. tunanetra kelas X mata pelajaran Aqidah Akhlak. Nilai siswa tunanetra dapat mencapai nilai KKM aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan.NIM : 15490063 Erizka Amalia Qur’aani2022-03-08T08:03:05Z2022-03-08T08:03:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49898This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/498982022-03-08T08:03:05ZIMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN BUDAYA ORGANISASI
(STUDI KASUS PADA KEPEMIMPINAN BAPAK FADJAR BASOEKI DI “KOMUNITAS UNTUK JOGJA”)Latar belakang penelitian ini bermula dari adanya seorang pendiri yang berkedudukan sebagai seorang pembina sekaligus orang yang mempunyai pengaruh terhadap maju tidaknya organisasi. Seorang pembina tersebut senantiasa memberikan motivasi, dan wejangan sekaligus pembelajaran kepada para anggota organisasi. Ironisnya, sumber daya anggota yang dimiliki kurang memiliki rasa komitmen dan loyal terhadap organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kepemimpinan transformasional yang meliputi perhatian penuh terhadap individu, motivasi, merangsang intelektual, dan pengaruh ideal sebagai upaya pengembangan budaya organisasi di Komunitas Untuk Jogja.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif dengan mengambil latar di Komunitas Untuk Jogja. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Sedangkan teknik validasi dan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber, dan triangulasi teknik serta dikombinasikan dengan teori. Selanjutnya, data dianalisis dengan cara mereduksi data dengan display data kemudian dilakukan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Implementasi kepemimpinan transformasional di Komunitas Untuk Jogja cenderung baik, dikarenakan pemimpin KUJ belum mampu mengutarakan visi organisasi dengan jelas dan sederhana kepada anggota. (2) Budaya organisasi yang diterapkan di Komunitas Untuk Jogja cenderung lemah, hal tersebut adanya beberapa indikator yang tergolong belum kuat. (3) Faktor-faktor yang menghambat kuatnya budaya organisasi ada 3: (a) rendahnya pemberian reward pada anggota, (b) kegiatan dengan nilai shared meaning yang tergolong minim, dan (c) rendahnya sikap komitmen para anggota. Oleh karena itu, relasi yang ditimbulkan
xviii
terkait implementasi kepemimpinan transformasional yang diterapkan oleh pemimpin KUJ belum mampu membuat budaya organisasi di Komunitas Untuk Jogja menjadi kuat.NIM. 15490062 Muhammad Jafar Shodiq2022-03-08T07:54:35Z2022-03-08T07:54:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49897This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/498972022-03-08T07:54:35ZIMPLEMENTASI PENDIDISKAN ANTIKORUPSI DALAM
PENGEMBANGAN SELF-EFFICACY SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2
YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini bermula dari ketertarikan peneliti terhadap pendidikan antikorupsi dalam pengembangan self-efficacy di sekolah. Selama ini korupsi telah menjadi masalah krusial di Indonesia sehingga perlu dilakukan pencegahan sejak dini melalui implementasi pendidikan antikorupsi di sekolah. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi pendidikan antikorupsi dalam pengembangan self-efficacy siswa kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Terknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara mereduksi data, display data, dan menarik kesimpulan. Pemerikasaan keabsahan data dengan cara triangulasi sumber dan teknik serta mengombinasikan dengan teori.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) implementasi pendidikan antikorupsi dalam pengembangan self-efficacy siswa kelas XI SMAN 2 Yogyakarta dimotivasi oleh semboyan school for character building. Kurikulum pendidikan antikorupsi tidak dimuat dalam kurikulum khusus tetapi disampaikan melalui mata pelajaran. Model pendidikan antikorupsi diterapkan melalui implementasi dalam mata pelajaran, di luar pembelajaran atau ekstrakurikuler, dan pembiasaan dalam seluruh aktivitas dan suasana sekolah. (2) Faktor pendukung pelaksanaan pendidikan antikorupsi, yaitu partisipasi warga sekolah dan kerja sama dengan lembaga yang berfokus dalam bidang pemberantasan korupsi. Adapun faktor penghambat ialah pemahaman guru yang berbeda mengenai penanaman nilai antikorupsi dan belum dapat ditanamkan pada seluruh mata pelajaran. (3) Hasil implementasi pendidikan antikorupsi dalam pengembangan self-efficacy dapat dilihat melalui sikap, tindakan, dan perilaku yang ditunjukan dalam proses pembelajaran maupun dalam kegiatan sekolah. Pada proses pembelajaran siswa berlatih kejujuran, kedisiplinan, dan kerja keras. Pada kegiatan sekolah siswa berlatih kejujuran, kemandirian, tanggung jawab dan kedisiplinan. Terkait dengan pengembangan self-efficacy di sekolah, siswa mampu menangani masalah yang mereka hadapi secara efektif, yakin terhadap kesuksesan dalam menangani masalah, memiliki pandangan yang positif terkait masalah, gigih dalam usahanya menyelesaikan masalah, percaya pada kemampuan yang dimilikinya, dan cepat bangkit dari kegagalan yang dihadapinya, serta suka mencari situasi yang baru.NIM.15490060 Sarah2022-03-08T06:53:00Z2022-03-08T06:53:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49892This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/498922022-03-08T06:53:00ZEVALUASI PROGRAM FULL DAY SCHOOL DENGAN MODEL CIPP (CONTEXT, INPUT, PROCESS, PRODUCT) DI SD MUHAMMADIYAH MACANAN NGEMPLAK SLEMANLatar belakang ini bermulai dari ketertarikan peneliti terhadap program full day school yang diterapkan di pedesaan. Lain dengan sekolah pada umunya yang menerapkan program full day school di daerah perkotaan. Kegiatan evaluasi adalah bagian yang tak terpisahkan dari suatu program yang terlaksana. Hasil evaluasi program dapat digunakan sebagai umpan balik dan dasar pertimbangan pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan capaian program full day school selama 2 tahun terakhir. Penelitian ini menggunakan model CIPP, yaitu Context, Input, Process dan Product sebagai metode untuk mengevaluasi program.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar di SD Muhammadiyah Macanan Ngemplak Sleman Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawacara mendalam, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara mereduksi data, display data dan menarik kesimpulam. Teknik keabsahan data penelitian ini dengan cara triangulasi sumber dikombinasikan dengan teori.
Adapun hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Pelaksanaan program full day school di SD Muhammadiyah Macanan dimulai pada tahun ajaran 2017/2018. Jam belajar dan mengajar dimulai pada pukul 07.00 sampai dengan pukul 15.00 di SD Muhammadiyah Macanan. (2) Hasil evaluasi program full day school dengan model CIPP menunjukan program full day school di SD Muhammadiyah Macanan Ngemplak Sleman tergolong dalam kriteria cukup baik.NIM. 15490041 Laely Fitra Tama2022-03-08T06:47:25Z2022-03-08T06:47:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49890This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/498902022-03-08T06:47:25ZANALISIS EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM EKSTRAKURIKULER DALAM MENUNJANG PRESTASI SANTRI DI PONDOK PESANTREN DARUL ULUM BANYUANYAR POTOAN DAJA PALENGAAN PAMEKASANLatar belakang penelitian ini bermula dari ketertarikan peneliti terhadap prestasi santri di Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar yang di kembangkan melalui kegiatan ekstrakurikuler. Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler sangat penting bagi pesantren. Melalui keefektifan kegiatan ekstrakurikuler, Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar mampu menunjang santri untuk berprestasi serta menjadi juara baik tingkat kabupaten, Madura, provinsi, nasional maupun internasional. Kegiatan ektrakurikuler merupakan kegiatan yang biasa dilakukan di luar kelas dan di luar jam pelajaran (kurikulum) untuk menumbuh kembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki peserta didik, baik berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang didapatkannya maupun dalam pengertian khusus untuk membimbing peserta didik dalam mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam dirinya melalui kegiatan-kegiatan yang wajib maupun pilihan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih mendalam mengenai: 1) efektivitas kegiatan ekstrakurikuler untuk menunjang prestasi santri di Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar. 2) pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler untuk menunjang prestasi santri di Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar di Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara mereduksi data, transkrip, coding, grouping, comparing, dan contrasting, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan (1) Bahwa dengan kegiatan ekstrakurikuler para santri mendapatkan peningkatan dalam hal bakat, minat dan kemampuan, karena dengan kegiatan ekstrakurikuler pengembangan potensi dan sikap lebih terarah (2) Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sudah efektif dalam menunjang prestasi santri serta sudah diterapkan dengan baik, meliputi (a) pembinaan terus menerus secara istiqomah (b) hari kreatifitas santri (c) mengadakan rekrutmen. (3) Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan prestasi santri (a) internal (b) eksternalNIM. 15490035 Syamsul Arifin B2022-03-08T06:30:20Z2022-03-08T06:30:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49887This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/498872022-03-08T06:30:20ZEVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
INTENSIVE SCIENCE CLASS (ISC)
MAN DARUSSALAM CIAMIS
JAWA BARATPenilitian ini dilatarbelakangi oleh pendirian program pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Intensive Science Class (ISC) dimana merupakan program pembelajaran yang terbilang baru di MAN Darussalam Ciamis Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana proses, faktor pendukung dan penghambat dan juga hasil evaluasi program pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Intensive Science Class (ISC) di MAN Darussalam Ciamis Jawa Barat melalui model evaluasi countenance Stake.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif evaluatif dengan mengambil latar di MAN Darussalam Ciamis Jawa Barat. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, waancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara pengumpulan data, analisis data, analisis kesesuaian (congruence) dan pertimbangan hasil. Pemeriksaan keabsahan data dengan 3 (tiga) cara yaitu triangulasi sumber, teknik dan waktu yang kemudian dikombinasikan dengan teori.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Implementasi evaluasi program pembelajaran sudah dilatarbelakangi dengan pendahuluan (antecedent) yang cukup jelas, karena ada pertimbangan pada visi, misi, dan tujuan, proses (transaction) yang sudah baik dan hasil (outcomes) yang cukup baik, karena ada pertimbangan pada hasil prestasi siswa. (2) Faktor penghambat dan pendukung program pembelajaran yaitu terdiri dari 5 (lima) faktor pendukung dan 2 (dua) faktor penghambat. (3) Hasil evaluasi program pembelajaran memiliki hasil pertimbangan yaitu tetap dilaksanakan dengan perbaikanNIM. 15490011 Rima Majidah2022-03-08T06:22:58Z2022-03-08T06:22:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49885This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/498852022-03-08T06:22:58ZMANAJEMEN KURIKULUM EKSTRAKURIKULER PALANG MERAH
REMAJA (PMR) SEBAGAI WADAH PENGEMBANGAN KARAKTER
PEDULI SOSIAL SISWA MAN 4 BANTUL YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini bermula dari ketertarikan peneliti terhadap tema manajemen kurikulum ekstrakurikuler Palang Merah Remaja dan tema tersebut belum dibahas oleh peneliti sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan kurikulum ekstrakurikuler PMR sebagai wadah pengembangan karakter peduli sosial siswa di MAN 4 Bantul Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar di Madrasah Aliyah Negeri 4 Bantul Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, display data dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) Manajemen Kurikulum Ekstrakurikuler PMR adalah: (a) tahap perencanaan meliputi pengembangan dan analisis silabus dan RPP, merumuskan tujuan belajar, membuat konten kurikulum, mendesign aktivitas belajar, sumber atau media pembelajaran. (b) tahap pengorganisasian dengan menyusun struktur organisasi, pengaturan pembelajaran meliputi ruang lingkup dan bahan pelatihan, kontinuitas kurikulum, keseimbangan proses pembelajaran dan alokasi waktu. (c) tahap implementasi meliputi penerapan media, metode dan kegiatan pembelajaran dan implementasi program kegiatan, (d) tahap evaluasi untuk mengukur sejauh mana penguasaan peserta didik terhadap materi dan keterampilan yang diajarkan, evaluasi dilaksanakan secara harian dan di akhir semester. (2) Pengembangan karakter peduli sosial termasuk dalam tahap pengorganisasian dan implementasi kurikulum melalui materi pertolongan pertama, donor darah, kebersihan dan kesehatan, tumbuh kembang remaja dan kesiapsiagaan bencana. (3) Hasil manajemen kurikulum ekstrakurikuler PMR terhadap pengembangan karakter peduli sosial memiliki efisiensi dan efektivitas yang tinggi. Pengembangan karakter peduli sosial termasuk dalam tahap pengorganisasian dan implementasi. Output dari kegiatan ekstrakurikuler PMR peserta didik mempunyai pemahaman terhadap materi, keterampilan melakukan pertolongan pertama dan pengembangan karakter. Untuk mencapai tujuan ekstrakurikuler PMR pihak madrasah melakukan kerjasama dengan KSR PMI UIN Sunan Kalijaga untuk memfasilitasi pelatih serta pihak madrasah mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh ekstrakurikuler PMR.NIM: 15490005 Khumaidah2022-03-08T06:13:49Z2022-03-08T06:13:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49883This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/498832022-03-08T06:13:49ZMANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS BUDAYA RELIGIUS DALAM MENCAPAI PROFESIONALITAS GURU DALAM KOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN KOMPETENSI SOSIAL DI SMP IT ABU BAKAR YOGYAKARTA
SKRIPSILatar belakang penelitian ini berawal minimnya penerapan manajemen sumber daya manusia berbasis budaya religius di suatu lembaga atau instansi. Padahal seperti yang kita ketahui pentingnya peran manajemen sumber daya manusia berbasis budaya religius dalam mencapai profesionalitas guru dalam kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Oleh karena itu, peneliti mengambil objek penelitian di SMP IT Abu Bakar Yogyakarta yang menurut peneliti sekolah ini menjadi contoh dan acuan bagi sekolah yang berbasis Islam Terpadu dalam menjalankan setiap kegiatan dan program yang telah di rancang.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, dengan mengambil latar belakang SMP IT Abu Bakar Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pemeriksaan atau validitas data dilakukan dengan teknik triangulasi, dimana data yang telah diperoleh dari hasil analis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan sampai pada tahap penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) manajemen sumber daya manusia berbasis budaya religius di SMP IT Abu Bakar Yogyakarta melalui tahap perencanaan, recrutment, pengembangan guru/karyawan, penilaian kinerja guru/karyawan. Faktor pendukung proses pelaksanaan manajemen sumber daya manusia berbasis budaya religius adalah kesamaan ideologi (Islam), kekuatan visi dan misi sekolah, sarana dan prasarana, dana, program yang sesuai kebutuhan, pola komunikasi. Sedangkan faktor penghambat proses pelaksanaan manajemen sumber daya manusia berbasis budaya religius adalah kurangnya konsistensi, kurangnya transparansi hasil evaluasi kegiatan, psikologis guru yang labil. 2) Dampak dari penerapan manajemen sumber daya manusia berbasis budaya religius ini berdampak terhadap kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial, dampak tersebut diperoleh dengan cara menggunakan program-program yang berdasarkan nilai-nilai Islam seperti bina pribadi Islami (BPI), mabit, usbu’ ruhi, shalat berjama’ah, shalat dhuha, daurah Al-Qur’an.Program-program tersebut menjadi stimulus bagi guru/karyawan untuk mencapai keprofesionalitasnya dalam bekerja.NIM. 14490062 Ainul Haq Rahmatullah2022-03-08T06:02:59Z2022-03-08T06:02:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49882This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/498822022-03-08T06:02:59ZEVALUASI PROGRAM KURIKULUM MUATAN LOKAL UNTUK PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA SD MUHAMMADIYAH PURWODININGRATAN 2 YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini adalah perkembangan kemajuan teknologi yang menunjukan kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan, namun kemajuan ini tidak membawa kemajuan pada perkembangan karakter. Budaya lokal memiliki nilai yang dapat menguatkan karakter suatu bangsa, melalui nilai-nilainya. Hal tersebut menjadi pentingnya penanaman nilai budaya dalam program muatan lokal guna mengembangkan karakter siswa. Upaya pengembangan karakter untuk mendekati kemajuan perlu adanya evaluasi, untuk perbaikan. Seperti halnya SD Muhammadiyah Purwodiningratan 2 secara prestasi pengetahuan SD Muhammadiyah Purwodiningratan 2 sudah meraih juara 1 olimpiade bahasa jawa tingkat DIY maka perlu melakukan evaluasi untuk mengetahui pengembangan karakternya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Narasumber dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru muatan lokal, dan siswa. Teknik validasi data menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisa data dengan teknik deskriptif analitik dengan langkah reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) Program kurikulum muatan lokal terdiri dari mata pelajaran bahasa jawa untuk kelas 1 sampai 6 dan karawitan kelas 4,5, dan 6 dengan tujuan mengenalkan dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal. kurikulum muatan lokal menyiapkan materi pembelajaran, dokumen yang terdiri dari kurikulum muatan lokal dan silabus. (2) Hasil program kurikulum muatan lokal menggunakan evaluasi model CIPP menunjukan program kurikulum muatan lokal untuk pengembangan karakter mencapai 80%, nilai yang dikembang yakni nilai sopan santun, tanggungjawab, peduli lingkungan, peduli sosial (3)Perlunya perbaikan dalam pelaksanaan program muatan lokal diantaranya meningkatkan minat siswa, dukungan orang tua, meningkatkan profesionalisme guru, dan meningkatkan sistem komunikasi antar guru dan orang tua guna pengembangan karakter siswa di sekolah dan di rumahNIM. 14490002 Laila Rizqia Umami2022-03-08T05:54:09Z2022-03-08T05:54:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49881This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/498812022-03-08T05:54:09ZIMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP SEMANGAT BELAJAR
SISWA
DI MADRASAH TSANAWIYAH ALAM SAYANG IBU
DASAN GERIA, LINGSAR, LOMBOK BARATPenelitian ini berawal dari ketertarikan peneliti terhadap konsep
pendidikan di di MTs. Alam Sayang Ibu, khususnya terhadap penerapan
model E-Money, E- Diary, dan E-Library di Madrasah tersebut. Kemudian
berdasarkan kertarikan tersebut serta kajian terhadap beberapa hasil
penelitian terdahulu, maka penulis menetapkan judul penelitian
“Implementasi Sistem Informasi Mananjemen dan Implikasinya Terhadap
Semangat Belajar Siswa di Madrasah Tsanawiyah Alam Sayang Ibu
Dasan Geria, Lingsar, Lombok Barat”. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengelolaan SIM yang dilakukan oleh MTs. Alam
Sayang Ibu dan melihat implikasinya terhadap siswa. Kegunaan dari
penelitian ini adalah untuk menjadi pembelajaran positif bagi seluruh
madrasah khususnya, dan seluruh lembaga pendidikan di Indonesia
umumnya, serta dapat memberikan kontribusi positif bagi keilmuan
Manajemen Pendidikan Islam.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research)
dengan metode kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah
beberapa orang pendidik dan tenaga kependidikan di MTs. Alam Sayang
Ibu yang telah ditetapkan sebelumnya karena dianggap memenuhi
kualifikasi tertentu yang ditentukan. Pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan teknik observasi non participatory, wawancara mendalam,
dan deskripsi dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama pengelolaan sekolah
yang dilakukan oleh MTs. Alam Sayang Ibu melingkupi perencanaan
dalam bentuk koordinasi dengan stakeholder meliputi wali siswa dan
pihak sekolah, lalu membagi tugas secara terperinci dari tingkat tertinggi
hingga tingkat terendah untuk dijalankan oleh seluruh pihak sesuai dengan
posisinya masing-masing sambil membuat catatan-catatan khusus yang
akan dibahas pada forum monitoring-evaluasi (mones) guna menetapkan
kebijakan-kebiajakan yang dianggap perlu. Kedua, Implementasi SIM di
MTs. Alam Sayang Ibu dilakukan dalam tiga bentuk, yaitu Transaction
Processing System (TPS) yaitu setiap kegiatan transaksional dilakukan
dengan melibatkan pihak ketiga yaitu Bank sebagai mitra sehingga tidak
ada transaksi secara cash, Process Control System (PCS), yaitu pembuatan
sistem keamanan yang hanya dapat diakses oleh siswa atau orang yang
xviii
memiliki atau mengetahui usarname dan password, dan Office Automation
System (OAS) yang implementasinya dilakukan dengan dibuatkannya satu
buah ruangan khusus yang berfungsi sebagai kantor untuk mengumpulkan,
memproses, menyimpan dan mengirim data kepada seluruh pihak. Ketiga,
implikasi dari implementasi SIM dapat dibagi menjadi implikasi positif
dan implikasi negatif. Untuk implikasi positif ialah mampu meningkatkan
semangat belajar siswa, dapat melatih siswa menjadi lebih hemat, dan
dapat meningkatkan keamanan bagi siswa, sedangkan implikasi negatifnya
ialah siswa menjadi ketergantungan terhadap teknologi, dan secara fisik
dapat meningkatkan kemungkinan bagi siswa mengalami gangguan
penglihatan atau rabun.NIM. 12490033 Husain Annuri2020-09-16T02:46:58Z2020-09-16T02:47:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38448This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/384482020-09-16T02:46:58ZHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG
STRATEGI SPIRITUAL TEACHING DENGAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS XI
SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN SLEMANABSTRAK
Rafi Fatchurrozaq. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Strategi
Spiritual Teaching dengan Motivasi Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran PAI Kelas XI SMK Muhammadiyah Prambanan Sleman.
Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
2019.
Motivasi merupakan penggerak utama seseorang dalam
mencapai tujuan tertentu. Dalam kaitannya dengan kegiatan belajar
mengajar, motivasi belajar sangatlah penting bagi siswa untuk
membuatnya senang dan semangat untuk belajar. Salah satu faktor
yang mempengaruhi motivasi belajar adalah penerapan Strategi
Spiritual Teaching, seperti yang diterapkan di SMK Muhammadiyah
Prambanan. Spiritual Teaching adalah rencana cermat melalui sebuah
proses penyampaian dan penanaman pengetahuan atau keterampilan
yang berkaitan dengan suatu mata pelajaran, kepada siswa yang
dilakukan oleh guru dalam praktek model pembelajaran strategi
spiritual dengan mencintai profesi dan anak didiknya. Tujuan dari
penelitian ini adalah (1) Untuk mendiskripsikan tingkat motivasi
belajar siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Prambanan (2) Untuk
mendeskripsikan persepsi siswa tentang strategi spiritual teaching
dalam pembelajaran PAI kelas XI SMK Muhammadiyah Prambanan
(3) Menguji secara empiris hubungan antara persepsi siswa tentang
strategi spiritual teaching dengan motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran PAI kelas XI SMK Muhammadiyah Prambanan
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan populasi
siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Prambanan. Dengan tekhnik
cluster random sampling diambil 125 siswa sebagai sampel penelitian.
Pengumpulan data menggunakan tekhnik angket, dokumentasi dan
wawancara. Analisis data meliputi Analisis Deskriptif Korelasi Product
Moment.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Tingkat motivasi belajar
siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Prambanan secara umum
dikategorikan sedang dengan prosentase 32,8%. (2) Tingkat persepsi
x
siswa tentang Spiritual Teaching di SMK Muhammadiyah Prambanan
secara umum dikategorikan cukup baik dengan prosentase 36%. (3)
Terdapat hubungan positif dan signifikansi antara persepsi tentang
spiritual teaching dengan motivasi belajar kelas XI SMK
Muhammadiyah Prambanan (p = 0,047 < 0,05; dan rhitung = 0,151 >
rtabel pada taraf signifikansi 5%).NIM.14410172 RAFI FATCHURROZAQ2020-09-16T02:43:58Z2020-09-16T02:44:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38441This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/384412020-09-16T02:43:58ZTransformasi Pondok Pesantren Tebuireng di Era
Disrupsi: Eksistensi Tradisi Pesantren Dalam
Membangun Keilmuan Isolated EntitiesAbstrak
Alifian Ramadhany, Transformasi Pondok Pesantren Tebuireng Di Era
Disrupsi: Eksistensi Tradisi Pesantren Dalam Membangun Keilmuan Isolated
Entities. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2019.
Gelombang globalisasi abad 21 menurut Rhenald Kasali, memiliki
karakter cepat, mengejutkan dan memindahkan sebagai ciri khas disrupsi. Ilmu
pengetahuan dan teknologi sangat mendominasi, inovasi dan kreasi menuntut
manusia untuk berfikir pragmatis. Dampak disrupsi menjalar hingga ke Pesantren
Tebuireng selaku lembaga pendidikan keagamaan. Tebuireng merespon disrupsi
dengan bertransformasi mendirikan lembaga pendidikan formal berupa MTs, MA,
SMP, SMA dan Universitas. Akan tetapi pendirian pendidikan formal membuat
Tebuireng semakin kehilangan identitasnya, sehingga pada akhirnya Tebuireng
menarik diri dengan mendirikan lembaga pendidikan salaf untuk kembali
menghidupkan tradisi pesantren.
Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan
data wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Data wawancara
responden didapat dari Kepala sekolah pendidikan formal SMA dan MA, kepala
sekolah pendidikan non formal (salaf) Madrasah Muallimin, ketua BAAK
Ma’had Aly dan pengasuh yayasan pondok pesantren Tebuireng.
Hasil yang didapatkan bahwa (1) Era disrupsi berdampak pada pergeseran
peran dan fungsi pesantren, Tebuireng gelisah terhadap pengajaran kitab kuning
yang telah luntur setelah masuknya kurikulum pendidikan formal yang semakin
mendominasi. (2) Eksistensi tradisi pesantren mendasari pendirian lembaga
pendidikan salaf Tebuireng. Tujuan pendirian lembaga pendidikan salaf
Tebuireng untuk menghidupkan tradisi kurikulum independen pesantren pada
masa KH. Hasyim Asy’ari dan mengembalikan geneologi keilmuan yang khas
Tebuireng berupa pelajaran ilmu Al-Qur’an dan Hadist. (3) Transformasi
kurikulum antara pesantren dan formal menjadikan epistemologi keilmuan
Tebuireng berubah pada bangunan akademik keilmuan. Tebuireng dahulu berpola
single entity (salaf) dengan pengajaran yang berdasar pada teks kitab. Antara
tahun 1935-1951 sejak mengikuti kurikulum formal, Tebuireng berubah berpola
interconnected entities, masuknya lembaga pendidikan formal merekonstruksi
epistemologi dengan memandang kebenaran berpegang pada akal yang sesuai
dengan ilmu agama dan sains. Akhirnya di tahun 2006 setelah mendirikan Ma’had
Aly dan Madrasah Mu’allimin Tebuireng berpola isolated entities. Pengajaran
salaf tersebut berusaha membuat ranah tersendiri dalam pesantren dengan
memasukan seratus persen pelajaran kitab, sehingga adanya sekat dan batasan
yang tercipta.Nim: 16490031 Alifian Ramadhany2020-09-16T02:43:45Z2020-09-16T02:43:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38438This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/384382020-09-16T02:43:45ZTIPE KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN SEKOLAH ADIWIYATA DI SD NEGERI BHAYANGKARA YOGYAKARTAABSTRAK
Zakiatus Syarifah, Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Sekolah Adiwiyata di SD Negeri Bhayangkara Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2019.
Penelitian ini memiliki latar belakang kepemimpinan perempuan di wilayah publik yang masih terdapat pro dan kontra, sehingga berimbas pada munculnya anggapan bahwa perempuan adalah makhluk yang lemah dan tidak diperkenankan untuk menjadi pemimpin. Namun semakin berkembangnya zaman, realitas budaya telah memperlihatkan semakin banyak perempuan menjadi pemimpin yang hebat dan memiliki intelektualitas serta prestasi yang mengungguli laki-laki. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tipe kepemimpinan kepala sekolah perempuan dalam mengembangkan sekolah adiwiyata, upaya-upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam mengembangkan sekolah adiwiyata, serta apa saja faktor pendukung dan penghambat kepemimpinan kepala sekolah dalam mengembangkan sekolah adiwiyata.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan mengambil latar belakang di SD Negeri Bhayangkara Yogayakarta. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara melaksanakan observasi non-participant, wawancara dan dokumentasi. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Metode analisis data melalui reduksi data, display data dan verifikasi/kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah: 1) Tipe kepemimpinan Ibu Dewi Partini di SD Negeri Bhayangkara Yogyakarta adalah tipe kepemimpinan feminim dan transformasional. 2) Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam mengembangkan sekolah adiwiyata yaitu menerapkan empat indikator adiwiyata di SD Negeri Bhayangkara Yogyakarta, memberikan teladan dalam pembiasaan peduli lingkungan hidup, serta mengajak wali murid untuk ikut berpartisipasi dalam mengembangkan program-program adiwiyata. 3) Faktor pendukung kepemimpinan kepala sekolah dalam mengembangkan sekolah adiwiyata, yaitu kompetensi kepala sekolah,
xviii
dukungan tim manajemen sekolah, SDM sekolah, masyarakat sekitar sekolah, wali murid, dinas lingkungan hidup, dan lahan yang luas. Sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya inisiatif pribadi warga sekolah untuk menerapkan peduli lingkungan, selain itu administrasi adiwiyata yang terlalu idealis sehingga tidak sesuai dengan keadaan di lapangan. 4) Hasil tipe kepemimpinan kepala sekolah dalam mengembangkan sekolah adiwiyata adalah SD Negeri Bhayangkara mendapat penghargaan adiwiyata, pencapaian siswa dalam perilaku peduli dan berbudaya lingkungan, serta sekolah menjadi lebih maju dari pada kepemimpinan kepala sekolah sebelumnya.NIM: 16490024 ZAKIATUS SYARIFAH2020-09-16T02:43:22Z2020-09-16T02:43:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38434This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/384342020-09-16T02:43:22ZPENGARUH MANAJEMEN KEARSIPAN TERHADAP EFEKTIVITAS
KERJA PEGAWAI DI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN SLEMANABSTRAK
Duwi Astuti, Pengaruh Manajemen Kearsipan Terhadap Efektivitas Kerja
Pegawai di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman, Skripsi, Yogyakrta:
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas kerja
pegawai, tingkat manajemen kearsipan dan pengaruh manajemen kearsipan
terhadap efektivitas kerja pegawai di Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Sleman.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan manajemen
kearsipan sebagai variabel independen dan efektivitas kerja sebagai variabel
dependen. Responden dalam penelitian ini berjumlah 96 pegawai di Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Sleman yang bekerja dalam bidang kearsipan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Efektivitas kerja pegawai di
kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman dari 96 pegawai yang menjadi
responden rata-rata memiliki tingkat efektivitas kerja yang rendah dengan rasio
perbandingan 79,2% banding 20,8% pegawai yang memiliki tingkat efektivitas
kerja tinggi. Artinya, mayoritas pegawai belum memenuhi indikator efektivitas
kerja yang terdiri dari kuantitas kerja, kualitas kerja, pemanfaatan waktu,
peningkatan kualitas SDM, adaptasi, prestasi kerja dan kepuasan kerja.
(2)Mayoritas pegawai di kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman
menyatakan bahwa manajemen kearsipan yang diterapkan berjalan dengan baik
sebesar 54,2%. Artinya, pegawai di kantor Kementerian Agama Kabupaten
Sleman didominasi oleh pegawai yang mampu mengelola arsip dengan baik mulai
dari tahap pencatatan, penerimaan, pengorganisasian, distribusi, penggunaan,
penyimpanan, pemeliharaan hingga pemusnahan arsip, sehingga pekerjaan akan
berjalan efektif. (3) Pengaruh manajemen kearsipan terhadap efektivitas kerja
pegawai, hasil analisis uji regresi menunjukkan manajemen kearsipan
berpengaruh terhadap efektivitas kerja pegawai dengan dibuktikan besarnya nilai
signifikansi 0,000 < 0,05 dengan besarnya nilai korelasi product moment sebesar r
hitung 0,495 > r tabel 0,202 pada taraf signifikansi 5%. Sedangkan besarnya
pengaruh variabel manajemen kearsipan terhadap tinggi rendahnya tingkat
efektivitas kerja pegawai dibuktikan dengan nilai R square sebesar 0,245 yang
artinya kontribusi manajemen kearsipan terhadap efektivitas kerja pegawai
sebesar 24,5% sedangkan sisanya 73,5% efektivitas kerja dipengaruhi oleh
variabel lain. Artinya, peningkatan efektivitas kerja pegawai dapat diupayakan
melalui pengelolaan manajemen kearsipan yang baik.NIM: 14490038 DUWI ASTUTI2020-09-14T06:42:09Z2020-09-14T06:42:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38412This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/384122020-09-14T06:42:09ZPERAN KEPEMIMPINAN KETUA UMUM KOMISARIAT DALAM MENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA GUNA MENINGKATKAN KUALITAS INSAN CITA ANGGOTA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM DI LINGKUP UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTAMulkhan Andreza. “Peran Kepemimpinan Ketua Umum Komisariat Dalam Mengelola Sumber Daya Manusia Guna Meninkatkan Kualitas Insan Cita Anggota Himpunan Mahasiswa Islam Di lingkup UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta” Skripsi. Yogyakarta. Program studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 2019.
Latar belakang dalam penelitian ini yakni menurunnya kuantitas anggota HMI diikuti menurunnya kualitas anggota HMI dalam proses perkaderan di HMI dan minimnya pengetahuan manajemen. Proses pembinaan dan pengembangan anggota kemudian juga mengalami penurunan, membuat anggota HMI kurang menghasilkan kegiatan yang lebih produktif dan inovatif. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan menguraikan strategi manajemen sumber daya manusia di komisariat HMI lingkup UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan mengetahui peranan kepemimpinan ketua umum di komisariat HMI lingkup UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam mengelola sumber daya manusia.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan tujuan untuk mengetahui secara mendalam peran serta strategi ketua umum dalam mengelola organisasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni wawancara, observasi dan dokumentasi. Narasumber dalam penelitian diantaranya ketua umum, pengurus komisariat, dan anggota HMI komisariat Adab, FEBI, Saintek, dan Tarbiyah. Teknik validasi yang digunakan yakni triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Teknik analisa data dengan teknik deskriptif analitik dengan langkah reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) Strategi manajemen sumber daya manusia dengan menggunakan teori seven habits di komisariat HMI lingkup UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta belum efektif dan peranan kepemimpinan ketua umum di komisariat HMI lingkup UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam mengelola sumber daya manusia belum dijalankan dengan optimal. (2) Identifikasi dan peran ketua umum Komisariat HMI di lingkup UIN Sunan Kalijaga dalam menghidupkan kualitas insan cita belum berlaku secara maksimal. Secara deskriptif ketua umum komisariat HMI lingkup UIN Sunan kalijaga dapat dikatakan mampu menggerakkan anggota dan pengurus untuk terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan aplikatif dalam masyarakat meskipun hanya pada ruang-ruang kecil saja.NIM: 14490033 MULKHAN ANDREZA2020-08-07T04:05:40Z2020-08-07T04:05:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39958This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/399582020-08-07T04:05:40ZManajemen Balai Pelayanan Perpustakaan DPAD (Dinas Perpustakaan Dan Arsip Daerah) Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Meningkatkan Budaya Literasi MasyarakatPenelitian ini bermula dari ketertarikan penulis untuk mengkaji tentang
manajemen perpustakaan dalam meningkatkan budaya literasi masyarakat. Di
samping itu, banyak penelitian terkait yang hanya mengungkap peran dan upaya
perpustakaan dalam meningkatkan budaya literasi. Sehingga aspek manajemen
perpustakaannya justru dilupakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
sistem pengelolaan yang ada di perpustakaan, upaya perpustakaan dalam
meningkatkan budaya literasi masyarakat serta faktor pendukung dan penghambat
dalam upaya perpustakaan meningkatkan budaya literasi masyarakat.
Penelitian ini dilakukan di Balai Layanan Perpustakaan DPAD (Dinas
Perpustakaan dan Arsip Daerah) Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan
tempat yang representatif untuk melakukan penelitian ini. Hal ini dikarenakan
perpustakaan tersebut memiliki berbagai layanan yang bervariasi mulai dari
Grhatama Pustaka, Jogja Library Centre, Rumah Belajar Modern, Perpustakaan
Keliling, Paket Buku, Pojok Baca, Jogja Library For All hingga Delivery Order.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data
dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh data, mereduksi data, menyajikan
data, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini adalah pegawai
dan pustakawan Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa; 1) Sistem pengelolaan di
Balai Layanan Perpustakaan diorientasikan untuk meningkatkan budaya literasi
masyarakat dengan analisis fungsi-fungsi manajemen; 2) Upaya perpustakaan
dalam meningkatkan budaya literasi diantaranya: promosi di media sosial,
pengembangan kreatifitas berbasis bahan pustaka, pengembangan kreatifitas anak,
bedah buku, kunjungan umum dan layanan delivery order; 3) Faktor pendukung
dalam upaya perpustakaan meningkatkan budaya literasi adalah fasilitas dan
layanan yang lengkap, sumber daya manusia yang profesional serta antusiasme
yang tinggi dari masyarakat. Sedangkan faktor penghambatnya adalah promosi di
media sosial yang masih terpusat di Grhatama Pustaka, sehingga layanan lain
kurang dipromosikan secara masif. Di samping itu, terbatasnya koleksi di layanan
ekstensi juga menjadi kendala dalam upaya perpustakaan meningkatkan budaya
literasi masyarakat yang ada di pelosok.
Kata kunci: Manajemen Perpustakaan, Budaya Literasi, Masyarakat
YogyakartaNIM : 15490064 ACHMAD ZUKHRUF ALFARUQI2020-03-09T02:15:32Z2020-03-09T02:15:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36030This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/360302020-03-09T02:15:32ZPERAN ORGANISASI ROHIS DAN ROHKRIS DALAM MENINGKATKAN SIKAP TOLERANSI BERAGAMA DI SMAN 3 YOGYAKARTAAtika Rofiqatul Maula, Peran Organisasi ROHIS dan ROHKRIS dalam Meningkatkan Sikap Toleransi Beragama di SMAN 3 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2019.
Latar belakang penelitian ini bermula dari ketertarikan peneliti terhadap konflik intoleransi antar agama yang sering kali terjadi di berbagai daerah bahkan negara. Sehingga peneliti tertarik terhadap peran dari organisasi kerohanian dalam meningkatkan dan melestarikan sikap toleransi beragama di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang peran dari organisasi Kerohanian Islam (ROHIS) dan Kerohanian Kristen (ROHKRIS) serta sikap toleransi beragama yang diterapkan oleh organisasi ROHIS dan ROHKRIS.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar di SMAN 3 Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam kepada pembina dan pengurus organisasi ROHIS dan ROHKRIS dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Selanjutnya pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Organisasi kerohanian yaitu SKI, PSKP dan KPK memiliki peran sebagai fasilitator siswa dalam memperdalam keimanan dan menerapkan nilai-nilai keagamaan serta sikap toleransi beragama antar siswa. (2) Sikap toleransi yang diinisiasi oleh SKI, PSKP dan KPK ialah: (a) Sadar terhadap keberagamaan, (b) Memperkuat spiritualitas dan keimanan, (c) Menghormati hak orang lain dan (d) Saling tolong-menolong dan bekerjasama. Adapun kerjasama antara organisasi SKI, PSKP dan KPK disebut dengan beyond the wall, yang dibuktikan dengan kerjasama dalam kegiatan bakti sosial, PSW dan kegiatan OSIS lainnya. (3) Faktor pendukung: (a) Muatan
xix
Kurikulum Sekolah (Mata Pelajaran Agama), (b) Kegiatan sekolah, (c) Keteladanan Pembina dan (d) Penerapan Budaya 3 S (Senyum, Salam dan Sapa). Faktor Penghambat: (a) Kurangnya tenaga pengajar atau pembina pada organisasi ROHKRIS dan (b) Kurangnya Antusiasme siswa untuk mengikuti kegiatan rutin.NIM: 15490099 ATIKA ROFIQATUL MAULA2020-03-06T05:37:25Z2020-03-06T05:37:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36028This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/360282020-03-06T05:37:25ZPENINGKATAN EFEKTIVITAS KINERJA PEGAWAI MELALUI PEMBINAAN DISIPLIN KERJA DI KANTOR DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
(PARTICIPATORY ACTION RESEARCH)Feny Rahmawati. Peningkatan Kinerja Pegawai Melalui Pembinaan Disiplin Kerja Di Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DPAD DIY). Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. 2019.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (PAR) Participatory Action Research yang dilatarbelakangi oleh adanya masalah berupa rendahnya kinerja pegawai. Penelitian ini didasarkan pada teori Veithzal, kinerja merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap pegawai sebagai prestasi kerja yang dihasilkan sesuai perannya dalam organisasi. Kinerja pegawai dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu motivasi, disiplin, kepemimpinan, suasana kerja, kompetensi dan lainnya. Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DPAD DIY), dengan sampel sebesar 87 pegawai dari populasi 112 pegawai. Pengambilan sampel berdasarkan pada kaidah probability sampling dengan metode stratified random sampling. Variabel dalam penelitian ini menggunakan satu variabel yaitu kinerja pegawai. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini yaitu kuesioner, observasi, indepth interviews, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data ialah menggunakan analisis deskriptif, analisis tabel silang (crosstab) dan uji t-Paired dengan bantuan SPSS (Statistical Product and Social Sciences) versi 22.
Hasil distribusi frekuensi data kinerja pegawai sebelum adanya tindakan pembinaan disiplin kerja (pretest), yaitu mayoritas responden
xiii
adalah pegawai dengan tingkat kategori kinerja sedang 64 pegawai atau 74%, kemudian 13 pegawai atau 15% memiliki tingkat kinerja tinggi dan dengan kategori tingkat kinerja rendah yaitu 10 pegawai atau 11%. Dan dari hasil distribusi frekuensi data kinerja pegawai sesudah adanya tindakan pembinaan disiplin kerja (postest), yaitu mayoritas adalah pegawai dengan tingkat kategori kinerja sedang yaitu 60 pegawai atau 60%, pegawai dengan kategori tingkat kinerja rendah 12 pegawai atau 14% dan sisanya mengalami peningkatan dari sebelum adanya tindakan yaitu sebanyak 15 pegawai atau 17% menyatakan tingkat kategori kinerja tinggi. Hasil Paired Samples Corelations menunjukkan pembinaan disiplin kerja mempunyai korelasi yang signifikan karena nilai sig. 0.000 < α 0.05. Sementara itu, nilai korelasi sebesar 0.763 yang artinya terdapat hubungan yang kuat karena berada pada interval 0.60-0.799. Terdapat peningkatan signifikan pada kinerja pegawai Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY sebelum dilaksanakan tindakan pembinaan disiplin kerja dan sesudah dilaksanakan tindakan pembinaan disiplin kerja dibuktikan dengan angka signifikansi sebesar 0.000 yang artinya lebih kecil dari α 0.05 (ρ < α 0.05) pada angka kepercayaan 95%. Penerapan tindakan pembinaan disiplin kerja dapat meningkatkan kinerja pegawai sebesar 4.1 poin.NIM: 15490097 FENY RAHMAWATI2020-03-06T01:17:30Z2020-03-06T01:17:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36024This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/360242020-03-06T01:17:30ZMANAJEMEN KADERISASI KEPEMIMPINAN ORGANISASI BIDANG EKSTRAKURIKULER KEROHANIAN ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI I BANGUNTAPANLuluk Nur Laili, “Manajemen Kaderisasi Kepemimpinan Organisasi Bidang Ekstrakurikuler Kerohanian Islam di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Banguntapan”. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2019.
Proses pengkaderisasian organisasi kerohanian Islam di SMAN 1 Banguntapan masih terdapat berbagai permasalahan sehingga kurang bisa mencapai tujuan organisasi. Manajemen kaderisasi organisasi kerohanian Islam kurang transparan dan adanya beberapa anggota yang tidak berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler Rohis. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengetahui karakteristik anggota dalam kepemimpinan organisasi bidang ekstrakurikuler Kerohanian Islam, (2) mengetahui manajemen kaderisasi kepemimpinan organisasi bidang ekstrakurikuler Kerohanian Islam, serta (3) mengetahui faktor pendukung dan penghambat manajemen kaderisasi kepemimpinan organisasi bidang ekstrakurikuler Kerohanian Islam.
Desain penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif. Sumber informasi dalam penelitian ini ialah Kepala Sekolah, pembina ekstrakurikuler Rohis, ketua umum Rohis, ketua ikhwan Rohis, ketua akhwat Rohis, dan divisi pendidikan Rohis. Teknik dan instrumen pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan mereduksi data menggunakan transcript, coding, grouping, comparing dan contrasting.
Hasil penelitian ini ialah (1) karakteristik calon anggota dalam kepemimpinan organisasi bidang ekstrakurikuler kerohanian Islam, ialah jujur dan bertanggung jawab, taat beragama, berjiwa kepemimpinan, berkomitmen tinggi, serta berakhlakul karimah, (2) manajemen kaderisasi kepemimpinan organisasi bidang ekstrakurikuler kerohanian Islam meliputi planning, organizing, actuating, dan controlling, serta (3) faktor pendukung dan penghambat manajemen kaderisasi kepemimpinanorganisasi bidang ekstrakurikuler kerohanian Islam :
a) Faktor pendukung adalah dana saat kaderisasi berlangsung sangat mencukupi, banyaknya dukungan dari kepala sekolah dan guru-guru di SMAN 1 Banguntapan, serta banyak yang ingin menjadi pengurus Rohis Khidmatul Ummah
b) Faktor penghambat adalah kurangnya pengurus inti dalam penunjukan kepemimpinan Rohis Khidmatul Ummah, daftar pertanyaan untuk mewawancarai calon ketua Rohis belum disiapkan dengan baik, dan kurangnya sarana prasarana ketika proses wawancara kepada calon ketua Rohis.NIM,: 15490083 Luluk Nur Laili2020-03-06T01:00:31Z2020-03-06T01:01:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36022This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/360222020-03-06T01:00:31ZPELAKSANAAN PROGRAM DAGANG KELILING SEBAGAI SARANA MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 WONOSARI GUNUNGKIDUL D.I. YOGYAKARTARatna Widiani, Pelaksanaan Program Dagang Keliling sebagai Sarana Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Wonosari Gunungkidul D.I. Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2019.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya lulusan SMK yang bersaing mencari pekerjaan, namun tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang ada. SMK merupakan sekolah yang mempersiapkan peserta didik untuk langsung terjun ke dunia kerja setelah lulus sekolah. Untuk menghadapi masalah tersebut diperlukan pendidikan yang berorientasi pada pembentukan jiwa entrepreneurship. Sebagai sekolah kejuruan SMK Negeri 1 Wonosari menerapkan pendidikan kewirausahaan dengan melatih jiwa kewirausahaan siswa melalui program dagang keliling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep dagang keliling, pelaksanaan, dan hasil program dagang keliling sebagai sarana menumbuhkan jiwa kewirausahaan siswa kelas XI SMK Negeri 1 Wonosari Gunungkidul D.I. Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pengumpulan data melalui metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sementara itu, analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Konsep pelaksanaan dagang keliling di SMK Negeri 1 Wonosari adalah sebagai sarana menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan merupakan pengembangan program sekolah. Dagang keliling merupakan program wajib dan masuk ke dalam kurikulum sekolah yang memiliki manfaat dalam melatih mental siswa. (2) Proses pelaksanaan dagang keliling ialah siswa menjual produk dari toko sekolah ke konsumen dengan target omzet minimal Rp300.000,00. Penilaian dagang keliling dilihat dari perolehan omzet dan jumlah hari siswa membayar hasil jualan ke toko sekolah. (3) Terdapat faktor pendukung dan penghambat dalam proses pelaksanaan. Faktor pendukungnya adalah masuknya dagang keliling ke dalam kurikulum serta pemasok barang yang tepat waktu. Sementara itu, faktor penghambatnya adalah barang di toko sekolah lebih mahal, harga barang naik, terlambatnya pemasok, kurang waktu mencari konsumen, konsumen tidak membayar tepat waktu, dan banyak barang yang kosong. (4) Hasil program dagang keliling sebagai sarana menumbuhkan jiwa kewirausahaan siswa kelas XI SMK Negeri 1 Wonosari adalah sudah banyak siswa yang mulai tergerak untuk mulai berjualan, seperti jualan pulsa, lukisan, hingga online shop. Pendidikan kewirausahaan perlu dilaksanakan dalam menumbuhkan jiwa kewiruasahaan siswa dan dagang keliling merupakan program SMK Negeri 1 Wonosari yang diterapkan untuk menumbuhkan minat dan jiwa kewirausahaan siswa.NIM : 15490081 RATNA WIDIANI2020-03-06T00:59:13Z2020-03-06T00:59:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36019This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/360192020-03-06T00:59:13ZPELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SEBAGAI STRATEGI
MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN DI SEKSI
KESHARLINDUNG BIDANG GTK DINAS DIKPORA DIYYunita Noor Widiyaningrum, Pelatihan dan Pengembangan
sebagai Strategi Meningkatkan Kualitas Pelayanan di Seksi Kesharlindung
Bidang GTK Dinas Dikpora DIY. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2019.
Latar belakang penelitian ini bermula pada ketertarikan peneliti
mengenai pelayanan yang cepat dan berkualitas yang ada di Seksi
Kesharlindung, sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pelatihan dan pengembangan pegawai yang meliputi strategi dari pelatihan
dan pengembangan, pelaksanaan, evaluasi dan hasil dari pelatihan dalam
upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilaksanakan di
Seksi Kesharlindung Bidang GTK Dinas DIKPORA DIY. Pengumpulan
data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi.
Analisis data dilaksanakan dengan mengumpulkan seluruh data,
mereduksi data dan penarikan kesimpulan. Subjek dalam penelitian ini
adalah pegawai Seksi Kesharlindung, staf TU, beberapa staf di Bidang
Kepegawaian, dan Kepala Bidang Perencanaan yang ada di Dinas
DIKPORA DIY.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Dinas DIKPORA DIY
melakukan analisis kebutuhan kerja terhadap seksi terkait, dengan
menerapkan pelatihan dan pengembangan dalam bentuk diklat teknis dan
diklat perjenjangan; 2) Faktor yang mendukung adalah manajemen yang
baik, pembebasan pembiayaan untuk kegiatan pelatihan dan sarana
prasarana yang memadai. Sedangkan faktor penghambat dalam pelatihan
ini adalah jadwal kegiatan diklat yang berbenturan dengan kegiatan
internal Seksi dan keengganan staf untuk mengikuti diklat; dan 3) hasil
dari pelatihan dan pengembangan pegawai adalah kompetensi pelayanan
menjadi meningkat, berkurangnya keluhan pelanggan dan juga
meningkatnya hasil penilaian pelayanan.NIM: 15490080 YUNITA NOOR WIDIYANINGRUM2020-03-06T00:55:15Z2020-03-06T00:55:24Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36013This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/360132020-03-06T00:55:15ZEFEKTIVITAS REKRUTMEN DAN SELEKSI PUSTAKAWAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN SEBAGAI HUMAN CAPITAL DAN SOCIAL CAPITAL (STUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN UMY)Yulifa Dwi Khoiruni, Efektivitas Rekrutmen dan Seleksi Pustakawan dalam Perspektif Pendidikan Sebagai Human Capital dan Social Capital (Studi Kasus di Perpustakaan UMY). Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Yogyakarta, 2019.
Latar belakang penelitian ini bermula dari ketertarikan peneliti mengenai kajian rekrutmen dan seleksi yang urgen untuk diangkat karena merupakan langkah yang sangat strategis pada organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan efektivitas proses rekrutmen dan seleksi pustakawan diperpustakaan UMY dengan menjelaskan secara lebih mendalam konsep pendidikan sebagai human capital dan social capital agar mendapatkan perspektif yang berbeda dengan penelitian sebelumnya.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan model studi kasus yang mengambil latar di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dengan pertimbangan relevansi untuk konsep penelitian. Sampel dalam penelitian ini merupakan nonprobability sampling yang artinya pemilihan narasumber didasari karena narasumber mengetahui, memahami dan mengalami peristiwa yang terjadi pada kegiatan rekrutmen dan seleksi pustakawan.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, display data dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Proses rekrutmen dan seleksi telah dilakukan secara sistematis dengan memperhatikan preferensi pada manajer. (2) Dari perspektif pendidikan sebagai human capital terlihat bahwa dalam proses rekrutmen pustakawan di UMY sangat diperhatikan latar belakang pendidikannya, modal ijazah merupakan syarat mutlak, disamping itu kompetensi yang dimiliki juga menjadi pertimbangan dalam proses seleksi. (3) Dari perspektif pendidikan sebagai social capital sumber-sumber rekrutmen menunjukkan bahwa ada rasa percaya, norma, dan jaringan kerja pustakawan di perpustakaan UMY. (4) Berdasarkan penilaian efektivitas perspektif tujuan manajemen proses rekrutmen dan seleksi di perpustakaan UMY sudah efektif. Rekrutmen dan seleksi pustakawan dengan pertimbangan ijazah dan kompetensi yang mayoritas alumni prodi ilmu perpustakaan UIN Sunan Kalijaga sudah mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhan perpustakaan. Rekrutmen dan seleksi juga sudah memperhatikan kepentingan lembaga induk, fasilitas ruangan, dan juga anggaran yang perlu dikeluarkanNIM: 15490079 YULIFA DWI KHOIRUNI2020-03-06T00:53:46Z2020-03-06T00:54:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36011This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/360112020-03-06T00:53:46ZIMPLEMENTASI KEBIJAKAN LIMA HARI SEKOLAH UNTUK PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA
SMK NEGERI 1 YOGYAKARTAPenguatan Pendidikan Karakter Siswa SMK Negeri 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2019.
Kebutuhan akan kualitas sumber daya manusia didunia kerja menjadi tantangan tersendiri bagi sekolah kejuruan. Pendidikan karakter menjadi penting bagi sekolah kejuruan guna membekali lulusan dan meningkatkan kualitas SDM. Sebagai salah satu upaya, SMK Negeri 1 Yogyakara menerapkan kebijakan lima hari sekolah yang bertujuan untuk penguatan pendidikan karakter melalui berbagai program yang diselenggarakan. Penelitian yang berlokasi di SMK Negeri 1 Yogyakarta ini,bertujuanuntuk mendeskripsikan dan menganalis tentang kebijakan lima hari sekolah yang diterapkan sebagai salah satu sarana pendidikan karakter siswa dilihat dari kebijakan yang ditetapkan oleh sekolah, pelaksanaan kegiatan pendidikan karakter dalam sistem lima hari sekolah, dan hasil yang dicapai yaitu pembentukan karakter siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk memberikan deskripsi hasil temuan secara rinci dan menyeluruh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam menganalisa data hasil temuan, penelitian ini menggunakan 3 tahapan yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sebagai teknik validasi dan keabsahan data, penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kebijakan lima hari sekolah yang diterapkan di SMK Negeri 1 Yogyakarta memiliki keselarasan tujuan dengan salah satu visi sekolah yaitu mewujudkan insan pendidikan yang berkarakter. Sebagai tindak lanjut, sekolah mengembangkan dan mengatur program kegiatan yang disesuaikan dengan tujuan kebijakan dan visi sekolah. Melalui kebijakan sekolah, SMK Negeri 1 Yogyakartamengatur jadwal kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, ektsrakurikuler dan kegiatan tambahan untuk memberikan layanan pendidikan bagi peserta didik, (2) Implementasi pendidikan karakter dalam lima hari sekolah dilakukan dengan tiga pendekatan yaitu pendidikan karakter berbasis kelas, pendidikan karakter berbasis budaya dan pendidikan karakter berbasis masayarakat. Dari pelaksanaan pendidikan karekter tersebut masih terdapat kendala yang harus diatasi
xvii
oleh sekolah yaitu peran guru yang masih kurang mendukung, penjadwalan kegiatan yang masih belum maksimal, dan kesadaran oran tua dalam pendidikan karakter yang masihkurang, (3) Hasil yang dicapai terlihat pada perubahan perilaku siswa yang menunjukkan karakter yang telah tertanam pada diri siswa. Karakter tersebut adalah religius, nasionalis dan gotong royong.NIM: 15490073 IKA PRASTYA YULI ASTUTI2020-03-06T00:52:46Z2020-03-06T00:52:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36009This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/360092020-03-06T00:52:46ZSTRATEGI PENGEMBANGAN KARIR DALAM
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA
KARYAWAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAMeningkatkan Produktivitas Kerja Pada Karyawan Perpustakaan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2019.
Latar belakang penelitian ini bermula dari ketertarikan peneliti
dalam pengelolaan sumber daya manusia di lembaga pendidikan yang mana
dalam pengelolaan tersebut terdapat pengembangan karir dalam
menjadikan karyawan produktif. Dalam meningkatkan karyawan produktif
tentunya berbagai cara dapat dilakukan, salah satunya dengan
pengembangan karir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
strategi pengembangan karir yang dilakukan dalam meningkatkan
produktivitas kerja karyawan Perpustakaan Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode
pengmpulan data yang digunakan yakni observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan cara reduksi data, display
data, dan menarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan
trianggulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Strategi pengembangan karir
yang dilakukan di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
adalah: (a) mengikut sertakan karyawan dalam kompetisi dan call for paper,
(b) mendorong karyawan untuk memiliki karya ilmiah, (c) aktif dalam
perserikatan Muhammadiyah, (d) bimbingan dari Kepala Perpustakaan dan
pemberian akomodasi dari biro sumber daya manusia Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta, (e) studi lanjut, seminar dan pelatihan softskill.
(2) Produktivitas kerja karyawan dilihat dari: (a) sikap kerja karyawan dapat
dilihat dari kehadiran dan penilaian dari rekan kerja, (b) sertifikasi dan
tingkat keterampilan yang dimiliki karyawan memiliki pengaruh pada
penempatan unit kerja, (c) hubungan antar pegawai dan pimpinan dapat
dilihat pada penilaian Kepala Perpustakaan, (d) manajemen produktivitas
mengenai pencapaian hasil kerja, (e) efisiensi tenaga kerja berkaitan dengan
tugas tambahan, (f) kewirausahaan yakni usaha karyawan dalam
mengerjakan pekerjaan.NIM: 15490069 Amanah Anggoro Bikhotmi2020-03-06T00:52:30Z2020-03-06T00:52:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36008This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/360082020-03-06T00:52:30ZEVALUASI PENERAPAN PROGRAM KURIKULUM 2013
MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK BAGI SISWA
TUNANETRA KELAS X MAN 2 SLEMAN DI YOGYAKARTAMata Pelajaran Aqidah Akhlak Bagi Siswa Tunanetra Kelas X MAN
2 Sleman di Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2019.
Penelitian ini dilatar belakangi dari ketertarikan peneliti terhadap
evaluasi penerapan program kurikulum 2013 mata pelajaran Aqidah
Akhlak bagi siswa tunanetra. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
penerapan program kurikulum 2013 mata pelajaran Aqidah Akhlak bagi
siswa tunanetra kelas X MAN 2 Sleman di Yogyakarta.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek
penelitian ini adalah kepala madrasah, WaKa bagian kurikulum, WaKa
bagian kesiswaan, kepala bagian perpustakaan, guru Aqidah Akhlak kelas
X, dan siswa tunanetra kelas X. Teknik pengumpulan data dengan cara
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan
dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data
dengan cara mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Evaluasi konteks
meliputi lingkungan masyarakat, kebutuhan terpenuhi, populasi dan
sampel yang dilayani, dan sarana prasarana. Sarana prasarana di MAN 2
Sleman dinilai sudah cukup membantu dalam penerapan program
kurikulum 2013 bagi siswa tunanetra. (2) Evaluasi masukan meliputi
penerimaan siswa baru tunanetra, guru, dan kurikulum. Penerimaan siswa
baru tunanetra terdapat modifikasi, guru di MAN 2 Sleman tidak ada yang
berkualifikasi guru Pendidikan Luar Biasa (PLB), serta kurikulum 2013
bagi siswa tunanetra tidak menggunakan kurikulum yang dimodifikasi. (3)
Evaluasi proses meliputi proses pembelajaran kurikulum 2013 mata
pelajaran Aqidah Akhlak bagi siswa tunanetra terdapat modifikasi. (4)
Evaluasi produk meliputi hasil belajar siswa. tunanetra kelas X mata
pelajaran Aqidah Akhlak. Nilai siswa tunanetra dapat mencapai nilai
KKM aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilanNIM : 15490063 ERIZKA AMALIA QUR’AANI2020-03-06T00:50:56Z2020-03-06T00:51:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36006This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/360062020-03-06T00:50:56ZGAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
DI SDIT SALSABILA II KLASEMAN SLEMAN DALAM VISI
TERWUJUDNYA GENERASI QUR’ANI 2045Muhammad Faiq Fawwaz, Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah di SDIT Salsabila
II Klaseman Sleman Dalam Mencapai Visi Mencetak Generasi Qur’ani 2045. Skripsi.
Yogyakarta: Fakultas Imu Tarbiyah dan Keguruan Universias Islam Negri Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2019.
Latar belakang penelitian ini bermula dari ketertarikan peneliti terhadap gaya
kepemimpinan yang digunakan dalam mencapai visi sekolah mencetak generasi qurani
2045 yang cakap, cendikia, dan berakhlak mulia. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam mencapai visi sekolah, untuk
mengetahaui faktor pendukung dan penghambat kepala sekolah dalam mencapai visi
sekolah, dan untuk mengetahui hasil dari gaya kepemimpinan yang digunakan kepala
sekolah di SDIT Salsabila II Klaseman Sleman.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar di SDIT
Salsabila II Klaseman Sleman. Tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan cara
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara mereduksi
data, display data, dan menarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dengan cara
Triangulasi sumber dan teknik serta kombinasi dengan teori.
Adapun hasil dari penelitian ini menunjukan: (1) Mohammad Zaelani, M. A. Lahir
di Pati, 06 Agustus 1982. Mengajar di SDIT Salsabila II Klaseman sejak 2004 dan
menjadi kepala sekolah non PNS pada tahun 2011. Adapun kepala sekolah SDIT
Salsabila II Klaseman Sleman teridentifikasi menggunakan (a) gaya kepemimpinan
demokratis, ciri cirinya yaitu menerima kritik dan saran, adanya musyawarah sebagai
mufakat, dan tidak memihak kepada salah satu bawahan; (b) gaya kepemimpinan
Karismatik, terlihat dari rasa hormat guru dan peserta didik (c) gaya kepemimpinan
Administratif, terlihat dari kinerja kepala sekolah menyelesaikan tugas sebelum
deadline, bekerja dengan bawahan, dan memiliki jiwa membangun. (2) Faktor
pendukung dan faktor penghambat kepala sekolah dalam mencapai visi sekolah antra
lain: (a) faktor pendukung: adanya kesepakatan dan berjuang bersama bawahan,
lingkungan baik sekolah, keluarga dan teman. (b) faktor penghambat: keluar masuknya
guru, frekuensi keluar masuk guru tahfidz, pencarian sistem, lingkungan keluarga dan
teman. (3) Hasil gaya kepemimpinan kepala sekolah adalah (a) mencetak bibit bibit
penghafal Al-quran walau masih belum memenuhi target hapalan (b) Nilai UNBK
masih dibawah rata-rata yang didapat Se-DIY (c) prestasi siswa siswi yang bagus, baik
kejuaraan akademik maupun non akademik (d) lulusan SDIT Salsabila yang
meneruskan ke jenjang pesantren sebanyak 55% dari total kelulusan (e) Tanggapan
positif dari bawahan terkait kepemimpinan yang dijalankan.NIM : 15490061 MUHAMMAD FAIQ FAWWAZ2020-03-06T00:49:46Z2020-03-06T00:49:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36004This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/360042020-03-06T00:49:46ZPENERAPAN STANDAR KUALIFIKASI, STANDAR
KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI GURU DALAM
MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SMA
NEGERI 3 YOGYAKARTALailatul Azizah, Penerapan Standar Kualifikasi,
Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMA Negeri 3
Yogyakarta.Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2015.
Latar belakang penelitian ini bermula dari
ketertarikan peneliti terhadap pengelolaan pendidikan di
sekolah menengah atas (SMA). Penelitian ini bertujuan untuk
menganlisis penerapan standar kualifikasi, standar
kompetensi dan sertifikasi guru yang meliputi perancangan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi belajar,
dan guru profesional dalam meningkatkan mutu pendiidkan
di SMA Negeri 3 Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
mengambil latar di SMA Negeri 3 Yogyakarta. Subjek
penelitian ini adalah wakil kepala sekolah bagian kurikulum,
wakil kepala sekolah bagian humas, guru Pendidikan Agma
Islam dan Budi Pekerti kelas X, guru Biologi kelas X, guru
Kimia kelas X, guru Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti kelas XI, dua siswa kelas X IPA 1 dan 4, satu siswa
kelas XI IPA 4 Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis
data dengan cara mereduksi data, display data, dan menarik
kesimpulan. Uji keabsahan data dengan cara triangulasi
sumber dan teknik yang dikombinasikan dengan teori.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) penerapan standar
kualifikasi, standar kompetensi dan sertifikasi guru adalah: a.
kualifikasi guru sudah sesuai dengan standar kualifikasi guru
SMA/MA yaitu S-1 dan S-2, b. menerapkan empat standar
kompetensi guru yaitu (1) kompetensi pedagogik diantaranya
adalah: (a) pemahaman terhadap peserta didik, (b)
pengembangan kurikulum atau silabus, (c) perancangan
pembelajaran, (d) pelaksanaan pembelajaran yang mendidika
dan dialogis, (e) pemanfaatan teknologi pembelajaran, (f)
xix
evaluasi hasil belajar. (2) kompetensi sosial, (3) kompetensi
kepribadian, dan (4) kompetensi professional, c. guru sudah
tersertifikasi dan melalui sertifikasi portofolio, PLPG, dan
PPG. (2) Upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan di
SMA Negeri 3 Yogykarta yaitu dengan kebijakan mutu
pendidikan tersendiriadapaun kebijakan mutu tersebut adalah:
(a) menciptakan lulusan yang santun dan berbudi pekerti
luhur, (b) meningkatkan lulusan yang kompeten di
bidangnya, (c) meningkatkan layanan prima sekolah dengan
motto tepat syarat, tepat waktu, dan ramah, (d) meningkatkan
kemampuan guru dan peserta didik dalam bidang penelitian,
sains, dan teknologi, (e) menciptakan lingkungan belajar
mengajar yang kondusif dan menyenangkan, (f)
meningkatkan upaya pelestarian lingkungan. Meningkatkan
prestasi akademik dan non-akademik di pentas nasional dan
internasional.NIM: 15490045 LAILATUL AZIZAH2020-03-06T00:49:26Z2020-03-06T00:49:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36003This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/360032020-03-06T00:49:26ZPENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI PONDOK PESANTREN JOGLO
ALIT DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT DESA KARANG
DUKUH JOGONALAN KLATEN JAWA TENGAHAlit Dalam Memberdayakan Desa Karang Dukuh Jogonalan Klaten Jawa
Tengah. Skripsi. Yogyakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga. 2019.
Penelitian ini dilatar belakangi dari ketertarikan penulis terhadap
kewirausahaan yang berkembang dimasyarakat Desa Karang Dukuh Jogonalan
Klaten Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendidikan
kewirausahaan yang ada di Pondok Pesantren Joglo Alit dan mengetahui tentang
pemberdayaan yang dilakukan pondok pesantren untuk masyarakatnya.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di
Pondok Pesantren Joglo Alit Jogonalan Klaten Jawa Tengah. Model penelitian yang
digunakan adalah penelitian lapangan yaitu penelitian yang mengambil data-data
primer dari lapangan. Subyek penelitianya adalah pendiri Pondok Pesantren Joglo
Alit Klaten Jawa Tengah, ketua Pondok Pesantren Joglo Alit Klaten Jawa Tengah,
ketua Sentra Peternakan Rakyat, ketua kelompok ternak dan para santri atau
masyarakat sekitar Pondok Pesantren Joglo Alit Klaten Jawa Tengah. Teknik
analisis data dengan cara mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Uji keabsahan data dilakukan melalui triangulasi sumber. Peneliti menguraikan
hasil yang didasarkan pada data yang diperoleh dari lapangan dengan metode
observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) bahwa pendidikan
kewirausahaan yang ada di pondok pesantren ada delapan, dengan adanya progam
tersebut menggali potensi seperti menumbuhkan semangat berwirausaha,
menjangkau sumber-sumber produktif, dan kemampuan dalam berpartisipasi.
2) Pemberdayaan yang dilakukan pondok pesantren untuk masyarakatnya ada. 3)
Pertama penyadaran berupa ajakan, penjadwalan, dan santri yang memiliki
kesadaran diri. Kedua pengkapasitasan adalah pengajaran melalui binaan, support
dan semangat berwirausaha dengan cara membuat kegiatan kewirausahaan seperti
pelatihan cara merawat sapi, memberdayakan lele dan lain sebagainya, kalau untuk
support dan semangat. Ketiga Pemberdayaan kewirausahaan santri diperlukan
sebenarnya adalah sebagai usaha untuk membentuk semangat dan wawasan
wirausahaNIM: 15490044 Beny Wahyu Hidayat2020-03-06T00:47:45Z2020-03-06T00:48:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36001This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/360012020-03-06T00:47:45ZANALISIS PENINGKATAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PEGAWAI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA MELALUI SOSIALISASI MANAJEMEN STRATEGIS
(PARTICIPATORY ACTION RESEARCH)Dita Nurgupita Sari. Analisis Peningkatan Keunggulan Kompetitif
Pegawai Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Melalui
Sosialisasi Manajemen Strategis (Participatory Action Research). Skripsi.
Yogyakarta: Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. 2019.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan Participatory Action
Research (PAR) yang dilatarbelakangi oleh adanya masalah berupa
rendahnya pengetahuan pegawai tentang keunggulan kompetitif.
Didasarkan pada teori Michael Porter, keunggulan kompetitif merupakan
keunikan atau ciri khas yang membedakan organisasi satu dengan
organisasi lain. Penelitian ini dilaksanakan di Perpustakaan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta dengan sampel sebanyak 30 pegawai (jumlah
seluruh pegawai). Variabel dalam penelitian ini menggunakan satu
variabel yaitu keunggulan kompetitif. Instrumen pengumpulan data pada
penelitian ini yaitu observasi, kuesioner, indepth interviews dan
dokumentasi. Adapun teknik analisis data ialah menggunakan analisis
deskriptif, analisis tabel silang (crosstabs) dan uji t-Paired dengan bantuan
SPSS (Statistical Product and Social Sciences) versi 22.
Keunggulan kompetitif pegawai sebelum adanya tindakan sosialisasi
manajemen strategis (pretest), mayoritas ada pada kategori keunggulan
kompetitif sedang yaitu sebanyak 22 pegawai (73%). Selanjutnya,
pegawai dengan kategori keunggulan kompetitif rendah sebanyak 5
pegawai (17%) dan pegawai dengan kategori keunggulan kompetitif tinggi
sebanyak 3 pegawai (10%). Sedangkan keunggulan kompetitif pegawai
setelah adanya tindakan sosialisasi manajemen strategis (posttest)
xiii
menunjukkan bahwa mayoritas pegawai berada pada kategori keunggulan
kompetitif sedang yaitu sebanyak 22 pegawai (73%). Selanjutnya,
pegawai dengan kategori keunggulan kompetitif tinggi sebanyak 6
pegawai (20%) dan pegawai dengan kategori keunggulan kompetitif
rendah sebanyak 2 pegawai (7%). Hasil Paired Samples Corelations,
menunjukkan tindakan sosialisasi manajemen strategis mempunyai
korelasi positif yang signifikan karena nilai sig. 0.000 < α 0.05. Sementara
itu, nilai korelasi sebesar 0.969 yang artinya terdapat hubungan yang
sangat kuat karena berada pada interval 0.80-0.100. Terdapat peningkatan
signifikan pada keunggulan kompetitif pegawai Perpustakaan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta sebelum dan setelah adanya tindakan
sosialisasi manajemen strategis dibuktikan dengan angka signifikansi
sebesar 0.000 yang artinya lebih kecil dari α 0.05 pada angka kepercayaan
95%. Penerapan tindakan sosialisasi manajemen strategis dapat
meningkatkan keunggulan kompetitif pegawai sebesar 6.7 poin.NIM: 15490037 Dita Nurgupita Sari2020-03-06T00:47:06Z2020-03-06T00:47:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35999This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/359992020-03-06T00:47:06ZMANAJEMEN PENGEMBANGAN SDM DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PRIMA PADA BIDANG PELESTARIAN DAN LAYANAN ARSIP DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH (DPAD) DIYSiti Umayah. Manajemen Pengembangan SDM dalam Meningkatkan Pelayanan Prima pada Bidang Pelestarian dan Layanan Arsip di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY. Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Yogyakarta. 2019.
Latar belakang penelitian ini berawal dari kegelisahan peneliti terhadap kurangnya kompetensi pegawai khususnya di Bidang Pelestarian dan Layanan Arsip dalam melayani pengunjung. Perlu adanya metode pengembangan SDM agar para pegawai mampu meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat. Program pengembangan tersebut juga sesuai dengan UU ASN yang mengatakan bahwa setiap pegawai wajib mengikui JPL 20 jam setiap tahunnya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis manajemen pengembangan SDM yang dilakukan di DPAD DIY.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi parsitipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dengan mengumpulkan seluruh data, mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini adalah Kasubag Umum DPAD DIY, pengadministrasian kepegawaian DPAD DIY, petugas layanan arsip, dan arsiparis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) manajemen pengembangan SDM di DPAD meliputi analisis kebutuhan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pengembangan SDM di DPAD diatur oleh BKD, sedangkan DPAD bertugas sebagai pengirim peserta. 2) upaya pelayanan prima pada Bidang Pelestarian dan Layanan Arsip dilakukan dengan cara inovasi layanan arsip, sosialisai pada setiap rapat, dan mengikuti diklat. 3) manajemen pengembangan SDM dalam meningkatkan pelayanan prima dilakukan dengan mengirimkan pegawai untuk mengikuti pelatihan Bahasa Inggris. Hal ini dilakukan karena ada sebagian WNA yang menjadi pengunjung di DPAD DIY. Adapun manajemennya sama dengan pengembangan SDM pada umumnya, yaitu analisis kebutuhan, pelaksanaan pelatihan Bahasa Inggris, dan evaluasi. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 minggu. DPAD DIY mengirimkan 3 pegawai untuk menjadi peserta di kegiatan tersebut. 4) hasil dari peningkatan pelayanan prima yaitu pegawai merasa lebih percaya diri ketika melayani tamu WNA serta mampu lebih komunikatif dalam berbahasa Inggris.NIM: 15490033 SITI UMAYAH2020-03-06T00:46:42Z2020-03-06T00:47:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35995This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/359952020-03-06T00:46:42ZMANAJEMEN PENDIDIKAN INKLUSIF UNTUK ANAK DISLEKSIA
(ANALYSIS FILM TAARE ZAMEEN PAR)Safira Ayuningtyas. Manajemen Pendidikan Inklusif Untuk Anak
Disleksia (Analysis Film Taare Zameen Par). Skripsi. Yogyakarta Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. 2019.
Manajemen merupakan suatu proses yang terdiri atas tindakan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Pendidikan inklusif
bermakna sebagai konsep pendidikan yang mempresentasikan keseluruhan aspek
berkaitan dengan keterbukaan dalam menerima anak berkebutuhan khusus untuk
memperoleh hak sebagai warga negara. Pendidikan inklusif wajib disamaratakan
dengan pendidikan lainnya. Berhubungan dengan manajemen pendidikan inklusif
untuk anak disleksia, film India yang berjudul “Taare Zameen Par” menceritakan
kisah terkait pendidikan inklusif untuk anak dengan disleksia. Jika dikaitkan
dengan manejemen pendidikan inklusif, perlu dilakukan penelitian bagaimana
peran manajemen pendidikan inklusif dalam menangani anak dengan disleksia.
Pada permasalahan yang dikaji mengenai, bagaimana cara
mengidentifikasi dan menilai disleksia di kelas dalam film Taare Zameen Par?,
bagaimana fungsi manajemen untuk menerapkan pendidikan inklusif dalam film
Taare Zameen Par? Dan bagaimana implementasi pendidikan inklusif dalam film
Taare Zameen Par? Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara
mengidentifikasi dan menilai anak disleksia di kelas dalam film Taare Zameen
Par, mengetahui fungsi manajemen untuk menerapkan pendidikan inklusif dalam
film Taare Zameen Par dan mengetahui implementasi pendidikan inklusif dalam
film Taare Zameen Par.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, jenis penelitian yang
dilakukan adalah deskriptif dengan pendekatan semiotika. Teknik pengumpulan
data yang digunakan yaitu observasi dan dokumentasi dengan sumber data yang
digunakan dalam penelitian yaitu data primer dan data sekunder. Dengan
mengambil obyek kajian film Taare Zameen Par, teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis semiotik sosial yaitu teknik yang
digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menelaah sistem tanda yang
dihasilkan oleh manusia yang berwujud lambang. Baik lambang berwujud kata
maupun lambang berwujud kata dalam satuan yang disebut kalimat. Dengan kata
lain semiotik sosial menelaah sistem tanda yang terdapat dalam bahasa.
Berdasarkan analisis data, dihasilkan bahwa: (1) Cara mengidentifikasi
dan menilai siswa disleksia di kelas dalam film Taare Zameen Par adalah dengan
mempertimbangkan tiga aspek yaitu, kesulitan, ketidaksesuaian dan perbedaan
yang dialami siswa di kelas, (2) Fungsi manajemen untuk menerapkan pendidikan
inklusif dalam film Taare Zameen Par yaitu sebagai perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dalam hal pendidikan inklusif
guna tercipta penerapan pendidikan inklusif yang baik untuk Ishaan dan (3)
Implementasi pendidikan inklusif dalam film Taare Zameen Par berjalan dengan
baik karena memenuhi beberapa hal pokok yang menjadi landasan atau prinsip dasar
pendidikan inklusif menurut Dr. M. Agus Nuryatno.NIM,: 14490101 SAFIRA AYUNINGTYAS2020-03-06T00:45:42Z2020-03-06T00:46:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35992This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/359922020-03-06T00:45:42ZMANAJEMEN PENDIDIKAN BERBASIS KECERDASAN EMOSIONAL DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SMAN 2 YOGYAKARTASelly Maudy Prabawati Manejemen Pendidikan Berbasis Kecerdasan Emosional dalam Membentuk Karakter Siswa di SMAN 2 Yogyakarta Skripsi. Yogyakarta. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 2018
Latar belakang penelitian ini adalah dekadensi karakter anak, dengan adanya permasalahan tersebut. Pemerintah mengeluarkan kebijakan program pendidikan karakter di Indonesia. Kecerdasan emosional sangat mempengaruhi pembentukan karakter siswa di SMAN 2 Yogyakarta, maka dari itu sekolah mencantumkan kecerdasan emosional pada visi dan misi sekolah. Kecerdasan emosional yang ada dalam diri manusia seperti emosi (perasaan). Hal ini sangat rentan dilakukan oleh remaja yang masih mengandalkan emosi (perasaan) untuk bertindak.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisa data dengan reduksi data, penyajian data, dan pengambilan data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) Kecerdasan emosional di SMAN 2 Yogyakarta terlihat dari motivasi, kejujuran, kepercayaan diri, sopan santun, disiplin. (2) Manajemen pendidikan berbasis kecerdasan emosional dalam membentuk karakter siswa di SMAN 2 Yogyakarta melalui ciri – ciri kecerdasan emosional diantaranya: mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain. (3) Hasil kecerdasan emosional dalam membentuk karakter siswa di SMAN 2 Yogyakarta menunjukkan positif. Seperti program yang menonjol yaitu 5s ini sangat membantu siswa untuk lebih menghargai, berprilaku sopan terhadap siapapun. Akan tetapi untuk hasil konkret dalam penerapan kecerdasan emosional pada diri siswa masih membutuhkan proses untuk mengetahui jelas kepribadian (karakter).NIM : 14490034 SELLY MAUDY PRABAWATI2020-03-06T00:44:15Z2020-03-06T00:44:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35990This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/359902020-03-06T00:44:15ZPROGRAM SEKOLAH MENYENANG KAN
UNTUK MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN
DI SD MUHAMMADIYAH MACANAN SLEMAN YOGYAKARTARidwan Alawi Sadad. Program Sekolah Menyenangkan untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran di SD Muhammadiyah Macanan Sleman Yogyakarta Skripsi. Yogyakarta. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 2019.
Pendidikan anak pada dasarnya didesain agar bisa mempengaruhi pola pikir, pola tindakan, cara pemecahan masalah dan perbuatan anak. Untuk menuju proses pembelajaran seperti itu sekolah harus menciptakan atmosfer yang membuat setiap anak merasa diterima, nyaman dan bebas mengekspresikan dirinya. sekolah harus menjadi tempat belajar yang nyaman dan menyenangkan bagi anak. Anak-anak harus belajar dengan riang tanpa tekanan dan rasa takut saat berada di sekolah. seperti halnya di SD Muhammadiyah Macanan, dengan program sekolah menyenangkan diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran yang nantinya akan berdampak positif pada mutu pendidikan. Dengan demikian terdapat empat hal menarik yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) bagaimana program sekolah menyenangkan SD Muhammadiyah Macanan Sleman Yogyakarta, (2) bagaimana pelaksanaan program sekolah menyenangkan, serta (3) bagaimana hasil dan pencapaian program sekolah menyenangkan dalam meningkatkan mutu pembelajaran di SD Muhammadiyah Macanan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian menganalisis dan mengolah data yang telah didapat dilapangan mulai dari transkrip sampai dengan interpretasi data. Narasumber dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan orang tua/wali siswa. Penelitian ini dilakukan tanggal 4 Februari sampai 12 April 2019 di SD Muhammadiyah Macanan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) SD Muhammadiyah Macanan mengembangkan program sekolah menyenangkan sebagai upaya untuk menciptakan suasana pembelajaran baru yang dapat memberikan kenyamanan dan kesenangan pada siswa ketika belajar di sekolah. Guna mencapai kondisi demikian, SD Muhammadiyah merancang beberapa landasan program sekolah menyenangkan, yaitu; a) memahami psikologi kebutuhan anak, b) merubah mindset, c) guru sebagai fasilitator, d) membangun komunikasi antara sekolah dan orang tua, e) menciptakan budaya sekolah. (2) Pelaksanaan program sekolah menyenangkan di SD Muhammadiyah Macanan dikemas dalam beberapa program seperti, menciptakan kelas dinamis dan kreatif, outclass, student voice, character reward, leadership dan parenting. (3) Program sekolah menyenangkan di SD Muhammadiyah Macanan dapat memberikan beberapa perubahan seperti; a) menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, b) meningkatkan keterlibatan siswa, c) membentuk karakter atau perilaku yang baik, d) meningkatkan keterlibatan orang tua.NIM: 14490017 RIDWAN ALAWI SADAD2020-03-06T00:44:00Z2020-03-06T00:44:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35987This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/359872020-03-06T00:44:00ZIMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK
BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES
UNTUK MENGEMBANGKAN POTENSI PESERTA DIDIK
DI SD JUARA YOGYAKARTAIsa Azni. Implementasi Manajemen Peserta Didik Berbasis Multiple Intelligences untuk Mengembangkan Potensi Peserta Didik di SD Juara Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi manajemen peserta didik berbasis multiple intelligences untuk mengembangkan potensi peserta didik di SD Juara Yogyakarta. Manajemen peserta didik adalah kegiatan pengelolaan yang memusatkan pelayanan aktivitas peserta didik pada saat awal masuk sekolah sampai peserta didik selesai menempuh pendidikan di sekolah tersebut. Dalam pengelolaan tersebut perlu memperhatikan potensi yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik, sehingga saat proses mendidik bisa lebih maksimal dan tidak terkesan salah didik.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggukanan metode obeservasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data baik berupa tabel maupun gambar, serta penarikan kesimpulan berdasarkan fakta-fakta di lapangan yang ditemukan untuk menjawab permasalahan penelitian.
xii
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Konsep multiple intelligences di SD Juara di breakdown dalam setiap kegiatan baik dalam kegiatan formal maupun kegiatan pembiasaan. (2) Implementasi manajemen peserta didik berbasis multiple intelligences di SD Juara melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (3) Tingkat pemahaman seluruh stakeholder sekolah dan semangat perbaikan menjadi faktor pendukung implementasi manajemen peserta didik berbasis multiple intelligences. Namun keadaan orang tua dari background ekonomi yang lemah membuat kerjasama dengan orang tua sedikit berkurang. Selain itu, fasilitas yang ada di sekolah belum bisa sepenuhnya mewadahi seluruh kecerdasan yang dimiliki peserta didikNIM,: 12490084 ISA AZNI2020-02-10T07:08:11Z2020-02-10T07:08:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38045This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/380452020-02-10T07:08:11ZSTUDI ANALISIS MANAJEMEN PROGRAM MOBILE LEARNING DI SMAN 1 YOGYAKARTAPenggunaan pembelajaran dengan m-learning tidak bisa diterima begitu saja oleh semua guru sehingga perlu dimodifikasi agar tidak menimbulkan permasalahan bagi orang-orang yang tidak setuju dengan model pembelajaran ini. Sehingga, pembelajaran dengan m-learning perlu dikelola dengan baik agar dapat digunakan secara efektif dan efisien. SMAN 1 Yogyakarta merupakan sekolah yang sudah menerapkan pembelajaran dengan m-learning. Di sekolah tersebut m-learning digunakan untuk mengirim materi pembelajaran, membuat soal, dan mengerjakan soal ujian maupun ulangan harian. Selain itu, SMAN 1 Yogyakarta sudah didukung dengan fasilitas WI-FI yang cukup sehingga memudahkan penggunaan m-learning.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Populasi dalam penelitian ini ialah kepala sekolah, 2 guru, 1 pemegang IT dan 3 siswa. Pengambilan sampel didasarkan pada kriteria 3M mengetahui, memahami dan mengalami dengan mengunakan tehnik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Manajemen pembelajaran dengan m-learningdi SMAN 1 Yogyakarta sudah mampu menunjang proses pembelajaran di sekolah.Selain itu, sarana dan prasarana di SMAN 1 Yogyakarta sudah mencukupi sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Manajemen program pembelajaran m-learning di SMAN 1 Yogyakarta sesuai dengan teori GR. Terry, yaitu Planning (perencanaan), mencakup merumuskan visi dan misi, merancang kualitas pembelajaran, serta menyiapkan sarana dan prasarana. Organizing (pengorganisasian), bentuk pengorganisasian yang dilakukan oleh SMAN 1 Yogyakarta untuk mendukung proses pembelajaran m-learning ialah dengan mengadakan pelatihan kepada guru mengenai e-modul dan perangkat soal. Actuating (penggerakan), penggerakan dilakukan dengan cara memberikan pengarahan dan motivasi kepada siswa untuk memakai program pembelajaran m-learning. Hal inidilakukan dengan cara memberikan tugas melalui m-learning pada moment-moment tertentu. Controlling (Evaluasi), proses ini dilakukan dengan mengadakan penilaian sekaligus evaluasi dari program yang telah berjalan.. Sedangkan, konsep pembelajaran dengan m-learningsebagai suplemen pendukung dan variasidalam pembelajaran.
Kata kunci: manajemen, mobile learningNIM: 15490040 RIZQI NAFI’AH2020-02-10T02:04:57Z2020-02-10T02:04:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38100This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/381002020-02-10T02:04:57ZPOLA PEMBINAAN KEMANDIRIAN SANTRIUSIA ENAM SAMPAI SEPULUH TAHUN DI PONDOK PESANTREN DARUSSALAM KRICAAN MESIR SALAM MAGELANGPola pembinaan merupakan sebuah model atau usaha untuk memberikan
pengarahan dan bimbingan serta pengembangan guna mencapai tujuan dengan
menerapkan prinsip dasar serta metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi.
Orang tua harus bisa memahamidan mengetahui pola asuh/pembinaan secara tepat
dan paling baik yang diterapkan untuk mengasuh dan mendidik anak. Hal tersebut
dikarenakan pola pembinaan yang diterapkan akan menghasilkan berbagai bentuk
perilaku moral anak. Inilah alasan peneliti tertarik untuk mengangkat penelitian
dengan judul Pola Pembinaan Kemandirian Santri Usia Enam Sampai Sepuluh
Tahun di Pondok Pesantren Darussalam Kricaan Mesir Salam Magelang.
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah khazanah keilmuan, sebagai bahan
referensi, telaah pustaka untuk penelitian yang serupa berikutnya. Hasil penelitian
ini memberikan wawasan dan pengalaman terkait pola pembinaan dalam melatih
kemandirian anak.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan
subyek di Pondok Pesantren Darussalam. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah metodeobservasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang
diperoleh melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah : (1) Pola pembinaan kemandirian santri usia
enam sampai sepuluh tahun di Pondok Pesantren Darussalam bersifat demokratis
(2) Faktor pendukung dari pembinaan kemandirian santri usia enam sampai
sepuluh tahun di Pondok Pesantren Darussalam ialah lingkungan yang memadai
dalam berlangsungnya hidup yang mandiri; motivasi dari berbagai pihak; dan
metode yang digunakan. Sedangkan faktor penghambatnya ialah sumber daya
manusia yang kurang memadai dan kurang terjalinnya kerjasama yang baik antara
orang tua dengan pihak pondok pesantren. (3) Hasil Pembinaan kemandirian
santri usia enam sampai sepuluh tahun di Pondok Pesantren Darussalam
memberikan dampak yang postitif. Hal tersebut terlihat dari santri yang sudah bisa
merawat diri, merawat barang dan belajar. Namun dalam hal tersebut santri usia
enam sampai sepuluh tahun masih memperlukan bimbingan dari pengasuh.NIM. 13490057 DIAN NOOR AINI2020-01-27T07:42:21Z2020-01-27T07:42:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37781This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/377812020-01-27T07:42:21ZPEMBINAAN KEDISIPLINAN DALAM
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 SLEMAN
YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana pembinaan kedisiplinan siswa di
MAN 2 Sleman Yogyakarta yang merupakan madrasah
inklusi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
penerapan pembinaan kedisiplinan yang meliputi tata
tertib madrasah dalam meningkatkan prestasi belajar siswa
di MAN 2 Sleman Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
dengan mengambil latar di MAN 2 Sleman Yogyakarta.
Subjek penelitian ini adalah Waka kesiswaan, guru BK,
wali kelas XII IPA 1, wali kelas XI IPS 2 dan 2 siswa
yaitu siswa kelas X IPS 1 dan kelas XI Agama. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,
wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan
cara mereduksi data, display data dan menarik
kesimpulan. Uji keabsahan data dengan cara triangulasi
sumber dan teknik yang dikombinasikan dengan teori.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) penerapan
pembinaan kedisiplinan yaitu: a. melalui kegiatan
keagamaan, b. sistem poin, c. kegiatan ekstrakurikuler, d.
bimbingan konseling dan e. pemberian hukuman. (2)
upaya dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di MAN
2 Sleman Yogyakarta yaitu: a. memberikan peringatan dan
nasehat yang baik, b. memberikan hukuman yang
mendidik bagi siswa yang terlambat ke madrasah, c. saling
kerja sama, e. memberikan contoh teladan yang baik, f.
pengumpulan tugas tepat waktu, g. pemberian
penghargaan bagi siswa yang berprestasi dan berkelakuan
baik dan h. pelatihan pengaplikasian software jos bagi
siswa tunanetra. (3) hasil dari penerapan pembinaan
kedisiplinan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di
MAN 2 Sleman Yogyakarta yaitu: a. menjuarai berbagai macam perlombaan baik akademik maupun non akademik,
b. banyak lulusan MAN 2 Sleman Yogyakarta yang
melanjutkan di perguruan tinggi, c. siswa lulus dengan
prosentase 100% dan e. menjadikan siswanya
membiasakan diri berperilaku disiplin dalam kehidupan
sehari-hari.NIM.15490103 ULFAH LATIFATUZZAHRO2020-01-27T07:16:27Z2020-01-27T07:16:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37777This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/377772020-01-27T07:16:27ZHUBUNGAN SARANA PRASARANA PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA N I SANDEN BANTUL YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini adalah belajar dapat mengubah tingkah laku. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut aspek-aspek kepribadian. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar. Motivasi akan menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar. Motivasi belajar timbul karena faktor intrinsik dan ekstrinsik. Sarana prasarana pendidikan termasuk dalam faktor ekstrinsik yang mempengaruhi motivasi belajar. Adanya sarana prasarana pendidikan yang memadahi akan mencerminkan kualitas pendidikan dan meningkatkan motivasi belajar siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan populasi siswa SMA N I Sanden Bantul Yogyakarta. Dengan teknik simple random sampling diambil 239 siswa. Pengumpulan data menggunakan teknik skala, dokumentasi, dan wawancara. Analisis data meliputi analisis deskriptif korelasi rank spearman.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) tingkat motivasi belajar siswa SMA N I Sanden Bantul Yogyakarta secara umum tinggi, yaitu 79%. (2) tingkat kelengkapan sarana prasarana pendidikan secara umum tinggi, yaitu 83%. (3) terdapat hubungan positif yang signifikan antara sarana prasarana pendidikan dengan motivasi belajar siswa SMA N I Sanden Bantul Yogyakarta, (rxy = 0,981 dan p = 0,000 (two-tailed), p < 0,05) artinya tingginya tingkat sarana prasarana pendidikan mempengaruhi tingkat motivasi belajar siswa dalam tingkat kategori tinggi dengan persentase 79%.NIM. 15490093 SUNARTO2020-01-27T06:56:03Z2020-01-27T06:56:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37774This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/377742020-01-27T06:56:03ZMANAJEMEN SISTEM INFORMASI PENDIDIK DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN (SIMPATIKA) DALAM
PENINGKATAN LAYANAN PENDIDIKAN DI
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH (DIKMAD)
KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN SLEMANLatar belakanga penelitian ini berawal dari
kegelisahan peneliti terhadap peranan teknologi terhadap
sistem pendidikan yang telah masuk di era baru tetapi belum
diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia untuk
memanfaatkan sistem informasi dalam proses pelayanan
pendidikan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan Manajemen Sistem Informasi Pendidik dan
Tenaga Kependidikan dalam peningkatan layanan pendidikan
di Kementerian Agama Kabupaten Sleman.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitataif
dengan mengambil latar di Kementerian Agama Kabupaten
Sleman khususnya di bidang Pendidikan Madrasah. Subjek
penelitian ini adalah Operator SIMPATIKA di bidang
Pendidikan Madarasah, Admin Madrasah dan Guru PNS.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data
dnegan cara trianggulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukan: (1) manajemen
sistem informasi pendidik dan tenga kependidikan
(SIMPATIKA) di Kementerian Agama Kabupaten Sleman
meliputi: (a) Pelatihan pengaplikasian SIMPATIKA, (b)
Pelaksanaan dalam mengolah data (c) Penyusunan personal
dalam mengolah data (d) Evaluasi. Pengolahan dalam
pengumpulan data guru dengan memaksimalkan kinerja
operator SIMPATIKA Kabupaten dan admin madrasah
masing-masing. Penyajian data dilakukan secara online dan
manual dalam bentuk hard copy diluar aplikasi dikumpulkan
di bidang Dikmad Kementerian Agama Sleman. (2)
implementasi SIMPATIKA dalam peningkatan layanan
pendidikan telah dilakukan secara optimal dan sesuai dengan
tujuan diterapkannya aplikasi SIMPATIKA di Kementerian
Agama sebagai pusat data dan informasi pendidikan dan
tenaga kependidikan madrasah yang mamadai. Penyimpanan
data di SIMPATIKA akan masuk ke server SIMPATIKA
pusat untuk ditinjau dan di evaluasi kembali. (3) hasil
peningkatan layanan pendidikan di bidang Dikmad adalah
pengambilan keputusan, kemudahan dalam mengakses,
keamanan data dan kepuasan pelayanan.NIM. 15490092 NOVITA RIMA PUTRI2020-01-27T06:46:15Z2020-01-27T06:46:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37772This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/377722020-01-27T06:46:15ZIMPLEMENTASI BUDAYA ORGANISASI
DALAM MENINGKATKAN ETOS KERJA KARYAWAN
DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini bermula karena peneliti menemukan adanya permasalahan di perpustakaan UMY. Permasalahan tersebut mengenai budaya organisai yang cukup baik di perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, hanya saja para karyawan perpustakaan belum sepenuhnya menerapkan budaya organisasi tersebut pada saat bekerja. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi budaya organisasi denganmenggunakan 11 karakteristik budaya organisasi dalam meningkatkan etos kerja karyawan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilaksanakan di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilaksanakan dengan mengumpulkan seluruh data, mereduksi data dan penarikan kesimpulan. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Interaksi antar karyawan yang ada di perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dilakukan dengan dua cara, yakni interaksi langsung dan tidak langsung; 2) Ada 9 budaya organisasi di perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yaitu, amanah dan tanggungjawab, kebersamaan, kejujuran, kedisiplinan, keadilan, tulus dan ikhlas, mawas diri, kepedulian dan profesionalitas. Yang mana secara keseluruhan telah disosialikan kepada karyawan sejak awal, kemudian nilai-nilai tersebut diwujudkan dalam kegiatan sehari-hari karyawan. Budaya organisasi di perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini sudah cukup baik sehingga mampu meningkatkan etos kerja karyawan perpustakaan. Hal ini diimplementasikan dengan adanya dorongan dan motivasi dari kepala perpustakaan kepada karyawannya untuk menyampaikan ide baru dalam melaksanakan tugas untuk meningkatkan kualitas perpustakaan, sehingga ada keterbukaan untuk perpustakaan yang lebih maju, sehingga karyawan di perpustakaan menjadi lebih semangat, lebih disiplin dan tanggung jawab, memiliki hubungan yang baik dengan karyawan dan atasan, dan meningkatnya kepercayaan pengunjung perpustakaan UMY.NIM. 15490088 LUBNA NADIYATUZ ZULFA2020-01-27T04:36:51Z2020-01-27T04:36:51Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37764This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/377642020-01-27T04:36:51ZMANAJEMEN KESEJAHTERAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI TEGALREJO PONJONG GUNUNGKIDUL PERIODE TAHUN 2018Latar belakang penelitian ini bermula dari ketertarikan peneliti terhadap manajemen yang diterapkan oleh kepala sekolah mengenai kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan di SD Negeri Tegalrejo Ponjong. Dengan adanya manajemen kesejahteraan yang diterapkan oleh kepala sekolah di SD Negeri Tegalrejo membuat kondisi SD Negeri Tegalrejo selama 2018 menjadi cukup kondusif. Walaupun dengan sedikit masalah mengenai kesejahteraan finansial yang dikarenakan sebagian besar pendidik dan tenaga kependidikan di SD Negeri Tegalrejo adalah Pendidik Tidak Tetap (PTT), SD Negeri Tegalrejo tetap bisa berkompeten dalam dunia pendidikan dan bisa terus menjalankan proses pendidikan di SD Negeri Tegalrejo ponjong.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar belakang di SD Negeri Tegalrejo Ponjong. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara mereduksi data, display data dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini Menunjukkan: (1) Manajemen kesejahteraan yang berjalan di SD Negeri Tegalrejo lebih menitik beratkan kepada kesejahteraan emosional. (2) Paradigma kesejahteraan di SD Negeri Tegalrejo meliputi : a.permasalahan peraturan pemerintah yang tidak menentu tentang penggajian pendidik tidak tetap. b.ketidak pastian honor yang diterima setiap bulannya. c.upaya yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan kesejahteraan finansial pendidik dan tenaga kependidikan di SD Negeri Tegalrejo. (3)Kesejahteraan emosional dalam konteks teori kebutuhan Abraham H. Maslow yang sudah diterapkan dengan baik di SD Negeri Tegalrejo.NIM. 15490085 HANDARU RESTU TADARUSMAN2020-01-27T04:09:43Z2020-01-27T04:09:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37761This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/377612020-01-27T04:09:43ZEVALUASI PROGRAM TAKHASSUS MENGGUNAKAN MODEL
CIPP (CONTEXT, INPUT, PROCESS AND PRODUCT) DALAM
MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MTS NEGERI 6
SLEMAN YOGYAKARTASkripsi ini membahas tentang bagaimana program takhassus Al-
Quran dapat meningkatkan mutu pendidikan. Dibeberapa sekolah salah
satunya di MTs Negeri 6 Sleman Yogyakarta, program takhassus Al-
Quran dapat menghasilkan mutu lulusan atau alumni yang memiliki
kemampuan dan akhlak qurani. Oleh karena itu penulis ingin
mengeksplorasi bagaimana program takhassus Al-Quran dapat
meningkatkan mutu pendidikan menggunakan evaluasi model CIPP yaitu
aspek context, input, process and product di MTs Negeri 6 Sleman
Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilaksanakan di
MTs Negeri 6 Sleman Yogyakarta. Teknik pengumpulan data
menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis
data dilakukan dengan cara mengumpulkan data, mereduksi data dan
penarikan kesimpulan. Subjek dalam penelitian ini adalah pengelola
program takhassus di MTs Negeri 6 Sleman Yogyakarta.
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Pengelolaan program
takhassus di MTs Negeri 6 Sleman melalui empat tahap yaitu: (a)
perencanaan program dengan menganalisis kekurangan, pembuatan tujuan
pembelajaran, metode dan kriteria pembimbing program, (b)
pengorganisasian dengan mengelola sumber daya dan memastikan segala
kebutuhan belajar tersedia, (c) pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai
rencana yang telah dibuat dalam perencanaan, (d) pengontrolan dilakukan
dengan cara mengevaluasi kegiatan secara rutin. (2) Evaluasi program
takhassus di MTs Negeri 6 Sleman disesuaikan dengan indikator dalam
model evaluasi CIPP yaitu: (a) context evaluasi yang dibahas adalah
tentang gambaran yang menjadi pertimbangan dalam perencanaan
program takhassus, (b) input yaitu mengenai hal yang membantu dalam
proses pengambilan keputusan, (c) process dengan meninjau telah sejauh
mana pelaksanaan program takhassus berlangsung, (d) product yaitu hasil
apa yang diperoleh bagi madrasah maupun siswa melalui program
takhassus baik melalui prestasi akademik maupun non akademik. (3)
Implikasi program takhassus terhadap mutu pendidikan di MTs Negeri 6 Sleman ditinjau dari beberapa pencapaian: (a) prestasi siswa secara
akademik maupun non akademik sebagai dampak dari program takhassus,
(b) penanaman karakter siswa dilihat melalui perilaku sehari-hari, (c)
minat orang tua dalam menyekolahkan putra putrinya di MTs Negeri 6
Sleman meningkat sejak program takhassus menjadi program
pengembangan yang diunggulkan di MTs Negeri 6 Sleman.NIM. 15490084 ZAKIYYA LABIBA2020-01-27T04:02:07Z2020-01-27T04:02:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37760This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/377602020-01-27T04:02:07ZPENERAPAN SISTEM AMONG DALAM
MEMBENTUK KEMANDIRIAN PERILAKU
DAN EMOSI SANTRI PUTRI DI PONDOK
PESANTREN KRAPYAK YAYASAN
ALI MAKSUM YOGYAKARTASistem among, pembimbing, kemandirian, perilaku
dan emosi pada santri menjadi fokus penelitian ini.
Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Krapyak
Yayasan Ali Maksum Yogyakarta. Rumusan masalahnya
adalah bagaimanakah pembimbing menerapkan sistem
among pada santri putri dan bagaimanakah sistem among
dapat membentuk kemandirian perilaku dan emosi santri
putri Krapyak Yayasan Ali Maksum Yogyakarta.
Tujuannya yaitu untuk mengetahui penerapan sistem
among melalui pembimbing di Pondok Pesantren Krapyak
Yayasan Ali Maksum Yogyakarta dan untuk
meningkatkan sumber daya manusia dalam hal
kemandirian melalui sistem among.
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan metode
kualitatif, pada metode ini peneliti dapat menemukan polapola
hubungan yang jelas dalam memahami interaksi
sosial dengan ikut berperan secara langsung, maka
kepastian data akan lebih meyakinkan. Adapun metode
pengumpulan data yang yang digunakan dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan metode wawaNcara,
observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti di Pondok
Pesantren Krapyak Yayasan Ali Maksum, sistem among
yang digunakan oleh pembimbing di Pondok Pesantren
Krapyak Yayasan Ali Maksum Yogyakarta dalam maksud
membentuk kemandirian perilaku dan emosi santri yaitu
dengan asih, asah, dan asuh. di PP. Krapyak Yayasan Ali
Maksum secara tidak langsung juga menggunakan asas
Ing ngarso sung tuladha, Ing madya mangun karso, Tut wuri handayani. Dalam pandangan Islam metode dalam
pendidikan yang digunakan yang sama dengan among
metode atau konsep Tut Wuri Handayani antara lain:
metode teladan, metode kisah, metode nasehat, metode
targhib dan tarhib. Dengan adanya keteladanan, nasihatnasihat
yang diberikan pembimbing kepada para santri,
mengeksplorasi potensi santri, menghilangkan stress pada
santri, mengajarkan berbagi dengan orang lain,
menciptakan kebersamaan antar santri, berempati dengan
santri, menciptakan hubungan yang baik dengan para
santri.NIM. 15490082 ANIS SOFIATI2020-01-27T03:55:45Z2020-01-27T03:55:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37757This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/377572020-01-27T03:55:45ZPERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA PENDIDIK DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini berawal dari peneliti melihat adanya sikap pendidik yang kurang disiplin dalam menjalankan tugas serta fungsinya, sehingga penelitian ini membahas bagaimana kedisiplinan yang ada di sekolah menengah atas (SMA). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa peran kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin pendidik dan tenaga kependidikan yang meliputi tingkat kedisiplinan yang ada serta upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitaitf yang dilaksanakan di SMA Negeri 4 Yogyakarta. Subjek dari penelitian ini adalah kepala sekolah, kepala tata usaha, staf tata usaha bagian kesiswaan, guru sejarah, guru Bahasa Indonesia, dan guru geografi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber. Teknik analisa data dilakukan dengan mengumpulkan seluruh data, mereduksi data sertan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat tujuh peran kepala sekolah yaitu sebagai (a) edukator (b) manajer (c) administrator (d) supervisor (e) leader (f) innovator, dan (g) motivator. (2) kedisiplinan yang ada di SMA Negeri 4 Yogyakarta baik dan masih terus berproses untuk menjadi yang lebih baik lagi. Hal ini ditunjukkan dengan (a) disiplin kehadiran yang persentasenya terus meningkat. (b) tanggung jawab atas pekerjaan juga sudah baik, yang ditunjukkan dengan guru memberikan tugas jika beliau berhalangan untuk hadir. (3) peran kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin adalah (a) memberikan contoh, hal tersebut merupakan hal yang dapat dikatakan paling mendasar dalam upayanya. Dengan memberikan contoh maka akan tercipta suasana yang kondusif saat pembelajaran. (b) kepala sekolah juga mampu mengatasi masalah-masalah yang terjadi di dalam sekolah melalui pengawasan dan pembinaan. (c) dengan bekerja sama serta berkomunikasi yang baik dengan semua komponen sekolah juga menunjukkan bahwa kepala sekolah dapat menjalankan perannya dalam meningkatkan disiplinNIM. 15490078 FACHRUNNISA MAULIDYA RAHMAWATI2020-01-27T03:17:28Z2020-01-27T03:17:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37755This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/377552020-01-27T03:17:28ZPEMANFAATAN GADGET DALAM PERKEMBANGAN BUDAYA LITERASI BAGI REMAJA DI DUSUN NGALANG KECAMATAN GEDANG SARI KABUPATEN GUNUNG KIDULLatar belakang penelitian ini bermula dari ketertarikan peneliti terhadap perkembangan budaya literasi di Dusun Ngalang Kecamatan Gedang Sari Kabupaten Gunung Kidul. Kemajuan teknologi gadget tanpa disadari telah mengubah sendi-sendi kehidupan, kebudayaan, dan tatanan hidup dalam masyarakat. Hal tersebut juga telah merubah pola hidup keseharian remaja termasuk pola belajar remaja, sudah jarang sekali ditemukan remaja yang masih gemar membaca buku atau menjadikan buku sebagai sumber belajar sehingga minat baca dan juga budaya literasi menjadi berkurang. Maka untuk mengatasi permasalahan tersebut, penelitian ini perlu dilakukan untuk mengidentifikasi alternatif pemanfaatan gadget guna menumbuhkan dan mengembangkan kembali minat baca dan juga budaya literasi bagi remaja.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar di Dusun Ngalang Kecamatan Gedang Sari Kabupaten Gunung Kidul. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara mereduksi data, display data, dan menarik kesimpulan. Keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) pemanfaatan gadget bagi remaja Dusun Ngalang Kecamatan Gedang Sari Kabupaten Gunung Kidul meliputi, (a) pemanfaatan gadget sebagai sumber informasi, (b) pemanfaatan gadget sebagai alat komunikasi, (c) pemanfaatan gadget sebagai media hiburan. (2) perkembangan budaya literasi bagi remaja Dusun Ngalang Kecamatan Gedang Sari Kabupaten Gunung Kidul meliputi, (a) kegiatan membaca buku teks pelajaran, (b) kegiatan membaca komik dan buku cerita, (c) kegiatan membaca melalui gadget, (d) kegiatan membaca Al-Quran, (e) kegiatan menulis di buku catatan. (3) hasil pemanfaatan gadget dalam perkembangan budaya literasi bagi remaja di Dusun Ngalang Kecamatan Gedang Sari Kabupaten Gunung Kidul meliputi, (a) cara baru dalam proses belajar remaja, (b) solusi dalam menyelesaikan tugas sekolah, (c) sumber bacaan yang luas bagi remaja, (d) media belajar digital bagi remaja.NIM. 15490071 Richi Heriyanto2020-01-27T03:12:23Z2020-01-27T03:12:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37753This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/377532020-01-27T03:12:23ZEVALUASI PELATIHAN DENGAN MODEL EVALUASI KIRKPATRICK DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL WANITA (BPRSW) GODEAN SLEMAN YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini berawal dari ketertarikan peneliti mengenai
pelatihan yang dilaksanakan tanpa hasil yang terukur. Padahal, setiap pelatihan
perlu adanya evaluasi yang terukur untuk mengetahui seberapa jauh hasil atau
output yang diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan evaluasi
pelatihan di BPRSW dengan mengkaji secara mendalam menggunakan teori dari
Kirkpatrick yang berbeda dari penelitian sebelumnya.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian
ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu dalam pengambilan sampel
sumber data melalui pertimbangan tertentu, yang dianggap paling tahu tentang
yang terjadi di lapangan sehingga memudahkan peneliti dalam mengetahui obyek
atau situasi sosial yang diteliti. Teknik untuk mengumpulkan data dengan cara
observasi, wawancara secara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data
dilakukan dengan cara transkrip hasil wawancara, menyiapkan catatan hasil
observasi dan menyiapkan hasil dokumentasi. Setelah itu, memahami hasil
wawancara dan observasi untuk menemukan pokok pikiran lalu menagambil
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) evaluasi pelatihan di level satu
(reaksi) terdapat variasi reaksi dari peserta pelatihan. Sebagian merasa puas tetapi
masih ada peserta yang yang merasa kurang puas dengan pelatihan yang
diberikan. Reaksi kepuasan peserta dapat ditingkatkan antara lain dengan
perbaikan fasilitas dan menjalin hubungan yang lebih intens antara peserta dan
instruktur. (2) evaluasi level dua yaitu evaluasi pembelajaran bahwa peserta
reguler normal dapat mencapai target yang diinginkan. Akan tetapi peserta yang
mengalami keterbelakangan mental agak terlambat dalam menerima
pembelajaran, pengetahuan dan ketrampilan yang diberikan. (3) evaluasi level tiga
(perilaku) perubahan perilaku dilihat dari bagaimana peserta menggunakan
keterampilannya ketika bekerja dalam hal ini menjahit. (4) evaluasi level empat
yaitu hasil dari kepuasan peserta dengan adanya sertifikasi dan pertimbangan
biaya di BPRSW berupa DPA namun peneliti tidak mendapatkan data tersebut
karena dianggap sangat rahasia dan privasi.NIM. 15490068 ASIH ULUM SARI2020-01-27T02:42:00Z2020-01-27T02:42:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37750This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/377502020-01-27T02:42:00ZSIPAMANDAQ DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN
MASYARAKAT MANDAR PERANTAUAN DI YOGYAKARTALatar belakang dari penelitian ini berawal dari adanya keinginan untuk mengetahui pembumian nilai-nilai Sipamandaq (Solidaritas/kohesi sosial) yang melatar belakangi serta menjadi landasan perilaku masyarakat Mandar Perantauan yang ada di Yogyakarta termasuk kaitannya dengan nilai-nilai pendidikan Islam. Peneliti ingin menjabarkan lebih dalam beserta pemaknaan kata dan penerapannya dalam kehidupan orang-orang Mandar masa kini dari aspek historisnya maupun praktisnya. Hal tersebut muncul dikarenakan minimnya literatur yang hingga kini telah dituliskan baik yang bersinggungang langsung mengenai konsep Sipamandaq maupun kaitannya dengan nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam Masyarakat Mandar serta nilai Pendidikan Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik serta menggunakan metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Penulis menganalisis dan mengolah data di lapangan mulai dari melakukan transcript, coding, grouping, comparing & contrasting, menarasikan setiap tema, memasukkan literature reviews dan teori yang digunakan. Subjek penelitian ini terdapat 11 informan yang dipilih melalui tekhnik purposive sampling kemudian menemukan kesimpulan bahwa Sipamandaq dalam ranah aplikatifnya masih berlaku nilai-nilainya hingga saat ini serta menjadi faktor terjadinya kemudahan dalam proses pendidikan dalam kehidupan orang-orang Mandar perantauan khususnya di Yogyakarta
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sipamandaq dan Nilai-Nilai Pendidikan Masyarakat Mandar Perantauan di Yogyakarta memiliki relevansi yang cukup penting terhadap nilai Pendidikan Islam. Bahkan konsep Sipamandaq yang awalnya hanya dipahami dalam artian yang sangat sempit (relasi konflik) telah merambah dalam berbagai macam proses hidup dan Nilai-nilai pendidikan masyarakat Mandar di Yogyakarta. Terhadap nilai pendidikan Islam pun demikian, mengingat Islam sangat kental nilai-nilai persatuannya dengan konsep Ukuwah al-Islamiyah dan budaya tolong menolong. Konsep Sipamandaq ini secara langsung menunjang proses pendidikan yang dialami oleh para perantau khususnya suku Mandar yang ada di Yogyakarta.NIM. 15490067 MUS’AD2020-01-27T02:20:56Z2020-01-27T02:20:56Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37749This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/377492020-01-27T02:20:56ZMANAJEMEN PROGRAM LITERASI DALAM
MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT DI DESA
WIDODOMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini bermula dari ketertarikan peneliti
terhadap penerapan program literasi di Desa Widodomartani dengan
melakukan pengadaan perpustakaan desa dan perpustakaan di setiap
padukuhannya, sehingga penelitian ini fokus terhadap perubahan
masyarakat dalam meningkatkan minat bacanya, hal ini bertujuan untuk
mengetahui manajemen program literasi yang dilakukan di Desa
Widodomartani dengan menggunakan 4 fungsi manajemen dalam
pelaksanaan manajemen program literasi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilaksanakan di
Perpustakaan Desa Widodomartani. Pengumpulan data dilakukan dengan
cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik validasi data
menggunakan triangulasi sumber, triangulasi metode, dan triangulasi teori.
Teknik analisa data dengan reduksi data, penyajian data, penarikan
kesimpulan. Subjek dalam penelitian ini adalah ketua dari masing-masing
perpustakaan di Desa Widodomartani, pengurus masing-masing
perpustakaan di Desa Widodomartani, dan beberapa pengunjung
perpustakaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa, (1) Manajemen yang dilakukan oleh masing-masing
perpustakaan di Desa Widodomartani yaitu dengan menggunakan empat
tahap. Tahap perencanaan pada tahun 2013 Desa Widodomartani
mendirikan perpustakaan desa dan membuat strategi yang akan diterapkan
kepada masyarakat. Pada tahap pengorganisasian ketua perpustakaan desa
memberikan hak otonomi pada setiap ketua perpustakaan padukuhan
untuk mengelola program literasi. Pada tahap penggerakan, anggota
perpustakaan diminta untuk melakukan terobosan baru untuk
meningkatkan minat baca masyarakat. Pada tahap pengawasan yang
dilakukan oleh perpustakaan desa dengan melakukan rapat evaluasi. 2)
Strategi peningkatan minat baca masyarakat dengan melakukan kerjasama
sekolah, sosialisasi, bedah buku, peprustakaan keliling, gerobak pintar,
layanan Audio Visual. 3) Faktor penghambat pada penerapan proram
literasi yaitu kendala pada waktu luang masyarkat terbatas, kurangnya
dukungan dari masyarakat, tidak ada pemberian sarana dan prasarana,
keterbatasan masyarakat. Faktor pendukung yaitu respon masyarakat dan antusiasme anak-anak terhadap literasi, koleksi buku perpustakaan yang
sesuai dengan keadaan masyarakat Desa Widodomartani, variasi program
yang di lakukan oleh setiap ketua perpustakaan agar bisa meningkatkan
masyarakat terhadap literasi. 4) Hasil manajemen program literasi yaitu
meningkatnya pengunjung perpustakaan, kesadaran mayarakat pada
literasi, pengimplementasian masyarakat terhadap buku yang di baca.NIM. 15490066 TRIA PUTRI MEDIANA2020-01-27T02:12:27Z2020-01-27T02:12:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37747This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/377472020-01-27T02:12:27ZSTRATEGI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA OLEH BALAI KAJIAN
DAN PENGEMBANGAN BUDAYA MELAYU (BKPBM) KEPADA MAHASISWA
INHIL RIAU DI YOGYAKARTAIndonesia memiliki keragaman budaya, salah satunya yaitu budaya
Melayu. Budaya Melayu sebagai salah satu dari berbagai kebudayaan yang hidup,
tumbuh dan berkembang dimuka bumi ini. Budaya Melayu yang memiliki
kekhasan dalam budaya dan adat kemasyarakat nya. Salah satu lembaga yang
mengembangkan kejayaan budaya Melayu diera milenial sampai saat ini adalah
Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM). Berbagai upaya yang
dilakukan lembaga BKPBM untuk mempertahankan dan mengembangkan
Budaya Melayu. Kemudian menarik untuk dikaji bagaimana Strategi Lembaga
BKPBM dalam mengembangkan budaya Melayu kepada mahasiswa Inhil Riau
Yogyakarta.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Penelitian
Kualitatif dengan pendekatan Antropologi Budaya dengan teori budaya Menurut
Ralph Linton. Selain itu,dalam penelitian ini juga menggunakan unsur strategi
dari Newman dan Logan.
Adapun temuan dalam penelitian ini yaitu Balai Kajian dan
Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM) merupakan salah satu lembaga yang
mengembangkan pendidikan Budaya. BKPBM mengembangkan pendidikan
budaya Melayu di Yogyakarta dengan beberapa strategi yang dikembangkan
yaitu Strategi Internal dan Eksternal. Strategi eksternal pengembangannya lebih
keluar lembaga BKPBM, dengan memanfaatkan beberapa media seperti televisi,
dan media sosial (Facebook, website) sedangkan strategi Internal atau strategi
dalam lebih menggunakan fasilitas yang ada di BKPBM seperti Museum,
perpustakaan mini, dll. Strategi ini untuk mengoptimalisasikan sumber daya
manusia agar dapat berfungsi secara efektif dan efesien.NIM. 15490058 Alfa Muna Najiha2020-01-27T01:56:41Z2020-01-27T01:56:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37746This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/377462020-01-27T01:56:41ZMANAJEMEN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA
KARYAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAPenelitian ini dilatar belakangi bahwa perpustakaan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta merupakan salah
satu perpustakaan yang mengadakan pengembangan
sumber daya manusia setiap tahunnya. Dengan adanya
manajemen pengembangan sumber daya manusia akan
meningkatkan profesionalitas serta kualitas kerja yang
tinggi guna meningkatkan kinerja karyawan. Maka hal ini
membuat peneliti tertarik untuk meneliti manajemen
pengembangan sumber daya manusia di Perustakaan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis bagaimana manajemen
pengembangan sumber daya manusia dalam meningkatkan
kinerja karyawan di Perpustakaan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
deskriptif dengan metode pengumpulan data berupa
wawancara, observasi dan dokumentasi. Pemeriksaan
keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan
triangulasi teknik. Teknik analisis data menggunakan
reduksi data, display data kemudian menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1)
Pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan oleh
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
yaitu mengikutsertakan karyawan untuk seminar, call for
paper, pelatihan, study lanjut pendidikan formal atau non
formal, penulisan karya ilmiah, workshop, atau kegiatan
pengembangan karyawan yang lain. (2) Dalam
mengembangkan karyawan akan berpengaruh dalam
meningkatnya kinerja karyawan. Kinerja karyawan dapat diukur menggunakan indikator kinerja karyawan, yaitu
jumlah pekerjaan, kualitas pekerjaan, ketepatan waktu,
kehadiran dan kemampuan kerja sama. (3) Hambatan yang
mempengaruhi pengembangan sumber daya manusia
adalah usia, pelatih tidak mengetahui kondisi kerja,
merasa tidak percaya diri, dan lain-lain.NIM. 15490053 BHERTA RESTU PERMATASARI2020-01-27T01:44:10Z2020-01-27T01:44:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37744This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/377442020-01-27T01:44:10ZMANAJEMEN PROGRAM PENGEMBANGAN KURIKULUM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DAN BUDI PEKERTI DALAM
PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA KELAS V
SD MUHAMMADIYAH MACANAN NGEMPLAK SLEMAN
YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini bermula dari ketertarikan peneliti
terhadap permasalahan umum, yang mana sikap para siswa yang tidak
mencerminkan siswa yang berpendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis manajemen program pengembangan melalui kurikulum PAI
dan Budi Pekerti dalam pembentukan karakater religius siswa kelas V SD
Muhammadiyah Macanan.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif
yang berlatar belakang SD Muhammadiyah Macanan. Subjek penelitian
ini adalah kepala sekolah, guru PAI dan Budi Pekerti kelas V, Koordinator
kurikulum, guru pengampu program Tahfidz, wali kelas dan lima siswa
kelas V. Teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, dan
wawancara. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan
teknik. Serta teknik analisa data menggunakan reduksi, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan (1) Manajemen program
pengembangan kurikulum PAI dan Budi Pekerti terdiri dari: a)
Perencanaan yang tersusun dalam visi, misi, dan tujuan program, serta
macam-macam program yang terdiri dari program jangka pendek, jangka
menengah, dan jangka panjang; b) Pengorganisasaian mengenai sumber
daya manusia yang terlibat dalam penyusunan program, struktur
kurikulum belajar, dan standar kompetensi kelulusan; c) Pelaksanaan
berupa program pengembangan yang terdiri dari shalat dhuha, shalat
dzuhur, shalat jum’at berjamaah, tadarus al-Qur’an, dan Tahfidz, serta
Standar Isi yang terdiri dari Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar; d)
Evaluasi berupa pencapaian dari perencanaan, pengorganisasian, dan
pelaksanaan melalui standar kompetensi kelulusan pada dimensi sikap dan
keterampilan. (2) Pembentukan karakter religius yang terdiri dari: a) cara
guru memberikan pemahaman karakter religius; b) cara guru
melaksanakan pembentukan karakter religius; c) metode pembiasaan
dalam pembentukan karakter religius (3) Hasil manajemen program
pengembangan kurikulum PAI dan Budi Pekerti dalam pembentukan
karakter religius yang dilihat dari aspek aqidah, aspek ibadah, aspek ihsan,
maupun aspek dampak keagamaan.NIM. 15490052 Umi Habibah2020-01-27T01:38:04Z2020-01-27T01:38:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37743This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/377432020-01-27T01:38:04ZANALISIS KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS PEMBELAJARAN GURU DI MI ISLAMIYAH SUWAWAL 02 KABUPATEN JEPARAPenelitian ini di latarbelakangi oleh kondisi MI Islamiyah Suwawal 02 yang berada di desa plosok, dan dari segi kreativitas pembelajaran masih terbilang tertinggal jauh apabila dibandingkan dengan sekolah lain. Hal ini disebabkan oleh sebagian besar guru-guru di MI Islamiyah Suwawal 02 yang masih kurang memiliki kreativitas dalam pembelajaran. Oleh sebab itu mengakibatkan pembelajaran murid-murid yang ada di Mi Islamiyah itu sendiri kurang edukatif, cenderung monoton dan membosankan. Sebagian besar guru hanya menerangkan materi pelajaran lewat ceramah ataupun teks saja. Adapun dalam meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran dibutuhkan seorang pemimpin yang mampu memberikan dampak positif dalam perannya. Alasan peneliti melakukan penelitian di MI Islamiyah Suwawal 02 karena ingin mengetahui lebih dalam bagaimana peran seorang kepala madrasah yang baik dalam meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran melalui pendekatan kepemimpinan transformasional
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek dari penelitian ini adalah kepala Madrasah, tiga guru,Tata Usaha, Karyawan dan tiga siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Setelah mendapatkan data di lapangan proses selanjutnya menganalisis dan mengolah data yang telah didapatkan dari transkip, koding, melabeli subvariabel
Hasil dari kepemimpinan transformasional adalah Kepala sekolah mampu memepengaruhi bawahan dengan baik. Keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah disandarkan kepada salah satu teori atau model kepemimpinan. Salah satu model kepemimpinan di MI Islamiyah Suwawal 02 adalah kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan transformasional adalah kepemimpinan yang mampu mengubah energi sumber daya, baik manusia, instrumen, maupun situasi untuk mencapai tujuan. Kepemimpinan transformasional memiliki sifat-sifat: kharismatik, kekuatan membangkitkan inspirasi para bawahan secara aktif, Kepemimpinan transformasional memiliki ciri-ciri: memiliki visi, individualized consideration, inspirational motivation Penerapan gaya kepemimpinan transfomasional Kepala sekolah terlihat pada kemampuan merumuskan visi, misi, dan program sekolah, menjadi agen perubahan, memiliki kharisma, memiliki empatik, menumbuhkan kreativitas, memberi kesempatan kepada semua unsur di sekolah. Penerapan kepemimpinan transformasional kepala sekolah membawa pengaruh kepada menyelenggarakan proses pembelajaran yang secara profesional. Tercipta budaya dan iklim sekolah yang kondusif, tercapainya prestasi belajar siswa yang tinggi.NIM. 15490050 AHMAD CHOIRONI2020-01-24T08:09:58Z2020-01-24T08:09:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37722This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/377222020-01-24T08:09:58ZSTRATEGI PEMASARAN JASA PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KARIER DI MAN 4 BANTUL YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini bermula dari ketertarikan peneliti terhadap pandangan masyarakat khususnya para stakeholder pada sekolah dan mengesampingkan madrasah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemasaran jasa pendidikan yang diterapkan MAN 4 Bantul Yogyakarta dalam mneingkatkan kepuasan siswa melalui layanan bimbingan karier menggunakan teori bauran pemasaran marketing mix yang meliputi produk, harga, lokasi/tempat, promosi, SDM, bentuk fisik/ sarana prasarana dan proses di MAN 4 Bantul Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar di MAN 4 Bantul Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknis analisis data dengan cara reduksi data, display data dan menarik kesimpulan. Teknik penentuan validasi dan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi teknik.
Hasil menunjukan: (1) penerapan strategi pemasaran jasa pendidikan yang dilakukan MAN 4 Bantul Yogyakarta mengadakan kerjasama atau bermitra dengan SMP/MTS, mitra pondok pesantren dan panti asuhan. (2) strategi pemasaran jasa pendidikan di MAN 4 Bantul Yogyakarta melalui teori bauran pemasaran marketing mix yaitu: a) produk yang ditawarkan yaitu pilihan program unggulan tahfidz, LKTI, bimbingan OSN, Robotik, Pembelajaran Integratif, Fieltrip, Studi Kampus, Beasiswa, Studi lanjut ke luar negeri dengan reputasi dan prospek lulusan MAN 4 Bantul mayoritas diterima di UNY, UIN, serta PTN dan PTS baik di luar maupun di dalam DIY Yogyakarta, b) harga yang ditawarkan standar dan terjangkau sesuai dengan fasilitas serta layanan yang diberikan, c) lokasi yang kurang strategis akan tetapi sangat kondusif dan nyaman untuk proses belajar mengajar, d) promosi dilakukan dengan promosi dilakukan melalui interaksi langsung dan interaksi tidak langsung, e) SDM yang dimiliki hampir seluruhnya S1 dan S2, f) bentuk fisik/ sarana prasarana yang dimiliki sudah memadai, g) proses jasa pendidikan melalui pembelajaran yang efektif dengan fasilitas yang ada di madrasah, (3) kepuasan siswa memnggunakan prinsip AIDA+S yaitu Attencion orang tua memperoleh informasi dari saudara atau orang lain dan media masa, Interest mengunjungi dan mengamati kondisi sekolah, Desire menanyakan pendaftaran, Action siswa mengikuti pembelajaran dan Satisfaction siswa akan merasa puas atau kecewa. (3) jasa layanan bimbingan karier yang diterapkan di MAN 4 Bantul sudah sesuai dengan keinginan siswa.NIM. 15490091 IDA ROIDAH2020-01-24T06:06:06Z2020-01-24T06:06:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35152This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/351522020-01-24T06:06:06ZKOMPETENSI SOSIAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KESALEHAN SOSIAL
PESERTA DIDIK SMPIT PERMATA HATI BANJARNEGARALINA SUNDARI. Kompetensi Sosial Guru Pendidikan Agama
Islam dan Implikasinya terhadap Kesalehan Sosial Peserta Didik SMPIT
Permata Hati Banjarnegara. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga,
2019.
Latar belakang dari penelitian ini adalah idealnya seorang guru yang
memiliki kompetensi sosial diharapkan mampu mengembangkan sikap
positif peserta didik, karena guru merupakan sosok taudalan bagi peserta
didik. Namun pada kenyataannya, kesalehan sosial belum sepenuhnya
dimiliki peserta didik, padahal guru PAI sudah menunjukkan kompetensi
sosialnya dalam berkomunikasi dan bergaul dengan masyarakat sekolah.
Apakah kompetensi sosial guru PAI berimplikasi terhadap kesalehan sosial
peserta didik atau sebaliknya. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana kompetensi sosial guru PAI dan implikasinya
terhadap kesalehan sosial peserta didik SMPIT Permata Hati Banjarnegara.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan sumber data
pokok guru PAI dan peserta didik SMPIT Permata Hati Banjarnegara.
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan
dokumentasi. Metode analisis data dilakukan dengan reduksi data,
penyajian data dan kesimpulan. Uji Keabsahan data dilakukan dengan
triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) kompetensi sosial guru PAI
SMPIT Permata Hati Banjarnegara antara lain bersikap inklusif, objektif
dan tidak deskriminatif, menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan, membantu mengembangkan sikap positif peserta didik,
memperhatikan kedisiplinan ibadah dan akhlak peserta didik, bersikap
komunikatif, empatik dan terbuka, membangun kerjasama yang kompak
dan dinamis, serta aktif dan berperan penting di sekolah maupun
masyarakat. 2) Kesalehan sosial peserta didik SMPIT Permata Hati
Banjarnegara secara umum sudah baik. Hal ini dibuktikan dari sikap peserta
didik yang saling menyayangi, beramal saleh, saling menghormati, menjaga
persaudaraan, tolong menolong dan musyawarah. Meskipun masih ada
beberapa peserta didik yang belum terbiasa dengan sikap kesalehan sosial.
Seperti kurangnya kesadaran kebersihan lingkungan, melanggar suatu
peraturan, mengolok-olok dan mengganggu teman. 3) Kompetensi sosial
guru PAI SMPIT Permata Hati Banjarnegara berimplikasi terhadap
kesalehan sosial peserta didik. Kemampuan guru dalam berkomunikasi dan
bergaul dengan peserta didik menjadikan guru PAI sebagai role mode bagipeserta didik. Dalam hal ini banyak peserta didik yang mengatakan bahwa
nasihat, keteladanan, ketegasan, perhatian dan motivasi dari guru PAI
menjadi dorongan tersendiri bagi peserta didik dalam bersikap saling
menyayangi, beramal saleh, saling menghormati, berlaku adil, menjaga
persaudaraan, menegakkan kebenaran, tolong menolong dan musyawarahNIM. 15410035 LINA SUNDARI2020-01-23T08:22:07Z2020-01-23T08:22:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37684This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/376842020-01-23T08:22:07ZMANAJEMEN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN DI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BANTULPenelitian ini dilatar belakangi dari fenomena yang saat ini terjadi dilingkup instansi pemerintahan baik di tingkat Provinsi, Kab/Kota, maupun Desa dimana tugas pokoknya adalah melayani masyarakat adapun masalah perizinan maupun non perizinan. Pada beberapa instansi pelayanan masyarakat masih ada yang belum menerapkan mekanisme dan prosedur yang telah ditetapkan oleh karenanya masyarakat masih dihadapkan pada proses atau alur pelayanan yang bertele-tele, waktu yang lama hingga biaya yang harus dibayar. Padahal mekanisme dan prosedur pelayanan sudah diatur sedemikian rupa oleh pemerintah tujuannya tidak lain adalah untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan proses pelayanan. Adanya PTSP diharapkan memberikan kemudahan dan akses yang lebih luas kepada masyarakat. Seperti layanan PTSP yang ada di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul yang sekarang ini menjadi acuan oleh Kantor Kementerian Agama lainnya yang tidak hanya di wilayah Yogyakarta tetapi juga di luar Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifaf deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul. Model penelitian yang digunakan adalah studi kasus terhadap proses manajemen yang dilaksanakan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul khususnya pada bidang PTSP. Subyek penelitian ini adalah Kepala Kantor, Kasubag TU, Penyusun Standar Pelayanan, Bagian Humas dan Protokol, Petugas PTSP, dan beberapa Pengunjung PTSP. Teknik analisis data dengan cara mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan melalui triangulasi sumber dan tringulasi teknik. Peneliti menguraikan hasil yang didasarkan pada data yang diperoleh dari lapangan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Implementasi manajemen pada bidang PTSP berjalan dengan cukup baik manajemen yang dilaksanakan meliputi empat fungsi yaitu: a) planning, b) organizing, c) actuating, dan d) controlling. 2) Kualitas pelayanan pada bidang PTSP Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul dapat dinilai melalui lima (5) dimensi yaitu: a) tangible, b) realibility, c) responsiviness, d) assurance. Peningkatan tidak hanya tertuju pada kompetensi pemberi layanan, sarana dan prasarana, mekanisme dan prosedur yang baik tetapi juga melibatkan pelanggan untuk ikut berpartisipasi dalam bentuk penilaian setiap kali selesai mendapatkan pelayanan. 3) Sehingga hasil pelayanan yang diberikan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul di bidang PTSP sudah memberikan kepuasan terhadap pelanggan, hal ini terbukti dari hasil penilaian custumer terhadap proses pelayanan.NIM. 15490038 Diarama Tirta Pertiwi2020-01-23T08:17:21Z2020-01-23T08:17:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37682This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/376822020-01-23T08:17:21ZMANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM MA PLUS TAHFIDZ DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI PONDOK PESANTREN TAHFIDZ MA’HADUL QUR’AN BOYOLALINIM. 15490026 Naurah Yasmin Alifah2020-01-23T08:12:59Z2020-01-23T08:12:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37680This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/376802020-01-23T08:12:59ZMANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER DI MADRASAH DAN
PESANTREN (STUDI KOMPARASI DI MAN 3 BANTUL DAN PONDOK
PESANTREN AL MAHALLI BANTUL)NIM. 15490022 MUHAMMAD ZA’IMUL UMAM2020-01-23T08:07:25Z2020-01-23T08:07:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37678This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/376782020-01-23T08:07:25ZANALISIS MANAJEMEN PROGRAM KEGIATAN UKM
(UNIT KEGIATAN MAHASISWA) JQH AL-MIZAN DALAM MENGEMBANGKAN SOFT SKILL MAHASISWA DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini bermula dari ketertarikan peneliti terhadap pengelolaan organisasi mahasiswa di lingkungan kampus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi manajemen program yang meliputi proses perencanaan program, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam mengembangkan soft skill anggota UKM JQH al-Mizan sebagai mahasiswa di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar di UKM JQH al-Mizan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara mereduksi data, display data dan menarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dengan cara Triangulasi sumber dan teknik serta dikombinasikan dengan teori.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Implementasi manajemen program di UKM JQH al-Mizan adalah: (a) perencanaan program melalui rapat kerja, pembuatan kurikulum, open recruitment, technical meeting tes seleksi dan tes seleksi calon anggota baru, (b) pengorganisasian yang meliputi pengalokasian pada kegiatan rutinan, pengalokasian event lomba, serta pembuatan panitia pada event besar, (c) pengorganisasian yang meliputi pengalokasian pada kegiatan rutinan, pengalokasian event lomba, serta pembuatan panitia pada event besar, (d) pengontrolan atau pengawasan yang meliputi rapat kinerja dan memberikan motivasi. (2) Hasil pengembangan soft skill: (a) pengembangan interaksi sosial atau kecakapan komunikasi, (b) kerja sama tim, (c) kemampuan memperluas jaringan, (d) religiuitas, (e) kemampuan mengelola organisasi atau disebut manajemen organisasi.NIM. 15490018 Sulastri2020-01-23T07:56:09Z2020-01-23T07:56:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37676This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/376762020-01-23T07:56:09ZMARKETING MIX PEMASARAN JASA PENDIDIKAN
SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MINAT SISWA
BARU DI MTs NEGERI 5 SLEMAN YOGYAKARTALembaga pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk
memberikan layanan yang baik kepada pengguna jasa
pendidikan, layanan dari lembaga pendidikan dapat
berbentuk fisik atau non fisik. Dengan layanan dan fasilitas
yang baik maka akan menciptakan kepuasan pengguna jasa
pendidikan, hal ini menjadi salah satu tujuan dari marketing
untuk menarik minat yang lebih dan pemuasan pengguna jasa
pendidikan. Dilihat dari hal tersebut maka lembaga
pendidikan sangat memerlukan pemasaran jasa pendidikan
guna untuk menjaga keberlangsungan suatu lembaga
pendidikan. Marketing mix atau bauran pemasaran adalah
jenis strategi dari perpaduan strategi pemasaran barang yang
di asosiasikan dengan jasa, sehingga menjadi perpaduan yang
tepat untuk menjadi strategi pemasaran dibidang jasa
pendidikan untuk merespon persaingan lembaga pendidikan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif,
dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara
observasi, wawancara yang mendalam, dan dokumentasi.
Dengan teknik analisis data yang dilakukan dengan
mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, MTs
Negeri 5 Sleman Yogyakarta menjalankan strategi pemasaran
jasa pendidikan jenis bauran pemasaran atau maketing mix
untuk meningkatkan minat siswa baru, hal ini ditunjukkan
dengan komponen strategi pemasaran yang dijalankan yaitu:
produk (product), harga (price), lokasi/tempat (place),
promosi (promotion), orang (people), bukti fisik (proof),
proses (process). Pelaksanaan pemasaran jasa pendidikan di
MTs Negeri 5 Sleman berdampak positif, hal ini ditunjukkan
dengan meningkatnya jumlah minat siswa baru dari tahun ke tahun. Kedua faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa
baru adalah MTs Negeri 5 Sleman mempunyai produk yaitu
mempunyai program unggulan, people (orang) yaitu guru dan
karyawan yang berpotensi, price biaya terjangkau, physical
evidence yang menunjang pembelaaran, place lokasi yang
strategis. Ketiga dalam melakukan pemasaran jasa
pendidikan MTs Negeri 5 Sleman Yogyakarta juga memiliki
penghambat dan pendukung yaitu kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang program unggulan yang dimiliki oleh
MTs negeri 5 Sleman. Sedangkan untuk pendukung yaitu
madrasah mempunyai program unggulan yaitu tahfidz,
literasi, sekolah ramah anak dan MTs Negeri 5 Sleman juga
memiliki prestasi yang patut dibanggakan serta tenang
kependidikan atau SDM yang mebih terampil dan
berwawasan luas.NIM 15490014 RANI PUTRI PRIHATIN2020-01-23T06:47:14Z2020-01-23T06:47:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37665This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/376652020-01-23T06:47:14ZPENINGKATAN KINERJA PEGAWAI MELALUI
TINDAKAN TRAINING MOTIVASI DI DINAS
PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA DIY
(PARTICIPATORY ACTION RESEARCH)Penelitian ini merupakan penelitian tindakan
Participatory Action Research (PAR) yang
dilatarbelakangi oleh adanya masalah berupa rendahnya
pengetahuan pegawai tentang kinerja pegawai. Didasarkan
pada teori Herzburg bahwa terdapat dua faktor seseorang
dalam melaksankan pekerjaan. Pertama, adalah faktor
higienis. Faktor ini berhubungan dengan hakikat manusia
dalam melaksanakan pekerjaan, di antaranya gaji, kondisi
kerja dan hubungan antar pribadi. Kedua, faktor motivasi.
Faktor motivasi ini menyangkut kebutuhan psikologi
seseorang. Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Pendidikan
Pemuda dan olahraga DIY dengan sampel 103 pegawai
(jumlah seluruh pegawai). Variabel dalam penelitian ini
menggunakan satu variabel yaitu kinerja pegawai.
Instrument pengumpulan data pada penelitian ini yaitu
observasi, kuesioner, indepth interviews dan dokumentasi.
Adapun teknik analisis data ialah menggunakan analisis
deskriptif, analisis tabel silang (crosstabs) dan uji t-Paired
dengan bantuan SPSS (Statistical Product and Social
Sciences) Versi 22.
Kinerja pegawai sebelum adanya tindakan training
motivasi (pretest), mayoritas ada pada kategori kinerja
pegawai sedang yaitu sebanyak 69 pegawai (67%).
Selanjutnya, pegawai dengan kategori kinerja pegawai
rendah sebanyak 18 pegawai (17.5%) dan pegawai dengan
kategori kinerja pegawai tinggi sebanyak 16 pegawai
(15.5%). Sedangkan kinerja pegawai setelah adanya
tindakan training motivasi (posttest) menunjukkan bahwa
mayoritas pegawai berada pada kategori kinerja pegawai sedang yaitu sebanyak 66 pegawai (64.1%). Selanjutnya,
kinerja pegawai dengan kategori kinerja pegawai tinggi
sebanyak 17 pegawai (16.5%) dan pegawai dengan
kategori kinerja rendah sebanyak 20 pegawai (19.4%).
Hasil Paired Samples Corelations, menunjukkan tindakan
training motivasi mempunyai korelasi positif yang
signifikan karena nilai sig. 0.40 α 0,05. sementara itu, nilai
korelasi sebesar 0,691 yang artinya terdapat hubungan
yang sangat kuat karena berada pada interval 0.60-0.799.
Terdapat peningkatan signifikan pada kinerja pegawai
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY sebelum dan
setelah adanya tindakan training motivasi dibuktikan
dengan angka signifikansi sebesar 0.40 yang artinya lebih
besar dari α 0.05. Pada angka kepercayaan 95%.
Penerapan tindakan training motivasi dapat meningkatkan
kinerja pegawai sebesar 2.3 poin.NIM. 15490007 Erni Ritonga2020-01-23T06:39:14Z2020-01-23T06:39:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37663This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/376632020-01-23T06:39:14ZPENERAPAN MANAJEMEN PROGRAM KEPENGASUHAN DALAM MENGOPTIMALKAN PERKEMBANGAN EMOSIONAL ANAK USIA DINI
DI PANTI ASUHAN YAYASAN SAYAP IBU CABANG PRINGWULUNG YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini bermula dari ketertarikan peneliti terhadap manajemen program kepengasuhan yang diterapkan di Panti Asuhan Yayasan Sayap Ibu cabang Pringwulung Yogyakarta dalam mengoptimalkan perkembangan emosional anak usia dini. Dalam penelitian ini meliputi manajemen program kepengasuhan yang diterapkan, strategi yang digunakan dalam mengoptimakan perkembangan anak usia dini dan bagaimana hasil yang dicapai setelah adanya penerapan manajemen program kepengasuhan ini.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitataif dengan mengambil latar belakang di Panti Asuhan Yayayasan Sayap Ibu cabang Pringwulung Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara mereduksi data, display data dan menarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dengan cara Triangulasi sumber, teknik dan waktu kemudian dikombinasikan dengan teori.
Hasil penelitian menunjukkan: 1. Manajemen program kepengasuhan meliputi (a) tahap perencanaan program yang disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan anak. (b) tahap pelaksanaan program meliputi beberapa proses pengorganisasian yang melibatkan staff panti asuhan dan relawan yang berpartisipasi dalam bidangnya. (c) tahap pengawasan dalam proses berjalannya program dilakukan oleh seorang pengawas internal sekaligus yang menjadi unit penunjang dan unit teknis. (d) evaluasi melibtakan semua staff yang bersangkutan. 2. Strategi yang diterapkan dalam mengoptimalkan perkembangan emosional anak usia dini di Panti Asuhan Yayasan Sayap Ibu cabang Pringwulung Yogyakarta dilakukan melalui 2 cara, yaitu strategi pola asuh dan strategi program untuk mengoptimalkan perkembangan emosional anak. 3. Perkembangan emosional anak usia dini (4-6 tahun) di Yayasan Sayap Ibu cabang Pringwulung Yogyakarta dalam segi sosial dan mengelola emosi sudah mengalami pertumbuhan yang sesuai dengan indikator. Namun untuk indikator tumbuh kesadaran dan kemampuan diri, dapat memanfaatkan emosi dan bersikap empati, anak masih harus terus dilatih secara intensif.NIM. 15490001 Kurnia Handayani2020-01-23T06:32:53Z2020-01-23T06:32:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37660This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/376602020-01-23T06:32:53ZMANAJEMEN MODEL PEMBELAJARAN PPROGRAM TAHFIDZUL QUR'AN DI PESANTREN TARUNA AL QUR'AN PUTRA YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini bermula ketertarikan peneliti terhadap
manajemen pembelajaran di pondok pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis implementasi manajemen pembelajaran Tahfidzul qur'an di Pondok Pesantren Taruna Al Qur'an Putra Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan teknik
pengumpulan data diantaranya observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian
menganalisis dan mengolah data yang telah didapat dilapangan mulai dari transkip
sampai dengan interpretasi data. Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Taruna Al-Qur'an Putra Yogyakarta.
Hasil penelitian ini menunjukan: (1) Model pembelajaran tahfidzul Qur'an di Pondok Pesanren Taruna putra Yogyakarta yaitu dengan model
Muqoror atau target, dan model pembelajaran muqoror tersebut tentunya tidak
terlepas dari unsur manajemen, antara lain: (a) perencanaan pembelajaran meliputi
target tahfidzul Qur'an yang akan diterapkan, (b) pengorganisasian pembelajaran
meliputi pendekatan pembelajaran dan metode yang diterapkan, (c) penggerakan
pembelajaran meliputi waktu dan kelompok tahfidzul Qur'an (d) evaluasi
pembelajaran. (2) Hasil pembelajaran tahfidzul Qur'an di Pondok Pesantren Taruna putra adalah: (a) prestasi hafalan santri, (b) prestasi di luar
pesantren. (3) Faktor pendukung pembelajaran tahfidzul Qur'an adalah: (a)
lingkungan pesantren, (b) ustadz yang berkompeten dalam bidang tahfidzul
Qur'an (c) target yang jelas dan terperinci, (d) motivasi dan bimbingan ustadz,
(e) berkelompok dengan teman sebaya/seumuran, (f) bonus liburan pulang jika
lulus ujian perdua bulanan. (4) Faktor penghambat pembelajaran tahfidzul Qur'an adalah: (a) kurangnya SDM pondok pesantren, (b) masih kurangnya kedisiplinan
dalam mengatur waktu, (c) kurangnya menjaga kesehatan, (d) permasalahan santri
di pondok pesantren.NIM. 14490087 TSANI NUR IKHSAN2020-01-23T06:16:30Z2020-01-23T06:16:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37658This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/376582020-01-23T06:16:30ZMANAJEMEN KADERISASI DALAM MENINGKATKAN SOFT SKILLS ANGGOTA DIVISI TAHFIZH UNIT KEGIATAN MAHASISWA
JAM’IYYAH AL QURRA’ WA AL HUFFAZH AL-MIZAN
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTAPenelitian ini dilatar belakangi oleh peran penting Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sebagai pembentuk soft skills mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan. Banyak UKM yang berkembang di UIN Sunan Kalijaga namun sedikit yang mefokuskan dalam bidang keagamaan yaitu UKM JQH al-Mizan. Terdapat lima divisi dan salah satu divisi yang diminati oleh mahasiswa adalah divisi Tahfizh. Untuk mewujudkan tujuan organisasi, sudah sewajarnya organisasi mempunyai pendidikan kaderisasi yang dapat meningkatkan soft skills anggota untuk kepentingan organisasi maupun diri sendiri supaya siap di terjunkan ke masyarakat. Penelitian ini dilakukan di UKM JQH al-Mizan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mulai dari manajemen kaderisasi, soft skills apa saja yang ditingkatkan serta faktor pendukung dan faktor penghambat yang dihadapi oleh pengurus kaderisasi. Hal ini di karenakan pengurus sebagai pemegang kendali dalam pelaksanaan kaderisasi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi partisipasif, dan dokumentasi. Teknis analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kemudian dalam pemeriksaan keabsahan data menggunakan cara triangulasi sumber data dan teknik serta dianalisis menggunakan teori.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1)dalam pelaksanaan kaderisasi, calon anggota diwajibkan mengikuti pendaftaran, seleksi, diklat dan aktif selama satu tahun kepengurusan sehingga menjadi anggota yang sah. Dalam manajemen kaderisasi terdapat empat fungsi manajemen yang meliputi planning, organizing, actuating, controlling. (2)Terdapat tiga soft skills yang dikembangkan dalam kaderisasi anggota, yaitu kepemimpin, personal skills, dan inter personal skills. pengembangan soft skills diterapkan dalam kegiatan yang menunjang kaderisasi anggota. (3)Kemudian terdapat faktor pendukung yang dihadapi dalam kaderisasi anggota yaitu: hubungan antar pengurus maupun pengurus dengan anggota yang harmonis. Sedangkan faktor penghambat yang dihadapi dalam proses kaderisasi, yaitu: menentukan jadwal yang sesuai anggota, kegiatan diluar organisasi, kurang aktifnya anggota, faktor yang terkait munsyid/pengajar, komunikasi yang kurang antara pengurus maupun dengan anggota.NIM. 14490075 Mukhtar Mardhatillah2020-01-23T06:10:51Z2020-01-23T06:10:51Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37657This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/376572020-01-23T06:10:51ZMANAJEMEN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
PRAMUKA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER
DISIPLIN SANTRI PUTRI DI PONDOK PESANTREN
DAR EL HIKMAH PEKANBARU RIAUDi era globalisasi saat ini dengan kemajuan yang begitu
pesat, ditemukan beragam tantangan dan masalah, antara lain
dengan adanya perubahan nilai-nilai sosial dan budaya sehingga
dengan adanya akses informasi dan pengaruh globalisasi yang
menyebabkan generasi muda mengalami internasionalisasi nilainilai
sosial dan budaya. Tantangan serta masalah yang lain juga
timbul seperti nilai-nilai disiplin yang ada juga semakin berkurang.
Aturan-aturan yang ada hanyalah sebatas simbol aturan yang tertulis
untuk mengatur kehidupan disekitar lingkungan tersebut. Nilai-nilai
kedisiplinan itu muncul bukan lagi kesadaran yang tumbuh dari diri
sendiri melainkan karena takut akan hukuman apabila melanggar
aturan tersebut. Dari sinilah muncul ide untuk meneliti terkait
manajemen kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam pembentukan
karakter disiplin, bukan hanya dikarenakan banyaknya nilai-nilai
positif yang terkandung di dalam pramuka akan tetapi pramuka juga
sudah menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah-sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan
menggunakan pengumpulan data diantaranya observasi, wawancara
dan dokumentasi. Kemudian menganalisis dan mengolah data yang
telah didapat dilapangan mulai dari transkip sampai dengan
interpretasi data. Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Dar
El Hikmah Pekanbaru Riau.
Berdasarkan kepada hasil penelitian maka dalam upaya
pembentukan karakter santri putri melalui ekstrakurikuler pramuka
di awali dengan proses perencanaan materi-materi yang akan
diberikan kepada peserta didik, selanjutnya yaitu pelaksanaan
kegiatan pada waktu yang telah di jadwalkan, dn yang teakhir yaitu
melalui evaluasi dari seluruh program ataupun kegiatan yang telah
berlangsung. Akhirnya dengan melalui proses-proses tersebut
terbentuklah karakter disiplin diantaranya disiplin waktu, disiplin
dalam berpakaian, dan disiplin dalam mentaati peraturan.NIM. 14490064 UMMUL LAILATI2020-01-23T03:23:54Z2020-01-23T03:23:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37640This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/376402020-01-23T03:23:54ZPERAN GURU BIMBINGAN KONSELING (BK) DALAM MANAJEMEN PESERTA
DIDIK DI SMP MA’ARIF GAMPING YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini karena melihat dalam proses pendidikan,
peserta didik merupakan subjek dan objek yang aktif. Dikatakan sebagai subjek
karena mereka berperan aktif sebagai pelaku utama dalam proses pembelajaran,
sedangkan dikatakan objek karena sebagai sasaran didik untuk ditumbuh
kembangkan oleh pendidik. Jika peserta didik dijadikan sebagai sasaran, maka
mereka harus berperan sebagai subjek yang aktif dalam belajar dengan difasilitasi
oleh pihak sekolah, yaitu salah satunya dengan menerapkan manajemen peserta
didik yang dapat merangsang seluruh potensi yang ada dalam diri mereka.
Sedangkan Guru BK merupakan bagian dari usaha pendidikan yang tidak saja
mengumpulkan data tentang diri siswa, namun lebih dari itu untuk membantu
siswa memahami diri serta mampu megarahkan dirinya sesuai dengan potensinya.
Oleh karena itu peneliti mengambil judul penelitian Peran Guru Bimbingan
Konseling (BK) dalam Manajemen Peserta Didik di SMP Ma’arif Gamping
Yogyakarta, untuk mengetahui seberapa besar peran Guru Bimbingan Konseling
(BK) terhadap Manajemen Peserta Didik.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, dengan mengambil
latar belakang SMP Ma’arif Gamping Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan
dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pemeriksaan atau
validitas data dilakukan dengan teknik . Kepercayaan (creadibility) Kreadibilitas
data dimaksudkan untuk membuktikan data yang dikumpulkan sesuai dengan
sebenarnya dan Uji kebergantungan disebut reliabilitas, artinya penelitian tersebut
dapat direplikasi oleh orang lain.
Hasil dari peneltian ini menunjukan bahwa : 1) Implementasi BK
(Bimbingan dan Konseling) di SMP Ma’arif Gamping Yogyakarta berjalan
dengan baik. Hal ini terlihat dari praktik BK dengan melakukan tahapan-tahapan
pengimplementasian, dimulai dari perencanaan yang dilakukan oleh kepala
sekolah, guru BK dan semua guru yang ada di sekolah, Perencanaan program BK,
Kemudian proses pelaksanan Bimbingan dan Konseling di SMP Ma’arif
dilaksanakan bersama-sama oleh guru BK, wakil kepala sekolah bidang
kemahasiswaan, dan semua guru dengan mengacu kepada konsep BK 17 Plus
yaitu bimbingan dan konseling bidang pengembangan kehidupan pribadi, bidang
pengembangan kehidupan sosial, bidang pengembangan kegiatan belajar, bidang
pengembangan karir, bidang pengembangan kehidupan berkeluarga, dan bidang
pengembangan kehidupan keberagaman. 2) Peran Guru BK dalam manajemen
peserta didik di SMP Ma’arif Gamping Yogyakarta mencakup perencanaan
peserta didik, penerimaan peserta didik, orientasi peserta didik baru, mengatur
kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik di sekolah, mengatur pengelompokan
peserta didik, mengatur evaluasi peserta didik, mengatur kenaikan tingkat peserta
didik, mengatur peserta didik yang mutase dan drop out, dan mengatur kode etik,
pengadilan dan peningkatan disiplin peserta didik.NIM. 14490063 Intan Puspita Sari2020-01-23T02:59:22Z2020-01-23T02:59:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37635This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/376352020-01-23T02:59:22ZSTRATEGI BRANDING PENDIDIKAN INKLUSI
DI SD N KARANGANYAR YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini bermula dari ketertarikan peneliti untuk menganalisis atau mengetahui apakah SDN Karanganyar Yogyakarta menerapkan strategi branding untuk memasarkan jasa pendidikan inklusi dan bagaimana bentuk penerapan strategi branding tersebut. Branding merupakan keseluruhan kegiatan dalam pemasaran yang dilakukan secara terinci untuk memilih berbagai unsur yang berkaitan dengan jasa atau produk dari nilai hingga janji yang ditawarkan. Semakin tingginya persaingan antar sekolah dalam menawarkan jasa pendidikan inklusi mengharuskan sekolah harus siap sejak dini untuk menghadapi persaingan tersebut. Bentuk menghadapi persaingan tersebut diwujudkan dengan penerapan strategi branding melalui ilmu public relation yang tepat sehingga sekolah mampu menawarkan jasa pendidikan inklusi yang berkualitas.
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data baik berupa tabel maupun gambar, dan pengambilan kesimpulan. Teknik keabsahan data dilakukan melalui triangulasi transcribing dan sumber data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa SDN Karanganyar Yogyakarta menerapkan strategi branding untuk memberikan kualitas yang baik dan terdapat ciri khas dalam menyelengarakan pendidikan inklusi. Bentuk penerapan strategi branding berupa: 1) Pengembangan lifeskill untuk semua peserta didik, khususnya peserta didik berkebutuhan khusus (ABK) dan kegiatan tersebut menjadi ciri khas di SDN Karanganyar Yogyakarta, 2) penerapan ilmu public relation yang dibuktikan melalui kualitas komunikasi yang dibangun dari pihak internal SDN Karanganyar Yogyakarta, pihak SDN Karanganyar Yogyakarta dengan pihak eksternal, dan bentuk-bentuk promosi untuk mempromosikan pendidikan inklusi di SD tersebut, 3) Dampak positif dari penerapan strategi branding adalah peserta didik berkebutuhan khusus mampu meraih prestasi dari bidang non akademik, sedangkan salah satu dampak negatifnya adalah terdapat orang tua yang menolak label sekolah inklusi di SDN Karangangayar Yogyakarta, 4) Faktor pendukungnya adalah adanya SDM yang berkualitas, dukungan dari publik eksternal, orang tua ABK yang mampu diajak bekerja sama, dan adanya sarana prasarana untuk praktik pengembangan lifeskill. Sedangkan untuk faktor penghambatnya adalah alat penunjang pembelajaran yang terbatas dan gedung sekolah yang belum ramah anak.NIM. 14490039 Sahidah Nur Azizah2020-01-23T02:52:44Z2020-01-23T02:52:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37628This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/376282020-01-23T02:52:44ZMANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM KEGIATAN
BELAJAR MENGAJAR KITAB KUNING (STUDI KASUS DI
MADRASAH DINIYAH NURUL UMMAH KOTAGEDE YOGYAKARTA)Penelitian ini dilatar belakangi oleh kesulitan MDNU dalam meregenerasi
ustad yang baru lulus, sehingga dengan adanya manajemen sumber daya manusia
diharapkan bisa memperbaiki regenerasi ustad. Ustad yang baru lulus agar
beradaptasi sebaik mungkin, agar terciptanya tujuan organisasi yang sudah
dirancang sebelumnya. Untuk mewujudkan sumber daya manusia yang unggul
sudah sewajarnya dari pihak MDNU memfasilitasi berbagai kekurangan yang ada
pada ustad yang baru lulus. Penelitian ini dilakukan di Madrasah Diniyah Nurul
Ummah Kotagede Yogyakarta di mulai dari manajemen sumber daya manusia,
serta faktor pendukung dan faktor penghambat manajemen sumber daya manusia.
Hal ini di karenakan Madrasah Diniyah Nurul Ummah sebagai lembaga
pendidikan non formal yang memperbaiki kesulitan yang terjadi pada sumber
daya manusia.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik
pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknis
analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Kemudian dalam pemeriksaan keabsahan data menggunakan cara
triangulasi sumber data dan teknik serta dianalisis menggunakan teori.
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Konsep Manajemen Sumber Daya
manusia dalam kegiatan belajar mengajar di Madrasah Diniyah Nurul Ummah
adalah: (a) sistem pengadaan melalui personalia melalui seleksi internal, (b)
pelatihan pendalaman materi dilakukan seminggu sekali dan untuk pengembangan
bisa dari undangan instansi maupun dari pihak Madrasah Diniyah Nurul Ummah,
(c) para ustadz lapnang dada dalam menerima bisyaroh, tidak menjadi masalah
bearti, (d) Integrasi dilakukan dari pihak Madrasah Diniyah Nurul Ummah demi
mencocokkan setiap ustadz dengan ilmu pengetahuan yang disukai, (e)
Pemeliharaan berupa piket menjaga kebersihan lingkungan setiap hari. (2) Faktor
Pendukung: adanya komitmen yang tinggi dari setiap individu, kerjasama yang
baik antar ustadz, suasana kantor yang harmonis, sarana prasarana yang
memadai, setiap selesai imtihan ada refreshing antar ustadz, hubungan yang baik
antar masyarakat disekitar, perpustakaan Az-Ziyadah. Selanjutnya Faktor
penghambat: beban kerja, administrasi yang memprihatinkan, belum beradaptasi
mengajar, kurangnya ustadz pengampu soroganNIM. 14490018 Muhammad Mubtaghil Fadlla2020-01-23T02:35:05Z2020-01-23T02:36:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35144This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/351442020-01-23T02:35:05ZIMPLEMENTASI PROGRAM KEPUTRIAN SEBAGAI UPAYA PEMBENTUKAN AKHLAK DALAM MENANGGULANGI KECENDERUNGAN PERGAULAN BEBAS DENGAN LAWAN JENIS SISWI KELAS XI SMA N 1 KRANGKENG INDRAMAYURENI MATOFIANI. Implementasi Program Keputrian sebagai
Upaya Pembentukan Akhlak dalam Menanggulangi Kecenderungan
Pergaulan Bebas dengan Lawan Jenis Siswi Kelas XI SMA N 1 Krangkeng
Indramayu. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2019.
Latar belakang penelitian ini adalah di sekolah umum pembentukan
akhlak dapat dilakukan dengan memberikan pengajaran pendidikan agama
Islam tetapi alokasi pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah umum
sangat terbatas. Hal ini tentunya tidak efektif jika ingin memperdalam
pengetahuan agama Islam hanya dengan mengandalkan pelajaran di sekolah,
terlebih lagi untuk membahas lebih dalam perihal akhlak dan juga jika para
siswa ingin berdiskusi seputar permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari. Upaya yang dilakukan mengenai permasalahan di atas yaitu
dengan mengadakan program keputrian yang diperuntukan bagi siswi dengan
tujuan untuk menambah wawasan peserta didik khususnya para siswi yang
belajar di sekolah umum. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1)
Mendeskripsian implementasi program keputrian sebagai upaya
pembentukan akhlak siswi kelas XI SMA N 1 Krangkeng Indramayu. (2)
Menganalisis dampak implementasi program keputrian dalam
menanggulangi kecenderungan pergaulan bebas dengan lawan jenis siswi
kelas XI SMA N 1 Krangkeng Indramayu.
Penelitian ini mengambil latar SMA N 1 Krangkeng Indramayu. Jenis
penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, penelitian kualitatif yaitu
penelitian yang lebih menekankan kepada analisisnya pada proses
penyimpulan data dedeiktif dan induktif serta pada analisisnya terhadap
dinamika hubungan dan fenomena yang diamati. Pengumpulan datadilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara mendalam, dan
dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap
data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini yaitu (1) Program keputrian dilaksanakan tiga
tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan program
keputrian (2) Dampak implementasi program keputrian dalam
menanggulangi kecenderungan pergaulan bebas dengan lawan jenis antara
lain menghindari berpacaran, menjaga pandangan mata, menutup aurat,
menjaga ucapan serta komunikasi, dan menjaga jarak. Hal-hal di atas di
terapkan dalam kehidupan sehari-hari siswi. Akan tetapi belum semua siswi
setelah mengikuti program keputrian mengalami perubahan akhlak yang
baik. Artinya mereka belum sepenuhnya memahami dan
mengimplementasikan materi yang disampaikan di dalam program keputrianNIM. 15410023 RENI MATOFIANI2020-01-23T01:26:55Z2020-01-23T01:26:56Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37615This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/376152020-01-23T01:26:55ZMANAJEMEN PESERTA DIDIK DALAM MENINGKATKAN LAYANAN PEMBELAJARAN ANAK TUNAGRAHITA DI SMPLB PGRI PAMEKASAN PROVINSI JAWA TIMURManajemen peserta didik dapat diterapkan di setiap lembaga pendidikan termasuk Sekolah Luar Biasa (SLB). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen peserta didik dalam meningkatkan layanan pembelajaran anak tunagrahita di SMPLB PGRI Pamekasan. Manajemen peserta didik adalah usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah. Kemampuan setiap anak tunagrahita berbeda-beda sehingga penerapan manajemen peserta didik dalam pemberian layanan pembelajaran harus secara individual. Penerapan manajemen peserta didik ini dapat dilaksanakan untuk meningkatkan layanan pembelajaran anak tunagrahita melalui upaya-upaya yang akan dilakukan sekolah. Dalam menerapkan kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik menggunakan fungsi manajemen, yaitu POAC (planning, organizing, actuating, dan controlling).
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi partisipan, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi dalam penarikan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Penerapan manajemen peserta didik anak tunagrahita di SMPLB PGRI Pamekasan dilakukan melalui kegiatan fungsi manajemen, yakni pertama planning, meliputi kegiatan proses penerimaan peserta didik baru dan adanya program kesiswaan yang sudah disusun sekolah. Kedua organizing, adanya pembagian tugas dan tanggungjawab masing-masing stakeholder yang berperan secara langsung dalam kegiatan manajemen peserta didik. Ketiga actuating, yang meliputi kegiatan kurikuler dan ekstrakulikuler untuk pengembangan bakat dan minat peserta didik. Keempat controlling, adanya kegiatan evaluasi untuk melihat perkembangan peserta didik di bidang akademik, sikap, dan keterampilan. (2) Upaya yang dilakukan sekolah dalam meningkatkan layanan pembelajaran anak tunagrahita, yaitu guru sudah menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif, menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran, dan memberikan penguatan dalam proses pembelajaran di kelas. (3) Faktor pendukung yaitu dari segi guru yang memiliki sifat sabar yang tinggi dan kesiapan mental dalam menghadapi anak dan adanya sarana prasarana yang menunjang kemapuan anak dalam pembelajaran, sedangkan faktor penghambat berasal dari peserta didik anak tunagrahita yang sulit dalam berkonsentrasi, berpikir abstrak, dan berkomunikasi dan juga ruang kelas yang terbatas sehingga kegiatan belajar mengajar kurang kondusif.NIM. 14490004 YUNIATARI2020-01-23T01:20:33Z2020-01-23T01:20:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37614This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/376142020-01-23T01:20:33ZMANAJEMEN PEMBINAAN MAHASISWA PENERIMA
BEASISWA BIDIKMISI UIN SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA PERIODE 2013-2017Penelitian ini berawal dari ketertarikan peneliti
terhadap mahasiswa penerima bantuan bidik misi di UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, khususnya pada kegiatan
pembinaannya sehingga penulis menetapkan judul
penelitian manajemen pembinaan mahasiswa penerima
bidik misi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui manajemen pembinaan yang
dilaksanakan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam
keberhasilan program bidik misi, serta memberikan
kontribusi positif bagi keilmuan Manajemen Pendidikan
Islam.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
dengan metode kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian
ini adalah pengelola, pembina dan mahasiswa penerima
Bidikmisi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, namun dalam
proses pengambilan data peneliti memilah dan menetapkan
beberapa narasumber yang dianggap telah memenuhi
kualifikasi tertentu yang ditentukan. Teknik pengumpulan
data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Manajemen
pembinaan mahasiswa Bidikmisi UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta meliputi: a) Perencanaan Bantuan Bidikmisi
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, program Bidikmisi
berprinsip pada 3-T (Tepat sasaran, Tepat jumlah, Tepat
waktu). b) Rekruitmen mahasiswa penerima bantuan
Bidikmisi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta meliputi
pendaftaran penerima program Bidikmisi (mahasiswa baru)
dan alur pendaftaran Bidikmisi. c) Seleksi mahasiswa penerima bantuan Bidikmisi UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, sesuai mekanisme yang berlaku. d) Penetapan
mahasiswa penerima bantuan Bidikmisi UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, sesuai mekanisme yang berlaku. e)
Pembinaan mahasiswa penerima bantuan Bidikmisi UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta. f) Pemeliharaan mahasiswa
penerima bantuan Bidikmisi UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, sesuai peraturan yang berlaku dan kesepakatan
pengelola Bidikmisi. g) Pemberhentian mahasiswa
penerima bantuan Bidikmisi UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, berlangsung apabila mahasiswa sudah lulus
atau melanggar peraturan yang ada. 2) Model pembinaan
mahasiswa Bidikmisi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: a)
Model tidak terpola, berlaku untuk angkatan 2013-2015, b)
Model terpola, berlaku untuk angkatan 2016-2017. 3)
Faktor yang mempengaruhi manajemen pembinaan
mahasiswa Bidikmisi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
periode 2013-2017 yaitu pencairan dana pembinaan.NIM. 13490076 DWI SEPTIANI2020-01-22T07:45:15Z2020-01-22T07:45:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37605This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/376052020-01-22T07:45:15ZKEPEMIMPINAN KYAI DALAM MEMOTIVASI SANTRI KALONG DI
PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KOMPLEK GRIYA INSAN
PENGHAFAL AL-QUR’AN (GIPA) AL-QASIM KRAPYAK SEWON
BANTULLatar belakang penelitian ini bermula dari ketertarikan peneliti terhadap
santri kalong dalam Pendidikan di pondok pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis kepemimpinan kyai dalam memotivasi santri kalong pondok
pesantren Al-Munawwir komplek Gipa Al-Qasim Krapyak Sewon Bantul.
Penelitian ini merupakan jenis penelitan lapangan dengan pendekatan
kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, dokumentasi dan
observasi. Analisis data dengan menggunakan seluruh data yang ditelaah,
mereduksi data, menyajikan data kemudian ditarik kesimpulan dan verifikasi data.
Pengujian keabsahan data dilakukan dengan triangulasi, yakni triangulasi sumber
dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Tipe kepemimpinan paternalistik dan
tipe kepemimpinan kharismatik yang digunakan kyai dalam mempimpin dapat
menumbuhkan motivasi santri kalong dalam menghafal Al-Qur’an.ِ Kepemimpinanِ
tersebut memberikan timbal balik antara Kyai dengan santri. Sehingga santri
mematuhi Kyai sebagai bentuk rasa hormat kepada guru dan mengharapkan ridho
dari guru akan keberkahan ilmunya. (2) Kyai memberikan motivasi kepada santri
bukan hanya melalui nasihat-nasihat, namun juga memberikan teladan kepada
santri. Sehingga hal tersebut sangat berpengaruh terhadap motivasi santri, bahwa
kyai tidak hanya mengajar namun juga mendidik santri dengan karakter keislaman.
(3) Evaluasi target hafalan yang diterapkan di pesantren yang dilaksanakan melalui
metode sorogan kepada kyai. Metode sorogan selain untuk menambah hafalan juga
untuk memperbaiki kefasihan bacaan, serta memotivasi santri untuk selalu
muroja’ah.ِ Denganِ metodeِ soroganِ tersebutِ terbuktiِ bahwaِ perkembanganِ hafalanِ
santri kalong meningkat. Perkembangan santri kalong dalam hafalan tidak terlepas
dari kepemimpinan dan bentuk motivasi yang diberikan kyai dalam membimbing
dan mengarahkan menghafal Al-Qur’an.NIM. 13490020 FATKHURROZAK JOHAN MAULANA2020-01-22T07:26:25Z2020-01-22T07:26:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37601This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/376012020-01-22T07:26:25ZMANAJEMEN EKSTRAKURIKULER KALIGRAFI DALAM
MENGEMBANGKAN KREATIFITAS SANTRI DI PONDOK PESANTREN
FADLUN MINALLOH WONOKROMO PLERET BANTUL YOGYAKRTAKegiatan ektrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan
di luar jam pelajaran tatap muka yang dilaksanakan di sekolah
atau luar sekolah untuk memperkaya dan memperluas wawasan
pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai
mata pelajaran dalam kurikulum.2 Artinya kegiatan
ekstrakurikuler di pondok pesantren merupakan kegiatan yang
dilakukan atau dilaksanakan di luar kegiatan pokok seperti
mengaji al-Quran maupun kajian kitab, sehingga kegiatan ektrakurikuler di pondok pesantren tidak menganggu jalannya
jadwal mengaji yang telah terstruktur.NIM. 12490123 M. KHAQI ANNAZILI2020-01-22T07:17:07Z2020-01-22T07:17:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37599This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/375992020-01-22T07:17:07ZMANAJEMEN PEMASARAN BIMBINGAN BELAJAR EQUINOX
DI DESA SEGOROYOSO PLERET BANTUL YOGYAKARTAPenelitian ini memiliki latar belakang bahwa dalam kenyataan yang terjadi di Era
Globalisasi sekarang, persaingan antar dunia pendidikan menjadi tidak dapat
terelakan lagi, baik pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Banyak
lembaga pendidikan yang ditinggalkan konsumennya sehingga banyak dinamika
negatif dari beberapa lembaga pendidikan. Persaingan antar lembaga pendidikan
nonformal sangatlah pesat, banyak bermunculan lembaga-lembaga non formal yang
baru dan banyak juga lembaga pendidikan yang telah mati. Peneliti tertarik meneliti
Bimbingan Belajar Equinox sebagai salah satu lembaga pendidikan non formal yang
masih berdiri sampai saat ini. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah: (1)
mengetahui manajemen pemasaran bimbingan belajar Equinox; (2) mengetahui faktor
pendukung dan faktor penghambat pemasaran Equinox; dan (3) bagaimana hasil
pemasaran lembaga bimbingan belajar Equinox 3 tahun terakhir.
Penelitian ini merupakan penelitian data kualitatif. Metode yang digunakan dalam
pengumpulan data penelitian ini adalah metode interview kepada narasumber, metode
observasi lingkungan, dan metode dokumentasi berupa foto/gambar, serta menguji
validitas data dengan trianggulasi sumber dengan dikombinasikan dengan teori.
Hasil penelitian adalah pertama: manajemen pemasaran bimbingan belajar
Equinox masih memiliki banyak kekurangan dilihat dari 7 faktor bauran pemasaran
(marketing mix) yaitu product (produk), price (biaya), place (tempat), physical
evidence (bukti fisik), people (sumber daya manusia), promotion (promosi), dan
process (proses) dalam pemasaran pendidikannya. Kedua, faktor pendukung
pemasaran di Equinox adalah faktor product (produk), price (biaya), place (tempat),
dan faktor-faktor penghambat pemasaran di Equinox adalah faktor physical evidence
(bukti fisik), people (sumber daya manusia), promotion (promosi), dan process
(proses). Dan yang ke tiga, yaitu hasil pemasaran bimbel Equinox selama 3 tahun
terkahir mengalami penurunan sebesar 15.5%.NIM. 12490119 Chussen2020-01-22T07:11:34Z2020-01-22T07:11:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37597This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/375972020-01-22T07:11:34ZE-MARKETING JASA PENDIDIKAN:
STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING SEKOLAH
DI SMP MUHAMMADIYAH 3 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini berawal dari kegelisahan peneliti terhadap maraknya pertumbuhan sekolah yang menyebabkan semakin ketatnya persaingan. Bagi sekolah yang tidak memiliki daya saing, tentu akan ditinggalkan masyarakat dan pada akhirnya terpaksa tutup atau siswanya digabung dengan sekolah lainnya. Terlebih di era globalisasi, yang ternyata juga berpengaruh terhadap pertumbuhan sekolah, menuntut sekolah untuk mengembangkan strategi komunikasi pemasaran terintegrasi yang salah satunya menggunakan media internet untuk mengenalkan jasa pendidikan kepada masyarakat. Peneliti tertarik meneliti SMP Muhammadiyah 3 Depok karena sekolah swasta di bawah naungan Muhammadiyah ini bisa bertahan di tengah persaingan sekolah-sekolah negeri, terutama di daerah. Selain itu, karena SMP Muhammadiyah 3 Depok menggunakan media sosial dan online untuk memasarkan jasa pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui proses e-marketing jasa pendidikan sebagai strategi peningkatan daya saing SMP Muhammadiyah 3 Depok.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, wawancara tak berstruktur, dan observasi non partisipan. Sedangkan analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun teknik pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa e-marketing jasa pendidikan sebagai strategi peningkatan daya saing SMP Muhammadiyah 3 Depok melalui 5 cara sebagai berikut: (1) Menggunakan media internet yang meliputi Facebook, Instagram, Website, Twitter, dan Youtube, (2) Menggunakan media cetak dan brosur untuk mempromosikan sekolah (3) Menggunakan acara dan pengalaman yang meliputi tryout, perlombaan, dan AMT, (4) Pemasaran dari mulut ke mulut, dan (5) Penjualan personal. Adapun faktor pendukung e-marketing jasa pendidikan sebagai peningkatan daya saing SMP Muhammadiyah 3 Depok adalah pemasar yang kompeten dan kepala sekolah antusias. Sedangkan faktor penghambatnya adalah tidak adanya tim pemasar khusus.NIM. 12490091 Latifatul Umamah2020-01-22T07:03:49Z2020-01-22T07:03:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37596This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/375962020-01-22T07:03:49ZBRAND MANAJEMEN JASA PENDIDIKAN MADRASAH
(STUDI KASUS BRAND ASSOCIATION DI MI MA’ARIF NU MANGUNWENI KEBUMEN JAWA TENGAH)Latar belakang penelitian ini bermula dari ketertarikan peneliti terhadap kondisi di MI Ma’arif NU Mangunweni Kebumen, di mana animo masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya di madrasah tersebut begitu besar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis brand association paling kuat yang ada di MI Ma’arif NU Mangunweni dengan mengacu pada acuan brand association menurut Darmadi Durianto yang meliputi: atribut produk, atribut tak berwujud, manfaat bagi pelanggan, harga relatif, penggunaan, pengguna/ pelanggan, orang terkenal/ khalayak, gaya hidup/ kepribadian, kelas produk, para pesaing, dan negara/ wilayah geografis.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan mengambil latar di MI Ma’arif NU Mangunweni Kebumen Jawa Tengah. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket, dokumentasi dan wawancara. Sebelum membuat angket, penelti melakukan wawancara sederhana dengan narasumber Kepala Madrasah dan empat wali murid untuk mendapatkan informasi mengenai asosiasi-asosiasi yang ada pada madrasah tersebut. Asosiasi-asosiasi yang ada kemudian di buat menjadi butir-butir pertanyaan angket dan disebarkan kepada sampel. Teknik analisis data dilakukan dengan mentabulasi data atau mungubah data kualitatif menjadi data kuantitatif dalam bentuk tabel, kemudian dilakukan uji statistik dengan menggunakan rumus Cochran Q Test menggunakan bantuan program SPSS, kemudian berdasarkan kriteria yang telah ada dapat ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa asosiasi merek (brand association) yang signifikan dalam membentuk citra merek (brand image) pada MI Ma’arif NU Mangunweni terdiri dari 15 variabel asosiasi, yaitu: ada banyak mata pelajaran keislaman, tadarus Al-qur’an sebelum pelajaran dimulai, memiliki program tahfidz Al-qur’an, meningkatkan ketaatan siswa dalam beribadah shalat berjamaah, ruang kelas mendukung suasana belajar yang kondusif, proses belajar menyenangkan, mencerdaskan kehidupan masyarakat, membentuk siswa yang berkarakter, menerima semua siswa tanpa membedakan tingkat kecerdasan dan ekonominya, dipimpin oleh Pak Bambang Sugiarto, siswanya rajin dan disiplin, siswanya sholeh dan sholehah, memberikan model budaya madrasah yang baik, banyak siswa dari luar desa dan kecamatan, dan lingkungan madrasah bersih dan rapih.NIM. 12490060 Azis Widiatmojo2019-07-25T01:30:31Z2019-07-25T01:30:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35621This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/356212019-07-25T01:30:31ZPENILAIAN PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DAN BUDI PEKERTI KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI CEBONGAN,
MLATI, SLEMAN, YOGYAKARTANURITA AMIRA ZULVA. Penilaian pada Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti di SD Negeri Cebongan Mlati Sleman, Yogyakarta.
Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2019.
Latar belakang penelitian ini adalah adanya pergantian kurikulum dari
KTSP ke kurikulum 2013 yang merubah prosedur penilaian mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam. SD Negeri Cebongan, Mlati Sleman, Yogyakarta,
merupakan salah satu sekolah dasar yang menerapkan Kurikulum 2013 dalam
proses pembelajarannya, termasuk dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur penilaian
pada mata pelajaran PAI dan Budi pekerti di SD Negeri Cebongan, Mlati, Sleman,
Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan mengambil
latar belakang SD Negeri Cebongan, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Adapun
pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Analisis data bersifat induktif dengan menarik kesimpulan yang
berangkat dari fakta-fakta khusus menuju kesimpulan yang bersifat umum.
Hasil penelitian ini memaparkan tentang proses penilaian pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SD Negeri Cebongan,
Mlati, Sleman, Yogyakarta. Pelaksanaan penilaian pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ini meliputi prosedur penilaian,
pengolahan data, penetapan skor hingga pelaporannya.NIM : 12410079 Nurita Amira Zulva2019-07-24T04:15:32Z2019-07-24T04:15:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36000This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/360002019-07-24T04:15:32ZEVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS) DI SMP NEGERI 8 YOGYAKARTAAuliya Fia, Evaluasi Pelaksanaan Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMP Negeri 8 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2019.
Latar Belakang Penelitian ini bermula dari ketertarikan peneliti terhadap tema evaluasi program GLS dengan model evaluasi CIPP dan tema tersebut belum dibahas peneliti sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang program GLS, pelaksanaan program GLS, dan evaluasi pelaksanaan program GLS di SMP Negeri 8 Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan mengambil latar di SMP Negeri 8 Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, data display (menyajikan data), dan menarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dengan cara triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) SMP Negeri 8 Yogyakarta menerapkan program GLS secara resmi pada tahun 2016, namun sebelum adanya program telah melaksanakan kegiatan literasi yaitu tadarus/doa. Perencanaan awal program GLS yang telah di susun oleh SMP Negeri 8 Yogyakarta meliputi: (a) Pembentukan tim literasi sekolah, (b) Pembuatan jadwal literasi, (c) Sosialisasi program kepada wali murid. (2) Pelaksanaan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMP Negeri 8 Yogyakarta terdiri dari tiga tahapan GLS diantaranya tahap Pembiasaan, tahap pengembangan, dan tahap pembelajaran. Faktor pendukung pelaksanaan program antara lain tersedianya sarana dan prasarana yang memadai serta pendidik yang ditutut untuk kreatif. Faktor penghambat/kendala selama pelaksanaan program yaitu dari faktor siswa. (3) Hasil evaluasi program GLS meliputi: (a) Hasil Evaluasi Konteks yakni keadaan lingkungan yaitu sarana prasarana yang sudah memenuhi, kebutuhan terhadap program yang belum terpenuhi dapat dilihat dari dana/anggaran, sasaran program GLS adalah siswa, dan tujuan penerapan program GLS yaitu untuk memotivasi siswa gemar membaca, meningkatkan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan, dan agar siswa dapat memahami konteks permasalahan. (b) Hasil evaluasi Masukan meliputi: peran sumber daya manusia yaitu kepala sekolah, pendidik/guru, pengelola perpustakaan, dan peserta didik/siswa. Strategi yang dilakukan sekolah untuk menunjang sumber daya manusia yaitu dengan cara mengirim guru/pendidik untuk mengikuti diklat dan pelatihan agar kompetensi guru dapat bertambah. (c) Hasil evaluasi Proses yaitu pada tahap pembiasaan dan tahap pengembangan sudah memenuhi semua indikator ketercapaian, sedangkan pada tahap pembelajaran, pada tahap ini pelaksanaan program literasi di SMP Negeri 8 Yogyakarta belum memenuhi semua indikator ketercapaian, namun sebagian sudah dilaksanakan dengan baik. (d) Hasil evaluasi Produk meliputi minat membaca dan menulis siswa semakin meningkat dan SMP Negeri 8 Yogyakarta menjadi sekolah rujukan bagi sekolah-sekolah lainNIM: 15490034 AULIYA FIA2019-07-24T04:05:02Z2019-07-24T04:05:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35998This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/359982019-07-24T04:05:02ZMANAJEMEN ARSIP STATIS DALAM KUALITAS PELAYANAN ARSIP DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH (DPAD) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAMillatun Nabawiyyah, Manajemen Arsip Statis dalam Kualitas Pelayanan Arsip di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2019.
Latar belakang penelitian ini bermula dari ketertarikan peneliti terhadap manajemen arsip statis di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan adanya manajemen arsip statis yang baik dan benar arsip akan terpelihara serta mudah ditemukan apabila arsip sewaktu-waktu dibutuhkan kembali. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen arsip statis dan kualitas pelayanan arsip di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Daerah Istimewa Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara mereduksi data, display data, dan menarik kesimpulan. Keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) manajemen arsip statis di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi, (a) akuisisi, (b) pengolahan, (c) preservasi, dan (d) akses Layanan. (2) Kualitas pelayanan di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Daerah Istimewa Yogyakarta diukur dengan menggunakan lima dimensi, yaitu (a) berwujud, (b) keandalan, (c) ketanggapan, (d) jaminan, dan (e) empati. (3) Hasil manajemen arsip statis di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap kualitas pelayanan arsip dapat dilihat dari lima dimensi yaitu berwujud, keandalan, ketanggapan, jaminan, dan empati. Hal ini bisa dilihat apabila manajemen arsip statis berjalan dengan baik dan benar akan berdampak pada kualitas pelayanan arsip yang lebih baik dari sebelumnya.NIM: 15490031 Millatun Nabawiyyah2019-07-24T03:49:02Z2019-08-21T02:31:24Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35994This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/359942019-07-24T03:49:02ZMANAJEMEN ADVOKASI SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER (STUDI KASUS PADA LEMBAGA ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN YOGYAKARTA)Hutri Rohmania Hamida, 14490076, Manajemen Advokasi Sebagai Pendidikan Karakter (Studi Kasus Pada Lembaga Aliansi Jurnalis Independen Yogyakarata), Skripsi Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2019.
Pembahasan dalam skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan advokasi pada lembaga AJI Yogyakarta, lalu untuk mengetahui nilai karakter apa saja yang terdapat dalam proses manajemen advokasi serta yang terakhir yakni melihat advokasi AJI Yogyakarta dalam perspektif pendidikan karakter.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan mengambil obyek penelitian pada lembaga AJI Yogyakarta dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah dua orang pengurus advokasi, dan lima orang significant other. Adapun Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa (1) Proses pelaksanaan manajemen advokasi di AJI Yogyakarta menggunakan beberapa metode yakni lobby, seminar refleksi/presentasi, media massa dan perkumpulan. (2) Nilai karakter apa saja yang terdapat dalam kegiatan manajemen advokasi yang dilakukan menggunakan fungsi dasar manajemen yang umumnya sering digunakan yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan yang terakhir pengawasan. (3) Advokasi dikaitkan dengan sudut pandang pendidikan karakter yang dalam pelaksanaannya menggunakan perspektif pendidikan karakter menurut Thomas Lickona berupa: pengetahuan moral, perasaan moral dan tindakan moral.NIM : 14490076 HUTRI ROHMANIA HAMIDA2019-07-24T03:13:01Z2019-07-24T03:13:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35986This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/359862019-07-24T03:13:01ZMANAJEMEN PEMASARAN SEBAGAI STRATEGI DAKWAH DI SMP
ISLAM TERPADU ABU BAKAR YOGYAKRTAWahyu Prasetyo, “Manajemen Pemasaran Sebagai Strategi Dakwah di
SMP Islam Terpadu Abu Bakar Yogyakarta”, Yogyakarta : Program Studi
Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2019.
Penelitian ini berawal dari pengamatan singkat peneliti terhadap animo
masyarakat kelas menengah ke atas yang cukup tinggi untuk menyekolahkan
anaknya di SMP IT Abu Bakar Yogyakarta. Kemudian berdasarkan kertarikan
tersebut serta kajian terhadap beberapa hasil penelitian terdahulu, maka penulis
menetapkan judul “Manajemen Pemasaran Sebagai Strategi Dakwah di SMP
Islam Terpadu Abu Bakar Yogyakarta”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengelolaan sekolah secara umum, manajemen pemasaran, dan
strategi dakwah yang diterapkan oleh SMP Islam Terpadu Abu Bakar Yogyakarta.
Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk menjadi pembelajaran positif bagi
seluruh madrasah khususnya, dan seluruh lembaga pendidikan di Indonesia
umumnya, serta dapat memberikan kontribusi positif bagi keilmuan Manajemen
Pendidikan Islam.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan
metode kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah seluruh pendidik
dan tenaga kependidikan di SMP Islam Terpadu Abu Bakar Yogyakarta, namun
dalam proses pengambilan data peneliti menetapkan beberapa narasumber yang
dianggap telah memenuhi kualifikasi tertentu yang ditentukan. Pengumpulan data
pada penelitian ini menggunakan teknik observasi non participatory, wawancara
mendalam, dan deksripsi dokumentasi.
Hasil penelitian terdiri dari tiga hal yaitu Pertama, pengelolaan yang
dilakukan oleh SMP Islam Terpadu Abu Bakar Yogyakarta adalah diawali dengan
koordinasi antara pihak sekolah dengan pihak yayasan untuk membahas standar
biaya umum, dilanjutkan dengan evaluasi diri sekolah, terakhir dibahas dalam
bentuk rapat kerja dan rapat koordinasi. Perencanaan yang dilakukan dibagi
menjadi tiga, yaitu perencanaan tahunan, perencanaan semester, dan perencanaan
semi incidental. Pengorganisaian dilakukan dengan membentuk struktur dan sub
struktur untuk membagi habis setiap tugas kepada personalia yang ada dengan
mempertimbangkan kapasitas dan kesibukannya. Pelaksanaan dilakukan dengan
prinsip ikhlas dan professional, sedangkan pengawasan dilakukan terhadap
kegiatan sekolah, terhadap kinerja kepegawaian terhadap siswa. Kedua, manjemen
pemasaran yang dilakukan oleh SMP Islam Terpadu Abu Bakar Yogyakarta
adalah dengan membentuk tim khusus yang betugas untuk mempromosikan
keunggulannya berupa program tahfidz, integrasi kurikulum nasional dengan
kurikulum sekolah, konsep Boarding School dan Full Day School, dan
kompetensi lulusan yang memiliki kualitas akademik, sosial, dan agama sekaligus
terhadap masyarakat menggunakan media online dan offline, sosialisasi langsung,
dan program Kuliah Kerja Dakwah. Ketiga, strategi dakwah yang dilakukan oleh
SMP Islam Terpadu Abu Bakar Yogyakarta dibagi tiga, yaitu terhadap siswa
melalui proses pengajaran dan Bina Pribadi Islam, terhadap orang tua atau wali
siswa melalui kegiatan parenting, dan terhadap masyarakat melalui program
Kuliah Kerja Dakwah (KKD).NIM : 12490021 Wahyu Prasetyo2019-06-28T07:05:35Z2019-06-28T07:05:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35329This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/353292019-06-28T07:05:35ZIMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS MADRASAH
DALAM PENINGKATAN OUTPUT/ LULUSAN SISWA DI MA
MATHLAUL ANWAR KEPUH SERANG BANTENLatar belakang penelitian ini bermula dari ketertarikan
peneliti terhadap pengelolaan pendidikan di madrasah yang telah
menerapkan manajemen berbasis madrasah. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis implementasi manajemen berbasis
madrasah, yang meliputi manajemen kurikulum, manajemen
manajemen peserta didik, manajemen tenaga pendidik dan
kependidikan, manajemen sarana dan prasarana, manajemen
keuangan, dan manajemen hubungan masyarakat dalam
peningkatan kualitas output/lulusan siswa secara akademik
ataupun non akademik di MA Mathlaul Anwar Kepuh Serang
Banten.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode
pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi,
dan dokumentasi. Metode analisis yang digunakan dengan cara
mereduksi data, display data, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunujukan: (1) Kurikulum yang
diterapkan di MA Mathlaul Anwar disusun dan disesuaikan setiap
tahun oleh madrasah. Selain itu dalam penyusunan kurikulum
MA Mathlaul Anwar mengacu pada peningkatan keimanan dan
ketakwaan yang dilakukan dengan mengisi mata pelajaran seperti
Al-Qur’an Hadis, Fiqih, Akidah Akhlak dan SKI. (2) Manajemen
peserta didik di MA Mathlaul Anwar dalam pelaksanaanya tidak
hanya dilakukan oleh wakil kesiswaan namun dilakukan oleh
semua guru MA Mathlaul Anwar Kepuh. (3) Kepala madrasah
memiliki otonomi yang luas terhadap evaluasi tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan di MA Mathlaul Anwar Kepuh, seperti
setiap guru diwajibkan membuat buku laporan yang dilaporkan
kepada kepala madrasah setiap bulan. (4) Sarana dan prasarana di
MA Mathlaul Anwar sepenuhnya dikelola oleh Madrasah. (5)
Sumber pendanaan di MA Mathlaul Anwar tidak hanya dari
Bantuan Operasional Sekolah namun juga melibatkan masyarakat
(wali murid) MA Mathlaul Anwar (6) MA Mathlaul Anwar
menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat setempat
melalui berbagai bentuk kegiatan seperti, membentuk majelis
masyarakat dan mengadakan gebyar MA yang dilakukan setiap
tahun. (7) Manajemen berbasis madrasah yang diterapkan di MA
Mathlaul Anwar mampu meningkatkan kualitas siswa salah
satunya prestasi non akademik siswa yang dapat dilihat dari
meningkatnya kejuaran perlombaan yang diraih oleh MA
Mathlaul Anwar Kepuh Serang Banten.NIM. 15490101 MOHAMMAD FARKHAN2019-06-28T06:57:32Z2019-06-28T06:57:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35328This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/353282019-06-28T06:57:32ZIMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN SISWA KELAS III SDIT INSAN UTAMA BANTUL YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini bermula dari ketertarikan peneliti terhadap pengelolaan pembelajaraan Al-Qur’an menggunakan Metode Ummi guna meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas III di SDIT Insan Utama Bantul Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pembelajaraan Al-Qur’an yang meliputi penerapan Metode Ummi, pengelolaan waktu yang digunakan, faktor penunjang dan penghambat dalam proses pembelajaran serta sarana dan prasarana pembelajaran Al-Qur’an menggunakan Metode Ummi untuk mengetahui peningkatan bacaan Al-Qur’an yang dialami siswa kelas III di SDIT Insan Utama Bantul Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar di SDIT Insan Utama Bantul Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara mereduksi data dan menarik kesimpulan. Uji keabsahan data dengan cara triangulasi sumber, teknik dan waktu.
Hasil penelitian menunjukkan penggunaan Metode Ummi di SDIT Insan Utama telah berlangsung selama kurang lebih 5 tahun, namun sekolah tersebut baru fokus dan mampu beradaptasi dengan metode tersebut sekitar 3 tahun terakhir. Pembelajaran Metode Ummi melalui 7 tahapan dengan durasi waktu 70 menit atau 2 jam pelajaran. Faktor pendukung berupa sarana dan prasarana yang memadai, SDM yang mencukupi serta adanya upgrade pekanan yang diikuti oleh seluruh pengampu. Namun faktor penghambatnya ialah kemampuan siswa yang berbeda-beda, pergantian waktu yang mengurangi waktu efektif pembelajaran dan perizinan pengampu yang secara tiba-tiba sehingga membuat tim koordinator lapangan kesulitan mencari guru pengganti. Jadi penggunaan Metode Ummi untuk siswa kelas III SDIT Insan Utama Bantul Yogyakarta masih perlu diperhatikan target pembelajarannya agar capaian pembelajarannya sesuai dengan yang diharapkan, agar keseluruhan siswa mampu mencapai target sesuai keputusan Ummi Daerah Yogyakarta.NIM. 15490087 NURDIANA KHOLIDAH2019-06-28T06:48:00Z2019-06-28T06:48:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35327This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/353272019-06-28T06:48:00ZIMPLEMENTASI PELAYANAN PRIMA PADA PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP) DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN CUSTOMER DI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini bermula dari adanya keresahan masyarakat terhadap pelayanan publik yang dalam penyelesaian permohonan masyarakat membutuhkan waktu yang lama, tahapan prosedur yang rumit, kurangnya keterbukaan dari instansi terkait informasi pelayanan, serta tidak transparan terkait biaya dalam pelayanan. Pada akhirnya pemerintah memberikan solusi untuk mengatasi berbagai keluhan masyarakat terkait pelayanan publik, maka pada tahun 2006 pemerintah mulai menerapkan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
Berdirinya PTSP di Kanwil Kemenag D.I. Yogyakarta atas mandat dari Kementerian Agama RI, PTSP ini sebagai piloting project atas program Nasional dari Menteri Agama Bapak Lukman Saifuddin. Sesuai dengan mandat dari Menteri Agama, PTSP Kanwil Kemenag D.I. Yogyakarta menjadi rujukan dari 33 Provinsi di seluruh Indonesia yang dibawah naungan Kementerian Agama. Tujuan berdirinya PTSP di lingkungan Kementerian Agama untuk memberikan pelayanan yang lebih dekat dengan masyarakat.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Wilayah Kementerian Agama. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, dan observasi. Analisis data dengan mengumpulkan seluruh data, mereduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi data. Subjek penelitian adalah Penanggung Jawab PTSP, petugas PTSP, dan pegawai Kanwil Kemenag D.I Yogyakarta.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Pelayanan Prima pada PTSP telah memberikan rasa puas terhadap customer; memberikan pelayanan yang ramah, cermat dan tepat; memberikan kesederhanaan dalam prosedur pelayanan; petugas mampu berkomunikasi dengan baik; dan memberikan kejelasan dalam pelayanan. 2) Faktor yang mendukung dari pelayanan yang ada di PTSP adalah pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sangat baik dengan didukung sumber daya manusia yang berkualitas, sarana dan prasarana yang diberikan sangat mendukung dari pelayanan. Sedangkan faktor penghambat adalah ditemukan komunikasi yang kurang antara PTSP dengan bidang yang ada di Kanwil Kemenag D.I Yogyakarta, ada beberapa petugas di bagian back office yang tidak hadir menjalankan tugasnya. 3) Berdasarkan hasil nilai Survey Kepuasan Masyarakat pada bulan Januari s.d November menunjukkan adanya fluktuasi, namun fluktuasi tersebut masih dalam kategori penilaian sangat baik.NIM. 15490056 SITI AMIN HASTUTIK2019-06-28T06:36:48Z2019-06-28T06:36:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35326This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/353262019-06-28T06:36:48ZEVALUASI PROGRAM EKSTRAKURIKULER
TAMAN TAHFIDZ BERBASIS KARAKTER KEBERAGAMAAN
DI SD MUHAMMADIYAH CONDONGCATUR YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini bermula dari evaluasi program yang
dilakukan oleh dewan asatidz dan pembimbing di program ekstrakurikuler
taman tahfidz SD Muhammadiyah Condongcatur Yogyakarta lebih berfokus
pada perkembangan karakter santri dan dampak-dampak yang ditimbulkan
daripada jumlah hafalan yang dimiliki. Selain itu, evaluasi yang dilakukan
berdasarkan proses pembelajaran selama program berlangsung.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif dengan
menggunakan cara pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Kemudian teknik validasi dan keabsahan data menggunakan
triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Metode yang
dilakukan dengan menulis hasil wawancara dengan narasumber, mencatat hasil
observasi, dan dokumentasi untuk dianalisis dan diolah datanya sehingga dapat
diinterpretasikan data tersebut dengan teori yang telah ada sebelumnya.
Penelitian ini dilakukan di program ekstrakurikuler taman tahfidz SD
Muhammadiyah Condongcatur Yogyakarta.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pembentukan karakter yang
dilakukan di program ekstrakurikuler taman tahfidz SD Muhammadiyah
Condongcatur Yogyakarta berdasarkan dimensi keberagamaan, dimana nilai
yang terdapat di dalamnya ada 3, yaitu: (a) nilai akidah, (b) nilai ibadah, (c)nilai akhlak, (d) nilai keilmuan, dan (e) nilai eksperimental. (2) Urgensi
evaluasi program model goal free evaluation dalam membentuk karakter santri
terbagi menjadi tiga aspek, yaitu: (a) mengetahui kekurangan program yang
dapat menjadi refleksi dalam memperbaiki sistem program kedepannya nanti,
(b) mengetahui perbandingan tiap halaqoh sehingga dapat saling tukar
informasi dan strategi, dimana dewan asatidz bisa saling menyamakan standar
penilaian, dan (c) mengetahui perkembangan karakter santri. (3) Pelaksanaan
evaluasi program pada program ekstrakurikuler taman tahfidz menggunakan
evaluasi program model goal free evaluation, dimana model tersebut memiliki
tiga tahapan, yaitu: (a) persiapan evaluasi program, (b) pelaksanaan evaluasi
program, dan (c) monitoring atau pemantauan evaluasi program. (4) Hasil dari
pembentukan karakter keberagamaan di program ekstrakurikuler taman tahfidz
SD Muhammadiyah Condongcatur Yogyakarta dibagi menjadi lima nilai,
yaitu: (a) nilai akidah, (b) nilai ibadah, (c) nilai akhlak, (d) nilai keilmuan, dan
(e) nilai eksperimental.NIM. 15490032 ALFI RAHMAH SYA’BANA. MS2019-06-28T04:27:10Z2019-06-28T04:27:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35325This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/353252019-06-28T04:27:10ZKEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PEMBERDAYAAN KAUM
MUDA (STUDI KASUS DI KOMUNITAS BULE MENGAJAR
KABUPATEN KULON PROGO)Penelitian ini dilatar belakangi dari ketertarikan penulis
terhadap kepemimpinan perempuan yang berkembang dimasyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kepemimpinan
perempuan dan pemberdayaan anggota dan masyarakat di Komunitas
Bule Mengajar.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian
ini dilaksanakan di Komunitas Bule Mengajar. Model penelitian yang
digunakan adalah studi kasus terhadap proses kepemimpinan
perempuan dalam memberdayakan anggota dan masyarakat. Subyek
penelitian ini adalah pemimpin perempuan, pengurus, anggota, dan
pihak-pihak yang turut bekerjasama dengan Komunitas Bule Mengajar.
Teknik analisis data dengan cara mereduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan melalui
triangulasi sumber. Peneliti menguraikan hasil yang didasarkan pada
data yang diperoleh dari lapangan dengan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) kepemimpinan
perempuan di Komunitas Bule Mengajar berlangsung cukup baik.
Kepemimpinan yang dijalankan bersifat maskulin, bertindak
transformasional, dan demokratis. Selain itu, pemimpin Komunitas
Bule Mengajar pun telah menjalankan tugasnya dengan memberikan
instruksi yang jelas, berkonsultasi untuk kemajuan organisasi,
melibatkan anggota dalam pelaksanaan program kegiatan, memberikan
kesempatan memimpin suatu kegiatan kepada anggota, dan tentunya
mampu mengontrol berjalannya Komunitas Bule Mengajar dengan
baik. 2) Pemberdayaan di Komunitas Bule Mengajar dilakukan dengan
berbagai upaya antara lain peningkatan bahasa asing terutama Bahasa
Inggris dan peningkatan skill seperti mengajar dan photografi melalui
program kegiatan di Komunitas Bule Mengajar.NIM. 15490006 ANDIKA MUKTI2019-06-28T04:20:26Z2019-06-28T04:20:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35324This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/353242019-06-28T04:20:26ZANALISIS KEBIJAKAN PENERAPAN TA’ZIR DI PONDOK PESANTREN AL-LUQMANIYAH YOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HAMPenelitian ini membahas tentang kebijakan penerapan ta‟zir yang dilaksanakan di pondok pesantren Al-luqmaniyah Yogyakarta dalam Perspektif Hak Asasi Manusia (HAM). Fokus penelitian ini meliputi : 1) Bagaimana Kebijakan Penerapan Ta‟zir di Pondok Pesantren Al-luqmaniyah Yogyakarta. 2) Bagaimana Kebijakan Penerapan Ta‟zir di Pondok Pesantren Al-luqmaniyah Yogyakarta dilihat dari perspektif HAM.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu dimulai dari mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa: 1) penerapan ta‟zir di pondok pesantren Al-luqmaniyah terdapat 4 kategori yaitu: kategori ringan, sedang, berat dan sangat berat. Kebijakan ta‟zir yang dilaksanakan di pondok pesantren Al-luqmaniyah Yogyakarta tergantung kepada keputusan pengasuh atau ndalem, meskipun demikian keputusan yang diambil tidak terlepas dari ketentuan konun peraturan dan sanksi yang telah dibuat sebagai acuan. 2). Kebijakan penerapan ta‟zir di pondok pesantren Al-Luqmaniyyah dilihat dari perspektif HAM, yaitu terdapat beberapa bentuk ta‟ziran yang dilaksanakan tidak sesuai dengan asas-asas HAM seperti gundul, akan tetapi dalam upaya pembentukan generasi penerus bangsa yang berakhlakul karimah dan berkarakter, maka pihak pesantren harus menerapkan aturan-aturan yang telah berlaku. Bahkan menurut lurah pondok pesantren Al-Luqmaniyyah dengan adanya pelaksanaan ta‟zir, pesantren justru telah ikut andil dalam upaya perlindungan HAM.NIM. 14490103 TRI AMINAH MAULIANA2019-06-28T04:04:00Z2019-06-28T04:04:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35322This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/353222019-06-28T04:04:00ZMANAJEMEN MUJAHADAH DALAM MENGEMBANGKAN
PERILAKU RELIGIUS SANTRI PONDOK PESANTREN KRAPYAK
KOMPLEK AL-KANDIYAS BANTUL YOGYAKARTAmakhluk religius yang memiliki fitrah untuk memahami dan menerima nilainilai
kebenaran yang bersumber dari agama, serta sekaligus menjadikan
kebenaran agama sebagai rujukan dari sikap dan perilakunya. Selain itu
manusia merupakan makhluk sosial yang mana diantara satu dengan yang
lainnya saling membutuhkan untuk keberlangsungan hidupnya. Sesuai latar
belakang tersebut, masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana
manajemen mujahadah, bagaimana perilaku religius santri dan pengembangan
perilaku religius santri melalui kegiatan mujahadah
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan
pengumpulan data diantaranya observasi, wawancara dan dokumentasi.
Kemudian menganalisis dan mengolah data yang telah didapat dilapangan
mulai dari transkip sampai dengan interpretasi data. Penelitian ini dilakukan di
Pondok Pesantren Krapyak Komplek Al-Kandiyas Bantul Yogyakarta.
Hasil penelitian ini dapat dirangkum manajemen Mujahadah di pondok
pesantren krapyak adalah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
evaluasi kegiatan mujahadah. Perilaku religius santri antara lain shalat tepat
waktu, sopan dan santun dalam berperilaku dan bersikap, berpikir positif dan
rendah hati. Pengembangan perilaku religius santri melalui kegiatan
mujahadah ini karena ada amalan-amalan yang diajarkan dan dibiasakan
dalam kehidupan sehari hari santri.NIM. 14490097 JEJEN NURDIANSYAH2019-06-28T03:55:54Z2019-06-28T03:55:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35321This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/353212019-06-28T03:55:54ZPERAN KYAI DALAM MENINGKATKAN
SISTEM PEMBELAJARAN DI PONDOK PESANTREN MODERN
DARUL QIYAM GONTOR 6 MAGELANG JAWA TENGAHLatar belakang dari penelitian ini peneliti melihat kebanyakan lulusan
yang diharapkan lembaga pendidikan nantinya mendapatkan lapangan
pekerjaan, namun berbeda dengan tujuan pendidikan yang ada di pondok
pesantren yang mengharapkan lulusannya menjadi santri yang baik budi
pekertinya, berbakti kepada kedua orang tuanya dan mengabdi kepada bangsa,
Negara serta Agama. Oleh karena itu pesantren memberikan bekal untuk
menjalani kehidupan setelah keluar dari lingkungan pondok maka dari itu
peran pondok pesantren sangatlah dibutuhkan. Peran kyai dalam
meningkatkan sistem pembelajaran di Gontor yaitu dengan melakukan
pendidikan yang berbasis pengkaderisasi dan juga pendidikan di Gontor lebih
mengutamakan pendidikan karakter dan kemandirian, dengan demikian
pondok modern Gontor akan memiliki banyak kaderisasi yang siap untuk
menggantikan yang sudah tidak layak lagi dalam memimpin pendidikan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan
pengumpulan data diantaranya observasi, wawancara dan dokumentasi.
Kemudian menganalisis dan mengolah data yang telah didapat dilapangan
mulai dari transkip sampai dengan menginterpretasikan data tersebut.
Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Modern Darul Qiyam Gontor 6
Magelang Jawa Tengah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Pondok Modern Gontor
memiliki dua sistem pemdidikan yaitu, Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyyah
(KMI) dan sistem Pengasuhan Santri. 2. Peran kyai dalam meningkatkan
sistem pembelajaran yaitu: Mengadakan sistem-sistem yang baru, membuat
master plan tahunan, mengawasi dan mengevaluasi dan mempertahankan
sistem yang sudah relevan. 3. Faktor-faktor yang berpengaruh dan
penghambat dalam peningkatan sistem pendidikan diantaranya: pertama
faktor-faktor yang berpengaruh, faktor guru, faktor siswa, faktor lingkungan
dan faktor sarana dan prasaran, dan yang kedua faktor-faktor penghambat,
kehadiran guru yang terlambat atau tidak hadir dalam mengajar, keterlambatan
santri, perizinan santri, penyampaiyan materi yang kurang dipahami, dan
santri atau murid yang tidur didalam kelas.NIM. 14490084 Rahmul Izzi2019-06-28T03:46:52Z2019-06-28T03:46:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35320This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/353202019-06-28T03:46:52ZMANAJEMEN PRAKTIK KERJA INDUSTRI PADA PROGRAM
KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
SMK PIRI 3 YOGYAKARTAindustri (prakerin) pada program keahlian administrasi perkantoran di
SMK PIRI 3 Yogyakarta mampu memberikan gambaran kepada pihak
panitia prakerin bahwa optimalisasi dan penerapan manajemen prakerin
keahlian administrasi perkantoran yang dilakukan belum optimal. Tujuan
penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang bagaimana proses dan
pelaksanaan manajemen prakerin pada keahlian administrasi perkantoran.
Sehingga harapan kedepannya pihak sekolah dituntut mampu
mengoptimalkan manajemen prakerin pada keahlian administrasi
perkantoran untuk mencapai tujuan bersama. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif dengan mengambil lokasi penelitian di SMK PIRI 3
Yogyakarta. Adapun yang menjadi subyek peneitian adalah Waka bidang
Humas, Ketua jurusan administrasi perkantoran, Guru pembimbing dan
siswa. Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Analisis data dengan cara mereduksi data,
menyajikan data dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : Pertama, manajemen praktik
kerja industri (prakerin) pada keahlian administrasi perkantoran
dilaksanakan melalui a) perencanaan dimulai dengan mempersiapkan 2
bulan sebelum prakerin dimulai dengan agenda rapat, pembentukan
panitia, dan menyiapkan kegiatan sosialisasi/pembekalan; b)
pengorganisasian prakerin terdapat beberapa kegiatan yaitu koordinasi
dari pihak sekolah dengan pihak instansi, adanya pembagian tugas dari
pihak sekolah di masing-masing bidang; c) pelaksanaan prakerin
dilaksanakan selama 3 bulan, ketika siswa naik ke kelas XII, pelaksanaan
prakerin terdiri dari kegiatan yaitu pemilihan tempat, permohonan ijin,
pembekalan/sosialisasi, penerjunan/penyerahan siswa, kegiatan prakerin,
monitoring, penarikan siswa prakerin, dan laporan; d) evaluasi prakerin
dilakukan setelah siswa melakukan prakerin, diadakannya rapat evaluasi
penyampaian pendapat, kritikan dari pihak sekolah, dengan melihat data
dari kegiatan prakerin. Kedua, peran prakerin untuk administrasi
perkantoran ialah untuk; a) kemajuan untuk keahlian administrasi
perkantoran, b) wadah pembelajaran siswa, c) pengembangan diri siswa
manfaatnya melatih siswa mandiri, kekompakan sekolah, mendapatkan ilmu baru, melatih mental siswa. Ketiga, Faktor pendukung:
ketersediaanya dan keterbukannya pihak instansi untuk bekerjasama.
faktor penghambat: keterbatasannya waktu monitoring guru meninjau
siswa yang sering berbenturan dengan jam mengajar, kekhawatiran pihak
sekolah terhadap manajemen waktu siswa, ketidakhadiran siswa,
penyesuaian siswa terhadap lingkungan praktek dan miskomunikasi.NIM. 13490039 ARFIRA-RIZKI-ANDARISTA2019-06-28T03:18:36Z2019-06-28T03:18:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35317This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/353172019-06-28T03:18:36ZMANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENCIPTAKAN BUDAYA DISIPLIN
DI MTs N 6 BANTULPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui manajemen kepemimpinan di MTs N 6 bantul, upaya kepala madrasah dalam menciptakan budaya disiplin, faktor pendukung dan penghambat dalam menciptakan budaya disiplin.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitiatif dengan mengambil latar di MTs N 6 Bantul. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara mereduksi data, display data, dan menarik simpulan. Pemeriksaan keabsahan data dengan caa Trianggulasi sumber ndan teknik serta dikombinasikan dengan teori.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Manajemen kepemimpina dalam menciptakan perubahan di MTs N 6 bantul adalah: (a) pengambilan keputusan kepala madrasah, (b) gaya kepemimpinan kepala madrasah. (2) Usaha yang dilakukan oleh kepala madrasah guna menciptakan perubahan budaya di MTs N 6 Bantul adalah: (a) pembiasaan budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun), (b) membiasakan budaya kerjasama team, (c) memberikan kebebasan kepada pendidik dan tenaga pendidik untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme kerja, (d) menerapkan model pembelajaran kontekstual, (e) mendukung budaya kedisiplian dan kejujuran, (f) mengadakan pelatihan, seminar dan pengajian, (g) memberikan keteladanan dan panutan, (h)
menciptakan suasana yang nyaman dan bebas dari rasa takut. (3) Faktor Pendukung dan Penghambatnya adalah: (a) sarana olahraga, (b) Masjid, (c) fasilitas perpustakaan, (d) ruang kelas nyaman, (e) keprbadian kepala madrasah yang baik, (f) jaringan internet, penghambatnya yakni manajemen personalia yang kurang baik.NIM. 12490098 Muhammad Ridwan Fauzi2019-06-28T03:05:54Z2019-06-28T03:05:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35316This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/353162019-06-28T03:05:54ZMANAJEMEN STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI MAN 1 YOGYAKARTALatar belakang dari penelitian ini adalah memandang bahwa
perpustakaan dalam suatu institusi pendidikan memiliki peranan penting
yang digunakan untuk memperoleh informasi. Salah satunya perpustakaan
MAN 1 Yogyakarta, dimana perpustakaan MAN 1 Yogyakarta dapat
mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan
mendapatkan peluang yang ada saat ini. Proses manajemen strategis inilah
yang menjadi tolok ukur atau analisis menuju pengembangan
perpustakaan. Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi berbagai
faktor secara sistematis dan merumuskan strategi organisasi. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan, peluang
serta meminimalkan kelemahan dan ancaman yang akan terjadi. Sehingga
penilitian ini betujuan untuk menganalisis manajamen strategis
perpustakaan sekolah dalam upaya meningkatkan kualitas perpusakaan di
MAN 1 Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan deskriptif dengan
mengambil latar di perpustakaan MAN 1 Yogyakarta. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara
mendalam dan dokumentasi. Tenik analsis data dengan cara mereduksi
data, display data, dan menarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini
adalah berupa pemetaan beberapa faktor melalui lingkungan internal
perpustakaan yaitu kekuatan dan kelemahan perpustakaan, serta
lingkungan eksternal perpustakaan yaitu peluang dan ancaman
perpustakaan.
Hasil yang didapat bahwa peluang faktor strategis perpustakaan
MAN 1 Yogyakarta sedang dan kekuatan sanggat tinggi. Maka dapat
disimpulkan bahwa perpustakaan MAN 1 Yogyakarta dapat melakukan
pengembangan, terutama perpustakaan MAN 1 Yogyakarta memiliki
kelebihan yang sangat besar sehingga hal tersebut dapat mengatasi
kelemahan dan ancaman dari lingkungan internal maupun lingkungan
eksternal.NIM. 12490074 'IFFATUNNIHLAH2019-06-28T02:54:29Z2019-06-28T02:54:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35315This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/353152019-06-28T02:54:29ZMANAJEMEN PENDIDIKAN BERBASIS MASYARAKAT
(STUDI KASUS PADA KEGIATAN PENGAJIAN RUTIN “MOCOPAT
SYAFAAT EMHA AINUN NADJIB”) TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL
YOGYAKARTAPenelitian ini dilatar belakangi adanya fenomena yang terjadi di
masyarakat Yogyakarta dalam mengikuti kegiatan mocopat syafaat. Mocopat
syafaat sebagai wadah belajar bersama tentang berbagai macam keilmuan yang
diprakasai oleh Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) memili daya tarik yang kuat bagi
semua kalangan masyarakat khusunya masyarakat Desa Tamantirto, Kasihan,
Bantul, Yogyakarta. Peneliti ingin mengetahui lebih detail bagaimana proses
pengelolaan mocopat syafaat sehingga mampu menjadi wadah belajar yang
digemari oleh masyarakat. Objek penelitian ini adalah terkait pengelolaan
mocopat syafaat sebagai bentuk pendidikan berbasis masyarakat yang di kelola
oleh Progres, Keluarga Cak Nun dan masyarakat di desa Tamantirto, Kasihan,
Bantul, Yogyakarta dan apa faktor pendukung dan penghambat dalam manajemen
pendidikan berbasis masyarakat pada kegiatan pengajian rutin “Mocopat
SyafaatEmha Ainun Nadjib” di Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu untuk memahami
(understanding) dunia makna yang disimbolkan dalam perilaku masyarakat
menurut perspektif masyarakat itu sendiri. Kemudian jenis penelitian yang
digunakan oleh peneliti adalah deskriptif kualitatif yang mempelajari masalahmasalah
yang ada serta tata cara kerja yang berlaku.
Peneliti menemukan beberapa hal yang menjadi hasil dari penelitian ini
yaitu pada kegiatan mocopat syafaat, proses perencanaan dan pengorganisasian
dilakukan langsung oleh masyarakat (jamaah) nya di bantu oleh Progres dan
keluarga Cak Nun, tidak ada campur tangan pemerintah didalam menjalankan
kegiatan mocopat syafaat. Kesadaran organisme yang menekankan kepada
kepekaan dan kesadaran satu sama lain menjadi faktor pendukung didalam
berlangsungnya pengorganisasian mocopat syafaat oleh karenanya tidak ada
struktur khusus didalam mocopat syafaat. Sedangkan sistem fleksibel dan
kesadaran jamaah yang dinamis dapat menjadi faktor penghambat, karena
kesadaran masyarakat yang tidak dapat diukur mengkhawatirkan untuk
berlangsungnya sebuah sistem yang continue (berkelanjutan).NIM. 12490038 IBRAHIM HOSEN