Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T11:43:33ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2017-04-17T01:33:30Z2017-04-17T01:33:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25110This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/251102017-04-17T01:33:30ZPENGEMBANGAN SUMBER DAYA SANTRI DI PONDOK PESANTREN
AL – LUQMANIYYAH PANDEAN, UMBULHARJO, YOGYAKARTAPengembangan sumber daya santri di Pondok Pesantren Al –
Luqmaniyyah Pandean, Umbulharjo, Yogyakarta. Adapun tujuan penelitiannya
adalah mendeskripsikan bentuk – bentuk pengembangan sumber daya santri yang
dilaksanakan oleh pondok pesantren Al – Luqmaniyyah dan mendeskripsikan
faktor pendukung dan penghambat pengembangan sumber daya santri di pondok
pesantren Al – Luqmaniyyah. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan
analisis deskriptif. Informan dalam penelitian ini pengasuh, pengurus, dewan
pendididikan dan santri Pondok Pesantren Al – Luqmaniyyah. Metode
pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.
Upaya untuk memvalidkan data adalah dengan teknik triangulasi metode. Semua
data dilihat validitas datanya dan dianalisis melalui proses reduksi data, penyajian
data, dan terakhir penarikan kesimpulan.
Pondok Pesantren Al – Luqmaniyyah dalam mengembangkan santri bukan
hanya terlihat dalam aspek pendidikan agama saja, melainkan sudah masuk
kepada aspek potensi skill. Untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki santri
ataupun pesantren, maka berdirilah suatu bidang yang masuk langsung dalam
garis struktur kepengurusan yaitu departermen PSDS (Pengembangan Sumber
Daya Santri).
Hasil dalam penelitian ini yaitu bentuk – bentuk pengembangan sumber
daya santri yang terdiri dari tiga aspek: aspek kepribadian (akhlak dan keilmuan),
yang di wujudkan dengan adanya pendidikan dan bimbingan agama Islam. Aspek
spiritual, yang dibangun dengan mujahadah, sholawatan, dan puasa sunah. Aspek
ekstrakulikuler, yang diwujudkan dengan adanya kegiatan ekstra yang terkumpul
menjadi beberapa bidang: bidang keagamaan, bidang kesenian, bidang kerajinan
(life skill), bidang media, dan bidang olahraga. Faktor pendukung dan penghambat
pengembangan sumber daya santri ini terdiri dari faktor internal dan eksternal.
Kata kunci: Pengembangan, Sumber Daya Santri, dan Pondok Pesantren Al –
Luqmaniyyah.NIM. 12230047 Ahmad Nuraenil Aziz2017-04-17T01:31:04Z2017-04-17T01:31:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25107This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/251072017-04-17T01:31:04ZPEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI SENTRA
INDUSTRI BATU ORNAMEN DI NGEPOSARI, SEMANU,
GUNUNGKIDULTujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan upaya dan hasil yang dicapai
dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui sentra industri batu ornamen.
Metode Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data
yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Semua data dilihat validitas datanya
dan dianalisis melalui proses reduksi data, penyajian data dan terakhir penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa upaya pemberdayaan ekonomi
masyarakat melalui sentra industri batu ornamen ini merupakan upaya pemanfaatan
sumberdaya alam di Desa Ngeposari. Implementasinya merupakan kegiatan
kerajinan mendayagunakan sumber daya manusia. Dengan adanya pemberdayaan
ekonomi masyarakat melalui sentra industri batu rnamen ini dapat meningkatkan
pendapatan ekonomi masyarakat. Karena sebelum adanya industri batu ornamen
mayoritas masyarakat menghandalkan dari hasil pertaniannya saja, hingga adanya
sentra industri batu ornamen menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat
sehingga meningkatkan penghasilkan perekonomian masyarakat. Meningkatnya
pendapatan pada bekerja sebagai industri batu ornamen dapat dilihat dari
penghasil yang diperolehnya. Dari penghasilannya cukup untuk memenuhi
kebutuhan dasar dan kebutuhan pokok.
Kunci: Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Sentra Industri Batu Ornamen.NIM. 12230057 Muhamad Irfan Hanafi2017-04-13T07:51:04Z2017-04-13T07:57:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25101This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/251012017-04-13T07:51:04ZKESENIAN MUSIK GEJOG LESUNG SEBAGAI MEDIA PEMBERDAYAAN BUDAYA MASYARAKAT OLEH PAGUYUBAN NYUTRA BUDAYA KELURAHAN WIROGUNAN KECAMATAN MERGANGSAN YOGYAKARTATujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses dan dampak
yang dilakukan oleh Paguyuban Nyutra Budaya Yogyakarta pada masyarakat
melalui kesenian musik gejog lesung. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif
dengan analisis deskriptif. Jenis penelitian kualitatif deskriptif adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan data berupa kata-kata tertulis yang merupakan
deskripsi tentang suatu hal. Upaya untuk memvalidkan data adalah dengan teknik
triangulasi data. Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model Miles dan Huberman, yang juga dikenal dengan analisis interaktif.
Dampak dari penelitian ini peneliti menemukan tiga langkah proses yang
dilakukan oleh Paguyuban Nyutra Budaya Yogyakarta yaitu tahap penyadaran
dan pembentukan perilaku, transfer pengetahuan dan kecakapan keterampilan dan
penggalangan dana. Sedangkan hasil pemberdayaan yang dilakukukan oleh
Paguyuban Nyutra Budaya Yogyakarta peneliti menemukan dua hasil atau
dampak pemberdayaan yaitu meningkatnya kepedulian masyarakat dan
meningkatnya pengetahuan masyarakat terhadap kesenian.
Kata Kunci: Musik Gejog Lesung, Paguyuban Nyutra Budaya, Pemberdayaan
Budaya MasyarakatNim. 12230082 Ahmad Khuzairi2017-04-10T07:46:22Z2017-04-10T07:46:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25114This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/251142017-04-10T07:46:22ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANK SAMPAH Studi Pada Bank Sampah Sinar Lestari RW 09 Kelurahan Sorosutan,Kecamatan Umbulharjo, YogyakartaMahbuban MS, tahun 2016, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Judul Skripsi “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bank Sampah Studi Pada Bank Sampah Sinar Lestari RW 09 Kelurahan Sorosutan, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta”.
Dalam penelitian ini dirumuskan dua pertanyaan penelitian, pertama, bagaimana proses pelaksanaan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh pengurus Bank Sampah Sinar Lestari, kedua, bagaimana dampak positif adanya Bank Sampah Sinar Lestari terhadap masyarakat sekitar.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu dengan mendeskripsikan dan menggambarkan hal-hal atau data-data yang bertujuan untuk mengungkap fakta yang ada dilapangan secara sistematik. Untuk membantu pengumpulan data maka peneliti menggunakan beberapa metode diantaranya, metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya tiga hal dalam proses pemberdayaan masyarakat melalui Bank Sampah Sinar Lestari yaitu: a). Tahap Penyadaran, penyadaran ini berupa sosialisasi kepada masyarakat dan penyuluhan tentang Bank Sampah, b). Tahap Pembekalan Keterampilan, tahap pembekalan keterampilan dengan daur ulang sampah plastik dan daur ulang botol bekas, c). Tahap Partisipasi, yaitu partisipasi dalam proses penyadaran dan pembekalan keterampilan. Sedangkan dampak positif adanya bank sampah yaitu pertama, dampak sosial, terjalinnya silaturrahmi antara warga satu dengan warga lainnya, kedua, dampak ekonomi, adanya peningkatan ekonomi nasabah Bank Sampah, ketiga, dampak lingkungan, menjadi lingkungan yang bersih dan nyaman.
Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Bank Sampah.NIM. 12230036 MAHBUBAN MS2016-02-17T01:53:29Z2016-02-17T01:57:51Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19379This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/193792016-02-17T01:53:29ZPERAN BADAN SOSIAL MARDIWUTO DALAM PEMBERDAYAAN
DIFABEL NETRA DI YOGYAKARTA WURI SOLIKHATUNWURI SOLIKHATUN. Peran Badan Sosial Mardi Wuto dalam
Pemberdayaan Difabel Netra di Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan
Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan
Kalijaga, 2015.
Penelitian ini dilatarbelakangi fakta bahwa penerimaan difabel di
lingkungan kerja belum seramah dengan apa yang diharapkan. Meskipun undangundang
telah menjamin akan adanya hak yang sama tentang pemenuhan hak
mendapat pekerjaan, namun perbedaan praktik di lapangan menunjukkan hal yang
belum sesuai dengan apa yang dipesankan oleh undang-undang. Badan Sosial
Mardi Wuto (BSMW) sebagai lembaga yang melayani difabel netra melakukan
pemberdayaan melalui program kerjanya agar difabel netra dapat bekerja sehingga
menjadi manusia yang mandiri. Penelitian ini berusaha mencari tahu bagaimana
peran Badan Sosial Mardi Wuto dan seberapa besar dampak dari peran
ditimbulkannya bagi difabel netra beserta lingkungan masyarakat.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil lokasi di
Badan Sosial Mardi Wuto. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan,
wawancara, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada Sembilan informan.
Peneliti melakukan reabilitas dan validitas data dengan trianggulasi sumber data
serta melakukan analisis dengan menggunakan metode analisis interaktif.
Penelitian ini menemukan bahwa Badan Sosial Mardiwuto sebagai salah
satu lembaga pengembang masyarakat dalam pemberdayaan difabel netra di
Yogyakarta memiliki peran penting, peran tersebut ialah peran fasilitatif dan
peran kependidikan. Dari dua peran tersebut menghasilkan berbagai program
pemberdayaan, diantaranya berbagai macam bentuk pelatihan keterampilan mulai
dari pelatihan komputer bicara, pelatihan bahasa ingglish, keterampilan tataboga,
keterampilan massage/pijat dan lain sebagainya. Disamping itu pula, pihak Badan
Sosial Mardi Wuto berupaya menghubungkan antara para donatur kepada difabel
netra dalam memberikan berbagai macam pelayanan sosial, berupa penyediaan
alat bantu difabel netra, pemberian zakat fitrah bagi difabel netra yang
membutuhkan, memberikan bantuan beasiswa untuk anak didik, selain itu Badan
Sosial Mardi Wuto juga mendirikan koperasi simpan pinjam bagi difabel netra
yang membutuhkan, membuka kesempatan kerja bagi difabbel netra sebagai
masir di Badan Sosial Mardi Wuto dan lain sebagainya. Dampak dari pelaksanaan
pemberdayaan yang diselenggarakan oleh Badan Sosial Mardi Wuto ialah dampak
internal tunanetra yakni dari dalam diri tunanetra yang mengikuti program
pemberdayaan di Badan Sosial Mardi Wuto. Adapun dampak bagi tunanetra
diantaranya ialah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya seperti mampu
miningkatkan intelektual, menambah pendapatan guna memenuhi kebutuhan
sehari-hari dan lain sebagainya. Dampak eksternal atau dari luar diri tunanetra,
diantara dampak bagi lingkungan atau masyarakat ialah ikut serta dalam
pembangunan secara bersama-sama, menciptakan citra baik dikalangan
masyarakat luas dan adanya saling membutuhkan antar sesama.NIM. 10230013 WURI SOLIKHATUN2016-02-17T01:59:42Z2016-02-17T01:59:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19380This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/193802016-02-17T01:59:42ZKEGIATAN JIMPITAN RONDA SEBAGAI MODAL SOSIAL UNTUK
PEMBANGUNAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT:
STUDI DI RW04 KELURAHAN PATEHAN KECAMATAN KRATON
YOGYAKARTAZamron Qomarullah Hanafi, Tahun 2015 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
judul skripsi “Kegiatan Jimpitan Ronda sebagai Modal Sosial untuk
Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat: Studi Kasus RW 04 Kelurahan
Patehan Kecamatan Kraton Yogyakarta”
Fokus penelitian ini adalah bagaimana kegiatan jimpitan sebagai modal
sosisal bagi masyarakat RW 04 Patehan Kraton Yogyakarta serta bagaimana hasil
yang telah dicapai warga setelah adanya kegiatan jimpitan ronda untuk
pembangunan dan kesejahteraan warga. Penelitian kegiatan jimpitan sebagai
modal sosial ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Deskriptif
kualitatif adalah metode dalam pendekatan suatu penelitian dengan
menggambarkan dan melukiskan keadaan obyek dan subyek peneliti berdasarkan
fakta yang sebagaimana adanya. Adapun subjek penelitian ini adalah ketua RW,
ketua Paguyuban Setu Pahing, Sekretaris Paguyuban Setu Pahing (STING), serta
masyarakat RW 04 Patehan Kraton Yogyakarta. Objek penelitian ini adalah
pokok pembahasan dari penelitian ini. Sedangkan cara memperoleh informan
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tehnik purposive sampling dan
metode dalam pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Hasil dari penelitian ini adalah jimpitan ronda RW 04 Patehan Kraton
Yogyakarta dijadikan sebagai modal sosial bagi warga. Dengan adanya kegiatan
jimpitan ronda ini warga saling bertemu dan berkomunikasi sehingga akan
terciptanya guyup, gotong royong, solidaritas, kerukunan antar warga., dimana itu
semua dijadikan modal sosial sehingga dapat meminimalisir gesekan antar warga.
Dengan terciptanya modal sosial tersebut maka dimanfaatkan dalam
pengembangan masyarakat dengan menciptakan beberapa kegiatan pendukung
seperti simpan pinjam dan sampah mandiri. Hasil uang jimpitan yang telah
terkumpul juga digunakan oleh warga RW 04 Patehan untuk santunan bagi warga
yang sakit, santunan warga meninggal, simpan pinjam warga, piknik atau outbond
yang dilaksanakan satu kali dalam satu tahun, reward bagi warga yang aktif dan
berpengaruh, pemeliharaan sarana dan prasarana RW .NIM. 10230041 ZAMRON QOMARULLAH HANAFI2016-02-17T02:01:04Z2016-02-17T02:08:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19383This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/193832016-02-17T02:01:04ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATAKAN KUALITAS
KESEHATAN OLEH PROGRAM PAMSIMAS ( PENYEDIAAN AIR MINUM DAN
SANITASI BERBASIS MASYARAKAT) DI DESA TIBAYAN KECAMATAN JATINOM
KABUPATEN KLATENPemberdayaan masyarakat merupakan langkah untuk mengajak masyarakat untuk
berperan aktif untuk mengubah dari ketidakmampuan mereka dalam memecahkan
persoalan dikehidupan mereka kemudian dapat secara mandiri dan aktif untuk
mengambil langkah dalam memperbaiki kehidupannya agar lebih baik.
Peningkatan kualitas kesehatan merupakan langkah yang dilakukan utntuk
menaikkan derajat kesehatan jiwa dan raga agar menjadi lebih sehat dan jauh dari
penyakit. Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat oleh PAMSIMAS di Desa
Tibayan Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten memiliki dasar berbasis pada
masyarakat dari berbagai lapisan dan golongan di desa tersebut untuk sama-sama
mandiri dan berdaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan mereka agar menjadi
lebih baik.
PAMSIMAS atau Pengadaan Air Bersih dan Sanitasi Berbasis pada Masyarakat
memiliki konsep dan implementasi untuk memberdayakan masyarakat secara aktif
dan mandiri untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat tersebut. Dengan
penelitian akan dapat mengetahui bagaimana konsep yang dibuat oleh Pamsimas
untuk memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kualitas kesehatan yaitu;
1. Meningkatkan praktik hidup bersih dan sehat di masyarakat 2. Meningkatkan
jumlah masyarakat yang memiliki akses air minum dan sanitasi yang
berkelanjutan 3. Meningkatkan kapasitas masyarakat dan kelembagaan lokal
(pemerintah daerah maupun masyarakat) dalampenyelenggaraan layanan air
minum dan sanitasi berbasis masyarakat 4. Meningkatkan efektifitas dan
kesinambungan jangka panjang pembangunan sarana dan prasarana air minum
dan sanitasi berbasis masyarakat. Selain itu dalam penelitian ini akan dapat
mengetahui bagaimana implementasi yang dilakukan oleh Pamsimas, yait dengan
adanya pemberdayaan lembaga lokal dimasyarakat, pendampingan, dan
memfasilitator di tiap unitnya dan programnya.
Pamsimas dalam memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kualitas
kesehatan, sebenarnya diawali dengan pengadaan sumber air bersih yang
merupakan permasalahan utama desa Tibayan. Namun sebelumnya masyarakat
diajak untuk mandiri dalam mengelola program-program yang akan dijalankan
terlebih dahulu. Hal tersebut merupakan hasil dari pemberdayaan sumber daya
manusia oleh program Pamsimas. Peningkatan kualitas kesehatan yang dlakukan
Pamsimas pada awal dan akhir berjalannya program telah menyadarkan
masyarakat untuk melakukan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat.NIM. 10230060 DINI DYAH PURNOMO WIDYA PANGESTI2016-02-17T02:02:48Z2016-02-17T02:08:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19384This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/193842016-02-17T02:02:48ZSTRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM)
MELALUI MARKETING ONLINE OLEH DINAS KOPERASI DAN UMKM KABUPATEN BANYUWANGIPenelitian ini berjudul “Strategi Pengembangan Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) melalui Marketing Online oleh Dinas Koperasi dan
UMKM Kabupaten Banyuwangií. Penelitian ini, penulis meneliti tentang
strategi yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten
Banyuwangi dalam mengembangkan usaha para pelaku UKM di wilayah
kerjanya. Pelatihan marketing online mengedepankan pemanfaatan
teknologi informasi yang menjadi trend di kalangan masyarakat luas.
Teori yang digunakan untuk membahas penelitian ini yakni
menggunakan teori marketing online menurut Jubilee Enterprise. Secara
terperinci dapat diuraikan dalam beberapa bagian yakni: memosting
produk disetiap toko online, membuat personal branding, nebeng “ngetop”
di situs orang lain, dan membuat atau memiliki berbagai akun media sosial
untuk berpromosi. Strategi yang dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM
Banyuwangi ada tiga, yakni: pengenalan marketing online keseluruh
pelaku UKM di Banyuwangi, pelatihan markting online, dan pelatihan
aplikasi online pada pemuda Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kualitatif yang menggambarkan keadaan sasaran
penelitian secara apa adanya, menganalisa data yang terkumpul.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan
dokumentasi.
Hasil penelitian ini ialah para pelaku UKM saat ini memiliki
berbagai media online sebagai sarana pemasaran seperti Facebook,
Twitter, dan Instagram. Selain itu, pelaku UKM juga mengalami
peningkatan pendapatan usaha (omzet), seperti Nova Yuliana yang semula
berpendapatan Rp. 2.000.000,00 kini menjadi Rp. 6.000.000,00 per bulan,
Didi Iswahyudi (pengusaha kuliner) dari pendapatannya semula Rp.
1.000.000,00 menjadi Rp. 6.000.000,00 per bulan dan Yunawiya
(Pengusaha makanan ringan) dari yang semula berpendapatan Rp.
25.000.000,00 kini menjadi Rp. 50.000.000,00 per bulanNIM. 11230007 MOHAMAD REGALFA MARGIONO2016-02-17T02:04:16Z2016-02-17T02:09:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19385This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/193852016-02-17T02:04:16ZPEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT OLEH KELOMPOK
PEMBUDIDAYA IKAN MINA SOKA MAKMUR DI DUSUN KADISOKA,
PURWOMARTANI, KALASAN, SLEMANLinda Rachmawati, 11230011. UIN Sunan Kalijaga, Judul Skripsi “Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat Oleh Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Soka Makmur di Dusun
Kadisoka, Purwomartani, Kalasan, Sleman”.
Budidaya ikan dalam penelitian ini merupakan suatu bentuk usaha dengan memanfaatkan
sumber daya yang guna untuk memberdayakan dan meningkatkan ekonomi. KPI Mina Soka
Makmur merupakan kelompok yang dibentuk masyarakat Dusun Kadisoka sebagai wadah
dalam mengembangkan usaha budidaya ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi
pemberdayaan ekonomi masyarakat oleh Kelompok Pembudidaya Ikan serta mendeskripsikan
tentang dampak pemberdayaan terhadap perekonomian masyarakat melalui Kelompok
Pembudidaya Ikan (KPI) Mina Soka Makmur di Dusun Kadisoka, Purwomartani, Kalasan,
Sleman.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya melakukan validitas data
menggunakan triangulasi sumber serta melakukan analisis.
Hasil dari penelitian ini menjabarkan bahwa strategi yang dilakukan dengan cara
pertama, meningkatkan solidaritas kelompok sehingga dapat memanfaatkan persawahan yang
tidak berproduktif untuk dijadikan kolam. Kedua, memperkuat potensi pembudidaya ikan
untuk berwirausaha. Ketiga, mengembangkan ekonomi para anggota tanpa adanya persaingan
karena memiliki strategi sendiri. Keempat, mengadakan pelatihan berupa pembibitan, produksi,
SDM, dan pemasaran. Kelima, pendampingan, pendampingan dari pemerintah daerah di KPI
Mina Soka Makmur dalam bentuk pemantauan perkembangan usaha. Keenam, permodalan.
Permodalan yang terbagi menjadi dua yakni modal dari dalam yang berupa individu, dan
kelompok. serta modal luar berupa hibah dan pinjaman luar melalui kerjasama. Ketujuh,
jaringan bisnis dengan PT.Aquafarm.
Selain itu adapun dampak yang dirasakan bersifat positif dan negatif. Dampak positifnya
yaitu, pertama, pemanfaatan lahan yang kurang produktif. Kedua, menambah penghasilan
ekonomi masyarakat serta mengurangi pengangguran di Kadisoka. Ketiga, pakan pelet
mendatangkan keong untuk dimanfaatkan oleh masyarakat, mempererat tali persaudaraan antar
keluarga anggota, membantu dalam pembangunan masjid, Keempat, adanya partisipasi dalam
kegiatan kepemudaan di kadisoka serta adanya pemberian gizi baik untuk anak. Selain itu
dampak negatifnya, pertama, konflik perebutan air. Kedua, pencemaran udara. Ketiga,
berkurangnya lahan pertanian.NIM. 11230011 LINDA RACHMAWATI2016-02-17T02:05:30Z2016-02-17T02:09:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19386This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/193862016-02-17T02:05:30ZPENGRAJIN BATIK PAGUYUBAN PUTRI KAWUNG: STUDI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA JARUM, BAYAT, KLATENPenelitian ini berjudul “Pengrajin Batik Paguyuban Putri Kawung: Studi Peningkatan Kesejahteraan Keluarga di Desa Jarum Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten”. Fokus penelitian ini adalah bagaimana upaya pengrajin batik di Paguyuban Putri Kawung Desa Jarum Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui usaha kerajinan batik dan bagaimana hasil dari upaya pengrajin batik di Paguyuban Putri Kawung Desa Jarum Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui kerajinan batik. Penelitian ini didasari dengan dua teori yaitu teori upaya pemberdayaan dan indikator keberhasilan pemberdayaan. Teori upaya pemberdayaan tersebut merujuk pada upaya-upaya yang dilakukan Paguyuban Putri Kawung dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Sedangkan teori indikator keberhasilan merujuk pada meningkatnya kesejahteraan anggota Paguyuban Putri Kawung dalam usaha kerajinan batik.
Metode yang digunakan penulis adalah penelitian deskriptif kualitatif yang menggambarkan sasaran penelitian secara apa adanya, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara bebas dan terpimpin, observasi nonpartisipan dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan dari 10 Agustus sampai 12 Desember 2015.
Hasil penelitian penulis menunjukkan bahwa (1) upaya peningkatan kesejahteraan keluarga melalui kerajinan batik yakni meliputi upaya permodalan: swadaya anggota, bantuan kepala desa, bantuan dosen UPN dan hasil pelatihan membatik. Upaya keterampilan: dari orang tua, teman dan pelatihan dari dosen UPN. Upaya ruang produksi: ruang produksi pusat dan produksi kecil. Upaya alat produksi: alat menggambar, alat menyanting dan tungku. Upaya pemasaran: pameran, katalog, show room batik dan penjualan.(2) hasil upaya kesejahteraan keluarga yaitu meliputi meningkatnya penghasilan anggota, memiliki keterampilan, membuka lapangan pekerjaan dan mengasah keterampilan.NIM. 11230025 MOH ULIL ALBAB2016-02-17T02:10:51Z2016-02-17T02:10:51Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19387This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/193872016-02-17T02:10:51ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI EVENT BUDAYA
“JOGO X JOGO” DI KAMPUNG SERANGAN, KELURAHAN
NOTOPRAJAN, KECAMATAN NGAMPILAN, YOGYAKARTAArdian Prayogo, 2015, UIN Sunan Kalijaga, Pemberdayaan Masyarakat
Melalui Event Budaya “Jogo X Jogo” Di Kampung Serangan, Kelurahan
Notoprajan, Kecamatan Ngampilan, Yogyakarta.
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah yang mempunyai banyak
adat dan kebudayaan. Kekayaan budaya yang ada di wilayah ini juga sangatlah
banyak dan beragam jenisnya. Sangat sesuai sekali jika Yogyakarta dikatakan
sebagai Kota Budaya karena begitu banyaknya budaya yang ada di dalamnya.
Salah satu diantaranya yaitu budaya “Jogo X Jogo” Kampung Serangan.
Event Budaya “Jogo X Jogo” ini dilaksanakan di bantaran sungai
Winongo. Budaya ini dilaksanakan dengan menampilkan kesenian-kesenian yang
dimiliki oleh masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
deskripstif kualitatif, subjek penelitian terdiri dari Kepala RW Kampung
Serangan, Ketua pelaksana event budaya “Jogo X jogo” dan Masyarakat sekitar.
Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi dan
dokumentasi. Penelitian ini fokus utamanya adalah mengungkapkan implementasi
dan implikasi budaya “Jogo X Jogo” dalam pemberdayaan masyarakat di
Kampung Serangan, Kelurahan Notoprajan, Kecamatan Ngampilan Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam event budaya “Jogo X Jogo”
di Kampung Serangan dapat dijadikan modal awal dalam suatu proses
pemberdayaan masyarakat di Kampung Serangan, selain itu dapat dijadikan
percontohan untuk masyarakat yang berada di bantaran sungai lainnya yang
berada di Yogyakarta. Dimana pelaksanaan event budaya ini melibatkan banyak
masyarakat, mulai dari pemerintah desa hingga masyarakat kecil yang ikut
meramaikan dan menyaksikan pelaksanaan event budaya “Jogo X Jogo”. Selain
itu event budaya “Jogo X Jogo” ini berimplikasi pada pemberdayaan masyarakat
yakni penyadaran dan pemanfaatan lingkungan hidup. Selain pemanfaatan
lingkungan, event budaya ini juga melibatkan kesenian-kesenian setempat dengan
tujuan untuk mengenalkan potensi budaya yang dimiliki oleh masyarakat kepada
publik. Dampak positif dari event budaya “Jogo X Jogo” dapat dilihat dari tiga
kegiatan masyarakat yaitu gotong-royong, patisipasi masyarakat dan rasa
solidaritas masyarakat. Gotong-royong masyarakat meningkat dengan adanya
kegiatan yang mereka lakukan bersama seperti dalam pelaksanaan event budaya
“Jogo X Jogo” dari mulai persiapan sampai selesai. Mereka bergotong-royong
dari mulai hal seperti parkir, keamanan lokasi, pembuatan arena pembukaan,
panyediaan konsumsi, pelaksanaan acara dan sebagainya. Disamping itu, dalam
event budaya “Jogo X Jogo” juga mempunyai dampak positif dari segi ekonomi.
Seperti bertambahnya pendapatan masyarakat. Sebagai event atau perayaan untuk
menunjukkan potensi yang dimiliki masyarakat, seperti kesenian, kerajinan
hingga kuliner.NIM. 11230048 ARDIAN PRAYOGO2016-02-17T02:12:26Z2016-02-17T02:12:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19388This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/193882016-02-17T02:12:26ZPEMBERDAYAAN ANAK PAUD DAN TK MELALUI SEKOLAH
KREATIF DAN INOVATIF:
STUDI DI PAUD DAN TK GAJAHWONG,
KAMPUNG LEDHOK TIMOHO, DIYPenelitian ini dilaksanakan di Kampung Ledhok Timoho, Kelurahan Muja
Muju, Umbulharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tempat ini merupakan daerah
marginal yang berada di pinggiran sugai Gajah Wong tanpa adanya kepemilikan
tanah, dengan obyek penelitian yaitu Anak-anak Jalanan di Sekolah Gajahwong
dengan berbagai latar belakang kegiatan sehari-hari. Keberadaan anak jalanan
yang menjadi pengamen, pemulung, dan pengemis di Ledhok Timoho melalui
berbagai macam proses, dari mereka yang mencari uang di jalanan karena
perekonomian dan putus sekolah, sampai mereka yang memiliki masalah dengan
keluarga.
Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: (1) Mengetahui programprogram
dan kegiatan-kegiatan pemberdayaan anak di Ledhok Timoho yang
dilakukan oleh Sekolah PAUD dan TK Gajahwong; (2) Mengetahui dampak dari
program dan kegiatan pemberdayaan anak Ledhok Timoho yang dilakukan oleh
Sekolah PAUD dan TK Gajahwong terhadap peningkatan kesejahteraan ekonomi.
Adapun metode penelitian secara garis besar bersifat studi lapangan (field
research) dan studi pustaka. Sifat dari penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif. Model pendekatan dengan mengamati pada aspek pemberdayaan
masyarakat komunitas Ledhok Timoho melalui sekolah Gajahwong.
Hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Program-program pemberdayaan
masyarakat di Ledhok Timoho diantaranya dengan menciptakan sekolah life-skill
berbasis alam; program sekolah untuk orang tua murid, baik secara stuktural
dengan ikut masuk kelas, maupun dilakukan secara kultural ketika berinteraksi
dalam masyarakat; dan terakhir mengadakan kerjasama dengan masyarakat dalam
bidang ekonomi, seperti peternakan sapi dan kambing, budidaya lele serta
kerjasama di bidang pemasaran barang-barang hasil kreatifitas sekolah
Gajahwong. (2)Dampak dari program dan kegiatan pemberdayaan berbasis lifeskill
di Ledhok Timoho telah memperkuat potensi atau daya yang dimiliki
masyarakat Ledhok Timoho, yakni diantaranya peningkatan pada sektor pada
kemajuan ekonomi seperti bertambahnya modal usaha, tersedianya lapangan kerja
dan pasar, serta peningkatan pada sosial-budaya dengan ditampung dan
disusunnya program jangka panjang dan kreativitas budaya masyarakat Ledhok
Timoho.NIM. 11230053 LUTFIA NIRWANA2016-02-17T02:14:10Z2016-02-17T02:14:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19390This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/193902016-02-17T02:14:10ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENINGKATAN
PERANAN WANITA KELUARGA SEHAT SEJAHTERA (P2W-KSS)
STUDI DI DUSUN PANDES, KELURAHAN PANGGUNGHARJO, KECAMATAN SEWON,
KABUPATEN BANTUL.Penelitian ini berjudul Pemberdayaan Masyarakat Melalui Peningkatan
Wanita Keluarga Sehat Sejahtera (P2W-KSS). Penelitian ini mengkaji pada
Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bantul, Yogyakarta mengenai
Pemberdayaan yang dilaksanakan untuk masyarakat. Pelaksanaan tersebut
digunakan untuk melihat proses dan hasil terlaksananya dari hasil penelitian di
lapangan.
Masalah utama di perkotaan maupun di pedesaan adalah adanya
pengangguran dan kemiskinan di dalamnya. Untuk menangani pengangguran di
Kabupaten Bantul, pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai penanganan
kemiskinan di Kabupaten Bantul. Kebijakan tersebut dipegang dan dipimpin oleh
Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa, kemudian dilaksanakan oleh pengurus
wilayah Desa. Namun belum dilaksanakan dengan maksimal, sehingga perlu
adanya penelitian agar diketahui kendala yang dihadapi. Berdasarkan hal itu maka
saya tertarik untuk meneliti bagaimana proses Kantor Pemberdayaan Masyarakat
Desa dalam menangani pengangguran serta bagaimana hasil dari adanya upaya
yang dilakukan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Daerah Kabupaten Bantul bagi
pengangguran dan warga kurang mampu.
Untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut, peneliti
menggunakan teknik purposive yang diguanakan untuk menentukan seseorang
menjadi informan atau tidak didasarkan pada tujuan tertentu. Untuk menentukan
informan yang diwawancarai penulis membuat kriteria sehingga muncul beberapa
narasumber yang menurut peneliti sesuai dengan kriteria. Kriteria yang digunakan
peneliti adalah narasumber yang ikut P2W-KSS, pengurus dan warga dusun
tersebut. Penelitian ini dilakukan di Dusun Pandes, Panggungharjo, Sewon,
Bantul, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan purposive yang dilakukan
dengan waktu penelitian mulai Juni 2015 sampai September 2015.
Hasil dari penelitian ini bahwa proses pelaksanaan program di lapangan
yang dilakukan oleh anggota P2W-KSS dan pengurus P2W-KSS sudah sesuai
dengan rangkaian rencana program awal yang di dalamnya yaitu tiga proses
pelaksanaan program yaitu penyuluhan, pelaksaan, evaluasi. Hasil pelaksanaan
program yaitu peningkatan pendapatan, mengurangi pengangguran, menjadi
keluarga yang sehat dan sejahtera. Peneliti melihat hasil dari berjalannya program
bahwa perlu pengoptimalkan pelaksanaan program yang dilakukan oleh Kantor
Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD).NIM. 11230061 USWATUN KHASANAH2016-02-17T02:15:51Z2016-02-17T02:15:51Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19391This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/193912016-02-17T02:15:51ZPERAN PT.KONTEN DIGITAL INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI KOMIKUS MELALUI WEBSITE NGOMIK.COMSiti Nur Afifiah, 2015, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, “Peran PT.Konten Digital Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Komikus melalui Website ngomik.com”.
Fokus penelitian ini tentang peran PT Konten Digital Indonesia dalam pengembangan ekonomi komikus melalui website ngomik.com serta hasil pengembangan ekonomi PT.Konten Digital Indonesia terhadap komikus melalui website ngomik.com. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peran PT Konten Digital Indonesia dalam pengembangan ekonomi komikus melalui website ngomik.com serta hasil pengembangan ekonomi PT. Digital Indonesia terhadap komikus melalui website ngomik.com.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah website ngomik.com. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi, Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Millles dan Huberman; yakni analisis yang terdiri dari tiga alur yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian ini adalah yang pertama, PT.Konten Digital Indonesia menjalankan perannya yakni peran fasilitator, komunikator, motivator dan broker, adanya peran tersebut mampu mendorong komikus lebih produktif lagi dalam menghasilkan sebuah karya, sehingga berdampak pada pengembangan kreatifvitas dan peningkatan pendapatan ekonomi komikus. Kedua, Hasil dari adanya pengembangan ekonomi melalui website ngomik.com menunjukkan bahwa, komikus mampu meningkatkan pendapatannya melalui penjualan komik premium, komikus mampu mengeluarkan pendapatnya melalui cipta hasil karya, komikus banyak mendapatkan tawaran pekerjaan dari perusahaan maupun penerbit, ikut berpartisipasi dalam pembangunan, bentuk nyata partisipasi komikus terhadap pembangunan di Indonesia adalah melalui hasil karya komikus yang dapat memperkaya koleksi komik lokal sehingga mampu berkontribusi dalam roda perekonomian industri kreatif di Indonesia.NIM. 11230074 SITI NUR AFIFAH2016-02-17T02:19:05Z2016-02-17T02:19:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19393This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/193932016-02-17T02:19:05ZPERAN DINAS PARIWISATA KULON PROGO DALAM
PENGEMBANGAN POTENSI WISATA GOA KISKENDO :
STUDI DI DESA JATIMULYO, KECAMATAN GIRIMULYO, KABUPATEN KULON PROGOPenelitian ini dilatar belakangi oleh peristiwa yang ada di Yogyakarta,
khususnya perkembangan pariwisata yang semakin berkembang hampir merata di
daerah-daerah yang berpotensi sebagai wisata yang dikembangkan baik itu wisata
alam hingga wisata budaya. Salah satu objek wisata alam yang perlu dikunjungi
ketika berwisata di Kulon Progo adalah Goa Kiskendo. Goa Kiskendo terletak di
Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo. Dapat dikatakan
Goa Kiskendo termasuk dalam kategori pengembangan ekowisata.Serta Goa
Kiskendo mempunyai beberapa daya tarik seperti kondisi yang masih alami,
adanya legenda Sugriwa dan Subali, untuk camping maupun untuk menunjang
agrowisata. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan : peran yang dilakukan
Dinas Pariwisata dalam memberdayakan goa kiskendo.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif, kualitatif. Sumber data penelitian diperoleh melalui metode wawancara
kepada pemerintah, juru kunci serta masyarakat sekitar goa kiskendo.metode
pengumpulan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. data yang
diperoleh dalam penelitian ini dianalisis kebenaranya dengan menggunakan
triangulasi. Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: (1) Mengetahui
bagaimana peran Dinas Pariwisata Kulon Progo dalam mengembangkan objek
wisata Goa Kiskendo; (2) Mengetahui dampak peran Dinas Pariwisata Kulon
Progo dalam pengembangan objek wisata Goa Kiskendo bagi masyarakat
Jatimulyo.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dinas Pariwisata memiliki peran
sangat penting dalam pengembangan potensi wisata Goa Kiskendo. Adapun
peran tersebut diantaranya adalah sebagai fasilitator, motivator, mediator dan
komunikator. Selain itu, terdapat dampak positif bagi masyarakat Jatimulyo
seperti terciptanya lapangan pekerjaan yang menyokong perekonomian mereka.
Selain dampak positif, ada pula dampak negatif yang dapat terjadi, seperti adanya
pertarungan ekonomi antara pemilik modal yang datang ke lokasi wisata dengan
masyarakat setempat, serta ancaman kemerosotan moral masyarakat akibat
sentuhan budaya-budaya modern dari luar sebagai konsekuensi objek wisata.NIM. 11230084 ZAHROTUL KHASANAH2016-06-02T01:39:27Z2016-06-02T01:39:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20824This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/208242016-06-02T01:39:27ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KAMPUNG SURONATAN KECAMATAN NGAMPILAN MELALUI PROGRAM BANK SAMPAHPersoalan lingkungan seperti persoalan sampah, sangatlah perlu keterlibatan dan peran semua pihak dalam mengatasi persoalan lingkungan, karena persoalan lingkungan adalah persoalan yang mempunyai keterkaitan antara satu dengan yang lain, di antaranya peran serta masyarakat yang peduli dengan persoalan sampah.
Kepedulian masyarakat harus senantiasa ditingkatkan agar persoalan yang dihadapi dapat diselesaikan secara bersama-sama dan dilakukan dengan mudah. Kegiatan membangun masyarakat terkait erat dengan memberdayakan masyarakat serta mengembangkannya, di samping memerangi permasalahan sampah dan kebersihan lingkungan juga mendorong masyartakat menjadi lebih aktif dan penuh inisiatif yang telah dimiliki masyarakat Kampung Suronatan. Hal ini dibuktikan oleh berdirinya organisasi pengelolaan sampah di Bank Sampah Surolaras sebagai pengelola sampah menjadi bahan yang menguntungkan dan mampu menjadi alat untuk mengembangkan masyarakat.
Penelitian ini menggunakan metode, adapun Rumusan masalah, yaitu 1). Bagaimana proses pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah dalam mewujudkan dan mengembangkan Kampung Suronatan Kecamatan Gondomanan?. 2). Apa dampak ekonomi dan sosial budaya dari terbentuknya program bank sampah yang diterapkan di Kampung Suronatan Kecamatan Gondomanan?. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dan metode penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya menggunakan metode observasi (pengamatan), interview (wawancara), dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah meliputi sosialisasi, perencanaan, pelatihan, dan proses penanganan di tempat, proses pengumpulan sampah, proses pengangkutan sampah, proses pengelolaan sampah. Manfaat yang dirasakan masyarakat Suronatan, mereka sangat terbantu dengan adanya Bank sampah karena bagi mereka sampah yang biasanya dibuang sia-sia menjadi barang yang bernilai ekonomis, menambah penghasilan keluarga, mempererat tali silaturrahmi antar masyarakat satu dengan yang lain.
Kata Kunci : Pemberdayaan Masyarakat, Pengelolaan SampahNIM. 08230014 M. ANDIKA PRASETYA RAHARJA2016-06-06T03:52:13Z2016-06-06T03:52:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20825This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/208252016-06-06T03:52:13ZPERAN KPI ‘MINA NGELO SEMBADA’ DALAM MEMBANGUN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Studi Terhadap Kelompok Pembudidaya Ikan ‘Mina Ngelo Sembada’ di Harjobinangun, Pakem, SlemanPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan beberapa peran yang
dilakukan oleh KPI Mina Ngelo Sembada, Harjobinangun, Pakem, Sleman,
Yogyakarta dalam membangun kesejahteraan masyarakat. Subjek penelitian
terdiri dari para anggota kelompok KPI Mina Ngelo Sembada, Pendamping PPL
dan pengurus kelompok. Pemilihan informan sebagai subjek penelitian dilakukan
dengan cara Kay Informan yaitu dengan memilih tohok-tokoh kunci. Teknik
pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, dokumentasi dan
observasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis data
kualitatif dengan metode deskriptif-analitis.
Hasil penelitian menemukan bahwa beberapa peran KPI Mina Ngelo
Sembada dalam membangun kesejahteraan anggotanya adalah dengan melakukan:
Pertama, peran sebagai fasilitator, yaitu dengan menfaslitasi pertemuan rutin
kelompok setiap sekali pada tanggal 1 awal bulan dimana tujuannya adalah untuk
membahas persoalan yang dihadapai oleh kelompok dalam melakukan kegiatan
budidaya mina padi serta simpan pinjam, Kedua, peran sebagai pendidik dan
pelatih yaitu berupa pelatihan produksi makanan, manajemen kelompok,
pembuatan pakan ikan, pengembangan benih ikan. Tujuan pelatihan ini adalah
untuk membuka wacana berpikir yang benar dalam arti mengetahui fungsi dan
tugas masing-masing anggota. Ketiga, peran sebagai nilai tawar anggota, yaitu
dengan melakukan konsolidasi anggota kelompok, serta untuk melakukan dan
menyatukan kegiatan kolektifan produksi kelompok mina padi agar dapat
meningkatkan nila tawar petani.
Hasil dari beberapa peran tersebut kemudian mempunyai efek pada
peningkatan taraf ekonomi anggota, serta peningkatan sumber daya anggota.
Adapaun dalam melakukan kegiatan untuk membangun kesejahteraan masyarakat
dan anggota, terdapat beberapa faktor menjadi pendukung dan penghambat. Fakor
pendukungnya adalah (1). Kelompok Mina Ngelo Sembada mempunyai kesamaan
pekerjaan dan tempat tinggal, yaitu mereka petani mina padi. (2) adanya kegiatan
simpan-pinjam, dan (3) Motivasi anggota dalam mengembangkan usahanya dan
menambah penghasilan. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat dalam usaha
untuk memajukan dan mensejahterakan anggota dan masyarakatnya adalah
berasal dari internal kelompok sendiri yaitu Faktor kemalasan anggota menjadi
faktor utama penghambat, karena para anggota sendiri sudah sibuk dengan
kegiatan dirumah, sehingga terkadang tidak mempunyai waktu luang untuk
mengikuti program pertemuan serta program kelompok.
Kata kunci: Mina Ngelo Sembada, Petani, Kesejahteraan MasyarakatNIM: 08230025 FIKRI AMALI2016-06-08T01:41:05Z2016-06-08T01:41:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20827This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/208272016-06-08T01:41:05ZSTRATEGI FUNDRAISING DI RUMAH PINTAR PIJOENGAN DESA SRIMARTANI PIYUNGAN BANTUL YOGYAKARTANur Imam Khabibi, 10230005. Strategi Fundraising di Rumah Pintar
Pijoengan Desa Srimartani Piyugan Bantul Yogyakarta. Pembimbing Dr. Pajar
Hatma Indra Jaya, M.Si, Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Dakwah dan
Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016.
Rumah Pintar Pijoengan yang berada di Desa Srimartani, Piyungan,
Bantul, Yogyakarta menjadi lembaga swadaya masyarakat yang melakukan
pemberdayaan melalui program dalam bentuk pendidikan, sosial dan
kesehatan. Selama ini Rumah Pintar Pijoengan mendapat banyak penghargaan
diantaranya mendapat predikat sebagai Rumah Pintar Terbaik di Indonesia
pada tahun 2014 oleh Kemdikbud (kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kegiatan mereka dibantu oleh BAZNAS pusat sebagai donatur dari segi
operasional (pendanaan). Namun sejak tahun 2014 Rumah Pintar Pijoengan
tidak lagi didanai oleh BAZNAS dan menjadi lembaga yang mandiri
Berdasarkan latarbelakang tersebut peneliti mengkaji bagaimana
strategi pengelolaan fundraising yang dilakukan sehingga dapat menghasilkan
dana untuk keberlangsungan program yang ada. Kemudian bagaimana hasil
dari kegiatan fundraising. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan
data dalam penelitian ini yaitu dengan observasi, dokumentasi, dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rumah Pintar Pijoengan tidak
tergantung bantuan dari pihak luar namun mengandalkan sentra yang ada dan
membuat unit usaha untuk pembiayaan. Hasil dari fundraising Rumah Pinntar
Pijoengan selama berjalan sebagai lembaga yang mandiri menunjukan hasil
yang positif, dimana pada tahun 2014 mendapat pemasukan sebesar Rp
50.573.750,-. Pendapatan tersebut membantu 42.1% dari seluruh kebutuhan
Rumah Pintar Pijoengan selama tahun 2014, untuk kekurangannya
menggunakan dana simpanan pada tahun sebelumnya dan pengelola Rumah
Pintar Pijoengan. Monitoring dan evaluasi program dilakukan untuk
mempebaiki kekurangan dari strategi fundraising dan menciptakan ide strategi
fundraising yang baru untuk hasil yang lebih baik demi perjalanan kedepannya
sebagai lembaga sosial yang mandiri.
Kata kunci: Strategi Fundraising Rumah Pintar Pijoengan, Sentra Unit Usaha.NIM 10230005 NUR IMAM KHABIBI2016-06-02T01:32:27Z2016-06-02T01:32:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20829This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/208292016-06-02T01:32:27ZPENANGGULANGAN KASUS KEMATIAN ANAK DAN IBU HAMIL DALAM UPAYA MENCAPAI TARGET MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGS) 2015: Studi Kasus Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi RiauPenelitian ini berjudul “Penanggulangan Kasus Kematian Anak dan Ibu
Hamil Dalam Upaya Mencapai Target Millenium Development Goals (MDGs)
2015: Studi Kasus Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau”. Penelitian ini
berbicara tentang upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan
Meranti dalam hal ini adalah Dinas Kesehatan dan Kantor Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (PPPAKB) Kabupaten
Kepulauan Meranti dalam menanggulangi kasus kematian anak dan ibu. Menekan
angka kasus kematian anak dan meningkatkan kesehatan ibu adalah dua poin dari
delapan target Millenium Development Goals yang mestinya tercapai pada tahun
2015. Namun banyak sekali tantangan yang mesti dihadapi untuk mencapai target
tersebut, antara lain: minimnya fasilitas dan tenaga kesehatan terutama di pelosok
desa, sulitnya akses menuju unit pelayanan kesehatan, bahkan kebiasaan
masyarakat yang lebih memilih pengobatan tradisional menjadi tantangan
tersendiri dalam menekan angka kasus kematian anak dan ibu di Indonesia tidak
terkecuali di Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau.
Teori yang digunakan untuk membahas penelitian ini yakni menggunakan
teori kebijakan publik yang fokus utamanya adalah pelayanan publik, termasuk
pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Selain itu, juga digunakan sistem Top
Down dan Bottom Up yang selalu ada di belakang suatu kebijakan atau program.
Kemudian dilengkapi dengan teori perubahan sosial di masyarakat. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif yang menggambarkan keadaan objek
penelitian secara mendasar dan mendalam. Pengumpulan data dilakukan dengan
teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada
perangkat daerah dan organisasi masyarakat yang terkait, yaitu Dinas Kesehatan,
kantor PPAKB Kab. Kepulauan Meranti dan TP PKK Kab. Kepulauan Meranti
atau TP PKK Kecamatan. Wawancara dan observasi juga dilakukan kepada
tenaga kesehatan desa, penanggungjawab Posyandu dan masyarakat yang
berkaitan dengan kasus kematian anak dan ibu.
Hasil dari penelitian ini menjelaskan apa saja yang telah dilakukan oleh
pemerintah untuk menanggulangi kasus kematian anak dan ibu di Kabupaten
Kepulauan Meranti selama ini. Pemerintah melalui SKPD yang terkait telah
melakukan upaya seperti: Meningkatkan kompetensi sumber daya kesehatan,
pemberdayaan masyarakat melalui UKBM, memaksimalkan BOK, meningkatkan
akseptor KB, pendewasaan usia perkawinan, dan kampanye untuk anya memiliki
dua anak. Terlepas dari itu masih banyak sekali pembenahan yang harus
dilakukan pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan guna
meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti
pada umumnya.
Kata kunci: Penanggulangan Kasus Kematian Anak dan Ibu Hamil.NIM: 11230006 HENDRA2016-06-07T02:26:40Z2016-06-07T02:26:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20830This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/208302016-06-07T02:26:40ZPEMBERDAYAAN JANDA MELALUI PROGRAM PEMBINAAN RUMAH USAHA MANDIRI OLEH LEMBAGA SOSIAL KEMANUSIAAN DOMPET SEJUTA HARAPAN: Studi Kelompok Bunda Sejahtera Di Desa Basin, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten KlatenAnnas Rais Al-Munfiq. Nim. 11230015. PEMBERDAYAAN JANDA
MELALUI PROGRAM PEMBINAAN RUMAH USAHA MANDIRI OLEH
LEMBAGA SOSIAL KEMANUSIAAN DOMPET SEJUTA HARAPAN: Studi
Kelompok Bunda Sejahtera Di Desa Basin, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten
Klaten. Pembimbing Dr. Pajar Hatma Indra Jaya, S.Sos., M.Si. Skripsi.
Yogyakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, 2015.
Penelitian ini di latar belakangi oleh adanya kemiskinan yang sudah menimpa
Negara Indonesia sejak lama, baik itu di kota besar maupun di kota kecil. Salah
satu kota tersebut adalah Klaten. Klaten merupakan sebuah Kabupaten di Provinsi
Jawa Tengah, di mana pada tahun 2012 jumlah penduduk miskinnya sebanyak
187.900 jiwa, sedangkan pada tahun 2013 turun menjadi 179.500 jiwa.
Berdasarkan data kemiskinan tersebut, maka perlu adanya bantuan dari suatu
lembaga untuk melakukan penanganan. Salah satu lembaga tersebut adalah
Lembaga Sosial Kemanusiaan Dompet Sejuta Harapan (DSH). Lembaga Sosial
Kemanusiaan DSH menghimpun dana dari masyarakat melalui zakat infaq,
sodaqoh, dan membangun mitra dengan beberapa perusahaan, kemudian
memanfaatkan dana tersebut sebagai alat pendukung dalam membantu
mensejahterakan masyarakat kurang mampu. Salah satu desa yang menerima
bantuan tersebut adalah masyarakat Desa Basin, Kecamatan Kebonarum,
Kabupaten Klaten. Di mana yang menjadi subyeknya adalah para janda. Melalui
Program Rumah Usaha Mandiri inilah, janda-janda tersebut dibina dan di
berdayakan agar mampu menjadi wirausahawan-wirausawan yang mandiri dan
berdaya.
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah penelitian ini yaitu:
Pertama, bagaimana tahapan pembinaan Lembaga Sosial Kemanusiaan DSH
tehadap janda-janda pada Kelompok Bunda Sejahtera melalui Program Rumah
Usaha Mandiri. Kedua, bagaimana hasil dari pembinaan Lembaga Sosial
Kemanusiaan DSH tehadap janda-janda pada Kelompok Bunda Sejahtera melalui
Program Rumah Usaha Mandiri. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif. Metode pengumpulan dilakukan dengan cara melakukan wawancara
baku terbuka dengan jumlah informan 6 orang, yaitu bapak direktur lembaga, ibu
ketua kelompok, ibu sekretaris kelompok, ibu bendahara kelompok, dan 2 ibu
anggota kelompok. Kemudian dilanjutkan dengan metode observasi, dan
dokumentasi. Metode penentuan informan menggunakan metode purposive.
Hasil penelitian ini meliputi: Pertama, tahapan program pembinaan Lembaga
Sosial Kemanusiaan DSH terhadap ibu-ibu janda di Desa Basin, Kecamatan
Kebonarum, Kabupaten Klaten, yaitu berupa: penyuluhan, pembentukan
kelompok usaha, pemberian bantuan modal, pelatihan, dan pendampingan. Kedua,
hasil dari program pembinaan Lembaga Sosial Kemanusiaan DSH terhadap ibuibu
janda di Desa Basin, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, yaitu
mendapatkan pengetahuan, mendapatkan keterampilan, mendapatkan modal usaha
dan mendapatkan pendapatan tambahan.
Kata Kunci: Pemberdayaan Janda, Program Pembinaan, Lembaga Sosial.NIM.11230015 ANNAS RAIS AL-MUNFIQ2016-06-03T00:43:26Z2016-06-03T00:43:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20832This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/208322016-06-03T00:43:26ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KOPERASI (Studi Langkah-Langkah Pemberdayaan di Koperasi Kerajinan Keparakan Mandiri Sejahtera (KOKKMAS) Kelurahan Keparakan, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta)Penelitian ini berjudul Pemberdayaan Masyarakat Melalui Koperasi
(Studi Langkah-Langkah pemberdayaan di Koperasi Kerajinan Keparakan
Mandiri Sejahtera (KOKKMAS) Kelurahan Keparakan, Kecamatan Mergangsan,
Kota Yogyakarta). Penelitian ini tentang pemberdayaan masyarakat atau anggota
koperasi pengrajin skala rumahan. Koperasi sebagai pengolahan dan
pemberdayaan masyarakat salah satu diantaranya yaitu Koperasi Kerajinan
Keparakan Mandiri Sejahtera “KOKKMAS
Penelitian ini merupakan penlitian deskriptif kualitatif. Rumusan masalah
pada penelitian ini adalah: (1) Bagaimana langkah-langkah pemberdayaan
masyarakat pengrajin kulit yang dilakukan oleh Koperasi Kerajinan Keparakan
Mandiri Sejahtera (KOKKMAS)? (2) Bagaimana partisipasi anggota koperasi
dalam mengikuti program pemberdayaan yang dilakukan oleh Koperasi Kerajinan
Keparakan Mandiri Sejahtera (KOKKMAS)? Metode Penelitian ini yang
digunakan meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa dalam langkah langkah
pemberdayaan KOKKMAS bahwa pemberdayaan masyarakat yang dilakukan
oleh Koperasi Kerajinan Keparakan Mandiri Sejahtera dalam meningkatkan
perkonomian pengrajin kulit sepatu dan sandal dengan cara pembentukan
kelompok, pedampingan, perencanaan kegiatan serta hasil kegiatan, dan
kegiatannya dengan pelatihan kewirausahaan, pembimbingan, pengadaan alat
produksi, promosi, simpan pinjam, sampai dengan pemberian modal. Terkait
kerjasama dengan pihak pemerintah dalam hal ini adalah Dinas Perdagangan
Industri dan Koperasi kota maupun provinsi dan adanya pengelolaan yang di
lakukan oleh pengurus Koperasi Kerajinan Keparakan Mandiri Sejahtera dalam
meningkatkan mutu dan kualitas produk dan peningkatan produksi demi
kesejahteraa anggota. Terutama para pengrajin kulit sepatu dan sandal yang
dijadikan sebagai sasaran pembangunan. Partisipasi aktif anggota Koperasi
Keparakan Mandiri Sejahtera mampu mendorong tercapainya tujuan Koperasi
Keparakan Kidul Mandiri Sejahtera dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
ekonomi masyarakat Kampung Keparakan Kidul kususnya para pengrajin sepatu
dan sandal kulit.
Kata Kunci: Langkah-langkah pemberdayaan koperasi dan PartisipasiNIM : 11230032 FIRMAN ARIEF PRATDITYA2016-06-06T03:52:20Z2016-06-06T03:52:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20833This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/208332016-06-06T03:52:20ZPENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN BARBERSHOP (Studi Kasus Tiga Pengusaha Barbershop di Kabupaten Sleman D. I. Yogyakarta)Sebagian orang mengatakan sekarang ini merupakan keadaan yang
cukup sulit untuk memperlebar peluang bisnis. Hal ini membuat para pelaku
bisnis memutar otak dan mencari lahan bisnis yang cukup prospektif.
Tuntutan peran dan pekerjaan, hingga padatnya aktivitas yang harus terpenuhi
membuat seseorang harus memaksimalkan tenaga hingga mendapatkan hasil
yang memuaskan. Banyak potong rambut atau tempat perawatan yang hanya
menawarkan potong rambut dan kulit saja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan beberapa strategi yang
dilakukan oleh tiga pengusaha barbershop dalam mengembangkan
wirausahanya, hasil yang diproleh, serta faktor apa saja yang menjadi
pendukung dan penghambat upaya pengembangan wirausaha barbershop.
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek adalah tiga orang pengusaha
barbershop, beserta para pelaksana dan pihak-pihak yang terkait dengan
kegiatan pengembangan kewirausahaan barbershop di Sleman Yogyakarta.
Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, dokumentasi
dan observasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis
data kualitatif dengan metode deskriptif-analitis (methode kepenulisan yang
digunakan untuk membahas suatu permasalahan dengan cara meneliti,
menganalisis, menginterpretasikan hal yang ditulis dengan pembahasan yang
teratur dan sistematis di tutup dengan kesimpulan).
Hasil penelitian menemukan bahwa dalam membuka bisnis
barbershop banyak hal yang perlu disiapkan starategi untuk memulainya,
berikut ini beberapa strategi untuk mengembangkan usaha barbershop, Antara
lain: 1) Lokasi yang strategis (dekat dengan kos-kosan, kampus/sekolah, dan
pasar). 2) Tempat Usaha (interior dan eksterior yang memadai) 3).
Ketenangan tempat usaha. 4) Nyaman dan sejuk. Seperti ada AC dan fasilitas
lainnya. 5) Kenyamanan : adalah hal yang dicari pelanggan. 6) Tenaga
Ahli/tukang potong yang sangat ahli dibidang hal potong rambut dan di
imbangi dengan keahlian yang lainnya seperti semir, criembath, pijat, hair
tatto.
Kata kunci: Strategi, factor pendukung dan penghambat, hasil yang diperoleh.NIM: 11230079 LUTFIYANTO2016-05-31T08:46:36Z2016-05-31T08:46:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20834This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/208342016-05-31T08:46:36ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT PERKOTAAN MELALUI POSDAYA MEKAR LESTARI DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT (Studi Di Kampung Sapen RW 08, Kelurahan Demangan, Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta)Dilatarbelakangi dari keterbelakangan SDM yang lemah yang berujung kepada
MDG,s kurang tercapai maka perlunya SDM yang berkualitas dengan etos kerja, maju dan
mandiri ditunjang dengan penguatan terhadap potensi yang di miliki maka di dibutuhkan
usaha yang serius untuk melakukan penguatan fungsi tersebut. Salah satunya yaitu di
bentuklah Posdaya Mekar Lestari.
Dalam penelitian ini dirumuskan dua pertanyaan penelitian, pertama, bagaimana
proses Kelompok Pelaksana Posdaya Mekar Lestari dalam memberdayakan masyarakat RW
08, Kampung Sapen, yang bertujuan untuk mendiskripsikan proses pemberdayaan masyarakat
perkotaan melalui Posdaya Mekar Lesatari dalam meningkatkan kemandirian masyarakat,
kedua bagaimana hasil dari pemberdayaan masyarakat melalui Posdaya Mekar Lestari yang
bertujuan untuk mendiskripsikan hasil dari pemberdayaan tersebut.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, peneliti menggunakan metode deskriptif
kualitatif, yaitu dengan mendeskripsikan dan menggambarkan hal-hal atau data-data yang
bertujuan untuk mengungkap fakta yang ada di lapangan secara sistematik. Untuk membantu
pengumpulan data maka peneliti menggunakan beberapa metode diantaranya, metode
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dalam menentukan informan, peneliti menggunakan
teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan dengan mempertimbangkan khusus
sehingga layak dijadikan sampel, dari strategi purposive sampling itulah peneliti melakukan
observasi menentukan informan yang dianggap sesuai berdasarkan kriteria.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya tiga hal dalam proses pemberdayaan
masyarakat perkotaan melalui Posdaya Mekar Lestari dalam meningkatkan kemandirian yaitu:
a). Tahap penyadaran; Penyadaran ini berupa penyadaran terhadap kelompok yang lemah
terutama lemah ekonominya, penyadaran penguatan fungsi pendidikan, dan penyadaran
penguatan fungsi kesehatan, b). Tahap Keikutsertaan masyarakat dalam workshop maupun
seminar, c). Tahap pemberian modal usaha bagi kelompok yang diberdayakan,seperti simpan
pinjam, Pemberdayaan Ekonomi Kewilayahan (PEW) maupun Kelompok Usaha Bersama
(KUBE). Sedangkan hasil dari Pemberdayaan Masyarakat tersebut yaitu pertama,
meningkatnya partisipasi masyarakat, kedua kemandirian masyarakat, yang terlihat kini
masyarakat tidak ada yang namanya menjadi beban orang lain justru mereka bisa mandiri
dengan usaha mereka, ketiga perolehan penghargaan dari berbagai pihak yang
mengapresiasikan berjalannya progam yang dapat mewujudkan masyarakat menjadi sejahtera
dan lebih mandiri.
Kata Kunci : Pemberdayaan Masyarakat Perkotaan, Posdaya, KemandirianNIM 12230001 FITRIYANI2016-06-07T02:26:46Z2016-06-07T02:26:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20835This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/208352016-06-07T02:26:46ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN KOTA OLEH TIM ADVOKASI ARUS BAWAH (TAABAH): Studi di Komunitas Ledhok Timoho, Balerejo RT 50/05 Mujamuju, Umbulharjo, YogyakartaWahyuni, 12230016. Pemberdayaan Masyarakat Miskin Kota oleh
Tim Advokasi Arus Bawah (TAABAH): Studi di Komunitas Ledhok
Timoho, Balerejo RT 50/05 Mujamuju, Umbulharjo, Yogyakarta.
Pembimbing Dr. Aziz Muslim. M.Pd. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, 2016.
Fokus penelitian ini adalah konsep, implementasi dan hasil
pemberdayaan masyarakat miskin kota yang dilakukan oleh Tim Advokasi
Arus Bawah (TAABAH). TAABAH didirikan sebagai media dan fasilitasi
atas berbagai permasalahan sosial yang dialami kaum miskin kota dan kaum
jalanan di wilayah DIY. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
konsep, implementasi dan hasil program pemberdayaan masyarakat miskin
kota oleh TAABAH di Ledhok Timoho, Balerejo RT 50/05 Mujamuju,
Umbulharjo, Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif,
yaitu pengamatan suatu obyek dan menginterprestasikannya dalam uraian
kata-kata. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan observasi,
wawancara dan dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini
menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu dengan mengumpulkan
data, menyajikan data dalam teks naratif, dan pengambilan kesimpulan.
Pengambilan informan dalam penelitian ini menggunakan snawball.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa konsep TAABAH dalam
memberdayakan masyarakat miskin kota di Ledhok Timoho secara garis
besar adalah mengangkat harkat dan martabat masyarakat. Implementasi
pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh TAABAH dengan cara
melibatkan seluruh partisipasi masyarakat sehingga mempunyai manfaat
atau hasil bagi masyarakat Ledhok Timoho. Hasil dari pemberdayaan yang
dilakukan oleh TAABAH yaitu: pertama, hasil berbentuk material seperti
adanya Sekolah Gajah Wong, bak sampah dan lain-lain. Kedua, hasil
berbentuk kemandirian seperti adanya usaha bagi masyarakat.
Kata Kunci: Pemberdayaan, TAABAH, Masyarakat Miskin Kota.NIM 12230016 WAHYUNI2016-06-02T01:35:32Z2016-06-02T01:35:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20837This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/208372016-06-02T01:35:32ZPERANINDUSTRI FANRI COLLECTION DALAM PEMBERDAYAAN DIFABELIhda Sholikhatin, tahun 2016 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Judul
Skripsi “Peran Fanri Collection Dalam Pemberdayaan Difabel”
Fokus penelitian ini adalah bagaimana peran Fanri Collection dalam
pemberdayaan difabel melalui industri kerajinan kulit ikan pari dan kulit sapi
dimana mereka adalah orang yang memiliki kemampuan yang berbeda dan
bagaimana hasil dari pemberdayaan difabel melalui industri kerajinan kulit ikan
pari dan kulit sapi yang dilakukan oleh Fanri Collection yang mana pemiliknya
adalah seorang difabel daksa. Peran Fanri Collection dapat dilihat dari
pemberdayaan yang dilakukan oleh pemilik Fanri Collection. Tujuan penelitian
ini untuk mengkaji dan mendeskripsikan peran serta hasil pemberdayaan difabel
setelah diberdayakan oleh home industri Fanri Collection.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan
secara langsung terhadap obyek yang diteliti untuk mendapatkan data-data yang
dibutuhkan dan berkaitan dengan rumusan masalah. Sumber data penelitian ini
adalah pemilik Fanri Collectiondan difabel di Fanri Collection. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif .
Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa peran Fanri Collection
sebagai pendamping dalam pemberdayaan difabel adalah yang pertama, Peran
Fasilitatif Fanri Collection. Kedua, peran Fanri Collection dalam ketrampilan
mendidik. Ketiga, peran Fanri Collection dalam ketrampilan representasi.
Keempat, peran Fanri Collection dalam ketrampilan teknis. Sedangkan hasil
pemberdayaan adalah menciptakan lapangan kerja baru, keberlanjutan usaha, dan
partisipasi difabel dalam peningkatan kemajuan dan mempertahankan kualitas
produk kerajinan Fanri Collection.
Kata kunci : Peran, Difabel, Pemberdayaan.NIM 12230027 IHDA SHOLIKHATIN2016-06-02T01:37:12Z2016-06-02T01:37:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20838This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/208382016-06-02T01:37:12ZPERAN PANTI SOSIAL BINA REMAJA DALAM PEMBERDAYAAN REMAJA TERLANTAR DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTARemaja merupakan salah satu kekayaan sumber daya manusia
yang harus dijaga dan harus mendapatkan suatu pengarahan yang baik.
Namun hal tersebut tidak bisa dilakukan dengan semudah
membalikkan telapak tangan, karena untuk mewujudkan remaja yang
berkualitas itu memerlukan proses yaitu melalui pendidikan dan
bimbingan. Untuk mendapatkan pendidikan dan bimbingan yang baik
pada zaman sekarang tidaklah gratis, sehingga bagi masyarakat yang
tidak mampu untuk membiayai anaknya memilih untuk tidak
mengikutsertakan anaknya mengikuti proses pendidikan dan
bimbingan akhirnya banyak anak-anak dan remaja yang terlantar.
Salah satu lembaga yang peduli terhadap permasalahan remaja
terlantar adalah Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta. Lembaga
tersebut merupakan salah satu Unit Pelayanan Teknis Dinas Sosial
Daerah Istimewa Yogyakarta. Lembaga ini menyediakan beberapa
jenis bimbingan keterampilan dan materi pembelajaran. Selain itu
remaja yang mengikuti bimbingan juga akan mendapatkan fasilitas
tempat tinggal, makan dan beberapa kebutuhan individu secara gratis.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai
peran yang dilakukan oleh Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta
dalam memberdayakan remaja terlantar dan hasil yang dilakukan
dalam melaksanakan peran tersebut. Peneliti menggunakan pendekatan
kualitatif dengan analisis deskriptif. Jenis penelitian kualitatif
deskriptif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa
kata-kata tertulis yang merupakan deskripsi tentang suatu hal. Upaya
untuk memvalidkan data adalah dengan teknik triangulasi data. Model
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Miles
dan Huberman, yang juga dikenal dengan analisis interaktif.
Hasil dari penelitian ini peneliti menemukan empat peran yang
dilakukan oleh Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta dalam
pemberdayaan remaja terlantar yaitu peran bimbingan keterampilan,
peran bimbingan sosial, peran bimbingan motivsi dan peran bimbingan
keagamaan. Sedangkan hasil pemberdayaan yang dilakukukan oleh
Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta peneliti menemukan tiga hasil
pemberdayaan yaitu pemenuhan kebutuhan dasar, jangkauan sumber
produktif dan partisipasi proses pembangunan.
Kata Kunci: Peran, Pemberdayaan dan Remaja Terlantar.NIM. 12230033 WAHYU ADAM KHOERUL ANAM2016-06-02T01:31:50Z2016-06-02T01:31:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20839This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/208392016-06-02T01:31:50ZSTRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH PENGURUS PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK): Studi di Kampung Demangan RW 05, Kelurahan Demangan, Kecamatan Gondokusuman, YogyakartaBerangkat dari permasalahan sosial yang ada di masyarakat khususnya pada
tingkat keluarga, seperti KDRT (Kekerasan dalam Rumah Tangga), banyaknya
masyarakat yang menganggur dan tidak memiliki kegiatan yang jelas (dalam hal ini
adalah ibu-ibu rumah tangga), sehingga menjadikan masyarakat tidak produktif.
Sebenarnya sudah banyak program pemerintah dalam hal pemberdayaan, seperti
program PNPM mandiri, yang di dalamnya juga ada program pemberdayaan
masyarakat. Akan tetapi dari program tersebut belum berjalan maksimal, dan
realitanya masih banyak permasalahan-permasalahan yang timbul dari masyarakat. Di
kampung Demangangan RW 05 ternyata ada salah satu program guna menangani
permasalahan tersebut, yaitu melalui sebuah program pemberdayaan masyarakat
yaang disebut dengan program PKK (Peberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga).
Berdasrkan latar belakang tersebut maka muncul pertayaan tentang bagaimana
strategi dan hasil pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh pengurus
pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK) dalam pemberdayaan masyarakat di
kampung Demangan RW 05 kecamatan Gondokusuman Yogyakarta. Untuk
menjawab rumusan masalah tersebut peneliti menggunakan metode analisis deskriptif
kualitatif bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau fenomena yang ada di
lapangan. Dan teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah
teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Dalam penelitian ini penentuan
informan menggunakan tekhnik secara purposive dan snowball.
Hasil dari penelitian ini adalah. Pertama, strategi dalam pemberdayaan
masyarakat oleh pengurus PKK Kampung Demangan RW 05 melalui lima tahap
diantaranya adalah: (1) tahap sosialisasi. (2) tahap fasilitasi (3) tahap pemetaan
tempat (4) tahap perencanaan (5) tahap pelaksanaan. Kedua, hasil pemberdayaan
masyarakat yang dilakukan oleh pengurus PKK dalam pemberdayaan masyarakat di
Kampung Demangan RW 05, menunjukkan bahwa pengurus PKK Kampung
Demangan berperan dalam pemenuhan kebutuhan dasar, jangkauan sumber produktif,
dan partisipasi dalam proses pembangunan dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, terutama pada kondisi sosial serta ekonomi masyarakat.
Kata Kunci: Strategi Pemberdayaan, PKK, Kampung DemanganNIM 12230053 SAPARWADI2016-06-02T01:35:22Z2016-06-02T01:35:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20840This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/208402016-06-02T01:35:22ZPEMBERDAYAAN LANSIA MELALUI USAHA EKONOMI PRODUKTIF OLEH BINA KELUARGA LANSIA (BKL) MUGI WARAS DUSUN BLENDUNG DESA SUMBERSARI KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMANLansia adalah seseorang yang berusia 60 (enam puluh) tahun keatas.
Lansia mengalami berbagai permasalahan baik itu ditinjau dari segi fisik, psikis,
ekonomi maupun sosial. Adanya permasalahan yang dihadapi oleh lansia perlu
tindakan nyata yang dapat diwujudkan dengan pemberdayaan lansia. Di
Kabupaten Sleman terdapat kelompok BKL Mugi Waras yang melakukan
pemberdayaan lansia melalui usaha ekonomi produktif. Adanya usaha ekonomi
produktif diharapkan dapat membantu lansia dalam mensejahterakan
kehidupannya sekaligus mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat.
Tujuan penelitian ini untuk mengkaji, dan mendeskripsikan mengenai
tahapan dan hasil pemberdayaan lansia melalui usaha ekonomi produktif oleh
BKL Mugi Waras Dusun Blendung Desa Sumbersari Kecamatan Moyudan
Kabupaten Sleman. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif.
Teknik penentuan informan menggunakan teknik bola salju (snow balling).
Sedangkan untuk teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi,
dan wawancara. Data-data yang telah diperoleh dapat dilihat validitas datanya
dengan melalui beberapa tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan terakhir
adalah penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberdayaan lansia melalui
usaha ekonomi produktif melalui 5 tahapan yang meliputi, Pertama Tahap
Penyadaran, dalam tahap ini dilakukan dengan cara diskusi dan sosialisasi kepada
lansia. Kedua Tahap Identifikasi Kebutuhan dan Perencanaan, dalam tahap ini
dilakukan identifikasi terhadap potensi wilayah, potensi lansia sehingga dapat
mendukung untuk perencanaan dalam pemilihan alternatif jenis usaha. Ketiga
Tahap Pelaksanaan, dalam tahap ini diberikan beberapa fasilitas yang mendukung
kegiatan usaha ekonomi produktif yaitu simpan pinjam, pelatihan, dan
pendampingan. Keempat Tahap Pengembangan, dalam tahap ini dilakukan
pengembangan usaha dengan cara promosi dengan masyarakat, dan promosi
ketika ada kunjungan dan pameran. Kelima Tahap Evaluasi, tahap ini dilakukan
untuk mengevaluasi terhadap usaha yang telah dijalankan. Sedangkan untuk hasil
pemberdayaan lansia melalui usaha ekonomi produktif adalah pemenuhan
kebutuhan lansia, peningkatan pendapatan lansia, dan partisipasi lansia.
Kata Kunci: Pemberdayaan Lansia, Usaha Ekonomi Produktif, BKL Mugi Waras.NIM 12230069 FEBRIYATI2016-06-03T00:44:05Z2016-06-03T00:44:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20841This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/208412016-06-03T00:44:05ZJAMINAN SOSIAL VERSI DESA MELALUI INOVASI TIGA KARTU (Studi Konsep, Implementasi, dan Dampak Jaminan Sosial Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul)Penelitian ini dilatarbelakangi dari persoalan ketidakamampuan kelompok rentan dalam mencukupi kebutuhan dasarnya, seperti dalam bidang kesehatan dan pendidikan yang layak. Pemerintah pusat sebenarnya sudah mempunyai program perlindungan sosial, namun masih banyak warga yang belum tercukupi program tersebut. Di Desa Panggungharjo ternyata ada juga program jaminan sosial melalui jaminan tiga kartu untuk memenuhi kebutuhan kelompok rentan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis bertanya tentang bagaimana konsep, bagaimana implementasi, dan bagaimana dampak jaminan sosial dengan inovasi tersebut.
Guna menjawab pertanyaan tersebut, penulis menggunakan metode pendekatan deskriptif-kualitatif, data yang diperoleh dikumpulkan dan diwujudkan secara langsung dalam bentuk deskriptif atau gambaran tentang suasana atau keadaan objek secara menyeluruh, dan apa adanya berupa kata-kata lisan atau tertulis dari orang atau perilaku yang diamati. Data dikumpulkan dengan menggunakan beberapa metode diantaranya adalah, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penentuan informan, penulis menggunakan teknik purposive, yaitu teknik pengambilan informan (sumber data) yang didasarkan atas pertimbangan tertentu, dengan cara penulis memilih orang tertentu yang dipertimbangkan akan memberikan data yang diperlukan. Dalam penelitian ini ada 14 informan.
Hasil penelitian menunjukkan, pertama: Dilihat dari penentuan peserta maka jaminan sosial di Desa Panggungharjo termasuk residual, dimana hanya melayani orang-orang marginal, baik karena kondisi ekonomi, atau karena tidak mendapatkan akses dari pemerintah pusat. Selanjutnya sumber dana JPS, tidak ada iuran dari kelompok rentan, akan tetapi ditanggung oleh Pemerintah Desa Panggungharjo atau pihak ketiga untuk mendanainya. Layanan program jaminan sosial di Desa Panggungharjo meliputi dua bidang yaitu kesehatan dan pendidikan dengan tiga kartu meliputi: Kartu Sehat, Kartu Ibu dan Anak, dan Kartu Pintar. Kedua, dilihat dari implementasi program jaminan sosial di Desa Panggungharjo sudah sesuai dengan Keputusan Lurah Desa Panggungharjo Nomor 11 Tahun 2013 tentang Pembentukan Badan Pelaksana Jaring Pengaman Sosial (Bapel JPS), hanya saja belum ada buku panduannya yang mengatur itu semua, dan dalam penelitian penulis, ternyata masih banyak masyarakat Desa Pangunggungharjo yang belum mengerti secara detail program JPS. Ketiga, dampak jaminan sosial yaitu: 1) Adanya JPS Kesehatan, kelompok rentan atau masyarakat miskin bisa mengakses pelayanan kesehatan dengan mudah, kesehatan mereka terjamin, terhindar dari kesengsaraan yang parah, terhindar dari resiko bayi lahir mati dan kematian ibu melahirkan. 2) Adanya JPS Pendidikan, menumbuhkan harapan-harapan baru bagi generasi selanjutnya, untuk mengakses pendidikan yang setinggi-tingginya karena adanya asuransi pendidikan.
Kata Kunci: Jaminan Sosial, Inovasi Tiga KartuNIM 12230070 RIYAN AGUS PRASETIYO2016-09-26T01:49:45Z2016-09-26T01:49:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22066This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/220662016-09-26T01:49:45ZUSAHA BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) ARTHA SEJAHTERA
DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI
ANGGOTANYA :
STUDI DI SAMPARAN, CATURHARJO, PANDAK, BANTULBMT Artha Sejahtera merupakan sebuah lembaga keuangan syari’ah yang
melaksanakan prinsip-prinsip operasionalnya pada syari’ah islam. Dalam
pelaksanaanya BMT diperuntukan bagi anggota atau nasabahnya sebagai suatu
usaha untuk menghadirkan suatu bentuk lembaga keuangan alternative yang tidak
bertentangan dengan syari’ah islam.Fokus penelitian ini untuk mengkaji konsep
BMT Artha Sejahtera dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota di
Dusun Samparan, Caturharjo, Pandak, Bantul serta untuk mengetahui hasil yang
dicapai BMT Artha Sejahtera dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya di
Dusun Samparan, Caturharjo, Pandak, Bantul.
Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif. Teknik penarikan
informan menggunakan purposive dengan menggunakan tiga teknik pengumpulan
data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Subyek penelitian ini adalah
pengurus BMT Artha Sejahtera, Anggota BMT, dan Calon Anggota.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa konsep BMT Artha Sejahtera
dalam usaha meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggotanya terdapat tiga
tahapan yaitu : Pertama, pelayanan umum dimana calon anggota datang sendiri ke
BMT dan menentukan sendiri langkah yang dipilih. Kedua, Simpanan
(pembukuan rekening, penyetoran simpanan, penarikan simpanan). Ketiga.
Pembiayaan dengan memberikan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh BMT
Artha Sejahtera. Implementasi BMT Artha Sejahtera yaitu mengenalkan produkproduk
BMT Artha Sejahtera kepada Anggota maupun Calon anggota melalui
pembinaan kepada Anggota maupun Calon Anggota dan para pengusaha kecil.
Hasil dari usaha BMT Artha Sejahtera dalam meningkatkan kesejahteraan
ekonomi anggota yaitu menghasilkan peningkatan ekonomi anggota di Samparan,
Caturharjo, Pandak, Bantul, serta membuka lapangan pekerjaan bagi para
pengusaha kecil di Dusun Samparan, Caturharjo, Pandak, Bantul.NIM. 10230062 ZADA RIZKIA MELLAHY2016-09-26T03:14:58Z2016-09-26T03:14:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22070This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/220702016-09-26T03:14:58ZPEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KERAJINAN
KIPAS BAMBU DI DUSUN JIPANGAN, BANGUNJIWO, KASIHAN,
BANTULKemiskinan menjadi permasalahan di negara Indonesia. Segala cara
dilakukan untuk mengatasi permasalahan kemiskinan. Tantangan negara
Indonesia saat ini adalah minimnya penyerapan tenaga kerja. Pemberdayaan
merupakan strategi saat ini guna mengatasi kemiskinan tersebut. Salah satu
dengan membangun home industri. Home industri bisa menjadi alternatif
memberdayakan ekonomi masyarakat baik melalui industri kerajinan. Di Dusun
Jipangan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul mempunyai alternatif pemberdayaan
ekonomi masyarakat melalui kerajian kipas bambu. kerajianan kipas bambu
sebagai sarana untuk mengembangkan ekonomi masyarakat agar masyarakat
berdaya. Dalam hal ini berdaya dari segi ekonomi.
Di Dusun Jipangan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul mempunyai alternatif
untuk mengatasi masalah kemisikinan dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat
melalui kerajianan kipas bambu. kerajinan kipas bambu untuk mendorong
masyarakat di Dusun Jipangan agar berdaya dalam hal segi ekonomi. Diharapkan
dari kegiatan menjadi pengrajin kipas bambu bisa mengurangi masalah
kemiskinan di Dusun Jipangan.
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab: 1) Bagaimana pemberdayaan
ekonomi masyarakat melalui kerajinan kipas bambu mulai dirintis Bapak Alif dan
dibentuknya kelompok Masyarakat Pengrajin Jipangan (Mas Panji) di Dusun
Jipangan, 2) Bagaimana dampak adanya pemberdayaan ekonomi masyarakat
melalui kerajinan kipas bambu terhadap masyarakat di Dusun Jipangan. penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dan objek penelitian ini
meliputi orang-orang yang mempunyai kaitannya dengan pemberdayaan ekonomi
masyarakat melalui kerajinan kipas bambu. Data primer penelitian ini bersumber
dari observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian meliputi , 1) pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui
kerajinan kipas bambu mempunyai tujuan agar masyarakat Jipangan berdaya
khususnya dari segi ekonomi. 2) dalam melakukan pemberdayaan ekonomi
masyarakat, kelompok Mas Panji menggunakan pendekatan individu yang
mempunyai tipologi pendekatan tidak langsung yang mempunyai titik tekan pada
orang yang mempunyai potensi besar untuk cepat berkembang. 3) adanya
pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui kerajinan kipas bambu mempunyai
dampak positif. Dampaknya meliputi: a) perbaikan pendapatan masyarakat
Jipangan. b) terciptanya lapangan pekerjaan yang dibutuhkan masyarakat
Jipangan. c) perbaikan untuk memenuhi pendidikan dan kebutuhan masyarakat
Jipangan, d) kesepakatan harga antar pengrajin kipas bambu Jipangan. e)
munculnya Desa Wisata Jipangan.NIM. 12230042 DWI ISKANDAR2016-09-26T04:14:50Z2016-09-26T04:14:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22073This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/220732016-09-26T04:14:50ZRELASI KUASA DI PERTAMBAKAN DESA AMBULU:
STUDI RELASI BISNIS ANTARA BAKUL IKAN DENGAN PEMILIK LAHAN TAMBAK
BUDIDAYA IKANPenelitian ini dilatar belakangi adanya potensi lahan tambak yang
cukup luas dimiliki Desa Ambulu, potensi ini menjadikan usaha
pertambakan ikan bandeng sebagai mata pencaharian utama hampir
seluruh masyarakat Desa Ambulu. Besarnya potensi ini, ternyata belum
dinikmati hasilnya oleh sebagian besar petani tambak artinya potensi
pertambakan di Desa Ambulu hanya dinikmati oleh kaum pemilik modal,
karena petani tambak masih kesulitan dalam masalah permodalan.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis bertanya tentang
mengidentifikasi siapakah siapa aktor yang paling berpengaruh dan
berkuasa dalam masa produksi tambak ikan, distribusi hasil tambak.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, peneliti menggunakan
metode pendekatan deskriptif-kualitatif, data yang diperoleh dikumpulkan
dan diwujudkan secara langsung dalam bentuk deskriptif atau gambaran
tentang suasana atau keadaan objek secara menyeluruh, dan apa adanya
berupa kata-kata lisan atau tertulis dari orang atau perilaku yang diamati.
Data dikumpulkan dengan menggunakan beberapa metode diantaranya
adalah, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penentuan informan,
peneliti menggunakan teknik snowball atau sering didefinisikan sebagai
teknik bola salju. Penentuan informan dengan teknik ini di mulai yang
mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang
menggelinding yang lama-lama menjadi besar, dengan empat informan,
yaitu petani tambak, bakul ikan, pengusaha benih, dan buruh tambak.
Hasil penelitian menunjukan, pertama: Dari kekayaan potensi di
Desa Ambulu yaitu pertambakan ikan dengan jumlah 826 petak tambak
belum bisa dimaksimalkan dan belum bisa menikmati hasil pertambakan
oleh semua penduduk Desa Ambulu terkhusus para petani tambak
melainkan hanya beberapa orang saja, salah satunya adalah bakul ikan
karena adanya relasi kuasa atau hubungan kekuasaan antara petani dengan
bakul ikan yang diuntungkan hanya bakul ikan. Kedua: Petani tambak
ikan bandeng Desa Ambulu masih kesulitan masalah modal awal produksi,
dengan jalan lain petani tambak meminjam atau berhutang sama bakul
ikan. Ketiga: Bakul ikan mengusai di pertambakan ikan bandeng Desa
Ambulu dari mulai produksi yaitu dengan meminjamkan modal produksi
kepada petani tambak dan pendistribusian hasil produksi atau panen ikan
bandeng dengan nilai harga yang lebih rendah dari pasar. Keempat: Petani
tambak ikan bandeng Desa Ambulu belum bisa mendistribusikan hasil
produksi ikan bandeng karena tidak mempunyai akses keluar atau ke
pasar. Petani tambak lebih memilih bakul ikan yang nilai jualnya lebih
rendah.NIM. 12230044 MASON HAJI2016-09-26T06:37:05Z2016-09-26T06:37:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22074This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/220742016-09-26T06:37:05ZTAHAPAN DAN BENTUK PEMBERDAYAAN DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK JALANAN OLEH RUMAH SINGGAH DAN BELAJAR (RSB) DIPONEGORO MAGUWOHARJO, DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTAUtari Listiani, Tahapan dan Bentuk Pemberdayaan dalam Meningkatkan
Kemandirian Anak Jalanan oleh Rumah Singgah dan Belajar (RSB) Diponegoro
Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Skripsi, Jurusan Pengembangan
Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Dilatarbelakangi oleh maraknya jumlah anak jalanan yang
berkegiatan di jalanan mulai dari mengamen, mengemis, bertindak kriminal, dan
lain sebagainya yang beriringan dengan banyaknya jumlah lembaga, yayasan
bahkan rumah singgah yang menangani anak jalanan. Dalam skripsi ini penulis
meneliti mengenai tahapan dan bentuk pemberdayaan yang dilakukan oleh
Rumah Singgah dan Belajar (RSB) Diponegoro, sehingga anak jalanan tidak lagi
kembali ke jalanan dan memiliki masa depan yang lebih baik.
Tujuan penelitian adalah untuk mendiskripsikan tahapan-tahapan
pemberdayaan, bentuk program kemandirian anak jalanan dan faktor yang
menjadi pendukung dan penghambat selama program pemberdayaan dilakukan
oleh Rumah Singgah dan Belajar (RSB) Diponegoro terhadap anak jalanan yang
menjadi dampingannya. Metode Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif.
Dengan teknik penarikan informan purposive sampling dan pengumpulan datanya
menggunakan tiga teknik yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Semua
data dilihat validitas datanya dengan membandingkan wawancara dengan
observasi, wawancara dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara
dengan teori yang telah ada serta dianalisis mulai dari proses reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tahapan-tahapan pemberdayaan
dalam meningkatkan kemandirian anak jalanan yang dilakukan oleh RSB
Diponegoro yakni meliputi: tahap penjangkauan, assesment, persiapan,
dampingan, pengakhiran dan evaluasi. Bentuk-bentuk pemberdayaan RSB
Diponegoro yakni dengan melihat kondisi anak jalanan sesuai data yang
diperoleh, sehingga RSB Diponegoro melakukan bentuk pemberdayaan melalui
dua cara yakni: penyadaran dan pengembangan potensi yang dimiliki anak
jalanan. Bentuk tersebut diberikan melalui pelatihan-pelatihan sesuai dengan
minat dan kemampuan anak yang diberikan melalui berbagai bidang yakni bidang
keagamaan, pendidikan dan ekonomi dan kesehatan. Faktor yang menjadi
pendukung yakni: adanya dukungan dari pemerintahan, mitra kerjasama dan
antusias keluarga, sedangkan yang menjadi faktor penghambat adalah kurangnya
jumlah pengurus, kurangnya partisipasi dari sebagian pengurus dan anak jalanan,
kegiatan yang diadakan belum semuanya terjadwalkan, sifat dan minat anak
jalanan yang berbeda-beda serta RSB Diponegoro masih berpindah-pindah lokasi.NIM. 12230059 UTARI LISTIANI2016-09-26T06:45:16Z2016-09-26T06:45:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22075This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/220752016-09-26T06:45:16ZPERAN BANK SAMPAH “GEMI SETITI” DALAM UPAYA
PELESTARIAN LINGKUNGAN DI KAMPUNG GENDENG,
KELURAHAN BACIRO, KECAMATAN GONDOKUSUMAN, KOTA
YOGYAKARTADilatar belakangi dari bertambahnya penumpukan sampah di TPA setiap
harinya yang mengakibatkan pencemaran lingkungan, maka perlunya peran
kelompok Sumber Daya Manusia yang berkualitas dengan etos kerja yang tinggi
dan usaha yang keras untuik melakukan peran tersebut. Salah satunya dibuktikan
dengan berdirinya kelompok bank sampah “Gemi Setiti” sebagai pengelola
sampah, pelestarian lingkungan, serta untuk membantu perekonomian masyarakat
sekitar.
Rumusan Masalahnya dalam penelitian ini yaitu 1) Bagaimana peran bank
sampah “Gemi Setiti” dalam pelestarian lingkungan di Kampung Gendeng,
Kelurahan Baciro, Yogyakarta?, 2) Bagaimana dampak dari adanya bank sampah
“Gemi Setiti” dalam pelestarian lingkungan bagi masyarakat di Kampung
Gendeng, Kelurahan Baciro, Yogyakarta?.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu menjabarkan
dan menjelaskan subjek yang diteliti apa adanya dengan pertanyaan-pertanyaan
yang bersifat kualitatif disertai dengan opini atau kerangka teori yang berkaitan.
Untuk membantu pengumpulan data peneliti menggunakan teknik observasi,
dokumentasi, dan wawancara.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa peran bank sampah “Gemi Setiti”
dalam pelestarian lingkungan dengan cara Fasilitatif, Pendidikan, dan Perwakilan.
Selain itu juga terdapat dampak yang dirasakan masyarakat Gendeng dengan
adanya bank sampah. Dampak disini digolongkan menjadi dua, dampak positif
dan dampak negatif. Dampak positifnya yaitu menambah perekonomian
masyarakat, penumpukan sampah juga semakin berkurang dan cara ini juga tidak
merusak Sumber Daya Alam tapi justru menggunakan Sumber Daya Alam yang
ada dengan baik. Sedangkan dampak negatifnya antara lain berkurangnya
persediaan sumber daya alam karena eksploitasi yang terus menerus.NIM. 12230065 NIDA ULMAGHFIROH2016-09-26T06:51:45Z2016-09-26T06:51:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22076This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/220762016-09-26T06:51:45ZPENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KERAJINAN TANDUK DAN KAYU DI DESA PUCANG, KECAMATAN SECANG, KABUPATEN MAGELANGAnisa Rif’atur Rafiqoh, Pengembangan Ekonomi Masyarakat Melalui
Kerajinan Tanduk dan Kayu di Desa Pucang, Kecamatan Secang, Kabupaten
Magelang, Skripsi, Yogyakarta: Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kerajinan
merupakan sumber kehidupan bagi sebagian penduduk, sebagai kebutuhan
rumah tangga dan kebutuhan dasar industri kecil. Dengan bertambahnya
kebutuhan, pengrajin dihadapkan dengan pemilihan alternatif guna
memanfaatkan sumber daya yang ada. Maka dibutuhkan pengelolaan yang
baik dan kreatif yaitu Kerajinan tanduk dan kayu.
Tujuan penelitian ini untuk mendiskripskan proses dan hasil yang dicapai
melalui kerajinan tanduk dan kayu. Metode penelitian ini menggunakan penelitian
kualitatif. Penentuan informan menggunakan purposive sampling dengan
menggunakan tekhnik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan
dokumentasi. Semua data dilihat validitas datanya dan dianalisis melalui proses
reduksi data, penyajian data dan terakhir penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pengembangan ekonomi
masyarakat melalui kerajinan tanduk dan kayu di Desa Pucang, Kecamatan
Secang, Kabupaten Magelang yaitu dengan penydaran terhadap masyarakat Desa
pucang agar mereka mau bekerja, setelah itu masyarakat diberikan daya tunjangan
usaha berupa modal untuk modal usaha bagi yang ingin usaha kerajinan, agar
dapat meningkatkan kemampuan dan produktifitas usaha. Kerajinan tanduk dan
kayu mulai dipasarkan diberbagai daerah dan diekspor ke luar negeri. Dengan
adanya pengembangan ekonomi masyarakat melalui kerajinan tanduk dan kayu di
Desa Pucang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, dilihat dari sistem
penjualannya yaitu sistem harian dan bulanan dan masyarakat lebih mandiri.
Selain itu, dapat menjadi lapangan pekerjaan dilihat dari masyakarakat yang
belum mempunyai pekerjaan sekarang sudah bisa bekerja sebagai pengrajin.NIM. 12230071 ANISA RIF’ATUR RAFIQOH2016-12-16T01:20:49Z2016-12-16T01:20:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22935This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/229352016-12-16T01:20:49ZPARTISIPASI PEMUDA DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA
STUDI DI DESA WISATA BRAYUT, KELURAHAN PANDOWOHARJO, KECAMATAN SLEMAN,
KABUPATEN SLEMANPenelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan
diskriptif. Dalam pengumpulan data digunakan metode wawancara, observasi dan
dokumentasi. Sedangkan validitas datanya menggunakan teknik triangulasi
sumber yaitu dengan membandingkan wawancara dengan wawancara, dan
menggunakan teknik triangulasi metode dengan membandingkan hasil wawancara
dengan observasi, membandingkan hasil wawancara dengan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan adanya partisipasi berbentuk ide atau gagasan
dan berbentuk tenaga, akan tetapi partisipasi pemuda dalam berbentuk uang tidak
ditemukan dalam pengembangan Desa Wisata Brayut. Selain itu terdapat faktor
pendorong serta faktor penghambat pemuda dalam berpartisipasi mengelola Desa
Wisata Brayut. Adapun faktor yang mendorong berpartisipasi yaitu pemuda sadar
bahwa Desa Wisata akan memberi dampak positif terhadap masyarakat dan
partisipasi merupakan wadah untuk mengembangkan diri. Sedangkan faktor
penghambat berpartisipasi yaitu terbatasnya ruang partisipasi dan kesibukan para
pemuda.NIM. 12230013 NUR JANNAH2016-12-16T01:36:38Z2016-12-16T01:36:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22937This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/229372016-12-16T01:36:38ZPEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT OLEH PENGRAJIN
PATUNG DI DUSUN LEMAHDADI, BANGUNJIWO
KASIHAN, BANTULPemberdayaan masyarakat adalah salah satu cara untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, melalui pengembangan sumber daya manusia, yang akan
mampu merubah nasib mereka yang tadinya kurang berdaya menjadi berdaya dan
sejahtera. Seperti yang dilakukan para pengrajin patung di Dusun Lemahdadi yang
memberdayakan sumber daya manusia dengan maksimal sehingga terciptanya sebuah
Dusun yang menjadi sentra Kerajinan Patung. Saat ini jangkauan pemasarannya
bukan lagi pasar lokal, melainkan Mancanegara.
Dalam penelitian ini akan dikaji tentang pemberdayaan ekonomi masyarakat
oleh pengrajin patung di Dusun Lemahdadi, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Penelitian
ini bertujuan: 1) Mendeskripsikan proses pemberdayaan ekonomi masyarakat yang
dilakukan oleh Pengrajin patung di Dusun Lemahdadi, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.
2) Mendeskripsikan dampak positif dari pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh
Pengrajin patung di Dusun Lemahdadi, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Adapun
rumusan masalanya ada 2 yaitu : 1) Bagaimana Proses pemberdayaan ekonomi
masyarakat yang dilakukan oleh Pengrajin Patung di Dusun Lemahdadi, Bangunjiwo,
Kasihan, Bantul. 2) Bagaimana dampak dari pemberdayaan ekonomi masyarakat
yang dilakukan oleh Pengrajin Patung terhadap masyarakat di Dusun Lemahdadi,
Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian ini yaitu dengan wawancara,
observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses pemberdayaan ekonomi
masyarakat oleh pengrajin patung di Dusun Lemahdadi memiliki empat proses, yaitu
Pertama, membuat perencanaan usaha mandiri. Kedua, proses perekrutan pekerja.
Ketiga menentukan tujuan yaitu meningkatkan perekonomian masyarakat
Lemahdadi, Ketiga, proses pendidikan. Terakhir adalah proses evaluasi. Adapun
dampak dampak pemberdayaan ekonomi masyarakat yang muncul dalam penelitian
ini adalah berkurangya pengangguran, pendapatan bertambah dan terjalin kemitraan
yang erat, serta munculnya wirausahawan baru disekitar sanggar budaya.NIM. 12230022 FAHRI ALIA2016-12-16T01:42:10Z2016-12-16T01:42:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22938This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/229382016-12-16T01:42:10ZPARTISIPASI MASYARAKAT
DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA GROGOL,
MARGODADI, SEYEGAN, SLEMAN, D.I. YOGYAKARTAJumlah penduduk miskin di Indonesia masih tergolong tinggi. Upaya pengentasan kemiskinan adalah
dengan pembangunan yang melibatkan masyarakat secara langsung, salah satunya di Desa Wisata Grogol.
Peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam lagi terkait partisipasi masyarakat dalam pengembangan
Desa Wisata Grogol. Dalam penelitian ini dirumuskan dua pertanyaan penelitian, Pertama, bagaimana
bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Grogol; Kedua, bagaimana dampak
partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Grogol.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut peneliti menggunakan teori dari Abu Huraerah tentang bentuk
partisipasi masyarakat, dan teori dari I Ketut Suarthana tentang dampak partisipasi masyarakat,
serta untuk mendukung hal tersebut peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Untuk
membantu pengumpulan data peneliti menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dalam
menentukan informan, peneliti menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan atas
dasar pertimbangan tertentu dengan cara peneliti memilik orang tertentu yang dipertimbangkan akan
memberikan data yang diperlukan.
Dalam penelitian ini hasil yang didapat di lapangan terdapat berbagai bentuk partisipasi masyarakat
dalam pengembangan Desa Wisata Grogol antara lain partisipasi buah pikiran berupa ide gagasan dan
masukan ketika pertemuan rapat rutin, partisipasi tenaga berupa kerja bakti masyarakat secara
sukarela, partisipasi harta benda berupa barang yang diberikan masyarakat ketika ada kegiatan,
partisipasi ketrampilan berupa kreasi membuat wayang rumput bahan dasar mendong, membatik, dan
kerajinan gerabah bahan dasar tanah liat, dan yang terakhir partisipasi sosial berupa kegiatan
masyarakat yang memiliki rasa peduli seperti menjenguk anggota yang sakit, meminjamkan fasilitas
desa wisata secara cuma-cuma. Untuk dampak partisipasi masyarakat yaitu semakin hari semakin ramai
pengunjungnya, kebudayaan di desa wisata dilestarikan, serta memanfaatkan sanggar yang ada sebagai
potensi desa wisata, dan dampak lain yaitu masyarakat memiliki pemasukan tambahan, serta menjadikan
lahan pekerjaan bagi masyarakat. Hasil dari penelitian ini merupakan pembenaran teori yang ada.NIM. 12230032 FATIMAH ALFIANI2016-12-16T01:47:04Z2016-12-16T01:47:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22939This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/229392016-12-16T01:47:04ZPEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI
OLAHAN PEGAGAN OLEH KELOMPOK WANITA TANI
PAWON GENDIS
(DI DUSUN SALAKMALANG BANJARHARJO KALIBAWANG KULON PROGO)Kemiskinan di Indonesia merupakan suatu hal yang tidak asing lagi
dan masih sering dibicarakan. Dalam mengatasi hal ini berbagai lembaga
pemerintahan maupun non pemerintahan mengeluarkan berbagai macam
pemberdayaan untuk mengatasinya. Salah satu pemberdayaan yang cukup
kreatif dalam mengatasi perekonomian ini adalah Kelompok Wanita Tani
Pawon Gendis. Dimana tumbuhan pegagan yang merupakan merupakan
tanaman liar yang biasa merambat dipinggiran sawah, tanaman ini hanya
dipandang sebelah mata oleh kebanyakan masyarakat. Berkat kreatifitas dan
ketekunan warga Dusun Salak Malang pegagan menjadi olahan pangan yang
bernilai jual tinggi. Kelompok Wanita Tani Pawon Gendis inilah yang
menjadi pelopor pengolahan daun pegagan ini.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji strategi
pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani Pawon
Gendis dalam memberdayakan masyarakat dan hasil yang yang dicapai dalam
pemberdayaan ekonomi melalui olahan Pegagan oleh Kelompok Wanita Tani
Pawon Gendis di Dusun Salak Malang, Desa Banjarhajo, Kecamatan
Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo.
Peneliti ini menggunakan metode dekriptif kualitatif. Teknik
penarikan informan menggunakan purposive dengan menggunkan tiga teknik
pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Subyek
penelitian ini adalah ketua Kelompok Wanita Tani Pawon Gendis, anggota
Kelompok Wanita Tani Pawon Gendis dan Tokok Masyarakat. Untuk
memvalidkan data peneliti menggunakan teknik triangulasi data.
Hasil dari penelitian ini peneliti menemukan empat strategi strategi
dalam pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani
Pawon Gendis meliputi mengembangkan potensi masyarakat, pembinaan,
penguatan hasil produksi, dan pemasaran. Sedangkan untuk hasil
pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui olahan pegagan adalah
meningkatnya kemandirian, meningkatnya ekonomi masyarakat.NIM. 12230046 PRESILIANITA TUTIK SULANDARI2016-12-16T06:40:00Z2016-12-16T06:40:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22944This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/229442016-12-16T06:40:00ZPERAN INDUSTRI SOGAN BATIK REJODANI
DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI DUSUN REJODANI
DESA SARIHARJO KECAMATAN NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN
YOGYAKARTAPenelitian ini dilatarbelakangi dari persolan kemiskinan dan
keterbelakangan yang masih menjadi topik pembincaraan sampai saat ini.
Kemiskinan merupakan ketidaksamaan untuk mengakumulasi basis kekuasaan
sosial. Upaya penegentasan kemiskinan sudah sering dilakukan oleh banyak
lembaga baik pemerintah maupun non pemerintah yang menginisiasi berbagai
program pemberdayaan masyarakat maupun usaha Micro Kecil Menengah
(UMKM) yang bertujuan menumbuhkan usaha maupun wirausaha baru dan
menampung tenaga kerja sehingga mampu meningkatkan pendapatan. Industri
Sogan Batik Rejodani merupakan salah satu industri kecil yang melakukan
pemberdayaan terhadap masyarakat. Dalam skripsi ini peneliti melakukan
penelitian mengenai bagaimana peran Industri Sogan Batik Rejodani dan
bagaimana dampak positif dari adanya Industri Sogan Batik Rejodani dalam
pemberdayaan ekonomi masyarakat. Masyarakat yang peneliti maksud adalah
karyawan Industri Sogan Batik Rejodani.
Tujuan penelitian adalah untuk mendiskripsikan peran Industri Sogan
Batik Rejodani dan dampak postif dari adanya Industri Sogan Batik Rejodani
dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. penelitian ini menggunakan
metode pendekatan deskriptif-kualitatif, data yang diperoleh dikumpulkan dan
diwujudkan secara langsung dalam bentuk deskriptif atau gambaran tentang
suasana atau keadaan obyek secara menyeluruh, dan apa adanya berupa katakata
lisan atau tulisan dari orang atau perilaku yang diamati. Data
dikumpulkan dengan menggunakan beberapa metode diantaranya adalah
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penentuan informan peneliti
menggunakan teknik purposive, yaitu teknik pengambilan informan (sumber
data) yang didasarkan atas pertimbangan tertentu, dengan cara peneliti
memilih orang tertentu yang dipertimbangkan alan memberikan data yang
diperlukan. Dalam penelitian ini ada 5 informan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran Industri Sogan Batik
Rejodani dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat yakni meliputi: pertama,
fasilitasi yang dilakukan adalah menyediakan lapangan kerja, menyediakan
perlengkapan produksi dan pembuatan struktur ketenaga kerjaan. Kedua,
motivasi yang dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu flashback dan
cerita inspiratif. Ketiga, networking yang mana peran ini dilakukan dalam
pemasaran produk Sogan Batik Rejodani. Dampak positif dari adanya Industri
Sogan Batik Rejodani dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat memiliki
hasil yakni meliputi: memciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan
ekonomi masyarakat dan meningkatkan etos kerja.NIM. 12230078 NURMALIYATUL KISTIYAH2016-12-16T06:46:50Z2016-12-16T06:46:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22947This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/229472016-12-16T06:46:50ZANALISIS PENGARUH PDB, POPULASI, KURS, DAN TARIF IMPOR
TERHADAP AKTIVITAS PERDAGANGAN ASEAN
(2003 – 2013)Judul penilitian skripsi adalah analisis pengaruh PDB, populasi, kurs, dan
tarif impor terhadap aktivitas perdagangan ASEAN. Penelitian ini dilatar
belakangi bahwa negara-negara anggota ASEAN belum dapat memproduksi
semua kebutuhan sendiri. Dengan adanya tuntutan untuk memenuhi kebutuhan
tersebut negara-negara ASEAN harus melakukan kebijakan impor dalam
perdagangan internasional. Dari latar belakang terssebut permasalahan yang akan
dikaji adalah bagaimana pengaruh dari variabel PDB, populasi, kurs, dan tarif
impor terhadap aktivitas perdagangan ASEAN dalam hal ini diwakili oleh total
nilai impor.
Untuk menjawab permasalah tersebut digunakan regresi panel untuk
mengetahui pengaruh dari PDB, populasi, kurs, dan tarif terhadap aktivitas
perdagangan ASEAN. Penelitian ini mengambil 10 negara yang terdaftar sebagai
anggota ASEAN sebagai objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data tahunan dari tahun 2003 sampai tahun 2013.
Dengan menggunakan analisis regresi panel, penelitian ini menemukan
bahwa 85,624 persen variasi variabel nilai impor negara-negara ASEAN dapat
dijelaskan oleh variasi variabel PDB, populasi, kurs, dan tarif, sedangkan sisanya
14,376 persen dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian. Adapun variabel
yang berpengaruh adalah GDP dan populasi dimana variabel tersebut berpengaruh
positif dan signifikan terhadap nilai impor negara-negara ASEAN. Hal ini berarti
jika terjadi kenaikan terhadap GDP dan populasi, maka nilai impor negara-negara
ASEAN juga akan meningkat. Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh
terhadap nilai impor negara-negara ASEAN adalah kurs dan tarif.NIM. 12810016 AULIA RAHMAT AMIN2016-12-16T06:50:55Z2016-12-16T06:50:55Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22949This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/229492016-12-16T06:50:55ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT
KEMISKINAN DI THAILANDPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana dan seberapa besar
pengaruh variabel pertumbuhan ekonomi, upah minimum dan pendidikan (ratarata
lama sekolah) terhadap Tingkat Kemiskinan di Thailand.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari Badan Pusat Statistik Thailand. Metode analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi panel data dengan metode
Fixed Effect Model dengan bantuan Software Eviews 8.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan
ekonomi tidak berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Thailand, sedangkan
variabel upah minimum dan pendidikan yang diukur dengan rata-rata lama
sekolah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di
Thailand.NIM. 12810040 MISS ROMUELAH SEENA2016-12-16T06:55:21Z2016-12-16T06:55:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22951This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/229512016-12-16T06:55:21ZANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN PELONGGARAN FINANCING TO
VALUE (FTV) TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN PROPERTI
DI PERBANKAN SYARIAH DALAM KERANGKA KEBIJAKAN
MAKROPRUDENSIALKrisis keuangan global menjadi permasalahan crusial yang menyebabkan
ketidakstabilan ekonomi dan keuangan di suatu negara bahkan sampai ke negara
lain. Permasalahan ini ditanggapi oleh Bank Indonesia dengan menerapkan
kebijakan makroprudensial dengan tujuan agar dapat memitigasi risiko sistemik
krisis. Kebijakan makroprudensial di Indonesia mengatur risiko kredit, modal dan
governance. Fokus kajian dalam penelitian ini adalah kebijakan makroprudensial
yang mengatur risiko kredit properti di perbankan dan perbankan syariah yaitu
instrumen Loan to Value (LTV) dan Financing to Value (FTV). Adapun tujuan
dari penelitian ini adalah untuk melihat dampak dari kebijakan pelonggaran FTV
terhadap pembiayaan properti di perbankan syariah. Selain itu juga melihat
dampak variabel makroekonomi seperti BI rate, Inflasi, Indeks Produksi Industri
(IPI) serta variabel internal perbankan syariah yaitu Financing to Deposit Ratio
(FDR) terhadap pembiayaan properti. Metode yang digunakan adalah analisis
Vector Error Correction Model (VECM) dengan periode penelitian dari Januari
2010-April 2016. Objek penelitiannya adalah semua Bank Umum Syariah dan
Unit Usaha Syariah di Indonesia. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
kebijakan pelonggaran FTV yang dicanangkan oleh Bank Indonesia pada tahun
2015 memberikan dampak negatif terhadap peningkatan penyaluran pembiayaan
properti. Kemudian variabel makroekonomi yang berdampak positif dalam
meningkatkan pembiayaan properti adalah inflasi dan IPI saja. Sedangkan BI rate
memberi dampak negatif. FDR sebagai variabel internal bank memberikan
dampak positif terhadap pembiayaan properti. Pada intinya, kebijakan
pelonggaran FTV belum sepenuhnya efektif dalam meningkatkan pembiayaan
properti di perbankan syariah.NIM. 13810014 NENENG ELA FAUZIYYAH2016-12-30T07:35:34Z2016-12-30T07:35:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23330This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/233302016-12-30T07:35:34ZMANAJEMEN PENGELOLAAN PLURALITAS KEBERAGAMAAN :
Studi Kasus Di Dusun Ngulakan, Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap,
Kabupaten Kulon ProgoIlman Fahmi, Manajemen pengelolaan pluralitas keberagamaan : studi
kasus di Dusun Ngulakan, Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon
Progo., Skripsi, Yogyakarta: Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pokok pembahasan
penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana masyarakat Dusun Ngulakan dalam
menanajemen perbedaan agama dan apa saja kekuatan dalam mengelola pluralitas
keagamaan. Dusun Ngulakan, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo adalah
dusun yang masyarakatnya beragama Islam dan Kisten, semua masyakat hidup
secara harmonis, akan tetapi ada beberapa masalah yang membuat masyarakat
Islam mulai terganggu. Yaitu: masalah Anjing, pernikahan beda agama dan
pembagian waktu kegiatan. Masyarakat Islam merasa sangat dirugikan dengan ke
tiga permasalahan tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik penarikan
informan menggunakan snow balling dengan menggunakan tiga teknik pengumpulan
data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Semua data dilihat validitas
datanya dan dianalisis melalui proses reduksi data, penyajian data dan terakhir
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa manajemen pengelolaan pluralitas
keagamaan di Dusun Ngulakan, dilihat dari panggung depan dilakukan oleh
masyarakat Dusun Ngulakan dengan cukup baik. Adapun kekuatan dalam mengelola
perbedaan ini adalah: kerjasama dalam bekerja, membagi kepanitiaan dalam suatu
kegiatan agar tidak muncul keceburuan sosial dan sikap toleransi. Masyarakat Dusun
Ngulakan memaknai perbedaan sebagai kekuatan dan kelemahan. Sebagai kekuatan
karena Dusun Ngulakan mempunyai tempat beribadah yang bisa dibilang pusat dari
beberapa dusun yaitu Masjid Al-Chomsah dan Gereja Kristen Jawa (GKJ). Selajutnya
ada sunan geseng, sunan geseng diakui sebagai orang yang menyebarkan agama
Islam di Dusun Ngulakan, akan tetapi masyarakat Kristenpun menghormati sunan
geseng tersebut, kejadian terlihat dimana dalam kegiatan tahunan dusun yaitu bersih
dusun yang dimaksudkan sebagai memperingati haul dari sunan geseng masyarakat
Kristenpun sangat antusias dalam melakukan kegiatan bersih dusun tersebut.
Sedangkan metode masyarakat dalam mempertahankan kerukunan adalah:
mempererat hubungan sosial masyarakat yaitu: hubungan kekeluargaan/kekerabatan,
hubungan pertemanan dan hubungan pekerjaan. Kemudian penerapan dari ajaran
agama yaitu dimana semua masyarakat baik Islam ataupun Kristen memahami agama
dengan benar. Kemudian yang terakhir adalah peran tokoh agama, dimana Para tokoh
agama merupakan tokoh penting yang memegang peranan sangat strategis dalam
mewujudkan persatuan dan kerukunan umat beragama.
Kunci: Manajemen Pengeloaan, Pluralitas KeagamaanNIM: 11230009 Ilman Fahmi Dzahrul Anam2016-12-30T07:38:29Z2016-12-30T07:38:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23334This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/233342016-12-30T07:38:29ZPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN: STUDI PROSES DAN HASIL PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN OLEH IKATAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2015Fenomena anak jalanan merupakan persoalan yang sudah cukup lama yang terjadi di Indonesia, puncaknya pada saat krisis moneter. Ada banyak lembaga baik dari pemerintah maupun non pemerintah yang berusaha untuk mengatasi persoalan anak jalanan. Salah satu lembaga non pemerintah yang mempunyai konsentrasi pada bidang pengentasan anak jalanan adalah Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kota Yogyakarta. Dalam pengentasan anak jalanan cara yang dilakukan yaitu dengan memberdayakan anak jalanan. Di Kota Yogyakarta jumlah anak jalanan secara garis besar mengalami penurunan. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang proses pemberdayaan dan hasil pemberdayaan anak jalanan secara rinci yang dilakukan oleh IPSM Kota Yogyakarta. Menjawab rumusan masalah di atas, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, dengan teknik penarikan informan menggunakan teknik bola salju atau snow ball, sedangkan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dari penelitian ini adalah Ketua IPSM Kota Yogyakarta Bapak Kasmad, sebagian pekerja sosial masyarakat IPSM Kota Yogyakarta dan sebagian anak jalanan dan Kepala Rehabilitasi Pelayanan Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Ibu Nanik. Teori yang digunakan yaitu teori dari Isbandi Rukminto Adi yaitu teori proses pemberdayaan masyarakat, temuan Sakuri mengenai proses pemberdayaan anak jalanan dalam bidang keagamaan, teori dari Edi Suharto mengenai hasil pemberdayaan dan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2011 tentang Penanganan Anak yang Hidup di Jalan.
Hasil penelitian mengenai Pemberdayaan Anak Jalanan: Studi Proses dan Hasil Pemberdayaan Anak Jalanan Oleh Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat Kota Yogyakarta Tahun 2015 menunjukkan bahwa: dalam pemberdayaan anak jalanan yang dilakukan oleh IPSM Kota Yogyakarta melalui beberapa proses yaitu, proses persiapan, proses penjangkauan, proses assessment, proses rapat koordinasi, proses pelaksanaan pemberdayaan, proses terminasi dan proses evaluasi. Proses ini dilakukan bertujuan agar pelayanan yang dilakukan oleh IPSM Kota Yogyakarta sesuai dengan kebutuhan anak jalanan. Hasil yang dicapai dalam pemberdayaan anak jalanan yang dilakukan oleh IPSM Kota Yogyakarta yaitu anak jalanan tidak kembali ke jalanan, anak jalanan mempunyai keterampilan pengalihan profesi yang lebih baik, anak jalanan mempunyai pengalaman baru.
Kata Kunci: Proses Pemberdayaan, Anak Jalanan, IPSM Kota Yogyakarta.NIM. 12230007 RIFKI MASRONI2016-12-30T07:38:38Z2016-12-30T07:38:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23337This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/233372016-12-30T07:38:38ZUPAYA PONDOK PESANTREN
DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI SANTRI
(Studi Di Pondok Pesantren al-Mumtaz, Kerjan, Beji, Patuk,
Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta)Sangat jarang sekali pondok pesantren di Indonesia yang mengajarkan
berwirausaha kepada santri-santrinya, di tengah-tengah maraknya kemiskinan,
pengangguran, dan ketidakberdayaan ekonomi. Namun, ada beberapa pondok
pesantren di Indonesia yang memberdayakan ekonomi santrinya, salah satunya
adalah pondok pesantren al-Mumtaz. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk
mengkaji lebih dalam lagi terkait pemberdayaan ekonomi santri oleh pondok
pesantren al-Mumtaz. Dalam penelitian ini dirumuskan dua pertanyaan penelitian,
pertama,bagaimana upaya dan pelaksanaan pemberdayaan ekonomi santri oleh
pondok pesantren al-Mumtaz . Kedua, apa manfaat yang didapat santri dari
pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh pondok pesantren al-Mumtaz.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut peneliti menggunakan teori dari
Ginanjar Kartasasmita tentang upaya-upaya pemberdayaan, teori dari Musa
Ash’ari tentang Pelaksanaan pemberdayaan ekonomi dan teori dari Edi Suharto
tentang manfaat pemberdayaan ekonomi setra untuk mendukung hal tersebut
peneliti menggunakan metode diskriptif kualitatif, yaitu dengan mendeskripsikan
dan menggambarkan hal-hal atau data-data yang bertujuan untuk mengungkap
fakta yang ada di lapangan secara sistematik. Untuk membantu pengumpulan
data maka peneliti menggunakan beberapa metode diantaranya, metode
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dalam menentukan informan, peneliti
menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan atas dasar
pertimbangan tertentu dengan cara peneliti memilih orang tertentu yang
dipertimbangkan akan memberikan data yang diperlukan.
Dalam penelitian ini hasil yang didapat di lapangan menunjukan terdapat
tiga upaya pemberdayaan ekonomi santri yang dilakukan pondok pesantren al-
Mumtaz pertama, menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi
santri berkembang dengan melalui penyadaran bahwa santri memiliki potensi dan
bakat yang dapat dikembangkan. Kedua, memperkuat potensi yang dimiliki santri
dengan menyediakan sarana dan prasarana untuk kegiatan kewirausahaan serta
mengundang pelatih yang handal di bidangnya. Ketiga, meningkatkan partisipasi
santri dengan menerapkan peraturan untuk mewajibkan santri Madrasah Aliyah
mengikuti kegiatan kewirausahaan. Untuk pelaksanaan pemberdayaan ekonomi
santri beberapa tahapan diantaranya: pelatihan usaha (deterjen, tataboga, air
mineral, batik, dan jahit), permodalan, pendampingan dan pemasaran. Sedangkan
manfaat yang didapat santri dari pemberdayaan ekonomi diantaranya: pertama,
pemenuhan kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan yang dibutuhkan ketika hidup di
pesantren. Kedua, kemampuan menjangkau sumber-sumber produktif seperti
relasi-relasi yang membantu dalam menjalankan usaha santri. Ketiga,
berpartisipasi dalam proses pembangunan. Hasil dari penelitian ini merupakan
pembenaran teori yang ada sekaligus terdapat penambahan teori dalam
pelaksanaan pemberdayaan ekonomi yaitu adanya proses pemasaran.
Kata kunci: Pemberdayaan Ekonomi, Pondok Pesantren, Santri.NIM 12230021 Susanti2016-12-30T07:38:42Z2016-12-30T07:38:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23338This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/233382016-12-30T07:38:42ZPERAN DESA WISATA BUDAYA DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT di KEBONDALEM KIDUL
PRAMBANAN KLATENSalah satu daerah yang peduli terhadap kehidupan dan kesejahteraan masyarakatnya adalah Desa Kebondalem Kidul Prambanan Klaten. Desa Kebondalem Kidul mempunyai banyak potensi wisata yang bisa digunakan untuk menjadikan desa ini menjadi Desa Wisata Budaya. Selain mempunyai potensi wisata, Desa Kebondalem Kidul juga mempunyai kerjasama dengan pihak luar yang dapat membantu memberi materi pembelajaran dan pelatihan kepada warganya. Materi pembelajaran dan pelatihan yang diberikan oleh Desa Kebondalem Kidul ini diberikan secara gratis kepada masyarakat di sekitarnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bagaimana peran dan hasil yang sudah dicapai oleh pengelola Desa Wisata Budaya Kebondalem Kidul dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu penggambaran dan menguraikan data secara sistematik. Untuk membantu pengumpulan data, maka peneliti menggunakan beberapa metode diantaranya metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Alat analisis data pada penelitian ini adalah analisa data deskriptif kualitatif yaitu penyajian data dalam bentuk tulisan dan menerangkan apa adanya sesuai dengan data yang diperoleh dari hasil penelitian..
Hasil dari penelitian ini, peneliti menemukan tiga peran yang dilakukan oleh pengelola Desa Wisata Budaya Kebondalem Kidul dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, yang pertama dalam pelatihan keterampilan, seperti diadakannya pelatihan untuk menjadi pemandu wisata dan pelatihan membatik. Kedua, dalam penguatan jaringan terhadap pihak luar, baik itu instansi pemerintah ataupun organisasi masyarakat (BPCB, BBKB, UNESCO, KOKAM). Ketiga, dalam pemasaran produk wisata menggunakan berbagai cara, diantaranya bekerjasama dengan agent-agent travel, KOKAM, dan juga menggunakan media online seperti facebook, website serta juga menggunakan brochure. Sedangkan hasil dari pemberdayaanya, yang pertama bertambahnya jumlah lapangan pekerjaan, seperti adanya sentra industri kerajinan batik, pembuatan benang sutra, adanya ruko-ruko yang menjual berbagai aneka ragam makanan dan dibukanya lahan parkir. Kedua, bertambahnya pendapatan keuangan, seperti dengan bekerja menjadi pengerajin batik maka pengahasilan akan bertambah. Ketiga, bertambahnya wawasan beserta pengalaman kerja yang didapat dari berbagai pelatihan, seperti pelatihan membatik, benang sutra dan menjadi pemandu wisata.
Kata Kunci: Pemberdayaan Ekonomi, Desa Wisata Budaya.NIM. 12230026 Rohmat Ilham Nur Wahid2016-12-30T07:36:31Z2016-12-30T07:36:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23339This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/233392016-12-30T07:36:31ZPEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN: STUDI PROSES
DAN DAMPAK PEMBERDAYAAN PEMBATIK OLEH
ASOSIASI CANTING MAS DI DESA BAKARAN KULON,
KECAMATAN JUWANA, KABUPATEN PATIBakaran dalam sejarahnya terkenal sebagai satu-satunya sentra batik di
Kabupaten Pati. Namun tradisi itu semakin hari semakin pudar, terutama saat
terjadi krisis moneter tahun 1998. Di sisi yang lain, di Bakaran terdapat ibu-ibu
rumah tangga yang tidak punya pekerjaan tetap. Berdasarkan hal tersebut
pengusaha batik yang tersisa berusaha membangkitkan kembali usaha batik di
Bakaran dengan cara memberdayakan ibu-ibu rumah tangga.
Fokus penelitian ini untuk mengkaji proses pemberdayaan ekonomi
perempuan oleh Asosiasi Canting Mas di Desa Bakaran Kulon, Kecamatan
Juwana, Kabupaten Pati serta mendiskripsikan dampak yang dihasilkan dari
pemberdayaan ekonomi perempuan oleh Asosiasi Canting Mas di Desa Bakaran
Kulon, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik penarikan
informan menggunakan purposive dengan menggunakan tiga teknik pengumpulan
data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Subyek penelitian ini adalah
pengurus Asosiasi Canting Mas, anggota Asosiasi Canting Mas, pengusaha batik,
pembatik dan Kepala Desa Bakaran Kulon.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses pemberdayaan ekonomi
perempuan oleh Asosiasi Canting Mas terdapat tiga proses tahapan, yaitu
Pertama, proses penyadaran melalui ajakan secara persuasif dari satu orang ke
orang lain. Kedua, proses pelatihan ketrampilan membatik, melalui pelatihan dari
anggota Asosiasi Canting Mas kepada ibu-ibu Desa Bakaran Kulon, pelatihan
dari Asosiasi Canting Mas kerjasama dengan pemerintah yang diberikan kepada
ibu-ibu Desa Bakaran Kulon, dan pelatihan kepada sesama anggota Asosiasi
Canting Mas. Ketiga, tahap pemberian bantuan melalui adanya kerjasama antara
Asosiasi Canting Mas dengan pemerintah, melalui pemberian bantuan modal,
peralatan membatik, dan kebijakan pemakaian batik bakaran sebagai seragam
PNS Kabupaten Pati. Dampak pemberdayaan ekonomi perempuan oleh Asosiasi
Canting Mas yaitu membuka lapangan pekerjaan bagi perempuan Desa Bakaran
Kulon, serta menghasilkan peningkatan ekonomi perempuan Desa Bakaran
Kulon.
Kata kunci: Pemberdayaan Ekonomi Perempuan, Asosiasi Canting MasNIM 12230028 KHOIRUL UMMATIN2016-12-30T07:37:27Z2016-12-30T07:37:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23342This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/233422016-12-30T07:37:27ZPERAN KOPERASI KASONGAN USAHA BERSAMA (KUB) DALAM
PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT KALIPUCANG,
BANGUNJIWO, KASIHAN, BANTULAsna Fikriyah, tahun 2016 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Judul skripsi:
Peran Koperasi Kasongan Usaha Bersama (KUB) dalam Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat Kalipucang, Bangunjiwo, Kasongan, Bantul.
Pada tahun 2006, Yogyakarta terjadi gempa bumi. Gempa bumi
tersebut telah mengakibatkan kerusakan bangunan dan penurunan laju
ekonomi di Yogyakarta. Salah satu daerah yang terkena gempa bumi
adalah Kasongan, yang terkenal dengan industri gerabah. Terjadinya
gempa bumi mengakibatkan pengangguran dan peningkatan kemiskinan,
karena para pengrajin kehilangan pencahariannya dan hampir seluruh
mesin produksi rusak. Menurut Muhammad Hatta salah satu solusi untuk
mengatasi kemiskinan yaitu dengan adanya koperasi. Salah satu koperasi
yang berada di kabupaten Bantul adalah koperasi Kasongan Usaha
Bersama (KUB). Koperasi KUB didirikan dengan tujuan untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat yang sempat menurun akibat
gempa bumi.
Fokus penelitian ini adalah bagaimana peran Koperasi Kasongan
Usaha Bersama (KUB) dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat
Kalipucang pasca gempa dan bagaimana hasil yang dicapai oleh Koperasi
Kasongan Usaha Bersama (KUB) dalam pemberdayaan ekonomi
masyarakat Kalipucang.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif,
pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Teknik penentuan informan menggunakan snowball dengan
informan kunci Bapak Ngadiyana, selaku ketua Koperasi KUB. Dari ketua
koperasi, peneliti mendapatkan catatan untuk mewawancarai sekretaris
koperasi, kemudian 4 anggota koperasi, dan 2 masyarakat sekitar koperasi.
Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian
data dan pengambilan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) peran Koperasi Kasongan
Usaha Bersama (KUB) dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat
meliputi: adanya pinjaman modal, penyediaan bahan baku kerajinan,
adanya pelatihan ketrampilan, penguatan jaringan (networking),
pemasaran dan kerjasama. (2) hasil pemberdayaan ekonomi masyarakat
adalah: adanya keberlangsungan usaha, terciptanya lapangan pekerjaan
baru oleh anggota koperasi, dan peningkatan pendapatan anggota.
Kata Kunci: Peran Koperasi, Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Hasil PemberdayaanNIM 12230037 ASNA FIKRIYAH2016-12-30T07:36:25Z2016-12-30T07:36:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23344This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/233442016-12-30T07:36:25ZPEMIKIRAN Y.B MANGUNWIJAYA TENTANG PEMBERDAYAAN
DAN PENERAPANNYA DI KAMPUNG CODE YOGYAKARTANur Istana Pasaribu, Pemikiran YB. Mangunwijaya Tentang
Pemberdayaan dan Penerapannya di Kampung Code Yogyakarta. Skripsi:
Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2016.
Penelitian ini lebih memfokuskan pada pemberdayaan di kampung Code,
serta mengkaji buku Kotak Hitam Sang Burung Manyar sebagai bahan rujukan
yang menggambarkan kebijaksanaan dan nilai-nilai pemberdayaan yang dilakukan
Romo Mangun di Kampung Code. Dalam penelitian ini meneliti tentang
bagaimana pemikiran Romo Mangun dalam buku “Kotak Hitam Sang Burung
Manyar”, beserta pemberdayaan yang dilakukan di masyarakat kampung Code,
dan Bagaimana hasil penerapan pemikiran Romo Mangun dalam pembardayaan
masyarakat di kampung Code. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Pemikiran Y.B. Mangunwijaya tentang pemberdayaan dan hasil penerapannya di
kampung Code Yogyakarta.
Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep
pemberdayaan menurut Wrihatnolo dan Dwidjawijoto. Di mana pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan yaitu, pertama penyadaran, pada tahap ini target yang
hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk penyadaran bahwa mereka
mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu Pada tahap ini target yang hendak
diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk penyadaran bahwa mereka
mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu, yang kedua pengkapasitasan, yaitu
diberikan daya atau kuasa, yang bersangkutan harus mampu terlebih dahulu. Dan
yang ketiga pendayaan, Pada tahap ini target diberikan daya, kekuasaan, otoritas,
atau peluang. Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil objek
yaitu pemikiran Romo Mangunwijaya tentang pemberdayaan dan penerapannya di
kampung Code. Subjek dari penelitian ini orang-orang yang paham betul dengan
permasalahan yang sedang diteliti. Tehnik pengumpulan yang digunakan adalah
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan tehnik menentukan informan
yaitu menggunakan bola salju (snowball).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberdayaan yang dilakukan
Romo Mangun di kampung Code yaitu, memotivasi, kelompok belajar,
keterampilan. Adapun dari hasil penerapan pemikiran Romo Mangun dan
peningkatan yang sudah dirasakan warga kampung code diantaranya dari segi
ekonomi, pendidikan formal, kesehatan dan ekonomi.
Kata Kunci: Pemikiran YB. Mangunwijaya, Pemberdayaan Masyarakat,
Kampung Code.NIM. 12230058 NUR ISTANA PASARIBU2016-12-30T07:41:54Z2016-12-30T07:41:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23347This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/233472016-12-30T07:41:54ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM DESA
VOKASI DI KELURAHAN GEDUNGSARI KECAMATAN MAGELANG
UTARA KOTA MAGELANGFatimah Zahrotul Hayati, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program
Desa Vokasi di Kelurahan Kedungsari Kecamatan Magelang Utara Kota
Magelang, Skripsi, Yogyakarta: Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
dilatarbelakangi oleh tingkat kemiskinan di Indonesia dari tahun ke tahun yang
semakin meningkat. Untuk menanggulangi peningkatan kemiskinan, Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan melalui Dinas Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal dan Informal (PAIDNI) meluncurkan program desa vokasi. Program
ini bertujuan untuk memberikan dukungan keterampilan produksi yang sesuai
dengan sumber daya yang ada di kawasan yang diberdayakan. Kelurahan
Kedungsari Kota Magelang merupakan salah satu kelurahan di kota magelang
yang mendapatkan bantuan Program Desa Vokasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan pemberdayaan
yang dilakukan oleh kelurahan Kedungsari Kecamatan Magelang Utara Kota
Magelang dan hasil yang dicapai dalam pemberdayaan tersebut. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu penggambaran
dan menguraikan data secara sistematik. Untuk membantu pengumpulan data,
maka peneliti menggunakan metode observasi, metode wawancara, dan metode
dokumentasi. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis data kualitatif dengan
menggunakan metode Miles dan Hubermant dimana analisis dilakukan pada saat
wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tahapan
reduksi data, displai data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tahapan pemberdayaan melalui
Program Desa Vokasi yang dilakukan oleh Kelurahan Kedungsari Kecamatan
Magelang Utara Kota Magelang meliputi tahap sosialisasi, tahap perencanaan,
tahap pelaksanaan, tahap pemberian bantuan dan tahap evaluasi. Sedangkan hasil
dari pemberdayaan melalui Program Desa Vokasi yaitu meningkatkan
ketrampilan, meningkatkan jiwa kemandirian dan meningkatkan partisipasi
anggota kelompok.
Kata kunci: program desa vokasi, tahap pemberdayaanNIM 12230077 Fatimah Zahrotul Hayati2016-12-30T07:44:16Z2016-12-30T07:44:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23348This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/233482016-12-30T07:44:16ZPERAN KARANG TARUNA CENGKEHAN
DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI WISATA AIR
TERJUN SEWU WATU:
Studi di Dusun Cengkehan, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri,
Kabupaten BantulIndonesia merupakan Negara maritim yang memiliki banyak potensi baik itu dari
sumber daya alam. Hal ini dapat dilihat dari berbagai pulau yang mempunyai kekayaan alam
tersendiri, Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang sukses dengan konsep
infrastruktur baik itu dari pengembangan Desa wisata atau Dusun wisata, tetapi Yogyakarta
bisa maju atau berkembang karena tidak lepas dari peran dari lembaga kepemerintahan atau
organisasi kepemudaan dalam bidang usaha kesejahteran sosial, seperti Karang Taruna
Cengkehan yang mempunyai tugas menjadi fasilitasi, pendidik, perwakilan, dan peran
keterampilan teknik untuk melakukan pemberdayaan masyarakat dengan melalui wisata Air
Terjun Sewu Watu. Adanya peran Karang Taruna Cengkehan dalam pemberdayaan
masyarakat melalui wisata Air Terjun Sewu Watu bisa membantu masyarakat Dusun
Cengkehan, bias meningkatkan lapangan pekerjaan dan bertambahnya ekonomi yang lebih
baik.
Tujuan penelitian ini untuk mengkaji, dan mendiskripsikan mengenai peran dan hasil
Karang Taruna Cengkehan dalam pemberdayaan masyarakat melalui wisata Air Terjun Sewu
Watu. metode penelitian ini menggunakan diskriptif kualitatif. Teknik penetuan informan
menggunakan teknik bola salju (snow balling). Sedangkan untuk teknik penggumpulan data
menggunakan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Data-data yang telah diperoleh dapat
dilihat validitas datanya dengan melalui beberapa tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data
dan terakhir adalah penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran yang dilakukan Karang Taruna
Cengkehan terdiri dari beberapa peran. Pertama peran dalam Fasilitasi tahap ini menunjukan
Karang Taruna Cengkehan memberikan (Social Animation) semangat atau mengaktifkan dan
bekerjasama dengan masyarakat untuk memperdayaakan masyarakat melalui wisata Air
Terjun Sewu Watu, Kedua peran dalam mendidik tahap ini menunjukan Karang Taruna
memberikan motivasi dan pelatihan kepada pemuda, pemudi dan masyarakat Dusun
Cengkehan untuk bisa maju dan berkembang dalam pendidikan. Ketiga peran dalam
perwakilan, tahap ini Karang Taruna Cengkehan melakukan network dan sharing untuk bisa
mensejahterakan masyarakat Cengkehan dengan melalui wisata Air Terjun Sewu Watu.
Keempat peran dalam keterampilan teknik ahap ini menunjukan Karang Taruna Cengkehan
memberikan pelatihan dalam bidang kewirausahan. Sedangkan untuk hasil dari peran Karang
Taruna Cengkehan dalam pemberdayaan melalui wisata Air Terjun Sewu Watu adalah
meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan ekonomi masyarakat untuk lebih
sejahtera dengan melalui wisata Air Terjun Sewu Watu.
Kata Kunci: Peran Karang Taruna Cengkehan, pemberdayaan, wisata Air
Terjun Sewu Watu.NIM: 12230080 NURIS SALAM2017-01-03T01:26:45Z2017-01-03T01:26:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23349This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/233492017-01-03T01:26:45ZCARA DAKWAH HIZBUT TAHRIR INDONESIA (HTI) YOGYAKARTA
(Studi Angkringan Dakwah)Kamilatul Fitriyah, 2016 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Cara
Dakwah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Yogyakarta (Studi Angkringan
Dakwah).
Dalam skripsi ini, penulis meneliti angkringan dakwah yang
merupakan cara/uslub Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Yogyakarta.
Angkringan dakwah merupakan sebuah talk shaw, uslub ini sengaja dibentuk
untuk memudahkan penyampaian pesan dakwah kepada masyarakat. Melihat
fokus penelitian adalah angkringan dakwah, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam skripsi ini yaitu gambaran tentang cara/uslub angkringan
dakwah, proses pelaksanaan angkringan dakwah, hambatan dan upaya yang
dilakukan pihak angkringan dakwah dalam mengatasi hambatan yang ada.
Adapun tujuannya untuk mendiskripsikan dan mengetahui jawaban
dari ketiga rumusan masalah tersebut. Metode penelitian ini menggunakan
pendekatan diskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara,
dokumentasi, dan observasi.
Setelah penulis melakukan penelitian, maka penulis mendapatkan
temuan data lapangan sebagai berikut: angkringan dakwah merupakan salah
satu cara/uslub HTI DIY yang dijadikan sarana dakwah kepada masyarakat
menengah kebawah untuk menyampaikan Islam yang begitu komprehensip
dengan format dan penyampaian yang sederhana sehingga tema yang
disampaikan ringan, masyarakat mudah paham akan Islam. dalam gerakan
dakwah HTI dikenal dua istilah pokok yaitu uslub dan thariqah, uslub bisa
disesuaikan dengan kondisi situasi kondisi masyarakatnya. Sedangkan
thariqahnya mengikuti thariqah Rasul Muhammad saw. Kedua mengenai
proses angkringan dakwah dalam menyampaikan pesan dakwah, adalah
menyampaikan Islam sebagai ideologi, dai menjelaskan tentang Islam secara
menyeluruh. Bahwa Islam merupakan agama satu-satunya yang benar, bersifat
mu’alaja lilmasyakil dan rahmat lil’alamiin.
Adapun hambatannya secara garis besar ada dua, yaitu internal dan
eksternal. Upaya yang dilakukan dengan latihan sungguh-sungguh terutama
orang-orang yang tampil dalam proses pelaksanaan angkringan dakwah,
dakwah internal diperkuat, serta menjaga komunikasi diantara pihak
angkringan dakwah baik secara langsung maupun lewat media sosial.NIM 12230081 Kamilatul Fitriyah2017-02-23T08:30:09Z2017-02-23T08:30:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24125This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/241252017-02-23T08:30:09ZMEMBANGUN MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN
MAHASISWA UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN
DI STUDENTPRENEUR ACADEMY YOGYAKARTAStudentpreneur Academy adalah sebuah komunitas dan pelatihan
kewirausahaan yang lokasinya di jalan Balirejo No.32 kelurahan Mujamuju
kecamatan Umbulharjo kabupaten Sleman Yogyakarta yang berdiri pada tanggal
28 Desember 2015. Pendirinya adalah Ahmad Zakaria mantan mahasiswa UIN
Sunan Kalijaga yang sukses membangun komunitas kewirausahaan di Yogyakarta.
Banyak menciptakan generasi muda yang sudah memiliki usaha sendiri sesuai
bidangnya. Program-programnya yaitu: Class Bisnis, Sharing Usaha, Pelatihan
Kewirausahaan, Kunjungan Usaha, Seminar Enterpreneur dan Workshop.
Berdasarkan hal tersebut Studentpreneur Academy dapat membangun motivasi
kewirausahaan mahasiswa untuk meningkatkan kemandirian.
Fokus penelitian ini untuk mengkaji proses membangun motivasi
kewirausahaan mahasiswa untuk meningkatkan kemandirian di Studentpreneur
Academy Yogyakarta serta mendiskripsikan dampak dari membangun motivasi
kewirausahaan mahasiswa yaitu menciptakan generasi muda yang sudah memiliki
usaha sendiri dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik penarikan
informan menggunakan purposive dengan menggunakan tiga teknik pengumpulan
data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Subyek penelitian ini adalah
pendiri, pengurus, peserta.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses program Studentpreneur
Academy dapat membangun motivasi kewirausahaan mahasiswa terdapat lima
proses program Studentpreneur Academy, yaitu Pertama, Class Bisnis ini diadakan
dua minggu sekali untuk menambah wawasan wirausaha dan praktek wirausaha
sesuai bidangnya. Kedua, Sharing usaha ini mahasiswa dapat sharing dengan
pengusaha langsung yang sudah memiliki usaha. Ketiga, Kunjungan usaha ini
bertujuan berkunjung ditempat pengusaha. Keempat, Pelatihan kewirausahaan
disini melatih mereka skill (keterampilan) sesuai bidang yang diinginkan
mahasiswa. Kelima, Seminar Enterpreneur dan Workshop forum bertemu langsung
dengan pengusaha-pengusaha besar yang berkopetensi di bidangnya. Dampak
membangun motivasi kewirausahaan mahasiswa di Studentpreneur Academy yaitu
menciptakan lapangan pekerjaan, serta menghasilkan pendapatan ekonomi bagi
mahasiswa yang berwirausaha.NIM 09230011 RACHMAWAT I SLAMET2017-02-23T08:40:10Z2017-02-23T08:40:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24127This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/241272017-02-23T08:40:10ZPERAN SENTRA PEYEK PELEMADU DALAM
PENINGKATAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT :
Studi di Dusun Pelemadu, Desa Sriharjo, Kecamatan
Imogiri, Kabupaten BantulSentra Peyek Pelemadu adalah nama dari industri sentra pembuatan peyek
di Dusun Pelemadu, berdiri sejak tahun 1994 hingga sekarang. Awalnya hanya
terdiri dari 11 perajin peyek yang memiliki satu atau dua rumah produksi untuk
membuat peyek. Namun seiring berjalannya waktu, sentra peyek pelemadu pun
mengalami perkembang pesat. Meskipun dulu sempat menurun perkembangannya
akibat terkena bencana alam gempa bumi yang terjadi pada tahun 2006 lalu, kini
masih ada 43 perajin yang berhasil bertahan. Jumlah ini melebihi jumlah awal
para perajin peyek sebelum terkena gempa. Hal ini menunjukkan bahwa gempa
bumi tidak hanya menimbulkan bencana bagi warga dusun pelemadu, namun juga
memberi berkah tersendiri bagi mereka. Fakta di atas tentunya mengundang
beberapa pertanyaan tersendiri bagi penulis seperti: bagaimana peran sentra peyek
terhadap peningkatan perekonomian warga Dusun Pelemadu? Dan pertanyaan lain
seperti: bagaimana dampaknya terhadap peningkatan perekonomian warga Dusun
Pelemadu?
Untuk menjawab pertanyaan yang telah disampaikan di atas dan guna
mendapatkan keakuratan informasi mengenai jawaban dari pertanyaan di atas,
maka dalam penelitiaan ini metode yang digunakan adalah metode deskripsi
kualitatif yaitu, jenis penelitian yang menggambarkan dan melukiskan keadaan
objek dan subjek penelitian berdasarkan suatu fakta yang nampak atau
sebagaimana adanya. Penyajian hasil dari penelitian ini diurutkan berdasarkan
awal tahun terjadinya peristiwa. Kemudian, untuk penarikan informannya
menggunakan teknik bola salju yaitu, dengan bertanya kepada seorang informan
kunci yang sekiranya mengetahui banyak hal tentang fokus yang sedang diteliti.
Selanjutnya penulis tanyakan kepada informan kunci tersebut siapa yang dapat
penulis wawancarai mengenai beberapa hal yang telah penulis tanyakan kepada
informan kunci tersebut. Untuk selanjutnya penulis ulangi proses tersebut kepada
oarang lain yang telah ditunjuk oleh informan sebelumnya sampai penulis merasa
sudah cukup mendapat informasi yang layak untuk disajikan.
Adapun beberapa hal yang penulis temukan dalam penelitian ini yaitu,
Sentra Peyek Pelemadu melakukan tiga peran terkait peningkatan perekonomian
warga Dusun Pelemadu antara lain: peran fasilitator, peran mediator dan peran
pendampingan sebagai motivator. Ketiga peran yang dilakukan oleh sentra peyek
telah membantu meningkatkan perekonomian warga dusun pelemadu sehingga
sekarang ini. Kemudian penulis menemukan hal lain yaitu dampak adanya sentra
peyek terhadap peningkatan perekonomian warga Dusun Pelemadu. Dampak yang
diterima warga ada dua macam yaitu: dampak positif seperti melancarkan
kegiatan perekonomian warga, memberikan lapangan pekerjaan untuk warga dan
meningkatkan kualitas SDM warga. Sedangkan dampak negatifnya seperti:
terjadinya persaingan tidak sehat, peralihan lahan pertanian menjadi lahan
industri, mulai ditinggalkannya profesi menjadi petani, dan peningkatan ekonomi
yang tidak merata.NIM: 10230016 Muhammad Rosyid Z. Q.2017-02-24T01:53:58Z2017-02-24T02:06:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24134This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/241342017-02-24T01:53:58ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SANGGAR KEGIATAN
BELAJAR DI KABUPATEN SUKOHARJOterjadi di masyarakat. Sehingga untuk meminimalisir banyaknya masalah
sosial yang terjadi dimasyarakat, maka banyak program pemberdayaan yang telah
dilaksanakan oleh berbagai pihak mulai dari pihak pemerintah, swasta, maupun
Lembaga Swadaya Masyarakat. Ini mengindikasikan bahwa pemberdayaan adalah
paradigma baru pembangunan yang telah menjadi komitmen dari semua
komponen bangsa. Dalam hal ini khususnya pemberdayaan yang ditujukan kepada
masyarakat Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
program apa saja yang dimiliki Sanggar Kegiatan Belajar dalam melakukan
pemberdayaan masyarakat, proses apa saja yang dilewati dalam melakukan
program pemberdayaan masyarakat serta kendala apa yang dialami pada saat
proses pemberdayaan berlangsung. Dengan rumusan masalah sebagai berikut: (1)
Bagaimana program pemberdayaan di Sanggar Kegiatan Belajar, (2). Bagaimana
proses pemberdayaan di Sanggar Kegiatan Belajar, dan (3). Bagaimana kendala
pemberdayaan di Sanggar Kegiatan Belajar Sukoharjo.
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, dengan metode pengumpulan
data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dengan metode analisa data
yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Program pemberdayaan di
Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten Sukoharjo meliputi Program PAUD
(Pendidikan Anak Usia Dini) melalui kelompok bermain dan Program DIKMAS
(Pendidikan Masyarakat) yang terdiri dari Program Keaksaraan, Program
Kesetaraan, Pemberdayaan perempuan, KWD (Kursus Wirausaha Desa). (2)
proses pemberdayaan di Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten Sukoharjo meliputi
proses reguler dan proses insidental. (3) Ada beberapa kendala dalam
pemberdayaan di Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten Sukoharjo antara lain :
Kendala Luasan Lokasi, kendala pendanaan, dan kendala motivasi.NIM. 10230045 Dibti Witiningtiyas Rahayuni2017-02-24T02:13:47Z2017-02-24T02:15:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24139This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/241392017-02-24T02:13:47ZPEMBERDAYAAN KOMUNITAS WARIA OLEH LSM KEBAYA
(KELUARGABESAR WARIA YOGYAKARTA)Penelitian ini berjudul “Pemberdayaan Komunitas Waria Oleh LSM KEBAYA
(Keluara Besar Waria Yogyakarta)”. Dalam penelitian ini penulis meneliti
tentang pemberdayaan waria yang dilakukan oleh LSM KEBAYA. Fokus
penelitian ini adalah pada program pemberdayaan waria yang dilakukan oleh
LSM KEBAYA, jenis bidang pemberdayaan yang dipilih serta hasil
pemberdayaannya.
Penelitian ini didasari dengan tiga teori, yaitu pertama teori mengenai
pemberdayaan masyarakat, adalah suatu proses memampukan suatu kelompok
yang rentan dan lemah untuk memperbaiki kualitas hidupnya. Kedua yaitu
mengenai stereotip dan diskriminasi, digunakan untuk menganalisa perlakuan
yang diterima oleh waria dalam kehidupan sosial. Ketiga yaitu mengenai hak
asasi manusia dan hak-hak warga negara, yaitu sebagai sudut pandang yang
digunakan untuk menempatkan waria pada penelitian ini. Dengan metode
deskriptif kualitatif yang menggambarkan keadaan sasaran penelitian secara apa
adanya, menganalisa dan melakukan interpretasi terhadap data yang terkumpul.
Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi.
Pemberdayaan waria oleh LSM KEBAYA terfokus pada dua bidang yaitu
bidang ekonomi dan kesehatan. Pemberdayaan bidang ekonomi berorientasi pada
peningkatan skill serta akses modal yang diwujudkan dengan pelatihan
ketrampilan dan bantuan modal usaha dari Dinas Sosial Provinsi Yogyakarta.
Pemberdayaan bidang kesehatan berorientasi pada meminimalkan jumlah orang
dengan HIV dan AIDS (ODHA) waria serta melakukan advokasi kesehatan bagi
waria di Yogyakarta dan diwujudkan dengan program penyuluhan seks sehat,
rumah singgah bagi ODHA waria, serta akses pengobatan gratis bagi ODHA
waria.
Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat, waria, LSM10230063 Eis Al Masitoh2017-02-24T06:15:28Z2017-02-24T06:15:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24143This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/241432017-02-24T06:15:28ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN MELALUI
PENINGKATAN LAYANAN KESEHATAN OLEH RUMAH SEHAT
BAZNAS YOGYAKARTA DI DESA WUKIRSARI KECAMATAN
IMOGIRI KABUPATEN BANTULDalam penelitian ini peneliti mengkaji bagaimana strategi yang dilakukan
oleh Rumah Sehat BAZNAS Yogyakarta dalam melakukan pemberdayaan
masyarakat miskin melalui peningkatan layanan kesehatan di Desa Wukirsari,
bagaimana hasil yang diperoleh dalam proses pemberdayaan masyarakat miskin
di Desa Wukirsari. Topik ini dipilih karena kesehatan merupakan bagian penting
dalam kehidupan manusia sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat
khususnya masyarakat miskin, sebagaimana yang dilakukan oleh Rumah Sehat
BAZNAS Yogyakarta di Desa Wukirsari.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif, yaitu
bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau fenomena yang ada di lapangan.
Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
Dalam menentukan informan atau sumber data peneliti menggunakan teknik
purposive yaitu snowball, teknik pengambilan sampel sumber data, sebagai
informan awal dipilih secara purposive, yang pada awal jumlahnya sedikit, lama
kelamaan menjadi banyak. Kemudian validitas data menggunakan teknik
triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan. Membandingkan dan mengecek
balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat
yang berbeda dalam metode kualitatif.
Hasil penelitian terhadap pemberdayaan masyarakat miskin oleh Rumah
Sehat BAZNAS Yogyakarta di Desa Wukirsari adalah ada beberapa strategi yang
dilakukan yaitu kepesertaan, membentuk kader sehat, layanan kesehatan,
pelatihan, penyuluhan, advokasi kesehatan dan kemitraan (partnership) untuk
memperoleh dukungan sosial (social support). Hasil pemberdayaan melalui
peningkatan layanan kesehatan yang telah dilakukan Rumah Sehat BAZNAS
Yogyakarta adalah meningkatnya kesadaran masyarakat Desa Wukirsari terhadap
pentingnya menjaga kesehatan, kemudian masyarakat juga selalu aktif dalam
setiap kegiatan.NIM. 12230008 HENDRIK BASGUNI SUKENDAR2017-02-24T06:41:13Z2017-02-24T06:41:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24149This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/241492017-02-24T06:41:13ZEVALUASI AKSESIBILITAS DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA DITINJAU DARI STANDAR IFLA CHECKLISTPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aksesibilitas untuk difabel di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta ditinjau dari standar IFLA Checklist. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini diperoleh dari pengumpulan data utama, menggunakan observasi, wawancara dengan informan, dan dokumentasi. Analisis data penelitian ini menggunakan teori dari Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi (penarikan kesimpulan). Uji keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan membercheck. Dari hasil peneliti yang dilakukan diketahui bahwa dari 3 standar terdiri dari 20 komponen yang dievaluasi terdapat 3 komponen yang sudah sesuai IFLA Checklist pada standar layanan dan komunikasi dan 17 komponen yang belum sesuai IFLA Checklist pada standar akses fisik, format media, dan layanan dan komunikasi. Hasil penelitian ini diketahui dari 3 standar IFLA Checklist yang terdiri dari 20 komponen terdapat 15% yang sudah sesuai standar IFLA Checklist dan 85% yang belum sesuai standar IFLA Checklist. Aksesibilitas yang sesuai dengan standar IFLA Checklist antara lain yaitu layanan untuk penyandang cacat fisik, layanan untuk orang-orang cacat kognitif (keterbatasan mental), dan cara bekerja sama dengan organisasi-organisasi penyandang cacat dan individu. Sedangkan yang belum sesuai dengan standar antara lain area di luar perpustakaan, masuk ke perpustakaan, akses bahan dan layanan pada ruang fisik, toilet, bagian sirkulasi, bagian referensi/informasi, area anak-anak, gedung, format media, komputer, pelayanan dan komunikasi, layanan khusus untuk pelanggan penyandang cacat, cara memberikan informasi kepada pelanggan dengan cacat tunanetra, cara memberikan informasi untuk gangguan pendengaran atau tunarungu, layanan untuk orang dengan kesulitan membaca, cara membuat informasi yang mudah dimengerti, dan situs web. Saran dari peneliti kepada Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta adalah perlu perbaikan, pengembangan dan peningkatan aksesibilitas dalam bidang-bidang yang belum sesuai standarisasi12140054 Siti Wulandari