Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T06:09:21ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2023-09-15T09:06:33Z2023-09-15T09:06:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60308This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/603082023-09-15T09:06:33ZWANITA DAN KEKUASAAN (STUDI TENTANG PERNIKAAHAN RAJA - RAJA MATARAM ISLAM TAHUN 1586-1677 M DALAM PERSPEKTIF POLITIK)Pernikahan yang dilakukan untuk memperkuat kedaulatan Mataram islam tidak hanya dilakukan oleh raja, tetapi juga segenap keluarga raja. Putri - putri raja dijodohkan dengan tujuan menetapkan suatu perdamaian dan mengambil hati raja. Hal ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan kekerabatan dan melestarikan trah Mataram yang dianggap unggul. Penelitian ini berupaya menjelaskan lebih jauh tentang kedudukan dan pengaruh wanita di dalam kehidupan politik-politik Kerajaan Mataram. Hal yang diteliti adalah tentang wanita dan kaitannya dengan pernikahan raja-raja Mataram.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian literatur yang bersifat deskriptif. Jenis penelitian yang digunakan adalah library research. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga merupakan komponen penting untuk mrmbina suatu negara yang berbentuk kerajaan seperti kerajaan mataram islam. Wanita, pernikahan, dan trah merupakan hal yang ber[engaruh terhadap kepemimpinan para raja Mataram islam. Wanita yang diakui sebagai pendamping raja juga dapat memberikan pengaruh berupa kewibawaan, ekonomi, dan legistinasi dalam bentruk trah.NIM.: 01120595 Sri Ayem2023-09-15T09:02:17Z2023-09-15T09:02:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60307This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/603072023-09-15T09:02:17ZPERLAWANAN SYAIKH YUSUF TERHADAP BELANDA DI BANTEN (1669-1684 M)Syaikh Yusuf diangkat menjadi panglima perang dan memiliki pasukan kurang lebih 5000 orang dan mengadakan perang gerilya melawan Belanda dan membuat kompeni khususnya Van Happel merasa kewalahan. Akhirnya pihak Belanda menangkap Syaikh Yusuf karena keberadaannya dipandang sebagai ancaman. Penelitian ini mengkaji perlawanan Syaikh Yusuf dalam mempertahankan wilayah Banten dari penjajahan Belanda. Batasan yang ditetapkan adalah awal tahun 1669 M yaitu saat Syaikh yusuf mulai mengatur strategi untuk mempertahankan Banten dan batasan tahun 1684 M saat mengadakan perlawanan terhadap Belanda dan berakhirnya perlawanan dengan tertangkapnya beliau.
Penelitian ini dipusatkan pada penelitian kepustakaan. Data yang digunakan adalah literatur yang berhubungan dengan pembahasan. Dari penilitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa Syaikh Yusuf lahir pada tahun 1626 dan sejak kecil diasuh di istana. Beliau merantau selama 22 tahun di Nusantara dan Timur Tengah selanjutnya menetap di banten untuk membantu menjalankan pemerintahan pada masa Sultan Ageng Tirtayasa. Perjuangan Syaikh Yusuf melawan Belanda dilakukan dengan mengobarkan semangat jihad kepada seluruh rakyatnya sehingga terhimpun berbagai kekuatan serta berbagai unsur etnis sehingga mendorong proses integrasi dan membentuk kekuatan. Dampak dari perlawanan Syaikh Yusuf di Banten ini mengakibatkan adanya kontrol yang ketat dari Belanda dalam berbagai aktifitas, baik dalam menjalankan pemerintahan, perdagangan dan hubungan dengan pihak asing.NIM.: 01120622 Farid Sarifudin2023-09-15T06:40:55Z2023-09-15T06:40:55Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60277This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/602772023-09-15T06:40:55ZUPACARA ADAT PERNIKAHAN KERATON KASEPUHAN CIREBONKeraton Kasepuhan Cirebon sampai saat ini masi merupakan sentral kebudayaan yang kental dengan adat peninggalan nenek moyang. Kehidupan kebudayaan keraton masih tetap dilestarikan sehingga bisa diasumsikan bahwa tradisi masih mempunyai nilai yang sangat berharga. Dalam kehidupan di dunia seremonial ada satu peristiwa yang dianggap ideal untuk menampilkan budaya lokal yaitu upacara adat pernikahan di keraton.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengungkap prosesi sebelum dan sesudah pelaksanaan tentang upacara adat pernikahan Keraton Kasepuhan Cirebon, menelusuri makna dan nilai yang terkandung didalamnya dan untuk mengungkap tanggapan budaya masyarakat Cirebon mengenai adat pernikahan ini ditinjau dari pandangan islam dan kultural.
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode penelitian kualitatif.
Hasil dari penelitian ini prosesi upacara pernikahan adat yang ada di Keraton Kasepuhan Cirebon mempunyai berbagai andeka ragam yang dimulai dari sebelum pelaksanaan, pelaksanaan pernikahan adat, sampai sesudah pelaksanaan pernikahan adat. Rangkaian upacara adat ini mempunyai makna yang berdasarkan kepada ajaran agama islam, selain itu upacara adat ini memberi pengaruh yang tidak sedikit terhadap kehidupan sosial, budaya, dan juga agama pada masyarakat Keraton kasepuhan Cirebon.NIM.: 01120640 Yuliana Widiastuti2023-09-14T01:59:33Z2023-09-14T01:59:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60267This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/602672023-09-14T01:59:33ZIPNU DAN PEMBINAAN GENERASI MUDA DI SLEMAN 1988-1999Kabupaten Sleman sebagai kabupaten yang berdekatan dengan kota Yogyakarta banyak mendapat pengaruh dari persoalan tersebut. kondisi seperti ini membuat kabupaten Sleman mempunyai berbagai problematika yang berkaitan dengan masalah remaja yang begitu pelik. IPNU cabang Sleman dalam perjalanannya telah banyak berkiprah dalam meningkatkan kehidupan sosial keagamaan masyarakat. Salah satu kontribusinya yakni terhadap generasi muda Kabupaten Sleman.metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah yaitu sekumpulan prinsip dan aturan yang sistematis yang digunakan untuk memberikan bantuan secara efektif dalam usaha mengumpulkan bahan bagi sejarah dan menilai secara kritis dan kemudian menyajikan suatu sintesa dari hasil-hasilnyaKenakalan remaja terjadi karena 2 hal, yakni sebab dalam diri individu, kedua sebab dari luar individu. IPNU merupakan organisasi otonom NU yang secara fungsional menjadi pelangsung dan pelopor NU. Aktivitasnya di Sleman ditandai dengan dibentuknya pimpinan Cabang IPNU pada 1979. Tahun 1987 merupakan periode peralihan yang ditandai dengan pergantian nama semula Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama menjadi Ikatan Putra Nahdlatul Ulama. Aktivitas IPNU di Sleman dalam membantu problem generasi muda khususnya yang menjadi anggota IPNU diwujudkan dalam berbagai kegiatan yang meliputi bidang pendidikan, keagamaan, sosial dan budaya.NIM.:00120121 Istikomah2022-09-13T08:31:28Z2022-09-13T08:31:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52981This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/529812022-09-13T08:31:28ZKHALIFAH AL-MUTASIM DAN PERBUDAKAN MELITERBerbagai Faktor yang telah menyokong tcgaknya imperium Abassiyah yakni kalangan elit imperium dan bentuk-bentuk kulturalnya, sekaligus juga menyokong kehancuran tranformasi kehancuran imperium tersebut. Bahkan kemerosotan Abassiyah telah berlangsung di saat bcrlangsung konsolidasi. Ketika rezim ini sedang memperkuat militernya dan instansi pemerintahan terjadi bebcrapa peristiwa yang pada akhirnya mengharu-birukan nasib imperium Abbasiyah khususnya al-Mu'tasim
Beberapa kebijakan al-Mu'tasim dalam menghadapi pcm1asalahan dalam kcrajaan, tampaknya hclum bisa mcmhantu scpenuhnya. Mcmang masih ada peraan umum dikalangan muslim terhadap kesatuan muslim, meskipun ada kepentingan yang terns tumbuh dari perhatian-perhatian yang bersifat relatiflokal. Tentu saja di Irak sendiri ada suatu tuntutan akan adanya seorang khalifah yang tunggal untuk seluruh kekuasaan Islam. Tetapi perasaan terhadap negara kekhalifahan yang bersatujelas tidak dapat sepenuhnya dapat dipertahankan.
Beberapa ha] yang muncul sctelah perang saudara adalah adanya kebutuhan akan adanya dukungan dari bcrbagai kalangan dan basis militer yang loyal terhadap al-Mu'tasim. Beberapa pendukung dari al-Mu'tasim tampaknya tidak sepenuhnya memberikan dukungan bagi pemerintah pada saat itu. Meminjam istilah Montgomery mengenai hal tersebut yakni blok konstitusionalis clan hlok otokratik di antara mereka .NIM.98122258 Fisal2022-09-13T03:38:14Z2022-09-13T03:39:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52952This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/529522022-09-13T03:38:14ZLAKSAMANA KUMALAHAYATI DAN PERANANNYA DI KESULTANAN ACEH PADA MASA PEMERINTAHAN SULTAN ALAUDDIN RIAYAT SYAH IV AL-MUKAMMIL (1589 - 1604)MLaksamana Kumalahayati merupakan keturunan dari Sultan Alauddin Ali Mughayat Syah (pendiri Kerajaan Aceh) yang keempat. Ia sangat ahli dalam hal pelayaran /kelautan. Jiwa kebaharian dan keahliannya telah melekat pada diri Kumalahayati sejak kecil. Jiwa tersebut diwarisi oleh ayah dan kakeknya yang juga seorang laksamana. Karena keberanian dan keahliannya, Kumalahayati diangkat oleh Sultan Alauddin Riayat Syah IV al Mukammil (1589-1604)M menjadi seorang laksamana. Di Kesultanan Aceh, Kumalahayati adalah wanita pertama yang berpangkat laksamana.
Kedua, bentuk perjuangan Laksamana Kumalahayati yang melibatkan kaum wanita adalah pembentukan sebuah pasukan yang terdiri para janda yang suaminya syahid di medan pertempuran. Pasukan tersebut dinamakan pasukan Inong Balee yang mana pasukan tersebut anggotanya mencapai 2000 orang. Pasukan tersebut di Kesultanan Aceh menjadi pasukan andalan. Pasukan ini diturunkan untuk bertempur secara langsung melawan musuh ataupun bangsa asing yang memang benar-benar berniat untuk menghancurkan Kesultanan Aceh. Kepemimpinan pasukan ini dipegang sendiri oleh Laksamana Kumalahayati.
Ketiga, Keberhasilan Sultan Alauddin Riayat Syah IV al Mukammil dalam menjalin hubungan diplomatik dengan bangsa asing, seperti: Inggris, Belanda dan Portugis tidak bisa dilepaskan dari peran atau jasa besar Laksamana Kumalahayati. Kecerdasannya mampu memberikan gagasan-gagasan yang berharga bagi Kesultanan Aceh. Sehingga pada masa itu dapat membawa Kesultanan Aceh pada kondisi yang aman dan damai, yang mana kondisi tersebut sulit untuk ditemukan pada masa pemerintahan-pemerintahan sebelumnya. Dan satu lagi kesimpulan yang paling penting dari penulisan ini adalah tindakan yang diambil oleh Sultan Alauddin Riayat IV al Mukammil mengangkat Kumalahayati sebagai laksamana ataupun sebagai dewan protokoler adalah merupakan sebuah tindakan nyata ataupun merupakan sebuah wujud dari emansipasi wanita.NIM. 99122306 Ratna Mutoharoh2022-09-12T03:20:07Z2022-09-12T03:20:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52919This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/529192022-09-12T03:20:07ZGERAKAN MAJELIS MUJAHIDIN INOONESIA TAHUN 2000-2005Kctika mcndcngar nama Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), dalam bcnak sebagian orang akan lerlintas sosok yang herjenggot, bersorban, berpakaian ala Arab-Afghan, ortudoks, radika1, kaku dan sderusnya. Dari beberapa stereotype terscbut, hanya men pakan pandangan (kelompok) orang lain yang tidak benar scpcnuhnya. Hal yang patut dimcngerti oleh banyak pihak adalah MMI merupakan lembaga aliansi perjuangan penegakan syari'at Islam yang menolak sekularisme, liheralisme dan ingin rnengubah konstiiusi hukum negara Indonesia dengan hukurn ls[am.
Dasar pemikiran pendirian MMI ini erat kaitannya dengan keinginan sebagian umat Islam unluk mendirikan negara [slam, sebagian faksi yang bergabung dalam MMI ini berasal dari kaum pergerakan Darul Islam :DI) dari bcbcrapa daerah, yang ingin kcrnbali mcmbangun kckuatan Isl am, yang menurut mereka tercerai-berai sekian lama.NIM. 99122319 Ahmad Sobirin2022-09-12T02:40:39Z2022-09-12T02:40:39Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52913This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/529132022-09-12T02:40:39ZUPACARA RUW ATAN AGUNG
DI PADEPOKAN GUNUNG LANANG, DESA SINDUTAN, KECA TAN TEMON, KABUPATEN KULONPROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA1. Upacara tradisi ruwatan Agung merupakan salah satu tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat desa Sindutan. Dalam pelaksanaan tradisi ini dari waktu ke waktu mengalami perkembangan terutama dalam kurun waktu 1991-2004. Menurut masyarakat desa Sindutan padepokan Gunung Lanang dahulu merupakan gurun pasir yang berada diantara hamparan pantai Silongok dan pategalan. Setelah diketemukan makam kuno, tempat tersebut dikeramatkan lalu dibangunlah sebuah padepokan Gunung Lanang. Pendiri padepokan tersebut adalah Bapak Suwasono yang sampai sekarang sekaligus sNIM. 99122325 Umi Sangadah2022-09-09T06:00:37Z2022-09-09T06:00:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52865This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/528652022-09-09T06:00:37ZK.H.R. NACHRAWI DAN AKTIFITASNYA (1942-1975 M.)Berdasarkan uraian pada bab-bab terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa: K.H.R. Nachrawi lahir dari keluarga santri dengan tradisi ulama yang kuat. Pendidikan awal dalam keluarga sebagai modal bagi langkah hidupnya untuk menuju pendidikan pondok pesantren. Pendidikan keagamaan yang ditanam dalam keluarga dan pondok pesantren turut membentuk kepribadian K.H.R. Nachrawi, amal perbuatannya merupakan perpaduan antara ilmu dan ihsan. Bekal pendidikan yang ia miliki, merupakan modal utama dalam aktivitas hidupnya. Kiprah K.H.R. Nachrawi dalam masyarakat sangat luas. Kiprahnya antara lain dalam bidang politik, bidang pendidikan dan dakwah, bidang sosial budaya, dan bidang kemasyarakatan. Selain itu K.H.R. Nachrawi meninggalkan karya-karya besar sebagai bukti perjuangannya.
Perjuangan K.H.R. Nachrawi sebagai seorang Mursyid Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah adalah mengembangkan Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah ke dalam berbagai lapisan masyarakat yang masih tinggi kepercayaan Animismc dan Dinamismenya. Pc1juangannya dalam mengembangkan Tarekat Naqsyabandiyuh Khalidiyah tidak lepas dari ide-ide yang dimiliki oleh K.H.R. Nachrawi yang ditunjang oleh kharisma yang dimilikinya. Berkat ide-ide itulah Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah berkembang pesat dalam waktu yang singkat. Murid Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah menyebar di berbagai daerah,Karisidenan Kedu dan Daerah Istimewa Y ogyakarta. Bukti perjuangan K.H.R. Nachrawi antara lain berupa 150 masjid yang didirikannya sebagai pusat kegiatan tarekat serta kesenian shalawatan dan pencak silat yang bemafaskan Islam.NIM. 99122388 Ayatullah Atabik Janka Dausat2022-09-05T08:18:12Z2022-09-05T08:18:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52739This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/527392022-09-05T08:18:12ZEVALUASI PEMANFAA TAN JURNAL DALAM DATABASE
"EBSCO BIOMEDICAL REFERENCE COLLECTION" DI UNIT PERPUSTAKAAN DAN INFORMATIKA KEDOKTERAN (UPIK) FAKULTAS KEDOKTERAN UGM YOGYAKARTA1. Tingkat keterpakaian jumal Ebsco BRC sebesar 97 ,96%. Prosentase ini terbagi dalam 4 bentuk penyajian yaitu: PDF Fulltext, HTML Fulltext, Smart link dan Abstract. Pengaksesan terbesar berturut-turut adalah format PDF, Abstrak, HTML dan smart link. Dari tabel keterpakaian jumal berdasarkan bentuk penyajiannya dapat diketahui bahwa abstrak mempunyai peranan yang penting dalam pengaksesan jumal oleh pengguna. Hal ini dikarenakan abstrak hampir selalu mengikuti pengaksesan secara fulltext maupun smart link.
2. Pemanfaatan atau pengaksesan jumal Ebsco BRC oleh pengguna UPIK belum maksimal. Dari nilai rata-rata pengaksesan jumal Ebsco BRC setiap harinya dibandingkan dengan total judul jumal yang tersedia prosentasenya sebesar 25%. Hal ini didukung oleh hasil perolehan data kuesioner yang menyatakan bahwa sebanyak 45,8% responden men-download jumal l bulan sekali dan 19,5% responden merasa tidak pemah atau 1 tahun sekali men-download jumal tersebut.
3. Berdasarkan prosentase jawaban responden dan nilai mean yang masih kurang dari 4 terhadap pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan sosialisasi, aksesibilitas fasilitas clan penguasan teknologi informasi oleh pengguna (lampiran 8), belum maksimalnya pemanfaatan jurnal Ebsco BRC ini karena: sosialisasi, aksesibilitas fasilitas clan penguasan teknologi informasi oleh pengguna (lampiran 8), belum maksimalnya pemanfaatan jurnal Ebsco BRCNIM. 04142035 Eka Wardhani S2022-09-05T07:25:34Z2022-09-05T07:25:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52732This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/527322022-09-05T07:25:34ZTAREKAT SY ADZILIYAH Dl DESA GUNUNGPRING KEC. MUNTILAN KAB. MAGELANG 1945-1990Pada masa pemerintahan Belanda Gunungpring merupakan tempat propaganda Kristen hal itu mendorong KH Dalhar Abdurrahman dan santrinya untuk lcbih aktif berdakwah dalam menyebarkan syariat Islam, yaitu dengan earn ikut berpartisipasi dalam pembentukan NU cabang Magelang pada tahun 1939. dan saling bantu rnembantu dalam mendirikan rumah, dalam artian membantu dalam hal tenaga. Di samping itu Gunungpring mempunyai dua kesenian yaitu kcscnian Hactrah dan slawatan.
Tarekat Syadziliyah mulai diajarkan KH Dalhar Abdurrahman pada tahun 1931. tarekat tersebut meng, jarkan untuk selalu buibadah pada Allah baik dalam kcadaan susah maupun senang dengan memperbanyak bacaan dzikir. Tarekat Syadziliyah d: Gunungpring Muntilan Magelang berada dalam tingkat ldii11h SyaNIM.021210 66 Andi Kurniawan2022-09-05T07:24:58Z2022-09-05T07:24:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52708This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/527082022-09-05T07:24:58ZPERSEPSI W ARTA WAN TERHADAP
KUALITAS PELA YANAN DI PUSDOK LITBANG
HARIAN UMUM SOLO POSPersepsi Wartawan terhadap kualitas layanan Pusdok Litbang Solopos dilihat dari segi keandalan (bukti langsung), yakni Jam buka pelayanan, kesesuaian koleksi dengan kebutuhan pengguna, jenis koleksi aktulitas koleksi, keakuratan koleksi proses dan kecepatan penelusuran koleksi, sosialisasi pustakawan mengenahi informasi terbaru adalah cukup baik.
Persepsi Wartawan terhadap kualitas layanan Pusdok Litbang Solopos dilihat dari segi keresponsivan (keandalan) yakni keantusiasan petugas dalam melayani pengguna, kecepatan dalam melayani pengguna respon petugas dalam memberikan bantuan terhadap pengguna, kesukarelaan pctugas dalam mengatasi masalah jika pengguna mengalami kesulitan, kctenangan petugas dalam melayani permintaan pengguna, kemampuan pctugas dalam menghadapi keluhan petugas adalah cukup baik
Persepsi Wartawan terhadap kualitas layanan Pusdok Litbang Solopos dilihat dari segi keyakinan yakni kemampuan petugas dalam melayani informasi yang dibutuhkan pengguna, kemampuan petugas dalam mengolah dan menyajikan informasi, kemampuan petugas dalam menjawab pertanyaan pengguna, keprofesionalan petugas dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab petugas terhadap pelayanan yang diberikan kepada pengguna adalah cukup baik Persepsi Wartawan terhadap kualitas layanan Pusdok Litbang Solopos dilihat dari segi empati yakni: keramahan pustakawan dalam menghadapi /melayani Wartawan, kesabaran Pustakawan dalam menghadapi dan melayani wartawan, keterbukaan pustakawan dalam menerima masukan dan kritikan, kesungguhan pustakawan dalam memberikan pelayanan, keakraban Pustakawan dalam melayani dengan pengguna, keobyektifitasan Pustakawan dalam melayani pengguna tanpa membedakan status sosial, gender dan senioritas, kesopanan Pustakawan dalam melayani pengguna, dan penampilan Pustakawan dalam melayani pengguna adalah cukup baik
Persepsi Wartawan terhadap kualitas layanan Pusdok Litbang Solopos lihat dari segi bukti langsung yakni: Jumlah koleksi, Kelengkapan koleksi, Penyajian koleksi, Penerangan yang ada di Perpustakaan, keragaman koleksi, dan keindahan dan kenyamanan dekorasi ruangan adalah cukup baik kecuali kcadaan meja kursi yang ada di Pusdok Litbang Solopos kurang baikNIM.: 04142040 Muhammad Sholihin2022-09-02T04:00:21Z2022-09-02T04:00:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52684This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/526842022-09-02T04:00:21ZPERLAWANAN ULAMA ACEH TERHADAP JEPANG TAHUN 1942-1945 MNIM. 01120623 Rahmawati2022-09-02T03:10:58Z2022-09-02T03:10:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52679This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/526792022-09-02T03:10:58ZKEBIJAKAN POLITIK SOEKARNO DALAMPANDANGAN DAUDBEUREUEH DI ACEH (1953-1962)Kebijakan politik Soekamo dalam panclangan Daud Beureueh, penulis bisa menarik kesimpulan bahwa kebijakan politik Soekamo atas wilayah Aceh saat itu tidak lepas dari kepentingan politik pihak-pihak tertentu utamanya kalangan Komunis (PKI) clan Nasionalis (PNI). Hal tersebut sangat beralasan mengingat Aceh mayoritas adalah beragama Islam clan merupakan pendukung Masyumi.Dalam hal ini antara Masyumi clan PNI merupakan partai yang mempunyai banyak kursi di kabinet. Kekhawatiran dikalangan pimpinan PNI terhadap kelompok Islam (Masyumi) akan perolehan suara dalam pemilu, menyebabkan PNI berusaha dengan sekuat tenaga mempertahankan posisinya di pemerintahan. Oleh karena PNI merupakan partai bentukan Soekamo, secara otomatis partai yang berhaluan nasionalis ini lebih dekat dengan Soekamo. Sehingga dalam setiap pengambilan kebijakannya PNI lebih berperan, demikian juga dengan kalangan komunis (PKI). Hal tersebut tidak lepas dari kedekatan Soekarno dengan pemimpin PKI. Berkaitan dengan hal ini maka Soekarno menerapkan beberapa langkah kebijakannya di Aceh. Hal itu dilakukan mengingat rakyat Aceh menuntut berdirinya negara Islam, sedangkan bagi Soekarno menginginkan negara ini bukan berdasar Islam tetapi nasional, mengingat negara ini tidak terdiri dari kalangan Islam saja tetapi bermacam- macam. Sebagai seorang tokoh kharismatilc dan disegani di Aceh, Daud Beureueh melihat Soekarno dalam menjalankan roda pemerintahan negeri ini terutama di wilayah Aceh telah melenceng jauh dari janji semula. Aceh yang katanya setelah Indonesia merdeka akan diberikan keistimewaan dalam menjalankan roda pemerintahannya, nyatanya tidak terbukti sama sekali. Dalam pandangannya Soekamo dianggap telah menghianati rakyat Aceh, tidak adil, serta seorang nasionalis sekuler.
Respon rakyat Aceh yang dipimpin oleh Daud Beureueh terhadap kebijakan politik Soekamo, adalah perlawanannya terhadap pemerintah pusat dalam kurun waktu yang lama (1953-1962).NIM. 01120585 Ahmad Abdul Aziz Dwi Dadi2022-09-02T03:10:35Z2022-09-02T03:10:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52678This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/526782022-09-02T03:10:35ZPENGARUH EKSPEDISI PERANCIS TERHADAP KEBANGKITAN ISLAM DI MESIR (1798-1873 M)1. Menjelang datangnya ekspedisi Perancis, keadaan umat Islam Mesir saat itu sangat memprihatinkan. Dalam bidang keagamaan, kondisi kehidupan mereka banyak dipengaruhi oleh munculnya khurafat, bid'ah dan takhayul. Mereka tidak lagi melaksanakan ajaran Islam yang sebenarnya. Pemikiran keagamaan pun mengalami kemandegan. Berkembangnya kehidupan tarikat membuat mereka semakin lebih terorientasi pada kehidupan akhirat dari pada dunia realitas. Demikian juga pada bidang pendidikan, dinamika berpikir dan perkembangan ilmu pengetahuan telah terhambat akibat menyebarnya pendapat bahwa pintu ijtihad telah tertutup, sehingga perkembangan pendidikan menjadi semakin terhenti. Pola pendidikan yang dikembangkan sekolah madrasah hanyalah pendidikan keagamaan yang bersifat tradisional, yang menghabiskan banyak energi bukan dalam pemikiran yang kreatif, tetapi dalam hal mengingat dan mengulang.
2. Setelah menguasai Mesir, Perancis melanjutkan usahanya untuk mempengaruhi bangsa Mesir dengan menarik simpati bangsa Mesir, seperti mengadakan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad Saw. dan mengadakan diskusi dengan para sarjana tentang masalah-masalah Islam. Akan tetapi, usaha Perancis ini mendapatkan kegagalan karena bangsa Mesir telah menganggapnya sebagai orang kafir. Hal lain yang dilakukan oleh Perancis dalah mendirikan sebuah lembaga ilmiah yang boleh dikunjungi oleh bangsa Mesir. Perlawanan yang merupakan sebuah reaksi untuk menentang pendudukan Perancis inipun dating dari orang-orang Mesir, Usmani maupun intervensi Inggris.NIM 01120584 Sa'adah Ainah2022-09-01T08:07:02Z2022-09-01T08:07:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52674This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/526742022-09-01T08:07:02ZKONTRIBUSI SOEKARNO DALAM PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA TAHUN 1926-1942Warisan budaya Jawa tertanam cukup dalam dan mempengaruhi keagamaan Soekarno. Ia mencari sendiri pengetahuan tentang agamanya yang tidak ia temui dalam suasana sekolah Barat. Mengenal orang-orang besar seperti H. 0. S. Tjokroaminoto, Ahmad Dahlan, dan A. Hassan tidak pernah ia siasiakan. Merekalah terutama sumber inspirasi di kemudian hari dalam melihat dan menampilkan dengan berani pemikiran-pemikirannya tentang Islam. Soekarno tidak memasuki barisan umat Islam Indonesia sebagai orang munafik. Ia percaya kepada Allah, menunaikan ibadah shalat, dan puasa dengan keyakinan yang sesungguhnya, itulah "Islam." Akan tetapi, ia juga didorong oleh ajaran tentang kemajuan sosial, bahkan tidak memberikan pilihan lain kecuali memainkan peranan Nabi, dan bertentangan dengan semua ortodoksi, membiarkan pesan keselamatannya sendiri terancam.
Analisisnya mengenai Islam secara nyata ia mulai pada tahun 1926 dalam (Nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme). Dengan tulisan ini (bagian Islamisme ), ia mengkritik golongan Islam tradisional atau yang dianggapnya berfaham Islam sempit. Kritiknya begitu tajam dan berani sehingga dengan sendirinya terkesan menghina dan memojokkan Islam. Akan tetapi, apa yang ia tuntut sebenarnya adalah perubahan seperti yang terjadi di negara-negara Islam yang lain pada masa itu atau pembaruan yang diperjuangkan oleh Afghani (tokoh) yang begitu ia idolakan). Hanya saja caranya kurang menunjukkan kesopanan atau tidak dapat diterima saat itu. Sikap di atas dapat ditelusuri dalam tokoh Bima, sang ksatria yang tak pernah bisa basa-basi.
Pemahaman dan kecintaan kepada rakyat kecil, ketajaman berpikir, dan pesona pidato yang dimiliki Soekarno, menyebabkan ia mampu menggantikan mantan gurunya sebagai "Ratu Adil" yang dinanti-nantikan dapat membebaskan rakyat dari penderitaan atas penjajahan. Meskipun tokoh Islam seperti Tjokroaminoto lebih memainkan peranan penting dalam pergerakan Islam, akan tetapi bagi kebanyakan rakyat kecil Indonesia, kharismatik Soekarno mempunyai daya tarik tersendiri. Mereka tetap berharap ia akan kembali ke pelukan mereka dari pembuangan nanti. Mereka menemukan kembali Soekarno dari tulisantulisan lslamnya selama masa pembuangan. Ide-ide atau pemikiran Islam Soekarno yang akhirnya tersebar luas ke luar Endeh dan Bengkulu, menjadi pembicaraan pana:s masa itu.NIM. 01120663 Darmawan2022-09-01T08:06:42Z2022-09-01T08:06:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52675This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/526752022-09-01T08:06:42ZNURUDDIN AR-RANIRI DAN KONTRIBUSINYA PADA MASA SULTAN ISKANDAR TSANIIslam pada masa Sultan lskandar Tsani berkembang pesat baik dalam bidang dakwah, ilmu pengetahuan, tasawuf clan perkembangan fisik. Islam berkembang sampai claerah Melayu, Sulawesi, Kalimantan dan Fatani. Perkembangan ilmu pengetahuan melalui hasil karya Nurucldin ar-Raniri yang mendapat clorongan clari sultan clan adanya lembaga-lembaga pendiclikan baik dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi, mengantarkan Aceh sebagai pusat kegiatan keilmuan.
Nurucldin at-Ranirin selain sebagai seorang ulama clan mufti atau Syaikhul Islam yaitu orang kedua setelah Sultan di kerajaan Aceh Darussalam, dia juga sebagai seorang penulis produktif yang bersemangat dalam membela Islam di bawah naungan Ahl as-Sunnah wa al-Jamdah. Kitab karangannya cukup banyak dan mencakup berbagai cabang ilmu pengetahuan seperti Fiqh, Aqidah, Sejarah, Tasawuf, Filsafat dan Perbandingan Agama. Dalam biclang tasawuf karangannya sebagian besar digunakan untuk menyanggah clan memberantas ajaran yang dibawa oleh Hamzah Fansuri, Syamsuddin Sumatrani clan para pengikutnya.NIM. 01120671 Rohliah2022-09-01T08:05:43Z2022-09-01T08:05:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52676This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/526762022-09-01T08:05:43ZPROF. DR. H.A. MUKTI ALI
DAN SUMBANGANNYA TERHADAP PERKEMBANGAN PEMfKIRAN ISLAM DI INDONESIAPenulisan skripsi ini berusaha menjauhkan diri dari unsur-unsur suhyektif dan menghadirkan unsur obyektif dengan jalan tidak menambah atau mengurangi fakta yang ada, artinya penulisan skripsi ini berusaha menyajikan data seotentik mungkin. Terlepas dari unsur subycktifitas penulis menyimpulkan bahwa Mukti Ali adalah salah seorang tokoh intelektual Islam yang cukup banyak menyumbangkan pemikiran-pcmikirannya terutama dalam pemikiran keagamaan. Mukti Ali mempunyai corak berpikir yang modern walaupun pada masa kecilnya ia hidup dalam lingkungan tradisional.
Mukti Ali memang pantas menyandang gelar Bapak Studi Agama atau llmu Perbandingan Agama dan wacana kerukunan antar umat di Indonesia, walaupun sebetulnya para pemikir luar baik Barnt maupun Timur, muslirn maupun non muslim (orientalis) telah lebih dulu mengkaji ha! ini seperti Ali ibn Hazm (994-1064) dengan kitabnya, al-Fash/ Ji al-Mila/ wa al-Ahwa' wa al-Nihal, atau Abd Karim al-Syahrastani (1017-1143) dengan kitabnya a/Mila! wa al-Nihal yang dikenal sebagai peletak batu pertama tentang dasardasar ilmu pcrbandingan agurna.NIM. 1120586 Akhmad Rasyidin2022-08-31T08:46:59Z2022-08-31T08:46:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52666This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/526662022-08-31T08:46:59ZBAHAULLAH DAN AJARAN-AJARANNYA 1817-1892 M1. Bahaullah (Mirza Hussein Ali Nuri, 1817-1892 M), adalah seorang pernbawa ajaran barn pada abad 19 di Persia, ia mengaku bahwa ia adalah imam yang sedang ditunggu-tunggu kedatangannya oleh masyarakat Persia terutama kaum Syi'ah dan sekaligus sebagai nabi barn setelah Nabi Muhammad. Bahaullah adalah orang yang dijanjikan oleh Baab, gurnnya yang mengatakan akan datangnya nabi barn. Dengan kedatangan Bahaullah maka putuslah syari'at yang dibawa oleh Nabi Muhammad digantikan dengan syari'wt yang dibawa oleh Bahaullah dengan kitab sucinya al-kitab al-Aqdas. Ia mengubah semua aturan dan ajaran yang ditetapkan dalaim al-Qur'an dengan aturannya yang menyatukan semua agaima dalam satu ajarannya.
2. Inti ajaran Bahaullah adalah tentang sifat kenabian, dan ketuhanan yang menjelma pada dirinya, serta universalisme agama. Ajaran-ajaran Bahaullah bukan saja menyangkut ajaran ukhrawi semata, tetapi meliputi semm. bidang. Termasuk di dalamnya bidang ekonomi, yang menerapkan kerjasama sebagai prinsip dasar untuk semua institusi. Bidang sosial, menerapkan sikap tderan terhadap sesaima dan tidak berkelompok. Untuk bidang politik Bahaullah tidak setuju dengan demokrasi. Prinsip ajarannya yaitu, percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, nabi Bahaullah, percaya bahwa manusia itu hakekatnya satu dan semua agama itu sama tujuannya se1ia percaya bahwa Baab adalah utusan istimewa Tuhan. Ajaran Bahaullah tidak sama dengan Baab gurunya, ia melepaskan diri dari ikatan ajaran agama Islam dan menjadi scbuah ajaran baru di luar Islam.NIM.01120638 Dede Mulyani2022-08-31T08:46:11Z2022-08-31T08:46:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52665This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/526652022-08-31T08:46:11Z"PENGARUH" MAKAM RAJA-RAJA MATARAM DI IMOGIRI DALAM PANDANGAN MASYARAKATKompleks makam raJa-raJa Mataram yang ada di Pajimatan desa Girirejo, Kecamatan Imogiri merupakan peninggalan bersejarah yang sampai sekarang masih terpelihara dengan baik. Hal ini tidak lepas dari adanya perhatian yang begitu besar dari pihak Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kasunanan Surakarta karena makam tersebut merupakan tempat pemakaman raja-raja dari Y ogyakarta dan Surakarta.
Sejak terjadinya perjanjian Giyanti 1755 M merupakan awal dari pemecahan kerajaan Mataram yang wilayahnya harus dibagi menjadi dua yaitu kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta, ha! ini juga mempengaruhi keberadaan makam tersebut, sehingga makampun menjadi dua yaitu sebelah timur untuk kasultanan Yob>yakarta dan sebelah barat untuk kasunanan Surakarta terkecuali makarn Sultan Agung sampai Sunan Pakubuwono III, yang ada di sebelah utara (pusat pemakaman) merupakan milik berdua Kasultanan Y ogyakarta dan Kasunanan Surakarta.
Kompleks rnakam raja-raja Mataram yang ada di Pajimatan Imogiri di samping sebagai bangunan rnakam Juga sebagai pelesta.rian nilai budaya yang sampai sekarang tetap dikunjungi olch \Varga masyarakat terutama pada han Jum'at, malam Selasa Kliwon, malam Jum'at Kliwon, dan hari-hari besar lainnya, di samping itu juga kegiatan di makarn masih tetap terpelihara dengan baik berkat pengabdian para abdi dalem terutarna yang berhubungan dengan selamatan, wafatnya raja-raja, diperingati dari hari pertama, ketiga, ketujuh, hingga hari keseribu, juga peringatan upacara-upacara, seperti upacara nguras gentong, Nyadran, l Muharram, dan upacara berdirinya kraton Yogyakarta. Pelestarian nilai spiritual dimakam raja-raja Mataram sampai sekarang rnasih berlangsung, masih banyak masyarakat yang melakukan ziarah pada hari-hari yang mereka anggap keramat.
Dengan adanya komplek makam raJa-raJa Mataram di Imogiri, merupakan peluang bagi sebagian masyarakat di sekitarnya dengan mengabdikan diri sebagai abdi dalem untuk mengurusi makam tersebut, sehingga kompleks makam terpelihara, terawat dan terjaga dari hal-hal yang buruk.
Sejak Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul menetapkan makam rajaraja Mataram di lmogiri sebagai objek wisata, otomatis banyak dikunjungi wisatawan baik dari Y ogyakarta maupun dari daerah lain di luar Y ogyakarta, bahkan banyak dijadikan studi penelitian terutama yang berhubungan dengan budaya rnaupun spiritual.
Dengan dijadikannya makam raja-raja Mataram di Imogiri objek wisata dapat menambah pendapatan bagi Pemda Bantul, juga memberi dampak positif bagi masyarakat sekitar terutama dalam bidang ekonomi, karena masyarakat dapat memasarkan barang dagangannya, baik yang berupa makanan, minuman ataupun hasil kerajinan tangan sebagai cindera mata.NIM. 01120635 Rofikoh2022-08-31T08:45:58Z2022-08-31T08:45:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52664This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/526642022-08-31T08:45:58ZKONTRIBUSI MOHAMMAD NATSIR DALAM PENGEMBANGAN ISLAM DI INDONESIAYang menjadi problem pendidikan dan dakwah di Indonesia menurut Natsir adalah program pcndidikan pada lcmbaga pcndidikan Islam scpcrti pcsantren, madrasah, dan sekolah Islam belum relevan dengan sasaran yang hendak dicapai.
Mohammad Natsir tclah mcmbcrikan kontribusi yang signifikan dalam mengembangkan Islam di Indonesia, terutama di bidang keagamaan, pendidikan dan ekonomi. Dalam bidang pendidikan, Mohammad Natsir rnenawarkan .sistem pendidikan yang integral, universal dan harmonis yaitu sistem pendidikan yang tidak lagi mengenal dikotomi antara pendidikan Barat dan Timur, antara pendidikan urnum dan agama. Dalam bidang ekonomi Mohammad Natsir bcrpendapat bahwa dalam mclaksanakan pembangunan ekonomi nasional hams dilakukan di semua lapangan, sehingga dengan demikian bangsa Indonesia mendapat kedudukan yang setaraf dengan bangsabangsa lain yang tceah dikatakan maju dalam pcrckonomiarmya.NIM. 01120634 Diyah Khusni Yati2022-08-31T08:45:38Z2022-08-31T08:45:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52667This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/526672022-08-31T08:45:38ZFUNDAMENTALISME DALAM GERAKAN IKHWANUL MUSLIMIN DI MESIR (1928-1966)Untuk pertama kali istilah fundamcntalismc muncul di dunia Barat, khususnya Kristen Protestan di Amerika yang menolak teologi sekuler, namun konscp itu tidak tcrbatas pada agama, tetapi terdapat pula dalam bidang politik, sosial, dan budaya. Gerakan fundamentalisme bisa ditandai akan keyakinan kebcnaran program atau idiologi yang rnereka usung, gerakan fundamentalisme adalah paharn perlawanan yang ditujukan untuk mengantisipasi ancaman yang dipandang rnembahayakan agarna, idiologi politik, ckonomi ataupun sosial.
Fundarnentalsime Islam tidak mclulu berkutat pada seruan mendirikan Negara Islam atau aplikasi Syari'at Islam, narnun tcrlahir sebagai gerakan pernbcbasan ncgcri-ncgeri rnuslim an kakitangan pcnjajah. Maka fundamcntalisme terlahir scbagai reaksi modcrnisasi scpcrti digembar- gcmborkan Baral, tapi tclah cksis sepanjang sejarah Islam denagn latar histories, sosiologis, psikolois, dan pernikiran terscndiri.
Ada dua faktor yang rnenycbabkan munculnya fundamcntalisme Ikhwanul Muslirnin faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern seperti umat Islam sernakin jauh dari agama dan rncrcbaknya bid'ah dalam agarna. Faktor ekstern scpcrti dam:-,ak ekspansi Barat scpcrti pcnctrasi sistcm nilai sosial, ckonomi dan budaya, politik, bahkan agama. Tokoh pendiri gerakan ini adalah HasanNIM.01120649 Alif Ja'far2022-08-30T08:28:59Z2022-08-30T08:28:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52663This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/526632022-08-30T08:28:59ZSUNAN JA'FAR SHADIQ DAN TOLERANSINYA
DALAM ISLAMISASI DI KUDUSSunan Ja'far Shadiq adalah salah satu angota walisanga yang menyebarkan agama Islam di daerah Kudus dan sekitarnya. Sunan Ja'far Shadio merupakan salah satu ulama' kcturunan dari Sunan Ampel. Ta banyak berguru kepada para wali di zamannya. Selain itu, ia menjadi orang yang luas ilrnunya, rncmpunyai pendapat yang tidak ekstrirn, penuh toleransi dan mernpunyai kepribadian yang baik. Hal ini yang menyebabkan ia berhasil dalarn menyebarkan agama Islam di Kudus.
Metode yang digunakan Sunan Ja'far Shadiq dalam menyebarkan agama Islam di KuJus tidak jauh beda dengan para wali yang lain. Hal itu, terlihat dari dua jalur yang digunakan11ya yaitu: jalur politik dan jalur non politikWujud toleransi yang diberikan Sunan Ja'far Sh8.diq dalam lslamisasi di Kudus tersebut, dapat dibuktikan dengan beberapa bangunan yang rnasih terlihat jelas adanya pengaruh dari agama pra Islam, baik dari bentuk bagunan, seni ukir, seni hias dan lain sebagainya. Selain itu, juga adanyaNIM. 01120630 Umi Khanifah2022-08-30T08:28:43Z2022-08-30T08:28:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52662This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/526622022-08-30T08:28:43ZISLAM DAN MILITER: DINAMIKA HUBUNGAN GERAKAN ISLAM POLITIK DAN MILITER DI INDONESIA PADA MASA ORDE BARU (1966-1998)Dalam perspektif yang lehih luas, tentang pasang surut hubungan Islam dan militer (kerjasama, konfrontasi dan hannonisasi) dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan dalam (bah pendahuluan) mengapa terjadi pasang-surut hubungan itu yang berujung pada perubahan hubungan dan hannonisasi antara Islam dan militer pada masa 10 tahun terakhir kekuasaan Orde Baru? dan negara dalam hal ini Soeharto yang memegang peranan kunci hubungan antara keduanya semakin melunak terhadap Islam politik? dan sejauh manakah pengaruh kekuatan kelompok Islam politik; fundamentalis, reformis, dan akomodasionis dalam peranannya terhadap fenomena pasang-surut itu?
Mengingat pertentangan sikap dan permusuhan yang begitu keras ditunjukkan militer sejak awal kekuasaan orde baru, yang telah mengharu- irukan keputusasaan para aktivis Islam politik, seperti yang sud.ah ditunjukkan dalam kajian ini, bahwa keberpihakan militer terhadap kebatinan (kejawen) yang justru ditentang oleh kalangan umat Islam dan tarnpilnya militer abangan dan non-muslim di jajaran elit militer dan aliansi mereka dengan kelompok nasionalis. Di lain pihak konflik kultural yang sudah berusia lama antara Islam terorganisir dan rezim Soeharto, yakni Soeharto dan para jenderal yang ada di sekitarnya berasal dari lingkungan Hindu Jawa yang membuatnya lebih sebagai Muslim Nominal (abangan) dan bukan sebagai Muslim yang taat (santri). Asumsi yang berkembang akhimya adalah Soeharto dengan Orde Barunya telah mengikuti tesis-tesis Snouck Hurgronje dalam melayani kepentingan umat Islam. Islam sebagai sistem ritual dan kemasyarakatan, bukan sebagai entitas Islam politik. Artinya Soeharto selama ini telah memajukan ketaatan beragama personal dan menentang politisu.Si agama.
Dengan mengurai kembali peran Islam pada awal kebangkitan Orde Baru dan keterlibatan Islam dalam proses politik (1966-1975), peminggiran politik pada masa kejayaan Orde Baru (1976-1988), dan gagasan baru menuju kebangkitan Islam politik setelah lama terpinggirkan (1989-1998). Studi ini menunjukkan bahwa artikulasi-artikulasi Islam yang bercorak formalistiklegalistik-inklusif, besar perannya dalam membentuk J,ubungan yang saling mencurigai, tidak harmonis, bahkan sampai ke tingk?t antagonistik antara aktivis gerakan Islam politik ( dalam hal ini Muslim santri) dan militer (yang abangan).NIM. 01120629 Syukran Ma'mun Hidayat2022-08-30T08:28:24Z2022-08-30T08:28:24Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52661This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/526612022-08-30T08:28:24ZSEJARAH YAYASAN PUSAT DAKW AH DAN PENDIDIKAN SILATURRAHIM PECINTA ANAK-ANAK (YPDP-SPA) YOGYAKARTASPA adalah sebuah lembaga dakwah yang berkhidmad di lapangan
dakwah dan pendidikan untuk kalangan anak-anak. SP A berdiri pada tanggal 3 November 1985 dan dipelopori oleh dua kelompok pengajian. Kedua kelompok pengajian tersebut adalah kelompok pengajiari masjid alAmin Santren dan mushala al-Jihad Karangasem. Berdirinya SPA di latarbelakangi oleh keadaan pengajian anak-anak pada saat itu mengalami kejenuhan. Ini terjadi karena metode pengajaran yang diterapkan hanya monoton dan tidak ada kreasi barn. Awalnya SP A muncul sebagai koordinator pengajian anak-anak di sekitar SP A. Namun dalam perkembangannya keberadaan SP A semakin dapat diterima oleh masyarakat khususnya di dunia pendidikan anak-anak Islam seperti TKA/TP A. Hal ini semakin diperkuat oleh adanya metode barn dalam pengajaran TKA/TP A yang diciptakan SP A. Metode tersebut dikenal dengan metode Bermain, Cerita, dan Menyanyi (BCM). Dengan metode ini ternyata SP A mampu menghidupkan kegiatan TKA/TP A yang pada awalnya mengalami kejenuhan. Sejak berdiri sampai penelitian ini dilakukan SP A terus mengalami perkembangan yang cukup berarti. Dari yang awalnya SP A hanya sebagai koordinator pengajian anak-anak, kemudian pada tahun 1990 SPA menjadi Laboratorium Dakwah dan Pendidikan Anak-anak (LABDADIKA). Laboratorium yang dimaksud disini adalah SP A ingin membuka wacana baru konsep-konsep baru tentang pendidikan anak-anak. Pada tahun 1996 di bawah ketua umum Drs. Nanang Priyana SP A mengukuhkan dirinya menjadi sebuah yayasan, yaitu Yayasan Pusat Dakwah dan Pendidikan SP A (YPDP-SP A). Kegiatan SP A tidak lagi mengutamakan program pengajian sebagai program unggulan, tetapi yayasan bergerak di berbagai bidang kegiatan yang intinya di tujukan untuk meningkatkan pembinaan anak-anak melalui bidang dakwah dan pendidikan.
Di bawah kefua umum RUA Zaenal Fanani, Sm. Hk., sejak tahun 1999 SP A semakin meningkatkan kualitas yayasan. SP A mulai mencanangkan era profesionalisme antara lain dengan merumuskan visi misi yayasan dan mengubah anggaran dasar SP A. Sejak saat itu pula YPDP-SP A mulai mengembangkan teknik-teknik sosialisasi baik melalui penerbitan maupun melalui pemanfaatan teknologi multimedia. Aktivitas yang sudah dilakukan oleh SP A antara lain: JAMAISSP A, PUSP A, PTMAQ, , Kuliah 100 Jam, penataran-penataran, pelatihanpelatihan, dan lain-lain. Sampai sekarang SP A bersekretariat di Jalan Gejayan Pelem kecut CTX 14 Depok Sleman Yogyakarta.NIM. 01120627 Enik Handayani2022-08-30T08:27:59Z2022-08-30T08:27:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52659This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/526592022-08-30T08:27:59ZRESPONS NAHDLATUL ULAMA (NU) TERHADAP POLITIK NASAKOM SOEKARNOWawasan ketatanegaraan NU tidak dapat dilepaskan dari pemahamannya terhadap ajaran Ahlus Sunnah wa al-Jama'ah (Aswaja). Kebijakan-kebijakan politik yang diambil oleh NU merujuk pada ajaran Aswaja yang diambil dari dalil fiqh. Perilaku politiknya dapat dilihat dari pemahaman mereka terhadap negara dan pemerintahan. Pembagian Negara menjadi - -
tiga macam, yaitu dar al-Islam (Negara Islam), dar al-$ulh (Negara Damai), dan dar al-Harb (Negara Musuh) dipengaruhi oleh Mazhab Syafi'i. Pandangan NU mengenai pemerintahan dapat dilihat dari tulisan Ahmad Siddiq. Dari tulisannya yang membagi pemerintahan menjadi tiga poin merupakan pengaruh dari Mazhab Syafi'i yang yang membagi negara menjadi tiga di atas. Dalil-dalil fiqh yang digunakan dalam menyelesaikan berbagai masalah politik khususnya dalam menghadapi Nasakom membuat NU bersifat fleksibel. NU selalu bisa menyesuaikan kebijakan pemerintah dengan kaidah-kaidah fiqh.
Menurut Soekarno di Indonesia terdapat tiga ideologi besar, yaitu nasionalis, agama, dan komunis (Nasakom). Dengan adanya ketiga ideologi yang bertemu tersebut, mengakibatkan pertenlangan ideologi yang tak berujung, baik pada masa sebelum Indonesia merdeka maupun pada aat sidang konstituante. Melihat perpecahan tersebut, Soekarno berusaha untuk merumuskan ideologi yang dapat diterima oleh semua golongan. Menurutnya revolusi di Indonesia dapat berjalan jika didukung oleh tiga kekuatan revolusioner, yakni nasionalis, agama, dan komunis. Di sisi lain Soekarno menandaskan bahwa revolusi di Indonesia harus didasarkan pada Pancasila. Dengan demikian Nasakom merupakan tafsir Pancasila Soekarno. Selain itu Nasakom juga merupakan federasi ideologi karena menyatukan tiga ideologi yang berbeda dalam satu wadah (Nasakom). Nasakom juga bisa diartikan sebagai usaha konsolidasi nasional. Soekarno menginginkan agar ekonomi Indonesia tidak dikuasai oleh pihak asing. Menurutnya demokrasi politik harus dibarengi dengan demokrasi ekonomi.NIM. 01120621 Jamilatun Nisa2022-08-30T08:27:43Z2022-08-30T08:27:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52658This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/526582022-08-30T08:27:43ZFUNGSI TRADISI MAJEMUKAN
DI DUSUN BAWURAN II, DESA BAWURAN KECAMATAN PLERET KABUPATEN BANTULTradisi majemukan merupakan tradisi hasil akulturasi antara budaya praÂIslam dengan budaya setelah agama Islam berkembang. Tradisi ini sudah lama hidup dikalamgan masyarakat agraris. Bahkan pada daerah-daerah tertentu tradisi ini selalu dilaksanakan. Seiring dengan perkembangan agama Islam, khususnya yang ada di Dusun Bawuran II, maka bentuk tradisi ini masih disertai hal-hal yang bersifat takhayul, sekarang telah mengalami perubahan menjadi bentuk kegitan yang berdasarkan Islam.
Tradisi upacara majemukan dilakukan oleh masyarakat Bawuran II yang dilaksanakan setiap setahun sekali pada bulan rejeb memiliki tujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberhasilan panennya, dan segala nikmat dan rizkinya yang telah diterimanya, dan memohon keselamatan, ketentraman dan keamanan warga masyarakat.
Dalam tradisi upacara majemukan terdapat nilai-nilai di dalamnya, yang mcncakup nilai agarna, sosial, dan budaya. Dalam nilai agama yaitu untuk memohon perlindungan tidak lagi ditujukan pada arwah nenek moyang, tetapi langsi.ms kepada Tuhan, dalam nilai sosial yaitu upacara tradisi majemukan ini sebagai sarana untuk mempersatukan warga masyarakat dan untuk menumbuhkan rasa persaudaraan umat manusia khususnya umat Islam.NIM. 01120619 Nuraenah2022-08-30T08:27:30Z2022-08-30T08:27:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52657This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/526572022-08-30T08:27:30Z'AISYIYAH
DALAM LINTASAN PERGERAKAN WANITA ISLAM DI DAE RAH ISTIMEW A YOGY AKART A
MASA REVOLUSI FISIK (1945-1949)Sejarah gerakan Wanita di Indonesia pada berbagai kesempatan memperlihatkan proses restrukturisasi huhungan gender. Dalam penulisan sejarah gerakan 'Aisyiyah ini, pcnulis menggunakan konsep gender tidak hanya dalam konteks yang orang biasanya gunakan. Y akni tidak memfokuskan pada perbedaan dan pembagian kerja karena Wanita atau lakilaki. Tetapi, penulis mclihat pergerakan 'Aisyiyah mclalui proses kesadaran gender yang scwaktu-waktu berubah. Gerakan wanita muncul nyaris bersamaan dengan gerakan modern
Jainnya, yang mcrupakan hasil dari pendidikan modern. Dalam pcriode perlama pcrgcrnkun waaila lndonc:-:ia lwnya lwrsifot kcd11crnhrn1 da11 kcgiutun mereku bclum terorganisasi sc--:an1 nusiona:. Mcrcku mcmpunyui musuluh dan kegiatan scndiri-scndiri. Namun, ada beberapa kesmnaan kepcntingan, misal pendidikan kaum wanita dan ikut melawan penjajah. Perhatian pokok mereka sejalan dengan masalah-masalah yang dihadapi. Agar mercka mengemban tugas dilaksanakan dengan baik, kaum wanita dianjurkan untuk memperoleh pendidikan yang baik, rlan mcmpelajari ketrampilan yang sangat diperlukan.
Pcrgerakan wanita Islam di DIY, tak lepas dari faktor lingkungan yang mempengaruhi kemunculan dan pertumbuhannya. Pergerakan wanita Islam kebanyakan terdiri dari istri atau keluarga Ulama/kiai.NIM. 01120617 Yuliana2022-08-30T08:27:06Z2022-08-30T08:27:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52655This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/526552022-08-30T08:27:06ZANALISIS SIMBOL TERHADAP UPACARA KEMATIAN PADA MASYARAKAT DESA SINDUHARJO, NGAGLIK, SLEMANNIM. 01120599 Nurul Hidayah2022-08-26T08:09:43Z2022-08-26T08:09:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52643This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/526432022-08-26T08:09:43ZWAW ASAN POLITIK DAN TIPE KEPEMIMPINAN SULTAN AGUNG SEBAGAI RAJA MATARAM TAHUN 1613 M-1646MKerajaan Mataram rnerupakan sebuah kerajaan yang berdiri diawali dengan perjuangan politik setelah melewati serangkaian peperangan untuk melepaskan diri dari kekuasaan Kerajaan Pajang. Pada awalnya Kerajaan Mataram hanya merupakan daerah kadipaten atau kabupaten, kemudian pada masa Panembahan Senopati berusaha memisahkan diri dari kek:uasaan Kerajaan Pajang dan berdiri menjadi kerajaan otonom.
Sultan Agung merupakan raja ketiga Kerajaan Mataram pengganti Panembahan Seda Ing Krapyak. la merupakan figur seorang raja yang cerdas, memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas dalam memajukan kerajaannya sebagai seorang raja muslim, Sultan Agung selalu berusaha menjalankan ajaran 1slam dengan sebaik-baiknya. Bahkan ia juga melakukan syiar Islam dan turut menyebarkan agama Islam dengan cara mengislamkan setiap kerajaan yang ditaklukkan.
Dibawah pemerintahan Sultan Agung Kerajaan Mataram mencapai puncak kejayaan. Sultan Agung menerapkan sistem pemerintahan sentralistik, yakni seluruh kekuasaan berpusat pada Sultan Agung, namun dalam menjalankan roda pemerintahan didesentralisasikan pada pejabat-pejabat bawahannya. Sultan Agung mampu membawa perubahan-perubahan ke arah lebih rnaju dari pada pemerintahan sebe1umnya. Da1am bidang ekonomi, kerajaan Mataram merupakan kerajaan agraris dengan beras sebagai hasil pertanian terbesar yang mampu mencukupi kebutuhan rakyat dan kerajaan. Dalam bidang kebudayaan, Sultan Agung sangat layak disebut sebagai seorang budayawan karena ia sangat menaruh perhatian besar dalam bidang kebudayaan. Sultan Agung bahkan menciptakan kebudayaan baik yang bersifat materi dan immateri.
Dalam bidang politik, Sultan Agung memiliki wawasan politik berupa konsep kekuasaan yang menyatakan bahwa kekuasaan tersebut tidak boleh tersaingi, tidak terkotak-kotak atau terbagi-bagi, dan menyeluruh (tidak hanya dalam satu bidang saja). Pada masa Sultan Agunglah kerajaan Mataram memiliki wilayah terluas dibandingkan raja-raja sebelum dan sesudahnya. Wawasan politiknya yang luas tersebut dibuktikannya dengan tindakan-tindakan politik yang dilakukannya, seperti rnelakukan politik ekspansi wilayah karena ia menginginkan seluruh pulau Jawa berada dibawah kekuasaannya, politik dalam menghadapi VOC, penyusunan silsilah sebagai legitimasi, dan penggunaan gelargelar yang tinggi. Semua itu dilakukan Sultan Agung guna memperbesar nama dan kekuasaan.NIM.01120587 Liska Utami2022-08-26T08:09:30Z2022-08-26T08:09:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52642This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/526422022-08-26T08:09:30ZPERJUANGAN CUT NYAK DIN DALAM PERANG ACEH ( 1883-1908 M )Insiden yang menimbulkan perang Aceh, ialah Belanda menuduh bahwa kerajaan Aceh telah bersalah melanggar perjanjian yang sudah diikatnya dengan Belanda dalam Traktat Siak pada tanggal 30 maret 1857 tentang pemiagaan, perdamaian., dan persahabatan. Dicantumkan didalamnya kebebasan perdagangan dan larangan perdagangan.budak serta perompakan. Akan tetapi perjanjian tersebut ditentang keras oleh Sultan Aceh karena bertentangan dengan hegemoni Aceh.
Pada tahun 1873, Belanda menuntut agar Aceh tunduk kepada Pemerintahan Hindia Belanda. Tuntutan tersebut ditolak dengan tegas oleh Sultan Mahmud Syah. Karena tuntutannya ditolak, maka Belanda mengumumkan perang kepada Aceh. Kerajaan Aceh yang rakyatnya sebagai suatu bangsa yang . mempunyai harga diri dan hak atas negerinya telah mermberikan reaksi tegas terhadap keinginan Belanda tersebut. Oleh karena itu timbullah perang Aceh dengan Belanda. Insiden yang menimbulkan perang Aceh, ialah Belanda menuduh bahwa kerajaan Aceh telah bersalah melanggar perjanjian yang sudah diikatnya dengan Belanda dalam Traktat Siak pada tanggal 30 maret 1857 tentang pemiagaan, perdamaian., dan persahabatan. Dicantumkan didalamnya kebebasan perdagangan dan larangan perdagangan.budak serta perompakan. Akan tetapi perjanjian tersebut ditentang keras oleh Sultan Aceh karena bertentangan dengan hegemoni Aceh.
Pada tahun 1873, Belanda menuntut agar Aceh tunduk kepada Pemerintahan Hindia Belanda. Tuntutan tersebut ditolak dengan tegas oleh Sultan Mahmud Syah. Karena tuntutannya ditolak, maka Belanda mengumumkan perang kepada Aceh. Kerajaan Aceh yang rakyatnya sebagai suatu bangsa yang . mempunyai harga diri dan hak atas negerinya telah mermberikan reaksi tegas terhadap keinginan Belanda tersebut. Oleh karena itu timbullah perang Aceh dengan Belanda.NIM.01120590 Criana Hemaputri2022-08-26T08:09:19Z2022-08-26T08:09:19Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52641This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/526412022-08-26T08:09:19ZPERTENTANGAN ANTAIRA PENGANUT PAHAM WAHIDATUL -WVJUD DENGAN PAHAM JSNAINIY A TUL-WUJUD DALAM PENYEBARAN AJARANNY A PADA T AHUN 1637-1699 M DI ACEHKetika pemerintahan dipegang oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636), keadaan keagamaan sudah terbentuk. Hal ini terlihat pada penyebaran dakwah Islam di dalam istana kerajaan dan masyarakat Aceh, sebagaimana dilakukan oleh dua orang ulama besar yang berpaham Wujiidiya/J seperti Hamzah Fansuri dan Syamsuddin asSumatrani.
Berkat dakwah yang dilancarkan Hamzah dan Syamsuddin kepada kalangan Istana dan masyarakat Aceh, mereka mendapat pengikut yang banyak, terutama Syamsuddin as-Sumatrani yang menjabat sebagai Syaikhul-Jsliim atau orang kedua setelah Sultan yang bertanggung jawab mengurusi tentang masalah-masalah keagamaan dan politik.
Kedudukannya menjadi Syaikhul-Is/iim yang menganut paham Wujiidiya/J telah direstui Sultan Iskandar Muda dan masyarakat Aceh. Namun setelah Syamsuddin asSumatrani wafat, kemudian dilanjutkan Sultan Iskandar Muda. Keadaan menjadi berubah, karena seorang penganut paham /snainiyatul- Wujiid yang bernama Nuruddin ar-Raniri dari India pada tahun 1637, memanfaatkan peluang dan kesempatan sebagai ambisi politiknya menjadi Syaikhul-Isliim dengan cara mendekati kalangan istana kerajaan untuk menduduki jabatan yang kosong setelah Syamsuddin as-Sumatrani wafat kepada Sultan Iskandar Tsani (1637-1641).
Keberhasilan Nuruddin ar-Raniri menjadi Syaikhul-Isliim di kerajaan Aceh Darussalam," telah berdampak besar dalam kehidupan masyarakat Aceh. Dia berupaya melakukan pembaharuan Islam di Aceh dari segala bentuk penyimpangan terhadap Syariat Islam. Dia berusaha menentang ajaran Wl(jiidiyah Hamzah Fansuri dan Syamsuddin as-Sumatrani sebagai ajaran yang sesat dan mengvonis para pengikutnya sebagai orang kafir.
Kemudian sebagian para pengikut Hamzah Fansuri dan Syamsuddin asSumatrani telah menyelewengkan ajaran Wujiidiy,1/J yang telah diajarkan oleh kedua ulama tersebut dengan membentuk tarekat Salek Buta. Mengetahui hal tersebut, Nurrudin ar-Raniri melakukan tindakan yang semakin keras dan tegas kepada mereka yang tidak mau bertaubat clan enggan untuk kembali kepada pemahamm1 Islam yang benar, dengan cara dihukum mati.
Pada masa Sultan Iskandar Tsani (163 7-1641 ), Balai Jamaah Himpunan Ulama (study club), diperuntukan sebagai tempat bagi para ulama (ahli agama) yang berpaham lsnainiyatul- Wujl1d berdiskusi (tukar pikiran) dalam membahas masalah-masalah keagamaan yang berkembang di masyarakat seperti ajaran WujiidiyaiJ Hamzah Fansuri dan Syamsuddin as-Sumatrani yang diperdebatkan antara Nuruddin dengan pengikut Hamzah Fansuri dan Syamsuddin as-Sumatrani. Di dalam Balai ini terdapat 40 ulama besar beraliran Jsnainiyatul- Wujiid yang mendukung penghukuman mati kepada penganut tarekat Salek Buta. Adapun tingkatan pendidikan di Aceh yang mengajarkan banyak tentang aliran Tasawuf Jsnainiyatul- Wuj11d adalah Dayah Tengku Cik (perguruan tinggi), karena banyak ulama lsnainiyatul- Wujl1d yang mendominasi di dalam dunia pendidikan.NIM.01120579 Latif Mathina Hakim2022-08-26T08:08:54Z2022-08-26T08:08:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52639This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/526392022-08-26T08:08:54ZKEBIJAKAN POLITIK AYUB KHAN DI PAKISTAN 1958-1969 MKernerdekaan Pakistan tidak datang dengan sendirinya perjalanan panjang tokoh-tokoh Muslim yang rnendiami anak benua India ini rnenjadi sebuah pondasi awal lahirnya Republik Islam Pakistan. Setelah sernbilan tahun larnanya konstitusi Pakistan bary terbentuk, salah satu penyebab larnanya pernbentukan konstitusi tersebut adalah karena adanya perbedaan pendapat dan seringnya pergantian posisi Perdana Mentri dalam tubuh pemerintahan. kokoh. Di tahun 1958, politik di Pakistan rnakin tidak terkendali, Iskandar Mirza sebagai Presiden Pakistan segera memberlakukan hokum darurat perang sebagai cara yang dianggapnya bias meredakan kekacauan politik. Namun karena tindakannya pula yang membawanya dalam kegagalan, dia umpamakan seperti menggali sungai atau parit yang mengundang buaya untuk dating. Ayub Khan yang mendapat tugas sebagai pelaksana hokum darurat perang segera melakukan kudeta terhadap Iskandar Mirza, karena Ayub perpendapat Mirzalah yang harus bertanggung jawab terhadap semua kekacauan yang terjadi di Pakistan.NIM. 01120574 Nur Asiah2022-08-26T08:08:10Z2022-08-26T08:08:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52646This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/526462022-08-26T08:08:10ZIBNU KHALDUN DAN KONTRIBUSINYA DALAM IDSTORIOGRAFI ISLAMlbnu Khaldun adalah seorang sejarawan muslim terbesar yang lahir di Tunisia. Ia berasal dari keluarga yang terhormat dan menggeluti dunia politik. Hal ini terbukti dengan kedua kakeknya yang menduduki beberapa jabatan penting. Akan tetapi berbeda dengan ayah lbnu Khaldun, ia lebih memilih dunia ilmu dan pendidikan. Sewaktu kecil ia belajar kepada ayahnya sendiri dan beberapa guru yang terkenal dari Tunisia. Namun setelah berusia dua puluh tahun, ia terpaksa berhenti belajar karena orang tuanya meninggal akibat terserang penyakit pes dan para ilmuwan yang selamat dari penyakit tersebut berbondongbondong meninggalkan Tunisia. Ia kemudian terjun ke dunia politik dan untuk pertama kalinya mengabdi kepada pemerintahan Daulah Bani Hafs, selanjutnya ia selalu berpihak pada penguasa yang paling kuat, hal ini karena kondisi dinastidinasti Islam yang selalu berebut kekuasaan sehingga membuat lbnu Khaldun bersikap demikian. Kemudian ia meninggalkan dunia politik dan tinggal di Qal'at lbnu Salamah untuk mulai menulis karya sejarahnya. Keinginan lbnu Khaldun menulis sejarah disebabkan karena karya sejarah pada masanya banyak berisi berita-berita yang mengandung mitos dan takhayul. Ia ingin menjadikan sejarah sebagai berita masa lampau yang mengandung pelajaran bagi manusia. Oleh karena itu ia menyarankan agar orang mempelajari ilmu sejarah agar tidak terjebak pada kesalahan yang sama.
Kedua, Pada bidang sejarah, Ibnu Khaldun telah memberikan kontribusi berkenaan dengan historiografi Islam, di antaranya ialah menghindari penulisan sejarah dari sumber-sumber yang mengandung mitos dan tidak logis. Hal ini ia lakukan dengan cara melakukan kritik terhadap karya-karya sejarawan sebelumnya dan menyebutkan kesalahan-kesalahan yang sering di lakukan oleh sejarawan serta menetapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seorang sejarawan agar tulisannya diterima oleh pembaca dan mengandung nilai sejarah yang tinggi. Oleh karena itu untuk menulis sejarah yang benar ia mencari sumbersumber sejarah yang benar dengan cara observasi lapangan. Dengan bantuan ilmu sosiologi, ia berhasil meneliti kehidupan bangsa Arab dan bangsa-bangsa di Afrika Utara yang kemudian hasil observasinya, ia tuliskan pada bagian kedua dan bagian ketiga kitab al- '!bar. Adapun metode penulisannya, ia menggunakan metode yang lebih teliti dan sangat berbeda dengan sejarawan sebelumnya.NIM. 01120594 Maryam2022-08-22T08:27:35Z2022-08-22T08:27:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52619This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/526192022-08-22T08:27:35ZKEBIJAKAN PEMERINT AHAN SULT AN MUHAMMAD SY AH
DI MALAKA TAHUN 1400-1414 MPada akhir abad XIV dan awai abad XV, pengaruh Majapahit di seluruh nusantara mulai berkurang. Pada waktu yang sama, berdiri suatu negara perdagangan Melayu yang baru di nusantara bagian barat. Asal-usul Malaka yang sebenamya masih dalam perdebatan. Seorang pangeran dari Palembang bemama Parameswara berhasil meloloskan diri sewaktu terjadi serangan Majapahit pada tahun 1377 M dan akhimya tiba di Malaka sekitar tahun 1400 M. Di tempat ini dia menemukan suatu pelabuhan yang baik, yang lapat Jdirapati kapal-kaµal Ji segala musim dan terletak di bagian yang paling sempit dari selat Malaka.
Sultan Muhammad Syah dalam menjalankan pemerintahannya menerapkan kebijakan politiknya yaitu membuat undang-undang yang sampai pada abad pertengahan masih dipakai pada beberapa kerajaan Melayu. Di samµiug itu mengadakan ekspansi ke daerah-daerah sekitamya yang dianggap membahayakan kerajaan Mataka seperti kerajaan Ayodya (sekarang Thailand) dan Siam:,aik dengan jalan damai ataupun perang. Selain mengadakan perlawanan-perlawanan, ia Juga mengadakan hubungan Jiplvnw.lik Jengan negeri lain seperti kerajaan Sarnudra Pasai dan Tiongkok. Sultan I'vfuhammad Syah dalam masalah keagamaan berusaha menanamkan kepada masyarakat Malaka tentang kerjasama yang erat dengan orang-orang Islam dari daerah lain karena persaudaraan dalam Islam.NIM. 00120246 Puspita Sari2022-08-19T08:24:02Z2022-08-19T08:24:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52605This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/526052022-08-19T08:24:02ZKEBIJAKAN POLITIK GAMAL ABDUL NASSER DAN IMPLIKASINYA BAGI GERAKAN IKHWANUL MUSLIMIN DI MESIR (1952-1970 M)Secara personal, Gamal Abdul Nasser adalah seorang ambisius walau kadang pragmatis. Lahir dari keluarga yang sederhana dan sering berpindah tempat. Kondisi psikologisnya terpengaruh oleh lingkungan hidup dan lembaga pendidikan yang mengasuhnya.
Kebijakan politik Nasser memiliki dua dimensi, yaitu kebijakan dalam negeri dan luar negeri. Penataan struktur dan infra struktur republik yang baru lahir dari rahim kolonialisme plus monarki pro Barat membutuhkan ongkos sosial (social cost) yang cukup mahal. Reformasi pertanian sebagai solusi bagi persoalan persediaan logistik dan penyamarataan ekonomi, tidak serta merta menyelesaikan masalah. Kebutuhan air menyebabkan obsesi Nasser untuk mendirikan sebuah bendungan besar yang diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan lahan pertanian akan air.
Saat itu, Nasser-dengan memanfaatkan politik luar negerinya yang netral-meminta bantuan kepada Barat untuk pembiayaan pembangunan Bendungan Aswan. Untuk menutupi kekurangan dana, Nasser melakukan nasionalisasi Terusan Suez. Terusan yang semula dikelola oleh Inggris dan Perancis itu menghasilkan input cukup besar dari pajak lalu lintas penyeberangan kapal. Setelah dinasionaHsasi, penghasilan yang berasal dari Terusan Suez digunakan untuk proyek pembangunan Bendungan Aswan.
Kebijakan politik dalam negen Juga banyak menuai kritik. Penyederhanaan sistem kepartaian dengan cara melakukan peleburan seluruh kekuatan politik dalam satu wadah, menimbulkan dua dampak. Satu sisi, terjadi kestabilan politik dalam negeri. Di sisi lain, kebijakan partai tunggal itu memhungkam demokrasi dan membunuh partisipasi publik dalam proses pengambilan keputusan dan kebijakan negara. Implikasi praktisnya adalah pembubaran seluruh kekuatan oposisi.NIM.00120218 Amin Sudarsono2022-08-18T07:21:11Z2022-08-18T07:21:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52572This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/525722022-08-18T07:21:11ZDZIKIR MANAQIB DI PONDOK PESANTREN AL-QODIRI JEMBER
(Stu di Orientasi Pengikut Dzikir Manaqib)Ritualitas dzikir manaqib di pondok pesantren Al-Qodiri secara sepintas terlihat hampir sama dengan kegiatan dzikir yang dijumpai didaerah lain. Namun setelah dicermati secara seksama, ada perbedaan yang sangat signifikan dalam prosesi ritualnya. prosesi dzikir manaqib dipondok pesantren Al-Qodiri diawali dengan pembacaan qosidah istighosah sebagai tanda acara telah dibuka, kemudian acara dilanjutkan dengan sholat sunnat libirril Al-walidain, dilanjutkan dengan membaca istighfar, kemudian membaca sholawat nabi dan ta}1lassul, ceramah dari pimpinan pondok pesantren yang berisi tentang motivasi bagi para peserta agar tidak bermalas-malasan untuk ManaqibanNIM. 00120128 Erny Sulistya Anggraeny2022-08-18T07:20:11Z2022-08-18T07:20:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52567This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/525672022-08-18T07:20:11ZNYI'AGENG SERANG
AJARAN DAN PERJUANGANNYA (1752-1828 M)Nyi Ageng Serang (R. A. Kustiah) merupakan salah seorang pahlawan nasional yang ikut mengangkat senjata dalam mengusir penjajah mulai dari masa pemerintahan Hamengkubuwono II hingga masa peperangan Pangeran Diponegoro. Nyi Ageng Serang adalah puteri panembahan Notoprojo yang masih memiliki keturunan dari Sunan Kalijaga. Selain itu, Nyi Ageng Serang juga dikenal sebagai tokoh yang mengajarkan agama Islam dan memiliki falsafah hidup yang dalam, baik mengenai hakikat Tuhan, hakikat manusia dan patriotisme.
Ajaran-ajaran Nyi Ageng Serang mengenai agama, nilai-nilai sosial dan politik adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Nyi Ageng Serang meyakini bahwa Tuhan memanifestasikan dirinya pada alam semesta, dan hanya manusia pilihanlah yang dapat menyatu dalam rencana dan kehendak Tuhan dan dapat menggunakan kekuatan dan kekuasaan Tuhan untuk membantu rencananya dalam kehidupannya. Manusia yang terpilih tentu akan memiliki jiwa yang bersih dan kepribadian yang kuat dan tidak akan tinggal diam membiarkan tanah airnya dijajah oleh Belanda (semangat patriotik).
Perjuangan Nyi Ageng Serang dalam melawan penjajah Belanda dilakukannya dengan jalan perang gerilya, yang disebutnya "Benteng Pendem ". Di setiap desa atau daerah yang disinggahinya, Nyi Ageng Serang selalu memberikan petuah dan wejangan agar masyarakat sadar dan bangkit melawan penjajah, serta mengajarkan ajaran Islam dan bagaimana menjadi manusia yang baik.NIM. 00120087 Malichatunafiah2022-08-18T07:19:46Z2022-08-18T07:19:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52562This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/525622022-08-18T07:19:46ZTARIQ BIN ZIYAD
DAN PENAKLUKKANNY A DI ANDALUSIA (711-714M)Penaklukkan Andalusia yang dilakukan oleh Thariq bin Ziyad dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor intern dan ekstem. Fakror intern meliputi adanya upaya penyebaran agama Islam. Pada waktu itu Tariq bin Ziyad dan pasukannya berhasil menaklukkan Andalusia dalam waktu yang singkat sehingga agmna Islam pun dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Andalusia. Kemudian juga adanya upaya memperluas wilayah kekuasaan, Tariq bin Ziyad dan pasukannya dapat menambah kekuasaan Islam di AndaluNIM. 00120086 Muhammad Basori2022-08-16T07:31:10Z2022-08-16T07:31:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52554This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/525542022-08-16T07:31:10ZPERGERAKAN PERS H. M. MISBACH DI SURAKARTA 1912-1926H. M. Misbach mernpakan seorang tokoh pergerakan yang radikal dan tidak pemah mau berkerjasama dengan orang-orang yang ia anggap tinggal diam dengan melihat ketimpangan dan penderitaan rakyat, begitu juga dengan penjajah Belanda yang ia lawan sampai akhir hidupnya. Selain sebagai tokoh pergerakan yang radikal ia juga adalah tokoh yang kontroversial, karena Komunis yang dikenal sebagai ideologi yang tidak mengenal Tuhan, tetapi H. M. Misbach yang dikenal juga sebagai mubalig masuk dan memakai partai itu untuk pergerakannya.
. M. Misbach selain berjuang melawan penjajah ia juga mempunyai oposisi dalam kalangan pergerakan. Hal ini disebabkan sikapnya yang radikal dan ia tidak menyetujui dengan sikap tokoh pergerakan lainnya yang ia anggap bersikap kooperatifterhadap penjajah. Oleh karena itulah
H.M. Misbach Iebih popular di kalangan rakyat yang diwakilinya yaitu kaum petani daripada sesama tokoh pergerakan. ang agama, ekonomi ataupun politik. Dengan dua surat kabar ini ia memuat sikap-sikapnya terhadap orang-orang Islam yang ia anggap munafik dan mengecam mereka semua. Begitu juga dengan pemerintahan pada saat itu yang mengeluarkan kebijakankebijakan yang tidak adil terhadap rakyat dan ia juga memuat keluhankeluhan dari kaum petani yang mengalami penderitaan dan dihimpit kemiskinan.
Kedua surat kabar yang ditangani H. M. Misbach ini sangat berpengamh bagi pergerakan di Surakarta, karena selain sebagai alat propaganda dan menampung ide-ide serta aspirasi, surat kabar ini juga memperlancar proses mobilisasi rakyat untuk ikut berpartisipasi dalam pergerakan melawan penjajah. Kondisi terbatasnya pertemuan ataupun rapat pada waktu itu, dengan adanya surat kabar dapat mempercepat membuka alam pikiran rakyat dan terlaksana secara lebih efektif.
Pers pada masa penjajahan Belanda itu juga sangat bermanfaat bagi rakyat Indonesia, karena selain mendidik rakyat dan membuka pikiran mereka, juga menumbuhkan kesadaran rakyat untuk memperjuangkan nasib mereka yang ketika itu ditindas oleh penjajah. Oleh karena itulah banyak tokoh-tokoh pergerakan memakai media pers ini sebagai suatu alat dalam melancarkan propaganda mereka.NIM.00120071 Samran Hasan2022-08-16T06:25:49Z2022-08-16T06:25:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52528This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/525282022-08-16T06:25:49ZSULTAN MUHAMMAD TSAFIUDDIN II
DAN USAHANYA DALAM PENGEMBANGAN ISLAM DI SAMBAS( 1866-1922 M)Sultan Muhammad Tsafiuddin II (Raden Afifuddin) adalah Sultan Sambas yang ke-13 yang banyak berjasa terhadap negeri Sambas dalam membangun tatanan kehidupan moralitas, pendidikan dan juga penyebaran Islam. Sejak kecil ia tertarik untuk belajar agama, baik kepada ke dua orang tuanya, yaitu Raden Ishak (Sultan Abubakar Tadjuddin II) dan permaisurinya Ratu Sabar bin Pangeran Haji Paku Negara Itam, mauptm kepada H. Muhammad Sholeh, selaku guru agamanya. Dalam menjalankan roda pemerintahan di wilayah kekuasaannya, ia Mengangkat para ulama sebagai kadi dan mufti di lingkungan istana dengan gelar Maha Raja Imam. Kadi dan mufti tersebut bertugas sebagai pembantu sultan, baik yang berhubungan dengan masalah hukum, dakwah, maupun pendidikan Islam. Di samping itu Juga, untuk kemajuan administasi pemerintahan, kelangsungan hidup, serta perkembangan masyarakat muslim di wilayah kekuasaanya, Sultan Muhammad Tsafiuddin II mendirikan sebuah Madrasah yang diberi nama Madrasah Sulthaniah. Dari lembaga tersebut, ia dapat mendidik para pegawamya untuk lebih bertanggungjawab dan professional dalam bekerja. Begitu juga dengan masyarakatnya dapat menimba berbagai ilmu pengetahuan di madrasah tersebut.NIM. 0012 0009 Halidi2022-08-16T06:25:37Z2022-08-16T06:25:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52526This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/525262022-08-16T06:25:37ZUPACARA TABOT DI BENGKULUKeberadaan upacara Tabot di Bengkulu erat kaitannya dengan Ahlul Bait yang ada di Jazirah Arab. Dalam rangka menyebarkan agama Islam, mereka ini kemudian bergerak dari Jazirah Arab menuju ke Punjab, India pada tahun 1330 M, dari India kemudian menuju ke perairan Indonesia. Sebelum tiba di Bengkulu, mereka tiba di Aceh, kemudian mereka tiba di Bengkulu pada tahun 1336 M (756 H). Pembawa upacara Tabot ke Bengkulu adalah Syekh Burhanuddin, dan lebih dikenal dengan sebutan Imam Senggolo yang artinya Imam dari Benggala, (sekarang Banglades).
Upacara ini selanjutnya mereka wariskan kepada anak cucu mereka yang kemudian berasimilasi dengan orang Benggkulu. Karena upacara ini telah berlangsung cukup lama, maka dipandang sebagai upacara tradisional orang Bengkulu. Dengan dem1kian tepatlah bila upacara tradision_al ini digolongkan sebagai upacara trdisional dari suku bangsa Melayu Bengkulu.
Upacara Tabot di Bengkulu ini merupakan upacara hari berkabung bagi kaum Syi'ah atas gugurnya Syahid Agung Husein bin Ali bin Abi Thalib cucu Nabi Muhammad dari putrinya Fatimah Az-z.ahrab. binti Muhammad. Ia gugur dalam perang tak seimbang antara laskar yang ia pimpin sejumlah hanya 300 orang dengan laskar Uabidillah bin Zaid yang berjumlah 3000 orang, di suatu tempat yang bernama Padang Karbala di wilayah Iraq.
Seluruh kegiatan upacara berlang01120707 Ahmad Heryanto2018-01-22T03:19:16Z2018-01-22T03:19:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29102This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/291022018-01-22T03:19:16ZPANDANGAN ABDUL KARIM AMRULLAH TENTANG PEREMPUAN DALAM NASKAH CERMIN TERUSMinangkahau adalah suatu wilayah yang menganut sistem kekerabatan matrilineal yang memandang lebih seorang perempuan. Apabila dikaitkan dengan pemikiran Abdul Karim
Amrullah, sebagai seorang pembaharu di wilayah tersebut, dapat dikatakan bertentangan dengan budaya yang ada. Ternyata pandangannya lebih bersifat patriarkhi yang memandang posisi laki-laki lebih unggul dari perempuan sebagaimana tersebut dalam naskah Cermin Terus.Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang ingin menghasilkan proses-proses pengkisahan atas peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Metode yang digunakan adalah metode sejarah, yang merupakan suatu proses menguji dan menganalisis
secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau guna menemukan data objektif dan dipercaya serta melakukan sintesis terhadap data, agar menjadi suatu hal yang dapat dipercaya. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Minangkabau sebagai tanah kelahiran Abdul Karim Amrullah dari dulu hingga sekarang tetap menganut sistem kekerabatan Matrilineal bukan Matriarkhal. Selain itu Faktor yang mendukung penulisan naskah Cermin Terus disebabkan adanya fenomena sosial kemasyarakatan yang memperihatinkan setelah berkembangnya Muhammadiyah dan berdirinya Aisiyah. Posisi perempuan dalam Naskah Cermin Terus ini merupakan suatu pembagian yang didasarkan atas hubungan patriarkhi.NIM. 01120613 SYAROFATUN SHOLIHAH