Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T11:11:28ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2022-08-02T04:00:03Z2022-08-02T04:00:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52396This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/523962022-08-02T04:00:03ZIMPLEMENTASI SHALAWAT WAHIDIYAH SEBAGAI PENDIDIKAN
TAUHID DI SMP IT AT-TAHDZIB TIRTOMOYO WONOGIRIkompleksnya pemikiran manusia membuat nilai Tauhid tergerus sedikit
demi sedikit, maka dari pada itu para ulama’ banyak yang merasa prihatin dan
akhirnya membuat dan menempuh berbagai cara untuk melaksanakan operasi
mental. Melalui pengajaran dan pendidikan, lewat sistem da’wah dan peneranganpenerangan
agama, menggunakan media masa, surat-surat kabar, majalah, radio,
televisi dan buku-buku, melalui perkumpulan, organisasi-organisasi sosial, dll.
Masing-masing menggunakan metode dan sistematika yang berbeda-beda. Salah
satu orang yang ikut prihatin adalah Beliau KH. Abdul Madjid Ma’ruf yang
kemudian menyusun sebuah shalawat dan dengan shalawat inilah beliau ikut
membantu manusia agar kembali kepada Allah. Dan akhirnya shalawat ini
diterapkan di lembaga formal maupun non formal.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar di
SMP IT At-Tahdzib Tirtomoyo Wonogiri. Pengumpulan data dilakukan dengan
mengadakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang
digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan cara analisis yang
cenderung menggunakan kata-kata untuk menjelaskan fenomena atau data yang
didapatkan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan
trianggulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Materi ajaran Shalawat Wahidiyah
meliputi bab ajaran dan adab 2) Metode dan Strategi implementasi pembelajaran
Shalawat Wahidiyah dalam pelaksanaanya metode yang digunakan tidak jauh
beda dengan metode yang digunakan pada pembelajaran mapel lainnya seperti
ceramah diskusi, dll, adapun alokasi waktu yang di pakai adlah 2x40 menit setiap
minggunya 3) implementasi shalawat wahidiyah sebagai pendidikan dibuktikan
dengan didalam shalawat wahidiyah mengandung tiga aspek ruang lingkup tauhid,
yaitu sebagai berikut : mengesakan Allah baik dalam dzat dan perbuatan-Nya
(Rububiyah) di shalawat wahidiyah memakai istilah Billah, mengesakan Allah
dalam menyembah dan beribadah kepada-Nya (Uluhiyah) dalam shalawat
wahidiyah memakai nama Lillah, dan mengesakan Allah dengan nama yang
disandang-Nya sendiri maupun yang diucapkan oleh rasul-Nya (Asma Wa Sifat),
sebagai pengagungan dan cinta terhadap Allah dalam shalawat wahidiyah juga
memakai nama-nama Allah ( Al-Wahidu, Al Ahad dan Al Wajidu).NIM.: 08410159 Joni Wiratama2022-07-27T07:42:00Z2022-07-27T07:42:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52311This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/523112022-07-27T07:42:00ZPEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DENGAN METODE STORYTELLING
DI SD MUHAMMADIYAH KLECO KOTAGEDE YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini adalah SD Muhammadiyah Kleco Kotagede
Yogyakarta, adalah salah satu lembaga Pendidikan Sekolah Dasar bercirikan
Islam, yang juga menggunakan metode storytelling sebagai metode pembelajaran
dalam Pendidikan Agama Islam. Rumusan masalah yang ada dalam skripsi adalah
mengapa guru PAI menggunakan metode storytelling dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam, bagaimana penerapan metode storytelling dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam, apa upaya guru dalam penerapan metode
storytelling dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Muhammadiyah
Kleco Kotagede Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan
guru PAI menggunakan metode storytelling dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam, mengetahui bagaimana penerapan metode storytelling dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam, serta mengetahui upaya guru dalam
penerapan metode storytelling dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, yang bersifat kualitatif
dengan mengambil latar SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta.
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Analisa data yang digunakan adalah analisa deskriptif kualitatif
yaitu dengan cara analisa yang menggunakan kata-kata untuk menjelaskan
(describe) fenomena atau data yang didapatkan.
Hasil penelitian : (1) Alasan guru Pendidikan Agama Islam menggunakan
metode storytelling adalah efektif, menumbuhkan kasih sayang, kreatif,
komunikatif, serta mengoptimalkan aspek perkembangan. (2) Penerapan metode
storytelling dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Muhammadiyah
Kleco Kotagede Yogyakarta adalah, merumuskan tujuan pembelajaran,
menyiapkan materi, teknik penyampaian materi, menentukan media, pelaksanaan
pembelajaran, dan evaluasi. 3) Upaya guru dalam penerapan metode storytelling
adalah mengkondisikan kelas, membuat peraturan, memberikan reward, sanksi,
menyiapkan media, dan membuat buku penghubung.NIM.: 10416032 Herlisa2022-07-27T07:31:33Z2022-07-27T07:31:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52309This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/523092022-07-27T07:31:33ZIMPLEMENTASI PROPHETIC PARENTING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD MUHAMMADIYAH KARANGBENDO BANGUNTAPAN BANTULLatar belakang masalah
penelitian ini adalah pendidikan agama kurang terperhatikan oleh orangtua di
rumah. Sehingga anak kurang memilik pondasi yang kuat tentang agama
Islam,sehingga anak tidak menganggap penting pendidikan agama islam. Hal itu
dikarenakan para orangtua menganggap bahwa pendidikan di sekolah sudah
cukup.Dan ketika dirumah anak kurang terperhatikan pendidikan agamanya
Sehingga anak kurang memiliki pondasi keimanan yang kuat.Untuk itu pihak
sekolah berupaya agar pendidikan agama dapat tersampaikan dengan baik.Salah
satu upaya sekolah adalah dengan penerapan Prophetic Parenting dalam
pembelajaran PAI di SD Muhammadiyah Karangbendo Banguntapan Bantul.
Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah bagaimana penerapan, faktor
penghambat dan pendukung dalam Implementasi Prophetic Parenting di
SDMuhammadiyah Karangbendo Banguntapan Bantul.
Penelitian ini merupakan penelitian bersifat kualitatif, dengan mengambil
latar SD Muhammadiyah Karangbendo Banguntapan Bantul. Pengumpulan data
dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang
dilakukan dengan langkah pengumpulan data, menganalisa data yang ada dengan
metode analis data reduktif, yakni melakukan analisa data yang diperoleh
sehingga dapat ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) penerapan Prophetic
Parenting di SD Muhammadiyah Karangbendo ada 6 langkah, yaitu: a.
memberikan suri tauladan yang baik, b. mencari waktu yang tepat member
nasehat, d. tidak pilih kasih, selalu mendoakan dan memberi motivasi kepada
anak, e. tidak suka marah serta, f. selalu memberikan kisah-kisah yang
mengandung suri tauladan yang baik. Hasil yang dicapai adalah meningkatnya
dan termotivasinya siswa untuk melaksanakan sholat wajib dengan berjamaah,
serta sikap dan perilaku siswa semakin baik.Dan minat siswa mengikuti materi
PAI semakin baik pula.NIM.: 10416029 Sri Mulyani2022-07-27T06:57:50Z2022-07-27T06:57:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52304This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/523042022-07-27T06:57:50ZPENDIDIKAN AKHLAK BAGI ANAK-ANAK JALANAN
DI RUMAH SINGGAH ANAK MANDIRI YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini adalah bahwa anak-anak jalanan sebagai anak
yang memiliki latar belakang dan keadaan sosial yang jauh dari kebahagiaan dan
keharmonisan keluarga. Padahal pada dasarnya mereka memiliki keinginan untuk
hidup secara layak, penuh dengan kedamaian dan ketulusan cinta serta kasih
sayang.Mereka membutuhkan perhatian dan kesempatan untuk mengenyam
pendidikan.Salah satunya adalah pendidikan akhlak. Dalam kenyataannya
pendidikan akhlak sangat penting untuk diberikan kepada anak-anak jalanan agar
mereka memiliki sikap dan tingkah laku yang baik dan tidak dianggap sebagai
sampah masyaraka. Rumusan masalah yang ada dalam skripsi adalah bagaimana
pendidikan akhlak anak-anak jalanan, apa metode yang digunakan, apa yang
menjadi faktor pendukung dan penghambat. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan tentang proses pendidikan akhlak bagi anak-anak jalalnan di
Rumah Singgah Anak Mandiria Yogyakarta, mengetahui metode yang digunakan
dalam pendidikan akhlak, serta mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan
penghambatnya.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar
Rumah Singgah Anak Mandiri Yogyakarta pengumpulan data dilakukan dengan
cara Observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian
dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Pengolahan data
dengan menggunakan langkah-langkah yaitu: reduksi data, data display (penyajian
data) dan menyimpulkan data.
Hasil penelitian: (1) Pendidikan akhlak dilakukan dengan mengajarkan
akhlak kepada Allah, akhlak kepada Rasulullah, akhlak terhadap diri sendiri,
akhlak terhadap teman, akhlak terhadap masyarakat serta akhlak tehadap
lingkungan,(2) Metode yang digunakan adalah: metode motivasi, metode suri
tauladan,metode nasehat, dan metode sanksi. (3) Faktor Pendukung dan
Penghambat. Faktor pendukung dalam pendidikan akhlak adalah kesadaran anak
kembali ke masyarakat, merubah bisa hidup di masyarakat, kebersamaan sesama
dan motivasi dari pengasuh. Faktor penghambatnya adalah kurangnya tenaga
bidang agama, fasilitas yang kurang memadai dan tidak adanya pendidikan
khusus.NIM.: 10416028 Ekawati Widayaningsih2022-03-21T04:15:49Z2022-03-21T04:15:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50094This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/500942022-03-21T04:15:49ZPENDIDIKAN AKHLAK MELALUI KEDISIPLINAN ṢALAT ḌUHĀ
BERJAMAAH DI KELAS V SDIT SALSABILA 4 JETIS BANTULLatar belakang penelitian ini adalah SDIT Salsabila 4 Jetis Bantul yang
berusaha menjadikan kegiatan keagamaan sebagai media pembinaan akhlak untuk
menciptakan budaya sekolah yang positif khususnya dalam ṣalat ḍuhā berjamaah.
Harapan dari kegiatan ini, agar kegiatan ṣalat ḍuhā berjamaah menjadi suatu
kedisiplinan yang menyatu bagi siswa, namun di tengah usaha tersebut masih ada
beberapa siswa yang belum menjalankan ṣalat ḍuhā berjamaah dengan disiplin.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan pendidikan
akhlak melalui kedisiplinan ṣalat ḍuhā berjamaah, apa faktor pendukung dan
penghambatnya, serta bagaimana keberhasilan pelaksanaan pendidikan akhlak
melalui kedisiplinan ṣalat ḍuhā berjamaah? Penelitian ini bertujuan untuk
mendiskripsikan dan menganalisis secara kritis Pendidikan Akhlak Melalui
Kedisiplinan Ṣalat ḍuhā Berjamaah di Kelas V SDIT Salsabila 4 Jetis Bantul.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SDIT
Salsabila 4 Jetis Bantul. Pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan,
wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan langkah
pengumpulan data, menyajikan data, menganalisa data, dan menginterpretasikan data
yang ada dengan metode induktif, yakni melakukan analisa berdasarkan data yang
diperoleh sehingga dapat ditarik kesimpulan.
Hasil peneltian menunjukkan: 1) Pelaksanaan pendidikan akhlak terintegrasi
dalam kegiatan ṣalat ḍuhā berjamaah. Pendidikan akhlak dilaksanakan sejak
persiapan sebelum wuḍu sampai berakhirnya kegiatan ṣalat ḍuhā berjamaah. Akhlak
yang ditanamkan di dalamnya adalah; kemandirian, qana’ah, disiplin waktu, disiplin
kebersihan, kesabaran, kepemimpinan, percaya diri, tanggung jawab, mengingat
Allah Swt, bersukur dan tawakkal. 2) Faktor pendukung dalam pelaksanaan
Pendidikan Akhlak Melalui Kedisiplinan Ṣalat ḍuhā Berjamaah di Kelas V SDIT
Salsabila 4 Jetis Bantul adalah adanya manajemen pengelolaan kegiatan sekolah yang
baik serta dukungan dari semua pihak, sarana dan prasarana sekolah yang cukup
memadai, tertib dalam menjalankan peraturan yang ada, dan kondisi lingkungan yang
mendukung, sehingga pelaksanaan ṣalat ḍuhā berjamaah berjalan dengan baik.
Sedangkan faktor yang menjadi penghambat adalah sarana dan prasarana yang tidak
berfungsi dengan baik, situasi dan kondisi siswa yang tidak mendukung, dan kurang
disiplinnya guru dalam mendampingi siswa. 3) Keberhasilan dalam pendidikan
akhlak melalui kedisiplinan ṣalat ḍuhā berjamaah adalah terbentuknya budaya
sekolah yang positif dan terbentuknya akhlak mulia pada siswa. Menjadikan watak
yang dapat menumbuhkan kebiasaan positif, menentukan dan mempengaruhi
kedisiplinan pada kegiatan lain selanjutnya.NIM: 10416040 AGUS ROZIQ2022-03-21T04:06:20Z2022-07-27T06:49:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50093This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/500932022-03-21T04:06:20ZPENANAMAN AKHLAK DALAM PEMBENTUKAN SIKAP DAN
PERILAKU ISLAMI SISWA MELALUI KEGIATAN KEAGAMAAN
DI SDIT SALSABILA 3 BANGUNTAPAN BANTULPenelitian ini dilatarbelakangi karena adanya kegelisahan penulis terhadap
akhlak siswa dalam bersikap dab berperilaku terhadap guru, teman, yang masih
terlihat menunjukan akhlak dan perilaku yang kurang baik. Siswa cenderung
bersikap seenaknya sendiri, berkata dan bersikap kasar, bahkan berani terhadap
guru. Sebagai sekolah islam terpadu SDIT Salsabila 3 Banguntapan telah
memberikan penanaman akhlak mulia kepada peserta didiknya melalui programprogram
keagamaan melalui pembiasaan maupun keteladanan, baik dalam
kegiatan intrakulikuler ( dalam pembelajaran dalam kelas ) maupun kegiatan
keagaman ekstrakurikuler atau diluar pembelajaran kelas. Namun melihat
kenyataan dilapangan yang kurang sesuai dengan harapan dan tujuan dari program
ini untuk membentuk dan membiasakan peserta didik bersikap dan berperilaku
islami inilah maka penulis akan mencari informasi seperti apa penanaman akhlak
dalam membentuk sikap dan perilaku islami siswa yang telah dilakukan melalui
berbagai program keagamaan yang dimiliki dan bagaimana tingkat
keberhasilannya dalam membentuk akhlak dalam bersikap dan berperilaku islami
itu.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara
kritis tentang penanaman nilai yang telah dilakukan dalam membentuk sikap dan
perilaku islam melalui kegiatan-kegaiatan keagaman yang telah dilaksanakan.
Dari hasil penelitian ini diharapkan akan dapat dipergunakan untuk memeberi
masukan mengenai upaya dan proses dalam penanaman akhlak kepada peserta
didik.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar SDIT
Salsabila 3 Banguntapan Bantul. Pengumpulan data dilakukan dengan
mengadakan observasi (pengamatan), wawancara mendalam, dan dokumentasi.
Analisis data yang digunakan bersifat deskriptif kualitatif, yaitu dengan
memberikan makna terhadap data yang berhasil ditemukan, dan dari makna
tersebut akan ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan : 1) Poses penanaman akhlak 2 cara yaitu
melalui kegiatan terprogram dalam kegiatan intrakurikuler melalui pembiasaan
harian : shalat duha, duhur berjamaah, shalat jumat,berdzkir dan doa sesudah
shalat, hafalan juz amma,hadis dan doa sehari-hari. Kegitan keagamaan yang
masuk dalam ekstrakurikuler yaitu kegiatan MABIT/ malam bina iman dan takwa
( pesantern ramadhan,excellent base camp), muhasabah diri, tadabur alam,
baksos dan kemah bakti. Yang kedua melalui kegiatan insentidental yaitu suatu
proses penanaman akhlak secara langsung melalui nasehat, bimbingan, sebagai
tindak lanjut dari peristiwa terjadi. 2) Tingkat keberhasilan yang dicapai dapat
diketahui dari sebagian besar perilaku siswa sudah mencerminkan sikap atau
perbuatan berakhlak islami sesuai dengan visi misi dan tujuan program akhlak
mulia.NIM. 10416039 IKA TULUS PRATIWI2022-03-21T03:55:13Z2022-03-21T03:55:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50092This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/500922022-03-21T03:55:13ZEFEKTIVITAS METODE DIRECT INSTRUCTION DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL QUR’AN SURAT-SURAT PENDEK DI SEKOLAH DASAR NEGERI TUKANGAN YOGYAKARTAMetode Direct instruction dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur’an Surat-Surat Pendek di Sekolah Dasar Negeri Tukangan Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2014.Pada materi hapalan surat-surat pendek, kemampuan menghapal Al Qur’an surat-surat Juz ‘Amma siswa kelas V SD Negeri Tukangan Yogyakarta masih rendah dalam hal ketepatan tajwid dan makhroj.Kemampuan membaca Al Qur’an siswa perlu ditingkatkan dengan menggunakan metode direct instruction.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimentipe kelompok rotasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi SD Negeri Tukangan Yogyakarta. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes dan observasi. Metode analisis data yang digunakan adalah uji perbedaan dua mean dengan Tes Mann-Whitney (U-Test).
Dari eksperimen yang dilakukan berdasarkan desain rotasi dan diuji dengan Tes Mann-Whitney (U-Test) yang sama, yaitu Uhitung lebih kecil daripada Utabel dengan tingkat keberartian 95% dan taraf singnifikansi 5%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan hasil membaca Al Qur’an surat-surat pendek antara siswa yang diajar dengan metode direct instruction dan siswa yang tidak diajar dengan metode direct instruction.NIM. 10416005 Zumaroh2014-01-29T03:36:38Z2017-08-02T01:59:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9895This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/98952014-01-29T03:36:38ZNILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB WAŞĀYĀ AL-ĀBĀ’ LIL ABNĀ’ KARANGAN SYĀIKH MUHAMMAD SYĀKIR DAN RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKANABDUL KIROM. Nilai-nilai Pendidikan Akhlak dalam Kitab Waşāyā alĀbā’
lil Abnā’ Karangan Syāikh Muhammad Syākir dan Relevansinya Terhadap
Pendidikan Agama Islam. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa pendidikan
seharusnya mampu mencetak manusia yang cerdas secara intelektual (IQ),
emosional (EQ), dan spritual (SQ). Namun pada kenyataan pendidikan kita hanya
mampu mencetak peserta didik yang cerdas secara intelektual (IQ) saja, dan
mengabaikan kecerdasan emosional (EQ) dan spritual (SQ). Pendidikan Akhlak
merupakan suatu harapan bagi solusi problem moralitas dan karakter bangsa pada
saat ini. Makadari itu, insititusi pendidikan memiliki tanggung jawab untuk
menanamkan melalui proses pembelajaran. Yang menjadi permasalahan dalam
penelitian ini adalah: Bagaimanakah nilai-nilai pendidikan akhlak dalam kitab
Waşāyā al-Ābā’ lil Abnā’ dan bagaimanakah relevansi kitab Waşāyā al-Ābā’ lil
Abnā’ dengan pendidikan agama Islam. Adapun penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui nilai-nilai pendidikan akhlak dalam kitab Waşāyā al-Ābā’ lil Abnā’
dan relevansi kitab Waşāyā al-Ābā’ lil Abnā’ dengan Pendidikan Agama Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan objek material
penelitian adalah kepustakaan dengan sumber primer penelitian yaitu kitab
Waşāyā al-Ābā’ lil Abnā’ . Proses pengumpulan data dilakukan melalui metode
dokumentasi, sedangkan analisis dilakukan dengan metode interprestasi, yakni
dengan menunjukkan arti, mengungkapkan serta mengatakan esensi dari nilai
pendidikan akhlak yang tertuang dalam kitab Waşāyā al-Ābā’ lil Abnā’ tersebut
secara objektif. Dalam menarik sebuah kesimpulan, digunakan metode berfikir
deduktif.
Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Nilai-nilai pendidikan akhlak yang
terdapat dalam kitab Waşāyā al-Ābā’ lil Abnā’ telah terangkum dalam dua puluh
pasal yang telah dikemas secara sistematis. Dan antara materi yang satu dengan
lainnya terdapat keserasian sebagai sarana dalam mencapai kompetensi
pendidikan akhlak. Materi-materi yang ditawarkan oleh Syāikh Muhammad
Syākir tersebut tidak hanya meliputi materi yang berkaitan dengan individual saja,
melainkan juga materi yang berhubungan dengan kehidupan sosial
kemasyarakatan dan didalamnya juga mencakup aktifitas yang berhubungan
dengan Tuhannya. 2) Nilai-nilai pendidikan akhlak dalam kitab Waşāyā al-Ābā’
lil Abnā’ ini sangat relevan dengan pendidikan agama Islam saat ini, dikarenakan
di dalam kitab Waşāyā al-Ābā’ lil Abnā’ ini dapat dijadikan sabagai rujukan
dalam pembelajaran pendidikan agama Islam, khususnya mata pelajaran akhlak,
dan juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, agar menjadi manusia yang
berkarakter mulia.NIM. 09410084 ABDUL KIROM2014-01-30T02:04:07Z2017-08-02T02:01:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9896This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/98962014-01-30T02:04:07ZIMPLEMENTASI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA (Analisis Implementasi Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia DJ.I/1510/2011 tentang USBN PAI)Implementasi Ujian Sekolah Berstandar
Nasional Pendidikan Agama Islam Di Kabupaten Sleman Yogyakarta (Analisis
Implementasi Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian
Agama Republik Indonesia DJ.I/1510/2011 tentang USBN PAI). Skripsi.
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, 2013. Latar belakang
penelitian ini adalah bahwa kebijakan Ujian Sekolah Berstandar Nasional
Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) adalah kebijakan baru dari langkah
pemerintah khususnya Kementerian Agama dalam meningkatkan kuwalitas
Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah dan meningkatkan derajat Pendidikan
Agama Islam (PAI) untuk tidak dipandang hanya sebagai mata pelajaran
pelengkap, serta dari aspirasi para guru Pendidikan Agama Islam (PAI).
Kabupaten Sleman menjadi salah satu wilayah yang telah diterapkan kebikan
tersebut, keberhasilan dari tiap kabupaten yang telah dibebandan dalam Ujian
Sekolah berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI). Mengingat
evaluasi adalah salah satu ranah bentuk pengukuran keberhasilan peserta didik
dalam mengikuti proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam (PAI).
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif pendekatan analisis
deskriptif, dengan dengan mengambil latar belakang Seksi Pendidikan Agama
Islam (PAIS) Kementerian Agama Kabupaten Sleman Yogyakarta selaku Panitia
Pelaksana Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN
PAI). Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan wawancara mendalam,
dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap
data yang berhasil dikumpulakan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Implementasi Ujian Sekolah berstandar
Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) telah berjalan dengan baik sesuai
dengan aturan yang tertera dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan
Islam Kementerian Agama Republik Indonesia DJ.I/1510/2011, akan tetapi
terdapat beberapa hal yang tidak sesuai diantaranya beban penyusunan soal dan
penskoran. (2) Kendala yang dihadapi dalam mengimplementasikan Ujian
Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) dinataraknya
kurangnya komunikasi antara pihak panitian Kabupaten Sleman dengan beberapa
Sekolah tetapi dapat diatasi. (3) dampak yang dihasilkan dengan diadaknnya
Implementasi Ujian Sekolah berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam
(USBN PAI) adalah meningkatnya perhatian baik dari pemerintah sekolah
maupun peserta didik terhadap Pendidikan Agama Islam (PAI), serta terdapat
peningkatan di beberapa sekolah peserta Ujian Sekolah berstandar Nasional
Pendidikan Agama Islam (USBN PAI).NIM. 06410072 ACHMAD UBAIDILLAH2014-01-30T02:32:00Z2017-08-02T02:06:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9899This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/98992014-01-30T02:32:00ZKOMPETENSI KEPRIBADIAN PENDIDIK MENURUT IBNU SAHNUN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Telaah Kitab Ādāb al-Mu’allimīn Karya Ibnu Sahnun)Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013. Latar belakang dalam penelitian ini adalah
bahwa kompetensi kepribadian pendidik terutama pendidik PAI menjadi kunci
keberhasilan dalam pencapaian tujuan pendidikan terutama pendidikan agama
Islam yang bertujuan membentuk insan kamil. Akan tetapi realitanya begitu
memprihatinkan apabila melihat ke lapangan, banyak sekali kasus yang merusak
citra dan martabat pendidik. Mengingat akan pentingnya kompetensi kepribadian,
maka tidak bisa langsung disikapi langsung secara praktis saja, perlu adanya
penguatan dalam landasan teori, oleh karena itu Ibnu Sahnun sebagai ulama klasik
yang pertama kali menyoroti pendidikan pada masanya layak diteliti untuk
menghasilkan konsep yang sesuai. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian
ini adalah bagaimana kompetensi kepribadian pendidik menurut Ibnu Sahnun
dalam kitabnya yang berjudul Ādāb al-Mu’allimīn dan bagaimana implikasi
konsep tersebut dengan Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang kompetensi kepribadian
pendidik menurut Ibnu Sahnun serta implikasi konsep tersebut dalam Pendidikan
Agama Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif studi kepustakaan.
Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan
yaitu dengan cara menganalisis data tentang kompetensi kepribadian pendidik
dalam kitab Ādāb al-Mu’allimīn karya Ibnu Sahnun dan implikasinya terhadap
Pendidikan Agama Islam. Lalu menemukan karakteristik pesan yang terkandung
dalam data yang telah dianalisis kemudian ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan (1) kompetensi kepribadian pendidik dalam
kitab Ādāb al-Mu’allimīn karya Ibnu Sahnun dibagi menjadi lima poin, yaitu
berakhlak mulia, adil, wibawa, ikhlas dan bertanggung jawab. Berakhlak mulia
bagi pendidik agam Islam yakni mampu berperilaku sesuai dengan prinsip agama
Islam. Adil adalah memahami perbedaan peserta didik sehingga mampu berlaku
adil baik dalam memberi pelajaran maupun hukuman. Pendidik berwibawa tidak
ditentukan oleh keadaan fisik atau materi pendidik, namun dari kesuksesan
pendidik dalam mengajar peserta didiknya, tanpa segan berinteraksi dengan
peserta didiknya. Sedangkan bertanggung jawab adalah yang konsisten dengan
tanggung jawab profesinya, tidak mudah meninggalkan peserta didik atau jam
pelajaran demi kepentingan pribadi, serta bertanggung jawab dalam hal akhlak
peserta didik (2) kepribadian-kepribadian tersebut memiliki implikasi dalam
sistem Pendidikan Agama Islam. Yakni menurut Ibnu sahnun seorang guru harus
berakhlak mulia, berperilaku adil, wibawa, ikhlas dan tanggung jawab, begitu juga
dalam pendidikan agama Islam, seorang guru harus memiliki kompetensi
kepribadian, diantaranya mampu berperilaku sesuai dengan norma agama yang
dianut, bersikap arif, wibawa, memiliki etos kerja yang tinggi dan bertangung
jawab terhadap profesinya.NIM. 09410275 ANISATUN NUR LAILI2014-01-30T02:37:01Z2014-01-30T02:37:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9900This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/99002014-01-30T02:37:01ZUPAYA GURU PAI DALAM MENANGGULANGI DAMPAK NEGATIF JEJARING SOSIAL FACEBOOK TERHADAP AKHLAK SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA
CINCA PATRIA. Upaya Guru PAI Dalam Menanggulangi Dampak
Negatif Jejaring Sosial Facebook Terhadap Akhlak Siswi Kelas XI di SMA
Muhammadiyah 7 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2004. Latar
belakang penelitian ini berangkat dari maraknya penggunaan jejaring sosial
facebook oleh para remaja sebagai dampak dari kemajuan teknologi informasi.
Padahal, jejaring sosial facebook ini secara umum memiliki kecenderungan pada
dampak negatif akhlak remaja, selain dampak positifnya. Termasuk pengguna
yang aktif menggunakan akun facebook adalah siswi kelas XI SMA
Muhammadiyah 7 Yogyakarta. Dari sinilah diperlukan penelitian terkait dengan
dampak negatif facebook terhadap akhlak siswi dan upaya guru PAI dalam
menghadapi dampak tersebut.
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan apa saja
dampak negatif jejaring socsial facebook terhadap akhlak siswi kelas XI SMA
Muhammadiyah 7 Yogyakarta. Penelitian ini memfokuskan pada upaya yang
dilakukan guru PAI dalam menghadapi dampak negatif facebook.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilakukan di SMA
Muhammadiyah 7 Yogyakarta. Untuk pengumpulan data digunakan metode
wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dampak negatif facebook
terhadap akhlak siswi kelas XI di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta ada dua
bentuk. Pertama, komunikasi negatif yaitu berupa mempublikasikan kata-kata
tidak terpuji di facebook, mengupload foto yang tidak pantas dan mengakses
facebook tanpa ada pertimbangan yang jelas sebelumnya. Kedua, perilaku negatif
yaitu berupa berkurangnya disiplin siswi, interaksi sosial menjadi buruk, dan
berkurangnya waktu belajar sekaligus berdampak pada kemalasan siswi.
Sedangkan upaya yang dilakukan oleh guru PAI dalam menanggulangi
dampak negatif facebook adalah melalui upaya preventif dan kuratif. Upaya
preventif yaitu dengan tujuan untuk mencegah dampak negatif facebook seperti
dengan cara menasehati siswi secara langsung dan mengarahkan aktifitas
facebook agar menjadi lebih positif bagi siswi kelas XI. Upaya kuratif dilakukan
oleh guru PAI untuk mengurangi dampak negatif facebook yang sudah dilakukan
oleh siswi kelas XI. Upaya kuratif ini jarang dilakukan karena keterbatasan guru
dalam mengontrol akhlak siswi kelas XI. Hambatan dalam melakukan upaya
upaya tersebut adalah karena faktor pengamatan guru terhadap akhlak siswi kelas
XI di luar sekolah sedangkan dampak negatif facebook terhadap akhlak siswi
kelas XI kebanyakan terjadi di luar sekolah.NIM. 08410157 CINCA PATRIA2014-03-19T04:20:42Z2014-03-19T04:20:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11062This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/110622014-03-19T04:20:42ZIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER
DALAM PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK
DI MTs NEGERI GODEAN
RISMAN MUNAWAR. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Akidah Akhlak Di MTs Negeri Godean. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2013.
Latar belakang penelitian ini bahwa dalam dunia pendidkan saat ini dianggap masih dalam tahap rendah. Hal ini dilihat dari berbagai permasalahan yang menyangkut berbagai bidang pendidikan yang multidimensional. Salah satu permasalahan tersebut ditimbulkan dari lemahnya pendidikan karakter. Untuk itu, pendidikan serta pembelajaran saat ini tidak hanya terfokus pada pengembangan kognisi saja, tetapi juga dibarengi dengan pengembangan potensi dan kreativitas. Pendidikan karakter harus diupayakan seoptimal mungkin agar dapat memunculkan semangat berprestasi anak bangsa baik dilingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Karena pada saat ini lembaga pendidikanlah yang menjadi pintu terdepan dalam pembinaan pendidikan karakter yang memadai, maka dari lembaga pendidikan inilah lahir generasi muda masa depan bangsa yang diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam berbagai bidang sesuai keahlian mereka
Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penyusunan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Adapun subyek dalam penelitiann ini adalah guru Akidah Akhlak, kepala madrasah, waka kurikulum, serta peserta didik MTs Negeri Godean. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi.
Dapat disimpulkan penelitian ini menunjukan bahwa : (1) Implementasi pendidikan karakter di MTs Negeri Godean sudah berlangsung sejak dirumuskannya visi lembaga yang membentuk karakter Islami kepada peserta didiknya. Nilai-nilai yang dikembangkan antara lain: kedisiplinan, kebersihan dan kesehatan, tanggung jawab, sopan santun, percaya diri, kompetitif, hubungan sosial, kejujuran, pelaksanaan ibadah dan ritual agama, dan kerja sosial. Adapun kegiatannya berupa: (a) kegiatan rutin, (b) kegiatan ektrakurikuler. (2) Hasil nilai- nilai pendidikan karakter yang dikembangkan di MTs Negeri Godean secara umum berjalan cukup baik. (3) Faktor penghambat adalah jumlah jam pelajaran PAI khusunya Akidah Akhlak yang kurang dari dua jam pelajaran saja dalam satu minggu, serta terbatasnya guru untuk mengawasi setiap peserta didik sehingga dibutuhkan dukungan dari lembaga, orang tua/ wali, dan masyarakat.
NIM. 09410175 RISMAN MUNAWAR2014-03-19T04:24:25Z2014-03-19T04:24:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11063This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/110632014-03-19T04:24:25ZPOTRET PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
ANAK USIA SEKOLAH ASAL DUSUN JAYA BAKTI
DI DAERAH TRANSMIGRASI
SEPTI NURFADILAH. Skripsi. Potret Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam
Anak Usia Sekolah Asal Dusun Jaya Bakti di Daerah Transmigrasi. Yogyakarta:
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan
Pendidikan Agama Islam anak usia sekolah asal Dusun Jaya Bakti, bagaimana perilaku
dan pengamalan keagamaan anak usia sekolah asal Dusun Jaya Bakti dalam kehidupan
sehari-hari, serta faktor yang mendukung dan menghambat Pendidikan Agama Islam
anak usia sekolah asal Dusun Jaya Bakti.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar Dusun
Jaya Bakti. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi
dan triangulasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang
berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Uji keabsahan data
dilakukan dengan mengadakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini adalah: 1) Pelaksanan Pendidikan Agama Islam di lingkungan
keluarga umumnya orangtua hanya melanjutkan apa yang telah diajarkan di sekolah
dan TPA. Di lingkungan sekolah yaitu SD Negeri 1 Dendang Belitung Timur
dilaksanakan di dalam maupun di luar kelas. Untuk pembelajaran di dalam kelas guru
Pendidikan Agama Islam mempunyai peran dalam memberikan materi pembelajaran.
Sedangkan untuk pembelajaran di luar kelas, dilakukan dengan cara pembiasaan dan
keteladanan. Sedangkan untuk pelaksanaan di lingkungan masyarakat, masyarakat
mempercayakan pada TPA dan orang yang suka rela mengajar membaca Al-Qur’an. 2)
Untuk perilaku sehari-hari, anak usia sekolah asal Dusun Jaya Bakti sudah cukup baik,
baik di lingkungan keluarga, di lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Hanya beberapa anak saja yang masih berprilaku kurang baik, seperti kurang hormat
terhadap orangtua, kurang menghargai orang yang sedang beribadah, dan kurang
peduli dengan lingkungan sekitarnya. Sedangkan untuk pengamalan keagamaan
terutama shalat masih sangat kurang, baik di lingkungan keluarga, di lingkungan
sekolah dan lingkungan masyarakat. 3) Faktor pendukung Pendidikan Agama Islam
anak usia sekolah asal Dusun Jaya Bakti diantaranya; dengan adanya sumber belajar
yang sudah disediakan oleh sekolahan serta dengan didirikannya TK-TPA Nurul Huda
Dusun Jaya Bakti dan adanya orang-orang yang suka rela meluangkan waktu untuk
mengajar mengaji anak-anak. Faktor penghambat diantaranya; kurangnya minat anak
terhadap materi pembelajaran hafalan, minimnya pengetahuan agama sebagian
orangtua, kurangnya perhatian dan keteladanan yang diberikan orangtua terhadap anak,
serta kondisi anak yang sering berubah-ubah.
NIM. 09410108 SEPTI NURFADILAH2014-03-19T04:29:52Z2014-03-19T04:29:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11065This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/110652014-03-19T04:29:52ZPENGARUH SOSIALISASI KEBERAGAMAAN DI LINGKUNGAN
KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PAI PADA SISWA
KELAS VIII SMP NEGERI 1 PIYUNGAN KABUPATEN BANTUL
TAHUN AJARAN 2013-2014
SETIA WIDANTI. Pengaruh Sosialisasi Keberagamaan Di Lingkungan Keluarga Terhadap Motivasi Belajar PAI Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Piyungan Kabupaten Bantul Tahun Ajaran 2013-2014. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013.
Latar belakang penelitian ini adalah idealnya sosialisasi keberagamaan di lingkungan keluarga yang baik akan membuat motivasi belajar Pendidikan Agama Islam juga baik, namun pada kenyataanya ada siswa yang berasal dari keluarga yang memiliki sosialisasi keberagamaan baik, tetapi tidak memiliki motivasi yang baik terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam dan sebaliknya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: bagaimanakah sosialisasi keberagamaan di lingkungan keluarga dan motivasi belajar PAI Siswa kelas VIII SMP N 1 Piyungan, dan adakah pengaruh dari keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan ada tidaknya pengaruh sosialisasi keberagamaan di lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar PAI pada Siswa kelas VIII SMP N 1 Piyungan.
Penelitian ini bersifat kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner (angket), wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis instrumen meliputi analisis validitas dan reliabilitas. Analisis data meliputi analisis deskriptif, uji normalitas, uji linearitas, dan analisis korelasi. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Piyungan dengan 50 siswa sebagai sampel. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random sampling).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosialisasi keberagamaan di lingkungan keluarga pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Piyungan Tahun ajaran 2013-2014 memiliki kategori positif atau baik. Begitu juga dengan motivasi belajar PAI pada Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Piyungan Kabupaten Bantul tahun ajaran 2013-2014 memiliki kategori positif atau baik. Setelah hasil keduanya menunjukkan kategori positif atau baik, maka hasil korelasi sosialisasi keberagamaan di lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar PAI pada Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Piyungan setelah dihitung menggunakan analisis korelasi Product Moment diperoleh (rxy) sebesar 0,631. Kemudian dibandingkan dengan rtabel dengan taraf signifikansi 5%. Diketahui df = 50 – 2 = 48, sehingga rtabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,273. Sehingga dapat diketahui perbandingannya: rxy = 0,631 > rtabel (5%) = 0,273
Besarnya signifikansi 0,00 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis
alternatif (Ha) yang berbunyi: Adanya pengaruh positif dari sosialisasi keberagamaan di lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar PAI pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Piyungan diterima dengan taraf signifikansi 5%. Hal ini mengandung arti bahwa tinggi rendahnya sosialisasi keberagamaan di lingkungan keluarga berhubungan dan mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi belajar PAI pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Piyungan.
NIM. 10410056 SETIA WIDANTI 2014-03-19T04:42:32Z2017-08-02T02:08:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11069This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/110692014-03-19T04:42:32ZPENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA PRAMUNIAGA DI DUSUN TANGKILAN SIDOARUM, GODEAN, SLEMANACHMAD ZAKARIA. Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga Pramuniaga Di Dusun Tangkilan Sidoarum Godean Sleman.Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013.
Latar belakang penelitian ini adalah problema pelaksanaan pendidikan agama Islam dalam keluarga muslim yang kurang diperhatikan sehingga menyebabkan dampak kurangnya rasa beragama dalam kehidupan masyarakat, seperti pada keluarga yang berprofesi sebagai pramuniaga. Penelitian ini ingin mengungkapkan pelaksanaan pendidikan agama Islam pada keluarga pramuniaga, tentang pendidikan agama Islam anak, karena anak merupakan titipan yang harus dididik sebaik mungkin sebagai penerus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap pandangan keluarga pramuniaga di Dusun Tangkilan terhadap Pendidikan Agama Islam, pelaksanaan pendidikan agama Islam pada keluarga pramuniaga, serta peran orang tua dalam pendidikan agama islam dalam keluarga.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian ini mengambil latar belakang keluarga Pramuniaga di Dusun Tangkilan Sidoarum Godean Sleman sebagai tempat penelitiannya. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan psikologi agama karena berhubungan dengan sikap pandangan masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberi makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan. Dari makna itulah ditarik kesimpulan. Pemeriksaan data dilakukan dengan triangulasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap pandangan dari semua keluarga pramuniaga memandang bahwa Pendidikan Agama Islam merupakan sesuatu yang sangat penting tinggal bagaimana penerapannya dalam kehidupan. Hal ini merupakan sikap pandangan yang berupa penilaian saja dan merupakan sikap pandangan ekstrinsik. Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam pada keluarga pramuiaga di dusun Tangkilan ini meliputi ibadah sehari-hari seperti sholat, puasa, zakat dan sebagainya. Serta dalam hal akhlak menggunakan pola pembiasaan dalam melaksanakan kegiatan keagamaan. Peran orang tua dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam dalam keluarga pramuniaga disini belum berperan sebagai mana mestinya karena berdasarkan teori peran orang tua dalam pendidikan agama anak adalah membimbing, menasehati, dan memberikan contoh yang baik dalam kehidupan beragama. Karena orang tua merupakan pengajar pertama dalam kehidupan anak. Meskipun mereka berprofesi sebagai pramuniaga mereka juga menyempatkan diri untuk membina keluarga mereka dan ada beberapa keluarga yang belum memaksimalkan perannya sebagai orang tua dalam melaksanakan pendidikan agama Islam.
NIM. 09410151 ACHMAD ZAKARIA 2014-03-19T04:45:06Z2017-08-02T02:11:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11070This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/110702014-03-19T04:45:06ZKONSEP PENDIDIKAN KARAKTER DALAM SERAT WEDHATAMA KARYA K.G.P.A.A MANGKUNEGARA IV DAN RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM ARDI RAHMAD. Konsep Pendidikan Karakter Dalam Serat Wedhatama karya K.G.P.A.A Mangkunegara IV dan Relevansinya terhadap Pendidikan Islam. Skripsi. Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2008.
Indonesia sesungguhnya mempunyai kebudayaan yang tinggi dan adiluhung warisan nenek moyang yang ajaran-ajarannya tidak kalah penting dengan ajaran-ajaran, teori-teori, dan faham dari Barat. Salah satunya adalah kitab Wedhatama. Serat Wedhatama merupakan salah satu Kitab Jawa Kuno (kitab piwulang dan piweling) yang sangat popular di kalangan masyarakat Jawa. Dalam serat Wedhatama terdapat piwulang dan piweling luhur yang berisi tentang konsep ketuhanan, kemasyarakatan dan kemanusiaan. Whedatama dari kata “wheda” berarti ilmu dan “tama” berarti utama, “wedhatama” pengetahuan yang utama.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan objek material penelitian adalah kepustakaan dengan sumber primer penelitian yaitu Serat Wedhatama karya K.G.P.A.A Mangkunegara IV. Proses pengumpulan data dilakukan melalui metode dokumentasi, sedangkan analisis data dilakukan dengan metode interpretasi, yakni menunjukkan arti, mengungkapkan serta mengatakan esensi dari konsep pemikiran K.G.P.A.A Mangkunegara IV yang tertuang dalam Serat Wedhatama secara objektif. Dalam menarik sebuah kesimpulan, digunakan metode berfikir deduktif.
Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Serat wedhatama berisi konsep pendidikan karakter sesuai Indonesia Heritage Foundation (IHF) diantaranya Cinta Tuhan dan Segenap Ciptaan-Nya (Love Allah, trust, reverence, loyality) , Kemandirian Dan Tanggung Jawab (Responsibility, Excelellence, Self Reliance, Dicipline, Orderliness) , Kejujuran/Amanah, Bijaksana, (Trustworthiness, Reliability, Honesty) , Hormat dan Santun (Respect, Courtesy, Obedience) , Dermawan, Suka Menolong dan Gotong Royong (Love, Compassion, Caring, Emphaty, Generousity, Moderation, Cooperation) , Percaya Diri, Kreatif, Dan Pekerja Keras (Confidence, Assertiviness, Creativity, Resourcarefulness, Courage, Determination And Enthusiasm) , Kepemimpinan Dan Keadilan (Justice, Fairness, Mercy, Leadership), Baik Dan Rendah Hati (Kindness, Friendliness, Humility, Modesty) , Toleransi, Kedamaian, dan Kesatuan (Tolerance, Flexibility, Peacefulness, Unity) 2) Relevansi Konsep Pendidikan Karakter dalam Serat Wedhatama karya K.G.P.A.A Mangkunegara ke IV dapat dilihat melalui keterlibatannya dalam beberapa bait sesuai dengan Al-Qur’an. 3) Relevansi Konsep pendidikan karakter dalam serat Wedhatama karya K.G.P.A.A. Mangkunegara IV dibagi menjadi dua yaitu relevansi secara langsung dan relevansi secara tidak langsung. Dalam Penelitian ini ada 3 Kata Kunci Yaitu : 1. Pendidikan Karakter 2. Serat Wedhatama Karya K.G.P.A.A. Mangkunegara IV 3. Pendidikan Islam.
NIM. 08410149 ARDI RAHMAD2014-03-19T04:50:40Z2014-03-19T04:50:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11072This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/110722014-03-19T04:50:40ZMETODE TAZKIYATUN NAFS (PENYUCIAN JIWA) MELALUI
IBADAH SHALAT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
PENDIDIKAN AKHLAK
(TELAAH PEMIKIRAN IMAM AL GHAZALI)
Khoirul Mustangin. Metode Tazkiyatun Nafs (Penyucian Jiwa) Melalui
Ibadah Shalat Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Akhlak (Telaah Atas
Pemikiran Imam Al Ghazali). Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2014.
Latar belakang penelitian ini adalah degradasi moral yang terjadi pada
pelajar khususnya dan manusia pada umumnya di indonesia saat ini telah merajelela.
penyebabnya adalah dimensi jiwa yang sering terjadi goncangan karena problem
kehidupan yang dialaminya yang kadang manusia berbuat hal yang diluar kendali
rasionalnya, lebih mementingkan hawa nafsunya. Oleh karena itu jiwa yang buruk
tersebut perlu adanya penyucian jiwa (tazkiyatun nafs), agar jiwa kita bisa tenang dan
selalu menjalankan perbuatan terpuji. Shalat merupakan salah satu cara untuk
penyucian jiwa, karena shalat yang dilakukan secara khusyuk, dan benar menurut
syariat islam akan menimbulkan jiwa yang tenang dan tidak dikuasai oleh hawa nafsu
sehingga manusia berperilaku dengan akhlak terpuji. Al Ghozali adalah salah satu
tokoh yang sering membahas tentang akhlak, dan beliau pun membahas tentang
shalat sebagai pensucian jiwa (tazkiyatun nafs) dalam kitab-kitabnya seperti ihya’
ulumiddin. Berangkat dari latar belakang tersebut peneliti hendak mengkaji tentang
metode penyucian jiwa (tazkiyatun nafs) melalui ibadah shalat menurut Imam Al
Ghazali serta mengetahui implikasi metode penyucian jiwa (tazkiyatun nafs) melalui
ibadah shalat terhadap pendidikan akhlak menurut Imam Al Ghazali.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian library research atau penelitian
kepustakaan, dimana data-datanya dihimpun dari beberapa literatur seperti buku,
majalah, artikel, jurnal serta tulisan lain. Sedangkan pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan filosofis dan historis guna merumuskan secara
jelas hakekat yang mendasari konsep-konsep pemikiran.
Sedangkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, konsep
penyucian jiwa (tazkiyatun nafs) melalui ibadah shalat menurut Al Ghozali
didasarkan pada khusyuk dalam menjalankan shalat, keutamaan ibadah shalat dalam
penyucian jiwa, dan hal-hal yang hadir dalam hati pada setiap syarat dan rukunnya.
Kedua, implikasi ibadah shalat dalam pendidikan akhlak yaitu nilai-nilai pendidikan
akhlak dalam gerakan sholat, adalah: 1) rasa syukur 2) sikap saling menghormati
antar sesama. 3) sifat tenang (tidak mudah stress). 4) selalu istiqomah, sabar dan tidak
mudah putus asa. 5) tidak berlebihan 6) sikap tidak egois dan tidak sombongan dan
kesabaran. 7) taat dan tunduk terhadap peraturan. 8) tata cara beretika. 9) peduli
terhadap sesama. Kemudian impliaksi kekhusyu’an dalam ibadah shalat terhadap
pendidikan akhlak ialah dapat: a) Mendekatkan diri kepada Allah SWT. b) Melatih
konsentrasi. c) Shalat menimbulkan jiwa yang tenang.
NIM. 08410098 KHOIRUL MUSTANGIN2014-03-19T05:56:05Z2017-07-28T02:50:19Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11080This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/110802014-03-19T05:56:05Z PLURALISME AGAMA DALAM FILM “?”
(TINJAUAN MATERI DAN METODE DARI PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM)
SUPIANDI, Pluralisme Agama Dalam Film “?” (Tinjauan Materi Dan Metode Dari Perpsektif Pendidikan Agama Islam). Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga 2014. Latar belakang penelitian ini adalah banyak orang yang tidak memahami pluralisme dan bahkan banyak kelompok yang menentang pluralisme hal ini dikarenakan mereka beranggapan bahwa pluralisme berarti harus mengakui keberadaan dan kebenaran kelompok lain. Hal ini juga berpengaruh terhadap banyaknya konflik yang terjadi, misalnya konflik Ambon tahun 1999, Sampit di Kalimantan tahun 2001. Ditengah begitu derasnya film-film yang miskin akan nilai transendental dalam masyarakat, muncul beberapa film yang sarat dengan nilai dan memberikan kritik sosial, salah satunya adalah film “?” (Tanda Tanya). Film ini bertemakan pluralisme agama di Indonesia yang sering terjadi konflik antar keyakinan beragama. Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah bagaimana pluralisme agama ditampilkan dalam film “?” (Tanda Tanya), materi dan metode pendidikan agama Islam apa saja yang terkandung di dalam film “?” (Tanda Tanya). Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana pluralisme agama ditampilkan dalam film “?” (Tanda Tanya) dan materi serta metode pendidikan agama Islam apa saja yang terdapat di dalam film “?” (Tanda Tanya).
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, melalui penelitian perpustakaan (library research), dimana penulis meneliti film “?” (Tanda Tanya). Di sini, film “?” (Tanda Tanya) sebagai obyek formal penelitian, dan penulis berusaha menganalisis film “?” (Tanda Tanya) yang bertujuan mengetahui pluralisme serta materi dan metode pendidikan Islam apa saja yang terkandung dalam film tersebut. Adapun pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan semiotika, serta menggunakan metode pengumpulan data berupa dokumentasi. Dalam melakukan analisis, penulis menggunakan metode deskriptif analisis, dimana bahan-bahan yang terkumpul diuraikan, ditafsirkan, serta menarik kesimpulan.
Hasil penelitian film “?” (Tanda Tanya) menunjukkan bahwa film ini menampilkan pluralisme dengan baik, menyikapi perbedaan antar agama dengan cara dialog, bijaksana serta bersikap inklusif agar tidak terjadi konflik antar agama. Nilai-nilai pluralisme dalam film “?” (Tanda Tanya) merupakan nilai akhlak; yaitu akhlak kepada Allah SWT, akhlak kepada diri sendiri dan juga akhlak terhadap masyarakat. Sedangkan metode pendidikan Islam yang terdapat dalam film “?” (Tanda Tanya) adalah dialog, nasihat, tanya jawab, dan juga ceramah.
NIM. 08410104 SUPIANDI2014-03-19T06:51:27Z2017-08-02T02:12:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11085This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/110852014-03-19T06:51:27ZKLASIFIKASI GAYA MENGAJAR GURU PAI
DI SMAN 1 YOGYAKARTA
ASHIF AZ ZAFI. Klasifikasi Gaya Mengajar Guru PAI di SMAN 1
Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013. Latar belakang penelitian ini
adalah munculnya masalah terkait gaya mengajar Guru PAI. Masalah tersebut
seperti guru yang mengajar tidak sesuai bidang studinya, tidak mampu mengelola
pembelajaran dengan baik, tidak mampu melakukan sosialisasi dengan siswa
sehingga menimbulkan pembelajaran yang tidak menarik dan rendahnya prestasi
belajar siswa. SMA Negeri 1 Yogyakarta sebagai sekolah teladan di Yogyakarta
akan menjadi percontohan mengenai gaya mengajar Guru PAI yang baik karena
terbukti prestasi belajar siswanya baik. Yang menjadi permasalahan adalah
bagaimana klasifikasi gaya mengajar Guru PAI dan bagaimana dampaknya
terhadap prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Yogyakarta. Penelitian ini
bertujuan mengklasifikasikan Guru PAI berdasarkan gaya mengajarnya serta
menganalisis dampaknya terhadap prestasi siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar
SMA Negeri 1 Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan
pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan
memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna
itulah ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan
mengadakan triangulasi data dengan dua modus, yaitu dengan menggunakan
sumber ganda dan metode ganda.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Ketiga Guru PAI di SMA Negeri 1
Yogyakarta yaitu Bapak Drs. Syahrullah M, Bapak Muhammad Anas, S.Pd.I dan
Bapak M. Masyhudi, S.Ag dapat diklasifikasikan ke dalam Gaya Mengajar
Demokratis. (2) Gaya Mengajar Demokratis Guru PAI berdampak positif terhadap
prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari
jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hanya
terdapat 6 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dari
total 74 siswa. Ini berarti 92% siswa berhasil mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dan 8% siswa tidak dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).
NIM. 10411031 ASHIF AZ ZAFI2014-03-19T06:55:35Z2017-08-02T02:15:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11086This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/110862014-03-19T06:55:35Z PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENGEMBANGAN SIFAT INKLUSIF DI SMA NEGERI 1 WONOGIRI Awal Aqsha Nugroho. Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pengembangan Sifat Inklusif di SMA Negeri 1 Wonogiri. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013.
Latar belakang penelitian ini berawal dari munculnya masalah terkait konflik yang berawal dari perbedaan. Peran guru Pendidikan Agama Islam sangat sentral dalam pembelajaran yang inklusif. Walaupun di SMA Negeri 1 Wonogiri mayoritas siswa telah bersifat inklusif, namun masih terdapat beberapa siswa yang bersifat ekslusif dan intoleran. SMA Negeri 1 Wonogiri merupakan sekolah yang menjadi kiblat praktik pendidikan bagi seluruh sekolah di kabupaten Wonogiri, dengan ini SMA Negeri 1 Wonogiri menjadi percontohan bagaimana peran guru Pendidikan Agama Islam dalam mengembangkan sifat inklusif siswa. Yang menjadi permasalahan adalah mengapa siswa cenderung bersifat ekslusif, bagaimana peran guru PAI dalam pengembangan sifat inklusif siswa, dan apa faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Peranan guru Pendidikan Agama Islam dalam pengembangan sifat inklusif di SMA Negeri 1 Wonogiri.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif, dengan mengambil latar SMA Negeri 1 Wonogiri. Subyek penelitian ini adalah guru PAI, kepala sekolah, guru BK dan siswa SMA Negeri 1 Wonogiri sedangkan obyek penelitiannya adalah Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pengembangan Sifat Inklusif di SMA Negeri 1 Wonogiri. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis dan psikologis. Metode berfikir dalam analisis data penelitian bersifat induktif dengan menghimpun dan menggabungkan kata-kata khusus menjadi kesatuan informasi.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Penyebab kecenderungan siswa bersifat ekslusif akibat dari pemberian paham agama oleh keluarga yang radikal tanpa dibarengi nilai-nilai inklusifitas dan toleransi. (2) Peran guru PAI dalam pengembangan sifat inklusif terbagi menjadi dua peranan, yang pertama peran dalam kegiatan pembelajaran PAI, menggunakan strategi Learning Starts With a Question, pendekatan kontruksivisme, dan rekonstruksi dalam mengembangkan sifat inklusif siswa. Yang kedua peran dalam kegiatan non pembelajaran, dengan pemberian nasihat, suri teladan, contoh pergaulan, kajian jum’at (ceramah) dan sebagai konselor. (3) Faktor penghambat dalam pengembangan sifat inklusif siswa SMA Negeri 1 Wonogiri yaitu faktor internal, sulitnya siswa untuk menerima kritik dan saran, dan faktor eksternal, lingkungan yang acuh terhadap masalah yang dihadapi siswa. Faktor pendukung dalam pengembangan sifat inklusif yaitu adanya kerjasama dengan warga sekolah termasuk para guru dalam mengembangkan sifat inklusif, dukungan dari kepala sekolah, dan sifat anak yang dewasa.
NIM. 10411049 AWAL AQSHA NUGROHO2014-03-19T06:59:20Z2014-03-19T06:59:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11087This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/110872014-03-19T06:59:20ZPELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DENGAN SISTEM MOVING CLASS DI SMA N 2 WATES
CATUR WAHYUNING INDARTI, 08410266. Pelaksanaan
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan Sistem Moving Class di SMA N 2
Wates. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013.
Latar belakang penelitian ini adalah Sistem pembelajaran tematik melalui
metode moving class pada dasarnya adalah upaya untuk mendekatkan proses
pembelajaran kepada proses yang di inginkan, harapannya, dapat mengoptimalkan
potensi dan bermanfaat dalam proses pembelajaran. Sehingga selama proses
pembelajaran waktu yang panjang anak tetap aktif, kreatif, belajar secara efektif
dan menyenangkan. Pemakaian model kelas kompetensi juga diharapkan dapat
membentuk pencapaian ketuntasan belajar, sebab proses pembelajaran siswa di
moving class dapat terfokus pada bidang kompetensi yang sedang dipelajari.
Pemakaian model kelas kompetensi akan lebih memenuhi prinsip efisiensi dan
efektifitas pendidikan dikarenakan kelas kompetensi merupakan kelas dan
sekaligus laboratorium bagi siswa. Moving class merupakan sistem pembelajaran
yang bercirikan kelas sesuai mata pelajaran, dengan demikian, ruang kelas ditata
sesuai dengan mata pelajaran masing-masing. Misalnya PAI, maka ruangan penuh
dengan nuansa religius. Sejak berdirinya SMA N 2 Wates tahun 1982-2008
menggunakan sistem pembelajaran konvensional, kemudian di tahun 2009 mulai
menerapkan sistem Moving Class. Dalam waktu empat tahun, dimulai tahun 2009
SMA N 2 Wates masih konsisten menerapkan Moving Class dan terus berinovasi
untuk menunjang pendidikan di SMA N 2 Wates, baik dari sarana pendidikan
sampai kurikulum pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan dan menganalisis mengenai pelaksanaan pembelajaran
pendidikan agama Islam dengan sistem moving class serta kelibahan dan
kekurangan dari sistem moving class sehingga layak dijadikan sebagai salah satu
pengelolaan kelas di sekolah terutama SMA N 2 Wates dan menjadi rujukkan
untuk sekolah yang lain bila ingin menerapkan Moving Class.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif lapangan (field research),
yang bersifat kualitatif dengan mengambil judul Pelaksanaan Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dengan Sistem Moving Class di SMA N 2 Wates.
Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara dan
dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan
teknik trianggulasi. Dalam penelitian ini peneliti mengambil beberapa subyek
penelitian yang dijadikan sebagai narasumber untuk memperoleh informasi guna
mengumpulkan data dilapangan, diantaranya: Kepala sekolah, guru PAI, siswa
kelas X, Waka bidang kurikulum, dan kepala tata usaha.
Hasil penelitian ini yaitu 1) Proses pembelajaran di SMA N 2 Wates sudah
sesuai dengan tata tertib SMA N 2 Wates dan strategi pelaksanaan Moving Class.
Hal itu dapat dilihat dari pengelolaan perpindahahn peserta didik, pengelolaan
ruang belajar-mengajar dimana guru memiliki ruang tersendiri sesuai dengan mata pelajaran yang diampu sehingga guru tidak perlu berpindah tempat dan dapat mempersiapkan meteri pelajaran secara matang serta persiapan menghadapi anak- anak, siswa merasa lebih fresh, tidak mudah bosan, lebih fokus dalam menerima pelajaran yang telah diajarkan karena dengan nuansa yang berbeda-beda dalam setiap memasuki ruangan kelas. Dapat melihat pemandangan disekitar sehingga ia tidak bosan nuansa kelas yang berbeda-beda. 2) Faktor pendorong, penghambat serta penanganannya dalam Moving Class dalam yaitu, siswa lebih fresh, tidak mudah bosan, ngantuk dan lebih fokus dalam menerima pelajaran. Siswa lebih banyak bersosialisasi dan dapat melihat seluruh kondisi sekolah. Guru tidak perlu berpindah tempat dan dapat lebih fokus dalam mempersiapkan pembelajaran dan menghadapi siswa. Kendala dalam moving class yaitu, ruang kelas lebih banyak, fasilitas lebih dilengkapi dan media pembelajaran harus lebih memadai. Kebersihan kelas harus terjaga dan siswa harus sehat. Bentuk-bentuk penanganannya yaitu dibuat loker, tim kurikulum membuat jadwal yang tidak bertubrukan. 3) Hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran PAI dengan menggunakan sistem Moving Class di SMA N 2 Wates tahun ajaran 2012/2013 meningkat dan melebihi nilai KKM yaitu bernilai 78, jika dilihat dari segi kognitif, dari segi afektif siswa secara aktif mengikuti pelajaran PAI, siswa mencatat materi yang telah diajarkan oleh guru, siswa menyiapkan bahan ajar sebelum dimulai pelajaran PAI dan siswa tepat masuk ke dalam kelas. Dari segi psikomotorik siswa dapat praktik atau melaksanakn sholat secara benar dari lafal niat sampai salam, dapat mempraktikkan membaca Al-Qur’an dengan benar sesuai tajwid, dapat mempraktikkan sholat jenazah dan mempraktikkan berwudhu dengan benar .
NIM. 08410266 CATUR WAHYUNING INDARTI2014-03-19T07:14:00Z2014-03-19T07:14:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11095This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/110952014-03-19T07:14:00ZEFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM OLEH GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DI SMAN 1 BANTUL Fajar Nurhidayat, Efektivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Oleh Guru Yang Bersertifikat Pendidik di SMAN 1 Bantul. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013.
Latar belakang penelitian ini adalah guru merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan sumbangan signifikan tanpa didukung oleh guru yang profesional dan berkualitas. Oleh karena itu dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan, dengan adanya program sertifikasi, diharapkan mutu pembelajaran dan kompetensi guru akan semakin meningkat yang berimbas pula pada semakin meningkatnya mutu pendidikan di Indonesia. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah dengan diadakannya program sertifikasi ini benar-benar mampu meningkatkan kompetensi guru PAI di SMAN 1 Bantul. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang efektifitas pembelajaran PAI oleh guru yang bersertifikat pendidik di SMAN 1 Bantul.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil tempat penelitian di SMA Negeri 1 Bantul. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dengan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan untuk menyusun hasil karya terkait dengan efektivitas pembelajaran PAI oleh guru yang bersertifikat pendidik di SMA Negeri 1 Bantul.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Bantul terlaksana mulai dari tahap perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas, proses pembelajaran sampai pada tahap evaluasi. Dalam menyusun silabus dan RPP, guru mengacu pada buku panduan yang ada di SMA Negeri 1 Bantul. Pada tahap pelaksanaannya guru PAI melakukan pembelajaran sesuai dengan apa yang ada dalam RPP. Dalam menyampaikan materi, guru menggunakan contoh-contoh yang jelas, juga menekankan hal-hal yang penting. Guru PAI menggunakan sumber belajar yang jelas, menggunakan media untuk pembelajaran PAI dan juga menggunakan metode pembelajaran untuk menyampaikan materi PAI. (2) Efektivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas XI di SMA Negeri 1 Bantul oleh guru yang bersertifikat pendidik dari sisi proses dapat dikatakan efektif, dengan melihat terpenuhinya proses pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang direncanakan, sarana dan prasarana yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah, kondisi lingkungan sekolah yang mendukung dan peserta didik yang telah memenuhi KKM adalah 176 siswa dari jumlah total 185 siswa kelas XI yang beragama Islam di SMA Negeri 1 Bantul, sedangkan yang belum memenuhi KKM adalah 16 siswa. Berarti telah memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh peneliti sebesar 75%, sehingga peneliti menyimpulkan bahwa efektitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam oleh guru yang bersertifikat pendidik untuk kelas XI di SMA Negeri 1 Bantul dari segi produk /hasilnya efektif.
NIM. 09410113 FAJAR NURHIDAYAT 2014-03-19T07:35:05Z2014-03-19T07:35:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11103This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/111032014-03-19T07:35:05ZSTRATEGI GURU PAI DALAM MEMBINA SIKAP TOLERANSI
ANTAR UMAT BERAGAMA TERHADAP SISWA
SMP N 1 PRAMBANAN KLATEN
ISTIQOMAH FAJRI PERWITA. Strategi Guru PAI dalam Membina Sikap Toleransi Terhadap Siswa SMP N 1 Prambanan Klaten. Skripsi. Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa banyak sekali konflik yang terjadi dengan mengatasnamakan agama, sehingga antar agama saling menyerang. Hal ini sangat berpengaruh sekali terhadap kerukunan umat manusia, oleh karena itu diperlukan strategi untuk membina generasi muda menjadi insan yang toleran antar umat beragama. Melihat kondisi lingkungan SMP N 1 Prambanan Klaten terbilang sudah mendukung adanya toleransi, sehingga peneliti ingin melakukan penelitian di SMP tersebut dengan rumusan masalah bagaimana kondisi sikap toleransi siswa SMP N 1 Prambanan Klaten, dan apa strategi yang dilakukan guru PAI di SMP tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang strategi guru PAI dalam membina sikap toleransi terhadap siswa SMP N 1 Prambanan Klaten, dan kondisi sikap toleransi siswa di SMP tersebut.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, dengan mengambil lokasi di SMP N 1 Prambanan Klaten. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan trianggulasi dengan dua teknik yaitu dengan menggunakan sumber ganda dan teknik ganda.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) kondisi sikap toleransi siswa di SMP N 1 Prambanan Klaten terbilang sudah sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya sikap menerima dalam hidup berdampingan dengan warga sekolah yang heterogen, menghormati dan menghargai perbedaan keyakinan orang lain, menjalin kerjasama dalam bidang sosial, seperti adanya ekstrakurikuler dan acara sekolah. (2) strategi guru PAI dalam membina sikap toleransi terhadap siswa SMP N 1 Prambanan Klaten melalui dua tahap yaitu 1) Pembinaan dalam kegiatan pembelajaran meliputi: a) Pemanfaatan Sumber Belajar. b) Memilih Gaya Guru Mengajar yang Baik. c) Penerapan Variasi Metode dan Memilih Metode yang sesuai. d) Menciptakan Komunikasi Guru dengan Siswa. e) Penerapan Evaluasi Berkelanjutan. 2) Pembinaan di luar kelas dengan memberikan contoh sikap toleransi di lingkungan sekolah, seperti hidup berdampingan dengan semua warga sekolah, bekerjasama dengan semua warga sekolah untuk menerapkan senyum sapa salam, dan bekerjasama dalam bidang sosial.
NIM. 10411061 ISTIQOMAH FAJRI PERWITA2014-03-20T02:57:56Z2014-03-20T02:57:56Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11116This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/111162014-03-20T02:57:56ZRELEVANSI PESAN-PESAN MORAL R.NG. RANGGAWARSITA DENGAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (KAJIAN TERHADAP SERAT KALATIDHA KARYA R.NG. RANGGAWARSITA) LUTFI HAKIM. Relevansi Pesan-Pesan Moral R. Ng. Ranggawarsita Dengan Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam (Kajian Terhadap Serat Kalatidha Karya R. Ng. Ranggawarsita). Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang masalah penelitian ini adalah terjadinya dekadensi moral dikalangan pelajar padahal seharusnya pelajar memberikan contoh dan teladan yang baik, yang akan menjadi penerus generasi berikutnya. Permasalahan ini disebabkan oleh berbagai hal di Era Globalisasi dan Perkembangan baik melalui perkembangan ilmu pengetahuan maupun teknologi dan komunikasi. Oleh karena itu kondisi yang demikian perlu adanya penelitian yang bisa menjembatani peserta didik dalam mengambil sikap supaya dapat memilah dan memilih tindakan yang harus dilakukan dan ditinggalkan. Yang menjadi fokus penelitian ini adalah menggali nilai-nilai kearifan lokal dalam serat kalatidha karya R.Ng Ranggawarsita untuk diterapkan dalam Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. Penelitian ini menggunakan metode hermeneutic dalam perspektif psikologi pendidikan, yaitu dengan melakukan pendekatan pada gejala-gejala yang berkaitan dengan mental dan kegiatan jiwa pengarang, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku dan sikap pengarang. Kemudian gejala-gejala diatas ditafsirkan dengan menggunakan metode hermeneutic untuk mengetahui pesan-pesan moral dalam serat kalatidha untuk diterapkan dalam pendidikan. sumber penelitian ini adalah serat kalatidha karya R. Ng. Ranggawarsita yang ditulis oleh kamajaya dalam bukunya yang berjudul Pujangga Ranggawarsita sekaligus menjadi sumber primer yang didukung dengan referensi lain yang mendukung penelitian ini, yang disebut sebagai sumber sekunder. Data yang sudah terkumpul kemudian di dokumentasikan dan dianalisis dengan menggunakan metode Hermeneutik dan analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat empat klasifikasi pesan moral yaitu pesan piwulang, pesan keagamaan, pesan anjuran dan pesan larangan, dengan rincian sebagai berikut a) Pesan piwulang (keteladanan, teguh pada kebenaran, sepi ing pamrih, pemimpin astha brata (memegang amanah) dan belajar dari pengalaman dan sejarah), b) Pesan Religius (amrih ridhaning gusti (mencari ridha allah), tawakal marang hyang gusti, nyuwun marang hyang gusti (berdoa), mati sajroning ngaurip (mati dalam hidup) dan mohon ampun (tobat), c) Pesan Anjuran (berkarya (rame ing gawe), berikhtiar, sabar, eling lan waspada, mawas diri dan selaras antara lahir dan batin), d) Pesan Larangan (jangan hiraukan kabar angin dan jangan kehilangan kewaspadaan). Pesan-pesan diatas setelah dikaji lebih lanjut masih relevan dengan nilai-nilai pendidikan Islam. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi usaha mereaktualisasi dan merevitalisasi nilai-nilai kepribadian bangsa yang sangat berguna bagi usaha pembinaan mental (character building) dan moral bangsa di era perkembangan dan globalisasi, yang saat ini sedang mengalami degradasi. Selain itu dengan penggalian nilai-nilai kearifan lokal diharapkan akan sesuai dengan kepribadian bangsa sehingga ini merupakan langkah yang strategis dalam membina moral dan mental bangsa Indonesia, selain itu penggalian terhadap nilai-nilai budaya lokal diharapkan bisa menumbuhkan kecintaan terhadap bangsa sendiri.NIM. 10410119 LUTFI HAKIM2014-03-20T03:06:21Z2014-03-20T03:06:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11121This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/111212014-03-20T03:06:21ZREKONSTRUKSI PERAN PENDIDIK PEREMPUAN PADA MASA
RASULULLAH
(STUDI PERAN AISYAH R.A DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM)
MARIA ULFAH. Rekonstruksi Peran Pendidik Perempuan pada Masa
Rasulullah (Studi Peran Aisyah r.a dalam Pendidikan Agama Islam). Skripsi.
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Aisyah r.a merupakan teladan pendidik perempuan sejati di zamannya.
Sejarah telah mengukir nama Aisyah r.a sebagai pendidik yang cerdas dalam
berbagai macam bidang, memiliki karakter keibuan dalam pembelajarannya,
mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat sekitar, serta menjadi
teladan bagi peserta didiknya. Sayangnya kompetensi yang dimiliki oleh Aisyah
r.a belum tercermin penuh pada diri pendidik perempuan di zaman sekarang.
Rendahnya kompetensi yang dimiliki pendidik perempuan disebabkan kurangnya
kesadaran pendidik perempuan untuk mengembangkan kompetensi tersebut,
padahal pendidik perempuan tidak hanya diartikan sebagai seorang guru, bahkan
seorang ibu pun bisa dikatan sebagai pendidik perempuan. Untuk membangkitkan
kesadaran dan meningkatkan kompetensi tersebut sosok Aisyah r.a layak untuk
dijadikan sebagai model panutan pendidik perempuan zaman sekarang. Adapun
tujuan dari penelitian ini ialah memberikan gambaran tentang peran sosok Aisyah
r.a dalam Pendidikan Agama Islam serta untuk merekonstruksi peran Aisyah r.a
untuk pendidik perempuan zaman sekarang.
Berdasarkan permasalahan inilah, peneliti melakukan penelitian tentang
rekonstruksi peran pendidik perempuan pada masa Rasulullah, langsung menuju
kepada rekonstruksi peran Aisyah r.a untuk pendidik perempuan zaman sekarang .
Jenis penelitian ini adalah studi pustaka dengan menggunakan pendekatan sejarah.
Sumber data dalam penelitian ini diambil dari hadis-hadis terkait Aisyah r.a dan
buku-buku biografi Aisyah r.a serta buku, jurnal dan majalah yang terkait dengan
penelitian. Teknik pengumpulan data penelitian ini melalui metode dokumentasi.
Sedangkan Analisis data menggunakan teori double movement Fazlur Rahman.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Aisyah r.a adalah sosok teladan ilmuwan
perempuan di zamannya, Aisyah r.a mempunyai peran besar dalam Pendidikan
Agama Islam. Sebagai seorang pendidik Aisyah r.a telah memiliki empat
kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pendidik. 2) Merefleksi kepada
Aisyah r.a pendidik perempuan harus memiliki empat kompetensi yakni
kompetensi, pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian. Sedangkan
rekonstruksi yang ditawarkan berupa: pendidik perempuan harus mengetahui cara
mendidik, menguasai materi/bahan ajar, mampu membangun komunikasi dan
interaksi sosial, dan menjadi teladan bagi peserta didiknya.
NIM. 10410027 MARIA ULFAH 2014-03-20T03:53:53Z2014-03-20T03:53:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11125This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/111252014-03-20T03:53:53ZKEMATANGAN BERAGAMA PADA PESERTA DIDIK USIA REMAJA
(PANDANGAN ZAKIAH DARADJAT DAN RELEVANSINYA TERHADAP
MATA PELAJARAN PAI SMA PADA KURIKULUM 2013)
Nurida Budi Setiawati. Kematangan Beragama Pada Peserta Didik Usia
Remaja (Pandangan Zakiah Darajat Dan Relevansinya Terhadap Mata Pelajaran
PAI SMA Pada Kurikulum 2013), Skripsi, Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga.2014.
Latar belakang penelitian ini adalah banyaknya kenakalan-kenakalan
hingga penyimpangan remaja yang terjadi saat ini, mulai dari tawuran,
penggunaan narkoba, perbuatan asusila, dan lain sebagainya. Masalah-masalah
tersebut disebabkan tidak tercapainya kematangan beragama yang dimiliki para
pelajar. Banyak para tokoh-tokoh pendidikan dan psikolog berpendapat bahwa
semakin berkembangnya pola berfikir remaja, seharusnya semakin mendorong
mereka untuk lebih menghayati ajaran-ajaran agama. Karena tokoh ilmu jiwa
agama yang banyak membahas tentang masalah masalah agama pada remaja di
Indonesia adalah Zakiah Daradjat. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk:(1)
Mengetahui pandangan Zakiah Daradjat tentang kematangan beragama pada
peserta didik usia remaja.(2) Mengetahui kriteria-kriteria kematangan beragama
peserta didik usia remaja menurut Zakiah Darajat.(3) Mengetahui relevansi antara
pemikiran Zakiah Daradjat dengan Mata pelajaran PAI pada Kurikulum 2013.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kepustakaan
atau Library Research dengan metode pengumpulan data menggunakan metode
dokumentasi serta metode analisa menggunakan content analysis, sedangkan
sumber data yang digunakan peneliti terdiri dari sumber data primer dan data
sekunder, yaitu pendapat-pendapat Zakiah tentang kematangan beragama remaja
dalam berbagai sumber, serta didukung dengan buku-buku lain yang berkaitan
dengan kematangan beragama pada usia remaja.
Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa (1) kematangan beragama remaja
adalah hasil perbandingan mereka atas keyakinan yang mereka miliki dengan
kenyataan yang terjadi dalam kehidupan. Dan apabila remaja telah mengalami
kematangan beragama maka mereka akan menjauhi hal-hal negative, begitu pula
sebaliknya.(2) Kriteria-kriteria kematangan beragama pada peserta didik usia
remaja menurut Zakiah Daradjat yaitu(a) Adanya kemauan untuk
mengembangkan agamanya.(b) adanya korelasi antara kekuasaan tuhan dengan
keinginan untuk bertaubat ketika melakukan kesalahan. (c) Merasa dekat dengan
tuhan. (d) Pola fikir tentang agama berpengaruh pada perubahan emosi sehingga
dapat mengkontrol tingkah laku. (d) Kepekaan akan adanya Tuhan. Faktor-faktor
yang mempengaruhinya yaitu adanya perubahan hormon Selain itu lingkungan
masyrakat (berupa lingkungan tempat tinggal, tempat bergaul, lingkungan
sekolah),dan keluarga. Semua itu merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi
religiusitas remaja. (3). Dari pemikiran Zakiah Daradjat tersebut terdapat relevansi
dalam mata pelajaran PAI pada Kurikulum 2013 dari aspek SKL, KI, Metode
pembelajaran serta RPP.
NIM. 10411028 NURIDA BUDI SETIAWATI 2014-03-20T04:08:23Z2014-03-20T04:08:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11126This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/111262014-03-20T04:08:23ZIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PONDOK PESANTREN
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP ALI MAKSUM
YOGYAKARTA
Purwanti, Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Pondok Pesantren dalam
Pembelajaran PAI di SMP Ali Maksum Krapyak Yogyakarata. Skripsi. Yogyakarta : Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Latar Belakang penelitian adalah bahwa dunia pendidikan digoncangkan dengan
turunnya karakter anak bangsa pada saat ini. Fenomena yang ada dilakukan oleh para oknum
tertentu di dasari dari kurangnya pendidikan dan perhatian dari sekelilingnya dan
mengejutkannya lagi bahwa pelaku tersebut anak-anak yang rata-rata di bawah umur. Kemudian
pondok pesantren merupakan dapat mengembangkan dan membentuk karakter Islami. SMP Ali
Maksum berbasis pesantren ini dapat merubah dan meningkatkan karakter Islami melalui
kegiatan-kegiatan yang positif.
Tujuan peneliti, 1) untuk mengetahui proses pelaksanaan pendidikan karakter berbasis
pondok pesantren di SMP Ali Maksum Krapyak Yogyakarta. 2) untuk mengetahui nilai-nilai
karakter yang ditananamkan oleh guru PAI dan Pembimbing asrama. 3) mengetahui factor
pendukung dan penghambat dalam menerapkan pendidikan karakter di SMP Ali Maksum
Krapyak Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kualitatif. Pendekatan yang
digunakan adalah psikologi pendidikan, untuk mengetahui kondisi jiwa peserta didik dalam
mengikuti kegiatan-kegiatan yang dapat menanamkan nilai-nilai karakter dan juga peneliti
mendeskripsikan nilai-nilai karakter yang ada di lapangan. Pengumpulan data yang dilakukan
oleh peneliti dengan metode, observasi, wawancara dan dokumentasi.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : pelaksanaan pendidikan karakter berbasis
pondok pesantren yang dilaksanakan oleh para peserta didik secara terus-menerus dan
berkelanjutan melalui kegiatan-kegiatan keseharian dalam lingkungan yang kondusif. Mulai dari
bangun tidur sampai tidur kembali peserta didik melakukan kegiatan tanpa ada rasa mengeluh.
Upaya yang dilakukan oleh guru PAI dan pembimbing asrama dalam menanamkan nilai-nilai
karakter peserta yang di tanamkan oleh SMP Ali Maksum. Nilai-nilai karakter tersebut dapat
mengembangkan dan membentuk karakter Islami, diantaranya : karakter religious ( kegiatan
yang diaplikasikan dalam karakter ini seperti : melaksanakan sholat fardhu berjama’ah, sholat
sunnah, membaca dzikir, tasbih, tahmid, takbir dan tahlil sebanyak 33 kali, tadarus dan membaca
sholawat, Asmaul Husna sebelum sholat. karakter kedisiplinan, karakter hormat dan santun,
karakter tanggung jawab, karakter kemandirian, karakter kerjasama, karakter kesederhanaan,
karakter kebersihan, karakter kreatif, gemar membaca, karakter rasa ingin tahu, karakter jujur,
karakter ikhlas, karakter terbuka dan karakter toleransi. Faktor pendukung dalam
mengimplementasikan pendidikan karakter adalah lingkungan pondok pesantren yang kondusif,
strategis dan memiliki hubungan yang dengan masyarakat sekitar . Faktor penghambatnya
adalah terdapat kepribadian peserta didik yang berbeda karakter sehingga sulit untuk dibimbing
dan dikendalikan dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang di sekolah dan asrama.
NIM.10410021 PURWANTI 2014-03-20T04:11:10Z2014-03-20T04:11:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11127This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/111272014-03-20T04:11:10ZPENDIDIKAN KARAKTER MENURUT ZAKIYAH DARADJAT DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM RAHMAD FITRIYANTO, Pendidikan Karakter Menurut Zakiyah Daradjat dan Relevansinya dengan Pendidikan Agama Islam, Skripsi. Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan manganalisis Konsep Pendidikan Karakter Menurut Zakiyah Daradjat dan Relevansinya dengan Pendidikan Agama Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (library research). Penelitian ini menggunakan pendekatan Historis-Filosofis yaitu penulis melakukan analisis data secara objektif tentang keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti. Pada tahap pengumpulan data, dengan cara mengumpulkan data dari berbagai literatur baik dari surat kabar, buku-buku, dan jurnal internet yang berkaitan dengan objek penelitian. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis isi (content analysis), dengan menggunakan cara berfikir induktif yaitu berangkat dari fakta-fakta khusus, peristiwa-peristiwa kongkrit, kemudian ditarik kearah generalisasi yang bersifat umum.
Hasil penelitian menunjukkan: Pendidikan karakter menurut Zakiyah Daradjat yaitu pendidikan karakter pada anak didik dalam mengembangkan karakternya, baik dalam penbinaan watak, etika, dan jiwanya dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi manusia yang baik dan berakhlak. Pendidikan karakter diberikan secara berangsur-angsur sesuai dengan pertumbuhan dan tingkat kecerdasan anak didik. Karakter yang ditanamkan dalam jiwa anak didik yaitu berlandaskan jiwa Pancasila serta memegang teguh agama. Pendidikan karakter dalam kaitannya dengan Pendidikan Agama Islam mempunyai relevansi dalam berbagai hal, yaitu: 1) Aspek pendidik, sebagai subjek pendidikan karakter, 2) Aspek anak didik, sebagai objek dari pendidikan yang menerima pendidikan karakter, 3) Aspek metode, sebagai tercapainya praktek dari pendidikan karakter, dan harus disesuaikan dengan perkembangan anak didik, 4) Aspek evaluasi, sebagai tolak ukur dalam penilaian keberhasilan pendidikan karakter secara holistik dalam proses pembelajaran. Semua hal tersebut mengarahkan kepada segala aspek dalam tercapainya pendidikan karakter.
NIM. 09410219 RAHMAD FITRIYANTO2014-03-20T04:14:10Z2014-03-20T04:14:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11128This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/111282014-03-20T04:14:10ZPEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM
MENUJU MILENIUM BARU
(ANALISIS TERHADAP PEMIKIRAN AZYUMARDI AZRA)
ROHMATUL WAKHIDAH. Pembaharuan Pendidikan Islam Menuju
Milenium Baru (Analisis Terhadap Pemikiran Azyumardi Azra). Skripsi.
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013.Latar belakang penelitian ini adalah
permasalahan sosial-kultural masyarakat yang berkembang akhir-akhir ini
semakin menghawatirkan. Berbagai peristiwa yang merendahkan harkat dan
martabat manusia berkembang luas dalam masyarakat terutama dalam dunia
pendidikan, seperti hancurnya nilai-nilai moral, ketidakadilan yang merajalela,
solidaritas yang berkurang, meningkatnya kenakalan remaja, praktek korupsi yang
semakin canggih, tindak pidana melaju pesat, sikap tidak etis kepada guru, dan
berbagai masalah yang merusak moral bangsa lainnya. Fenomena ini seolah
mempertanyakan kembali peranan pendidikan khususnya pendidikan Islam dalam
mengembalikan dan membangun etika serta moral masyarakat. Pendidikan Islam
sebagaimana halnya pendidikan lainnya senantiasa diwarnai oleh berbagai
permasalahan yang tiada habis-habisnya. Hal ini selain disebabkan karena adanya
perubahan orientasi dan tuntutan kehidupan umat manusia yang harus dilayani
dan direspons oleh pendidikan Islam, juga karena adanya perkembangan di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi yang menuntut kerja dunia pendidikan yang
harus meningkat dari hari ke hari, terutama memasuki abad XXI atau milenium
ketiga. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian tentang pembaharuan pendidikan
Islam dalam perjalanan menuju milenium baru.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menganalisis isi
buku Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi di Tengah Tantangan Milenium
III Karya Azyumardi Azra. Pengumpulan data dengan melakukan pengumpulan
dokumentasi yang menjadi obyek penelitian. Dari data yang didapat, kemudian
dianalisis dan disimpulkan.
Hasil penelitian menunjukkan: problematika pendidikan Islam yang
dibahas dalam buku Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi di Tengah
Tantangan Milenium III karya Azyumardi Azra, meliputi: pertama, konsep dasar
pendidikan Islam terkait pembahasan mengenai tarbiyah, ta’lim, ta’dib, dan
pendidikan Islam serta sumber, orientasi dan dasar pendidikan Islam, kedua,
Lembaga Pendidikan Islam yaitu pesantren. Modernisasi (pembaharuan)
pendidikan Islam yang dibahas dalam buku tersebut adalah konsep modernisasi
Pendidikan Islam yang dipaparkan Azyumardi Azra Menurut Azyumardi Azra,
Islam adalah ajaran yang menyeluruh dan terpadu dengan merujuk kepada Al-
Qur‟an, Sunnah Nabi, ijtihad sahabat, kemashlahatan masyarakat, Nilai-nilai adat
istiadat dan kebiasaan-kebiasaan sosial, dan Hasil pemikiran pemikir Islam serta
fatwa sahabat yang masih menyaksikan perilaku Nabi secara langsung,
kemaslahatan yang bermanfaat, nilai adat-istiadat dari nilai-nilai budaya
masyarakat yang positif, pemikiran filsuf dan intelektual Muslim yang
representatif. Modernisasi pesantren yang dipaparkan Azra adalah lembaga yang
mengembangkan nilai-nilai moral-spiritual, informasi, komunikasi timbal-balik
secara kultural dengan masyarakatnya dan tempat pemupukan solidaritas umat.
NIM. 09410159 ROHMATUL WAKHIDAH2014-03-20T07:43:43Z2014-03-20T07:43:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11132This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/111322014-03-20T07:43:43ZPERAN PONDOK PESANTREN AS-SALAFIYYAH
DALAM MEMBENTUK KARAKTER SANTRI
DI DESA WISATA RELIGI MLANGI
SUPRAPTI WULANINGSIH. Peran Pondok Pesantren As-Salafiyyah dalam
Membentuk Karakter Remaja di Desa Wisata Religi Mlangi. Skripsi. Yogyakarta:
jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Latar belakang penelitian ini adalah pembiasaan yang dilakukan di Desa
Wisata Religi Mlangi sebagai kampung santri. Ada beberapa hal yang mampu
mewujudkan nuansa religius di Desa ini, salah satunya adalah adanya banyak
pondok pesantren. Pondok Pesantren As-Salafiyyah merupakan salah satu
diantaranya. Salah satu tujuan dari Pondok Pesantren As-Salafiyyah adalah
lahirnya masyarakat dan santri yang sadar peran sebagai makhluk sosial yang
beradab dan beragama. Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah
Bagaimana pola pendidikan karakter yang diterapkan dan Bagaimana peran
Pondok Pesantren As-Salafiyyah dalam membentuk karakter remaja di Desa
Wisata Religi Mlangi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis
secara kritis tentang peran pondok pesantren As-Salafiyyah dalam membentuk
karakter remaja di desa wisata religi Mlangi serta kendala-kendala yang dihadapi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar Pondok
Pesantren As-Salafiyyah Mlangi. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode observasi, metode
wawancara, dan metode dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui proses
reduksi data, display, dan penarikan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data
dilakukan dengan mengadakan triangulasi dengan membandingkan data hasil
pengamatan dengan data hasil wawancara, dan membandingkan hasil wawancara
dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pola pendidikan yang digunakan dalam
pembentukan karakter bagi santri dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan pembentukan pola hubungan baik, yaitu pola yang digunakan
dalam pembiasaan berhubungan antara santri dengan santri, antara santri dengan
pengurus dan hubungan antara pengurus dengan pengurus dalam menanamkan
nilai-nilai karakter. (2) Peran pesantren sebagai lembaga pendidikan yaitu
membentuk karakter santri menjadi manusia yang memiliki kedewasaan ilmu
(‘alim), kedewasaan perilaku (‘amil), kedewasaan wawasan, membaca kondisi
dan perkembangan masyarakat (‘aqil) dan kedewasaan sikap (‘arif). Selain itu
peran pesantren dalam membentuk karakter yang terlihat meliputi sebagai
pembimbing, fasilitator, korektor, inspirator, informator, motivator, mediator,
evaluator. Faktor pendukung dalam menjalankan peranannya adalah Letak
pesantren yang strategis dan lingkungan yang kondusif, sedangkan faktor
penghambat yang dihadapi dalam menjalankan peranannya ialah: a) Pengaruh
kondisi rumah yang kurang kondusif bagi santri kampung, sehingga perlu adanya
tindakan dalam memaksimalkan hasil dengan cara kerjasama antara wali santri
dan pihak pondok, c) Rutinitas dan pembiasaan yang kurang maksimal, b)
Menurunnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan pesantren, hal
ini dapat diatasi dengan menjalin komunikasi yang baik dan menggunakan
peluang yang ada di masyarakat.
NIM. 10411043 SUPRAPTI WULANINGSIH2014-03-20T07:58:35Z2014-03-20T07:58:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11135This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/111352014-03-20T07:58:35ZPENDIDIKAN AGAMA ISLAM INTEGRATIF DALAM
MEMBINA KARAKTER SISWA SD IT LUQMAN AL HAKIM
YOGYAKARTA
TRI WINARSIH. Pendidikan Agama Islam Integratif Dalam Membina
Karakter Siswa SD IT Luqman Al Hakim Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta:
jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga, 2013.
Latar belakang penelitian ini adalah karena pendidikan di Indonesia belum
mampu mengatasi krisis moral yang melanda Indonesia sehingga menyebabkan
adanya degradasi moral. Selain itu karena adanya anggapan masyarakat yang
menyatakan bahwa tidak terdapat kaitan antara ilmu pengetahuan umum dengan
agama, padahal keduanya saling melengkapi. Yang menjadi permasalahan dalam
penelitian ini adalah bagaimana konsep dan pelaksanaan Pendidikan Agama Islam
integratif di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta serta kontribusinya dalam
membina karakter.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dengan
pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Konsep Pendidikan Agama Islam
Integratif adalah mengintegrasikan antara pendidikan agama dan pendidikan
umum (memadukan antara dzikir dan fikir), antara sekolah, orang tua dan
masyarakat, dengan memaksimalkan bagian kognitif, afektif dan psikomotorik
dengan harapan peserta didik menjadi manusia yang cerdas, berwawasan luas,
kreatif dan bersikap positif.
Dalam penelitian ini penulis menemukan hasil bahwasanya pelaksanaan
Pendidikan Agama Islam Integratif di SDIT Luqman Al Hakim dapat dilakukan
melalui mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, program pengembangan diri,
program pembiasaan dan budaya sekolah, keteladanan, mutaba’ah ibadah dan
akhlakul karimah, serta program mentoring.
Kontribusi pelaksanaan Pendidikan Agama Islam integratif ini adalah untuk
membina karakter siswa. Adapun beberapa karakter yang menonjol yang
ditemukan dalam penelitian ini yaitu karakter religius, sopan santun, mandiri, rasa
ingin tahu (kritis), memiliki badan yang bugar, disiplin dan bertanggung jawab,
peduli, dan berani.
NIM. 10410120 TRI WINARSIH2014-03-20T10:30:44Z2014-03-20T10:30:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11140This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/111402014-03-20T10:30:44ZIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PONDOK PESANTREN
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP ALI MAKSUM
YOGYAKARTA
Purwanti, Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Pondok Pesantren dalam
Pembelajaran PAI di SMP Ali Maksum Krapyak Yogyakarata. Skripsi. Yogyakarta : Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Latar Belakang penelitian adalah bahwa dunia pendidikan digoncangkan dengan
turunnya karakter anak bangsa pada saat ini. Fenomena yang ada dilakukan oleh para oknum
tertentu di dasari dari kurangnya pendidikan dan perhatian dari sekelilingnya dan
mengejutkannya lagi bahwa pelaku tersebut anak-anak yang rata-rata di bawah umur. Kemudian
pondok pesantren merupakan dapat mengembangkan dan membentuk karakter Islami. SMP Ali
Maksum berbasis pesantren ini dapat merubah dan meningkatkan karakter Islami melalui
kegiatan-kegiatan yang positif.
Tujuan peneliti, 1) untuk mengetahui proses pelaksanaan pendidikan karakter berbasis
pondok pesantren di SMP Ali Maksum Krapyak Yogyakarta. 2) untuk mengetahui nilai-nilai
karakter yang ditananamkan oleh guru PAI dan Pembimbing asrama. 3) mengetahui factor
pendukung dan penghambat dalam menerapkan pendidikan karakter di SMP Ali Maksum
Krapyak Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kualitatif. Pendekatan yang
digunakan adalah psikologi pendidikan, untuk mengetahui kondisi jiwa peserta didik dalam
mengikuti kegiatan-kegiatan yang dapat menanamkan nilai-nilai karakter dan juga peneliti
mendeskripsikan nilai-nilai karakter yang ada di lapangan. Pengumpulan data yang dilakukan
oleh peneliti dengan metode, observasi, wawancara dan dokumentasi.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : pelaksanaan pendidikan karakter berbasis
pondok pesantren yang dilaksanakan oleh para peserta didik secara terus-menerus dan
berkelanjutan melalui kegiatan-kegiatan keseharian dalam lingkungan yang kondusif. Mulai dari
bangun tidur sampai tidur kembali peserta didik melakukan kegiatan tanpa ada rasa mengeluh.
Upaya yang dilakukan oleh guru PAI dan pembimbing asrama dalam menanamkan nilai-nilai
karakter peserta yang di tanamkan oleh SMP Ali Maksum. Nilai-nilai karakter tersebut dapat
mengembangkan dan membentuk karakter Islami, diantaranya : karakter religious ( kegiatan
yang diaplikasikan dalam karakter ini seperti : melaksanakan sholat fardhu berjama’ah, sholat
sunnah, membaca dzikir, tasbih, tahmid, takbir dan tahlil sebanyak 33 kali, tadarus dan membaca
sholawat, Asmaul Husna sebelum sholat. karakter kedisiplinan, karakter hormat dan santun,
karakter tanggung jawab, karakter kemandirian, karakter kerjasama, karakter kesederhanaan,
karakter kebersihan, karakter kreatif, gemar membaca, karakter rasa ingin tahu, karakter jujur,
karakter ikhlas, karakter terbuka dan karakter toleransi. Faktor pendukung dalam
mengimplementasikan pendidikan karakter adalah lingkungan pondok pesantren yang kondusif,
strategis dan memiliki hubungan yang dengan masyarakat sekitar . Faktor penghambatnya
adalah terdapat kepribadian peserta didik yang berbeda karakter sehingga sulit untuk dibimbing
dan dikendalikan dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang di sekolah dan asrama.
NIM.10410021 PURWANTI2014-03-20T10:42:09Z2014-03-20T10:42:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11141This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/111412014-03-20T10:42:09ZDAMPAK PEMBUBARAN RSBI TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMPN 2 PURWOREJO UMI USWATUL KHASANAH. Dampak Pembubaran RSBI terhadap Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 2 Purworejo. Skipsi. Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa RSBI merupakan sekolah unggulan yang memiliki tujuan bagus untuk meningkatkan kualitas pendidikan di dunia Internasional. Namun sekarang RSBI telah dibubarkan oleh MK dikarenakan oleh suatu hal. Dengan adanya pembubaran RSBI telah menuai pro dan kontra di berbagai kalangan masyarakat. Dalam kenyataanya RSBI telah membawa perubahan yang begitu besar dalam pembelajaran pendidikan agama Islam yang mana sebelum adanya RSBI pembelajaran pendidikan agama dirasa monoton dan teoritis teapi setelah RSBI menjadikan pembelajaran pendidikan agama Islam lebih bervariasi dan kontekstual. Ada persamaan dan perbedaan pembelajaran saat dan setelah pembubaran RSBI. Yang menjadi permasalahan disini adalah bagaimana pembelajaran pendidikan agama Islam setelah pembubaran RSBI dan apa dampak dari pembubaran RSBI terhadap pembelajaran pendidikan agama Islam di SMPN 2 Purworejo. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang pembelajaran pendidikan agama Islam setelah pembubaran RSBI dan dampak pembubaran RSBI terhadap pembelajaran pendidikan agama Islam di SMPN 2 Purworejo.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan mengambil latar di SMPN 2 Purworejo. Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan observasi langsung, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Data yang dikumpulkan berupa data deskriptif kualitatif dan pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 2 Purworejo setelah pembubaran RSBI yaitu semakin mengoptimalkan dalam pembelajaran yang berbasis ICT serta menggunakan metode dan strategi yang lebih bervariasi. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam terpusat pada peserta didik (student center). Untuk metode pembelajaran sebelum dan sesudah pembubaran RSBI tetap sama yang membedakan hanya pelayanan fasilitas, administrasi dan pendanaan dalam pelaksanaan pendidikan serta pedoman dalam isi kurikulumnya. 2) Dampak dari pembubaran RSBI terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu ladang berdakwah semakin sempit dan pengembangan non akademik Pendidikan Agama Islam berkurang serta dapat memotivasi pendidik dalam meningkatkankan pembelajaran Pendidikan Agama Islam agar lebih baik.
NIM. 10411015 UMI USWATUL KHASANAH2014-03-20T10:47:09Z2014-03-20T10:47:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11142This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/111422014-03-20T10:47:09ZPENERAPAN KURIKULUM TERPADU DI FULL DAY SCHOOL SMP TERPADU MA’ARIF MUNTILAN VINA TAFRIKHASARI. Penerapan Kurikulum Terpadu di Full Day School SMP Terpadu Ma’arif Muntilan. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013. Latar belakang penelitian ini adalah adanya upaya sekolah dalam menggabungkan mata pelajaran umum dan mata pelajaran agama dalam satu sekolah dengan mengintegrasikan dua kurikulum yaitu kurikulum kemendikbud dan kemenag. Upaya Integrasi ini dipandang unik karena kurikulum kemenag yang digunakan yaitu bukan kemenag untuk Madrasah Tsanawiyah, melainkan madrasah diniyah ta’limiyah model pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep dan penerapan kurikulum terpadu serta hasil yang dicapai dari penerapan kurikulum terpadu tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran untuk mengembangkan kurikulum yang diterapkan di sekolah, dan pengembangan pendidikan agama Islam khususnya.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang mengambil latar SMP Terpadu Ma’arif Muntilan. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberi makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Konsep kurikulum yang diterapkan yaitu dengan memadukan kurikulum kemendikbud dan kurikulum kemenag yang basisnya adalah madrasah diniyah takmiliyah model pesantren yang menggunakan sumber-sumber belajar berupa kitab-kitab. Materi pelajaran terdiri dari mata pelajaran umum dan mata pelajaran agama. Pembagian kelas dilakukan dengan metode matrikulasi untuk menyesuaiakan kemampuan setiap peserta didik. Namun pelaksanaan dari perpaduan kurikulum tersebut pelaksanaan masing-masing mata pelajaran masih dilaksanakan secara terpilah antara mata pelajaran umum dan mata pelajaran agamanya. 2) Dalam penerapan kurikulum, guru telah membuat pengembangan program, meskipun belum sesuai dengan waktu yang ditentukan. Metode yang dipakai dalam pembelajaran antara lain : metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode diskusi. Evaluasi yang dilaksanakan berupa evaluasi tes dan non tes yang mencakup aspek kognitif, psikomotor, dan afektif. Kegiatan-kegiatan sekolah diarahkan sebagai upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional yang mencakup aspek spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan. 3) Hasil yang dicapai dengan adanya kurikulum terpadu di SMP Terpadu Ma’arif Muntilan antara lain: (1) Penguasaan ilmu pengetahuan umum dan juga pengetahuan agama keislaman, (2) Tercapainya kompetensi khusus yang harus dimiliki siswa, (3) Siswa mampu melakukan pengabdian masyarakat berupa mengajar di Majlis Ta’lim atau TPA, (4) Siswa mampu menghafal 3 surat penting, yaitu Surah Al-Mulk, Surah Yasin dan Surah Waqi’ah, (5) Siswa lebih mudah dikondisikan dan diarahkan, dan (6) Pengaruh negatif anak diluar sekolah terkurangi karena waktu anak untuk sekolah lebih panjang.
NIM. 09410179 VINA TAFRIKHASARI 2014-03-20T10:58:20Z2014-03-20T10:58:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11145This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/111452014-03-20T10:58:20Z NILAI-NILAI HUMANIS
DALAM KARAKTER TOKOH WAYANG SEMAR
DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
YASIN SYAFII AZAMI. Nilai-Nilai Humanis Dalam Karakter Tokoh Wayang Semar dan Relevansinya Dengan Pendidikan Agama Islam. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga 2014.
Latar belakang penelitian ini dikarenakan Hakikat pendidikan adalah proses memanusiakan manusia, yaitu menyadari akan manusia yang merdeka, kreatif yang terwujud di dalam budayanya. Namun hingga saat ini menurut beberapa pakar, pendidikan belum mampu mencapai titik idealnya yakni memanusiakan manusia, yang terjadi justru sebaliknya yakni merendahkan derajat dan martabat manusia (dehumansisasi). Kurang berhasilnya pendidikan untuk menanamkan nilai humanisme terlihat dengan menempatkan Indonesia termasuk dalam negara korup, adanya sekolah-sekolah khusus bagi para pemodal, orang kaya dan yang miskin tidak mendapatkannya, sekolah seolah menjadi pemicu marjinalisasi terhadap mereka yang tidak mengenyam pendidikan yang layak, adanya kasus tawuran antara pelajar, kekerasan guru terhadap muridnya dan pelanggaran-pelanggaran lainnya, di satu sisi banyak dari generasi muda pada zaman ini yang sudah melupakan nilai-nilai khasanah budaya daerah, khususnya di tanah Jawa terlebih lagi dalam hal kesenian wayang, tokoh wayang yang sangat terkenal dan penuh dengan pesan-pesan moral salah satunya adalah Semar. Maka dari itu, peneliti mencoba mendiskripsikan dan menganalisis tentang nilai-nilai humanis dalam karakter tokoh wayang Semar dan relevansinya dengan pendidikan agama Islam. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: nilai humanis apa saja yang terkandung dalam karakter tokoh wayang Semar dan Relevansinya dengan pendidikan agama Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, dilihat dari cara dan taraf pembahasannya penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan mengunakan pendekatan filosofis. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mencari informasi ke buku-buku tentang wayang dan tokoh Semar. Peneliti juga melakukan wawancara ke beberapa dalang guna menguatkan dan mendeskripsikannya. Salain itu, guna mendapatkan data tambahan, peneliti mengunjungi Museum Kekayon (Museum Wayang) di Jalan Wonosari km. 7 yang memang khusus mengoleksi wayang, metode analisis data dilakukan dengan content analysis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Terdapat nilai-nilai humanis yang terkandung dalam tokoh wayang Semar, diantaranya: a.) kebebasan yaitu religius, kejujuran, kerja keras, b.) persamaan, yaitu toleransi, demokrasi, c.) persaudaraan, yaitu teladan, amanah, memaafkan orang lain. 2) Terdapat relevansi antara nilai-nilai humais dalam karakter tokoh wayang Semar dengan pendidikan agama Islam, diantara relevansinya terdapat pada beberapa komponen pendidikan, yaitu tujuan pendidikan, fungsi pendidikan dan metode pendidikan.
NIM. 10410135 YASIN SYAFII AZAMI2014-03-20T11:03:56Z2014-03-20T11:03:56Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11147This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/111472014-03-20T11:03:56ZREKONSTRUKSI PERAN PENDIDIK PEREMPUAN PADA MASA
RASULULLAH
(STUDI PERAN AISYAH R.A DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM)
MARIA ULFAH. Rekonstruksi Peran Pendidik Perempuan pada Masa
Rasulullah (Studi Peran Aisyah r.a dalam Pendidikan Agama Islam). Skripsi.
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Aisyah r.a merupakan teladan pendidik perempuan sejati di zamannya.
Sejarah telah mengukir nama Aisyah r.a sebagai pendidik yang cerdas dalam
berbagai macam bidang, memiliki karakter keibuan dalam pembelajarannya,
mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat sekitar, serta menjadi
teladan bagi peserta didiknya. Sayangnya kompetensi yang dimiliki oleh Aisyah
r.a belum tercermin penuh pada diri pendidik perempuan di zaman sekarang.
Rendahnya kompetensi yang dimiliki pendidik perempuan disebabkan kurangnya
kesadaran pendidik perempuan untuk mengembangkan kompetensi tersebut,
padahal pendidik perempuan tidak hanya diartikan sebagai seorang guru, bahkan
seorang ibu pun bisa dikatan sebagai pendidik perempuan. Untuk membangkitkan
kesadaran dan meningkatkan kompetensi tersebut sosok Aisyah r.a layak untuk
dijadikan sebagai model panutan pendidik perempuan zaman sekarang. Adapun
tujuan dari penelitian ini ialah memberikan gambaran tentang peran sosok Aisyah
r.a dalam Pendidikan Agama Islam serta untuk merekonstruksi peran Aisyah r.a
untuk pendidik perempuan zaman sekarang.
Berdasarkan permasalahan inilah, peneliti melakukan penelitian tentang
rekonstruksi peran pendidik perempuan pada masa Rasulullah, langsung menuju
kepada rekonstruksi peran Aisyah r.a untuk pendidik perempuan zaman sekarang .
Jenis penelitian ini adalah studi pustaka dengan menggunakan pendekatan sejarah.
Sumber data dalam penelitian ini diambil dari hadis-hadis terkait Aisyah r.a dan
buku-buku biografi Aisyah r.a serta buku, jurnal dan majalah yang terkait dengan
penelitian. Teknik pengumpulan data penelitian ini melalui metode dokumentasi.
Sedangkan Analisis data menggunakan teori double movement Fazlur Rahman.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Aisyah r.a adalah sosok teladan ilmuwan
perempuan di zamannya, Aisyah r.a mempunyai peran besar dalam Pendidikan
Agama Islam. Sebagai seorang pendidik Aisyah r.a telah memiliki empat
kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pendidik. 2) Merefleksi kepada
Aisyah r.a pendidik perempuan harus memiliki empat kompetensi yakni
kompetensi, pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian. Sedangkan
rekonstruksi yang ditawarkan berupa: pendidik perempuan harus mengetahui cara
mendidik, menguasai materi/bahan ajar, mampu membangun komunikasi dan
interaksi sosial, dan menjadi teladan bagi peserta didiknya.
NIM. 10410027 MARIA ULFAH2014-03-20T11:06:40Z2017-07-28T02:39:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11148This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/111482014-03-20T11:06:40ZMULTIKULTURALISME AZYUMARDI AZRA
DAN RELEVANSINYA DENGAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAMLU’LU’ NURHUSNA. Multikulturalisme Azyumardi Azra dan Relevansinya dengan Pendidikan Agama Islam. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa Indonesia merupakan sebuah negara dengan kondisi masyarakat yang tidak seragam (homogenious society). Keberagaman ini merupakan sesuatu yang apa adanya dan tidak terbantahkan (undebatable/unquestionable thing), tergambar dari beragamnya agama yang dianut masyarakat yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Kong Hu Chu dan berbagai kepercayaan daerah. Berbagai faktor yang ada, pada suatu titik akhirnya memunculkan kasus kekerasan di Indonesia tanpa mampu dikendalikan oleh negara. Kasus yang terjadi di Sambas, Maluku, Sampit, Poso, Cikeusik, Temanggung beberapa tahun kebelakang menggambarkan konflik yang terjadi dengan menggunakan atribut etnis dan agama sebagai basis dari konflik tersebut. Bahkan dalam kondisi tertentu, konflik yang sebelumnya pernah terjadi menyimpan potensi untuk meledak kembali karena masih kentalnya batas-batas primordial yang berupa hubungan dan komunikasi antar agama, etnis, ras, dan golongan di Indonesia. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian terhadap Pendidikan Agama Islam yang terintegrasi dengan konsep multikultural untuk dapat meredam konflik horisontal yang berbasis suku, agama, ras, dan antargolongan. Salah satu pemikir dan cendekiawan Muslim yang menjadi rujukan masyarakat dalam menjawab berbagai macam permasalahan adalah Azyumardi Azra. Beliau adalah pemikir sekaligus guru besar sejarah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif library research (riset kepustakaan). Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan filosofis. Penelitian berikut ini secara khusus akan mengkaji mengenai multikulturalisme menurut Azyumardi Azra, ekspresi religius yang diteliti dapat berupa simbol-simbol yang digunakan dalam pemikiran Azyumardi Azra. Peneliti akan mengkaji secara mendalam isu sentral dari struktur utama suatu objek kajian. Data disajikan dalam bentuk narasi-deskriptif, sehingga data yang tersaji dapat dijadikan sumber analisis dalam suatu penelitian.
Hasil penelitian meliputi : (1) multikulturalisme menurut Azra adalah pemahaman tentang realitas multikultur yang lebih dari sekedar pemahaman akan adanya kemajemukan. Namun, ide ini berorientasi pada sebuah penegasan bahwa segala perbedaan yang terjadi memiliki kesamaan kedudukan di ruang publik. Sedangkan nilai-nilai inti yang dikembangkan dalam multikulturalisme menurut Azra adalah kesadaran keragaman (plurality), kesetaraan (equality), kemanusiaan (humanity), keadilan (justice), dan nilai-nilai demokrasi (democratic values). (2) Relevansi multikulturalisme Azra terhadap Pendidikan Agama Islam adalah pada tema yang juga membahas mengenai nilai multikultural. Tema-tema tersebut antara lain kesetaraan gender, HAM dan demokrasi, sistem politik/pemerintahan dalam Islam, dan toleransi dan kerukunan ummat beragama.NIM. 10410025 LU’LU’ NURHUSNA2014-03-21T02:46:31Z2014-03-21T02:46:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11170This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/111702014-03-21T02:46:31ZREKONSTRUKSI KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM
RASULULLAH UNTUK MENGATASI KENAKALAN
REMAJA
TINA CAHYANI. Rekonstruksi Kurikulum Pendidikan Islam Rasulullah
untuk Mengatasi Kenakalan Remaja. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Idealitas
dari Pendidikan Agama Islam di kelas adalah membentuk peserta didik yang
memiliki akhlak mulia dan memiliki moralitas tinggi. Namun kenyataannya
semakin hari kenakalan remaja semakin meningkat. Salah satu faktor
penyebabnya adalah kurangnya penanaman karakter oleh pendidik. Untuk itu
dibutuhkan kurikulum yang bermuatan nilai-nilai karakter. Kurikulum merupakan
acuan bagi seorang guru Pendidikan Agama Islam dalam mengajar di kelas,
sehingga diperlukan sebuah kurikulum yang ideal dan mampu membentuk akhlak
mulia peserta didik yang mempunyai moralitas yang tinggi. Sebagai teladan bagi
para pendidik muslim, Rasulullah pasti memiliki kurikulum dalam mendidik para
sahabat, karena Rasulullah adalah seorang pendidik ideal pada masa itu.
Berdasarkan dari permasalah di atas, penelitan yang akan dilakukan adalah untuk
mengetahui bentuk kurikulum pendidikan Islam Rasulullah terkait dengan
kenakalan remaja dan untuk merekonstruksikan kurikulum pendidikan Rasulullah
dalam mengatasi kenakalan remaja.
Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan, yang termasuk dalam
penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah, yaitu
fokus sejarah pada kurikulum pendidikan Rasulullah tentang kenakalan remaja.
Adapun metode analisnya adalah evaluasi kualitatif-naturalistik dengan
memperhatikan kurikulum pendidikan Rasulullah tentang kenakalan remaja
sebagai perbaikan kurikulum zaman sekarang secara berkelanjutan.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kurikulum pendidikan Rasulullah pada
dasarnya sama dengan kurikulum pendidikan saat ini. Meskipun belum
terstruktur, empat komponen kurikulum yaitu tujuan, materi, metode dan evaluasi
sudah ada pada waktu itu. Dari penerapan kurikulum tersebut telah berhasil dan
mampu membentuk peserta didik yang berkeribadian mulia serta mampu
membentengi diri dengan akidah Islam. Selain dari penrapan kurikulum ini,
pendidikan juga dilakukan oleh keluarga dan masyarakat secara serasi (2) Dengan
melihat permasalahan saat ini yaitu kurikulum yang sudah terstruktur ternyata
belum mampu membentuk karakter peserta didik, maka dilakukan rekonstruksi
kurikulum pendidikan Rasulullah untuk kurikulum Pendidikan saat ini juga
mengambil contoh dari keserasian antara sekolah, keluarga, dan masyarakat agar
agar mampu menghasilkan peserta didik yang baik dan berakhlak mulia serta
dapat mengurangi kenakalan remaja.
NIM. 10410122 TINA CAHYANI2014-03-21T02:52:18Z2017-08-02T07:25:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11172This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/111722014-03-21T02:52:18ZPERBANDINGAN POLA PENANAMAN KARAKTER RELIGIUS DI SD
NEGERI GADINGAN DURUNGAN WATES DENGAN SD
MUHAMMADIYAH KEDUNGGONG WATES KULON PROGO
Beti Yuliani. Perbandingan Pola Penanaman Karakter Religius di SD
Negeri Gadingan Durungan Wates dengan SD Muhammadiyah Kedunggong
Wates Kulon Progo. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta. 2013.
Pendidikan tidak hanya mencerdaskan anak dalam hal kognitif semata,
namun juga menanamkan karakter positif dalam diri anak. Seperti yang
dicetuskan oleh Kemdikbud, ada delapanbelas nilai karakter yang perlu
ditanamkan dalam diri anak, salah satunya adalah karakter religius. Karakter
religious merupakan pangkal dari terbentuknya karakter yang lain. Apabila dalam
diri anak sudah tertanam karakter religius, maka akan mudah untuk membentuk
karakter yang lain. Dengan ditanamkannya karakter religius, anak akan disiplin
beribadah dan menghargai sesamanya.
Penanaman karakter religious sangat penting untuk diterapkan pada anak
sejak usia Sekolah Dasar. Sehubungan dengan hal tersebut, SD Negeri Gadingan
Durungan Wates dan SD Muhammadiyah Kedunggong Wates telah menanamkan
karakter religious dalam diri anak dengan polanya masing-masing. Keduanya
memiliki ciri tersendiri dalam menanamkan karakter religius. Penelitian ini
bermaksud untuk membandingkan pola penanaman karakter religius di SD Negeri
Gadingan Wates dengan SD Muhammadiyah Kedunggong Wates, bagaimana pola
penanaman karakter religious serta kelebihan dan kekurangan pola penanaman
karakter religius pada tiap sekolah tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah
kepala sekolah, guru kelas, guru PAI, guru pengampu ekstrakurikuler bernuansa
keagamaan, serta siswa kelas 3 SD Negeri Gadingan Durungan Wates dan SD
Muhammadiyah kedunggong Wates. Adapun metode pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket sebagai data
pendukung. Analisis data dilakukandenganmemberikanmaknaterhadap data yang
berhasil dikumpulkan, dari makna itulah ditarik kesimpulan dengan
memaparkannya secara deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa SD Negeri Gadingan Wates
menggunakan pola tertentu untuk menanamkan karakter religius, yakni
mengajarkan nilai, keteladanan, menentukan prioritas, praksis prioritas, dan
refleksi. Selain itu, juga menggunakan pola pembiasaan (shalat dhuhur, dhuha,
berdoa, mengucap salam, bersih-bersih mushalla, adzan, dan infaq), reward and
punishment, pengkondisian lingkungan sekolah, teguran langsung, pengadaan alat
ibadah, dan penyelenggaraan program bernuansa keagamaan. SD Muhammadiyah
Kedunggong juga menggunakan cara tersebut, hanya saja tidak ada pembiasaan
adzan dan bersih-bersih mushala tetapi ada pemeriksaan kuku setiap hari jumat,
penggunaan buku mentoring, dan ekstra qiro’ah. Dari pola penanaman yang
digunakan tersebut, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
NIM. 10410046 BETI YULIANI2014-03-21T03:17:05Z2014-03-21T03:17:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11181This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/111812014-03-21T03:17:05ZPERAN GURU PAI DAN GURU BIMBINGAN KONSELING
DALAM MENGATASI KONFLIK ANTAR SISWA
DI SMA N 4 PURWOREJO
TA’RIFUL AZIS, Peran Guru PAI dan BK Dalam Mengatasi Konflik
Antar Siswa Di SMA N 4 Purworejo. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara
kritis tentang bagaimana upaya yang dilakukan Guru PAI dan BK dalam
mengatasi konflik antar siswa. Berbagai kendala yang dihadapi serta faktor
pendukung yang terjadi dalam penanganan konflik antar siswa. Hasil penelitian
ini diharapkan dapat memberikan sumbang saran dan pemikiran tentang upaya
guru PAI dan BK dalam mengatasi konflik antar siswa yang selama ini sudah
dijalankan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif,
penelitian ini mengambil latar SMA N 4 Purworejo. Pengumpulan data dilakukan
dengan cara mengadakan observasi atau pengamatan, wawancara dan
dokumentasi. Analisis ini dilakukan dengan memberikan makna terhadap datadata
yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan secara khusus penanganan konflik yang
dilakukan oleh guru PAI dan BK yaitu: 1) Guru PAI dan guru BK di SMA N 4
Purworejo mempunyai peran masing-masing dalam upaya mencegah dan
menangani siswa yang tengah berkonflik. Dalam mengatasi konflik guru PAI di
SMA N 4 Purworejo menggunakan tiga metode, yaitu: metode direktif, metode
nondirektif, dan metode elektif. Sedangkan guru BK menggunakan pola
bimbingan terhadap masing-masing jenjang kelas. 2) Usaha yang dilakukan oleh
guru PAI di SMA N 4 Purworejo merupakan bentuk nasehat tanpa adanya
perencanaan secara sistematis akan tetapi hasil yang diperoleh cukup signifikan,
sedangkan guru BK di SMA N 4 Purworejo mempunyai rencana praktis dan
sistematis dalam mencegah dan menangani konflik siswa karena hal tersebut
adalah tugas utama guru BK. Meski tidak ada kerjasama formal diantara
keduanya akan tetapi proses yang telah berlangsung telah menunjukkan hasil
signifikan dengan tujuan sama yaitu perdamaian dikalangan siswa. 3) Sejauh ini
dari pengamatan penulis ada beberapa hasil yang diraih guru PAI dan huru BK
dari penanganan konflik di SMA N 4 Purworejo. Bagi guru PAI beliau
mengajarkan akhlak kepada siswa serta contoh melaui tindakan nyata sehingga
siswa segan untuk menirunya. Sedangkan bagi guru BK beliau telah
mempromosikan BK bagi para siswa yang menemui kendala apapun agar siswa
tidak ragu untuk menghadap BK, serta banyak masalah siswa yang telah ditangani
oleh guru BK termasuk permasalahan konflik antar siswa. Secara umum guru PAI
mencegah terjadinya konflik antar siswa dengan mengajarkan akhlak sedangkan
guru BK yang paling banyak menangani siswa apabila sampai terjadi konflik.
Akan tetapi bukan berarti saling melempar tugas masing-masing karena sesuatu
yang terjadi pada siswa adalah menjadi tanggung jawab seluruh guru di SMA N 4
Purworejo.
NIM. 09410198 TA’RIFUL AZIS2014-03-21T03:19:08Z2014-03-21T03:19:08Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11182This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/111822014-03-21T03:19:08ZKORELASI PENGGUNAAN REWARD AND REINFORCEMENT
DALAM PEMBELAJARAN FIQIH TERHADAP PERUBAHAN
PENGAMALAN IBADAH SISWA DI MTS MU’ALLIMAAT
MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
TITA PRAWESTI. Korelasi Penggunaan Reward and Reinforcement dalam
Pembelajaran Fiqih Terhadap Perubahan Pengamalan Ibadah Siswa di MTs
Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013.
Latar belakang masalah penelitian ini, idealnya pembelajaran Fiqih yang
berlangsung dengan menggunakan reward and reinforcement dapat meningkatkan
motivasi siswa untuk belajar dan memberikan kontribusi pula pada pengamalan
ibadahnya sehari-hari. Namun kenyataannya masih ada beberapa siswa yang
masih belum fokus dan kurang termotivasi dalam pembelajaran, pengamalan
ibadah pun terkadang bersifat fluktuatif dan masih harus dipantau. Oleh karena itu
perlu diadakan penelitian. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah
ada tidaknya korelasi yang positif dan signifikan antara penggunaan reward and
reinforcement dalam pembelajaran Fiqih dengan perubahan pengamalan ibadah
siswa di MTs Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta.
Populasi siswa kelas I berjumlah 202 anak. Sampel yang diteliti sebanyak 30
siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan Propotionate Stratified Random
Sampling, sebanyak 6 siswa atau 15% dari jumlah populasi setiap kelas yang
dipilih secara acak. Pengumpulan data menggunakan metode angket, wawancara,
dan dokumentasi. Pengujian instrumen meliputi uji validitas dan reliabilitas. Hasil
pengujian validitas menunjukkan 20 butir soal angket pengamalan ibadah siswa
dan 20 butir soal angket pengggunaan reward and reinforcement semuanya
terbukti valid, sedangkan hasil uji reliabilitas diketahui bahwa reliabilitas
instrumen pengamalan ibadah siswa = 0,661, dan reliabilitas instrumen
penggunaan reward and reinforcement dalam pembelajaran Fiqih = 0,556 dan
nilai keduanya lebih besar daripada nilai r tabel = 0,361, maka instrumen
dinyatakan reliabel. Analisis data meliputi analisis nonstatistik dan statistik yakni
komparasi untuk menganalisis pengamalan ibadah siswa sebelum maupun
sesudah penggunaan reward and reinforcement dengan menggunakan tes t, dan
analisis korelasi dengan menggunakan teknik Spearman Rank Correlation dan
Kendall Tau.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Reward and reinforcement dalam
pembelajaran Fiqih di MTs Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta belum
sering dilakukan. Reward and reinforcement berupa pemberian pujian dengan
kata-kata “pintar” serta “bagus”, penguatan gestural dengan mengacungkan
jempol, mendekati dan menepuk pundak siswa, dan sesekali memberi hadiah
berupa makanan (coklat/permen). (2) Pengamalan ibadah siswa sebelum maupun
sesudah penggunaan reward and reinforcement sangat tinggi. (3) Terdapat
perbedaan yang signifikan antara pengamalan ibadah siswa sebelum dengan
sesudah penggunaan reward and reinforcement. tt5% 2,04 < to 4,108 > tt1% 2,76.
(4) Terdapat korelasi positif signifikan antara penggunaan reward and
reinforcement dalam pembelajaran Fiqih dengan perubahan pengamalan ibadah
siswa di MTs Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta. Besarnya koefisien
korelasi tata jenjang ρ = 0,349, besarnya probabilitas 0,004 < 0,005 (Ho ditolak)
dan dua tanda bintang menunjukkan ada korelasi yang signifikan pada alfa α =
0,01.
NIM. 10411034 TITA PRAWEST2014-03-21T03:22:22Z2014-03-21T03:22:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11183This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/111832014-03-21T03:22:22ZPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KINESTETIK UNTUK
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SISWA KELAS XII SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA
TRI MARDIANA CAHYANI, Penerapan Model Pembelajaran Kinestetik
untuk Meningkatkan Minat Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas XII
SMK Negeri 6 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013. Latar
belakang penelitian ini adalah bahwa dalam melaksanakan proses pembelajaran
masih berorientasi kepada guru dan kurang memperhatikan kecenderungan gaya
belajar siswa. Seharusnya dalam melaksanakan proses pembelajaran guru dapat
menyesuaikan model pembelajaran yang tepat dengan kecenderungan gaya belajar
siswa sehingga mampu meningkatkan minat belajar. Permasalahan penelitian
adalah bagaimana penerapan model pembelajaran kinestetik untuk meningkatkan
minat belajar PAI siswa dan apakah penerapan model pembelajaran kinestetik
dapat meningkatkan minat belajar PAI siswa kelas XII SMK Negeri 6
Yogyakarta? Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penerapan model
pembelajaran kinestetik untuk meningkatkan minat belajar dan mengetahui
peningkatan minat belajar siswa dalam pembelajaran pendidikan agama Islam
setelah diterapkan model pembelajaran kinestetik kelas XII SMK Negeri 6
Yogyakarta.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, dengan mengambil
latar SMK Negeri 6 Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan
menarik kesimpulan dari fakta-fakta yang khusus menjadi satu kesatuan informasi
yang umum. Uji keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Penerapan model pembelajaran kinestetik
pada siswa kelas XII SMKN 6 Yogyakarta dengan menggunakan beberapa
metode yaitu: pada siklus I menggunakan metode bermain peran, demonstrasi,
cari kata, pada siklus II menggunakan metode berbagi pengalaman, pesan
berantai, post test dan pada siklus III menggunakan metode sosiodrama,
menjodohkan kartu dan teka-teki silang. (2) Peningkatan minat belajar siswa
setelah dilakukan penerapan model pembelajaran kinestetik pada siklus I, II dan
III siswa kelas XII SMKN 6 Yogyakarta mengalami peningkatan dari kategori
kurang menjadi baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan tiap aspek,
aspek keterlibatan siswa pada siklus I ada empat siswa yang bertanya mengenai
materi pembelajaran, pada siklus II ada enam siswa yang bertanya dan pada siklus
III ada tujuh siswa yang bertanya. Pada setiap siklus siswa sangat antusias
mengerjakan tugas dari peneliti serta mengumpulkan tugas dengan tepat waktu.
Aspek ketercapaian kompetensi pada siklus I cukup, siklus II cukup baik dan
siklus III baik dengan dibuktikan tidak ada siswa yang memperolah nilai di bawah
enam. Aspek kelancaran proses, pada siklus I pembelajaran cukup lancar, siklus II
pembelajaran lancar, dan pada siklus III pembelajaran berjalan lancar dan
kondusif. Aspek ketepatan waktu selama pembelajaran, pada siklus I kekurangan
waktu, siklus II tepat waktu dan pada siklus III sangat tepat waktu.
NIM. 10411008 TRI MARDIANA CAHYANI2014-03-21T03:44:27Z2014-03-21T03:44:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11185This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/111852014-03-21T03:44:27ZPENINGKATAN KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI
MELALUI SIKAP INKLUSIF PADA HUBUNGAN PERSONAL
DENGAN SISWA NON MUSLIM
DI SMK N 1 NGLIPAR GUNUNGKIDUL
TRI WAHYUNINGTYAS. Peningkatan Kompetensis Sosial Guru Pendidikan
Agama Islam Melalui Sikap Inklusif pada Hubungan Personal dengan Siswa Non Muslim
di SMK N 1 Nglipar. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa melihat fenomena seorang guru
PAI yang dibebani tanggung jawab mengajarkan akhlak terpuji kepada siswa siswinya.
Tugas ini di lakukan dan ditujukan tidak hanya berlaku bagi siswa siswi muslim saja,
melainkan juga kepada siswa siswi yang beragama non muslim. Hal ini selanjutnya sangat
berpengaruh terhadap peningkatan kompetensis sosial guru PAI tersebut. Terlebih dalam
hubungan personal antara guru PAI dann siswa non muslim baik di lingkungan sekolah
maupun lingkungan masyarakat. Untuk mendapat predikat guru professional, maka salah
satu syaratnya adalah berkompetensi dibidang sosial yang mana mencakup sikap inklusif
terhadap lawan maupun partner lingkungan kerjanya. Yang menjadi permasalahan
penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan dan hasil apa saja yang dicapai dengan
pelaksanaan penelitian di SMK N 1 Nglipar.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SMK N 1
Nglipar. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil
dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan
dengan mengadakan triangulasi sumber, yakni untuk menguji kredibilitas data dilakukan
dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
Hasil penelitian ini adalah: 1) sikap keberagaman yang terjalin di SMK N 1 Nglipar
sudah dapat dikatakan inklusif. Keberagaman siswa sudah dapat dikatakan inklusif
dibuktikan dengan minimnya perkelahian ataupun kekerasan yang disebabkan oleh
perbedaan agama siswa, merkeka hidup berdampinggan dan saling menghargai satu sama
lain. 2) Yakni melalui memberi keteladanan dan pembiasaan untuk berlaku inklusif dan
toleransi dalam kehidupan sehari-hari, bersikap demokratis, peduli terhadap kejadiankejadian
yang berhubungan dengan agama, melalui pengembangan materi ajar yang
diberikan didalam kelas dan mengevaluasi segala tingkah dan perilaku siswa dikehidupan
sehari-hari sebagai tolok ukur peningkatan sosial di lingkungan sekolah. 3) Maka Relevansi
yang terbentuk oleh Guru PAI dari bersikap inklusif terhadap siswa siswi non muslim
berpengaruh banyak dalam upaya peningkatan kompetensi sosial. Hal ini dapat dilihat dari
hasil Tanya jawab dan pengamatan Penulis bahwa hubungan personal Guru PAI dengan
siswa non muslim nampak jelas harmonis selayaknya guru dan siswa. Dan yang didapat
Guru PAI melalui bersikap inklusif adalah menjadikan dirinya sosok yang patut diteladani
baik oleh siswa siswinya maupun masyarakat luas. Dilingkungan sekolah menjadi guru
yang aktif dan kreatif. Menciptakan hubungan dan komunikasi yang terjaga.
NIM. 09410126 TRI WAHYUNINGTYAS2014-03-21T03:50:03Z2014-03-21T03:50:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11187This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/111872014-03-21T03:50:03ZEFEKTIVITAS IMPLEMENTASI
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING)
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DI SMP NEGERI 1 SLEMAN
UMI ZAKIYATUL HILAL. Efektivitas Implementasi Strategi Pembelajaran
Aktif (Active Learning) dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP
Negeri 1 Sleman. Skripsi. Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013.
Latar belakang penelitian ini adalah permasalahan umum yang sering terjadi
pada proses pembelajaran yaitu kurangnya keaktifan siswa dalam belajar,
keterbatasan alokasi waktu, dan kurang sesuainya strategi pembelajaran yang
diterapkan oleh guru. Guru perlu memiliki ketrampilan dalam penguasaan strategi
pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa. Akan tetapi, yang sering terjadi
strategi pembelajaran aktif yang diterapkan menjadi tidak efektif karena tidak sesuai
dengan kondisi siswa dan materi pelajaran. Keefektifan strategi pembelajaran dapat
dilihat dari ketercapaian prinsip-prinsip dasar dari strategi pembelajaran tersebut.
Ada beberapa strategi pembelajaran aktif yang telah diterapkan dalam pembelajaran
PAI di SMP Negeri 1 Sleman. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana
penerapan strategi pembelajaran aktif, bagaimana efektivitas strategi yang
diterapkan, dan apa saja faktor yang menghambat penerapan strategi pembelajaran
aktif di SMP Negeri 1 Sleman. Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan bagaimana
implementasi dan efektivitas strategi pembelajaran aktif dalam pembelajaran PAI di
SMP Negeri 1 Sleman serta faktor-faktor yang menghambat penerapan strategi
pembelajaran aktif tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SMP
Negeri 1 Sleman Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan
observasi, wawancara mendalam, dokumentasi dan kuesioner sebagai pendukung.
Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil
dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data
dilakukan dengan mengadakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) strategi pembelajaran yang biasa
digunakan dalam pembelajaran PAI di SMP Negeri 1 Sleman adalah ceramah
interaktif, The Power Of Two, Contextual Teaching and Learning, tugas belajar dan
resitasi. Secara umum, penerapan strategi pembelajaran tersebut tergolong sudah
cukup baik. Akan tetapi, masih perlu perbaikan, terutama pada pembuatan RPP dan
penyesuaian langkah-langkah strategi pembelajaran tersebut. (2) berdasarkan hasil
dari analisis data kuesioner, didapatkan angka 70 – 80 % dari 160 siswa yang
menyatakan setuju bahwa strategi pembelajaran aktif yang diterapkan tersebut efektif
dalam proses pembelajaran. Strategi pembelajaran aktif yang diterapkan terkesan
konvensional, namun jika diterapkan dengan baik dan didukung oleh sumber daya
yang ada akan efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. (3) faktor-faktor
yang menghambat penerapan strategi pembelajaran aktif antara lain adalah guru
kurang menguasai teknologi, terbatasnya alokasi waktu, dan kurangnya minat belajar
siswa.
NIM. 10410004 UMI ZAKIYATUL HILAL2014-03-21T03:57:59Z2014-03-21T03:57:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11190This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/111902014-03-21T03:57:59ZEFEKTIVITAS DIRECT METHOD DALAM PEMBELAJARAN HADIST DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA ARAB AKTIF
DI KELAS 3A DAN 3B
MADRASAH TSANAWIYAH IBNUL QOYYIM PUTRI GANDU BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA
YESI YUSAN ARYANI. Efektivitas Direct Method dalam Pembelajaran Hadist dengan menggunakan bahasa Arab aktif di kelas 3A,B Madrasah Tsanawiyah Ibnul Qoyyim Putri, Gandu, Berbah, Sleman, Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014. Latar belakang masalah penelitian ini adalah Madrasah Tsanawiyah Ibnul Qoyyim Putri adalah merupakan madrasah yang menggunakan Direct Method (metode langsung) dalam pembelajaran bahasa Arabnya. Madrasah Tsanawiyah yang berada dalam wadah KMI (KulliyatulMua’llimat al Islamiyah )Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri, dimana program pendidikan dan pengajaran terpadu dengan menggabungkan model Pendidikan Pesantren dan Madrasah/Sekolah. Direct Method ini telah digunakan semenjak madrasah ini berdiri hingga sekarang. Seperti yang tercantum dalam salah satu visi dan misi madrasah tsanawiyah Ibnul Qoyyim Putri yaitu “Menerapkan Direct Method dalam berkomunikasi dengan bahasa Arab dan Bahasa Inggris/ Arabic and English Day”. Dan dari sini Penulis mempunyai beberapa alas an untuk meneliti efektivitas Direct Method dalam pembelajaran Hadist di Madrasah Tsanawiyah Ibnul Qoyyim Putri Yogyakarta. Penulis menemukan bahwa penggunaan strategi Direct Method dalam pembelajaran Hadist kelas 3A dan 3B MTs. Dan alasan mengapa penulis memilih kelas 3 MTs sebagai tempat penelitian, karena bagi Madrasah Tsanawiyah Ibnul Qoyyim putrid kelas 3 sudah matang, lancar dalam menggunakan bahasa Arab sebagai sehari-hari mereka. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian tentang keefektivitasan pembelajaran dengan menggunakan Direct Method. Disamping itu Hadist adalah Rujukan Utama Umat Islam dalam memahami Alqur’an, dan Hadist diperlukan kecakapan berbahasa Arab untuk memahami Alqur’an dan Hadist tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar Kelas 3A dan 3B Madrasah Tsanwiyah Ibnul Qoyyim Putri, Gandu, Berbah, Sleman, Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan : (1) Proses pembelajaran Hadist dengan menggunakan Direct Method di Kelas 3A dan 3B Madrasah Tsanawiyah Ibnul Qoyyim, Gandu, Berbah, Sleman, Yogyakarta bisa dikatakan berjalan cukup efektif, hasil ini ditunjukkan karena 90% siswa kelas 3A dan 3B dapat mengerjakan tugas – tugas yang diberikan oleh guru dan mencapai nilai KKM dan dapat menjelaskan kembali penjelasan yang telah dijelaskan oleh guru. (2) Penulis menemukan beberapa faktor yang menghambat pembelajaran Hadist di kelas 3A dan 3B Madrasah Tsanawiyah yang terbagi menjadi dua criteria yaitu sebagai berikut : 1). Faktor pengahambat Peserta didik : a. Keadaan Madrasah yang minim dengan media dan sarana pembelajaran Hadist disisi lain juga memberi kerugian dalam mempermudah guru ataupun siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran dan menjadikan perkembangan pembelajaran menjadi lambat. b. Sebagian kecil siswa yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar karena jauhnya mereka dari orang tua sehingga rasa konsentrasi belajar agak sedikit terganggu. c. Peserta didik sering menemukan istilah-istilah asing yang belum mereka pahami. 2) Faktor pengahambat Guru : a. Durasi waktu pembelajaran yang hanya satu jam. Durasi waktu tersebut perlu ditambah, karena dalam proses pembelajaran dikelas, 30 menit untuk pembahasan hadist dan pengulangan pengucapan hadist dan 30 menit selebihnya itu untuk latihan-latihan penerapan teori dirasa kurang oleh guru Hadist. b. Guru mengeluhkan minimnya fasilitas dan sarana ataupun media yang tersedia di madrasah ini sehingga guru yang punya nilai ketrampilan bahasa lebih pun terkadang belum bisa menyalurkan potensi mereka itu termasuk juga keterbatasan dana, dengan kondisi seperti ini memang dituntut kekreatifan guru,selain itu juga membantu guru lebih mudah menyampaikan pesan dan materi yang sedang diajarkan. c. Mengatasi siswa yang terkadang mengantuk karena padatnya kegiatan yang ada di pesantren Ibnul Qoyyim Putri. d. Terdapat beberapa siswa yang memang kemampuannya dibawah standar sehingga kurang bisa menerima penjelasan guru yang menggunakan Direct Method, sehingga guru sedikit menjelaskan dengan bahasa Ibu demi memahamkan siswatersebut. e. Sekitar lebih tujuh puluh persen guru pengajar masih berusia muda dibawah tiga puluh tahun, bahkan beberapa ada yang dibawah dua puluh tahun sehingga secara psikologi terkadang mempunyai tingkat emosi yang labil dan kurang bisa mengendalikan emosi ketika dihadapkan oleh berbagai macam karakter para santrinya selama pembelajaran berlangsung.
NIM. 10411039 YESI YUSAN ARYANI2014-03-21T05:40:46Z2014-03-21T05:40:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11194This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/111942014-03-21T05:40:46ZNILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KEPEMIMPINAN
KHALIFAH SHALAHUDDIN AL-AYYUBI
DAN RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Yunida Nur Apriyani. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Kepemimpinan Khalifah
Shalahuddin Al-Ayyubi dan Relevansinya terhadap Pendidikan Agama Islam. Skripsi.
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013.
Latar belakang penelitian ini adalah pendidikan merupakan faktor utama dalam
menciptakan, menanamkan dan mewujudkan nilai-nilai pendidikan karakter pada peserta didik.
Fenomena-fenomena tentang krisis multidimensional pada realitas sosial, seperti tindakan
kekerasan, tindakan amoral, tawuran, korupsi yang terjadi di dalam masyarakat membuktikkan
bahwa perlu adanya menciptakan, menanamkan dan mewujudkan nilai-nilai pendidikan karakter.
Penciptaan, penanaman dan perwujudan nilai-nilai pendidikan karakter dapat dilakukan dengan
mengenalkan keteladanan tokoh melalui karakter-karakter yang dimilikinya. Tokoh Khalifah
Shalahuddin Al-Ayyubi memiliki karakter mulia yang dapat dijadikan teladan menanamkan
karakter mulia pada peserta didik.
Tujuan penelitian ini, (1) untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter yang
terkandung dalam kepemimpinan Khalifah Shalahuddin Al-Ayyubi; (2) untuk mendeskripsikan
relevansi nilai-nilai pendidikan karakter kepemimpinan Khalifah Shalahuddin Al-Ayyubi dalam
Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kualitatif yang
menekankan pada kajian kepustakaan (library research). Pendekatan yang digunakan adalah
historis, untuk mengungkap kembali kejadian masa lampau berdasarkan urutan waktu.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode studi pustaka dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa di dalam tokoh Kepemimpinan Khalifah
Shalahuddin Al-Ayyubi memiliki karakter mulia yang sesuai dengan nilai-nilai pendidikan
karakter. Karakter yang dimiliki Shalahuddin Al-Ayyubi diantaranya adalah ketekunan
beribadah (akidah, shalat, zakat, puasa Ramadhan, haji, mendengarkan Al-Qur’an,
mendengarkan hadits Nabi, syiar agama, berbaik sangka kepada Allah), adil, keberanian, zuhud,
dermawan, perhatian terhadap jihad, santun, toleransi, cinta syair dan sastra, kesabaran, setia,
serta rendah hati. Pendidikan karakter dalam kepemimpinan Khalifah Shalahuddin Al-Ayyubi
memiliki relevansi terhadap Pendidikan Agama Islam, yakni dalam hal tujuan Pendidikan
Agama Islam; Pendidik; Peserta Didik; dan Metode.
NIM. 10410043 YUNIDA NUR APRIYANI2014-03-21T06:14:16Z2017-08-02T02:17:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11200This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112002014-03-21T06:14:16ZPEMIKIRAN SYAIKH NAWAWI AL-BANTANI
TENTANG TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KURIKULUM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
(STUDI ANALISIS AYAT-AYAT TOLERANSI DALAM TAFSIR AL-MUNIR)
AINI HANIFAH. Pemikiran Syaikh Nawawi Al-Bantani tentang Toleransi
antar Umat Beragama dan Relevansinya terhadap Kurikulum Pendidikan Agama
Islam (Studi Analisis Ayat-Ayat Toleransi dalam Tafsir Al-Munir) Skripsi.
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian ini adalah
Toleransi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam masyarakat, hal itulah
yang menjadi pentingnya toleransi masuk pada kurikulum pendidikan khususnya
Pendidikan Agama Islam. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan
budaya, suku, ras, bahasa dan agama yang beragam. Namun pada kenyataannya,
konflik keagamaan seringkali terjadi, di antaranya bentrok antar agama yang
merisaukan masyarakat. Jika toleransi itu dibangun dalam kehidupan sosial
masyarakat, maka tidak akan ada berbagai kejadian seperti halnya bentrok antar
umat beragama. Dalam hal ini, Syaikh Nawawi Al-Bantani dikenal sebagai sosok
ilmuwan dalam bidang keagamaan yang banyak mengarang kitab-kitab yang
digunakan dalam pendidikan formal maupun non formal. Salah satu karya
besarnya yaitu Tafsir Al-Munir yang terkenal di berbagai kalangan masyarakat.
Tafsir Al-Munir banyak menjelaskan ayat-ayat tentang pesan toleransi antar umat
beragama yang diungkapkan secara eksplisit.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), yaitu
penelitian yang memanfaatkan sumber perpustakaan untuk memperoleh data
penelitian. Dalam hal ini, penelitian terhadap ayat-ayat toleransi dalam tafsir Al-
Munir serta buku-buku yang sesuai dengan penelitian ini. Penulis menggunakan
pendekatan ilmu pendidikan yaitu melakukan analisis tentang toleransi antar umat
beragama dalam ayat-ayat toleransi tafsir Al-Munir perspektif edukatifnya.
Metode analisis data yang digunakan yaitu Content analysis yakni membahas
secara mendalam terhadap isi suatu informasi yang tetulis dalam media masa.
Sumber yang akan dideskripsikan dengan analisis yang memadai adalah tentang
ayat-ayat toleransi serta implikasinya terhadap kurikulum 2013 Pendidikan
Agama Islam tingkat menengah (SMP).
Hasil penelitian ini yaitu: pertama, penafsiran Syaikh Nawawi terhadap
ayat-ayat toleransi secara keseluruhan berisi mengajak kepada perdamaian dan
sikap saling menghormati dan menghargai antar umat beragama dalam
masyarakat. Akan tetapi, untuk akidah dan syariatnya tetap pada agama masingmasing.
Kedua, dari analisis pemikiran Syaikh Nawawi Al-Bantani tentang
toleransi antar umat beragama sangat relevan ketika dihubungkan dengan
kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam tingkat menengah (SMP).
NIM. 10410140 AINI HANIFAH 2014-03-21T06:16:35Z2017-08-02T07:23:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11201This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112012014-03-21T06:16:35ZKONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN MENURUT MARIO TEGUH
DAN IMPLIKASINYA DALAM KEPEMIMPINAN GURU PAI
BEFIKA FITRIYA DEWI. Konsep Kepemimpinan Pendidikan menurut
Mario Teguh dan Implikasinya dalam Kepemimpinan Guru PAI. Skripsi.
Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan konsep kepemimpinan pendidikan
menurut Mario Teguh dan menjelaskan implikasinya di dalam kepemimpinan
guru pendidikan agama Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menekankan pada
kajian kepustakaan. Sumber dari penelitian ini adalah karya Mario Teguh yang
terdiri dari buku dan data lain yang terkait Mario Teguh. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-analisis, yaitu melakukan tahap
pencarian data, tahap mengumpulkan, dan tahap menganalisis. Adapun data dalam
penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumentasi. Dalam
menganalisis, penelitian ini menggunakan content analisis, yaitu dengan
memaknai dari keseluruhan pemikiran Mario Teguh terkait dengan kepemimpinan
pendidikan yang nantinya diketahui bagaimana implikasinya dalam
kepemimpinan guru PAI.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kepemimpinan yang diungkapkan
Mario Teguh berupa bentuk pelayanan kepada anggota organisasinya,
memberikan pelayanan, kesejahteraan bagi orang banyak, dan memiliki sifat yang
wajib dimiliki seorang pemimpin, sifat tanggung jawab, jujur, tegas, berani,
rendah hati dan penyayang, serta ikhlas. Konsep Mario Teguh dalam
kepemimpinan pendidikan menekankan kompetensi guru PAI untuk mampu (a)
mengelola pembelajaran dengan baik sehingga menciptakan perubahan kualitas
bagi siswa, (b) menjadi seorang guru yang berpengaruh dan menjadi pembesar
dalam dunia pendidikan yang memimpin dengan adil, tegas, dan penuh kasih
sayang, (c) memperhatikan dan memilih tindakan yang dilakukan untuk perbaikan
kualitas pendidikan. 2) Kepemimpinan Guru PAI menurut Mario Teguh dalam
proses pembelajaran terwujud dalam tahapan kegiatan mengajar, yaitu
menanamkan sifat kepemimpinan jujur dalam melakukan evaluasi pembelajaran.
Di samping itu melakukan cara-cara baru dalam menyampaikan materi, dan
memberikan pelayanan pengajaran kepada siswa sepenuh hati termasuk wujud
kepemimpinan pendidikan. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Agama
No.16 Tahun 2010, seorang guru PAI harus bisa mengamalkan ajaran agama
sebagai bagian dari proses pembelajaran agama, dan melahirkan cara baru agar
dapat menjadi sosok pemimpin pendidikan yang berkualitas.
NIM. 10410058 BEFIKA FITRIYA DEWI2014-03-21T06:19:34Z2014-03-21T06:19:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11202This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112022014-03-21T06:19:34ZPERAN PERS PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH
DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BAGI WARGA MUHAMMADIYAH
(STUDI TERHADAP SURAT KABAR “SUARA MUHAMMADIYAH” PADA TAHUN 1915-1945)
ICHSAN WIBOWO SAPUTRO. Peran Pers Persyarikatan
Muhammadiyah dalam Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam bagi Warga
Muhammadiyah (Studi terhadap Surat Kabar “Suara Muhammadiyah” pada
tahun 1915-1945). Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013. Latar belakang
penelitian ini adalah bahwa media massa ini berperan sebagai salah satu institusi
sosial memiliki peranan yang cukup signifikan dalam proses pembentukan
karakter dan moralitas suatu bangsa. Peranan pentingnya yaitu sebagai fungsi
pengawasan (surveillance), fungsi korelasi (correlation), fungsi penyampaian
warisan sosial (transmission of the social heritage); termasuk di dalamnya adalah
PAI, dan sebagai sarana hiburan. Bahkan pemerintah di Indonesia, telah
menegaskan fungsi pers dalam bentuk UU. No. 40 tahun 1999 pasal 3 ayat 1
tentang Pers yang menyatakan bahwa fungsi pers salah satunya adalah sebagai
fungsi pendidikan. Namun media massa saat ini masih banyak yang tidak
menjalankan fungsi pendidikan. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian terhadap
surat kabar yang berhasil melaksanakan fungsi Pendidikan Agama Islam secara
informal yaitu Suara Muhammadiyah untuk kemudian diambil nilai-nilainya dan
dilakukan refleksi dan kontekstualisasi terhadap permasalahan yang terjadi saat
ini, sehingga nilai-nilai pendidikan tidak lepas dari surat kabar sebagai media
interaksi di tengah masyarakat modern.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan kombinasi
library research (riset kepustakaan) dan field research (riset lapangan).
Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan sejarah (historis).
Penelitian ini, secara eksklusif memfokuskan pada masa lalu, untuk
merekonstruksi yang terjadi di masa lalu selengkap dan seakurat mungkin, dan
menjelaskan bagaimana peristiwa tersebut terjadi. Penelitian historis
menggunakan fakta untuk mencapai simpulan mengenai hal-hal yang telah lalu,
yang dilakukan secara sistematis dan obyektif dalam mencari, mengevaluasi dan
menafsirkan bukti-bukti untuk mempelajari masalah baru tersebut.
Hasil penelitian meliputi materi yang dipublikasikan dalam surat kabar
Suara Muhammadiyah diklasifikasikan dalam 4 hal yaitu materi aqidah, akhlak,
ibadah, dan muamalah. Surat kabar Suara Muhammadiyah dalam melaksanakan
Pendidikan Agama Islam bagi Warga Muhammadiyah pada tahun 1915-1945
telah menempati posisi sebagai “Salah Satu Unsur yang Penting” dalam
Pendidikan Agama Islam bagi masyarakat. Respon Warga Muhammadiyah
terhadap pola Pendidikan Agama Islam yang dilaksanakan oleh surat kabar Suara
Muhammadiyah pada tahun 1915-1945 tercatat sangat beragam pada rentang
tahun 1921-1925 dalam bentuk voorstel maupun tanya jawab. Jawaban atas
pertanyaan maupun perbedaan pendapat di kalangan warga Muhammadiyah pada
tahun-tahun setelahnya biasanya dibukukan dalam bentuk kitab yang terlebih
dahulu telah disidangkan oleh Majelis Tarjih.
NIM. 10410069 ICHSAN WIBOWO SAPUTRO2014-03-21T06:24:46Z2017-07-28T03:02:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11204This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112042014-03-21T06:24:46ZKONSEP HUMANISME ISLAM MUHAMMAD ARKOUN DAN
AKTUALISASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Muchamad Agus Munir. Konsep Humanisme Islam dan Aktualisasinya
dalam Pendidikan Islam. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga, 2014. Skripsi ini
mengkaji pemikiran Muhammad Arkoun tentang humanisme Islam dan
aktualisasinya dalam pendidikan Islam. Pembahasan ini dilatarbelakangi oleh
maraknya tradisi keagamaan yang sekedar berkutat pada ritual, serta kungkungan
logosentrisme yang masih menaungi umat Islam. Sehingga tidak bisa
menunjukkan sikap kepedulian terhadap realitas sosial. Padahal berbagai
kesenjangan banyak terjadi di tengah masyarakat muslim, seperti neokolonialisme
sebagai efek panjang globalisasi kapitalisme. Selain itu juga sikap umat Islam
yang terkesan menolak kepada kemodernan dan ilmu-ilmu yang berasal dari
Barat, dengan anggapan bahwa kemodernan dan ilmu mutakhir hanya akan
melahirkan kerancuan dalam berpikir, padahal pemisahan antara ilmu agama dan
ilmu umum (Barat), hanya akan melahirkan sikap anti terhadap kemajuan
peradaban. Pada saat keadaan semacam ini, dalam pendidikan Islam perlu
dilakukan dekonstruksi-rekonstruksi agar dapat membentuk watak muslim yang
sadar realitas dan berkomitmen dalam penegakan nilai-nilai kemanusiaan atau
humanisasi. Rumusan masalah yang dimunculkan dalam penelitian adalah
pertama, Bagaimana pemikiran Muhammad Arkoun tentang humanism Islam.
Kedua, bagaimanakah aktualisasi konsep humanisme Islam Muhammad Arkoun
dalam pendidikan Islam. Permasalahan tersebut dibahas menggunakan jenis
penelitian kualitatif literer, atau penelitian kepustakaan. Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan filosofis dalam konteks kajian teoritis yang diurai
secara mendalam dengan prinsip-prinsip berpikir filosofis. Sumber-sumber data
utama diambil dari buku-buku karya Muhammad Arkoun dan beberapa buku yang
mengkaji pemikiran Muhammad Arkoun sebagai penunjang.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pembaruan Islam secara umum, dan
dalam aspek pendidikan pada khususnya sangat urgen. Dari gagasan-gagasan
Muhammad Arkoun, kita akan menemukan inspirasi besar mengenai
pembaharuan pemikiran Islam yang menentang sikap pasrah kepada kebenaran
yang dibakukan dan dinilai mapan dalam literature-literatur umat Islam. Maka
penyadaran melalui historis-filosofis dalam kehidupan keagamaan perlu dilakukan
untuk mempertajam rasa empati umat muslim terhadap keilmuan dan kesadaran
akan makna, serta diharapkan mampu memberi kontribusi berarti dalam upaya
pembebasan. Visi perubahan ini dilakukan melalui pendidikan, yang secara
substantif dilaksanakan sebagai proses intelektualisme dengan memihak kepada
bangunan keislaman dalam pengembangan keilmuan. Pembentukan kesadaran
melalui pendidikan Islam juga harus senantiasa berlandaskan pada kesadaran
ketuhanan sebagai realitas tertinggi tujuan hidup manusia agar tercipta pribadi
yang dengan kematangan dan keselarasan antara intelektualitas dan spiritualitas.
Ide-ide pendidikan islam dengan prinsip dekonstruksi-rekonstruksi adalah
karakter utama pembaruan pendidikan Islam yang diaktualisasikan melalui
pemikiran Muhammad Arkoun.
NIM . 10411052 MUCHAMAD AGUS MUNIR2014-03-21T06:44:45Z2014-03-21T06:44:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11206This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112062014-03-21T06:44:45ZPERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DALAM PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 6 YOGYAKARTA
SASMITA HARUM SARI. Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam
Penanaman Nilai-nilai Pendidikan Multikultural di Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 6 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2014. Latar belakang masalah penelitian ini adalah Indonesia
merupakan sebuah negara yang terdiri dari berbagai macam adat-istiadat dengan
beragam suku, ras, etnik, agama, bahasa serta budaya sehingga secara sederhana
bangsa Indonesia dapat disebut sebagai masyarakat yang “multikultural”. Usaha
penyadaran akan perbedaan dan keragaman dalam dunia pendidikan sangatlah
penting. Untuk itu, agar dalam dunia pendidikan disisipkan suatu pemahaman
yang dapat mengatasi permasalahan akibat keberagaman, yaitu penanaman nilainilai
pendidikan multikultural. Penanaman nilai-nilai pendidikan multikultural
sangat penting untuk di terapkan pada lembaga pendidikan formal serta dapat
disisipkan melalui beberapa mata pelajaran salah satunya adalah melalui mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam. Sehubungan hal tersebut, SMK Negeri 6
Yogyakarta telah menanamkan nilai pendidikan multikultural secara implisit pada
saat proses pembelajaran maupun di luar proses pembelajaran. Salah satunya
adalah pembelajaran PAI. Penelitian ini bermaksud untuk melihat apa saja nilainilai
pendidikan multikultural yang ditanamkan, bagaimana peran guru PAI dalam
penanaman nilai-nilai pendidikan multkultural, serta apa saja kendala yang
dihadapi guru PAI di SMK Negeri 6 Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah
guru PAI, siswa kelas X Busana Butik, XI Kecantikan Rambut 1, dan XII UPW,
kepala sekolah, guru mapel lain yang memiliki agama non muslim SMK Negeri 6
Yogyakarta. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan diskriptif-analitik,
metode dipergunakan peneliti dalam menganalisis data yang terkumpul kemudian
disajikan dan dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Guru-guru PAI SMK Negeri 6
Yogyakarta telah menanamkan nilai-nilai pendidikan multikultural. Nilai-nilai
pendidikan multikultural yang ditanamkan di SMK Negeri 6 Yogyakarta adalah,
nilai toleransi, demokrasi, kesetaraan, keadilan, kerjasama, nasionalisme, dan
persatuan, kedamaian, penghargaan, kerendahan hati, dan persatuan. 2) Peran
guru dalam menanamkan nilai pendidikan multikultural adalah sebagai Inovator,
demonstrator, organisation (pengelola kelas), mediator, fasilitator, evaluator,
teladan, konselor, dan motivator. Penanaman nilai-nilai pendidikan multikultural
dilakukan di dalam proses pembelajaran serta diluar proses pembelajaran.
Penanaman nilai pendidikan multikultural dilakukan pada saat proses. 3) Kendala
yang dihadapi guru PAI adalah karena sedikitnya waktu pembelajaran di dalam
kelas, penolakan dari anak, keberagaman situasi lingkungan, serta penanaman dari
segi akidah.
NIM. 10410050 SASMITA HARUM SARI2014-03-21T06:47:25Z2017-08-02T02:21:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11207This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112072014-03-21T06:47:25ZSTRATEGI INTERNALISASI NILAI INKLUSIVISME SANTRI
MELALUI KEGIATAN PEMBELAJARAN
DI MADRASAH DINIYAH NURUL UMMAH KOTAGEDE YOGYAKARTA
AHMAD ASAD DUDIN. Strategi Nila Ingklusifisme Santri melalui
kegiatan pembelajaran Di Madrasah Diniyah Nurul Ummah Kotagede
Yogyakarta. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeru Sunan Kalijaga Yogyakarta,2014.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah banyaknya keberagaman yang
ada di wilayah Kotagede dimana pondok dan Madrasah Diniyah Nurul Ummah
berdiri dan adanya interaksi yang muncul antara santri dengan warga masyarakat
sekitar yang sensitif memungkinkan terjadinya pergesekan konflik, dari sinilah
diperlukan faham keterbukaan atau inklusivisme santri, karena kebanyakan santri
madrasah diniyah berasal dari luar kota yogyakarta yang memiliki kebudayaan
dan faham yang berbeda yang nampak dalamhidup keseharian dalam kehidupan
sehari- hari. Nilai inklusivisme diperlukan guna untuk menciptakan ketentraman,
kerukunan, keamanan dan kenyamanan bersama dalam hidup bermasyarakat. Hal
ini nampak terjadi dalam pondok maupun di lingkungan yang bukan
mayoritasnya namun bisa hidup saling toleransi, menghargai, menghormati dan
menerima masukan- masukan yang sifatnya positif yang merupakan bagian dari
nilai-nilai inklusivisme, walaupun dari orang yang bukan sefaham ataupun yang
seiman yang ada di lingkunggan Pondok Pesantren Nurul Ummah Kotagede
Yogyakarta. Fahan keterbukaan ini juga di ajarkan melalui strategi yang di
terapkan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajar dan belajar mengajar di
Madrasah Diniyah Pondok Pesantren Nurul Ummah. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan mengambil objek penelitian santri
madrasah Diniyah Nurul Ummah Putra Kotagede Yogyakarta. Adapun dalam
tahap pengumpulan data peneliti menggunakan teknik indept interview
(wawancara mendalam ) serta dokumentasi. Lalu peneliti memberikan makna
terhadap data yang diperoleh melalui wawancara ataupun dokumentasi sebagai
teknik analisa data. Dan untuk memeriksa keabsahan data peneliti menggunakan
teknik trianggulasi.
Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti mendapatkan hasil penelitian
yaitu (1) terdapat nilai-nilai inklusivisme di madrasah diniyah Nurul Ummah
Kotagede Yogyakarta, (2) penggunaan metode-metode seperti sorogan,
bandongan, persentasi, dll dalam proses pembelajaran di Madrasah Diniyah Nurul
Ummah Kotagede Yogyakarta mampu menginternalisasikan dan membangun
sikap inklusivisme para santri dengan adanya penguasaan Ustadz- ustadz pengajar
terhadap metode pembelajaran yang berlangsung di Madrasah Diniyah Nurul
Ummah merupakan cara efektif dalam menumbuhkan sikap inklusifisme seperti
sikap toleransi, saling menghormati dan berani menerima perbedaan yang muncul
dengan didukung adanya pengunaan muatan kurikulum di Madrasah Diniyah yang
mengkolaborasikan antara kurikulum klasik dan modern di Pondok Pesantren
Nurul Ummah yang membantu tumbuhnya sikap inklusifisme para santri, sebagai
contoh adanya kolaborasi dalam penggunaan kitab-kitab klasik dan modern pada
kurikulum yang berlangsung di Madrasah Diniyah Nurul Ummah Kotagede
Yogyakarta.
NIM. 08410019 AHMAD ASAD DUDIN2014-03-21T07:13:46Z2014-03-21T07:13:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11208This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112082014-03-21T07:13:46Z GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN SISWA-SISWI SD MUHAMMADIYAH SAPEN DI NITIKAN YOGYAKARTA Tedi Choirul Basyir. Upaya guru PAI dalam meningkatkan kemampuan membaca Al Qur‟an siswa siswi SD Muhammadiyah Sapen di Nitikan Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2013. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa tugas utama guru salah satunya adalah mendidik dan membimbing peserta didik untuk belajar serta mengembangkan potensi dirinya. Dalam memahami dan menghayati isi kandungan al-Qur‟an dibutuhkan juga pemahaman baca tulis al-Qur‟an yang baik, karena pemahaman baca tulis al-Qur‟an menjadi syarat penting yang harus dikuasai dalam mengkaji dan memahami materi ayat-ayat al-Qur‟an. Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah bagaimana upaya guru PAI dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Quran siswa SD Muhammadiyah Sapen Di Nitikan Yogyakarta, upaya guru PAI dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca al-Qu‟an serta faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses guru PAI dalam meingkatkan kemampuan membaca al-Qur‟an siswa SD Muhammadiyah Sapen Di Nitikan Yogyakarta serta faktor pendukung dan penghambatnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan untuk menyempurnakan proses penerapan strategi guru PAI dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca al-Qur‟an. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil lokasi di SD Muhammadiyah Sapen Di Nitikan Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan wawancara, pengamatan dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa SD Muhammadiyah Sapen Di Nitikan Yogyakarta perlu ditingkatkan karena masih ada beberapa siswa yang kurang lancar dalam membaca al-Qur‟an seperti adanya siswa yang kurang memahami tanda waqof dalam al-Qur‟an, kurang betul dalam pengucapan mahkorijul huruf serta panjang pendeknya. Maka upaya guru PAI dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Quran siswa tertuang dalam beberapa hal, yaitu melakukan penerapan metode menyimak,penerapan metode belajar privat (face to face), tadarus al- Qur‟an setiap hari, bersikap sabar dan telaten, pemanfaatan sumber belajar, memberikan motivasi. adapun faktor pendukung upaya guru PAI dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Quran siswa adalah dengan mengadakan bimbingan berkelanjutan di sekolah dan diharapkan siswa yang mengalami kesulitan membaca Al Qur‟an bisa diatasi. Sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya perhatian dari orang tua dalam hal membaca Al Qur‟an karena beragamnya kemampuan siswa.NIM. 09410062 TEDI CHOIRUL BASYIR2014-03-21T07:24:21Z2017-08-02T02:24:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11211This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112112014-03-21T07:24:21ZKONSEP PEMBAHARUAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
(ANALISIS PARADIGMA PENGEMBANGAN KURIKULUM, GURU, DAN MODEL
PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MENURUT
PROF. DR. H. MUHAIMIN, MA)
AFDHOL ABDUL HANAF. Konsep Pembaharuan Pendidikan Agama
Islam (Analisis Paradigma Pengembangan Kurikulum, Guru, dan Model
Pendekatan dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam menurut Prof. Dr. H.
Muhaimin, MA). Skripsi. Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang masalah
penelitian ini adalah bahwa diadakannya pendidikan agama Islam di sekolah
adalah untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah serta
berakhlak mulia. Dalam kenyataannya pendidikan agama Islam belum mampu
menanamkan nilai-nilai ajaran Islam kepada peserta didik yang menimbulkan
adanya dekadensi moral di kalangan pelajar. Melalui pemikiran Muhaimin
diharapkan mampu membawa pelaksanaan pendidikan agama Islam ke arah yang
lebih baik, yaitu dengan mengembangkan kurikulum, guru, dan model pendekatan
dalam pembelajaran PAI di sekolah. Permasalahan dalam penelitian ini adalah
bagaimana paradigma pengembangan kurikulum, guru, dan model dalam
pembelajaran PAI dalam mengatasi problem-problem yang terjadi di masyarakat
saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang
paradigma pengembangan kurikulum, guru dan model pendekatan PAI menurut
Muhaimin.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menekankan pada
kajian kepustakaan. Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi dan
wawancara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif-analisis. Dalam menganalisis, penelitian ini menggunakan content
analisis, yaitu dengan memaknai dari keseluruhan pemikiran Muhaimin terkait
dengan pengembangan kurikulum, guru, dan model pendekatan dalam
pembelajaran PAI di sekolah.
Hasil analisa menunjukkan bahwa: pertama, pembaharuan pendidikan
agama Islam melalui paradigma pengembangan kurikulum PAI menurut
Muhaimin adalah dengan mengembangkan kurikulum itu sendiri. Ide-ide
pengembangannya diawali dari problem-problem yang terjadi di lingkungan
sekitar peserta didik yang kemudian dimasukkan ke dalam materi PAI. Nilai-nilai
yang terkandung dalam materi dimasukkan ke dalam indikator-indikator dalam
RPP. Kedua, Pengembangan kualitas guru PAI dapat dilakukan dengan
meningkatkan kompetensi personal-religius, sosial-religius, pedagogik-religius,
dan profesional-religius. Kata religius harus melekat pada setiap kompetensi agar
guru PAI memiliki komitmen yang kuat dalam menjalankan tugasnya dengan
dilandasi nilai-nilai ajaran Islam. Menguliahkan guru PAI ke jenjang yang lebih
tinggi disertai dengan memaksimalkan berbagai wadah yang telah ada merupakan
langkah yang tepat dalam mengembangkan kualitasnya. Ketiga, pengembangan
model pendekatan dalam pembelajaran PAI harus mempertimbangkan
karakteristik materi pelajaran yang hendak disampaikan dan mempertimbangkan
perkembangan usia peserta didik. Adapun dalam pengembangannya tidak hanya
bertumpu pada model pendekatan pembelajaran yang telah ada.
NIM. 10410051 AFDHOL ABDUL HANAF2014-03-21T07:29:42Z2017-08-02T02:27:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11214This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112142014-03-21T07:29:42ZNILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM SYAIR LIR-ILIR
KARYA SUNAN KALIJAGA
DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM
AHMAD MUBAROK. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Syair Lir-Ilir
Karya Sunan Kalijaga dan Relevansinya Dengan Pendidikan Islam. Skripsi. Yogyakarta:
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2013.
Latar belakang penelitian ini adalah keinginan penulis untuk mengetahui lebih
mendalam tentang nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung didalam syair lir-ilir
karya Sunan Kalijaga dan kemudian mencari titik titik relevansi yang relevan dengan
Pendidikan Islam. Syair lir-ilir merupakan syair yang sudah dikenal oleh masyarakat,
terutama masyarakat jawa. Sehingga ketika Pemerintah Indonesia mencanangkan
pentingnya pendidikan karakter, sebenarnya dari dulu para tokoh seperti Sunan kalijaga
telah mengajarkannya kepada masyarakat tentang pentingnya pembentukan karakter
seperti yang terkandung didalam syair lir-ilir.
Penelitian ini meruapaka penelitian kepustakaan (library research) dengan
mengambil latar syair lir-ilir karya Sunan Kalijaga. Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan semiotik. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi, yaitu
dengan cara mencari data dari buku-buku, jurnal, surat kabar, rekaman, dan lain
sebagainya yang berkaitan dengan penelitian. Analisi data yang digunakan adalah content
analysis atau analisis isi yaitu dengan cara menganalisis isi yang terkadung didalam syair
lir-ilir karya Sunan Kalijaga.
Hasil penelitian menunjukkan:1) dalam syair lir-ilir karya Sunan Kalijaga terdapat
nilai-nilai pendidikan karakter yaitu, nilai religius, nilai jujur, nilai toleransi, nilai disiplin,
nilai kerja keras, nilai kreatif, nilai mandiri, nilai demokratis, nilai rasa ingin tahu, nilai
semangat kebangsaan, nilai cinta tanah air, nilai menghargai prestasi, nilai
bersahabat/komunikatif, nilai cinta damai, nilai gemar membaca, nilai peduli lingkungan,
nilai peduli sosial, dan nilai tanggung jawab. 2) relevansinya dengan pendidikan Islam
yaitu: dalam hal tujuan sama-sama bertujuan membangun potensi spiritual yang
berhubungan dengan aqidah, potensi psikologis yang berhubungan dengan tingkah laku,
dan potensi sosial. Dalam hal kompetensi pendidik sama-sama menekankan kompetensi
profesional, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, dan kompetensi menggunakan
setrategi. Dalam hal materi sama-sama mengajarkan materi aqidah, materi ibadah, materi
akhlak, materi jihad atau bersungguh-sungguh, dan materi jasmani. Dalam hal metode
pendidikan terdapat metode pembiasaan, metode perumpamaan, metode permainan, dan
metode keteladanan. Dalam hal evaluasi terdapat evaluasi observasi partisipan yang
dilakukan oleh cah angon.
NIM. 09410002 AHMAD MUBAROK2014-03-21T07:31:58Z2021-12-13T08:09:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11215This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112152014-03-21T07:31:58Z KONSEP PENDIDIKAN DALAM BUKU HOW TO MASTER YOUR HABITS KARYA FELIX Y. SIAUW DAN IMPLEMENTASINYA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN AKHLAK REMAJA AKHMAD RAMADON. Konsep Pendidikan dalam Buku How To Master Your Habits Karya Felix Y. Siauw dan Implementasinya terhadap Metode Pembelajaran Akhlak Remaja. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014. Latar belakang penelitian ini adalah remaja sebagai pemegang masa depan bangsa sangat rawan sekali dengan kenakalan. Kenakalan-kenakalan yang saat ini sudah sangat ironi terjadi di sana sini. Menjadi pertanyaan besar kemana mereka akan membawa bangsa ini, nanti. Seharusnya penanaman akhlak yang seharusnya menjadi obat untuk kenakalan remaja seperti mereka. Namun sayangnya tidak mudah menanamkan akhlak kepada mereka. Para remaja seringkali menganggap kolot pelajaran agama yang terkandung akhlak di dalamnya. Memerlukan metode atau cara yang sedikit berbeda dengan membingkainya konsep dengan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya, namun tetap membawa esensi dari akhlak itu sendiri. Konsep habits menurut ustadz Felix Y. siauw bisa menjadi satu solusi dalam membentuk akhlak yang baik. Namun, bagaimanakah konsep dan implementasinya? Dalam penelitian ini akan diteliti bagai mana konsep sekaligus implementasi pada metode pembelajaran akhlak
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi, kemudian analisis data dilakukan dengan menekankan pada pembahasan isi yang terkandung dalam buku How to Master Your Habits, dan pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan dianalisis dengan cara konseptual.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Konsep pendidikan akhlak menurut Felix Y. Siauw. Akhlak menurut Felix Y. Siauw dalam buku “How to Master Your Habits”, menitik beratkan pada tingkah laku yang terjadi secara otomatis, tanpa pertimbangan, dan pikir panjang. Tingkah laku otomatis ini dikarenakan suatu yang telah terbiasa kita lakukan sehingga membentuk suatu pola yang terus menerus berputar semakin membesar. Semakin besar siklus itu niscaya semakin sulit juga untuk mengubahnya. Tugas pendidikan adalah mengontrol atau mengelola setiap tingkah laku dan menbiasakannya untuk membentuk pola tingkah laku yang baik. Membentuk akhlak yang baik dan mencegah akhlak buruk terbentuk. (2) Implementasi konsep pendidikan (akhlak) dalam buku How to Master Your Habits dalam metode pendidikan akhlak dapat dilakukan dengan cara; pertama, sebagai pendidik dapat menjadi contoh tauladan yang baik sehingga dapat menjadi indpirasi peserta didik dan mampu memberikan motivasi kepada peserta didik untuk berubah dari biasa menjadi luar biasa. Kedua, sebagai peserta didik dengan membiasakan kebiasaan yang luar biasa dengan konsisten minimal 30 hari berturut-turut tanpa jeda satu haripun. Ketiga, dalam lingkungan pendidikan dapat mengkondisikan bagaimana peserta didik dapat membiasakan kebiasaan barunya tanpa kendala, sekaligus menjadi pengingat dan pemantau peserta didik terkait kebiasaan baru yang dibiasakan dalam rangka membentuk akhlak yang baru yang solid.
NIM. 10410112 AKHMAD RAMADON2014-03-21T07:34:13Z2021-10-07T03:24:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11217This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112172014-03-21T07:34:13Z EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING
TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA DI SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA
ALDILA SIDDIQ HASTOMO”. Efektivitas Media Pembelajaran E-learning terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa di SMA Negeri 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan media E-learning dalam pembelajaran PAI serta mengukur seberapa efektif kah media E-learning terhadap prestasi belajar PAI peserta didik. Latar belakang dalam penelitian ini adalah terkait dengan peran teknologi yang sudah sangat maju dengan adanya internet menciptakan sebuah media pembelajaran yang disebut e-learning. Media e-learning sendiri digunakan dalam pembelajaran PAI yaitu, supaya lebih memudahkan guru dan siswa di SMA Negeri 1 Yogyakarta. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan e-learning oleh guru dalam pembelajaran PAI dan bagaimana efektivitas media e-learning itu sendiri terhadap prestasi belajar PAI siswa. Hasil dari penelitian ini diharapkan dengan teknologi yang sudah sangat maju dan berkembang peran media e-learning dapat dimaksimalkan baik secara kualitas dan kuantitas dengan memanfaatkan fitur-fitur yang sangat beragam. Selain untuk mengefektivkan pembelajaran juga untuk menambah wawasan pendidikan khususnya dalam mata pelajaran PAI.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara, dokumentasi dan kuesioner atau angket. Pengumpulan data dilakukan dengan reduksi data yang disusun secara sistematis kemudian display data yang berupa uraian deskriptif yang panjang dan terakhir diberikan kesmipulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, penerapan e-learning dalam pembelajaran PAI di SMA Negeri 1 Yogyakarta tidak sepenuhnya menggunakan sistem e-learning atau sistem konvensional saja, akan tetapi penggabungkan keduanya. Dengan kata lain media pembelajaran e-learning berperan sebagai media alternatif pendukung pembelajaran PAI. Hal ini dilakukan demi tercapainya tujuan pembelajaran secara maksimal. Kedua, penerapan media e-learning dalam pembelajaran PAI dinyatakan efektif terhadap prestasi belajar siswa dibuktikan dengan hasil angket yang disebarkan kepada siswa yang menunjukkan bahwa e-learning sangat bermanfaat sebagai media pendukung dalam pembelajaran PAI. Karena dengan adanya media e-learning siswa dapat mempelajari materi PAI secara lebih intensif dan mandiri. Selain mudah untuk digunakan e-learning juga memberikan wadah diskusi dan juga konten-konten yang sangat berpengaruh pada siswa dalam menyerap nilai-nilai tentang materi PAI baik aspek kognitif, aspek afektif, maupun aspek psikomotor.
NIM. 09410111 ALDILA SIDDIQ HASTOMO 2014-03-21T07:39:31Z2017-08-02T02:40:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11220This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112202014-03-21T07:39:31ZKONSEP PENDIDIKAN AKHLAK KAUM WANITA
DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
(KAJIAN TERHADAP TAFSIR AL-MISBAH KARYA M. QURAISH SHIHAB)
ANISA NURUL AENI. Konsep Pendidikan Akhlak Kaum Wanita (Kajian
Terhadap Tafsir Al-Misbah Karya M. Quraish Shihab). Skripsi. Yogyakarta: jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga, 2013. Fokus penelitian ini adalah surat An-Nur ayat 31 dan
surat Al-Ahzab ayat 33 dengan penafsiran menurut tafsir Al-Misbah karya M.
Quraish Shihab. Secara umum, latar belakang penelitian ini adalah karena
perkembangan zaman dan globalisasi terjadi maraknya wanita yang menjadi korban
pelecehan, pemerkosaan, penjualan harga diri, yang mana jika di teliti salah satunya
adalah dampak dari akhlak wanita itu sendiri. Dengan tidak menutup aurat, sombong,
tabarruj, dan tidak menjaga kehormatan diri, hal itu bisa berdampak langsung pada
diri sendiri ataupun berdampak bagi kaum wanita lain yang menjadi korban.
Sehingga di perlukan pendidikan akhlak bagi setiap wanita, supaya dalam mengikuti
arus globalisasi ini tetap melekat akhlak mulia. Selanjutnya, penyusun juga berusaha
untuk menemukan relevansinya terhadap Pendidikan Agama Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) yaitu
menjadikan bahan pustaka sebagai sumber data utama, dengan pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan filosofis. Sedangkan dalam pengumpulan data,
penyusun menggunakan metode dokumentasi. Adapun analisis data yang digunakan
adalah metode analisis isi (Content Analisys), dengan metode deduksi sebagai teknik
berpikirnya.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) seorang wanita harus menjaga akhlaknya
dalam menjaga pandangan, memelihara kemaluan, tidak ber-tabarruj, selalu
melaksanakan shalat dan mengeluakan zakat, dan yang terakhir adalah bertaubat.
Pendidikan akhlak pada kaum wanita bisa dilakukan sejak usia dini. Dalam proses
pendidikan ada tiga yang berpengaruh, yaitu keluarga, sekolah, dan lingkungan
masyarakat. Dalam menanamkan akhlak pada anak haruslah menggunakan metode,
materi, dan media yang sesuai. Seperti dalam mengajarkan anak shalat maka bisa
menggunakan metode praktek dan pembiasaan, dengan materi rukun, syarat dan
bacaan shalat. 2) Relevansi pendidikan akhlak kaum wanita menurut M. Quraish
Shihab bisa dilihat dari tujuan pendidikan, materi, dan metode. Dalam tujuan
pendidikan terdapat relevansi yaitu menjadikan peserta didik tetap berakhlak dalam
mengikuti arus zaman. Dalam materi adalah materi yang terdapat dalam mata
pelajaran akhlak, yaitu materi menutup aurat, hubungan dengan bukan mahram,
shalat, zakat, bertaubat. Dalam metode bisa dengan metode praktek, pembiasaan,
keteladanan, dan metode nasihat. Konsekuensi dari adanya persesuaian tersebut tentu
dimaksudkan agar tertuju pada diri anak, yang mana dengan memahami konsep
akhlak pada wanita, maka akan menjadikan nilai plus sendiri bagi pendidik agar lebih
mudah dalam upaya penginternalisasian nilai-nilai Islam, serta pembentukan sikap
dan karakter anak didik yang shalih, berakhlak mulia, dan berwawasan qur’ani.
NIM. 09410293 ANISA NURUL AENI 2014-03-21T07:50:05Z2017-08-02T02:52:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11222This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112222014-03-21T07:50:05ZNILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA Q.S. AL-AN’ĀM
AYAT 151-153 DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI
(TELAAH TAFSIR AL-MISBAH KARYA QURAISH SHIHAB)
Anisa Khabibatus Sholihah. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Q.S Al-
An’am Ayat 151-153 dan Implementasinya dalam PAI (Telaah Tafsir Al-
Misbah Karya Quraish Shihab). Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga,
2013.
Latar belakang penelitian ini adalah bahwa pada kenyataannya
bangsa Indonesia mengalami dekadensi moral, oleh karena itu pemerintah
mencanangkan program pendidikan karakter untuk mengantisipai krisis moral
yang lebih serius. Pendidikan karakter dilaksanakan dengan mengacu pada
pedoman pelaksanaan pendidikan karakter yang disusun oleh kemendiknas.
Pelaksanaan pendidikan karakter pada satuan pendidikan diserahkan pada
kebijakan masing-masing satuan pendidikan. Pada pendidikan Islam, karakter
merupakan salah satu bagian yang sangat diperhatikan dalam Al-Qur’an.
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu sarana
pengembangan karakter. Oleh karena itu pengembangan pendidikan karakter
yang sesuai dengan Al-Qur’an mutlak dilakukan. Di dalam Al-Qur’an ada
begitu banyak nilai-nilai karakter yang dapat diacu dalam melaksanakan
pendidikan Islam, yang mana nilai-nilai tersebut tentunya akan lebih relevan
dan sejalan dengan tujuan pendidikan Islam. Q.S Al-An’am ayat 151-153
memiliki kandungan nilai-nilai karakter yang patut untuk digali dan
dikembangkan lebih lanjut, karena itu penelitian ini diharapkan dapat
menggali nilai-nilai karakter yang ada di dalamnya, dan
mengimplementasikannya dalam Pendidikan Agama Islam di sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang menggunakan
pendekatan hermeunetika. Pengumpulan datanya menggunakan metode
dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis isi dan analisis
semiotik.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat nilai-nilai pendidikan karakter
dalam Q.S. Al-An’am ayat 151-153. Nilai-nilai tersebut adalah: takwa, kasih
sayang, tanggung jawab, cinta damai, peduli sosial, dan adil. Nilai takwa
yang terdapat pada karakter religius merupakan karakter yang kompleks.
Tidak hanya sebatas penyembahan terhadap Allah, tetapi juga berimplikasi
pada karakter yang lain. Nilai-nilai pendidikan karakter tersebut dapat
diimplementasikan tidak hanya dalam proses pembelajaran Pendidikan
Agama Islam di kelas, tetapi juga lewat lingkungan pendidikannya yaitu
sekolah, serta pendidiknya. Dalam pendidikan karakter beberapa metode yang
dapat dipakai antara lain metode targhib, pembiasaan dan qudwah.
NIM. 09410178 ANISA KHABIBATUS SHOLIHAH 2014-03-21T07:53:42Z2017-08-02T02:57:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11223This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112232014-03-21T07:53:42ZRELEVANSI NILAI-NILAI KETELADANAN BISNIS RASULULLAH DENGAN PENDIDIKAN AKHLAK (STUDI BUKU KARYA MUHAMMAD SYAFII ANTONIO ENSIKLOPEDIA LEADERSHIP DAN MANAJEMEN MUHAMMAD SAW “BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN”)ARIF CAHYA WICAKSANA. Relevansi Nilai-Nilai Keteladanan Bisnis Rasulullah Dengan Pendidikan Akhlak (Studi Buku Karya Muhammad Syafii Antonio Ensiklopedia Leadership dan Manajemen Muhammad SAW “Bisnis dan Kewirausahaan”). Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014. Latar belakang masalah penelitian ini adalah banyaknya orang di Indonesia yang menghalalkan segara macam cara agar keinginannya dapat terpenuhi telah mengindikasikan bahwa gaya hidup hedoisme mengalami peningkatan yang berdampak pada melunturnya nilai-nilai mental spriritual, bahkan terancam hilang. Salah satu hal yang dibutuhkan dalam pendidikan terkait dengan pembangunan sekarang ini adalah usaha untuk menanamkan lebih nilai-nilai akhlak. Pendidikan akhlak dapat disampaikan dan diajarkan tidak hanya melalui lembaga-lembaga pendidikan, tetapi bisa juga melalui media seperti buku baik itu pembahasan secara langsung bermaterikan pendidikan akhlak, maupun bahasan lain yang tidak secara langsung bermaterikan pendidikan akhlak namun bermuatan pendidikan akhlak, seperti buku karya Muhammad Syafii Antonio Ensiklopedia Leadership dan Manajemen Muhammad SAW., “Bisnis dan Kewirausahaan”.
Penelitian ini merupakan penelitian library research dan metode pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi. Sedangkan analisis datanya menggunakan metode deskriptif, analisis, dan interpretasi. Dalam hal ini penulis sebagai peneliti berusaha mendeskripsikan dengan menguraikan secara teratur seluruh nilai-nilai keteladanan bisnis Rasulullah yang terkandung dalam buku karya Muhammad Syafii Antonio Ensiklopedia Leadership dan Manajemen Muhammad SAW “Bisnis dan Kewirausahaan” yang kemudian diadakan suatu analisis untuk pengorganisasian data dalam rangka mendapatkan pola-pola atau bentuk-bentuk keteraturan secara memadai, kritis dan bertangung jawab kemudian penulis melakukan interpretasi untuk proses pemberian makna terhadap pola-pola atau keteraturan-keteraturan yang penulis temukan, dimana dalam penelitian ini adalah relevansinya dengan pendidikan akhlak.
Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Nilai-nilai keteladanan yang terkandung dalam bisnis Rasulullah menurut buku karya Muhammad Syafii Antonio Ensiklopedia Leadership dan Manajemen Muhammad SAW “Bisnis dan Kewirausahaan” meliputi; pertama, akhlak terhadap Allah yaitu tawakal dan syukur. Kedua, akhlak pribadi yaitu shiddiq, amanah, istiqomah, iffah, mujahadah, syaja’ah, dan tawadhu. Ketiga, akhlak dalam keluarga yaitu kewajiban Rasulullah sebagai seorang suami. Kelima, akhlak bermasyarakat yaitu bertamu dan menerima tamu, serta berhubungan baik dengan masyarakat, dan keenam akhlak bernegara yaitu musyawarah dan menegakkan keadilan. 2) Ada relevansi nilai-nilai keteladanan bisnis Rasulullah menurut buku karya Muhammad Syafii Antonio Ensiklopedia Leadership dan Manajemen Muhammad SAW “Bisnis dan Kewirausahaan” dengan pendidikan akhlak, yaitu terdapat pada tujuan pendidikan akhlak, sumber dan dasar pendidikan akhlak, serta materi pendidikan akhlak, dan metode pendidikan akhlak.
NIM. 10410118 ARIF CAHYA WICAKSANA 2014-03-22T02:11:05Z2017-08-02T03:17:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11227This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112272014-03-22T02:11:05ZTOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM
(ANALISIS TERHADAP KEGIATAN FORUM PERSAUDARAAN UMAT BERIMAN YOGYAKARTA)
Arif Utomo. Toleransi Antar Umat Beragama dalam Perspektif Pendidikan Islam (Analisis Terhadap Kegiatan Forum Persaudaraan Umat Beriman Yogyakarta). Skripsi. Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013.
Latar belakang penelitian ini adalah banyaknya kasus intoleransi pada masa dewasa ini yang mengatasnamakan agama. Intoleransi yang mengatasnamakan agama semakin meluas, tidak hanya dalam intern satu agama, namun juga terjadi antar umat beragama. Hal ini dicontohkan dalam kejadian bom Bali yang mengatasnamakan semangat jihad, pembantaian di Poso, bom-bom yang terjadi di gereja saat malam natal, dll. Bahkan dampaknya sekarang di masyarakat sering terjadi justifikasi terhadap suatu agama apabila terjadi peristiwa intoleran. Contohnya setiap kasus terorisme maka semua opini selalu tertuju bahwa umat Islam adalah pelakunya. Dengan realita seperti ini tentu adanya kegiatan penggerak aktivitas hidup yang lebih toleran sangat diperlukan. Oleh karena itu perlu menggali dan mempelajari konsep toleransi dari komunitas atau organisasi penggiat kegiatan toleransi. Di Yogyakarta komunitas atau organisasi yang paling tepat adalah Forum Persaudaraan Umat Beriman Yogyakarta, forum ini concern pada kegiatan pengembangan toleransi.
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kualitatif yang menekankan pada kajian lapangan (field research). Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumentasi, wawancara dan observasi. Adapun metode analisisnya menggunakan metode analisis deskriptif untuk memperoleh sebuah kesimpulan penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian sosiologi agama, karena mengkaji tentang rangkaian peristiwa, institusi, organisasi dan pola perilaku dalam kehidupan beragama.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep toleransi yang digagas oleh Forum Persaudaraan Umat Beriman Yogyakarta tidak jauh berbeda dengan konsep toleransi dalam Pendidikan Islam. FPUB memberikan konsep bahwa toleransi dapat diwujudkan dalam dua sikap, yaitu membiarkan eksis terhadap sesuatu, tanpa memusuhi, dengan menghormati keyakinan lain dalam berpretensi menyalahkan, kedua, bekerjasama dalam bidang tertentu. Membiarkan eksis berarti menghargai hak-hak yang lain bukan berarti membenarkan secara mutlak, akan tetapi sebatas pada pengakuan bahwa (agama) yang lain mempunyai hak hidup sebagai makhluk Tuhan yang merdeka. Sedangkan dalam Pendidikan Islam, konsep toleransi diwakili beberapa poin, yaitu mengakui hak setiap orang, menghormati keyakinan orang lain, agree in disagreement, saling mengerti, tidak saling menjelekkan, tidak saling membenci dan selalu menghargai satu sama lain, kesadaran dan kejujuran. Dari sini terlihat bahwa konsep toleransi dari Pendidikan Islam juga mengedepankan penghormatan terhadap perbedaan walaupun itu perbedaan keyakinan. Jadi inti persamaan dari kedua konsep ini adalah adanya penghormatan terhadap perbedaan.
NIM. 10410121 ARIF UTOMO 2014-03-22T03:04:33Z2017-08-02T07:32:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11231This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112312014-03-22T03:04:33ZKESENIAN GAMELAN SEBAGAI MEDIA TRANSFORMASI
NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PADA MASYARAKAT PAPRINGAN CATURTUNGGAL DEPOK
SLEMAN YOGYAKARTA
Barirotus Sa’adah, Kesenian Gamelan Sebagai Media Transformasi Nilai-Nilai
Pendidikan Agama Islam Pada Masyarakat Papringan- Caturtunggal-Depok-
Sleman-Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga, 2013.
Latar belakang penelitian ini adalah bahwa pendidikan itu wajib
dilaksanakan sepanjang hayat, baik bagi anak-anak, pemuda, maupun orang tua.
Namun dalam kenyataannya, perhatian terhadap pendidikan bagi masyarakat yang
sudah tidak belajar di lembaga formal karena beberapa alasan seperti: umur yang
sudah tua, biaya, dan lain sebagainya masih kurang. Padahal, pendidikan dapat
dilaksanakan dimana saja dan kapan saja. Pendidikan di masyarakat dapat
dilaksanakan dengan menyesuaikan kondisi sosial budaya yang ada, diantarnya
melalui kesenian yang ada dalam masyarakat tersebut. Di Padukuhan Papringan
terdapat sebuah kebudayaan yaitu kesenian gamelan, masyarakat menjadikan
kesenian gamelan ini sebagai media transformasi nilai-nilai pendidikan agama
Islam. Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah bagaimana proses
kesenian gamelan mampu menjadi media transformasi nilai-nilai pendidikan
agama Islam pada masyarakat Papringan dan nilai-nilai PAI apa saja yang
ditransformasikan melalui media gamelan pada masyarakat Papringan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif etnografi, pengumpulan data
dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara mendalam dan
dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberi makna terhadap data yang
dikumpulkan, dan dari makna itulah kemudian ditarik kesimpulan. Pemeriksaan
keabsahan dilakukan dengan melakukan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) proses kesenian gamelan sebagai
media transformasi nilai-nilai pendidikan agama Islam pada masyarakat
Papringan ialah dengan cara menggunakan kesenian gamelan yang dulunya
sebagai pengiring hiburan masyarakat, saat ini digunakan sebagai pengiring
shalawatan dan syair-syair yang mengandung nilai-nilai pendidikan agama Islam,
(2) nilai-nilai pendidikan agama Islam yang ditransformasikan melalui media
kesenian gamelan ialah: nilai pendidikan aqidah, nilai pendidikan ibadah, dan
nilai pendidikan akhlak. Nilai-nilai pendidikan agama Islam tersebut disampaikan
melalui kegiatan latihan dan pementasan kesenian shalawat yang diiringi alat
musik gamelan, melalui perangkat gamelan itu sendiri, dan juga melalui syairsyair
Islami yang dibawakan. Sehingga masyarakat Papringan akan lebih mudah
memahami nilai-nilai pendidikan agama Islam yang disampaikan melalui media
gamelan tersebut.
NIM. 09410220 BARIROTUS SA’ADAH 2014-03-22T03:20:19Z2014-03-22T03:20:19Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11233This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112332014-03-22T03:20:19ZPENYELENGGARAAN MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN
BERBASIS SCHOOL-BASED MANAGEMENT DAN DAMPAKNYA
DALAM MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMP NEGERI 1
YOGYAKARTA
CHICHI ‘AISYATUD DA’WATIZ ZAHROH. Penyelenggaraan
Manajemen Mutu Pendidikan Berbasis School-Based Management dan
Dampaknya dalam Manajemen Pembelajaran PAI di SMP Negeri 1 Yogyakarta.
Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga,
2013. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan manajemen
mutu pendidikan berbasis school-based management, pelaksanaan pembelajaran,
mengetahui evaluasi dan tindak lanjut pembelajaran PAI sebagai dampak dari
mutu pendidikan berbasis school-based management di SMP Negeri 1
Yogyakarta. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
referensi manajemen pembelajaran PAI sebagai dampak dari manajemen mutu
pendidikan berbasis school-based management.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, melalui penelitian lapangan
(field research). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan naturalistik alamiah yaitu pendekatan yang berbentuk observasi yang
dilakukan tanpa adanya campur tangan sama sekali dari pihak peneliti. Teknik
pengumpulan data menggunakan metode wawancara, metode observasi dan
metode dokumentasi. Analisis data dalam penelitian kualitatif ini menggunakan
analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen pokok yaitu reduksi data, sajian
data dan penarikan kesimpulan dengan verifikasinya.Analisis data dalam penelitian
kualitatif merupakan proses penyederhanaan data dalam bentuk yang mudah dibaca
dan diintepretasikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Pelaksanaan manajemen mutu
pendidikan berbasis school-based management mengacu pada fungsi manajemen
yakni perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. Fungsi tersebut
ditemukan dalam aspek sekolah. Implementasi manajemen mutu ditempuh dengan
cara pembentukan kerjasama antar tiap-tiap unit kerja sekolah 2). Pembelajaran
PAI sebagai dampak pelaksanaan manajemen mutu pendidikan berbasis schoolbased
management mengacu pada fungsi manajemen yakni perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran PAI. Fungsi tersebut ditemukan dalam aspek delapan
Standar Nasional Pendidikan (SNP). Implementasi pembelajaran PAI ditempuh
dengan cara menyiapkan adminsitrasi pembelajaran. 3). Evaluasi dan tindak lanjut
pembelajaran PAI sebagai dampak manajemen mutu pendidikan berbasis schoolbased
management mengacu pada fungsi manajemen yakni evaluasi dan tindak
lanjut pembelajaran PAI. Fungsi tersebut ditemukan dalam aspek delapan SNP.
Implementasi evaluasi ditempuh dengan tes lisan dan tes tertulis setelah
pembelajaran, pemberian tugas, pre tes sebelum pelajaran, ulangan harian sampai
ujian sekolah. Implementasi tindak lanjut ditempuh dengan cara rapat tindak
lanjut pembelajaran bersama guru mata pelajaran lain dan unit kerja sekolah yang
hasilnya memberi masukan-masukan kepada guru PAI yang memiliki masalah
dalam belajar dan cara agar tetap mampu mengoptimalkan hasil belajar siswa.
NIM. 10410006 CHICHI ‘AISYATUD DA’WATIZ ZAHROH2014-03-22T03:23:33Z2014-03-22T03:23:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11234This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112342014-03-22T03:23:33ZMOTIVASI SANTRI MEMENUHI KEBUTUHAN MENGHAFAL
AL-QUR’AN 30 JUZ DI PESANTREN TAHFIDZ QUR’AN
YATIM NURANI INSANI YOGYAKARTA
DASRIMAN TELAUMBANUA, Motivasi Santri Memenuhi Kebutuhan
Menghafal Al-Qur’an 30 Juz di Pesantren Tahfidz Qur’an Yatim Nurani Insani
Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah idealnya menghafal Al-Qur’an
merupakan kebutuhan bagi setiap umat Islam. Sebab menghafal Al-Qur’an merupakan
ibadah dan sarana dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun pada kenyataannya
tidak semua umat Islam menjadikan aktifitas menghafal Al-Qur’an sebagai sebuah
kebutuhan, bahkan dipesantren yang menyelenggarakan pendidikan tahfidz sekalipun.
Banyak yang menghafal Al-Qur’an semata-mata karena terpaksa, misalnya karena orang
tuanya. Lalu apa dan bagaimana dengan motivasinya ? Sebab, motivasi mempunyai
peranan yang sangat penting untuk mencapai keberhasilan dalam menghafal Al-Qur’an.
Untuk itu penulis mencoba meneliti hal ini dan menjadikan Pesantren Tahfidz Qur’an
Yatim Nurani Insani sebagai lokasi penelitian, dimana penelitian ini akan menggali apa
latar belakang santri masuk pesantren Tahfidz Qur’an Yatim Nurani Insani, apa motivasi
santri dalam menghafal Al-Qur’an 30 Juz, bagaimana peran motivasi bagi santri untuk
memenuhi kebutuhan menghafal Al-Qur’an 30 Juz dan metode apa yang digunakan serta
usaha-usaha yang dilakukan santri dalam memenuhi kebutuhan menghafal Al-Qur’an 30
Juz di Pesantren Tahfidz Qur’an Yatim Nurani Insani. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis mengenai motivasi santri dalam
memenuhi kebutuhan menghafal Al Qur’an 30 Juz. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dipergunakan sebagai bahan masukan sekaligus sumbangsih bagi pengelola pesantren
dalam meningkatkan kualitas hafalan para santri.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil lokasi di PTQY
Nurani Insani Yogyakarta dan menjadikan pengurus pondok, para ustadz, serta santri
Pesantren sebagai subyek penelitian. Pengumpulan data menggunakan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna
terhadap data yang berhasil dikumpulkan dan dari makna itulah ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Latar belakang santri masuk ke PTQY Nurani
Insani sebagian besar adalah karena dirayu/diajak orang tuanya. 2) Motivasi santri PTQY
Nurani Insani Yogyakarta dalam menghafal Al-Qur’an 30 Juz yaitu ingin menjadi hafidz,
ingin membahagiakan orang tua, ingin selamat dunia akhirat, dan ingin mendapatkan
pahala. 3) Peran motivasi bagi santri dalam memenuhi kebutuhan menghafal Al-Qur’an 30
Juz di PTQY Nurani Insani Yogyakarta meliputi 3 hal yaitu pertama, pendorong,kedua,
kompensasi, dan ketiga, kebutuhan. 4) Metode yang digunakan dalam menghafal Al-
Qur’an 30 Juz di PTQY Nurani Insani Yogyakarta ada empat yaitu pertama, metode
(thariqah) wahdah, kedua, metode (thariqah) kitabah, ketiga, metode (thariqah) sama’i dan
keempat, metode jama’. 5) Usaha-usaha yang dilakukan santri PTQY Nurani Insani
Yogyakarta dalam memenuhi kebutuhan menghafal Al-Qur’an 30 Juz adalah dengan
menghafal ayat pada waktu-waktu wajib seperti menghafal Al Qur’an setelah shalat
Shubuh berjamaah, setelah shalat Asar, dan setelah sholat magrib sampai masuk waktu
shalat Isya. Disamping itu para santri juga menghafal pada waktu-waktu tertentu seperti
waktu kosong di kelas, malam hari sebelum tidur, setelah shalat tahajud, dan sebagainya.
NIM. 06410099 DASRIMAN TELAUMBANUA2014-03-22T03:27:40Z2014-03-22T03:27:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11235This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112352014-03-22T03:27:40Z EFEKTIVITAS METODE ODOA (ONE DAY ONE AYAT) DALAM MENGHAFAL AL-QUR’AN BAGI SISWA KELAS IV SDN KARANGTENGAH 02 WERU SUKOHARJO DESI NOVITASARI. Efektivitas Metode ODOA (One Day One Ayat) dalam Menghafal Al-Qur‟an bagi Siswa Kelas IV SDN Karangtengah 02 Weru Sukoharjo. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa selama ini metode dalam menghafalkan Al-Qur‟an cenderung mengoptimalkan kerja otak kiri. Sehingga menghafal Al-Qur‟an menjadi suatu aktivitas yang kurang menyenangkan. SDN Karangtengah 02 mengembangkan metode ODOA (One Day One Ayat) dalam menghafalkan Al-Qur‟an yang merupakan teknik alternatif yang lebih menyenangkan. Program yang diselenggarakan oleh SDN Karangtengah 02 tersebut tidak banyak dilakukan oleh lembaga pendidikan lain. Biasanya sekolah lain hanya memasukkan program BTA (Baca Tulis Al-Qur‟an). Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan metode ODOA, sejauhmana efektivitas metode ODOA, dan apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan metode ODOA dalam menghafal Al-Qur‟an bagi siswa kelas IV SDN Karangtengah 02 Weru Sukoharjo.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SDN Karangtengah 02 Weru, Sukoharjo. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi secara berpartisipasi, wawancara, serta dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberi makna atau penafsiran terhadap data yang berhasil dikumpulkan dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Metode ODOA (One Day One Ayat) dalam menghafal Al-Qur‟an bagi siswa kelas IV yang digunakan di SDN Karangtengah 02 dengan menggunakan salah satu model dalam metode ODOA yakni talaqqī atau musyāfaḥah, potret, titian ingatan, sistem cantol, gerakan dan kisah. (2) Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap nilai yang diperoleh siswa kelas IV SDN Karangtengah 02 dalam pembelajaran Taḥfīżul Qur’an menunjukkan bahwa metode yang digunakan yakni metode ODOA (One Day One Ayat) dalam menghafal Al-Qur‟an efektif. Hal ini ditunjukkan dengan capaian skor siswa yang telah mencapai batas KKM. (3) Faktor-faktor pendukung pelaksanaan metode ODOA (One Day One Ayat) adalah faktor usia siswa yang masih kecil sehingga sangat tepat menanamkan pendidikan Al-Qur‟an, minat dan motivasi siswa untuk menghafal Al-Qur‟an yang tinggi, perhatian guru untuk mendorong siswa dalam menghafal Al-Qur‟an, fasilitas yang memadai, lingkungan yang mendukung, dan pendekatan pembelajaran Taḥfīżul Qur’an yang bervariasi. Sedangkan faktor penghambat pelaksanaan metode ODOA (One Day One Ayat) meliputi, siswa lebih senang bermain-main, siswa kurang dapat mengatur waktu, dan perhatian orang tua yang kurang.
NIM. 10410090 DESI NOVITASARI 2014-03-22T03:31:08Z2014-03-22T03:31:08Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11236This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112362014-03-22T03:31:08Z PENGGUNAAN INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN PAI DI SMAN 1 YOGYAKARTA DIAH ARUM RATNAWATI. Penggunaan Instrumen Penilaian Afektif dalam Pembelajaran PAI di SMAN 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013. Latar belakang penelitian ini adalah munculnya permasalahan secara umum mengenai ketidaktahuan guru PAI terhadap instrumen penilaian afektif sering dijumpai di berbagai sekolah, bahkan di sekolah yang notabene madrasah. Namun terdapat Sekolah Menengah Atas yang disebut sebagai sekolah teladan dan unggulan. Guru PAI di SMAN 1 Yogyakarta selain mengetahui instrumen penilaian afektif juga mengembangkan penggunaan instrumen penilaian afektif. Guru PAI juga menunjukkan kesiapan membuat RPP dengan melampirkan instrumen penilaian afektif. Sehingga saat mengajar tidak hanya mengarah pada penilaian kognitif, tetapi juga dari segi afektif sangat diperhatikan. SMA Negeri 1 Yogyakarta disebut sebagai sekolah teladan di Yogyakarta diharapkan bisa memberikan kontribusi mengenai instrumen penilaian afektif dalam pembelajaran PAI. Yang menjadi permasalahan adalah apa saja bentuk instrumen penilaian afektif dalam pembelajaran PAI yang digunakan di SMAN 1 Yogyakarta, bagaimana penggunaannya, dan bagaimana penskoran dan penilaian terhadap hasil penggunaan instrumen penilaian afektif tersebut. Penelitian ini bertujuan menyebutkan bentuk instrumen penilaian afektif, menjelaskan penggunaan instrumen penilaian afektif dan penskoran serta penilaian hasil dari penggunaan instrumen penilaian afektif dalam pembelajaran PAI.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SMA Negeri 1 Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memfokuskan pada hal-hal pokok, memahami data yang disajikan dan dari memahami data itulah ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi data dengan penggabungan teknik wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Bentuk instrumen penilaian afektif dalam pembelajaran PAI di SMAN 1 Yogyakarta yaitu (a) penilaian akhlak mulia dan kepribadian, (b) catatan seketika, (c) pernyataan kejujuran, (d) penilaian diri implementasi imtaq dalam kehidupan, (f) kuesioner mentoring. (2) Penggunaan instrumen penilaian afektif dalam pembelajaran PAI di SMAN 1 Yogyakarta adalah: (a) Penggunaan penilaian akhlak mulia dan kepribadian dengan cara mengamati para siswa. Penilaian akhlak mulia dan kepribadian mengembangkan teknik observasi. (b) Catatan seketika untuk mencatat secara kebetulan perilaku yang dilakukan siswa dan dilakukan tindakan/solusi. Catatan seketika mengembangkan teknik anecdotal record. (c) Pernyataan kejujuran yang mengembangkan instrumen skala sikap. (d) Penilaian diri implementasi imtaq dalam kehidupan yang memodifikasi teknik skala sikap likert dengan berbagai aspek kehidupan yang dinilai. (e) Kuesioner mentoring mengembangkan teknik kuesioner. (3) Penskoran yang diberikan berupa: selalu = 5, sering = 4, jarang = 3, tidak pernah = 1. Penilaian dengan cara (2A + B + 2C) / 5, dengan A adalah berbagai aspek kewajiban yang dilakukan, B adalah aspek nilai plus yang dilakukan, C adalah akhlak mulia yang dilakukan.
NIM. 10411017 DIAH ARUM RATNAWATI 2014-03-22T03:37:12Z2014-03-22T03:37:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11237This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112372014-03-22T03:37:12Z KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DAN RELEVANSINYA
DENGAN PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA
DI SMK NEGERI 1 NGLIPAR GUNUNGKIDUL
DINA MUNAWAROH. Kompetensi Sosial Guru PAI dan Relevansinya dengan Pembentukan Karakter Siswa di SMK Negeri 1 Nglipar Gunungkidul. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa melihat fenomena yang terjadi di dalam dunia pendidikan sekarang ini, tidak sedikit hubungan guru dan murid pada akhirnya terkena dampak pergeseran dengan zaman globalisasi. Hilangnya moralitas yang tercermin pada sikap murid yang akhir-akhir ini semakin mempertegas dan menyampingkan keberadaan guru. Kompetensi sosial yang dimiliki oleh seorang guru disini sangat berperan penting, karena jika seorang guru sudah mampu menerapkan kompetensi sosial tersebut khususnya di lingkungan sekolah dan siswanya maka secara langsung seorang guru telah menanamkan dan memupuk siswa untuk memiliki karakter yang lebih baik. Karena salah satu lingkup dari kompetensi sosial adalah seorang guru mampu mengembangkan sikap positif pada siswa. Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan dan hasil apa saja yang dicapai dengan pelaksanaan penelitian di SMK N 1 Nglipar.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SMK N 1 Nglipar. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi sumber, yakni untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
Hasil penelitian ini adalah: 1) Kompetensi sosial guru PAI di SMK Negeri 1 Nglipar Gunungkidul dalam hubungannya dengan siswa diaktualisasaikan melalui kemampuan menjadi fasilitator belajar dengan memberikan kemudahan-kemudahan pada siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya. Bahwa kompetensi sosial yang dimiliki oleh guru PAI di SMK Negeri 1 Nglipar Gunungkidul telah memenuhi beberapa aspek pencapaian kompetensi sosial. Hal ini dicerminkan oleh guru PAI di SMK Negeri 1 Nglipar Gunungkidul dalam bentuk keteladanan sikap, kedisiplinan, serta kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama dengan orang lain. 2) Seorang guru harus memberikan contoh yang baik atau menunjukkan teladan pada siswanya, baik dalam akhlak, sikap atau perbuatan dan dalam hal penampilan. Dalam bersikap dan berpenampilan siswa di SMK N 1 Nglipar Gunungkidul belum sepenuhnya berjalan dengan sempurna sekalipun sudah ada tata tertib, masih saja ada siswa yang berkarakter kurang baik. Karena latar belakang keluarga juga menjadi faktor pendukung dalam pembentukan karakter siswa. Dalam menangani karakter siswa yang menyimpang seorang guru di SMK N 1 Nglipar Gunungkidul yaitu dengan cara melakukan pendekatan, pemanggilan, diberi pemahaman serta pemantauan secara langsung.
NIM. 09410109 DINA MUNAWAROH 2014-03-22T04:00:06Z2014-03-22T04:00:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11240This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112402014-03-22T04:00:06ZKUALIFIKASI DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK
GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMPLB DAN SMALB
BHAKTI KENCANA YOGYAKARTA
DWI UTAMI. Kualifikasi dan Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama
Islam di SMPLB DAN SMALB SLB Bhakti Kencana Yogyakarta. Skripsi.
Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa menurut
Permendiknas nomor 32 tahun 2010, kualifikasi akademik guru pendidikan khusus
harus minimal S-1, dan memiliki kompetensi pedagogik dalam mengajar. Dalam
kenyataannya, pada saat mengajarkan materi pelajaran guru PAI di SLB Bhakti
Kencana terkadang berjalannya pelajaran tidak sesuai dengan RPP yang telah
dirancang, sehingga sering terjadi kurang sesuai dalam memenejemen waktu, dan
dalam pelaksanaan pembelajaran juga sering ketidak sesuaian dengan yang dirancang
di RPP mengajar. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana
kualifikasi akademik guru PAI dan bagaimana kompetensi pedagogik PAI di SLB
Bhakti Kencana Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan
menganalisis secara kritis mengenai kualifikasi akademik dan kompetensi pedagogik
guru PAI di SLB Bhakti Kencana Yogyakarta, serta prolem yang dihadapinya.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SLB
Bhakti Kencana Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan
observasi (pengamatan), wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data
dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan
dari makna tersebut itulah ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan
dengan mengadakan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kualifikasi akademik yang dimiliki guru PAI
di SLB Bhakti Kencana Yogyakarta ialah sudah memenuhi standar sebagai seorang
pendidik pendidikan khusus yaitu S-1 dalam bidang jurusan Pendidikan Agama
Islam. Beliau menyelesaikan S-1 selama 5 tahun, yaitu dari tahun 1987 sampai tahun
1992. Guru PAI juga pernah mengikuti PLB di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
selama 2 tahun, yaitu dari tahun 1999 sampai tahun 2001. (2) Kompetensi pedagogik
PAI di SLB Bhakti Kencana Yogyakarta ialah, dalam setiap mengajar guru PAI tidak
selalu sesuai dengan yang direncanakan seperti dalam RPP, karena mengajar
disesuaikan dengan kondisi peserta didik pada saat itu. Terkadang kondisi peserta
didik baru tidak mau diajak aktif di dalam kelas, oleh karena itu guru menggati
dengan nyanyian atau cerita. Jadi, hal yang telah direncanakan tidak selalu
dilaksanakan. Dalam proses pembelajaran, sering terrjadi ketidaksesuian waktu
dengan yang ditulis di RPP, karena keadaan peserta didik yang serba kekurangan fisik
maupun mental, membuat mereka kesulitan dalam mencerna materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru PAI. Dalam mengajar, guru PAI lebih menggunakan metode
hafalan, nyanyian dan keteladanan, anak berkebutuhan khusus tidak bisa diajak
berfikir untuk memahami materi pelajaran, seperti peserta didik pada umumnya
NIM. 10411058 DWI UTAMI 2014-03-22T04:02:17Z2014-03-22T04:02:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11241This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112412014-03-22T04:02:17ZANALISIS PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN
PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM YANG
BERSERTIFIKAT PENDIDIK DI SMK MUHAMMADIYAH 3
YOGYAKARTA
DYAH WITASOKA. Analisis Peningkatan Kualitas Pembelajaran pada
guru Pendidikan Agama Islam yang bersertifikat Pendidik di SMK
Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013.
Mengingat kualitas pembelajaran bergantung pada kualitas dan keberhasilan
guru dalam mengajar, maka pemerintah telah mencanangkan program sertifikasi
guru dengan memberikan tambahan gaji dan beban mengajar guru setiap
bidangnya. Dari sertifikasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas
kompetensi guru . Selain itu, berkualitas atau tidaknya pembelajaran juga dapat
dilihat dari motivasi dan prestasi belajar peserta didik. Mengingat saat ini peserta
didik memiliki motivasi rendah dalam belajar dan prestasi yang dirasa masih
kurang memuaskan, terutama untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI). Rendahnya motivasi dan prestasi belajar dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI) inilah yang mengakibatkan pengetahuan dan nilai keislaman
sulit membentuk kepribadian peserta didik yang Islami. Adapun tujuan dari
penelitian ini ialah memberikan gambaran tentang seberapa tinggi tingkat
keberhasilan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) setelah mendapatkan sertifikat
pendidik dan menjadi tolak ukur untuk pembelajaran berikutnya.
Dari permasalahan inilah, peneliti melakukan penelitian tentang analisis
peningkatan kualitas pembelajaran pada guru Pendidikan Agama Islam yang
bersertifikat pendidik. Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMK
Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Jumlah subjek yang diteliti sebanyak 10
orang, yang terdiri dari kepala sekolah, guru Pendidikan Agama Islam, dan
beberapa peserta didik di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Teknik
pengumpulan data penelitian ini melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Sedangkan validitas data menggunakan triangulasi. Analisis data menggunakan
kata-kata, karena penelitian ini bersifat deskritif.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Adanya perubahan kompetensi setelah
guru Pendidikan Agama Islam di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta menjalani
sertifikasi guru. Perubahan kompetensi tersebut meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. 2) Dari
perubahan guru Pendidikan Agama Islam itulah yang memiliki keterkaitan dengan
adanya analisis peningkatan kualitas pembelajaran pada guru yang bersertifikat
pendidik. Peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilihat dari motivasi dan
prestasi belajar peserta didik. Hanya saja motivasi belajar peserta didik lebih
meningkat dibandingkan dengan prestasi belajar peserta didik setelah guru
Pendidikan Agama Islam menjalani sertifikasi guru, karena guru Pendidikan
Agama Islam di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta masih mengalami kesulitan
dalam membuat evaluasi yang tepat untuk peserta didik.
NIM. 10410010 DYAH WITASOKA 2014-03-22T04:06:45Z2014-03-22T04:06:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11243This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112432014-03-22T04:06:45ZKONSEP JATI DIRI MANUSIA MENURUT IBN MISKAWAIH
DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
EKO HADI SANTOSO. Judul penelitian ini adalah Konsep Jati Diri
Manusia menurut Ibn Miskawaih dan Relevansinya dengan Pendidikan Agama
Islam. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga, 2013. Latar belakang penelitian ini
melihat pendidikan yang terjadi di era globalisasi yang tengah mengalami
degradasi sebagaimana dapat dilihat dari kenakalan remaja yang semakin
merajalela, budaya tawuran antar sekolah, seks bebas, dan lain sebagainya.
Menanggapi hal tersebut kiranya perlu rumusan konsep jati diri manusia yang
sesuai dengan konteks Pendidikan Agama Islam. Tujuan penelitian ini adalah
untuk menggali makna konsep jati diri manusia menurut Ibn Miskawaih dan
mengemukakan relevansinya dengan Pendidikan Agama Islam.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan. Objek material
dalam penelitian ini adalah jati diri manusia dalam karya Tahdzîb al-Akhlâk wa
Tathhir al-A’raq yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan judul
Menuju Kesempurnaan Akhlak. Objek formal penelitian ini menggunakan
pendekatan filsafat manusia. Metode dalam penelitian ini adalah hermeneutika,
untuk menangkap makna yang substansial disertai interpretasi. Peneliti juga
menggunakan metode heuristika, digunakan untuk menganalisis pemikiran Ibn
Miskawaih tentang jati diri manusia sehingga dapat ditemukan relevansinya
dengan Pendidikan Agama Islam.
Hasil dalam penelitian ini adalah manusia menurut Ibn Miskawaih harus
mengoptimalkan pada jiwanya. Jiwa adalah inti dari kenyataan sejati manusia.
Jiwa manusia memiliki peran penting dalam membimbing kegiatan sehari-hari
manusia. Konsep jati diri manusia Ibn Miskawaih dijelaskan dalam satu kesatuan
yang utuh dan seimbang dari seorang manusia yang meliputi tiga aspek penting:
kepribadian, identitas diri, dan keunikan manusia. Sumbangsih konsep jati diri
manusia Ibn Miskawaih dalam Pendidikan Agama Islam, bahwa cita-cita yang
meliputi pendidikan akhlak mulia dan menjaga output pendidikan dari kenakalan
remaja yang semakin merajalela, budaya tawuran antar sekolah, seks bebas, dan
lain sebagainya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur dapat terlaksana jika
didasari pendidikan jiwa yang ditawarkan Ibn Miskawaih dalam Tahzhîb al-
Akhlâq.
NIM. 10411078 EKO HADI SANTOSO2014-03-22T04:30:01Z2014-03-22T04:30:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11246This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112462014-03-22T04:30:01ZPERAN INTERAKSI EDUKATIF GURU TARIKH
DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
DI SMP MUHAMMADIYAH 3 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA
ESTI DAMA Y ANTI. Peran Interaksi Edukatif Dalam Menumbuhkan
Motivasi Belajar Siswa di SMP Muhammadiyah 3 Depok Yogyakarta. Skripsi.
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013.
Latar belakang penelitian ini adalah bahwa di SMP Muhammadiyah 3
Depok diadakan pembelajaran Tarikh yang bertujuan untuk memberikan
kemampuan dan pengetahuan kepada siswa agar bisa memahami nilai positif dari
setiap materi yang diajarkan dengan penuh semangat dan rasa senang. Namun
sebagian siswa dalam mengikuti pelajaran sering sekali mengalami kejenuhan
atau kebosanan di kelas. interaksi edukatif merupakan salah satu cara yang
digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran untuk menciptakan motivasi
pembelajaran yang aktif, kreatif, efisien, dan efektif. Permasalahan yang diangkat
dalam penelitian ini adalah apa konsep interaksi edukatif guru dengan siswa
dalam pembelajaran Tarikh di SMP Muhammadiyah 3 Depok Sleman dan
bagaimana penerapan interaksi edukatif guru dengan siswa guna menumbuhkan
motivasi belajar siswa di SMP Muhammadiyah 3 Depok Sleman. Penelitian ini
bertujuan mendeskripsikan konsep interaksi edukatif dalam pembelajaran Tarikh
dan bagaimana penerapan interaksi edukatif guru dengan siswa dalam
pembelajaran Tarikh guna menumbuhkan motivasi belajar di SMP
Muhammadiyah 3 Depok Slenan Y ogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang mengambil tempat di
SMP Muhammadiyah 3 Depok Yogyakarta. Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan psikologi belajar, yaitu pendekatan yang meliputi aspek kejiwaan
yang ada dalam diri siswa baik fisik maupun psikis yang berhubungan dengan
perilaku di dalam belajar. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan bersifat deskriptif
analitik, yaitu menjabarkan dan menganalisis segala fenomena yang terjadi dari
hasil penelitian yang diperoleh. Untuk menganalisis data kualitatif digunakan pola
induktif, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedang
pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi data.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Konsep interaksi edukatif yang
diterapkan guru Tarikh di SMP Muhammadiyah 3 Depok Sleman adalah
menciptakan pembelajaran yang aktif baik sikap maupun mental. (2) Penerapan
interaksi edukatif guru dengan siswa dalam pembelajaran tarikh guna
menumbuhkan motivasi belajar siswa tidak lepas dari pemahaman guru terhadap
siswa, tatap muka di dalam pembelajaran maupun di luar pembelajaran,
komunikasi aktif antara guru dengan siswa terkait materi yang disampaikan .
Adapun bentuk motivasi yang diberikan dalam menunjang pembelajaran Tarikh
adalah dengan memberi angka, memberi pujian, ego involvement, menciptakan
iklim kompetisi, memberitahukan hasil, dan memberi hukuman kepada siswa .
yang nakal.
NIM. 10410091 ESTI DAMAYANTI 2014-03-22T04:33:20Z2022-03-25T09:17:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11247This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112472014-03-22T04:33:20ZPENDIDIKAN KARAKTER DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN
MULTIPLE INTELLIGENCES DI SD AL-AZHAR 31 YOGYAKARTA
FATKHATUL ALIYAH, Pendidikan Karakter dengan pendekatan,
pembelajaran Multiple Intelligences di SD al-Azhar 31 Yogyakarta. Skripsi .
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sunan
Kalijaga, 2013. Latar Belakang penelitian ini adalah pendidikan bukan hanya
bertujuan menjadikan peserta didik memiliki kemampuan intelektual tetapi juga
kemampuan moral. Dalam pengembangannya karakter merupakan hal terpenting
yang essensial sebagai identitas individu yang akan mengarahkan dalam
pembentukan dirinya dengan berbagai kecerdasan, potensi dan talenta yang
dikembangkan dan dihargai melalui proses pembelajaran. Proses pembangunan
karakter dengan kecerdasan jamak akan membentuk dan menggembleng peserta
didik sesuai bakat dan kemampuannya masing-masing, sehingga mereka dapat
menemukan akhir yang terbaik, dapat membangun kehidupan yang berguna dan
bermakna. Sekolah yang penulis teliti merupakan sekolah yang menerapkan
pembelajaran yang berbasis multiple intelligences yang kaya akan nilai
karakternya.Proses pembelajaranya melibatkan siswa secara aktif dalam
implementasi nilai-nilai kebajikan dengan memperhatikan modalitas kecerdasan
jamak dan menggunakan berbagai strategi, sehingga peserta didik dapat
memahami, merasakan, dan mau berperilaku baik. Penelitian ini bertujuan untuk
memberikan diskripsi mengenai proses pendidikan karakter dengan pendekatan
pembelajaran multiple intelligences.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan
dengan mengadakan pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi.
Analisis data dilakukan dengan reduksi data kasar yang terjadi di lapangan,
kemudian disajikan dan disimpulkan berdasarkan analisis penulis.
Hasilpenelitian menunjukkan implementasi pendidikan karakter
dilaksanakan dengan cara peserta didik belajar aktif, peserta didik diajak
berefleksi, berimajinasi, berdialog, berkomunikasi, berkreasi, membuat tulisan,
menyatakan diri lewat seni, dan bermain-main dengan nilai yang diajarkan.
Adapun strategi yang dipakai adalah: Telling dan listening story, true or false,
watching video, desribing picture, membuat komik, game, quiz team, bernyanyi,
membuat catatan pribadi, festival budaya jawa, the power of two, sight seing in
the school environment, nature walks. Evaluasi yang digunakan adalah: Anecdotal
record, Papan reward and punishment, Raport kepribadian muslim. Hasil yang
penulis dapatkan berdasarkan wawancara mendalam dengan guru , peserta didik
terus menerus memperlihatkan perilaku konsisten prosentase untuk karakter
religius 73%, jujur 80%, disiplin 47%, kreatif 13%, mandiri 43 %, demokratis
100%, bersahabat 23%, peduli lingkungan 27%, peduli sosial 10%, tanggung
jawab 53%. Peserta didik sudah memeperilihatkan berbagai tanda perilaku dan
mulai konsisten prosentase untuk karakter religius 27%, jujur 20%, disiplin 33%,
kreatif 87%, mandiri 37 %, cinta tanah air 93%, bersahabat 43%, peduli
lingkungan 33%, peduli sosial 80%, tanggung jawab 47%. Peserta didik sudah
mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku, akan tetapi, perilakunya
belum konsisten prosentase untuk karakter disiplin 20%, mandiri 20 %, cinta
tanah air 7%, bersahabat 23 %, peduli lingkungan 27%, peduli sosial 10%.
NIM. 10410153 FATKHATUL ALIYAH2014-03-22T04:36:35Z2014-03-22T04:36:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11248This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112482014-03-22T04:36:35ZDIMENSI RELIGIUSITAS
DALAM TRADISI MASYARAKAT ISLAM ABOGE
DESA KRACAK KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS
(STUDI ANALISIS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM)
GALIH LATIANO. Dimensi Religiusitas Dalam Tradisi Islam Aboge di
Desa Kracak Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas (Studi Analisis
Pendidikan Agama Islam). Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013. Latar belakang
penelitian ini adalah bahwa di dalam kehidupan masyarakat Jawa memuat
dimensi-dimensi religiusitas berupa ajaran agama Islam yang menjadi bagian dari
tradisi masyarakat. Dalam kenyataannya penerapan dimensi religiusitas dalam
suatu tradisi masyarakat tidak dapat disamakan dengan masyarakat lainnya. Ada
tradisi tertentu yang digunakan untuk menerapkan dimensi-dimensi religiusitas di
masyarakat Islam Aboge desa Kracak kecamatan Ajibarang kabupaten Banyumas.
Yang menjadikan permasalahan penelitian ini adalah bagaimana tradisi
masyarakat Islam Aboge dan bagaimana pelaksanaan dimensi religiusitas dalam
tradisi masayarakat Islam Aboge di desa Kracak kecamatan Ajibarang kabupaten
Banyumas dalam analisis pendidikan agama Islam. Penelitian ini bertujuan
mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis pelaksanaan dimensi religiusitas
dalam tradisi masayarakat Islam Aboge di desa Kracak kecamatan Ajibarang
kabupaten Banyumas dalam analisis pendidikan agama Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil lokus di
desa Kracak kecamatan Ajibarang kabupaten Banyumas. Metode penentuan
subjek penelitian dilakukan secara purposive dan pengumpulan data dilakukan
dengan mengadakan pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi.
Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang telah
dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan
data dilakukan dengan mengadakan triangulasi dengan dua modus, yaitu dengan
menggunakan sumber ganda dan metode ganda.
Hasil penelitian menunjukan: (1) Tradisi pada masyarakat Islam Aboge di
desa Kracak kecamatan Ajibarang kabupaten Banyumas antara lain tradisi Badha
Kupat atau Idhul ‘Idhi, tradisi Sedekah Bumi, tradisi Suran, tradisi Rebo
Wekasan, tradisi Ganti Jaro / Rajabiyah, dan tradisi Babaran / ritual kelahiran
bayi. (2) Pelaksanaan dimensi religiusitas pada masayarakat Islam Aboge antara
lain dimensi keyakinan yaitu masyarakat Islam Aboge menyandarkan segala
bentuk keyakinannya pada ajaran Islam dengan madzhab Ahlu Sunnah Wal
Jama’ah; dimensi praktek agama, masyarakat Islam Aboge belum sepenuhnya taat
beribadah. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang ajaran
agama Islam dan cara beragama yang masih berdasarkan kepercayaan leluhur;
dimensi pengetahuan agama, pengetahuan tentang ajaran agama Islam yang
didapat masyarakat Islam Aboge melalui pengajian-pengajian yang diadakan tiap
bulan; dimensi penghayatan, masyarakat Islam Aboge menghayati ajaran agama
Islam termasuk di dalamnya tentang keberadaan hal-hal gaib; dimensi
pengamalan, masyarakat Islam Aboge mengamalkan ajaran agama Islam sebagai
suatu tatanan aturan kehidupan. Pelaksanaan dimensi religiusitas pada tradisi
masyarakat Islam Aboge melambangkan kearifan masyarakat setempat dan
melambangkan nilai-nilai ajaran Islam sebagai dasar pelaksanaannya.
NIM. 10411011 GALIH LATIANO2014-03-22T06:24:37Z2014-03-22T06:24:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11250This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112502014-03-22T06:24:37ZPENDIDIKAN ETOS KERJA PRIBADI DALAM NOVEL SEPATU
DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN RELEVANSINYA
DENGAN PENDIDIKAN AKHLAK
HELLI AISYAH. Pendidikan Etos Kerja Pribadi dalam Novel Sepatu
Dahlan Karya Khrisna Pabichara dan Relevansinya dengan Pendiikan Akhlak.
Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013.
Latar belakang penelitian ini adalah begitu banyak pemuda yang merupakan
penduduk kreatif lebih memilih bekerja ringan walaupun tidak halal dari pada
bekerja keras yang halal. Padahal, pembangunan bangsa ini melalui pendidikan
terutama pendidikan etos kerja pribadi. Konsep etos kerja hakikatnya dapat dilihat
sebagai bagian dari filsafat manusia. Manusia menurut ―Islam yang diwahyukan‖
adalah kesatuan abd (dimensi moralitas) dan khalifah (dimensi intelektualitas).
Permasalahan penelitian adalah Bagaimana pendidikan etos kerja pribadi dalam
novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara dan Bagaimana relevansi
pendidikan etos kerja pribadi dalam novel Sepatu Dahlan karya Khrisna
Pabichara dengan pendidikan akhlak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pendidikan etos kerja pribadi dalam novel Sepatu Dahlan karya Khrisna
Pabichara dan untuk mengetahui relevansi pendidikan etos kerja pribadi dalam
novel Sepatu Dahlan dengan pendidikan akhlak.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, melalui pustaka (library
research), pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah hermeutika
yaitu menafsirkan atau menginterpretasikan pendidikan etos kerja pribadi dalam
novel Sepatu Dahlan dan relevansinya dengan pendidikan akhlak. Teknik
pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi yaitu menganalisis bendabenda
tertulis seperti buku, majalah, artikel, dokumen, peraturan, dan sebagainya.
Analisis data yang digunakan adalah analisis isi laten dan analisis isi komunikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pendidikan etos kerja pribadi yang
terdapat dalam novel Sepatu Dahlan yaitu: memiliki jiwa kepemimpinan, selalu
berhitung, menghargai waktu, tidak pernah merasa puas berbuat kebaikan, hidup
berhemat dan efisien, memiliki jiwa wiraswasta, memiliki insting bertanding dan
bersaing, keinginan untuk mandiri, haus memiliki sifat keilmuan, berwawasan
makro-universal, memperhatikan kesehatan dan gizi, ulet dan pantang menyerah,
berorientasi pada produktivitas dan memperkaya jaringan silaturahmi; 2)
Relevansi pendidikan etos kerja pribadi dalam Novel Sepatu Dahlan dengan
pendidikan akhlak terdapat dalam akhlak pribadi, yaitu: shidiq (selalu berhitung
dan silaturahmi), amanah (memiliki jiwa kepemimpinan, berorientasi pada
produktivitas, menghargai waktu, memperhatikan kesehatan dan gizi, memiliki
jiwa wiraswasta serta hidup berhemat dan efisien), istiqamah (ulet, pantang
menyerah), mujahadah (tidak pernah merasa puas berbuat kebaikan, haus
memiliki keilmuan dan berwawasan makro-universal), syaja‘ah (insting
bertanding dan bersaing dan keinginan untuk mandiri).
NIM. 10410002 HELLI AISYAH2014-03-24T01:02:45Z2014-03-24T01:02:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11252This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112522014-03-24T01:02:45Z POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENT DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK
(STUDI KASUS DI DESA KARANG LUHUR RW 03 KALIANGET WONOSOBO)
IKA AGUNG SULISTYOWATI. Pola Asuh Orang Tua Single Parent Dalam Pembentukan Akhlak Anak (Studi Kasus di Desa Karang Luhur RW 03 Kalianget Wonosobo).Skripsi. Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013. Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa ketidaklengkapan orang tua dapat mempengaruhi kepribadian dan perilaku anak apalagi kesibukan orang tua dalam bekerja saat ini menyebabkan orang tua kurang memiliki waktu untuk mendidik anaknya sehingga anak sering menghabiskan waktunya diluar rumah. Jika sedikit saja orang tua atau kerabat lalai, maka akan mudah sekali dijadikan celah oleh pihak tertentu untuk memanfaatkan anak-anak tersebut. Oleh karena itu orang tua harus mampu menerapkan pola asuh yang tepat terhadap anaknya karena secara mandiri anak akan mampu menyaring segala hal buruk yang tidak sesuai dengan apa yang di contohkan oleh orang tuanya. Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah bagaimana pola asuh orang tua single parent dalam pembentukan akhlak anak dengan kesulitan yang dihadapi orang tua single parent. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis tentang bagaimana pola asuh yang tepat dalam pembentukan akhlak anak dan apa saja kesulitan yang dihadapi orang tua single parent. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan masukan bagi orang tua single parent di Desa Karang Luhur RW 03 Kalianget Wonosobo.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar Desa Karang Luhur RW 03 Kalianget Wonosobo.Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi sumber, yakni untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
Hasil penelitian ini adalah: 1) Dalam setiap keluarga memiliki pola asuh dan aturan yang berbeda. Walaupun setiap keluarga pasti memiliki aturan yang harus di patuhi oleh setiap anggota keluarga tetapi sikap tegas dari orang tua, penerapan disiplin dan pengawasan yang baik dapat membentuk anak menjadi pribadi yang berbeda. Di samping itu perlu adanya keteladanan, pembiasaan, kedisiplinan, partisipasi, dan pemeliharaan yang maksimal dari orang tua sehingga anak dapat diarahkan menjadi manusia yang berbudi luhur. 2) Kesulitan-kesulitan yang dihadapi para orang tua single parent adalah berkurangnya pendapatan, peran ganda tunggal mengharuskan orang tua untuk pandai membagi waktu, keterbatasan waktu untuk berkumpul bersama anak karena sibuk bekerja diluar rumah, dan kesulitan yang dihadapi dengan anaknya seperti sikap suka membangkang dari anak dan kurang mampu menerapkan disiplin.
NIM. 09410103 IKA AGUNG SULISTYOWATI 2014-03-24T01:09:18Z2014-03-24T01:09:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11254This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112542014-03-24T01:09:18Z PENGGUNAAN STRATEGI MIND MAP DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SUMBERGIRI, GUNUNGKIDUL
IMALIA YONI PRIHATINI. Penggunaan Strategi Mind Map dalam Pembelajaran SKI Di MTs Negeri Sumbergiri, Gunungkidul. Skripsi. Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013.
Latar belakang penelitian ini adalah SKI adalah mata pelajaran yang penting dipelajari oleh peserta didikakan tetapi peserta didik kesulitan untuk mempelajarinya dan masih banyak penyebabnya. Maka dari itu suatu pembelajaran SKI harus menggunakan strategi yang sesuai agar siswa mampu menangkap materi yang ada dalam pelajaran SKI tersebut. Salah satu strategi yang dapat membantu ingatan siswa adalah strategi mind map karena strategi tersebut memuat gambar-gambar sehingga menarik dan mudah diterima siswa. Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan strategi mind map dan faktor apa saja yang menjadi penghambat dan penduung penggunaan strategi mind map. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan strategi mind map dalam pembelajaran SKI dan mengetahui faktor pendukung dan penghambat penggunaan strategi mind map dalam pembelajaran SKI.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar MTsN Sumbergiri. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Subyek penelitian ini adalah guru SKI dan siswa MTsN Sumbergiri sedangkan obyek penelitiannya adalah penggunaan strategi mind map dalam pembelajarn SKI di MTsN Sumbergiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi pendidikan dan menerapkan metode berpikir induktif serta pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi data.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pembelajaran dengan menggunakan strategi mind map dapat membuat siswa: aktif, semangat dalam belajar, membantu siswa meringkas dan mempelajari materi dengan mudah dan menyenangkan; guru: belum sepenuhnya menerapkan langkah-langkah pembelajaran; mind map yang dihasilkan: kata kunci terlalu panjang. (2) Faktor pendukung keberhasilan pembelajaran dengan strategi mind map adalah minat dan motivasi siswa, ketersediaan alat dan bahan serta guru yang perhatian. Sedangkan faktor penghambatnya adalah kelompok yang tidak kompak, tidak adanya reward dan reinforcement, manajemen waktu yang kurang baik dan penggunaan kata kunci yang terlalu panjang.
NIM. 10411019 IMALIA YONI PRIHATINI 2014-03-24T01:42:00Z2014-03-24T01:42:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11259This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112592014-03-24T01:42:00Z STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA AKHLAK SISWA MELALUI BUKU MENTORING PAI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI SMK NEGERI 1 PENGASIH ISMU DYAH NUR DWI MARSIANTI. Strategi Guru PAI Dalam Membina Akhlak Siswa Melalui Buku Mentoring PAI dan Implikasinya Terhadap Perilaku Keagamaan Siswa di SMK Negeri 1 Pengasih. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa kehidupan keagamaan remaja identik dengan suasana kegoncangan, pemberontakan, dan penuh gejolak sehingga masalah moral dan kasus kriminal dikalangan remaja cenderung meningkat. Oleh karena itu, guru PAI di SMK Negeri 1 Pengasih berupaya mencegahnya dengan menggunakan strategi khusus dalam membina akhlak siswa melalui buku mentoring PAI. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi guru PAI dalam membina akhlak melalui buku mentoring PAI di SMK Negeri 1 Pengasih dan apa implikasinya terhadap perilaku keagamaan siswa di SMK Negeri 1 Pengasih. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang strategi guru PAI dalam membina akhlak siswa melalui buku mentoring PAI. Untuk mengetahui implikasi dari adanya buku mentoring PAI terhadap perilaku keagamaan siswa.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SMK Negeri 1 Pengasih. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara dan dokumantasi. Analisis yang dilakukan dengan cara memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan dari makna itu ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan trianggulasi dengan dua modus menggunakan sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukan: (1) Strategi guru PAI dalam membina akhlak mereka yaitu a) Mengadakan kegiatan keagamaan baik yang ada di sekolah dan di luar sekolah. b) Pemberian pengerahan dan penegasan kepada siswa tujuan dari setiap poin kegiatan keagamaan.c) Penerapan prinsip “tulis apa yang anda kerjakan dan kerjakan apa yang anda tulis.” untuk melatih kejujuran, tanggung jawab dan kedisiplinan siswa. d) Pemberian motivasi dan semangat kepada siswa untuk selalu mengikuti setiap kegiatan keagamaan.e) Mengadakan kegiatan yang dapat membentuk akhlak mereka seperti pendidikan kilat, perkemahan,bakti sosial,dll. f) Pemberian bekal materi pelajaran pendidikan agama Islam dan materi akhlak yang hubungannya dengan Allah, sesama manusiadan lingkungan. g)Menyediakan organisasi yang bernafaskan Islam seperti rohis, tafsir Quran,dll. (2) Implikasi dari penggunaan buku mentoring terhadap perilaku keagamaan siswa berpengaruh cukup baik dalam meningkatkan keagamaan. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan yang mereka lakukan diantaranya adalah a) Meningkatnya siswa yang mengikuti shalat dhuhur berjamaah dan shalat dhuha sekitar 75 % siswa yang mengikuti. b) Meningkatkan siswa dalam membaca Al-Qur’an dengan tajwid yang benar. c) Meningkatkan hafalan surat-surat pendek siswa. d) Siswa mulai berbusana muslim dan berjilbab dalam keseharian mereka. e) Meningkatkan keaktifan siswa untuk mengikuti organisasi, kegiatan remaja masjid dan kegiatan kemasyarakatan. f) Meningkatkan kedisiplinan siswa dalam beribadah, datang tidak terlambat dan disiplin dalam melakukan aktivitas keagamaan yang lain.
NIM. 09410231 ISMU DYAH NUR DWI MARSIANTI 2014-03-24T01:55:11Z2014-03-24T01:55:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11261This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112612014-03-24T01:55:11Z PENGGUNAAN MEDIA LAGU
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DI KELOMPOK BERMAIN ‘AISYIYAH AL-IMAN GENDENG YOGYAKARTA
KASYIFATUL HIJABAH. Penggunaan Media Lagu dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelompok Bermain ‘Aisyiyah Al-Iman Gendeng Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa dunia anak yang identik dengan bermain dan bergembira kadang menuntut pemikiran bagaimana membuat anak senang, salah satunya melalui media lagu. Lagu memberikan harapan sebagai alat pembelajaran yang efektif bila digunakan dan diyakini dapat melejitkan imajinasi dan memunculkan hal-hal yang tersembunyi yang disimpan oleh diri seseorang. Dengan memasukkan materi pendidikan agama Islam ke dalam sebuah lagu yang disukai anak, maka dengan sendirinya anak akan dengan mudah menghafalkannya dan merasa bersemangat. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganaliss secara kritis tentang penggunaan dan hubungan media lagu dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di Kelompok Bermain ‘Aisyiyah Al-Iman Gendeng Yogyakarta serta faktor penghambat maupun pendukung yang dihadapi.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan model penelitian kualitatif, dengan mengambil latar belakang Kelompok Bermain ‘Aisyiyah Al-Iman Gendeng Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara secara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan menggunakan reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan: penggunaan media lagu dalam pembelajaran PAI di KB ‘Aisyiyah Al-Iman Gendeng Yogyakarta sebagian besar telah dapat menghasilkan perubahan sikap yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan adanya perubahan sikap anak yang konsisten dalam menunjukkan tercapainya pencapaian perkembangan dalam lingkup nila-nilai moral dan agama sesuai dengan peraturan menteri pendidikan nasional Republik Indonesia nomor 58 tahun 2009 tentang standar pendidikan anak usia dini.
NIM. 07410332 KASYIFATUL HIJABAH 2014-03-24T01:59:48Z2014-03-24T01:59:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11262This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112622014-03-24T01:59:48Z KONSEP TRIPUSAT PENDIDIKAN ISLAM
MENURUT ABDURRAHMAN AN NAHLAWI
DAN RELEVANSINYA TERHADAP PEMBENTUKAN
KEPRIBADIAN ANAK
LISNA KHUSNIDA. Konsep Tripusat Pendidikan Islam Menurut Abdurrahman An Nahlawi dan Relevansinya Terhadap Pembentukan Kepribadian Anak. Skripsi. Yogyakarta. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Trabiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013.
Penelitian ini berangkat dari latar belakang bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat. Ketiganya saling memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak dalam upaya mencapai kedewasaannya. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk menjelaskan konsep tripusat pendidikan menurut Abdurrahman An Nahlawi. (2) Untuk mengetahui relevansi konsep tripusat pendidikan menurut Abdurrahman An Nahlawi terhadap pembentukan kepribadian anak.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah penelitian kepustakaan (library research). Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder untuk dianalisis. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan filosofis-sosiologis. Metode dalam pengolahan data ini menggunakan metode content analysis. Dengan metode tersebut dapat ditangkap dan dipahami isi atau substansi pemikiran Abdurrahman An Nahlawi mengenai tripusat pendidikan Islam dan relevansinya terhadap pembentukan kepribadian anak.
Hasil penelitian ini adalah konsep tripusat pendidikan Islam menurut Abdurrahman An Nahlawi terdiri dari: Pertama, lingkungan keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama bagi anak melalui aktivitas-aktivitas pembentukan keluarga yang berdasar pada syariat Islam. Kedua, pendidikan sekolah sebagai media realisasi pendidikan berdasarkan tujuan pemikiran, akidah, dan syari‟at demi terciptanya sikap penghambaan kepada Allah dengan mengembangkan segala bakat dan potensi manusia sesuai fitrahnya. Ketiga, lingkungan masyarakat sebagai wahana interaksi sosial anak dapat memberikan pelajaran yang sangat kompleks bagi terbentuknya nilai-nilai keagamaan dan kemasyarakatan. Relevansinya terhadap pembentukan kepribadian anak adalah: Pertama, Orang tua di lingkungan keluarga sebagai pendidik anak yang utama haruslah mampu mengarahkan anak-anaknya supaya tidak menyimpang dari ajaran dan nilai-nilai agama Islam dengan memenuhi kebutuhan kasih sayang dan ketenangan jiwa pada anak, memberikan pendidikan moral, sosial, serta keagamaan. Kedua, Lingkungan sekolah bertanggung jawab dalam pembentukan kepribadian anak melalui pemeliharaan fitrah anak, pengembangan potensi, pemberian pengalaman, wawasan nilai dan moral, serta sebagai penyempurna pendidikan keluarga. Ketiga, lingkungan masyarakat memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan anak melalui Amar Ma’rūf dan Nahī Munkar, menganggap anak sendiri, mendidik dengan cinta kasih, memberikan hukuman, menjauhkan dari teman yang tidak baik, saling tolong menolong dan melakukan kerjasama yang utuh di dalam masyarakat.
NIM. 10410125 LISNA KHUSNIDA 2014-03-24T02:03:07Z2014-03-24T02:03:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11263This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112632014-03-24T02:03:07ZPELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM LUAR SEKOLAH
MELALUI SIARAN RADIO
(STUDI TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM SIARAN ”LENTERA ROHANI”
DI RADIO RETJO BUNTUNG YOGYAKARTA)
LUTFI HERMAWAN. Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Luar Sekolah
melalui Siaran Radio (Studi Terhadap Pelaksanaan Program Siaran Lentera
Rohani di Radio Retjo Buntung Yogyakarta). Skripsi. Yogyakarta: Jurusan
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas
Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, 2013.
Latar belakang penelitian ini adalah bahwa masuknya globalisasi dan kemajuan
teknologi membuat pendidikan masa mendatang akan beragam, multidisipliner,
terkait pada produktivitas kerja dan kompetitif, berkembangnya pendidikan
terbuka/luar sekolah dengan modus belajar jarak jauh (distance learning). Melihat
realita masyarakat di Yogyakarta saat ini yang mana nilai-nilai moral dan agama
semakin tergerus oleh perubahan zaman, baik dikalangan remaja maupun dewasa
seperti mengkonsumsi minuman keras, narkoba, pergaulan bebas serta melihat
kondisi keamanan di Yogyakarta yang riskan terjadi pencurian, penipuan, dan
lain-lain. Pendidikan masyarakat harus ditingkatkan melalui pendidikan agama
Islam, tidak hanya di lembaga formal/sekolah namun juga di luar sekolah.
Pendidikan tidak berhenti pada pendidikan formal namun dilakukan terus seumur
hidup. Maka media radio harus mampu berperan dalam pendidikan luar sekolah
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu membentuk masyarakat yang
beriman, bertaqwa dan berbudi pekerti luhur. Radio Retjo Buntung muncul
sebagai media pendidikan masyarakat Yogyakarta untuk mengembangkan
pengetahuan dan pemahaman agama Islam. Penelitian ini bertujuan
mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan program Lentera Rohani, strategi
program Lentera Rohani untuk meningkatkan daya tarik pendengar, serta faktor
kendala yang dihadapi dalam siaran PAI pada program Lentera Rohani.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar radio
Retjo Buntung. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam,
pengamatan (observasi), dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan
memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan dan dari makna
itulah ditarik kesimpulan. Kemudian pemeriksaan keabsahan data dilakukan
dengan mengadakan teknik triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pelaksanaan siaran Lentera Rohani Retjo
buntung dengan metode persuasif dan edukatif berupa pembukaan, penjelasan
materi, proses dialog interaktif, kesimpulan dan penutup. (2) Strategi radio Retjo
Buntung dalam menarik perhatian pendengar terhadap siaran Lentera Rohani
adalah pemilihan narasumber yang berkompetensi dibidang agama Islam,
pemilihan tema yang aktual dan sesuai dengan permasalahan empiris, dan
pemilihan format/jenis program yaitu dialog antara narasumber dengan penyiar
(ceramah dialogis) dan tanya jawab antara narasumber dengan para pendengar via
telepon dan sms (dialog interaktif). (3) Kendala yang dihadapi dalam siaran
Lentera Rohani antara lain stasiun radio mengalami gangguan seperti gangguan
komputer yang ngadat, narasumber berhalangan hadir, narasumber menilai kurang
adanya nilai/rasa kerohanian bagi pendengar saat mendengarkan siaran, pendengar
menilai waktu siaran terlalu singkat, pendengar terganggu oleh gangguan
pemancar seperti saat mendengarkan suara yang kurang jelas dikarenakan faktor
cuaca dan kondisi geografis.
NIM. 09410124 LUTFI HERMAWAN2014-03-24T02:09:00Z2014-03-24T02:09:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11266This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112662014-03-24T02:09:00ZKONSEP SEDEKAH
DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM
(STUDI ANALISIS ISI TERHADAP BUKU AJAR FIQIH DI MADRASAH)
MARDIAH RATNASARI. Konsep Sedekah dalam Perspektif Pendidikan
Islam, ditinjau dari analisis isi Buku Ajar Fiqih di Madrasah, Yogyakarta:
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2013.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa penerapan materi
sedekah bagi peserta didik merupakan hal yang harus ditingkatkan dan
diupayakan keberhasilannya oleh lembaga pendidikan atau guru. Sedekah adalah
ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt yang muatan aspek sosialnya
relatif tinggi jika dibandingkan dengan shalat dan puasa. Penyajian materi sedekah
yang terdapat dalam buku ajar fiqih di MI, MTs dan MA sangat formal, kurang
memaparkan contoh-contoh penerapan sedekah di masa kini yang sesuai dengan
perilaku keteladanan Rasul dan para sahabat beliau, sehingga peserta didik kurang
terdorong untuk mengamalkan sedekah dalam kehidupan sehari-hari. Adapun
Tujuan penelitian adalah menjelaskan profil umum sedekah dalam buku ajar fiqih
di Madrasah. Mengetahui konsep sedekah yang terdapat dalam buku ajar fiqih di
Madrasah.
Subjek penelitian ini adalah buku ajar fiqih tingkat MI, MTs dan MA. Objek
penelitian adalah materi sedekah dalam buku ajar MI, MTs, dan MA.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dan
bersifat kualitatif, dengan menganalisis isi dari materi sedekah dalam buku ajar
fiqih untuk Madrasah. Sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah (a) pengamatan terhadap buku yang sedang diteliti baik bersifat primer
maupun sekunder. (b) dokumentasi. Pengumpulan data dengan melakukan
pengumpulan dokumentasi yang menjadi obyek penelitian, dari data yang didapat
kemudian dianalisis dan disimpulkan.
Dari hasil analisis menunjukan bahwa: 1) Buku Ajar Fiqih MI, MTs dan
MA dikembangkan berdasarkan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa
Arab di Madrasah Tahun 2008. Memberikan penekanan pada aktivitas siswa MI
belajar mandiri dengan adanya fitur-fitur seperti: Mutiara Hikmah, Ayo!,
Rangkuman, Kegiatan siswa, Uji Kompetensi. Bab Infaq dan Sedekah dalam buku
ajar fiqih MI kelas IV semester 2, terdiri dari 4 sub bab: pengertian sedekah,
manfaat dan kegunaan sedekah, anjuran bersedekah, mempraktekkan tata cara
sedekah. MTs, fitur-fitur: Kamus Kecil, Tugas, Nilai budi pekerti, Kata Mutiara,
Rangkuman, Tugas. Bab Infaq Harta di luar Zakat dalam buku ajar fiqih MTs
kelas VIII semester 2, terdiri dari 4 sub bab: Pengertian Sedekah, Bentuk-bentuk
Sedekah, Mempraktikkan sedekah. MA fitur-fitur: Tażkirah, Kamus Kecil,
Akhlāq Karīmah, Tugas siswa, Ikhtisar, Mutiara Hikmah, Latihan soal. Bab
Pelepasan Harta di luar Zakat dalam buku ajar fiqih MA kelas X semester 2,
terdiri dari 3 sub bab: pengertian Sedekah, hikmah Sedekah, dan pelaksanaan
Sedekah. 2) dilihat dari segi SK dan KD materi sedekah dalam buku ajar fiqih
kelas IV MI sudah sesuai, sedangkan SK dan KD dalam buku ajar fiqih kelas VIII
MTs dan kelas X MA perlu perbaikan. 2) materi sedekah dalam buku ajar fiqih
MI, MTs dan MA tidak terdapat contoh konkret keteladanan Rasul. 3) buku ajar
fiqih kelas IV MI terdapat materi menghitung sedekah dan fokus ke sedekah harta.
NIM. 06410020 MARDIAH RATNASARI 2014-03-24T02:11:23Z2014-03-24T02:11:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11267This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112672014-03-24T02:11:23ZMETODE PEMBELAJARAN PAI DALAM RANGKA MENANAMKAN NILAI-NILAI AKHLAK PADA SISWA TUNAGRAHITA
SMPLB BHAKTI KENCANA 1 BERBAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013
MIR’ATUN NUR ARIFAH. Metode Pembelajaran PAI dalam Rangka
Menanamkan Nilai-Nilai Akhlak pada Siswa Tunagrahita SMPLB Bhakti
Kencana 1 Berbah Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga, 2013. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa belajar adalah
kebutuhan semua anak tidak terkecuali anak penyandang tunagrahita ringan. Pada
proses pembelajaran ini penting adanya menanamkan nilai akhlak sebagai bekal
bersosialisasi dan hidup bermasyarakat. Tentunya penanganan untuk anak
tunagrahita berbeda dengan anak pada umumnya, termasuk pada penggunaan
metode dalam pembelajarannya.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan
menganalisis secara kritis tentang penerapan metode pada pembelajaran PAI bagi
siswa tunagrahita ringan di SMPLB Bhakti Kencana 1, faktor pendukung dan
penghambat penerapan metode tersebut, serta hasil pembelajaran PAI untuk siswa
tunagrahita ringan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar
SMPLB Bhakti Kencana 1. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan,
wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah
model Miles dan Huberman, yaitu mereduksi data, penyajian data, dan dilanjutkan
dengan verifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Metode yang digunakan pada
pembelajaran PAI untuk siswa tunagrahita ringan secara garis besar sama dengan
metode yang digunakan untuk siswa pada umumnya. Namun yang membedakan
adalah pada penerapan metode untuk siswa tunagrahita ringan dikembangkan
dengan memperhatikan kondisi dan kemampuan siswa. Sehingga pada penerapan
metode tersebut disesuaikan dengan prinsip-prinsip pembelajaran bagi anak
tunagrahita. Metode-metode yang digunakan pada pembelajaran PAI untuk siswa
tunagrahita ringan di SMPLB Bhakti Kencana 1 diantaranya adalah metode
ceramah, metode tanya jawab, metode suri tauladan, metode pembiasaan, metode
drill, dan metode karyawisata. (2) Pada pelaksanaan pembelajaran terdapat faktor
pendukung dan penghambat penerapan metode pembelajaran. Faktor
pendukungnya adalah kemampuan dalam memahami kebutuhan siswa, sedangkan
faktor penghambatnya adalah SDM yang terbatas dan kurangnya kepedulian
orang tua terhadap perkembangan siswa. (3) Hasil pembelajaran PAI dapat dilihat
dari dampak positif yang ditunjukkan siswa, diantaranya adalah: 1) Meningkatnya
semangat siswa untuk beribadah, 2) Perubahan sikap dan perilaku, 3)
Perkembangan mental yang lebih baik, 4) Meningkatnya pemahaman mengenai
materi pelajaran, dan 5) meningkatnya motivasi untuk belajar dan sekolah.
NIM. 10411057 MIR’ATUN NUR ARIFAH 2014-03-24T02:37:44Z2014-03-24T02:37:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11274This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112742014-03-24T02:37:44Z PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PEER LESSON DENGAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA KOLOMBO SLEMAN YOGYAKARTA Nika Harjanti, PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PEER LESSON DENGAN METODE MIND MAPPING DALAM UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA KOLOMBO SLEMAN YOGYAKARTA, Skripsi, Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang masalah penelitian ini adalah proses pembelajaran selama ini masih terkesan berpust pada guru (teacher oriented), sehingga siswa hanya memperoleh pengetahuan secara teoritis dan bertidak pasif. Proses pendidikan pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan melalui media tertentu. Siswa akan berhasil dalam belajar apabila pada dirinya ada keinginan atau motivasi untuk belajar, tanpa adanya motivasi siswa tidak mengerti apa yang akan dipelajari dan tidak memahami mengapa hal itu perlu dipelajari. Setiap individu mempunyai gaya belajar yang berbeda, ada yang visual, audio, dan audio visual. Yang harus dilakukan untuk mengatasi perbedaan tersebut adalah dengan pemilihan metode yang tepat. Di SMA Kolombo Sleman Yogyakarta siswa mengalami kesulitan dalam belajar Pendidikan Agama Islam dikarenakan guru lebih sering menggunakan metode ceramah. Kesulitan belajar juga disebabkan kurang aktifnya siswa, jarang bertanya, jarang mencatat dan dalam menyampaikan pendapat waktu dikelas. Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana motivasi dan prestasi peserta didik pada pelajaran Pendidikan Agama Islam sebelum penelitian, bagaimana penerapan strategi Peer Lesson dengan metode Mind Mapping dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, dan bagaimana motivasi dan prestasi peserta didik setelah dilaksanakan penelitian. Penelitian ini bertujuan untu mengungkapkan ada tidaknya pengaruh strategi dan metode pembelajaran terhadap motivasi dan prestasi peserta didik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan sampel siswa kelas XI IPA SMA Kolombo Sleman Yogyakarta tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 23 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode angket, tes, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan Strategi Peer Lesson dan Metode Mind Mapping, dapat meningkatkan motivasi siswa dari yang sebelumnya 17,39% dalam kategori baik, 69,57% cukup baik, 8,69% kurang baik, dan 4,35% sangat kurang baik menjadi 17,39% dalam kategori sangat baik, 52,17% baik, 30,44% cukup baik. Dan setelah diuji dengan uji „t‟ hasilnya terdapat perbedaan yang signifikan motivasi antara sebelum dan sesudah penelitian. Prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari yang sebelumnya rata-rata nilai kelas 57,17, pada siklus I rata-rata nilai kelas 74,78, dan pada siklus II 81,69, antara tes awal dan akhir terjadi peningkatan sebesar 24,52%. Setelah dianalisis dengan uji „t‟ terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara prestasi belajar sebelum dan sesudah penelitian. Dengan demikian dapat disimpulakn bahwa penerapan strategi dan metode pembelajaran yang tepat dapat mempengaruhi motivasi dan prestasi belajar siswa. NIM. 09410173 NIKA HARJANTI2014-03-24T03:30:21Z2014-03-24T03:30:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11282This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112822014-03-24T03:30:21Z PENDIDIKAN AKHLAK DAN PROFIL GURU
DALAM NOVEL LONTARA RINDU KARYA S GEGGE MAPPANGEWA
DITINJAU DARI PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PEGAS SUNJA DEWI. Pendidikan Akhlak dan Profil Guru dalam Novel Lontara Rindu Karya S. Gegge Mappangewa Ditinjau Dari Perspektif Pendidikan Agama Islam. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Aagama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2014.
Latar belakang penelitian ini adalah proses belajar mengajar di sekolah, terutama dalam penyampaian materi seorang guru dapat menggunakan berbagai metode. Metode untuk menyampaikan materi yang sarat akan nilai-nilai pendidikan dapat dipilih melalui berbagai media. Bahwa karya sastra atau novel yang selama ini hanya sebagai bacaan hiburan pengisi waktu luang (part time), atau sebagai pemuas hoby ternyata tidak bebas nilai. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran pendidikan akhlak dalam novel Lontara Rindu. Bagaimana profil guru ideal dalam novel Lontara Rindu dan bagaimana bentuk pendidikan nilai dalam novel Lontara Rindu ditinjau dari perspektif Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan novel Lontara Rindu Karya S.Gegge Mappangewa yang mengandung pendidikan Akhlak dan profil guru dan nilai lain yang dirasa relevan dengan pendidikan.
Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka (library research) dengan mengambil objek novel Lontara Rindu. Dan sasarannya adalah seluruh pihak yang berkecimpung atau ikut serta dalam dunia pendidikan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan objektif dan pendekat Pragmatis. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan dokumentasi. Sedangkan analisis data mengunakan content analysis (analisis isi) dan dari analisis tersebut ditarik kesimpulan.
Hasil Penelitian ini menunjukkan: Gambaran Pendidikan Akhlak dalam Novel Lontara Rindu merupakan karya sastra yang sarat dengan kandungan Pendidikan Akhlak yaitu aspek Akhlak terhadap Allah, Akhlak terhadap Makhluk masih dibagi menjadi dua yaitu, Pertama Akhlak Terhadap Sesama yang terdiri dari Akhlak terhadap Orang tua, Akhlak terhadap diri sendiri, Akhlak Keluarga, Kerabat, Akhlak terhadap Tetangga dan Akhlak terhadap Masyarakat, Kedua Akhlak terhadap Bukan Manusia ( Lingkungan Hidup).
Profil guru ideal dalam Novel Lontara Rindu yaitu Pertama Guru Sebagai Pendidik terdiri dari, Paradigama, Metode Mengajar, Komitmen, Kedua Guru Sebagai Anggota Masyarakat, bahwa Pak Guru Amin telah berhasil menjadi guru yang bisa di didengar oleh masyarakatnya dan menjadi panutan bagi masyarakat tersebut sehingga bisa menjalin hubungan dengan orang tua siswa dengan baik.
Pendidikan Nilai dalam Perspektif Pendidikan Agama Islam adalah secara umum dibagi menjadi tiga segmen utama yaitu dilihat dari tujuan, materi dan metode yang digunakan oleh seorang guru dalam upaya untuk menumbuhkan sikap pendidikan nilai
NIM. 10411013 PEGAS SUNJA DEWI2014-03-24T03:47:12Z2014-03-24T03:47:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11283This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112832014-03-24T03:47:12Z NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK
DALAM FILM KITA VS KORUPSI
(KAJIAN MATERI DAN METODE)
PERMANA. Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak dalam Film Kita Vs Korupsi (Kajian Materi dan Metode). Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2013.
Latar belakang penelitian ini adalah bahwa film bukan hanya bisa dijadikan alat hiburan semata, film juga bisa dijadikan sebagai alat atau media pendidikan atau alternatif gagasan. Apalagi di usia muda, peserta didik perlu sesuatu yang dinamis pada zamannya. Para pendidik akhir-akhir ini terlihat kurang mengembangkan kreativitas mereka untuk merencanakan, menyiapkan, dan membuat bahan ajar secara matang yang kaya inovasi sehingga menarik bagi peserta didik. Film merupakan salah satu bahan ajar yang bisa digunakan untuk proses belajar mengajar di kelas. Film Kita Vs Korupsi terlihat menarik untuk dijadikan referensi dalam mangajarkan akhlak kepada peserta didik.
Oleh karena itu penulis mengangkat penelitian pada film berjudul Kita Vs Korupsi sebagai bahan ajar pendidikan akhlak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui materi dan metode apa saja yang terkandung dalam film Kita Vs Korupsi. Hasil peneitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan ajar yang inovatif bagi pendidik, khususnya pendidik agama Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka (library research). Maksudnya dengan jalan membaca, menelaah, memahami, dan menganalisis buku-buku khususnya buku-buku pendidikan akhlak dan buku-buku yang lain terkait permasalahan yang dibahas, didukung dengan penelitian dan objek film Kita Vs Korupsi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di dalam Film Kita Vs Korupsi terdapat materi pendidikan akhlak : 1. Pendidikan akhlak terhadap keluarga; kasih saying dan lemah lembut, 2. Pendidikan akhlak terhadap masyarakat; menolak suap-menyuap, dan amanah, 3. Pendidikan akhlak terhadap diri sendiri; berterima kasih, muraqabah, dan gemar menabung, 4. Pendidikan akhlak terhada sesame manusia; saling memberi nasihat. Adapun metode pendidikan akhlak yang terdapat dalam Film Kita Vs Korupsi : 1. Belajar di luar kelas, cerita (qisash), dan keteladanan.
NIM. 09410076 PERMANA 2014-03-24T03:53:44Z2014-03-24T03:53:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11285This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/112852014-03-24T03:53:44ZPENGARUH KEGIATAN QIROATI
TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN
PESERTA DIDIK DI SMK MA’ARIF 1 WATES
RATNA MAFTUHATUN. Pengaruh Kegiatan Qiroati Terhadap Kemampuan
Membaca Al-Qur’an Peserta Didik Di SMK Ma’arif 1 Wates. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga,
2013.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah di era ini, masyarakat muslim, secara
khusus orang tua, ulama, guru, dan para aktivis dakwah dituntut untuk memiliki sikap
peduli, khawatir, dan prihatin terhadap anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.
Dengan sikap peduli, khawatir, dan prihatin terhadap generasi penerus bangsa, diharapkan
tidak terperosok ke jalan yang tidak benar atau melakukan perbuatan yang didalamnya
terdapat pertentangan kepada Allah swt. Perwujudan sikap peduli, khawatir, dan prihatin
dalam suatu kegiatan yang nyata yaitu mendidik anak membaca dan menulis Al-Qur’an.
Ada kegiatan khusus yang dilaksanakan di SMK Ma’arif 1 Wates, guna mewujudan sikap
peduli, khawatir, dan prihatin dalam suatu kegiatan yang nyata. Kegiatan itu disebut
dengan kegiatan qiroati, metode yang dilaksanakannya menggunakan metode qiroati. Yang
menjadi permasalahan penelitian ini adalah Bagaimana Bagaimana pelaksanaan program
kegiatan qiro’ati di SMK Ma’arif 1 Wates, Bagaimana pengaruh kegiatan qiroati terhadap
kemampuan membaca Al-Qur’an Peserta didik di SMK Ma’arif 1 Wates. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program kegiatan qiroati di SMK
Ma’arif 1 Wates. Dan seberapa berpengaruhnya kegiatan qiroati terhadap kemampuan
membaca Al-Qur’an peserta didik di SMK Ma’arif 1 Wates sebagai kegiatan wajib
sebelum pembelajaran dimulai pada pagi hari ini terhadap kemampuan membaca Al-
Qur’an peserta didiknya.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan mengambil lokasi penelitian
di SMK Ma’arif 1 Wates. Pengumpulan data dilaksanakan dengan wawancara, pengamatan
langsung, angket, dan tes kemampuan. Populasi penelitian ini adalah peserta didik SMK
Ma’arif 1 Wates tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 1010 siswa. Pengambilan sampel
diambil secara acak (random sampling). Dengan jumlah sampel 125 peserta didik. Hasil
analisis instrumen meliputi analisis validitas dan reliabilitas. Hasil analisis validitas
menunjukkan dari 30 butir angket terdapat 25 butir angket yang terbukti valid, sedang hasil
analisis relliabilitasnya menunjukkan koefisien reliabilitasnya sebesar 0,913 dan
dinyatakan reliabel. Analisis data dilakukan dengan perhitungan korelasi Product moment
dan analisis regresi sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan: (1)Pelaksanaan program kegiatan qiroati di SMK
Ma’arif 1 Wates, program ini merupakan program keagamaan yang dilaksanakan oleh
sekolah diperuntukkan bagi seluruh siswa/siswa SMK Ma’arif 1 Wates. Kegiatan ini
merupakan kegiatan intrakulikuler. Guru/ustadz dari kegiatan ini diseleksi khusus oleh
koordinator qiroati disekolah, sehingga benar-benar kemampuan yang dimiliki untuk
mengajarkan dengan metode qiroati. Buku yang digunakanpun buku dari pusat, yaitu buku
tiga jilid yang khusus untuk peserta didik usia SMU/SMK. Kegiatan inipun dilaksanakan
setiap hari senin hingga kamis untuk kegiatan qiroati dengan materi membaca buku qiroati
yang mana didalamnya berisi potongan-potongan ayat-ayat Al-Qur’an. Dan jum’at sabtu
diisi dengan materi pasholatan. (2)Pengaruh kegiatan Qiroati terhadap kemampuan
Membaca Al-Qur’an peserta didik di SMK Ma’arif 1 Wates, berdasarkan regresi Y atas X,
maka dapat disimpulkan analisis korelasi antara X dan Y. Dari perhitungan diperoleh
koefisien korelasi (R) sebesar 0,951. Yang menunjukkan keeratan hubungan antar variabel
bebas dan terikat. Sedangkan nilai koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 0,904 yang
menunjukkan terdapatnya pengaruh positif kegiatan Qiroati terhadap kemampuan
membaca Al-Qur’an peserta didik.
NIM. 09410030 RATNA MAFTUHATUN2014-04-07T01:29:54Z2014-04-07T01:29:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11711This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/117112014-04-07T01:29:54ZKOMBINASI STRATEGI PEMBELAJARAN (LECTURE, INFORMATION SEARCH, POSTER SESSION, DAN EVERYONE IS A TEACHER HERE) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PAI DI SMP N 3 TEMPEL TAHUN PELAJARAN 2013/2014NOFI WIDIYANTI, Kombinasi Strategi Pembelajaran (Lecture,
Information Search, Poster Session, dan Everyone Is A Teacher Here) Untuk
Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Pembelajaran PAI di SMP N 3 Tempel
Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidika Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa strategi pembelajaran yang
digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) sangat berpengaruh
terhadap minat belajar peserta didik. Pada kenyataannya guru PAI di SMP N 3
Tempel masih jarang menggunakan strategi pembelajaran dalam KBM, sehingga
minat belajar peserta didik rendah. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian
tentang Kombinasi Strategi Pembelajaran (Lecture, Information Search, Poster
Session, dan Everyone Is A Teacher Here) Untuk Meningkatkan Minat Belajar
Siswa Pada Pembelajaran PAI. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui
minat belajar peserta didik SMP N 3 Tempel terhadap pembalajaran PAI sebelum
kombinasi strategi pembelajaran diterapkan. 2) Menjelaskan penerapan kombinasi
strategi pembelajaran Lecture, Information Search, Poster Session, dan Everyone
Is A Teacher Here pada pembelajaran PAI. dan 3) Menguji secara empiris
penerapan kombinasi strategi pembelajaran dalam meningkatkan minat peserta
didik.
Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII C di SMP N 3 Tempel.
Teknik pengambilan subyek yang digunakan adalah sampling sistematis, yaitu
teknik pengambilan subyek berdasarkan kelas yang peserta didiknya mempunyai
minat belajar paling rendah. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
metode observasi, wawancara, dan angket skala minat belajar. Analisi data
meliputi analisi deskriptif dan uji kesamaan dua rata-rata (uji-t) dengan
menggunakan bantuan software SPSS versi 16.0 for windows.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Minat peserta didik sebelum diterapkan
kombinasi strategi pembelajaraan Lecture, Information Search, Poster Session,
dan Everyone Is A Teacher Here adalah rendah. 2) Penerapan Kombinasi strategi
pembelajaran Lecture, Information Search, Poster Session, dan Everyone Is A
Teacher Here pada pembelajaran PAI berlangsung secara efektif dan efisien
sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). dan 3) Terdapat peningkatan
minat belajar peserta didik pada pembelajaran PAI sesudah kombinasi strategi
pembelajaran diterapkan dengan hasil uji-t -7,234 (dari hasil angket) dan -13,377
(dari hasil observasi) dengan taraf signifikansi yang sama yaitu 0,000.
NIM. 10411076 NOFI WIDIYANTI2014-04-10T06:27:22Z2014-04-10T06:27:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11815This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/118152014-04-10T06:27:22ZPENGEMBANGAN SDM
DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRI
DI LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (LPM)
PONDOK PESANTREN WAHID HASYIM
YOGYAKARTA
Latar belakang penelitian ini adalah berawal dari SDM Pesantren
dizaman era globalisasi ini di tuntut tidak hanya mampu mencetak santri yang
memiliki kecerdasan intelektual dan keahlian yang tinggi tapi harus mampu
membekali santri dengan SDM yang berkualitas dan memiliki karakter, karena
banyak kita lihat orang yang sudah mempunyai SDM tinggi tetapi tidak
diseimbangi dengan karakter yang baik seperti banyaknya kasus korupsi dan lainlain.
Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan dan
menganalisis peran LPM dalam mengembangkan SDM dan implikasinya dalam
pembentukan karakter santri.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, dengan mengambil
latar Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (LPM) Pondok Pesantren Wahid
Hasyim Yogyakarta. Pengumpulan data dengan mengadakan observasi atau
pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan
pendekatan psikologi pendidikan. Pendekatan ini dipilih karena pada asasnya
adalah sebuah disiplin psikologi yang khusus mempelajari, meneliti dan
membahas seluruh tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan.
Analisis data dilakukan dengan menyeleksi dan menyusun data yang sudah
diperoleh, kemudian diolah dan dianalisis agar dapat ditarik kesimpulan.
Pemeriksaan keabsahan data tersebut di atas dengan menggunakan teknik
triangulasi.
Sedangkan hasil dari penelitian yang penulis susun menunjukkan
bahwa :
1. Bentuk-bentuk pengembangan SDM santri yang dilakukan oleh LPM
meliputi : 1) Santri diberi amanah untuk mengajar TPA, 2) Santri diberi
amanah untuk mengampu kajian remaja, 3) Santri diberi amanah untuk
mengisi pengajian Bapak-bapak/ Ibu-ibu, 4) Santri diberi amanah untuk
menjadi Khotib Jum’at, 5) Santri diberi amanah dalam pembentukan
kepanitiaan kegiatan LPM.
2. Implikasi yang terbentuk terhadap karakter santri meliputi: 1) Religius , 2)
Disiplin, 3) Kreatif dan 4) Tanggung jawab.
NIM. 08410060 IBNU ROSIDI2014-04-10T06:32:46Z2017-08-02T03:19:08Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11817This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/118172014-04-10T06:32:46Z PENGARUH STRATEGI COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHERTERHADAP MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IBADAH SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH MLATI SLEMAN YOGYAKARTA Latar belakang masalah, masalah lemahnya proses mengembangkan kemampuan berfikir, proses pembelajaran selama ini umumnya cenderung bersifat konvensional, masih mengedepankan proses pembelajaran yang pasif. Metode pembelajaran yang bersifat konvensional di anggap kuran gmemberi pengalaman belajar pada siswa serta kurang mengeksplorasi wawasan pengetahuan siswa, sikap dan prestasi siswa. Dari hasil observasi Minat Belajar siswa kelas XI SMA Muhammadiyah Mlati Sleman yang belum optimal ditunjukan dengan adanya siswa yang ramai sendiri pada saat pelajaran, diam-diam menggunakan handphone, terlambat masuk kelas, kurang memperhatikan penjelasan guru, kurang respon terhadap materi, dan tidur di dalam kelas. Dilihat dari prestasinya diperoleh pada saat ulangan harian diketahui bahwa 68% siswa atau 19 siswa dari 29 secara keseluruhan masih belum mampu mencapa inilai KKM. Nilai rata-rata siswa 72, sedangkan nilai KKM yang harus dicapai 75.
Penelitian ini merupaka suatu penelitian Quasi Eksperimen dengan populasi penelitian seluruh siswa kelas XI SMA Muhammadiyah Mlati Sleman Yogyakarta yang jumlahnya 29 siswa/siswi. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Uji Instrumen meliputi uji validitas, uji reliablitas.Uji prasyarat analisis menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Analisis data menggunakan uji t-test.
Pelaksanaan strategi Cooperative Learning tipe Numbered Head Together dalam pembelajaran Ibadah siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah Mlati Sleman Yogyakarta, siswa diberikan pre-test pada awal pertemuan dan post-test pada akhir pertemuan. Siswa antusias dalam mengikuti proses pembelajaran walaupun siswa ramai tetapi memperhatikan setiap langkah-langkah dari dibentuknya kelompok, penomoran, menjawab pertanyaan, diskusi, presentasi sampai selesai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Strategi Cooperative Learning tipe Numbered Head Together berpengaruh terhadap minat belajar pada mata pelajaran Ibadah siswa kelas XI SMA Muhammadiyah Mlati Sleman Yogyakarta.Strategi Cooperative Learning tipe Numbered Head Together juga berpengaruh terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran Ibadah siswa kelas XI SMA Muhammadiyah Mlati Sleman Yogyakarta.Hal ini terlihat dari nilai Sig. (2-tailed) pada equal variances assumed adalah 0,001 atau <0,05 yang menunjukkan adanya perbedaan nilai post-test antara kedua kelompok. StrategiCooperative Learning tipe Numbered Head Together berpengaruh terhadap minat belajar dan prestasi belajar pada mata pelajaran Ibadah siswa kelas XI SMA Muhammadiyah Mlati Sleman Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan dari nilai sig <0,05 yaitu 0,000.
NIM. 08410220 AGUS AWANG PAMUNGKAS 2014-04-14T01:48:39Z2014-04-14T01:48:39Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11837This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/118372014-04-14T01:48:39ZPERAN EKSTRAKURIKULER
BELADIRI TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH
DALAM MENANAMKAN SIKAP RENDAH HATI
PADA SISWA SMA MUHAMMADIYAH MLATI
SLEMAN YOGYAKARTA
Latar belakang penelitian ini adalah Masa Remaja merupakan masa
perubahan dari yang semula anak-anak menuju ke arah kedewasaan. Masa ini juga
sering disebut masa peralihan atau masa pencarian jati diri seseorang, sehingga
akan mudah baginya untuk tepengaruh budaya dari luar. SMA Muhammadiyah
Mlati adalah karena sma ini merupakan sekolah pinggiran dan bisa dikatakan
sebagai sekolah penampung siswa yang dibuang/ di keluarkan dari sekolahnya
terdahulu, siswa disekolah ini memiliki latar belakang dari keluarga yang
bermacam – macam, dan memiliki sifat serta tabiat yang berbeda satu sama
lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan kerja ekstra keras dalam penanaman nilai –
nilai keislaman kepada siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran tapak suci putera
muhammadiyah dlam menanamkan sikap rendah hati kepada siswa sma
muhammadiyah mlati. Diharapkan tulisan ini dapat menambah khazanah
keilmuan dalam dunia pendidikan, terutama tentang wacana pengembangan
karakter keagamaan peserta didik di madrasah. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif dalam bentuk studi kasus (case study), pengumpulan data
dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis
data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan cara analisis
yang cenderung menggunakan kata-kata untuk menjelaskan fenomena atau data
yang didapatkan pada saat penelitian.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) sikap rendah hati yang ada di
tapak suci putera muhammadiyah meliputi sikap rendah hati kepada allah yang
ditunjukkan dengan sikap merasa rendah di mata allah dan senantiasa
menjalankan perintah dan menjauhi larangan-NYA, sikap rendah hati kepada guru
yang ditandai dengan memberikan hormat kepada guru atau pelatih ketika
memulai dan mengakhiri kegiatan serta bersikap dan tutur kata yang sopan, sikap
rendah hati kepada orang yang lebih tua yang di tandai dengan sikap dan tingkah
laku yang sopan, sikapa rendah hati kepada teman yang ditandai dengan tidak
sombong, tidak memilih teman, mau menerima saran dari teman, dll (2) Upaya
tapak suci putera muhammadiyah dalam menanamkan sikap rendah hati
dilakukakan dengan kegiatan ektra kurikuler yang dilaksanakan dengan rutin dan
serius tapi tidak menghilangkan rasa persaudaraan antar teman maupun pelatih.
Dan dalam penyampaian materi nilai sikap rendah hati di lakukan dengan
berbagai metode di antaranya adalah Metode hiwar (percakapan),Metode
kisahMetode mendidik dengan amtsal (perumpamaan), Metode mendidik dengan
teladan, Metode mendidik dengan pembiasaan diri dan pengalaman, Metode
mendidik dengan mengambil ibroh (pelajaran) dan mau’idhoh (peringatan),
Metode mendidik dengan targhib (membuat senang) dan tarhib (membuat takut).
NIM. 08410150 REZA BAFITRA MAARIF 2014-04-14T07:45:42Z2014-04-14T07:45:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11856This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/118562014-04-14T07:45:42ZKONSEP BERPIKIR POSITIF DALAM BUKU TERAPI BERPIKIR POSITIF
KARYA DR. IBRAHIM ELFIKY DAN RELEVANSINYA
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DANI ISMANTOKO. Konsep Berpikir Positif dalam Buku Terapi Berpikir
Positif Karya Dr. Ibrahim Elfiky dan Relevansinya dengan Model Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang
penelitian ini adalah pikiran positif menghasilkan perbuatan dan hasil positif,
sebaliknya pikiran negatif menghasilkan perbuatan dan hasil negatif. Pernyataan
tersebut secara tidak langsung menghasilkan kesimpulan bahwa berpikir positif
merupakan langkah awal untuk membentuk karakter positif atau akhlak mulia.
Berpikir positif merupakah hal yang bersifat substansial dalam pembentukan karakter
positif. Berawal dari berpikir positif menjadi perbuatan positif, kebiasaan positif dan
karakter positif. Kaitanya dengan Pendidikan Agama Islam itu sendiri adalah salah
satu tujuan dari Pendidikan Agama Islam adalah output yang memiliki akhlak mulia.
Artinya, prinsip tentang berpikir positif tersebut bisa dijadikan prinsip untuk
mengembangkan karakter positif atau akhlak mulia peserta didik. Adapun
permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana konsep berpikir positif dalam
buku Terapi Berpikir Positif karya Dr. Ibrahim Elfiky dan bagaimana relevansi
konsep berpikir positif dalam buku Terapi Berpikir Positif karya Dr. Ibrahim Elfiky
dengan model pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui konsep berpikir positif dalam buku Terapi Berpikir Positif dalam buku
Terapi Berpikir Positif karya Dr. Ibrahim Elfiky dan mengetahui relevansinya
dengan model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research).
Pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi, yaitu dengan mengumpulan
data dari sumber-sumber literatur yang berhubungan dengan penelitian yang
dilaksanakan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis isi (Content
Analysis).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konsep berpikir positif dalam
buku Terapi Berpikir Postif karya Dr. Ibrahim Elfiky merupakan konsep yang
bertujuan membentuk karakter positif. Kemudian, terdapat relevansi antara konsep
berpikir positif dalam buku Terapi Berpikir Positif karya Dr. Ibrahim Elfiky dengan
model pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Relevansi tersebut terdapat pada
karakteristik mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, ketiga tahap model
pembelajaran pendidikan agama islam yaitu, moral knowing, moral loving dan moral
doing dan pendekatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
NIM. 10411037 DANI ISMANTOKO2014-04-22T06:45:52Z2014-04-22T06:45:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12007This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/120072014-04-22T06:45:52ZPENGUATAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANTIKORUPSI
DI SMA NEGERI 3 YOGYAKARTA
Latar belakang masalah penelitian ini adalah perlunya perbaikan dan
pengembangan pendidikan agama Islam dalam mencapai tujuan pendidikan
nasional sesuai UU RI nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3 tentang sistem
pendidikan nasional. Tujuan pendidikan agar peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab menunjukkan bahwa pendidikan agama
menjadi mata pelajaran yang vital dalam pencapaian tujuan pendidikan. Terlebih
saat ini bangsa sedang dilanda masalah korupsi yang melibatkan sejumlah elit
pemimpin di negeri ini. Bahkan dalam konteks akademik juga terjadi perilaku
korup familiar dilakukan siswa SMA, seperti menyontek, menjiplak dan
plagiasi. SMA Negeri 3 Yogyakarta sebagai sekolah unggulan turut berperan
dalam pemberantasan budaya koruptif dengan menguatkan karakter antikorupsi
siswa melalui pendidikan agama Islam. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan tentang pelaksanaan, materi dan faktor pendukung dan
penghambat dalam penguatan pembelajaran pendidikan agama Islam dalam
membentuk karakter antikorupsi di SMA Negeri 3 Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar SMA
Negeri 3 Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi,
dokumentasi dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan memberikan
makna dari data yang berhasil dikumpulkan kemudian dari makna tersebut
ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pelaksanaan penguatan pembelajaran
pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter antikorupsi dilakukan
melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. (2) Materi dalam penguatan
pembentukan karakter antikorupsi yaitu aqidah sebagai pembentuk kejujuran
dan tanggungjawab, ibadah sebagai pembentuk kedisiplinan dan akhlak sebagai
pembentuk kepedulian. (3) Adapun faktor pendukungnya: pertama, kualitas
sumber daya manusia (SDM) siswa. Kedua, lingkungan sekolah yang
menjunjung nilai antikorupsi. Ketiga, latar belakang keluarga siswa yang peduli
akan pentingnya pendidikan. Keempat, guru yang mendukung kegiatan siswa.
Kelima, peran aktif alumni dalam membantu kegiatan yang ada di SMA 3
Yogyakarta. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu: pertama, pengaruh pribadi
siswa yang dulu pernah bertindak koruptif. Kedua, pengaruh negatif dari luar
pribadi siswa yang memaksa siswa untuk berbuat tidak jujur.
NIM. 10410063 ZA’IM GHUFRAN 2014-04-23T04:07:01Z2014-04-23T04:07:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12048This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/120482014-04-23T04:07:01ZMODEL PENERAPAN NILAI IHSAN DALAM PAI
PADA PEMBINAAN NARAPIDANA
DI RUMAH TAHANAN NEGARA KABUPATEN KEBUMEN
ICHSAN MUBAEDI. Model Penerapan Nilai Ihsan Dalam PAI Pada
Pembinaan Narapidana Di Rumah Tahanan Negara Kabupaten Kebumen. Skripsi.
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa
di dalam suatu lembaga pemasyarakatan terdapat pembinaan-pembinaan bagi
Narapidana yang bertujuan untuk memasyarakatan warga binaannya. Salah
satunya dengan pembinaan keagamaan yaitu menerapkan nilai Ihsan pada
pembinaan Narapidana di Rumah Tahanan Negara Kabupaten Kebumen. Yang
menjadikan permasalahan penelitian ini adalah mengapa perlu adanya penerapan
nilai Ihsan pada pembinaan keagamaan, bagaimana model penerapan nilai Ihsan
tersebut, dan bagaimana hasil dari penerapan nilai Ihsan pada pembinaan
Narapidana di Rutan Kebumen. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan
menganalisis secara kritis pelaksanaan model penerapan nilai Ihsan dalam PAI
pada pembinaan Narapidana di Rumah Tahanan Negara Kabupaten Kebumen.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar
belakang di Rutan kelas IIB Kabupaten Kebumen. Metode penentuan subjek
penelitian dilakukan secara sampling dan pengumpulan data dilakukan dengan
mengadakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data
dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang telah dikumpulkan, dan
dari makna itulah ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan
dengan mengadakan triangulasi dengan dua modus, yaitu dengan menggunakan
sumber ganda dan metode ganda.
Hasil penelitian menunjukan: (1) Model penerapan nilai Ihsan di rutan
Kebumen dengan pengajian rutin setiap hari senin dan rabu setelah shalat dhuhur
dan sebelum shalat jumat. Selain itu, ada sebuah ruangan khusus di samping
perpustakaan yang digunakan untuk konsultasi bagi para Narapidana dan tahanan
yang ingin lebih memperdalam tentang agama Islam. (2) Penerapan nilai Ihsan
pada pembinaan narapidana di rutan Kebumen sangat perlu mengingat banyaknya
narapidana atau tahanan yang sering keluar masuk rutan karena terjerat kasus
yang sama. Dengan adanya penerapan nilai Ihsan ini diharapkan dapat
mengurangi fenomena keluar masuk Rutan karena terlibat kasus yang sama. (3)
Hasilnya masjid di dalam rutan Kebumen selalu penuh dengan jamaah saat shalat
Dhuhur dan Ashar. Di waktu luang banyak para narapidana dan tahanan yang
memanfaatkannya dengan shalat dhuha dan membaca Al-Qur’an ataupun belajar
agama dengan narapidana yang lain.
NIM. 10411016 ICHSAN MUBAEDI 2014-04-30T06:57:23Z2017-08-02T03:21:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12301This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/123012014-04-30T06:57:23Z REKONSTRUKSI PENDIDIKAN ISLAM DI ISTANBUL
MASA PEMERINTAHAN SULTAN SULEYMAN
DINASTI TURKI USMANI (1520-1566)
AHMAD LUTFI HAKIM. Rekonstruksi Pendidikan Islam di Istanbul Masa Pemerintahan Sultan Suleyman Dinasti Turki Utsmani (1520-1566). Skripsi. Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa pendidikan Islam sesungguhnya diharapkan berperan penting dalam pencapaian tujuan pendidikan yang diamanatkan oleh undang-undang, pada kenyataannya sistem pendidikan Islam terbukti belum berhasil mengeluarkan bangsa ini dari berbagai permasalahan hidup yang menghimpitnya. Bukannya melahirkan generasi yang lebih baik, pendidikan kini justru melahirkan generasi-generasi yang melahirkan masalah-masalah baru. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana sejarah pendidikan Islam di Istanbul masa pemerintahan Sultan Suleyman dan bagaimana rekonstruksi dari sejarah pendidikan Islam masa Sultan Suleyman untuk Indonesia modern. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendidikan Islam yang dilakukan oleh Sultan Suleyman serta memberikan pandangan rekonstruksi sejarah pendidikan Islam untuk Indonesia modern.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library reserch) dengan sumber primer buku Ad-Dawlah al-Utsmaniyyah: Tarikh wa Hadarah Kairo: Maktabah asy-Syuruq al-Dawliyah karya Akmal Oglu ad-Din Ihsan dan Kerajaan Ottoman: Struktur Kekuasan Sebuah Kerajaan Islam Terkuat dalam Sejarah karya Colin Imber, serta beberapa literatur lain sebagai data sekunder. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dokumenasi sedangkan untuk pengolahan data menggunakan metode critical history dan hermeneutik dan pendekatan historis yaitu mendeskripsikan dan menganalisis peristiwa-peristiwa masa lampau.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rekonstruksi dari pendidikan Islam era Suleyman: pertama Tujuan pendidikan Islam mencakup: 1) Menjelaskan ilmu dan hikmah (Tasawuf), 2) Memperoleh keutamaan dan ilmu pengetahuan, 3) Menegakkan Agama dan Syariat 4) Memaksimalkan potensi atau bakat alami setiap manusia Kedua, bagi seorang guru diharuskan mempunyai kompetensi soft skill dan hard skillyang disyaratkan. Ketiga, guru dan murid diharapkan mampu untuk aktif bersama sehingga mampu menghidupkan proses pembelajaran. Perlu adanya kebiasaan belajar serta motivasi intrinsik bagi guru maupun murid. Keempat, kompleks kulliye Suleymaniye sebagai contoh sistem pendidikan. Digambarkan: 1) pentingnya fasilitas penunjang pendidikan, 2) agama Islam menjadi core dari pendidikan. 3) Ilmu tidak memandang siapa yang berhak belajar tetapi siapa pun berhak mendapatkan ilmu. 4) Kesadaran bagi penentu kebijakan terhadap pentingnya pendidikan yang baik. 5) Ilmu memandang bahwa untuk mendapatkannya haruslah dengan tekad yang kuat, dan mempertahankannya dengan mengamalkannya. Kelima, kualitas pendidikan dan kualitas lulusan menjadi tujuan pokok pendidikan. Perlu adanya kematangan pada diri murid maka dari itu diperlukan proses pembelajaran yang berkualitas, guru yang berkompeten, evaluasi yang sebenar-benarnya serta ketegasan dari pemimpin dalam menjalankan aturan dan sistem pendidikan tersebut
NIM. 10411040 AHMAD LUTFI HAKIM 2014-05-05T04:39:34Z2014-05-05T04:39:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12367This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/123672014-05-05T04:39:34Z NILAI PENDIDIKAN MORAL DALAM KISAH NABI LUTH
DAN RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
(STUDI DESKRIPTIF TAFSIR IBNU KATSIR)
ESKANDHITA NUR INAYAH. Nilai Pendidikan Moral dalam Kisah Nabi Luth dan Relevansinya terhadap Pendidikan Agama Islam (Studi Deskriptif Tafsir Ibnu Katsir). Skripsi. Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa Pendidikan Agama Islam seharusnya mampu menanamkan moral yang terkandung dalam masyarakat, negara, dan agama. Pada kenyataannya, banyak kasus kekerasan terjadi terhadap anak, dari kasus kekerasan seksual, kekerasan fisik dan psikis. Banyak orang jauh dari moral dan tidak punya pegangan lagi tentang norma. Oleh karena itu, diperlukan penanaman nilai moral yang tepat pada anak sejak dini. Banyak cara yang digunakan untuk menanamkan nilai moral, salah satunya dapat dicontohkan melalui kisah Nabi Luth dalam al-Quran. Permasalahan penelitian ini adalah apa saja nilai-nilai moral yang terkandung dalam kisah Nabi Luth, bagaimana transformasi nilai moral dalam kisah Nabi Luth, dan bagaimana relevansi nilai-nilai moral tersebut terhadap Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan moral yang terkandung dalam kisah Nabi Luth, transformasi nilai moral dalam kisah Nabi Luth, dan relevansinya terhadap Pendidikan Agama Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, dengan mengambil data primernya berupa buku yang berjudul Kisah Para Nabi karya Ibnu Katsir yang diterjemahkan oleh Dudi Rosyadi, diterbitkan oleh Penerbit Buku Islam Utama Pustaka al-Kautsar pada tahun 2011. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan analisis isi (content analysis), untuk menganalisis makna yang terkandung di dalam data yang dihimpun melalui riset kepustakaan.
Hasil penelitian menunjukkan: Pertama, Nilai moral yang terdapat dalam kisah Nabi Luth ada dua, yaitu: nilai moral terpuji dan nilai moral tercela. Nilai moral terpuji ada tiga : (1) Nilai moral terpuji kepada Allah Swt., berupa: tawakal dan amar ma’ruf nahi mungkar, (2) Nilai moral terpuji terhadap sesama, berupa: memuliakan tamu, peduli terhadap sesama, dan tanggung jawab, (3) Nilai moral terpuji terhadap diri sendiri, berupa: menjaga kehormatan diri (iffah), sabar, dan berani. Nilai moral tercela ada tiga: (1) Nilai moral tercela terhadap Allah Swt., berupa: dusta dan fasik, (2) Nilai moral tercela terhadap sesama, berupa: khianat dan sombong, (3) Nilai Moral tercela terhadap diri sendiri, berupa: dzalim dan mengikuti hawa nafsu. Kedua, Transformasi nilai moral dalam kisah Nabi Luth adalah: (1) Teladan sikap Nabi Luth dalam menyampaikan ajaran Allah Swt, berupa sikap sabar dan tawakal, berani, berulang-ulang, dan kasih sayang, (2) Penanaman nilai moral dalam kisah Nabi Luth, berupa penanaman nilai moral yang dilakukan oleh Nabi Luth terhadap kaumnya dengan cara mengajak dan menasihati, serta peringatan keras dan ancaman. Ketiga, Nilai-nilai moral yang terdapat pada kisah Nabi Luth ada relevansinya dengan komponen pendidikan Islam, yaitu: tujuan, pendidik, dan materi dalam pendidikan Islam.
NIM. 10411010 ESKANDHITA NUR INAYAH 2014-05-05T08:21:55Z2014-05-05T08:21:55Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12371This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/123712014-05-05T08:21:55Z PELAKSANAAN PERMAINAN TRADISIONAL DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI ANAK
DI TK ABA REJODANI SARIHARJO NGAGLIK
SLEMAN YOGYAKARTA
SITI ULFATUN. pelaksanaan permainan tradisional dalam meningkatkan kecerdasan emosi anak di TK ABA Rejodani Sariharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa kecerdasan emosi adalah kemampuan seseorang anak untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan terhadap frustasi, mampu mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mampu mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, mampu berempati dan senantiasa berdoa. Sedangkan permainan tradisional adalah aktivitas yang dilakukan secara spontan, tanpa paksaan, tanpa didesak oleh rasa tanggung jawab ataupun tertentu, mendatangkan rasa gembira, dalam suasana yang menyenangkan berdasarkan tradisi yang ada dilingkungan, biasanya dilakukan dengan menggunakan bahasa daerah. Pada kenyataannya anak cenderung melakukan permainan moderen daripada permainan tradisional yang membuat anak bersifat egosentris. Peneliti ini bertujuan mendiskripsikan bagaimana pelaksanaan dan hasil permainan tradisional dalam meningkatkan kecerdasan emosi anak di TK ABA Rejodani Sleman Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar di TK ABA Rejodani Sleman Yogyakarta. Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan memberi makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan dan dari data tersebut dapat diambil kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) pelaksanaan permainan tradisional di kelas B2 TK ABA Rejodani yaitu, a) permainan bekelan dilakukan di dalam kelas dan dimainkan oleh 3 siswa, b) permainan dakon dilakukan di dalam kelas dan dimaikan oleh 2 siswa, c) permainan engklek dilakukan di halaman dan dimainkan oleh 5 siswa, d) permainan cublak-cublak suweng dilakukan di halaman dan dimainkan oleh 6 siswa, e) permainan bakiyak panjang dilakukan di halaman dan dimainkan oleh 9 siswa , f) permainan kelereng dilakukan di halaman dan dimainkan oleh 3 siswa. (2) hasil yang dicapai dalam permainan tradisional adalah: a) Anak sudah bisa bersikap kooperatif dengan teman, b) Menunjukkan sikap toleran, c) Mengekspresikan Emosi yang sesuai dengan kondisi yang ada, d) Mengenal tata krama dan sopan santun sesuai dengan nilai sosial budaya setempat, e) Memahami peraturan, f) Menunjukkan rasa empati, g) Memiliki sikap gigih (tidak mudah menyerah), h) Bangga terhadap hasil karya sendiri, i) Menghargai keunggulan orang lain.
NIM. 07410351 SITI ULFATUN 2014-05-12T06:31:55Z2017-08-02T04:01:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12500This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/125002014-05-12T06:31:55ZKORELASI PENGHAYATAN ASMAUL HUSNA DENGAN
KECERDASAN SPIRITUAL SISWA KELAS XI MAN WONOKROMO
BANTUL TAHUN AJARAN 2013/2014
ABDUR ROUF. Korelasi Penghayatan Asmaul Husna dengan Kecerdasan
Spiritual Siswa Kelas XI MAN Wonokromo Bantu! Tahun Ajaran 2013/2014.
Skripsi. Y ogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian ini adalah
maraknya pelanggaran norma-norma agama dan budaya yang justru banyak
dilakukan oleh kaum terpelajar, hal ini terjadi karena kurangnya implementasi
sebuah teori pelajaran dan rendahnya tingkat spiritualitas siswa. Sehingga perlu
adanya upaya utuk meningkatkan kecerdasan spiritual. Salah satu metode untuk
meningkatkan kecerdasan spiritual adalah dengan mengkaji dan menghayati
asmaul husna. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian tentang adatidaknya
korelasi antara penghayatan asmaul husna dengan kecerdasan spiritual. Yang
menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: bagaimana tingkat
penghayatan asmaul husna siswa dan tingkat kecerdasan spiritual siswa, kemudian
adakah korelasinya antara penghayatan asmaul husna dengan kecerdasan spiritual
siswa kelas XI MAN Wonokromo Bantul. Penelitian ini bertujuan untuk
mengungkap ada tidaknya hubungan yang signifikan antara penghayatan asmaul
husna dengan kecerdasan spiritual siswa kelas XI :tvfAN Wonokromo Bantul.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI MAN Wonokromo Bantul tahun
ajaran 2013/2014 sebanyak 202 siswa. Pengambilan sam pel penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling dengan model
proportionate stratified random sampling. Ukuran sampel diambil 28% dari
populasi berdasarkan ketentuan Suharsimi Arikunto sehingga jumlah sampelnya
56 siswa. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode angket,
wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis instrumen meliputi uji validitas
dan reliabilitas. Hasil dari uji validitas angket penghayatan asmaul husna dari 30
butir soal terdapat 25 butir soal dinyatakan valid dan angket kecerdasan spiritual
dari 30 butir soal terdapat 28 butir dinyatakan valid. Kemudian uji reliabilitas
kedua angket penelitian tersebut adalah 0.875 dan 0.900 sehingga kedua angket
tersebut dinyatakan reliabel. Analisis data dengan menggunakan teknik korelasi
product moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tingkat penghayatan asmaul husna siswa
kelas XI MAN Wonokromo Bantu} termasuk dalam kategori sedang dengan
frekwensi 26 siswa atau 46.43%; 2) tingkat kecerdasan spiritual siswa kelas XI
MAN Wonokromo Bantu! termasuk dalam kategori sedang dengan frekwensi 23
siswa atau 41.07%; 3) terdapat korelasi yang positif dan signiflkan baik dalam
taraf signiftk:asi 5% maupun 1% antara penghayatan asmaul husna dengan
kecerdasan spiritual siswa kelas XI MAN Wonokromo Bantul ditujukan dengan
nilai Rxy = 0.777 dan termasuk dalam kategori kuat dengan persentase 60.34%.
NIM. 10410040 ABDUR ROUF 2014-05-13T07:45:37Z2017-08-02T04:02:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12511This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/125112014-05-13T07:45:37ZKORELASI PENGHAYATAN ASMAUL HUSNA DENGAN
KECERDASAN SPIRITUAL SISWA KELAS XI MAN WONOKROMO
BANTUL TAHUN AJARAN 2013/2014
ABDUR ROUF. Korelasi Penghayatan Asmaul Husna dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas XI MAN Wonokromo Bantul Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian ini adalah maraknya pelanggaran norma-norma agama dan budaya yang justru banyak dilakukan oleh kaum terpelajar, hal ini terjadi karena kurangnya implementasi sebuah teori pelajaran dan rendahnya tingkat spiritualitas siswa. Sehingga perlu adanya upaya utuk meningkatkan kecerdasan spiritual. Salah satu metode untuk meningkatkan kecerdasan spiritual adalah dengan mengkaji dan menghayati asmaul husna. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian tentang adatidaknya korelasi antara penghayatan asmaul husna dengan kecerdasan spiritual. Yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: bagaimana tingkat penghayatan asmaul husna siswa dan tingkat kecerdasan spiritual siswa, kemudian adakah korelasinya antara penghayatan asmaul husna dengan kecerdasan spiritual siswa kelas XI MAN Wonokromo Bantul. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap ada tidaknya hubungan yang signifikan antara penghayatan asmaul husna dengan kecerdasan spiritual siswa kelas XI MAN Wonokromo Bantul.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI MAN Wonokromo Bantul tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 202 siswa. Pengambilan sampel penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling dengan model proportionate stratified random sampling. Ukuran sampel diambil 28% dari populasi berdasarkan ketentuan Suharsimi Arikunto sehingga jumlah sampelnya
56 siswa. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode angket, wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis instrumen meliputi uji validitas dan reliabilitas. Hasil dari uji validitas angket penghayatan asmaul husna dari 30 butir soal terdapat 25 butir soal dinyatakan valid dan angket kecerdasan spiritual dari 30 butir soal terdapat 28 butir dinyatakan valid. Kemudian uji reliabilitas kedua angket penelitian tersebut adalah 0.875 dan 0.900 sehingga kedua angket tersebut dinyatakan reliabel. Analisis data dengan menggunakan teknik korelasi product moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tingkat penghayatan asmaul husna siswa kelas XI MAN Wonokromo Bantul termasuk dalam kategori sedang dengan frekwensi 26 siswa atau 46.43%; 2) tingkat kecerdasan spiritual siswa kelas XI MAN Wonokromo Bantul termasuk dalam kategori sedang dengan frekwensi 23 siswa atau 41.07%; 3) terdapat korelasi yang positif dan signifikan baik dalam taraf signifikasi 5% maupun 1% antara penghayatan asmaul husna dengan kecerdasan spiritual siswa kelas XI MAN Wonokromo Bantul ditujukan dengan
nilai dan termasuk dalam kategori kuat dengan persentase 60.34%.
NIM. 10410040 ABDUR ROUF 2014-05-21T03:09:28Z2014-05-21T03:09:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12615This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/126152014-05-21T03:09:28ZIMPLEMENTASI PENDIDIKAN AKHLAK
SISTEM BOARDING SCHOOL DAN FULLDAY SCHOOL
DI SMP IT ABU BAKAR YOGYAKARTA
RIDWAN VENDI ANGGARA. Implementasi Pendidikan Akhlak Sistem
Boarding School dan Fullday School di SMP IT Abu Bakar Yogyakarta. Skripsi.
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian ini bahwa sistem
pendidikan fullday dan boarding school yang banyak diselenggarakan oleh
sekolah Islam kini semakin diminati dan berkembang sangat pesat. Dalam
kenyataannya sekolah Islam dengan program fullday dan/atau boarding telah
meluluskan siswa-siswa yang berpengetahuan luas baik dalam hal agama maupun
umum, shalih dan berakhlak baik. SMP IT Abu Bakar Yogyakarta menerapkan
sistem fullday dan boarding school. Dalam usia yang relatif masih muda, SMP IT
Abu Bakar mampu meraih banyak prestasi dan berkembang menjadi sekolah
Islam yang besar. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi implementasi
pendidikan akhlak sistem boarding dan fullday school di SMP IT Abu Bakar,
mencari perbedaannya serta faktor pendukung dan penghambatnya. Permasalahan
dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi pendidikan akhlak sistem
boarding school dan fullday school di SMP IT Abu Bakar Yogyakarta, apakah
ada perbedaan dari implementasi pendidikan akhlak tersebut dan apa faktor
pendukung dan penghambatnya.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar SMP IT
Abu Bakar Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan
pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan
memberikan makna terhadap data yang dikumpulkan kemudian dari makna
tersebut ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan
mengadakan triangulasi dengan dua modus, yaitu dengan menggunakan sumber
ganda dan metode ganda.
Hasil penelitian menunjukkan: implementasi pendidikan akhlak pada siswa
fullday dan boarding SMP IT Abu Bakar secara umum dilakukan melalui tiga hal,
yaitu 1) konsep keterpaduan, 2) pendekatan akhlak yang built-in dalam setiap
pelajaran maupun kegiatan dan independen sebagai mata pelajaran tersendiri, dan
3) peraturan yang berlandaskan pada al-Qur’an dan as-Sunnah. Perbedaan
implementasi pendidikan akhlak antara sistem boarding dan fullday school
ditemukan pada 6 dari 8 standar nasional pendidikan Peraturan Pemerintah RI No.
19 tahun 2005, yaitu pada standar isi, pengelolaan, sarana prasarana, pembiayaan,
pendidik dan tenaga kependidikan, serta penilaian. Faktor pendukung sistem
fullday dan boarding school adalah (a) Guru yang perhatian terhadap akhlak, (b)
Dukungan yayasan untuk mengamalkan akhlak, (c) Keinginan orang tua dan
siswa untuk mendapatkan moral yang baik, (d) Masyarakat yang siap ketika
dibutuhkan, (f) Aturan berlandaskan al-Qur’an dan as-Sunnah. Faktor pendukung
boarding school adalah siswa berasal dari keluarga religius. Adapun faktor
penghambat kedua sistem tersebut adalah (a) Modernisasi, (b) Orang tua yang
belum siap ketika moral menjadi tujuan utama, (c) Bermacam-macam latar
belakang orang tua dan perbedaan frekuensi pendidikan dari orang tua. Faktor
penghambat sistem boarding adalah percampuran program dan PA pesantren yang
berganti.
NIM. 09410024 RIDWAN VENDI ANGGARA2014-05-22T12:11:47Z2017-08-02T04:04:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12622This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/126222014-05-22T12:11:47ZEFEKTIVITAS PROGRAM REMEDIAL PADA PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS XI SMAN 1
SRANDAKAN BANTUL
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang
bagaimana efektivitas Program Remedial pembelajaran agama Islam yang
diterapkan dalam Program Remidi. Fokusnya adalah evaluasi Program Remidi
dengan model CIPP (Context, Input, Process dan Product) dengan mengevaluasi
Program Remidi per komponen. Kemudian penentuan efektif tidaknya dengan
mengananalisis evaluasi keempat komponen tersebut. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan sumbang saran dan pemikiran tentang bagaimana
efektivitas Program Remedial pembelajaran agama islam dalam Program Remidi
yang selama ini dijalankan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif,
penelitian ini mengambil latar SMA N 1 Srandkan Bantul. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara melakukan observasi, wawancara, angket dan
dokumentasi. Analisis ini dilakukan dengan memberikan makna terhadap datadata
yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan secara khusus hasil evaluasi serta efektivitas
Program Remidi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu: 1) Efektivitas
Program Remedial Pembelajaran Pendidikan Agama Islam sudah sesuai dengan
kriteria-kriteria yang digunakan dalam model CIPP. Dari model CIPP yang
digunakan oleh penulis, tingkat efektivitas Program Remidi terdapat kesesuaian
dan persetujuan dari responden. Dari evaluasi per komponen, tingkat efektivitas
menunjukkan adanya kesesuaian antara langkah, rancangan serta proses dengan
apa yang ada di lapangan.Tingkat efektifitas juga bisa dilihat dari kesesuaian
antara apa yang dilakukan dengan indikator yang ditetapkan sesuai dengan apa
yang ada di lapangan. Adapun dari hasil angket evaluasi konteks memperoleh
skor 403 dari skala 200-600 dengan kriteria efektivitas tinggi. Sementara hasil
evaluasi input memperoleh skor 469 dari skala 250-750 dengan kriteria
efektivitas cukup. Adapun hasil evaluasi proses memperoleh skor 611 dari skala
300-900 dengan kriteria efektivitas tinggi. Dan yang terakhir hasil evaluasi produk
memperoleh skor 408 dari skala 200-600 dengan kriteria efektivitas tinggi. 2)
Dari sisi hasil, tingkat efektivitas Program Remidi juga menunjukkan tingkat
interval yang baik, yaitu menunjukkan angka 963 dari interval angka 426 hingga
1386. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa efektivitas Program Remidi
sudah cukup baik yaitu terletak dengan posisi dalam interval “lebih dari setuju
dengan letak angka 963”.Adapun dari sisi hasil antara sebelum dan sesudah
diadakan Program Remidi terdapat peningkatan hasil sebagaimana yang tersebut
dalam evaluasi produk serta termasuk pada ktiteria efektivitas tinggi.
NIM. 09410147 AKHMAD SYUKUR PAMUNGKAS 2014-05-23T08:38:17Z2014-05-23T08:38:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12629This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/126292014-05-23T08:38:17ZEFEKTIVITAS PROGRAM TAḤFĪẒ PADA KELAS UNGGULAN DALAM
MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBELAJARAN
AL-QUR’AN HADITS DI MTs NEGERI JATINOM KLATEN
Latar belakang penelitian ini adalah kenyataannya pada pembelajaran
Taḥfῑẓ tidak semua siswa di kelas unggulan mampu menghafal Al-Qur‟an dengan
tempo yang cepat sesuai target dari madrasah. Mengingat kelas unggulan adalah
kelas yang berisi siswa-siswi yang memiliki kecerdasan kognitif yang lebih
dibanding kelas yang lain. Siswa yang ber IQ tinggi identik dengan motivasi yang
tinggi. Namun ternyata masih ada siswa yang lemah motivasinya dalam
menghafal. Berkaitan dengan pembelajaran Al-Qur‟an Hadits pada umumnya
cenderung guru yang aktif, sehingga ketika siswa diberi tugas untuk menghafal
Al-Qur‟an maka banyak siswa yang tidak langsung siap. Setelah adanya materi
pengayaan Taḥfῑẓ ini guru merasa terbantu dalam proses pembelajaran.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan program
Taḥfῑẓ pada kelas unggulan, bagaimana efektivitas program Taḥfῑẓ pada kelas
unggulan, bagaimana dampak Taḥfῑẓ terhadap keberhasilan pembelajaran Al-
Qur‟an Hadits, dan apa kendala dalam pelaksanaan program Taḥfῑẓ. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar MTs Negeri Jatinom.
Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis desktiptif kualitatif
dan kuantitatif, yaitu semua data yang diperoleh kemudian dianalisa dalam bentuk
uraian naratif menggunaan proses berfikir induktif. Pemeriksaan keabsahan data
dilakukan dengan melakukan triangulasi data.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Program Taḥfῑẓ ini merupakan materi
pengayaan dibidang agama pada kelas unggulan. Pelaksanaannya meliputi
muroja‟ah, melanjutkan bacaan, mempersiapkan hafalan, dan menyerahkan
hafalan. Metode yang digunakan adalah sistem tugas rumah, dan aspek yang
dinilai yaitu meliputi tajwid, makhorijul huruf, kelancaran, dan lagu/irama
hafalan.(2) Pelaksanaan program Taḥfῑẓ pada kelas unggulan di MTs Negeri
Jatinom berjalan efektif, karena antara tujuan yang diharapkan sebanding dengan
hasil yang diperoleh. Hal ini ditandai dengan perolehan hasil kemampuan siswa
dari segi jumlah hafalan yaitu siswa mampu menghafalkan surat-surat pendek
yang ada di juz‟Amma didapatkan hasil kategori sangat efektif ada 8 siswa atau
11%, kategori efektif ada 38 siswa atau 55%, kategori cukup efektif ada 23 siswa
atau 33%, dan kategori kurang efektif ada 1 siswa atau 1%. Serta hasil
kemampuan siswa dari segi hukum bacaan didapatkan hasil kategori sangat
efektif ada 27 siswa atau 39%, dan kategori efektif ada adalah 43 siswa atau 61%.
(3) Dampak program Taḥfῑẓ terhadap keberhasilan pembelajaran Al-Qur‟an
Hadits menunjukkan dampak positif. Hal ini dibuktikan dengan 94% atau 66
siswa mendapat nilai di atas KKM.(4) Kendala yang dialami yaitu terbatasnya
waktu dalam proses pembelajaran, terbatasnya guru pembimbing Taḥfῑẓ, dan juga
terbatasnya dana untuk pengembangan program di kelas unggulan.
NIM. 10410019 RISTIN NAFSUL MUTMAINAH 2014-06-02T02:04:48Z2014-06-02T02:04:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12645This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/126452014-06-02T02:04:48ZEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SEJARAH ISLAM
MENGGUNAKAN KITAB TARIKH NURUL YAQIIN DI
MADRASAH DINIYAH SALAFIYAH III KELAS 3 ALMUNAWWIR
KOMPLEK Q KRAPYAK
YOGYAKARTA
Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan dan menganalisis serta untuk
mengetahui: 1) Pembelajaran sejarah Islam menggunakan Kitab tarikh nurul
yaqiin di Madrasah Diniyah Salafiyah III Kelas 3 Al-Munawwir Komplek Q
Krapyak Yogyakarta. 2) Efektivitas pembelajaran sejarah Islam menggunakan
Kitab tarikh nurul yaqiin di Madrasah Diniyah Salafiyah III Kelas 3 Al-
Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta. 3) Faktor penghambat
pembelajaran sejarah Islam menggunakan Kitab tarikh nurul yaqiin di Madrasah
Diniyah Salafiyah III Kelas 3 Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci,
pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball,
teknik pengumpulan data dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi, dengan mengambil latar di Madrasah Diniyah Salafiyah III
Krapyak Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan cara Observasi,
wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah
deskriptif-induktif dengan metode reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Pelaksanaan pembelajaran Sejarah
Islam Menggunakan Kitab Tarikh Nurul Yaqiin yang dilaksanakan di Madrasah
Diniyah Salafiyah III sudah seperti pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan
oleh lembaga pendidikan formal yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi. 2) Pembelajaran Sejarah Islam menggunakan Kitab Tarikh Nurul
Yaqiin dikatakan efektif dalam hal ketepatan waktu ustadz dalam mengajar,
motivasi ustadz dalam mengajar, persiapan ustadz dalam mengajar menggunakan
banyak referensi, pemahaman santri terhadap teks arab, pengetahuan santri
tentang nahwu shorof, respon santri selama proses pembelajaran berlangsung dan
hasil evaluasi santri. Sedangkan pembelajaran Sejarah Islam dikatakan kurang
efektif dalam hal metode yang digunakan selama proses pembelajaran, kesiapan
santri dalam mengikuti pelajaran, perilaku santri sebelum masuk kelas (sedikit
santri yang belajar terlebih dahulu sebelum masuk kelas). 3) Faktor yang
menghambat pembelajaran Sejarah Islam Menggunakan Kitab Tarikh Nurul
Yaqiin Di Madrasah Diniyah Salafiyah III adalah: silabus yang belum
dimaksimalkan dalam penggunaannya, RPP yang belum diterapkan sepenuhnya,
metode yang terlalu monoton, waktu pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung
malam hari yang hanya memiliki sisa-sisa tenaga santri, kesadaran santri terhadap
madrasah yang memiliki label non formal menjadikan kepentingan madrasah
menjadi nomor dua .
NIM. 10410032 KHOLIFATUL UBAIDAH R. N 2014-06-02T07:41:09Z2014-06-02T07:41:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12659This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/126592014-06-02T07:41:09ZKONSEP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAL
(TELAAH KITAB TA,LIM AI-M UTA ,A/LIM KARYA AZ-ZARNUJI DAN KITAB
ADIIB AL- 'ALIM WA AL-MUTA,ALLIM KARYA KH. HASYIM ASY'ARI)
Penelitian ini merupakan penelitian jenis kepustakaan dengan data sumber
kitab karya az-Zamuji dan KH. Hasyim Asy' ari. Adapun pengumpulan data
dalam penelitian ini dengan menggunkan metode dokumentasi. Dalam
menganalisis, penelitian ini menggunakan content analisys dan komparasi yaitu
dengan melakukan penafsiran terhadap pemikiran az-Zamuji dan KH. Hasyim
Asy' ari dan melakukan perbandingan dari isi kedua kitab, dan dari situlah
diketahui masih relevankah dengan kompetensi kepribadian guru P AI pada masa
kini.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : 1) kepribadian guru P AI yang
menurut az-Zamuji diantaranya: Ikhlas dan menjaga diri dari hal-hal yang dapat
merendahkan ilmu, rendah hati, takwa,wara ', berwibawa, lembut dan penyabar,
sungguh-sungguh, kasih sayang, pemberi nasihat dan tidak iri/dengki. Sedangkan
Kompetensi kepribadian menurut KH. Hasyim Asy' ari diantaranya yaitu
menampilkan pribadi yang mencerminkan ketakwaan, berwibawa, wira 'i, sabar,
rendah hati, ikhlas, Semangat, Berakhlak mulia, Menolong, Ikhlas, Tenang, Adil
dan jujur, Ridho, Ramah, Tekun dan disiplin, Menghargai peserta didik, teladan,
kreatif dan evaluator. 2) Persamaan dari konsep kompetensi kepribadian yang
ditawarkan az-Zamuji dan KH. Hasyim Asy' ari yaitu kepribadian yang harus
dimiliki oleh seorang guru P AI didasarkan pada religious ethic dimana ketika
dalam mengajar maupun bertindak didasarkan atas keimanan dan niat yang tulus.
Sedangkan perbedaanya yaitu kepribadian yaitu kepribadian menurut az-Zamuji
lebih khusus untuk diri sendiri dan kepribadian menurut KH. Hasyim Asy' ari
lebih luas, selain terhadap diri sendiri juga terhadap orang lain 3) Relevansi
kepribadian guru P AI menurut az-Zamuji dan KH. Hasyim Asy' ari dalam kitab
Ta 'tim al-Muta 'allim dan Kitab Adab al- 'Alim wa al-Muta 'allim yaitu selain
guru harus memiliki kepribadian yang diamanatkan dalam Permendiknas No 16
tahun 2007, juga harus memiliki kepribadian menurut az-Zamuji dan KH.
Hasyim Asy' ari untuk menj.adi sosok guru P AI yang Ideal. Hal ini Karena
kepribadian menurut az-Zamuji dan KH. Hasyim Asy'ari belum semuanya
termaktub dalam Permendiknas No. 16 Tahun 2007, sehingga dengan adanya guru
PAl yang memiliki kepribadian menurut az-Zamuji dan KH. Hasyim Asy'ari akan
mendukung untuk mewujudkan eksistensi sosok guru P AI yang ideal guna
mewujudkan tujuan pendidikan
NIM. 10410071 KHOEROTUN NI'MAB 2014-06-03T08:59:08Z2017-08-02T04:05:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12677This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/126772014-06-03T08:59:08ZPEMBINAAN AKHLAK BERBASIS EVALUASI ANECDOTAL RECORD
DI PONDOK PESANTREN IBNUL QOYYIM PUTRI
GANDU BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA
ALFI FARHATIL AZIZAH. Pembinaan Akhlak Berbasis Evaluasi
Anecdotal Record di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Gandu Berbah Sleman
Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014. Latar belakang
masalah penelitian ini adalah penggunaan Evaluasi Anecdotal Record yang masih
sangat sedikit dan jarang digunaka serta tindak lanjutnya khususnya dalam
penilaian ranah afeksi dan pembinaan Akhlak. Oleh karena itu perlu diadakan
penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan mendeskripsikan
pelaksanaan evaluasi Anecdotal Record, tindak lanjut dalam Pembinaan Akhlak
santri, dan faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan evaluasi Anecdotal
Record dalam pembinaan Akhlak santri. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dipergunakan untuk penyempurnaan penyelenggaraan pembinaan Akhlak berbasis
evaluasi Anecdotal Record.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar
penelitian di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Gandu Berbah Sleman
Yogyakarta. Pengumpulan data dengan mengadakan wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan
Verification. Penarikan kesimpulan menggunakan trianggulasi data yaitu
pengumpulan data melalui interview dilengkapi dengan data pengamatan dan data
dokumen.
Hasil penelitian menunjukan: (1) Pelaksanaan evaluasi Anecdotal Record
sudah sering digunakan, bahkan yang melakukan atau subjek pelaksanaanya tidak
hanya guru atau ustadzah saja, namun ada beberapa santri yang dilibatkan dalam
pelaksanaan evaluasi Anecdotal Record, yakni santri yang mengikuti Organisasi
Santri Ibnul Qoyyim (OSIQ) yang disebut Mudhobiroh dan santri yang sedang
menjalani hukuman. Ini bertujuan untuk pembiasaan dan agar santri berhati-hati
dalam berperilaku karena disekeliling ada mata-mata atau petugas evaluasi
Anecdotal Record. dan cara untuk mengevaluasi atau pemberian skor santri
dengan point pelanggaran yang nantinya akan di kumpulkan point pelanggaran
tersebut selama 1 semester kemudian ditulis dalam Raport Akhlak spiritual
pengasuhan. (2) Tindak lanjut evaluasi Anecdotal Record untuk melakukan
pembinaan Akhlak santri mengungkapkan adanya tindakan represif dan tindakan
kuratif. Usaha yang dilakukan dalam tindakan represif antara lain teguran, nasihat,
peringatan, dan sanksi atau hukuman. Sedangkan usaha yang dilakukan dalam
tindakan kuratif yaitu melakukan pengawasan, melakukan bimbingan secara
pribadi, dan menanamkan nilai-nilai Islami. (3) Faktor yang mendukung yakni
orang tua atau wali santri dan adanya kemudahan mendeteksi santri yang
melakukan pelanggaran atau perbuatan tercela. Sedangkan faktor yang
menghambat yaitu ketidak jujuran santri, malas, kurang optimal, timbul
dongkolan, lelah, dan telat.
NIM. 10411027 ALFI FARHATIL AZIZAH 2014-06-03T09:00:47Z2014-06-03T09:00:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12678This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/126782014-06-03T09:00:47ZDINAMIKA PENDIDIKAN KETERAMPILAN MENGAJAR PAI BAGI
SISWA DI MADRASAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
SATRIA KHARIMUL QOLBI. Dinamika Pendidikan Keterampilan
Mengajar PAI bagi Siswa di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta.
Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2014. Latar belakang penelitan ini berawal dari visi Madrasah
Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta yaitu menghasilkan kader pendidik. Visi
tersebut yang menjadi permasalah terkait dengan upaya madrasah dalam mencetak
kader pendidik dengan materi ilmu keguruan. Hal tersebut yang menjadi dinamika
pendidikan keterampilan mengajar di Madrasah Mu’allimin, dimana pendidikan
keterampilan mengajar ditempuh dengan pembelajaran ilmu keguruan dari awal
berdirinya Madrasah Mu’allimin hingga saat ini. Dalam perjalannya mencetak
kader pendidik banyak perubahan-perubahan yang terjadi pada pembelajaran ilmu
keguruan. Untuk meningkatkan keterampilan mengajar, pembelajaran ilmu
keguruan perlu mengadakan praktek mengajar. Praktek mengajar hanya diberi
waktu satu kali praktek dalam tiga tahun pembelajaran ilmu keguruan, sehingga
dengan waktu yang sedikit siswa mencoba untuk meningkatkan keterampilan
mengajarnya.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menganalisa
bagaimana proses perjalanan ilmu keguruan yang ada di Madrasah Mu’allimin.
Hal tersebut menjadi dinamika pendidikan keterampilan mengajar di Madrasah
Mu’allimin ditinjau dari perubahan model pembelajaran dari tahun ke tahun. Dan
dengan adanya ilmu keguruan tersebut merupakan wujud upaya Madrasah
Mu’allimin untuk meningkatkan keterampilan mengajar siswa dengan
diadakannya praktek mengajar, sehingga dapat disimpulkan praktek mengajar
yang dilakukan siswa meruapakan bentuk untuk menilai seberapa baik
keterampilan mengajar siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan : 1) Dinamika pendidikan keteramilan
mengajar bahwasahnya dalam mencapai visi Madrasah Mu’allimin salah satunya
untuk membentuk kader siswa sebagai pendidik yaitu dengan Ilmu Keguruan yang
diterapkan di Madrasah Mu’allimin. Ditinjau dari sejarahnya bahwa seiring
dengan berjalannya waktu terdapat perubahan-perubahan model pembelajaran
Ilmu Keguruan hingga saat ini, akan tetapi dengan perubahan tersebut terdapat
ada upaya madrasah untuk mencetak siswa menjadi seorang pendidik. Sehingga
upaya untuk memberikan keterampilan mengajar bagi di Madrasah Mu’allimin
sudah baik. Dilihat dengan produk alumni Madrasah Mu’allimin seperti Prof. Dr.
Ahmad Syafi’I Ma’arif alumni tahun 1956. 2) Keterampilan mengajar PAI bagi
siswa dengan mengamati siswa mengajar, bahwa keterampilan mengajar yang
terdiri dari keterampilan membuka pelajaran, memberi penguatan, bertanya,
mengelola kelas, mengadakan variasi, menggunakan media, menjelaskan dan
menutup pelajara. Dari kedelapan keterampilan mengajar ini 5 berkatagori baik, 2
berkatagori cukup dan 1 berkatagori sangat kurang, oleh karena itu keterampilan
mengajar PAI bagi siswa dapat disimpulkan sudah baik dengan 5 katagori baik
yang sudah terpenuhi.
NIM. 10411023 SATRIA KHARIMUL QOLBI 2014-06-04T04:20:13Z2014-06-04T04:20:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12689This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/126892014-06-04T04:20:13Z IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DI SDIT SALSABILA 5
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran quantum teaching dalam hal langkah-langkah pembelajarannya, mengetahui keadaan peningkatan prestasi belajar, dampak yang terjadi diterapkannya model quantum teaching. Latar belakang masalah penelitian ini adalah model pengajaran quantum teaching sedang diminati oleh para guru saat ini. Begitu juga dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDIT Salsabila 5 Purworejo.
Jenis penelitian ini merupakan kualitatif deskriptif dengan mengambil latar SDIT Salsabila 5 Purworejo. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan mereduksi data, display data, dan verifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan: pelaksanaan model quantum teaching menggunakan kerangka TANDUR, yaitu Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan. Model quantum teaching ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dari rata-rata nilai kelas 88 menjadi 91. Guru melakukan penilaian dengan ranah kognitif dan afektif. Ranah kognitif digunakan oleh guru dalam bentuk nilai raport. Adapaun nilai raport didapat dari nilai ulangan harian, nilai ulangan tengah semester, dan nilai ulangan akhir semester. Ranah afektif didapat guru dari perhatian, kedisiplinan, dan sikap siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dampak diterapkannya model quantum teaching dibagi menjadi dua yaitu dampak instruksional yaitu berupa meningkatnya motivasi dan prestasi belajar. Adapun dampak pengiring antara lain timbulnya kerjasama antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa serta siswa dapat mengungkapkan pendapatnya dimuka umum.
NIM. 10411048 RIZKY YULI RETNANI 2014-06-04T08:22:21Z2017-08-02T04:08:39Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12693This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/126932014-06-04T08:22:21ZSTRATEGI MUSYRIF (PENDAMPING ASRAMA)
DALAM MENINGKATKAN PERILAKU IBADAH SISWA
DI ASRAMA UMAR BIN KHATTAB MADRASAH MU’ALLIMIN
MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Latar belakang masalah penelitian ini, idealnya Musyrif yang menjadi ustadz
pembimbing di asrama dapat mengontrol belajar dan ibadah siswa sehari-hari,
tetapi kenyataannya masih terdapat hal-hal yang kurang sesuai berkaitan dengan
perilaku ibadah siswa di asrama Umar bin Khattab, meskipun Musyrif telah
menjalankan tugas dan fungsinya menggunakan strategi yang beragam. Penelitian
ini penting dilakukan untuk memecahkan masalah pendidikan khususnya
pembelajaran sistem asrama yang pada penelitian ini lebih menitik beratkan pada
perilaku ibadah siswa. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah
mengenai strategi yang digunakan Musyrif dalam meningkatkan perilaku ibadah
siswa di asrama Umar bin Khattab Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah
Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar di
asrama Umar bin Khattab Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta.
Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi partisipatif,
wawancara mendalam dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data
menggunakan metode triangulasi teknik, yaitu mengecek data dengan sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda. Analisis data menggunakan metode
deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Perilaku ibadah siswa di asrama Umar bin
Khattab sudah bagus, karena berdasar empat indikator ibadah yang dilaksanakan
siswa, yaitu salat wajib berjamaah, puasa sunnah Senin dan Kamis, membaca Al-
Quran dan ibadah Mu’ammalah, siswa sudah melaksanakan keempat indikator
ibadah tersebut. Adanya absensi ibadah dan pemberian sanksi merupakan bentuk
kontrol dan bimbingan yang dilakukan oleh Musyrif untuk menjaga perilaku
ibadah siswa di asrama. Musyrif dalam hal ini tidak bekerja sendiri, pamong
asrama pun bekerja sama dengan Musyrif dalam membimbing kegiatan ibadah
siswa di asrama. (2) Strategi yang digunakan Musyrif di asrama Umar bin Khattab
bermacam-macam, yaitu adanya pemberian motivasi, pemberian tauladan, absensi
ibadah dan pemberian sanksi. Tetapi sebagian besar Musyrif menggunakan absen
ibadah dan pemberian sanksi sebagai alat untuk membimbing kegiatan ibadah
siswa di asrama. Musyrif di asrama Umar bin Khattab juga menggunakan metode
bimbingan dalam membimbing kegiatan ibadah siswa di asrama, yaitu metode
bimbingan langsung secara individual maupun secara kelompok dan metode
bimbingan tidak langsung secara kelompok atau massal.
NIM. 10411024 AHMAD SYAUQI NOOR 2014-06-06T03:24:35Z2017-08-02T04:11:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12714This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/127142014-06-06T03:24:35ZUPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA
KELAS VII A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DI MTS WATHONIYAH
ISLAMIYAH KEBUMEN
AFIDATUN. Upaya Meningkatkan Karakter Belajar Fiqih Siswa Kelas
VII A dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay
Two Stray di MTs Wathoniyah Islamiyah Kebumen. Skripsi: Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2014. Latar belakang masalah penelitian adalah bahwa
pembelajaran kooperatif membuka peluang bagi upaya mencapai peningkatan
ketrampilan sosial peserta didik dan meningkatkan karakter belajar fiqih.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menerapkan
Pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray untuk meningkatkan karakter
belajar siswa di kelas VII A MTs Wathoniyah Islamiyah Kebumen dalam
pembelajaran Fiqih. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu (1)
Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan dan (4) Refleksi. Subjek
penelitian adalah siswa kelas VII A MTs Wathoniyah Islamiyah Kebumen yang
berjumlah 29 siswa. Metode pengumpulan data yaitu dengan menggunakan
angket, observasi, catatan lapangan, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian penerapan siswa dengan menggunakan strategi two stay
two stray adalah. 1) Siswa memperhatikan penjelasan guru, 2) Membiasakan
belajar, 3) Bertanya kepada guru atau teman jika mengalami kesulitan materi, 4)
Menjawab pertanyaan, 5) Melatih rasa tanggungjawab, 6) Bekerjasama didalam
kelompok. Karakter siswa juga meningkat dari hasil rata-rata perhitungan angket
yaitu siklus 1 sebesar 67.06% dan siklus II meningkat menjadi 81.75% Dengan
demikian karakter siswa mengalami peningkatan sebesar 14.69% Hal tersebut
menunjukan bahwa penerapan strategi two stay two stray dalam pembelajaran
fiqih kelas VII A MTs Wathoniyah Islamiyah Kebumen mengalami peningkatan
yaitu dari kategori tinggi menjadi sangat tinggi.
NIM. 10411006 AFIDATUN2014-06-09T04:44:45Z2014-06-09T04:44:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12724This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/127242014-06-09T04:44:45ZKEBIJAKAN ALOKASI TIGA JAM PELAJARAN PAI
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP OPTIMALISASI PEMBELAJARAN
DI SMP NEGERI 3 TEMPEL SLEMAN
Latar belakang masalah penelitian ini adalah seharusnya adanya kebijakan
alokasi tiga jam pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat mengoptimalkan
dalam proses pembelajaran. Namun dalam realitasnya di SMP N 3 Tempel
Sleman yang juga didalamnya terdapat SMP Terbuka 3,jika dilihat dari gurunya
hanya ada 1 guru PAI.Padahal harus mengampu kelas reguler berjumlah 9 dan
terbukanya 4 kelas. Hal ini tentunya akan menjadi beban yang berat bagi guru
PAI. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian tentang kebijakan alokasi tiga jam
pelajaran PAI dan implikasinya terhadap optimalisasi pembelajaran di SMP
Negeri 3 Tempel Sleman.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang
kebijakan alokasi tiga jam pelajaran PAI, bagaimana pelaksanaan
kebijakanalokasi tiga jam pelajaran PAI di SMP N 3 Tempel Sleman, bagaimana
implkasi kebijakanalokasi tiga jam pelajaran PAI terhadap optimalisasi
pembelajaran di SMP N 3 Tempel Sleman. Penelitian ini bertujuan
mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis mengenai kebijakan alokasi tiga
jam pelajaran PAI dan implikasinya terhadap optimalisasi pembelajaran.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif,
penelitian ini mengambil latar SMP N 3 Tempel Sleman. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Analisis ini dilakukan dengan memberikan makna terhadap data-data yang
berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Latar belakang kebijakan alokasi tiga jam
pelajaran PAI adalah pencantuman jumlah dua jam tiap minggu pada
matapelajaran PAI di Permendiknas No. 22 Tahun 2006 yang menurut para guru
PAI dan hasil pengkajian yang dilakukan bersama dinas pendidikan kabupaten
Sleman masih kurang, mengingat kompetensi PAI sangat banyak. Oleh sebab itu
matapelajaran PAI ditambah satu jam tiap minggu pada tingkat SMP, sehingga
menjadi tiga jam. 2) Pelaksanaan kebijakan alokasi tiga jam pelajaran PAI di SMP
N 3 Tempel Sleman mulai Tahun Ajaran 2011/2012. Guru PAI mengampu di
reguler 27 jam dan 9 jam di terbuka. Untuk kelas terbuka tiap minggunya hanya
dua jam, karena kelas terbuka mengutamakan pembelajaran mandiri. Hal ini
bertujuan agar guru PAI tidak melebihi ketentuan jumlah maksimal yaitu 40 jam
mengajar. 3) Optimalisasi penggunaan pendekatan, strategi dan metode dalam
pembelajaran lebih tercapai. Dalam kegiatan mengajar dapat berjalan semakin
optimal, hal ini dikarenakan waktunya memadai.Hasil pembelajaran semakin
optimal yang sebelumnya di Tahun 2010/2011 dengan rata-rata nilai ujian PAI
kelas IX 7.81 dan sesudah dierapkan kebijakan di Tahun 2011/2012 dengan nilai
8.1 kemudian di Tahun 2012/2013 dengan hasil 8.06.Respon belajarsiswa
berdasarkan dengan penggunaan skala Guttman menunjukkan hasil optimal dalam
pembelajaran, yaitu menunjkkan Nilai 459 dari interval angka 0 hinga 510.
NIM. 10411062 MUKHAMAT MUNSHORIF 2014-06-10T04:44:57Z2014-06-10T04:44:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12734This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/127342014-06-10T04:44:57ZTINGKAT KEJENUHAN BELAJAR SISWA
DALAM MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI
PADA MATA PELAJARAN QUR’AN HADIS
DI MAN 2 WATES KULON PROGO
DIYAH PUSPITASARI. Tingkat Kejenuhan Belajar Siswa Dalam Model
Pembelajaran Ekspositori Pada Mata Pelajaran Qur’an Hadis di MAN 2 Wates Kulon
Progo. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian ini
adalah bahwa di era sekarang ini guru dituntut untuk mengaplikasikan pembelajaran
aktif. Namun sebagian guru masih menggunakan pembelajaran yang berpusat pada
guru, salah satunya melalui pembelajaran ekspositori. Bagi guru, sangatlah penting
mengetahui keadaan siswanya, apakah dalam keadaan jenuh atau tidak. Dengan
mengetahui kejenuhan belajar yang dialami oleh siswa, akan mempermudah guru
dalam menentukan langkah yang akan diambil untuk memecahkan masalah
kejenuhan belajar. Dari uraian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pelaksanaan pembelajaran ekspositori yang diterapkan oleh guru, tingkat kejenuhan
belajar yang dialami siswa, dan hubungan pembelajaran ekspositori dengan tingkat
kejenuhan belajar siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang didukung oleh kuantitatif,
dengan mengambil latar MAN 2 Wates Kulon Progo. Pengumpulan data dilakukan
dengan observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan
dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna
itulah ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi
sumber data, yaitu dengan mencocokkan hasil wawancara dengan angket yang
dilakukan kepada siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pembelajaran ekspositori sudah
dilaksanakan dengan baik oleh guru, yang dibuktikan dengan dilaksanakannya setiap
tahapan pembelajaran, yaitu mulai dari tahap persiapan, penyajian, korelasi,
menyimpulkan, dan mengaplikasikan. (2) Tingkat kejenuhan belajar yang dialami
siswa termasuk dalam kategori tinggi. (3) Model pembelajaran ekspositori
menyebabkan kejenuhan belajar pada siswa. Hal ini karena siswa lebih banyak
mendengarkan penjelasan dari guru dan siswa kurang terlibat secara aktif dalam
proses pembelajaran.
NIM. 10411047 DIYAH PUSPITASARI 2014-06-17T04:42:04Z2017-08-02T04:13:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12842This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/128422014-06-17T04:42:04ZPELAKSANAAN PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN
DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI
SISWA KELAS VIII SMP N 5 YOGYAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Anna Rif’atul Mahmudah. Pelaksanaan Program Remedial dan
Pengayaan dalam Meningkatkan Prestasi Belajar PAI siswa kelas VIII SMP
Negeri 5 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga. 2014.
Latar belakang penelitian ini adalah mengingat kecepatan setiap peserta
didik dalam pencapaian kompetensi tidak sama, maka dalam pembelajaran terjadi
perbedaan kecepatan belajar antara peserta didik yang pandai, dengan yang
kurang pandai. Sementara pembelajaran berbasis kompetensi mengharuskan
pencapaian ketuntasan dalam pencapaian kompetensi untuk seluruh kompetensi
dasar secara perorangan. Implikasi dari prinsip tersebut mengharuskan
dilaksanakannya program remedial bagi siswa yang belum tuntas dan pengayaan
bagi siswa yang sudah tuntas. Program remedial dan pengayaan ini nantinya
sangatlah penting bagi guru untuk mengetahui perkembangan peserta didik serta
peningkatan mutu pendidikan pada umumnya. Untuk itu peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian terkait bagaimana pelaksanaan program remedial dan
pengayaan dalam meningkatkan prestasi belajar PAI siswa kelas VIII SMP N 5
Yogyakarta, bagaimana kontribusinya dalam meningkatkan prestasi belajar PAI,
serta hambatan apa saja yang muncul dalam pelaksanaan program remedial dan
pengayaan tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan mengambil
latar di SMP Negeri 5 Yogyakarta. Penyajian data hasil penelitiannya dipaparkan
dalam bentuk uraian deskripsi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
observasi, wawancara serta dokumentasi. Teknis analisis data meliputi
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, analisis data dan kesimpulan.Uji
keabsahan data menggunakan uji kredibilitas (kepercayaan) dengan teknik
trianggulasi.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Remedial dilaksanakan dengan metode
ujian tulis dan lisan dengan materi yang siswa belum kuasai. Remedial dilakukan
melalui pemberian ulangan ulang bagi siswa yang belum tuntas kognisinya
sampai siswa mendapat nilai tuntas dan pendekatan bagi siswa yang belum tuntas
psikomotor maupun afeksinya. Sedangkan pengayaan dilakukan dengan metode
belajar mandiri maupun kelompok dan tutor sebaya dengan tujuan siswa yang
tuntas akan membantu siswa yang belum tuntas. Materi pengayaan sama dengan
kompetensi atau indikator yang sedang diajarkan dikelas. (2) Remedial dan
pengayaan sangatlah memberi kontribusi dalam meningkatkan prestasi siswa serta
semangat belajar siswa yang dalam hal ini dapat dilihat adanya peningkatan
prestasi belajar antara sebelum dan sesudah diadakannya remedial dan pengayaan.
(3) Hambatan dalam pelaksanaan remedial dan pengayaan yaitu masih adanya
siswa yang menyepelekan remedial serta kurangnya waktu tambahan untuk
memberikan pendalaman materi bagi siswa yang sudah tuntas maupun siswa yang
belum tuntas.
NIM. 10410007 ANNA RIF’ATUL MAHMUDAH 2014-06-17T07:16:32Z2014-06-17T07:16:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12866This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/128662014-06-17T07:16:32ZNILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DALAM PEMBELAJARAN KETAMANSISWAAN
KELAS VIII SMP TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA
FARCHATULLIHANI. Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam
Pembelajaran ketamansiswaan kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan
Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran
ketamansiswaan di kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta,
kemudian untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan agama Islam yang terkandung
dalam pembelajaran ketamansiswaan kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu
Pawiyatan Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SMP
Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan
observasi, wawancara dan dokumentasi, analisis data dilakukan dengan menelaah
seluruh data, mengambil makna dari data yang terkumpul dan kemudian ditarik
kesimpulan sebagai hasil akhir penelitian. Pemeriksaan data dilakukan dengan
menggunakan triangulasi data.
Pelaksanaan pembelajaran pendidikan ketamansiswaan kelas VIII SMP
Taman Dewasa Ibu pawiyatan Yogyakarta salah satunya meliputi mengetahui
tujuan pembelajaran pendidikan ketamansiswaan dan nilai-nilai pendidikan agama
Islam yang terkandung dalam pembelajaran ketamansiswaan yaitu melalui metode
cerita, nasehat, suri tauladan, memberikan motivasi, dan memberikan penekanan
pada poin penting.
Hasil penelitian menunjukkan: Nilai-nilai pendidikan Agama Islam yang
terdapat dalam pembelajaran ketamansiswaan kelas VIII SMP Taman Dewasa
Ibu Pawiyatan Yogyakarta antara lain, rasa syukur, rasa peduli dan tanggung
jawab, percaya diri, tidak tergantung dengan orang lain, tenggang rasa, tolong
menolong.
NIM. 08410044 FARCHATULLIHANI 2014-06-18T05:00:05Z2014-06-18T05:00:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12882This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/128822014-06-18T05:00:05ZIMPLEMENTASI PENILAIAN BERBASIS KELAS RANAH AFEKTIF
DALAM PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS XI SEMESTER 1
TAHUN 2013/2014 DI MAN YOGYAKARTA II
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan meninjau penilaian berbasis kelas
ranah afektif pada pelajaran Aqidah Akhlak kelas XI di MAN Yogyakarta II dan latar
belakang penelitian ini adalah masalah dalam pembelajaran PAI terletak pada evaluasi
hasil belajar ranah afektif, yaitu masalah menggunakan ukuran keberhasilan secara
formalitas, yaitu penilaian hasil belajar PAI yang masih bersifat verbalisitis. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat menambah keilmuan guru dan pakar evaluasi untuk
merancang dan mendokumentasikan tentang penilaian berbasis kelas ranah afektif pada
pelajaran Aqidah Akhlak kelas XI di MAN Yogyakarta II.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil lokasi di MAN
Yogyakarta II. Subyek data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas XI MAN
Yogyakarta II. Pengumpulan data dilakukan dengan melalui pengamatan, wawancara
dan dokumentasi. Analisa data dilakukan dengan deskriptif kualitatif. Pemeriksaan
keabsahan data dilakukan melalui teknik triangulasi data.
Dari hasil penelitian dan analisis diperoleh temuan sebagai berikut:1)
Pelaksanaan penilaian berbasis kelas ranah afektif dalam pembelajaran Aqidah Akhlak
di MAN Yogyakarta II menggunakan teknik observasi dan skala sikap sedangkan
instrumennya meliputi anecdotal record dan blangko penilaian akhlak mulia dan
kepribadian. 2) Hasil penilaian belajar ranah afektif dalam pembelajaran Aqidah
Akhlak di MAN Yogyakarta II dengan menggunakan teknik observasi dan anecdotal
record diketahui bahwa 95% peserta didik disiplin dalam mengikuti pembelajaran
Aqidah Akhlak serta mempunyai sikap dan respon yang baik terhadap pembelajaran
tersebut, sehingga mereka dapat menerima pelajaran yang telah disampaikan oleh guru
dengan baik, peserta didik mau bertanya dan menjawab pertanyaan tentang materi yang
disampaikan oleh guru. Selain itu peserta didik juga berperilaku baik ketika bermain,
baik terhadap teman-temanya, guru-guru maupun pegawai madrasah. 3) Kendalakendala
yang dihadapi guru dalam pelaksanaan penilaian berbasis kelas ranah afektif
dalam pembelajaran Aqidah Akhlak antara lain waktu yang kurang maksimal, tingkat
kesulitan materi, lemahnya kompetensi guru, dan latar belakang peserta didik.
NIM. 10410155 M. FAHMI HASAN 2014-06-18T05:02:16Z2014-06-18T05:02:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12883This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/128832014-06-18T05:02:16ZIMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 WATES
Latar belakang penelitian ini adalah adanya perubahan Kurikulum 2013
membutuhkan persiapan dan proses yang panjang. Perubahan kurikulum salah
satunya pada nama mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti serta penambahan waktu
yang menjadi tiga jam. Dilihat persiapannya mulai dari sarpras, fasilitas, dan
tenaga pendidikan, sekolah tersebut sudah cukup siap untuk
mengimplementasikan Kurikulum 2013. Terlebih guru PAI bapak Tukidi adalah
ketua GPAI Kabupaten Kulon Progo, dan waka Kurikulum ibu Vipti adalah
fasilitator nasional. Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah bagaimana
implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi Kurikulum 2013
dan apa saja upaya-upaya yang dilakukan sekolah dan guru PAI serta faktor
pendukung dan penghambat dalam menerapkannya.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar
SMA Negeri 2 Wates. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan
pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan
dengan melakukan pemilihan, penyederhanaan dan transformasi data yang kasar
yang muncul dari catatan tertulis di lapangan, sehingga menjadi lebih fokus sesuai
dengan obyek penelitian. Setelah analisis data dilakukan barulah ditarik
kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan metode triangulasi
dengan model triangulasi teknik dan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa SMA 2 Wates telah menerapkan
Kurikulum 2013 pada PAI dengan cukup baik. Mulai dari perencanaan guru
menyusun RPP berpedoman pada Permendikbud 81A. RPP disusun tidak untuk
setiap pertemuan , tapi untuk dua sampai tiga kali. Dalam proses, guru sudah
menerapkan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi atau eksperimen, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Dalam
evaluasi, guru juga sudah melakukan penilaian autentik yaitu dengan menilai
sikap yang meliputi observasi, penilaian diri, penilaian teman sejawat, dan jurnal.
Nilai pengetahuan meliputi tes tulis, tes lisan, penugasan, ulangan harian, UTS
dan UAS. Nilai ketrampilan meliputi praktek, proyek dan portofolio. Sekolah dan
guru berusaha untuk meningkatkan pengetahuan tentang Kurikulum 2013 dengan
mengikuti sosialisasi dan perkumpulan didalam forum maupun luar forum, serta
meningkatkan sarpras dan fasilitas yang ada. Adapun kendala yang terbesar dalam
implementasi Kurikulum 2013 adalah belum adanya buku pegangan siswa dan
guru untuk mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti.
NIM. 10410037 YUNI NAFISAH2014-06-18T07:36:12Z2014-06-18T07:36:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12894This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/128942014-06-18T07:36:12ZIMPLEMENTASI METODE AL-MA’ARIF DALAM MENINGKATKAN KUALITAS
MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA
KELAS VII SMP IT AT-TAHDZIB TIRTOMOYO WONOGIRI
M. KHODIQ AL FAHMI. Implementasi Metode Al-Ma’arif Dalam Meningkatkan
Kualitas Membaca Al-Qur’an Pada Siswa Kelas VII SMP IT At-Tahdzib Tirtomoyo Wonogiri.
Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Latar belakang penelitian ini adalah dalam suatu pembelajaran, metode merupakan salah
satu faktor yang menentukan berhasil tidaknya suatu pembelajaran. Oleh karena itu, untuk
mencapai tujuan yang diharapkan, guru harus dapat menentukan metode yang tepat dan sesuai.
Banyak sekali peserta didik di SMP IT at-Tahdzib Tirtomoyo Wonogiri yang kurang antusias
dalam pembelajaran Al-Qur’an terutama dalam praktek membaca Al-Qur’an, karena itu
dilaksananlah metode al-Ma’arif yang merupakan metode yang penyampaian materinya dengan
cara yang beda dan menyenagkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan
menganalisi secara kritis serta untuk mengetahui: 1) Bagaimana proses dan hasil implementasi
metode al-Ma’arif dalam pembelajaran Al-Qur’an, 2) Kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi
guru dalam pelaksanaan Metode al-Ma’arif, 3) Upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi
kesulitan dalam pelaksanaan Metode al-Ma’arif
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar di SMP IT at-
Tahdzib Tirtomoyo Wonogiri. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif
yaitu dengan cara analisis yang lebih menekankan pada penggunakan kata-kata untuk
menjelaskan fenomena atau data yang didapatkan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan
dengan menggunakan trianggulasi.
Hasil penelitian ini menunjukan: 1) Proses dan hasil Metode al-Ma’arif, di dalam proses
pembelajaran metode al-Ma’arif terdapat guru, kelas yang diampu alokasi waktu, langkahlangkah
pembelajaran, tujuan dan evaluasi. Hasilnya sebelum pembelajaran nilai rata-rata Al-
Qur’an adalah 69, sesudah menggunakan metode al-Ma’arif nilai Al-Qur’an naik signifikan
menjadi 77, 2) Kesulitan yang dihadapi guru dalam menggunakan metode al-Ma’arif yaitu,
pertama; siswa kurang paham yang terdiri dari: membaca dan menghafal huruf hijaiyah,
membaca huruf sambung dan hukum tajwid, kedua; kurangnya tenaga pengajar, ketiga; tidak ada
dukungan dari lingkungan sosial. 3) Upaya guru yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan siswa
yang kurang paham yaitu memberikan semangat belajar dengan pujian/kata-kata positif,
memberi hadiah, dan memberi nilai. Upaya guru mengatasi kesulitan kurangnya tenaga pengajar
yaitu menunjuk siswa lain untuk membantu, penggunaan metode klasikal. Upaya guru mengatasi
kesulitan tidak ada dukungan dari lingkungan sosial yaitu, meningkatkan komunikasi antara guru
dengan orang tua atau lingkungan sosial, pemberian tugas rumah.
NIM. 08410146 M. KHODIQ AL FAHMI 2014-06-18T07:37:45Z2014-06-18T07:37:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12895This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/128952014-06-18T07:37:45ZHUBUNGAN ANTARA KETAATAN BERAGAMA ORANG TUA
DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PADA SISWA KELAS II SMA KOLOMBO
TAHUN AJARAN 2013/2014
NURUL NA‟IMAH. Hubungan Antara Ketaatan Beragama Orang Tua
Dengan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Kelas II SMA
Kolombo Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Penddikan
Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa SMA yang pada
dasarnya merupakan sekolah umum, dan pelajaran PAI di sekolah umum sangat
kurang jika dilihat dari jam pelajarannya. Sehingga siswa kurang mendapatkan
pengetahuan PAI dari sekolah, cara lain siswa tersebut mendapatkan pengetahuan
yakni melalui orang tua dan orang tua dapat memotivasi langsung anak didik
mengenai PAI melalui ketaatan beragama yang dimiliki oleh para orang tua.Yang
menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : bagaimana motivasi belajar
PAI pada siswa, bagaimana ketaatan beragama orang tua siswa dan adakah
hubungan antara ketaatan beragama orang tua dengan motivasi belajar PAI pada
siswa kelas II SMA Kolombo tahun ajaran 2013/2014.
Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kuantitif. Penelitian ini
merupakan penelitian populasi yang terdiri dari siswa kelas II SMA Kolombo
yang berjumlah sebanyak 66 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode angket, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data
dilakukan dengan mendeskripsikan data dan menguji hipotesis dengan
menggunakan persamaan korelasi pearson product moment.
Hasil penelitan menunjukkan bahwa: 1) Ketaatan beragama orang tua
kategori positif/baik dengan persentase sangat baik 12,12%, dengan kategori baik
27,27%, dan kategori cukup baik 30,3%. 2) Motivasi belajar PAI pada siswa kelas
II SMA Kolombo tahun ajaran 2013/2014 menujukkan kategori positif/baik
dengan persentase sangat baik 5,57%, kategori baik 22,73%, dan kategori cukup
baik 34,85%. 3) Korelasi ketaatan beragama orang tua dengan motivasi belajar
PAI pada siswa kelas II SMA Kolombo tahun ajaran 2013/2014 setelah dihitung
menggunakan analisis korelasi Product Moment diperoleh rxy adalah 0,406.
Kemudian dibandingkan dengan rtabel dengan taraf signifikansi 5%. Maka
diperoleh hasil rtabel 5 % sebesar 0,250 sehingga dapat dibandingkan rxy = 0,406 >
rtabel (5%) = 0,250. Besarnya signifikansi 0,001 < 0,50, sehingga dapat
disimpulkan hipotesis yang berbunyi : Ada hubungan positif yang signifikan
antara ketaatan beragama orang tua dengan motivasi belajar pendidikan agama
Islam pada siswa kelas II SMA kolombo tahun ajaran 2013/2014 diterima dengan
taraf signifikansi 5%. Hal ini mengandung arti bahwa tinggi rendahnya ketaatan
beragama orang tua berhubungan dengan tinggi rendahnya motivasi belajar pada
siswa dalam belajar PAI di SMA Kolombo.
NIM. 10410017 NURUL NA’IMAH 2014-06-19T09:13:02Z2017-07-28T02:52:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12930This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/129302014-06-19T09:13:02ZINTERNALISASI NILAI-NILAI TAUHID DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNTUK MENUMBUHKAN PLURALISME DI SMA NEGERI 3 BANTUL TAHUN
PELAJARAN 2013/2014
Latar belakang penelitian ini berawal dari munculnya masalah yang terkait
dengan sikap dan perilaku sebagian siswa yang secara paham keagamaan bersifat
eksklusif. SMA Negeri 3 Bantul merupakan sekolah yang telah menerapkan nilainilai
pendidikan karakter yang di dalamnya mengedepankan toleransi, cinta damai
dan inklusifitas. Sebagian besar warga sekolah sudah inklusif dan toleransi
terhadap perbedaan yang ada di SMA. Namun ada siswa yang eksklusif terhadap
pemeluk agama lain. Eksklusifitas pemahaman keagamaan terjadi karena
fanatisme siswa terhadap ajaran agamanya sendiri. Dampak dari sifat tersebut
terhadap perilaku yang sukar untuk bergaul dan membaur dengan teman yang lain
yang berbeda agama, serta saling salah menyalahkan ajaran agama yang lain.
Fokus kajian dan penelitian kepada pengajaran pendidikan Agama Islam yang
didalamnya mengandung nilai-nilai tauhid memiliki peran penting dalam
menumbuhkan sikap pluralisme terhadap pembentukan perilaku siswa. Yang
menjadi permasalahan adalah bagaimana proses penanaman nilai-nilai tauhid
dalam Pendidikan Agama Islam untuk menumbuhkan pluralisme dan apa
implikasi dari penanaman nilai-nilai tauhid dalam Pendidikan Agama Islam.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Internalisasi Nilai-Nilai Tauhid
dalam Pendidikan Agama Islam Untuk Menumbuhkan Pluralisme di SMA Negeri
3 Bantul.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif,
dengan mengambil latar SMA Negeri 3 Bantul. Subyek penelitian ini adalah guru
PAI, kepala sekolah, dan siswa SMA Negeri 3 Bantul sedangkan obyek
penelitiannya adalah Internalisasi Nilai-Nilai Tauhid dalam Pendidikan Agama
Islam untuk Menumbuhkan Pluralisme di SMA Negeri 3 Bantul. Pengumpulan
data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) proses penanaman nilai tauhid
dilakukan dalam pembelajaran PAI melalui melalui materi rukun iman yaitu iman
kepada Allah dan iman kepada kitab Allah. Serta dalam kegiatan tadarus sebagai
wujud iman kepada Allah dan kitabNya. (2) Penanaman nilai tauhid dalam
pendidikan agama Islam memberikan implikasi positif dalam upaya
menumbuhkan pluralisme di SMA Negeri 3 Bantul. Sebagai wujud iman kepada
Allah, siswa SMA Negeri 3 Bantul mengaplikasikan nilai-nilai tauhid di
lingkungan sekolah dengan saling menghargai, menghormati, tidak membedabedakan
dalam pemberian hak kepada setiap individu, tidak saling menjatuhkan
dan mengakui keberagaman sebagai suatu rahmat.
NIM. 10411056 TRI WIDIYANTO 2014-06-20T04:04:41Z2017-08-02T04:15:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12947This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/129472014-06-20T04:04:41Z NILAI-NILAI AKHLAK DALAM Q.S. YUSUF AYAT 23-25
DAN RELEVANSINYA TERHADAP PEMBINAAN
AKHLAK SISWA USIA REMAJA
(STUDI TAFSIR AL-MISBAH KARYA M. QURAISH SHIHAB)
ADI HIDAYAT. Nilai-nilai Akhlak dalam Q.S. Yusuf Ayat 23-25 dan Relevansinya terhadap Pembinaan Akhlak Siswa Usia Remaja (Studi Tafsir Al-Misbah Karya M. Quraish Shihab). Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. 2014. Latar belakang penelitian ini ialah maraknya degradasi akhlak di Indonesia, khususnya di kalangan siswa usia remaja. Pembinaan akhlak menjadi hal yang sangat mendesak untuk dilakukan. Nilai-nilai akhlak yang terkandung dalam kisah Nabi Yusuf as. dalam Q.S. Yusuf penting untuk dikaji dan diaplikasikan oleh para siswa usia remaja. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini ialah apa nilai-nilai akhlak yang terkandung dalam Q.S. Yusuf ayat 23-25 dalam Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab, bagaimana relevansi nilai-nilai akhlak yang terkandung dalam Q.S. Yusuf ayat 23-25 dalam Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab terhadap pembinaan akhlak siswa usia remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai akhlak yang terkandung dalam Q.S. Yusuf ayat 23-25 dalam Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab dan relevansinya terhadap pembinaan akhlak siswa usia remaja.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan atau library research. Sumber data primer menggunakan kitab Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab. Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Metode analisa menggunakan content analisys atau analisis isi. Pendekatan penelitian menggunakan pendeketan hermeneutika, dengan cara mengidentifikasi makna yang terkandung dalam Q.S. Yusuf ayat 23-25 dengan menggunakan kitab Tafsir Al-Misbah untuk mengungkap nilai-nilai akhlak dalam ayat-ayat tersebut yang selanjutnya direlevansikan terhadap pembinaan akhlak siswa usia remaja dalam konteks kekinian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Nilai-nilai akhlak yang terkandung dalam Q.S. Yusuf ayat 23-25 di dalam Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab mencakup nilai-nilai akhlak terhadap Allah Swt, akhlak terhadap diri sendiri, dan akhlak terhadap sesama manusia, khususnya terhadap lawan jenis. Nilai-nilai akhlak tersebut meliputi nilai ketakwaan, nilai kesabaran, nilai syukur, nilai „iffah (memelihara kehormatan diri), nilai khauf (rasa takut), nilai keberanian, nilai kegigihan, nilai kejujuran, dan nilai malu. (2) Nilai-nilai akhlak dalam Q.S. Yusuf ayat 23-25 memiliki relevansi terhadap materi pembinaan akhlak siswa usia remaja pada zaman sekarang. Nilai-nilai akhlak tersebut dapat ditanamkan kepada para siswa usia remaja agar mereka dapat memiliki akhlak yang terpuji kepada Allah, kepada diri sendiri, dan kepada sesama manusia, khususnya lawan jenis. Pembinaan akhlak dengan nilai-nilai tersebut akan membentuk akhlak siswa usia remaja agar mereka mampu bertakwa, bersabar, bersyukur, memelihara kehormatan diri, memiliki rasa takut, berani, gigih, benar atau jujur, dan memiliki rasa malu dalam kehidupan sehari-hari.
NIM. 10411045 ADI HIDAYAT 2014-06-20T07:26:25Z2014-06-20T07:26:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12960This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/129602014-06-20T07:26:25ZINOVASI GURU DALAM PEMBELAJARAN SKI
MELALUI METODE MIND MAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP
PROSES BELAJAR SISWA
(STUDI KASUS DI KELAS IX MADRASAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA)
EMAN ROHEMAN. Inovasi Guru Dalam Pembelajaran SKI Melalui
Metode Mind Map dan Dampaknya Terhadap Proses Pembelajaran Siswa (Studi
Kasus di Kelas IX Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta). Skripsi.
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah masih adanya guru yang
kurang memperhatikan kemajemukan siswa, sehingga metode pembelajaran yang
digunakanpun cenderung monoton dan tidak memotivasi siswa untuk belajar. Di
Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogtakarta, ditemukan guru yang telah
menyadari tentang kemajemukan siswa. Untuk merespon kemajemukan tersebut,
guru melakukan sebuah inovasi pembelajaran melalui metode mind map dan
metode-metode lainnya yang berkaitan dengan mind map. Yang menjadi
permasalahan penelitian ini adalah mengapa guru melakukan inovasi
pembelajaran melalui metode mind map, bagaimana guru menerapkan metode
mind map di kelas, dan bagaimana dampak inovasi metode mind map terhadap
proses belajar siswa di kelas IX Mardasah Mu’allimin Muhammadiah
Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis
alasan guru dalam menggunakan mind map dan dampaknya terhadap proses
belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif naturalistik. Objek
penelitian dibiarkan berada pada kondisi alamiah tanpa ada campur tangan dari
peneliti. Pengumpulan data dalam skripsi ini adalah dengan metode wawancara,
dokumentasi, dan observasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan cara mereduksi data, displey data, memberi kesimpulan dan
memverifikasi data. Adapun untuk menguji keabsahan data, penelitian ini
menggunakan trianggulasi data, yakni trianggulasi metode, trianggulasi sumber,
dan trianggulasi teori.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Alasan guru melakukan inovasi
melalui metode mind map dikarenakan setiap siswa memiliki kecerdasan dan gaya
belajar yang berbeda. Selain itu, yang menjadi alasan guru menggunakan mind
map adalah kurikulum madrasah yang padat dan materi SKI yang kompleks. (2)
Metode mind map dapat mengakomodir kecerdasan dan gaya belajar siswa yang
berbeda-beda dan dapat juga mengatasi permasalahan kurikulum madrasah dan isi
materi SKI yang kompleks. (3) Metode Mind Map berdampak pada antusias
siswa, keaktivan siswa dalam proses pembelajaran, memudahkan siswa dalam
mengingat materi, dan merangsang siswa menemukan ide atau gagasan baru.
(4) Untuk mencapai tujuan pembelajaran, metode mind map dikombinasikan
dengan metode lain, seperti: Studi pustaka, dan presentasi.
NIM. 10411004 EMAN ROHEMAN2014-06-23T06:27:11Z2017-08-02T07:34:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12994This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/129942014-06-23T06:27:11ZPEMANFAATAN SUMBER BELAJAR CTL
(CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)
PADA MATAPELAJARAN AQIDAH AKHLAQ DI MADRASAH ALIYAH
NEGERI GODEAN YOGYAKARTA UNTUK MENINGKATKAN
KEAKTIFAN SISWA
BASTIAN FEBRIANTO. Implementasi Pendekatan CTL (Contextual
Teaching and Learning) dalam Pembelajaran Akidah Akhlaq di Madrasah Aliyah
Negeri Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah adanya penurunan kualitas
pendidikan dari masa sebelumnya, terutama Pendidikan Agama Islam. Banyak
peserta didik yang mengindikasikan kebosanan dalam kegiatan belajar mengajar
(KBM) di sekolah-sekolah maupun institusi pendidikan. Diperlukan suatu metode
pengajaran baru yang berbasis pada siswa (student centered) dan menggunakan
pembelajaran aktif (active learning). Metode pembelajaran kontekstual atau biasa
disebut Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan salah satu metode
pembelajaran yang sudah cukup lama dan terkenal dalam pembelajaran aktif.
Implementasi metode tersebut di madrasah akan sangat menarik diteliti sebab
pembelajaran agama memiliki beban belajar yang lebih banyak dari pada sekolah
umum setaraf lainnya.
Penelitian ini merupakan penelitian action research dengan metode
pengumpulan datanya berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan
metode analisis datanya menggunakan metode triangulasi dimana data
digabungkan dan dicek kebenarannya. Dalam hal ini peneliti berusaha
mendeskripsikan hasil observasi implementasi pendekatan CTL di MAN Godean
pada pelajaran Aqidah Akhlaq di kelas XF tahun ajaran 2013/2014 yang
kemudian dilakukan analisis data dan pengorganisasian sehingga peneliti dapat
melakukan interpretasi data dengan dasar pedoman teori-teori pembelajaran
kontekstual yang ada.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi pembelajaran
konstekstual di MAN Godean sudah memenuhi tujuh unsur pokok dalam
pembelajaran konstekstual yaitu kontruktivisme, questioning, inquiry, learning
community, modeling, reflection, authentic asessment. Konstruktivisme berarti
membangun pengetahuan awal peserta didik dengan cara memberikan stimulusstimulus
tentang kompetensi yang akan dipelajari. Questioning berarti
memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya pada pendidik maupun
sesama peserta didik. Inquiry berarti dapat mendorong peserta didik untuk
menemukan sendiri pengetahuan yang mereka perlukan lewat observasi ataupun
penelitian sederhana. Learning Community maksudnya adalah pendidik dapat
mengkondisikan kelas dan proses pembelajaran sehingga terjadi kegiatan
berdiskusi kelompok antar peserta didik walaupun dengan media yang minimalis.
Modeling merupakan kegiatan pembelajaran dimana peserta didik ataupun
pendidik memberikan contoh dalam hubungannya dengan kompetensi yang
sedang dipelajari. Reflection berarti memberikan penekanan berupa kesimpulan
maupun point-point penting oleh pendidik dalam proses pembelajaran. Authentic
Asessment berarti melakukan penilaian akhir pada peserta didik meliputi penilaian
kognitif, afektif dan psikomotor.
NIM. 10410129 BASTIAN FEBRIANTO 2014-06-23T08:01:47Z2017-08-02T04:16:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13014This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/130142014-06-23T08:01:47ZPEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR PAI
DALAM PENINGKATAN SOCIAL SKI PESERTA DIDIK
SD ALAM HARAPAN KITA KAB. KLATEN
ASTRI SEPTIYANINGRUM. Pemanfaatan Lingkungan Sekolah sebagai
Sumber Belajar PAI dalam Peningkatan Social Skill Peserta Didik SD Alam
Harapan Kita Kab. Klaten. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang
penelitian ini adalah setiap proses pembelajaran membutuhkan sumber belajar.
Lingkungan sekolah sebagai sumber belajar yang nyata dan praktik yang mampu
disajikan kepada peserta didik dengan mudah. Dari lingkungan yang tersedia itu
diharapkan terjadinya proses penanaman social skill pada peserta didik, sebagai
bersosialisasi dan hidup bermasyarakat. Tentunya sebagai sekolah dasar Islam,
SD Alam Harapan Kita Klaten memanfaatkan lingkungan yang diciptakan
tersebut untuk membentuk social skill guna menghadapi tantangan masa depan
yang semakin instan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar PAI di Sekolah Alam SD Harapan
Kita Kabupaten Klaten dan hasil yang dicapai dari pemanfaatan lingkungan
sekolah dalam pembentukan social skill peserta didik.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SD
Alam Harapan Kita Klaten. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan,
wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah
model Miles dan Huberman, yaitu mereduksi data, penyajian data, dan dilanjutkan
dengan verifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pembelajaran PAI dengan menerapkan
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dikemas tiga metode yaitu observasi,
eksperimen dan outing. Metode observasi, yaitu metode yang dilakukan dengan
pengamatan terhadap lingkunagn sekitar dengan memperlihatkan obyek yang
akan dipelajari, kemudian siswa diminta mengeksplorasi yang mereka lihat.
Metode eksperimen dilakukan dengan dengan uji coba atau praktek terhadap
obyek yang terdapat di lingkungan sekolah tersebut seperti menyantuni dhuafa.
Metode Outing merupakan pembelajaran yang dilakukan di luar sekolah. Outing
pada pembelajaran PAI dilaksanakan di lingkungan masyarakat sekitar sekolah.
(2) Hasil kecakapan sosial dari pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber
belajar PAI antara lain, pertama: kesadaran situasional maksudnya mereka mampu
membaca situasi dan kondisi yang tejadi di lingkungannya. Menciptakan rasa
sikap tolong menolong antar siswa maupun masyarakat. Kedua: Kecakapan ide,
efektivitas, pengaruh kuat dalam melakukan komunikasi dengan seseorang
ataupun kelompok dapat dilihat dari hasilnya yaitu dengan kemampuan dalam
menyampaikan gagasannya dan mempengaruhi orang lain. Siswa mampu
menyampaikan kritik dari pengamatan saat pembelajaran. Ketiga:
Berkembangnya rasa empati peserta didik mampu menbentuk anak yang selalu
bersyukur dan dermawan. Keempat: Terampil berinteraksi sebagai hasil
pembentkan social skill dapat dilihat sikap peserta didik kemampuannya dalam
berkomunikasi. Siswa memiliki keberanian mengajak bicara orang yang baru
dikenalnya seperti tamu sekolah tersebut.
NIM. 10411050 ASTRI SEPTIYANINGRUM 2014-07-08T02:41:52Z2014-07-08T07:01:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13514This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/135142014-07-08T02:41:52ZPERAN WAKIL KEPALA MADRASAH BIDANG KESISWAAN
DALAM MENGEMBANGKAN
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN
DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) KLATEN
HANIFAN FAHMI HIDAYAT. Peran Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan dalam Mengembangkan Ekstralurikuler Keagamaan di MAN Klaten. Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014. Latar belakang penelitian ini adalah usia remaja merupakan usia yang dipenuhi jiwa semangat, namun terkadang dapat dengan mudah dipengaruhi kegiatan yang negatif. Oleh karena itu perlu adanya tambahan jam pelajaran agama Islam, sebagai sarana penambahan jam pelajaran maka madrasah dalam hal ini menambah kegiatan di luar jam pelajaran atau yang biasa disebut dengan ekstrakulrikuler. Tujuannya untuk menunjang jam pelajaran pendidikan agama Islam. MAN Klaten telah menerapkan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan sebagai sarana untuk menunjang bakat dan minat siswanya. Dengan demikian maka perlu adanya kerjasama dari berbagai pihak tanpa terkecuali wakil kepala madrasah bidang kesiswaan yang notabene-nya adalah pihak yang mengatur jalannya kegiatan kesiswaan. Yang menjadi pokok penelitian ini adalah Bagaimana peran wakil kepala madrasah bidang kesiswaan dalam mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan, apa kendala yang dihadapi dan apa solusi wakil kepala madrasah bidang kesiswaan dalam mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan. Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang peran wakil kepala madrasah bidang kesiswaan dalam mengembangkan ekstrakurikuler keagamaan serta kendala yang dihadapi dan solusi yang ditawarkan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar MAN Klaten. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Analisis dilakukan dengan mencari serta menyusun secara sistematis data-data yang diperoleh dari observasi, wawancara, catatan lapangan, dokumentasi, serta bahan-bahan lain. Analisis data kualitatif ini bersifat induktif, yaitu cara menarik kesimpulan dengan berangkat dari fakta-fakta khusus menuju kesimpulan yang bersifat umum.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Peran wakil kepala madrasah bidang kesiswaan dalam mengembangkan ekstrakurikuler keagamaan adalah sebagai koordinator jalannya ekstrakurikuler keagamaan, bentuk dari koordinator yaitu dengan mengadakan rapat dengan semua pihak setiap 1 bulan sekali, dan koordinasi selanjutnya berupa penjadwalan, dengan mengkoordinasikan jadwal pelaksanaan dengan pembina ekstrakurikuler, selain itu juga koordinasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan. (2) Kendala yang dihadapi wakil kepala madrasah bidang kesiswaan adalah tidak lengkapnya sarana dan prasarana sebagai penunjang ekstrakurikuler keagamaan, dan masalah jadwal masih ada yang berbenturan dengan ekstrakurikuler lain. (3) Solusi yang ditawarkan oleh wakil kepala madrasah bidang kesiswaan adalah berkoordinasi dengan pembina apa saja yang menjadi kebutuhan dalam mengembangkan ekstrakurikuler keagamaan, dengan begitu waka kesiswaan dapat menindak lanjuti kebutuhan dalam mengembangkan ekstrakurikuler keagamaan dan mengatur kembali jadwal yang terbentuk jadi tidak ada benturan antara ekstrakurikuler satu dengan yang lain.
NIM. 10411021 HANIFAN FAHMI HIDAYAT 2014-07-08T02:53:23Z2014-07-08T02:53:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13516This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/135162014-07-08T02:53:23ZPRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK
DITINJAU DARI KEMAMPUAN MENGHAFAL AL-QUR’AN
DAN KECERDASAN SPIRITUAL
SISWA MADRASAH ALIYAH ALI MAKSUM KRAPYAK YOGYAKARTA
FAUZIYAH NUR. Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Ditinjau dari
Kemampuan Menghafal Al-Qur’an dan Kecerdasan Spiritual Siswa Madrasah
Aliyah Ali Maksum Krapyak Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2014.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah pentingnya prestasi belajar
yang dimiliki oleh siswa. Namun kenyataan yang terjadi pada zaman sekarang,
prestasi belajar Aqidah Akhlak belum menjadi perhatian pelajar dalam belajar di
sekolah. Diduga siswa yang memiliki kemampuan menghafal Al-Qur’an dan
kecerdasan spiritual yang baik maka prestasi belajar Aqidah Akhlaknya juga baik.
Selain itu latar belakang mengapa penulis melakukan penelitian di MA Ali
Maksum Krapyak Yogyakarta dikarenakan prestasi belajar Aqidah Akhlak yang
dicapai oleh siswa yang dijadikan subjek dalam penelitian ini tergolong baik,
dengan adanya kegiatan hafalan Al-Qur’an yang dilakukan oleh siswa dan adanya
unsur-unsur kepribadian yang dimiliki oleh siswa karena siswa tersebut juga
sebagai santri pondok pesantren Krapyak. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah ada hubungan antara kemampuan menghafal Al-Qur’an
dengan prestasi belajar Aqidah Akhlak, hubungan kecerdasan spiritual dengan
prestasi belajar Aqidah Akhlak, dan hubungan antara kemampuan menghafal Al-
Qur’an dan kecerdasan spiritual dengan prestasi belajar Aqidah Akhlak secara
bersama-sama.
Populasi penelitian ini adalah siswa MA Ali Maksum Krapyak Yogyakarta
yang berjumlah 572. Pengambilan sample dilakukan dengan tekhnik Sampling
Purposive karena peneliti hanya akan meneliti siswa perempuan MA Ali Maksum
Krapyak yang menghafalkan Al-Qur’an yang berjumlah 68. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan metode angket dan dokumentasi. Hasil analisis
validitas kecerdasan spiritual menunjukkan dari 40 butir angket terdapat 30 butir
terbukti valid, sedang reliabilitas sebesar 0,897 dan dinyatakan reliabel. Analisis
data berupa analisis korelasi dan regresi ganda. Namun sebelum dilakukan
analisis dilakukan uji prasarat yang meliputi uji normalitas, uji linieritas dan uji
multikolonieritas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat korelasi yang positif dan
signifikan antara kemampuan menghafal Al-Qur’an dengan prestasi belajar
Aqidah Akhlak. Semakin baik kemampuan menghafal Al-Qur’an yang dimiliki
siswa, maka semakin baik pula prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa. 2) terdapat
korelasi yang positif dan signifikan antara kecerdasan spiritual dengan prestasi
belajar Aqidah Akhlak. Semakin baik kecerdasan spiritual yang dimiliki siswa,
maka semakin baik pula prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa. 3) terdapat korelasi
yang positif dan signifikan antara kemampuan menghafal Al-Qur’an dan
kecerdasan spiritual dengan prestasi belajar Aqidah Akhlak secara bersama-sama.
Semakin baik kemampuan menghafal Al-Qur’an dan kecerdasan spiritual yang
dimiliki siswa, maka semakin baik pula prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa.
NIM. 10410097 FAUZIYAH NUR 2014-07-08T03:01:26Z2014-07-08T03:01:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13517This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/135172014-07-08T03:01:26ZPEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
MUATAN SPIRITUAL DALAM KURIKULUM 2013
KELAS IV SD BANTUL TIMUR KABUPATEN BANTUL
FAJRIA HIDAYATUN MARFU’AH. Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti Muatan Spiritual dalam Kurikulum 2013 Kelas IV SD
Bantul Timur Kabupaten Bantul. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Latar belakang skripsi ini bahwa saat ini persoalan moral banyak terjadi. Hal
ini dikarenakan pendidikan hanya berorientasi pada materi, spiritualisme sebagai
sumber makna pendidikan terabaikan. Permasalahan juga terjadi di SD Bantul
Timur, pelaksanaan ibadah sholat menurut siswa adalah persoalan mendapatkan
hasil nilai, bukan timbul dari kesadaran diri-sendiri. Pembelajaran spiritual
berperan menanamkan semangat dan kecintaan terhadap agama. Dengan
pembelajaran bermuatan spiritual diharapkan mampu menanamkan sikap spiritual.
Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian tentang pembelajaran PAI dan Budi
Pekerti yang bermuatan spiritual dalam kurikulum 2013 kelas IV di SD Bantul
Timur.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar SD
Bantul Timur. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Analisis data dilakukan menggunakan reduksi data, penyajian data,
dan kesimpulan. Uji keabsahan data dengan triangulasi dan menggunakan bahan
referensi sebagai adanya data pendukung untuk membuktikan data yang telah
ditemukan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan pembelajaran PAI dan
Budi Pekerti yang bermuatan spiritual dalam kurikulum 2013 kelas IV di SD
Bantul Timur terdapat penanaman sikap spiritual, terbagi menjadi tiga yaitu
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada perencanaan, rumusan kompetensi
dasar yang dicapai melalui kompetensi dasar Kompetensi Inti 3 dan Kompetensi
Inti 4 dalam RPP. Pada pelaksanaan, ketika pembelajaran berlangsung terdapat
penanaman sikap spiritual secara tidak langsung. Pada evaluasi, penilaian sikap
tersirat pada penilaian pengetahuan dan keterampilan. (2) Hasil pembelajaran PAI
dan Budi Pekerti yang bermuatan spiritual dalam kurikulum 2013 kelas IV di SD
Bantul Timur telah memenuhi indikator pencapaian sikap spiritual dalam
pembelajaran. (3) Kendala pelaksanaan pembelajaran PAI dan Budi Pekerti yang
bermuatan spiritual dalam kurikulum 2013 kelas IV di SD Bantul Timur, yaitu
guru belum siap untuk mengimplementasikan kurikulum 2013, kurangnya
pengetahuan tentang penggunaan multimedia dan teknologi informasi, kurangnya
sosialisasi tentang implementasi kurikulum 2013, perangkat pembelajaran
kurikulum 2013 belum maksimal, heterogenitas siswa berpengaruh pada
penyampaian pembelajaran dan interaksi sosial.
NIM. 10410079 FAJRIA HIDAYATUN MARFU’AH 2014-07-08T07:50:56Z2017-08-02T04:34:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13529This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/135292014-07-08T07:50:56ZANALISIS BUTIR SOAL PADA ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL
MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS X
MAN YOGYAKARTA III TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Ahmad Fikri Aji Pamilu, Analisis Butir Soal Tes Pada Ulangan Akhir
Semester Gasal Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas X MAN Yogyakarta III
Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
2014.
Evaluasi yang baik harus dapat meningkatkan proses dan hasil belajar
mengajar, sehingga evaluasi yang diberikan harus memperhatikan kualitas tes
yang baik. Tes dengan kualitas yang baik akan memiliki butir-butir soal yang
baik. Baik tidaknya soal juga ditentukan oleh kemampuan guru dalam menyusun
instrumennya. Permasalahanya adalah soal UAS ini disusun oleh MGMP dan
masih cukup banyak siswa yang mendapat nilai dibawah standar penilaian yaitu
7,5. Oleh karena itu setelah proses evaluasi dilakukan, seorang guru perlu
melakukan tindak lanjut yaitu dengan menganalisis hasil yang telah diperoleh.
Dalam hal ini dilakukan suatu analisis butir soal, yaitu pengkajian pertanyaan tes agar
diperoleh perangkat pertanyaan yang memiliki kualitas memadai. Dengan analisis
butir soal ini bertujuan untuk menguji kualitas butir soal dari aspek validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan fungsi pengecoh butir soal.
Selain itu, penelitian ini juga memberikan tindak lanjut terhadap hasil analisis
butir soal tersebut.
Jenis penelitian ini adalah termasuk penelitian kuantiatif karena data
penelitiannya berupa angka-angka dan juga merupakan penelitian lapangan yang
mengambil latar MAN Yogyakarta III. Sedangkan pengumpulan datanya dengan
menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penganalisisan data
statistiknya dengan menggunakan program ITEMAN dan ANATES.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa untuk 1) validiatas soal
Ulangan Akhir Semester Gasal termasuk pada kategori yang baik, karena 22
(57,7%) butir soal dinyatakan valid. 2) Nilai reliabilitas untuk soal pilihan ganda
diketahui koefisien reliabilitasnya (r11) sebesar 0,469, untuk soal uraian diketahui
r11 sebesar 0,112, sehingga untuk soal UAS tersebut dinyatakan belum reliabel. 3)
Tingkat kesukaran soal termasuk pada kategori soal yang mudah, karena 23
(51,1%) butir soal termasuk kategori mudah. 4) Daya pembeda butir soal yang
termasuk jelek sebanyak 21 butir soal, 10 butir soal termasuk sedang, 10 butir soal
termasuk baik, dan 4 butir soal termasuk dalam kategori negatif. 5) Fungsi
Pengecoh belum dikatakan baik karena hanya 40,66% distraktor yang mampu
menjalankan fungsinya dengan baik. 6) Tindak lanjut terhadap hasil analisis butir
soal dapat dilakukan dengan perbaikan butir soal yang disesuaikan dengan faktor
penyebab buruknya kualitas butir soal tersebut. Dan tindak lanjut terhadap butir
soal yang sudah layak (diterima) dan sudah direvisi adalah didata dan disimpan
dibagian evaluasi untuk selanjutnya dapat digunakan kembali untuk menyusun
soal UAS tahun selanjutnya.
NIM. 10410065 AHMAD FIKRI AJI PAMILU2014-07-10T01:50:24Z2017-08-02T04:35:55Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13532This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/135322014-07-10T01:50:24ZKONSEP PENDIDIKAN AKHLAK
DALAM BUKU DAHULUKAN AKHLAK DI ATAS FIQIH
DAN RELEVANSINYA DENGAN TUJUAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
(STUDI ATAS PEMIKIRAN JALALUDIN RAKHMAT)
Alfiyatus Sodiqoh. Konsep Pendidikan Akhlak dalam Buku “Dahulukan Akhlak di Atas
Fiqih” dan Relevansinya dengan Tujuan Pendidikan Agama Islam (Studi Atas Pemikiran
Jalaludin Rakhmat). Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014. Latar belakang penelitian ini
adalah perpecahan umat Islam. Tidak jarang perbedaan menjadi awal permusuhan sehingga
terputus silaturrahmi, menyebarlah prasangka buruk, bahkan fitnah yang sangat keji. Merebaklah
kecenderungan untuk menganggap pendapat sendiri yang paling benar dan menafikan pendapat
yang lain. Umat sepeninggal Nabi Saw. tercerai-berai. Karena perbedaan tata cara ibadah, sering
terjadi perselisihan. Padahal sejak awal Nabi diangkat menjadi utusan adalah untuk
menyempurnakan akhlak yang mulia, sehingga misi nabi yakni menegakkan akhlak yang mulia.
Akhlak sangat berkaitan dengan tujuan Pendidikan Agama Islam. Tujuan PAI yang terdapat
dalam buku “Dahulukan Akhlak di Atas Fiqih” adalah pendidikan akhlak yang dibawa oleh Nabi
dan telah menjadi Misi Nabi Saw. bahwa ia dibangkitkan untuk menyempurnakan akhlak.
Akhlak dapat ditegakkan melalui pendidikan. Buku “Dahulukan Akhlak di Atas Fiqih”,
mengemukakan arti pentingnya menjaga akhlak dalam masyarakat yang dapat diambil pelajaran,
sampai menomor-duakan persoalan fiqih demi mendahulukan yang lebih penting yakni akhlak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep pendidikan akhlak dan relevansi pendidikan
akhlak dalam buku “Dahulukan Akhlak di Atas Fiqih” dengan tujuan Pendidikan Agama Islam.
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kualitatif yang menekankan pada kajian
kepustakaan (library research). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan filosofis, yakni melakukan pemikiran dan perenungan yang terarah serta mendalam
mengenai objek penelitian. Adapun pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan
metode dokumentasi dan studi pustaka.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa di dalam buku “Dahulukan Akhlak di Atas Fiqih”
ditemukan dua hal, yaitu: (1) Konsep pendidikan akhlak dalam buku “Dahulukan Akhlak di Atas
Fiqih” yaitu merupakan seperangkat usaha (proses) untuk menanamkan akhlak kepada Allah dan
akhlak kepada masyarakat dengan mengajarkan perangai yang baik kepada peserta didik melalui
sifat keterbukaan dan menghindari sifat ketertutupan terhadap segala masukan, serta tingginya
sikap toleran demi tercapainya peserta didik yang berakhlak mulia. (2) Relevansi antara konsep
pendidikan akhlak dalam buku “Dahulukan Akhlak di Atas Fiqih” dengan tujuan Pendidikan
Agama Islam untuk sekolah umum yang termuat dalam Undang-Undang SISDIKNAS Nomor 20
tahun 2003 pada pasal 3 Bab II dan tujuan pendidikan di sekolah berbasis agama. Adapun
relevansi antara konsep pendidikan akhlak dengan tujuan Pendidikan Agama Islam yakni tentang
tujuannya yang bermuara pada pembentukan akhlak yang mulia. Bagian-bagian dalam
pendidikan akhlak yakni pendidik, peserta didik, materi, metode, dan evaluasi kesemuanya itu
digunakan sebagai jembatan untuk menuju tujuan Pendidikan Agama Islam. Dalam buku
tersebut terdapat komponen-komponen pendidikan akhlak yang diajarkan dalam pembelajaran
PAI yakni tentang akhlak terhadap Allah dan akhlak terhadap masyarakat.
NIM. 10410072 ALFIYATUS SODIQOH 2014-07-10T02:03:34Z2017-08-02T04:37:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13536This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/135362014-07-10T02:03:34ZANALISIS MOTIVASI PEMAKAIAN JILBAB DAN DAMPAKNYA
TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWI PUTRI SMA NEGERI 1
SEDAYU
Arie Dwi Nugraha. Analisis Motivasi Pemakaian Jilbab dan Dampaknya
terhadap Perilaku Keagamaan Siswa Putri SMA Negeri 1 Sedayu. Skripsi.
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam,Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Penelitian ini berawal dari banyaknya siswi putri yang berpakaian ketat dalam
berseragam sekolah yang berdampak buruk bagi perilaku keagamaan siswi. Penelitian
ini dilakukan di SMA N 1 Sedayu dengan alasan bahwa SMA N 1 Sedayu terdapat
beragam siswi dari berbagai latar belakang. Penelitian ini bertujuan untuk: 1)
Mendeskripsikan motivasi siswi memakai jilbab, 2) Mengetahui dampak pemakaian
jilbab terhadap perilaku keagamaan siswa putri SMA Negeri 1 Sedayu.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, melalui penelitian lapangan (field
research). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
psikologi. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, metode
observasi dan metode dokumentasi. Analisis data dalam penelitian kualitatif ini
menggunakan analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen pokok yaitu reduksi
data, sajian data dan penarikan kesimpulan dengan verifikasinya.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1. Motivasi memakai jilbab siswi SMA
Negeri 1 Sedayu lebih berdasarkan faktor ekstrinsik yaitu adanya tata tertib sekolah,
mengikuti mode atau tren sekarang, dan perintah orang tua, sedangkan dari faktor
intrinsik adalah terlihat rapi dan sopan dan untuk menutup aurat. 2. Dampak
pemakaian jilbab terhadap perilaku keagamaan ada 3 indikator yaitu dimensi
keyakinan, dimensi pengetahuan agama dan dimensi praktek, dari dimensi keyakinan
bahwa keyakinan beragama siswi tergolong baik karena siswi memahami islam
adalah agama yang benar dan masuk akal, dari dimensi pengetahuan agama bahwa
siswi mempunyai pengetahuan agama yang bervariasi dan cukup luas mengenai
hukum dan menjaga diri dari pergaulan bebas dan zina, dan dari dimensi praktek
bahwa praktek siswi dalam menjalankan shalat tergolong baik ditambah dengan
kegiatan yang lain seperti tadarus, shalawatan dan shalat dhuha.
NIM. 10410052 ARIE DWI NUGRAHA2014-07-10T02:18:30Z2017-08-02T07:58:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13538This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/135382014-07-10T02:18:30ZPROFIL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IDEAL
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA
DI SMA NEGERI 4 MAGELANG
BARA RESDA KURNIAWAN. Profil Guru Pendidikan Agama
Islam Ideal dan Implikasinya terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMA
Negeri 4 Magelang. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar
belakang penelitian ini adalah dewasa ini sering terjadi tawuran antar
siswa, narkoba beredar di kalangan siswa, dan lain-lain. seorang guru
Pendidikan Agama Islam penting untuk menjadi ideal karena guru
Pendidikan Agama Islam yang ideal dapat dengan mudah memasukkan
nilai-nilai Islami kedalam diri siswa. Selain itu, masa remaja adalam
masa rentan, karena pada masa ini remaja berada dalam fase mencari jati
diri. Oleh karena itu, remaja membutuhkan seseorang yang dapat
mengarahkan dan mengingatkan mereka ketika mereka melakukan
kesalahan sehingga mereka bisa menjadi generasi yang Islami dan
cerdas. Itulah pentingnya guru Pendidikan Agama Islam yang ideal.
Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah Bagaimana profil guru
Pendidikan Agama Islam yang ideal menurut siswa SMA Negeri 4
Magelang, dan bagaimana implikasi guru Pendidikan Agama Islam yang
ideal terhadap motivasi belajar siswa SMA Negeri 4 Magelang.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimana profil guru
Pendidikan Agama Islam ideal menurut siswa SMA Negeri 4 Magelang
dan implikasinya terhadap motivasi belajar siswa.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, dengan
mengambil latar SMA Negeri 4 Magelang. Pengumpulan data dilakukan
dengan mengadakan observasi, wawancara mendalam, dokumentasi, dan
pembagian angket. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna
terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan (1)Profil guru Pendidikan Agama
Islam yang ideal menurut siswa-siswi SMA Negeri 4 Magelang adalah
guru yang mempunyai konsisten dan komitmen dalam bersikap, guru
yang dapat memberi teladan, guru yang rendah hati, seorang guru yang
menghargai proses, seorang guru yang mempunyai sifat jujur, dan guru
yang menggunakan bahasa cinta dan kasih sayang. (2)Implikasi guru
Pendidikan Agama Islam ideal terhadap motivasi belajar siswa adalah
terjadi peningkatan, hal ini dapat dibuktikan dengan bertambahnya siswa
yang memperhatikan guru ketika mengajar, bertambahnya siswa yang
bertanya, dan semakin sedikitnya siswa yang bermain handphone,
mengantuk di kelas, maupun yang ramai sendiri ketika dikelas.
NIM. 10410009 BARA RESDA KURNIAWAN 2014-07-10T02:26:29Z2014-07-10T02:26:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13541This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/135412014-07-10T02:26:29ZPEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DENGAN PENDEKATAN
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SISWA KELAS XI DI
MAN YOGYAKARTA III
CHANDRA WICAKSANA. Pembelajaran Aqidah Akhlak Dengan
Pendekatan Contextual Teaching And Learning Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah
Negeri Yogyakarta III. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang
penelitian ini adalah bahwa pembelajaran aqidah akhlak lebih mengedepankan
aspek afektif, baik nilai ketuhanan maupun kemanusiaan yang hendak ditanamkan
dan ditumbuh kembangkan kedalam peserta didik. Mayoritas dalam proses
pembelajaran aqidah akhlak di kelas hanya sebatas indoktinasi kepada peserta
didik tanpa memperhatikan aspek pemahaman. Dalam pembelajaran aqidah
akhlak, penguasaan guru akan materi dan pemahaman dalam memilih metode
yang tepat untuk materi tersebut akan sangat menentukan keberhasilan pencapaian
tujuan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang saat ini dianggap tepat
dalam pembelajaran aqidah akhlak adalah melalui pendekatan kontekstual.
Yang menjadikan permasalahan penelitian ini adalah bagaimana
pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlak dengan pendekatan Contextual Teaching
And Learning di Madrasah Aliyah Negeri Yogyakarta III dan saja faktor yang
mempengaruhi keberhasilan penggunaan pendekatan Contextual Teaching And
Learning pada pembelajaran aqidah akhlak kelas XI Madrasah Aliyah Negeri
Yogyakarta III. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis secara
kritis pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlak dengan pendekatan Contextual
Teaching And Learning kelas XI Madrasah Aliyah Negeri Yogyakarta III.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil lokasi di
Madrasah Aliyah Negeri Yogyakarta III. Metode pengumpulan data dilakukan
dengan mengadakan pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi.
Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang telah
dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan
data dilakukan dengan mengadakan triangulasi dengan dua modus, yaitu dengan
menggunakan sumber ganda dan metode ganda.
Hasil penelitian menunjukan: (1) Pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlak
Meliputi : Pertama, perencanaan. Perencanaan yang disusun oleh guru aqidah
akhlak berupa penyusunan RPP sudah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan
mengedepankan proses pembelajaran yang membuat siswa berpartisipasi aktif dan
mandiri. Kedua, pelaksanaan. Pembelajaran aqidah akhlak sudah melaksanakan
komponen-komponen CTL yang meliputi tujuh komponen. Ketiga, evaluasi. Guru
aqidah akhlak menilai kemajuan siswanya dengan menggunakan komponen
penilaian sebenarnya (authentic assessment). (2) Pembelajaran aqidah akhlak
dengan pendekatan CTL dapat dikatakan berhasil jika dalam pelaksanaannya guru
menerapkan komponen-komponen CTL yang berlandaskan pada ketiga prinsip
CTL , yaitu prinsip kesaling-bergantungan, diferensiasi dan pengorganisasian diri.
Sedangkan bagi siswa, keberhasilan pembelajaran aqidah akhlak dengan
pendekatan CTL dapat dilihat dari keaktifan, kreatifitas dan kemandiri siswa
untuk mencapai standar tinggi yang telah ditentukan
NIM. 10411014 CHANDRA WICAKSANA 2014-07-10T02:34:16Z2014-07-10T02:34:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13543This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/135432014-07-10T02:34:16ZPERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DALAM MEMBANGUN PENDIDIKAN TANPA KEKERASAN
MELALUI INTERNALISASI NILAI KE-ISLAMAN DAN BUDAYA RELIGIUS
DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA
DIAH RAHMAWATI. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam
Membangun Pendidikan Tanpa Kekerasan Melalui Internalisasi Nilai KeIslaman dan
Budaya Religius di SMK PIRI 1 Yogyakarta. Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Maraknya
kekerasan yang terjadi di sekolah, banyak kasus-kasus yang tiap hari muncul dimedia.
Menyadari hal ini sangatlah memperhatikan, seharusnya pendidikan mampu berusaha
menjawab kebutuhan dan tantangan yang muncul di kalangan masyarakat, terutama
pendidikan islam, yang merupakan usaha atau tindakan untuk mengubah tingkah laku
individu dalam merubah alam sekitarnya yang dilandasi dengan nilai-nilai Islam.
Untuk mengatasi berbagai bentuk kekerasan di sekolah, maka dibutuhkan solusi yang
tepat. Salah satu solusi yang ditawarkan dapat dijadikan sebagai cara alternatif, yaitu
dengan memberikan nilai-nilai keIslaman sehingga tindak kekerasan dapat
ditanggulangi dengan baik.
Dari permasalahan inilah, peneliti melakukan penelitian tentang Peran Guru
Pendidikan Agama Islam Dalam Membangun Pendidikan Tanpa Kekerasan Melalui
Internalisasi Nilai Ke-Islaman dan Budaya Religius. Lokasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah ini SMK PIRI 1 Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah studi
kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Jumlah subjek yang diteliti
sebanyak 10 orang, yang terdiri dari kepala sekolah, guru Agama Islam, dan beberapa
peserta didik di SMK PIRI 1 Yogyakarta. Teknik pengumpulan data penelitian ini
melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan validitas data
menggunakan, trianggulasi. Analisis data menggunakan kata-kata, karena penelitian
ini bersifat deskriptif.
Hasil penelitian menunjukan: 1). Peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI)
dalam membangun pendidikan tanpa kekerasan melalui internalisasi nilai ke-Islaman
dan buaya religius yaitu dengan mengajarkan pembelajaran dengan model PAIKEM
serta memberikan kebiasaan keagamaan (tadarus, shalat dhuha, shalat dzuhur
berjama‟ah, pelatihan kultum, berjabat tangan dan lain sebagainya),serta diberikan
nasehat-nasehat religius perilaku yang santun, cinta damai, kasih sayang itu dapat
tumbuh dalam jiwa peseta didik. 2) peran guru Pendidikan Agama Islam dalam
mengimplementasi nilai-nilai ke-Islaman dan budaya religius dalam pembelajaran
ternyata mampu memberikan sikap peserta didik lebih semangat untuk mencintai dan
mendalami akan pentingnya manfaat, hikmah nilai-nilai agama untuk dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari
NIM. 10410023 DIAH RAHMAWATI 2014-07-10T08:56:20Z2014-07-10T08:56:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13547This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/135472014-07-10T08:56:20ZPOLA PEMBINAAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PENGARUHNYA TERHADAP
SIMPTOM PASIEN GANGGUAN JIWA PSIKOTIK SKIZOFRENIA
(STUDI KASUS PASIEN RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. SOEROJO MAGELANG)
Ihsan Arie Kusuma. Pola Pembinaan Spiritual dalam Perspektif
Pendidikan Agama Islam dan Pengaruhnya terhadap Simtom Pasien Gangguan
Jiwa Psikotik Skizofrenia (Studi Kasus Pasien Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.
Soerojo Magelang). Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang
penelitian ini adalah pada umumnya orang yang mengalami gangguan jiwa di
rawat di rumah sakit jiwa. Namun selama ini pasien hanya menerima perawatan
medik psikiatrik saja. Oleh karena itu, perlu adanya integrasi antara perawatan
medik psikiatrik dengan psikoreligius. Ada suatu pola pembinaan spiritual yang
diterapkan untuk keperawatan pasien gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Prof.
Dr. Soeroyo Magelang, khususnya di Wisma Sadewa. Yang menjadi
permasalahan penelitian ini adalah bagaimana pola pembinaan spiritual di Rumah
Sakit Jiwa Prof. Dr. Soeroyo Magelang dan pengaruhnya terhadap simtom pasien
gangguan jiwa psikotik skizofrenia di rumah sakit tersebut. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pola pembinaan spiritual di Rumah Sakit Jiwa Prof.
Dr. Soeroyo Magelang dan pengaruhnya terhadap simtom pasien gangguan jiwa
tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berjenis deskriptifanalisis.
Penelitian ini mengambil latar tempat di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.
Soeroyo Magelang, khususnya di Wisma Sadewa. Pengumpulan data dilakukan
dengan mengadakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data
dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan.
Dari makna itulah ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pembinaan spiritual di rumah
sakit ini tercantum dalam adab-adab harian pasien dan Aplikasi Pendekatan
Spiritual Islami yang terdiri dari aspek: (1) pengkajian, (2) milliu terapi, (3)
hubungan tim kesehatan dengan pasien, dan (4) modalitas Islam. Kesemuanya itu
diterapkan dalam kegiatan atau adab sehari-hari pasien dan perawat. Selain itu
terdapat intervensi keperawatan jiwa Islami di rumah sakit ini (Wisma Sadewa)
dalam menangani macam perilaku terapeutik pasien. Pengaruh pola pembinaan
spiritual ini dapat dilihat dari perilaku pasien, gejala tercover dan persepsi diri
pasien setelah mengikuti kegiatan yang tercantum dalam jadwal, yang kemudian
dapat dirujuk untuk pindah ke bangsal rehabilitasi-psikososial atau pulang dengan
persetujuan.
NIM. 09410251 IHSAN ARIE KUSUMA 2014-07-10T09:02:28Z2014-07-10T09:02:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13550This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/135502014-07-10T09:02:28ZPEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF DAN PENGARUHNYA
TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS 4 SD NEGERI CEBONGAN
SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KHARISMA RATU SURAYA. Pembelajaran Tematik Integratif dan
Pengaruhnya terhadap Akhlak Siswa Kelas 4 SD Negeri Cebongan Sleman
Yogyakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah kurikulum yang diterapkan sebelum
adanya kurikulum 2013 lebih didominasi oleh aspek pengetahuan dan belum
sepenuhnya menggambarkan secara holistik dari aspek sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Berbagai kompetensi yang diperlukan sesuai dengan perkembangan
masyarakat, seperti pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif serta
keseimbangan antara soft skill dan hard skill belum terakomodasi dalam
kurikulum. Sementara dewasa ini, banyak terjadi tindakan amoral yang dilakukan
oleh pelajar, seperti perkelahian antar pelajar dan mencontek. Pembelajaran yang
diterapkan pada kelas 4 di SDN Cebongan berbasis tematik integratif berdasarkan
kurikulum 2013. Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah: bagaimana
penerapan pembelajaran tematik integratif pada kelas 4 SDN Cebongan, apa
hasilnya terhadap akhlak siswa, serta apa faktor pendukung dan penghambatnya.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan mengetahui tentang penerapan
pembelajaran tematik integratif pada kelas 4 SDN Cebongan, hasilnya terhadap
akhlak siswa, serta faktor pendukung dan penghambatnya.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang dilakukan di SDN
Cebongan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi,
wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara
mereduksi data, menyajikan data dalam bentuk teks yang bersifat naratif dan
kemudian dilakukan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan pembelajaran tematik
integratif pada kelas 4 di SDN Cebongan dilakukan dengan mengintegrasikan
beberapa kompetensi dasar dari beberapa mata pelajaran melalui tema-tema yang
telah ditetapkan, menggunakan metode yang bervariasi, memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar, dan menanamkan sikap baik kepada siswa.
Proses pembelajaran tematik integratif menggunakan pendekatan saintifik yang
terdiri dari kegiatan mengamati, menanya, mengolah informasi/eksperimen,
mengasosiasi, mengkomunikasikan. (2) Pengaruh pembelajaran tematik integratif
terhadap akhlak siswa terlihat dari adanya perbedaan antara sebelum dan sesudah
diterapkannya pembelajaran tematik integratif, yaitu sebelum diterapkannya
pembelajaran tematik integratif sering terjadi perkelahian antar kelas, akan tetapi
perkelahian tersebut dapat berkurang setelah diterapkannya pembelajaran tematik
integratif. Di samping itu siswa yang dahulu takut dan malu untuk menyampaikan
pendapat, setelah diterapkannya pembelajaran tematik integratif mereka merasa
lebih percaya diri, berani bertanya dan berani menyampaikan pendapat. (3) Faktor
pendukung pembelajaran tematik integratif dibedakan menjadi faktor eksternal
yang terdiri dari lingkungan yang kondusif dan fasilitas serta sumber belajar yang
memadai, serta faktor internal yang terdiri dari guru yang berkompeten dan
hubungan antara guru dengan siswa yang terjalin baik. Sedangkan faktor
penghambat pembelajaran tematik integratif yaitu siswa dan ruang kelas yang
terlalu sempit.
NIM. 10410049 KHARISMA RATU SURAYA 2014-07-10T09:04:15Z2014-07-10T09:04:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13551This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/135512014-07-10T09:04:15Z METODE PEMBIASAAN
SEBAGAI MEDIA PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK
DI TK TPA AT-TAQWA BALAPAN KSATRIAN YOGYAKARTA
KUTSIANTO.Metode Pembiasaan Sebagai Wahana Pembentukan Karakter Anak Di TK TPA At-Taqwa Balapan Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui bagaimana implementasi metode pembiasaan dalam membentuk karakter anak di TK TPA At-Taqwa Balapan Yogyakarta, bagaimana hasil pelaksanaan metode pembisaan, dan apa kendala dan pendukungnya.
Skripsi ini termasuk penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Subjek penelitian ini yaitu Sekolah TK TPA At-Taqwa Balapan Yogyakarta.
Berdasarkan hasil penelitian,menunjukkan bahwa dalam implementasi metode pembiasaan dalam membentuk karakter anak sangat tepat, karena dalam implementasi metode pembiasaan siswa dibiasakan untuk berpikir dan bersikap sesuai dengan ajaran agama Islam serta mengamalkan ajaran-ajaran Agama Islam dengan baik dan benar. Implementasi metode pembiasaan sangat tepat diterapkan pada siswausia dini, karena pada usia ini siswa tumbuh dan berkembang, mulai bisa menalar, dan mengetahui, sementara fitrahnya masih tetap suci dan beban pikirannya belum seberat beban pikiran yang menggelayuti kaum remaja dan orang dewasa. Oleh karena itu, pembiasaan yang baik perlu diterapkan agar kelak bisa menjadi kebiasaannya di waktu remaja.
Implementasi metode pembiasaan di TK TPA At-Taqwa Balapan Yogyakarta meliputi: pembiasaan dalam akhlak, pembiasaan dalam ibadah dan pembiasaan dalam akidah. Pembiasaan ini selain diterapkan di sekolah juga diterapkan di rumah. Hal ini dilakukan dengan menjalin hubungan kerja sama yang intens antara pihak sekolah dengan orang tua peserta didik untuk mengontrol kegiatan peserta didik sehari-hari. Implementasi metode pembiasaan di TK TPA At-Taqwa Balapan Yogyakarta. sudah sangat baik, namun masih perlu ditingkatkan guna memperbaiki kekurangan yang ada.
NIM. 07410242 KUTSIANTO 2014-07-10T09:06:12Z2014-07-10T09:06:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13552This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/135522014-07-10T09:06:12ZEFEKTIVITAS MEDIA BERGAMBAR
DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PADA SISWA KELAS I SD MUHAMMADIYAH MERTOSANAN KULON
LISFIANI KHUSNIA MIFTAHURRAHMAH. Efektivitas Media
Bergambar Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar pendidikan Agama Islam
Siswa Kelas I SD Muhammadiyah Mertosanankulon. Skripsi. Yogyakarta:
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga, 2014.
Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya tingkat prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Penyebab
rendahnya prestasi belajar PAI salah satunya adalah siswa kurang tertarik untuk
mengikuti pelajaran. Karena metode yang biasa diterapkan dalam pembelajaran
PAI hanya ceramah tidak menggunakan media apapun. Permasalahan yang
diangkat dalam penelitian ini adalah apakah media bergambar efektif dalam
meningkatkan prestosi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas
media bergambar dalam meningkatkan prestasi belajar PAI.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan jenis penelitian
kuasi eksperimen dengan mengambil latar SD Muhammadiyah Mertosanan
Kulon. Pengumpulan data dilakukan dengan menerapkan media bergambar, tes
hasil belajar dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan menggunakan
teknik uji beda (uji-t). Selain menggunakan teknik tersebut, hasil dari olah data
secara kuantitatif akan dikroscek melalui wawancara. Hasil wawancara akan
dianalisis dengan menggunakan teknik analisis konten.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media bergambar efektif untuk
meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam antara lain:
peningkatan yang dicapai kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas
kontrol yaitu sebesar 10,26 sedangkan kelas eksperimen sebesar 19,20 setelah
dilakukan pre-test dan post-test. Hasil uji t menunjukkan bahwa media
bergambar lebih efekif dari pada pembelajaran tanpa menggunakan media
bergambar dalam rangka meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama
Islam. Media bergambar dapat meningkatkan prestasi belajar PAI antara lain :
media bergambar dapat mempertinggi kualitas proses belajar mengajar yang
pada akhirnya dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yang lebih baik.
Gambar merupakan media visual yang penting dan mudah didapat. Dikatakan
penting sebab ia dapat mengganti kata verbal, mengkongkritkan yang abstrak,
dan mengatasi pengamatan manusia. Gambar dapat membuat orang dapat
menangkap ide atau inforfasi yang terkandung di dalamnya dengan jelas. Lebih
jelas dari pada yang diungkapkan oleh kata-kata.
NIM. 09410090 LISFIANI KHUSNIA MIFTAHURRAHMAH 2014-07-10T09:09:45Z2014-07-10T09:09:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13553This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/135532014-07-10T09:09:45ZIMPLEMENTASI KOMPETENSI LEADERSHIP GURU PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM DALAM KEGIATAN KEAGAMAAN DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA
DI SMA NEGERI 1 PLERET BANTUL YOGYAKARTA
LUSI FATMAWATI. Implementasi Kompetensi Leadership Guru
Pendidikan Agama Islam Dalam Kegiatan Keagamaan Dan Implikasinya
Terhadap Perilaku Keagamaan Siswa di SMA Negeri 1 Pleret Bantul. Skripsi.
Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian ini adalah masih
kurangnya peran guru PAI dalam kegiatan keagamaan di sekolah-sekolah untuk
membentuk perilaku keagamaan siswa. Guru PAI juga kurang
mengimplementasikan kompetensi leadership di lingkungan sekolah. Sehingga hal
ini menyebabkan masih banyak siswa yang memiliki perilaku agama yang kurang
baik. SMAN 1 Pleret sebagai sekolah yang bermodel sekolah IMTAQ (Iman dan
Taqwa) akan menjadi percontohan mengenai kompetensi leadership guru PAI
yang baik karena terbukti mampu membentuk perilaku agama yang baik pula pada
siswa siswinya. Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimana kompetensi leadership guru PAI, bagaimana pengimplementasiannya,
dan bagaimana implikasinya terhadap perilaku agama siswa di SMAN 1 Pleret.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kompetensi leadership guru PAI,
pengimplementasiannya, dan menganalisis implikasinya terhadap perilaku
keagamaan siswa di SMAN 1 Pleret.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar
SMA Negeri 1 Pleret. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan
pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan
memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna
itulah ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan
mengadakan triangulasi data.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Guru PAI di SMA Negeri 1 Pleret sudah
mengimplementasikan 4 indikator kompetensi leadership dalam kegiatan
keagamaan di sekolah yakni kegiatan tadarus Al-Qur’an, hafalan juz ‘amma, dan
shalat jamaah yang meliputi kemampuan membuat perencanaan pembudayaan
pengamalan ajaran agama, kemampuan mengorganisasikan potensi unsur sekolah,
kemampuan menjadi motivator, inovator fasilitator dan pembimbing, serta
kemampuan menjaga, mengarahkan dan mengendalikan pengamalan ajaran
agama di sekolah (2) Kompetensi leadeship yang dimiliki guru PAI di SMAN 1
Pleret berpengaruh terhadap perilaku keagamaan siswa di SMAN 1 Pleret. Hal ini
dapat dilihat seluruh siswa sangat aktif dalam 3 kegiatan tersebut. Antusias siwa
dalam melaksanakan sholat berjamaah menjadi lebih besar. Kemampuan siswa
dalam membaca Al-Qur’an juga semakin meningkat dan para siswa juga sudah
mampu menghafal surat-surat pendek dalam juz ‘amma.
NIM. 10410098 LUSI FATMAWATI 2014-07-10T09:28:01Z2014-07-10T09:28:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13559This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/135592014-07-10T09:28:01ZPELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VII DI SMP NEGERI 1
MUNTILAN, MAGELANG
MASRUROH. Pelaksanaan Penilaian Autentik dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Kelas VII di SMP Negeri 1 Muntilan, Magelang.
Skripsi. Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Latar belakang penelitian ini adalah munculnya perubahan kurikulum KTSP
menjadi kurikulum 2013 (K. 13) yang berupaya menyempurnakan standar
penilaian yaitu penilaian autentik. Penilaian ini didasarkan pada data yang
mencerminkan kemampuan para peserta didik, yakni penilaian yang didasarkan
proses pembelajaran bukan hanya hasil. Penilaian ini juga menitikberatkan pada
tiga ranah, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Berbeda dengan penilaian
sebelumnya yang hanya menitikberatkan pada aspek pengetahuan. Penilaian ini
bertujuan untuk mengetahui teknik, instrumen, hasil, faktor pendukung dan
penghambat pelaksanaan penilaian autentik di SMP Negeri 1 Muntilan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SMP
Negeri 1 Muntilan. Sujek penelitian adalah guru Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti dan obyeknya adalah pelaksanaan penilaian autentik dalam pembelajaran
PAI. Pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
Analisis data dilakukan dengan memfokuskan pada hal yang menjadi pokok
bahasan, kemudian dipahami dan data tersebut disajikan selanjutnya dapat ditarik
kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan
triangulasi data, penggabungan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian: (1) Bentuk teknik dan instrumen penilaian autentik dalam
pembelajaran PAI di SMP Negeri 1 Muntilan yaitu (a) aspek pengetahuan
meliputi teknik: tes lisan, testulis dan penugasan, sedangkan instrumennya berupa
pilihan ganda, isian singkat dan uraian. (b) aspek ketrampilan meliputi teknik: tes
praktik, penilaian projek dan portofolio. (c) aspek sikap meliputi teknik:
observasi, penilaian diri, penilaian antar siswa dan jurnal.(2) Hasil yang dicapai
siswa dengan penilaian autentik sesuai dengan KKM sebesar 80, untuk mata
pelajaran pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. (3) Faktor yang mendukung
pada penilaian autentik yaitu guru yang kreatif, input yang bagus, kelas yang
proposional, fasilitas yang memadai. Faktor penghambatnya adalah tugas untuk
siswa terlalu banyak, menambah beban siswa dan guru, pergantian kurikulum
yang mendadak, sehingga guru dan siswa masih perlu beradaptasi dengan K.13
yang terlambat.
NIM. 10411026 MASRUROH 2014-07-10T09:30:59Z2014-07-10T09:30:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13560This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/135602014-07-10T09:30:59ZKONSEP KESETARAAN GENDER PERSPEKTIF R.A KARTINI
DALAM PENDIDIKAN DAN RELEVANSINYA TERHADAP
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MAT SUEF. Konsep Kesetaraan Gender Perspektif R.A. Kartini dan
Relevansinya Terhadap Pendidikan Agama Islam. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga, 2014. Penelitian ini dilatar belakangi adanya diskriminasi terhadap
perempuan pada masa Kartini. Perempuan dalam kebudayaan Jawa berada pada
posisi subordinat dan marginal. Hal itu juga menyempitkan ruang gerak
perempuan untuk dapat berperan aktif di luar lingkup domestik. Perempuan
sekian lama terkurung dan terpasung dalam budaya feodal. Hal inilah yang
membuat Kartini memberontak budaya Jawa yang dianggap membelenggu kaum
perempuan. Kartini berpikiran maju, kritis dan bernuansa masa depan pada
masanya. Ia menginginkan agar perempuan diberi hak dan kesempatan yang sama
dalam memperoleh pendidikan. Sedangkan pemerintah sudah mengupayakan
adanya pemerataan dalam pendidikan. Pada kenyataannya dapat dilihat dari suatu
institusi lembaga pendidikan masih ada bias gender yaitu pembuatan kurikulum
yang masih didominasi oleh kaum laki-laki, sehingga kaum perempuan kurang
berperan didalamnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsep kesetaraan
gender R.A Kartini dalam pendidikan dan untuk mengetahui relevansinya
terhadap pendidikan agama Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, termasuk daam kategori
pelenitian kepustakaan (library search). Pengumpulan data menggunakan
dokumentasi yaitu berdasarkan surat-surat dan nota-nota kartini kepada sahabat
penanya, yang diterbitkan ketika Kartini sudah Meninggal. Penelitian ini
menggunakan pengelolahan data diskriptif analisis untuk mendapat gambaran
tentang pemikiran kartini tentang kesetaraan gender dalam pendidikan secara
obyektif dan sistematis. Dengan menggunakan metode induktif untuk memahami
seluruh pemikiran R.A. Kartini untuk memperoleh kejelasan mengenai kesetaraan
gender dalam pendidikan.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) konsep kesetaraan gender kartini
adalah memberikan hak dan kesempatan yang sama antara laki-laki dan
perempuan dalam memperoleh pendidikan. Yaitu pertama, dengan terbukanya
akses pendidikan maka perempuan dan laki-laki mendapat pendidikan yang
memadai. Kedua, kartini berjuang agar perempuan mendapat kedudukan yang
sama sehingga perempuan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyaraktnya
terutama dalam bidang pendidikan. Ketiga, Laki-laki dan perempuan mempunyai
tugas yang sama dalam mengamalkan cita-citanya untuk membangun bangsa dan
negaranya. (2) dalam ajaran Islam terdapat prinsip kebebasan dimana dalam
praktiknya pendidikan tidak membeda-bedakan suku, jenis kelamin laki-laki atau
perempuan, ras, kaya atau miskin, dan sebagainya semua mempunyai hak dan
kesempatan yang sama untuk mendapat pendidikan. Apabila kesemptan ini
tercapai bahwa tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan dalam
memperoleh pendidikan maka itulah kesetaraan menurut Kartini. Sehingga
menciptakan manusia yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia sesuai dengan
ajaran Islam.
NIM. 10411081 MAT SUEF 2014-07-10T09:44:28Z2014-07-10T09:44:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13564This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/135642014-07-10T09:44:28ZHUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL KEAGAMAAN
DENGAN SIKAP DISIPLIN SISWA DI LINGKUNGAN SEKOLAH
(STUDI KASUS SISWA KELAS XI MAN YOGYAKARTA III)
MOH WIFAQUL IDAINI. Hubungan Antara Kecerdasan Spiritual
Keagamaan Dengan Sikap Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah (Studi Kasus
Siswa Kelas XI MAN Yogyakarta III). Skripsi. Yogyakarta : Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecerdasan spiritual siswa
kelas XI MAN Yogyakarta III dan sikap disiplinnya di lingkungan sekolah serta
mengetahui ada tidaknya hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sikap
disiplin siswa kelas XI MAN Yogyakarta III di lingkungan sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang
dilakukan di MAN Yogyakarta III. Populasi penelitian ini adalah kelas XI
sebanyak 190 siswa yang terbagi 3 jurusan yaitu IPA, IPS, dan PK (Program
Keagamaan). Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random sampling).
Ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan taraf kesalahan 5% dengan
melihat tabel Nomogram Herrry King yaitu 123 siswa dari 190 siswa.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode angket, observasi, dokumentasi, dan
wawancara. Hasil analisis instrument meliputi analisis validitas dan reliabilitas.
Hasil analisis validitas menunjukan dari 29 butir item tentang kecerdasan spiritual
hanya 27 yang valid, dan 27 dari butir item tentang sikap disiplin semuanya valid.
Untuk pengujian validitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Analisis data
meliputi analisis deskriptif. Sedangkan untuk pengujian korelasi atau adanya
hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sikap disiplin menggunakan rumus
product moment.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa : 1) Kecerdasan spiritual siswa kelas
XI MAN Yogyakarta III sebesar 79,203. 2) Sikap disiplin siswa kelas XI di
lingkungan sekolah sebesar 78,870. 3) Terdapat korelasi positif dan signifikan
antara kecerdasan spiritual (variabel X) dan sikap disiplin (variabel Y). dengan
cara berkonsultasi pada Tabel Nilai “r” Product Moment, maka dapat diketahui
bahwa df sebesar 121, diperoleh “r” Product Moment pada taraf signifikan 5%=
0,195 dan taraf signifikan 1% = 0,254. Membandingkan besarnya “rxy” dengan
“rt”, seperti diketahui “rxy” yang diperoleh 0,7607 sedangkan “rt” masingmasing
sebesar 0,195 dan 0,254. Dengan melihat demikian “rxy” adalah lebih
besar “rt”, baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%. Karena “rxy” lebih besar
“rt” maka Hipotesis alternatif (Ha) diterima atau disetujui, sedangkan hipotesis
nihil ditolak (Ho). Dapat diambil kesimpulan bahwa korelasi positif dan
signifikan antara kecerdasan spiritual dengan sikap disiplin siswa dilingkungan
sekolah secara kasar angka korelasinya tinggi atau kuat. Hal ini karena berada
pada rentangan 0,70 - 0,90.
NIM. 10411009 MOH WIFAQUL IDAINI 2014-07-11T01:17:03Z2014-07-11T01:17:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13566This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/135662014-07-11T01:17:03Z
HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DALAM KELUARGA DENGAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA
KELAS VII SMP NEGERI 3 GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA
NASRUL ARIF RAHMANULLAH, Hubungan antara Pendidikan
Agama Islam dalam Keluarga dengan Perilaku Keagamaan Siswa Kelas XI SMP
Negeri 3 Gamping Sleman Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Latar belakan penelitian ini adalah permasalahan yang mempengaruhi
perilaku keagamaan anak, salah satunya adalah Pendidikan Agama Islam dalam
Keluarga yang dilakukan oleh orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk
mengungkap Perilaku Keagamaan siswa, Pendidikan Agama Islam dalam
Keluarga siswa serta mengungkap ada tidaknya hubungan antara Pendidikan
Agama Islam dalam Keluarga dengan Perilaku Keagamaan siswa kelas VII SMP
Negeri 3 Gamping.
Penelitian ini merupakan suaru penelitian kuantitatif dengan populasi
seluruh siswa beserta orang tua siswa kelas VII SMP Negeri 3 Gamping yang
jumlahnya 190 siswa/siswi. Metode pengambilan sampel dilakukan secara acak
atau disebut juga simpel random sampling. Metode pengumpulan data
menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi dan angket. Uji coba instrumen
dilakukan kepada 30 responden. Uji Instrumen meliputi uji validitas
menggunakan teknik korelasi product moment dan uji reliabilitas menggunakan
teknik Cronbach’s Alpha. Hasil uji validitas angket menunjukkan dari 50 soal
variabel bebas yaitu Pendidikan Agama Islam dalam keluarga terdapat 45 soal
valid, sedangkan untuk variabel terikat yaitu perilaku keagamaan dengan 52 butir
soal terdapat 39 butir soal yang valid. Hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai
reliabilitas (Cronbach’s Alpha) variabel Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga
sebesar 0,954 dan untuk variabel perilaku keagamaan sebesar 0,909 dan
dinyatakan reliabel. Uji prasyarat analisis menggunakan uji normaitas, uji
liniearitas dan uji homogenitas. Analisis data menggunakan korelasi Pearson atau
sering disebut juga korelasi product momen.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Perilaku keagamaan siswa kelas VII
SMP Negeri 3 Gamping termasuk katagori positif, terbukti dari skor angket
menunjukkan 71% siswa mendapat skor di atas 147,06 dan sisanya sebesar 29%
ada di bawah skor 147,06. 2) Pendidikan Agama Islam dalam keluarga siswa
kelas VII SMP Negeri 3 Gamping termasuk katagori positif, terbukti dari skor
angket yang menunjukkan 76,3% mendapat skor di atas 185,14 dan sisanya
sebesar 23,7% ada di bawah skor 185,14. 3) Terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga dengan Perilaku
Keagamaan siswa kelas VII SMP Negeri 3 Gamping. Hal ini berarti semakin
tinggi Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga maka semakin tinggi pula
Perilaku Keagamaan mereka.
NIM. 08410259 NASRUL ARIF RAHMANULLAH 2014-07-11T04:20:13Z2014-07-11T04:20:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13569This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/135692014-07-11T04:20:13Z MOTIVASI ORANG TUA SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KEMANDIRIAN SHOLAT FARDHU SANTRI PESANTREN AL-IMDAD KAUMAN WIJIREJO PANDAK BANTUL YOGYAKARTA
NGUDI SUKMANA. Motivasi Orang Tua Santri Dalam Pembentukan Kemandirian Sholat Fardhu Santri Pesantren Al-Imdad Kauman Wijirejo Pandak Bantul Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Motivasi Orang Tua Santri Dalam Pembentukan Kemandirian Sholat Fardhu Santri Pesantren Al-Imdad Kauman Wijirejo Pandak Bantul Yogyakarta, mengungkapkan kemandirian santri dalam melaksanakan ibadah sholat fardhu di pesantren Al-Imdad, cara pembentukan kemandirian sholat fardhu santri pesantren Al-Imdad dan motivasi orang tua dalam pembentukan kemandirian sholat fardhu santri pesantren Al-Imdad. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membangkitkan kemandirian beribadah sholat fardhu santri pesantren Al-Imdad Kauman Wijirejo Pandak Bantul Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif lapangan, dengan mengambil latar di pesantren Al-Imdad Kauman Wijirejo Pandak Bantul Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitik, untuk mendeskripsikan dan menganalisa serta menginterprestasikan lingkungan sosial manusia atau organisasi eksternal yang mempengaruhi motivasi orang tua dalam pembentukan kemandirian sholat santri. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan trianggulasi.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) Motivasi orang tua dalam pembentukan kemandirian holat fadhu: (a) Pendalaman keilmuan santri mengenai sholat fardhu. (b) Keterampilan santri dalam melaksanakan sholat fardhu (c) Sikap santri mengenai kemandirian sholat fardhu.(2) Bentuk kemandirian santri meliputi : (a) Santri sudah dapat menyiapkan dengan sendiri untuk melaksanakan sholat sepuluh menit sebelum adzan. (b) Santri sudah termotivasi melaksanakan sholat fardhu meski ada dorongan dari ustadz. (c) Santri sudah membiasakan diri mandiri.(3) Cara pembentukan kemandirian ibadah sholat fardhu : (a) Pengawasan, orang tua selalu mengawasi anaknya agar anaknya mandiri dalam shola fardhu. (b) Uswatun hasanah, orang tua memberikan contoh kepada anaknya dengan sholat tepat waktu. (c) Pemantauan, orang tua memantau anaknya dalam ibadah sholat melalui buku harian.
NIM. 10411063 NGUDI SUKMANA 2014-07-11T05:41:17Z2014-07-11T05:41:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13571This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/135712014-07-11T05:41:17ZPELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BERDASARKAN KURIKULUM 2006 DAN KURIKULUM 2013
DI SMA NEGERI 1 BANTUL
MUHAMAD MAKSUM. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam Berdasarkan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1
Bantul. Skrirpsi. Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Latar belakang penelitian ini adalah pada dasarnya kurikulum merupakan
perencanaan tertulis untuk diimplementasikan dalam pembelajaran. Namun dalam
realita sejarah pendidikan di Indonesia yang telah mengalami perubahan
kurikulum masih banyak sekolah yang pembelajarannya tidak menyesuaikan
perubahan tersebut, karena kurikulum hanya dipandang sebagai arsip belaka
bukan sebagai acuan pembelajaran. SMA Negeri 1 Bantul merupakan sekolah
yang telah mengalami beberapa perubahan kurikulum. Oleh karena itu, yang
menjadi permasalahan penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan pembelajaran
PAI berdasarkan kurikulum 2006 dan 2013 di SMA Negeri 1 Bantul, serta
bagaimana komparasinya antara dua kurikulum tersebut. Penelitian ini bertujuan
mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang pelaksanaan pembelajaran
pendidikan agama Islam berdasarkan kurikulum 2006 dan kurikulum 2013 di
SMA Negeri 1 Bantul.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar
SMA Negeri 1 Bantul. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan
pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan
dengan mereduksi data, menyajikan data, dan menyimpulkan. Uji keabsahan data
dilakukan dengan mengadakan triangulasi sumber, cara, dan waktu.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) pelaksanaan pembelajaran pendidikan
agama Islam berdasarkan kurikulum 2006 di SMA Negeri 1 Bantul terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Perencanaan yang disiapkan adalah
silabus dan RPP. Pelaksanaan pembelajaran masih menggunakan metode yang
kurang variatif sehingga peserta didikpun kurang terlibat aktif, namun hasil yang
dicapai peserta didik rata-rata telah kompeten. Evaluasi yang digunakan adalah tes
lisan, pengamatan, dan penugasan. (2) Pelaksanaan pembelajaran pendidikan
agama Islam berdasarkan kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Bantul terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Perencanaan yang disiapkan adalah RPP
yang di kembangkan dari silabus buatan pemerintah. Pelaksanaan pembelajaran
menggunakan pendekatan scientific yang melibatkan aktif peserta didik dalam
pembelajaran. Adapun hasil yang dicapai rata-rata peserta didik telah kompeten
serta adanya perubahan tingkah laku yang signifikan antara sebelum belajar dan
sesudah belajar. Evaluasi yang digunakan adalah tes tulis, tes penilaian diri dan
sejawat, dan pengamatan. (3) Komparasi pelaksanaan pembelajaran pendidikan
agama Islam berdasarkan kurikulum 2006 dan kurikulum 2013 di SMA Negeri 1
Bantul dilihat dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
NIM. 10410042 MUHAMAD MAKSUM 2014-07-11T05:46:02Z2014-07-11T05:46:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13573This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/135732014-07-11T05:46:02ZMETODE MONTESSORI DAN RELEVANSINYA
DENGAN TUJUAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PADA JENJANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
NOVITA SARI. Metode Montessori dan Relevansinya dengan Tujuan
Pendidikan Agama Islam pada Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini. Skripsi.
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian ini adalah kenyataan tentang
pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini yang merupakan tempat pertama peletakan
dasar-dasar perilaku seseorang yang berfungsi untuk membentuk karakter seseorang
kelak ketika dewasa. Saat ini banyak berkembang tempat Pendidikan Anak Usia Dini
yang menawarkan berbagai macam metode pendidikan yang dapat membantu
perkembangan dan pertumbuhan anak secara optimal. Salah satu metode pendidikan
yang ditawarkan adalah Metode Montessori yang merupakan sebuah metode
pendidikan yang diperkenalkan oleh seorang dokter wanita pertama dari Italia
bernama Maria Montessori. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan
menganalisa secara kritis relevansi antara Metode Montessori dengan tujuan
Pendidikan Agama Islam pada Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini.
Penelitian ini berlatar belakang dari konsep pemikiran Maria Montessori tentang
Pendidikan Anak Usia Dini dalam sebuah metode yang dikenal dengan Metode
Montessori. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi. Dalam proses
analisis data menggunakan metode hermeneutik. Metode hermeneutik memusatkan
kajiannya pada persoalan understanding of understanding terhadap teks Analisis data
dilakukan dengan memberikan makna yang tersembunyi terhadap teks yang berhasil
dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini yaitu, 1) Metode Montessori memiliki beberapa konsep
pemikiran dianataranya adalah konsep anak, prinsip-prinsip Metode Montessori,
Tujuan Metode Montessori, belajar dan perkembngan serta alat peraga Montessori, 2)
Terdapat relevansi antara Metode Montessori dengan Tujuan Pendidikan Agama
Islam pada Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini. Hal ini terbukti dengan adanya nilainilai
yang terkandung dalam Metode Montessori yang dapat mendukung
terbentuknya pribadi seorang anak sebagaimana tujuan Pendidikan Agama Islam pada
Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini.
NIM. 10410111 NOVITA SARI2014-07-11T05:54:03Z2014-07-11T05:54:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13576This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/135762014-07-11T05:54:03ZDESAIN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DALAM KURIKULUM 2006 DAN KURIKULUM 2013
NUR ASIAH JAMILAH. Desain Kurikulum Pendidikan Agama Islam dalam
Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Penelitian literatur ini dilatarbelakangi adanya permasalahan yang timbul
karena Kurikulum 2013 lahir tanpa sosilisasi yang matang dari pemerintah. Hal
ini membuat para pendidik, khususnya guru Pendidikan Agama Islam merasa
kesulitan dalam menjalankan kurikulum ini. Untuk itulah peneliti mencoba
mengkomparasikan Kurikulum 2006 dengan Kurikulum 2013, karena pada
dasarnya kedua kurikulum ini memiliki sisi persamaan dan perbedaan. salah
satunya kedua kurikulum ini sama-sama berbasis kompetensi, namun letak
persamaan dan perbedaanya secara khusus terdapat pada keempat elemen yaitu
Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan
menggunakan metode content analysis (analisis isi) sebagai metode untuk
menganalisis data. Sumber primer penelitian ini diambil dari Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional dan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan yang
terkait dengan desain kurikulum Pendidikan Agama Islam dalam kurikulum 2006
dan kurikulum 2013. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini hanya
menggunakan teknik dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini ialah : 1) Desain Kurikulum Pendidikan Agama Islam
dalam Kurikulum 2006 meliputi: standar kompetensi lulusan yang diturunkan dari
mata pelajaran, standar isi yang dikemas dalam rumpun mata pelajaran dengan
alokasi waktu pembelajaran PAI masih minim yaitu 3 Jam untuk SD, 2 jam untuk
SMP dan SMA perminggunya, standar proses pembelajaran menggunakan
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi, dan standar penilaian yang menggunakan
penilaian tes. 2) Desain kurikulum Pendidikan Agama Islam dalam Kurikulum
2013 meliputi: Standar kompetensi lulusan berisi kompetensi yang digunakan
untuk menyusun materi pelajaran. Standar isi berupa pengintegrasian antar mata
pelajaran dengan alokasi waktu untuk pembelajaaran PAI adalah 4 jam untuk SD,
3 jam untuk SMP dan SMA. Adapun standar proses pembelajaran menggunakan
pendekatan saintifik untuk menciptakan pembelajaran yang mengaktifkan peserta
didik, dan terakhir ialah standar penilian yang menekankan pada penilaian otentik.
3) Setelah melakukan analisis, ternyata dalam keempat elemen tersebut terdapat
persamaan dan perbedaan. Persamaan yang mendasar dari kedua kurikulum
tersebut ialah setiap standar baik kompetensi lulusan, isi, proses, dan penilaian
dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran. Sedangkan
perbedaannya terlihat dari standar kompetensi lulusan Kurikulum 2013 yang jauh
lebih menampilkan kompetensi afektif dan psikomotorik, beban belajar yang
diperbanyak, mata pelajaran yang integratif dengan mata pelajaran lainnya,
menggunakan pendekatan saintifik, dan memiliki jenis penilaian yang tepat dalam
mengukur afektif peserta didik, yaitu penilaian autentik. Sebaliknya di dalam
Kurikulum 2006, pembelajaran masih belum mengaktifkan peserta didik dari
ranah afektif dan psikimotorik dan didominasi dengan penilaian kognitif.
NIM. 10410015 NUR ASIAH JAMILAH 2014-07-11T05:58:25Z2014-07-11T05:58:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13577This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/135772014-07-11T05:58:25ZPENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BAGI PESERTA DIDIK TUNANETRA
DI SDLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA
NURHIDAYAH. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Peserta Didik Tunanetra di
SDLB Yaketunis Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
2014.
Latar belakang penelitian ini, pendidikan merupakan hal yang penting bagi
setiap orang termasuk peserta didik yang memiliki keterbatasan dalam
penglihatan (tunanetra). Mereka berhak mendapatkan semua pendidikan termasuk
pendidikan agama Islam. Pendidikan agama Islam membantu peserta didik untuk
lebih mengenal Tuhannya, agamanya agar terbentuk individu yang berakhlak
mulia dan selalu bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kenyataannya peserta
didik tunanetra tidak dapat disamakan dengan peserta didik normal dalam hal
pembelajaran. Perlu pendekatan khusus dalam menyampaikan materi agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai. Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat didukung
dengan adanya kontekstualisasi dari kehidupan peserta didik. Keterbatasan peserta
didik menuntut guru harus mampu mengkontekstualkan pembelajaran dalam
kehidupan peserta didik. CTL atau pembelajaran kontekstual mempunyai tujuh
komponen utama yaitu: kontrukstivisme, bertanya, menemukan, masyarakat
belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian autentik. Permasalahan dalam
penelitian ini yaitu bagaimanakah pelaksanaan CTL dalam pembelajaran
pendidikan agama Islam bagi peserta didik tunanetra di SDLB Yaketunis
Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar
SDLB A Yaketunis Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan
mengadakan wawancara, observasi, dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan
memberikan makna terhadap data yang berhasil dan dari makna itulah ditarik
kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan menggunakan tringulasi data
yang terdiri atas triangulasi teknik, sumber data dan waktu.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) PAI di SDLB A Yaketunis
menggunakan kurikulum yang sama dengan sekolah umum lainnya namun lebih
disederhanakan dalam penyampaian materinya. (2) Pelaksanaan pembelajaran
PAI dengan pendekatan CTL membantu peserta didik tunanetra
mengkontekstualkan materi pembelajaran dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Pendekatan CTL dalam pelaksanaannya menyesuaikan dengan kondisi dan situasi
peserta didik. Guru dalam proses pembelajaran PAI dengan pendekatan CTL
menggunakan metode ceramah karena keterbatasan penglihatan peserta didik
tunanetra yang biasanya diikuti oleh keterbatasan sensorik motoriknya. Guru
dalam setiap pembelajaran berusaha menekankan nilai-nilai karakter CTL yaitu:
kerja keras, rasa ingin tahu, kreatif, mandiri, tanggung jawab, peduli lingkungan
sosial. Beberapa kendala dalam pembelajaran PAI yaitu kurangnya konsep dan
media pembelajaran sebagai pendukung tercapainya tujuan pembelajaran.
NIM. 10410134 NURHIDAYAH 2014-07-11T06:00:49Z2014-07-11T06:00:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13578This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/135782014-07-11T06:00:49ZUPAYA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN SPIRITUALITAS
PADA PESERTA DIDIK DI SMP MUHAMMADIYAH
BOARDING SCHOOL PRAMBANAN YOGYAKARTA
Nurul Fitria. Upaya Sekolah dalam Meningkatkan Spiritualitas pada
Peserta Didik di SMP Muhammadiyah Boarding School Prambanan, Yogyakarta.
Skripsi.Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga. 2014. Latar belakang penelitian ini adalah perkembangan
kebudayaan modern sekarang ini telah memberikan implikasi yang luar biasa bagi
kehidupan manusia untuk menjerumuskan manusia pada sekularisme,
kegersangan moral spiritual, kekejaman intelektual, dan dehumanisasi. Rasa
kemanusiaan, kejujuran, dan moralitas kehilangan kendali, watak atau karakter
tidak bermoral kian marak terjadi di negeri ini, sudah saatnya peserta didik
mengakhirinya dengan menumbuhkan prinsip-prinsip ajaran Ilahi, akal pikiran,
dan moral yang dijunjung tinggi agar siswa dapat meneruskan eksistensinya
sebagai generasi harapan bangsa. Tidak hanya intelektual saja yang tinggi,
melainkan spiritualitas juga. Muhammadiyah Boarding School merupakan salah
satu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk membentuk kader Muhammadiyah
berlandaskan Al-qur’an dan As-sunnah. Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah upaya apa saja yang dilakukan sekolah dalam meningkatkan spiritual di
SMP MBS Prambanan, faktor pendukung dan penghambat, serta dampak setelah
adanya upaya peningkatan spiritual. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan
menganalisis secara kritis tentang upaya sekolah dalam meningkatkan spiritualitas
pada peserta didik di SMP MBS Prambanan Yogyakarta, apa saja faktor
pendukung dan penghambatnya dan bagaimana dampak setelah adanya upaya
meningkatkan spiritualitas di SMP MBS Prambanan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar di
SMP MBS Prambanan Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan
observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan
dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari
makna itulah ditarik kesimpulan. Pemerikasaan keabsahan data dilakukan dengan
mengadakan triangulasi sumber dan teknik serta mengkombinasikan dengan teori.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) upaya sekolah dalam meningkatkan
spiritual, antara lain: melalui materi pembelajaran, kegiatan pengembangan diri,
sholat wajib berjamaah, sholat sunnah, serta puasa sunnah senin dan kamis, kajian
rutin keislaman, mengadakan pembelajaran Al-quran (Tahsin dan Tahfidz). (2)
Faktor pendukung, antara lain: Letak sekolah yang jauh dari keramaian kota,
kegiatan-kegiatan keislaman yang sudah dijadwalkan (harian, pekanan, bulanan
dan tahunan), Tersedianya sarana-prasana, kompetensi pendidik yang memadai,
peraturan-peraturan yang ketat, organisasi IPM. Faktor Penghambat, antara lain:
Mental peserta didik, ruang gerak peserta didik yang kurang luas, saranaprasarana
umum yang belum lengkap. (3) Hasil upaya meningkatkan spiritualitas,
yaitu: Sekolah, pandangan baik dari masyarakat dan lembaga pendidikan lain,
tanggung jawab pihak sekolah lebih besar. Peserta didik, kemampuan membaca,
menghafal, dan memahami ajaran sumber Islam yang meliputi Al-qur’an dan Assunnah,
meningkatkan kebiasaan beribadah, tertanamnya jiwa kedisiplinan peserta
didik, menumbuhkan rasa tanggung jawab, kemandirian, menghargai,
menghormati, dan kekeluargaan.
NIM. 10411080 NURUL FITRIA 2014-07-15T00:46:25Z2014-07-15T00:46:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13579This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/135792014-07-15T00:46:25ZNILAI-NILAI MORAL DALAM TEKS PANCASILA
DAN RELEVANSINYA DENGAN MATERI PENDIDIKAN
AKHLAK
NURUL HIDAYATUL WAHIDAH. Nilai-Nilai Moral dalam Teks
Pancasila dan Relevansinya dengan Materi Pendidikan Akhlak. Skripsi.
Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa
dalam upaya pembangunan bangsa, SDM merupakan salah satu unsur utama yang
harus diperbaiki dalam aspek moralnya. Namun pada kenyataannya seiring
perkembangan zaman, moral bangsa Indonesia semakin memprihatinkan.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan solusi permasalahan degradasi moral
bangsa Indonesia saat ini, dengan mendeskripsikan dan menganalisis nilai-nilai
moral yang terkandung dalam teks Pancasila serta hubungannya dengan materi
pendidikan akhlak.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research).
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi, yaitu
melalui teks-teks tertulis berupa buku, jurnal, majalah, surat kabar dan lain
sebagainya yang mendukung kajian penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan historis dan filosofis. Dan analisis data dilakukan
dengan teknik analisis isi (content analysis) dengan mengidentifikasi karakteristik
spesifik akan pesan-pesan dari suatu teks secara sistematika dan objektif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Teks Pancasila penuh akan nilai
moral. Nilai moral yang terdapat di dalamnya terdiri dari moral ketuhanan, moral
kemanusiaan, moral kebangsaan, moral demokrasi serta moral keadilan. Dari
nilai-nilai dasar tersebut lahir nilai-nilai praktis yakni, adil, toleran, solid, saling
menghormati, tolong menolong, tanggung jawab, dan musyawarah. (2) Terdapat
relevansi antara nilai-nilai moral yang terkandung dalam teks Pancasila dengan
materi pendidikan akhlak baik secara historis maupun normatifnya. Secara
historis, pada hakikatnya nilai-nilai moral yang terkandung dalam teks Pancasila
merupakan nilai budaya masyarakat Islam sejak dulu kala dan hal ini sesuai
dengan materi pendidikan akhlak dimana keduanya sama-sama bersumber dari
pedoman agama Islam yakni Al Qur’an dan Hadits. Sedangkan secara normatif,
teks Pancasila mengandung ajaran nilai-nilai praktis yang juga terdapat dalam
materi yang diajarkan dalam pendidikan akhlak.
NIM. 10410103 NURUL HIDAYATUL WAHIDAH 2014-07-15T00:53:15Z2014-07-15T00:53:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13581This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/135812014-07-15T00:53:15ZEVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAKAN DAN
KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 3 KALASAN
NURUL MUJAHIDAH. Evaluasi Pembelajaran Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan dan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
di SMP Negeri 3 Kalasan. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Saat ini Indonesia tengah melaksanakan dua kurikulum dalam waktu
bersamaan, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kurikulum 2013.
Tentu saja kedua kurikulum ini memiliki kelebihan dan kelemahan dalam
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Selain itu, kedua kurikulum ini juga
memiliki persamaan dan perbedaan yang salah satunya adalah evaluasi,
mengingat Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pelaksanaan evaluasi proses pembelajaran, hasil belajar dan kendala
yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 3
Kalasan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan jenis penelitian ini adalah
studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun yang menjadi
subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru Pendidikan Agama Islam, dan
beberapa peserta didik di SMP Negeri 3 Kalasan. Teknik pengumpulan data
penelitian ini melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan
validitas data menggunakan triangulasi. Analisis data menggunakan kata-kata,
karena penelitian ini bersifat deskriptif.
Hasil penelitian menunjukan: 1) Adanya perbedaan perencanaan proses
pembelajaran untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam berdasarkan KTSP
dan Kurikulum 2013 yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.
Perbedaan terlihat jelas ketika di dalam aspek perencanaan, yaitu pemilihan
metode/strategi dan penggunaan sarana prasarana di dalam pembelajaran. 2)
Evaluasi hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam meliputi objek
penilaian, teknik dan instrumen soal, prosedur dan pelaksanaan penilaian, dan
penilaian hasil belajar. Ternyata keempat aspek tersebut memiliki sedikit
perbedaan ketika dilaksanaan. Mengingat SMP Negeri 3 Kalasan menerapkan dua
Kurikulum, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kurikulum 2013
pada tingkatan kelas yang berbeda, hasil belajarpun memiliki perbedaan. 3) Pada
dasarnyaa aspek yang menjadi kendala di dalam pelaksanaan evaluasi adalah msih
rendahnya kompetensi guru dan potensi peserta didik dalam menyelenggarakan
pembelajaran yang inovatif, kreatif, bermakna, dan menyenangkan.
NIM. 10410036 NURUL MUJAHIDAH 2014-07-15T00:58:27Z2014-07-15T00:58:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13583This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/135832014-07-15T00:58:27ZPENGGUNAAN BUKU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN
BUDI PEKERTI KELAS VII TERBITAN KEMENDIKBUD
TAHUN 2013 SEBAGAI BAHAN AJAR MATA PELAJARAN
PAI SISWA SMPIT ABU BAKAR YOGYAKARTA
RAHMINI.Penggunaan Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas VII Terbitan Kemendikbud Tahun 2013 sebagai Bahan Ajar Mata Pelajaran
PAI Siswa SMPIT Abu Bakar Yogyakarta.Skripsi. Yogyakarta: jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa masih terdapat buku
teks atau buku pelajaran yang belum memenuhi standar nasional (BSNP). Padahal
baik tidaknya buku pelajaran sangat mempengaruhi kualitas belajar peserta didik
sehingga akan berpengaruh pula pada pencapaian tujuan pendidikan baik secara
kelembagaan maupun secara nasional. Permasalahan dalam penelitian ini adalah:
bagaimana respons SMPIT Abu Bakar terhadap buku PAI dan Budi Pekerti,
bagaimana substansi dan komposisi buku PAI sehingga layak digunakan di
SMPIT Abu Bakar, serta apa kelebihan dan kekurangan buku PAI dan Budi
Pekerti Kelas VII. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui substansi dan
komposisi buku PAI dan Budi Pekerti Kelas VII sehingga layak digunakan
sebagai bahan ajar di SMPIT Abu Bakar Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research),
menggunakan pendekatan kualitatif, dengan mengambil latar SMPIT Abu Bakar
Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan wawancara,
pengamatan, dokumentasi dan angket atau kuesioner. Analisis data yang
digunakan adalah analisis isi (content analisys) dan analisis kegiatan (activity
analisys).
Hasil dari penelitian ini yaitu: 1) SMPIT menerima dengan positif
keberadaan buku PAI dan Budi Pekerti dengan alas an dan bukti bahwa buku
tersebut digunakan sebagai referensi utama pembelajaran, buku berkualitas karena
sesuai standar BSNP, sesuai dengan ideology serta kurikulum yang diterapkan di
SMPIT Abu Bakar Yogyakarta; 2) Substansi dan komposisi buku PAI dan Budi
Pekerti yaitu terdiri dari 13 bab, materi memuat empat kompetensi inti yaitu sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan ketrampilan, materi korelatif dengan KI
dan KD kurikulum 2013; selain itu juga terdapat Buku Guru PAI dan Budi Pekerti
atau Buku Pegangan Guru yang dapat dijadikan sebagai panduan guru PAI ketika
proses pembelajaran; 3) Kelebihan buku PAI dan Budi Pekerti adalah materinya
lengkap, bahasa yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, penyajian materi
yang penuh dengan unsur-unsur motivasi sehingga semua kelebihan tersebut
memberikan manfaat baik bagi peserta didik, guru maupun lembaga dalam proses
belajar mengajar terutama di SMPIT Abu Bakar Yogyakarta. Sedangkan
kekurangan dari buku tersebut adalah tidak terdapat footnote, warna yang kurang
variatif, materi kurang sistematis, serta secara cetakan buku mudah rusak.
NIM. 08410134 RAHMINI 2014-07-15T01:45:41Z2014-07-15T01:45:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13593This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/135932014-07-15T01:45:41Z
PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE JIGSAW
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI
DI KELAS IV SD NEGERI LUWENGLOR PITURUH PURWOREJO
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SAEBAN.Penerapan Pembelajaran Active Learning Tipe Jigsaw untuk
meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam di Kelas IV Sekolah Dasar
Negeri Luwenglor.Skripsi.Yogyakarta, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2014
Latar Belakang Masalah penelitian ini adalah bahwa pada kenyataanya
praktek – praktek mengajar yang dilakukan di SD Negeri Luwenglor, Pituruh,
Purworejo pada umumnya masih berpusat pada guru. Metodologi Pembelajaran
(Khususnya Agama Islam) yang di terapkan masih mempraktekan cara – cara
lama (tradisional) seperti ceramah, menghafal, demonstrasi, praktek – praktek
ibadah dan sebagainya. Cara seperti itu diakui atau tidak membuat siswa tampak
bosan, jenuh, dan kurang bersemangat dalam belajar agama islam.
Jika secara psikologis siswa kurang tertarik dengan metode yang
digunakan oleh guru, maka dengan sendirinya siswa akam memberikan umpan
balik kurang mendukung dalam proses belajar mengajar, indikasinya adalah
timbul rasa tidak simpatinya peserta didik terhadap guru agama islam, tidak
tertarik dengan materi-materi agama, dan lama – kelamaan akan timbul sikap acuh
tak acuh terhadap agamanya sendiri. Kalau kondisinya sudah seperti itu, sangat
sulit mengharapkan siswa sadar dan mau mengamalkan ajaran – ajaran agama
islam.
Penelitian ini bersifat kualitaif dengan mengambil latar Sekolah Dasar
Negeri Luwenglor, Pituruh, Purworejo.Pengumpulan data dilakukan dengan
mengadakan pengamatan, wawancara dan dokumentasi untuk melengkapi data
yang ingin diungkap.Untuk memeriksa keabstrakan data dilakukan dengan
menggunakan teknik trianggulasi sumber. Adapun urutan kegiatan penelitian
meliputi : Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi dan Refleksi.
Hasil penelitian menunjukan : Pembelajaran Active Learning Tipe Jigsaw
efektif digunakan pada pembelajaran Agama Islam khususnya di kelas IV SD
Negeri Luwenglor. Hal tersebut terbukti dari adanya peningkatan aktivitas dan
hasil belajar siswa terlihat pada rasa senang, aktivitas, rasa ingin tahu dan skor
hasil tes akhir. Adapun peningkatan tes hasil belajar dari tahap pra siklus 70,21,
pada siklus 1 menjadi 75.22 dan pada siklus II meningkat menjadi 80.15. jadi
pada aspek keaktifan dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan setiap
siklusnya.
NIM. 12415319 SAEBAN2014-07-15T01:51:22Z2014-07-15T01:51:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13595This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/135952014-07-15T01:51:22Z POLA PEMBINAAN MORAL SISWA
SD MUHAMMADIYAH AL-MUJAHIDIN WONOSARI
GUNUNGKIDUL
SHALEH SODIQ HANANI NASEH. Pola Pembinaan Moral Siswa SD Muhammadiyah Al-Mujahidin Wonosari Gunungkidul. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa dalam kehidupan sehari-hari terdapat sejumlah ketimpangan sosial dan moral, baik di tataran pejabat publik, pemerintahan, masyarakat umum, bahkan dalam kehidupan pelajar. Ketimpangan sosial dan moral tersebut berbentuk penyimpangan-penyimpangan yang mengindikasikan mulai melemahnya moralitas anak Indonesia dimana kondisi ini telah meresahkan masyarakat Indonesia secara umum. Dengan demikian, sangat penting dan mendesak untuk melakukan kajian terhadap pola pembinaan nilai-moral yang dilakukan oleh lembaga pendidikan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SD Muhammadiyah Al-Mujahidin Wonosari. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologis dengan menggunakan metode deskripstif-analisis, yaitu melakukan tahap pengumpulan data dengan cara pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan m akma terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makn a itulah ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pola pembinaan moral siswa yang dikembangkan SD Muhammadiyah Al- Mujahidin Wonosari Gunungkidul menggunakan tiga pendekatan, yakni: pendekatan integrasi dalam praktek pembelajaran, pendekatan melalui pengembangan program pantauan, dan pendekatan integrasi melalui kegiatan pengembangan potensi/ekstrakurikuler seperti hizbul wathan, tae kwon do, tahsinul dan tahfidzul qur’an, out bond, relasi unit kegiatan PMR, UKS dan dokter kecil, kegiatan field trip, shalat dhuha dan pesantren kilat. 2) Efektivitas pola pembinaan moral di SD Muhammadiyah Al-Mujahidin Wonosari Gunungkidul dapat dilihat dari dua segi, yaitu segi proses, dan segi hasil. Dari segi proses berkaitan erat dengan aspek tugas/fungsi guru dalam mendidik, aspek ketentuan dan aturan, dan tanggapan siswa terhadap program pembinaan. Adapun dari segi hasil berkaitan erat dengan hasil belajar pengembangan moral nilai agama, khususnya dalam pengembangan kemampuan berperilaku dan ibadah siswa serta pengamatan terhadap kesadaran moral siswa. Berdasarkan beberapa hasil wawancara dan observasi dapat dikatakan pembinaan moral terhadap siswa di SD Muhammadiyah Al-Mujahidin Wonosari cukup efektif peranannya dalam membentuk dan menanamkan nilai pada diri peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari kesadaran agama dan perilaku atau akhlak siswa yang mencerminkannya. Sikap siswa yang santun,
NIM. 10410039 SHALEH SODIQ HANANI NASEH 2014-07-15T04:37:04Z2017-08-02T04:38:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13603This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136032014-07-15T04:37:04ZPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA
PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR KELAS IB SD N 1 BANTUL
TAHUN AJARAN 2013-2014
ARIFUDIN HIDAYAT. Penerapan Pendekatan Saintifik Pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk Peningkatkan Prestasi Belajar Kelas IB
SD N 1 Bantul Tahun Ajaran 2013-2014. Skripsi. Yogyakarta: jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang
penelitian ini adalah dalam pengembangan kurikulum 2013, pelaksanaan
pembelajaran berbasis kompetensi dan karakter dianjurkan untuk menggunakan
pendekatan ilmiah atau disebut pendekatan santifik. SD N 1 Bantul adalah sekolah
mantan RSBI yang sudah terakreditasi A dan sebagai salah satu sekolah unggulan
di Yogyakarta khususnya di Bantul yang dipercaya siap mengimplementasikan
Kurikulum 2013. Tetapi pada kenyataannya penerapan pendekatan saintifik pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam belum terlaksana sepenuhnya. Dan
prestasi belajar yang dicapai siswa juga masih kurang memuaskan. Yang menjadi
permasalahan dalam penelitian ini adalah: bagaimana penerapan pendekatan
Saintifik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas I di SD N 1 Bantul
dan apakah penerapan pendekatan Saintifik dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dapat meningkatkan prestasi belajar di SD N 1 Bantul. Penelitian ini
bertujuan menyempurnakan penerapan pendekatan Saintifik dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam kelas I di SD N 1 Bantul dan mengetahui peningkatan
prestasi belajar kelas I di SD N 1 Bantul setelah penerapan pendekatan Saintifik
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini
terdiri dari 2 siklus terhadap 27 siswa. setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu
perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observing), dan refleksi
(reflecting). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi,
wawancara, dokumentasi, dan tes. Analisis data meliputi reduksi data, display
data dan pengambilan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Penerapan pendekatan Saintifik dalam
pembelajaran PAI kelas IB SD N 1 Bantul secara garis besar tahap-tahap pada
pendekatan saintifik seperti mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan
membentuk jejaring sudah terlaksana sepenuhnya dengan baik. 2) Adanya
peningkatan prestasi belajar ranah kognitif dan afektif siswa kelas IB SD N 1
Bantul dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam setelah menerapkan
pendekatan Saintifik. Pada ranah kognitif sudah bisa dibuktikan pada persentase
ketuntasan dari pra tindakan, post test siklus I sampai post test siklus II yaitu dari
hasil yang tidak baik (14,81%), cukup baik (62,96%) menjadi baik (77,78%).
Sedangkan prestasi belajar ranah afektif bisa dibuktikan dari nilai rata-rata seluruh
aspek pada siklus I ke siklus II yaitu dari hasil yang cukup (2,44) menjadi baik
(2,99).
NIM. 10410053 ARIFUDIN HIDAYAT 2014-07-15T05:50:10Z2017-08-02T08:51:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13604This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136042014-07-15T05:50:10ZTELAAH KURIKULUM INTEGRATIF DALAM BUKU AL-ISLAM DAN
KEMUHAMMADIYAHAN KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH
BOARDING SCHOOL SLEMAN YOGYAKARTA
BRILIANNAKA RAWSHAN FIKRI. Telaah kurikulum integratif dalam
buku al-Islam dan kemuhammadiyahan kelas tujuh SMP Muhammadiyah
Boarding School Sleman Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga, 2014.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah kemerosotan akhlak siswa
SMP yang memprihatinkan. Pendidikan agama Islam adalah sebagai pondasi
bagi siswa dalam berperilaku. Penerapan kurikulum integratif adalah salah
satu cara dalam mengembangkan kurikulum di SMP MBS dengan
memadukan materi di dalam buku al-Islam dan kemuhammadiyahan. Yang
menjadi permasalahan penelitian ini adalah bagaimana konsep kurikulum
yang integratif di dalam buku al-Islam dan kemuhammadiyahan kelas tujuh
ditinjau dari materi, kemudian bagaimana proses pembelajaran dan penerapan
kurikulum integratif di kelas dan bagaimana hasil yang dicapai oleh siswa
kelas tujuh dari pembelajaran tersebut. Penelitian ini bertujuan
mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang penerapan kurikulum
integratif materi al-Islam dan kemuhammadiyahan kelas tujuh serta hasil yang
dicapai dari penerapan tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar
SMP Muhammadiyah Boarding School Sleman Yogyakarta. Pengumpulan
data dengan mengadakan pengamatan langsung, wawancara dengan instansi
terkait dan dokumentasi. Kemudian mereduksi data yang telah diperoleh untuk
mempermudah mengambil kesimpulan, menyajikan data dengan memahami
masalah yang ada, menganalisis makna dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kurikulum integratif diterapkan melalui
pemberian materi yang saling berkaitan dalam buku al-Islam dan
kemuhammadiyahan dengan menggunakan The Integrated Model (model
integrasi), dalam penerapannya buku al-Islam dan Kemuhammadiyahan
memadukan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda tapi esensinya
sama. (2) Proses penerapan pembelajaran materi yang integratif dengan
metode ceramah dan tanya jawab, resitasi dan demonstrasi, diskusi dan
hafalan. Dalam pelaksanaan pembelajaran integratif tersebut menggunakan
model pembelajaran terpadu dalam bentuk The Connected Model, The
Integrated Model, The Immersed Model dan The Nested Model. (3) hasil yang
ditunjukkan dalam proses pembelajaran materi yang terintegrasi adalah: 1)
materi yang saling berkaitan dan mendukung dalam mata pelajaran yang
berbeda memberikan pemahaman yang lebih terhadap siswa. 2) materi yang
telah melekat pada siswa lebih mudah dipraktekkan dalam kehidupan
berasrama. 3) adanya pembiasaan yang dilakukan oleh siswa antara lain shalat
jamaah pada waktunya, shalat dhuha, puasa Senin Kamis serta pembiasaan
sopan santun terhadap guru.
NIM. 10410138 BRILIANNAKA RAWSHAN FIKRI2014-07-15T05:55:42Z2014-07-15T05:55:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13606This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136062014-07-15T05:55:42ZHUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN FACEBOOK
DENGAN PRESTASI BELAJAR AKIDAH AKHLAK
PADA SISWA KELAS X
DI MAN KLATEN
TAKHVIV MUHAMMAD. Hubungan Antara Penggunaan Facebook Dengan
Prestasi Belajar Akidah Akhlak Pada Siswa Kelas X Di MAN Klaten. Skripsi.
Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga, 2014.
Latar belakang penelitian ini adalah bahwa kemajuan tekhnologi yang terus
berkembang merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi dan menurunkan
prestasi belajar siswa. Facebook adalah situs web jejaring sosial menghubungkan
orang satu dengan yang lain. Dapat saling berkirim pesan hingga mengetahui aktifitas
orang lain, dengan segala fitur yang dimilikinya. Akhir-akhir ini banyak timbul akibat
positif maupun negatif dari para pengguna situs ini. Di MAN Klaten Dari penelitan
awal yang lakukan peneliti dari 25 siswa yang diwawancarai 100% dari mereka
memiliki akun facebook, bahkan memiliki lebih dari satu akun. Rata-rata penggunaan
facebook apabila diakumulasi sekitar dua jam per hari.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan antara
penggunaan facebook dalam pembelajaran akidah akhlak, dan untuk mengetahui
bagaimana hubungan antara penggunaan facebook dengan prestasi belajar Akidah
akhlak pada siswa kelas X Di MAN Klaten.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan mengambil latar MAN
Klaten. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar angket dan wawancara.
Analisis data dilakukan dengan tahapan mereduksi data, penyajian data, penarikan
kesimpulan dan verivikasi..
Hasil penelitian menunjukkan : (1) Dari segi penggunaan Facebook siswa siswi
lebih sering digunakan untuk curhat dengan teman hal ini ditunjukan dengan hasil
penelitian yang menunjukan angka 64%, hal ini berbanding terbalik dengan
penggunaan Facebook untuk berdiskusi tetang materi akidah akhlak yang hanya
meunjukan angka 1%. (2) Dari hasil korelasi pengaruh penggunaan Facebook dengan
nilai akidah akhlak semua menunjukan hubungan yang tidak signifikan . Adapun
dampak positif dari Facebook adalah Sebagai alat komunikasi dan mempererat
silaturahmi dengan saudara. Dan adapun dampak negatif dari penggunaan Facebook
adalah Membuang waktu luang, karena Facebook bisa membuat kecanduan, sehingga
dapat mempengaruhi waktu untuk belajar.
NIM. 10410041 TAKHVIV MUHAMMAD 2014-07-15T06:00:04Z2017-08-02T04:40:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13607This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136072014-07-15T06:00:04ZKONSEP PENDIDIKAN ANTIKORUPSI UNTUK ANAK SD
PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
ADITYO PUTRANTO. Konsep Pendidikan Antikorupsi Untuk Anak Sekolah
Dasar Perspektif Pendidikan Agama Islam. Skripsi. Yogyakarta: jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah menyadari atas belum efektifnya
peran agama dalam membangun masyarakat bersih. Maka dari itu pendidikan Islam
diharapkan dapat dipandang sebagai salah satu strategi paling efektif dalam
menangani perilaku korupsi kini dan mendatang, terutama dalam penangkalan dan
pencegahan. Pendidikan Islam perlu mengembangkan nilai antikorupsi. Sebab dalam
sistem pendidikan Indonesia, belum dimuat materi mengenai permasalahan korupsi di
Indonesia secara langsung dalam materi pendidikan Islam. Pendidikan Islam di
sekolah dapat berperan dalam memberantas korupsi secara tidak langsung melalui
pengaitan materi pembelajaran agama Islam secara kontekstual dengan pesan yang
ingin disampaikan berkenaan dengan korupsi. Selain itu juga, media pembelajaran
berupa buku-buku paket pembelajaran agama Islam, maupun modul pendidikan
antikorupsi SD yang telah diterbitkan KPK, tidak ada yang terintegrasi langsung
dengan pendidikan Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan objek material
penelitian adalah kepustakaan dengan sumber primer penelitian yaitu modul
Pendidikan Nilai-Nilai Antikorupsi Untuk Sekolah Dasar yang dirumuskan oleh
KPK bekerjasama dengan Kemendikbud. Proses pengumpulan data dilakukan
melalui metode dokumentasi, sedangkan analisis data dilakukan dengan metode
interpretasi serta pendekatan psikologi pendidikan.
Hasil penelitian ini adalah: (1) Konsep pendidikan antikorupsi untuk anak
sekolah dasar adalah ide-ide antikorupsi yang dimasukkan dalam sistem pendidikan
yang terdiri atas komponen-komponen terkait, terintegrasi, dan tidak dapat
terpisahkan satu sama lain. Komponen-komponen tersebut adalah tujuan, materi, dan
metode, (2) Konsep pendidikan antikorupsi untuk anak sekolah dasar perspektif
pendidikan Islam adalah: (a) Tujuan Pendidikan Antikorupsi sebagai pembentukan
insan kamil dan ulul albab, (b) Materi pendidikan antikorupsi adalah yang
terintegrasi dalam materi pendidikan agama Islam di sekolah dasar yaitu materimateri
yang maknanya mengajarkan sikap antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari,
materi tersebut terdiri dari al-Quran dan hadits, fikih, tauhid, akhlak, dan sejarah
Islam, (c) Metode pendidikan antikorupsi dalam pendidikan agama Islam sangat
terkait dengan pendekatan yang dilakukan. Pendekatan tersebut diantaranya,
pendekatan kebiasaan, keteladanan, pengalaman, rasional, dan emosional.
NIM. 08410179 ADITYO PUTRANTO 2014-07-15T07:25:19Z2017-08-02T04:43:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13609This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136092014-07-15T07:25:19ZNILAI-NILAI TOLERANSI
DALAM NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA:
PERJALANAN MENAPAK JEJAK ISLAM DI EROPA
DAN RELEVANSINYA TERHADAP TUJUAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
AKHID NUR KHOLIS PRATAMA. Nilai-Nilai Toleransi Dalam Novel 99
Cahaya di Langit Eropa : Perjalanan Menapak Jejak Islam di Eropa Dan
Relevansinya Terhadap Tujuan Pendidikan Agama Islam : Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Latar belakang penelitian ini adalah bahwa Toleransi pada dasarnya berkaitan
dengan problem yang terbesar dalam keberagaman manusia yaitu kesadaran antar
umat beragama akan keniscayaan keberagaman. Munculnya berbagai anggapan
bahwa konflik yang terjadi di Negara Indonesia ini disebabkan karena adanya
perbedaan keyakianan antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Agama
seolah menjadi motor penggerak berbagai konflik dan kerusuhan. Pandangan
demikian disisi lain seolah-olah menyodorkan bahwa ajaran agama yang satu
dengan yang lainnya memang bertentangan dan konflik yang terjadi di masyarakat
merupakan konsekuensi logis dari perbedaan tersebut. Penyampaian pesan
toleransi kini lebih bisa tersampaikan dalam bentuk bentuk bingkai novel.
Toleransi antar umat beragama dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa salah satu
penelitian yang bertujuan untuk menganalisis proses penyerapan dan
penyampaian beragamnya manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Dan
kaitannya terhadap tujuan Pendidikan Agama Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil objek
penelitian novel 99 Cahaya di langit Eropa. Pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode dokumentasi. Analisis data
yang digunakan adalah content analysis/analisis isi yaitu penelitian yang
dilakukan terhadap informasi yang didokumentasikan dalam rekaman, baik
gambar, suara ataupun tulisan.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) Nilai-Nilai toleransi yang terdapat pada
novel 99 Cahaya di Langit Eropa adalah: (a) Mengakui hak setiap orang; (b)
Menghormati keyakinan orang lain; (c) Agree in Disagreement; (d) Saling
mengerti; (e) Kesadaran dan Kejujuran dan (f) Jiwa falsafah pancasila (2) Dari
segi Relevansi antara nilai toleransi dengan tujuan Pendidikan Agama Islam
terdapat dalam beberapa aspek di antaranya: (a) Dimensi keyakinan (b) Dimensi
pemahaman (c) dimensi
NIM. 10410060 AKHID NUR KHOLIS PRATAMA2014-07-15T07:27:14Z2017-08-02T04:44:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13610This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136102014-07-15T07:27:14ZPENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN HADITS KELAS VII
DI SMP MUHAMMADIYAH BOARDING SCHOOL YOGYAKARTA
ARI NURCAHYATI. Analisis Pengembangan Materi Pembelajaran Hadits
Kelas VII di SMP Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta. Skripsi.
Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian ini adalah dalam
mengembangkan dan mengorganisasikan materi pembelajaran memerlukan dasar
pertimbangan jelas dan harus mengacu pada prinsip pengembangan kurikulum.
Namun pada kenyataannya, seringkali materi pembelajaran tidak dikembangkan
oleh pendidik, serta tidak dipilih dan diurutkan sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan anak sehingga pembelajaran berjalan kurang efektif. SMP
Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta merupakan sekolah yang
memadukan antara kurikulum pondok pesantren dan kurikulum Diknas. Kurikulum
pondok pesantren mengacu pada kurikulum yang disusun PWM DIY yang
kemudian dikembangkan sendiri oleh pihak sekolah sesuai dengan kebutuhan.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimana prosedur atau langkah dalam
mengembangkan materi pembelajaran Hadits kelas VII serta menganalisis dengan
kritis pengorganisasian materi pembelajarannya.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar SMP
MBS Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan
atau observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan
dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari
makna itulah kemudian ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan
dengan mengadakan triangulasi dengan tiga modus, yaitu dengan menggunakan
sumber ganda, metode ganda, dan waktu pengumpulan ganda.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pengembangan materi pembalajaran
mata pelajaran Hadits dilakukan melalui tiga tahap yaitu menentukan tema,
menentukan materi dan deskripsi materi serta tahap ketiga adalah mengumpulkan
bahan dan menyusun materi pembelajaran. Pemilihan materi pembelajaran Hadits
kelas VII sudah dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa aspek, diantaranya
adalah kesahihan (validitas), tingkat kepentingan, kebermaknaan, layak dipelajari,
dan menarik minat. (2) Materi pembelajaran mata pelajaran Hadits sudah disusun
dengan memperhatikan kriteria pengorganisasian materi pembelajaran yang efektif.
Kriteria pengorganisasian materi pembelajaran yang efektif diantaranya adalah
cakupan materi (scope), urutan materi (sequence), dan keterpaduan. Dalam
menyusun materi pembelajaran Hadits, masih terdapat beberapa kekurangan
diantaranya adalah (a) indikator pembelajaran tidak dicantumkan dalam buku, (b)
tidak dilengkapi dengan evaluasi, (c) dalam beberapa bab, penjabaran materi masih
terlalu sedikit atau kurang mendalam dan (d) sumber buku atau daftar pustaka tidak
dicantumkan.
NIM.10410143 ARI NURCAHYATI 2014-07-15T07:33:23Z2017-08-02T04:45:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13612This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136122014-07-15T07:33:23ZUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MELALUI KETERAMPILAN BERTANYA DASAR
PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI NOLOBANGSAN YOGYAKARTA
ASMAWATI MUNAWAROH. Upaya Meningkatkan Kreativitas Dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Melalui Keterampilan Bertanya Dasar
Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Nolobangsan Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta:
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,
2014.
Latar belakang masalah penelitian ini, Kreativitas pada siswa perlu
ditumbuhkan pada anak sejak usia dini dan salah satu yang dapat meningkatkan
kreativitas siswa adalah dalam pembelajaran PAI melalui keterampilan bertanya
dasar. Idealnya pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang berlangsung dengan
meningkatkan kreativitas siswa agar dapat berkomunikasi dengan baik dan benar,
baik secara lisan maupun tulisan, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil
karya manusia Indonesia, maka dibutuhkan suatu kreativitas. Proses pembelajaran
Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas IV SD Negeri Nolobangsan
Yogyakarta masih menggunakan metode monoton sehingga kurang dapat
menumbuhkan kreativitas belajar. Di dalam mengajar dibutuhkan seorang guru
yang benar-benar profesional, yang mana seorang guru tidak hanya dituntut untuk
bisa mengajar saja, dan juga menguasai kelas, namun jauh dari itu seorang guru
harus memiliki ilmu pengetahuan dan skill yang banyak, sehingga dapat
menyampaikan ilmu yang diajarkannya kepada peserta didik. Banyak kita temuai
terkadang seorang guru hanya asal-asalan saja didalam mengajar, dan tidak
mempunyai keterampilan, namun tetap saja mengajar sehingga hasilnya tidak
maksimal, oleh karena itu perlu keterampilan khusus yang dimiliki oleh seorang
guru.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan mengambil latar SD
Negeri Nolobangsan Kelas IV. Pengumpulan data dengan skala kreativitas
pembelajaran PAI, modul keterampilan bertanya dasar dan operasional variabel.
Analisis data yang digunakan adalah analisis teknik uji beda (t-test) dengan
metode induktif, objektif, dan ilmiah dimana data yang diperoleh berupa angkaangka
(score, nilai) atau pernyataan-pernyataan yang dinilai, dan dianalisis dengan
analisis statistik.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kreativitas siswa, pada
saat sebelum (Pre-Test) dan sesudah (Post-Test) diberi pembelajaran dengan
menggunakan keterampilan bertanya dasar. Diberi keterampilan bertanya dasar
nilai rerata= -10,313 dengan t= -4,994 dan p= 0,000, ini artinya bahwa
keterampilan bertanya dasar mampu meningkatkan kreativitas siswa.
NIM. 10411036 ASMAWATI MUNAWAROH 2014-07-16T01:19:34Z2014-07-16T01:19:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13616This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136162014-07-16T01:19:34Z PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI DOLANAN ANAK TRADISIONAL SEBAGAI JEMBATAN ANTARA KELAS, KELUARGA, DAN KOMUNITAS DI KAMPUNG PINTAR PANDES PANGGUNGHARJO SEWON BANTUL YOGYAKARTA
DIAN ULUL KHASANAH. Pendidikan Karakter melalui Dolanan Anak Tradisional sebagai Jembatan atara Kelas, Keluarga, dan Komunitas di Kampung Pintar Pandes Panggungharjo Sewon Bantul Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014. Penelitian ini dilatarbelakangi pada Kampung Pintar Pandes Panggungharjo Sewon Bantul Yogyakarta yang sebagian besar penduduknya pengrajin dolanan anak tradisional, sehingga kampung tersebut dijuluki sebagai Kampung Dolanan atau Kampung Pintar. Keadaan kampung tersebut banyak sedikitnya dapat mempengaruhi anak termasuk dalam pendidikan karakter. Pembentukan karakter pada anak ini sangat diperlukan mengingat keadaan emosional dan mental anak yang masih labil, pembentukan karakter ini dilaksanakan di Kampung Pintar Pandes melalui dolanan tradisional anak. Permasalahan yang menjadi sorot utama penelitian ini antara lain, bagaimana proses pembentukan karakter melalui dolanan anaka tradisional, nilai-nilai karakter apa saja yang berkembang di kelas, keluarga, dan komunitas melalui dolanan anak tradisional, dan bagaimana dampak penanaman pendidikan karakter di kelas, keluarga, dan komunitas melalui dolanan tradisional anak di Kampung Pintar Pandes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pendidikan karater dan nilai-nilai karakter yang berkembang di kelas, keluarga, dan komunitas serta dampak penanaman pendidikan karakter melalui kelas, keluarga, dan komunitas di kampung pintar pandes. Hasil penelitian diharapkan dapat dipergunakan untuk mengoptimalkan kegiatan dolanan anak tradisional di kampung pintar pandes.
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan latar belakang Kampung Pintar Pandes Panggungharjo Sewon Bantul Yogyakarta. Pengumpulan data dilaksanakan dengan mengadakan observasi, wawancara terstruktur dan dokumentasi. Pemeriksa keabsahan data dilakukan dengan triangulasi, yaitu triangulasi teknik, triangulasi sumber dan triangulasi waktu.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Proses pembentukan karakter di kelas, keluarga, dan komunitas melalui dolanan anak tradisional di Kampung Pintar Pandes, proses pendidikan karakter dilaksanakan dengan menyeimbangkan antara moral knowing, moral feeling dan moral action. Kebiasaan untuk menggunakan moral knowing, moral feeling dan moral action pada setiap keputusan akan mendidik manusia menjadi insan yang berkarakter, yang punya prinsip dan pegangan yang jelas. (2) Nilai-nilai karakter yang berkembang di kelas, keluarga, dan komunitas di Kampung Pintar Pandes Panggungharjo Sewon Bantul antara lain nilai yang berhubungan pada Allah SWT, nilai yang berhubungan pada diri sendiri, nilai yang berhubungan dengan sesama, nilai yang berhubungan dengan lingkungan dan nilai kebangsaan. (3) Dampak penanaman pendidikan karakter melalui dolanan tradisional di kampung pintar pandes panggungharjo sewon bantul diantaranya anak menjadi lebih kreatif, sosial tinggi, percaya diri, lebih harmonis dengan keluarga, sopan santun, bersosialisasi dengan baik, dan outputnya berdampak positif.
NIM. 10411002 DIAN ULUL KHASANAH 2014-07-16T01:32:07Z2014-07-16T01:32:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13621This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136212014-07-16T01:32:07Z PENGEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL MELALUI TEKNOLOGI QUANTUM IKHLAS
(TELAAH BUKU QUANTUM IKHLAS KARYA ERBE SENTANU)
HARIS ILMAWATI. Pengembangan Kecerdasan Emosional dan Spiritual Melalui Teknologi Quantum Ikhlas (Tela’ah Buku Quantum Ikhlas karya Erbe Sentanu). Skripsi. Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa pendidikan seharusnya tidak hanya untuk pengembangan intelektual saja, tetapi juga untuk pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual peserta didik. Ada metode khusus yang diterapkan untuk pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual melalui Teknologi Qunatum Ikhlas. Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual melalui Teknologi Quantum Ikhlas dalam buku Quanutm Ikhlas dan apa urgensi pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual bagi guru PAI. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana penerapan Teknologi Quantum Ikhlas untuk pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual.
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) dengan melakukan tela’ah pada buku Quantum Ikhlas karya Erbe Sentanu. Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik dokumentasi, wawancara, dan observasi. Analisis data dilakukan dengan metode analisis isi dengan melakukan analisis dan interpretasi atau penafsiran terhadap data yang berhasil dikumpulkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual dalam penerapan Teknologi Quantum Ikhlas menggunakan metode motivasi, metode cerita disertai perumpamaan yang mengandung pelajaran dan nasihat, metode pembiasaan, dan metode visualisasi. Pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual dalam Teknologi Quantum Ikhlas meliputi pengembangan kesadaran diri, pengendalian emosi diri, pemberian motivasi, penanaman empati (memahami emosi orang lain), dan mengembangkan keterampilan sosial. Sedangkan pengembangan spiritual meliputi membiasakan diri untuk gemar berdo’a, meningkatkan taqwa, serta melatih sifat sabar, syukur, istiqomah, dan bertaubat kepada Allah. Urgensi pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual bagi guru adalah bagaimana mengimplementasikannya dalam proses pembelajaran.
NIM. 09410083 HARIS ILMAWATI 2014-07-16T01:35:49Z2014-07-16T01:35:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13622This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136222014-07-16T01:35:49ZPEMBELAJARAN TAUHID BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER
(STUDI PEMBELAJARAN PADA MADRASAH ALIYAH UNGGULAN AL-IMDAD, DAN
MADRASAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH)
JAMALUDIN. Pembelajaran Tauhid berbasis pendidikan karakter (Studi
pembelajaran pada Madrasah Aliyah Unggulan Al-Imdad dan Madrasah
Mu’allimin Muhammadiyah), Skripsi, Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. 2014.
Latar belakang penelitian ini adalah berbagai fenomena didalam sekolahsekolah
maupun di Madrasah-madrasah tentang pembelajaran yang berbasiskan
pendidikan karakter yang penerapannya belum terlihat baik dan sesuai dengan apa
yang menjadi tujuan pendidikan menjadikan manusia yang berbudi luhur, beriman
dan bertakwa. Dalam hal upaya penerapan pembelajaran Tauhid berbasis
pendidikan karakter maka harus diketahui terlebih dahulu konsep Rancangan
rencana Pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan keadaan peserta didik dan
mengetahui teknik-teknik dalam menanamkan karakter pada peserta didik sesuai
dengan materi ajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan
Pembelajaran Tauhid berbasis Pendidikan karakter pada dua lembaga pendidikan
yang berbeda yaitu NU dan Muhammadiyah yakni dalam hal pembelajaran dan
penanaman karakter ketauhidan dilembaga masing-masing.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian Lapangan atau
Field Research yang bersifat diskriptif kualitatif, dengan mengambil latar
Madrasah Aliyah Unggulan Al-Imdad dan madrasah Mu’allimin Muhammadiyah.
pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, metode
wawancara, Observasi, dan dokumentasi, data yang terkumpul kemudian diseleksi
dan dianalisis melalui 1) Pengumpulan data, 2) Reduksi data, 3) Penyajian data, 4)
Kesimpulan. Adapun Penelitian ini memakai teknik pemeriksaan keabsahan data
yaitu teknik trianggulasi sumber data dan metode.
Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa upaya dalam pembelajaran tauhid
berbasis pendidikan karakter dilakukan dengan berbagai strategi dan metode
dalam pembelajaran yang dilakukan pada Madrasah Aliyah Unggulan Al-Imdad
dan Madrasah Mu’allimin Muhammdiyah yaitu: 1. Metode cerita yaitu
menceritakan atau mengisahkan suatu kisah yang membuat nalar peserta didik
untuk mengikuti dan menjauhi suatu perbuatan yang baik dan buruk yang
ditanamkan didalam cerita, 2. Arahan dan Nasehat yang diberikan langsung
kepada semua peserta didik atau kepada peserta didik yang kebetulan melakukan
kesalahan, 3. memberikan contoh teladan yang baik didalam kelas maupun diluar
kelas secara berkelanjutan, 4. Menggunakan media Visual dengan Memutarkan
video tentang kekuasaan Allah SWT seperti video Harun Yahya, 5. Memberikan
kata-kata motivasi atau inspirasi sebelum atau sesudah pembelajaran mengenai
pengembangan diri baik dalam hal duniawi maupun ukhrawi. Hasil dari penerapan
pembelajaran Tauhid berbasis Pendidikan karakter menjadikan perkembangan
pembelajaran dan nilai karakter peserta didik pada tiap masing-masing Madrasah
menjadi lebih meningkat dari sebelumnya hingga 90% sudah lebih baik.
NIM. 10411035 JAMALUDIN 2014-07-16T01:56:15Z2014-07-16T01:56:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13626This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136262014-07-16T01:56:15Z STUDI KOMPARASI KURIKULUM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) KELAS VIII
DI SMP IT ABU BAKAR YOGYAKARTA DAN MTsPONPES IBNUL QOYIM PUTRI YOGYAKARTA
LELY NUR HIDAYAH SYAFITRI. Studi Komparasi Kurikulum PAI Kelas VIII di SMP IT Abu Bakar Yogyakarta dan MTs Ponpes Ibnul Qoyim Putri Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Latar belakang penelitian ini adalah bahwa selama ini praktik pembelajaran PAI di sekolah hanya memperhatikan aspek kognitif semata dari pertumbuhan kesadaran nilai-nilai (agama), dan mengabaikan pembinaan aspek afektif dan psikomotorik, yakni kemauan dan tekad untuk mengamalkan nilai-nilai ajaran agama. SMP IT Abu Bakar Yogyakarta dan MTs Ibnul Qoyyim Yogyakarta menggunakan sistem pendidikan full day school danboarding schooldengan memadukan model pesantren dengan sekolah, pendidikan agama dengan pendidikan umum. Kurikulum yang diselenggarakan di kedua sekolah tersebut tidak banyak diterapkan oleh lembaga pendidikan lain. Biasanya jam belajar di sekolah lain hanya berlangsung hingga setengah hari saja.Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana kurikulum PAI di SMP IT Abu Bakar Yogyakarta dan MTs Ibnul Qayyim Putri Yogyakarta dan Apa perbedaan kurikulum di kedua sekolah tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SMP IT Abu Bakar Yogyakarta dan MTs Ibnul Qayyim Putri Yogyalarta. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi secara berpartisipasi, wawancara, serta dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberi makna atau penafsiran terhadap data yang berhasil dikumpulkan dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kurikulum yang diterapkan di SMP IT Abu Bakar Yogyakarta adalah kurikulum Diknas dan kurikulum Islam Terpadu (IT), Sedangkan di MTs Ibnul Qoyyim Putri Yogyakarta menggunakan kurikulum Depag, kurikulum Diknas, dan mengacu pada Kurikulum Pondok Modern Darussalam Gontor. (2) Tujuan mendasar Kurikulum PAI di SMP IT Abu Bakar Yogyakartamenjadikan peserta didik yang berakhlakul karimah melalui pembinaan karakter (akhlak) sedangkan di MTs Ibnul Qayyim putri Yogyakarta membentuk siswa menjadi seorang mubaligh muda penerus generasi para ulama, bukan sebagai pegawai yang berorientasi memperoleh gelar dan jabatan tinggi. (3) Materi pembelajaran PAI di SMP IT Abu Bakar Yogyakarta terdiri dari Aqidah, Sirah Nabawiyah atau SKI, Al-Qur’an, Hadits, dan Fiqih secara keseluruhannya tergabung dalam satu mata pelajaran yaitu PAI, berbeda dengan MTs Ibnul Qayyim Yogyakarta yakni mata pelajaran rumpun PAI terpisah. (4)Metode di kedua sekolah tersebut hampir sama yaitu Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Pemberian Tugas. (5) Evaluasi pembelajaran dikedua sekolah tersebut dilakukan dengan melihat dari ranah Kognitif, Afektif, dan psikomotorik.
NIM. 10411068 LELY NUR HIDAYAH SYAFITRI 2014-07-16T01:58:12Z2014-07-16T01:58:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13627This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136272014-07-16T01:58:12Z
PENERAPAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN PAI KELAS X
DAN DAMPAKNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
DI SMA N 1 WONOSARI GUNUNGKIDUL
(DITINJAU DARI PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN PELAKSANAANNYA)
MILLATI ISLAMIYAH. Penerapan Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran
PAI Kelas X Dan Dampaknya Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMA N 1
Wonosari Gunungkidul (Ditinjau dari Perencanaan Pembelajaran). Skripsi.
Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga, 2014.
Latar belakang penelitian ini adalah bahwa Kurikulum 2013 memberikan
keleluasaan kepada guru dan sekolah untuk mengembangkannya. Kurikulum 2013
menjanjikan lahirnya generasi penerus bangsa yang produktif, kreatif, inovatif,
dan berkarakter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Kurikulum
2013 dan menganalisis dampak terhadap hasil belajar siswa di SMA N 1
Wonosari Gunungkidul.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar
SMA N 1 Wonosari Kelas X. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan
pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan
data dilakukan dengan menggunakan triangulasi. Analisis data dilakukan dengan
memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna
itulah ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) penerapan Kurikulum 2013 yang
ditinjau dari perencanaan pembelajaran sudah cukup matang ini terlihat dari
berbagai persiapan atau data yang telah disusun dan direncanakan oleh guru
diantaranya silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). (2) Dalam
perencanaan pembelajaran PAI mempunyai dampak positif terhadap hasil belajar
siswa. Dari hasil penelitian yang penulis ketahui bahwa hasil belajar dari segi
ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik dapat meningkat misalnya siswa
sekarang lebih aktif, lebih banyak berinovatif, bisa mengaplikasikan sikap yang
positif dalam kehidupan sehari-hari.
NIM. 10411025 MILLATI ISLAMIYAH 2014-07-16T02:06:33Z2014-07-16T02:06:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13628This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136282014-07-16T02:06:33ZPENGEMBANGAN RELIGIUSITAS SISWA BERMASALAH
MELALUI HOME VISIT DI SMK MUHAMMADIYAH 2 PLAYEN
Muhammad Abdulloh. Pengembangan Religiusitas Siswa Bermasalah
Melalui Home Visit di SMK Muhammadiyah 2 Playen, Skripsi. Yogyakarta:
jurusan Pendidikan Agama Islam fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga, 2014.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah siswa bermasalah seperti
bolos sekolah, memalsukan surat izin tidak masuk sekolah, mimum-minuman
keras, merokok di lingkungan sekolah dan pacaran. Pada dasarnya setiap anak
sejak dari usia dini telah mengenal tentang keagamaa namun terkadang siswa
mengalami perubahan ketika dewasa dan menyebabkan siswa bermasalah di
sekolah. Untuk menanggulangi hal tersebut SMK Muhammadiyah memberikan
sebuah layanan berupa home visit agar siswa mampu berubah menjadi lebih baik
di lingkungan sekolah dan masyarakat. Dengan diadakannnya program home visit
siswa merasa diawasi oleh guru, orang tua dan lingkungan masyarakat sekitar.
Penelitian ini merupakan peneitian kualitatif, dengan mengambil latar
SMK Muhmmadiyah 2 Playen. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi,
wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna
terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna tersebut ditarik
kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi
sumber, yakni menguji kredibilitas data dengan cara mengecek data yang telah
diperoleh melalui beberapa sumber.
Hasil pelaksanaan dari perogram home visit dalam pengembangan
religiusitas siswa bermasalah di SMK Muhammadiyah 2 Playen adalah :
berkurangnya siswa bermasalah di lingkungan sekolah seperti; bolos, merokok di
lingkungan sekolah, sering datang terlambat dan tidak mengerjakan tugas.
Berkurangnya permasalahan siswa di lingkungan keluarga seperti siswa tidak lagi
sering keluar malam, siswa mau belajar tanpa paksaan dari orang tua, siswa mau
mendengarkan nasehat-nasehat yang diberikan oleh orang tua. Dapat memantau
perilaku keagamaan siswa di luar lingkungan sekolah seperti sholat, nagaji dan
kegiatan keagamaan lainnya yang diikuti oleh siswa. Terjalinnya hubungan
silaturahmi antara pihak sekolah dengan orang tua siswa serta tercapainya tujuan
home visit untuk menyampaikan nasehat, bimbingan dan arahan kepada siswa
melalui orang tua. Dengan adanya program home visit orang tua siswa merasa
terbantu dalam merubah perilaku dan sikap keagamaan siswa yang awalnya acuh
terhadap nasehat orang tua, sering keluar malam, tidak melakukan ibadah, bolos
sekolah, tidak mau belajar dan minum-minuman. Meskipun program home visit
dalam mengambangkan kereligiusitasan siswa bermasalah belum mencapai hasil
maksimal, namun pelaksanaan program tersebut sudah dikatan berjalan dengan
baik.
NIM. 10410128 MUHAMMAD ABDULLOH 2014-07-16T02:10:44Z2014-07-16T02:10:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13629This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136292014-07-16T02:10:44ZPENANAMAN NILAI KETAATAN BERAGAMA SISWA BERBASIS KEARIFAN LOKAL
DI SMP NEGERI I GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA
MUHAMMAD ADAM ILHAMI. Penanaman Nilai Ketaatan Beragama
Siswa Berbasis Kearifan Lokal. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
2014.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah Di SMP Negeri pada umumnya,
siswa difokuskan pada pembelajaran umum yang mengarah pada prestasi
akademik. Sedangkan pembelajaran agama kurang begitu difokuskan, dan itu
berdampak pada kegiatan pembelajaran agama siswa. Seperti yang penulis ketahui
bahwa sekolah SMP memang lebih cenderung pada pembelajaran umum
dibandingkan dengan Madrasah Tsanawiyah dan sekolah yang berbasis pesantren
atau lembaga yang memfokuskan pembelajaran agama.Tentu hal itu tidak secara
langsung mempengaruhi ketaatan siswa dalam menjalankan kegiatan keagamaan
baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dalam menanggulangi minimnya
kegiatan pembelajaran agama tersebut, lembaga ini mendidik keagamaan siswa
dengan mengintergasikan penanaman nilai ketaatan melalui beberapa kegiatan
kearifan lokal sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dan metode
pengumpulan datanya menggunakan metode triangulasi data. Sedangkan analisis
datanya menggunakan metode analisis deskriptif. Dalam hal ini penulis sebagai
peneliti berusaha mendeskripsikan dengan menguraikan secara teratur penanaman
nilai ketaatan beragama siswa berbasis kearifan lokal di SMP Negeri I Godean
yang kemudian diadakan suatu analisis untuk pengorganisasian data dalam rangka
mendapatkan pola-pola atau bentuk-bentuk keteraturan secara memadai, kritis dan
bertangung jawab kemudian penulis melakukan interpretasi untuk proses
pemberian makna terhadap pola-pola atau keteraturan-keteraturan yang penulis
temukan, dimana dalam penelitian ini adalah relevansinya dengan penanaman
nilai ketaatan.
Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Penanaman Nilai Ketaatan Beragama
Berbasis Kearifan Lokal di SMP Negeri I Godean diadakan karena untuk
mencapai tujuan, visi, dan misi pendidikan di SMP Negeri I Godean dengan
konsep untuk mengembangkan potensi-potensi siswa, yaitu potensi emosional,
intelektual, spiritual, dan sosial. 2) Penanaman Nilai Ketaatan Beragama Berbasis
Kearifan Lokal di SMP Negeri I Godean prosesnya secara sosialisasi berupa
pembiasaan sapa, salam, senyum, sopan, dan santun. Secara enkulturasi berupa
IMTAQ yaitu pengembangan Iman dan Taqwa untuk mengarahkan, kemudian
pembiasaan sholat berjamaah untuk membentuk siswa terbiasa sholat berjamaah,
kemudian kegiatan AGSA Narkoba atau kepanjangan dari Anak Godean Satu
Anti Narkoba sebagai pemabatasan dari perilaku negatif. 3) Hasil dari Penanaman
Nilai Ketaatan Beragama Berbasis Kearifan Lokal di SMP Negeri I Godean yaitu
siswa terbiasa hormat, ramah dan santun kepada orang tua, teman, dan orang lain.
siswa mampu berkompetisi dalam lomba bidang IMTAQ. siswa terbiasa sholat
wajib berjamaah, baik itu di sekolah maupun dirumah. Siswa banyak
meninggalkan perbuatan negatif serta hampir tidak ada tindakan anarkhis,
khususnya di lingkungan sekolah dengan tindak lanjut di lingkungan sekitar.
NIM. 10410131 MUHAMMAD ADAM ILHAMI 2014-07-16T02:21:13Z2014-07-16T02:21:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13632This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136322014-07-16T02:21:13Z
KHARISMA KIAI DALAM PENGEMBANGAN PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PONDOK PESANTREN BAHRUL ‘ULUM SIRANDU MULYOHARJO PEMALANG JAWA TENGAH
Mustajab Hakim Abu Syafieq. Kharisma Kiai dalam Pengembangan Proses Belajar Mengajar di Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum Sirandu Mulyoharjo Pemalang Jawa Tengah. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas ilmu tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. 2014.
Pondok pesantren dinilai mampu mencetak kader-kader ulama yang turut mencerdaskan bangsa. Keberhasilan pondok pesantren dalam mendidik santri bergantung pada kiai. Keberhasilan kiai mendidik santrinya di pondok pesantren tidaklah lepas dari pengaruh kharismanya. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kharisma kiai, proses belajar mengajar di pondok dan untuk mengetahui sejauh mana kharisma kiai terhadap pengembangan proses belajar di pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum Sirandu Mulyoharjo Pemalang Jawa Tengah.
Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk kualitatif dengan metode pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan reduksi data, penyajian data dan verifikasi untuk mengetahui kharisma kiai terhadap pengembangan proses belajar di pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum Sirandu Mulyoharjo Pemalang Jawa Tengah.
Hasil dari penelitian ini adalah proses belajar mengajar di pondok pesantren Bahrul ‘Ulum bersifat salafi (tradisional) dengan metode yang digunakan adalah metode bandongan, sorogan, dan hafalan. Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa kharisma Kiai Slamet Zaeny sangat berperan penting dalam proses belajar mengajajar. Kharisma Kiai Slamet Zaeny diperkuat dengan kedudukan Kiai di masyarakat, karena ilmu yang dimilikinya dan karena ibadah yang dilakukannya. Kharisma Kiai berperan dalam perkembangan proses belajar mengajar yang terjadi di pondok pesantren Bahrul ‘Ulum. Santri menurut terhadap aturan-aturan dan perkembangan yang dilakukan oleh Kiai. Meskipun ada sebgaian santri yang melanggar aturan tersebut. Di antara perkembangannya adalah: penambahan materi pelajaran di madrasah diniyah, mengaji kitab kuning setelah maghrib, pembentukan bahtsul masail pondok pesantren Bahrul ‘Ulum, pembentukan MKMB (Musyawaroh Kubro Madrasah Bahrul ‘Ulum), Pendirian asrama Tahfidzul Quran bagi santri putri dan pembentukan kepengurusan pondok pesantren Bahrul ‘Ulum.
NIM. 09470166 MUSTAJAB HAKIM ABU SYAFIEQ 2014-07-16T02:30:32Z2014-07-16T02:30:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13635This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136352014-07-16T02:30:32ZPEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DI SMP NEGERI 9 YOGYAKARTA
DITINJAU DARI PERSPEKTIF TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
NUR KHAMIDAH. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP
Negeri 9 Yogyakarta ditinjau dari teori belajar behavioristik. Skripsi. Yogyakarta:
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa pembelajaran
PAI secara umum masih berkaitan erat dengan aspek kognitif dan selama ini
dominan sebagai alat evaluasi untuk menentukan angka ketuntasan. Sehingga
guru hanya menjelaskan pendidikan agama yang sifatnya teori saja namun kurang
memperhatikan pada penerapannya pada kehidupan sehari-hari peserta didik.
Persoalannya terletak pada masih kurangnya jangkauan pendidikan di sekolah
hingga mencapai ranah afektif dan psikomotorik. Dengan menekankan ranah
afektif dapat membimbing peserta didik dalam upaya penanaman iman dan takwa
serta pembiasaan akhlak mulia. Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah
bagaimana pelaksanaan/implementasi pembelajaran PAI, hasil dari pelaksanaan
pembelajaran PAI dan kendala pelaksanaan pembelajaran PAI ditinjau dari teori
belajar behavioristik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan
menganalisis tentang pelaksanaan pembelajaran PAI ditinjau dari teori belajar
behavioristik di SMP Negeri 9 Yogyakarta serta hasil dari pelaksanaan tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif mengambil latar SMP Negeri
9 Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi
(pengamatan), wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data dilakukan
dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari
makna itulah ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan
mengadakan triangulasi yaitu dengan pengecekan derajat kepercayaan penemuan
hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat
kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.
Hasil penelitian menunjukan: (1) Pelaksanaan Pembelajaran PAI ditinjau
dari teori behavioristik di SMP Negeri 9 Yogyakarta yaitu : (a). Coonectionism :
peserta didik beragama Islam wajib memakai busana muslim, kegiatan salaman
pagi dengan guru dan karyawan, puasa sunnat senin-kamis, memberi salam ketika
memasuki ruangan, dan shalat dhuha. (b) classical conditioning : tadarus al-
Qur‟an sebelum pelajaran dimulai, berdoa bersama sebelum pelajaran dimulai,
buka bersama disekolah, pesantren ramadhan, , peringatan hari besar Islam, shalat
dhuhur berjama‟ah dan latihan qurban. (c) operant conditioning : infaq jum‟at,
bakti sosial, bakti sosial khusus bulan ramadhan, menjadi amil zakat fitrah dan
shalat dua hari raya, berinisiatif menjadi orang pertama yang memberi
pertolongan bagi orang yang mengalami musibah, mengumpulkan/menyerahkan
zakat fitrah. (2) kendala yang dialami dalam pelaksanaan pembelajaran PAI yaitu
: Fasilitas yang kurang memadai dan mendukung untuk pembelajaran PAI, tidak
semua peserta didik berasal dari daerah selatan tenggara, ada peserta didik yang
berasal dari daerah utara, sehingga saling mempengaruhi.
NIM. 10410144 NUR KHAMIDAH 2014-07-16T02:33:35Z2014-07-16T02:33:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13636This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136362014-07-16T02:33:35ZEPISTEMOLOGI KEILMUAN ISLAM DAN UMUM: KONSEP
INTEGRASI-INTERKONEKSI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA DAN IMPLEMENTASINYA
DALAM PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
Nurmawati Restianingsih. Epistemologi Keilmuan Islam dan Umum:
Konsep Integrasi-interkoneksi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan
Implementasinya dalam Pembelajaran di Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah UIN Sunan Kalijaga sebagai
sebuah lembaga pendidikan tinggi Islam, menawarkan pengembangan keilmuan
dan kurikulum dengan menggunakan pendekatan integrasi-interkoneksi ilmu yaitu
pendekatan yang menempatkan berbagai disiplin ilmu (Islamic-Studies, Natural
Studies, Sosial Studies dan Humaniora) saling menyapa satu dengan lainnya
sehingga menjadi satu bangunan yang utuh. Pendekatan integrasi-interkoneksi ini
berusaha menghubungkan antara ilmu agama dan ilmu sosial, ilmu humaniora dan
ilmu kealaman dalam satu pola bersama sebagai satu kesatuan yang saling terkait.
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research)
yang bersifat deskriptif kualitatif. Pendekatan dalam penelitian ini adalah
pendekatan filosofis. Objek material penelitian ini adalah konsep integrasiinterkoneksi
keilmuan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Sedangkan objek formalnya adalah epistemologi. Subjek penelitian yang
memberikan informasi tentang implementasi dalam pembelajaran adalah dosen
dan mahasiswa di Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan kalijaga Yogyakarta. Teknik
pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian: (1) Sentral keilmuan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
adalah Al-Qur’an dan al-Sunnah yang dikembangkan melalui proses ijtihad
dengan menggunakan berbagai pendekatan dan metode. Hal ini kemudian
memberi inspirasi bagi munculnya ilmu-ilmu yang ada pada lapisan berikutnya,
yaitu lapisan ilmu-ilmu keislaman klasik, dan kemudian pada abad berikutnya
muncul ilmu-ilmu kealaman, sosial dan humaniora, dan berujung munculnya
ilmu-ilmu dan isu-isu kontemporer pada lapisan berikutnya.(2) Dalam
pelaksanaan perkuliahan untuk membangkitkan motivasi mahasiswa dosen
menggunakan metode apersepsi, ilustrasi, kasus, dan pretest. Peran dosen dalam
melaksanakan perkuliahan lebih banyak memainkan peran sebagai ahli, instruktur,
dan fasilitator. Peran mahasiswa selalu melibatkan diri secara aktif dalam proses
pembelajaran, meskipun dalam pembelajaran masih banyak mahasiswa yang
pasif. Awal perkuliahan dosen membangun kontrak belajar dan sosialisasi tentang
kebijakan dosen. Dalam penggunaan strategi terdapat tiga pendekatan, yaitu:
pendekatan ceramah, interaktif, dan fasilitatif. Matakuliah pendukung integrasi
interkoneksi ini ada atas dasar bahwa suatu ilmu itu tidak bisa berdiri sendirisendiri
dan terpisah dari yang lain. Dalam proses pembelajarannya matakuliah
pendukung integrasi-interkoneksi tersebut disesuaikan dengan materi yang sedang
dipelajari. Ranah integrasi-interkoneksi dalam pembelajaran yang dilakukan
dosen secara menyeluruh terdapat empat ranah, yaitu ranah filosofis, materi,
metodologi, dan strategi.
NIM. 10410114 NURMAWATI RESTIANINGSIH 2014-07-16T02:36:03Z2014-07-16T02:36:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13637This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136372014-07-16T02:36:03ZRELEVANSI TEOLOGI PEMBEBASAN
ASGHAR ALI ENGINEER DENGAN TUJUAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MISBACHOL MUNIR. Relevansi Teologi Pembebasan Asghar Ali
Engineer Dengan Tujuan Pendidikan Agama Islam. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa pendidikan agama
Islam mempunyai peran yang sangat penting sekali dalam kehidupan umat
manusia. Pendidikan agama Islam memiliki ”misi profetis sebagai agen
pembebasan (agen of liberation). Paradigma pembebasan tersebut dapat
diwujudkan dengan praksis, yaitu antara refleksi dan aksi, teori dan praktek, serta
iman dan amal. Oleh karena itu, pendidikan agama Islam harus mampu
melahirkan manusia merdeka dan berjiwa sosial, serta mampu menghadapi
tantangan ditengah kehidupan global dewasa ini.
Tetapi kenyataannya, pendidikan agama Islam dalam melakukan
transformasi terhadap peserta didik belum sepenuhnya tercapai. Pendidikan agama
Islam seolah menjadi institusi yang ekslusif dalam penyampaian ajarannya.
Sehingga pendidikan agama Islam telah kehilangan semangat dan vitalitasnya
sebagai agen pembebasan. Oleh karena itu, merupakan hal yang mendesak untuk
melakukan revitalitas semangat pembebasan dalam pendidikan agama Islam.
Salah satu pemikir modernis, Asghar Ali Engineer berusaha memahami Islam
melalui teologi pembebasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep
teologi pembebasan yang digagas oleh Asghar Ali Engineer serta bagaimana
relevansinya dengan tujuan pendidikan agama Islam. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif, dengan objek material penelitian adalah kepustakaan dari
berbagai karya Asghar Ali Engineer, baik itu berupa buku-buku maupun
dokumen–dokumen lain yang berkaitan dengan konsep pemikiran Asghar Ali
Engineer. Proses pengumpulan data dilakukan melalui metode dokumentasi,
sedangkan analisis data dilakukan dengan metode interpretasi, yakni menunjukkan
arti, mengungkapkan serta mengatakan esensi dari konsep pemikiran Asghar Ali
Engineer secara objektif. Dalam menarik sebuah kesimpulan, digunakan metode
berfikir induktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: beberapa relevansi teologi
pembebasan Asghar Ali Engineer dengan tujuan pendidikan agama Islam, dengan
formulasi sebagai berikut: pertama, pendidikan harus mampu memanusiakan
manusia (humanisme), artinya pendidikan tidak boleh menganggap menusia
semata-mata sebagai mesin atau konsumen yang selalu siap untuk “membeli”
produk-produk pengetahuan. Kedua, Pendidikan harus mampu membebaskan
manusia (Liberatif), Pendidikan setidak-tidaknya mampu membebaskan manusia
dari tiga hal; bebas dari ketidaktahuan, bebas dari pengetahuan yang keliru
menjadi pengetahuan yang benar, dan bebas dari penindasan. Ketiga, Pendidikan
yang menjadikan manusia mampu mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin
artinya pendidikan harus mampu mengembalikan kepribadian manusia yang
terpisah-pisah di dalam jeratan dogma materialisme yang menafikan nilai-nilai
kemanusiaan serta mampu mengembalikan manusia pada derajat kemuliaannya,
yaitu melalui pendekatan kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa.
NIM. 09410258 MISBACHOL MUNIR 2014-07-16T02:38:50Z2014-07-16T02:38:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13638This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136382014-07-16T02:38:50Z DINAMIKA RELIGIUSITAS SISWA MUSLIM
DISEKOLAH NON ISLAM
(STUDI KASUS TIGA SISWA MUSLIM DI SMA SANTO THOMAS YOGYAKARTA)
RIZKY SETIAWATI. Dinamika Religiusitas Siswa Muslim di Sekolah Non Islam (Studi Kasus Tiga Siswa Muslim di SMA Santo Thomas Yogyakarta). Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika religiusitas para siswa muslim yang bersekolah di SMA Santo Thomas Yogyakarta apabila dikaitkan dengan lingkungan dan pendidikan agama yang pluralis.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang mengambil tempat di SMA Santo Thomas Yogyakarta. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan antropologi agama, digunakan untuk meneliti dinamika religiusitas siswa muslim secara mendalam sesuai dengan yang dipahami dan dialami oleh subjek penelitian yang bersangkutan.Tentu saja dinamika religiusitas yang terjadi pada setiap siswa juga dipengaruhi oleh banyak faktor. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan triangulasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif-analitis, artinya hasil analisis berupa pemaparan gambaran situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif. Analisa data dilakukan dengan menggunaka pola induktif, yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika religiusitas siswa muslim di SMA Santo Thomas dilihat dari dimensi religious belief, religious practice, religious feeling, religious knowledge, religious effect serta community masih kurang baik. Pendidikan agama Islam yang pernah didapat maupun Pendidikan Religiusitas saat ini diperoleh belum begitu berpengaruh dalam kehidupan mereka. Tentu ini juga karena kurangnya motivasi dari dalam diri siswa serta kurangnya dukungan dari pihak atau lembaga luar sekolah dalam upaya peningkatan religiusitas siswa yang bersangkutan.
NIM. 10410089 RIZKY SETIAWATI 2014-07-16T02:41:11Z2014-07-16T02:41:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13639This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136392014-07-16T02:41:11Z INTERNALISASI NILAI KEPEMIMPINAN ISLAM
DALAM EKSTRAKURIKULER KEPANDUAN HIZBUL WATHAN
DI SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA
SITI AFIFAH ADAWIYAH. Internalisasi Nilai Kepemimpinan Menurut Konsep Pendidikan Agama Islam dalam Ekstrakurikuler Kepanduan Hizbul Wathan di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Latar belakang penelitian ini adalah kecemasan terhadap figur pemimpin di Indonesia yang banyak tersandung masalah korupsi. Pembelajaran indoktrinisasi dogmatis dan normatif sudah tidak cocok lagi. Pembelajaran agama seharusnya disampaikan secara empirik problematik, sehingga secara aktif peserta didik dapat mengintegrasikan ajaran agama dengan problem-problem sosial yang dihadapinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Kepanduan Hizbul Wathan dan untuk menjelaskan proses internalisasi nilai kepemimpinan Islam dalam Ekstrakurikuler Kepanduan Hizbul Wathan di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Kepanduan Hizbul Wathan Hizbul Wathan di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta berlangsung sesuai harapan baik dari Kwartir Pusat maupun harapan dari sekolah. Nilai kepemimpinan yang terkandung dalam kegiatan Ekstrakurikuler Kepanduan Hizbul Wathan di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta adalah pertama, Musyawarah yang didalamnya terdapat sikap seperti mencintai kebenaran dan hanya takut pada Allah SWT; dapat dipercaya, bersedia dan mampu mempercayai oranglain; senang bergaul, ramah-tamah, suka menolong dan memberi petunjuk serta terbuka pada orang lain, kedua, Adil yang didalamnya terdapat sikap seperti bertanggungjawab dalam mengambil keputusan dan konsekuen, berdisiplin serta bijaksana dalam melaksanakannya; aktif memelihara jasmani dan rohani, dan ketiga, yaitu Kebebasan Berpikir yang didalamnya terdapat sikap seperti memiliki kemampuan dalam bidangnya dan berpandangan luas didasari kecerdasan yang memadai; memiliki semangat maju, semangat pengabdian dan kesetiakawanan, serta kreatif dan inisiatif. Proses internalisasi kepemimpinan menurut Pendidikan Agama Islam dalam kegiatan Ekstrakurikuler Kepanduan Hizbul Wathan di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta melalui tiga tahapan, yaitu pertama transfomasi nilai dimana peserta didik menerima pengetahuan nilai kepemimpinan dari pelatih dan pembina, kedua transaksi nilai dimana peserta didik dan pembina atau pelatih terjalin hubungan saling menguntungkan yaitu dengan cocoknya metode yang digunakan pembina atau pelatih sehingga peserta didik mampu memahami nilai kepemimpinan tersebut, dan ketiga adalah tahap transinternalisasi dimana perilaku peserta didik akan berubah setelah menerima dan mencontoh kepribadian pembina atau pelatih.
NIM. 10410123 SITI AFIFAH ADAWIYAH 2014-07-16T02:43:40Z2014-07-16T02:43:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13640This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136402014-07-16T02:43:40ZPENDIDIKAN KARAKTER KEJUJURAN DALAM AL-QUR’AN
DAN RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM
(STUDI ANALISIS TAFSIR AL-AZHAR KARYA PROF. DR. HAMKA)
SITI NUR KHOMSAH. Pendidikan Karakter Kejujuran dalam Al-Qur’an
dan Relevansinya terhadap Pendidikan Islam (Studi Analisis Tafsir Al-Azhar
Karya Prof. Dr. Hamka). Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga. 2014.
Latar belakang penelitian ini berangkat dari keprihatinan penulis tentang
akhlak generasi muda di era globalisasi seperti pada saat ini, semakin
melemahnya sikap jujur yang dimiliki generasi muda dimana negara kita sangat
membutuhkan generasi muda yang berkompetensi tinggi dan berbudi pekerti
luhur. Dari hal yang paling kecil untuk menciptakan generasi muda yang
berkompetensi tinggi yaitu dengan melatih kejujuran kepada siswa. Karena
banyak sekali siswa yang kurang memperhatikan kejujuran terutama dalam bidang
pendidikan. Dalam kenyataannya penanaman karakter kejujuran tidak dapat
dilakukan secara instan, penanaman karakter kejujuran harus dilakukan sejak dini
dan diterapkan dengan berbagai metode yang bisa memberikan nilai afeksi pada
peserta didik. Permasalahan yang dimunculkan dalam penelitian ini antara lain:
Bagaimana konsep pendidikan karakter kejujuran yang terkandung dalam tafsir al-
Azhar karya Hamka? dan Bagaimana relevansi konsep pendidikan karakter
kejujuran Hamka terhadap Pendidikan Islam?. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis secara kritis tentang konsep pendidikan karakter kejujuran yang
terkandung dalam tafsir al-Azhar karya Hamka; dan mengetahui relevansi konsep
pendidikan karakter kejujuran Hamka dalam tafsir al-Azhar terhadap Pendidikan
Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang
bersifat deskriptif analisis. Dengan menggunakan pendekatan psikologi
pendidikan diharapkan penelitian ini dapat dipaparkan dengan jelas dan
mendalam. Sumber data yang digunakan diambil dari karya-karya tokoh yang
bersangkutan, dan pendapat para pakar ahli dalam hal tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pendidikan karakter
kejujuran yang terkandung dalam tafsir al-Azhar karya Prof. Dr. Hamka
menghasilkan beberapa ruang lingkup dari jujur atau benar diantaranya, Benar
Perkataan (Sidq al-Hadīs), Benar Pergaulan (Sidq al-mu’āmalah), Benar Kemauan
(Sidq al-‘azām), Benar Janji ( Sidq al-wa’du) dan Benar Kenyataan (Sidq al-hāl).
Penanaman nilai-nilai kejujuran melalui pendidikan dilakukan dengan proses
Knowing the good (moral knowing), artinya anak mengerti baik dan buruk, mengerti
tindakan yang perlu diambil dan mampu memberikan prioritas hal-hal yang baik , Feeling
the good (moral feeling), artinya anak memiliki kecintaan terhadap kebajikan dan
membenci perbuatan buruk. Konsep ini mencoba membangkitkan rasa cinta anak untuk
melakukan perbuatan baik. Pada tahap ini, anak dilatih untuk merasakan efek dari
perbuatan baik yang dilakukannya dan acting the good (moral action), artinya anak ini
mampu melakukan kebajikan dan terbiasa melakukannya. Pada tahap ini anak dilatih
untuk melakukan perbuatan baik, sebab tanpa melakukan sesuatu yang sudah diketahui
atau dirasakan tidak akan ada artinya. Adapun konsep pendidikan karakter kejujuran
Hamka ini masih relevan bila diterapkan dalam pendidikan Islam saat ini karena
dalam setiap komponen atau unsur-unsur yang ada dalam pendidikan Islam
tersebut terkandung proses internalisasi karakter kejujuran bila diterapkan dengan
semestinya.
NIM. 09410261 SITI NUR KHOMSAH 2014-07-16T02:45:54Z2014-07-16T02:45:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13641This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136412014-07-16T02:45:54ZPENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP MINAT BELAJAR PAI SISWA
KELAS VIII
SMP NEGERI 02 KAWUNGANTEN CILACAP
Syarifudin Musthofa, Pengaruh Konsep Diri Terhadap Minat Belajar PAI
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 02 Kawunganten, Cilacap. Skripsi. Yogyakarta:
jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga, 2014. Latar balakang penelitian ini adalah bahwa idealnya siswa
yang memiliki konsep diri tinggi juga memiliki minat belajar tinggi terhadap PAI.
Namun, kenyataanya ada yang memiliki konsep diri tinggi namun kurang
memiliki minat belajar PAI. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini
adalah bagaimana minat belajar siswa, bagaimana konsep dirinya dan adakah
hubungan signifikan antara konsep diri dan minat belajar PAI bagi siswa kelas
VIII SMP Negeri 02 Kawunganten. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap
ada tidaknya hubungan anatara Konsep Diri dan Minat Belajar PAI Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 02 Kawunganten.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Pengumpulan data
menggunakan metode angket dan dokumentasi. Analisis instrumen menggunakan
analisis validitas dan reliabilitas. Analisis prasyarat data meliputi analisis
normalitas dan linearitas serta untuk menguji hipotesis menggunakan analisis
korelasi produk momen Pearson dan regresi sederhana.
Hasil penelitian menunjukan : 1) tingkat konsep diri Siswa kelas VIII SMP
Negeri 02 Kawunganten berada pada kategori tinggi. 2) Tingkat minat belajar PAI
mereka berada pada kategori tinggi. 3) Ada hubungan positif yang signifikan
antara konsep diri dan minat belajar Pendidikan Agama Islam.
NIM. 10410029 SYARIFUDIN MUSTHOFA 2014-07-16T02:51:24Z2014-07-16T02:51:24Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13643This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136432014-07-16T02:51:24ZNILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME
DALAM BUKU HABIBIE & AINUN SERTA RELEVANSINYA
TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI
YOGI PRAMESTI UTOMO. Nilai-Nilai Kejujuran dan Optimisme dalam
Buku Habibie & Ainun serta Relevansinya terhadap Kompetensi Kepribadian
Guru PAI. Skripsi. Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang masalah
penelitian ini adalah kondisi masyarakat yang mulai kehilangan kejujuran dan
optimisme. Seharusnya pendidikan dapat memberikan solusi dari permasalahan
ini. Namun dari pihak yang terlibat langsung dalam dunia pendidikan malah
menunjukan perilaku ketidakjujuran dan pesimisme. Kenyataan ini menunjukan
guru tidak memiliki kompetensi kepribadian, dan kompetensi kepribadian mereka
harus dibenahi dan ditingkatkan salah satu caranya dengan membaca literatur
yang dapat ditauladani. Beberapa waktu ini muncul buku Habibie & Ainun yang
dinilai banyak pihak banyak mengandung nilai kehidupan. Oleh karena itu perlu
diadakan penelitian tentang relevansi nilai-nilai kejujuran dan optimisme dalam
buku Habibie & Ainun dengan kompetensi kepribadian guru PAI. Yang menjadi
permasalahan penelitian ini adalah: seperti apa nilai kejujuran dan optimisme
dalam buku Habibie & Ainun, dan bagaimana relevansinya terhadap kompetensi
kepribadian guru PAI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai
kejujuran dan optimisme dlam buku Habibie dan Ainun dan relevansi terhaap
kompetensi kepribadian guru PAI.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, penelitian ini mengambil latar
buku Habibie dan Ainun. Pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi
dari berbagai literatur dan rekaman video. Analisis ini dilakukan dengan
memberikan makna terhadap data-data yang berhasil dikumpulkan, dan dari
makna tersebut ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan: 1) Nilai-nilai kejujuran yang terkandung dalam
buku ini adalah jujur dalam berbicara dan jujur dalam ber’azam, sedangkan nilainilai
optimisme yang terdapat dalam buku ini meliputi pengharapan yang tinggi,
tidak mudah putus asa, mampu memotivasi diri, percaya diri, dan tidak bersikap
pasrah terhadap kondisi yang dialami. 2) Terdaptnya Relevansi nilai-nilai
kejujuran dan optimisme dalam buku Habibie dan Ainun dengan kompetensi guru
PAI. Ditunjukanya dengan tindakan-tindakan harus sesuai dengan norma agama,
hukum, sosial maupun budaya Indonesia. Menampilakan diri sebagai pribadi yang
jujur dan berakhlak mulia dan teladan bagi masyarakat. Menampilkan diri sebagai
pribadi yang mantap, arif, stabil, dewasa, dan berwibawa. Menunjukan adanya
rasa percaya diri memiliki etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi. Menjunjung
tinggi kode etik profesi. Adapun perilaku guru yang mencerminkan kejujuran
seperti mengatakan apa adanya, keterbukaan, menwujudkan tekadnya membentuk
akhlak mulia peserta didik, bersikap obyektif kepada siapapun. Sedangkan bentuk
perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk mencerdaskan peserta
didiknya, percaya diri terhadap dirinya sendiri dan peserta didiknya, dan selalu
berusaha untuk mengembangkan kompetensinya.
NIM. 10410068 YOGI PRAMESTI UTOMO 2014-07-16T03:12:47Z2015-12-02T04:31:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13646This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136462014-07-16T03:12:47ZKONSEP PENDIDIKAN KARAKTER MENURUT THOMAS LICKONA
DALAM BUKU EDUCATING FOR CHARACTER: HOW OUR SCHOOLS
CAN TEACH RESPECT AND RESPONSIBILITY DAN RELEVANSINYA
DENGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMNur Aini Farida. Konsep Pendidikan Karakter menurut Thomas Lickona
dalam Buku Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and
Responsibility dan Relevansinya dengan Pendidikan Agama Islam. Skripsi.
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Latar belakang penelitian ini adalah pendidikan pada umumnya
mempunyai dua tujuan utama, yaitu membantu peserta didik menjadi cerdas dan
baik. Pendidikan yang ada di Indonesia, saat ini belum bisa menyelesaikan
persoalan karakter bangsa yang semakin mengalami penurunan. Dalam
pengembangan karakter bisa dilakukan dengan cara menerapkan teori yang
dikembangkan oleh tokoh-tokoh pendidikan karakter, salah satunya adalah
Thomas Lickona. Thomas Lickona merumuskan pendidikan karakter yang
melibatkan seluruh aspek dalam pendidikan, baik keluarga, sekolah maupun
masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mendeskripsikan konsep
pendidikan karakter menurut Thomas Lickona dalam buku Educating for
Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility; (2)
mendeskripsikan relevansi pemikiran Thomas Lickona tentang pendidikan
karakter dalam buku Educating for Character: How Our Schools Can Teach
Respect and Responsibility dengan Pendidikan Agama Islam.
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kualitatif yang menekankan
pada kajian kepustakaan (library research). Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan historis-faktual untuk memahami pemikiran seorang tokoh.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode studi pustaka dan dokumentasi.
Analisis data yang digunakan adalah analisis isi (content analysis), dengan
langkah-langkah yang digunakan dalam menganalisi data, yaitu reduksi data,
display data, verifikasi data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pemikiran pendidikan karakter
menurut Thomas Lickona merupakan usaha yang melibatkan tiga aspek
kecerdasan yaitu kognitif melalui moral knowing, afektif melalui moral feeling,
dan psikomotorik melalui moral acting. Pendidikan karakter dalam kaitannya
dengan Pendidikan Agama Islam mempunyai relevansi dalam beberapa hal,
yaitu: guru sebagai subyek pendidikan karakter; peserta didik sebagai subyek
yang dibiasakan dalam pendidikan karakter; kurikulum sebagai fondasi dasar
pendidikan karakter; metode sebagai praktik pendidikan karakter dan evaluasi
sebagai proses yang tidak pernah berhenti.NIM.10410124 NURAINI FARIDA2014-07-16T06:03:16Z2017-08-02T04:47:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13648This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136482014-07-16T06:03:16ZKONSEP NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM Q.S ALI IMRAN
AYAT 159 DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
(STUDI TAFSIR AL-AZHAR KARYA HAMKA)
ANDRI FAIZAL AKHMAD. Konsep Nilai-nilai Demokrasi dalam QS Ali
Imran ayat 159 dan implementasinya dalam Pendidikan Agama Islam. Skripsi.
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian ini melihat realita
pendidikan sampai saat ini hanya digunakan sebagai alat mentrasfer ilmu saja
yang mana peserta didik tidak diberikan kesempatan untuk berargumen. Yang
menjadi permasalahan penelitian ini adalah bagaimana konsep nilai-nilai
demokrasi dalam surat ali imran ayat 159 dan bagaimana implementasinya dalam
Pendidikan Agama Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep
Nilai-nilai Demokrasi dalam Q.S Ali imran ayat 159 tafsir al-Azhar dan untuk
mengetahui bagaimana implementasinya dalam Pendidikan Agama Islam.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan yang bersifat
kualitatif deskriptif. Objek material dalam penelitian ini adalah Nilai-nilai
Demokrasi dalam QS Ali Imran ayat 159 Tafsir Al-Azhar karya Hamka. Metode
dalam penelitian ini adalah hermeneutika, untuk menangkap makna yang
substansial disertai interpretasi dari nilai-nilai demokrasi yang terkandung dalam
surat Ali Imran ayat 159 . Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi
dengan sumber primer Tafsir al-Azhar karya Hamka. Analisis data dilakukan
dengan content analysis sehingga dapat ditemukan implementasi dari nilai-nilai
demokrasi dalam surat Ali Imran ayat 159 terhadap Pendidikan Agama Islam.
Hasil dalam penelitian ini adalah pertama, adanya konsep nilai-nilai
demokrasi dalam QS Ali Imran ayat 159 menurut tafsir al-azhar karya Hamka
yang termanifestasikan dalam perintah bermusyawarah dalam kehidupan,
khususnya dalam hal hubungan manusia (human relation). Wujud dari
musyawarah yang dicontohkan oleh Nabi adalah dengan berdialog bersama dalam
memutuskan sebuah permasalahan. Selain perintah bermusyawarah, ayat tersebut
juga mengandung nilai lemah lembut dalam bertutur kata, pemaaf, dan perintah
untuk bertawakal kepada Allah. Konsepsi musyawarah dalam islam harus
dilandasi dengan nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai transendental
(ketuhanan). Kedua, implementasinya dalam Pendidikan Agama Islam mencakup
fungsi dan tugas pendidik untuk bersikap terbuka dan mengedepankan sikap
dialogis dalam proses pembelajaran. Di samping itu, pendidikan agama Islam
didesain dengan memberikan ruang bagi individu untuk mengenal pengetahuan
dan mengembangkan kemampuan dan potensi agar tercipta manusia yang fitrah
dan sesuai dengan potensinya. Sehingga pendidik dalam PAI harus mengajarkan
bagaimana peserta didik tidak hanya cakap dalam berpengetahuan, melainkan
juga cakap dalam ikut berpartisipasi dalam kegiatan proses pembelajaran.
NIM. 09410110 ANDRI FAIZAL AKHMAD 2014-07-18T01:38:26Z2014-07-18T01:38:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13657This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136572014-07-18T01:38:26ZPENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS MASYARAKAT
DI SEKOLAH DASAR SANGGAR ANAK ALAM NITIPRAYAN BANTUL
(STUDI MATERI, STRATEGI/METODE DAN PARTISIPASI ORANG TUA DALAM PROSES PEMBELAJARAN)
MUHAMMAD IKHSAN GHOFUR. Pendidikan Agama Islam Berbasis
Masyarakat di SD Sanggar Anak Alam Nitiprayan Bantul (Studi Materi,
Strategi/Metode, dan Partisipasi Orang Tua dalam Proses Pembelajaran). Skripsi.
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa
sekolah formal pada umumnya lebih mengedepankan aspek kognitif dan
psikomotorik daripada aspek afektif, dimana esensi Pendidikan Agama Islam
adalah mendidik peserta didik untuk berperilaku sesuai dengan nilai – nilai atau
akhlak Islam. Kurangnya partisipasi masyarakat (orang tua) dalam proses
pembelajaran di sekolah formal. Di SD Sanggar Anak Alam, orang tua memiliki
partisipasi yang sangat penting dalam pendidikannya. Permasalahan penelitian ini
adalah bagaimana materi, strategi, dan metode PAI di SD SALAM, dan
bagaimana partisipasi orang tua dalam proses pembelajaran di SD SALAM.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang materi, strategi dan metode PAI
serta partisipasi orang tua dalam proses pembelajaran di SD SALAM.
Penelitian ini menggunakan penelitian kuakitatif, dengan mengambil latar
SD Sanggar Anak Alam Nitiprayan Bantul. Pengumpulan data dilakukan dengan
mengadakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data
dilakukan dengan memberikan deskripsi mengenai subjek penelitian berdasarkan
data dari varabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti dan tidak
dimaksudkan untuk menguji hipotesis. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan
dengan mengadakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) Materi yang diajarakan di SD SALAM
adalah hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan diri sendiri, manusia
dengan sesama manusia, manusia dengan makhluk lain dan lingkungan, al qur‟an
hadis, akhlak, keimanan, dan ibadah. Strategi pembelajarannya adalah strategi
pembelajaran tidak langsung, pembelajaran interaktif, dan belajar melalui
pengalaman. Metodenya adalah metode diskusi, kerja kelompok, ekspositori,
tanya jawab, latihan, inkuiri, tugas, simulasi, demonstrasi, karyawisata, dan
teguran langsung. (2) Partisipasi orang tua di SD SALAM adalah partisipasi
dalam pengambilan keputusan, partisipasi dalam pelaksanaan, partisipasi dalam
pengambilan manfaat, dan partisipasi dalam evaluasi. Partisipasi terhadap
pembelajaran yaitu partisipasi langsung dan tidak langsung
NIM. 10411077 MUHAMMAD IKHSAN GHOFUR2014-07-18T01:42:24Z2014-07-18T01:42:24Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13659This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136592014-07-18T01:42:24ZPENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN PAI DAN BUDI PEKERTI TERHADAP PRESTASI BELAJAR RANAH AFEKTIF SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 YOGYAKARTA
Pendi Hermawan, “Pengaruh Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti terhadap Prestasi Belajar Ranah Afektif Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakartaa”. Skripsi. Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta, untuk mengetahui prestasi belajar ranah afektif siswa kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta, untuk mengetahui pengaruh pendekatan saintifik pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti terhadap prestasi belajar ranah afektif siswa kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta.
Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kuantitatif design survey korelasional. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian psikologi. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi dan angket.
Kesimpulannya adalah 1) Penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti berada pada kategori sedang.Adapunnilai penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti sebesar 83% dari yang diharapkan.2) Prestasi belajar ranah afektif siswa kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta berada pada kategori sedang. Adapun nilai Prestasi belajar ranah afektif siswa kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta sebesar 84% dari yang diharapkan. 3) Dari hasil penelitian, penulis menemukan bahwa terdapat pengaruh antara variabel pendekatan saintifik pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti terhadap prestasi belajar ranah afektif siswa kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta. Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil uji korelasi product moment, oleh karena nilai rhitung (0,629) > rtabel (0,339), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh yang positif dan signifikan antara pendekatan saintifik pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti dengan Prestasi belajar ranah afektif siswa kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta. Penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaranPAI dan Budi Pekerti mempengaruhi prestasi belajar ranah afektif siswa sebesar 22,6%, sedangkan sisanya yaitu 77,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar dari penelitian. Adapun pengaruh pendekatan saintifik terhadap ranah afeksi siswa antara lain : 1. Siswa lebih fokus pada materi pelajaran. 2. Siswa lebih aktif dan kritis. 3. Menanamkan sikap ilmiah p
NIM. 10410108 PENDI HERMAWAN 2014-07-18T01:44:29Z2014-07-18T01:44:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13660This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136602014-07-18T01:44:29Z IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI 1 JETIS BANTUL
RENI SINTAWATI. Implementasi Pendekatan Saintifik Model Discovery Learning pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Jetis Bantul. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014. Latar belakang penelitan ini adalah berawal untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam pembelajaran PAI karena pembelajaran pada hakikatnya terkait interaksi antara guru dan peserta didik. Interaksi yang baik dapat digambarkan dengan adanya suatu keadaan dimana guru dapat membuat peserta didik dengan mudah, menyenangkan dan bermakna. Dalam kenyaataannya guru menjelaskan materi PAI sebatas kira-kira, khayalan dan dongeng tanpa menunjukan fakta-fakta yang ada, selain itu guru yang dominan dalam pembelajaran dan peserta didik hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Pembelajaran merupakan proses ilmiah, karena itu peserta didik dapat dengan aktif menemukan (discovery) suatu konsep atau prinsip pelajaran, sehingga proses pembelajaran akan berpindah dari guru yang mendominasi pembelajaran menjadi peserta didik yang aktif. Yang menjadi masalahan penelitian ini adalah bagaimana penerapan pendekatan saitifik model discovery learning, bagaimana hasil penerapan pendekatan saitifik model discovery learning, dan apa kelebihan serta kelemahan penerapan pendekatan saitifik model discovery learning dalam pembelajaran PAI di SMA Negeri 1 Jetis Bantul. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang implementasi penerapan pendekatan saitifik model discovery learnin dalam pembelajaran PAI di SMA Negeri 1 Jetis Bantul.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menganalisa bagaimana proses pembelajaran pendekatan saintifik model discovery learning di SMA Negeri 1 Jetis Bantul. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisi datadata dilakukan dengan mereduksi data, menyajikan data kemudian menarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan : 1) Penerapan pendekatan saintifik model discovery learning dalam pembelajaran PAI menunjukan bahwa guru melaksanan proses pembelajran melalui langkah-langkah pembelaran pendekatan saintifik model discovery learnig dengan mengamati melalui problem statement, menanya melalui stimulasi, mengumpulkan data melalui data colection, mengasosiasi melalui data prosessing dan generalisasi serta mengkomunikasikan melalui verification, dengan memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran meskipun tidak maksimal. 2) Hasil Penerapan pendekatan saintifik model discovery learning dalam pembelajaran PAI dapat membuat peserta didik antusias dalam mengikuti pembelajaran PAI, rasa ingin tahunya berkembang, aktif, berpusat pada peserta didik, dan dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi. 3) Kelebihan dan kelemahan pendekatan saintifik model discovery learnig pada pembelajaran PAI di SMA Negeri 1 Jetis Bantul yaitu ada pada sumber belajar, metode dan strategi pembelajaran, media pembelajaran, potensi peserta didik yang berbeda-beda, pengelolaan kelas, dan peserta didik aktif atau berpusat pada peserta didik.
NIM. 10411086 RENI SINTAWATI 2014-07-18T01:50:02Z2014-07-18T01:50:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13663This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136632014-07-18T01:50:02ZUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK
DALAM MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI METODE
‘ASYARAH PADA KELAS DUA SEKOLAH DASAR NEGERI
KOROULON 1 BIMOMARTANI NGEMPLAK SLEMAN
YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SUTIYEM. Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik dalam Membaca
Huruf Hijaiyah Melalui Metode ‘Asyarah Kelas II SD N Koroulon 1 Bimomartani,
Ngemplak, Sleman. Skripsi Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Kependidikan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2014.
Latar belakang penelitian ini adalah bahwa kemampuan peserta didik dalam
membaca huruf hijaiyah melalui Metode ‘Asyarah Kelas II SD N Koroulon 1
Bimomartani, Ngemplak, Sleman masih kurang. Pertanyaan utama yang ingin
dijawab melalui penelitian ini adalah apakah penerapan Metode ‘Asyarah dapat
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membaca huruf hijaiyah melalui
Metode ‘Asyarah kelas II SD N Koroulon 1 Bimomartani, Ngemplak, Sleman. Untuk
menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan metode Penelitian
Tindakan Kelas.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan
mendeskripsikan penerapan Metode ‘Asyarah dalam rangka meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam membaca huruf hijaiyah kelas dua setelah metode
tersebut diterapkan.
Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan mengambil latar SD N Koroulon I,
Bimomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan
observasi, wawancara, angket dan tes untuk melengkapi data yang ingin
diungkapkan. Rata-rata nilai tes bacaan huruf hijaiyah peserta didik kelas II SD N
Koroulon I Bimomartani sebelum adanya tindakan adalah 62,5. Sedangkan rata nilai
peserta didik didik kelas II SDN Koroulon I Bimomartani siklus I rata-rata 78,038
dan siklus II rata-rata 77,743, jadi rata-rata siklus I dan siklus II adalah 77,89.
Berdasarkan nilai tersebut terjadi peningkatan sebanyak 15,3%. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Metode ‘Asyarah dapat meningkatkan kemampuan peserta didik
dalam membaca huruf hijaiyah pada peserta didik kelas II SD Negeri Koroulon I.
Disamping keaktifan peserta didik juga nilai tes bacaan huruf hijaiyah peserta
didik mencapai KKM.
NIM. 12485366 SUTIYEM2014-07-18T01:52:50Z2014-07-18T01:52:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13664This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136642014-07-18T01:52:50Z STRATEGI ACTIVE DEBAT SEBAGAI UPAYA GURU FIQIH MENGATASI KEJENUHAN BELAJAR SISWA KELAS VIII E
MTsN KARANGMOJO GUNUNGKIDUL
WATI ENDANG JUMARNI. Strategi Active Debat Sebagai Upaya Guru Fiqih Mengatasi Kejenuhan Belajar Siswa Kelas VIII E MTsN Karangmojo Gunungkidul. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Latar belakang penelitian ini adalah adanya tanda-tanda menurunnya belajar dan ditemukannya indikasi kejenuhan belajar. Maka dari itu, guru Fiqih mencari solusi dalam mengatasi permasalahan belajar dengan menerapkan strategi active debat. Strategi active debat diterapkan hanya pada materi yang cocok diterapkan strategi tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan strategi active debat dalam mengatasi kejenuhan belajar dan hasil yang dicapai setelah diterapkannya strategi active debat serta faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan strategi active debat dalam mengatasi kejenuhan belajar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran untuk kemajuan dan peningkatan mutu pendidikan dan dijadikan sebagai bahan rujukan bagi pembelajaran yang lain.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang mengambil latar di MTsN Karangmojo Gunungkidul. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara, dokumentasi dan didukung dengan lembar observasi. Analisis data dilakukan dengan memberi makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) pelaksanaan strategi active debat di kelas VIII E merupakan salah satu strategi yang diterapkan dalam mengatasi kejenuhan belajar siswa. Strategi active debat dilaksanakan pada tiap materi yang cocok, artinya tidak semua materi bisa diterapkan dengan strategi active debat. Langkah pelaksanaan strategi active debat adalah: tadarrus bersama, kegiatan awal mencakup absen, appersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran, kegiatan inti pelaksanaan strategi active debat mencakup menentukan permasalahan yang diperdebatkan, membagi dua kelompok pro dan kontra, pemberian waktu diskusi, review materi yang diajarkan, dan melakukan post test atau tes akhir. (2) hasil diterapkannya strategi active debat menunjukkan bahwa strategi active debat dapat mengatasi kejenuhan belajar. Hal ini dibuktikan dengan sebelum penerapan strategi mencapai 96% masuk kategori tingkat kejenuhan sedang, dan penerapan strategi pertama dan kedua mencapai 96% masuk dalam kategori tingkat kejenuhan sangat rendah. (3) faktor pendukung pelaksanaan strategi active debat adalah antusias siswa dalam mengikuti kegiatan, tidak membutuhkan banyak media, dan adanya kesadaran antara guru dan siswa untuk menjadi lebih baik. Sedangkan faktor penghambat pelaksanaan strategi active debat adalah kondisi dan suasana di kelas yang kurang mendukung, jam pelajaran yang terbatas, jarang diterapkan di kelas hanya pada waktu tertentu, dan faktor psikologis siswa sendiri.
NIM. 10411059 WATI ENDANG JUMARNI 2014-07-18T01:55:06Z2014-07-18T01:55:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13665This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/136652014-07-18T01:55:06ZSTRATEGI GURU DALAM MEWUJUDKAN PEMBELAJARAN PAI YANG BERMAKNA (MEANINGFUL LEARNING)
DI SMK N 1 SAPTOSARI GUNUNGKIDUL
YULI SETIA BUDI. Strategi Guru dalam Mewujudkan Pembelajaran PAI yang Bermakna (Meaningful Learning) di SMK N 1 Saptosari Gunungkidul. Skripsi. Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa pembelajaran PAI selama ini cenderung menekankan aspek kognitif. Peran guru masih sebagai sumber belajar belum berperan menjadi seorang fasilitator. Strategi dan metode yang digunakan masih didominasi dengan ceramah. Pendidikan agama islam seharusnya harus bisa menanamkan aspek kognitif,afektif dan psikomotor mengingat materi yang diajarkan bukan hanya untuk dihafal namun harus dimaknai dan diterapkan dalam kehidupan peserta didik. Pembelajaran bermakna merupakan salah satu solusi untuk mewujudkan pembelajaran tersebut. Materi yang disampaikan dikaitkan dengan konsep yang dimiliki peserta didik atau keadaan yang ada di lingkungan mereka. Dalam kenyataanya belum semua sekolah menerapkan pembelajaran ini. Ada strategi yang digunakan guru dalam rangka mewujudkan pembelajaran PAI yang bermakna di SMK N 1 Saptosari. Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi guru dalam mewujudkan pembelajaran PAI yang bermakna dan bagaimana hasil pembelajaran yang dilakukan di SMK N 1 Saptosari. Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang strategi guru dalam mewujudkan pembelajaran PAI yang bermakna dan bagaimana hasil pembelajaran yang dilakukan di SMK N 1 Saptosari.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif, dengan mengambil latar SMK N 1 Saptosari. Subyek penelitian ini adalah guru PAI, kepala sekolah, dan siswa SMK N 1 Saptosari sedangkan obyek penelitiannya adalah proses pembelajaran serta strategi yang digunakan guru dalam mewujudkan pembelajaran PAI yang bermakna. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologis. Metode berfikir dalam analisis data penelitian bersifat induktif dengan menghimpun dan menggabungkan kata-kata khusus menjadi kesatuan informasi.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Strategi guru dalam mewujudkan pembelajaran PAI yang bermakna di SMK N 1 Saptosari adalah menggunakan strategi belajar konsep, CTL, role playing, jigsaw, dan quantum theaching. Guru menggunakan media visual dan audio visual, guru juga sebagai suri.Kegiatan pendukung pembelajaran bermakna yaitu sholat dhuha dan dzuhur berjamaah, keputrian, dan pelaksaan infak, zakat dan qurban. Kendala yang dihadapi guru antara lain kurangnya media bantu, pembelajaran setelah olah raga dan jam siang, minat peserta didik, dan alokasi waktu yang diberikan kurang (2) Hasil dari pembelajaran PAI yang bermakna berupa peningkatan motivasi belajar, mudah memahami materi, penerapan dalam keseharian, dan perubahan sikap dan perilaku.
NIM.10411074 YULI SETIA BUDI 2014-09-16T02:15:06Z2014-09-16T02:15:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13964This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/139642014-09-16T02:15:06ZINOVASI GURU DALAM PEMBELAJARAN SKI
MELALUI METODE MIND MAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP
PROSES BELAJAR SISWA
(STUDI KASUS DI KELAS IX MADRASAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA)
EMAN ROHEMAN. Inovasi Guru Dalam Pembelajaran SKI Melalui
Metode Mind Map dan Dampaknya Terhadap Proses Pembelajaran Siswa (Studi
Kasus di Kelas IX Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta). Skripsi.
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah masih adanya guru yang
kurang memperhatikan kemajemukan siswa, sehingga metode pembelajaran yang
digunakanpun cenderung monoton dan tidak memotivasi siswa untuk belajar. Di
Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogtakarta, ditemukan guru yang telah
menyadari tentang kemajemukan siswa. Untuk merespon kemajemukan tersebut,
guru melakukan sebuah inovasi pembelajaran melalui metode mind map dan
metode-metode lainnya yang berkaitan dengan mind map. Yang menjadi
permasalahan penelitian ini adalah mengapa guru melakukan inovasi
pembelajaran melalui metode mind map, bagaimana guru menerapkan metode
mind map di kelas, dan bagaimana dampak inovasi metode mind map terhadap
proses belajar siswa di kelas IX Mardasah Mu’allimin Muhammadiah
Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis
alasan guru dalam menggunakan mind map dan dampaknya terhadap proses
belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif naturalistik. Objek
penelitian dibiarkan berada pada kondisi alamiah tanpa ada campur tangan dari
peneliti. Pengumpulan data dalam skripsi ini adalah dengan metode wawancara,
dokumentasi, dan observasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan cara mereduksi data, displey data, memberi kesimpulan dan
memverifikasi data. Adapun untuk menguji keabsahan data, penelitian ini
menggunakan trianggulasi data, yakni trianggulasi metode, trianggulasi sumber,
dan trianggulasi teori.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Alasan guru melakukan inovasi
melalui metode mind map dikarenakan setiap siswa memiliki kecerdasan dan gaya
belajar yang berbeda. Selain itu, yang menjadi alasan guru menggunakan mind
map adalah kurikulum madrasah yang padat dan materi SKI yang kompleks. (2)
Metode mind map dapat mengakomodir kecerdasan dan gaya belajar siswa yang
berbeda-beda dan dapat juga mengatasi permasalahan kurikulum madrasah dan isi
materi SKI yang kompleks. (3) Metode Mind Map berdampak pada antusias
siswa, keaktivan siswa dalam proses pembelajaran, memudahkan siswa dalam
mengingat materi, dan merangsang siswa menemukan ide atau gagasan baru.
(4) Untuk mencapai tujuan pembelajaran, metode mind map dikombinasikan
dengan metode lain, seperti: Studi pustaka, dan presentasi.
NIM. 10411004 EMAN ROHEMAN2014-09-29T01:22:29Z2014-09-29T01:22:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14015This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/140152014-09-29T01:22:29Z PENERAPAN METODE EVERYONE IS A TEACHER HERE
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VA
SDN SUMBERARUM 1 KECAMATAN TEMPURAN
KABUPATEN MAGELANG
TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014
Daryoto, Penerapan Metode Everyone Is a Teacher Here dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Kelas VA SDN Sumberarum 1 Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang. Skripsi, Yogyakarta, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam di kelas VA SD Negeri Sumberarum 1 Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang, guru kurang dapat melibatkan keaktifan siswa, bahkan guru masih menjadi pusat kegatan belajar, sehingga berpengaruh pada keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi hal tersebut, hal yang perlu dilakukan yaitu dengan menggunakan metode yang dapat membangkitkan keaktifan siswa, salah satunya adalah penerapan Metode Everyone Is a Teacher Here.
Permaslahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah ; (1) bagaimana penerapan metode Everyone Is a Teacher Here dalam Pembelajaran pendidikan Agama Islam di kelas VA SD Negeri Sumberarum 1 Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang , (2) bagaimana keaktifan siswa setelah penerapan metode Everyone Is a Teacher Here dalam kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas VA SD Negeri Sumberarum 1 Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, yang masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi : penerapan metode Everyone Is a Teacher Here, dan keaktifan siswa yang diperoleh dari hasil pengamatan dan lembar observasi pada setiap siklus, serta wawancara dengan siswa dan observer. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan tingkat keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran dari 64,28% pada siklus 1 menjadi 78,57% padasiklus 2.
Dengan demikian, secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa keaktifan siswa mengalami kenaikan yang cukup berarti.Peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan metode Everyone Is a Teacher Here cukup baik. Keaktifan siswa terlihat dari perhatian siswa ketika mendengarkan penjelasan guru, melaksanakan tugas dan merespon pertanyaan yang dibacakan oleh relawan serta ketika teman lain memberikan jawaban terhadap pertanyaan relawan. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat hasil observasi pada siklus I, keaktifan siswa baru mencapai 64,28 % dan pada siklus II keaktifan siswa mengalami peningkatan menjadi 78,57 %. Dengan demikian keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran mencapai 14,29 %. Peningkatan keaktifan tersebut terjadi secara langsung dari kategori sedang dan akhirnya menjadi kategori tinggi.
NIM. 12415283 DARYOTO 2014-09-29T01:59:02Z2017-08-02T04:49:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14022This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/140222014-09-29T01:59:02ZUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT MELALUI MEDIA
AUDIO VISUAL PADA SISWA KELOMPOK A2
TK ABA SIDOMULYO II BAMBANGLIPURO
BANTUL
Amin Dariyah. Upaya Meningkatkan Kemampuan Shalat Melalui
Media Audio Visual Pada Kelompok A2 TK ABA Sidomulyo II Bambanglipuro
Bantul. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan KalijagaYogyakarta, 2014.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah masih rendahnya
kemampuan siswa pada kelompok A2 dalam pembelajaran shalat. Maka dari itu
perlu diadakan penelitian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan
menerapkan media pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan shalat
siswa. Media pembelajaran yang dipergunakan untuk meningkatkan kemampuan
siswa tersebut adalah media audio visual. Manfaat dari menggunakan media
audio visual antara lain untuk menumbuhkan minat, semangat, motivasi dam
memudahkan siswa dalam pembelajara shalat. Penelitian ini bertujuan untuk
mendiskripsikan penerapan media audio visual untuk meningkatkan kemampuan
shalat pada kelompok A2 di TK ABA Sidomulyo II
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian
ini bersifat kualitatif dengan mengambil latar TK ABA Sidomulyo II
Bambanglipuro Bantul. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan
observasi (pengamatan), wawancara, tes dan dokumentasi. Adapun urutan
kegiatan penelitian mencakup: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi,
dan (4) refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Penerapan media audio visual untuk
meningkatkan kemampuan shalat pada kelompok A2 di TK ABA Sidomulyo II
dilaksanakan dalam dua siklus. Pembelajaran shalat dilaksanakan dengan cara :
media audio visual diputar, para siswa memperhatikan tayangan vidio shalat
kemudian siswa menirukan secara bertahap dari gerakan satu ke gerakan yang
lain. Secara keseluruhan pelaksanaan tindakan berjalan dengan lancar, sesuai
dengan rencana yang telah disusun dan dilakukan refleksi di setiap siklusnya. 2)
Hasil dari penerapan media audio visual pada kelompok A di TK ABA Sidomulyo
II dalam pembelajan shalat mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan
kemampuan shalat terlihat dari hasil postes, pada siklus I kemampuan peserta
didik menjadi 52,4% , dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 76,1% .
Dengan demikian media audio visual dapat meningkatkan kemampuan shalat
siswa kelompok A2 TK ABA Sidomulyo II.
NIM. 12415340 AMIN DARIYAH2014-09-29T02:03:45Z2014-09-29T02:03:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14024This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/140242014-09-29T02:03:45Z UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN BERWUDLU
MELALUI METODE DEMONSTRASI ANAK KELOMPOK B
TAMAN KANAK-KANAK LKMD TUNAS EKA SAPTA
TRAYEMAN PLERET PLERET BANTUL TAHUN PELAJARAN 2013-2014
Surtinah, Upaya Meningkatkan Ketrampilan Berwudlu Melalui Metode Demonstrasi Anak Kelompok B Taman Kanak-Kanak Tunas Eka Sapta, Trayeman, Pleret,Pleret, Bantul. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah masih kurang efektif serta penyampaian guru berceramah dalam melaksanakan pembelajaran sehingga anak belum bisa trampil dalam melakukan gerakan wudlu dan praktek wudlu. Maka dari itu perlu diadakan penelitian untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan ketrampilan anak khususnya ketrampilan berwudlu bagi anak TK. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas(PTK) yang bertujuan untuk mendiskripsikan Upaya Meningkatkan Ketrampilan Berwudlu Melalui Metode Demonstrasi Anak Kelompok B setelah metode tersebut diterapkan.
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan mengambil latar belakang TamanKanak-Kanak Tunas Eka Sapta, Trayeman, Pleret, Pleret, Bantul. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan dokumentasi. Dalam penelitian menggunakan data statistic sederhana untuk membantu dalam mengungkap data. Adapun urutan kegiatan penelitian mencakup: 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan, 3. Observasi, 4. Refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan metode efektif digunakan pada pembelajaran PAI khususnya berwudlu anak Kelompok B TK Tunas Eka Sapta, Trayeman, Pleret, Pleret, Bantul, hal tersebut terbukti adanya peningkatan ketrampilan anak dalam berwudlu pada aspek melafalkan bacaan basmalah, membasuh telapak tangan sampai pergelangan tangan, berkumur-kumur, membasuh muka dari tempat tumbuhnya rambut kepala sampai dagu, dan antara dua telinga sebanyak tiga kali, membasuh kedua tangan sampai ke siku dan mendahulukan tangan kanan sebanyak tiga kali, mengusap sebagian kepala, membasuh kedua kaki. Membasuh kedua kaki sampai kedua mata kaki dan mendahulukan kaki kanan sebanyak tiga kali, tertip. Peningkatan ketrampilan berwudlu dari pra tidakan diperoleh angka 53,3 %meningkat pada siklus I dengan 79%. Pada siklus II angka tersebut meningkat menjadi 91,3%. Dengan demikian secara keseluruhan peningkatan ketrampilan berwudlu anak dengan menggunakan metode demonstrasi dari pra tindakan sampai siklus II sebesar 68,6%
NIM. 12415345 SURTINAH 2014-10-01T02:26:27Z2014-10-01T02:26:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14034This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/140342014-10-01T02:26:27Z
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF HIJA’IYAH
PADA KELOMPOK A SEMESTER II TAHUN 2013/ 2014
DI TK ‘AISYIYAH MULYODADI III BEKANG
MULYODADI BAMBANGLIPURO BANTUL
MELALUI MEDIA WORD CARDS
WARTINI, “Upaya peningkatan kemampuan membaca huruf hija’iyah
melalui media Word Cards kelompok A, TK ‘Aisyiyah Mulyodadi III Bekang
Mulyodadi Bambanglipuro Bantul pada Semester II Tahun 2013/2014”
Yogyakarta:jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2014. Dalam pembelajaran membaca
huruf hija’iyah siswa harus dilibatkan secara metode fisik dan sosial untuk
membuktikan bahwa keterlibatan anak secara aktif akan berpengaruh pada
keberhasilan pembelajaran membaca huruf hijaiyah dan akan mempengaruhi
prestasi belajar siswa yang akan datang. Di TK ‘Aisyiyah Mulyodadi III Bekang
dalam proses pembelajaran membaca huruf hija’iyah belum melibatkan siswa,
guru masih menjadi pusat kegiatan belajar di kelas sehingga berpengaruh pada
partisipasi dan prestasi belajar siswa. Untuk mengatasi masalah tersebut, hal yang
perlu dilakukan yaitu dengan menggunakan model pembelajaran yang menuntut
siswa untuk aktif, berani mengemukakan pendapat dan mencoba. Salah satunya
adalah melalui media word card.
Jenis penelitian ini adalah, Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan
dalam dua siklus, yang masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan,
tindakan, observasi dan refleksi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini
meliputi: prestasi belajar siswa yang diambil dari memberikan soal tes lisan pada
akhir siklus, aktifitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dan
dokumentasi. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: 1) bagaimana
penerapan model pembelajaran menggunakan media word cards pada
pembelajaran membaca huruf hija’iyah di kelompok A TK ‘Aisyiyah Mulyodadi
III Bekang Mulyodadi Bambanglipuro Bantul; 2) bagaimana upaya peningkatan
partisipasi siswa kelpmok A TK Aisyiyah Mulyodadi III Bekang Mulyodadi
Bambanglipuro Bantul dengan menggunakan media word cards.
Hasil penelitian menunjukan bahwa media word cards dapat lebih aktif
digunakan pada pembelajaran huruf Hija’iyah khususnya kelompok A TK
‘Aisyiyah Bustanul Athfal Mulyodadi III Bekang. Hal tersebut terbukti dari
adanya peningkatan kemapuan membaca pada anak, terlihat senang, perhatian,
ketertarikan, antusias, mandiri, mendengarkan pendapat orang lain, berani
bertanya, semangat dalam mengerjakan tugas. Pada aspek kemampuan membaca
sebelum digunakan metode pembelajaran dengan menggunakan kartu huruf
hija’iyah kemampuan membaca huruf hija’iyah anak sebesar 1,353. Kemudian
setelah digunakan media kartu huruf pada siklus I sebesar 1,824, dan pada siklus
II sebesar 2,471. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan membaca huruf
hija’iyah anak dalam proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran
kartu huruf hija’iyah mengalami peningkatan. Dengan demikian, pada aspek
kemampuan membaca mengalami peningkatan.
NIM. 12415339 WARTINI 2014-10-03T07:12:52Z2014-10-03T07:12:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14069This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/140692014-10-03T07:12:52ZPENERAPAN METODE PRAKTEK UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN SHOLAT SISWA KELOMPOK A
PAUD TERPADU JABAL RAHMAH
BANGUNTAPAN BANTUL
Erna Wulandari, “Penerapan Metode Praktek Untuk Meningkatkan
Keterampilan Sholat Siswa kelompok A PAUD Terpadu Jabal Rahmah
Banguntapan Bantul “. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa dalam pembelajaran
sholat di kelompok A PAUD Terpadu Jabal Rahmah, siswa dalam mengikuti
proses belajar mengajar kurang begitu berminat serta mengalami kejenuhan, serta
siswa dalam kegiatan belajar mengajar kecenderungan tidak memperhatikan dan
hanya asyik bermain dengan temannya. Karena dalam menyampaiakan materi
guru terbiasa dengan metode ceramah. Maka dari untuk membuat suasana belajar
menjadi lebih menyenangkan dalam penelitian ini diterapkan metode praktek
untuk dapat meningkatkan keterampilan sholat. Penelitian ini merupakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk mendiskripsikan
penerapan metode praktek yang dapat meningkatkan keterampilan dalam
pembelajaran sholat di PAUD Terpadu Jabal Rahmah Banguntapan Bantul.
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan Penelitian Tindakan Kelas di
PAUD Terpadu Jabal Rahmah Banguntapan Bantul. Pengumpulan data yang
digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dalam melengkapi data yang
diinginkan. Untuk memeriksa keabsahan data yang diinginkan yatu dengan
menggunakan teknik triangulasi sumber. Adapun urutan kegiatan penelitian
mencakup : (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Observasi, (4) Refleksi.
Hasil pengamatan penelitian yaitu : bahwa metode praktek dapat
meningkatkan keterampilan sholat siswa kelompok A PAUD Terpadu Jabal
Rahmah, hal itu terbukti dengan adanya peningkatan belajar siswa dengan senang,
gembira, mendengarkan penjelasan guru. Peningkatan tersebut dapat dilihat
dengan kenaikan persentase hasil kegiatan belajar mengajar. Pra tindakan 73,9 %,
siklus I 84,4 % , siklus II 90,4 % , dengan demikian terjadi peningkatan pada
setiap siklusnya.
NIM. 12415346 ERNA WULANDARI 2014-10-20T01:51:38Z2014-10-20T01:51:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14184This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/141842014-10-20T01:51:38ZPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN TEKNIK MODELING
THE WAY PADA MATERI IBADAH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN
SHALAT BERJAMA’AH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD
GUNUNGSAREN TRIMURTI SRANDAKAN BANTUL TAHUN PELAJARAN
2013/2014
SURATMAN. Penerapan Strategi Pembelajaran dengan Teknik Modeling The
Way pada Materi Ibadah untuk Meningkatkan Keaktifan Shalat Berjama’ah dan
Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Gunungsaren Trimurti Srandakan Bantul
Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk: 1)
melaksanakan/menerapkan strategi pembelajaran dengan teknik Modeling The
Way pada materi ibadah siswa kelas IV SD Gunungsaren Trimurti Srandakan
Bantul Tahun Pelajaran 2013/2014. 2) Dapat meningkatkan keaktifan shalat
berjama’ah dan prestasi belajar PAI pada siswa kelas IV SD Gunungsaren
Trimurti Srandakan Bantul dengan menggunakan strategi Modeling The Way
Model penelitian tindakan kelas digunakan dengan tahapan: 1) perencanaan, 2)
pelaksanaan tindakan. 3) observasi dan 4) refleksi, tentang teknik Modeling The
Way pada materi ibadah shalat. Dengan teknik pengumpulan data yang utama
adalah pengamatan yang dilaksanakan kolaborator yang dilaksanakan oleh guru
sebagai partisipan. Analisa data dengan menggunakan deskripsi kualitatif yaitu
dengan pengumpulan data yang diperoleh pada masing-masing siklus,
mengidentifikasikan, mengklarifikasi, menghubungkan dengan teori literature
yang mendukung masalah dan ditarik kesimpulan.
Pelaksanaan pembelajaran dengan teknik Modeling The Way dalam
upaya peningkatkan keaktifan shalat berjama’ah dan prestasi belajar PAI
dilaksanakan dengan dua siklus yaitu siklus I, dan siklus II. Sebelum pelaksanaan
siklus I dan II dilakukan pemantauan nilai rata-rata 6,9 yang dicantumkan dalam
pra siklus. Pada siklus I pada tatap muka pertama siswa masih belum mantap dan
pembelajaran belum sesuai rencana. Pada tatap muka ke dua siklus I siswa
melakukan demonstrasi lebih tertata, serius namun kelompok yang tidak tampil
belum memperhatikan, kegiatan dalam kelompok juga masih belum sesuai yang
diharapkan, sehingga perlu diperbaiki lagi. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus
II dengan teknik Modeling The Way sub materi shalat mengalami peningkatan
pembelajaran. Perolehan skor nilai hasil belajar pada siklus I sebesar 7,29
prosentase pada siklus I 82,35 %. Pada siklus II ada peningkatan yang cukup
signifikan, skor nilai hasil belajar sebesar 8,40. Prosentase menjadi 100%. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara langsung bagi guru PAI dalam
melaksanakan pembelajaran materi ibadah shalat pada siswa kelas IV
SD Gunungsaren Trimurti Srandakan Bantul.
NIM. 12415331 SURATMAN 2014-10-21T01:41:46Z2014-10-21T01:41:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14206This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/142062014-10-21T01:41:46ZPENERAPAN METODE REWARD DALAM MENINGKATAN MOTIVASI
BELAJAR PAI SISWA KELAS V SD NEGERI JEKETRO KECAMATAN
KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PUJIMAH. Penerapan Metode Reward dalam meningkatkan motovasi
belajar siswa kelas V SD Negeri Jeketro Kecamatan Kaligesing Kabupaten
Purworejo. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014.
Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah bahwa dalam
pembelajaran PAI di SD Negeri Jeketro Kecamatan Kaligesing Kabupaten
Purworejo kurang mendapatkan respon yang positif dari siswa dan hasil belajar
semakin merosot. Hal itu disebabkan karena kurangnya motivasi yang dapat
membuat siswa lebih aktif dan menyenangkan, perlu adanya perbaikan kualitas
perbaikan pembelajaran dengan penerapan stategi pembelajaran yang dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
bertujuan untuk mendiskripsikan penerapan metode reward dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa kelas V. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan mengambil
latar belakang SD Negeri Jeketro Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo
dengan jumlah siswa 13 terdiri dari 7 laki-laki dan 6 siswa perempuan.
Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan, wawancara, dokumentasi dan
catatan lapangan untuk melengkapi data yang diungkap. Sedangkan untuk
memeriksa keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi
sumber. Adapun urutan kegiatan penelitian mencakup: 1) Perencanaan, 2)
Pelaksanaan, 3) Observasi dan 4) Refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan penerapan metode reward efektif
digunakan pada pembelajaran PAI khususnya siswa kelas V SD Negeri Jeketro
Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo terbukti dari adanya peningkatan
motivasi belajar siswa, sebelum pembelajaran mengunakan metode reward
motivasi menunjukkan 38,46%, motivasi siswa siklus I sebesar 76,92% kemudian
pada siklus II mencapai 84,61% hal ini mengalami peningkatan. Dengan demikian
pada aspek motivasi mengalami peningkatan pada setiap siklusnya.
NIM. 12415318 PUJIMAH 2014-10-21T01:52:48Z2014-10-21T01:52:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14209This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/142092014-10-21T01:52:48Z UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN SHOLAT MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN FIQIH
SISWA KELAS II SD NEGERI2 SUCENJURUTENGAH
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Ristiana,“Upaya Meningkatkan Ketrampilan Shalat dengan Metode Demonstrasi pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas II SD Negeri 2 Sucen Jurutengah Kabupaten Purworejo”. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga. 2014.
Tujuan yang menjadi kajian peneliti, yaitu: 1) Untuk mengetahui penerapan metode demonstrasi dalam mata pelajaran Fiqih materi pokok shalat kelasII SD Negeri 2 Sucen Jurutengah Kabupaten Purworejo. 2) Untuk mengetahui relevansi metode demonstrasi dalam meningkatkan hasil belajar dan ketrampilan shalat peserta didik dalam mata pelajaran Fiqih materi pokok shalat kelas II SD Negeri 2 Sucen Jurutengah Kabupaten Purworejo.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)yang dilakukan melalui 2 siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Data penelitian diperoleh melalui metode dokumentasi, metode observasi dan metode tes. Indikator kinerja penelitian berupa tercapainya ketuntasan belajar secara individual dan klasikal. Hasil penelitian menunjukkan : 1) Yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan metode demontrasi pada mata pelajaran Fiqih materi pokok shalat kelas II SD Negeri 2 Sucen Jurutengah Kabupaten Purworejo, yaitu guru harus mempersiapkan RPP dan perangkat pembelajaran dengan baik. Guru harus lebih meningkatkan motivasi peserta didik.Guru harus lebih dapat menjelaskan alur pembelajaran dengan menggunakan metode demontrasi.
Pada siklus I nilai tertinggi praktik shalat yaitu 75, sedangkan nilai terendah yaitu 60. Hal ini menunjukkan bahwa hanya 40,91 % yang sudah memenuhi KKM. Pada tes tertulis nilai tertinggi yaitu 75 dan nilai terendah 60 dengan nilai rata-rata yaitu 68,09.
Pada siklus II nilai tertinggi praktik shalat yaitu 85, sedangkan nilai terendah yaitu 70 dengan nilai rata-rata yaitu 74,38. Hal ini menunjukkan bahwa sudah 100 % yang sudah memenuhi KKM. Pada tes tertulis nilai tertinggi yaitu 90 dan nilai terendah 70 dengan nilai rata-rata yaitu 79,09 dan semua siswa telah memenuhi KKM. Dengan demikian ketrampilan shalat siswa kelas II SD Negeri 2 Sucen Jurutengah mengalami peningkatan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan meningkatkan Ketrampilan Sholat Pada Mata Pelajaran Fiqih Siswa Kelas II SD Negeri2 Sucen Jurutengah Tahun Pelajaran 2013/2014.
NIM. 12415320 RISTIANA 2014-10-21T01:59:18Z2014-10-21T01:59:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14212This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/142122014-10-21T01:59:18ZUPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA
MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
DI KELAS 2 SD NEGERI TULASAN BAMBANGLIPURO BANTUL
Komariyah, Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Metode
Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kelas 2 SD
Negeri Tulasan Bambanglipuro Bantul. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode demonstrasi
dalam meningkatkan minat belajar siswa dan mengetahui peningkatan prestasi
belajar siswa kelas II pada mata pelajaran PAI di SD Negeri Tulasan setelah
digunakan metode demonstrasi.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang berupa penelitian
kualitatif yang bersifat deskriptif, dengan subyek penelitiannya adalah siswa kelas
2 SD Negeri Tulasan Bambanglipuro Bantul Tahun Ajaran 2013/2014.
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi.
Analisis data yang digunakan bersifat deskriptif. Dalam analisa data tersebut
dimulai dengan menelaah data, setelah data terhimpun baru diklarifikasikan dan
dianalisis isinya, kemudian diinterprestasikan dan disimpulkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan metode demonstrasi
dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di kelas II SD
Negeri Tulasan berjalan dengan efektif, baik dan lancar. (2) Pembelajaran materi
pelajaran PAI dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa di kelas 2 SD Negeri Tulasan Bambanglipuro Bantul.
NIM. 12415337 KOMARIYAH2014-10-21T02:30:37Z2014-10-21T02:30:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14221This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/142212014-10-21T02:30:37ZUPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI HAFALAN SURAT
PENDEK PILIHAN PADA SISWA KELA IV SD SILUK IMOGIRI BANTUL
MELALUI METODE PEMBELAJARAN CARD SHORT
Mukh.Azif, “ Upaya Meningkatkan Partisipasi dan Hafalan Surat Pendek Pilihan Pada
Siswa Kelas IV SD Siluk Imogiri Bantul Melalui Metode Pembelajaran Card Sort” Skripsi
Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
2014
Dalam pembelajaran hafalan surat-surat pendek pilihan, siswa harus dilibatkan secara mental,
maupun fisik dan sosialnya untuk menunjukkan keterlibatan diri siswa dalam berinteraksi
dengan lingkungannya. jika hal-hal tersebut tidak tercakup didalam proses pembelajaran,
maka dapat mempengaruhi terhadap penguasaan konsep, kategori, dan kegiatan kolaboratif
siswa. Sehingga hasilnya kurang maksimal.
Di SD Siluk Imogiri Bantul proses pembelajaran dikelas tentang hafalan surat-surat
pendek pilihan masih bersifat tradisional, dengan metode drill. Yang dalam prakteknya guru
melafalkan ayat demi ayat kemudian ditirukan semua siswa secara berulang-ulang. Sehingga
menimbulkan kesan menjemukan bagi peserta didik. Oleh arena itu untuk mengatasi
kejenuhan dan kejemuan siswa dalam belajar dan sekaligus untuk meningkatkan prestasi
hafalan surat-surat pendek pilihan tersebut, maka perlu diterapkan Metode pembelajaran Card
Sort.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah;
1) Bagaimana penerapan Metode Card Sort pada pembelajaran hafalan surat-surat
pendek pilihan pada siswa kelas IV SD Siluk Imogiri Bantul
2) Bagaimana upaya meningkatkan partisipasi siswa kelas IV SD Siluk Imogiri Bantul
dalam pembelajaran hafalan surat-surat pendek pilihan dengan menggunakan Metode
Card Sort
3) Bagaimana upaya meningkatkan prestasi hafalan siswa kelas IV SD Siluk Imogiri
Bantul dengan menerapkan metode Card Sort
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan 2 siklus,yang
sebelumnya dilakukan pengambilan data pada kegiatan sebelum diadakan tindakan. Dan
setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
Data yang diperoleh dalam penelitian meliputi; partisipasi siswa dalam kegiatan, yang
diambil dari hasil wawancara disetiap akhir siklus, prestasi hafalan siswa yang diambil dari
tes pada setiap akhir siklus. Hasil wawancara dengan siswa dan guru pengamat, catatan
lapangan selama pembelajaran, dan dokumentasi.
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah;
1) Adanya peningkatan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar tentang hafalan suratsurat
pendek pilihan.
2) Adanya peningkatan prestasi hafalan siswa diatas KKM (75) dari jumlah siswa.
Hasil pengamatan pembelajaran dengan Strategi Card Sort dilaksanakan dengan anak
mendiskusikan kelompok ayat dengan memilih dan memilah, mengkategorikan ayat,
mendemontrasikan bacaan. Guru menyebutkan nama surat, memberikan kesimpulan.
NIM. 12415333 MUKH.AZIF 2014-10-21T07:55:27Z2014-10-21T07:55:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14245This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/142452014-10-21T07:55:27Z EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE PERMAINAN PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER KERJASAMA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI MADIGONDO WETAN SAMIGALUH
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis dapat merumuskan beberapa permasalahan diantaranya:
1. Bagaimana penggunaan metode permainan pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam pembentukan karakter kerjasama siswa kelas IV dan V SD N Madigondo Wetan Samigaluh Kulon Progo?
2. Bagaimanakah pengaruh penggunaan metode permainan dalam pembentukan karakter kerjasama pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas IV dan V SD N Madigondo Wetan Samigaluh Kulon Progo?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui penggunaan metode permainan yang diberikan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam pembenukan karakter kerjasama siswa kelas IV dan V SD N Madigondo Wetan Samigaluh Kulon Progo.
b. Untuk mengetahui efektifitas penggunaan metode permainan terhadap pembentukan karakter kerjasama dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas IV dan V SD N Madigondo Wetan Samigaluh Kulon Progo.
NIM. 10416006 SUDARISMAN 2014-10-21T08:21:34Z2014-10-21T08:21:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14252This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/142522014-10-21T08:21:34ZUPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN TOILET TRAINING
MELALUI METODE PEMBIASAAN PADA SISWA PLAY GROUP DI
PAUD TERPADU JABAL RAHMAH BANGUNTAPAN BANTUL
Sri Raharyanti, “Upaya Meningkatkan Ketrampilan Toilet traning melalui
Metode Pembiasaan Pada Siswa kelompok Play Group di PAUD Terpaud Jabal
Rahmah Banguntapan Bantul “. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Latar belakang penelitian ini adalah bahwa dalam pembelajaran toilet
traning di kelompok play group PAUD Terpadu Jabal Rahmah, siswa dalam
proses belajar toilet traning masih belum mandiri yang seharusnya pada usia 2-4
tahun sudah bisa melakukan toilet traning dengan mandiri.Ini dapat dilihat masih
banyak peserta didik yang masih mengompol dan belum mentaati peraturan atau
tatatertib waktu berada didalam kamar mandi. Maka dari untuk membuat suasana
belajar menjadi mandiri, trampil dan terjadwal dalam penelitian ini diterapkan
metode pembiasaan untuk dapat meningkatkan keterampilan toilet traning.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk
mendiskripsikan penerapan metode pembiasaan dapat meningkatkan keterampilan
dalam melakukan toilet traning di PAUD Terpadu Jabal Rahmah Banguntapan
Bantul.
Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan Penelitian Tindakan Kelas di
PAUD Terpadu Jabal Rahmah Banguntapan Bantul. Pengumpulan data yang
digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dalam melengkapi data
yang diinginkan. Untuk memeriksa keabsahan data yang diinginkan yaitu dengan
menggunakan teknik triangulasi sumber. Adapun urutan kegiatan penelitian
mencakup : (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Observasi, (4) Refleksi.
Hasil pengamatan penelitian yaitu : bahwa metode pembiasaan dapat
meningkatkan keterampilan toilet traning siswa kelompok Play Group PAUD
Terpadu Jabal Rahmah, hal itu terbukti dengan adanya peningkatan kemandirian,
ketrampilan, mentaati tatatertib waktu berada didalam kamar mandi. peserta didik
dalam melakukan toilet traning .dengan mandiri, senang ,dan gembira.
Peningkatan tersebut dapat dilihat dengan kenaikan persentase hasil kegiatan
belajar mengajar. Pra tindakan 50,4 % dengan kategori kurang, siklus I 66,5%
dengan kategori cukup , siklus II 89,5 % dengan kategori baik, dengan demikian
terjadi peningkatan pada setiap siklusnya.
NIM. 12415347 SRI RAHARYANTI 2014-10-22T04:52:26Z2017-08-02T06:26:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14270This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/142702014-10-22T04:52:26Z UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF AL QURAN MELALUI METODE IQRO’ DI KELAS 1 SD NEGERI 2 GINTUNGAN, GEBANG, PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013 / 2014 AMAT MUSTANGI, Penerapan mengenal huruf dengan metode iqro’ membaca al-qur’an pada siswa kelas I di SD Negeri 2 gintungan purworejo,skripsi.jurusan pendidikan agama islam fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan universitas islam negeri sunan kalijaga yogyakarta, 2014
Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa pada kenyataannya praktek praktek mengajar yang dilakukan di SD Negeri 2 Gintungan Purworejo Pada umumnya masih berpusat pada guru agama kususnya guru TPQ yang diterapkan masih mempraktikan cara cara lama (tradisional ) dalam mengenalkan huruf hijaizah tanpa harokat cara seperti itu diakui atau tidak membuat siswa tampak bosan ,jenuh ,dan kurang bersemangat dalam belajar membaca qur’an
Jika secara psikologi siswa kurang tertarik dengan metode yang digunakan oleh guru ,maka dengan sendirinya siswa akan memberikan umpan balik kurang mendukung dalam proses belajar mengajarin dikasinya adalah timbul rasa tidak simpatinya peserta didik terhadap guru agama islam , tidak tertarik dengan materi materi agama islam dan lama kelamaan akan timbul sikap acuh tak acuh terhadap guru agamnya sendiri ,kalau kondisinya sudah seperti itu, sangat sulit mengharapkan siswa sadar dan mau mengamalkan ajaran ajaran agama islam kususnya dalam membaca Al-qur’an.
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan mengambil latar SD Negeri 2 Gintungan Kab.purworejo,mengumpulkan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara dan dokumentasi untuk melengkapi data yang ingin diungkap.untuk memeriksa keabstrakan data dilakukan dengan menggunakan teknik trianggulasi sumber.adapun urutan kegiatan penelitian meliputi: perencanaan , observasi , danrefleksi
Hasil penelitian menunjukan pembelajaran menggunakan metode iqro’ efekti digunakan mengenal huruf pada membaca Al qur’an khususnya di kelas I SD Negeri 2 Gintungan , hal tersebut terbukti dari adanya peningkatan aktivitas dan hasi l belajar siswa terlihat pada rasa senang, aktifitas , rasa ingin tau dan skor hasil tes .adapun peningkatan tes hasil belajar dari tahap prasiklus pada siklus 1 menjadi 72.66 dan pada siklus II meningkat menjadi 75.42 .jadi pada aspek keaktifan dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan setiap siklus
- Membaca huruf , TPQ, Membaca Al qur’an , Iqro’
NIM. 12415314 AMAT MUSTANGI 2014-10-23T01:51:53Z2014-10-23T01:51:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14272This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/142722014-10-23T01:51:53ZKONSEP MULTIPLE INTELLIGENCES DAN IMPLEMESINTSINYA
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PADA JENJANG SEKOLAH DASAR
(STUDI PEMIKIRAN HOWARD GARDNER)
EGI SAFRINA. Konsep Multiple Intelligences dan Implementasinya dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Jenjang Sekolah Dasar (Studi Pemikiran
Howard Gardner). Skripsi.Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga, 2014.
Latar belakang penelitian ini adalah keprihatinan terhadap pembelajaran
Pendidikan Agama Islam yang dinilai belum memaksimalkan potensi yang dimiliki
peserta didik, banyak sekali permasalahan yang muncul di dunia pendidikan salah
satunya di sebabkan pada proses pembelajaran yang kurang memaksimalkan
inteligensi yang dimiliki setiap peserta didik, Penelitian ini bertujuan untuk
mengungkap dengan jelas: (1) Konsep Multiple Intelligences menurut Howard
Gardner, (2) Implementasi Konsep Multiple Intelligences dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam pada Jenjang Sekolah Dasar.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dengan mengambil latar
pemikiran Howard Gardner tentang Multiple Intelligences, penggumpulan data
menggunakan metode dokementasi, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
psikologi, Setelah data terkumpul, kemudian dianalisis secara deskiptif analisis yaitu
dengan mencari dan memberi makna terhadap data yang berhasil dikumpukan,
kemudian dari makna tersebut ditarik kesimpulan.
Hasil Penelitian menunjukan bahwa: (1). Howard Gardner menyatakan bahwa
inteligensi tidak lagi ditafsirkan secara tunggal dalam batasan intelektual saja. Ia
menawarkan penglihatan dan cara pandang alternatif terhadap inteligensi manusia,
yang kemudian dikenal dengan istilah Multiple Intelligences adalah kemampuan
untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu setting yang
bermacam-macam dan dalam situasi yang nyata, kemudian Gardner merumuskan
dalam penelitianya bahwa inteligensi manusia ada sembilan inteligensi, diantaranya
yaitu: inteligensi logis-matematik, inteligensi linguistik, inteligensi spasial, inteligensi
kinestetik, inteligensi musikal, inteligensi interpersonal, inteligensi intrapersonal,
inteligensi natural, inteligensi eksistensial. (2). Konsep Multiple Intelligences relevan
untuk diimplementasikan dan dijadikan acuan serta landasan bagi pelaksanaan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada jenjang Sekolah Dasar. Karena dalam
proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam, pengembangan inteligensi tidak hanya
dititikberatkan pada akal (aspek kognitif) saja, akan tetapi juga pada akhlak (aspek
afektif) dan amal (aspek psikomotorik). Selain itu pembelajaran dengan pendekatan
Multiple Intelligences dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki peserta didik,
serta mengembangkan kretitifitas guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dan metode-metode yang digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan
karakteristik peserta didik.
NIM. 10416016 EGI SAFRINA2014-10-23T01:54:28Z2014-10-23T01:54:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14273This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/142732014-10-23T01:54:28ZMANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM DENGAN SISTEM PROGRAM PLUS
DI SD MUHAMMADIYAH SUKONANDI YOGYAKARTA
GESANG SETYO AJI. Manajemen Pengembangan Kurikulum Pendidikan
Agama Islam Dengan Sistem Program Plus di SD Muhammadiyah Sukonandi
Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang Manajemen Kurikulum Program
Plus SD Muhammadiyah Sukonandi Yogyakarta. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dipergunakan utuk pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SD
Muhammadiyah Sukonandi Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan
mengadakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan
memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan dan dari makna itulah
ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan : Implementasi manajemen kurikulum PAI
dengan system program plus di SD Muhammadiyah Sukonandi tidak jauh beda
dengan manajemen kurikulum PAI di sekolah lain yang meliputi kegiatan
perencanaan, penggorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum. 1)
Perencanaan kurikulum Program Plus di SD Muhammadiyah Sukonandi meliputi
penyusunan berbagai program yaitu menyusun rencana kerja sekolah,
pengembangan Silabus, menyusun rencana kerja sekolah dan RPP sebagai
konsekwensi penguatan KTSP 2) Pengorganisasian, dalam proses
pengorganisasian pengembangan kurikulum dengan sistem program plus di SD
Muhammadiyah Sukonandi Yogyakarta terdiri dari pengorganisasian
pendidik/guru dan bahan ajar. 3) Pelaksanaan, dalam pelaksanaan kurikulum
program plus di SD Muhammadiyah Sukonandi menerapkan prinsip keterpaduan
antara orang tua. 4) Evaluasi Program Plus dilakukan dengan dua sistem yaitu
evaluasi formal yang terdiri dari buku monitoring harian, ulangan harian, Ulangan
Tengah Semester (UTS), Ulangan Akhir Semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan
Kelas (UKK) baik tulis maupun praktek dan pengadaan raport. Evaluasi informal
terdiri dari menyelenggarakan musabaqah program plus, menyelenggarakan
wisuda siswa dan menerbitkan ijazah atau sertifikat wisuda. Serta evauasi
menerapkan tiga model evaluasi, yaitu evaluasi input, evaluasi proses dan evaluasi
produk. Evaluasi input dilakukan dengan memberikan penilaian/tes kepada calon
siswa baru untuk mengetahui kemampuannya dalam mengikuti program yang
diselenggarakan sekolah. Evaluasi proses dilakukan dengan melakukan supervisi
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hasil yang dicapai dalam penerapan manajemen kurikulum Pendidikan
Agama Islam dengan system Program Plus di SD Muhammadiyah Sukonandi
adalah semakin bertambahnya pengetahuan dan kemampuan siswa terutama pada
aspek Al-Qur’an. Selain itu, pelaksanaan Program Plus juga memberikan dampak
positif kepada prestasi siswa dan sebagai daya jual (branding) SD
Muhammadiyah Sukonandi Yogyakarta untuk bersaing dalam pasar pendidikan
khususnya di kota Yogyakarta.
NIM. 10416019 GESANG SETYO AJI 2014-10-23T01:57:39Z2014-10-23T01:57:39Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14274This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/142742014-10-23T01:57:39ZUSAHA SEKOLAH UNTUK MENGEMBANGKAN RASA PERCAYA DIRI SISWA
DI SD MUHAMMADIYAH KARANGBENDO BANGUNTAPAN BANTUL
ITA ROHAYATI. Usaha Sekolah dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Siswa di SD Muhammadiyah Karangbendo Banguntapan Bantul. Skripsi.
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang masalah penelitian ini adalah
perkembangan dunia global idealnya menambah pengetahuan dan wawasan untuk
menjadi lebih baik lagi. Dunia pendidikan di dalam sekolah menjadi peran penting
kehidupan sehari-hari untuk membekali siswa dengan ilmu. Namun kenyataanya
banyak anak yang terpengaruh dengan dampak negatif akibat menonton TV, gaya
hidup yang semakin glamor, game, HP dan masih banyak lainya yang mengakibatkan
anak kurang percaya diri. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian tentang usaha
sekolah untuk menumbuhkan rasa percaya diri siswa. Yang menjadi permasalahan
dalam penelitian ini adalah bagaimana usaha sekolah dalam meningkatkan rasa
percaya diri siswa, bagaimana hasil usaha sekolah dalam meningkatkan rasa percaya
diri siswa, dan apa faktor pendukung dan faktor penghambat upaya meningkatkan
rasa percaya diri siswa di SD Muhammadiyah Karangbendo Banguntapan Bantul.
Penelitian ini bertujuan Mendeskripsikan usaha yang dilakukan sekolah dalam
mengembangkan rasa percaya diri, Mengidentifikasi hasil dari usaha perkembangan
sifat percaya diri siswa, Mengetahui faktor pendukung dari usaha mengembangkan
rasa percaya diri siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SD
Muhammadiyah Karangbendo Banguntapan Bantul. Pengumpulan data dengan
mengadakan pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data
dilakukan dengan langkah pengumpulan data, menganalisa data dan menginterpretasi
data yang ada dengan metode induktif, yakni melakukan analisa berdasarkan data
yang diperoleh sehingga dapat ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Usaha yang dilakukan sekolah di SD
Muhammadiyah Karangbendo Banguntapan dalam meningkatkan rasa percaya diri
siswa yaitu dengan menggunakan kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. 2)
Hasil dari usaha sekolah dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa di SD
Muhammadiyah Karangbendo Banguntapan Bantul adalah siswa memiliki sikap
berani bertanggung jawab, bersikap disiplin, tidak bergantung pada orang lain dan
mandiri, mampu menyelesaikan tugas dengan baik, selalu optimis dan yakin. 3)
Pelaksanaan usaha sekolah dalam mengembangkan rasa percaya diri siswa di SD
Muhammadiyah Karangbendo Banguntapan Bantul memiliki dua faktor yaitu
pendukung dan penghambat. Faktor pendukung yaitu kurikulum, peran guru, peran
orang tua, semangat siswa dan lingkungan sekolah. Faktor penghambat yaitu kondisi
siswa dan kebiasaan buruk.
NIM. 10416026 ITA ROHAYATI2014-10-23T02:00:48Z2014-10-23T02:00:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14275This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/142752014-10-23T02:00:48ZNILAI RELIGIUS DALAM NOVEL SAGA NO GABAI BACHAN
(NENEK HEBAT DARI SAGA) DAN RELEVANSINYA DENGAN
KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU
Janti Nur Rahmah, Nilai Religius Dalam Novel Saga no Gabai Bachan
(Nenek Hebat dari Saga) Dan Relevansinya Dengan Kompetensi Kepribadian Guru,
Skripsi. Jogjakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2014.
Guru profesional harus memenuhi empat kompetensi yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
Khusus untuk guru Pendidikan Agama Islam, ditambah satu kompetensi lagi yaitu
kompetensi kepemimpinan. Tugas guru adalah mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab.
Sebelum mendidik manusia menjadi berakhlak mulia, tentu saja seorang guru terlebih
dahulu harus mempunyai akhlak mulia, seperti yang tercantum dalam kompetensi
kepribadian guru. Dalam penelitian ini penulis mengupas nilai religius yang terdapat
dalam novel Saga no Gabai Bachan (Nenek Hebat dari Saga), dan relevansinya
dengan kompetensi kepribadian guru. Novel Saga no Gabai Bachan (Nenek Hebat
dari Saga) bercerita tentang seorang anak yang terpaksa terpisah dengan ibunya
setelah ayahnya meninggal akibat radiasi bom atom di Hiroshima, dan harus hidup
dengan neneknya di kota kecil Saga. Sang nenek yang bernama Osano adalah seorang
tua pekerja keras dan tidak pernah mengeluhkan kemiskinannya.Penulis berasumsi
novel tersebut mempunyai kandungan nilai religius yang layak untuk diteliti lebih
mendalam. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi dan
pemikiran nilai-nilai religius untuk pengembangan dan pemantapan kompetensi
kepribadian guru.
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) yang membahas
tentang nilai religius dalam novel Saga no Gabai Bachan (Nenek Hebat dari Saga)
dan relevansinya dengan kompetensi kepribadiaan guru.Penelitian ini menggunakan
metode dokumentasi dengan sumber data primer yaitu novel Saga no Gabai Bachan
karya Yoshichi Shimada. Sedangkan sumber data sekunder adalah literatur-literatur
yang berkaitan dengan penelitian ini seperti buku Kuliah Akhlak tulisan Dr. H.
Yunahar Ilyas, Lc., M.A., Tasawuf Moderen karya HAMKA, dan lain-lain. Analisis
data yang digunakan adalah analisis isi (content analysis).
Hasil penelitian menunjukkan terdapat nilai religius dalam novel Saga no
Gabai Bachan yang relevan dengan kompetensi kepribadian guru yaitu bertindak
sesuai nilai religius. Nilai-nilai tersebut adalah nilai yang menyangkut kepercayaan
dan pembenaran terhadap adanya Tuhan yang relevan dengan iman, kebiasaan
beribadah yang relevan dengan takwa, menjadi diri sendiri yang relevan dengan jujur,
melakukan suatu perbuatan tanpa mengharapkan imbalan yang relevan dengan ikhlas,
serta tidak ragu menolong orang lain yang relevan dengan suka menolong..
NIM. 104160267 JANTI NUR RAHMAH 2014-10-23T02:02:53Z2014-10-23T02:02:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14276This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/142762014-10-23T02:02:53ZPENGARUH PENGHASILAN ORANG TUA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI SISWA KELAS V
SDIT SALSABILA 5 PURWOREJO
RINA HERMAWATI. Pengaruh Penghasilan Orang Tua terhadap Prestasi
Belajar PAI Siswa Kelas V SDIT Salsabila 5 Purworejo. Skripsi. Yogyakarta:
Jurusan Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa idealnya anak yang
berasal dari keluarga yang berpenghasilan tinggi akan mempunyai prestasi belajar
yang tinggi pula. Hal ini karena anak tersebut memperoleh fasilitas belajar yang
memadai dari orang tua. Namun kenyataannya ada anak yang berasal dari
keluarga menengah ke bawah justru mempunyai prestasi yang lebih unggul
daripada anak yang berasal dari keluarga menengah ke atas. Oleh karena itu perlu
diadakan penelitian tentang pengaruh penghasilan orang tua terhadap prestasi
belajar PAI siswa. Yang menjadi permasalahan dalam penlitian ini adalah:
bagaimana penghasilan orang tua siswa, bagaimana prestasi belajar PAI siswa dan
adakah pengaruh yang signifikan antara penghasilan orang tua terhadap prestasi
belajar PAI siswa kelas V SDIT Salsabila 5 Purworejo. Penelitian ini bertujuan
untuk mengungkap ada tidaknya pengaruh penghasilan orang tua terhadap prestasi
belajar PAI siswa kelas V SDIT Salsabila 5 Purworejo.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan
kuantitatif. Populasinya adalah siswa kelas V yang berjumlah 43 anak.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode angket, dokumentasi, wawancara,
dan observasi. Analisis yang digunakan adalah Korelasi Product Moment.
Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Penghasilan orang tua siswa kelas V
SDIT salsabila 5 Purworejo pada umumnya tergolong tinggi. Hal itu di dasarkan
pada data yang diperoleh bahwa penghasilan orang tua sebesar Rp.3.000.000/lebih
sebanyak 60%, penghasilan sebesar Rp.2.000.000/lebih, kurang dari Rp.3.000.000
sebanyak 12%, penghasilan sebesar Rp.1.000.000/lebih, kurang dari Rp.2.000.000
sebanyak 14%, dan penghasilan sebesar RP.500.000/lebih, kurang dari Rp.
1.000.000 sebanyak 14%. (2) Berdasarkan nilai rapor siswa kelas V SDIT
Salsabila 5 Purworejo pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 dengan
jumlah siswa keseluruhan adalah 43 anak, prestasi belajar PAI siswa kelas V
SDIT Salsabila 5 Purworejo menunjukkan bahwa rata-rata nilai PAI sebesar 89,
77 dengan nilai tertinggi sebesar 98 dan nilai terendah sebesar 78. Hal ini
menunjukkan bahwa prestasi belajar PAI siswa kelas V tergolong tinggi karena di
atas tes kendali mutu (KKM). (3) Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus
Product Moment, diperoleh rxy sebesar -0,103. Dari perhitungan tersebut ternyata
hasilnya bertanda negatif, berarti dua variabel tersebut terdapat hubungan yang
bertolak belakang atau terdapat korelasi negatif. Kemudian dengan memeriksa
tabel “r” Product Moment ternyata “r” hitung pada taraf 5% lebih kecil dari “r”
tabel (-0,103 ≤ 0,301), maka pada taraf signifikansi 5% hipotesa alternatif ditolak
sedangkan hipotesa nihil diterima. Kesimpulannya bahwa tinggi rendahnya
prestasi siswa tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya penghasilan orang tua.
NIM. 10416015 RINA HERMAWATI 2014-10-23T02:05:52Z2014-10-23T02:05:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14277This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/142772014-10-23T02:05:52ZMANAJEMEN PEMBELAJARAN
DI SD NEGERI SOMOGEDE, PITURUH, PURWOREJO (STUDI KASUS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PAI
DI SEKOLAH 3T; TERPENCIL, TERTINGGAL, TERLUAR)
RINAFIAH ANDAYANI. Manajemen Pembelajaran Di SD negeri
Somogede, Pituruh, Purworejo (Studi Kasus Pengelolaan Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Di Sekolah 3T; Terpencil, Tertinggal, Terluar). Skripsi.
Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan mengetahui problem
yang dihadapi guru dalam pelaksanaan manajemen pembelajaran PAI di SD
Negeri Somogede Pituruh Purworejo serta untuk mengetahui penyelesaian
masalah yang dihadapi guru dalam pelaksanaan manajemen pembelajaran di
sekolah yang terpencil, tertinggal dan terluar. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan dan perbaikan pelaksanaan
manajemen pembelajaran di sekolah dasar yang terpencil, tertinggal dan berada di
wilayah terluar suatu kecamatan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif studi kasus observasi dengan
mengambil latar SD Negeri Somogede Pituruh Purworejo, sekolah yang berada di
wilayah terpencil dan terluar dari wilayah kecamatan Pituruh dan paling sulit
dijangkau. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi,
wawancara dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan
menggunakan triangulasi. Triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber
dan metode. Analisis data dilakukan dengan terlebih dahulu memfokuskan pada
data yang penting kemudian disajikan dalam teks yang bersifat naratif, grafik atau
chart dan ditarik kesimpulan dengan memaparkan secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan Manajemen
Pembelajaran di SD Negeri Somogede Pituruh Purworejo dibagi menjadi empat
yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran.
Pada perencaanaan pembelajaran SD Negeri Somogede mengacu pada UU No. 20
tahun 2003 tentang Standar Pendidikan Nasional dan dikembangkan dengan
prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta
didik. Pelaksanaan pembelajaran SD Negeri Somogede mengacu pada
pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). (2) Masalah yang
ada dalam pelaksanaan manajemen pembelajaran di SD Negeri Somogede
meliputi kondisi dan letak geografis sekolah, keadaan tenaga pengajar,
karyawaan, peserta didik dan masyarakat. (3) Usaha dan tindakan yang dilakukan
oleh pihak sekolah untuk menyelesaikan problem atau masalah yang ada antara
lain dengan perbaikan gedung sekolah serta sarana transportasi yang dilakukan
dengan kerja sama pihak sekolah, masyarakat dan pemerintah serte pengusulan
penambahan tenaga pengajar. Motivasi dari guru Pendidikan Agama Islam
melalui kegiatan bimbingan dan konseling kepada siswa sangat diperlukan.
Penyelesaian terhadap problem pembelajaran yang ada harus lebih dimaksimalkan
lagi agar proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan maksimal dan
menghasilkan kualitas yang baik.
NIM. 10416003 RINAFIAH ANDAYANI 2014-10-23T02:26:31Z2014-10-23T02:26:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14278This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/142782014-10-23T02:26:31ZMINAT SISWA MENGIKUTI SHOLAT BERJAMAAH DI SMP
MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA
SRI SUKANTINI. Minat Siswa Mengikuti Shalat Berjamaah di SMP
Muhammadiyah 7 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang masalah penelitian ini adalah
SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta mewajibkan sholat berjamaah bagi siswa ,
.Minat keagamaan siswa berbeda-beda khususnya dalam sholat berjamaah, tempat
sholat yang terbagi menjadi tiga tempat menjadikan kurang maksimal dalam
mengawasi siswa dalam melaksanakan sholat berjamaah. Dalam pembelajaran masih
secara konvensional, meskipun media pembelajaran pernah menggunakan media
visual seperti CD. Hal ini membuat siswa bosan dan belum terlihat antusias siswa
dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya dalam materi
sholat. Bahkan dalam praktek shalat yaitu shalat dhuhur berjamaah masih ada siswa
yang harus disuruh dan diawasi agar dapat shalat berjamaah dengan tertib. Dari
masalah tersebut, sangat menarik bagi peneliti untuk mengkaji lebih lanjut mengenai
minat siswa SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta dalam mengikuti shalat berjamaah
dan faktor-faktor mempengaruhi keaktifan siswa dalam melaksanakan shalat
berjamaah di SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan mengambil
lokasi penelitian di SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data
dilakukan dengan langkah pengumpulan data, menganalisa data dan menginterpretasi
data yang ada dengan metode induktif, yakni melakukan analisa berdasarkan data
yang diperoleh sehingga dapat ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) minat siswa dalam mengikuti shalat
berjamaah di SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta sebagian besar sudah baik. Dari
seluruh responden, sebanyak 90 persen siswa mempunyai minat yang baik dalam
melaksanakan shalat berjamaah dan 2) terdapat 4 faktor yang mempengaruhi minat
siswa pada jiwa keagamaan dalam melaksanakan shalat berjamaah di SMP
Muhammadiyah 7 Yogyakarta yaitu faktor lingkungan keluarga, lingkungan
institusional, lingkungan masyarakat, dan usia. Lingkungan institusional merupakan
pengaruh paling dominan terhadap minat/keaktifan siswa mengikuti shalat berjamaah
NIM. 10416034 SRI SUKANTINI2014-10-23T02:30:45Z2014-10-23T02:30:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14280This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/142802014-10-23T02:30:45ZPENANAMAN ADAB SOPAN SANTUN SISWA
TERHADAP GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DI SD MUHAMMADIYAH KLECO KOTAGEDE YOGYAKARTA
SURYATI. Penanaman Adab Sopan Santun Siswa terhadap Guru
Pendidikan Agama Islam Di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta.
Skripsi, Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2014.
Latar belakang penelitian ini adalah SD Muhammadiyah Kleco Kotagede
Yogyakarta, merupakan salah satu sekolah faforit yang bernuansa islami, berbagai
sarana dalam menunjang pelaksanaan pembelajaran lengkap, tetapi dilihat dari sisi
sopan santun siswa, masih banyak yang perlu untuk ditumbuhkan. Karena itu
penanaman adab sopan santun siswa sangat penting. Rumusan masalah yang ada
dalam skripsi adalah bagaimana bentuk penanaman adab sopan santun siswa
terhadap guru PAI, apa metode yang digunakan, apa yang menjadi faktor
pendukung dan penghambat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
tentang proses penanaman adab sopan santun siswa terhadap guru PAI di SD
Muhammadiyah Kleco kotagede Yogyakarta, mengetahui metode yang digunakan
dalam penanaman adab sopan santun, serta mengidentifikasi faktor-faktor
pendukung dan penghambatnya.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SD
Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta pegumpulan data dilakukan dengan
cara Observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian
dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Pengolahan data
dengan menggunakan langkah-langkah yaitu: reduksi data, data display
(penyajian data), triangulasi dan menyimpulkan data.
Hasil penelitian: (1) Penanaman adab sopan santun dilakukan dengan
membiasakan disiplin, tatakrama, rasa empati, cerita kisah-kisah dalam Al
Qur’an, serta monitoring (2) Metode yang digunakan adalah: metode keteladanan,
metode anjuran, metode pembiasaan, metode ceramah, dan metode sanksi. Faktor
pendukung dalam penanaman adab sopan santun siswa terhadap guru PAI adalah
kesadaran siswa, tradisi sekolah, kebersamaan guru , motivas dan dukungan
orangtua. Faktor penghambatnya adalah latar belakang siswa yang kurang baik,
orangtua yang tidak konsisten memantau anak, lingkungan pergaulan, serta
pengaruh tayangan televisi.
NIM. 10416022 SURYATI 2014-10-27T04:05:45Z2014-10-27T04:05:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14293This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/142932014-10-27T04:05:45ZUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK AL-IHYA BANJARSARI CIAMISPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara
kritis tentang tujuan memotivasi belajar dan upaya-upaya yang dilakukan oleh
guru dalam meningkatkan motivasi belajarnya, terutama siswa SMK Al Ihya
Banjarsari serta hasil yang dicapai dari upaya-upaya yang dilakukan oleh guru
SMK Al Ihya Banjarsari. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat dipergunakan
untuk menyempurnakan upaya yang ditempuh oleh guru SMK Al Ihya Banjarsari
dalam meningkatkan motivasi belajar.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar di
SMK Al Ihya Banjarsari. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan
(observasi), wawancara mendalam, dokumentasi dan angket. Analisis data
dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan,
dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan
dengan mengadakan triangulasi dengan dua modus, yaitu dengan menggunakan
sumber ganda dan metode ganda.
Hasil penelitian menunjukkan 1) Upaya yang dilakukan guru dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa adalah menjelaskan tujuan belajar ke peserta
didik, membangkitkan minat siswa, menciptakan suasana menyenangkan,
menggunakan metode yang bervariasi, memberikan quis dan memberikan
hukuman pada siswa. 2) Faktor pendukung dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa adalah lingkungan belajar yang nyaman, komunikasi yang baik antara guru
dan siswa dan bahan ajar yang memenuhi standard kurikulum. Sedangkan faktor
penghambat adalah kurangnya alokasi waktu, kualitas media belajar yang belum
optimal dan kondisi gedung yang kurang memadai.
NIM. 06410136 DAYU NURUSYDAH 2014-11-03T01:05:48Z2014-11-03T01:05:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14371This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/143712014-11-03T01:05:48Z
HUBUNGAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DENGAN SIKAP
KEAGAMAAN SISWA SMA MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA
Wajdi Mamduh. Hubungan Pembelajran Aqidah dan Akhlak dengan Sikap Keagamaan Siswa
SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pelaksanaan pembelajaran Aqidah dan Akhlak
di SMA Muhammadiyah 3 yogyakarta; (2) sikap keagamaan siswa SMA Muhammadiyah 3
Yogyakarta; (3) hubungan yang signifikan antara pembelajaran Aqidah dan Akhlak dengan
sikap keagamaan siswa di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarata.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan rancangan ex-post facto.
Popolusa dalam penelitian adalah siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 132 responden dengan teknik pengambilan sampel
stratified random sampling. Uji analisis data menggunakan teknik analisis product moment.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Pelaksanaan pembelajaran Akidah dan Akhlak kelas
XI di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta dalam kategori cukup baik dengan 48 responden
atau sebanyak 33 % dari seluruh jumlah sampel penelitian dengan skor 78-85, (2) Sikap
Keagamaan Siswa kelas XI di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta berada dalam kategori
cukup baik dengan 50 responden atau 34% dari jumlah sampel penelitian dengan skor 92-
100, (3) Ada hubungan antara Pembelajaran Aqidah dan Akhlak dengan Sikap Keagamaan
Siswa. Pada tabel correlations, terlihat angka koefisien korelasi adalah 0.884. (rxy = 0.884,
P=0.000) Jika dilihat dari nilai indeks determinasinya, yaitu r² = 0.78 maka dapat
disimpulkan juga bahwa hubungan antara pembelajaran Aqidah dan Akhlak dengan sikap
keagamaan siswa sangat kuat. Hal ini karena 78% sikap keagamaan siswa ditentukan oleh
pembelajaran Aqidah dan Akhlak. Sebanyak 22% disebabkan oleh faktor-faktor lainya yang
tidak diteliti.
NIM. 07410043 WAJDI MAMDUH 2014-11-03T01:07:57Z2014-11-03T01:07:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14372This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/143722014-11-03T01:07:57Z PERBANDINGAN PEMIKIRAN PAULO FREIRE DENGAN
KI HAJAR DEWANTARA TENTANG KONSEP PENDIDIKAN HUMANISTIK SERTA RELEVANSI TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Nurul Huda memperbandikan pemikiran Paulo Freire dan Ki Hadjar Dewantara tentang konsep pendidikan humanistik dan relevansinya terhadap pendidikan agama Islam melalui nilai-nilai yang dikembangkan. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang bersifat deskriptif-analitis, dengan menggunakan metode dokumentasi, serta dianalisis secara kritis-komparatif. Metode ini digunakan untuk mengetahui pemikiran pendidikan humanistik Paulo Freire dan Ki Hadjar Dewantara, perbedaan dan persamaan keduanya, serta seberapa jauh pendidikan humanistik memiliki relevansi dengan pendidikan Islam.
Hasil penelitian ini menunjukkan, adanya beberapa persamaan dan perbedaan antara pemikiran pendidikan humanistik Paulo Freire dan Ki Hadjar Dewantara. Adapun persamaan dapat dilihat dari pandangan mereka tentang konsep manusia dan pendidikan, meliputi: 1. Pengakuan terhadap keberadaan fitrah manusia, yakni manusia memiliki kemampuan atau potensi dalam dirinya untuk berkembang. 2. Humanisasi pendidikan, yakni menjadikan pendidikan sebagai media pembentukan manusia seutuhnya, dan pembebasan sebagai tujuan pendidikan. 3. Sama-sama memandang pendidik sebagai seseorang yang mempunyai kemampuan untuk memberi arahan atau tuntunan, juga menjadi fasilitator dan motivator bagi peserta didik. 4. Memandang peserta didik sebagai makhluk yang memiliki potensi untuk memahami diri sendiri menurut kodratnya.
Sedangkan perbedaan pemikiran pendidikan humanistik kedua tokoh tersebut tidaklah banyak, adapun hasil analisis mengenai perbedaannya meliputi: 1. Pendidikan Freire ingin mengkonstruk pendidikan sebagai media untuk keluar dari belenggu penindasan. Sedangkan Ki Hadjar Dewantara, lebih mengutamakan nilai luhur, kebudayaan atau budi pekerti, yang nantinya akan tercipta rasa kasih sayang atau saling menghormati sesama dalam diri individu. 2. Dalam Metode yang digunakan, Freire dengan Metode hadap masalahnya, yang mengembangkan peserta didik untuk berfikir lebih kritis dalam menghadapi masalah dan memecahkan masalah. Sedangkan Ki Hadjar menggunakan Metode Among yang bersifat menuntun atau membimbing peserta didik agar dapat mengembangkan potensinya secara utuh.
Beberapa nilai yang menjadi titik tekan dari pemikiran Paulo Freire dan Ki Hadjar Dewantara yang bisa dihubungkan ke dalam pendidikan Islam yaitu: Pertama nilai-nilai kemanusiaan, yaitu bahwa manusia sebenarnya mempunyai potensi untuk berkembang dan berubah. Kedua, nilai persamaan atau kesetaraan, yakni proses pendidikan seharusnya memberikan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam pendidikan. Ketiga, ketiganya menginginkan peserta didik dapat aktif berpartisipasi atau ikut andil dalam berjalannya proses belajarmengajar.
NIM. 07410233 NURUL HUDA 2014-11-03T01:11:01Z2014-11-03T01:11:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14373This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/143732014-11-03T01:11:01ZPENDIDIKAN DIALOG KRITIS DALAM KISAH NABI KHIDIR
DAN NABI MUSA DAN RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN
ISLAM (TELAAH Q.S AL-KAHFI AYAT 60-82 DALAM TAFSIR AL-MISBAH)
NENDI BAHTIAR. Pendidikan Dialog Kritis dalam Kisah Nabi Khidir
dan Nabi Musa dan Relevansinya Terhadap Pendidikan Islam. Skripsi.
Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sunan
Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa sebuah kisah ternyata
mau tidak mau banyak berpengaruh terhadap manusia. Banyak teori pendidikan
yang ternyata tersembunyi dalam kisah-kisah di dalam Al-Qur’an, salah satunya
kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa. Dalam pengungkapan kisah tersebut, kita
membutuhkan alat, yaitu sebuah tafsir Al-Qur’an. Yang menjadi permasalahan
dalam penelitian ini adalah bagaimana pendidikan dialog kritis yang terdapat
dalam kisah nabi musa dan khidir, serta apa relevansinya terhadap pendidikan
Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang
menggunakan metode kualitatif. Sebagai sumber rujukan utama adalah Tafsir Al-
Misbah karya M. Quraish Shihab, sedangkan buku-buku lain yang relevan, seperti
buku “Pendidikan Kaum Tertindas” karya Paulo Freire serta buku “Pendidikan
Populer Membangun Kesadaran Kritis” karya Mansour Fakih dijadikan sebagai
sumber sekunder.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: 1) Pendidikan dialog
mengharuskan kesabaran yang ekstra dari seorang pendidik, dikarenakan sifat
kekritisan seorang peserta didik dalam sebuah pembelajaran, sebagaimana
kekritisan Nabi Musa. 2) Pendidikan kritis dalam Islam berupaya
mengoptimalisasikan perkembangan potensi manusia secara holistik, yang berarti
di dalamnya terdapat dimensi intelektual dan spiritual. Dalam hal ini, kolaborasi
antara Nabi Musa (jiwa rasionalis) dan Nabi Khidir (ahli ilmu kebatinan) akan
merangsang perkembangan dua dimensi tersebut.
NIM. 07410329 NENDI BAHTIAR 2014-11-03T01:21:06Z2014-11-03T01:21:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14378This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/143782014-11-03T01:21:06ZIMPLEMENTASI KURILUKULUM 2013 DITINJAU DARI
PERKEMBANGAN KOGNITIF JEAN PIAGET
Roby Ahmadi, Implementasi Kurilukulum 2013 Ditinjau dari
Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan
Agama Islam. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2014.
Penelitian ini berangkat dari persoalan pro kontra dalam implementasi
kurikulum 2013. Sedangkan kurikulum 2013 yang baru diberlakukan menjadi
produk yang perlu dikaji secara kritis yaitu dengan menggunakan perkembangan
kognitif Piaget.
Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan/library research, yaitu datadata
yang mendukung penelitian ini berasal dari sumber pustaka. Dalam
menghimpun data, peneliti mendapatkannya dari dua macam sumber, yaitu
sumber primer dan sumber sekunder. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis,
yaitu penelitian yang menggambarkan konsep perkembangan kognitif Jean Piaget
kemudian digunakan untuk menganalisi kurikulum 2013. Skripsi ini
menggunakan pendekatan hermeneutis, yaitu pendekatan yang digunakan agar
terbentuk suatu pemahaman yang lebih produktif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, konsep perkembangan
kognitif oleh Jean Piaget merupakan salah satu landasan dalam pelaksanaan
pendidikan dari aspek psikologisnya. Menurut Piaget ada empat stadium yaitu
sensori-motor, pra-operasional, operasional konkrit dan operasional formal. Dari
empat stadium tersebut stadium yang relevan untuk dijadikan ancangan dalam
pendidikan formal adalah stadium operasional formal dimana kognitif siswa
dalam tahap ini sudah mulai berfungsi secara aktif untuk mengetahui konsepkonsep
abstrak. Sedangkan apa yang telah ditemukan oleh Piaget tersebut
mengintrodusir model pembelajaran yang seharusnya diterapkan di dalam kelas
seperti misalnya model pembelajaran discovery yang aktif dalam lingkungan
kelas. Jika dikaitkan dengan kurikulum, model pembelajaran yang membantu
siswa untuk menemukan pengetahuannya sendiri menjadi hal yang penting.
Kedua, Kurikulum 2013 ditinjau dari perkembangan kognitif Piaget maka
dapat dapat dilihat dari empat aspek yaitu tujuan, konten/materi, proses
pembelajaran dan evaluasi. Untuk tujuan sendiri representasi dari penggunaan
perkembangan kognitif Piaget terletak pada kata ‘kretifitas’ yang tercantum dalam
tujuan kurikulum 2013. Konten materi kurikulum 2013 dapat dilihat dari
kompetensi inti tiga dimana penggunaan kata kerja operasional ‘memahami’ di
kelas VII ditambah dengan ‘menerapkan’ dikelas VIII dan IX menjadi titik utama
jika dilihat dari perkembangan kognitif Piaget. Sedangkan untuk proses
pembelajarannya, penggunaan pendekatan saintifik yang memusatkan kegiatannya
pada mengamati, menanya, menalar, dan mencoba menjadi hal penting dalam
kemandirian belajar anak yang disarankan oleh Piaget. Dan pada aspek
evaluasinya, jika dilihat dari perkembangan kognitif Piaget, maka penilaian
autentik kurikulum 2013 menunjukan kelemahannya dengan tidak memberikan
spesifikasi penilaian tertentu untuk tingkat satuan pendidikan tertentu dimana
disana tidak ada ketentuan yang jelas jenis penilaian yang sesuai dengan tingkat
kognitif anak SD, SMP, atau SMA.
NIM. 08410048 ROBY AHMADI 2014-11-03T01:25:14Z2017-08-02T06:28:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14379This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/143792014-11-03T01:25:14ZKONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DAN IMPLIKASINYA
DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI ATAS PEMIKIRAN SYED
MUHAMMAD NAQUIB AL-ATTAS DAN IBNUMISKAWAIH)
Andika Saputra, Konsep Pendidikan Akhlak Dan knplikasinya Dalam
Pendidikan Agama Islam (Studi Atas Pemikiran Syed Muhammad Naquib A1-
Attas Dan Ibnu Miskawaih) Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islqm
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarata.2014.
Latar belakang karya ihniah ini adalah bangsa Indonesia yang mengalami
multi krisis yang disebabkan pemalraman akhlak pada diri masyarakat.
Secara umum pembinaan pemahaman akhlak remaja sangat memprihatinkan. Di
samping itu; pendidikan yang dikehendaki oleh Islam adalah pendidikan yang
dibangun di atas konsep ke'Islaman, sehingga mampu membenfuk manusia yang
unggul secara intelektual, kaya dalam anmlo sertra anggun dalan akhlak dan
kebijakan. Namun, yang tefiadi pada saat im masyarakat Islam mengalami
degradasi moral, pelanggaran nilai-nilai semakin akut dan sulit untuk
dikendalikan, dan yang memprihatinkan pelanggaran nilai tersebut dilakukan oleh
para kaum pelajar dalam berbagai lapisan pada tatanan masyarakat. Syed Naquib
Al-Attas dan Ibnu Miskawaih merupakan tokoh pembaharu pendidikan Islam
yang pemikirumya banyak membahas -tentang pendidikan akhlak. Dari latar
belakang diatas penulis hendak mengkaji tentang bagaimana konsep pendidikan
akhlak menurut Syed Muhammad Naquib Al-Attas dan lbnu Miskawaitr,
bagaimana komparasi'konsep pendidikan akhlak Syed'Naquib Al-Attas dan Ibnu
Miskawaih danbagwmana implikasi konsep pendidikan akhlak Syed Muharnmad
naquib Al-Attas dan Ibnu Miskawaih dalam pendidikan Agama Islam.
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian Library Research
(penelitian kepustakaan). Pengumpulan data di lakukan de4gan mengumpulkan
buku-biilru LarTa Syed Milhammed Naquib Al-AtEs drali Ibnu Miskeweih serra
buku-buku yang ditulis oleh tokoh lairl majalah, jumat yang di dalamya terdapal
uraian pennikiran Syed Muhammed Naquib Al-Attas dan Ibnu Miskawaih tentang
konsep pendidikan akhlak, akhirnya menganalisis data untuk mengetahui
keabsahan dan kevalitan data, sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Konsep Pendidikan Akhlak Syed
Muhammad Naquib Al-Attas dalam pendidikan agama Isalam yaitu Ta'dib, tauhid
dan metafora, qerita dan yang mencalup semu:mya baik yang bersifat realita
maupun spiritual.dan Ibnu Miskawaih konsep pendidikan ahlak dalam pedidikan
ista thariqun thabi'i dan al-'adat wa aljihad. 2) komparasi pendidikan akhlak
Syed Naquib Al-Attas dan Ibnu Miskawaih yaitu.pendidikan yang rnencakup
semua sisi kemanusiaan mendapatkan materi pendidikarl 3) Implikasi konsep
pendidikan akhlak menurut Syed Muhammad Naquib Al-Attas dan Ibnu
Miskawaih dalam pendidikan Agama Islarn terwujudnya sikap'batin yang mampu
m.endoreng secara spontan bagi tersiptanya semua perbuatan yang bernilai baik,
sehingga mencapai kesanpumaan dan memperoleh kebahagiaan yang sempurna
(al-sa'adat).
NIM. 08410248 ANDIKA SAPUTRA 2014-11-03T01:28:41Z2014-11-03T01:28:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14381This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/143812014-11-03T01:28:41ZTINJAUAN FILOSOFIS KOMPONEN PENDIDIKAN ISLAM
DALAM KITAB AYYUHĀ AL-WALAD KARYA AL-GHAZALI
DAN RELEVANSINYA DI MASA SEKARANG
KHAERUL FAUZI. Tinjauan Filosofis Komponen Pendidikan Islam Dalam
Kitab Ayyuhā Al-Walad Karya Al-Ghazali dan Relevansinya di Masa Sekarang.
Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga. 2014. Latar belakang penelitian ini adalah
pendidikan Islam masih terus mencari format dan bentuknya yang khas sesuai
dengan tuntutan ajaran Islam. Hal tersebut berimplikasi pada pendidikan Islam yang
dalam pelaksanaannya terus menerus menemui persoalan. Persoalan yang muncul itu
meliputi beberapa hal, yaitu tujuan pendidikan, materi pendidikan, metode
pendidikan, guru, dan siswa. Kelima hal ini merupakan komponen pendidikan Islam
yang penting. Maka upaya untuk memperbaiki komponen-komponen tersebut perlu
kiranya ditinjau dari akar permasalahannya yang bertumpu pada pemikiran filosofis.
Sebab segala sesuatunya berangkat dari landasan yang dijadikan pijakan awal.
Pemikiran filosofis yang berusaha mempelajari dengan sungguh-sungguh mengenai
hakikat sesuatu diharapkan dapat menjadi pemecah kebuntuan atas berbagai masalah
dalam komponen pendidikan Islam dengan mengadirkan pemikiran Al-Ghazali yang
dikenal dengan julukan Hujjatul Islam. Oleh karena itu, untuk mengatasi berbagai
persoalan di dalam komponen pendidikan Islam perlu ditinjau dari pemikiran
filosofis dari seorang ahli pikir yang berkompeten di dalam pendidikan. Yang
menjadi permasalahan penelitian ini adalah bagaimana tinjauan filosofis komponen
pendidikan Islam dalam kitab Ayyuhā Al-Walad karya Al-Ghazali, dan bagaimana
relevansinya di masa sekarang. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan
menganalisis secara mendalam tentang tinjauan filosofis komponen pendidikan Islam
dalam kitab Ayyuhā Al-Walad karya Al-Ghazali.
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka, yaitu kajian literatur melalui
riset kepustakaan dengan menggunakan data kualitatif. Pendekataan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan hermeneutik. Teknik pengumpulan data
penulisannya melalui dokumentasi baik terhadap data primer maupun data sekunder,
data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis sehingga dapat ditarik kesimpulan
yang diinginkan.
Hasil penelitian menunjukkan: Pendidikan Islam memiliki komponen tujuan,
materi, metode, guru, dan siswa. Kelima hal ini merupakan dasar-dasar yang
membangun bangunan pendidikan Islam; untuk mencapai tujuan akhir dari
pendidikan Islam, yaitu mendapatkan rida Allah SWT diperlukan tujuan sementara
dan relatif; materi pendidikan Islam meliputi akidah, syariat, dan akhlak perlu
ditambah dengan materi-materi yang lain; metode pendidikan Islam meliputi cerita,
pertanyaan, nasihat, perumpamaan, hukuman dan ganjaran, penugasan, serta
penemuan; guru berbeda dengan mursyid; dan siswa harus menjaga kebersihan
hatinya serta sabar dan tabah ketika menuntut ilmu pengetahuan. Komponenkomponen
pendidikan Islam ini dapat dijadikan pegangan yang kuat dalam
penyelenggaraan pendidikan Islam di dalam era globalisasi seperti sekarang.
NIM. 09410146 KHAERUL FAUZI2014-11-03T01:30:50Z2014-11-03T01:30:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14382This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/143822014-11-03T01:30:50ZKONSEP KETELADANAN GURU IDEAL BERDASARKAN BUKU BEGINI
SEHARUSNYA MENJADI GURU (PANDUAN LENGKAP METODOLOGI
PENGAJARAN CARA RASULULLAH SHALLALLÂHU ‘ALAIHI WA
SALLAM) KARYA FU’AD BIN ABDUL AZIZ ASY-SYALHUB
FIKRI ARIEF HUSAEN. Konsep Keteladanan Guru Ideal Berdasarkan Buku
Begini Seharusnya Menjadi Guru (Panduan Lengkap Metodologi Pengajaran Cara
Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam) karya Fu’ad bin Abdul Aziz asy-Syalhub.
Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga. 2014. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa
Guru adalah ujung tombak gerakan perubahan dan dipundaknya terpikul tanggung
jawab yang agung dalam membentuk generasi dan mengarahkan para anak didiknya.
Seorang guru adalah peletak batu pertama dalam menjadikan sumber daya manusia
ahli dan mencetak generasi baik berkualitas. Maka itu diperlukannya keteladanan
yang baik dan ideal bagi guru agar terwujudnya harapan generasi yang cemerlang
dan gemilang. Akan tetapi bila melihat realita yang ada saat ini masih ada sebagian
dari guru yang masih jauh dari keteladanan sebagaimana mestinya. Guru mengajar
sekedarnya saja, bersifat apatis, merasa beban dan terpaksa dalam mengajar,
sehingga nilai-nilai keteladanan dan kemuliaan guru hampa. Tentunya hal tersebut
membawa dampak negatif terhadap anak didik yang masih membutuhkan bimbingan
dan keteladanan dari sosok seorang guru. Tingkah laku anak didik adalah cerminan
dari apa yang diajarkan oleh guru baik sikap, prilaku, dan keteladanan yang
diberikan. Oleh karena itu sudah seharusnya guru menjadikan dirinya teladan yang
baik dan ideal. Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah bagaimana
menumbuhkan mindset keteladanan guru ideal pada guru dan bagaimana Strategi
penerapan keteladanan guru ideal. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan mindset
keteladanan guru ideal berdasarkan buku Begini Seharusnya Menjadi Guru karya
Fu’ad bin Abdul Aziz asy-Syalhub; dan mendeskripsikan strategi penerapannya.
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka, yaitu kajian literatur melalui
riset kepustakaan dari buku Begini Seharusnya Menjadi Guru (Panduan Lengkap
Metodologi Pengajaran Cara Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam); terjemahan
dari kitab al-Mu’allim al-awwal (Qudwah Likulli Mu’allim wa Mu’allimah) karya
Fu’ad bin Abdul Aziz asy-Syalhub dan data lain yang ada relevansinya terhadap
pembahasan pada penelitian skripsi ini. Pendekataan atau sifat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis-deskriptif dan metode analisis data menggunakan
content analysis. Teknik pengumpulan data penulisannya melalui dokumentasi dan
wawancara baik terhadap data primer maupun data sekunder, data yang sudah
terkumpul kemudian dianalisis sehingga dapat ditarik kesimpulan yang diinginkan.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) bagaimana menumbuhkan mindset
keteladanan guru ideal pada guru yaitu memahami hakekat guru, meyakini metode
nabi penuh keteladanan, dan menjadikan siswa cermin bagi guru. (2) bagaimana
strategi penerapan keteladanan guru ideal yaitu mengetahui perannya dengan jelas,
menyiapkan bahan materi pelajaran efektif, teknik dan metode pengajaran yang
tepat, dan jadilah pribadi guru penuh cinta.
NIM. 09410157 FIKRI ARIEF HUSAEN 2014-11-18T07:05:00Z2014-11-18T07:05:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14578This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/145782014-11-18T07:05:00ZPENGARUH GRAFIS PADA BUKU PAI KURIKULUM 2013
TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA SD NEGERI 3
PLUMBON KARANGSAMBUNG KEBUMEN
SARIF MUNAWIR HOZALI. Pengaruh Grafis Pada Buku PAI
Kurikulum 2013 Terhadap Minat Belajar Siswa SD Negeri 3 Plumbon
Karangsambung Kebumen. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa dalam kegiatan
pembelajaran, penggunaan media pembelajaran harus disesuaikan dengan materi
yang akan diajarkan sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara
maksimal. Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah
media gambar, dimana gambar diharapkan dapat mempermudah peserta didik
dalam memahami materi yang diajarkan. Oleh karena itu pemerintah dalam
melaksanakan kurikulum 2013 sudah menyiapkan buku pelajaran wajib yang
didalamnya banyak memiliki gambar-gambar sebagai ilustrasi dan penjelas dari
materi yang diajarkan. Adanya gambar-gambar yang terdapat pada buku PAI
Kurikulum 2013 inilah yang diharapkan mampu meningkatkan minat belajar
siswa dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah gambar-gambar yang terdapat pada buku PAI kurikulum 2013
sudah sesuai dengan kriteria gambar yang efektif dalam pembelajaran dan untuk
mengungkap pengaruh grafis pada buku PAI kurikulum 2013 terhadap minat
belajar siswa SD Negeri 3 Plumbon Karangsambung Kebumen.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan
mengambil latar di SD Negeri 3 Plumbon Karangsambung Kebumen.
Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara
mendalam, dan dokumentasi. Pemeriksaan data dilakukan dengan teknik
triangulasi dengan melalui dua modus yaitu menggunakan sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan : 1) Gambar-gambar yang terdapat pada
buku PAI kurikulum 2013 sudah sesuai dengan kriteria gambar yang efektif dalam
pembelajaran dimana gambar-gambar tersebut bersifat konkrit, dapat mengatasi
batasan ruang dan waktu, dapat mengatasi masalah keterbatasan pengamatan,
memperjelas suatu masalah, dan harga yang murah karena sudah disediakan oleh
pemerintah; 2) Terdapat pengaruh yang signifikan antara gambar yang ada pada
buku PAI kurikulum 2013 terhadap minat belajar siswa. Hal ini dibuktikan
dengan respon positif yang diberikan siswa baik partisipasi saat pembelajaran
berlangsung, ketertarikan dengan gambar, maupun tingkat pemahaman siswa yang
semakin meningkat. Terpenuhinya beberapa indikator minat seperti ketertarikan,
perhatian, motivasi, dan pengetahuan juga membuktikan adanya pengaruh
tersebut.
NIM. 07410084 SARIF MUNAWIR HOZALI 2014-11-18T07:09:45Z2014-11-18T07:09:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14579This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/145792014-11-18T07:09:45ZINTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH GUNA MENINGKATKAN METODE
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
(STUDI ATAS BUKU MENGOKOHKAN SPIRIT PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH
KARYA FARID SETIAWAN, DKK.,)
Eka Ammunawar Sabiilan. Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan
Muhammadiyah Guna Meningkatkan Metode Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam (Studi Atas Buku Mengokohkan Spirit Pendidikan Muhammadiyah Karya
Farid Setiawan, dkk.,). Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan nilainilai
pendidikan Muhammadiyah yang terkandung dalam buku “Mengokohkan
Spirit Pendidikan Muhammadiyah” karya Farid Setiawan, dkk., kemudian
menginternalisasikan kedalam metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam
guna meningkatkan metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research).
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi, yaitu
melalui teks-teks tertulis berupa buku, jurnal, majalah, surat kabar dan lain
sebagainya yang mendukung kajian penelitian. Analisis data dilakukan dengan
metode teknik analisis isi (content analysis) dengan menggunakan cara berfikir
induktif yaitu berangkat dari fakta-fakta khusus, peristiwa-peristiwa yang
kongkrit, kemudian ditarik ke arah generalisasi yang bersifat umum.
Hasil penelitian menunjukkan nilai-nilai pendidikan Muhammadiyah yang
terkandung dalam buku “Mengokohkan Spirit Pendidikan Muhammadiyah” karya
Farid Setiawan, dkk., adalah: (1) Nilai Keislaman, dimana dalam metode
pembelajaran Pendidikan Agama Islam hendaknya diselenggarakan merujuk pada
nilai-nilai yang bersumber pada al-Qur’an dan Sunnah Hadis; (2) Nilai Tajdid atau
Pembaruan, hendaknya pendidik wajib memiliki jiwa sebagai pembaharu dan
tidak merasa tabu dengan segala sesuatu yang baru. Terobosan-terobosan
kebijakan yang bisa mendukung munculnya kegiatan-kegiatan inovatif pendidik,
karyawan, dan anak didik patut sesering mungkin dikeluarkan; (3) Nilai
Multikultural, pendidik dapat mengambil manfaat lebih besar untuk mengasah dan
mengakui segala perbedaan yang ada dalam segi budaya masing-masing anak
didik, sesama pendidik dan lingkungannya; (4) Nilai Kerjasama (Musyarokah),
pendidik membuka akses seluas-luasnya dalam kerjasama, baik lintas lembaga
pendidikan, masyarakat, sesama pendidik dan peserta didik; (5) Nilai Anti
Kekerasan, pendidik hendaknya menciptakan iklim perdamaian, yang kondusif di
lingkungan sekolah; (6) Nilai Kekeluargaan, pendidik hendaknya memposisikan
peserta didik, sesama pendidik, lingkungan sekolah seperti keluarga dan membuat
suasana sekolah yang bersih, rapi, dan terjaga keamanannya; (7) Nilai
Keteladanan, hendaknya seorang pendidik senantiasa menjadi tauladan bagi anak
didik dalam menginternalisasikan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam.
Guna meningkatkan metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dilakukan dengan menginternalisasikan, menanamkan dan membiasakan nila-nilai
pendidkan Muhammadiya tersebut, diantaranya: (1) Nilai Keislaman;
membiasakan dan membudayakan bertutur kata, berprilaku, dan berpakaian yang
Islami dan sopan, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. (2) Nilai
Tajdid atau Pembaruan; peningkatan budaya baca dan menulis. (3) Nilai
Multikultural; metode pembelajaran pengalaman lapangan. (4) Nilai Kerjasama
(Musyarokah); Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan
mendatangkan pendidik mata pelajaran lain untuk meyampaikan materi
pembelajan sesuai dengan materi dan bidangnya, baik pendidik satu sekolah atau
lain sekolah. (5) Nilai Anti Kekerasan; klarifikasi nilai-nilai universal, yaitu
menganjurkan para peserta didik mengimplementasikannya dalam wujud
membantu anak didik lainnya dan didasari refleksi total terhadap diri sendiri. (6)
Nilai Kekeluargaan; Pertemuan dan silaturahim 3 bulan sekali antara orang tua
anak didik dengan pendidik yang diadakan disekolah. (7) Nilai Keteladanan;
pendidik dan para stake holders sekolah mengawali membiasakan bertutur kata,
berprilaku, dan berpakaian yang Islami dan sopan, baik di lingkungan sekolah
maupun di luar sekolah.
NIM. 07410126 EKA AMMUNAWAR SABIILAN 2014-11-18T07:48:36Z2014-11-18T07:48:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14580This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/145802014-11-18T07:48:36ZPESAN MORAL DALAM Q.S. AL MAIDAH AYAT 27 – 31
DAN RELEVANSINYA TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK
ANAK USIA REMAJA
(STUDI TAFSIR IBNU KATSIR)
FATMA PURWANDARI, Pesan Moral dalam Q.S. Al Maidah Ayat 27-
31 dan Relevansinya terhadap Pembentukan Akhlak Anak Usia Remaja (Studi
Tafsir Ibnu Katsir). Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga, 2007.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah masih banyaknya anak usia
remaja yang memiliki moralitas yang tercela yaitu dibuktikan dengan banyaknya
fenomena pembunuhan yang terjadi antar pelajar. Selain itu dari segi pendidikan
Islam di Indonesia masih banyak yang belum mengaplikasikan nilai-nilai atau
pesan moral yang ada dalam sumber ajaran Islam itu sendiri yaitu Al Qur’an.
Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam pesan-pesan
moral yang terdapat dalam surah Al Maidah ayat 27-31 dan relevansinya terhadap
pembentukan akhlak anak usia remaja, yang diharapkan dapat menambah
perspektif yang baru dalam rangka menerapkan pesan-pesan moral terpuji yang
terdapat dalam Al Qur’an.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), yaitu
penelitian yang berusaha menghimpun data penelitian dari khazanah literature.
Sumber data primer penelitian ini adalah Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir jilid
3 yang telah diterjemahkan oleh H. Salim Bahreisy, kemudian sumber-sumber
lain yang berkaitan. Penelitian ini menggunakan metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi (content analysis) yaitu teknik
yang dipergunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan
karakteristik pesan yang penggarapannya dilakukan secara obyektif dan
sistematis.
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Ibnu Katsir dalam menafsirkan surat
Al Maidah ayat 27-31, beliau menafsirkan ayat diikuti dengan terjemahannya
kemudian dilengkapi dengan pendapat para ulama dan para penafsir lainnya,
sehingga menyajikan pemaparan dan penelaahan yang mudah dipahami.
Penafsiran Ibnu Katsir dalam surat Al Maidah ayat 27-31 yaitu tentang tibalah
saatnya bagi Allah swt. menjelaskan bagaimana kesudahan orang yang suka
semena-mena, mendengki, dan berbuat aniaya. Akibat itu Dia jelaskan melalui
kisah dua putra kandung Nabi Adam a.s., yaitu Habil dan Qabil. Salah satu dari
mereka memusuhi saudaranya hingga tega membunuhnya. (2) Dalam surat Al
Maidah ayat 27-31 terdapat pesan-pesan moral yaitu pesan moral terpuji dan
pesan moral tercela. Pesan moral terpuji berupa: amar ma’ruf nahi mungkar,
Iffah, tawakal, sabar, ikhlas, dan takwa. Sedangkan pesan moral tercela berupa:
dusta, fasik, sombong, dan dengki. (3) Pesan-pesan moral yang terdapat pada
kisah Habil dan Qabil ada relevansinya terhadap proses pembentukan akhlak anak
usia remaja, yang dikaitkan dengan komponen pendidikan yaitu: tujuan, pendidik,
dan materi.
NIM. 07410172 FATMA PURWANDARI2014-11-18T07:49:47Z2014-11-18T07:49:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14581This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/145812014-11-18T07:49:47ZKONSEP MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MENURUT BUYA HAMKA
(TELAAH BUKU “PELAJARAN AGAMA ISLAM” KARYA BUYA HAMKA)
TURYATI. Konsep Materi Pelajaran Agama Islam Menurut Buya Hamka
Serta Relevasinya Dengan Pendidikan Di Indonesia. Skripsi. Yogyakarta :
Fakultas Tarbiyah Universitas Negeri Sunan Kalijaga, 2014.
Untuk mengetahui konsep Materi Pendidikan Agama Islam menurut Buya
Hamka serta relevansinya dengan pendidikan Agama Islam di Indonesia.
Penelitian ini dilatarbelakangi persoalan yang muncul yakni adanya berbagai
fenomena yang mengindikasikan bahwa dalam pendidikan agama Islam selama
ini justru tidak seirama antara idealitas dan realitas. Paling tidak dari adanya bukti
bahwa pendidikan agama tidak lebih dari itu yakni menumbuhkan semangat
mengembangkan dan memberdayakan diri.
Jenis peelitian yang penulis lakukan meupakan penelitian kepustakaan
(Library Research), yakni sebuah peneltian dengan posedur non matematik
(kualitatif). Pengumpulan data dilakukan setelah mengadakan analisis terhadap
buku Pelajaran Agama Islam karya Hamka. Adapun pendekatan yang digunakan
adalah secara filosofis dan historis. Setelah data dan sumber penelitian penulis
dapatkan, maka untuk menganalisis terhadap data-data yang penulis teliti. Setelah
itu untuk mendapatkan kesimpulan, penulis menggunakan pola penalaran induktif.
Yaitu pola pemikiran yang berangkat dari suatu pemikiran khusus kemudian
ditarik generalisasi yang behasil dikumpulkan dan dari makna tersebut dikasih
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah mengadakan telaah terhadap
buku “Pelajaran Agama Islam” karya Hamka tentang konsep materi pelajaran
agama Islam, Hamka telah jelas menjabarkan dan memberi batasan tentang materi
pelajaran agama Islam, sehingga tidak keluar dari kaidah-kaidah Islam. Konsep
materi Pelajaran Agama Islam menurut Buya Hamka ada 9 yakni: 1) Hubungan
Manusia Dan Agama. 2) Mencari Keberadaan Tuhan . 3) Allah. 4) Percaya
Kepada Yang Ghaib. 5) Percaya Kepada Kitab-Kitab. 6) Percaya Kepada Rasul-
Rasul. 7) Percaya Kepada Hari Akhirat. 8) Percaya Kepada Taqdir, Qadla, Dan
Qadar. 9) Iman Dan ‘Amal (Aqidah Dan Ibadah). Pemikiran Buya Hamka
tersebut juga sejalan dengan pelaksanaan pendidikan di Indonesia yaitu materi
pelajaan agama Islam pada dasarnya mengajarkan rukun iman dengan cara
menanamkan rasa pecaya terhadap Tuhan Yang Esa melalui ciptaan-Nya.
NIM. 07410239 TURYATI 2014-11-18T07:52:04Z2014-11-18T07:52:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14582This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/145822014-11-18T07:52:04ZRELEVANSI PRINSIP RAHMMAH\ MURSYID TAARIQQAH
DENGAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN
GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
(TELAAH BUKU WALI MURSYID KARYA DR. WARYANI FAJAR RIYANTO, S.H.I., M.AG.)
SaifulAmri, Relevansi Prinsip Rahmah Mursyid Tariqah dengan
Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) (Telaah Buku
Wali Mursyid Karya Dr. Waryani Fajar Riyanto, S.H.I., M.Ag.), Skripsi.
Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Saat ini profil guru dan siswa sedang disoroti oleh masyarakat.
Masyarakat memandang berbagai permasalahan negatif di sekolah dan lebih
tragis lagi, masalah negatif seperti kemerosotan moral peserta didik mereka
anggap diakibatkan karena kegagalan guru dalam mendidik, khususnya bagi guru
agama. Melihat realita dunia pendidikan saat ini, perlu dikaji ulang dan dimaknai
kembali bagaimana kepribadian dan peran guru, khususnya guru agama dalam
proses pendidikan. Guru Pendidikan Agama Islam mempunyaipublic figure bagi
peserta didik karena mereka tidak hanya belajar dari apa yang disampaikan oleh
guru, namun mereka juga belajar dari totalitas kepribadiannya.
Permasalahan yang menjadi focus penelitian ini dapat dirumuskan
menjadi 2 (dua), yaitu: (1) Bagaimana prinsip rahmah mursyid tariqah menurut
Waryani Fajar Riyanto dalam buku Wali Mursyid?; dan (2) Bagaimana relevansi
prinsip rahmah mursyid tariqah dalam bukuWali Mursyid dengan kompetensi
kepribadian guru PAI? Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan
menganalisa prinsip rahmah mursyid tariqah dan relevansinya dengan
kompetensi kepribadian guru PAI dengan menelaah bukuWali Mursyid. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih bagi dunia pendidikan,
khususnya bagi calon pendidik agama dan umumnya bagi pendidik secara umum.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, melalui pustaka (Library
Research). Dalam hal ini, bukuWali Mursyid menjadi obyek formal penelitian.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan hermeneutic dengan metode
dokumentasi dan wawancara dalam mengolah datanya, yaitu peneliti menyelidiki
benda-benda tertulis seperti buku, artikel maupun majalah yang berkaitan dengan
penulisan skripsi ini dan wawancara dengan penulis buku tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: dalam bukuWali Mursyid
terdapat satu karakter yang sangat relevan dengan kompetensi kepribadian guru
menurut undang-undang, yaitu karakter rahmah. Jika kompetensi kepribadian di
dalam undang-undang meliputi kepribadian yang mantab, setabil, dewasa,
disiplin, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik serta berakhlak
mulia, maka dalam perspektif tariqah, guru harus mempunya jiwa rahmah yang
berwujud husnulmazhar, quwatulihtimal, si’atus sadri, sidqu fi al-kalam, ‘ifatu fi
ta’am, qilatu fi al-manam dan qilatu fi al-kalam. Jika seorang guru sudah
memeliki dan menjiwai karakter tersebut maka dia akan menjadi guru yang
spiritualis dan humanis. Implikasinya dalam proses belajar mengajar dia akan
berusaha semaksimal mungkin untuk membentuk karakter peserta didiknya
menjadi orang yang taat kepada Allah SWT. (spiritual), mempunyai jiwa
solidaritas yang tinggi (humanis), dan menjaga alam.
NIM. 07410360 SAIFUL AMRI2014-11-20T00:53:00Z2014-11-20T00:53:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14592This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/145922014-11-20T00:53:00ZSTRATEGI PENANAMAN NILAI-NILAI INKLUSIF MELALUI
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI PONDOK
PESANTREN MADRASAH ‘ALIYAH WATHANIYAH ISLAMIYAH
KEBARONGAN
NURI YUDIARTO. Strategi Penanaman Niai-Nilai Inklusif Melalui
Pembelajaran PAI Di Pondok Pesantren Madrasah `Aliyah Wathoniyah Islamiyah
Kebarongan. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Latar belakang penelitian adalah pendidikan didasari semangat
keterbukaan berupa penghargaan & penerimaan pada semua golongan dapat
mengendalikan sikap narsisme. Sikap narsisme, berupa klaim dari kebenaran,
berujung pada sikap membanggakan diri. Sikap ini dapat menimbulkan gesekan
sosial, berakhir pada perpecahan/permusuhan berlatar SARA. Peneliti menjadikan
PPMAWI Kebarongan sebagai objek penelitian sebab materi PAI yang beragam
yaitu fiqih(corak syafi’i), tauhid (corak wahabi) dengan kata lain materi
pembelajaran menggunakan kitab yang berbeda madzhab. Penelitian ini bertujuan
mendeskripsikan dan mengetahui strategi penanaman nilai-nilai inklusif melalui
pembelajaran PAI di PPMAWI serta hasil yang dicapai, faktor pendukung dan
penghambat.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, mengambil latar PPMAWI
Kebarongan. Pengumpulan data: pengamatan, wawancara, dan dokumentasi.
Analisis data: merangkum, memilih data, disusun secara sistematis, penarikan
kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dengan trianggulasi dengan sumber.
Hasil penelitian : (1) konsep inklusif di PPMAWI terdapat pada materi
PAI (tafsir, tahid, hadis, dan fiqh) menggunakan berbagai corak kitab : (a) tafsir,
kitab Jalalain karangan Jalaludin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi, kitab Fi
Dzilalil Quran karangan Sayyid Qutb kitab Safwat At-Tafasir karangan
Muhammad 'Ali Al-Sabuni, (b) tauhid, Fathul Majid karangan Abdurrahman ibn
Hasan Alu Syaikh, syarah dari kitab At-Tauhid Alladzi Huwa Haqqullah ‘Ala Al-
‘Abid karya Muhammad ibn Abdul Wahab, (c) hadis, kitab ‘Umdatul Ahkam
karya ‘Abdul Ghani Bin Abdul Wahid dengan Syarah Tafsir ‘Alam karya Syaikh
Abdulloh Al-Bassâm. (d) fiqh, kitab Fathul Qorib Mujib disusun oleh As-Sayyid
Alwi bin Abbas Al-Maliky ditahqiq dan takliq oleh anak beliau, As-Sayyid
Muhammad Bin Alwi Bin Abbas Al-Maliky Al-Hasani. kitab fiqh sunnah karangan
Sayid Sabiq. (2) Implementasi strategi penanaman nilai inklusif menggunakan
metode tidak doktrinel, dengan metode-metode tertentu misal : bandongan,
wetonan, dan sorogan. (3) Hasil penanaman nilai-nilai inklusif melalui PAI (a)
Sikap terbuka terhadap perbedaan terpatri pada setiap santri dan berimplikasi
positif dalam masyarakat berlandaskan Tauhid pada Allah. (b) Sikap kritis yang
dimiliki para santri menjadikan budaya taklid tidak berkembang pada para santri
di PPMAWI Kebarongan. (4) Faktor pendukung dan penghambat. (a) faktor
pendukung : visi, misi dan tujuan PPMAWI, keberagaman bahan ajar materi PAI,
sebagian ustadz/ah merupakan alumni, latar belakang santri yang berbeda, tidak
diwajibkannya santri menempati asrama, lingkungan PPMAWI dekat dengan
masyarakat. (b) faktor penghambat: masih digunakannya satu madzab di masjid
jami` sehingga santri mengikutinya, pandangan masyarakat PPMAWI bercorak
wahabi karena kitab Fatul Majid karya Muhammad Bin Abdul Wahab sebagai
sumber belajar.
NIM. 08410020 NURI YUDIARTO 2014-11-20T00:55:49Z2017-08-02T06:30:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14594This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/145942014-11-20T00:55:49ZKONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DAN IMPLIKASINYA
DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI ATAS PEMIKIRAN SYED
MUHAMMAD NAQUIB AL-ATTAS DAN IBNUMISKAWAIH)
Andika Saputra, Konsep Pendidikan Akhlak Dan knplikasinya Dalam
Pendidikan Agama Islam (Studi Atas Pemikiran Syed Muhammad Naquib A1-
Attas Dan Ibnu Miskawaih) Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islqm
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarata.2014.
Latar belakang karya ihniah ini adalah bangsa Indonesia yang mengalami
multi krisis yang disebabkan pemalraman akhlak pada diri masyarakat.
Secara umum pembinaan pemahaman akhlak remaja sangat memprihatinkan. Di
samping itu; pendidikan yang dikehendaki oleh Islam adalah pendidikan yang
dibangun di atas konsep ke'Islaman, sehingga mampu membenfuk manusia yang
unggul secara intelektual, kaya dalam anmlo sertra anggun dalan akhlak dan
kebijakan. Namun, yang tefiadi pada saat im masyarakat Islam mengalami
degradasi moral, pelanggaran nilai-nilai semakin akut dan sulit untuk
dikendalikan, dan yang memprihatinkan pelanggaran nilai tersebut dilakukan oleh
para kaum pelajar dalam berbagai lapisan pada tatanan masyarakat. Syed Naquib
Al-Attas dan Ibnu Miskawaih merupakan tokoh pembaharu pendidikan Islam
yang pemikirumya banyak membahas -tentang pendidikan akhlak. Dari latar
belakang diatas penulis hendak mengkaji tentang bagaimana konsep pendidikan
akhlak menurut Syed Muhammad Naquib Al-Attas dan lbnu Miskawaitr,
bagaimana komparasi'konsep pendidikan akhlak Syed'Naquib Al-Attas dan Ibnu
Miskawaih danbagwmana implikasi konsep pendidikan akhlak Syed Muharnmad
naquib Al-Attas dan Ibnu Miskawaih dalam pendidikan Agama Islam.
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian Library Research
(penelitian kepustakaan). Pengumpulan data di lakukan de4gan mengumpulkan
buku-biilru LarTa Syed Milhammed Naquib Al-AtEs drali Ibnu Miskeweih serra
buku-buku yang ditulis oleh tokoh lairl majalah, jumat yang di dalamya terdapal
uraian pennikiran Syed Muhammed Naquib Al-Attas dan Ibnu Miskawaih tentang
konsep pendidikan akhlak, akhirnya menganalisis data untuk mengetahui
keabsahan dan kevalitan data, sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Konsep Pendidikan Akhlak Syed
Muhammad Naquib Al-Attas dalam pendidikan agama Isalam yaitu Ta'dib, tauhid
dan metafora, qerita dan yang mencalup semu:mya baik yang bersifat realita
maupun spiritual.dan Ibnu Miskawaih konsep pendidikan ahlak dalam pedidikan
ista thariqun thabi'i dan al-'adat wa aljihad. 2) komparasi pendidikan akhlak
Syed Naquib Al-Attas dan Ibnu Miskawaih yaitu.pendidikan yang rnencakup
semua sisi kemanusiaan mendapatkan materi pendidikarl 3) Implikasi konsep
pendidikan akhlak menurut Syed Muhammad Naquib Al-Attas dan Ibnu
Miskawaih dalam pendidikan Agama Islarn terwujudnya sikap'batin yang mampu
m.endoreng seca-ra sBentan bagi tersiptanya $emua per-buatan ya-qg bemilai baik,
sehingga mencapai kesanpumaan dan memperoleh kebahagiaan yang sempurna
(al-sa'adat).
NIM. 08410248 ANDIKA SAPUTRA 2014-11-20T01:14:54Z2014-11-20T01:14:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14598This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/145982014-11-20T01:14:54ZKONSEP BIRRUL WALIDAIN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK DIDIK
(TELAAH TERHADAP PEMIKIRAN AL-GHAZALI DALAM KITAB BIDAYAH AL-HIDAYAH)
MAMAY MAISYAROTUSSHALIHAH FA’ASYA NAWAWI. Konsep
Birrul Walidain dan Implikasinya Terhadap Pembentukan Karakter Anak Didik
(Telaah Terhadap Pemikiran Al-Ghazali dalam Kitab Bidayah Al-Hidayah).
Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2014.
Pentingnya berbakti kepada orang tua tentu tidak perlu diperdebatkan lagi,
sebab memiliki pengaruh besar terhadap kepribadian anak. Hal ini bisa kita lihat
bagaimana kondisi sosial saat ini yang carut marut. Anak membunuh orang
tuanya, seorang ayah mencabuli anaknya hingga mempunyai anak dari anaknya
sendiri, kian permisifnya perilaku seks bebas, serta mengkonsumsi zat adiktif
yang seakan tak bisa dikontrol. Namun tentu saja hal tersebut bisa dikontrol
bilamana sejak dini para orang tua sudah menanamkan akhlak ke dalam sanubari
mereka. Sehingga ketika mereka sudah beranjak dewasa tidak akan mudah
dipengaruhi dunia luar sebab karakter positif menjadi penunjuk jalan mereka.
Karenanya, perlu kiranya mengetahui tentang konsep birrul walidain al Ghazali.
Berdasarkan gambaran tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah: untuk
mengetahui konsep birrul walidain menurut al-Ghazali dalam kitab Bidayah Al-
Hidayah, dan; mengetahui implikasi konsep birrul walidain menurut Al-Ghazali
dalam pembentukan kepribadian Muslim.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan metode deskriptif
analisis. Analisis ini akan digunakan untuk menguraikan dan menjelaskan
pemikiran Al-Ghazali tentang akhlak anak terhadap kedua orang tua, serta
mengetahui posisi dan kontribusi Al-Ghazali dalam pembentukan karakter anak
didik. Dalam analisis data, penulis menggunakan langkah-langkah melalui riset
kepustakaan (library research) yaitu suatu riset kepustakaan atau penelitian
murni. Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah mengadakan
pembahasan dan menguraikan dalam analisa pembahasan ini.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan, bahwa: pertama, konsep birrul
walidain al-Ghazali yaitu, mendengar pembicaraan kedua orang tua, berdiri ketika
keduanya berdiri, mematuhi perintah keduanya, tidak berjalan di hadapan
keduanya, tidak mengangkat suara di atas suara-suara keduanya, memenuhi
panggilan keduanya, berusaha mendapatkan ridha keduanya, tidak mengungkitungkit
jasa atau kebaikan yang telah diberikan kepada orang tua, tidak melirik
kedua orang tua dengan marah, tidak mengerutkan dahi di hadapan keduanya, dan
tidak bepergian kecuali dengan izin keduanya. Kedua, Adapun nilai-nilai yang
merupakan implikasi dari konsep birrul walidain al-Ghazali adalah: Rasa Hormat,
Rendah Hati, Tanggung Jawab, Disiplin, Adil dan Jujur.
NIM. 09410016 MAMAY MAISYAROTUSSHALIHAH FA’ASYA NAWAWI2014-11-20T01:17:40Z2014-11-20T01:17:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14601This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/146012014-11-20T01:17:40ZKONSEP KETELADANAN GURU IDEAL BERDASARKAN BUKU BEGINI
SEHARUSNYA MENJADI GURU (PANDUAN LENGKAP METODOLOGI
PENGAJARAN CARA RASULULLAH SHALLALLÂHU ‘ALAIHI WA
SALLAM) KARYA FU’AD BIN ABDUL AZIZ ASY-SYALHUB
FIKRI ARIEF HUSAEN. Konsep Keteladanan Guru Ideal Berdasarkan Buku
Begini Seharusnya Menjadi Guru (Panduan Lengkap Metodologi Pengajaran Cara
Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam) karya Fu’ad bin Abdul Aziz asy-Syalhub.
Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga. 2014. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa
Guru adalah ujung tombak gerakan perubahan dan dipundaknya terpikul tanggung
jawab yang agung dalam membentuk generasi dan mengarahkan para anak didiknya.
Seorang guru adalah peletak batu pertama dalam menjadikan sumber daya manusia
ahli dan mencetak generasi baik berkualitas. Maka itu diperlukannya keteladanan
yang baik dan ideal bagi guru agar terwujudnya harapan generasi yang cemerlang
dan gemilang. Akan tetapi bila melihat realita yang ada saat ini masih ada sebagian
dari guru yang masih jauh dari keteladanan sebagaimana mestinya. Guru mengajar
sekedarnya saja, bersifat apatis, merasa beban dan terpaksa dalam mengajar,
sehingga nilai-nilai keteladanan dan kemuliaan guru hampa. Tentunya hal tersebut
membawa dampak negatif terhadap anak didik yang masih membutuhkan bimbingan
dan keteladanan dari sosok seorang guru. Tingkah laku anak didik adalah cerminan
dari apa yang diajarkan oleh guru baik sikap, prilaku, dan keteladanan yang
diberikan. Oleh karena itu sudah seharusnya guru menjadikan dirinya teladan yang
baik dan ideal. Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah bagaimana
menumbuhkan mindset keteladanan guru ideal pada guru dan bagaimana Strategi
penerapan keteladanan guru ideal. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan mindset
keteladanan guru ideal berdasarkan buku Begini Seharusnya Menjadi Guru karya
Fu’ad bin Abdul Aziz asy-Syalhub; dan mendeskripsikan strategi penerapannya.
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka, yaitu kajian literatur melalui
riset kepustakaan dari buku Begini Seharusnya Menjadi Guru (Panduan Lengkap
Metodologi Pengajaran Cara Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam); terjemahan
dari kitab al-Mu’allim al-awwal (Qudwah Likulli Mu’allim wa Mu’allimah) karya
Fu’ad bin Abdul Aziz asy-Syalhub dan data lain yang ada relevansinya terhadap
pembahasan pada penelitian skripsi ini. Pendekataan atau sifat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis-deskriptif dan metode analisis data menggunakan
content analysis. Teknik pengumpulan data penulisannya melalui dokumentasi dan
wawancara baik terhadap data primer maupun data sekunder, data yang sudah
terkumpul kemudian dianalisis sehingga dapat ditarik kesimpulan yang diinginkan.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) bagaimana menumbuhkan mindset
keteladanan guru ideal pada guru yaitu memahami hakekat guru, meyakini metode
nabi penuh keteladanan, dan menjadikan siswa cermin bagi guru. (2) bagaimana
strategi penerapan keteladanan guru ideal yaitu mengetahui perannya dengan jelas,
menyiapkan bahan materi pelajaran efektif, teknik dan metode pengajaran yang
tepat, dan jadilah pribadi guru penuh cinta.
NIM. 09410157 FIKRI ARIEF HUSAEN 2014-11-20T01:22:00Z2014-11-20T01:22:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14602This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/146022014-11-20T01:22:00Z INTEGRASI PENDIDIKAN NILAI
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DI MAN YOGYAKARTA III
YULIA KURNIAWATI. Integrasi Pendidikan Nilai dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di MAN Yogyakarta III. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian ini adalah adanya kemerosotan moral dewasa ini terjadi karena proses pembelajaran cenderung mengajarkan sebatas teks dan kurang mempersiapkan siswa untuk menyikapi dan menghadapi kehidupan yang kontradiktif. Selain itu, pendidikan agama yang dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang efektif dalam membentuk karakter luhur terhadap anak didik, dinilai dalam kenyataannya hanya sekedar mengajarkan dasar-dasar agama. MAN Yogyakarta III sebagai madrasah unggul dan madrasah model mempunyai program – program yang mendukung integrasi pendidikan nilai dalam pembelajaran. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian yaitu: bagaimana model integrasi pendidikan nilai dalam pembelajaran PAI di MAN Yogyakarta III, bagaimana indikator keberhasilan integrasi nilai dalam pembelajaran PAI di MAN Yogyakarta III,dan apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat integrasi pendidikan nilai dalam pembelajaran di MAN Yogyakarta III.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar MAN Yogyakarta III. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menelaah seluruh data, mereduksinya, mendisplay data kemudian menyimpulkan data yang ada. Dalam penarikan kesimpulan, penulis menggunakan triangulasi data dengan cara membandingkan informasi yang diperoleh dari beberapa sumber sehingga diperoleh data yang absah. Dalam melakukan analisis data menggunakan pola berfikir yaitu induktif, yaitu metode berfikir yang berangkat dari fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa khusus tersebut ditarik generalisasi yang memiliki sifat umum.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Model integrasi pendidikan nilai dalam pembelajaran PAI di MAN Yogyakarta III adalah model integrasi diadik komplementer yakni model yang menganggap bahwa sains dan agama adalah sebuah kesatuan yang tidak terpisahkan. Sedangkan implementasi integrasi terdiri dari empat tataran yaitu tataran tataran konseptual, institusional, operasional, dan arsitektural. (2) Indikator keberhasilan integrasi pendidikan nilai dalam pembelajaran PAI di MAN Yogyakarta III sudah berjalan dengan baik, akan tetapi belum maksimal, karena belum sepenuhnya semua tujuan pembelajaran dapat dicapai. (3) Faktor pendukungnya adalah tata tertib dan tenaga pembina yang mendukung. Adanya apresiasi atau reward mendukung integrasi pendidikan nilai dalam pembelajaran PAI. Sarana dan prasarana yang kondusif. Sedangkan faktor penghambatnya adalah jam mata pelajaran yang terbatas, metode yang kurang bervariasi, latar belakang siswa yang berbeda..
NIM. 09410264 YULIA KURNIAWATI 2014-11-21T09:04:44Z2014-11-21T09:04:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14624This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/146242014-11-21T09:04:44ZPENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK PADA MATA
PELAJARAN PAI DAN BUDI PEKERTI TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA
DI SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA
Zidni Afdialudin “Pengaruh Penerapan Pembelajaran Saintifik pada Mata
Pelajaran PAI dan Budi Pekerti Terhadap Minat Belajar Siswa SMP Negeri 15
Yogyakarta”. Skripsi. Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014. Latar
belakang masalah penelitian ini adalah keadaan minat belajar siswa terhadap mata
pelajaran PAI dan Budi Pekerti di SMP Negeri 15 Yogyakarta yang menunjukan
tingkat rendah sebelum diterapkanyya pembelajaran saintifik, sedangkan
pembelajaran saintifik dengan desainnya dapat meningkatkan keaktifan dan
minat siswa, oleh karena itu perlu diadakan penelitian tentang pengaruh
pembelajaran saintifik terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran PAI dan
Budi Pekerti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan
pembelajarn saintifik pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti terhadap minat
belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Yogyakarta, untuk mengetahui kondisi
minat belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Yogyakarta setelah diterapkannya
pembelajaran saintifik pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti.
Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian Eksperimen dengan
rancangan penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest Design
eksperimen. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 15
Yogyakarta sebanyak 59 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan metode
observasi, wawancara, dokumentasi dan skala minat. Analisis instrumen meliputi
analisis validitas dan reliabilitas. Hasil validitas menunjukan dari 30 butir skala
minat terdapat 28 butir terbukti valid, sedang hasil analisis reliabilitas
menunjukan koifisien reliabilitas sebesar 0.899 dan dinyatakan reliabel.
Kesimpulannya adalah 1) Terdapat pengaruh penerapan pembelajaran
saintifik pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti terhadap minat belajar siswa
kelas VIII SMP Negeri 15 Yogyakarta. Hasil ini diperoleh dengan melakukaan
hasil uji t dengan nilai thitung (16.182) > ttabel (2.00) maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Artinya ada pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penerapan
pembelajaran saintifik pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti dengan minat
belajar siswa SMP Negeri 15 Yogyakarta dan dari hasil penghitungan nilai r effect
size menunjukan angka r 0.9 sehingga dapat disimpulkan pengaruhnya tersebut
besar. 2) Dalam konfirmasi keadaan minat siswa melalui wawancara tergadap
guru pengampu dan 4 orang siswa menunjukan minat siswa tinggi dengan
ketentuan seluruh indikator minat belajar terpenuhi yaitu sebagai berikut : 1.
Memiliki rasa tertarik tinggi. 2.Selalu memusatkan perhatian. 3. Memiliki rasa
keingintahuan yang tinggi. 4. Memiliki rasa kebutuhan yang tinggi 5. Memiliki
rasa senang.
NIM. 10410083 ZIDNI AFDIALUDIN 2014-11-21T09:07:11Z2017-08-02T08:53:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14625This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/146252014-11-21T09:07:11Z
KONSEP PENDIDIK
MENURUT SYED MUHAMMAD NAQUIB AL-ATTAS
Bintang Firstania S. Konsep Pendidik Menurut Syed Muhammad Naquib Al-Attas. Skripsi. Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2014.
Pendidik dituntut untuk memiliki kemampuan yang memadai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya bukan hanya memiliki ilmu yang luas, namun juga seorang yang beriman, berakhlaq mulia, dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas tanggung jawab profesinya. Syed Muhammad Naquib Al-Attas mengemukakan konsep ta’dib yang bukan sekedar alih ilmu saja melainkan juga transfer of personality.Terkait penanaman adab yang baik sangat penting dan dapat berimplikasi terhadap tugas, tanggung jawab dan karakteristik profesional seorang pendidik, maka dibutuhkan pendidik yang sesuai dengan konsep ta’dib.Penulis tertarik untuk mengkaji bagaimanakah konsep pendidik dalam ta’dib, yang nantinya akan dapat memecahkan masalah-masalah moral yang terjadi pada pendidik di negeri ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konsep pendidik menurut Syed Muhammad Naquib Al-Attas dan relevansi pemikiran Syed Muhammad Naquib Al-Attas tentang pendidik terhadap Pendidikan Agama Islam di sekolah Indonesia saat ini.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Studi Pustaka (Library Research), yang dalam teknik pengumpulan datanya dilakukan di perpustakaan dengan didasarkan atas pembacaan-pembacaan terhadap literature yang memiliki informasi serta memiliki relevansi dengan topik penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan filosofis. Metode yang digunakan untuk menganalisisnya adalah metode hermeneutika, yaitu dengan cara menangkap makna esensial sesuai dengan konteksnya pada saat pengumpulan data, lalu menginterpretasi data untuk dapat dipahami sesuai konteks waktu sekarang. Dalam konteks ini peneliti mengkaji dari pemikiran Syed Muhammad Naquib Al-Attas mengenai konsep pendidik dalam ta’dib dan merelevansikannya dengan konteks pendidik di Indonesia saat ini.
Hasil penelitian ini menunjukkan: 1)Pendidik bukan hanya seorang pengajar (mu’allim) yang tugasnya mentransfer ilmu pengetahuan saja, melainkan juga seseorang yang melatih jiwa dan kepribadian peserta didik dengan cara memiliki kepribadian dan adab yang baik sehingga mampu dijadikan teladan bagi peserta didiknya. 2)Relevansi konsep ta’dib dilaksanakan di Indonesia adalah untuk mencapai tujuan pendidikan Islam, dimana pendidik PAI tidak hanya sekedar mahir dalam menghantarkan materi pelajaran PAI saja, namun juga menjadikan peserta didik berakhlak mulia sesuai dengan Al-Qur’an dan sunah.
NIM. 10410093 BINTANG FIRSTANIA SUKATNO 2014-11-25T01:41:49Z2014-11-25T01:41:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14630This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/146302014-11-25T01:41:49ZIMPLEMENTASI PENDIDIKAN BUDI PEKERTI
DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SISWA PENCINTA ALAM
MAN YOGYAKARTA II (PAMANDAYA)
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka penulis
mengambil pokok pemasalahan yang akan dirumuskan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler pencinta alam yang dilakukan di
MAN Yogyakarta II?
2. Apa saja nilai-nilai pendidikan budi pekerti yang terkandung dalam kegiatan
ektrakurikuler pencinta alam di MAN Yogyakarta II?
3. Adakah faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan pendidikan
budi pekerti pada kegiatan ektrakurikuler pencinta alam di MAN Yogyakarta II?
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka dapat
dirumuskan tujuan dan manfaat penelitian sebagai berikut:
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pelaksanaan nilai-nilai Pendidikan budi pekerti
dalam kegiatan ekstrakurikuler pencinta alam di MAN Yogyakarta II
b. Untuk memaparkan implementasi pendidikan budi pekerti yang
dirasa menunjang dalam kegiatan ektrakurikuler pencinta alam di
MAN Yogyakarta II
c. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam
pelaksanaan pendidikan budi pekerti pada kegiatan ektrakurikuler
pencinta alam di MAN Yogyakarta II
2. Manfaat Penelitian.
a. Secara Teoritis
1). Dapat memberikan wawasan yang semakin luas bagi pelaksanaan,
menumbuhkembangkan dan pengembangan dalam kegiatan pendidikan
pencinta alam
2). Dapat memberikan pengetahuan yang baru dalam pengembangan
pelaksanaan nilai-nilai pendidikan budi pekerti dalam kegiatan
ekstrakurikuler pencinta alam
3). Dapat masukan bahan bukti dengan kegiatan konkrit bahwa
didalam kegiatan ektrakurikuler pencinta alam, tetapi ada nilai-nilai
pendidikan budi pekerti didalamnya.
b. Secara Praktis.
Memberikan wacana sekaligus inspirasi bagi dunia Pendidikan,
terutama untuk lembaga Pendidikan Agama Islam untuk lebih memahami
dan mengaplikasikan nilai-nilai pendidikan budi pekerti terutama dalam
Pendidikan Budi Pekerti.
NIM. 10410148 SITI ZULAICHA 2014-11-25T01:45:51Z2014-11-25T01:45:51Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14632This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/146322014-11-25T01:45:51ZINTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN TAUHID MELALUI
MENU SAJIAN TRADISI KENDURI DI DESA WUKIRSARI,
CANGKRINGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA
BAMBANG IRAWAN. Internalisasi Nilai-nilai Pendidikan Tauhid Melalui Menu
Sajian Kenduri di Desa Wukirsari, Cangkringan Sleman. Skripsi. Yogyakarta: jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Latar belakang penelitian ini adalah permasalahan mendasar tentang pendidikan Islam.
pendidikan Islam tidak hanya di bangku sekolah atau pun di pondok pesantren. Pendidikan
juga terjadi di tengah-tengah budaya local Jawa yaitu Kenduri. Dalam budaya Kenduri
terdapat menu sajian yang memiliki nilai-nilai tentang ajaran Islam, salah satunya adalah
tauhid.Tauhid, setiap umat Islam tidak dapat diakatakan sebagai umat muslim jika tidak
menerima ajaran tauhid dalam dirinya. Pendidikan nilai-nilai Islam yang ada dalam menu
sajian kenduri yaitu tauhid, di Wukirsari tokoh agama yaitu modin, kyai, ulama, dll. Berperan
penting dalam internalisasi nilai-nilai tauhid melalui menu sajian kenduri. Penanaman nilainilai
pendidikan tauhid melalui menu sajian kenduri dilakukan secara kontinyu. Dalam proses
ini tokoh agama memegang penuh kendali terhadap arah pembelajaran yang terjadi saat
internalisasi dilakukan dengan media menu sajian kenduri.. proses penanaman nilai-nilai
tauhid melalui menu sajian kenduri di Wukirsari Cangkringan bertujuan tidak hanya
kristalisasi terhadap pemahaman dan aplikasi nilai tauhid, namun juga bertujuan
menyadarkan masyarakat Wukirsari tentang tenggang rasa terhadap Allah, orang lain
danalam.. Ada beberapa metode yang diterapkan dalam penanaman nilai-nilai tauhid melalui
menu sajian kenduri di Wukirsari Cangkringan Sleman. Permasalahan dalam penelitian ini
adalah apa saja nilai-nilai tauhid yang ada dalam menu sajian kenduri, bagaimana cara
menanamkan nilai-nilai tauhid melalui menu sajian kenduri dan apa kontribusi budaya
kenduri terhadap pendidikan agama Islam di Wukirsari. Penelitian ini bertujuan
mendiskripsikan bagaimana Internalisasi nilai-nilai tauhid melalui menu sajian kenduri di
Wukirsari Cangkringan Sleman serta peran kenduri terhadap pendidikan agama Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar desa Wukirsari,
Cangkringan Sleman Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan
observasi, wawancara mendalam, dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan
makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan.
Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) dalam menu sajian kenduri di desa Wukirsari
Cangkringan Sleman terdapat nilai-nilai pendidikan tauhid yang mengajarkan kepada
masyarakat agar senantiasa menjaga kerukunan manusia dengan Allah, dengan manusia lain
dan dengan alam. (2) proses penanaman nilai-nilai pendidikan tauhid dilakukan dengan dua
cara yaitu metode indoktrinasi dan suritauladan. masyarakat di berikan pengetahuan oleh
modin dan ulama secara mendalam terkait makna dan nilai-nilai tauhid dalam menu sajian
kenduri pada saat kenduri berlangsung. Kemudian metode suritauladan. Metode ini dilakukan
oleh tokoh agama Islam di Wukirsari tentang penerapan nilai-nilai tauhid dalam menu sajian
kenduri dalam kehidupan. (3) kontribusi kenduri terhadap pendidikan agama Islam di
Wukirsari. Nilai tauhid dalam menu sajiankenduri adalah manifestasi dari pendidikan agama
Islam yang bertujuan menjadikan manusia yang beriman kepada Allah Swt. Kontribusinya
terhadap pendidikan agama Islam adalah nilai yang ada dalam kenduri merupakan bagian dari
pendidikan agama Islam yang saling mengisi dan tidak terpisahkan. Apabila kedua hal
tersebut terpisah, maka pendidikan agama Islam tidak dapat dilakukan.
NIM. 10411066 BAMBANG IRAWAN 2014-11-25T02:19:23Z2014-11-25T02:19:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14637This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/146372014-11-25T02:19:23ZPERAN PEMBINA ASRAMA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM
PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DI ASRAMA SMP
MUHAMMADIYAH AL-MANAR GALUR KULON PROGO
YOGYAKARTA
IHTIARTI. Pengembangan Kepribadian di Asrama SMP Muhammadiyah
Al-Manar, Galur, Kulon Progo, Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga, 2014.
Latar belakang masalah penelitian ini yaitu kesadaran orang tua untuk
menyekolahkan anaknya ke sekolah yang memiliki asrama, dengan harapan anak
bisa mengembangkan kepribadian dan berakhlak mulia. Pengembangan
kepribadian santri merupakan suatu aktifitas pendidikan yang dilakukan untuk
mengembangkan potensi diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap tentang
program pengembangan kepribadian, peran pembina asrama dalam
pengembangan program kepribadian, serta mendeskripsikan faktor pendukung
dan penghambat dalam pelaksanaan program pengembangan kepribadian di
asrama SMP Muhammadiyah Al-Manar Galur Kulon Progo Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, mengambil latar
belakang SMP Muhammadiyah Al-Manar Galur Kulon Progo Yogyakarta.
Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi non partisipatif,
wawancara mendalam, dan dokumentasi. Pemeriksaan data dilakukan dengan
teknik triangulasi dengan melalui dua modus yaitu menggunakan sumber dan
metode.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) Bentuk dan macam pengembangan
kepribadian terdiri dari : (a) program khusus (motivasi khusus, tamyis, kunjungan
ke tokoh/pimpinan Muhammadiyah), (b) berbentuk pembiasaan (mengucapkan
salam, shalat dhuha, shalat berjamaah tepat waktu, shalat lail), (c) program
terintegrasi (ilmu nahwu, tapak suci, hisbul wathan, muhadharah, khot, tahfidzul
qu`an, penguasaan bahasa asing, sukses ujian nasional, studi ilmu dasar
keislaman). (2) Upaya yang dilakukan pembina dalam pengembangan kepribadian
yakni dengan keteladanan, pembinaan perorangan dan kelompok, penyadaran
(muhasabah) dan pembiasaan (mujahadah), apresiasi dan tanggung jawab (3)
Faktor pendukung : fasilitas yang memadai, peran dari pembina asrama dan
pendamping, peran dari orang tua, komitmen donatur, masyarakat yang
mendukung. Faktor penghambat : kurangnya pembiayaan, kurangnya sumber
daya manusia, pengawasan intensif, gedung asrama masih campur putra putri.
NIM. 07410173 IHTIARTI 2014-11-26T03:14:36Z2014-11-26T03:14:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14643This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/146432014-11-26T03:14:36ZKONSEP MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MENURUT BUYA HAMKA
(TELAAH BUKU “PELAJARAN AGAMA ISLAM” KARYA BUYA HAMKA)
TURYATI. Konsep Materi Pelajaran Agama Islam Menurut Buya Hamka
Serta Relevasinya Dengan Pendidikan Di Indonesia. Skripsi. Yogyakarta :
Fakultas Tarbiyah Universitas Negeri Sunan Kalijaga, 2014.
Untuk mengetahui konsep Materi Pendidikan Agama Islam menurut Buya
Hamka serta relevansinya dengan pendidikan Agama Islam di Indonesia.
Penelitian ini dilatarbelakangi persoalan yang muncul yakni adanya berbagai
fenomena yang mengindikasikan bahwa dalam pendidikan agama Islam selama
ini justru tidak seirama antara idealitas dan realitas. Paling tidak dari adanya bukti
bahwa pendidikan agama tidak lebih dari itu yakni menumbuhkan semangat
mengembangkan dan memberdayakan diri.
Jenis peelitian yang penulis lakukan meupakan penelitian kepustakaan
(Library Research), yakni sebuah peneltian dengan posedur non matematik
(kualitatif). Pengumpulan data dilakukan setelah mengadakan analisis terhadap
buku Pelajaran Agama Islam karya Hamka. Adapun pendekatan yang digunakan
adalah secara filosofis dan historis. Setelah data dan sumber penelitian penulis
dapatkan, maka untuk menganalisis terhadap data-data yang penulis teliti. Setelah
itu untuk mendapatkan kesimpulan, penulis menggunakan pola penalaran induktif.
Yaitu pola pemikiran yang berangkat dari suatu pemikiran khusus kemudian
ditarik generalisasi yang behasil dikumpulkan dan dari makna tersebut dikasih
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah mengadakan telaah terhadap
buku “Pelajaran Agama Islam” karya Hamka tentang konsep materi pelajaran
agama Islam, Hamka telah jelas menjabarkan dan memberi batasan tentang materi
pelajaran agama Islam, sehingga tidak keluar dari kaidah-kaidah Islam. Konsep
materi Pelajaran Agama Islam menurut Buya Hamka ada 9 yakni: 1) Hubungan
Manusia Dan Agama. 2) Mencari Keberadaan Tuhan . 3) Allah. 4) Percaya
Kepada Yang Ghaib. 5) Percaya Kepada Kitab-Kitab. 6) Percaya Kepada Rasul-
Rasul. 7) Percaya Kepada Hari Akhirat. 8) Percaya Kepada Taqdir, Qadla, Dan
Qadar. 9) Iman Dan ‘Amal (Aqidah Dan Ibadah). Pemikiran Buya Hamka
tersebut juga sejalan dengan pelaksanaan pendidikan di Indonesia yaitu materi
pelajaan agama Islam pada dasarnya mengajarkan rukun iman dengan cara
menanamkan rasa pecaya terhadap Tuhan Yang Esa melalui ciptaan-Nya.
NIM. 07410239 TURYATI 2014-11-28T02:51:59Z2014-11-28T03:14:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14721This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/147212014-11-28T02:51:59ZUPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI EKSTRA
KURIKULER KARAWITAN DI SEKOLAH DASAR
MUHAMMADIYAH PURBAYAN KOTAGEDE
YOGYAKARTA
DWI ISMAWATI. Upaya Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan
Agama Islam Melalui Ekstra Kurikuler Karawitan Di Sekolah Dasar Muhammadiyah
Purbayan Kotagede Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang masalah penelitian ini adalah
pendidikan keagamaan/ akhlak dari para siswa berbeda-beda karena mereka berasal
dari kalangan berbeda-beda baik dari lingkungan keluarga, lingkungan bermain
ataupun di lingkungan masyarakatnya. Berangkat dari peran penting pendidikan
dalam membentuk kepribadian anak, menarik kiranya untuk dikaji lebih jauh tentang
upaya guru dalam menanamkan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam melalui
ekstrakurikuler karawitan di Sekolah Dasar Muhammadiyah Purbayan Kotagede,
Yogyakarta. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana
upaya guru dalam menanamkan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam melalui kegiatan
ekstrakurikuler karawitan pada siswa SD Muhammadiyah Purbayan Kotagede dan
apa faktor pendukung dan penghambat penanaman nilai-nilai Pendidikan Agama
Islam melalui kegiatan ekstrakurikuler karawitan pada siswa SD Muhammadiyah
Purbayan Kotagede. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya guru dalam
menanamkan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam melalui kegiatan ekstrakurikuler
pada siswa SD Muhammadiyah Purbayan Kotagede dan faktor pendukung dan
penghambat penanaman nilai-nilai Pendidikan Agama Islam melalui kegiatan
ekstrakurikuler karawitan pada siswa SD Muhammadiyah Purbayan Kotagede.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan mengambil
latar SD Muhammadiyah Purbayan. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data
dilakukan dengan langkah pengumpulan data, menganalisa data dan menginterpretasi
data yang ada dengan metode induktif, yakni melakukan analisa berdasarkan data
yang diperoleh sehingga dapat ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Upaya yang dilakukan oleh guru
ekstrakurikuler karawitan di SD Muhammadiyah Purbayan dengan kegiatan
pembiasaan terlebih dahulu sebelum guru mengajarkan karawitan itu sendiri, nilainilai
pendidikan agama Islam yang disampaikan melalui karawitan tersebut meliputi
nilai pendidikan aqidah (keimanan), nilai pendidikan ibadah, dan nilai pendidikan
akhlak. 2) Faktor pendorong dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam
menanamkan nilai Pendidikan Islam adalah antusias siswanya terhadap seni
karawitan cukup tinggi. Sedangkan faktor penghambat dalam menanamkan nilai
Pendidikan Islam adalah guru hanya sekedar memberikan motivasi bukan berupa
tindakan nyata dan peralatan karawitan yang ada kurang mencukupi/kurang lengkap.
NIM. 10416030 DWI ISMAWATI 2014-11-28T03:05:06Z2017-08-02T06:32:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14722This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/147222014-11-28T03:05:06Z PENANAMAN KECERDASAN EMOSI PADA ANAK USIA DINI
DI TK WIDYA MULIA SUKOHARJO NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA
ANTI MUKHOYAROH, Penanaman Kecerdasan Emosi Pada Anak Usia Dini. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014 di TK Widya Mulia Desa Sukoharjo Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman Yogyakarta
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pendidik dalam menanamkan kecerdasan emosi pada anak usia dini di TK Widya Mulia Sukoharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta, hasil yang dicapai pendidik dalam menumbuhkan kecerdasan emosi serta faktor pendukung dan penghambat dalam menanamkan kecerdasan emosi pada anak usia dini. Hasil penelitian ini diharapkan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya yang menyangkut kecerdasan emosi dan diharapkan dapat memberikan motivasi bagi pendidik untuk menanamkan kecerdasan emosi pada anak usia dini di TK Widya Mulia Sukoharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar di TK Widya Mulia Sukoharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta. Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisa data yang berhasil dikumpulkan, dan dari analisa data itulah kemudian ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi data.
Hasil penelitian menunjukkan : 1) Cara pendidik dalam menanamkan kecerdasan emosi pada anak usia dini adalah: (a) kesadaran diri,yaitu cara yang dilakukan guru untuk mengembangkan kesadaran diri anak dengan melatih pembiasaan-pembiasaan yang positif, (b) Pengaturan diri, yaitu dengan memberikan pengertian sebab akibat pada siswa dengan memberikan contoh-contoh sederhana yang mudah dipahami anak. (c) Motivasi, yaitu agar anak mempunyai rasa percaya diri, keberanian dan semangat. (d) Empati, yaitu dengan mengajarkan pada anak untuk memiliki sifat empati, agar memiliki rasa saling menyayangi antar sesama. (e) ketrampilan sosial, yaitu dengan menjaga tingkah lakunya agar tidak menyakiti orang lain.
NIM. 10416014 ANTI MUKHOYAROH 2014-11-28T03:15:53Z2014-11-28T03:15:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14723This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/147232014-11-28T03:15:53ZPENERAPAN STRATEGI INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN
MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM KELAS IV
SD NEGERI WONOSIDO PITURUH PURWOREJO
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Slamet Fachruri. Penerapan Strategi Index Card Match Untuk
Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Kelas IV SD Negeri Wonosido Pituruh Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013.
Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2104.
Latar belakang penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran Pendidikan
Agama Islam di SD Negeri Wonosido masih banyak mengandalkan metode
ceramah. Pengalaman guru PAI dalam mengajar juga masih sedikit, sehingga
penerapan metode atau strategi pembelajaan perlu untuk terus dievaluasi dan
diperbaiki. Kebanyakan siswa senang dengan pelajaran Pendidikan Agama Islam,
tetapi minat belajar mereka terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
rendah. Setelah ditelusuri ternyata proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam
masih menggunakan strategi yang monoton dan hanya berpusat pada guru.
Metode ceramah mendominasi proses pembelajaran, sehingga tidak ada aktivitas
lain yang membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran, kecuali hanya sesekali
menulis materi dan mendengarkan ceramah guru. Suasana seperti itulah yang
nampaknya menjadi sumber kurangnya minat siswa dalam mengikuti
pembelajaran PAI. Untuk menanggulangi problematika pembelajaran PAI di kelas
IV SD Negeri Wonosido pembelajaran harus direncanakan dengan baik agar
memacu minat belajar siswa. Salah satunya dengan menggunakan strategi Index
Card Match.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini
mengambil latar tempat di SD Negeri Wonosido, Pituruh, Purworejo.
Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara
mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna
terhadap data yang berhasil dikumpulkan. Dari makna itulah ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan penelitian tindakan kelas
dengan menggunakan strategi Index Card Match pada pembelajaran PAI kelas IV
di SD Negeri Wonosido Pituruh Purworejo, peneliti mengambil dua siklus. Siklus
I terlaksana pada tanggal 7 dan 14 Maret 2013, dan siklus II terlaksana pada
tanggal 21 dan 28 Maret 2013. Secara keseluruhan, penerapan strategi Index Card
Match berjalan dengan baik dan lancar, sesuai dengan rencana yang telah disusun.
Siswa mampu menerima pembelajaran PAI dengan baik, secara bertahap
pembelajaran lebih kondusif dan tidak monoton. Penerapan strategi Index Card
Match terdapat peningkatan minat belajar PAI siswa di kelas IV SD negeri
Wonosido Pirutuh Purworejo. Peningkatan tersebut diindikasikan dengan lebih
aktif dan tertariknya siswa untuk mengikuti pembelajaran PAI dari pada sebelum
diterapkan strategi Index Card Match.
NIM. 10416002 SLAMET FACHRURI 2014-12-01T07:18:56Z2014-12-01T07:18:56Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14759This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/147592014-12-01T07:18:56ZPEMBINAAN MENTAL PESERTA DIDIK MELALUI PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
(STUDI PEMIKIRAN ZAKIAH DARADJAT )
ILHAM. Skripsi ini berjudul “Pembinaan Mental Peserta Didik Melalui
Pendidikan Agama Islam (Studi Pemikiran Zakiah Daradjat)”. Latar belakang
penulisan skripsi ini adalah dunia pendidikan yang lebih memperhatikan aspek
kognitif sehingga aspek yang sama penting perkembang mental peserta didik
terbengkalai. Padahal pembinaan mental tidak kalah pentingnya dalam menunjang
keberhasilan sebuah pendidikan. Penelitian ini mengangkat pemikiran Zakiah
Daradjat tentang pembinaan mental peserta didik melalui melalui PAI. Rumusan
masalah penelitian dalam skripsi ini adalah. bagaimana pembinanaan mental
peserta didik melalui PAI menurut pemikiran Zakiah Daradjat?. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui: 1) pokok-pokok pikiran Zakiah Daradjat tentang
pendidikan Islam, 2) pokok-pokok pikiran Zakiah sangaDaradjat tentang
pembinaan mental, 3) keterkaitan pendidikan Islam dengan pembinaan mental.
Penelitian yang menggunakan metode kepustakaan (Library Research). Data
dikumpulkan dari buku-buku karya Zakiah Darajat dan buku-buku lain yang
relevan.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pokok-pokok pikiran Zakiah
Daradjat tentang pendidikan Islam dapat disimpulkan sebagai berikut: 1)
pendidikan Islam dimulai sejak dini di dalam keluarga sehingga peran orang tua
sangat dominan dalam membentuk akhlaq anak didik. 2) Orang tua di dalam
keluarga tidak sepenuhnya dapat memberikan pendidikan agama karena tidak
semua orang tua memiliki bekal agama yang memadai. 3) Pendidikan Islam harus
dijalankan di sekolah-sekolah atau madrasah sebagai lembaga yang secara
profesional berfungsi memberikan pendidikan. 4) Keluarga dan sekolah atau
madrasah tidak cukup dapat memberikan pendidikan Islam karena anak didik
berada di tengah masyarakat dan menjadi bagian dari masyarakat, karena itu
masyarakat juga harus ikut mengambil bagian dalam proses pendidikan. Pokokpokok
pikiran Zakiah Daradjat tentang pembinaan mental dapat disimpulkan
sebagai berikut: 1) pembinaan mental harus dilakukan di dalam keluarga. 2) tanda
atau gejala mental yang kurang sehat perlu dikenali agar pembinaan mental dapat
berlangsung dengan menggunakan pendekatan yang sesuai. Tanda mental yang
sehat di antaranya yaitu merasa disayangi, merasa aman, merasa dihargai, dan
merasa sukses. Pembinaan mental membutuhkan adanya proses pendidikan,
pembinaan moral, dan pembinaan jiwa taqwa. Keterkaitan pendidikan Islam
dengan pembinaan mental ditunjukkan dengan pentingnya proses pendidikan di
dalam keluarga, di sekolah dan di masyarakat dalam membina mental.
Pembinaan mental peserta didik melalui pendidikan agama Islam menurut
pemikiran Zakiah Daradjat sangat tepat karena pembinaan mental membutuhkan
pembinaan moral dan juga pembinaan jiwa taqwa. Pendidikan agama Islam
banyak membekali siswa dengan pembinaan moral dan pembinaan jiwa taqwa.
NIM. 07410281 ILHAM 2014-12-01T07:25:41Z2014-12-01T07:25:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14760This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/147602014-12-01T07:25:41ZKONSEP AKHLAK MURID TERHADAP GURU
DALAM KITAB WAZAIF AL-MUTA’ALLIM
KARYA KH. ZAINAL ABIDIN MUNAWWIR
HAEKAL MUBARAK, Konsep Akhlak Murid terhadap guru dalam kitab
Wazaif Al-Muta’allim Karya KH. Zainal Abidin Munawwir. Skripsi. Yogyakarta
: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga, 2014.
Latarbelakang dari penelitian ini adalah adanya berbagai macam
pelanggaran murid yang dilakukan terhadap guru, yang saat ini banyak tersebar di
media. Pelanggaran yang dilakukan murid merupakan bukti merosotnya akhlak.
Oleh karena itu yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah
bagaimana konsep akhlak murid terhadap guru yang ideal serta relevansinya
dengan pendidikan agama Islam. Penelitian ini bertujuan untuk medeskripsikan
dan menganalisis secara kritis tentang konsep yang ditawarkan kitab Wazaif Al-
Muta’allim Karya KH. Zainal Abidin Munawwir dalam rangka merumuskan
konsep akhlak murid terhadap guru yang ideal, serta mengetahui apakah konsep
tersebut relevan dengan pendidikan agama Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil data
deskriptif berupa kata-kata tertulis yang terangkum di dalam Wazaif Al-
Muta’allim Karya KH. Zainal Abidin Munawwi. Pengumpulan data dilakukan
dengan metode dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan analisis
heurmenetis, karena jenis penelitian ini adalah penelitan kepustakaan sehingga
dapat dengan mudah mengadakan analisis dengan menautkan antara penafsiran
teks dengan signifikasi/relevansi konteks.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) akhlak murid terhadap guru yang ideal
dalam kitab Wazaif Al-Muta’allim Karya KH. Zainal Abidin Munawwir
dipetakan menjadi tiga bagian, pertama akhlak murid terhadap guru sebelum
proses pembelajaran, kedua akhlak murid terhadap guru ketika proses
pembelajaran dan ketiga akhlak murid terhadap guru setelah belajar dan di luar
proses belajar. Ketiga bagian tersebut tidak terlepas dari landasan al-Qur’an dan
al-Hadis. (2) Relevansi konsep akhlak murid terhadap guru dalam kitab Wazaif
Al-Muta’allim dengan pendidikan agama Islam sangat berkaitan dari segi tujuan,
kurikulum, pendidik, peserta didik dan metode pendidikan Islam. Dari hasil
penelitian tersebut dapat menghasilkan konsep yang ideal dan melengkapi satu
sama lain antara pendidikan agama Islam dengan kitab Wazaif Al-Muta’allim.
NIM. 07410297 HAEKAL MUBARAK 2014-12-01T07:27:47Z2017-08-02T06:33:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14762This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/147622014-12-01T07:27:47ZPEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK
DALAM MEMBENTUK KARAKTER RELIGIUS
DI MADRASAH ALIYAH ALI MAKSUM KRAPYAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pelaksanaan pembelajaran
kontekstual pada pembelajaran PAI Mata Pelajaraan Akidah Akhlak dalam
membentuk karakter religius di Madrasah Aliyah Ali Maksum Krapyak.2) Upaya
mengatasi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran kontekstual pada
pembelajaran PAI Mata Pelajaraan Akidah Akhlak dalam membentuk karakter
religius di Madrasah Aliyah Ali Maksum Krapyak.
Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan
melalui wawancara kepada kepala sekolah, guru agama Islam, guru lain. Teknik
analisis data dilakukan melalui tahapan editing, coding, penyajian data, yaitu
pendiskripsian dan verifikasi.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Pertama pelaksanaan pembelajaran
belum memunculkan semua komponen pembelajaran kontektektual. Komponen
konstruktf melalui pemberian tugas saja belum cukup menumbuhkan pemahaman
siswa. Suasana belajar di kelas tidak memberikan kesempatan bagi siswa untuk
belajar lebih cepat atau mengembangkan pengetahuan lebih luas sesuai dengan
kecepatannya. Masyarakat belajar di kelas belum kondusif. Inquiri tampak belum
ditumbuhkan. Kedua, upaya mengatasi hambatan belum dilakukan tetapi ditutupi
dengan banyaknya kegiatan keagamaan di MA Ali Maksum dan di asrama siswa.
NIM. 07410299 AHMAD MAHMUDI 2014-12-01T07:30:26Z2014-12-01T07:30:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14763This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/147632014-12-01T07:30:26ZPEMBELAJARAN KITAB TAFSIR AL-QUR’AN AL-IBRIZ PADA
ORANG LANJUT USIA DI PONDOK SEPUH MASJID AGUNG
PAYAMAN MAGELANG
NAILIR RAHMAWATI SYAHIDAH. Pembelajaran Kitab Tafsir Al-
Qur’an Al-Ibriz pada Orang Lanjut Usia di Pondok Sepuh Masjid Agung
Payaman Magelang. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa pada saat ini tidak
sedikit orang lanjut usia yang meningkatkan ibadahnya pada Tuhan dengan
berada di pondok. Walapun mereka sudah tua, kemampuan fisik dan
kognitifnya melemah tetapi mereka tetap mau mengaji. Dan Pondok Sepuh
Masjid Agung Payaman Magelang merupakan wadah satu-satunya yang berada
di Jawa Tengah untuk mengembangkan dan membimbing lanjut usia dalam
keagamaan, pembelajaran al-Qur’an, dan pembelajaran kitab tafsir al-Qur’an al-
Ibriz khususnya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana
pelaksanaan pembelajaran kitab tafsir al-Qur’an al-Ibriz bagi orang lanjut usia
serta apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran
kitab tafsir al-Qur’an al-Ibriz. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
dan menganalisis proses pembelajaran kitab tafsir al-Qur’an al-Ibriz di Pondok
Sepuh Masjid Agung Payaman Magelang serta faktor pendukung dan
penghambat dalam pembelajaran tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif,yang
mengambil latar Pondok Sepuh Masjid Agung Payaman Magelang.
Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi atau pengamatan,
wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan
makna terhadap data-data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah
ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Proses pelaksanaan
pembelajaran kitab tafsir al-Qur’an al-Ibriz yang meliputi: tujuan pembelajaran,
materi pembelajaran, kegiatan pengajian kitab tafsir al-Ibriz, pendidik, peserta
didik, metode mengajar, dan evaluasi hasil belajar. (2). Faktor-faktor
pendukung dan penghambat dalam pembelajaran kitab tafsir al-Qur’an al-Ibriz
bagi orang lanjut usia. Dalam hal ini peneliti menggunakan teori SWOT untuk
menjawabnya. Adapun yang termasuk faktor kekuatan (strenght) adalah latar
belakang pendidikan santri yang bagus, bertambahnya minat santri lanjut usia
terhadap keagamaan, dan adanya dukungan dari pihak keluarga. Sedangkan
yang termasuk faktor kelemahan (weaknesses) adalah kurangnya tenaga
pendidik, umur santri yang telah lanjut usia dan kesehatan santri yang semakin
menurun. Yang termasuk faktor peluang (opportunities) adalah lingkungan
yang kondusif serta adanya interaksi antara guru dan santri. Sedangkan yang
termasuk faktor ancaman (threats) adalah perkembangan teknologi yang
semakin maju.
NIM. 09410014 NAILIR RAHMAWATI SYAHIDAH 2014-12-01T07:32:44Z2014-12-01T07:32:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14764This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/147642014-12-01T07:32:44ZIMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM DI SMA N 1 PAKEM SLEMAN YOGYAKARTA
RIZKI PUTRA PRADANA. Implementasi Manajemen Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di SMA N 1 Pakem . Skripsi. Yogyakarta: Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2013/2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan
manajemen pembelajaran PAI dan penerapannya dalam kegiatan pembelajaran di
kelas. Hal ini menarik untuk dilakukan penelitian, karena untuk memberikan
pemahaman tentang pentingnya melaksanakan manajemen pembelajaran di
sekolah, sekaligus memberikan gambaran tentang proses manajemen
pembelajaran yang telah dilaksanakan di sekolah. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan pemahaman tentang proses manajemen pembelajaran pada
jenjang pendidikan sekolah menengah atas.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SMA
N 1 Pakem Sleman. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan analisis kualitatif.
Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi yaitu
membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, dan
membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Manajemen pembelajaran PAI di SMA N
1 Pakem Sleman dilaksanakan dengan cara penyusunan rencana pembelajaran,
Pengorganisasian pembelajaran, pengarahan pembelajaran serta pengawasan
pembelajaran, 2) peran manajemen pembelajaran PAI di SMA N 1 Pakem Sleman
Yogyakarta adalah sebagai dasar prinsip pembelajaran yang dilaksanakan di SMA
N 1 Pakem Sleman yang diantaranya adalah Prinsip relevansi, fleksibilitas,
kontinuitas, efisiensi, dan efektifitas,.
NIM. 09410069 RIZKI PUTRA PRADANA 2014-12-01T07:34:31Z2014-12-01T07:34:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14765This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/147652014-12-01T07:34:31ZNILAI-NILAI KARAKTER IMAM AL-GHAZALI
DALAM FILM THE ALCHEMIST OF HAPPINESS KARYA OVIDIO SALAZAR
DAN RELEVANSINYA TERHADAP PAI
IMAM MASYHURI.Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Film The
Alchemist Of Happiness Karya Ovidio Salazar dan Relevansinya terhadap PAI.
Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisis nilai-nilai
pendidikan islam dalam Film The Alchemist of Happiness karya Ovidio Salazar.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih bagi dunia pendidikan,
khususnya dalam teori kependidikan yang berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan
karakter dan kepribadian peserta didik, untuk pertimbangan para pemangku
pendidikan atau guru. Pendidikan merupakan modal utama keberhasilan
seseorang, kebangkitan suatu bangsa dan kemajuan suatu negara. Tidak sedikit
suatu bangsa menjadi terpuruk, menjadi negara tertinggal disebabkan oleh sistem
pendidikan yang lemah. Oleh karena itu, banyak para intelektual, para tokoh
pendidikan mencari konsep yang tepat untuk disosialisasikan kepada masyarakat
dengan tujuan membangkitkan dan memajukan SDM yang belakangan ini sudah
tertinggal jauh oleh negara-negara lain.
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research). Dalam hal
ini Film The Alchemist of Happiness menjadi obyek formal penelitian. Metode
pengolahan data yang dipakai adalah metode deskriptif-analitik, yaitu suatu
metode dalam penelitian kepustakaan dengan cara menggambarkan atau
memaparkan data yang diperoleh secara jelas kemudian menafsirkannya dengan
menggunakan pendekatan historis dan PAI (Pendidikan Agama Islam).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: tersirat dalam Film The Alchemist
Of Happiness yakni tentang Nilai-Nilai Karakter Imam Al-Ghazali. Nilai-nilai
karakter yang terdapat dalam film The Alchemist of Happiness antara lain adalah:
disiplin keilmuan, sabar, zuhud, jiwa yang sehat, introspeksi diri. Kemudian nilainilai
karakter Imam Al-Ghazali dalam film The Alchemist of Happiness dapat
diimplikasikan terhadap salah satu komponen pendidikan Agama Islam yaitu
peserta didik dalam berperilaku atau beretika. Yakni etika atau perilaku dalam
hubungannya terhadap Allah Yang Maha Esa, diri sendiri, keluarga, serta
masyarakat. Pendidikan karakter dalam perspektif Islam sejatinya adalah
internalisasi nilai-nilai adab ke dalam pribadi pelajar. Internalisasi ini merupakan
proses pembangunan jiwa yang berasaskan konsep keimanan. Pendidikan karakter
yang terjadi selama ini, diajarkan minus nilai keimanan dan konsep adab.
Sehingga, proses pembangunan karakter tersendat bahkan hilang sama sekali.
Dalam penelitian ini terlihat adanya kesamaan tujuan antara pendidikan Islam
dengan pendidikan karakter. Kedua pendidikan ini sama-sama ingin membentuk
manusia yang bermoral, berakhlak mulia, sehingga menjadi insan kamil.
NIM. 09410269 IMAM MASYHURI 2014-12-01T07:36:44Z2014-12-01T07:36:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14766This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/147662014-12-01T07:36:44Z NILAI-NILAI KEPEMIMPINAN MU’AWIYAH BIN ABU SUFYAN DAN RELEVANSINYA TERHADAP KOMPETENSI KEPEMIMPINAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IKHWAN MUTAQIN. Nilai- Nilai Kepemimpinan Mu’awiyah Bin Abu Sufyan
dan Relevansinya Terhadap Kompetensi Kepemimpinan Guru Pendidikan Agama
Islam. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam, 2014. Latar belakang
masalah penelitian ini adalah bahwa guru PAI seharusnya memiliki kompetensi
kepemimpinan yang dapat menjadi figur teladan bagi peserta didik. Namun
kenyataannya masih ada guru yang belum memiliki figur kepemimpinan yang dapat
diteladani oleh peserta didik. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian tentang nilainilai
kepemimpinan Mu’awiyah bin Abu Sufyan dan relevansinya terhadap
kompetensi kepemimpinan guru pendidikan agama Islam. Yang menjadi
permasalahan dalam penelitian ini adalah: bagaimana membentuk guru pendidikan
agama Islam agar memiliki kompetensi kepemimpinan melalui nilai-nilai
kepemimpinan Mu’awiyah bin Abu Sufyan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui relevansi nilai-nilai kepemimpinan Mu’awiyah bin Abu Sofyan terhadap
kompetensi kepemimpinan guru pendidikan agama Islam.
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kualitatif yang menekankan pada
kajian kepustakaan (library research). Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan
menggunakan metode dokumentasi. Adapun metode analisisnya adalah menggunakan
metode analisis deskriptif untuk memperoleh sebuah kesimpulan penelitian.
Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah, karena penelitian ini mengkaji datadata
yang terjadi di masa lalu dengan menggunakan fakta-fakta historis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mu’awiyah bin Abu Sufyan merupakan
pemimpin yang memiliki perencanaan dan perilaku akhlak mulia. Mu’awiyah juga
merupakan pemimpin yang mampu menjadi inovator, motivator, fasilitator,
pembimbing dan konseling, serta mampu untuk menjaga pengamalan pembudayaan
ajaran agama Islam. Guru pendidikan agama Islam sudah seharusnya memiliki
kompetensi kepemimpinan seperti yang dimiliki oleh Mu’awiyah.
NIM. 10410067 IKHWAN MUTAQIN 2014-12-01T07:39:27Z2014-12-01T07:39:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14767This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/147672014-12-01T07:39:27ZPELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR
(STUDI KOMPARATIF TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM
PADA PEMBELAJARAN PAI DAN BUDI PEKERTI DI SD NEGERI
GLAGAH DAN SD MUHAMMADIYAH DEMANGAN)
SEPTIANA DWI ANGGRAENI. Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Sekolah
Dasar (Studi Komparatif Terhadap Implementasi Kurikulum pada Pembelajajaran
PAI dan Budi Pekerti di SD Negeri Glagah dan SD Muhammadiyah Demangan).
Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang
masalah penelitian ini adalah implementasi kurikulum 2013 di SDN dan SDM
Demangan, keduanya ditunjuk sebagai pilot project, namun dalam
pelaksanaannya masih mengalami kendala yakni kurangnya pemahaman terhadap
implementasi kurikulum tersebut. Permasalahan penelitian ini adalah: bagaimana
implementasi kurikulum 2013 di kedua sekolah, apa faktor pendukung dan
penghambat, bagaimana perbandingan pelaksanaan di kedua sekolah. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kurikulum 2013 pada pembelajaran
PAI dan Budi Pekerti di SDN Glagah dan SDM Demangan, mengetahui faktor
pendukung dan faktor penghambat dalam implemetasi Kurikulum 2013,
mengetahui perbandingan pelaksanaan kurikulum 2013 pada pembelajaran PAI
dan budi Pekerti di SDN Glagah dan SDM Demangan.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode wawancara, metode
observasi, dan metode dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV
SDN Glagah dan SDM Demangan. Adapun metode analisis data dalam penelitian
ini adalah reduksi data, penyajian data, triangulasi data, dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Implementasi kurikulum 2013
pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti terdiri dari: pertama, melaksanakan
pembelajaran efektif dan bermakna yang dimulai dengan perencanaan yakni
pembuatan Silabus dan RPP. Kedua, mengorganisasikan pembelajaran meliputi
sosialisasi kurikulum 2013, pemanfaatan lingkungan untuk proses belajar, serta
pengembangan kebijakan sekolah. Ketiga, melaksanakan pembelajaran, proses
pembelajaran di SDN Glagah menggunakan pendekatan scientific yang terdiri dari
mengamati, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan
berlangsung dengan baik, sedangkan untuk menanya belum terlihat. Dalam proses
pembelajaran di SDM Demangan langkah-langkah pendekatan scientific berjalan
dengan baik. Penilaian authentic meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Keempat, menetapkan kriteria keberhasilan, SDN Glagah melihat keberhasilan
penerapan kurikulum dari siswa yang bisa mengikuti materi dengan baik. SDM
Demangan guru sudah mampu melaksanakan pembelajaran sesuai ketentuan
kurikulum 2013. (2) Faktor pendukung di SDN Glagah dan SDM Demangan
yakni sama-sama mendapat dukungan wali murid, sehingga implementasi dapat
berjalan dengan lancar, guru bersungguh-sungguh untuk melaksanakan kurikulum
2013 dengan kemampuan mereka. Sedangkan faktor penghambat dalam
implementasi Kurikulum 2013 yaitu belum semua siswa aktif dalam
pembelajaran, juga alat peraga yang masih terbatas. (3) Perbandingan pelaksanaan
kurikulum 2013 pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti, dapat disimpulkan
keduanya memiliki persamaan dalam pelaksanaannya. Hal tersebut dilihat dari
segi penilaian dimana kedua sekolah masih dominan segi kognitifnya.
Pendekatan scientific secara keseluruhan sudah bisa dilakukan dengan baik.
NIM. 10410073 SEPTIANA DWI ANGGRAENI 2014-12-01T07:41:30Z2014-12-01T07:41:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14768This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/147682014-12-01T07:41:30ZUPAYA GURU DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR
KREATIF SISWA DENGAN METODE DISKUSI KELOMPOK PADA MATA
PELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS XI MAN WATES 1 KULON
PROGO YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014
SHOLIHUL AFFANDI. Upaya Guru Dalam Peningkatan Kemampuan
Berpikir Kreatif Siswa Dengan Metode Diskusi Kelompok Pada Mata Pelajaran
Aqidah Akhlak Kelas XI MAN Wates 1 Kulon Progo Yogyakarta Tahun Ajaran
2013/2014. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014. Latar belakang
masalah penelitian ini adalah adanya kesadaran akan pentingnya kreativitas bagi
siswa dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada pada era globalisasi.
Kemudian guru sebagai agent of change merupakan seseorang yang sangat
berperan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Melihat peran
guru yang begitu penting maka akan sangat menarik jika diteliti bagaimana upaya
yang telah dilakukannya dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa
melalui metode diskusi.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang
Upaya Guru Dalam Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Dengan
Metode Diskusi Kelompok Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas XI MAN
Wates 1 Kulon Progo Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
dengan memakai pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan
mengadakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisa data dilakukan
dengan memberikan makna terhadap data yang telah berhasil dikumpulkan dan
dari makna itulah dapat ditarik kesimpulan. Pemeriksaan uji keabsahan data
dilakukan dengan menggunakan triangulasi data yaitu membandingkan data hasil
pengamatan langsung (observasi) dengan data hasil wawancara dan hasil yang
berkaitan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Upaya yang dilakukan guru
Aqidah Akhlak dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa yaitu
dengan menerapkan metode diskusi kelompok dalam pembelajarannya. Dengan
menggunakan metode diskusi kemampuan berpikir kreatif siswa cukup meningkat
dimana dengan metode tersebut banyak siswa yang mampu mengembangkan
pengetahuannya. Adanya beberapa siswa yang tidak menunjukkan peningkatan
kemampuan berpikir kreatifnya membuat guru harus lebih memperhatikan lagi
tingkat keaktivan siswa ketika proses diskusi. (2) Faktor-faktor keberhasilan
metode diskusi dalam upaya peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas
XI IPA meliputi: a. Faktor pendukung diantaranya: Suasana hati guru ketika
mengajar yang dalam keadaan baik, Kematangan siswa, Siswa kelas XI IPA
merupakan anak-anak yang patuh dan mudah diatur, Relasi antara guru dengan
siswa yang telah terjalin dengan baik, Kedisplinan guru dalam mengajar,
Gedung/kelas yang sejuk dan nyaman yang didalamnya disertai sarana yang
mendukung, dan Jumlah siswa yang tidak terlalu banyak. b. Faktor penghambat
diantaranya: Kelelahan, Waktu pelaksanaan diskusi yang dirasakan kurang, Masih
adanya siswa yang menonjolkan diri.
NIM. 10410081 SHOLIHUL AFFANDI 2014-12-01T07:43:20Z2017-08-02T06:34:39Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14769This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/147692014-12-01T07:43:20ZTINJAUAN PSIKOLOGIS TERHADAP
MODEL PEMBELAJARAN RASULULLAH SAW
Aprin Nuur Faaizun. Tinjauan Psikologis Terhadap Model Pembelajaran
Rasulullah SAW. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah melunturnya nilai-nilai
agama dalam kehidupan sehari-hari sehingga umat Muslim mengalami krisis
identitas dan tidak tahu harus berpegang pada apa. Terutama bagi para remaja
yang sedang mengalami masa pencarian identitas. Ketidak pastian ini menjadikan
pedoman pada apa saja yang paling dekat dengan remaja menjadi pilihannya.
Pendidikan yang telah diberikan untuk mengatasi permasalahan tersebut belum
sepenuhnya meresap dalam jiwa para remaja. Yang menjadi permasalahan dalam
penelitian ini adalah bagaimana model pembelajaran Rasulullah SAW dan
bagaimana tinjauan psikologis terhadap model pembelajaran Rasulullah SAW.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran Rasulullah SAW
dan mengetahui tinjauan psikologis terhadap model pembelajaran Rasulullah
SAW.
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kepustakaan, yang bersifat
deskriptif-analisis. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologi.
Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan
melakukan reduksi data, menelaah data, memverifikasi data, kemudian ditarik
kesimpulan.
Hasil penelitian: (1) Model pembelajaran Rasulullah SAW sarat dengan
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan, atau disebut
dengan PAIKEM. (2) Tinjauan psikologis terhadap model pembelajaran
Rasulullah SAW dapat dilihat dari teori-teori belajar psikologi pendidikan, yaitu:
Teori belajar tingkah laku relevan dengan model pembelajaran Rasulullah SAW
dalam hal memperhatikan tingkah laku dari para sahabat, pengkondisian belajar
dan pemberian hadiah dan hukuman; Teori belajar kognitif relevan dengan model
pembelajaran Rasulullah SAW dalam hal memperhatikan pemahaman dan cara
berfikir para sahabat; dan Teori belajar humanistik relevan dengan model
pembelajaran Rasulullah SAW dalam hal melibatkan pribadi peserta didik
seutuhnya dalam belajar.
NIM. 10410094 APRIN NUUR FAAIZUN 2014-12-01T07:47:56Z2014-12-01T07:47:56Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14771This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/147712014-12-01T07:47:56Z PENANGGULANGAN BULLYING
TELAAH ATAS BUKU“PENDIDIKAN TANPA KEKERASAN TIPOLOGI KONDISI, KASUS DAN KONSEP”
KARYA ABD. RACHMAN ASSEGAF
(PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM)
FIRDAUS ABDILLAH. Penanggulangan Bullying Telaah Atas Buku “Pendidikan Tanpa Kekerasan Tipologi Kondisi, Kasus Dan Konsep” Karya Abd. Rachman Assegaf (Perspektif Pendidikan Islam). Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian ini adalah dewasa ini sering terjadi tindakan kekerasan yang terjadi di sekolah. Beberapa kasus terjadi hingga meninggal. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang seharusnya menjadi tempat bagi anak untuk menimba ilmu dan terbentuknya akhlak dan rumah kedua yang aman dan nyaman bagi anak malah menjadi tempat pertama dalam terbentuknya kekerasan. Penanggulangan bullying dalam buku “Pendidikan Tanpa Kekerasan Tipologi Kondisi, Kasus Dan Konsep” Karya Abd. Rachman Assegaf bisa menjadi solusi bagi pakar pendidikan Islam karena menjelaskan secara detail mulai dari konsep kekerasan dalam pendidikan hingga hingga memberikan solusi sesuai pendidikan Islam yang diharapkan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, dengan membahas cara menanggulangi bullying dalam buku “Pendidikan Tanpa Kekerasan Tipologi Kondisi, Kasus Dan Konsep” Karya Abd. Rachman Assegaf. Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan penekanan pada pembahasan isi yang terkandung dalam buku. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan dianalisis dengan cara konseptual.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Bullying atau biasa disebut dengan kekerasan dalam pendidikan didefinisikan sebagai tindakan menggunakan tenaga dan kekuatan untuk melukai oarang lain atau kelompok lain secara verbal, fisik, ataupun secara psikologis dan menyebabkan korban merasa tertekan, tertekan dan tak berdaya. praktek bullying terjadi karena adanya pelanggaran yang disertai hukuman, buruknya sistem dan kebijakan pendidikan, pengaruh tayangan dan lingkungan, bullying merupakan refleksi dari pergeseran kehidupan yang cepat, faktor sosial ekonomi. 2) penangulangan bullying perspektif pendidikan Islam yaitu: menjelaskan pentingnya nilai humanisme dalam pendidikan Islam. Metode pendidikan Islam dengan cara metode amaliyah, metode amar ma’ruf nahi munkar, metode nasihat, metode kisah, metode uswah hasanah, metode hiwar, metode rihlah, metode tarhib wa targhib. Juga etika guru menurut pandangan tokoh.
NIM. 10410105 FIRDAUS ABDILLAH 2014-12-01T07:50:35Z2014-12-01T07:50:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14772This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/147722014-12-01T07:50:35ZPEMBELAJARAN FIQIH KELAS XI DITINJAU DARI PERSPEKTIF TEORI
BELAJAR KONTRUKTIVISME BRUNER DALAM MENCIPTAKAN
PEMBELAJARAN YANG BERMAKNA DI MAN 2 WATES
Nida Alfiah. Pembelajaran Fiqih Kelas XI Ditinjau dari Perspektif Teori
Belajar Kontruktivisme Bruner dalam Menciptakan Pembelajaran yang Bermakna di
MAN 2 Wates. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga, 2014.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah PAI lebih banyak berkonsentrasi
pada persoalan-persoalan teoretis keagamaan yang bersifat kogntif semata serta
amalan-amalan praktis. Pendidikan agama kurang concern terhadap persoalan
bagaimana mengubah pengetahuan agama yang kognitif menjadi syarat makna dan
nilai yang perlu diinternalisasikan dalam diri siswa lewat berbagai cara, media dan
forum pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembelajaran Fiqih
ditinjau dari perspekti teori konstruktivisme Brunner dan sejauhmana pembelajaran
Fiqih mampu menciptakan pembelajaran yang bermakna.
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research) yang
bersifat deskriptif kualitatif. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan
psikologi pendidikan. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologi
pendidikan. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan
dokumentasi.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara
mendalam, dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan
menggunakan triangulasi. Analisis data dilakukan dengan melakukan reduksi data,
penyajian data kemudian ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian: (1)Pembelajaran fiqih yang ada di MAN 2 Wates sebagian
besar sudah bisa dikatakan sesuai dengan teori konstruktivisme Brunner meskipun
masih belum menyeluruh. Hal ini dapat diketahui dari cara guru memahami
karakteristik peserta didik pada masing-masing kelas, pembelajaran fiqih
menggunakan contoh-contoh nyata, serta guru menggunakan pembelajaran aktif.
Namun, proses pembelajaran fiqih tersebut kurang menyeluruh yaitu guru tidak
menentukan tujuan pembelajaran fiqih sendiri, guru kurang memperhatikan apakah
materi yang disampaikan kepada peserta didik itu bersifat konkrit atau abstrak,
sederhana atau rumit serta ketika guru menggunakan metode ceramah kurang bisa
memberikan kebebasan peserta didik dalam memecahkan masalah sendiri. (2) terkait
kebermaknaan pembelajaran diketahui bahwa dalam proses pembelajaran fiqih
menjadikan kebermaknaan bagi peserta didik, sebab mudah dipahami dan mudah
diingat bagi peserta didik meskipun terkadang peserta didik merasa kurang paham
terhadap penjelasan guru dan terkadang cepat lupa, semua tergantung pada materi
pelajarannya dan keadaan peserta didik.
NIM. 10410116 NIDA ALFIAH 2014-12-01T07:53:00Z2017-08-02T06:36:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14773This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/147732014-12-01T07:53:00ZPENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DI LINGKUNGAN KELUARGA, SEKOLAH DAN MASYARAKAT
TERHADAP PERILAKU BERAGAMA SISWA KELAS VIII
SMP N 9 YOGYAKARTA
Arip Oktiana, Pengaruh Pendidikan Agama Islam di Lingkungan
Keluarga, Sekoah dan Masyarakat Terhadap Perilaku Beragama Siswa SMP N 9
Yogyakarta, Skripsi Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga, 2014.
Penelitian ini dilakukan pertama, mendeskripsikan bagaimana pola
Pendidikan Agama Islam di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat siswa
SMP N 9 Yogyakarta terhadap perilaku beragamanya. Kedua untuk mengetahui
apakah ada pengaruh antara Pendidikan Agama Islam di lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat terhadap perilaku beragama siswa SMP N 9 Yogyakarta.
Penelitian dilakukan di SMP N 9 Yogyakarta, dengan sampel sebanyak 40
siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengn menggunakan tehnik
pengambilan sample random sampling (sampling acak). Independen Variabel
yang ada dalam penelitian ini adalah Pendidikan Agama Islam di lingkungan
keluarga (x1), Pendidikan Agama Islam di lingkungan sekolah (x2), dan
Pendidikan Agama Islam di lingkungan masyarakat (x3) serta dependen
variabelnya adalah Perilaku Beragama Siswa (y1). Metode analisa yang digunakan
pertama, yakni tehnik statistik deskriptif diterapkan untuk mengeksplorasi
persebaran frekuensi dan prosentase persebaran data. Kedua, tehnik statistik
inferensial digunakan untuk menguji apakan terjadi hubungan antara variabel
independen terhadap variabel dependen.
Hasil analisa regresi berganda faktor perubahan perilaku beragama yang
diperoleh dari nilai koefisien regresi PAI di lingkungan keluarga sebesar 0.002
lebih kecil dari 0.05, taraf signifikasi kepercayaan 95%. Hasil analisa regresi
berganda faktor perubahan perilaku beragama yang diperoleh dari nilai koefisien
regresi PAI di lingkungan sekolah 0.009 lebih kecil dari 0.05, taraf signifikasi
kepercayaan 95%. Hasil analisa regresi berganda faktor perubahan perilaku
beragama yang diperoleh dari nilai koefisien regresi PAI di masyarakat sebesar
0.031 lebih kecil dari 0.05, taraf signifikasi kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil
temuan tersebut, yang menyatakan bahwa Pendidikan Agama Islam di lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat berpengaruh secara signifikan terhadap
perubahan perilaku, maka hipotesa ha, yakni pendidikan agama Islam di
lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat berpengaruh terhadap perilaku
beragama siswa kelas VIII SMP N 9 Yogyakarta, dinyatakan diterima, sementara
ho, yakni pendidikan agama Islam di lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat tidak berpengaruh terhadap perilaku beragama siswa kelas VIII SMP
N 9 Yogyakarta, ditolak.
NIM.10410146 ARIP OKTIANA 2014-12-01T07:54:58Z2014-12-01T07:54:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14774This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/147742014-12-01T07:54:58ZPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAK ( VISUALISASI, AUDITORI,
KINESTETIK ) TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PADA SISWA DI SDN TLOGOMULYO TEMANGGUNG
Kartika Hartanti. Pengaruh Model Pembelajaran VAK ( Visualisasi,
Auditory, Kinestetik ) Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Di
SDN Tlogomulyo Temanggung. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
signifikan penerapan model pembelajaran VAK terhadap prestasi belajar PAI
sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran VAK siswa kelas V SD
Negeri Tlogomulyo Temanggung.
Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian lapangan (Field
Research) yaitu penelitian yang mengumpulkan datanya dilakukan di lapangan.
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yakni suatu metode
penelitian yang bersifat induktif, objektif, dan ilmiah dimana data yang diperoleh
berupa angka- angka (score, nilai) atau pernyataan- pernyataan yang dinilai dan
dianalisa dengan analisis statistic. Desain penelitian ini merupakan quasi
eksperimen (eksperimen semu) yaitu desain tidak dipilih secara random. Subjek
penelitian ini terdiri dari 26 siswa yakni kelas V. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan pedoman pembelajaran VAK, tes belajar Pendidika Agama
Islam, observasi, dokumentasi, dan wawancara. Analisis instrumen yang
digunakan meliputi analisis validitas dan reabilitas. Hasil analisi valididtas
menunjukkan dari 10 butir soal terbukti valid semua, sedang hasil analisis
koefisien reabilitas menunjukkan sebesar 0,710 dan dinyatakan reliable. Analisis
data yang digunakan berupa analisis komparatif dengan menggunakan uji “t”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
pada hasil belajar Pendidikan Agama Islam sebelum dan sesudah penerapan
model pembelajaran VAK. Hal ini ditunjukkan dengan diperolehnya nilai t hitung
> t tabel yakni 8,276 > 2,060 dengan taraf signifikansi 0,05 dan adanya
peningkatan perolehan nilai rata- rata sebelum penerapan model pembelajaran
VAK ( pre test) 71,9 sedangkan rata-rata nilai setelah penerapan model
pembelajaran VAK (post test) 87,3. Hal ini menunjukan adanya peningkatan ratarata
nilai sebesar 15,4.
Dengan melihat perbedaan skor dari hasil pre test dan post test tersebut,
menunjukkan bahwa model pembelajaran VAK merupakan salah satu model
pembelajaran yang efektif untuk pembelajaran PAI.
NIM. 10411007 KARTIKA HARTANTI 2014-12-01T07:57:15Z2014-12-01T07:57:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14775This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/147752014-12-01T07:57:15ZINTERNALISASI NILAI CINTA LINGKUNGAN
MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DI SMA NEGERI 1 JETIS BANTUL
Nur Rofi’atun Nafi’ah. Internalisasi Nilai Cinta Lingkungan melalui
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Jetis Bantul. Skripsi.
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Latar belakang penelitian ini berawal dari masalah lingkungan yang
diakibatkan oleh ulah tangan manusia sendiri, yang tidak baik, tidak adil dan tidak
seimbang dalam memperlakukan alam lingkungannya. Menyadari kondisi
tersebut, perlu adanya solusi konkret dan berkelanjutan. Dalam hal ini, Pendidikan
Agama Islam bisa dijadikan alat untuk menumbuhkan kecintaan dan kesadaran
dalam mengelola lingkungan hidup melalui penanaman atau internalisasi niali
cinta lingkungan yang disisipkan ke dalam unsur materi PAI (Al-Qur’an Hadits,
Akidah, Akhlak, Fiqih, dan SKI). Hal tersebut telah diterapkan di SMA Negeri 1
Jetis Bantul, yang menanamkan atau menginternalisasikan nilai cinta lingkungan
melalui pembelajaran PAI. Oleh karena itu, tujuan dilakukannya penelitian ini
adalah untuk mendiskripsikan dan menganalisis langkah-langkah Guru PAI serta
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penanaman atau internalisasi nilai
cinta lingkungan di SMA Negeri 1 Jetis Bantul.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, dengan mengambil
latar SMA Negeri 1 Jetis Bantul. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi,
wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi.
Pendekatan ini dipilih karena mempelajari segala tindakan dan pandangan hidup
manusia yang menginternalisasikan ajaran agama dalam dirinya. Analisis data
dilakukan dengan menyeleksi dan menyusun data yang diperoleh, kemudian
diolah dan dianalisis sehingga dapat ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan
data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1). Internalisasi nilai cinta
lingkungan di SMA Negeri 1 Jetis Bantul dilakukan dengan cara: Transformasi
nilai, Transaksi nilai, dan Transinternalisasi nilai (menyimak/receiving,
menanggapi/responding, memberi nilai/valuing, mengorganisasi
nilai/organization of value, karakteristik nilai/characterization by a value or value
complex; 2). Faktor-faktor yang mempengaruhi internalisasi nilai cinta lingkungan
di SMA Negeri 1 Jetis Bantul: a) Faktor pendukung, yaitu: faktor siswa, Visi dan
Misi sekolah, kelengkapan fasilitas, adanya Tim SBL, tata tertib dan sanksi
pelanggaran, Reward/penghargaan, serta pengenalan lingkungan sejak dini; b)
Faktor penghambat, yaitu: kondisi dalam diri siswa, waktu, dan faktor lingkungan.
Internalisasi nilai cinta lingkungan di SMA Negeri 1 Jetis dilakukan dengan usaha
nyata guru PAI melalui pembelajaran di kelas dan sudah dilakukan dengan baik,
hanya perlu ditingkatkan agar lebih maksimal dalam mencapai hasil yang
diharapkan serta mampu mengurangi faktor-faktor yang menghambat dalam
pelaksanannya.
NIM. 11410002 NUR ROFI’ATUN NAFI’AH 2014-12-01T07:59:09Z2017-08-02T06:37:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14777This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/147772014-12-01T07:59:09ZPERAN MENTORING AGAMA ISLAM TERHADAP PENDIDIKAN NILAI
DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PADA PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA
AVIATUN KHUSNA. Peran Mentoring Agama Islam Terhadap Pendidikan Nilai
dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam pada
Peserta Didik di SMA Negeri 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta : Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2014. Latar
belakang masalah penelitian ini adalah bahwa saat ini masih terdapat kasus di dunia
pendidikan seperti kasus yang berkaitan dengan pelecehan seks di sekolah, tawuran
antar pelajaran, dan kasus moral. Pendidikan agama sebagai bagian dari pendidikan
nasional berperan membawa arah pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik, namun
pendidikan agama lebih berkonsentrasi pada persoalan teoritis keagamaan yang
bersifat kognitif dan kurang concern terhadap bagaimana mengubah pengetahuan
agama yang kognitif menjadi “makna” dan “nilai” yang perlu diinternalisasikan
dalam diri peserta didik pada semua ranah pembelajaran, yang tercakup dalam bentuk
prestasi belajar. Perlu adanya kegiatan yang bertujuan untuk menginternalisasikan
nilai-nilai agama untuk mengembangkan intelektual, keterampilan dan perilaku
peserta didik kearah positif. Ada kegiatan khusus yang telah dilaksanakan di SMA
Negeri 1 Yogyakarta guna menanamkan nilai-nilai agama pada peserta didiknya.
Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah Bagaimana pelaksanaan Mentoring
Agama Islam, bagaimana peran Mentoring Agama Islam terhadap pendidikan nilai
pada peserta didik, dan bagaimana peran nilai-nilai dalam Mentoring Agama Islam
dalam meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada
peserta didik di SMA Negeri 1 Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan
dan menganalisis secara kritis terkait pelaksanaan kegiatan mentoring agama Islam
yang didalamnya terdapat nilai-nilai untuk menginternalisasikan dalam bentuk
intelektual, keterampilan dan perilaku yang tercakup dalam prestasi belajar.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SMA
Negeri 1 Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian
data dan di verifikasi setelah itu ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan: (1) Pelaksanaan kegiatan mentoring agama
Islam dilakukan secara rutin setiap hari Jum’at dengan mentor yang sudah diseleksi
oleh pihak sekolah. Dalam kegiatan mentoring terdapat tujuan yang hendak dicapai,
peran dan fungsi mentoring, materi-materi keislaman, metode-metode yang
diterapkan oleh mentor ketika menyampaikan materi, dan evaluasi dari kegiatan
mentoring yang sudah dilaksanakan. (2) Nilai-nilai yang diajarkan dalam mentoring
agama Islam di SMA Negeri 1 Yogyakarta mencakup nilai instrumental dan nilai
terminal, nilai intrinsik (Nilai Keteladanan dari Mentor, Nilai Kejujuran , Nilai
Kreatifitas, Nilai Budi Pekerti Luhur) dan ekstrinsik (Nilai Ukhuwah Islamiyah, Nilai
Kepekaan terhadap Lingkungan sekitar, Nilai Kedisiplinan, Nilai Kepemimpinan),
nilai personal dan sosial, dan nilai subyektif dan nilai obyektif. Nilai-nilai tersebut
terbukti menjadikan peserta didik terbiasa melakukan hal-hal positif yang dapat
berperan dalam meningkatkan prestasi belajar mereka pada mata pelajaran
pendidikan agama Islam. (3) Nilai-nilai dalam mentoring agama Islam berperan
dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik SMA Negeri 1 Yogyakarta pada
semua ranah pembelajaran (kognitif, afektif, dan psikomotorik). Pada ranah kognitif
dan psikomotorik dapat terlihat dari rata-rata nilai rapor peserta didik yang
mendapatkan nilai 9. Intelektual peserta didik yang bagus, berimplikasi terhadap
sikap dan tingkah laku (afeksi) keseharian mereka untuk mengamalkan ajaran agama
Islam dan berperilaku baik terhadap lingkungan sekitar Tidak mengherankan jika
SMA Negeri 1 Yogyakarta yang notabene merupakan sekolah umum sering
memenangkan lomba-lomba di bidang keagamaan dari dalam provinsi maupun di
luar provinsi Yogyakarta.
NIM. 11410190 AVIATUN KHUSNA 2014-12-01T08:01:15Z2014-12-01T08:01:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14778This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/147782014-12-01T08:01:15Z DERADIKALISASI PEMAHAMAN AGAMA DALAM PEMIKIRAN YUSUF QARDHAWI DITINJAU DARI PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Umu Arifah Rahmawati. Deradikalisasi Pemahaman Agama dalam Pemikiran Yusuf Qardhawi Ditinjau dari Perspektif Pendidikan Agama Islam. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Latar belakang penelitian ini adalah banyaknya kekacauan yang mengatasnamakan pembelaan terhadap agama, dan menjadikan seseorang bersikap radikal. Sikap radikal tersebut tidak hanya sebatas pemikiran ataupun pendapat, namun meningkat kepada perilaku atau perbuatan, yang kemudian muncul tindakan- tindakan yang bisa merugikan banyak pihak, seperti klaim kebenaran, pengkafiran terhadap orang lain, hingga aksi bom nuklir, dan tindakan radikal lainnya. Dalam wacana pemikiran Islam, ada seorang pemikir yang memiliki konsentrasi pada masalah radikalisme yaitu Yusuf Qardhawi. Oleh karena itu, penelitian ini mengambil fokus pada pemikiran tokoh tersebut dengan masalah pokok yaitu bagaimana konsep pemikiran Yusuf Qardhawi tentang radikalisme dan deradikalisasi.
Penelitian ini termasuk kategori penelitian kepustakaan (library research), yang merupakan suatu penelitian menggunakan buku-buku sebagai sumber datanya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan jalan menganalisis data yang dibutuhkan, yaitu berupa sumber-sumber data dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan tema penelitian ini.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Radikalisme menurut Yusuf Qardhawi adalah sikap berlebihan seseorang dalam beragama, ketidaksesuaian antara akidah dengan perilaku, antara yang seharusnya dengan realitas, antara agama dengan politik, antara ucapan dengan tindakan, antara yang diangankan dengan yang dilaksanakan, serta antara hukum yang disyariatkan oleh Allah dengan yang dibuat oleh manusia. (2) Deradikalisasi menurut Yusuf Qardhawi adalah sebuah terapi untuk mengatasi radikalisme; sebuah cara untuk mengajak kembali kaum radikalis untuk bersikap moderat. Deradikalisasi disini harus selaras dengan penyebab radikalisme itu sendiri dimana keduanya harus saling berhubungan dalam satu ranah. (3) Beberapa langkah deradikalisasi yang bisa dilakukan melalui Pendidikan Agama Islam yaitu:(a) Gerakan review kurikulum di berbagai tingkatan pendidikan untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, dan tindakan antiradikalisasi agama. (b) Pimpinan pada setiap lembaga pendidikan bertanggungjawab untuk memastikan bahwa gerakan radikalisasi tidak terdapat di lembaganya. (c) Program deradikalisasi ini harus digalakkan sejak dini kalau perlu sejak pendidikan dasar. (d) Pemberian pemahaman yang komprehensif tentang berbagai macam agama kepada para siswa dan mahasiswa.
NIM. 11411017 UMU ARIFAH RAHMAWATI 2014-12-05T07:20:48Z2014-12-05T07:24:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15007This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/150072014-12-05T07:20:48Z
PENGEMBANGAN METODE PEMBELAJARAN RASULULLAH
DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI PANTI ASUHAN DAARUS SELAMAT SLEMAN
MUKHLASHIN. Pengembangan “40 Strategi dan Metode Pembelajaran
Rasulullah” Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Di
Panti Asuhan Daarus Selamat Sleman. Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2014. Latar belakang penelitian ini adalah Rasulullah saw
merupakan panutan yang utama bagi para umatnya dan tidak terkecuali dalam
bidang pendidikan agama islam. Pembelajaran Rasulullah saw merupakan
pembelajaran yang sempurna dan dapat diterapkan dalam keadaan yang
bagaimanapun. Peneliti menggunakan metode pembelajaran Rasulullah saw untuk
meningkatkan motovasi belajar Pendidikan Agama Islam di Panti Asuhan
“Daarus Selamat” Sleman. Dengan rujukan buku yang di tulis oleh Abd Al-Fatah
Abu Ghuddah dengan judul 40 Strategi dan Metode Pembelajaran Rasulullah
saw. Yang menjadi pokok penelitian ini adalah bagaimana pengembangan metode
pembelajaran Rasulullah saw yang disesuaikan dengan keadaan panti asuhan, dan
metode tersebut diterapkan guna meningkatkan motivasi belajar pendidikan
agama islam di panti asuhan Daarus Selamar Sleman.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar Panti
Asuhan Daarus Selamat Sleman. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis dilakukan dengan mencari serta
menyusun secara sistematis data-data yang diperoleh dari observasi, wawancara,
catatan lapangan, dokumentasi serta bahan-bahan lain.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pengembangan Metode Pembelajaran
Rasulullah saw di Panti Asuhan Daarus Selamat Sleman adalah mengembangkan
dengan melihat keadaan santri dan lingkungan panti asuhsan. Bentuk dari
pengembangan metode pembelajaran Rasulullah saw menggunakan bahasa yang
mudah di mengerti santri, seperti menggunakan bahasa sehari-hari, menggunakan
tebak-tebakan, cerita yang menarik, menggambar dan semua diselingi dengan
lelucon atau canda gurau. (2) Dampak dari pengembangan metode pembelajaran
Rasulullah saw dalam meningkatkan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam di
Panti Asuhan Daarus Selamat Sleman adalah santri merasa senang dalam proses
pembelajaran PAI, mencintai mata pelajaran PAI, tidak cepat bosan dengan
pembelajaran PAI, selalu semangat dalam pembelajaran, senang dalam
mengerjakan tugas yang diberikan oleh pengajar dan semangat unruk mengikuti
lagi pembelajaran selanjutnya pada hari yang lain.
NIM. 10410048 MUKHLASHIN 2014-12-05T07:24:23Z2017-08-02T06:42:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15008This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/150082014-12-05T07:24:23Z UPAYA GURU AQIDAH AKHLAK DALAM MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI AKHLAK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KESADARAN BERAGAMA PESERTA DIDIK DI MAN 1 TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA Alwi Imawan. Judul penelitian ini adalah Upaya Guru Akidah Akhlak dalam Mengembangkan Nilai-Nilai Akhlak dan Implikasinya dalam Menumbuhkan Kesadaran Beragama di MAN 1 TempelSleman Yogyakarta. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian, Pendidikan Agama Islam masih dinilai sebagai lembaga pendidikan yang dapat menimbulkan kesadaran beragama dalam diri peserta didik. Peserta didik hanya menyerap pengetahuan dan tidak mengaplikasikan nilai-nilai dari pengetahuan yang telah diterima. Dengan demikian diperlukan internalisasi nilai-nilai untuk menumbuhkan kesadaran beragama dalam diri peserta didik, Salah satu sekolah yang mengembangkan kesadaran beragama adalah MAN 1 Tempel Sleman Yogyakarta. Melalui mata pelajaran akidah akhlak. Tujuan penelitaian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai akhlak di MAN 1 Tempel, untuk mengetahui upaya guru aqidah akhlak dalam mengembangkan nilai-nilai akhlak di MAN 1 Tempel, serta untuk mengetahui implikasinya di MAN 1 Tempel terhadap kesadaran beragama peserta didik .
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Objek material dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dan pengembangan nilai-nilai akhlak dalam menumbuhkan kesadaran beragama peserta didik. Sifat dari penelitian kualitatif, menggunakan dokumen serta data wawancara sebagai hasil dari penelitian. Adapun metode yang digunakan untuk menganalisis yaitu content analyzis.
Hasil penelitian ini adalah Pertama nilai-nilai akhlak yang di kembangkan diantaranya: nilai tanggung jawab, kedisiplinan, kesopanan, akhlak terpuji dan tercela, menghormati. Kedua upaya guru aqidah akhlak dalammengembangkan nilai-nilai akhlak di MAN 1 tempel adalah melangsukan pembelajaran ajaran aqidah akhlak dengan duac ara yang pertama dengan cara visualisasi mata pelajaran dan ketauladanan. Visualisasi materi pelajaran dengan cara memanfaatkan sarana dan prasarana, materi akidah akhlak dapat di visualisasikan dengan berbagai contoh kejadian yang terkait dengan materi yang sedang diajarkan. Kedua, keteladanan berarti meneladani dan menerapkan kehidupan seorang tokoh seperti nabi Muhammad SAW .Ketiga Implikasi upaya guru aqidah dalam mengembangkan nilai-nilai akhlak di Man 1 Tempel terhadap kesadaran beragama peserta didik. Maka dapat diambil dua tahap dalam implikasi kesadaran beragama dalam lingkungan dan diri siswa-siswinya. nilai-nilai akhlak tersebut sangat berdampak pada diri siswa sehingga terjadi proses kristalisasi rasa beragama dalam perilaku, dan juga upaya yang dilaaukan guru aqidah akhlak baik secara materi dan kegiatan keagamaan maka dengan begitu maka keteladanan dapat dimunculkan dalam diri siswa-siswi MAN 1 Tempel Yogyakarta
NIM. 10411060 ALWI IMAWAN 2014-12-05T07:26:25Z2014-12-05T07:26:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15009This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/150092014-12-05T07:26:25ZEFEKTIFITAS AKREDITASI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI
AKADEMIK SISWA SMK MUHAMMADIYAH KARANGMOJO
GUNUNGKIDUL TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Lisya Muhammad Nur. Efektifitas akreditasi dalam meningkatkan prestasi
akademik siswa sekolah SMK Muhammadiyah Karangmojo Gunungkidul Tahun
pelajaran 2013/2014. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Latar belakang penelitian ini berawal dari munculnya masalah terkait
dengan pencapaian prestasi akademik siswa SMK Muhammadiyah Karangmojo
Gunungkidul merupakan sekolah yang baru saja melaksanakan akreditasi dan
mendapatkan nilai yang sangat baik. Sebagian besar siswa sebelum akreditasi
sudah banyak berprestasi di tingkat kelas dan tingkat jurusan masing-masing.
Namun, ada sebagian siswa lain yang belum berprestasi, bahkan ada yang masih
belum bisa mencapai nilai standar yang di tetapkan oleh sekolah. Masih menjadi
permasalahan adalah bagaimana proses efektifitas akreditasi dalam meningkatkan
prestasi akademik siswa. Tidak hanya nilai akreditasi saja yang harus mengangkat
tingkat sekolah dan peserta didik. Namun juga ketelatenan dan keuletan pendidik
untuk mewujudkan prestasi akademik peserta didik yang diharapkan. Penelitian
ini bertujuan untuk mendeskripsikan SMK Muhammadiyah Karangmojo
Gunungkidul Tahun Pelajaran 2013/2014.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif,
dengan mengambil latar SMK Muhammadiyah Karangmojo Gunungkidul.
Subyek penelitian ini adalah guru walikelas, kepala sekolah, wakil kepala
kesiswaan, dan siswa-siswi SMK Muhammadiyah Karangmojo Gunungkidul
sedangkan obyek penelitiannya adalah Efektifitas akreditasi dalam meningkatkan
prestasi akademik siswa SMK Muhammadiyah Karangmojo Gunungkidul Tahun
pelajaran 2013/2014. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi,
wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologis.
Metode berfikir dalam analisis data penelitian bersifat induktif dengan
menghimpun dan menggabungkan kata-kata khusus menjadi kesatuan informasi.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Proses efektifitas akreditasi dalam
meningkatkan prestasi belajar PAI siswa dilakukan melalui metode pembelajaran
guru yang memotivasi serta membuat peserta didik berperan aktif dalam kegiatan
belajar di kelas. Dan dukungan dari guru, orang tua, dan lingkungan. Baik itu
lingkungan rumah maupun lingkungan sekolah tempat peserta didik yang nyaman
untuk menuntut ilmu. (2) efektifitas akreditasi memberikan implikasi positif
dalam upaya meningkatkan prestasi belajar akademik siswa dengan berbagai
faktor dukungan dan faktor penghambat, kemauan dari diri peserta didik serta
dorongan dari berbagai pihak, guru, orang tua, dan fasilitas sarana prasarana
sekolah. indikator efektifitas akreditasi yang dapat disebutkan diantaranya
mencapai prestasi belajar akademik siswa yang ada di SMK Muhammadiyah
Karangmojo Gunungkidul.
NIM. 10411054 LISYA MUHAMMAD NUR 2014-12-05T07:27:54Z2017-08-02T06:43:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15010This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/150102014-12-05T07:27:54ZPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK
KURIKULUM 2013 ASPEK AFEKTIF DALAM MATA PELAJARAN PAI
KELAS VII DI SMP N 3 KALASAN
ANGGI JATMIKO. Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik
Kurikulum 2013 Aspek Afektif dalam Mata Pelajaran PAI Kelas VII di SMP N 3
Kalasan. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang dari penelitian
ini adalah telah diberlakukannya kurikulum baru dalam proses belajar mengajar
yaitu kurikulum 2013, sehingga seorang guru harus memberikan penilaian
terhadap siswa sesuai ketentuan kurikulum tersebut. Selain itu, seorang guru harus
dapat membimbing peserta didik dalam membentuk karakter dan menilainya
sebagai laporan tertulis. Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan
beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi atau kemampuan
peserta didik, sehingga tergambar profil kemampuan peserta didik. Yang lebih
ditekankan dalam penelitian ini adalah instrumen penilaian yang digunakan untuk
menilai peserta didik khususnya aspek afektif atau sikap. Yang jadi permasalahan
disini adalah bagaimana proses pengembangan instrumen penilaian tersebut dan
bagaimana kelayakannya.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau yang sering
disebut R&D (Research and Development), yang mengambil latar SMP N 3
Kalasan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, dokumentasi,
observasi, dan menggunakan angket. Penelitian yang dilakukan adalah
mengembangkan instrumen penilaian autentik ranah sikap atau afektif. Analisis
data yang dilakukan adalah menelaah instrumen penilaian yang telah dibuat
sebelumnya dan sudah pula diujicobakan terhadap peserta didik. Analisis data
dilakukan menggunakan program statistik SPSS. Data yang diperoleh dari hasil
analisis SPSS selanjutnya dapat digunakan sebagai penilaian tingkat validitas dan
reliabilitas instrumen penilaian tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Proses pengembangan instrumen
penilaian autentik kurikulum 2013 aspek afektif pada mata pelajaran PAI SMP
kelas VII dimulai dari menganalisis potensi masalah dan pengumpulan data yang
selanjutnya dilakukan desain produk, validasi dan revisi desain sehingga produk
dapat diujicobakan serta dianalisis dan direvisi untuk dapat dijadikan produk akhir
yang siap untuk diproduksi dan digunakan. (2) Hasil analisis uji validitas
menunjukkan 97,5% butir pernyataan valid atau 39 pernyataan dari total 40 dapat
dinyatakan layak, sedangkan untuk hasil reliabilitas diperoleh koefisien
reliabilitas sebesar 0,892, dengan begitu, instrumen penilaian yang telah dibuat
sudah reliabel karena nilai koefisien reliabilitas lebih besar dari r tabel taraf 5%
(0,195) atau 1% (0,256), menurut tabel intepretasi reliabilitas, kriteria
reliabilitasnya dapat dikatakan sangat tinggi, begitu pula hasil penilaian
menunjukkan tingkat kelayakan sebesar 82,8% atau jika dilihat dari tabel
kelayakan yang sudah dibuat dapat dikatakan layak.
NIM. 10411029 ANGGI JATMIKO 2014-12-05T07:30:10Z2014-12-05T07:30:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15011This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/150112014-12-05T07:30:10ZACARA TELEVISI ORANG PINGGIRAN
STUDI SEMIOTIK TENTANG PEMBENTUKAN AKHLAK QANA’AH
Imam Satria. Acara Televisi Orang Pinggiran Studi Semiotik Tentang
Pembentukan Karakter Qana’ah. Skripsi. Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruaan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Latar belakang penelitian ini adalah semakin berkembangnya media
komunikasi pada masyarakat umum. ibarat pedang bermata dua, media
komunikasi termasuk televise dapat memiliki dampak positif dan negative untuk
para penontonnya. Terkait dengan program tayangan televisi, saat ini yang banyak
dikuatirkan oleh masyarakat adalah pengaruh atau dampak negatifnya, karena
menurut masyarakat beberapa program tayangan yang dikembangkan cenderung
berupa pesan-pesan yang dapat memberi pengaruh buruk pada penontonnya.
Salah satu fungsi media massa termasuk televisi adalah sebagai sarana pendidikan
sehingga dapat bermanfaat sebagai upaya pembentukan sikap perilaku dan
sekaligis perubahan pola pikir. Salah satu acara televisi yang dapat digunakan
sebagai pembelajaran adalah acara televisi Orang Pinggiran yang banyak
mengandung pesan pendidikan akhlak. Dengan perkembangan media yang sangat
pesat, pendidikan akhlak dapat menggunakan acara yang ada di dalam media
televisi. Dimana pesan-pesan nilai akhlak yang terkandung dalam sebuah acara
televisi dapat dikonsumsi dan sebagai pembelajaran bersama. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pesan pendidikan akhlak yang ada di
acara televise orang pinggiran dan mendeskripsikan pesan pembentukan akhlak
qana’ah.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitaitif, dengan mengambil
obyek acara televisi Orang Pinggiran. Pendekatan yang di gunakan adalah
semiotik. Pengumpulan data mengunakan metode dokumentasi. Analisis data
dengan mengunakan metode analisis data semiotika Roland Bartes.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa di dalam acara televisi Orang
Pinggiran mengandung nilai-nilai akhlak, adapun nilai-nilai tersebut adalah: 1)
akhlak manusia sebagai hamba Allah meliputi: menerima takdir Allah, berdo’a
kepada Allah dan bersukur kepada Allah. 2) Akhlak manusia terhadap diri sendiri
: tidak mudah menyerah, sabar, ikhtiar, ikhlas, rajin, tekun dan amanah. 3) Akhlak
Manusia terhadap orang lain (keluarga dan masyarakat) : membantu orang tua,
tanggung jawab terhadap keluarga, cinta kepada keluarga, rukun, tanggung jawab
terhadap anak. Selain itu didalam acara televisi Orang Pinggiran juga
mengandung nilai-nilai pembentukan akhlak qana’ah diantaranya : 1) Menerima
dengan rela hasil usaha yang sudah diraih. 2) Tetap giat berusaha sambil
memohon tambahan hasil yang pantas kepada Allah SWT. 3) Menerima dengan
sabar semua takdir Allah SWT. 4) Bertawakal kepada Allah.
NIM. 10410151 IMAM SATRIA 2014-12-05T07:31:52Z2014-12-05T07:31:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15015This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/150152014-12-05T07:31:52ZKEGIATAN MENTORING KEAGAMAAN ISLAM DAN IMPLIKASINYA
TERHADAP KEMATANGAN BERAGAMA SISWA KELAS X
SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA
ESTY NOVITA RAHMAN. Kegiatan Mentoring Keagamaan Islam dan
Implikasinya Terhadap Kematangan Beragama Siswa Kelas X SMA N 1
Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa secara
kritis terhadap proses pelaksanaan, metode yang digunakan, serta hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan kegiatan mentoring keagamaan Islam terhadap
kematangan beragama siswa. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat
dipergunakan untuk menyempurnakan pelaksanaan kegiatan mentoring
keagamaan Islam di SMA tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat deskriptif
kualitatif, dengan mengambil latar belakang SMA N 1 Yogyakarta. Pengumpulan
data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi. Analisis data
dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang dikumpulkan, dan dari
makna tersebut ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Proses kegiatan mentoring keagamaan
Islam di SMA N 1 Yogyakarta secara garis besar dimulai dengan pembukaan,
mentoring reguler, dan penutup. Kegiatan pembukaan diisi dengan pendampingan
dan pretest. Kegiatan mentoring reguler dilaksanakan setiap hari Jum’at pada
waktu sholat Jum’at bagi siswa putri dan setelah sholat Jum’at bagi siswa putra.
Adapun penutupan kegiatan mentoring keagamaan Islam diisi dengan acara
talkshow dan post test. Metode yang digunakan dalam kegiatan mentoring
keagamaan Islam di SMA N 1 Yogyakarta meliputi metode ceramah, diskusi,
games, nonton film, dan keteladanan. dan penutup. Berbagai metode yang
digunakan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga
mentor dituntut untuk kreatif dalam memadukan metode tersebut sesuai dengan
materi yang disampaikan. (2) Implikasi kegiatan mentoring keagamaan Islam
terhadap kematangan beragama siswa kelas X SMA N 1 Yogyakarta berdasarkan
kelima aspek kematangan beragama yang dikemukakan Gordon W. Allport
sangatlah berpengaruh, akan tetapi kematangan beragama siswa tidak mutlak
dipengaruhi oleh kegiatan mentoring keagamaan Islam saja, melainkan juga
disebabkan karena lingkungan sekolah yang begitu religius dan pada dasarnya
siswa yang diterima di SMA N 1 Yogyakarta merupakan siswa berprestasi dan
berakhlak baik. Berdasarkan keenam siswa yang dijadikan subyek penelitian, dua
siswa sudah sangat matang, tiga siswa sudah cukup matang, dan hanya satu siswa
yang masih kurang matang.
NIM. 10410126 ESTY NOVITA RAHMAN 2014-12-05T07:36:51Z2014-12-05T07:36:51Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15016This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/150162014-12-05T07:36:51Z REGULASI DIRI DAN PERJALANAN KARIR GURU PAI BERPRESTASI
(STUDI KASUS PADA EMPAT GURU PAI BERPRESTASI DI KOTA YOGYAKARTA)
Emha Hendra N N, “Regulasi Diri dan Perjalanan Karir Guru PAI Berprestasi (Studi pada Guru PAI Berprestasi di Kota Yogyakarta)”.Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2014. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa pembekalan secara teoritik bagi calon guru PAI belum cukup tanpa gambaran nyata kehidupan guru PAI dilapangan. Empat Guru PAI berprestasi di kota Yogyakarta (Dewi Widyastuti guru PAI TK ABA Kauman, Nur Fajriyah guru PAI SD Mendungan 2, Ali Afandi guru PAI SMP 9 Yogykarta dan Nurul Yakin guru PAI SMA N 1 Yogyakarta) sebagai subjek penelitian mempunyai keunikan yaitu prestasi di bidang pendidikan. Guru PAI berprestasi mempunyai tujuan hidup dan pola tindakan yang dapat dijadikan pelajaran. Guru PAI berprestasi mempunyai perjalanan karir dibidang pendidikan dan proses regulasi diri pada masa lalu. Mengkonstruk pengalaman guru PAI berprestasi sebagai pelajaran dimasa sekarang menjadi perlu sebagai bahan perbandingan dan dapat dijadikan untuk memperkaya ilmu pengetahuan.
Tiga permasalahan yang muncul dan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana profil, proses perjalanan karir dan pemaknaan regulasi diri pada empat guru PAI berprestasi. Ketiga permasalahan tersebut merupakan proses dimasa lalu. Oleh karena itu, dalam rangka mengungkap dan membahas ketiga permasalahan tersebut, peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pemilihan metode kulitatif-studi kasus dikarenakan metode ini mampu mendiskripsikan proses, memaknai pengalaman dan mengungkap hal yang bersifat subjektif. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna dan ditarik kesimpulan kemudian data ditulis dalam bentuk diskriptif.
Hasil dari penelitian ini menunjukan: (1) Profil guru berprestasi berasal dari keluarga sederhana, mandiri dalam kehidupan, mempunyai jiwa pengabdian tinggi pada pendidikan, pekerja keras dan kreatif. (2) Perjalan karir guru berprestasi dimulai dari pengabdian terhadap dunia pendidikan dan aktif berorganisasi sehingga pada ahirnya mendapatkan berbagai penghargaan sebagai guru PAI berprestasi. (3) Regulasi diri guru berprestasi dipengaruhi oleh tujuan hidup, motivasi dari, kontrol diri, penilaian terhadap diri dan penentuan strategi. Regulasi diri pada guru PAI berprestasi mempunyai makna yaitu cita-cita dan strategi ditentukan sebagai sarana meraih tujuan hidup, guru berprestasi bukan hanya menang dalam perlombaan, menjadikan ajang perlombaan sebagai tempat pendidikan, raih prestasi dengan motivasi kuat, menilai kekurangan dan kelebihan diri dan melakukan kontrol diri.
NIM. 10410109 EMHA HENDRA NGAINUN NAJIB 2014-12-09T10:09:19Z2014-12-09T10:09:19Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15072This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/150722014-12-09T10:09:19ZPENTINGNYA PERHATIAN ORANG TUA
TERHADAP PENDIDIKAN NALAR ANAK
DALAM KONSEP PENDIDIKAN ISLAM
(STUDI ATAS PEMIKIRAN ZAKIAH DARADJAT)
ERNA IRYAWANTI. Pentingnya Perhatian Orang Tua Terhadap
Pendidikan Nalar Anak Dalam Konsep Pendidikan Islam (Studi Atas
Pemikiran Zakiah Daradjat). Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga.
2014.
Rumusan masalah dalam penulisan ini adalah (1) Bagaimana
pendidikan nalar anak dalam konsep pendidikan Islam, (2) Bagaimana
Pentingnya Perhatian Orang Tua terhadap Pendidikan Nalar Anak Dalam
Konsep Pendidikan Islam menurut Zakiah Daradjat?. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui (1) pendidikan nalar anak dalam konsep
pendidikan Islam, (2) untuk mengetahui perhatian orang tua sebagai
pendidik terhadap pendidikan nalar anak dalam konsep pendidikan Islam
menurut Zakiah Daradjat. Adapun kegunaan penelitian ini dapat ditinjau
dari dua aspek: (1) secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan referensi pendidikan pada umumnya dan pendidikan Islam pada
khususnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan yang tepat untuk
mengembangkan pendidikan ke arah yang lebih baik, (2) secara praktis
penelitian ini akan menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca dan bagi para penulis khususnya yang berkenaan dengan
pendidikan nalar anak menurut pemikiran Zakiah Daradjat. Penelitian ini
menggunakan metode riset perpustakaan (library research) dengan teknik
metode analisis isi (Content analisis) yaitu analisis isi merupakan teknik
yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan
karakteristik pesan yang dilakukan secara objektif dan sistematis.
Hasil penelitian menunjukkan, orang tua merupakan pendidik utama
dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mula-mula
menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan
terdapat dalam kehidupan keluarga. Karena itu masalah ini penting untuk
diteliti, karena di tengah-tengah kehidupan manusia yang penuh persaingan
dengan sejumlah kompleksitas dan kecenderungan individualistis serta
egoistis, maka penelitian tentang pentingnya perhatian orang tua terhadap
pendidikan nalar anak dari Zakiah Daradjat menjadi penting untuk dikaji
dengan harapan dapat dijadikan masukan bagi orang tua dan para pendidik
guna menciptakan keluarga yang harmonis atas ridha Allah. Menurut Zakiah
Daradjat, bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan
keluarga. Pada umumnya pendidikan dalam rumah tangga itu bukan
berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan
mendidik, melainkan karena secara kodrati suasana dan strukturnya
memberikan kemungkinan alami membangun situasi pendidikan. Situasi
pendidikan itu terwujud berkat adanya pergaulan dan hubungan pengaruh
mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua dan anak. Kelebihan
Zakiah Daradjat dalam menjelaskan perhatian orang tua terhadap
pendidikan nalar anak menggunakan pendekatan agama dan psikologi.
Namun demikian kekurangan Zakiah Daradjat ketika menjelaskan masalah
pendidikan nalar anak, kurang menyentuh pembinaan rumah tangga yang
harmonis. Padahal seluruh perhatian orang tua terhadap anak berpangkal
dari rumah tangga yang harmonis.
NIM. 08410180 ERNA IRYAWANTI 2015-04-02T03:08:38Z2015-04-02T03:32:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15080This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/150802015-04-02T03:08:38ZPERAN MENTORING AGAMA ISLAM TERHADAP PENDIDIKAN NILAI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 YOGYAKARTALatar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa saat ini masih terdapat kasus di dunia
pendidikan seperti kasus yang berkaitan dengan pelecehan seks di sekolah, tawuran
antar pelajaran, dan kasus moral. Pendidikan agama sebagai bagian dari pendidikan
nasional berperan membawa arah pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik, namun
pendidikan agama lebih berkonsentrasi pada persoalan teoritis keagamaan yang
bersifat kognitif dan kurang concern terhadap bagaimana mengubah pengetahuan
agama yang kognitif menjadi “makna” dan “nilai” yang perlu diinternalisasikan
dalam diri peserta didik pada semua ranah pembelajaran, yang tercakup dalam bentuk
prestasi belajar. Perlu adanya kegiatan yang bertujuan untuk menginternalisasikan
nilai-nilai agama untuk mengembangkan intelektual, keterampilan dan perilaku
peserta didik kearah positif. Ada kegiatan khusus yang telah dilaksanakan di SMA
Negeri 1 Yogyakarta guna menanamkan nilai-nilai agama pada peserta didiknya.
Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah Bagaimana pelaksanaan Mentoring
Agama Islam, bagaimana peran Mentoring Agama Islam terhadap pendidikan nilai
pada peserta didik, dan bagaimana peran nilai-nilai dalam Mentoring Agama Islam
dalam meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada
peserta didik di SMA Negeri 1 Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan
dan menganalisis secara kritis terkait pelaksanaan kegiatan mentoring agama Islam
yang didalamnya terdapat nilai-nilai untuk menginternalisasikan dalam bentuk
intelektual, keterampilan dan perilaku yang tercakup dalam prestasi belajar.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SMA
Negeri 1 Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian
data dan di verifikasi setelah itu ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan: (1) Pelaksanaan kegiatan mentoring agama
Islam dilakukan secara rutin setiap hari Jum’at dengan mentor yang sudah diseleksi
oleh pihak sekolah. Dalam kegiatan mentoring terdapat tujuan yang hendak dicapai,
peran dan fungsi mentoring, materi-materi keislaman, metode-metode yang
diterapkan oleh mentor ketika menyampaikan materi, dan evaluasi dari kegiatan
mentoring yang sudah dilaksanakan. (2) Nilai-nilai yang diajarkan dalam mentoring
agama Islam di SMA Negeri 1 Yogyakarta mencakup nilai instrumental dan nilai
terminal, nilai intrinsik (Nilai Keteladanan dari Mentor, Nilai Kejujuran , Nilai
Kreatifitas, Nilai Budi Pekerti Luhur) dan ekstrinsik (Nilai Ukhuwah Islamiyah, Nilai
Kepekaan terhadap Lingkungan sekitar, Nilai Kedisiplinan, Nilai Kepemimpinan),
nilai personal dan sosial, dan nilai subyektif dan nilai obyektif. Nilai-nilai tersebut
terbukti menjadikan peserta didik terbiasa melakukan hal-hal positif yang dapat
berperan dalam meningkatkan prestasi belajar mereka pada mata pelajaran
pendidikan agama Islam. (3) Nilai-nilai dalam mentoring agama Islam berperan
dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik SMA Negeri 1 Yogyakarta pada
semua ranah pembelajaran (kognitif, afektif, dan psikomotorik). Pada ranah kognitif
dan psikomotorik dapat terlihat dari rata-rata nilai rapor peserta didik yang
mendapatkan nilai 9. Intelektual peserta didik yang bagus, berimplikasi terhadap
sikap dan tingkah laku (afeksi) keseharian mereka untuk mengamalkan ajaran agama
Islam dan berperilaku baik terhadap lingkungan sekitar Tidak mengherankan jika
SMA Negeri 1 Yogyakarta yang notabene merupakan sekolah umum sering
memenangkan lomba-lomba di bidang keagamaan dari dalam provinsi maupun di
luar provinsi Yogyakarta.NIM. 11410190 AVIATUN KHUSNA2014-12-10T03:12:41Z2017-08-02T06:52:19Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15081This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/150812014-12-10T03:12:41ZPERAN MENTORING AGAMA ISLAM TERHADAP PENDIDIKAN NILAI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 YOGYAKARTALatar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa saat ini masih terdapat kasus di dunia
pendidikan seperti kasus yang berkaitan dengan pelecehan seks di sekolah, tawuran
antar pelajaran, dan kasus moral. Pendidikan agama sebagai bagian dari pendidikan
nasional berperan membawa arah pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik, namun
pendidikan agama lebih berkonsentrasi pada persoalan teoritis keagamaan yang
bersifat kognitif dan kurang concern terhadap bagaimana mengubah pengetahuan
agama yang kognitif menjadi “makna” dan “nilai” yang perlu diinternalisasikan
dalam diri peserta didik pada semua ranah pembelajaran, yang tercakup dalam bentuk
prestasi belajar. Perlu adanya kegiatan yang bertujuan untuk menginternalisasikan
nilai-nilai agama untuk mengembangkan intelektual, keterampilan dan perilaku
peserta didik kearah positif. Ada kegiatan khusus yang telah dilaksanakan di SMA
Negeri 1 Yogyakarta guna menanamkan nilai-nilai agama pada peserta didiknya.
Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah Bagaimana pelaksanaan Mentoring
Agama Islam, bagaimana peran Mentoring Agama Islam terhadap pendidikan nilai
pada peserta didik, dan bagaimana peran nilai-nilai dalam Mentoring Agama Islam
dalam meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada
peserta didik di SMA Negeri 1 Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan
dan menganalisis secara kritis terkait pelaksanaan kegiatan mentoring agama Islam
yang didalamnya terdapat nilai-nilai untuk menginternalisasikan dalam bentuk
intelektual, keterampilan dan perilaku yang tercakup dalam prestasi belajar.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SMA
Negeri 1 Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian
data dan di verifikasi setelah itu ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan: (1) Pelaksanaan kegiatan mentoring agama
Islam dilakukan secara rutin setiap hari Jum’at dengan mentor yang sudah diseleksi
oleh pihak sekolah. Dalam kegiatan mentoring terdapat tujuan yang hendak dicapai,
peran dan fungsi mentoring, materi-materi keislaman, metode-metode yang
diterapkan oleh mentor ketika menyampaikan materi, dan evaluasi dari kegiatan
mentoring yang sudah dilaksanakan. (2) Nilai-nilai yang diajarkan dalam mentoring
agama Islam di SMA Negeri 1 Yogyakarta mencakup nilai instrumental dan nilai
terminal, nilai intrinsik (Nilai Keteladanan dari Mentor, Nilai Kejujuran , Nilai
Kreatifitas, Nilai Budi Pekerti Luhur) dan ekstrinsik (Nilai Ukhuwah Islamiyah, Nilai
Kepekaan terhadap Lingkungan sekitar, Nilai Kedisiplinan, Nilai Kepemimpinan),
nilai personal dan sosial, dan nilai subyektif dan nilai obyektif. Nilai-nilai tersebut
terbukti menjadikan peserta didik terbiasa melakukan hal-hal positif yang dapat
berperan dalam meningkatkan prestasi belajar mereka pada mata pelajaran
pendidikan agama Islam. (3) Nilai-nilai dalam mentoring agama Islam berperan
dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik SMA Negeri 1 Yogyakarta pada
semua ranah pembelajaran (kognitif, afektif, dan psikomotorik). Pada ranah kognitif
dan psikomotorik dapat terlihat dari rata-rata nilai rapor peserta didik yang
mendapatkan nilai 9. Intelektual peserta didik yang bagus, berimplikasi terhadap
sikap dan tingkah laku (afeksi) keseharian mereka untuk mengamalkan ajaran agama
Islam dan berperilaku baik terhadap lingkungan sekitar Tidak mengherankan jika
SMA Negeri 1 Yogyakarta yang notabene merupakan sekolah umum sering
memenangkan lomba-lomba di bidang keagamaan dari dalam provinsi maupun di
luar provinsi Yogyakarta.
NIM. 11410190 AVIATUN KHUSNA 2014-12-10T07:30:56Z2017-08-02T01:31:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15104This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/151042014-12-10T07:30:56ZDERADIKALISASI PEMAHAMAN AGAMA DALAM PEMIKIRAN YUSUF QARDHAWI DITINJAU DARI PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAMLatar belakang penelitian ini adalah banyaknya kekacauan yang mengatasnamakan pembelaan terhadap agama, dan menjadikan seseorang bersikap radikal. Sikap radikal tersebut tidak hanya sebatas pemikiran ataupun pendapat, namun meningkat kepada perilaku atau perbuatan, yang kemudian muncul tindakan- tindakan yang bisa merugikan banyak pihak, seperti klaim kebenaran, pengkafiran terhadap orang lain, hingga aksi bom nuklir, dan tindakan radikal lainnya. Dalam wacana pemikiran Islam, ada seorang pemikir yang memiliki konsentrasi pada masalah radikalisme yaitu Yusuf Qardhawi. Oleh karena itu, penelitian ini mengambil fokus pada pemikiran tokoh tersebut dengan masalah pokok yaitu bagaimana konsep pemikiran Yusuf Qardhawi tentang radikalisme dan deradikalisasi.
Penelitian ini termasuk kategori penelitian kepustakaan (library research), yang merupakan suatu penelitian menggunakan buku-buku sebagai sumber datanya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan jalan menganalisis data yang dibutuhkan, yaitu berupa sumber-sumber data dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan tema penelitian ini.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Radikalisme menurut Yusuf Qardhawi adalah sikap berlebihan seseorang dalam beragama, ketidaksesuaian antara akidah dengan perilaku, antara yang seharusnya dengan realitas, antara agama dengan politik, antara ucapan dengan tindakan, antara yang diangankan dengan yang dilaksanakan, serta antara hukum yang disyariatkan oleh Allah dengan yang dibuat oleh manusia. (2) Deradikalisasi menurut Yusuf Qardhawi adalah sebuah terapi untuk mengatasi radikalisme; sebuah cara untuk mengajak kembali kaum radikalis untuk bersikap moderat. Deradikalisasi disini harus selaras dengan penyebab radikalisme itu sendiri dimana keduanya harus saling berhubungan dalam satu ranah. (3) Beberapa langkah deradikalisasi yang bisa dilakukan melalui Pendidikan Agama Islam yaitu:(a) Gerakan review kurikulum di berbagai tingkatan pendidikan untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, dan tindakan antiradikalisasi agama. (b) Pimpinan pada setiap lembaga pendidikan bertanggungjawab untuk memastikan bahwa gerakan radikalisasi tidak terdapat di lembaganya. (c) Program deradikalisasi ini harus digalakkan sejak dini kalau perlu sejak pendidikan dasar. (d) Pemberian pemahaman yang komprehensif tentang berbagai macam agama kepada para siswa dan mahasiswa.
NIM. 11411017 UMU ARIFAH RAHMAWATI 2014-12-12T01:44:59Z2014-12-12T01:47:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15146This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/151462014-12-12T01:44:59Z
VARIASI PENERAPAN STRATEGI DOT CONNECTING
DALAM PENINGKATAN DAYA INGAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATERI HURUF HIJAIYAH DI TK PERTIWI 27 JAMBIDAN BANGUNTAPAN BANTUL
YOGYAKARTA
FARDHILAH Penerapan Strategi DOT CONNECTING dalam Peningkatan Daya Ingat Siswa dalam Pembelajaran Materi Huruf Hijaiyah di Kelas B1 TK Pertiwi 27 Jambidan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.
Skripsi.Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013
Latar belajar masalah penelitian ini adalah bahwa dalam pembelajaran materi Huruf Hijaiyah pada kelas B1 TK Pertiwi 27 Jambidan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta ini masih kurang aktif, karena masih terdapat berbagai permasalahan dalam pembelajaran membaca, mengingat atau menghafal huruf-huruf terutama huruf hijaiyah, serta penyampaian guru masih satu arah, siswa kurang aktif dalam pembelajaran sehingga kurang menarik minat siswa. Maka perlu dilakukan penelitian untuk perbaikan kualitas pembelajaran, dengan menerapkan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan daya ingat siswa. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk mendiskripsikan penerapan strategi dot connecting dalam variasi penerapan strategi dot connecting dalam peningkatan daya ingat siswa kelas B1 setelah strategi tersebut diterapkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi Dot Connecting efektif digunakan pada pembelajaran huruf hijaiyah khususnya kelas B1 TK Pertiwi 27 Jambidan, karena strategi dot connecting mampu memberikan pengaruh terhadap peningkatan daya ingat siswa dalam pembelajaran, ditandai dengan siswa menjadi lebih fokus dan aktif terhadap penjelasan guru, siswa juga senang dengan pembelajaran huruf hijaiyah.
Hal tersebut terbukti dari adanya peningkatan daya ingat siswa terlihat pada rasa senang, perhatian, keterkaitan, antusiasme, dan rasa ingin tahu, kemandirian, keberanian, mendengarkan pendapat orang lain, antusias dalam mengerjakan tugas, dan berani bertanya. Pada aspek peningkatan daya ingat siklus I sebesar 1.7893 kemudian pada Siklus II sebesar 1.9256 hal ini mengalami peningkatan yang tidak terlalu tinggi (sedang). Dengan demikian pada aspek daya ingat mengalami peningkatan.
NIM. 10416008 FARDHILAH 2014-12-12T01:48:52Z2014-12-12T01:48:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15147This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/151472014-12-12T01:48:52ZEFEKTIFITAS STRATEGI JIGSAW DALAM PENINGKATAN
KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM KELAS IV DI SD N NGESONG GIRIMULYO KULON PROGO
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
SURATNO.Efektifitas Strategi Jigsaw dalam Peningkatan Keaktifan
Siswa pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas IV di SD Negeri
Ngesong Girimulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi.
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara
kritis mengenai penggunaan strategi jigsaw pada pembelajaran Pendidikan Agama
Islam dalam peningkatan keaktifan siswa Kelas IV di SD Negeri Ngesong
Girimulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran 2012/2013
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif, dengan
mengambil judul Efektifitas Strategi Jigsaw dalam Peningkatan Keaktifan Siswa
pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas IV di SD Negeri Ngesong
Girimulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran 2012/2013.Pengumpulan data yang
dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan
membagikan angket.Analisis data yang digunakan adalah analisa data
kuantitatif.Analisa data kuantitatif adalah analisa yang berbasis pada kerja hitungmenghitung
angka.
Hasil penelitian menunjukkan: 1. Penggunaan Strategi Jigsaw dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut : a) Siswa
dikelompokkan ke dalam 4 anggota tim. b) Tiap orang dalam tim diberi materi
yang berbeda. c) Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan. d)
Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama
bertemu dengan kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab
mereka. e) Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab
yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguhsungguh.
f) Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi. g) Guru memberi
evaluasi. i) Penutup. 2. Ada pengaruh yang efektif antara strategi jigsaw dalam
meningkatkan kreatifitas Siswa SD Negeri Ngesong Girimulyo Kabupaten Kulon
Progo tahun ajaran 2012/2013. Ini berdasarkan analisa kuantitatif dengan
menggunakan rumus product moment diperoleh angka rxy = 0,628 yang
menunjukkan hubungan positif, perbandingan besarnya rxyyang diperoleh adalah
0,628, sedangkan rt masing-masing adalah 0,44 (rt signifikan 5%) dan 0,5 (rt
signifikan 1%). Ternyata bahwa ro lebih besar dari rt baik pada signifikan 5%
maupun pada taraf signifikan 1%. Karena ro lebih besar daripada rt (baik pada
taraf signifikan 5% maupun pada taraf signifikan 1%) maka korelasi positif antara
strategi jigsaw dan peningkatan kreativitas adalah korelasi positif yang
meyakinkan.
NIM. 10416011 SURATNO 2014-12-12T01:52:10Z2014-12-12T01:52:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15148This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/151482014-12-12T01:52:10ZEFEKTIVITAS MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN
MOTORIK SISWA DALAM PEMBELAJARAN PAI
DI TK PERTIWI 41 KASIHAN BANTUL
NANIK MIYARSIH. Efektivitas media gambar untuk meningkatan
kecakapan motorik siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di TK
Pertiwi 41 Sonopakis Kasihan Bantul. Skripsi. Yogyakarta : Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga, 2014.
Latar Belakang masalah penelian ini adalah rendahnya kecakapan motorik
siswa dalam pembelajaran Agama Islam di Taman Kanak-kanak Pertiwi 41
Kasihan. Untuk itu diperlukan media gambar agar anak-anak cepat mengenal,
mengingat dan menirukan gerakan-gerakan sholat yang ada dalam media gambar.
Penelitian ini bertujuan meningkatkan kecakapan motorik siswa dalam
pembelajaran Agama Islam khususnya gerakan sholat dengan menggunakan
media gambar.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan mengambil
latar Taman Kanak-kanak Pertiwi 41 Kasihan Bantul. Pengumpulan data
dilakukan dengan mengadakan pengamatan, daftar cek, dan dokumentasi. Analisis
data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil
dikumpulkan dan dari makna itu ditarik kesimpulan. Adapun urutan kegiatan
penelitian mencakup 1)perencanaan; 2) pelaksanaan; 3) observasi; dan 4) refleksi.
Hasil penelitian menunjukan: (1) Peningkatan kemampuan sholat pada
anak dengan menggunakan media gambar pada siklus I ada 70% yang
memperoleh nilai **** (berkembang sangat baik) dan yang mendapatkan nilai **
(mulai berkembang 30%). Dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi
85% yang mendapatkan nilai *** (berkembang sangat baik) dan yang
mendapatkan nilai ** (mulai berkembang) menjadi 15% dari jumlah anak 20
secara keseluruhan. (2) Pada pre tes ada 12 anak (60%) dengan nilai berkembang
sangat baik ****, siklus I ada 14 anak (70%) mendapat nilai **** (berkembang
sangat baik), pada siklus II ada 17 anak (85%) dengan nilai **** (berkembang
sangat baik). Jadi dapat disimpulkan terjadi kenaikan pada pre tes ke siklus I
sebesar 10%, siklus I ke siklus II sebesar 15%. (3) kendala-kendala yang dihadapi
dalam menerapkan metode gambar tersebut adalah 1) Anak akan mudah jenuh
kalau terlalu lama melihat gambar. 2) Gambar harus menarik dan diubah-ubah
setiap pertemuan. 3) Adanya keterbatasan waktu yang hanya 2 jam pelejaran
dalam seminggu.
NIM. 10416021 NANIK MIYARSIH 2014-12-12T01:54:22Z2014-12-12T01:54:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15149This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/151492014-12-12T01:54:22ZPENERAPAN METODE BERMAIN, CERITA, DAN MENYANYI
DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH NABI
SISWA KELOMPOK B TK ABA BROSOT I
SUPLATIYAH, “ Penerapan Metode Bermain, Cerita dan Menyanyi
dalam Pembelajaran Sejarah Nabi Siswa Kelompok B TK ABA Brosot I”,
Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2014.
Penelitian ini dilatarbelakangi karena urgensi pendidikan anak usia dini
dalam mengembangkan sumber daya manusia yang sangat mempengaruhi proses
serta hasil pendidikan tahap selanjutnya. Pendidikan agama Islam (sejarah nabi)
merupakan hal penting yang harus diberikan pada anak usia dini sebagai dasar
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Diperlukan sebuah metode
pembelajaran yang mampu membuat pembelajaran sejarah bisa menarik dan
efektif dalam penyampaian materi sejarah nabi. Metode bermain, cerita dan
menyanyi menjadi salah satu alternatif metode pembelajaran anak usia dini yang
bisa diterapkan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar
Kelompok B TK ABA Brosot I, Kabupaten Kulon Progo. Pengumpulan data
dilakukan dengan mengadakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis
data dengan menggunakan tiga alur; reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode bermain, cerita
dan menyanyi dalam pembelajaran sejarah nabi di kelompok B, TK ABA Brosot I
dapat berjalan dengan baik dan efektif. Hal ini terbukti dari segi; a) pelaksanaan
pembelajaran sejarah nabi berlangsung dengan efektif dan menyenangkan. b)
Siswa mampu mengikuti jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir. c)
Terlihat keceriaan, keaktifan dan antusiame yang tinggi dari siswa kelompok B
mendengarkan cerita, bermain dan bernyanyi. d) Dalam aspek evaluasi, guru
mampu menyajikan evaluasi proses pembelajaran melalui permainan tanya jawab
dan nyanyian yang telah direncanakan guru kelas.
Faktor pendukung dalam penerapan Pembelajaran sejarah Nabi,
diantaranya; a) Sarana dan prasaran pembelajaran yang mendukung. b) Kondisi
siswa yang semangat dan aktif. c) Ketrampilan guru yang baik dalam hal
bernyanyi dan bercerita. Adapun faktor yang menghambat, diantaranya; a)
Kehadiran peserta didik yang belum tepat waktu. b) Keragaman kemampuan
peserta didik dalam bernyanyi dan bermain. c) Wawasan keilmuan guru dalam hal
penguasaan materi sejarah nabi yang masih kurang. d) Kemampuan guru dalam
mengelola waktu pembelajaran yang masih belum baik.
NIM. 10416035 SUPLATIYAH 2014-12-12T01:57:30Z2014-12-12T01:57:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15150This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/151502014-12-12T01:57:30Z “IMPLEMENTASI METODE CERITA BERGAMBAR
DALAM PEMAHAMAN MATERI AKHLAK
PADA PEMBELAJARAN PAI
DI TK PKK EKA PRASETIA KARANG BROSOT TAHUN 2013/2014”
ENI PURWIYATI. Implementasi Metode Cerita Bergambar Dalam Pemahaman Materi Akhlak Pada Pembelajaran PAI di TK PKK Eka prasetia Karang Brosot Tahun 2013/ 2014. Skripsi . Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa dalam pembelajaran bercerita pada kelompok B TK PKK Eka prasetia Karang ini masih kurang berhasil, karena penyampaian guru hanya monoton dan memberi tugas kepada sisw , sehingga siswa merasa cepat capek dan tidak tertarik dengan penjelasan guru dan ketika pembelajaran, siswa hanya ramai , tidak tertarik dengan pembelajaran bercerita. Ada metode untuk memperbaharui kualitas pembelajaran dengan menerapkan media pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman materi akhlak . Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas [ PTK ] yang bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode cerita bergambar dalam pembelajaran bercerita dan meningkatkan pemahaman siswa kelompok B setelah media tersebut diterapkan.
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan mengambil latar belakang TK PKK Eka prasetia, Karang Brosot, Galur, Kulon Progo. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara, dokumentasi untuk melengkapi data yang ingin diungkapkan. Dalam penelitian ini menggunakan data statistik sederhana untuk membantu dalam mengungkapkan data. Sedangkan untuk memeriksa keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik trianggulasi sumber. Adapun urutan kegiatan penelitian mencakup [ 1] Perencanaan, [2 ] Pelaksanaan, [ 3 ] Observasi, [4] Refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan: Media Buku Cerita Bergambar efektif digunakan pada pembelajaran bercerita, khususnya siswa kelompok B TK PKK Eka prasetia, Karang, Brosot, Galur, Kulon Progo, hal tersebut terbukti dengan adanya peningkatan pemahaman akhlak siswa. Mereka tertarik, antusias ingin tahu. Pada pemahaman akhlak siswa dapat dilihat dari observasi peserta didik menjadi 1,77, pada siklus II mengalami peningkatan lagi menjadi 1,97. Dengan demikian pemahaman materi akhlak mengalami peningkatan pada setiap siklusnya
NIM. 10416043 ENI PURWIYATI 2014-12-12T02:00:56Z2014-12-12T02:00:56Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15151This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/151512014-12-12T02:00:56ZKONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QUR’AN
(STUDI SURAH LUQMAN AYAT 13-19 DALAM TAFSIR AL-AZHAR
KARYA HAMKA)
Sri Mularsih. Konsep Pendidikan Akhlak dalam Al-Qur’an (Studi Surat Lukman
Ayat 13-19 dalam Tafsir Al-Azhar karya HAMKA). Skripsi. Yogyakarta: Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa idealnya perkembangan
tehnologi meningkatkan nilai, sikap dan tingkah laku individu baik di lingkungan
masyarakat maupun di lingkungan sekolah. Karena perkembangan tehnologi tersebut
lebih efektif dan efisien, namun kenyataannya perkembangan tehnologi tersebut
membawa dampak negatif baik di lingkungan masyarakat maupun sekolah. Maka
berdasarkan latar belakang di atas, penulis merasa perlu menengok bagaimana konsep
pendidikan akhlak dalam surat Lukman ayat 13-19, dengan pokok permasalahannya
adalah: bagaimana penerapan konsep tersebut di atas dalam pendidikan agama Islam di
sekolah? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep pendidikan akhlak
dalam surat Lukman ayat 13-19 menurut Tafsir Al-Azhar, dan bagaimana cara penerapan
konsep tersebut di atas dalam Pendidikan Agama Islam di sekolah.
Penelitian ini adalah Al-Qur’an surah Lukman ayat 13-19 Menurut HAMKA
dalam Tafsir Al-Azhar. Metode penelitian pustaka (library research) dengan pendekatan
fenomenologis, dengan sumber data primer: Surah Lukman ayat 13-19 dalam Tafsir Al-
Azhar, dan sekunder: buku-buku pendukung.
Analisis yang digunakan adalah analisis isi dan ditafsirkan dengan menggunakan
metode tahlili. Analisis terhadap nilai-nilai pendidikan akhlak dalam surat Lukman ayat
13-19 adalah: Bahwa ternyata dalam ayat-ayat tersebut terdapat beberapa hal yang
memberikan pesan nilai-nilai akhlak. Diantaranya nilai-nilai pendidikan akhlak terhadap
Allah SWT, nilai-nilai akhlak terhadap kedua orang tua dan nilai-nilai akhlak terhadap
sesama.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Konsep pendidikan akhlak dalam Al-Qur’an
Surat Luqman ayat 13-19 menurut Tafsir Al-Azhar karya HAMKA dapat disimpulkan
bahwa sebagai seorang muslim kita harus menjauhkan diri dari perbuatan syirik,
senantiasa bersyukur kepada Allah SWT dan kepada kedua orangtua. Luqman
memberikan modal hidup kepada anaknya yaitu agar mendirikan mendirikan shalat, amar
ma’ruf nahi munkar, sabar, jangan sombong, menundukkan pandangan, dan melunakkan
suara. 2) Penerapan konsep pendidikan akhlak Surat Luqman ayat 13-19 dalam
pendidikan agama islam di sekolah adalah dengan menjelaskan kepada peserta didik
bahwa nasihat Luqman kepada anaknya merupakan kisah dalam Al-Qur’an yang harus
dijadikan teladan bagi semua. Dijelaskan mengenai kewajiban meng-Esa-kan Allah SWT,
bersyukur kepada Allah SWT dan kedua orangtua. Menerapkan pada peserta didik
kebiasaan rendah hati, bicara yang baik dan benar, serta bergaul dengan sopan pada
sesama.
NIM. 10416004 SRI MULARSIH 2014-12-23T01:42:25Z2017-08-02T06:53:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15153This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/151532014-12-23T01:42:25Z
PENDIDIKAN AKHLAK BAGI PESERTA DIDIK MENURUT PERSPEKTIF KITAB ADAB AL-‘ALIM WA-AL MUTA’ALLIM KARYA K.H.HASYIM ASY’ARI DAN RELEVANSINYA TERHADAP PEMBELAJARAN PAI
Abdul Qodir. Pendidikan Akhlak Bagi peserta Didik Menurut Kitab Adab Al alim Wa Almuta’allim Karya KH. Hasyim Asy’ari Dalam Kitab dan Relevansinya terhadap Pembelajaran PAI. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Saat ini, pendidikan lebih mementingkan masalah yang bersifat materi dan ilmu pengetahuan daripada etika, akhlak dan moral. Tingginya dekadensi moral mencerminkan adanya krisis akhlak pada peserta didik. Pendidikan seharusnya dapat menyentuh berbagai aspek yaitu jasmani, rohani, mental, moral, psikis dan fisik. Jika tidak, maka pendidikan tak ubahnya seperti pengajaran. Melihat problematika pendidikan, khususnya akhlak di kalangan peserta didik di atas, maka penulis ingin membahas lebih jauh tentang masalah akhlak dengan menyelami lebih jauh konsep pemikiran akhlak KH. Hasyim Asy’ari, yaitu seorang ulama besar Indonesia yang banyak memberikan sumbangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang pendidikan Islam. Konsep akhlak KH. Hasyim Asy’ari dirasa dapat menjawab masalah akhlak tersebut, meskipun ada beberapa hal yang perlu dicermati kembali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep pemikiran akhlak peserta didik menurut KH. Hasyim Asy’ari dan relevansinya terhadap pembelajaran PAI saat ini.
Berdasarkan jenisnya, skripsi ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research) yang bersifat deskriptif analitis di mana datanya diperoleh melalui sumber literatur, yaitu melalui riset kepustakaan. Dalam pengumpulan data, terdapat dua macam yaitu data primer dan sekunder.Data Primer, yaitu data utama dan penting yang sangat dibutuhkan dalam penelitian. Data tersebut adalah data yang telah tertuang dalam bentuk tulisan, yakni kitab Adabul Alim Wa Al Muta’alim karya KH. Hasyim Asy’ari. Sedangkan data Sekunder, yaitu data yang berupa bahan pustaka yang memiliki kajian yang sama yang dihasilkan oleh pemikir lain. Metode analisis yang digunakan penulis adalah metode interpretasi untuk mengungkapkan esensi pemikiran KH. Hasyim Asy’ari tentang akhlak peserta didik, yaitu dengan metode deduksi yang kemudian dapat ditarik kesimpulan.
Penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa sebenarnya konsep akhlak peserta didik menurut KH. Hasyim Asy’ari lebih menekankan pada pemberdayaan hati akhlak menuntut ilmu dengan niat lillahi ta’ala,akhlak terhadap guru,teman,buku atau kitab serta akhlak terhadap pelajaran. Hal ini relevan terhadap pembelajaran PAI saat ini yang merindukanpeserta didik yang berakhlak mulia dalam kehidupan sehari-harinya.
NIM.10416044 ABDUL QODIR 2014-12-23T02:15:54Z2017-08-02T06:54:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15154This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/151542014-12-23T02:15:54ZPENERAPAN METODE RESOLUSI KONFLIK DALAM PEMBELAJARAN P AI DI KELAS V B SDIT SALSABILA 3 BANGUNTAPANAMBAR SUBEKTI. Penerapan Metode Resolusi Konflik dalam
Pembelajaran PAl di kelas VB SDIT Salsabila 3 Banguntapan. Skripsi. Yogyakarta:
jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Latar belakang penelitian ini adalah bahwa setiap peserta didik seharusnya dapat
merasakan kenyamanan dalam menjalankan proses belajar di kelas. Tetapi akhirakhir
ini banyak ditemukan kekerasan yang terjadi antar peserta didik. Adanya
kesalah-pahaman yang belum dimengerti para peserta didik menjadi konflik diantara
peserta didik di kelas maupun sekolah. Untuk mengetahui konflik dan cara
menyelesaikannya, perlu adanya metode resolusi konflik untuk mengatasi konflik
tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VB SDIT Salsabila 3 Banguntapan.
Yang menjadi permasalahan di sini, bagaimana penerapan metode resolusi konflik
dan apa faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan resolusi konflik di kelas
VB SDIT Salsabila 3 Banguntapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
penerapan metode resolusi konflik serta faktor pendukung dan penghambat dalam
penerapan metode resolusi konflik di kelas VB SDIT Salsabbila 3 Banguntapan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan
dengan mengadakan pengamatan, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis
data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan,
dan dari makna tersebut diambil kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan dilakukan
dengan mengadakan triangulasi data.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Penerapan metode resolusi konflik yang
dilaksankan di kelas VB SDIT Salsabila 3 Banguntapan yaitu dengan cara identifikasi
konflik yang terjadi antara peserta didik. Setelah mengetahui konflik yang terjadi,
guru pengampu PAl membentuk counter block atau kelompok untuk menjadikan
peserta didik membaur dengan yang lain. Lalu dimulailah proses bercerita, cerita ini
berupa cerita penokohan yang berisi nilai-nilai yang dapt membangkitkan semangat
motivasi peserta didik untuk meningkatkan ukhuwah dan rasa persaudaraan antar
sesamanya. Dan dari mendengarkan tersebut peserta didik lebih dapat mengambil inti
dari cerita dan dapat menyelesaikan konfliknya dengan baik. Suasana pembelajaran
pun berjalan normal kembali tanpa adanya konflik dan kesalah-pahaman yang terjadi.
(2) hasil penelitian ini secara umum berimplikasi pada proses social peserta didik dan
secara khusus berimplikasi pada pembelajaran PAl di Sekolah Dasar dalam berbagai
aspek (3) Faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan resolusi konflik ini
yaitu jika dilihat dari segi pendukungnya, para peserta didik lebih dapat mengerti dan
dapat bekerjasama dalam penyelesaian yang dilakukan. Peserta didik juga lebih dapat
menerima masukan yang diberikan oleh para pendidik. Tetapi dalam faktor
penghambatnya, terdapat konflik atau masalah yang terjadi antar pelajar tidak
dikarenakan materi yang diberikan, tetapi karena permasalahn prbadi yang dialami
peserta didik itu sendiri. Jadi penerapan resolusi konflik yang dilakukan terkadang
tidak sesuai dengan sub materi yang diajarkan dalam pembelajaran P AI.
NIM. 10416045 AMBAR SUBEKTI 2014-12-23T03:33:29Z2014-12-23T03:33:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15155This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/151552014-12-23T03:33:29Z
IMPLEMENTASI PROGRAMMORNING MOTIVATION
PADA SISWA KELAS 3
DI SDIT SALMAN AL-FARISI POGUNG
SINDUADI, MLATI, SLEMAN
Khalimah. Implementasi Kegiatan Morning Motivation di Kelas 3 SDIT Salman Al Farisi Pogung. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi atau pelaksanaan dari kegiatan morning motivation di kelas 3 SDIT Salman Al Farisi Pogung serta dukungan dan hambatan yang dihadapi. Hasil ini diharapkan dapat dipergunakan untuk menyempurnakan pelaksanaan kegiatan morning motivation khususnya di kelas 3 SDIT Salman Al Farisi Pogung.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar SDIT Salman Al Farisi Pogung. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi atau pengamatan, wawancara mendalam dan pengamatan. Analisis data dilakukan berdasarkan analisis interaktif yang terdiri dari tiga alur yang saling berinteraksi, yaitu reduksi data, sajian dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kegiatan morning motivation dilakukan di SDIT Salman Al Farisi setiap pagi dari kelas 1 sampai kelas 6 dengan metode yang berbeda antara kelas bawah dan kelas atas. Kelas bawah yaitu dari kelas 1 sampai kelas 3 masih banyak menggunakan metode bermain dan bercerita, sedangkan kelas atas penggunaan metode bermain sudah berkurang, tidak sebanyak di kelas bawah. Kegiatan morning motivation diadakan setiap hari dari pukul 07.00-07.20. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menetralkan emosi anak yang berbeda-beda antara yang siswa yang satu dengan yang lain. Dengan menggunakan muatan materi islami yang dikemas dengan kegiatan yang menyenangkan sehingga kegiatan pada pagi hari tersebut membuat siswa siap untuk menerima materi yang akan diterima selama kegiatan belajar mengajar dalam satu hari. (2) karakter yang dikembangkan dari kegiatan morning motivation ini adalah: disiplin, percaya diri, tertib, menghormati, menghargai teman, dan memiliki cita-cita yang tinggi. Yang menjadi faktor pendukung dari kegiatan ini adalah kedisiplinan guru dalam mealaksanakan kegiatan morning motivation dan juga persiapan materi yang matang. Sedangkan faktor penghambatnya adalah keterlambatan baik dari siswa ataupun guru, kurangnya persiapan, dan kurangnya kontrol dan evaluasi.
NIM. 10416024 KHALIMAH 2014-12-30T02:34:11Z2014-12-30T02:34:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15196This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/151962014-12-30T02:34:11ZKONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QUR’AN
(STUDI SURAH LUQMAN AYAT 13-19 DALAM TAFSIR AL-AZHAR
KARYA HAMKA)
Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa idealnya perkembangan
tehnologi meningkatkan nilai, sikap dan tingkah laku individu baik di lingkungan
masyarakat maupun di lingkungan sekolah. Karena perkembangan tehnologi tersebut
lebih efektif dan efisien, namun kenyataannya perkembangan tehnologi tersebut
membawa dampak negatif baik di lingkungan masyarakat maupun sekolah. Maka
berdasarkan latar belakang di atas, penulis merasa perlu menengok bagaimana konsep
pendidikan akhlak dalam surat Lukman ayat 13-19, dengan pokok permasalahannya
adalah: bagaimana penerapan konsep tersebut di atas dalam pendidikan agama Islam di
sekolah? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep pendidikan akhlak
dalam surat Lukman ayat 13-19 menurut Tafsir Al-Azhar, dan bagaimana cara penerapan
konsep tersebut di atas dalam Pendidikan Agama Islam di sekolah.
Penelitian ini adalah Al-Qur’an surah Lukman ayat 13-19 Menurut HAMKA
dalam Tafsir Al-Azhar. Metode penelitian pustaka (library research) dengan pendekatan
fenomenologis, dengan sumber data primer: Surah Lukman ayat 13-19 dalam Tafsir Al-
Azhar, dan sekunder: buku-buku pendukung.
Analisis yang digunakan adalah analisis isi dan ditafsirkan dengan menggunakan
metode tahlili. Analisis terhadap nilai-nilai pendidikan akhlak dalam surat Lukman ayat
13-19 adalah: Bahwa ternyata dalam ayat-ayat tersebut terdapat beberapa hal yang
memberikan pesan nilai-nilai akhlak. Diantaranya nilai-nilai pendidikan akhlak terhadap
Allah SWT, nilai-nilai akhlak terhadap kedua orang tua dan nilai-nilai akhlak terhadap
sesama.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Konsep pendidikan akhlak dalam Al-Qur’an
Surat Luqman ayat 13-19 menurut Tafsir Al-Azhar karya HAMKA dapat disimpulkan
bahwa sebagai seorang muslim kita harus menjauhkan diri dari perbuatan syirik,
senantiasa bersyukur kepada Allah SWT dan kepada kedua orangtua. Luqman
memberikan modal hidup kepada anaknya yaitu agar mendirikan mendirikan shalat, amar
ma’ruf nahi munkar, sabar, jangan sombong, menundukkan pandangan, dan melunakkan
suara. 2) Penerapan konsep pendidikan akhlak Surat Luqman ayat 13-19 dalam
pendidikan agama islam di sekolah adalah dengan menjelaskan kepada peserta didik
bahwa nasihat Luqman kepada anaknya merupakan kisah dalam Al-Qur’an yang harus
dijadikan teladan bagi semua. Dijelaskan mengenai kewajiban meng-Esa-kan Allah SWT,
bersyukur kepada Allah SWT dan kedua orangtua. Menerapkan pada peserta didik
kebiasaan rendah hati, bicara yang baik dan benar, serta bergaul dengan sopan pada
sesama.
NIM. 10416004 SRI MULARSIH 2014-12-30T03:25:23Z2017-08-02T01:52:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15197This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/151972014-12-30T03:25:23ZPENDIDIKAN AKHLAK BAGI PESERTA DIDIK MENURUT PERSPEKTIF KITAB ADAB AL-‘ALIM WA-AL MUTA’ALLIM KARYA K.H.HASYIM ASY’ARI DAN RELEVANSINYA TERHADAP PEMBELAJARAN PAISaat ini, pendidikan lebih mementingkan masalah yang bersifat materi dan ilmu pengetahuan daripada etika, akhlak dan moral. Tingginya dekadensi moral mencerminkan adanya krisis akhlak pada peserta didik. Pendidikan seharusnya dapat menyentuh berbagai aspek yaitu jasmani, rohani, mental, moral, psikis dan fisik. Jika tidak, maka pendidikan tak ubahnya seperti pengajaran. Melihat problematika pendidikan, khususnya akhlak di kalangan peserta didik di atas, maka penulis ingin membahas lebih jauh tentang masalah akhlak dengan menyelami lebih jauh konsep pemikiran akhlak KH. Hasyim Asy’ari, yaitu seorang ulama besar Indonesia yang banyak memberikan sumbangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang pendidikan Islam. Konsep akhlak KH. Hasyim Asy’ari dirasa dapat menjawab masalah akhlak tersebut, meskipun ada beberapa hal yang perlu dicermati kembali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep pemikiran akhlak peserta didik menurut KH. Hasyim Asy’ari dan relevansinya terhadap pembelajaran PAI saat ini.
Berdasarkan jenisnya, skripsi ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research) yang bersifat deskriptif analitis di mana datanya diperoleh melalui sumber literatur, yaitu melalui riset kepustakaan. Dalam pengumpulan data, terdapat dua macam yaitu data primer dan sekunder.Data Primer, yaitu data utama dan penting yang sangat dibutuhkan dalam penelitian. Data tersebut adalah data yang telah tertuang dalam bentuk tulisan, yakni kitab Adabul Alim Wa Al Muta’alim karya KH. Hasyim Asy’ari. Sedangkan data Sekunder, yaitu data yang berupa bahan pustaka yang memiliki kajian yang sama yang dihasilkan oleh pemikir lain. Metode analisis yang digunakan penulis adalah metode interpretasi untuk mengungkapkan esensi pemikiran KH. Hasyim Asy’ari tentang akhlak peserta didik, yaitu dengan metode deduksi yang kemudian dapat ditarik kesimpulan.
Penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa sebenarnya konsep akhlak peserta didik menurut KH. Hasyim Asy’ari lebih menekankan pada pemberdayaan hati akhlak menuntut ilmu dengan niat lillahi ta’ala,akhlak terhadap guru,teman,buku atau kitab serta akhlak terhadap pelajaran. Hal ini relevan terhadap pembelajaran PAI saat ini yang merindukanpeserta didik yang berakhlak mulia dalam kehidupan sehari-harinya.
NIM.10416044 ABDUL QODIR 2015-01-05T01:00:15Z2018-04-10T00:43:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15171This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/151712015-01-05T01:00:15ZIMPLEMENTASI HABIT FORMING DALAM KEGIATAN PENDIDIKAN
PAI TERPADU KELAS IV DI SDIT SALSABILA JETIS BANTULNOVITA SETYANINGRUM. Implementasi Habit Forming dalam
Pendidikan PAI Terpadu Kelas IV di SDIT Salsabila Jetis Bantul. Skripsi.
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang masalah penelitian ini
adalah pendidikan saat ini masih bersifat tradisional menekankan aspek kognitif,
tanggung jawab sekolah hanyalah menyampaikan ilmu pengetahuan kepada anak
didik, dilaksanakan tanpa memperhatikan segi pembentukan kepribadian,
kemasyarakatan, kejiwaan, fisik dan mental pada peserta didik. Kebutuhan untuk
membentuk sebuah kepribadian dapat diperoleh salah satunya dengan cara habit
forming (pembentukan pembiasaan) yang diharapkan dapat membentuk
kepribadian peserta didik menjadi sebuah karakter. Oleh karena itu di perlu
diadakan penelitian tentang implementasi habit forming dalam Pendidikan PAI
terpadu. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana proses
implementasi habit forming, apa saja problematika yang dihadapi dan solusi
dalam implementasi habit forming dalam pendidikan PAI terpadu kelas IV di
SDIT Salsabila Jetis Bantul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses
implementasi habit forming, dan mengetahui problematika yang dihadapi serta
solusi dalam implementasi habit forming dalam Pendidikan PAI terpadu kelas IV
di SDIT Salsabila Jetis Bantul.
Penelitian ini merupakan penelitian bersifat kualitatif, dengan mengambil
latar SDIT Salsabila Jetis Bantul, dengan subyeknya adalah kelas IV.
Pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis
data yang dilakukan dengan langkah pengumpulan data, menganalisa data yang
ada dengan metode analis data reduktif dengan melakukan analisa data yang
diperoleh untuk dapat ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa SDIT Salsabila Jetis Bantul telah
melaksanakan proses implementasi habit forming dalam pendidikan PAI terpadu
dengan baik, proses-proses implementasi diwujudkan dalam bentuk-bentuk
kegiatan habit forming yang telah dilakukan di kelas IV SDIT Salsabila Jetis yang
dikelompokkan menjadi empat pembentukan pembiasaan yaitu pembiasaan
akhlak (berbicara sopan santun, mengucapkan salam, saling menghormati dan
menghargai, saling memaafkan, hidup bersih,disilpin, mandiri dan tanggung
jawab, pembiasaan ibadah (sholat dhuha berjamaah, tahfidz surat pendidikdan
hafalan do’a-do’a harian, sholat dhuhur berjamaah, sholat asar berjamaah,
bersikap dermawan, gotong royong), pembiasaan keimanan (asmaul husna,
membaca dua kalimat syahadat), pembiasaan dengan sejarah nabi dan rasul
(kultum cerita sejarah nabi). Problematika yang dihadapi dan solusi yang
dilakukan diantaranya peserta didik harus sering diingatkan solusinya guru
senantiasa mengingatkan, kurangnya pengawasan guru solusinya guru melakukan
pendampingan di kelas, kurangnya konsentrasi solusinya dengan membuat
metode pembelajaran yang bervariasi, gangguan kesehatan solusinya memberi
waktu istirahat yang cukup, peserta didik yang belum lancar baca al Qur’an
solusinya memberikan privat ngaji, tidak memperhatikan arahan guru, mengbrol
sendiri solusinya guru mengontrol peserta didik ketika kegiatan pembelajaran dan
memberikan nasihat.NIM. 10416038 NOVITA SETYANINGRUM2015-05-11T06:24:42Z2015-05-11T06:24:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16046This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/160462015-05-11T06:24:42ZANALISIS BUKU PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH MENENGAH ATAS KELAS X KURIKULUM 2013 BERDASARKAN PENDEKATAN SAINTIFIKLatar belakang penelitian ini adalah adanya perubahan Kurikulum 2013. Perubahan Kurikulum salah satunya pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti serta penambahan waktu yang menjadi tiga jam. Perubahan Kurikulum membutuhkan persiapan dan proses yang panjang, mulai dari sarana dan prasarana, fasilitas dan tenaga pendidikan. Dan Buku ajar menjadi salah satu instrumen yang penting dalam menunjang suksesnya proses pembelajaran. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana penyajian buku pelajaran PAI, apakah sudah sesuai dengan instruksi Permendikbud, yang mana semua mata pelajaran harus menggunakan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan isi dari buku pelajaran PAI apakah sudah sesuai dengan langkah-langkah dalam Pendekatan Saintifik.
Penelitian ini merupakan penelitian literer dengan mengambil subjek penelitian berupa buku Pelajaran PAI Kurikulum 2013 Kelas X. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi, yaitu mencatat peristiwa yang sudah berlalu yang berupa tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang. Analisis data dilakukan dengan content analysis, yaitu penganalisisan data-data yang telah diperoleh dari penelitian. Setelah analisis data barulah dapat ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa buku PAI Kelas X Kurikulum 2013 telah menerapkan pendekatan saintifik didalamnya. Dimana dalam buku PAI Kuriklum 2013 Kelas X dapat ditemukan langkah-langkah Pendekatan Saintifik yang berupa: mengamati, menannya, menalar, mencoba dan mengasosiasikan.NIM. 07410348 MUCHAMMAD TAUFAN MASDUQI2015-05-18T06:49:03Z2015-05-18T06:49:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16082This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/160822015-05-18T06:49:03ZIMPLEMENTASI METODE IMLA’ UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS VII A MTS NEGERI SEYEGANPenelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan mendeskripsikan metode imla’, dalam pembelajaran bahasa arab, untuk peningkatan keaktifan siswa. Penelitian ini bersifat kualitatif yang mengambil lokasi di MTs Negeri Seyegan. Pengumpulan data dilakukan dengan interview, observasi, dokumentasi, dan tes. Analisis data dilakukan dengan mendeskripsikan proses pembelajaran bahasa arab dan peningkatan keaktifan siswa setelah menggunakan metode imla’. Adapun kegiatan penelitian ini meliputi: perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).
Hasil penelitian ini menunjukkan: pertama, pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan 3 siklus. Setiap siklusnya terdiri dari satu kali pertemuan dengan diawali observasi awal pembelajaran dan pra tindakan. Penerapan metode imla‟ ini lebih terpusat kepada siswa dalam proses pembelajaran, dan memberikan tugas dari materi yang didektekan oleh peneliti. Akhir dari kegiatan ini adalah evaluasi/penilaian dari setiap hasil tugas yang diberikan. Kedua, adanya peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran bahasa arab, aspek keaktifan siswa tersebut meliputi: menyalin teks bacaan, menulis huruf hijaiyah dengan tepat, berani menulis di papan tulis, menjawab pertanyaan dari guru, mengajukan pertanyaan kepada guru.
Secara umum, peningkatan yang terjadi cukup signifikan. Pada pra tindakan diperoleh hasil prosentase sebesar 39.6%, pada siklus I meningkat menjadi 61%, siklus II meningkat menjadi 74.8%, dan siklus III meningkat menjadi 92.2%.NIM. 09420018 NUR FAIZAH