Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T11:52:36ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2022-11-11T02:27:45Z2022-11-11T02:32:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55017This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/550172022-11-11T02:27:45ZEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN METODE RESITASI TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMP NEGERI 3 BANGUNTAPANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw dengan metode Resitasi dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional terhadap peningkatan pemahaman konsep peserta didik dalam pembelajaran
matematika kelas VII SMP Negeri 3 Banguntapan. Penelitian ini melibatkan dua kelas,
yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Masing-masing mendapat perlakuan yang
berbeda dalam proses belajar mengajar, tetapi materi yang diberikan sama yaitu
segiempat (persegi panjang dan persegi). Pada kelas eksperimen menggunakan metode
Jigsaw dengan Resitasi, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan metode
pembelajaran konvensional.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen yang dipilih oleh
peneliti adalah desain kelompok kontrol non-ekuivalen (The non-equivalent control
group design). Variabel penelitian terdiri atas 2 variabel yaitu variabel bebas berupa
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan Resitasi dan variabel terikat berupa
pemahaman konsep matematika. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas
VII SMP Negeri 3 Banguntapan, Bantul tahun ajaran 2011/2012. Pengambilan sampel
dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, diperoleh kelas VII G
sebagai kelas eksperimen dan kelas VII E sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian ini
adalah pretest digunakan untuk mengukur kemampuan awal dan posttest untuk
mengetahui pemahaman konsep peserta didik. Pretest dan Posttest digunakan untuk
mengukur peningkatan pemahaman konsep peserta didik. Teknik analisis data dalam
penelitian ini menggunakan uji independent sample t-test, yang sebelumnya dilakukan
uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
dengan Resitasi lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional terhadap
peningkatan pemahaman konsep peserta didik dalam pembelajaran matematika kelas VII
SMP Negeri 3 Banguntapan. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai sig (2-tailed)
= 0,045 < 0,05 dan nilai sig (1-tailed) = 0,0225 < 0,05 maka H� ditolak. Dengan kata
lain, pembelajaran tipe Jigsaw dengan Resitasi lebih efektif daripada pembelajaran
konvensional terhadap peningkatan pemahaman konsep matematika peserta didik. Hal ini
juga tampak adanya peningkatan antara rata-rata pre-test dengan post-test, yaitu rata-rata
nilai Gain dari kelas eksperimen 38,62 adalah dari kelas kontrol adalah 32,01.NIM.: 08600032 Yuanita Puspitasari2022-11-11T02:22:21Z2022-11-11T02:22:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55004This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/550042022-11-11T02:22:21ZEFEKTIVITAS QUANTUM TEACHING DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMP NEGERI 2 WINONGTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika menggunakan quantum teaching dengan pendekatan open ended yang dibandingkan dengan pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir kreatif dan motivasi belajar siswa. Pokok bahasan dalam penelitian ini adalah luas dan keliling segitiga dan segiempat. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain posttest-only control design. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 2 Winong kelas VII tahun ajaran 2011/2012. Penentuan kelasnya diambil dengan teknik purposive sampling dengan kelas VII D sebagai kelas eksperimen dan kelas VII C sebagai kelas kontrol. Metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes, angket, lembar observasi motivasi belajar siswa, dan teknik wawancara. Data hasil penelitian diuji dengan menggunakan uji-t dua sampel independen. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan secara signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini dilihat dari hasil uji hipotesis skor posttest kemampuan berpikir kreatif siswa dengan uji-t dua sampel independen yang menunjukkan nilai signifikansi kurang dari 0,05, artinya skor rata-rata posttest kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hasil uji angket motivasi belajar siswa juga menunjukkan nilai signifikansi kurang dari 0,05 yang artinya skor rata-rata motivasi belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa quantum teaching dengan pendekatan open ended lebih efektif dibandingkan pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir kreatif dan motivasi siswa dalam pembelajaran matematika kelas VII SMP Negeri 2 Winong.NIM.: 08600092 Yaya Endira Istivawati2022-11-11T02:02:59Z2022-11-11T02:02:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55006This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/550062022-11-11T02:02:59ZEFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN TIME TOKENS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 BANGUNTAPAN, BANTULPenelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui apakah pembelajaran
matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Heads Together (NHT) dengan Time Tokens lebih efektif dibandingkan dengan
model pembelajaran konvensional terhadap pemahaman konsep matematika
siswa. (2) mengetahui apakah pembelajaran matematika dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan
Time Tokens lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional
terhadap keterampilan sosial siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment), dengan
desain Nonequivalent Control Group Design di mana subjek penelitiannya adalah siswa
SMP Negeri 4 Banguntapan, Bantul kelas VIII tahun ajaran 2011/2012. Teknik
pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Sampel yang diperoleh yaitu kelas
VIII D sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol. Data
pemahaman konsep matematika siswa diperoleh dari hasil gain, sedangkan data
keterampilan sosial siswa diperoleh dari data rata-rata skor pengamatan atau observasi
keterampilan sosial siswa selama pembelajaran berlangsung. Teknik analisis data dengan
program microsoft excel untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda dan taraf
kesukaran soal pemahaman konsep matematika siswa. Program SPSS versi 16.0
digunakan untuk menguji hipotesis. Hipotesis untuk pemahaman konsep matematika diuji
dengan Uji T sampel Independen, sedangkan hasil keterampilan sosial siswa di uji dengan
menggunakan bantuan software microsoft excell 2007 dan uji Mann-Whitney untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan data rata skor lembar observasi keterampilan sosial
siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)
dengan Time Tokens terhadap pemahaman konsep matematika siswa lebih efektif dari
pada pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran konvensional
terhadap pemahaman konsep matematika siswa. Sedangkan untuk keterampilan sosial
siswa menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Time Tokens
terhadap keterampilan sosial siswa lebih efektif dari pada pembelajaran matematika
dengan menggunakan model pembelajaran konvensional terhadap keterampilan sosial
siswa.NIM.: 07600048 Tri Yuliyanto2022-11-11T01:58:46Z2022-11-11T01:58:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55003This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/550032022-11-11T01:58:46ZIMPLEMENTASI LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MATEMATIKA (STUDI KASUS DI KELAS VII SMP N 1 PIYUNGAN BANTUL SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2011/2012)Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui pemahaman konsep matematika
siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Piyungan Bantul melalui implementasi lesson study
berbasis sekolah. (2) Untuk mengetahui kompetensi profesional guru matematika di
SMP Negeri 1 Piyungan Bantul melalui implementasi lesson study berbasis sekolah.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan desain
penelitian studi kasus. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Piyungan Bantul
dengan subyek penelitian siswa kelas VII dan guru yang mengajar bidang studi
Matematika di kelas VII. Metode pengumpulan data penelitian yang digunakan
adalah angket, lembar observasi, pedoman wawancara, post test dan dokumentasi.
Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis data kualitatif yang
dikemukakan oleh Miles dan Huberman, dan deskriptif kuantitatif menggunakan
persentase.
Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa (1) Pemahaman konsep matematika
siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Piyungan Bantul dengan menggunakan tujuh
indikator penilaian, bahwa nilai rata-rata kelas VII A, VII B dan VII G adalah tinggi
dengan nilai rata-rata 74,33% dari yang diharapkan namun belum dapat mencapai
nilai KKM sekolah. (2) Kompetensi profesional guru matematika kelas VII di SMP
Negeri 1 Piyungan Bantul secara umum tinggi ditinjau dari kemampuan menguasai
materi struktur konsep dan pola pikir keilmuan mata pelajaran matematika dengan
kualifikasi tinggi, penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran matematika yang terealisasi dalam pembuatan rencana pelaksanaan
pembelajaran oleh setiap guru, mampu mengembangkan materi pembelajaran
matematika secara kreatif, kemampuan yang tinggi dalam memanfaatkan teknologi
informasi dalam pembelajaran, dan kegiatan tindak lanjut dalam pengembangan
kompetensi yang dapat dilihat melalui penelitian tindakan kelas yang sudah
direalisasikan oleh satu guru.NIM.: 07600010 Suryanti2022-11-10T08:43:28Z2022-11-10T08:43:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54999This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/549992022-11-10T08:43:28ZEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 3 DEPOKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil
belajar antara siswa yang dalam pembelajaran matematika menggunakan alat
peraga dan siswa yang tidak menggunakan alat peraga dan untuk mengetahui
apakah hasil pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga lebih
efektif dibandingkan dengan pembelajaran matematika tanpa menggunakan alat
peraga di Kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Depok Tahun Pelajaran 2011/2012
semester genap pada pokok bahasan himpunan.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain perbandingan
kelompok statik (the static group comparison). Variabel dalam penelitian ini
terdiri dari variabel bebas yaitu pembelajaran matematika menggunakan alat
peraga; variabel terikat yaitu adalah hasil belajar matematika dalam ranah
kognitif; beberapa variabel kontrol yaitu materi, guru, dan strategi pembelajaran.
Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 3
Depok sebanyak 141 siswa. Sampel dipilih dengan teknik simple random
sampling dengan uji kemampuan siswa di setiap kelas menggunakan uji ANOVA
sehingga diperoleh dua kelas yaitu kelas VII B sebagai kelas eksperimen dengan
siswa sebanyak 37 siswa dan kelas VII D sebagai kelas kontrol dengan siswa
sebanyak 30 siswa. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
tes pilihan ganda dengan alat analisis data menggunakan uji Mann-Whitney dua
pihak dan satu pihak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara
siswa yang dalam pembelajaran matematika menggunakan alat peraga dan siswa
yang tidak menggunakan alat peraga yang diketahui dari nilai Asymp sig(2-tailed)
, yaitu 0,011 dan pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga
lebih efektif terhadap hasil belajar matematika dibandingkan dengan tanpa
menggunakan alat peraga yang ditunjukkan oleh nilai sig.(1-tailed) yaitu 0,0055 <
0,05.NIM.: 07600038 Siti Tursilawaty2022-11-10T07:18:17Z2022-11-10T07:18:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54979This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/549792022-11-10T07:18:17ZEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DIBANDING JIGSAW TERHADAP KEMAMPUAN PRESENTASI DAN HASIL BELAJARPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran dengan
menggunakan metode STAD dan jigsaw terhadap kemampuan presentasi dan
hasil belajar siswa. Penelitian dilakukan di Kelas VII MTs N Lab. UIN
Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 semester genap pada pokok bahasan
himpunan.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan desain posttest only control
design. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu
pembelajaran matematika menggunakan metode STAD dan pembelajaran
matematika menggunakan metode jigsaw, sedangkan variabel terikat yaitu hasil
belajar matematika dan kemampuan presentasi siswa. Populasi pada penelitian ini
adalah siswa kelas VII sebanyak 109 siswa. Sampel dipilih dengan teknik simple
random sampling sehingga diperoleh dua kelas ekperimen yaitu kelas eksperimen
1 dengan jumlah 37 siswa, kelas eksperimen 2 dengan jumlah 35 siswa dan kelas
kontrol dengan jumlah 36 siswa. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan lembar observasi dan posttest. Lembar observasi digunakan untuk
mengukur kemampuan presentasi dan posttest digunakan untuk mengukur hasil
belajar. Teknik analisis data menggunakan uji Mann-Whitney dan uji Kruskal-
Wallis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode STAD lebih efektif dibanding
pembelajaran dengan metode jigsaw terhadap kemampuan presentasi siswa. Hal
ini dapat dilihat dari nilai sign.uji Mann-Whitney yang kurang dari 0,05, yaitu
0,000 < 0,05. Pada hasil belajar, hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa
terdapat mean satu kelas sampel yang berbeda, ditunjukkan oleh nilai sign. 0,009
< 0,05. Kemudian, dari hasil uji lanjut dengan Mann-Whitney terhadap kelas
eksperimen 1 dan kontrol, terlihat bahwa metode STAD lebih efektif dibanding
metode konvensional, ditunjukkan oleh nilai sign. 0,005 < 0,05. Dari hasil uji
Mann-Whitney terhadap kelas eksperimen 2 dan kontrol terlihat bahwa metode
jigsaw tidak lebih efektif dibanding metode konvensional, ditunjukkan oleh nilai
sign. 0,252 > 0,05. Kemudian, dari hasil uji Mann-Whitney terhadap kelas
eksperimen 1 dan eksperimen 2 terlihat bahwa metode STAD lebih efektif
dibanding metode Jigsaw, ditunjukkan oleh nilai sign. 0,031 < 0,05.NIM.: 07600079 Saiful Amri2022-11-10T07:14:05Z2022-11-10T07:14:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54978This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/549782022-11-10T07:14:05ZPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA N 2 MAGELANG KELAS X SEMESTER II MATERI POKOK TRIGONOMETRIPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKS Matematika Berbasis
Inkuiri Terbimbing sebagai sumber belajar siswa SMA N 2 Magelang kelas X
semester II materi pokok trigonometri, mengetahui kualitas LKS Matematika
Berbasis Inkuiri Terbimbing, mengetahui pemahaman konsep siswa dan
mengetahui respon siswa terhadap LKS Matematika Berbasis Inkuiri Terbimbing.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and
Development/R&D) dengan model pengembangan prosedural, yaitu model yang
bersifat deskriptif, menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk
menghasilkan produk. Subjek dalam penelitian ini adalah 12 siswa kelas X E dan
seluruh siswa kelas XG SMA N 2 Magelang tahun ajaran 2011/2012.
Instrumen penelitian yang digunakan meliputi lembar penilaian LKS, lembar
evaluasi pembelajaran, dan angket respon siswa. Teknik analisa data
menggunakan kriteria kategori penilaian ideal pada lembar penilaian LKS, teknik
penskoran analitik pada lembar evaluasi pembelajaran, dan teknik analisis
deskriptif kuantitatif pada angket respon siswa.
Hasil penelitian ini adalah produk berupa LKS Matematika Berbasis Inkuiri
Terbimbing sebagai sumber belajar siswa SMA N 2 Magelang kelas X semester II
materi pokok trigonometri. Menurut penilaian ahli yang meliputi komponen
kelayakan isi, komponen kebahasaan, dan komponen penyajian, LKS yang
disusun memperoleh skor rata-rata 171 dari skor maksimal 215 dengan kualitas
Baik (B), dan persentase keidealan LKS sebesar 79,53%. Sedangkan menurut
penilaian guru bidang studi matematika yang meliputi 10 kriteria penilaian, LKS
yang disusun memperoleh skor rata-rata 107,68 dari skor maksimal 120 dengan
kualitas Sangat Baik (SB), dan persentase keidealan LKS sebesar 89,73%. Pada
uji coba lapangan nilai rata-rata tes meningkat dari 36,43 (pre-test) menjadi 75,53
(post-test). Respon siswa terhadap LKS matematika positif yakni sebesar 77,38%.NIM.: 08600057 Safi’i Rais2022-11-10T07:01:58Z2022-11-10T07:01:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54975This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/549752022-11-10T07:01:58ZEFEKTIVITAS PENGGUNAAN PROBLEM BASED LEARNING
DILENGKAPI DENGAN TEKNIK PENILAIAN UNJUK KERJA
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 2 SANDEN
TAHUN AJARAN 2011/2012Tujuan penelitian ini yaitu (1) untuk mengetahui perbedaan hasil belajar
siswa yang belajar dengan PBL dilengkapi dengan teknik penilaian unjuk kerja
dibandingkan hasil belajar siswa yang belajar dengan menggunakan direct
instruction (2) untuk mengetahui keefektifan penggunakan PBL dilengkapi
dengan teknik penilaian unjuk kerja dalam meningkatkan hasil belajar matematika
siswa dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan direct instruction.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain posttest
only control design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP N
2 Sanden tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 213 siswa. Sampel diambil
secara acak dan terpilih kelas VII F sebagai kelas eksperimen dan kelas VII E
sebagai kelas kontrol. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan PBL
dengan teknik penilaian unjuk kerja dan variabel terikatnya yaitu hasil belajar
matematika siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes untuk mengetahui
perbedaan hasil belajar dan keefektifan pendekatan PBL. Teknik penilaian yang
digunakan yaitu teknik penilaian unjuk kerja.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang belajar dengan PBL
dilengkapi dengan teknik penilaian unjuk kerja dibandingkan hasil belajar siswa
yang belajar dengan menggunakan direct instruction. Penggunakan pendekatan
direct instruction ternyata lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar
matematika siswa dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan PBL
dilengkapi dengan teknik penilaian unjuk kerja.NIM.: 08600064 Rokhmi Astiti2022-11-10T04:47:23Z2022-11-10T04:47:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54971This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/549712022-11-10T04:47:23ZPENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) (PENELITIAN KUASI EKSPERIMEN DI SMA MUHAMMADIYAH 4 YOGYAKARTA PADA KELAS X INKLUSI DENGAN SISWA DIFABEL NETRA)Penelitian ini bertujuan mengetahui ada tidaknya perbedaan peningkatan
kemandirian belajar dan pemahaman konsep matematika antara siswa kelas
inklusif dengan difabel netra melalui pembelajaran menggunakan LKS dan siswa
kelas inklusif dengan difabel netra melalui pembelajaran tanpa menggunakan
LKS. Jika ada perbedaan peningkatan, untuk mengetahui profil perbedaan
peningkatan tersebut.
Jenis penelitian adalah kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol
non ekuivalen. Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas berupa pembelajaran
menggunakan LKS dan variabel terikat berupa kemandirian belajar dan
pemahaman konsep matematika. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik
purposive sampling, XB sebagai kelas eksperimen dan XD sebagai kelas kontrol.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan tes dan angket. Instrumen penelitian
ini adalah tes dan skala. Teknik analisis data dilakukan dengan statistik
inferensial. Data yang dianalisis adalah skor peningkatan (normalized gain).
Pengujian dilakukan dengan bantuan software SPSS 16.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan
kemandirian belajar dan pemahaman konsep matematika antara siswa kelas
inklusif dengan difabel netra melalui pembelajaran menggunakan LKS dan siswa
kelas inklusif dengan difabel netra melalui pembelajaran tanpa menggunakan
LKS. Profil rata-rata peningkatan kemandirian belajar matematika kelas
eksperimen lebih tinggi secara signifikan dari kelas kontrol, dan persebaran skor
peningkatan kemandirian belajar matematika kelas eksperimen sama dengan kelas
kontrol. Profil rata-rata peningkatan pemahaman konsep matematika kelas
eksperimen lebih tinggi secara signifikan dari kelas kontrol, dan persebaran skor
peningkatan pemahaman konsep matematika kelas kontrol lebih heterogen dari
kelas eksperimen.NIM.: 08600076 Risti Fiyana2022-11-10T04:44:39Z2022-11-10T04:44:39Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54970This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/549702022-11-10T04:44:39ZEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING MELALUI PENERAPAN “TANDUR” DENGAN TEKNIK TALKING STICK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII MTS N SLEMAN KOTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1). Keefektifan model
pembelajaran quantum teaching melalui penerapan “TANDUR” dengan teknik
talking stick daripada metode pembelajaran ekspositori dalam pemahaman konsep
matematika peserta didik; (2). Keefektifan model pembelajaran quantum teaching
melalui penerapan “TANDUR” dengan teknik talking stick daripada metode
pembelajaran ekspositori dalam motivasi belajar matematika peserta didik.
Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimental. Variabel dalam penelitian
ini meliputi variabel bebas berupa penggunaan model pembelajaran quantum
teaching melalui penerapan “TANDUR” dengan teknik talking stick, variabel
terikat berupa pemahaman konsep dan motivasi belajar peserta didik, dan variabel
kontrol berupa materi, alokasi waktu dan guru mata pelajaran yang sama. Populasi
dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII MTs N Sleman Kota tahun
ajaran 2010/2011. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik
simple random sampling berdasarkan subjek kelas. Teknik pengumpulan data
menggunakan: tes dan angket. Instrumen yang digunakan berupa tes dan angket
yang divalidasi isi dan konstruk. Teknik analisis data yang digunakan untuk
menguji hipotesis adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan statistik
inferensial. Data yang diuji dalam penelitian ini yaitu dengan data normal posttest
ditinjau dari aspek pemahaman konsep dan data normal skor ditinjau dari
aspek motivasi belajar peserta didik, ini dilakukan dengan bantuan software SPSS
15 dan Ms. Excell 2007.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa uji-t data post-test aspek
pemahaman konsep matematika peserta didik adalah 0,000 yang berarti lebih kecil
dari nilai taraf signifikansi 0,05 (Ho ditolak) yang menunjukkan bahwa model
quantum teaching melalui penerapan ”TANDUR” dengan teknik talking stick
lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran ekspositori terhadap pemahaman
konsep peserta didik. Uji-t data angket aspek motivasi belajar matematika adalah
0,037 yang berarti lebih kecil dari nilai taraf signifikansi 0,05 (Ho ditolak) yang
menunjukkan bahwa model quantum teaching melalui penerapan ”TANDUR”
dengan teknik talking stick lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran
ekspositori terhadap motivasi belajar peserta didik.NIM.: 07600002 Risa Evitasari2022-11-10T04:40:30Z2022-11-10T04:40:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54969This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/549692022-11-10T04:40:30ZEFEKTIVITAS MODEL MASTERY LEARNING DENGAN STRATEGI GUIDED TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA KELAS X SMA N 2 BANGUNTAPANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran matematika
dengan menggunakan model mastery learning dengan strategi guided teaching
lebih efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika dan
kemampuan berpikir kritis matematis siswa daripada pembelajaran dengan
metode ekspositori .
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi exsperiment) dengan
desain Nonequivalent Control Group Design. Variabel bebas berupa penggunaan
model mastery learning dengan strategi guided teaching, sedangkan variabel
terikatnya pemahaman konsep dan berpikir kritis. Populasi adalah seluruh siswa
kelas X. Pengambilan sampel dengan mengambil 2 kelas dari 5 kelas secara acak,
diperoleh kelas X1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X2 sebagai kelas kontrol.
Metode pengumpulan data penelitian dilakukan menggunakan instrumen tes.
Teknik analisis data yang digunakan adalah Independent Sample T-Test untuk tes
pemahaman konsep dan Mann-Whitney U-Test untuk tes berpikir kritis dengan
bantuan SPSS 16.0 for Windows.
Hasil uji Independent Sample T-Test pada tes pemahaman konsep matematika
dengan tingkat signifikan 0,05, diperoleh sig.(1-tailed) adalah 0,0065. Nilai
sig.(1-tailed) < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya rata-rata skor
pemahaman konsep matematika siswa yang menggunakan model mastery
learning dengan strategi guided teaching lebih tinggi daripada yang menggunakan
model pembelajaran ekspositori. Hasil uji Mann-Whitney U-Test pada tes berpikir
kritis matematis siswa dengan tingkat signifikan 0,05, diperoleh sig.(1-tailed)
adalah 0,022. Nilai sig.(1-tailed) < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
rata-rata skor kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan model mastery
learning dengan strategi guided teaching lebih tinggi daripada yang menggunakan
pembelajaran ekspositori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model mastery
learning dengan strategi guided teaching lebih efektif untuk meningkatkan
pemahaman konsep matematika dan kemampuan berpikir kritis matematis siswa
daripada model pembelajaran ekspositori.NIM.: 07600065 Rifa’atul Mahmudah2022-11-10T03:54:27Z2022-11-10T03:54:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54957This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/549572022-11-10T03:54:27ZEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) DENGAN METODE TALKING STICK DAN PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MAN MAGUWOHARJO SLEMAN (PENELITIAN EKSPERIMEN POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI)Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran missouri mathematics project (MMP) dengan metode talking stick dan penemuan terbimbing terhadap hasil belajar matematika siswa. Variabel yang diukur dari penelitian ini adalah hasil belajar dalam pembelajaran matematika dengan pokok bahasan perbandingan trigonometri. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, dengan desain Posttest-only control design di mana subjek penelitiannya adalah siswa MAN Maguwoharjo kelas X tahun ajaran 2011/2012. Dari populasi di sekolah yang diteliti diambil sampel 2 kelas homogen, yaitu satu kelas sebagai eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Dalam menentukan kelasnya diambil secara simple random sampling. Pada penelitian ini, pengumpulan data menggunakan soal posttest dan analisis data yang digunakan adalah uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil statistik deskriptif dengan rata-rata nilai posttest kelas eksperimen 70,8 dan kelas kontrol 61,9. Uji t menunjukkan bahwa hasil posttest memiliki nilaiNIM.: 08600095 Purna Bayu Nugroho2022-11-10T03:34:53Z2022-11-10T03:34:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54954This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/549542022-11-10T03:34:53ZEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE
MAKE A MATCH DAN SCRAMBLE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS VII MTs MA’ARIF NU 1
WANGON-BANYUMASPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1).Efektivitas pembelajaran
melalui metode make a match dibandingkan dengan metode konvensional
terhadap keaktifan belajar, 2).Efektivitas pembelajaran matematika melalui
metode make a match terhadap pemahaman konsep, 3).Efektivitas pembelajaran
matematika melalui metode scramble dibandingkan metode konvensioanl
terhadap keaktifan belajar, 4).Efektivitas pembelajaran matematika melalui
metode scramble dibandingkan dengan metode konvensional terhadap
pemahaman konsep, 5).Efektivitas pembelajaran matematika melalui metode
make a match dibandingkan dengan metode scramble terhadap keaktifan belajar,
6). Efektivitas pembelajaran matematika melalui metode make a match
dibandingkan dengan metode scramble terhadap pemahaman konsep.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan desain
Non-equivalent Control Group Design. Variabel bebas berupa metode make a
match, metode scramble, dan metode konvensional, serta variabel terikat yang
berupa keaktifan belajar dan pemahaman konsep. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas VII MTs ma’arif NU 1 Wangon tahun ajaran 2011/2012.
Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yang dilanjutkan dengan
simple random sampling, diperoleh kelas VII F sebagai kelas eksperimen 1, kelas
VII G sebagai kelas eskperimen 2, dan kelas VII E sebagai kelas kontrol. Teknik
pengumpulan data menggunakan instrumen tes, angket, dan lembar observasi.
Teknik analisis data menggunakan uji Anova yang dilanjutka dengan uji Tukey.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:1). Pembelajaran matematika melalui
metode make a match lebih efektif dibandingkan metode konvensional terhadap
keaktifan belajar. Hal ini berdasarkan uji Tukey yang menunjukkan nilai Sig.
0,000 < 0,05. 2). Pembelajaran matematika melalui metode make a match lebih
efektif dibandingkan metode konvensional terhadap pemahaman konsep. Hal ini
berdasarkan uji Tukey yang menunjukkan nilai Sig. 0,000 < 0,05. 3).
Pembelajaran matematika melalui metode scramble lebih efektif dibandingkan
metode konvensional terhadap keaktifan belajar. Hal ini berdasarkan uji Tukey
yang menunjukkan nilai Sig. 0,000 < 0,05. 4). Pembelajaran matematika melalui
metode scramble lebih efektif dibandingkan metode konvensional terhadap
pemahaman konsep. Hal ini berdasarkan uji Tukey yang menunjukkan nilai Sig.
0,044 < 0,05. 5). Pembelajaran matematika melalui metode make a match lebih
efektif dibandingkan metode scramble terhadap keaktifan belajar. Hal ini
berdasarkan uji Tukey yang menunjukkan nilai Sig. 0,005 < 0,05. 6).
Pembelajaran matematika melalui metode make a match lebih efektif
dibandingkan metode scramble terhadap pemahaman konsep. Hal ini berdasarkan
pengujian hipotesis menggunakan uji Tukey yang menunjukkan nilai Sig. 0,030 <
0,05. Kata kunci: Make a match, scramble, keaktifan belajar, keaktifan belajar.NIM.: 07600034 Prasetya Dewi Anjarsari2022-11-10T03:00:53Z2022-11-10T03:00:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54945This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/549452022-11-10T03:00:53ZEKSPERIMENTASI MODEL PROBLEM POSSING DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP ( PENELITIAN EKSPERIMEN )Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui perbedaan yang signifikan
dalam keaktifan antara siswa yang mengikuti pembelajaran matematika dengan
model problem possing disertai strategi think talk write dan siswa yang mengikuti
pembelajaran ekspositori. (2) mengetahui perbedaan yang signifikan dalam
kemampuan berpikir kreatif antara siswa yang mengikuti pembelajaran
matematika dengan model problem possing disertai strategi think talk write dan
siswa yang mengikuti pembelajaran ekspositori.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester I SMP Negeri 15
Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012. Sampel yang digunakan adalah dua kelas yang
diambil secara teknik simple class random sampling (yang diacak kelasnya bukan
siswanya) yaitu diperoleh kelas VIII J sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII I sebagai
kelas kontrol. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah nilai formal nilai pretest
dan posttest. Nilai pretest dan posttest ini di analisis menggunakan uji t dengan bantuan
software SPSS 16.0.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan nilai
rata-rata normal postest kemampuan berpikir kreatif siswa, angket keaktifan serta lembar
observasi keaktifan siswa pada kelas eksperimen berbeda dengan kelas kontrol.NIM.: 07600005 Nyoto2022-11-10T02:36:28Z2022-11-10T02:36:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54939This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/549392022-11-10T02:36:28ZKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOCITION) PADA KEMAMPUAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 16 YOGYAKARTA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI SEGIEMPATproblem posing lebih efektif daripada model pembelajaran konvensional, apakah
model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and
Compocition) lebih efektif daripada model konvensional, serta manakah model
pembelajaran problem posing dan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC
(Cooperative Integrated Reading and Compocition) yang lebih efektif yang
semua itu ditinjau dari kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 16 Yogyakarta
dalam menyelesaikan soal cerita pada materi segiempat.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain
Posttest-Only Control Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas
VII SMP Negeri 16 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012.. Untuk memperoleh data
digunakan tes dalam bentuk uraian. Pengujian hipotesis Kruskal Wallis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran problem
posing tidak lebih efektif (sama) dibanding model pembelajaran konvensional
dengan nilai sig sebesar 0,079 terhadap kemampuan siswa menyelesaikan soal
cerita. Sedangkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative
Integrated Reading and Compocition) tidak lebih efektif (sama) dibanding model
pembelajaran konvensional dengan nilai sig sebesar 0,079 terhadap kemampuan
siswa menyelesaikan soal cerita. Selain itu, model pembelajaran kooperatif tipe
CIRC (Cooperative Integrated Reading and Compocition) tidak lebih efektif
(sama) daripada model pembelajaran problem posing dengan nilai sig sebesar
0,079 terhadap kemampuan siswa menyelesaikan soal cerita.NIM.: 08600101 Nia Pramudita Saputri2022-11-01T02:32:14Z2022-11-01T02:32:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54663This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/546632022-11-01T02:32:14ZPENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN OPEN-ENDED PROBLEM TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X MAN 2 BANJARNEGARAPenelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui apakah kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended problem lebih baik secara signifikan daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. (2) mengetahui apakah disposisi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended problem lebih baik secara signifikan daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experiment (eksperimen semu) dengan menggunakan Non-Equivalent Control Group Design. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan pendekatan open-ended problem dan pembelajaran secara konvensional. Sedangkan variabel terikat penelitian ini adalah kemampuan komunikasi matematis dan disposisi matematis. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MAN 2 Banjarnegara yang memiliki dua belas kelas. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 67 siswa yang terbagi ke dalam dua kelompok. Pembagian kelompok tersebut tidak dilakukan secara acak, namun sesuai dengan pembagian yang sudah ada. 35 siswa kelas X6 sebagai kelompok kontrol dan 32 siswa kelas X7 sebagai kelompok eksperimen. Metode pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan tes kemampuan komunikasi matematis dan skala disposisi matematis. Teknik analisis data dalam penelitian ini dengan uji-t sampel independen dan uji Mann-Whitney U. Pengujian dilakukan secara manual dengan bantuan Microsoft Excel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai thitung dari uji-t skor posttest kemampuan komunikasi matematis adalah 2,201 lebih dari ttabel = 1,671 (H0 ditolak). Jadi, kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended problem lebih baik secara signifikan daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Sedangkan nilai zhitung uji Mann-Whitney U skor posttest disposisi matematis adalah 1,651 lebih dari ztabel = 1,64 (H0 ditolak). Jadi, disposisi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended problem lebih baik secara signifikan daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.NIM.: 08600013 Zahra Istiqomah2022-11-01T02:11:58Z2022-11-01T02:11:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54657This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/546572022-11-01T02:11:58ZPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARCS YANG DIPADUKAN DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAME-TOURNAMENT TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JUMAPOLOTujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peningkatan motivasi
belajar matematika dan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang
mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran ARCS yang dipadukan
dengan metode kooperatif tipe TGT dibandingkan dengan siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini dibatasi
pada pokok bahasan luas permukaan dan volume prisma dan limas.
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, dengan desain
pretes-postes grup kontrol tidak secara random (nonrandomized control group
pretest-posttest design) di mana subjek penelitiannya adalah siswa SMP N 1
Jumapolo kelas VIII tahun ajaran 2011/2012. Sampel dalam penelitian ini dipilih
66 siswa dari 234 siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jumapolo, Karanganyar yang
dibagi ke dalam 2 kelompok kelas, yaitu satu kelas sebagai eksperimen dan satu
kelas sebagai kelas kontrol. Dalam menentukan kelasnya diambil secara purposive
sampling.
Berdasarkan hasil uji pihak kanan kesamaan rata-rata gain (postes-pretes)
pada data motivasi belajar matematika siswa diperoleh nilai probabilitas (sig. 1
tailed) adalah 0,002 < α (0,05) dengan kesimpulan H0 ditolak dan H1 diterima. Ini
berarti bahwa rata-rata skor peningkatan (gain) motivasi belajar matematika siswa
kelas eksperiman lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hasil uji pihak kanan
kesamaan rata-rata gain (postes-pretes) pada data kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa diperoleh nilai probabilitas (sig. 1 tailed) adalah 0,003 <
α (0,05) dengan kesimpulan H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa rata-rata
skor peningkatan (gain) kemampuan pemecahanan masalah matematis siswa kelas
eksperiman lebih tinggi daripada kelas kontrol.NIM.: 08600058 Windarti Istiqomah2022-11-01T02:05:43Z2022-11-01T02:05:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54656This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/546562022-11-01T02:05:43ZEFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MENGGUNAKAN MODEL BERPIKIR INDUKTIF (INDUCTIVE THINKING MODEL) TERHADAP PENCAPAIAN BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DAN MINAT SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pendekatan contextual teaching and learning (CTL) menggunakan model berpikir induktif lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional terhadap pencapaian belajar tuntas dan minat siswa dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 Ngemplak pada materi pokok prisma dan limas.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain posttest only control design. Variabel penelitian terdiri dari 3 (tiga) variabel yaitu variabel bebas berupa pendekatan CTL menggunakan model berpikir induktif dan variabel terikat berupa pencapaian belajar tuntas dan minat siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngemplak yang berjumlah 190 orang. Pemilihan sampel dilakukan secara acak, sehingga diperoleh kelas VIIIE sebagai kelas kontrol dan kelas VIIIF sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data meliputi tes untuk mengetahui pencapaian belajar tuntas dan angket untuk mengetahui minat siswa. Data yang diperoleh melalui tes dianalisis secara deksriptif dan data yang diperoleh melalui angket dianalisis secara inferensial.
Berdasarkan analisis data diperoleh perhitungan pencapaian belajar tuntas kelas eksperimen adalah 87,1% dan kelas kontrol 23,3%. Artinya hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika yang dilengkapi dengan pendekatan CTL menggunakan model berpikir induktif lebih efektif dibandingkan pembelajaran konvensional terhadap pencapaian belajar tuntas. Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata minat kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan rata-rata minat kelas kontrol. Artinya hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika yang dilengkapi dengan pendekatan CTL menggunakan model berpikir induktif lebih efektif dibandingkan pembelajaran konvensional terhadap minat siswa.NIM.: 08600096 Widya Prasanti2022-10-31T06:52:57Z2022-10-31T06:52:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54646This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/546462022-10-31T06:52:57ZPENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK KELAS INKLUSI DENGAN SISWA PENYANDANG DIFABELNETRA DI KELAS X PADA MATERI TRIGONOMETRI (PENELITIAN PENGEMBANGAN PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI DI KELAS X) PENELITIAN SKRIPSIPenelitian ini bertujuan untuk, mengembangkan modul matematika
untuk memfasilitasi belajar matematika siswa inklusi dengan siswa
difabelnetra. Modul ini akan dibuat dalam bentuk tulisan latin dan braile.
Pengembangan modul pertama kali dilakukan dengan metode
penelitian reseach and development (R&D). Langkah pertama menganalisis
kurikulum terlebih dahulu, kemudian mengumpulkan beberapa bahan materi
sebagai rujukan. Setelah itu, dilakukan tahap pembuatan modul matematika
inklusi. Kemudian, modul dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk
diberi masukan kemudian direvisi. Setelah direvisi, modul divalidasi kembali
kepada ahli materi dan dilakukan revisi kembali. Setelah direvisi, modul
divalidasi kembali kepada ahli media dan dilakukan revisi kembali. Hasil
penilaian modul matematika untuk kelas inklusi modul tersebut mencapai nilai
sangat baik. Kemudian, modul tersebut di ujikan dalam kelas kecil. Hasil uji
coba lapangan modul jika dibandingkan dengan kelas yang tidak
menggunakan modul akan terlihat lebih meningkatkan.
Beberapa penjelasan di atas menunjukan pengembangan modul dari
mulai rancangan sampai uji coba lapangan menghasilkan hasil yang baik.
Modul matematika untuk kelas inklusi ini dapat disimpulkan bahwa modul
tersebut sudah memenuhi kriteria sebagai modul yang baik.NIM.: 08600112 Wahyu Hidayat2013-04-19T09:10:12Z2016-01-25T02:35:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7270This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/72702013-04-19T09:10:12ZEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS
EDUCATION (RME) DENGAN MEMANFAATKAN LEMBAR KERJA
SISWA (LKS) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
PESERTA DIDIK KELAS IX MTs NEGERI KEDU TEMANGGUNG
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran
Realistic Mathematics Education (RME) dengan memanfaatkan Lembar Kerja
Siswa (LKS) lebih efektif daripada model pembelajaran konvensional terhadap
kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas IX MTs Negeri Kedu
Temanggung tahun ajaran 2012/2013.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan Posttest only control
group design. Variabel penelitian terdiri atas 2 variabel, yaitu variabel bebas
adalah pembelajaran model Realistic Mathematics Education (RME) dengan
memanfaatkan lembar kerja siswa (LKS) dan pembelajaran konvensional,
sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan pemecahan masalah. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX sebanyak 180 siswa yang
terbagi dalam 5 kelas pada tahun ajaran 2012/2013. Pemilihan sampel dalam
penelitian ini dilakukan secara accidental sampling. Diperoleh kelas IX B sebagai
kelas eksperimen dan kelas IX C sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data
dengan pemberian posttest untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah
peserta didik. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji
independent sample t-test, yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji
normalitas dan homogenitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Realistic Mathematics
Education (RME) dengan memanfaatkan lembar kerja siswa (LKS) lebih efektif
daripada model pembelajaran konvensional dengan nilai rata-rata posttest kelas
eksperimen 58,29 dan nilai rata-rata posttest kelas kontrol 41,33. Seperti halnya
perhitungan uji t dua sampel independen 1 sisi, diperoleh bahwa Ho ditolak,
artinya bahwa rata-rata kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas
eksperimen (Kelas IX B) lebih tinggi dari kelas kontrol (Kelas IX C).
Kata kunci : Realistic Mathematics Education, lembar kerja siswa, kemampuan
pemecahan masalah
NIM. 08600011 MUHAMMAD ARIF MASDUQI 2013-04-18T13:35:40Z2016-01-22T01:41:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7160This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/71602013-04-18T13:35:40ZEFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN CD E-LEARNING SMA
MATEMATIKA DILENGKAPI METODE DISKUSI DAN PRESENTASI
TERHADAP MINAT BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
PESERTA DIDIK SMA
(STUDI EKSPERIMEN DI MAN LAB UIN YOGYAKARTA)
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas pembelajaran
matematika dengan menggunakan media pembelajaran CD e-Learning SMA
Matematika dilengkapi metode diskusi dan presentasi terhadap minat belajar dan
kemampuan berpikir kritis peserta didik. Variabel yang diukur dari penelitian ini
adalah minat belajar dan kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran matematika
dengan pokok bahasan Dimensi Tiga.
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen. Desain yang
digunakan adalah non-equivalent posttest-only control design. Subjek penelitiannya
adalah peserta didik MAN LAB UIN Yogyakarta kelas X tahun ajaran 2011/2012.
Dari populasi di sekolah yang diteliti diambil sampel 2 kelas homogen, yaitu satu
kelas sebagai kelas eksperimen (X-C) dan satu kelas sebagai kelas kontrol (X-B).
Dalam menentukan kelasnya diambil secara simple random sampling. Pada penelitian
ini, pengumpulan data menggunakan angket untuk mengukur minat belajar dan uji-T
untuk menganalisis datanya serta soal posttest untuk mengukur kemampuan berpikir
kritis dan uji Mann-Whitney untuk menganalisis datanya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran di kelas eksperimen lebih
efektif dibandingkan dengan pembelajaran di kelas kontrol ditinjau dari minat belajar.
Hal ini dapat dilihat dari nilai sig(1-tailed) uji T yang kurang dari 0,05, yaitu 0,0455
< 0,05. Selanjutnya, hasil uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa kemampuan
berpikir kritis kedua kelas berbeda, ditunjukkan oleh nilai sig. yang kurang dari 0,05,
yaitu 0,017 < 0,05. Kemudian, dari rata-rata nilai posttest, kelas eksperimen lebih
rendah dibandingkan kelas kontrol, sehingga pembelajaran di kelas eksperimen tidak
lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran di kelas kontrol ditinjau dari
kemampuan berpikir kritis.
Kata Kunci : Efektivitas, CD e-Learning SMA Matematika, Diskusi dan
Presentasi, Minat Belajar, Kemampuan Berpikir Kritis.
07600051 ACHMAD ILFAN RIFA’I 2013-04-18T13:51:31Z2016-01-22T06:39:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7215This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/72152013-04-18T13:51:31ZPENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERSTRUKTUR
TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN
KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS VII
MTsN 2 YOGYAKARTA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis masalah terstruktur terhadap kemampuan penalaran matematis dan kemandirian
belajar matematika siswa.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental).
Desain eksperimen yang digunakan adalah non-equivalent control group design.
Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas berupa model pembelajaran berbasis masalah terstruktur, variabel terikat berupa kemampuan penalaran
matematis dan kemandirian belajar matematika. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas VII MTsN 2 Yogyakarta dengan sampelnya yaitu siswa kelas
VII C sebagai kelas kontrol dan siswa kelas VII G sebagai kelas eksperimen.
Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan skala. Teknik analisis data yang
digunakan untuk menguji hipotesis adalah Independent Samples t-Test dan uji
Mann-Whitney-U.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah
terstruktur memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan penalaran
matematis siswa. Namun model pembelajaran berbasis masalah terstruktur tidak
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian belajar matematika
siswa.
Kata Kunci : Pembelajaran Berbasis Masalah Terstruktur, Kemampuan
Penalaran Matematis, Kemandirian Belajar Matematika
NIM. 08600111 ALIF NURHIDAYAH2013-04-18T13:48:44Z2016-01-22T06:47:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7235This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/72352013-04-18T13:48:44ZPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS
WEB PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR
KELAS VIII SMPN 1 BANTUL
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk
menghasilkan produk media pembelajaran matematika berupa website e-learning yang
menggunakan macromedia dreamweaver 8.0 standar kompetensi memahami sifat-sifat
kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya dan
mengetahui kualitas dari website pembelajaran matematika tersebut yang diikuti dengan
langkah-langkah pengembangan yang harus diikuti agar menghasilkan produk yang
berkualitas berdasarkan penilaian ahli media, ahli materi dan siswa agar indikator
keberhasilan tercapai.
Penelitian ini mengacu pada model pengembangan ADDIE (Analisys, Design,
Development, Implementation, Evaluation). Dengan rincian : (1) Analisys (meliputi:
studi pendahuluan, analisis kurikulum, analisis kebutuhan), (2) Design
(meliputi: pembuatan garis-garis besar isi website, penyusunan kerangka website, (3)
Development (meliputi: pembuatan website dengan menggunakan macromedia
dreamweaver 8.0, pengemasan dan penyajian website, pendesainan kuiz, pengujian oleh
ahli media dan ahli materi), (4) Implementation (meliputi: uji kelas kecil dan uji kelas
besar di sekolah) dan (5) , Evaluation (meliputi: indikator keberhasilan media, yang
mengevaluasi setiap tahapan pengembangan).
Produk media pembelajaran yang telah dikembangkan mempunyai kualitas
Sangat Baik (SB) dengan skor keidealan 102,05 dari skor maksimal 125 dengan
persentase keidealannya 81,64 % dan berdasarkan tes hasil belajar siswa yang dinilai
berdasarkan hasil pre-test dan post-test didapat nilai rata-rata tes meningkat dari 50,36
(pre-test) menjadi 85,18 (post-test). Dengan ini website tersebut dapat meningkatkan
hasil belajar matematika siswa khususnya pada materi bangun ruang sisi datar (BRSD)
sehingga website tersebut efektif untuk pembelajaran.
Kata Kunci : Media Pembelajaran, E-Learning, Macromedia Dreamweaver 8.0,
Website, Bangun Ruang Sisi Datar, ADDIE.
NIM. 08600020 ENDAR HARTONO 2013-04-22T09:28:28Z2016-01-25T04:06:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7304This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73042013-04-22T09:28:28ZPENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA INTERAKTIF BERBASIS ELECTRONIC LEARNING (E-LEARNING) MATERI POKOK PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar matematika interaktif berbasis electronic learning (e-learning) sekaligus untuk mengetahui kualitas dari bahan ajar matematika yang dihasilkan. Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan prosedural, yaitu model yang bersifat deskriptif, menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Materi yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Persamaan Linier Satu Variabel untuk siswa kelas VII SMP/MTs.
Penelitian ini telah berhasil mengembangkan website bahan ajar matematika dengan alamat www.matematikasik.comlu.com dan CD bahan ajar matematika. Bahan ajar yang dihasilkan mempunyai kualitas Sangat Baik sehingga layak digunakan sebagai bahan ajar.
Kata Kunci: Bahan ajar, e-learning, Persamaan Linier Satu Variabel
NIM. 07600029 PURNAMA SAHARA 2013-04-22T14:29:10Z2016-01-25T04:10:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7327This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73272013-04-22T14:29:10ZDAMPAK PROBLEM-BASED LEARNING MENGGUNAKAN
OPEN-ENDED PROBLEM TERHADAP KEMAMPUAN
BERFIKIR KREATIF SISWA SMP DITINJAU DARI
KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pembelajaran problembased
learning menggunakan open-ended problem dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional dalam peningkatan dan pencapaian kemampuan
berfikir kreatif siswa SMP. Pokok bahasan dalam penelitian ini adalah luas dan
volume prisma dan limas.
Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment menggunakan
pretest-posttest control group design. Variabel bebas pada penelitian ini adalah
metode pembelajaran (problem-based learning menggunakan open-ended
problem dan pembelajaran konvensional) dan kemampuan awal matematika
(prior knowledge). Variabel terikatnya adalah kemampuan berfikir kreatif siswa.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Yogyakarta
tahun ajaran 2011/2012 yang terdiri dari 7 kelas dengan jumlah siswa 231 siswa.
Sampel penelitian terdiri dari kelas VIII D dengan jumlah siswa 32 siswa sebagai
kelas kontrol dan kelas VIII F dengan jumlah siswa 28 siswa sebagai kelas
eksperimen. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling.
Instrumen pengumpulan data yang digunakan antara lain tes kemampuan awal
matematika, pretest, posttest, dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran.
Teknik analisis data menggunakan uji ANOVA dua jalur yang sebelumnya
dilakukan uji normalitas dan homogenitas.
Hasil penelitian menunjukkan metode pembelajaran tidak berpengaruh
dalam peningkatan kemampuan berfikir kreatif siswa dengan sig.0,768.
Kemampuan awal matematika tidak berpengaruh dalam peningkatan kemampuan
berfikir kreatif siswa dengan sig.0,139. Tidak ada interaksi antara metode
pembelajaran dan KAM dalam peningkatan kemampuan berfikir kreatif
(sig.0,758). Metode pembelajaran tidak berpengaruh secara signifikan dalam
pencapaian kemampuan berfikir kreatif dengan sig.0,418. KAM berpengaruh
dalam pencapaian kemampuan berfikir kreatif dengan sig.0,020. Dan tidak ada
interaksi antara metode pembelajaran dan KAM dengan sig.0,812.
Kata kunci: dampak, problem-based learning menggunakan open-ended
problem, KAM (prior knowledge), berfikir kreatif
NIM. 08600072 USUSANTI2013-05-29T10:45:25Z2016-01-22T09:18:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7919This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/79192013-05-29T10:45:25ZEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE
NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DIBANDING METODE
LEARNING START WITH A QUESTIONS (LSQ) TERHADAP
KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran
matematika menggunakan metode Numbered Heads Together (NHT)
dibandingkan dengan metode ekspositori, metode Learning Start with a Questions
(LSQ) dibandingkan dengan metode ekspositori dan metode Numbered Heads
Together (NHT) dibandingkan dengan metode Learning Start with a Questions
(LSQ) ditinjau dari peningkatan pemahaman konsep matematika siswa.
Desain dalam penelitian ini menggunakan Noneequivalent Control Group
Design. Variabel penelitian meliputi variabel bebas berupa metode pembelajaran
Numbered Heads Together (NHT) pada kelas eksperimen 1, metode pembelajaran
Learning Start with a Questions (LSQ) pada kelas eksperimen 2 dan metode
pembelajaran ekspositori pada kelas kontrol, dan variabel terikat berupa
pemahaman konsep matematika siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah
peserta didik kelas VII. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive
sampling diperoleh kelas VII A sebagai kelas eksperimen 1, kelas VII B sebagai
kelas eksperimen 2 dan VII C sebagai kelas kontrol. Metode pengumpulan data
penelitian berupa tes. Teknik analisis data menggunakan ANOVA dengan bantuan
SPSS 16.0 for Windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode
Numbered Heads Together (NHT) lebih efektif dibandingkan dengan metode
ekspositori, metode Learning Start with a Questions (LSQ) tidak lebih efektif
dibandingkan dengan metode ekspositori dan metode Numbered Heads Together
(NHT) lebih efektif dibandingkan dengan metode Learning Start with a Questions
(LSQ) ditinjau dari peningkatan pemahaman konsep siswa.
Keyword: Numbered Heads Together, Learning Start with a Questions,
pemahaman konsep.
NIM. 07600085 ISTIKOMAH2013-05-30T09:36:37Z2016-01-22T06:41:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7938This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/79382013-05-30T09:36:37ZIMPLEMENTASI PENGGUNAAN MIND MAP DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE
INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DALAM
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA
PADA SISWA SMP NEGERI 3 CEPER KLATEN
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman
matematika siswa melalui penggunaan mind map dengan model pembelajaran
kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) dengan
pokok bahasan segiempat.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang biasa disingkat
dengan PTK. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari
tiga pertemuan dengan subjek penelitian seluruh siswa kelas VIID SMP Negeri 3
Ceper Klaten tahun ajaran 2011/2012.
Hasil penelitian tindakan kelas mengenai pembelajaran melalui
penggunaan mind map dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC
(Cooperative Integrated Reading and Composition) menunjukkan adanya
peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika dan adanya tanggapan
positif dari siswa. Hal ini berdasarkan data yang diperoleh dari postest tiap siklus,
wawancara, jurnal harian, skala serta lembar observasi keterlaksanaan
pembelajaran. Berdasarkan hasil rata-rata nilai test kemampuan pemahaman
konsep, rata-rata nilai test siklus I adalah 65,06 sedangkan siklus II rata-rata
nilainya adalah 80,05. Dan berdasarkan Skala yang diberikan siswa, mendapatkan
respon positif sebesar 82,76%.
Keyword: Mind Map, Model Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC
(Cooperative Integrated Reading and Composition), Kemampuan pemahaman
matematika.NIM. 08600065 ARIF RAHMAN2013-06-05T10:43:37Z2016-01-22T06:43:56Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8056This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/80562013-06-05T10:43:37ZEFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING
DAN NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP PENINGKATAN
HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
SISWA SMP
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui metode Synergetic
Teaching lebih efektif daripada metode konvensional terhadap peningkatan hasil
belajar siswa kelas VIII SMP N 6 Sragen, (2) mengetahui metode Numbered Head
Together lebih efektif daripada metode konvensional terhadap peningkatan hasil
belajar siswa kelas VIII SMP N 6 Sragen, serta (3) Mengetahui metode Synergetic
Teaching lebih efektif daripada metode Numbered Head Together terhadap
peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 6 Sragen.
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment dengan desain
Noneequivalent Control Group Design. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah metode Synergetic Teaching, metode Numbered Head Together dan
metode konvensional, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII sebanyak 288 siswa
yang terbagi dalam delapan kelas. Pemilihan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara purposive sampling dan simple random sampling, sehingga
diperoleh sampel kelas VIII D sebagai kelas kontrol yang diberi perlakuan biasa
dengan metode konvensional, VIII C sebagai kelas eksperimen II yang diberi
perlakuan dengan metode Synergetic Teaching, dan VIII B sebagai kelas
eksperimen I yang diberi perlakuan dengan metode Numbered Head Together.
Teknik pengumpulan data meliputi pemberian pretest untuk mengetahui
kemampuan awal siswa dan pemberian posttest untuk mengetahui hasil belajar
siswa. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Anova, yang
sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) uji perbedaan rata-rata data
gain kelas eksperimen I dengan kelas kontrol diperoleh
> 0, yang berarti
bahwa metode Synergetic Teaching lebih efektif daripada metode konvensional,
(2) uji perbedaan rata-rata data gain kelas eksperimen II dengan kelas kontrol
diperoleh
> 0, yang berarti bahwa metode Numbered Head Together lebih
efektif daripada metode konvensional, dan (3) uji perbedaan rata-rata data gain
kelas eksperimen I dengan kelas eksperimen II diperoleh
< 0, yang berarti
bahwa metode Synergetic Teaching tidak lebih efektif daripada metode Numbered
Head Together terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas VIII
SMP N 6 Sragen.
Kata kunci: efektivitas, synergetic teaching, numbered head together, hasil
belajar siswa
NIM. 07600055 DINA PUSPITA WIJAYANTI2013-06-05T13:31:36Z2016-01-27T07:15:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8059This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/80592013-06-05T13:31:36ZEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN
PENDEKATAN OPEN-ENDED YANG DIKOLABORASIKAN DENGAN
METODE THINK-PAIR-SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN
BERPIKIR KREATIF DAN KEAKTIFAN SISWA SMPPenelitian ini memiliki dua tujuan, tujuan yang pertama untuk mengetahui
efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan open-ended yang
dikolaborasikan dengan metode TPS dibandingkan dengan pendekatan
konvensional terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Tujuan yang kedua
adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan
open-ended yang dikolaborasikan dengan metode TPS dibandingkan dengan
pendekatan konvensional terhadap keaktifan siswa SMP.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan
desain posttest-only control design. Variabel bebasnya adalah pendekatan openended
yang dikolaborasikan dengan metode TPS, sedangkan variabel terikatnya
adalah kemampuan berpikir kreatif dan keaktifan siswa. Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa kelas VII SMPN 12 Yogyakarta yang terbagi dalam lima kelas.
Sampel terdiri dari kelas VII E sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 34 siswa
dan kelas VII B sebagai kelas kontrol dengan jumlah 34 siswa. Teknik
pengumpulan data meliputi tes untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif
siswa, skala sikap keaktifan untuk mengetahui keaktifan siswa. Teknik analisis
data dalam penelitian ini menggunakan uji independent sample t-test dan mann
whitney u-test.
Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan rata-rata nilai postes siswa
kelas eksperimen lebih tinggi secara signifikan daripada rata-rata nilai postes
siswa kelas kontrol. Artinya hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan
open-ended yang dikolaborasikan dengan metode TPS lebih efektif dibandingkan
dengan pendekatan konvensional terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa.
Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan rata-rata skor skala sikap
keaktifan siswa kelas eksperimen lebih tinggi secara signifikan daripada rata-rata
skor skala sikap keaktifan siswa kelas kontrol. Artinya hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa pendekatan open-ended yang dikolaborasikan dengan
metode TPS lebih efektif dibandingkan dengan pendekatan konvensional terhadap
keaktifan belajar siswa.
Kata kunci: pendekatan open-ended, think pair share, kemampuan berpikir
kreatif, keaktifan belajar.NIM. 08600050 DWI MINARSIH2013-06-05T15:09:25Z2016-01-22T06:49:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8064This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/80642013-06-05T15:09:25ZEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALKWRITE
(TTW)
MENGGUNAKAN
MIND
MAP
TERHADAP
KREATIVITAS BERPIKIR DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA
SMP TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN (TDIP) TAMANSISWA
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas model
pembelajaran kooperatif tipe think-talk-write (TTW) menggunakan mind map
terhadap kreativitas berpikir siswa dan efektivitas model pembelajarn kooperatif
tipe TTW menggunakan mind map terhadap kemampuan komunikasi siswa yang
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional (ekspositori).
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, dengan desain
kelompok nonrandomized control group pretest-posttes design. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan (TDIP)
tahun ajaran 2011/2012. Dari populasi tersebut diambil sampel yaitu siswa kelas
VII-A dan siswa kelas VII-B
Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji t gain pretest-postest kreativitas
berpikir menghasilkan nilai sig.(1-tailed) sebesar 0,01 0,05. Artinya
pembelajaran kooperatif tipe TTW menggunakan mind map lebih efektif daripada
model pembelajaran konvensional (ekspositori) ditinjau dari kreativitas berpikir
siswa. Uji t gain pretest-postest kemampuan komunikasi siswa menghasilkan nilai
sig.(1-tailed) sebesar 0,006 0,05. Artinya model pembelajaran kooperatif tipe
TTW menggunakan mind map lebih efektif dibandingkan model pembelajaran
konvensional (eskpositori) ditinjau dari kemampuan komunikasi siswa.
Keyword : Pembelajaran Kooperatif, Think-Talk-Write (TTW), Mind Map,
Kreativitas Berpikir, Kemampuan Komunikasi NIM. 08600060 ERIKA RISDIANAWATI2013-06-07T08:53:57Z2016-01-22T09:24:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8076This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/80762013-06-07T08:53:57ZEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI
METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran
matematika dengan menggunakan pendekatan kontekstual melalui metode Teams
Games Tournament (TGT) terhadap pemahaman konsep dan motivasi belajar
siswa.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasy
experiment) dengan desain
post-test only control group design. Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah pendekatan kontekstual melalui metode Teams Games
Tournament (TGT), sedangkan variabel terikatnya adalah pemahaman konsep dan
motivasi belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas
VIII SMP Ali Ma’sum Krapyak Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012 yang terdiri
dari dua kelas yaitu kelas VIII A dan kelas VIII B dan semuanya digunakan sebagai
sampel. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi pemberian post-test
untuk mengetahui pemahaman konsep siswa dan skala motivasi untuk mengetahui
motivasi belajar siswa. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan
menggunakan
pendekatan kontekstual melalui metode TGT efektif terhadap
pemahaman konsep dan motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Ali Ma’sum Krapyak
Yogyakarta.
Kata kunci: pendekatan kontekstual, Teams Games Tournament (TGT),
pemahaman konsep, motivasi belajarNIM. 08600028 INAYATUN NAIM 2013-06-07T09:15:55Z2016-01-22T09:31:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8078This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/80782013-06-07T09:15:55ZUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
KELAS X AKUNTANSI 1 SMK MUHAMMADIYAH WONOSARI
DENGAN MENGGUNAKAN SEMBILAN PRINSIP PEMBELAJARAN
ORANG DEWASA RAMP 2 FAME Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X
Akuntansi 1 SMK Muhammadiyah Wonosari pada pembelajaran matematika
pokok bahasan bangun datar. Peningkatan hasil belajar yang dimaksudkan dalam
penelitian ini adalah nilai rata-rata yang memenuhi >
75 dan meningkat pada
setiap tes siklus yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan satu kompetensi
dasar serta meningkatnya persentase daya serap per kompetensi dasar dari satu
siklus ke siklus selanjutnya. Upaya peningkatan hasil belajar tersebut
menggunakan sembilan prinsip pembelajaran orang dewasa RAMP 2 FAME
(Recency, Appropriateness, Motivation, Primacy, 2 Way Communication,
Feedback, Active Learning, Multi Sense Learning, Exercise).
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
menggunakan model
Kemmis & McTaggart. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Muhammadiyah Wonosari Tahun Pelajaran 2011/2012.
Adapun obyek penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran matematika dengan
menggunakan sembilan prinsip pembelajaran orang dewasa RAMP 2 FAME. Penelitian
Tindakan Kelas ini terlaksana dalam dua siklus yang masing-masing siklus dilaksanakan
dalam tiga kali pertemuan. Dalam setiap siklus, pertemuan pertama dan kedua
dilaksanakan untuk pembelajaran dan pertemuan terakhir dilaksanakan untuk tes siklus
atau ulangan harian per kompetensi dasar. Instrumen yang digunakan dalam
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah instrumen tes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa kelas X
Akuntansi 1 SMK Muhammadiyah Wonosari pada pokok bahasan bangun datar setelah
dilakukan tindakan dengan menggunakan sembilan prinsip pembelajaran orang dewasa
RAMP 2 FAME
. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut terlihat dari peningkatan nilai
rata-rata kelas pada setiap tes siklus yang dilakukan per kompetensi dasar. Nilai rata-rata
kelas pada tes siklus I yaitu 66,68 meningkat menjadi 76,19 pada siklus II. Sedangkan
persentase daya serap meningkat dari 45,16% pada siklus I menjadi 51,61% pada siklus
II.
Keyword: Pembelajaran Orang Dewasa, Hasil Belajar, Pendekatan NIM. 05430012 INTAN NUR’AENI SHOLIHAH2013-06-07T09:32:46Z2016-01-25T01:45:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8083This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/80832013-06-07T09:32:46ZEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE THINK-TALKWRITE
(TTW)
DENGAN
INDEX
CARD
MATCH
TERHADAP
MOTIVASI
DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran
matematika menggunakan strategi Think-Talk-Write (TTW) dengan metode Index
Card Match terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan
di kelas VII SMP Ali Maksum Sewon Bantultahun ajaran 2011/2012 pada materi
pokok segiempat sub bahasan keliling serta luas daerah persegi panjang dan
persegi.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment)
dengan desain non-equivalent posttest only design. Variabel penelitian terdiri dari
2 (dua) variabel,yaitu variabel bebas berupa strategi Think-Talk-Write (TTW)
dengan metode Index Card Match dan variabel terikat berupa motivasi dan hasil
belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP
Ali Maksum Sewon Bantultahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 42 orang.
Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh karena keterbatasan
jumlah kelas dalam sekolah tersebut. Jadi yang menjadi sampel dalam penelitian
ini adalah kelas VII A sebagai kelas kontrol dan kelas VII B sebagai kelas
eksperimen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan memberikan posttest
dan angket motivasi. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis
adalah deskriptif statistik menggunakan rumus rata-rata(mean).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor angket motivasi belajar
kelas ekperimen (83,14) lebih tinggi dibandingkan rata-rata skor angket motivasi
belajar kelas kontrol (78,24), artinya pembelajaran matematika menggunakan
strategi Think-Talk-Write (TTW) dengan metode Index Card Match lebih efektif
dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan metode ekspositori terhadap
motivasi belajar siswa. Rata-rata nilai posttest kelas eksperimen (69,60) lebih
tinggi dibandingkan dengan rata-rata nilai posttest kelas kontrol (54,71), artinya
pembelajaran matematika menggunakan strategi Think-Talk-Write (TTW) dengan
metode Index Card Match lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran
menggunakan metode ekspositori terhadap hasil belajar siswa.
Kata kunci: Strategi Think-Talk-Write (TTW), Metode Index Card Match,
Motivasi Belajar, Hasil Belajar NIM.08600002 KHOIRIYAH SHODIQ ISTANTI2013-06-07T09:51:52Z2016-01-25T02:03:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8087This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/80872013-06-07T09:51:52ZPENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA
DENGAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH
SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA KELAS VII SMPPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul matematika dengan
pendekatan pemecahan masalah sebagai sumber belajar siswa kelas VII SMP pada
materi keliling dan luas persegipanjang dan persegi. Modul yang dihasilkan dalam
bentuk cetak. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana mengembangkan
modul dengan kualitas yang ditentukan dalam tiga kriteria yaitu kevalidan,
kepraktisan, dan keefektifan.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan modul yang mengacu
model pengembangan ADDIE. Model pengembangan ini menggunakan langkahlangkah
ADDIE, yaitu: analysis, design, development, implementation, dan
evaluation. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data pengembangan dan
kualitas modul, yaitu: lembar penilaian modul, angket pendapat siswa, wawancara
guru, dan pretest-postest.
Pengembangan modul matematika dengan pendekatan pemecahan masalah
sebagai sumber belajar siswa kelas VII SMP dilakukan sebagai berikut: analysis
(
analisis)
meliputi analisis kurikulum, dan analisis situasi pembelajaran; design
(
perencanaan)
meliputi pengumpulan referensi, menyusun materi, melengkapi
unsur-unsur modul, dan merancang layout
(
tampilan)
; development
(
pengembangan)
meliputi pengembangan modul awal, validitas ahli, dan revisi
produk;implementation
(
implementasi
)
meliputi penerapan modul dalam
pembelajaran matematika yang diikuti oleh32 siswa kelas VII sebagai kelas uji
coba dan pengisian angket pendapat siswa; tahap terakhir adalah evaluation
(
evaluasi
)
meliputi evaluasi semua tahapan dan revisi kembali berdasarkan hasil
evaluasi tersebut hingga mendapatkan produk akhir. Kevalidan ditunjukkan dalam
dua aspek yaitu aspek materi yang memperoleh persentase penilaian 75%
menunjukkan kategori kualitatif baik
(
B
)
dan aspek tampilan memperoleh
presentase penilaian 79% menunjukkan kategori kualitatif baik
(
B
)
, maka kualitas
kevalidan modul adalah valid.Kepraktisan ditentukan oleh penilaian guru terhadap
kepraktisan modul memperoleh persentase penilaian 72% menunjukkan kategori
kualitatif baik
(
B
)
dan modul memperoleh respon positif siswa, maka kualitas
kepraktisan modul adalah praktis. Keefektifan dinilai berdasarkan banyak siswa
yang lulus KKM sekolah yaitu 78,125% siswa yang menunjukkan keefektifan
tinggi.
Kata kunci: modul matematika,pendekatan pemecahan masalah, sumber belajarNIM. 08600091 LATIFAH NURAINI2013-06-07T09:55:17Z2016-01-25T02:05:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8088This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/80882013-06-07T09:55:17ZPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MULTIMEDIA
INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 UNTUK
MEMFASILITASI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VIII
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, yang bertujuan
menghasilkan media pembelajaran matematika pada materi pokok Teorema
Pythagoras untuk memfasilitasi kemampuan pemecahan masalah siswa SMP
Kelas VIII menggunakan
Adobe Flash CS3 yang dikemas dalam Compact Disc
(CD). Penelitian ini juga bertujuan mengetahui kualitas media pembelajaran
Matematika yang memenuhi kriteria media pembelajaran yang baik berdasarkan
tiga aspek, yaitu: kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.
Prosedur penelitian pengembangan ini menggunakan model ADDIE yaitu
Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation. Analysis adalah
analisis sebelum melakukan pengembangan, yaitu analisis awal, analisis
kurikulum, karakteristik siswa, aspek pengembangan media dan analisis situasi.
Selanjutnya design, menyusun materi dan alur media pembelajaran matematika,
membuat desain tampilan, dan merencanakan alat evaluasi kemudian
development, melakukan pengembangan produk dengan pembuatan komponenkomponen
media dengan menggunakan Adobe Flash CS3, pada proses
pengembangan ini dilakukan validasi dan penilaian produk oleh ahli. Validasi
dilakukan oleh 3 orang ahli dengan menggunakan instrumen penelitian. Setelah
divalidasi ahli dilanjutkan dengan pengemasan, selanjutnya dilakukan
(implementation), yaitu mengujicobakan media pembelajaran matematika yang
telah dikembangkan kepada siswa dan diberikan pretest dan posttest kemampuan
pemecahan masalah serta angket kepraktisan. Tahap terakhir adalah evaluasi,
mengevaluasi media untuk mengetahui nilai akhir dan mendapatkan produk akhir.
Hasil penelitian pengembangan ini menunjukkan bahwa Media
Pembelajaran materi pokok Teorema Pythagoras untuk memfasilitasi kemampuan
pemecahan masalah pada pembelajaran matematika SMP kelas VIII memenuhi
kriteria kualitas media yang baik. Pada aspek kevalidan kualitas media
pembelajaran matematika yang telah disusun memperoleh penilaian dengan
kategori
Baik (B), pada aspek kepraktisan kualitas media pembelajaran
memperoleh penilaian dengan kategori
Sangat Baik (SB) serta respon siswa
terhadap pembelajaran menggunakan media pembelajaran
Baik (B). Dan pada
aspek keefektifan, media pembelajaran matematika efektif memfasilitasi
kemampuan pemecahan masalah, berdasarkan peningkatan hasil tes pemecahan
masalah matematika siswa.
Kata Kunci: Pengembangan Media Pembelajaran, Pemecahan Masalah, ADDIE,
Adobe Flash CS3NIM. 07600071 LATIFAH PUJI ASTUTI2013-06-10T10:37:47Z2016-01-25T02:36:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8106This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/81062013-06-10T10:37:47ZEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE PRACTICE-REHEARSAL PAIRS
TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 3 DEPOK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran
matematika dengan metode practice-rehearsal pairs terhadap motivasi dan belajar
matematika siswa dibandingkan dengan pembelajaran ekspositori. Variabel yang
diukur dalam penelitian ini meliputi variabel bebas berupa penggunaan metode
pembelajaran yang terdiri dari metode practice-rehearsal pairs dan metode
ekspositori, serta variabel terikat berupa motivasi dan hasil belajar.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas VIII yang berjumlah 137 siswa. Pengambilan sampel
dilakukan menggunakan teknik simple random sampling. Metode pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan lembar angket motivasi, tes hasil belajar dan
lembar observasi. Teknik analisis data menggunakan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) nilai sig .(1-tailed) = 0,171 > 0,05
maka H
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa yang
menggunakan metode pembelajaran practice-rehearsal pairs tidak lebih efektif
daripada motivasi belajar siswa yang menggunakan pembelajaran ekspositori. (2) nilai
t
hitung
0
= 7,307 > - t
tabel(a:n-1)
= -1,692 maka H
diterima sehingga dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan metode pembelajaran
0
practice-rehearsal pairs Pairs efektif ditinjau dari hasil belajar. Pada kelas kontrol,
nilai t
hitung
= -3,151 < - t
tabel(a:n-1)
= - 1,691 maka H
ditolak sehingga dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan metode
pembelajaran ekspositori tidak efektif ditinjau dari hasil belajar. (3) Berdasarkan hasil
pengujian hipotesis yang kedua, dapat disimpulkan bahwa metode practice-rehearsal
pairs lebih efektif daripada metode pembelajaran ekspositori ditinjau dari hasil belajar
matematika siswa.
Keyword: Practice-rehearsal Pairs, motivasi belajar, hasil belajar NIM. 07600023 MUSLIHAH2013-06-11T09:08:12Z2016-01-25T02:39:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8108This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/81082013-06-11T09:08:12ZEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY,
INTELLECTUALLY, AND REPETITION) DENGAN SETTING MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES-TOURNAMENT)
TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN MOTIVASI BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 15 YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model
pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, and Repetition) dengan setting model
pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games-Tournament) lebih efektif daripada
pembelajaran konvensional terhadap pemahaman konsep dan motivasi belajar siswa.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasy experiment)
dengan desain post-test only control design. Variabel bebasberupa modelpembelajaran
AIR (Auditory, Intellectually, and Repetition) dengan setting TGT (Teams GamesTournament)
dan
model
pembelajaran
konvensional.Variabel
terikatberupa
pemahaman
konsep dan motivasi belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan
siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012, sedangkan
sampel yang diambil adalah kelas VIII J sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII I
sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakantes
dan angket. Teknik analisis data menggunakan
uji T sampel independen (independent
sample T test). Pengujian dilakukan dengan bantuan software SPSS 16 dan Microsoft
excel 2010.
Hasil uji T sampel independen (independent sample T test)dengan tingkat
signifikansi 0,05 untukdata post-test diperoleh sig (1-tailed)adalah 0,000. Karena
0,000 < 0,025, maka H
ditolak, artinya rata-rata pemahaman konsep siswa kelas
eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Begitu jugadengan hasil uji T sampel
independen untuk data angket diperoleh sig (1-tailed)adalah 0,0035. Karena 0,0035<
0,025, maka Ho ditolak. Artinya rata-rata motivasi belajar matematikasiswa kelas
eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
0
model pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition) dengan setting model
pembelajaran kooperatf tipe TGT (Teams Games-Tournament) lebih efektif daripada
model pembelajaran konvensional terhadap pemahaman konsep dan motivasi belajar
siswa
kelas VIII SMP Negeri 15 Yogyakarta.
Kata kunci: AIR (Auditory Intellectually Repetition), kooperatif tipe TGT (Teams
Games-Tournament), pemahaman konsep, motivasi belajarNIM. 08600034 MUSTAQIMAH2013-06-17T08:44:05Z2016-01-27T07:16:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8192This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/81922013-06-17T08:44:05ZPENGARUH METODE GUIDED DISCOVERY TERHADAP
PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN
SELF- REGULATED LEARNING PADA SISWA SMA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode guided
discovery terhadap peningkatan kemampuan penalaran matematis (KPM) dan selfregulated
learning (SRL) ditinjau secara keseluruhan dan dari kemampuan awal
matematika (KAM).
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan
desain kelompok
kontrol non ekuivalen (nonequivalent control group design).
Variabel penelitian
terdiri atas 2 variabel yaitu
variabel bebas berupa metode pembelajaran guided
discovery dan variabel terikat berupa KPM dan SRL. Populasi dalam penelitian
ini adalah 100 orang siswa kelas X.A, X.B, dan X.C di SMA N 10 Yogyakarta.
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dan diperoleh
dua kelas yaitu kelas X.A sebagai kelas eksperimen dan kelas X.B sebagai kelas
kontrol. Teknik pengumpulan data meliputi pemberian soal KAM, pemberian soal
pre-test dan post-test KPM, pemberian pre-skala dan post-skala SRL. Data yang
digunakan adalah data N-Gain. Teknik Analisis data meliputi uji anova dua jalur,
uji independent sample t-test, uji anova satu jalur, dan uji Tukey.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan nilai rata-rata
peningkatan KPM dan SRL siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan
kelas kontrol. Hal tersebut bermakna bahwa pembelajaran dengan metode guided
discovery berpengaruh terhadap peningkatan KPM dan SRL secara keseluruhan.
Ditinjau dari KAM, pada kategori tinggi nilai rata-rata peningkatan KPM pada
kelas eksperimen lebih tinggi, sedangkan pada kategori sedang dan rendah nilai
rata-rata peningkatan KPM pada kelas eksperimen tidak berbeda dengan kelas
kontrol. Untuk SRL, pada kategori tinggi dan sedang nilai rata-rata peningkatan
SRL pada kelas eksperimen lebih tinggi, sedangkan pada kategori rendah nilai
rata-rata peningkatan KPM pada kelas eksperimen tidak berbeda dengan kelas
kontrol.
Kata Kunci: Guided Discovery, KPM, SRL, KAM.NIM. 08600063 ROFIQOH YULI AFIFAH2014-01-23T04:33:19Z2016-01-25T04:11:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9830This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/98302014-01-23T04:33:19ZEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TIPE PICTORIAL
RIDDLE DILENGKAPI DENGAN METODE SNOWBALL DRILLING
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP DAN MOTIVASI BELAJAR
SISWA KELAS VIII MTsN LAB UIN YOGYAKARTA Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran matematika
menggunakan model inquiry tipe pictorial riddle dilengkapi dengan metode
snowball drilling lebih efektif dari pada model pembelajaran ekspositori terhadap
pemahaman konsep dan motivasi belajar siswa.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasy
experiment) dengan desain
post-test only control group design. Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang digunakan
yaitu inquiry tipe
pictorial riddle dilengkapi dengan metode snowball drilling
dan variabel terikatnya
adalah pemahaman konsep dan motivasi belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini
adalah keseluruhan siswa kelas VIII MTsN LAB UIN Yogyakarta Tahun Ajaran
2011/2012, sebanyak 103 siswa yang terbagi dalam 3 kelas, sedangkan untuk sampel
hanya diambil 2 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik
simple random sampling dan diperoleh kelas VIII B sebagai kelas kontrol dan kelas
VIII C sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
meliputi pemberian post-test untuk mengetahui pemahaman konsep siswa dan angket
untuk mengetahui motivasi belajar siswa. Teknik analisis data menggunakan uji T
sampel independen (independent sample T test), yang sebelumnya dilakukan uji
prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas.
Hasil uji T sampel independen (independent sample T test) untuk data
hasil post-test dengan tingkat signifikansi 0,05, diperoleh sig (1-tailed) adalah
0,000. Karena 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak, artinya rata-rata pemahaman
konsep siswa dengan menggunakan model pembelajaran inquiry tipe pictorial
riddle
dilengkapi dengan metode snowball drilling lebih tinggi daripada model
ekspositori. Begitu juga dengan hasil uji T sampel independen (independent
sample T test) untuk data angket dengan tingkat signifikansi 0,05, diperoleh sig
(1-tailed) adalah 0,0223. Karena nilai sig (1-tailed) < 0,05, maka Ho ditolak,
artinya rata-rata motivasi belajar matematika siswa dengan menggunakan
model
pembelajaran inquiry tipe pictorial riddle
dilengkapi dengan metode snowball
drilling lebih tinggi daripada model pembelajaran ekspositori. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa model inquiry tipe pictorial riddle dilengkapi dengan metode
snowball drilling lebih efektif daripada model pembelajaran ekspositori
terhadap
pemahaman konsep dan motivasi belajar siswa kelas VIII MTsN LAB UIN
Yogyakarta07600069 UMU AZIZAH2014-03-14T08:01:13Z2016-01-22T06:42:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10778This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/107782014-03-14T08:01:13ZEFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DISCOVERY
LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS X SMK
DIPONEGORO YOGYAKARTA
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif antara
pengunaan metode pembelajaran discovery learning dengan metode
pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar matematika kelas X di
SMK Diponegoro Yogyakarta. Materi yang diajarkan adalah pokok
bahasan perbandingan trigonometri.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi
exsperiment) yang menggunakan pretest-posttest control group design.
Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas berupa penggunaan
metode pembelajaran discovery learning, variabel terikat berupa hasil
belajar, dan variabel kontrol berupa materi dan guru mata pelajaran.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang berjumlah
90 siswa yang terdiri 3 kelas yaitu 2 kelas otomotif dan 1 kelas
tatabusana. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik
purposive sampling dengan subjek kelas, ditentukan kelas X-1 sebagai
kelas eksperimen dan kelas X-2 sebagai kelas kontrol. Metode
pengumpulan data penelitian dilakukan menggunakan tes yang meliputi
pretest dan posttest. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji
hipotesis adalah uji t (independent sampel t-test) dengan taraf signifikansi
5 %. Pengujian data dilakukan dengan menggunakan bantuan software
SPSS 16.
Hasil penelitian ini diketahui bahwa keamampuan awal siswa sama,
yang ditunjukkan dengan memiliki mean 25, 96 untuk kelas eksperimen
dan 25, 90 untuk kelas kontrol dari hasil pretest dan setelah kedua kelas
diberi perlakuan yang berbeda mengalami kenaikan mean yaitu 57,12
untuk kelas eksperimen dan 41, 50 untuk kelas kontrol dari hasil posttest.
Dari hasil uji-t perbedaan rata-rata dengan tingkat signifikan 0,05
diperoleh sig (1-tailed)=
()
=
,
= 0,00 < 0,05 adalah 0,00.
Karena 0,00 < 0,05 maka Ho ditolak, artinya rata-rata hasil belajar siswa
yang menggunakan metode pembelajaran discovery learning lebih baik
dari rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan metode
pembelajaran konvensional. Hal iniberarti penggunaan metode
pembelajaran discovery leraning lebih efektif dari pada metode
pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa.
NIM. 05430038 AKHMAD AFENDI 2014-03-14T08:03:44Z2016-01-22T06:46:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10819This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/108192014-03-14T08:03:44ZEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STUDENTS TEAMS – ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
DAN TEAM-GAME-TOURNAMENT (TGT) TERHADAP MOTIVASI
DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII
SMP NEGERI 2 YOGYAKARTA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) efektivitas model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dibanding model konvensional terhadap
motivasi belajar matematika siswa. (2) efektivitas model pembelajaran kooperatif
tipe TGT dibanding model konvensional terhadap motivasi belajar matematika
siswa. (3) efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dibanding TGT
terhadap motivasi belajar matematika siswa. (4) efektivitas model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dibanding model konvensional terhadap hasil belajar
matematika siswa. (5) efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe TGT
dibanding model konvensional terhadap hasil belajar matematika siswa. (6)
efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dibanding model
pembelajaran TGT terhadap hasil belajar matematika siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan Pre-Experimental
Designs bentuk Intact-Group Comparison. Variabel penelitian ini terdiri atas
variabel bebas yaitu penggunaan model pembelajaran tipe STAD dan TGT serta
variabel terikat yaitu motivasi dan hasil belajar matematika siswa. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VII A-VII F SMP Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran
2011/2012, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII A sebagai kelas
kontrol, kelas VII B sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD, dan kelas VII C sebagai kelas eksperimen
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan postes dan skala. Teknik
analisis data skala dalam penelitian ini menggunakan uji Kruskall Wallis dan data
postes menggunakan Anova satu jalur yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu
uji normalitas dan homogenitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) model pembelajaran kooperatif tipe
STAD tidak lebih efektif daripada model konvensional terhadap motivasi belajar
matematika siswa. (2) model pembelajaran kooperatif tipe TGT tidak lebih efektif
daripada model konvensional terhadap motivasi belajar matematika siswa. (3) model
pembelajaran kooperatif tipe STAD tidak lebih efektif daripada model pembelajaran
TGT terhadap motivasi belajar matematika siswa. (4) model pembelajaran kooperatif
tipe STAD tidak lebih efektif daripada model konvensional terhadap hasil belajar
matematika siswa. (5) model pembelajaran kooperatif tipe TGT tidak lebih efektif
daripada model konvensional terhadap hasil belajar matematika siswa. (6) model
pembelajaran kooperatif tipe STAD tidak lebih efektif daripada model pembelajaran
TGT terhadap hasil belajar siswa.
NIM. 08600087 DWI WAHYUNI2014-03-14T08:04:14Z2016-01-22T06:50:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10827This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/108272014-03-14T08:04:14ZEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI
(TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DENGAN LEARNING START
WITH A QUESTION TERHADAP PERAN AKTIF DAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA
ABSTRAK
Pembelajaran yang dilaksanakan di MTs Ma’arif Jumo masih berpusat
pada Guru. Pembelajaran tersebut dikhawatirkan siswa akan cepat bosan dan
kurang aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran yang demikian ternyata kurang
memberikan pengaruh terhadap hasil belajar yang optimal. Melalui model
pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dengan
learning start with a question yang lebih menekankan pada pembelajarran
individu dan kerjasama kelompok, diharapkan dapat berpengaruh pada hasil
belajar yang lebih optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada
perbedaan peran aktif dan hasil belajar antara siswa kelas VII MTs Ma’arif Jumo
tahun ajaran 2011/2012 yang diajar dengan menggunakan (1) model pembelajaran
kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualizations) dengan learning start with
a question (2) yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team
Assisted Individualizations) dan (3) yang diajar dengan pembelajaran
konvensional.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain
Post-test Only Control Design. Variable penelitian terdiri atas yaitu (1) variabel
bebas yaitu berupa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan
learning start with a question, model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan model
konvensional. (2) variabel terikat (X,Y) berupa peran aktif dan hasil belajar.
Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan tes, angket dan
observasi. Validitas instrument penelitian menggunakan validitas isi serta
validitas konstruk. Reliabilitas menggunakan alpha cronbach. Analisis data
menggunakan uji One Way Anova dengan menggunakan uji lanjutan Scheffe.
Hasil penelitian menunjukkan pada hasil (1) pembelajaran kooperatif tipe
TAI dengan learning start with a question lebih efektif dibandingkan
pembelajaran konvensional terhadap peran aktif dan hasil belajar (2) pembelajaran
kooperatif tipe TAI lebih efektif dibandingkan pembelajaran konvensional
terhadap peran aktif dan hasil belajar. (3) pembelajaran kooperatif tipe TAI
dengan learning start with a question tidak lebih efektif dibandingkan
pembelajaran TAI terhadap peran aktif dan hasil belajar
NIM. 08600009 EKA WALTIYAH2014-03-14T08:04:17Z2016-01-22T07:01:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10828This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/108282014-03-14T08:04:17ZPENGEMBANGAN
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA SMP
BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MEMFASILITASI
PENCAPAIAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk
Menghasilkan Lembar Kerja Siswa (LKS) Matematika SMP Berbasis Kontekstual
untuk memfasilitasi pencapaian kemampuan memecahkan masalah yang layak
dipakai dalam proses pembelajaran dan untuk mengetahui kualitas Lembar Kerja
Siswa (LKS) Matematika SMP Berbasis Kontekstual dan respon siswa terhadap
Lembar Kerja Siswa (LKS) Matematika SMP Berbasis Kontekstual untuk
memfasilitasi pencapaian kemampuan memecahkan masalah
Prosedur pengembangan mengadaptasi dari dari model penelitian dan
pengembangan (Research and Development, R&D) yang dikembangkan oleh
Borg dan Gall dalam Sugiyono (2008) meliputi tahap pendahuluan, tahap
pengembangan, dan tahap uji coba. LKS Matematika Berbasis Kontekstual
dikembangkan dengan memuat tujuh prinsip pembelajaran berbasis
kontekstual yaitu kontruktivisme, penemuan, bertanya, masyarakat belajar,
pemodelan, refleksi, dan penilaian sebenarnya. Produk ini telah beberapa kali
melalui tahap revisi berdasarkan saran dan masukan dari dosen pembimbing,
validator, uji coba terbatas, dan uji coba lapangan.
Kualitas LKS Matematika SMP Berbasis Kontekstual tergolong dalam
kategori baik dengan persentase keidealan 79,12%. Respon siswa terhadap LKS
ini tergolong dalam kategori sangat tinggi dengan skor 40,69 dari skor maksimal
ideal 45 dan persentase keidealan respon 90,42%. Setelah menggunakan LKS
Matematika SMP Berbasis Kontekstual kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah bisa terfasilitasi terbukti dengan nilai rata-rata hasil evaluasi kemampuan
pemecahan masalah lebih besar dari pada nilai KKM yang berlaku di sekolah.
NIM. 08600078 ERNA WAHYUNI2014-03-14T08:04:34Z2016-01-22T09:16:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10831This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/108312014-03-14T08:04:34ZEFEKTIVITAS METODE INSIDE OUTSIDE CIRCLE (IOC) TERHADAP
PENCAPAIAN KETUNTASAN BELAJAR SISWA KELAS VIII
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah pembelajaran matematika yang
menggunakan metode Inside Outside Circle lebih efektif dibandingkan
pembelajaran matematika yang menggunakan metode konvensional terhadap
pencapaian ketuntasan belajar siswa kelas VIII.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain post-test only
control design. Variabel penelitian terdiri atas 2 variabel yaitu variabel bebas
berupa metode Inside Outside Circle dan variabel terikat berupa ketuntasan
belajar siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 16
Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 238 siswa. Pengambilan
sampel dilakukan dengan menggunakan simple random sampling, diperoleh kelas
VIII F sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII G sebagai kelas kontrol yang
dalam tiap kelasnya terdapat 34 siswa. Pada penelitian ini, pengumpulan data
menggunakan post-test dan analisisnya menggunakan uji-t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Z
yang diperoleh pada uji proporsi
dua populasi adalah 2,35 > 1,645 (Z
tabel
hitung
) yang berarti pencapaian ketuntasan
belajar kelas eksperimen lebih tinggi proporsinya dari pada pencapaian ketuntasan
belajar kelas kontrol. Hal tersebut menunjukkan bahwa metode Inside Outside
Circle lebih efektif dibandingkan pembelajaran matematika yang menggunakan
metode konvensional terhadap pencapaian ketuntasan belajar siswa kelas VIII.
Dengan demikian, metode Inside Outside Circle dapat dijadikan salah satu
alternatif metode pembelajaran terhadap ketuntasan belajar siswa kelas VIII.
NIM. 08600056 EVI YULIASARI2014-03-14T08:06:38Z2016-01-22T09:44:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10867This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/108672014-03-14T08:06:38ZEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN
PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
DIKOLABORASIKAN DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH DAN KEAKTIFAN SISWA
KELAS VIII SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran
matematika dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
dikolaborasikan dengan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together
(NHT) dibandingkan dengan pendekatan yang biasa digunakan oleh guru terhadap
kemampuan pemecahan masalah dan keaktifan belajar siswa kelas VIII SMP
Negeri 12 Yogyakarta. Pada penelitian ini pembelajaran dilaksanakan pada pokok
bahasan prisma.
Penelitian ini menggunakan desain eksperimental-kuasi dengan bentuk
Static Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP
Negeri 12 Yogyakarta tahun pelajaran 2011/2012 yang terbagi menjadi 5 kelas
(169 siswa), sedangkan sampel penelitian terbagi menjadi 2 kelas, yaitu 33 siswa
kelas kontrol dan 34 siswa kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen dilaksanakan
dengan pendekatan CTL dikolaborasikan dengan pembelajaran kooperatif tipe
NHT, sedangkan pembelajaran pada kelas kontrol dilaksanakan dengan
pendekatan yang biasa digunakan oleh guru. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji Mann-Whitney U karena data kemampuan
pemecahan masalah dan data keaktifan belajar tidak berdistribusi normal.
Berdasarkan analisis data tes diperoleh nilai Asymp.Sig (2-tailed) =
0,000. Rata-rata kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen = 65,353,
sedang rata-rata kemampuan pemecahan masalah kelas kontrol = 25,858. Hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen
lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol terhadap kemampuan pemecahan
masalah. Berdasarkan analisis data angket diperoleh nilai Asymp.Sig (2-tailed) uji
Mann-Whitney U = 0,787. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata keaktifan belajar
kelas eksperimen sama dengan rata-rata keaktifan belajar kelas kontrol. Oleh
karena itu, diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran matematika dengan
pendekatan CTL dikolaborasikan dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT
dibandingkan dengan pendekatan yang biasa digunakan oleh guru lebih efektif
terhadap kemampuan pemecahan masalah, namun tidak lebih efektif terhadap
keaktifan belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Yogyakarta.
NIM. 08600061 IKA AMIRIN2014-03-14T08:06:34Z2016-01-25T01:40:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10868This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/108682014-03-14T08:06:34ZEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT
(NUMBERED HEAD TOGETHER) YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN
METODE COURSE REVIEW HOREY TERHADAP MOTIVASI DAN
HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII
MTS NEGERI SLEMAN KOTA
(Pokok Bahasan Kubus dan Balok)
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keefektivan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) yang dikombinasikan dengan
metode course review horey dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT dan model konvensional terhadap motivasi dan hasil belajar matematika.
Penelitian dilakukan di kelas VIII MTsN Sleman Kota tahun ajaran 2011/2012
semester genap pada pokok bahasan kubus dan balok.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain posttest only
control design. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 3 variabel bebas yaitu
model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang dikombinasikan dengan metode
course review horey, model pembelajaran kooperatif tipe NHT, dan model
konvensional, sedangkan variabel terikat yaitu motivasi belajar dan hasil belajar
matematika. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTsN Sleman
Kota tahun ajaran 2011/212 yang terdiri dari 6 kelas (sebanyak 205 siswa).
Sampel terdiri dari 3 kelas yaitu kelas eksperimen I, eksperimen II, dan kontrol.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket motivasi
belajar dan tes hasil belajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
NHT yang dikombinasikan dengan metode course review horey lebih efektif
dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan model konvensional
terhadap motivasi belajar. Hal ini dapat dilihat pada uji Scheffe nilai signifikansi
kurang dari 0,05. Nilai sig. 0,000 < 0,05 terhadap model konvensional dan nilai
sig. 0,002 < 0,05 terhadap model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Pada hasil
belajar, model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang dikombinasikan dengan
metode course review horey lebih efektif dibandingkan model konvensional,
namun tidak lebih efektif terhadap model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
Pengujian hipotesis terhadap model konvensional pada uji Scheffe dengan nilai
sig. 0,032 < 0,05, sedangkan terhadap model pembelajaran kooperatif tipe NHT
nilai sig. 0,702 > 0,05.NIM. 08600054 IMA ELISA2014-03-14T07:58:29Z2016-01-25T01:41:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10869This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/108692014-03-14T07:58:29ZEFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING (CTL) DENGAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING
TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN
BERPIKIR KREATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran
matematika menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
dipadukan dengan strategi Cooperative Learning tipe Group Investigation (GI)
dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan pendekatan konvensional
terhadap kemampuan berpikir kreatif dan keaktifan siswa. Penelitian ini
dilaksanakan di kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Depok pada materi pokok
segiempat.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment)
dengan desain non-equivalent posttest only design. Variabel penelitian terdiri dari
4 (empat) variabel, yaitu 2 (dua) variabel bebas berupa pendekatan CTL dengan
strategi Cooperative Learning tipe GI dan pendekatan konvensional serta 2 (dua)
variabel terikat berupa kemampuan berpikir kreatif dan keaktifan siswa. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 1
Depok yang berjumlah 42 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah
sampling jenuh karena keterbatasan jumlah kelas dalam sekolah tersebut. Jadi
yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII A sebagai kelas
eksperimen dan kelas VII B sebagai kelas kontrol. Metode pengumpulan data
dilakukan dengan teknik test, angket, observasi, dan wawancara. Data yang
diperoleh dianalisis menggunakan statistik deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan CTL dipadukan dengan
strategi Cooperative Learning tipe GI lebih efektif dibandingkan dengan
pembelajaran menggunakan pendekatan konvensional terhadap kemampuan
berpikir kreatif. Pendekatan CTL dipadukan dengan strategi Cooperative
Learning tipe GI juga lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran
menggunakan pendekatan konvensional terhadap keaktifan siswa.
NIM. 08600085 IMRAATUN AKHLAQUL KARIMAH2014-03-14T08:07:13Z2016-01-25T01:51:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10878This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/108782014-03-14T08:07:13ZPENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN
PENDEKATAN KONTEKSTUAL MENGGUNAKAN ADOBE
FLASH CS3 SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK SISWA
SMP
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul matematika dengan
pendekatan kontekstual sebagai sumber belajar siswa SMP pada materi kubus dan
balok. Modul ini dikemas menggunakan software adobe flash CS3. Selain itu,
penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kualitas modul yang
dikembangkan.
Langkah-langkah penelitian pengembangan ini menggunakan model
ADDIE, Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation.
Analysis (analisis) adalah analisis awal sebelum dilakukan pengembangan, mulai
dari analisis awal, analisis kurikulum, dan analisis situasi, dilanjutkan dengan
design (perancangan), adalah menyusun dan mengumpulkan materi, membuat
desain. Kemudian development (pengembangan) melakukan pengembangan
produk dari desain yang sudah dibuat, dan validasi ahli dengan menggunakan
instrumen penelitian oleh 3 validator. Setelah divalidasi ahli dilanjutkan dengan
pengemasan untuk selajutnya dilakukan implementasi. Tahap berikutnya
implementasi yang diikuti oleh 30 siswa sebagai kelas uji coba lapangan dan
pengisian angket kualitas teknis. Angket ini juga diisi oleh 3 guru matematika.
Tahap terakhir adalah evaluasi, dari semua tahapan dan masukan pada saat
implementasi dievaluasi dan direvisi kembali, agar mendapat produk akhir.
Hasil penelitian pengembangan modul matematika dengan pendekatan
kontekstual menggunakan adobe flash CS3 sebagai sumber belajar untuk siswa
SMP dilakukan dengan lima tahapan, yakni analisis, desain, pengembangan,
implementasi dan evaluasi. Kualitas modul matematika yang dikembangkan pada
materi pokok kubus dan balok memperoleh penilaian sangat baik (SB), dengan
skor rata-rata 130 dari skor tertinggi ideal 155 dan persentase keidealan sebesar
83,571%. Skor ini diperoleh dengan pengguna guru matematika, sedangkan
mendapat penilaian sangat baik (SB) dengan skor rata-rata 131,8 dari skor
tertinggi ideal 155 dan persentase keidealan 85,032% dengan pengguna siswa
pada uji coba lapangan.
NIM. 08600071 KHOIRUN NI’MAH2014-03-14T08:07:18Z2016-01-25T02:02:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10879This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/108792014-03-14T08:07:18ZEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN
LKS TERHADAP PENALARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII
MTs N DOLOPO MADIUN Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sejauh mana efektifitas model
pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment and
Satisfaction) berbantuan LKS terhadap kemampuan penalaran matematika siswa
kelas VIII MTsN Dolopo Madiun.
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan menggunakan
desain control posttest-only. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, veriabel
bebasnya adalah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS
berbantuan LKS dan pembelajaran konvensional sedangkan variabel terikatnya
adalah kemampuan penalaran matematika. Populasi dalam penelitaian ini adalah
siswa kelas VIII MTs N Dolopo Madiun berjumlah 221 siswa yang terbagi dalam
7 kelas. Pemilihan sampel diperoleh secara acak, yaitu siswa kelas VIIID sebagai
kelas eksperimen dan siswa kelas VIIIE untuk kelas kontrol. Metode
pengumpualan data adalah dengan menggunakan posttest untuk mengetahui
kemampuan penalaran matematika siswa. Teknik analisis data dalam penelitian
ini menggunakan uji t sampel independen (independent sample t-test), yang
sebelumnya telah dilakukan uji normalitas dan homogenitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran ARIAS berbantuan
LKS berbantuan LKS lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran
konvensional dengan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen adalah 63,43 dan
nilai rata-rata posttest kelas kontrol adalah 50,89. Senada dengan hasil
perhitungan uji t dua sampel independen 1 sisi, diperoleh bahwa Ho ditolak.
Karena Ho ditolak maka diperoleh bahwa rata-rata kemampuan penalaran siswa
kelas eksperimen (Kelas VIIID) lebih tinggi dari kelas kontrol (Kelas VIIIE).
NIM. 08600021 KHUZNIYYATUS SA’ADAH 2014-03-14T08:07:21Z2016-01-25T02:32:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10880This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/108802014-03-14T08:07:21ZEFEKTIVITAS METODE DISKUSI DILENGKAPI MEDIA
KARTU SISTEMATIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIK
SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 3 DEPOK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode diskusi dilengkapi
media kartu sistematik lebih efektif daripada metode ekspositori ditinjau dari hasil
belajar matematika siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Depok.Jenis
penelitian ini adalah eksperim
en semu dengan desain
Non Equivalent
Control
Group Design
.
Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah
metode pe
mbe
lajaran dengan dua
variasi yaitu metode diskusi dilengkapi media kartu sistematik dan metode
ekspositori
, sedangkan
variabel terikat
dalam pe
nelitian ini adalah hasil
belajar.B
eberapa variabel yang dikontrol
dalam penelitian ini
s
eperti kelas, materi
dan guru. P
opulasi penelitian
ini adalah
siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 3
Depok
tahun ajaran 2011/2012
sebanyak 141 siswa
. S
ampel
menggunakan
dua
kelas yaitu kelas VII C sebagai kelas eksperimen dan kelas VII D sebagai kelas
kontrol.
Instrumen
pengumpulan data dalam penelitian
ini menggunakan tes
uraian.
Analisis data dilakukan d
engan bantuan program aplikasi SPSS melalui uji
inferensial yaitu uji t dua sampel independen antara
gain
kelas eksperimen dan
gain
kelas kontrol. Output SPSS menyajikan nilai
Sig. (
2
−
푡
푎
푖
푙
푒
푑
2
)
lebih kecil dari
pada α, yaitu 0,00 < 0,05 maka Ho ditola
k atau Ha diterima, artinya
gain
kelas
eksperimen lebih tinggi daripada
gain
kelas kontrol. Hal ini menunjukkan
bahwa
metode diskusi dilengkapi media kartu sistematik lebih efektif daripada metode
ekspositori ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII SM
P Muhammadiyah 3
Depok
tahun ajaran 2011/2012
.NIM. 07600028 LIZA SUDARTI 2014-03-14T08:07:30Z2016-01-25T02:43:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10883This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/108832014-03-14T08:07:30ZEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
DILENGKAPI TEAM QUIZ DALAM PEMECAHAN MASALAH
TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN
KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII MTs WAHID HASYIM
YOGYAKARTA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran
kontekstual dilengkapi team quiz dalam pemecahan masalah lebih efektif daripada
model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan penalaran matematis dan
keaktifan siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen).
Variabel bebas adalah penggunaan model pembelajaran kontekstual dilengkapi
team quiz dan model pembelajaran konvensional, sedangkan variabel terikatnya
adalah kemampuan penalaran matematis dan keaktifan siswa. Populasi adalah
seluruh siswa kelas VIII MTs Wahid Hasyim Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012.
Penelitian ini termasuk penelitian sensus. Penelitian sensus yaitu penelitian yang
menggunakan seluruh anggota populasinya. Penentuan kelas eksperimen dan
kelas kontrol dilakukan secara acak karena kedua kelas tersebut telah diketahui
homogen. Penentuan kehomogenan tidaknya kedua kelas diasumsikan bahwa
kedua kelas tersebut disusun secara acak, tidak adanya penggolongan
kemampuan. Selain itu, materi dan jumlah jam pelajaran diberikan dengan jumlah
yang sama oleh guru yang sama. Hasil yang diperoleh kelas A sebagai kelas
eksperimen dan kelas B sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data meliputi
pemberian pretest untuk mengetahui kondisi awal siswa, pemberian posttest untuk
mengetahui kemampuan penalaran matematis siswa dan pemberian lembar angket
untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa. Teknik analisis data yang digunakan
adalah uji t (independent samples t-test) untuk menganalisis pretest dan posttest.
Hasil analisis data deskriptif diperoleh hasil bahwa rata-rata skor gain
kelas eksperimen sebesar 32,08 dan rata-rata gain kelas kontrol sebesar 8,07. Dari
hasil tersebut menunjukan bahwa kemampuan penalaran matematis siswa dengan
model pembelajaran kontekstual dilengkapi team quiz relatif lebih tinggi daripada
siswa dengan model pembelajaran konvensional. Hasil lembar angket keaktifan
siswa diperoleh 61,55 % untuk kelas eksperimen, dan 52,80 %. Hasil angket
tersebut menunjukan bahwa keaktifan siswa dengan model pembelajaran
kontekstual dilengkapi team quiz relatif lebih tinggi daripada siswa dengan model
pembelajaran konvensional.
NIM. 07600003 M. MASRURI BURHAN2014-03-14T08:08:06Z2016-01-25T02:44:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10890This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/108902014-03-14T08:08:06ZANALISIS KESALAHAN SISWA SMK DIPONEGORO DEPOK
DALAM MEMAHAMI KONSEP GEOMETRI DIMENSI DUA
Penelitian ini bermaksud mengetahui bentuk-bentuk kesalahan siswa-
siswa SMK Diponegoro dalam menyelesaikan persoalan geometri dan
penyebabnya. Kesalahan yang ingin diketahui berkaitan dengan konsep-konsep
dalam geometri dimensi dua, meliputi kemampuan siswa dalam mengidentifikasi
sudut, menentukan keliling bangun datar dan luas daerah bangun datar, dan
menerapkan transformasi bangun datar. Pendekatan penelitian yang digunakan
adalah penelitian kualitatif. Subyek penelitian dipilih berdasarkan kesalahankesalahan
siswa dalam menyelesaikan tes diagnostik geometri yang diberikan
kepadanya. Data kualitatif dikumpulkan dari dokumentasi dan hasil wawancara.
Analisis data dilakukan secara deskriptif analitik.
Hasil analisis menunjukkan bahwa bentuk kesalahan-kesalahan siswa
meliputi: (1) kesalahan konsep (ketidakmampuan siswa mengenal berbagai makna
dan interpretasi konsep, mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep, dan mengenal
syarat-syarat yang menentukan suatu konsep); (2) kesalahan prinsip (siswa tidak
menggunakan rumus atau prinsip yang bersesuaian pada situasi yang tepat dan
siswa tidak mampu mengingat rumus atau prinsip yang bersesuaian); serta (3)
kesalahan komputasi.
Penyebab kesalahan siswa tersebut adalah: (1) siswa teledor dalam
mengambil informasi dari soal dan cenderung tidak menyaring informasi yang ada
dalam soal; (3) siswa kurang hati-hati dalam melakukan perhitungan; (2) siswa
kurang hati-hati dalam melakukan perhitungan; (3) siswa terlanjur memiliki
banyak pengalaman dengan rumus panjang kali lebar pada persegipanjang; (4)
siswa tidak mengulang materi yang mereka peroleh; (5) pemahaman siswa
terhadap konsep dan prinsip matematika baru sampai pada tingkatan pemahaman
instrumental; (6) siswa tidak mengingat konsep dan prinsip matematika yang telah
ia pelajari; (7) siswa tidak mampu mengaitkan konsep yang ia punyai untuk
menyelesaikan soal; dan (8) kurangnya variasi soal dan contoh yang diberikan
dalam pembelajaran kepada siswa.
NIM. 06600031 MUH. ZUHAIR ZAHID 2014-03-14T08:08:53Z2016-01-25T02:46:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10899This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/108992014-03-14T08:08:53Z“EFEKTIVITAS MODEL LEARNING CYCLE 5E (Engagment, Exploration,
Explanation, Elaboration and Evaluation) DENGAN TPS (Think Pair Share)
DAN MODEL LEARNING CYCLE5E DENGAN STAD (Student Team
Achievment Division) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
MATEMATIKA SISWA
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas
pembelajaran matematika dengan menggunakan model learning cycle 5e dengan
TPS terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa yang dibandingkan dengan
pembelajaran menggunakan model learning cycle 5e dengan STAD maupun
dengan pembelajaran dengan ekspositori. Variabel yang diukur dari penelitian ini
adalah kemampuan berpikir kreatif atau kreativitas siswa pada aspek kemampuan
kefasihan, berpikir luwes, memperinci dan ketrampilan menilai dalam
pembelajaran matematika dengan pokok bahasan persamaan kuadrat.
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, dengan desain
pretest-postest control group design di mana subjek penelitiannya adalah siswa
MA Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta kelas IV tahun ajaran 2011/2012.
Dari populasi sebanyak 6 kelas di sekolah yang diteliti diambil sampel 3 kelas
homogen, yaitu dua kelas sebagai eksperimen dan satu kelas sebagai kelas
kontrol. Dalam menentukan kelasnya diambil secara pertimbangan guru dan hasil
ulangan minggu sebelumnya sesuai dengan kelas-kelas yang tersedia untuk
kegiatan pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan
menggunakan model learning cycle 5e dengan TPS tidak lebih efektif dari pada
model learning cycle 5e dengan STAD terhadap kreativitas matematika siswa
sama. Sedangkan untuk model learning cycle 5e dengan TPS dan model learning
cycle 5e dengan STAD sama-sama lebih efektif dari pada pembelajaran
matematika dengan menggunakan model ekspositori terhadap kreativitas siswa.
NIM. 07600001 MUHAMMAD RIZAL FAHLEVI