Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T08:12:43ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2024-02-21T02:55:48Z2024-02-21T02:55:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63947This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/639472024-02-21T02:55:48ZPERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN SANTRI
PONDOK PESANTREN AL-IMDAD BANTUL YOGYAKARTAPerubahan pekembangan zaman yang pesat dan era modernitas sekarang ini, pondok
pesantren dituntut melakukan perubahan. Karena santri tidak bisa hanya
mengandalkan penguasaan ilmu agama saja, tanpa disertai dengan keahlian lain
untuk bertahan dalam persaingan dunia kerja. Potensi dan peran pondok pesantren
mempunyai nilai yang cukup strategis dan signifikan dalam memberikan sumbangsih
perannya bagi peningkatan keswadayaan, kemandirian, dan partisipasi santri.
Pengembangan kewirausahaan di lingkungan pesantren saat ini sudah menjadi
kebutuhan apalagi jika dikaitkan dengan pendidikan pesantren yang mengedepankan
kemandirian, kerja keras, disiplin dan jujur. Semua nilai-nilai yang dikembangkan
dalam pesantren tersebut merupakan jiwa dalam berwirausaha. Tujuan Penelitian
adalah: (1) untuk mengetahui peran pondok pesantren dalam mengembangkan
pendidikan kewirausahaan santri Pondok Pesantren Al-Imdad Bantul Yogyakarta. (2)
untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pondok pesantren dalam
mengembangkan pendidikan kewirausahaan santri Pondok Pesantren Al-Imdad
Bantul Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan mengambil latar
Pondok Pesantren Al-Imdad Bantul Yogyakarta. Adapun pengumpulan data yang
dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis
data melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan trianggulasi sumber
dan trianggulasi teknik.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Peran pondok pesantren dalam
mengembangkan pendidikan kewirausahaan santri Pondok Pesantren Al-Imdad
Bantul Yogyakarta yaitu peran pondok pesantren sebagai lembaga pelatihan, peran
pondok pesantren sebagai fasilitator, peran pondok pesantren sebagai motivator. 2)
Faktor pendukung dan penghambat dalam mengembangkan pendidikan
kewirausahaan santri Pondok Pesantren Al-Imdad Bantul Yogyakarta yaitu faktor
pendukung meliputi, sarana dan prasarana yang memadai, tersedianya lahan/tempat,
motivasi dan semangat dari pengasuh dan pengurus, dukungan Pemerintah, dan
selalu mengedepankan kerjasama tim. Faktor penghambat meliputi, kurangnya
pengelolaan regenerasi pengurus karena harus berganti-ganti personil, kurangnya
pendampingan marketing yang menyebabkan sulitnya memasarkan produk.NIM.: 14410015 Intan Rizka Amalia2023-11-24T07:27:19Z2023-11-24T07:27:19Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62384This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/623842023-11-24T07:27:19ZKONSEP TAUHID DALAM KITAB QUL AMANTU BILLAHI S|UMMA ISTAQIM KARYA KH. ABDUL MUCHITH DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN TAUHID DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 BANTULLatar belakang penelitian ini adalah meskipun tauhid diajarkan dalam Pendidikan Agama Islam di madrasah aliyah ternyata hal tersebut belum terlalu berdampak signifikan terhadap pemahaman tauhid pada siswa lulusan Madrasah Aliyah Negeri 3 Bantul. Kami masih menjumpai banyak siswa yang belum memahami bahkan belum mengetahui hakikat Iman dan Islam. Padahal hakikat iman dan Islam sangat perlu untuk diketahui oleh siswa madrasah aliyah supaya kedepan mereka bisa memahami tauhid secara benar.
Skripsi yang penulis susun ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (library research). Sumber data dalam penulisan skripsi ini adalah sebuah kitab karya KH. Abdul Muchith yang berjudul Qul A<mantu Billa<hi S|umma Istaqim. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif- analisis dengan menggunakan seperangkat kaidah yang sistematik untuk membantu secara efektif dalam mengumpulkan sumber-sumber dan menilainya secara kritis.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat relevansi antara konsep tauhid yang ada di dalam Kitab Qul Amantu Billahi S|umma Istaqim dengan pembelajaran tauhid yang telah berlangsung di Madrasah Aliyah Negeri 3 Bantul baik dalam materi, metode, maupun tujuannya. Materi tauhid dalam Kitab Qul Amantu Billahi S|umma Istaqim yang dapat ditambahkan pada materi tauhid di Madrasah Aliyah Negeri 3 Bantul antara lain: hakikat iman dan Islam, penggunaan dalil aqli dalam menjelaskan sifat wajib, jaiz, dan mustahil bagi Allah, dan Al Ihsan.NIM.: 14410173 Dida Satria Permana2022-07-29T08:01:00Z2022-07-29T08:01:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52358This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/523582022-07-29T08:01:00ZPERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PROGRAM PENCEGAHAN KLITIH DI SMP N 2 BANGUNTAPAN BANTULPenelitian ini berangkat dari ketertarikan peneliti tentang guru PAI dan program pencegahan klitih di SMP N 2 Banguntapan Bantul yang bekerjasama dengan pihak kepolisian setempat, dinas pendidikan setempat, dan masyarakat dalam mencegah aksi klitih. Hal ini merupakan program untuk menjadikan peserta didik terhindar dari perilaku klitih. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana guru PAI dan program pencegahan klitih di SMP N 2 Banguntapan Bantul.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan Pendidikan Agama Islam dan mengambil latar SMP N 2 Banguntapan Bantul. Subjek penelitian ini terdiri dari Kepala Sekolah, Waka Kesiswaan, Guru PAI, Guru BK, Guru Wali Kelas, Perwakilan siswa, Perwakilan Orang Tua Siswa SMP N 2 Banguntapan Bantul. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode obsevasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Untuk mengolah data peneliti menggunakan analisis reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa: (1) Program SMP N 2 Banguntapan dalam mencegah klitih terdiri dari program kegiatan intrakurikuler contohnya adalah sosialisasi pencegahan klitih, pembinaan siswa, dan pembiasaan doa rutin pagi, kegiatan kokurikuler contohnya adalah ikrar anti klitih dan apel pagi, kegiatan ekstrakurikuler contohnya adalah imtaq. (2) Peran guru PAI dalam mendukung upaya sekolah mencegah klitih yaitu guru PAI sebagai pembimbing, pengajar dan pendidik, penasihat, dan motivator.NIM.: 17104010106 Zura Septi Afifah2022-03-10T07:18:27Z2022-03-10T07:18:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49940This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/499402022-03-10T07:18:27ZNILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TEKS LOKAJAYA DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM DI ERA MODERN (STUDI PADA SUNTINGAN DAN TERJEMAHAN OLEH MARSONO)Penelitian ini berlandaskan akan pentingnya Pendidikan Karakter dalam Pendidikan Islam di era modern, yang harus sesuai dengan kondisi saat ini. Melihat Karakter merupakan Jiwa bangsa yang memperlihatkan kondisi dari bangsa tersebut, sehingga sangat penting kiranya pendidikan karakter mampu menjawab kondisi bangsa yang minim akan moral yang ditunjukkan oleh peserta didik saat ini yang mana kerap adanya bullying yang dilakukan oleh anak-anak didik atau bentuk perilaku yang tidak baik lainnya. Penanaman nilai-nilai pendidikan karakter dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan Teks Lokajaya. Melihat dari judul tersebut tidak asing bagi orang orang yang mengenal walisongo, yang mana lokajaya sendiri dikenal kemudian dengan nama Sunan Kalijaga. Minimnya literasi terkait penelitian sejarah dari teks lokajaya ini menjadikan penulis tertarik mengkaji nilai-nilai pendidikan karakter dalam teks lokajaya tersebut serta merelevansikannya dengan pendidikan Islam di era modern. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter dalam teks lokajaya dan mengetahui relevansinya dengan pendidikan Islam di era modern ini. Sehingga bisa memberikan kontribusi dalam khasanah keilmuan nantinya.
xii
Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka (library research), dengan mengambil objek Teks Lokajaya. Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis isi (Content Analysis), kemudian dari hasil analisis ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam Teks Lokajaya, yaitu: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, cinta damai, peduli sosial, dan tanggung jawab.2) Terdapat relevansi nilai-nilai pendidikan karakter dalam Teks Lokajaya dengan istilah Pendidikan Islam di era modern, yaitu: Al-Tarbiyah, Al-Ta’lim, Al-Ta’dib; Relevansi dengan pendidikan Islam di era modern ini, adalah pendidikan karakter yang inklusif, pendidikan karakter kebhinekaan, dan pendidikan karakter humanis. Tiga Konsep besar itu sangat relevan untuk diimplementasikan terhadap dunia pendidikan terkhususnya pendidikan Islam yang ada di Indonesia, baik lembaga formal, informal, dan nonformal. Agar terciptanya pendidikan Islam yang teguh dengan khas klasiknya dan selalu berinovasi terhadap perkembangan zamannya, juga menjaga akhlak karimah yang baik dan selalu cinta kepada kebhinekaan.NIM.: 17104010062 Ma’ruf Wahyudin2022-03-10T07:06:45Z2022-03-10T07:06:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49928This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/499282022-03-10T07:06:45ZKONSEP AKHLAK GURU MENURUT KITAB IHYA’ ULUMUDDIN DAN RELEVANSINYA DENGAN KOMPETENSI GURU
MENURUT UU NO 14 TAHUN 2005Latar belakang penelitian ini adalah apabila kita membahas tentang pendidikan, kita tidak akan pernah lepas dari kata guru. Guru merupakan ujung tombak dalam pendidikan, sehingga guru menjadi suatu elemen yang sangat penting dalam pendidikan. Dengan begitu, sudah seharusnya guru adalah sosok yang bisa menjadi tauladan bagi semua peserta didiknya serta menjadi fasilitator bagi peserta didiknya. Untuk menjadi guru yang baik bagi peserta didiknya, seornag guru harus memiliki akhlak yang bagus terhadap muridnya serta memiliki kompetensi yang sesuai dengan UU No 14 Tahun 2005. Oleh karena itu, perlu adanya penelitianyang membahas tentang bagaimana akhlak guru terhadap peserta didik serta apa saja kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research). Adapaun pengumpulan datanya menggunakan metode pengumulan data kepustakaan. Analisis data menggunakan analisis isi (content anlysis).
Dari hasil penelitian menujukkan bahwa: 1) Imam al-Ghazali memiliki pemikiran mengenai cara menjadi guru yang ideal bagi muridnya, pemikirin beliau lebih menitik beratkan kepada kepribadian seorang guru. Bagi beliau, menjadi guru yang baik bagi muridnya adalah guru yang bisa mengenalkan dunia sebagai pijakan menuju akhirat. 2) Guru merupakan ujung tombak dalam pendidikan. Dengan peran yang sangat penting itu, guru harus memiliki kompetensi-kompetensi tertentu untuk menjadi seorang guru yang ideal bagi peserta didiknya, oleh karena itu pemerintah membuat Undang-Undang No 14 Tahun 2005 yang mengaturkan standart kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru. Adapun kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang guru adalah kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional. 3) Pemikiran Imam al-Ghazali mengenai konsep akhlak guru terhadap murid masih sesuai dengan situasi pendidikan zaman sekarang, semua itu terbukti dengan UU No 14 Tahun 2005 yang menuliskan dalam BAB IV pasal 10 yang nantinya akan diperjelas lagi dalam peraturan pemerintah No 74 Tahun 2008.NIM.: 16410021 Muhammad Mamba’ul Mursidin2022-03-10T04:08:10Z2022-03-10T04:08:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49936This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/499362022-03-10T04:08:10ZNILAI-NILAI PENDIDIKAN AKIDAH DALAM SYAIR KESENIAN SHALAWAT MANTRA DI DUSUN BEDUKAN, PLERET, PLERET, BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTALatar belakang masalah penelitian ini berangkat dari keresahan akan realitas kesenian dan budaya yang semakin terkikis seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan kemajuan zaman yang terus dibayang-bayangi globalisasi dimana daya saing serta tantangan menjadi lebih tinggi dari sebelumnya, kesenian rakyat tradisional mulai ditinggalkan bahkan terlupakan oleh sebagian pelakunya, dengan berbagai alasan dan ketidakahuan. Dalam sejarah Islam Nusantara kesenian merupakan salah satu strategi dakwah yang cukup efektif dalam menyebarkan nilai-nilai Islam sehingga bisa disampaikan dan diterima dengan baik oleh masyarakat khusunya di D.I. Yogyakarta. D.I Yogyakarta terkenal akan kesenian dan budayanya yang sangat beragam. Dari sekian banyak kesenian yang ada di D.I. Yogyakarta kesenian Sholawat Mantra merupakan salah satu kesenian yang masih bisa dijumpai hingga saat ini. Salah satu kelompok yang ikut melestarikan Sholawat Mantra hingga bisa tetap eksis ialah kelompok kesenian Mudo Karyo di Dusun Bedukan, Desa Pleret, Kecamatan Pleret, kabupaten Bantul, Provinsi D.I. Yogyakarta. Yang menjadi sorotan permasalahan dalam penelitian ini adalah : untuk mengetahui wujud kesenian Sholawat Mantra serta mampu menggali nilai-nilai pendidikan akidah yang terkandung dalam beberapa syair kesenian Shalawat Mantra.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan sosiologi pendidikan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan data penelitian dianalisis menggunakan analisis kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data, verivikasi, dan kesimpulan. Adapun uji keabsahan data dalam penelitian ini adalah triangulasi data, yaitu triangulasi teknik, triangulasi sumber, dan triangulasi waktu.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, wujud kesenian Shalawat Mantra di dusun Bedukan, Pleret, Bantul merupakan salah satu kesenian tradisional yang bernuansa Islami. Naskah dalam Shalawat Mantra merupakan naskah yang berasal dari Kitab Al-Barzanji yang diterjemahkan dalam bahasa Jawa Kromo. Shalawat Mantra dilaksanakan dalam berbagai acara seperti merti desa, mengarak lemper di Rabu Pungkasan, Maulid Nabi, walimahan, dan lain sebagainya. pelaksanaan shalawat mantra di dusun Bedukan dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu pembukaan, inti yaitu pembacaan shalawat mantra, dan kegiatan penutup. Kedua, nilai-nilai pendidikan akhlak yang terdapat dalam kesenian Shalawat Mantra di dusun Bedukan, Pleret, Bantul diantaranya meningkatkan takwa kepada Allah SWT, Meyakini Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul utusan Allah, Memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, dan terhindar dari kemusyrikan.NIM.: 15410034 Wiwi Yuliyanah2022-03-10T03:45:02Z2022-03-10T03:45:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49929This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/499292022-03-10T03:45:02ZIMPLEMENTASI PROGRAM KEAGAMAAN DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI PROGRAM KEAGAMAAN (MANPK) MAN 1 YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini adalah bahwa karakter generasi muda saat ini yang semakin memprihatinkan disebabkan kurang tertanamnya jiwa agama dalam diri mereka yang mana keberhasilan suatu bangsa dapat dilihat dari karakter yang dimilikinya. Melihat permasalahan tersebut maka perlu adanya beberapa terobosan yang salah satunya dapat dilakukan melalui penanaman karakter religius yang diterapkan di madrasah dalam pembelajarannya pada program keagamaan yang ada di madrasah itu sendiri.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang (1) perencanaan program keagamaan, (2) implementasi program keagamaan, (3) problematika yang dihadapi baik itu faktor pendukung maupun faktor penghambat pembentukan karakater religius. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan mereduksi data, menyajikan data, serta verifikasi dan penarikan kesimpulan. Sedangkan untuk memeriksa keabsahan data, dilakukan model triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Perencanaannya menggunakan model yang komperehensif. Perencanaannya adalah sebagai pedoman untuk menguraikan rencana lebih khusus kearah tujuan luas. 2) Implementasi program keagamaan sudah berjalan dengan baik dalam membentuk karakter religius. Pelaksanaannya mencakup Shalat Berjamaah, Tahfidzul Qur’an, Tahfidzul Hadits, Kajian Kitab Kuning (Qira’atul Kutub), Tadarus Al-Qur’an, Pembinaan Imam Shalat, Pembinaan Khatib Jum’at, Latihan Da’i, Praktek Mengajar TPA, Latihan Pengurusan Jenazah dan Latihan Manasik Haji. 3) Faktor pendukung implementasi program keagamaan berupa; orang tua siswa, sekolah dan sarana prasarana yang memadai, pembina dan keteladanan pembina. Sedangkan faktor penghambatnya berupa watak negatif siswa, minat yang rendah, metode pembelajaran dan SDM pembina.taNIM.: 14410174 Kuni Maftukhah2022-03-10T03:38:06Z2022-03-10T03:38:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49927This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/499272022-03-10T03:38:06ZIMPLEMENTASI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
DI PONDOK PESANTREN ALI MAKSUM KRAPYAK YOGYAKARTAPenelitian tentang nilai-nilai pendidikan multikultural ini berasal dari
fenomena multikulturalisme yang ada di Pondok Pesantren. Pondok Pesantren Ali
Maksum Krapyak Yogyakarta terdiri dari santri yang memiliki keberagaman baik
dari asal daerah maupun latar belakang keluarga. Melalui pengimplementasian
pendidikan multikultural melalui penaman nilai-nilai multikultural akan
membiasakan santri untuk saling menghargai, saling menghormati dengan
keanekaragaman yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan
yang telah dirumuskan yaitu tentang pendidikan multikultural di pondok
pesantren serta nilai-nilai pendidikan multikultural apa saja yang ditanamkan
dalam pondok pesantren.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), yang
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertempat di Pondok
Pesantren Ali Maksum Krapyak Yogyakarta. Penelitian ini secara khusus akan
membahas mengenai pendidikan multikultural yang ada di pondok pesantren dan
nilai-nilai pendidikan multkultural apa saja yang ditanamkan.
Hasil penelitian ini meliputi: 1. Implementasi pendidikan multikultural
melalui penanaman nilai-nilai multikultural di pondok pesantren Ali Maksum
Krapyak Yogyakarta yaitu dengan menanamkan nilai demokrasi dan kesetaraan
seperti pada kegiatan yang ada di pondok. 2) Secara tertulis kurikulum pondok
pesantren Ali Maksum Krapyak Yogyakarta belum mencantumkan secara jelas
mengenai pendidikan multikultural, namun dapam pelaksanaannya semuanya
mengarah kepada pendidikan yang berbasis multikultural. 3) Pondok pesantren
Ali Maksum Krapyak Yogyakarta telah mengimplementasikan nilai-nilai
pendidikan multikultural yaitu nilai pendidikan multikultural demokrasi,
kesetaraan, dan keadilan; nilai Pendidikan multikultural kemanusiaan,
kebersamaan, dan kedamaian.; Nilai Pendidikan multikultural mengembangkan
sikap mengakui, menerima, dan menghargai keberagaman budayaNIM.: 14410155 Nilna Mina2022-03-10T03:33:14Z2022-03-10T03:33:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49926This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/499262022-03-10T03:33:14ZPEMBELAJARAN ONLINE MATA PELAJARAN QUR'AN HADITS VIA GOOGLE FORM PADA SISWA MIN 5 GUNUNGKIDULSelama masa pandemi COVID-19 pembelajaran dirumah atau online menjadi solusi melanjutkan sisa semester. Berbagai layanan online dapat dimanfaatkan sebagai penunjang transfer pengetahuan hingga diskusi terkait konten pembelajaran salah satunya yaitu Google Form untuk evaluasi pembelajaran online.
Penulisan ini mengambil latar MIN 5 Gunungkidul. Jenis penulisan ini menggunakan penulisan kualitatif, penulisan kualitatif yaitu penulisan yang lebih menekankan kepada analisisnya pada proses pengumpulan data deduktif dan induktif serta pada analisisnya terhadap dinamika hubungan dan fenomena yang diamati. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan.
Hasil penulisan ini yaitu (1). Proses Pembelajaran Online Mata Pelajaran Qur’an Hadits Via Google Form MIN 5 Gunungkidul meliputi (a) Persiapan pembelajaran: penyiapan materi pembelajaran menggunakan WhatsApp grup untuk memberikan materi pengantar dan memberikan instuksi kepada siswa (b) Pelaksanaan pembelajaran: kegiatan pembelajaran menggunakan Google Form yang meliputi mengerjakan tugas dan ulangan harian yang didahului oleh proses pengantar di WhatsApp grup(c) Evaluasi pembelajaran: penilaian hasil belajar menggunakan Google Form dalam bentuk data yang sudah tersedia di fitur Google Form yang kemudian diolah oleh guru. (2). Faktor pendukung pembelajaran daring menggunakan Google Form yaitu, sekolah memfasilitasi wifi dan komputer untuk guru, serta faktor penghambat pembelajaran daring menggunakan platform Google Form yaitu, terbatasnya siswa dalam akses internet dan perangkat selular.NIM.: 14410118 Muhammad Hidayat2022-02-23T06:16:29Z2022-02-23T06:16:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49619This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/496192022-02-23T06:16:29ZKEBIJAKAN PENGABDIAN MAHASISWA PONDOK KADER HAJJAH NURIYAH SHABRAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTAPengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa Pondok Kader Hajjah Nuriyah Shabran dengan pengabdian model mubalig hijrah selama 1 bulan, dipandang tidak cukup oleh masyarakat karrna waktu yang singkat, sehingga banyak permintaan masyarakat untuk di perpanjang proses pengabdiannya yaitu 1 tahun pengabdian dengan bekerja sama Bersama Lembaga Dakwah Khusus Pimpinan Pusat (LDK-PP) Muhammadiyah. Setelah diadakanya pengabdian 1 tahun banyak dari pimpinan daerah seluruh Indonesia untuk meminta jatah kader yang mengabdi, namun setelah melakukan pengabdian terdapat ketidak sesuaian dengan kapasitas yang dimiliki santri seperti mahasiswa tarbiyah diminta untuk menjadi pengkotbah atau mahasiswa syariah diminta untuk menjadi guru sekolah, Hal lain yang menjadi masalah adalah dengan adanya segelintir mahasantri yang masih membiayai hidupnya sendiri di dalam pengabdian karena tidak mendapatkan jaminan biaya oleh PP Muhammadiyah atau pondok Hajjah Nuriyah Shabran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal yang melatar belakangi kebijakan pengabdian dan mendeskripsikan implementasi kebijakan pengabdian serta menganalisis hasil monitoring dan evaluasi kebijakan pengabdian di Pondok Shabran.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif melalui teknik observasi dan wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Untuk uji keabsahan data peneliti melakukan triangulasi sumber dan triangulasi tehnik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya kebijakan pengabdian model baru yaitu melakukan pengabdian selama 1 tahun yang sebelumnya hanya 1 bulan dalam bentuk muballigh hijrah. Perubahan kebijakan selanjutnya juga dilibatkan LDK PP Muhammadiyah dalam proses penentuan lokasi pengabdian serta akomodasi para alumni. Penerapan sistem silang juga dilakukandalam perubahan kebijakan dengan menugaskan alumni di daerah yang bukan dari asalnya. Proses monitoring program pengabdian pondok Shabran dilakukan secara priodik yaitu per 3 bulan. Hasil monitoring kemudian akan dibawa dalam rapat terbatas untuk di evaluasi oleh LDK PP Muhammadiyah dan Pondok Hajjah Nuriyah Shabran untuk dijadikan bahan pertimbangan selanjutnya dalam menetukan keberhasilan kebijakan program.NIM. 18204010070 Sukasmin2022-02-17T06:50:35Z2022-02-17T06:51:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49356This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/493562022-02-17T06:50:35ZEFEKTIVITAS BLENDED LEARNING
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
DI TENGAH PANDEMI COVID-19 KELAS 7 SMP N 9 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2021/2022Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan model blended learning di SMP Negeri 9 Yogyakarta dilakukan sebagai solusi pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covi-19. Tujuan penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan implementasi model blended learning pada mata pelajaran PAIBP di SMP N 9 Yogyakarta, 2) Menganalisis efektivitas model blended learning terhadap pembelajaran PAIBP di SMP N 9 Yogyakarta.
Penelitian ini berjenis field research, dengan pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, wawancara, dan dolumentasi. Adapun analisis data dengan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dengan triangulasi.
Dari hasil penelitian menunjukan bawa: 1) Implementasi model blended learning mata pelajaran PAIBP di SMP Negeri 9 Yogyakarta melalui 2 tahap yaitu perencanaan dan implementasi pembelajaran PAIBP model Blended Learning. Tahap perencanaan beisi perencanaan tujuan program pembelajaran, menyiapkan sarana dan prasarana pembelajaran, dan penyusunan jadwal pembelajaran. Implementasi pembelajaran PAIBP dengan model blended learning mencakup 2 komponen utama yaitu pembelajaran secara online dan tatap muka. 2) pembelajaran PAIBP kelas 7 di SMP Negeri 9 Yogyakarta menggunakan model blended learning berjalan secara efektif dengan adanya kualitas pembelajaran terpenuhi ditinjau dari nilai ketuntasan siswa, Adanya kesesuaian tingkat pembelajaran, yaitu guru dapat memastikan tingkat kesiapan siswa dalam menerima materi baru, adanya intensifitas pembelajaran, yaitu besarnya usaha guru dalam memotivasi siswa untuk menyelesaikan atau mengerjakan tugas-tugas dan mempelajari materi yang disampaikan, dan enggunaan waktu yang efektif dikarenakan kegiatan pembelajaran beserta seluruh prosedur yang direncakan dapat selesai dengan waktu yang telah ditentukan.NIM.17104010135 Muhammad sirojul Choir2022-02-17T06:32:18Z2022-02-17T06:32:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49355This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/493552022-02-17T06:32:18ZHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DAN EFIKASI DIRI MENGHAFAL AlQURAN DENGAN PRESTASI HAFALAN PESERTA DIDIK TAHFIDZ KELAS VII MTs AL-I’ANAH PLAYEN TAHUN PELAJARAN 2020/2021Latar belakang penelitian ini adalah bahwa idealnya peserta didik yang memiliki prestasi hafalan bagus ia juga akan memiliki dukungan sosial teman sebaya dan efikasi diri menghafal AlQuran yang bagus juga. Namun pada kenyataannya ada peserta didik tahfidz yang memiliki prestasi hafalan bagus tapi dukungan sosial teman sebaya dan efikasi diri menghafal AlQuran kurang bagus begitupun sebaliknya. Maka dari itu perlu adanya penelitian lebih lanjut. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat 1) dukungan sosial teman sebaya, 2) efikasi diri menghafal AlQuran, dan 3) prestasi hafalan hafalan peserta didik tahfidz kelas VII MTs Al-I’anah Playen tahun pelajaran 2020/2021, 4) menguji secara empiris hubungan dukungan sosial teman sebaya dengan prestasi hafalan, 5) menguji secara empiris hubungan efikasi diri menghafal AlQuran dengan prestasi hafalan, dan 6) menguji secara empiris hubungan secara bersama-sama antara dukungan sosial teman sebaya dan efikasi diri menghafal AlQuran dengan prestasi hafalan peserta didik tahfidz kelas VII MTs Al-I’anah Playen tahun pelajaran 2020/2021.
Metode penelitian menggunakan jenis expost facto dan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasi. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah populasi kelas VII MTs Al-I’anah Playen tahun pelajaran 2020/2021 yang mengambil program tahfidz secara khusus. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment dan korelasi ganda.
Hasil penelitian ini adalah tingkat 1) dukungan sosial teman sebaya (N= 28, mean= 87.64, SD= 6.453), 2) efikasi diri menghafal AlQuran (N= 28, mean= 65.50, SD= 6.861), dan 3) prestasi hafalan (N= 28, mean= 82.32, SD= 4.651) peserta didik tahfidz kelas VII MTs Al-I’anah Playen tahun pelajaran 2020/2021 termasuk dalam kategori sedang, 4) Tidak ada hubungan dukungan sosial teman sebaya dengan prestasi hafalan peserta didik tahfidz kelas VII MTs Al-I’anah Playen tahun pelajaran 2020/2021 (rx1y= 0.315, p= 0.051> 0.05), 5) Ada hubungan positif efikasi diri menghafal AlQuran dengan prestasi hafalan peserta didik tahfidz kelas VII MTs Al-I’anah Playen tahun pelajaran 2020/2021 (rx2y= 0.420, p= 0.013< 0.05), 6) Ada hubungan positif secara bersama-sama antara dukungan sosial teman sebaya dan efikasi diri menghafal AlQuran peserta didik tahfidz kelas VII MTs Al-I’anah Playen tahun pelajaran 2020/2021 (R=0.0.533, p=0.015<0.05).NIM. 17104010073 Kusnul Fitriyani2022-02-16T06:40:58Z2022-02-16T06:40:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49351This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/493512022-02-16T06:40:58ZPENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK DALAM KELUARGA PESERTA DIDIK KELOMPOK BELAJAR UMMAHAT DESA SITIMULYO PIYUNGAN BANTUL YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan kepada
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk
Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Strata Satu Pendidikan (S.Pd.)
Disusun Oleh:
Fifi Nur Azizah
NIM : 17104010030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2021Latar belakang penelitian ini adalah bahwa mayoritas peserta didik Kelompok Belajar Ummahat bermanhaj salaf tentu memiliki konsep dalam mendidik anak, peneliti ingin mengungkap bagaimana para peserta didik dalam mendidik anaknya di bidang keagamaan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan pendidikan agama Islam pada anak dalam keluarga, kendala yang dihadapi keluarga, dan upaya orang tua dalam memenuhi kebutuhan pendidikan agama Islam pada anak dalam keluarga peserta didik Kelompok Belajar Ummahat Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah keluarga peserta didik Kelompok Belajar Ummahat yang terdiri dari ibu, ayah, dan anak. Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan/verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan:1) Pendidikan agama Islam pada anak dalam keluarga peserta didik Kelompok Belajar Ummahat adalah proses pembelajaran dasar-dasar agama Islam agar memahami Islam secara menyeluruh dan mengamalkannya dalam kehidupan. Tujuan pendidikan agama Islam yaitu mengenalkan anak tentang Islam agar beragama Islam dengan benar, memahaminya, dan mengamalkannya. Materi pendidikan agama Islam yaitu tauhid/aqidah, manhaj, akhlak dan adab, fiqih, ibadah. Metode yang digunakan yaitu nasihat, tauladan, diskusi, dan praktik. Peran ibu dalam mendidik anak yaitu memberikan peringatan, pemahaman tentang bagaimana harus beragama, menjadi contoh sesuai kemampuan. Peran ayah dalam mendidik anak yaitu mengajari prinsip dan nilai dasar. Penerapan pendidikan agama Islam pada anak ialah sedini mungkin. 2) Kendala yang dihadapi keluarga yaitu kendala internal dan eksternal. 3) Upaya orang tua dalam memenuhi kebutuhan anak yaitu membiasakan kegiatan positif dalam kehidupan sehari-hari, memberi suri tauladan, mengasuh anak dengan baik, memasukkan anak ke lembaga pendidikan agama Islam, memfasilitasi buku keagamaan dan internet sehat untuk mengakses pendidikan agama Islam.NIM .17104010030 Fifi Nur Azizah2022-01-14T07:34:36Z2022-01-14T07:34:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48521This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/485212022-01-14T07:34:36ZIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DARING PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS V WAHAB HASBULLAH MI MA’ARIF KLESMAN KECAMATAN MOJOTENGAH KABUPATEN WONOSOBO TAHUN AJARAN 2020/2021Latar belakang penelitian ini adalah bermula dari wabah Covid-19 yang masuk ke Indonesia dan mengharuskan pendidikan mengalami perubahan menjadi pembelajaran daring (dalam jaringan) pada semua mata pelajaran, temasuk Aqidah Akhlak pada lembaga sekolah berbasis keagamaan. Tentu tidak mudah dalam pelaksanaannya karena hal ini baru pertama kali dalam pelaksanaannya. Tentu terdapat bermacam kesulitan yang dialami guru, siswa, juga bagi wali siswa. Mulai dari jaringan internet, tipe HP yang tergolong lama, mood siswa yang mudah berubah saat pembelajaran, wali siswa yang kurang telaten dalam mendampingi anaknya, dll.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Pengumpulan datanya yaitu dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun subjek dari penelitian ini adalah kepala madrasah, guru mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas V Wahab Hasbullah, siswa, dan wali siswa.
Hasil penelitian ini adalah: 1) Pembelajaran daring Aqidah Akhlak kelas V Wahab Hasbullah berlangsung di aplikasi Whatsapp. Dari tahap perencanaan hingga penilaian masih sama seperti di kelas, hanya berbeda pada pelaksanannya saja yaitu secara daring di masa sekarang. Materi yang diberikan biasanya bersumber dari e-book dan sesekali diselingi materi yang diambil dari youtube. Untuk penilaian, guru memberikan soal-soal yang diambil dari e-book. 2) Faktor pendukung pada pembelajaran daring Aqidah Akhlak: Adanya pelatihan ICT dan IHT, adanya kreativitas guru, daerah yang strategis dalam hal jaringan internet, mood yang baik dan daya pikir kritis, kondisi rumah yang harmonis, adanya orang dewasa di rumah untuk membimbing pembelajaran daring. Faktor penghambat: sinyal yang jelek ketika pemadaman listrik, kesulitan membeli kuota internet, tipe HP yang tergolong lama, siswa yang asal-asalan dalam mengerjakan tugas, kurangnya literasi, orang tua yang tidak telaten dalam menemani anak belajar, mood anak yang tiba-tiba berubah malas belajar.NIM.: 17104010128 Laelatul Hidayah2022-01-14T07:31:13Z2022-01-14T07:31:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48520This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/485202022-01-14T07:31:13ZAKHLAK DALAM MENUNTUT ILMU YANG TERKANDUNG DI DALAM NOVEL API TAUHID KARYA HABIBURRAHMAN EL-SHIRAZYKeguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2021.
Banyak para pencari ilmu atau yang biasa disebut dengan siswa/murid, yang dalam mencari ilmu tidak mengindahkan adab atau tata krama. Padahal, adab atau tata krama ini merupakan hal yang paling utama harus diperhatikan oleh seorang pencari ilmu. Dalam beberapa kasus yang terjadi, banyak sekali para siswa sekolah yang berani (berbuat hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan) terhadap gurunya, hal ini bisa terjadi karena memang para siswa tidak berpedoman atau tidak mengedepankan akhlak dalam menuntut ilmu. Untuk itu maka mengetahui apa saja adab atau tata krama bagi seorang murid khususnya, sangat perlu untuk dikaji. Oleh karena itu, perlu ada penelitian mengenai akhlak di dalam menuntut ilmu, yang pada skripsi ini diambil dari cerita novel Api Tauhid.
Jenis penelitian kualitatif yang digunakan ini bersifat library research. Adapun pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi, dengan menelaah dan meneliti novel Api Tauhid, untuk mendapatkan data mengenai apa saja akhlak dalam menuntut ilmu. Data yang terkumpul kemudia diklasifikasikan dan diinterpretasikan serta dianalisis dengan menggunakan metode analisis isi (content analysis).
Hasil penelitian ini yaitu: 1). Di dalam novel Api Tauhid karya Habiburrahman El-Shirazy ini terdapat kutipan atau adegan yang mengandung unsur akhlak dalam menuntut ilmu, yang dapat dijadikan bahan referensi bagi para peserta didik dalam bersikap saat sedang menuntut ilmu. Akhlak-akhlak tersebut adalah: tidak sombong, rendah hati, jujur, selalu menjaga pandangan dari yang diharamkan, dudun dan mendengarkan dengan baik, tidak malu bertanya, menghormati, tidak meremehkan teman, serta tidak bergembira ketika guru memarahi teman. 2). Terdapat relevansi atau hubungan yang sangat erat terkait akhlak dalam menuntut ilmu yang terkandung di dalam novel Api Tauhid ini dengan pendidikan islam. Hubungan tersebut adalah, bahwa dengan menjalankan akhlak di dalam menuntut ilmu, membuat peserta didik mampu menciptakan lingkungan belajar yang baik dan mampu memjaukan pendidikan islam. Adapun saran bagi pembaca, khususnya peserta didik adalah, agar dapat mengaktualisasikan akhlak dalam menuntut ilmu yang terkandung di dalam novel Api Tauhid ini ke dalam kehidupan sehari-hari, terutama ketika sedang menuntut ilmu. Kemudian untuk para pendidik maupun orang tua agar senantiasa membimbing peserta didik atau anaknya dalam menuntut ilmu supaya memerhatikan akhlak atau adab-adabnyaNIM.: 17104010124 Haikal Najich2022-01-14T07:26:27Z2022-01-14T07:26:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48519This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/485192022-01-14T07:26:27ZANALISIS KONSEP KECERDASAN EMOSIONAL (DALAM BUKU TERJEMAHAN DANIEL GOLEMAN) YANG TERKANDUNG DALAM TERJEMAHAN KITAB WASHIYATUL MUSTOFA KARANGAN SYAIKH ABDUL WAHHAB ASY-SYA’RANILatar belakang penelitian ini adalah kecerdasan emosional memiliki urutan kedua dalam undang-undang sistem pendidikan nasional setelah spiritual keagamaan, yang berarti bahwa kecerdasan emosional memiliki kedudukan yang penting untuk dikembangkan. Salah satu sumber pendidikan Islam adalah sunnah, dalam hal ini adalah yang diuraikan dalam kitab. Kitab Washiyatul Mustafa merupakan kitab yang menjelaskan tentang wasiat atau pesan Nabi Muhammad SAW kepada sahabat Ali bin Abi Thalib ini merupakan kitab karangan Syaikh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan terjemahan Kitab Washiyatul Mustafa karangan Achmad Sunarto. Penelitian ini bertujuan mengkaji konsep kecerdasan emosional Daniel Goleman (dalam buku terjemahannya) yang terkandung dalam terjemahan kitab Washiyatul Mustafa. Untuk itu maka kecerdasan emosional Goleman (dalam terjemahannya) yang terkandung dalam kitab Washiyatul Mustafa ini menarik untuk dibahas. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian bagaimana konsep kecerdasan emosional Goleman (dalam buku terjemahannya) yang terkandung dalam terjemahan kitab Washiyatul Mustafa.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, menggunakan berbagai sumber kepustakaan dalam pengumpulan data. Sumber yang digunakan adalah terjemahan kitab Washiyatul Mustafa, terjemahan buku karya Daniel Goleman dan sumber-sumber terkait lainnya. Objek penelitian ini adalah kecerdasan emosional dalam terjemahan kitab Washiyatul Mustafa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, yakni menggumpulkan dokumen atau karya-karya yang relevan dengan judul penelitian ini yang kemudian ditarik kesimpulan unttuk mendapatkan hasil. Teknik analisis data yang dilakukan adalah penyeleksian data untuk mengetahui ide atau gagasan dari penulis buku-buku yang digunakan.
Hasil penelitian menunjukkan Pertama, kecerdasan emosional dalam kitab Washiyatul Mustafa dapat diklasifikasikan menjadi lima kategori, yakni muhasabah diri/kesadaran diri, mengelola amarah, wara’, shadaqah serta kebaikan dan keburukan, dan tanda-tanda kebaikan . Kedua, dalam relevansi antara kitab Washiyatul Mustafa dengan buku karya Daniel Goleman secara garis besar memiliki kesamaan pada tujuan yaitu untuk membentuk kecerdasan emosional yang lebih baik. Ketiga perbedaan pada kedua sumber tersebut yaitu dalam kitab Washiyatul Mustafa lebih ditekankan kepada pengaplikasian ibadah dan nilai spiritualitas ketuhanan yang berdampak pada pembiasaan akhlakul karimahNIM.: 17104010103 Rizki Nur Malita Sari2022-01-14T07:21:42Z2022-01-14T07:21:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48518This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/485182022-01-14T07:21:42ZANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM NOVEL UNLIMITED YOU KARYA WIRDA MANSURLatar belakang masalah penelitian ini adalah seorang muslim harusnya
mampu untuk mencari jalan. Terutama untuk persoalan-persoalan kehidupan, salah
satu alternatifnya adalah dengan media pembelajaran yaitu novel. Yang menjadi
permasalahan penelitian ini adalah nilai-nilai PAI apa saja yang terkandung dalam
novel novel Unlimited You Karya Wirda Mansur. Dan bagaimana relevansi novel
Unlimited You karya Wirda Mansur dengan materi Pendidikan Agama Islam di
SMP dan SMA. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis
pesan-pesan agama yang ada dalam sebuah karya sastra. Yakni novel Unlimited You,
tentang “Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam”.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library research).
Pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif.
Sedangkan dalam pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi.
Analisis data yang digunakan dalam skripsi ini menggunakan metode analisis isi
(content analisys), metode reduksi data, serta metode interprestasi.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Nilai-nilai PAI yang
terkandung dalam novel Unlimited You adalah nilai-nilai pendidikan aqidah
(keimanan). Nilai pendidikan akhlak (budi pekerti), serta nilai-nilai pendidikan Al-
Qur‟an dan Hadis yang berisi ayat-ayat Al-Qur‟an dan juga beberapa hadis yang
terkait. 2) Novel Unlimited You ini mengandung nilai-nilai PAI dalam hal
pendidikan akidah, ibadah/syari‟ah, akhlak dan Al-Quran dan hadis dengan materi
PAI pada tingkat SMP dan SMA.NIM.: 17104010092 Irhamna Addaafi’alqodiyah2022-01-14T07:15:28Z2022-01-14T07:15:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48517This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/485172022-01-14T07:15:28ZNILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM BUKU SEBUAH SENI UNTUK BERSIKAP BODO AMAT KARYA MARK MANSON DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMDi balik kemajuan teknologi yang semakin mempermudah urusan manusia, di sisi lain ada dampak negatif yang ditimbulkan. Melalui internet dan media sosial aliran-aliran yang berseberangan dengan ideologi bangsa ini kini telah menunjukan eksistensinya, seperti aliran-aliran radikal, liberal, komunisme, hingga terorisme yang menjadikan kampanyenya semakin berkembang. Pendidikan formal perlu menyiapkan sumber belajar yang tepat bagi peserta didik agar penanaman pendidikan karakter mampu terbentuk dengan baik. Salah satu alternatif bahan ajar di pendidikan formal adalah buku-buku bertema pengembangan diri. Buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat termasuk ke dalam tema tersebut. Buku ini dapat menjadi solusi atas permasalahan-permasalahan yang banyak dihadapai kaum milenial di era saat ini seperti keterbukaan media sosial yang dapat menimbulkan stres, pesimis pada perkembangan diri sendiri, standar hidup yang terlalu tinggi di lingkungannya, dan tidak mempunyai tujuan hidup.
Skripsi ini termasuk ke dalam penelitian kepustakaan dengan menggunakan pendekatan psikologis. Sumber penelitian berasal dari buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat karya Mark Manson yang diterbitkan pada tahun 2018 dan sumber-sumber pendukung lainnya. Metode dokumentasi diambil sebagai metode pengumpulan datanya. Dan metode analisis konten peneliti pilih sebagai metode analisis datanya.
Hasil penelitian dari skripsi ini menunjukan bahwa: 1) Nilai pendidikan karakter dalam buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat di antaranya: a) karakter religius, b) karakter jujur, c) karakter kerja keras, d) karakter demokratis, e) karakter rasa ingin tahu, f) karakter semangat kebangsaan, g) karakter menghargai prestasi, h) karakter bersahabat/komunikatif, i) karakter gemar membaca, j) karakter peduli sosial, k) karakter bertanggung jawab, 2) Relevansi nilai-nilai pendidikan karakter dalam buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat dengan pendidikan agama Islam di antaranya:a) telah sesuai dan relevan dengan tujuan pendidikan agama Islam yaitu dalam tujuan untuk menumbuhkan akhlak yang mulia, b) telah relevan dengan memuat materi pendidikan agama Islam yaitu tentang pendidikan akhlak, c) telah relevan dengan menggunakan metode-metode yang relevan dengan pendidikan agama Islam seperti: metode keteladanan, dan metode kisah.NIM.: 17104010091 Bambang Bahrul Ulum2022-01-14T07:11:42Z2022-01-14T07:11:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48516This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/485162022-01-14T07:11:42ZPROBLEMATIKA BELAJAR PAI SECARA DARING PADA ANAK SEKOLAH KELAS VII DI DUSUN MUTIHAN RW 14 DESA GUNUNGPRING KECAMATAN MUNTILAN KABUPATEN MAGELANGLatar belakang dari penelitian ini adalah akibat adanya Covid-19 menjadikan semua pembelajaran dilakukan secara daring termasuk mata pelajaran PAI. Pembelajaran daring sekarang menjadi jalan alternatif yang dapat diterapkan selama masa pandemi. Namun hal tersebut tentu tidak terlepas dari problematika yang muncul diantaranya yaitu fasilitas belajar di rumah yang kurang memadai, jaringan internet yang tidak stabil, anak merasa jenuh dan tidak paham akan materi yang disampaikan guru, kurang variatifnya metode maupun aplikasi belajar yang digunakan, dan keterbatasan biaya maupun pengetahuan orang tua terhadap PAI serta teknologi. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan belajar PAI secara daring, problematika apa saja yang dihadapi, dan solusi untuk mengatasinya.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Adapun pengumpulan datanya menggunakan tiga metode yaitu dokumentasi dengan mencari data-data dusun, observasi dan wawancara mengenai problematika belajar PAI daring kepada subjek penelitian. Uji keabsahan datanya menggunakan triangulasi metode, sedangkan analisis datanya menggunakan tiga teknik yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah: 1) Belajar PAI secara daring dilakukan dengan menggunakan handphone android yang berisi aplikasi sebagai media belajarnya. Guru menyampaikan materi melalui grup WhatsApp atau Google Classroom. 2) Problematika yang muncul antara lain yaitu problematika yang dihadapi anak di rumah, problematika anak dari sisi guru, problematika ketika mengikuti pembelajaran PAI, dan problematika yang dihadapi orang tuanya. 3) Solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul ketika belajar PAI secara daring diantaranya yaitu orang tua membantu anaknya apabila mengalami kesulitan, memberikan fasilitas dan dampingan kepada anaknya secara maksimal, partisipasi anak dalam mengikuti pembelajaran lebih ditingkatkan, aplikasi dan metode belajar daring yang digunakan lebih variatif dan kreatif, serta pemahaman orang tua terhadap PAI maupun teknologi lebih ditingkatkan lagi.NIM.: 17104010089 Dewi Ainin2022-01-14T07:08:08Z2022-01-14T07:08:08Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48515This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/485152022-01-14T07:08:08ZPENDIDIKAN BELA NEGARA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MENURUT IBNU TAIMIYAHBerangkat dari realitas bahwa berbagai tindak kekerasan yang mengatas-namakan agama telah marak terjadi di berbagai penjuru di dunia, termasuk di indo-nesia. Hal tersebut membuat sebuah pandangan baru dari masyarakat global tentang agama. Agama sebagai sebuah alat yang potensial bagi pelaku tindak kekerasan untuk melegalkan perbuatan mereka. Dalam konteks keIndonesiaan, pemerintah Republik Indonesia telah mengupayakan berbagai cara untuk menanggulangi tin-dak kekerasan tersebut, salah satunya adalah dengan adanya program Pendidikan Bela Negara. Untuk membuat program ini menjadi sesuatu yang dekat dan bisa diterima umat Islam maka diperlukan penjabaran pemikiran dari seorang tokoh Is-lam yang berpengaruh, diantara tokoh tersebut adalah Ibnu Taimiyah. Dari pemaparan tersebut maka pada penelitian ini akan dibahas tentang pandangan Ibnu Taimiyah tentang Pendidikan Bela Negara dan implikasinya terhadap Pendidikan Bela Negara
Pada penelitian kali ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan, penelitian ini dilakukan dengan cara menghimpun data penelitian dari berbagai literatur dan menjadikan teks sebagai objek utama analisisnya. Pendekatan yang digunakan adalah konten analisis, yaitu sebuah upaya untuk memunculkan berbagai kemungkinan makna dari data-data yang terdokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan: Ibnu Taimiyah memberikan pengajaran ten-tang nilai-nilai Pendidikan Bela Negara dalam fatwa dan sikapnya terhadap berbagai keadaan. Ibnu Taimiyah memberikan percontohan bagaimana bentuk in-teraksi seorang muslim terhadap pemerintah, bersemangat dalam mewujudkan perbaikan, menjaga persatuan, melawan penjajahan dan mengajarkan sikap toleransi . Nilai-nilai tersebut kemudian direkonstruksi ke dalam nilai-nilai yg relevan dengan ruang lingkup pendidikan bela negara di Indonesia, diantaranya diantaranya 1) sadar berbangsa dan bernegara, 2) rela berkorban untuk bangsa dan negara, 3) mempunyai kemampuan awal bela negara, 4) semangat untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan makmur. Corak pemikiran Ibnu Taimiyah tentang pendidikan bela negara berimplikasi terhadap pendidikan agama Islam dalam hal betapa pentingnya pendidikan bela negara dalam Pendidikan Agama Islam, kompetensi guru, tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan metode dalam mengajarkannya.NIM.: 17104010065 Bima Krisna Aji2022-01-14T07:05:06Z2022-01-14T07:05:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48514This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/485142022-01-14T07:05:06ZHUBUNGAN EFIKASI DIRI MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN KEMAMPUAN MENGHAFAL AL-QUR’AN SANTRI KELAS VIII MTS PONDOK PESANTREN MODERN MIFTAHUNNAJAH TRINI TRIHANGGO GAMPING SLEMANPondok Pesantren Modern Miftahunnajah memiliki target hafalan yang harus dicapai oleh santrinya yaitu sebanyak lima sampai lima belas juz. Akan tetapi terdapat beberapa santri yang masih belum bisa memenuhi target tersebut. Kemampuan santri dalam menghafal Al-Qur‟an dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah efikasi diri atau keyakinan diri yang dimiliki oleh siswa. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian tentang hubungan efikasi diri terhadap kemampuan menghafal Al-Qur‟an. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui tingkat efikasi diri santri kelas VIII MTs Pondok Pesantren Modern Miftahunnajah Trini Trihanggo Gamping Sleman, 2) Untuk mengetahui tingkat kemampuan menghafal Al-Qur‟an santri kelas VIII MTs Pondok Pesantren Modern Miftahunnajah Trini Trihanggo Gamping Sleman, 3) Untuk meihat kemampuan prediksi dari efikasi diri menghafal Al-Qur‟an terhadap kemampuan menghafal Al-Qur‟an santri kelas VIII MTs Pondok Pesantren Modren MIftahunnajah Trini Trihanggo Gamping Sleman.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan subjek santriwati kelas VIII MTs Pondok Pesantren Modern Miftahunnajah Trini Trihanggo Gamping Sleman sebanyak 42 responden. Dalam penelitian ini menggunakan sample jenuh. Pengumpulan data menggunakan metode angket, dokumentasi, dan wawancara. Uji hipotesis menggunakan analisis regresi linear sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Tingkat efikasi diri santri kelas VIII MTs Pondok Pesantren Modern Miftahunnajah Trini Trihanggo Gamping Sleman secara umum berada pada kategori sedang dengan prosentase sebesar 66,7%, 2) Tingkat kemampuan menghafal Al-Qur‟an santri kelas VIII MTs Pondok Pesantren Modern Miftahunnajah Trini Trihanggo Gamping Sleman secara umum berada pada kategori tinggi dengan prosentase sebesar 57,1%, 3) efikasi diri menghafal Al-Qur‟an dapat digunakan untuk memprediksi kemampuan menghafal Al-Qur‟an santri kelas VIII MTs Pondok Pesantren Modern Miftahunnajah, ini dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,000<0,05 dalam 1 unit kenaikan efikasi diri maka kemampuan menghafal Al-Qur‟an akan naik sebesar 0,356.NIM.: 17104010057 Fatimah Azzahra2022-01-14T07:00:34Z2022-01-14T07:00:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48513This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/485132022-01-14T07:00:34ZNILAI-NILAI DEDIKASI GURU YANG TERKANDUNG DALAM FILM GURU-GURU GOKIL DAN RELEVANSINYA DENGAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAIKualitas hasil pendidikan sangat ditentukan oleh kepribadian guru, karena guru dalam proses belajar mengajar tetap memegang peranan penting, posisi guru dalam proses belajar mengajar belum dapat digantikan dengan alat atau teknologi, teknologi merupakan alat bantu dalam proses belajar mengajar. Sebab dalam proses belajar mengajar lebih diutamakan unsur manusiawinya seperti sikap, nilai, perasaan, motivasi, kepribadian, karakter, kebiasaan, yang mendukung dan diharapkan dilaksanakan oleh siswa setelah proses belajar mengajar selesai. Dengan kata lain teknologi dapat menjadi alat belajar materi tapi tidak dengan sikap dan kepribadian.
Skripsi ini termasuk kepada penelitian Literer atau kepustakaan dengan sumber penelitian yang digunakan adalah Disk film guru-guru gokil yang disutradarai oleh Sammaria sari simanjuntak, dirilis pada 17 Agustus 2020 dan sumber pendukung lainnya. Untuk teknik analisis data yang digunakan pada skripsi ini terdiri atas reduksi data, penyajian data (display data) dan menarik kesimpulan (conclusion drawing).
Hasil dari penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa nilai dedikasi yang ada dalam film yakni a) keberadaannya bermakna b) Tujuan utama mengabdi bukan materi c) Mampu menginspirasi orang lain d) Memiliki semangat dan etos kerja yang tinggi sesuai dengan indikator kompetensi kepribadian guru PAI yakni a) Tindakan yang sesuai dengan kebudayaan nasional Indonesia, serta indikator penampilan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyrakat, b) kepmilikan kepribadian atas penampilan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, c) penampilan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat, d) penghormatan terhadap kode etik guru.Kualitas hasil pendidikan sangat ditentukan oleh kepribadian guru, karena guru dalam proses belajar mengajar tetap memegang peranan penting, posisi guru dalam proses belajar mengajar belum dapat digantikan dengan alat atau teknologi, teknologi merupakan alat bantu dalam proses belajar mengajar. Sebab dalam proses belajar mengajar lebih diutamakan unsur manusiawinya seperti sikap, nilai, perasaan, motivasi, kepribadian, karakter, kebiasaan, yang mendukung dan diharapkan dilaksanakan oleh siswa setelah proses belajar mengajar selesai. Dengan kata lain teknologi dapat menjadi alat belajar materi tapi tidak dengan sikap dan kepribadian.
Skripsi ini termasuk kepada penelitian Literer atau kepustakaan dengan sumber penelitian yang digunakan adalah Disk film guru-guru gokil yang disutradarai oleh Sammaria sari simanjuntak, dirilis pada 17 Agustus 2020 dan sumber pendukung lainnya. Untuk teknik analisis data yang digunakan pada skripsi ini terdiri atas reduksi data, penyajian data (display data) dan menarik kesimpulan (conclusion drawing).
Hasil dari penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa nilai dedikasi yang ada dalam film yakni a) keberadaannya bermakna b) Tujuan utama mengabdi bukan materi c) Mampu menginspirasi orang lain d) Memiliki semangat dan etos kerja yang tinggi sesuai dengan indikator kompetensi kepribadian guru PAI yakni a) Tindakan yang sesuai dengan kebudayaan nasional Indonesia, serta indikator penampilan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyrakat, b) kepmilikan kepribadian atas penampilan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, c) penampilan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat, d) penghormatan terhadap kode etik guru.NIM.: 17104010052 M. Firman Hidayat2022-01-14T04:40:14Z2022-01-14T04:40:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48509This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/485092022-01-14T04:40:14ZPERAN GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEDISIPLINAN IBADAH SISWA DI MTs N 9 BANTUL PADA PEMBELAJARAN DARING MASA PANDEMI COVID-19Latar belakang penelitian ini adalah Pendidikan dalam Islam merupakan sebuah rangkaian proses pemberdayaan manusia menuju kedewasaan, untuk menjalankan fungsi kemanusiaan sebagai seorang hamba di hadapan Allah SWT. Tingkat pemahaman tentang Fiqih dapat berpengaruh pada praktek ibadah siswa, pemahaman agama yang tinggi akan lebih menyadarkan kewajiban terhadap ibadah hingga terbentuk sebuah kedisiplinan. Sejak adanya pandemi Covid-19 mulai memasuki Indonesia, menuntut pembelajaran dilaksanakan secara daring (pembelajaran jarak jauh) dan pembiasaan keagamaan di sekolah ditiadakan. Bukan hal yang mudah, kurangnya intensitas interaksi antar guru dan siswa menyebabkan kesulitan bahkan peningkatan rasa stres dan kejenuhan, serta berdampak pada penurunan motivasi belajar termasuk dalam pengamalannya. Berdasarkan hal tersebut, maka optimalisasi peran guru sangatlah diperlukan agar siswa dapat belajar dan menjalankan perintah agama dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran dan cara guru Fiqih dalam meningkatkan motivasi belajar dan kedisiplinan ibadah ketika pembelajaran daring masa pandemi Covid-19.serta faktor pendukung dan penghambatnya.
Penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research) dengan jenis data kualitatif deskriptif. Adapun pengumpulan datanya menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi data. Sedangkan analisis data pada penelitian ini dengan empat tahapan, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Peranan guru Fiqih meningkatkan motivasi belajar dan kedisiplinan ibadah siswa MTs N 9 Bantul dalam pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 dilakukan guru dengan cara menggairahkan peserta didik dengan sapaan hangat, perhatian, mengirimkan lantunan kalimat toyyibah, sholawat, doa-doa, maupun lagu islami untuk membawa anak-anak dalam kondisi senang (Happy Student) sebelum menjalani pelajaran daring. Guru juga memberikan intensif berupa point, nilai dan pujian agar siswa termotivasi akan belajar dan selalu ingin menjadi yang terbaik. Guru sebagai pembimbing ketika pembelajaran daring dilakukan dengan mengarahkan, mengingatkan, memberikan perintah dan ajakan melakukan pembiasaan keagamaan, maupun dalam kegiatan belajar dan penyelesaian tugas. Guru sebagai evaluator melalui penugasan, rekapan presensi, keaktifan siswa, serta melakukan bekerja sama antara sekolah, guru, orang tua. 2) Faktor penghambat guru dalam penerapan perannya pada pembelajaran daring masa pandemi ini adalah
keterbatasan kepemilikan gadged, masalah kuota dan jaringan sinyal, kurangnya pendampingan dan pengawasan, dan kejenuhan siswa karena. Adapun faktor pendukungnya adalah media pembelajaran yang memadai, waktu belajar yang lebih lama dan fleksibel, adanya pelatihan-pelatihan penunjang pembelajaran daring, adanya program-program unggul sekolah, dan mulai adanya bantuan kuota. Hal ini menunjukkan bahwa peran guru yang dominan dalam meningkatkan motivasi belajar dan kedisiplinan ibadah pada pembelajaran daring yakni, mendidik, memotivasi, membimbing dan mengevaluasi. Beberapa upaya sudah dilakukan dengan cukup baik, meskipun hasilnya belum optimal. Belum semua siswa memiliki motivasi yang tinggi dalam pembelajaran daring dan disiplin dalam penerapan pembiasaan kegiatan keagamaan madrasah. Adapun saran dalam peningkatan motivasi belajar dan kedisiplinan Ibadah siswa pada pembelajaran daring di MTs N 9 Bantul yakni metode dan model pembelajaran Fiqih untuk dibuat lebih bervariasi, serta pengadaan lembar pantauan ibadah dalam keseharian siswa dan selalu mengadakan perbaikan dari hasil evaluasi pembelajaran daring.NIM.: 17104010048 Charisma Layyina2022-01-14T04:37:23Z2022-01-14T04:37:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48508This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/485082022-01-14T04:37:23ZPENERAPAN KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER THOMAS LICKONA DALAM BUKU EDUCATING FOR CHARACTER PADA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH TERHADAP KRISIS KARAKTER DI ERA
STRAWBERRY GENERATIONIndonesia saat ini telah memasuki era strawberry generation dimana pendidikan Indonesia saat ini belum mampu menyelesaikan masalah krisis karakter yang ada, dibuktikan dengan maraknya perilaku negatif yang dilakukan oleh siswa di sekolah. Hal ini tentunya menjadi bukti belum tercapainya tujuan pendidikan itu sendiri, yaitu untuk menjadikan siswa cerdas dan juga baik. Oleh karena itu, perlu adanya peninjauan kembali tentang pendidikan karakter yang ada di sekolah. Penelitian ini membahas tentang penerapan pemikiran Thomas Lickona tentang pendidikan karakter di dalam Pendidikan Agama islam di Sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan konsep pendidikan karakter menurut Thomas Lickona dalam buku Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility dan juga memaparkan teori pendidikan karakter Thomas Lickona ketika diterapkan pada Pendidikan Agama Islam di sekolah terhadap kriris karakter yang ada di era strawberry generation.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan termasuk pada kajian kepustakaan (library research). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan historis-faktual untuk memahami pemikiran seorang tokoh. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi, yaitu mengumpulkan informasi yang berubungan dengan pendidikan karakter Thomas Lickona dan krisis karakter di era Strawbery Generation yang bersumber dari buku, artikel, jurnal, majalah, makalah, dan sebagainya baik yang sudah dipublikasikan, belum dipublikasikan atau bahkan tidak dipublikasikan. Analisis data yang digunakan adalah analisis isi (content analysis).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) konsep pendidikan karakter Thomas Lickona mempunyai tiga pondasi utama, dimana ketiga aspek tersebut sangat berkaitan dan berkelanjutan. Jika ingin menjadi manusia yang berkarakter baik maka harus mempunyai ketiganya. Hal itu berarti jika satu saja aspek tersebut tidak terpenuhi maka gugurlah syarat untuk menjadi manusia yang berkarakter baik (good character). Ketiga aspek tersebut adalah pengetahuan moral (moral knowing), perasaan moral (moral acting), dan tindakan moral (moral acting). (2) Strawberry Generation merupakan era dimana manusia khususnya generasi muda di analogikan seperti buah stroberi. Bentuk buah stroberi yang menawan merupakan analogi dari bentuk nyata kemewahan
intelektual, kreatif, inovatif dan aspek positif lainnya yang dimiliki oleh generasi muda saat ini. Akan tetapi, bentuk atau tekstur stroberi yang mudah rusak dan tergores bahkan jika dengan barang tumpul merupakan analogi nyata bahwa generasi muda kita sekarang mudah meyerah, mudah marah dan mudah baper. Hal inilah yang menyebabkan timbulnya fenomena maraknya krisis karakter di era ini. (3) fenomena krisis karakter yang ada di era strawberry generation terjadi karena pendidikan karakter yang ada di dalam pendidikan agama islam di sekolah hanya berhenti pada aspek kognitif atau aqliyah saja dan belum menyentuh pada aspek qolbiyah lebih-lebih pada aspek amaliyah. Latar belakang tersebutlah yang membuat konsep pendidikan karakter Thomas Lickona ini cocok dan dapat menjadi solusi atas krisis karakter yang sedang terjadi di era strawberry generation apabila konsep pendidikan karakter Thonas Lickona ini diterapkan di dalam Pendidikan Agama Islam yang ada di sekolah, dimana tiga aspek pokok moral knowing, moral feeling, dan moral acting dapat menjawab permasalahan yang ada di sekolah. Hingga pada akhirnya pendidikan karakter yang ada pada Pendidikan Agama Islam di sekolah dapat menyentuh aspek aqliyah, qolbiyah, dan juga amaliyah dan masalah-masalah karakter yang ada di era strawberry generation ini dapat teratasiNIM.: 17104010047 Wahyu Pratama2022-01-14T04:33:29Z2022-01-14T04:33:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48507This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/485072022-01-14T04:33:29ZPERAN ORANG TUA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI RELIGIUSITAS ANAK DI MASA PANDEMI DI RT 36 RW 09 IROMEJAN KLITREN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTALatar Belakang penelitian ini adalah Pembinaan religiusitas (keagamaan) menjadi sangat penting bagi kehidupan, terutama generasi muda atau generasi penerus bangsa. Keyakinan agama berfungsi untuk membangun kesadaran anak tentang adanya Tuhan dan hubungannya dengan pencipta. Pendidikan etika juga penting untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Anak-anak perlu diajarkan bagaimana bersikap kepada orang tua, guru, dan teman-teman. Namun dalam pelaksanaan pendidikan tidak bisa berjalan seperti yang kita harapkan bersama adanya pandemi Covid-19 yang memasuki di Negara Indonesia, pandemi mengubah proses pembelajaran menjadi daring (pembelajaran jarak jauh). Oleh karena itu semenjak sekolah daring anak menjadi memiliki banyak waktu luang yang menyebabkan anak banyak menyalah gunakan waktunya, apabila tanpa pengawasan dari orang tuanya. Maka dari itu perlulah peran orang tua dalam menanamkan nilai-nilai religiusitas anak di masa pandemi ini, agar anak dapat terarahkan dengan baik dan menjadi anak yang sholih-sholihah.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan. Adapun pengumpulan datanya menggunakan metode, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode kualitatif deskriptif. Adapun subjek yang diambil dari penelitian tersebut yaitu warga di wilayah RT 36 RW 09 Iromejan.
Hasil Penelitian ini adalah: (1) Nilai-nilai religiusitas yang ditanamkan dalam diri anak didik meliputi, nilai ibadah, jihad, amanah, ikhlas, akhlak dan kedisiplinan serta keteladanan, yang mana kelima nilai tersebut terintegrasi ke dalam ke dalam kehidupan anak didik sehari-hari, (2) Peran orang tua mempunyai tiga bentuk pola pendidikan yaitu perilaku keagamaan, sikap kegamaan dan keteladanan agama. ketiga bentuk penanaman tersebut digunakan dalam menanamkan nilai-nilai religiusitas pada diri anak didik (3) Faktor pendukung dalam melakukan penanaman nilai religiusitas pada diri anak didik meliputi, kondisi demografi, motivasi, kegaitan keagamaan dan terdapat beberapa Lembaga Pendidikan agama. Adapun faktor penghambat meliputi budaya digital, rendahnya kepekaan orang tua, pekerjaan orang tua dan kenakalan remaja.NIM.: 17104010028 Suci Nurmaya Ulfah2022-01-14T04:28:12Z2022-01-14T04:28:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48506This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/485062022-01-14T04:28:12ZIMPLEMENTASI NILAI-NILAI TOLERANSI
DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA KORDISKA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTALatar belakang penelitian adalah keragaman banyak menyimpan potensi yang dapat memperkaya warna hidup setiap pihak baik itu individu maupun kelompok atau komunitas-komunitas. Namun, dibalik keberagaman masih banyak terdapat tindakan-tindakan kekerasan, tidak menghargai perbedaan bahkan ada juga yang sudah mengarah ke radikalisme. Selain itu tindakan-tindakan intoleran dan radikalisme ini sudah memasuki semua wilayah termasuk organisasi. Kordiska merupakan salah satu UKM yang memiliki prinsip, visi misi berkaitan dengan toleransi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi nilai-nilai toleransi yang terdapat dalam unit kegiatan mahasiswa Kordiska dan menganalisis dampak implementasi nilai-nilai toleransi terhadap sikap peduli sosial mahasiswa dalam unit kegiatan mahasiswa Kordiska UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Subjek dari penelitian ini yaitu, Ketua, Anggota dan Pengurus UKM Kordiska UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, adapun pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi.
Hasil penelitian ini adalah : 1 Pertama, Implementasi nilai-nilai toleransi yang terdapat dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Kordiska terlaksana, dilihat dari program kerja maupun kegiatan-kegiatan Kosrdiska yang mengamalkan nilai-nilai teleransi tersebut. Walaupun ada beberapa program kerja yang tidak tertulis tentang nilai-nilai toleransi akan tetapi dalam kegiatan tersebut mempunyai kebijakan yang mencerminkan nilai-nilai toleransi. 2), Kedua, dampak implementasi nilai-nilai toleransi terhadap sikap peduli sosial mahasiswa dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Kordiska berdampak positif hal ini dibuktikan dengan ketua dan anggota saling memahami sikap peduli sosial, memiliki sikap empati yang tinggi, saling membantu antar sesama, bertanggung jawab, saling menyangi, tidak mngambil keuntungan, saling bekerja sama, terlibat kegiatan dalam bermasyarakat, memberi dukungan sosial, bertanggung jawab dan toleran terhadap perbedaan.NIM.: 17104010027 Rahma Nia A.S Gago2022-01-14T04:20:48Z2022-01-14T04:20:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48505This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/485052022-01-14T04:20:48ZKOMPLEKSITAS WANITA KARIER
DALAM BUKU TAFSIR AL-QUR’AN TEMATIK:
KEDUDUKAN DAN PERAN PEREMPUANLatar belakang penelitian ini, kedudukan dan peran perempuan pada zaman sekarang sangat mendominan pada berkarier maupun bekerja, bahwa dari kedudukan dan peran tersebut lebih dominan didalam rumah tangganya selain mengurus suami, anak dan rumah tangganya. Tugas sebagai seorang ibu maupun pendidik tidak lepas dari “al-ummu madrasatul-ula”. (ibu adalah sekolah pertama) untuk menunjukkan betapa peran ibu sangat strategis dalam mendidik anak-anaknya dan dalam memberikan ilmu pengetahuan tentang Pendidikan Agama Islam. Pada Buku Tafsi@r Al-Qur’an Tematik: Kedudukan Peran Perempuan ini membahas tentang pentingnya wanita berkarir, menuntut Ilmu tetap sesuai menjaga kehormatannya dengan memelihara tuntunan agama dan tidak meninggalkan kewajiban dari kedudukan dan perannya.
Penelitian ini bertujuan juga untuk menjawab beberapa rumusan masalah. Penulisan skripsi ini disusun menggunakan pendekatan Hermeneutika. Yang disebut Heuristik adalah kegiatan mencari dan menemukan sumber yang diperlukan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kepustaakan (library research). Metode pengumpulan datanya mengunakan metode wawancara dan dokumentasi dengan menggunakan beberapa literatur terkait dengan tema penelitian. Adapun analisis data menggunakan analisis isi (Content Analysis), kemudian dari hasil analisis ditarik kesimpulan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa: pertama, wanita yang sudah menikah untuk meminta ijin terlebih dahulu kepada suami jika hendak rencana bekerja dan jika kondisi ekonomi keluarga tidak mencukupi, sehingga mengharuskan wanita bekerja untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga. Dan tetap utamakan kewajiban utama, sebagai tugas pokok istri. Kedua, untuk wanita yang tetap melanjutkan kariernya dan kewajiban wanita menuntut ilmu. Boleh, tetap dengan memelihara tuntunan agama. Ketiga, wanita yang masih dalam naungan kedua orang tua, tetap dengan menuntut ilmu ataupun jika bekerja meminta ijin terlebih dahulu kepada kedua orang tua dengan memelihara tuntunan agama. Dan tidak terlepas wanita karier dalam memberikan Ilmu Pendidikan Agama Islam berupa: tanggung jawab pendidikan Iman, Akhlak, Intelektual, Mental, Sosial, memberikan metode pendidikan yang efektif, dan memberikan kaidah-kaidah dasar pendidikan anak.NIM.: 17104010004 Citra Islami Bintara Nurharjo2022-01-14T02:35:08Z2022-01-14T02:35:08Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48486This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/484862022-01-14T02:35:08ZINTEGRASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MATERI SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI BUKU SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAHBerawal dari banyaknya aksi-aksi yang dilakukan oleh beberapa ormas
tertentu yang semakin yang ingin mengganti falsafah Pancasila, khususnya
pengaruh gerakan Islamisme tertentu yang saat ini mulai menginfiltrasi kalangan
pelajar. Sesuai dengan UU Sisdiknas pancasila menjadi pondasi Pendidikan Agama
Islam di Indonesia, namun realitanya belum terjadi kesesuaian dalam ranah afeksi
peserta didik. Dalam hal ini sumber belajar menjadi bagian yang penting dalam
proses pembelajaran dan pembentukan karakter bagi siswa muslim dengan
diberikannya pendidikan dan pemahaman mengenai keislaman dan Pancasila yang
pada dasarnya tidak ada pertentangan di dalamnya. Dalam buku siswa Sejarah
Kebudayaan Islam kelas X, penulis menemukan beberapa materi yang di dalamnya
terdapat nilai-nilai Pancasila (yang dijabarkan melalui 45 butir Pancasila) namun
belum dijelaskan secara eksplisit.
Penelitian ini merupakan penelitian library research dengan menggunakan
metode pengumpulan data dokumentasi. pengumpulan data dilakukan pada sumber
yang relevan seperti buku siswa, jurnal, berita, serta peraturan perundang-undangan
yang terkait. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode content
analysis.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam buku siswa Sejarah
Kebudayaan Islam jenjang Madrasah Aliyah Kelas X terkandung nilai-nilai
Pancasila yang dapat diintegrasikan dengan materi yang ada di dalamnya.
(1)Terdapat 17 butir nilai Pancasila yang terdapat pada buku siswa Sejarah
Kebudayaan Islam MA kelas X yakni pada sila pertama butir ke-1,2 dan 7; sila
kedua butir ke-9,10,11,13,14, dan 15; sila ketiga butir ke-18 dan 19; sila keempat
butir ke-27; sila kelima pada butir ke-37,40, 41, 42, dan 45. (2) Pengintegrasian
nilai-nilai pancasila dengan materi dalam buku siswa Sejarah Kebudayaan Islam
MA Kelas X diharapkan mampu meningkatkan jiwa nasionalisme dan dapat
mengikir penyebaran paham anti-pancasila yang sedang marak di Indonesia
khususnya di kalangan pelajar muslim. Karena pancasila adalah pondasi bagi
Pendidikan Agama Islam di Indonesia khususnya Sejarah Kebudayaan Islam untuk
terjaganya persatuan dan kesatuan bangsa.NIM.: 16410053 Muhammad Faaza2022-01-14T02:21:45Z2022-01-14T02:21:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48483This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/484832022-01-14T02:21:45ZUNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI DALAM SISTEM KREDIT SEMESTER DI SMA NEGERI 1 BANTULLatar belakang penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Bantul masih menjadi satu-satunya SMA Negeri di Daerah Istimewa Yogyakarta yang menerapkan Sistem Kredit Semester sebagai salah satu upaya peningkatan mutu pendidikan secara menyeluruh dan komprehensif. Salah satu komponen penting dalam menunjang proses pembelajaran yang berkualitas pada Sistem Kredit Semester adalah adanya Unit Kegiatan Belajar Mandiri yang dibuat oleh masing-masing guru mata pelajaran di sekolah tersebut, termasuk di dalamnya yaitu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Penggunaan Unit Kegiatan Belajar Mandiri Pendidikan Agama Islam dalam Sistem Kredit Semester dapat dikatakan berhasil dan bermakna apabila peserta didik dengan mudah menggunakannya. Namun, dalam proses penerapan Unit Kegiatan Belajar Mandiri Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Bantul masih ada beberapa kendala yang dialami, baik dari peserta didik maupun guru Pendidikan Agama Islam itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) perencanaan pembelajaran menggunakan Unit Kegiatan Belajar Mandiri Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Bantul, (2) pelaksanaan pembelajaran menggunakan Unit Kegiatan Belajar Mandiri Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Bantul dan (3) respon siswa terhadap penggunaan Unit Kegiatan Belajar Mandiri Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Bantul.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian yaitu deskriptif eksploratif yang mengambil latar di SMA Negeri 1 Bantul. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang dikumpulkan, kemudian dari makna data tersebut penulis menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Perencanaan pembelajaran menggunakan Unit Kegiatan Belajar Mandiri Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Bantul sudah sesuai dengan tahapan-tahapan yang ada dalam Buku Panduan Pengembangan UKBM tahun 2017, (2) pelaksanaan pembelajaran menggunakan Unit Kegiatan Belajar Mandiri Pendidikan Agama Islam mencakup tiga tahap, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup, (3) respon peserta didik terhadap penggunaan Unit Kegiatan Belajar Mandiri Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dilihat dari hasil perhitungan tingkat kepuasan siswa, berada pada prosentase 47% yang artinya kurang dari 50% sehingga siswa dapat dikatakan kurang puas terhadap penggunaan model pembelajaran Unit Kegiatan Belajar Mandiri PAI dan Budi Pekerti dalam Sistem Kredit Semester di SMA Negeri 1 Bantul.NIM.: 15410160 Akvina Khoirunisa2022-01-14T02:10:27Z2022-01-14T02:10:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48482This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/484822022-01-14T02:10:27ZNILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KITAB ‘AQIDATU AL- ‘AWAM KARYA SAYYID AHMAD MARZUQI DAN RELEVANSINYA DENGAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMP KURIKULUMLatar belakang masalah penelitian ini adalah pendidikan Islam yang merupakan sub sistem dari pendidikan nasional memiliki peranan penting dalam pembentukan akhlak dan karakter peserta didik. Dalam Islam, Pendidikan Islam tidak hanya sekedar transfer ilmu, melainkan sebagai sarana transfer nilai sehingga nilai-nilai Islam yang didapatkan dapat tertanam dalam setiap individu. Sumber pendidikan Islam salah satunya yakni dari kitab kuning. Kitab kuning biasanya ditulis dalam bahasa Arab tanpa harakat dan di dalamnya membahas tentang kehidupan sehari-hari. Kitab ‘Aqīdatu Al-‘Awām merupakan salah satu dari berbagai macam kitab kuning. ‘Aqīdatu Al-‘Awām berarti akidah untuk orang-orang awam sehingga kitab ini merupakan kitab yang sangat penting bagi orang yang masih pemula dalam mempelajari Islam. Banyaknya orang yang beranggapan bahwa kitab ‘Aqīdatu Al-‘Awām fokus pembahasannya hanya tentang akidah, namun melihat betapa pentingnya kitab ini bagi umat Islam, maka tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan Islam dan merelevansikannya dengan materi PAI SMP Kurikulum 2013.
Jenis penelitian ini yaitu studi pustaka. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, pencarian dan pengumpulan data dengan membaca dan mendalami, mendeskripsikan dan menganalisa, dan membuat kesimpulan. Analisis data yang digunakan yaitu analisis konten.
Hasil penelitian ini adalah: pertama, nilai-nilai pendidikan Islam dalam kitab ‘Aqīdatu Al-‘Awām antara lain: 1) Nilai Akidah, 2) Nilai Akhlak, 3) Nilai Ibadah, 4) Nilai Sejarah Islam. Kedua, nilai-nilai pendidikan Islam dalam kitab ‘Aqīdatu Al-‘Awām relevan dengan pokok bahasan dan materi Pendidikan Agama Islam di SMP. Kitab ‘Aqīdatu Al-‘Awām yang memuat materi akidah, akhlak, ibadah, dan sejarah Islam sesuai dengan materi pembelajaran pada PAI SMP dengan kurikulum 2013.NIM.: 15410116 Khoirunisa Nur Fajrina2022-01-13T07:13:40Z2022-01-13T07:13:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48461This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/484612022-01-13T07:13:40ZKONSEP TAUHID DALAM KITAB QUL AMANTU BILLAHI SUMMA ISTAQIM KARYA KH. ABDUL MUCHITH DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN TAUHID DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 BANTULLatar belakang penelitian ini adalah meskipun tauhid diajarkan dalam Pendidikan Agama Islam di madrasah aliyah ternyata hal tersebut belum terlalu berdampak signifikan terhadap pemahaman tauhid pada siswa lulusan Madrasah Aliyah Negeri 3 Bantul. Kami masih menjumpai banyak siswa yang belum memahami bahkan belum mengetahui hakikat Iman dan Islam. Padahal hakikat iman dan Islam sangat perlu untuk diketahui oleh siswa madrasah aliyah supaya kedepan mereka bisa memahami tauhid secara benar.
Skripsi yang penulis susun ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (library research). Sumber data dalam penulisan skripsi ini adalah sebuah kitab karya KH. Abdul Muchith yang berjudul Qul A<mantu Billa<hi S|umma Istaqim. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif- analisis dengan menggunakan seperangkat kaidah yang sistematik untuk membantu secara efektif dalam mengumpulkan sumber-sumber dan menilainya secara kritis.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat relevansi antara konsep tauhid yang ada di dalam Kitab Qul A<mantu Billa<hi S|umma Istaqim dengan pembelajaran tauhid yang telah berlangsung di Madrasah Aliyah Negeri 3 Bantul baik dalam materi, metode, maupun tujuannya. Materi tauhid dalam Kitab Qul A<mantu Billa<hi S|umma Istaqim yang dapat ditambahkan pada materi tauhid di Madrasah Aliyah Negeri 3 Bantul antara lain: hakikat iman dan Islam, penggunaan dalil aqli dalam menjelaskan sifat wajib, jaiz, dan mustahil bagi Allah, dan Al Ihsan.
Kata Kunci: Konsep Tauhid, Kitab Qul A<mantu Billa<hi S|umma Istaqim, KH. AbdulNIM.: 14410173 Dida Satria Permana2022-01-13T07:10:14Z2022-01-13T07:10:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48460This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/484602022-01-13T07:10:14ZKONSEP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU (STUDI KOMPARASI PEMIKIRAN K.H HASYIM ASY’ARI DALAM KITAB ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA’ALLIM DENGAN PEMIKIRAN IMAM AL GHAZALI DALAM KITAB IHYA ‘ULUMUDDIN )Penelitian ini merupakan penelitian jenis kepustakaan dengan data sumber kitab karya K. H. Hasyim Asy'ari dan Imam Al Ghazali. Adapun pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan metode library research. Dalam menganalisis, penelitian ini menggunakan content analysis dan komparasi yaitu dengan melakukan penafsiran terhadap pemikiran K.H. Hasyim Asy'ari dan Imam Al-Ghazali dan melakukan perbandingan dari isi kedua kitab tersebut. Dari situlah diketahui masih relevankah dengan konsep kepribadian guru PAI pada masa kini.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) kepribadian guru yang ditawarkan oleh K.H. Hasyim Asy'ari dalam kitab Adab Al- ‘Alim wa Muta'allim meliputi pribadi yang bertakwa berwibawa, sabar, rendah hati, ikhlas, ridho, ramah, tekun, disiplin, menghargai peserta didik, teladan, kreatif, dan evaluator. Sedangkan kompetensi kepribadian guru yang ditawarkan oleh Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya ‘Ulumiddin terdiri dari akhlak mulia, ikhlas, berwibawa, sportif, arif bijaksana. 2)Persamaannya yaitu berpondasi pada religius ethic. Dimana ketika dalammengajar didasarkan atas keimanan dan niat yang tulus. Sedangkan perbedaannyayaitu terletak dalam kompetensi kepribadian yang terlihat dalam kitab Ihya‘Ulumiddin khusus ditujukan pada diri peserta didik sendiri, dan kepribadian guruyang termuat dalam kitab Adab al ‘Alim wa Al Muta'allim lebih luas yaitu mencakupkepribadian atas diri, kepribadian dalam mengajar, dan juga kepribadian saatberhadapan dengan peserta didik. 3) Relevansi kepribadian guru yang ditawarkanoleh K.H. Hasyim Asy'ari maupun Imam Al Ghazali dengan Permendiknas nomor 16tahun 2007 yaitu saling melengkapi dan menambahi kekurangan masing-masinguntuk menjadikannya sosok guru yang ideal. Hal ini dikarenakan kepribadian gurudalam kitab Ihya ‘Ulimiddin maupun kitab Adab Al Alim wa Al Muta'allim belumsemuanya termaktub dalam Permendiknas nomor 16 tahun 2007. Dengan adanyasosok guru yang mempunyai kepribadian yang baik akan mendukung untukmewujudkan eksistensi sosok guru yang ideal guna mewujudkan tujuan pendidikanNIM.: 14410112 M. Harisul Huda2022-01-13T07:07:00Z2022-01-13T07:07:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48459This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/484592022-01-13T07:07:00ZIMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH RAMAH ANAK DAN RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP N 3 KALASAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini adalah pentingnya perlindungan anak yang berupa segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak serta hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari diskriminasi. Namun dalam perkembangannya, banyak anak-anak yang menjadi korban kekerasan, eksploitasi, dan penganiayaan, baik di rumah, maupun di sekolah. Sehingga banyak anak yang tidak lagi merasa aman dan nyaman untuk bermain dan belajar karena selalu berada dalam tekanan dan ancaman. Dalam upaya perlindungan anak dan untuk mengurangi tindakan kekerasan terhadap anak, terutama di dunia sekolah, maka diwujudkan program Sekolah Ramah Anak (SRA) sebagai langkah nyata mencegah berbagai bentuk kekerasan pada peserta didik dengan menghidupkan kembali lingkungan yang ramah anak dan senantiasa mengutamakan prinsip perlindungan anak. Selain itu, pendidikan agama, khususnya pendidikan agama Islam menjadi patokan dasar dalam menanggulangi kekerasan terhadap anak. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana implementasi program SRA, dan relevansi program SRA terhadap PAI serta apa saja faktor pendukung dan penghambat keberhasilan pengimplementasian program SRA di SMP N 3 Kalasan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis tentang pengimplementasian program SRA dan relevansinya terhadap PAI serta kendala-kendala yang dihadapi.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif dengan mengambil latar penelitian di SMP N 3 Kalasan. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara, pengamatan, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi data.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Implementasi program sekolah ramah anak di SMP N 3 Kalasan melalui beberapa tahap, antara lain: persiapan, perencanaan, pelaksanaan/pengembangan, pemantauan, dan evaluasi. (2) Relevansi program SRA terhadap PAI terlihat kaitannya pada konsep, tujuan, prinsip dan kebijakan serta materi pembelajaran dalam pendidikan agama Islam. (3) Faktor pendukung implementasi program SRA antara lain: tujuan,sasaran kebijakan, dan dasar hukum yang jelas dan konsisten, tenaga pendidik yang ahli, dukungan stakeholder, sarana dan prasarana yang memadai, keikutsertaan peserta didik dalam forum anak Sleman. Adapun faktor penghambatnya kurang pahamnya beberapa siswa tentang program SRA, dan tidak adanya akses difabel.NIM.: 14410086 Aisyah MY2022-01-13T07:01:58Z2022-01-13T07:01:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48458This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/484582022-01-13T07:01:58ZPERAN WANITA KARIR DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI PATIHAN KOTA MADIUNLatar belakang penelitian ini adalah Seorang wanita karir yang menjadi topik hangat di era 20-an. Isu ini muncul seiring perubahan pola pikir masyarakat yang membuat kaum perempuan banyak keluar rumah untuk bekerja. Dari sinilah muncul istilah wanita karir, yang juga memiliki kewajiban untuk memberikan pendidikan agama bagi anak. Setiap ibu memiliki tujuan pendidikan untuk mewujudkan yang ingin diraih oleh anaknya agar menjadi pribadi yang baik. Berangkat dari keinginan para ibu, menjadikan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap wanita karir di Patihan Kota Madiun. Seorang ibu ini berkarir sebagai pegawai pabrik rokok, guru dan pedagang sayur. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui peran wanita karir dalam menanamkan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam pada anak di Patihan Kota Madiun dan kendala yang dialami wanita karir. Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan bersifat kualitatif. Subjek penelitiannya adalah wanita (Ibu) yang telah berkeluarga dan anaknya yang berusia antara 16-17 tahun. Dalam pengumpulan datanya peneliti menggunakan metode observasi, wawancara serta dokumentasi yang kemudian dianalisis melalui tiga langkah, yakni kegiatan reduksi data, penyajian data hingga penarikan kesimpulan. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari tiga ibu yang dianalisis, didapatkan bahwasanya masing-masing Ibu wanita karir mempunyai cara atau metode tersendiri dalam menanamkan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam pada anak.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa peran wanita karir menerapkan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam pada anak di kehidupan sehari-hari. Dengan cara memfasilitasi Pendidikan anak, komunikasi antara orang tua dan anak, mengontrol anak agar selalu menjalankan ibadah dan pengawasan terhadap pergaulan anak serta menjadi teladan bagi anak. Dalam hal akhlak wanita karir mampu menjadi suri tauladan bagi anak-anaknya yaitu dengan berperilaku yang baik di dalam rumah maupun di luar rumah, dan dalam hal aqidah wania karir mampu mengarahkan anak-anak untuk senantiasa dekat dengan Tuhannya. Kendala yang dihadapi wanita karir yaitu keterbatasan waktu dan pengetahuan yang dimiliki. Walaupun demikian, seorang ibu tidak pernah putus memberi perhatian dan bimbingan kepada anak.
Kata kunci:NIM.: 14410042 Amelia Nur Istiqomah Nasution2022-01-13T06:59:11Z2022-01-13T06:59:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48457This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/484572022-01-13T06:59:11ZPENERAPAN HUKUMAN EDUKATIF DALAM MENANGANI KENAKALAN SISWA MA UNGGULAN AL IMDADMA Unggulan Al-Imdad merupakan lembaga pendidikan yang berada dibawah naungan pondok pesantren salafiyah. Berbagai kebijakan di MA Unggulan Al-Imdad menerapkan kurikulum yang berbasis pondok pesantren seperti kebijakan tata tertib. Namun, masih terdapat banyak kenakalan yang dilakukan oleh para siswa-siswi dalam kategori ringan. Merespon hal tersebut, penerapan sanksi sangat urgen dibutuhkan oleh para guru untuk menangani kenakalan siswa. Pemberian sanksi harus sesuai pada koridor yang bernilai edukatif. Dimana sanksi diberikan dengan tujuan memberikan pendidikan kepada siswa serta bersifat memperbaiki. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengelaborasi penerapan hukuman edukatif dan mendeskripsikan hasil dari penerapan hukuman edukatif sebagai upaya menangani kenakalan yang di lakukan peserta didik di MA Unggulan Al-Imdad. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara kepada guru kelas dan guru BK, observasi non partisipan dan dokumentasi di MA Unggulan Al-Imdad. Untuk metode analisis data menggunakan analisis deskriptif meliputi tahap; reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada 2 bentuk hukuman edukatif, yaitu : a. hukuman preventif adalah hukuman yang sifatnya masih pada fase pencegahan. Realisasi hukuman preventif di MA Unggulan Al-Imdad adalah dengan membentuk tata tertib yang sesuai dengan budaya sekolah dan meningkatkan keteladanan guru, b. hukuman represif, adalah hukuman atau sanksi yang diberikan kepada pelanggar tata tertib di MA Unggulan Al-Imdad. Bentuk hukuman ini meliputi peringatan atau teguran secara langsung, membuat surat peringatan secara tertulis dan hukuman berat seperti siswa dikembalikan kepada orang tua atau dikeluarkan secara tidak hormat.
Hasil penerapan hukuman edukatif di MA Unggulan Al-Imdad kepada siswanya adalah pertama, meningkatkan kesadaran (awareness) yaitu mendorong siswa untuk dapat memahami efek jangka panjang pada diri sendiri dan orang lain atas kenakalan yang dilakukan. Kedua, meningkatkan kedisiplinan siswa dan ketiga, meningkatkan rasa kepercayaan orang tua wali dan masyarakat kepada lembaga MA Unggulan Al-Imdad.NIM.: 14410014 Annisa Nurul Ummah2022-01-03T07:37:09Z2022-01-03T07:37:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47754This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/477542022-01-03T07:37:09ZPERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAKUL KARIMAH SISWA SD NEGERI PAGEDANGAN 02 KABUPATEN TEGALPendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya, dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan masyarakat. Permasalahan yang ada di SDN Pagedangan 02 sehingga menarik peneliti mengambil judul Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Akhlakul Karimah Siswa SDN Pagedangan 02 adalah pada dasarnya guru sudah mencerminkan perilaku yang baik dan dapat dijadikan contoh atau teladan bagi peserta didik, akan tetapi sebagian dari peserta didik memang sulit untuk diarahkan secara langsung, sehingga memerlukan pembinaan akhlak pada peserta didik tersebut.
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam pembinaan akhlak pada siswa SDN Pagedangan 02, serta metode yang digunakan dalam pembinaan akhlak apa saja yang dilakukan oleh guru dalam membina akhlak pada siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa SDN Pagedangan 02. Metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik penjamin keabsahan data dianalisis kemudian data dianalisis menggunakan triangulasi dan diambil kesimpulan.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam membina akhlak pada siswa sudah dapat dikategorikan baik dalam pelaksanaannya, guru Pendidikan Agama Islam (PAI) sudah menerapkan metode keteladanan, nasehat dan pengawasan bagi siswa. Serta peran guru PAI di SDN Pagedangan 02 mencakup ketiga belas poin yang telah sesuai dengan teori yang diterangkan oleh Syaiful yaitu: guru sebagai kolektor, inspirator, informator, organisator, motivator, inisiator, fasilitator, pembimbing, demonstrator, pengelolaan kelas, mediator, supervisor, dan evaluator. 2) Upaya yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam membina akhlak siswa, yaitu: a) Memberikan bimbingan kepada siswa; b) Selalu mencontohkan perilaku yang baik seperti selalu mengucapkan salam, sopan, santun, disiplin; dan c) Memberikan semangat dalam belajar serta mengajarkan sikap rela berkorban. Faktor pendukung dalam membina akhlak pada siswa yaitu: a) Fasilitas; b) Pendidik; dan c) Peserta didik mudah dinasehati.NIM.: 17104010083 Aprilia Ajeng Pertiwi2022-01-03T07:37:03Z2022-01-03T07:37:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47753This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/477532022-01-03T07:37:03ZPERAN ORANG TUA DALAM MEMBIMBING ANAK UNTUK MENGERJAKAN TUGAS PAI SELAMA PEMBELAJARAN DARING DI RT 25 RW 08 SAPEN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTALatar Belakang penelitian ini adalah ketika maraknya pandemi Covid-19 yang mulai memasuki di Negara Indonesia. Pandemi ini mengubah semua proses pembelajaran menjadi daring (pembelajaran jarak jauh). Tentu bukan hal mudah untuk semua orang tua dapat membimbing anaknya dalam proses pembelajaran daring tersebut. Karena sangat berat untuk membimbing anak di proses pembelajaran daring ini, harus bisa mengerti semua pelajaran dalam pembelajaran tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang peran orang tua dalam membimbing anak untuk mengerjakan tugas PAI selama pembelajaran daring beserta faktor pendukung dan penghambat dalam membimbing anak untuk mengerjakan tugas PAI selama pembelajaran daring.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan. Adapun pengumpulan datanya menggunakan metode, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode kualitatif deskriptif. Adapun subjek yang diambil dari penelitian tersebut yaitu warga di Wilayah Sapen RT 5 RW 08.
Hasil penelitian ini adalah: mengetahui bentuk-bentuk peran orang tua dalam membimbing anak untuk mengerjakan tugas PAI selama pembelajaran daring, adapun bentuk peran orang tua yang diperoleh meliputi 1) orang tua sebagai motivator, 2) orang tua sebagai guru, 3) orang tua sebagai fasilitator, 4) orang tua sebagai pengawas, 5) serta orang tua sebagai pendamping. Selain mengetahui bentuk peran orang tua juga terdapat faktor yang dialami oleh orang tua selama pembelajaran daring ini, adapun faktor yang dapat mendukung dalam pembelajaran daring meliputi, 1) Orang tua memberikan fasilitas dan, 2) Bentuk perhatian orang tua kepada anak. Dalam melaksanakan kegiatan belajar daring terkadang muncul beberapa kendala yang berasal dari diri orang tua dan anak itu sendiri. Adapun faktor penghambat yang dialami oleh orang tua seperti, 1) kendala terbatasnya kemampuan berfikir, 2) kesibukan orang tua, serta 3) paket Internet. Sedangkan faktor penghambat dari dalam diri anak itu sendiri meliputi kondisi anak yang terkadang kurang fokus dalam belajar. Meskipun demikian orang tua selalu berusaha untuk tetap memberikan peran pendampingan belajar kepada anak.NIM.: 17104010036 Ficki Presilla2022-01-03T07:36:57Z2022-01-03T07:36:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47752This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/477522022-01-03T07:36:57ZPEMBELAJARAN JARAK JAUH DENGAN PEMANFAATAN GOOGLE CLASSROOM DAN DAMPAKNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS IX SMP NEGERI 4 TULUNGAGUNG DI ERA PANDEMI COVID-19Latar belakang penelitian ini adalah bahwa idealnya keberhasilan belajar
peserta didik dalam proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh motivasi yang
ada pada dirinya. Pembelajaran akan berlangsung efektif apabila siswa memiliki
motivasi dalam belajar. Namun, pada kenyataannya motivasi belajar siswa menurun
pada saat dilakukannya pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan Google
Classroom. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana
implementasi pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19 dan Bagaimana
dampaknya terhadap motivasi belajar siswa kelas IX SMP Negeri 4 Tulungagung.
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan implementasi belajar jarak jauh
dengan google classroom pada mata pelajaran PAI dan menganalisis dampak
pembelajaran jarak jauh menggunakan Google Classroom terhadap motivasi belajar
siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Negeri 4 Tulungagung.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian
ini yaitu kepala sekolah, waka kurikulum, guru mata pelajaran PAI kelas IX
berjumlah 1 orang, orang tua siswa berjumlah 2 orang, dan siswa kelas IX SMP
Negeri 4 Tulungagung berjumlah 3 orang. Adapun pengumpulan datanya
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data
menggunakan metode reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi.
Hasil penelitian ini adalah : 1) Pertama, implementasi pembelajaran jarak
jauh dengan menggunakan Google Classroom meliputi pembentukan kelas,
penggunaan fitur, dan evaluasi pada mata pelajaran PAI kelas IX belum efektif
dilakukan. Hal tersebut dikarenakan masih kurang maksimalnya dalam
menggunakan media pembelajaran daring sebagai sarana belajar mengajar. 2).
Kedua, pelaksanaan pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan Google
Classroom memberikan dampak negatif terhadap motivasi belajar pada siswa kelas
IX SMP Negeri 4 Tulungagung. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya perubahan
perilaku pada siswa, menurunnya keaktifan siswa dalam mengumpulkan tugas, dan
juga nilai siswa yang dibawah rata-rata.NIM.: 17104010021 Mohammad Ilham Al Ghifary2022-01-03T07:36:52Z2022-01-03T07:36:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47751This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/477512022-01-03T07:36:52ZPEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM SECARA DARING BAGI SISWA TUNANETRA DI MAN 2 SLEMAN YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini adalah pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia. Sehingga menuntut pembelajaran dilaksanakan secara daring. Tentu bukan hal yang mudah untuk menerapkan pembelajaran sistem daring, terlebih untuk mengajarkan mata pelajaran SKI pada siswa tunanetra. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang strategi pembelajaran sejarah kebudayaan islam secara daring bagi siswa tunanetra. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan. Adapun pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif dan analisis isi.
Hasil penelitian ini adalah :1) Strategi pembelajaran SKI secara daring bagi siswa tunanetra yaitu: strategi pembelajaran braille , strategi pembelajaran tidak langsung, strategi pembelajaran interaktif, strategi pembelajaran mandiri. strategi pembelajaran braile yaitu perencanaan dan pelaksanaan dalam strategi pembelajaran membaca braille permulaan. Strategi pembelajaran tidak langsung ini pembelajaran berpusat pada peserta didik sedangkan pendidik bertindak sebagai fasilitator. Strategi pembelajaran interaktif ini menekankan pada pembelajaran diskusi yang sering dilakukan antara peserta. Strategi pembelajaran mandiri bertujuan membangun inisiatif kemandirian dan peningkatan diri. 2) Implementasi strategi pembelajaran SKI secara daring pada siswa tunanetra yaitu: menggunakan strategi pembelajaran yang variatif dan mengkombinasikan dengan keadaan. 3) Media pembelajaran apa yang digunakan dalam pembelajaran SKI secara daring pada siswa tunanetra yaitu: menggunakan screen reader, zoom, google classroom dan braille 4) Implementasi media pembelajaran SKI secara daring pada siswa tunanetra yaitu Fitur screen reader dapat membacakan apa yang ada dilayar untuk disampaikan kepada mereka, sehingga peserta didik yang mengalami tunanetra dapat menerima pesan dengan baik. Sealin itu, untuk pertemuan synchronous dilakukan dengan virtual melalui aplikasi zoom serta untuk memperoleh materi maupun tugas dari pendidik digunakan aplikasi google classroom.NIM.: 17104010017 Khopi Syiarul Aziz2021-12-07T06:51:25Z2021-12-07T06:51:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47054This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/470542021-12-07T06:51:25ZPEMBENTUKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB
DAN PERCAYA DIRI MELALUI EKSTRAKURIKULER
HADRAH KANGEN KANJENG NABI DI SMK DIPONEGORO
DEPOK SLEMANLatar belakang penelitian ini adalah pembentukan karakter di sekolah dapat diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran. Seperti mata pelajaran yang berhubungan dengan norma-norma dalam kehidupan. Selain mata pelajaran, pembentukan karakter dapat ditanamkan ke dalam kegiatan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang potensional dalam membina dan membentuk karakter peserta didik selama ini. Ekstrakurikuler hadrah adalah salah satu strategi sekolah dalam membentuk karakter tanggung jawab dan rasa percaya diri peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perencanaan kegiatan ekstrakurikuler Hadrah Kangen Kanjeng Nabi dalam pembentukan karakter tanggung jawab dan percaya diri di SMK Diponegoro Depok, pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Hadrah Kangen Kanjeng Nabi dalam pembentukan karakter tanggung jawab dan percaya diri di SMK Diponegoro Depok Sleman.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan cara-cara kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah Wakil Kepala Sekolah bidang keagamaan, Pembina Pondok, Pembina Hadrah serta anggota hadrah yaitu peserta didik SMK Diponegoro Depok. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dengan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan studi dokumen. Teknik analisis yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Sementara itu, validasi data menggunakan triangulasi.
Hasil penelitian ini bahwa pembentukan karakter tanggung jawab dan percaya diri melalui ekstrakurikuler hadrah kangen kanjeng nabi di SMK Diponegoro Depok Sleman diawali dengan perencanaan. 1) Perencanaan kegiatan dibagi menjadi dua yaitu menentukan tujuan kegiatan ekstrakurikuler hadrah dan rencana program kegiatan. 2) Pada pelaksanaan nya kegiatan ekstrakurikuler hadrah dilakukan setiap hari Kamis dan Jumat. 3) Pembentukan karakter dilakukan dengan pemahaman, pembiasaan, dan keteladanan. Kegiatan ekstrakurikuler telah membentuk karakter tanggung jawab dan percaya diri dilihat dari aspek yang telah dimiliki peserta didik yaitu aspek tanggunga jawab seperti peserta didik mampu mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah dengan baik, tanggungjawab pada saat piket, bertanggung jawab terhadap setiap perbuatan dan mampu mengerjakan tugas kelompok secara bersama-sama. Adapun aspek-aspek yang terkandung dalam rasa percaya diri pada peserta didik SMK Diponegoro Depok yang mengikuti ekstrakurikuler Hadrah Kangen Kanjeng Nabi yaitu ambisi, sikap mandiri, memiliki sikap optimis, tidak mementingkan diri sendiri dan memiliki sikap toleransi yang baik.NIM.: 14410180 Adnan Ardiansyah2021-12-07T06:50:28Z2021-12-07T06:50:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47049This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/470492021-12-07T06:50:28ZPERAN BADAN KOORDINASI (BADKO) TKA-TPA
KABUPATEN SLEMAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI TPA AL FURQON
REJOSARI SLEMANLatar belakang penelitian ini adalah Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA)
adalah salah satu lembaga pendidikan keagamaan non formal yang aktivitasnya
memberikan pemahaman serta penanaman ilmu agama Islam. Badan Koordinasi
TKA-TPA berdikari dalam mengkoordinir, membina dan meningkatkan kualitas
PAI di TKA-TPA. Badan Koordinasi TKA-TPA Kabupaten Sleman mempunyai
peran yang cukup penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam di
lembaga TPA sesuai dengan visi dan misinya. Sehingga untuk mewujudkan hal
tersebut perlu adanya upaya meningkatkan kualitas guru atau ustadza-ustadzahnya
melalui pembinaan, pendidikan dan pelatihan. Peran Aktif Badko TKA-TPA
Kabupaten Sleman untuk meningkatan pribadi yang mempunyai keimanan dan
ketakwaan, tentunya melalui sistem pendidikan Islam, baik melalui proses
pembelajaran pendidikan formal maupun melalui jalur pendidikan Islam non
formal. Pada saat ini pendidikan Islam masih ada yang belum responsive terhadap
tuntutan hidup dalam menghadapi masalah-masalah pendidikan. Hal ini dapat
dilihat dari hasil produk sistem pendidikan yang masih jauh dari harapan, baik
secara karakter atau hasil pendidikan, atau dari tenaga pendidik maupun tata kelola
pendidikannya sehingga pendidikan non formal masih cenderung dilihat sebelah
mata, dalam hal tersebut sangat diperlukan tenaga pendidik yang mampu menjawab
berbagai tantangan pendidikan sehingga dapat tercapai apa yang menjadi
tujuannya.
Jenis penelitian ini adalah penelitian Field research dengan sumber data
dari Badan Koordinasi TKA-TPA Kabupaten Sleman Yogyakarta. Adapun
pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, wawancara dan
dokumentasi. Analisis data menggunakan metode kualitatif.
Dari Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Peran Badan Koordinasi TKATPA
Kabupaten Sleman dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Taman
Pendidikan Al Qur’an (TPA) Al-Furqon, yaitu Badko TKA-TPA Kabupaten
Sleman sebagai motivator, mediator dan fasilitator. Adapun program Badko TKATPA
Kabupaten Sleman meliputi: Pengembangan unit TKA-TPA melalui program
pengembangan sumberdaya ustadz-ustadzah, pengembangan manajemen,
pengembangan kurikulum dan standarisasi kelulusan, mengembangkan minat bakat
santri. 2) Yang menjadi faktor penghambat kemajuan dalam proses kegiatan belajar
mengajar di TPA Al-Furqon diantaranya: Kurang tenaga pendidik dalam kontek ini
adalah ustadz-ustadzah, masih adanya orang tua santri yang belum paham visi dan
misi Taman Pendidikan Al Qur’an. Sedangkan faktor pendukung diantaranya
Sarana dan Prasarana yang memadai, adanya hubungan Taman Pendidikan Al
Qur’an dengan wali santri yang harmonis.NIM.: 14410156 Alimah2021-12-07T06:49:36Z2021-12-07T06:49:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47047This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/470472021-12-07T06:49:36ZPENANAMAN NILAI-NILAI MULTIKULTURAL
DI PONDOK PESANTREN FADLUN MINALLOH
WONOKROMO YOGYAKARTAPendidikan nasional meletakkan salah satu prinsipnya: “bahwa pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. Kebudayaan bangsa Indonesia yang beragam dan unik tersebut, di satu sisi, berpotensi menjadi kekayaan budaya nasional dan kekuatan yang menyatukan bangsa. Sebaliknya keberagaman budaya tersebuat berpotensi pula menimbulkan berbagai problematika atau persoalan apabila tidak dikelola dengan baik. Pendidikan sudah selayaknya berperan dalam menyelesaikan konflik yang sudah terjadi di tengah-tengah masyarakat majemuk. Pesantren sebagai lembaga pendidikan pertama di tanah air, diharapkan agar semakin meningkatkan lagi perannya dalam pembangunan budaya damai yang selama ini telah menjadi sisi dakwahnya, yang menunjukan Islam sebagai rahmatan lil`alamin.
Penelitian ini bertujuan mengetahui nilai-nilai multikultural yang ditanamkan dan menjelaskan penanaman nilai-nilai multikultural di Pondok Pesantren Fadlun Minalloh Wonokromo. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1) Apa saja nilai-nilai multikultural yang ditanamkan di Pondok Pesantren Fadlun Minalloh Wonokromo. 2) Bagaimana penanaman nilai-nilai multikultural di Pondok Pesantren Fadlun Minalloh Wonokromo.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi, sedangkan subjek penelitian ini adalah pengasuh, pemimpin, dewan asatidz, dewan pengurus, dan sebagian santri-santri Pondok Pesantren Fadlun Minalloh, sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, display data, dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penanaman nilai-nilai pendidikan multikultural telah berjalan dengan baik dengan seperti; kebersamaan, kesetaraan, kegiatan harian yang terjadwal, tata tertib pondok pesantren. Penanaman nilai-nilai pendidikan multikultural ditanamkan dengan belajar hidup berdampingan dengan masyarakat, pembiasaan kepada santri-santrinya untuk selalu melaksanakan kegiatan yang bermanfaat, tanggung jawab dan disiplin, serta asatidz memberikan teladan yang baik bagi santri-santrinya.NIM.: 14410136 Heri Wijaya2021-12-07T06:47:21Z2021-12-07T06:47:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47046This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/470462021-12-07T06:47:21ZIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DARING
MENGGUNAKAN PLATFORM GOOGLE OLEH GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DI KELAS XI SMA NEGERI 1 SEYEGANLatar belakang penelitian ini adalah mencari tahu tentang implementasi guru pendidikan agama islam dalam pembelajaran daring menggunakan platform google yang berada di SMA Negeri 1 Seyegan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembelajaran Daring menggunakan Platform Google beserta faktor pendukung dan faktor penghambat yang ada di kelas XI Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 1 Seyegan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik analisis deskriptif. Penelitian ini mengambil latar SMA Negeri 1 Seyegan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Implementasi guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembelajaran Daring menggunakan Platform Google di Kelas XI SMA Negeri 1 Seyegan meliputi (a) persiapan pembelajaran: penyiapan materi pembelajaran menggunakan Google Slide dan Youtube dalam bentuk gambar dan video, (b) pelaksanaan pembelajaran: kegiatan pembelajaran menggunakan Google Classroom yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup dengan metode tanya jawab dan kuis (c) evaluasi pembelajaran: penilaian hasil belajar menggunakan Google Form dalam bentuk kuis dan ujian. (2) faktor pendukung pembelajaran daring menggunakan Platform Google yaitu, sekolah memfasilitasi wifi dan komputer untuk guru, serta faktor penghambat pembelajaran daring menggunakan platform google yaitu, terbatasnya siswa dalam akses internet dan perangkat selular.NIM.: 14410104 Imam Nurwahidin2021-12-02T06:22:57Z2021-12-02T06:22:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45400This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/454002021-12-02T06:22:57ZETIKA GURU PERSPEKTIF K.H. HASYIM ASY’ARI DALAM KITAB ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA’ALLIM
DAN RELEVANSINYA DENGAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU DALAM PERMENDIKNAS NOMOR 16 TAHUN 2007Penelitian ini membahas Etika yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam perspektif K.H. Hasyim Asy’ari dan relevansinya dengan Kompetensi Kepribadian Guru dalam Permendiknas Nomor 16 tahun 2007. Kajian ini berangkat dari pentingnya etika dalam diri setiap orang, termasuk seorang guru. Karena diantara peran seorang guru ialah mencetak peserta didik yang berkarakter. Oleh sebab itu, untuk mencapai peran tersebut, terlebih dahulu seorang guru haruslah memiliki kepribadian yang mencerminkan etika dan karakter yang baik. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperkaya sumber pengetahuan dan menambah wawasan guru dengan memfokuskan pada topik etika guru dan kompetensi kepribadian guru.
Adapun metode penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian library reseach. Sedangkan metode pengumpulan datanya, peneliti menggunakan metode dokumentasi. Dalam analisis data, peneliti menggunakan metode analisis isi.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa etika guru perspektif K.H. Hasyim Asy’ari yang telah dituliskan dalam kitab Adāb Al-‘Ālim wa Al-Muta’allim memiliki karakteristik cenderung pada etika praktis dengan disertai nilai-nilai religius dan sufistik. Adapun pemikiran tersebut dijelaskan oleh K.H. Hasyim Asy’ari ke dalam tiga bagian, yakni etika pribadi seorang guru, etika guru dalam proses belajar mengajar, dan etika guru terhadap murid. Sedangkan relevansinya dengan kompetensi kepribadian guru yang telah ditetapkan dalam Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 yakni, keduanya sama-sama berorientasikan untuk menjaga martabat profesi guru melalui tiga hal. Pertama, mematuhi norma agama dan sosial. Kedua, menghiasi pribadi dengan etika dan akhlak terpuji. Ketiga, semangat dan tanggung jawab dalam menjalankan profesinya.NIM.: 17104010116 Ahmad Zainurrohim2021-12-02T03:37:38Z2021-12-02T03:37:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45396This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/453962021-12-02T03:37:38ZIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AL-QURAN
MENGGUNAKAN METODE TARTIL
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SANTRI
DALAM MEMAHAMI MAKHARIJUL HURUF DAN TAJWID
DI PONDOK PESANTREN AL MUNAWWIR
KOMPLEK NURUSSALAM PUTRI
KRAPYAK YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini berangkat dari metode pembelajaran Al-Quran
yang diterapkan di Pondok Pesantren Al Munawwir Komplek Nurussalam Putri. Metode tartil dengan mengkombinasikan antara makharijul huruf dan ilmu tajwid serta membacanya dengan cara perlahan-lahan, sehingga menghasilkan nada yang
unik. Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui penerapan metode tartil, faktor-faktor penghambat dan pendukung, serta mengetahui hasil dari penerapan metode tartil terhadap pemahaman santri dalamn memahami makhārijul hurūf dan tajwid. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Nurussalam Putri Krapyak Yogyakarta sebagai objek penelitiannya. Pada proses pengumpulan data menggunakan teknik wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi data serta
membandingkan dari hasil observasi maupun hasil wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Implementasi pembelajaran Al-Quran
menggunakan metode tartil didasarkan pada proses tartilan oleh Ibu Nyai dan proses pembelajaran makharijul huruf dan tajwid oleh ustaẓah. (2) Faktor penghambat dalam pembelajaran metode tartil ini meliputi kapasitas santri yang begitu banyak, sehingga guru sulit dalam melihat kesalahan masing-masing santri, suara Ibu Nyai yang rendah dan santri kurang pelatihan. Faktor pendukungnya yaitu: metode yang mudah dipraktikkan dan diingat, materi langsung dipraktikkan dan simple. (3) Hasil pembelajaran Al-Quran menggunakan metode tartil di Pondok Pesantren Komplek Nurussalam Putri Krapyak ini menghasilkan bacaan santri lebih
bagus dan memiliki sensitifitas dalam mendeteksi kesalahan serta lebih berhati-hati dalam membaca Al-Quran.NIM.: 17104010107 Shofia Himayatul Bariroh2021-12-02T03:20:31Z2021-12-02T03:20:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45382This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/453822021-12-02T03:20:31ZUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA
KELAS XI SMAN 1 WONOSOBO PADA PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MASA PANDEMI COVID-19Latar belakang penelitian ini adalah adanya pandemi yang membuat segala aktivitas harus dilakukan dari rumah, termasuk sekolah. Seluruh peserta didik harus belajar dari rumah karena pembelajaran tatap muka ditiadakan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Adanya pembelajaran daring masih banyak menimbulkan kendala dan berakibat pula pada minat belajar siswa. Oleh karenanya, perlu diteliti tentang upaya guru dalam meningkatkan minat belajar PAI di masa pandemi Covid-19.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di SMAN 1 Wonosobo dengan guru PAI sebagai subyek penelitian. Adapun pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Proses analisis data yaitu dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dengan metode triangulasi dan bahan referensi.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas XI adalah menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, di antaranya; metode ceramah, metode diskusi, dll. Selain itu, guru memberikan motivasi belajar, saling terbuka dengan siswa untuk memberikan masukan terhadap pembelajaran yang telah berlangsung, mengoptimalkan media pembelajaran, melakukan evaluasi pembelajaran, dan menjalin kerja sama dengan guru lain untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Wonosobo. 2) Faktor pendukung upaya guru dalam meningkatkan minat belajar PAI siswa kelas XI SMA Negeri 1 Wonosobo adalah komunikasi yang baik antara guru dengan siswa, bahan ajar yang memadai, dan dukungan dari seluruh elemen sekolah. Sedangkan faktor penghambat upaya guru dalam meningkatkan minat belajar siswa adalah persiapan materi pelajaran yang sangat menguras energi guru, kurangnya alokasi waktu, kendala teknis, dan lingkungan belajar yang kurang mendukung.NIM.: 17104010084 Anu’ma Syifaus Safa’ah2021-12-02T03:17:49Z2021-12-02T03:17:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45378This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/453782021-12-02T03:17:49ZKONSEP PENDIDIKAN AKHLAK
MENURUT K.H. HASYIM ASY’ARI DAN K.H. AHMAD DAHLANKejayaan suatu bangsa akan terwujud apabila masyarakat di dalamnya mempunyai akhlak yang mulia, sebaliknya apabila masyarakat suatu bangsa akhlaknya rusak maka hancurlah bangsa tersebut. Pendidikan akhlak menjadi penting di era modernisasi saat ini karena berkembangnya teknologi dan berubahnya gaya hidup. Internet sebagai jaringan yang bergerak di dunia maya yang sudah menjalar di kalangan orang dewasa, anak muda, bahkan anak-anak , di dalamnya terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan etika dan banyak beredar gambar- gambar atau tulisan yang berbau pornografi di jejaring sosial, pergaulan yang tiada batas bahkan dengan orang yang tidak dikenal yang berisiko untuk terjadinya tindak kejahatan. Hal ini menjadi problem penting yang perlu dicari solusinya. Pendidikan akhlak menjadi solusi untuk menjawab permasalahan tersebut. Konsep Pendidikan akhlak K.H. Hasyim Asy’ari dan K.H. Ahmad Dahlan diharapkan mampu menjawab permasalahan tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang bersifat deskriptif analisis dengan pendekatan filsafat pendidikan. Objek penelitian adalah kepustakaan berupa buku-buku serta sumber lain yang relevan.
Penelitian tentang konsep pendidikan akhlak K.H. Hasyim Asy’ari dan K.H. Ahmad Dahlan menghasilkan beberapa poin yaitu sikap wara’, ikhlas, tawaḍu, dan musyawarah. Konsep pendidikan akhlak tersebut relevan dengan tujuan pendidikan akidah akhlak di madrasah (MA) untuk membentuk siswa yang mempunyai akhlak yang baik.NIM.: 17104010075 ‘Azmi Uwafiq Muhhamad2021-12-02T03:15:17Z2021-12-02T03:15:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45376This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/453762021-12-02T03:15:17ZTINJAUAN FIQIH MUNAKAHAT TENTANG POLIGAMI DALAM NOVEL DUA BARISTA KARYA NAJHATY SHARMALatar belakang penelitian ini adalah karena pembahasan tentang poligami yang terdapat dalam fiqih munakahat hanya seputar tentang dibolehkannya poligami karena ada dalil dalam al-Qur‟an yang membolehkannya dan syaratnya harus adil. Dampak dari poligami tidak pernah dijabarkan. Namun dalam novel hal-hal tersebut diceritakan dengan sistematis seperti nyata dan dapat di rasakan pembacanya. Salah satu karya yang membahas poligami adalah novel “Dua Barista”, cerita dalam novel disuguhkan dengan berbeda dari yang lain, membuat penulis ingin menganalisisnya lebih dalam tentang poligami tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian Library Research (kepustakaan) adapun metode yang digunakan yakni analisis isi (content analisys) yaitu menganalisis novel berdasarkan tinjauan fiqih munakahat.
Dari hasil penelitian menunjukkan poligami dalam novel “Dua Barista” Terdapat dua topik utama dalam proses poligami yaitu alasan terjadinya poligami dan masalah-masalah yang timbul setelah poligami. Berbagai alasan terjadinya poligami diantaranya adalah: Tidak adanya keturuna, desakan dari orang tua, keikhlasan hati istri. Setelah menjalani poligami terdapat masalah-masalah yang hadir diantaranya: ketidakjujuran, tanggung jawaban, keadilan, keegoisa, ketidak stabilan emosi, kebimbangan, dan tidak kuatmental dalam menghadapi masalah yang terjadi setelah poligami. Tidak adanya keturunan merupakan salah satu alasan yang membuat diperbolehkannya poligami sebagai ikhtiar untuk meneruskan keturunan namun tetap dengan syarat sesuai para ulama sepakat bahwa diperbolehkannya poligami dengan syarat harus adil. Salah satu tujuan poligami adalah untuk menghindari perceraian karena ada kekurangan dengan istri bukan untuk medatangkan pereraian.NIM.: 17104010041 Fatmawati2021-12-02T03:12:24Z2021-12-02T03:12:24Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45369This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/453692021-12-02T03:12:24ZMETODE PENDIDIKAN DALAM KANDUNGAN QS. AN-NAHL
AYAT 125 DAN RELEVANSINYA DENGAN PAI DI SEKOLAHLatar belakang penelitian ini adalah tentang pentingnya metode dalam pendidikan. Sebagaimana ungkapan yang mengatakan bahwa “Attariqah Ahammu minal Maddah,” bahwa metode jauh lebih penting dari materi. Meski sesungguhnya materi juga memiliki peranan penting dalam pendidikan. Namun sebagus apapun materi jika tidak disampaikan dengan cara yang baik maka akan berpengaruh kepada keberhasilan peserta didik. Kedua, melihat fenomena yang terjadi para pendidik hanya menggunakan metode itu-itu saja yang dikembangkan oleh dunia Barat. Namun, para cendekiawan muslim saat ini sudah menunjukkan bahwa muslimpun tidak tertinggal oleh Barat karena metode pendidikan itu sudah dijelaskan dalam Al-Quran. Hanya saja orang Islam itu sendiri menganggap Al-Quran sebagai bacaan keagamaan semata dan justru orang di luar Islamlah yang mengkaji isi dari Al-Quran sehingga ia bisa unggul dari yang lain.
Penelitian ini merupakan penelitian library research (kepustakaan). Adapun pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi serta analisis data menggunakan metode analisis isi (content analizing).
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pendidikan dalam kandungan QS. An-Nahl ayat 125 dan relevansinya dengan PAI di sekolah ialah; 1) Konsep pendidikan yang terkandung dalam Qs. An-Nahl ayat 125 yaitu konsep metode pendidikan. Sebab di dalam Qs. An-Nahl ayat 125 membahas tiga metode pendidikan yaitu Hikmah, Mau‟izah al-Hasanah, dan Jidal. 2) Metode pendidikan yang terkandung dalam QS. An-Nahl ayat 125 yaitu, Hikmah, Mau‟izah al-Hasanah,dan jidal. 3) Relevansi metode hikmah dengan PAI di sekolah terletak pada cara guru dalam mencontohkan secara langsung, dengan cara berperilaku yang baik agar bisa dicontoh oleh peserta didik. Dalam metode hikmah, peran guru sebagai teladan yang bisa dijadikan panutan dalam bertindak agar menjadi manusia yang berbudi luhur dan berakhlakul karimah. Relevansi dari metode mau‟idzah hasanah dengan PAI di sekolah terletak dalam proses pembelajaran seorang guru menyampaikan materi dengan menggunakan tutur kata yang baik. Dalam metode mau‟idzah hasanah seorang guru menyampaikan materi dengan tutur kata yang lemah lembut, dan peserta didik hanya mendengarkan saja. Sedangkan, dalam metode ceramah seorang guru juga menyampaikan materi dengan tutur kata yang lemah lembut, tetapi disertai dengan media pembelajaran yang mendukung, dan peserta didik dituntut bisa aktif dalam proses pembelajaran berlangsung. Relevansi metode jidal dengan PAI di sekolah yaitu terletak pada adanya pertukar pikiran yang bisa menyelesaikan sesuatu permasalahan yang ada. Diskusi adalah cara menyelesaikan suatu permasalahan dengan saling bertukar pikiran atau bermusyawarah dengan peserta didik lainnya. Diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu argumentasi, tetapi bertukar pikiran untuk menentukan keputusan bersama-sama yang disepakati oleh semua pihak.NIM.: 17104010039 Hesti Ainun2021-12-02T02:56:44Z2021-12-02T02:56:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45359This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/453592021-12-02T02:56:44ZSTUDI KOMPARASI PEMIKIRAN K. H AHMAD DAHLAN DAN
PROF. DR. H. ABDUL MALIK KARIM AMRULLAH DALAM
PENDIDIKAN AKHLAKLatar belakang penelitian ini adalah melemahnya nilai-nilai akhlak pada diri manusia yang disebabkan karena cepatnya perkembangan zaman dan arus globalisasi yang membawa pola hidup prakmatis dan materialis. Permasalah ini menjadi tantangan untuk pendidikan Islam, pendidikan Islam dituntut untuk mampu mengembalikan nilai-nilai akhlak yang berlandaskan kepada Al-Qur’an dan Sunnah. Kajian tentang pembaharuan pendidikan akhlak telah banyak disampaikan oleh para pemikir diantaranya adalah Ahmad Dahlan dan Hamka. Yang menjadi permasalah adalah bagaimana pemikiran Ahmad Dahlan dan Hamka tentang pendidikan akhlak, apa persamaan dan perbedaan pemikiran kedua tokoh tersebut, serta bagaimana implikasi dari pemikiran kedua tokoh tersebut dalam pendidikan akhlak saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengalisis secara kritis pemikiran dari kedua tokoh tersebut dan melihat implikasi dari pemikirannya dalam pendidikan akhlak saat ini. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan /library research yaitu mengumpulkan bacaan atau karya tulis sebagai objek penelitian. Sifat penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan mengumpulkan dan memaparkan pemikiran Ahmad Dahlan dan Hamka tentang pendidikan akhlak. Dengan mengunkan metode dokumentasi untuk mengumpulkan yaitu mencari data yang mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, majalah, notulen, agenda dan lain sebagainya. Selain itu peneliti juga menggunakan metode triangulasi sumber dengan mengumpulkan berbagai teknik pengumpulan sumber dan data yang ada. Hasil penelitian ini adalah pemikiran Ahmad Dahlan tentang pendidikan akhlak sebagai upaya untuk mendorong terciptanya perubahan sosial ditengah-tengah masyarkat, melalui penguatan pendidikan moral, individual dan kemasyarakata. Sedangkan Hamka memandang pendidikan akhlak sebagai jalan untuk meningkatkan kualitas diri melalui keberanian untuk meninggalkan segalan perbuatan buruk dan keberanian untuk melakukan kebaikan.NIM.: 17104010023 Riski Eka Purnairawan2021-12-02T02:51:32Z2021-12-02T02:51:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45343This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/453432021-12-02T02:51:32ZKREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DALAM MENINGKATKAN SIKAP KEPERCAYAAN DIRI
PESERTA DIDIK DI SD NAHDLATUL ULAMA SLEMAN YOGYAKARTAKepercayaan diri merupakan bekal yang sangat dibutuhkan seorang individu termasuk peserta didik untuk memaksimalkan potensi dirinya. Dengan kepercayaan diri menjadikan peserta didik lebih yakin dengan kemampuan dirinya tanpa merasa minder atas kekurangannya sehingga tercipta aktualisasi diri yang positif. Dikarenakan latarbelakang dan lingkungan yang berbeda-beda tidak semua peserta didik memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Masih ada sebagian dari mereka yang memiliki kepercayaan diri rendah yang cenderung bersikap pendiam, pemalu, tertutup dan sulit untuk berkomunikasi. Keberadaan seorang Guru PAI di sekolah berperan membantu peserta didik untuk meningkatkan kepercayaan diri peserta didik khususnya mereka yang memiliki kepercayaan diri rendah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kondisi kepercayaan diri peserta didik dan bagaimana kreativitas Guru PAI dalam meningkatkan kepercayaan diri peserta didik di SD NU Sleman Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (Field Research) dengan sumber data Guru PAI dan peserta didik kelas IV SD NU Sleman Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi non partisipant, wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi. Adapun analisis data dilakukan dengan reduksi data yang dilakukan secara sistematis, kemudian display data berupa uraian deskriptif yang panjang, dan yang terakhir diberikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kondisi kepercayaan diri peserta didik di SD NU Sleman Yogyakarta sudah cukup baik namun masih ada sebagaian peserta didik yang memeiliki kepercayaan diri rendah dengan ciri-ciri malu-malu, bersikap tertutup, sulit untuk berkomunikasi, pendiam, takut dan ragu untuk tampil di depan umum. Kepercayaan diri peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pola asuh keluarga, teman sebaya dan lingkungan sekolah. 2) Bentuk-bentuk kreativitas yang dilakukan oleh Guru PAI dalam meningkatkan kepercayaan diri peserta didik adalah: a) memberikan motivasi, b) memberikan apresiasi, c) membangun komunikasi aktif, d) melakukan pendekatan kepribadian, e) berkerjasama dengan guru dan orangtua peserta didik. Langkah-langkah kreativitas Guru PAI dalam menngkatkan keprcayaan diri adalah melalui proses pembelajaran, kegiatan keagamaan dan kegiatan ekstrakurikuler.3) Hasil dari kreativitas guru dalam meningkatkan kepercayaan diri peserta didik terdiri dari a) berani tampil di depan umum, b) optimis, c) tanggungjawab, d) terbuka dan aktif berkomunikasi.NIM.: 14410126 Bangkit Wicaksana2021-12-02T02:50:40Z2021-12-02T02:50:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45342This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/453422021-12-02T02:50:40ZPENGGUNAAN MEDIA ONLINE DALAM PEMBELAJARAN PAI DENGAN SISTEM DARING PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI MTS NEGERI 2 BANTULLatar belakang penelitian ini adalah ketika pandemi Covid-19 memasuki Indonesia. Dampak dari Covid-19 mengharuskan pembelajaran tetap berjalan meskipun siswa berada di rumah. Pendidik dituntut agar bisa memanfaatkan media online. Penelitian ini bertujuan mengkaji penggunaan media online pembelajaran PAI sistem daring masa pandemi Covid-19.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan. Pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket. Analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif dan analisis isi.
Hasil penelitian ini adalah : 1) Pembelajaran PAI sistem daring masa pandemi Covid-19 di MTs Negeri 2 Bantul dilaksanakan menggunakan media online e-learning, google classroom, whatsapp, google form, dan padlet. 2) Kesiapan guru PAI mengikuti pelatihan, pembelajaran otodidak dan bekerjasama dengan orang tua siswa agar penggunaan media online pembelajaran PAI sistem daring berjalan dengan baik. Kesiapan siswa diantaranya memahami cara penggunaan media online, mempersiapkan kuota, buku dan handphone. 3) Hasil belajar siswa selama penggunaan media online pembelajaran PAI sistem daring masa Covid-19, tidak semua siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini disebabkan karena signal sulit dijangkau, kesadaran siswa akan tanggungjawabnya dalam mengerjakan tugas kurang, sehingga hasil belajar siswa kurang maksimal.NIM.: 17104010003 Nurul Latifah2021-12-02T02:49:07Z2021-12-02T02:49:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45338This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/453382021-12-02T02:49:07ZANALISIS INTERAKSI EDUKATIF
DALAM SURAT AL-KAHFI AYAT 60-82 (TELAAH TAFSIR AL-AZHAR)
DAN RELEVANSINYA DENGAN KONSEP HUBUNGAN GURU DAN
MURID DALAM KITAB TA’LIM MUTA’ALLIMLatar belakang penelitian ini adalah tentang pentingnya bagaimana
interaksi edukatif memiliki relevansi dengan hubungan guru dan murid. Interaksi edukatif merpakan suatu hal yang terdapat pada pendidikan, serta erat kaitanya dengan hubungan guru dan murid. Interaksi antara guru dan murid saat ini sangat minim sekali pengetahuan tentang itu. Serta para murid sekarang tidak
memerhatikan bagaimana seharusnya berhubungan dengan guru, dan guru harus memerhatikan interaksi ecara edukatif agar terciptanya hubungan guru dan murid yang harmonis.
Penelitian ini merupakan penelitian library research (kepustakaan),
dengan mengambil metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu menganalisis masalah yang akan dibahas dengan
cara mengumpulkan data-data kepustakaan, pendapat para mufassir.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Konsep interaksi edukatif
dalam surat al-Kahfi ayat 60-82 memuat komponen-komponen interaksi edukatif, yaitu tujuan, materi, pendidik dengan segala kompetensinya, anak didik dengan
etika akademiknya, dan metode dengan efektifitasnya. 2) Hubungan guru dan murid dalam kitab ta‟lim muta‟allim merupakan hubungan timbal-balik yang menempatkan posisi guru dan murid seuai porsi masing0masing menuju terciptanya tujuan pendidikan yang optimal, yaitu terbentuknya pribadi yang berakhlakul karimah. 3) Relevansinya adalah mengajarkan menjadi seorang guru dan murid yang memiliki etika yang baik untuk mencapai tujuan pendidikan yang humanis, berakhlak, dan menjadi insan kamil.NIM.: 14410006 Ahmad Khusaini2021-12-01T07:54:25Z2021-12-01T07:54:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47408This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/474082021-12-01T07:54:25ZPROBLEMATIKA METODE TILAWATI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACAAN AL-QUR’AN PADA USIA DEWASAThis research was conducted at Majelis Taklim Nurul Haq Kutai
Kartanegara and leraning location in one of the congregation‟s houses by research
background that there are many students who have not reached the purpose of
Tilawati method reciting quality at the learning stage of Al-Qur‟an. At this stage,
students should be able to recite fluently (fashāḥah) and to understand tajwid
according to the Tilawati method rules. Furthermore, it is known that the learning
process has differences from Tilawati method guidebook. The purposes of this
research are: 1) to determine the implementation of Tilawati method to improve
the Al-Qur‟an reciting quality for adults at Majelis Taklim Nurul Haq, 2) to
describe the problems of Tilawati method to improve the Al-Qur‟an reciting
quality for adults at Majelis Taklim Nurul Haq, 3) to provide solutions for the
problems of Tilawati method to improve the Al-Qur‟an reciting quality for adults
at Majelis Taklim Nurul Haq.
This research is qualitative research that uses a case study approach to find
out more about the problems of Tilawati method to improve the Al-Qur‟an
reciting quality for adults at Majelis Taklim Nurul Haq. This research was
conducted by triangulation of data collection and processing techniques.
The result of this research are: 1) learning implemention of Tilawti method
in Al-Qur‟an learning at Majelis Taklim Nurul Haq was carried out in several
stage namely opening activity, core activity, and closing activity. The learning
process is carried out with an approach that characteristic Tilawati method. The
characteristic is “klasikal” apporoach, “baca simak” and uses the raṡ rhythm all
the time. 2) the abilities posseed by students at Majelis Taklim Nurul Haq there
are obstacles in reciting Al-Qur‟an such as difficulty of pronouncing the letters,
long-short reciting rules, and others tajwid rules 3) problems that accour in
learning process of Tilawti method: first, learning strategy is not in accordance
with Tilawti method guidebook. second, the teacher does not provide supporting
material existing in curriculum. third, there is no “munaqosah juz” that serves to
measure the development of students. fourth, The problems related to students are
total of students who exceed the maximum limit.NIM.: 19204010071 Bayu Andri Pratama2021-11-26T06:51:06Z2021-11-26T06:51:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47268This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/472682021-11-26T06:51:06ZPENDIDIKAN SEKS PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
(TELAAH BUKU KETIKA ANAK BERTANYA TENTANG SEKS KARYA HASAN EL-QUDSY)Latar belakang dari penelitian ini yaitu pengetahuan masyarakat yang rendah tentang pendidikan seks sehingga masyarakat menganggap pendidikan seks sebagai hal yang tabu untuk dibicarakan, bahkan ada yang tidak tahu sama sekali tentang pendidikan seks, sedangkan hasrat yang timbul pada diri remaja tidak mengenal ketidaktahuan orang tua sehingga Peneliti menilai bahwa topik ini menarik untuk dibahas dalam penelitian ini agar diketahui pendidikan seks yang tepat untuk remaja. Buku Ketika Anak Bertanya tentang Seks Karya Hasan El-Qudsy dipilih karena membahas pendidikan seks menggunakan perpektif Islam dan medis. Buku ini juga mudah untuk dipahami dan disampaikan kembali. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendapatkan eksplorasi pendidikan seks yang tepat diberikan kepada anak usia remaja. Menyampaikan pendidikan seks dengan tepat berarti juga menggunakan cara yang tepat dan memilih momen yang tepat. Hal ini bertujuan agar anak dapat menerima pendidikan seks dengan sukarela dan materi pendidikan seks pun tertanam dengan kuat sehingga anak terhindar dari jalan seks yang menyimpang seperti mendekati zina.
Dalam Penelitian ini, Peneliti memakai penelitian kepustakaan, pendekatan penelitian yang Peneliti gunakan yaitu pendekatan penelitian psikologis, metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, dan metode analisis data menggunakan metode analisis konten.
Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa anak harus menerima delapan materi pendidikan seks ketika memasuki usia remaja, yaitu mandi besar, menutup aurat, khalwat dan ikhtilat, mahram dan nonmahram, menjaga mata, tamil natural tanpa bersolek untuk anak perempuan, menjaga diri dari penyimpangan seksual, dan sakralitas pernikahan. Pendidikan seks adalah materi yang harus disampaikan oleh orang dengan pengetahuan agama yang cukup agar pendidikan seks bukan hanya didasarkan pada keamanan berhubungan seksual, tetapi juga untuk menjaga diri anak dari zina dan menjaga akidah serta ibadah anak. Maka, selain orang tua, orang dewasa yang paling berkompeten adalah Guru PAI.NIM: 17104010133 Veri Irawan2021-11-26T06:47:48Z2021-11-26T06:47:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47266This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/472662021-11-26T06:47:48ZPELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI SECARA DARING
BAGI SISWA TUNAGRAHITA RINGAN
DI SLB N 1 BANTUL DAN PERMASALAHANNYALatar belakang penelitian ini adalah adanya pandemi Covid-19 yang masuk ke Indonesia pada awal Maret 2020 yang kemudian berdampak pada perubahan besar berbagai bidang kehidupan di Indonesia. Salah satu dampak besar dari pandemi Covid-19 pada bidang pendidikan yaitu perubahan pelaksanaan pembelajaran, dari yang semula dilaksanakan secara tatap muka di sekolah menjadi pembelajaran jarak jauh atau daring. Perubahan pelaksanaan pembelajaran yang secara mendadak tersebut kemudian menimbulkan berbagai permasalahan bagi siswa Tunagrahita Ringan untuk melaksanaan pembelajaran. Skripsi ini akan meneliti tentang bagaimana pelaksanaan Pembelajaran PAI Via daring untuk Siswa Tunagrahita Ringan dan sekaligus faktor apa saja yang menjadi pendukung maupun penghambatnya.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif field research. Peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengetahui kondisi realitas pelaksanaan pembelajaran daring bagi siswa Tunagrahita Ringan di masa pandemi. Subjek dari penelitian ini yaitu Kepala Sekolah, guru PAI, Siswa Tunagrahita Ringan, dan orang tua siswa. Metode pengumpulan data yang peneliti gunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penentuan subjek dilaksanakan secara purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan yaitu model analisis Miles dan Hubberman yang terdiri dari Data Reduction, Data Display, dan Conclusion Drawing/Verifying secara interaktif. Uji keabsahan menggunakan Triangulasi Tehnik dan Triangulasi Sumber.
Hasi penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran PAI untuk siswa Tunagrahita Ringan di SLB N 1 Bantul dilaksanakan dengan metode penugasan melalui media Whatsapp. Untuk melaksanakan pembelajaran, orang tua berperan sebagai perantara pembelajaran dari guru ke siswa. Hal ini karena kebanyakan siswa Tunagrahita Ringan belum dapat membaca dan menulis dengan lancar sehingga kesulitan melaksanakan pembelajaran mandiri. Pelaksanaan pembelajaran PAI secara daring tersebut dinilai belum maksimal karena masih memiliki berbagai permasalahan seperti kurangnya kemampuan guru PAI dalam menggunakan IT, kesibukan orang tua, kurangnya kontrol guru secara langsung terhadap siswa, tidak adanya buku siswa, dan alat yang kurang memadaiNIM : 17104010117 Bambang Triatmojo2021-11-26T06:41:36Z2021-11-26T06:41:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47265This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/472652021-11-26T06:41:36ZIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DARING MATA PELAJARAN
AL-QUR’AN HADIST MENGGUNAKAN MEDIA YOUTUBE DALAM
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII MTs N 9 BANTUL
SELAMA MASA PANDEMICOVID-19Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaiamana implementasi
pembelajaran daring menggunakan media youtube dalam meningkatkan pemahaman
siswa kelas VIII di MTs N 9 Bantul selama masa pandemi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, dengan
mengambil latar di MTs N 9 Bantul. Subjek penelitiannya adalah Kepala Madrasah,
Guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadist, Peserta didik kelas VIII MTs N 9 Bantul.
Obyek penelitiannya adalah implementasi pembelajaran daring mata pelajaran Al-
Qur’an Hadist menggunakan media youtube dalam meningkatkan pemahaman siswa
kelas VIII MTs N 9 Bantul selama masa pandemi covid-19.Pengumpulan data
dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data
melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pemeriksaan
keabsahan data menggunakan triangulasi berupa sumber yang diambil dari
narasumber, data yang ada, dan pengamatan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Penerapan pembelajaran daring
menggunakan media youtube dilaksanakan atas dasar keputusan yang ditetapkan oleh
pihak Kementerian Agama Yogyakarta yang mana setiap guru madrasah harus bisa
membuat video pembelajaran minimal satu. Oleh karena itu, menindak lanjuti
keputusan tersebut MTs N 9 Bantul menerapkan pembelajaran daring menggunakan
media youtube dalam proses pembelajarannya. 2) Dari data nilai yang ada
pembelajaran daring menggunakan media youtube mampu meningkatkan daya serap
pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru. 3) Faktor pendukung
penerapan pembelajaran daring menggunakan media youtube yaitu kegiatan mendapat
persetujuan oleh Kepala Madrasah dan Pihak Pemerintahan Kemenag Yogyakarta serta
dukungan sarana prasarana. 4) Faktor kendala penerapan pembelajaran daring
menggunakan media youtube yaitu keterbatasan penyediaan kuota internet, waktu dan
semangat pembuatan video pembelajaran, dan keterbatasan media elektronik bagi
siswa.NIM. 17104010111 Muhammad Iqbal Mustafa2021-11-26T06:38:21Z2021-11-26T06:38:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47263This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/472632021-11-26T06:38:21ZPENDIDIKAN IBADAH DALAM LINGKUNGAN KELUARGA
SELAMA PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI MASA COVID-19
(Studi Kasus Siswa Kelas VIII MTs Bustanul Ulum Tanggungprigel Glagah Lamongan)Pandemi Covid-19 menjadi musibah yang menyedihkan dan dirasakan hampir seluruh penduduk bumi. Berbagai kebijakan telah dikeluarkan oleh pemerintah untuk menanggulangi penyebaran virus ini, termasuk pada bidang pendidikan. KEMENDIKBUD mengeluarkan kebijakan untuk melaksanakan proses belajar mengajar dari rumah selama masa pandemi. Peran orang tua menjadi kunci utama dalam pembelajaran jarak jauh ini, karena tidak hanya menjadi seorang ayah atau ibu tetapi juga menjadi seorang guru seperti halnya pada lembaga pendidikan untuk anaknya. Pendidikan agama yang paling dasar dan utama yaitu dengan memberikan edukasi kepada anak tentang bagaimana cara beribadah kepada Allah. MTs Bustanul Ulum yang merupakan sekolah berbasis pesantren juga memiliki perhatian yang tinggi terhadap kegiatan ibadah siswanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran sekolah terkait pendidikan ibadah siswa selama pembelajaran jarak jauh, peran orang tua dalam pendidikan ibadah siswa selama pembelajaran jarak jauh, dan pelaksanaan ibadah siswa selama pembelajaran jarak jauh. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research). Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun analisis datanya menggunakan model Milles and Huberman yang terdiri dari tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Peran Sekolah terkait pendidikan ibadah siswa selama pembelajaran jarak jauh yaitu dengan membangun kesadaran siswa untuk menjalankan ibadah agar siswa mengerti dan dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Seperti menyediakan buku kontrol yang berisikan daftar kegiatan belajar dan ibadah, selain itu setiap hari pihak sekolah selalu mengingatkan dan memotivasi siswa agar tidak lupa untuk belajar dan beribadah. Dalam pemberian materi pihak sekolah mengikuti kurikulum yang sudah ada dan menggunakan whatsApp sebagai media pembelajarannya. (2) Peran orang tua dalam pendidikan ibadah siswa selama pembelajaran jarak jauh yaitu dengan memberikan pendampingan ibadah kepada anaknya. Selain itu orang tua juga rutin memeriksa dan memvalidasi buku kontrol anak yang nantinya akan dikumpulkan di sekolah. (3) Pelaksanaan ibadah siswa selama pembelajaran jarak jauh tercatat stabil tidak terdapat kenaikan atau penurunan dalam intensitas ibadahnya sama seperti pada saat pembelajaran tatap muka di sekolah. Siswa tetap menjalankan ibadah sholat dhuha, sholat lima waktu dan beberapa kegiatan ibadah keagamaan lain yang ada di lingkungan siswa tersebut seperti TPQ, Madin atau Dibaan.NIM: 17104010108 Ismi Nur Azizah2021-11-26T06:34:52Z2021-11-26T06:34:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47256This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/472562021-11-26T06:34:52ZPENDIDIKAN TAUHID MENURUT SYEKH SITI JENAR
(Studi Pemikiran Syekh Siti Jenar dalam Buku “Syekh Siti Jenar Makna Kematian” Karya Achmad Chodjim)Latar belakang penelitian ini karena banyak yang mengatakan bahwa pandangan tauhid Syekh Siti Jenar cukup kontroversial. Pandangan tersebut menimbulkan banyak reaksi public, ada yang menganggap bahwa Syekh Siti Jenar telah murtad, namun ada juga yang menganggap bahwa Syekh Siti Jenar masih memeluk Islam. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan tauhid Syekh Siti Jenar serta apa nilai-nilai pendidikan yang terkandung di dalamnya.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kepustakaan (library research). Sedangkan metode pengumpulan data yang dipakai, peneliti menggunakan metode dokumentasi. Dokumen bisa berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang tokoh. Sedangkan analisis data, peneliti menggunakan metode analisis isi, yang merupakan sebuah metode pengumpulan data melalui teknik observasi terhadap isi atau pesan yang terkandung di dalam dokumen yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan juga informasi yang terkandung dalam dokumen secara spesifik.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa: 1. Pendidikan tauhid Syekh Siti jenar lebih memfokuskan pada pandangan tasawuf dan filsafat ketuhanan. Oleh karena itu, jika dibandingkan dengan tauhid secara umum, maka tauhid Syekh Siti Jenar akan berbeda. Namun perbedaan tersebut bukan berarti pandangan tauhid Syekh Siti Jenar itu salah, 2. Sedangkan nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam koonsep tauhid Syekh Siti Jenar adalah untuk lebih memahami substansi dari sebuah ajaran, keikhlasan dalam beribadah, tidak terjebak duniawi, dan memiliki akhlak yang baik dalam menjalani kehidupan.NIM: 17104010100 Lutfi Bani Andreyan2021-11-26T06:22:33Z2021-11-26T06:22:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47251This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/472512021-11-26T06:22:33ZPENGARUH KEMAUAN UNTUK BELAJAR
TERHADAP KESIAPAN CALON GURU PAI DALAM MENGHADAPI
TANTANGAN PENDIDIKAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0Idealnya mahasiswa calon guru PAI telah siap untuk menghadapi tantangan pendidikan di era revolusi industri 4.0. Didalam berbagai jurnal, kemauan untuk belajar merupakan softskill yang mempengaruhi kesiapan seseorang untuk melakukan sesuatu. Perlu adanya penelitian mengenai pengaruh kemauan untuk belajar terhadap kesiapan calon guru PAI dalam menghadapi tantangan pendidikan di era revolusi industri 4.0. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan subjek mahasiswa Prodi PAI angkatan 2018 sebanyak 90 responden. Pengumpulan data menggunakan metode angket, dokumentasi dan wawancara dengan uji hipotesis menggunakan analisis regresi linear sederhana. Hasil Penelitian menunjukkan: 1) Tingkat kemauan untuk belajar calon guru PAI secara umum dalam kategori sedang dengan prosentase sebesar 64,4%. 2) Tingkat kesiapan calon guru PAI secara umum dalam kategori sedang dengan prosentase sebesar 64,4%. 3) Terdapat pengaruh positif yang signifikan dari kemauan untuk belajar terhadap kesiapan calon guru PAI dalam menghadapi tantangan pendidikan di era revolusi industri 4.0.NIM. 17104010085 AZATUL KHUMAEROH2021-11-26T06:18:54Z2021-11-26T06:18:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47250This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/472502021-11-26T06:18:54ZMODEL PEMBELAJARAN AL-QUR’AN SECARA DARING
DI SDIT PLUS CORDOVA CIKARANG BEKASILatar belakang penelitian ini adalah adanya pendemi Covid-19 yang melanda Indonesia pada bulan Maret 2020 hingga saat ini mengkibatkan segala aktivitas terutama pembelajaran dilaksanakan dari rumah secara jarak jauh melalui pembelajaran daring (dalam jaringan). Hal ini berimbas pada pembelajaran yang tadinya dilakukan secara tatap muka langsung harus diubah menjadi pembelajaran jarak jauh atau dengan sitem daring. Mengingat pentingnya Al-Qur’an dijarkan sejak usia dasar dan berdasarkan data yang ada, masih banyaknya masyarakat muslim di Indonesia yang buta terhadap huruf Al-Qur’an, maka dalam kondisi apapun termasuk era pandemi ini pembelajaran Al-Qur’an harus tetap terlaksana jangan sampai jeda apalagi berhenti. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan model pembelajaran membaca Al-Qur’an secara daring, model pembelajaran menghafal Al-Qur’an secara daring, model penilaian pembelajaran membaca dan menghafal Al-Qur’an secara daring, serta hasil pembelajaran Al-Qur’an secara daring di SDIT Plus Cordova Cikarang Bekasi.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, kemudian ditarik dengan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah: 1) Model pembelajaran membaca Al-Qur’an secara daring di SDIT Plus Cordova Cikarang Bekasi menggunakan metode ummi dengan sumber belajar yaitu buku Ummi yang terdiri atas buku ummi jilid 1-6, buku tajwid, dan buku garib. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan melalui aplikasi Zoom dan WhatsApp dengan media pembelajaran peraga berupa slide PPT jilid ummi. Proses pembelajaran membaca Al-Qur’an terdiri atas tujuh tahapan, yaitu: pembukaan, penanaman konsep, pemahaman konsep, latihan/keterampilan, evaluasi, dan penutup. 2) Model pembelajaran menghafal Al-Qur’an secara daring di SDIT Plus Cordova Cikarang Bekasi menggunakan metode sima’i dan metode wahdah dengan proses menghafal melalui kegiatan talaqqi yang dengan materi hafalan yaitu juz 30. Proses pembelajaran dilaksanakan melalui aplikasi Zoom dan WhatsApp. Dalam proses kegiatan pembelajaran menghafal Al-Qur’an secara daring juga terdiri atas tujuh tahapan, yang dimulai dari pembukaan, appersepsi, penanaman konsep, pemahaman konsep, latihan/keterampilan, evaluasi, dan
penutup. 3) Model penilaian atau evaluasi pembelajaran membaca dan menghafal Al-Qur’an secara daring dilaksanakan melalui aplikasi Zoom yang terdiri atas Penilaian Tengah Semester (PTS) dan Penilaian Akhir Semester (PAS), Tes Kenaikan Jilid, dan Tes Munaqasyah. 4) Hasil pembelajaran Al-Qur’an secara daring di SDIT Plus Cordova Cikarang Bekasi berdasarkan data rapot hasil belajar siswa sebelum dan setelah diterapkannya model pembelajaran daring selama pandemi Covid-19 yaitu: (1) Kualitas baca Al-Qur’an siswa mengalami penurunan selama pembelajaran Al-Qur’an daring dibanding sebelum pembelajaran Al-Qur’an daring. (2) Pencapaian hafalan tetap stabil, baik ketika pembelajaran daring maupun pembelajaran konvensional. (2) Target pembelajaran mengalami penurunan atau kemunduran ketercapaian.NIM : 17104010051 Nur Indah Islamiati2021-11-26T06:15:09Z2021-11-26T06:15:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47248This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/472482021-11-26T06:15:09ZKONSEP PENDIDIKAN AKHLAK BAGI REMAJA PERSPEKTIF IBNU QAYYIM AL-JAUZIYYAHLatar belakang masalah penelitian ini adalah akhlak yang mempunyai kedudukan yang penting dalam Islam haruslah ada dalam jiwa setiap umat Islam. Oleh sebab itu, pendidikan akhlak penting untuk ditanamkan orang tua/pendidik kepada anak, baik pada masa kecilnya maupun saat telah memasuki usia remajanya, di mana pada usia remaja tersebut merupakan masa di mana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat sehingga menimbulkan berbagai masalah. Maka dari itu, diperlukan perhatian lebih oleh orang tua/pendidik dalam memberikan pendidikan akhlak pada anak yang telah memasuki usia remaja, lebih dari sekedar tersampainya materi pembelajarannya saja.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan. Adapun pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan filosofis, psikologis, dan sosiologis. Analisis data menggunakan metode analisis isi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Menurut Ibnu Qayyim, akhlak remaja yaitu perilaku yang bersumber dari ilmu yang benar, kehendak suci, dan amalan-amalan lahir maupun batin anak yang sudah melewati usia sepuluh tahun hingga mencapai usia baligh. Adapun macam-macamnya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu akhlak kepada Allah (seperti taat dan tidak berkata tentang Allah tanpa ilmu, baik mengenai nama-nama, sifat-sifat, maupun perbuatan-Nya), akhlak pribadi (seperti iffah, shiddiq, menjauhi kelalaian dan kemalasan, dan tidak berlebih-lebihan), dan akhlak kepada orang lain (seperti itsar) 2)Metode yang dapat digunakan dalam pelaksanaan pendidikan ini, meliputi metode keteladanan, pembiasaan, perhatian/pengawasan, dan pengosongan (pembersihan dari penyakit hati). Secara garis besar, pendidikan akhlak bagi remaja menurut Ibnu Qayyim selaras dengan teori psikologi masa sekarang. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, proses pendidikan ini lebih terpusat pada pendidik. Adapun saran untuk penerapan pendidikan akhlak guna memperkuat akhlakul karimah remaja ke depannya yaitu perlulah bagi keluarga dan bagi lembaga pendidikan untuk mengambil dan menerapkan konsep pendidikan akhlak yang tepat, yang disesuaikan dengan perkembangan zaman, lingkungan, dan kebutuhan anak sesuai usianya.NIM: 17104010049 Atika Rahayu2021-11-26T06:11:33Z2021-11-26T06:11:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47247This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/472472021-11-26T06:11:33ZIMPLEMENTASI PELATIHAN INOVASI E-LEARNING
BERBASIS TELEPON PINTAR SECARA DARING
UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI TIK MAHASISWA PAI
PADA LABORATORIUM MULTIMEDIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTAPenelitian ini bermula untuk mendeskripsikan bagaimana implementasi pelatihan inovasi e-learning berbasis telepon pintar secara daring untuk meningkatkan kemampuan TIK mahasiswa PAI pada laboratorium multimedia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, dengan mengambil latar Laboratorium Multimedia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Subkjek penelitiannya adalah Mentor, ketua laboratorium multimedia, asisten pemateri, dan peserta pelatihan yang merupakan mahasiswa PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga. Obyek penelitiannya adalah implementasi pelatihan inovasi e-learning berbasis telepon pintar secara daring untuk meningkatkan kompetensi TIK mahasiswa PAI beserta hambatan dan solusi yang dialami pada pelatihan tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan 25 peserta yang telah mengikuti pelatihan tersebut. Untuk uji keabsahan data penulis menggunakan trianggulasi sumber dan data analisis data menggunakan reduksi data, penajian data, dan kemudian verifikasi/penarikan kesimpulan. Masalah yang diangkat adalah pelatihan kemahiran e-learning dan pembuatan video presentasi pembelajaran yang dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa PAI, dengan begitu mahasiswa dapat mempersiapkan kompetensi-kompetensi guru sebelum menjadi guru dimasa mendatang.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Implementasi pelatihan inovasi e-learning berbasis telepon pintar secara daring yang diselenggarakan oleh Laboratorium Multimedia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mampu meningkatkan kompetensi TIK mahasiswa PAI. 2) Kendala yang dihadapi oleh pelatih/mentor, asisten pemateri dan peserta dalam implementasi pelatihan yaitu: a) jaringan internet yang tidak stabil, b) keterbatasan biaya untuk mengakses internet, c) peralatan yang kurang mendukung, d) sulit memahami materi melalui file tertulis, e) bosan/jenuh karena pelatihan dilaksanakan secara online. 3) Implementasi pelatihan inovasi e-learning berbasis telepon pintar secara daring menghasilkan produk berupa video presentasi pembelajaran.NIM: 17104010012 Ninda Ayu Nafisah2021-11-26T06:07:16Z2021-11-26T06:07:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47241This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/472412021-11-26T06:07:16ZAKHLAK BERMEDIA SOSIAL PERSPEKTIF PAI
DALAM BUKU SARING SEBELUM SHARING
KARYA NADIRSYAH HOSENLatar belakang penelitian ini adalah penggunaan media sosial yang banyak disalahgunakan sehingga menimbulkan banyak dampak negatif dan kurangnya kesadaran mengenai pentingnya akhlak dalam bermedia sosial. Permasalahan timbul tidak hanya di lingkungan sosial masyarakat, akan tetapi juga dalam dunia pendidikan. Di sekolah, guru PAI bertanggung jawab terhadap pembentukan akhlak dan moral peserta didik, salah satunya adalah akhlak bermedia sosial. Untuk menghindari dampak negatif yang dapat terjadi, perlu adanya kesadaran akhlak dalam bermedia sosial. Buku Saring sebelum Sharing karya Nadirsyah Hosen dipilih karena menyinggung mengenai permasalahan yang terjadi. Isinya tidak hanya uraian dan pendapat pribadi penulis, akan tetapi juga menguraikan berbagai kisah pada masa Rasulullah saw. dan sahabat yang dapat diambil hikmah untuk kehidupan masa sekarang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui akhlak bermedia sosial dalam buku Saring Sebelum Sharing da konsep PAI terhadap akhlak bermedia sosial serta urgensinya.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kajian pustaka atau library research dengan menggunakan buku Saring Sebelum Sharing karya Nadirsyah Hosen sebagai sumber primer atau utama dan buku atau jurnal yang relevan sebagai sumber sekunder. Metode pengumpulan datanya dengan metode dokumentasi. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan analisis data menggunakan analisis isi (content analysis).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) akhlak bermedia sosial dalam buku Saring Sebelum Sharing adalah saling menghormati dan menerima pendapat, tidak menyakiti orang lain, tidak mudah marah, tabayyun, jangan riya dan ingin dipuji, berpikir jernih sebelum mengambil keputusan, musyawarah dalam menyelesaikan persoalan, tidak mudah membidahkan dan mengkafirkan, jangan bertengkar, menyampaikan informasi dengan benar, tidak merasa lebih baik dari orang lain, tidak boleh mencaci maki, dan bersikap bijak dalam media sosial. 2) Konsep akhlak bermedia sosial menurut PAI adalah dengan mengedepankan akhlak yang telah diajarkan Nabi saw. dalam bermedia sosial, baik untuk hiburan, komunikasi, maupun pendidikan. 3) Urgensi akhlak dalam bermedia sosial adalah: Pertama, untuk mencegah dampak negatif dari penggunaan media sosial. Kedua, Menujukkan jati diri atau karakter pribadi yang baik. Ketiga, Meminimalkan tanggapan dan cara pandang yang negatif dari seseorang pengguna kepada pengguna yang lain.NIM: 17104010007 Diastiana Rena Dina Asanti2021-11-25T07:40:57Z2021-11-25T07:40:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47220This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/472202021-11-25T07:40:57ZSTRATEGI GURU AKIDAH-AKHLAK DALAM MENGAJAR
KARAKTER GENERASI Z DI MTS NEGERI 1 KULON PROGOLatar belakang penelitian ini adalah besarnya pengaruh jaman terhadap karakter setiap generasi. Perbedaan karakter generasi tersebut yang menuntut pendidik untuk menggunakan strategi belajar yang paling relevan agar tercipta pembelajaran yang aplikatif dan efektif. Generasi Z, yang disebut juga generasi jaman now, generasi silent, generasi yang sejak lahir sudah mengenal dunia digital, sehingga realitas mereka menjadi tumpang tindih antara dunia nyata dan dunia digital. Mereka mempunyai karakter khusus yang sebaiknya dipahami guru, agar dapat menerapkan strategi mengajar yang sesuai. Dengan begitu kognitif, afektif anak dapat terbangun dan menjadi anak yang berkarakter. Seperti di MTs Negeri 1 Kulon Progo yang mempunyai visi dan tujuan yang dibutuhkan oleh generasi Z. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran, mengetahui jenis strategi guru, dan mengetahui hambatan yang ditemui guru akidah-Akhlak dalam mengajar karakter generasi Z.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan cara-cara kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah Guru Akidah-Akhlak, Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan, dan peserta didik MTs Negeri 1 Kulon Progo. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dengan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan studi dokumen. Teknik analisis yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Sementara itu, validasi data menggunakan triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ; (1) Pelaksanaan pengajaran dibagi menjadi dua yaitu tujuan pembelajaran Akidah-Akhlak dan pelaksanaan pembelajaran Akidah-Akhlak. (2) Strategi mengajar karakter generasi Z dilakukan dengan strategi daring. Karakter yang diajarkan yaitu; karakter disiplin, mandiri dan komunikatif. (3) Hambatan yang ditemui yaitu kurangnya kesadaran peserta didik, dan kurangnya alat komunikasi yang memadai bagi sebagian peserta didik.NIM. 14410122 Fauzan Farudi2021-11-25T05:58:34Z2021-11-25T05:58:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47180This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/471802021-11-25T05:58:34ZKONSEP ISLAM WASATHIYYAH MENURUT M. QURAISH SHIHAB DAN RELEVANSINYA DENGAN MATERI PAI KELAS XI (ANALISIS BUKU WASATHIYYAH: WAWASAN ISLAM TENTANG MODERASI BERAGAMA KARYA M. QURAISH SHIHAB)Latar belakang adanya penelitian ini ialah hasil survei dari PPIM UIN Jakarta pada 2017 lalu mengenai tumbuhnya paham intoleran dan radikalisme di lingkungan pendidikan yang dibuktikan dengan berita adanya peraturan sekolah yang mewajibkan seluruh siswi di SMK Negeri 2 Padang memakai jilbab (termasuk non-muslim). Sosok M. Quraish Shihab sebagai tokoh agama dan mufassir moderat menjadi alasan penulis untuk mengkaji pemikirannya. Dari latar belakang tersebut penulis akan melakukan penelitian tentang “Konsep Islam Wasathiyyah menurut M. Quraish Shihab dan Relevansinya dengan Materi PAI kelas XI di buku PAI dan Budi Pekerti (BP) dari Kemenag revisi 2019 (Analisis buku Wasathiyyah: wawasan Islam tentang Moderasi Beragama karya M. Quraish Shihab). Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui konsep Islam Wasathiyyah Quraish Shihab dan menemukan relevansinya dengan materi PAI kelas XI.
Penelitian ini tergolong penelitian kepustakaan (library research) yang menggunakan pendekatan interpretatif dan deskriptif. Metode pengumpulan data memakai metode dokumentasi, lalu data yang diperoleh dianalisis dengan teknik analisis isi (content analysis).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Konsep Islam Wasathiyyah menurut M. Quraish Shihab merupakan keseimbangan dalam segala persoalan hidup duniawi dan ukhrawi, yang selalu harus disertai upaya menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapi berdasarkan petunjuk agama dan kondisi objektif yang sedang dialami. Nilai-nilai yang terkandung dalam konsep Islam Wasathiyyah menurut beliau ialah ilmu pengetahuan, keadilan, keseimbangan, kebaikan, serta toleran. Wasathiyyah bukanlah produk jadi untuk umat Islam, sehingga pada penerapannya membutuhkan usaha yaitu: jihad, ijtihad, dan mujahadah. (2) Relevansi konsep Islam Wasathiyyah menurut M. Quraish Shihab dengan materi PAI di buku PAI dan BP kelas XI dari Kemenag Revisi 2019 terletak pada prinsip dasar dalam menyampaikan wawasan, yaitu sama-sama berfokus pada Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Konsep Islam Wasathiyyah berusaha menghadirkan Islam yang adil dan seimbang antara urusan duniawi dan ukhrawi, mampu menjawab persoalan zaman dengan berlandaskan pada ajaran Islam yang komprehensif, serta berorientasi terciptanya perdamaian dalam perbedaan. Materi PAI dan BP kelas XI pada buku dari Kemenag revisi 2019 ini berusaha memenuhi kebutuhan pengetahuan siswa sesuai KD yang telah diatur dengan tetap memasukkan nilai-nilai kemoderasian dalam penjelasannyaNIM : 16410043 Atiqul Bariroh2021-11-24T22:16:25Z2021-11-24T22:16:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47154This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/471542021-11-24T22:16:25ZUPAYA GURU PAI DALAM MENGOPTIMALISASI KEMAMPUAN
MEMBACA AL-QURAN BRAILE BAGI SISWA KELAS VIII DI
MTS YAKETUNISLatar belakang masalah pada penelitian ini adalah turunnya Al-Quran
kemuka bumi sebagai pedoman seluruh umat manusia, mengharuskan kita
mempelajari dan mengamalkan kandungan isinya. Akan tetapi, tidak semua
manusia bisa mempelajarinya dengan cara yang normal. Ada yang diberikan
kelengkapan fisik, namun ada juga yang diberikan kekurangan fisik. Hal ini
dengan tujuan agar memudahkan penyandang tunanetra untuk mempelajari al-
Quran Braille. Model Alquran braile di tulis dengan huruf timbul dengan suatu
kode kode yang telah dirumuskan dalam penelitian braile.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Upaya guru dalam
mengoptimalisasi kemampuan membaca Alquran Braille bagi siswa tunanetra
kelas VII di MTs Yaketunis Yogyakarta di MTs LB/AYaketunis Yogyakarta.
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research).
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologi.
Pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber
data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan
serta (participant observation), wawancara mendalam (in-depthinterview), dan
dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Upaya Guru PAI dalam
Mengoptimalisasi Kemampuan Membaca Alquran Braille diantaranya dengan
cara : (1) Mengenalkan makharijul huruf, Mengajarkan bacaan Idzhar, Idghom,
Iqlab, Ikhfa‟, Mengajarkan hukum mim mati, hukum ra, hukum lam jalalah, (2)
Melatih untuk melafadzkan bacaan-bacaan tertentu (lafdziah) dari ayat Al Quran,
Memberikan test lisan maupun tulisan, (3) Mengunakan alat peraga sebagai alat
bantu, Melatih untuk membacakan ayat Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari,
(4) Mendidik anak dengan titik berat dan memberikan arahan serta memotivasi
anak untuk mencapai tujuan baik jangka pendek maupun jangka Panjang, (5)
Memberi fasilitas pencapai tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai, (6)
Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar. Faktor penghambat
dalam mengoptimalisasi kemampuan membaca Al-Quran Braile terdiri dari
faktor internal dan faktor eksternal.NIM. 15410154 HERFIANTO2021-11-24T22:08:01Z2021-11-29T05:10:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47153This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/471532021-11-24T22:08:01ZPEMBENTUKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 (Studi Kasus di SMK Depok Sleman Yogyakarta)Latar belakang penelitian ini adalah bahwa pada tahun 2020, di seluruh dunia
sedang gempar karena adanya pandemi yang disebabkan oleh penyebaran virus Covid-19.
Adanya pandemi Covid-19 juga berdampak pada berubahnya semua aktivitas masyarakat
dari yang paling bawah hingga yang paling atas dalam berbagai bidang termasuk
pendidikan. Pembelajaran yang dulu saat masa normal dilakukan dengan tatap muka
secara langsung di kelas berganti dengan sistem online. Hal ini membutuhkan perubahan
kebiasaan yang salah satunya adalah kemandirian belajar. Saat masa normal sebagian
besar hal yang berkaitan dengan pembelajaran disediakan oleh guru, sedangkan sekarang
sebagian besar harus diupayakan oleh siswa itu sendiri. Oleh karena itu kemandirian
harus ditanamkan pada siswa agar mampu bertanggung jawab sebagai seorang pelajar
yaitu belajar. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan upaya guru dalam
membentuk kemandirian siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam selama
pandemi covid-19 di SMK Diponegoro Depok Sleman Yogyakarta. (2) Menganalisis
hasil dari pembentukan kemandirian siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam
selama pandemi Covid-19 di SMK Diponegoro Depok Sleman Yogyakarta. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SMK Diponegoro Depok
Sleman Yogyakarta. Subyek penelitiannya adalah guru PAI dan siswa jurusan tata busana
dan jurusan teknik sepeda motor. Pengambilan data dilakukan dengan mengadakan
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan mengumpulkan
semua data yang terkumpul kemudian disusun secara sistematis dan selanjutnya adalah
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Upaya guru dalam membentuk kemandirian
siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam selama pandemi Covid-19 di SMK
Diponegoro Depok Sleman Yogyakarta berdasarkan indikator kemandirian telah
dilaksanakan oleh guru Pendidikan Agama Islam di dalam pembelajaran meliputi
kedisiplinan, tanggung jawab, inisiatif, percaya diri, dan motivasi. (2) Hasil dari
pembentukan kemandirian siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam selama
pandemi Covid-19 di SMK Diponegoro Depok Sleman Yogyakarta yaitu berdasarkan
siswa yang diwawancara kebanyakan telah merasakan apa yang telah diupayakan oleh
guru Pendidikan Agama Islam berdasarkan lima indikator kemandirian meskipun tidak
semua indikator dimiliki oleh peserta didik.NIM.: 15410119 Ahmad Azzam Ibadurrahman2021-11-24T21:59:16Z2021-11-24T21:59:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47152This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/471522021-11-24T21:59:16ZIMPLEMENTASI PENILAIAN PRODUK DALAM PENGEMBANGAN
KREATIVITAS PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK
KELAS XII DI MAN 3 BANTULIdealnya penilaian keterampilan dalam pembelajaran dapat mengasah
keterampilan dan kreativitas peserta didik. Namun dengan penerapan penilaian
keterampilan yang hanya berupa pengumpulan tugas membuat peserta didik menjadi
kurang kreatif. Penelitian ini bertujuan Untuk Menganalisis Implementasi Penilaian
Produk pada Pembelajaran Akidah Akhlak kelas XII di Madrasah Aliyah Negeri 3
Bantul dan Untuk Menganalisis Implementasi Penilaian Produk dalam Pengembangan
Kreativitas Peserta didik pada Pembelajaran Akidah Akhlak kelas XII di Madrasah
Aliyah Negeri 3 Bantul. Madrasah Aliyah Negeri 3 Bantul merupakan salah satu
sekolah yang sudah menerapkan penilaian produk dalam pembelajaran Agamanya,
salah satunya adalah pembelajaran Akidah Akhlak.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan subjek penelitian peserta
didik kelas XII dan Guru Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Negeri 3 Bantul.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi non partisipan, wawancara terbuka
berstandar, dan dokumentasi. Adapun analisis data dilakukan dengan reduksi data yang
dilakukan secara sistematis, kemudian display data berupa uraian deskriptif yang
panjang dan diberikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Implementasi Penilaian Produk dalam
pembelajaran Akidah Akhlak kelas XII di Madrasah Aliyah Negeri 3 Bantul sudah
berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan pemahaman guru tentang penilaian
produk, tahap pengembangan produk yang dilakukan, teknik penilaian yang diterapkan
sudah sejalan dengan Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil
Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dan langkahlangkah
dalam penerapan penilaian produk sudah sesuai atau sejalan dengan teori yang
disampaikan oleh Kunandar Tahun 2015, 2) Penilaian produk dalam pembelajaran
Akidah Akhlak ternyata dapat mengembangkan kreativitas peserta didik. hal ini dapat
dilihat secara konsep bahwa pembelajaran dengan penerapan penilaian produk
termasuk penilaian yang dapat mengembangkan kreativitas karena dalam penilaian ini
terdapat langkah-langkah yang mendukung proses belajar mengajar kreatif. Selain
melihat secara konsep, dilihat juga hasil dari kreativitas peserta didik dalam
pembelajaran Akidah Akhlak antara lain: Mempunyai banyak gagasan mengenai suatu
masalah, Mejajaki sumber yang berbeda-beda, Menghargai bimbingan dan arahan dari
guru, Tidak takut gagal dan mendapat kritik, Imajinatif.NIM 15410105 SURYANA2021-10-25T08:35:59Z2021-10-29T02:19:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45909This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/459092021-10-25T08:35:59ZSTUDI KOMPARASI PEMIKIRAN K. H AHMAD DAHLAN DAN PROF. DR. H. ABDUL MALIK KARIM AMRULLAH DALAM PENDIDIKAN AKHLAKLatar belakang penelitian ini adalah melemahnya nilai-nilai akhlak pada diri
manusia yang disebabkan karena cepatnya perkembangan zaman dan arus globalisasi yang
membawa pola hidup prakmatis dan materialis. Permasalah ini menjadi tantangan untuk
pendidikan Islam, pendidikan Islam dituntut untuk mampu mengembalikan nilai-nilai akhlak
yang berlandaskan kepada Al-Quran
akhlak telah banyak disampaikan oleh para pemikir diantaranya adalah Ahmad Dahlan dan
Hamka. Yang menjadi permasalah adalah bagaimana pemikiran Ahmad Dahlan dan Hamka
tentang pendidikan akhlak, apa persamaan dan perbedaan pemikiran kedua tokoh tersebut,
serta bagaimana implikasi dari pemikiran kedua tokoh tersebut dalam pendidikan akhlak saat
ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengalisis secara kritis pemikiran dari kedua tokoh
tersebut dan melihat implikasi dari pemikirannya dalam pendidikan akhlak saat ini.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan /library research yaitu
mengumpulkan bacaan atau karya tulis sebagai objek penelitian. Sifat penelitian ini adalah
deskriptif analitik dengan mengumpulkan dan memaparkan pemikiran Ahmad Dahlan dan
Hamka tentang pendidikan akhlak. Dengan mengunkan metode dokumentasi untuk
mengumpulkan yaitu mencari data yang mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
buku, majalah, notulen, agenda dan lain sebagainya. Selain itu peneliti juga menggunakan
metode triangulasi sumber dengan mengumpulkan berbagai teknik pengumpulan sumber dan
data yang ada.
Hasil penelitian ini adalah pemikiran Ahmad Dahlan tentang pendidikan akhlak sebagai
upaya untuk mendorong terciptanya perubahan sosial ditengah-tengah masyarkat, melalui
penguatan pendidikan moral, individual dan kemasyarakata. Sedangkan Hamka memandang
pendidikan akhlak sebagai jalan untuk meningkatkan kualitas diri melalui keberanian untuk
meninggalkan segalan perbuatan buruk dan keberanian untuk melakukan kebaikan.NIM.: 17104010023 Riski Eka Purnairawan2021-10-22T08:25:40Z2021-10-22T08:25:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45785This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/457852021-10-22T08:25:40ZKONSEP PREVENTIF PERILAKU HOMOSEKSUAL DALAM PERSPEKTIF MUHAMMAD BIN IBRAHIM AL-HAMD DAN RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Kajian Kitab AL-JARIMAH AL-KHULUQIYYAH ‘AMALU QAUMI LUT SUBULU AL-WIQAYAH WA AL-‘ILAJ )Latar belakang masalah penelitian ini adalah karena permasalahan
homoseksual sudah sampai dalam ranah pendidikan, sehingga peserta didik harus
mendapatkan perlindungan pada akidah dan akhlak mereka agar tercegah dari
perilaku homoseksual. Kitab Al-Jarimah Al-Khuluqiyyah ‘Amalu Qaumi Lut – Subulu Al-Wiqayah wa Al-‘Ilaj sebagai kitab yang khusus membahas perilaku homoseksual memiliki konsep preventif yang dibutuhkan agar peserta didik
terhindar dari perilaku homoseksual. Maka diharapkan konsep preventif yang ada dalam kitab tersebut dapat diterapkan dan mampu mencegah dari bahayanya
perilaku hmoseksual. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau library research.
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan psikologis dan sosiologis.
Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan metode deskriptif analitik. Peneliti dalam penelitian ini mengungkapkan konsep preventif perspektif Syekh Muhammad bin Ibrahim al-
Hamd, kemudian merelevansikan konsep tersebut dengan Pendidikan Agama Islam.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan: 1) Konsep preventif perilaku
homoseksual yang diberikan oleh Syekh Muhammad bin Ibrahim al-Hamd terbagi menjadi 3 konsep pokok yaitu: Pertama Konsep Hablumminallah yaitu konsep
yang berhubungan dengan keimanan, ibadah, dan akhlak terhadap Allah Ta’ala,
sehingga tercipta hubungan baik antara seorang hamba dan Allah Ta’ala yang akan mencegah seorang hamba dari perilaku homoseksual. Kedua Konsep Hablumminanas yaitu konsep yang berhubungan dengan akhlak dan sosialisasi
terhadap sesama manusia, sehingga akan tercipta hubungan yang baik berdasarkan norma-norma agama Islam dan akan mencegah dari perilaku homoseksual. Ketiga
Konsep Mujahadah An-Nafs yaitu konsep upaya dalam diri pribadi dalam menjauhi segala keburukan termasuk perilaku homoseksual. 2) Terdapat relevansi antara konsep preventif dalam kitab Al-Jari>mah Al-Khuluqiyyah ‘Amalu Qaumi
Lut{ – Subulu Al-Wiqa>yah wa Al-‘Ilaj terhadap Pendidikan Agama Islam di Indonesia dari segi tujuannya dan standar isi.NIM.: 14410164 Wisnu Utomojati2021-10-18T06:15:06Z2021-10-18T06:15:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45577This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/455772021-10-18T06:15:06ZTINJAUAN FIQIH MUNAKAHAT TENTANG POLIGAMI DALAM NOVEL DUA BARISTA KARYA NAJHATY SHARMALatar belakang penelitian ini adalah karena pembahasan tentang poligami yang terdapat dalam fiqih munakahat hanya seputar tentang dibolehkannya poligami karena ada dalil dalam al-Qur‟an yang membolehkannya dan syaratnya harus adil. Dampak dari poligami tidak pernah dijabarkan. Namun dalam novel hal-hal tersebut diceritakan dengan sistematis seperti nyata dan dapat di rasakan pembacanya. Salah satu karya yang membahas poligami adalah novel “Dua Barista”, cerita dalam novel disuguhkan dengan berbeda dari yang lain, membuat penulis ingin menganalisisnya lebih dalam tentang poligami tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian Library Research (kepustakaan) adapun metode yang digunakan yakni analisis isi (content analisys) yaitu menganalisis novel berdasarkan tinjauan fiqih munakahat.
Dari hasil penelitian menunjukkan poligami dalam novel “Dua Barista” Terdapat dua topik utama dalam proses poligami yaitu alasan terjadinya poligami dan masalah-masalah yang timbul setelah poligami. Berbagai alasan terjadinya poligami diantaranya adalah: Tidak adanya keturuna, desakan dari orang tua, keikhlasan hati istri. Setelah menjalani poligami terdapat masalah-masalah yang hadir diantaranya: ketidakjujuran, tanggung jawaban, keadilan, keegoisa, ketidak stabilan emosi, kebimbangan, dan tidak kuatmental dalam menghadapi masalah yang terjadi setelah poligami. Tidak adanya keturunan merupakan salah satu alasan yang membuat diperbolehkannya poligami sebagai ikhtiar untuk meneruskan keturunan namun tetap dengan syarat sesuai para ulama sepakat bahwa diperbolehkannya poligami dengan syarat harus adil. Salah satu tujuan poligami adalah untuk menghindari perceraian karena ada kekurangan dengan istri bukan untuk medatangkan pereraian.NIM.: 17104010041 Fatmawati2021-10-18T06:10:46Z2021-10-18T06:10:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45576This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/455762021-10-18T06:10:46ZPENGGUNAAN MEDIA ONLINE DALAM PEMBELAJARAN PAI DENGAN SISTEM DARING PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI MTS NEGERI 2 BANTULLatar belakang penelitian ini adalah ketika pandemi Covid-19 memasuki Indonesia. Dampak dari Covid-19 mengharuskan pembelajaran tetap berjalan meskipun siswa berada di rumah. Pendidik dituntut agar bisa memanfaatkan media online. Penelitian ini bertujuan mengkaji penggunaan media online pembelajaran PAI sistem daring masa pandemi Covid-19.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan. Pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket. Analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif dan analisis isi.
Hasil penelitian ini adalah : 1) Pembelajaran PAI sistem daring masa pandemi Covid-19 di MTs Negeri 2 Bantul dilaksanakan menggunakan media online e-learning, google classroom, whatsapp, google form, dan padlet. 2) Kesiapan guru PAI mengikuti pelatihan, pembelajaran otodidak dan bekerjasama dengan orang tua siswa agar penggunaan media online pembelajaran PAI sistem daring berjalan dengan baik. Kesiapan siswa diantaranya memahami cara penggunaan media online, mempersiapkan kuota, buku dan handphone. 3) Hasil belajar siswa selama penggunaan media online pembelajaran PAI sistem daring masa Covid-19, tidak semua siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini disebabkan karena signal sulit dijangkau, kesadaran siswa akan tanggungjawabnya dalam mengerjakan tugas kurang, sehingga hasil belajar siswa kurang maksimal.NIM.: 17104010003 Nurul Latifah2021-10-15T08:25:28Z2021-10-15T08:25:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45402This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/454022021-10-15T08:25:28ZPENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA KORBAN PECANDU NARKOBA
DI PONDOK PESANTREN AL-ISLAMY KALIBAWANG
KULON PROGOLatar belakang penelitian ini adalah bahwa Pondok Pesantren Al Islamy Kalibawang Kulon Progo ini memiliki keunikan dan keistimewaan tesendiri dibandingkan dengan pondok pesantren pada umumnya. Keistimewaan tersebut adalah pondok pesantren ini digunakan sebagai tempat untukmerehabilitasi para korban pecandu narkoba. Dalam proses pelaksanaannya pondok pesantren ini melakukan rehabilitasi menggunakan pendekatan kegamaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan-tahapan dalam pelaksanaan rehabilitasi dan bagaimana proses pendidikan agama islam yang digunakan dalam merehabilitasi santri-santri binaannya. Serta hasil dari pembinaan kegamaan yang dilakukan pondok pesantren tersebut terhadap santri binaan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi lapangan di Pondok Pesantren Al Islamy Kalibawang Kulo Progo. Subyek dari penelitian ini adalah Pimpinan pondok pesantren, Program manager pondok pesantren, Pembina atau Ustad dan juga Santri binaan Pondok Pesantren Al Islamy Kalibawang Kulon Progo.
Hasil Penelitian ini menunjukkan: (1) Tahapan – tahapan dalam proses rehabiltasi ini meliputi; tahap penerimaan awal yang terdiri dari assesment dan skrining, tahap penyesuaian dan tahap dalam proses rehabilitasi. (2) Pendidikan Agama Islam yang dilakukan terhadap santri binaan disampaikan menggunakan metode ceramah, metode praktik dan metode nasihat. Sedangkan materi yang disampaikan dalam proses rehabilitasi yaitu fiqh ibadah, fiqh muamalah. Membaca Al Qur’an, tajwid, aqidah dan akhlak, dan motivasi dan arahan.(3) Hasil dari pendidikan agama islam ini menunjukkan hasil yang sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari perubahan-perubahan yang terjadi pada santri binaan terutama perubahan dalam sikap dan ibadah sehari-hari.NIM.: 17104010123 Laili Fenty Afiani2021-10-15T06:20:06Z2021-10-15T06:20:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45481This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/454812021-10-15T06:20:06ZPERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN SISWA TERHADAP TATA TERTIB SEKOLAH DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTAPenelitian ini dilatar belakangi oleh sering terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh siswa SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta, untuk itu suatu lembaga pendidikan sangat membutuhkan peraturan atau tata tertib untuk mengatur dan mendisiplinkan siswa. Berangkat dari hal tersebut, pokok permasalahan apa yang terjadi dalam kepatuhan tata tertib dan bagaimana peran yang diterapkan oleh guru PAI dalam meningkatkan kepatuhan siswa terhadap tata tertib sekolah di SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta, sehingga tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan kepatuhan yang siswa terhadap tata tertib sekolah, 2) mendeskripsikan peran guru PAI dalam meningkatkan kepatuhan siswa terhadap tata tertib sekolah di SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta, 3) mendeskripsikan hasil dari peran guru PAI dalam meningkatkan kepatuhan siswa terhadap Tata Tertib di SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan melakukan pengumpulan data dari mengadakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menujukkan : Pertama, kepatuhan tata tertib yang dilakukankan oleh siswa di SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta sudah cukup baik, namun tingkat pelanggaran masih tergolong tinggi yaitu 65%, untuk itu masih perlu diadakan upaya peningkatan karena pelanggaran tata tertib siswa masih sering dilakukan. Pelanggaran tata tertib tersebut tidak muncul secara spontan dari dalam diri siswa, melainkan ada faktor dari dalam diri (internal) dan ada faktor dari luar (eksternal. Kedua, terdapat empat peran guru PAI dalam meningkatkan kepatuhan siswa terhadap tata tertib sekolah di SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta, diantaranya guru sebagai teladan (uswah), guru sebagai fasilitator, guru sebagai motivator, guru sebagai evaluator. Ketiga, hasil peran yang dilakukan guru PAI dalam meningkatkan kepatuhan siswa terhadap tata tertib di SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta yaitu, memberikan teladan dalam hal berpakaian serta masuk dan keluar pelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan sehingga dapat di teladani oleh siswa, memfasilitasi siswa bila ada yang melanggar yaitu berkonsultasi dengan guru BK untuk mengetahui pelanggaran yang dilakukan oleh siswa sehingga guru PAI dapat melakukan pendekatan personal untuk mengetahui sebab dan akibat siswa melanggar tatatertib, memotivasi dan mendorong siswa dalam hal pelanggaran yang dilakukan, evaluasi terhadap hasil belajar dan kegiatan siswa diluar kelas sehingga mengetahui nilai akhir siswa dan kegiatan yang merugikan siswa di luar kelas perlu dilaksanakan evaluasi kembali.NIM.: 16410020 Rifdathunnisa2021-10-06T07:44:25Z2021-10-06T07:44:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45058This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/450582021-10-06T07:44:25ZPERAN ORANG TUA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PADA ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT SD DI SLB YAPENA CONDONGCATUR YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini adalah bahwa peran orang tua dalam penanaman nilai-nilai agama Islam sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter, kepriadian, dan perilaku keagamaan anak terutama pada anak berkebutuhan khusus tunagrahita yang merniliki keterbatasan intelegensi, sosial, serta keterbatasan mental. Kenyataan di lapangan menunjukkan kurangnya peran orang tua dalam penanaman nilai-nilai agama Islam pada anak tunagrahita meyebabkan sikap dan perilaku keagamaan anak tidak sama ketika berada di lingkungan sekolah dan keluarga. Hal tersebut yang mendorong peneliti melakukan penelitian untuk menganalisis peran orang tua dalam menanamkan nilai-nilai agama Islam pada anak tunagrahita tingkat SD di SLB Yapenas Condongcatur Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan yang bersifat kualitatif, dengan latar SLB Yapenas Condongcatur Yogyakarta. Subyek penelitian ada 14 informan terdiri dari 1 kepala sekolah, 2 guru, 5 orang tua anak tunagrahita, dan 6 anak tunagrahita ringan tingkat SD di SLB Y apenas Y ogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi partisipatif, wawancara bebas terpimpin dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Analisis data dilakukan dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa; I) Peran orang tua dalam menanamkan nilai-nilai agama Islam pada anak tunagrahita tingkat SD di SLB Yapenas Condongcatur Yogyakarta, diantaranya sebagai berikut; orang tua mempunyai peran sebagai pendamping utama, pembimbing, motivator, pendidik, pemberi teladan, serta pengawas. 2) Faktor pendukung dan penghambat orang tua dalam penanaman nilai-nilai agama Islam pada anak tunagrahita, sebagai berikut; (a) faktor pendukung; kepribadian anak yang penurut, motivasi yang kuat orang tua, kesabaran dan ketelatenan orang tua, rasa tulus dan ikhlas orang tua, lingkungan sekolah yang mendukung, adanya fasilitas keagamaan di lingkungan tempat tinggal anak, peran aktif orang tua dalam membimbing anak (b) faktor penghambat; keterbatasan intelegensi (IQ) anak yang rendah, sifat malas, kepribadian anak yang hiperaktif, lingkungan yang belum sepenuhnya menerima kehadiran anak, serta kurangnya pemahaman orang tua dalam hal ilmu keagamaan Islam.NIM.: 17104010050 Mukhamad Saeful Anwar2021-10-06T02:37:51Z2021-10-06T02:37:51Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45016This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/450162021-10-06T02:37:51ZPENGUATAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
DALAM MENUNJANG PROGRAM SEKOLAH SIAGA BENCANA
DI SMA NEGERI 1 KOKAPLatar belakang masalah penelitian ini adalah besarnya ancaman kerugian yang dapat terjadi akibat bencana alam. Isu bencana alam sudah tidak asing lagi di Indonesia, karena Indonesia menjadi salah satu negara yang rawan terhadap bencana. Hal ini disebabkan oleh karena pergerakan lempeng bumi maupun aktivitas dari pegunungan aktif yang melalui Indonesia. Bencana bukan hanya menimbulkan kerugian fisik, akan tetapi juga menimbulkan efek traumatis bagi korbannya. Berbagai program maupun kebijakan telah dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia menangani isu bencana alam ini, salah satunya melalui Program Sekolah Siaga Bencana (SSB) bagi sekolah-sekolah yang berada di wilayah dengan resiko bencana tinggi seperti di SMA Negeri 1 Kokap. Islam sebagai agama yang dianut oleh mayoritas penduduk Indonesia memiliki cara pandang yang sesuai dengan Program SSB ini, bahwa bencana yang dapat menimbulkan mudarat (kerugian) adalah hal yang harus dihindari (ad-dararu yuza>lu). Sehingga penguatan terhadap Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti seperti yang dilakukan oleh SMA N 1 Kokap akan mampu menunjang terwujudnya manusia yang cinta terhadap lingkungan, dan tanggap terhadap bencana alam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan urgensi dan pelaksanaan penguatan PAI dan Budi Pekerti dalam menunjang Program Sekolah Siaga Bencana di SMA N 1 Kokap.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar SMA Negeri 1 Kokap. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna pada data yang diperoleh, kemudian dari makna itu ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) agama islam memberikan pedoman untuk menentukan sikap dalam ketiga tahapan terjadinya suatu bencana alam, yaitu menumbuhkan kesadaran akan tindakan pencegahan bencana alam pada tahap sebelum terjadinya bencana, menanamkan dan membangun budaya mengutamakan keselamatan diri pada tahap ketika terjadi bencana, dan memberikan bimbingan untuk memaknai dan merespon bencana dengan baik pada saat setelah terjadinya bencana. (2) Penguatan PAI dan Budi Pekerti dalam menunjang program sekolah siaga bencana dilaksanakan dengan mengintegrasikan pendidikan pengurangan resiko bencana (PRB) kedalam kurikulum PAI dan Budi Pekerti dengan menyisipkan materi PRB dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan mengaitkan pembelajaran PAI dan Budi Pekerti dengan materi PRB pada materi yang memiliki relevansi.NIM.: 15410170 Ahfash Tontowi2021-09-18T14:11:11Z2021-09-18T14:11:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44552This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/445522021-09-18T14:11:11ZKREATIVITAS SISWA MELALUI PROGRAM SEKOLAH ADIWIYATA
DALAM PEMBELAJARAN AL- QURAN HADIS KELAS XI
DI MA MAFAZA BANTULLatar belakang penelitian ini adalah kreativitas siswa dalam sebuah
pembelajaran dibutuhkan demi terciptanya pembelajaran yang ideal. Ada baiknya
apa bila kreativitas siswa dimanfaatkan sebagai pendukung suatu program
tertentu yakni salah satunya adalah Program Sekolah Adiwiyata. MA Mafaza
Bantul sebagai salah satu madrasah yang mencanangkan program sekolah
adiwiyata masih ditemukan masalah berupa ketidaksiapan guru dalam menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran yang mengarah pada dukungan terhadap
program sekolah adiwiyata, hal ini menjadikan belum efektifnya kreativitas
siswa dalam pembelajaran Al-Quran Hadis Kelas XI di MA Mafaza Bantul.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan pendekatan psikologi
pendidikan dan mengambil latar MA Mafaza Bantul. Subjek penelitian
diantaranya adalah guru Al- Quran Hadis, Kepala Madrasah, guru PLH dan
siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara
dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data yang telah
dikumpulkan dan disajikan dengan memberi pemaknaan baru ditarik kesimpulan.
Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi data untuk mengambil
data dengan metode yang berbeda namun dari sumber yang sama.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Penerapan program sekolah
adiwiyata dalam pembelajaran Al-Quran Hadis Kelas XI di MA Mafaza Bantul
adalah sudah terlaksana dengan baik dengan indikator telah sesuai dengan
perencanaan program yakni melalui model pembelajaran berbasis proyek yaitu
proyek pengolahan sampah menjadi produk atau karya. (2) Adapun
kecenderungan kreativitas siswa melalui program sekolah adiwiyata dalam
pembelajaran Al-Quran Hadis Kelas XI di MA Mafaza Bantul sudah tergolong
baik dilihat dari teori kreativitas yang ada. (3) Faktor pendukung kreativitas
siswa dalam pembelajaran PAI diantaranya pemantauan dari Dinas Lingkungan
Hidup, pemanfatan sumber belajar yang baik, kesiapan belajar peserta didik yang
baik serta dorongan dan arahan dari guru. Adapun faktor penghambat kreativitas
siswa melalui program sekolah adiwiyata dalam pembelajaran PAI diantaranya
adalah keteladanan yang kurang dari pimpinan, guru dan karyawan dalam hal
tentang pentingnya mengolah sampah, waktu yang tidak mencukupi,
ketersediaan alat dan bahan yang kurang serta kurangnya pemantauan terhadap
jalanya program.NIM. 17104010121 YANDI HARISTYO2021-09-18T14:05:51Z2021-09-18T14:05:51Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44551This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/445512021-09-18T14:05:51ZPEMBINAAN AKHLAK ANGGOTA ORGANISASI IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA’ DAN IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA’ (IPNU – IPPNU) KABUPATEN KULON PROGO SERTA RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMLatar belakang penelitian ini adalah adanya kegiatan keagamaan oleh Organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama’ (IPNU-IPPNU) Kabupaten Kulon Progo dalam rangka pembinaan akhlak (karakter religius) anggota. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada relevansi pembinaan akhlak anggota organisasi IPNU-IPPNU Kulon Progo dengan pendidikan agama Islam.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan metode kualitatif deskriptif. Adapun pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Pemeriksaan data menggunakan trangulasi data dengan dua macam, yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan-kegiatan keagamaan yang diselenggarakan oleh IPNU dan IPPNU di Kabupaten Kulon Progo rata-rata hampir sama. Namun beberapa menggunakan variasi sendiri sesuai kreatifitas Pimpinan Anak Cabang masing-masing. Bentuk-bentuk kegiatan keislaman yang diselenggarakan oleh IPNU dan IPPNU di Kulon Progo antara lain hadroh/sholawatan, ziarah, muqodaman/khataman, pengajian, ngaji kitab, mujahadah, pesantren kilat, tahlilan bersama, safari subuh, tadarus, buka bersama, sholat sunah arafah berjamaah, dan yasinan. Dalam kegiatan keagamaan yang diselenggarakan oleh IPNU – IPPNU Kulon Progo terdapat proses pembinaan akhlak. Akhlak yang menjadi fokus pembinaan meliputi akhlak terhadap Allah Swt., akhlak kepada Rasulullah Saw., akhlak pribadi, akhlak dalam keluarga, akhlak bermasyarakat, dan akhlak bernegara. Dalam kegiatan-kegiatan pembinaan akhlak tersebut juga sudah sesuai dengan dasar-dasar pendidikan agama Islam, yaitu Al-Qur’an, Sunnah, dan undang-undang yang berlaku di Negara Indonesia (UUD 1945 pasal 29). Kegiatan pembinaan akhlak yang dilakukan IPNU – IPPNU Kulon Progo menghasilkan akhlak al-mahmudah. Hal ini dapat dilihat dari tangapan anggota organisasi rata-rata mengungkapkan ada pengaruh positif yang mereka rasakan dalam kehidupannya setelah mengikuti bermacam-macam kegiatan yang diselenggarakan.NIM : 17104010119 Choirul Huda2021-09-18T13:58:12Z2021-09-18T13:58:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44550This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/445502021-09-18T13:58:12ZTELAAH BUKU “FALSAFAH NUBUWWAH” KARYA KHALIL BIN MALWI DALAM MENAFSIRKAN KISAH NABI MUHAMMAD SAW SEBAGAI TELADAN INSPIRATIF DAN RELEVANSINYA DENGAN PROFESIONALISME GURU PAIPermasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Apa saja nilai-nilai teladan inspiratif dari kisah Nabi Muhammad Saw dalam buku “Falsafah Nubuwwah” karya Khalil Bin Malwi, (2) bagaimana relevansi dari nilai teladan inspiratif Nabi Muhammad Saw dalam buku “Falsafah Nubuwwah” karya Khalil Bin Malwi dengan profesionalisme guru PAI. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui nilai-nilai teladan inspiratif dalam buku “Falsafah Nubuwwah” karya Khalil bin Malwi, (2) mendeskripsikan relevansi dari nilai teladan inspiratif dari kisah Nabi Muhammad Saw dengan profesionalisme guru PAI.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research). Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan pragmatik dan mimetik. Adapun pengumpulan datanya menggunakan wawancara (interview) dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode analisis isi (content analysis).
Hasil penelitian yaitu memberikan kebebasan, kemerdekaan, bertakwa kepada Allah Swt, melangkah bertujuan kepada Allah Swt, berserah diri, menyesuaikan konteks amal (sesuatu) sesuai kondisi, tidak mudah putus asa, cekatan dalam berdakwah, menjaga hati seseorang dengan cara diam, mempunyai semangat jihad yang tinggi, menyebarkan kasih sayang dan kedamaian, berusaha untuk mencapai suatu keberhasilan, tidak memaki orang, mencintai dan menyayangi keluarga, saudara, dan orang-orang di sekitarnya, sabar dan lapang dada, berjasa dalam kehidupan masyarakat. Nilai-nilai tersebut ada relevansinya dengan profesionalisme guru PAI: 1) Realisasi antara nilai-nilai teladan inspiratif dalam buku Falsafah Nubuwwah berfungsi untuk membimbing dan memberikan pengetahuan dalam membina guru PAI agar menjadi pribadi yang lebih mengerti dan paham tentang adanya nilai-nilai teladan inspiratif untuk menjadi acuan, serta interaksi edukatif dalam keprofesionalisme guru PAI. 2) Hubungan antara nilai-nilai teladan inspiratif dengan profesionalisme guru PAI tidak dapat dipisahkan, karena keduanya mempunyai relasi timbal balik.NIM: 17104010120 Rahma Nada Sakinah2021-09-17T14:58:18Z2021-09-17T14:58:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44549This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/445492021-09-17T14:58:18ZPELAKSANAAN SOFT SKILL MELALUI KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER KAJIAN SABTU PAGI ROHIS UNTUK
MENINGKATKAN SIKAP KEAGAMAAN SISWA DALAM MATA
PELAJARAN PAI DI SMK N 1 KLATENPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) pelaksanaan soft skill melalui
kegiatan ekstrakurikuler kajian sabtu pagi rohis untuk meningkatkan sikap
keagamaan siswa dalam mata pelajaran PAI dI SMK N 1 Klaten, 2) Peningkatan
pelaksanaan soft skill melalui kegiatan ekstrakulikuler kajian sabtu pagi rohis
untuk meningkatkan sikap keagamaan siswa dalam mata pelajaran pai di Smk N 1
Klaten 3) Faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalampelaksanaan
soft skill melalui kegiatan ekstrakurikuler kajian sabtu pagi rohis untuk
meningkatkan sikap keagamaan siswa dalam mata pelajaran PAI dI SMK N 1
Klaten. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan
pendekatan penelitian kualitatif (qualitative research), yaitu suatu penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalsis fenomena, peristiwa, aktivitas
social, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun
kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) pelaksanaan soft skill
melalui kegiatan ekstrakurikuler kajian sabtu pagi rohis untuk meningkatkan sikap
keagamaan siswa dalam mata pelajaran PAI dI SMK N 1 Klaten, sebagai berikut:
Pengajian “Sabtu Pagi” dilaksanakan setiap bulan dengan beberapa tujuan sebagai
berikut: Memupuk keimanan yang telah bersemayam di relung hati terdalam,
Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT, Mempertebal keyakinan bahwa
Allah tidak akan pernah meninggalkan hamba-Nya yang berjuang di jalan-Nya,
Memperluas wawasan sehubungan ilmu dien (agama), Mempererat ukhuwah.
Nilai-Nilai Karakter yang ditanamkan diantaranya sebagai berikut: Religius, Jujur,
Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu,
Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Menghargai Prestasi, Bersahabat /
Komunikatif, Cinta Damai, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial,
Tanggung Jawab. (2) Memberikan Dampak Yang positif Kepada siswa yang di
mana siswa tersebut sudah bisa memahami dan melakukan sikap dan moral yang
baik kemudian di jadikan kebiasaan sehari harinya (3) Faktor yang menjadi
pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan soft skill melalui kegiatan
ekstrakurikuler kajian sabtu pagi rohis untuk meningkatkan sikap keagamaan
siswa dalam mata pelajaran PAI dI SMK N 1 Klaten.
(a) Faktor Pendukung; motivasi, siswa taat aturan, tema yang dibahas
menarik, pemateri / penyampai materi menarik, kerjasama penyelenggara yang
baik dan bertanggungjawab, ketepatan waktu dalam kegiatan. (b) Faktor
Penghambat; tidak minat terhadap kegiatan, siswa tidak taat aturan, tema yang
dibahas kurang menarik, pemateri / penyampai materi kurang menarik, kurang
tenaga dalam kepanitiaan dalam persiapan dan pelaksanaan, Kurangnya kesadaran
siswa akan pentingnya ilmu agamaNIM. 17104010112 IMAM GHOZALI2021-09-17T14:52:47Z2021-09-17T14:52:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44548This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/445482021-09-17T14:52:47ZNILAI-NILAI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
DI PONDOK PESANTREN KOTAGEDE HIDAYATUL
MUBTADI-IEN DAN RELEVANSINYA DENGAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAMLatar belakang penelitian ini adalah Pondok Pesantren Kotagede Hidayatul
Mubtadi-ien sebagai salah satu lembaga pendidikan di Indonesia khususnya di
daerah Kotagede Yogyakarta yang menerapkan nilai-nilai pendidikan multikultural
walaupun ada beberapa perbedaan dalam penerapannya dengan nilai pendidikan
multikultural yang ada di Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini terfokus pada
penerapan nilai-nilai pendidikan multikultural yang ada di Pondok Pesantren
Kotagede Hidayatul Mubtadi-ien, implementasi nilai-nilai pendidikan
multikultural, dan relevansinya dengan Pendidikan Agama Islam.
Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian lapangan (field research)
yang di jabarkan secara diskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini didapat
melalui wawancara mendalam, dokumentasi, observasi, dan trigulasi sumber serta
teknik yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan historis (sejarah) dan
etnografi. Sedangkan metode analisis data menggunakan metode kualitatif, yaitu
kodifikasi data, penyajian data, serta penarikan keesimpulan. Subjek penilian
adalah santri, pengurus, serta ustaz yang ada di Pondok Pesantren Kotagede
Hidayatul Mubtadi-ien.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Terdapat nilai-nilai
pendidikan multikultural yang ada di Pondok Pesantren Kotagede Hidayatul
Mubtadi-ien, 2. Nilai-nilai pendidikan multikultural diimplementasikan melalui
kegiatan-kegiatan dan program-progam yang ada, 3. Adanya relevansi antara nilai
pendidikan multikultural yang ada di Pondok Pesantren Kotagede Hidayatul
Mubtadi-ien dengan nilai pendidikan multikultural dan tujuan Pendidikan Agama
Islam. Adapun nilai multikultural yang di terapkan dalam setiap kegiatan dan
programnya tidak terbatas hanya satu saja, melainkan ada beberapa nilai
multikultural yang langsung diterapkan dalam satu kegiatan atau program yang
diadakan. Relevansi antara Pendidikan Agama Islam dengan nilai pendidikan
multikultural di Pondok Pesantren Kotagede Hidayatul Mubtadi-ien berdasarkan
ayat Al Qur’an dan hadis.NIM: 17104010109 Muhammad Luthfi Mahendra2021-09-17T14:47:30Z2021-09-17T14:47:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44547This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/445472021-09-17T14:47:30ZPERAN GURU AKIDAH AKHLAK DALAM
MEMBENTUK AKHLAKUL KARIMAH SISWA KELAS VIII
MTS N 7 BANTUL DI MASA PANDEMI COVID-19Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa MTs N 7 Bantul merupakan madrasah negeri yang berada di wilayah piyungan, kemudian misi sekolah yaitu salah satunya membentuk peserta didik yang berakhlak dan berbudi pekerti luhur. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut guna untuk melihat bagaimana penerapan guru dalam membentuk akhlak siswa walaupun proses belajar mengajar dilakukan secara daring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan peran dan upaya guru akidah akhlak dalam membentuk akhlak siswa di masa pandemi serta faktor pendukung dan penghambat dalam pembentukan akhlak siswa kelas VIII MTs N 7 Bantul. Penelitian ini dilakukan dengan cara melihat keadaan riil di lapangan (field research) yang bersifat kualitatif yaitu penelitian deskriptif yang menyajikan data secara sistematik dan memaparkan objek yang sebenarnya di lapangan.
Populasi penelitian ini terdiri dari Kepala Sekolah, Guru Akidah Akhlak, siswa kelas VIII. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk mengolah data peneliti menggunakan analisis reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi data.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) peringatan untuk tetap melakukan kewajiban sebagai hamba, serta mengingatkan agar tetap melakukan pembiasaan walaupun dirumah. Bimbingan seperti harus patuh dan tata kepada bapak ibu guru serta orang tua dan memberikan arahan agar siswa lebih dewasa dan memikirkan masa depan dengan cara giat belajar. Motivasi yang diberikan guru kepada siswa yaitu dengan tetap semangat dan jangan bermalas-malasan, setiap keadaan pasti ada hikmahnya. Nasihat yaitu tetap mendekatkan diri kepada Allah semoga keadaan ini segera dinormalkan kembali dan kita semua bisa
melakukan proses belajar mengajar dengan bertatap muka. (2)Hasil dari pembentukan akhlakul karimah oleh guru akidah akhlak yaitu menambah ketaqwaan kepada Allah dengan ujian pandemi, menambah kesemanagatan untuk berbuat baik karena di masa pandemi ini satu-satunya kita meminta perlindungan dan pertolongan hanya kepada Allah berupa kesehatan, keselamatan agar tidak terkena virus corona. Yang ketiga lebih rajin membaca Al-Quran dibuktikan dengan siswa absen digrup kelas, kemudian lebih berbakti dan membantu orang tua karena faktor sekolah di rumah. (3)Faktor penghambat yaitu handphone yang kurang memadai, jaringan internet yang tidak stabil, faktor ekonomi, serta kurangnya pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan. Untuk faktor pendukungnya yaitu mendapatkan fasilitas kuota belajar dari sekolah dan media pembelajaran seperti E-learning, dan zoom yang dapat memudahkan pemahaman siswa.NIM. 17104010105 Nurul Khofifah2021-09-17T12:05:12Z2021-09-17T12:05:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44544This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/445442021-09-17T12:05:12ZPENERAPAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI SMAN 1 KARANGMOJO GUNUNGKIDULLatar belakang penelitian ini adalah merebaknya pandemi Covid-19 di Indonesia yang menyebabkan kegiatan pembelajaran dilakukan secara jarak jauh dengan sistem daring. Tentu seluruh lapisan sekolah harus mulai menyesuaikan, salah satunya guru PAI. Agar pembelajaran tetap berjalan seperti biasa guru harus menyesuaikan dengan pembelajaran daring saat ini. Guru dan siswa di SMAN 1 Karangmojo Gunungkidul selama diberlakukannya pembelajaran jarak jauh mengeluhkan tentang model pembelajaran, metode mengajar, penggunaan media, serta kesulitan dalam memantau perkembangan siswa. Salah satu kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dan peserta didik adalah kompetensi pedagogik. Untuk itu, selama masa pembelajaran jarak jauh ini guru perlu meningkatkan kompetensi pedagogiknya karena berkaitan dengan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang penerapan kompetensi pedagogik guru PAI dalam pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi Covid-19.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan pendekatan kualittatif fenomenologis. Adapun pegumpulan datanya menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dan analisis data menggunaan metode deskriptif kualitatif dan analisis isi.
Hasil penelitian ini adalah: 1) Penerapan kompetensi pedagogik guru PAI dalam pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi Covid-19 di SMAN 1 Karangmojo Gunungkidul sudah dilaksanakan oleh guru PAI dengan memahami dan juga menyesuaikan dengan kondisi pembelajaran saat ini yang dilakukan dengan sistem daring, seperti menambah wawasan dan pengetahuan tentang pendidikan, memahami karakteristik peserta didik, mengembangkan kurikulum dan perangkat pembelajaran, merancang pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran yang mendidik, memanfaatkan teknologi pendidikan, mengevaluasi pembelajran, dan mengembangkan potensi peserta didik. Namun, masih ada beberapa kompetensi yang belum dilaksanakan dengan maksimal dikarenakan terkendala berbagai kondisi. 2) Kepala sekolah, guru PAI, beserta jajaran bekerjasama dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru dengan mengadakan berbagai pelatihan, workshop, webinar, IHT (In House Training). Adapun untuk guru PAI ditambah mengikuti diklat MGMP maupun Kemenag. 3) Cara Mengajar guru PAI di masa pembelajaran jarak jauh ini diantaranya diskusi dan penugasan melalui aplikasi google classroom, google meet, maupun zoom.NIM: 17104010101 Intan Mutia Pratiwi2021-09-17T09:46:12Z2021-09-17T09:46:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44543This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/445432021-09-17T09:46:12ZNILAI-NILAI ISLAM WASATHIYYAH DALAM KITAB HUJJAH AHLU AL-SUNNATI WA AL-JAMĀ’ATI KARYA K.H. ALI MAKSUM DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA
DI INDONESIALatar belakang dari penelitian ini adalah banyaknya fenomena masyarakat Indonesia yang mudah menjudge antar sesama, memvonis negatif, menyalahkan orang lain, mudah mengkafirkan orang dan juga mengkategorikan orang lain sebagai ahli bid‟ah. Fenomena tersebut apabila diabaikan kemudian memasuki dunia pendidikan akan mengkhawatirkan, sebab rentan untuk diikuti oleh peserta didik. Oleh karena itu, hal ini tidak boleh diabaikan karena menyangkut masa depan bangsa. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang nilai-nilai Islam wasathiyyah dalam kitab Hujjah Ahlu Sunnah Wal-Jama‟ah karya K.H. Ali Maksum dan menggali relevansinya dengan Pendidikan Agama Islam SMA di Indonesia.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Metode pengumpulan datanya menggunakan teknik dokumentasi yang menggunakan beberapa literatur terkait dengan tema penelitian. Adapun analisis data menggunakan metode analisis deskriptif deduktif dan analisis isi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai Islam wasathiyyah yang terdapat dalam: 1) Kitab Hujjah Ahlu al-Sunnati wa al-Jamā‟ati diantaranya adalah nilai sosial, nilai menghargai perbedaan pendapat, dan nilai spiritual atau keagamaan. 2) Relevansi nilai-nilai Islam wasathiyyah dalam kitab Hujjah Ahlu al-Sunnati wa al-Jamā‟ati dengan Pendidikan Agama Islam SMA di Indonesia terlihat pada bagian materi, misalnya, Nilai sosial relevan dengan beberapa materi PAI yaitu tentang persaudaraan (ukhuwah), rukun dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan, serta berbuat baik pada sesama manusia. Nilai menghargai perbedaan pendapat terdapat pada materi ijtihad sebagai sumber hukum Islam, toleransi, serta berpikir kritis dan bersikap demokratis. Adapun nilai spiritual atau keagamaan relevan dengan materi rukun iman dan kewajiban beribadah dan bersyukur kepada Allah swt. Nilai-nilai tersebut juga selaras dengan tujuan Pendidikan Agama Islam dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003, pada pasal 3, yaitu “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.NIM: 17104010098 MOH. REZA FATHULLAH2021-09-17T09:39:00Z2021-09-17T09:39:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44542This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/445422021-09-17T09:39:00ZPENDIDIKAN SEKS DALAM KURIKULUM PAI MADRASAH
BERDASARKAN KMA NO. 183 TAHUN 2019
MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK MADRASAH ALIYAHBerbagai kasus kejahatan, pelecehan dan kelainan seks menjamur di Indonesia. Hal ini menjadi tantangan besar yang harus segera dituntaskan. Menjawab persoalan ini, pada tahun 2020, muncul wacana pendidikan seks dengan konsep sexual consent (persetujuan seks). Tentu hal ini ditentang oleh publik karena bertentangan dengan nilai-nilai Islam dan dapat memicu legalnya seks bebas. Maka perlu dilakukan penelitian apakah pendidikan seks telah termuat dalam kurikulum madrasah sebagai rancangan pembelajaran di madrasah.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian library research. Adapun pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi. Dokumen atau data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan metode content analysis (analisis isi).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pendidikan seks telah termuat dalam kurikulum PAI madrasah berdasarkan KMA No.183 Tahun 2019 pada mata pelajaran Akidah Akhlak Madrasah Aliyah. 2) Perencanaan pelaksanaan pendidikan seks pada mata pelajaran Akidah Akhlak Madrasah Aliyah dapat dilakukan dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disesuaikan dengan 5 komponen kurikulum, yakni tujuan, materi, metode/strategi, media dan evaluasi.NIM: 17104010066 Wardah Hanifah Ramadhani2021-09-17T09:30:54Z2021-09-17T09:30:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44541This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/445412021-09-17T09:30:54ZIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DIKTAT JURUMIYYAH
DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KITAB
KUNING SANTRI BARU
MADRASAH DINIYAH NURUL UMMAH KOTAGEDE
YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini adalah pada saat santri baru disuruh
untuk memahami tiga ilmu nahwu secara bersamaan dalam kurun waktu
seminggu tiga kali kemudian mereka merasa belum bisa mengetahui
nahwu dengan baik dan benar. Dari situlah para ustadz mempunyai
inisiatif untuk membuat diktat jurumiyyah ini, tujuannya untuk
memudahkan santri baru dalam memahami ilmu nahwu khususnya
jurumiyyah. Kemudian setelah dibuatkannya diktat jurumiyyah tersebut,
maka santri baru lebih mudah untuk memahami ilmu nahwu khususnya
jurumiyyah. Karena di dalam diktat jurumiyyah ini terdapat bait-bait
beserta artinya dan juga contohnya. Di karenakan mayoritas santri baru
tersebut belum pernah mondok sama sekali, jika mereka sudah pernah
mondok tetapi mereka sudah lupa.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dan bersifat
kualitatif. Pengempulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan
dokumentasi, dan data yang sudah terkumpul kemudian diolah, dipilih, dan
dianalisis menggunakan analisi deskriptif yang meliputi reduksi data,
penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Sedangkan pengecekan
keabsahan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini yaitu : 1). Implementasi diktat jurumiyyah ini
ada dua macam kegiatan yaitu pembelajaran didalam kelas yang mana
menggunakan metode bandongan dan lalaran/mengulang hafalan.
Sedangkan metode yang digunakan pada saat pembelajaran diktat
jurumiyyah itu ada dua metode yaitu sorogan dan musyawarah. 2).
Sebelum implementasi diktat jurumiyyah santri disuguhkan dengan tiga
materi nahwu secara bersama-sama seminggu tiga kali alhasil mereka
tidak faham, setelah dibuatkannya diktat jurumiyyah ini maka santri baru
lebih mudah untuk memahaminya khususnya jurumiyyah. 3). Faktor
pendukungnya yaitu tempat di Pondok Pesantren Nurul Ummah Kotagede
Yogyakarta sangat sejuk dan nyaman untuk dibuat hafalan, sebelum
ustadznya memasuki kedalam kelas disuruh lalaran/mengulang hafalan
secara bersama-sama. Sedangkan untuk faktor penghambatnya yaitu
seringnya santri tidak masuk kedalam kelas, pada saat ustadz menjelaskan
materi tentang nahwu yaitu diktat jurumiyyah ada sebagian santri yang
tertidur di dalam kelas.NIM. 17104010038 Hanif2021-09-17T09:25:40Z2021-09-17T09:25:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44540This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/445402021-09-17T09:25:40ZNILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DALAM KOMIK MUHAMMAD AL-FATIH
KARYA HANDRI SATRIAPendidikan agama merupakan pendidikan yang utama bagi seorang
muslim. Islam sebagai agama dan objek kajian akademik memiliki cakupan dan
pembahasan yang luas. Ruang lingkup penanaman nilai-nilai pendidikan agama
Islam merujuk kepada ajaran inti Islam yaitu lingkup keyakinan (akidah), lingkup
norma (syariat), dan lingkup perilaku (akhlak/behavior). Dalam proses
penyampaiannya, dibutuhkan media pembelajaran yang efektif. Komik dapat
dijadikan media pembelajaran dikarenakan isinya yang ringan dan berisi gambar
yang menarik, selain itu komik bersifat komunikatif dan rekreatif. Namun komik
yang beredar kebanyakan berisikan cerita fiktif yang minim nilai edukasi. Komik
MUHAMMAD AL-FATIH karya Handri Satria menjawab permasalahan tersebut
dikarenakan komik ini berisikan fakta sejarah Islam yang sarat akan nilai-nilai
pendidikan agama Islam. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang
nilai-nilai pendidikan agama Islam apa saja yang terdapat di dalam komik
tersebut.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research).
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis isi (content analisys).
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Nilai-nilai pendidikan agama
Islam dalam komik MUHAMMAD AL-FATIH karya Handri Satria meliputi a)
nilai akidah, terdiri dari iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada
kitab-kitab Allah, iman kepada nabi dan rasul, iman kepada hari akhir, dan iman
kepada qada dan kadar b) nilai syariat yang terdiri dari ibadah dan muamalah. . c)
nilai akhlak, terdiri dari akhlak pribadi, akhlak berkeluarga, akhlak
bermasyarakat, akhlak bernegara, dan akhlak beragama.NIM: 17104010035 MOH. ADYTHAMRIN2021-09-17T09:20:24Z2021-09-17T09:20:24Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44539This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/445392021-09-17T09:20:24ZNILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK
DALAM NOVEL KEMBARA RINDU
KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZYLatar belakang masalah dalam penelitian ini adalah dunia pendidikan
dewasa ini, banyak gejala yang menunjukkan rendahnya akhlak peserta didik,
seperti tawuran antar pelajar, pergaulan bebas, tontonan yang tidak mendidik, dan
masih banyak lagi. Upaya untuk menanggulangi hal tersebut adalah dengan lebih
memperhatikan penanaman nilai akhlakul karimah seorang anak sejak usia dini.
Mengingat pentingnya pendidikan akhlak, dibutuhkan cara yang serius untuk
menanamkan nilai-nilai pendidikan akhlak secara mendalam. Cara yang dapat
dilakukan adalah melalui sumber belajar, salah satunya sumber belajar yang
menarik adalah melalui bahan bacaan berupa karya sastra. Salah satu karya sastra
yang dapat digunakan adalah novel. Novel best seller yang isi ceritanya terdapat
banyak sekali pelajaran bahkan nilai-nilai pendidikan akhlak didalamnya, bisa
dijadikan sebuah media pembelajaran adalah novel Kembara Rindu karya
Habiburrahman El Shirazy. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti nilainilai
pendidikan akhlak dalam novel Kembara Rindu karya Habiburrahman El
Shirazy . Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan akhlak apa
saja yang terkandung di dalam novel Kembara Rindu dan relevansinya dengan
pendidikan agama Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research).
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis isi (content analisys).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian
bahwa nilai-nilai pendidikan akhlak dalam novel Kembara Rindu karya
Habiburrahman El Shirazy antara lain: 1) nilai pendidikan akhlak terhadap Allah
subhanahu wataala yang terdiri dari: takwa, cinta dan rida, ikhlas, tawakal, syukur
dan taubat. 2) nilai pendidikan akhlak terhadap diri sendiri yang terdiri dari:
shidiq, amanah, sabar, dan tawadhu’. 3) nilai pendidikan akhlak terhadap keluarga
yang terdiri dari: birrul walidain, hak, kewajiban dan kasih sayang suami isteri,
dan silaturrahim dengan karib kerabat. 4) nilai pendidikan akhlak terhadap
masyarakat yang terdiri dari: bertamu dan menerima tamu, hubungan baik dengan
tetangga, hubungan baik dengan masyarakat. Dan nilai-nilai pendidikan akhlak
dalam novel Kembara Rindu relevan dengan pendidikan agama Islam yang
meliputi tujuan pendidikan agama Islam, materi pendidikan agama Islam seperti
materi akidah, syariah, akhlak, Alquran dan hadis serta sejarah kebudayaan Islam
dan metode pembelajaran pendidikan agama Islam seperti metode ceramah,
metode demonstrasi, metode tanya jawab, metode projek, metode karya wisata,
dan metode diskusi.NIM: 17104010019 HUSNUR RAHMA YANTI2021-09-17T02:03:01Z2021-09-17T02:03:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44501This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/445012021-09-17T02:03:01ZPENANAMAN NILAI-NILAI HUMANIS RELIGIUS DALAM MEMBENTUK KARAKTER SANTRI DI ASRAMA TAHFIDZUL QUR'AN ASSIROJULHASAN CIREBONLembaga-lembaga pendidikan di Indonesia masih banyak yang belum menyeimbangkan dasar pendidikannya. Di satu sisi terdapat lembaga pendidikan yang hanya fokus pada pengembangan nilai-nilai humanis namun kurang memperhatikan kebutuhan religius peserta didiknya. Begitu juga sebaliknya, terdapat lembaga pendidikan yang hanya fokus pada pengembangan nilai-nilai religius, namun kurang memperhatikan pengembangan nilai-nilai humanisnya. Asrama Tahfidzul Qur'an Assirojulhasan adalah sebuah lembaga pendidikan Islam yang menggunakan dasar pendidikan humanisme religius, yaitu sebuah ideologi pendidikan yang seimbang dalam menerapkan nilai humanis dan nilai religius. Penelitian ini berusaha mengungkapkan upaya suatu lembaga pendidikan Islam dalam melaksanakan perannya untuk membangun dan menanamkan nilai humanis religius kepada santri, sehingga membentuk karakter santri yang humanis dan religius.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan fenomenologis. Subyek penelitian ini antara lain pengasuh, perwakilan pengajar (ustadz), perwakilan 1 orang pengurus putra dan putri serta perwakilan 2 orang santri putra dan putri. Adapun pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Instrumen penelitian yang digunakan antara lain peneliti, buku catatan, alat perekam, kamera, dan dokumen yang dibutuhkan.
Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa: 1) dalam penanaman nilai-nilai humanis religius dalam membentuk karakter santri di Asrama Tahfidzul Qur'an Assirojulhasan menghasilkan beberapa nilai yang terkait dengan humanis religius, nilai-nilai tersebut yaitu: a) nilai kebebasan, b) nilai persamaan, c) nilai persaudaraan, d) nilai kemandirian, e) dan nilai tauhid. 2) dalam penanaman nilai-nilai humanis religius menempuh beberapa upaya dengan menggunakan a) metode pembiasaan, b) metode kisah, dan c) metode teladan. 3) pada penanaman nilai-nilai humanis religius pada santri di Asrama Tahfidzul Qur'an Assirojulhasan telah membawa hasil atau suatu capaian yang positif hasil yang diperoleh, hasil tersebut dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu 1) pengetahuan moral, 2) perasaan moral, 3) tindakan moral. Adapun terdapat faktor pendukung dan penghambat, faktor pendukungnya yakni a) mendatangkan tokoh agama baik dari dalam negeri maupun luar negeri, b) adanya teladan dalam diri pengasuh, dan c) adanya dukungan positif dari masyarakat setempat. Faktor penghambatnya yakni a) datangnya dari diri santri itu sendiri, dan b) dari fasilitas yang memang masih dalam tahap pembangunan.NIM. 16410088 Rizki Oktaviani2021-09-17T01:56:20Z2021-09-17T01:56:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44499This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/444992021-09-17T01:56:20ZPELAKSANAAN PEMBELAJARAN KITAB TAQRIB
DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN FIQIH KELAS XI
DI MA SUNAN PANDANARAN TAHUN PELAJARAN 2020/2021Latar belakang penelitian ini adalah Fiqih termasuk sebagian dari mata pelajaran yang harus dipelajari menurut Islam karena fiqih merupakan ilmu-ilmu yang membahas tentang tata cara beribadah yang baik dan benar menurut syariat. Namun kenyataannya dalam proses pembelajaran fiqih di lembaga pendidikan formal belum sepenuhnya dapat terlaksana dengan baik. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan pengajian Kitab Taqrib, bagaimana pencapaian peningkatan pemahaman fiqih setelah mengikuti pengajian Kitab Taqrib, serta apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pengajian Kitab Taqrib. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis tentang pelaksanaan pengajian Kitab Taqrib dalam meningkatkan pemahaman Fiqih kelas XI di MA Sunan Pandanaran tahun pelajaran 2020/2021.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar MA Sunan Pandanaran. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi data.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pelaksanaan Pengajian Kitab Taqrib dalam peningkatan pemahaman Fiqih dilaksanakan sebagai kegiatan tambahan dalam pembelajaran. (2) Peningkatan pemahaman Fiqih siswa yang diperoleh dengan mengikuti pengajian Kitab Taqrib ini, antara lain: siswa dapat membaca Kitab berahasa Arab dan menerjemahkan kedalam Bahasa Jawa, siswa dapat menulis Arab Pegon dengan baik dan benar, siswa dapat menghafal bacaan-bacaan dalam beribadah, siswa dapat mendeteksi dan menguraikan permasalahan Fiqih dalam kehidupan sehari-hari, serta siswa menyadari bahwa Ibadah harus dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan syariat Islam. (3) Faktor pendukung pelaksanaan pengajian ini diantaranya yaitu minat dan motivasi siswa mengikuti pengajian Kitab Taqrib, kemampuan dasar siswa memahami Kitab Taqrib, serta keadaan siswa yang wajib berasrama. Sedangkan faktor penghambatnya adalah keterbatasan media, perubahan jadwal pembelajaran, serta keadaan pandemi Covid-19.NIM. 16410070 NUR NGAISAH FADILAH UTAMI2021-09-16T07:23:06Z2021-09-16T07:23:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44459This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/444592021-09-16T07:23:06ZIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM BERBASIS MICROSOFT TEAMS KELAS XI MAN 1 YOGYAKARTALatar belakang masalah penelitian ini adalah penerapan pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam berbasis Microsoft Teams kelas XI MIPA 3 MAN 1 Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang
implementasi, faktor pendukung dan penghambat serta hasil dari pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam berbasis Microsoft Teams kelas XI MAN 1 Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi lapangan di MAN 1
Yogyakarta. Subjek penelitian yaitu Guru Sejarah Kebudayaan Islam serta siswa
kelas XI MIPA 3. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Analisis data dalam penelitian kualitatif yaitu dengan reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan cara
triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Implementasi pembelajaran SKI berbasis
Microsoft Teams kelas XI MIPA 3 MAN 1 Yogyakarta telah berjalan dengan baik
yaitu dilaksanakan 2 JPL (2 x 40 menit) per dua minggu sekali. Pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam tidak serta merta berisi materi pembelajaran saja, tetapi guru
menerapkan pembelajaran diluar kelas yaitu dengan mengamati lingkungan sekitar
dan merealisasikan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam terhadap masyarakat. (2)
Hasil dari pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas XI MIPA 3 MAN 1
Yogyakarta yaitu penggunaan media Microsoft Teams dalam pembelajaran terbukti
dapat menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa. Hal tersebut dibuktikan
dengan, cara penyampaian materi oleh guru Sejarah Kebudayaan Islam yang menarik,
bervariasi dalam mengelola media pembelajaran, penyampaian materi jelas dan
mengasikkan. 3) Faktor pendukung dalam pembelajaran SKI berbasis Microsoft
Teams kelas XI MAN 1 Yogyakarta adalah kebijakan Madrasah dalam membuat dan
melaksanakan program pembelajaran berbasis media digital, lebih efisien, efektif,
fleksibel waktu dan tempat, dan memacu daya kreatif siswa yang cerdas. Sedangkan
untuk faktor penghambatnya adalah sinyal yang kurang mendukung, guru tidak dapat
berinteraksi langsung dengan siswa, tidak semua perangkat mendukung aplikasi yang
digunakan , dan dapat mengganggu kesehatan.NIM.: 17104010126 Rifatin Khasanah2021-09-16T07:10:26Z2021-09-16T07:10:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44453This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/444532021-09-16T07:10:26ZKONSEP PENDIDIK DALAM AL QURAN SURAH AR-RAHMAN AYAT 1-4 (TAFSIR AL-MISBAH KARYA M. QURAISH SHIHAB)Latar Belakang Penelitian ini adalah tentang pentingnya konsep pendidik
dalam Al Quran Surah Ar-Rahman Ayat 1-4 untuk diterapkan oleh pendidik baik
dalam proses belajar mengajar di dalam kelas maupun di lingkungan masyarakat.
Sebab pendidik merupakan orang yang memiliki peran sangat penting dalam
dunia pendidikan. Melihat fenomena kekinian tentang permasalahan pendidik
yang hanya melakukan tranfer ilmu saja agaknya penting untuk setiap pendidik
memahami dan menerapkan konsep pendidik yang terdapat dalam Al Quran
terlebih lagi Al Quran Surah Ar-Rahman Ayat 1-4 yang ditafsirkan menggunakan
Tafsir Al-Misbah Karya M. Quraish Shihab. Tafsir Al-Misbah sendiri sangat
memudahkan bagi para pembacanya karena tafsir ini menggunakan Bahasa
Indonesia.
Penelitian ini merupakan penelitian Library Research (kepustakaan)
adapun metode yang digunakan yakni Studi Dokumentasi dan Tahlili (analitis).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep pendidik dalam Al Quran
Surah Ar-Rahman Ayat 1-4 (Tafsir Al-Misbah Karya M. Quraish Shihab) adalah:
1). Konsep yang terdapat dalam surah Ar-Rahman ayat 1-4 (Tafsir Al-Misbah M.
Quraish Sihab) yaitu konsep kepribadian yang baik, konsep ilmu pengetahuan
yang luas, konsep pengembangan potensi peserta didik, konsep keahlian berbicara
2).Relevansinya dengan dunia kekinian yakni jika setiap konsep yang terdapat
dalam surah Ar-Rahman ayat 1-4 memiliki keterkaitan satu sama lainnya dan
tidak dapat dipisahkan, semua konsepnya memiliki relevansi terhadap dunia
pendidikan saat ini, relevansi yang dimaksud yakni jika setiap konsep yang
terdapat dalam surah Ar-Rahman ayat 1-4 dipahami dan diterapkan oleh pendidik,
maka pendidik dapat dengan mudah mencetak peserta didik yang baik dan sesuai
dengan apa yang diharapkan.NIM.: 17104010037 Tiara Lintang Pratiwi2021-09-16T04:52:25Z2021-09-16T04:52:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44440This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/444402021-09-16T04:52:25ZEFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POSTER DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA TUNARUNGU DI SMALB NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTALatar belakang penelitian bahwa penulis melihat kesulitan dalam
penggunaan media pembelajaran PAI di SMALB Negeri 1 Bantul yakni mengenai
mobilitas dan penggunaannya. Oleh karena itu, guru perlu menggunakan media
yang mudah digunakan dimana saja dan kapan saja, serta mudah dalam
penggunaannya yakni media poster. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
tentang efektivitas media poster dalam pembelajaran PAI pada siswa tunarungu di
SMALB Negeri 1 Bantul.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yakni penelitian lapangan
(field research). Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi,
observasi, wawancara, dan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan penulis menggunakan
triangulasi teknik untuk keabsahan data yakni dengan membandingkan data yang
diperoleh melalui dokumentasi, observasi, wawancara, dan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Proses pembelajaran PAI terdiri
dari tiga tahap, yaitu kegiatan awal, inti, dan penutup. (2) Efektivitas penggunaan
media poster dalam pembelajaran PAI materi “Salat Jenazah” di kelas XI
Tunarungu SMALB Negeri 1 Bantul dilihat dari beberapa aspek, yakni: aspek
tugas atau fungsi; aspek rencana atau program; aspek ketentuan dan aturan; dan
aspek tujuan atau kondisi ideal dapat dikatakan efektif. (3) Faktor pendukung
dalam penggunaan media poster adanya minat (interest), motivasi guru,
lingkungan sekolah yang mendukung; Faktor penghambat yaitu rendahnya daya
ingat siswa, siswa sering bolos, guru PAI yang tidak menguasai bahasa isyarat,
dan ukuran media poster yang kurang besar; Upaya penanganan: perlunya kerja
sama antara sekolah dan orang tua untuk lebih mendisiplinkan anak, guru perlu
untuk menguasai atau setidaknya mengetahui bahasa isyarat, serta perlu membuat
dan mencetak media poster menjadi lebih besar.NIM.: 14410047 Binti Shifa’ul Fikriyyah Oktaviana2021-09-16T01:50:59Z2021-09-16T01:50:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44429This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/444292021-09-16T01:50:59ZPROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PAI MELALUI SISTEM DARING (Studi Kasus di SD Negeri Caturtunggal 4 Depok Sleman Yogyakarta)Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui sistem daring sangat dibutuhkan adanya peran penting dari guru dan orang tua dalam meningkat prestasi belajar peserta didik, terutama dalam pembentukan akhlak, mempelajari baca tulis Al-Qur’an dan dalam melaksanaan proses praktek pembelajaran berupa materi hafalan Al-Qur’an, wudhu dan sholat yang merupakan materi penting dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Permasalahannya adalah ingin mengkaji problematika pembelajaran daring untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian field research. Adapun instrumen pengumpulan datanya berupa metode observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan informannya adalah Kepala Sekolah, guru PAI, peserta didik dan orang tua peserta didik, adapun analisis datanya menggunakan metode deskriptif dan pola berpikir induktif.
Hasil penelitian berupa uraian tentang problematika pembelajaran daring dalam mata pelajaran PAI yaitu: guru tidak menguasai media pembelajaran daring dengan baik, peserta didik tidak siap dengan kuota, gangguan jaringan, kurang dukungan orang tua terutama dalam penhadaan kuota (disebabkan faktor ekonomi), motivasi peserta didik rendah karena tidak diawasi guru secara langsung.NIM: 14410205 Heri Tator2021-09-16T01:45:34Z2021-09-16T01:45:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44428This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/444282021-09-16T01:45:34ZPENERAPAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL ULUM WAL HIKAM (PP. DAWAM) YOGYAKARTASuatu proses pembelajaran dapat dikatakan baik atau efektif ketika adanya hubungan timbal balik antara guru dan peserta didik. Banyak faktor yang menjadikan pembelajaran berhasil maupun gagal, salah satunya penerapan metode yang sesuai dengan karakter peserta didik. Pembelajaran Fiqih dengan metode diskusi di Pondok Pesantren Darul Ulum Wal Hikam merupakan salah satu terobosan baru yang diterapkan di pondok ini guna menjadikan para santri yang juga berstatus mahasiswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran serta dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis para santri dalam memecahkan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejauh mana keefektifan pembelajaran Fiqih dengan metode diskusi dalam meningkatkan kemampuan santri Pondok Pesantren Darul Ulum Wal Hikam. Dan untuk mengetahui apa saja faktor pendukung maupun penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran Fiqih dengan metode diskusi dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis santri Pondok Pesantren Darul Ulum Wal Hikam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan jenis penelitian lapangan deskriptif kualitatif, dan dengan pengumpulan data yang menggunakan Metode Observasi, Wawancara, Dokumentasi. Adapun analisis datanya menggunakan langkah-langkah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Dari penelitian yang dilakukan di pondok pesantren DAWAM, hasil yang diperoleh yaitu (1) proses penerapan pembelajaran Fiqih dengan metode diskusi di pondok Dawam memiliki beberapa tahap sebelum pelaksanaannya. Yaitu seperti pemaknaan kitab, musyawarah kelompok kecil, dan lain sebagainya. (2) pembelajaran Fiqih dengan metode diskusi di pondok DAWAM terbukti mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis santri. Hal ini terlihat dari proses pembelajaran yang aktif di mana para santri saling bertukar pendapat dalam memecahkan suatu masalah yang muncul dalam forum diskusi. Selain itu terdapat beberapa indikator berpikir kritis yang terlihat dalam kegiatan diskusi yaitu, kemampuan mengenal dan memecahkan masalah, kemampuan menganalisis, kemampuan mensintesis, kemampuan mengevaluasi dan menilai, kemampuan menyimpulkan. (3) Faktor pendukung dan penghambat antara lain : Riwayat pendidikan ustaz}, pembelajaran aktif, materi pembelajaran yang menarik, berlakunya sistem ta’zi>r. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu: pembelajaran yang tidak tepat waktu, dan kurangnya pemahaman para santri mengenai kaidah pembacaan kitab.NIM: 14410195 Robi Firmansyah2021-09-15T17:00:49Z2021-09-15T17:00:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44427This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/444272021-09-15T17:00:49ZUPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN
GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM PROSES INTERNALISASI NILAI BUDAYA RELIGIUS
DI SMP NEGERI 2 SLEMANLatar belakang penelitian ini adalah realitas budaya religius yang masih belum dapat dihayati oleh peserta didik, mereka belum sepenuhnya melaksanakan dan membiasakan nilai-nilai yang telah diajarkan oleh guru. Kemudian yang menjadi permasalahan adalah bagaimana upaya Guru PAI dan Guru PAKR dalam proses internalisasi nilai budaya religius di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis komparasi upaya Guru PAI dan Guru PAKR dalam proses internalisasi nilai budaya religius di SMP Negeri 2 Sleman.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan mengambil latar SMP Negeri 2 Sleman. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan psikologi. Subjek penelitian adalah Guru PAI dan Guru PAKR serta kepala sekolah, peserta didik beragama Islam dan peserta didik beragama Kristen. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah model Miles dan Huberman, sedangkan untuk mendapatkan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Upaya Guru PAI dalam proses internalisasi nilai budaya religius di SMP Negeri 2 Sleman dilakukan melalui proses pembelajaran di dalam kelas, proses pembelajaran di luar kelas, dan pengembangan diri. Sedangkan upaya Guru PAKR juga dilakukan melalui proses pembelajaran di dalam kelas, proses pembelajaran di luar kelas, dan pengembangan diri. (2) Persamaan upaya Guru PAI dan Guru PAKR dalam proses internalisasi nilai budaya religius di SMP Negeri 2 Sleman terletak pada konsep dan urgensi, tolok ukur keberhasilan, antusiasme, dan tindakan pembinaan. Sedangkan perbedaannya terletak pada tujuan, kendala dan cara mengatasi, metode dan pendekatan, dan strategi. Adapun kelebihan upaya Guru PAI dalam proses internalisasi nilai budaya religius di SMP Negeri 2 Sleman, yaitu mudah mengaplikasikan beragam strategi. Sedangkan kelebihan upaya Guru PAKR, yaitu pengondisian peserta didik lebih mudah dan memanfaatkan penggunaan beragam strategi. Sementara itu, kekurangan upaya Guru PAI dalam proses internalisasi nilai budaya religius di SMP Negeri 2 Sleman, yaitu pengondisian peserta didik lebih sulit dan kurang memanfaatkan penggunaan beragam strategi. Sedangkan kekurangan upaya Guru PAKR, yaitu sulit mengaplikasikan beragam strategi.NIM. 14410105 KUSUMA YUDHA2021-09-15T16:40:16Z2021-09-15T16:40:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44426This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/444262021-09-15T16:40:16ZPENGARUH HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK TERHADAP PERILAKU BERBUSANA MUSLIMAH DI LUAR LINGKUNGAN MADRASAH MAN 2 YOGYAKARTA KELAS XILatar belakang penelitian ini adalah dalam islam tidak hanya menjadikan busana sebagai penutup tubuh saja, namun busana menjadi sarana yang lengkap dan menyeluruh, di dalamnya Islam menentukan ketentuan berbusana bagi perempuan. Namun, pada zaman sekarang model pakaian telah berkembang dengan pesat dan banyak model baru yang muncul pada dunia fashion yang menjadi trend masa kini, termasuk dalam busana muslimah berupa jilbab atau hijab. Dewasa ini, penulis mengamati cara berpakaian siswi di madrasah maupun di luar madrasah cenderung keluar dari jalurnya dan cenderung memakai pakaian yang ketat dan transparan. Adanya pendidikan, diharapkan siswi mampu memahami, mengerti serta menginterpretasikan ilmu ke dalam perilaku sehari-hari, khususnya dalam perilaku berbusana muslimah. Penelitian ini memiliki tujuan untuk (1) mendeskripsikan hasil belajar aqidah akhlak siswi MAN 2 Yogyakarta, (2) mendeskripsikan perilaku berbusana muslimah di luar lingkungan madrasah siswi MAN 2 Yogyakarta, (3) mengetahui pengaruh antara hasil belajar aqidah akhlak dengan perilaku berbusana muslimah siswi di luar lingkungan madrasah kelas XI MAN 2 Yogyakarta Tahun ajaran 2020/2021.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif (deskriptif). Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa metode wawancara, angket, dokumentasi dan observasi. Penelitian ini memiliki populasi siswi kelas XI berjumlah 53 orang. penentuan jumlah sampel menggunakan teknik random sampling dengan menggunakan rumus slovin. Teknik pengumpulan data dengan memberi kuesioner pada peserta didik dan dokumentasi. Pengujian analisis data menggunakan uji validitas, reliabilitas, uji normalitas, uji linieritas, uji korelasi dan uji regresi linier.
Hasil dari penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar aqidah akhlak MAN 2 Yogyakarta berada dalam kategori baik dengan skor rata-rata 85,8. Tingkat perilaku berbusana muslimah di MAN 2 Yogyakarta berada dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata 63,45. Berdasarkan analisis regresi dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh positif antara hasil belajar aqidah akhlak dengan perilaku berbusana muslimah di luar lingkungan madrasah siswi MAN 2 Yogyakarta. Besar pengaruh hasil belajar aqidah akhlak adalah sebesar 59,1%, sedangkan 40,9% dipengaruhi oleh faktor lain.NIM: 14410091 NURHAKIM2021-09-15T16:33:01Z2021-09-15T16:33:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44425This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/444252021-09-15T16:33:01ZNILAI-NILAI KEPEMIMPINAN DALAM
BUKU MENDIDIK PEMENANG BUKAN PECUNDANG
KARYA J. SUMARDIANTA DAN RELEVANSINYA DENGAN
KOMPETENSI KEPEMIMPINAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAMLatar belakang penelitian ini adalah ditengah –tengah perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang begitu cepat dan semakin canggih
sebagian generasi muda mengalami kemerosotan moral atau karakter diantara lain
pergaulan bebas, tawuran, dan aneka perilaku yang kurang terpuji lainnya. oleh
karena itu, kompetensi kepemimpinan harus dimiliki guru Pendidikan Agama
Islam untuk medidik dan mengarahkan siswa guna tercapainya tujuan dari
pendidikan yaitu berbudi pekerti yang luhur.
J. Sumardianta mengawali bagian pertama dengan seorang kaisar yang
tidak mau mengakui telah dibohongi oleh dua orang penipu hanya karena takut
dianggap bodoh. Itulah pengibaratan yang digunakan oleh penulis tentang carut
marut sistem pendidikan di Indonesia. Salah satu contohnya adalah tentang sistem
penilaian.
Siswa, orang tua, bahkan guru takut mengakui bahwa nilai tinggi yang
dimiliki oleh siswa sesungguhnya tidak mampu mencerminkan kompetensi yang
dimiliki. Karena nilai tinggi tersebut lebih berdasarkan pada aspek kognitif, yang
diperoleh dengan metode hafalan. Sedangkan aspek afektif dan psikomotor
kurang diperhatikan.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang meneliti sebuah
buku berjudul Mendidik Pemenang Bukan Pecundang karya J. Sumardianta yang
diteliti menggunakan metode analisis teks. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan: relevansi nilai kepemimpinan dalam buku
Mendidik Pemenang Bukan Pecundang terhadap kompetensi Guru Pendidikan
Agama Islam adalah seorang guru hendaknya dapat memiliki perencanaan yang
matang dalam proses pembelajaran agar pembelajaran menjadi terarah dan dapat
menarik peserta didik agar merasa senang ketika pembelajaran sedang
berlangsung, guru pendidikan agama islam harus aktif dalam organisasi sekolah
untuk membantu mengawasi peserta didik dan membantu melatih mental
berbicara didepan publik, guru pendidikan agama islam harus siap dalam
memecahkan masalah-masalah yang timbul dari peserta didik dengan orang
tuanya dan juga mempunyai kemampuan membangun komunikasi yang baik
untuk dapat membuat peserta didik dapat bekerja sama dengan bermacam-macam
manusiaNIM. 14410052 FERI SOLEHA2021-09-15T16:17:08Z2021-09-15T16:17:08Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44424This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/444242021-09-15T16:17:08ZIMPLEMENTASI PROGRAM KOKURIKULER JURNAL SHALAT
SEBAGAI UPAYA PEMBENTUKAN SIKAP DISIPLIN
SISWA KELAS VIII DI SMPN 3 PATEAN KENDAL
TAHUN AJARAN 2020/2021Latar belakang masalah penelitian ini yaitu masalah karakter yang selalu
menjadi isu pendidikan dimana karakter generasi yang mengalami degadrasi. Hal
ini dapat dilihat dari kurangnya kedisiplinan siswa terhadap aturan sekolah maupun
tanggung jawab terhadap kewajiban shalat. SMPN 3 Patean Kendal menerapkan
jurnal shalat untuk mengatasi permasalahan kedisiplinan siswa dengan menerapkan
jurnal shalat. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) mendeskripsikan implementasi
program kokurikuler jurnal shalat di SMPN 3 Patean, 2) menganalisis dampak
implementasi jurnal shalat sebagai upaya pembentukan sikap disiplin siswa kelas
VIII.
Penelitian ini yakni penelitian lapangan yang bersifat kualitatif. Subjek dari
penelitian ini adalah Kepala Sekolah SMPN 3 Patean Kendal, Siswa kelas VIII
SMPN 3 Patean Kendal, guru Pendidikan Agama Islam. Teknik pengumpulan data
yang digunakan peneliti adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Teknik analisis data dengan reduksi data, menyajikan data, serta verifikasi d an
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini yaitu: 1) kokurikuler jurnal shalat sebagai program di
SMPN 3 Patean Kendal dilaksanakan oleh siswa setiap hari dengan mengisi
lembaran jurnal shalat yang berisi pernyataan telah melaksanakan shalat dengan
pilihan kolom ya dan tidak. Jurnal shalat di serahkan kepada guru PAI setiap
minggu terdapat reaword yang berupa poin nilai. 2) implementasi dari program
kokurikuler jurnal shalat sebagai program di SMPN 3 Patean berdampak positif
terhadap sikap disiplin siswa yang meliputi aspek disiplin ibadah, disiplin waktu
dan disiplin diri. Faktor pendukung mplmentasi program kokurikuler jurnal shalat
antara lain kewajiban siswa, motivasi siswa dan dukungan dari orang tua. faktor
penghambatnya berupa kemalasan siswa, ketidakkonsistenan, serta ketidakjujuran
siswa dalam mengisi jurnal shalat.NIM. 14410038 SUNDARI2021-09-15T16:09:06Z2021-09-15T16:09:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44423This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/444232021-09-15T16:09:06ZEFIKASI DIRI GURU PAI DAN IMPLIKASINYA
TERHADAP KOMITMEN TUGAS GURU
DI MTs LB/A YAKETUNIS YOGYAKARTABertambah beratnya tugas guru disekolah karena banyaknya tuntutan yang dibebankan pada guru untuk membentuk anak didik yang mampu menghadapi masa depan, namun dibatasi ruang geraknya dengan memanjakan anak didik dengan dilarang mendidik dengan tegas. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan komitmen tugas guru PAI di mts LB/A Yaketunis 2) mendeskripsikan kondisi efikasi diri PAI di mts LB/A Yaketunis dan 3) menganalisis implikasi efikasi diri guru PAI terhadap komitmen tugas guru PAI di MTs LB/A Yaketunis.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Data diperoleh dari wawancara dengan narasumber dan dokumentasi. Yang terlibat dalam wawancara ini adalah Ibu Supriatun S.Pd.I. dan Ibu Danik Tri Handayani, S.Pd.I. Data akan di analisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan 1) kondisi komitmen tugas guru PAI di di MTs LB/A Yaketunis baik dengan bukti perilaku guru sesuai dengan indikator komitmen tugas 2)guru memiliki efikasi diri yang baik dibuktikan dengan guru memiliki keyakinan untuk melaksanakan tugas dan menyelesaikan hambatan yang muncul saat menjalankan tugas. 3) implikasinya adalah guru yang memiliki komitmen tugas yang baik akan memiliki efikasi diri yang baik juga. Artinya efikasi diri memiliki implikasi terhadap komitmen tugas guru, dibuktikan dengan adanya data yang menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara guru yang memiliki efikasi diri yang baik akan memiliki komitmen tugas yang baik juga.NIM : 14410016 MURTAFI’AH2021-09-15T02:05:01Z2021-09-15T02:05:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44335This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/443352021-09-15T02:05:01ZNILAI-NILAI AKHLAK DALAM FILM
CAHAYA CINTA PESANTREN KARYA RAYMOND HANDAYA DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMLatar belakang penelitian ini adalah mulai menurunnya kesadaran masyarakat untuk senantiasa berakhlak mulia terlebih kaum muda yang menjadi sasaran utama arus globalisasi dan perkembangan teknologi. Maka dari itu, dalam penanaman nilai-nilai akhlak terhadap generasi muda harus menggunakan cara dan media yang sesuai dengan perkembangan mereka saat ini karena akhlak memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis, dan mendeskripsikan pesan nilai-nilai akhlak dalam film Cahaya Cinta Pesantren karya Raymond Handaya dan relevansinya dengan Pendidikan Agama Islam. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan khasanah keilmuan berkaitan dengan penggunaan film sebagai media pembelajaran yang lebih bervariasi, menarik, dan efektif dalam menyampaikan pesan-pesan edukatif.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library reasearch) dengan menggunakan pendekatan semiotika, pertunjukkan, dan fungsional. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan dalam analisis data menggunakan teknik analisis isi. Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis nilai akhlak dalam film Cahaya Cinta Pesantren kemudian menganalisis relevansinya dengan Pendidikan Agama Islam. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya: 1) Nilai-nilai akhlak yang terkandung dalam film Cahaya Cinta Pesantren yaitu: Pertama, akhlak kepada Allah SWT. Kedua, akhlak kepada Rasulullah SAW. Ketiga, akhlak kepada pribadi/diri sendiri. Keempat, akhlak dalam keluarga. Kelima, akhlak bermasyarakat. Keenam, akhlak bernegara. 2) Adanya relevansi antara nilai-nilai akhlak dalam Film Cahaya Cinta Pesantren dengan Pendidikan Agama Islam yang dilihat dari 3 sisi di antaranya: Pertama, tujuan pendidikan Agama Islam yaitu dalam film ini mengandung banyak nilai-nilai akhlak yang merupakan salah satu tujuan Pendidikan Agama Islam dan akhlak sangat diperlukan dalam mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam. Kedua, materi Pendidikan Agama Islam yaitu dalam film ini mengandung penyampaian materi Pendidikan Agama Islam seperti materi akhlak, akidah, Al-Quran dan Al-Hadiś, fikih, dan sejarah kebudayaan Islam. Ketiga, metode Pendidikan Agama Islam yaitu dalam film ini terdapat adegan dan atau dialog/audio yang menerapkan penggunaan metode Pendidikan Agama Islam seperti metode hiwar, kisah Qurani dan Nabawi, amtsal, keteladanan, pembiasaan, ibrah dan mau’izah, serta metode targhib dan tarhib.NIM.: 17104010096 Aghniyal Chakiim2021-09-10T11:56:55Z2021-09-10T11:56:55Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44190This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/441902021-09-10T11:56:55ZMOTIVASI ISLAMI DALAM PEMBELAJARAN
(Studi Kitab Ala>la> Tana>lul ῾Ilma Karya Syekh Az-Zarnuji)Latar belakang penelitian ini adalah motivasi sangat penting bagi seorang pelajar dalam dunia pendidikan. Motivasi dilihat sebagai pendorong bagi pelajar untuk menemukan metode belajar yang baik sehingga akan terarah pada tujuan belajar. Di dalam kitab Ala>la> Tana>lul ῾Ilma motivasi belajar disampaikan secara langsung menggunakan kata seruan dengan cara mengkiaskan, menggambarkan, atau sebuah teguran. Kitab ini merupakan kitab akhlak, yang membahas tentang akhlak mulia yang harus dimiliki seorang pencari ilmu. Sehingga kitab Ala>la> sangat menarik untuk dikaji. Oleh karena itu, perlu penelitian yang membahas nilai-nilai motivasi Islami dalam kitab Ala>la> Tana>lul ῾Ilma.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian library research. Dengan menggunakan pendekatan content analysis. Adapun pengumpulan data menggunakan documentary study. Pengolahan data dalam skripsi ini adalah dengan melakukan: Interpretasi, Kesinambungan Historis, Analisis, serta kesimpulan.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa: seorang pelajar dapat memperoleh motivasi Islami yang melandasi moralitas(akhlak). Nilai-nilai motivasi dalam kitab Ala>la> Tana>lul ῾Ilma terbagi dalam dua tema, yaitu: motivasi intrinsik berupa Nilai Insa>niyyah; mendayagunakan akal dengan rendah hati, muja>hadah, s}abr, istiqa>mah, berperikemanusiaan yang tajam dan peka wawasan masyarakat, berakhlak mulia, Munaz}z}amun fi Syu'unihi, kemampuan mengendalikan ucapan, Muja>hadah Linafsihi, H{ari>sun ῾ala Waqti, dan komitmen belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik dapat dikategorikan dalam dua sumber utama, yaitu: Nilai Ila>hiyyah, berupa fi ma>hiyah al-῾ilm wa fad}lih, dan jalb al mas}a>lih} wa daf ῾al-mafa>sid. Dan nilai insa>niyyah, berupa rasa memiliki dan rasa cinta terhadap guru, hambatan tidak menyurutkan niat belajar, belajar sepanjang hayat, berteman dengan orang baik dan menghindari orang buruk, dan tawa>d}u῾ serta menghindari sifat durhaka terhadap guru.NIM.: 17104010010 Jihanna Amalia2021-09-10T11:47:22Z2021-09-10T11:47:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44188This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/441882021-09-10T11:47:22ZPEMBINAAN KECERDASAN SPIRITUAL BERBASIS MULTIKULTURALISME
DI KOMUNITAS SOLIDARITAS PEREMPUAN (SP) “KINASIH” YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini berdasar munculnya konflik keberagaman (aspek agama dan suku), seksualitas, kekerasan, dan ketidakadilan yang ada di masyarakat. Berbagai konflik tersebut didasari adanya konstruksi sosial yang membentuk sikap egois, tidak peduli dengan lingkungan, serta kepribadian yang negatif. Konflik tersebut merupakan salah satu isu yang diangkat oleh SP Kinasih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana SP Kinasih membina kecerdasan spiritual berbasis multikulturalisme dengan ciri khas pergerakannya.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif dengan pendekatan sosiologis. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data analisis secara deskriptif kualitatif.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pembinaan kecerdasan spiritual sangat penting untuk membentuk kepribadian, sikap dan perilaku seseorang. Kecerdasan spiritual berbasis multikulturalisme dibina oleh SP Kinasih melalui realisasi program dan pelaksanaan kegiatan dengan berbagai strategi, model dan metode dengan berbagai macam pendekatan. Dengan demikian, pembinaan yang dilakukan oleh SP Kinasih menghasilkan ketercapaian pada indikator kecerdasan spiritual yang berpusat pada sikap dan kepribadian seseorang.NIM.: 17104010005 Attiin Nur Halimah