Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T09:58:06ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2023-03-07T04:06:41Z2023-07-21T02:26:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56966This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/569662023-03-07T04:06:41ZKONSTRUKSI PEMBERITAAN KASUS MAFIA PAJAK GAYUS HALOMOAN PARTAHANAN TAMBUNAN DI HARIAN UMUM REPUBLIKA EDISI JANUARI 2011Gayus Halomoan Partahanan Tambunan atau hanya Gayus
Tambunan, ditahan setelah tersandung kasus mafia pajak di Ditjen Pajak RI.
Berita tersebut telah menarik perhatian masyarakat akan bobroknya penangan
hukum dan tindak korupsi di negeri ini. Pemberitaan di media baik cetak maupun
elektronik selalu dinanti oleh masyarakat untuk mengetahui kelanjutan
penanganan kasus yang merugikan negara dengan jumlah yang sangat fantastis
tersebut. Harian umum Republika sebagai surat kabar harian berbasis islami dan
berskala nasional, memiliki kebijakan sendiri dalam mengkonstruksikan tokoh
Gayus Tambunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konstruksi yang
dilakukan harian umum Republika terhadap kasus mafia pajak Gayus Tambunan
dalam pemberitaannya di edisi Januari 2011. Penelitian ini bersifat deskriptifkualitatif,
yakni penelitian yang berusaha untuk melukiskan secara sistematis
fakta secara faktual dari hasil menggambarkan keadaan subjek dan objek
penelitian. Setelah melakukan analisis menggunakan model analisis wacana Theo
Van Leeuwen, diperoleh kesimpulan: konstruksi yang dibangun oleh harian
umum Republika terhadap kasus mafia pajak Gayus Tambunan ialah
memarjinalkan sosok Gayus Tambunan sebagai tersangka kasus mafia pajak.NIM.: 07210082 Siti Nuraenah2023-03-07T04:02:55Z2023-03-07T04:02:55Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56965This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/569652023-03-07T04:02:55ZFRAMING PEMBERITAAN KEKERASAN TERHADAP JAMA’AH AHMADIYAH DI CIKEUSIK PADA HARIAN KOMPAS EDISI FEBRUARI 2011Minggu pagi (6/2) di Kampung Peundeuy Dusun Umbulan Kecamatan
Cikeusik Pandeglang Banten terjadi insiden yang menimpa jama’ah Ahmadiyah
yang merenggut 3 nyawa dan belasan luka-luka. Hal itu kontan mengundang
reaksi berbagai pihak baik sikap maupun opini. Disisi lain, Kompas sebagai surat
kabar harian yang berskala nasional, memiliki kebijakan dan keputusan tersendiri
dalam melakukan pemberitaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui frame SKH
Kompas dalam memberitakan kasus seputar kekerasan terhadap jama’ah
Ahmadiyah di Cikeusik selama Bulan Februari 2011. Penelitian ini bersifat
deskriptif-analitis, yakni penelitian yang bertujuan mendeskripsikan karakteristik
pemberitaan SKH Kompas dalam memberitakan Insiden Kekerasan Terhadap
jama’ah Ahmadiyah di Cikeusik. Setelah melakukan analisis menggunakan
framing model William A. Gamson dan A. Modigliani, diperoleh kesimpulan:
Karakteristik frame yang dikembangkan SKH Kompas ialah masalah politik,
hukum, sosial dan keagamaan.NIM.: 07210071 Muhamad Toyibin2023-03-07T03:40:55Z2023-03-07T03:40:55Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56959This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/569592023-03-07T03:40:55ZPENYAMPAIAN PESAN MORAL MELALUI TEKNIK SINEMATOGRAFI DALAM FILM “KAIN BENDERA”Penelitian ini bertujuan untuk Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui apa pesan moral yang disampaikan film “Kain Bendera” dan
bagaimana teknik sinematografi film kain bendera untuk menyampaikan
pesan-pesan moral yang ada dalam film tersebut dengan kemasan sebuah film
indie.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library Research)
yang menggunakan pendekatan semiotik. Penelitian ini mengambil latar
belakang kehidupan etnis Tionghua yang terkena dampak kerusuhan tahun
1998 di Kota Solo, dalam film “Kain Bendera”. Sedangkan untuk
menganalisis data digunakan analisasi (content analisys). Hasil penelitian
menunjukan bahwa film “Kain Bendera” mempunyai empat pesan moral,
antara lain : 1) Nasionalisme, 2) Upaya untuk mengajak bertoleransi, 3) Rasa
kasih dan Sayang, 4) Penolakan Terhadap Aksi Trafficking (perdagangan
manusia). Sedangkan untuk penyampaian pesan moral dengan teknik
sinematografinya adalah Angle camera film “Kain Bendera” menggunakan
angle camera yang bersifat naratif. Artinya, kepentingan dari angle itu
adalah fokus pada pendiskripsian tokoh, sehingga mengurangi model shoot
berbasis artistik, sehingga kebanyakan angle camera menggunakan close up
pada objek/subjek, kemudian ke medium atau long shot.NIM.: 06210054 Muhammad Nur Sidik2023-03-07T03:38:26Z2023-03-07T03:38:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56958This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/569582023-03-07T03:38:26ZPROSES PRODUKSI ACARA CAHAYA RABBANI DI ADI TV (ARAH DUNIA TELEVISI) YOGYAKARTATelevisi merupakan suatu sistem komunikasi yang dipancarkan melalui rangkaian
gambar elektronik yang dipancarkan secara cepat berurutan dan diiringi unsur audio.
Indonesia mempunyai banyak stasiun televisi nasional maupun lokal, salah satu
televisi lokal adalah Arah Dunia Televisi (ADi TV) yang berada di Yogyakarta. ADi
TV merupakan Televisi yang dimiliki Muhammadiyah dan fasilitas sepenuhnya
dikuasai oleh organisasi ini. Dalam pelaksanaannya ADi TV harus mempunyai
produksi program, salah satu produksi programnya yaitu Produksi Acara Cahaya
Rabbani. Untuk itu dalam proses produksi pada Acara Cahaya Rabbani yang
ditayangkan ADi TV, perlu adanya elemen-elemen produksi program agar dalam
produksinya dapat berjalan dengan baik, profesional, dan mampu bersaing dengan
progam di Stasiun Televisi lain. Elemen-elemen yang dibutuhkan dalam produksi
Acara Cahaya Rabbani diantaranya: Kepala bagian Produksi, yaitu: manajer/ekskutif
yang bertanggung jawab atas keseluruhan fungsi produksi program televisi, mulai
dari perencanaan produksi sampai tersedianya program televisi yang siap siar.
Produser Program, yaitu: penanggung jawab atau pengasuh suatu jenis program
televisi. Director, yaitu: bisa disebut dengan sutradara atau Pengarah Produksi
(dirangkap oleh Produser), bertanggung jawab terlaksananya kegiatan produksi
sehingga menghasilkan program siaran televisi yang siap siar.
Dalam skripsi ini penulis membahas Proses Produksi Acara Cahaya Rabbani dari
mulai pra produksi, Produksi dan Pasca Produksi yang dilakukan ADi TV. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kualitatif sedangkan metode pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun metode yang
digunakan penulis adalah deskriptif analitik dengan menggunakan analisis kualitatif.
Deskriptif analitik yaitu cara untuk mengumpulkan dan menyusun data tentang
obyek yang akan dikaji untuk dilakukan analisis terhadap data tersebut. Deskriptif
analitik dalam penelitian ini akan mencoba menganalisis secara kualitatif tentang
proses produksi Acara Cahaya Rabbani di ADi TV yang meliputi pra produksi,
Produksi dan Pasca Produksi.
Hasil dari penelitian Pra Produksi, Produksi dan Paska Produksi ini secara umum
dengan peralatan yang sangat minim ADi TV berani mengudara meski jam tayang
masih terbatas setiap harinya. Personil pada acara ini sangat kurang karena hanya
enam orang dan itupun berganti-ganti, begitu juga satu orang mempunyai jabatan
lebih dari satu. Contohnya program direktur, produser dan pangarah acara hanya
dipegang oleh satu orang yaitu Atlantis. Minimnya peralatan inilah yang
menyebabkan personilnya kurang. Harapannya ADi TV ke depan mampu menambah
peralatan dan personil sehingga acara yang tersaji mampu menutup jam tayang acara
yang masih sangat minim.NIM.: 06210051 Samsudi2023-03-07T02:40:17Z2023-03-07T02:40:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56954This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/569542023-03-07T02:40:17ZAPLIKASI TEKNIK KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM NOVEL MENITI JALAN KE SURGANovel Meniti Jalan ke Surga termasuk karya novel dakwah yang menceritakan
kehidupan remaja yang banyak terdapat pernyataan-pernyataan bersumberkan Al-Qur’an dan Al-
Hadits. Novel Meniti Jalan ke Surga ini menceritakan kondisi sosial yang terjadi pada saat novel
tersebut diciptakan, yaitu kondisi sosial yang memprihatinkan, yaitu semakin maraknya
kenakalan remaja.
Komunikasi persuasif merupakan salah satu model komunikasi yang melibatkan kondisi
psikologis individu-individu di dalamnya, sehingga tercipta saling memahami, mengerti,
menerima, dan saling terbuka karena tidak adanya penekanan dari pihak manapun, dimana
komunikannya adalah pembaca novel itu sendiri. Demikian pula dalam upaya menyebarkan
pesan dakwah yaitu dengan melihat latar belakang, sehingga sikap dan tingkah lakunya
diarahkan sesuai dengan ajaran Islam.
Peneliti dalam hal ini menyesuaikan dengan konteks teknik komunikasi persuasif
menurut Totok Jumantoro, yaitu teknik Cognitif dissonance, pay-off technique and fear hearing,
teknik emphaty, teknik Packing, dan teknik Assosiasi yang diaplikasikan dalam penyajian novel
tersebut yang kemudian dianilisis makna yang ada di dalamnya. Berdasarkan analisisnya,
peneliti melihat bahwa berdakwah melaui media cetak membutuhkan persiapan dan
perencanaan yang matang, seperti dalam novel Meniti Jalan ke Surga karya Ali Imron El-
Shirazy ini. Namun dalam novelnya, Ali Imron El-Shirazy dalam melaksanakan kegiatan
dakwah lebih banyak menggunakan teknik packing atau kemasan yang masuk dalam seni.NIM.: 06210044 Siti Wahyuni2023-03-07T02:37:25Z2023-03-07T02:37:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56953This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/569532023-03-07T02:37:25ZDESAIN PROGRAM SIARAN EKONOMI ISLAM (BISNIS) DI UNISI FMPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana desain program siaran ekonomi Islam bisnis di radio unisi FM Yogyakarta. Dimana dalam program siaran ekonomi islam ini merupakan acara islami yang memiliki pendengar yang cukup banyak dan bertahan sangat lama. Tentu ada desain program yang tepat agar sebuah program acara islami ini dapat bertahan dan dapat disukai pendengarnya sehingga dakwah yang ada dalam acara tersebut dapat diterima oleh pendengar.
Dan hasil penelitian ini deskriptif kualitatif ini dapat diambil kesimpulan bahwa radio unisi FM dalam mendesain program siaran ekonomi Islam ini banyak hal yang harus dipenuhi dan diperhatikan, mereka mendesain acara ini tidak seperti acara agama islami pada umumnya dengan lagu-lagu nasyid atau islami, melainkan dengan lagu yang tetap disenangi pendengarnya yaitu pop barat dan gaya dialog yang semi formal sehingga pendengar yang mendengarkan merasa tidak sedang di ceramahi melainkan layaknya dialog yang sarat akan informasi.NIM.: 06210043 Farichatul Jannah2023-03-07T02:35:02Z2023-03-07T02:35:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56952This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/569522023-03-07T02:35:02ZDESAIN PENGEMBANGAN PROGRAM SIARAN KEAGAMAAN BERDASARKAN KEBUTUHAN PENDENGAR ( STUDI DI RADIO SATUNAMA AM YOGYAKARTA)Penyampaian pesan melalui radio dinilai lebih efektif, sebab selain
praktis, pesan-pesan yang disampaikan dapat cepat sampai kepada
khalayak dalam hal ini sebagai pendengar. Seperti halnya berdakwah, pada
mulanya dakwah dilakukan dengan cara bertatap muka secara langsung,
berpidato atau berkhotbah di depan mimbar. Namun cara ini menuntut
para da’i atau komunikator untuk dapat menguasai karakter audiens dan
harus dapat memastikan pesan yang disampaikan dapat diterima oleh
audiens. Penyampaian pesan dakwah melalui radio sebagai media dalam
menyampaikan informasi secara luas kepada khalayak mengakibatkan
khalayak tidak dapat menolak program acara yang disampaikan. Seperti
halnya radio Satunama dalam mendesain program siaran keagamaan yaitu
program Mbangun Jiwo yang ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman agama Islam kepada pendengarnya, program ini
mempunyai karakteristik yang berbeda yaitu dalam proses siarannya, yaitu
melalui proses recording terlebih dahulu. Hal ini menjadi pilihan karena
dengan melalui proses recording hasil yang disiarkan kepada pendengar
akan lebih baik karena telah melewati proses editing. Selain itu dalam
menentukan tema siarannya tidak hanya melibatkan pihak radio saja
melainkan narasumber dan pendengar sebagai penentu tema siaran
program Mbangun jiwo, sehingga materi yang disiarkan dapat sesuai
dengan kebutuhan pendengar.
Adapun rumusan masalah yang menjadi pokok pembahasan adalah
bagaimana desain pengembangan materi program Mbangun Jiwo yang
disesuakan dengan kebutuhan pendengar
Untuk mengetahui kebutuhan pendengar radio Satunama
mempunyai serangkaian langkah yaitu menentukan segmentasi pendengar,
target pendengar dan positioning, selanjutnya membuat desain
pengembangan program Mbangun Jiwo berdasarkan kebutuhan
pendengar, yaitu dengan menentukan format siaran, menentukan
narasumber, menentukan tema siaran, menentukan materi siaran yang
berasal dari pertanyaan pendengar, penentuan jadwal dan durasi, serta
penentuan jinggel atau promosi siaran.
Hal inilah yang mendasari ketertarikan penulis dalam melakukan
penelitian terhadap Desain Pengembangan Program Siaran Keagamaan
Berdasarkan Kebutuhan Pendengar di Radio Satunama AM Yogyakarta.NIM.: 06210035 Ainun Prihantini2023-03-07T02:32:33Z2023-03-07T02:32:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56951This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/569512023-03-07T02:32:33ZMANAJEMEN SIARAN PROGRAM NGAJI BARENG MAS IIP DI RRI PRO 2 YOGYAKARTAManajemen siaran tidak jauh berbeda dengan manajemen pada
umumnya. Fungsi manajemen perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
dan pengawasan menjadi standar sebagai pelaksanaan atau mengelola fungsifungsi
unit dalam suatu institusi/organisasi. Manajemen dalam proses siaran
bertujuan mengatur proses siaran sehingga proses siaran dapat berjalan dengan
efektif. Dengan metode penelitian deskriptif kualitatif, fungsi-fungsi
manajemen dialisa menggunakan metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
Penelitian ini adalah berbentuk kualitatif, metode penelitiannya adalah
menggunakan teknik interview, dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian
ini adalah tahap perencanaan yang meliputi perencanaan tujuan, perencanaan
waktu, perencanaan materi dan perencanaan format acara. Perencanaan tujuan,
dibagi menjadi tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Perencanaan
tujuan jangka panjang adalah untuk selama satu tahun kedepan, sedangkan
tujuan jangka pendek adalah yang digunakan untuk merencanakan SDM,
sumber dana, alat-alat siaran dan mempromosikan acara. Pengorganisasian
pada produksi siaran acara Ngaji Bareng Mas Iip melibatkan orang-orang
tertentu yaitu pada bagian teknik, produksi dan tata usaha. Pada tahap
penggerakan dalam program acara Ngaji Bareng Mas Iip adalah dilaksanakan
melalui pemberian motivasi, menjalin komunikasi dan fasilitas. Pengawasan
pada produksi siaran acara Ngaji Bareng Mas Iip dilakukan oleh pengarah
acara Ngaji Bareng Mas Iip yaitu meliputi yang pertama adalah penyusunan
standar kerja yaitu ada 2 SOP yakni yang ditekankan adalah ketepatan waktu
dalam acara ini dan pesan yang disampaikan narasumber harus jelas dalilnya.
Yang kedua adalah pada pelaksanaan dalam menetukan materi, pihak RRI Pro
2 Yogyakarta menyerahkan sepenuhnya kepada narasumber.NIM.: 06210033 Annisa Isnaini Rosita S.2023-03-07T02:28:04Z2023-03-07T02:28:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56950This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/569502023-03-07T02:28:04ZAKHLAK HATI DAN PERGAULAN REMAJA DALAM FILM ``KETIKA CINTA BERTASBIH``Penelitian ini berkaitan dengan akhlak hati dan adegan cerita tentang
pergaulan remaja yang ditunjukkan oleh film Ketika Cinta Bertasbih, dimana
pergaulan dalam film ini merupakan pergaulan secara islami yang ditunjukkan
oleh para pemain dan tokoh pendukungnya yang memberikan contoh adegan
pergaulan remaja yang patut untuk dicontoh oleh para remaja masa kini. Karena
masalah yang ada pada remaja saat ini yaitu menyalahgunakan teknologi terutama
pada film. Saat ini para remaja terkontaminasi untuk melakukan adegan yang
terdapat dalam tontonan film yang tidak sesuai dengan norma agama dan adat
ketimuran.
Tujuan dan fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui akhlak hati yang
terdapat dalam film Ketika Cinta Bertasbih dan adegan cerita tentang pergaulan
remaja, dengan melihat karakter para pemainnya serta dialog yang digunakan,
serta keterbacaannya.
Penelitian ini bersifat deskriptif-kualitatif, dengan menggunakan analisis
semiotika komunikasi yaitu lebih menfokuskan pada symbol atau tanda-tanda
yaitu dengan memperhatikan dialog tokoh dalam film, karena dialog di sini
merupakan bahasa, sementara bahasa merupakan simbol. Setelah data terkumpul
maka penyusun menganalisis data tersebut dengan content analysis atau analisis
isi.
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) akhlak hati yang terdapat dalam film
Ketika Cinta Bertasbih yaitu: syukur, ikhlas, dan tawakkal.(2) Adegan cerita
dalam film Ketika Cinta Bertasbih tentang pergaulan yaitu terbagi menjadi 4,
pertama Pergaulan dalam lingkungan keluarga; meliputi patuh pada orang tua,
menyayangi kerabat atau anggota keluarga. Kedua pergaulan dalam lingkungan
masyarakat yaitu mengucapkan salam, menghormati tamu, hidup sederhana,
ketiga pergaulan sesama teman meliputi tolong menolong, tidak berprasangka
buruk, tidak sombong, dan saling mengingatkan. Keempat pergaulan dengan
lawan jenis yaitu menjaga kehormatan diri, silaturahmi, meminang, tidak
meminang di atas pinangan saudara, dan pernikahanNIM.: 06210002 Wiwit Kartika2023-03-07T01:29:46Z2023-03-07T01:29:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56942This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/569422023-03-07T01:29:46ZKIAI DALAM MEMANFAATKAN RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH DI KABUPATEN PAMEKASANSaat ini, dakwah melalui media massa semakin marak dilakukan kalangan
umat islam. Menculnya berbagai berbagai macam media baik media cetak
maupun elektronik merupakan kenyataan yang tidak bisa diabaikan peranannya
dalam penyebaran islam. Semakin menyadarkan kita bahwa media massa
merupakan lahar subur yang harus dimanffatkan.
Sebagai media informasi, media masssa memiliki pengaruh yang sangat
kuat dalam membentuk prilaku seseorang. Bahkan, media massa merupakan
sumber kekuatan baru yang menguasai tatanan kehidupan berbangsa, beragama
dan bernegara. Dan saat ini media massa telah menjadi sarana control yang efektif
bagi kaum kapitalis dalam menancapkan idiologinya. Dalam konteks ini, media
massa telah dijadikan alat bagi terbentuknya keseragaman modal kehidupan
masyarakat yang berkiblat ke “ barat”.
Jika realitas seperti ini di biarkan terus menerus oleh umat islam, maka
dengan sendirinya, prilaku masyarakat akan meninggalkan nilai lama ( agama dan
tradisi), yang kemudian beralih pada budaya baru.
Keberadaan media massa yang bisa menjadi guru yang tidak berbicara dan
sekaligus bisa memberi contoh yang buruk bagi kehidupan masyarakat haruslah
ditanngapi dengan serius, baik bagi pemerintah maupun tokoh agama, karena
kalau dibiarkan terus menerus, maka yang terjadi adalah rusaknya moral umat dan
hilangnya budaya sendiri.
Pada era sekarang, akses terhadap perkembangan tekhnologi sudah tidak
batas lagi,begitu pula terhadap media massa, menjamurnya media massa di
Indonesia semakin memudahkan kita untuk memilih dengan sesuka hati media
apa yang akan kita nikmati. Radio sebagai salah satu media massa yang lebih
dekat dengan manusia karena harga dan mudah mendapatkannya, radio telah
mewabah disegenap penjuru tanah air, dari kalangan atas hingga di pedesaan
terpencil sekalipun media ini dengan mudahnya dapat diakses.
Keberadaan radio yang dengan mudah dapat diakses oleh semua kalangan
merupakan sarana yang paling efektif dalam menyampaikan pesan-pesan
keagamaan, aktifitas dakwah dengan menggunakan media radio tentulah lebih
mudah dilakukan dibandingkan dengan media yang lainnya, semisal televisi.
Dakwah yang merupakan kewajiban segenap umat islam tanpa terkecuali,
akan tetapi tidak semua umat bisa melakukan katifitas dakwah dengan baik, ada
beberapa syaarat yang harus dimiliki supaya dakwah yang disampaikannya dapat
diterima oleh khalayak, salah satunya adalah kapasitas keilmuan agama yang luas.
Salah satu da’i yang mempunyai kapasitas keilmuan yang tinggi adalah
Kiai, dimana mereka merupakan orang-orang pilihan yang dikaruniai Allah
dengan bekal ilmu agama yang tinggi.
Elit lokal keagamaan atau kiai merupakan sosok yang dianggap mampu
untuk menyebarkan ajaran islam, dalam menyebarkan ajaran islam, banyak media
yang digunakan oleh para kiai, dengan menggunakan mimbar bebas,
memanfaatkan keberadaan media. Keberadaan kiai dan media massa khusunya
radio tidaklah bisa diabaikan, karena lewat media inilah, kiai bisa mensyiarkan
ajaran islam dengan lebih luas dan jangkauan yang juag seekaligus dengan harga
yang murah.
Berangkat dari uraian diatas, memeliti sepak terjang kiai yang berdakwah
melalui media radio adalah objek penelitian yang sangat menarik, karena kiai
sebagai tokoh agama yang sekaligus sebagai panutan masyarakat dituntut oleh
lebih membuka diri dalam mensyiarkan ajaran islam, bukan hanya lewat
panggung semata, akan teetapi dengan menggunakan media lain sebagai media
dalam berdakwah, yaitu media radio.
Hal ini juga yang terjadi di Pamekasan, berkembangnya tekhnologi
dibarengi dengan lahirnya beberapa media radio didaerah tersebut, dengan jumlah
kiai yang begitu banyak yang sekaligus menjadi da’i, sudah barang tentu radio
akan menjadi salah satu media yang dapat dimanfaatkan dalam menyampaikan
pesan-pesan keagamaan. Para kiai diPamekasan haruslah cerdik dalam membaca
perkembangan zaman, sebab kalua tidak, masyarakat lala kelamaan akan
meninggalkan dakwah yang terbilang sudah usang dan monoton, dan salah satu
tawaran yang bisa dilakukan oleh para kiai di Pamekasan dalam berdakwah adalah
dengan menggunakan radio sebagai media dakwahnya.
Pokok bahasan ini sengaja penyusun angkat untuk mengusung pemahaman
dan pemaknaa akan konsep-konsep ilmu dakwah dan media massa khusunya radio
serta implikasinya terhadap realitas sosial, sedangkan relevansinya dengan
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam adalah bagaiman Mahasiswa belajar
mengkomunikasikan nilai-nilai dakwah melalui media.
Selanjutnya penulis tertarik memilih judul ini adalah, Pamekasan yang
mayoritas penduduknya beragama islam dan dengan jumlah kiai dan pesantren
yang sangat banyak, tentulah harus bisa menjadi suri tauladan bagi masyaarakat
yang lainnya, banyaknya kiai yang sekaligus menjadi da’i harus mampu
merangkul semua golongan, harus bisa memberi ketengan dan ketentraman bagi
umat.NIM.: 05210077 Achmad Zainuddin2023-01-19T07:14:49Z2023-01-19T07:14:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55606This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/556062023-01-19T07:14:49ZTEKNIK PENULISAN BERITA UTAMA DI SURAT KABAR HARIAN JOGJABerita yang bermutu dapat menguatkan suatu opini ataupun melemahkan
opini tertentu. Kita ambil contoh, selama beberapa tahun orang-orang Amerika
memandang Nixon sebagai seorang pemimpin yang baik, sampai dua orang
wartawan membongkar sakandal water gate. Mereka harus mengubah citranya.
Mereka memprotes dan Nixon pun jatuh. Beberapa waktu lalu setelah media
massa gencar memberitakan bahwa terdapat formalin dan borax pada bakso dan
mie ayam, yang membahayakan kesehatan, tidak lama setelah itu pedagang bakso
dan mie ayam kehilangan banyak pelanggan. Penulis tidak bermaksud
menjelaskan lebih lanjut tentang efek media massa dalam mempengaruhi pini
masyarakat, tetapi akan membahas cara penulisan berita yang berbobot sehingga
mampu mempengaruhi pembaca.
Setiap surat kabar memiliki ciri khas dalam penulisan beritanya, terutama
dalam berita utama. Ciri khas tersebutlah yang membedakan antara satu media
massurat kabar satu dengan dengan surat kabar lainnya. Harjo memiliki ciri khas
tersendiri dalam berita utamanya.
“Ciri khas berita utama Harjo selalu memberikan inspirasi, benefit (manfaat),
mencerdaskan dan tidak mengandung unsur SARA, menyuguhkan fakta dengan
mengakomodasi semua pihak, mengarahkan pembaca untuk berbudaya dan
membangun kemandirian. Berita utama Harjo bersifat lokal dan berisi beritaberita
lokal, jika ada peristiwa Nasional atau Internasional Harian Jogja akan
memberitakannya dalam sudut pandang lokal (Jogja). Gaya bahasa yang dipilih
Harian Jogja dalam berita utama adalah gaya formal, lugas, umum, dan
sinkronisasi atau penyesuaian dengan materi berita (termasuk penggunaan bahasa
jawa yang umum / diketahui pembaca).
Ciri khas lain berita utama Harjo adalah memberikan berita terbaik,
lengkap, mengakomodasi semua pihak, memberikan informasi yang solutif dan
memberikan data beserta grafik. Oleh sebab itu, khusus untuk berita halaman
utama Harian Jogja mendapat penghargaan dari Pressmart Indonesia Print Media
Award 2010, sebagai “The Best Java News Paper Front Page Design. Selain itu,
berita-berita harian jogja mendapat beberapa penghargaan dari Walikota, antara
lain sebagai Media Cetak Pemuat features Terbaik 2009, sebagai Pemuat Berita
Terbanyak dalam tema Kota Jogja bersih dan layak huni. Selain penghargaan dari
walikota, Harian Jogja juga mendapatkan penghargaan dari Ditjen Pajak, sebagai
Media Cetak Peduli Pajak 2009, penghargaan Tax Award 2010.
Terkait dengan berita utama, penelitian tentang teknik penulisan berita
utama yang masih langka, padahal teknik penulisan berita utama adalah hal yang
sangat mempengaruhi kualitas berita utama. Terlebih lagi, ciri khas berita utama
Harjo baik baik dari segi penulisan maupun penyajian atau tampilannya,
menjadikan berita utamanya layak untuk dijadikan obyek penelitian. Dari data dan
pemaparan diatas, maka jelaslah bahwa teknik penulisan berita utama Harian
Jogja layak untuk dijadikan obyek penelitian.NIM.: 05210052 Ali Maksum2023-01-19T07:12:05Z2023-01-19T07:12:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55605This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/556052023-01-19T07:12:05ZMANAJEMEN REDAKSI PADA SURAT KABAR HARIAN BERNAS JOGJAMedia komunikasi massa saat ini merupakan kebutuhan yang sifatnya mulai bergeser menjadi sebuah kebutuhan yang primer, manusia modern saat ini menjadikan koran, internet, radio dan televisi sebagai sebuah media yang selalu mengisi ruang dan waktu. Pada era reformasi yang ditandai dengan maraknya media massa sebagai sarana komunikasi massa dan alat pembentuk opini publik, sangat membantu untuk saling bertukar fikiran berbagai pengalaman dan informasi dalam volume yang relative besar, dengan adanya komunikasi media massa hati manusia akan lebih terbuka untuk mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi di belahan dunia, baik melalui media massa, cetak maupun media massa elektronik. Pertama yang dikenal manusia sebagai media yang memiliki ciri-ciri komunikasi massa, yaitu proses komunikasi satu arah, komunikatornya melembaga serta pesannya bersifat umum. Media massa cetak berbentuk surat kabar Tabloid, Majalah, dan bulletin, selain memiliki ciri-ciri komunikasi massa sebagai ciri umum juga memiliki ciri-ciri khusus yaitu Daya tampung tinggi, memiliki peluang untuk menambah halaman, daya dokumentasinya tinggi, mudah disimpan atau diperbanyak.
Dalam penelitian ini mencoba untuk melihat dan mendeskripsikan manajemen Redaksi yang dilakukan Surat Kabar Harian Bernas Jogja Periode 2011 sebagai media massa cetak yang mampu memberikan atau menyajikan informasi dalam bentuk berita yang menjadi kebutuhan khalayak pembaca. Oleh karena itu obyek penelitian ini akan mengambil tempat disalah satu media cetak yaitu Surat Kabar Harian Bernas Jogja.
Berdasarkan deskriptif latar belakang masalah tersebut di atas dapat penulis rumuskan permasalahannya yaitu:”Bagaimana fungsi manajemen redaksi pada surat kabar harian Bernas Jogja periode 2011 di Yogyakarta”. Agar selalu mendapat sambutan hangat dari khalayak pembaca, Sedangkan metode yang di gunakan adalah metode yang berjenis deskriptif kualitatif, subyek penelitian Harian Bernas Jogja yaitu menggunakan metode pengumpulan data. Metode yang dipakai penulis untuk memperoleh data, informasi dan sumbernya, adapun metode yang dipakai dalam penelitian ini: interview, studi dokumentasi, observasi, dan metode analisis data (proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca) dan diinterpretasikan dengan jalan data dikumpulkan dan diklarifikasikan.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan fungsi manajemen redaksi menurut Goerge R. Tarry dan L.W. Rue pada SKH Bernas Jogja sudah tersusun/ terlaksana dengan baik tetapi masih perlu dioptimalkan/ dimaksimalkan lagi. Hal ini terlihat pada beberapa tahapan fungsi manajemen redaksi, yaitu: 1) Tahapan perencanaan yang ada, yaitu dilaksanakan setiap hari serta didukung dengan rapat harian dan bulanan. Proses perencanaan ini terlihat dari bagaimana Redaksi Pelaksana sebagai penanggung-jawab pada semua proses produksi berita membuat rencana untuk setiap penerbitan. Proses tersebut dimulai dari penentuan tema yang akan dimuat sampai dengan bagaimana pendistribusian SKH Pagi Bernas Jogja. 2) Tahap pengorganisasian, manajemen redaksi SKH Bernas Jogja membagi dalam beberapa devisi/ Jajaran direksi beserta tugas
masing-masing bagian. 3) Tahap pelaksanaan/ penggerakan disini dilakukan oleh dewan redaksi dan redaksi pelaksana kepada para karyawannya untuk melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. 4) Tahap pengawasan, terhadap para wartawan dan staf redaksi dilakukan dalam bentuk pertemuan-pertemuan, berupa rapat harian dan rapat bulanan sebagai langkah evaluasi serta laporan pertanggung jawaban. Bentuk pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan umum ataupun pimpinan redaksi kepada karyawan dirasakan sudah baik, seperti memberikan teguran/peringatan kepada karyawan yang kurang disiplin dalam melaksanakan tugas. Kemudian mengambil tindakan tegas ketika tiga kali peringatannya tanpa diindahkan, dengan cara penurunan jabatan sampai dikeluarkan. Selain itu sudah adanya bentuk evaluasi terhadap hasil cetakan apakah sudah memenuhi keinginan pembaca atau belum, yang nantinya pihak SKH Bernas Jogja bisa menyajikan berita yang sesuai dengan keinginan pasar. Tetapi dalam evaluasi ini sepengetahuan peneliti belum begitu maksimal dilakukan, dalam artian masih perlu ditingkatkan lagi.NIM.: 05210051 Moh.Yahya2023-01-19T07:02:46Z2023-01-19T07:02:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55601This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/556012023-01-19T07:02:46ZKONSTRUKSI BERITA POLITIK PADA PROGRAM “JAKARTA LAWYERS CLUB” DI TV ONEPekerjaan media pada hakikatnya adalah mengkonstruksikan realitas.
Realitas tersebut tidak serta merta melahirkan berita, melainkan melalui proses
interaksi antara pembuat berita (reporter) maupun pengelola media, khususnya
televisi dengan fakta sehingga menimbulkan wacana yang bermakna. Disebabkan
sifat dan faktanya bahwa pekerjaan media merupakan realitas yang
dikonstruksikan.
Konstruksivisme memandang realitas sebagai sesuatu yang ada dalam
beragam bentuk konstruksi mental yang didasarkan pada pengalaman sosial,
bersifat lokal dan spesifik, serta tergantung pada pihak yang melakukannya.
Penelitian ini menganalisis program berita televisi yang ditayangkan
melalui format talk show yakni Program “Jakarta Lawyers Club” di TV ONE.
Metode analisis wacana model Fairclough yang telah diterjemahkan oleh Ibnu
Hamad dalam disertasinya berjudul “Konstruksi Realitas Politik di Media Massa :
Sebuah Studi Critical Discourse Analysis terhadap Berita-berita Politik” adalah
metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini. Kerangka analisis
Faircloughdilakukan berdasarkan konteks sosio-kultural dan latar-belakang aktor
pembuat teks (media) dan kemudian diterjemahkan Ibnu Hamad ke dalam metode
analisis dan hasilnya adalah sejumlah metode yang bersifat multi-metode sesuai
dengan level analisis yakni makro, meso, dan mikro.
Hasil akhir penelitian ini menunjukkan bahwa TV ONE menggunakan
simbol-simbol tertentu yang mengarahkan kecenderungan keberpihakan yang
berbeda dalam mengkonstruksi pihak-pihak yang terkait dalam berita politiknya.
Melalui berita politiknya yang ditayangkan melalui format talk show Program
“Jakarta Lawyers Club” tersebut. Khusus pada episode “Benarkah 26 Mantan
Anggota DPR Terkait Kasus Suap?” dan “Gempa Nazaruddin di Partai
Demokrat” tersebut secara implisit TV ONE berusaha menampilkan bahwa PDI
Perjuangan direpresentasikan sebagai partai yang korup secara ekstrim.
Sedangkan Golkar yang notabene berhubungan dengan pemilik modal di TV
ONE, berusaha ditampilkan secara lebih objektif. Partai-partai Islam mendapatkan
konstruksi yang jauh lebih positif oleh TV ONE, khususnya PKS, namun sedikit
kurang apresiatif terhadap PPP dan PKB. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
unsur ideologi dan kebijakan pemilik modal sebuah media selalui mempengaruhi
pemberitaannya.
Selain itu pengaruh penguasa tidak menjadi pengaruh signifikan dalam
pemberitaan TV ONE. Hal tersebut dilihat dari konstruksi implisit terhadap partai
penguasa yakni Partai Demokrat yang cenderung mengarah ke negatif. Konstruksi
ke arah negatif tersebut ditunjukkan dengan pernyataan bahwa tidak adanya
korupsi anggota Partai Demokrat pada kasus tuduhan terhadap 26 Mantan
Anggota DPR Periode 2004-2009 adalah karena belum adanya peluang semata,
sebab Partai Demokrat belum masuk di Parlemen.NIM.: 04210118 Dwi Lestari Rohmawati2023-01-19T06:53:45Z2023-01-19T06:53:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55597This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/555972023-01-19T06:53:45ZSIKAP MEDIA MASSA TERHADAP KASUS PIMPINAN KPK BIBIT SAMAD RIANTO DAN CHANDRA M. HAMZAH (ANALISIS WACANA KRITIS TAJUK RENCANA KOMPAS EDISI NOVEMBER 2009)Kompas merupakan surat kabar nasional yang didirikan oleh P.K Ojong.
Sebagai surat kabar nasional, distribusi Kompas telah merambah setidaknya
sampai di semua kabupaten di seluruh Indonesia. surat kabar yang bertujuan untuk
berpartisipasi membangun masyarakat Indonesia baru ini sering dianggap sebagai
surat kabar yang menjunjung tinggi nasionalisme. Dalam pemberitaanya, kompas
memuat berbagai kolom. Tajuk rencana adalah salah satu kolom yang memuat
sikap kompas dalam menyikapi berita paling aktual (headline news) atau tema
yang dipilih berkaitan dengan fenomena sosial, ekonomi, budaya maupun politik.
Dalam kasus Bibit-Chandra, kompas merupakan salah satu media yang
meliput kasus tersebut dari hari ke hari. Terkait dengan sikapnya terhadap Bibit-
Chandra tergambar dalam tajuk rencana, yang pada bulan November 2009,
banyak berbicara tentang kasus Bibit-Chandra. Bisa disebutkan bahwa pada bulan
tersebut sebagian besar tajuk rencana kompas bersinggungan dengan kasus Bibit-
Chandra.
Hemat penulis, harian berkaliber nasional dan konsisten memotret kasus
Bibit-Chandra inilah yang menjadikan kompas layak untuk diteliti. Dalam konteks
ini, penulis berusaha menguraikan sikap kompas terkait kasus Bibit-Chandra. Dari
sinilah diteliti beberapa tajuk rencana yang dimuat kompas di bulan November.
Dalam meneliti sikap kompas tersebut, dilakukan penelitian bersifat
kepustakaan (library research) dengan analisis bahasa kritis model Theo van
Leeuwen sebagai alat analisis. Alat analisis ini dipakai untuk menemukan
konstruksi teks dalam tajuk rencana yang diteliti, tertama dalam menggambarkan
sikap kompas dalam menyoroti kasus Bibit-Chandra tersebut.
Hasil penelitian menunjukan bahsa sikap kompas adalah cenderung
mendukung Bibit dan Chandra dari pada Polri atau Kejaksaan. Hal ini dapat
dilihat dari hasil analisis teks yang dilakukan. Dari 11 tajuk rencana yang diteliti,
delapan di antaranya menunjukkan keberpihakan kompas pada Bibit dan Chandra,
dan tiga di ataranya bersifat tidak mendukung (Unfavourable).
Sikap kompas ini tidak bisa dilepaskan dari konteks, historisitas, dan
ideologi yang diusung oleh media tersebut. Dari sisi konteks, sikap kompas tidak
bisa dilepaskan dari karakternya sebagai media, tujuannya untuk meredam konflik
demi stabilitas nasional, apresiasi dukungan massa pada Bibit-Chandra, dan
konteks kebangsaan. Dari sisi historis, sikap kompas tidak terlepas dari adanya
perseteruan KPK dan Polri, terjadinya krisis kepercayaan publik, serta kultur
media. Dan dari sisi ideologi, sikap kompas ini bisa dilihat sebagai pengukuhan
ideologi fungsionalisme structural.
Akhirnya, penulis berharap penggunaan alasisis wacana kritis dalam
berbagai studi teks bisa lebih banyak dilakukan. Selain itu, karena tidak ada
satupun teks yang benar-benar netral, maksudnya lepas dari subjektivitas
penulisnya, maka sikap kritis diperlukan untuk melihat berbagai teks.NIM.: 04210112 Abdul Muizzu2023-01-19T06:34:00Z2023-01-19T06:34:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55596This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/555962023-01-19T06:34:00ZPROSES PRODUKSI BERITA PADA PROGRAM CAMPUS REPORTING NEWS DI RADIO UNISI 104,5 FM YOGYAKARTADalam hal penyampaian berita, meski peran media televisi dan media
online saat ini mendminasi, tak terpungkiri bahwa keberadaan radio hingga saat
ini masih tetap relevan dan dibutuhkan oleh para pendengar, baik itu siaran
pogram hiburn maupun berita. Berita menjadi minat pendengar jika isi berita
memberikan pengaruh kepada pendengar, aspek kedekatan (lokalitas) serta
keterlibatan aktif secara emosional. Mengingat Kota Yogyakarta dujuluki sebagai
kota peajar dan banyak terdapat perguruan tinggi, maka tuntutan kebutuhan
informasi aktual seputar kegiatan akademik kampus menjadi kebutuhan pokok
pendengar yang menjadi target Radio Unisi (kaum Inteektual Muda). Dalam hal
ini Radio Unisi FM yang berformatkan music and news memiliki strategi
tersendiri dalam menyajikan karya jurnalistiknya kepada pendegar salah satunya
melalui program Campus Reporting News yang menyajikan berita aktual seputar
kampus di Yogyakarta yang dikemas secara menarik dalam paket bulletin berita
(siaran tunda), yang disiarkan setiap hari senin hingga sabtu pukul 19.00 dan
07.00 WIB.
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan proses siaran berita
Campus Reporting News di Radio Unisi FM Yogyakarta, yang terdiri dari pra
produksi (perencanaan peliputan), produksi (peliputan berita di lapangan,
penulisan naskah berita radio, editing, penyajian berita), dan pasca produksi
(evaluasi). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil
tempat di Radio Unisi 104.5 FM Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah
metode kualitatif. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif. Pengumpulan data
dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam, pengamatan (observasi
partisipan), dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggambarkan
keadaan sasaran penelitian secara apa adanya sejauhmana yang penulis peroleh
dari wawancara (interview), observasi, dan dokumentasi. Adapun caranya setelah
data terkumpul kemudian disusun sesuai kerangka pembahasan yang telah ada.
Berdasarkan pemaparan penulis dapat menarik kesimpulan hampir seluruh
tahapan dalam proses produksi berita Campus Reporting News, dilakukan oleh
reporter. Menurut Agus Triyatno, selaku Manager pemberitaan Unisi, penerapan
reporter sebagai pemain tunggal dalam pemberitaan di radio unisi disebabkan
minimnya dana untuk pemberitaan tidak besar, sehingga direkrutlah orang-orang
yang mampu menjadi reporter sekaligus penulis naskah, editor serta announcer.
Oleh karena itu, dibutuhkan reporter yang memiliki kreatifitas, kerja keras dan
kemauan tinggi untuk membuat berita yang sesuai dengan tujuan siaran program
Campus Reporting News.NIM.: 04210060 Kholifatur Rohmah2023-01-19T06:29:43Z2023-01-19T06:29:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55595This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/555952023-01-19T06:29:43ZMANAJEMEN PRODUKSI SIARAN LANGSUNG ”JIHAD PAGI” DI RADIO MAJELIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA FM) SURAKARTAPerkembangan media massa yang semakin pesat ternyata mampu
mempengaruhi penyiaran Islam, salah satunya adalah radio. Hampir semua radio
berlomba-lomba untuk menyuguhkan acara yang menarik, khususnya dalam
mengemas acara yang bernuansa Islami, agar bisa lebih diminati oleh pendengar.
Adapun tujuan utama disiarkannya acara yang bernuansakan Islam, tentu saja
berbeda-beda. “Jihad Pagi” merupakan salah satu acara religius yang bernaung di
bawah radio MTA FM Surakarta. Banyaknya persaingan dalam menyiarkan acara
yang menarik di radio tentu tidak mematahkan semangat “Jihad Pagi” untuk tetap
eksis sampai saat ini. Hal tersebut tidak terlepas dari usaha produser dan tim
produksi “Jihad Pagi” dalam memproduksi dengan penerapan manajemen siaran.
Manajemen siaran acara “Jihad Pagi” memanfaatkan keenam unsur siaran
yaitu sumber daya manusia, keuangan/dana, cara yang digunakan untuk mencapai
tujuan, bahan-bahan yang dikuasai, alat yang digunakan untuk produksi, dan
tempat untuk menjual atau melempar hasil produksi. Adapun fungsi-fungsi
manajemen siaran yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengawasan. Keenam unsur siaran diimplementasikan terhadap fungsi-fungsi
manajemen siaran. Adanya manajemen dijadikan sebagai motor penggerak dalam
acara “Jihad Pagi”. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
deskriptif yaitu dengan menggambarkan hasil dari analisis penelitian. Sedangkan
analisis yang digunakan merupakan upaya untuk mencari dan menata secara
sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi dalam hal ini
untuk meningkatkan pemahaman penelitian.NIM.: 04210035 Nur Halimah2023-01-19T06:24:55Z2023-01-19T06:24:55Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55594This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/555942023-01-19T06:24:55ZPROSES PRODUKSI SIARAN SPIRIT OF ISLAM DI RADIO REPUBLIK INDONESIA PROGRAMA 2 YOGYAKARTAKemajuan teknologi informasi sebagai indiktor lahirnya budaya komunikasi
global yang inten, sedangkan globalisai komunikasi dan informasi melahirkan
kebutuhan baru bagi masyarakat modern yaitu kebutuhan informasi. Kebutuhan
tersebut dapat disadari dengan terpresentasi hadirnya radio sebagai media
komunikasi masa.
Dalam proses perkembangannya, teknologi komunikasi dan informasi telah
melahirkan pula masyarakat informasi yang semakin besar akan hak untuk
mengetahui dan hak untuk memperoleh informasi, baik informasi agama,
informasi sosal, informasi ekonomi, serta informasi politik, sebab dengan
informasi tersebut itu artiya telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat dan
menjadi komoditas penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
beragama. Sejatinya peran media massa adalah memberikan informasi serta
sebagai jalinan komunikasi antar sesame warga dan sesama komponen didalam
masyarakat.
Program siaran Spirit of Islam merupakan program siaran keagamaan yang
memberikan informasi seputar agama islam kepada masyarakat, dalam hal ini RRI
Pro 2 Yogyakarta turut andil berperan sebagai media jembatan kebutuhan
masyarakat, selain sebagai bentuk komersialitas, RRI Pro 2 yogyakarta juga
secara langsung memberi kontribusi nilai-nilai keagamaan kepada masyarakat.
Siaran Spirit of Islam merupakan siaran harian di RRI Pro 2 yang disiarkan pada
pukul 17.00-18.00 Wib, siaran ini bertujuan untuk memberikan wawasan
keagamaan kepada masyarakat, oleh karena itu dengan dilatar belakangi masalah
tersebut peneliti tertarik untuk meneliti siaran ini dari segi Proses Produksi Siaran
Spirit of Islam.
Masalah pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana rangkaian Proses
Produksi Siaran Spirit of Islam di RRI Pro 2 Yogyakarta? Adapun metode
penelitian ini dengan menggunakan metode kualitatif, sedangkan sifat penelitian
ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu berusaha melukiskan secara sistematis fakta
atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.NIM.: 04210031 Herman2012-12-03T14:20:50Z2015-10-16T06:12:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5623This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56232012-12-03T14:20:50ZGAYA BAHASA DAKWAH DALAM BUKU PANDUAN BERDOA BUAT REMAJA GAUL KARYA PAGO HARDIANGaya bahasa dakwah dalam buku berjudul -Panduan Berdoa Buat Remaja Gaul- karya Pago Hardian ini menarik untuk diteliti karena bangsa pasar menyukai buku-buku seperti ini. Pihak Pustaka Pelajar sebagai penerbit berani mencetak 5000 eksemplar. Pada bulan pertama langsung terjual 500 eksemplar. Lebih menarik lagi, penulis buku ini adalah salah satu mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penulis memiliki beberapa alasan yang menjadi latar belakang penelitian ini diantaranya selain memberi wawasan ke-islaman juga memberikan motivasi, Bahasa yang digunakan sesuai dengan bahasa remaja, dan katakatanya disusun sedemikian rupa sehingga memudahkan para remaja, khususunya yang belum berkesempatan menjadi santri ataupun belajar di madrasah-madrasah, dan jika dilihat dari sisi akademis, pembahasan mengenai gaya bahasa dakwah dalam media massa buku khususnya sangat diperlukan bagi mahasiswa komunikasi penyiaran islam dalam penyampaian dakwahnya.
Dalam pengumpulan data penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode, yaitu: Metode Dokumentasi, Metode Interview, dan Metode Analisis Data. Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis data kualitatif.
Terdapat 6 gaya bahasa dakwah dalam buku Panduan Berdo'a Buat Remaja Gaul, Karya Pago Hardian, yaitu gaya bahasa dakwah tarbiyah dan taklim, tazkir dan tanbih, targhib dan tabsyir, tarhib dan inzar, qashas dan riwayat serta amar dan nahi. Terdapat 28 kali kemunculan gaya bahasa dakwah yang sesuai dengan karakteristik remaja. Terdapat 10 kali kemunculan gaya bahasa dakwah yang tidak sesuai dengan karakteristik bahasa remaja. Dilihat dari uraian perbandingan di atas maka buku Panduan Berdo'a Buat Remaja Gaul karya Pago Hardian sesuai dengan karakteristik remaja. div ARIFAH HARTATI - NIM. 032100322013-01-10T14:42:35Z2015-10-16T06:17:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5907This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59072013-01-10T14:42:35ZANALISIS FRAMING DUGAAN KETERLIBATAN ABU BAKAR BA'ASYIR DALAM TINDAK TERORISME PADA SURAT KABAR HARIAN KOMPAS EDISI AGUSTUS 2010Abu Bakar Ba'asyir ditangkap secara tiba-tiba oleh Densus 88 Mabes Polri atas dugaan keterlibatannya dalam tindak terorisme di Aceh. Akibatnya muncul beragam reaksi dari masyarakat baik yang pro maupun kontra. Kompas sebagai surat kabar harian yang berskala nasional, memiliki kebijakan tersendiri dalam melakukan pemberitaan.
Penelitian ini bertujuan mengetahui frame SKH Kompas dalam memberitakan kasus seputar dugaan keterlibatan Abu Bakar Ba'asyir dalam tindak terorisme selama bulan Agustus 2010. Penelitian ini bersifat diskriptif-analitis, yakni penelitian yang bertujuan mendiskripsikan karakteristik pemberitaan SKH Kompas dalam memberitakan Kasus dugaan keterlibatan Abu Bakar Ba'asyir dalam tindak terorisme di Nanggroe Aceh Darussalam. Setelah melakukan analisis menggunakan framing model Zhongdhang Pan dan Gerald M. Kosicki, diperoleh kesimpulan: Karakteristik frame yang dikembangkan SKH Kompas ialah masalah politik, hukum, sosial dan keagamaan. BAYU NURKHOLIS - NIM. 072100172013-01-10T14:45:55Z2015-10-16T06:21:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5918This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59182013-01-10T14:45:55ZANALISIS FRAMING PEMBERITAAN POLIGAMI DALAM MAJALAH SUARA HIDAYATULLAH EDISI DESEMBER 2006-JANUARI 2007 Analisis framing terhadap teks berita-teks berita dalam penelitian ini, berpretensi untuk menemukan frame (bingkai) yang dibentuk majalah Suara Hidayatullah dalam berita-berita mengenai poligami. Frame tersebut berfungsi sebagai pusat organisasi ide. Frame adalah suatu ide yang dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks berita (seperti kutipan sumber, latar informasi, pemakaian kata, atau kalimat tertentu) kedalam teks berita secara keseluruhan. Frame tersebut berhubungan dengan makna. Bagaimana seseorang memaknai suatu peristiwa dapat dilihat dari perangkat tanda yang dimunculkan dalam teks.
Untuk mengetahui frame yang dibentuk majalah Suara Hidayuatullah dalam berita-berita mengenai poligami, peneliti harus menganalisis perangkat tanda yang dimunculkan dalam teks berita tersebut. Perangkat tanda tersebut dapat dilihat dari pemilihan kata atau simbol yang dibentuk melalui aturan atau konvensi tertentu. Perangkat ini berfungsi sebagai perangkat framing karena dapat dikenal dan dikonseptualisasikan secara kongkrit dalam wacana berita, dan dapat disusun dan dimanipulasi oleh pembuat berita, dan dapat dikomunikasikan dalam kesadaran komunikasi.
Berdasarkan analisis terhadap sampel-sampel teks berita majalah Suara Hidayatullah ditemukan frame sebagai berikut: frame pro kontra, frame keterlibatan pemerintah dalam menangani hak pribadi. div ILYAS - NIM. 032101162013-02-06T08:39:08Z2015-10-16T06:13:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5620This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56202013-02-06T08:39:08ZBERITA PILKADA JATIM DALAM SURAT KABAR HARIAN DUTA MASYARAKAT Berita dalam Surat Kabar yang sampai ditangan pembaca telah melewati berbagai banyak faktor dalam produksi dan reproduksinya. Diantaranya adalah faktor konteks surat kabar (latar, situasi, peristiwa, kondisi dan sejarah) dan kognisi sosial si pembuat berita. Sehingga berita yang telah jadi, merupakan konstruksi dari realita yang dibuat oleh wartawan/i pembuat berita berdasarkankognisi yang dipunyai. Oleh karenanya, proses untuk mengetahui bagaimana berita yang ada pada surat kabar harian Duta Masyarakat dalam membawa isu sosial yang menyangkut kebutuhan segmen masyarakat Jatim -dalam hal ini Pilkada Jatim- menjadi layak untuk dijadikan penelitian.
Adapun langkah-langkah dan metode yang digunakan dalam memperoleh data dalam penelitian kualitatif ini adalah gabungan dari proses elaborasi teks dan wawancara, yang digunakan untuk mengetahui wacana apa yang terkandung dalam berita Pilkada Jatim yang ada disuplemen Pilgub Jatim surat kabar Duta Masyarakat. Sedang wawancara digunakan untuk menghimpun dan melengkapi bangunan wacana yang terangkum dari teks. Agar mendapatkan hasil yang maksimal, diperlukan suatu unit model analisa untuk menggabungkan keduanya. Analisa wacana Term A van Sijk menjadi pilihan yang tepat untuk hal tersebut, karena memiliki struktur lengkap dalam membongkar wacana suatu surat kabar, yaitu konteks, kognisi sosial, dan teks. Struktur teks van Dijk memiliki kelebihan karena elemen-elemen yang dipunyai sangat rinci untuk membongkar suatu teks berita. Sehingga jika ketiga struktur digabungkan akan menghasilkan kesempatan yang komprehensif.
Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah wacana yang telah diusung surat kabar Duta Masyarakat dalam isu Pilkada Jatim. Diantaranya adalah pertama, wacana kecurangan yang dilakukan calon incumbent yang maju melawan calon baru dari kader Nahdlatul Ulama. Kedua, adanya keberpihakan surat kabar Duta Masyarakat dalam menyampaikan pemberitaan Pilkada Jatim kepada calon Kepala Daerah yang maju. Duta Masyarakat cenderung mendukung pasangan yang mencalonkan diri menjadi Gubernur dari kader NU (Khofifah-Mudjiono). Wacana ini didasari oleh faktor organisasi: dominasi kekuasaan yang dimiliki pimpinan Duta Masyarakat serta faktor redaksi. Ketiga, sebagai media dakwah yang menyoroti isu pilkada Jatim, Duta Masyarakat cenderung kearah feminisme yang menyatakan hak dan kesetaraan perempuan dengan laki-laki dalam memimpin daerah. ALHIMNI FAHMA - NIM. 052100032013-02-06T09:24:18Z2015-10-16T06:28:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5600This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56002013-02-06T09:24:18ZDAKWAH MELALUI SENI PERTUNJUKAN OLEH KELOMPOK MUSIK KIAI KANJENG (Studi Pementasan pada tanggal 17 Februari 2010 di Bantul Yogyakarta)Aktivitas dakwah dalam perkembangannya bisa dilakukan dengan berbagai media. Setiap proses dakwah, tentunya memiliki cara atau sistem khusus bagaimana sebuah dakwah bisa tersampaikan dengan baik. Dakwah sebagai kewajiban yang dibebankan kepada setiap muslim kini telah mengalami perkembangan. Dakwah tidak hanya dilakukan dengan cara ceramah diatas mimbar, akan tetapi sudah menggunakan teknik-teknik komunikasi yang efektif dan lebih variatif. Seperti yang dilakukan oleh kelompok musik KiaiKanjeng, yaitu menyampaikan ajaran islam dengan kemasan seni pertunjukan musik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana KiaiKanjeng mengkomunikasikan ajaran Islam dalam pertunjukannya dan integrasi dakwah dalam unsur-unsur pertunjukannya. Selain itu, penelitian ini juga membahas bagaimana ajaran-ajaran Islam bisa memberikan pemahaman yang benar kepada audiens yaitu melalui komunikasi persuasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan fokus penelitian integrasi dakwah yang terkandung dalam unsur pertunjukan musik KiaiKanjeng. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi atau pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan.
Adapun hasil dari penelitian ini adalah, bahwa model dakwah yang digunakan oleh kelompok musik KiaiKanjeng yaitu berupa seni pertunjukan musik, dan beberapa kreatifitas lainnya. Kreatifitas seni pertunjukan yang disuguhkan pada setiap aktifitas KiaiKanjeng, dijadikan sebagai media untuk menyampaikan dakwah. Melalui aktifitas seni musik, KiaiKanjeng berdakwah kepada masyarakat, mengajak kepada masyarakat menuju hal yang baik di dalam melaksanakan aktifitas kehidupan dunia. Kehidupan dunia dalam hal ini bisa berbentuk sosial, ekonomi, politik, agama maupun budaya. Dakwah yang dilakukan KiaiKanjeng ini merupakan bentuk dakwah yang mengedepankan nilai-nilai kultural dalam bingkai masyarakat yang plural. Semangat persatuan, menebar kasih sayang dan kedamaian, menjadi bagian dari uraian dakwah KiaiKanjeng yang dikemas dengan balutan seni pertunjukan musik dan ceramah. ROBBI ISTHAFANI RIZQI - NIM. 052100482013-02-11T10:04:11Z2015-10-16T06:13:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5900This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59002013-02-11T10:04:11ZFOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DAKWAH (Studi pada Rubrik Kriminal Hukum Edisi Juni-Agustus 2010 di Koran Merapi)Koran Merapi, sebagai salah satu koran yang ada di Yogyakarta, melalui fotografernya, turut memberikan informasi serta gambaran situasi dan kondisi kriminal yang ada di masyarakat Yogyakarta. Melalui tampilan-tampilan gambaran atau foto yang ada dalam rubrik Koran tersebut, dapat dijadikan sebagai media komunikasi sehingga masyarakat dapat mengerti isi pesan yang ada dalam gambar tersebut.
Berdasarkan uraian singkat di atas, penulis berusaha untuk meneliti: Bagaimana teknik-teknik fotografi jurnalistik sebagaim media komunikasi pada Koran Merapi? Penelitian ini merupakan studi lapangan di Koran Merapi, yang datanya diperoleh dari observasi dan wawancara. Setelah data terkumpul, direduksi, disajikan dan diverifikasi, kemudian dianalisis secara deskriptik analitik melalui proses pemikiran induktif dan deduktif.
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa keseluruhan fotografi jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi di masyarakat. Mulai dari pencurian, penikaman, perampokan, pembunuhan dan sebagainya. foto-foto tersebut tidak sedikitpun mengesankan kesedihan, apalagi menularkan kengerian. Mungkin Koran Merapi tersebut berniat menggambarkan warga masyarakat Yogyakarta bantuan fotografi ecek-ecek, agar pembaca mengingat bahwa kejahatan selalu dekat dengan masyarakat. Bahkan bila perlu dengan kehadiran Koran Merapi dengan berbagai berita kriminalnya masyarakat dapat mengetahui modus-modus operansinya.
Dari segi judul misalnya telah membuat pembaca tertarik untuk membaca selanjutnya, sebab dalam perspektif bahasa jurnalistik judul sangat menentukan langkah selanjutnya pada pembaca. Jika judul itu menarik dan membuat pembaca tertarik biasanya pembaca seperti didorong untuk membaca isinya secara utuh. Selanjutnya dari segi isi tulisan berita edisi Koran Merapi ini, seperti halnya tulisan berita pada edisi Koran yang lain, sifatnya to the point atau langsung pada yang dituju, selain itu juga bahasa yang digunakan mudah dicerna dan dimengerti oleh semua kalangan. Jadi bisa dikatakan bahasa yang dipakai telah memenuhi kriteria karakteristik bahasa jurnalistik; sederhana, singkat, padat, lugas, jelas dan menarik. Namun, bahasa yang digunakan terkadang terkesan lucu dan ekstrim atau sadis, seperti dalam edisi Perampok pun Pamitan, dan Anak Membunuh Bapak. Walaupun demikian judul yang ditulis sungguh sederhana, singkat, padat dan lugas. Sementara dalam teknik-teknik fotografi Koran Merapi ternyata tidak berbeda dengan koran yang lain, dengan adanya gambar sangat membantu pembaca memahami isi berita atau tulisan. Namun demikian, teknik pengambilan foto yang sering digunakan para fotografer Koran Merapi dengan menggunakan; Aperture yaitu berfungsi untuk mengatur seberapa besar lensa akan terbuka. Fungsi ini lebih tepatnya terletak pada lensa; dan shutter speed atau yang biasa disebut juga dengan speed atau kecepatan rana bertugas untuk mengatur berapa lama mirror terbuka lalu menutup kembali untuk membatasi berapa banyak cahaya yang akan masuk. ACH BAIHAKI LUTFI - NIM. 032101362013-02-11T10:09:16Z2015-10-16T06:27:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5598This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55982013-02-11T10:09:16ZGAYA BAHASA DAKWAH DALAM NOVEL ANAK ISLAM TERBITAN MITRA BOCAH MUSLIM PUSTAKA PELAJAR PERIODE TAHUN 2005-2009Gaya bahasa dakwah atau majas dakwah tidak begitu dikenal, bahkan oleh para pendakwah itu sendiri. Dalam skripsi ini akan dijelaskan macam-macam gaya bahasa dakwah. Jadi kita tau bahwa gaya bahasa itu tidak hanya Hiperbola atau Personifikasi, tapi juga ada gaya bahasa dakwah yang tepat untuk menyiarkan ajaran agama Islam.
Gaya bahasa dakwah yang dibahas dalam skrpisi ini adalah gaya bahasa dakwah yang terdapat dalam novel anak Islam terlaris terbitan Mitra Bocah Muslim Pustaka Pelajar periode tahun 2005-2009. Semuanya ada lima novel. Dalam penelitian ini akan dijelaskan bagaimana mengaplikasikan gaya bahasa dakwah dalam novel anak untuk usia 7-12 tahun. Sebab pada usia ini anak-anak sedang berada pada tahapan usia didik sehingga pendidikan agama melalui cerita mutlak diperlukan oleh anak-anak supaya mereka dapat mengambil pelajaran dari cerita-cerita tersebut.
Banyaknya buku bacaan anak-anak yang tidak memuat ajaran Islam seperti komik Jepang dan komik Eropa membuat penerbit mitra bocah muslim pusataka pelajar prihatin. Oleh karena itu penerbit ini berusaha menerbitkan novel-novel yang menyiarkan ajaran agama Islam untuk anak-anak usia 7-12 tahun. Untuk menarik pasar yang telah didominasi oleh buku komik, penerbit ini mengemas novel-novel tersebut dalam bentuk komik. Mulai dari ukuran, harga, ketebalan dan banyaknya gambar, semuanya diserupakan dengan komik, demikian pula gaya bahasanya.
Metode analisis data yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deskrptif kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa katakata tertulis atau lisan. Dalam hal ini gaya bahasa yang diteliti adalah gaya bahasa dakwah dalam novel anak Islam terlaris terbitan mitra bocah muslim pustaka pelajar perode tahun 2005-2009. Hasil penelitian ini nantinya akan mengungkap gaya bahasa dakwah apa yang paling cocok digunakan untuk berdakwah melalui cerita pada anak-anak usia 7-12 tahun. PAGO HARDIAN - NIM. 042100242013-02-12T11:32:25Z2015-10-16T06:23:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5591This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55912013-02-12T11:32:25ZIMPLEMENTASI MANAJEMEN ACARA SIARAN DAKWAH PAGI DI RADIO KOMUNITAS ONE FM PRAMBANANRadio One FM Prambanan adalah sebuah stasiun radio komunitas kawula muda yang beralamatkan di Jl. Lintas Mintorogo KM. 05 No. 02, Dusun Jontro RT. 03, Desa Gayamharjo, Kec. Prambanan, Kab. Sleman, Yogyakarta. Radio ini telah mendedikasikan diri untuk lokalisme. Segenap oleh siaran bukan untuk mencari keuntungan komersial, akan tetapi untuk melayani kebutuhan komunitasnya yang bersifat lokal. Berbagai program acara, baik yang bersifat hiburan (entertain), siaran layanan masyarakat yang bersifat informatif maupun edukatif, termasuk siaran dakwah Islam mampu disuguhkan oleh stasiun radio yang mengudara melalui frekuensi 94.09 Mhz ini.
Acara siaran dakwah pagi adalah salah satu out put siaran hasil perpaduan kreatif antara hardware, software, brainware. Selain itu, manajemen operasional pada siaran dakwah pagi di radio One FM juga menduduki posisi yang sangat urgen sebagai salah satu medium atau sarana untuk menyampaikan dakwah Islam kepada mitra dakwah (mad'u). Penelitian ini mengkaji mengenai implementasi manajemen program siaran dakwah pagi di radio komunitas One FM mulai dari tahap perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating) dan pengawasan (controlling).
Adapun jenis penelitian skripsi ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melelui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah model analisis domain (domain analysis). Maksudnya dengan logika deskriptif peneliti menganalisis obyek penelitian yaitu mengenai implementasi managemen acara siaran dakwah pagi di radio One FM Prambanan secara umum atau di tingkat permukaan untuk mendapatkan gambaran utuh dari obyek yang diteliti tanpa harus dirinci secara detail unsur-unsur yang ada dalam keutuhan obyek yang diteliti tersebut.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa implementasi manajemen program siaran dakwah pagi di radio komunitas One FM dimaknai sebagai penerapan implemen-implemen manajerial yang terbagi ke dalam empat proses, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating) dan pengawasan (controlling). Tahap perencanaan lebih menekankan pada aspek materi dakwah yang dirumuskan dalam rapat koordinasi catur wulanan dengan melibatkan para pematari, sehingga lebih mengetahui kebutuhan, kemampuan serta kondisi pendengar sebagai mitra dakwah. Strategi desain organisasi dikembangkan dengan memposisikan pendengar (mad'u) sebagai mitra dakwah dan bukan sebagai obyek dakwah. Komunikasi yang dibangun dalam proses penggerakan adalah komunikasi dua arah (the two direction) untuk menumbuhkan jiwa komunikatif, akomodatif, responsif dan menyukai kolektivitas demi tercapainya tujuan, visi dan misi dakwah Islam. Pengawasan (controlling) dilakukan pada aspek kualitas produksi siaran, materi dan metode siaran, serta sarana-prasarana yang digunakan untuk siaran. MARTI NINGRUM - NIM. 052100152013-02-15T10:40:20Z2015-10-16T06:30:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5611This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56112013-02-15T10:40:20ZKOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM TALK SHOW INTERAKTIF KRISTIANI “I BELIEVE THE MESSAGE” RADIO SASANDO FM DALAM PERSPEKTIF ILMU
DAKWAHRadio merupakan sebuah alat yang dewasa ini penting sekali sebagai media dalam membantu manusia untuk menyampaikan pesan, menghibur, membentuk pribadi pendengar, dan kontrol sosial yang pada intinya untuk mencapai sebuah hasil dari proses yang dilakukan melalui media ini, yaitu masyarakat yang berpengetahuan. Ditengah kompleksnya kehidupan masyarakat saat ini, penyampaian pesan-pesan, baik itu agama, politik, ataupun promosi-promosi lain melalui radio dianggap lebih fleksibel. Alasannya radio memang sekarang dapat didengar dimana-mana dan harganya pun murah, bahkan hand phone yang kita pakai pun sekarang sudah menyajikan fiturfitur yang lengkap dengan radio.
Skripsi ini mencoba mengangkat seberapa berhasilkah program acara talk show KristianiI Believe The Message di Radio Sasando FM, yang dilihat dari teori komunikasi interpersonal dimana untuk prosesnya harus meliputi beberapa komponen penting yaitu, sensasi, persepsi, memori, dan berfikir. Proses tersebut adalah bagian penting untuk diketahui sejauh mana hal-hal yang dibentuk dapat menimbulkan komunikasi timbal balik, yang kemudian diukur sejauh mana keberhasilan komunikasi tersebut hingga diterima oleh pendengar, sehingga dalam teori pertukaran sosial dikatakan, keberhasilan itu akan dilihat dari beberapa faktor, yaitu sejauh mana komunikasi itu membuat pendengar merasa terbantu dari segi ganjaran yang didapat, sejauh mana biaya yang dikeluarkan akibat dari sensasi yang dibuat, laba atau keuntungan apa yang diperoleh pendengar dan pada akhirnya program tersebut menjadi ukuran jika suatu saat pendengar ingin melakukan komunikasi interpersonal.
Sama halnya dari proses itu, skripsi ini mengungkapkan bagaimana dakwah islam dalam menyampaikan materi dakwah, dengan proses-proses tersebut diharapkan dapat mengingatkan para pendakwah untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah dengan baik dan bijaksana, tujuannya adalah agar ajaran-ajaran tersebut terarah, tersusun baik, dan pendakwah dapat menguasai medan dakwah dengan baik di tengah kompleksnya permasalahan-permasalahan yang ada. div ZULPAKAR NIM. 032100372013-02-22T11:05:43Z2015-10-16T06:20:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5567This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55672013-02-22T11:05:43ZMINAT MENJADI JURNALIS PADA MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTATujuan penelitian ini untuk mengetahui Minat Mahasiswa Jurusan KPI untuk Menjadi Jurnalis angkatan 2003-2004. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sampel dengan analisa tabel yang menggunakan suatu analisa yang menggunakan dengan membagi-bagi variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta angkatan 2003-2004 yang berjumlah 120 orang. Jumlah sampel ditetapkan sebesar 25% atau 25 orang, karena jumlah ini telah dapat mempresentasikan populasi.
Dari penelitian yang dilakukan bahwa terdapat Minat Menjadi Jurnalis pada Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada angkatan 2003-2004 sebesar 0,48% mahasiswa yang menyatakan perasaan senang sekali mengikuti mata kuliah jurnalistik dan ada 0,68% mahasiswa yang menyatakan perasaan cukup senang. ESTI DEWI AKSTARI - NIM. 022112772013-02-22T11:17:17Z2015-10-16T06:30:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5610This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56102013-02-22T11:17:17ZMOTIVASI LEMBAGA KEAGAMAAN MENGGUNAKAN BANK DA’I AL MISBAH
DALAM PENYIARAN AGAMA ISLAMPenyiaran agama Islam adalah bagian dari dakwah Islam, sementara Islam pada dasarnya adalah agama dakwah, yaitu agama yang menegaskan umatnya untuk menyebarkan dan menyiarkan nilai-nilai Islam kepada seluruh umat manusia. Dakwah dalam hal ini adalah mengajak, menyeru, memanggil dengan lisan, tulisan, tingkah laku atau perbuatan nyata. Penyampaian ajaran agama tersebut dapat berupa perintah untuk melakukan kebaikan dan mencegah dari perbuatan yang dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya (amar ma'ruf nahi mungkar). usaha dakwah hendaknya dilakukan secara sadar dengan tujuan untuk terbentuknya individu dan keluarga yang bahagia dan masyarakat atau umat yang terbaik dengan cara taat menjalankan ajaran Islam yang bisa dilakukan melalui bahasa lisan, tulisan dan perbuatan (keteladanan). Dakwah dalam hal ini ditujukan untuk memperluas ajaran agam Islam dan juga untuk mengajak masyarakat menuju jalan yang benar.
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah Sebagai sumbangan pemikiran dalam pengembangan keilmuan khususnya ilmu dakwah, Penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan pikiran bagi Majelis Bina Aqidah Al Misbah khususnya dalam mengembangkan program dakwah Islam ke depan, Sebagai rujukan penelitian lain yang hendak meneliti mengenai bank da'i.
Aktivitas penyiaran agama Islam seperti ini akan terasa begitu kental menginjak bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan yang diyakini setiap Muslim sebagai bulan penuh rahmat dan ampunan. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada bulan istimewa ini banyak orang Islam saling berlomba untuk membenahi diri. Bahkan aktivitas masjid pun mulai meningkat drastis dengan berbagai kegiatan pendekatan diri pada Allah SWT. Di bulan Ramadhan ini pula, kegitan pengajian yang merupakan ajang dakwah Islam juga meningkat. Fenomena seperti inilah yang memberikan peluang bagi Majelis Bina Aqidah Al Misbah untuk dapat memudahkan akses umat Islam dalam mencari da'i melalui program bank da'i Ramadhan. ZUBAIDAH - NIM. 022108962013-06-03T15:10:06Z2015-10-16T06:19:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5912This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59122013-06-03T15:10:06ZPENGEMBANGAN NILAI-NILAI ISLAM MELALUI PROGRAM “DAKWAH
ON-AIR” DI RADIO KOMUNITAS MENTARI PKU MUHAMMADIYAH BANTUL
YOGYAKARTAUpaya pengembangan nilai-nilai agama melalui dakwah merupakan satu bagian yang pasti ada dalam kehidupan umat beragama. Dalam ajaran agama Islam, ia merupakan suatu kewajiban yang dibebankan oleh agama kepada pemeluknya, yang berisi seruan kepada keinsyafan, atau me Diantara media ngubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, salah satunya adalah radio yang telah menjamur dimana-mana. Hal ini dilakukan sebagai upaya pengembangan metode dan sarana dakwah agar lebih efektif, karena dakwah pada saat ini hendaklah dapat memahami kondisi yang menjadi objek sasaranya. Ia harus mampu melihat persoalan-persoalan dengan lebih teliti dan mampu untuk memberikan solusi yang terbaik dalam setiap permasalahan. Radio juga dapat menjadi salah satu media komunikasi massa yang efektif untuk menyampaikan berbagai informasi dan dapat juga digunakan sebagai media untuk mengembangkan dakwah Islam.
Jadi yang dimaksud dengan pengembangan nilai Islam disini adalah suatu perbuatan untuk mengembangkan pola fikir dan tingkah laku masyarakat dengan merujuk pada keyakinan, syari'ah dan akhlak. Radio Komunitas Mentari PKU Muhamadiyah Bantul Yogyakarta merupakan salah satu radio yang mempunyai komitmen kuat dalam pengembangan nila-nilai Islam bagi masyarakat, hal ini terlihat dari program-program keagamaan yang di sajikan melalui penyiarannya yang begitu intens dan efektif.
Program dakwah on-air yang di adakan oleh radio Komunitas Mentari PKU Muhammadiyyah Bantul, memuat pengembangan nilai-nilai Islam ke masyarakat luas melalui materi dakwah yang disampaikan. Materi dakwah on-air dapat diklasifikasikan menjadi tiga pokok diantaranya aqidah, syariah dan akhlak. DYAH MUSTIKA WULANSARI - NIM. 032101482013-07-23T10:28:05Z2015-10-16T06:24:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5594This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55942013-07-23T10:28:05ZPOLA KOMUNIKASI ORGANISASI (STUDI KASUS: POLA KOMUNIKASI ANTARA PIMPINAN DAN KARYAWAN DI RADIO KOTA PERAK YOGYAKARTA) ABSTRAK Manusia sebagai makhluk sosial di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini menunjukkan bahwa proses komunikasi sebagai proses integrasi sosial antara individu dengan lainnya dalam kelompok masyarakat. Proses integrasi melahirkan berbagai bentuk komponen individu, kelompok masyarakat dan organisasi dengan system kepemimpinan tertentu.proses komunikasi merupakan bagian terpenting dalam khidupan sosial masyarakat yang mampu menjamin eksistensi individu maupun kelompok, organisasi. system kepemimpinan suatu kelompok, organisasi mempengaruhi bentuk komunikasi antar individu dengan individu lainnya, serta individu dengan lembaganya.
Dalam suatu kepemimpinan organisasi, terdapat dua unsur penting yang harus diperhatikan yakni antar pemimpin dan yang dipimpin. Proses komunikasi yang baik antar keduanya menentukan keberlangsungan hidup suatu kelompok organisasi. Diantara kedua belah pihak tersebut harus ada two-way-communications atau komunikasi dua arah dengan kata lain komunikasi timbale balik, untuk itu diperlukan kerja sama dengan harapan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi dan kelompokguna mencapai tujuan suatu organisasi. Untuk melancarkan komunikasi yang baik dalam sebuah organisasi, maka seorang pemimpin, manajer memerlukan pola komunikasi dan kerja sama yang baik, dimana interaksi diantara bagian-bagian itu berjalan secara harmonis, dinamis dan pasti.
Skripsi ini mencoba mengangkat seberapa pentingkah komunikasi dijadikan alat penyambung informasi serta interaksi yang disajikan di perusahaan PTDI Radio Kota Perak Yogyakarta, dengan berlandaskan pada teori-teori komunikasi yang dilihat dari rumusan paradigmatic komunikasi model Harold Lasswell yang dirumuskan dalam sebuah pertanyaan who says what in which cahnnel to whom with what effect, yang dapat digunakan untuk menguji sejumlah proses komunikasi pada level yang sangat sederhana, misalkan hanya dengan menjawab sejumlah pertanyaan dalam rumusan tersebut yakni who (siapa), Say (mengatakan apa), in which channel (dengan saluran mana), To whom (kepada siapa), dan With what effect (bagaimana efeknya). Namun demikian fokus kajian yang ingin peneliti gunakan adalah komunikasi yang bersifat linear dan struktural. Dengan menjawab semua pertanyaan dari rumusan konsep tersebut, maka akan terlihat jelas gambaran dari sebuah tindakan proses komunikasi. pada akhirnya nanti penelitian ini akan menemukan titik temu dari apa yang menjadi maksud dari peneliti.
Sama halnya dengan proses komunikasi tersebut, dalam dunia dakwah Islam diajarkan beberapa hal penting mengenai proses dakwah itu sendiri yaitu mengenai model dakwah, materi dakwah, objek dakwah, sarana dakwah serta bagaimana materi dakwah itu diterima dengan baik oleh mad'unya. Dengan begitu ke depannnya diharapkan dapat mengingatkan para pendakwah untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah dengan baik dan, tujuannya adalah agar ajaran-ajaran tersebut terarah, tersusun baik, dan pendakwah dapat menguasai medan dakwah dengan baik di tengah kompleksnya permasalahan. div MUZAWWIR KHOLIQ - NIM. 032100822013-07-23T11:09:39Z2019-07-26T03:48:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5902This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59022013-07-23T11:09:39ZPRODUKSI BERITA PADA PROGRAM YOGYAWARTA DI TVRI STASIUN D.I.YOGYAKARTA ABSTRAK Pada dasarnya manusia membutuhkan informasi karena media komunikasi massa saat ini merupakan kebutuhan yang sifatnya mulai bergeser dari sekunder menjadi primer. Kebutuhan ini ditangkap oleh pengelola televisi. Berkesinambungan dari hal tersebut, seperti arti pada Surat Ibrahim (14) ayat 1 dan Surat An-Nahl (16) ayat 125. Dikarenakan menggali informasi yang bermanfaat merupakan kewajiban yang diajarkan kepada orang yang lain hendaklah dengan cara yang singkat (brevity), sederhana (simplicity), jelas (clarity), jujur (sincerity), dan tepat (accuracy) Keterkaitan dengan hal tersebut maka jenis media komunikasi massa yang optimal, terjangkau, dan menarik adalah televisi karena merupakan media massa yang digemari hampir semua kalangan masyarakat dan tayangannya mudah dicerna serta bersifat audiovisual. Namun audiens bebas mendapatkan alternatif sumber informasi yang lain seperti koran, radio, maupun internet.
Fungsi utama televisi menurut audiens pada umumnya adalah untuk menghibur dan khususnya adalah informasi. Selain itu televisi juga mengemas budaya lokal atau ciri khas dari suatu wilayah, agar tidak hilang ditelan waktu. Stasiun televisi merupakan penciptaan dan pengolahan untuk berbagai program acara. Informasi atau pesan yang disampaikan secara formal dalam media televisi disebut program atau acara berita. Di dalam penciptaan dan pengolahan program khususnya berita (news) dibutuhkan serangkaian produksi, agar terjadi kelancaran dan kenyamanan informasi (news) atau pesan yang disampaikan untuk audiens (public). Hal ini terjadi di TVRI Stasiun D.I.Yogyakarta dalam siaran program berita YOGYAWARTA yang ditayangkan setiap hari selama 30 menit pada pukul 15.00 WIB secara live studio. Siaran program acara YOGYAWARTA merupakan program berita lokal, selain itu setiap minggunya terdapat session dialog dan monolog yang dikemas dengan bahasa Jawa Krama Madya. Walau jumlah durasi singkat, informasi dengan gambar yang berbeda setiap hari menjadikan berita televisi tetap dicari dan dinikmati oleh audiens. Kreatifitas dalam rangkaian produksi berita merupakan salah satu modal dan tantangan bagi pengelola televisi agar tetap diminati oleh audiens. div NIM. 04210023 AFWAN HABIB PRASOJO2013-07-23T11:18:33Z2015-10-16T06:25:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5589This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55892013-07-23T11:18:33ZPROSES PELIPUTAN BERITA DI RUBRIK SOSOK PADA MAJALAH SULUH EDISI TAHUN 2009 ABSTRAK Dewasa ini hal penting yang harus ditawarkan dalam rangka menciptakan kerukunan hidup dan keharmonisan antarumat beragama adalah membangun komunikasi antarumat beragama yang harmonis dan dialogis. Dialog antariman dibentuk sebagai wahana komunikasi antaragama sebagai upaya mencairkan kebekuan hubungan antarumat beragama. Salah satu lembaga yang aktif dalam membangun dan mengembangkan dialog lintas iman adalah Forum Persaudaraan Umat Beriman( FPUB ) Yogyakarta. Komunitas ini lahir sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi masyarakat yang rentan dengan konflik dan pertikaian dengan mengatasnamakan agama.
Dengan membawa misi damai antariman, FPUB menjadi kekuatan dari tiap-tiap insan beriman untuk menyerukan perdamaian dan persaudaraan. FPUB mengefektifkan kerjakerja penyebaran wacana interfaith dengan membentuk tiga departemen yang menjadi perangkatnya. Salah satu dari tiga departemen ini adalah media dan informasi yang melahirkan majalah SULUH.
Media ini mengimplementasikan gerakan dengan mengusung tema dalam bentuk berita, ragam, wacana, rubrikasi dan desain visual. SULUH memiliki format jurnalisme sendiri, yakni jurnalisme antariman. Jurnalisme antariman SULUH merupakan pengejawantahan dari paradigma praktis jurnalisme antariman FPUB. Rubrik yang terdapat pada majalah ini adalah Tajuk, Topik, Wacana, Bahasa, Sosok, Geliat, Khazanah, Pendapat, Resensi, Jeda dan Refleksi.
Pada rubrik Sosok, peliput dihadapkan langsung dengan keberagaman profile atau tokoh yang diliput. Wartawan SULUH sebagai media dengan corak khas antariman tentu dihadapkan pada tugas untuk fasih berdialog dan wawancara dengan berbagai latarbelakang iman yang beragam. Berbicara komunikasi lintasiman tentu tidak semudah yang kita bayangkan. Aktivitas komunikasi antariman akan berlangsung proporsional ketika diantara mereka mengantongi sikap terbuka, setara dan tulus.
Dalam memproduksi sebuah rubrik agar bisa menghasilkan sebuah rubrik yang baik hingga bisa dinikmati oleh pembaca maka rubrik Sosok tentunya melalui tahap berupa sebuah rangkaian proses peliputan dan penulisan. Proses peliputan rubrik Sosok pada majalah SULUH melalui beberapa proses hingga siap untuk disajikan. Sebelum melakukan peliputan wartawan bersama pimpinan redaksi melakukan perencanaan dan persiapan peliputan. Setelah perencanaan dan persiapan matang barulah dilakukan proses peliputan. Proses peliputan yang dilakukan untuk peliputan rubrik Sosok dimulai dari tahap pemaparan tema, tahap penjelasan tema dan penggalian data. Tahap terakhir pada peliputan adalah tahap penyelesaian akhir yaitu proses evalusi terhadap seluruh hasil peliputan dan selanjutnya tulisan siap untuk dicetak setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris untuk edisi bahasa Inggris.
Hasil penelitian tentang proses peliputan berita rubrik Sosok tentang bagaimana proses peliputan berita di rubrik sosok pada Majalah SULUH edisi tahun 2009 diuraikan secara jelas pada BAB III. div M AMIRIDDIN - NIM. 032101082013-07-23T13:20:11Z2015-10-16T06:26:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5586This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55862013-07-23T13:20:11ZPROSES PRODUKSI BERITA BULETIN SORE DI RADIO POP FM KUDUS ABSTRAK Dalam perkembangannya hingga saat perkembangan teknologi saat ini semakin memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan berbagai pilihan media untuk mendapatkan informasi tersebut salah Satunya adalah media radio. Radio adalah salah satu alat komunikasi yang sangat sederhana, murah, praktis, dan dengan sifatnya yang tembus ruang memudahkan audience masih tetap bisa mendengarkan walaupun dengan beraktifitas. Saat ini banyak sekali berdiri stasiun radio dengan berbagai macam program pilihan yang disuguhkan seperti yang ada di kota Kudus dan sekitarnya. Program siaran antara lain program hiburan, musik, maupun berbagai informasi berita dan iklan komersil. Sehingga bagi seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati hiburan dan memperoleh hiburan dan informasi dengan cepat, akurat, dan mudah tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.
Salah satu radio yang ada dikota Kudus adalah radio POP FM, yang mana di radio tersebut banyak menyajikan berbagai program acara yang dikemas untuk memberikan hiburan dan informasi pada masyarakat. Salah satu acara yang sajikan di radio POP FM adalah Buletin Sore yang di dalamnya mengulas berbagai berita yang terjadi kota Kudus dan sekitarnya. Dalam memproduksi sebuah acara agar bisa menghasilkan sebuah acara yang baik hingga bisa dinikmati oleh pendengar maka acara Buletin Sore tentunya melaui sebuah rangkaian proses produksi.
Proses produksi acara Buletin Sore yang ada radio POP FM melalui beberapa proses hingga bisa siap untuk disajikan. Sebelum melakukan produksi dibentuklah tim produksi yang terdiri dari program direktur, penyiar dan operator. Setelah dibentuk tim produksi dan pembagian tugas barulah dilakukan proses produksi. Proses produksi yang dilakukan untuk acara Sehat Islami yaitu mulai pra produksi, prouksi hingga pasca produksi. Pra produksi yang terdiri dari planning, collecting dan writing. Setelah seluruh bahan yang akan digunakan untuk produksi lengkap langkah selanjutnya adalah proses produksi yaitu menjalankan seluruh rangkaian dari seluruh proses yang telah disusun dalam pra produksi. Proses terakhir adalah pasca produksi yaitu proses evalusi terhadap seluruh tahap prosuksi mulai dari awal hingga akhir agar proses produksi selanjutnya bisa lebih baik.
Hasil penelitian dari tentang proses produksi acara Buletin Sore sebelum disajikan kepada pendengarnya melalui beberapa tahapan yang setiap tahapan harus dijalankan dengan sebaik mungkin. Secara jelasnya hasil penelitian tentang bagaimana proses produksi acara Buletin Sore di radio POP FM Kudus ada di BAB III. div M AGUS MUSHOFFA - NIM. 032101212013-07-23T13:48:58Z2015-10-16T06:22:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5577This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55772013-07-23T13:48:58ZRESPON MASYARAKAT BADEGAN TERHADAP SIARAN DAKWAH K.H. MABARUN DI RADIO PERSATUAN BANTUL ABSTRAK Islam adalah agama dakwah, agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia sebagai Rahmatan li-al'lamin. Usaha penyebarluasan Islam dalam realisasi terhadap ajarannya adalah melalui dakwah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah banyak menciptakan berbagai kemudahan media komunikasi sehingga informasi dapat disebarluaskan pada masyarakat dalam waktu yang sangat cepat dengan jangkauan yang sangat luas. Radio merupakan salah satu media komunikasi yang sangat efektif dalam menyampaikan berbagai informasi dan dapat juga digunakan sebagai media dalam mengembangkan dakwah.
Di antara radio yang digunakan untuk menyampaikan dakwah Islam adalah radio Persatuan Bantul. Merupakan sebuah stasiun penyiaran yang berada di Jl. Ahmad Yani No 22 Bantul, mengudara di 94,2 FM. Radio Persatuan menyediakan waktu-waktu tertentu dalam menyiarkan dakwah Islam, diantaranya adalah siaran dakwah yang disampaikan oleh K.H. Mabarun dalam program acara Gema Maghrib. Dalam pemahaman modern, pendengar radio bukan lagi objek yang menggunakan telinga untuk menyimak sebuah acara. Mereka juga menggunakan nalar pikir sekaligus empati, sehingga membentuk sikap kritis. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana respon dari masyarakat dusun Badegan terhadap siaran dakwah K.H. Mabarun di radio Persatuan Bantul.
Penelitian ini termasuk penelitian survei dengan mengambil sampel sebanyak 62 orang responden. Pengambilan sampel tersebut menggunakan teknik simple random sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan terhadap hasil penelitian tentang respon masyarakat Badegan terhadap siaran dakwah K.H. Mabarun di radio Persatuan Bantul maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa dari hasil analisis deskriptif statistik diperoleh nilai untuk frekuensi mendengarkan siaran dakwah K.H. Mabarun, berada pada kategori sedang.
Dengan melihat nilai prosentase (66,1%) maka dapat dikatakan bahwa masyarakat Badegan tidak terlalu sering dalam mendengarkan siaran dakwah K.H. Mabarun. Pernyataan tersebut diperkuat dengan banyaknya prosentase masyarakat yang hanya kadang-kadang saja mendengarkan siaran dakwah K.H. Mabarun. Sedangkan sikap masyarakat terhadap keberadaan siaran dakwah K.H. Mabarun di radio Persatuan Bantul berada pada kategori cukup baik. Gambaran tersebut diperoleh dengan banyaknya masyarakat yang menyatakan setuju dengan keberadaan siaran dakwah K.H. Mabarun di radio Persatuan Bantul. Masyarakat menyukai pesan-pesan yang disampaikan oleh K.H. Mabarun. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sikap masyarakat terhadap siaran dakwah K.H. Mabarun termasuk dalam golongan sikap yang positif. div KADARINA WASTUTI - NIM. 032100982013-07-23T13:57:50Z2015-10-16T06:16:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5906This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59062013-07-23T13:57:50ZPROSES PRODUKSI PROGRAM TI KOBONG KA KOBONG DI TAZ TV TASIKMALAYA (STUDI PADA EPISODE PONDOK PESANTREN BENDUNGAN) ABSTRAK Televisi sebagai media elektronik merupakan media yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dalam memperoleh informasi. Selain karena informasi yang ditampilkan berupa audio visual, televisi bisa menayangkan informasi secara serempak. Selain itu televisi dapat menjangkau banyak masyarakat karena untuk dapat menikmati tayangan televisi, masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya yang terlalu banyak. Dengan demikian sebuah program televisi akan bisa terus tayang tergantung respon dari masyarakat. Di indonesia, banyak sekali stasiun televisi swasta, baik nasional maupun lokal. Salah satu televisi lokalnya yaitu taztv Tasikmalaya yang hampir sama seperti stasiun televisi lainnya yaitu memproduksi beberapa program, salah satunya program ti kobong ka kobong. Sebelum program tersebut di tayangkan, pihak taztv melakukan beberapa tahapan produksi mulai dari tahapan pra produksi, set up and rehearshal, produksi sampai pada pasca produksi.
Penulis memilih episode pondok pesantren Bendungan karena selain pesantren tersebut adalah salah satu pesantren besar dan berkembang yang berada di wilayah kabupaten Tasikmalaya, pondok pesantren tersebut juga merupakan satu dari sekian banyak pondok pesantren yang ada di Tasikmalaya yang mengusung pesantren modern. Dalam skripsi ini penulis membahas mengenai proses produksi program Ti Kobong Ka Kobong episode pondok pesantren Bendungan mulai dari pra produksi, set up and rehearshal, produksi sampai pada pasca produksi yang dilakukan oleh tim produksi program tersebut yang bekerja sama dengan pondok pesantren Bendungan Singaparna. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, sedangkan metode pengumpulan datanya penulis gunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang penulis gunakan adalah deskriptif analitik dengan menggunakan analisis kualitatif, yaitu menggunakan cara untuk mengumpulkan dan menyusun data tentang obyek yang akan dikaji untuk dilakukan analisis terhadap data tersebut. Deskriptif analitik dalam penelitian ini mencoba menganalisis secara kualitatif tentang proses produksi program Ti Kobong Ka Kobong episode pondok pesantren Bendungan mulai dari pra produksi, set up and rehearshal, produksi sampai pada pasca produksi.
Hasil dari penelitian ini secara garis besar adalah bahwa dalam proses produksi program Ti Kobong Ka Kobong tim produksi melakukan beberapa tahapan diantaranya tahapan pra produksi, set up and rehearshal, produksi dan sampai pada tahapan pasca produksi, meskipun dengan banyak keterbatasan tim produksi mampu menyelesaikan proses tersebut tepat waktu sesuai dengan rencana yang disepakati bersama hingga program Ti Kobong Ka Kobong Episode Podok Pesantren Bendungan ditayangkan. div ATIH HARTATI - NIM. 052100082013-07-24T09:57:19Z2015-10-16T06:17:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5563This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55632013-07-24T09:57:19ZSTRATEGI PENYIARAN RADIO KOMUNITAS DALAM MEMPEROLEH PENDENGAR ABSTRAK Peningkatan kesadaran masyarakat dalam berpartisipasi di bidang pembangunan semakin nampak. Hal ini dibuktikan dan diwujudkan dalam berekspresi dalam bidang komunikasi dan informasi dengan didirikannya radio komunitas. Pemerintah memberikan peluang kepada seluruh warga Negara untuk ikut berperan didalam kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan dikeluarkannya UU No.32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran, muncul pengakuan dari Pemerintah bahwa radio komunitas memiliki arti penting guna penguatan di bidang informasi dan komunikasi. Pada umumnya radio komunitas dikelola oleh warga setempat, dari pengisi siaran hingga narasumbernya. Dengan demikian isi siarannya tidak jauh dari cerminan maupun ciri khas yang ada pada komunitas tersebut. Radio komunitas melayani kebutuhan informasi warga komunitas. Radio komunitas bersifat independent dan tidak komersil, dengan daya pancar rendah, luas jangkauan wilayah terbatas serta untuk melayani kepentingan komunitasnya. Karena memiliki sifat-sifat tersebut, maka dari itu radio komunitas diharapkan mampu untuk dapat bersaing dengan radio komersil agar tidak ditinggalkan oleh pendengarnya.
Adapun yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi yang dilakukan oleh manajemen radio komunitas Srimartani FM dalam melakukan siaran yang mencakup keseluruhan penjadwalan, pelaksanaan sampai tahap evaluasi program siaran guna mencapai tujuan yaitu memperoleh pendengar. Teori strategi penyiaran yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori dari Susan Tyler Eastman yaitu Strategi Kesesuaian (Compatibility), Strategi Pembentukan Kebiasaan (Habit Formation), Strategi Pengontrolan Arus Pendengar (Control Of Audiens Flow), Strategi Penyimpanan Sumber-Sumber Program (Conservation Of Program Resources), Strategi Daya Penarik Massa (Mass Appeal).
Manajemen radio komunitas Srimartani FM dalam merencanakan program menerapkan teori tersebut dalam melakukan penyiaran. Mulai dari perencanaan penjadwalan program, pelaksanaan siaran hingga tahap evaluasi supaya acara didengar dan diminati. div ANWARUDIN - NIM. 042100732013-07-24T10:06:19Z2015-10-16T06:29:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5308This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53082013-07-24T10:06:19ZSTRATEGI PUBLIC RELATIONS POLITIK TUAN GURU (STUDI KASUS PEMILIHAN GUBERNUR NTB 2008) ABSTRAK Direct Pilkada which has been conducted nationwide in many regions in Indonesia based on UU No.32/2004 has fulfilled the state constitution guidance. Each district has its own characteristics in conducting Pilkada based on political platform and either social or cultural condition of the region including the governor election in NTB 2008. The most prominent feature of Pilkada in NTB lies on the candidate figure whose background is muslim leader (Tuan Guru) in spite of the society's knowledge in democracy. Thus, the existence of Tuan Guru Bajang KH.M.Zainul Madji in Pilkada competition in NTB 2008 through political ijtihad Bismillah gives a new hope to the society as he is considered as the most suitable figure to be regional leader to recover such a messy condition. His appearance is expected to be able to make NTB better, developed, religious, and democratic. In spite of his knowledge capacity which is pretty capable and deep, he is a really charismatic Muslim leader. His winning in 2008 NTB Pilkada can not be separated from the vital role of his Political Public Relations (read: Success Team) in implementing the planned strategy. Success team plays important/strategic role in every democracy constellation, and even the life and the death of political activities and the emerging or the disappearance of the certain political elite popularity is in their hands. The main duty of the success team is to give political information to public about the candidate's programs, or being effective tool to build public opinion or creating image to make character building of the candidate so his image will be good in public. There will be a health and favourable public opinion if the candidate and his team are able to attract public sympathy by building good political communication which is healthy, open, and credible. Even, it definitely becomes the key for the success. Considering the concept, this study aims at studying how political public relation strategy is implemented by TGBKH.M.Zainul Majdi to build public opinion and image toward him before and during campaign.
Public relations is an effort by using information, persuasion, and adjustment to get public support toward a program, or a cause whose functions is managing attitude which is planned and implemented continuously by organizations, both public and private institutions, which is used to get and to build understanding, sympathy, their support which is related to the way how to judge their opinions that aims at correlating wisdom and procedure to gain more productive cooperation, and to fulfill common interest that is more efficient by planned and largely widespread illumination program.
This study is field research in the form of study case whose the primary data are taken from the result of the interview with DPW committee of PBB and PKS party, TGB centre, NW, other parties and documentation data. The data analytical technique is interpretation toward the collected data then being analyzed to be qualitative ones by using deductive method.
The research shows that there are some strategies which were implemented by TGBKH M. Zainul Majdi in 2008 NTB Pilkada. First of all, Multi Level Marketing strategy, a strategy which is implemented through political marketing by placing success team in NTB society from cities up to remote areas to sell the candidate directly (direct selling), by using oral communication (mouth to mouth), and by planning market target priority to back up the whole potency including cadres, sympathizers, mass media, so that the voters attitude can be figured out. Second, the strategy to optimalize NW institutions throughout NTB, either education institutions or social ones. Third, the strategy of using social networking, that is society figure network (opinion leader) by using social communication. This is because opinion leaders are considered as trustworthy people in society so that they can be used as vote getters. Fourth, the strategy of trickle down effect, that Tuan Guru Bajang influence who is so charismatic and popular throughout the whole NTB society from the background up to the lower ones. This becomes the prominent factor in determining the winning of Tuan Guru Bajang due to his leadership.
The result of this research is expected to be able to give contribution and political education to society and the NTB Pilkada contestants in the future. This research hopefully can academically give ideas to the communication field study especially in political communication, public opinion, and public relation. div SARJONO - NIM. 057300062013-07-24T13:30:56Z2015-10-16T06:18:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5909This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59092013-07-24T13:30:56ZTAHAPAN PRODUKSI ACARA SANA SINI SOAL AGAMA (SASISOMA) DI RADIO GERONIMO FM YOGYAKARTA ABSTRAK Dalam perkembangan teknologi yang ada saat ini telah ada sedikit banyak telah membawa berbagai perubahan dalam berbagai aspek, diantaranya adalah dengan semakin memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan berbagai pilihan media untuk mendapatkan informasi tersebut. Salah satunya adalah melalui media masa yang saat ini banyak terdapat diberbagai daerah yaitu radio. Radio adalah salah satu alat komunikasi yang sangat sederhana, murah, praktis, dan dengan sifatnya yang tembus ruang memudahkan audience masih tetap bisa mendengarkan walaupun dengan beraktifitas.
Saat ini banyak sekali berdiri stasiun radio dengan berbagai macam program pilihan yang disuguhkan seperti halnya yang ada di kota budaya Yogyakarta. Program acara yang disuguhkan oleh sebuah stasuin radio antara lain program hiburan, musik, maupun berbagai informasi berita dan iklan komersil. Sehingga bagi seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati hiburan dan memperoleh banyak informasi dengan cepat, akurat, dan mudah tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.
Salah satu radio yang berkembang di Yogyakarta dan punya segmentasi pendengar yang sangat beragam diantaranya adalah radio Geronimo FM. Radio Geronimo FM merupakan salah satu radio swasta comersil di Yogyakarta. Radio Geronimo FM juga banyak menyajikan berbagai program siaran salah satu program siaran yang ada dan cukup banyak digemari pendengar adalah acara Sana Sini Soal Agama (SASISOMA) yang merupakan acara yang mengulas berbagai ajaran agama Islam. Untuk menghasilkan sebuah acara yang baik hingga bisa dinikmati oleh pendengar maka acara SASISOMA ini tentunya melaui sebuah beberapa tahapan produksi.
Tahapan produksi acara SASISOMA yang ada di radio Geronimo FM melalui beberapa tahapan hingga bisa siap untuk disajikan. Sebelum melakukan produksi dibentuklah tim produksi yang terdiri dari program Head of Production, penyiar, tim kreatif, operator dan narasumber. Setelah dibentuk tim produksi dan pembagian tugas barulah dilakukan produksi acara tersebut. Tahapan produksi yang dilakukan untuk acara SASISOMA dilakukan secara live. Untuk menghasilkan sebuah acara yang bermutu dan bisa dinikmati oleh seluruh pendengar diperlukan kerjasama yang baik antara tim produksi dan juga persiapan yang matang karena produksi acara SASISOMA dilakukan secara langsung tanpa proses editing. Setelah tahapan produksi selesai dilakukan tahapan selanjutnya adalah tahapan pasca produksi yang berisi evalusi atas seluruh tahapan yang telah dilakukan. Hasil penelitian dari tentang tahapan produksi acara SASISOMA di radio Geronimo FM melalui berbagai tahapan produksi sebelum sisajikan kependengarnya. Secara jelasnya hasil penelitian tentang bagaimana tahapan produksi acara SASISOMA di radio Geronimo FM ada di BAB III. div BURHANUDIN ASHIDIQI - NIM. 04210036 2015-01-22T00:57:22Z2015-10-16T06:27:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5931This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59312015-01-22T00:57:22ZAPLIKASI BAHASA JURNALISTIK DALAM RUBRIK SYIAR RAMADHAN SKH RADAR JOGJA (EDISI 21 AGUSTUS- 21 SEPTEMBER 2009) ABSTRAK Penggunaan bahasa dalam pemberitaan merupakan hal yang terpenting sebagai ujung tombak dalam menyampaikan informasi, apakah informasi yang disampaikan dapat diterima atau tidak. Seperti halnya berita yang disampaikan oleh SKH Radar Jogja pada Rubrik Syiar Ramadhan edisi 21 Agustus sampai 21 September 2009, apakah informasi tersebut dapat diterima dan dipahami maksudnya oleh pembaca sesuai dengan maksud dari penulis berita. Bagaimana dengan bahasa yang digunakan apakah menjadi contoh yang benar kepada masyarakat, bila penggunaan bahasanya kurang memperhatikan ketentuan bahasa jurnalistik. Untuk itu penulis mengambil penelitian tentang penggunaan bahasa jurnalistik SKH Radar Jogja pada Rubrik Syiar Ramadhan edisi 21 Agustus sampai 21 September 2009, untuk mengetahui lebih jelas bahasa yang digunakan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisis isi, karena untuk mengetahui bahasa jurnalistik pada Rubrik Syiar Ramadhan edisi 21 Agustus sampai 21 September 2009. Sampel dalam penelitian ini adalah bentuk tulisan berita rubrik syiar ramadhan SKH Radar Jogja edisi 21 Agustus sampai 21 September 2009 adapun unit analisis yang dipergunakan adalah penggunaan bahasa, penggunaan kalimat aktif, penggunaan kalimat pasif, daya tarik bahasa, keterjelasan kalimat, penggunaan kalimat dan pilihan kalimat.
Berdasarkan hasil dari analisis bahasa jurnalistik pada rubrik Syiar Ramadhan SKH Radar Jogja edisi 21 Agustus sampai 21 September 2009. Dalam pemberitaan pada Rubrik Syiar Ramadhan SKH Radar Jogja edisi 21 Agustus-21 September 2009. Banyak berita yang masih ditulis dengan bahasa yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, kurang mahir dalam penggunaan kalimat pendek serta penggunaan ekonomi kata yang masih jauh dari teori kalimat dalam dunia jurnalistik. Pada unsur penggunaan bahasa di Rubrik Syiar Ramadhan SKH Radar Jogja banyak yang ditulis dengan kombinasi antara pengunaan bahasa daerah, dan teknis lainnya. Dengan penggunaan bahasa daerah dan bahasa teknis lainnya dalam penulisan berita, mengakibatkan SKH Radar Jogja kurang memenuhi tata bahasa jurnalistik, yang seharusnya menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Untuk kategori penggunaan kalimat pendek yang digunakan SKH Radar Jogja dalam pemberitaan lebih banyak yang ditulis secara pendek, sedikit sekali yang ditulis secara panjang. Dengan demikian, penulis berita cenderung menggunakan bahasa yang sederhana, singkat, padat, tegas dan lugas serta ditulis dengan bahasa langsung berpola piramida terbalik. Pilihan kalimat yang digunakan SKH Radar Jogja dalam penulisan di rubrik Syiar Ramadhan masih banyak yang ditulis dengan bahasa yang bertele-tele, sehingga tidak fokus terhadap isi pesan yang ingin disampaikan.
Dari hasil penelitian ini, penggunaan bahasa berita Rubrik Syiar Ramadhan edisi 21 Agustus sampai 21 September 2009 secara umum telah mematuhi penggunaan bahasa jurnalistik, meskipun masih ada yang kurang mematuhi penggunaan bahasa jurnalistik dengan baik. Untuk itu, SKH Radar Jogja harus mematuhi penggunaan bahasa jurnalistik dalam penulisan beritanya. div NIM. 05210069 MUHAMAD ARIF ROHMAN2023-07-20T04:38:26Z2023-07-20T04:40:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6563This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/65632023-07-20T04:38:26ZPERAN DEWAN MASYAYIKH DALAM PROSES KOMUNIKASI DI PONDOK PESANTREN ANNUQAYAH SUMENEPABSTRAK Kyai yang dapat disebut sebagai salah satu elite lokal merupakan pemimpin tradisional, sosok pemimpin yang kiprahnya selalu mengundang perhatian serta kajian yang menarik. Bahkan, oleh banyak orang Kyai diyakini memiliki otoritas kebenaran yang sangat besar. Otoritas kebenaran yang diperoleh kyai adalah hasil Charismatic authority atau peran kharismatik yang menyebabkan kyai mempunyai otoritas tunggal ditengah-tengah masyarakat. Disamping itu, kyai mempunyai status sakral, sehingga pelecehan atau bentuk ketidak hormatan terhadap kyai merupakan sesuatu yang dilarang. Ketaatan mutlak sebagai sikap sami'na wa atha'na (mendengar dan mengimaminya dengan penuh ketaatan) yang diberikan santri dan masyarakat, menyebabkan komunikasi yang disampaikannya menjadi hal yang tak terbantahkan. Oleh karena Kyai memiliki peran kharimatis maka perlu melihat bagaimana proses komunikasi yang dilancarkan Dewan Masyayikh Annuqayah serta aspek yang digunakan dalam proses komunikasinya. Dimana sebagai lembaga tertinggi kepesantrenan, otomatis Dewan Masyayaikh juga seringkali berperan sebagai komunikator yang menempati posisi urgen dari keberhasilan sebuah komunikasi. Dengan pertimbangan inilah penulis sebagai Mahasiswi Fakultas Dakwah tertarik untuk mengangkat Peranan Dewan Masyayikh (Kyai) dalam proses komunikasi di PP. Annuqayah Sebagai objek kajiannya, hal itu dilakukan sebagai upaya mengetahui bagaimana Peran Dewan Masyayikh dalam proses komunikasi di PP. Annuqayah.
Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif untuk membahas secara detail Peranan Dewan Masyayikh dalam proses komunikasi di PP. Annuqayah. Subyek dari penelitian ini Dewan Masyayikh, Pengurus Harian Annuqayah, Informan. Metode yang dipakai adalah metode interview, wawancara ini dilakukan pada Dewan Masyayikh, Pengurus Harian, dan Informan (Keluarga Dewan Masyayikh). Metode Observasi dilakukan dengan cara pengamatan langsung selama kurang lebih dua bulan. Dokumentasi digunakan pada pengumpulan data yang mengacu pada peranan Dewan Masyayikh di Pesantren serta kebijakan-kebijakan yang pernah ditetapkan.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: Dewan Masyayikh sebagai lembaga tertinggi dipesantren memiliki peran sentral diantaranya; sebagai pemegang posisi kunci, yaitu lembaga tertinggi yang mengemban semua kewenangan terkait pesantren seperti manajemen pesantren, pendidikan, hubungan kerjasama, pengelolaan aset, dan lain-lain. Khususnya pada hal yang bersifat prinsip dan juga Teknis. Pola komunikasinya bersifat instruktif-konsultatif. Sehingga dalam berkomunikasi Dewan Masyayikh selalu memanfaatkan media primer dan sekunder yang ada dilingkungannya. Namun begitu Dewan Masyayikh tetap dapat berkomunikasi secara efektif yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan dilapangan. divNIM.: 07210012 WIDAAD NAUFAL2023-07-20T07:16:30Z2023-07-20T07:18:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6554This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/65542023-07-20T07:16:30ZSTRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH RADIO TSANIA FM DALAM MEWUJUDKAN HUBBUL WATHON MINAL IMANABSTRAK Penelitian ini bertujuan untukmengetahui target yang akan dicapai oleh Radio Tsania FM dan program dan kegiatan apa saja yang dilakukan untuk mencapai target yang ditetapkan dalam mewujudkan Hubbul Wathon Minal Iman. Selain itu penelitian ini untuk melakukan evaluasi atas target apa saja yang telah dicapai oleh Radio Tsania FM dalammewujudkanHubbulWathonMinalIman.
Penelitian ini merupakan penelitianyang menitikberatkan dengan menggunakan data-data kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dengan mengambil lokasi di Radio Tsania FM Kabupaten Brebes. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga teknik yaitu wawancara, dokumentasi, dan observasi. Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dimana data yang diperoleh akan digambarkan sedemikian rupa, sehingga sesuai dengan kenyataan dan dianalisa secara kualitatif, guna memperoleh jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 3 target yang akan dicapai oleh Radio Tsania FM, Pertama, untuk memberikan suatu masukan kepada pendengar untuk memahami konsep-konsep yang relevan dengan hubbul wathon minal iman. Kedua, untuk juga menjawab isu-isu yang sedang hangat di masyarakat tentang hubbul wathon minal iman sehingga tidak terjadi kesimpang siuran informasi. Ketiga, memberikan rasa percaya kepada masyarakat dan pendengar kepada konsep hubbul wathon minal iman sebagai upaya untuk menghubungkan umat islam dalam menjalankan kegiatan ukhuwah islamiahnya. Program On Air yang dilakukan diantaranya yang dianggap unggulan adalah Lesehan, Riset, Sonten Fresh, dan Jip-Ping (Ngaji Kuping). Adapun Kegiatan Off Air yang dilakukan meliputi membangun image melalui kunjungan ke Radio Tsania, event pengajian dan kegiatan kemanusiaan, atraksi bela negara bekerjasama dengan Kodim 0713, talkshow dan lomba-lomba. Berdasarkan hasil evaluasi terlihat bahwa ketiga target yang sudah ditetapkan oleh Radio Tsania FM sudah bisa dicapai dengan optimal. divNIM.: 06210013 SHAKTI DEVINTA2023-07-20T07:21:20Z2023-07-20T07:26:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6553This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/65532023-07-20T07:21:20ZSTRATEGI JARINGAN RADIO KOMUNITAS YOGYAKARTA DALAM MENJAGA EKSISTENSI RADIO KOMUNITAS DI YOGYAKARTAABSTRAK Penelitian ini bertujuan adalah untuk mengetahui dan menganalisis secara kritis bagaimana strategi dan JRKY dalam menjaga eksistensi radio komunitas di Yogyakarta, yang perkembangannya dipandang cukup baik karena keberadaan radio komunitas sendiri di Yogyakarta dirasakan begitu besar manfaatnya bagi masyarakat disekitarnya dan selain itu dari jumlahnya pun yang cukup banyak.
Penelitian ini pun timbul dilatarbelakangi dari lahirnya JRKY (Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta) yang berangkat dari solidaritas, keprihatinan dan itikad menaungi bersama persoalan yang dialami oleh radio komunitas serta untuk menyikapi pertumbuhan radio komunitas di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam membangun kekuatan untuk memperjuangkan berbagai hal yang berkaitan dengan eksistensi keberadaan radio komunitas, karena radio komunitas merupakan media dari, oleh dan untuk komunitas itu sendiri yang sangat dibutuhkan, diakui dan didukung keberadaannya oleh komunitasnya. Keberadaan, posisi, fungsi dan potensi radio komunitas yang sangat strategis bagi komunitas lokal dan bagi pelaku lain di berbagai bidang. Maka keberadaan JRKY dipandang penting untuk menjaga potensi dan eksistensi radio komunitas di Yogyakarta. Hal inilah yang menurut penulis dipandang penting untuk diteliti, dengan harapan hasil penelitian bisa menjadi pijakan bagi pelaku radio komunitas dan JRKY sebagai organisasi yang mewadahi radio komunitas di Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi atau pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan penjelasan terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari penjelasan itulah ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, JRKY mencoba menjalankan fungsinya dengan sebaik mungkin untuk memberikan dampak positif terhadap eksistensi radio komunitas di Yogyakarta melalui 3 langkah strategi yang dapat diterapkan dalam menjalankan fungsinya yakni melalui strategi peningkatan peran pengurus dan anggotanya, strategi pengembangan organisasi, dan pencitraan mutu dengan cara menjalankan tugas dan kewajiban di divisinya masing-masing serta memberikan kontribusi langsung kepada radio komunitas. Selain itu JRKY sebagai organisasi radio komunitas terus berupaya memfasilitasi berbagai persoalan yang dialami oleh radio komunitas agar terus dapat menunjukkan eksistensi radionya kepada komunitas masyarakatnya masing-masing. divNIM.: 05210040 RONNY YAHYA2023-07-21T02:23:41Z2023-07-21T02:24:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6542This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/65422023-07-21T02:23:41ZKONSEP KONSERVASI ALAM DALAM PERSPEKTIF ISLAMABSTRAK Permasalahan lingkungan menjadi permasalahan yang paling umum dibicarakan oleh hampir semua kalangan saat ini. Demikian pula dengan Radio Radekka FM sebagai media komunitas yang mampu menyuarakan gerakan lingkungan sebagai tema utama dalam program siarannya. Keberadaan media ini memberikan ruang yang cukup bagi masyarakat untuk terus aktif melakukan kegiatan pelestarian lingkungan di Desa Semoyo dan sekitarnya. Dengan melihat peristiwa ini, peneliti ingin mengungkap konsep konservasi alam yang pernah disiarkan oleh Radio Radekka FM serta mengkajinya dalam perspektif Islam.
Melalui metode kualitatif, penelitian ini berhasil mengungkap konsep konservasi yang disiarkan oleh Radio Radekka FM dan tidak lain merupakan representasi kegiatan lingkungan di Desa Semoyo. Dari hasil wawancara responden (penyiar Radio Radekka FM) serta hasil rekaman program siaran diperoleh konsep konservasi meliputi; pelestarian lingkungan melalui desain permakultur, pelestarian lingkungan untuk pemenuhan kebutuhan saat ini dan untuk keberlanjutan lingkungan masa depan, pelestarian lingkungan melalui pemahaman dan kewaspadaan atas kerusakan alam yang terjadi, pemanfaatan teknologi sebagai upaya peningkatan kualitas lingkungan, pelestarian lingkungan dengan menyertakan peran generasi muda untuk bergerak aktif dalam penyelamatan lingkungan, dan pelestarian lingkungan dengan menyertakan peran aktif dari masyarakat.
Dalam perspektif Islam, pelestarian lingkungan menjadi salah satu bentuk ibadah yang dilakukan oleh manusia kepada Allah SWT. Sebagai khalifah di muka bumi ini, manusia dituntut untuk melakukan pelestarian lingkungan. Sebagai penjabarannya, kegiatan lingkungan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Semoyo dan disiarkan oleh Radio Radekka FM meliputi; selalu menjaganya dari kerusakan, membiasakan diri bersikap ramah terhadap lingkungannya melalui upaya penghijauan serta dengan menjaga kebersihan. divNIM.: 05210005 MUH FAKHRUL IFROYIM2023-07-21T02:26:59Z2023-07-21T02:27:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6540This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/65402023-07-21T02:26:59ZPROSES PELIPUTAN BERITA PADA SUPLEMEN KHAZANAH KELUARGA HARIAN SOLOPOSABSTRAK Suplemen Khazanah Keluarga merupakan halaman tambahan di SKH Solopos yang berjumlah empat halaman yang diterbitkan setiap hari Jum'at dan berisi tentang pesan pesan dakwah Islamiyah yang dikemas dalam bentuk berita. Skripsi dengan judul Proses Peliputan Berita Pada Suplemen Khazanah Keluarga Harian Solopos ini mengulas tentang proses atau langkah langkah wartawan suplemen Khazanah Keluarga dalam meliput berita di SKH Solopos. Dalam sebuah berita di surat kabar tentunya membutuhkan seorang wartawan yang mempunyai kemampuan dalam menangkap fenomena secara cermat untuk dikemas menjadi sebuah berita. Serta sebagai seorang wartawan harus selalu kreatif dalam meliput beritanya. Dan kekreatifan wartawan suplemen Khazanah Keluarga tersebut berada dalam skripsi ini. Diantaranya dengan menggunakan cara beat system, press release, browsing internet dan follow up system.
Metode penelitian skripsi ini bersifat deskriptif kualitatif dan metode pengumpulan datanya menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dalam hal ini yang akan diminta untuk memberikan informasinya adalah wartawan suplemen Khazanah Keluarga SKH Solopos. Metode dan apa saja alat alat yang digunakan pun sangat penting dalam proses meliput beritanya. Diantaranya wartawan dapat melakukan wawancara dengan telefon, email, chatting, dan lain sebagainya untuk kemudahan dan keefektifan waktu. Dan masih banyak lagi langkah langkah yang digunakan wartawan suplemen Khazanah Keluarga dalam meliput beritanya yang semuanya terulas di skripsi ini. divNIM.: 07210072 LINDA WAHYULIANDARI F.E.S2023-07-21T02:49:37Z2023-07-21T02:50:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6528This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/65282023-07-21T02:49:37ZPEREMPUAN DALAM MEDIA MASSAABSTRAK Hampir tiap tahun berita penyiksaan TKW selalu menjadi headline di media massa baik cetak maupun elektronik. Berbagai kasus penyiksaan TKW ini kembali mencuat di media setelah Sumiati TKW asal Dompu yang disiksa oleh majikannya di Saudi Arabia dengan cara sangat sadis pertama kali diberitakan pada pertengahan bulan November akhir tahun lalu. Kasus penyiksaan Sumiati banyak mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan masyarakat terutama oleh kalangan media baik cetak maupun elektronik. Meskipun sebelumnya sepanjang tahun 2010 juga terdapat banyak pemberitaan mengenai penyiksaan TKW. Republika yang merupakan Harian Umum Nasional dan secara terbuka mendefinisikan dirinya sebagai koran Islam pun memberikan porsi yang cukup pada kasus penyiksaan TKW ini. Kasus penyiksaan TKW ini muncul pertama kali menjadi headline di Republika pada tanggal 18 November 2010 dan terus menjadi headline pada tanggal 19-20, 22-26, 29-30 November dan 3, 9, 20 Desember 2010. Oleh karena latar belakang diatas penulis merasa perlu adanya penelitian yang lebih mendalam terhadap SKH Republika dalam mewacanakan isu penyiksaan TKW dalam pemberitaannya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, adapun teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu metode dokumentasi. Dalam pengolahan data ialah dengan menggunakan metode analisis wacana konsep Sara Mills. Konsep Mills ini yaitu bagaimana posisi-posisi aktor ditampilkan dalam teks, baik yang menjadi subyek penceritaan maupun yang menjadi obyek penceritaan. Hal ini akan menentukan bagaimana struktur teks dan bagaimana makna diperlukan dalam teks secara keseluruhan. Selain itu juga memusatkan perhatian bagaimana pembaca mengidentifikasikan dan menempatkan dirinya dalam penceritaan teks.
Hasil dari penilitian diperoleh bahwa SKH Republika mewacanakan kekerasan fisik terhadap TKW murni sebagai penganiayaan. Penulis tidak menemukan adanya bias gender pada berita kekerasan fisik, psikologis, ekonomi mupun seksual. Hal ini, dapat dilihat dari bentuk berita yang disajikan, juga pemilihan narasumber. Dan yang terpenting adalah pencerita/subjek berita kekerasan fisik berasal dari keluarga korban selain itu juga berasal dari pihak yang berwajib misalnya perwakilan RS tempat korban dirawat yang tentunya memberikan data kepada wartawan sesuai dengan fakta. divNIM.: 07210025 AYU FARCHATUL ISLAMI