Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T01:20:29ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2023-09-29T05:43:47Z2023-09-29T05:43:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60711This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/607112023-09-29T05:43:47ZPENDIDIKAN ANTI KEKERASAN BERBASIS KOMUNITAS
UNTUK REMAJA JALANAN
(Studi Kasus Program Pengorganisasian Komunitas Remaja Jalanan
PKBI DIY di Stasiun Lempuyangan Yogyakarta)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan dan hasil pendidikan anti kekerasan berbasis komunitas yang dilakukan oleh program pengorganisasian remaja jalanan PKBI DIY pada komuniU:.s remaja jalanan di Stasiun Lempuyangan Y ogyakarta. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat dipergunakan sebagai solusi altematif untuk memberikan kontribusi pada dunia pendidikan khususnya pendidikan agama Islam terkait dengan pendidikan anti kekerasan untuk remaja jalanan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil obyek kajian berupa "Program Pengorganisasian Komunitas Remaja Jalanan PKBI DIY di Stasiun Lempuyangan Yogyakarta". Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif analitik yaitu teknik analisa data dengan menuturkan, menafsirkan, serta mengklasifikasikan dan membandingkan fenomena-fenomena.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa pelaksanaan pendidikan anti kekerasan berbasis komunitas program pengorganisasian remaja jalanan PKBI DIY untuk komunitas rem_aja jalanan di Stasiun Lempuyangan Yogyakarta ditempuh melalui tiga aktifitas yang dilakukan di komunitas Eben Ezer dan komunitas ABA yaitu. 1) Assisting, outreaching dan organizing; dengan bentuk turun lapangan dan pertemuan rutin: 2) Kampanye reduksi stigma dengan melakukan diskusi-diskusi bersama Jembaga lain; dan 3) Networking sebagai bentuk advokasi kasus kekerasan di komunitas. Sedangkan hasil pendidikan anti kekerasan berbasis komunitas program pengorganisasian remaja jalanan PKBI DIY untuk komunitas remaja jalanan di Stasiun Lempuyangan Y ogyakarta meliputi tiga ha!. yaitu: I )Perubahan pengetahuan yang diindikasikan dengan dua hal a) Perubahan pemahnman tentang kekerasan institu.sional dalam Raperda Gepeng dari h) Perubahan pemahaman tentang kekerasan terhadap perempuan; 2) Perubahan perilaku yang diindikasikan dengan tiga hal, a) Perilaku Save Sex dengan penggunaan kondom I 00% setiap melakukan hubungan seksual yang berisiko. b) MS mau me la wan kekerasan yang dilakukan oleh senior, dan c) MS berani melakukan negosiasi dengan aparat: 3) Penguatan kelompok atau pembentukan organisasi komunitas.NIM. 04410747 Hanifah Atmi Nurmala2023-09-26T03:52:00Z2023-09-29T08:31:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60630This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/606302023-09-26T03:52:00ZKORELASI ANTARA NILAI UAS PAI DI SD/MI DAN MOTIV ASI BELAJAR DEN GAN PREST AS I BELAJAR PAI SISWA KELAS VII SMP N 2 KEMUSU BOYOLALIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara Nilai UAS PAI di SD/MI dan Motivasi Belajar terhadap PAI dengan Prestasi Belajar PAI Siswa Kelas VII SMP N 2 Kemusu Boyolali.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP N 2 Kemusu talnm pelajaran 2007 /2008 sebanyak 160 siswa. Sampel penelitian ini diambil 50% dari seluruh jumlah siswa kelas VII (160 siswa) yaitu 80 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random sampling) dengan sistem undian. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode angket, dokumentasi, observasi, dan interview. Analisis instrumen meliputi analisis validitas dan reliabilitas. Hasil analisis validitas menunjukkan dari 50 butir angket terdapat 44 butir terbukti valid, sedang hasil analisis reliabilitas menunjukkan koefisien reliabilitas sebesar 0 ,8788 dan dinyatakan reliabel. Analisis data meliputi analisis deskripsi, anal is is korelasi, dan analisis re!:,rresi ganda.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Nilai UAS PAI di SD/MI tennasuk kategori sedang, Motivasi belajar siswa terhadap PAI tennasuk kategori sedang, dan prestasi belajar PAI siswa kelas VII SMP N 2 Kemusu juga tennasuk kategori sedang. 2) Ada korelasi yang positif dan cukup signifikan antara nilai ujian akhir sekolal1 (UAS) PAI di SD/MI dengan prestasi belajar PAI siswa kelas VII SMP N 2 Kemusu Boyolali tahun pelajaran 2007 /2008 yang ditmtjukkan dengan koefisien korelasi sebesar 0,64. Hal ini bermti semakin tinggi nilai U AS PAI di SD/MI semakin tinggi pula prestasi belajar PAI mereka di tingkat SMP. 3) Ada korelasi yang positif dan sangat si!:,rnifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar PAI siswa kelas VII SMP N 2 Kemusu Boyolali tahun pelajaran 2007 /2008 yang dittmjukkan dengan koefisien korelasi sebesar 0,94. Hal ini bera11i semakin tinggi motivasi belajar siswa terhadap PAI semakin tinggi pula prestasi belajar PAI mereka. 4) Ada korelasi yang positif dan sangat signifikan antara nilai ujian akhir sekolal1 (UAS) PAI di SD/MI dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar PAI siswa kelas VII SMP N 2 Kemusu Boyolali tahun pelajaran 2007/2008 yang ditunjukkan dengan koe:fisien korelasi ganda sebesar 0,95. Hal ini berarti semakin tinggi nilai UAS PAI di SD/MI dan semakin tinggi motivasi belajar siswa terhadap PAI akan semakin tinggi pula prestasi belajar PAI mereka di tingkat SMP. Penelitian ini juga menuujukkan persamaan regresi Y = 17 ,04 + 0,88X1 + 0,40X2 dengan nilai koe:fisien detenninasi sebesar 90, 1 %. Nilai tersebut berarti 90, 1 % prestasi belajar PAI siswa kelas VII SMP N 2 Kem usu dipengaruhi oleh nilai UAS PAI di SD/MI yang menggambarkan kemampuan awal siswa dan motivasi belajar siswa terhadap PAI. Sedangkan sisanya yaitu 09,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainya.NIM.05410203-04 Setiowati2023-09-26T01:11:20Z2023-09-26T01:11:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60600This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/606002023-09-26T01:11:20ZPEMBELAJARAN AGAMA ISLAM PADA TARBYAH TSAQOFIY AH (TTS) ISLAMIYAH DEWAN PENGURUS DAERAH PARTAI KEADILAN SEJAHTERA KABUPATEN SLEMANPcnclitan ini bcrtujuan untuk mcndeskripsikan pembclajaran agama Islam di Tarbiyah Tsaqofiyah (TTs) Islamiyah Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Sleman dengan memaparkan aktivitas pembelajarannya, dan untuk mengetahui kendala-kendala dalam pelaksanaanya. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan keasadaran bagi siapapun untuk senantiasa belajar dan mengajarkan Islam, serta memberikan alternative dalam pengembangan mutu pendidikan Islam. Selain itu, tentunya memberikan masukan terhadap Tarbiyah Tsaqofiyah (Tis) Islamiyah dalam upaya perbaikan dari waktu kc waktu.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil Jatar Tarbiyah Tsaqofiyah (Tis) Tslamiyah. Pengumpulan data dilakukan dengan mcngadakan pcngamatan terlibat (Participant Observation), wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif analitik, karena data yang ada dalam penulisan ini bukan berbentuk angka, akan tetapi dalam bentuk laporan atau dalam bentuk uraian desk1 iptif analitik non statistic. Adapun metode yang digunakan adalah metode deduktif, yaitu perolehan data atau keterangan-keterangan yang bersifat umum, kemudian diolah untuk mendapatkan rincian yang bersifat khusus.
Has ii penelitian menunjukkan : (I) Tarbiyah Tsaqofiyah (TTs) Islamiyah mcr·1pakan lcmbaga pendidikan Islam nonformal bentukan Partai Keadilan Sejahter::i. Kabupaten Sleman. Tujuan awalnya merupakan sebuah proses pcndidikan dalam kerangka kaderisasi dan mobilisasi kader, namun karena dinilai berpotensi untuk bcrkembang lebih besar, kemudian di buka untuk umum dan mcmpunyai misi mcnjadi Sekolah Tinggi Tarbiyah Jslamiyah (STfI). (2) Proses belajar mcngajar memadukan antara konsep Ma 'had Jslamiyah (Lembaga Pcndidikan Islam) dan sekolah tinggi Islam. (3) Berhasil dan tidaknya sebuah proses pembelajaran Agama Islam dalam mewujudkan harapan yang ideal tidak akan terlepas dari kendala-kendala. Adapun kendala-kendala yang dialami adalah pertama: Diantara mereka yang cuti kuliah dikampus maupun di Tis. kemudian tidak melanjutkan lagi. Kedua : Kesibukan mereka dikampus, karena sebagian besar dari mereka adalah aktivis kampus, sehingga tidak sempat meluangkan waktu untuk mengikuti proses perkuliahan di Tis, terutama ketika mereka memasuki semester V dan VI di TTs maupun dikampus. Ketiga: Selain itu, yang menjadi penyebab lain adalah (namun prosesntasenya kecil), keikutsertaan mereka hcrsama istri/suaminya. Kctika sudah mcnikah kcmudian berpindah daerah tcmpat tinggal, sehingga tidak memungkinkan untuk melanjutkan perkuliahan lagi. Ada juga yang bckcNIM. 03410067 Edy Mustofa2023-09-22T00:51:34Z2023-09-22T00:51:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60506This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/605062023-09-22T00:51:34ZEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SENI BACA AL-QUR' AN SECARA TARTIL DI KELAS MURATTAL (STUDI KASUS PADA LEMBAGA PENDIDIKAN AI-QUR'AN MASJID SYUHADA YOGYAKARTA)Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis tentang 1. a. pelaksanaan pembelajaran seni baca al-Qur'an secara tartil di Lembaga Pendidikan Al-Qur'an Masjid Syuhada Yogyakarta b. kesiapan ustadzlustadzah dan peserta didik c. Kesiapan sarana pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran seni baca alQur'an secara tartil. 2. hasil yang dicapai peserta didik dalam membaca al-Qur'an secara tartil.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan mengambil latar Lembaga Pendidikan Al-Qur'an Masjid Syuhada Yogyakarta yang dalam hal ini meneliti tentang bagaimana kesiapan ustadzlustadzah, peserta didik dan sarana pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran seni baca al-Qur'an secara tartil, bagaimana pelaksanaan pembelajaran seni baca al-Qur'an secara tartil di Lembaga Pendidikan Al-Qur'an Masjid Syuhada Yogyakarta dan apa hasil yang dicapai peserta didik dalam membaca Al-Qur'an dengan secara tartil
Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Dalam menganalisa data, penulis menggunakan metode diskriptik analitik yaitu dari hasil penelitian kemudian disajikan secara kualitatif dan selanjutnya dianalisis menggunakan analisis kualitatif dengan menggunakan cara berfikir induktif.
Hasil penelitian menunjukan 1. a. kesiapan ustadzlustadzah, peserta didik b. kesiapan saranan pembelajaran dalam kategori memuaskan. c. lagu-lagu yang diajarkan bervariasi yaitu lagu bayati,rast dan nahawand d. Metode yang digunakan mencakup metode ceramah, metode latihan, metode demonstrasi dan metode kerja kelompok. 2) hasil yang dicapai dalam ha! prestasi / hasil ujian menunjukkan kurang memuaskan, dan cukup memuaskan dalam hal prilaku pese1ia didik dalam proses belajar.NIM.: 02411142 Mas'udatul Hamdiyah2023-09-19T07:36:43Z2023-09-19T07:36:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60449This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/604492023-09-19T07:36:43ZPEMIKIRAN AL-GHAZALI
TENTANG KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AKHLAKPenelitian ini mernpakan penelitian kualitatif, melalui penelitian perpustakaan (library research), dimana penulis meneliti suatu teks karya Imam Al-Ghazali yang tertuang dalam kitabnya yang berjudul Jfiyii"Uliimuddin. Di sini, Jfiyii"Uliimuddin sebagai obyek formal penelitian, tidak dipandang menurut arti sosiologis atau budaya atau politis, tetapi sejauh mana memberikan visi mengenai konsep pendidikan akhlak dilihat dari aspek pendekatannya dalam relevansinya dengan pendidikan Islam, untuk dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini digunakan untuk meneliti tentang validitas menurut sejarah yang ada, serta mengetahui riwayat hidup alGhazali, dan pemikirannya serta relevansinya terhadap pendidikan akhlak pada saat ini.Adapun pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan histories-filosofi, serta menggunakan metode pengumpulan data berupa dokumentasi. Dalam melakukan analisis, penulis menggunakan metode deskriptif analisis, di mana bahan-bahan yang terkumpul diuraikan, ditafsirkan, dibandingkan persamaan dan perbedaannya dengan fenomena tertentu yang diambil bentuk kesamaannya, serta menarik kesimpulan. Oleh karena itu pula, maka lebih tepat jika dianalisa menurnt dan sesuai dengan isinya, atau menggunakan metode analisis isi (content analysis).
Hasil penelitian menunjukkan: (1) kompetensi yang harus dimiliki oleh guru menurut Imam al-Ghazali, yaitu seorang guru adalah mereka yang paling kurang memilki empat syarat. Pertama; syarat keagamaan, yaitu patuh dan tunduk melaksanakan syari'at Islam dengan sebaik-baiknya. Kedua, senantiasa berakhlak yang mulia yang dihasilkan dari pelaksanaan syari'at Islam tersebut. Ketiga, senantiasa meningkatkan kemampuan ilmiahnya sehingga benar-benar ahli dalam bidangnya. Keempat; mampu berkomunikasi dengan baik dengan masyarakat pada unmmnya (2) dalan1 membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan pendidik (guru), al-Ghazali lebih mengaksentuasikan pada kepribadian atau sikap dan sifatsifat moral yang mulia. (3) Al-Ghazali juga mengharuskan pada seorang pendidik untuk menguasai ilmu-ilmu yang berkaitan dengan keberhasilan pendidikan akhlak, seperti psikologi, kesehatan dan sebagainya. (4) Secara keseluruhan Imam al-Ghazali tem1asuk sebagian dari filosof yang telah menciptakan sistem pendidikan yang komprehensif, yang tujuannya jelas dan sasana-sarananya tegas termasuk tentang kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik dalam memberikan pendidikan akhlak kepada peserta didik. (5) Ada beberapa pemikiran al-Ghazali yang masih relevan dengan kondisi pendidikan akhlak saat ini, namun ada juga yang sudah tidak relevan dengan keadaan saat ini.NIM . 04410797 Dewi Khurun Aini2023-09-19T06:19:11Z2023-09-19T06:19:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60428This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/604282023-09-19T06:19:11ZUP AYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DI SMA UII YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam, faktor penghambat keaktifan belajar siswa dan upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA UII Y ogyakarta. Basil penelitian ini berguna sebagai masukan yang berharga untuk peningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, mengambil latar SMA UII Y ogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberi makna terhadap data yang telah dikumpulkan, dan dari makna itu ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi dengan dua modus, yaitu menggunakan sumber ganda dan metode ganda.
Basil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang sering digunakan guru Pendidikan Agama Islam aspek Aqidah, Akhlak, Fiqh dan Tarikh Kebudayaan Islam yaitu metode ceramah dan tanya jawab, (2) Perbedaan pada aspek al-Qur'an yaitu diawal kegiatan pembelajaran siswa dan guru bersama-sama membaca ayat-ayat al-Qur'an dengan Jahr, kemudian dilanjutkan penjelasan tajwid, arti dan kandungan ayat oleh guru Pendidikan Agama Islam, (3). Faktor penghambat keaktifan belajar siswa yaitu kondisi kesehatan guru, kurangnya persiapan yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islan1, baik persiapan diri, materi maupun strategi pembelajaran sebelum pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dimulai, dan ( 4) Upaya yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa yaitu : menyampaikan tujuan pembelajaran tiap topik, memberikan tugas paper diakhir semester, menjawab soal-soal latihan, dan memberikan PR.NIM.03410173-02 Ardona2023-09-18T08:37:28Z2023-09-27T04:37:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60398This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/603982023-09-18T08:37:28ZUPAYA PEMBINAAN AKHLAK SISWA
DI MADRASAH TSAN A WIYAH WATHONIYAH ISLAMIY AH (MTsWI) KARANGDUWUR PETANAHAN KEBUMENPenelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar penelitian di MTs WI Karangduwur. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi parsitipatoris, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan metode induktif, yaitu data-data yang diperoleh di analisis dan kemudian diambil suatu kesimpulan yang bersifat umum. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi. Triangulasi yang digunakan adalah triangulasi dengan metode ganda dan sumber ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1. Upaya pembinaan akhlak siswa di MTsWI Karangduwur dilakukan dengan dua cara, yaitu secara kurikuler dan ekstrakulikuler. Pembinaan akhlak secara kurikuler dilakukan dengan cara menanarnkan nilai-nilai Islam ke dalam diri siswa melalui bcrbagai mata pelajaran agama. Proses yang bcrlangsuung yaitu guru menyampaikan materi, menjelaskan, serta memberikan contoh, sedangkan siswa mencerna apa yang disampaikan oleh guru. Sedangkan cara ekstrakulikuler yaitu melalui berbagai kegiatan lain yang mempunyai orientasi sama. Proses pembinaan akhlak secara ekstrakurikuler yaitu pemberian nasihat-nasihat untuk memperkuat keimanan, ketakwaan, dan perbaikan pada suatu perilaku tertentu agar scsuai dengan norma yang bcrlaku.
2. Faktor-faktor yang menjadi pendukung upaya pembinaan akhlak siswa di MTsWI Karangduwur Petanahan Kebumen yaitu adanya keinginan atau tekad kuat yang dimiliki oleh tiap-tiap elcmcn madrasah untuk mcncgakkan scndi-scndi akhlak islam. Adapun faktor yang menjadi penghambatnya sebagian besar adalah faktor internal pihak madrasah itu sendiri, sedangkan faktor dari luar tidak begitu tampak. Faktor internal madrasah yang dimaksud adalah menejernen madrasah dalam rnembina akhlak siswa.
3. Hasil yang dicapai dalam upaya pembinaan akhlak siswa di MTs WI Karangduwur Pctanahan Kebumen menunjukkan cukup tingginya kesadaran siswa terhadap sendi-sendi akhlak, akan tetapi kesadaran ini kurang diwujudkan dalam tindakan nyata. Penyebabnya adalah pelaksanaan pembinaan akhlak siswa masih sebatas pcmberian pengctahuan dan kesadaran pada siswa tentang nilainilai Islam yang rnulia. Sehingga akibatnya proses yang terjadi lebih terfokus pada aspek kognitif dan afektif atau baru sekedar pembentukan pengertian dan kerohaniaan, sedangkan aspek psikomotor melalui pembiasaan kurang tersentuh.NIM. 03410079 Khabib Burrohman2023-09-18T04:34:10Z2023-09-18T04:40:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60387This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/603872023-09-18T04:34:10ZPERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMK KARYA RINI DEPOK SLEMAN YOGYAKARTALayanan BK di sekolah merupakan layanan yang membantu siswa dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya baik itu masalah pribadi, masalah sosial, masalah karir dan juga masalah belajar. Untuk masalah kesulitan belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) di tingkat SMA atau sederajat memegang peranan penting karcna siswa diharapkan sctclah lulus dari SMA dapat mcngcmbangkan potensi dirinya khususnya dibidang agama, yang ini tcntunya bcnnanfaat untuk kehidupan di dunia dan juga akhiral. Pcnclilian ini bcrlujuan unluk mcngctahui usaha-usaha guru BK dalam mcngatasi siswa yang mcngalami kcsulitan bclajar dan juga bertujuan untuk mcngctahui faktor-faktor apa saja yang mcnycbabkan siswa mengalami kesulitan bclajar PAI. I lasil pcnclitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai masukan bagi guru BK dalam mcningkalkan mutu program layanannya.
Populasi penelitian ini adalah satu orang guru BK, satu orang guru P J\ I dan sebagai pendukung dalam penelitian ini adalah siswa kelas X AP I berjumlah 11 siswa dari 34 siswa, kelas X AP 2 bc dari 34 siswa, kelas X AP 2 berjumlah 13 siswa dari 36 siswa dan X BS berjumlah 4 siswa dari 40 siswa. Jadi subyck dalam pcnclitian ini bcrjumlah 28 siswa dari 110 jumlah keseluruhan siswa kelas X. Penulis menggunakan Sampel berstrata atau Stratffied Sample yaitu populasi tcrbagi atas tingkat. Bcrdasarkan pertimbangan bahwa 28 orang siswa tcrscbut mcngalami kcsulitan bclajar PAI karena prestasi belajar di bawah standar. di bawah standar, jika dihandingkan dcngan siswa yang lainnya. Pengumpulan data dilakukan dcngan mctodc observasi, dokumcntasi, wawancara, dan angkct.
Faktor-faktor yang menycbabkan tcrjadinya kcsulitan bclajar PAI pada siswa di SMK Karya Rini Depok Sleman Yogyakarta dapat dibagi menjadi 2 faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Peran guru BK di SMK Karya Rini Depok Sleman Yogyakarta dalam mengatasi siswa yang mengalami kesulitan belajar PAI yaitu dengan membantu peserta didik secara terus-menerus supaya mereka dapat memahami dirinya. Adapun peran guru BK dilaksanakan dengan cara berperan secara preventif (mencegah), berperan secara kuratif (pcnycmbuhan) dan bcrperan sccara preservatif (pcmeliharaan).
Adapun peran guru BK di SMK Karya Rini Depok Sleman Yogyakarta dalam mengatasi siswa yang mengalami kesulitan belajar PAI kelas X AP I, X AP 2 dan X Busana dapat dinyatakan mengalami peningkatan atau sudah BAIK.NIM. 03470590 Yenni2012-05-05T16:50:36Z2017-08-01T02:29:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/802This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8022012-05-05T16:50:36ZNILAI NILAI AKHLAK DALAM CERPEN ANAK HARIAN KOMPAS ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang nilai-nilai akhlak dalam cerpen anak Harian Kompas dan relevansinya terhadap Pendidikan Agama Islam. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan Pendidikan Agama Islam khususnya bidang akhlak dalam bentuk sastra cerpen dan dapat dijadikan sebagai sumber alternatif bagi pendidik untuk menanamkan nilai-nilai akhlak kepada peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan pragmatik. Pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi dengan menggunakan data primer berupa teks cerpen anak harian kompas. Analisis data dilakukan dengan memberikan perhatian pada isi pesan (analysis content) yang terdapat dalam cerpen anak harian kompas. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Nilai-nilai akhlak yang terdapat dalam cerpen anak Harian Kompas, meliputi pertama, akhlak terhadap diri sendiri yaitu bersikap tawadhu dan tidak sombong, amanah, penerimaan diri terhadap kekurangan dan kelebihan yang dimiliki serta keyakinan diri akan akan potensi yang dimiliki untuk berbuat lebih baik, menjaga kebersihan, makan makanan yang halal lagi baik dan tidak berlebihan dalam makan, hemat dan mandiri. Kedua adalah akhlak terhadap sesama manusia yang meliputi hormat dan senantiasa berbuat baik terhadap kedua orang tua, menghormati sesam teman dan tidak merendahkannya, membantu orang yang kekurangan dan saling menghargai. (2) Adapun mengenai relevansi nilai-nilai akhlak dalam cerpen anak Harian Kompas terhadap pendidikan agama Islam adalah bahwa nilai-nilai akhlak yang terdapat dalam cerpen anak Harian Kompas cukup relevan dengan tujuan pendidikan agama Islam yaitu terbentuknya manusia yang berakhlak mulia. Materi yang terdapat dalam cerpen anak Harian Kompas juga sesuai dengan materi pendidikan agama Islam yaitu memuat bagaimana berakhlak yang baik terhadap diri sendiri dan orang lain. Konsep pendidik yang dicitrakan dalam cerpen-cerpen anak Harian Kompas juga sesuai dengan konsep pendidik dalam pendidikan agama Islam yaitu pendidik yang senantiasa memotivasi peserta didik untuk senantiasa belajar, memiliki positif thinking terhadap kondisi peserta didik dan tidak membeda-bedakan peserta didik satu dan yang lainnya. Cerita dan bercerita juga dapat dijadikan metode yang menarik dalam pembelajaran akhlak yang tidak bertentangan dengan metode-metode dalam pendidikan agama Islam. Penyampaian materi akhlak dengan menggunakan metode bercerita kepada anakanak tentu akan lebih mengena dan mudah difahami. Maka berdasar pada penelitian sastra berupa cerpen ini, cerpen-cerpen anak Harian Kompas dapat dijadikan materi alternatif pembelajaran akhlak yang ringan dan mencerdaskan bagi peserta didik.
NIM.03410044 A. NURYADIN2012-05-05T12:32:38Z2017-08-01T07:13:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/832This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8322012-05-05T12:32:38ZPERAN PANTI ASUHAN YATIM PIATU DARUL HADLONAH PURWOKERTO DALAM UPAYA PEMBINAAN AKHLAK ANAK ASUH ABSTRAK ALFITA NUR HIDAYAH LISTIANI. Peran Panti Asuhan Yatim Piatu Darul Hadlonah Purwokerto dalam Upaya Pembinaan Akhlak Anak Asuh. Skripsi, Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2007. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis Peran Panti Asuhan Yatim Piatu Darul Hadlonah Purwokerto dalam Upaya Pembinaan Akhlak Anak Asuh yang terkait dengan peran panti asuhan, upaya-upayanya, faktor pendukung dan faktor penghambat serta cara penyelesaiannya dan hasil yang dicapai dalam pembinaan akhlak anak asuh Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan mengambil latar Panti Asuhan Yatim Piatu Darul Hadlonah Purwokerto. Informen kunci dalam penelitian ini adalah ketua pengurus panti asuhan. Metode pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara, dokumentasi. Metode analisis data menggunakan tiga tahap yaitu, deskriptif (menelaah), reduksi data, dan penafsiran data. Untuk menguji keabsahan data digunakan teknik triangulasi, yaitu pemeriksaan sumber, metode, dan teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Panti Asuhan Yatim Piatu Darul Hadlonah Purwokerto sangat penting dalam mengupayakan pembinaan akhlak anak asuh baik dalam hal pendidikan, perlindungan anak, dan juga membantu mencetak warga negara yang berkepribadian baik dan berakhlak mulia,
taat kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berperilaku pancasila. Upaya-upayanya adalah dalam bentuk: 1) Pembinaan keagamaan, 2) Pembinaan kesenian dan keterampilan, 3) Kegiatan ke luar panti asuhan. Adapun faktor pendukungnya yaitu adanya tempat, ustadzah, dan anak asuh dalam pembinaan akhlak anak asuh, dan faktor penghambatnya yaitu kurangnya kesempurnaan antar kerjasama yayasan dan panti asuhan, adapun cara mengatasinya adalah memaksimalkan keadaan dan fasilitas yang ada sebagai pendukung jalannya proses pembinaan khususnya dalam membina akhlak anak asuh. Hasil yang dicapai dalam upaya pembinaan akhlak anak asuh dilihat dari segi: Akhlak kepada Allah, akhlak terhadap sesama manusia, akhlak terhadap diri pribadi, dan akhlak terhadap lingkungan.
LFITA NUR HIDAYAH LISTIANI - NIM. 04410758-032012-05-05T12:35:13Z2017-08-01T02:30:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/838This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8382012-05-05T12:35:13ZUPAYA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA MTsN NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA ABSTRAK ANAS PURWANTORO. Upaya Sekolah Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa MTsN Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Skripsi.Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2007. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap berbagai upaya yang dilakukan oleh sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di MTsN Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Populasi penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Wakil kepala sekolah Urusan Kesiswaan, guru Bimbingan Konseling, dan wali kelas. Pengambilan sampel dilakukan secara purposif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan: 1).Kedisiplinan siswa MTsN Ngemplak sebenarnya sudah cukup baik hanya saja masih perlu adanya upaya peningkatan karena sering terjadi pelanggaran terhadap tata tertib sekolah. 2).Upaya-upaya yang dilakukan sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan siswa meliputi: pemberlakuan kode etik siswa, pemberian sanksi kepada siswa yang melanggar, penanaman kesadaran berdisiplin dalam diri siswa, penggalakkan keteladanan dari para guru dalam berdisiplin, pemberian angket kesepakatan kesediaan mematuhi aturan sekolah kepada wali murid sebagai wujud kerjasama orang tua dengan sekolah, diadakan berbagai kegiatan penunjang upaya peningkatan kedisiplinan siswa dan kegiatan ekstrakurikuler, serta pemberian motivasi kepada anak untuk selalu berdisiplin..3) Faktor Pendukung dan penghambat upaya peningkatan kedisiplinan siswa: a.Faktor Pendukung: kerjasama yang baik antar personil madrasah, sikap siswa yang mau terbuka terhadap nasehat guru, kerjasama yang baik antara orang tua siswa dan madrasah, adanya ketegasan dan keteladanan sikap guru dalam menjalankan tata tertib sekolah, adanya peran serta BK yang sangat membantu siswa untuk mengembangkan pola perilaku yang baik dalam dirinya, adanya kepercayaan yang tinggi dari masyarakat terhadap madrasah sebagai lembaga pendidikan berbasis ke-Islaman. b.Faktor Penghambat: adanya sebagian siswa yang kurang memahami arti tata tertib sekolah, letak demografi MTsN Ngemplak yang berada di pinggiran kota sehingga sangat mempengaruhi karakter siswa, input siswa MTsN Ngemplak yang rata-rata adalah anak dengan intelegensi sedang bahkan ada yang rendah, latar belakang keluarga siswa yang jarang mengarahkan anaknya untuk selalu tertib dalam hidup, adanya sebagian siswa yang salah dalam bergaul.
ANAS PURWANTORO - NIM. 034100552012-05-05T19:25:13Z2017-08-04T07:55:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/897This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8972012-05-05T19:25:13ZMETODE PENDIDIKAN SEKS PADA ANAK MASA PUBERTAS DALAM ISLAM (Telaah Pemikiran Dr. Abdullah Nashih Ulwan)ABSTRAK
Abdullah Nashih Ulwan adalah seorang sosok cendekiawan muslim yang produktif dalam menuangkan ide dan gagasannya, terlihat dari karyanya yang begitu banyak, di antaranya dalam bidang dakwah dan pendidikan. Ia seorang putra Haji Sa'id Ulwan, ia lahir pada tahun 1928 di kota Halab Suriah. Abdullah Nashih Ulwan adalah salah seorang sarjana muslim di bidang pendidikan. Ia merupakan salah satu sarjana muslim yang banyak berkecimpung dalam dunia pendidikan Islam. Di samping itu kebesarannya juga di kenal di bidang dakwah karena hasil karyanya juga banyak membahas masalah dakwah serta dalam bidang hukum. Bertolak dari seorang tokoh tersebut, yang ingin penulis konfirmasikan dalam skripsi ini adalah mencoba untuk membuka tabir pemikiran tokoh tersebut dalam kaitan dunia pendidikan yang lebih khusus tentang pendidikan Seks bagi Anak masa pubertas. Lebih lanjut penulis konfirmasi lagi bahwa agar dapat dipertanggungjawabkan secara akademis maka penulis menggunakan suata metodologi adapaun metodologi pembahasan dalam skripsi ini adalah metode penelitian kepustakaan (library research).
Anak merupakan makhluk yang membutuhkan bimbingan dari orang dewasa. Dimaksudkan untuk membantu anak tersebut dalam menjalani perkembangan kehidupannya. Pendidikan merupakan cara yang banyak ditempuh dari orang dewasa terhadap anak baik pendidikan secara formal maupun pendidikan secara informal. Pendidikan sangat diperlukan oleh anak tidak terkecuali pendidikan seks terhadap anak, karena pada dasarnya pendidikan seks merupakan bagian dari pendidikan itu sendiri. Akan tetapi wacana yang berkembang dalam hal pendidikan seks pada anak ini banyak yang tidak sepakat tentunya dengan berbagai macam argumentasi. Mengenai masalah pendidikan seks pada anak sangat diperlukan karena sudah kodratnya apabila anak memerlukan bimbingan orang dewasa yang lebih dulu berpengalaman. Suatu kekeliruan yang sering terjadi adanya anggapan dari sebagian masyarakat bahwa membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan seks merupakan masalah yang tabu. Jijik dan kotor, tak patut untuk diperbincangkan. Apalagi masalah tersebut dikaitkan dengan masalah diniyah (agama). Asumsi ini senantiasa di analogikan bahwa sifat kotor dan jijik yang melekat pada masalah seksual, khawatir melekat dan mencemari kesucian nilai-nilai addin (agama). Untuk mencapi tujuan pendidikan Islam yaitu terbentuknya kepribadian muslim, yang mempunyai landasan filosofis Qur`an maka sudah barang tentu harus menegakan pandangan yang telah hilang menjadi nampak. Satu tanggung jawab para Pendidik yaitu penddikan seksual. Islam memandang bahwa dorongan seksual bersifat instuktif. Perkembangan manusia secara normal musti memunculkan dorongan-dorongan instruktif menuju ke arah yang positif. Bukan mengekangnya secara terus menerus atau membiarkan bebas lepas dari kendali. PUJIYARTA - NIM. 014708322012-05-05T17:11:48Z2017-08-01T07:15:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/888This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8882012-05-05T17:11:48ZASPEK MISTIK CERPEN DANARTO DAN RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF (Kajian terhadap Kumpulan Cerpen Adam Ma'rifat)MOH. FAIRUZZABADY A. Aspek Mistik Cerpen Danarto dan Relevansinya terhadap Pendidikan Akhlak Tasawuf (Kajian terhadap Kumpulan Cerpen Adam Ma'rifat). Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2007.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan menganalisis secara kritis tentang aspek mistik dalam buku kumpulan cerpen karya Danarto yang berjudul Adam Ma'rifat, serta menemukan relevansinya bagi pendidikan akhlak tasawuf. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sebuah gagasan pemikiran yang bertumpu pada bidang tasawuf dan akhlak sebagai bagian pokok dari pendidikan Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, dengan model pendekatan filsafat. Pengumpulan dan pengklasifikasian data dilakukan dengan teknik dokumentasi dari buku, jurnal dan literatur-literatur, baik yang pokok maupun yang mendukung. Untuk menganalisa data digunakan metode hermenutika dengan mengambil prinsip-prinsip dasar yang berlaku pada kaidah interpretasi. Metode ini mengupayakan penelaahan makna terhadap simbol-simbol teks (isyarah) melalui penetapan dilal-dilal (tanda) yang signifikan, latar belakang budaya dan maksud pengarangnya.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Cerpen-cerpen Danarto merupakan salah satu karya sastra modern-profetik yang berorientasi masalah Ketuhanan, yaitu hubungan nyata antara nilai-nilai Ketuhanan yang tercerap dalam pribadi sang hamba sebagai pengalaman ma'rifat dan integralisasi nilai-nilai kema'rifatan tersebut pada dimensi kehidupan; (2) Dalam cerpen Danarto terungkap bahwa Tuhan bukan hanya dikenal melalui dalil-dalil dan pembuktian akal atau melalui wahyu yang disampaikan oleh para nabi itu saja, tetapi dapat juga dikenal secara langsung melalui pengalaman ma'rifat, jika mata hati yang berada dalam lubuk diri manusia itu mendapat pancaran sinar-Nya; (3) Konsep insan kamil adalah apabila nilai-nilai kema'rifatan itu tampak terintegrasi dengan kehidupan sosial pada pribadi sang arif, karena akhlak ahli ma'rifat adalah akhlak Allah (attakhalluq bi akhlaqillah) dan sifat-sifat ahli ma'rifat adalah pancaran sifat-sifat Allah (al-ittishaf bi shifatillah). Konsep ini berurgensi pada penangkalan segala bentuk ekses negatif budaya modernisme. Disinilah titik pandang antara akhlak dan tasawuf, dan dengan demikian dapat dikatakan bahwa ajaran cerpen Danarto memiliki relevansi dengan pendidikan akhlak tasawuf. MOH. FAIRUZZABADY A. - NIM. 02411225-012012-05-06T03:52:31Z2017-08-04T07:37:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/905This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9052012-05-06T03:52:31ZPERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI DAERAH TRANSMIGRASI (Studi Kasus di Desa Pasir Utama Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu Riau)Perkembangan Pendidikan Islam di Daerah Transmigrasi (Studi Kasus di Desa Pasir Utama Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu Riau). Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2007.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimana perkembangan pendidikan Islam di Desa Pasir Utama Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu Riau serta bukti-bukti perkembangannya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan untuk lebih mengembangkan pendidikan Islam di desa Pasir Utama. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar desa Pasir Utama Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu Riau. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pendidikan Islam di desa Pasir Utama berkembang dari pendidikan non-formal yaitu majelis taklim menuju pendidikan formal yaitu Pondok Pesantren dan Madrasah Tsanawiyah Bahrul amp;#8216;Ulum. (2) Kendala terberat dalam mengembangkan pendidikan Islam di daerah transmigrasi adalah keheterogenan masyarakatnya (3) Banyak pengembangan yang dilakukan demi meningkatkan kualitas pendidikan Islam itu sendiri, diantaranya pengembangan materi, metode, dan sarana prasarana. (4) Kehidupan masyarakat desa Pasir Utama semakin baik dan terkontrol. NURLAILI SA'ADATI AL-FASIRI - NIM. 024113072012-05-06T03:43:34Z2017-08-04T07:38:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/909This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9092012-05-06T03:43:34ZPENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI TK ABA NITIKAN UMBULHARJO YOGYAKARTAPendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Athfal Nitikan Umbulharjo Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta:P Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2007.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang materi, metode, media, evaluasi dan hasil yang dipakai dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam. Hasil ini diharapkan akan dipergunakan untuk menyempurnakan pelaksanaan pendidikan agama Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar TK ABA Nitikan Umbulharjo Yogyakarta yang mengkhususkan pada kelas Program Terpadu pada tahun ajaran 2006/ 2007. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara dan dokumentasi dengan subyek penelitian kepala sekolah, guru, karyawan dan siswa di TK ABA Nitikan Umbulharjo Yogyakarta. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi data dengan dua modus yaitu membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
Hasil penelitian menunjukkan: (1). Pelaksanaan pendidikan agama Islam di TK ABA Nitikan program terpadu memiliki tujuan membantu meletakkan dasar pendidikan anak ke arah perkembangan akhlak, sikap, perilaku, pengetahuan, ketrampilan dan kreatifitas. (2). Materi pendidikan di TK ABA mengacu pada Kurikulum 2004, Pedoman Kemuhammadiyahan dan Keasyiyahan serta kurikulum PAI Departemen Agama. (3). Metode yang digunakan meliputi metode cerita, metode cirle the time atau lingkaran kalender, metode tanyajawab, metode tamasya, metode demonstrasi dan metode hafalan. (4). Faktor pendukung dalam pendidikan agama Islam yaitu pelaksanaan administrasi pendidikan dan pengajaran yang telah tertata dengan baik, organisasi Muhammadiyah yang sangat mendukung, kualitas guru, kuantitas sumber daya manusia yang cukup, alat peraga yang menarik, saran dan prasarana yang memadai. Faktor penghambatnya adalah kurangnya tindak lanjut dari orangtua dirumah, belum adanya tenaga khusus yang menangani perpustakaan. (5) Evaluasi pendidikan di TK ABA Nitikan menggunakan model penilaian yang dilakukan oleh guru terhadap anak didiknya secara langsung melalui observasi, cerdas cermat agama, dan unjuk kerja yang bertujuan untuk mengetahui apakah anak dapat menangkap materi yang diberikan oleh guru dengan menggunakan metode dan media tersebut. NURJANAH SUSILANINGTYAS - NIM. 034100352012-05-06T03:32:31Z2017-08-04T07:41:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/912This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9122012-05-06T03:32:31ZRENCANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN IMPLEMENTASINYA DI SDIT HIDAYATULLAH YOGYAKARTARencana Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Implementasinya di SDIT Hidayatullah Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2007.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang Rencana Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan implementasinya di SDIT Hidayatullah Yogyakarta. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan menjadi rujukan bagi guru mata pelajaran agama Islam dalam membuat rencana pembelajaran Pendidikan Agama Islam, tidak hanya mampu membuat rencana pembelajaran saja, akan tetapi juga mampu menerapkan rencana pembelajaran pendidikan Islam pada proses belajar mengajar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar di SDIT Hidayatullah Yogyakarta. Pendekatan yang digunakan adalah pedagogik dan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan dan dari makna itulah ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Bentuk Rencana Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDIT Hidayatullah Yogyakarta telah berwujud buku kerja guru yang dalam pengisiannya diserahkan sepenuhnya kepada guru, komponen rencana pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan pada mata pelajaran umum di SDIT Hidayatullah terdapat dasar tauhid, ini yang merupakan kekhasan dari rencana pembelajaran di SDIT Hidayatullah. Komponen yang belum ada pada rencana pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDIT Hidayatullah adalah kompetensi dasar, standar kompetensi, dan deskripsi materi. Dalam penyusunan rencana pembelajaran, guru Pendidikan agama Islam di SDIT Hidayatullah merasa kesulitan, karena guru belum mendapatkan keterangan mendalam seputar rencana pembelajaran. Hal ini pula yang menyebabkan guru tidak selalu menyusun rencana pembelajaran. (2) Penerapan dari Rencana Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDIT Hidayatullah berlangsung lancar dan efektif Hasil dari proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDIT Hidayatullah dengan menggunakan rencana pembelajaran adalah Siswa lebih aktif untuk bertanya, selama proses pembelajaran guru menggunakan metode yang bervariasi, siswa lebih fokus selama proses pembelajaran, waktu yang ada dapat digunakan dengan baik, dan dengan kegiatan pembuka pemahaman siswa terdapat kesinambungan. NURIKHDA LAILATUR ROHMAH - NIM. 034100982012-05-06T02:57:33Z2017-08-01T07:16:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/919This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9192012-05-06T02:57:33ZPELAKSANAAN PEMBINAAN KEAGAMAAN ISLAM BAGI PARA NARAPIDANA (Studi di LAPAS Wirogunan Yogyakarta dalam Perspektif Kesetaraan Gender)Pelaksanaan Pembinaan Agama Islam bagi para Narapidana (Studi di LP Wirogunan Yogyakarta dalam Perspektif Keseteraan Gender). Skripsi. Yogyakarta. Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijga, 2007.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripikan dan menganalisa secara kritis tentang pelaksanaan Pembinaan Agama Islam bagi para narapidana putra maupun putri dalam perspektif keseteraan gender di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan Yogyakarta serta faktor-faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi. Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif dengan mengambil objek kajian di lembaga Pemsyarakatan Wirogunan Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisa data dilakukan dengan cara menyederhanakan data yang terkumpul dan dari penyederhanaan data itu dilakukan dengan cara menyederhanakan data yang terkumpul dan dari penyederhanaan data itu kemudian ditarik kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan mengadakan trianggulasi metode ganda dan sumebr ganda.
Hasil penelitian menunjukkn bahwa (1) tujuan pembinaan Agama Islam bagi narapidana putra dan putri adalah pelatih narapidana untuk melakukan ajaran agama Islam sehingga mampu dijadikan kebiasaan terpuji menjadi karakter serta sifat yang kuat terinternalisasi dalam diri narapidana. (2). Dalam pelaksanaan pembinaan agama Islam di LP Wirogunan terdapat beberapa situasi yang dikategorikan sebagai bias gender dan dalam kondisi tertentu netral gender. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai kebijakan yang berbeda bagai napi putra maupun putri, baik itu yang menguntungkan napi putra dan merugikan napi putri atau sebaliknya. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pembinaan agama Islam dalam perspektif kesetaraan gender adalah karena tempat para pembina, Waktunya dan dana yang terbatas. MURNI PRIHATIN - NIM. 994145872012-05-06T03:16:43Z2017-08-04T07:49:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/920This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9202012-05-06T03:16:43ZSTUDI KORELASI ANTARA INTELIGENSI DENGAN PRESTASI BELAJAR QUR'AN HADITS SISWA DI MTsN TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTAStudi Korelasi Antara Inteligensi Dengan Prestasi Belajar Qur'an Hadits Siswa Di MTsN Tempel Sleman Yogyakarta . Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2007.
Penelitian ini bertujun untuk mengungkap seberapa besar korelasi antara tingkat Inteligensi dengan Prestasi Belajar Qur'an Hadits Siswa di MTsN Tempel Sleman Yogyakarta. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII MTsN Tempel Sleman tahun pelajaran 2006/2007 sebanyak 146 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random sampling) dengan menggunakan nomor-nomor tertentu. Ukuran sampel ditentukan dengan mengambil 25% dari jumlah populasi berdasar pendapat Suharsimi Arikunto sehingga junlah sampelnya sebanyak 37 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah korelasi Product Moment.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Tingkat inteligensi siswa kelas VII MTsN Tempel Sleman Yogyakarta berada pada kategori cerdas dengan prosentase 48,65 dan rata-rata (average) dengan prosentase 48,65%. 2) Prestasi belajar Qur'an Hadits berada pada kategori lebih dari cukup, yaitu dengan nilai rata-rata 76,68. 3) Ada hubungan positif yang signifikan antara inteligensi dengan prestasi belajar Qur'an Hadits, dengan xy r sebesar 0,660. Ternyata xy r dilihat pada tabel r taraf signifikansi 5% sebesar 0,325 dan pada taraf signifikansi 1% sebesar 0,418. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat inteligensi siswa kelas VII MTsN Tempel akan semakin tinggi pula prestasi belajar Qur'an Hadits mereka. NIHAYATI - NIM. 034101722012-05-05T18:06:28Z2017-08-01T07:22:08Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/923This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9232012-05-05T18:06:28ZPELAKSANAAN MENTORING AGAMA ISLAM DI SMP N 1 GALUR KULON PROGO YOGYAKARTAPelaksanaan Mentoring Agama Islam di SMP N 1 Galur Kulon Progo Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2007.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa secara kritis tentang proses pelaksanaan, metode yang digunakan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan Mentoring Agama Islam di SMP N 1 Galur Kulon Progo. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat dipergunakan untuk menyempurnakan pelaksanaan Mentoring Agama Islam yang ada di SMP tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif sebagai metode utamanya dan kuantitatif sebagai mrtode pelengkap. Obyek dari penelitian ini ialah Pelaksanaan Mentoring Agama Islam yang ada di SMP N 1 Galur Kulon Progo Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan wawancara, observasi, dokumentasi serta penyebaran agket sebagai instrumen pelengkapnya. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna tersebut ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi, yaitu triangulasi data/sumber dan metode. Selain itu juga didukung dengan data angket.
Hasil penelitian menunjukan (1). Proses kegiatan Mentoring Agama Islam di SMP N 1 Galur Kulon Progo, secara garis besar dimulai dari kegiatan pembukaan mentoring, kegiatan tutorial dan kegiatan penutupan. Kegiatan tersebut sesuai dengan kegiatan mentoring pada umumnya. (2). Metode yang digunakan dalam kegiatan Mentoring Agama Islam di SMP N 1 Galur Kulon Progo Yogyakarta ialah metode Ceramah, Tanya Jawab, Hafalan, Game dan kerja kelompok, Outbound. Metode-metode tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga terkadang para mentor memadukan metode-metode tersebut. (3). Dari data tes dan angket diketahui bahwa pelaksanaan Mentoring Agama Islam di SMP N 1 Galur Kulon Progo pada aspek kognitif dan psikomotor belum berhasil, hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang menguasai kompetensi atau mencapai tujuan pembelajaran minimal 65 % dari materi yang disampaikan belum mencapai 85 % dari jumlah keseluruhan siswa. Untuk aspek afektif, siswa yang mencapai tujuan pembelajaran minimal 65 % dari materi yang disampaikan sudah mencapai 96 % hal ini sudah dapat dikatakan berhasil. MUHAMMAD ROMLI - NIM. 034100272012-05-05T17:32:38Z2017-08-01T07:22:56Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/926This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9262012-05-05T17:32:38ZPENDIDIKAN HUMANIS DAN APLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Telaah atas Pemikiran Abdul Munir Mulkhan)Pendidikan Humanis dan Aplikasinya dalam Pendidikan Agama Islam (Telaah atas Pemikiran Abdul Munir Mulkhan). Skripsi.Yogyakarta : Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2007.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep pendidikan humanis Abdul Munir Mulkhan dan untuk menganalisis bagaimana aplikasi konsep pendidikan humanis Abdul Munir Mulkhan dalam pendidikan agama Islam. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat dipergunakan untuk menyempurnakan konsep pendidikan humanis dalam pendidikan agama Islam. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library reseach) dalam artian bahwa data-data yang mendukung penelitian ini berasal dari sumber pustaka baik berupa buku, ensiklopedia, jurnal, majalah, surat kabar dan sebagainya. Dalam menghimpun data penulis mendapatkannya dari dua macam sumber, yaitu sumber primer dan sekunder. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yaitu penelitian yang menggambarkan apa yang menjadi pemikiran Abdul Munir Mulkhan tentang pendidikan humanis, lalu di tafsirkan, dan dianalisis berdasarkan metode penelitian. Data-data yang telah terhimpun kemudian dianalisis dengan metode analisis bahasa, metode komparatif, dan hermeneutik. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah pendekatan historis faktual-filosofis. Pendekatan historis dimaksudkan untuk mengaji dan mengungkap biografi Abdul Munir Mulkhan, karya-karyanya serta perkembangan corak pemikirannya dari kacamata kesejarahan juga dalam melihat pendidikan humanis Abdul Munir Mulkhan. Sedangkan pendekatan filosofis digunakan untuk menelaah dan memaknai secara mendalam untuk kemudian dikaitkan dengan pengaruh pendidikan agama Islam.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa konsep pendidikan humanis yang dibangun Abdul Munir Mulkhan tidak dapat di lepaskan dari pemikirannya mengenai hakikat manusia. Karenanya, pendidikan humanis oleh Abdul Munir Mulkhan dimaknai sebagai suatu sistem pemanusiawian manusia yang unik, mandiri dan kreatif. Hakikat pendidikan humanis menurut Abdul Munir Mulkhan mencakup tiga entitas, yakni: (1) Pendidikan sebagai proses peneguhan keunikan manusia. Maksudnya, kesadaran keunikan diri sebagai pengalaman otentik perlu ditempatkan sebagai akar pendidikan, pengembangan politik kebangsaan, dan kesalehan religius. Keunikan adalah basis pribadi kreatif dan kecerdasan setiap orang dengan kemampuan dan sikap hidup berbeda. (2) Pendidikan sebagai proses akumulasi pengalaman manusia. Maksudnya, proses pendidikan perlu ditempatkan sebagai media pengayaan (akumulasi) pengalaman. (3) Pendidikan sebagai proses penyadaran. Hakikat pendidikan menurut Mulkhan tidak lain sebagai proses penyadaran diri dari realitas universum. Penyadaran bukan awal sebuah dinamika kehidupan melainkan akar dari seluruh dinamika kehidupan yang terus aktual dan terpelihara. Sementara itu, aplikasi konsep pendidikan humanis Abdul Munir Mulkhan dalam pendidikan agama Islam menyentuh wilayah tujuan, kurikulum, evaluasi, metode, pendidik dan peserta didik. MUHAMAD YUSUF - NIM. 034101932012-05-05T17:18:07Z2017-08-01T07:35:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/930This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9302012-05-05T17:18:07ZPENDIDIKAN AGAMA KAUM WARIA PADA KELOMPOK WARIA DI KOTA YOGYAKARTA (Sebuah Tinjauan Psikologis)ABSTRAK
Pendidikan Agama Kaum Waria Pada Kelompok Waria Di Kota Yogyakarta (Sebuah Tinjauan Psikologis). Skripsi. Yogyakarta; Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menambah wawasan tentang Keberagamaan Kaum waria di kota Yogyakarta. Disamping itu penelitian ini bermaksud menjelaskan kehidupan waria dengan masyarakat sekitar keberadaan waria di himpunan waria kota Yogyakarta, serta pandangan masyarakat terhadap keberagamaan waria dilingkungan kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar keberagamaan kaum waria di kota Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan wawancara biasa, obesrvasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik hasil atau kesimpulan.
Hasil penelitian ini melihat bagaimana: 1). Proses keberagamaan kaum waria di kota Yogyakarta tidak jauh berbeda dengan manusia lain pada umumnya yang dianggap normal, hanya saja yang membedakan tentang seksualnya saja. Kesadaran keagamaan kaum waria juga berawal dari masa bayi yang belum mempunyai kesadaran keagamaan, namun mempunyai potensi untuk berkembangnya kesadaran keagamaan. 2). Kehidupan keberagamaan kaum waria di kota Yogyakarta dalam seharihari, seperti halnya dalam beribadah melakukan shalat. Bahwasanya mereka tidak sepenuhnya mengerjakan shalat lima waktu sehari semalam. Akan tetapi apabila timbul rasa sadar untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta barulah ia melaksanakannya. Dan apabila mereka melakukan shalat berjamaah mereka mengambil shaff pada barisan wanita, dan cara beribadahnya pun sama seperti wanita layaknya. Hal inipun terkadang yang menjadi perbincangan dalam masyarakat khususnya pada kaum wanita. Dan tidak jarang juga banyak yang mempertanyakan keberadaan mereka, Karena melihat dari status mereka adalah laki-laki. Pada aktivitas keagamaan yang lain, seperti berpuasa, zakat, dan pengajian, pada umumnya waria di kota Yogyakarta sangat berpartisipasi, meskipun hal ini sangatlah jarang mereka lakukan, alasan mereka dikarenakan waktu yang terbentur dengan aktivitas mereka sehari (profesi) dengan aktivitas keagamaan. 3). Pendapat waria tentang kehidupan keberagamaan kalau di kaitkan dengan kewariaan mereka. Umumnya waria mengaku bagaimanapun juga mereka adalah makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari kehidupan sosial yang melingkupinya. MOH FUADI - NIM. 044107612012-05-05T16:52:06Z2017-08-01T07:38:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/932This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9322012-05-05T16:52:06ZPELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH ( MBS ) DI SD MUHAMMADIYAH DEMANGAN YOGYAKARTAMARNIYATUN. Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah di SD Muhammadiyah Demangan Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2007.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah di SD Muhammadiyah Demangan Yogyakarta, hasil dari pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah, dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah di SD Muhammadiyah Demangan Yogyakarta. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat dipergunakan untuk bahan evaluasi atas pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil obyek SD Muhammadiyah Demangan Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan melalui Triangulasi dengan menggunakan sumber ganda.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah di SD Muhammadiyah Demangan Yogyakarta meliputi: pertama: Manajemen Bidang Kesiswaan, kedua: Manajemen Bidang Guru atau Tenaga Kependidikan, ketiga: Manajemen Bidang Kurikulum, keempat: Manajemen Bidang Sarana dan Prasarana Pendidikan, kelima: Manajemen Bidang Keuangan dan keenam: Manajemen hubungan Sekolah dengan Masyarakat, Ketujuh: Manajemen Layanan Khusus, yang terdiri dari Manajemen Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Perpustakaan. Dalam setiap bidang manajemen sekolah yang dilaksanakan di SD Muhammadiyah Demangan Yogyakarta meliputi beberapa kegiatan yang disesuaikan dengan bidang masing-masing guna memajukan sekolah. (2) Hasil dari pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di SD Muhammadiyah Demangan Yogyakarta adalah efektif, karena hasil yang diperoleh dari pelaksanaan manajemen berbasis sekolah dapat menunjang tercapainya program sekolah. (3) Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah di SD Muhammadiyah Demangan Yogyakarta sangat bervariasi dalam setiap bidangnya. Hal ini merupakan tantangan bagi pihak Sekolah terutama untuk mendorong bagi para Guru untuk selalu meningkatkan kinerja demi kemajuan Sekolah dan terciptanya kegiatan Sekolah yang efektif. Karena tanpa faktor pendukung dan penghambat, kegiatan Sekolah tidak akan dinamis dan maju. MARNIYATUN - NIM. 034101322012-05-05T17:25:48Z2017-08-01T07:42:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/934This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9342012-05-05T17:25:48ZPENGEMBANGAN PLURALISME AGAMA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI TAFSIR AL-AZHAR)Pengembangan Pluralisme Agama Dalam Pendidikan Agama Islam (Studi Tafsir al-Azhar). Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2007.
Dalam penelitian ini mempunyai tujuan untuk membedah konsep pluralsme agama dengan kajian tafsir al-azhar sebagai usaha pengembangan PAI. Sehingga dengan pengembangan ini diharapkan dapat mengembangkan sikap empati terhadap perbedaan pemahaman antar umat Islam serta mengembangkan iklim dialogis dalam menjawab perbedaan-perbedaan dan mengeliminir sikap otoritarianisme dalam agama dalam wujud truth klaim yang menghambat laju keterbukaan dalam pemahaman keagamaan menuju kepada keberagamaan yang otentik (hanif). Penelitian ini merupakan penelitian library research atau studi kepustakaan, dengan menggunakan pendekatan hermenuetik. Metode pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi, yang bersumber pada data primer (tafsir al-Azhar karya Hamka) dan data sekunder yang membahas mengenai tema yang diteliti (pluralisme agama). Analisis data penelitian ini menggunakan tiga langkah, yaitu reduksi data (data reduction), panyajian data (data display), dan menarik kesimpulan (conclusion drawing).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: secara konseptual dalam tafsir al-Azhar (tentang ayat-ayat pluralisme) telah memberikan sentuhan yang sangat berharga, bahwa sikap toleransi, persamaan persepsi (kalimatun sawa'), merupakan modal besar Islam dalam merajut hidup rukun dan damai di tengahtengah masyarakat yang plural. Dengan demikian, untuk menciptakan suasana yang kondusif ini, perlu adanya rumusan pendidikan agama Islam yang tepat. Setelah mengkaji masalah yang ada, dapat ditemukan bahwa untuk merealisasikan tujuan mulia di atas, maka pendidikan agama Islam perlu diletakkan dalam bingkai/kerangka: (1) internalisasi ajaran Islam secara kritis, reflektif dan dialogis, agar peserta didik memperoleh pemahaman yang gamblang tentang kebenaran ajaran agamanya dan terhindar dari sikap pensakralan pemikiran keagamaan; dan (2) sosialisasi pluralitas keberagamaan masyarakat, agar anak didik berkesiapan untuk bersikap toleran-inklusif terhadap keragaman paham, baik dalam intraagama maupun interagama. Proses pendidikan agama Islam harus berperan dalam menyadarkan peserta didik mengenai wawasan subtantif-universal agama. Dan mampu menggerakkan anak didik untuk belajar mengamalkan ajaran-ajaran agama yang mereka terima dalam kehidupan sehari-hari mereka. Pendidikan agama yang hanya menekankan hafalan kaidah-kaidah keagamaan dalam bentuk yang abstrak-steril kurang mempunyai relevansi dengan usaha pembangunan dan untuk membina anak didik untuk menghadapi masa peralihan ini secara positif, dengan manusia susila . Dari pemahaman tersebut, maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan medel ini ada hasil nyata anak didik akan termotivasi untuk menyelesaikan problematika kehidupan mereka, dan menumbuhkan kesadaran bahwa mereka hidup dalam kenyataan yang plural. M. SYAMSUDDIN - NIM. 024112972012-05-06T04:02:56Z2017-08-01T07:43:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/936This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9362012-05-06T04:02:56ZKONSEP HUMANISME RELIGIUS DALAM PENDIDIKAN ISLAM (Telaah Atas Pemikiran Abdurrahman Mas'ud dalam Buku Menggagas Format Pendidikan Nondikotomik) ABSTRAK
M. IMAM SYARIFUDDIN. Konsep Humanisme Religius Dalam Pendidikan Islam (Telaah Atas Pemikiran Abdurrahman Mas'ud dalam Buku Menggagas Format Pendidikan Nondikotomik) Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep humanisme religius dalam pendidikan Islam menurut Abdurrahman Mas'ud yang terdapat dalam buku menggagas format pendidikan nondikotomik. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research), pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah pendekatan filosofis. Sedangkan pengumpulan data didasarkan pada data primer dan data sekunder. Adapun data primernya adalah buku berjudul; Menggagas Pendidikan Nondikotomik, Humanisme Religius sebagai Paradigma Pendidikan Islam, karya; Abdurrahman Mas'ud yang diterbitkan oleh penerbit Gama Media Yogyakarta tahun 2002. sementara analisis data dengab metode deskriptif dengan tehnik analisis isi (content analysis).
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Menurut teori humanisme yang pada mulanya berkembang dalam tradisi Yunani kuno menganggap bahwa, filsafat humanisme mempunyai beberapa pandangan hidup yang berpusat pada kebutuhan dan ketertarikan manusia Humanisme sebagai paradigma pikiran yang memperjuangkan dihormatinya manusia dengan harkat dan martabatnya serta penempatan manusia sebagai sentral perjuangan pembudayaan dan peradapan, dalam sejarah pemikiran harus diletakan dalam evolusi pemikiran. Artinya, humanisme merupakan tahap dimulainya paradigma pusat manusia setelah beranjak dalam tahap evolusi kosmosentris. Setelah itu penghayatan hidup dan paradigma pikirannya dengan memusatkan diri pada yang Ilahi atau teosentris pada abad pertengahan. Ketika kesadaran budi manusia semakin menyadari posisi sentralnya di pusat jagad raya ini, maka ditemukan kembali dirinya yang mampu merangkum pengalaman dan kreatif menemukan ilmu dan teknologi. Inilah tahap antroposentris yaitu sebuah paradigma yang menitik-tolakkan pemikiran, pengembangan ilmu dan peradapan pada manusia sebagai pusatnya. (2) Secara konseptual paradigma humanisme religius, dalam kerangka aplikasi dan implikasi, penyusun menawarkan empat komponen inti, yaitu: aspek guru, aspek siswa, aspek materi dan aspek evaluasi. Dari keempat stakeholder pendidikan itu, diharapakan ada komunikasi dan interaksi yang saling melengkapi antara komponen satu dengan komponen yang lain. Pertama kali dilakukan adalah melakukan gerakan penyadaran terhadap guru dan siswa yang notabene-nya adalah subyek atau pelaku pendidikan terkait dengan fungsi, peran dan tanggung jawabnya. Sementara materi ibarat ruh pendidikan untuk merubah daya nalar (kognitif), afektif dan psikomotorik-nya. Sedangkan aspek evaluasi adalah sistem penilaian yang sifatnya berkelanjutan. Sehingga kerangka konseptual pendidikan humanis religius dapat diterjemahkan dalam bentuk yang nyata dalam praktik di dunia pendidikan Islam.
M. IMAM SYARIFUDDIN - NIM. 024114342015-05-27T03:00:33Z2015-05-27T03:00:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16127This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/161272015-05-27T03:00:33ZPENDIDIKAN SEKS YANG ISLAMI BAGI ANAK-ANAK (Kajian Atas Pemikiran Abdullah Nashih Ulwan)NURRINA YUNIARTI. Pendidikan Seks Yang Islami Bagi Anak-Anak
(Kajian Atas Pemikiran Abdullah Nashih Ulwan). Skripsi. Yogyakarta : Fakultas
Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2008.
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan menganalisis secara kritis
tentang pendidikan seks yang Islami bagi anak-anak menurut pemikiran Abdullah
Nashih Ulwan. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memperkaya wawasan
pemikiran tentang pendidikan seks yang Islami bagi anak-anak, dan dapat
membantu para pendidikan dan orang tua dalam membimbing, mengajarkan, dan
mengarahkan anak-anak dalam masalah seksual.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar
pemikiran seorang tokoh pendidikan Abdullah Nashih Ulwan. Pengumpulan data
dilakukan dengan membaca, menelaah, kemudian menganalisis sumber-sumber
literatur, baik data primer maupun sekunder, yang berhubungan dengan penelitian
ini.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) Konsep pemikiran Abdullah Nashih
Ulwan tentang pendidikan seks yang Islami bagi anak-anak ialah bahwa Islam itu
telah mengatur segala hal yang berhubungan dengan pendidikan seksual,
khususnya bagi anak-anak. Islam sangat memperhatikan kesucian, baik dalam hal
pemberian pendidikan seks maupun proses anak menuju pernikahan yaitu
pranikah, nikah, dan pasca nikah telah diatur Islam secara komplit. Nashih Ulwan
membahas berbagai masalah sekaligus memberikan solusi tentang masalahmasalah
seksual seperti tidak menikah, keperawanan, perkosaaan, dan khitan
perempuan. Juga memberi arahan tentang bagaimana cara menjaga kesucian
(dalam hal menahan dorongan seksual jika belum mampu menikah dan kesucian
dalam perkawinan), etika seksual, dan teknik seks; serta membahas tentang
bagaimana seks itu berkaitan dengan ibadah / ritus yang dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari. Dan juga membahas tentang revolusi seksual yang terjadi
pada masa lampau, yang perpengaruh terhadap perkembangan seksual akhir-akhir
ini. (2) Adapun peranan orang tua terhadap pendidikan seks yang Islami bagi
anak-anak menurut pemikiran Abdullah Nashih Ulwan terbagi dalam dua aspek,
yaitu internal (ke dalam) dan eksternal (ke luar). Tanggung jawab pendidikan
seks secara internal antara lain :
a. Mengajarkan etika meminta izin masuk rumah
b. Mengajarkan etika memandang
c. Menjauhkan anak-anak dari rangsangan seksual dengan upaya preventif, yaitu
pengawasan baik kedalam (internal) maupun keluar (eksternal).
d. Mengajarkan hukum agama pada anak usia puber dan akhil baligh
e. Menjelaskan seluk beluk seks kepada anak.
Sedangkan tanggung jawab orang tua secara eksternal yaitu :
a. Mencegah kerusakan akibat fenomena kejahatan di masyarakat
b. Memilihkan teman bergaul yang baik
c. Pengawasan terhadap pengaruh pergaulan yang berlainan jenis
d. Memilihkan sekolah yang baik
e. Bekerjasama dengan media informasi, LSM (Lembaga Sosial Masyarakat),
dan sebagainya.NIM. 04410678 NURRINA YUNIARTI2012-05-05T14:05:13Z2022-05-12T03:54:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1005This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10052012-05-05T14:05:13ZBENTUK-BENTUK CINTA DALAM TAFSIR AL-MISHBAH DAN URGENSINYA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK (Studi terhadap pemikiran M. Quraish Shihab) ABSTRAK b BUYA RIADI. /b Bentuk-Bentuk Cinta dalam Tafsir Al-Misbah dan Urgensinya Terhadap Pendidikan Anak (Studi Terhadap Pemikiran M. Quraish Shihab). Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2008.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk-bentuk cinta dalam Tafsir Al-Mishbah kemudian mengungkapkan urgensinya terhadap pendidikan anak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif mengenai bagaimana mengembangkan aspek cinta pada anak dalam dunia pendidikan. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Kualitaif (Qualitative research) yang bersifat kepustakaan (Library Research), menggunakan pendekatan Psikologi, yaitu suatu usaha untuk memahami pengertian-pengertian yang ada pada obyek penelitian kemudian dihubungkan dengan faktor kejiwaan pada anak didik, kemudian pengumpulan data pada skripsi ini menggunakan metode dokumentasi yang berasal dari buku Tafsir Al-Mishbah Vol 1 ?? 15 dan buku Pengantin Al-Qur??an karya M. Quraish Shihab sebagai bahan primer, sedangkan sumber data skunder penulis mengambil dari buku Penawar Hati yang Sakit karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyah, buku Al-Qur??an Bertutur tentang Cinta karya Mahmud Bin Asy-Syarif serta beberapa naskah, dokumen pribadi, sereta buku-buku yang berkaitan dengan judul penelitian yang diolah dengan menggunakan metode Analisis Isi atau Dokumen (Content or document analysis).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam 11 ayat Al-Qur'an, Allah menjelaskan tentang cinta yang seharusnya dimiliki oleh setiap mukmin yaitu: (1) Cinta kepada Allah swt. dan Rasul-Nya, (2) Cinta kepada keimanan yang termanifestasi dalam amal-amal shalih, (3) Mencintai antara kaum beriman dengan menjalin ikatan persaudaraan, (4) Mencintai orang tua yang dan kerabat , dan (3) Cinta kepada kesenangan hidup atau perhiasan dunia -seperti pasangan lawan jenis yang akan memberikan ketenangan hidup-, anak-anak sebagai penyejuk mata dan penyambung garis keturunan, harta benda bahkan kendaraan-kendaraan yang memberikan kemudahan dalam hidup. Maka, hal yang perlu diperhatikan bagi setiap pendidik dalam usaha mengembangkan potensi anak adalah mendidik mereka dengan cinta dalam bentuk (1) Mendidik atas dasar kepahaman: yaitu bagaimana orang tua mengetahui apa yang memberikan manfaat bagi pribadi sang anak, mengetahui orientasi dan arah yang akan mereka capai dalam mendidik, (2) Mendidik mereka dengan penuh kesabaran: orang tua dituntut utuk selalu memberikan ruang kesabaran dalam jiwa dalam proses pertumbuhan potensi anak didik, (3) Mendidik dengan ketauladanan: yaitu dengan cara dicontohkan langsung oleh orang tua, memberikan pemahaman tentang sesuatu serta memberikan motivasi, (4) Mendidik mereka dengan nilai-nilai keadilan: yaitu memberikan pembelajaran yang mampu menciptakan dan melahirkan sikap kedewasaan pada anak dalam bersikap.
BUYA RIADI - NIM. 034100312012-05-16T03:43:26Z2017-08-01T02:41:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1026This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10262012-05-16T03:43:26ZIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MTs NEGERI PAKEM ABSTRAK b FATIMAH. /b Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MTs Negeri Pakem. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2008.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis secara kritis tentang Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MTs Negeri Pakem serta faktor yang mendukung. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat dijadikan pertimbangan dalam mendorong dan meningkatkan proses pembelajaran yang lebih bermutu, efektif dan efisien. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar MTs Negeri Pakem. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi atau pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi dengan dua modus, yaitu dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kesiapan kepala madrasah dalam implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan sudah siap. Hal ini terlihat dalam kepemimpinannya yang demokratis dalam menggerakkan dan mengarahkan tenaga pendidikan dan para stakeholders untuk mencapai tujuan madrasah. Sementara kesiapan guru dalam pelaksanaan pembelajaran sudah siap. Hal ini terlihat dalam guru mengembangkan penyusunan silabus dan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Sementara kesiapan siswa adalah siap, meskipun belum berjalan secara optimal. Hal ini bisa dilihat dari perilaku siswa dalam melaksanakan pembelajaran bahwa siswa lebih aktif dalam pembelajaran. (2) Pembelajaran Aqidah Akhlak di MTs Negeri Pakem yang terjadi sudah cukup baik, hal ini bisa dilihat dalam pelaksanaan pembelajarannya yang sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru Aqidah Akhlak dan meningkatnya daya partisipasi aktif peserta didik dalam pola interaksi yang terjadi antara guru dan siswa. (3) Faktor pendukung pembelajaran Aqidah Akhlak ialah: 1) Kerjasama yang baik dan tanggung jawab yang tinggi antara kepala madrasah dengan semua tenaga pendidikan, 2) Usaha dari pihak madrasah untuk senantiasa menambah pengetahuan mengenai KTSP, 3) Adanya tenaga edukatif yang profesional, 4) Adanya pelatihan, sosialisasi, dan diklat tentang KTSP yang dilakukan oleh guru Aqidah Akhlak, dan 5) Lingkungan yang kondusif.
FATIMAH - NIM. 044107432012-05-16T07:43:02Z2017-08-01T02:43:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1028This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10282012-05-16T07:43:02ZFILM RINDU KAMI PADAMU KARYA GARIN NUGROHO SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN AGAMA ABSTRAK b HANIF SAMUDRA. /b Film Rindu Kami PadaMu Karya Garin Nugroho Sebagai Media Pendidikan Agama. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2007.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang sebuah film dalam peranannya sebagai media pendidikan agama Islam dan pesan pesan sosial yang disampaikan dalam film Rindu Kami PadaMu dari sudut pandang Sosiologi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi penulis tentang manfaat film untuk pengembangan pendidikan serta sebagai pertimbangan sebagai media alternatif untuk menumbuhkan aspek perkembangan sosial, moral, dan kepekaan dalam melihat kenyataan Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil film karya Sutradara Garin Nugroho berjudul Rindu Kami PadaMu. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan analisis isi dan memberikan interpretasi terhadap film yang sedang dikaji dan dikaitkan dengan buku buku terkait sebagai pendukung penulis bertanya langsung dengan sutradara film. Kemudian menyampaikan pesan-pesan sosial keagamaan yang muncul dalam film tersebut serta alur cerita yang disampaikan. Analisis film ini tidak mengarah pada kritik film. Hasil penelitian menunjukkan: (1). Kisah dalam film Rindu Kami PadaMu menceritakan tentang pencarian cinta dari sebuah pasar tradisional yang kecil, sempit dan terhimpit diantara gedung gedung pencakar langit Jakarta. Dikisahkan tentang tiga orang anak dengan persoalannya masing masing. Semuanya sama sama memiliki keluarga yang tidak lengkap. Asih anak perempuan Pak Sabeni selalu membuat jamaah masjid kesal dengan ulahnya yang selalu membentangkan sajadah kosong disampingnya dan tidak boleh di tempati oleh orang lain kecuali Ibunya, Bimo adik Seno yang selalu bikin repot kakaknya karena ulahnya yang nakal, Rindu yang membuat jengkel Pak Bagja karena tidak pernah mau menggambar kubah masjid sampai sampai membuat malu Bu Imah selaku Ibu Angkatnya karena mengangap dirinya tidak bisa mendidik angkatnya. Sutradara film Garin Nugroho membuat film ini penuh dengan simbol sehingga ia berusaha menggiring penonton untuk menikmati bahasa sastra dalam film (2). film ini sebenarnya mengkritik wajah umat Islam di Indonesia yang menampilkan masyarakatnya secara sosiologis seperti yang diungkapkan oleh suradara film ini bahwa Film Rindu Kami PadaMu berangkat darisebuah gagasan bahwa religiusitas sebenarnya selalu tampil dalam kehidupan sehari hari, remeh temeh namun sangat bisa menyentuh, dan tidak berupa kotbah kotbah dogmatis. Religiusitas itu bisa muncul dikana saja, pada siapa saja, dan tidak hanya berlangsung di tempat tempat ibadah saja. Religiusitas bisa berlangsung dalam gerak nyata hidup kita sehari hari dengan itu kesederhanaan hidup bisa berlangsung.
HANIF SAMUDRA - NIM. 034100592012-05-21T02:31:19Z2017-08-01T02:55:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1035This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10352012-05-21T02:31:19ZKORELASI ANTARA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN PAI DENGAN PRESTASI BELAJAR PAI SISWA KELAS XII SMA NEGERI ROWOKELE KEBUMEN ABSTRAK b IDA SARIFAH. /b Korelasi Antara Sikap Siswa terhadap Pembelajaran PAI dengan Prestasi Belajar PAI Siswa Kelas XII SMA Negeri Rowokele Kebumen. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2007.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap ada tidaknya Korelasi Antara Sikap Siswa terhadap Pembelajaran PAI dengan Prestasi Belajar PAI Siswa Kelas XII SMA Negeri Rowokele Kebumen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri Rowokele Kebumen semester I tahun pelajaran 2007/2008 sebannyak 182 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (Random sampling) dengan sistem undian, dari 182 siswa dipilih 46 siswa sebagai sampel dengan cara acak sederhana. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, interview, dokumentasi, tes dan angket. Analisis instrumen meliputi analisis validitas dan realibilitas. Hasil analisis validitas tes prestasi menunjukan dari 30 butir soal terdapat 26 butir terbukti valid, sedangkan hasil analisis validitas angket menunjukan dari 25 butir angket terdapat 22 butir terbukti valid. Hasil analisis reliabilitas tes prestasi menunjukan koefisien sebesar 0,859 dan dinyatakan reliabel. Sedangkan hasil analisis reliabilitas angket menunjukan koefisien sebesar 0,878 dan dinyatakan reliabel. Analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi product moment. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Sikap siswa kelas XII SMA Negeri Rowokele Kebumen terhadap pembelajarn PAI yaitu dengan rata-rata nilai 64,33. Hal ini berarti bahwa secara mayoritas sikap siswa kelas XII SMA Negeri Rowokele Kebumen memiliki sikap yang positif dalam proses pembelajaran PAI. Sehingga dapat dikelompokan cukup baik 2) Tingkat prestasi belajar PAI siswa kelas XII SMA Negeri Rowokele Kebumen sudah cukup baik. Hal ini bisa ditunjukan dengan nilai rata-rata 71,93 atau dengan nilai prosentase 84,78%. Hal ini berarti bahwa secara mayoritas, prestasi belajar siswa kelas XII SMA Negeri Rowokele Kebumen termasuk kedalam kategori tinggi dan telah memiliki kriteria keberhasilan pengajaran PAI yang ditetapkan. 3) Korelasi (hubungan) antara sikap siswa terhadap pembelajarn PAI dengan prestasi belajar PAI siswa kelas XII SMA Negeri Rowokele Kebumen ternyata memiliki korelasi positif yang signifikan, dalam hal ini indek korelasi rxy menunjukan angka sebesar 0,731576825. Dengan demikian baik buruknya sikap siswa terhadap pembelajaran PAI kuat korelasinya dengan baik buruknya prestasi belajar PAI.
IDA SARIFAH - NIM. 044107092012-05-16T03:17:02Z2017-08-01T04:16:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1057This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10572012-05-16T03:17:02ZHUBUNGAN ANTARA KEIKUTSERTAAN DALAM KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM (ROHIS) DENGAN KEAGAMAAN SISWA SMAN 1 MUNTILAN ABSTRAK b KURNIA CAHAYATI. /b Hubungan Antara Keikutsertaan Dalam Kegiatan Kerohanian Islam (Rohis) Dengan Keagamaan Siswa SMAN 1 Muntilan. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara keikutsertaan dalam kegiatan Kerohanian Islam (ROHIS) dengan keagamaan siswa SMAN 1 Muntilan. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI dan siswa kelas XII yang menjadi anggota Kerohanian Islam (ROHIS) tahun pelajaran 2007/2008 sebanyak 70 siswa. Penulis menggunakan teknik penelitian populasi karena menurut Suharsimi Arikunto apabila subyeknya kurang dari 100 maka lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode angket, wawancara, dokumentasi, dan observasi. Analisis instrumen meliputi analisis validitas dan analisis reabilitas. Hasil analisis validitas menunjukkan bahwa 46 butir angket dinyatakan valid. Hasil perhitungan reabilitas menunjukan bahwa uji reabilitas variabel keagamaan diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,8828 dan uji reabilitas variabel keikutsertaan anggota ROHIS diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,8698. Hasil perhitungan tersebut dinyatakan reliabel. Analisis data meliputianalisis deskriptif dan analisis korelasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:1) Tingkat Keikutsertan anggota ROHIS SMAN 1 Muntilan mayoritas berada dalam kategori tinggi yaitu 67,14 %. 2) Tingkat keagamaan anggota ROHIS SMAN 1 Muntilan mayoritas berada dalam kategori sangat baik yaitu 57, 14 %. 3) Adanya hubungan yang positif antara keikutsertaan dalam kegiatan ROHIS dengan keagamaan siswa SMAN 1 Muntilan. Adanya hubungan itu dibuktikan dengan angka koefisien korelasi sebesar 0,414 dan P=0,005. Angka koefisien korelasi tersebut menunjukkan hubungan yang cukup kuat antara keikutsertaan dalam kegiatan ROHIS dengan keagamaan siswa SMAN 1 Muntilan.
KURNIA CAHAYATI - NIM. 034100952012-05-21T02:28:08Z2017-08-04T07:51:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1061This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10612012-05-21T02:28:08ZPELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI I DEPOK ABSTRAK
Pelaksanaan Supervisi Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri I Depok Sleman Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2007. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang pelaksanaan supervisi pendidikan agama Islam, dan klasifikasi tipe pelaksanaan supervisi pendidikan agama Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SMP Negeri I Depok. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi dengan dua modus, yaitu dengan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pelaksanaan supervisi pendidikan agama Islam di SMP Negeri I Depok dilaksanakan oleh para supervisor yang telah ditunjuk, yaitu pengawas dari Kantor Departemen Agama Sleman, Kepala Sekolah, dan guru-guru senior. Proses pelaksanaan supervisi dilakukan dalam beberapa tahap atau langkah yaitu persiapan yang meliputi pengkoordinasian dan penyusunan program supervisi, pelaksanaan supervisi, dan penilaian atau evaluasi dan tindak lanjut. Pelaksanaan supervisi pendidikan agama Islam di SMP Negeri I Depok dapat dikatakan telah berjalan dengan baik, dibuktikan dengan guru pendidikan agama Islam mendapatkan arahan/solusi yang lebih jelas ketika mendapatkan kesulitan, mengetahui kelemahan dan kekurangan sehingga memberikan input ke depan dan pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam telah berjalan dengan baik.(2) Pelaksanaan supervisi pendidikan agama Islam di SMP Negeri I Depok termasuk dalam kategori tipe demokratis. Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan supervisi yang berjalan secara demokratis, yaitu :kegiatan supervisi tersebut tidak mengutamakan pada pencarian kesalahan orang lain (guru agama), adanya suatu kerjasama yang dilakukan oleh semua pihak yang ada dalam sekolah, adanya timbal balik antara supervisor dengan guru agama, tidak bersifat memaksakan kehendak, saling memberikan masukan-masukan dan ide-ide tanpa adanya saling menjatuhkan, guru diberikan kewenangan untuk mengembangkan pembelajaran pendidikan agama Islam, dan kegiatan supervisi dilakukan secara lentur (tidak otoriter).
NUR LAILA SA'IDAH - NIM. 034100132012-05-15T04:33:46Z2017-08-04T07:56:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1071This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10712012-05-15T04:33:46ZUPAYA PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN PAI DI MTsN MAGUWOHARJO, DEPOK, SLEMAN YOGYAKARTA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan manganalisa secara kritis tentang upaya peningkatan mutu pembelajaran PAI di MTsN Maguwoharjo, Depok, Sleman Yogyakarata. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan untuk pembelajaran selanjutnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengmbil latar MTsN Maguwoharjo. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif seperti yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman, yaitu dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Hasil penelitan menunjukkkan: 1). Upaya peningkatan mutu pembelajaran PAI di MTsN Maguwoharjo kurang berhasil. Hal ini dikarenakan keterbatasan SDMnya, sehingga penerapan hasil dari upaya tersebut kurang optimal, guru masih menggunakan cara pembelajran yang konvensional, metode yang digunakan dalam pembelajaran PAI yaitu Cerama, Tanya Jawab, dan Resitasi. 2). Problem yang dihadapi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu guru belum dapat menerapkan strategi dan metode yang bervariasi, sehingga proses pembelajaran bersifat searah. 3). Kuarangnya fasilitas seperti media yang dapat mendukung pembelajaran. 4). Pihak Madrasah melakukan upaya meningkatkan kualitas pembelajaran yang diikuti oleh para guru PAI yaitu workshop, diklat, dan MGMP yang diadakan oleh Depag wilayah DIY maupun Depag wilayah Jawa engah
SITI ZULAIHA - NIM. 044107642021-10-11T04:26:30Z2021-10-11T05:18:19Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1314This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13142021-10-11T04:26:30ZHUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH DENGAN KEPUASAN KERJA GURU (STUDI KASUS DI MTSN WONOKROMO PLERET BANTUL YOGYAKARTA)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana komunikasi interpersonal kepala sekolah dengan guru di MTsN Wonokromo Pleret Bantul, kepuasan kerja guru di MTsN Wonokromo Pleret Bantul dan mengungkap ada tidaknya korelasi antara komunikasi interpersonal kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru di MTsN Wonokromo Pleret Bantul Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru termasuk kepala sekolah dengan jumlah keseluruhan 43 orang, namun karena ada 2 guru yang berhalangan masuk maka populasi menjadi 41 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis deskriptif dan analisis korelasi. Adapun hasil dari penelitian ini, yaitu : (1). Komunikasi interpersonal kepala sekolah di MTsN Wonokromo Bantul dapat berjalan dengan cukup baik. (2). Kepuasan kerja guru di MTsN Wonokromo Bantul berada pada tingkat sedang atau cukup memuaskan. (3). Diketahui rxy = 0.75 menunjukkan nilai yang lebih besar dari r tabel pada taraf signifikansi 5 % (0.312) dan juga lebih besar dari taraf signifikansi 1 % (0.362) itu artinya hipotesis alternatif terbukti atau quot;diterima quot;. (4). Terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi interpersonal kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru di MTsN Wonokromo Bantul. Jadi semakin baik jalannya komunikasi interpersonal kepala sekolah maka semakin tinggi kepuasan kerja guru atau sebaliknya jika semakin buruk jalannya komunikasi interpersonal kepala sekolah maka semakin rendah kepuasan kerja guru.NIM.: 02471401 Ahmad Rosadi2012-06-05T10:46:29Z2017-08-01T02:32:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1335This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13352012-06-05T10:46:29ZACTIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MAN GANDEKAN BANTUL ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Active Learning dalam pembelajaran Akidah Akhlak di MAN Gandekan Bantul. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat dijadikan pertimbangan dalam mendorong dan meningkatkan proses pembelajaran yang lebih bermutu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar MAN Gandekan Bantul. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sebagai pendukung penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif peneliti juga menganalisa data kuantitatif. Kemudian data kuantitatif akan dianalisa. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Alasan guru menggunakan metode Active Learning dalam mengajar Akidah Akhlak di MAN Gandekan Bantul adalah : (a) Agar siswa lebih menghayati, memahami keseluruhan materi yang diajarkan yaitu dengan metode kliping, (b) Agar siswa lebih memahami dan menghayati, tukar pendapat yaitu dengan metode diskusi, (c) Agar siswa lebih memahami kehidupan Rasul dan keimanan yaitu dengan metode presentasi, (d) Untuk mendeteksi kegiatan individu siswa yaitu dengan metode portofolio. (2) Pengaruh penggunaan metode Active Learning dalam pembelajaran Akidah Akhlak sangat besar, karena pandangan siswa kelas X1 dan kelas X2 terhadap penggunaan metode Active Learning 86,4% mempermudah dalam memahami materi. Hal ini dapat dilihat dari daftar nilai Akidah Akhlak yang dapat dikatakan lebih berhasil yaitu nilai rata-ratanya 9,1 untuk kelas X1 dan 8,97 untuk kelas X2 daripada nila-nilai mata pelajaran yang belum menggunakan metode Active Learning adalah mata pelajaran PKn nilai rata-ratanya 6,84 untuk kelas X1 dan 7,34 untuk kelas X2 dan didukung dengan hasil angket yang mana keberhasilan belajar Akidah Akhlak dalam memahami materi pembelajaran siswa paling menyukai metode diskusi dengan prosentase 72,7%.
DWI APRIYANTI - NIM. 044107242012-06-06T10:08:17Z2017-08-01T02:52:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1342This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13422012-06-06T10:08:17ZNILAI-NILAI SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA ABSTRAK Penelitian ini datang dari latar belakang masalah sosial yang sering terjadi di kalangan siswa SMA. Hal ini terlihat dari banyaknya perilaku yang menyimpang dalam diri siswa yang mengakibatkan masyarakatlah yang kemudian menjadi korban dari perilaku siswa yang menyimpang tersebut. Terbukti dengan banyaknya aksi tawuran, perkelahian, kenakalan di jalan raya dan tindak negatif lainnya. Kemudian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai sosial apa saja yang terkandung dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas XI di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta, dan bagaimana metode yang digunakan guru dalam mentransformasikan nilai-nilai sosial tersebut melalui pembelajaran SKI Kelas XI di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan wawancara biasa, obesrvasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik hasil atau kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Nilai sosial yang terkandung dalam materi pembelajaran SKI kelas XI di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta adalah sikap toleransi yaitu terdapat pada materi perkembangan Islam di India. Kedua, sikap bekerjasama yaitu terdapat pada materi perkembangan Islam di Brunai Darrussalam, dan. Ketiga sikap harga menghargai yang terdapat pada materi perkembangan Islam di Thailand dan perkembangan Islam di Filipina. (2) Metode yang digunakan guru bidang studi SKI dalam mentransformasikan nilai-nilai sosial melalui pembelajaran SKI khususnya kelas XI adalah melalui metode cerita, pemberian nasehat dan penekanan pada materi yang mempunyai aspek sosial.
HAMJADID - NIM. 044106752012-06-06T10:40:16Z2017-08-01T02:54:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1344This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13442012-06-06T10:40:16ZSTUDI ANALISIS PERANAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SANTRI PONDOK PESANTREN IBNUL QOYYIM YOGYAKARTA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan antara kecerdasan emosional dan spiritual terhadap motivasi belajar santri Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Yogyakarta serta peranan kecerdasan emosional dan spiritual dalam meningkatkan motivasi belajar santri Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Yogyakarta. Populasi penelitian ini adalah seluruh santri Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Yogyakarta tahun 2008 sebanyak 222 santri. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random sampling). Ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan taraf kesalahan 5 % sebagai pertimbangan representatif jumlah sampelnya 50 % jadi sebanyak 111 santri. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, angket, dokumentasi, dan interview. Analisis instrumen meliputi analisis validitas dan reliabilitas. Hasil analisis validitas menunjukkan dari 30 butir angket terbukti valid secara keseluruhan, sedang hasil analisis reliabilitas menunjukkan koefisien realibilitas sebesar 0,8195 kecerdasan emosional, 0,8063 kecerdasan spiritual, 0,8067 motivasi belajar dan dinyatakan reliabel. Analisis data meliputi analisis deskriptif, analisis regresi sederhana, dan analisis regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan: 1) tingkat kecerdasan emosional santri Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim berada pada kategori cukup. Kecerdasan spiritual mereka berada pada kategori cukup pula. Motivasi belajar mereka berada pada kategori cukup baik.2) Ada hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan motivasi belajar santri Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat kecerdasan emosional santri Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim akan semakin tinggi pula motivasi belajar mereka. 3) Ada hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan spiritual dengan motivasi belajar santri. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat kecerdasan spiritual santri Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim akan semakin tinggi pula motivasi belajar mereka. 4) Ada hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual secara bersama-sama dengan motivasi belajar santri. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat kecerdasan emosional dan tingkat kecerdasan spiritual santri Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim semakin tinggi pula motivasi belajar mereka.
HIDAYATUL CHASANAH - NIM. 044106562012-06-06T10:49:18Z2017-08-01T03:04:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1347This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13472012-06-06T10:49:18ZMETODE PENDIDIKAN SEKS BAGI ANAK MENURUT ABDULLAH NASHIH ULWAN (PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM) ABSTRAK Penelitian in bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan secara kritis tentang metode pendidikan seks bagi anak menurut Abdullah Nashih Ulwan serta bagaimana perspektif pendidikan Islam memandang metode pendidikan seks tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan untuk menyempurnakan metode pendidikan seks dalam pendidikan Islam. Jenis penelitian ini merupakan, penelitian kepustakaan (library research) yang membahas tentang metode pendidikan seks bagi anak menurut Abdullah Nashih Ulwan perspektif pendidikan Islam. Adapun sumber pengumpulan data adalah dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yang akan di gunakan berupa buku tarbiyatul aulad fil-Islam karya Abdullah Nashih Ulwan dan juga buku karya yang lainnya. Sedangkan sumber data sekunder berupa karya Abdullah Nashih Ulwan sendiri dan karya orang lain yang masih memiliki kaitannya dengan penelitian ini sebagai tambahan data primer. Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara metode pendidikan seks menurut Abdullah Nashih Ulwan dengan metode pendidikan Islam. Dari hasil perbandingan itu kemudian ditarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) konsep metode pendidikan seks bagi anak menurut abdullah nashih ulwan adalah dengan menanamkan keyakinan yang kuat dengan ikatan aqidah, rohani, pikiran, sejarah sosial dan olah raga. Dan metode yang pas dalam pendidikan seks ialah dengan memberikan penyadaran, peringatan dan pengikatan. Sedangkan pendidikan seks utama yang perlu di perhatikan adalah mengajarkan etika meminta izin, terutama ketika hendak memasuki kamar kedua orangtuanya, etika melihat aurat baik itu bagi mukrim maupun bukan muhrim. 2) Pendidikan Islam memandang metode pendidikan seks harus sesuai dengan nilai dan falsafah ajaran Islam. Karena ajaran Islam adalah bermuaranya semua nilai termasuk didalamnya adalah pendidikan seks. Pandangan pendidikan Islam tentang metode pendidikan seks antara lain: metode keteladanan, metode nasihat dan metode pembiasaan. 3) Perspektif pendidikan Islam terhadap metode pendidikan seks bagi anak menurut Abdullah Nanhih Ulwan terdapat kelebihan dan kekurangan. Metode yang digunakan oleh Abdullah Nashih Ulwan lebih condong kepada anak prapubertas (7-14) tahun keatas sedang. Sedangkan metode yang dipakai oleh pendidikan Islam dapat mencakup semua umur. Itulah kelebihan kedua metode tersebut. Dan kekurangannya metode yang dipakai Abdullah Nashih Ulwan belum menyentuh anak usia sebelum pra-pubertas.
IBNU JAMIN - NIM. 014109182012-06-06T11:04:53Z2017-08-01T03:05:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1352This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13522012-06-06T11:04:53ZPEMAHAMAN GURU DAN SISWA TENTANG KONSEP GENDER DAN IMPLIKASINYA DALAM AKTIFITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang pemahaman guru dan siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta tentang konsep gender dan implikasinya dalam aktifitas pembelajaran PAI. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil lokasi di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari data tersebut ditarik kesimpulan. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut; 1). Pemahaman guru dan siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta tentang konsep gender adalah mencakup beberapa hal sebagai berikut; a). Menurut guru PAI yang disebut gender adalah sebagai upaya perjuangan quot;kesetaraan antara laki-laki dan perempuan quot;, sedangkan pemahaman tentang pengertian umum gender menurut siswa adalah hubungan relasional antara lakilaki dan perempuan. b). Sekolah bukan saja mengajarkan anak berilmu pengetahuan tetapi juga sebagai sarana transfer atau transmisi berbagai nilai-nilai kemanusiaan. Karena itu sebagai guru PAI juga memiliki tanggung jawab yang besar dalam rangka menciptakan iklim pembelajaran yang adil, dan PAI di sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya menciptakan iklim pendidikan yang memiliki sensitifitas gender. c). Adapun pandangan guru PAI tentang ketidakadilan gender, bahwa ia dapat saja terjadi melalui sistem sosial masyarakat dan bentukan budaya. Selain itu, hal tersebut dapat terjadi disebabkan oleh proses pendidikan yang diperoleh setiap individu, termasuk pendidikan agama (Islam). Sementara siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta memahami bahwa adanya ketidakadilan yang dialami oleh pihak laki-laki dan pihak perempuan (khususnya) merupakan suatu hal yang sangat merugikan. Karena itu, ketidakadilan tersebut harus diupayakan penyelesaiaannya, supaya laki-laki dan perempuan memiliki peran yang proporsional. d). Pelabelan guru dan siswa terhadap siswa perempuan dan siswa Laki-laki tidak ada pelabelan negatif. Lakilaki dan perempuan dipandang sebagai individu yang berbeda, namun tidak harus ada pembedaan. Keduanya memiliki peran dan fungsi yang sama, yakni abdillah dan khalifatullah dan dalam aktifitas sosial, dan prinsip yang harus digunakan adalah proporsionalitas. 2). Sedangkan implikasi pemahaman guru dan siswa tentang konsep gender tersebut dalam aktifitas pembelajaran PAI adalah; terimplementasi pada tujuan pembelajaran yang mengarah pada kesadaran kesamaan tugas manusia di muka bumi ini dan untuk mengarahkan pada upaya menghargai perbedaan gender, penggunaan metode pembelajaran yang yang berbasis pada metode teacher and student centered, metode pembelajaran yang mengembangkan keterampilan sosial, kognitif, dan emosional, dan metode yang memadukan kemandirian dan kerjasama siswa. Selain itu berimplikasi pula pada pengelolaan aktifitas pembelajaran; yang mencakup dalam hal keaktifan subjek belajar (guru dan siswa/laki-laki dan perempuan) di kelas, pembelajaran berpusat pada kompetensi dan pluralitas siswa (perbedaan gender), guru sebagai fasilitator dan motivator yang sensitif gender, dan adanya kerjasama yang harmonis diantara subjek belajar. Selain itu berimplikasi pula dalam pemanfaatan sumber belajar yang berprinsip dengan memanfatkan sumber daya sekolah dan sumber daya di lingkungan sekolah. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi aktifitas pembelajaran adalah; lokasi SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta berada pada tempat yang strategis di jantung kota Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan budaya, guru dapat dikatakan memiliki sensitifitas gender yang tinggi, keaktifan siswa (laki-laki dan Perempuan) di kelas, iklim belajar yang kondusif, dan perpustakaan sekolah yang menyediakan buku yang memadai sebagai referensi.
IKA RAHMAWATI - NIM. 014106692012-06-06T15:01:08Z2017-08-01T03:31:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1358This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13582012-06-06T15:01:08ZNILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM BIMBINGAN ROHANI DI RUMAH SAKIT ISLAM HIDAYATULLAH YOGYAKARTA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk; yang pertama adalah mendeskripsikan pelaksanaan bimbingan rohani di RSI Hidayatullah Yogyakarta, yang kedua, adalah mengetahui nilai-nilai pendidikan Islam yang ada di dalam bimbingan rohani, dan yang ketiga, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan bimbingan rohani, yaitu berupa faktor pendukung dan juga faktor penghambatnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi peneliti dan dapat berguna bagi pengembangan bimbingan rohani di rumah sakit Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil lokasi di rumah sakit Islam Hidayatullah Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif analitik, yaitu teknik yang digunakan terhadap suatu data yang telah dikumpulkan kemudian disusun, dijelaskan dan selanjutnya dianalisa. Adapun untuk menganalisa data kualitatif digunakan pola pikir induktif, yaitu cara menarik kesimpulan dengan berangkat dari fakta-fakta yang khusus menuju kesimpulan yang bersifat umum, atau dengan kata lain penulis mula-mula bergerak dari fakta-fakta khusus menuju ke sebuah statement yang menerangkan fakta-fakta itu. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi dengan dua modus; dengan menggunakan sumber ganda dan metode ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Pelaksanaan bimbingan rohani di RSI Hidayatullah dilakukan oleh seksi kerohanian yang mempunyai petugas khusus untuk membimbing pasien. Bimbingan rohani dilakukan dalam satu minggu sebanyak tiga kali, dengan cara kunjungan keliling dari ruang perawatan satu ke ruang perawatan lain sesuai dengan jadwal yang telah dibuat oleh pihak rumah sakit. Selain kunjungan-kunjungan dan melakukan bimbingan secara langsung, juga disediakan buku khusus bagi pasien oleh pihak rumah sakit yang berisi doa-doa pendek, tuntunan ibadah dan bacaan dzikir. Bukubuku tersebut kemudian dibagikan kepada para pasien rawat inap di RSI Hidayatullah Yogyakarta 2) Nilai-nilai pendidikan Islam yang terdapat dalam bimbingan rohani di RSI Hidayatullah Yogyakarta meliputi; nilai-nilai pendidikan keimanan yang meliputi nilai pendidikan aqidah, nilai-nilai pendidikan syariah atau ibadah. Selain itu bimbingan rohani di RSI Hidayatullah juga mengandung nilai-nilai pendidikan akhlak yang meliputi aspek akhlak kepada Allah, akhlak kepada diri sendiri dan akhlak kepada orang lain. Nilai-nilai tersebut terdapat dalam materi ataupun metode yang digunakan dalam pelaksanaan bimbingan rohani di RSI Hidayatullah Yogyakarta. 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan bimbingan rohani adalah: yang pertama faktor pendukung, meliputi; dukungan dari pihak rumah sakit, keikutsertaan para dokter dan tenaga paramedis untuk membantu keberhasilan bimbingan rohani, tenaga rohaniawan yang sudah berpengalaman, tanggapan positif dari para pasien, dan adanya dukungan dari keluarga pasien. Yang kedua faktor penghambat; kurangnya
ISNAINI SOLIQAH - NIM. 024109792012-06-05T09:56:18Z2022-03-24T02:50:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1362This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13622012-06-05T09:56:18ZUSAHA DIREKTUR TAMAN PENDIDIKAN AL QUR'AN AL MUHSIN DALAM MENCETAK GENERASI QUR'ANI DI DESA BANARAN KECAMATAN GALUR KABUPATEN KULON PROGO ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa secara kritis tentang usaha yang dilakukan Direktur Taman Pendidikan Al-Quran Al- Muhsin dalam mencetak generasi Qurani di Desa Banaran Kecamatan Galur Kabupaten Kulon Progo serta hasil yang dicapai Direktur TPA Al-Muhsin dalam mencetak generasi Qurani tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, yang bersifat kualitatif dengan mengambil latar Direktur TPA Al-Muhsin Banaran Galur Kulon Progo. Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Analisa data yang digunakan adalah analisa deskriptif kualitatif yaitu dengan cara analisa yang cenderung menggunakan kata-kata untuk menjelaskan (describle) fenomena atau data yang didapatkan. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Profil Direktur TPA Al-Muhsin yang meliputi: identitas direktur, riwayat pendidikan direktur, pengalaman organisasi direktur, riwayat pekerjaan direktur dan penataran atau pelatihan yang pernah diikuti direktur. (2) Usaha Direktur TPA Al-Muhsin dalam mencetak generasi Qurani di Desa Banaran Kecamatan Galur Kabupaten Kulon Progo yang meliputi bidang kepemimpinan, bidang administrasi, bidang bimbingan dan pengawasan, bidang evaluasi pendidikan dan bidng hubungan insani. (3) Hasil yang dicapai Direktur TPA Al-Muhsin dalam mencetak generasi Qurani di Desa Banaran Kecamatan Galur Kabupaten Kulon Progo adalah kemampuan santriwan dan santriwatinya dalam menerima materi pelajaran terutama membaca Al-Quran sangat baik. Selain itu dari awal berdiri sampai tahun 2007 ini TPA Al-Muhsin telah banyak meraih prestasi baik ditingkat kecamatan, kabupaten maupun provinsi.
ISTI SWASTINI - NIM. O44106652012-06-20T09:10:54Z2017-08-01T08:04:08Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1436This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14362012-06-20T09:10:54ZPERANAN GURU AGAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK SISWA KELAS VI DI SEKOLAH MULNITHI AZIZSTAN PATANI THAILAND SELATAN ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dan kegiatan yang dilakukan oleh para guru, dalam mendidik/membina kehidupan para siswa dalam keluarga, pergaulan kelompok teman sebaya, dalam masyarakat, dan di sekolah, tentang akhlak siswa baik dengan cara sendiri-sendiri dan bersama-sama. Selain itu penelitian ini ingin mengetahui faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat bagi para guru dalam proses, pembentukan akhlak siswa, baik secara metode, materi, dalam penerapan oleh guru, agar menjadi modal utama dalam membentuk akhlak siswa di sekolah Mulnithi Azizstan Thailand Selatan. Subjek penelitian ini adalah para guru dan siswa di sekolah Mulnithi Azizstan, dengan menggunakan pendekatan dokumentasi, bagi para guru sebanyak 198 orang, bagi guru laki-laki 119 dan perempuan 79 orang. Bagi siswa dengan menggunakan pendekatan sampel 410 orang, yang ditentukan dengan Area Sampling, demikian pula guru sebagai sumber informasi, diambil sampelnya denga teknik sampling. Data, baik dari subjek penelitian melalui dan sumber informasi, dihimpun melalui wawancara terstruktur menggunakan panduan wawancara dan di analisis dengan menggunakan teknik analisis prosentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Peran Guru Agama dalam Mendidik Akhlak Siswa kelas VI di Sekolah Mulnithi Azizstan Thailand Selatan, peranan guru agama dalam mendidik akhlak siswa termasuk kategeri cukup baik dalam memotivasi siswa. (2) Faktor pendukung, di antara anggota pengurus sekolah cukup semangat dalam rangka menghidupkan sekolah dan menegakkan pendidikan Islam agar dapat menyamankan dengan pendidikan Nasional, serta mencari ridho Allah SWT. Dalam hal itu ada juga beberapa sumber yang menjadi hambatan antara lain kurangnya tenaga pengajar dalam bidang ilmu agama, buku-buku menjadi pedoman atau buku pegangan kurang lengkap dan tidak tersedia di perpustakaan sekolah, dan sarana yang menunjang dalam membina fasilitas di sekolah itu kurang lengkap.
MISS A-AESOH MATAHE - NIM. 034100232012-06-20T09:23:44Z2017-08-04T04:00:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1437This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14372012-06-20T09:23:44ZSTRATEGI PEMBELAJARAN PAI DALAM PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA (STUDI TENTANG PEMBELAJARAN PAI DI SMA WAHID HASYIM TERSONO BATANG) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang strategi pembelajaran PAI dalam pencapaian kompetensi siswa di SMA Wahid Hasyim Tersono Batang dan evaluasi pembelajarannya, serta problemproblem yang dihadapinya. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat dipergunakan untuk menyempurnakan strategi pembelajaran PAI di sekolah tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar SMA Wahid Hasyim Tersono Batang. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara mendalam, dokumentasi dan angket. Analisis data dilakukan dengan mengklarifikasikan data-data yang diperoleh kemudian dikumpulkan untuk dianalisis dan diambil kesimpulan (deskriptif analisis). Sedangkan pola pikir yang digunakan adalah dengan pola pikir induktif, yaitu cara berpikir yang berangkat dari fakta-fakta yang khusus, peristiwa-peristiwa yang kongkrit kemudian ditarik generalisasi yang bersifat umum. Hasil penelitian menunjukkan : (1) Strategi pembelajaran PAI di SMA Wahid Hasyim Tersono Batang mencakup beberapa hal yaitu kegiatan pembelajaran, metode pembelajaran, media yang digunakan, waktu tatap muka, dan pengelolaan kelas. Kegiatan pembelajaran meliputi tahap pendahuluan, penyajian materi dan penutup. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah, metode tanya jawab dan metode demontrasi. Media yang digunakan berupa papan tulis, kapur tulis, buku paket, dan LKS (Lembar Kerja Siswa). Waktu tatap muka pada mata pelajaran PAI yaitu 2 x 45 menit per minggu. Adapun pengelolaan kelas pada pembelajaran PAI belum nampak diperhatikan. (2) Evaluasi pembelajaran PAI di SMA Wahid Hasyim Tersono Batang sudah menunjukkan pada arah yang ditetapkan oleh pemerintah melalui permendiknas Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Evaluasi pembelajaran PAI untuk aspek kognitif dilakukan melalui ulangan (harian/tengah semester/akhir semester), penugasan yang berbentuk pengerjaan soal-soal LKS, dan ujian akhir sekolah. Sedangkan untuk penilaian perkembangan afektif dan kepribadian peserta didik dilakukan melalui pengaktifan pelaksanaan sholat berjamaah di sekolah. (3) Problem dalam penerapan strategi pembelajaran dan evaluasi pembelajaran PAI di SMA Wahid Hasyim Tersono Batang terletak pada sumber daya manusia (guru) yang masih rendah, kurang inovatif, kurang kreatif, dan akses informasi tentang perkembangan dunia pendidikan terlambat.
MOCHAMAD ISKARIM - NIM. 044108032012-06-20T10:35:06Z2017-08-04T04:02:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1438This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14382012-06-20T10:35:06ZUPAYA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD ISLAMIYAH WARUNGBOTO YOGYAKARTA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang bagaimana upaya sekolah dalam meningkatkan kualitas PAI di SD Islamiyah. Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan pengetahuan tentang bagaimana menghadapi permasalah sekolah dan upaya peningkatannya baik itu meliputi kualitas input, proses dan output pendidikan, bahkan bagaimana cara dalam menghadapi keterbatasan sumber daya yang tersedia, tetapi sekolah tetap berupaya meningkatkan kualitas pendidikannya. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang berjenis kualitatif dan menggunakan pendekatan deskriptis analitis Pengumpulan datanya dilakukan dengan pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang dikumpulkan dan ditarik kesimpulan Hasil penelitian menyatakan bahwa dalam upaya peningkatan kualitas PAI sangat diperlukan sebuah pengelolaan pendidikan yang profesional, sehingga mampu mengelola pendidikan sesuai dengan visi, misi dan tujuan yang ingin dicapai, upaya sekolah dalam peningkatan kualitas PAI di SD Islamiyah ini merupakan sebuah proses awal yang dilakukan setelah mengalami berbagai permasalahan yang menuntut para pengelola berusaha untuk mempertahankan agar SD Islamiyah tetap hidup dan bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat di bidang pendidikan. Salah satu upayanya adalah dengan meningkatan kualitas PAI, yaitu melalui program inensifikasi pembelajaran PAI, dengan menambahkan materi pelajaran yaitu : Fiqih Ibadah, Al Qur'an Hadits, TPA dan Bahasa Arab. Selain itu ditambahkan program ekstensifikasi keagamaan yang bersifat intrakurikuler dan ekstrakurikuler keagamaan, yang meliputi : (a) pembelajaran Baca Tulis Al Qur'an (TPA), (b) pembinaan bagi kelas III sampai VI untuk membiasakan shalat Dhuhur berjamaah, (c) pembinaan secara umum mulai kelas I sampai VI untuk membiasakan shalat sunnah Dhuha, (d) pelaksanakannya MABIT khusus bagi kelas V dan VI. Dalam upaya meningkatkan kualitas PAI, pihak sekolah juga melakukan peningkatan terhadap kualitas SDM tenaga pendidik, sumber daya keuangan, melengkapi sarana prasarana pendidikan dan semakin mempererat hubungan dengan masyarakat (orang tua) siswa sekaligus sebagai partisipasi masyarakat untuk mendukung terselenggaranya program sekolah. Hasil proses pembelajaran PAI di SD Islamiyah ini dapat dilihat dalam bentuk pencapaian prestasi yang telah diraih oleh peserta didik baik bersifat akademik maupun non akademik. Namun demikian ada beberapa fakor yang menghambat terselenggaranya upaya peningkatan kualitas PAI diantaranya : (a) minimnya sumber daya pendanaan yang dimiliki SD Islamiyah, (b) perpustakaan sekolah kurang representatif, (c) kurangnya dukungan orang tua dalam membimbing dan memotivasi siswa di rumah, dan (d) maraknya acara televisi yang membuat siswa enggan belajar.
MOH SOLEH - NIM. 034101962012-06-20T10:46:18Z2017-08-04T06:48:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1442This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14422012-06-20T10:46:18ZKONSEP PENDIDIKAN INTEGRAL DALAM SURAT AL ALAQ AYAT 1-5 (STUDI TERHADAP TAFSIR AL AZHAR KARYA HAMKA) ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian literature ( library research ) yang dilatarbelakangi bahwa pendidikan yang terjadi di Madrasah atau sekolah yang selama ini terjadi dirasa belum mampu mengintegrasikan antara berbagai konsep atau teori keilmuan sains dan dimensi nilai agama seperti nilai etika, nilai teologis, dan lain-lain. Padahal, dalam al-Qur'an terutama dalam surat al-Alaq ayat 1-5 mengandung petunjuk bahwa dalam pendidikan harus ada integrasi antara berbagai ilmu, baik itu ilmu-ilmu umum maupun ilmu-ilmu agama. Hal itu dikarenakan bahwa pada hakekatnya semua ilmu berasal dari Allah SWT. Kemudian penelitian ini ditujukan untuk mengetahui secara mendalam tentang konsep pendidikan integral yang ada dalam al-Qur'an terutama yang terdapat dalam surat al-Alaq ayat 1-5 dan mendeskripsikan tentang konsep pendidikan integral Hamka. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisis isi (content analysis) yaitu suatu metode analisis yang mendasarkan diri pada isi (makna) suatu teks. Sedangkan pendekatan yang dipakai adalah pendekatan filosofis, yaitu melakukan pemikiran dan perenungan yang terarah, mendalam dan mendasar terhadap penafsiran Hamka atas ayat-ayat al-Qur'an yang berkaitan dengan objek penelitian dengan memperhatikan hukum-hukum berpikir. Penelitian ini menunjukkan bahwa tafsiran Hamka terhadap surat al-Alaq ayat 1-5 memuat konsep pendidikan integral, bahwa dalam pendidikan terdapat kesatuan sistem ilmu pengetahuan sebagai proses hubungan dialektis antara jasmani dan rohani serta lingkungan manusia dalam memahami ayat-ayat Tuhan, serta dalam menuntut ilmu pengetahuan harus selalu menyandarkan kepada Allah SWT. Selain itu, Pendidikan integral menurut Hamka merupakan pendidikan yang ditujukan untuk mewujudkan manusia (peserta didik) yang kaffah.
MUALLIFAH - NIM. 03410141- 022012-06-20T10:54:57Z2017-08-04T07:29:39Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1443This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14432012-06-20T10:54:57ZAPLIKASI METODE BCCT (BEYOND CENTERS AND CIRCLE TIMES) DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA DINI (STUDI KASUS DI TK ABA NUR'AINI NGAMPILAN YOGYAKARTA) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang penerapan metode BCCT dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di TK ABA Nur'Aini. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat menyempurnakan penerapan metode BCCT dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di TK ABA Nur'Aini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar belakang TK ABA Nur'Aini Ngampilan Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan wawancara bebas terpimpin, observasi atau pengamatan, dan dokumentasi. Analisa data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang telah berhasil dikumpulkan dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Pemeriksaan uji keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi data yaitu membandingkan data hasil pengamatan langsung (observasi) dengan data hasil wawancara dan isi suatu dokumen yang berkaitan. Hasil penelitian menunjukkan : 1) Aplikasi metode BCCT (Beyond Centers and Circle Times) dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di TK ABA Nur'Aini Ngampilan dilaksanakan pada saat materi pagi dan disentra iman dan takwa, sementara penanaman nilai Pendidikan Agama Islam dilaksanakan setiap hari, di semua sentra dan semua kegiatan. 2) Faktor pendukung metode BCCT adalah guru yang telah mengikuti pelatihan metode BCCT dan sarana prasarana pembelajaran memadai. 3) Sedangkan faktor penghambat yang sangat krusial dalam pelaksanaan metode BCCT tidak ada, pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan metode BCCT memang masih dicari integrasi yang pas dan mengena. 4) Hasil belajar penanaman Pendidikan Agama Islam sudah menunjukkan hasil yang memuaskan, hal ini terlihat dari banyaknya indikator-indikator pembelajaran yang sudah tercapai.
MUFRIHATIN - NIM. 034101922012-06-20T11:37:58Z2017-08-04T07:30:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1444This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14442012-06-20T11:37:58ZPELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP PIRI NGAGLIK YOGYAKARTA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling dan upaya guru BK dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SMP PIRI Ngaglik sehingga siswanya dapat dikategorikan tiap tahun prestasi belajar dapat meningkat. Sampel peneitian ini adalah siswa-siswi SMP PIRI Ngaglik tahun ajaran 2006/2007 sebanyak 26 siswa yang terdiri dari siswa kelas VIII dan kelas IX serta 19 guru bidang studi. Pengambilan sampel ini berdasarkan lamanya siswa tersebut menimba ilmu di SMP PIRI Ngaglik karena sudah dapat diteliti dengan melihat prestasi belajarnya lewat rapot. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, interview, angket, dan metode dokumentasi. Sedangkan analsis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa kualitatif dan analisa kuantitatif. Analisa kuantitatif ini digunakan untuk mengolah data dari hasil penyebaran angket terhadap siswa dan guru di SMP PIRI Ngaglik. Hasil penelitian ini menunjukkan; bahwa program Bimbingan dan Konseling dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SMP PIRI Ngaglik terdiri dari empat program diantaranya adalah; persiapan, layanan bimbingan, dan penempatan dan penyaluran. Sedangkan pelaksanaan program di SMP PIRI Ngaglik mencakup empat hal diantaranya adalah; program bimbigan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karier. Serta program kerjasama dan koordinasi dengan lembaga lain yaitu Lembaga Bina Psikologi Yogyakarta dan Higher Learning Jakarta. Sedangkan yang dialami siswa di SMP PIRI Ngaglik mayoritas peningkatan prestasi belajarnya meningkat setelah diadakan bimbingan dan konseling, karena pada kenyataannya siswa di SMP PIRI Ngaglik mayoritas bukan merupakan pilihan siswa yang pertama dalam memilih lembaga pendidikan melainkan alternatif siswa ketika tidak diterima di sekolah lain. Dari sinilah problem belajar siswa muncul, oleh karena itu peran BK di SMP PIRI Ngaglik dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa sangat penting.
MUHTAR LUTHFIE AL ANSHORY - NIM. 044711482012-06-19T11:00:28Z2017-08-04T07:31:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1445This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14452012-06-19T11:00:28ZFILM BAGHBAN KARYA RAVI CHOPRA KAJIAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang muatan nilai pendidikan Islam yang ada dalam film Bahgban karya Rafi Chopra. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan Islam serta orang yang berkepentingan serta bertanggung jawab terhadap pendidikan dalam merumuskan pendidikan yang lebih baik melalui pesan-pesan edukatif yang ada dalam film tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif atau library research yang menggunakan pendekatan semiotik. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi, analisis data menggunakan metode deskriptif dengan teknik analisis isi yaitu, dengan menarik kesimpulan melalui penemuan karakteristik pesan. Hasil penelitian menunjukkan: (1). Dimensi ketuhanan: Tawakkal, Syukur, Shabar dan Iklas. (2) Dimensi kemanusiaan: Silaturrahmi, Persaudaraan (ukhuwah), Persamaan (al-musawah), Adil ('adl), Dermawan, Sikap Perwira, Pema'af dan lapang dada, Memelihara kehormatan, Menuntut ilmu, Rasa malu, Menghormati tamu, dan Berbakti kepada dua orang tua. Salah satu kelebihan flm ini adalah temannya yang berkisah tentang romantika kehidupan keluarga yang diwarnai berbagai macam problem dalam kehidupan. Kelebihan lain menyajikan unsur pendidikan daripada menampilkan adegan kekerasan. Selain mempunyai kelebihan juga mempunyai kelemahan. Secara garis besar kelemahan ini terletak pada faktor bahasa yang disampaikan dalam film ini.
MUHAMMAD DONG - NIM. 024113482012-06-20T13:31:28Z2017-08-04T07:32:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1447This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14472012-06-20T13:31:28ZMULTIKULTURALISME DALAM PENDIDIKAN AGAMA (STUDI DI SMA N 3 YOGYAKARTA) ABSTRAK Multikulturalisme dalam pendidikan pada saat ini masih merupakan isu baru yang hangat dibincangkan oleh kalangan intelektual. Sementara itu, masyarakat di SMAN 3 Yogyakarta, salah satu sekolah favorit di Kota Yogyakarta, bersifat plural (beragam). Dari sinilah penulis menjadi tertarik untuk mengkaji pendidikan agama dengan memakai pendekatan multikulturalisme di sekolah ini. Tujuan daripada penelitian ini adalah untuk mengetahui keberagaman di sekolah ini serta bagaimana pendidikan agama di sekolah ini di ajarkan kepada para siswa. Penelitian ini merupakan penelitian yang sifatnya kualitatif, dengan SMAN 3 Yogyakarta sebagai objeknya. Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini ialah pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian analisis data, penulis memakai metode induktif dan deduktif. Hasil dari penelitian ini, pertama, SMAN 3 Yogyakarta adalah multikultural. Hal ini ditandai dengan adanya kelompok agama, kelompok etnis, dan organisasi-organisasi keagamaan siswa yang beraneka ragam. Masing-masing kelompok sosial yang beranekaragam ini oleh sekolah telah diperlakukan dengan baik. Meskipun masih ada kekurangan.Kedua, pembelajaran agama yang berjumlah lima dalam pembelajarannya telah sesuai dengan maksud dan tujuan pendidikan multikultural. Hal ini berdasarkan dari materi-materi dan juga penyampaian dari kelima agama ini. Para siswa oleh pendidik senantiasa selalu didorong untuk selalu menerima dan meghormati terhadap segala perbedaan.
MUKHLISIN - NIM. 034100402012-06-20T14:34:23Z2017-08-04T07:33:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1448This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14482012-06-20T14:34:23ZKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA ARAB DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN PADA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI MAGUWOHARJO YOGYAKARTA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam mata pelajaran bahasa Arab dan implementasinya dalam pembelajaran pada kelas X MAN Maguwoharjo Yogyakarta, serta untuk mengetahui hasil belajar dan faktor pendukung maupun penghambat penerapan kurikulum tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, konsep KTSP MAN Maguwoharjo adalah kurikulum yang dikembangkan dan disusun oleh para stakeholder dibawah bimbingan dan arahan dari Kanwil Departemen Agama D.I. Yogyakarta dan dilaksanakan oleh MAN Maguwoharjo Yogyakarta sebagai kurikulum pendidikan. Sedangkan KTSP dalam mata pelajaran bahasa Arab adalah sebuah perangkat silabus yang dikembangkan dan disusun oleh guru mata pelajaran bahasa Arab berdasarkan KTSP MAN maguwoharjo Yogyakarta dan dilaksanakan oleh guru sebagai pedoman pembelajaran. Implementasi KTSP dalam pembelajaran bahasa Arab pada kelas X belum sepenuhnya memakai model pembelajaran KTSP, karena metode yang dipakai masih konvensional dan peran guru dalam pengajaran masih sangat dominan. Penilaian atau hasil pembelajaran dalam mata pelajaran tersebut mencakup tiga ranah dominan yaitu, kognitif, afektif dan psikomotorik. Nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas X pada ketiga ranah tersebut ialah; Kelas X-A (1). Ranah kognitif: 69,88. (2). Ranah Psikomotorik: 69,72. dan ranah afektif: 18 siswa mendapat nilai A (amat baik), 3 siswa mendapat nilai B (baik), dan 3 siswa mendapat nilai C (cukup). Kelas X-B (1). Ranah kognitif: 66,5. (2). Ranah Psikomotorik: 66,96. dan ranah afektif: 21 siswa mendapat nilai A (amat baik), 2 siswa mendapat nilai B (baik), dan 1 siswa mendapat nilai C (cukup). Kelas X-C (1). Ranah kognitif: 68,71. (2). Ranah Psikomotorik: 70,71. dan ranah afektf: 17 siswa mendapat nilai A (amat baik), 5 siswa mendapat nilai B (baik), dan 2 siswa mendapat nilai C (cukup). Kelas X-D (1). Ranah kognitif: 66,59. (2). Ranah Psikomotorik: 66,67. Dan ranah afektf: 13 siswa mendapat nilai A (amat baik), 11 siswa mendapat nilai B (baik), dan 3 siswa mendapat nilai C (cukup). Dari data diatas, nilai/ hasil belajar siswa secara keseluruhan cukup baik. Sedangkan faktor pendukung penerapan kurikulum tersebut yang paling utama adalah adanya usaha dari guru untuk terus meningkatkan mutu pembelajaran bahasa Arab, sebagai contoh pengembangan metode alternatif pembelajaran. Dan faktor penghambat penerapan kurikulum tersebut yang paling utama adalah minimnya fasilitas penunjang pembelajaran, diantaranya adalah tidak adanya laboratorium bahasa.
MUKLIS HAMIDI - NIM. 024214532012-06-20T14:25:37Z2017-08-04T07:35:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1450This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14502012-06-20T14:25:37ZUPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PERSONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MTs AL FURQON SANDEN BANTUL TAHUN AJARAN 2007/2008 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang berbagai upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam usahanya meningkatkan kompetensi personal guru pendidikan agama Islam dan berbagai kendala-kendala yang dihadapi serta faktor pendukung yang terjadi dalam peningkatan kompetensi personal guru pendidikan agama Islam di MTs Al Furqon Sanden Bantul Yogyakarta. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat dipergunakan untuk menyempurnakan upaya yang ditempuh oleh kepala sekolah dalam peningkatan kompetensi personal guru pendidikan agama Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar MTs al Furqon Sanden Bantul. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan. Sedangkan hasil penelitian menunjukkan secara khusus kompetensi personal (kepribadian). Penelitian ini terfokus pada upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi personal guru pendidikan agama Islam di MTs Al Furqon Sanden Bantul. Adapun kompetensi personal guru PAI, yaitu : kepribdian yang mantab, stabil, dan dewasa, Disiplin, aif dan berwibawa, Menjadi teladan peserta didik, Berakhlaq mulia. Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam peningkatkan kompetensi personal tersebut diantaranya adalah mengikutsertakan kegiatan-kegiatan Pesantren, menerapkan kedisiplinan, membuat kode etik dan cara berpakaian yang rapi dan sopan, mengikutsertakan pembekalan. Namun dari upaya-upaya yang dilakukan kepala sekolah tersebut ada faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat baik faktor intern maupun faktor ekstern. Dengan meningkatkan kompetensi personal guru pendidikan agama Islam, diharapkan akan lebih bersemangat dan memahami tugas serta kewajiban sebagai pembimbing bagi peserta didik dan bagi guru-guru mata pelajaran lain pada umumnya.
MUKHLISON AFANDI - NIM. 024710792012-06-20T14:44:10Z2017-08-04T07:52:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1451This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14512012-06-20T14:44:10ZMODEL PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QURAN SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR (STUDI KASUS DI SD MUHAMMADIYAH SAPEN YOGYAKARTA) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model pembelajaran membaca al-Quran bagi siswa kelas satu sekolah dasar, yang dilaksanakan di SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta, faktor-faktor pendukung dan penghambat di dalam pelaksanaannya, dan tingkat keberhasilan yang telah dicapai dengan program tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi peneliti dan dapat berguna bagi pengembangan model pembelajaran membaca al- Quran di sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil lokasi di SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif analitik, yaitu teknik yang digunakan terhadap suatu data yang telah dikumpulkan kemudian disusun, dijelaskan dan selanjutnya dianalisa. Adapun untuk menganalisa data kualitatif digunakan pola pikir induktif, yaitu cara menarik kesimpulan dengan berangkat dari fakta-fakta yang khusus menuju kesimpulan yang bersifat umum, atau dengan kata lain penulis mula-mula bergerak dari fakta-fakta khusus menuju ke sebuah statement yang menerangkan fakta-fakta itu. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi dengan dua modus; dengan menggunakan sumber ganda dan metode ganda. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Model pembelajaran membaca al-Quran yang dilaksanakan di SD Muhammadiyah Sapen adalah Model Iqra Intensif. Dikatakan intensif karena sejak awal, pembelajaran ini hanya diperuntukkan bagi siswa kelas satu, dalam jangka waktu kurang lebih selama 4 bulan, dengan intensitas pertemuan yang tinggi yaitu setiap hari selama kurang lebih 1 jam. Dikatakan intensif juga karena program ini menekankan pada peningkatan kemampuan setiap anak dalam membaca (tidak menulis, atau hafalan) al-Quran. Adapun cara penyampaian materinya secara umum menggunakan metode privat, sehingga dalam jangka waktu tersebut, anak sudah dapat membaca al-Quran dengan baik. 2) Terdapat beberapa faktor dalam pelaksanaan pembelajaran membaca al-Quran, baik berupa faktor yang mendukung ataupun yang menghambat pelaksanaan pembelajaran. Adapun, diantara faktor-faktor penghambatnya adalah: yang pertama, jumlah siswa yang cukup banyak (254 siswa), yang kedua adalah waktu pembelajaran yang tersedia cukup singkat, yang ketiga adanya libur atau jeda yang cukup panjang saat pembelajaran masih berlangsung, yang keempat adalah masa peralihan siswa dari TK ke SD, kemudian adanya perbedaan latar belakang siswa, mulai dari perbedaan status sosial, tingkat ekonomi, pemahaman keagamaan, asal daerah dan lainnya, dan yang terakhir adanya perbedaan tingkat kemampuan siswa dalam membaca al-Quran. Adapun beberapa faktor pendukungnya antara lain; yang pertama program ini adalah program tahunan, sehingga pihak sekolah sendiri telah berpengalaman, yang kedua, perekrutan guru Iqra dari luar sekolah yang dilakukan secara selektif, yang ketiga, jumlah guru Iqra yang memadai, yang keempat adanya dukungan dari para guru, kepala sekolah dan karyawan, yang kelima tersedianya fasilitas-fasilitas, terutama buku Iqra untuk setiap siswa, dan ruangan belajar yang memadai, kemudian diadakannya pertemuan rutin antara wali murid dengan pihak sekolah untuk mengkonsultasikan perkembangan siswa dalam belajar membaca al-Quran, dan yang terakhir adalah waktu yang disediakan sekolah meskipun hanya sedikit tetapi efektif karena dilaksanakan pada pagi hari. 3) Tingkat keberhasilan program pembelajaran membaca al-Quran siswa kelas satu di SD Muhammadiyah Sapen. Sebagaimana yang dikutip dari data laporan hasil evaluasi akhir pembelajaran membaca al-Quran siswa kelas satu yang bersumber dari sekolah, maka untuk program pembelajaran al-Quran siswa kelas satu tahun ajaran 2007/2008, diketahui telah meluluskan sebanyak 233 siswa (lulus jilid 6), dari jumlah keseluruhan siswa kelas satu sebanyak 254 siswa. Hasil lainnya adalah 15 siswa jilid 6, 4 siswa jilid 5, 1 orang siswa jilid 3 dan 1 orang siswa lagi jilid 4.
NAZID MAFAZA - NIM. 024112832012-06-21T10:35:40Z2017-08-04T07:53:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1455This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14552012-06-21T10:35:40ZPENGEMBANGAN FITRAH AKLIYAH DI TKIT MUTIARA INSANI GATAK DELANGGU KLATEN ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis tentang konsep fitrah akliyah yang diterapkan di TKIT Mutiara Insani, yang merupakan potensi manusiawi paling penting diantara potensi dasar lainnya, yang memerlukan program yang telah disusun sekolah untuk tercapainya pengembangan potensi akal secara optimal, dan untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat pengembangan Fitrah Akliyah di TKIT Mutiara Insani Gatak, Delanggu, Klaten. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan paedagogis-psikologis, yang berusaha mengkaji pokok permasalahan penelitian dengan sudut pandang dari segi pendidikan, sedangkan secara psikologis sebagai suatu proses pembelajaran menurut berbagai faktor yang secara keseluruhan merujuk pada kegiatan belajar menga jar di kelas sebagai inovasi pembelajaran. Penelitian ini mengambil tempat TKIT Mutiara Insani Gatak, Delanggu, Klaten yang dalam hal ini meneliti tentang konsep, program, pelaksanaan serta faktor pendukung dan faktor penghambat pengembangan fitrah akliyah di TKIT Mutiara Insani Gatak, Delanggu, Klaten. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Dalam menganalisa data, penulis menggunakan metode deskriptif analitik yaitu dari hasil penelitian kemudian disajikan secara kualitatif dan selanjutnya dianalisis menggunakan analisis kualitatif dengan menggunakan cara berfikir induktif. Hasil penelitian menunjukkan 1) konsep fitrah akliyah di TKIT Mutiara Insani adalah pemberdayaan anak didik untuk pengembangan kreatifitas be rfikir. 2) Program pengembangan fitrah akliyah yaitu program pengembangan dasar agama Islam, yang meliputi privat, baca tulis Iqra' dan Alquran, hafalan hadits, pengamalan sholat, hafalan surat pendek dan do'a sehari -hari. Dan kemampuan dasar umum, yang meliputi bahasa, daya pikir dan ketrampilan. Kemudian pelaksanaan pengembangan fitrah akliyah mengintregasikan aspak pencapaian tujuan dan memberikan kemampuan dasar yang terdiri dari nilai dan pesan, jangkauan pendidikan dan penyelenggaraan pendidikan. 3) F aktor pendukung pengembangan fitrah akliyah yaitu kesadaran guru dalam mengajar dan tersedianya sarana dan prasarana, sedangkan faktor penghambat pengembangan fitrah akliyah yaitu anak didik yang lamban, hambatan dari orang tua dan hambatan dari lingkungan.
NOVA ARIYANTI MUSLIKHAH - NIM. 034100602012-06-21T11:02:53Z2017-08-04T07:53:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1457This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14572012-06-21T11:02:53ZPELAKSANAAN KTSP PADA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PROGRAM AKSELERASI DI SMA NEGERI 3 YOGYAKARTA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pelaksanan KTSP Pendidikan Agama Islam pada Program Akselerasi di SMA Negeri 3 Yogyakarta. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk mengembangkan kemajuan PAI pada sekolahan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SMA Negeri 3 Kota Baru Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi dengan dua modus, yaitu dengan menggunakan sumber ganda dan metode ganda. Hasil penelitian menunjukan: (1) Program Akselerasi tidak hanya mempercepat materi ajar saja, tapi pengembangan kreativitas, penggalian potensi siswa dan yang lebih penting pendalaman terhadap materi juga diperhatikan. (2) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan program yang dirancang pemerintah dan dikembangkan oleh sekolahan sendiri. (3) Faktor pendukung dalam pelaksanaan program ini adalah pasilitas yang lengkap, suasana belajar (lingkungan sekolah) dan kemampuan siswa sendiri. Zedangkan faktor penghambat adalah SDM yang kurang kompeten didalam bidangnya.
NOVIAN - NIM. 014108382012-06-21T14:36:49Z2017-08-04T07:54:39Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1462This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14622012-06-21T14:36:49ZPENERAPAN METODE TEMATIK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS I - III DI SD MUHAMMADIYAH DEMANGAN YOGYAKARTA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang penerapan metode tematik dalam pembelajaran pendidikan agama Islam kelas I-III di SD Muhammadiyah Demangan Yogyakarta serta mengetahui faktor pendukung dan penghambat penerapan metode tematik dalam pembelajaran PAI. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat dipergunakan untuk menyempurnakan penerapan metode tematik dalam proses pembelajaran Agama Islam di sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil lokasi di SD Muhammadiyah Demangan Yogyakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampel bertujuan (purposive sampling) yaitu dengan penentuan subyek penelitian: 2 pendidik mata pelajaran PAI kelas I, II dan Kelas III, 6 orang peserta didik dengan rincian 2 orang peserta didik kelas I, 2 orang peserta didik kelas II dan 2 orang peserta didik kelas III. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam, pengamatan (observasi partisipan) dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Pemerikasaan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukan: Penerapan tematik di SD Muhammadiyah Demangan (1) Penerapan metode tematik di SD Muhammadiyah Demangan Yogyakarta kurang sesuai dengan konsep yang sebenarnya dari Departemen Pendidikan Nasional sehingga cara penerapan kurang bisa maksimal dan belum berhasil dilakukan. Pelaksanaan metode tematik dalam pembelajaran di kelas juga diselingi dengan metode pembelajaran yang lain seperti: metode ceramah, metode tanya jawab, diskusi, resitasi dan metode demonstrasi.(2) Faktor-faktor yang mendukung dalam keberhasilan pembelajaran dapat dibagi menjadi dua yaitu: faktor eksternal meliputi pembelajaran yang efektif, lingkungan yang kondusif, fasilitas yang memadai dan sumber belajar yang telah tersedia, sedangkan untuk faktor internal meliputi pengajar yang profesional dan kurikulum yang tepat, sedangkan faktor yang menjadi penghambat yaitu keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh guru tentang pembelajaran tematik sehingga dalam pembelajaran kurang berjalan dengan maksimal, guru-guru di sekolah ini masih sering menggunakan metode yang seharusnya ditinggalkan karena hal ini akan membuat perkembangan peserta didik lambat dan tidak sesuai dengan perkembangan zaman.
NURMA YENI - NIM. 044108022015-09-30T03:42:53Z2015-09-30T03:48:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1491This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14912015-09-30T03:42:53ZUPAYA GURU PAI DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SMP NEGERI 9 YOGYAKARTAKurikulum dapat menentukan kualitas pengetahuan dan pengalaman yang memungkinkan seseorang mencapai kehidupan dan penghidupan yang lebih baik. Oleh karena itu demi tercapainya pendidikan yang berkualitas pemerintah meluncurkan kurikulum baru yang disebut kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yaitu kurikulum yang disusun dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan, namun bagaimanapun bagusnya sebuah kurikulum aktualisasinya ditentukan oleh profesionalisme serta upaya guru dalam melaksanakan pembentukan kompetensi peserta didik, karena guru merupakan the key person keberhasilan pelaksanaan pembelajaran . Itulah sebabnya penyusun berinisiatif melakukan penelitian tentang upaya guru pendidikan agama Islam (PAI) dalam mengimplementasikan KTSP di SMP Negeri 9 Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 9 Yogyakarta karena secara keseluruhan SMP tersebut merupakan SMP paforit di Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk mengungkapkan upaya guru PAI dalam mengeimplementasikan KTSP di SMP Negeri 9 Yogyakarta dan kendala-kendala apa saja yang ditemukan serta langkah-langkah solutif seperti apa yang ditempuh oleh guru PAI dalam mengatasi masalah yang ditemukan. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 9 Yogyakarta dengan subjek penelitian kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kurikulum dan guru PAI yang berjumlah dua orang. Dalam penelitian ini melibatkan seluruh subyek penelitian, sehingga penelitian ini disebut penelitian populasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Setelah data terkumpul maka dilakukan analisis karena dengan anlisis dapat dengan mudah mendiskripsikan dan mengambil kesimpulan dan analisa ini dilakukan dengan pola berfipikir induktif dan deduktif. Hasil penelitian yang diperoleh dalam skripsi ini adalah tentang upayaupaya guru PAI dalam mengimplementasikan KTSP yang meliputi; (1) Pengembangan program yang terdiri atas program tahunan, program semesteran dan program remedial. (2) Penyusunan silabus (3) Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP (4) Kegiatan belajar mengajar berbasis kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan hal-hal lain yang menjadi upaya guru PAI dalam rangka membentuk kompetensi peserta didik yang baik (5) kendala-kendala apa yang ditemukan dan sekaligus langkah slutif yang ditempuh dalam mengatasi permasalahan yang ditemukan.NIM. 04471154 SADIRMAN2015-09-30T02:57:11Z2015-09-30T03:06:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1496This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14962015-09-30T02:57:11ZIMPLEMENTASI KONSEP MADRASAH UNGGULAN DEPARTEMEN AGAMA PADA MADRASAH ALIYAH KEAGAMAAN (MAK) MAN YOGYAKARTA IPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis penyelenggaraan MAK MAN Yogyakarta I sebagai madrasah unggulan. Madrasah unggulan ini mengacu pada konsep Departemen Agama (Depag) tahun 2004 yang kemudian digunakan menganalisis perkembangan MAK dalam konteks sejarahnya. Penelitian ini berangkat dari dua rumusan masalah; Pertama, bagaimana kebijakan Depag dalam penyelenggaraan MAK. Kedua, bagaimana implementasi konsep madrasah unggulan Depag pada penyelenggaraan MAPK/MAK MAN Yogyakarta I pada aspek administrasi, ketenagaan, kesiswaan, kultur belajar dan sarana prasarana. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan sejarah. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi partisipatoris, dan dokumentasi. Analisis dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang dikumpulkan dan dari makna itu ditarik kesimpulan. Sedangkan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi. Pemaparan hasil penelitian dilakukan dengan deskriptif eksplanatif sehingga hasil penelitian dapat dipahami secara jelas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; Pertama, penyelenggaraan MAPK tahun 1987 yang kemudian dikonversi menjadi MAK tahun 1993 pada awalnya adalah program pendidikan unggulan bagi Depag. Kenyataan ini ditemukan oleh adanya dukungan dana khusus, sarana dan prasarana, dan keterpaduan langkah seluruh jenjang birokrasi Depag untuk penyelenggaraan MAPK/MAK. Disamping itu Depag juga menerbitkan Surat Keputusan Menteri Agama sebagai landasan hukum bagi penyelenggaraan MAPK/MAK. Kedua, penyelenggaraan MAPK/MAK pada MAN Yogyakarta I dipengaruhi kepemimpinan kepala madrasah. Dari lima kepala madrasah yang menjabat dua kepala madrasah yaitu Sutaji, B.A. (periode pembentukan) dan Syafei, S.H. C.N. (periode pertumbuhan) menunjukkan kerja kerasnya untuk memajukan MAPK/MAK, tetapi tiga kepala madrasah berikutnya yaitu Drs. Bedjo Santoso (periode kedewasaan) Drs. Taslim dan Drs. Muzilanto, M.Ag (periode kejatuhan) sekedar bekerja menjalankan keberadaan MAK. Bagian akhir skripsi ini menyimpulkan bahwa keberadaan MAK MAN Yogyakarta I sebagai madrasah unggulan semakin menurun eksistensinya bahkan saat ini tidak lagi memenuhi kriteria sebagai madrasah unggulan. Pada aspek administratif, rasio guru dan siswa ditetapkan berdasarkan jumlah siswa yang berhasil direkrut. Pada aspek ketenagaan, guru tetap yang mengajar tidak ditetapkan dalam standarisasi kualitas tertentu sedang guru tidak tetap tidak mendapat penghargaan ekonomi yang layak. Pada aspek kesiswaan, calon siswa yang direkrut tidak memenuhi standar yang ditetapkan. Pada aspek kultur belajar, sistem drop out yang ada lebih disebabkan pada inisiatif siswa untuk keluar secara suka rela sebagai bentuk ketidakpuasan pada kultur akademik yang ada. Sedang pada aspek sarana-prasarana, ruang kelas yang terlalu kecil menyebabkan keberadaan MAK dikesampingkan.NIM. 01410790 SOLEHUDIN2023-09-26T03:25:50Z2023-09-26T03:27:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1505This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15052023-09-26T03:25:50ZKEBERAGAMAAN SISWA MUSLIM DI SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTAABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang keberagamaan siswa muslim di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta yang merupakan aktualisasi dari konsep pembelajaran religiusitas dan bimbingan guru agama. Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan pendidikan agama Islam, khususnya di bidang pembentukan perilaku keberagamaan, dengan penggunaan metode pembelajaran yang tepat serta di dukung tenaga yang professional pembelajaran religiusitas bisa menjadi sebuah media alternatif, dalam membantu siswa memahami substansi ajaran Islam. Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian lapangan (field research), pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data di lapangan, dilakukan dengan cara Wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan perhatian pada hasil perolehan data yang benar-benar terjadi di lapangan atau di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan: (1) Konsep pembelajaran religiusitas di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta, adalah berusaha menumbuhkembangkan keimanan yang telah ada pada diri siswa, dan terimplementasi melalui kesaksian iman siswa dari berbagai keyakinan, dengan kesaksian tersebut diharapkan mampu memperkuat iman siswa, sehingga siswa mejadi manusia yang utuh, religius, memahami pluralisme, bermoral dan terbuka dalam menyikapi heterogenitas latar belakang budaya, ras, suku dan agama. (2) Dari segi keyakinan (idiologi), praktek (ritual) dan pengamalan (konsekuensi) agama Islam, siswa muslim di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta bisa dikatakan baik, walaupun belum terstruktur dengan benar ( mendapatkan keterangan tentang iman secara mendalam, shalat tepat waktu, mendapatkan materi tentang tata cara beribadah di sekolah, ada yang mengingatkan untuk melakukan ibadah ritual formal di sekolah, sering berbuat baik tapi kurang mengetahui dasarnya). Pemberian kebebasan spenuhnya kepada siswa untuk menjawab permasalahan dan pengetahuan guru yang kurang terhadap agama Islam, membuat pengetahuan siswa muslim terhadap agama kurang berkembang, ini berakibat pada kurangnya penghayatan mereka terhadap agama dan berpengaruh juga pada sedikitnya pengalaman agama mereka. Namun keberagamaan siswa muslim di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta baik, bila di lihat dari latar belakang keberagamaan keluarga yang kebanyakan satu diantara mereka beragama non islam dan lingkungan sekolah yang notabene minoritas bagi siswa muslim.NIM.: 03410017 USMANTO