Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T22:24:49ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2012-05-05T13:37:41Z2016-12-14T03:45:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/817This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8172012-05-05T13:37:41ZUPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN REALISTIK PADA SEGIEMPAT KELAS VII DI SMP PIRI 1 YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik yang dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar matematika siswa kelas VIIE SMP PIRI I Yogyakarta tahun pelajaran 2006/2007 sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model Kemmis amp; Taggart yang meliputi tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan dan refleksi. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan metode observasi, angket, tes dan catatan lapangan. Analisis data dilakukan setelah datadata yang terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif. Penelitian tindakan kelas telah terlaksana dalam dua siklus. Hasil Penelitian menunjukkan: 1) Menggunakan dunia nyata yang berada di sekitar kelas dengan pertanyaan open-ended supaya siswa menjawab berdasarkan konteksnya, menggunakan alat peraga membuat siswa lebih tertarik dan antusias dalam pembelajaran, menggunakan keterkaitan apa yang dipelajari siswa dengan materi-materi lain membuat konsep lebih bermakna bagi siswa dan kelompok yang terdiri dari dua orang menjadikan siswa lebih fokus bekerjasama sebagai interaktivitas antar siswa. 2) Prestasi belajar siswa setelah pembelajaran menggunakan pendekatan realistik 76% siswa berada diatas nilai rata-rata kelas sebesar 8.56; 3) Aktifitas siswa selama proses pembelajaran meningkat 58.75% pada siklus I menjadi 71.25% pada siklus II; 4) Kendala-kendala dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan realistik ini antara lain: memerlukan kesiapan pihak yang terkait dalam pembelajaran terutama guru dan memerlukan alat peraga. Namun, secara umum pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan realistik berjalan lancar.
ANA ANDRIANIK - NIM.034303662012-05-05T13:45:21Z2016-12-14T03:55:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/840This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8402012-05-05T13:45:21ZPENGGUNAAN MUSIK DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENTS (TGT) DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH BLAWONG II BANTULPembelajaran matematika di SD Muhammadiyah Blawong II Bantul belum memuaskan. Hal ini tercermin dari rendahnya keaktifan dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Rendahnya aktivitas belajar siswa ini dikarenakan guru lebih sering menggunakan metode ceramah dalam melaksanakan pembelajaran sehingga siswa kurang terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini bertolak belakang dengan keinginan sebagian besar siswa yang lebih senang dengan pembelajaran yang membuat siswa aktif. Di sisi lain, faktor lingkungan tempat siswa belajar juga kurang mendukung. Siswa merasa terganggu dengan suara dari luar kelas. Upaya mengatasi permasalahan tersebut, dilaksanakanlah penelitian tindakan kelas dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournaments (TGT) dengan diiringi musik klasik, yang bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang dirasa masih kurang, sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan motivasi belajar matematika siswa kelas V SD Muhammadiyah Blawong II Bantul. Penelitian ini bertujuan mengupayakan tercapainya pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournaments (TGT) diiringi musik klasik dengan baik serta mengupayakan peningkatan aktivitas dan motivasi belajar matematika siswa. Penyampaian materi dalam pembelajaran ini diusahakan sekonkret mungkin, misalnya dengan contoh-contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan pada masa usia SD ini, anak masih berada pada tahap operasional konkret. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, dimana tiap siklus dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TGT diiringi musik ini telah berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil analisis lembar observasi aktivitas belajar siswa, aktivitas belajar siswa pada siklus II menunjukkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran matematika telah meningkat bila dibandingkan siklus I, meskipun pada masing-masing siklus aktivitas belajar siswa berada dalam kategori sangat tinggi. Aktivitas belajar siswa pada siklus II ini lebih tinggi dibandingkan siklus I. Sedangkan berdasarkan hasil analisis lembar observasi motivasi belajar siswa, motivasi belajar pada siklus II juga telah meningkat dibandingkan siklus I. Motivasi belajar pada siklus I berada dalam kategori tinggi, sedangkan motivasi belajar pada siklus II berada dalam kategori sangat tinggi. Kata kunci : TGT, musik, aktivitas, motivasi (c) 2008 E-Doc Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Asrodin - NIM. 034303472012-05-05T17:11:12Z2016-12-14T04:07:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/844This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8442012-05-05T17:11:12ZPENYELESAIAN NUMERIS MASALAH NILAI BATAS PADA PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA ORDE DUA BERBASIS KOMPUTASIDalam perkembangannya, persamaan diferensial mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan (alam). Banyak permasalahan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknik yang dapat diformulasikan ke dalam bentuk persamaan diferensial dalam mencari pemecahannya. Tetapi untuk menyelesaikan persamaan diferensial yang rumit dan besar terkadang sulit diselesaikan secara analitis. Oleh karena itu penggunaan metode numeris dalam hal ini sangat tepat.
Penelitian ini bermaksud memberikan penyelesaian masalah nilai batas (MNB) pada persamaan diferensial orde dua secara numeris dengan menggunakan metode Beda hingga (Finite Difference Method) dan metode Tembakan (Shooting Method). Dalam menyelesaikan MNB dengan kedua metode tersebut dilengkapi dengan program aplikasi menggunakan MATLAB R2006a sehingga mempercepat dalam penyelesaiannya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai keakuratan metode tembakan dalam penyelesaian numeris MNB lebih baik daripada metode beda hingga karena mempunyai nilai error lebih kecil terhadap nilai sebenarnya (eksak). Ditinjau dari efisiensi waktu, metode beda hingga lebih efisien daripada metode tembakan karena waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan MNB secara numeris lebih sedikit daripada metode tembakan. Demikian juga penyelesaian berbasis komputasi MATLAB lebih efisien daripada penyelesaian secara manual. Ditinjau dari jumlah iterasi, semakin banyak iterasi yang digunakan maka nilai penyelesaian dengan metode beda hingga dan metode tembakan akan semakin mendekati nilai sebenarnya (eksak) atau dengan kata lain nilai error akan semakin kecil.
Kata kunci: MNB, metode beda hingga, metode tembakan, metode analitis.
M. KAMARI NIM 034303682012-05-05T17:44:02Z2016-12-14T04:34:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/849This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8492012-05-05T17:44:02ZAPLIKASI GRAF PADA CABLING FIBER OPTIC (Studi Kasus Pembuatan Jaringan Komputer di UIN Sunan Kalijaga) ABSTRAK Pembangunan jaringan komputer UIN Sunan Kalijaga menggunakan topologi Star dan kabel jenis Fiber Optic (FO). Panjang total kabel FO pada jaringan komputer UIN Sunan Kalijaga adalah 6160 meter dengan pusat jaringan berada di gedung PKSI dan panjang total jalur kabelnya 1480 meter. Hal ini sangat terkait dengan persoalan pemilihan jalur kabel yang akan dilalui dan letak pusat jaringan karena topologi yang digunakan adalah topologi Star. Permasalahan optimisasi menjadi hal yang sangat penting pada pembuatan jaringan kabel (cabling) FO yang berbiaya minimum, mengingat bahwa topologi Star adalah topologi yang membutuhkan banyak kabel. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penerapan graf pada jaringan kabel FO UIN Sunan Kalijaga agar biayanya minimum, karena jaringan kabel FO dapat dimodelkan dengan sebuah graf, dimana gedung-gedungnya sebagai titik, sedangkan kabel FO yang menghubungkan tiap gedung sebagai garisnya. Jenis penelitian yang digunakan di sini adalah Penelitian Kasus atau Studi Kasus (Case Study) dimana pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pendekatan induktif sehingga diperoleh kesimpulan tentang langkah-langkah pemecahan masalah optimisasi jaringan komputer UIN Sunan Kalijaga berdasarkan teori graf. Hasil penelitian menyebutkan bahwa penerapan teori graf untuk meminimumkan biaya pada jaringan kabel FO UIN Sunan Kalijaga adalah menggunakan akar pohon perentang minimum sebagai pusat jaringan, dimana akar tersebut adalah titik pada lintasan diameter pohon yang memiliki anak bukan daun terbanyak. Ternyata dengan graf tersebut diperoleh hasil yang paling efisien, yaitu panjang total kabel FO adalah 5560 meter dan panjang total jalur kabelnya adalah 1120 meter dengan pusat jaringan berada di gedung Fakultas Sains dan Teknologi. i Kata Kunci: graf, cabling, Fiber Optic, jaringan. /i
NURMULUDIN, NIM. 034303372012-05-05T17:51:56Z2016-12-14T03:56:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/819This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8192012-05-05T17:51:56ZUPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI CATURTUNGGAL 3 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia yang dapat meningkatkan kemandirian dan prestasi belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Caturtunggal 3. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian siswa kelas IV SD Negeri Caturtunggal 3 semester I Tahun pelajaran 2007/2008 dengan jumlah siswa 11 anak. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode test (yaitu pre-test dan post-test pada setiap siklus), observasi, dan wawancara tidak terstruktur. Pada uji instrumen menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Hasil validitas test menunjukkan 7 butir soal untuk siklus I dan 6 butir soal untuk siklus II, semuanya valid. Sehingga jumlah butir yang terpakai untuk selanjutnya diujikan adalah sama. Hasil uji reliabilitas menunjukkan koefisien reliabilitas test masing-masing siklus tinggi, yaitu sebesar 0.8896 untuk siklus I dan 0.8922 untuk siklus II. Penelitian tindakan kelas telah terlaksana dalam dua siklus yang terbagi ke dalam 7 pertemuan, tiga pertemuan untuk siklus I dan empat pertemuan untuk siklus II. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Pelaksanaan pembelajaran matematika melalui pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia yang dapat meningkatkan kemandirian dan prestasi belajar matematika adalah pembelajaran yang dimulai dengan memberikan permasalahan realistik atau juga masalah yang dapat dibayangkan oleh siswa. Guru memberikan contoh soal dan mengajak siswa untuk bersama-sama menyelesaikannya. Untuk soal selanjutnya siswa dibebaskan untuk mengerjakan sesuai dengan strategi atau cara mereka sendiri. Siswa diminta untuk berdiskusi dengan teman sebangku atau berkelompok dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Terakhir, guru meminta siswa untuk memperlihatkan hasil penghitungannya baik secara lisan atau tertulis. 2) Meningkatnya kemandirian belajar matematika dapat dilihat dari aktivitas siswa yang cenderung untuk berbuat atas inisiatif sendiri dan berpendapat. Dalam menyelesaikan masalah, mereka memanfaatkan pengalaman sendiri. Mereka juga mampu untuk menentukan sendiri apa yang harus dilakukannya tanpa mengharap bimbingan dan pengaruh orang lain. 3) Meningkatnya prestasi belajar matematika dapat dilihat dari hasil post-test pada setiap siklus. Sedangkan keberhasilan pembelajaran dapat dilihat dari nilai effect size dari setiap siklus. 4) Respon siswa baik, ini ditunjukkan dengan sikap siswa yang terlihat senang dan lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran matematika, hal ini dapat diketahui dari hasil wawancara dengan siswa. 5) Kendala-kendala dalam pelaksanaan pembelajaran antara lain: memerlukan banyak persiapan dan membutuhkan tenaga (pikiran) yang tidak sedikit. Namun, secara umum pelaksanaan pembelajaran matematika dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana.
DWI LINNA WIJAYANTI - NIM 034303452012-05-05T18:32:21Z2016-12-14T03:59:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/820This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8202012-05-05T18:32:21ZUPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG (Siswa Kelas IX D MTsN Ngemplak Sleman) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan alat peraga sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas IX D MTsN Ngemplak Sleman. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas dengan subyek penelitian siswa kelas IX D MTsN Ngemplak Sleman semester I Tahun pelajaran 2007/2008 dengan jumlah siswa 34 anak. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode test (yaitu pre-test dan post-test pada setiap siklus), observasi, dan wawancara tidak terstruktur. Hasil validitas test menunjukkan 6 butir soal untuk siklus I dan siklus II, semuanya valid. Sehingga jumlah butir yang terpakai untuk selanjutnya diujikan adalah sama. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan media pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa adalah: a) Guru memberikan permasalahan mengenai pokok BRSL. b) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. c) Guru membagikan LKS dan alat peraga BRSL kepada tiap kelompok. Alat peraga berupa model yaitu berbentuk tabung untuk menentukan volum tabung. Alat peraga kerucut dan tabung yang tinggi dan diameternya sama untuk menentukan volum kerucut serta pada pertemuan selanjutnya alat peraga berupa setengah bola dan kerucut yang ukuran tinggi kerucut sama dengan jari-jari bola dan ukuran diameter alas kerucut sama dengan diameter bola untuk menentukan volum bola. d) Siswa melakukan diskusi kelompok dengan bermain menggunakan alat peraga dimana alat peraga ini berguna untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada LKS. e) Siswa menempelkan hasil diskusinya di depan dan mempresentasikan hasil diskusinya tersebut. 2) Penghitungan secara statistik menyatakan bahwa nilai effect size siklus I dan siklus II adalah 8,88 dan 13,74, yang diuji dengan menggunakan uji-t dan diperoleh hasil nilai thit ttab yaitu -3,235 2,034 atau sig amp;#61537; yaitu 0.848 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran siklus II lebih baik dari siklus I.; 3) Pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan keaktifan siswa, dimana dengan siswa menggunakan alat peraga secara sendiri, menunjukkan bahwa keaktifan siswa mengalami meningkatan sebesar 31,33%, yaitu dari 59,67% pada siklus I menjadi 91% pada siklus II; 4) Respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan alat peraga menunjukkan bahwa 97,06% siswa tertarik terhadap pembelajaran ini, 95,1% siswa menyatakan lebih mudah memahami konsep yang diberikan, 94,12 % siswa memberikan perhatian yang positif terhadap pembelajaran ini, dan aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung juga mengarah ke hal-hal positif, yaitu dari tanggapan siswa sebesar 91,18%. Siswa juga sangat antusias dan lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran matematika, hal ini dapat diketahui dari hasil wawancara dengan sisw
ERI KURNIAWAN - NIM. 034303492012-05-05T19:30:14Z2016-12-14T04:35:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/856This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8562012-05-05T19:30:14ZSTUDI KASUS KETERLAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MAPEL MATEMATIKA DI SMPN 2 DEPOK DITINJAU DARI ASPEK KEGIATAN PEMBELAJARANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Matematika di SMPN 2 Depok ditinjau dari aspek kegiatan pembelajaran, yaitu dengan menganalisis dan mengkaji pengelolaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru di kelas. Penelitian ini dilakukan di SMPN 2 Depok. Sampel penelitian ini adalah guru bidang studi Matematika kelas VII C beserta siswa kelas VII C, dan guru bidang studi Matematika kelas VIII B beserta siswa kelas VIII B. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, angket guru, angket siswa serta dokumetasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan kegiatan pembelajaran Matematika yang dilakukan oleh guru meliputi: guru telah menyusun RPP dan Silabus berdasarkan KTSP sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Hasil analisis data mengenai kelengkapan perangkat pembelajaran yang berupa Silabus dan RPP menunjukkan bahwa komponen-komponen yang telah tertulis di dalamnya telah sesuai dengan format Silabus dan RPP yang berbasis KTSP, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tidak selalu diinformasikan kepada siswa pada waktu pembelajaran, dalam melaksanakan pembelajaran di kelas guru jarang menggunakan metode maupun media yang bervariasi. Hasil analisis observasi aktivitas siswa menunjukkan bahwa komponen pernyataan siswa bertanya kepada guru hanya 22,22%, siswa mengemukakan ide maupun siswa menyanggah ide adalah 0%. Hasil analisis indikator pengelolaan kegiatan pembelajaran menunjukkan bahwa prosentase penyimpulan materi adalah 44,44%, penyimpulan materi di akhir pertemuan masih berupa definisi mutlak dari guru. Di akhir pertemuan, guru tidak menyampaikan materi pembelajaran selanjutnya. Hambatan yang dialami guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran adalah: kurangnya persiapan guru dalam mempersiapkan metode maupun media pembelajaran, tingkat keberanian siswa yang masih kurang dalam mengemukakan pendapat kepada guru. Kendala yang dialami siswa dalam kegiatan pembelajaran adalah: masih rendahnya keberanian siswa untuk bertanya kepada guru, siswa belum memiliki keberanian untuk mengemukakan ide maupun untuk menyanggah pendapat. i Kata Kunci: kegiatan pembelajaran, hambatan guru, dan kendala siswa. /i
SUSILOWATI, NIM 034303312012-06-04T10:50:43Z2016-12-14T04:35:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1271This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12712012-06-04T10:50:43ZOPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH KARANGWARUPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika realistik dalam upaya mengoptimalkan pembelajaran matematika siswa kelas IV A SD Muhammadiyah Karangwaru. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV A SD Muhammadiyah Karangwaru tahun pelajaran 2006/2007 yang terdiri dari 39 siswa. Setting penelitian yang digunakan adalah setting kelas IV A SD Muhammadiyah Karangwaru yang terletak di Karangwaru Lor TR II/14 Tegalrejo Yogyakarta. Data penelitian diperoleh dari hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran, observasi aktivitas siswa, catatan lapangan, angket respons siswa, wawancara dengan guru dan siswa, dan dokumentasi. Penelitian dilakukan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa pembelajaran matematika pada siswa kelas IV A SD Muhammadiyah Karangwaru dengan pendekatan matematika realistik sudah optimal. Hal ini terlihat berdasarkan : (a) Hasil belajar di mana rata-rata nilai tes meningkat yaitu dari 75,00 pada siklus I menjadi 79,18 pada siklus II dan sebanyak 76,92% atau 30 siswa meningkat hasil belajarnya; (b) Lembar observasi aktivitas siswa selama pembelajaran menunjukkan aktivitas siswa meningkat sebesar 7,78% yakni dari 63,33% pada siklus I menjadi 71,11% pada siklus II; (c) Pengisian angket, jumlah siswa yang memberikan respons positif terhadap pembelajaran sebesar 66,03%. Selama pembelajaran di kelas telah ditemukan kelima karakteristik pendekatan matematika realistik sebagai upaya mengoptimalkan pembelajaran matematika pada siswa kelas IV A SD Muhammadiyah karangwaru yang berupa (1) Konteks nyata yang terlihat pada kegiatan pemotongan buah apel, pemotongan kertas beberapa warna, kegiatan pembagian permen, dan soal-soal kontekstual pada LKS; (2) Penggunaan modelmodel yang didemonstrasikan oleh siswa secara individu maupun kelompok. Model berupa penggunaan media seperti apel, pita kertas, permen, beberapa ilustrasi gambar pada LKS, dan simbol-simbol pecahan; (3) Produksi dan konstruksi siswa baik lisan maupun tulisan; (4) Interaksi berupa komunikasi multi arah antara guru dan siswa berupa bimbingan dan tanya jawab, interaksi antarsiswa dalam kerja kelompok, dan interaksi siswa dengan media pembelajaran (buku paket, LKS, dan benda-benda konkret sebagai media); (5) Keterkaitan materi yang dipelajari dengan pembagian, pengukuran, penjumlahan, mengurutkan bilangan bulat, dan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB).
SUCI HARTATI - NIM. 024311682012-06-04T12:03:54Z2016-12-14T04:37:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1266This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12662012-06-04T12:03:54ZKREATIVITAS GURU MATEMATIKA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY DI SMA N 7 YOGYAKARTA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memgetahui bentuk-bentuk kreativitas guru matematika kelas X SMA N 7 Yogyakarta dalam menggunakan media ICT (Information and Communication Technology) dalam proses pembelajaran dan untuk mengetahui faktor pendukung dan kendala kreativitas guru matematika kelas X SMA N 7 Yogyakarta, khususnya dalam menggunakan media ICT dalam pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitia ini yang pertama adalah metode observasi, yang kedua metode wawancara dan yang ketiga dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan beberapa bentuk kreativitas guru dalam pembelajaran dengan menggunakan media ICT serta faktor pendorong dan kendala yang dialami guru. Hasil penelitian tersebut adalah:Pembelajaran dengan menggunakan media ICT, yaitu dengan menggunakan LCD dan komputer yang dilengkapi fasilitas internet dan intranet dalam menyampaikan materi pelajaran, menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan program e-learning, menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan program power point, menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan program e-learning dan power point. Faktor pendorong dari pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media ICT adalah: adanya seminar-seminar yang dilaksanakan oleh sekolah tentang hal-hal yang baru dan adanya pelatihan dari sekolah tentang suatu program untuk guru, tersedianya fasilitas yang cukup, diantaranya internet gratis yang bisa diakses di laboratorium TI, di ruang guru, LCD, laboratorium TI, terdapat ruang khusus untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan ICT, yaitu di ruang AVA, ruang Multi Media, Laboratorium TI, fasilitas foto copy, CD, dan flash disk gratis untuk guru, pengetahuan siswa tentang komputerisasi sudah bagus, sehingga guru terdorong untuk menyesuaikan terhadap siswa. Faktor kendala dari pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media ICT adalah, terbatasnya jumlah LCD yang tersedia, sehingga untuk setiap ruang kelas belum bisa difasilitasi dengan LCD, pengadaan fasilitas flash disk dan CD untuk siswa yang masih harus disediakan sendiri oleh siswa, kesempatan siswa meluangkan waktu untuk mengerjakan tugas dengan menggunakan media ICT yang tidak bisa disamakan karena perbedaan kondisi, baik lingkungan maupun kepribadian.
WARIDATUL FAIZAH - NIM. 014309712012-06-04T13:39:06Z2016-12-14T04:38:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1263This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12632012-06-04T13:39:06ZPEMBELAJARAN BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH SAMBISARI PURWOMARTANI KALASAN SLEMAN ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran bangun ruang volume kubus dan balok kelas V SD Muhammadiyah sambisari Purwomartani Kalasan Sleman Tahun Pelajaran 2007/2008: (2) kendala-kendala yang dihadapi dalam menggunakan alat peraga dalam pembelajaran bangun ruang. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model menurut Suhardjono yang meliputi empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan metode observasi, wawancara, catatan lapangan, dokumentasi, dan tes. Analisis data dilakukan dengan menganalisis data-data yang telah terkumpul secara deskriptif. Penelitian tindakan kelas telah terlaksana dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan (1) pembelajaran menggunakan alat peraga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa karena penggunaan alat peraga dan dunia nyata yang berada disekitar siswa membuat siswa lebih tertarik dan antusias dalam pembelajaran, aktivitas dan sikap siswa selama pembelajaran menggunakan alat peraga mengalami peningkatan karena siswa menjadi aktif bertanya dan mengungkapkan pendapat, dan prestasi belajar siswa pada aspek kognitif setelah menggunakan alat peraga mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar 58.67 dan pada siklus II sebesar 63.84 sehingga peningkatannya sebesar 5.17 serta banyaknya siswa yang tuntas belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 69.23%; (2) kendala-kendala dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan alat peraga ini yaitu belum menguasai penggunaan alat peraga secara tepat serta terbatasnya distributor alat peraga sehingga sulit mencari alat peraga yang tepat. Namun, secara umum pembelajaran matematika menggunakan alat peraga berjalan lancar.
YUNI HASNAHWATI - NIM. 03430358-02