Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T19:58:01ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2024-03-13T03:01:22Z2024-03-13T03:01:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64339This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/643392024-03-13T03:01:22ZMODEL LAYANAN BELAJAR UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SDIT HIDAYATULLAH YOGYAKARTAAnak berkebutuhan khusus lahir bukan atas kehendak sendiri ataupun keinginan
orang tuanya, tapi mereka adalah ayat-ayat Tuhan yang seharusnya di baca dan disikapi
dengan segenap kepedulian. Kini keberadaan mereka tidakalah sedikit, Harian kompas
tanggal 07 November 2003 melangsir bahwa ada sekitar 1,5 juta jumlah anak berkebutuhan
khusus di Indonesia, jumlah ini belum termasuk anak ABK yang ada di daerah-daerah
terpencil. Pada tahun yang sama Dit PLB mengungkapkan jumlah anak berkebutuhan khusus
usia sekolah yang belum mendapatkan layanan pendidikan di lembaga pendidikan formal
sebesar 96,7%.3
Pendidikan inklusi merupakan salah satu bentuk layanan belajar untuk anak-anak
berkebutuhan khusus disekolah-sekolah formal, baik ditingkat TK, SD, SMP maupun SMA.
Dengan adanya pendidikan inklusi diharapkan akses layanan belajar untuk anak-anak
berkebutuhan khusus menjadi lebih mudah. Anak berkebutuhan khusus tidak perlu lagi
bersekolah dengan mencari sekolah khusus yang terkadang jauh dari tempat tinggal mereka.
Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Hidayatullah merupakan salah satu sekolah dasar yang
ikut menyelenggarakan program layanan belajar untuk anak berkebutuhan khusus.
Keberadaan program layanan ini mendapatkan respon yang positif dari masyarakat, namun di
dalam pelaksanaannya,SDIT Hidayatullah mengalami berbagai hambatan dalam mencapai
tujuannya. Model layanan belajar dirancang dalam rangka menyesuaikan dengan kebutuhan
dan kemampuan yang dimiliki sekolah.
Observasi dan wawancara secara langsung dengan kepala sekolah, kabag pengajaran
dan kurikulum, guru bidang motivasi, guru pengampu anak berkebutuhan khusus, orang tua
murid dan alumni telah dilakukan semuanya berjumlah 10 informan. Kemampuan sekolah
dalam menerima anak berkebutuhan khusus masih terbatas (hasil penelitian menujukan
bahwa terdapat 20 anak berkebutuhan khusus dari 350 murid yang ada. Terdiri dari 3 anak
autis dan sisanya anak berkebutuhan khusus ganda (lambat belajar , kesulitan belajar,
hiperaktif ringan dan berat)). Pembatasan ini di sesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki
sekolah (hasil survai menunjukan bahwa sejak dibukanya program layanan ini pada tahun
2002 hingga sekarang sekolah baru mampu menyediakan dua guru pengampu khusus dengan
satu ruang khusus berukuran 3x4 m2 ).
Factor-faktor yang menjadi penyebab adalah keterbatasan SDM (hanya memiliki 1
orang guru khusus), keadaan kelas yang terbatas ditambah dengan kurang tersedianya media
belajar yang memadai sehingga menjadikan program layanan ini terbatas dan kurang berjalan
secara maksimal. Langkah-langkah perbaikan terhadap masalah yang terjadi adalah
menambah SDM (minimal ada 3 guru pengampu khusus), memberikan keahlian-keahlian
khusus terkait dengan penanganan untuk anak berkebutuhan khusus, membuat forum khusus
untuk guru dan orang tua murid dengan bimbingan para professional dan melakuakan
sosialisasi secara berkala guna menciptakan lingkungan akademik yang sehat untuk semua
siswa. Sedangkan untuk melengkapi media belajar, sekolah harus mencantumkan secara
tertulis kebutuhan media belajar anak dikelas ABK ke dalam rencana program kerja
peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana, dengan demikian perlu dibuat
rencana program kerja yang jelas, terukur dan sistematis.NIM.: 03230070 Solihin2024-03-13T02:50:37Z2024-03-13T02:50:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64338This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/643382024-03-13T02:50:37ZPERANAN UNIT PENGELOLA SOSIAL PNPM MANDIRI PERKOTAAN DALAM PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA (STUDI DI DESA POTORONO KECAMATAN BANGUNTAPAN KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA)Penelitian ini dilakukan mulai bulan Januari sampai dengan bulan April 2010.
Permasalahan yang diteliti yaitu bagaimana pelaksanaan dan dampak kegiatan UPS
untuk peningkatan SDM masyarakat Desa Potorono. Penelitian yang berusaha
menggambarkan atau menguraikan tentang suatu variabel, gejala atau keadaan di
Desa Potorono dengan memperoleh beberapa info seputar kegiatan yang di lakukan
oleh Unit Pengelola Sosial. Adapan kerangka teoritik yang di gunakan adalah peran
pekerja sosial dalam meningkatkan sumberdaya manusia.
Dari hasil penelitian ini masyarakat yang menerima program dari Unit
Pengelola Sosial PNPM Mandiri Perkotaan yang berupa pelatihan-pelatihan
menunjukkan bahwa potensi yang dimiliki oleh masyarakat Desa Potorono khususnya
masyarakat miskin yang menerima program. Kegiatan tersebut sebagian dapat
meningkatkan efektifitas di masyarakat dengan mempunyai ketrampilan, pengetahuan
dan dapat sebagi tambahan penghasilan keluarga, namun secara umum kegiatan yang
dilakukan Unit Pengelola Sosial tidak dapat menggantikan pekerjaan mereka sebagai
suatu pekerjaan yang pokok. Hal ini terbukti dengan adanya wawancara akhir yang di
lakukan peneliti di lapangan, bahwa peserta yang memperoleh pelatihan-pelatihan
tersebut tidak dapat membuka lapangan pekerjaan baru. Meskipun mendapat alat dan
bantuan modal mereka hanya menggunakan sementara saja sebatas formalitas supaya
mendapat bantuan. Peserta juga tidak ada tanda-tanda untuk melakukan aktifitas
pekerjaan dan yang mereka lakukan hanya menunggu orang yang mau datang kepada
mereka untuk pemesanan, jika tidak ada pemesanan mereka juga hanya nganggur saja
di rumah tidak bekerja dan tidak ada usaha yang lain.NIM.: 05230045 Iksan2012-08-08T15:43:38Z2015-11-19T06:43:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3318This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33182012-08-08T15:43:38ZPEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI PENGEMBANGAN LIFE SKILL DI PONDOK PESANTREN NURUL UMMAH KOTAGEDE YOGYAKARTAPenelitian berjudul Pemberdayaan Santri Melalui Pengembangan Life Skill di Pondok Pesantren Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta (studi atas program dan metode pencapaian hasil) adalah penelitian tentang program dan metode pencapaian hasil pengembangan santri dalam memberdayakan santri untuk bekal masa depan. Dimana santri yang ditingkatkan kualitasnya dalam mencapai suatu tujuan yang ditentukan, agar mereka setelah selesai dari pesantren bisa langsung terjun ke masyarakat. Pemberdayaan adalah sebuah proses atau upaya dalam memperoleh pengetahuan dan menggunakan sumberdaya secara bijaksana dalam mengembangkan keahlian yang dimiliki. Pengembangan adalah usaha dalam memperkenalkan atau mengkomunikasikan segala sesuatu yang asing kepada masyarakat dalam lingkup pesantren, baik berupa ide atau gagasan yang berkaitan dengan skill. Life skill adalah upaya membantu santri dalam mengembangkan bakat atau keahlian yang mereka miliki, menghilangkan kebiasaan kurang tepat serta memecahkan problema yang mereka miliki. Sebagai produsen yang dikembangkan untuk menaikkan produktifitas dengan pengetahuan sebagai santri yang diberi rasio untuk mengembangkan diri secara utuh.
Latar belakang diadakannya program life skill adalah adanya persaingan global yang sekarang ini santri tidak hanya bisa menguasai ilmu agama saja akan tetapi santri juga mampu dalam bidang kecakapan hidup atau keterampilan yang sekarang ini sangat dibutuhkan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan dan menganalisis program dan metode pemberdayaan santri melalui pengembangan life skill untuk bekal masa depan. Untuk mencapai tujuan penelitian ini menggunakan pendekatan diskriptif kualitatif menggambarkan pelaksanaan life skill yang dijalankan oleh Departemen Pendidikan dan Keterampilan di Pondok Pesantren Nurul Ummah. Diskriptif kualitatif adalah metode untuk menggambarkan suatu peristiwa dengan kata-kata menurut kategori untuk diambil kesimpulan.
Kegunaan penelitian adalah sebagai sumbangan ilmu pengetahuan tentang pemberdayaan santri melalui pengembangan life skill. Atas program dan metode pencapaian hasil. Tempat penelitian di Pondok Pesantren Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta. Metod yang digunakan adalah kualitatif jenis penelitian ini bersifat diskriptif. Pengambilan data yang dilakukan dengan tehnik wawancara, observasi terlibat dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini adalah Pondok Pesantren Nurul Ummah dalam mempersiapkan santri yang nantinya mampu bersaing di era globalisasi ini, pondok juga memberikan kurikulum pokok juga memberikan kurikulum lokal, yang dikemas dalam kegiatan keterampilan yang dilaksanakan pada setiap satu minggu sekali. Adapun kegiatannya terdiri kajian malam Jum'at, peringatan hari-hari besar islam, penyaluran minat dan bakat santri seperti : menjahit, manik-manik atau smok, tataboga serta ekstra di luar jadwal kegiatan yaitu kaligrafi, tilawah, dan lainnya.
Bagi santri Pondok Pesantren Nurul Ummah yang belum mendapatkan kemahiran atau belum begitu menguasai dalam program life skill, Departemen pendidikan dan keterampilan pondok akan selalu memberikan program pelatihan kepada yang belum bisa atau kepada siapa saja yang mau mengikuti program life skill tersebut.
Hal yang sangat jelas bahwa hasil yang dicapai dari pelatihan tersebut terhadap santri telah membuahkan hasil walaupun hasil tersebut terkadang masih dalam lingkup pesantren saja akan tetapi dengan terbuktinya usaha santri dalam mengikuti kegiatan tersebut, Pondok Pesantren Nurul Ummah dalam mengadakan program life skill santri sudah bisa langsung menghasilkan kerajinan atau keterampilan yang bisa dipasarkan dan ditampilkan ketika ada cara di pondok. CHOSINATUL CHOERIYAH - NIM: 042300202012-08-14T12:59:42Z2015-11-20T08:55:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3768This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37682012-08-14T12:59:42ZAKSES KELUARGA MISKIN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT (STUDI DI RUMAH SAKIT UMUM PATMASURI YOGYAKARTA)Krisis moneter yang terjadi selama ini telah melumpuhkan kemampuan masyarakat, sehingga meningkatkan jumlah keluarga miskin (gakin)/keluarga pra-sejahtera. Sangat Rendahnya kemampuan masyarakat tidak mampu/keluarga miskin (gakin) untuk menjangkau sarana pelayanan kesehatan rujukan akan berdampak meningkatnya angka pesakitan dan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi seperti ibu hamil dan bayi. Untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukan upaya penanggulangan yang melibatkan berbagai sektor, baik lintas program maupun lintas sektoral, termasuk Rumah Sakit.
Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kualitatif, sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah pendekatan fenomenologi. Hal yang ditekankan dalam fenomenologi adalah aspek subyek dari perilaku seseorang. Peneliti berusaha untuk masuk ke dalam dunia konseptual para subyek yang diteliti sedemikian rupa sehingga mereka mengerti apa dan bagaimana suatu pengertian yang dikembangkan oleh mereka sendiri di sekitar peristiwa dalam kehidupan sehari-hari. Informasi dan data dalam penelitian ini digali dari informan yang ditentukan secara purposive sampling, artinya sumber-sumber data (informan) ditentukan secara langsung. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sejak awal sampai proses penelitian berlangsung. Dalam penelitian ini digunakan analisis data dengan menggunakan model interaktif, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (verifikasi).
Penelitin ini dapat disimpulkan bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM), prosedur kerja, dan pelayanan kesehatan sangat berpengaruh terhadap kepuasan pasien keluarga miskin (gakin) di Rumah Sakit. Secara umum kualitas sumber daya manusia, prosedur kerja dan pelayanan kesehatan yang diberikan sudah sangat baik Hal ini terlihat pada pernyataan-pernyataan mayoritas responden yang sudah dapat merasakan kepuasan dalam pelayanan kesehatan yang diberikan oleh para petugas di Rumah Sakit Umum Patmasuri, seiring kualitas SDM dengan skill yang terampil dan baik, prosedur kerja yang mudah, lancar, dan tidak berbelit-belit, serta kebijakan pelayanan kesehatan yang adil, jelas, dan pasti. Ada beberapa penghambat utama baik teknis administratif maupun pelayanan yang seringkali terjadi dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin di Rumah Sakit Umum Patmasuri. Masalah-masalah tersebut dapat mengakibatkan ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan atau sebaliknya mempersulit petugas kesehatan untuk mempercepat pengurusan administrasi pelayanan terhadap pasien, misalnya pasien seringkali lupa atau tidak membawa surat rujukan/kartu sehat dari puskesmas tempat ia berobat atau menjalani perawatan. Kadang-kadang juga sering terjadi surat rujukan/kartu sehat yang digunakan tidak sah (habis masa berlakunya) sehingga pasien tetap membayar biaya perawatannya walaupun hanya setengahnya saja, obat-obatan yang dinilai bagus dan mahal yang berkenaan dengan penyakit pasien harus dibeli sendiri oleh pasien tersebut, bahkan hal-hal kecil pun seperti washlap pun harus dibawa/dibeli oleh pasien sendiri. ULFAH APRILIA SUSANTI - NIM. 052300182012-08-15T09:45:59Z2015-11-20T08:52:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3750This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37502012-08-15T09:45:59ZPEMBENTUKAN KADER DA'I OLEH YAYASAN KODAMAIslam adalah ajaran yang menyeluruh dan terpadu, yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia baik dalam unsur-unsur keduniawian maupun keakheratan. Dalam proses penyebarannya diperlukan satu usaha yang komplek yang biasa disebut dengan dakwah islamiyah. Yayasan Kodama merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang amar ma'ruf nahi munkar, dalam menciptakan kebahagiaan dunia dan akherat sesuai dengan syari'at islam. Diharapkan keberadaan Yayasan Kodama mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan dakwah khususnya bagi pengembangan da'i sebagai sarana regenerasi dakwah islam.
Pembentukan kader dakwah yang ada di Yayasan Kodama itu dilakukan melalui 2 sistem yaitu: 1. sistem formal yaitu: system proses kaderisasi atau mengacu pada legal formal sistem perkaderan yang dilakukan oleh Yayasan Kodama 2. Sistem non formal (Kultural) yaitu:sistem pengrekrutan anggota melalui model pendekatan cultural, yaitu dengan mengandalkan hubungan kedekatan emosional kader baru, karena telah mengikuti salah satu kegiatan yang ada di Yayasan Kodama.
Sistem formal melalui tahapan-tahapan berikut: - Pengrekrutan dan seleksi - LKD I( LKD dasar) - LAFIDA(Kader lanjutan) - Pendelegasian - Kepengurusan Metode yang dilakukan dalam skripsi ini adalah jenis penelitian kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan,dan analisis datanya menggunakan analisa data deskriptif karena bersifat menjelaskan. Dalam penelitian ini lebih menfokuskan pada pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dalam rangka mengembangkan ketrampilan dakwah bil-lisan yang menjadi da'i yang profesional dan berkualitas.penelitian ini berdasarkan pada karakteristik dari Yayasan Kodama. SITI MUBAEDAH - NIM. 052300342012-08-15T09:48:05Z2015-11-20T08:32:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3743This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37432012-08-15T09:48:05ZPEMBERDAYAAN EKONOMI PRODUKTIF MELALUI PENGOLAHAN SAMPAH RUMAH TANGGA (Studi di Dusun Sukunan Banyuraden Sleman Yogyakarta)Sejauh ini tingkat kesejahteraan bangsa Indonesia masih sangat rendah. Berbagai macam kebijakan sebagai upaya penanggulangan pengentasan kemiskinan yang dilakukan pemerintah sejauh ini masih belum menunjukkan perbaikan yang signifkan, kalaupun peresiden Susilo Bambang Yudoyono dalam laporan pertanggungjawabannya didepan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mengatakan bahwa angka kemiskinan sudah mulai menurun akan tetapi kenyataannya seringkali kita lihat melalui media di berbagai daerah masih banyak rakyat Indonesia yang belum mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kenyataan tersebut dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia seakan akan sudah menjadi persoalan yang tak terselesaikan, dalam beberapa dekade dan kepemimpinan kemiskinan masih saja tetap menjadi masalah bangsa. Sementara masyarakat sendiri dalam menyikapi masalah tersebut melakukan upaya upaya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidupnya, salah satunya seperti yang dilakukan masyarakat Sukunan Sleman Yogyakarta yang memamfaatkan sampah sebagai bahan kerajinan dan pupuk organik. Sampah yang awalnya dianggap sebagai bahan yang kotor dan tidak bermanfaat tetapi bagi masyarakat Sukunan menjadi bahan yang sangat produktif dan bisa menghasilkan barang yang mempunyai nilai. Pengelolaan sampah sebenarnya di beberapa Negara maju sudah dilakukan seiring dengan berkembangan ilmu pengetahuan dengan meakukan penelitian penelitian tentang hal tersebut. Pengelolahan sampah dilakukan dengan cara pemisahan antara sampah organik dengan sampah yang non organik. Sampah non organik menjadi berbagai macam kerajinan kerajinan atau soffenir seperti tas, dompet dan lainnya. sementara sampah organik di manfaatkan menjadi pupuk organik. Hal itu dilakukan oleh masyarakat Sukunan sebagai upaya untuk mengembangkan diri dalam rangka meujudkan kemandirian dalam bidang ekonomi dan terciptanya kesejahteran hidup. NURUL BADRIYAH - NIM. 052300202012-08-15T10:40:39Z2015-11-20T08:58:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3772This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37722012-08-15T10:40:39ZPERAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN PERTANIAN KOTA YOGYAKARTA DALAM PENGEMBANGAN KOMUNITAS PASAR KLITHIKAN PAKUNCENDinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta merupakan dinas yang mempunyai fungsi sebagai pelaksana kewenangan pemerintah daerah di bidang industri, perdagangan, koperasi, dan pertanian, kewenangan dekonsentrasi serta pembantuan yang diberikan oleh pemerintah daerah.
Pasar Klithikan yang berada di H.O.S Cokroaminoto merupakan kumpulan dari pedagang klithikan yang berada di Jalan Mangkubumi, Jalan Asem Gedhe, dan Alun-alun Kidul. Pandangan masyarakat terhadap pedagang klithikan bahwa mereka berpendidikan rendah, miskin, tidak terampil seolah-olah sudah melekat pada diri mereka. Terlebih lagi mereka bekerja tanpa adanya jaminan sosial dari pemerintah. Disinilah letak Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan mereka. Adapun hal yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta adalah melakukan pembinaan usaha, memfasilitasi penyelenggaraan industri dan perdagangan pemerintah kabupaten/kota, serta memberdayakan sumber daya aparatur dan mitra kerja di bidang industri dan perdagangan. Dari situlah penulis tertarik untuk melakukan penelitian.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi lembaga yang menangani komunitas pasar khususnya Disperindagkoptan Kota Yogyakarta. Apakah peranan ataupun tindakannya betul-betul tepat atau tidak. Jika tindakanya betul dan tepat maka perlu dilanjutkan. Dan jika tidak atau kurang tepat maka perlu diadakan perbaikan-perbaikan kedepannya nanti. YUSUF HIDAYATUR ROHMAN - NIM. 052300102012-08-15T11:20:44Z2015-11-19T06:38:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3775This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37752012-08-15T11:20:44ZSTRATEGI PONDOK PESANTREN DALAM MENUMBUHKAN SEMANGAT JIWA KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (Studi di Pondok Pesantren Aswaja Lintang Songo, Bantul)Penelitian ini adalah penelitian lapangan. Pasca terjadinya gempa bumi di Yogyakarta ( Mei 2006), khususnya di Bantul menimbulkan banyak kerugian, mulai dari materi dan kurban jiwa. Akibat kerugian tersebut kondisi masyarakat tidak stabil, baik kondisi sosial, psikologis dan ekonomi. Untuk itu diperlukan upaya-upaya strategi yang sistematis dan terencana untuk mengembalikan kondisi masyarakat seperti sedia kala. Tentunya ini menjadi tanggungjawab bersama.
Pondok pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan saja, tetapi berfungsi juga sebagai quot;Agent Social Change. quot; Sebagaimana yang telah dilakukan oleh Pondok Pesantren Aswaja Lintang Songo dalam upaya mengembalikan kondisi masyarakat Bantul yang stabil. Adapun strategi yang ditempuh oleh pondok pesantren Aswaja Lintang songo dengan cara menumbuhkan semangat jiwa kewirausahaan masyarakat dengan cara memberikan motivasi, pelatihan ketrampilan (pendidikan luar sekolah), serta berbagai macam program kewirausahaan. Memberikan motivasi kepada orang yang sedang down adalah suatu keharusan, agar orang tersebut mampu menjalani hidup dengan penuh semangat dan optimis. Setelah semangat itu tumbuh kemudian dibekali dengan berbagai macam ketrampilan. Setelah motivasi dan ketrampilan dimiliki, selanjutnya adalah fasilitas usaha atau modal sebagai sarana untuk mengembangkan ketrampilan yang berbentuk kegiatan kewirausahaan. Dalam hal ini Pondok Pesantren memposisikan diri sebagai fasilitator dalam kegiatan kewirausahaan tersebut. Adapun jenis-jenis kewirausahaannya bergerak dalam bidang: koppontren, pertanian, kehutanan, dan kelompok ternak.
Hasil dari penelitian ini adalah kehidupan social-ekonomi masyarakat yang ada di sekita pondok mengalami peningkatan yang meliputi semangat dan jiwa kewirausahaan. Indikator ini tercermin dari berbagai aktivitas masyarakat yang penyusun temui di lapangan. Penelitian ini bersifat deskriptif, adapun metode penelitian yang digunakan adalah wawancara, pengumpulan dokumentasi dan observasi lapangan. div ANWAR ARIF WIBOWO - NIM. 022312832012-08-16T10:00:28Z2015-11-19T06:39:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3500This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35002012-08-16T10:00:28ZUPAYA PERHIMPUNAN SOLIDARITAS BURUH DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BURUHKrisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia, telah menjadi faktor lain yang kian memperparah keadaan. Pada situasi tersebut, tetap saja menjadi pihak penerima, yang tidak banyak bisa mengajukan penolakan efektif untuk mempertahankan martabat kehidupannya dan mengangkat derajatnya sebagai manusia. Ketidakberdayaan buruh terkait soal kesejahteraan ekonomi dan sosial salah satunya disebabkan oleh keberadaan komunitas buruh yang belum terorganisir dalam satu organisasi atau serikat. Oleh sebab itu, sudah saatnya komunitas buruh mendapat perhatian serius dari berbagai pihak (pemeritah dan LSM) agar berdaya, baik dalam aspek ekonomi maupun sosial, sehingga mereka (buruh) betul-betul mandiri. Dalam hal ini, peran Perhimpunan Solidaritas Buruh (PSB) sebagai organisasi non pemerintah (NGO) yang konsen terhadap isu-isu perburuhan, seperti masalah kesejahteraan buruh merupakan alternatif yang dapat membantu tugas pemerintah dalam memberikan pendampingan dan pemberdayaan terhadap para buruh. Hal itu bisa dilihat dari langkah nyata PSB melakukan upaya pemberdayaan terhadap masyarakat buruh konveksi di Desa Wonolelo dengan mendirikan Serikat Buruh Independen Bunda Collection (SBI Bunda Collection).
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang ingin dipecahkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana strategi PSB dalam pemberdayaan Serikat Buruh Indepeden Bunda Collection? (2)Bagaimana dampak pemberdayaan PSB bagi anggota Serikat Buruh Independen Bunda Collection? Sedangkan tujuan dari peneltian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi pemberdayaan PSB serta dampaknya bagi komunitas buruh koveksi (SBI Bunda Collection) di Desa Wonolelo.
Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research), sifat penelitiannya adalah diskriftif-analitis yaitu menganalisa dan menyajikan fakta secara sistematis. Metode analisa data yang dipakai dalam penelitain ini adalah metode induktif yaitu dengan mengangkat fakta-fakta khusus, peristiwa yang konkrit, kemudian ditarik generalisasi yang bersifat umum. Adapun kerangka teoritik yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi pemberdayaan masyarakat khususnya pada komunitas buruh.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa strategi pemberdayaan yang diterapkan PSB terhadap komunitas buruh konveksi di Desa Wonolelo adalah strategi pemberdayaan komunitas lebih menekankan pada peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi sehingga dampaknya cukup dirasakan secara signifikan. ANDI SETIAWAN - NIM. 032300462012-08-16T12:03:13Z2015-11-20T08:33:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3725This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37252012-08-16T12:03:13ZPELAKSANAAN PROGRAM KETAHANAN KELUARGA DALAM PENDAMPINGAN ANAK STUDI KASUS "SOCIAL OF SOCIETY DESA TARUNA INDONESIA" DI DUSUN BINTARAN WETAN DESA SRIMULYO KECAMATAN PIYUNGAN KABUPATEN BANTULPelaksanaan Program Ketahanan Keluarga Dalam Pendampingan Anak Studi Kasus Social of Society Desa Taruna Indonesia di Dusun Bintaran Wetan Desa Srimulyo Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul, merupakan sebuah judul yang di latarbelakangi oleh permasalahan sosial yang ada di sekeliling kita, yang kian lama makin meresahkan masyarakat. Makin maju suatu bangsa, maka semakin kompleks pula permasalahan yang dihadapi dan penanganannya juga harus benar-benar dapat mengeluarkan mereka dari ketidakberdayaan, baik karena dirinya, ataupun sistem yang mengintarinya.
Anak adalah generasi penerus bangsa, jika anak yang hidup pada saat ini, mengalami penurunan dalam kualitas, maka tidak menutup kemungkinan bangunan bangsa ini akan hancur dengan sendiri, maka dari itu penyelamatan anak-anak perlu sekali dilakukan oleh semua komponen bangsa, demi keberlangsungan anak cucu Adam, semenjak dari kandungan, lahir, dan perawatan. Anak-anak seharusnya mendapatkan perlindungan yang baik, sehingga pada suatu saat nanti dalam menjalani hidupnya tidak terjadi pemerasan hak-haknya, yang dilakukan oleh orang lain. Kasih sayang memang sangat diperlukan pada saat anak dalam masa perkembangan, dan seandainya pada masa itu anak tersebut tidak mendapatkan apa yang seharusnya ia dapat, maka tidak menutup kemungkinan, ia akan menjadi manusia yang kurang diuntungkan oleh lingkungan dimana ia berada.
Lemahnya ketahanan keluarga merupakan salah satu faktor, dimana anak-anak rentan terhadap kekerasan, eksploitasi, dan pelecehan seksual. Ketahanan keluarga perlu untuk diusahakan guna menjamin kehidupan anak-anak akan hak-haknya, sebagai manusia yang terlahir dari situasi yang tidak menguntungkannya. Jika kondisi ketahanan keluarga dari anak-anak dalam kondisi baik, maka keterjaminan akan kehidupannya akan baik pula. Bagi mereka yang kurang beruntung akan terus terpojok, maka dari itu sudah saatnya pemberdayaan anak dilaksanakan dengan benar, artinya tepat pada sasaran, dan dapat mengeluarkan mereka dari ketidakberdayaannya, maka dari itu dengan adanya pelayanan pendampingan anak, diharapkan dapat membantu mereka menemukan jati dirinya untuk menyongsong masa depan yang lebih baik. Setidaknya Social of Society Desa Taruna Yogyakarta, dapat memberi layanan yang dibutuhkan mereka, dan mengurangi jumlah anak-anak kurang perhatian dan kasih sayang dari lingkungan terdekatnya, juga mencegah terjadinya penelantaran anak, dan ada upaya pemberdayaan anak sejak dini. Pemberian layanan yang dimaksud bukan hanya pada anak-anak yang kurang beruntung secara ekonomi, disharmoni keluarga, anak terlantar, namun semua yang masuk dalam kategori anak, tetapi memang lebih diutamakan pada mereka yang kurang beruntung. Tujuan dari itu semua adalah untuk membekali anak pada usia dini mengenai hal-hal yang seharusnya mereka dapatkan selama hidupnya. NISMAN - NIM. 032300622012-08-27T14:10:35Z2015-11-20T08:38:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3726This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37262012-08-27T14:10:35ZSTRATEGI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN OLEH PUSAT STUDI WANITA (PSW) DI YOGYAKARTA (STUDI TERHADAP PSG UII, PSW UGM, DAN PSTF UKDW)Skripsi ini membahas tentang strategi pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh tiga lembaga yang konsen terhadap perempuan. Lembaga tesebut adalah Pusat Studi Gender Universitas Islam Indonesia, Pusat Studi Wanita Universitas Gadjah Mada, Pusat Studi Teologi Feminis Universitas Kristen Duta Wacana. Masing-masing lembaga tersebut mempunyai corak yang berbeda tetapi juga mempunyai persamaan dalam menjalankan perannya. Pusat Studi Gender UII sebagai pusat studi yang bernaung pada perguruan tinggi Islam sudah pasti gerakan yang dilakukan didasarkan pada nafas keIslaman. Pusat Studi Wanita UGM yang berdiri di bawah lembaga pendidikan pemerintah, pola gerakannya cenderung liberal. Ini dapat dilihat dari kegiatan yang dilakukan dan visi misinya yang cenderung pro pemerintahan. Berbeda tentunya dengan PSTF UKDW lembaga yang berdiri di bawah perguruan tinggi Kristen ini tidak berbeda jauh dengan PSG UII, perbedaan itu terletak pada agama yang dijadikan landasan serta PSTF UKDW masih mempunyai corak sosialis.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang dikombinasikan dengan library reseach, artinya penulis menggunakan data literatur berupa dokumen PSG UII, PSW UGM dan PSTF UKDW atau artikel sebagai sumber data primer dan buku-buku yang terkait sebagai sumber data sekunder. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan gender yang berupaya mencari empiris sosiologis lembaga yaitu sejauh mana pengaruh konsep gender memainkan perannya dalam lembaga. Penulis menggunakan konsep pemberdayaan perempuan yang dikemukakan oleh Moeljarto Tjokrowinoto dimana pemberdayaan perempuan akan terwujud dengan melakukan dua hal yaitu : Pertama, dalam proses pemberdayaan hendaknya menekankan proses pendistribusian kemampuan, kekuatan dan kekuasaan kepada perempuan secara seimbang agar mereka lebih berdaya. Kedua, menekankan pada proses menstimulasi, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnya. Sebagai lembaga kajian perempuan, PSG UII, PSW UGM dan PSTF UKDW dituntut untuk bisa memperbaiki kondisi Negara yang salah satunya keberdayaan perempuan. Perbedaan ideologi sedikit banyak tentunya mempengaruhi gerak langkah ketiga lembaga ini. Dengan perbedaan tersebut tentunya juga melahirkan konsep yang berbeda pula dalam merumuskan program kerja dan aplikasinya di masyarakat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan ideologi bukan berarti merubah cita-cita ketiga lembaga ini dalam mewujudkan keberdayaan perempuan. Walaupun pada akhirnya melahirkan perbedaan jalan untuk menuju keberdayaan perempuan tersebut. Perbedaan ideologi tersebut juga melahirkan perbedaan strategi tetapi perbedaan itu yang membuat setiap lembaga mempunyai ciri khas dalam upaya pemberdayaan perempuan. PSG UII sebagai lembaga yang bernaung dalam perguruan tinggi Islam berusaha meluruskan persepsi bahwa Islam tidak mendukung persamaan peran antara laki-laki dan perempuan dengan melakukan program-program penelitian, seminar, penyuluhan, pendampingan masyarakat dan kegiatan yang lainnya yang selalu berusaha memasukkan doktrin Islam. PSW UGM banyak memberikan pemikirannya terhadap pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dan PSTF UKDW konsen terhadap permasalahan kekerasan terhadap perempuan dan berusaha memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada di gereja. NUR HAYATI - NIM. 052300212012-08-28T15:16:33Z2015-11-19T11:34:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3722This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37222012-08-28T15:16:33ZUSAHA PENGGEMUKAN TERNAK SAPI DALAM UPAYA PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL DI DUSUN NGEMPLAK ASEM, UMBULMARTANI,Kondisi perekonomian bangsa Indonesia yang semakin melemah mengakibatkan banyaknya penduduk yang hidup serba kekurangan. Dampak nyata yang terlihat jelas yaitu semakin tingginya angka pengangguran. Banyak masyarakat yang menilai bahwa pekerjaan yang bisa mencukupi kebutuhan keluarga hanyalah berasal dari sektor formal, padahal sektor non fomal bila dijalankan secara serius dan matang akan lebih menguntungkan. Kebanyakan seseorang mempunyai anggapan bahwa berwirausaha membutuhkan modal yang banyak dan takut tak dapat mengembalikan modal tersebut.
Banyak cara untuk membuat seseorang tidak menjadi pengangguran selain di sektor fomal, yaitu dengan berwirausaha atau wiraswasta. Salah satu bentuknya yaitu dengan . Beternak sapi bisa dilakukan secara sambilan juga dapat dijadikan sebagai sebagai pekerjaan pokok. Beternak sapi sangat menjanjikan karena sapi potong di Indonesia mempunyai peranan yang sangat penting. Selain sebagai sumber protein hewani bagi masyarakat, sapi juga berperan dalam kehidupan petanni khususnya di daerah pedesaan.beternak sapi bila dijalankan secara baik dan benar dapat membawa keuntungan yang besar bagi peternak tersebut, hal ini bisa dijadikan sebagai pekerjaan baik pekerjaan pokok maupun sampingan. HIDAYATI - NIM. 032300412012-08-30T09:23:13Z2015-11-20T08:52:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4206This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42062012-08-30T09:23:13ZETOS KERJA KARYAWAN WANITA BAGIAN REVISI PADA INDUSTRI KAYU PT. WAROENG BATOK INDUSTRI (WBI) MAJENANG CILACAP JAWA TENGAHPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang pelaksanaan etos kerja karyawan wanita bagian revisi. Etos kerja yang dimaknai penilaian prestasi kerja, ketekunan dalam kerja, disiplin kerja dan kondisi kerja. Serta hasil yang dicapai dan faktor pendukung dan penghambat etos kerja yang dimiliki oleh karyawan wanita bagian Revisi.
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan dapat memberikan informasi akademis dalam penelitian pengembangan masyarakat tentang etos kerja karyawan.Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan secara obyektif bagi PT. Waroeng Batok Industri (WBI) dalam pengembangan sumber daya manusia khusus untuk bagian revisi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar PT. Waroeng Batok Industri (WBI). Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi atau pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan dan dari makna itulah ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) etos kerja karyawan wanita yang berkerja pada PT. WBI Majenang Jawa Tengah memiliki etos kerja yang baik. 2) Hasil yang dicapai etos kerja karyawan wanita ditampilkan dalam pemaknaan penilaian prestasi kerja, disiplin kerja, ketekunan dalam kerja, dan kondisi kerja.. 3) Faktor pendukung dan penghambat etos kerja karyawan wanita bagian revisi : a). Faktor pendukung: dengan mereka bekerja di PT. WBI Majenang Jawa Tengah akan memberikan wawasan pemikiran, memberikan tambahan penghasilan bagi diri dan keluarga. B). Faktor penghambat: terbatasnya waktu untuk keluarga, sebagai ibu rumah tangga mereka kurang bertanggung jawab terhadap pekerjaan dirumah dan mengurus anakanaknya. Karyawan wanita memiliki pemikiran yang maju yaitu ingin membantu suami mencari nafkah namun mereka terkadang melupakan kewajiban mereka sebagai seorang istri dan sebagai seorang ibu dari anak-anaknya. SUKIYAH - NIM. 05230028 2012-09-03T15:45:48Z2015-11-20T08:56:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3869This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38692012-09-03T15:45:48ZPELAYANAN REKSO DYAH UTAMI TERHADAP KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGALembaga yang penulis teliti bergerak dalam bidang pelayanan sosial bagi korban kekerasan dalam rumah tangga yaitu perempuan dan anak. Tetapi dalam penelitian ini penulis mengkhususkan korban daripada kekerasan dalam rumah tangga adalah perempuan (istri).
Penelitian ini bertujuan untuk meguraikan dan mendeskripsikan pelayanan yang dilakukan oleh quot;Rekso Dyah Utami quot;. Peran aktif daripada petugas dan korban kekerasan sendiri sangat dibutuhkan dalam optimalisasi pelayanan yang diberikan. Petugas mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan yang maksimal, sedangkan korban berkewajiban untuk melapor dan bersikap terbuka terhadap semua hal yang berhubungan dengan tindak kekerasan yang dialaminya.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pengumpulan data yaitu dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam, pengamatan (observasi) dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggambarkan keadaan sasaran penelitian secara apa adanya sejauh yang penulis peroleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun caranya setelah data terkumpul kemudian tersusun sesuai kerangka pembahasan yang telah ada. Hasil penelitian ini adalah adanya bentuk pelayanan terhadap korban kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh quot;Rekso Dyah Utami quot; secara khusus untuk membantu mengembalikan fungsi keluarga secara utuh dan juga untuk mengembalikan hak-hak korban yang tidak terpenuhi dan secara umumnya untuk masyarakata. Adapun bentuk daripada pelayanan tersebut adalah dalam bentuk 1) Konseling rutin, 2) Pendampingan, 3) Shelter, 4) Pencegahan dan 5) Pemberdayaan.
Pelayanan ini dilaksanakan secara optimal oleh quot;Rekso Dyah Utami quot;. Akan tetapi, upaya pelayanan tersebut belum berhasil secara maksimal karena banyaknya kendala kendala yang ditemui oleh petugas pada saat memberikan pelayanan. Salah satunya adalah kurang terbukanya korban kepada petugas dan masih minimnya pengetahuan terhadap kekerasan dalam rumah tangga. WIWIK SARTINI - NIM: 032300112012-09-04T15:03:10Z2015-11-20T08:27:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4177This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41772012-09-04T15:03:10ZSTUDI KOMPARATIF FAKTOR PERKEMBANGAN MASYARAKAT DI KAMPUNG DUKUHAN DAN KAMPUNG UBALAN DESA SUMBERJOSARI KECAMATAN KARANGRAYUNG KABUPATEN GROBOGAN JAWA TENGAHPenelitian dengan judul Studi Komparatif Faktor Perkembangan Masyarakat di Kampung Dukuhan dan Kampung Ubalan Desa Sumberjosari Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan Jawa Tengah merupakan salah satu penelitian untuk mengetahui perkembangan masyarakat serta faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya persamaan dan perbedaan perkembangan masyarakat di kampung Dukuhan dan kampung Ubalan. Penelitian ini dilaksanakan di kampung Dukuhan dan kampung Ubalan desa Sumberjosari Kecamatan Karangrayung kabupaten Grobogan Jawa Tengah pada akhir tahun 2009. Pokok masalah yang akan diteliti yaitu bagimana perkembangan masyarakat kampung Dukuhan dan kampung Ubalan, serta apa saja faktor yang mempengaruhi persamaan dan perbedaan perkembangan masyarakat kampung Dukuhan dan kampung Ubalan. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, sedang untuk menganalisis data digunakan teknik analisis perbandingan.
Penelitian ini menghasilkan dua kesimpulan, yaitu (1) proses perkembangan masyarakat baik di kampung Dukuhan dan kampung Ubalan belum berjalan secara optimal (2) faktor penghambat utama dalam proses perkembangan kampung adalah kemampuan sumber daya manusia dalam masyarakat serta masalah perekonomian yang berimbas pada minimnya sarana dan prasarana. Dengan demikian, berdasarkan temuan hasil penelitian ini perlu mengoptimalkan usaha-usaha guna meningkatkan perkembangan masyarakat dengan keterbatasan yang ada disamping meningkatkan kualitas sumber daya manusia kaitannya dengan pengembangan masyarakat, mengingat banyaknya potensi dalam masyarakat yang belum dikelola secara optimal. JANURI - NIM. 052300352012-09-04T15:10:28Z2015-11-20T08:29:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4188This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41882012-09-04T15:10:28ZTERAPI KEAGAMAAN SEBAGAI TERAPI PENYERTA BAGI PENYEMBUHAN PASIEN PENYAKIT DALAM DI RUMAH SAKIT UMUM PEMERINTAH (RSUP) DR. SARDJITO YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan terapi keagamaan sebagai terapi penyerta dalam menangani pasien penyakit dalam yang meliputi metode terapi yang di bimbing langsung oleh tim bidang kerohanian, materi terapi dan do'a, dari proses terapi tersebut dan juga hasil yang diperoleh setelah mengikuti proses terapi do'a yang dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) dr. Sardjito Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bila dilihat berdasarkan tempat merupakan penelitian lapangan (field research). Sumber data penelitian ini adalah pasien yang sedang menjalani perawatan oleh tim medis yang dilakukan oleh dokter dan perawat di rumah sakit dr. Sardjito Yogyakarta dan juga mempunyai tim khusus yang mendampingi pasien untuk memberikan support atau bimbingan terapi keagamaan, terutama untuk penyembuhan pasien penyakit dalam yaitu bidang kerohaniawan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, dokumentasi, observasi. Analisa data menggunakan metode-metode pengumpulan data yang bersifat intergratif dan komprehensif, karena merupakan penelitian studi kasus dan metode yang digunakan metode diskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukan : 1) Bahwa proses terapi keagamaan yang dilaksanakan oleh bidang Kerohaniawan Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Yogyakarta menggunakan beberapa metode oleh tim bidang kerohaniawan kepada pasien diantaranya untuk bisa lebih mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Dengan cara memperbanyak zikir dan do'a, masalah sembuh atau tidak itu tergantung Allah yang menentukannya, kita sebagai manusia hanya bisa berusaha semaksimal mungkin yang penting jangan berputus asa dan selalu bertawakal, Karena yang namanya musibah datangnya dari Allah manusia hanya bisa menerimanya. Apa yang dilakukan dalam proses terapi tersebut diarahkan pada kesadaran manusia yang paling dalam yaitu selalu ingat kepada sang Pencipta. Terapi tersebut merupakan manivestasi keimanan yang dapat membawa ketentraman, ketenangan dan kebahagiaan batin. 2) Begitupun dengan terapi keagamaan yang dilakukan oleh bidang kerohaniawan setelah pasien mengikuti beberapa proses terapi dari awal sampai akhir, baik dari segi fisik dan psikisnya pasien ini bisa dikatakan sembuh dari penyakit apabila mau tetap bersabar dan selalu berdo'a dan zikir kepada Allah. Dan bisa hidup normal seperti biasanya, asalkan dari pihak keluarga memberikan motivasi pada pasien untuk sembuh. MUHAMAD ZAINURI - NIM. 042300282012-09-07T09:19:16Z2015-11-19T11:58:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3867This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38672012-09-07T09:19:16ZPERKUMPULAN KAUM ROIS (PK ROIS) DI SURYOWIJAYAN KECAMATAN MANTRIJERON YOGYAKARTA (Studi Proses Pengembangan Masyarakat Islam)Eksistensi PK ROIS selama bertahun-tahun dalam mendampingi masyarakat Islam ditengah ditengah modernisasi dan globalisasi yang sedang melanda bangsa indonesia. Dengan rumusan masalah bagaimana proses pengembangan masyarakat, ini bererti tahapan-tahapan apa saja yang harus dilalui oleh PK ROIS, yang di mulai dari strategi, program, perlengkapan serta bagaimana pelaksanaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan khasanah dan wawasan tentang proses pengembangan masyarakat Islam yang dilakukan oleh PK ROIS. Skripsi ini menggunakan metode analisis interview, observasi, dokumentasi. Hasil evcaluasi dari penelitian tersebut menemukan bahwa masih banyak yang harus diperbaiki dan diintesifkan lagi, terutama pendekatan. Serta harus ada formula baru agar dakwah pengembangan masyarakat lebih efektif dan mengena dihati masyarakat. ISMILI UTAMMIMAH - NIM: 0223 12212012-09-07T11:06:41Z2015-11-19T06:44:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4160This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41602012-09-07T11:06:41ZPESANTREN WARIA SENIN-KAMIS NOTOYUDAN PRINGGOKUSUMAN GEDUNGTENGEN YOGYAKARTA (STUDI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANNYA)Alasan pemilihan judul skripsi ini didasarkan pada kontroversi antara teks dan konteks realitas social-keberagamaan komunitas waria, subtansi agama mendefinisikan mereka sebagai makhluk pelanggar Qudrotullah, sementara pesantren sebagai institusi social keagamaan dimana sumber-sumber subtansi agama diexplor untuk konservasi dan ekspansi ajaran agama ternyata mengayomi komunitas yang secara definitive dilarang oleh agama. Pesantren merupakan lembaga yang sudah dikenal masyarakat Indonesia kurang lebih enam abad silam untuk itu lembaga ini sudah mendarah daging dalam kultur masyarakat Indonesia (Indigenous), sementara komunitas waria dalam realitas sosial selalu dipojokkan lantaran eksistensi mereka tidak ada dalam hukum formal-negara dan hukum agama sehingga kehidupan mereka rentan dengan tindakan kekerasan baik secara psikis maupun fisis yang dilakukan oleh kelompok-kelompok diluar komunitas mereka. Untuk itu permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah; (1)Bagaimana upaya perintisan Pesantren Waria Senin-Kamis. (2) Bagaimana upaya pengembangan pesantren waria Senin-Kamis.
Sedangkan tujuan dari peneltian ini adalah untuk mengetahui bagaimana upaya perintisan dan pengembangan pesantren yang dikhususkan bagi komunitas marginal seperti komunitas waria. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan ( field research), sifat penelitiannya adalah diskriftif-analitis yaitu dengan menganalisa dan menyajikan fakta secara sistematis. Metode analisa data yang dipakai dalam penelitain ini adalah metode induktif yaitu dengan mengangkat fakta-fakta khusus, peristiwa yang konkrit, kemudian ditarik generalisasi yang bersifat umum. Adapun kerangka teoritik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah-Pertumbuhan dan perkembangannya (Direktorak Jenderal Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama Islam).
Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa upaya perintisan pertumbuhan yang dilakukan oleh pencetusnya (KH. Hamrulie Harun dan Maryani) sejak dari embrionya hingga terbentuknya pesantren dengan tahapan Pertama, menumbuhkan kesadaran beribadah melalui intensifikasi kegiatan yang berorientasikan keagamaan dengan pendekatan psikologis-fisis humanis terhadap komunitas waria, Kedua, mengorganisir mereka dengan format pelembagaan yang indegenous-cultur dalam masyarakat Indonesia, yaitu pesantren. Ketiga, menyediakan tenaga pengajar atau pembimbing keagamaan. Kemudian terkait upaya pengembangan Pesantren Senin-Kamis Waria Notoyudan diarahkan pada sistem kelembagaan yaitu berupa penguatan keorganisasian pesantren yang berfungsi untuk stabilisasi pelaksanaan kegiatan. Kemudian peningkatan mutu program serta pengembangan kapasitas sumberdaya manusia dari berbagai aspeknya mengingat spirit yang kuat dari kalangan santri waria. DEDI YUSUF HABIBI - NIM. 032300822013-02-21T08:35:13Z2015-11-20T08:29:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5093This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50932013-02-21T08:35:13ZPELAYANAN PEKERJAAN SOSIAL MEDIK KEPADA PASIEN RAWAT INAP RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTAPenelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang ada bahwa kurangnya pemahaman masyarakat luas akan kinerja dan fungsi pekerjaan sosial di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi kinerja dan fungsi medical socialworker dalam memberikan pelayanan kepada pasien di rumah sakit Dr. Sardjito Yogyakarta khususnya pasien rawat inap serta untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi dalam proses pelayanan pekerjaan sosial di rumah sakit.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif studi kasus yang dilaksanakan selama bulan November 2009 hingga Januari 2010. Sasaran penelitian ini adalah pekerja sosial medik (medical socialworker) ditambah juga sebagai subyek penelitian yaitu Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik dan beberapa sample pasien rawat inap yang telah mendapatkan bantuan pelayanan dari pekerja sosial medik. Metode pengumpulan data dilakukan dari 2 pekerja sosial, 2 pasien, dan satu 1 kepala bagian IRM dengan lembar observasi setiap proses pertemuan berlangsung, wawancara terhadap subyek-subyek yang relevan dalam penelitian ini. Dari data tersebut maka dilakukan analisis data, yakni dengan langkahlangkah seperti reduksi data, penyajian data, kemudian penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan teknik dan jenis pelayanan yang dilakukan medical socialwork sudah berprinsip dan berpedoman kepada kode etik seorang pekerjaan sosial, pelayanan rehabilitasi medik berdasarkan standar rumah sakit milik pemerintah. Mulai dari penguasaan skill yang dimiliki oleh pekerja sosial medik dan manajemen kasus untuk mengatasi permasalahan sosial yang dihadapi oleh pasien rumah sakit, walaupun terkadang proses penanganan pasien terkadang tidak sesuai dengan harapan pekerja sosial karena keterbatasan tenaga yang hanya 2 orang melayani beberapa pasien yang masuk. Tetapi tidak menyurutkan usaha pekerja sosial medik dalam memberikan pelayanan sosial yang terbaik kepada pasien di rumah sakit Dr. Sardjito Yogyakarta. Hambatan atau kendala yang dihadapi oleh pekerja sosial medik (medical socialworker) di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta ialah dari segi kebijakan rumah sakit dan operasional. Secara kebijakan yaitu lambatnya proses surat jalan yang diberikan pihak rumah sakit kepada pekerja sosial medik. Sedangkan hambatan operasional, contohnya: stigma atau penerimaan masyarakat dan pasien-pasien pada awal didatangi selalu bersifat tertutup pada waktu assesment dilakukan. Keterbatasan sarana prasarana juga dirasakan sebagai hambatan untuk operasional pekerja sosial medik. LUTHFI TRI HARTONO - NIM. 032300532013-02-25T15:42:43Z2015-11-20T08:45:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5116This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51162013-02-25T15:42:43ZPENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN SAMPAH OLEH LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (LPMD) DI SORAGAN KELURAHAN NGESTIHARJO KECAMATAN KASIHAN BANTULPenelitian ini adalah penelitian mengenai Pengembangan Masyarakat melalui pengelolaan sampah oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) di Padukuhan Soragan Kelurahan Ngestiharjo Kecamatan Kasihan Bantul. Pengembangan Masyarakat adalah proses penyadaran dan penggalian potensi lokal masyarakat yang dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) secara bersama-sama, dengan tujuan memenuhi kebutuhan serta mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi. LPMD adalah badan yang di buat oleh pemerintah yang bergerak dibidang program pembangunan masyarakat yang berbasis pengembangan masyarakat, dan beranggotakan para tokoh masyarakat.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif. Jenis penelitiannya merupakan studi kasus. Studi kasus adalah penelitian yang dilakukan secara intensif, terperinci, dan mendalam terhadap suatu objek tertentu yaitu pengelolaan sampah berbasis pengembangan masyarakat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan masyarakat melalui pengelolaan sampah di Padukuhan Soragan, dilakukan melalui proses penyadaran, identifikasi, dan partisipasi antara lain dibidang ekonomi, lingkungan, kebersihan, partisipasi, dan subjek. Bidang ekonomi ditunjukkan bahwa pengelolaan sampah secara baik lalu dijual sehingga dapat menjadi tambahan penghasilan bagi masyarakat Padukuhan Soragan, bidang lingkungan menunjukkan adanya perubahan lingkungan yang indah dan nyaman tidak seperti waktu sebelumnya. Bidang kebersihan menunjukkan wilayah Soragan yang terjaga kebersihannya sehingga menjadi wilayah yang bersih dan sehat. Bidang partisipasi menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan program pengelolaan sampah, masyarakat Soragan merasa terpanggil sehingga dengan sadar ikut terlibat dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Bidang subjek menunjukkan bahwa pelaksanaan pengelolaan sampah di Padukuhan Soragan, masyarakat sendiri yang menjadi pelaku utama dalam pelaksanaan program tersebut. RIYATNO - NIM. 042300342013-02-27T09:31:29Z2015-11-19T06:45:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5080This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50802013-02-27T09:31:29ZPERLINDUNGAN ANAK KORBAN KEKERASAN DALAM KELUARGA
(Studi Kasus Terhadap Penanganan Anak Korban Kekerasan Dalam Keluarga Di Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi DIY)Anak adalah amanah dan karunia Tuhan YME yang wajib dirawat dan dilindungi. Menurut KHA (Konvensi Hak Anak ), anak adalah mereka yang berumur dibawah 18 tahun. Didalam diri anak terdapat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya,oleh karena itu anak memilki hak asasi yang diakui. Seorang anak pada dasarnya membutuhkan perawatan, perlindungan yang khusus, perlindungan hukum baik sebelum ataupun sesudah lahir dalam masa tumbuh kembang secara fisik dan mental. Keluarga merupakan lingkungan alami bagi pertumbuhan dan kesejahteraan anak. Keluarga yang bahagia, penuh kasih sayang dan pengertian akan menjadi faktor utama dalam perkembangan kepribadian anak secara utuh.
Jika kita lihat sekarang ini baik melalui surat kabar,televisi, radio atau kejadian disekiling kita, kekerasan terhadap anak makin marak terjadi, bahkan pelakunya berasal dari keluarganya sendiri. Hal ini menyebabkan anak-anak tersebut menjadi terlantar dan terisolasi dari kehidupan sosialnya. LPA (Lembaga Perlindungan Anak) merupakan lembaga sosial yang berkiprah menangani, melindungi anak dari segala permasalahan yang menimpa mereka. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian di LPA Prov. DIY.
Dalam penelitian ini sesuai dengan judul Perlindungan Anak Korban Kekerasan Dalam Keluarga (Studi Kasus Terhadap Penanganan Anak Korban Kekerasan Dalam Keluarga Di Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi DIY, penulis mendapatkan banyak pelajaran mengenai karakteristik kekerasan, faktor penyebab kekerasan dan juga penanganan LPA terhadap anak korban kekerasan dalam keluarga. Penanganan yang dilakukan LPA lebih ditekankan pada pendampingan klien itu sendiri, diantaranya pendampingan yuridis, pendampingan psikologis dan pendampingan medis.
Penelitian ini juga bukan hanya sebatas penelitian hanya untuk syarat sebagai kelulusan, namun dalam diri penulis terkesan sebab banyak pengalaman yang didapatkan selama terjun di lapangan, adanya bimbingan dan arahan menjadikan penulis tau apa yang sebelumnya tidak diketahui terlebih bagi sumbangan khasanah keilmuan untuk Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Prodi Kesejahteraan Sosial. Selanjutnya sebagai pengetahuan masyarakat dan pemerintah agar mengetahui pentingnya Perlindungan Anak khususnya sebagai usaha preventif agar angka kekerasan tidak semakin bertambah. DEWI FAUZIAH - NIM. 062300032013-02-27T14:36:09Z2015-11-19T11:32:24Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5085This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50852013-02-27T14:36:09ZPOLA PENANGANAN ANAK AUTIS DI YAYASAN SAYAB IBU (YSI) YOGYAKARTADalam dekade terakhir ini jumlah anak yang terkena autis semakin meningkat pesat di berbagai belahan dunia. Di Kanada dan Jepang pertambahan ini mencapai 40% sejak 1980. Menurut catatan pada tahun 1987, prevalensi penyandang Autis baru satu orang anak per 5000 kelahiran. Mulai tahun 1990-an terjadi boom Autis. Anak-anak yang mengalami gangguan autistik makin bertambah dari tahun ke tahun. Sepuluh tahun kemudian angka itu berubah menjadi satu anak penyandang autis per 500 kelahiran. Pada tahun 2.000 angkanya sudah bertambah menjadi satu per 250 kelahiran. Di Amerika Serikat misalnya, menurut laporan center for disease control perbandingan itu mencapai satu anak per150 kelahiran. Diperkirakan angka yang sama terjadi di tempat lain, termasuk Indonesia. Sementara jumlah anak Indonesia yang menyandang Autis terus bertambah, meskipun penyebabnya masih misterius, tetapi hingga kini kalangan medis di Indonesia tidak punya standar penanganan bakunya.
Berdasarkan penelitian Safaria, hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat prevalensi dari Autis diperkirakan 4-5 per 10.000 anak. Beberapa penelitian yang menggunakan definisi luas dari Autis memperkirakan 10-11 dari 10.000 anak mengalami gangguan Autis. Mengutip sebuah hasil penelitian, Philip seorang yang ikut membidani lahirnya indocare (pusat percontohan khusus Autis di Indonesia) menyatakan, jumlah penderita autis di Indonesia sekitar 475 ribu anak, artinya dari 500 anak di Indonesia satu di antaranya adalah penderita autis. Pada dasarnya tidak ada seorang pun yang ingin dilahirkan ke muka bumi ini dalam keadaan cacat atau tidak sempurna baik fisik maupun mental. Demikian pula dengan anak-anak penderita autis di YSI Yogyakarta. Mereka pada dasarnya tidak menginginkan adanya gangguan mental ataupun gangguan kelemahan mental, realitasnya bahwa autis itu dapat terjadi pada semua kelompok masyarakat, kaya miskin, berpendidikan atau tidak, serta pada kelompok etnis dan budaya di dunia. Apalagi seorang anak harusnya menikmati masa-masa bermain dan bersahabat dengan anak seusianya. Dalam fase ini, seorang anak tidak mudah menjalin persahabatan, biasanya persahabatan tersebut terjadi setelah beberapa saat mereka saling mengenal baik, baru mereka akan menjalinnya, kadang persahabatan mereka bisa sampai usia dewasa, kadang juga terputus, tergantung factor apa yang terjadi selama persahabatan mereka.
Autis, bukan sekedar kelemahan mental tetapi gangguan perkembangan mental, sehingga penderita mengalami kelambanan dalam kemampuan, perkembangan fisik dan psikisnyapun tidak mengikuti irama dan tempo perkembangan yang normal. Hakekatnya anak penderita Autis juga memerlukan pendidikan sebagaimana anak normal lainnya, karena sebenarnya anak berkelainan itu juga mempunyai potensi untuk dikembangkan, potensi-potensi tersebut akan dapat dikembangkan semaksimal mungkin apabila mendapat penanganan yang tepat. FARHAN SETYAWAN - NIM. 042300582013-02-28T10:41:37Z2015-11-20T08:51:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5117This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51172013-02-28T10:41:37ZSTRATEGI PEMBERDAYAAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN HIDAYATULLAH DONOHARJO NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan strategi pemberdayaan santri di Pondok Pesantren Hidayatullah dalam rangka meningkatkan potensi-potensi yang dimiliki oleh santrinya. Sekaligus untuk mengetahui hasil-hasil yang telah dicapai oleh Pondok Pesantren Hidayatullah dalam menerapkan strategi pemberdayaan santrinya tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil lokasi di Pondok Pesantren Hidayatullah Donoharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara secara mendalam yang terdiri dari wawancara berencana (standarized interview) dan wawancara tak berencana (unstandarized interview), pengamatan (observasi), catatan lapangan dan dokumentasi. Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan analisis data dengan menggunakan metode deskriptif-kualitatif artinya data yang diperoleh kemudian disusun dan digambarkan menurut apa adanya yaitu hanya merupakan penyikapan fakta tanpa melakukan pengajuan hipotesa, semata mata untuk memberikan gambaran yang tepat dari suatu individu, keadaan gejala kelompok secara obyektif berdasarkan kerangka yang telah dibuat, dengan ungkapan-ungkapan kalimat, sehingga dapat dijadikan kesimpulan yang logis terhadap permasalahan yang diteliti. Dalam hal ini penulis menggunakan pola pikir induktif yaitu berangkat dari fakta-fakta yang khusus, peristiwa yang konkrit, kemudian dari fakta-fakta yang khusus dan peristiwa yang konkrit ditarik generalisasi-generalisasi yang bersifat umum.
Pesantren sekarang ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu pesantren tradisional dan pesantren modern. Sistem pendidikan pesantren tradisional sering disebut sistem salafi. Yaitu sistem yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab Islam klasik sebagai inti pendidikan di pesantren. Pondok pesantren modern merupakan sistem pendidikan yang berusaha mengintegrasikan secara penuh sistem tradisional dan sistem sekolah formal (seperti madrasah). Dengan demikian pesantren modern merupakan pendidikan pesantren yang diperbaharui atau dimodernkan pada segi-segi tertentu untuk disesuaikan dengan sistem sekolah. Pondok Pesantren Hidayatullah merupakan salah satu pondok pesantren yang menggunakan model pendidikan pesantren modern. Program pendidikan yang diberikan meliputi kurikulum pendidikan formal (sistem sekolah), informal (pendidikan keagamaan / sistem pengasramaan) dan non formal (ketrampilanketrampilan hidup). Perpaduan tiga kurikulum pendidikan ini bertujuan agar generasi muda bangsa (para santri) mampu menghadapi tantangan arus globalisasi. Mereka dibekali bermacam disiplin ilmu keagamaan, pengetahuan umum dan ketrampilan RIZQI RESPATI SUCI MEGARANI - NIM. 032300582013-02-28T13:50:25Z2015-11-19T06:40:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5076This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50762013-02-28T13:50:25ZPEMULIHAN PSIKOSOSIAL PASCA GEMPA BUMI
27 MEI 2006 MELALUI PROGRAM PSIKOSOSIAL SUPPORT PROGRAM (PSP) PALANG MERAH INDONESIA (PMI) CABANG BANTUL (Studi Kasus di Dusun Pelemadu, Sriharjo, Imogiri, Bantul, Yogyakarta)Bencana gempa bumi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah ini telah mengakibatkan banyak korban jiwa. Selain itu juga telah mengakibatkan kerusakan ribuan ribu rumah, baik yang masih bisa dihuni maupun kerusakan yang menyebabkan rumah tidak bisa dihuni lagi. Selain korban jiwa dan rumah, berbagai sarana dan prasarana, sekolah, kantor pemerintah dan fasilitas umum lain mengalami kerusakan. Bencana gempa juga mengakibatkan dampak tekanan psikologis warga. Secara umum mereka berada dalam situasi beban sosial dan ekonomi yang berat. Saat itu ribuan korban gempa bumi terpaksa tinggal di tenda-tenda, dan tempat-tempat pengungsian, menumpang dirumah kerabat atau tetangga. Pemulihan Psikososial Pasca Gempa Bumi 27 Mei 2006 adalah pengembalian kondisi kejiwaan seperti perasaaan emosi, perbuatan dan perilaku seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain di lingkungan masyarakat setelah terjadi bencana gempa bumi menjadi hubungan yang dinamis antara perasaan psikologis dan pengalaman budaya yang pernah berlangsung sebelum terjadi gempa bumi dalam kehidupan bermasyarakat.
Permasalahan dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana pelaksanaan dan manfaat program Psikososial Supprt Program (PSP)Cabang Bantul di Dusun Pelemadu. Jenis penelitian yang digunakan penelitian lapangan yang sifatnya deskriptif kualitatif. Obyek dari penelitian ini adalah pelaksanaan serta manfaat dari program PSP. Metode dalam pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi.
Pelaksanaan Program Psikososial Support Program (PSP) Palang Merah Indonesia cabang Bantul di Dusun Pelemadu dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuannya yaitu memulihkan kondisi psikososial masyarakat pasca gempa bumi 27 Mei 2006. masyarakat ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan program-program PSP PMI tersebut. Meskipun banyak hambatan dalam pelaksanaannya tidak membuat patah semangat tim PSP PMI dalam mengembalikan kondisi masyarakat korban gempa bumi di Dusun Pelemadu. Dari segi psikososialnya, masyarakat dusun Pelemadu dapat bangkit kembali melakukan berbagai macam aktivitas sosial yang sempat terhenti karena terjadinya gempa bumi. Perekonomian masyarakat juga dapat pulih kembali seperti sebelumnya.
Manfaat program PSP PMI Cabang Bantul dapat dirasakan masyarakat di Dusun Pelemadu. Warga masyarakat merasakan dengan adanya tim PSP dapat membangkitkan semangat untuk membangun Desanya dan menghidupkan kembali kegiatan-kegiatan sosial setelah lama terhenti akibat gempa bumi. Masyarakat telah memiliki kesadaran untuk aktif kembali mengikuti kegiatan sosial masyarakat yang terdapat di Dusun Pelemadu. Hal tersebut tidak lepas dari peran PSP PMI Cabang Bantul dalam melakukan pendampingan Psikososial terhadap warga masyarakat di Dusun Pelemadu, Sriharjo, Imogiri, Bantul, Yogyakarta. ARROYYAN AMRI SAKINAH - NIM. 05230036 2013-07-25T13:25:27Z2022-12-22T21:44:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4517This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45172013-07-25T13:25:27ZPARTISIPASI DAN MOTIVASI PETANI TAMBAK DALAM MENGIKUTI PENGAJIAN HARI SENIN DI DESA TAMBAK BULUSANABSTRAK Suatu hal yang sangat penting dan dianjurkan oleh Islam dalam kehidupan bermasyarakat adalah adanya kemauan untuk amar ma'ruf nahi munkar. Kegiatan dakwah Islam dalam suatu masyarakat tidak lepas dari peranan dan partisipasi masyarakat setempat. Para petani tambak desa Tambak Bulusan kecamatan Karang Tengah Demak, secara ekonomi dapat dikatakan mapan. Dengan latar belakang kultur masyarakat yang agamis serta kesadaran masing-masing individu yang tinggi terhadap kehidupan beragamanya, mereka tetap konsisten terhadap kewajiban yang harus dikerjakan sebagai seorang muslim, termasuk didalamnya kegiatan pengajian hari Senin yang mereka lakukan . Dari sini dapat ditarik rumusan masalah bagaimana partisipasi petani tambak dalam mengikuti pengajian umum hari Senin di desa Karang Tengah Kabupaten Demak, dan apa motivasi yang mempengaruhi mereka mengikuti pengajian tersebut.
Dalam penelitian ini mengambil sampel individu atau kelompok petani tambak di Desa Tambak Bulusan . Sedangkan yang menjadi obyek penelitian adalah partisipasi petani tambak dalam mengikuti pengajian hari Senin; keaktifan dalam diskusi dan keikutsertaan dalam penyelenggaraan pengajian tersebut. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode interview, observasi, dan dokumentasi. Sedang analisa data yang digunakan adalah induktif deduktif yaitu menganalisa data mulai dari pernyataan spesifik untuk menyusun argumentasi yang bersifat umum, dan memberi alasan dengan berfikir dari pernyataan yang bersifat umum dan menarik kesimpulan yang bersifat khusus. Kemudian tahap pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang di luar data untuk pembanding terhadap data itu.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa partisipasi petani tambak dalam mengikuti pengajian hari Senin tergolong cukup baik dimana secara fisik dan non fisik mereka ikut berpartisipasi. Motivasi petani tambak dalam mengikiti pengajian dipengaruhi oleh factor social, ekonomi, dan factor agama. divALEX MIFTAKHULLAH - NIM. 972222462013-11-07T07:00:26Z2015-11-20T08:54:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5126This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51262013-11-07T07:00:26ZSISTEM PERMODALAN PEDAGANG PASAR TALOK DI KEL. BACIRO KEC. GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA DALAM PENGEMBANGAN USAHA ABSTRAK Pembangunan nasional yang seharusnya memiliki fungsi untuk mensejahterakan rakyat dan memberdayakan masyarakat. Namun kenyataannya sungguh jauh dari cita-cita luhur. Ketidaktepatan antara cita-cita dan kenyataan menjadikan dampak negatif yang begitu nyata, pemerataan pembangunan yang dicita-citakan berubah menjadi sentralisasi pembangunan. Kesetaraan dalam kesejahteraan berubah menjadi kesenjangan yang semakin jauh antara strata kaya dan strata miskin.
Rakyat adalah pemilik negara ini, oleh karena itu pembangunan nasional seharusnya ditujukan untuk kemakmuran rakyat, ironisnya sepanjang sejarah pembangunan ekonomi di Indonesia, pencapaian pembangunan nasional lebih banyak dinikmati oleh segelintir orang. Rakyat hanya menjadi sumber daya murah yang sedikit menikmati hasil cucuran keringatnya. Pembangunan yang tidak berpihak kepada rakyat selama ini ternyata telah menimbulkan berbagai problema kompleks, seperti tingkat pengangguran yang tinggi, kemiskinan yang memprihatinkan, produktivitas dan kualitas tenaga kerja yang rendah, hingga banyak hancurnya usaha kecil dan menengah yang menjadi tumpuan rakyat.
Salah satu dari berbagai persoalan yang kita hadapi saat ini adalah nasib kelangsungan hidup para pedagang. Kondisi pedagang saat ini sangat memprihatinkan, karena situasi dan kondisi perekonomian bangsa kita saat ini yang kurang berpihak kepada rakyat, sehingga mengakibatkan melemahnya perekonomian Indonesia yang secara langsung berpengaruh kepada menurunnya daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa yang diperdagangkan oleh para pedagang.
Salah satu solusi untuk memberdayakan ekonomi rakyat khususnya pedagang kecil ini adalah adanya akses dalam mendapatkan fasilitas finansial, seperti dari sektor perbankan. Sejauh ini alokasi kredit yang diberikan kepada bank-bank masuk ke sektor modern, yang secara relatif hanya sebagian kecil masyarakat menggelutinya. Disinilah peran pemerintah sangat dibutuhkan oleh rakyat ataupun pedagang kecil, bagaimana sektor perbankan yang diharapkan mampu memberikan uluran tangannya kepada rakyat kecil agar mereka juga dapat bersaing secara sportif dengan para pemain pasar modern, dengan memberikan kebijakannya untuk memberikan kredit bunga rendah ataupun tanpa bunga, serta melakukan peranannya sebagai pendamping pengembangan usaha kecil dengan tidak terlalu mempersulit akses masyarakat kecil untuk mendapatkan akses persyaratan mengajukan pinjaman kepada bank.
Sakripsi dengan judul Sistem Permodalan Pedagang Pasar Talok Di kelurahan Baciro Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta Dalam pengembangan Usaha, mencoba untuk mengungkap hasil penelitian berkenaan dengan akses permodalan yang dilakukan oleh para pedegang Pasar Talok dalam perspektif pengembangan usaha. Serta melakukan analisis terhadap berbagai persoalan yang dihadapi oleh para pedagang Pasar Talok dalam menjalankan usahannya, dalam pembahasan penelitian ini akan disajikan secara runtut dan sistematis mencakup berbagai hal yang bekaitan dengan permodalan serta relatifitasnya dengan para pedagang, sehingga akan ditemukan pokok persoalan yang dihadapi oleh para pedagang serta solusi atas persoalanya tersebut sebagai langkah untuk melakukan pengembangan usahanya. SUSDARISMAN - NIM. 04230048