Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T11:52:30ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2024-03-04T07:36:12Z2024-03-04T07:36:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64262This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/642622024-03-04T07:36:12ZMA'ANI KALIMAT UMM WA BINT WA BANAT FI AL-TA'BIRAT MAL-ISHTHILAHIYYAH AL-'ARABIYAHBahasa Arab adalah bahasa yang kaya dengan idiom. Diantaranya idiom yang berpola isim dengan isim yang salah satu unsurnya menggunakan kata (Umm) dan (Bint) serta (Banat). Seperti idioma (Ummu as-Sama'i) dan (Ummu Laila) yang masing-masing ditujukan untuk (al-Majarrah/Galaksi) dan (al- Khamru/Khamer). Secara leksikal kata (Umm) bermakna ibu, namun juga bisa bermakna (al-Muḍammu) karena Galaksi adalah kumpulan bintang-bintang dan memiliki relasi metonimia spasial, dan juga bermakna (al-"Aşlu) karena Khamer adalah pangkal dan penyebab mabuk serta membentuk relasi sebab-akibat. Selain itu kata (Umm) juga bermakna (al-Jinsu) pada idiom-idiom yang bermakna hewan. Adapun idiom yang berunsur kata Bint dan Banat seperti (Bintu al- Maniyyah) dan bly (Banātu Ribāt) yang masing-masing ditujukan untuk (al- Ḥumma/Demam) dan J (al-Khail/Sekawanan Kuda). Kata Bintu dan Banat dalam idiom tersebut bermakna 'sesuatu yang lebih kecil' dan 'bagian dari suatu kelompok'. Keduanya membentuk relasi hubungan keseluruhan untuk sebagian (totem pro parte). Penelitian ini merupakan kajian leksikal, yakni ditujukan untuk mencari atau menentukan makna kata (Umm), (Bint) dan (Banat) dalam tiap-tiap idiom. Kata (Umm), (Bint) maupun (Banat) tidak selamanya berarti Ibu dan Anak, namun juga bisa berarti yang lain. Makna-makna lain yang ada dalam kata (Umm), (Bint) dan (Banāt) merupakan makna-makna yang terdapat dalam kamus yang menghadirkan makna dasar dan majaz. Sebelum menentukan makna-makna kata (Umm), (Bint), dan (Banāt) maka terlebih dahulu mencari makna dari unsur- unsur yang lain yang mendampingi kata (Umm), (Bint), dan (Banāt). Adapun relasi makna didapatkan melalui kehadiran (Harfu Jarrin) yang terdapat pada frase idiomatik sebagai akibat dari proses gramatikal berupa komposisi/penggabungan dan konteks antara unsur-unsur idiom dan maknanya. Hal ini sangat tampak pada relasi metonimia yang disebut juga dengan 4 (al-Kināyah) atau
(al-Majaz al-Mursal).
Metode yang digunakan adalah Distribusi dengan teknik Bagi Unsur Langsung. Adapun sumber primer yang digunakan adalah buku Jamharah al-Amsal karangan Abu Hilal al-'Askari jilid pertama dan kamus-kamus bahasa Arab seperti Lisan al-'Arab karangan Ibn Manzūr, Lugah al-'Arab serta al-Mu'jam al-Wasīt. Peneliti memungut idiom-idiom yang terdapat dalam buku Jamharah al-Amsal berdasarkan unsur yang terkandung, yakni idiom-idiom yang memiliki unsur kata (Umm), (Bint) dan (Banat). Sedangkan sumber sekunder adalah kamus Idiom karangan Basyuni dan buku- buku yang terkait dengan semantik.NIM.: 04111861 Siti Fatimah2024-03-04T07:20:18Z2024-03-04T07:20:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64259This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/642592024-03-04T07:20:18ZAL-'AMALIYYAH AL-MULKHAQIYYAH LIL-AF'AL FI SAB'I SURA (DIRASAH SHARFIYYAH DALALIYYAH)Afiksasi bukan suatu hal yang aneh lagi bagi sebagian bahasa, terutama
dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris, maupun dalam bahasa Arab. Afiksasi
adalah proses pembubuhan kata imbuhan (afiks) pada sebuah dasar atau bentuk
dasar kata. Bentuk kata dasar dalam proses afiksasi ini dapat berupa akar (bentuk
terkecil yang tidak dapat disegmentasikan lagi), bentuk komplek, maupun bentuk
frase. Dalam proses afiksasi ini terlibat unsur unsur (1). dasar atau bentuk dasar
(2). afiks, dan (3). makna gramatikal yang dihasilkan. Menurut prinsip umum
semantik, apabila bentuk katanya berbeda maka makna yang dihasilkan juga
berbeda, walaupun perbedaannya hanya sedikit.
Setiap kata kerja pasti mempunyai akar kata, dan akar kata tersebut bisa
mengalami imbuhan sekaligus mengalami perubahan makna. Makna yang
dikandung oleh suatu kata setelah mengalami proses morfologis, baik proses
imbuhan, perulangan, maupun pemajemukan disebut makna perluasan, atau
disebut dengan makna gramatikal.
Dalam skripsi ini penulis mencoba mendiskripsikan dan menganalisis
tentang proses afiksasi yang terjadi pada kata kerja dalam al-qur’an Akan tetapi,
karena luasnya cakupan meteri tentang afiksasi dalam Al-Quran, maka dalam
skripsi hanya akan menfokuskan penelitian pada kaidah-kaidah afiksasi yang
terdapat pada tujuh surat, yaitu: an-naba’, al-nazi’at, ‘abasa, at-takwir, al-infithor,
al-muthoffifin, al-insyiqaq, sampai pada proses penambahan dan perubahan
makna yang merupakan implikasi dari imbuhan yang masuk pada kata kerja
tersebut dengan menggunakan teori ilmu morfologi (ilmu al-shorf) dengan teori
ilmu semantik (ilmu ad-dalalah).
Berdasarkan data yang diperoleh serta penelitian yang sudah dilaksanakan
dapat diambil kesimpulan bahwa proses afiksasi pada tujuh surat tersebut ditinjau dari
morfologi dibagi menjadi dua, yaitu bentuk Root/Mujarrad dan Stem/Mazīd. Kata
kerja yang telah mengalami proses afiksasi dari bentuk mujarrad ada kalanya
bermakna personal, jumlah, jenis. Sedangkan dari bentuk Mazīd ada kalanya
bermakna ta’diyah, tasyaaruk, shoirurah, ittikhodz, tadrij, assalbu wal izalah dan
lain sebagainyaNIM.: 04111834 Muhammad Syafiudin2024-03-04T03:37:00Z2024-03-04T03:37:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64206This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/642062024-03-04T03:37:00ZPENGARUH PELAFALAN MAKHARIJ AL-HURUF DALAM METODE IMLA` TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BAHASA ARAB SISWA KELAS VII MTs N 6 KLATEN 2021/2022Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelafalan makharij al-huruf dalam metode imla terhadap keterampilan menulis siswa kelas VII MTs N 6 Klaten 2021/2022. Dengan demikian, penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk dunia pendidikan sehingga meningkatnya kualitas pengajaran dan pembelajaran bahasa Arab.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitaif. Jenis penelitian yang digunakan adalah pra experimental dengan desain pretest-posttest control grup design Populasi subjek penelitian ini terdiri dari seluruh siswa kelas VII MTs N 6 Klaten dan sampel yang diambil adalah siswa kelas VII G MTs N 6 Klaten yang berjumlah 26 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes, observasi dan dokumentasi. Uji hipotesis data penelitian ini menggunakan uji paired sample t test. Pelaksanaan treatment dilakukan dikelas eksperimen sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan tersebut dihadiri oleh siswa kelas eksperimen sebanyak 26 siswa. Terdiri dari pelafalan makharij al-huruf dan diikuti peserta didik serta pengucapan secara bersama-sama dan dilanjutkan dengan menulis kosakata bahasa Arab yang terdapat pada pembelajaran bahasa Arab.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan posttest siswa setelah diberikan perlakuan / treatment. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai Sig. (-2 tailed) uji paired sample t test sebesar 0,000 < 0,050 dan rata-rata hasil posttest 77,92 lebih tinggi daripada hasil pretest yaitu 72,04.NIM.: 18104020059 Abdul Majid2024-03-04T02:59:41Z2024-03-04T02:59:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64243This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/642432024-03-04T02:59:41ZAL-KALIMAT AL-MUANNAS FI AL-QUR'AN AL-KARIM (DIRASAH TAHLILIYAH NAHWIYAH)Al-Qur'an merupakan firman Allah SWT yang menggunakan bahasa Arab sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesannya kepada manusia. Oleh karena menggunakan bahasa Arab, al-Qur' an memiliki kesesuaian dengan tata aturan yang berlaku dalam bahasa Arab. Akan tetapi dalam beberapa persoalan ditemukan struktur yang berbeda dengan aturan dasar yang berlaku dalam bahasa Arab. Skripsi ini mengambil persoalan muannas dan muzakkar sebagai obyek kajian dengan menitik beratkan pada persoalan kesesuaian jenis kelamin suatu kata dengan kosa kata lain dalam membentuk suatu tuturan, baik kalimat maupun hanya berupa frase, di samping juga mengamati kosa kata yang dimuannaskan dan tidak.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (Library Research), karena sumber rujukannya berasal dari buku, jurnal, makalah, internet dan skripsi yang relevan dengan topik penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di dalam al-Qur' an terdapat banyak kata muannas, baik yang memiliki tanda muannas maupun tidak, berangkat dari kata-kata muannas tersebut, ayat-ayat al-Qur' an diklasifikasikan berdasarkan struktur pembentuknya. Dari pengklasifikasian ini ditemukan karakteristik al-Qur'an dalam memperlakukan kata muannas dalam setiap tuturan kalimatnya. Persesuaian dalam jenis kelamin, berdasarkan data-data al-Qur'an, tidak menunjukkan adanya aturan yang kaku karena ditemukan adanya variasi.NIM.: 05110078 Amidana Hikmah Nafi’ah2024-03-04T02:43:33Z2024-03-04T02:43:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64238This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/642382024-03-04T02:43:33ZTARJAMAH KITAB ADAB AL-ISLAM FI NIZAM AL-USRAH LI-SAYYID MUHAMMAD BIN ALAWITerjemah sering diartikan sebagai proses pengalihan (transfer) pesan atau ide dari
satu bahasa (bahasa sumber) ke dalam bahasa yang lain (bahasa sasaran). Pesan
yang dialihkan bisa berupa makna literal, gramatikal, atau kontekstual.
Keberagaman pesan yang dialihkan berindikasi pada keberagaman karakter yang
ada di kedua bahasa. Sementara keberagaman karakter sendiri berimplikasi pada
munculnya perbedaan di berbagai segi di kedua bahasa, baik dari segi setruktur
bahasa, style, maupun pemilihan kata. Perbedaan yang tersebar di berbagai segi
bahasa ini menimbulkan kesulitan tersendiri dalam proses kerja terjemah. Dewasa
ini pengalihan pesan yang berupa makna kontekstual sering ditemukan di berbagai
literatur arab. Di antaranya dalam buku Adab al-Isla>m fi Niz\a>m al-Usrah
karangan Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki terdapat banyak kata rajul dan
mar’ah yang memiliki keterkaitan dengan konteks sehingga mengharuskan
penerjemah untuk menerjemahkannya secara kontekstual. Dalam banyak kasus,
kedua kata tersebut sering kali diterjemahkan secara literal tanpa mempedulikan
konteks yang ikut membangun keutuhan makna yang terkandung di dalamnya.
Berangkat dari fenomena tersebut, dalam skripsi ini peneliti akan membahas
tentang penerjemahan kata rajul dan mar’ah dalam buku Adab al-Isla>m fi Niz\a>m
al-Usrah. penelitian ini perlu dilakukan agar penerjemahan kedua kata tersebut
bisa lebih variatif sehingga akan menghasilkan terjemahan yang lebih
komunikatif. Dalam menerjemahkan kata rajul dan mar’ah, peneliti menggunakan
metode terjemahan komunikatif. Metode ini berusaha mempertahankan makna
kontekstual yang tepat dari bahasa sumber sehingga baik isi maupun bahasanya
dapat diterima sekaligus dipahami oleh pembaca hasil terjemahan (Hartono, 2003:
84). Dalam memperoleh data, penelitian ini termasuk penelitian pustaka (Library
research); artinya penelitian yang dilakukan dengan cara mengamati, menelaah,
dan mengkaji berbagai literatur serta bahan-bahan kepustakaan yang sesuai
dengan tema penelitian (Dudung Abdur Rahman, 2003: 7). Sementara dalam
menganalisis data, penulis menggunakan metode deskriptif analitik, yakni
memecahkan problem dengan menggambarkan objek berdasarkan fakta-fakta
yang ada, menganalisisnya, kemudian menarik kesimpulan dari hasil analisis
(Hadari Nawawi, 2003: 30). Dari hasil analisis makna kata rajul dan mar’ah
berdasarkan konteksnya, peneliti menemukan beberapa varian makna terjemahan.
Selain makna literal dari kedua kata tersebut; yakni laki-laki dan perempuan,
penulis menemukan beberapa variasi makna terjemahan sesuai konteksnya,
diantaranya: suami, ayah, pemuda, seseorang, istri, ibu, gadis, ibu rumah tangga
dan lain-lain. Variasi makna dari kedua kata tersebut memungkinkan terjemah
untuk menggunakan salah satunya agar mendapatkan hasil terjemahan yang sesuai
dengan konteksnya sekaligus yang lebih komunikatif.NIM.: 06110058 Ahmad Husnul Khitam2024-02-23T07:20:39Z2024-02-23T07:21:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64017This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/640172024-02-23T07:20:39ZAL MUBTADA' BI AL NAKIRAH WA FAWA'IDUHU FI SURAH ALI 'IMRAN (DIRASAH TAHLILIYAH NAHWIYAH TATBIQIYAH)Al-Quran adalah sumber bagi agama Islam dan menjadi cahaya bagi orang
yang membacanya, selain itu al-Quran adalah kitab yang diturunkan Allah dengan
memakai bahasa Arab yang mempunyai banyak keistimewaan salah satunya dari
susunan ilmu nahwunya.
Surat Ali Imran terdapat pada juz ketiga (٣) dan keempat (٤) dari al-Quran al-
Karim dan terdiri dari ٢٠٠ ayat. Surat tersebut mengisahkan tentang keluarga yang
mulia yaitu “keluarga Imran” di antaranya tentang kelahiran nabi Isa a.s. putrra
Maryam binti Imran, serta beberapa fenomena besar kekuasaan ilahiyyah yang
diterangkan dalam surat tersebut.
Setelah peneliti membaca dan menelaah ayat-ayat pada surat tersebut, peneliti
menemukan beberapa ayat yang terbentuk dari mubtada yang menggunakan isim
nakirah. Pada umumnya mubtada itu ma’rifat namun terkadang mubtada itu berupa
isim nakirah itupun sedikit (langka). Hal ini merupakan fenomena yang menarik
untuk diteliti, berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan sebuah
penelitian guna mengungkap fenomena di balik yang di dalamnya terdapat susunan
mubtada yang menggunakan isim nakirah.
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:
١) Untuk mengetahui sebab-sebab diperbolehkanya mubtada dengan menggunakan
isim nakirah dalam surat Ali Imran.
٢) Untuk mengetahui faidah-faidah mubtada dengan menggunakan isim nakirah
dalam surat Ali Imran.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu peneliti membaca,
menelaah dan menganalisa ayat-ayat dalam surat Ali Imran yang di dalamnya
terdapat susunan mubtada yang menggunakan isim nakirah sebagai data peneliti
untuk mengungkap sebab-sebab di perbolehkannya mubtada dengan menggunakan
isim nakirah dan faidah-faidahnya dalam surat Ali Imran. Berdasarkan hal-hal diatas
peneliti ini bersifat kualitatif.
Dari hasil penelitian tersebut ditemukan beberapa sebab diperbolehkannya
mubtada dengan menggunakan ism nakirah, yaitu:
١) Mubtada muakhar yang didahului oleh khabar dari jar majrur jumlahnya(١٣).
٢) Mubtada muakhar yang didahului khabar dari dzaraf jumlahnya satu (١).
٣) Mubtada makna umum jumlahnya satu (١).
٤) Mubtada disertai dengan sifat mahduf jumlahnya satu (١).
٥) Mubtada yang dimasuki lam ibtida’ jumlahnya satu (١).
٦) Mubtada yang mudhaf pada isim nakirah jumlahnya satu (١).
Adapun faidah-faidahnya, yaitu:
١) Untuk menghasilkan ikhtishash jumlahnya ada (١٦).
٢) Untuk mendapatkan ta’mim jumlahnya ada (٢).NIM.: 06110028 Abdul Latif2024-02-23T06:58:12Z2024-02-23T06:58:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64016This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/640162024-02-23T06:58:12ZTARJAMAH KITAB "AL JUMARAT" FI AL MADIY WA AL HADIR LI AL SHIRAZIY WA MUSHKILAT TARJAMAH USLUB AL TAWKID FIH (DIRASAH FI AL TARJAMAH)ABSTRAKSI
Penelitian ini adalah penelitian literatur sekaligus usaha penejmahan
terhadap buku
Al-Jamara>t fi al-Ma>d}i wa al-H{a>d}ir karya asy-Syirazi. Buku ini
membahas hal-hal seputar
al-Jumrah yang berkaitan dengan ritual melempar jumrah
serta sejarahnya dari masa ke masa. Buku ini ditulis dalam ragam bahasa ilmiah. Hal
ini terlihat dari banyaknya kutipan pendapat ulama terhadap permasalahan yang
dikaji serta penggunaan penuturan yang singkat dan lugas dalam pengungkapan
gagasannya. Selama proses penerjemahan, penulis mendapati sejumlah permasalahan
dalam penerjemahan gaya bahasa penegasan yang banyak digunakan di dalamnya.
Guna memetakan permasalahan yang dikaji, yakni gaya bahasa penegasan
dalam bahasa Arab, penulis merujuk pada pendapat Prof. Adi Karim dalam
Uslu>b at-
Tauki>d fi al-Lugah al-‘Arabiyyah yang mengklasifikasikan majas penegasan (
uslub
taukid) dalam delapan kategori, yakni; (1) at-Taukid al-Lafdzi; (2) at-Taukid al-
Ma’nawi; (3) at-Taukid bi al-Huruf; (4) at-Taukid bi al-Huruf az-Za`idah; (5) at-
Taukid bi al-Mashdar; (6) at-Taukid bi an-Na’t al-‘Adadi; (7) at-Taukid bi al-Qashr;
dan (8) at-Taukid bi al-Qasam.
Dalam menganalisa data-data permasalahan yang tersedia, penulis
menggunakan pendekatan teori terjemah, khususnya teori terjemah komunikatif.
Teori ini lebih menitikberatkan pada
fluency (kefasihan dalam struktur bahasa
sasaran) daripada
fidelity (ketaatan pada stuktur bahasa sumber) dengan
menggunakan
dynamic equivalence (padanan lintas struktur) dan meninggalkan
formal equivalence (padanan kata per kata) pada konteks-konteks tertentu. Melalui
pendekatan semacam ini, penulis menemukan sembilan solusi penerjemahan gaya
bahasa penegasan dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia, yakni penerjemahan
dengan (1) adverbia penegas; (2) adverbia aspek perfek; (3) pembuangan atau elipsis;
(4) adverbia pembatas; (5) partikel; (6) adverbia pembilang; (7) adverbia penjelas;
(8) adverbia exageratif; dan (9) penerjemahan dengan menggunakan kata “demi”NIM.: 05110035 Adi Wicaksono2024-02-23T03:50:16Z2024-02-23T03:50:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64009This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/640092024-02-23T03:50:16ZAL ISTIFHAM FI SURAH YASIN (DIRASAH TAHLILIYAH FI AL KALAM)Bahasa Arab adalah bahasa yang dijadikan oleh Allah SWT sebagai
perantara dalam menurunkan wahyu-Nya (Al-Qur’an). Oleh karena itu, sudah
seharusnya kita memahaminya. Dalam bahasa Arab terdapat banyak sekali bentuk
uslub yang mana untuk memahami uslub-uslub tersebut diperlukan ketelitian dan
kejelian. Istifham adalah salah satu dari sekian banyak bentuk uslub yang terdapat
dalam bahasa Arab. Fungsi dari istifham itu sendiri adalah untuk memperoleh
pengetahuan atau informasi yang memang si penutur belum mengetahuinya.
Namun pada kenyataannya tidak jarang ditemukan bentuk-bentuk istifham yang
penggunaannya keluar dari fungsi aslinya, seperti untuk perintah, pengingkaran,
ejekan, menghina, ataupun yang lainnya. Peneliti menemukan bentuk-bentuk
istifham yang keluar dari fungsi aslinya tersebut pada sebagian ayat–ayat yang
terdapat dalam surat Yasiin.
Untuk menganalisis permasalahan ini penulis menggunakan pendekatan
pragmatik yaitu suatu pendekatan yang menghantarkan kita pada pemahaman
yang lebih utuh, karena dalam menafsirkannya, pendekatan ini melibatkan
konteks. Sedangkan piranti untuk mengetahui makna-makna ujaran yang terdapat
dalam istifham tersebut, penulis menggunakan teori tindak tutur, pada teori ini
ujaran terbagi menjadi tiga katagori yaitu : tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi,
dan tindak tutur perlokusi.
Berlatar dari uraian di atas dan setelah melakukan penelitian, terdapat
delapan belas bentuk istifham dalam surat Yasiin, sedangkan piranti atau adawatul
istifham yang digunakan istifham tersebut ada lima yaitu : Hamzah, annaa, maa,
mataa, dan man. Setelah dianalisis dengan menggunakan teori tindak tutur, satu
dari delapan belas bentuk istifham tersebut digunakan secara hakiki dan tujuh
belas lainnya digunakan secara majazi atau keluar dari fungsi aslinya. Adapun
fungsi tersebut antara lain : Taswiyah, inkar, amr, taubih, istibtha, dan taqrir.NIM.: 06110005 Ibnu UbaidillaH2024-02-23T03:43:56Z2024-02-23T03:43:56Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64008This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/640082024-02-23T03:43:56ZMUSHKILAH TARJAMAT AL A'LAM AL A'JAMIYAH FI RIWAYAH "SAYYIDAH FI KHIDMATIK" LI IHSAN ABDULQUDDUSPenerjemahan nama-nama dari Bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia
memiliki problem tersendiri, khususnya nama-nama non Arab (‘ajam). Problem
tersebut meliputi minimnya kamus yang mencantumkan nama-nama non Arab
dalam jumlah banyak, terus bertambahnya nama-nama non Arab yang ditulis
dengan bahasa Arab, keterbatasan wawasan penerjemah akan nama-nama non
Arab, tidak ditemukannya kaidah transliterasi lengkap yang dapat mencakup
seluruh nama-nama non Arab. Beberapa problem tersebut akan dihadapi oleh para
penerjemah seiring dengan perkembangan teks Arab, khususnya teks Arab
modern yang banyak memuat nama-nama non Arab.
Salah satu teks yang memuat banyak nama-nama non Arab adalah novel
"Sayyidah fī Khidmatik" karya Ihsan Abdul Qudus yang memuat 923 nama
dengan pengulangan dan 189 nama tanpa pengulangan. Dari jumlah tersebut 21
nama tergolong nama Arab dan 168 nama tergolong nama non Arab. Nama-nama
tersebut penulis kaji dalam skripsi ini.
Berdasarkan hal di atas masalah yang masih menjadi problem adalah
tentang pengalihan nama-nama non Arab ke dalam bahasa Arab dan pengalihan
dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia. Sehingga, dalam skripsi ini penulis akan
merumuskan sebuah permasalahan yaitu bagaimana penerjemahan nama-nama
ajam ke dalam bahasa Arab dalam novel "Sayyidah fī Khidmatik" karya Ihsan
Abdul Qudus dan pengalihan dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia?
Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan yang menjadikan data-data
yang bersifat kepustakaan sebagai objek penelitian. Data inti penelitian ini adalah
novel "Sayyidah fī Khidmatik" karya Ihsan Abdul Qudus. Motede yang digunakan
akan metode deskriptif-analitis dengan pendekatan tahwily.
Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa problematika penerjemahan
nama-nama non Arab yang ditulis dengan huruf Arab dapat diatasi dengan kaidah
transliterai Arab-Indonesia. Akan tetapi, untuk menguji kevalidan nama-nama
wilayah dan nama orang diperlukan kamus nama, atau menelusurinya dari data
lainnya, seperti internetNIM.: 04111732 Imam Chamid2024-02-23T02:51:24Z2024-02-23T02:51:24Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64005This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/640052024-02-23T02:51:24ZIMTIZAJ AL LUGHAT AL JAWIYAH BI AL LUGHAT AL 'ARABIYAH FI AL MUHADATHAT AL LUGHAT AL JAWIYAH (DIRASAH TAHLILIYAH FI 'ILM AL LUGHAH WA AL IJTIMA'IYAH FI KUTOREJO TUBAN BI JAWA AL SHARQIYAH)Masyarakat bilingual adalah masyarakat yang menggunakan dua bahasa,
baik secara produktif atau pun reseltif oleh individu atau oleh masyarakat.
Mengemukakan kedwibahasaan dengan tau dua bahasa (knowledge of two
languages) cukup mengetahui bahasa secara pasif (understanding without
speaking). Dalam tipe masyarakat yang seperti itu tidak mungkin seorang penutur
menggunakan satu bahasa secara mutlak, murni tanpa sedikitpun memanfaatkan
unsur-unsur bahasa lain. Karena itu sering dijumpai betapa dalam bahasa tutur
setiap orang nyaris selalu menggunakan kode-kode bahasa yang diambil dari
bahasa selain bahasa utama. Gejala-gejala seperti di atas tampak pada masyarakat
Kutorejo, Tuban, Jawa Timur, yakni penggunaan serpihan-serpihan bahasa lain
dalam kehidupan mereka sehari-hari. Serpihan-serpihan itu berupa bahasa Arab.
Kenyataan ini terjadi terutama bertaut ketika di masyarakat Kutorejo tidak hanya
masyarakat Jawa akan tetapi juga terdapat masyarakat pendatang, atau masyarakat
keturunan Arab.
Pertemuan dua bahasa ini pada akhirnya melahirkan gejala kebahasaan
yang menarik, di mana di Kutorejo terjadi penggunaan serpihan-serpihan Bahasa
Arab dalam Bahasa Jawa. Dari itulah kta-kata Arab seperti ana, anta, rokhis,
gholin, dan lain sebagainya sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Saking berlimpahnya gejala kebahasaan itu hingga muncul di masyarakat Tuban
istilah “Bahasa Arab Kutorejo”. Istilah ini tentu saja muncul sebagai akibat dari
gejala kebahasaan yang dipakai orang-orang Kutorejo.
Serpihan-serpihan kode Bahasa Arab yang digunakan warga Kutorejo
meliputi berbagai varian mulai dari kata, frase, hingga kalimat. Umumnya
serpihan-serpihan kode itu yang mencakup kosa kata, frase atau kalimat yang
berkaitan dengan pergaulan sehari-hari. Seperti sapaan ana, anta, antum. Contoh
kalimat seperti kalimat-kalimat sapaan: min aen, ila aen. kaif hal, sukron kasir
dan lain sebagainya
Campur kode atau penggunaan satu bahasa lain ke dalam bahasa lain
selalu identik dengan gejala pemaknaan baru atau interferensi. Dari itulah
penggunaan serpihan kode Bahasa Arab ke dalam pemakaian Bahasa Jawa di
Kutorejo kemudian juga melahirkan gejala yang sama, dimana dari penggunaan
itu terjadi pula pemaknaan-pemaknaan baru atas kata-kata yang digunakan. Bukan
hanya itu peristiwa campur kode bahkan melahirkan kosa kata yang juga sama
sekali kata baru dan memiliki makna baru. Sebagai contoh misalnya anta menjadi
ente, lalu berubah menjadi entean. Makna asal anta adalah kamu. Saat anta
mengalami interferensi fonetik menjadi ente, ia memang tidak memiliki makna
baru. Namun saat ia mendapat tambahan –an menjadi ente-an. Kata ini tidak lagi
menjadi kata ganti kedua yang bermakna kamu, akan tetapi menjadi kata baru
yang bermakna juga baru yang sama sekali lain dari asalnya, menjadi bermakna
pertemanan atau persahabatan Penggunaan serpihan kode bahasa Arab dalam percakapan bahasa Jawa
di Kutorejo memiliki beberapa motif, antara lain motif dan latar belakang
sejarah (historis), psikologis serta sosiologiNIM.: 03111312 Muhammad Maghfur Arifin2024-02-22T07:57:54Z2024-02-22T07:57:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63991This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/639912024-02-22T07:57:54ZTARJAMAH SALALIM FUDALA' LI AL SHAYKH MUHAMMAD NAWAWIY AL JAWIY SHARH 'ALA MANZUMAH HIDAYAT AL ADHKIYA' ILA TARIQ AL AWLIYA' WA MUSHKILATIHADalam bahasa sumber yakni bahasa Arab sering ditemukan bentuk
penjelasan sintaksis, morfologi, ‘aru@d atau qa@fiyah dan penjelasan kata. Jika
penjelasan ini diterjemahkan dalam bahasa tujuan yakni bahasa Indonesia
terkadang hasil terjemahan terkesan adanya pemerkosaan kata yang disebabkan
adanya perbedaan linguistik antara kedua bahasa tersebut. Hal ini memunculkan
perlu adanya alternatif baru dalam penerjemahan. Seperti halnya dalam kitab
"Sala@limul Fud{ala@' Lish-Shaykh Muhammad Nawawy Al-Jawy Sharah 'Ala
Manz{u@mati Hida@yatil Adhkiya@i Ila@ T{ari{qil Auliya@i" peneliti banyak menemukan
bentuk penjelasan tersebut. Kitab ini menafsirkan kitab "Manz{u@mati Hida@yatil
Adhkiya@i Ila@ T{ari{qil Auliya@i" yang berisi 188 syair/bait. Selain ditafsirkan oleh
Imam Nawawi al-Bantany juga ditafsirkan oleh Sayid Abu Bakar yang lebih
dikenal dengan Sayid Bakar al-Makki bin Sayid Muhammad Syatha ad-Dimyati
yakni kitab" Kifa@yatul Atqiya@i Wamanha@jul As{fiya@i". Pada dasarnya dalam kitab
ini peneliti menemukan berbagai permasalahan, tetapi tidak semua dibahas.
Pembahasan hanya terbatas pada problematika terjemah "( "...…(…+ قوله
yang jumlahnya sekitar 200.
Peneliti dalam menyelesaikan problematika ini menggunakan metode
komunikatif. Metode ini berusaha sedemikian rupa mempertahankan kontekstual
yang tepat dari bahasa sumber, sehingga baik isi maupun bahasanya dapat
diterima dan dipahami oleh pembaca hasil terjemah.
Bentuk "( قوله +…)…..." yang mengandung penjelasan sintaksis,
morfologi, aru@d dan qa@fiyah dibuang. Sementara "( قوله +…)…..." yang
mengandung tafsir mufrada@t terkadang dibuang, terkadang tetap diterjemahkan
dengan cara : “maksudnya … adalah..”, “maksud kata…adalah…”, atau “yang
dimaksud … adalah...”. Indikasi dibuang jika penafsiran atau penjelasan bersifat
sinonim baik dalam taraf kata, farse, atau kalimat.NIM.: 05110051 Adriyanto2024-02-22T07:24:53Z2024-02-22T07:24:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63990This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/639902024-02-22T07:24:53ZISTIRATIJIYYAT AL NAQSI FI TARJAMAH KITAB "AL MAWA'IZ AL 'USFURIYAH" LI MUHAMMAD IBN ABI BAKR AL MASHHUR BI 'USFURIYLayaknya sebuah peperangan,agar dapat mengalahkan dan menjadi yang terbaik,
maka diperlukan sebuah strategi, menerjemah pun demikian. Bukudengan judul
“Petuah Usfuriyah” merupakan buku yang diterjemahkan oleh Zaid Abdul Hamid
dari kitab berbahasa Arab yangberjudul “Al-Mawa’id Al-Usfuriyah” karya
Muhammad Ibn Abi Bakar. Salah satu strategi yang digunakan dalam menerjemah
adalah strategi pengurangan. Strategi pengurangan sendiri merupakan bagian dari
strategi struktural, yakni strategi dalam penerjemahan yang berhubungan dengan
aspek struktur bahasa atau kalimat. Dalam buku terjemahan tersebut, penerjemah
sering kali menggunakan strategi pengurangan, dimana sang penerjemah tidak
menerjemahkan kata dalam bahasa Arab ke bahasa Indonesia.Persoalan diatas tidak
kemudian selesai begitu saja, karena dalam proses menerjemah, khususnya ketika
menggunakan strategi pengurangan, hal yang perlu diperhatikan adalah keterkaitan
makna. Keterkaitan disini menyangkut keterkaitan makna sebuah kata dengan kata
yang lain dalam satu kalimat, dan keterkaitan makna sebuah kalimat dengan kalimat
lain dalam satu paragraf, dan seterusnya hingga sampai pada level yang melatar
belakangi bahasa tersebut.
Penulis mengangkat skripsi dengan judul “Istirôtîjiyyah An-Naqsi Fî Tarjamati
Kitâb Al-Mawa’id Al-Usfûriyyah Li Muhammad Ibn Abi Bakar Al-Masyhûr Bi
‘Usfury: Dirôsah Nadhoriyyah At-Tarjamah Wa Naqdihâ”. Skripsi ini berisi
gambaran umum bagaimana dan kapan strategi pengurangan digunakan dalam
penerjemahan, dan mengkritik serta mengapresiasi penggunaan strategi pengurangan
yang dipakai oleh Zaid Abdul Hamid dalam menerjemahkan buku diatas.Metode
yang penulis gunakan dalam penelitian dan penulisan skripsi ini adalah dengan
mengumpulkan data-data primer atau kata dan kalimat yang tidak diterjemahkan, lalu
penulis analisis dengan menggunakan analisis berdasarkan literatur-literatur yang ada
dan berdasarkan budaya dan sosiogeografis pengguna bahasa tersebut.
Kemudian dengan metode dan analisis teori yang penulis gunakan, dalam skripsi ini
penulis menawarkan sebuah teori baru yang lebih sistematis dalam menggunakan
strategi pengurangan, seperti; Pertama, suatu kata tidak diterjemahkan ketika kata
tersebut merupakan persamaan dari kata sebelum atau sesudahnya. Kedua, suatu kata
tidak diterjemahkan apabila kata tersebut merupakan bentuk penjelasan yang sudah
pasti secara alamiah. Ketiga, suatu huruf atau dhomir boleh tidak diterjemahkan
apabila huruf atau dhomir tersebut masuk dalam susunan na’at wa man’ut atau yang
sejenisnya, maka cukup satu atau beberapa saja yang diterjemahkan.NIM.: 05110108 Muhammad Akrom2024-02-22T07:15:34Z2024-02-22T07:15:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63989This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/639892024-02-22T07:15:34ZITTIFAQ WA IKHTILAF AL TA'RIFAT AL NAHWIYYAT BAYNA KITABAY AL AJURUMIYAH WA MANZUMAH FI 'ILMI AL NAHWI (DIRASAH MUQARANAH FI AL ISTILAH AL NAHWIY)Al-Ajurumiyah dan Mandzumah fi ‘Ilmi an-Nahwi merupakan dua buah kitab
yang lazim digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran ilmu Nahwu tingkat
dasar, yang di dalamnya terdapat konsep-konsep dasar Nahwu berikut pengertianpengertian
dan penjelasannya. Dua kitab ini menjadi sangat penting bagi para
pemula dalam mempelajari bahasa Arab, karena dari dua kitab tersebut mulai
diperkenalkan kaidah-kaidah bahasa Arab dan tata cara penyusunan kalimatnya.
Akan tetapi, sebagai kitab Nahwu tingkat dasar yang notabene menjadi
pedoman bagi para pemula, dalam kedua kitab tersebut terdapat perbedaan
pengertian dalam mendefinisikan konsep-konsep Nahwu yang tentu akan menjadi
masalah serius bagi para pelajar yang mempelajarinya. Seperti contoh definisi
konsep kalam dalam kitab al-Ajurumiyah yang disebutkan الكلام ھواللفظ المركب المفيد
بالوضع harus memenuhi unsur الوضع (disengaja), sedangkan dalam kitab
Mandzumah fi ‘Ilmi an-Nahwi disebutkan لفظ مركب مفيد الكلام tanpa menyertakan
unsur .الوضع
Maka dari itu, diperlukan kajian untuk membantu menguraikan perbedaanperbedaan
tersebut yang bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk
perbedaannya, dalam lingkup apa, dan sejauh mana perbedaan-perbedaan tersebut
berimplikasi terhadap pemahaman konsep-konsep dasar nahwu. Dengan demikian
tulisan ini dapat mengantarkan pemahaman sampai pada tercapainya titik temu
yang dapat menyatukan persepsi dari perbedaan tersebut, yang diharapkan mampu
memberi masukan kepada para pelajar tingkat dasar dalam memahami kaidahkaidah
bahasa Arab, dan tetap menggunakan kedua kitab ini sebagai pedoman.
Obyek kajian penelitian ini adalah kitab Al-Ajurumiyah dan Mandzumah
fi ‘Ilmi an-Nahwi, bentuk kajiannya adalah kajian pustaka, metode analisa yang
digunakan adalah metode padan intralingual menggunakan pendekatan al-ta’rif,
istilah dan muqaranah. Penelitian ini bertujuan untuk mengintidentifikasi
perbedaan pengertian atau pendefisian atas konsep Nahwu yang ada, termasuk
jenis penulisan yang digunakan, yang kemudian akan dipaparkan dalam bentuk
perbandingan.
Selanjutnya, setelah dilakukan analisis secara menyeluruh terhadap kedua
kitab tersebut, penulis menemukan perbedaan pengertian konsep-konsep Nahwu
tersebut terjadi karena pebedaan bentuk penulisan, di mana Al-Ajurumiyah ditulis
dalam bentuk prosa atau natsar untuk menguraikan pengertian konsep-konsep
Nahwu secara luas tanpa batas. Sedangkan Mandzumah fi ‘Ilmi an-Nahwi ditulis
dalam bentuk nadzam menyajikan konsep-konsep Nahwu secara terbatas karena
alasan dharuratus syi’ri yang dalam penulisannya terdapat kata yang dibolakbalik,
adanya pengurangan-pengurangan atau bahkan penambahan-penambahan
lafadz untuk memenuhi syarat penulisan nadzam tersebut. Secara umum terdapat
kelebihan dan kekurangan di antara kedua kitab tersebut, yaitu kitab Al-
Ajurumiyah yang ditulis dalam bentuk natsar lebih mudah dipahami namun sulit
untuk dihafal, sedangkan Mandzumah fi ’Ilmi an-Nahwi mudah dihafal akan
tetapi sulit untuk dipahami.NIM.: 02110913 Fatkhurohman2024-01-05T03:44:41Z2024-01-05T03:44:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62707This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/627072024-01-05T03:44:41ZKESATUAN MAKNA DALAM PUISI AT-TALASIM KARYA ILIYA ABU MADI (ANALISIS SEMIOTIK RIFFATERRE)Objek material pada penelitian ini adalah syair yang berjudul Aṭ-Ṭalāsim
karya Iliyā Abū Māḍī, sedangkan yang menjadi objek formalnya adalah kesatuan
makna, dan adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah semiotik
Riffaterre. Dalam semiotiknya, menggunakan dua level pembacaan, yaitu
heuristik (pembacaan berdasarkan tingkat mimetis, berdasarkan arti kamus) dan
hermeneutik (pembacaan proses pada level kedua dengan mencari matriks,
model, dan hipogram). Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa dalam
syair Aṭ-Ṭalāsim dalam pembacaan heuristik masih tersebar, belum memusat.
Dalam pembacaan hermeneutik, penyair menyampaikan pemikirannya tentang
sebuah teka teki yang mengajak pembaca untuk berfikir tentang ungkpan
pertanyaan yang diucapkan oleh penyair. Adapun matriks yang didapatkan oleh
penulis adalah “nilai-nilai kebenaran”. Menurut hemat penulis, dalam syair Aṭ-
Ṭalāsim manusia memerlukan pilihan yang tepat, agar jalan hidup manusia bisa
mengarah pada nilai-nilai kebenaran. Model dalam bait syair Aṭ-Ṭalāsim
terdapat dalam dua kalimat yang berbunyi “walaqod abṣortu” dan “wa lī yā
baḥru aqlin” yang artinya ungkapan penyair tentang akal yang dimiliki manusia,
sebagai unsur pembeda dengan makhluk lainnya. Akal tersebut digunakan untuk
mencari jalan kebenaran. Hipogram aktual yang menjadi latar belakang
terbentuknya matrik ini adalah pemikiran filsafat aliran rasionalisme. Menurut
kaum rasionalisme, sumber pengetahuan manusia didasarkan pada ide bawaan
(innate idea) yang dibawa oleh manusia sejak lahir. Ide bawaan tersebut terbagi
menjadi tiga bagian, yaitu; Pertama, pemikiran (cogitans), bahwa secara fitrah
manusia membawa ide bawaan yang sadar pada dirinya adalah makhluk yang
berfikir. Kedua, Allah (deus), manusia secara fitrah memiliki ide tantang suatu
wujud yang sempurna, dan wujud yang sempurna tersebut tidak lain adalah
Tuhan. Ketiga, keluasan (extensia), yaitu ide bawaan manusia, materi yang
memiliki keluasan dalam ruang.NIM.: 20201012005 Lalu Muhamad Rusdi Fahrizal2024-01-03T07:49:48Z2024-01-03T07:49:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62654This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/626542024-01-03T07:49:48ZMA'ANI KALIMATAY ALQA WA QADHAFA FI AL QUR'AN AL KARIM: DIRASAH DALALIYAHSkripsi ini mengkaji perihal sinonimitas sebuah kata. Sinonimitas dalam al-Qur’an
telah menjadi perbincangan di kalangan ulama ahli bahasa. Mereka
memperdebatkan tentang ada dan tidak adanya sinonimitas tersebut. Sebagian
ulama sepakat bahwa terdapat sinonim dalam kata, dan sebgian lagi
mengingkarinya. Ada beberapa kosakata dalam al-Qura’an yang tampak
bersinonim, akan tetapi jika kita teliti lebih lanjut dari aspek teks dan konteksnya,
maka akan kita dapati bahwa kata tersebut memiliki makna yang berbeda. Seperti
halnya kata alqa dan qadzafa, keduanya banyak dijumpai dalam al-Qur’an, dan
banyak dijumpai juga memiliki makna yang sama, yaitu melempar. Akan tetapi bila
diletakkan dalam suatu konteks tertentu dapat menunjukkan makna yang berbeda,
perbedaan makna inilah yang melatarbelakangi penelitian ini, sehingga penulis
merumuskan permasalahan itu dalam dua buah pertanyaan, yaitu; (1) apa makna
kata alqa dan qadzafa yang terdapat dalam al-qur’an? (2) apa hubungan semantik
antara kata alqa dan qadzafa dalam al-qur’an? Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui jawaban dari dua rumusan masalah tersebut. Untuk mengkaji
kedua kata tersebut, peneliti menggunakan teori semantik al-Qur’an yang
dikemukakan oleh Toshihiko Izutsu. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
metode penelitian pustaka (library research), yaitu dengan mengumpulkan datadata
kepustakaan yang terdiri dari data primer dan data sekunder dan kemudian
mengkajinya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa makna dasar dari kata alqa
adalah taraha dan makna dasar dari kata qadzafa adalah rama. Sedangkan dalam
analisis makna relasional sintagmatik, kata alqa ditemukan memiliki 21 makna,
sedangkan kata qadzafa memiliki 6 makna. Makna diakronik kata alqa yaitu
makna-makna yang tercakup dalam makna dasar dan makna relasional. Sedangkan
makna diakronik kata qadzafa pada masa sebelum dan ketika turunnya al-Qur’an
sama dengan makna diakronik kata alqa, akan tetapi pada masa pasca Qur’an,
qadzaf menjadi salah satu ungkapan dalam ilmu fikih yang berarti menuduh orang
lain berbuat zina.NIM.: 18101010090 Muhammad Irfan Syihab2024-01-03T07:31:26Z2024-01-03T07:31:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62653This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/626532024-01-03T07:31:26ZAL TARKIB AL WASFI FI AL LUGHAT AL 'ARABIYAH (DIRASAH TAHLILIYAH NAHWIYAH)Skripsi ini berjudul “Tarkib Wasfi di Dalam Bahasa Arab (Dirasah Tahliliyyah Nahwiyyah)”. Penelitian ini memfokuskan pembahasan pada surat kabar Al-‘Arab yang merupakan surat kabar yang diterbitkan setiap hari dalam bahasa arab yang berbasis di London. Dalam surat kabar Al-‘Arab banyak kalimat yang menggunakan tarkib wasfi atau na’t dan belum ditemukan penelitian tentang na’t dalam objek ini. Hal inilah yang menjadi alasan penulis untuk meneliti na’t dalam surah kabar Al-‘Arab tahun 44 edisi 12374.
Adapun masalah dalam penelitian ini adalah apa saja macam-macam tarkib wasfi pada surat kabar Al-Arab tahun 44 edisi 12374 dan apa tujuan penggunaanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui macam-macam tarkib wasfi pada surat kabar Al-Arab tahun 44 edisi 12374 dan tujuan penggunaanya.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bersifat kepustakaan (library research). Objek material dalam penelitian ini adalah surat kabar Al-Arab tahun 44 edisi 12374 dan objek formalnya berupa teori analisis sintaksis yang fokus pada na’t. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat banyak susunan kalimat yang menggunakan na’t dalam surat kabar Al-Arab tahun 44 edisi 12374 yang meliputi sebagai berikut: ditinjau dari segi lafaz terbagi menjadi na’t mufrad yang menggunakan bentuk isim fa'il, isim maf’ul, sifah musyabbahah, isim al-tafdil, isim mansub, isim ‘adad dan isim mauṣul, na’t jumlah fi’liyyah, na’at syibhul jumlah yang berupa zaraf dan jarr majrur, dan ditinjau dari segi makna terbagi menjadi na’t haqiqi dan na’t sababi. serta terdapat ta‘adud na’t. Juga terdapat 2 tujuan pengunaan na’t yaitu takhsis dan taudih.NIM.: 18101010088 Muhammad Fikri Abdulloh2024-01-03T06:22:31Z2024-01-03T06:22:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62642This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/626422024-01-03T06:22:31ZAL-ISYARIYAT FI SURATI AN-NISA' (DIRASAH TAHLILIYYAH TADAWULIYYAH).Penelitian ini berjudul Al-Isyāriyat fī Sūrati an-Nisā' (Dirāsah Tahliliyyah
Tadāwuliyyah). Latar belakang penelitian ini berangkat dari tuturan bahasa dalam Al-Qur'an
surat an-Nisa' yang berisi kandungan pesan dan semestinya diinterpretasikan sesuai dengan
konteks yang terikat. Ketersediaan Al-Qur'an untuk dianalisis guna menguak isi sejatinya
menjadikan pragmatik sebagai salah satu ilmu kebahasaan yang mengkajinya. Surat an-Nisa'
yang diturunkan Allah Swt sebagai jawaban atas persoalan manusia dalam kehidupan seharihari
tentunya merujuk pada sasaran referen yang berubah-ubah atau berpindah-pindah. Dalam
pragmatik, ilmu yang mengkaji tentang referen yang berubah atau berpindah disebut dengan
deiksis. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dua rumusan masalah diantaranya:
mendeskripsikan jenis deiksis dalam Al-Qur'an surat an-Nisa dan memaparkan referen deiksis
dalam Al-Qur'an surat an-Nisa.
Referen deiksis dalam Al-Qur'an surat an-Nisa' dianalisis berdasarkan teori George
Yule yang terdiri dari deiksis persona, deiksis tempat dan deiksis waktu. Penelitian ini
berjenis deskriptif kualitatif yang bersifat studi pustaka. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini ialah simak-dokumentasi, yakni menyimak dengan cara membaca dan
menjelajah data-data yang bersifat deiktis dalam surat an-Nisa' yang jika ditemukan wujud
referennya berdasarkan konteks Dell hymes akan memunculkan deiksis. Kemudian disusul
dengan mendokumentasikan data-data yang telah diidentifikasi. Adapun data dalam
penelitian ini bersumber dari Al-Quran surat an-Nisa' yang terdiri dari 176 ayat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa surat an-Nisa' memuat ungkapan-ungkapan
deiksis yang terdiri dari 64 ayat deiksis persona, 32 ayat deiksis tempat, dan 10 ayat deiksis
waktu. Adapun wujud referen dari ketiga deiksis meliputi: 1. Deiksis Persona, berupa persona
pertama, kedua, dan ketiga yang referennya mengacu kepada Allah, Yahudi, Nasrani, Nabi
Muhammad, Kafir, suami dan isteri yang bersengketa, penukar dan pemakan harta yatim,
Adam dan Hawa, pezina laki-laki dan perempuan, ahli waris (saudara laki-laki dan
perempuan seibu), istri yang nuhyuz, bapak dan ibu dan Bani Israil. 2. Deiksis Tempat,
berupa dekat dengan penutur (Proximal) dan jauh dari penutur (Distal) yang referennya
mengacu kepada kota Makkah, Surga, Neraka Jahannam, dunia, Kitabullah dan as-Sunnah,
Al-Qur'an dan Taurat. 3. Deiksis Waktu, berupa kata Yauma (hari kiamat), Qobla (hari
kiamat), Abadā (kehidupan manusia di akhirat dan akhir hayat orang kafir di neraka), Al-āna
(hari kiamat) dan Ba'da (kemunculan syariat Islam dan mukjizat Nabi Musa).NIM.: 18101010022 Sari Fatimah Lumban Gaol2023-12-12T02:41:08Z2023-12-12T02:41:08Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62583This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/625832023-12-12T02:41:08ZABDUL QAHIR AL JURJANI (w 474/471 H) ASH'ARIYA: AL NAZA'AH AL KALAMIYYAH WA TAJALIYATUHA FI AL TANZIR AL BALAGHIArabic rhetoric literature is still treated separately from its historical-intellectual context since it is read as final theories that are ready to be applied regardless of the internal structure that directs them. As a result, the criticism directed at rhetoric has moved away from the roots of the problem, namely its association with the theological debate since its establishment. Thus, this condition led to the obstruction of its renewal. Moreover, a claim negated the existence of Ash'ari-based rhetorical theory although 'Abd al-Qa>hir al-Jurja>ni> as rhetorician was an Ash'arian. Accordingly, it is necessary to elaborate on the theological roots of al-Jurja>ni>’s rhetorical project based on its superiority in the field and its position which has become a reference for rhetoricians nowadays. To elaborate on the problem in more detail, the following questions are formulated as follows: 1) How was Arabic rhetoric established, and why were its theorizations linked to theological concepts in its establishment period, despite their belonging to two different fields? 2) Why did 'Abd al-Qa>hir al-Jurja>ni> insist on rhetorical theorizing even though rhetorical theories were available then? 3) How was the theological tendency manifested in the rhetorical theorizing of 'Abd al-Qa>hir al-Jurja>ni>? 4) Despite al-Jurja>ni>'s success in constructing rhetorical theorization on the Ash'arite's theological discourse and the continuation of successors' works to his treatise, why did the rhetorical discontinuity occur in the rhetorical establishment after his? To answer these, the cases were analyzed through Foucault and Fairclough's discourse analysis model with the use of critical approaches to reading the Islamic heritage. It was because the Arabic rhetoric is a discourse that contained theories on the inimitability of the Qur'an formulated by theologians based on the paradigm of their affiliated theological schools, including al-Jurja>ni>’s rhetorical project. In the end, this research reached the following results: 1) Rhetoric is constructed as a thesis about the inimitability of the Qur'an with the background of debates among theologians, especially the Mu'tazilites and Ash'arites schools. Because of the authority of Islamic theology, the interdisciplinarity of Islamic heritage, and the fact that the issues of prophecy and revelation were theologic and rhetoric in content, rhetorical theorizations are attached to theological concepts.; 2) Despite the availability of rhetorical treatises at the time, al-Jurja>ni> insisted on doing rhetorical theorizing to challenge the Mu'tazilites' knowledge authority and gain influence in the public sphere, also to establish an independent authorized science in criticizing and evaluating texts, and because there were consequences of previous theories that were invalid according to him; 3) Al-Jurja>ni> succeeded in constructing the rhetorical theorization based on Ash’ari’s theological discourse. His Ash'ari tendency is evident through the duality of “word and meaning”; formulation of the concept of hermeneutic exegesis in the light of the Ash'ari school; the method of selecting the text that became the argument and examples of praxis; and representation of the opponent; 4) Despite this success and the continuation of works by those who followed his project, as well as his success in overcoming linguistic challenges, the discursive discontinuity occurred in the rhetorical establishment after him for two things: the exegetic character of the Arabic rhetorical treatises and the stability of the thought influence of Ash'ari creeds due to ideological entrenchment through the ages. In sum, these findings have proved the inaccuracy of those who negated the existence of Ash'ari-based rhetorical theory. These results also provided the right path for further research that wants to renew Arabic rhetoric properly based on its fundamental problems, as it enables him to identify the underlying problem behind the obstruction of renewal discourses. To add to the body of knowledge, they can identify the right context of the rhetorical theory formulation as well as separate the sacred and dogmatic character from it bypassing the duality of “superior and marginal”. Moreover, they can synchronize it with the opposite discourse since the polemic context disappeared and even integrated other discourses into the rhetorical mainstream discourse, or transform its formulation from reception to creativity.19300016089 Ahmad muhdhor2023-12-01T03:12:35Z2023-12-01T03:12:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62435This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/624352023-12-01T03:12:35ZMAANI AL KAF AL JARAH WA ISTI'MALATIHA FI SURAH AL BAQARAHKajian tentang makna kata merupakan kajian yang urgen dalam upaya
memahami maksud kalimat. Sehingga, untuk dapat memahami makna sebuah
kalimat pemahaman makna mendapat perhatian lebih, dengan melihat konteks
dimana kata tersebut berada. Sebagaimana yang ditemukan pada pemaknaan harf
jar kaf yang makna aslinya adalah "seperti" dengan maksud menyerupakan
(tasybih), akan tetapi dengan berubahnya konteks teks atau siyaq al-kalam
pemaknaanya dapat berubah menjadi "karena untuk" dengan maksud sebagai
alasan (ta'lil) atau bahkan tidak diartikan. Hal inilah yang mendorong penulis
melakukan pengkajian lebih lanjut terhadap harf jar kaf yang terdapat dalam
Surah al-Baqarah, surah yang banyak mencakup harf jar kaf dibandingkan surahsurah
yang lain.
Kajian ini merupakan kajian kepustakaan (library research) atas harf jar
kaf yang terdapat dalam Surah al-Baqarah yang difokuskan untuk menjawab tiga
rumusan masalah, yakni: ayat-ayat apa saja yang menyebutkan harf jar kaf dalam
Surah al-Baqarah? Bagaimana penggunaan harf jar kaf dalam Surah al-Baqarah?
dan bagaimana arti harf jar kaf dalam Surah al-Baqarah?
Analisa yang dilakukan dalam kajian ini menggunakan pendekatan
semantik untuk dengan data-data yang bersumber dari buku-buku gramatikal
Bahasa Arab dan tafsir-tafsir, yakni tafsir al-Kasyaf karya Zamakhsyariy, tafsir
Ruh al-Ma'aniy karya al-Alusi dan data-data lain yang mendukung.
Hasil yang di dapatkan menunjukkan bahwa (1) harf jar kaf disebutkan
sebanyak 33 kali pada 30 ayat dalam Surah al-Baqarah, yaitu ayat 13, 17, 19, 73,
74, 101, 108, 113, 118, 146, 151, 165, 167, 171, 183, 187, 191, 198, 200, 219,
239, 242, 259, 261, 264, 265, 266, 275 dan 282. Sedangkan ayat yang memuat
harf jar kaf 2 kali adalah ayat 13, 167 dan 264; (2) harf jar kaf digunakan 12 kali
sebelum kata 9 , ما kali disebutkan sebelum ism al-Isyarah, 10 kali disebutkan
sebelum ism secara umum dan 2 kali disebutkan sebelum ism maushul; (3) Makna
harf jar kaf dalam surah al-Baqarah menunjukkan makna tasybih dan dapat
bermakna ta'lil pada tiga tempat, yakni pada ayat ke 198, 239 dan 282NIM.: 05110024 Samsul Bahri2023-12-01T02:56:10Z2023-12-01T02:56:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62434This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/624342023-12-01T02:56:10ZAL ITTISHAL GHAIR AL LAFDHI FI AL QUR'AN AL KARIMPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang komunikasi nonverbal dalam al
Qur’an. Al Qur’an adalah kalam Ilahi yang digunakan sebagai media komunikasi untuk
menyampaikan pesan, informasi dan perintah kepada makhluknya.
Ada dua jenis komunikasi, yaitu komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal
adalah komunikasi yang disampaikan dengan kata-kata. Sedangkan, komunikasi nonverbal
adalah komunikasi yang disampaikan dengan gerak tubuh. Penelitian ini fokus pada ayat- ayat
yang secara verbal terungkap tetapi digambarkan secara nonverbal. Sebagai objeknya, peneliti
tidak mengambil secara keseluruhan bentuk gerak tubuh, tetapi hanya dibatasi pada nonverbal
komunikasi yang terungkap pada ekspresi wajah. Ekspresi wajah dapat menggambarkan
perasaan dan suasana hati seseorang. Dalam hal ini, peneliti ingin mengetahui makna ungkapan
– ungkapan yang berupa ekspresi wajah dalam komunikasi nonverbal dalam al Qur’an
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif diskriptif . Data yang terkumpul diambil
dari ayat- ayat yang mengindikasikan ungkapan komunikasi nonverbal yang tertuang secara
verbal di dalam al Qur’an. Ayat- ayat yang diambil adalah ayat- ayat tentang ekspresi wajah
dimana ekspresi wajah dapat menggambarkan dan memaknai perasaan dan isi hati. Setelah
mengetahui ayat-ayat yang dimaksud, peneliti mengklasifikasikannya pada berbagai bentuk
ungkapan, bagaimana ayat yang mengungkapkan komunikasi nonverbal dengan ekspresi wajah
yang bahagia, sedih, marah, takut, malu, dan berharap.
Hasil penelitian ini adalah ekspresi wajah bahagia, sedih ragu-ragu, marah, takut, malu,
berharap, dalam komunikasi nonverbal yang diungkapakan secara verbal melalui ayat-ayat al
Qur’an. Dari pengklasifikasian tersebut bisa ditarik kesimpulan bahawasnya, al Qur’an
cenderung meggunakan kata- kata al-Farh{u, al-tabassum, al-dah{ik, al-zihru, al-istibsya>r, alsa>‘
dah dalam mengungkapkan bahagia. Sedangkan kata al-gam, al-h{uznu, sụ mmun ‘umyun
bukmun, dan al-tanki>s adalah contoh kata yang mengungkapkan sedih dalam komunikasi
nonverbal. Kata kata al-‘abu<s , al-gaiz{ adalah ungkapan untuk orang marah, dan ungkapan alrau‘
u, al-faza‘u, al-ra‘bu merupakan kata-kata yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan
takut .
Penelitian ini diharapkan sebagai langkah awal untuk mengungkapkan makna- makna
komunikasi nonverbal yang tertuang secara verbal dalam ayat-ayat al-Qur’an. Untuk penelitian
berikutnya diharapkan dapat meneliti secara mendalam dengan cara pandang yang berbeda.
Masih banyak bentuk komunikasi nonverbal yang terdapat pada ayat-ayat al-Qur’an yang
merupakan lahan yang luas bagi penelitian linguistik semantikNIM.: 06110041 Abdul Majid2023-12-01T02:14:47Z2023-12-01T02:14:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62430This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/624302023-12-01T02:14:47ZAL MUHADATSAH AL YAUMIYAH BI AL ARABIYYAH BAINA THALIBAT MADRASAH MUALLIMAT MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAMadrasah Mu’allimaat merupakan sekolah yang salah satu visinya,
menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan bahasa Arab dan bahasa
Inggris sebagai alat komunikasi untuk mendalami agama dan ilmu pengetahuan.
Namun terdapat berbagai kendala dalam pelaksanaannya, seperti keadaan
lingkungan sekitar yang berinteraksi dengan bahasa Indonesia, maupun bahasa
Jawa. Sehingga dalam percakapan bahasa Arab antara siswi-siswi madrasah
Mu’allimaat kurang memperhatikan kaidah tata bahasa arab, seperti:
!�7
� m�n�� �%& .
<� , h A$gf� i*j k-�
Bahasa merupakan hasil konvensi/ kesepakatan bersama yang dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya keadaan geografis, dialek, lingkungan dan
sebagainya. Dari pengertian tersebut, peneliti ingin mengetahui bagaimana
fenomena bahasa yang terjadi di madrasah Mu’allimaat dengan kondisi
lingkungan yang beragam, serta mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya kesalahan berbahasa Arab antara siswi-siswi madrasah Mu’allimaat.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang menganalisis aspek
linguistik dari bahasa percakapan siswi-siswi madrasah mu’allimaat. Metode yang
digunakan peneliti adalah metode observasi dan metode simak dengan teknik
sadap, dan teknik bebas libas cakap. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis
dengan mengklasifikasi berbagai permasalahan bahasa siswi-siswi madrasah
mu’allimaat serta berbagai penyebab terjadinya.NIM.: 06110015 Fitria Dian Ayu Rachmawati2023-10-18T01:04:44Z2023-10-18T01:05:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61361This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/613612023-10-18T01:04:44ZASBAB AL-AKHTA AL-SAWTIYAH FI QIRA'AH AL-NUSUS AL-ARABIYAH DIRASAH NAFSIYAH FI TA’LIM AL-LUGHAH AL-ARABIYYAH LADI THOLABAH AL-SHAF AL-ROBI’ BI MADRASAH DAR AL-QUR’AN AL-IBTIDAIYYAH AL-ISLAMIYYAH WONOSARI GUNUNG KIDUL LIL ‘AM AL-DIRASI 2022/2023Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan apa saja yang terjadi dalam membaca teks Bahasa Arab di kelas IV MI Darul Qur’an beserta sebab-sebab yang menyebabkan terjadinya kesalahan tersebut dengan menggunakan teori Abraham Maslow mengenai hirearki kebutuhan manusia; dan untuk mengetahui usaha yang dilakukan oleh pengajar untuk mengatasi kesalahan berbahasa tersebut. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan baru kepada semua pihak yang berkecimpung di pembelajaran bahasa Arab umumnya, dan khususnya di Madrasah Ibtidaiyah Darul Qur’an Wonosari sendiri sebagai tempat dilakukannya penelitian ini.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Jenis penelitiannya adalah penelitian kualitatif secara deskriptif (Kualitatif Deskriptif). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Islam Darul Qur'an Wonosari Gunungkidul. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa bentuk kesalahan membaca teks berbahasa Arab yang terjadi di MI Darul Qur’an antara lain: 1) Huruf ع" " menjadi ء" " , 2) huruf ح" " menjadi ه" " , 3) huruf ح" " menjadi خ" " , 4) huruf خ" " menjadi ه" " , 5) huruf غ" " menjadi خ" " , 6) huruf غ" " menjadi ه" " , 7) huruf ظ" " menjadi ض" " , 8) huruf ظظ "" menjadi ذ" " , 9) huruf ق" " menjadi ك" ", 10) huruf ص" "" menjadi ض" "" , 11) huruf طط "" menjadi ت" 12) huruf د" " menjadi ذ" ", 13) huruf ع" " menjadi غ" "" , 14) huruf ز" " menjadi ج" " . Faktor penyebab kesalahan membaca teks bahasa Arab tersebut adalah tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia (Kebutuhan Fisiologis, Kebutuhan merasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri), kurangnya minat dan motivasi siswa dalam pelajaran bahasa arab, metode pembelajaran, bahan ajar, sarana dan prasarana yang kurang memadai. Upaya yang dilakukan guru adalah memaksimalkan pemenuhan kebutuhan dasar tersebut, memberikan jeda sebelum memulai pembelajaran, memberikan perhatian khusus kepada siswa yang kurang mampu membaca teks bahasa Arab, dan memberikan reward.NIM.: 19104020036 Rizqi Nurul Faizah2023-10-17T08:15:21Z2023-10-17T08:58:08Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61359This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/613592023-10-17T08:15:21ZTAHLIL AL-AKHTA' AL-LUGHAWIYAH FI AL-MUHADATSAH AL-YAWMIAH LADI AL-TAALIBAH BI MA’HAD AL-KAMAL AL-ISLAMY AL-‘ASHRY KUNIR WANUDADI BLITARPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kesalahan, faktor-faktor penyebab kesalahan berbahasa Arab, dan upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kesalahan berbahasa Arab santri putri Pondok Pesantren Terpadu Al-Kamal Kunir Wonodadi Blitar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, yang dilakukan di asrama-asrama putri Pondok Pesantren Terpadu Al-Kamal. Pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa bentuk kesalahan berbahasa Arab pada percakapan sehari-hari santri Pondok Pesantren Terpadu Al-Kamal ada 2 yaitu kesalahan gramatikal dan kesalahan non-gramatikal. Kesalahan gramatikal terdiri dari kesalahan fonologi sebanyak 12,8%, kesalahan morfologi sebanyak 43,6%, kesalahan sintaksis sebanyak 5,1%, kesalahan semantik sebanyak 35,9%. Sedangkan kesalahan non-gramatikal sebanyak 2,6%. Faktor-faktor penyebab kesalahan berbahasa Arab pada percakapan sehari-hari santri putri adalah kurangnya keseriusan santri dalam belajar sehingga menyebabkan kurangnya pemahaman dan penerapan kaidah nahwu dan shorof. Hal ini mengakibatkan bahasa Arab dirasa sulit dan menyebabkan ketidaktahuan santri ditambah kurangnya motivasi dan kedisiplinan santri dalam penerapan kaidah yang benar. Upaya yang dilakukan untuk meminimalisir kesalahan berbahasa Arab santri putri adalah mengimplementasikan kurikulum idhofiyah secara optimal dan mereviewnya setiap semester atau 6 bulan sekali, menambah kosakata setiap hari, mengadakan Iṣ l ḥul Lugah, memberikan motivasi kepada santri melalui audio, demonstrasi dan pesona bahasa, menertibkan santri melalui peraturan kebahasaan, dan melakukan evaluasi bersama santri setiap firqoh.NIM.: 19104020002 Kharisah Eka Wijaya2023-10-17T08:12:24Z2023-10-17T08:12:24Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61342This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/613422023-10-17T08:12:24ZTA’LIIMU AL-LUGHOH AL-‘ARABIYAH FII MAHAARATI AL-KALAAM BI
AL-MA’HAD AL-LUGHOWY JAAMI’AH SUNAN GUNUNG DJATI AL-ISLAAMIYAH AL-HUKUUMIYAH BANDUNG
(An-Namuudaj Dzil-Makhruthoin ‘Inda Hector Hammerly)Penelitian ini diidentifikasi pada (1) aspek-aspek teori integratif yang terdapat pada pembelajaran Bahasa arab dalam keterampilan berbicara di pesantren bahasa Prodi PBA UIN Sunan Gunung Djati Bandung, (2) pembelajaran Bahasa arab dalam keterampilan berbicara di pesantren bahasa Prodi PBA UIN Sunan Gunung Djati Bandung ditinjau dari teori integratif perspektif Hector Hammerly, (3)Upaya pengembangan pembelajaran maharah kalam di Ma’had
Lughowi Bandung. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua jenis sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Peneliti mengambil data dari dosen dan pengurus Pesantren Bahasa Prodi PBA UIN Sunan Gunung Jati Bandung. Data sekunder dalam penelitian ini berupa buku atau data yang berkaitan dengan fokus penelitian. Hasil Penelitian : (1) Aspek teori integratif dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Arab di Ma’had Lughowi, meliputi: Tiga hal yang ditonjolkan, yaitu ( ن) pengucapan, ( (ق tata bahasa yaitu tata bahasa dan morfologi, dan ( م) yaitu kosa kata. 3 aspek tersebut tersedia pada
berbagai pelajaran yang berbeda, melainkan saling melengkapi, antara lain Isti’aabul Mufrodaat,
Mahfudzot, Nahwu Tatbiqy, dan Shorf Tatbiqy. Pembelajaran ini melalui serangkaian langkah pembelajaran, yaitu: At-taqdiim, Al-Mu’alajah, dan Al-Ittishol. Serta dengan adanya lingkungan Bahasa yang dapat mempengaruhi kemampuan maharah kalam. Pengajaran keterampilan berbicara mencakup prinsip-prinsip pengajaran utama model ini, yaitu: seleksi, susunan komponen, gradasi, koreksi, latihan sampai tingkat kemahiran, dan integrasi bertahap. (2) Pembelajaran Bahasa Arab dalam keterampilan berbicara di Ma’had Lughowi dengan Two Cone Model menyajikan metode yang baik, yaitu metode ‘Ash’ath atau CA-OB. Yang menekankan pada aspek kognitif, perilaku, audio-oral, dan ilingual. Setelah peneliti menganalisis kegiatan dan program di Ma’had Lughowi, peneliti menemukan hal-hal berikut: kognitif dengan pembentukan kebiasaan, auditori, lisan, bilingual, struktural, komunikatif, dan kultural. Dalam pengajaran pengucapan meliputi
mengulang-ulang kemunculan bunyi sejak awal program, kemudian melakukan sebagian besar latihan dan latihan di luar kelas dengan bantuan rekaman dan buku latihan, mengajarkan pidato pada mata pelajaran Tadribul Khitobah untuk melatih keberanian. berbicara dan pengajaran kosa kata. (3) Di antara upaya yang dilakukan untuk mengembangkan keterampilan berbicara di lembaga bahasa, pendidikan mencapai satu set jam dalam program lembaga bahasa ini, lebih dari 1000 jam sepanjang tahun bahkan lebih, karena setiap siswa diharuskan berbicara bahasa Arab di lembaga tersebut. Dan mengalokasikan pembelajaran untuk menyatukan semua yang ada dari mata pelajaran sehingga kemampuan keterampilan berbicara siswa lebih baik. Demikian juga dengan
buku-buku yang disediakan Ma’had Lughowi sebagai alat bantu pengajaran, seperti yang ditulis oleh dosen Jurusan PBA UIN Sunan Gunung Djati Bandung, sesuai dengan kebutuhan dan tujuan Ma’had LughowiNIM: 19204020015 Qiya Khaira Hikmatillah2023-10-16T08:37:13Z2023-10-16T08:37:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61303This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/613032023-10-16T08:37:13ZKOMPETENSI MAHARAH AL-KALAM MAHASISWA MAGISTER PENDIDIKAN ARAB TAHUN ANGKATAN 2021Keterampilan Maharah Al-Kalam merupakan keterampilan yang seyogyanya mampu dikuasai oleh para mahasiswa. Terkhusus bagi para mahasiswa Prodi Magister Pendidikan bahasa Arab. mahasiswa tersebut mampu menguasai keterampilan ini. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kemampuan berbahasa dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berbahasa mahasiswa. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Objek yang dijadikan penelitian adalah mahasiswa Prodi Magister Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun angkatan 2021 semester ganjil-genap. Hasil dari penelitian ini adalah; 1). Hasil angket perspektif mahasiswa mengenai kemampuan berbahasa menunjukkan 20 mahasiswa masuk kategori rendah, 39 mahasiswa masuk kategori sedang, dan 1 mahasiswa masuk kategori tinggi dalam kemampuan berbicara bahasa Arab. 2) upaya yang dilakukan mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Arab bisa dengan mengikuti bimbingan/kurus bahasa Arab, memperbanyak hafalan, sering mendengarkan percakapan dari native speaker, dan sering berlatih sendiri maupun dengan orang lain, 3) atau Kemudian faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal meliputi Percaya diri, minat, motivasi diri, mental, dan kesiapan mahasiswa, dan faktor eksternal yang berkaitan dengan motivasi, lingkungan sekitar, latar belakang pendidikan dan peran Prodi Magister Pendidikan Bahasa Arab.NIM: 19204022007 Ubaidillah, S.Pd.2023-10-16T08:36:12Z2023-10-16T08:36:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61301This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/613012023-10-16T08:36:12ZKONSTRUKSI PEMBELAJARAN NAHWU MENURUT IBNU MADHA
DALAM KITAB AL-RAD ALA AL-NUHATTesis ini bertujuan untuk mengetahui seperangkat Pembelajaran NAhwu yang valid untuk ditujukan pada siswa tingkat pertama.Yang sepadan sesuai dengan tingkatannya, dan bisa memahami maknanya secara benar. Proses belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan dengan prosedur- prosedur dalam mempelajari Ilmu Nahwu yang berkaitan dengan Kitab Al-Rad Ala Al-Nuhat karya Ibnu Madha . Penelitian ini merupakan penelitian Pepustakaan atau library research dengan menganalisis metode yang terkait dengan data buku yang diteliti, serta dengan menggunakan sumber-sumber yang akurat baik itu dari pustaka terdahulu maupun bukur eferensi dan lain-lain. Sumber data primer yang digunakan untuk mengetahui buku “Al-Rad Ala Al-Nuhat” karya Ibnu Madha, yang berisi tentang seperangkat Kitab Al-Rad Ala Al-Nuhat Bahasa Arab dengan konstruksi pembelajaran nahwu. Adapun data sekunder yang akan digunakan oleh penulis adalah buku-buku atau dokumen lain yang berkaitan dengan pembahasan ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kitab Al-Rad Ala Al-Nuhat juga termasuk kategori buku yang ideal untuk pegangan seorang guru, karena disebutkan konsep mendidik tidak hanya mengajar hingga siswa betul-betul faham dan senang terhadap
ilmu yang dipelajari. Selain itu, pentingnya proses belajar mengajar Pembelajaran Nahwu mencakup jenis kegiatan dan prosedur yang guru susun dalam situasi tertentu yang berinteraksi dengan siswa, sehingga melalui interaksi tersebut mereka dapat melafalkan pola linguistik yang berkaitan dengan nahwu.NIM: 19204020024 Renaldi Darmawan2023-10-16T07:43:36Z2023-10-16T07:43:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61300This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/613002023-10-16T07:43:36ZPERAN PROFESIONALISME GURU DALAM HAFALAN AL-QURAN DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB DI SMP IT ABU BAKAR FULLDAY SCHOOL YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran profesionalisme guru bahasa Arab, hafalan Al-Qur’an dan prestasi belajar bahasa Arab di SMP IT Abu Bakar Fullday School Yogyakarta. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif menggunakan metode simple random sampling untuk Menentukkan siswa tahfidzul qur’an yang menjadi sampel penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, tes, dokumentasi dan observasi. Teknik analisis yang digunakan adalah SmartPLS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hafalan Al-Qur’an dan prestasi belajar bahasa Arab yang dimiliki oleh Siswa di SMP IT Abu Bakar Fullday School Yogyakarta masing-masing dalam kategori yang tinggi dengan prosentase sebesar 38,89% atau 35 peserta didik dan 36,67% atau 33 peserta didik. Peran profesionalisme guru SMP IT Abu Bakar Fullday School Yogyakarta yang sedang dengan nilai prosentase 33,33% atau 30 responden. Peran profesionalisme guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap hafalan Al-Qur’an, hal ini dibuktikan dengan nilai p values sebesar 0.002 < 0,05. Kompetensi guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar bahasa Arab, hal ini dibuktikan dengan nilai p values sebesar 0.035 < 0,05.NIM: 19204020023 Imamatul Islamiyah2023-10-02T03:52:39Z2023-10-02T03:52:39Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60723This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/607232023-10-02T03:52:39ZSTUDI KOMPARASI ANTARA MINAT BELAJAR BAHASA ARAB DENGAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS II JURUSAN BAHASA DI MAN WONOKROMO BANTULMempelajari suatu bahasa asing atau bahasa lain sangat penting dalam sistem Pendidikan di Indonesia. Untuk menjawab kebutuhan tersebut maka pemerintah menetapkan kurikulum pendidikan bahasa baik pendidikan bahasa Indonesia maupun pendidikan bahasa asing seperti bahasa Arab dan bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya. Bahasa Arab dan bahasa Inggris telah diajarkan di sekolah-sekolah dari TK sampai perguruan tinggi, namun bahasa Inggris lebih diminati oleh siswa dibandingkan dengan bahasa Arab. Dorongan untuk mempelajari bahasa Arab dirasakan masih kurang di kalangan masyarakat kita, padahal peranan bahasa Arab sangat penting khususnya bagi umat Islam. Pentingnya bahasa Arab sebagai alat untuk memahami ilmu-ilmu keislaman dan untuk menggali Islam dari sumber-sumbemya yang asli. Masih minimnya minat pada sistem pendidikan terlihat pada kurang minatnya siswa terhadap bahasa Arab terutama di MAN Wonokromo Bantul khususnya kelas II jurusan Bahasa yang akan penulis kaji karena di kelas II jurusan Bahasa ini jam pelajaran bahasa Arab dan bahasa Inggris lebih banyak dibandingkan dengan jurusan-jurusan lainnya.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Dalam menganalisis data yang diperoleh dari hasil wawancara atau tabel yang memerlukan penafsiran, penyusunan m1 dengan menggunakan tehnik analisa komparasional yaitu salah satu tehnik analisa kuantitatif atau salah satu tehnik analisa statistik adapun rumus. Sementara dalam menganalisis data kualitatif dengan menggunakan prosedur berfikir.
Kesimpulan penelitian ini adalah: 1). Minat merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, dengan adanya minat tingkat belajar akan semakin tinggi begitu sebaliknya jika tidak ada minat tingkat be!ajar akan semakin rendah. Minat belajar bahasa Arab kelas II jurusan Bahasa di MAN Wonokromo Iebih tinggi dibandingkan dengan minat belajar bahasa Inggris. 2). Dalam minat banyak sekali yang mempengharuhinya, faktor-faktor yang mempengaruhi minat ada dua yaitu faktor internal (jasmani dan rohani) dan eksternal (lingkungan).NIM.: 00420201 Nuraeni2023-09-27T06:58:57Z2023-09-27T06:58:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60703This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/607032023-09-27T06:58:57ZEKSPERIMENTASI GENIUS LEARNING STRATEGY DALAM PENGAJARAN BAHASA ARAB DI MTsN YOGYAKARTA IIGenius Learning adalah istilab yang digunakan untuk menjelaskan suatu rangkaian pendekatan praktis dalam upaya meningkatkan basil dari proses pembelajaran. Sedangkan Genius Leaming yang penulis maksud adalah sebuah istilah untuk menjelaskan suatu rangkaian strategi dalam upaya meningkatkan hasil dari proses pembelajaran bahasa arab di kelas I MTsN Yogyakata II. Dimana upaya peningkatan hasil dicapai dengan menggunakan pengetahuan yang berasal dari berbagai disiplin ilmu, seperti pengetahuan tentang cara kerja otak, cara kei:ia memori, motivasi, konsep diri, emosi, perasaan, dan pikiran.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilakukan di MTsN Yogyakarta II. Waktu pelaksanaan eksperimen ini antara bulan februari sampai maret 2005.
Kesimpulan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara antara hasiI belajar bahasa Arab siswa dalam kelompok eksperimen (Kelompok s1swa yang belajar bahasa arab dengan menggunakan Genius Leaming Strategy) dengan kelompok kontrol (Kelompok siswa yang belajar bahasa arab tanpa menggunakan Genius Leaming Strategy).
Perbedaan ini dapat dilihat dari skor rata-rata (mean) post-test kelompok eksperimen sebesar 7 ,08, skor ini termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan kelompok kontrol meperoleh skor rata-rata (mean) sebesar 5,75 skor ini termasuk dalam kategori sedang. Apabila dilihat dari rata-rata peningkatan kemampuan hasil belajar bahasa arab kelas I MTsN Y ogyakarta II kelompok eksperimen menunjukan peningkatan lebih tinggi sebesar 3,35 sedangkan kelompok kontrol hanya 2,28. Melihat perbedaan skor yang di peroleh masing-masing kelompok, menunjukan bahwa Genius Leaming Strategy dapat ditei-apkan untuk meningkatkan kemampuan belajar hasil belajar bahasa arab pada siswa kelas I MTsN Yogyakarta II, serta dapat dijadikan sebagai altematif pilihan bagi Guru Bahasa Arab dalam memilih strategi pengajaran dan mengatasi permasalahan pengajaran bahasa arab serta untuk memberikan stimulan bagi peserta didik agar lebih tertarik untuk belajar bahasa arab dan merangsang daya kreatif dalam memenuhi kebutuhan belajar bahasa arab siswa.NIM.: 00420039 Roliah2023-09-27T06:44:50Z2023-09-27T06:44:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60702This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/607022023-09-27T06:44:50ZSTRATEGI PENINGKATAN MUTU PENGAJARAN BAHASA ARAB DI MADRASAH DINIYAH NURUL UMMAH PUTRI KOTAGEDE YOGYAKARTAPengajaran adalah proses penyampaian pengajaran dengan menggunakan metode-metode tertentu dengan maksud agar siswa dapat mudah memahami, menguasai, dan mengembangkan materi dalam pengajaran. Pengajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengajaran di Lembaga non formal di Madrasah Diniyah NuruI Ummah yang juga mengutamakan pengajaran ilmu keagamaan, termasuk juga didalamnya adalah pengajaran bahasa Arab. Pengajaran bahasa Arab yang dirasakan saat ini khususnya Madrasah Dainiyah Nurul Ummah Putri sudah cukup baik, namun dalam segi praktek atau pengamalan sehari-hari masih sebatas pada penerapan membaca dan memahami kitab-kitab kuning. Dan belum ada penerapan dalam prakiek percakapan sehari-hari, yang akhirnya nanti dapat rnernbudayakan pengembangan bahasa Arab melalui praktek dalam percakapan sehari-hari.
Dalam penelitian ini penulis bertujuan untuk mempelajari dan meneliti yang diperlukan berkenaan dengan sekelompok besar individu dengan cara mempelajari melalui kelompok yang jauh lebih kecil jumlahnya dari individu tersebut. penelitian ini penulis menggunakan metode sampling atau pemilihan sampel yaitu pemilihan sebagai individu dari populasi sebagi wakil yang representatif dari populasi tersebut.
Kesimpulan penelitian ini adalah:
1. Strategi peningkatan mutu pengajaran di MDNU Pi, melibatkan banyak unsur-unsur di dalamnya. Adapaun unsur-unsur tersebut antara lain:
a. Kualitas pengasuh beserta staf pengajar ( ustadzah) yang berkompeten dalam menjalankan tugasnya.
b. Respon, bakat, minat, dan semangat belajar yang dimiliki peserta didik (santri).
c. Penggunaan metode pengajaran yang tepat.
d. Motivasi pendidik dan peserta didik.
e. Pengajaran yang efektif.
f. Sarana dan fasilitas yang memadai.
g. Kondisi lingkungan yang mendukung.
h. Dukungan dari berbagai pihak pemerintah, masyarakat, dan institusi madrasah itu sendiri).
2. Pengajaran di MDNU Pi sudr.h cukup baik, meskipun masih ada hambatan-hambatan .Dengan masih adanya hambatan - hambatan dalam proses belajar mengajar disini, maka masih sangat diperlukan upayaupaya mengatasi hambatan-hambatan tersebut dengan lebih mengedepankan faktor-faktor pendukung sebagai suatu pijakan dalam · pengembangan dan peningkatan mutu pengajaran bahasa Arab di Madrasah Diniyah Nurul Ummah Putri Kotagede.NIM.: 00420043 Siti Shoimah2023-09-27T04:52:23Z2023-09-27T04:52:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60701This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/607012023-09-27T04:52:23ZANALISIS MATERI "AT-TA 'BIR" DALAM BUKU TEKS SILSILATU TA 'LIMI AL-LUGAH AL-'ARABIYYAHBahasa Arab adalah alat (ketrampilan) yang sangat urgen untuk dikuasai bagi umat muslim. Bahwa bahasa Arab memiliki keistimewaan dari bahasabahasa lainnya. Bukan saja bahasa Arab yang memiliki nilai sastra bermutu tinggi bagi mereka yang mengetahui dan mendalami, akan tetapi bahasa Arab ditakdirkan sebagai bahasa Al-Quran, yakni mengkomunikasikan kalam Allah. Bahasa Arab bagi sebagian peserta didik sebagai bahasa yang sulit (sukar) bahkan memandangnya menjadi momok. Penelitian ini untuk meneliti buku teks yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab di salah satu cabang lembaga ini yakni Ma'had Ali Bin Abi Thalib di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Objeknya penelitian ini adalah literatur-literatur dan buku-buku, maka metode pengumpulan datanya dengan metode dokumentasi. Selain dokumentasi, wawancara terhadap orang-orang yang terkait dengan keberadaan buku Silsilatu Ta 'limi al-Lugah al-'Arabiyyah juga dilakukan penulis untuk melengkapi data-data yang diperlukan. Sedang analisis datanya menggunakan analisis konsep yang terkait dengan buku teks bahasa Arab yang baik. Adapun metodologinya Iebih ditekankan untuk melakukan pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah dibandingkan dengan melihat suatu permasalahan demi kepentingan generalisasi. Sumber primer dalam penelitian ini adalah materi "at-Ta'bir" dalam Buku teks Silsilatu Ta 'Limi al-Lugah al- 'Arabiyyah, Metodologi Pengajaran Bahasa; Analisa Textbook Bahasa Arab karangan Drs. Syamsuddin Asyrofi, Penulisan Tata Bahasa Pendidikan karangan Drs. Nurhadi, M.Pd., Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia karangan Prof. Dr. H.G. Tarigan dan Drs. Djago Tarigan. Sedangkan sumber sekundemya adalah referensi-referensi, buku-buku ataupun dokumen-dokumen lain yang terkait dalam penelitian ini.NIM.: 00420375 Ikhsan2023-09-27T03:18:27Z2023-09-27T03:18:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60699This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/606992023-09-27T03:18:27ZMODEL PEMBELAJARAN BAHASA ARAB BERBASIS PORTOFOLIO (Telaah Filosofis - Implementatif)Penelitian ini dilatarbelakangi pemberlakuan KBK yang secara otomatis berpengaruh terhadap komponen pengajaran lainnya. Materi berubah sesuai dengan tuntutan kurikulum, metode berubah sesuai dengan tujuan dan jenis materi. Maka setiap kali ganti kurikulum senantiasa diiringi dengan tawaran pendekatan yang digunakan. Konsep-konsep pembelajaran yang ditawarkan banyak bermunculan, seperti tawaran konsep pembelajaran berbasis Portofolio (portfolio based learning) yang merupakan satu bentuk perubahan pola pikir di atas, yaitu suatu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar praktikempirik. Model pembelajaran ini dapat menjadi program pendidikan yang mendorong kompetensi, tanggung jawab, dan partisipasi peserta didik, belajar menilai dan mempengaruhi kebijakan umum (public policy), memberikan diri untuk berperan serta dalam kegiatan antar peserta didik, antar sekolah, dan antar anggota masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejauh mana kesesuaian atau relevansi konsep dasar pembelajaran berbasis Portofolio dengan konsep Kurikulum Bahasa Arab Berbasis Kompetensi Madrasah Aliyah. Penelitian yang bersifat penelitian perpustakaan (library research). Objek penelitian ini adalah buku-buku (study literature), yaitu dengan mengkaji dan menelaah berbagai bahan pustaka yang menjadi data primer dan sekunder. Maka berangkat dari permasalahan di atas, di sini penulis merasa tertarik untuk Sehingga dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bisa atau tidaknya konsep pembelajaran berbasis portofolio diterapkan dalam pembelajaran bahasa Arab Madrasah Aliyah sesuai dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi serta bagaimana penerapannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembelajaran Berbasis Portofolio relevan dengan Kurikulum Bahasa Arab Berbasis Kompetensi Madrasah Aliyah yaitu pada kesamaan konsep pencapaian pembelajaran aktif yang menyentuh aspek kognitit: afektif dan psikomotorik. Karena pembelajaran ini berpusat pada siswa, kita sebagai pendidik hams siap terkuras tenaga dan pikirannya. Oleh karena itu guru hcndaknya scnantiasa mcnciptakan suasana belajar yang menyenangkan (joyful learning). Selain itu seorang guru dituntut untuk kompeten dalam bidang teknologi sehingga memungkinkan untuk dilakukan pembelajaran berbasis teknologi. Di sini juga memberikan implementasi Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah yang dapat digunakan pendidik.NIM.: 00420430 Nanik Dwi Hariyani2023-09-26T04:09:59Z2023-11-28T02:54:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60631This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/606312023-09-26T04:09:59ZHUBUNGAN MINAT DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB SISW A MTs. NU 05 SUNAN KATONG KALIWUNGU KENDALMinat siswa terhadap pelajaran bahasa Arab Kaliwungu Kendal adalah cukup baik. Hal itu ditunjukkan dengan adanya rasa suka siswa terhadap pelajaran bahasa Arab senang jika guru bahasa Arab rajin masuk, merasa enggan jika tidak mengikuti peiajaran bahasa Arab, mengikuti pelajaran dengan penuh perhatian, memiliki catatan yang lengkap, memiliki buku bahasa Arab, masuk kelas tepat waktu, mencatat keterangan guru bahasa Arab, mengulangi pelajaran bahasa Arab yang diajarkan oleh guru, bertanya pada guru bahasa Arab jika kurang jelas. mengerjakan PR/latihan yang ditugaskan oleh guru, suka membacs. buku baliasa Arab, memiliki intensitas belajar yang baik. Meskipun siswa memiliki minat yang cukup baik, namun siswa tetap juga memiliki rasa jenub ketika mata pelajaran bahasa Arab berlangsung. Mina.t siswa dipengaruhi oleh cara mengajar guru, perhatian guru terhadap siswanya, dorongan guru terhadap siswanya dan dukungan yang diberikan oleh lingkungan, keluarga maupun masyarakatnya. Nilai rata-rata pelajaran bahasa Arab siswa di MTs. ini sudah cukup baik, walaupun masih banyak siswa yang nilainya berada di bawah standar (nilainya masih rendah), Nilai rata-rata siswa dalam pengajaran bahasa Arab telah memenuhi prussing grade bagi keberhasilan suatu pengajaran.
Tinggi rendahnya minat siswa terlmdap pelajaran bahasa Arab di MTs.ini mempunyai hubungan positif yang signifikan dengan tinggi rendahnya prestasi belajar bahasa Arabnya.NIM.94422933 Zaenap Robiah2023-09-13T02:18:58Z2023-09-13T02:18:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60297This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/602972023-09-13T02:18:58ZPenerjemahan dan Terorisme di IndonesiaBuku ini secara khusus mengupas tentang perjalanan hidup
Aman Abdurrahman. Selanjutnya, dikupas pula peranan Aman
dalam penerjemahan yang mencakup kapan dia mulai
menerjemahkan, buku apa yang pertama kali diterjemahkan,
dari mana dia mendapatkan teks atau buku aslinya, motivasi
dalam menerjemahkan, sasaran pembacanya dan bagaimana
relasi Aman dengan para penulis aslinya. Pembahasan
berikutnya adalah peranan Aman Abdurrahman dalam aktivitas
terorisme di Indonesia, yang meliputi sejak kapan Aman
terpapar paham terorisme, siapa yang mempengaruhinya,
bagaimana keluasan jaringannya. Dibahas pula tentang kiprah
Aman Abdurrahman dalam pendirian “Tauhid dan Jihad” dan
JAD sebagai wadah aktivitas terorisnya. Bagaimana
kepemimpinan Aman dalam mempengaruhi dan menggerakkan
para pengikutnya juga menjadi bagian penting untuk dibahas.
Langkah Aman dalam memperjuangkan keyakinan dan
pemahamannya, ternyata tidak selalu mendapatkan dukungan
dari semua kelompok jihadis di Indonesia. Oleh karena itu,
penulis juga memandang perlu untuk memaparkan pendapat
para mantan teroris yang kini berseberangan dengan pendirian
Aman Abdurrahman. Bab berikutnya mengidentifikasi dan menganalisis sebaran
tema yang terkandung dalam buku-buku terjemahan Aman Abdurrahman. Hal ini akan mengantarkan diperolehnya
beberapa keywords utama yang menjadi pokok pemahaman
ajaran agama Aman dan para pengikutnya. Hal ini penting
untuk dilakukan agar tergambar ruang lingkup atau cakupan isu
yang selalu menjadi referensi bagi para jihadis pengikut Aman
dalam melaksanakan aksi terornya. Selanjutnya, kualitas hasil
terjemahan Aman juga menjadi bagian penting dalam kajian di
buku ini. Dalam perspektif translation studies, kajian tentang
kualitas penerjemahan akan menjadi informasi penting tentang
kelayakan hasil terjemahan ditinjau dari aspek akurasi,
keterbacaan, dan keberterimaan dalam bahasa sasaran. Kajian
dalam buku ini juga menjangkau tentang pemanfaatan bukubuku
hasil terjemahan yang dilakukan oleh Aman
Abdurrahman. Untuk kepentingan apa dan siapa saja yang
menjadikan buku terjemahan tersebut sebagai referensi. Tentu
saja, pembahasan dalam bagian ini juga menjangkau tentang
dampak dari buku-buku terjemahan tersebut terhadap aktivitas
terorisme di Indonesia.- Abdul Munip2023-09-13T02:10:01Z2023-09-13T02:10:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60296This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/602962023-09-13T02:10:01ZImersi Bahasa Sebagai solusi dalam Pembelajaran Bahasa Arab - Pidato Pengukuhan Jabatan Guru besar dalam Bidang ilmu Bahasa Arab-- H. Tulus Mustofa2023-06-20T21:45:37Z2023-06-20T21:45:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59189This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/591892023-06-20T21:45:37ZJejak Bahasa Arab dan Perubahan Semantik Al Qur'an-- Sugeng Sugiyono2023-05-23T08:24:49Z2023-05-23T08:24:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58820This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/588202023-05-23T08:24:49ZEFEKTIVITAS PENERAPAN METODE SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN MUFRADAT BAHASA ARAB DI MIN 1 BANTUL
TAHUN 2022/2023Penelitian ini dilatarbelakangi oleh 3 hal, yaitu 1) kurangnya perbendaharaan mufradat bahasa Arab, 2) rendahnya minat belajar mufradat bahasa Arab, dan 3) masih ada sebagian siswa yang kesulitan dalam membaca mufradat Arab. Padahal, pada dasarnya itu semua adalah kunci dalam memahami makna teks bahasa Arab. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan metode Scramble dalam pembelajaran mufradat bahasa Arab.
Penelitian ini merupakan penelitianًًً kualitatif. Pengambilan sampel yang diambil adalah dua kelas yaitu kelas V C dan V D yang berjumlah 55 siswa menjadi sumber data dalam penelitian ini. Teknik analisis data yang digunakan adalah soal pretest dan soal pottest, wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil penarapan metode scramble dapat meningkatkan proses belajar siswa kelas V serta terdapat perbedaan pada pembelajaran mufradat bahasa Arab yang menggunakan metode Scramble dengan pembelajaran mufradat bahasa Arab tanpa menggunakan metode Scramble. Jika di lihat dari nilai pretest dan posttest kelas eksperimen terdapat peningkatan yang cukup baik. Dalam hal ini metode tersebut sangat efektif di gunakan dalam suatu pembelajaran.NIM.: 18104020049 Afifatul Lathifah2023-04-17T05:24:35Z2023-04-27T22:14:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58060This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/580602023-04-17T05:24:35ZManajemen Strategi Jurus dan Trik Jitu Hadapi TOAFL (Tes Standar Berbahasa Arab)Buku ini terinspirasi dari buku-buku “trik kuasai TOEFL”.
Banyak sekali produk buku yang membahas tentang trik dan
strategi untuk memperoleh skor TOEFL yang tinggi. Namun
belum pernah ditemui sebelumnya buku yang menyajikan cara,
trik atau teknik atau strategi untuk memperoleh skor tinggi
dalam TOAFL (tes standar berbahasa Arab). Padahal hampir
setiap Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKIN) selain
mewajibkan mahasiswanya untuk bisa mencapai skor tinggi
TOEFL juga mengharuskan mahasiswanya lulus TOAFL.
Khususnya di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sudah terdapat
tes semacam TOAFL yaitu yang diberi nama IKLA (Isti’dad Al
kafaah Al lughah Al ‘arabiyah). Seluruh mahasiswa baru semester
satu dari semua jurusan di UIN diwajibkan mengikuti pre test
dilanjutkan pelatihan bahasa dan diharapkan ada peningkatan
skor di saat post test. Tes ini diharapkan menjadi modal awal
para mahasiswa dalam menempuh studi selanjutnya. Karena
sertifikat bahasa dengan skor yang lebih dari 400 dapat
digunakan untuk mengajukan beasiswa.- Rohmatun Lukluk Isnaini2023-04-17T05:06:08Z2023-04-17T05:06:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58058This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/580582023-04-17T05:06:08ZBELAJAR BACA KITAB BERBASIS TEKS METODE 33, Edisi Revisi 2021-- H. M. Habib A. Syakur2023-04-17T04:57:53Z2023-04-17T04:59:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58057This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/580572023-04-17T04:57:53ZBELAJAR BACA KITAB BERBASIS TEKS-- H. M. Habib A. Syakur2023-03-29T04:39:59Z2023-03-29T04:39:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57489This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/574892023-03-29T04:39:59ZPENGEMBANGAN KURIKULUM
BAHASA ARAB- Muhajir2023-03-26T23:03:37Z2023-03-26T23:04:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57345This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/573452023-03-26T23:03:37ZSTILISTIKA SURAT NABI MUHAMMAD SAW KEPADA PARA RAJA; Kajian Ranah FonologiPada artikel ini, penulis ingin membuktikan kekuatan gaya
bahasa Nabi Muhammad Saw melalui suratnya yang dikirimkan kepada
para raja, yang tidak hanya berada di Jazirah Arab, tetapi juga kepada
para raja yang berada di luar Jazirah Arab, menggunakan teori stilistika.
Dalam bukunya, Ilmu Uslub, Syihabuddin (2017, h. 81-82) menjelaskan
bahwa kajian stilistika mencakup lima ranah: Al-Mustawā al-S}autī
(ranah fonologi), Al-Mustawā al-S{arfi (ranah morfologi), Al-Mustawā
al-N}ahwī (ranah sintaksis), Al-Mustawā al-Dalālī (ranah semantik), dan
Al-Mustawā al-Tas}wīrī (ranah imagery). Melihat pemanfaatan bunyi yang digunakan oleh Nabi Muhammad
saw. dalam surat-suratnya kepada para raja, dapat dipastikan bahwa efek
yang ditimbulkan dari bunyi-bunyi tersebut membangkitkan daya persuasif
yang tinggi, mengingat dari sembilan raja yang dikirimi surat tersebut,
hampir semuanya mengerti bahasa Arab, karena memang berdarah
Arab, kecuali Kaisar Romawi, Raja Persi, dan Raja al-Muqawqis. Adapun
Raja Najasy, meskipun bukan dari bangsa Arab, dia pernah menetap di
jazirah Arab, tepatnya di wilayah Badr selama beberapa tahun, sehingga ia
memahami bahasa Arab (Khat}t}a>b, 1996, II: h. 45).
Dengan demikian, pemanfaatan bunyi bahasa yang digunakan oleh
Nabi Muhammad saw. dalam surat-suratnya tidak akan sia-sia, tetap akan
memunculkan daya persuasif bagi para pembaca surat tersebut.- Ubaidillah2023-03-06T03:59:53Z2023-03-06T04:00:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56919This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/569192023-03-06T03:59:53ZMANTIQ AL LUGHAH 'IND AL SAKKASI WA J. L. AUSTIN (DIRASAH TAHLILIYYAH MUQARANAH FI FALSAFAH AL LUGHAH)Bahasa mendapat banyak perhatian dari para pemikir dari masa ke masa. Bahkan sejak awal abad XX, perhatian ini kian menguat seiring apa yang kerap disebut The Linguistic Tum. Bahasa dipandang sebagai cermin realitas, dan pemahaman terhadap realitas bisa dicapai lewat pemahaman terhadap bahasa. Dampaknya, sebagaimana nampak dalam logika bahasa Atomisme Logis dan Positivisme Logis, fungsi bahasa direduksi hanya sebagai penggambaran realitas. Bahasa yang bermakna adalah yang dapat diverifikasi. Konteks penggunaan bahasa dalam kehidupan sosial manusia menjadi terabaikan. Kecenderungan logosentrisme macam ini mendapat reaksi dan banyak :filsuf, salah satunya yang cukup penting adalah John Langshaw Austin, filsuf dari Oxford, Inggris. Bagi Austin, bahasa bukan semata representasi realitas tapi juga merupakan tindakan yang punya fungsi transformatif Konteks penggunaan bahasa sehari-hari mendapat perhatian cukup besar dalam analisis-analisisnya. Pemikiranpemikirannya punya pengaruh kuat dalam perkembangan studi pragmatik.
Di sisi lain, pendekatan pragmatik terhadap bahasa juga dapat ditemui dalam tradisi pemikiran kebahasaari Arab-Islam, yaitu ilmu balaghah. Dalam balaghah, khususnya ilmu ma'ani, dikaji keterkaitan antara konteks dan penggunaan bahasa untuk menghasilkan efek transformatif Dan Yusuf bin Abu Bakr bin Muhammad as-Sakkaki adafah salah satu tokoh kunci dalam sejarah perkembangan balaghah sebagai sebuah disiplin pemikiran. Karena itu, menarik membandingkan pemikiran kedua tokoh yang hidup dan mengembangkan pemikirannya di dua dunia dan jaman yang berbeda ini.
Penelitian ini heNdak membandingkan pemikiran keduanya dalam logika bahasa. Logika bahasa, dipahami secara sempit sebagai "pemahaman mengenai cara kerja bahasa", menc.'tkup tiga hal pokok yang saling kait-mengkait dan saling mengandaikan: hubungan bahasa dan makna, hubungan bahasa dan kebenaran, serta fungsi bahasa dalam kehidupan manusia. Persoalan logika bahasa ini dipilih sebagai fokus lantaran posisinya yang sentral untuk memahami hakikat bahasa dan peranannya dalam segitiga "manusia-bahasa-realitas".NIM.: 99112463 Indi Aunullah2023-03-06T03:53:49Z2023-03-06T03:53:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56918This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/569182023-03-06T03:53:49ZNUBZAH AFKAR MUHAMMAD SYAHRUR 'ALA MAFHUM AL-TARADUF FI AL-LUGHAH AL-ARABIYAH (DIRASAT WASHFIYYAH DALALIYAH)Penelitian i.J;li bertujuan mendeskripsikan perdebatan para intelektual terhadap fenomena sinonimitas, salah satu yang menjadi sorotan adalah Muhammad Syahrur dengan bukunya yang berjudul al-Ki tab wa al-Qur 'an Qiro 'ah Mu 'asirah ia menggugat eksistensi sinonimitas dalam bahasa Arab. penelitian ini te1111asuk dalam kategori penelitian analisis kebahasaan yang mencakup kata dalam sebuah teks dan struktur bahasa. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu berusaha memaparkan data-data tentang suatu hal atau masalah deng!lll analisis dan interpretasi yang tepat.
Al-Qur'an sebagai mukjizat yang paling agung bagi Nabi Muhammad SAW, memiliki keindahan gaya bahasa dan kaya akan arti sehingga takkan habis untuk dipahami dan dibahas. Ketika wacana sinonimitas merambah pada wilayah teks suci, maka berbagai tanggapan yang muncul mewarnai kehadirannya. Sebagai contoh adalah ketika ulama terdahulu mengatakan kata al-Kitab, al-Qur 'an, alFurqan dan al-Dzikir adalah sinonim, tetapi bagi Syahrur keempat kata tersebut bukan merupakan sinonim dan mempunyai makna masing-masing. dengan bukunya ini Syahrur berusaha menggugat monopoli pembacaan teks suci dan berusaha meruntuhkan metode yang ditawarkan ulama klasik yang cenderung unscientific, gugatan tersebut tidak serta merta diarahkan pada ulama klasik yang karyanya menempati posisi yang berharga di masanya, melainkan kepada generasi selanjutnya yang memposisikan turas pada wilayah yang tidak dapat didebat sehingga mereka sulit melepaskan diri dari jeratan masa lalunya dan mereka menduga bahwa produk pemikiran pendahulunya melampaui ruang dan waktu. Kita dapat menghadirkan produk pemikiran masa lalu kepada masa kini dengan segenap problematiknya kalau tidak terlepas dari sifat taqlidi.
Menurut Syc\hrur, kata itu tidak mempunyai sinonim (murodif). Setiap kata mempunyai kekhususan makna, satu kata bisa memiliki lebih dari satu makna. Karena itu, untuk menentukan makna yang tepat tergantung konteks logis kata tersebut dalam kalimat atau makna teks dipengaruhi oleh hubungan secara linier dengan kata-kata di sekelilingnya (strukturnya). Dengan bukunya Syahrur memberikan/memunculkan penafsiran barn terhadap teks suci.
Penolakan Syahrur terhadap taraduf memunculkan suatu masalah yang menarik untuk ditylili, yaitu
1 . Deskripsi penolakan, seperti apa, bagaimana, dan mengapa ia menolaknya.
2. Penerapan tesis terhadap teks kitab suci.
3. Implikasi dari penolakan terhadap taradufNIM.: 99112395 Nanang Syahrudin2023-03-06T03:44:59Z2023-03-06T03:44:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56917This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/569172023-03-06T03:44:59ZAL ISTIFHAM FI AL HADITH AL QUDSI (DIRASAH TAHLILIYYAH BALAGHIYYAH FI KITAB "AL ITHAFAT AL SANIYAH FI AL AHADITH AL QUDSIYAHManusia yang dikaruniai akal selalu ingin mengetahui segala sesuatu. Salah satu caranya adalah bertanya. Misal, menanyakan tentang Tuhan; di manakah Tuhan berada? Apakah Tuhan tidur?.
Pertanyaan dalam bahasa Arab disebut dengan istilah istifhiim. Jenis perangkat istifham, antara lain: hamzah, ha/, mii, man, mata, ayyana, kaifa, aina, anna, kam, ayyzm. Ditilik dari ilmu Balagah, perangkat istifhiim dapat mengandung makna tidak hanya makna hakiki (makna asal) tetapi juga makna majazi (makna yang keluar dari makna asli). Misalnya makna al-nafyi (meniadakan), al-inkari (pengingkaran), al-taqrir (penegasan), al-taubih ( celaan), al-taNIM.: 99112320 Rusyanto2023-03-06T03:38:09Z2023-03-06T03:38:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56915This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/569152023-03-06T03:38:09ZAL DILALAH 'INDA AL GHAZALI FI KITABIHI AL MUSTASFA MIN ILM AL USUL (DIRASAH WASFIYYAH)Sejarah menyaksikan ada dua buah problem utama di dalam peradaban Islam berkait dengan "makna" al-Qur' an. Dua buah problem tersebut adalah wafatnya Rasulullah saw. dan kompleksitas kehidupan masyarkaat. Kajian tentang makna berkait dengan al-Qur'an, maka yang menjadi tujuan akhir adalah memahami maknanya itu sebagaimana diinginkan Allah swt.
Di masa hidup Rasulullah saw. al-Qur' an diturunkan kepadanya dalam bentuk bahasa Arab. Posisi Rasulullah saw. sangatlah vital, memegang otoritas untuk menerangkan makna al-Qur' an kepada ummatn.ya, maka semua persoalan bisa teratasi. Kcadaan bcrubah manak:ala Rasulullah saw. wafat. Mulai saat ini muncul perbedaan-perbedaan di kalangan para sahabat yang sama-sama ingin memahami makna al-Qur'an. Dan mulai saat inilah bahasa Arab al-Qur'an mulai dikaji secara ilmiah dengan dimulainya pembukuan ilmu nahwu: nahwu alQur'an.
Satu disiplin yang memperbincangkan "kata dan makna" sebagai tema penting adalah satu disiplin yang selalu menjadi perbincangan di dalam peradaban manusia sepanjang sejarahnya tak terkecuali Arab, mengingat statusnya sebagai yang membahas persoalan utama di dalam bahasa; bayan. Studi ilmiah tentang . "kata dan makna" di dalam bahawsa Arab dipelopori oleh Abu al-Aswad adDu' aliy, yang pada awalnya didorong oleh keinginan untuk melestarikan bahasa Arab al-Qur'an dari kesalahan makna. Kajian kata dan makna ini dikenal di Barat dengan ilmu semantik, sedangkan para ulama Arab menyebutnya dengan 'ilm addilalah. Kajian ini di dalam khasanah ke-Arab-Islaman telah merambah kc berbagai bidang termasuk ushul fiqh.
Al-Ghazali seorang intelektual falam abad ke-5 Hijriyyah juga ikut andil berperan <lalam bidang <lilalah ini, dengan karyanya al-Mustashfa min 'Jim alUshul. Buku yang diawali dengan pengantar manthiq yang memak:a.'1 berlembarlembar halaman. Pengantar manthiq inilah yang mengisyaratkan corak manthiq dari pemikiran dilalahnya. Ada tiga poin pemikiran dilalahnya sebagaimana terlihat jelas pada tiga judul pembahasan, yakni tentang lafadh, makna secara satuan (ma'ani mufradah) dan makna yang tersusun (ma'ani mu'allafah). Selanjutnya tiga tema pembahasan ini telah membentuk tiga poin besar di dalam metode al-Ghazali beristinbat -menurut peristilahannya istitsmar-yaitu tema tentang mandhum, majhum dan qiyas.NIM.: 98112156 Samsul Maarif2023-03-06T02:44:32Z2023-03-06T02:44:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56909This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/569092023-03-06T02:44:32ZAL KALB FI AL-QUR'AN AL KARIM (DIRASAH TAHLILIYYAH SIMAIYYAH)Anjing daJam pandangan semiorik merupakan sistem tanda yang bersifat mewakili suatu makna. Istilah · anjing dikemukakan Al-Qur'an dengan tiga macam kata, yaitu mukallib, kalb dan dzi'b. Untuk memabami kata-kata tersebut dilakukan analisis semiotik: yang secara operasional meliputi langkah: memberikan uraian dan penjelasan dengan ilmu bantu yang relevan dengan masalah anjing.
Dalam setiap persoalan mmnat, Islam membuat berbagai peraturan yang tunduk kepada aqidah dan tata temb Islam. Kendati banyak manfaat yang dapat dipetik: dari memelihaa anjing, namun Islam melarang ummatnya memelihara anjing kecuali jika ada lreperluan seperti: berburu dan menjagp. Anjing di kalangan orangorang kafir merupakan bagian penting bahkan ciri dalam kehidupannya, maka dari itu Islam hams berbeda dengan mereka
Keadaan anjing yang selalu menjulurkan lidah, oleh Al-Qur'an dijadikan pernmpamaan bagi orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah. Hal tersebut karena keduanya mempunyai persamaan sifat tetap dalam kondisi yang tidak dapat berubah. yaitu tetap menjulurkan lidah karena itu adalah fenomena alam, dan tetap mendustakan karena hati mereka telah tertutup oleh perbuatan mereka sendiri.
Tersebutnya anjing di da1am Al-Qur'an menjadikan manusia berpilcir dan menyadari akan keindahan ciptaan Allah.NIM.: 97111915 Tuti Auliyati HK2023-03-06T01:32:12Z2023-03-06T01:32:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56899This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/568992023-03-06T01:32:12ZAL JUMLAH AL SHARTYYAH FI AL LUGHATAIN AL 'ARABIYYAH WA AL INDUNISIYYAH (DIRASAH TAHLILIYYAH TAQABULIYYAH)Sampai saat ini, belum ada kepastian berapa jumlah bahasa yang tersebar di dunia, yang dapat dipastikan bahwa setiap suku bangsa mempunyai bahasa masingmasing, dan setiap bahasa yang ada sudah tentu mempunyai ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan bahasa lainnya. Namun, disamping adanya pebedaan tersebut sebagian bahasa juga mempunyai persamaan yang dapat kita lihat antara lain dalam hal gramatikalnya. Bahasa Arab dan bahasa Indonesia yang akan menjadi sentral kajian dalam skripsi ini adalah dua contoh bahasa yang memiliki persamaan dan perbedaan antara keduanya. Kedua bahasa tersebut disamping memiliki perbedaan atau ciri khas tersendiri tapi, juga memiliki beberapa persamaan, dan persamaan ini dapat ditemukan dalam ilmu sintaksis atau ilmu nahwu, tepatnya dalam kalimat kondisional.
Kalimat kondisional atau dalam bahasa Arab disebut sebagai jumlah syarat adalah kalimat yang terdiri dari dua buah frase, dan kedua frase tersebut tergabung dalam kalimat luas yang membentuk satu kesatuan yang mengandung hubungan kondisional dan makna. Frase pertama disebut sebagai kondisi atau syarat dan frase kedua disebut sebagai konsekuensi atau jawab syarat. Kemudian yang menandai adanya hubungan kondisional dan makna antara kedua frase itu disebut konjungsi. Konjungsi yang digunakan dalam bahasa Indonesia antara lain : jika, jikalau, kalau, andai dan sebagainya. Adapun dalam bahasa Arab konjungsi yang digunakan adalah antara lain : _,l , Li 'U" ,0} dan sebagainya.
Adapun teori yang akan digunakan dalam menganalisis kalimat kondisional di kedua bahasa Arab dan Indonesia dalam pembahasan ini adalah deskriptif dan kontrastif. Deskriptif adalah teori yang menjelaskan dan membeberkan secara rinci akan suatu permasalahan, seperti halnya kalimat kondisional dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia. Sedangkan kontrastif adalah teori yang akan membandingkan dan menemukan persamaan dan perbedaan antara kedua bahasa dalam kalimat kondisional atau jumlah syarat.NIM.: 00110310 Selamet Riadi2023-03-06T01:27:51Z2023-03-06T01:27:51Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56898This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/568982023-03-06T01:27:51ZAL 'AMIL 'INDA IBN MADHA' (DIRASAH TAHLILIYAH WASHFIYYAH)Bahasa memaink:an peranan penting dalam hidup kita. Barangkali karena lazimnya, jarang sekali kita memperhatikannya, dan lebih menganggapnya sebagai hal yang biasa, seperti bemafas atau berjalan. Bahasa mempunyai pengaruh-pengaruh yang luar biasa, dan termasuk dari apa yang membedakan manusia dari binatang, tetapi bahasa tidak mempunyai tempat dalam program pendidikan kita atau dalam spekulasi-spekulasi para ahli filsafat kita.
Kebudayaan Islam-Arab adalah kumpulan tradisi pemikiran yang kita wariskan dari peradaban islam pada abad pertengahan. Kebudayaan inilah yang nantinya mencatat dengan sendirinya masa lahir dan aktivitas pembentukannya. Aktivitas dan kelahirannya inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan Ashr alTadwin, selanjutnya peradaban ini membentuk sebuah kerangka rujukan bagi pemikiran arab dengan segenap disiplin keilmuannya yang beragam
Meskipun aliran dalam Nahwu terpecah dalam lima aliran, dan dua model metode digunakan, namun konsep yang mendasari ilmu nahwu diantara aliranaliran tersebut adalah sama yaitu konsep amil, sebuah konsep yang mengatakan bahwa adanya perubahan vokal dibelakang suatu kata dalam kalimat, i'rab dalam bahasa arab disebabkan oleh kata yang mempengaruhinya yang kemudian disebut Amil, konsep ini dalam perkembangan sejarah gramatikal bahasa sedemikian kuat .. melekat pada pemikiran tersebut sehingga dapat dikatakan ruh dari Nahwu adalah konsep ini.
Jadi persoalan Nahwu kini bukan lagi sekedar serangkaian teori penataan dan pengaturan bahasa Arab seperti gagasan awal kelahirannya, tetapi telah menjadi bagian dari disiplin yang penuh spekulatif dan rasional. Kemudian muncul para tokoh yang berusaha membebaskan Nahwu dari berbagai kerumitan teori dan dari prinsip-prinsip yang mereka anggap tidak perlu ada atau yang tidak terlalu signifikan, yang mana diantara tokoh tersebut adalah Ibnu Madho yang bagi penulis perlu kiranya dijadikan objek dalam penulisan skripsi karena kritikannya terhadap teori-teori Nahwu khususnya teori AmilNIM.: 00110240 M. Nasir2023-01-30T07:35:32Z2023-01-30T08:17:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55729This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/557292023-01-30T07:35:32ZURGENSI BAHASA ARAB DALAM PEMBELAJARAN DI PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTAKemampuan dalam berbahasa Arab menjadi sebuah keterampilan
khas yang seharusnya dimiliki oleh lulusan Universitas Islam Negeri
(UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan berlaku untuk semua program
studi, termasuk Ilmu Perpustakaan. Mahasiswa lulusan dari program studi
Ilmu Perpustakaan ini, diharuskan memiliki kompetensi dasar yaitu dapat
membaca tulisan berbahasa arab dan mengenal beberapa mufrodat (kosa
kata bahasa Arab), yang akan membantu dalam menemukan informasi
yang dibutuhkan oleh user dari koleksi berbahasa Arab. Kemampuan
mahasiswa Ilmu Perpustakaan untuk memahami pembelajaran bahasa
Arab tidaklah sama, dikarenakan different educational background antar
mahasiswa. Berdasarkan hal tersebut, ada beberapa metode yang dapat
mempermudah mahasiswa Ilmu Perpustakaan dalam pemahaman
pembelajaran bahasa Arab menurut Prof. Dr. H. Syihabudin Qalyubi,
yaitu : melakukan uji kompetensi awal, mengenalkan bacaan berbahasa
Arab melalui Al-Qur’an, memberikan mufrodat yang berhubungan dengan
perpustakaan, mengenalkan dan mengajarkan cara menggunakan kamus
berbahasa Arab.- Khairunnisa Etika Sari- Fadlan Agustina Firdaus2022-11-17T02:26:39Z2022-11-17T02:26:39Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55126This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/551262022-11-17T02:26:39ZAL IQTIBAS AL QUR'ANI FI AL SAHIFAH AL SAJADIYYAH LI ALI ZAINAL ABIDIN BIN AL HUSAIN RADIYALLAHU 'ANHUMA (DIRASAH TAHLILIYYAH BALAGHIYYAH)Abstraksi
Obyek kajian penulisan skripsi ini adalah Shahifatussajadiyyah. Shahifatussajadiyyah merupakan kumpulan do'a-do'a ma'tsur dan munajatnya Imam Ali Zainal Abidin bin Al-Husain bin Abi Thalib, RA. Beliau tennasuk golongan para imam ahlul bait yang disucikan oleh Allah Swt dari segala macam kotoran. Membaca karya beliau kita dibuat terkagum. Gaya bahasanya sangat indah dan isinya sangat berbobot. Ini berkat kemampuan bahasa dan ketajaman pikirannya yang tak tertandingi dalam mengungkap hubungan manusia dengan Tuhannya, beserta rasa cinta dan ketergantungannya kepada khaliknya. Shahiffatussajadiyyah merupakan salah satu karya sosial yang amat besar. Disamping merupakan karya penting beliau yang selama berabad-abad menjadi sumber inspirasi, hidayah, ajaran etika, hak-hak dan kewajiban manusia.
Metode pendekatan penelitian ini adalah analisis Balaghiyyah terutama dari sisi Ilmu Badi'. Ilmu Badi' adalah ilmu yang mencakup pembahasan penghias lafaz dan makna dengan bennacam-macam corak lafaz. Ilmu ini sebagaimana disyaratkan mencakup keindahan-keindahan lafaz dan makna. Diantara keindahan makna tersebut adalah dalam bentuk Iqtibas. Iqtibas adalah mengutip sesuatu kalimat dari Al-Qur'an atau Hadits, lalu disertakan kedalam suatu kalimat prosa atau syair tanpa dijelaskan bahwa kalimat yang dikutip itu berasal dari keduanya. Pada Iqtibas ini terdapat keindahan kemampuan seseorang yang baligh dalam menghubungkan ucapannya dengan kalimat yang dikutipnya. Dalam hal ini. Imam Ali Zainal Abidin, RA tennasuk orang yang mempunyai kemampuan bahasa dan ketajaman pikiran yang jemih. Sehingga mampu memadukan gaya bahasa Al-Our'an dan gaya bahasanya dalam Shahi[faussaiadiyyah.
Setelah membaca Shahiffatussai adiyyah ini, dapat diketahui bahwa dalam karya ini banyak terdapat Igtibas dari Al-Our'an atau lqtibas Al-Qur'an( Hal ini semakin memperindah gaya bahasa, makna, serta memperkuat 2esan yang ingin disampaikan oleh Imam Ali Zainal Abidin, RA dalam Shahiffatussai adiyyah.NIM.: 0011 0291 Sugiyanto2022-11-17T02:12:26Z2022-11-17T02:12:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55123This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/551232022-11-17T02:12:26ZSIMA'IYYAH AL MASDAR AL THULATHI AL MUJARRAD WA MUSHKILATUHA FI AL WAZAN WA AL MA'ANI WA AL JAMA' (DIRASAH TAHLILIYYAH SORFIYYAH)Dalam penelitian ini, penulis ingin membahas bentuk mashdar tsulatsi mu1arrod dan masalah ke-sima'i-annya. Istilah mashdar bukanlah hal yang asing lagi. Banyak orang hafal bentuk-bentuk mashdar yang telah dirangkum oleh para ahli bahasa dalam sebuah kaedah. Namun dalam kenyataannya ada mashdar yang tidak begitu saja mengikuti kaedah yang telah ada tersebut. Hal ini dikarenakan adanya dua macam jenis mashdar. Pertama mashdar qiyasiy, yaitu mashdar yang mengikuti kaedah yang telah dibakukan penggunaannya. Yang kedua mashdar sima 'iy yaitu mashdar yang penggunaannya berdasarkan apa yang didengar dari orang arab.
Jenis yang kedua ini hanya berlaku di fl'/ tsu/atsi mujarrod. Meskipun mashdar tsulatsi mujarrod mempunyai bentuk yang sederhana (jarang yang melebihi lima huruf), namun memiliki kurang lebih empat keunikan. Tiga keunikan pertama berhubungan dengan makna dan wazan dan yang keempat berhubungan dengan bentukjama' dari sebagian mashdar tsulatsi mujarrod.
Contoh yang berkaitan dengan makna dan wazan berupa adanya mashdar yang sama dalam tulisan namun beda dalam bacaan dan makna seperti kataNIM.: 00110237 Muchammad Machfudz2022-11-17T01:55:04Z2022-11-17T01:55:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55122This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/551222022-11-17T01:55:04ZUSLUB AL AMR FI SURAH AL A'RAF (DIRASAH TAHLILIYYAH BALAGHIYYAH)ABSTRAKSI
Sebagaimana kita ketahui, surat al-A'rof termask surat Makiyah yang terdiri dari 206 ayat. Diantara isi yang terkandung dalam surat ini adalah: penetepan dasar-dasar dakwah islarniyah, kisah para nabi dan rasul, ketauhidan, wahyu dan risalah serta alam akhirat.
Jika ditinjau dari segi bahasa, dalam surat al-A'rof tcntunya banyak mengandung gaya bahasa. Salah satunya adalah uslub amr yang merupakan kajian ilmu ma'ani dan disampaikan dalam 4 bentuk, yaitu fi'il amr, fi'il mudhori' yang didahului oleh 1am amr, ism fi'il amr dan mashdar yang menggantikan fi'il amr. Semua bentuk itu mempunyai makna masing-masing sesuai dengan keadaan (maksudnya) yaitu makna hakiki dan majazi.
Setelah penuJis rnengadakan penelitian, dalam Qur'an surat al-A'rof terdapat 66 ayat yang mengandung uslub amr yang semua itu mengandung rnakna hakiki dan majazi yang rnehputi: irsyad, i'tibar, irntinan, tahdid, doa dan lain-lain. Dan dari beragarn makna tersebut, dari segi kuantitatif uslub amr yang bermakna hakjki lebih banyak digtmakan daripada arnr yang bermakt1a rnajazi.
Dalam pembahasan ini, penulis akan menekankan kajian pada rnaknarnakna uslub amr dalam surat al-A'rofkaitannya denbran surat al-A'rof itu sendiri.
Sedangkan metode yang digunakan penulis adalah metode deskriptik anaHtik. Yaitu data yang telah dikurnpulkan mula-rnula disusun kemudian dianalisa, sehingga mendapatkan gambaran deskriptik tentang beragamnya uslub amr dalam Qur'an surat al-A'roC
Adapun tujuan penulis mengadakan penelitian ini adalah untuk rnemperdalarn pemaharnan terhadap makna-makna uslub amr khususnya yang terdapat dalam surat al-A'rof dan mengetahui implementasi pemaknaan dari beragamnya uslub amr.NIM.: 00110100 Ummu Shofiyah2022-10-28T03:47:19Z2022-10-28T03:47:19Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54594This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/545942022-10-28T03:47:19ZTARJAMAH AL-KITAB FAWAIDU MUSTANBATAH MIN
QISSATI YUSUF ‘ALAIHI ASSALAM LI AL-‘ALLAMAH AL-SYAIKH ABD AL-RAHMAN NASIR AL-
SA‘DIY WA MASYAKILUHA FI AL-JUMLAH AL-FI‘LIYYAH FIHIJudul penelitian ini adalah ‚Tarjamah al-Kita>b Fawa>idu Mustanbat}ah min
Qis}s}ati Yu>suf ‘alaihi assala>m li al-‘Alla>mah al-Syaikh Abd al-Rah}ma>n Na>s}ir al-
Sa‘diy wa Masya>kiluha> fi> al-Jumlah al-Fi‘liyyah fi>hi‛. Permasalahan yang
dikemukakan adalah bagaimana cara penerjemahan kalimat verbal (jumlah
fi‘liyyah) dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui cara penerjemahan pola kalimat verbal dari bahasa Arab ke
bahasa Indonesia. Penerjemahan ini menjadi masalah karena lebih banyak
kalimat dalam bahasa Arab yang menggunakan kalimat verbal (jumlah fi‘liyyah).
Sumber data dalam skripsi ini adalah Buku ‚Fawa>idu Mustanbat}ah min
Qis}s}ati Yu>sufa ‘alaihi assala>m.‛ Sumber pendukung penelitian ini di antaranya
adalah kamus dan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian. Dalam tahapan
analisisnya, peneliti menggunakan analisis deskriptif (descriptive analysis), yaitu
peneliti mendeskripsikan mengenai suatu data agar data yang tersaji menjadi
mudah dipahami dan informatif bagi pembaca.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa cara menerjemahkan pola
kalimat verbal dari bahasa Arab [P+S+(O)] ke bahasa Indonesia adalah dengan
mengubah polanya menjadi S+P+(O). Selain itu, penelitian ini juga menghasilkan
pola penerjamahan pada kalimat verbal dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia,
yaitu dari pola aktif ke pola aktif, pola aktif-pola pasif, pola pasif-pola pasif, dan
pola pasif-pola aktif.NIM.: 08110048 Mohamad Ilham Fauzi2022-10-10T08:34:10Z2022-10-10T08:34:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54002This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/540022022-10-10T08:34:10ZAL ISTIFHAM FI MUSNAD AL IMAM AHMAD (DIRASAH TAHLILIYYAH TARKIBIYYAH MA'NAWIYYAH)Kitab Musnad Imam Ahmad adalah salah satu rujukan dalam mendalami ilmu hadis, kitab ini menghimpun hadis yang berkenaan tentang aqidah, perintah-perintah dan larangan, etika, dan segala persoalan keagamaan lainnya. Dalam kitab ini, terkandung uslub-uslub yang menggunakan bentuk Istifha>m.
Dalam memahani bentuk kalimat tanya yang terkandung dalam kitab Musnad al-Imam Ahmad diperlukan pembahasan menggunakan Istifha>m yang mencakup Adawa>t al-Istifha>m, serta makna Istifha>m.
Ada dua rumusan masalah yaitu; Apa saja adawa>tul Istifha>m di dalam kitab Musnad al-Imam Ahmad? dan apa makna Istifha>m dalam kitab tersebut ? Terdapat dua metode yang digunakan dalam penelitian ini, yang pertama adalah metode analisis deskripsi, yaitu mencari gambaran Istifha>m dalam kitab-kitab klasik tentang bahasa arab, dan yang kedua adalah metode analis, yaitu metode yang digunakan untuk mencari makna Istifha>m dalam konteks hadis yang dimaksud.
Dengan menggunakan metode tersebut, ditemukan hasil dalam penelitian ini yaitu; terdapat 33 Istifha>m yang terkandung dalam Musnad Imam Ahmad, 16 diantaranya bermakna H}aqi>qi>, dari 16 istifha>m tersebut 14 diantaranya berfaidah Tas}di>q, dan 2 berfaidah Tas}awwur, dan 7 Adawa>t al-Istifha>m yang lain, berupa من،ما،كيف،أي . Serta 10 Istifha>m yang bermakna Maja>zi>, dengan 3 berfaidah Amr, 6 berfaidah Inka>r, dan 1 berfaidah Tasbi>t.NIM.: 15110045 Chamim Ibrahim2022-09-15T08:46:08Z2022-09-15T08:59:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53077This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/530772022-09-15T08:46:08ZBUTLAN AL HUJAJ FI KHITAB AL MUTANAZIRIN FI BUTULAT ASIA LI AL MUNAZARAT BI AL LUGGHOH AL 'ARABIYYAH BI JAMI'AH AL ULUM AL ISLAMIYYAH MALAYSIA 2019 (DIRASAH HAJAJIYAH 'INDA STIFIN TULMIN)Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kecacatan argumen
dan menentukan struktur argumen dalam tuturan para debater pada Asia
Arabic Debating Championship 2019 di USIM antara tim Carnegie
Mellon University Qatar dan STIBA Arraayah, Sukabumi, Indonesia
dengan pendekatan teori argumentasi Toulmin. Urgensi penelitian ini
adalah mengetahui struktur argumen debat bahasa Arab, memahami
penyebab kecacatnya sehingga para penutur, debater, dan akademisi di
masa mendatang dapat berargumen dengan baik dan jelas, dan mampu
menghindari argumen yang cacat yang dapat memengaruhi kekuatan
argumen.
Dalam proses penelitian, peneliti menonton video debat sebagai
sumber primer secara berulang, kemudian mencatat semua tuturan para
debater, mengoreksi teks data dengan video sumber secara berkala, lalu
mengklasifikasi setiap argumen sesuai dengan struktur argumentasi
Toulmin dan menganalisis bentuk-bentuk kecacatan argumen dengan
menjelaskan penyebabnya. Hasil penelitian menunjukkan tiga macam
struktur argumen yaitu argumen dengan enam elemen, argumen dengan
lima eleman dan argumen dengan empat elemen. Sedangkan argumen
yang cacat terjadi akibat struktur dasar yang kurang dan cacat (Claim,
Warrant, Ground) dan cacatnya struktur tambahan (Backing, Rebuttals,
Qualifiers).NIM.: 18101010100 Rahmat Hidayat2022-09-15T08:26:26Z2022-09-15T08:26:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53074This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/530742022-09-15T08:26:26ZMAFHUM AL MAHABBAH FI AL QUR'AN 'INDA AL ZAMAKHSHARI WA QURAISH SHIHABSkripsi ini dimaksudkan untuk mengkaji konsep “mahabbah” di dalam
Alquran dari perspektif ilmu bayan. Bagi peneliti, topik ini sangat penting karena
konsep “mahabbah” mengandung konsep yang sangat penting bagi manusia.
Metode yang peneliti gunakan untuk mengkaji konsep ‘mahabbah” adalah bayani
sebagaimana dikembangkan oleh Amin al-Khuli, dalam karyanya “Manahij
Tajdid”.
Adapun analisisnya, peneliti menggunakan pendapat ahli bahasa sekaligus
mufassir modern yaitu Quraish Shihab dan mufassir klasik yaitu Imam Az-
Zamakhshari. Setelah melakukan analisis, peneliti menyimpulkan bahwa konsep
“mahabbah” memiliki 5 makna, yaitu: (1) rasa suka yang melalaikan; (2) cinta
Allah kepada hambanya yang taat; (3) cinta itu lebih dari sekedar keinginan bukan
paksaan; (4) cinta itu berarti keimanan; (5) bentuk cinta itu berupa cinta manusia
kepada Allah yang berupa ketaatan, dan cinta Allah kepada manusia berupa
limpahan kebajikan dan anugerah-Nya.NIM.: 18101010019 Rama Dila Putri2022-09-15T08:13:47Z2022-09-15T08:13:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53071This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/530712022-09-15T08:13:47ZAL ISM ALLADHI LA YANSORIF FI SURAH AL BAQARAH (DIRASAH TAHLILIYYAH NAHWIYYAH)Penelitian ini mengkaji bentuk-bentuk ism gairu muns}arif dan fungsi
sintaksis ism gairu muns}arif di dalam surah al-Baqarah. Ism gairu muns}arif adalah
ism yang tidak menerima tanwin dan kasrah. Ketika isim ini berada pada posisi jar
ia ditandai dengan fathah, dan jika tidak didahului dengan alif lam dan mudhaf.
Ism gairu muns}arif memiliki jenis yang beragam.
Tujuan dari penelitian ini adalah:NIM.: 17101010028 Hanum Salsabila2022-09-07T02:03:33Z2022-09-07T02:04:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52778This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/527782022-09-07T02:03:33ZTAKWIL HURUF Perspektif SufistikSuatu segi dalam citraan dan simbolisme sufi yang sangat penting bagi pemahaman yang sebaik-baiknya tentang pelbagai karangan adalah simbolisme huruf. Tekanannya terletak pada makna filosofi mistik masing-masing huruf dan pada seni penulisannya pada umumnya. Setiap Muslim mangakui pentingnya abjad Arab–yakni huruf-huruf (Hija’iyyah) yang dipergunakan atau dipakai untuk mengungkapkan sabda abadi Ila>hi (al-Qur’an). Huruf merupakan suatu cadar keyanglainan yang harus diterobos dan ditembus oleh ahli mistik (kaum sufi). Pada tahap sangat awal dalam gerakan tasawuf, para ahli mistik atau kaum sufi telah menemukan makna rahasia di dalam setiap huruf. Berlandaskan pada penafsiran mistik atas huruf-huruf dalam abjad Arab, kaum sufi mengembangkan bahasa rahasia untuk menyembunyikan buah pikiran mereka dari khalayak umum.- Waryani Fajar Riyanto- Robby Habiba Abror2022-09-05T07:28:43Z2022-09-05T07:28:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52737This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/527372022-09-05T07:28:43ZTrend Mahasiswa Pendidkan Bahasa Arab Dalam Menggunakan Kamus Arab-- Tulus Mustofa2022-09-05T02:02:26Z2022-09-05T02:02:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52701This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/527012022-09-05T02:02:26ZSTUDI KOMPARASI KITAB TASHIL AL-MASALIK FI ‘ILM AN-NAHW WA AS-SARF ILA ALFIYYAH IBN MALIK DAN AUSATAL-MASALIK LI ALFIYYAH IBN MALIKSemakin tersebar dan populernya kitab Alfiyyah Ibn Malik dikarenakan materinya yang berbobot tinggi mendorong para ulama’ untuk berbondong-bondong mensyarahi kitab tersebut, khususnya KH. Abul Fadhol dan KH. Bisri Musthofa yang merupakan orang Indonesia dengan kitabnya yang berjudul Tashil Al-Masalik fi ‘Ilm An-Nahw wa As-S{arf ila Alfiyyah Ibn Malik dan Ausat Al-Masalik li Alfiyyah Ibn Malik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas kitab Tashil dan Ausath yang disusun oleh orang Indonesia ditinjau dari aspek seleksi, gradasi, presentasi dan repetisi. Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun analisis menggunakan analisis isi (content analysis).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari aspek seleksi, kitab Tashil telah memenuhi faktor tujuan belajar, tingkat kemampuan siswa, pilihan tipe bahasa yang dipelajari, kemungkinan dipelajari kecuali faktor lama waktu belajar. Dari aspek gradasi menggunakan gradasi lurus dan gramatis. Dari aspek presentasi, telah memenuhi prosedur ostensif dan kontekstual kecuali prosedur diferensiasi dan piktoral, namun hal ini dapat ditoleransi karena kitab ini ditujukan bagi siswa tingkat atas. Dari aspek repetisi, kitab ini mengandung latihan yang berupa pertanyaan mengenai bab yang baru saja selesai dipelajari. Adapun kitab Ausat dari aspek seleksi telah memenuhi faktor tujuan belajar, tingkat kemampuan siswa, pilihan tipe bahasa yang dipelajari, kemungkinan dipelajari kecuali faktor lama waktu belajar. Dari aspek gradasi menggunakan gradasi lurus dan gramatis. Dari aspek presentasi, telah memenuhi prosedur diferensiasi, ostensif dan kontekstual kecuali prosedur piktoral, namun hal ini dapat ditoleransi karena kitab ini ditujukan bagi siswa tingkat atas. Dari aspek repetisi, kitab ini tidak mencamtumkan latihan dalam bentuk apapun. Kemudian Kedua kitab Tashil dan Ausath ini hanya dapat diajarkan kepada para siswa tingkat atas (mustawa al-mutaqaddim) dikarenakan sangat banyaknya jumlah materi, tingkat kesulitan materi, banyaknya pendapat dari beberapa pakar ulama’ nahwu dan seringnya memakai syi’ir sebagai contoh ataupun syawahid.NIM.: 19204022001 Ahmad Ramadhani2022-09-02T22:16:55Z2022-09-02T22:16:55Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52693This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/526932022-09-02T22:16:55ZTa'lim Al lughah Al 'arabiyyah li aghradh wa istihdamiha fii almajali al i'lamii fii Indonesia-- Tulus Mustofa2022-09-02T11:58:41Z2022-09-02T11:58:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52692This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/526922022-09-02T11:58:41ZIttihad mudarrisi al lughoh al 'arobiyyah bii Indonesia (Imla) Almuntholaqot al Fikriyah wal Musyyaroh Attandhimiyyah linnahwadz bi Al 'arabiyyah fii Indonesia-- Tulus Mustofa2022-08-18T22:38:05Z2023-05-12T19:19:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52591This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/525912022-08-18T22:38:05ZTAKWIL HURUF: Perspektif SufistikSuatu segi dalam citraan dan simbolisme sufi yang sangat penting bagi pemahaman yang sebaik-baiknya tentang pelbagai karangan adalah simbolisme huruf. Tekanannya terletak pada makna filosofi mistik masing-masing huruf dan pada seni penulisannya pada umumnya.1 Setiap Muslim mangakui pentingnya abjad Arab–yakni huruf-huruf (Hija>’iyyah) yang dipergunakan atau dipakai untuk mengungkapkan sabda abadi Ila>hi (al-Qur’an)–.2 Huruf merupakan suatu cadar ke-yang-lain-an yang harus diterobos dan ditembus oleh ahli mistik (kaum sufi).3 Pada tahap sangat awal dalam gerakan tasawuf, para ahli mistik atau kaum sufi telah menemukan makna rahasia di dalam setiap huruf. Berlandaskan pada penafsiran mistik atas huruf-huruf dalam abjad Arab, kaum sufi mengembangkan bahasa rahasia untuk menyembunyikan buah pikiran mereka dari khalayak umum. Takwil dikembangkan dengan maksud untuk menyusun suatu kaidah yang bisa digunakan menafsirkan ayat-ayat dalam Kitab Suci al-Qur’an yang simbolik dan mengandung kias (ayat-ayat mutasyabihat), sehingga diperoleh pemahaman yang mendalam- Waryani Fajar Riyanto- Robby Habiba Abror2022-08-12T05:22:17Z2022-08-12T05:22:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52507This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/525072022-08-12T05:22:17ZPerubahan Pola Penamaan Diri Mahasiswa Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2009-2019Artikel ini membahas tentang perubahan pola penamaan diri mahasiswa Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2009-2019. Sampel diambil dari dua jurusan yaitu Bahasa dan Sastra Arab dan Sastra Inggris. Masing-masing diambil sampel dari tiga angkatan, yaitu 2009, 2014, dan 2019. Data diklasifikasi berdasarkan enam kategori, yaitu nama yang seluruh kata pembentuknya berasal dari bahasa Arab, nama yang merupakan gabungan antara Bahasa Arab dan Indonesia, nama dengan seluruh kata pembentuknya adalah bahasa Indonesia, nama yang merupakan gabungan kata dari bahasa selain Arab dan Indonesia dengan nama Arab, nama yang seluruh kata pembentuknya bukan dari bahasa Arab atau Indonesia, dan nama yang merupakan gabungan bahasa selain Arab dan Indo dengan Bahasa Indonesia. Setelah diklasifikasi, data diprosentase, dan dilihat pergerakan trend pola penamaan dari angkatan 2009, ke 2014, sampai 2019. Trend pola ini kemudian diinterpretasi dengan pendekatan budaya.Analisis menunjukkan bahwa penamaan diri mahasiswa-mahasiswa Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2009-2019 paling banyak mengikuti pola klsifikasi pertama. Artinya, dari tahun ke tahun, nama-nama diri mahasiswa didominasi nama-nama yang murni berasal dari bahasa Arab. Trend ini tidak berubah dalam rentang waktu sepuluh tahun, yakni 2009-2019. Hal ini juga menunjukkan bahwa penetrasi budaya Arab cukup mendominasi atas budaya lokal dalam hal penamaan diri mahasiswa.- Ening Herniti- Danial Hidayatullah- Umi Nurun Ni’mah- Nurul Ulmi Mansur2022-07-27T08:28:59Z2022-07-27T08:28:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52312This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/523122022-07-27T08:28:59ZCOGNITIVE MAP PENERJEMAHAN BAHASA ARAB DAN DINAMIKA PEMBENTUKANNYA PADA SANTRI MAHASISWA
(Analisis Multikasus Pada Santri Pondok Pesantren Nurul Ummah dan LSQ Ar-Rohmah)Translators are the leading players in translation. In order to fully comprehend the source text, students (students at an Islamic boarding school) must restructure their translation results to closely match the source text's meaning. In terms of thinking styles, humans have a wide range. These divergent ways of thinking result from the knowledge construction processes that students engage in, especially when exposed to dualism in the learning environment. This study aims to investigate the role of cognitive maps in Arabic translation and how students construct them. It also used a qualitative multiple-case design. Ten students from Nurul Ummah Ulya class 2 and four from LSQ Ar-Rohmah class 4 stayed for over four years. The data collection procedure used semi-structured interviews and documentation to assess participants' translation abilities. Participants were asked to provide informed consent and evaluate their translation results by an expert Arabic translator. The participants' translation results were also processed using the NVivo application, which increased the validity and objectivity of this study. The findings indicated that the participants' thinking processes during translation involved three components of a cognitive map: structural representation, knowledge organization, and inferential planning, all of which functioned to navigate the participants' thoughts through each translation stage. Activities completed, priority scale chosen, initial knowledge of nahwu and shorof acquired, and participants' habituation with Arabic translation all impact cognitive map formation. Thus, each person's mentality is distinct, resulting in distinctive translations.NIM.: 19200010129 Muhammad Mahsus2022-07-26T08:04:20Z2022-07-26T08:04:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52250This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/522502022-07-26T08:04:20ZMUSHKILAT AL TADAKHUL AL LUGHAWI FI TAKWIN BIY'AT AL LUGHAH AL 'ARABIYAH AL FUSHA BI MA'HAD AL LUGHAH WA AL DIRASAT AL ISLAMIYAH SENINAN AKKOR PALENGNGAAN PAMEKASANTesis ini berjudul Problem Interferensi Bahasa Dalam Pembentukan
Lingkungan Bahasa Arab Fusha di Pondok Pesantren Darullughah Waddirasatil
Islamiyah Seninan Akkor Palengngaan Pamekasan Madura, dalam rangka
memahami problem interferensi bahasa dalam pembentukan lingkungan bahasa
Arab Fusha dengan teori sosiolingguistik interferensi bahasa ini diharapkan dapat
mengetahui masalah-masalah dan menemukan solusi dalam pembentukan
lingkungan bahasa Arab fusha
Di pondok pesantren Darullughah Waddirasatil Islamiyah santri
diwajibkan menggunakan bahasa Arab fusha dalam lingkungan bahasa Arab
karena dapat menjaga unsur-unsur bahasa yang ada. Dengan ini, peneliti
menganalisis sedetail mungkin dan menemukan masalah-masalah Interferensi
bahasa yang terjadi pada setiap unsu-unsur bahasa
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dalam bentuk studi
kasus, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi
dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, setelah data dikumpulkan kemudian
dikelompokkan dan dianalisis dengan metode kualitatif deskriptif dan strategi
verifikasi.
Hasil penelitian yang dilakukan terdapat dua temuan sebagai berikut:
Pertama, masalah Interferensi bahasa dalam pembentukan lingkungan bahasa
Arab meliputi masalah bahasa yaitu fonologi, morfologi, Pengulangan kata,
sintaksis dan semantic leksikografi, dan masalah di luar bahasa yaitu : social dan
psikologi. kedua solusi untuk mengatasi masalah Interferensi bahasa dalam
pembentukan lingkungan bahasa Arab meliputi solusi kebahasaan dan di luar
kebahasaan bagi santri yang menggunakan bahasa Arab fusha.1520510110 Mustaqim2022-07-17T21:48:29Z2022-07-17T21:48:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52072This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/520722022-07-17T21:48:29ZContribution of Psycholinguistics in The Process of Language LearningLanguage learning cannot be separated from the language activities. Whereas language activities do not only occur mechanically but also mentalistically, which means as a process related to mental (brain). Therefore in relation to the language learning, including the Arabian language learning, linguistics should be completed by interdisciplinary study, especially between linguistics and psychology, which is called psycholinguistics. The question is bow the contribution of Psycholinguistics in the process of language learning, including Arabian language. This is a field research, which directly researches the object. The subject of research is the lecturer of Arabian Language subject and the university students having taken the first, second, and third Arabian Language subject at the Faculty of Da'wab. While the object of research is the contribution of psycholinguistics in the process of Arabian language learning at the Faculty of Da'wah. The result of research shows that psycholinguistics has contributed in analyzing the language problems and language learning and some steps to handle these problems, so that a teacher/ lecturer will be able to understand the learning process, the problems, and to determine the solution by improving and increasing the quality of learning whether material aspect,- Irsyadunnas2022-07-08T03:06:21Z2022-07-08T03:06:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51837This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/518372022-07-08T03:06:21ZREPRESENTASI PEREMPUAN DALAM BAHASA ARAB
(PERSPEKTIF FEMINISME ATAS RELASI GENDER DAN BAHASA)It is not merely about gender as a grammatical
phenomenon when discussing this subject matter in connection
to language. More than that, in it there are profound meanings
that are far more deeply related to the relationship between
men and women. That is because language, as a result of
human representation, is not neutral or value-free, but contains
certain assumptions about objects that are abstracted, resulting
in certain values in the language itself, whether individual,
social, cultural, or political.
The relationship between the two in the context of Arabic
has its own uniqueness because this language not only is
cultural in nature but also has a religious style so that the
nuances of religion are involved in coloring relations between
both sexes. Therefore, the most fundamental question is how
women are imaged in this language and how these images are
compared with men‟s.
To get these images, the feminism approach to language is
used because it generally tries to provide an analysis of the
conditions that shape women‟s lives. In addition, it explores
cultural understandings of what is meant by being a woman.
Based on this approach, findings reveal that the image of
women can be summed up in two ways. First, women are the
branches while men are the origin. The position as a branch
means that women come from men. Second, women are
considered as imperfect humans, while men are in the
opposite. Imperfections of women are because their sense is
not on the same level as men. It is below men‟s but above
animals and plants or other objects. For this reason, women
cannot and must not represent themselves when they come
together with the more perfect, that is, men.NIM.: 12300016023 Khairon Nahdiyyin2022-06-30T06:48:27Z2022-06-30T06:48:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51553This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/515532022-06-30T06:48:27ZAL ISTI'ARAH FI AL SHI'IR "RIHLAH AL NISYAN" LI FARUQ JUWAIDAH BI NAZARIYYAH JONHSON WA LAKOFF (DIRASAH TAHLILIYYAH ISTI'ARIYYAH)Gaya bahasa metafora merupakan salah satu fenomena bahasa yang sering kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Banyak pengguna bahasa tidak menyadari akan
penggunaan gaya bahasa tersebut. Apalagi para penikmat sastra terkadang salah
beranggapan bahwa dalam puisi, khususnya puisi karya sastra Arab untuk menciptakan
makna yang dalam dan indah harus menggunakan kosa-kata atau struktur kalimat yang
rumit. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis bait-bait puisi Rihlatu al-Nisyan
karya Faruq Juwaidah dan menguraikan makna yang terkandung di dalamnya. Penelitian
ini menggunakan teori Metafora Lakoff dan Jonhson yang dikenal dengan istilah
Metafora Konseptual. Dalam teori tersebut Lakoff dan Jonhson membagi metafora ke
dalam 3 jenis yaitu metafora struktural, orientasional, dan ontology. Penelitian ini adalah
penelitian kualitatif dalam artian peneliti mendeskripsikan, menjelaskan, dan
menguraikan data-data yang telah diperoleh untuk mendapatkan hasil penelitian. Datadata
diperoleh dari berbagai sumber seperti perpustakaan dan situs-situs di internet seperti
situs lembaga dan organisasi resmi, situs penyedia buku dan artikel elektronik.
Berdasarkan analisis ditemukan sebanyak18 gaya bahasa metafora yang terbagi ke dalam
3 metafora struktural, 6 metafora orientasional, dan 9 metafora ontologi. Berdasarkan
analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap puisi Rihlatu
al-Nisyan dengan teori metafora Lakoff dan Jonhson sangat cocok.NIM : 171010100050 Moh. Faiq Ngafifudin2022-06-28T04:57:39Z2022-06-28T04:57:39Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51503This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/515032022-06-28T04:57:39ZDAMPAK BILINGUALISME TERHADAP KOMUNIKASI;
STUDI CODE SWITCHING KOMENTAR NETIZEN DALAM AKUN TIKTOK ZAINAB AL-KHAFAJIPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, jenis, fungsi alih kode beserta penyebab terjadinya alih kode dalam kolom komentar akun TikTok Zainab Alkhfagi. Adapun yang menjadi objek material dalam penelitian ini adalah bahasa yang digunakan oleh para komentator yang berkecimpung dalam akun TikTok tersebut sedangkan objek formalnya adalah alih kode pada ujaran yang dituturkan para komentator. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber datanya ada dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi yang meliputi baca dan catat. Data-data yang terkumpul pada penelitian ini akan dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan model analisis data menurut Miles dan Huberman. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu ditemukan Bentuk alih kode yang ada di kolom komentar Akun terdiri dari bentuk alih kode Inter-Sentential Switching, bentuk alih kode Intra-Sentential Switching, bentuk alih kode Emblematic Switching, yang berarti dalam objek ini terdapat semua bentuk dari alih kode namun yang terbanyak adalah pengunaan bentuk alih kode Intra-Sentential Switching pada unit kata. Adapun jenis alih kode yang ada di kolom komentar Akun Tiktok Zainab Al-Khafaji terdiri dari jenis penyisipan, jenis peralihan, dan jenis leksilikalisasi konguruen yang berarti dalam objek ini terdapat semua jenis dari alih kode namun yang terbanyak adalah pengunaan jenis penyisipan. Fungsi alih kode yang ada di kolom komentar Akun Tiktok Zainab Al-Khafaji terdiri dari fungsi referensi, fungsi direktif, fungsi ekspresif, fungsi phatic function, fungsi metalinguistik dan fungsi poetic yang berarti dalam objek ini terdapat semua bentuk dari alih kode namun yang jarang sekali yang fungsinya adalah phatic funcion dan poetic function. Penyebab alih kode alih kode dalam kolom komentar Akun Tiktok Zainab Al-Khafaji terdiri dari beberapa sebab, diantara yang terbanyak adalah: Kesulitan dalam mengucapkan suatu bahasa, Tidak ada kata yang cocok dalam bahasa tertentu dan Keinginan memamerkan kemampuan linguistik.NIM.: 20201011002 Jauharotul Firdaus2022-04-19T07:27:36Z2022-04-19T07:27:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50595This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/505952022-04-19T07:27:36ZUSLUB AL QASAR FI KITAB MUKHTAR AL AHADITH AL NABAWIYAH WA AL HUKMIYAH AL MUHAMMADIYYAH LI SAYYID AHMAD AL-HASHIMIPenelitian ini bertujuan mencari hadist-hadist Tahdz>ibun Nufu>s
dalam kitab Mukhta>rul Aha>dist an-Nabawiyyah wa al-Hikam al-
Muhammadiyyah karya Sayyid Ahmad Al-Hasyimi yang mengandung
uslūb qaṣr, mencari jenis-jenisnya, dan menganalisis implikasi makna
pada uslu>b qosr terhadap pemaknaan hadist-hadist tersebut.
Penelitian ini menggunakan teori Uslu>b qosr, dan metode analisis
data yang dipakai menggunakan metode deskriptif analisis, diawali
membaca hadist-hadist dengan cermat dalam kitab Mukhta>r al-Hadis
an- Nabawiyyah wa al-Hikam al-Muhammadiyyah dan mencari
implikasi uslu>b qosr terhadap pemaknaan hadist-hadist tersebut.
Hadist merupakan segala sesuatu yang datang dari Nabi
Muhammad SAW, berupa perkataan, perbuatan, ketetapan, dan segala
yang terkait dengan Nabi Muhammad SAW. Kitab ini merupakan salah
satu kitab hadist yang di pelajari oleh santri di pondok-pondok pesantren
di Indonesia. Dalam hadist-hadist tersebut, banyak jenis-jenis uslu>b yang
digunakan. Salah satunya adalah uslu>b qosr.
Dalam Skripsi yang berjudul Uslu>b qosr dalam kitab Mukhta>r al-
Hadis an- Nabawiyyah wa al-Hikam al-Muhammadiyyah ini ditemukan
hadist-hadist yang mengandung uslu>b qosr dalam kitab tersebut.
Terdapat 18 uslu>b qosr. Ditinjau dari hakikat dan kenyataan, terdapat 14
qosr haki>ki dan 3 qosr idhofi>, berdasarkan bagian-nya, terdapat 4 qosr
sifat ala mausu>f dan 13 qosr mausu>f ala sifah. Adanya qosr dalam uslu>buslu>
b tersebut bertujuan untuk pengkhususan, peringatan, dan
membesar-besarkan.NIM.: 15110051 Ainun Nizar Al Malisi2022-04-19T05:27:53Z2022-04-19T05:27:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50575This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/505752022-04-19T05:27:53ZTAFSIR AL AYAT AL MISOGENI 'INDA SHAYKH MUTAWALLI AL SHA'RAWI (AL DIRASAT AL USLUBIYAH FI KITAB KHAWATIR AL SHA'RAWI)Islam telah menaruh perhatian besar terhadap persoalan-persoalan perempuan,
buktinya topik perempuan dibicarakan dalam berbagai surat dan ayat Al-Qur’an. Semua
aturan islam yang tertuang pada nash keagamaan harus menjadi pandangan hidup
(worldview) dalam beragama. Seiring berkembangnya penafsiran, didapati sebagian
ulama’ tafsir baik klasik maupun kontemporer menafsirkan ayat-ayat kesetaraan secara
konteks historis, seperti budaya patrilineal dan inferioritas perempuan, hal ini menjadikan
ayat-ayat tersebut terkena bias misoginis. Memasuki zaman kontemporer, Mutawalli
Sya’rawi hadir dengan tafsirnya, ia dikenal sebagai ulama’ yang menafsirkan ayat Al-
Qur’an secara kontekstual (sosiologi) sebagai ciri khasnya, termasuk dalam menafsirkan
ayat-ayat Misoginis. Sebuah pemahaman salah satunya berasal dari pemaknaan sebuah
teks. Jika ditinjau dari proses penafsiran, bentuk bahasalah yang berperan sebagai wakil
dari makna tersebut, karena setiap gaya bahasa memiliki efek tersendiri. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengungkap gaya bahasa Sya’rawi dalam Kitab Khawatiru
Sya’rawi haula Al-Qur’an Al-Karim terhadap penafsiran ayat-ayat misoginis. Kemudian
mendeskripsikan efek-efek gaya bahasa tersebut yang dapat berpengaruh terhadap
pemaknaan.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Tehnik pengumpulan data
dilakukan melalui studi pustaka dengan cara membaca, mencatat, dan mengumpulkan
data-data dari sumber data tertulis. Analisis data dilakukan melalui empat tahap, yaitu
pengumpulan data, pembacaan secara detail, pengklasifikasian data, dan terakhir
penganalisisan data.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut; dalam al-mustawa al-dalali (ranah
semantik) terdapat penggunaan sinonim dan makna konteks, dalam al-mustawa as-sharfi
(ranah morfologi) terdapat pemilihan penggunaan mashdar dan fi’il. Sedangkan dalam
al-mustawa al-nahwi (ranah sintaksis) digunakan pemilihan ism nakirah dan ma’rifah,
kalimat larangan, negasi, verbal, beberapa penyiasatan struktur seperti taqdim wa ta’khir,
pengecualian, repetisi, dan klimaks. Kemudian dalam al-mustawa al-taswiri (ranah
imagery) ditemukan beragam gaya bahasa, yaitu gaya kiasmus, erotesis, tautologi,
perifrase, elepsis, polisendenton, apofasis, aliterasi, eponim, satire, sinisme, dan ironi.
Gaya bahasa yang digunakan Sya’rawi cenderung membawa dan mengajak para pembaca
ke ranah berfikir, agar mereka dapat menemukan kebenaran dari dalam diri mereka
sendiri, tidak hanya sekedar percaya pada teks penafsiran. Gaya bahasa tersebut juga
menyadarkan dan mempertegas para pembaca terhadap tugas kaum laki-laki dan
perempuan tanpa banyak mempermasalahkan kedudukan mana yang lebih tinggi antara
keduanya, karena Allah telah menciptakan manusia berpasang-pasangan untuk saling
melengkapi. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Sya’rawi adalah salah satu
ulama’ wasathiyyah yang telah menafsirkan ayat-ayat tentang wanita secara mendalam
tanpa harus merendahkan kedudukan perempuan dan meninggikan derajat laki-laki.
Maka, penafsiran Sya’rawi dengan kekhasan gaya bahasanya dapat menjadi usaha untuk
meluruskan pandangan para pembaca bahwa tidak ada ayat Al-Qur’an yang sifatnya
merendahkan kedudukan perempuan.NIM.: 18201010010 Dyah Nurul Azizah2022-04-19T05:23:52Z2022-04-19T05:25:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50574This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/505742022-04-19T05:23:52ZKALIMAH "AYAH" FI AL QUR'AN AL KARIM (DIRASAH TAHLILIYAH DALALIYAH)تٖديد كلمة "آية" في ىذا البحث على أساس افتًاض أف تلك الكلمة تتعلق بالإعتقاد في
حياة الناس. ككلمة "آية" غالبا ما يفهم ب "تٚع اتٟركؼ التي تكوف الكلمات ك السور في الكتاب
الكرلَ" أك يقاؿ ب "آيات القرآف الكرلَ" د كف الفهم أف ىناؾ معاف عديدة التي تٖتاج إلى كشفها
كفهمها. كلمة آية التي تذكر مرات ت٢ا دكر مهم في مفردات القرآف الكرلَ لأنها تقتًف كثتَا
بكلمة "الله" كما ىي أعلى كلمات في القرآف الكرلَ.
قا ىذا البحث بالعثور على: (ُ ات١عتٌ الأساسي ك ات١عتٌ الإاافي لكلمة "آية" في القرآف
الكرلَ، (ِ النظرة العات١ية الدلالية لكلمة "آية" في القرآف الكرلَ للحصوؿ على كحدة معتٌ "آية"
كرؤية القرآف على الكوف.
ىذا البحث ىو البحث ات١كتبي كيتم من خلبؿ تٚع البيانات ات١تعلقة بات١باحثة في ىذا
البحث ليتم تٖليلها باستخدا طريقة التحليل الوصفي. تتم حصوؿ البيانات الأساسية في ىذا
البحث من القرآف الكرلَ كالكتب ات١تعلقة بهذا البحث كالبيانات الثانوية، كأما ات١دخل ات١ستخد ىو
ات١دخل الدلالي للقرآف عند توشيهيكو إيزكتسو.
كاتٟاصل أف كلمة "آية" ت٢ا ات١عتٌ الأساسي كالعلبمة، كامجمموعة، كات١عجزة، ككل شي
مدىش. كات١عتٌ الإاافي الذم يتكوف من العلبقة الدلالية الأفقية لكلمة "آية" تظهر بعض ات١عالٍ
كىي: اتٟجة، كالعبرة، كآية القرآف، كات١عجزة، كاتٟكم الشرعي، كالأمر كالنهي، كالدليل،ك النعمة،
كالعذاب، كالبنا العالي. كأما العلبقة الدلالية الاستبدالية لكلمة "آية" فتشمل على كلمة العلبمة،
كالبصائر، كالبرىاف، كالبينة. ا كلنظرة العات١ية الدلالية لكلمة "آية" في القرآف تدؿ على التوحيد كالإتٯاف
في نفس الإنساف. كتستعمل كلمة "آية" في القرآف مضافة إلى لفظ آخر كىي: آيات الله، آياتNIM.: 18201010009 Faizetul Ukhrawiyah2022-04-19T05:08:26Z2022-04-19T05:08:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50559This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/505592022-04-19T05:08:26ZMAFHUM TA'LIM AL QAWA'ID AL NAHWIYAH BIL KITABAINI : MATAN AJURUMIYYAH WA NAZOM AJURUMIYYAH JAWAN (DIRASAH MUQARANAH MIN HAITHU AL MAWAD)Adapun tujuan penelitian ini, 1) Mengetahui persamaan dan perbedaan isi
dalam kitab Matn al Jurumiyyah wa Nazam al Jurumiyyah Jawan secara
terperinci, 2) Mengetahui isi materi dari kajian analisis perbandingan dalam
pembelajaran kaidah Bahasa Arab dengan menggunakan dua kitab: Matn al
Jurumiyyah wa Nazam al Jurumiyyah Jawan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
dengan analisis deskriptif, dan pengumpulan datanya menggunakan studi pustaka,
yakni dengan mengumpulkan data-data yang diperoleh dari berbagai sumber
pustaka, yang semua untuk menjawab permasalahan penelitian pada kitab Matn al
Jurumiyyah wa Nazam al Jurumiyyah Jawan tentang isi materi pada kedua kitab
tersebut.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, 1) Kandungan yang terdapat
pada kitab Matn al Jurumiyyah wa Nazam al Jurumiyyah Jawan hampir sama.
Ada beberapa bab yang tidak terdapat pada kitab Nazam al Jurumiyyah Jawan,
seperti fashl, marfu’at al asma, manshubat al asma, makhfudhat al asma. Begitu
juga ada beberapa bab yang tidak ada pada kitab Matn al Jurumiyyah, seperti al
muqaddimah, bab al naikroh wa al ma’rifat, dan al ikhtitam. 2) Ada beberapa
materi tambahan yang terdapat dalam kitab Nazam al Jurumiyyah Jawan, seperti
beberapa contoh pada pembagian tanda-tanda i’rab dan contoh contoh dalam bab
isim fa’il dhomir munfashil, pengertian al ma’rifat, pengertian al istitsna, dan
beberapa contoh dalam pembagian munada. 3) Kitab Matn al Jurumiyyah lebih
utama daripada kitab Nazam al Jurumiyyah Jawan. Karena kitab Matn al
Jurumiyyah ditulis oleh seorang ulama salaf yakni as-Syaikh as Shanhaji. Dan
banyak para ulama’ yang mensyarahi kitab hasil karangannya, diantarannya:
asSyaikh Ahmad bin Zaini ad Dakhlan, as-Syaikh al Hamidi, as-Syaikh Ma’shum.
4) Kitab Nazam al Jurumiyyah Jawan ditulis oleh as-Syaikh Mahmud bin
Muhtar, yakni seorang ulama khalaf yang berasal dari kota Cirebon Jawa Barat. 5)
Perbedaan yang paling mendasar dari kedua kitab ini adalah: kitab Matn al
Jurumiyyah berbentuk kalam al natsr (teks) dengan bahasa Arab, sedangkan kitab
Nazam al Jurumiyyah Jawan berbentuk syi’ir dengan menggunakan bahasa Jawa.NIM.: 15420089 Muhammad Adib Adha2022-04-19T05:00:15Z2022-04-19T05:00:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50563This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/505632022-04-19T05:00:15ZMAFHUM AL I'RAB FI AL ANHWI AL 'ARABI 'INDA IBROHIM MUSTOFA (DIRASAH WASFIYAH NAZARIYAH)Dalam kajian nahwu, i’rab merupakan salah satu tema yang sangat penting peranannya , sehingga kajian i’rab juga sangat penting untuk dilakukan penelitian secara mendalam. Namun dalam berjalannya waktu, keberadaan dan peran i’rab mulai dipertanyakan, terutama pada masa modern saat ini. Beberapa ahli nahwu kontemporer mengajukan redefinisi dan pembahasan baru seputar kajian i’rab. Salah satunya yaitu Dr. Ibrahim Mustafa dalam kitab karangannya Ihya al Nahw. Dia mengajukan topik-topik baru dan beberapa penolakannya terhadap pemikiran i’rab yang terdahulu. Hal inilah yang menurut hemat penulis perlu dilakukan penelitian secara akademik.
Skripsi ini mengangkat pemikiran pembaharuan konsep i’rab yang digagas oleh Ibrahim Musthafa dengan judul skripsi “Konsep I’rab pada Nahwu Arab menurut Ibrahim Musthafa (Studi deskriptif Teoritis). Penulis menjabarkan dan memaparkan bagaimana pemikiran Dr. Ibrahim Mustafa tentang konsep i’rab serta bagaimana mengembangkannya. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif teoritis yaitu mendeskripsikan fakta-fakta teoritis yang kemudian disusul dengan analisis.
Penelitian ini menghasilkan pemaparan pembaharuan konsep I’rab yang dilakukan oleh Ibrahim Musthafa. Yang pertama pembagian ulang konsep i’rab dan tanda-tanda i’rab, dammah sebagai tanda isnad, kasrah sebagai tanda idhafah, fathah bukan sebagai tanda i’rab. Serta secara rinci dipaparkan pembagian ulang tentang tanda i’rab yang bersifat far’iyyah. Dalam penelitian ini juga disebutkan bagaimana pengaruh dari konsep I’rab menurut Ibrahim Musthafa pada para ahli Nahwu pada masa modern ini, dan didapatkan beberapa tokoh yaitu Abdurrahman Ayyub dan Ahmad Abdur Sattar alJiwari.NIM.: 16110038 Nur Hidayatul Muttoharoh2022-04-19T04:57:08Z2022-04-19T04:57:08Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50562This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/505622022-04-19T04:57:08ZAL TIBAQ FI "100 RISALAH HUBB" LI NIZAR QOBBANI (DIRASAH TAHLILIYAH BILAGHIYAH FI 'ILMI AL BADI')Puisi 100 Risalah Hubb merupakan salah satu karya Nizar Qabbani yang diterbitkan pada tahun 1970. Puisi ini memuat tentang ungkapan-ungkapan emosional sang penyair terhadap perempuan yang dicintainya. Puisi tersebut penuh dengan aneka ragam gaya bahasa indah sehingga gaya bahasa tersebut mampu memberikan pengaruh dalam segi makna. Oleh karena itu, peneliti ingin menganalisis puisi tersebut menggunakan kajian Ilmu Badi’ khususnya pada gaya bahasa Thibaq.
Thibaq yakni berkumpulnya dua lafadz yang memiliki makna berlawanan dalam suatu kalimat. Thibaq dibagi menjadi dua, yaitu: Thibaq Lafdzy dan Thibaq Maknawy. Thibaq Lafdzy terbagi menjadi tiga bagian: thibaq as-Salab wal Ijab, thibaq al-haqiqah dan thibaq al-majaz.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif analisis. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik kepustakaan (Library Research). Karena penelitian ini bersifat kualitatif maka data yang diperoleh adalah data deskriptif berupa data tertulis.
Berdasarkan hasil analisis yang telah penulis rangkum terdapat 26 Thibaq dalam puisi 100 Risalah Hubb, diantaranya: Thibaq al-haqiqah wa Thibaq al-Ijab (14), Thibaq as-Salab (8), Thibaq al-Majaz (1) dan Thibaq al-Maknawi (3). Dan Adapun tujuan dari penggunaan thibaq dalam puisi 100 Risalah Hubb yaitu untuk memperjelas dan menegaskan makna puisi.NIM.: 16110011 Safril Yanda2022-03-11T02:27:27Z2022-03-11T02:27:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49955This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/499552022-03-11T02:27:27ZKADA WA MUSHTAQATUHA FI AL QUR’AN AL KARIM (DIRASAH TAHLILIYAH AN-NAHWIYAH)Penelitian ini berjudul “kada dan turunannya dalam al-Qur’an al-Karim”, Kajian analisis sintaksis. Penelitian ini membahas tentang kada dan maknanya yang mana kita tahu bahwa terdapat perbedaan pendapat dari para ulama tentang makna dan sebagian cara penggunaannya, khususnya tentang kada nafi. Penulis juga menyampaikan ayat-ayat Al-Quran yang terdapat kada di dalamnya, karena sebagian ayat tersebutlah yang menghasilkan perbedaan-perbedaan ini. Hal ini disebabkan oleh perbedaan dalam menafsiri ayat-ayat tersebut. Pembatasan masalah penelitian ini adalah bagaimana macam-macam penggunaan kada dalam al-Qur’an? Kemudian apa makna kada dan Turunannya dalam al-Qur’an?
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif-analitis, yang bertujuan untuk menguraikan hasil penelitian secara jelas. Adapun tahapan-tahapan penelitiannya yaitu, pertama, metode pengumpulan data yang diperoleh dari buku keduannya serta sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini, dengan tujuan dapat dilakukan penelitian dengan cara kepustakaan, kedua metode analisis data, dan terakhir metode pemaparan hasil analisis. Kemudian hasil analisisnya dituangkan dalam bentuk tulisan. adapun teori yang digunakan oleh penulis adalah teori-teori ulama nahwu yang muncul tentang kada dalam beberapa kitab nahwu, tafsir, dan kamus
Setelah melakukan penelitian penulis menemukan bahwa, Setidaknya terdapat 24 kata kada dalam al’-Qurán dengan bentuk madhi dan mudhori. Lebih detailnya 18 yang musbat dan 6 yang nafi.NIM.: 14110067 Addima Yuafiq Amrullah2022-03-04T03:58:18Z2022-03-04T06:02:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49822This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/498222022-03-04T03:58:18ZInovasi Media Pembelajaran Maharah al-QiraahMedia pembelajaran hadir layaknya amunisi bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Pembelajaran yang dilengkapi dengan media pembelajaran yang baik dapat menarik perhatian peserta didik, membangkitkan semangat serta motivasi untuk belajar. <br/>Buku ini hadir dalam rangka memberikan gambaran tentang inovasi media pembelajaran maharah qiraah melalui sebuah perangkat lunak Smart App Creator (SAC), langkah-langkah pengembangan, gambaran umum implementasi serta evaluasinya dalam proses pembelajaran.- Muhammad Jafar Shodiq- Aprilia2022-02-23T21:55:24Z2022-02-23T21:56:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49699This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/496992022-02-23T21:55:24ZKamus Istilah Pendidikan (Indonesia-Arab, Arab-Indonesia)Penulisan kamus ini dilatarbelakangi kesulitan mahasiswa ketika menulis karya ilmiah dengan menggunakan bahasa Arab, khususnya pada istilah-istilah dalam bidang pendidikan- Muhammad Ja'far Shoddiq2022-02-18T07:45:49Z2022-02-18T07:45:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49407This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/494072022-02-18T07:45:49ZSERIAL FILM MAQAMAT AL-’ISYQ: REPRESENTASI MUSLIM MODERAT PADA TOKOH UTAMA IBNU ARABI (ANALISIS ESTETIKA RESEPSI WOLFGANG ISER)This study examines a film series entitled Maqāmāt al-'Isyq which tells the story of a great Sufi figure, Ibn 'Arabi. This study aims to describe the form/attitude of a moderate Muslim character Ibn 'Arabi and the process of its formation in the Maqāmāt al-'Isyq film series. This research uses hermeneutic analysis research method which aims to interpret moderate Muslim data in the Maqāmāt al-'Isyq series and the repertoire of researchers. The repertoire of this researcher is one of the supporting elements in this research based on the theory used, namely Wolfgang Iser's Literary Reception. The results of this study have two points, namely the attitude of moderate Muslims in the character of Ibn 'Arabi and the factors behind the formation process in Ibn 'Arabi. The researcher uses the theory of helping moderate Muslims described by Afrizal Nur and Mukhlis. Moderate Muslims according to Afrizal Nur and Mukhlis are divided into 10 characters. As for the representation of moderate Muslim figures, Ibn 'Arabi found 9 characters, namely as follows: Tawāzun (moderate), I'tidāl (being firm and fair), Tasāmuḥ (respect for differences), Musāwāḥ (treating the same, even though different ethnicity, race, culture and belief), Syurā (consulting in solving problems), Iṣlāḥ (taking new good policies by continuing good old traditions), Aulawiyah (prioritizing important things), Taṭawwur wa al-Ibtikār (open attitude to make changes) and Tahaddur (upholding high morals). The factors behind the formation process are divided into two, namely internal factors and external factors. Internal factors include the role model of the Father, the role model of the Mother, intellectual intelligence and the Sufi journey (behavior) of Ibn 'Arabi. External factors include the influence of two Sufi teachers, living within the scope of the ulama' and the social conditions of the people during their lifetime.NIM.: 19201012019 Tita Niswatun Khasanah2022-02-18T07:19:54Z2022-02-18T07:19:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49402This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/494022022-02-18T07:19:54ZINTERPRETASI WABAH DALAM RISALATU AL-NABA 'AN AL-WABA KARYA IBNU AL-WARDI DI TENGAH PANDEMI COVID-19 (KAJIAN HERMENEUTIKA GADAMER)Risalātu al-Naba 'an al-Wabā hadir tidak hanya merespon peristiwa wabah yang melanda sebagian besar wilayah Timur Tengah pada abad ke-14 dengan bahasa yang estetis dan bersajak. Akan tetapi risalah tersebut diyakini mengandung pesan dan makna yang patut diungkap untuk kemudian dikontekstualisasikan di masa sekarang. Jika dilihat dari implikasinya pada perubahan tatanan kehidupan dan belum ditemukan sebab pasti kemunculan kedua wabah, maka antara peristiwa Black Death dan Covid-19 keduanya memiliki kesamaan. Selain itu, dari banyaknya jumlah korban yang terjangkit wabah Covid-19 dapat dikategorikan sebagai Black Death meski jenis penyakitnya berbeda. Lantas bagaimanakah interpretasi makna wabah dalam Risalātu al-Naba 'an al-Wabā dengan membawa horizon teks, horizon pengarang dan horizon masa saat ini yaitu di tengah pandemi Covid-19?. Penelitian ini bertujuan mendialogkan makna wabah yang diusung oleh Risalātu al-Naba 'an al-Wabā karya Ibnu al-Wardi dengan menghadirkan horison masa lalu dan masa kini. Tentunya dengan melihat sejarah keterpengaruhan tradisi pemikiran Ibnu al-Wardi sebagai pengarang risalah dan seorang sejarawan, ulama dan sastrawan yang hidup pada masa terjadinya wabah Black Death. Kemudian penelusuran pra-pemahaman Ibnu al-Wardi yang didasarkan pada sabda-sabda nabi serta sejarah masa lalu turut serta dalam memahami makna wabah, mulai dari interpetasi medis, teologis, sampai pada interpretasi mistik.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Dimana data-data yang telah terkumpul akan disusun menjadi bentuk deskriptif dengan disertai analisis melalui kata-kata bukan angka. Penelitian ini berjenis studi kepustakaan (library research) yang mengacu pada data primer Risalātu al-Naba 'an al-Wabā karya Ibnu al-Wardi dan data sekunder berupa literatur-literatur yang berkaitan dengan wabah, baik sejarah maupun deskripsi mengenai wabah. Teori yang digunakan untuk mengalisis dalam penelitian ini adalah Hermeneutika Gadamer yang merujuk pada tiga teori utama yaitu sejarah keterpengaruhan, pra-pemahaman dan fusion of horizon.
Hasil penelitian ini menemukan beberapa Condition of Possibility dalam memaknai wabah. Pertama, dari sisi sejarah keterpengaruhan, Ibnu al-Wardi dengan dasar pengetahuan agama yang mendalam, hidup di lingkungan yang
vi
agamis serta kondisi masyarakat Aleppo yang banyak melakukan kezaliman dan kemaksiatan mempengaruhi tradisi pemikirannya. Kedua, pra-pemahaman Ibnu al-Wardi terbentuk oleh pemahamannya terhadap peristiwa alam yang terjadi semasa hidupnya. Ia selalu mendasarkan bencana alam dengan perilaku manusia. Sehingga ketika melihat peristiwa wabah yang menimpa masyarakat pada saat itu pemahamannya secara otomatis langsung terbentuk oleh pra-pemahannya. Ketiga, dengan melihat konteks masa lalu dan masa kini, wabah merupakan bencana kemanusiaan yang bisa menjangkiti siapa saja tanpa pandang bulu. Dengan berpegang pada teologi al-As'āri tentang perbuatan Tuhan dan teori kasb wabah merupakan bukti ketetapan dan kehendak Allah yang tidak dapat diganggu gugat. Teori kasb, manusia hanya dapat berikhtiar zahir dan batin.NIM.: 19201012016 Mukhotob Hamzah, S.Pd.2022-02-16T03:38:18Z2022-02-16T03:38:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49319This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/493192022-02-16T03:38:18ZTARJAMAH KALIMAT AL-AGANIY AL-INDUNISIYYAH ILA AL-'ARABIYAH FI QANATI YUTUB KAMFU' 'ARAB FARI (DIRASAH FI MANAHIJ AL-TARJAMAH)Penelitian yang berjudul Tarjamah Kalimāt al-Aganiy al-Indūnīsiyyah ilā al-'Arabiyah fī Qanāti Yūtūb Kāmfū' 'Arab Fārī (Dirasah fī Manāhij al-Tarjamah) ini bertujuan untuk mengetahui metode penerjemahan serta transposisi yang digunakan dalam terjemahan tiga lagu bahasa Indonesia yang menjadi objek material. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif, yaitu memberi gambaran berupa narasi dari hasil penelitian. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yaitu lagu yang berjudul Mungkin Hari Ini Esok Atau Nanti, Pura-Pura Lupa, dan Tanpa Batas Waktu, lagu-lagu tersebut yang diperoleh dari akun Youtube Kampung Arab Pare. Sedangkan data sekunder yaitu informasi dan referensi tertulis yang berhubungan dengan penelitian ini, diperoleh dari buku, situs jurnal, skripsi, artikel, dan lain-lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode penerjemahan diagram V yang digunakan haanya metode penerjemahan harfiah, setia, semantik, adaptasi, bebas, dan komunikatif. Sedangkan teknik terjemahan trasposisi digunakan oleh penerjemah yaitu pergeseran bentuk yang disebabkan oleh adanya perubahan wajib seperti kata tunggal ke jamak atau posisi sifat, pergeseran bentuk yang disebabkan oleh perbedaan struktur gramatikal dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran, pergeseran bentuk yang disebabkan karena terjemahan literal masuk secara gramatikal akan tetapi tidak alami penerjemahannya ke dalam bahasa sasaran, pergeseran bentuk yang disebabkan karena adanya celah leksikal.NIM.: 17101010047 Eka Sherly Nathania2022-01-21T03:58:20Z2022-01-21T03:58:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48780This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/487802022-01-21T03:58:20ZIMPLEMENTASI MODEL CONTENT AND LANGUAGE INTEGRATED LEARNING (CLIL) BERBASIS MEDIA ONLINE DALAM PEMBELAJARAN ISTIMA’ DAN KALAM (EKSPERIMENTASI PADA PESERTA DIDIK MTSN 2 TANAH BUMBU, KALIMANTAN SELATAN)This research aims to provide innovation and creativity to educators and learners in developing Istima>’ and Kala>m abilities. This Online Media-based Content and Language Integrated Learning model is expected to be able to provide changes to the ability of Istima>’ and Kala>m learners in MTsN 2 Tanah Bumbu. The study used true experimental research design with experimental group data and control groups. With a sample of students in class 9 MTsN 2, Tanah Bumbu, using data collection techniques in the form of observations, interviews, and tests. The data analysis technique used is the "t" test (Paired Sample T-Test) for SPSS 18.
The results of this study show that the learning process Istima>’ and Kala>m using the content and language integrated learning model in learners is declared effective. Judging from the results in the Istima>’ learning test, in the experimental group 0.001, there was a significant difference, while in the control group 0.058, there was no difference. N-Gain experimental group 1.4 and control group 0.6. And in the study of the Kala>m experimental group 0.000 and control group 0.000, there were differences. However, from the N-Gain experimental group 2.21 and control group 1.14, from these results, the experimental group had a higher difference value than the control group in the application of content and language integrated learning models in istima>’ and Kala>m learning.NIM.: 19204020020 Rihanatul Fauziah2022-01-19T02:25:17Z2022-01-19T02:25:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48663This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/486632022-01-19T02:25:17ZPENGARUH DISIPLIN DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MOTIVASI BELAJAR PADA KELAS TAKHASUS DI MADRASAH IBNUL QOYYIM YOGYAKARTAThe Ibnul Qoyyim Islamic boarding school has a special program for SMP
or MTS students from outside the Ibnul Qoyyim Islamic boarding school if they
want to study at the Ibnul Qoyyim Putri Islamic Boarding School. This program is
a preparatory class for regular classes,this program was held with a one-year study
period where students from outside Ibnul Qoyyim must learn Arabic and English
first. This class is called the Takhasus class or preparatory class for new students
from outside MTS Ibnul Qoyyim. Students who take special classes are expected
to have maximum learning outcomes. The results of learning Arabic, especially
those that are expected, are usually in the form of good and optimal learning
achievements which are seen from the scores that students get. However, the
achievement of learning outcomes has not been maximized. The purpose of this
study in general is to measure the coefficient of the influence of learning
discipline and learning facilities on student learning outcomes through student
motivation in the special class program at the Ibnu Qoyyim Putri Islamic
Boarding School, Yogyakarta.
This research is quantitative research, using a quantitative descriptive
method. The data collection techniques used were tests and questionnaires, while
the data analysis techniques used were descriptive analysis, classical assumption
test, path analysis, and Sobel test.
Based on the results of the study, it can be concluded that there is a
significant effect of learning facilities on student learning outcomes of 19.2%.
There is a significant influence of learning discipline on student learning
outcomes of 20.8%. There is a significant effect of learning facilities on learning
motivation of 47.7%. there is a significant effect of learning discipline on learning
motivation of 45.7%. And there is a significant influence between learning
motivation on learning outcomes 59.2%.
In this study, it is recommended to improve student learning discipline,
obey school rules and motivate themselves to be more active in learning, schools
further improve school facilities to support the teaching and learning process,
increase student motivation, and with complete and adequate facilities will make
it easier for teachers to teach later. will affect student learning outcomes. One of
them is by making the class stay active, it is better to use electronic media that has
been provided by the school. In addition, presenting native speakers directly so
that students can compare their understanding of Arabic.NIM.: 17204021008 Ary Verawati2022-01-11T12:10:59Z2022-01-11T12:11:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48334This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/483342022-01-11T12:10:59ZPengembangan Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab - Teori dan PraktikBuku sederhana ini semula hasil penelitian tesis dengan judul
Kurikulum Bahasa Arab Madrasah Tsanawiyah (Analisis Tujuan
Dan Materi Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2004, 2006 dan
2013). Dengan beberapa masukan saran dan pertimbangan para
mahasiswa, pemerhati pendidikan Bahasa Arab, hasil kajian ini
dipandang perlu untuk disusun menjadi sebuah buku sehingga
dapat dimanfaatkan lebih luas dikalangan para akademisi, dan
masyarakat pada umumnya. Buku ini terdiri atas 10 bab. Pertama, pendahuluan. Kedua,
hakikat kurikulum dan pengembangan pembelajaran bahasa
Arab. Ketiga, objek dan sumber kurikulum pembelajaran bahasa
Arab. Keempat, prtinsip-prinsip dasar kurikulum pembelajaran
bahasa Arab. Kelima, strategi kurikulum pembelajaran bahasa
Arab, Keenam, evaluasi kurikulum dan pembelajaran bahasa
Arab. Ketujuh, analisis buku teks pelajaran bahasa Arab. Kedelapan,
pengembangan kurikulum pembelajaran bahasa Arab. Kesembilan,
analisis tujuan dan materi pembelajaran bahasa Arab madrasah
tsanawiyah kurikulum 2004-2013. Kesepuluh, kata serapan bahasa
Indonesia dari bahasa Arab.- Maksudin- Qoim Nurani2022-01-07T08:36:29Z2022-04-19T03:58:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48182This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/481822022-01-07T08:36:29ZAL HUBB FI DIWAN QASHAID HUBB ALA BAWWABAT AL ALAM AL SAB'I LI ABDIL WAHAB AL BAYATI ( DIRASAH TAHLILIYAH SIMIYAIYAH CHARLES MORRIS)Diwanu Qasaidi Hubbin „ala Bawwbat al-„Alam al-Sab‟i karya Abdul Wahab Albayati merupakan kumpulan puisi yang sudah mendapatkan tanggapan dari para pembaca. Penelitian ini hanya mengambil tiga puisi yang terdapat diwan tersebut yaitu, „Ain al-Syams, „An waḍḍaḥ al-Yaman wa al-Hubbi wa al-Mauti dan Majnunu Aisyah. Ketiga puisi tersebut mewakili puisi-puisi ghazal Abdul Wahab Albayati yang berada dalam diwan tersebut karena ketiga puisi tersebut memotret cinta sebagai pengalaman manusia yang mewujudkan dirinya dalan berbagai bentuk dan cinta bisa menenangkan jiwa. Oleh karena itu, Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna cinta dalam ketiga puisi tersebut.
Penelitian ini menggunakan teori semiotik Charles Morris yang terdiri dari tiga aspek, yaitu aspek sintaksis, semantik, dan pragmatik. Sintaksis adalah studi tentang hubungan antar tanda, Semantik adalah studi tentang hubungan tanda dengan objek yang diacu, Pragmatik adalah studi tentang hubungan tanda dengan penafsirnya. Penelitian ini adalah penelitian pustaka dengan menggunakan metode kualitatif. Objek materialnya yaitu „Ain al-Syams, „An Waḍḍāḥ al-Yaman wa al-Hubbi wa al-Maut dan Majnunu „Aisyah. Peneletian ini berbeda dengan yang lainya karena belum pernah ada yang meneliti tentang ketiga puisi tersebut dengan menggunakan tema cinta dan teori Charles Morris.
Hasil penelelitian makna cinta dari puisi Ain al-Syams dari segi sintaksis adalah ikhlas, semantik adalah cinta terhadap manusia dan pragmatik adalah tindakan. Makna cinta dari puisi „An Waḍḍāḥ al-Yaman wa al-Hubbi wa al-Maut segi sintaksis adalah pembelajaran, semantik adalah cinta kepada Allah dan pragmatik adalah kesedihan. Makna cinta dari puisi Majnūnu „Āisyah dari segi sintaksis adalah kebahagiaan, semantik adalah cinta terhadap manusia dan pragmatik adalah budak cinta.NIM.: 17101010093 Muhammad Imamunaja2022-01-05T07:29:44Z2022-04-14T04:27:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48112This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/481122022-01-05T07:29:44ZAL QISSAH “AL SAMA’ AL SABI’AH” LI NAJIB MAHFUZ (DIRASAH TAHLILIYYAH BINYAWIYYAH TAULIDIYYAH)Skripsi yg berjudul al-Qishoh “al-Sama’ al-Sabi’ah” karya Naguib Mahfouz
“(Analisis Strukturalisme Genetik)”, penelitian ini mengkaji unsur internal dan
eksternal serta alam pikiran Naguib Mahfouz dalam noveletnya yang berjudul "al-
Sama` al-Sabi`ah". Novelet "al-Sama` al-Sabi`ah" ini merupakan salah satu novelet
Naguib Mahfouz yang memiliki perpaduan sejarah serta didasarkan pada latar
kosmologi Islam dan realitas eskatologis. Peneliti menggunakan teori
strukturalisme-genetik Goldmann dalam meneliti novelet "al-Sama` al-Sabi’ah".
Strukturalisme tidak terlepas dari telaah sosiologi sastra sebagai alat untuk
mempertimbangkan faktor-faktor sosial yang melahirkan karya sastra itu, dan
mengkaji struktur teksnya yang berhubungan dengan kondisi sosial zamannya yang
meliputi situasi sosial dan ekonomi tertentu, dan kelompok sosial atau kelompok
sosial masyrakat yang melatarinya, dan dengan pandangan dunia.
Metode penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan
menggunakan metode deskriptif analitik. Metode deskriptif analitik dilakukan
dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis.
Sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah novelet "al-Sama` al-Sabi’ah"
sebagai data yang berupa teks kalimat-kalimat yang kemudian peniliti analisis yang
menunjukkan unsur internal dan eksternal novelet "al-Sama` al-Sabi’ah”. Juga,
sumber primer berupa buku mengenai teori strukturalisme-genetik Goldmann, dan
sumber skunder berupa jurnal, skripsi dan yang lainnya.
Hasil penelitian ini mampu mendeskripsikan novelet "al-Sama` al-Sabi’ah”
berdasarkan unsur internal noveletnya berupa tema besar yaitu, tanggung jawab
manusia selama di bumi, dengan tokoh: Raouf Abd Rabbuh, Anous Qadri, Bos
Qadri, Rashidah dan Abu, dengan interaksi sosial berlatarkan tempat di kampung
Imbaba, Mesir. Juga, unsur eksternal berupa setting sosial yang ditampilkan
Mahfouz dalam novelet "al-Sama` al-Sabi’ah” berupa kesenjangan sosial. Beserta
pandangan alam pikiran Mahfouz dalam novelet "al-Sama` al-Sabi’ah”, yaitu
revolusi kelas sosial untuk mendapatkan kesejahteraan sosial dan juga, mengenai
peringatan kepada pembaca agar mempertanggung jawabkan perbuatannya di
bumi, karena kelak di hari akhir akan dimintai pertanggung jawaban.NIM.: 17101010077 Mohamad Fuat Najib2022-01-05T07:25:53Z2022-04-11T07:14:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48111This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/481112022-01-05T07:25:53ZTAMTHIL RAJULIAH AL UNTSA FI FILM WADJDAH LI HAIFA MANSOUR (DIRASAH TAHLILIYAH SIMIYA’IYYAH LI ROLAND BARTHES)Wadjda merupakan sebuah film Arab Saudi yang memiliki posisi penting dalam perubahan pandangan dan konstruk masyarakat patriarki Arab Saudi terhadap perempuan. Dalam bentuk film, cerita Wadjda ini menyampaikan ideologi dan pesan mengenai perempuan sebagai tokoh utama yang mendominasi, sehingga film ini berbeda dengan kebanyakan film Arab yang menggambarkan perempuan sebagai jenis kelamin kedua dalam masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memahami nilai maskulinitas perempuan yang direpresentasikan dalam film Wadjda. Adapun nilai maskulinitas yang direpresentasikan dalam film hanya dibatasi dan didasarkan pada data dialog. Film Wadjda juga memiliki keistimewaan karena menampilkan perempuan yang berani mendobrak dan melawan tradisi Arab Saudi yang konservatif. Penelitian ini menggunakan konsep maskulinitas perempuan menurut Judith Halberstam dan ciri maskulinitas menurut Peter Lehman untuk mengetahui bagaimana film Wadjda mengkonstruksi perempuan. Dalam meneliti film, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif analisis semiotika Roland Barthes. Penelitian ini mengungkap bahwa tokoh utama perempuan dalam film Wadjda memiliki karakter maskulinitas dalam bentuk kekuasaan, keberanian, kepahlawanan, dan kepemimpinan. Penelitian ini melihat masalah ketidakadilan gender bukan semata dari perspektif feminitas sebagaimana kebanyakan penelitian mengenai perempuan, melainkan juga dalam hubungannya dengan maskulinitas.NIM.: 17101010058 Febyanti Fadhliatul Rizqi2022-01-05T07:12:27Z2022-01-05T07:12:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48108This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/481082022-01-05T07:12:27ZAL-QIMAH AL-DAFI’IYAH FI ALBUM MAZA BA‘D LI HAMUD AL-KHUDR (DIRASAH SIMIYA’IYAH ‘INDA FERDINAND DE SAUSSURE)Penelitian ini berjudulal-qimah al-dafi’iyah fi album maza ba‘d li hamud al-khudr(dirasah simiya’iyah ‘inda ferdinand de saussure). Penelitian ini mengulas terkait dengan nilai-nilai motivasi dalam lirik lagu. Lirik lagu yang menjadi objek dari penelitian ini adalah lirik lagu yang berjudul Dandin Ma’i, Methel Kel Youm, dan Hawil Marra Okhra yang dipopulerkan oleh Hamud Alkhudhir tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori Semiotika Saussure, yang mengacu pada petanda (signified) dan penanda (signifier) serta hubungan sintagmatik dan paradigmatik. Hasil dari penelitian ini menemukan kesimpulan bahwa dalam ketiga lirik lagu tersebut pada album Madza Ba’d mengandung banyak pesan berupa nilai-nilai motivasi. Lirik lagu Dandin Ma’i membahas perihal optimisme dan sikap positif, kemudian lirik lagu Methel Kel Youm membicarakan perihal mimpi beserta kiatnya, dan lirik lagu Hawil Marra Okhra membahas mengenai sikap gigih dan pantang menyerah.NIM.: 17101010023 Usyifa Ersa Ramadhani2021-12-07T07:03:42Z2021-12-07T07:03:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47065This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/470652021-12-07T07:03:42ZPENGUASAAN KOSA KATA BAHASA ARAB MELALUI LAGU PADA ANAK KELAS B DI TK ABA TEMUWUH KIDUL BALECATUR GAMPING SLEMAN YOGYAKARTAThe aim of this research is: (1) To find out how much the children’s Arabic
vocabulary mastery is before the activities trough songs are held, (2) To find out the
implementation of mastery of Arabic vocabulary through song in group B kindergarten ABA
Temuwuh Kidul, (3) To finf out how much Arabic vocabulary mastery in group B children in
ABA Temuwuh Kidul kindergarten after activities through songs were held.
This type of research is classroom action research (PTK), this research is carried out
in 2 cycles by taking data by observation and documentation. The order of implementation of
this research includes: (1) planning, (2) implementation, (3) observation, (4) reflection. The
data analysis used by the researcher is a qualitative description and a quantitative description.
Qualitative data obtained from analyzing the results of observation notes and documentation.
Quantitative data obtained from analyzing observational data based on table presentations
and percentages. Determining the criteria in this study using the formula developed by
Ngalim Purwanto.
The results showed that: (1) The mastery of Arabic vocabulary for children in group B
of kindergarten ABA Temuwuh Kidul before the implementation action was only 29%. (2)
The application of songs in Arabic vocabulary masterry for childer of group B kindergarten
ABA Temuwuh Kidul by 55%. The implementation of test activities and singing Arabic
vocabulary songs succeeded in increasing in cycle I. (3) After the implementation of learning
using Arabic vocabulary songs, there was an increase in children’s Arabic vocabulary
mastery in cycle II increased to 94%. The results of this study have met the achievement
indicator that through songs mastering Arabic vocabulary can be absorbed by children easily.NIM.: 14430075 Bella Febrica A.R.2021-12-07T06:59:17Z2021-12-07T06:59:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47055This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/470552021-12-07T06:59:17ZPENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA ARAB
BERBASIS ANDROID TEMA AL-BAIT
DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR
SISWAKELAS VII MTs N 1 YOGYAKARTAPenelitian pengembangan ini bertujuan untuk: 1) Mengembangkan Bahan Ajar Bahasa Arab Berbasis Android Tema Al-Bait Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas VII MTs N 1 Yogyakarta; 2) mengetahui kelayakan produk Bahan Ajar Bahasa Arab Berbasis Android Tema Al-Bait Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas VII MTs N 1 Yogyakarta berdasarkan validasi ahli materi dan ahli media; 3) mengetahui respon siswa terhadap Bahan Ajar Bahasa Arab Berbasis Android Tema Al-Bait; 4) Mengetahui minat belajar siswa setelah implementasi Bahan Ajar Bahasa Arab Berbasis Android Tema Al-Bait.
Penelitian ini merupaka jenis penelitian pengembangan (Research and Development) yang mengadaptasi model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Validasi media dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. Implementasi dilakukan pada 20 siswa kelas VII MTs N 1 Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Berdasarkan analisis kebutuhan, bahan ajar yang sesuai untuk dikembangkan adalah Bahan Ajar Bahasa Arab Berbasis Android Tema Al-Bait berbentuk native application berekstensi .apk; 2) hasil validasi ahli menunjukkan kelayakan media oleh ahli media dengan skor 4,05 dengan kategori layak, kelayakan bahan ajar oleh ahli materi dengan skor 4,53 oleh validator 1 dengan kategori sangat layak dan skor 4,29 oleh validator 2 dengan kategori sangat layak; 3) Hasil implementasi bahan ajar mendapatkan respon siswa terhadap media dengan skor 4,22 dengan kategori sangat layak; 4) Hasil minat belajar siswa setelah implementasi bahan ajar mendapatkan skor 3,7 dengan kategori berminat.NIM.: 14420106 Ahmad Akbar Khadziqon2021-11-09T07:21:38Z2021-11-09T07:21:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46503This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/465032021-11-09T07:21:38ZPERBANDINGAN FILM “MUGAMARAT SINBĀD” DENGAN FILM “LIFE OF PI” HASIL EKRANISASI HIKAYAT SINBAD FI QISSAHALFU LAILAH WA LAILAH DAN NOVEL LIFE OF PI (KAJIAN SASTRA BANDINGAN)Penelitian tesis ini berjudul “Perbandingan Film Mugāmarāt Sinbād dengan
Film Life Of Pi Hasil Ekranisasi dari Hikāyat Sinbād Fī Qiṣṣaḥ Alfu Lailah Wa
Lailah dan Novel Life of Pi (Kajian Sastra Bandingan). Latar belakang dari
penelitian ini adalah banyak ditemukannya kemiripan yang terdapat pada dua
karya sastra yang sering kali diduga dengan adanya faktor keterkaitan atau
keterpengaruhan antara keduanya. Sedangkan kemiripan bisa saja terjadi secara
kebetulan ataupun sengaja dilakukan. Adapun penelitian ini bertujuan untuk
menemukan persamaan, perbedaan dan keterkaitan antara dua karya seni yaitu
Film Mugāmarāt Sinbād dengan Film Life Of Pi. Penelitian ini adalah jenis
penelitian yang bersifat kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode
perbandingan dengan menggunakan madzhab/aliran Prancis dan juga
menggunakan bantuan metode ekranisasi untuk menemukan persamaan,
perbedaan dan keterkaitan yang ada dalam unsur struktural antara kedua novel dan
film tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ekranisasi atau
pengalihwahanaan mau tidak mau mengakibatkan berbagai perubahan. Perubahan
tersebut diantaranya adalah 1) Penciutan atau pengurangan, 2) Penambahan atau
perluasan, serta 3) Perubahan bervariasi atau perubahan dengan sejumlah variasi.
Persamaan dan perbedaan yang ada pada film Mugāmarāt Sinbād dan film Life
Of Pi terlihat dari beberapa aspek, yaitu pada tema, latar penokohan dan alur.
Adapun setelah melihat latar belakang dan kesejarahan kedua film, terlihat adanya
keterkaitan dari keduanya.NIM.: 19201010001 Tri Ana Etikasari2021-11-09T04:39:45Z2021-11-09T04:39:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46488This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/464882021-11-09T04:39:45ZMANUSIA, HEWAN DAN TUMBUHAN DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN EKOKRITIK)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek ekologis manusia, hewan dan tumbuhan dalam Al-Qur’an. Dalam berbagai bidang, manusia cenderung mengadopsi pandangan antroposentris, tidak terkecuali dalam kajian sastra. Dalam kajian ekokritik, sangat dibutuhkan karya sastra yang menjadikan alam sebagai subjek dan pokok pembahasan, tidak hanya sebagai latar dan objek figuratif. Terdapat dua rumusan masalah yang diangkat dalam tesis ini, yaitu: (1) bagaimana penggambaran manusia, hewan dan tumbuhan dalam Al-Qur’an? Dan (2) bagaimana hubungan paradigma nature-culture-nurture manusia, hewan dan tumbuhan dalam Al-Qur’an?
Penelitian ini berjenis library research dengan menggunakan metode penelitian deskriptif interpretatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan ekokritik dengan paradigma nature-culture-nurture. Metode penelitian deskriptif interpretatif digunakan untuk mencari data dari sumber dengan jalan menginterpretasikan data dan mendespkripsikannya. Pendekatan ekokritik digunakan untuk mengaitkan dan menjelaskan hubungan antara alam, budaya dan pelestarian.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: (1) bahwa hewan dan tumbuhan sederajat dengan manusia sebagai hamba, dan hewan dan tumbuhan bukanlah makhluk yang lebih rendah dari manusia. (2) berkaitan dengan hubungan paradigma nature-culture-nurture, terdapat tiga kesimpulan yang diambil, yakni larangan penghalalan hewan tertentu memiliki hubungan dengan cara kematian hewan yang terbebas dari tindak kekerasan, larangan pengharaman hewan tertentu memiliki hubungan dengan penghindaran tabdhi>r, dan keutamaan hasil panen memiliki hubungan dengan penyeimbangan konsumsi.NIM.: 17201010018 Riqqotul Yumna2021-11-01T10:05:45Z2021-12-16T02:04:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46175This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/461752021-11-01T10:05:45ZUJI KEAKURATAN HASIL PENERJEMAHAN GOOGLE TRANSLATE (STUDI PADA ABSTRAK BERBAHASA ARAB SKRIPSI PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PELUANG KERJA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PBA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA)Dalam segala bidang kehidupan terutama mentransfer ilmu pengetahuan dan informasi seperti bidang agama, sosial-politik, ekonomi dan budaya serta penyebaran informasi, peningkatan sumber daya alam manusia serta era globalisasi peranan para penerjemah memang sangat penting. Penerjemah juga berperan pada pembangunan bangsa-bangsa, umumnya dalam memajukan peradaban umat manusia (Nababan, 2003). Pada masa lampu para penerjemah mengandalkan kamus didalam kegiatan penerjemahan. Seiring perkembangan zaman modern saat ini penerjemah mengikuti kecanggihan teknologi salah satunya Google Translate yang dapat menerjemah lebih dari 100 bahasa lainnya.
Dalam dunia penerjemahan kebanyakan para penerjemah menggunakan Google Translate sebagai fasilitas penerjemahan gratis, berdasarkan fakta penggunaan Google Translate mencapai 100M perhari. Apabila Google Translate menghasilkan penerjemahan yang tidak tepat atau kesalahan, maka akan berpengaruh besar terhadap hasil penerjemahan diseluruh dunia. Dalam hal ini adalah masalah serius yang harus diperhatikan, karena penerjemahan yang tidak tepat dapat mengakibatkan kesalahan fatal dan tidak tersampainya pesan dan maksud dari teks bahasa yang berkaitan dengan hal tersebut.
Berdasarkan uraian ini penulis ingin mengungkap masalah keakuratan hasil penerjemahan Google Translate menggunakan teks pada Abstrak penelitian mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab (PBA) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan cara menggunakan metode terjemah Back-Translation , teks bahasa Arab diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Kemudian diterjemahkan kembali ke bahasa Arab untuk mengetahui perkembangan serta sejauh mana Google Translate sebagai penerjemah dalam menghasilkan terjemahan yang berkualitas, akurat dan tepat sesuai dengan perspektif teori penerjemah oleh Nababan yang dapat memperluas kasanah keilmuan bahwa keakuratan penerjemahan sangat penting untuk peningkatan kualitas hasil terjemah dan menambah wawasan dalam pembelajaran bahasa Arab yang lebih baik khususnya pada mata kuliah pelajaran tarjamah bahasa Arab.
Penelitian ini menganalisis perbandingan antara teks Abstrak skripsi mahasiswa PBA UIN Sunan Kalijaga dalam berbahasa Arab asli dan hasil terjemahan kembali ke bahasa Arab oleh Google Translate pada Abstrak Skripsi Arab. Layanan Google Translate dapat menerjemahkan kata, frasa, dan halaman web secara instan antara bahasa Inggris, bahasa Arab dan lebih dari 100 bahasa lainnya. Untuk mencapai tujuan uji keakuratan, keterbacaan dan keberterimaan teks sesuai teori menerjemah nababan. Akan tetapi, tujuan penelitian akan lebih fokus pada keakuratan dari ketiga teori menerjemah.
Kemudian peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan metode terjemah Back-Translation yaitu, alat validasi yang banyak digunakan dalam pengaturan penelitian internasional dan dokumen asli dibandingkan dengan hasil terjemahan kembali untuk melihat ketidakkonsistenan dan jika tidak ada yang ditemukan, terjemahan dianggap setara.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil keakuratan Google Translate adalah tidak akurat, tetapi pada keberterimaan dan keterbacaan masih dapat diterima dan dibaca secara pemahaman makna teks dari terjemahan Google Translate ke bahasa Indonesia sejauh ini masih bisa dipahami. Untuk itu Google Translate dapat digunakan sebagai Pre-Translator yang masih butuh perbaikandalam menyempurnakan hasil terjemahan yang tepat dan akurat. Adapun ketidakakuratan penerjemahan yang ditemukan yaitu, kajian linguistik seperti sintaksis, semantik, kesalahan dalam menuliskan angka, kekurangan kata, pengurangan makna.NIM.: 18204020005 Jumatulaini2021-11-01T09:56:34Z2021-11-01T09:56:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46177This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/461772021-11-01T09:56:34ZPENDEKATAN HUMANISTIK DAN KOMUNIKATIF-INTERAKTIF DALAM BELAJAR BAHASA ARAB DI MADRASAH ALIYAHSetiap orang yang sedang belajar bahasa, sebenarnya sudah memiliki kemampuan belajar bahasa. Yang dikenal dengan language acquistion device atau LAD. Dimana LAD merupakan suatu kemampuan gramatikal manusia yang dibawa sejak lahir yang mendasari semua bahasa manusia. Dalam proses perkembangan bahasa, otak juga turut berperan penting dalam pemahaman bahasa. Maka dirumuskanlah pendekatan humanistik dan komunikatif-interaktif dalam penulisan ini. Pendekatan ini bertujuan untuk mengembangkan operasionalisasi pendekatan humanistik yang diintegrasikan dengan pendekatan komunikatif-interaktif, sebagaimana yang kita ketahui pengintegrasian humanistik dan komunikatif-interaktif sangat berperan penting pada peserta didikdalam belajar bahasa Arab dengan memperhatikan komunikasi dua arah tanpa mengabaikan rasa kemanusiaan.
Penelitian ini merupakan studi pustaka atau library research yang menjadikan bahan pustaka sebagai sumber data utama. Dengan metode deskriptif untuk mengkaji sumber-sumber tertulis, analisis data dengan pendekatan kualitatif yang dalam prosesnya menyelidiki fenomena sosial dan manusia.
Hasil menunjukkan bahwa belajar bahasa Arab dengan pendekatan humanistik dan komunikatif-interaktif pada jenjang Madrasah Aliyah sangat tepat diaplikasikan, karena bagaimanapun humanistik dan komunikatif-interaktif secara universal mengedepankan optimalisasi operasinya pada semua aspek yang ada pada peserta didik melalui operasionalisasi optimal fungsi otak kanan yang berimplikasi pada proses belajar mengajar lagi menyenangkan dan mendatangkan kecanduan. Langkah-langkah yang diambil dalam humanis dan komunikasi dua arah dapat menentukan tujuan pembelajaran yang jelas akan kemana arah nantinya serta membimbing peserta didik dalam menerapkan konsepnya pada dunia nyata.NIM.: 18204020021 Temu Nurul Hasanah2021-10-25T04:30:07Z2022-03-31T07:38:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45870This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/458702021-10-25T04:30:07ZASH’AR FI DIWAN UMAR BIN ABI RABI’AH (DIRASAH TAHLILIYAH ‘ARUDIYAH WA QOWAFIYAH)Antologi puisi Umar Ibn Abi Rabi’ah merupakan kumpulan puisi pada masa Dinasti Umayyah. Diwan ini ditulis oleh disusun oleh Abd A. Ali Mahna. Dalam sejarah sastra Arab, diakui bahwa pada masa Dinasti Umayyah kaidah-kaidah penulisan syair Arab multazim, baik dalam ranah ‘arudh maupun qafiyah masih diterapkan secara ketat. Maka, bisa diasumsikan bahwa sebagai penyair besar, Umar Ibn Abi Rabi’ah juga merapkannya demikian. Tulisan ini akan membuktikan asumsi tersebut.
Dalam penelitian yang berjudul Al-asy’ar fi Diwan Umar bin Abi Rabi‘ah (Dirasah Tahliliyah ‘Arudliyah wa Qawafiyah) ini, peneliti ingin membahas tentang konsistensi penggunaan bahr pada puisi-puisi diwan Umar Ibn Abi Rabi’ah, dengan tujuan untuk mengetahui perubahan yang terjadi dalam wazan-wazan puisinya yang berupa ziha>f dan illat dan bagaimana desain qa>fiyah yang digunakan dalam puisinya. Jenis penilitian ini adalah library research (penelitian kepustakaan) dengan menggunakan pendekatan ilmu ‘arud dan qafiyah menurut Imam Khalil bin Ahmad.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa puisi Umar Ibn Abi Rabi‘ah pada qafiyah ba menggunakan sepuluh bahr yaitu tawil, madid, basit, wafir, kamil, hazaj, ramal, munsarih}, khafif, dan mutaqarib. Pada bahr tawil ada zihaf qabd dan tidak ada ‘illah pada bahr ini. Zihaf yang menduduki kedudukan ‘illah adalah zihaf qabd} pada ‘arud-nya. Bahr madid ada zihaf khabn dan tidak ada ‘illah} pada bahr ini. Bahr basit ada zihaf khabn dan ‘illah qadf. Zihaf yang menduduki kedudukan ‘illah adalah khabn pada ‘arudnya. Bahr kamil ada zihaf idmar dan waqs dan ‘illahnya qadf. Zihaf yang menduduki kedudukannya ‘illah adalah idmar pada ‘arudnya. Bahr hazaj tidak ada zihaf dan ‘illah. Bahr ramal ada zihaf khabn dan t}ayy dan tidak ada ‘illah pada bahr ini. Bahr munsarih ada zihaf khabn dan tayy dan tidak ada ‘illah} pada bahr ini. Zihaf yang menduduki kedudukan ‘illah adalah tayy pada ‘arud dan darabnya. Bahr khafif ada zihaf khabn dan tidak ada ‘illah pada bahr ini. Zihaf yang menduduki kedudukan‘illah adalah tayy pada ‘arud dan d}arabnya. ‘illah yang menduduki kedudukan zihaf yaitu tasy’is\. Bahr mutaqarib ada zihaf qabd} dan ‘illah-nya haz\f. Adapun tentang desain qafiyah, disimpulkan bahwa pada qafiyah ba tidak ditemukan cacat atau ‘aib.NIM.: 16110089 Ahmad Nurilhuda2021-10-25T03:55:16Z2022-05-25T04:32:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45863This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/458632021-10-25T03:55:16ZAL TAULID FI AL LUGHAH AL ‘ARABIYAH: DIRASAH FI TAKWIN MUSTALAHAT AL-LUGHOH AL ‘ARABIYYAH AL JADIDAH FI LUGHAH TATBIQ IPHONE 6S IOS 13.1.1.Penelitian ini mendeskripsikan tentang perkembangan bahasa dalam teknologi yang mana teknologi selalu berkembang dari zaman ke zaman. Bukan hanya teknologi saja yang berkembang melainkan bahasa juga berkembang mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian yang berada dikawasan ilmu linguistik, yang mana bahasa yang berkembang tersebut disebut dengan neologisme. Neologisme ini ditemukan disalah satu teknologi yaitu pada bahasa operasional iphone 6s versi IOS 13.1.1. Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data neologisme yang ditemukan pada bahasa operasional tersebut yang ditinjau dari segi morfologis dan semantik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk neologisme dengan kaidah morfologis dan semantik pada bahasa operasional iphone 6s versi IOS 13.1.1
Jenis penelitian ini yaitu deskripstif kualitatif yang mana menganalisis dengan berdasarkan teori neologisme Ibrahim Murad dan Hilmi Khalil. Ibrahim Murad membagi neologisme dengan lima macam pembentukan dan 15 kaidah yaitu: (1). Neologi fonetis, yang mencangkup a). Penggantian fonem, b). Pertukaran posisi fonem, c). Kemiripan fonem, d). Kejelasan pengucapan, e). Sisipan. (2). Neologi morfologis yang terdiri dari, a). Derivasi, b). An-naht, c). Komposisi, d). Leksikal. (3). Neologi semantis yang terdiri dari, a). Metafora, b). Translasi. (4). Neologi spontanitas yang terdiri dari, a). Spontanitas hakiki, b). Spontanitas imitasi. (5). Neologi peminjaman yang terdiri dari, a). Ad-dakhil, b). Arabisasi dan neologisme menurut Hilmi Khalil yang terbentuk dari kaidah neologisme morfologis, neologisme semantik, dan neologisme peminjaman.
Hasil penelitian neologisme ini ditemukan 138 istilah dan 3 macam neologisme yaitu kaidah morfologi, semantik, dan peminjaman. (1). Neologi morfologis: a). Derivasi (4 kata), b). Komposisi (3 istilah). (2). Neologi semantis: a). Metafora (0 istilah), b). Translasi (131 istilah), (3). Neologi peminjaman: a). Ad-dakhil (5 istilah), b). Arabisasi (1 istilah).NIM.: 16110071 Taqiya Putri Salsabila2021-10-25T03:37:50Z2022-04-19T03:41:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45860This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/458602021-10-25T03:37:50ZAL QAUMIYAH AL INDUNISIYAH FI AL MASRAHIYAH ‘AUDAH AL FIRDAUS LI ‘ALI AHMAD BAKATHIR (DIRASAH TAHLILIYAH BINYAWIYAH TAKWINIYAH)Penelitian ini menggunakan naskah drama Audatul Firdaus sebagai objek material dan obbjek formalnya adalah nasionalisme bangsa Indonesia. Tujuan dari penelitian ini yaitu menguraikan pemikiran nasionalisme dari Ali Ahmad Bakatsir yang dia sampaikan melalui sebuah naskah drama yang berjudul ‘Audatul Firdaus. Naskah drama ‘Audatul Firdaus merupakan naskah yang menceritakan tentang perjuangan bangsa Indonesia di masa pra proklamasi kemerdekaan Indonesia. Naskah drama ini diterbitkan pada tahun 1946 dan berhasil menarik simpati rakyat Mesir pada masa itu terhadap penderitaan yang dialami oleh bangsa Indonesia.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Strukturalisme Genetik Lucien Goldmann. Strukturalisme genetik merupakan suatu pendekatan sastra yang diciptakan oleh Lucien Goldmann yang berangkat dari kritiknya terhadap Teori sosiologis sastra Marxis yang selama ini menceraikan karya sastra dari realitas sastra tersebut. Pendekatan ini merupakan pengembangan dari sosiologi sastra yang dipadukan dengan strukturalisme murni menghasilkan beberapa pemikiran tentang karya sastra sesuai dengan tiga sifat dasar manusia yaitu kecenderungan atas signifikansi, konsistensi dan transendensi. Dengan menggunakan metode dialektika sebagai metode analisisnya, pendekatan ini memunculkan suatu pandangan umum tentang karya sastra berdasarkan latar belakang kelompok sosial pengarang yang disebut dengan pandangan dunia pengarang.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa pemikiran nasionalisme bangsa Indonesia yang disampaikan oleh Ali Ahmad Bakatsir dalam naskah ‘Audatul Firdaus muncul karena dipengaruhi oleh Latar belakang kelompok sosial Bakatsir yang mewakili akademisi, sastrawan, kaum nasionalis Mesir dan cendekiawan muslim. Sebagai seorang akademisi dan sastrawan, nasionalisme bangsa Indonesia dalam pandangan Bakatsir adalah sebuah unsur yang sudah ada sejak dahulu kala dan diemplementasikan dalam kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari, berdasarkan sumber-sumber teks dan tradisi lisan yang ada sejak dahulu serta diwariskan secara turun temurun kepada generasi penerus bangsa Indonesia. Sebagai seorang cendekiawan muslim dan nasionalis Mesir, nasionalisme bangsa Indonesia merupakan nasionalisme yang berpegang teguh kepada nilai-nilai keislaman yang bersumber pada Al-Qur’an dan Hadits dan diemplementasikan dalam semboyan hubbul wathan Minal ‘Iman. Pemikiran Bakatsir berdasarkan kelompok-kelompok sosialnya inilah yang menghasilkan pandangan dunia pengarang dan direpresentasikan melalui naskah drama ‘Audatul Firdaus.NIM.: 16110059 Muhammad Ahsan Rasyid2021-10-25T02:56:40Z2022-03-30T08:08:39Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45852This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/458522021-10-25T02:56:40ZKHAMSAH RUMUZ FI AL QISSAH AL QASIRAH ‘AL WAFA’ AL MUR’ LI TAHA HUSAIN (DIRASAH TAHLILIYAH AL SIMIYA'IYAH LI ROLAND BARTHES)Cerpen yang berjudul al-wafa al-mur ini menceritakan tentang kegelisahan seorang ibu yang bernama Asma dalam mendidik anaknya yang bernama Ka’ab. Dalam kesehariannya Asma harus berbohong kepada Ka’ab tentang kebenaran dibalik kematian ayahnya. Hal tersebut dilakukan atas permintaan dari adik ipar Asma sebagai syarat untuk boleh tinggal di rumahnya. Pasca meninggalnya suami, Asma dan Ka’ab harus menumpang hidup di rumah adik suaminya Asma. Kebohongan yang dilakukan oleh Asma ini diam-diam membentuk pola kepribadian terhadap Ka’ab sebagai anak. Bertahun-tahun Ka’ab menyembunyikan kesedihannya melalui sikap berpura-pura tegar dan berpura-pura kuat di hadapan teman-temannya.
Melalui kisah Ka’ab dalam cerpen ini, peneliti bermaksud mencari teka-teki, makna konotasi, makna narasi, pertentangan psikis tokoh hingga rujukan budaya yang terdapat di dalamnya. Tujuan pencarian kelima hal tersebut untuk bisa memahami segala makna tersirat dalam cerpen. Dengan tujuan pembedahan makna tersebut, peneliti menggunakan teori semiotika miliki Roland Barthes. Dari sekian banyak teori yang digagas olehnya, peneliti memilihi untuk menggunakan gagasannya tentang lima kode yang terdapat dalam sebuah karya sastra. Barthes dalam bukunya S/Z mengatakan bahwa untuk membedah suatu karya sastra dapat menggunakan lima kode. Lima kode tersebut dapat ditemukan oleh seorang peneliti melalui analisis leksia. Setiap leksia minimal akan memuat setidaknya tiga kode. Dari hasil penelitian penulis terhadap cerpen ini, penulis telah menemukan beberapa kode pada beberapa leksia yang terdapat dalam cerpen ini. Dengan ditemukannya kelima kode tersebut, makna tersirat dalam cerpen ini dapat terungkap secara jelas.NIM.: 15110116 Achmad Fauzi2021-10-25T02:46:09Z2022-04-11T07:24:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45842This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/458422021-10-25T02:46:09ZAL NIZA’ AL DINI BAYNA AL ISLAM WA AL MASIHI FI AL RIWAYAH ‘AMALIQAT AL SYIMAL LI NAJIB AL KAILANI (DIRASAH TA’BIRIYYAH)Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bentuk-bentuk konflik keagamaan yang terjadi dalam sebuah novel dan korelasinya terhadap kehidupan si pengarang. Objek material yang digunakan adalah novel yang berjudul ‘Amaliq al Syimal karya Najib Kaelani dan dianalisis dengan pendekatan ekspresif yang lebih memandang karya sastra sebagai ekspresi dunia batin pengarangnya. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan kajian pustaka yaitu dengan mengambil data yang berupa kutipan novel ‘Amaliq al Syimal yang memiliki unsur konflik antar agama dan penulis akan menganalisis data-data tersebut sehingga metode dalam penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analitis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa apa yang ditulis oleh Najib kaelani dalam novelnya yang berjudul ‘Amaliq al Syimal merupakan representasi dari pengalaman-pengalaman yang pernah dialami oleh Najib Kaelani di kehidupan nyata. Adapun konflik-konflik yang terjadi, penulis membaginya ke dalam empat bagian konflik di antaranya, konflik agama terkait pada kasus politik dan kebijakan yang terdiri dari dua kasus yaitu kesenjangan sosial di rumah sakit dan pembebasan kaum muslim oleh Perwira Kristen Hausa; konflik agama terkait persaingan tidak sehat dalam berdakwah yaitu pada kasus konflik wilayah di Suku Ibo; konflik yang terkait isu terorisme pada kasus terbunuhnya tokoh Ahmadu Bello dan konflik di dalam penjara Nigeria Utara; konflik agama terkait isu hilangnya kebebasan dalam memeluk agama yaitu ketika Gamaka memeluk Islam.NIM.: 15110089 Fita Sukmawati2021-09-17T06:31:44Z2021-09-17T06:31:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44519This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/445192021-09-17T06:31:44ZPERAN NAHWU DALAM STUDI ISLAMThis thesis takes the title "The Role of Nahwu in Islamic Studies". Arabic is
an integral component in the journey of Islam. The importance of research is carried
out in the re-centering of Arabic discourse, especially Nahwu as the language of
knowledge in Islamic studies. Because in its historical trajectory, Nahwu has become
one of the components that has participated in enlivening the excitement of Islamic
civilization along with other scientific discourses.
The focus of discussion in this study is to find out how the origins and history
of Nahwu's development. Next look at the role of nahwu in Islamic studies. Finally,
this research discusses the future challenges of Nahwu. From the type, this research is
a type of literature study with a historical approach. In this study, the authors used the
theory of history of thought to reveal how the history of Nahwu and the role of
Nahwu in Islamic studies.
The results of this study indicate that the role of Nahwu in Islamic studies has
a very significant role. In the science of Akhlak - Tasawuf, there are many Nahwu
theories that explain moral teachings such as fi'il mudhari and mubtada 'theories. In
Jurisprudence, the Qiyas method is one of the methods adopted by Jurisprudence in
Istinbath in addition to other Nahwu theories that play a role in the process of
interpreting the Jurisprudence text. Some of the challenges faced by Nahwu in the
future are the monodisciplinary shadow of Nahwu if Nahwu walks arrogantly in the
scientific landscape and the emergence of conflicts caused by differences in other
schools of disciplines from each Nahwu figure.NIM.: 1620510064 Manan Syah Putra Nasution, S.Pd.2021-09-17T04:26:37Z2021-09-17T04:26:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44512This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/445122021-09-17T04:26:37ZANALISIS KESALAHAN BERBAHASA ARAB (STUDI KASUS SKRIPSI MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA ARAB UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA)Penulisan tesis ini berangkat dari permasalahan yaitu
Bagaimana mahasiswa menerapkan kaidah nahwu-shorof dalam
penulisan kalimat sempurna dalam bahasa Arab yang memiliki
kesesuaian antara fi'il dan fa'il ataupun antara muzakkar-muannas
dan juga al „adad-ma‟dud. Maka permasalahan ini dapat dirinci
menjadi beberapa Sub yang meliputi: (1) Mengapa terjadi kesalahan
berbahasa Arab al „adad-ma‟dud dan muzakkar-muannas? (2) Di
manakah letak kesalahan bahasa Arab al „adad-ma‟dud dan
muzakkar-muannas (3) Apa saja faktor penyebab kesalahan
penulisan bahasa Arab (4) Bagaimana upaya mahasiswa menghindari
kesalahan bahasa Arab.
Penelitian ini adalah penelitian deskripsi kualitatif dengan
mendeskripsikan kesalahan bahasa Arab pada skripsi mahasiswa
PBA UMY, Dengan pendekatan analisis kesalahan, Peneliti dapat
melakukan pendekatan analisis kesalahan yaitu mengidentifikasi
kesalahan, mengklasifikasikan kesalahan berdasarkan kategori adad
ma'dud dan muzakkar-muannas, mendeskripsikan kesalahan serta
menganalisis faktor penyebab kesalahan berdasarkan fenomena
kebahasaan yang muncul dalam skripsi mahasiswa PBA UMY.
Belajar bahasa asing adalah suatu fenomena kebahasaan yang
telah lama menjadi perhatian paralinguistik salah satu pendekatan
yang dilakukan para peneliti dalam menelaah kesalahan tersebut
adalah dengan menggunakan analisis kesalahan atau dalam bahasa
Arab disebut dengan tahlilul akhto, ialah sebuah prosedur kerja yang
memiliki langkah-langkah tertentu yang meliputi pengumpulan
sampel, mengidentifikasi kesalahan, mengevaluasi atau menilai suatu
kata dengan taraf kesalahan al „adad-ma‟dud dan Muzakkarmuannas.
Penelitian ini mengungkapkan hasil terhadap kesalahan
berbahasa Arab yang dilakukan oleh mahasiswa PBA UMY. dalam memperoleh data peneliti menganalisis data tersebut dengan
menggunakan teknik analisis kesalahan terhadap skripsi mahasiswa
PBA FPB UMY yang mana telah menentukan jenis kesalahan yaitu
al „adad-ma‟dud dan Muzakkar-muannas. Setelah data di
klasifikasikan, kemudian dilakukan evaluasi kesalahan yang mana
pada evaluasi meliputi koreksi terhadap kesalahan dan penghitungan
intensitas atau kuantitas dalam satu kategori kesalahan. Ini dilakukan
terhadap tulisan-tulisan di dalam skripsi mahasiswa pba UMY yang
dianggap menyimpang dari tata bahasa Arab yang benar sehingga
menimbulkan kesalahan ataupun penafsiran pemahaman terhadap
pembaca.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan
terdapat 80 kesalahan dari 2 kategori tersebut. 48 kesalahan kategori
muzakkar-muannas dan 32 kesalahan kategori al „adad-ma‟dud.
Data tersebut menunjukkan bahwa 60% melakukan kesalahan
kategori muzakkar-muannas dan 40% melakukan kesalahan al
„adad-ma‟dud. Jenis kesalahan al „adad-ma‟dud Al Asli meliputi
(adad mufrod, adad murokab, adad uqud dan adad ma‟tuf) dan al
„adad-ma‟dud Tartibi, Faktor penyebab kesalahan yaitu faktor
linguistik dan faktor sosial linguistik, untuk menghindari kesalahan
berbahasa pembelajar harus fokus terhadap kaidah bahasa Arab
nahwu-shorof serta teliti dalam penerjemahan dan dan harus
mempelajari analisis sebuah kalimat untuk mengaplikasikan tata
bahasa ilmu nahwu dan shorof.NIM.: 1620411030 Arief Bahtiar Rifai2021-09-16T07:02:26Z2021-09-16T07:02:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44455This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/444552021-09-16T07:02:26ZINTERFERENSI BAHASA INDONESIA DALAM BAHASA ARAB DALAM AL INSYA’ AL USBU’IY SANTRIWATI KELAS 5 DI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR PUTRI KAMPUS 2 TAHUN AJARAN 1437/1438 HPondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 2 adalah lembaga pendidikan
di bawah naungan Pondok Modern Darussalam Gontor Pusat Ponorogo. Lembaga
pendidikan ini menggunakan bahasa Arab dan Inggris sebagai bahasa pengantar dalam
setiap kegiatannya. Dikarenakan sebagian besar pelajaran yang dipelajari santriwati
menggunakan bahasa Arab, pelajaran Bahasa Arab menjadi sangat penting. Pada al insya’
al usbu’iy santriwati kelas 5 KMI peneliti menemukan adanya kesalahan nahwu dan Sharf
pada al insya’ al usbu’iy yang dibuat. Peneliti menduga hal ini terjadi karena adanya
interferensi bahasa ibu terhadap bahasa Arab.
Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu: 1) Apa saja macam interferensi bahasa
yang ditemukan dalam insya’ usbu’i santriwati kelas 5 KMI di PMDG Putri Kampus 2? 2)
Apa hal-hal yang mempengaruhi terjadinya interferensi bahasa dalam al insya’ al usbu’iy
santriwati kelas 5 KMI di PMDG Putri Kampus 2?
Metode yang digunakan peneliti untuk menganalisis data yang terkumpul dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif, yaitu mendekripsikan apa saja yang
berkaitan dengan interferensi bahasa Indonesia terhadap bahasa Arab dalam al insya’ al
usbu’iy.
Hasil dari penelitian yang dilakukan yaitu: adanya interferensi bahasa Indonesia
terhadap bahasa Arab dalam hal ketidaksesuaian antara s}ifah dan maus
}uf, id
}afah,
akhawatu anna, ketidaksuaian fi’l dan fa
>’il, dan dalam penerjemahan kata mempunayai.
Hal-hal yang mempengaruhi terjadinya interferensi bahasa Indonesia terhadap bahasa
Arab dalam al insya’ al usbu’iy yaitu: 1) Kurangnya kemampuan mereka dalam
penguasaann bahasa Arab 2)Santriwati kurang memperhatikan koreksi yang diperoleh
dalam al insya’ al usbu’iy mereka. Solusi yang dapat diberikan oleh peneliti untuk
mengatasi hal-hal yang mempengaruhi terjadinya interferensi bahasa Indonesia terhadap
bahasa Arab dalam al insya’ al usbu’iy diantaranya: 1) Meningkatkan kepedulian
santriwati atas pentingnya bahasa Arab, 2) Memberi motivasi kepada santriwati untuk
lebih menyukai bahasa Arab, 3) Memerintahkan santriwati untuk menulis kembali kalimat
yang mengalami interferensi bahasa Indonesia terhadap bahasa Arab.NIM.: 1620410074 Diah Kusuma Wardani2021-09-09T09:39:55Z2021-09-09T09:39:55Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44030This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/440302021-09-09T09:39:55ZBentuk-bentuk Morfonologi Dalam Bahasa Arab Dan Bahasa Indonesia Dan Pengajaranya:Analisis KontrastifDalam dunia pendidikan bahasa, banyaknya ragam bahasa dengan sederet keunikan dan kekhasan serta sistemnya yang berbeda-beda menuntut para pelajar di Indonesia untuk lebih jeli, cermat dan teliti dalam mempelajarinya, terlebih bahasa Arab yang merupakan bahasa Asing bagi mereka.Hal inilah yang mengharuskan adanya deskripsi sebuah bahasa serta pembelajarannya yang terarah agar nantinya bahasa Arab dapat diterima dan dipahami dengan mudah.
Morfonologi bahasa Arab atau yang dikenal dengan istilah J'Jiil, ibdiil dan idgiim adalah bagian kecil dari materi pembelajaran bahasa Arab yang berkaitan dengan pembelajaran asal-usul kata/Jafal, sebuah materi pelajaran yang cukup menjadi permasalahan dan problem karena dianggap sulit dan rumit sehingga untuk bisa mengerti dan memahaminya dibutuhkan adanya kesungguhan dan semangat tinggi serta latihan pemahaman asal-usul kata yang intens ataupun dengan cara mengontraskannya dengan bahasa asli/ibu (bahasa Indonesia) pelajar/siswa.
Analisis kontrastifyang dikembangkan dan dipraktekkan pada tahun 1950-an dan 1960-an merupakan suatu aplikasi linguistik pada pengajaran bahasa pada hakikatnya muncul sebagai sebagai salah satu upaya ataupun solusi dalam mengatasi permasalahan yang ada dalam pengajaran B2 (Bahasa Asing). Analisis kontrastif ini didasarkan pada beberapa asumsi yakni: (l) Kesukaran-kesukaran dalam mempelajari bahasa baru disebabkan oleh interferensi dari bahasa pertama, (2) Kesukaran-kesukaran tersebut diprediksi atau diperkirakan oleh analisis kontrastif dan (3) Materi atau bahan pengajaran dapat memanfaatkan analisis kontrastif untuk mengurangi efek-efek interferensi.
Dengan menggunakan metode deskriptif dan kontrastif penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh satu titik temu tentang persamaan dan perbedaan dua bahasa yang berbeda khususnya sistem struktur kata dan tata bunyi bahasa Arab dan Indonesia, yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan pijakan dalam pembelajaran (bahasa Arab) serta metode/teknik pengajaran yang sesuai , efektif dan efisien khususnya bagi para pelajar Indonesia.NIM. 99424517 Ulfatuzzahroh. S2021-08-23T06:35:38Z2021-08-23T06:35:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43462This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/434622021-08-23T06:35:38ZQUANTUM WRITING DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN KITABAHBerdasarkan latar belakang yang penulis uraikan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1.Bagaimana teknik Quantum Writing?
2.Bagaimana teknik pembelajaran keterampilan ldtaoah?
3. Bagaimana implikasi quantum writing terhadap pembelajaran kitiibah?
B. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan penelitian
a. Untuk mendeskripsikan dan menjelaskan teknik menulis menurut
quantum writing
b. Untuk mendeskripsikan dan menjelaskan teknik pembelajaran kitiibah
c. Untuk mendeskripsikan dan menjelaskan implikasi quantum writing
terhadap pembelajaran ldtiibah atau menulis teks bahasa Arab.
2. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini ditujukan untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan, khususnya pembelajaran bahasa Arab dengan nuansa baru sehingga diharapkan dapat bermanfaat, rnenambah khazanah dan menumbuhkan minat serta memotivasi anak didik dalam mengatasi pembelajaran kitiibah atau menulis teks bahasa arab. Penjelasan yang telah dipaparkan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
I. Quantum writing merupakan perpaduan dari konsep belajar accelerated learning, revolusi cara belajar (the learning revolution) dan konsep quantum learning. Dalam quantum writing ada dua pembahasan utama teori menulis yaitu konsep dan teknik menulis yang diambil dari teori-teori menulis dari quantum learning, accelerated learning dan revolusi cara belajar.
Konsep menulis dalam quantum writing adalah sebagai berikut:
a. Perjalanan menyingkap diri: menulis bisa menyehatkan
1. Menjadi sernakin sebat dengan menulis
2. Peningkatan kekebalan tubuh akibat menulis
3. Apa yang harus kita tulis agar kita sehat
4. Bagaimana mengubah paradigma menulis kita
b. Perjalanan menjelajah diri: menulis bagi kita sendiri
1. Lima hambatan untuk bertanya/meminta
2. Tujuh cara bertanya/meminta
Manfaat menulis bagi kita sendiri b. Perjalanan mengungk:apkan diri: menulis saudara kembar membaca
1. Menulis membutuhkan membaca dan membaca membutuhkan menulis
2. Menulis ala king dan Rowling
3. Menulis untuk orang lain
Teknik menulis menurut quantum writing adalah sebagai berikut:
a. Teknik menulis mengalir dengan menggunakan metode peta-pikiran
b. Teknik menulis dinamis dengan menggunakan iringan musik
c. Teknik menulis sinergis gaya quantum learning
d. Teknik menulis super gaya accelerated learning
2. Dari konsep dan teknik quantum writing tersebut temyata mempunyai pengaruh yang besar dalam pembelajaran kita"bah khususnya insya' tahrfi-i atau insya' kitabi yang mencakup tujuan pengajaran menulis, metode pengajaran, materi pengajaran, media pengajaran, lingkungan pembelajaran, proses dan evaluasi pembelajaran.
Aplikasi dari quantum writing dalam pengajaran menulis teks bahasa Arab diharapkan dapat membantu peningkatan kemahiran menulis bahasa Arab, karena quantum writing menawarkan dalam mengarang, siswa seharusnya diiringi menggunakan musik untuk menciptakan kondisi yang rileks dan nyaman dalam proses belajar mengajar akhimya serta didik tidak merasa cepat bosan dengan pengajaran mengarang k:hususnya insya' tahrlri atau kitabi.NIM: 00420515 MUSTAUFIO2021-08-20T02:57:55Z2021-08-20T02:57:55Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43438This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/434382021-08-20T02:57:55ZMEDIA GAMBAR
DALAM PENGAJARAN KOSAKATA BAHASA ARAB
DI TK AL ISLAM I JAMSAREN SURAKARTA JAWA TENGAH
(Studi Eksperimen Pada Anak Usia Prasekolah Kelompok B4)Taman Kanak-kanak merupakan suatu lembaga pendidikan formal
paling awal. Dengan pengertian lain, pendidikan prasekolah secara formal
diwujudkan dalam bentuk Taman Kanak-kanak yang pada hakekatnya
merupakan tempat bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain. Sesuai
dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R[ No. 0125/J/1994
tanggal 16 Mei 1994 disebutkan bahwa program kegiatan belajar TK
bertujuan untuk: membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap,
pengetahuan, ketrampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik
dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta
perkemban gan selanjutnya.
Untuk mencapai tujuan pendidikan diatas, maka diuraikan menjadi
program kegiatan belajar dalam rangka pengembangan kemampuan dasar
yang meliputi:
1. DayaCipta
2. Bahasa
3. Daya Pikir
4. Ketrampilan
Pengajaran bahasa Arab bagi anak prasekolah adalah suatu aktivitas
atau proses penggasaan pengetahuan ketrampilan belajar mengajar yang
diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina ketrampilan bahasa Arab fusha. Pengajaran bahasa Arab di TK ini bertujuan
untuk memberikan bekal bahasa asing dalam bentuk yang sangat sederhana
yaitu dalam bentuk penguasaÍln kosakata, karena kosakata sangat memegang
peranan penting dalam bahasa asing, terlebih dalam proses belajar mengajar
bahasa arab. Kualitas berbahasa seseorang
jelas tergantung pada kualitas dan
kuantitas kosakata yang dimiliknya. Semakin banyak kosakata yang dimiliki
maka semakin besar
juga
kemungkinan untuk trampil berbahasa.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Sejauh mana belajar bahasa Arab dengan menggunakan media gambar
dapat memberikan kemudahan bagi anak usia prasekolah di TK Al-Islam
kelompok 84 dalam menguasai kosakata Bahasa Arab?
Z. Adakah perbedaan yang signifrkan antara hasil belajar kosakata bahasa
Arab yang menggunakan media gambar dengan pengajaran biasa (tanpa
menggunakan media gambar)?
Setelah memaparkan seluruh hasil eksperimen secara detail, maka
sebagai akhir dari pembahasan penelitian ini dapat penulis kemukakan
beberapa kesimpulan sebagai berikut;
l. Pengajaran bahasa Arab khususunya tentang kosakata (mufrodat) dengan
menggunakan media gambar sangat efektif dan efisien dalam
meningkatkan penguasaan bahasa Arab siswa TK Al-Islam kelompok 84,
terbukti dengan perbedaan beda rata-rata sebesar 10,7369 bagi kelompok
eksperimen dan hanya 2,4210 bagi kelompok kontrol..
2. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kosakata bahasa Arab
dengan mempergunakan mçdia gambar dengan pengajaran biasa (tanpa
menggunakan media gambar). Dengan menggunakan uji "t" terbukti
bahwa: dari df sçbesar 36 diperoleh harga tr,it sebesar 10,958. Sementara
pada taraf signifikan 5Yoharga tþb sebesar 2,03 danpadataraf signifikan
1%oharga ttau sçbesar 2,72, sehinggaharga tr,¡t
jauh lebih besar dari harga
ttuu baik pada taraf signifikan 5 % maupun l%o (2,03 < 10,958 > 2,72).NIM. 00420183 TITIK NURHAYATI2021-08-19T15:10:03Z2021-08-19T15:10:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43434This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/434342021-08-19T15:10:03ZPENGARUH BELAJAR MUHADATSAH TER.HADAP
BELAJAR BAHASA AR.AB SISWA KELAS II PUTRI
MAKN SURAKARTAUntuk menghindari salah pengertian serta memperjelas pemahaman
terhadap skripsi yang penulis ajukan yang berjudul "PENGARUH BELAJAR
MUHADATSAH TERFIADAP BELAJAR BATASA ARAB SISWA KELAS II
PUTRI MAKN SURAKARTA." Maka penulis perlu memberikan beberapa
penegasan istilah yang terdapat dalam
judul tersebut, antaralain :
1. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang
ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.t
2. Belajar Muhadatsah
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai hasil atau aktivitas
secara langsung yang berhubungan dengan berbagai pengalaman. 2
Muhadatsah merupakan bentuk isim masdar mimie yang berasal dari kata dengan wazannya
yang berarti
percakapan.
Kesimpulannya adalah;
1. Pelaksanaan Belajar Muhadatsah di Asrama Putri MAKN Surakarta
Belajar muhadatsah di Asrama Putri MAKN Surakarta ditangani dan
diatur oleh siswa sendiri dibawah bimbingan dan pengawasan dari asatidz,
tepatnya dibawah tanggung
jawab Departemen Bahasa OPPK Putri MAKN
Surakarta. Adapun bentuk-bentuk kegiatan ini adalahsebagai berikut:
a. Pengayaan, kegiatan pengayaan ini dilaksanakan setiap hari Rabu,
Sabtu dan Ahad pagi dari pukul 05.00 sampai pukul 05.30 oleh seluruh
siswa kelas I, lI dan III Putri MAKN Surakarta, selama pelaksanaan
kegiatan ini dipandu oleh Departemen Bahasa secara langsung,
sebelum kegiatan dimulai para siswa mencari pasangan masingmasing kemudian mereka mempraktikan bahasa sesuai dengan tema
yang ditentukan oleh Departemen Bahasa.
b. Kegiatan Keseharian
Kegitan muhadatasah yang berbentuk kegiatan keseharian ini
maksudnya kegiatan muhadatsah dijadikan alat komunikasi sehari-hari
oleh siswa Putri MAKN Surakarta yaitu selama dua rninggu dalam
sebulan.
2. Terdapat Pengaruh yang sangat signifîkan antara Belajar Muhadatsah di
asrama dengan Belajar Bahasa Arab siswa di Kclas II Putri MAKN SurakartaNIM. 00420171 NURUL HIDAYATUL MUSLIKHAH2021-07-23T06:35:59Z2021-07-23T06:35:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42965This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/429652021-07-23T06:35:59ZPENGARUH METODE BERNYANYI TERHADAP KEMAMPUAN MENGHAFAL MUFRODAT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB SISWA KELAS II ALI BIN ABI THALIB MI MA’ARIF CANDRAN GODEAN TAHUN AJARAN 2019/2020Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah “adakah pengaruh metode bernyanyi terhadap kemampuan menghafal mufrodat dalam pembelajaran bahasa Arab kelas II Ali bin Abi Thalib MI Ma‟arif Candran Godean”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh dari metode bernyanyi
terhadap kemampuan menghafal mufrodat dalam pembelajaran bahasa Arab kelas II Ali bin Abi Thalib MI
Ma‟arif Candran Godean.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pre eksperiment dengan desain penelitian one group pre-test post-test. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kela II Ali bin Abi Thalib yang berjumlah 27 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah soal pre-test dan soal post-test, wawancara, dkumentasi, dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik parametrik yaitu uji t paired sample t test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode bernyanyi dapat berpengaruh terhadap kemampuan menghafal mufrodat dalam pembelajaran bahasa Arab. Hal ini dapat dibuktikan oleh Sig. (2-tailed) hasil uji t dengan signifikansi sebesar 0,000 < dari 0,05. Sehingga Ha diterima dan ditolak. Artinya, metode bernyanyi dapat berpengaruh terhadap kemampuan mengahfal
mufrodat dalam pembelajaran bahasa Arab. Beradasarkan
rumus, metode bernyanyi dapat meningkatkan kemampuan menghafal mufrodat dalam pembelajaran bahasa Arab sebesar 0,293%.NIM.: 16480034 Fiki Putri Saleha2021-07-23T06:33:42Z2021-07-23T06:33:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42964This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/429642021-07-23T06:33:42ZPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PERMAINAN EDUKASI “SAHLA” ALBIṬAQAH AL-„ARABĪYYAH DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK KELAS IV TAHUN AJARAN 2019/2020Bahasa Arab di Indonesia menjadi salah satu mata pelajaran wajib pada satuan pendidikan dibawah naungan Kementrian agama, mulai dari tingkatan dasar hingga perguruan tinggi. Tetapi dalam pelaksanaan atau penerapannya dalam
pembelajaran mengalami berbagai macam masalah,
masalah yang dihadapi oleh guru dalam mengajar adalah kurangnya motivasi belajar sehingga peserta didik malas belajar bahasa Arab, peserta didik tidak tertarik belajar bahasa Arab karena pelajaran yang tidak menyenangkan dalam proses pembelajaran dikelas.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan Research and Development. prosedur yang akan dilakukan oleh peneliti disini hanya sampai pada tahap level 1 yaitu melakukan penelitian untuk membuat rancangan produk tetapi tidak dilanjutkan dengan membuat dan menguji produk tersebut serta menggunakan 6 langkah model Sugiyono. Data yang
diperoleh adalah data kuantitatif dan kualitatif berdasarkan hasil penilaian dari ahli materi, ahli media, pengamat media dan peserta didik.
Media Sahla Albiṭaqah Al-„Arabīyyah mendapat skor rata-rata 9 termasuk kategori sangat kurang dari ahli materi dan dengan perbaikan. Sedangkan hasil dari 2 ahli media mendapat skor rata-rata 36,5 dan menunjukkan kategori sangat baik. Hasil dari penelitian ini adalah media layak dengan perbaikan yang disarankan oleh ahli materi, ahli media, serta media 100%
mendapat respon positif oleh pengamat media dan peserta didik.NIM.: 16480032 Rizka Amalia Safitri2021-06-26T11:56:14Z2021-06-26T11:56:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42571This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/425712021-06-26T11:56:14ZANALISIS FAKTOR KESULITAN MEMBACA TEKS BERBAHASA ARAB SISWA KELAS X IPA 2 SMA IT ABU BAKAR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2019/2020Latar belakang dari penelitian ini adalah banyaknya siswa-siswi yang kurang bisa membaca dan memahami teks berbahasa Arab. Oleh karena itu, peneliti mencoba mencari apa saja sih kesulitan yang di alami siswa-siswi dalam membaca teks berbahasa Arab. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui faktor kesulitan membaca teks berbahasa Arab. (2) Mengetahui upaya guru mengatasi kesulitan siswa dalam hal membaca teks berbahasa Arab.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat kualitatif, yang di laksanakan di SMA IT Abu Bakar Yogyakarta, sedangkan jenis penilitiannya adalah analisis deskriptif kualitatif. Dengan analisis ini, di harapkan dapat menjadi perhatian untuk pengajar Bahasa Arab supaya tahu faktor-faktor kesulitan yang di alami siswa dalam membaca teks berbahasa Arab. Pengumpulan data di lakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini adalah Analisa data kualitatif, memprediksi kesalahan siswa dalam pengucapan kalimat bahasa Arab dan langkah kedua mengidentifikasi kemampuan menerjemahkan teks bahasa Arab ke bahasa Indonesia.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Kesulitan yang di alami siswa adalah kesulitan linguistik, diantaranya adalah pengucapan, kosakata, tata Bahasa, pemaknaan. Kemudian kesulitan metodologis, di antaranya adalah alokasi waktu, latar belakang siswa, tenaga pengajar, metode, dan media. (2) Upaya yang di kakukan guru untuk mengatasi permasalahan tersebut.NIM.: 13420064 Abdul Aziz Ma'arif2021-06-10T06:14:14Z2021-06-10T06:14:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42257This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/422572021-06-10T06:14:14ZENTITAS IMPERATIF DALAM SURAH AL-‘ALAQ 1-5 (STUDI ANALISIS SOSIOPRAGMATIK)The verses in the al-Qur'an are so varied. Starting from declarative sentences (kalam khabar), interrogative sentences (kalam istifham), and imperative sentences (kalam amr). In this study, the authors focused only on imperative sentences. The imperative entity that is raised is an imperative contained in the surah al-'Alaq..Research using the material object of the surah al-'Alaq has been done a lot. Apart from the majority of the opinion that this letter is the first revelation to come down, the words that are arranged in the verse have content that can be material for discussion and discussion that will not be obsolete by the times. Surah al-'Alaq has 19 verses, but this research focuses on imperative sentences 1-5 only. Using the library research method, research results were obtained from the results of sociopragmatic analysis. Sociopragmatic study is a combination of sociolinguistics and pragmatics. So that in studying imperatives in the letter al-'Alaq, besides involving the structure of the language structure, it also involves social and pragmatic elements in it. Grammatically, the verb or fi'il used is fi'il muta'addi. The form of the imperative structure used is imperative or al Amr with its true meaning with a force function, a mandatory function, and a command function. Meanwhile, sociopragmatically, the imperative entity in the surah al-'Alaq is an adaptive sentence adjusting the social conditions of society when this surah was sent down.NIM.: 162110006 Laila Maftuhah2021-06-10T05:56:32Z2021-06-10T05:56:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42256This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/422562021-06-10T05:56:32ZKEINDAHAN BAHASA KITAB MAULID DHIYA’U AL-LAAMI’ BI DZIKRI MAULIDI AL-NABI AL-SYAFI’I KARYA AL-HABIB UMAR BIN MUHAMMAD BIN SALIM BIN HAFIDZ (STUDI ANALISIS STILISTIKA)One of the special aspects of the Book of Maulid is the beauty of the language style used, which is able to captivate the hearts of both readers and listeners. This is because the Book of Maulid uses a language style that is amazing because of the harmony, beauty and harmony of its composition. This research discusses the beauty of the language of the book Maulid Dhiya'u al-Laami 'using stylistic theory. Stylistics is the study of the linguistic characteristics of a work. The realm of stylistic studies includes phonology, morphology, syntax, semantics, and imagery.
The main problem that becomes the study of this thesis is how beautiful the
language used by the author of the book is. The purpose of this study is to reveal the elements of language style in the text of literary works in the form of verses of prayer and praise to the Prophet, where the use of these language style elements has an influence on the meaning of each of these verses. This research is a library research.
The results of this study are: Phonological aspects include: language compatibility and the effect of phonology on meaning. Morphological aspects include: fi'il amr which is meant to pray, for appeal, for invitation, and ism tafdhil. Syntax aspects include: the use of ism al-nakiroh and ism al-ma'rifah, and the use of exception sentences with the letter illa. Dalali aspects include: Al-Taraduf, al-lafadz al-'aam and the repetition of the word "tikrar". Imagery aspects include: Majaz, Kinayah and Alliteration.NIM.: 162110004 Oky Maulana Mufti2021-03-10T04:31:38Z2021-06-21T05:50:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42117This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/421172021-03-10T04:31:38ZPROBLEMATIKA KATALOGISASI BUKU BERBAHASA ARAB DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTAThis study discusses the problem of cataloging Arabic books in the Library of State Islamic University Sunan Kalijaga Yogyakarta. This study aims to determine the process of cataloging Arabic books, problems in cataloging Arabic books, and efforts made by the Library of State Islamic University Sunan Kalijaga Yogyakarta to overcome these problems. This research is a descriptive qualitative research. Data collection techniques used in this study were interviews, observation, and documentation. The validity test of the data used in this study is increase perseverance, triangulation, and member checking. Data analysis techniques in this study use the theory of Miles and Huberman, namely data collection, data reduction, data display, and conclusion drawing. The results of this study are 1. The process of cataloging Arabic books in the Library of State Islamic University Sunan Kalijaga Yogyakarta through the stages of descriptive cataloging and cataloging of the subject. 2. The problem of cataloging Arabic books in the Library of State Islamic University Sunan Kalijaga Yogyakarta is the lack of human resources mastering Arabic, the problem of determining the main words of Arabic names, difficulties in typing in the use of the Arabic-Latin script transfer system in the cataloging of Arabic books, there is no national official guideline for cataloging books in Arabic, and the form of khat/calligraphy and typography used in writing Arabic book titles. 3. Efforts that have been made by the Library of State Islamic University Sunan Kalijaga Yogyakarta in dealing with the problem of cataloging Arabic books are helping one another from librarians in processing Arabic books.NIM.:16140022 Syifaul Fuadah2021-03-08T12:56:32Z2021-06-07T06:20:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42110This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/421102021-03-08T12:56:32ZAs Syi’ru “Ḥajar Ṣhoghir” li Iliya Abu Madhi Dengan Menggunakan (Analisis Struktural Strata Norma Roman Ingarden)Skripsi ini berjudul As Syi’ru “Ḥajar Ṣhoghir” li Iliya Abu Madhi dengan menggunakan (Analisis Struktural Strata Norma Roman Ingarden). Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengungkapkan makna yang terdapat dalam Syi’ir karya Iliya Abu Madhi. Beliau merupakan seorang penyair Arab yang menulis puisi modern dari Lebanon-Amerika dan Wartawan, beliau dilahirkan di desa Al-Muhaydithah sekarang bagian dari Bikfaya, lebanon, pada tahun 1889. Dia banyak mengangkat tema nasionalisme, sosial dan politik dalam karya-karyanya. Dia adalah penyair Mahjar terkemuka setelah Jubran Kahlil Jubran dan Michael Nu’aimah. Karya-karyanya tertulis dalam sebuah majalah As-Samir yang di dalamnya juga tertulis penyair-penyair Mahjar lainnya, baik berupa puisi atau prosa. Dia juga dikenal sebagai penyair yang cerdas dan gigih, selain itu dia juga aktif dalam bidang jurnalistik. Oleh karena itu Syi’ir ini amat menarik untuk dikaji dari keseluruhan aspeknya dengan menggunakan prespektif teori Strukturalisme Roman Ingarden. Dalam penelitian ini, teori yang digunakan penulis adalah teori Strukturalisme yang dirumuskan oleh Roman Ingarden, yang merupakan seorang filusuf berkebangsaan Polandia, adalah teori yang tepat sebagai pisau analisis untuk menganalisis karakteristik syi’ir/puisi yang terdapat pada bait-bait “Ḥajar Ṣhoghir” karya Iliya Abu Madi. Dalam bukunya Das Literarische Kunstwerk (1931) membagi beberapa lapis untuk mengkaji sebuah karya syiir atau qasidah menjadi lima norma, sebagaimana berikut: Lapis Bunyi (Sound Stratum), Lapis Arti (Units Meaning), Lapis Obyek, Lapis Dunia, dan Lapis Metafisis. Dengan demikian, untuk mencapai makna dari Syi’ir tersebut, penulis harus mengkaji atau menganalisis lapis demi lapis dari norma-norma tersebut. Penelitian ini menemukan bahwa dalam karya sastra Ḥajar Ṣhoghir diatas terdapat berbagai macam lapis unsur puisi, yaitu lapis bunyi, lapis arti/makna, lapis objek, lapis dunia dan lapis metafisis. Kemudian penulis menemukan keseluruhan lapis unsur tersebut sehingga tercipta sebuahNIM.: 14110013 Bahrul Mukhit2021-02-03T07:33:45Z2021-02-03T07:35:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41944This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/419442021-02-03T07:33:45ZIMLA dan Peran Pembentukan Peradaban Bangsa-- Tulus Mustofa2021-01-08T03:02:59Z2021-01-08T03:02:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41684This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/416842021-01-08T03:02:59ZStudi Komparatif tentang Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas II MTs Darul Hikmah Ngrambe Ngawi antara Siswa Alumni Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar Negeri (SDN)Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah (MI) memberikan tekanan yang lebih besar pada materi agama dibandingkan Sekolah Dasar. Dilihat dari segi penguasaan agama, terutama Bahasa Arab, antara alumni MI dan SDN jelas berbeda. Namun demikian bukan berarti hanya siswa yang berasal dari MI saja yang dapat menguasai atau memahami Bahasa Arab. Penguasaan Bahasa Arab juga tergantung dari kebiasaan lingkungannya.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan prestasi belajar Bahasa Arab siswa kelas II MTS Darul Hikmah Ngrambe Ngawi dan Sekolah Dasar Negeri (SDN); mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi perbedaan prestasi belajar Bahasa Arab siswa jelas II MTs Darul Hikmah Ngrambe Ngawi antara siswa alumni Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan sekolah Dasar Negeri (SDN). Data dikumpulkan dengan metode interview, observasi, dokumentasi, tes, dan kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, statistic deduktif, statistic induktif.
Hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan prestasi belajar Bahasa Arab yang signifikan antara siswa alumni MI dan alumni SDN. Prestasi belajar Bahasa Arab siswa alumni MI lebih tinggi dibandingkan alumni SDN. Perbedaan prestasi belajar Bahasa Arab pada Mts Darul Hikmah selain disebabkan latar belakang Pendidikan siswa juga disebabkan oleh factor intern yaitu jasmaniah, psikologi yang terdiri dari intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kesiapan, kematangan, dan kelelahan.00240351 Minarti Hasan2021-01-05T05:06:50Z2021-01-05T05:06:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41797This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/417972021-01-05T05:06:50ZDialog Akademik di Hari Bahasa Arab Dunia-- Tulus Mustofa2020-12-18T00:21:13Z2020-12-18T00:32:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41603This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/416032020-12-18T00:21:13ZImplementasi Pendekatan Integrasi-Interkoneksi Dalam Kajian Pendidikan Bahasa Arab-- Tulus Mustofa2020-11-25T12:30:29Z2020-11-25T12:46:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41346This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/413462020-11-25T12:30:29ZIttihad Mudarrisi al lughat al 'Arabiyyah bi Indonesia (Imla): al muntalaqat al fikriyyah wa al musayyarat al tanzimiyyah li al nuhud bi al 'Arabiyyah fi Indonesia-- Tulus Mustofa2020-11-24T14:56:47Z2020-11-24T14:56:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41332This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/413322020-11-24T14:56:47ZAl-Mu'assasat al-Mu'niyah bi Ta'lim al-Lughah al-'Arabiyah Fi Indunisiya-- Tulus Mustofa2020-11-24T13:53:44Z2020-11-24T13:55:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41331This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/413312020-11-24T13:53:44ZAl Lughah al 'Arabiyyah fi Indonesia-- Tulus Mustofa2020-11-24T13:04:52Z2020-11-24T13:24:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41330This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/413302020-11-24T13:04:52ZAl Ta'lim al Islamiy wa al 'Arabiy bi Indonesia: judhuruhu wa manhajuhu wa tatawwuruhu,-- Tulus Mustofa2020-11-18T06:49:02Z2020-11-18T06:49:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41064This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/410642020-11-18T06:49:02ZPENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU TEKS BAHASA ARAB KOMUNIKATIF UNTUK MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTAPutri Ida Rofika, Pengembangan Bahan Ajar Buku Teks Bahasa Arab Komunikatif Untuk Mahasiswa Kesehatan STIKES Surya Global Yogyakarta.
Tesis: Yogyakarta. Konsentrasi Pendidikan Bahasa Arab. Prodi Pendidikan Agama Islam, Program Pascasarjana, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (research and development). Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan konseptualisasi pengembangan bahan ajar buku teks bahasa Arab berbasis komunikatif untuk mahasiswa kesehatan masyarakat, menyusun desain pengembangan bahan ajar buku teks bahasa Arab berbasis komunikatif untuk mahasiswa kesehatan masyarakat, dan mengetahui respon mahasiswa kesehatan masyarakat STIKES Surya Global Yogyakarta terhadap bahan ajar buku teks bahasa Arab berbasis komunikatif yang dikembangkan.
Untuk mengetahui kelayakan produk bahan ajar buku teks bahasa Arab komunikatif ini penulis menggunakan skala likert dengan kategori nilai SB (Sangat Baik), B (Baik), C (Cukup), K (Kurang), dan SK (Sangat Kurang). Penilaian dilakukan oleh ahli materi/isi dan ahli desain serta 30 mahasiswa kesehatan masyarakat STIKES Surya Global Yogyakarta sebagai responden.
Hasil penelitian ini adalah produk buku bahan ajar yang berjudul “Al’arabiyyah fi> al maja>la>t al s}ikhiyyah”. Bahan ajar buku teks ini terdiri dari (1) sampul, (2) kata pengantar, (3) petunjuk penggunaan, (4) silabus, (5) daftar isi, (6) teks percakapan, latihan-latihan, kaidah dasar, dan mahfudzat (7) daftar pustaka. Pendekatan yang digunakan dalam bahan ajar adalah pendekatan komunikatif untuk mahasiswa kesehatan. Materi-materi dalam buku dikontekskan dengan materi-materi kesehatan.
Hasil uji kelayakan produk didapatkan dari skor penilaian ahli materi I pada aspek isi/materi menghasilkan rata-rata dengan kategori “Sangat Baik” dan pada aspek pembelajaran menghasilkan skor penilaian rata-rata dengan kategori “Sangat Baik”. Dari ahli materi II, pada aspek isi/materi menghasilkan skor penilaian rata-rata dengan kategori “Sangat Baik”, pada aspek pembelajaran menghasilkan skor penilaian rata-rata dengan kategori “Sangat Baik”. Sedangkan dari ahli desain, pada aspek tampilan menghasilkan skor penilaian rata-rata dengan kategori “Cukup Baik”, pada aspek penyajian menghasilkan skor penilaian dengan rata-rata dengan kategori “Cukup Baik”. Hasil akhir respon mahasiswa uji coba kelas skala kecil terhadap bahan ajar buku teks bahasa Arab komunikatif, pada aspek isi/materi diperoleh rata-rata dengan kategori “Baik”, pada aspek tampilan
xi
menghasilkan skor penilaian rata-rata dengan kategori “Baik”. Sedangkan hasil akhir respon mahasiswa uji coba kelas skala besar pada aspek isi/materi menghasilkan skor penilaian rata-rata dengan kategori “Baik”, dan pada aspek tampilan menghasilkan skor penilaian rata-rata dengan kategori “Cukup Baik”. Dari hasil uji kelayakan ahli materi dan ahli desain, serta hasil respon mahasiswa dapat disimpulkan bahwa bahan ajar buku teks bahasa Arab komunikatif untuk mahasiswa kesehatan masyarakat ini layak digunakan sebagai salah satu buku ajar bahasa Arab untuk mahasiswa kesehatan.NIM: 17204010027 Putri Ida Rofika2020-11-12T16:13:53Z2020-11-12T16:13:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41275This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/412752020-11-12T16:13:53ZEvaluasi Maharah al Qira`ah dalam Buku Durus al Lugah al `Arabiyyah Buku SiswaBahasa Arab Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Kelas X Madrasah AliyahPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis evaluasi, teknik evaluasi, dan kualitas instrumen evaluasi mahārah al-qirā′ah dalam buku ajar Durūs Al-Lugah Al-‘Arabiyyah Buku Siswa Bahasa Arab Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Kelas X Madrasah Aliyah. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian literatur atau penelitian kepustakaan (library research)dengan objek penelitian buku teks Durūs Al-Lugah Al-‘Arabiyyah Buku Siswa Bahasa Arab Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Kelas X Madrasah Aliyah. Sementara itu dalam menganalisis data, penulis menggunakan teknik analisis isi (content analysis) dengan menggunakan metode pengamatan terhadap sumber data baik primer maupun sekunder. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jenis evaluasi mahārah al-qirā′ah dalam buku ajar Durūs Al-Lugah Al-‘Arabiyyah Buku Siswa Bahasa Arab Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Kelas X Madrasah Aliyah merupakan jenis evaluasi formatif dan diagnostik. Teknik evaluasi mahārah al-qirā′ah dalam buku ini meliputi teknik tes dan teknik non-tes. Kualitas instrumen evaluasi mahārah al-qirā′ah dalam buku ini, dilihat dari segi materi terdapat butir soal pilihan ganda dan uraian yang tidak sesuai indikator. Sedangkan dari segi konstruksi, terdapat beberapa komponen telaah butir yang tidak terpenuhi pada butir soal benar-salah, isian atau jawaban singkat dan pilihan ganda. Adapun dari segi bahasa, secara keseluruhan kualitas instrumen sudah baik.- R. Umi Baroroh- Etika Riani Tsani2020-11-12T15:55:41Z2020-11-12T15:55:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41274This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/412742020-11-12T15:55:41ZKEBIJAKAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB PADA ANAK USIA DINI DI RAUDHATUL ATHFALBelum ada rumusan kebijakan dari instansi pemerintah (Kemendiknas ataupun Kemenag) yang mengatur tentang pendidikan bahasa Arab bagi pendidikan anak usia dini khususnya Raudlatul Athfal. 2.RA DWP UIN Sunan Kalijaga dan RA IT Riyadus Salihin telah melaksanakan program pembelajaran bahasa Arab bagi peserta didiknya meskipun pemerintah belum ada rumusan kebijakannya.- R. UMI BAROROH- Novera Pratiwi2020-11-12T15:09:58Z2020-11-12T15:09:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41273This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/412732020-11-12T15:09:58ZTa'lim Al Lughoh al 'Arabiyah lil mubtadiin fi Indonesia bi ghinai wa aghniyahAda tujuh manfaat menyanyi dalam pembelajaran bahasa yaitu \ ) memperkenalkarl : i-:sebagai bunyi, Y) memperbaiki pengucapan kata, l) meningkatkan kemampuan berb;: jr,'termisuk pirbendaharian kata, kernampuan bereikspresi da kelancaran komunik"'- :membantu anak untuk mendengarkan, mengingat dan menghafal, mengintegrasik-:: *:-menghasitkan suara bahasa, o) pengembangan kemampuan berbahasa, 1) sebagai al,: :--media pembelaj aran, V) peneguhan eksistensi diri. Ketujuh manfaat ini iuga -: i-diterapkan dalam pembelajaran bahasa Arab bagi pemula Indonesia dengan menss'.-:.:-' '.-not lagu anak-anak populer di Indonesia. Menyanyi dengan menggufnakan not la-:'-- --anak populer Indonesia ini akan memberikan kemudahan bagi pemula dalam me\\l. - i :' -ketrampilan berbahasa Arab dan menjadikan pembelajaran bahasa Arab bagi :r:: * :menyenangkan, efektif dan tidak membosankan..- R. Umi Baroroh2020-11-12T14:33:39Z2020-11-12T14:34:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41272This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/412722020-11-12T14:33:39ZSTRATEGIES AND METHODS OF LEARNING ARABIC VOCABULARYPenelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalis strategi dan metode pembelajaran kosakata bahasa Arab yang disesuaikan dengan tingkatan peserta didik. Penelitian ini termasukpenelitianstudi pustaka (library research)yang mengandalkan beberapa sumber databaik berupa buku maupunjurnal, kemudian peneliti melakukan analisis data menggunakan metode content analysis(analisis isi). Problematika yang seringkali dihadapi peserta didik selama pembelajaran bahasa Arab adalah minimnya pengetahuan dan pemahaman terhadap kosakata, hal ini yang menyebabkan lemahnya keterampilan bahasa Arab peserta didik dalam pembelajaran.Sehingga, perlu adanya strategi dan metode pembelajaran kosakata yang disesuaikan dengan tingkatan peserta didik. Hasil penelitian ini menyingkap bahwa terdapat beberapa strategi pembelajaran kosakata yang dapat disesuaikan dengan tingkatan peserta didik dan beberapa metode pembelajaran kosakata untuk tingkatan dasar (mubtadi’): (1)metode mim-mem, dan (2) metode bernyanyi, untuk tingkatan menengah (mutawasiṭ): (1) metode Total Physical Response (TPR), (2) metode demonstrasi efektif, dan (3) metode langsung, dan untuk tingkatan lanjut (mutaqaddim): (1) metode membaca, dan (2) metode kognitif- Febry Ramadan- R. Umi Baroroh2020-11-01T21:28:42Z2020-11-01T21:28:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41262This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/412622020-11-01T21:28:42ZAESTHETIC FUNCTIONS IN TRANSLATION (STUDY IN ARABIC AND ENGLISH PROVERBS)This article aims to give interpretersan understanding of the importance of studying the socio-cultural environment in the target language, which is certainly very different from the source language. Also,in translating proverbs into other languages whose speakers have different cultures with speakers of source languages, such as Arabic and English cultures.The data source forthe main reference inthis paper is the encyclopedias of Arabic proverbs by al-Maydani (1955) entitledMajma ’al-Amtsal. For finding English proverbs,the author uses Cambridge Advanced Learner Dictionary, 3rd Editionsoftware and Martin H. Manser's The Fact on File Dictionaryof Proverb. The aesthetic function theory formulated by Jan Mukarovsky was used in finding the equivalent translation of Arabic proverbs into English proverbs describing the foregroundingand automatizationtranslations. The selection of lexicons inArabic proverbs has lot relationswith thecultures of Arab society, which emerge fromvarious domains, such as agriculture, hunting, farm, warfare, trade, and jewelry. As for the English proverbs, of course,the lexicons used are widely found in the lives of Western people and in accordance with what wasexpected intheir social situations- Ubaidillah2020-10-12T01:45:07Z2020-10-12T01:46:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38520This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/385202020-10-12T01:45:07ZSu'ubat Al Tullab Fi Ta'allumi Al Lughat Al Arabiyyah Li Al Saff Al Thamin "c" Bi Al Madrasat Al Thanawiyyat Alhukumiyyah 6 Sleman (dirasah Tahliliyyah Min Nahiyyah Al Lughawiyyah) = صعوبات الطلاب في تعلّم اللغة العربية للصف الثامن "ج" بالمدرسة الثانوية
الحكومية 6سلمان ) دراسة تحليلية من ناحية اللغوية(Analisis Kesulitan Siswa
dalam Pembelajaran bahasa Arab dari Segi Linguistik Kelas
VIIIC di MTsN 6 Sleman, Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa
Arab, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2020.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang
paling menonjol di kelas VIIIC yang ditemukan peneliti yaitu
kurangnya kemampuan siswa dalam pembelajaran bahasa Arab
dan mengalami kesulitan ketika memahami kandungan teks
bacaan. Kesulitan dalam pembelajaran bahasa Arab bagi siswa
kelas VIII C bukan hanya dari segi membaca ejaan kata, kalimat,
maupun paragraf saja, tetapi membaca dengan langsung
memahami arti dan makna kalimat tersebut, baik itu teks arab yang
berharakat maupun tidak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan siswa
dalam pembelajaran bahasa Arab dari segi linguistik kelas VIIIC
di MTsN 6 Sleman. Metode penelitian dalam skripsi ini
menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan deskriptif.
Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan
sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data dari penelitian
ini menggunakan observasi, wawancara mendalam, tes, dan
dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data,
penyajian data, kesimpulan, dan disertakan rekomendasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari jumlah
keseluruhan siswa kelas VIIIC MTsN 6 Sleman sebanyak 33
siswa, terdapat 17 siswa atau 51% yang mengalami kesulitan pada
aspek fonologi, yaitu belum bisa membedakan bunyi huruf
hijaiyah satu dengan yang lain. Pada aspek morfologi terdapat 20
siswa atau 60% yang mengalami kesulitan yaitu menyebutkan asal
kata dari bentuk mudhori’ ke fi’il madhi dan fi’il ‘amr ataupun sebaliknya. Kemudian pada aspek sintaksis terdapat 19 siswa atau
57% yang mengalami kesulitan yaitu siswa masih memiliki
kemampuan tata bahasa arab yang masih rendah, sehingga siswa
masih belum bisa menentukan kedudukan kalimat dalam bahasa
arab, dan juga terdapat 19 siswa atau 57% yang mengalami
kesulitan pada aspek semantik atau pemaknaan, yaitu siswa masih
memiliki kemampuan menerjemahkan kalimat bahasa arab yang
masih rendah, sehingga dalam menerjemahkan ke bahasa
indonesia masih belum sesuai dengan kalimatnya, meskipun sudah
mengetahui arti kosa katanya.
Upaya guru mengatasi kesulitan siswa yaitu 1) memberi
motivasi kepada siswa tentang pentingnya belajar bahasa arab,
terutama dalam membaca teks arab. 2) menjelaskan kepada siswa
bahwa bahasa arab itu tidak sulit dan mudah dipahami. 3)
mendorong semangat siswa agar menjadi siswa yang aktif dikelas,
interaktif, belajar mandiri, dan tidak hanya mengandalkan teori
yang disampaikan oleh guru. 4) guru menggunakan metode tanya
jawab dalam pembelajaran bahasa arab dikelas agar siswa percaya
diri dan tidak malu untuk bertanya. 5) memberikan motivasi
kepada siswa agar mengikuti ekstra kurikuler bahasa yang
diadakan oleh sekolah, guna menggembangkan pemahaman siswa
terhadap bahasa arab itu sendiri. 6) membuat terobosan metodemetode
alternatif dalam pemebelajaran bahasa arab agar siswa
lebih mudah memahami materi.NIM. 15420120 Fitra Gunawan2020-10-12T01:43:23Z2020-10-12T01:43:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38599This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/385992020-10-12T01:43:23ZAesthetic Functions in Translation
(Study in Arabic and English Proverbs)This article aims to give interpreters an understanding of the importance of studying the socio-cultural environment in the target language, which is certainly very different from the source language. Also, in translating proverbs into other languages whose speakers have different cultures with speakers of source languages, such as Arabic and English cultures. The data source for the main reference in this paper is the encyclopedias of Arabic proverbs by al-Maydani (1955) entitled Majma ’al-Amtsal. For finding English proverbs, the author uses Cambridge Advanced Learner Dictionary, 3rd Edition software and Martin H. Manser's The Fact on File Dictionary of Proverb. The aesthetic function theory formulated by Jan Mukarovsky was used in finding the equivalent translation of Arabic proverbs into English proverbs describing the foregrounding and automatization translations. The selection of lexicons in Arabic proverbs has lot relations with the cultures of Arab society, which emerge from various domains, such as agriculture, hunting, farm, warfare, trade, and jewelry. As for the English proverbs, of course, the lexicons used are widely found in the lives of Western people and in accordance with what was expected in their social situations.Ubaidillah Ubaidillah2020-09-21T08:16:58Z2020-09-21T08:17:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38583This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/385832020-09-21T08:16:58ZPegon as Indigenous and the Cultural Confrontation (18-19 centuryThis study is uncovering a Pegon script as a symbol of Islamic resistance in Java in the 18-19th century. The author argues that the emergence of Pegon Script based on primordial and political reasons because most of the Javanese people were still using symbols and beliefs previous. Therefore, syncretism is a theological fact of the conversion process is not yet complete culture in the Islamization of the Javanese people. Acculturation between Arabic letters and the Java language has become a barometer of local independence Islam in Java since centuries ago. The authors look at the elements of resistance of scholars in the use of the Pegon script. This situation described in the socio-historical context, which showed that the colonialism era was ongoing on Java in the eighteenth to the nineteenth century. While on the other hand, the wave of Islamic Puritanism also became a threat of local Islam. Thus, the Pegon script was a symbol of resistance to colonialism and Islamic exclusivism by the scholars and Javanese people. By the socio-historical approach, this study seeks to explore the symbolic meanings of resistances of Islam in Java by Pegon Script.Choeroni ChoeroniMuna Yastuti MadrahAbdul Aziz2020-09-21T00:37:41Z2020-09-21T00:37:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38502This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/385022020-09-21T00:37:41ZPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA
ARAB SISWA KELAS X DI MA ALI MAKSUM
YOGYAKARTAABSTRAK
Ahmad Nabilul Fatih (14420020), "Penerapan
Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Teams
Games Tournament Untuk Meningkatkan Motivasi Dan
Prestasi Belajar Siswa Kelas X Di MA Ali Maksum
Yogyakarta". Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan .Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui
motivasi dan prestasi belajar siswa terhadap pembelajaran
bahasa Arab siswa kelas X MA Ali Maksum Yogyakarta. (2)
Mengetahui perbedaan motivasi dan prestasi belajar bahasa
Arab antara siswa kelas kontrol dan siswa kelas eksperimen.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan
pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitiannya adalah field
research (penelitian lapangan). Objek penelitiannya adalah
kelas X IPA A (kelas eksperimen) dan X IPS A (kelas
kontrol).
Hasil analis menunjukkan bahwa: (1) Para siswa memiliki
motivasi dan prestasi belajar yang baik dengan mayoritas
siswa yang menyukai model pembelajaran cooperative
learning tipe teams games tournament yang diterapkan oleh
guru. (2) Motivasi dan prestasi belajar siswa kelas X MA Ali
Maksum Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 meningkat dengan adanya penerapan model pembelajaran cooperative
learning tipe teams games tournament. Hal tersebut
didasarkan pada hasil analisis data melalui uji-T. Hasil
menunjukkan bahwa para siswa di kelas eksperimen semakin
meningkat motivasi dan prestasi belajarnya dengan rata-rata
nilai gain sebesar 295. Sedangkan para siswa di kelas kontrol
mempunyai nilai motivasi dan prestasi belajar bahasa Arab
yang menurun dengan rata-rata gain sebesar 190. yang
menghasilkan nilai signifikansi 105 yang berarti terdapat
perbedaan yang sedikit signifikan. Hal ini membuktikan
bahwa penerapan treatment berupa model pembelajaran
cooperative lerning tipe teams games tournament dapat
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas
eksperimen di dalam pembelajaran bahasa Arab lebih tinggi
daripada motivasi belajar siswa kelas kontrol yang tidak
menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe
teams games tournament.14420020 AHMAD NABILUL FATIH2020-09-18T06:54:33Z2020-09-18T06:54:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38492This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/384922020-09-18T06:54:33ZHUBUNGAN ANTARA EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ARAB DENGAN MOTIVASI BELAJAR FIQIH SISWA PROGRAM KEAGAMAAN MAN 1 SURAKARTAABSTRAK
NUR HAKIMAH. Hubungan antara Efektifivitas Penggunaan Bahasa Arab dengan Motivasi Belajar Fiqih Siswa Program Keagamaan MAN 1 Surakarta. SKRIPSI. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2019.
Salah satu faktor yang menjadikan bahasa Arab efektif dalam pembelajaran Fiqih adalah motivasi belajar siswa, termasuk dalam pembelajaran Fiqih. Mata pelajaran Fiqih MAN 1 Surakarta Program Keagamaan menerapkan pembelajaran bilingual, menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar atau alat komunikasi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Bahasa merupakan komponen penting dimana dengan bahasa dapat terjalin hubungan antara guru, siswa, dan materi (pesan) dalam proses pembelajaran. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: bagaimana tingkat motivasi belajar Fiqih siswa, bagaimana efektivitas penggunaan bahasa Arab di MAN 1 Surakarta Program Keagamaan dan adakah hubungan antara efektivitas penggunaan bahasa Arab dengan motivasi belajar Fiqih siswa Program Keagamaan MAN 1 Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan antara efektivitas penggunaan bahasa Arab dengan motivasi belajar Fiqih siswa Program Keagamaan MAN 1 Surakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik penentuan sampel menggunakan rumus Slovin dengan taraf kesalahan 5% dari populasi berjumlah 188 diperoleh sampel sebanyak 127 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan kuota sampel (quota sample). Metode analisis data dilakukan dengan uji korelasi dan analisis deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Motivasi belajar siswa Program Keagamaan MAN 1 Surakarta berada dalam kategori “cukup baik” dibuktikan dengan hasil mean sebasar 94,23. 2) Efektivitas Penggunaan Bahasa Arab di MAN 1 Surakarta Program Keagamaan berada dalam kategori “cukup baik” dibuktikan dengan hasil mean sebesar 35,74. 3) Terdapat hubungan positif antara efektivitas penggunaan bahasa Arab dengan motivasi belajar Fiqih siswa Program Keagamaan MAN 1 Surakarta dibuktikan berdasarkan hasil korelasi yang menunjukkan bahwa nilai r hitung > r tabel yaitu 0,655 > 0,145 dengan nilai Sig. = 0,000 (p < 0,05). Penggunaan bahasa Arab dalam pembelajaran memiliki sumbangan (kontribusi) efektif sebesar 42,9% terhadap motivasi belajar Fiqih siswa Program Keagamaan MAN 1 Surakarta. Adapun sisanya 57,1% dijelaskan dengan faktor lain atau variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.15410188 NUR HAKIMAH2020-08-28T03:08:21Z2020-08-28T03:08:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40655This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/406552020-08-28T03:08:21ZTatwir wasilati al ta'lim prezi fi darsi al balaghati li al fasli al thania 'ashar fi Madrasati Madania al Thanawiyyah al IslamiyyahKegiatan pembelajaran pelajaran Balaghoh di Madrasah Aliyah
Madania tidak mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan kurikulum
yang ada. Hal ini dikarenakan waktu yang tersedia sangat terbatas. Jadi
siswa harus memahami pelajaran Balaghoh dengan mudah dalam
waktu yang singkat. Namun, siswa merasa kesulitan ketika belajar dan
memahami pelajaran Balaghoh. Hal ini dapat dilihat dari siswa yang
belum siap mengikuti ujian akhir sekolah dan nilai yang kurang
memuaskan. Salah satu penyebabnya adalah materi yang disampaikan
belum mencapai batas yang akan diujikan. Untuk menyelesaikan
masalah ini, peneliti ingin memudahkan guru dan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar dengan menggunakan media pembelajaran prezi,
sehingga waktu yang digunakan akan lebih efisien. Pembelajaran akan
lebih menarik karena media pembelajaran prezi menggunakan zoom in
dan zoom out, juga ada beberapa video yang berkaitan dengan materi
pembelajaran.
Pertanyaan yang diidentifikasi dalam makalah ini adalah: 1.
Bagaimana perkembangan media pembelajaran prezi dalam pelajaran
Balaghoh? 2. Bagaimana hasil validasi media pembelajaran dalam
Balaghoh? 3. Bagaimana tanggapan siswa terhadap media
pembelajaran prezi dalam pelajaran Balaghoh? Tujuan dari penelitian
ini adalah dari sebelumnya 1. Penjelasan tentang prosedur
pengembangan media pembelajaran prezi, 2. Hasil validasi dari para
ahli mengenai media pembelajaran prezi yang sudah dikembangkan, 3.
Hasil tanggapan siswa terhdap media pembelajaran prezi dalam
pelajaran Balaghoh.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan
pengembangan. Ini adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk baru yang dikembangkan dan kemudian diuji
keefektivitasnya.
Peneliti memperoleh hasil berikut: 1. Pengembangan media
pembelajaran prezi dalam pelajaran Balaghoh terjadi dalam beberapa
tahap: menemukan masalah dengan mengamati penggunaan media
pembelajaran dan wawancara dengan pengajar pelajaran Balaghoh,
desain pengembangan produk, validasi produk, revisi produk,
pengujian produk dalam kelas kecil dan besar, kemudian revisi produk
akhir. 2. Kualitas atau kelayakan alat pengajaran yang dikembangkan
berdasarkan evaluasi oleh para ahli desain dan ahli materi menunjukkan
bahwa produk media pembelajaran prezi cocok untuk digunakan dalam
pembelajaran. Kelayakan dapat dilihat melalui hasil penilaian ahli
desain. Dalam hal desain, hasil akhir adalah" 4,1 "dengan kategori
"sangat baik ."Sedangkan dalam hal materi, hasil akhir adalah" 4,4 "
dengan kategori" sangat baik. 3. Hasil akhir dari tanggapan siswa
terhadap media pembelajaran diperoleh hasil rata-rata aspek desain dan
aspek materi. Di sisi desain, diketahui bahwa hasil akhir adalah" 4,1 "
dengan kategori" sangat baik "dan sisi materi diketahui nilai" 4,18 "
dengan kategori" sangat baik ."Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran prezi dalam pelajaran Balaghoh menerima
respon positif dan tepat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di
MA Madania. Dengan demikian hasil penelitian di atas menunjukkan
bahwa media pembelajaran prezi layak digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar. Dan diharapkan mampu meningkatkan prestasi siswa
dalam pelajaran Balaghoh1620410024 Alfi Cahya Fitria2020-08-26T04:36:10Z2020-08-26T04:36:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40613This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/406132020-08-26T04:36:10ZInterferensi Bahasa Madura Terhadap Bahasa Arab Santri(Studi Kasus Percakapan Anggota Syu’bah Al-Lughah Al-‘Arabiyah‘ SLA’ Daerah Lubangsa Putri Pondok Pesantren Annuqayah Kecamatan Guluk-Guluk Kabupaten Sumenep Madura)viiABSTRAKSri Wahyuni, Interferensi Bahasa Madura Terhadap Bahasa Arab Santri (Studi Kasus Percakapan Anggota Syu‟bah Al-Lughah Al-„Arabiyah „SLA‟Daerah Lubangsa Putri Pondok Pesantren Annuqayah Kecamatan Guluk-Guluk Kabupaten Sumenep Madura). Tesis, Yogyakarta Program Pascasarjana Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2019.Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia. Antara bahasa dan manusia tidak bisa dipisahkan. Manusia dalam segala aktivitasnya memerlukan bahasa untuk berkomunikasi dengan manusia yang lain. Dalam berkomunikasi terdapat berbagai macam ragam, salah satunya yaitu komunikasi lisan yang dapat menyebabkan interferensi.Adapun fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja bentuk-bentuk interferensi bahasa Madura terhadap percakapan bahasa Arab santri anggota SLA? dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya interferensi bahasa Madura terhadap percakapan bahasa Arab santri anggota SLA? Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengindentifikasikan bentuk-bentuk bahasa Madura dalam percakapan bahasa santri anggota SLA dan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya interferensi bahasa Madura terhadappercakapan bahasa Arab santri anggota SLA.Penelitian ini bersifat deskriptif dengan bentuk kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode simak, teknik dasarnya adalah teknik sadap. Teknik lanjutannya yaitu dengan teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Teknik lainnya yaitu dengan teknik wawancara.Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah percakapan santri yang mengalami interferensi. Subjek dalam penelitian ini adalah para santri anggota SLA. Berdasarkan penekanan analisis di atas maka penulis memilih metode padan intralingual sebagai metode analisis. Metode pemaparan hasil analisis data yang digunakan dalam tesis ini adalah metode yang bersifat informal.
viiiHasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk interferensi yang terjadi pada para santri anggota SLA di Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa Putri terkait pada semua aspek kebahasaan tetapi dalam penelitian ini hanya fokus pada aspek fonologi, morfologi, dan sintaksis. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya interferensi bahasa Madura terhadap percakapan bahasa Arab santri anggota SLAdi Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa Putri dibagi menjadi dua; faktor linguistis dan faktor non linguistis.Faktor-faktor linguistis ini mencakup: faktor fonetis, faktor morfologis, dan faktor sintaksis.Sedangkan faktor non linguistis mencakup: untuk maksud bercanda atau bermain-main, untuk mempermudah pergaulan, untuk keakraban, untuk mengurangi keseriusan, untuk membuat bahasa tidak formal, untuk efisiensi, dan faktor peraturan.17201010003 Sri Wahyuni2020-08-15T13:15:14Z2020-08-16T07:27:56Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40295This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/402952020-08-15T13:15:14Z: Al Itaru al marja'iyyu al Indonesiyyu li ta'limi al lughati al 'Arabiyyati fi dhaw' al itari al marja'iyyi al Europe al mushtarak li ta'limi al lughati-- Tulus Mustofa2020-08-15T07:30:12Z2020-08-15T07:30:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40285This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/402852020-08-15T07:30:12ZTHE INTONATION PATTERN OF INTERROGATIVE SENTENCES AND ITS IMPLICATIONS ON THE LEARNING OF MAHĀRAH AL-KALĀM AMONG ARABIC LANGUAGE EDUCATION STUDENTSPurpose: Ideally, students as future educators of the Arabic language are required to possess competent language skills. However, it was discovered that the students were still lacking knowledge and skills in speaking with accurate intonation. Therefore, the researchers aimed to analyze the application of the intonation pattern to the students. This research examined the intonation pattern of interrogative sentences of Arabic Education students and its acceptance by native speakers as well as its implications on the learning of mahārah al-kalām.
Methodology: Data sources in this research consisted of primary data and secondary data. Documentation, interview, and observation methods were used for data collection. The data was processed digitally with the Praat version 6.1.01 program.
Main Findings: The results were that students could apply the intonation pattern of Arabic interrogative sentences and were accepted by native speakers with varied acceptance values.
Implications/Applications: The implications of the learning mahārah al-kalām demonstrated that students and lecturers could apply the principles and fulfil the components of Arabic in general.
Novelty/Originality of this study: Inaccuracy in concluding by listeners of messages delivered by speakers can occur due to misperceptions caused by the use of unsuitable intonation patterns. The inaccuracy in applying this intonation pattern also occurs in the speech of Arabic education students. However, currently, there is no research that further inquiries the results obtained in the realm of foreign language education, particularly on speaking skills. This study has investigated the application of the interrogative sentence intonation patterns spoken by students and their implications for learning speaking skills.- Tulus Musthofa- Samirotul Azizah2020-08-14T21:48:10Z2020-08-14T21:52:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40262This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/402622020-08-14T21:48:10ZPengembangan Kurikulum Bahasa Arab di Sekolah Islam TerpaduSMP Luqmanul Hakim AcehSekolah Islam Terpadu (SIT) pada hakikatnya adalah sekolah yang mengimplementasikan konsep pendidikan Islam berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah serta dilandasi oleh Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui komponen kurikulum dan organisasi kurikulum yang ada di Sekolah Islam Terpadu khususnya pada mata pelajaran bahasa Arab di SMP IT Luqmanul Hakim Aceh. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka (library research) dengan teknik pengumpulan dokumentasi dan wawancara serta untuk analisisnya menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen kurikulum yang ada di SIT adalah Tujuan, Isi/Materi, Proses dan Evaluasi Kurikulum yang mempunyai ciri khas TERPADU (Telaah, Eksplorasi, Rumuskan, Presentasikan, Aplikasikan, Duniawi, Ukhrowi). Secara keseluruhan organisasi kurikulum yang berada di bawah naungan lembaga JSIT mata pelajaran bahasa Arab di semua jenjang dan mata pelajaran umum tingkat SD sampai SMP dapat digolongkan pada organisasi kurikulum broad field curriculum,sedangkan mata pelajaran umum tingat SMA tergolongkan pada organisasi kurikulum yang separated-subject.Dalam implikasinya kurikulum SIT dapat dikategorikan kedalam Integrated Curriculum- Tulus Mustofa- Aisyam Mardliyyah2020-08-14T16:07:32Z2020-08-14T16:07:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40261This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/402612020-08-14T16:07:32ZManajemen Pembelajaran Bahasa Berbasis Integrasi-Interkoneksi Menuju WorldClass UniversityUniversitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dikenal sebagai sebuah kampus yang telah berhasil menjalankan pembelajaran bahasa asing, khususnya Bahasa Arab. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan manajemen pembelajaran Bahasa Arab di UIN Maliki dan UIN Sunan Kalijaga untuk mendapatkan masukan guna meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa serta sebagai sbuah upaya menuju universitas kelas dunia. Hasil penelitian menunjukkan manfaat dari masing-masing universitas dalam pelaksanaan pengajaran Bahasa Arab UIN Maliki Malang fokus pada optimalisasi pengajaran Bahasa Arab di asrama (ma’had) dengan beragam aktivitas kebahasaan, sementara itu di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta fokus pada pengintegrasian materi sains dan Bahasa Arab.- Tulus Mustofa- Agung Setiyawan- M. Ja'far Shodiq2020-07-24T14:44:50Z2020-07-24T14:51:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39818This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/398182020-07-24T14:44:50ZPeran Bahasa Arab dalam proses membangun Peradaban-Tulus Mustofa2020-07-24T14:01:38Z2020-07-24T14:07:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39816This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/398162020-07-24T14:01:38ZKitab al mu'tamar : al mu'tamar al dawliyy li al lughat al 'arabiyyah 4-Tulus Musthofa2020-07-14T12:59:34Z2020-07-14T12:59:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39711This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/397112020-07-14T12:59:34ZAl-Mu'assasat al-Mu'niyah bi Ta'lim al-Lughah al-Arabiyah Fi IndunisiyaIndonesia tertarik pada masalah pendidikan karena berkaitan dengan negara lain dan prihatin dengan itu, tetapi telah mengambil karakter sendiri dan hampir duplikat sehingga berubah menjadi murni sekuler dan murni agama, sebagai akibat dari efek pendudukan Barat bahwa negara-negara barat tidak menduduki negara-negara timur kecuali dan meninggalkan efek buruk, yang paling penting adalah pemisahan agama. tentang hidup. Dari sini, Indonesia mengambil sistem pendidikan berdasarkan pada mereka (sekuler dan religius), dan ini terbukti melalui dua istilah untuk lembaga pendidikan dan pendidikan, baik pemerintah atau swasta, dan sebagai pemimpin Muslim dan tokoh cenderung mengambil sistem lain dalam pendidikan dan pendidikan seperti ligamen yang dikenal sebagai "Basantrin". Hal ini menghasilkan keberadaan badan-badan yang mengawasi hal-hal pendidikan yang tergantung pada dua sistem yang disebutkan di atas. Entitas ini mungkin pemerintah dan mungkin swasta. Badan pemerintah yang mengawasi proses pendidikan secara teknis, finansial dan metodis adalah: Kementerian Agama. Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Pendidikan Tinggi dan Penelitian Ilmiah. Lembaga ini dimulai dengan pelopor pertama dari Panggilan Islam di Indonesia. Lembaga ini mengandalkan al-Kayahi, yaitu syekh lembaga yang ia dirikan untuk mencari wajah Tuhan. Sebagian besar penatua institut tidak menerima biaya afiliasi atau biaya kuliah dan mendapat keuntungan dari pertanian, peternakan unggas atau perdagangan, dan ia tinggal di dalam institut dan perilakunya adalah contoh yang baik bagi para siswa.- TULUS MUSTOFAhttp://digilib.uin-suka.ac.id/37734/1.hassmallThumbnailVersion/Sampul.jpg2020-06-03T05:56:36Z2020-06-03T05:57:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37734This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/377342020-06-03T05:56:36ZAesthetic Functions in Translation (Study in Arabic and English Proverbs)This article aims to give interpreters an understanding of the importance of studying the
socio-cultural environment in the target language, which is certainly very different from the
source language. Also, in translating proverbs into other languages whose speakers have
different cultures with speakers of source languages, such as Arabic and English cultures.
The data source for the main reference in this paper is the encyclopedias of Arabic proverbs
by al-Maydani (1955) entitled Majma ’al-Amtsal. For finding English proverbs, the author
uses Cambridge Advanced Learner Dictionary, 3rd Edition software and Martin H. Manser's
The Fact on File Dictionary of Proverb. The aesthetic function theory formulated by Jan
Mukarovsky was used in finding the equivalent translation of Arabic proverbs into English
proverbs describing the foregrounding and automatization translations. The selection of
lexicons in Arabic proverbs has lot relations with the cultures of Arab society, which emerge
from various domains, such as agriculture, hunting, farm, warfare, trade, and jewelry. As for
the English proverbs, of course, the lexicons used are widely found in the lives of Western
people and in accordance with what was expected in their social situations.
Keywords: equivalence; Arab proverb; English proverbUbaidillah -2020-04-30T04:40:00Z2020-04-30T04:40:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39168This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/391682020-04-30T04:40:00ZPENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BAHASA ARAB
KITAB DURŪSUL LUGAH AL-ARABIYYAH DENGAN METODE LANGSUNG
UNTUK KELAS PEMULA DI MA BIN BAZ PIYUNGAN BANTULThis research is motivated by the existence of an issue of incompleteness in teaching Arabic at educational institutions at the Madrasah Aliyah of Islamic boarding school bin Baz Piyungan Bantul Yogyakarta, because the time target allocated is limited, while the teaching material used requires a longer time in completion. And there are textbooks that can be reached in time that are close to the target, but are too concise and sometimes make some students confused. So that requires appropriate teaching material books and easy to understand and fun.
This study uses a qualitative and quantitative approach to the form of research and development, using the theory of John Dewey and the simplified Dick & Carey theory. Development of teaching materials is carried out in five stages, namely: 1) conducting needs analysis by observation, study of literature, and student character; 2) arrange the design of the development of teaching materials according to the needs; 3) arrange the initial product teaching material; 4) evaluating the initial product to the expert team and field trials and revising it; 5) manufacture the final product.
The results of the study were in the form of textbooks with the title Durūs al-Lugah al-`Arabiyyah li an-Nāṭiqīna bi Gairihā `alā aṭ-Ṭarīqah al-Mubāsyarah li al-Mubtadi’īn for the beginner level, especially new students of the Madrasah aliyah ICBB Bantul Yogyakarta; the structure of teaching materials consists of: a) front cover, b) muqadimah, c) tamhid, d) dalilul mu`allim, e) dalilul muta`allim, f) subject matter consisting of 91 lessons, g) table of contents, h) bibliography.
After validating the expert team's test on the developed teaching material book, which is on the aspect of displaying an average score 4 with the „good‟ category; the presentation aspect gets an average score 4 in the 'good' category; the learning aspects with a mean score 4,1 in the „good‟ category; and the material aspect gets a score 4 in the „good‟ category. And from the responses the students got responses with a mean 4,3 in the 'good' category. The meaning gets a positive response. Based on the assessment of these aspects and the responses of students, the Arabic textbooks are suitable to be used as handbooks for learning Arabic.NIM. 17204010090 Mubarok2020-03-17T02:01:48Z2020-03-17T02:01:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37412This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/374122020-03-17T02:01:48ZTamthil Al Fa'ili Wa Al Hadathi Fi Al Akhbari Li Khamsi Sanawat Min Al Thawrat Al Misriyyah Fi Mawqi'i Al Ikhbariyyi Al Jazirat Net (tahlil Al Ba'd Al Saghir Lil Al Khitab Al Naqdi Li Nurman Fairclough)Setelah dua tahun kepemimpinan abdul Fattah as Sisi dan sekaligus menandai lima tahun Mesir pasca revolusi, perkembangan demokrasi negara ini terus menjadi sorotan dunia internasional. 52 Januari menjadi hari di mana masyarakat Mesir merefleksikan kembali peristiwa besar tersebut dengan turun ke jalan.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana aljzeera merepresentasikan aktor dan peristiwa sosial dalam pemberitaan peringatan revolusi Mesir ke 2 dengan menggunakan model analisis wacana kritis Norman Fairclough pada tataran teks yang meliputi tataran kata, klausa, dan wacana.
Pada tataran kata, penulis menggunakan strategi pemilihan kata yang berfokus pada bagaimana actor dan peristiwan diberi label-label tertentu. adapun pada tataran klausa, penulis menggunakan analisis transitivitas halliday untuk melihat tipe klausa yang digunakan Aljazeera. Dan tataran wacana, penulis menggunakan analisis framing Robert Entman untuk mengetahui isu apa yang digunakan Aljazeera dalam merepresentasikan pemberitaan peringatan revolusi mesir ke 2.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada analisis pemilihan kata Aljazeera cenderung menggunakan bahasa dengan label-label negatif dalam merepresentasikan aktor dan perstiwa social dalam pemberitaan peringatan revolusi Mesir ke 2. Pada analisis transitivitas, Aljazeera menggunakan tipe proses material dan proses relasional. pada analisis framing menunjukkan bahwa pemberitaan peringatan revolusi dibingkai dalam permasalahan politik dan HAM.NIM. 12110062 Nur Fadillah2020-03-17T02:01:30Z2020-03-17T02:01:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37394This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/373942020-03-17T02:01:30ZAl Af'al Al Thulathiyyat Al Mazidah Wa Fawa'iduha Fi Surah Al Anfal (dirasah Tahliliyyah Sarfiyyah)Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faedah fi’il
tsulatsi mazid yang terdapat pada surah al-Anfal. Fi’il tsulatsi mazid
terdiri dari 3 bab dan dua belas wazan yang masing-masing mempunyai
makna yang berbeda-beda. Sehingga jika ingin mengetahui makna yang
terkandung dalam satu kalimat harus mengetahui lebih dahulu konteks
kalimat dan kedudukan kalimat fi’il tersebut. Jenis penelitian ini termasuk
dalam penelitian library research (penelitian kepustakaan) dengan bantuan
buku-buku ilmu Sharaf dan buku-buku yang relevan dengan skripsi ini.
Ilmu Sharaf adalah ilmu yang menjelaskan proses perubahan pada katakata
bahasa Arab di dalam pembentukan shighat yang berbeda. Terkadang
perubahan itu dengan menambah huruf, dari penambahan ini
memunculkan faedah lain yang sangat mempengaruhi di dalam terjemah
dan interpretasi al-Quran. Objek material skripsi ini adalah surah al-Anfal
dalam al-Qur’an. Adapun faedah-faedah fi’il tsultsi mazid yang terdapat di
surah al-Anfal yaitu sebagai berikut; at-Ta’diyyah, al-Musyarakah, ad-
Dilalah ‘ala an-Nisbah, ad-Dilalah ‘ala anna syaian shara shahibu asshifati
yadullu ‘alaihi al-fi’lu, ad-Dilalah ‘ala at-Taktsir wa al-
Mubalaghah, ad-Dilalah ‘ala al-Katsrati, al-Mubalaghah fi Ma’na al-
Fi’li, at-Takalluf, al-Muthawa’ah, at-Tajannub, al-Ittikhodz, al-
Musyarakah baina al-itsnaini fa aktsara, al-Isytirak, at-Thalab, dan bi
Ma’na (Af’ala).NIM. 12110023 Khayat Purwonohttp://digilib.uin-suka.ac.id/35460/1.hassmallThumbnailVersion/Sampul%20Prosiding%20Semnas%202015.jpg2020-02-18T01:41:49Z2020-02-18T01:41:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35460This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/354602020-02-18T01:41:49ZPENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS VIRTUAL LIBRARY
UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN ILMU-ILMU
KEISLAMAN BAGI PONDOK PESANTREN DI INDONESIAAbstrak: Tujuan penulisan makalah hasil penelitian ini adalah
mendeskripsikan: (1) proses pengembangan bahan ajar berbasis virtual
library untuk pembejaran bahasa Arab dan ilmu-ilmu ke-Islaman bagi
pondok pesantren di Indonesia, dan (2) hasil uji validitas produk bahan ajar
berbasis virtual library untuk pembejaran bahasa Arab dan ilmu-ilmu ke-
Islaman bagi pondok pesantren di Indonesia yang dihasilkan. Penelitian ini
menggunakan pendekatan pengembangan, sedangkan subjek penelitian ini
adalah data bahan ajar (kitab) yang dipakai di pondok pesantren, kemudian
realisasi pendekatan itu akan terlihat pada lima tahapan pelaksanaan
penelitian berikut ini: (1) pengkajian teori, (2) survei, (3) pengembangan
model (pengembangan virtual library), (4) uji model (produk), dan (5)
revisi model (produk). Hasil penelitian ini adalah: (1) Pengembangan bahan
ajar berbasis virtual library untuk pembejaran bahasa Arab dan ilmu-ilmu
ke-Islaman bagi pondok pesantren di Indonesia dalam penelitian ini
dilakukan melalui empat langkah umum, yaitu: (a) menyeting software
virtual library, (b) menvirtualisasi bahan ajar (kitab) yang telah terkumpul,
(c) melakukan konversi dan integrasi data virtual ke dalam software, dan (d)
membuat panduan pemakaian virtual library untuk pembelajaran di pondok
pesantren, dan (2) Hasil uji produk pengembangan yang dilakukan oleh ahli
media, ahli materi, dan pengguna, produk yang telah dikembangkan layak
dan valid untuk digunakan. Hal ini berdasarkan penilaian mereka terhadap
indikator-indikator penilaian yang telah peneliti siapkan dan ujicobakan
kepada mereka. Sehingga produk akhir dengan nama ”Al-Maktabah Al-
Syamilah Li Al-Ma’ahid Al-Islamiyyah Bi Indunisiya” tersebut layak dan
valid digunakan untuk pembelajaran bahasa Arab dan ilmu-ilmu ke-Islaman
bagi pondok pesantren di Indonesia.
Kata Kunci: bahan ajar, virtual library, bahasa Arab, ke-Islaman, pondok
pesantrenAli Ma’sum2020-02-14T07:25:57Z2020-02-14T07:25:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38275This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/382752020-02-14T07:25:57ZPERMAINAN EDUKATIF BAHASA ARAB DALAM BUKU “PERMAINAN EDUKATIF PENDUKUNG PEMBELAJARAN BAHASA ARAB (2)” ANALISIS PERSPEKTIF TEORI KONSTRUKTIVISMELatar belakang penelitian ini adalah bahasa Arab masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit karena pembelajarannya monoton, metode yang digunakan kurang menarik bagi siswa sehingga kurang memotivasi siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Kepustakaan yang data primernya diambil dari buku “Permainan Edukatif Pendukung Pembelajaran Bahasa Arab (2)” dengan menggunakan analisis perspektif konstruktivisme.
Hasil penelitian ini adalah Klasifikasi permainan edukatif bahasa Arab dalam buku “Permainan Edukatif Pendukung Pembelajaran Bahasa Arab (2)” berdasarkan kemahiran berbahasa ada 2 macam, yaitu : (a) kemahiran/ketrampilan membaca ada 26 permainan, (b) kemahiran/ketrampilan menyimak ada 17 permainan, Sementara ragam permainan lain tidak termasuk kedalam kemahiran berbahasa Arab, yaitu gramatika dan sastra. Aktivitas belajar peserta didik dalam buku “Permainan Edukatif Pendukung Pembelajaran Bahasa Arab (2)” diantaranya visual activities, oral activities, listening activities, writing activities, drawing activities, motor activities, mental activities, emotional activities.NIM. 12420063 Nur Fitriana Husni Bahalwanhttp://digilib.uin-suka.ac.id/35454/1.hassmallThumbnailVersion/Sampul%20Prosiding%20Semnas%202015.jpg2020-02-14T03:16:43Z2020-02-14T03:16:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35454This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/354542020-02-14T03:16:43ZStand Up Category : Strategi Pembelajaran Aktif untuk Meningkatkan
Keterampilan Berbicara (Maharat Al-Kalam) Pada Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga YogyakartaThis study aims to determine the implementation of the stand up category strategy
in Arabic learning to improve speaking skills (maharat al-kalam) and to verify
whether there is a significant difference from the study results of the subject alistima
'wa al-kalam between the experimental group and control group in Arabic
Education Department students at State Islamic University Sunan Kalijaga.
Methods of data collection was conducted by using test, interview, observation
and documentation. The study shows that from the result of statistical analysis
known that posttest non Parametric test between the control group and the
experimental obtained Sig value 0.002 <0.05 which means that there are
significant differences in learning outcomes between the control and experimental
groups. While the T test value of pretest and posttest experimental group produces
Sig value 0.000 <0.05 which means that there is a significant increase in the
experimental group students' learning outcomes. It can be concluded that the stand
up category strategy can be used as an alternative solution in improving student
learning outcomes in learning conversational skills (maharat al-kalam).Agung SetiyawanAdzfar Ammar2020-02-11T08:05:50Z2020-02-11T08:05:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38098This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/380982020-02-11T08:05:50ZPengkodean Huruf Hijaiyah Untuk Deteksi dan Koreksi Kesalahan Penulisan Ayat Al-Qur’an Menggunakan Kode LinearHuruf hijaiyah memainkan peran yang sangat penting dalam dunia Islam, salah satu alasannya karena Al-Qur’an ditulis dalam huruf Arab yang menggunakan huruf hijaiyah. Perkembangan teknologi memudahkan setiap orang untuk menulis dan menyebarkan ayat-ayat Al-Qur’an dalam berbagai media elektronik. Pada beberapa kasus, dijumpai kesalahan penulisan yang dapat merubah arti dan makna dari suatu ayat. Di dalam ilmu aljabar, dikenal teori pengkodean yang mempelajari bagaimana suatu pesan itu dikodekan, sehingga memiliki kemampuan deteksi dan koreksi kesalahan yang terjadi. Salah satu jenis kode yang sering digunakan adalah kode linear yang dikonstruksi melalui sebuah subruang dari suatu ruang vektor atas lapangan hingga. Kode linear dapat diterapkan untuk deteksi dan koreksi kesalahan penulisan pesan dalam huruf hijaiyah. Oleh karena itu, perlu dikaji cara mengkonstruksi korespondensi huruf hijaiyah agar dapat dikodekan menggunakan kode linear, juga perlu diketahui jenis kesalahan seperti apa yang dapat dideteksi dan dikoreksi menggunakan kode linear, dan terakhir adalah bagaimana cara mendeteksi dan mengkoreksi kesalahan penulisan dalam huruf hijaiyah menggunakan kode linear.
Dalam penelitian ini, lapangan hingga yang digunakan adalah lapangan biner. Oleh karena itu, setiap huruf hijaiyah harus dikorespondensikan dengan ekspansi biner sesuai dengan urutan hurufnya dengan panjang 5 bit. Kode linear yang digunakan adalah kode Hamming berorder 3 atas lapangan biner, dengan matriks generator berupa matriks biner berukuran 4x7, dan matriks cek paritas berupa sebuah matriks biner berukuran 3x7. Matriks generator digunakan untuk mengkodekan, sedangkan matriks cek paritas digunakan untuk mendeteksi dan mengkoreksi kesalahan. Jenis kesalahan penulisan yang dapat dideteksi dan dikoreksi adalah dalam setiap blok pesan yang terdiri dari 4 huruf hijaiyah hanya boleh ada 1 huruf yang berubah menjadi huruf hijaiyah yang lainnya. Konsekuensi dari adanya pengkodean ini adalah bertambahnya panjang setiap blok pesan, dari yang semula memiliki panjang 20 bit, setelah dikodekan menjadi 35 bit, atau terjadi penambahan cek bit sebesar 15 bit.Muhamad Zaki Riyantohttp://digilib.uin-suka.ac.id/37733/1.hassmallThumbnailVersion/Sampul.jpg2020-01-27T03:00:22Z2020-01-27T03:00:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37733This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/377332020-01-27T03:00:22ZTadris al lughah al 'Arabiyyah fi al bilad al 'Arabiyyah min hayth al mawad wa al wasail al dirasiyyahThis article aims to describe and analyze the teaching of Arabic Language in Arabic-speaking
countries. This research needs to done because in several previous writings, the study was
always focused on the teaching and learning of Arabic Language for Non-Arabic speakers.
Whereas, the teaching of Arabic Language for Non-Arabic speakers should be acknowledged
to how it is learned and taught in Arabic-speaking countries, places where this language was
born and developed. This research is a descriptive qualitative research. Therefore, this work
describes and analyses the teaching of Arabic Language, especially media, subjects,
curriculum in some Arabic countries. Then those will be compared with how Arabic
Language is learned and taught in Indonesia. The researchers conclude that the teaching of
Arabic for Non-Arabic Speakers especially in Indonesia should not be the same as what it is
in Arabic-Speaking countries. This is caused by some things: (1) the problem of mother
tounge, and (2) diglossia, bilingualism and multilingualism. As well as studying subjects and
curriculum targeting understanding some maharat, qawa’id wa ‘anashir lughawiyyah at
once. Media is at a different case. The teaching of Arabic for Non-Arabic Speakers don’t just
need to study the way it is learnt and taught in Arabic Speaking countries but also the way
English Language is studied and taught in English Speaking Countries because of its high
level of success in using variative media and methods in teaching.
Keywords: Teaching of Arabic Language, Media of Learning, Curriculum, Arabic CountriesTika FitriyahIsyqie Firdausah2019-12-31T02:12:23Z2019-12-31T02:12:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37149This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/371492019-12-31T02:12:23ZBAHASA ARAB, GLOBALISASI,
DAN KEPENTINGAAN NASIONAL ARAB SAUDI
(Perspektif Ahmad Fuad Effendy tentang Lembaga Markaz al-Malik ‘Abd Allah bin
‘Abd al-‘Aziz ad-Dauli Likhidmah al-Lugah al-‘Arabiyyah)This research studies Markaz Al-Malik Abdullah Ibn ‘Abdul ‘Aziz Ad-Dawli Li Khidmatil
Lugah Al-‘Arabiyyah, an institution aiming at preserving Arabic language and based in
Riyadh Saudi Arabia, regarding the issue on globalization and linguistic safety as discussed
by sociolinguists. The research try to see how this institution responds the situation such as
dualistic languange (diglossia) occuring in Saudi Arabia society and bilingualism between
Arabic and English language with the latter dominates the daily communication in teh
society. Through interviews with Ahmad Fuad Effendy and studiying the several book
published by al-Markaz, the researcher find that the attempts to preserve Arabic language
are in line withe the message of Declaration on Linguistic Rights held in Barcelona, but at
the same time every state in the world where Arabic language is used or studied and
becoming part of the daily life such as in the case of muslim people offers some threats
which is not always easy to treat them and in doing so al-Markaz will probabily tends to win
the Arabic language whenever a contestation happened between Arabic language and other
(local) language.NIM. 17200010159 Helmi Mustofa, S.IP.2019-12-11T08:07:22Z2019-12-11T08:07:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36950This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/369502019-12-11T08:07:22ZInterferensi Bahasa Jawa Dalam Bahasa Arab
(Studi Atas Percakapan Santri Putri MA Pondok Pesantren Mamba’us Sholihin Suci Manyar Gresik)The focus of this study was to find out various forms of Javanese interference in the Mamba'us Sholihin Islamic Boarding School students' Arabic conversations and the factors that led to Javanese interference in the Arabic conversation of the female students of MA Islamic Boarding School Mamba'us Sholihin. Whereas the purpose of this study was to identify various forms of Javanese interference in the Arabic conversation of the female students of the Islamic Boarding School of Mamba'us Sholihin Islamic Boarding School and to reveal the factors that caused Javanese language interference in the santri female conversation of MA Mamba'us Islamic Boarding School Sholihin.
This research is a qualitative descriptive study. The research method used in this study is a proficient method with the basic technique is fishing techniques. This assessment uses several advanced techniques simultaneously, namely the skillful technique, recording technique and note taking technique.
The data obtained in this study is the conversation of students who experience interference. The subjects in this study were the female students of MA PPMS. Based on the mapping analysis above, the method used is an intralingual matching method, while the informal method is the method used in presenting the results of data analysis.
The results of the study indicate that the interference phenomena that occur in the MA PPMS female dormitory environment are in three linguistic components; phonology, morphology, and syntax. Although the three components experience interference, the structural component (syntax) is the aspect that dominates the chaos of the language in the PPMS environment. The factors that cause the occurrence of Javanese interference in the Arabic conversations of the female students of the MA PPMS are classified in two parts; linguistic factors and non linguistic factors. These linguistic factors include: phonetic factors, morphological factors and syntactic factors. The non-linguistic factors include: to facilitate association, to make colloquial / informal language, for efficiency, regulatory factors, interlocutor factors, and factors in carrying out the habits of mother tongue.NIM. 17201010012 LAILATUL QOMARIYAH2019-12-11T07:33:08Z2019-12-11T07:33:08Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36945This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/369452019-12-11T07:33:08Zالتفاؤلية في الرواية فرانكشتاين في بغداد لأحمد التفاؤلية
دراسة تحليلية بنيوية تكوينية للوسيان جولدمانPenelitian ini bertujuan untuk menyingkap dan mengetahui
pandangan dunia Ahmad Saadawi dan jenis-jenisnya sebagai
seorang subjek kolektif yang telah menulis novel yang berjudul
Frankenstein fi Baghdad dan untuk menyingkap dan mengetahui
struktur internal dan eksternal novel tersebut. Penelitian ini
dilatar belakangi oleh adanya perbedaan antara Sabah K. Maulwd
yang berpendapat bahwa Ahmad Saadawi memiliki pandangan
pesimis dan Rina Firman Muhammad yang berpendapat bahwa
Ahmad Aaadawi memiliki pandangan optimis. Penelitian ini
menggunakan teori strukturalisme genetik Lucien Goldmann
dengan pendekatan sosiologis dan metode dialektik. Hasil dari
penelitian ini adalah bahwa Ahmad Saadawi memiliki pandangan
dunia optimisme tentang terwujudnya keadilan, perdamaian dan
kesejahteraan di Irak. Hasil dari penelitian ini sekaligus
membantah pendapat Sabah K. Maulwd yang menyatakan bahwa
Ahmad Saadawi memiliki pandangan pesimis tentang konflik
yang sedang menimpa Irak. Ahmad Saadawi memiliki dua
optimisme, optimisme disposisional (dispositional optimism) dan
optimisme sebagai gaya atributional (optimism as attributional
style ). Struktur internal dan eksternal novel ini adalah struktur
dunia sebagai medan konflik antara kelompok yang
menginginkan kekuasaan dan kelompok yang menginginkan
keadilan, kesejahteran, pemertahanan identitas, kebebasan,
toleransi dan perdamaian di Irak.NIM. 17201010002 ميرزا شوقي فوتاقي2019-11-28T06:52:31Z2019-11-28T06:52:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36696This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/366962019-11-28T06:52:31ZAl furuq fi al anasir al lughawiyyah bayna al lughatayn al arabiyyah wa al al indonesiyyah wa ahammiyatu ma'rifatiha fi al tarjamah min al lhugah al arabiyyah ila al lughah an indonesiyyah wa bi al aksiلكل لغة نظامها ومنطقها في صياغة الكلمات
وتراكيبها، ودلالتها وأصواتها. وكثيرا ما تكون بين اللغتين
فيها أوجه الشبه والفرق. فينبغي لدارسي اللغة أن يكونوا
على علم -أكثر ما يمكن- فيما يخص بأوجه الشبه
والفرق بين اللغة الأم واللغة الأخرى التي يريد أن
يدرسها علما بأن الإنسان الذي يتعلم اللغة الأخرى
غير اللغة الأم ما زال متأثرا بنظام اللغة الأم. فليس من
السهل بالنسبة للإندونيسي الذي يتعلم اللغة العربية
الهروب عن آثار نظام اللغة الأم فهو يهيمن عليه دائما
لأنه نشأ في بيئة اللغة الأم في فترة من الزمن حتى سيطر
نظام اللغة الأم تفكيرا وتعبيرا. بالإضافة إلى ذلك فإن
هناك كثيرا من المفردات العربية دخلت في اللغة
الإندونيسية، وليس بالقليل منها ما تغيرت معانيها أو
نطقها بشكل يصعب على الإندونيسيين الذين ليس لهم
خلفية عربية أن يفرقوا بينها. هنا تكمن أهمية الدراسة
التقابلية لأنها تحلّل أوجه الشبه والفرق بين اللغتين العربية
والإندونيسية في مواضع الاختلاف بينهما. تهدف هذه
المقالة إلى تعرف أوجه الشبه والفرق بين اللغتين العربية
والإندونيسية بهدف تيسير المشكلات اللغوية التي كثيرا
ما تنشأ عند ما أراد الإندونيسي القيام بعملية الترجمة
من الإندونيسية إلى العربية وبالعكس، وذلك يرجع إلى
عوامل عدة منها ما يتعلق بالمفردات بأنواع مشاكلها
ومنها ما يتعلق بنظام التركيب بأنواعه ومنها ما يتعلق
بنظام التعبير الاصطلاحي في شكل النماذج وليس
الحصر. أما الطريق إلى ذلك فمن مطالعة الكتب أو
الجرائد أو المجلات العربية والإندونيسية. )الكلمات
الرئيسة: اللغة العربية – اللغة الإندونيسية – أوجه الشبه
والفرق(. Sukamta2019-11-25T07:44:38Z2019-11-27T06:20:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36644This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/366442019-11-25T07:44:38ZAl Murakkabat fi al lughah al 'arabiyyah wa ahammiyyatiha fi al kitabahMembahas tentang bahasa Arab. Sukamta2019-09-13T07:22:09Z2019-09-13T07:22:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36565This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/365652019-09-13T07:22:09ZKECERDASAN EMOSIONAL· SISWA KELAS II MTsN YOGYAKARTA II
DALAM BELAJAR BAHASA ARABKonsep Daniel Goleman mampu membuka paradigma baru tentang
kecerdasan manusia yang menyatakan bahwa IQ-lah kecerdasan tertinggi
manusia, padahal parameter tertinggi untuk mengukur kecerdasan seseorang
adalah FQ Karena IQ hanya mengembangkan 20% terhadap kemungkinan
kesuksesan hidup, sedang yang 80% diisi oleh kekuatan-kekuatan lain,
diantaranya yang terpenting adalah kecerdasan emosional. Kecerdasan
emosional atau emotional intelligence adalah kepandaian mengatur suasana
hati, atau kemampuan memantau clan mengendalikan perasaan diri clan
hubungannya dengan orang lain. Keterampilan EQ bukanlah lawan
keterampilan IQ, namun keduanya berinteraksi secara dinamis, baik pada
tingkatan konseptual, maupun dunia nyata, artinya antara keduanya terjadi
hubungan saling melengkapi (sinergik). Idealnya, seseorang dapat
menguasai keterampilan sekaligus keterampilan emosional.NIM.00420053 Neti Mardiati2019-09-13T06:56:40Z2019-09-13T06:56:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36564This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/365642019-09-13T06:56:40ZUPAYA MEMBANGKITKAN MOTIVASI MAHASISWA UNTUK MENGUASAI BAHASA ARAB
(Tinjauan dari Perspektif Psikologi Belaiar)Motivasi untuk belajar bahasa Arab masih sangat lemah. Hal ini
dikarenakan banyak yang masih beranggapan bahwa bahasa Arab sangat
sulit dan kompleks. Banyak hambatan yang dihadapi oleh pembelajar dalam rangka menguasai
bahasa Arab bagi orang non-Arab, diantaranya problematika linguistik,
sosial-budaya, metodologi dan problema dalam proses belajar mengajar. Untuk memotivasi para mahasiswa yang mengalami kesulitan, peran
dosen sebagai pengajar bahasa Arab sangat signifikan. Profesionalismenya
dan variasi metode mengajar menjadi motivator yang penting dalam
proses belajar mengajar di kelas.NIM : 97423663 Heny Indah Istiqomawati2019-09-04T06:17:26Z2022-06-15T07:08:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36511This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/365112019-09-04T06:17:26ZEFEKTIFITAS MEDIA GAMBAR
DALAM PENGAJARAN MUFRADAT DI TK AN-NUR I DEPOK SLEMAN YOGYAKARTAPenelitian yang berjudul Efektifitas Media Gambar dalam Pengajaran Mufradat di
TK An-Nur I Depok Sleman Yogyakarta, bertujuan untuk : a. Mendiskripsikan penerapan media gambar dalam peningkatan penguasaan mufradat siswa Tk An-Nur I Depok Sleman Yogyakarta.
b. Mengetahui efektifitas media gambar dalam pengajaran mufradat bagi siswa TK An-Nur 1 Depok Sleman Yogyakarta.
Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan jenis penelitian experiment research, yaitu suatu riset yang bermaksud untuk menyelidiki secara langsung sebab akibat dengan menggunakan dua variabel yaitu satu kelompok kontrol dan satu kelompok eksperimen. Adapun metodenya yaitu :
1. Metode penentuan subyek , dimana masing-masing kelompok atau kelas terdiri dari 20 siswa, yang satu sebagai kelompok eksperimen dan yang lain sebagai kelompok kontrol.
2. Metode Pengumpulan Data yang digunakan antara lain, a. Metode observasi (pengamatan secara langsung) untuk memperoleh data tentang keadaan Iingkungan sekolah serta proses belajar mengajar bahasa Arab di ruangan kelas dan lingkungan sekolah.b. Metode wawancara. c. Metode dokumentasi, d. Metode test, yaitu digunakan untuk mengetahui sejauhmana penguasaan kosakata dan pengembangannya oleh siswa TK An-Nur I Depok Sleman, Yogyakarta, sebelum menggunakan media gambar atau sesudah diadakannya eksperimen.
3. Metode analisa data yang digunakan yaitu : a. Analisis Kualitatif dengan menggunakan metode induktif. b. Analisa Kuantitatif, yaitu untuk menganalisa data berupa angka yang diperoleh dari data tes setelah disajikan dengan terbatas pada penggambaran atau penjelasan angka-angka distributif dan presentasinya dengan menggunakan rumus.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran mufradat dengan menggunakan media gambar lebih efektif dalam meningkatkan penguasaan kosa kata bahasa Arab siswa kelompok TK An-Nur I dibandingkan pengajaran kata benda tanpa media gambar. Terbukti dengan berbeda nilai rata-rata yang diperoleh 7,6 -: 6,13. Dengan demikian tingkat penguasaan mufradat dengan media gambar cukup tinggi jika dilihat dari nilai rata-rata siswa tersebut. Tetapi perlu ditekankan jika tingkat penguasaan mufradat merujuk pada hasil to dengan nilai 5,25 lebih besar daripada nilai tabel signifikasi baik pada taraf 1% maupun 5% antara penggunaan media gambar dan tanpa media gambar.
Setelah mengadakan uji coba maka hipotesa altematif yang diajukan yang berbunyi "Ada peningkatan penguasaan mufradat dengan menggunakan media gambar dibandingkan tanpa media gambar" diterima.
2. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar mufradat dengan menggunakan media gambar dibandingkan tanpa menggunakan media gambar. Dengan demikian pernyataan hipotesa altematif yang berbunyi "bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pengajaran mufradat dengan menggunakan media gambar dibandingkan pengajaran mufradat tanpa
media gamabar" diterima.NIM : 00420280 Siti Endah Fatmawati2019-09-03T05:42:22Z2019-09-03T05:42:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36494This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/364942019-09-03T05:42:22ZPENGARUH MOTIVASI SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB DI SMP MUHAMMADIYAH GOMBONG KEBUMEN
JAWA TENGAHPenelitian yang berjudul Pengaruh Motivasi Siswa Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab di SMP Muhammadiyah Gornbong Kebumen Jawa Tengah, adalah bertujuan untuk untuk mengetahui motivasi siswa terhadap pembelajaran bahasa Arab dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar bahasa Arab serta untuk mengetahui faktor-faktor penunjang dan penghambat motivasi siswa terhadap pembelajaran bahasa Arab.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan menggunakan metode kuantitatif deskriptif statistik. Fokus yang menjadi perhatian dari desain ini adalah pengukuran terhadap hubungan antara dua fenomena atau lebih. Disebut desain korelasional karena dalam pelaksanaannya menggunakan teknik analisis statistik yang dinamakan korelasi. Korelasi tersebut menyatakan tingkat hubungan antar variabel yang diselidiki.
Dalam penelitian ini, yang menjadi subyek dan sumber data adalah:
1. Informan yang meliputi: a. Kepala Sekolah dan atau wakilnya. b. Guru bahasa Arab di SMP Muhammadiyah Gombong. c. Pihak lain yang terkait serta karyawan yang penulis anggap perlu.
2. Responden yaitu siswa-siswi SMP Muhammadiyah Gombong. Adapun penentuan subyeknya adalah mengambil sampel dari populasinya.
Adapun teknik pengumpulan data, yaitu melalui angket, interview/wawancara, observasi dan dokumentasi serta tes. Analisis data ini digunakan untuk mendeskripsi data atau membuat ringkasan data pada tahap pcrtama analisis data. Dcngan mcnggunakan dcskriptif statistik, peneliti dapat mendeskripsikan data yang "banyak" dengan angka-angka (indeks) yang simpel tapi penuh arti.
Berdasarkan pada uraian dan keterangan di atas, maka kesimpulan yang dapat diambil antara lain ; 1. Motivasi siswa dalam pembelajaran bahasa Arab di kelas 2E SMP Muhammadiyah Gombong adalah cukup baik. Karena terdapat dorongan
siswa untuk belajar bahasa Arab selain di sekolah. 2. Prestasi belajar siswa kelas 2E di SMP Muhammadiyah Gombong, memiliki prestasi yang bagus dan di atas rata-rata kelas yang lain.
Adapun pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar bahasa Arab di SMP Muhammadiyah Gombong adalah sangat signifikan. Artinya memang ada pengaruh yang kuat antara motivasi dengan prestasi belajar bahasa Arab.Hal ini bisa dibuktikan dengan hasil nilai korelasi (rxy) sebesar 0.924.
Besamya taraf signifikansi pada 5% adalah sebesar 0.288, sedangkan pada taraf signifikansi 1% sebesar 0.372. Ternyata ro nya (yaitu: 0.924) adalah jauh lebih besar dari pada rt baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi 1%. Hasil penelitian menyimpulkan
bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi dengan demikian hasil penelitian telah diketahui yakni Ha diterima dan Ho ditolak, hal ini mengindikasikan bahwasannya pada objek penelitian yakni kelas 2E SMP Muhammadiyah Gombong, pada umumnya memiliki dorongan atau motivasi dalam belajar bahasa Arab. Berarti dengan demikian bahasa Arab bagi siswa bukan merupakan suatu hal yang menakutkan.NIM. 98423938 Shohibuddarojah2019-09-02T10:51:59Z2019-09-02T10:51:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36482This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/364822019-09-02T10:51:59ZMETODE PENGAJARAN BALAGHAH
(Telaah Atas Uslub lnsya' Thalabi Dalam Surat Al-Baqarah)Penelitian yang berjudulMetode pengajaran balaghah (Telaah atas Uslub Insya’ Thalabi dalam surat al Baqarah), mempunyai tujuan yaitu : Untuk mengetahui ayat-ayat yang beruslub Insya' Thalabi dalam surat Al-Baqarah dan. Berusaha untuk menemukan metode apa yang sesuai dalampengajaran Balaghah khususnya pada uslub Insya' Thalabi dalamsurat Al-Baqarah sehingga mudah untuk dipahami dan dimengerti.
jenis penelitian initermasuk jenis penelitian kepustakaan (library receach), berupa penelitianyang datanya diolah dari berbagai buku, catatan, surat kabar,tulisan yangdianggap relevan dengan penelitian. Metode yang digunakan adalah metodedokumentasi dalam pengumpulan datanya. Metode dokumentasi adalahmetode pengumpulan data dengan cara mencari data mengenai hal-halatau variabel yang berupa catatan, transkrip, notulen rapat, agenda dan sebagainya, setelah bahan dikumpulkan, maka langkah selanjutnyamengidentifikasi bahan untuk menentukan sumber literatur primer danIiteratur sekunder.Dalam menganalisis dan mengolah data menggunakan metode deskriptif analisis, maksudnya adalah membuatgambaran, lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai data,sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diteliti. Setelah data diperoleh,kemudian dianalisis secara mendalam dan kritis dengan menggunakanprosedur berfikir deduktif dan induktif serta metode analisa wacana. 1). Metode deduktif adalah cara berpikir yang bertolak dari fakta-faktayang umum, kemudian dari fakta yang umum tersebut ditarikkesimpulan yang bersifat khusus. Berkaitan dengan skripsi iniadalah proses penalaran yang bertolak dari proses yang sudah ada baikyang berasal dari karya-karya yang membahas tentang Uslub Insya'maupun dari sumber lain yang menyoroti atau berkaitan denganpembahasan tersebut menuju kepada proposisi baru yang berupakesimpulan. Metode ini penulis gunakan untuk mengetengahkanbeberapa pendapat yang bersifat umum kemudian penulis menjelaskanpendapat tersebut secara terperinci. b).Metode induktifyaitu cara berfikir yang bertolak dari fakta-fakta yangkhusus, peristiwa-peristiwa kongkrit, kemudian dari fakta-fakta yangkhusus atau peristiwa-peristiwa yang kongkrit itu ditari kesimpulanyang bersifat umum.Metode inidigunakan untukmengetengahkart beberapa pendapat yang bersifat Khusus kemudian penulis menyimpulkan pendapat tersebut atau penulis memilih salahsatu pendapat yang terbaik.Sedangkan c). Metode Analisa Wacana yaitu menganalisa/ menginterpretasi pesanyang dimaksud sesuai dengan teks dan konteks. Yang dimaksuddengan teks disisni mencakup isi dan garamatika, sedangkan konteksmencakup latar belakang, siapa yang berbicara dan kepada siapa, yangdisesuaikan dengan situasi dan kondisi. Metode ini penulis gunakanuntuk menganalisa ayat-ayat dalam surat al-Baqarah untuk menujupada sebuah kesimpulan.
Kesimpulan yang dihasilkan dari analisis penelitian ini adalah bahwa 1). Uslub insya' thalabi yang terdapat dalam surat al-Baqarah yaitu:a. Amar (perintah). Redaksi amar dalam surat al-Baqarah kebanyakanmenggunakan fi 'il amar, juga menggunakan fi 'il mudhari' yangdidahului oleh lam amar dan masdlar yang menggantikan fi 'ilamar.Redaksi amar dalam surat al-Baqarah kebanyakan mengandungmaknanya yang hakiki yaitu wajib. Ada juga amar mengandung maknalain yaitu untuk iltimas (tawaran), do 'a (permohonan), ibahah(memperbolehkan), tahyir (memilih), ta 'jiz (melemahkan), tahdid(ancaman), ihanah (hinaan) dan irsyad (bimbingan).
b). Nahyi (larangan). Redaksi nahyi dalam suarat al-Baqarah kebanyakandigunakan untuk maknanya yang hakiki yaitu untuk tahrim(mengharamkan). Akan tetapi juga mengandung makna lain yaitu untukdo 'a dan irsyad.c). Istifham. Redaksi istifham dalam surat al-Baqarah banyak sekali denanmenggunakan berbagai macam huruf istifham. Makna istifham tidakhanya digunakan untuk maknanya yang hakiki yaitu meminta suatupengertian yang belum diketahui, akan tetapi bermakna lain seperti nafYi(mentiadakan), taswiyah (menyamakan), ingkar (makna inilah yangpaling banyak terdapat dalam surat al-Baqarah), taqrir (penegasan),taubih (celaan), tahqir (menghina), istibtha I (melemahkan), ta la.;j ub(keheranan) dan taswiq (merangsang). d). Tamanni (harapan yang sulit tercapai). Redaksi tamanni dalam surat al-Baqarah hanya menggunakan lau (_,l ) dan laalla ( J,J ). Penggunaanlaalla sebagai taraJji inilah yang banyak terdapat dalam surat al-Baqarah.e). Nida' (panggilan). Huruf nida I dalam surat al-Baqarah hanyamenggunakan ya(Y ).
2). Metode pengajaran balaghah adalah metode istiqraiyahlistinbathiyah danmetode qiyasiyah. Apabila diterapkan pada uslub insya' dalam surat alBaqarah,kedua metode ini bisa digunakan. Metode qiyasiyah!deduktif yaitumengajarkan kaidah insya' thalabi terlebih dahulu kemudian diikuti dengancontoh-contoh dari surat al-Baqarah. Sedangkan metode istiqraiyahinduktif
yaitu mengajukan insya' thalabi dengan memberikan contoh-contoh ayatdalam surat al-Baqarah terlebih dahulu kemudian ditarik kesimpulan atau kaidahNim: 9842 3929 Muhammad Sibawaih Nim: 9842 39292019-09-02T07:50:08Z2019-09-02T07:50:08Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36477This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/364772019-09-02T07:50:08ZPENGAJARAN BAHASA ARAB DlMADRASAH TSANA WIYAH ROUDLOTUSYSYUBBAN
TAWANGREJO WINONG PATI
(Tinjauan Metodologi)Penelitian yang berjudul Pengajaran bahasa Arab di MTs. Roudlotusysyubban Tawangrejo Winong Pati (tinjauan metodologi) adalah bertujuan untuk mengetahui metode apa saja yang digunakan oleh guru bahasa Arab da\am proses belajar mengajar bahasa Arab di MTs Roudlotusysyubban, dan untuk mengetahui bagaimana pendekatan yang digunakan dalam
pemilihan metode tersebut, serta untuk mengetahui konsistensi atau relevansi antara pemilihan metode dengan pendekatan yang digunakan.
Dalam penelitian ini menggunakan- beberapa metode yang mencakup beberapa hal, antara lain yaitu : Metode penentuan subjek, Metode Pengumpulan Data ( Observasi, Interview, Angket, Dokumentasi, dan metode Test). Metode Analisa Data yang digunakan yaitu 1).analisa data kualitatif (suatu analisa data non statistik, data yang terkumpul diuraikan dalam bentuk tulisan secara sistematis dan analisa data kuantitatif secara Induktif yaitu berangkat dari fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa yang khusus kongkrit kemudian ditarik generalisasi yang bersitat umum dan deduktif yaitu berangkat dari pengetahuan yang bersifat umum untuk menilai suatu fakta yang atau peristiwa yang bersitat khusus. 2). Metode Analisa Data Kuantitatif, metode ini digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan data kedalam bentuk angka-angka untuk mencari presentase dengan deskreptif analisis melalui statistik sederhana Metode analisa data kualitatif digunakan untuk mengolah data dari hasil interview dan dokumentasi (sepanjang tidak mengandung nilai kuantitatit). Metode analisa data digunakan untuk menganalisa data dari hasil angket untuk siswa dan hasil tes belajar bahasa Arab siswa.angka-angka untuk mencari presentase dengan deskreptif analisis melalui statistik sederhana.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa metode yang digunakan dalam pengajaran bahasa Arab di Mts.Roudlotusysyubban adalah metode tarjamah (metode translation), Pendekatan yang digunakan oleh guru dalam pemilihan metode tersebut adalah pendekatan berdasarkan asumsi bahwa belajar bahasa hanya bisa cepat melalui penterjemahan.
'Adanya relevansi yang cukup baik antara pemilihan metode dengan pendekatan yang digunakan.NIM. 9942 4529 Muhamad Anishttp://digilib.uin-suka.ac.id/35475/1.hassmallThumbnailVersion/Sampul%20Prosiding%20Semnas%202015.jpg2019-07-08T02:49:31Z2019-07-08T02:49:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35475This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/354752019-07-08T02:49:31ZBAHASA ARAB SEBAGAI BAHASA DUNIANasib suatu bahasa sepertinya amat bergantung pada nasib para penutur dan
orang-orang yang peduli kepadanya. Hal ini terjadi pula pada bahasa Arab yang pada
setiap tanggal 18 Desember diperingati hari internasionalnya. Dahulu, ketika penutur
Arab dan umat Islam memiliki kekuasaan politik dan ekonomi yang besar, bahasa
Arab hampir bisa dikatakan sebagai bahasa lingua franca, bahasa utama dunia.
Status itu memberikan prestise dan kebanggaan yang besar bagi para penutur
dan orang-orang yang mempelajarinya baik itu orang Arab maupun non Arab. Umat
Islam di berbagai wilayah pun juga memiliki kebanggaan tersendiri atas hal itu sebab
bahasa kitab suci dan ritus agama mereka juga berbahasa Arab.
Faktanya, bahasa Arab saat itu memang tak hanya untuk kegiatan keagamaan.
Tetapi juga digunakan untuk kepentingan politik dan pemerintahan, perdagangan,
negosiasi dan kerjasama antar”bangsa”, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan
seterusnya. Situasi itu terjadi terutama pada masa-masa puncak “kerajaan” Muslim
pada abad 7-12 M. Bahkan di wilayah kerajaan Mughal India, Turki Ustmani yang
membentang sangat luas di Timur Tengah dan sekitarnya, dan Syafawi di Persia
kejayaan bahasa Arab menembus hingga masa-masa penjajahan Eropa.
Dengan demikian, waktu kejayaan Arab-Islam membentang sangat panjang.
Dan tak diragukan lagi, kontribusi bahasa Arab bagi pengembangan keilmuan,
pemerintahan, dan peradaban umat manusia saat itu sangatlah besar. Bahasa Arab
sebagai bahasa ilmu dan peradaban di masa itu bahkan kemudian diserap oleh
bahasa-bahasa lain mulai Turki, negara-negara Eropa Mediteranian, Iran,
Afghanistan, dan negeri-negeri berpenduduk mayoritas Muslim lain di Afrika hingga
Indonesia. Konon, jejak pengaruh itu masih sangat jelas sekarang dalam berbagai
kosa kata bahasa Urdu, Kurdi, Turki, Persia, Melayu, Indonesia, Albania, Spanyol,Ibnu Burdah2019-06-13T02:23:25Z2019-06-13T02:23:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32672This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/326722019-06-13T02:23:25ZINTERFERENSI BAHASA ARAB PADA MAHĀRAH KALĀM
DAN KITĀBAH PADA PONDOK PESANTREN PUTRI IBNU
QOYYIM YOGYAKARTA. (Analisis Morfologi dan Sintaksis)Arabic language is one of the foreign languages that the teenage girls of
santriwatis (the female students) in Pondok Pesantren Ibnu Qayyim Putri
Yogyakarta have to speak it in every day. Though it has become habitual since
being the rule for santriwatis, it will be often mistaken in the practices by the time
they perform. Based on the phenomenon, this thesis attempts to portray the
frequent interference of Arabic proficiency by santriwatis who particularly join at
tenth class of scientific field (X IPA). The focus is on the two skills, that is, the
writing and the speaking. In the cases, the main point of the work will try to trace
what causing to emerge the executed mistakes by santriwatis.
This work uses the qualitative approach to answer the research question. It has
thus to involve the ways, viz. gathering, analysing, and further presenting the data.
In related to the first, this paper gains the materials from the various sources such
as the recording, the interview, the observation, the monologue in conversation
(cakap muka), and the notes. In the following stage, the descriptive method will
be used to elucidating the data, including especially the exercise of writing
(insya’) and of speaking (muhadasah) by santriwatis, and further verifying the
data is the last stage.
In the results, this study reveals that the frequent mistakes or the interference of
Arabic proficiency on the writing and the speaking skill by santriwatis X IPA of
Pesantren Ibnu Qayyim Yogyakarta are phonologic, morphologic, and syntactic.
While the fourteenth mistakes or the interference were precisely discovered on the
writing exercise (Mahārah Kitābah), beyond these numbers there were the
fortieth-three interference on the speaking exercise (Mahārah Kalām). Moreover,
this study also demonstrates that santriwatis, who have the interference generally
occured in Arabic practices particularly on the writing and speaking proficiency,
were heavily influenced by virtue of what they seek to unify the native and Arabic
language into one sense. That is clearly to say that santriwatis have performed by
changing the sense of Arabic into the native language.
This study is important for the other institutions in general and the teachers who
lead in Pesantren Ibnu Qoyyim in particular, so that what the mistakes in
grammatical language are continually occured for students may be decreased
gradually. Key Word : Interference phonologic, morphologic, and syntactic.
[INDONESIA]
Bahasa Arab dalam pondok pesantren ini adalah salah satu bahasa Asing
yang sudah menjadi bahasa pokok untuk digunakan. Bahasa pertama yang
dimiliki oleh santriwati diduga menjadi pengaruh dalam bahasa produktif
santriwati yang disebut dengan interferensi bahasa. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui jenis Interferensi Bahasa Arab yang sering dilakukan
oleh santriwati klas X IPA Pondok Pesantren Ibnu Qoyyim yogyakarta. Untuk
mengetahui penyebab terjadinya interferensi.
Pada penelitian ini menggunakan metode diskriptif kualitatif, dan
menggunakan teknik pengumpulan data berupa teknik Rekaman, Wawancara,
Observasi, Tehnik Cakap Semuka, Tehnik Catat. Pada tahap analisis data
peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif salah satunya untuk menelaah
data berupa tugas insya‟ dan muhadasah santriwati yang telah ditemukan aspekaspek
kebahasaan pada (terjadi Interferensi) yang dipengaruhi salah satunya oleh
Bahasa pertama. Setelah di lakukannya pengumpulan data, data tersebut
dianalisis menggunakan verivikasi data (penarikan kesimpulan kualitatif).
Hasil yang telah diperoleh adalah interferensi yang terjadi pada santriwati
Pondok Pesantren Ibnu Qoyyim yogyakarta, yang terkait dalam berbagai tataran
kebahasaan baik morfologi, fonologi, sintaksis, leksikal, semantis. Peneliti
memfokuskan pada interferensi yang terkait pada aspek bahasa saja yaitu aspek
morfologi, fonologi dan sintaksis. Berdasarkan hal tersebut maka ditemukan
iterferensi kalimat perintah pada Mahārah Kitābah dan Kalām yang sering
dilakukan oleh santriwati yaitu sebanyak 14 interferensi Mahārah Kitābah dalam
bahasa Arab, dan 43 Interferensi Mahārah Kalām yang sering di lakukan oleh
santriwati klas X IPA Pondok Pesantren Ibnu Qoyyim yogyakarta.
Berdasarkan data interferensi yang didapat oleh penulis terdapat beberapa
faktor yang telah mempengaruhi interferensi bahasa Arab baik dalam Mahārah
Kitābah dan Kalām yang sering digunakan oleh santriwati. Ditemukan bahwa
faktor interferensi yang sangat signifikan dalam penggunaan bahasa Arab yaitu
adanya penyamaan penggunaan bahasa Ibu dengan bahasa Arab itu sendiri.
Kata kunci : Interferensi Fonologi, Morfologi dan SintaksisNIM. : 1620510052 KUNHANIAH MABRUROH2019-05-07T02:11:10Z2019-05-07T02:11:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34934This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/349342019-05-07T02:11:10ZKISAH NABI SULAIMAN A.S DALAM AL QUR’AN (ANALISIS STILISTIKA)Dalam sebuah kepemimpinan, seseorang dituntut untuk memperdulikan keadaan
anggota-anggotanya, menginspeksi dan memberikan arahan untuk berlaku adil
dan bertanggungjawab atas apa yang dipercayakan kepada mereka. Nabi Sulaiman
telah mencontohkan bagaimana bersikap dan bertindak sebagai seorang Raja yang
pandai bersyukur, mampu dan kompeten dalam memimpin sebuah negara
sehingga semua rakyatnya beriman kepada Allah swt serta mentaati-Nya. Kisah
yang paling banyak diceritakan dan diketahui dalam kehidupan Nabi Sulaiman
adalah tentang kekayaan dan kemampuannya untuk berkomunikasi dengan hewan
dan jin serta mengendalikan mereka atas izin Allah SWT. Dalam hal ini, analisis
kisah merupakan kajian kebahasaan, termasuk didalamnya kajian stilistika. Pada
penelitian ini penulis menggunakan metode analisis deskriptif-kualitatif yang
mengungkap apa adanya tentang unsur kesusastraan yang terdapat dalam kisah
Nabi Sulaiman a.s. Tujuan dari analisis kisah Nabi Sulaiman a.s adalah untuk
mengungkap lima unsur dalam stilistika yaitu fonologi, morfologi, semantik,
sintaksis dan imagery dengan nuansa atau efek yang ditimbulkannya, serta gaya
alur pemaparan kisahnya. Adapun hasil yang diperoleh adalah dari aspek
fonologi, bunyi yang muncul pada ayat-ayat yang mengisahkan tentang Nabi
Sulaiman a.s adalah konsonan plosif/ Ṣawāmit al infijāriyyah, yaitu huruf ba’ dan
qof, konsonan nasal/ Ṣawāmit anfiyah, yaitu huruf mim dan nun, dan konsonan
getar/ Ṣawāmit mukarroroh, yaitu ro’. Al-Nabr atau aksen yang digunakan adalah
ketika pengucapan wawu yang bertasydid didahului harakat fatḥah, sedangkan
tempo yang digunakan pada ayat-ayat tersebut adalah tempo pelan, yang
berfungsi mempengaruhi keterlibatan orang yang mendengar ayat ini agar hanyut
kedalam keindahan teks yang dibacakan. Pada aspek Morfologi, ada Ikhtiyār al-
Ṣighah atau pemilihan bentuk kata. Adapun bentuk kata yang akan dibahas pada
analisis ini adalah bentuk-bentuk kata kerja, yaitu mȃḍi, muḍȃri’ dan amr dan
juga ada penggunaan ism, yaitu nakirah, ma’rifah dan iḍȃfah. Selain itu, dalam
pembahasan ini juga ada perpindahan satu bentuk kata ke bentuk kata yang lain
dalam konteks yang sama, atau disebut juga Al-‘Udūl bi al-Ṣīgah ‘an al-Aṣl al-
Siyāqi. Pada aspek Sintaksis terdapat repetisi (pengulangan) baik dalam ranah
kata, kalimat atau pengulangan kisah dan rahasia dari penggunaan struktur
kalimat tertentu. Pada aspek Semantik, yang dibahas adalah tarȃduf (sinonim),
taḍāddu (antonim) dan musytarak lafdzi (polisemi). Pada aspek Imagery, terdapat
tasybih dan majaz. Alur yang terlihat dalam pemaparan kisah Nabi Sulaiman
adalah alur maju yang menjelaskan secara berurutan kejadian-kejadian penting
yang terdapat dalam kisah tersebut. Metode yang terdapat dalam penggambaran
kisah Nabi Sulaiman a.s adalah metode dramatik.
Kata kunci: stilistika, kisah, Nabi Sulaiman a.s, gaya bahasaNIM. 1620510005 AZALIA MUTAMMIMATUL KHUSNA2019-05-03T04:00:38Z2019-05-03T04:00:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34491This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/344912019-05-03T04:00:38ZMushkilat Tarjamah Huruf Al Jar Fi Al Kitab Fann Al Ta'amil Al Nabawiy Ma'a Ghayr Al Muslimin Li Raghib Al Sarjaniy Ila Al Lughat Indonesiyah : Dirasat Al Tarjamat Al TahliliyyahFann Taamul An-Nabawiy Maa Ghairi Al-Muslimin merupakan
buku baru yang berisi tentang cara interaksi,negosiasi Nabi Muhammad
dengan Non Muslim yang bersebrangan akidah dengan islam. Buku ini
memberikan wawasan kepada kita baik yang beragama Islam, Kristen,
Yahudi, dll agar dapat mencontoh dan meneladani sikap-sikap yang
sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad semasa hidupnya. Buku ini
ditulis oleh Dr Raghib Al-Sirjani beliau adalah seorang cendikiawan
muslim dan pakar sejarah mesir yang sekarang menjadi salah satu
cendikiawan islam dalam bidang sejarah islam. Dalam buku ini banyak
sekali huruf-huruf jar yang digunakan sebagai susunan kalimat
sedangkan makna-makna huruf sangatlah banyak dan bermacam-macam
sesuai dengan konteks kalimatnya.
Dalam penelitian ini, penulis memilih huruf jar sebab pola
tersebutlah yang banyak dijumpai oleh penulis dan menjadi
permasalahan dalam penerjemahan buku tersebut, permasalahanya yaitu
begitu banyaknya makna-makna huruf jar yang terkandung dalam kitab
ini dan bagaimana cara menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia.
Untuk menerjemahkan huruf-huruf jar, penulis menggunkan dua
cara pendekatan: Pertama, penulis menerjemahkam kedalam bahasa
Indonesia dengan merujuk kepada Bahasa Bahasa arab. Kedua, penulis
menerjemahkan teks dengan melihat kontekstualisasi kalimat yang ada
dalam kitab tersebut.
Kata kunci: Huruf Al-Jar, Fann Taamul Al-Nabawiy Ma’a
Ghairi Al-Muslimin, Raghib Al-SirjaniNIM. 14110029 Bahrun Najja2019-04-01T06:51:21Z2019-04-01T06:51:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34287This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/342872019-04-01T06:51:21ZKESALAHAN SINTAKSIS PADA SKRIPSI MAHASISWA S1M Ilzam Kamaludin (16211001), judul dari penelitian ini adalah
“Kesalahan Sintaksis pada Skripsi Mahasiswa S1”. Sebab dari pemilihan judul ini
karena adanya masalah yang berupa kesalahan mahasiswa dalam menulis skripsi
berbahasa Arab baik dari mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Arab di Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Arab di
Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga. Sintaksis bahasa Arab yang
dimaksud peneliti adalah al-murakkabāt yaitu at-tarkīb al-isnādy, at-tarkib aliḍāfy,
at-tarkīb al-bayāny, at-tarkīb al-aṭfy, at-tarkīb al-mazjy dan at-tarkīb al-
‘adady. Jika kesalahan-kesalahan tersebut tidak ada perhatian dan perbaikan maka
kesalahan-kesalahan tersebut akan muncul di masa yang akan datang. Lagi pula,
alumni mahasiswa PBA di FITK orientasi mereka adalah menjadi guru bahasa
Arab pada generasi yang akan datang dan mahasiswa BSA juga mempunyai peran
penting dalam bidang bahasa Arab dan pengembangannya.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, peneliti menggunakan teori
analisis kesalahan bahasa, adapun sampel dalam penelitian ini adalah 7 skripsi
dari mahasiswa jurusan PBA di FITK dan mahsiswa jurusan BSA di FADIB.
Setalah melakukan analisis kesalahan pada penulisan skripsi berbahasa
Arab, peneliti mendapatkan banyak kesalahan sintaksis al-murakkabāt yang
terdiri dari 26 kesalahan jumlah fi’liyyah, 11 kesalahan jumlah ismiyyah, 82
kesalahan naʻat man’ūt, 49 kesalahan iḍāfah, 16 kesalahan ma’tūf dan ma’tūf
‘alaihi, 13 kesalahan ḍamīr. 9 kesalahan isim mauṣūl dan 1 kesalahan ‘adad
maʻdūd, jumlah dari seluruh kesalahan al-murakkabāt dari sampel penelitian
adalah 207 kesalahan.NIM. 162110001 M Ilzam Kamaludin2019-03-21T08:01:11Z2019-03-21T08:01:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33598This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335982019-03-21T08:01:11ZTajribat lu'bah al hamsah al musalsalah fi tarqiyyah maharah al istima' wa al kalam li tulab al fasl al thamin fi madrasah Nurul Ummah al thanawiyah bi Yogyakarta fi al sanah al dirasah 2017-2018Latar belakang dari penelitian ini adalah rendahnya nilai maharah alistima’
dan al-kalam Arab di MTs nurul Ummah dikarenakan kurangnya
kreatifitas guru dalam mengajar dan tidak ada pelatihan terhadap 4 kemahiran
bahasa Arab serta keterbatasan tenaga pengajar yang dapat mendukung proses
berjalannya bahasa (penerapan bahasa) selain itu metode yang digunakan guru
adalah metode konvensional.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan nilai
maharah al-istima’ dan al-kalam dengan permainan bisik berantai dan untuk
mengetahui perbedaan nilai antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam
pembelajaran bahasa Arab siswa kelas VIII MTs Nurul Ummah.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan
pendekatan kuntitatif dan metode ekperimen. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah metode wawancara, observasi, dokumentasi dan tes. Teknik
analisi data yang digunakan berupa teknik analisis kuantitatif dengan metode
statistik deskriftif dan inferensial.
Adapun hasil dari penelitian ini adalah adanya peningkatan nilai ratarata
maharah al-istima’ dan al-kalam pada kelas eksperimen pada pra tindakan
dan pasca tindakan. Dari hasil pengukuran pretest dan posttest maharah alistima’
terrdapat peningkatan nilai rata-rata sebesar 25.83 yaitu dari nilai ratarata
kemampuan awal sebesar 61.91 meningkat menjadi 87.75. Adapun untuk
peningkatan nilai rata-rata al-kalam sebesar 25, yaitu dari nilai rata-rata
kemampuan awal sebesar 61.87 meningat menjadi 86.87. Dari hasil analisis
tersebut dapat disimpulkan bahwa permainan bisik berantai dapat
meningkatkan maharah al-istima’ dan al-kalam bahasa Arab.
Berdasarkan hasil uji t nilai maharah al-istima’ sig.(2-tailed) =0.008
sehingga nilai sig. (2-tailed) 0.050. Adapun untuk nilai maharah kalam yakni
0.000 sehingga nilai sig.(2-tailed) 0.050 yang berarti terdapat perbedaan
yang signifikan terhadap maharah al-istima’ dan al-kalam siswa setelah
dilaksanakannya perlakuan dengan media permainan bisik berantai.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa permainan bisik berantai
dapat dijadikan salah satu solusi alternatif dalam meningkatkan maharah alistima’
dan al-kalam dalam pembelajaran bahasa Arab.
Kata Kunci : Bisik Berantai, Maharah Al-Istima’, Maharah Al-Kalam.NIM. 14420111 Eka Utari Handayani2019-03-21T08:01:06Z2019-03-21T08:01:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33597This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335972019-03-21T08:01:06ZFAKTOR-FAKTOR KELEMAHAN MAHARAH AL-QIRA’AH
SISWA KELAS X IIS 1 MAN 2 SLEMAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor kelemahan mahārah alqirā’ah
siswa kelas X IIS 1 Madrasah Aliyah Negeri 2 Sleman Yogyakarta dan
upaya guru dalam mengatasi kelemahan tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, dengan subjek
penelitian seluruh siswa kelas X IIS 1 MAN 2 Sleman Yogyakarta. Pengambilan
sampel dilakukan dengan menggunakan non probability sampling berupa
purposive sampling atau pengambilan berdasarkan tujuan. Pengumpulan data
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pembelajaran bahasa Arab,
masih terdapat kendala berupa kelemahan siswa dalam mahārah al-qirā’ah.
Adapun faktor kelemahan mahārah al-qirā’ah siswa kelas X IIS 1 MAN 2
Sleman Yogyakarta yaitu pertama: Faktor Linguistik: minimnya kemampuan
siswa dalam pemahaman kaidah bahasa Arab dan bekal kosakata, minimnya
kemampuan siswa dalam menerjemahkan kalimat bahasa Arab ke dalam kalimat
yang tepat, membaca teks qirā’ah masih seperti membaca ayat Al-Qur’an, dan
kesulitan dalam penentuan tanda baca, intonasi dan penekanan kalimat. Kedua:
Faktor Non Linguistik: terbatasnya waktu yang disediakan dalam pembelajaran
bahasa Arab dan latar belakang pendidikan siswa yang berbeda-beda. Ketiga:
Faktor Psikologi Belajar: rendahnya motivasi dan minat belajar bahasa Arab
siswa, sehingga ketika pembelajaran berlangsung banyak dari siswa yang masih
kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Upaya-upaya yang dilakukan
guru untuk mengatasi kelemahan al-qirā’ah siswa kelas X IIS 1 MAN 2 Sleman
Yogyakarta yaitu memberikan tanya jawab kepada siswa yang belum paham akan
materi yang sedang dipelajari, membuat metode-metode alternatif agar siswa
mudah memahami meteri, memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar
dengan teman yang lebih tahu, memotivasi siswa agar bersemangat dalam belajar
bahasa Arab baik di sekolah maupun di lingkungan luar sekolah, dan membuat
siswa agar tidak menganggap bahwa bahasa Arab itu sulit.
Kata Kunci: Faktor, Kelemahan Mahārah Al-Qirā’ah, Psikologi BelajarNIM. 14420105 Kuntantri Watifah2019-03-21T08:01:02Z2019-03-21T08:01:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33576This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335762019-03-21T08:01:02ZDirasah muqaranah injaz maharah al kalam bayna tulab al madrasah al thanawiyah li al mu'allimin al muhammadiyah wa al madrasah al thanawiyah al mumtaz Yogyakarta fi al 'am al dirasiy 2017 - 2018Latar belakang penelitian ini untuk mengetahui prestasi maharah kalam siswa Madrasah Muallimin Muhammadiyah yang telah dirintis sejak tahun 1918 atau hampir seabad yang lalu dan prestasi maharah kalam siswa Madrasah Tsanawiyah Al Mumtaz yang baru dirintis pada Tahun 2015, kedua madrasah ini sama-sama memiliki keinginan yang tinggi dalam mencetak siswa yang mampu berkomunikasi menggunakan bahasa arab dengan baik. Hal ini menarik untuk meneliti perbedaan prestasi maharah kalam antara kedua madrasah ini juga sama-sama mewajibkan kepada seluruh siswanya untuk tinggal di asrama dan wajib berkomunikasi dengan bahasa Arab dalam kegiatan sehari-hari.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat kuantitatif, sedangakan jenis penelitiannya adalah penelitian komparasi. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes, wawancara, observasi dan dokumentasi. Dengan jumlah sampel penelitian ini sebanyak 42 orang untuk Madrasah Tsanawiyah Muallimin Muhammadiyah dan 30 orang untuk Madrasah Tsanawiyah Al Mumtaz Yogyakarta.
Hasil penelitian ini menunjukkan : Pertama, bahwa nilai rata-rata prestasi maharah kalam siswa Madrasah Tsanawiyah Muallimin Muhammadiyah sebesar 72,95. Kedua, rata-rata prestasi maharah kalam siswa Madrasah Tsanawiyah Al Mumtaz sebesar 69,40. Ketiga, perbedaan prestasi belajar berdasarkan hasil uji “t” antara kedua Madrasah ini menghasilkan (2-tailed) = 0,001 yaitu lebih kecil dari 0,05 sesuai dengan dasar pengambilan keputusan uji T bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Sedangkan dilihat dari hasil T hitung adalah sebesar 3,493 lebih besar dari T tabel dengan Df 70 yang hanya 1,994. Oleh karena itu dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang sigifikan antara prestasi maharah kalam siswa Madrasah Tsanawiyah Muallimin Muhammadiyah dan siswa Madrasah Tsanawiyah Al Mumtaz Yogyakarta.
Kata Kunci : Maharah Kalam, Studi Komparasi, MTs Muallimin, MTs Al Mumtaz.NIM. 14420102 Muhammad Syaiful Bahri Hidayat2019-03-21T08:00:57Z2019-03-21T08:00:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33575This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335752019-03-21T08:00:57ZEKSPERIMENTASI PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PENINGKATAN MUFRADĀT BAHASA ARAB SISWA KELAS VII DI MTS NURUL UMMAH KOTAGEDE YOGYAKARATA TAHUN AJARAN 2017/2018Latar belakang penelitian ini adalah bahwasanya ilmu dunia salah satu
syaratnya dapat memahami bahasa Arab dalam agama islam, saat-saat ini bahasa
Arab tertinggal jauh baik dari segi metode, semangat belajar peserta didik,
maupun metode dalam menyampaikan suatu pelajaran. Hal tersebut berdampak
pada proses belajar mengajar dalam pembelajaran bahasa Arab sehingga sedikit
mufradat yang mereka kuasai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
penerapan dan perbedaan yang signifikan dalam kemampuan mufradat bahasa
Arab siswa dengan menggunakan permainan tradisional.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Jenis penelitiannya adalah
eksperimen. Sampel dalam pene;itian ini adalah adalah siswa kelas VII B sebagai
kelompok kontrol dan kelas VII C sebagai kelompok eksperimen. Adapun teknik
pengambilan data adalah observasi, tes, wawancara, catatan lapangan dan
dokumentasi.
Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan permaiann tradisional
terhadap kemampuan mufradat pada kelompok eksperimen mengalami
peningkatan yaitu nilai rata-rata pretest sebanyak 49,5 dan posttest sebanyak
82,25.sedangkan kelompok kontrol menunjukkan nilai rata-rata pretest sebanyak
46,94 dan posttest sebanyak 75,28 dimana pada kelompok ini menggunakan
metode ceramah dan tanya jawab langkah selanjutnya analisis data melalu uji T
jenis independent samples test terdapat perbedaan yang signifikan antara
kemampuan mufradat bahasa Arab siswa kelompok eksperimen dengan kelompok
kontrol dilihat dari perolehan sig. (2 tailed) 0,001 < 0,05 dan peneliti juga
menggunakan uji T jenis paired samples test dimana sig. (2 tailed) 0,000 < 0,05,
sesuai dengan pedoman pengambila keputusan maka dapat diputuskan bahwa
terdapat perbedaan antara keduanya yaitu H0 ditolak dan H� diterima.
Kata kunci: Eksperimentasi, Permainan Tradisional, kemampuan MufradatNIM. 14420095 NORHASANAH2019-03-21T08:00:51Z2019-03-21T08:00:51Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33574This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335742019-03-21T08:00:51ZPENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN
TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA TEKS BAHASA ARAB
SISWA KELAS VIII MTS N 1 BANTUL
TAHUN AJARAN 2017/2018Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan antara kemampuan membaca Al-Qur’an terhadap kemampuan membaca teks bahasa Arab siswa kelas VIII MTs N 1 Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, sedangkan jenis penelitian nya adalah penelitian lapangan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs N 1 Bantul dengan menggunakan tehnik acak atau random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah tehnik analisis regresi sederhana dengan bantuan software SPSS. Analisis regresis yang digunakan adalah dengan melihat output coeeficient, output anova, serta output model summary.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) nilai rata- rata tes kemampuan membaca Al-Qur’an termasuk dalam kategori baik dengan nilai 75,50. 2) nilai rata- rata tes kemampuan membaca teks bahasa Arab termasuk dalam kategori sangat baik dengan nilai 85,53. 3) terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan membaca Al-Qur’an terhadap membaca teks bahasa Arab ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 pada uji Anova, dengan intrepretasi pengaruh yang sangat kuat antara kedua variabel dengan nilai R = 0,827 pada uji Summary. Adapun prosentase pengaruh kedua variabel dilihat dari nilai R square =0,685, yaitu 68,5%. Dapat disimpulkan bahwa semakin baik siswa dalam membaca Al-Qur’an, maka semakin baik pula kemampuan membaca teks bahasa Arab nya.
Kata kunci: Pengaruh, Kemampuan Membaca Al-Qur’an, Teks Bahasa ArabNIM. 14420094 Dewi Almahfudhoh2019-03-21T08:00:47Z2019-03-21T08:00:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33572This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335722019-03-21T08:00:47ZEKSPERIMENTASI METODE DRILL DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN QIRÂ’AH DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2017/2018Penelitian ini mempunyai dua tujuan: untuk mengetahui proses pembelajaran keterampilan qira’ah dengan metode drill. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar bahasa Arab antara kelas eksperimen yang menggunakan metode drill dalam meningkatkan keterampilan qira’ah dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan metode drill. Latar belakang penelitian ini adalah masih ada sebagian siswa yang kesulitan dalam membaca bahasa Arab. Padahal, keterampilan membaca merupakan salah satu unsur terpenting dalam memahami teks bahasa Arab.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitiannya adalah eksperimen. Pengambilan sampel menggunakan Random Sampling, untuk sampel yang diambil adalah dua kelas, yaitu kelas X IPA 3 dengan jumlah 25 siswa sebagai kelas eksperimen dan X IPS 2 dengan jumlah 24 siswa sebagai kelas kontrol. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes, observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk menguji keabsahan instrumen dilakukan dengan menggunakan uji validitas dengan rumus Korelasi Product Moment Karl Pearson. Uji reabilitas menggunakan rumus Alpha. Persyaratan analisis data menggunakan uji normalitas dengan rumus Kolmogorov-Smirnov. Sedangkan, uji homogenitas menggunakan rumus Analisis Varian. Analisis data menggunakan uji “t”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Perbedaan ini dapat dilihat dari skor rata-rata posttest kelas kontrol sebesar 63,66. Sedangkan kelompok eksperimen sebesar 67,88. Sedangkan, hasil uji t diperoleh nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,039 < 0,05 yang artinya terdapat peningkatan yang signifikan pada hasil belajar siswa kelas eksperimen. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar bahasa Arab keterampilan qira’ah antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Maka metode drill dapat digunakan sebagai solusi alternatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran keterampilan qira’ah.
Kata kunci: metode, drill, keterampilan qira’ah.NIM. 14420092 ATINA BALKIS IZA2019-03-21T08:00:42Z2019-03-21T08:00:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33571This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335712019-03-21T08:00:42ZEKSPERIMEN MEDIA PERMAINAN EDUKATIF
“MENYAMBUNG HURUF”
DALAM PEMBELAJARAN MAHĀRAH AL KITĀBAH SISWA KELAS X IIS
MA NEGERI 1 SLEMAN TAHUN AJARAN 2017/2018Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkah-langkah penggunaan
media permainan edukatif “Menyambung Huruf” dalam pembelajaran mahārah al
kitābah dan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan pada mahārah al
kitābah antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol pada siswa kelas X IIS MA
Negeri 1 Sleman Tahun Ajaran 2017/2018.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif dan metode eksperimen. Metode yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah tes, wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk
menguji keakuratan data dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Untuk uji
validitas menggunakan penilaian ahli (Expert judgment) dan validitas konstruk
dengan menggunakan metode pearson correlation yaitu mengkorelasikan skor
tiap item dengan skor total. Untuk uji reliabilitas menggunakan metode cronbach
alpha. Persyaratan analisis data menggunakan uji normalitas dengan rumus
kolmogorov smirnov dan uji Homogenitas menggunakan test of homogenity of
variance Adapun hasil perolehan data dalam penelitian ini diolah menggunakan
analisis data dengan uji t.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
pada mahārah al kitābah siswa antara kelas eskperimen dan kelas kontrol. hal ini
dibuktikan dengan hasil uji t pada nilai pretest dan posttest mahārah al kitābah.
Hasil uji t pretest diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,895 sehingga nilai Sig.
(2-tailed) > 0,05. Artinya tidak terdapat perbedaan pada mahārah al kitābah awal
siswa. Kemudian dilakukan uji t terhadap nilai posttest kelompok eksperimen dan
kontrol. Dari uji t tersebut diperoleh nilai Sig. (2-tailed) = 0,000 sehingga nilai
Sig. (2-tailed) < 0,05. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan terhadap
mahārah al kitābah setelah diberi perlakuan menggunakan media permainan
edukatif “Menyambung Huruf”.
Kata Kunci: Media permainan edukatif “Menyambung Huruf”, mahārah al
kitābah.NIM: 14420089 Anisa Dewi Fatimah2019-03-21T08:00:35Z2019-03-21T08:00:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33569This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335692019-03-21T08:00:35ZEKSPERIMENTASI METODE KARYAWISATA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSA KATA BAHASA ARAB SISWA KELAS XI MAN 1 SLEMAN 2017/2018Naning Ma’rifatul Faiqoh. 14420078. Eksperimentasi Metode Karyawisata
Dalam Meningkatkan Kemampuan Kosakata Bahasa Arab Siswa Kelas XI MAN 1
Sleman Tahun Ajaran 2017/2018. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga, 2018.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui bagaimana proses
pembelajaran kosa kata melalui metode karyawisata. (2) Mengetahui perbedaan
yang signifikan pada peningkatan kosa kata bahasa Arab kelompok eksperimen
dan kontrol. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis
penelitian Eksperimental Research (penelitian eksperimen). Sampel dalam
penelitian ini adalah kelas XI IPS 3 sebagai kelas ekperimen dan XI IPS 1 sebagai
kelas kontrol. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
menggunakan teknik wawancara, observasi, dokumentasi dan tes, adapun tes
dalam penelitian ini meliputi pretest dan posttest. Penelitian ini menggunakan true
eksperimental design (eksperimen yang betul-betul) sebagai desain penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Hasil belajar kelas
eksperimen mengalami peningkatan antara rata-rata nilai pretest dan postest yaitu
30.76 menjadi 55.45 dan hasil belajar kelas kontrol mengalami peningkatan antara
rata-rata nilai posttest dan pretest yaitu 34.00 menjadi 56.16. hal ini menunjukkan
rata-rata nilai posttest kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata
nilai posttest kelas kontrol. (2) Ada perbedaan yang signifikan pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dalam pembelajaran kosa kata di kelas XI
MAN 1 Sleman. Hal tersebut didasarkan pada hasil analisis data melalui uji-T
Paired T-test dengan signifikansi 0.000 < 0.05, sesuai dengan pedoman
pengambilan keputusan maka diputuskan bahwa terdapat perbedaan signifikan
pada hasil pembelajaran kosa kata siswa kelas eksperimen dan kontrol. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa metode karyawisata dapat digunakan sebagai
solusi alternatif dalam meningkatkan penguasaan kosa kata bahasa Arab.
Kata Kunci: Pembelajaran, Metode Karyawisata, Pembelajaran Kosa KataNIM : 14420078 Naning Ma’rifatu Faiqoh2019-03-20T02:17:10Z2019-03-20T02:17:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33568This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335682019-03-20T02:17:10ZSTUDI KOMPARASI TENTANG MAHĀRAH AL QIRĀ’AH ANTARA
SISWA MUKIM DAN SISWA NONMUKIM PONDOK PESANTREN
DI MTs MA’ARIF AL HUDA SALAMAN MAGELANG KELAS VIII
TAHUN AJARAN 2017/2018Latar belakang dari penelitian ini adalah anggapan masyarakat mengenai
mahārah al qirā’ah siswa mukim pondok pesantren lebih tinggi daripada
mahārah al qirā’ah siswa nonmukim pondok pesantren. Anggapan tersebut belum
tentu benar karena tujuan pembelajaran mahārah al qirā’ah yakni agar semua
siswa mempunyai kemampuan membaca huruf hijaiyah dan memahami teks
berbahasa Arab yang baik siswa mukim maupun siswa nonmukim pondok
pesantren.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang
signifikan pada mahārah al qirā’ah antara siswa mukim dan siswa nonmukim
pondok pesantren kelas VIII di MTs Maarif Al Huda Salaman Magelang Tahun
Ajaran 2017/2018 beserta faktor-faktor yang mempengaruhi. Jenis penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data yang
digunakan terdiri dari observasi, wawancara, dokumentasi, angket dan tes terkait
mahārah al qirā’ah siswa. Analisi data yang digunakan adalah analisis
Independent T Test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan pada mahārah al qirā’ah siswa mukim dan siswa nonmukim pondok
pesantren di MTs Maarif Al Huda Salaman Magelang kelas VIII Tahun Ajaran
2017/2018 baik qirā’ah shāmitah maupun qirā’ah jahriyah. Hal tersebut
dibuktikan dari taraf signifikasi untuk qirā’ah shāmitah sebesar 0.424 > 5%,
sedangkan taraf signifikansi untuk qirā’ah jahriyah sebesar 0.76 > 5%. Adapun
taraf Signifikansi untuk mahārah al qirā’ah bahasa Arab siswa sebesar 0.695 >
5%. (2) Faktor-faktor yang memiliki pengaruh tinggi pada mahārah al qirā’ah
siswa antara lain: (a)Lingkungan yang mendukung dalam pembelajaran bahasa
Arab(b)Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran(c)Minat dan motivasi siswa
(d)Metode pembelajaran.
Kata Kunci : Komparasi, Mahārah Al Qirā’ah, Siswa Mukim dan Siswa
NonmukimNIM. 14420074 MUR TASIMAH2019-03-20T02:17:06Z2019-03-20T02:17:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33567This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335672019-03-20T02:17:06ZEKSPERIMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN POP-UP DALAM
PENINGKATAN PEMAHAMAN MUFRADĀT DI MTsN 1 BANTUL
TAHUN AJARAN 2017/2018Latar belakang penelitian ini adalah karena siswa mengalami kesulitan dalam
mempelajari bahasa Arab. Kesulitan ini disebabkan oleh kurangnya inovasi dalam
penggunaan media pembelajaran, sehingga siswa menjadi kurang tertarik dan kurang
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran bahasa Arab. Oleh karena itu, muncullah
ide untuk menggunakan media Pop-Up sebagai media pembelajaran yang efektif
dalam pembelajaran mufradāt bahasa Arab siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar efektivitas media
pembelajaran Pop-Up dalam peningkatan pemahaman mufradāt bahasa Arab di
MTsN 1 Bantul. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis
penelitian field research (penelitian lapangan). Objek penelitian adalah kelas VII E
sebagai kelas eksperimen dan kelas VII C sebagai kelas kontrol. Dalam
mengumpulkan data, peneliti menggunakan teknik wawancara, observasi,
dokumentasi dan tes. Adapun tes dalam penelitian ini meliputi pretest dan posttest.
Teknik analisis data untuk menguji hipotesis yang diajukan adalah dengan melakukan
uji-t melalui program SPSS versi 16.0 serta uji normalitas, dan uji homogenitas
sebagai prasyarat.
Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) hasil belajar kelas eksperimen
mengalami peningkatan nilai rata-rata pretest ke posttest yaitu 53,78125 menjadi
74,09375 dan hasil belajar kelas kontrol mengalami peningkatan antara rata-rata nilai
pretest dan posttest yaitu 54,82759 menjadi 64,7931. Hal ini menunjukkan bahwa
rata-rata nilai posttest kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata
nilai posttest kelas kontrol. (2) media pembelajaran Pop-Up dikatakan efektif dalam
peningkatan pemahaman mufradāt siswa. Hal ini ditunjukkan dengan nilai posttest
kelas eksperimen yaitu 74,09375 dengan dasar pengukuran efektivitas menurut
Suharsimi Arikunto. Dari penghitungan uji-T jenis Independent Sample T-Test
dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar keduanya
sehingga Ha diterima.
Kaca kunci: Eksperimentasi, Media Pop-Up, Mufradāt.NIM: 14420070 ZAKIYATUL AMANAH2019-03-20T02:17:02Z2019-03-20T02:17:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33555This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335552019-03-20T02:17:02ZIMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB BAGI
TUNANETRA DI MTs. YAKETUNIS YOGYAKARTA TAHUN
AJARAN 2017-2018Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum tentang
implementasi pendekatan SAINTIFIK dalam pembelajaran Bahasa Arab bagi
tunanetra serta faktor pendukung dan penghambat implementasi pendekatan
SAINTIFIK dalam pembelajaran Bahasa Arab bagi tunanetra di MTs. Yaketunis
Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif-kualitatif, mengambil subjek
penelitian di MTs. Yaketunis Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan
dokumentasi, observsi, dan wawancara.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) implementasi Pendekatan
Saintifik di MTs. Yaketunis meliputi lima kegiatan yaitu : mengamati, menanya,
menalar, mengolah, menyimpulkan dan terakhir adalah mengkomunikasikan.
Yang memebedakan dengan peserta didik normal adalah media pembelajaran dan
indera yang digunakan dalam proses pembelajaran. Sedangkan yang membedakan
implementasi pendekatan Saintifik peserta didik tunanetra dengan peserta didik
normal adalah pada mengamati untuk peserta didik normal bisa mengamati
dengan indera penglihatan kalau tunanetra kegiatan mengamati hanya dengan
menggunakan indera pendengar dan peraba. (2) faktor pendukung pelaksanaan
model pembelajaran SAINTIFIK proses pelajaran Bahasa Arab di MTS Yaketunis
adalah : 1. antusias peserta didik, 2. ketersediaan buku ajar bagi guru, 3.
pembelajaran yang menyenangkan. Sedangkan faktor penghambatnya adalah : 1.
belum adanya buku bahan ajar berbentuk braille untuk peserta didik, 2. kurangnya
media pembelajaran yang tersedia. Solusi yang digunakan guru untuk mengatasi
hambatan tersebut adalah dengan membacakan dan mendekte materi pelajaran.
Kata Kunci Implementasi Pendekatan Saintifik, pembelajaran Bahasa, bagi
TunanetraNIM. 14420069 Yunita Laila Zulfa2019-03-20T02:16:56Z2019-03-20T02:16:56Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33553This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335532019-03-20T02:16:56ZFawaid al fi'l al thulathiy al mazid fi surah al kahfi wa tariqah ta'limihi (dirasah tahliliyyah sarfiyyah)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faidah fi‟il tsulatsi mazid yang terdapat pada surat al-Kahfi, fi‟il tsulatsi mazid yang terdiri dari 3 bab dan dua belas wazan fi‟il masing-masing mempunyai faidah yang berbeda-beda, sehingga jika ingin mengetahui makna yang terkandung dalam suatu kalimat kita harus mengetahui lebih dahulu konteks kalimat dan kedudukan kalimat fi‟il tersebut. Sedangkan untuk hasil yang akurat penelitian ini mengambil contoh-contoh dari al-Qur‟an surat al-Kahfi. Disamping itu penelitian ini juga membahas tentang metode pembelajaran yang sesuai dalam mengajarkan faidah-faidah fi‟il tsulatsi mazdi dalam surat al-Kahfi.
Jenis penelitian ini adalah library research (penelitian kepustakaan) dengan kitab-kitab klasik dan kontemporer diantaranya: kitab “al-bidayah fi „ilmi sharfiy” karya Slamet Darin dan kitab “ash-sharfiy at-tathbiqiy” karya „Abduh Ar-Rajihiy serta kitab-kitab dan buku-buku yang relevan dengan skripsi ini. Objek kajian dalam penelitian ini adalah surat al-Kahfi. Metode analisis yang digunakan adalah reduksi data.
Hasil penelitian ini yaitu terdapat 67 fi‟il tsulatsi mazid dalam surat al-Kahfi, yang terdiri dari 48 fi‟il dari bab fi‟il tsulatsi mazid dengan satu huruf tambahan, 13 fi‟il dari bab fi‟il tsulatsi mazid dengan dua huruf tambahan dan 6 fi‟il dari bab fi‟il tsulatsi mazid dengan tiga huruf tambahan dan memiliki faidah diantaranya adalah at-ta’diyah, as-shairurah, wujdanusyai’ fi shifat, ittikhadzul fi’li minal ismi, al-musyarakah, ma’na “fa’ala”, muthowa’atu “fa’ala”, al-ittikhadz, at-thalab dan at-takalluf. Metode yang sesuai digunakan untuk mengajarkan faidah-faidah fi‟il tsulatsi mazid adalah metode mu‟adalah karena metode ini sesuai dengan perkembangan kaidah bahasa arab yang berkembang akhir-akhir ini, metode ini sesuai dengan sifat kaidah bahasa arab yaitu berupa kaidah-kaidah yang bersifat umum kemudian masing-masing dari kaidah tersebut dibuatlah contoh yang menyerupai, menyesuaikan kondisi otak dalam memahami hal-hal yang bersifat umum, karena otak tidak dapat memahami hal-hal yang umum kecuali setelah melihat beberapa bagian menyerupai.
Kata Kunci: Fi‟il Tsulatsi Mazid, Metode Pembelajaran Kaidah Sharaf, Surat Al-Kahfi.NIM. 14420061 Laela Nur Afuwah2019-03-20T02:16:51Z2019-03-20T02:16:51Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33549This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335492019-03-20T02:16:51ZTa'lim maharah qira'at al kutub li tulab al mustaway al rabi'ah fi al madrasah al salafiyyah al thalithah bi al ma'had al munawwir Krapyak Yogyakarta fi al 'am al dirasiy 2017-2018Penelitian ini merupakan penelitian Field Research. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan menggunakan cara berpikir induktif. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun sumber data penelitian adalah dari kepala madrasah, guru nahwu shorof, guru sorogan, staff kurikulum, staff tata usaha dan santri mustawā rābi’ah. Sedangkan metode analisis data yang digunakan penulis yaitu reduksi data, display data dan kesimpulan & verifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Idealita disesuaikan dengan tujuan khusus suatu pembelajaran dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu tingkat pemula, tingkat menengah dan tingkat lanjut. Idealita pembelajaran di Madrasah Salafiyah III Al-Munawwir Krapyak meliputi (a) Tingkat pemula, mustawā i’dādiyah yaitu membaca lancar, membaca masih menggunakan harakat dan mustawā awwal yaitu membaca lancar, memahami kalimat isim, fiil dan huruf, membaca masih menggunakan harakat. (b) tingkat menengah, mustawā ṡāniyah yaitu membaca lancar, memahami kalimat isim, fiil, huruf, I‟rob, sighot dan membacanya masih menggunakan harakat dan mustawā ṡāliṡah yaitu membaca lancar, memahami kalimat isim, fiil, huruf, I‟rob, sighot dan membaca tanpa menggunakan harakat. (c) tingkat lanjut, mustawā rābi’ah yaitu membaca lancar memahami kalimat isim, fiil, huruf, I‟rob, sighot, membaca tanpa menggunakan harakat dan mengetahui murodh atau maksud isi kitab dan mustawā khāmisah yaitu sudah bisa membaca kitab. (2) Pelaksanaan pembelajaran mahārah qirā’ah al-kutub dibagi menjadi dua yaitu (a) pembelajaran teori nahwu shorof di kelas diniyah lailiyah dan (b) pembelajaran mahārah qirā’ah al-kutub dengan metode sorogan. (3) Realita pembelajaran mahārah qirā’ah al-kutub dilihat dari dua penilaian yaitu penilaian pembelajaran nahwu shorof dari ujian tulis dan penilaian qirā’atul kutub dari ujian lisan. Berdasarkan hasil penilaian yang sudah dilakukan guru bahwa kemampuan santri mustawā rābi’ah sepadan artinya kemampuan santri yang belum bisa mampu mengejar santri yang sudah bisa membaca kitab.
Kata kunci : idealita, realita, mahārah qirā’ah al-kutub.NIM. 14420060 Nispu Karomatul Aulia2019-03-20T02:16:45Z2019-03-20T02:16:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33546This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335462019-03-20T02:16:45ZSTUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB
SISWA TAHFIDZ DAN NON TAHFIDZ KELAS VIII A
DI MTs N 1 BANTUL TAHUN 2017/2018Siti Chodijah, Studi Komparasi Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa Tahfidz dan Non Tahfidz Kelas Viii A di Mts N 1 Bantul Tahun 2017/2018, Skripsi, Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2018.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan signifikan antara prestasi belajar bahasa Arab siswa tahfidz dan non tahfidz di kelas VIII A MTs N 1 Bantul.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Sedangkan objek penelitiannya adalah siswa kelas VIII A MTs N 1 Bantul tahun 2017/2018. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Analisis data yang digunakan adalah analisis Mann Whitney U Test (Mann Whitney Wilcoxon) yang kemudian diinterpretasi dan diberi kesimpulan.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar bahasa Arab siswa tahfidz dan nontahfidz di kelas VIII A MTs N 1 Bantul tahun 2017/2018. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai 0,045 yang lebih kecil dari taraf nilai signifikansi 0,05. Selain itu juga dapat dilihat dari perolehan masing-masing mean kelompok yaitu siswa tahfidz 88,125 dan siswa nontahfidz 75,625. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata nilai prestasi belajar bahasa Arab siswa tahfidz lebih tinggi dari siswa non tahfidz dengan interval 88,125-75,625 = 12,5.
Kata Kunci : Komparasi, Prestasi Belajar Bahasa Arab, Siswa Tahfidz dan Non Tahfidz.NIM: 14420059 Siti Chodijah2019-03-20T02:16:41Z2019-03-20T02:16:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33542This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335422019-03-20T02:16:41ZPEMBELAJARAN BAHASA ARAB BERBASIS DEEPER LEARNING CYCLE (DELC) DI RUMAH BELAJAR BAHASA ARAB TSIQOH TAHUN YOGYAKARTA 2018Penelitian ini bertujuan Untuk mendiskripsikan tentang penerapan Deeper Learning Cycle (DELC) di Rumah Belajar Bahasa Arab Tsiqoh Tahun 2018, serta kelebihan dan kekurangannya. Hasil dari penilitian ini diharapkan dapat memberikan masukan baru kepada semua pihak yang berkecimpung dalam dunia pembalajaran khususnya dalam pembelajaran bahasa Arab di Indonesia.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil obyek penelitian di Rumah Belajar Bahasa Arab Tsiqoh Yogyakarta. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, wawncara dan dokumentasi. sedangkan untuk sumber data adalah empat tentor bahasa Arab, enam peserta didik dari kelas yang berbeda, dan direktur Rumah Belajar Bahasa Arab Tsiqoh. Dalam hal ini penulis menggunakan teknik analisis data dengan tahapan sebagai berikut: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan, dan terakhir diperiksa keabsahan datanya dengan triangulasi.
Hasil penelitian ini adalah: (1) penerapan deeper learning cycle (DELC) secara garis besar berjalan dengan baik namun ada beberapa yang kurang, yaitu masih sedikitnya variasi dalam strategi, metode, dan media yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab. (2) Kelebihannya adalah efektifnya pengelolaan kelas dan membuat peserta didik mengetahui kapan kaidah bahasa Arab digunakan, kekuranganya adalah masih kurangnya manajemen pada kurikulum, tentor dan administrasi pembelajaran.
Kata kunci: Pembelajaran bahasa Arab dan deeper learning cycle (DELC)NIM. 14420052 Azhar Basyir2019-03-20T02:16:37Z2019-03-20T02:16:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33540This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335402019-03-20T02:16:37ZANALISIS BUKU TEKS TA’LῙM AL-LUGHᾹH AL-‘ARABIYYAH PENDIDIKAN BAHASA ARAB SMA/SMK/MA MUHAMMADIYAH KELAS XII KARYA SYAHBANA DAULAY
(Tinjauan dari Segi Kelayakan Isi, Penyajian, Kebahasaan dan Kegrafikan)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah buku teks Ta’lῑm Al-Lughᾱh Al-‘Arabiyyah Pendidikan Bahasa Arab SMA/SMK/MA Muhammadiyah kelas XII karya Syahbana Daulay sudah memenuhi kriteria standar penilaian kelayakan buku teks sebagai bahan ajar mata pelajaran bahasa Arab untuk siswa SMA/SMK/MA kelas XII ditinjau dari segi kelayakan isi, penyajian, kebahasaan dan kegrafikan.
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian literatur atau penelitian kepustakaan (library research) dengan objek penelitian buku teks Ta’lῑm Al-Lughᾱh Al-‘Arabiyyah Pendidikan Bahasa Arab untuk SMA/SMK/MA Muhammadiyah kelas XII karya Syahbana Daulay. Sementara itu dalam menganalisis data penulis menggunakan teknik analisis isi (content analysis) yang dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan terhadap sumber data baik primer maupun sekunder.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa buku teks ini sudah memenuhi kriteria standar penilaian kelayakan buku teks yang baik dari segi isi, penyajian, kebahasaan dan kegrafikan sesuai dengan standar penilaian kelayakan buku teks yang dirumuskan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Materi dalam buku ini disajikan dengan bahasa yang komunikatif dan jelas disertai dengan ilustrasi gambar yang menarik. Namun, materi yang disajikan belum sesuai dengan perkembangan teknologi dan rujukan yang lewat dari lima tahun terakhir, tidak terdapat petunjuk penggunaan buku pada bagian pendahuluan dan tidak terdapat caption yang menjelaskan gambar ilustrasi.
Kata kunci: Analisis isi, Buku teks, Standar Penilaian Kelayakan.NIM. 14420051 Febry Ramadani S2019-03-20T02:16:34Z2019-03-20T02:16:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33539This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335392019-03-20T02:16:34ZSTRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB BAGI PESERTA DIDIK
HETEROGEN KELAS X DI MAN III SLEMAN YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2017 /2018Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan
strategi pembelajaran yang diterapkan pada kelas X bagi peserta didik heterogen
di MAN 3 Sleman, serta asumsi dasar yang melandasi pemilihan strategi-strategi
tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu para pendidik untuk
memilih dan menerapkan strategi yang tepat untuk peserta didik mereka dalam
pembelajaran bahasa Arab.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif, objek penelitian ini
adalah guru yang mengajar di kelas X IPS 2 dan 3 dan siswa yang ada didalam
kelas tersebut. Pengambilan data dilakukan dengan (a) metode observasi, (b)
metode wawancara, dan (c) metode dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan
bersifat deskriptif analisis yaitu menjelaskan seluruh konsep yang ada
hubungannya dengan pembahasan penelitian yang kemudian ditarik kesimpulan.
Berdasarkan analisis terhadap penelitian yang dilakukan dikelas X IPS 2
dan 3 strategi yang digunakan guru bagi pembelajaran siswa heterogen adalah: (a)
strategi induktif, dan (b) strategi ekspositori, yang mana strategi ini digunakan
guru untuk memahamkan siswa yang belum bisa bahasa Arab dimana proses
pembelajaran diisi dengan memahamkan dari materi yang khusus ke yang umum
dengan penyampaina secara verbal kepada siswa yang heterogen.
Sedangkan faktor pendukung yang ada dalam strategi ini adalah: (a)
kecakapan guru, (b) fasilitas, (c) media pembelajaran, dan (d) siswa yang
mempunyai pemahaman bahasa Arab. Faktor penghambat yang ada dalam strategi
ini adalah: (a) keadaan suasana dan tempat, (b) keadaan siswa didalamnya, dan (c)
materi yang memberatkan siswa.
Kata Kunci: Strategi, Pembelajaran Bahasa Arab, HeterogenNIM: 14420048 MUHAMMAD UMAR ALI2019-03-20T02:16:29Z2019-03-20T02:16:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33535This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335352019-03-20T02:16:29ZUPAYA GURU BAHASA ARAB DALAM MEWUJUDKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DI MADRASAH ALIYAH NEGRI SE KOTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2017/2018Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan latar MAN 1 Surakarta dan MAN 2 Surakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sementara itu untuk analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan trianggulasi melalui tiga modus yaitu membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, membandingkan keadaan prespektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain, dan membandingkan hasil wawancara dengan suatu dokumen yang terkait.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) kompetensi pedagogik guru dalam proses pembelajaran bahasa Arab di MAN 1 Surakarta dan MAN 2 Surakarta sudah mencukupi indikator, namun masih ada kekurangan di dua madrasah aliyah negeri tersebut yaitu pada pembelajaran bahasa Arab di MAN 1 Surakarta guru tidak memberikan evaluasi atau pengayaan kepada siswa dan di MAN 2 Surakarta Guru kurang dapat mengalokasikan waktu. (2) upaya yang dilakukan oleh guru bahasa Arab di MAN 1 Surakarta dan MAN 2 Surakarta hampir sama yaitu dengan mengikuti pelatihan, Diklat, MGMP, Workshop, Seminar dan menambah wawasan dengan mempelajari referensi-referensi lain. Namun ada upaya dari madrasah yang berbeda yaitu di MAN 1 Surakarta rutin mengadakan kegiatan workshop khusus untuk guru-guru mata pelajaran yang diberi nama IHT (In House Training) dan kegiatan seminar yang mendatangkan pembicara dari timur tengah. Sedangkan di MAN 2 Surakarta juga mengadakan kegiatan workshop dan seminar dengan mendatangkan pembicara dari luar tetapi belum terjadwal atau tidak rutin.
Kata kunci: Kompetensi Pedagogik, Upaya GuruNIM: 14420045 Lina Syauqina Fa’izah2019-03-20T02:16:23Z2019-03-20T02:16:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33533This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335332019-03-20T02:16:23ZPENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB KELAS V
MI MA’ARIF BEGO SLEMAN YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2017/ 2018Aisyam Mardliyyah, Pengembangan Media Permainan Ular Tangga dalam
Pembelajaran Bahasa Arab Kelas V MI Ma’arif Bego Sleman Yogyakarta Tahun
Ajaran 2017/2018. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2018.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media permainan ular
tangga dalam pembelajaran bahasa Arab dan mengetahui pengaruhnya terhadap
hasil belajar siswa kelas V MI Ma’arif Bego Sleman Yogyakarta.
Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian Research and
Development (R&D) dengan menggunakan 8 tahapan, yaitu identifikasi masalah,
pengumpulan informasi, desain produk, validasi desain, perbaikan desain, uji coba
produk, revisi produk dan uji coba pemakaian. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi angket ahli materi, ahli media, peer reviewer dan respon
siswa. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif
yang dituangkan dalam persentase.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Tersusunya media permainan ular tangga
dalam pembelajaran bahasa arab kelas V tingkat Madrasah Ibtidaiyah dengan
kriteria “Sangat Baik” berdasarkan penilaian ahli materi dengan persentase
84,61%, penilaian ahli media dengan persentase 91,11%, dan penilaian peer
reviewer dengan persentase 84,67%. 2) Respon siswa dalam uji coba lapangan
secara keseluruhan memperoleh kategori penilaian “Positif” dengan persentase
89,58% serta adanya pengaruh media terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata nilai pre-test kelompok terbatas(49),
kelompok luas (41) dan hasil rata-rata nilai post-test kelompok terbatas (90),
kelompok luas (89). Berdasarkan hasil analisis, penelitian ini menunjukkan bahwa
media permainan ular tangga dalam pembelajaran bahasa Arab kelas V MI yang
telah dikembangkan dapat dijadikan sebagai media pembelajaran.
Kata Kunci: Pengembangan, Media Pembelajaran, Permainan Ular TanggaNIM : 14420036 Aisyam Mardliyyah2019-03-20T02:16:18Z2019-03-20T02:16:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33490This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/334902019-03-20T02:16:18ZAl irtibat bayna kafaah 'ilm al bayan wa fahm nusus al shi'r al 'arabiy li tulab qism ta'lim al lughah al 'arabiyyah bi jami'ah Sunan Kalijaga al islamiyyah al hukumiyyah Yogyakarta al sanah al dirasiyyah 2016Habib Maulana Maslahul Adi, 13420044, “Al-Irtibath Baina Kafaah ‘Ilm
Al-Bayan Wa Fahm Nushus As-Syi’r Al-‘Arabiy Li Thullab Qism Ta’lim Al-
Lughah Al-‘Arabiyyah Bi Jami’ah Sunan Kalijaga Al-Islamiyyah Al-Hukumiyyah
Yogyakarta As-Sanah Ad-Dirasiyyah 2016, Skripsi, Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta,
2018.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1) Mengungkapkan penguasaan ilmu
Bayan mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga angkatan 2016,
2) Mengungkapkan tingkat pemahaman Syair bahasa Arab mahasiswa Pendidikan
Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta angkatan 2016, 3) Mengungkapkan
hubungan antara penguasaan ilmu Bayan dan pemahaman teks Syair bahasa Arab
mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta angkatan
2016.
Penelitian ini tergolong dalam penelitian lapangan yang bersifat kuantitatif,
yakni suatu proses menemukan data berupa angka sebagai alat menemukan
keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui. Sedangkan jenisnya adalah
penelitian korelasi, untuk menemukan hubungan antara dua variabel, antara
penguasaan ilmu Bayan dengan pemahaman teks Syair bahasa Arab mahasiswa
Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan kalijaga angkatan 2016.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Sig. 2-tailed sebesar
0,000 (Ha diterima). Sedangkan perhitungan Pearson Correlation menunjukkan
angka 0,558, dari hasil ini menunjukkan bahwa kekuatan hubungan keduanya
tergolong hubungan sedang. Selain itu nilai (R Square) menunjukkan angka
0,311, yang dapat ditarik kesimpulan bahwa prosentase hubungannya sebesar
31,1%.
Kata kunci: Ilmu Bayan, Syair Bahasa Arab, Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab.NIM. 13420044 Habib Maulana Maslahul Adi2019-03-20T02:16:14Z2019-03-20T02:16:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33473This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/334732019-03-20T02:16:14ZKECERDASAN LINGUISTIK PADA METODE SOROGAN DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI KELAS 1 MARHALAH 3 MADRASAH DINIYAH NURUL UMMAH PUTRI KOTAGEDE YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini adalah berkembangnya dunia pendidikan dan
seluruh elemen-elemennya mengalami inovasi termasuk metode, teknik, sumber
belajar dan media pembelajaran khususnya dalam pendidikan bahasa Arab. Tetapi
kekhasan yang dimiliki oleh sistem pendidikan pondok pesantren adalah masih
mempertahankan pada penggunaan kitab kuning (sebagai sumber belajar) dengan
menggunakan metode pembelajaran yang khas. Metode yang digunakan tersebut
adalah metode Sorogan. Menilik bahwa Sorogan digunakan untuk mengkaji kitab
kuning dan bahasa Arab, kemudian penulis melakukan penelitian dalam analisis
kecerdasan linguistik terhadap metode tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana kecerdasan linguistik dicapai melalui kegiatan-kegiatan
belajar di dalamnya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertempat di
Madrasah Diniyah Nurul Ummah Putri Kotagede Yogyakarta. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Keabsahan data yang telah diperoleh diperiksa dengan triangulasi sumber dan
dianalisis melalui tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian, dan penarikan
kesimpulan/verifikasi oleh penulis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Pembelajaran kitab kuning
dengan menggunakan teknik Sorogan telah mencerminkan beberapa kegiatan yang
sesuai dengan aspek kecerdasan linguistik yang termasuk dalam kegiatan
performansi, yaitu membaca kitab kuning tanpa harakat, berdiskusi guna menjawab
pertanyaan atau membahas permasalahan seputar qowa>id maupun fiqih sebagai
materi kitab tersebut, berbicara yaitu mempresentasikan pemahaman terhadap isi
kitab kuning (Terjemah Maknawiy), dan menyimak & mendengarkan terhadap
penjelasan, koreksi, maupun pengayaan dari ustaz|ah. 2) Melalui kegiatan
performansi dalam metode Sorogan, siswa dapat mencapai indikator-indikator
kecerdasan linguistik.
Kata Kunci : Kitab Kuning, Teknik Sorogan, Kecerdasan Linguistik.NIM: 13420026 Anis Rumaitsa2019-03-20T02:16:09Z2019-03-20T02:16:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33471This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/334712019-03-20T02:16:09ZEFEKTIVITAS KITAB AL-ARABIYYAH LIN NĀSYI’ĪN JILID 2
UNTUK MENINGKATKAN MAHARATUL QIRA’AH DAN KALAM
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI KELAS 1 MARHALAH 2
MADRASAH DINIYAH NURUL UMMAH PUTRI KOTAGEDE
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2017/2018Siti Jaroyatun Ni’mah, Efektivitas Kitab Al-Arabiyyah Lin Nāsyi’īn Jilid 2
untuk Meningkatkan Maharatul Qira’ah dan Kalam dalam Pembelajaran Bahasa
Arab di Kelas 1 Marhalah 2 Madrasah Diniyah Nurul Ummah Putri Kotagede
Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018, Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan kalijaga Yogyakarta, 2018.
Kitab adalah faktor non linguistik dalam pembelajaran bahasa, khususnya
bahasa Arab, yang berperan penting untuk mendukung peningkatan keterampilan
berbahasa yang terdiri dari empat komponen yaitu istima’, kalam, qira’ah dan
kitabah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui proses pembelajaran bahasa
Arab menggunakan kitab Al-Arabiyyah Lin Nāsyi’īn jilid 2, efektivitas kitab Al-
Arabiyyah Lin Nāsyi’īn jilid 2 yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab
untuk meningkatkan maharatul qira’ah dan kalam di kelas 1 Marhalah 2
Madrasah Diniyah Nurul Ummah Putri, faktor pendukung dan penghambat dalam
latihan maharatul qira’ah dan kalam.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang dilaksanakan di
Madrasah Diniyah Nurul Ummah Putri dengan pendekatan pre-experimental dan
jenis penelitian kuantitatif. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari tes,
wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran bahasa Arab
menggunakan kitab Al-Arabiyyah Lin Nāsyi’īn jilid 2 untuk meningkatkan
maharatul qira’ah dan kalam di kelas 1 Marhalah 2 berjalan efektif. Hasil tes
menunjukkan siswa mengalami kenaikan nilai dari pretest ke posttest. Tingkat
efektivitas kitab Al-Arabiyyah Lin Nāsyi’īn jilid 2 untuk meningkatkan maharatul
qira’ah di kelas 1 Marhalah 2 A termasuk dalam kategori cukup dengan besar
persentase 56%, sedangkan di kelas 1 Marhalah 2 B termasuk dalam kategori
sangat baik dengan persentase 96%.
Tingkat efektivitas kitab Al-Arabiyyah Lin Nāsyi’īn jilid 2 untuk
meningkatkan maharatul kalam di kelas 1 Marhalah 2 A termasuk dalam kategori
sangat baik dengan persentae 100% sedangkan kelas 1 Marhalah 2 B termasuk
dalam kategori cukup dengan besar persentase 56%.
Kata kunci: Al-Arabiyyah Lin Nāsyi’īn Jilid 2, Efektivitas Kitab Al-Arabiyyah
Lin Nāsyi’īn Jilid 2, Maharatul Qira’ah, Maharatul Kalam.NIM : 13420013 Siti Jaroyatun Ni’mah2019-03-20T02:16:03Z2019-03-20T02:16:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33470This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/334702019-03-20T02:16:03ZJAR MAJRUR DALAM SURAT YĀSIN DAN METODE
PEMBELAJARANNYAMochammad Redza Zulfikar. 2018. Jar Majrur dalam Surat Yāsin dan
Metode Pembelajarannya. Skripsi. Pendidikan Bahasa Arab. Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan jenis jar majrur dalam surat Yāsin
menjelaskan makna huruf jar yang ada dalam surat Yāsin dari sisi tata bahasa Arab
serta menjelaskan metode pembelajarannya.
Penelitian ini bersifat kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka
(library research). Data dalam penelitian ini diambil dari sumber data primer dari Al-
Qur’an surat Yāsin, kitab Alfiyyah Ibn Malik serta kitab I’rab Al-Qur’an karya Bahjat
Abdul Wahid al Shikhaliy dan data sekunder dari kitab Jami’ Ad-Durus al-‘Arabiyyah,
Al ‘Imrithy dengan menggunakan metode penelitian dokumentasi dan observasi.
Adapun analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis deduktif,induktif dan isi.
Hasil penelitian ini adalah isim yang dijarkan dengan huruf jar yang terdapat
dalam Al-Qur’an surat Yāsin berjumlah 109 yaitu 37 huruf jar 11 ,مِنْ huruf jar 2 ,اِلَى
huruf jar 12 ,عَنْ huruf jar 14 ,عَلَى huruf jar 11 , فِي huruf jar 1 ,باَء huruf jar 02 , اَلْكَاف
huruf jar لاَم ,dan satu huruf qosam yaitu وَاو adapun metode pembelajaran huruf jar
dalam surat Yāsin antara lain dapat diajarkan dengan menggunakan metode Deduktif
(at-tariqah al-qiyasiyyah), metode induktif (at-tariqah al-istiqra’iyyah).
Kata kunci: Jar majrur, Surat Yāsin, Metode Pembelajaran.NIM: 12420098 Mochammad Redza Zulfikar2019-03-20T02:15:42Z2019-03-20T02:15:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33469This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/334692019-03-20T02:15:42ZPEMBELAJARAN MAHA̅ RAH AL-KALA̅M MENGGUNAKAN
DIRECT METHOD DI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014-2016Latar belakang penelitian ini adalah bahasa sebagai alat komunikasi
memerlukan teknik dan metode dalam mengajarkannya. Kaitanya dengan hal ini,
berkembangnya metode sangat berpengaruh kepada keberhasilan penyampaian
pemahaman materi. oleh karenanya, perlu adanya sebuah paparan metode yang
sering dipakai dalam penguasaan bahasa Arab/maha̅
rah al-kala̅
m, dalam hal ini
adalah Direct Method (Thori̅
qoh Muba̅
syaroh).
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatifdeskriptif dimana penulis
menyajikan paparan data proses pembelajaran maha̅
rah al-kala̅
m di jurusan
Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga, selanjutnya di analisis bagaimana
proses penyampaian menggunakan metode tersebut, dan beberapa faktor pendukung
dan penghambat yang dialami oleh mahasiswa maupun dosen dalam proses belajar
mengajar menggunakan metode tersebut. Adapun pengumpulan datanya
menggunakan metode angket, observasi, wawancara dan dokumentasi.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa : proses pembelajaran maha̅
rah alkala̅
mberjalan dengan baik setiap pertemuannya, mahasiswa mengikuti pembelajaran
dengan baik, tetapi beberapa mahasiswa mengganggap bahwa pembelajaran
maha̅
rah al-kala̅
mitu menegangkan. Mahasiswa merasa kesulitan ketika dosen
menggunakan bahasa Arab di kelas. Namun hal ini dapat diatasi dosen dengan
menggunakan strategi pembelajaran yang kreatif. Faktor pendukung yang dihadapi
dosen dan mahasiswa diantaranya : tersedianya beberapa fasilitas sarana dan
prasarana di kelas, adanya RPS bagi masing-masing dosen, mayoritas mahasiswa
PBA memahami bahasa Arab.Sementara itu, hambatannya antara lain: Latar
belakang dan pengetahuan/pengalaman mahasiswa yang berbeda-beda, lingkungan
yang belum mendukung terciptanya area berbahasa, dan belum adanya fasilitas
laboratorium bahasa. Keunggulan Direct Method yaitu; Mahasiswa PBA
mendengarkan langsung bahasa Arab pada native spiker, Mahasiswa dapat
mempraktekan berbicara dengan dosen/mahasiswa (teman sejawat) menggunakan
bahasa Arab, lingkungan bahasa Arab/bi̅
ah lughowiyah akan tercipta dengan
diterapkanya Direct Method. Sementara kelemahan Direct Method antara lain yaitu:
Direct Methodsulit diterapkan bagi sebagian kecil mahasiswa PBA, Direct Method
membuat suasana dikelas menjadi tegang jika tidak di barengi dengan strategi yang
baik.
Kata kunci : Maharah al-Kalam, Direct Method, PBA UIN Sunan KalijagaNIM: 12420083 Mukhamad Syaiful Umam2019-03-20T02:15:37Z2019-03-20T02:15:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33462This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/334622019-03-20T02:15:37ZSTRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI KELAS “ULA” MADRASAH DINIYAH PONDOK PESANTREN DARUL MUSHLIHIN PUTRA BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2017-2018Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Di Kelas “Ula” Madrasah Diniyah Pondok Pesantren Darul Mushlihin Putra Banguntapan Bantul Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan menggunakan cara berfikir induktif. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Adapun sumber data penelitian adalah kepala madin, guru bahasa Arab dan santri kelas Ula. Teknik analisis data yang digunakan peneliti yaitu, reduksi data, display data, kesimpulan, dan verifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Strategi pembelajaran bahasa Arab di kelas Ula Madrasah Diniyah Darul Mushlihin Putra menggunakan strategi pembelajaran tata bunyi (al-Aṣwat al-Lugawiyah) dan strategi pembelajaran kosakata bahasa Arab (mufradat). (2) faktor pendukung yaitu menggunakan kitab Durusul Durūsul lugah al-‘Arabiyah sehingga memudahkan guru dan santri dalam mempelajari bahasa Arab, pondok mewajibkan penggunaan bahasa Arab secara aktif. Sedangkan faktor penghambat yaitu kurangnya sarana dan prasarana penunjang pembelajaran bahasa Arab, dan Terbatasnya waktu yang tersedia untuk belajar bahasa Arab.
Kata Kunci: Strategi, Pembelajaran Bahasa Arab, Madrasah DiniyahNIM: 11420132 Bisri Masruri2019-03-20T02:15:33Z2019-03-20T02:15:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33460This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/334602019-03-20T02:15:33ZANALISIS BUKU SISWA BAHASA ARAB PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 UNTUK KELAS XI MADRASAH ALIYAH (STUDI ISI MATERI, PENYAJIAN, KEBAHASAAN, DAN KEGRAFIKANHamsa Surya Galih, Analisis Buku Siswa Bahasa Arab Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 untuk Kelas XI Madrasah Aliyah (Studi Isi Materi, Penyajian, Kebahasaan, dan Kegrafikan). Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Sunan Kalijaga, 2018.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan buku siswa bahasa arab pendekatan saintifik kurikulum 2013 untuk kelas XI madrasah aliyah dari studi isi materi, penyajian, kebahasaan, dan kegrafikan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (Library Research). Penelitian ini dilakukan menggunakan metode pengamatan terhadap buku yang diamati baik primer maupun sekunder. Dalam menganalisa data peneliti menggunakan teknik analisis isi (content analysis).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Buku Bahasa Arab Pendekatan Saitifik Kurikulum 2013 untuk Kelas XI Madrasah Aliyah dinilai sudah layak dijadikan bahan ajar mata pelajaran bahasa Arab bagi siswa Madrasah Aliyah kelas XI, karena secara umum buku ini telah memenuhi kriteria standar penilaian kelayakan isi, penyajian, kebahasaan, dan kegrafikan yang sesuai dengan standarisasi buku dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Buku ini dilengkapi dengan materi ajar yang sesuai dengan empat kemahiran berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis) dan disertai materi pembelajaran tata bahasa Arab dan layak untuk digunakan sebagai buku pedoman dalam pembelajaran bahasa ArabNIM. 11420119 Hamsa Surya Galih2019-03-20T02:15:24Z2019-03-20T02:15:24Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33459This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/334592019-03-20T02:15:24ZPENGARUH HAFALAN AL-QUR‟AN TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB KELAS VII SMPIT MUTIARA INSAN CEPU TAHUN AJARAN 2017/2018Vina Faizatin, Pengaruh Hafalan Al-Qur’an Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab kelas VII SMPIT Mutiara Insan Cepu Tahun Ajaran 2017/2018. Skripsi. Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2018.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh hafalan al-Qur’an terhadap prestasi belajar bahasa Arab kelas VII SMPIT Mutiara Insan Cepu Tahun Ajaran 2017/2018.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, metode pengumpulan data yang dipakai menggunakan dokumentasi dan observasi. Teknik analisis yang dipakai menggunakan analisis statistik dengan teknik korelasi Product Moment dan Uji Regresi linier Sederhana.
Berdasarkan hasil analisis data pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Hafalan Al-Qur’an dengan Prestasi Bahasa Arab siswa kelas VII di SMP IT Mutiara Insan Cepu semester gasal tahun ajaran 2017-2018. Hal ini bisa dibuktikan dengan hasil nilai rata-rata siswa pada variabel hafalan Al-Qur’an adalah 82,95 sedangkan besarnya nilai rata-rata siswa pada variabel prestasi belajar bahasa Arab adalah 83,95. Dari hasil analisis korelasi Product Moment diperoleh nilai koefisien korelasi hafalan Al-Qur’an dengan prestasi belajar bahasa Arab adalah 0,487, dan signifikannya 0,025 yang kurang dari 0,05. Sedangkan dari hasil Regresi dapat diketahui besarnya koefisien determinasi yaitu 0,238. Hal ini mengandung pengertian bahwa pengaruh hafalan Al-Qur’an terhadap prestasi belajar bahasa Arab sebesar 23,8%.
Kata kunci: Hafalan Al-Qur’an, prestasi belajar, bahasa Arab.NIM: 11420112 Vina Faizatin2019-03-20T02:15:20Z2019-03-20T02:15:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33448This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/334482019-03-20T02:15:20ZPENGARUH PENGUASAAN KITAB AL-‘IMRIṬI TERHADAP KEMAMPUAN KITĀBAH SANTRI PONDOK PESANTREN AL FITHROH JEJERAN WONOKROMO PLERET BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penguasaan kitab Al-‘Imriṭi dengan kemampuan kitābah santri Pondok Pesantren Al Fithroh Jejeran Wonokromo Pleret Bantul.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, di Pondok Pesantren Al Fithroh Jejeran Wonokromo Pleret Bantul. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode tes, wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Rata-rata kemampuan penguasaan Naẓam Al-‘Imriṭi mempunyai nilai rata-rata 68,125. 2) Kemampuan kitābah santri mempunyai nilai rata-rata 71,875. 3) Hasil perhitungan rxy menunjukkan bahwa angka yang diperoleh sebesar 0,52, dimana setelah mengadakan penelusuran dengan rtabel ternyata baik pada taraf signifikansi 5% maupum pada taraf signifikansi 1% lebih besar daripada keduanya. Maka dapat diinterpretasikan bahwa antara penguasaan Kitab Al-‘Imriṭi dengan kemampuan kitābah pada santri kelas wustho Pondok Pesantren Al Fithroh Jejeran terdapat korelasi positif yang signifikan.
Kata kunci: Pengaruh, Al-‘Imriṭi, KitābahNIM: 11420094 Chubby Abdillah Nur Ahmad2019-03-20T02:15:16Z2019-03-20T02:15:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33447This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/334472019-03-20T02:15:16ZPENGAJARAN BAHASA ARAB DI TK (TAMAN KANAK – KANAK)
ISLAM TUNAS MELATI UMBULHARJO YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2017/2018Penguasaan bahasa asing menjadi hal paling urgen dalam menghadapi
persaingan global saat ini. Perkembangan teknologi dan era globalisasi saat ini telah
mendorong sekolah-sekolah untuk megajarkan bahasa asing dalam pembelajarannya.
Begitu pentingnya bahasa asing, bahkan usia kategori pra sekolah-pun mulai
dikenalkan dengan bahasa – bahasa asing tersebut. Banyak lembaga pendidikan pra
sekolah mulai memberikan mata pelajaran bahasa asing kepada peserta didik. Namun
apakah pengajaran bahasa asing pada anak usia pra sekolah sudah sesuai dengan
perkembangan kognitifnya. Sebagai salah satu lembaga pendidikan pra sekolah, TK
Islam Tunas Melati Yogyakarta juga mulai mengenalkan bahasa Arab kepada para
peserta didiknya.
Dalam penelitian ini, penulis ingin mendeskripsikan bagaimana proses
pengajaran bahasa Arab di TK Islam Tunas Melati Yogyakarta dan menjelaskan
sedikit pandangan teori perkembangan kognitif Jean Piaget dalam proses pengajaran
tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan objek studi
kasus di TK Islam Tunas Melati Yogyakarta. Pengumpulan data yang dilakukan yaitu
dengan menggunakan beberapa metode seperti observasi, wawancara dan
dokumentasi. Adapun sumber data dan subyek penelitian ini meliputi: kepala sekolah,
dewan guru dan peserta didik TK Islam Tunas Melati Yogyakarta. Analisis data
bersifat deduktif (memakai teori yang sudah mapan sebagai pisau analisis pada data
lapangan) dan induktif (mengumpulkan data-data di lapangan untuk selanjutnya
dianalisis dan ditarik kesimpulan).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses pengajaran bahasa Arab di TK
Islam Tunas Melati Yogyakarta sebagian besar mengacu pada prinsip teori
perkembangan kognitif Jean Piaget. Dalam Teori tersebut dikatakan bahwa anak pada
usia pra sekolah sudah memiliki fungsi simbolik dan intuitif yang aktif. Kedua fungsi
ini yang dapat membantu peserta didik dalam melakukan pemerolehan bahasa kedua.
Materi yang disampaikan disesuaikan dengan perkembangan kognitif peserta didik.
Metode pengajaran yang dilakukan oleh guru adalah metode yang dapat
meningkatkan peran aktif peserta didik dalam pembelajarannya. Namun para guru
juga dituntut untuk senantiasa melakukan kreasi dalam proses pengajarannya, guna
membangkitkan minat peserta didik dalam mempelajari bahasa Arab.
Kata Kunci : TK Islam Tunas Melati Yogyakarta
Teori Perkembangan Kognitif Jean PiagetNIM. 11420079 HAMZAH DAL ALIF ASSAYYAF2019-03-20T02:15:11Z2019-03-20T02:15:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33445This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/334452019-03-20T02:15:11ZMuqaranah mawad al qawa'id al nahwiyyah wa tatbiqiha bayna kitab al tuhfah al thaniyyah wa al nahwi al wadihM Iqbal Akbar (11420072), “muqoronah mawad al-qowa’id al-nahwiyah wa tathbiqhiha
baina kitab al-tuhfah al-saniyah wa al-nahwi al-waadhihi”, Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa
Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015.
Latar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui persamaan dan perbedaan
kandungan materi antara buku al-Tuhfah al-saniyah dan Al-Nahwu Al-Wādih dan juga untuk
mengetahui keterkaitan materi-materi qowāid antara kedua buku tersebut. Dalam hal ini
diharapkan menjadi Karya Tulis Ilmiah guna menambah wawasan pengetahuan bagi para
pendidik dalam bidang pengajaran dan sebagai kontribusi positif untuk meningkatkan pengajaran
Bahasa Arab khususnya dalam kemahiran qowāid.
Jenis penelitian ini adalah library research (penelitian kepustakaan), dengan
menggunakan dua sumber data, yaitu: kitab al-tuhfah al-saniyah karangan Muhammad
Muhyiddin Abdul Hamid, Al-Nahwu Al-Wādih karangan ‘Ali Al-Jārim dan Musṭafa Amȋn
sebagai sumber data primer serta beberapa buku al-tuhfah al-saniyah baik versi Indonesia
maupun Arab dan juga Al-Nahwu Al-Wādih atau segala hal yang mendukung penelitian ini
sebagai sumber data sekunder. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode dokumentesi
maupun eksplorasi terhadap data-data tertulis seperti buku-buku, rekaman, surat kabar, majalah,
dan sebagainya. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis komparatif
yaitu dengan cara mendeskripsikan data-data lalu membandingkannya hingga memperoleh
sebuah kesimpulan akan ada atau tidaknya sifat interkonektif antar materi dalam kedua buku ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Secara keseluruhan bahwa setiap materi yang
terdapat dalam buku al-tuhfah al-saniyah telah dipaparkan kembali dalam Al-Nahwu Al-Wādih.
2). Secara garis besar buku al-tuhfah al-saniyah menggunakan sistematika pengurutan dan
penyajian materi qowāid sebagaimana terdapat dalam buku Al-Nahwu Al-Wādih, dengan
demikian materi qowāid dalam buku al-tuhfah al-saniyah bersifat interkonektif.NIM. 11420072 M. Iqbal Akbar2019-03-20T02:15:06Z2019-03-20T02:15:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33444This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/334442019-03-20T02:15:06ZDirasah tahliiyyah taqabuliyyah 'an al ism bi al nazri ila 'adadihi fi al lughah al 'arabiyyah wa al injliziyyah wa tariqat ta'lim al lughah al 'arabiyyahNaeli Zakiya, Analisis Kontrastif Tentang Isim Berdasarkan Jumlahnya dalam Bahasa Arab dan Bahasa Inggris Serta Metode Pembelajarannya Dalam Mempelajari Bahasa Arab, Skripsi, Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2018.
Penelitian ini berisi tentang susunan kata benda berdasarkan jumlahnya dari Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Latar belakang dari pennelitian ini adalah keasalahan berbahasa. Kesalahan berbahasa adalah suatu analisis kesalahan untuk memahami kata benda berdasarkan jumlahnya antara bahasa Arab dan Inggris.
Adapun tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui persamaan dan perbedaaan diantara kata benda berdasarkan jumlahnya dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris. Jenis penilitian ini adalah penilitian kepustakaan (library Research), dimana data diperolaeh dari dua sumber yaitu sumber data primer dan sekunder. Analisis datanya mneggunakan analisis kontrastif.
Dengan adanya perbedaan dan persamaan dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang tidak menguasai bahas Arab akan mengalami kesulitan dalam membuat dua kalimat ini, begitupun sebaliknya. Oleh karena itu hendaknya pengajar mnekan perbedaan yang ada dan melatih peserta didik. Adapun metode untuk mengajarkan kedua kalimat ini adalah dengan menggunakan metode gramatikal-translate.
Kata-kata Kunci : Analisis Kontrastif, Kalimat Verbal, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Implikasi, Pengajaran.NIM. 11420050 Naeli Zakiya2019-03-20T02:15:03Z2019-03-20T02:15:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33442This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/334422019-03-20T02:15:03ZUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT SISWA DALAM
PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MAN 2 WATES KULONPROGO,
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam tentang upaya
guru dalam meningkatkan minat belajar siswa kelas X dan mengetahui hasil yang
dicapainya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang mengambil lokasi
di MAN 2 kulonprogo Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan metode
wawancara, observasi, dokumentasi dan angket. Dan analisis yang digunakan
adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukan (1) Minat belajar Bahasa Arab di MAN 2
kulonprogo kurang. (2) upaya guru dalam meningkatkan minat belajar bahasa
Arab siswa kelas X adalah: Melakukan pendekatan kepada peserta didik,
memberikan variasi, mengobtimalkan media, menunjukan antusiasme dalam
mengajar dan menggunakan prosedur yang sesuai, menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan, memberikan hukuman/ sangsi dan hadiah, memberikan
motivasi, melakukan evaluasi pembelajaran. (3) hasil upaya guru dalam
meningkatkan minat belajar siswa dalam belajar Bahasa Arab adalah cukup baik.
Hal ini terbukti dengan adanya adanya perubahan sikap dari siswa yang
sebelumnya tidak menyukai pelajaran bahasa Arab menjadi suka karena adanya
dorongan motivasi dan upaya yang telah dilakukan oleh guru bahasa Arab.NIM. 11420046 KHOIRUL ANAM2019-03-20T02:14:55Z2019-03-20T02:14:55Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33424This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/334242019-03-20T02:14:55ZPEMBELAJARAN BAHASA ARAB MENGGUNAKAN MODUL “BAHASA ARAB BERBASIS AKTIFITAS KURIKULUM 2013“ DIKELAS VIIA MTs N 4 GUNUNGKIDUL TAHUN AJARAN 2017/2018Latar belakang masalah penelitian ini adalah problem mendasar yang dihadapi oleh dunia pendidikan saat ini adalah lemahnya proses pembelajaran sebagai akibat dari minimnya penguasaan guru dalam penggunaan berbagai strategi, metode pembelajaran, bahan ajar, dan sumber belajar mutakhir. Dalam proses belajar mengajar, buku ajar adalah salah satu sumber pembelajaran bagi peserta didik yang merupakan alat pendidikan fungsional, dimana dengan membaca buku, anak secara langsung maupun tidak langsung dapat memperoleh nilai-nilai positif bagi pembentukan dirinya. Oleh karenanya penggunaan modul dalam pembelajaran adalah salah satu upaya guru dalam mensifati problem mendasar yang kini telah dihadapi dunia pendidikan.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIIA MTs N 4 Gunungkidul tahun pelajaran 2017/2018. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Analisis penelitian menggunakan teknik induktif. Metode penelitian ialah metode kualitatif.
Hasil penelitian membuktikan bahwa 1) Proses pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan modul “Bahasa Arab Berbasis Aktifitas Kurikulum 2013” dikelas VIIA MTs N 4 Gunungkidul telah diupayakan secara optimal. Dimana seorang guru bahasa Arab membuat perencanaan pembelajaran secara maksimal dengan didukung strategi dan metode serta media yang bervariasi, inovatif, dan menyenangkan. 2) Faktor-faktor yang menjadi pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab menggunakan media modul “Bahasa Arab Berbasis Aktifitas Kurikulum 2013“ adalah : Dukungan sekolah dengan menjadikan modul “Bahasa Arab Berbasis Aktifitas Kurikulum 2013“ sebagai salah satu bahan ajar pelajaran bahasa Arab, tersedianya modul “Bahasa Arab Berbasis Aktifitas Kurikulum 2013“ pada siswa, bimbingan guru bahasa Arab yang menjadi tempat peserta didik untuk untuk bertanya, cara belajar peserta didik, dan kemampuan berprestasi peserta didik, tingkat kemampuan pemahaman peserta didik yang beragam, kedisiplinan peserta didik, fasilitas yang disediakan dalam kelas, dan kesempatan belajar serta terbatasnya waktu pembelajaran.NIM: 11420026 Ahmad ‘Afif Muzayyin2019-03-20T02:14:18Z2019-03-20T02:14:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33318This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/333182019-03-20T02:14:18ZTatbiq al ta'lim al mashru'iy fi ta'lim al lughah al 'arabiyyah bi madrasah al 'aliyah al hukumiyyah al ula SlemanSaya menganggap belajar bahasa Arab sulit dipahami, akurat dan salah. Ini didukung oleh hasilnya
Dari bahan lain. Dan yang lainnya (KKM) siswa memiliki hasil di bawah standar kecakapan minimum
Anggaplah belajar bahasa Arab tidak rapi dan rapi, dan guru perlu berusaha sampai materi tersebut berbahasa Arab
Sebagai favorit. Ini tidak membosankan, menggunakan metode yang tepat dan menarik sebagai metode pembelajaran yang sah.
Oleh karena itu, penelitian ini akan menunjukkan proses pembelajaran dalam bentuk pembelajaran yang sah, menerapkan pendidikan dengan cara tertentu
Pembelajaran yang sah, dan pilar dan hambatan untuk penerapan pembelajaran yang sah.
Penelitian ini diadakan di kelas sepuluh Ilmu Dunia Kedua dengan fokus pada pengamatan dalam pelaksanaan pembelajaran
Menggunakan metode pembelajaran proyek. Pemantauan dilakukan berdasarkan pedoman pemantauan dalam persiapan
IMPLEMENTASI DAN PEDOMAN UNTUK PENENTUAN FAKTOR PEMBATASAN DAN PROGRAM Implementasi pembelajaran proyek
Pemantauan dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dan wawancara. Terapkan masing-masing teknik ini untuk mengebor informasi
Pemahaman yang mendalam tentang implementasi pembelajaran yang sah. Wawancara dilakukan pada topik penelitian serta sumber data
Dan guru bahasa Arab dan siswa dari kelas sepuluh ilmu pengetahuan dunia kedua.
Penelitian ini adalah teori pembelajaran sah dari Radwan Abdullah Sani, di mana metode pembelajarannya sah
Dari berbagai tahapan yang telah selesai, yaitu tahap persiapan, tahap perencanaan proyek, dan tahap persiapan tabel
Waktu, fase persiapan proyek dan fase penempatan proyek. Kalau tidak, penelitian ini menyajikan teori itu
Nunn Andhra Sri menjelaskan tujuan belajar menggunakan metode pembelajaran yang sah. Hasil dari ini muncul
Studi: Pertama, tahan tahap persiapan untuk belajar menggunakan metode pembelajaran yang sah dalam konfrontasi pertama menurut
Untuk RPP yang dibuat berupa pembelajaran dengan tahap persiapan, identifikasi proyek dan persiapan meja
Garis waktu. Kedua, implementasi proyek ketika pertemuan di dalam kelas dan di luar kelas sebagai upaya untuk mempersiapkan
Proyek Ketiga, mereka memasukkan faktor-faktor yang mencegah dan mendukung pelaksanaan pembelajaran melalui metode pembelajaran dasar proyek
Peserta didik, sumber belajar, fasilitas perakitan rencana proyek dan alokasi waktu.
Kata kunci: metode, belajar, bahasa ArabNIM. 1620410093 Mukhlizar2019-03-20T02:13:39Z2019-03-20T02:13:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33281This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/332812019-03-20T02:13:39ZTa'lim maharah al kalam min khilal al bay'ah al lughawiyyah bi ma'had dar al salam Gontor li al banat mu'ayir judah ta'lim al kalam 'inda Rushdy Ahmad taimah (dirasah wasfiyyah tahliliyyah)Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3 berupaya merealisasikan kecakapan keterampilan berbicara melalui pembentukan lingkungan bahasa. Untuk itu, pondok menetapkan metode langsung, karena metode ini sesuai dengan sifat bahasa yang mana suara vokal akan terdengar setalah pengucapan, sehingga ia dapat berbicara. Sehubungan dengan itu, peneliti melihat urgensi Gontor untuk mengacu kepada pemikiran pakar Bahasa Arab khususnya terkait miliu Bahasa Arab, untuk mengoptimalkan usaha pembentukan miliu bahasa yang standar. Peneliti bermaksud melihat adanya kesesuaian pengajaran di pondok dengan standar pengajaran menurut Al-Ustadz Rusydi Ahmad Thu’aimah.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah pengajaran kecakapan berbicara Bahasa Arab diajarkan? Bagaimanakah kondisi lingkungan berbahasa? Seberapa baik pengajaran keterampilan berbicara di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3 dilihat dari standar pengajaran menurut Al-Ustadz Rusydi Ahmad Thu’aima?
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan kajian deskriptif analisis. Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan tiga metode, yaitu: metode dokumenter, metode wawancara, dan metode observasi. Analisis data yang dipakai adalah metode pada Miles dan Hubberman, yaitu: Reduksi data, Display data, dan Analisis data Kesimpulan serta Verifikasi.
Dari penelitian ini, ditemukan beberapa hasil penelitian, yaitu: 1. Pengajaran keterampilan berbicara di Gontor Putri 3 baik, mengajarkannya dengan metode langsung, metode tanya-jawab, metode audiolingual, dan metode audio visual. 2. Lingkungan berbahasa di Gontor Putri 3 baik, sebagaimana yang dibagi oleh Rusydi Ahmad Thu’aima teridiri dari lingkungan formal dan informal. a. lingkungan informal yang berhubungan dengan perolehan bahasa secara tidak sengaja oleh manusia dan yang mengembangkan keterampilan berbahasa. b. lingkungan formal berhubungan dengan suasana pengajaran Bahasa Arab dan pembelajaran Bahasa Arab di kelas, diantara keduanya saling terkait satu sama lain untuk mengajarkan keterampilan berbicara. 3. Pengajaran Keterampilan Berbicara di Gontor Putri 3 sesuai dengan standar pengajaran menurut Rusydi Ahmad Thuaima dilihat dari sisi tujuan, materi, pengajar dan evaluasi.
Berdasarkan hasil analisa peneliti, maka diharapkan kepada seluruh pengajar dan santriwati untuk mempertahankan metode pengajaran yang telah baik dan kondusif sesuai dengan standar pengajaran yang kondusif menurut Al-Ustadz Rusydi Ahmad Thu’aimah, serta selalu mengusahakan pembaharuan-pembaharuan guna mencapai tujuan pembelajaran yang lebih optimal.NIM. 1620410011 Ria Risti Nugraheni2019-03-20T02:13:34Z2019-03-20T02:13:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33181This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/331812019-03-20T02:13:34ZIMPLEMENTASI PROGRAM LINGKUNGAN BAHASA ARAB UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BAHASA ARAB SISWA ASRAMA
MAN I YOGYAKARTA
(Studi Analisis Perspektif Teori Interaksionisme Simbolik)Khabibul Khoiri, 1620410055, 2018. Implementasi Program Lingkungan
Bahasa Arab untuk Meningkatkan Keterampilan Bahasa Arab Siswa Asrama
MAN I Yogyakarta (Studi Analisis Perspektif Teori Interaksionisme Simbolik).
Implementasi program lingkungan bahasa Arab di asrama MAN I
Yogyakarta merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan keterampilan
bahasa Arab siswa. Douglas Brown menyatakan bahwa keberhasilan dalam
mempelajari bahasa sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, sebab bahasa
merupakan produk sosial, dimana setiap individu tumbuh dan menyerap
kebahasaan dalam komunitasnya. Namun berdasarkan data yang diperoleh
peneliti melalui observasi menyatakan bahwa kompetensi siswa terhadap
penguasaan keterampilan bahasa Arab belum mencapai standar kompetensi yang
diharapakan. sehingga peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam terkait dengan
program lingkungan bahasa Arab yang diimplementasikan di asrama MAN I
Yogyakarta.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) bagaimanakah
proses interaksi antara pembimbing dan siswa dalam kegiatan berbahasa Arab
pada program lingkungan bahasa Arab di asrama MAN I Yogyakarta, 2) apa saja
bentuk-bentuk simbol yang digunakan oleh pembimbing dan siswa dalam proses
interaksi, 3) bagaimanakah bentuk peran pembimbing dan siswa dalam
melaksanakan program lingkungan bahasa Arab.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research).
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan analisis perspektif teori interaksionisme simbolik, dengan fokus
kajian yaitu implementasi program lingkungan bahasa Arab untuk meningkatkan
keterampilan bahasa Arab siswa asrama MAN I Yogyakarta.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa: 1) implementasi program
lingkungan bahasa Arab di asrama MAN I Yogyakarta merupakan sebuah upaya
untuk meningkatkan keterampilan bahasa Arab, yaitu dengan cara: a)
menciptakan pembelajaran Istimā’, Kalām, Qirā’ah, dan Kitābah, b) memberikan
latihan-latihan kepada siswa dalam bentuk tes TOAFL dan muhādatsah
yaumiyyah, c) membentuk sebuah peraturan yang bertujuan untuk membentuk
siswa yang memiliki kedisiplinan dalam berbahasa Arab. 2) proses interaksi atau
komunikasi antara pembimbing dan siswa dilakukan dengan menggunakan bahasa
Arab baik didalam maupun diluar pembelajaran. 3) bentuk-bentuk simbol yang
digunakan dalam proses interaksi meliputi bahasa lisan dan bahasa tulisan yang
berbahasa Arab. 4) pembimbing memiliki peran sebagai pelaksana sekaligus
penanggung jawab terhadap suksesnya program lingkungan bahasa Arab.
sedangkan peran siswa adalah ikut serta dalam melaksanakan program tersebut
dalam bentuk belajar bahasa yaitu dengan mengkomunikasikan bahasa Arab
didalam proses interaksi.
Kata Kunci : Interkasionisme Simbolik, Keterampilan Bahasa Arab,
Lingkungan Bahasa ArabNIM:1620410055 KHABIBUL KHOIRI2019-03-15T07:05:35Z2019-03-15T07:05:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33871This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/338712019-03-15T07:05:35ZA COMPARATIVE ANALYSIS OF THE TRANSLATION OF H}ARF FI> IN
SURAH ALI ‘IMRĀN BY TALAL ITANI AND MUHAMMAD
MARMADUKE PICKTHALLThis research discusses the translation of h}arf fi> in surah Ali ‘Imrān by Talal Itani
and Muhammad Marmaduke Pickthall. H}arf fi> is an Arabic preposition which has
some types and characteristic. Therefore, the writer interest to find out the
translation of h}arf fi> and it equivalent; and explain the differences and similarities
of the translation. To support this research, the writer uses the theory of Arabic
word classes, the theory of h}arf fi>, the theory of English word classes, the theory
of prepositions by Verspoor and Sauter, and theory equivalent by Mona Baker.
This researches uses qualitative methods. The result in this research are: they are
fifty four verse of h}arf fi> z}arfiyyah divided into 34 h}arf fi> z}arfiyyah, 1 h}arf fi>
z}arfiyyah majazi , 14 h}arf fi> tauki>d, 3 h}arf fi> means 2 ,الى h}arf fi> means من . Second,
the translator used four procedure to translate the h}arf fi>, they are literal
procedure, shift procedure, compensation procedure, and paraphrase procedure.
However, the percentage of using the procedure by translator are different. Based
on the procedure are used, Pickthall are various than Itani in translating the h}arf fi>.NIM. 12150041 Rilla Fadhilatul Mufidah2019-03-15T00:34:33Z2019-03-15T00:34:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33532This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335322019-03-15T00:34:33ZTatbiq tariqat al ta'alum Jigsaw bi al takamul ma'a firqah al musabaqah fi al lu'ub (Tim Games Tournament) li tarqiyyah al miyul wa al injaz al dirasiy fi darsi al nahw li tulab al fasl al 'ashir bi al madrasah al thanawiyyah ibn al qayyim li al baninTujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah perbedaan peningkatan minat dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran nahwu atau tidak antara kelompok eksperimen yang menggunakan kolaborasi metode pembelajaran jigsaw dengan TGT (Teams Games Tournament) dalam pembelajaran nahwu dengan kelompok kontrol yang tidak menggunakan kolaborasi metode pembelajaran jigsaw dengan TGT (Teams Games Tournament) di MA Ibnul Qoyyim Putra, Bantul. Dan penelitian ini bersifat kuantitatif, sedangkan genis penelitiannya adalah penelitian eksperimen.
Hasil penelitian ini untuk mengetahui tentang minat dan prestasi belajar siswa menunjukkan bahwa uji “t” nilai pretest dan nilai posttest kelas eksperimen untuk minat menghasilkan nilai sig. (2-tailed) = 0.000, dan prestasi belajar siswa menghasilkan nilai sig. (2-tailed) = 0.000 (Ha diterima). Peningkatan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen untuk minat mencapai 16.35%, dan untuk prestasi belajar mencapai 33.75, selain itu nilai rata-rata posttest untuk kelas eksperimen untuk minat menunjukkan peningkatan dari 62.03% menjadi 78.38%. Dan untuk prestasi belajar dari 54.75 menjadi 88.5. Sedangkan kelompok kontrol untuk minat hanya mengalami peningkatan posttest sebesar 12.06%, dan untuk prestasi belajar hanya mengalami peningkatan posttest sebesar 16 poin. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa Kolaborasi metode pembelajaran jigsaw dengan TGT (Teams Games Tournament) dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran nahwu.
Faktor-faktor pendukung dalam penerapan metode pembelajaran ini salah satunya adalah siswa mudah belajar dalam menggunakan metode pembelajaran ini. Sedangkan faktor penghambat dalam penerapan metode pembelajaran ini salah satunya adalah keadaan kelas yang ramai dan rebut dan tidak beraturan.
Kata Kunci : metode pembelajaran, minat belajar siswa, prestasi belajar siswa.NIM. 14420033 Arie Prabowo2019-03-15T00:34:32Z2019-03-15T00:34:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33524This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335242019-03-15T00:34:32ZTEKNIK DAN IDEOLOGI PENERJEMAHAN BAB ISIM ISYARAH DALAM BUKU TERJEMAHAN ALFIYYAH SYARAH IBNU ‘AQIL KARYA BAHRUN ABU BAKARTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengidentifikasi metode dan idiologi penerjemahan yang digunakan oleh Bahrun Abu Bakar dalam bukunya yang berjudul Terjemahan Alfiyyah Syarah Ibnu Aqil. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Molina dan Albir tentang tujuh belas teknik penerjemahan untuk mengklasifikasikan teknik penerjemahan dan teori Venuti untuk mengidentifikasi ideologi penerjemahan yang terdapat dalam buku hasil terjemahan Alfiyyah Syarah Ibnu ‘Aqil.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat analisis-deskriptif yaitu menganalisis serta mendeskripsikan teknik penerjemahan dan idiologi penerjemahan yang terdapat dalam buku Terjemahan Alfiyyah Syarah Ibnu Aqil. Penentuan sumber data dilakukan dengan menggunakan teknik probability sampling, dengan focus penelitian bab Isim Isyarah. Teknik yang digunakan untuk menganalisis adalah content analysis dengan tiga tahapan., (1) membaca dan mencatat keseluruhan teks Isim Isyarah dalam kitab Syarhu Ibnu Aqil Ala Alfiyyah Ibnu Malik dan Terjemahan Alfiyyah Syarah Ibnu Aqil, (2) mengklasifikasi teknik penerjemahan pada kata, frase, klausa dan kalimat dari teks Syarhu Ibnu Aqil Ala Alfiyyah Ibnu Malik ke Terjemahan Alfiyyah Syarah Ibnu Aqil, (3) menganalisis dan menginterpretasi ideologi penerjemahan yang dianut oleh penerjemah.
Hasil penelitian menunjukkan ada beberapa teknik penerjemahan yang digunakan dalam buku Terjemahan Alfiyyah Syarah Ibnu Aqil karya Bahrun Abu Bakar. Diantaranya yaitu terjemahan harfiah, peminjaman, amplifikasi, transposisi, modulasi, kompensasi, penghilangan, adaptasi, kreatif diskursif, calque dan kompresi. Adapun teknik penerjemahan yang memiliki keakuratan tertinggi adalah teknik amplifikasi. Ideologi penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dalam buku terjemahan terjemahan tersebut adalah ideologi foreignisasi.
Kata Kunci ; Teknik Penerjemahan, Ideologi Penerjemahan.NIM: 14420031 MUHAMMAD MAHSUS2019-03-15T00:34:31Z2019-03-15T00:34:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33523This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335232019-03-15T00:34:31ZEKSPERIMENTASI MEDIA PERMAINAN EDUKATIF AL-TAMṠĪL AL- ṢĀMIT DALAM PEMBELAJARAN MUFRADĀT TERHADAP PESERTA DIDIK KELAS VII MTS NEGERI 9 BANTUL YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2017/2018Latar belakang dari penelitian ini adalah kurangnya kreatifitas guru dalam menggunakan media pembelajaran bahasa Arab di MTs Negeri 9 Bantul Yogyakarta. Oleh karena itu, peneliti mencoba menerapkan media permainan edukatif Al-Tamṡīl Al- Ṣāmit sebagai sebuah inovasi pemanfaatan media belajar. Penelitian ini bertujuan untuk, mengetahui proses pembelajaran mufradāt dengan media permainan edukatif Al-Tamṡīl Al- Ṣāmit dan mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran mufradāt antara kelas eksperimen yang menggunakan media permainan edukatif Al-Tamṡīl Al- Ṣāmit dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan media permainan edukatif Al-Tamṡīl Al- Ṣāmit.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan jenis penelitiannya adalah eksperimen. Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun tes dalam penelitian ini meliputi pretest dan posttest. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan model pretes, posttest control group design. Obyek yang digunakan adalah kelas VII C sebagai kelas eksperimen dan kelas VII D sebagai kelas kontrol. Sedangkan teknik analisis data menggunakan uji independent samples t-test melalui software SPSS 23.0.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Perbedaan ini dapat dilihat dari nilai rata-rata posttest kelas kontrol sebesar 65,5 sedangkan nilai posttest kelas eksperimen sebesar 77,88. Sedangkan Uji “t” nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol menghasilkan nilai Sig.(2-tailed) 0,000 < 0,05 yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada penguasaan mufradāt antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima. Dari hasil analisis semua data, menunjukkan bahwa media permainan edukatif Al-Tamṡīl Al- Ṣāmit dapat digunakan sebagai solusi alternatif dalam meningkatkan hasil belajar mufradāt peserta didik kelas VII MTs Negeri 9 Bantul Yogyakarta TA. 2017/2018.
Kata Kunci : Media, Permainan Edikatif Al-Tamṡīl Al- Ṣāmit , MufradātNIM : 14420025 UMI KHOFIFAH2019-03-15T00:34:30Z2019-03-15T00:34:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33521This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335212019-03-15T00:34:30ZEKSPERIMENTASI PERMAINAN TREASURE HUNT DENGAN MEDIA CARD SORT DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN MUFRADĀT SISWA KELAS VIII MTSN 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2017/2018This study aims to find out two things: First, how to apply the game treasure hunt with a card sort media. Secondly, there is a significant difference in vocabulary mastery between experiment group and control group. The background of this research is the lack of students’ vocabulary mastery because vocabulary is one of the elements of language that students must master in learning foreign languages in order to gain communication skills.
This research is a quantitative research on the type of research is experiment. Data collection was carried out using test methods, observation, interviews, and documentation. The experiment research uses a pretest-posttest control group design model. The object used is class VIII G students as the experiment group and class VIII F students as the control group. While the data analysis process in this study uses the “t” test.
The results of this research indicate that there is a significant difference between students’ mastery of experiment group and control group. This can be seen from the average posttest results of students, the average posttest value of the experiment group is 81,19 while the control group is 72,43. In addition, when viewed from the results of the “t” test analysis which shows that the Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 and in accordance with the basis of decision making that Ha is accepted which means that there is a significant difference between the vocabulary mastery of experiment group and control group. Based on the data analysis that has been mentioned, it can be concluded that treasure hunt games with card sort media can be applied as an alternative solution in increasing the vocabulary mastery of eighth-grade students of MTsN 1 Yogyakarta.
Keywords: Treasure Hunt Game, Card Sort Media, Vocabulary
[INDONESIA]Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dua hal: Pertama, bagaimana penerapan permainan treasure hunt dengan media card sort. Kedua, ada tidaknya perbedaan penguasaan mufradāt yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Latar belakang penelitian ini adalah berawal dari kurangnya penguasaan kosakata siswa, karena kosakata merupakan salah satu unsur bahasa yang harus dikuasai siswa dalam belajar bahasa asing untuk dapat memperoleh kemahiran berkomunikasi.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitiannya adalah eksperimen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian eksperimen ini menggunakan model pretest-posttest control group design. Obyek yang digunakan yaitu siswa kelas VIII G sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas VIII F sebagai kelompok kontrol. Sedangkan proses analisis data pada penelitian ini menggunakan uji “t”.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara penguasaan mufradāt kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil posttest siswa, rata-rata nilai posttest kelompok eksperimen sebesar 81,19 sedangkan kelompok kontrol sebesar 72,43. Selain itu, jika dilihat dari hasil analisis uji “t” yang menunjukkan bahwa Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 dan sesuai dengan dasar pengambilan keputusan bahwa Ha diterima yang berarti terdapat perbedaan signifikan antara penguasaan mufradāt kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Berdasarkan analisis data yang telah disebutkan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa permainan treasure hunt dengan media card sort dapat diterapkan sebagai solusi alternatif dalam meningkatkan penguasaan Mufradāt siswa kelas VIII MTsN 1 Yogyakarta.
Kata kunci: Permainan Treasure Hunt, Media Card Sort, Mufradāt.NIM: 14420018 NADA KHOIRIYAH2019-03-15T00:34:28Z2019-03-15T00:34:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33516This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335162019-03-15T00:34:28ZTahlil al akhta' al lughawiy fi al muhadathah al yawmiyyah laday al talibat bi maskan al madrasah al thanawiyah al diniyyah al hukumiyyah al khassah Surakarta fi al sanah al dirasiyyah 2017-2018Hidayatul Khoiriyah. 14420014. Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Muhādasah Yaumiyyah Santriwati Asrama MAPK MAN 1 Surakarta. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2018.
Bahasa Arab jika mau dikuasai hendaknya dipraktekkan dalam berkomunikasi sehari-hari. Tujuan utama pembelajaran bahasa Arab adalah untuk berkomunikasi. Dengan demikian, suatu pembelajaran bahasa tidak hanya diajarkan secara teori tetapi juga harus dipraktekkan dan dikomunikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Asrama MAPK MAN 1 Surakarta adalah asrama yang mewajibkan berbahasa Arab dalam berkomunikasi sehari-hari. Dari sinilah para santriwati banyak melakukan kesalahan dalam penggunaan struktur yang tidak sesuai dengan kaidah gramatika bahasa Arab. Sehingga bagi para pembelajar pemula tidak menutup kemungkinan bisa membuat beberapa kesalahan linguistik sebagai akibat dari kurangnya pemahaman bahasa pada tingkat yang berbeda.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk kesalahan muhādasah yaumiyyah, mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya kesalahan tersebut dan upaya untuk mengurangi kesalahan muhādasah yaumiyyah yang terjadi di Asrama Putri MAPK MAN 1 Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan bersifat deskriptif analitik. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Bentuk-bentuk kesalahan berbahasa yang terjadi dalam muhādasah yaumiyyah terdiri dari 3 macam yaitu : kesalahan morfologi sebanyak 10,8%, sintaksis sebanyak 48,6%, dan kesalahan interferensi bahasa atau dialek sehari-hari sebanyak 40,5%. (2) Faktor penyebab kesalahan muhādasah yaumiyyah adalah motivasi yang rendah dalam berbahasa Arab. Hal ini ditunjukkan dari hasil statistik kurangnya minat siswa terhadap bahasa Arab sebanyak 43,75%. Adapun kurangnya penguasaan mufrādat siswa. Hal ini ditunjukkan dari hasil statistik sebanyak 62,5% siswa kurang menguasai mufradat bahasa Arab. (3) Upaya yang dilakukan untuk mengurangi kesalahan muhādasah yaumiyyah adalah dengan meningkatkan minat dan motivasi berbahasa Arab bagi siswi, guru, dan musyrifah. Selain itu, menurut peneliti juga diperlukan upaya intensif tambahan yaitu dengan mengadakan Islāh al-lughah rutin setiap minggunya.
Kata kunci : Analisis Kesalahan Berbahasa, Muhādasah Yaumiyyah, MAPK MAN 1 Surakarta.NIM. 14420014 Hidayatul Khoiriyah2019-03-15T00:34:27Z2019-03-15T00:34:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33513This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335132019-03-15T00:34:27ZPENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 UNTUK KELAS X MADRASAH ALIYAH (TINJAUAN SEGI MATERI)Latar belakang penelitian ini yaitu adanya bacaan yang sulit dibaca karena ada beberapa pengetikan harakat yang kurang rapi dalam buku teks Durūs Al-lughah Al-‘Arabiyyah Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Untuk Kelas X Madrasah Aliyah . Seharusnya materi yang dipaparkan harus jelas, sehingga siswa tidak salah dalam memahami materi, karena materi pembelajaran merupakan hal penting dalam proses belajar mengajar dan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap mutu pendidikan. Oleh karena itu, penulis ingin mengkaji materi dalam buku Teks Durūs Al-lughah Al-‘Arabiyyah Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Untuk Kelas X Madrasah Aliyah untuk mengetahui apakah buku tersebut telah memenuhi kriteria buku yang baik dari segi materi dan ditinjau dari sisi seleksi, gradasi, presentasi, dan repetisi.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan analisis isi (content analysis), dan menggunakan metode kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan panduan penilaian dari BSNP dan teori Mackey untuk menganalisis isi buku. Sementara teknik yang digunakan ialah dokumentasi dan observasi buku.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Buku Durūs Al-lughah Al-‘Arabiyyah Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Untuk Kelas X Madrasah Aliyah telah memenuhi kriteria standar buku yang baik dari segi materi, sesuai dengan standar penilaian kelayakan isi yang dirumuskan oleh BSNP meliputi keakuratan materi, cakupan materi dan pendukung materi. Hanya saja, ilustrasi dalam buku masih kurang jelas dan adanya beberapa rujukan yang lewat dari lima tahun. Sementara dari segi seleksi, gradasi, presentasi dan repetisi menurut teori Mackey telah memenuhi kriteria yang ada.
Kata Kunci: Analisis Buku Teks, Materi, Durūs Al-lughah Al-‘Arabiyyah.NIM: 14420012 Nailah2019-03-15T00:34:26Z2019-03-15T00:34:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33510This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335102019-03-15T00:34:26ZPEMBELAJARAN Al-‘ARABIYAH LIN-NA<SYI’I<N DI KELAS TAKHASUS PONDOK PESANTREN MUHAMMADIYAH BOARDING SCHOOL (PPMBS) TAHUN AJARAN 2017/2018
(Tinjauan Metode Dan Strategi)Dalam panduan Al-„Arabiyah Lin-Nasyi’in, idealnya Al-„Arabiyah Lin-Nasyi’in 1 jilid dipelajari dalam 1 tahun pembelajaran, akan tetapi di kelas takhasus MBS Yogyakarta 3 jilid dipelajari dalam 1 tahun. Tujuan dalam penelitian ini akan mendeskripsikan metode dan strategi yang dipakai selama proses pembelajaran Al-„Arabiyah Lin-Nasyi’in di Kelas Takhasus.
Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi model Concurent Embedded, dimana metode kualitatif sebagai metode primer dan metode kuantitatif sebagai metode sekunder. Sumber data pada penelitian ini adalah bagian kurikulum, guru dan siswa kelas Takhasus Pondok Pesantren MBS Yogyakarta dan semua pihak yang dianggap perlu untuk dimintai keterangan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa: (1) Pembelajaran Al-„Arabiyah Lin-Nasyi’in di kelas Takhasus meliputi perencanaan yang dibuat oleh kurikulum pesantren dan guru. Pelaksanaan pembelajaran yang meliputi waktu, tujuan, materi, dan metode strategi. Selanjutnya ada penilaian pembelajaran (evaluasi). (2) Dalam proses penerapan metode dan strategi pembelajaran Al-’Arabiyah Lin-Nasyi’in di kelas Takhasus pondok pesantren MBS Yogyakarta, para guru tidak hanya menerapkan satu metode dan strategi dalam pembelajarannya. Melainkan bisa mengkolaborasikan beberapa metode atau strategi dalam sekali pembelajaran. Salah satu metode yang sering digunakan adalah metode langsung dengan strategi berpusat kepada guru. (3) Keberhasilan pembelajaran, dibuktikan dari tes semester genap yang telah dilaksanakan oleh Asatid|. Nilai dari 81 orang santri terdapat 47 yang mendapat predikat A (58%), maka pembelajaran dinyatakan berhasil.
Kata Kunci : Pembelajaran Al-Arabiyah Lin-Nasyi’in, Metode dan StrategiNIM: 14420010 Amaliya Sholihah2019-03-15T00:34:25Z2019-03-15T00:34:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33508This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335082019-03-15T00:34:25ZSTUDI KOMPARASI PRESTASI MAHĀRAH AL-KALĀM
ANTARA SANTRI PUTRA DAN SANTRI PUTRI
SMP MUHAMMADIYAH BOARDING SCHOOL YOGYAKARTA T.A 2017/2018 DALAM PERSPEKTIF GENDERPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pada prestasi Mahārah Al-Kalām antara santri putra dan santri putri SMP Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui perbandingan prestasi Mahārah Al-Kalām antara santri putra dan santri putri SMP Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta jika ditinjau dari perspektif gender.
Jenis penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan) dan menggunakan pendekatan kombinasi (mixed methods) yang menggabungkan dua metode analisis data yaitu kuantitatif dan kualitatif. Obyek penelitian adalah sebagian santri SMP Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta yang berjumlah 40 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, interview (wawancara), dokumentasi dan tes yang mencakup tes Mahārah Al-Kalām. Analisis data yang digunakan adalah analisis Independent T Test (Uji T) serta memberikan makna terhadap data yang telah dikumpulkan kemudian diinterprestasikan dan diberi kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan pada prestasi Mahārah Al-Kalām antara santri putra dan santri putri SMP Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil sigifikansi sebesar 0,000, nilai tersebut lebih kecil dari taraf nilai signifikansi sebesar 0,05. Selanjutnya jika dilihat dari perolehan masing-masing mean kedua kelompok santri yaitu santri putra sebesar 79,65 dan santri putri sebesar 89,10, hal ini menunjukkan bahwa rata-rata Mahārah Al-Kalām santri putra lebih kecil santri putri dengan selisih -9,45. (2) Penyebab terjadinya perbedaan prestasi Mahārah Al-Kalām antara santri putra dan santri putri SMP Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta ditinjau dari perspektif gender, diantaranya (a) Tujuan Pembelajaran Mahārah Al-Kalām secara implisit menunjukkan adanya kepedulian agar santri putra dan santri putri sama-sama dapat memiliki kemampuan berbicara dalam bahasa Arab dengan baik (b) Dalam perlakuan/pendekatan yang diberikan oleh guru kepada santri terdapat kesenjangan yang disebabkan oleh aspek gender dimana guru lebih banyak memberikan perhatian kepada santri putri dibandingkan santri putra sehingga dapat mempengaruhi prestasi atau motivasi santri untuk berprestasi dengan gemilang (c) lingkungan berbahasa dan (d) sikap dan keaktifan santri.
Kata kunci: Komparasi, Prestasi, Mahārah Al-Kalām, GenderNIM: 14420009 ZULFA IRNI2019-03-15T00:34:24Z2019-03-15T00:34:24Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33505This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335052019-03-15T00:34:24ZIMPLEMENTASI INTEGRASI KURIKULUM BAHASA ARAB ANTARA KURIKULUM 2013 DENGAN KURIKULUM PONDOK PESANTREN NURUL UMMAH KOTAGEDE YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi integrasi kurikulum bahasa Arab di kelas X MA dan pondok pesantren Nurul Ummah.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan yang dilaksanakan di MA Nurul Ummah dan pondok pesantren Kotagede Yogyakarta. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun untuk menganalisis data peneliti menggunakan analisis data kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi kurikulum antara kurikulum 2013 dengan kurikulum pondok pesantren Nurul Ummah itu dibutuhkan. Integrasi tersebut dibutuhkan untuk menghindari tumpang tindihnya materi pelajaran bahasa Arab dikarenakan proses pembelajaran di sekolah hanya mempelajari teori nahwu shorof sedangkan di pondok pesantren hanya mempraktekkan nahwu shorof dengan cara membaca kitab kuning yang didampingi oleh ustadz. Namun, integrasi kurikulum ini terintegrasi dengan baik di asrama putra, sementara di asrama putri belum terintegrasi dengan baik. Hal ini disebabkan oleh pengelompokan kelas yang berbeda diantara kedua asrama. Asrama putra dikelompokkan berdasarkan kemampuan dan tingkatan pendidikan yang sesuai dengan sekolah formal. Sementara di asrama putri berdasarkan kemampuan dan kefahaman bahasa Arab tanpa menyesuaikan dengan tingkatan pendidikan.
Kata kunci: Integrasi kurikulum, Pembelajaran bahasa Arab, Implementasi.NIM. 14420001 Siti Khuzaimah2019-03-15T00:34:22Z2019-03-15T00:34:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33503This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335032019-03-15T00:34:22ZPENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF
DALAM PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA ARAB KELAS I
SDIT LUKMAN AL – HAKIM SLEMAN YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2017/2018Puput Dwi Nurohmah, 13420051. Pengembangan Multimedia Interaktif dalam
Peningkatan Kosakata Bahasa Arab Kelas I SDIT Lukman Al Hakim Sleman Tahun
Ajaran 2017/2018. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2018.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan multimedia interaktif dalam
pembelajaran kosakata bahasa Arab dan meningkatkan prestasi pembelajaran kosakata
bahasa Arab siswa kelas I SDIT Lukman Al Hakim Sleman.
Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development dengan penelitian
pengembangan multimedia interaktif dalam pembelajaran kosakata bahasa Arab.
Variabel dalam penelitian ini adalah pengembangan multimedia interaktif dengan
validitas dari ahli materi dan ahli media.Sedangkan variabel yang kedua yaitu adanya
peningkatan kosakata bahasa Arab siswa setelah diterapkan multimedia interaktif pada
pembelajaran bahasa Arab. Prosedur penelitian pengembangan ini menggunakan model
pengembangan ADDIE yaitu Analysis , Design, Development, Implementation, dan
evaluation. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dan metode pengumpulan data
yang digunakan adalah : observasi, wawancara, dokumentasi, angket, dan tes.
Hasil penelitian pengembangan ini berupa multimedia interaktif untuk kelas I
semester genap. Berdasarkan hasil penilaian menurut ahli media terhadap produk ini
mendapatkan skor 42 dari skor tertinggi 60 dan memiliki kualitas BAIK (B) dengan
prsentase 70%. Hasil penilaian dari ahli materi terhadap produk ini mendapatkan skor 39
dengan skor tertinggi 50 dan memiliki kualitas BAIK (B) dengan presentase 78%.
Kata kunci : pengembangan, multimedia interaktif, pembelajaran koskata bahasa Arab.NIM. 13420051 PUPUT DWI NUROHMAH2019-03-12T03:30:42Z2019-03-12T03:30:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33739This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/337392019-03-12T03:30:42ZCAMPUR KODE DAN PERUBAHAN MAKNA DALAM PENGGUNAAN KOSA-KATA ARAB DI KALANGAN JAMĀ’AH TABLĪG DI YOGYAKARYA
(KAJIAN SOSIO-SEMANTIK)Arabic vocabulary is often used by the factions of the Islamic community
organizations to speak a word in its communication as well on Jamā’ah Tablīg. The
Arabic vocabularies that was inserted in their conversation are called mixing code. In
this study, the researcher raised the title "Mixing Code and Meaning Alteration of the
use of the Arabic vocabulary among Jamaah Tabligh in Yogyakarta" because of the
vocabulary used by Jamā’ah Tablīg are unfamiliar enough to be heard by the general
public, making it difficult to be understood of the meaning. Arabic vocabulary is mixed
into their conversation code apparently found some vocabularies have changed the
meaning from the original meaning of the Arabic language so that the cause of the
difficulty is understood by the lay community toward Jamā’ah Tablīg.
This research uses the field research by using a descriptive qualitative research
approach. This study aims to describe the form of mixing code in the landscape of
words, and phrases, as well as to describe Arabic vocabulary that changes the meaning.
Jamā’ah Tablīg in Yogyakarta was chosen as the subject of this study with the object
of research in the form of the Arabic vocabulary because of the plural society of the city.
This study uses data from spoken informants. The data in this study were collected
through the simak techniques, record techniques, interview techniques, and
documentation.
The results of this research show that there are eighty (80) of the Arabic
vocabulary used members of the Jamā’ah Tablīg to mixed code in their communication.
On the basis of eighty (80) of the Arabic vocabulary found twenty (20) of the Arabic
vocabulary that was experiencing a change of meaning, namely; 1). Addition of
meaning, found two (2) vocabularies. 2) Narrowing the meaning of eight (8)
vocabularies. 3.) The replacement of the meaning of the seven (7) vocabularyNIM. 1520511003 MOKHAMAD AZIS AJI ABDILAH2019-03-12T03:06:38Z2019-03-12T03:06:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33737This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/337372019-03-12T03:06:38ZNAHWU DALAM TRADISI SUFI (KAJIAN EPISTEMOLOGI PADA KITAB MANIYATU AL-FAQIR AL-MUTAJARRID WA SIRATU AL-MURID AL-MUTAFARRID)Penelitian ini membahas tentang epistemologi nahwu dalam tradisi sufi
yang fokus kajiannya pada kitab Munyatu al-Faqir al-Mutajarrid wa Siratu al-
Murid al-Mutafarrid. Pembahasan terkait epistemologi merupakan hal yang
fundamental, sebab dari situlah datangnya sumber legitimasi dari konsepkonsep
hukum syariah. Kajian epistemologi nahwu kaum sufi mencoba
mengungkap pandangan-pandangan sufistik tentang nahwu yang pada dasarnya
bukan ladang kajian tasawuf. Akan tetapi, kaum sufi rupanya ingin memiliki
karakteristik nahwu tersendiri sehingga muncullah yang disebut nahwu sufi
(nahwu al-Qulub atau nahwu ahl- al-Isyarah), disusul kemudian munculnya
kitab-kitab syarh terhadap kitab-kitab nahwu dalam perspektif sufistik, seperti
al-Futuhat al-Qudsiyah fi Syarh al-Ajrumiyah, merupakan kitab nahwu sufi
yang ditulis oleh Ahmad bin ‘Ujaibah. Kitab tersebut mejadi menarik untuk
dikaji, sebab si pengarang berusaha memahami tauhid dan tasawuf dari kitab
nahwu, al-Ajrumiyah, yang isinya sama sekali jauh dari keduanya.
Kajian dalam penelitian ini bertumpu pada teori yang disampaikan oleh
Abid al-Jabiri tentang konstruksi pemikiran Arab, yaitu; bayani, burhani, dan
‘irfani. Pertama, peneliti menjelaskan tentang epistemologi pengetahuan Arab
tentang ke-Islam-an secara umum, dan pada tahap selanjutnya terfokus pada
epistemologi pengetahuan sufi yang masuk dalam kategori ‘irfani. Kaum sufi
menyatakan bahwa sumber pengetahuan yang memiliki otoritas kebenaran
adalah kasyf dan ru’ya (tersigkapnya tabir penghalang antara Tuhan dan
mahluk melalui intuisi dan mimpi), dari intuisi dan mimpi itulah para ulama
sufi memperoleh ilmu pengetahuan.
Hasil penelitian dalam tesis ini adalah, pertama, diketahui bahwa
pandangan sufi terhadap nahwu merupakan pandangan yang esoterik (batin),
artinya para sufi tidak menafikan adanya nahwu secara eksoterik (zahir). Oleh
sebab itu, nahwu sufi berisi tentang penafsiran-penafsiran sufi tentang nahwu
dalam pandangan ahli bahasa (‘ulama’ al-zahir). Kedua, ulama sufi menjadikan
istilah dalam nahwu sebagai istilah perjalanan sufistik, melalui kalam serang
murid belajar untuk berbicara dengan Tuhan melalui bahasa hati yang santun,
pada perjalanan berikutnya seorang murid akan mengalami situasi-situasi
sufistik yag berubah-ubah seperti halnya ‘i‘rab (perubahan kondisi hati)
ketakutan, kesenangan, dan ketertundukan penuh harapan untuk menghadirkan
Tuhan dalam hatinya.NIM. 1520510072 AIMMATUL MUSLIMAH2019-03-08T02:03:18Z2019-03-08T02:03:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33629This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/336292019-03-08T02:03:18ZMelejitkan kemampuan bahasa Arab aktif melalui strategi debatBuku ini membahas seluk beluk debat berbahasa Arab. Sebagai
salah satu strategi pembelajaran, debat merupakan cara
yang efektif untuk melejitkan kemampuan berbahasa Arab
aktif mahasiswa, siswa, maupun santri di pondok pesantren,
sekolah, maupun kampus. Di samping itu, debat juga membantu
pengembangan olah berpikir, memperluas wawasan,
dan membangun sikap dan argumen yang kuat dan cerdas.
De retan manfaat lain dari kegiatan semacam itu tentu masih
banyak terutama bagi pengembangan kemahiran kebahasaan
aktif, pengembangan intelektualitas, peningkatan kemampuan
berkomunikasi, dan membangun sikap dan mental bagi para
mahasiswa, siswa, maupun santri.Ibnu Burdahhttp://digilib.uin-suka.ac.id/33495/1.hassmallThumbnailVersion/Sampul%20Ibnu%20Burdah%20-%20Strategi%20Belajar%20B%20Arab%20Mahasiswa-1.jpg2019-03-01T02:53:54Z2019-03-01T02:53:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33495This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/334952019-03-01T02:53:54ZObat Galau Milenial Pecinta Bahasa Arab
Strategi Integratif dan Efektif Belajar Berbahasa ArabDi buku tersebut, pembaca diajak untuk mempelajari bahasa Arab dengan step by step, terukur, dan holistik. Paradigma tentang kerumitan bahasa Arab akan sirna, karena langkah-langkah dalam upaya penguasaan empat mahaarah, baik kalaam, istima’, kitaabah, dan qira’ah berserta contoh pengaplikasiannya, disuguhkan dengan bahasa yang komunikatif dan lugasIbnu Burdah2019-02-15T02:37:19Z2019-02-15T02:37:19Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33195This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/331952019-02-15T02:37:19ZPENGARUH RELIGIUSITAS DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP SIKAP BAHASA ARAB SISWA
DI MTS NEGERI 3 SLEMANPokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sikap bahasa Arab yang dimiliki oleh siswa berada MTs Negeri 3 Sleman dalam kategori cukup rendah. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini ialah (1) Bagaimana religiusitas siswa di MTs Negeri 3 Sleman? (2) Bagaimana dukungan sosial siswa di MTs Negeri 3 Sleman? (3) bagaimana sikap bahasa Arab siswa di MTs Negeri 3 Sleman? (4) Berapa besar pengaruh religiusitas terhadap sikap bahasa Arab siswa di MTs Negeri 3 Sleman? (5) Berapa besar pengaruh dukungan sosial terhadap sikap bahasa Arab siswa di MTs Negeri 3 Sleman? (6) berapa besar pengaruh religiusitas dan dukungan sosial secara bersama-sama terhadap sikap bahasa Arab siswa di MTs Negeri 3 Sleman?
Kuantitati adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan subjek penelitian sebanyak 223 siswa MTs Negeri 3 Sleman. Subjek penelitian tersebut terdiri dari 3 kelas yaitu kelas VII, kelas VIII dan kelas IX. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan skala, yaitu skala religiusitas, skala dukungan sosial dan skala sikap bahasa Arab. Hasil dari pengumpulan data tersebut kemudian dianalisis dan diuji hipotesisnya menggunakan analisis regresi ganda dengan bantuan program SPSS versi 23.
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Religiusitas yang dimiliki oleh siswa MTs Negeri 3 Sleman mayoritas berada pada kategori sedang dengan jumlah sebanyak 147 siswa atau 65,9%. (2) Dukungan sosial yang dimiliki oleh siswa MTs Negeri 3 Sleman mayoritas berada pada kategori sedang dengan jumlah sebanyak 154 siswa atau 69,1%. (3) Sikap Bahasa Arab yang dimiliki oleh siswa MTs Negeri 3 Sleman mayoritas berada pada kategori sedang dengan jumlah sebanyak 160 siswa atau 71,7%. (4) Religiusitas memiliki pengaruh positif terhadap sikap bahasa Arab siswa dengan jumlah nilai R sebesar 0,537 dan menunjukkan sumbangan relatif sebanyak 28,9%. (5) Dukungan sosial memiliki pengaruh positif terhadap sikap bahasa Arab siswa dengan nilai R sebesar 0,578 dan memberikan sumbangan relatif sebanyak 33,4%. (6) Hasil uji F antara variabel secara simultan menunjukkan bahwa religiusitas dan dukungan sosial secara bersama-sama memiliki pengaruh positif terhadap sikap bahasa Arab siswa MTs Negeri 3 Sleman dengan nilai R 0,631 dan dapat menunjukkan sumbangan relatif sebanyak 39,8%.NIM: 1620410003 JAFAR SIDIK2019-02-14T04:08:47Z2019-02-14T04:08:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33170This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/331702019-02-14T04:08:47ZFONOLOGI DAN MORFOLOGI ARAB DIALEK LIBYAPenelitian ini mendeskripsikan tentang Fonologi dan Morfologi Arab Dialek Libya. Aspek linguistik
dialek Libya seperti imalah (perubahan vokal), naht (pemendekan), perubahan konsonan, serta
mu‘arrob dan dakhil (serapan). dari bahasa asing menjadi keunikan tersendiri ditengah keberagaman
dialek-dialek Arab yang ada pada umumnya. Hal tersebut disebabkan karena adanya pengaruh bahasa
Daerah (bahasa suku asli Libya) dan bahasa Imperium terhadap dialek Arab Libya, seperti Turki dan
Itali. Penelitian ini menggunakan dua teori. Pertama, fonologi yang merupakan kajian tentang fonem
baik vokal dan konsonan. Kedua, morfologi yang mengkaji tentang morfem, seperti pembentukan kata
baik secara derivatif maupun inflektif dan pembahasan tentang kelas kata seperti nomina (isim),
verba (fi’il), dan adjektiva (sifat).
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Adapun teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data dengan pencatatan dan wawancara baik melalui informan maupun oleh peneliti
langsung. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis melalui dua pendekatan cabang linguistik
yakni (1) fonologi, dengan mengidentifikasi fonem dan klasifikasi fonem yang sejenis kemudian
mengidentifikasi fonem Arab dialek Libya berdasarkan klasifikasi fonemnya, baik vokal maupun
konsonan. (2) morfologi, dengan mengklasifikasi kata dan membentuk kata, serta melakukan proses
morfologis seperti afiksasi, reduplikasi, komposisi, modifikasi internal, pemendekan, dan
penyerapan (mu‘arrob dan dakhil).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara fonologis terdapat pelesapan vokal dan konsonan, serta
penggantian vokal dan konsonan dalam dialek Libya. Sedangkan pada tataran morfologis terdapat
afiksasi, reduplikasi, komposisi, pemendekan, dan mu‘arrob dan dakhil.NIM. 1420510009 NAYIF FAIRUZA2019-02-14T03:51:17Z2019-02-14T03:51:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33165This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/331652019-02-14T03:51:17Zالقصيدة "المحمّديّة" للإمام البوصيري دراسة تحليلية بنيوية لرومانPenelitian ini berjudul “Qasidah “al-Muhammadiyyah” Karya Imam Al-Bushiri (Analisis Struktural Strata Norma Roman Ingarden)”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap makna yang terdapat dalam Qasidah Muhammadiyyah karya Imam al-Bushiri. Imam al-Bushiri ialah penyair
berkebangsaan Maroko yang dibesarkan di Bushir, Mesir. Nama aslinya ialah Syarafuddin Abu Abdillah Muhammad bin Zaid al-Bushiri. Berdasarkan hal tersebut penulis memandang bahwa teori Strata Norma
yang dirumuskan oleh Roman Ingarden, seorang filusuf berkebangsaan Polandia, adalah teori yang tepat untuk menganalisis karakteristik syiir yang terdapat pada bait-bait “al-Qasidatu al-Muhammadiyyah” karya Imam al-Bushiri. Dalam bukunya Das Literarische Kunstwerk (1931) Roman Ingarden membagi beberapa lapis untuk mengkaji sebuah karya syiir atau qasidah menjadi lima norma, sebagaimana berikut : Lapis Bunyi (Sound Stratum), Lapis Arti (Units Meaning), Lapis Obyek, Lapis Dunia, dan Lapis Metafisis. Dengan demikian, untuk mencapai makna dari qasidah tersebut, penulis harus mengkaji atau menganalisis lapis demi lapis dari norma-norma tersebut. Secara garis besar yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa lapis bunyi yang terdapat dalam Qashidah “al-Muhammadiyyah” karya Imam al-Bushiri ini menggunakan Bahr Basith Tam, dalam termasuk kategori Qofiyah Muthlaqoh Mutarakibah dengan qafiyah Mim’ di setiap akhir baitnya. Lapis arti pada puisi ini adalah mencintai Rasulullah SAW, lalu mensyukuri atas diturunkannya beliau dengan keagungan akhlak, dan kemukjizatan beliau. Lapis objek antara lain : Latar tempat yang terkait dengan syiir ini yakni di Bushir,
Arab, Rumah Nabi Muhammad SAW, dan Bumi, latar waktunya adalah masa lampau waktu penyair menciptakan syiir ini, pada masa hidup Nabi Muhammad SAW, masa sekarang, dan hari kiamat. Sedangkan pelaku atau tokohnya yang berkaitan dengan syiir ini ialah Imam al-Bushiri sendiri sebagai pengarang, Nabi Muhammad SAW, bangsa arab, dan seluruh umat manusia. Lapis dunia, gambaran suasana yang Lapis dunia yang termuat dalam syiir al-Qashidah al-Muhammadiyyah, sudut pandang dari puisi ini berisi tentang muatan ungkapan cinta yang begitu besar kepada Allah SWT dan rasulNya. Lapis metafisis dalam qashidah ini berisi tentang Kemuliaan.NIM. 02001141 Mohammad Syaiful Arif2019-02-13T03:42:18Z2019-02-13T03:42:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33132This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/331322019-02-13T03:42:18ZPERAN MGMP DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM BAHASA ARAB TINGKAT MADRASAH TSANAWIYAH DI KABUPATEN
KARANGANYARYogyakarta, 2018.
MGMP merupakan wadah yang tepat untuk mengembangkan
pembelajaran bahasa Arab di tingkat kabupaten.Pengembangan pembelajaran
bahasa Arab tersebut dapat dilakukan dengan pengembangan kurikulum terlebih
dahulu.Pengembangan kurikulum bahasa Arab dapat dipengaruhi dari beberapa
hal di antaranya kompetensi guru sebagai subjek pengembang, fasilitas
pembelajaran di sekolah, dan karakteristik siswa yang berbeda-beda di sekolah.
Maka dari itu, apa saja peran MGMP dalam rangka pengembangan kurikulum
bahasa Arab di tingkat Kabupaten Karanganyar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran MGMP dalam
pengembangan kurikulum bahasa Arab tingkat Madrasah Tsanawiyah di
Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif
kualitatif. Teknik pengumpulan datanya adalah observasi, wawancara mendalam,
dan dokumentasi.Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif dengan proses reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Pengembangan kurikulum bahasa
Arab oleh MGMP bahasa Arab Kabupaten Karanganyar meliputi dua kategori,
yaitu Implementasi kurikulum dan proses pengembangan. Pelaksanaan kurikulum
bahasa Arab terdiri dari beberapa unsur penting yaitu guru dan peserta didik,
tujuan pembelajaran bahasa Arab, materi dan bahan ajar bahasa Arab, metode
pembelajaran bahasa Arab, media pembelajaran bahasa Arab, dan evaluasi
pembelajaran bahasa Arab. Adapun proses pengembanagan kurikulum bahasa
Arab oleh MGMP Madrasah Tsanawiyah Kabupaten Karanganyar terdapat 3
tahapan yaitu, perencanaan kurikulum bahasa Arab, implementasi kurikulum
bahasa Arab, evaluasi pengembangan kurikulum bahasa Arab. (2) Peran MGMP
bahasa Arab tingkat Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Karanganyar dalam
pengembangan kurikulum bahasa Arab adalah sebagai Reformator dalam
classroom reform, terutama dalam reorientasi pembelajaran efektif, Mediator
dalam pengembangan dan peningkatan kompetensi guru, terutama dalam
pengembangan kurikulum dan sistem evaluasi, Supporting agency dalam inovasi
manajemen kelas dan manajemen sekolah, dan Evaluator, developer school
reform dalam konteks MPMBS (Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis
Sekolah). (3) Kendala-kendala yang muncul dalam pengembangan kurikulum
bahasa Arab di tingkat MTs Kabupaten Karanganyar adalah kurangnya
pemahaman guru dalam proses pelaksanaan kurikulum dan pengembangan
kurikulum di sekolah masing-masing, masih kurangnya intensitas perhatian
MGMP bahasa Arab Karangnyar pada pengembangan kompetensi guru baik
pedagogik maupun profesional, fasilitas pembelajaran yang belum memadai
dalam pembelajaran bahasa Arab, kurangnya kompetensi peserta didik dalam
membaca tulisan Arab, pembuatan perangkat pembelajaran yang dilakukan
serentak menjadikan proses pembelajaran dalam RPP menjadi sama, padahal
setiap sekolah mempunyai media dan fasilitas berbeda, dan motivasi dan
semangat para guru dalam upaya mengembangkan bahasa Arab di tingkat
Kabupaten Karanganyar masih tergolong rendahNIM. 1420411136 MUHAMAD ROBBANI2019-01-04T09:14:18Z2019-01-21T02:37:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32223This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/322232019-01-04T09:14:18ZPENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI KAMUS ONLINE TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS X MAN 3 KLATEN TAHUN AJARAN 2017/2018Minat merupakan salah satu faktor pokok untuk meraih sukses dalam belajar. Namun minat belajar bahasa Arab siswa masih rendah begitu juga prestasi belajarnya. Maka dari itu memerlukan media untuk memudahkan dalam belajar bahasa Arab. Kemajuan teknologi berperan untuk membantu meningkatkan efisiensi proses belajar mengajar. Diantara teknologi yang dimanfaatkan dalam pembelajaran khususnya bahasa Arab yaitu aplikasi kamus online. Kamus online yang digunakan kamus almaany dan google terjemahan. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan ada tidaknya pengaruh aplikasi kamus online dengan minat dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran bahasa Arab.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MAN 3 Klaten. Pengampilan sampelnya dengan menggunakan simple random sampling. Sampel terdiri atas dua kelas yaitu, kelas X MIPA 1 sebagai kelompok kontrol dengan jumlah 25 siswa dan kelas X MIPA 2 sebagai kelompok eksperimen dengan jumlah 26 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan : tes, angket, wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk menguji instrumen dilakukan dengan menggunakan uji validitas isi (content validity). Uji reliabilitas menggunakan rumus croncbach alpa. Persyaratan analisis data menggunakan uji normalitas sebaran dengan rumus kolmogorof-smirnov, sedangkan uji homogenitasnya menggunakan rumus levene statistic dan analisis data menggunakan uji-t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan aplikasi kamus online menghasilkan perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest pada kelas eksperimen. Berdasarkan analisis statistik uji t diperoleh nilai sig. sebesar 0,005 jadi (0,005 < 0,05). Besarnya perbedaan rerata atau mean yaitu -15.314. Karena bernilai negatif, berarti nilai pretest memiliki mean lebih rendah dari pada nilai posttest. Sedangkan penggunaan aplikasi kamus online terhadap minat tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Berdasarkan analisis statistik uji t diperoleh nilai sig. (2 tailed) sebesar 0,312 jadi (0,312 > 0,05). Namun jika dilihat jumlah peningkatan rata-rata minat belajar bahasa Arab kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar 9. 94 sedangkan kelas kontrol 2.20. Besarnya perbedaan rerata atau mean pretest dan posttest pada kelas eksperimen yaitu -9,940. Karena bernilai negatif, berarti nilai pretest memiliki mean lebih rendah dari pada nilai posttest. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan aplikasi kamus online terhadap minat dan prestasi belajar bahasa Arab namun pengaruh penggunaaan aplikasi kamus online terhadap minat belajar bahasa Arab tidak signifikan.
Kata kunci: Kamus online, Minat, Prestasi, Bahasa ArabNIM. 14420068 Wartini2018-10-30T07:34:13Z2018-10-30T07:34:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31299This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/312992018-10-30T07:34:13ZPersepsi Siswa Mtsn Model Atas Media Kartu Bergambar Terhadap Pembelajaran Bahasa Arab Di Amuntai Kalimantan SelatanPERSEPSI SISWA MTsN MODEL ATAS MEDIA KARTU BERGAMBAR
TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI AMUNTAI
KALIMANTAN SELATAN
MOH. IQBAL ASSYAUQI
NIM. 00420054
Bahasa Arab adalah bahasa Al Qur’an dan Al Hadits, keduanya adalah dasar agama Islam. MTsN Model Amuntai sebagai salah satu lembaga pendidikan di bawah naungan DEPAG, menjadikan bahasa Arab sebagai mata pelajaran yang berfungsi sebagai bahasa agama dan ilmu pengetahuan. Berdasarkan observasi penulis di MTsN Model Amuntai baik secara formal mauoun nor formal, menunjukkan bahwa pemerolehan kemampuan berbahasa Arab baik secara kuantitas maupun kualitas masih jauh dari yang digariskan dalam GBPP MTs. Menurut pengamatan penulis suasana belajar bahasa Arab kelas I MTsN Model Amuntai masih mencerminkan belajar yang kaku dan monoton, siswa bersifat pasif serta cenderung bosan belajar bahasa Arab. Keinginan untuk mendapatkan dan mengupayakan terciptanya suasana keceriaan dan enjoy dalam beljar serta meningkatkan persepsi/respon anak didik terhadap bahasa Arab inilah yang mendorong penulis untuk mengujicobakan media kartu bergambar sebagai salah satu metode pengajaran.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persepsi siswa terhadap bahasa Arab melalui media kartu bergambar. Subyek penelitian ini adalah kepala sekolah, kepala tata usaha, guru bidang studi bahasa Arab kelas I MTsN Model Amuntai, dan siswa MTsN Model Amuntai Kelas I. Data dikumpulkan melalui metode interview, dokumentasi, observasi, dan angket. Untuk menganalisis data kualitatif digunakan metode deskriptif analitik.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan media permainan kartu bergambar dapat meningkatkan persepsi anak terhadap bahasa Arab pada siswa kelas I MTsN Model Amuntai yang berupa peningkatan pada pemahaman, penerimaan, persepsi, responsive terhadap bahasa Arab.NIM. 00420054 Moh. Iqbal Assyauqi2018-10-26T07:04:29Z2018-10-26T07:04:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/30674This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/306742018-10-26T07:04:29ZPENERAPAN METODE MIMICRY-MEMORIZATION
(MIM-MEM METHOD) DALAM PEMBELAJARAN MAHARAH KALAM
DI MTs NEGERI 8 SLEMAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018Riyan Rahadiansyah, 10420092. “Penerapan Metode Mim-Mem Method
(Mimicry Memorization) Pada Pembelajaran Bahasa Arab Di MTs Negeri 8
Sleman Tahun Ajaran 2017/2018. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hasil yang
menunjukkan peningkatan dari peserta didik antara kelas eksperimen
menggunakan metode Mimicry Memorization dalam pembelajaran Bahasa Arab
dan kelas control yang tanpa menggunakan metode Mimicry Memorization atau
metode klasik. Objek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII MTs Negeri 8
Sleman. Dengan jumlah sampel sebanyak 32 orang untuk kelas eksperimen dan
32 orang untuk kelas kontrol.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan
pendekatan kuantitatif dan teknik pengumpulan data melalui tes dan non tes
(observasi, wawancara, dan dokumentasi).
Hasil penelitian ini menunjukkan uji T posttest antara kelas eksperimen
dengan kontrol diperoleh nilai tobservasi > ttabel (disetujui) atau 16,073 > 13,938 pada
taraf signifikan 5%. Sehingga dapat dinyatakan bahawa terdapat perbedaan antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dan dari data yang diperoleh di ketahui
bahwa signifinasi (Sig 2-taild) sebesar 0.000 dimana angka tersebut kurang dari
0,05 maka Ha diterima dan Ho di tolak. Artinya terdapat perbedaan yang
signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan
bahwa strategi pembelajaran Mimicry Memorization efektif untuk meningkatakan
kemampuan maharah al kalam siswa.10420092 RIYAN RAHADIANSYAH2018-10-23T05:27:06Z2018-10-23T05:27:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31231This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/312312018-10-23T05:27:06ZPEMBELAJARAN INSYA DI MADRASAH MUALIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKART ABerbicara mengenahi belajar bahasa, menulis merupakan ketrampilan bahasa
yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak Iangsung juga merupakan
kegiatan yang produktif dan ekpresif. Dalam kegiatan menulis, penulis harus trampil
dalam memanfaatkan grafologi, struktur bahasa dan kosakata. Ketrampilan menulis
tidak datang secara langsung melainkan melalui Iatihan dan praktek secara kontinu.
[nsya adalah mengungkapkan sesuatu yang tergores didalam hati, dengan tulisan,
dengan susunan kalimat yang benar susunannya. Bagi siswa madrasah Aliyah untuk
mengetahui ketrampilan membaca haruslah diukur sesuai dengan tingkatan belajar
mereka. Juga disesuaikan dengan sistem pengajaran dan kurikulum di pesantren
Penelitian ini membahasa tentang Kesalahan apa saja dan faktor yang
mempengaruhi kesalahan insya di Madrasah Muallimin Muhammadivah. Bagaimana
tingkat kesalahan dan dimana teijadi rawan kesalahan di Madrasah Muallimin
Muhammadiyah dan Bagaimana mengatasi kesalahan dalam pembelajaran Insya di
Madrasah Muallimin Muahammadiyah. Penelttian ini merupakan jenis penelitian
analisis yang tertuju pada masalah analisis kesalahan berbahasa, adapun metode yang
digunakan adalah metode
analisis deskriptif yaitu data yang telah dikumpulkan, kemudian disusun,dijelaskan
serta dianalisis.
Kesimpulan penelitian ini adalah : Faktor yang menyebabkan siswa dalam
mengaJami kesulitan dalam belajar bahasa arab yang pada akhimya mereka membuat
kesalahan dalam mengerjakan karangan herbahasa Arab adalah faktor kesalahan tidak
menulis harokat awal,akhir maupun keseluruhan. Kesalahan pencampuran kosa-kata
kedua bahasa. Kesalahan antar bahasa. Kesalahan intrabahasa yang terdiri: kesalahan
penerapan kaidah yang tidak sempuma, kesalahan ketidak tahuan akan pembatasan
kaidah dan kesalahan menghipotesis konsep. Faktor- Faktor yang menyebabkan
terjadinya kesalahan adalah: Siswa tidak terbiasa memakai bahasa fusha tatkala
berkomunikasi seharihari, Ketidak konsistenan mernakai bahasa Arab dalam
berkomunikasi seharihari dan Tidak terbiasa dalam hal mengarang, terrnasuk
mengarang bahasa Arab.NIM. 99424386 MUHAMMAD ISKANDAR2018-09-21T02:05:35Z2018-09-21T02:05:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/30228This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/302282018-09-21T02:05:35ZKONSEP KESHALIHAN SOSIAL DALAM AL-QURAN ( Studi atas Kosa Kata Khair, Ma’ruf, Biir, Shālih, dan Hasan)Makna merupakan salah satu kajian dari sekian kajian linguistik. Linguistik
mempunyai beberapa kajian yang berkaitan dengan bahasa yang didalamnya kata,
frasa, kalimat, paragraf dan wacana, kajian makna semacam ini meliputi
pembahasan mengenai nilai, etika, budaya, agama, sosial dan bahkan politik.
Kajian tersebut terdapat didalam beberapa teks yang tidak terkecuali di dalam
Al-Qur'an. Al-Qur'an merupakan teks yang hidup diantara umat manusia dan
sumber hukum serta norma. Peneliti pada kesempatan ini menjelaskan mengenai
kebaikan sosial yang terdapat pada al-Qur'an dan kebaikan tersebut tergambar
dalam kehidupan sehari-hari.
Kebaikan sosial yang digambarkan dalam al-Qur'an berkarakter unik dan
berbeda-beda. Di sisi lain kebaikan sosial menurut pandangan al-Qur'an
mempunyai kesesuaian dengan kehidupan sehari-hari serta kebaikan yang
digambarkan mempunyai relasi satu kebaikan sosial dengan satu kebaikan sosial
yang lain. Peneliti menelusuri di dalam al-Qur'an mengenai kebaikan sosial
tersebut dan kata kebaikan diwakili oleh beberapa kata seperti khair, ma 'ruf, biir,
salih, dan hasan.
Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui bentuk-bantuk
kebaikan sosial dan bagaimana relasi kebaikan sosial yang terekam dalam kata-kata
khair, ma'ruf, biir, salih, dan hasan serta perbedaan kata-kata tersebut. Metode
yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analitik. Penelitian ini
termasuk dalam jenis penelitian kepustakaan (Library research), penelitian ini
semata-mata hanya berdasarkan kepada fakta dan fenomena yang ada, dengan
mengidentifikasi masalah yang terdapat di dalam al-Qur'an kemudian penelitian
mengumpulkan data yang berhubungan dengan kebaikan sosial yang terekam
dalam kata-kata kebaikan selanjutnya peneliti menganalisisnya.
Hasil penelitian ini adalah memberi informasi tentang keshalihan sosial
yang diperankan oleh beberapa orang seperti kebaikan anak terhadap orang tua,
kaum yang dermawan terhadap kamu yang lemah. Kedua mengenai keperdualian
ummat terhadap kaum duafa dan penjagaan harta kaum tertindas. Ketiga perbedaan
kosa kata yang terdapat pada masing-masing. Pertama, kata khair kebaikan yang
berhubungan dengan akal pikiran, cita-cita, keadilan dan keutamaan serta harta.
Kedua, kata ma'ruf lebih berhubungan dengan sifat untuk mengetahui kebaikan dan
kecendrungan kebaikan yang ada pada masyarakat tolak ukurnya akal dan
pemikiran. Ketiga, kata birrr berhubungan dengan kebaikn yang menitik beratkan
kepada keseimbangan (keadian). Keempat, kata salih ebih berat kepada sistim
kebaikan itu sendiri baik itu norma, hukum atau adat istiadat. Terakhir, kata hasan
adalah berupa kebaikan yang bersifat perbaikan dan pembaharuan yaitu mengambil
sesuatu yang baik dari yang baru.1520510060 FARIDL HAKIM2018-09-21T02:05:25Z2018-09-21T02:05:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/30227This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/302272018-09-21T02:05:25ZKATA AKMALA DAN ATAMMA DALAM ALQURAN
(KAJIAN SEMANTIK)Tesis ini berjudul Kata Akmala dan Atamma dalam Alquran: Kajian Semantik.
Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan perbedaan makna kata Akmala dan
Atamma dalam Alquran dengan cara menganalisis medan makna dan komponen
makna dari kedua kata tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini
adalah penelitian kepustakaan yang mengambil data dari berbagai buku dan
referensi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan analisis medan makna,
kata Akmala memiliki relasi sintagmatik dengan kata ad-di>n, al-‘iddah, ‘asyarah,
auza>r, haulaini. Sedangkan secara paradigmatik, kata ini mempunyai relasi
dengan kata atamma dan kata kafa. Kata Atamma memiliki relasi sintagmatik
dengan kata s\ala>s\i>na lailah, kalimatu rabbika, ni’mah, ‘asyran, ar-rad}a>’ah, nu>r,
as}-s}iya>m, al-h}ajj dan al-‘umrah, ‘ahdun, dan al-kita>b. Secara paradigmatik, kata
ini memiliki relasi dengan kata akmala, fa’ala, dan aufa>..
Dari hasil analisis komponen makna kata Akmala dan Atamma memiliki
tiga perbedaan. Pertama, perbedaan aplikasi yaitu penggunaan kata ini terhadap
kata yang lain. Hal ini terdapat dalam komponen makna suplementer. Kedua,
perbedaan implikasi yaitu sebab dan akibat yang ditimbulkan dari makna kata
dalam sebuah kalimat. Perbedaan ini terletak pada komponen diagnostik inferensi.
Ketiga, perbedaan komponen diagnostik inti yang bersifat kontekstual.1520510054 Joko Priyanto, S.S.2018-09-21T02:04:36Z2018-09-21T02:04:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/30222This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/302222018-09-21T02:04:36ZPRODUKTIFITAS BENTUK (FORM) DAN MAKNA WAZAN FI’IL
S|ULA>S|I DALAM KAMUS ARAB-INGGRIS-INDONESIA KARYA YAN
TIRTOBISONO DAN EKROM Z
(Analisis Morfosemantik)Tesis ini berjudul Produktifitas Bentuk (Form) dan Makna Wazan Fi’il
S|ula>s|I Dalam Kamus Arab-Inggri-Indonesia Karya Yan Tirtobisono Dan Ekrom Z
(Analisis Morfosemantik). Penulisan tesis dilatar belakangi bahwa morfologi
Arab mengenal pola unaugmented root (fi’il s|ula>si al-mujarroad) dan pola
augmented root (fi’il s|ula>s|i al-mazid). Namun dalam modern standard Arabic,
dari pola unaugmented root dan augmented root dari wazan fi’il s|ula>s|I mazi>d
hanya 12 pola yang dipakai secara aktif. Akan tetapi dari 12 pola tersebut banyak
kata dalam bahasa Arab yang tidak dapat mengikuti wazan tertentu. Masingmasing
pola atau wazan memiliki makna tersendiri yang berbeda dengan wazan
lain dan sebagian memiliki makna yang juga dimiliki oleh wazan lain. Oleh
karena itu, peneliti tertarik untuk mengkaji dan meneliti produktifitas wazan
pada fi’il s|ula>s|I dalam bahasa Arab. Peneliti mengajukan empat rumusan
pertanyaan. Pertama, Apa saja wazan-wazan fi’il s|ula>si al-mujarroad dalam
Kamus Arab-Inggris-Indonesia produktif (yang banyak muncul) membentuk
wazan-wazan fi’il s|ula>si al-mazid? Dan Kedua, Wazan fi’il s|ula>s|I al-mazid apa
yang paling banyak menghasilkan makna dalam Kamus Arab-Inggris-
Indonesia?Adapun tujuanya untuk mengetahui wazan yang banyak teraplikasi,
dan yang banyak menghasilkan makna dan yang mempunyai.
Teori yang peneliti gunakan dan ajukan adalah morfosemantik yang
merupakan penggabungan sub disiplin ilmu linguistik morfologi dan semantik
yang menggunakan morfologi sebagai dasar pengambilan makna semantik.
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) dengan bahanbahan
atau sumber-sumber referensi yang didapat dari perpustakaan. Adapun
analisis data dilakukan dengan metode kualitatif dan disajikan dengan metode
deskriptif analisis, sehingga dapat diketahui hasil akhir dari penelitian.
Hasil penelitian mengenai produktifitas bentuk (form) dan makna wazan
fi’il s|ula>s|i dapat disimpulkan sebagai berikut:
Wazan atau pola yang diproduksi fi’il s|ula>si al-mujarroad dalam Kamus
Arab-Inggris-Indonesia sebanyak sepuluh (10) wazan yaitu ‘fa’’ala’ / 236 ) فعّل
wazan), ‘af’ala’ / 198 ) أفعل wazan), ‘tafa’’ala’ / 131 ) تفعّل wazan), ‘ifta’ala’/ إفتعل
(130wazan), ‘fa>’ala’ / 93 ) فاعل wazan), ‘istaf’ala’ / 54 ) إستفعل wazan), ‘tafa>’ala’/
36 ) تفاعل wazan), ‘infa’ala’ / 28 ) إنفعل wazan), ‘if’alla’/ 5) إفعلّ wazan) dan
‘if’’au’ala’ / 1) إفعوعل wazan).
Perubahan kata yang bers}igah fi’l ma>d}i> mujarroad ke mazi>d tersebut telah
mempengaruhi makna di setiap perubahan itu. Dari perubahan tersebut
menghasilkan makna yang produktif disetiap wazannya. Dengan demikian wazan
fi’il s|ula>s|I al-mazid yang paling banyak menghasilkan makna dalam Kamus
Arab-Inggris-Indonesia adalah wazan ‘fa’’ala’ / فعّل sebanyak 236 wazan .1520510012 Darul Qolby, S.Hum2018-07-23T02:16:59Z2018-07-23T02:16:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28138This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/281382018-07-23T02:16:59ZSymposium penerapan bahasa arabSymposium Penerapan Bahasa Arab di Indonesia jang diadakan
oleh Fakultas Adab JAIN "Sunan Kalidjaga" Jogjakarta pada
tanggal 4 s/d 5 September 1967 di Jogjakarta. Anonim2018-07-23T02:16:27Z2018-07-23T02:16:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28137This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/281372018-07-23T02:16:27ZBAHASA DAN SASTRA ARABIa adalah salah satu dari bahasa2 umat jang mendiami sebelah
barat Asia purbakala, jaitu daerah Mesopotamia, Sjam dan
djazirah Arab. Bangsa2 ini adalah keturunan Sam bin Nub, sehingga bahasa merekapun disebut bahasa SamietHusein Yahya2018-07-18T05:52:33Z2018-07-18T05:52:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28136This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/281362018-07-18T05:52:33Zpembahasan symposium penerapan bahasa ArabMenurut pendidikan Linguistik (llmu Bahasa), bahasa Arab
adalah tjabang dari bahasa Semit. Bahasa Semit ini tjabang dari keluarga-besar Semit-Hemitic.Noor Barie2018-07-18T05:52:14Z2018-07-18T05:52:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28135This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/281352018-07-18T05:52:14ZPENERAPAN BAHASA ARAB DI INDONESIADalam pada itu tak ada salahnja, kalau saja kemukakan terIebih
dahulu disini, bahwa saja sendiri tidak dapat mengadakan pembahasan jang luas dan mendalam untuk dikemukakan pada
Symposium ini. Hal ini disebabkan sebagai saja sebutkan tadi
dimuka, karena saja kurang mempunjai waktu.Muchtar Yahya2018-02-19T07:32:36Z2018-02-19T07:32:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29456This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/294562018-02-19T07:32:36ZTa'lim kitab matn al ajrumiyyah lifasl al thani min al awwaliyyah fi al madrasah al diniyyah Nurul Ummah li al banin Kotagede YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembelajaran kitab Matan
Ajjurumiyah yang mana kitab tersebut digunakan sebagai sumber pembelajaran
ilmu nahwu di kelas II awaliyah Madrasah Diniyah Nurul Ummah Kotagede
Yogyakarta serta bagaimana hasil evaluasi siswa kelas II awaliyah dari
pembelajaran nahwu dengan bahan ajar kitab tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field Research). Pendekatan
yang dilakukan adalah kualitatif dengan teknik induktif untuk menganalisis
pembelajaran nahwu dan content analysist untuk mengetahui karakteristik kitab
Matan Ajjurumiyah , Penulis dalam mengungkapkan pembelajaran nahwu dengan
kitab Matan Ajjurumiyah menggunakan pendekatan sosiologis – pedagogis.
Pengumpulan data dengan melakukan observasi , wawancara, dokumentasi.
Sedangkan triangulasi digunakan untuk memeriksa keabsahan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (9) karakteristik kitab Matan
Ajjurumiyah adalah : a. dari segi penulisan ; sistematika penyampaian tema sesuai
dengan kitab-kitab nahwu yang sudah diakui dikalangan ulama. Menggunakan
bahasa Fushah dengan gaya kalam nastar dan penyampaian pembahasan dengan
deskripsi, dan tulisan arabnya menggunakan harakat secara lengkap. b. Dilihat
dari segi materi ; materi dikhususkan pada kajian kaidah nahwu. (0) Pembelajaran
nahwu diampu oleh ustadz Muhammad Adrik Maftuhi dengan proses
pembelajaran yaitu dengan menggunakan metode presentasi dari siswa, sehingga
persiapan siswa yang bertugas sangat diperlukan agar pembelajaran menjadi
lancar. (3) Hasil evaluasi pembelajaran Nahwu menunjukkan hasil yang
memuaskan. (0) Kitab ini sesuai digunakan sumber belajar kelas II awaliyah
Madrasah Diniyah Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta.NIM. 10420029 Muhammad Aniquzzaim2018-02-14T07:16:29Z2018-02-14T07:16:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29463This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/294632018-02-14T07:16:29ZDIRASAH AL IRTIBAT BAYNA ITTIQAN AL MUFRADAT WA AL QAWAID BI AL QUDRAH ALA AL KITABAH AL 'ARABIYYAH LITULAB AL FASL AL 'ASHIR LI AL 'ILM AL DINIY BI AL MADRASAH AL THANAWIYAH AL ISLAMIYYAH AL HUKUMIYYAH WAHID SULAIMAN YOGYAKARTA FI AL 'ILM AL DIRASIY 2016/2017Latar belakang dari penelitian ini, bermula dari kegelisahan peneliti
terhadap siswa kelas X IIK yang notabennya berlatar belakang pesantren dan
madrasah. idealnya sudah memiliki bekal dalam pelajaran qawa’id dan
pembendaharaan mufradatnya, namun masih banyak siswa yang belum bisa
menulis arab terpimpin, terlebih dalam materi imla. Adapun penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan Mufradat dan Qowā’id siswa,
serta adakah hubungan yang signifikan antara penguasaan Mufradat dan Qowā’id
dengan kemampuan menulis bahasa Arab siswa kelas X IIK MAN 1 Sleman
Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan bersifat kuantitatif deskriptif
dengan menjadikan siswa kelas X IIK MAN 1 Sleman Yogyakarta sebagai subyek
dan sampel dari penelitian ini, dengan jumlah sebanyak 27 siswa. Metode yang
digunakan dalam pengumpulan data adalah menggunakan metode test, wawancara
dan observasi. Data yang terekumpul dianalisis dengan analisis statistik korelasi
product moment yang kemudian diinterpretasikan dan disimpulkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Nilai rata-rata penguasaan
Mufradat siswa sebesar 75,74. Nilai tersebut termasuk dalam kategori sedang atau
cukup. 2) Nilai rata-rata kemampuan Qawa’id siswa sebesar 42,74 dan termasuk
dalam kategori sedang atau cukup. 3) Nilai rata-rata kemampuan Kitabah siswa
sebesar 64,81. Nilai tersebut termasuk dalam kategori sedang atau cukup. 4) Hasil
perhitungan r mengacu pada nilai koefisien korelasi (R) rumus regresi
menunjukan nilai yang diperoleh sebesar 0,800, hal ini menunjukan tingkat
korelasi yang sangat kuat diantara variabel-variabel tersebut. Kemudian setelah
melihat nilai signifikansi sebesar (0,000), Maka dapat diinterpretasikan bahwa
antara penguasaan Mufradat dan Qowā’id secara bersamaan dengan kemampuan
menulis bahasa Arab siswa kelas X IIK MAN 1 Sleman Yogyakarta terdapat
Korelasi positif yang signifikan.
Kata kunci : Korelasi, Penguasaan Mufradat, Qawaid dan Kemampuan
Menulis Bahasa Arab.NIM. 13420008 Haerul Ahyar2018-02-07T01:48:39Z2018-02-07T01:48:39Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29330This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/293302018-02-07T01:48:39ZREPRESENTASI IDEOLOGI DALAM PEMBERITAAN CHANAL ALALAM TENTANG KELOMPOK DAISY, JABHAH NUSHRAH DAN JAISY AL-HUR PADA KONFLIK SURIAH (STUDI ANALISIS WACANA KRITIS)Bahasa memiliki simbol dan makna. Makna ini digunakan media untuk
menyampaikan pesan termasuk di dalamnya Ideologi media. Bahasa channal al-Alam
dalam memberitakan kelompok Dã’iṡ, Jabhah an-Nuṣra, dan al-Jaiṡ al-Ḥur nampak
berbeda dengan bahasa berita media mainstream Amerika dan jihadis. Perbedaan
ideologi tersebut dibentuk dari sejarah panjang negara Iran dan ingatan para jurnalis
tentang revolusi Iran. Konteks sejarah dan ingatan jurnalis dibentuk dalam ruang
kognisi sosial jurnalis, sehingga ada hal-hal yang berbeda antara realitas sebuah
peristiwa dengan teks bahasa berita channal al-Alam. Bagaimana bahasa berita media
al-Alam merepresentasikan ketiga kelompok tersebut dan bagaimana kognisi sosial
jurnalis al-Alam membentuk wacana ketiga kelompok militan tersebut.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menjabarkan hubungan antara
konteks sosial jurnalis channal al-Alam sebagai media pemerintah Iran dan kelompok
Dã’iṡ, Jabhah an-Nuṣra, dan al-Jaiṡ al-Ḥur sebagai aktor di Suriah, melihat
representasi bahasa media al-Alam tentang ketiga kelompok militan, dan menguak
ideologi channal al-Alam dalam konstruksi kognisi sosialnya dalam pemberitaan ketiga
kelompok militan tersebut. Representasi kelompok Dã’iṡ, Jabhah an-Nuṣra, dan al-
Jaiṡ al-Ḥur dapat dianalisis menggunakan teori tekas wacana Roger Fowler dan kognisi
sosial dapat dianalisis dengan teori Teun van Dijk. Teori Fowler akan mengungkap
fungsi kosakata dan nilai-nilai pengalaman dan teori kognisi sosial Teun van Dijk dapat
mngungkap konstruksi ideologi channal al-Alam dalam pemberitaan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara konteks sosial, channal al-
Alam dengan kelompok militan memiliki hubungan historikal. Media ini disponsori
oleh pemerintah Iran yang memiliki hubungan erat dengan negara-negara Timur
Tengah dan regional khususnya negara Suriah. Hasil penelitian representasi kelompok
Dã’iṡ dan Jabhah an-Nuṣra menunjukkan bahwa mereka adalah kelompok teroris di
konflik Suriah seperti diksi “irhãb” serta “iṡtibãkãt” dan kelompok al-Jaiṡ al-Ḥur
merupakan kelompok yang diintervensi oleh Amerika pada konflik Suriah seperti
dalam diksi “al-Jaiṡ al-Ḥur al-muwahhid”. Hasil penelitian kognisi sosial menunjukkan
bahwa sejarah negara Iran mempengaruhi mental junalis chennal al-Alam dalam
memproduksi berita. Cara negara Iran dalam menghadapi teroris di negara regional
membuat al-Alam memarginalkan kelompok Dã’iṡ dan Jabhah an-Nuṣra dari konflk
Suriah dan al-Jaiṡ al-Ḥur menjadi kelompok yang mem-backing kepentingan Amerika
di Suriah.NIM. 1520510057 NURE KHUN RIKHTE H2018-02-06T02:10:08Z2018-02-06T02:10:08Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29292This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/292922018-02-06T02:10:08ZTUTURAN BERBAHASA ARAB GURU DAN SANTRI PONDOK PESANTREN IBNUL QOYYIM PUTRA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017
(ANALISIS KESANTUNAN)This thesis is entitled "Arabic Teacher Speech in Ibnul Qoyyim Boarding School For Boys Yogyakarta for Lesson Year 2016/2017 (Analysis of Politeness)". This thesis examines Arabic speeches used by teachers when teaching in a classroom in terms of politeness of language. Then in analyzing the speech the researcher uses Leech's politeness theory. Determination of teachers as an object of study, given that teachers are more polite and able to speak with using arabic language than the student who are still at the learning stage.
This research is aimed to find out the structure of Arabic speech that is used by the teacher and the politeness aspect of language in Arabic speech which is used by Ibnul Qoyyim Boarding School For Boys when teaching santri in class. This research is a qualitative research by collecting data by interacting with people in place of research. The method that researchers use in this study is divided into three namely the method of data provision, data analysis, and methods of data analysis results.
After analyzing the direct speech by the subject teacher of Tamrin Lugah in Ibnul Qoyyim Boarding School For Boys with the theory of politeness of Geoffey Leech, it resulted in the tact maxim, the generosity maxim, the approbation maxim, the agreement maxim, and the sympathy maxim. Whereas in practice the teacher also violated the language-assisted language with the tact maxim, the approbation maxim, and the aggrement maxim, and researchers did not find the modesty maxim ( INDONESIA ) Tesis ini berjudul “Tuturan Berbahasa Arab Guru Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putra Yogyakarta Tahun Pelajaran 2016/2017 (Analisis Kesantunan)”. Tesis ini mengkaji tuturan berbahasa Arab yang digunakan oleh guru ketika mengajar di dalam kelas yang ditinjau dari segi kesantunan berbahasanya. Kemudian dalam menganalisis tuturan tersebut peneliti menggunakan teori kesantunan berbahasa Leech.Penentuanguru sebagai objek kajian, mengingat karena guru lebih bersikap santun dan mampu bertutur dengan menggunakan bahasa arab dibandingkan para santri yang masih pada tahap belajar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuistruktur tuturan berbahasa arab dan aspek kesantunan berbahasa pada tuturan berbahasa arab yang digunakan guru Pesantren Ibnul Qoyyim Putra ketika mengajar santridi kelas.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga yaitu metode penyediaan data, analisis data, dan metode hasil analisis data.
Peneliti melakukananalisis terhadap tuturan langsung oleh guru mata pelajaran Tamrin Lugah di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putra tersebut ketika sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas dengan teori kesantunan Geoffey Leech.Analisis yang dilakukanoleh peneliti menghasilkan maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan,maksim kemufakatan, dan maksim kesimpatisan. Sedangkan pada praktek mengajar guru tersebut juga melakukan pelanggaran kesantuan berbahasa dengan maksim kebijaksanaan, maksim penghargaan, dan pelanggaran maksim kemufakatan, dan untuk maksim kesederhanaan peneliti tidak menemukannya.NIM. 1520510107 HENDRIANA WIJAYA2018-02-06T01:52:14Z2018-02-06T01:52:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29289This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/292892018-02-06T01:52:14ZGAYA BAHASA ḪIZIB AL-GHAZĀLĪ KARYA IMAM AL-GHAZĀLĪ
(STUDI ANALISIS STILISTIKA)Dalam sebuah karya sastra tidak akan bisa terlepas dari gaya bahasa yang
digunakan pengarang untuk mendapatkan efek-efek tertentu bagi bara pembaca.
Seseorang pengarang untuk mencapai efek tertentu pada pembaca, menggunakan
gaya bahasa tertentu dengan memanfaatkan perangkat fonologi, leksikal,
gramatikal dan pemaknaan. Karena itu, diperlukan sebuah metode untuk
menggali apa efek, maksud dan tujuan yang dikehendaki pengarang dalam
karyanya. Salah satu metode yang dinilai dapat mengungkapkan hal tersebut
adalah stilistika.
Dalam dunia tasawuf atau sufi terdapat aurād yang selalu dikerjakan
dalam kehidupan sehari-hari yaitu zikir dan doa. Di antara amalan tersebut
adalah ḥizib, yaitu suatu kumpulan zikir yang disusun oleh seorang guru tarikat
atau seorang ulama untuk diamalkan dalam waktu-waktu tertentu. Bacaan-bacaan
yang terangkai pada bacaan ḥizib adalah berupa kumpulan-kumpulan ayat pilihan
dalam al-Qur’ān, pujian-pujian, al-Asmā al-Husnā, salawāt, tahlil dan doa-doa
pilihan. Dari penjelasan di atas, penulis mengangkat suatu penelitian terhadap
sebuah amalan para kaum sufi berupa Ḫizib dengan fokus gaya bahasa yang
dikemukakan oleh pengarang, dengan menggunakan teori atau analisa stilistika,
agar dapat diketauhi apa saja unsur-unsur gaya bahasa yang digunakan oleh
pengarang dan bagaimna pengaruh pilihan gaya bahasa terhadap pemaknaanya.
Ḫizib yang penulis teliti adalah ḥizib Ghāzalī karya Imam Al-Ghāzalī. Ḫizib ini
adalah kumpulan doa yang dipilih dari ayat-ayat al-Qur’an dan doa-doa oleh
Imam Ghāzalī dalam menghilangkan segala kesusahan dan kesulitan ketika berada
di Negara Magribi. Adapun penelitian ini untuk mengungkapkan gaya bahasa
yang digunakan dalam ḥizib Al-Ghazālī dan bagaimana pengaruh pilihan gaya
bahasa terhadap pemaknaanya.
Penelitian ini merupakan penelitian literature atau studi teks, maka
kegiatan penellitian ini dipusatkan pada kajian buku-buku yang memiliki
keterkaitan dengan pembahasaan yang akan diteliti. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer yang dilengkapi dengan data sekunder. Data
primer yakni informasi dari karya tulis pengarang yakni Ḫizib Ghāzalī . data
sekunder yaitu informasi yang berasal dari luar Ḫizib yang ada kaitanya dengan
pembahasan ini. Jenis sempel yang digunakan yaitu purposive sampling. Analisis
data yang dilakukan dengan metode analisis isi, kemudian dasar pelaksanaan
metode analisis isi adalah penafsiran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari segi pemanfaatan unsur bahasa
berdasarkan leksikal kata, ditemukan kata yang khas dalam Ḫizib Ghāzalī,
sinonim, polisemi, kata-kata asing. Dari segi gaya bahasa berdasarkan gramatika
ditemukan aspek kata kerja, aspek kata benda, kalimat nominal, kalimat verbal,
kalimat interogatif, penyiasatan struktur dan efek yang ditimbulkan. Dari segi
gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna (retorika) ditemukan asonasi,
apostrof, polisindeton , kismus, aufemismus , pleonasme, perifirasis, paradoks,
oksimoron serta tentang pengaruh pilihan gaya bahasa terhadap pemaknaan dlam
Ḫizib Ghāzalī.NIM. 1520511004 GUNAWAN LAKSONO AJI2018-02-06T01:40:46Z2018-02-06T01:40:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29285This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/292852018-02-06T01:40:46ZKOLOKASI FRASA VERBAL BERPREPOSISI MIRIP DALAM ALQURAN
DAN PROBLEMATIKA PENERJEMAHANNYABahasa Arab merupakan bahasa yang kaya akan kosakata dan frasa. Tidak
semua kata atau frasa dalam bahasa Arab dapat ditemukan padanan katanya dalam
bahasa lain. Inilah salah satu alasan mengapa Alquran diturunkan menggunakan
bahasa Arab. Salah satu hal yang menarik tentang kekayaan kosakata dalam
Alquran adalah adanya verba-verba yang berkolokasi dengan preposisi mirip,
sehingga seolah maknanya sama, tapi sebenarnya secara semantis berbeda.
Misalnya dalam Alquran, verba أنزل terkadang berkolokasi dengan preposisi إلى
dan terkadang juga berkolokasi dengan preposisi على . Oleh karena itu, kemiripan
preposisi ini menimbulkan kesulitan dalam penerjemahan.
Penelitian ini mengkaji makna dari verba-verba yang berkolokasi dengan
preposisi mirip ini secara semantis, yaitu dengan memperhatikan konteks dari
ungkapan-ungkapan tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini tidak lepas dari
kamus-kamus Arab klasik, kitab-kitab tafsir, dan sumber rujukan lain.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa verba-verba yang
dikolokasikan dengan beberapa preposisi mirip dalam Alquran merupakan
ungkapan yang memiliki nilai sastra dan keindahan serta efek yang luar biasa.
Preposisi-preposisi dengan beragam maknanya, ketika berkolokasi dengan suatu
verba, bisa merubah makna verba tersebut. Sehingga satu verba bisa memiliki
banyak makna karena perbedaan preposisi yang bersanding dengannya.NIM. 1520511028 M NURUL HUDA2018-02-01T08:05:36Z2018-02-01T08:05:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29249This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/292492018-02-01T08:05:36ZCAMPUR KODE BAHASA ARAB DALAM KOMUNIKASISISWA ROHISSMAAL-KAUTSAR BANDAR LAMPUNG (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK)Proses komunikasi masyarakat tidak hanya berlangsung dalam satu bahasa
saja, akan tetapi bisa lebih dari satu bahasa. Penggunaan dua bahasa atau lebih
disebut dengan bilingualime atau kedwibahasaan. Adanya kemampuan
bilingualitas berimbas pada munculnya campur kode yaitu pencampuran dua
bahasa atau lebih dalam suatu tindak bahasa tanpa ada situasi yang menuntut
pencampuran itu. Pada penelitian ini, peneliti mengangkat judul “Campur Kode
Dalam Komunikasi Siswa Rohis SMA Al-Kautsar Bandar Lampung” dengan
alasan karena campur kode merupakan strategi komunikasi yang paling efektif
untuk memperluas pengetahuan dan wawasan serta memaksimalkan potensi diri
khususnya dalam penguasaan bahasa. Dalam hal ini subyek kajian peneliti adalah
siswa rohis SMA Al-Kautsar Bandar Lampung. Dengan adanya campur kode pada
komunikasi siswa rohis tersebut diharapkan mampu menjadi daya tarik bagi siswa
lain untuk lebih giat dalam belajar bahasa dan mampu bersaing dengan satu sama
lain.
Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research) dengan
menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan bentuk campur kode dalam tataran kata, frasa, dan klausa
serta untuk mendeskripsikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi campur
kode dalam peristiwa komunikasi pada siswa rohis SMA Al-Kutsar Bandar
Lampung. Penelitian ini menggunakan data lisan dari informan. Data dalam
penelitian ini dikumpulkan melalui teknik simak, catat, teknik wawancara, dan
dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa campur kode dalam peristiwa
komunikasi siswa rohis SMA Al-Kautsar Bandar Lampung terdapat tiga bentuk
campur kode yaitu, bentuk campur kode dalam tataran kata, frasa, dan klausa.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya campur kode pada siswa
rohis SMA Al-Kautsar Bandar Lampung yaitu, faktor penutur atau pembicara,
faktor kebahasaan, faktor latar belakang sikap penutur, faktor penggunaan istilah
yang polular, faktor humor, faktor kebiasaan dan faktor style atau gaya baru
berbahasa.NIM. 1520510123 YENI LAILATUL WAHIDAH2018-01-30T06:56:13Z2018-01-30T06:56:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29211This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/292112018-01-30T06:56:13ZKESANTUNAN BERBAHASA SURAT-SURAT NABI MUHAMMAD KEPADA PARA RAJAThis research was intended to look at the speech acts and politeness forms used by Prophet Muhammad. Moreover, it was also aimed to know the secret use of politeness on various speech acts in the lettersto the kings. The letters analyzed in this discussion were the letters containing a call to embrace Islam to the three kings of great kingdoms outside the Arabian Peninsula, Abyssinia al-Najasy (Ethiopia), Emperor Heraclius (Roman), and Kisra (Persia). The language analysis methodof Eunar Haugen was used in this research. Searle (1969) speech acts and Leech (1983)politeness was used as thetheory. The result showed that the letters mostly used a form of indirect speech acts with imperatives. In any form of speech used contained politeness maxims formulated by Leech used without recourse. The use of different linguistic politeness makes different influence on the king recipients. Once it is united to convince the recipients, it will make them sure to accept Islam.
Keywords: politeness; letters of the Prophet Muhammad; vertical interaction
Abstrak
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk melihat tindak tutur dan bentuk kesantunan berbahasa Nabi Muhammad. Selain itu, untuk mengetahui rahasia penggunaan kesantunan berbahasa pada tindak tutur yang berbeda dalam surat-surat Nabi Muhammad kepada para raja.Surat-surat Nabi Muhammad yang dianalisis adalah surat-surat yang berisi ajakan memeluk Islam kepada raja-raja dari tiga kerajaan besar di luar Jazirah Arab, yakni kepada Raja Habsyi al-Najasy (Etiopia), Kaisar Heraklius (Romawi), dan Raja Kisra (Persi). Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis bahasa versi Eunar Haugen.Teori tindak tutur (speech acts) Searle (1969) dan prinsip kesantunan berbahasa yang diklasifikasikan oleh Leech (1983) dijadikan landasan utama dalam penelitian ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa hampir seluruh surat-surat Nabi Muhammad menggunakan bentuk tuturan tidak langsung yang bermakna imperatif. Penggunaan maksim kesantunan berbahasa memiliki rahasia tersendiri, yakni memberikan pengaruh yang beragam. Jika disatukan dalam diri para penerima surat akan membuat mereka tidak ragu untuk menerima ajaran Islam.
Kata Kunci: kesantunan berbahasa; surat-surat Nabi Muhammad; interaksi vertikal. Ubaidillah2017-12-21T03:49:56Z2017-12-21T03:49:56Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28087This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/280872017-12-21T03:49:56ZPENGARUH BAHASA ARAB DALAM BAHASA INDONESIASebetulnja untuk menguraikan persoalan ini, seharusnja dilakukan oleh para ahli bahasa Indonesia jang mengetahui bahasa Arab. Maka djika disini saja memberanikan diri membahasnja, itu bukanlah berarti bahwa saja adalah seorang ahli bahasa. Oleh karenanja, sangatlah diharapkan kerelaan Sdr.2 para ahli untuk memaafkannja, kiranja saja ikut tjampur memperbintjangkan masalah ilmijah jang serba rurnit ini.M. Salim Fachry2017-12-21T03:47:33Z2017-12-21T03:47:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28082This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/280822017-12-21T03:47:33ZBAHASA-ARAB DALAM ARENA SEJARAHAlhamdulillahilladzii faradha 'alal-muslimian jaquulal-haqqa
wa ja'mala hihi wala jachsja qaulal-mu'aat·idhiina wa dja'alallughatal-'arabijjata lisaana diinil mursaliina. wash-sha laatu wassalaamu'ala sajjidina muhammadinil-ladzii amaranaa an-nakuuna bidiinihi minal- 'aamiliina wa lita'liimi sj arii 'a.tibi minan-naasjiriin,wa fii sabiili i')aaiha minad-daa'ibiina wa 'ala aalihi wa sltahbihi adjma'iina, aroma ba'du.A. Razaq Al-Amudy2017-11-30T04:35:06Z2017-11-30T04:35:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28550This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/285502017-11-30T04:35:06ZMAKNA KATA FATH DAN DERIVASINYA DALAM ALQURAN
(KAJIAN SEMANTIK)Pemilihan kata fath dalam penelitian ini didasari oleh asumsi bahwasanya ia memiliki kaitan yang erat dengan kehidupan umat muslim, seperti: Fath Makkah, Fath Andalusia, dan lain sebagainya. Tidak jarang pula, kata fath ini dikaitkan
dengan slogan perjuangan yang masyhur yaitu بنصر من الله وفتح قری . Slogan yang kiranya memberikan pengaruh positif dan melahirkan rasa optimisme tinggi. Di samping itu, selain kata ini memainkan istilah penting dalam Alquran serta mengandung konsep linguistik, kata ini juga mengandung pluralitas makna yang kiranya perlu diungkap makna dan pemahamannya. Kata fath seringkali hanya dipahami dengan makna “pembukaan dan penaklukan” tanpa disertai pemahaman
bahwa sebenarnya pada kata fath dan derivasinya terdapat kategori makna yang terabaikan. Terlebih ketika kata ini digunakan dalam Alquran sebagai sebuah
fenomena linguistik. Penelitian dengan judul “Makna Kata Fath dan Derivasinya dalam Alquran (Kajian Semantik)” ini bertujuan mengetahui makna dasar kata
fath secara etimologi, memahami derivasi kata fath dan maknanya dalam Alquran, dan memahami relasi sintagmatik dan paradigmatik dari kata fath.
Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan sumber primer kitab suci Alquran dan beberapa karya terkait sebagai sumber data sekunder. Penelitian ini menggunakan metode analisis-deskriptif. Adapun untuk pendekatan dalam menganalisis, peneliti menggunakan semantik Alquran yang dipopulerkan Izutsu dengan teori makna dasar dan makna relasionalnya yaitu dari
segi sintagmatik-paradigmatiknya. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa berdasarkan makna dasarnya, kata fath memiliki beberapa arti: yaitu: pembukaan, sebuah tanda diakritik, melubangi sesuatu, dan lain sebagainya. Sedangkan makna kata fath dan derivasinya dalam Alquran yaitu: membuka, menurunkan, mengutus, kemenangan atau kejayaan, dan ketetapan atau keputusan. Adapun
relasi atau hubungan sintagmatiknya yaitu dengan kata-kata: Allah, slogan perjuangan (Jihad), agama Islam, maghfirah, nikmat dan hidayah (petunjuk) Allah. Sedangkan relasi atau hubungan paradigmatiknya, terkait dengan kata; nasr, tamkin, falah, dan fauz.NIM. 1320511113 NURUL ISTIFAIYAH2017-11-30T04:18:15Z2017-11-30T04:18:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28549This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/285492017-11-30T04:18:15ZPELUANG HOMOGRAF DALAM BAHASA ARAB DAN RAGAM CARA
BACANYA BERDASARKAN ÄL-AWZĀN ÄṢ-ṢARFIYYAŢDunia keilmuan bahasa Arab telah lama mengenal istilah äl-musytarak ällafżiyy
yang di dalam keilmuan modern bisa disetarakan dengan konsep homonim,
yaitu kata yang sama baik dalam hal tulisan maupun pengucapan. Lebih jauh,
homonim memiliki cabang berupa homofon dan homograf. Homofon adalah kata
yang memiliki kesamaan dalam hal bunyi, meskipun secara penulisan berbeda.
Bahasa Arab tidak memiliki kata homofon yang tulisannya berbeda. Tetapi
keberadaan homograf pada tulisan kata tak bervokal banyak bertebaran, baik yang
diucapkan secara berbeda (heterofon) maupun diucapkan secara sama (homofon).
Tesis ini menelusuri peluang keberadaan homograf tersebut berdasarkan älawzān
äsh-sharfiyyaţ pada kombinasi-kombinasi dan wazan-wazan yang
terkategori ṡulāṡiyy, baik mujarrad maupun mazīd. Data yang diteliti berupa
waza-wazan yang ṣahīh sālim, bukan mu’tall maupun mudhā’af.
Peneltian terhadap data-data yang ditentukan menemukan bahwa kemunculan
homograf di dalam bahasa Arab banyak dimungkinkan dari kesamaan kombinasi
dengan kemungkinan pengucapan yang berbeda sehingga menghasilkan bentuk
dan makna kata yang berbeda, baik struktur vokalnya sama maupun berbeda.
Peluang cara baca äl-awzān äṣ-ṣarfiyyaţ memiliki kecenderungan berkebalikan
dengan peluang matematisnya. Berdasarkan peluang matematis, semakin banyak
huruf yang menyusun sebuah kata, maka semakin banyak peluang ragam cara
bacanya. Sedangkan menurut äl-awzān äṣ-ṣarfiyyaţ, ada kecenderungan bahwa
semakin banyak huruf yang menyusun sebuah kata, maka semakin kecil peluang
ragam cara bacanya. Dari 60 (enam puluh) kombinasi yang diteliti, sebanyak 39
(tiga puluh sembilan) kombinasi atau 65% dari seluruh kombinasi merupakan
homograf. Sisanya, yaitu 21 (dua puluh satu) kombinasi atau 35% dari seluruh
kombinasi yang diteliti, adalah monograf. 39 (tiga puluh sembilan) kombinasi
homograf tersebut memiliki 155 (seratus lima puluh lima) wazan, dengan jumlah
wazan yang berbeda-beda setiap kombinasi. 39 (tiga puluh sembilan) kombinasi
ini seluruhnya merupakan homograf heterofonik, dengan 37 (tiga puluh tujuh)
kombinasi memiliki wazan-wazan yang bukan merupakan homograf homofonik,
dengan total 118 (seratus delapan belas) wazan. Sementara kombinasi yang
memiliki wazan-wazan yang merupakan homograf homofonik berasal dari 19
(sembilan belas) kombinasi, dengan total 37 (tiga puluh tujuh) wazan.NIM. 1320512092 SHOFHI AMHAR2017-11-30T01:44:27Z2017-11-30T01:44:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28543This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/285432017-11-30T01:44:27Z“ANALISIS KESALAHAN GRAMATIKAL PADA SKRIPSI MAHASISWA
PRODI PBA INSURI PONOROGO WISUDA 2014/2015”
(TELAAH TEORI TAKSONOMI KATEGORI LINGUISTIC)Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk menguasai setiap bahasa,
termasuk bahasa Arab, walaupun dalam kadar dan dorongan yang berbeda.
Bahasa Arab merupakan bahasa kedua, pengajaran bahasa Arab dimulai sejak
taman kanak-kanak. Ini berarti bahwa pembinaan bahasa telah dimulai sejak dini.
Namun ternyata masih terdapat banyak kesalahan dan persoalan dalam berbahasa
Arab. Kesalahan seperti ini disebut sebagai kesalahan berbahasa. INSURI
sebagai salah satu Perguruan Tinggi swasta di Ponorogo, memberikan tugas akhir
berupa skripsi kepada seluruh mahasiswanya sebagai salah satu syarat akademik
untuk memperoleh gelar sarjana. Peneliti menemukan beragam kesalahan yang
dapat ditemukan dalam skripsi mahasiswa prodi PBA Institut Sunan Giri
Ponorogo, sehingga menjadi salah satu pembuktian bahwa pada skripsi
mahasiswa prodi PBA masih banyak ditemukan kesalahan dalam penggunaan
bahasa dalam menulis sebuah skripsi.
Peneliti, dalam hal ini perlu mengangkat tema ‚Analisis Kesalahan
Gramatikal Pada Skripsi Mahasiswa Prodi PBA INSURI Ponorogo Tahun
Wisuda 2014/2015‛ dengan rumusan masalah sebagai berikut : (1) Apa bentuk
kesalahan berbahasa tataran morfologi pada skripsi mahasiswa prodi PBA Insuri
Ponorogo tahun 2014/2015? (2) Apa bentuk kesalahan berbahasa tataran
sintaksis pada skripsi mahasiswa prodi PBA Insuri Ponorogo tahun 2014/2015?
(3) Apa saja faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan berbahasa tataran
morfologi dan sintaksis pada skripsi mahasiswa prodi PBA Insuri Ponorogo
tahun 2014/2015?. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dan bersifat
deskriptif analitik. Teknik pengumpulan datanya adalah dengan tekhnik baca dan
catat dan tekhnik dokumentasi, sedangkan analisis pembahasan akan lebih
disignifikan dan direlevansikan dengan metodologi analisis kesalahan berbahasa,
yaitu mengumpulkan kesalahan, mengidentifikasi kesalahan, menjelaskan
kesalahan, mengklasifikasikan kesalahan dan mengevaluasi kesalahan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan morfologi terjadi pada
penghilangan unsur (afiks ya, alif, dan ta), kesalahbentukan fi’l mudhari’, kesalah
bentukan jama’ menjadi mufrad, kesalah bentukan fi’l menjadi masdar,
pergantian huruf, dan reduplikasi. Kesalahan pada ranah sintaksis antara lain
terjadi pada kesalahbentukan ism, fi’l , frasa, klausa, kesalahurutan na’at man’ut,
kesalahan penyusunan idhafah, kesalahan penyusunan kalimat verbal dan
nominal, dan kesalahan penggunaan nakirah makrifah. Kesalahan berbahasa ini
disebabkan oleh beberapa factor antara lain: perbedaan yang signifikan antara
bahasa Arab dan bahasa Indonesia, adanya kemiripan/keserupaan struktur kaidah
satu dengan kaidah yang lain didalam bahasa Arab, generalisasi berlebih,
pengaruh bahasa pertama, konteks pembelajaran yang kurang memadai, kepekaan
rasa berbahasa.NIM. 1520511007 LU’LU UN NISAI2017-11-28T04:12:50Z2017-11-28T04:12:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28538This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/285382017-11-28T04:12:50ZSINONIM KATA JAMAL DALAM KAMUS AL-MUNAWWIR ARAB-INDONESIA (ANALISIS SEMANTIK)Sinonim (tarāduf) ini merupakan salah satu dari sekian banyak kajian
linguistik yang juga merupakan salah satu bagian dari relasi makna yang memiliki
kedudukan sentral di dalam semantik. Dalam penggunaan bahasa itu sendiri
terkadang antara satu daerah dengan daerah lainnya ditemui perbedaan-perbedaan
termasuk dalam hal penamaan atau penyebutan sesuatu. Begitu juga dengan
masyarakat Arab, karena kehidupan di Arab mereka membeda-bedakan kata
jamal ‘unta’. Hal ini karena jamal ‘unta’ memiliki peranan penting dalam
kehidupan manusia. Perbedaan jumlah dan makna kata dari satu bahasa ke bahasa
yang lain sangat berkaitan dengan perbedaan cara pandang masyarakat penutur
bahasa. Banyak atau sedikitnya jumlah leksikon yang dimiliki sebuah bahasa telah
mewakili pentinganya sebuah leksikon dalam masyarakat penutur bahasa tertentu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kata-kata yang bersinonim
dengan kata jamal ‘unta’ di dalam kamus Al-Munawwir Arab Indonesia. Selain
itu untuk mengetahui bentuk kategori makna kata-kata yang bersinonim dengan
kata jamal ‘unta’ ditinjau dari segi medan semantik serta komponen maknanya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yang bersifat
deskriptif dan penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kepustakaan (Library
research), penelitian yang dilakukan semata-mata hanya berdasarkan kepada fakta
atau fenomena yang ada, dengan cara mengidentifikasi masalah yang terdapat
dalam data primer yaitu Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia, kemudian
mengumpulkan dan memaparkan kata-kata yang berhubungan dengan sinonim
kata jamal ‘unta’ yang terdapat di dalam kamus tersebut dengan memberikan
analisis terhadap data yang ada.
Adapun hasil dari penelitian ini adalah penulis menemukan sekitar 144
kata yang bersinonim dengan kata jamal ‘unta’ dalam Kamus Al-Munawwir Arab-
Indonesia dan juga menghasilkan sebanyak 23 (dua puluh tiga) komponen makna
yang berbeda. Selain itu penulis mengklasifikasikan sinonim kata jamal ‘unta’
dalam beberapa kategori, diantaranya adalah berdasarkan karakter dan kondisi
fisik jamal ‘unta’, kemudian berdasarkan aktifitas dan peralatan jamal ‘unta’, juga
berdasarkan usia jamal ‘unta’, selanjutnya berdasarkan warna jamal ‘unta’, dan
terakhir berdasarkan jumlah jamal ‘unta’. Penulis menganalisis medan leksikal
dari kata jamal “unta” yang kemudian dihasilkan beberapa kata, yakni al-ibil, annāqah,
dan al-baῑru. Dan penulis juga menemukan kata yang berlawanan
(antonim) dengan kata jamal ‘unta’, dari kata-kata yang berantonim ini ditemukan
dua jenis antomin, yang pertama antonimi biner (binary opposition), yang kedua
antonimi bergradasi adalah perlawanan yang berjenjang atau bertingkat (gradable
opposite). Penulis menyimpulkan bahwa tidak ada kata sinonim bersifat
menyeluruh (total) karena sinonim yang menyeluruh tidak pernah dijumpai.
Bahkan jika kata-kata yang bersinonim memiliki persamaan makna. Karena setiap
kata akan berbeda maknanya jika digunakan dalam situasi yang berbeda.NIM. 1520510087 YUSNINDAR ABD GANI2017-11-24T08:08:37Z2017-11-24T08:08:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28501This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/285012017-11-24T08:08:37ZKATA AURAT DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN SEMANTIK PERSPEKTIF TOSHIHIKO IZUTSU)Kata aurat didalam Al-Qur‟an terulang sebanyak 4 kali, sedangkan yang
berhubungan dengan aurat terulang sebanyak 9 kali dalam 4 surah. Di setiap ayat
terdapat berbagai perbedaan makna, oleh karena itu dibutuhkan pemahaman yang
lebih mendalam. Adanya perbedaan makna tersebut, mendorong penulis untuk
mengkaji makna yang lebih dalam dan lebih jauh lagi seputar kata aurat di dalam
Al-Qur‟an.
Dalam tesis ini, penulis mengungkapkan makna dan konsep yang
terkandung di dalam kata aurat yang terdapat di Al-Qur‟an dengan menggunakan
analisis semantik yang dikembangkan oleh Toshihiko Izutsu. Semantik Al-Qur‟an
menurut Toshihiko Izutsu berusaha mengungkap pandangan dunia Al-Qur‟an
(Weltanschauung) melalui analisis semantik terhadap kosakata atau istilah-istilah
kunci Al-Qur‟an. Proses yang dilakukan dalam penelitian ini adalah meneliti
makna dasar dan makna relasional kata aurat dalam Al-Qur‟an dengan
menggunakan analisis sintagmatik dan paradigmatik, kemudian meneliti
penggunaan kosakata aurat pada masa pra-Qur‟anik, Qur‟anik, dan pasaca
Qur‟anik.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan: kata aurat memiliki makna dasar
kemaluan (suatu hal yang harus ditutupi), sedangkan makna relasional bisa
dianalisis dari makna sintagmatik dan paradigmatik. Analisis sintagmatik kata
aurat yaitu bermakna terbuka, rawan (kosong), dan aurat (anggota tubuh yang
harus ditutupi). Adapun analisis paradigmatik merupakan analisis yang
mengkomprasikan kata atau konsep tertentu dengan kata atau konsep lain yang
mirip atau berlawanan: konsep yang mirip (sinonim) aurat dalam penelitian ini
ditemukan yaitu kata saw‟ah, dan dilihat dari integrasi antar konsep lain kata aurat
memiliki asosiasi dengan manusia, lingkungan, pakaian, jilbab. Perkembangan
sinkronik dan diakronik. Dalam perkembangan ini, tokoh semantik Toshihiko
Izutsu menggunakan persoalan penggunaan kosakata dalam tiga periode: 1)
periode pra Quranik, pada periode ini kata aurat bermakna cacat (aib), 2) periode
Qur‟anik, pada periode ini, ayat yang berhubungan dengan aurat diturunkan di
Madinah, yang dalam QS. Al-Ahzab: 13 aurat diartikan terbuka, dan dalam surat
An-Nur:31,58 diartikan aurat (suatu hal yang harus ditutupi). Adapun ayat tentang
aurat yang diturunkan di Makkah dalam QS. al-A‟raf:20,22,26,27 , dan QS.
Thoha:121 diartikan kemaluan (sesuatu yang harus ditutupi). 3) periode pasca
Qur‟anik, dalam periode ini, sudah banyak muncul perbedaan para mufassir
mengenai aurat diantaranya perbedaan penafsiran dalam batasan penutupan aurat
dan juga trend masa kini bentuk dalam penutupan aurat.NIM. 1520511031 NAMIROTU QUBAIYAH2017-11-24T03:43:18Z2017-11-24T03:43:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28492This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/284922017-11-24T03:43:18ZPENGGUNAAN KATA ASING DALAM IKLAN ELEKTRONIK BERBAHASA ARAB DI WEBSITE EKSTRA WWW.EXTRASTORES.COM (ANALISIS MORFOLOGIS DAN SEMANTIK)Penelitian ini mendeskripsikan tentang perkembangan bahasa
dalam teknologi, dimana teknologi mengalami perkembangan yang
dinamis di tengah-tengah masyarakat sebagai bentuk pengejewantahan
atas gerak akal yang dilakukannya serta menjelaskan proses
pembentukan neologi Arab dalam bahasa iklan elektronik berbahasa
Arab di website Extrastores. Penelitian ini merupakan penelitian pada
bidang linguistik, di mana paradigma bidang keilmuannya berada pada
wilayah neologi. Kajian ini bertujuan untuk menunjukkan dan
mendeskripsikan peran bahasa sebagai alat komunikasi dalam
berinteraksi melalui metode kualitatif deskriptif.
Teknik deskriptif analitik digunakan untuk menganalisis secara
kritis melalui teori Ibrahim Murad yang memiliki lima macam
pembentukan dengan 15 kaidah. Pengambilan data dalam penelitian ini
dengan menyimak penggunaan bahasa iklan elektronik berbahasa Arab di
website Extrastores dilanjutkan dengan mencatat data-data kosakata
asing dan mengklasifikasikan dalam aspek morfologis dan semantik.
Hasil penelitian ini ditemukan tiga macam bentuk neologi; 1)
Neologi Morfologi; a. neologi derivai (16 kata), b. neologi komposisi (10
kata) dan c. neologi an-naht (1 kata), 2) Neologi Semantis; a. neologi
metaforis (7 kata) dan b. neologi translasi (19 kata), dan 3) Neologi
Peminjaman; a. dakhil (113 kata) dan b. arabisasi (6 kata). Dilihat secara
morfologis, penggunaan kata asing dalam iklan Elektronik berbahasa
Arab di website Extra difokuskan pada kaidah derivasi (Maṣdar, Ism al-
Fa’il, ism maf’ul, Sifah Musyabbahah, Sighah Mubalaghah, Ism Makan
dan Ism alat), komposisi dan an-naht. Sedangkan dari aspek semantik,
yaitu metafora dengan perluasan makna dan penyempitan makna dan
juga kaidah translasi.NIM. 1520510104 AULIA NABILLA2017-11-23T04:11:51Z2017-11-23T04:11:51Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28480This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/284802017-11-23T04:11:51ZPERUBAHAN UNSUR BAHASA PADA NAMA DIRI BERBAHASA ARAB DI INDONESIA (STUDI ANALISIS FONOLOGI)The absortion of self –titled names from Arabic into Indonesia has a change in the lingusitic system, whether phonetic, phonemic, morphological, syntactic, or semantic. The change of the language system occurs because the Arabic language system is different from the linguistc system of Indonesia. This research is a qualitative research which is aimed to describe language changes in the phonologycal level at Arabic self-name in Indonesia, especially the names of UIN graduate students of Sunan Kalijaga Yogyakarta class of 2015. The language changes that occur in the name of self is done by eliminating, changing, or replace the sound system in the names of self in Indonesia absorbed from the Arabic language. Phonological changes occur because of the differences and similarities of sound systems in two different languages, namely Arabic and Indonesian. After observing and analyzing the data, the serearcher came to the conclusion that the names of the self in Indonesia absorbed from the Arabic language undergo language changes in the phonological level that undergoes integration and interference. The phonological changes that occur in the form of golttal phonemic removal, the removal of long vowels into short vowels, the removal of phonemes double or syiddah into single phonemes, such as phonemes (mm) into phonemes (m), and the addition of vowels. Phonological changes also occur in vowel changes /a/ to /o/, vowel /i/ to /e/, vowel /a/ to /e/ and also occur in phoneme changes /h/ to /kh/, phoneme /q/ to /k/, phoneme /f/ to /p/, phoneme /‘/ (ain) to /k/, and phoneme /‘/ (ain) to /ng/. The language changes occur because linguistic and nonlinguistic factors. Nonlinguistic factor influenced by knowledge factors, prestige factors, ease factors, and social and cultural factors. ( INDONESIA ) Penyerapan nama-nama diri dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia memiliki perubahan dalam sistem kebahasaan, baik itu secara fonetis, fonologi, morfologis, sintaksis maupun semantis. Perubahan sistem kebahasaan terjadi karena sistem kebahasaan Arab berbeda dengan sistem kebahasaan Indonesia. perubahan bahasa dalam tataran fonologi terjadi karena satu segmen bunyi tertentu yang ada dalam bahasa tertentu, tetapi tidak ada dalam bahasa lain. Penelitian ini berupa penelitian kualitatif yang ditujukan untuk mendeskripsikan bentuk perubahan bahasa dalam tataran fonologi pada nama-nama diri berbahasa Arab di Indonesia khususnya nama-nama mahasiswa Pascasrajana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta angkatan 2015. Perubahan bahasa yang terjadi pada nama-nama diri tersebut dilakukan dengan cara menghilangkan, merubah, ataupun menggantikan sistem bunyi pada penyerapan nama–nama diri dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia. Setelah mengamati dan menganalisis data, peneliti sampai pada kesimpulan bahwa penyerapan nama- nama diri dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia mengalami beberapa perubahan bahasa dalam tataran fonologi yang mengalami integrasi dan interferensi. Bentuk perubahan bahasa dalam tataran fonologi yang terjadi berupa penghilangan fonem glotal („) /ء/, penghilangan vokal panjang (mad/lenght) /ā, ī, ū/ menjadi vokal pendek /a, i, u/, penghilangan fonem rangkap atau syiddah ( ) menjadi fonem tunggal, seperti fonem / م / (mm) menjadi fonem /m/, dan penambahan vokal. Perubahan bahasa juga terjadi pada perubahan vokal /a/ menjadi /o/, vokal /i/ menjadi /e/, vokal /a/ menjadi /e/ dan ada juga perubahan fonem /h/ menjadi /kh/, fonem /q/ menjadi /k/, fonem /f/ menjadi /p/, fonem /‘/ (ain) menjadi /k/ serta fonem /‘/ (ain) menjadi /ng/. Perubahan bahasa terjadi karena faktor linguistik dan nonlinguistik. Faktor nonlinguistik dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berada di luar bahasa, seperti faktor ilmu pengetahuan, kemudahan, prestise, dan sosial budaya.NIM. 1520510061 ILFIANA IFFAH JIHADA2017-11-20T04:13:30Z2017-11-21T08:02:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27781This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/277812017-11-20T04:13:30ZAL LUGHAH AL 'AEABIYYAH FI INDONESIA MIN AL NASH'AT MIN AL MUASSASATTulus Musthofa2017-10-09T03:03:30Z2017-10-09T03:03:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27481This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/274812017-10-09T03:03:30ZSISTEMATIKA KAJIAN ILMU NAHWU DALAM KITAB AL-AJURUMIYYAH DAN AL-NAHWU AL-WADIH (STUDI KOMPARATIF)Kitab al-Ajurumiyyah dan al-Nahwu al-Wadih merupakan kitab dalam
kajian ilmu Nahwu yang banyak dikaji oleh pembelajar bahasa Arab. Kedua kitab
tersebut memiliki sistematika kajian ilmu Nahwu yang beragam karena didasari
oleh pemikiran yang berbeda dari pengarangnya dalam mazhab nahwu Bashrah
dan Kufah, sehingga memberikan daya tarik untuk mengkaji lebih jauh
bagaimana sistematika kajian ilmu nahwu dalam kedua kitab tersebut,
bagaimana penggunaan istilah nahwu serta aspek perbedaan dan persamaan
dalam kedua kitab tersebut dari segi istilah mazhab nahwu.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif,
sedangkan untuk jenis penelitiannya adalah penelitian kepustakaan (library
research) dengan menggunakan teori epistemologis dan ilmu usul al-nahwi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan
bantuan bermacam-macam buku yang ada di perpustakaan. Objek penelitian ini
adalah kitab al-Ajurumiyyah dan al-Nahwu al-Wadih yang masuk pada kajian
ilmu nahwu, sekaligus menjadi sampel penelitian. Buku, kitab, dokumen, dan
jurnal yang relevan dengan tema ini, baik cetak maupun non-cetak yang menjadi
pendukung dalam penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistematika kitab al-Ajurumiyyah
dan al-Nahwu al-Wadih memiliki dasar pemikiran dan tujuan yang berbeda
berdasarkan kategorisasi mazhab nahwu Bashrah dan Kufah. Kitab al-
Ajurumiyyah menggunakan metode deduktif (al-tariqah al-qiyasiyyah), yaitu
metode dengan menyajikan pengertian istilah dan penjelasan mengenai suatu
materi lalu di akhiri dengan contoh kalimatnya, sedangkan kitab al-Nahwu al-
Wadih menggunakan metode induktif (al-tariqah al-istinbatiyyah), yaitu diawali
dengan contoh-contoh terlebih dahulu, dan kemudian diakhiri dengan penjelasan
dan kaidahnya. Menurut teori ilmu usul al-nahwi, penulis menemukan beberapa
perbedaan penggunaan istilah mazhab nahwu Bashrah dan Kufah, karena kedua
pengarang kitab tersebut berasal dari mazhab nahwu yang berbeda, baik pada
kitab al-Ajurumiyyah karya Ibnu Ajrum yang bermazhab Kufah, maupun kitab
al-Nahwu al-Wadih karya Ali Jarim dan Mushtafa Amin yang bermazhab
Bashrah. Pada aspek persamaan kitab al-Ajurumiyyah dan al-Nahwu al-Wadih
dalam penggunaan istilah mazhab Nahwu misalnya pada kata ل��� ا dan �� آ
�� ,ا
keduanya menggunakan istilah yang sama. Sedangkan pada aspek perbedaan
misalnya Kitab al-Aj urumiyyah menggunakan istilah �
�� ا, kitab al-Nahwu al-
Wadih menggunakan istilah �ّ �� ا, kemudian Kitab al-Aj urumiyyah menggunakan
istilah ����� �ّ�� �� ي �� ل اّ
�
�� ا, kitab al-Nahwu al-Wadih menggunakan istilah ����
��
� ا, padahal kedua istilah tersebut memiliki makna yang samaNIM. 1520511029 ANDI HOLILULLOH, SPDI2017-10-09T02:50:28Z2017-10-09T02:50:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27480This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/274802017-10-09T02:50:28ZKOMPLEKSITAS GAYA BAHASA DIWAN AL-IMAM ASY-SYAFI’I
(STUDI ANALISIS STILISTIKA)Hasil pemikiran atau sebuah karya tidak lepas dari peran bahasa sebagai media
komunikasi. Begitu juga karya sastra, bahasa juga digunakan sebagai sarana untuk
memahami makna atau konsep yang ada dalam benak penutur dengan menggunakan
gaya bahasa sebagai caranya. dan salah satu metode yang dapat mengungkap efek,
ide, maksud, dan tujuan seorang penutur adalah dengan menggunakan disiplin ilmu
stilistika. Dalam khazanah karya sastra Arab terdapat sebuah karya berupa Diwan al-
Imam asy-Syafi’i yaitu berupa antologi syair imam puisi yang dikumpulkan menjadi
satu buku, dengan tema-temanya yaitu budi pekerti, pergaulan, pengembaraan,
menuntut ilmu, cinta, dan ketuhanan. dengan karakteristik syairnya yaitu puisi klasik,
yang di dalamnya dapat kita ambil nasehat dan hikmah. selain terdapat keserasian
sajak (qafiyah), di dalam antologi syair ini juga terdapat bahasa khas yang menjadi
alur sya'ir, baik berupa preferensi dan deviasi pada setiap baitnya.
Obyek formal dalam penelitian ini adalah stilistika, dengan stilistika, akan
terungkap rahasia pemaknaan yang ada pada setiap baitnya. Penelitian library
research ini, metode yang dipakai adalah metode deskriptif dengan langkah
mengumpulkan data, kemudian diklasifikasi dan berakhir dengan analisa.
Dengan menggunakan teori stilistika Syihabuddin Qalyubi, penelitian ini
ditemukan beberapa jenis gaya bahasa. diantaranya yang ditimbulkan dari aspek
Mustawa as-Sawti (Ranah Fonologi), berjumlah tujuh gaya bahasa, diantaranya
adalah qafiyah (sajak), tawaffuqul ‘arud wa darb (kesejajaran bait), bahr (ritme),
tikrar (repetisi), tajanus al-sawti (asonasi), sawt nawwah (intonasi sedih), dan aswat
as-safir (suara gemerincing). Kemudian pada aspek Mustawa as-Sarfi (Ranah
Morfologi), diantaranya gaya bahasa, Perubahan kata ganti (al-idmar fi maudi’ alidha
r). Kedua, Pemilihan bentuk kata (ikhtiyaru al-sigah) Ketiga, Ambiguitas
(izdiwajiyyatul ma’na). Kemudian gaya bahasa pada Mustawa an-Nahwi (Ranah
Sintaksis), Seperti pada uslubul fi’il (bentuk kata kerja) dan uslubul ism (bentuk kata
benda) yang mempunyai unsur ikhtiyar (preferensi), meliputi gaya bahasa ma’rifat
(definite), nakirah (indefinite), tarkib al-rabti (polisindeton), nida’ (seruan), dan
taqdim dan ta’khir , juga gaya bahasa hadf atau pembuangan suatu kata. Kemudian
gaya bahasa pada Mustawa ad-Dalali (Ranah Semantik), Diantaranya gaya bahasa
tadad (antonim), taltif (eufimismus), taraduf (sinonim), dan musytarakul lafzi
(homonim). Terakhir gaya bahasa pada Mustawa at-Taswiri (Ranah Imagery) seperti
gaya bahasa tasybih (perumpamaan), laqab (eponim), ta’arrud (paradoks), hija’
(satire), istifham ligairi ma’nahil asl (erotesis). dengan hasil penelitian ini
diharapakan ada kontibrusi dalam memahami antologi syair al-Imam asy-Syafi’i
yang penuh teladan dan hikmah, baik melalui penggunaan gaya bahasa dan efek
pemaknaannya.NIM. 1520511024 ABDULLAH RIDLO2017-10-09T02:33:27Z2017-10-09T02:33:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27479This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/274792017-10-09T02:33:27ZKOMPLEKSITAS PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM ANTOLOGI PUISI “SAYABQA AL-HUBB SAYYIDI” KARYA NIZAR QABBANI
(ANALISIS STILISTIKA)Salah satu fungsi dan peran bahasa adalah sebagai sarana ekspresi yang digunakan
seseorang untuk menyampaikan maksud yang ada di dalam pikirannya. Begitu juga dalam
karya sastra, bahasa berperan penting dalam menggali dan menelusuri makna, maksud, dan
tujuan pengarang di dalam karya sastra. Sehingga, peran bahasa tidak dapat terlepas dari gaya
bahasa yang digunakan pengarang untuk mendapatkan efek-efek tertentu dalam mencurahkan
isi hati dan pikirannya kepada para pembaca maupun pendengar. Untuk mengetahui gaya
bahasa yang digunakan pengarang diperlukan sebuah metode yang dapat menganggkap hal
tersebut, yaitu stilistika.
Stilistika sebagai obyek formal dalam penelitian ini, sangat tepat untuk mengkaji gaya
bahasa dalam antologi puisi “Sayabqa al-Hubb Sayyidi” karya Nizar Qabbani yang mana di
dalam puisi-puisinya yang bergenre bebas (puisi bebas yang tidak terikat wazan dan qafiyah).
Nizar memiliki banyak statement dan peristiwa yang digambarkannya melalui gaya bahasa,
dengan maksud untuk mencapai efek-efek yang dikehendaki, seperti memberikan efek
keindahan, kaya makna, padat dan jelas, serta mampu menekankan gagasan-gagasan yang
ingin disampaikan dalam penelitian berjenis library research (penelitian kepustakaan) ini,
dengan menggunakan metode deskriptif–analitis dengan langkah mengumpulkan data,
kemudian diklasifikasi dan berakhir dengan langkah analisa.
Dari penelitian ini, ditemukan beberapa jenis gaya bahasa, yaitu (1) berdasarkan
struktur kalimat, ditemukan gaya bahasa; klimaks, Antiklimaks, Paralelisme, Antitesis, dan
Repetisi. (2) berdasarkan langsung tidaknya makna, ditemukan dua unsur gaya bahasa, yaitu
retoris dan kiasan. Gaya bahasa retoris ditemukan 18 macam gaya bahasa, yaitu: Asonansi,
Anastrof, Apofasis atau Preterisio, Apostrof, Asindeton, Polisendeton, Kiasmus, Elipsis,
Eufeminismus, Lilotes, Histeron Proteron, Pleonasme dan Tautologi, Perifrasis, Prolepsis atau
Antisipasi, Erotesis atau Pertanyaan Retoris, Silepsis dan Zeugma, Koreksio atau Epanortosis,
dan Hiperbol. Adapun dari gaya bahasa kiasan ditemukan 10 macam gaya bahasa, yaitu
Simile atau Persamaan, Metafora, Personifikasi, Alusi, Eponim, Sinekdoke, Metonimia,
Antonomasia, Ironi, Sinisme, dan Sarkasme, dan Satire.NIM. 1520511016 AHMAD NUR MIZAN, SHUM2017-10-09T02:12:25Z2017-10-09T02:12:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27478This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/274782017-10-09T02:12:25ZANALISIS KESALAHAN BUNYI AL-KALIMĀT AL-ṬAYYIBĀT
(KAJIAN ANALISIS FONETIS)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan bunyi alkalimāh
al-ṭayyibah, terutama kesalahan fonetisnya pada bunyi vokal dan bunyi
konsonan. Tempat pengamatan dalam penelitian ini adalah wilayah Daerah
istimewa Yogyakarta, dengan lokasi lingkungan kampus Universitas Islam
Negeri Yogyakarta. Adapun sumber data penelitian ini adalah masyarakat tutur
muslim yaitu mahasiswa S2, PPs. UIN SUKA Yogyakarta, prodi IIS, konsentrasi
IBA, angkatan 2015/2016. Penelitian ini menggunakan metode deskriptifkualitatif.
Langkah penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa
tahap penyediaan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian data. Pada tahap
penyediaan data, peneliti menggunakan metode teknik cakap semuka, teknik
catat, dan teknik rekam. Pada tahap analisis data, peneliti menggunakan
pendekatan sinkronis. Pada tahap penyajian data, peneliti menggunakan dua
model penyajian data yaitu informal dan formal. Berdasarkan hal tersebut, maka
ditemukan kesalahan bunyi pada al-kalimāt al-ṭayyibāt yaitu kesalahan bunyi
vokal dan kesalahan bunyi konsonan, serta ditemukan alasan atau sebab mengapa
kesalahan bunyi al-kalimāh al-ṭayyibah itu terjadi.
1. Terjadinya kesalahan bunyi al-kalimāt al-ṭayyibāt, disebabkan adanya
keterkaitan atau hubungan antara bahasa dengan pemakainya (penutur.)
2. Di temukan kesalahan bunyi vokal, baik pendek, panjang, dan vokal rangkap
(diftong.) Fathah (), yang seharusnya bunyi /a/ menjadi /o/. Dhammah (), yang
seharusnya bunyi /u/ menjadi /o/ dan /ū/. Dhammah (), yang seharusnya bunyi
/u/ menjadi sukūn (mati.) Kasrah (), yang seharusnya bunyi /i/ menjadi /e./
Syaddah / tasydīd () atau dibaca ganda menjadi tidak ganda. Fathah () yang
diikuti alif, yang seharusnya bunyi /ā/ menjadi /a./ Fathah () yang diikuti alif
dan tanda tilda kecil (˜) di atasnya, yang seharusnya bunyi /ā/ menjadi /a./
Fathah () yang diikuti wawu mati (sukūn), yang seharusnya bunyi /au/ menjadi
/ao./ Terakhir, fathah () yang diikuti ya’ mati (sukūn), yang seharusnya bunyi
/ai/ menjadi /ei./
3. Di temukan kesalahan bunyi konsonan. Fonem konsonan /‘/ menjadi /’./
Fonem konsonan /ḥ/ menjadi /h/ dan /k/. Fonem konsonan /ẓ/ menjadi
/z/ dan /j./ Fonem konsonan /sy/ menjadi /s./ Fonem konsonan /q/
menjadi /k./ Fonem konsonan /ż/ menjadi /ẓ/ dan /d./ Terakhir, Fonem
konsonan /t/ menjadi /ṭ./NIM. 1520511002 MISBAHUL MUNIR, S HUM2017-10-09T02:04:40Z2017-10-09T02:04:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27477This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/274772017-10-09T02:04:40ZINTERFERENSI MORFOLOGIS DAN MORFOSINTAKSIS DALAM PUISI RUBA‘I
KARYA HAMZAH FANSURISeorang penutur yang mampu menggunakan dua bahasa atau lebih akan
terjadi saling kontak bahasa. Salah satu akibat penggunaan dua bahasa adalah
interferensi bahasa. Menurut Paul Ohoiwutun, gejala interferensi dapat dilihat
dalam tiga dimensi kejadian. Pertama, dimensi tingkah laku berbahasa dari
individu di tengah masyarakat. Kedua, dimensi sistem bahasa dikenal dengan
sebutan interferensi sistemik, yaitu pungutan bahasa. Ketiga, dimensi
pembelajaran bahasa dikenal dengan sebutan interferensi pendidikan. Dalam
penelitian ini akan mengarah pada penggunaan bahasa oleh individu di tengah
masyarakat dan pungutan bahasa (interferensi sistemik). Penelitian ini
mengangkat permasalahan interferensi morfologis dan morfosintaksis yang
dilakukan Hamzah Fansuri dalam bait-bait puisi Ruba‘i.
Jenis penelitian ini kajian pustaka (library research) dengan objek kata
Arab yang mengalami interferensi morfologis dan morfosintaksis dalam bait
puisi Ruba‘i karya Hamzah Fansuri. Tujuan dari penelitian ini adalah
menguraikan dan mendeskripsikan (1) bentuk-bentuk interferensi morfologis dan
morfosintaksis, (2) sebab-sebab terjadinya interferensi bahasa. Bentuk penelitian
bersifat deskriptif kualitatif. Teknik padan translasional digunakan untuk teknik
analisis data. Hal ini dilakukan mengingat data yang dianalisis berupa kata Asing
(kata Arab).
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Pertama, bentuk interferensi
berupa afiksasi (proses pembentukan kata melalui imbuhan) dan bentuk kata
gandaan (majemuk), diantaranya interferensi secara morfologis berbentuk (a)
prefiks 22 bait sebanyak 22 kata, antara lain: prefiks ber-: 20, ter-: 2. (b) Sufiks
20 bait sebanyak 20 kata, antara lain: sufiks -kan: 10 kata, -lah: 2 kata, -pun: 2
kata, -i: 6 kata. (c) Konfiks 9 bait, 9 kata, antara lain: konfiks di- -kan: 4 kata,
kau- -kan: 1 kata, me- -kan: 4 kata, dan (d) Kata Gandaan (Majemuk) 2 bait
sebanyak 2 kata. Adapun bentuk interferensi secara morfosintaksis antara lain
berbentuk (a) Prefiks kau- 21 bait sebanyak 25 kata, prefiks ke- 1 bait sebanyak
1 kata. (b) Sufiks -mu 34 bait sebanyak 42 kata, sufik -nya 85 bait sebanyak 121
kata, sufik -kau 1 bait sebanyak 1 kata. Kedua, terdapat dua sebab utama
terjadinya interferensi, yaitu faktor linguistik (kebahasaan) dan faktor non
linguistik (non kebahasaan). Faktor linguistik, diantaranya: tidak ada padanan
kata dalam bahasa Melayu, terbawanya bahasa ibu, kosakata Arab luas makna
ringkas kata. Faktor non linguistik, diantaranya: Hamzah Fansuri seorang
multilingual, Hamzah Fansuri seorang sufi, pengaruh Islamisasi di Nusantara,
puisi sebagai budaya kesusastraan awal Islam di Nusantara, berkembangnya
tulisan Jawi (Melayu-Arab). Ketiga, penggunaan bahasa Arab oleh Hamzah
Fansuri di dalam puisi Ruba‘i dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk perilaku
individu berbahasa dalam masyarakat dan melakukan interferensi bahasa secara
sistemik.NIM. 1520510102 IHSANUDIN, SHUM2017-10-05T08:42:18Z2017-10-05T08:42:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27466This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/274662017-10-05T08:42:18ZKONSEP LINGUISTIK ARAB ‘AMIYAH MESIR (STUDI KOMPARATIF KAIDAH ABDUL AT-TAWAB MURSYI DAN MAURICE B. SALIB)Arabic language is divided into two kinds, they are Arabic and colloquial Arabic. Arabic is the language used in the Qur‟an, formal conversation, composing poetry, writing prose and scientific. Arabic is applicable worldwide including Egypt. As for colloquial Arabic is non formal language that used daily by the Arab community. It is most known in colloquial Arabic is phonetic changes that are different from Arabic, but the change was also happening on the morphology, syntax and semantics. The book discussing the rules of colloquial arabic has not been much, thus making most people think that the change is only on the phonetic. There are at least two books containing colloquial Arabic rules that I found that is written by Abdul at-Tawab and Maurice Salib. This study aims to reveal the similarities and differences of colloquial Arabic rules written by the two linguists mentioned above.
This research uses qualitative approach and using comparative method. Sources of data in this research takken from An-Nuzum Al-Lugawiyyah Fi Lahjah Abu Sir Wa „Alaqatuha Bil Fusha, by Abdul At-Tawab Mursy Hasan Al-Akrat dan Spoken Arabic of Cairo by Maurice B. Salib, while there are two kinds of data: Primary data in from of two books that have been mentioned before, and secondary data in the from of data obtained from dictionaries, books, Qur‟an, journals, magazines, media sites and so on.
The results of the research can be summarized as follows: 1) In terms of phonetics found 38 changes in colloquial Arabic and 6 of them are the most frequently used. 2) In terms of morphology there are both changes in terms of inflection described by Maurice the Cross and in terms of the derivation described by Abdul at-Tawab. 3) In terms of syntax both maurice crosses and Abdul at-Tawab have the same opinion except in the use of letters that follow verbs as work will be done, if Maurice Cross holds only the letter ha’ [ػ] only as a sign, then Abdul at-Tawab argues Not only the letter ha‟ [ٱ ] only, but the letter ha’ [ػ] as well. 4) In terms of semantics, according to Maurice Salib question-making sentences can be made in two ways that is by adding question and by pressing the intonation of sound. In the discussion of the relation between the meanings of Maurice Salib emphasizes the synonyms and antonyms, while Abdul at-Tawab engages more than that such as hyponimi, homonimi and polisemi.NIM. 1520510083 UUN NASHIKHUN2017-10-04T06:46:29Z2017-10-04T06:46:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27449This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/274492017-10-04T06:46:29ZAL-MUHSINUN DAN AL-MUTTAQUN DALAM ALQURAN (ANALISIS SEMANTIK)Word al-muhsinun and al-muttaqun in several locations of Alquran have almost
similar meanings, both of them are accompanied by Allah, given the same
guidance, and similar in Allah’s love abundance. But, even though they have
almost similar meanings, Allah loves al-muhsinun more than al-muttaqun. It is
according to the M.Quraish Shihab thoughts about the quantity of Allah’s love
expression for al-muhsinun which is much more than al-muttaqun. It is about five
compare to three. Thus, Why does Allah love al-muhsinun more than al-muttaqun,
while al-muhsinun and al-muttaqun itself have almost similar meaning? From
those reasons, obviously there are sense relation between those two words in
Alquran.
This research has two goals, it is to find the form of sense relations in the word almuh
sinun and al-muttaqun, and to find why does Allah love al-muhsinun more
than al-muttaqun. To reach those goals, the researcher uses semantic theory
which is focusing to the sense relations. In E.A. Nida sense relations theory, there
are three technics should be done, they are analyzing sense components, finding
sense fields, and deciding the form of sense relations.
Then the research result is that word al-muhsinun has fifteen similar sense
components with al-muttaqun. And, word al-muhsinun has six distinguished
sense components. While word al-muttaqun only has one distinguished sense
component. From word fields side, word al-muhsinun has ten word fields, while
word al-muttaqun only has six word field. Then the form of sense relation which
found in word al-muhsinun and al-muttaqun is inclusion sense relation,
overlapping, and contiguity.
Researcher finds four reasons why does Allah love al-muhsinun more than almuttaqu
n. First, because distinguished sense components of al-muhsinun much
more than distinguished sense components of al-muttaqun, it is six compare to
one. Second, Allah’s accompanying to al-muhsinun is being strengthened by two
confirmation letters (taukid), while Allah’s accompanying to al-muttaqun is being
strengthened only by one confirmation letter. Third, because al-muhsinun is
hypernim (superordinate) from word al-muttaqun. Fourth, because al-muhsinun
got both guidance and mercy from Allah, while al-muttaqun only got guidance
from Allah.NIM. 152051003 ABDUL LATIF, SHUM2017-10-04T02:00:09Z2017-10-04T02:00:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27447This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/274472017-10-04T02:00:09ZNASKAH NAẒM MA’HAD DᾹR AS-SALᾹM FĪ BAYᾹN ADᾹB AṬ-ṬᾹLIB LI AL-‘ILM KARYA TGH. M. RIDWANULLAH AT-TAUHIDI
(KAJIAN FILOLOGI DAN ANALISIS STRUKTURALISME DINAMIK)Naskah tulisan yang dikenal dengan istilah manuskrip merupakan salah satu
sumber lokal yang paling otoritatif dan paling autentik dalam memberikan
informasi tentang berbagai pemikiran, pengetahuan, kepercayaan adat istiadat, dan
perilaku masyarakat pada masa diciptakannya.
Naskah Indonesia terdapat dalam jumlah jutaan dalam berbagai bidang
keilmuan. Sebagiannya sudah disimpan dengan baik di berbagai perpustakaan,
baik di dalam maupun di luar negeri, dan sebagian yang lain masih dipegang oleh
warga masyarakat. Salah satu naskah yang ditemukan di tangan warga masyarakat
adalah naskah Naẓm Ma‟had Dār as-Salām fῑ Bayān Adāb aṭ-Ṭālib li al-„Ilm yang
lazim disebut naskah Naẓm Ma‟had Dār as-Salām.
Naskah Naẓm Ma‟had Dār as-Salām merupakan salah satu karya
masterpice TGH. M. Ridwanullah at-Tauhidi, salah seorang ulama asal Lombok.
Naskah ini sudah disalin oleh muridnya bernama Abdul Qadir Jaelani pada tahun
2011 dengan tujuan agar menjadi lebih baik. Namun karena penyalin kurang
memahami bahasa dan pokok persoalan naskah yang disalin, akibatnya terjadi
kesalahan-kesalahan dalam proses penyalinan yang menimbulkan versi yang
berbeda atau berbeda bacaannya dengan naskah yang ditulis oleh pengarangnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi, mendeskripsikan, dan
menyajikan suntingan, transliterasi, dan terjemahan teks naskah Naẓm Ma‟had
Dār as-Salām yang siap baca dan siap dikaji dari berbagai perspektif. Penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan filologis. Selain itu, penelitian ini
juga bertujuan untuk mengungkapkan ajaran dalam naskah Naẓm Ma‟had Dār as-
Salām dan mengetahui kondisi sosial yang melatari pengarangnya. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan pendekatan strukturalisme dinamik.
Hasil penelitian filologis yang dilakukan adalah terbentuknya sebuah teks
dengan kualitas bacaan yang terbaik (best reading) dengan sebuah edisi atau
suntingan, transliterasi, dan terjemahan yang akademis (scholarly edition).
Sedangkan hasil penelitian strukturalisme dinamik yang dilakukan adalah
terungkapnya pokok-pokok ajaran dalam naskah Naẓm Ma‟had Dār as-Salām
yang meliputi tasawuf, kalam, fikih, dan hadits serta kondisi sosial masyarakat
Indonosia pada penghujung Era Orde Baru dan awal-awal Era Orde Reformasi.
Kontribusi penelitian ini yaitu: pertama, dalam upaya pengembangan
linguistik terapan; kedua, pemerkayaan kebudayaan nasional; ketiga, informasi isi
kandungan naskah Naẓm Ma‟had Dār as-Salām; keempat, sebagai rujukan dalam
mengkaji cabang-cabang ilmu lain; dan terakhir dapat menambah studi
pernaskahan Indonesia, terutama naskah keagamaan yang selama ini masih
dirasakan kurang mendapat perhatian kalangan akademisi perguruan tinggi Islam.NIM. 1520510024 WILDAN2017-10-03T07:16:57Z2017-10-03T07:16:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27437This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/274372017-10-03T07:16:57ZGAYA BAHASA SIMTUD DURAR KARYA AL-HABIB ALI BIN MUHAMMAD HUSAIN AL-HABSYI (STUDI ANALISIS STILISTIKA)Bahasa merupakan media komunikasi dan ekspresi yang digunakan seseorang
untuk menyampaikan maksud tertentu. Sementara dalam mengungkapkan bahasa,
terdapat corak dan gaya bahasa yang beragam. Kajian bahasa yang menyingkap
fenomena gaya bahasa disebut dengan stilistika. Dalam khazanah Sastra Arab
terdapat sebuah karya berupa Maulid Simtud Durar yang mengandung berbagai
macam unsur gaya bahasa. Penggunaan gaya bahasa yang digubah oleh penulis pasti
menyimpan adanya efek tertentu bagi penikmat bahasa. Maulid Simtud Durar
karangan al-Habib Ali bin Muhammad bin Husain al-Habsyi merupakan salah satu
karya sastra yang bernilai estetik dengan sajian gaya bahasa yang memiliki esensi
unik dan menarik. Melalui faktor inilah penelitian pada Maulid Simtud Durar
menjadi perhatian tersendiri untuk diteliti.
Stilistika sebagai obyek formal dalam penelitian ini merupakan studi bahasa
yang mengkaji gaya bahasa, tak terkecuali gaya bahasa pada Maulid Simtud Durar.
Melalui stilistika, akan terkuak rahasia pemaknaan yang ada pada baitnya, sehingga
dapat memberikan efek tertentu dalam pemaknaan, dengan demikian pembaca akan
memahami Maulid Simtud Durar sesuai kehendak pengarang, berdasarkan sejarah,
dan membuat penikmat bahasa mampu menangkap serta memahami pesan yang
disampaikan secara baik. Dalam penelitian berjenis library research ini, metode yang
digunakan ialah metode deskriptif dengan langkah mengumpulkan data, kemudian
diklasifikasi dan berakhir dengan langkah analisa. Adapun tekniknya dengan
menggunakan teknik simak bebas, libat dan cakap.
Melalui penelitian yang menggunakan teori stilistika Syihabuddin Qalyubi
ini, ditemukan beberapa jenis gaya bahasa. Diantaranya yang ditimbulkan dari aspek
fonologi berjumlah tiga gaya bahasa, diantaranya adalah saja’, repetisi, dan asonansi.
Sementara berdasarkan morfologi terdapat gaya bahasa ‘udul bis sigah ‘anil asl assiyaqi,
lalu dari sintaksis ada tiga gaya bahasa, yaitu polisindeton, asindeton, dan
silepsis. Kemudian dari semantik ada dua gaya bahasa, yaitu polisemi dan antonim.
Terakhir melalui imagery ditemukan lima gaya bahasa, seperti personifikasi,
eponim, simile, pleonasme, dan litotes. Dengan hasil riset ini, diharapkan ada
sumbangsih dalam memahami Maulid Simtud Durar yang penuh hikmah, baik
melalui punggunaan gaya bahasa dan efek pemaknaannya. Selain itu, penelitian ini
mengharapkan adanya pemahaman bahwa stilistika merupakan kajian yang dapat
dijadikan analisis terhadap karya yang berdimensi linguistik maupun estetik.NIM. 1420510074 NUR HUDA2017-10-03T07:04:18Z2017-10-03T07:04:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27434This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/274342017-10-03T07:04:18ZSURAT LUQMAN (STUDI ANALISIS STILISTIKA)Setiap zaman memiliki karakter generasi yang berbeda-beda, faktor tersebut tidak
terlepas dari internal keluarga maupun di wilayah eksternalnya. Pendidikan
mempunyai peran penting dalam membentuk generasi yang cerdas berakal juga
cerdas berakhlak. Sebagai teladan peran orang tua terhadap perkembangan zaman
harus bisa menyikapi pola pikir seorang anak yang lebih cepat dewasa. Surat
Luqman hadir sebagai surat cerminan teladan bagi orang tua.
Kandungan dalam surat Luqman lebih mengedepankan ajaran aqidah dan akhlak.
Isi kandungan surat Luqman dengan bahasa yang digunakannya memiliki gaya
bahasa yang menarik untuk diteliti lebih dalam. Penelitan ini berusaha untuk
menemukan efek makna yang ingin dicapai ketika kata dan makna dipertemukan.
Sehingga cara yang tepat untuk melihat sisi keindahan al-Qur‟an dari segi bahasa
adalah stilistika. Ilmu stilistika merupakan salah satu kajian ilmu yang bisa
dikatakan sebagai cara yang signifikan dalam membongkar kemukjizatan al-
Qur‟an melalui pemilahan kata dan gaya tutur bahasanya yang khas dan unik.
Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan (library research) dengan
menggunakan deskriptif-analitis. Hasil penelitian yang ditemukan pada aspek
fonologi terdapat beragam bunyi, maqta’ (penggalan kata) dan fasilah
(pemisahan). Pada aspek semantik terdapat taraduf (sinonim), tibaq (antonim) dan
musytarak lafzi (polisemi). Pada aspek morfologi terdapat bentuk-bentuk kata
kerja (madi, mudari dan amr) yang beragam maknanya. Pada aspek sintaksis
terdapat beragam bentuk kalimat baik deklaratif dan eklamatoris juga penyiasatan
struktur. Pada aspek imageri terdapat tasybih, majaz dan kinayah.
Adapun hasil penemuan di atas, diharapkan pembaca dapat memahami surat
Luqman baik dari segi bahasa, pesan serta kesan yang ingin disampaikan secara
menyeluruh. Dengan demikian, bahwa kajian stilistika dalam penelitian ini bisa
menjadi salah satu solusi untuk mengungkap kemukjizatan al-Qur‟an dari sisi
bahasa.NIM. 1420510057 CHOTIBUL UMAM, SHUM2017-09-27T07:34:54Z2017-09-27T07:34:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27381This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/273812017-09-27T07:34:54ZPENGEMBANGAN MODUL BAHASA ARAB DALAM MENINGKATKAN KEMAHIRAN BERBICARA DI PONDOK PESANTREN WALISONGO SRAGEN
TAHUN AJARAN 2016/ 2017Kurnia Wulandari, Pengembangan Modul Bahasa Arab dalam Meningkatkan Kemahiran Berbicara Di Pondk Pesantren Walisongo Sragen, tesis, Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017
Peran Modul bahasa Arab di Pondok Pesantren Walisongo adalah sebagai modul penunjang kemahiran berbicara dalam pembelajaran program bahasa Arab, dimana dengan dilatar belakangi oleh kondisi peserta didik yang mengunakan bahasa Arab secara monoton dalam pembelajaran program bahasa Arab atau dalam percakapan sehari-hari serta belum tersedianya modul belajar dalam menunjang program bahasa di pondok tersebut. Modul ini berlaku untuk kelas pemula dengan menyesuaikan tingkat kemampuan bahasa yang digunakan.
Penelitian dan Pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan kemahiran berbicara bahasa Arab, yang disesuaikan dengan kemampuan peserta didik serta pembiasaan dalam percakapan sehari- hari. Adapun modul bahasa Arab ini disajikan untuk peserta didik.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan R&D yang digunakan sebagai langkah untuk menghasilkan sebuah produk. Adapun langkah yang digunakan adalah menganalisis kebutuhan, desain pembelajaran, pemilihan bahan, pengembangan produk, validitas ahli materi, ahli desain, uji coba lapangan, revisi produk dan produk akhir. Proses validitas dilakukan oleh dosen ahli materi , dosen ahli desain, pengampu bahasa Arab dan uji coba lapangan dilakukan pengurus dan pengampu bahasa Arab serta peserta didik kelas VIII pondok pesantren Walisongo Sragen. Melakukan metode pengumpulan data, yang digunakan dengan observasi,wancara guru bahasa Arab, angket. Sedangkan analisi data dilakukan dengan dua tahap, yaitu kuantitatif dengan skala likert 1 sampai 5 yang dianalisis frekuensinya sedangkan data kualitatif dianalisis dengan analisis deskriftif.
Hasil Penelitian dan pengembangan Modul bahasa Arab tingkat pemula Modul Bahasa Arab tingkat pemula dikembangkan dengan tiga tahap yaitu penelitian dan pengumpulan nilai, perencanaan pembuatan modul, dan pengembangan modul. Adapun hasil penilaian dari beberapa aspek oleh para ahli media, ahli materi dan peserta didik menunjukkan bahwa Modul bahasa Arab tingkat pemula secara keseluruhan dinyatakan “ baik” dengan skor rata- rata 4, 095 dari skala likert 1 sampai 5 dengan memperoleh rata- rata tingkat kelayakan atau persentase 73 % dari nilai ideal. Dengan demikian , modul dinyatakan “ layak “ digunakan.
Kata Kunci : Modul Bahasa Arab, Desain Kurikulum, Kemahiran Berbicara, Pondok Pesantren Walisongo SragenNIM. 1420411048 Kurnia Wulandari2017-09-18T02:30:29Z2017-09-18T02:30:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27374This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/273742017-09-18T02:30:29ZMODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM BAHASA ARAB
DI SMAN 1 DAN SMAN 2 SAPE BIMA
(PERSPEKTIF PENGEMBANGAN KURIKULUM OLIVA)Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis untuk
mengkaji pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) khususnya
mengenai pembelajaran bahasa Arab. Mengingat penelitian-penelitian yang
pernah dilakukan sebelumnya terkait pembelajaran bahasa Arab banyak
dilakukan di madrasah dan pesantren. Pendidikan dan kurikulum merupakan
dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sebagai suatu rencana atau program
kurikulum tidak akan bermakna manakala tidak diimplementasikan dalam
bentuk pembelajaran. Demikian juga sebaliknya, tanpa kurikulum yang
jelas sebagai acuan, maka pembelajaran tidak akan berlangsung secara
efektif.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi model
pengembangan kurikulum bahasa Arab dan sekaligus mencoba untuk
menganalisis karakter pengembangan kurikulum tersebut melalui
pendekatan kurikulum perspektif Peter F. Oliva. Teori yang dipakai dalam
penelitian ini adalah teori-teori tentang kurikulum, dan juga teori
pengembangan kurikulum Oliva, teori kurikulum merupakan kerangka
teoritis-normatif untuk melihat model pengembangan kurikulum
pendidikan, sedangkan teori pengembangan kurikulum Oliva digunakan
untuk menyusun serta mengimplementasikan model pengembangan
kurikulum Bahasa Arab di SMAN 1 dan SMAN 2 Sape Bima NTB.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan melalui pendekatan
kualitatif, pengumpulan data menggunakan tehnik observasi, wawancara
mendalam, dan juga dokumentasi, analisis data yang digunakan adalah
metode deskriptif-interpretatif melalui langkah-langkah siklus interaktif
yang komponennya meliputi reduksi data, sajian data, dan kesimpulan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan tersebut memberikan penjelasan
bahwa: (1). Penyusunan kurikulum bahasa Arab di SMAN 1 dan SMAN 2
Sape dilakukan secara komprehensif berdasarkan analisis kebutuhan peserta
didik, kebutuhan masyarakat, tujuan umum dan tujuan khusus. (2).
Implementasi kurikulum di dua lembaga pendidikan tersebut berusaha
mewujudkan tujuan mata pelajaran bahasa Arab yang hendak dicapai, yaitu
meningkatkan kemampuan membaca (Maharatul Qira’ah) dan menanamkan
nilai-nilai IMTAQ. Bentuk pengembangan kurikulum yang dikembangkan
oleh dua sekolah tersebut meliputi : di SMAN I; Berkomunikasi
menggunakan bahasa Arab, pidato bahasa Arab, dan debat bahasa Arab, di
SMAN 2; Halaqoh (kelompok belajar bersama), kursus bahasa Arab, dan
TPQ. Bentuk pengembangan kurikulum tersebut sejalan dengan
pengembangan kurikulum perspektif Oliva yaitu sederhana, komprehensif,
dan sistematik. (3). Kendala yang dihadapi sekolah dalam pengembangan
kurikulum tersebut meliputi, (a). Manajemen, (b). Sarana dan Prasarana,
(c). Dana, (d). Waktu.
Kata kunci: ModelPengembangan Kurikulum, Kurikulum OlivaNIM: 1420410093 KURNIA ELISA PUTRI2017-09-18T02:20:46Z2017-09-18T02:20:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27373This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/273732017-09-18T02:20:46ZEfektifitas Bi’ah Lugawiyyah dalam Pembelajaran Bahasa Arab
bagi Santriwati ARDHAN Program Tahfizul Qur’an
di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam SurakartaPenelitian ini mengkaji tentang Efektifitas Bi’ah Lugawiyyah dalam
Pembelajaran Bahasa Arab bagi Santriwati ARDHAN Program Tahfizul Qur’an
di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta..
Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kegiatan bi’ah
lugawiyyah di asrama ARDHAN Program Tahfizul Qur’an di Pondok Pesantren
Ta’mirul Islam Surakarta serta seberapa efektif kegiatan tersebut dalam
pembelajaran Bahasa Arab. Yang menjadi subjek data dalam penelitian ini adalah
santriwati, guru bahasa Arab, Pengasuh dan Pengurus Bahasa, beserta Direktur
Pesantren. Penelitian ini merupakan penelitan deskriptif kualitatif, dengan
menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket dengan
teknik Purposive Sampling.
Hasil penelitian ini, adalah adanya kegiatan-kegiatan biah lugawiyyah
yaitu: Menciptakan lingkungan berbahasa di dalam wilayah Pondok Pesantren
Ta’mirul Islam dengan Program wajib bahasa, Adanya kegiatan bahasa seperti
pemberian mufradat harian, pengulangan mufradat, muhadas\ah, listening, dan
qira’atul kutub. Adanya lomba dalam kegiatan bahasa, yaitu: lomba cerdas cermat
berbahasa Arab. Adanya pemantauan terhadap kegiatan-kegiatan tersebut dengan
membuat peraturan bagian Bahasa dan hukuman bagi pelanggar, dan untuk
meninjau perkembangan kegiatan-kegiatan tersebut maka diadakan evaluasi
bahasa.
Secara umum kegiatan biah lugawiyyah di asrama ARDHAN Program
Tahfizul Qur’an di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam, masuk dalam kategori
Efektif dalam pembelajaran bahasa Arab, baik dari segi mufradat, istima’, kalam,
qira‘ah, maupun kitabah. Namun demikian, kategori Efektif di sini masih satu
tingkat di bawah kategori Sangat Efektif. Dalam pelaksanaannya, peneliti masih
menemukan beberapa kendala yaitu: kegiatan kurang menarik, kurangnya
kesadaran pengurus dalam mentaati peraturan kegiatan, fasilitas yang kurang
memadai, serta ketatnya kegiatan lain di dalam pesantren. Peneliti juga
menemukan upaya pengurus dalam mengatasi kendala ini, diantaranya: membuat
kegiatan menjadi semenarik mungkin, melaksanakan kegiatan tepat waktu, juga
mengadakan rapat evaluasi setiap kegiatan.
Dengan demikian semoga hasil penelitian dalam tesis ini bisa memberikan
kontribusi yang positif dan bermanfaat bagi semua pihak.
Kata Kunci : Biah Lugawiyyah , Pembelajaran Bahasa Arab.NIM : 1320410083 Muhammad Rozaq Darmawan2017-09-08T01:04:30Z2017-09-08T01:04:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27074This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/270742017-09-08T01:04:30ZUPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN MUFRODAT BAHASA ARAB MELALUI METODE BERNYANYI DI KELAS VII A MTs N DONOMULYO KULON PROGOThe research aims at improving the student's learning achievement in Arabic learning by implementing Singing methode. The subject of this research were students of class VII A that consists of 21 students at Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Donomulyo Nanggulan Kulon progo during the even semester in academic year of 2014/2015. The data analysis is the quantitative descriptive by counting on the average valve or mean from students’score. The product of this research is control mufrodat, the students class VII A on Arabic Language subject implementing singing method getting increase on the first cycle, students’ activities are categorized enough on 55,04 %, the second cycle increase better 70,87 % and on the third cycle that is categorited good on 81,92%.
Tulisan ini ditujukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Arab terutama keterampilan menguasai mufrodat melalui metode Bernyanyi. Penelitian ini dilaksanakan di MTsN Donomulyo Nanggulan Kulon Progo dengan mengambil sampel kelas VII A yang berjumlah 21 siswa Tahun Pelajaran 2014/2015. Penguasaan mufrodat siswa di kelas ini ketika dengan menggunakan metode Bernyayi mengalami peningkatan. Pada siklus 1 aktifitas siswa dikategorikan cukup dengan rerata 55,04%, pada siklus 2 meningkat menjadi baik dengan rerata 70,87%. demikian juga dengan siklus 3 kategori baik dengan rerata 81,92%.. Barokatussolihah2017-08-08T07:37:33Z2017-08-08T07:37:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27007This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/270072017-08-08T07:37:33ZEFEKTIFITAS DISKUSI MASALAH FIKIH KELAS JURUMIYAH
DI PONDOK PESANTREN AL-LUQMANIYAH
YOGYAKARTAMuhammad Abdul Rozak (10410086) Efektifitas diskusi masalah fikih
kelas Jurumiyah di Pondok Pesantren Al-Luqmaniyah Yogyakarta serta
pelaksanaannya dalam penelitian ini bisa menjadi bahan evaluasi dan bisa
memberi masukan kepada para guru Agama umumnya dan khususnya kepada
para ustad kelas Jurumiyah di Pondok Pesantren Al-Luqmaniyah Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kualitatif yang berusaha menganalisis
relevansi penerapan diskusi masalah fikih kelas Jurumiyah dengan menggunakan
pendekatan deskripsi. Analisis dilakukan untuk mendapatkan temuan empiris
yang dapat dideskripsikan dari proses metode pembelajaran fikih pada kegiatan
diskusi masalah fikih kelas Jurumiyah, menggali data secara sistematis dan
mencermati fakta-fakta serta sifat populasi melalui proses mereduksinya,
mendeskripsikannya, menganalisnya menggunakan prinsip deskripsi, kemudian
menyimpulkannya.
Metode diskusi pada penerapan diskusi masalah fikih kelas Jurumiyah di
Pondok Pesantren Al-Luqmaniyah sangat menarik, sebab dengan metode tersebut
para santri mengalami peningkatan semangat belajar, berfikir kritis, dan
meningkatkan daya saing santri untuk mengetahui keilmuan Islam secara
mendalam. Hasil penelitian menunjukkan: (1)Bahwa penerapan diskusi masalah
fiqih kelas Jurumiyah di Pondok Pesantren Al-Luqmaniyah Yogyakarta meliputi
tiga tahap, yaitu tahap pertama, inti dan akhir. Tahap pertama, moderator memulai
diskusi dengan mengucapkan salam dan memimpin doa al-fatihah secara
bersama-sama, hal ini dilakukan sebagai pembukaan diskusi. Pada tahap inti,
materi Fiqih yang terdapat pada teks kitab Fikih kelas Jurumiyah dipresentasikan
santri yang bertugas baik makna Jawanya dan arti bahasa Indonesianya. Setelah
itu moderator membacakan pertanyaan yang sudah dibuat kelompok tersebut dan
sudah disepakati bersama. Kemudian moderator mempersilahkan atau menunjuk
salah satu kelompok untuk memaparkan jawabannya serta reverensinya. Pada saat
sesi ini setiap kelompok menjawab pertanyaan serta memberikan alasan jawaban
tersebut. Kemudian moderator menyimpulkan jawaban dari semua kelompok serta
salam penutup dari moderator. Selanjutnya pada tahap akhir, para ustad
Pendamping dipersilahkan untuk mengarahkan, menanggapi dan membimbing
dari permasalahan yang muncul dalam diskusi dari salam sampai akhir penjelasan
para ustad Pendamping. Setelah itu, salah satu ustad Pendamping memimpin doa
penutup. (2)Bahwa hasil penerapan diskusi masalah fikih kelas Jurumiyah di
Pondok Pesantren Al-Luqmaniyah Yogyakarta sangat efektif, yaitu; dengan
diskusi santri memahami materi yang diajarkan, santri terlatih untuk mencari
referensi, santri mampu berfikir kritis dalam memecahkan masalah, santri
terdorong menjadi aktif, santri mampu bekerjasama dalam menyelesaikan tugas
kelompok, dan santri mendapatkan pengalaman yang lebih luas dan lebih
mendalam serta santri mengetahui hukum-hukum permasalahan fikih sehari-hari.
Kata Kunci : Efektifitas Diskusi Masalah FikihNIM : 10410086 Muhammad Abdul Rozak2017-07-14T09:31:33Z2017-07-14T09:31:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25875This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/258752017-07-14T09:31:33ZMETODOLOGI PEMBACAAN KONTEMPORER MUHAMMAD SYAHRUR Kajian Hermeneutik terhadap Buku Al-Kitab Wa AI-Qur'in: Qira'ah Mu'asirah)Pada September 1990, dunia pemikiran ]slam segera mengenal
Mu~ammad Sya~riir sebagai tokoh yang kontroversial, tepatnya setelah ia
meluncurkan karyanya al-Kitib wa al-Qur'in: Qiri'ah Mu'i$irah. Ia berpendapat
bahwa al-Qur'an seharusnya dibaca seolah-olah "Rasulullah baru saja wafat dan
memberitahukan kepada kita tentang Kitab tersebut." Sya~riir menerapkan
pembacaan kontemporer (qira 'iih mu'i$irah) untuk mendekontsruksi sekaligus
merekonstruksi konsep, teori, dan paradigma yang telah mapan menjadi main
stream pemahaman, pemikiran, bahkan keyakinan mayoritas umat islam.
Berdasarkan analisis kritis dengan pendekatan hermeneutika kritis,
peneliti berhasil memetakan bangunan metodologi Syal)rur menjadi dua tataran
stTuktur. Struktur luar terdiri dari 1) Asumsi terhadap bahasa sebagai satu-satunya
media memahami pesan Tuhan. Bahwa bahasa terkait erat dengan pernikiran,
tidak. tumbuh seketika, dan merupakan sebentuk sistem. Selain sebagai sarana
identifikasi, bahasajuga berperan sebagai media komunikasi. 2) Asumsi terhadap
objek pemahaman bahwa al-Qur'an merupakan kitab berbahasa Arab otentik yang
rnemiliki dua sisi kemukjizatan, sastrawi dan ilmiah Untuk memahami aspek
sastrawi al-Qur'an perlu digunakan pendekatan deskriptif-signifikatif, sedangkan
aspek ilmiahnya harus dipahami dengan pendekatan historis-ilrniah, yang
keduanya diletakkan dalam bingkai studi linguistik. Pendekatan pertama
dilakukan dengan cara memadukan analisa sastra dengan analisa gramatika.
Sedangkan pendekatan kedua menuntut penolakan terhadap fenomena
sinonimitas ( al-tariduf} dalam bahasa dan menuntut studi yang mendalam
terhadap setiap terma yang selama ini dianggap sinonim.
Struktur dalam terdiri dari: 1.) Asumsi ftlosofis bahwa wahyu tidak
bertentangan dengan akal dan realitas. 2) Asurnsi metodologis bahwa objek yang
berbeda didekati dengan metode yang berbeda. Al-Qur'an memiliki karakter dasar
bentuk tekstualnya tetap dan kandungannya bergerak bersama pernahaman
manusia terhadapnya. Skripsi ini juga mendeskripsikan bahwa qiri'ah mu 'ii;;irah
rnerupakan metode <ian strategi Syah:rur untuk rnemunculkan beragam asumsi,
pendekatan, teori, dan metode baru dalam memahami pesan Tuhan yang
disebutnya ai-Kitiib.
Qiri'ah mu'i~irah bertumpu pada lima tahapan strategi, yaitu identifikasi,
dekonstruksi, analisis, sistematisasi, dan rekonstruksi. Sya~riir memadukan tiga
arus besar ilrnu pengetahuan, yakni linguistik, filsafat dan ilmu-ilmu alam
(matematika, biologi, kimia, fisika). Sya~rur menerapkan teori takwil beserta
enam prinsipnya untuk rnemahami ayat-ayat mutasyibihat dan rnenerapkan teori
lfudiicl beserta prinsip-prinsip ijtihad kontemporer untuk rnemahami ayat-ayat
muiJkamat sehingga menghasilkan produk hukum yang sejalan dengan dinamika
perkernbangan masyarakat.
Berbekal pemetaan di atas, skipsi ini berusaha melakukan kritik untuk
menguji sejauh mana konsistensi metodologi pembacaan kontemporer Sya~riir
ketika diaplikasikan terhadap teks Kitab Suci.NIM. 98532665 BURHANUDIN2017-07-07T01:13:56Z2017-07-07T01:13:56Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25960This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/259602017-07-07T01:13:56ZRESOURCE BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MAN YOGYAKARTA IIIPenelitian ini bertujuan Untuk mengetahui secara mendalam penerapan Resource Based Learning dalam pembelajaran bahasa Arab di MAN Yogyakarta III dan untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dengan diterapkannya Resource Based Learning dalam pembelajaran bahasa Arab di MAN Yogyakarta UL
Penelitian ini merupakan penelitian berbentuk field research atau penelitian kancah atau lapangan yang bersifat kualitatif dengan mengambil latar MAN Yogyakarta Ill. Pegumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data dilakuakn dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan dan dari makna itulah ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan: I) Penerapan RBL pada pembelajaran bahasa Arab belum optimal, karena a) Metode yang digunakan guru masih konvensional, yaitu; metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode penugasan, metode langsung dan metode demonstrasi, yang pada prakteknya masih cenderung didominasi guru. b) Tidak tennanfaatkannya sumber belajar laboratorium bahasa, ruang Audio Visual Aid (AVA). Selama ini guru hanya menggunakan buku paket pelajaran bahasa Arab, LKS dan kamus sebagai sumber belajar di dalam kelas dan beberapa kali di perpustakaan, CD materi bahasa Arab, laboratorium komputer dengan kuantitas dan frekuensi pemanfaatan yang sangat minim. 2) Ada beberapa faktor pendukung dan peghambat diterapkannya RBL dalam pembelajaran bahasa arab. Beberapa faktor pendukungnya adalah tersedianya fasilitas sekolah yang cukup lengkap yaitu perpustakaan, ruang audio visual perpustakaan, laboratorium komputer, laboratorium bahasa, ruang Pusat Sumber Belajar Bersama (PSBB) dan ruang Audio Visual Aids (AVA).Beberapa faktor yang menghambat tidak berjalannya penerapan Resource Based Learning di MAN Yogyakarta III adalah latar belakang siswa yang kebanyakan dari lulusan SMP dan belum mengenal bahsa Arab sebelurnnya, pemanfaatan fasilitas yang kurang karena tidak adanya pelatihan operasinalisasi fasilitas yang ada bagi guru bahasa Arab, sikap guru
bahasa arab yang menganggap bahwa bahasa Arab hanya pengenalan saja.NIM.02420984 AYEP ROSIDI2017-07-06T03:46:15Z2017-07-06T03:46:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25905This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/259052017-07-06T03:46:15ZPROBLEMATIKA PENGAJARAN BAHASA ARAB DI MADRASAH ALIYAH NEGERI
GANDEKAN BANTULNUR'AINI ROKHMAWATI. Problematika Pengajaran Bahasa Arab di
Madrasah Aliyah Negeri Gandekan Bantul. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah
UIN Sunan Kalijaga, 2005.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengungkap adanya
problematika dan kendala yang dihadapi Madrasah Aliyah Negeri Gandekan Bantul
dalam pengajaran bahasa Arab bagi siswa kelas II.
Populasi penelitian ini adalah mengambil siswa kelas II Madrasah Aliyah
Negeri Gandekan Bantul tahun pelajaran 2004-2005 sebanyak 153 siswa.
Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random sampling). Ukuran sampel yaitu
ditentukan sebanyak 20% dari jumlah siswa yang ada dengan hasil perhitungan 30,6.
Akan tetapi untuk kepentingan pengolahan data jumlah sampel penulis bulatkan
menjadi 35 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode
observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat problematika dalam pengajaran
bahasa Arab di Madrasah Aliyah Negeri Gandekan Bantul diantaranya; 1)
Terbatasnya tenaga pengajar yang ada di Madrasah Aliyah Negeri Gandekan Bantul,
2) Latar belakang pendidikan guru Bahasa Arab kelas II yang bukan berasal dari
Fakultas Tarbiyah khususnya jurusan Pendidikan Bahasa Arab, sehingga kurang
menguasai benar penggunaan metode pengajaran bahasa Arab, 3) Guru tidak
membiasakan siswa untuk berkomunikasi dengan bahasa Arab, 4) Mayoritas siswa
kelas II Madrasah Aliyah Negeri Gandekan Bantul berasal dari sekolah umum
(SLTP) sehingga sama sekali belum pernah mengenal bahasa Arab, 5) Kurangnya
kemauan siswa untuk mempelajari bahasa Arab terutama dalam hal muhadatsah
antara siswa dengan siswa, 6) Minimnya pemahaman siswa untuk berlatih
menerjemahkan kalimat-kalimat bahasa Arab, 7) Siswa kurang aktif untuk saling
bertanya jawab tentang materi pelajaran ketika pelajaran berlangsung, 8) Siswa
menganggap materi qawa'id adalah materi yang sangat sulit, 9) Minimnya waktu
pengajaran bahasa Arab, mengingat selama satu minggu siswa hanya mendapatkan
pelajaran bahasa Arab selama 2 jam, 10) Minimnya sarana atau media pembelajaran
bahasa Arab, misalnya buku-buku penunjang, kamus, serta tidak adanya
laboratorium bahasa.NIM.01420698 NUR'AINI ROKHMAWATI2017-06-22T03:44:42Z2017-06-22T03:44:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25647This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/256472017-06-22T03:44:42ZSINTAKSIS BAHASA ARAB
(Telaah Terhadap Frase dan Metode Pengajarannya
Bagi Penutur Asli Bahasa Indonesia)Bahasa Arab, sebagaimana bahasa-bahasa lainnya, memiliki kaedah-kaedah
yang mengatur keteraturan dalam bahasanya. Kaedah-kaedah tersebut di
dalam bahasa Arab disebut nahwu atau dalam istilah kontemporernya disebut
gramatika bahasa Arab atau sintaksis.
Diantara bahasan penting di dalam tata bahasa (sintaksis) adalah frase
yaitu satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih dan tidak memiliki
batas fungsi (subyek atau predikat).
Untuk memaparkan kajian ini, penelitian ini menggunakan analisis
kontrastif yakni memaparkan dan menganalisis secara sistematis hakekat
perbedaan dan persamaan antara kedua bahasa, yakni bahasa Arab dan bahasa
Indonesia dalam kajian frase.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua frase yang ada
di dalam bahasa Arab terdapat di dalam bahasa Indonesia dan begitu juga
sebaliknya. Dengan kata lain, di satu sisi ada perbedaan dan pada sisi yang lain ada persamaan dalam strukturnya. Di antara persamaannya adalah pada frase na'ty dan tuwkidy/atributif frase 'athfy/koordinatif, frase badaly/apositif Ini dilihat dari strukturnya. Sementara dari segi persamaan distribusinya dengan golongan kata adalah frase non verbal/ghayr fi'ly yang mencakup frase nominal/ismy, frase
ajektival/washfy, frase adverbial/ zharfy, frase numerial/'adady dan frase
preposisi/syibhu jumlah.
Adapun dari segi perbedaannya adalah pada frase yang didasarkan pada
pesamaan distribusinya dengan kategori kata, yakni fras(; yang ber-UP verba
dalam contoh akan pergi, makan minum. Tidak adanya ini, karena di dalam
bahasa Arab dapat digantikan dengan menggunakan kata kerja saja yakni fi'il
mudhori'. Selain itu pula ada perbedaan pada struktur frase eksosentris pada
contoh anak-anak bermain di depan (rumah). Struktur ini tidak tergantikan di
dalam bahasa Arab jika diterjemahkan menjadi (...........)
Dari persamaan dan perbedaan di atas, sudah barang tentu menuntut
penutur asing bahasa Arab, khususnya bagi para pengajar bahasa Arab,
memahami karakter bahasa masing-masing, dan tidak begitu saja mentransfernya
secara mekanik dan semantik, ada unsur-unsur budaya bahasa yang perlu juga
diperhatikan. Selain itu satu hal yang terpenting dalam pengajaran sintaksis bahasaArab (telaah terhadap frase) adalah bagaimana menerapkan metode yang tepat,
karena sukses tidaknya suatu program pengajaran tergantung metode yang
diterapkan dan karena metodelah yang menentukan isi dan cara mengajar .NIM.00420413 SITI ISTAFIYAH2017-06-22T01:09:50Z2017-06-22T01:09:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25629This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/256292017-06-22T01:09:50ZKESULITAN BELAJAR MENGAJAR BAHASA ARAB
DI MAN YOGYAKARTA IIPenelitian ini bertujuun untuk mengungkap pelaksanaan pengajaran
bahasa Arab di MAN Yogyakarta II serta untuk mengungkap problematika
yang di hadapi dalam proses belajar mengajar bahasa Arab. Problem itu
adalah dilatarbelakangi oleh adanya pendidikan siswa yang heterogen,
kurangnya perhatian siswa terhadap pelajaran bahasa Arab, dan frekuensi
siswa dalam membaca buku-buku pengetahuan bahasa Arab yang relatif
rendah. Selain itu kurangnya alokasi waktu yang disediakan juga
merupakan problem sentral.
Penelitian ini mcrupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil
lokasi di MAN Yogyakarta II. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode observasi, wawancara, angket dan dokumentasi.
Analisis data dilakukan dengun mendeskripsikan data dalam bentuk uraian
kata-kata serta menganalisisnya dengan menggunakan pendekatan logika
induktif dan logika deduktif.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kondisi belajar bahasa Arab
siswa kelas II MAN Yogyakarta II berada pada kategori menurun. Seperti
kurang mcnguasai sccara aktif dan pasif dalam berbicara bahasa Arab,
perbendaharaan kata bahasa Arab serta ungkapan dalam berbagai bentuk
kata, dan pola kalimat, di samping sebagai dasar untuk memahami buku-
buku bahasa Arab, Al-Quran dan Al-Hadits. (2) Metode yang digunakan
dalam penyampaian materi bahasa Arab adalah metode ceramah, metode
diskusi, metode drill/pemberian tugas dan metode tanya jawab. (3)
Problematika pengajaran bahasa Arab yang di hadapi dari pihak guru tidak
semua guru bahasa Arab menguasai Al-Maharat AI-Arba'ah (empat
kemampuan yaitu: membaca, menulis, mendengar dan berbicara) sehingga
pengajarannya kurang optimal. ( 4) Usaha mengatasi problematika
pengajaran bahasa Arab tersebut: dengan memberikan siswa motivasi
untuk meningkatkan prestasi belajar terutama dalam pelajaran bahasa
Arab, pembiasaan memberikan tugas bahasa Arab pada siswa, dan
mengarahkan kepada siswa untuk mengadakan kelompok belajar.NIM.01420887 RAJENAH2017-06-21T06:24:32Z2017-06-21T06:24:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25616This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/256162017-06-21T06:24:32ZPELAKSANAAN PENILAIAN BERBASIS KELAS
MATA PELAJARAN BAHASA ARAB KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK)
DI MADRASAH ALIYAH NEGERI YOGYAKARTA IIIAbdul Wahab. Pelaksanaan Penilaian Berbasis Kelas Mata Pelajaran
Bahasa Arab Kurikulum Berbasis Kelas (KBK) Di Madrasah Aliyah Negeri
Yogyakarta III. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga,
2006.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana MAN Yogyakarta
III menerapkan Penilaian Berbasis Kelas (PBK) pada pelajaran bahasa Arab
semester 1/ganjil, tahun pelajaran 2005/2006. PBK pelajaran bahasa Arab
Madrasah Aliyah disahkan dan diberlakukan oleh Departemen Agama Rl mulai
tahun 2004. PBK adalah sistem penilaian proses dun hasil helajar siswa yang
berusaha mengangkat penilaian ranah kognitif, afektif dan psikomotorik secara
menyeluruh. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai evaluasi
terhadap penerapan PBK serta hahan pertimbangan bagi pengembangan dan
peningkatan efektifitas implementasi PBK pelajaran bahasa Arab di MAN
Yogyakarta III pada khususnya, untuk Madrasah Aliyah dan Madrasah
Tsanawiyah serta sekolah-sekolah umum yang mengajarkan pelajaran bahasa
Arab pada umumnya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis penelitian studi
kasus (Case Studies) Sedangkan teknik analisa data yang digunakan yaitu metode
induktif. Adapun pengumpulan data ddakukan dengan metode observasi
(pengamatan), wawancara (interview) dan dokumentasi.
hasil penelitian menunjukkan: (I) Implementasi Penililian berbasis Kelas
(PBK) ranah kognitif pelajaran bahasa Arab di MAN Yogyakarta III sudah
tepat/sesuai dengan konsep PBK bahasa Arab Madrasah Aliyah yang ditetapkan
oleh Departemen Agama RI. Sedangkan implementasi PBK ranah afektif dan
psikomotorik pelajaran bahasa Arab di MAN Yogyakarta III belum tepat/sesuai
dengan konsep PBK bahasa Arab Madrasah Aliyah yang ditetapkan oleh
Departemen Agama Rl. (2) Hambatan/kendala dalam implementasi PBK
pelajaran bahasa Arab di MAN Yogyakarw III ada tiga faktor antara lain:
hambatan/kendala yang disebabkan oleh faktor guru bahasa Arab,
hambatan/Kendala yang disebabkan oleh faktor siswa dan hambatan/kendala yang
disebabkan oleh faktor lemahnya administrasi PBK pelajaran bahasa Arab MAN
Yogyakarta III. (3) Usaha-usaha atau langkah-langkah yang ditempuh untuk
mengatasi hambatan/kendala dalam implementasi PBK bahasa Arab di MAN
Yogyakarta III, yaitu: a.Guru bahasa Arab mengikuti pendidikan dan latihan
(Diklat), seminar-seminar atau workshop tentang konsep PBK dan
implementasinya di sekolah/madrasah. b. Guru bahasa Arah mengikuti rapat
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Madrasah Aliyah DIY, setiap bulan
sekali. c. Mengadakan program kegiatan observasi kelas antar guru mata
pelajaran. d. Mengadakan rapat guru mata pelajaran sesuai dengan rumpun mata
pelajaran masing-masing. e. Guru berusaha semaksimal mungkin untuk
membenahi administrasi PBK secara bertahap dan konsisten. f. Pihak madrasah
melengkapi media pembeiajaran bahasa Arab, misalnya: menyediakan sarana
prasarana untuk majalah dinding berbahasa Arab, melengkapi buku-buku
pedoman PBK untuk guru bahasa Arab, dan sebagainya.NIM.00420476 ABDUL WAHAB2017-06-16T02:46:32Z2017-06-16T02:46:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25571This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/255712017-06-16T02:46:32ZMETODE PENGAJARAN BAHASA ARAB DI MADRASAH IBTIDAIYAH ARRAHMAH
DESA PURWOTENGAH KECAMATAN PAPAR KABUPATEN KEDIRI
(Tinjauan Efektivitas Metode)Skripsi ini berjudul Metode Pengajaran Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah
Arrahmah Desa Purwotengah Kecamatan Papar Kabupaten Kediri (Tinjauan
Efektivitas Metode ). Penyusunan skripsi ini difokuskan pada penelitian tentang
efektivitas penggunaan metode pengajaran bahasa Arab di MI tersebut. Adapun
rumusan masalahnya adalah metode apa saja yang digunakan dalam pengajaran
bahasa Arab di MI Arrahmah, bagaimana petaksanaannya; dan bagaimana tingkat
efektivitas penggunaan metodenya. Dengan rumusan masalah tersebut, maka
tujuan penelitian adalah untuk mengetahui metode pengajaran bahasa apa saja
yang digunakan di Ml Arrahmah, bagaimana pelaksanaannya dan bagaimana
tingkat efektivitas penggunaan metodenya Subyek dalam penelitian ini adalah semua sumber data yang diperlukan yaitu Kepala Sekolah, Kepala Tata Usaha, guru bahasa Arab dan siswa MI Arrahmah itu sendiri yaitu kelas IV, V dan VI yang berjumlah 81 siswa. Mengingat jumlah dari populasi dalam penelitian ini tidak besar yaitu sejumlah 81 siswa maka dalam penelitian ini penulis menngunakan metode populasi. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, wawancara dan metode tes. Penelitian ini bersitat deskriptif eksploratif . Karena data penelitian ini bersifat kuantitatif (yang berwujud angka-angka hasil perhitungan atau pengukuran) maka dalam .menganalisis datanya dengan menggunakan
analisis deskriptif statistik.
Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif eksploratif, digambarkan
dalam penelitian ini hal-hal yang menyangkut kurikulum, metode pengajaran
bahasa Arab/asing secara teoritis dan yang digunakan di madrasah tersebut,
keadaan sekolah, guru, siswa, prestasi belajar siswa dan sebagainya.
Dari penggambaran tersebut diketahui bahwa dari berbagai metode yang
digunakan maka secara umum pelaksanaannya dilakukan dengan cara
pencampuran metode seperti yang dijelaskan dalam electic methode atau metode
campuran. Sedangkan dilihat dari analisis prestasi belajar siswa dari nilai asli
semester I dan nilai basil tes penulis pada mata pelajaran bahasa Arab tahun
pelajaran 2005/2006 diperoleh rata-rata nilai yang dicapai siswa sebesar 66,64
(mean nilai asli semester I) dan 66,51 (mean nilai tes lisan dari penulis) yang
berarti bahwa penggunaan metode pengajarannya telah berlangsung secara efektif.
Dari basil perhitungan mean nilai asli siswa semester I dan nilai tes lisan, tidak
terdapat perbedaan yang signifikan karena hasilnya sama-sama termasuk ke dalam
kategori efektif.NIM.00420481 RISNA ARFI SAIDIYAH2017-06-16T01:29:27Z2017-06-16T01:29:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25558This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/255582017-06-16T01:29:27ZIMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
MATA PELAJARAN BAHASA ARAB DI MTsN PRAMBANAN KLATENNUR HIJRIATI. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata
Pelajaran Bahasa Arab Di MTsN Prambanan Klaten. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas
Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2006.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kesiapan guru dan
siswa dalam implementasi Kurikilum Berbasis Kompetensi, Bagaimana proses
pembelajaran Bahasa Arab berbasis kompetensi pada siswa MTsN Prambanan
Klaten, dan bagaimana hasil pembelajaran Bahasa Arab pada ranah kognitif,
afektif, dan psikomotorik.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang apabila dilihat
berdasarkan tempat merupakan penelitian lapangan (field research). Sumber data
pada penelitian ini adalah siswa kelas VII dan VIII, guru Bahasa Arab, dan kepala
madrasah.Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi,
dokumentasi, dan kuesioner. Analisis data menggunakan metode deduktif dan
induktif.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) kesiapan guru Bahasa Arab MTsN
Prambanan Klaten dalam mengajar di kelas belum sepenuhnya siap hal ini
tergambar dari ketika guru merespon siswa yang ramai dengan marah. Situasi
seperti ini menunjukkan bahwa guru belum siap menghadapi murid, karena
seorang guru yang memiliki kesiapan ketika ia mampu merespon siswa yang
beraneka ragam dengan bijak, baik metode yang digunakan mapun pengelolaan
kelas yang diperbaharui. Sementara kesiapan siswa adalah siap hal ini bisa dilihat
dari prilaku mereka dalam menjalani pembelajaran yang berlangsung bahwa
mereka enjoy melaksanakan pembelajaran yang berbeda, karena semenjak
diberlakukannya KBK siswa langsung diperkenalkan dengan pembelajaran model
KBK secara bertahap sehingga dalam perjalanannya peserta didik terlihat biasa. 2)
Proses pembelajaran Bahasa Arab di MTsN Prambanan Klaten belum sepenuhnya
menggunakan KBK yakni metode yang digunakan masih menggunakan model
1994 seperti ceramah, menghafal, membaca dll. Sumber belajar yang digunakan
dalam proses belajar mengajar di MTsN Prambanan Klaten adalah buku pelajaran
(buku paket), LKS, papan tulis, dan kapur tulis. 3) Hasil pembelajaran Bahasa
Arab pada ranah kognitif adalah: kelas VII dengan nilai rata-rata tertinggi ujian
akhir semester adalah 62,64 kategori nilai huruf C. Kelas VIII dengan nilai rata-rata
ujian akhir semester adalah 59,16 kategori nilai huruf C-, ini membuktikan
bahwa pengetahuan siswa MTsN Prambanan Klaten tentang Bahasa Arab masih
sangat minim. Hasil pembelajaran Bahasa Arab pada ranah afektif adalah
berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru Bahasa Arab serta peserta
didik mengatakan bahwa pelajaran Bahasa Arab adalah salah satu pelajaran yang
kurang diminati, sedangkan data angket mengatakan 75,8% peserta didik
menyukai dan senang terhadap Bahasa Arab. Dan basil pembelajaran Bahasa Arab
pada ranah psikomotorik bclum ada baik dari segi aplikasinya di lapangan
maupun produk atau karya yang dihasilkan pesena didik helum ada.NIM.02421369 NUR HIJRIATI2017-06-06T04:12:47Z2017-06-06T04:12:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25392This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/253922017-06-06T04:12:47ZPENGAJARAN BAHASA ARAB DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA (Telaah Metode Pengajaran)MAYA SUSANTI. Pengajaran Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah
Negeri Pundong Bantul Yogyakarta (Telaah Metode Pengajaran). Dalam
proses belajar mengajar bahasa, ada beberapa hal penting yang harus menjadi catatan
bagi kita sebelum melangkah jauh masuk ke dalam proses mengajar bahasa, yaitu
Pendekatan, Metode, dan Tekhnik. Pendekatan adalah asumsi berkenaan dengan
hakekat belajar mengajar bahasa, metode adalah rencana menyeluruh penyajian
bahasa secara sistematis, sedangkan tekhnik adalah kegiatan spesifik yang
diimplementasikan secara organik dalam praktek yang selaras dengan pendekatan
dan metode yang digunakan. Dalam istilah bahasa Arab, metode dinamakan dengan
Thoriqoh atau jalan yang berarti rencana menyeluruh yang berkenaan dengan
penyajian materi secara teratur, dan tidak ada satu bagian pun di dalamnya yang
saling bertentangan satu dengan yang lain.
Dalam konteks absraksi ini, penulis akan mencoba menjelaskan bahwa posisi
metode pada dasarnya adalah sebagai sebuah superordinate dalam rangkaian proses
belajar mengajar bahasa Arab, atau urgensinya sangat dibutuhkan dalam memulai
sebuah proses belajar mengajar bahasa. Karena itulah metode menjadi istilah kunci
untuk menggambarkan secara definitif tahapan yang akan dilalui dalam proses
belajar mengajar bahasa yaitu pendekatan yang berupa asumsi, rancangan yang akan
menentukan pengaitan teori yang dipakai, dan prosedur berupa tekhnik dan praktek
yang diambil dari pendekatan dan rancangan tertentu yang tersistematis dalam
bentuk kurikulum. Oleh sebab itu, dalam skripsi ini penulis ingin meneliti bagaimana
proses belajar mengajar bahasa Arab di MTsN Pundong Bantul Yogyakarta,
khususnya berkenaan dengan metode pengajaran yang digunakan, dan membahas
tentang beberapa faktor penghambat pengajaran bahasa Arab, respon dan tanggapan
siswa terhadap pelajaran bahasa Arab serta meneliti tentang basil yang dicapai siswa
MTsN Pundong Bantul Yogyakarta dalam pelajaran bahasa Arab.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang mengambil tempat di
MTsN Pundong Bantul Yogyakarta, dan untuk menganalisis data yang bersifat
kuantitatif, penulis menggunakan statistik deskriftif dengan menggunakan rumus
persentase dan rumus mean untuk mencari nilai rata-rata siswa MTsN Pundong
Bantul Yogyakarta . Dan untuk data yang bersifat kualitatif, penulis menggunakan
metode induktif yaitu suatu proses berpikir untuk memperoleh kesimpulan yang
berangkat dari fakta yang khusus kemudian ditarik kesimpulan secara umum,
sehingga penulis bisa mengolah dan menganalisis data-data yang ditemukan untuk
menemukan satu formula atau konsep yang efektif mengenai metode pengajaran
bahasa Arab. Hasil yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu bahwa secara garis besar pengajaran bahasa Arab di MTsN Pundong Bantul Yogyakarta sudah berjalan sesuai
standar umum kurikulum yang ditentukan oleh Depag dan metode yang dipakai pun
telah berhasil diterapkan yaitu metode Eklektik dengan keberhasilan nilai rata-rata
yang dicapai siswa dalam tes pelajaran bahasa Arab sebesar 74,76.01420922 MAYA SUSANTI2017-06-06T03:18:53Z2017-06-06T03:18:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25390This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/253902017-06-06T03:18:53ZANALISIS KONTRASTIF ISIM ISYARAH DALAM BAHASA ARAB DAN KATA PENUNJUK DALAM BAHASA INDONESIA-99424558 MAMIK NUROHMATI2017-06-06T01:47:33Z2017-06-06T01:47:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25384This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/253842017-06-06T01:47:33ZMINAT BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS II
DI MADRASAH ALIYAH NEGERI WONOGIRI-00420199 LILA HASNAH FITRIA2017-04-18T02:18:20Z2017-04-18T02:18:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25232This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/252322017-04-18T02:18:20ZANALISIS TEXT BOOK “AL-‘ARABIYYAH BAINA YADAIK JILID I”Penelitian ini dilatar belakangi oleh fakta bahwa para penulis buku
cenderung menulis buku tanpa mempertimbangkan kepentingan siswa atau tidak
disesuaikan dengan minat dan perkembangan usia siswa karena tidak adanya
penelitian mengenai psikologi perkembangan kognitif siswa. Buku Al-‘Arabiyyah
Baina Yadaik Jilid Imerupakan buku yang dipakai sebagai pegangan siswa SMPIT
Abu Bakar kelas VII, oleh karena itu peneliti tertarik menganalisis kesesuaian
buku dari penyajian materi, bahasa, dan kegiatan evaluasi terhadap psikologi
perkembangan kognitif remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1)
kesesuaian penyajian materi dengan psikologi perkembangan kognitif remaja, 2)
kesesuaian bahasa dengan psikologi perkembangan kognitif remaja, 3) kesesuaian
kegiatan evaluasi dengan psikologi perkembangan kognitif remaja.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. metode pengumpulan
data dilakukan dengan metode dokumentasi pada sumber data primer dan
sukender, sedangkan teknis analisis data dilakukan dengan 1) Mengkategorikan
data berdasarkan rumusan masalah, 2) Mengklasifikasikan data berdasarkan
kriteria yang telah ditentukan sesuai dengan rumusan masalah, 3) menarik
kesimpulan menggunakan teknik analisis datayang diperkuat dengan
membandingkan data dari sumber primer dan sekunder (teknik matrik
perbandingan).
Kriteria kesesuaian buku berdasarkan pada teori perkembangan kognitif
yang diungkapkan oleh Jean Piaget, mengenai karakteristik perkembangan
kognitif remaja pada tahap operasional formal (anak usia 11 tahun ke atas) dan
karakteristik usia anak sekolah menengah pertama pada setiap tahap
perkembangan kognitifnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) penyajian materi dalam buku sesuai
dengan teori perkembangan kognitif remaja, 2) penggunaan bahasa dalam buku
ini sesuai dengan teori perkembangan kognitif remaja, namun memiliki
kekurangan dari segi komunikasi, 3) kegiatan latihan dalam buku sesuai dengan
teori perkembangan kognitif remaja. Ketiga aspek tersebut menggambarkan
bahwa buku teks bahasa Arab Al-‘Arabiyyah Baina YadaikJilid I sesuai dengan
psikologi perkembangan kognitif remaja.NIM. 10420101 Iffah Tsunaya2017-04-18T02:18:11Z2017-04-18T02:18:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25229This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/252292017-04-18T02:18:11ZANALISIS KONTRASTIF KATA KERJA DALAM BAHASA ARAB DAN BAHASA INGGRIS SERTA METODE PENGAJARANNYAPenelitian ini menkaji masalah gramatika yang memfokuskan pada kajian
kata kerja baik kata kerja dalam bahasa Arab (kalimah al-fi„l) maupun bahasa
Inggris (verb). Latar belakang yang mendasari kajian mengenai kata kerja dalam
bahasa Arab dan bahasa Inggris di dalam penelitian ini adalah kesalahan
berbahasa, yaitu kesalahan dalam memahami gramatika kata kerja baik kata kerja
bahasa Arab maupun bahasa Inggris.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dan persamaan kata
kerja dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris, memprediksi kemungkinan
kesulitan-kesulitan yang ditimbulkan oleh perbedaan kedua struktur bahasa,
memberikan atau menawarkan solusi alternatif atas kesulitan-kesulitan yang
muncul akibat adanya perbedaan keduanya, serta memilih metode pengajaran
yang tepat.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, tepatnya
adalah study literature, sedangkan jenis analisisnya adalah analisis dokumen
(library research). Data diolah dengan menggunakan metode deskriptif dari segi
penyajiannya dan metode analisis kontrastif dari segi analisis. Analisis kontrastif
adalah sebuah pendekatan pengajaran bahasa kepada pelajar bilingual. Pendekatan
anakon yang dijalankan secara disiplin dan seksama sesuai dengan medium, gaya,
ragam dan konteks akan dapat mencegah terjadinya interferensi.
Dari analisis yang dilakuakan ditemukan bahwa persamaan dan perbedaan
antara kata kerja bahasa Arab dan Inggris yang telah dianalisis pada bagian
pembahasan. Penyebab kesalahan adalah karena kesulitan sistem dalam bahasa
Arab dan Inggris itu sendiri, dan adanya interferensi kaidah bahasa Arab sebagai
bahasa pertama terhadap bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Untuk
memberikan hasil yang maksimal dalam pengajaran kata kerja tersebut
menggunakan pendekatan parsial (parsial approach) dengan menggunakan
metode operasional dual-language method dan grammar translation methodNIM. 09420167 RIJAL MUSTOFA2017-04-18T02:06:23Z2017-04-18T02:06:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25234This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/252342017-04-18T02:06:23ZPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LECTORA INSPIRE
DALAM PEMBELAJARAN TAMRIN LUGHAH PADA SISWA KELAS VIII
MTS IBNUL QOYYIM PUTRALatar belakang penelitian ini adalah proses pembelajaran Tamrin Lughah di
MTs Ibnul Qoyyim masih menggunakan metode ceramah menggunakan buku
paket, spidol dan papan tulis (white board). Sehingga para siswa kurang antusias
dalam mengikuti pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti
mengembangkan sebuah media pembelajaran berbasis lectora inspire. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan media, kualitas media
berdasarkan ahli media dan ahli materi, serta mengetahui respon siswa terhadap
media pembelajaran yang dikembangkan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Research dan
Development (R&D). Proses pengumpulan data dilakukan melalui dua tahap yaitu
lapangan awal / kelompok kecil sejumlah 5 siswa dan lapangan utama / kelompok
besar sejumlah 24 siswa.
Hasil dari penelitian ini adalah berdasarkan penilaian dari ahli media dan
ahli materi secara keseluruhan memperoleh kategori penilaian sangat baik dengan
persentase keidealan sebesar 94,66%. Sedangkan respon sejumlah 24 siswa
memperoleh kategori penilaian sangat positif dengan persentase keidealan sebesar
84,9%. Dari data hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran ini layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran sebagai
alternatif lain agar siswa tidak jenuh selama proses pembelajaran.NIM. 12420037 Arief Fauzani2017-04-17T06:37:38Z2017-04-17T06:37:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25233This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/252332017-04-17T06:37:38ZPENGARUH PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP MINAT BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS XI DI MAN GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pemberian reward
dan punishment, minat belajar bahasa Arab, dan pengaruh pemberian reward dan
punishment terhadap minat belajar bahasa Arab siswa kelas XI di MAN Godean
Sleman Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan mengambil obyek
penelitian kelas XI di MAN Godean. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Analisis
data yang digunakan adalah analisis korelasi “produk moment” yang kemudian di
klarifikasi dan diberi kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) proses pemberian reward dan
punishment dilakukan saat kegitan belajar dan di luar kegiatan belajar. Pemberian
reward yang sering diberikan kepada siswa yaitu pujian, nilai tambahan atau point
positif, perhatian, dan hadiah berupa benda Sedangkan pemberian punishment
adalah berupa teguran, point negatif, dan hukuman berupa denda. (2) minat
belajar siswa terhadap bahasa Arab sangat kurang, akan tetapi setelah menerapkan
reward dan punishment, minat siswa sangat cukup berada pada tingkatan sedang.
(3) terdapat pengaruh yang signifikan dalam pemberian reward dan punishment
terhadap minat belajar bahasa Arab berdasarkan nilai thitung yang diperoleh
sebesar 4,751 > ttabel yang diperoleh sebesar 1,993, dengan besar koefisisen
korelasi 0,486 dengan kategori cukup kuat, dan setelah mencari koefisien
determinasi diketahui bahwa 23,6% minat belajar bahasa Arab turut ditentukan
oleh pemberian reward dan punishment.NIM. 12420008 Siti Mariam2017-04-17T02:02:14Z2017-04-17T02:02:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25236This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/252362017-04-17T02:02:14ZPEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MADRASAH DINIYAH AL MUHTADIN PLUMBON BANGUNTAPAN BANTUL (Telaah Psikolinguistik)Latar belakang penelitian ini adalah hasil observasi peneliti bahwa latar belakang pendidikan santri ini bukan berbasis pesantren atau sekolah agama akan tetapi berbasis non agama yaitu mayoritas peserta didik di Madrasah Diniyah Al-Muhtadin Plumbon Banguntapan Bantul berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan SMP yang sebagian besar berlatar belakang dari kalangan umum
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, tes dan angket. Data yang diperoleh adalah data kualitatif dan kuantitatif. Untuk data yang bersifat kualitatif penulis menyajikan denga empat tahapan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan data. Adapun data kuantitatif dengan mencari nilai rata-rata siswa dengan rumus mean. Sehingga penulis bisa mengelolah data dan menganalisis data yang diperoleh untuk menemukan konsep satu formula atau konsep yang efektif dalam pembelajaran bahasa Arab.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Diniyah Al Muhtadin Plumbon Banguntapan Bantul sebagian besar mengacu pada teori psikolinguistik, yaitu disesuiakan dengan kebutuhan psikologi peserta didik. Diawali dari materi yang di bedakan setiapkelasnya , disebabkan karena faktor usia peserta didik dan tingkat kemampuan yang berbeda. Selain itu, metode yang dipilih oleh guru adalah metode yang dapat meningkatkan peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran
Dalam hal kemampuan berbasaha Arab dari segi usia, siswa yang berusia delapan tahun dominan lebih pandai dibandingkan dengan siswa berusia sembilan tahun. Namun jika dilihat dari segi latar belakang orang tua yang pernah belajar bahasa arab, siswa yang orang tuanya pernah belajar bahasa Arab lebih menguasai jika dibandingkan dengan siswa yang orang tuanya tidak pernah belajar bahasa Arab. Dalam hal kefasihan berbahasa Arab dari segi usia, siswa yang berusia sembilan tahun lebih fasih dibandingkan dengan siswa yang berusia delapan tahun. Jika dilihat dari segi latar belakang orang tua yang pernah belajar bahasa Arab, siswa yang memiliki orang tua yang pernah belajar bahasa Arab lebih fasih dibandingkan dengan siswa yang orang tuanya tidak pernah belajar bahasa Arab.NIM. 12420041 Retno Yulaicha2017-04-04T07:20:04Z2017-04-04T07:20:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24936This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/249362017-04-04T07:20:04ZGAYA BAHASA RETORIS DAN KIASAN DALAM CERPENI L-CHIJ&B
(STUDI ANALISIS GAYA $AHASA)Analisis stilistika terhadap cerpen al-Chijâb Karya Mushthafâ Luthfî al-
Manfalûthî ini merupakan analisis pemakaian gaya bahasa di dalam cerpen
tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif
dengan tujuan untuk mendeskripsikan keunikan pemakaian gaya retoris yang
meliputi, aliterasi, asonansi, anastrof, apofasis, apostrof, asindeton, polisindeton,
kiasmus, elipsis, eufemismus, litotes, histeron proteron, pleonasme dan tautologi,
perifrasis, prolepsisi, erotesisi, silepsis, koreksio, hiperbol, paradoks, oksimoron;
dan gaya bahasa kiasan yang meliputi, simile, metafora, alegori, parabel,
personifikasi, alusi, eponim, epitet, sinekdoke, metonimia, antonomasia, hipalase,
ironi, sinisme, sarkasme, satire, inuendo, antifrasisi, pun atau paronomasia yang
terdapat dalam cerpen al-Chijâb. Data penelitian ini berupa satuan-satuan lingual
yang menandung keunikan gaya bahasa. Teknik pengumpulan data menggunakan
teknik pustaka, simak dan catat. Teknik analisis data yaitu dengan analisis
mengalir yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Selanjutnya penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa keunikan gaya bahasa yang digunakan di
vi
dalam cerpen tersebut, khususnya aspek pemanfaatan gaya bahasa retoris dan
gaya bahasa kiasan yang unik dan menimbulkan efek-efek estetis pada pembaca
karena menghasilkan style tersendiri yang menjadi ciri khusus Mushthafa Luthfî
al-Manfalûthî dalam menuangkan gagasannya melalui cerpen al-Chijâb.NIM. 1220510031 IDRIS2017-04-04T07:09:49Z2017-04-04T07:09:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24933This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/249332017-04-04T07:09:49ZMENGUAK IDEOLOGI AL-ADAB AL-SAGIR (KAJIAN SEMIOTIKA)Budaya Arab tidak bisa lepas dari pembahasan mengenai Islam (al-Qur’an
dan al-Sunnah), sastra dan juga para pemikir yang mewarnai perkembangan
agama ini. Dalam sejarah sastra, ada banyak sastrawan Arab yang mampu
menghiasi pemikiran Islam, membawa pemikiaran yang awalnya tekstual menjadi
kontekstual, tetapi dari berbagai sastrawan tersebut tidak banyak yang dapat
diketahui dari segi biografi, pemikiran, ataupun karyanya secara utuh. Ibnu
Muqaffa’ yang hidup pada masa Abbasiyah telah mewarnai dunia
sastra.Tulisannya merupakan karya pertama yang memiliki karakter Persia di
dunia sastra Arab. Berbagai pemikirannya ia tuangkan dalam bentuk tulisan
dengan menggunakan bahasa yang indah. Apa yang ia lakukan dan apa yang ia
pikirkan di masanya membawanya kepada akhir hidupnya yang tragis. Ia dituduh
sebagai orang yang Zindiq yang kemudian dibunuh oleh rajanya sendiri, menurut
catatan ia adalah Sufyan Ibn Mu’awiyah. Realita sejarah membuktikan adanya
dugaan bahwa ia masuk Islam karena kepentingan politik di mana ia memeluk
Islam paska berkuasanya dinasti Abbasiyah, kemudian pada penjamuan di tempat
penyembahan Majusi namanya disebut-sebut dan ia juga bergaul dengan orangorang
yang berhaluan keras.
Untuk dapat mengetahui kezindikan seseorang terkait dengan
pemikirannya (ideologi), maka harus melalui tahap penelitian tentang tanda-tanda
yang yang menjadi landasan ideologinya khususnya ideologi Ibnu Muqaffa.
Sehingga yang dapat ditempuh dalam penelitian ini adalah melalui salah satu
karyanya, yaitu al-Adab al-Sagir , karya yang banyak berbicara tentang akal.
Kemudian pendekatan keilmuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan semiotika, yang melalui dua tahap. Yaitu melalui
pembacaan petama (heuristik), yaitu pembacaan teks secara bahasa dan
pembacaan kedua (retroaktif/hermeneutik) yakni pembacaan secara makna.
Adapun hasil yang dapat diperoleh ialah bahwa di dalam teks AS memuat
tiga pembahasan utama, yakni pembahasan tentang akal, adab, dan agama. Akal
bagi Ibnu Muqaffa adalah hal yang utama, merupakan sumber dari pengetahuan,
menilai hal-hal yang baik dan buruk. Sedang adab adalah bentuk aplikasi dari
pengetahuan itu. Menurutnya akal tidak akan sempurna tanpa disertai dengan adab
atau akhlak yang baik. Menurutnya akhlak menandai tingakat pengetahuan
seseorang. Dan pada pembahasan tentang agama ditemukan adanya aliran rasional
dalam teologi agama Islam. Diketahui bahwa Ibnu Muqaffa lebih menggunakan
akal. Hal ini menandai pemahaman pada aliran Mu’tazilah. Ia mengatakan bahwa
ada pahala bagi orang yang berbuat baik dan balasan (siksa) bagi orang yang
berbuat buruk. Dan ini menunjukkan adanya tanda keadilan Tuhan. Hal ini tidak
hanya berlaku bagi Tuhan semata akan tetapi juga berlaku bagi raja (pemimpin).
Jika dikontekskan dengan zaman sekarang, Ibnu Muqaffa bukanlah orang yang
Zindiq, karena hal ini tercermin dari tulisannya yang juga banyak menyinggung
tentang adab, salah satunya untuk bersikap wara, dan wara adalah tanda ketaatan.NIM. 1320510054 HANA ZAIMUL KHUSNA, SS2017-04-04T02:51:54Z2017-04-04T02:51:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24910This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/249102017-04-04T02:51:54ZPEMBERITAAN KONFLIK YAMAN DALAM SURAT KABAR ONLINE AL-JAZIRAH PERIODE SEPTEMBER 2009-JANUARI 2016
(ANALISIS FRAMING MODEL ZHONGDAN PAN DAN GERALD M. KOSICKI)Penelitian yang berjudul Pemberitaan Konflik Yaman dalam surat
kabar al-Jazirah, Analisis Framing Model Zhongdan Pan dan Gerald M.
Kosicki ini mengkaji bagaimana Al-Jazirah, sebuah media online di Arab Saudi,
memberitakan konflik Negara Yaman. Konflik tersebut masih terus terjadi dan
menimbulkan banyak korban jiwa, sehingga negara-negara Teluk bersatu padu
dalam menghentikan konflik tersebut. Selain itu, al-Jazirah merupakan sebuah
media informasi yang mendukung pemerintah, yakni Arab Saudi sebagai sekutu
Yaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap frame yang digunakan al-
Jazirah dalam memberitakan konflik Yaman.
Pisau analisis yang digunakan oleh peneliti adalah teori Framing
Zhongdan Pan dan Gerald. M. Kosicki. Dalam teori framing mereka, ada empat
struktur besar, yakni Sintaksis, Skrip, Tematik, dan Retoris yang akan menjadi
permulaan dalam mengkaji teks berita yang ada. Analisis framing diawali dengan
menentukan empat struktur yang dikandung dalam berita untuk kemudian dikaji
secara mendalam, agar diketahui bagaimana frame yang digunakan. Setiap
struktur mempunyai perangkat-perangkat tertentu yang secara konkret
menunjukkan frame dan pandangan media dalam mengabarkan berita yang
terjadi.
Setelah melakukan kajian terhadap berita konflik Yaman, peneliti
menemukan bahwa dalam struktur sintaksis tampak sikap kontra al-Jazirah
terhadap al-Hu thi dan mendukung apa yang ditempuh pemerintah. Dalam sruktur
skrip, al-Jazirah menunjukkan aksi-aksi yang dilakukan oleh al-Huthi. Al-Jazirah
juga memperlihatkan usaha-usaha yang ditempuh oleh pemerintah untuk
menghadapi al-Huthi. Dalam struktur tematik, al-Jazirah menampilkan akibat
yang ditimbulkan oleh kelompok al-Hu thi dan kerugian yang dialami oleh
kelompok tersebut. Sedangkan tentara Yaman memperoleh keberhasilan dalam
menghadapi kelompok tersebut. Dalam struktur retoris, al-Jazirah mendudukkan
al-Hu thi sebagai kelompok yang harus diwaspadai dan menimbulkan konflik di
Yaman. Peneliti juga menemukan, sebagai media yang pro pemerintah, al-Jazirah
tetap bersikap kritis dan berusaha netral dengan menghadirkan berita-berita yang
menunjukkan hal baik atau positif yang dilakukan oleh kelompok al-Hu thi. Al-
Jazirah juga menampilkan kutipan-kutipan informasi yang tidak hanya berasal
dari tentara Yaman, tetapi juga dari sumber-sumber lain di luar lingkaran
pemerintahan, seperti dari al-Hu thi dan al-Qaidah.NIM. 1420510024 FAIZ FIKRIL ABROR, SHUM2017-03-21T02:13:04Z2017-03-21T02:13:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24634This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/246342017-03-21T02:13:04ZPROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
PADA PROGRAM SENTRALISASI
PEMBELAJARAN BAHASA DI PUSAT BAHASA
UIN SUNAN KALIJAGASunan Kalijaga State Islamic University (UIN) has applied quality
assurance (dhamān al-jaudah) system aiming at promoting qualities of
both academic and managerial aspects. One of the goals of the
implementation of quality assurance system is encouraging students of
UIN to be having proficiencies of global communication using Arabic
Language and English Language.
Center for language, culture and religion, the institution that
organizes the teaching and learning process of both languages has
intended to help students of UIN (State Islamic University) improve their
Arabic and English proficiency to face global competition. The center
highly expects that students of UIN possess sustainable motivation to be
creative learners to master all skills of Arabic and English so that they
will have good score of TOEC (Test of English Competence) and IKLA
(Test of Arabic Competence) when they graduate as required in QA
(Quality Assurance) stipulated at this beloved university. Quality
Assurance (Penjaminan Mutu) hopes 80% of UIN’s Graduates hold 450
of TOEC and 70 of IKLA scores.
To realize this goal, the Center of Language still confronts many
problems coming from students and lecturers including the goal of the
course, materials, learning media et cetera. Therefore, this research
tries to observe those problems – particularly those problems relating to
Arabic language - and offers some ways possible to be taken.
Keyword: Pembelajaran Bahasa, TOEFL, UIN Sunan KalijagaMuhammad AminAsrofi Hilal2012-05-05T13:08:27Z2017-03-31T03:36:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/839This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8392012-05-05T13:08:27ZMUHARRIKU Al-LUGAH (PENGGERAK BAHASA) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB KOMUNIKATIF DI PONDOK PESANTREN WALI SONGO NGABAR PONOROGO JAWA TIMUR (Perspektif Reward and Punishment) ABSTRAK ANDIL ANTONI. Muharriku al-Lugah dalam Pembelajaran Bahasa Arab Komunikatif Di Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar Ponorogo Jawa Timur (Perspektif Reward and Punishment). Skripsi. Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang efektifitas pelaksanaan reward and punishment di dalam proses penerapan Muharriku al-Lugah pada pembelajaran bahasa Arab komunikatif sebagai bahasa komunikasi sehari-hari. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kualitatif murni, berlokasi di pondok pesantren Wali Songo Ngabar Ponorogo Jawa Timur. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan (observasi), wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang telah dikumpulkan, dan dari makna tersebut ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan datanya menggunakan metode tri angulasi (mengecek ulang derajat kepercayaan suatu data) dilakukan dengan membandingkan informasi dari sumber yang berbeda. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Proses penerapan Muh}arriku al-Lugah dalam Pembelajaran Bahasa Arab Komunikatif Di Pondok Pesantren Wali Songo ini belum sepenuhnya terlaksana sesuai dengan konsep lingkungan bahasa yang ada. (2) Penerapann reward and punishment di dalam Muh}arriku al-Lugah terhadap pembelajaran bahasa Arab komunikatif di pondok pesantren Wali Songo juga belum sepenuhnya efektif sesuai dengan teori-teori yang ada.
NIM 02421153 ANDIL ANTONI2012-05-05T13:57:11Z2017-03-31T03:43:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/841This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8412012-05-05T13:57:11ZPENGAJARAN BAHASA ARAB DI MTsN LABORATORIUM FAKULTAS TARBIYAH UIN SUNAN KALI JAGA YOGYAKARTA (Tinjauan Psikologi Behavioristik) ABSTRAK Bambang Nurdiansyah, Pengajaran Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Negeri Laboratorium Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. (Tinjauan Psikologi Behavioristik). 2008. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang pengajaran bahasa Arab di MTs LFT UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta serta menguraiakan unsur-unsur psikologi behavioristik yang telah diterapkan di dalam pengajaran Bahasa Arab di MTs LFT UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dan penelitian ini bertujuan untuk turut menyumbangkan ide untuk peneliti selanjutnya. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/siswi MTsN Laboratorium Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sample dalam Penelitian ini adalah siswa periode 2007/2008, sebanyak 40 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Adapun analisis data yang digunakan adalah pendekatan kualitatif sebagai pendekatan utama dan kuantitatif sebagai pelengkap. Hasil penelitian ini menunjukan bahawa: Pertama, pelaksanaan pengajaran bahasa Arab di MTsN LFT UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta terencana dan lebih banyak didominasi oleh peran guru, karena guru telah mempersiapkan tujuan-tujuan pembelajaran, materi, metode, media, dan penilaian. Di dalam menyampaikan materi guru menggunakan variasi metode dan media sesuai dengan materi yang akan disampaikan, langkah terakhir guru mengadakan penilaian bertujuan untuk mengetahui hasil belajar yang telah disampaikan. Kedua, bila dilihat dari pengajaran bahasa Arab di MTsN Laboratorium Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Psikologi behavioristik sangat mendominasi dan mempunyai pengaruh yang sangat besar. Terbukti dari metode, media dan penilaian yang disampaikan oleh guru semuanya hampir didominasi oleh teori-teori psikologi behavioristik. div
BAMBANG NURDIANSYAH - NIM. 024214612012-05-06T02:54:12Z2017-03-31T09:31:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/850This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8502012-05-06T02:54:12ZPENGGUNAAN MEDIA KOMIK DI DALAM PEMBELAJARAN QIRO'AH (EKSPERIMEN DI MTsN NGEMPLAK YOGYAKARTA) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara motivasi belajar dan kemampuan belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan treatment dengan menggunakan media komik. Diasumsikan bahwa ada perbedaan yang signifikan, sebagaimana dirumuskan dalam hipotesa bahwa ada perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar bahasa Arab siswa sebelum dan sesudah diberikan treatment dengan menggunakan media komik, dan ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan hasil belajar materi qiro'ah siswa sebelum dan sesudah diberikan treatment dengan menggunakan media komik. Sampel yang diambil berjumlah 79 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan metode eksperimen, observasi, wawancara, dokumentasi, tes, dan angket. Dari hasil uji coba angket yang meliputi uji validitas dan reliabilitas, maka dari 45 item pertanyaan, semuanya dinyatakan valid. Dilihat dari indeks keandalan sebesar 0,9193, maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel. Adapun distribusi kedua variabel ditemukan normal, dan populasinya mempunyai varian yang homogen.
Hasil penghitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS 11 for Windows, diperoleh t sebesar 13,726. Angka ini jauh lebih besar daripada t tabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 2,02 dan taraf signifikansi 1% yaitu 2,71 (2,02 13,726 2,71). Untuk hasil penghitungan dari hasil belajar materi qiro'ah siswa kelas eksperimen, diperoleh t sebesar 6,168. Angka ini jauh lebih besar daripada t tabel pada taraf signifikansi 5% dan 1% (2,02 6,168 2,71). Ini berartti bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar materi qiro'ah siswa sebelum dan sesudah dilakukan treatment pada kelas eksperimen. Dan untuk hasil penghitungan dari hasil belajar materi qiroah siswa yang menggunakan media komik dan siswa yang tidak menggunakan media komik, diperoleh t sebesar 6,177. Angka ini juga jauh lebih besar dari harga t tabel baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi 1% (1,99 6,177 2,64). Ini berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar materi qiro'ah siswa yang menggunakan media komik (kelas eksperimen) dan siswa yang tidak menggunakan media komik (kelas kontrol) Kesimpulannya adalah : 1) Terdapat perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar bahasa Arab siswa sebelum dan sesudah diberikan treatment, yaitu dengan harga t sebesar 13,726, dimana harga tersebut lebih besar dari harga t tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima. 2) Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar materi qiro'ah siswa sebelum dan sesudah diberikan treatment, yaitu dengan harga t sebesar 6,168, dimana harga tersebut lebih besar dari harga t tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima. 3) Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar materi qiro'ah siswa yang menggunakan media komik dan hasil belajar materi qiro'ah siswa yang tidak menggunakan media komik, yaitu dengan harga t sebesar 6,177, dimana harga tersebut lebih besar dari harga t tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima.
ZAKI GHUFRON - NIM. 014206532012-05-06T03:09:57Z2017-03-31T06:59:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/935This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9352012-05-06T03:09:57ZPENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PADA SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI GONDOWULUNG SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA Dewasa ini, proses sekolah cenderung menekankan pengembangan siswa sebagai individu, bukan secara bersama sebagai suatu kelompok. Dalam persaingan untuk meraih prestasi cemerlang, sekolah sama sekali tidak menanamkan semangat kerjasama dan solidaritas sosial. Padahal pendekatan individu dalam dunia pendidikan perlu diimbangi dengan pendekatan yang berbasis kerjasama, kemampuan komunikasi dan negosiasi, dan kemampuan mengambil keputusan agar pengembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa benar-benar maksimal dan seimbang. Salah satu pendekatan dalam proses belajar mengajar yang berbasis kelompok adalah Cooperative Learning. Metode ini lah yang penyusun terapkan kepada obyek penelitian dengan harapan mampu membantu siswa dalam mencapai empat kemampuan dalam bahasa Arab, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi perbedaan tingkat perkembangan hasil belajar materi bahasa Arab siswa kelompok eksperimen (kelompok siswa yang menggunakan metode Cooperative Learning dalam pembelajaran bahasa Arab) dengan siswa kelompok kontrol (kelompok siswa yang tidak menggunakan metode Cooperative Learning dalam pembelajaran bahasa Arab) pada siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Gondowulung Sewon, Bantul, Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIIC (34 siswa) sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas VIIIA (33 siswa) sebagai kelompok kontrol. Sampel yang mewakili seluruh siswa kelas VIII tahun pelajaran 2007/ 2008, dengan jumlah 163 siswa (populasi) diambil melalui teknik cluster samples. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, dokumentasi, wawancara, dan metode tes. Dan dalam rangka menguji keampuhan instrumen dilakukan dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas melalui uji validitas isi dan teknik double test doeble trial method yang kemudian ditutup dengan analisis statistik uji t untuk menganalisis data tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan terhadap pencapaian tingkat perkembangan hasil belajar materi bahasa Arab antara siswa kelompok eksperimen dengan siswa kelompok kontrol. Hal ini terbukti dari perolehan skor rerata post-test kedua kelompok yang tidak jauh berbeda, yaitu 5,9265 untuk kelompok eksperimen dan 5,7121 untuk kelompok kontrol. Dengan demikian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode Cooperative Learning tidak dapat meningkatkan kemampuan hasil belajar materi bahasa Arab pada siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Gondowulung Sewon, Bantul, Yogyakarta. M. YUSUF - NIM. 024210562012-05-06T03:52:45Z2017-03-31T06:52:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/937This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9372012-05-06T03:52:45ZPENGORGANISASIAN MATERI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PADA KURIKULUM AL-ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB (ISMUBA) : Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 4 YogyakartaPengorganisasian Materi Pembelajaran Bahasa Arab Pada Kurikulum Al-Islam Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (ISMUBA) Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta . Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui usaha guru dalam pengorganisasian materi pembelajaran bahasa Arab pada kurikulum Al-islam Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (ISMUBA) Studi kasus di SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta dan hambatan apa yang dialami guru dalam pengorganisasian materi pembelajaran bahasa Arab di SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Dan dilihat dari segi tempat merupakan penelitian lapangan (Field research). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode pengamatan (observasi), wawancara (interview) dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Kurikulum Al-islam kemuhamamadiyahan dan bahasa Arab di SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta tidak dilaksanakan secara utuh, ini terlihat dari tidak adanya kurikulum tersebut secara tertulis. Sedangkan materi pembelajaran bahasa Arab disusun oleh yayasan Muhammadiyah dalam bentuk buku paket yang berjudul quot;Pendidikan Bahasa Arab quot; sebagai acuan guru dalam pembelajaran bahasa Arab di SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta. 2) Materi pembelajaran bahasa Arab sudah dibentuk berdasarkan program tahunan yang langsung disusun oleh yayasan Muhammadiyah. Sedangkan program semester dan program atau kegiatan harian yang disesuaikan dengan kompetensi dasar dan standar kompetensi merupakan hasil usaha guru dalam pengorganisasian materi pembelajaran bahasa Arab dengan cara memilih dan mengurutkan materi pembelajaran bahasa Arab. Sedangkan dalam memilih dan mengurutkan materi pembelajaran bahasa Arab guru SMP Muhammadiyah 4 yogyakarta hanya mengikuti bab perbab dalam buku paket tersebut tanpa berusaha memilih dan mengurutkan materi pembelajaran bahasa Arab yang ada. 3) Hambatan yang dialami guru dalam pengorganisasian materi pembelajaran bahasa Arab, diantaranya: Dalam memilih dan mengurutkan materi pembelajaran bahasa Arab untuk program semester dan program harian, kurangnya kreativitas guru dalam menyampaikan materi pembelajaran bahasa Arab, sumber pembelajaran bahasa Arab minin, sarana dan prasarana serta alokasi waktu yang tidak mencukupi untuk pembelajaran bahasa Arab. Dan itu menjadikan siswa malas untuk mempelajari bahasa Arab sehingga pembelajaran bahasa Arab di SMP Muhammadiyah 4 yogyakarta tidak maksimal. LUSILAWATI - NIM. 024211902012-05-11T04:13:06Z2017-03-31T06:44:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1027This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10272012-05-11T04:13:06ZMETODE MENYANYI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS VIII MTS NEGERI TEMPEL SLEMAN ABSTRAK
Metode Menyanyi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs Negeri Tempel Sleman. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang menyanyi sebagai sebuah metode pembelajaran bahasa Arab dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII MTs Negeri Tempel Sleman, yang meliputi : Pembelajaran bahasa Arab, pembelajaran bahasa Arab dengan metode menyanyi, motivasi siswa belajar bahasa Arab, motivasi siswa belajar bahasa Arab dengaan metode menyanyi, dan peningkatan motivasi belajar bahasa Arab siswa dengan menggunakan metode menyanyi. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan mengambil latar di MTs Negeri Tempel Sleman. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, yaitu : Metode observasi, metode wawancara, metode dokumentasi, dan metode angket. Analisis data diakukan dengan menggunakan metode analisis data deskriptif, yaitu analisis yang bertujuan untuk mengumpulkan dan menyusun suatu data kemudian diusahakan adanya analisis dan interpretasi atau penafsiran data tersebut dengan menggunakan pola pikir deduktif dan induktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Pengajaran bahasa Arab, guru selalu berpedoman pada tujuan dan kurikulum yang ditetapkan, penerapan metode disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan, (2). Pembelajaran bahasa Arab dengan metode menyanyi dikhususkan pada materi qawai d dan s{araf. Dalam menerapkan metode lagu, guru juga menerapkan metode audio lingual (membaca dan menirukan), (3). Motivasi siswa belajar bahasa arab cukup baik (53,8%), motivasi yang berasal dari diri siswa sendiri (minat sebesar 42,3%) dan motivasi yang berasal dari luar guru (sebesar 61,4%) dan metode (sebesar 60,4%), (4). Motivasi siswa belajar bahasa Arab dengan menggunakan metode menyanyi tergolong kategori baik (65,1%), motivasi yang berasal dari siswa sendiri minat (88,4%), dan motivasi yang berasal dari luar guru (sebesar 61,6%) dan metode (sebesar 86,2%). Jelas bahwa motivasi dengan metode menyanyi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan metode lain, (5). Usaha-usaha yang dapat dilakukan guru dalam meningkatkan motivasi belajar bahasa Arab siswa dengan metode lagu, diantaranya: Guru dalam menerapkan metode lagu, lagu-lagu yang digunakan disesuaikan dengan perkembangan siswa, sehingga siswa lebih mudah mengingatnya, dan guru mengadakan jam tambahan belajar bahasa Arab, seperti les bahasa Arab. Ini memungkinkan siswa untuk mempelajari bahasa Arab secara lebih mendalam.
EKA PERCEKA - NIM. 034202552012-05-21T08:02:06Z2016-12-19T08:24:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1112This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11122012-05-21T08:02:06ZMUSYKILAT TARJAMAH ISM AL TAFDHIL WA LAFADZ YUMKINU TAJRIBAT FI TARJAMAH KITAB(Sunan al-Taghyir al insanhiina yakunu kalla wahina yakunu adla li Judat Sa'id) ABSTRACT Buku Sunan al-Taghyir al-Insan Hiina Yakunu Kalla Wahiina Yakunu Adla karangan Judat Sa'id dari Damaskus terbitan Dar al-Fikr al-Ma'ashir Beirut Libanon, adalah sebuah buku kecil yang berisikan tentang Sosiologi atau Humaniora. Di dalamnya diterangkan bagaimana menyoroti sifat kalla (enggan) berbuat efektif dan positif dan sifat Adla (adil) berbuat efektif dalam kebenaran, sehingga menjadi manusia yang produktif dalam menjalankan efektifitas kehidupan yang efektif. Buku ini sangat menarik untuk diterjemahkan karena bahasanya yang sederhana, dan banyak manfaat dalam proses kehidupan sehari-hari dan sebagai bacaan ringan. Seorang penerjemah sering menemukan problem di dalamya, karena itu sebisa mungkin dia berusaha memindahkan pesan atau maksud dari suatu teks atau naskah agar bisa dipahami dalam bahasa sasaran, sebagaimana dalam bahasa sumbernya. Inti dari problem yang dihadapi adalah Problematika Penerjemahan Pola 'Isim Tafdhil' Dan 'Lafadz Yumkinu' Dalam Buku Sunan Al-Taghyir Al Insan Hiina Yakunu Kalla Wahiina Yakunu Adla Karya Judat Sa'id.Bagaimana menerjemahkan 'isim tafdhil' bilamana dihadapkan mausuf (kata sebelumnya) yang berbeda-beda baik isim tafdhil berupa mufrad mudzakkar, idhofah ila nakirah, idhofah ila ma'rifat bahkan ada yang sepi atau tidak menggunakan makna tafdhil karena keluar dari koridor-koridor kaidah pola isim tafdhil, sedangkan lafadz 'yumkinu' dihadapkan berupa dhomir, harfu jar, huruf nasab dan berupa masdar bagaimana cara menerjemahkannya, apakah diartikan pasif atau aktif. Sedangkan metode yang digunakan dalam menerjemahkan adalah metode penerjemahan semi bebas yaitu penerjemahan tengah-tengah antara penerjemahan harfiyah dan bebas. Analisis yang digunakan adalah analisis semantik gramatikal yakni dengan mencari makna sebenarnya dalam bahasa sumber baik dari kaidah sintaksis maupun morfologi, kemudian mencari solusi penerjemahan yang tepat dalam bahasa sasaran. Dalam penelitian ini penulis menemukan cara menerjemahkan pola isim tafdhil yaitu dengan cara melihat konteks dan biasanya isim tafdhil menggunakan makna 'ter, paling, lebih, amat, sangat, dan maha'. Dan ada isim tafdhil yang tidak menggunkan makna tafdhil tetapi menggunkan makna kamus. Sedangkan penerjemahan 'lafadz yumkinu' bila mausufnya berupa an + mudori', yumkinu + harfu jar (li) + an + mudhori', yumkinu + dhomir + masdar shorih maka diterjemahkan aktif. Dan apabila yumkinu + masdar shorih maka diterjemahkan pasif
KHOERON - NIM.031113922012-05-22T02:34:00Z2016-12-19T08:25:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1099This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10992012-05-22T02:34:00ZAL QIRAAT AL SAB'I WA IKHTILAFIHA FI AL MA'ANIY (DIRASAH DALALIYAH FI SURAH AL FATIKHAH WA AL BAQARAH ABSTRAK Mushaf Usmani yang sejatinya mampu mengakomodir tujuh wajah bacaan secara tidak sadar oleh sebagian umat Islam hanya dijadikan satu wajah bacaan, kemudian adanya penyempitan dan pengurangan bacaan ini yang pada gilirannya akan berimplikasi terhadap makna atau semantik. Karena menurut prinsip umum semantik, bahwa apabila bentuk katanya berbeda maka maknapun berbeda, walaupun perbedaannya hanya sedikit. Hal demikian juga pernah diungkapkan oleh ulama klasik, semisal, Ibnu Faris (W. 360 H.) dan Abu Hilal Al-'Asykari (W. 400 H.) yang menolak adanya sinonim. Kajian Al-Qira'at Al-Sab' adalah salah satu contoh yang mencoba mengeksplor perbedaan wajah bacaan tersebut, namun kajian inipun lagi-lagi hanya berhenti pada perbandingan antar bacaan Qiraat saja, yakni antara satu bacaan imam dengan bacaan imam yang lain, tanpa pernah menyentuh dan menyinggung implikasi makna yang diakibatkan dari perbedaan bacaan tersebut, serta belum adanya kajian yang secara spesifik mencoba mengkomparasikan makna-makna yang diakibatkan dari perbedaan di antara bacaan-bacaan itu. Akan tetapi, karena luasnya cakupan meteri Al-Qira'at Al-Sab' maka dalam skripsi hanya akan menfokuskan penelitian pada kaidah-kaidah Al-Farasyi dari Al-Qira'at Al-Sab' yang terdapat pada surat Al-Fatihah dan Al-Baqarah saja. Dan dari Al-Farasyi ini akan dikerucutkan lagi dengan hanya meniliti perbedaan morfologi saja. Oleh karena itu, skripsi ini merupakan penelitian Methodological Triangulation artinya data itu diperoleh dari sumber tulisan dan penutur bahasa dengan menggunakan metode deskripitif-komparatif-semantis, yakni memaparkan dan membandingkan bacaan imam Al-Qira'at Al-Sab' melalui analisa semantik. Data-data tersebut digunakan sebagai pijakan awal untuk merumuskan letak perbedaan berbagai corak bacaan tersebut yang berimplikasi terhadap perbedaan pemaknaan. Penelitian ini diharapkan akan mampu menghasilkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai Al-Qur'an lewat pendekatan linguistik. Berdasarkan data yang diperoleh serta penelitian yang sudah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan kaidah Al-Farasyi dari Al-Qira'at Al-Sab' pada surat Al-Fatihah dan Al-Baqarah yang menyangkut perbedaan morfologi berimplikasi terhadap makna. Adapun implikasi makna tersebut terbagi menjadi dua bagian, pertama, perbedaan makna tersebut ada kemungkinan/dapat disatukan, kedua, perbedaan makna tersebut tidak dapat disatukan, namun jika ditinjau dari sudut yang berbeda sama-sama benarnya. Meski demikian ada beberapa perbedaan Al-Qira'at Al-Sab' yang tidak berimplikasi terhadap makna. Sedangkan perbedaan Al-Qira'at Al-Sab' ditinjau dari morfologi dibagi menjadi dua, yaitu bentuk Al-Tsulasi Al-Mujarrad dan Al-Tsulasi Al-Mazid. Bentuk Al-Tsulasi Al-Mujarrad dibagi menjadi dua bentuk yaitu s amp;#299;ghat-nya sama dan s amp;#299;ghat-nya berbeda. Bentuk Al-Tsulasi Al-Mazid dibagi menjadi empat yaitu; 1) Al-Tsulasi wa Al-Ruba'i, 2) Al-Tsulasi wa Al-Khumasi, 3) Al-Ruba'i wa Al-Khumasi, 4) Al-Khumasi wa Al-Khumasi.
KHABIBI MUHAMMAD LUTHFI 04111899 2012-05-29T14:13:08Z2016-12-19T08:43:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1207This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12072012-05-29T14:13:08ZAL HIKAYAH LI JUBRON KHALIL JUBRON (DIRASAH TAHLILIYAH BINYAWIYAH TAKWINIYAH) ABSTRACT Judul skripsi ini adalah 'Al Hikayah Li Jubron Khalil Jubron (Study Analisis Strukturalisme Genetik)'
Dengan memperhatikan unsur-unsur realitas merupakan Syarat mutlak penyajian potret sosial yang berbeda dengan potret kehidupan, dikarenakan bidang cakupannya lebih luas. Kehidupan manusia meliputi segenap yang nyata dan angan-angan, sebab kehidupan anak manusia tidaklah semata bertumpu pada batas material, bahkan mencakup seluruh aspek kehidupan dan berbagai sisi dan kisi-kisinya, baik yang kasat mata maupun metafisik, materi maupun rohani. Kehidupan manusia benar-benar unik, ada banyak hal yang harus dieksplorasi. 'Al-Hikayah' sebagai salah satu karya sastra tidak akan terlepas dari unsur-unsur tersebut dan akan berusaha memaparkan kisi-kisi manusia dalam bingkai lingkungan sosial maupun kehidupannya secara koprehennship. 'Al-Hikayah' karya Gibran Khalil Gibran berawal dari pengalaman batin pengarang dan interaksi sosial yang melingkupinya. Yang anti ketidakadilan dan menentang faham materialisme, dimana manusia telah terperdaya olehnya secara sadar ataupun tidak sadar.
Dalam penelitian ini pendekatan yang penulis gunakan adalah pendekatan strukturalisme genetik, yakni kajian yang memfokuskan pada unsur-unsur karya sastra, baik unsur-unsur struktur yang membangun teks karya sastra maupun unsur-unsur struktur genetik yang melatarbelakangi lahirnya karya sastra tersebut, hubungan dialektik kedua unsur struktur tersebut yang kemudian menciptakan sebuah hubungan imajiner yang dimediasi oleh sebuah pandangan dunia.
Dari hasil penelitian ini ditemukan, bahwa 'Al-Hikayah' karya Gibran Kahlil Gibran ini mmenyuarakan pandangan dunia produk dari subjek kolektif yang melingkupi kehidupan pengarang, yaitu kelompok sosial sempalan dari kaum proletar yang diwakili oleh para pekerja seni seperti seniman dan penulis, dan kaum borjuis yang diwakili oleh para akademisi yang kemudian tergabung dalam kelompok aliran mahjar. Berawal dari sebuah aliran kesusastraan yang mempunyai semangat kebaruan mendobrak kekakuan tradisi sastra klasik yang stagnan. Menciptakan warna baru dalam dunia kesusastraan Arab, menyongsong fajar baru menuju pintu kesusastraan modern yang lebih mendunia.
Kelompok inilah yang selalu kritis dalam mensikapi gejala-gejala fenomena sosial baik di Amerika _merupakan hunian baru mereka, maupun di Lebanon dan Syiria_ tanah air mereka. Peran kelompok aliran mahjar sangatlah dominan, sebagai penentang faham materialisme masyarakat modern yang membatasi kesadaran hidup manusia dan penghujat pemerintahan yang zalim, yang korup, yang selalu menjajah kemerdekaan bangsa lain. Sebuah malapetaka kehidupan manusia sebagai akibat dari macetnya keselarasan sosial. Mempunyai visi kedamaian dan kesatuan, bahwa pada hakekatnya manusia adalah sama, yang terbungkus dalam 'kesatuan mahluk'. Bahwa yang berlawanan itu bisa direkonsiliasi; kebaikan dan kejahatan tidak bisa dipisahkan; kegembiraan dan kesedihan adalah satu, karena mereka masing-masing hidup dari yang lainnya. Seperti halnya raga dan jiwa; hidup dan mati adalah sumber dari satu sama lain, kesatuan agama, kesatuan umat manusia dan tanggung jawab bersama. Kesucian dalam jiwa manusia, dan hubungan antara bentuk dengan yang inti. Dan hanya pada penyatuan diri manusia dengan 'al-insan al-kami' _yaitu manusia sempurna. Manusia akan mengenal tuhan, mencintai tuhan, dan dicintai tuhan yang kemudian mampu menciptakan kedamaian abadi di muka bumi. Inilah yang disebut dengan pandangan dunia pengarang.
SAEFUL MALIK - NIM. 00110330 2012-05-29T14:21:54Z2016-12-19T08:33:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1208This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12082012-05-29T14:21:54ZRIWAYAT ASY-SYAIR LI MUSTHAFA LUTHFI AL-MANFALUTHI (DIRASAH TAHLILIYAH FI AL MAUDLUIYAH WA AL SYAHSIYAH) ABSTRACT Musthafa Luthfi al-Manfaluthi merupakan salah satu dari sastrawan besar dalam kesusastraan Arab (1876-1942). Karya-karyanya banyak mengupas masalah-masalah sosial kemasyarakatan seperti kebodohan, kesengsaran, kepedihan, dan dekadensi moral. Karya-karya yang tercipta ini tak terlepas dari realitas Mesir pada waktu itu, yang dijajah oleh Inggris.
Sastrawan besar ini banyak membuat karya terjemahan dan saduran meskipun Ia tidak terlalu mahir dalam berbahasa asing. Novel asy-Syair adalah salah satu karya sadurannya dari Edmund Rustaw sastrawan Perancis.
Novel ini menceritakan kisah cinta yang tragis, cinta seorang penyair yang tak sampai, cinta yang hanya menjadi rahasia jiwa. Rokisan adalah wanita yang sangat dicintai Sreno de Borjork laki-laki yang menjadi tokoh utama cerita ini. Rokisan lebih memilih cinta Cristian de Nofet, lelaki yang kemudian menjadi sahabat Sreno. Cinta yang dipendamnya membuat jiwanya terguncang sehingga mempengaruhi kehidupannya.
Dari pembacaan terhadap novel ini peneliti berusaha mengungkap dua hal penting yang pertama adalah tema, hal ini karena tema merupakan ide, gagasan dasar sebuah cerita. Kemudian tokoh dan penokohannya karena tokoh adalah penyampai pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang. Melalui tokoh dan peran-perannya pengarang menyampaikan pesan moral maka apa yang menjadi tujuannya akan tersampaikan kepada pembaca.
Dengan pendekatan obyektif terhadap teks penelitian ini berusaha membongkar dan memaparkan dengan cermat dua hal penting yang menjadi elemen dasar cerita tersebut, kemudia juga hubungan antara keduanya. Tujuannya adalah untuk menghasilkan jaring-jaring makna yang sinergis dan komprehensif.
Dari penelitian ini didapatkan makna bahwa tokoh-tokoh cerita ini dapat membawakan visi dan misi pengarang yang termuat dalam tema. Oleh karena itu hubungan antara keduanya sangat erat dan saling melengkapi dalam menyampaikan pesan karya sastra itu sendiri agar sampai kepada pembaca.
NUR KHAYATI - NIM. 03111363 2012-05-29T14:31:16Z2016-12-19T08:41:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1209This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12092012-05-29T14:31:16ZAL TAGHYIR AL FONOLOGI FI AL KALIMAT AL JAWIYAH AL DAKHILIYAH MIN AL LUGHAH AL 'ARABIYAH AL DIRASAH AL FONOLOGIYAH ABSTRACT Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa internasional yang mempunyai kosa kata dan pemakaian yang sangat luas. Seiring dengan perkembangan zaman, kosa kata br bahasa Arab banyak diserap oleh bahasa-bahasa lain di dunia diantaranya bahasa Jawa. Kontak bahasa Arab dengan bahasa Jawa berlangsung cukup lama yaitu sejak abad ke-13M.
Penyerapan kata seperti ini di satu sisi mempunyai nilai lebih karena kontribusinya yang besar dalam perkembangan kosa kata bahasa jawa. Namun, di sisi lain menimbulkan kehawatiran besar di kalangan pemerhati bahasa. Kehawatiran ini muncul seiring dengan adanya pemakaian bahasa Arab oleh penutur bahasa Jawa yang tidak sesuai kaidah bahasa Jawa sehingga terjadi kekacauan diberbagai segi baik segi penulisan maupun pengucapannya. Selain karena bahasa Arab dan bahasa Jawa berasal dari rumpun yang berbeda sehingga berbeda pula kaidah keduanya, fenomena ini juga dipicu oleh kemampuan penutur Jawa dalam berbahasa Arab yang lebih rendah dari pada kemampuannya berbahasa ibu sehingga bahasa Arab yang terserap sering terinterferensi oleh bahasa Jawa.
Kekacauan seperti itu bisa terjadi pada semua tataran baik pada tataran fonologis, morfologis, leksikal, sintaksis maupun semantisnya. Dalam hal ini penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut perubahan fonologis hususnya pada bidang fonetisnya dengan mendasarkan teori perubahan fonetis yang dikemukakan Crowley. Contoh perubahan fonetis yang terjadi pada kata-kata serapan dari bahasa Arab dalam bahasa Jawa adalah berubahnya kata (sirwal) menjadi sual yang kadang berfarensi menjadi sawal selain itu ada juga perubahan tidak lazim dari kata kalimah syahadah diucapkan dengan kalima sodo.
Dari data yang terkumpul dapat ditemukan gejala perubahan fonetis yang berupa perubahan konsonan ke konsonan, perubahan konsonan ke vokal, perubahan vokal ke vokal pengurangan dan penambahan fonem serta dapat diprediksikan adanya perubahan fonetis yang disebut lenisi (lenition), penambahan bunyi, metatesis (metathesis), fusi (fusion), pemisahan (unpacking), pemecahan vokal (vowel breaking), asimilasi (assimilation), desimilasi (dessimilation), perubahan suara yang tidak normal (abnormal sound change).
RINI MASRUROH -NIM. 04111711 2012-05-29T14:53:42Z2016-12-19T08:38:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1206This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12062012-05-29T14:53:42ZMUSYKILATU TAQTHI' AL JUMLAH AL MU'AQQODAH FI AL TARJAMAH (DIRASAH 'AN TARJAMAH RIWAYAT AHZAAN AL SINDBAAD LI THALIB IMRON) ABSTRACT Terjemah adalah memindahkan pesan dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran, pertama-tama dengan mengungkapkan maknanya, kemudian dalam gaya bahasanya. Perbedaan system antara bahasa sumber dan bahasa sasaran baik dari sisi morfologis, sintaksis, lebih-lebih semantik, merupakan factor yang sering memicu munculnya problematika dalam penerjemahan. Dalam kesempatan ini, penulis mengangkat 'Musykilatu Taqthi' al-Jumlah al-Mu'aqqodah Fi at-Tarjamah (Diroosah 'an Tarjamati Riwaayati Ahzaan as-Sindbaad li-Thoolib Imron)' sebagai judul skripsi. Skripsi ini akan membahas problematika pemenggalan kalimat kompleks dalam novel Ahzaan as-Sindbaad ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonessia. Yang dimaksud dengan kalimat kompleks di sini adalah kalimat yang memiliki klausa lebih dari satu. Dalam menerjemahkan kalimat kompleks seringkali konjungsi yang menjadi penghubung antar klausa menimbulkan ketidakefektifan kalimat dalam bahasa sasaran. Termasuk dalam pengertian kalimat kompleks di sini adalah rangkaian kalimat panjang dan rumit karena ketiadaan pungtuasi pemisah secara jelas. Oleh karena itu kalimat tersebut harus dipenggal menjadi beberapa kalimat pendek untuk memberikan rasa nyaman kepada pembaca dalam memahami pesan yang disampaikan.
Dalam skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian pustaka karena semua sumber data berasal dari novel terkait, buku, dan jurnal yang sesuai dengan topik penelitian. Disamping metode terjemahan semantik, selama menerjemah, penulis juga menggunakan metode terjemahan komunikatif. Secara umum dapat dikatakan bahwa metode terjemahan semantik dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat kebahasaan penulis teks asli, sedangkan metode terjemahan komunikatif lebih memperhatikan tingkat kebahasaan pembaca. Terjemahan komunikatif berusaha mempertahankan makna kontekstual yang tepat dari bahasa sumber sedemikian rupa sehingga baik isi maupun bahasanya dapat langsung diterima dan dipahami oleh pembaca hasil terjemahan. Sedangkan dalam menganalisis persoalan yang diangkat, penulis menggunakan metode analisis syntaksis dengan pendekatan terjemah, semantik, dan kontekstual.
Dari serangkaian upaya yang penulis lakukan untuk mengatasi cara pemenggalan kalimat kompleks, akhirnya penulis menemukan beberapa metode yang kemudian penulis istilahkan dengan 'Thoriqoh Taqthi'al-Jumlah as-Siyaaqiyyah' atau metode pemenggalan kalimat secara konteks, yakni sebagai berikut:
Satu, jika bentuk kalimat berupa kalimat majemuk setara, maka pemenggalan dapat dilakukan pada seluruh klausa atau sebagiannya saja. Dua, jika bentuk kalimat berupa kalimat majemuk bertingkat dan kalimat majemuk campuran, maka pemenggalan dapat dilakukan dengan memenggal anak kalimat dan induk kalimat, atau memenggal klausa-klausa yang ada baik secara eseluruhan maupun sebagian saja. Tiga, Jika kalimat tersebut sangat rumit karena pesan yang bertumpuk-tumpuk, maka pemenggalan dapat dilakukan terlebih dahulu dengan menganalisis bentuk kalimatnya dari segi jumlah dan jenis klausa pada dasar, kemudian memenggalnya berdasarkan cara memenggal kalimat majemuk setara, bertingkat, maupun campuran.
NURUSSA'ADAH - NIM. 041118682012-05-29T15:12:48Z2016-12-19T08:41:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1211This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12112012-05-29T15:12:48ZQIRAAT AL QUR'AN FI RIWAYATI HAFS 'AN 'ASIM WA AL SUSIY 'AN ABU 'AMR DIRASAH TAQABILIYAH FI 'ILM AL TAJWID ABSTRACT Ilmu tajwid adalah salah satu cabang dari ilmu qira'at al Qur'an. Dalam qira'at al Qur'an hampir seluruh aspek bacaannya terdapat perbedaan menurut masing-masing imam qira'at. Skripsi ini membahas perbedaan qira'at al Qur'an dari aspek tajwidnya, tapi pembahsannya dibatasi pada ilmu tajwid yang diriwayatkan Hafs dari Imam 'Asim dan as Susy dari Imam Abu 'Amr, dengan menggunakan analisis kontrasif.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persamaan dan perbedaan ilmu tajwid antara kedua imam tersebut dan mencari sebab adanya perbedaan dalam hukum ilmu tajwid yang diriwayatkan.
Penelitian ini adalah penelitian pustaka menggunakan metode analisis padan intralingual dan metode analisis kontrasif.
Secara umum ilmu tajwid terbagi menjadi 3 pembahasan yaitu makharij al huruf, shifat al huruf, dan ahkam tarkib al huruf. Dari data yang ditemukan, hampir sebagian besar hukum-hukum ilmu tajwid antara kedua imam yang menjadi subyek penelitian adalah sama. Misalnya, dalam makharijal huruf, shifat al huruf. Akan tetapi pada pembahasan ahkam tarkib al huruf yang terdiri dari 7 kajian yaitu (1) nun mati/tanwin, (2)mim mati/tanwin, (3) qalqalah, (4) mad, (5)idgham, (6) imalah, dan (7) saktah, terdapat perbedaan pada hukum mad, idgham, imalah dan saktah pada masing-masing hukum tersebut menurut Imam Hafs dan Imam as Susy. Adapun tiga hukum yang tersisa yaitu nun mati/tanwin, mim mati/tanwin, qalqalah, keduanya memiliki persamaan dalam ketiga hukum tersebut.
Sebab adanya perbedaan hukum ilmu tajwid antara Imam Hafs dan Imam as Susy bisa dilihat dari dua aspek yaitu aspek kesejarahan dan aspek biologis, tepatnya biolinguistik.Jika dilihat dari sejarah penyampaian al Qur'an oleh Rasulullah SAW kepada para sahabat, memang terdapat perbedaan qira'at yang diajarkan Rasulullah saw kepada mereka dan apa yang mereka pelajari dari beliau, disebarkan secara turun menurun hingga sampai kedua Imam yang riwayat bacaannya menjadi subyek kajian dalam penelitian ini. Adapun dari aspek biologis, terdapat ilmu biolinguistik, yang merupakan cabang dari ilmu psikolinguistik, yang mengkaji bentuk alat-alat ujar manusia yang mempengaruhi hasil bahasa yang diujarkan oleh alat-alat tersebut. Dalam literatur dijelaskan bahwa sanad periwayatan Imam Hafs bersambung kepada Rasulullah saw melalui Ali bin Abi Thalib yang merupakan krturunan Bani Hasyim dari kabilah Quraisy, sedangkan sanad periwayatan Imam as Susy bersambung kepada Rasulullah saw melalui Anas bin Malik yang merupakan keturunan Bani Najjar dari kabilah Khazraj, yang tentunya dipastikan cara pengucapan mereka tidak seluruhnya sama.
RIDWANULLOH -NIM. 02110830 2012-05-30T15:31:37Z2016-12-19T07:50:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1262This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12622012-05-30T15:31:37ZTARJAMAH KITAB DAURU AL MAR'AH AL MUSLIMAH FI AL MUJTAMI' LIJANAH AL MU'TAMAR AL NISA'I AL AWWAL WA MUSYKILAH TARJAMAH AL JAMAL AL SYARTHIYAH FIHI ABSTRACT Kajian skripsi ini adalah Problematika penerjemahan kalimat syarat dalam buku daura al-mar'ah al-muslimah fi al-mujtama'. Persoalan ini muncul dikarenakan bahasa sumber(bahasa Arab) dan bahasa sasaran (bahasa Indonesia) memiliki latar belakang dan budaya yang berbeda.Dalam buku tersebut terdapat beberapa persoalan penerjemahan kalimat syarat. Pertama, bahasa Arab dan bahasa Indonesia memiliki struktur kalimat berbeda. Bahasa arab memiliki pola kalimat P+S dan S+P, sedangkan bahasa Indonesia pada umumnya memiliki pola kalimat S+P. Kedua, obyek kalimat syarat menjadi subyek kalimat jawab. Ketiga, subyek pada kalimat syarat(klausa terikat) dan kalimat jawab(klausa bebas) sama. Keempat, Mubtada'(kata benda) dan obyek pada kalimat syarat sama. Kelima, Mubtada' dan Fa'il pada kalimat syarat sama. Dalam hal ini penulis mencoba mengatasi problematika tersebut dengan dua strategi yaitu pengurangan unsur kalimat dan transposisi. Hal ini sengaja dilakukan guna memperoleh terjemahan yang baik dengan cara pengungkapan pesan sesuai dengan bahasa Indonesia. Sedangkan pendekatannya penulis memakai pendekatan sintaksis yaitu menguraikan relasi satu kata dengan kata lain yang membentuk frase atau kalimat. Hasil penelitian yang penulis dapatkan adalah, pertama pola kalimat bahasa sumber(bahasa Arab) yang tidak sesuai dengan pola kalimat bahasa sasaran(bahasa Indonesia) harus disesuaikan dengan pola kalimat bahasa sasaran(pola P+S menjadi S+P). Kedua, bila obyek kalimat syarat menjadi subyek kalimat jawab, maka obyek kalimat syarat umumnya dilesapkan. Ketiga, bila subyek kalimat syarat dan kalimat jawab sama, maka subyek pada kalimat syarat pada umumnya dilesapkan. Keempat, bila Mubtadak dan obyek pada kalimat syarat sama, maka dalam penerjemahannya mubtadak perlu dilesapkan. Kelima, bila Mubtadak dan Fa'il pada kalimat syarat sama, maka dalam penerjemahannya Mubtadak perlu dilesapkan.
ALFIDA AMALINA - NIM. 031113582012-05-31T11:08:27Z2016-12-19T07:51:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1275This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12752012-05-31T11:08:27ZAL QISHAH AL QASHIRAH MAWQIFU WADA' LI NAJIB MAHFUZ DIRASAH TAHLILIYAH SIKULUJIYAH ABSTRACT Mawqifu wada' dalam antologi cerpen Syahrul 'Asl merupakan salah satu karya yang menarik perhatian penulis karena kedua tokoh utama dalam karya ini memiliki sifat yang bertolak belakang satu sama lain. Secara garis besar jika diaplikasikan sesuai teori Peter Salovey dan Jack Mayer sebagai pencipta istilah 'kecerdasan emosional', maka karya ini menunjukkan seorang tokoh bernama Abdul Qawi dengan kecerdasan emosional rendah, begitu pun sebaliknya Abdul Wahid dengan kecerdasan emosional tinggi.
Dalam bahasa sehari-hari, kecerdasan emosional biasanya disebut sebagai 'akal sehat'. Hal ini terkait dengan kemampuan membaca lingkungan politik dan sosial, dan menatanya kembali; kemampuan memahami dengan spontan apa yang diinginkan dan dibutuhkan orang lain, kelebihan dan kekurangan mereka; kemampuan untuk tidak terpengaruh oleh tekanan; dan kemampuan untuk menjadi orang yang menyenangkan, yang kehadirannya didambakan orang lain.
Abdul Qawi yang memilki kecerdasan emosi cenderung lebih rendah daripada Abdul Wahid, akhirnya memutuskan untuk tetap meneruskan tugasnya setelah mempertimbangkan antara melarikan diri dari tugas dan hidup tanpa kendali aturan yang mengikat atau meneruskannya. Dia memilih meneruskan tugas karena di depannya terdapat jalan yang dapat memberikan petunjuk untuk tugasnya tersebut yaitu dengan menaiki pesawat yang dibawa oleh Nuh, dia dapat mengetahui arah selatan yang menjadi satu-satunya petunjuk dalam melaksanakan tugasnya. Jika dilihat dalam cerita tersebut, Abdul Qawi yang selalu bernada ketus kepada sahabatnya dan mementingkan kesenangannya sendiri serta tanpa berpikiran panjang, maka hal tersebut sesuai dengan keputusan yang diambil. Tampaknya dia tidak mau menanggung resiko yang mungkin lebih besar, hal tersebut benar-benar menunjukkan bahwa tokoh dengan kecerdasan emosi rendah hanya mementingkan kenikmatan bagi dirinya sendiri. Sedangkan yang terjadi pada tokoh Abdul Wahid berlawanan dengan sahabatnya. Seolah menginginkan kehidupan yang nyata, dia percaya dimana pun orang hidup tidak akan pernah dapat lari dari aturan yang mengikat. Karena dia menginginkan sesuatu yang jelas, maka dengan pemikirannya yang panjang dia memutuskan untuk melepaskan tugas yang dimiliki bersama sahabatnya karena tugas tersebut tidak memiliki kejelasan sama sekali. Tugas yang hanya berada di dalam sebuah amplop yang tidak boleh mereka buka sebelum sampai di tempat tujuan yang tidak jelas, karena hanya arah selatan yang menjadi satu-satunya petunjuk yang mungkin saja akan membahayakan diri mereka sendiri.
ARYANI KUSUMAJATI - NIM. 04111704 2012-05-31T11:26:41Z2016-12-19T07:51:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1278This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12782012-05-31T11:26:41ZFAIZAH FI AL QISHAH WANASITU ANNI IMRA'AH LI IHSAN ABD AL QUDUS DIRASAH TAHLILIYAH SIKULUJIYAH ADABIYAH ABSTRACT Dari berbagai macam dan jenis karya sastra sekarang ini, novel adalah salah satunya yang masih selalu dinantikan oleh berbagai kalangan terutama kalangan sastrawan, karena dari novel kita dapat belajar berbagai macam karekter yang secara tidak langsung juga memberikan pengaruh terhadap kehidupan kita sehari-hari dan dengan karya sastra yang satu ini juga kita dapat menyampaikan pesan-pesan moral kepada masyarakat banyak disamping tempat mencurahkan karya sastra.
Dalam novel penyair ternama asal mesir Ihsan Abdel Quddous Wanasitu Anni Imra'ah yang diartikan 'Aku lupa bahwa aku perempuan' menceritakan sosok anak perempuan yang tidak dapat berkembang sebagaimana anak-anak pada umumnya. Akibat dari konflik-konflik seperti perceraian yang dilakukan oleh kedua orangtuanya, sosok Faizah kurang mendapat kasih sayang dan perhatian, sehingga perkembangan psikisnya terganggu.
Dari karya ini penulis mencoba menganalisis dengan menggunakan psikoanalisis, sesuai dengan apa yang diutarakan oleh Sigmund Freud bahwa kehidupan psikis pada hakikatnya tidak disadari dan pengaruh-pengaruh ketidak sadaran ini memainkan peran yang besar sekali terhadap perkembangan kepribadian manusia. Demikian yang di hadapi oleh Faizah anak dari suami pertama Su'ad yaitu Abdul Hamid yang kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari orangtua, sehingga ia tumbuh sebagai anak yang penuh dengan rasa cemas dan menjadi egois, ditambah lagi Faizah tidak tinggal bersama orang tuanya melainkan tinggal bersama nenek nya sejak kecil, sehingga yang ia dapat hanyalah kasih sayang dan perhatian dari seorang nenek bukan dari orangtuanya. Dan dari sini juga penulis mencoba mengkhususkan pada penelitian psikologis anak, karena setiap manusia akan berbeda psikologisnya.
Melalui pendekatan tersebut ditemukan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis Faizah yaitu konflik yang dilakukan orangtuanya, sehingga perkembangan psikologis Faizah tergaggu dan tidak dapat berkembang sebagaimana anak-anak pada seusianya, dan dari konflik-konflik tersebutlah yang menjadikan sosok Faizah yang egonya lebih dominan dibandingkan dengan id dan super egonya atau sosok yang egois.
ASEF FAHRIZAL - NIM. 04111701 2012-06-01T09:39:13Z2016-12-19T07:52:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1272This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12722012-06-01T09:39:13ZAL QISHAH AL QASHIRAH AL SAKLAAN LI SHABRI MUSA (DIRASAH TAHLILIYAH DAKHILIYAH) ABSTRACT Shabri Musa yang memiliki nama lengkap Shabri Muhammad Husni Musa adalah salah satu sastrawan arab modern dari Mesir, salah satu karyanya adalah cerpen as-Saklaan yang terdapat dalam salah satu antologi cerpennya al-Qamish La Ahada Ya'lam.
Dalam pengkajian cerpen ini, penulis akan menggunakan pendekatan objektif sebagai analisisnya. Sebuah pendekatan yang lebih menitik beratkan pengkajiannya pada unsur-unsur intrinsik karya sastra seperti tema, tokoh, latar, plot dan lain-lain. Seperti yang telah diuraikan oleh Abrams bahwa kajian yang menitik beratkan kajiannya pada karya sastra sebagai struktur yang otonom dengan koherensi intrinsik disebut pendekatan objektif.
Analisis unsur-unsur intrinsik ini lebih dititik beratkan pada sumbangan yang diberikan oleh masing-masing unsur pada keseluruhan makna dalam keterkaitan dan keterjalinan sebuah karya sastra. Hal ini karena adanya timbal balik antara masing-masing bagian karya sastra itu. Karya sastra merupakan keseluruhan yang bagian atau unsur-unsurnya saling berkaitan. Karya sastra adalah struktur yang kompleks. Oleh karena itu, agar dapat dipahami, maka sebuah karya sastra perlu dianalisis dengan menguraikan bagian-bagian atau unsur-unsurnya sehingga makna sebuah karya sastra dapat dipahami secara menyeluruh.
Berdasarkan pendekatan yang penyusun gunakan, cerpen ini memiliki tema mayor berupa seorang yang terkena atau yang kecanduan narkoba akan membuatnya menjadi sombong dan angkuh untuk bekerja, menjadi pemarah, dihina atau dilecehkan orang lain dan akhirnya hidupnya menjadi menyesal dan mempunyai konflik batin yang berupa kesedihan. Beberapa masalah yang menjadi tema minornya yaitu: Harga diri seorang manusia, kepedulian sosial, tanggung jawab, dan penyakit hati.
Berdasarkan urut-urutan dan penyusunan peristiwa yang ada dalam cerpen As-Saklaan, dapat disimpulkan bahwa cerpen ini disajikan dengan alur maju (progresif), karena peristiwa-peristiwa yang dikisahkan disusun mulai dari
kejadian awal dan diteruskan dengan kejadian-kejadian berikutnya hingga berakhir pada pemecahan masalah.
ALMA ASHFIYA - NIM. 03111306 2012-06-05T10:09:02Z2017-03-31T06:15:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1327This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13272012-06-05T10:09:02ZUPAYA PENINGKATAN PRESTASI SISWA DALAM BELAJAR BAHASA ARAB DENGAN PROBLEM POSING DI MTs NEGERI PIYUNGAN KABUPATEN BANTUL ABSTRAK Proses pembelajaran bahasa Arab di MTs Negeri Piyungan Kabupaten Bantulpada umumnya hanya menekankan pada pencapaian kurikulum dan penyampaian tektual semata daripada mengembangkan kemampuan belajar dan membangun individu diri siswa. Akibatnya siswa kurang aktif, kurang kreatif dan malas berpikir sehingga menyebabkan nilai-nilai rata-rata kelas yang diperoleh kurang dari 5. peneliti merasa prihatin dan ingin memprbaiki keadaan tersebut dengan mencoba suatu model pembelajaran yang belum pernah dicoba khususnya di MTs Negeri Piyungan Kabupaten Bantul yaitu problem posing (membuat soal). Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut : pada siklus pertama guru menjelaskan secara klasikal kemudian siswa membuat soal baik dari pernyataan maupun pengembangan dari soal yang diberikan. Dan siklus kedua, dimana siswa belajar membuat cerita sendiri dengan menggunakan bahasa Arab. Setelah dua siklus dilaksanakan terdapat peningkatan aktivitas belajar sebesar 23,6 % yaitu : dari 18,4 % menjadi 42 % dan nilai rata-rata kelas pada siklus I adalah 6,21 menjadi 6,28 pada siklus II. Disamping itu problem posing dapat melatih siswa untuk meningkatkan kepercayaan dirinya.
BAYU PRATAMA - NIM. 034202842012-06-06T10:28:40Z2017-03-31T06:45:08Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1343This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13432012-06-06T10:28:40ZANALISIS PENYAJIAN MATERI MUFRADAT PADA TINGKAT MADRASAH IBTIDAIYAH (STUDI TEXTBOOK BAHASA ARAB KARYA MUHAJIR, S.PD.I, DKK) ABSTRAK Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian materi mufradat yang disajikan dalam teksbook bahasa Arab karya Muhajir dkk dengan Kurikulum Bahasa Arab Madrasah Ibtidaiyah. Karena mufradat merupakan materi yang urgen dalam pembelajaran bahasa Arab. Seseorang dapat terampil dan menguasai bahasa Arab jika ia menguasai mufradat. Adapun rumusan masalah dalam skripsi ini adalah bagaimana konsep penyajian mufradat yang digunakan oleh Muhajir dkk ditinjau dari konsep seleksi, gradasi, presentasi dan repetisi dan bagaimana kesesuaian penyajiannya dengan kurikulum. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan atau Library Research. Dengan sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer digunakan untuk mengetahui penyajian mufradat yang digunakan penyusun. Dalam hal ini sumber tersebut berupa teksbook bahasa Arab karya Muhajir dkk. Sumber data sekunder berupa buku-buku yang berhubungan dengan penyajian mufradat. Yaitu buku karya Mulyanto Sumardi yang berjudul Pengajaran Bahasa Asing Sebuah Tinjauan dari Segi Metodologi . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyajian materi mufradat yang digunakan oleh Muhajir sudah mengikuti prinsip-prinsip seleksi, gradasi, presentasi dan repetisi. Materi-materi yang disajikan sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan oleh Departemen Agama. Ditambah dengan pengembangan materi mufradat. Hal ini terlihat dari jumlah mufradat yang disajikan lebih banyak dari jumlah yang ditetapkan dalam kurikulum. Teknik penyajiannya pun tidak terkesan kaku dan monoton. Muhajir menyajikan mufradat dengan alat bantu visual berupa gambar berwarna yang memungkinkan peserta didik tidak merasa jenuh atau bosan dalam mempelajarinya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penyajian materi mufradat dalam teksbook bahasa Arab karya Muhajir tersebut sudah sesuai dengan kurikulum dan dapat digunakan sebagai pegangan dalam kegiatan belajar mengajar bahasa Arab di kelas.
HESTI ZAIMA - NIM. 034202852012-06-19T15:32:53Z2017-03-31T07:14:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1423This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14232012-06-19T15:32:53ZSTUDI TENTANG MINAT BELAJAR BAHASA ARAB PADA SISWA SMA MUHAMMADIYAH 4 YOGYAKARTA ABSTRAK MIFTAHUL HUDA. Studi Tentang Minat Belajar Bahasa Arab, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengajaran bahasa Arab yang dilaksanakan di kelas X A SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta dan untuk mengetahui minat belajar bahasa Arab siswa kelas X A serta untuk mengetahui usaha yang dilakukan oleh pengajar dalam menumbuhkan dan meningkatkan minat belajar siswa tersebut terhadap bahasa Arab. Minat belajar siswa dalam penelitian ini meliputi beberapa faktor seperti: pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan. Dengan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang konstruktif kepada seluruh elemen yang terkait dalam pembelajaran bahasa Arab umumnya, dan khususnya SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta sendiri sebagai tempat dilakukannya penelitian. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian studi kasus yang dilakukan di kelas X A SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta. Dengan tujuan untuk menyajikan analisa kontekstual secara detail mengenai kondisi atau kejadian tertentu dalam kehidupan sehari-hari siswa kelas X A yang berhubungan dengan minat belajar mereka terhadap bahasa Arab. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu: teknik observasi, angket, wawancara dan dokumentasi. Adapun analisis data dalam penelitian ini adalah analisa induktif atau inductive analysis yang digunakan untuk menemukan sebuah kategori berdasarkan data yang terkumpul. Kategori tersebut dapat merupakan pola yang berupa keteraturan, atau berupa tema permasalahan yang muncul dari data dan kategori tersebut muncul setelah proses analisa data dilaksanakan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pengajaran bahasa Arab yang dilaksanakan di kelas X A SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta belum berjalan dengan optimal. Karena, siswa kelas X A belum mampu berpartisipasi dan berperan aktif secara maksimal baik mental maupun tindakan dalam pembelajaran. Selain itu, minat belajar bahasa Arab siswa kelas X A dapat dikatakan rendah. Karena, mereka belum mampu memusatkan perhatian terhadap materi pelajaran secara intensif, tidak memiliki rasa keingintahuan terhadap bahasa Arab dan tidak memiliki motivasi yang besar serta tidak memiliki kebutuhan untuk belajar bahasa Arab. Adapun usaha yang dilakukan oleh pengajar dalam menumbuhkan dan meningkatkan minat belajar siswa terhadap bahasa Arab di SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta ialah: mencari metode yang mampu memberikan rasa senang kepada siswa dalam belajar bahasa Arab, mengkaitkan atau menghubungkan pelajaran bahasa Arab dengan pelajaran yang lain agar siswa lebih tergugah untuk belajar bahasa Arab serta memberikan motivasi kepada siswa untuk membaca dan memahami buku-buku yang ditulis dengan bahasa Arab.
MIFTAHUL HUDA - NIM. 034202722012-06-20T09:44:33Z2017-03-31T07:27:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1440This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14402012-06-20T09:44:33ZKEBIJAKAN MTs WAHID HASYIM DALAM MENYIKAPI HETEROGENITAS SISWA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BAHASA ARAB DI MTs WAHID HASYIM YOGYAKARTA ABSTRAK Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim merupakan madrasah yang dibawah naungan Pondok Pesantren Wahid Hasyim yang menerima siswa-siswi dari berbagai latar belakang, yakni berasal dari latar belakang SD dan MI. Dalam perbedaan heterogenitas tersebut, secara common sense siswanya sudah bisa ditebak, bahwa terdapat perbedaan prestasi bahasa Arab antara siswa yang berlatar belakang SD dan MI. Dan Mengenai hal itu juga seperti yang telah diteliti oleh saudara Ahmad Muslih Sani yaitu yang berjudul quot;prestasi belajar bahasa Arab siswa MTs Negeri Bangil Pasuruan quot; (Studi komparasi Siswa yang berlatar belakang SD dan MI). Dan penelitian yang dilakukan oleh Khoirotun Nisa' dengan judul Studi komparatif tentang prestasi belajar bahasa Arab siswi MA yang berasal dari MTs dan non MTs. Dari kedua penelitian tersebut memberikan hasil kesimpulan yang sama yaitu terdapat perbedaan prestasi yang signifikan. Melihat prolematika tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai kebijakan MTs Wahid Hasyim Dalam menyikapi heterogenitas Siswa guna meningkatkan prestasi bahasa Arab, yang diharapkan sebagai solusi atau jawaban dari problematika permasalahan heterogenitas. Dalam mengungkap fakta-fakta mengenai permasalahan tersebut, penulis menggunkan metode Wawancara, observasi, angket, dan dokumentasi. Dan untuk menganalisa data yang telah terkumpul, penulis menggunkan metode analisa deskriptif kualitatif. Dan untuk menentukan arah penelitian ini, penulis menggunakan teori proses pengambilan kebijakan dan teori pembelajaran. Dalam pengambilan keputusan kebijakan MTs Wahid Hasyim dalam menyikapi heterogenitas siswa sejalan dengan teori rasional komprehensif, karena dari fakta-fakta dapat dikemukakan bahwa sebuah keputusan dapat dikatakan rasional, jika secara tepat dapat digunakan untuk melaksanakan tujuan yang telah ditetapkan. Setelah penulis melakukan penelitian tentang kebijakan Mts Wahid hasyim dalam menyikapi masalah heterogenitas yaitu diperoleh dengan hasil bahwa MTs Wahid Hasyim mempunyai kebijakan dengan mewajibkan semua Siswanya untuk mengikuti kelas takhasus dan program tahfidzul Qur'an.
MOHAMMAD FADHOLI - NIM. 044209062012-06-20T09:59:53Z2017-03-31T07:38:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1441This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14412012-06-20T09:59:53ZPROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA ARAB PERSPEKTIF QUANTUM TEACHING DI MTsN PERAK JOMBANG ABSTRAK Latar belakang masalah yang menjadi alasan pemilihan judul adalah banyak penelitian yang mengungkapkan metode pembelajaran yang diterapkan guru khususnya guru bahasa arab di lembaga pendidikan cenderung monoton, kemudian muncul metode baru yaitu Quantum teaching yang sudah terbukti keberhasilannya. model Quantum teaching, dan cara untuk mengorkestrasikan proses pengajaran termasuk pengajaran Bahasa Arab.Dengan menerapkan asas utama Quantum teaching, pengajaran Bahasa Arab akan mampu membawa dunia peserta didik ke dalam dunia pengajar dan menngantarkan dunia pengajar ke dalam dunia peserta didik Metode Quantum teaching sendiri sudah diterapkan di madrasah ini, tetapi kenyataanya hasil evaluasi menunjukan nilai ratarata siswa kurang memuaskan, dari latar belakang tersebut saya merumuskan masalahnya yaitu yang pertama: bagaimana proses belajar mengajar Bahasa Arab di MTsN Perak Jombang, yang kedua adalah : Seberapa jauh proses belahar mengajar Bahasa Arab bernuansa atau beriklim menurut konsep dan asas Quantum teaching. Penelitian ini adalah model penelitian kualitatif, kemudian metode pengumpulan datanya adalah (a). metode observasi, (b). metode interview, (c). metode dokumentasi, (d). metode angket. Kemudian metode analisis datanya adalah dengan cara deskriftif analitik karena umumnya data yang dikumpulkan bukan angka, kalaupun ada angka sifatnya hanya menunjang saja. Kemudian setelah melakukan penelitian dan menganalisis data yang sudah terkumpul, penelitian dalam skripsi ini menunjukan bahwa: (a). proses belajar mengajar bahasa arab yang ada di mtsn perak jombang terdiri dari tiga tahap yaitu, pendahuluan yang berisi pretest dan apersepsi, Bagian inti pelajaran adalah berisi tentang tujuan, penyampaian materi, metode, sarana, dan evaluasi. Dan bagian yang terakhir adalah berisi tentang kesimpulan dan saransaran. (b).dalam praktek proses belajar mengajar bahasa arab di MTsN Perak Jombang guru Bahasa Arab masih kurang maksimal dalam menerapkan konsep dan asas dari metode dan falsafah Quantum Teaching, karena kurangnya media dan sarana yang tersedia, akan tetapi guru bahasa arab di madrasah ini sudah faham dengan metode Quantum teaching, hanya saja masih butuh pengalaman lagi, karena metode ini masih dianggap masih baru.
MOHAMMAD SIROJIUDIN - NIM. 024214142012-06-20T10:12:48Z2022-03-09T06:39:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1439This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14392012-06-20T10:12:48ZSTUDI ANALISIS KONTRASTIF ISIM DOMIR DALAM BAHASA ARAB DAN KATA GANTI DALAM BAHASA INDONESIA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dan persamaan kata ganti dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia, memprediksi kemungkinankemungkinan kesulitan yang ditimbulkan oleh perbedaan kedua struktur bahasa, serta memberikan atau menawarkan solusi alternatif atas kesulitankesulitan yang muncul akibat adanya perbedaan kedua struktur bahasa tersebut. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, tepatnya adalah study literatur. Metode pengumpulan data yang dipakai adalah dokumentasi, yakni pengumpulan data yang berkaitan dengan tema dari bukubuku literatur. Sedangkan analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik atau analisis deskriptif dengan pola pikir induktif dan deduktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada persamaan kata ganti orang pertama, kedua, dan ketiga (baik bentuk tunggal atau jamak), dalam fungsinya sebagai subjek kalimat yang berpredikat nomina, yaitu menggunakan bentuk bebas. 2) kata ganti orang pertama dan kedua (tunggal dan jamak), dalam fungsinya sebagai subjek kalimat yang berpredikat kata kerja lampau, dalam bahasa Indonesia menggunakan bentuk bebas, sedangkan bahasa Arab menggunakan bentuk terikat. 3) kata ganti orang pertama (tunggal dan jamak), dan kedua lakilaki, dalam fungsinya sebagai subjek kalimat yang berpredikat kata kerja bentuk sekarang atau yang akan datang dalam bahasa Arab selalu tersimpan dalam kata kerjanya (tidak diperlihatkan), sedangkan bahasa Indonesia selalu diperlihatkan. 4) kata ganti orang kedua tunggal perempuan, orang kedua jamak, dan orang ketiga jamak, dalam fungsinya sebagai subjek kalimat yang berpredikat kata kerja bentuk sekarang atau yang akan datang, dalam bahasa Arab menggunakan bentuk terikat, sedangkan bahasa Indonesia bentuk bebas. 5) kata ganti orang ketiga tunggal, dalam fungsinya sebagai subjek kalimat yang predikatnya berupa kata kerja bentuk lampau, sekarang atau yang akan datang, dalam bahasa Arab dapat diperlihatkan dan disembunyikan, sedangkan bahasa Indonesia selalu diperlihatkan. 6) kata ganti orang pertama, kedua, dan ketiga, (bentuk tunggal), dalam fungsinya sebagai objek kalimat, dalam bahasa Arab jika dapat digunakan bentuk terikat, tidak boleh menggunakan bentuk bebas, sedangkan bahasa Indonesia dapat menggunakan bentuk bebas atau terikat. 7) kata ganti orang pertama, kedua, dan ketiga, (jamak), dalam fungsinya sebagai objek kalimat, dalam bahasa Arab jika dapat digunakan bentuk terikat, harus menggunakan bentuk terikat, sedangkan bahasa Indonesia selalu menggunakan bentuk bebas.
MOH. MUJIBBUDIN - NIM. 024211832012-06-21T08:27:22Z2016-12-19T08:31:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1424This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14242012-06-21T08:27:22ZMUSYKILAT TARJAMAH KALIMAH 'HAITSU' ILA AL LUGHAH AL INDONESIYAH FI KITAB 'AL QUR'AN WA SHOKHWAT AL 'AQL' LI DOKTOR MUHAMMAD MUHAMMAD DAWUD (DIRASAH DALALIYAH JARAMATIKALIYAH) ABSTRACT Terjemahan adalah sebuah jembatan yang menghubungkan antar bangsa-bangsa di dunia yang berbeda bahasa dan budayanya. Lebih lanjut melalui karya-karya terjemahan yang monumental, bangsa yang satu dapat mempelajari dan memahami kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dicapai oleh bangsa-bangsa yang lain.
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa dunia yang memiliki posisi istimewa dalam khazanah linguistik dan wawasan pengetahuan Indonesia. Cukup banyak kosa-kata bahasa Indonesia yang merupakan serapan dari bahasa Arab. Demikian pula sumber-sumber pengetahuan hasil terjemahan yang berasal dari naskah berbahasa Arab. Meskipun demikian, masih ada berbagai persoalan dalam dunia terjemahan, seperti yang dialami oleh peneliti dalam menerjemahkan buku AL QUR'AN WA SHOKHWAT AL 'AQL karangan Dr. Muhammad Muhammad Dawud. Dalam hal ini, peneliti banyak menemukan kesulitan mengenai masalah penerjemahan kata, oleh karena itu peneliti memilih kata haitsu sebagai objek permasalahan yang ingin di bahas dalam skripsi ini. Haitsu adalah sebuah huruf yang berfungsi untuk memodifikasi keterangan dari induk kalimat atau sebagai keterangan tambahan dari kalimat utama. Oleh karena itu, haitsu tidak dapat berdiri sendiri, dia harus bersandar dengan kata lain yang sudah merupakan sebuah kalimat. Di dalam Jami' al-Durus al-'Arabiyah, haitsu disebutkan untuk dharf al-makan, yaitu sebuah kata yang menunjukkan keterangan tempat. Dalam kamus al-Munjid menambahkan bahwa kata haitsu bisa juga disebutkan untuk dharf al-zaman, yaitu sebuah kata yang menunjukkan keterangan waktu. Adapun huruf-huruf yang menjadi preposisinya adalah ba, ila, min atau, fii dan huruf yang bersanding setelahnya adalah maa (huruf tambahan yang menjadi isim syarat).
Untuk menganalisa permasalahan ini peneliti menggunakan pendekatan sintaksis dan ditunjang oleh semantik, yaitu pendekatan yang digunakan untuk menganalisa bahasa dari segi maknanya, karena pada dasarnya peneliti ingin mengetahui pemakaian kata haitsu dan berbagai macam makna yang terkandung di dalamnya.
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, ternyata kata haitsu memiliki bermacam-macam terjemah, bergantung pada hubungan antara klausa sebelum dan sesudah kata tersebut; apakah klausa-klausa itu berupa hubungan penjelasan isi pesan, tujuan, sebab-akibat, dsb.
MUNIR TADHO - NIM. 031114042012-06-22T08:38:30Z2017-03-31T09:12:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1469This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14692012-06-22T08:38:30ZAPLIKASI METODE QUANTUM WRITING GAYA-SUPER ACCELERATED LEARNING TERHADAP PEMBELAJARAN INSYA DI MADRASAH TSANAWIYAH PABELAN MAGELANG ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektifitas metode pembelajaran Quantum Writing gaya-Super Accelerated Learning bila diterapkan terhadap pembelajaran Insya' di madrasah Tsanawiyah Pabelan Magelang. Untuk mengetahui efektifitas metode tersebut dilakukan uji perbedaan antara hasil materi Insya' kelompok eksperimen (kelompok siswa yang menggunakan metode Quantum Writing gaya-Super Accelerated Learning) dengan kelompok kontrol (kelompok siswa yang tanpa menggunakan metode Quantum Writing gaya-Super Accelerated Learning) pada siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Pabelan Magelang. Populasi dalam penelitian ini hanya siswa kelas VIII B1 dan B2 Madrasah Tsanawiyah Pabelan Magelang tahun pelajaran 2006/2007. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode tes, wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk menguji instrumen dilakukan dengan menggunakan uji validitas isi (content validity) dan uji reliabilitas. Persyaratan analisis data menggunakan uji normalitas sebaran dengan rumus Kolmogorov-Smirnov, sedangkan untuk uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji F. Dan analisis data dengan menggunakan rumus uji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan hasil belajar materi Insya', siswa dalam kelompok ekperimen dengan kelompok kontrol. Perbedaan ini dapat dilihat dalam perbedaan skor rata-rata post-test kelompok eksperimen sebesar 74,00 pada tes tulis dan 79,80 pada tes lisan. Sedangkan untuk kelompok kontrol sebesar 64,00 pada tes tulis dan 60,80 pada tes lisan. Dari data peningkatan kemampuan hasil balajar Insya' tersebut, kelompok eksperimen menunjukkan peningkatan lebih tinggi, yakni sebesar 13,2 pada tes tulis dan 20,2 pada tes lisan. Sedangkan kelompok kontrol hanya sebesar 4,8 pada tes tulis dan 8,4 pada tes lisan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa antara kelas yang menggunakan metode Quantum Writing gaya-Super Accelerated Learning dalam pembelajaran Insya' dengan kelas yang tanpa menggunakan metode Quantum Writing gaya-Super Accelerated Learning mempunyai perbedaan yang signifikan. Sehingga metode Quantum Writing gaya-Super Accelerated Learning dapat diterapkan sebagai solusi alternatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Insya'.
PRAJOKO APRILIANTO - NIM. 034202272012-06-28T13:25:20Z2016-12-20T01:33:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/642This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6422012-06-28T13:25:20ZSYIIR HUUR LI ALI AHMAD SAID (ADONIS) DIRASAH TAHLILIYAH SIMAIYAH LI MICHAEL RIFFATERRE Puisi bagi Adonis adalah upaya menciptakan dunia baru dengan cara melemparkan masa kini ke masa depan atau membuka pintu-pintu masa kini untuk menerawang masa depan. Keyakinan Adonis untuk mengubah kebudayaan Arab dan mendeklarasikan diri sebagai kreator itu, akibatnya ia banyak dipuja, tetapi karena itu pula ia banyak dicela. Ia hijrah dari Suriah ke Lebanon terus ke Paris karena tekanan politik, penolakan ide-ide liberalnya serta prahara perang saudara yang menyekam api. Tetapi, ia tak pernah puas berkarya. Karyanya adalah simbol kreativitas dan perubahan itu sendiri. Adonis, dialah sang penyair-filsuf yang menggegerkan Arab. Ia pembawa kredo dinamis bagi arti sebuah kebebasan, kemanusiaan, dan kemajuan peradaban sebagaimana ia buktikan sebelumnya sebagai pemimpin gerakan sastra pembebasan (syir hurr) era 1950-an hingga 1960-an.
Penelitian ini berawal dari permasalahan mengenai makna Cinta (Hubb) yang dikemukakan oleh sang penyair dalam puisi Hiwar. Karena karya sastra sebagai produk budaya yang tidak terlepas dari kondisi sosial di mana karya tersebut diciptakan, sebagaimana yang diungkapkan Teew bahwa Sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya, maka peneliti ingin membuktikan seberapa jauh keterpengaruhan antara puisi Hiwar dengan kondisi sosial-politik yang melatar belakangi penciptaannya? Untuk itu, Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah semiotik Riffaterre.
Dalam memproduksi makna, Riffaterre menawarkan tiga hal ketidaklangsungan ekspresi dalam puisi. Dikatakan bahwa puisi menyatakan sesuatu secara tidak langsung, ketidaklangsungan itu disebabkan tiga hal, yaitu; displacing of meaning (penggantian arti), distorting of meaning (penyimpangan arti), dan creating of meaning (penciptaan arti). Untuk konkretisasi makna (arti dari arti) puisi dapat diusahakan dengan pembacaan heuristik dan pembacaan retroaktif atau hermeneutik.
Setelah melalui pembacaan retroaktif, sebagaimana yang diungkapkan dalam semiotik Riffaterre, bahwa dalam pembacaan ini telah ditemukan adanya matrik, model, varian dan hipogram pada puisi Hiwar, maka, oleh peneliti dianggap bahwa Cinta dan berbagai konflik yang terjadi di dalamnya merupakan representasi dari sebuah Negara-Bangsa dengan berbagai macam permasalahan yang terjadi di dalamnya. Dan hal ini, ia mempunyai kesamaan dengan kondisi sosial-politik yang terjadi di Lebanon-Syiria pada tahun 1975 hingga 1986 dan bahkan sampai sekarang atas perebutan wilayah antara bangsa dan berbagai aliran yang ada termasuk Islam dengan non-Islam. Namun, Cinta dalam puisi Hiwar menggenggam sebuah arti kebebasan yang universal dan selalu kritis terhadap kehidupan. ABDUL ROSYID - NIM. 04111875 2012-06-28T14:36:04Z2016-12-20T01:31:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1091This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10912012-06-28T14:36:04ZAL NAQD 'AN TARJAMAH RIWAYAH 'AFAF, QISSHAH HADAFAH' LI UMMU HASSAN AL HULW ILA LUGHAH AL INDONESIYAH ABSTRAK Penerjemahan merupakan upaya pengkomunikasian kembali suatu teks dengan jalan mengganti teks dalam bahasa sumber dengan teks yang sepadan dalam bahasa sasaran, berupa makna (pesan) sesuai dengan yang dimaksudkan oleh pengarang. Adanya perbedaan yang cukup signifikan dalam sistem bahasa antara bahasa sumber dan bahasa terjemahan menyebabkan terjadinya distorsi atau penyimpangan yang dilakukan oleh penerjemah dalam mengungkapkan kembali suatu makna. Penyimpangan-penyimpangan tersebut dapat berakibat fatal bagi sebuah hasil terjemahan karena pesan yang disampaikan oleh penerjemah bisa jadi bertentangan dengan apa yang ingin disampaikan oleh penulis. Lebihlebih dalam penerjemahan naskah literer novel, puisiseorang penerjemah dituntut untuk menghasilkan perpadanan dinamis, yaitu efek yang dirasakan oleh pembaca teks terjemahan yang sebanding dan setanding dengan apa yangdirasakan oleh pembaca teks asli. Penelitian ini adalah penelitian atas penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam novel i quot;Afaf, Sang Bidadari Kampus quot; /i yang diterjemahkan dari novel i quot; amp;#1593; amp;#1601; amp;#1575; amp;#1601;, amp;#1602; amp;#1589; amp;#1577; amp;#1607; amp;#1575; amp;#1583; amp;#1601; amp;#1577; quot; /i karya Ummu Hassan Hulw. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis kritik terjemahan, yaitu upaya mengevaluasi, menilai dan meluruskan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam suatu karya terjemahan. Evaluasi tersebut dilakukan dengan menilik ketepatan makna yang dihasilkan, kejelasan dalam pemahamannya, dan kewajaran bahasanya menurut bahasa sasaran dengan cara membandingkan langsung teks sumber dan teks terjemahan. Penyimpangan-penyimpangan yang dianalisis dalam penelitian ini, adalah penyimpangan-penyimpangan yang fatal yang dapat mengubah alur cerita dan nuansa khas teks sumber. Hasil yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: bahwa dalam novel ini ditemukan 44 penyimpangan. Yaitu 13 penyimpangan karena kesalahan dalam memahami makna referensial, baik leksikal maupun kontekstual; 14 penyimpangan karena kesalahan dalam memahami gramatika bahasa teks sumber dalam hal fa'il dan mubtada', dhomir, mutakallim dan mukhotob, dan juga fi'il serta khobar; 10 penyimpangan karena menambah atau menghilangkan makna yang dinilai tidak perlu atau menyimpang dari konteks; 7 penyimpangan karena ketidaksetiaan makna karena menghilangkan gaya bahasa, mengubah bentuk kalimat serta mengubah maksud yang diinginkan oleh teks asli. Semua penyimpangan ini tentunya mengubah alur cerita, nuansa khas dan juga karakter tokoh dalam novel ini.
UNTSA NAILIL MUNA - NIM. 031113542012-06-28T15:06:26Z2016-12-19T08:44:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1105This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11052012-06-28T15:06:26ZJUMLAH AL MAJHULAH WA MUSKILATU TARJAMATIH (Dirasah tahliliyah wasqiyah fi Kitab al Qishar fi tarbiyah Li doktor Abdul Aziz Abdul Majid) ABSTRAK Dalam penerjemahan sering ditemukan berbagai masalah kesulitan, apalagi dalam penerjemahan dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia, yang mempunyai latar belakang budaya dan struktur bahasa berbeda, seperti permasalahan dalam penerjemahan buku qishah fi tarbiyah karya Dr. Abdul Aziz Abdul Majid, penerbit Darul Ma'arif, Mesir. Buku ini berisi kumpulan cerita anak-anak, dan terdapat pesan-pesan moral yang ada didalamnya. Dalam buku ini, penulis banyak menemukan kesulitan menerjemahkan bentuk fi'il majhul/kalimat pasif. Dalam bahasa indonesia kalimat pasif biasanya diterjemahkan dengan menambahkan imbuhan "di...kan" dan tetapi padanan dalam terjemahannya sering ditemui berbentuk aktif yaitu "me ... kan" atau mungkin juga terdapat variasi-variasi bentuk aktif yang lainnya. Sedangkan dalam bahasa arab pola kalimat pasif/ majhul memiliki bermacam-macam variasi yang memungkinkan terjadinya penerjemahan yang bervariasi pula. Seperti variasi bentuk pasif berikut yang diterjemahkan dengan kalimat aktif. Setelah melakukan pendataan, penulis ingin meneliti dan mencari solusi pilihan bentuk kata penerjemahan fi'il majhul tersebut, sehingga akan ditemukan bentuk kata yang tepat dan sesuai dengan bahasa Indonesia. Adapun penelitian ini merupakan kajian pustaka yang berusaha mendiskripsikan dan menganalisis bentuk kata dan struktur penerjemahan fi'il majhul tersebut dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan sintaksis. Penulis berharap dengan penelitian ini akan mempermudah penerjemahan dalam bentuk majhul dengan lebih tepat dan mudah untuk dibaca dan dipahami.
SITI MUNAWAROH - NIM. 031112612012-06-28T15:22:51Z2017-04-03T01:15:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1671This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16712012-06-28T15:22:51ZPROBLEMATIKA IMLA' DALAM PENGAJARAN BAHASA ARAB PADA SISWA KELAS VIII MTsN WONOKROMO ABSTRAK Penelitian ini bertujuan 1) Untuk mengetahui proses pembelajaran imla' di kelas VIII A MTsN Wonokromo 2) Untuk mengetahui problem yang dihadapi siswa kelas VIII A dalam menulis imla' 3) Untuk mengetahui factor-faktor yang menyebabkan siswa mengalami problem imla' 4) Untuk mengetahui solusi dalam mengatasi problem imla' bagi siswa kelas VIII A MTsN Wonokromo.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII A MTsN Wonokromo karena penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dikelas VIII A MTsN Wonokromo. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, interview, dokumentasi dan tes. Dalam melakukan obervasi, peneliti terjun langsung dikelas mengikuti jalannya pelajaran dari awal sampai akhir untuk memperoleh data yang dibutuhkan sedangkan tes dilaksanakan untuk megetahui kemampuan siswa dalam imla' serta melihat perkembangan hasil yang diperoleh siswa dalam imla'.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis kualitatif atau analisis nonstatistik. Kegiatan analisis juga dilakukan dengan melakukan catatan reflektif yakni pemikiran yang timbul saat penulis mengamati jalannya proses pembelajaran imla' dan merupakan proses membandingkan, mengaitkan atau menghubungkan data yang ditampilkan dengan data sebelumnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas VIII A MTsN Wonokromo menghadapi problem dalam menulis imla'. Adapun factor penyebabnya adalah 1) Siswa kurang terbiasa dengan menulis imla' karena pelajaran imla' kurang mendapat perhatian khusus dari pihak pengajar 2) Faktor dari guru yaitu ketika membacakan kata yang diimla' kurang fasih makhrojnya dan dengan ejaan yang agak cepat 3) Siswa kurang mengetahui kaidah tulisan arab 4) Minat siswa yang kurang dalam mengikuti pelajaran imla'.
Adapun solusinya 1) Membuat siswa agar terbiasa dengan imla' yaitu dengan diterapkannya pelajaran imla' pada siswa dengan kapasitas waktu yang mencukupi 2) Guru harus memperhatikan setiap huruf yang dibacakan, makhrojnya serta bacaan madnya dan dengan ejaan yang tidak terlalu cepat 3) Siswa diberikan pengertian tentang kaidah menulis arab yang benar 4) Guru senantiasa memberikan motivasi kepada siswa agar tetap semangat mengikuti pelajaran. AGUS ROHMADI 0242 12342012-06-29T10:03:51Z2022-02-14T01:46:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1634This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16342012-06-29T10:03:51ZMAZIDAT AL AFAL WA FAWAIDUHA FI SURAH AL HADID (DIRASAH TAHLILIYAH SHARFIYAH) ABSTRAK al-Qur'an sebagai sumber pengetahuan yang tak terbatas adalah merupakan mukjizat terbesar yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad sebagai petunjuk bagi umat manusia. Karena fashahah dan balaghahnya al-Qur'an tidak terlepas dari ilmu bahasa arab yang mencakup ilmu Nahwu ( Sintaksis ), Sarf ( Morfologi ), ilmu Balaghah.
Surat al-Hadid merupakan surat ke 57 dalam al-Qur'an yang terdiri dari 29 ayat, termasuk golongan Surat Madaniyyah, diturunkan sesudah surat al-Zalzalah. Dinamai al-Hadid (Besi), diambil dari perkataan al-Hadid yang terdapat pada ayat 25 surat ini. Adapun pokok bahasanya adalah tentang keimanan, hukum-hukum Syari'at dan lain-lain.Dalam surat al-Hadid terdapat 53 kata kerja berimbuhan yang terdapat dalam ayat-ayat surat al-Hadid, seperti Contoh dalam ayat 9: kata yunazzilu, akar katanya adalah yanzilu, imbuhan syaddah pada kata yunazzilu mengandung fungsi al-ta'adiyah yaitu menjadikan fi'il lazim (Intransitive Verb) menjadi muta'addy.( Transitif Verb ).
Ilmu Sarf ( Morfologi ) adalah ilmu yang menjelaskan tentang proses terbentuknya kata, termasuk didalamnya membahas tentang imbuhan-imbuhan yang ada pada kata kerja serta implikasi dari penambahan tersebut. Setiap kata kerja pastilah mempunyai akar kata, dan akar kata tersebut bisa mengalami imbuhan dan sekaligus mengalami penambahan makna. Dari proses imbuhan ( afiksasi ) tersebut muncul pilihan makna yang tentunya sangat mempengaruhi kita dalam menginterpretasi maupun dalam penerjemahan al-Qur'an.
Skripsi ini mencoba menganalisis tentang proses morfologis yang terjadi pada kata kerja berimbuhan dalam surat al-Hadid sampai pada proses penambahan dan perubahan makna yang merupakan implikasi dari imbuhan yangmasuk pada kata kerja tersebut dengan menggunakan bantuan ilmu Sarf (morfologi).
Setelah dianalisis bahwasannya kata kerja berimbuhan dalam surat al-Hadid terbentuk melalui proses imbuhan (Afiksasi), yaitu akar kata yang mendapat tambahan huruf ziyadah, dan dari penambahan tersebut muncul alternatif makna AHMAD KHOIRONI - NIM.03111406 2012-07-03T10:26:15Z2016-12-20T01:33:51Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1635This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16352012-07-03T10:26:15ZQISHAH MUSA WA FIRAUN FI SURAH AL SYU'ARA' 18-31 DIRASAH TAHLILIYAH TADAWLIYAH ABSTRAK Al Qur'an adalah kitab yang diturunkan Allah SWT kepada makhluk yang paling mulia di muka bumi ini, seorang manusia pilihan yang tiada duanya yaitu Nabi besar panutan kita semua Muhammad SAW. Di dalam Al Quran terdapat banyak sekali cerita-cerita tentang umat-umat terdahulu yang dipaparkan dengan bahasa Arab yang sangat memukau para pembacanya maupun pendengarnya.
Dalam sebuah cerita tentulah terdapat beberapa percakapan / dialog yang dapat membuat alur cerita semakin menarik untuk disimak. Untuk memahami sebuah cerita dan juga percakapan atau dialog yang terdapat dalam cerita itu, diperlukan penelitian dengan pendekatan pragmatic. Pragmatik adalah studi tentang makna yang disampaikan oleh penutur atau penulis dan ditafsirkan oleh pendengar atau pembaca. Atau dengan kata lain pragmatik adalah studi tentang maksud penutur. Untuk melakukan analisis terhadap sebuah percakapan atau dialog, kita juga tidak bisa lepas dari konteks yang ada dalam percakapan itu, karena konteks memiliki peranan kuat dalam menentukan maksud penutur dalam berinteraksi dengan lawan tutur.
Dalam hal ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang cerita nabi Musa dan Fir'aun dalam surah Asy Syu'ara' 18 -31. Peneliti ingin mengetahui tindak tutur apa saja yang terdapat dalam surah tersebut, dan juga kemungkinan konteks apa yang ada dalam surah tersebut.
Adapun penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), yaitu mengumpulkan data dan informasi dengan menggunakan bahan yang ada di perpustakaan. Setelah semua data terkumpul, penulis akan melakukan analisis yakni menggambarkan data dengan cara menghimpun, menyusun, dan menginterpretasikannya. Masalah tersebut akan dikaji dengan menggunakan pendekatan pragmatik.
Setelah dilakukan penelitian terhadap ayat-ayat yang berisi kisah Musa dan Firaun dalam surah Asy Syu'ara', didapatkan sebanyak 17 tindak tutur dengan rincian 5 tindak tutur lokusi, 6 tindak tutur ilokusi, dan 6 tindak tutur perlokusi. Disamping itu didapati juga konteks-konteks tuturan yang melatari pengucapan tuturan tersebut, secara umum konteks-konteks yang didapati pada surah Asy Syu'ara' 18 – 31 adalah konteks penutur dan lawan tutur, dan juga konteks latar belakang pengetahuan (background knowledge) yang sama-sama dimiliki penutur dan lawan tutur. AKHMAD NURUL FAJERI - NIM. 03111248 2012-07-03T10:51:51Z2016-12-20T01:37:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1636This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16362012-07-03T10:51:51ZAL I'LAL WA AL IBDAL FI SURAH AL AHQAF (DIRASAH TAHLILIYAH SHARAFIYAH) ABSTRAK Dalam bahasa Arab huruf dibagi dua yaitu, huruf shahih dan huruf 'illat. Kedua macam huruf ini mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Di antara karakteristik huruf 'illat adalah sulit atau berat diucapkan pada keadaan-keadaan atau tempat-tempat tertentu, seperti huruf 'illat ya' berat diucapkan ketika berharakat dhammah atau huruf 'illat yang berada setelah alif zaidah berubah menjadi hamzah. Kesulitan pengucapan ini kemudian memunculkan kaidah perubahan-perubahan pada kalimat yang mengandung huruf 'illat dan huruf shahih yang mengalami perubahan. Hal ini memunculkan takhfīf atau keringanan dalam pengucapan. Adapun kaidah yang mengatur perubahan ini diantaranya i'lal dan ibdal. Menurut penilaian penulis hal ini sangat penting dikaji karena bahasan i'lal dan ibdal merupakan permasalahan mendasar yang harus dipelajari dan ikuasai dalam rangka menguasai bahasa Arab mulai dari akar katanya sampai turunannya (tashrifannya).
Sebab jika tidak menguasai hal tersebut di atas akan menjadi salah satu kesulitan yang akan menghambat kita dalam menguasai bahasa Arab. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut pembahasan i'lal dan ibdal dengan memperaktekannya dalam Al-Qur'an. Dalam pembahasan ini penulis akan memperaktekkannya dalam surat al-Ahqaf. Sebab dalam surat al-Ahqaf penulis menemukan kalimat-kalimat yang mengalami peng-I'lal-an dan peng-Ibdal-an.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif-analisis, yaitu penelitian yang menuturkan, menganalisis dan mengklasifikasi tentang i'lal dan ibdal yang ada dalam surat al-Ahqaf. Dalam penelitian ini penulis membatasi pembahasan yang meliputi: Berapa jumlah kalimat yang mengandung ilal dan ibdal dalam surat al-Ahqaf serta apa sebab dan pengaruh i'lal dan ibdal dalam pengucapan dan penulisan, dan bagaimana proses dan analisis i'lal dan ibdal dalam surat al-Ahqaf.
Setelah penulis meneliti tentang i'lal dan ibdal dalam surat al-Ahqaf menyimpulkan bahwa: Sebab dari terjadinya i'lal dan ibdal adalah al-siql, pengaruh dari terjadinya i'lal dan ibdal adalah at-Takhfīf, sedangkan kalimat yang mengandung i'lal dan ibdal dalam surat al-Ahqaf ada 112 dengan perincian i'lal biqalb 52, i'lal bi al-taskin 27, i'lal bi hazf 24, i'lal hamzah 5, dan ibdal 4. AMINATUT TAQIYAH - NIM.03111388 2012-07-04T14:01:42Z2016-12-20T01:41:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1646This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16462012-07-04T14:01:42ZTARJAMAH KITAB AL NABAT WA AL INBAT LI KHALID FAIQ AL UBAIDIY WA MUSYKILAT TARJAMAH AL MUSHTHALAKHAT AL BIOLOJIYAH FIHI ABSTRAK Buku yang berjudul An-nabaat Wa Al-Inbaat karya Dr.Ir.Kholid Faiq al Ubaidi merupakan buku seri ke tujuh dari Wamadzot I'jaziyah Min Al-Qur'an Wa As-Sunnah An-Nabawiyah yang diterbitkan Dar Al-kotob Al-Ilmiah Beirut Libanon. Penulis tertarik untuk menerjemahkan buku ini selain alasan karena belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berdasarkan observasi yang dilakukan baik melalui perpustakaan, internet, toko-toko buku, maupun bertanya kepada orang yang dianggap berpengalaman dalam dunia terjemah, tetapi juga karena penerjemahan buku-buku sains seperti ini masih sangat langka.
Dalam proses penerjemahan, sering kali penulis menemukan kesulitankesulitan. Dalam hal ini penulis memfokuskan problematika pada penerjemahan istilah-istilah Biologi yang ditemukan dalam naskah. Penulis akan mengelompokkan bentuk-bentuk istilah yang ditemukan berdasarkan tingkat kesulitan dalam menerjemahkan.
Selanjutnya, penulis akan mengkaji masalah penerjemahan istilah ilmiah dalam buku An-Nabaat Wa Al-Inbaat karena ada beberapa yang sukar dicari maknanya, bila diterjemahkan secara harfiyah, hasilnya kelihatan kaku dan kurang bisa dipahami. Untuk menyelesaikannya, penulis menggunakan metode analisis semantik. Penulis mencoba menganalisis makna asli dari setiap kata pembentuk istilah tersebut, kemudian mencari padanan istilah yang sesuai dengan bidang Biologi. Maka didapatkan hasil terjemahan yang mudah dipahami yakni fotosintesis dan protoplasma. Istilah tersebut lebih luwes, sesuai dengan istilah bidang Biologi.
Demikian pembahasan singkat dari penulis. Dengan pembahasan tema ini diharapkan dapat memindahkan pesan atau maksud teks-teks dengan baik agar sesuai dengan bidang Biologi dan bisa dipahami pembaca dalam bahasa Indonesia. EPRI KURNIAWATI - NIM. 03111302 2012-07-05T08:21:01Z2016-12-20T01:46:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1651This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16512012-07-05T08:21:01ZAL ATHAF FI SURAH AL ALA DIRASAH TAHLILIYAH NAHWIYAH ABSTRAK Al-Qur'an adalah kalam Allah; yang diturunkan dalam bentuk kata dan makna, yang merupakan kitab suci yang harus selalu dipelihara dan diperdalam isi dan maknanya. Untuk memelihara Al-Qur'an dengan jalan mempertahankan kemurnian bahasa Arab. Oleh karena itu, Abul Aswad ad-Duali telah mengarang ilmu nahwu (gramatika bahasa Arab) agar bahasa Arab itu dapat dipelajari dengan baik oleh umat yang tidak berbahasa Arab, sehingga mereka terhindar dari kesalahan-kesalahan pengucapan dan dapat membaca dengan fasih.
Adapun cabang-cabang ilmu bahasa terdiri dari beberapa ilmu yang diantaranya adalah ilmu shorof, 'arudh, balaghah dan ilmu nahwu yang termasuk di dalamnya adalah 'athaf. Baik bahasa Arab maupun Indonesia memiliki kata penghubung, yaitu kata yang digunakan untuk menghubungkan kalimat. Kata penghubung dalam bahasa Arab disebut dengan huruf 'athaf yaitu suatu lafadz mengikuti lafadz yang diikutinya dengan memakai huruf. Dalam ilmu nahwu 'athaf ada dua, yaitu 'athaf nasaq dan 'athaf bayan.
Dalam Al-Qur'an terdapat suatu lafadz yang sering kita temukan huruf huruf yang sama, akan tetapi jenis dan maknanya berbeda. Seperti 'amil nawasib dan huruf jar yang sama dengan beberapa huruf 'athaf, misalnya hatta ada yang menashobkan dan ada yang menjadi huruf 'athaf atau kata penghubung, dan huruf ada yang menjarkan dan ada juga sebagai huruf 'athaf. Misal alladzi kholaqa fasawaa dalam surah al-a'la yaitu yang menciptakan kemudian yang menyempurnakan. Huruf fa tersebut bermakna dan bukan maka, tetapi dan di sini muttasil (langsung) tanpa ada tenggang waktu.
Adapun macam huruf 'athaf yang digunakan dalam surah al-a'la, hampir semua kata penghubung menggunakan huruf 'athaf yang berjumlah sembilan belas huruf dengan makna dan faedah yang berbeda.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan ilmu nahwu yaitu ilmu yan' membahas tentang kaidah-kaidah tata bahasa arab yang mendasar dan menggunakan metode i'rob, yaitu perubahan akhir kata karena perbedaan 'amil yang memasukinya, baik secara lafadz ataupun secara diperkirakan keberadaannya. FITRIANA MAYASARI - NIM. 04111713 2012-07-05T08:32:14Z2016-12-20T01:46:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1650This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16502012-07-05T08:32:14ZTARJAMAH KITAB MUSLIMAT FI DAIRAH AL KHOTHOR LI KHALID AL BUHAIRIY WA MUSYKILAT AL TAKAFU FI AL MUSTAWA AL LAFDHI FIHA ABSTRAK Penerjemahan adalah usaha mereproduksi pesan dalam bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dengan ekuivalensi alami yang semirip mungkin, pertama tama dalam makna kemudian dalam gaya bahasanya. Selama ini penerjemahan lebih banyak dipahami sebagai proses pengalihbahasaan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Akan tetapi ada hal yang lebih penting dari sekedar mengalihbahasakan, yaitu bagaimana mentransformasikan informasi yang ada dalam naskah bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Diperlukan adanya Ilmu pendukung seperti ilmu social, budaya, ekonomi, bahasa, hukum dan lain-lain. Sebuah karya terjemahan harus mempengaruhi pembaca dengan cara yang sama seperti karya aslinya. Seorang penerjemah harus bisa menjamin bahwa apa yang disampaikan kepada pembacanya adalah benar-benar seperti apa yang dimaksudkan penulis asli. Tentunya ini bukan perkara mudah untuk direalisasikan.
Dalam praktiknya, menerjemahkan teks dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia adalah bukan perkara mudah. Tidak semua pesan yang dimaksudkan di karya asli dapat ditransferkan dengan sempurna. Seperti pada proses penerjemahan penulis banyak menemukan masalah dalam proses penerjemahannya. Permasalahan yang diangkat penulis adalah bagaimana mencari padanan untuk kata atau istilah tertentu dalam Bahasa Arab ke dalam Bahasa Indonesia.
Bagi penulis, padanan atau pengalihbahasaan seperti yang dicontohkan di atas adalah padanan yang kurang tepat. Jika kita hanya mengartikan semua kata di atas dengan satu makna padanan kata, maka apa yang dimaksudkan bahasa sumber melalui naskah asli belum sepenuhnya tersampaikan. Pasti ada maksud yang berbeda dari kata-kata di atas. Jika hanya berarti sama, tentunya penulis naskah asli akan menggunakan kata sama untuk beberapa konteks. Ketiadaan padanan makna dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia disebabkan banyak faktor, antara lain faktor sosial budaya dan konteks pemakaian kata tersebut dalam sebuah masalah.
Dalam kajian ini, penulis akan memfokuskan pada analisa padanan kata dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia dilihat dari semantik dan dihubungkan dengan sosial budaya yang berbeda antara bahasa sumber dengan bahasa sasaran. Dari analisa ini diharapkan penulis mampu memberikan tawaran terjemahan yang sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh bahasa sumber atau paling tidak memberikan makna yang paling dekat dengan apa yang dimaksudkan oleh bahasa sumber FITRIA SARI YUNITA - NIM. 04111821 2012-07-05T08:40:02Z2016-12-20T01:47:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1652This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16522012-07-05T08:40:02ZMUSYKILAT TARJAMAH WALAD WA IBN FI AL QISHAH HIKAYAT BILA SYITA LI MUHAMMAD SYAKR AL SABK ABSTRAK Pada awal Millenium ke-tiga ini, dunia alih bahasa memainkan peranannya yang semakin ke depan semakin penting dalam komunikasi internasional sehingga boleh dikatakan bahwa terjemahan dapat berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan antar bangsa di dunia yang berbeda bahasa dan budayanya. Lebih lanjut melalui karya-karya terjemahan, bangsa yang satu dapat mempelajari dan memahami kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan atau dalam hal ini kesusastraan yang telah lebih dulu dicapai oleh bangsa lain.
Bahasa Arab adalah bahasa yang sangat kompleks. Banyak kata yang hanya tepat ditujukan untuk satu pengertian, menandakan bahwa bahasa Arab sangat kaya akan perbendaharaan kata. Dari satu kata saja bisa menghasilkan sedikitnya 104 kata yang masing-masingnya mempunyai arti sendiri. Naskah yang berisi karya sastra termasuk bahan yang sukar untuk diterjemahkan. Kesulitan ini timbul apabila penulis dan penerjemah mempunyai latar belakang kebudayan dan pola berpikir yang berbeda, juga faktor-faktor yang menyangkut bentuk bahasa itu sendiri, yang meliputi aspek-aspek keindahan, perasaan, rasa haru, serta emosi.
Penelitian ini menggunakan metode library research. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui cara menerjemahkan kata benda walad dan ibn serta derivasinya dalam novel Hikayat bi la Syitaa karya Muhammad Syakr As-Sabk, mengingat bahwa kata tersebut memuat arti feminin dan maskulin yang apabila tidak diterjemahkan dengan tepat akan menciptakan kerancuan pada hasil terjemahan.
Proses penerjemahan kata tersebut akan menjadi mudah, manakala bahasa Arab dan Indonesia mencapai tingkat peradaban dan kebudayaan yang seimbang. Tetapi adanya perbedaan yang jauh antara keduanya pada gilirannya akan membawa problem penerjemahan, baik pencarian kata maupun ungkapan. FUAD FARHANI - NIM. 03111346 2012-07-06T11:01:21Z2016-12-20T01:48:51Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1661This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16612012-07-06T11:01:21ZAL ASMA AL DHOHIRAH AL MANSHUBAH FI SURAH AL HAJ (DIRASAH TAHLILIYAH NAKHWIYAH) ABSTRAK Dalam tata bahasa Arab ada berbagai macam isim yang dapat kita ketahui yang mana bentuk, kedudukan serta perannya berbeda-beda. Ada yang kedudukan sebagai marfu', mansub, majrur dan masih banyak lagi bentuk serta macammacamnya, begitu juga ditemukan dalam kalamullah (Al-Quran) disana terdapat berbagai macam isim yang mana bentuk, kedudukannya serta perannya juga berbeda oleh karena itulah penulis berkeinginan untuk mengangkat isim-isim tersebut sebagai bahan penelitian dan penelitian ini akan menfokuskan pada surat Al-Hajj.
Dari keduduan isim-ism tersebut ada yang memiliki banyak keistimewaan dibandingkan dengan isim lainnya yakni Isim mansub, al-Asma al-Mansubah merupakan isim yang memiliki banyak keistimewaan, banyak makna serta banyak funsi seperti berfungsi sebagai maf'ul awwal atau bisa sebagai maf'ul tsani, haliat, tamyiz dll. Dengan pertimbangan tersebut maka penelitian ini mengangkat al-asma ad-Dhahgirah al-Mansubah fi-Surah al-Hajj dari isim mansub yang terdapad dalam surat al-Hajj tersebut ada beberapa poin masalah yang menarik bagi penulis untuk diangkat yang pertama jumlah dan fungsi isim mansub yang terdapat dalam surah tersebut kemudian bagaimana perannya terhadap ma'na nahwi, untuk mendapatkan jawaban tersebut penelitian ini akan menfokuskan dengan menggunakan analisis nahwiyyah.
Setelah melakukan penelitian diperoleh bahwa suarat al-Hajj yang berjumlah 78 ayat tidak semuannya mengandung isim mansub akan tetapi surat tersebut yang mengandung isim mansub hannya berjumlah 55 ayat dan jumlah keseluruhan isim mansub yang ditemukan dalam surat tersebut sebanyak 94 kalimat.
Dalam surat al-Hajj yang terdiri dari 78 ayat ini terdapat isim-isim mansub yang apabila dicermati satu persatu fungsi serta perannya tidak sama seperti lafadz Ittaqu rabbakum dan Inna Zalzalata Sangati. Kata rabba dan as-sa'ata keduannya meupakan isim mansub akan tetapi fungsi serta peran keduannya berbeda , pada kata rabba kedudukannya sebagai maf'ul bih dari fi'il muta'adi dimana fi'il muta'adi adalah fi'il yang membutuhkan maf'ul bih atau objek kemudian peran kata rabba disini adalah menyempurnakan susunan jumlah fi'liyah, sedangkan kata Zalzalat fungsinya sebagai isimnya inna dimana inna menashabkan mubtada dan merafa'kan khabar kemudian peran kata Zalzalata disini menguatkan isim setelahnya serta menyempurnakan susunan jumlah ismiyah. KHANIF MAKSUM - NIM. 03111258 2012-07-11T13:11:15Z2015-06-01T07:54:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6770This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67702012-07-11T13:11:15ZAL ATTADHADU FI SURAH ALI IMRANSemantic berasal dari bahasa Yunani, mengandung makna to signify atau memaknai. Sebagai sebuah istilah teknis, semantic mengandung pengertian “study tentang makan”, dengan anggapan bahwa menjadi bagian dari bahasa, maka semantic merupakan bagian dari linguistic Dalam study semantic secara umum terbagi menjadi tiga bagian yaitu,
semantic leksikal, semantic kontekstual, dan semantic gramatikal. Dalam study semantic leksikal inilah penulis tertarik untuk mengkaji salah satu sub pokoknya,
yaitu antonym, dengan objek kajian surat Ali Imran. Dalam penelitian ini surat Ali Imran menjadi objek kajian, karena penulis menulis dalam surat ini secara kwantitas ayat-ayat di dalamnya lebih banyak, disamping itu surat ini merupakan surat Madaniyah dimana tema pokok yang di usung di antaranya adalah aqidah, ibadah, mu’amalah, dan hukum-hukum syara’. Jadi indikasi antonym yang ada di dalamnya lebih bervariasi dan menarik untuk dikaji.
Antonym adalah hubungan semantic antara dua buah satuan ujaran yang makna nya menyatakan kebalikan, pertentangan, atau kontras antara satu dengan yang lainya. Sebagai contoh, kata “ رض - BAROKATUS SYA'ADAH 2012-07-19T10:06:04Z2016-12-20T03:40:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6777This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67772012-07-19T10:06:04ZAL MU'ALLAQAT LI ZUHAIR BIN ABI SULMA (KAJIAN SEMIOTIKA RIFFTERRE)Mu'allaqaat merupakan syair yang telah mendapat penghargaan secara simbolik oleh masyarakat jahiliyah pada waktu itu dengan dituliskannya syair tersebut pada kain yang digantungkan di dinding ka'bah. Jika Umrul bin al-Qays
lebih diunggulkan dalam bidang ushlubnya (khayal, pujian atau madh), dan pemikirannya, adapun Zuhair lebih diunggulkan dalam bidang pujian.
Keistimewaan karyanya terletak pada kekuatan bahasa dan susunan katakatanya,banyak terdapat kata-kata asing (sulit) dalam puisinya, dia berupaya untuk mencari hakekat makna asli untuk mengeluarkannya pada konkrisitas materi yang sebenarnya. Salah satu hal yang menyebabkan Zuhair diunggulkan oleh penyair lainnya adalah bahwa ia merupakan penyair yang paling bersih dari kata-kata yang tidak lazim (sakhaf). Zuhair juga termasuk penyair masa Jahiliyyah
yang bijak dan terkenal dalam pengungkapan kata-kata hikmah dan pribahasa.
Posisi kesusastraannya, menurut kebanyakan para kritikus sastra Arab, dibangun atas hikmah dan kata-kata bijak yang dikenal pada masanya. Kebijaksanaan yang beliau miliki tergambarkan dalam syair mu’allaqat nya, dimana beliau mampu
mendamaikan dua suku yang berperang pada masa itu.
Secara sederhana, skripsi ini mencoba mengungkap maksud dan makna yang terkandung di dalam syair Mu'allaqat Zuhair serta karekteristik teks dan pengarangnya dalam mengungkapkan berbagai hal tentang keijaksanaan,
peribahasa, serta hakekat kehidupannya dengan menggunakan teknis analisis intertekstual milik Riffaterre. Adapun teknis analisis semiotika milik Riffaterre menggunakan empat
tahapan pembacaan : Pertama : menemukan ketidakgramatikalan suatu puisi. kedua, Pembacaan Heuristik, sebuah tahap pertama yang bermula dari awal hingga akhir teks. Pembacaan model ini baru menghasilkan arti secara general. Kemudian ketiga, pembacaan Hermeneutik, mengingat objek penelitian ini adalah teks masa silam yang menuntut pemahaman dan penghayatan di masa sekarang dan di masa akan datang. Apalagi pola naskah teks tersebut berbentuk syair,
yang mana aspek bahasa dalam hal ini perlu pemahaman secara konfrehensif. Dengan analisis tersebut berupaya menggali makna-makna tersembunyi dan samar. Keempat Dilanjutkan dengan pengidentifikasian matriks, model, dan varian dalam puisi yang diteliti. Penentuan matriks ini memberi makna kesatuan sebuah puisi (Riffaterre, 1978: 19). Oleh karena matriks tidak terdapat di dalam teks, maka dicari aktualisasinya lewat model diturunkan dan menjadi visible
dengan varian sehingga menurunkan inti teks secara keseluruhan.05110028 AHMAD MABHUB MUNIF2012-07-20T11:31:27Z2017-03-31T09:17:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1074This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10742012-07-20T11:31:27ZAL MURAKKABAT AL TSALATSAH (AL MURAKKAB AL WASFY,WA AL IDHOFY WA AL 'ATFY) FI TA'LIM AL LUGHAH AL 'ARABIYAH LITHALAB MADRASAH WONOKROMO AL 'ALIYAH AL HUKUMIYAHDi pondok pesantren atau lingkungannya bagi Siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Wonokromo tidak begitu banyak memberikan pengaruh terutama dalam kemampuan berbahasa Arab. Dan berdasarkan PPL kurang lebih selama 2 bulan di MAN Wonokromo terdapat adanya ketidakmampuan siswa terhadap penguasaan bahasa Arab. Maka dari itu, perlu adanya penelitian di sekolahan tersebut untuk mengetahui gejala penyebabnya. Selain itu juga sebagai wacana untuk memberikan sumbangan setidaknya ada peningkatan mutu pembelajaran bahasa Arab. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kesalahan-kesalahan apa saja yang dilakukan oleh Siswa-siswi kelas XII di MAN Wonokromo dalam pembelajaran Bahasa Arab dan khususnya yang berkaitan dengan Al-Murakkabat At-Tsalatsah (al-Murakkab al-Wasfy, al-'Atfy dan al-Idhofy) dengan menggunakan Analisis Kesalahan sebagai acuan klasifikasi kesalahan, dan untuk mengetahui usaha yang dilakukan oleh pengajar untuk mengatasi kesalahan berbahasa tersebut. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan baru khususnya di MAN Wonokromo sendiri sebagai tempat peneliti dan kepada semua pihak umumnya yang berkecimpung dalam pembelajaran bahasa Arab. Penelitian ini merupakan sebuah analisis kesalahan berbahasa dengan menggunakan beragam metode. Metode-metodenya adalah sebagai berikut; metode observasi, wawancara, tes, dan metode angket. Sedangkan penelitian ini sifatnya kuantitatif, tetapi tidak menutup kemungkinan terdapat kualitatif. Analisis yang dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu : fokus obyek yang diteliti, menentukan media data (tes tulis), menentukan data yang berkaitan dengan latar belakang siswa, latar belakang B1 dan lain lain. Juga mengklasifikasi kesalahan menjadi 3 (tiga) kategori yang meliputi Al-Murakkabat At-Tsalatsah (al-Murakkab al-Wasfy, al-'Atfy dan al-Idhofy). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh Siswa-siswi ditinjau dari segi morfologis dan sintaksis. Dengan perinciannya mencakup tiga kategori; pertama al-Murakkab al-Wasfhy sebanyak 32,43 %, kedua al-Murakkab al-Idhofy sebanyak 29,73 %, dan yang ketiga al-Murakkab al-'Athfy sebanyak 37,84 %. Untuk menanggulangi kesalahan-kesalahan tersebut, pengajar bahasa Arab kelas XII mengadakan beberapa upaya untuk menanggulanginya seperti : memberikan penjelasan tentang kaidah-kaidah bahasa Arab sebelum pengajar memberikan latihan kepada siswa, memberikan kosakata baru bahasa Arab setiap kali memulai materi baru, memberikan latihan-latihan menyusun kalimat, termasuk di dalamnya Taraakib at-Tsalatsah. Dari paparan di atas setidaknya kontribusi peneliti terhadap sekolahan adalah selain untuk mengetahui kesalahan tersebut, juga memberikan motifasi kepada siswa akan pentingnya memahami bahasa Arab.
SUHAEMIN - NIM. 034202912012-07-20T14:05:35Z2017-03-31T09:26:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1075This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10752012-07-20T14:05:35ZTA'LIM MUHAROH AL LUGHAH AL 'ARABIYAH FI AL MADRASAH AL IBTIDAIYAH MUASSASAH QURRATA A'YUN BI JOGJAKARTA (Dirasah tahliliya fil madah wath thoriqah) Sukses tidaknya suatu program pengajaran seringkali dinilai dari metode dan materi yang digunakan. Dengan metode dan materi yang baik maka akan menghasilkan tujuan pendidikan sesuai yang diharapkan. Baik dibidang keterampilan membaca, berbicara, terjemah dan lain-lain. Intinya kesuksesan dalam pengajaran tergantung pada baik tidaknya metode dan materi yang digunakannya. Kesalahan pada keduanya, akan berefek besar pada berhasil tidaknya proses belajar mengajar. Sebagaimana diketahui bahwasannya dalam lembaga pendidikan untuk materi bahasa asing termasuk bahasa Arab, diajarkan keterampilan mendengar, membaca, berbicara, menulis dan lain-lain, metode dan materipun selalu berkembang, namun sangat disayangkan untuk teori dan praktek keterampilan berbicara (muhadatsah) tidak mendapat porsi yang layak. Lebih menitik beratkan pada keterampilan membaca, mendengar dan menulis, dimana akhirnya santri merasa mengerti bahasanya tapi akan kesulitan bahkan tidak sanggup menggunakannya dalam bahasa lisan. Oleh sebab itu penting sekali untuk mengetahui secara valid kenapa banyak santri yang belajar di lembaga pendidikan agama tetapi tidak bisa memahami pelajaran bahasa Arab khususnya dibidang keterampilan berbicara. Dan hal itu terjadi karena beberapa faktor diantaranya; metode yang digunakan membosankan, terbatasnya sarana dan prasarana yang berkaitan dengan bahasa Arab dan lain-lain. Dari sini kiranya perlu untuk dicarikan solusinya agar pembelajaran bisa berjalan sesuai yang diharapkan, seperti; membuat materi dan metode yang ringkas, mudah dan efesien, melengkapi sarana dan prasarana, memperhatikan tujuan pembelajaran, memperbanyak materi hafalan kosa kata dan muhadatsah. Melihat fenomena diatas maka hendaklah para santri sungguh-sungguh dalam belajar keterampilan berbicara bahasa Arab, dan bagi pendidik jangan hanya sekedar mentransfer ilmu saja tapi bagaimana ilmu yang sudah ditransfer itu bisa difahami dan direalisasikan oleh para santrinya, sehingga proses belajar mengajar keterampilan berbicara bahasa Arab bisa berjalan dengan sukses.
TULUS - NIM. 994242802012-08-06T08:55:04Z2017-04-03T08:06:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2432This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24322012-08-06T08:55:04ZAPLIKASI PENGAJARAN NAHWU DENGAN METODE ISTINBATHIYAH DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MTs ALI MAKSUM KRAPYAK YOGYAKARTA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pengajaran nahwu dengan metode istinbathiyah dalam pembelajaran bahasa Arab di MTs Ali Maksum Krapyak Yogyakarta dan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat terhadap penerapan pengajaran nahwu dengan metode istinbathiyah dalam pembelajaran bahasa Arab di MTs Ali maksum Krapyak Yogyakarta. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan manfaat kepada semua pihak yang berkecimpung di pengajaran nahwu umumnya, dan khususnya MTs Ali Maksum sendiri sebagai tempat dilakukannya penelitian ini. Dalam skripsi ini penulis hendak menggambarkan tentang aplikasi pengajaran nahwu dengan metode Istinbathiyah yaitu pengajaran yang dilakukan secara induksi yang diawali contoh-contoh, membandingkan contoh-contoh tersebut kemudian masuk kepada pembahasan atau kaidah-kaidah di MTs Ali Maksum.Latar belakang penelitian ini adalah idealnya guru nahwu banyak memberikan contoh-contoh sebelum masuk ke pembahasan kemudian menyimpulkan bersama-sama dengan siswa. Akan tetapi dari hasil pra survai di MTs Ali Maksum, ternyata Seorang guru dalam pengajaran nahwu di MTs Ali Maksum menggunakan kaidah-kaidah dahulu sebelum masuk ke pembahasan, kemudian baru contoh-contoh.Penelitian ini dilakukan di kelas VIII MTs Ali Maksum Krapyak Yogyakarta .Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Interview,observasi, dokumentasi dan angket, sedangkan analisis yang penulis gunakan adalah dengan menggunakan beberapa langkah yaitu menggunakan konsep analisis Mattew B. Miles dan A. Huberman Haberman yang terdiri dari empat langkah yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan, analisis tersebut sudah ada sejak pengumpulan data sampai dengan penyimpulan. Dalam penelitian ini juga penulis menggunakan cara berfikir secara induktif dan deduktif . Adapun hasil dari penelitian ini berdasrkan data yang diperoleh dan analisis terhadapnya dapat disimpulkan sebagai berikut : (1). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penerapan pengajaran nahwu dengan menggunakan metode Istinbathiyah di kelas VIII MTs Ali Maksum sudah berjalan dengan baik. (2). Faktor pendukung terhadap pengajaran nahwu di kelas VIII MTs Ali Maksum Krapyak Yogyakarta adalah: Siswa sudah mempunyai dasar-dasarnya dalam mempelajari bahasa arab sehingga memudahkan dalam proses pengajarannya, siswa MTs Ali Maksum adalah santri yang tinggal dipondok pesantren, karena dipondok pesantren diajarkan juga Nahwu dan adanya materi atau pelajaran lain yang dapat dikaitkan dengan pelajaran Nahwu seperti Shorof, Mumarosah dan lainnya. Sedangkan faktor yang menghambat dalam penerapan metode Istinbathyah di MTs Ali Maksum Krapyak Yogyakarta, antara lain: Kemampuan siswa yang sangat beragam, Waktu yang diberikan untuk jam pelajaran Nahwu sedikit, dan Pelajaran nahwu tidak dimasukan dalam ujian Akhir Nasional (UAN) sehingga siswa lebih mementingkan pelajaran-pelajaran yang di UAN kan. NAHIZ HIZBI NIM. 044209092012-08-08T09:16:10Z2017-04-03T02:50:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2328This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23282012-08-08T09:16:10ZPENERAPAN QUANTUM LEARNING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DI PONDOK PESANTREN HIDAYATULLAH YOGYAKARTA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mendeskripsikan lebih jauh bagaimana proses penerapan Quantum Learning dalam pembelajaran Nahwu di Pondok Pesantren Hidayatullah Yogyakarta, dan juga untuk menganalisis sejauh mana keberhasilan penerapan Quantum Learning dalam pembelajaran Nahwu di Pondok Pesantren Hidayatullah Yogyakarta, Hasil yangdicapai satri dalam mata pelajaran Nahwu, dan faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran Nahwu di Pondok Pesantren Hidayatullah Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dan pendekatan adalah pedagogis. Adapun jumlah populasi sebanyak 22 orang yang terdiri dari satu ustadz nahwu kelas I dan seluruh santri kelas I yang berjumlah 21 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah obserfasi, angket, interview, dokumentasi, kuesioner dan test. Analisis data yang digunakan adalah deskriftif analitik dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk untuk menganalisa data yang tidak berupa angka yaitu dengan metode induktif dan deduktif. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk digunakan untuk menganalisa data yang berupa angka. Rumus yang digunakan adalah rumus distribusi frekwensi relatif dan rumusnilai rata-rata (mean). Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Penerapan Quantum Learning sebagai pendekatan dan metode pembelajaran nahwu sudah diterapkan dengan baik walaupun tidak semua teori dan konsep Quantum Learning diterapkan sepenuhnya dalam artian hanya menerapkan beberapa konsep diantaranya : Lima keyakinan yang meningkatkan emosi positif, selain lima keyakinan tersebut juga diterapkan seperangkat metode dan falsafah belajar yang mengintegrasikan lingkungan, fisik, suasana, interaksi, metode, dan teknik belajar untuk mempelajari keterampilan, yang semua aspek tersebut akan melahirkan keyakinan dan nilai-nilai. (2) Hasil yang dicapai santri dalam belajar nahwu dengan pendekatan dan metode Quantum Learnig sangat baik (nilai rata-rata kelas = 85). (3) Faktor pendukung dalam dalam pembelajaran nahwu diantaranya adalah penerapan Quantum Learning dalam pembelajaran nahwu yang terbukti berhasil, adanya semangat ustadz nahwu yang sangat tinngi, adanya motifasi dan antusiame santri untuk belajar nahwu, adanya kedekatan/persahabatan antara ustadz dangan santri, serta tersedianya sarana dan media pembelajaran. Adapun faktor penghambatnya adalah belum adanya kesepakatan sistem untuk menerapkan Quantum Learning sebagai metode dan pendekatan pembelajaran. Daryono NM. 014205422012-08-08T09:28:27Z2017-04-03T01:27:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2307This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23072012-08-08T09:28:27ZPENGARUH SIKAP, MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BAHASA ARAB KELAS IV SD MUHAMMADIYAH SAPEN YOGYAKARTADalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian yang digunakan adalah penelititan lapangan (field reseach). Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara sikap (X1), minat (X2) dan motivasi (X3) terhadap prestasi hasil belajar bahasa Arab (Y) pada kelas IV SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 sebanyak 457 siswa yang terdiri dari 7 kelas. Pengambilan sampel dengan menggunakan cara cluster sample, yaitu dilakukan dengan cara mengambil subjek berdasarkan pada kelompok, adapun yang dijadikan sampel sebagai subyek penelitian adalah kelas IVA.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi, angket, dan tes. Untuk menguji keampuhan instrumen data dilakukan dengan menggunakan uji validitas menggunakan rumus Kolmogorof Smirnov dan uji reliabilitas dengan menggunakan reliabilitas konsistensi internal dengan formula koefisien alpha Cronbach. Persyaratan analisis dengan menggunakan uji normalitas sebaran dengan rumus Chi Square, uji linieritas data menggunakan rumus uji F, untuk analisis data menggunakan regresi linier.
Hasil penelititan menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara X1 terhadap Y, X2 terhadap Y, X3 terhadap Y secara sendiri-sendiri, maupun X1, X2, X3 terhadap Y secara bersama-sama. Tidak adanya pengaruh ini dapat dilihat dari perolehan penghitungan uji hipotesis pertama, hasil yang didapat adalah -0,519 (Thitung) 2,024(Ttabel), hasil hipotesis kedua -0,404 (Thitung) 2, 024(Ttabel), hasil hipotesis ketiga -1,946(Thitung) 2,024(Ttabel), dan hasil hipotesis keempat -0,102, 0,653, dan -1,929(Thitung) 2,024(Ttabel). Sumbangan Efektif sikap, minat dan motivasi secara bersama terhadap variabel dependen sebesar SE=10,13%. Selebihnya ada sebanyak 89,87% variabel bebas yang mempengaruhi prestasi hasil belajar bahasa Arab. AHMAD SAIFULLAH NIM. 034202442012-08-08T10:11:16Z2017-04-03T02:49:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2887This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28872012-08-08T10:11:16ZANALISIS KESALAHAN MENERJEMAHKAN BAHASA ARAB KE DALAM BAHASA INDONESIA SISWA KELAS X MAN WONOKROMO YOGYAKARTAPenelitian ini berangkat dari permasalahan yang dihadapi oleh siswa kelas X MAN Wonokromo yaitu mereka masih sering melakukan kesalahan ketika menerjemahkan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa kelas X MAN Wonokromo dalam menerjemahkan teks bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia dan juga untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi kesalahan siswa dalam menerjemah. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada guru bahasa Arab untuk menghindari atau meminimalisir kesalahan yang dilakukan oleh siswa.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan cara berpikir secara induktif. Pendekatan yang digunakan adalah analisis kesalahan berbahasa yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Mengumpulkan sampel 2) Mengidentikasi dan mengklasifikasi kesalahan 3) Mengurutkan kesalahan 4) Menjelaskan kesalahan 5) Memprediksi daerah rawan kesalahan dan 6) Mengoreksi kesalahan. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah a) Tes : untuk mengatahui kesalahan siswa b) Angket : untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan c) Wawancara : untuk memperoleh informasi tentang sekolah dan proses pembelajaran bahasa Arab d) Observasi : untuk mengetahui kondisi sekolah dan e) Dokumentasi : untuk melengkapi data yang diperoleh dari observasi dan wawancara.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan oleh siswa meliputi aspek semantik, morfologi, sintaksis dan restrukturisasi. Sedangkan faktor yang mempengaruhi kesalahan siswa dalam menerjemah adalah latar belakang pendidikan siswa yang sebagian besar berasal dari sekolah umum, kesulitan siswa dalam mempelajari nahwu dan sharaf, rendahnya kesadaran siswa untuk menghafal mufrodat baru, siswa kurang dapat memahami isi teks yang diterjemah, perasaan siswa ketika menerjamah, dan guru jarang memberi tugas menerjemah. Adapun usaha–usaha yang dapat dilakukan oleh guru untuk menghindari dan meminimalisir kesalahan yang dilakukan oleh siswa adalah dengan melakukan analisis kontrastif antara bahasa Arab dengan bahasa Indonesia, memberikan kosa kata baru dan idiom bahasa Arab, sering melatih siswa untuk menerjemah dan selalu memberi motivasi kepada siswa. CHOZIN ASROR NIM. 05420074-042012-08-08T10:53:18Z2017-04-03T06:11:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2951This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29512012-08-08T10:53:18ZEFEKTIVITAS METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB MAHASISWA PROGRAM KHUSUS PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN DEPARTEMEN AGAMA RI (Analisis Proses Di Pondok Pesantren Al Muhsin Yogyakarta)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode langsung dalam pembelajaran bahasa Arab di kelas khusus (Mustawal Ula) Pondok Pesantren Al Muhsin Yogyakarta, dan untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat pembelajaran tersebut serta solusinya. Penelitian ini ditujukan kepada mahasiswa dan mahasiswi kelas khusus (Mustawal Ula), yaitu mahasiswa dan mahasiswi dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir Hadis yang mengikuti Program Pendi Pontren Depag RI. Program ini adalah program kerja sama antara Depag RI dengan Pondok Pesantren, dalam hal ini UIN Sunan Kalijaga dengan Pondok Pesantren Al Muhsin Yogyakarta. Dengan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan baru kepada semua pihak yang berkecimpung dalam pembelajaran bahasa Arab umumnya, dan khususnya Pondok Pesantren Al Muhsin Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi antara kulaitatif dan kuantitatif Penelitian kualitatif merupakan penelitian utama dan penelitian kuantitatif sebagai pelengkap untuk mencari data-data dengan menggunakan angka. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, wawancara, kuisioner dengan mengorganisasikan fakta-fakta atau hasil pengamatan dan data-data kuantitatif sehingga kemudian ditarik kesimpulan dari hasil tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, efektivitas mengajar ketika guru menggunakan metode langsung dalam pembelajaran bahasa Arab di kelas Mustawal Ula sudah baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil angket yang telah penulis lakukan yaitu 80 % peserta didik dapat memahami pelajaran yang diberikan. Kedua, efektivitas belajar murid dalam pembelajaran bahasa Arab di kelas tersebut ketika guru menggunakan metode langsung sudah efektif. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil tes yang kemudian dihitung dengan rumus statistik Mx = fx: N, dan diperoleh hasil 75, 5. Angka tersebut termasuk kriteria efektif dalam standart kriteria keberhasilan yang lazim digunakan di perguruan tinggi. Ketiga, beberapa faktor pendukungnya adalah situasi dan kondisi pondok yang kondusif untuk kegiatan pembelajaran karena jauh dari pusat keramaian, peserta didik telah mempunyai basic pengetahuan bahasa Arab dan pak kyai yang mengadakan “muhadzarah†(pidato berbahasa Arab) setiap hari setelah sholat Isya’ yang dapat dijadikan sebagai pemicu semangat para santri dalam mempelajari bahasa Arab. Ketiga, beberapa faktor penghambat adalah terbatasnya kosa kata (mufrodat), penyampaian guru terlalu cepat dan terbatasnya sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran bahasa Arab. Keempat, solusi faktor penghambat tersebut adalah peserta didik harus selalu menambah dan menghafal kosa kata baru, guru menyampaikan pelajaran dengan jelas dan tidak terlalu cepat serta menambah sarana prasarana yang mendukung pembelajaran bahasa Arab seperti laboraturium bahasa. Miftakhur Rohman NIM. 044209002012-08-08T10:55:58Z2017-04-03T02:53:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2888This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28882012-08-08T10:55:58ZEKSPERIMENTASI METODE TUTORIAL SEBAYA DALAM PEMBELAJARAN QIRAAH BAGI SISWA KELAS xi DI MAN AL-MUHAJIRIN BANGKA BELITUNGTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan pada kemampuan qira'ah siswa kelompok eksperimen ( kelompok yang menggunakan metode tutorial sebaya ) dengan siswa kelompok kontrol (kelompok yang tidakk menggunakan metode tutorial sebaya. Dengan adanya penelitian ini diharapkan meningkatkan kemampuan qira'ah siswa kelas XI di MA Al Muhajirin KobaBangka Belitung.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MA Al -Muhajirin Koba Bangka Belitung tahun ajaran 2008/2009 sebanyak 84 siswa, yang terdiri dari dua kelas yaitu, kelas XI A sebagai kelompok eksperiment berjumlah 41 siswa dan kelas XI B sebagai kelompok kontrol berjumlah 43 siswa.Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi,wawancara, dokumentasi dan tes. Sedangkan pengkajian instrumen dalam rangka menguji keampuhan instrumen dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas yang dipakai adalah uji validitas rumus Korelasi produk moment pearson sedangkan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Kuder Richardson-20, Persyaratan uji analisis data menggunakan uji normalitas dengan rumus kai kuadrat, sedangkan uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan rumus analisis Varians.Analisis untuk pengujian hipotesis yang dipakai berupa analisis statistik dengan menggunakan rumus uji quot;t quot;.
Berdasarkan hasil analisis uji quot;t quot; disimpulkan bahwa quot; terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan qira'ah antara siswa kelompok eksperimen (kelompok yang menggunakan metode tutorial sebaya) dengan siswa kelompok kontrol (kelompok yang tidak menggunakan metode, tutorial sebaya). Hal ini ditunjukkan dengan perolehan nilai rata-rata post test untuk kelompok eksperimen sebesar 56,878. sedangkan nilai rata-rata post test hasil belajar qira'ah siswa kelompok kontrol sebesar 57,767. Dan rata-rata peningkatan kemampuan qira'ah tersebut, kelompok eksperiment menunjukkan peningkatan lebih tinggi, yakni sebesar 13,488. sedangkan untuk kelompok kontrol diperoleh nilai rata-rata peningkatan sebesar 9,279. Dengan melihat perbedaan skor yang diperoleh masing-masing kelompok menunjukkan bahwa metode tutorial sebaya dapat dijadikan sebagai alternatif dalam memilih metode pembelajaran qira'ah. DENI NIM. 044209262012-08-08T12:33:14Z2017-04-03T08:26:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3271This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32712012-08-08T12:33:14ZIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DI MADRASAH IBTIDAIYAH SUNAN PANDANARAN NGAGLIKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi dan signifikansi pembelajaran aktif dalam pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah Sunan Pandanaran Ngaglik Sleman. Hasil penelitian ini diharapkan Memberikan Konstribusi pemikiran bagi penelitian serupa yang membahas tentang pembelajaran aktif.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang mengambil latar di Madrasah Ibtidaiyah Sunan Pandan dusun Candi Sardonoharjo, kecamatan Ngaglik, kabupaten Sleman DIY. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, interview dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif analitik, yaitu teknik analisa data dengan menuturkan, menafsirkan serta mengklarifikasikan dan membandingkan fenomena-fenomena.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa Penerapan Pembelajaran aktif dalam pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah Sunan Pandanaran Ngaglik Sleman sudah sangat baik, hal ini tercermin dari; 1) Aktifitas Guru: Dalam penerapan pembelajaran di MI Sunan Pandanaran guru menggunakan berbagai cara, metode dan teknik untuk mengembangkan, memaksimalkan dan mengaktifkan peserta didik, baik aktif secara fisik maupun aktif mental. Guru juga menggunakan alat bantu, media dan bermacam cara dalam membangkitkan semangat, minat dan motivasi peserta didik termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan dan sesuai dengan kondisi peserta didik. 2) Aktifitas Peserta didik: Dalam pembelajaran aktif di MI Sunan Pandanaran setiap individupeserta didik terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Keaktifan peserta didik ini tidak hanya terbatas pada keaktifan fisik seperti sibuk bekerja dan bergerak. Tetapi juga keaktifan mental seperti sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain dan mengungkapkan gagasan. 3) Lingkungan: Lingkungan pembelajaran di MI Sunan Pandanaran didesain senyaman mungkin agar dapat memacu motivasi dan keinginan peserta didik untuk berprestasi. Lingkungan pembelajaran dihiasi pajangan dari hasil karya peserta didik dan alat peraga sederhana buatan guru dan peserta didik. Implikasi Penerapan pembelajaran aktif di Madrasah Ibtidaiyah Sunan Pandanaran dengan sendirinya menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan mendorong keterlibatan peserta didik secara penuh dalam proses pembelajaran. hal ini menjadikan terciptanya makna dalam pembelajaran, pemahaman dan penguasaan materi yang dipelajari. ROIHANATUL AINAK NIM. 054200532012-08-08T14:32:05Z2017-04-03T01:28:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2691This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26912012-08-08T14:32:05ZEFEKTIFITAS PENGGUNAAN LABORATORIUM BAHASA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH UNGGULAN DARUL 'ULUM JOMBANG ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan hasil pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan laboratorium bahasa di kelas X Madrasah Aliyah Unggulan Darul 'Ulum Jombang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang didukung dengan angka-angka statistik. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan (observasi), wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan dengan menggunakan analisis deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan: i Pertama /i , pemilihan laboratorium bahasa di laboratorium bahasa di Madrasah Aliyah Unggulan Darul 'Ulum Jombang tanpa melalui proses evaluasi atau prosedur pemilihan media seperti yang di ungkapkan oleh Dr. Arief Sadiman, M.Sc. dkk. dalam bukunya Media Pendidikan karena keberadaan laboratorium bahasa di Madrasah Aliyah Unggulan Darul 'Ulum Jombang merupakan bantuan dari Islamic Developmen Bank (IDB). Proses pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Aliyah Unggulan Jombang terbilang cukup lancar dengan menggunakan sistem operasional berbasis komputer, siswa dapat melaksanakan instruksi dari guru. i Kedua /i , penguasaan guru bahasa Arab terhadap laboratorium bahasa di Madrasah Aliyah Unggulan Darul 'Ulum Jombang masih kurang karena guru bahasa Arab masih beradaptasi dari laboratorium bahasa yang lama ke laboratorium bahasa yang baru. Usaha madrasah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengoperasikan laboratorium bahasa terbentur oleh kesibukan guru di luar madrasah sehingga sampai saat laboratorium bahasa siap digunakan, guru belum bisa mengoperasikannya. Strategi madrasah dalam mengatasi permasalah tersebut yaitu dengan menyertakan tenaga ahli atau teknisi selama pembelajaran bahasa Arab di laboratorium bahasa. Strategi madrasah untuk menutup kelemahan tersebut sangat tepat karena dapat memberikan hasil positif terhadap hasil belajar siswa dari aspek mendengar (Al-Istima’) dan berbicara (Al-Kalam). Peningkatan hasil belajar siswa dibuktikan dengan meningkatnya nilai ujian UTS di banding dengan nilai UHT (Ujian Harian Terpadu) dimana UHT dilaksanakan sebelum siswa menggunakan laboratorium bahasa. Ardian Miftahul Huda NIM. 0342 02962012-08-08T14:36:04Z2017-04-03T01:31:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2636This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26362012-08-08T14:36:04ZEFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QIRA’AH KELAS VIII MTSN TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTAABSTRAK Latar belakang penelitian ini adalah kurangnya kemampuan siswa dalam membaca teks Arab baik itu yang bersyakal maupun yang tidak bersyakal dan itu disebabkan karena beberapa hal seperti latar belakang pendidikan siswa yang berbeda-beda, metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar dan juga adanya problematika linguistik maupun problematika non linguistik yang menyebabkan kegiatan belajar mengajar tidak efektif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam tentang pelaksanaan pembelajaran Qiraah dan efektivitas metode pembelajaran Qiraah kelas VIII di MTsN Tempel Sleman Yogyakarta. Serta untuk mengetahui solusi yang tepat untuk faktor-faktor yang menghambat pembelajaran Qira'ah .
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisa deskriptif kualitatif. Sedangkan pendekatan yang dipakai adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, angket serta tes sebagai data pendukung.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran Qiraah berjalan dengan baik. Sedangkan efektivitas metode pembelajaran Qiraah dilihat dari aspek input, proses, output, serta waktu yang cukup untuk pembelajaran Qira'ah dan juga dilihat dari aspek tugas dan fungsi, rencana atau program, aspek ketentuan atau aturan, dan aspek tujuan dan kondisi ideal, dari kesemuanya itu bisa dikatakan cukup efektif. Meskipun dari beberapa hal kurang efektif seperti pada sarana prasarana. Ana Rahmawati NIM. 044209332012-08-09T09:27:59Z2017-04-03T06:44:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2960This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29602012-08-09T09:27:59ZPOLA PEMANFAATAN MEDIA ELEKTRONIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI PUSAT BAHASA, BUDAYA DAN AGAMA UIN SUNAN KALIJAGAPenelitian ini betujuan untuk mengetahui pola penggunaan media eletronik dalam pembelajaran bahasa Arab di Pusat Bahasa, Budaya, dan Agama UIN Sunan Kalijaga serta untuk mengetahui apa saja faktor yang melatarbelakangi penggunaan media elektronik dalam pembelajaran bahasa Arab di Pusat Bahasa, Budaya, dan Agama UIN Sunan Kalijaga. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data pada penelitian ini adalah dosen pengajar bahasa Arab dan mahasiswa yang melakukan perkuliahan bahasa Arab di Pusat Bahasa, Budaya dan Agama dengan menggunakan teknik sampel yaitu purposive sampling (sampel bertujuan), dan sumber data lain yaitu direktur Pusat Bahasa, Budaya dan Agama serta staf-stafnya. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode deduktif dan induktif. Hasil penelitian menunjukkan: 1) pola pemanfaatan media elektronik dalam pembelajaran bahasa Arab di Pusat Bahasa, Budaya dan Agama ada tiga yaitu a). Pola pemanfaatan media elektronik dalam situasi pembelajaran di kelas. Dalam konteks ini, media elektronik digunakan sebagai alat bantu (teaching aids) untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran bahasa Arab. Pemanfaatan media elektronik dalam situasi kelas ini mengharuskan dosen untuk dapat mengintegrasikan media elektronik ke dalam rencana pembelajaran yang meliputi tujuan, materi, strategi, dan juga waktu yang tersedia. b). Pola pemanfaatan media elektronik secara terkontrol di Laboratorium Bahasa Multimedia. Dalam konteks ini, dosen dan mahasiswa terlebih dahulu mendiskusikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Selanjutnya mahasiswa dapat memanfaatkan media elektronik yang tersedia secara perorangan maupun berkelompok dengan pengawasan dosen. Sebagaimana pola pemenfaatan dalam situasi kelas, hasil belajar mahasiswa juga dievaluasi secara teratur oleh dosen. Pola interaksi lebih banyak melibatkan mahasiswa dengan media secara langsung, sedangkan peran dosen adalah menjadi fasilitator. c). Pola pemanfaatan media elektronik secara bebas di ruang self access center. Pemanfaatan media elektronik dalam pembelajaran bahasa Arab di ruang ini adalah melalui media internet (online) tanpa hadirnya dosen, dosen tidak lagi sebagai penyaji pelajaran, tidak membuat materi pembelajaran, dan tidak lagi menentukan nilai belajar mahasiswa. Kewajiban utama dosen adalah memberikan pengarahan, keteladanan, serta membangkitkan motivasi belajar kepada para mahasiswa. Adapun latar belakang penggunaan media elektronik dalam pembelajaran bahasa Arab di Pusat Bahasa Budaya dan Agama dipengaruhi oleh dua faktor yaitu internal dan eksternal dosen. Faktor internal dosen meliputi a). Persepsi dosen tentang media elektronik dalam pembelajaran bahasa Arab b). Penguasaan dosen terhadap media elektronik c). Tuntunan profesionalisme dan seni mengajar dosen. Sedangkan faktor eksternal yang melatar belakangi penggunaan media elektronik di Pusat Bahasa Budaya dan Agama adalah ketersediaan media elektronik tersebut. MYMY JAMILAH NIM: 054200652012-08-09T09:33:11Z2017-04-03T08:57:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2648This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26482012-08-09T09:33:11ZPROBLEMATIKA IMPLEMENTASI METODE BERNYANYI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PADA ANAK USIA DINI DI TK ‘AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL (ABA) SAPEN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan tentang pelaksanaan pembelajaran bahasa arab dengan metode bernyanyi, problematika dalam pengajaran bahasa arab dengan metode bernyanyi serta untuk mengetahui upaya yang bisa dilakukan guru dalam mengatasi masalah-masalah tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif dengan mengambil latar TK ABA Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) Sapen Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara analisis deskriptif dengan menggunakan metode induktif.
Hasil penelitian menunjukkan 1) Pelaksanaan pembelajaran bahasa arab dengan metode bernyanyi sudah efektif dan metode bernyanyi telah memberikan kontribusi yang besar dalam pembelajaran bahasa arab. Hal ini terbukti seperti cepatnya para siswa hapal dengan mufradat melalui bernyanyi. Pelaksanaan pembelajaran bahasa arab meliputi: a. persiapan (tujuan pengajaran, materi, metode dan media), b. pelaksanaan (tahap awal, inti dan penutup), c. evaluasi 2) Problematika yang paling krusial pada problem linguistik adalah tata bunyi dan kosa kata, ini disebabkan karena anak pada usia dini belum begitu fasih dalam pelafalan huruf-huruf dan mudah lupa dalam menghafal kosakata jika tidak di ulang-ulang, apalagi bahasa asing. Sedangkan problem non linguistik: dari segi guru, kurang menguasai bahasa arab, salah dalam penulisan mufrodat. Faktor ini disebabkan karena guru bukan lulusan dari jurusan pendidikan bahasa arab. Dari segi sarana tidak adanya buku panduan khusus bahasa arab pegangan guru, dan dari segi sosial budaya yang berbeda dengan orang arab. 3) Upaya guru yang bisa dilakukan dalam mengatasi problematika pembelajaran bahasa arab dengan metode bernyanyi yaitu mengusahakan buku panduan khusus bahasa arab pegangan guru dan murid, memperbanyak lagu-lagu dari bahasa arab dan syairnya di ganti-ganti, meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran bahasa arab, dan dalam pengajaran lebih memperhatikan aspek bunyi dan selalu mengulang kosakata yang telah diberikan. SITI ZULAIKHA NM. 044209312012-08-09T09:59:50Z2017-04-03T01:33:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2690This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26902012-08-09T09:59:50ZIMPLIKASI PENGUASAAN NAHWU-SHOROF SISWA TERHADAP PEMAHAMAN BAHASA ARAB DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI YOGYAKARTA 1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implikasi penguasaan nahwu dan shorof siswa terhadap pemahaman bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Negeri Yogyakarta 1, serta mengetahui secara jelas siswa yang menguasai dasar-dasar ilmu nahwu dan shorof apakah mereka lebih mudah dalam memahami mata pelajaran bahasa Arab ataukah sebaliknya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu seorang guru bahasa Arab dalam memperoleh wawasan baru tentang model pembelajaran yang bisa digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran bahasa Arab khususnya dengan penguasaan ilmu nahwu shorof.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil data siswa kelas VIII A Madrasah Tsanawiyah Negeri Yogyakarta 1 sebagai objek penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, interview (wawancara), dokumentasi dan kuesioner (angket). Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang telah dikumpulkan dan dari makna itulah ditarik sebuah kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan nilai rata-rata siswa dalam penguasaan dasar-dasar ilmu nahwu-shorof sebesar 6.58 atau masuk dalam kategori cukup, sedangkan siswa yang mengetahui dasar-dasar ilmu nahwu dan shorof sebanyak 55,6%, tidak mengetahui sebanyak 27,8 %, dan ragu-ragu sebanyak 16,6%, sedangkan siswa yang menjawab ilmu nahwu dan shorof sangat membantu dalam memahami pelajaran bahasa Arab sebanyak 69,4%, cukup membantu 22,2%, dan siswa yang menjawab ilmu nahwu dan shorof tidak bisa membantu dalam memahami pelajaran bahasa Arab sebanyak 8,4%. Dari hasil pengamatan penulis dan wawancara dengan guru bahasa Arab sebagian besar siswa mengetahui dasar-dasar ilmu nahwu-shorof, dan dari hasil tes dasar penguasaan dasar-dasar nahwu-shorof nilai rata-rata siswa kelas VIII A adalah 6.58 masuk dalam kategori cukup, sedangkan angket yang disebarkan kepada siswa menunjukkan mayoritas siswa menjawab ilmu nahwu-shorof sangat membantu dalam memahami pelajaran bahasa Arab. Berarti ada implikasi siswa yang menguasai dan mengetahui dasar-dasar ilmu nahwu-shorof akan mudah dalam memahami pelajaran bahasa Arab. Walaupun masih ada kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam belajar bahasa Arab, namun dari permasalahan yang dihadapi oleh siswa dalam belajar bahasa Arab, seorang guru hendaknya di tuntut mampu untuk memberikan solusi yang tepat sehingga dapat mengurangi atau mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa ketika belajar bahasa Arab. ABDULLAH FAHRI NIM. 034202432012-08-09T10:44:06Z2017-04-03T06:52:51Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2950This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29502012-08-09T10:44:06ZSTRATEGI STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB (Studi Eksperimen di MTsN Babadan Baru Sleman Yogyakarta)Salah satu pendekatan dalam pembelajaran yang berbasis kelompok adalah Cooperative Learning yaitu STAD. Strategi inilah yang penyusun terapkan kepada subyek penelitian dengan harapan dapat membantu siswa dalam belajar bahasa Arab.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan ada tidaknya perbedaan antara pembelajaran bahasa Arab dengan strategi STAD dengan pembelajaran tanpa STAD pada siswa kelas VIII di MTsN Babadan Baru Yogyakarta. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII B (40 siswa) sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas VIII A (39 siswa) sebagai kelompok kontrol. Sampel yang mewakili seluruh siswa kelas VIII tahun ajaran 2008/2009 dengan jumlah 158 siswa (populasi) diambil melalui teknik cluster samples.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode test, wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk analisis data digunakan program SPSS 13. Pada uji instrumen menggunakan uji Validitas dan Reabilitas. Hasil uji Validitas menunjukkan dari 30 butir soal test seluruhnya terbukti valid, sedangkan hasil uji reliabilitas menunjukkan koefisien reliabilitas sebesar 0.847 dan dinyatakan reliabel. Analisis data meliputi analisis deskriptif dengan menggunakan rumus t tes, dari hasil analisis tersebut dihasilkan nilai to tt (2.402 1.991), dengan nilai rata-rata untuk kelompok eksperimen yang menggunakan strategi STAD dalam pembelajaran bahasa Arab sebesar 26.38 dan nilai rata-rata untuk kelompok kontrol yang tidak menggunakan strategi STAD sebesar 24.36. Karena to (t observasi) lebih besar dari tt (t tabel), maka dinyatakan Ho ditolak. Untuk persyaratan analisis data menggunakan uji normalitas dengan rumus Kolmogorov-Smirnov. Pada uji normalitas ini terbukti data berdistribusi normal dengan D hitung lebih kecil dari pada harga kritik D tabel (0.145 0.215).
Hasil penelitian menunjukkan: pembelajaran bahasa Arab (qira'ah) dengan strategi STAD dapat membantu peningkatan kemampuan siswa kelas VIII MTs Babadan Baru dan ada perbedaan yang signifikan antara pembelajaran bahasa Arab (qira'ah) dengan strategi Student Team Achivement Division dan tanpa menggunakan strategi STAD. MEGA PRIMANINGTYAS NIM. 054200332012-08-09T10:51:14Z2017-04-03T03:27:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2949This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29492012-08-09T10:51:14ZTEAM TEACHING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MAN GANDEKAN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran bahasa Arab dengan team teaching di kelas X3 MAN Gandekan Bantul dan kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam pembelajaran bahasa Arab dengan team teaching. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dalam hal ini, penelitian dilaksanakan di kelas X3 MAN Gandekan Bantul. Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun sumber data penelitian ini diperoleh dari beberapa siswa kelas X3 dan guru bahasa Arab MAN Gandekan yang tergolong regu team teaching. Analisis yang digunakan adalah analisis data non statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa team teaching yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab di kelas X3 MAN Gandekan sudah cukup efektif dan sesuai dengan prosedur pelaksanaan team teaching yang baik. Akan tetapi berdasarkan penelitian di lapangan, mereka mengalami beberapa kendala dalam belajar bahasa Arab. Kendala tersebut antara lain: kendala bacaan amp; tulisan, tata kalimat, hafalan mufrodat, faktor dari guru, dan kendala dari faktor sikap siswa itu sendiri. Beberapa solusi yang direkomendasikan untuk mengatasi masalah tersebut antara lain: menggunakan pendekatan individual terhadap siswa, penggunaan metode mengajar yang bervariasi dan tidak membosankan serta materi yang diajarkan sesuai dengan kondisi siswa sehingga siswa mudah memahaminya. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi para pengajar serta siapa saja yang peduli dengan perkembangan pembelajaran bahasa Arab. Laila Hanifa NIM: 054200262012-08-09T11:52:08Z2017-04-03T01:35:19Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2309This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23092012-08-09T11:52:08ZTELAAH BUKU HIDAYATUL WILDAN KARYA : (Alm) KH. MUSLIH BIN ABDURRAHMAN (ANALISIS MATERI PERSPEKTIF MACKEY)Penelitian ini dilatar belakangi adanya sebuah teori analisis materi yang ditawarkan oleh William Francis Mackey, yang penulis teliti dengan memandang dari buku Hidayatul Wildan sebagai sebuah perbandingan analisi materi, alasan penulis mengambil buku ini, sebab buku ini sebuah buku teks yang lebih condong kepada, salah satu keilmuan sintaksis atau tata bahasa juga digunakan di Pondok Pesantren futuhiyyah Suburan Mranggen Demak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui isi materi yang dituturkan dalam buku teks quot;Hidayatul Wildan quot; karya (Alm) KH. Muslih bin Abdurrahman dari perspektif William Francis Mackey yaitu tentang bagaimana seleksi (pemilihan materi), gradasi (pengorganisasian materi), presentasi (penyajian materi) dan repetisi (bahan penajaman) yang ada dalam buku tersebut. Hasil dari penelitian ini diharapkan penulis dapat mengetahui adanya kesesuaian analisis materi yang digunakan oleh William Francis Mackey terhadap kitab quot;Hidayatul Wildan quot; karangan (Alm) KH. Muslih bin Abdurrahman dengan segala kelebihan dan kekuranganya. Penelitian yang penulis lakukan ini merupakan jenis penelitian perpustakaan (library research), jenis tipe penelitian ini adalah berbentuk analisis isi (content analisis) karena ini adalah sebuah penelitian yang meneliti tentang pengumpulan informasi melalui pengujian arsip, data dan dokumen, kemudian dari beberapa data yang ada penulis bisa mengambil sebuah kesimpulan.Pendekatan yang akan kami gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang lebih menekankan pada pengumpulan data yang bersifat kualitatif (tidak berbentuk angka) dan menggunakan analisis kualitatif dalam pemaparan data, analisis data dan pengambilan kesimpulan seperti library research Karena penelitian ini meneliti pengumpulan informasi melalui pengujian arsip, data dan dokumen. Maka tipe penelitian yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi (content analysis) yaitu tehnik penelitian untuk membuat inferensi. Inferensi yang dapat ditiru (replicable) shohih dengan memperhatikan konteksnya Adapun hasil penelitian yang penulis lakukan ini menunjukkan bahwa analisis materi yang diungkapkan oleh William Francis Mackey yaitu seleksi, gradasi, presentasi dan repetisi, ada banyak kesamaan dengan buku yang dikarang oleh (Alm) KH. Muslih bin Abdurrahman yaitu buku quot;Hidayatul Wildan quot;, hanya saja yang dihadapi dan kendala linguistik yang berbeda-beda, dikarenakan mereka berdua hidup berada dalam keadaan, situasi dan kondisi yang berbeda-beda, begitu juga dengan latar belakang bahasa yang berbeda pula, jadi mereka memiliki kelebihan dan kekurangan dalam menganalisis buku dari perspektif materi, baik dari segi pemilihan materi penyajian materi dan penyajian materi. AHMAD TAUFIQ NIM. 044209042012-08-09T13:06:19Z2017-04-03T08:07:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2697This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26972012-08-09T13:06:19ZMANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DENGAN PENDEKATAN KEBERMAKNAAN DI MADRASAH TSANAWIYAH WATHONIYAH ISLAMIYAH (MTsWI) KARANGDUWUR PETANAHAN KEBUMEN ABSTRAK Madrasah atau sekolah merupakan lembaga pendidikan yang didala mnya terdapat berbagai komponen/ pihak yang terlibat dan saling bekerja sama. Sebagai sebuah lembaga pendidikan tentunya dibutuhkan manajemen demi teraturnya program yang direncanakan serta tercapainya tujuan pembelajaran yang dilaksanakan. Dalam proses belajar mengajar ada berbagai faktor yang dapat mengantarkan pada keberhasilan dalam pembelajaran tersebut, agar pembelajaran yang dilaksanakan tidak hanya sekedar belajar tanpa adanya makna. Oleh karena itu, untuk mewujudkan pembelajaran yang bermakna maka dibutuhkan manajemen pembelajaran bahasa Arab dengan pendekatan kebermaknaan untuk mencapai tujuan tersebut. Fakta yang ada di Madrasah Tsanawiyah Wathoniyah Islamiyah (MTsWI) Karangduwur Petanahan Kebumen, yaitu pembelajaran bahasa Arab yang dilaksanakan itu menggunakan metode hafalan dan siswa yang belajar di MTsWI sebagian besar adalah karena faktor pengaruh keluarga dan bukan kemauan sendiri, dimana kedua hal ini terkesan memaksa. Sehingga keberhasilan pembelajaran bahasa Arab yang bermakna masih dipertanyakan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan Manajemen Pembelajaran Bahasa Arab Dengan Pendekatan Kebermaknaan yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan pengetahuan bagi lembaga pendidikan pada umumnya, guru, kepala sekolah ataupun siswa se rta berbagai pihak yang terkait dalam usaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Arab agar bermakna. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus, pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan (observasi), angket, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen pembelajaran bahasa Arab dengan pendekatan kebermaknaan yang dilaksanakan MTsWI sedikit bertentangan dengan pembelajaran bermakna kognitif yaitu dengan cara ha falan materi. Selain itu manajemen yang dilaksanakan atas dasar pengalaman dengan berbagai modifikasi mengikuti perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Akan tetapi pembelajaran bahasa Arab dengan pendekatan kebermaknaan bisa dikatakan berhasil, dimana pembelajaran bahasa Arab yang selama ini menjadi keunggulan dari MTsWI bagi para siswa tidak hanya sekedar asal belajar tetapi benar -benar menjadi sebuah kebutuhan belajar yang bermakna bagi mereka serta materi yang dipelajari bisa dihubungkan dengan penga laman atau informasi yang sudah ada pada sistem kognitif siswa. Keberhasilan pembelajaran bahasa Arab ini tidak terlepas dari peran manajemen belajar bahasa arab bermakna yang dilaksanakan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evalusi. NGINAYATUL KHASANAH NIM : 054200402012-08-09T14:33:22Z2017-04-03T08:24:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2633This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26332012-08-09T14:33:22ZPEMBELAJARAN BAHASA ARAB PADA SISWA KELAS V SDIT HIDAYATULLOH NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA (Tinjauan Pendekatan Komunikatif) ABSTRAK Latar belakang penelitian ini adalah bahwa sebenarnya belajar bahasa adalah proses pembiasaan. Pembentukan kebiasaan berbahasa lebih efektif hasilnya dalam pemerolehan bahasa sasaran. Namun untuk membentuk kebiasaan berbahasa tersebut perlu mempertimbangkan banyak hal. Sebab mempelajari bahasa Arab bagi non Arab akan senantiasa terbentur banyak problem, baik itu problem dari faktor linguistiknya maupun dari segi non-linguistiknya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran bahasa Arab pada siswa Kelas V SDIT Hidayatulloh ditinjau dari pendekatan komunikatif sebagai acuan dalam analisis; dan untuk mengetahui problema apa saja yang dihadapi guru dalam pembelajaran bahasa Arab pada Kelas V SDIT Hidayatulloh. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi perkembangan dan peningkatan mutu pengajaran bahasa Arab.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dengan pendekatan ini digunakan dengan maksud untuk memahami fenomena tentang apa saja yang dialami oleh subyek penelitian seperti perilaku, motivasi, tindakan dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata. Sedangkan jenis penelitian ini yakni field research (penelitian lapangan). Sumber datanya adalah siswa, guru bahasa Arab dan kepala sekolah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya untuk teknik analisis data dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan metode induktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada proses pembelajaran bahasa Arab pada Kelas V SDIT Hidayatulloh secara metode, materi yang diajarkannya, tujuan pengajaran serta evaluasi yang digunakan lebih tepat dikatakan sedang berkembang menuju pembelajaran bahasa Arab yang komunikatif. Sebab semua komponen dalam pengajaran seperti yang sudah tersebut diatas sesuai dengan prinsip dan ciri-ciri pendekatan komunikatif, sekalipun masih berupa drill-drill / latihan-latihan manipulatif. Problematika yang dihadapi guru dalam pembelajaran bahasa Arab berkisar pada segi linguistik seperti pengetahuan kosa kata siswa yang minim, minat mereka yang rendah terhadap pelajaran bahasa Arab, tulisan, waktu dsb./div NAELA TASBIHAH NIM. 0442 09172012-08-09T14:37:41Z2017-04-03T07:08:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2628This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26282012-08-09T14:37:41ZPEMBELAJARAN FONETIK ARAB ANAK-ANAK USIA MIDDLE CHILDHOOD (Studi Kasus Pembelajaran Bahasa Arab di TKA-TPA Masjid At-Tauhid Demangan Kidul Yogyakarta) ABSTRAK Taman Pendidikan Al-Qur’an merupakan salah satu lembaga pendidikan non formal yang ikut memperhatikan peningkatan kemampuan kebahasaan bagi anak-anak. Di sinilah, anak-anak sebagai gambaran masa depan, mulai mengenal dan mempelajari bahasa Arab dari unsur paling dasar dan sederhana. Mereka mempelajari bunyi huruf Arab, belajar membaca, menulis, dan menghafal mufrod�t sederhana.
Permasalahan yang ada di TKA-TPA Masjid At-Tauhid adalah santri kesulitan mengucapkan huruf-huruf tertentu, yang tidak terdapat dalam struktur bahasa Indonesia, dengan makharijul huruf yang benar. Mereka juga menemukan kesulitan dalam menulis huruf Arab, yang mempunyai kaidah yang berbeda dengan kaidah penulisan Indonesia. Selain itu santri belum bisa menghafalkan mufrodat dengan baik. Dalam proses pembelajaranpun mereka juga sulit dikondisikan dan tidak memperhatikan materi yang diberikan oleh para ustadz/ah.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis proses pembelajaran fonetik Arab untuk anak-anak usia middle childhood (6-12 tahun) di TKA–TPA Masjid At-Tauhid Demangan Kidul Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berupa penelitian studi kasus. Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi terhadap proses pembelajaran, wawancara dengan ustadz/ah, tes, dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah direktur dan beberapa ustadz/ah serta santri kelas TPA. Analisis data yang digunakan adalah analisis data non statistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara teoritis anak usia middle childhood mempuyai potensi yang besar untuk belajar, termasuk belajar bahasa Arab. Akan tetapi berdasarkan temuan di lapangan, mereka mengalami beberapa kendala dalam belajar bahasa Arab. Kendala tersebut antara lain: problematika fonologis amp; tulisan, faktor dari guru (ustadz/ah), dan problematika dalam pengkondisian kelas.
Beberapa solusi yang direkomendasikan untuk mengatasi masalah tersebut antara lain: menggunakan analisis kontrastif antara bahasa Arab dan bahasa Indonesia, belajar dengan prinsip 3 B (bermain, bernyanyi, dan bertepuk tangan), belajar dengan prinsip 3 M (mendengarkan, menirukan, dan mengulangi), menggunakan media audio visual, serta kiat mengkondisikan kelas dan sosok ustadz/ah idaman. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi informasi dan masukan bagi para pendidik atau siapapun yang ikut mempehatikan pendidikan bahasa Arab untuk anak. Miladiyah Rahmawati NIM: 054200132012-08-09T14:50:24Z2017-04-03T02:03:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2614This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26142012-08-09T14:50:24ZPENDEKATAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI KELAS X (SEPULUH) MADRASAH ALIYAH AL-ANWAR PACUL GOWANG JOMBANG JAWA TIMUR ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pendekatan kecerdasan emosional dalam pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Aliyah al- Anwar Pacul Gowang Jombang serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat dalam pelaksanaan tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan psikologis. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X (sepuluh) MA al-Anwar Pacul Gowang yang berjumlah 148 siswa yang terbagi dalam tiga kelas paralel sedang untuk setting penelitian dipilih kelas Xa yang berjumlah 50 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, interwiew, dokumentasi dan angket. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik sebuah kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab di MA al-Anwar Pacul Gowang telah mencerminkan penerapan pendekatan kecerdasan emosional. Bentuk pelaksanaanya yaitu (1) Pengelolaan kelas yang meliputi menanamkan rasa optimisme dan memotivasi siswa, memberikan penghargaan dan hukuman, menghadirkan suasana rileks, menangani gangguan yang terjadi di kelas. (2) kegiatan pengajaran yang meliputi menarik perhatian dan minat siswa dan melibatkan siswa secara aktif. Faktor-faktor yang mendukung dalam pelaksanaan ini adalah adanya pelajaran-pelajaran kitab yang berbahasa Arab dan tempat tinggal siswa yang hampir 50% tinggal di pesantren, sedang faktor penghambatnya diantaranya kurangnya alokasi waktu, jumlah siswa yang terlalu banyak dan kurangnya fariasi guru dalam mengajar. ADANG SEPTI LIBRIANTO NIM. 024214332012-08-13T11:14:51Z2012-08-13T11:16:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2645This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26452012-08-13T11:14:51ZPERANAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BAHASA TERHADAP MINAT BERBAHASA SANTRI DI PONDOK PESANTREN IBNUL QOYYIM YOGYAKARTA (Tinjauan Ketrampilan Berbicara Bahasa Arab) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan kegiatan Ekstrakurikuler Bahasa dalam meningkatkan minat Bebahasa Santri di Pondok Pesntren Ibnul Qoyyim Putri Yogyakarta (Tinjauan Ketrampilan Berbicara). Kegiatan Ekstrakurikuler bahasa yang ada di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim cenderung lebih membantu dalam minat berbahasa santri dalam kehidupan sehari- hari. Hampir seluruh santri sangat memilih kegiatan Ekstrakurikuler bahasa ketimbang proses pembelajaran umum di kelas.
Teknik Pengumpulan Data yang penulis gunakan adalah Observasi, Wawancara, Angket dan Dokumentasi. Wawancara ini penulis tujukan kepada Direktur Pondok Pesantren, Musyrifatul Lughoh Bagian Bahasa OSIQ dan Bagian Kegiatan Santri. Observasi yang penulis gunakan adalah Observasi Partisipan dan Non Partisipan. Sedangkan Angket, penulis tujukan kepada Santri Madrasah Aliyah yang berjumlah 56 orang.
Obyek dari penelitian ini adalah proses pembelajaran dengan kegiatan Ekstrakurikuler Bahasa di luar kelas yang ada di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim. Jika di lihat dari tempat penelitian termasuk penelitian Lapangan dan bila di lihat dari sifat Data yang ada termasuk data Kualitatif. Yaitu penelitian yang lebih menekankan pada Data yang bersifat Kualitatif dan menggunakan Analisis Kualitatif dalam memaknai dan menganalisis data yang ada.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Bahasa yang ada di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim cukup efektif dan dalam meningkatkan minat berbahasa santri. terbukti dengan jumlah Persentase santri yang lebih menyukai kegiatan Ekstrakurikuler Bahasa sebanyak 30%.jika di banding dengan kegiatan belajar formal di kelas yang hanya 4% dari 56 santri. Beberapa usaha Organisasi Santri Ibnul Qoyyim (OSIQ) dalam meningkatkan kemahiran berbicara santri adalah: membuat staff bahasa, pemutaran kaset, pemasangan uslub, pembuatan kaset, penerbitan bulletin, dan Arabic club. Kegiatan Ekstrakurikuler bahasa berjalan cukup efektif, karena mampu meningkatkan kemampuan berbahasa Arab santri mampu berinteraksi dengan bahasa Arab sesuai dengan tujuan pembelajaranya. Dengan bukti minat berbahasa santri cukup meningkat yaitu 22% jika dibanding dengan proses pembelajaran dikelas. Siti Aminah NIM: 044209392012-08-13T11:58:34Z2017-04-03T08:25:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2635This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26352012-08-13T11:58:34ZSTUDI KASUS KOMPETENSI PEDAGOGI GURU BAHASA ARAB DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB SISWA DI MTs NEGERI GRABAG MAGELANG ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kompetensi Pedagogi Guru Bahasa Arab yang dilaksanakan dalam pembelajaran bahasa Arab oleh guru-guru bahasa Arab Madrasah Tsanawiyah Negeri Grabag Magelang dan Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa MTsN Grabag serta peran kompetensi pedagogi guru bahasa Arab terhadap prestasi belajar bahasa Arab siswa MTsN Grabag. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dalam memperbaiki proses pembelajaran bagi semua pihak, khususnya Madrasah Tsanawiyah Negeri Grabag dalam pembelajaran bahasa Arab. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar Madrasah Tsanawiyah Negeri Grabag Magelang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu: pengumpulan data (data dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi), mereduksi data yang telah terkumpul, mendisplay data-data secara sistematis dan mengambil kesimpulan dengan memverifikasi mana data yang lebih mendalam dan melakukan penyempurnaan dengan mencari data yang diperlukan guna mengambil kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan: 1) Kompetensi pedagogi guru bahasa Arab yang dilaksanakan dapat dilihat dari kemampuan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, yaitu: Pertama, kompetensi dalam perancangan pembelajaran, hasil penelitian menunjukkan rencana pembelajaran yang dibuat telah sesuai dengan prinsip pengembangan KTSP yakni ilmiah, relevan, fleksibel, kontinuitas, konsisten, memadahi, aktual dan kontekstual, efektif dan efisien, sehingga perencanaan pembelajaran menjadi efektif karena menggunakan kurikulum yang berlaku. Kedua, kompetensi dalam pengelolaan pembelajaran, pembelajaran yang dilakukan efektif, karena baik pendekatan, strategi, metode, media, sumber pembelajaran dan pengelolaan kelas dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang tertera dalam rancangan pembelajaran. Ketiga, kompetensi dalam penilaian, dari hasil penelitian menunjukkan guru sudah melakukan penilaian dengan baik kepada siswanya, tidak hanya menitikberatkan kepada hasil akhir dan kognitif siswa tetapi juga pada kegunaan setiap harinya. Keempat, kompetensi dalam mengembangkan potensi siswa, guru sudah melakukan pengembangan potensi dengan baik kepada siswanya baik dalam memotivasi, mengajar maupun dalam memajukan kemampuan bahasa arab siswa. 2) Prestasi belajar bahasa Arab siswa di MTsN Grabag cukup baik karena pengetahuan sebagian besar siswa dalam berbahasa Arab cukup baik. 3) Kompetensi Pedagogi guru bahasa Arab berperan terhadap prestasi bahasa Arab siswa, dari hasil penelitian menunjukkan bahwa guru yang menguasai pedagogi dengan baik maka para siswa berpendapat lebih mudah dalam menerima pelajaran. NUR MUJADDIDAH HABIBATILLAH NIM. 044209272012-08-14T15:07:08Z2017-04-05T02:49:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4341This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43412012-08-14T15:07:08ZMETODE MEMBACA DALAM PENGAJARAN MEMBACA BAHASA ARAB DI SMP MUHAMMADIYAH 10 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 (CLASSROOM ACTION RESEARCH)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pengajaran membaca bahasa Arab kelas VIII A di SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta dan tingkat keberhasilannya dalam rangka peningkatan prestasi belajar siswa dalam membaca bahasa Arab.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII A SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan test.
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A dan guru bahasa Arab SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta. Analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif.
Adapun proses penerapan metode membaca dalam pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan strategi dapat mempermudah siswa dalam membaca bahasa Arab. Karena kedua strategi tersebut diterapkan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Karena jenis penelitian ini mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di kelas dengan melihat indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Proses pembelajaran membaca bahasa Arab di SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai post test yang diberikan.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membaca bahasa Arab siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta berhasil dengan nilai yang memuaskan yaitu nilai rata-rata 8,98 pada siklus pertama dan 9,2 pada siklus kedua. RADHIAH NIM 054200442012-08-15T09:35:04Z2017-04-05T02:46:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4359This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43592012-08-15T09:35:04ZPEMBELAJARAN BAHASA ARAB PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 3 KOKAP KULON PROGO TAHUN AJARAN 2009/2010SMP Muhammadiyah 3 Kokap merupakan lembaga pendidikan formal yang berada di bawah yayasan Muhammadiyah dan merupakan amal usaha Muhammadiyah di Ranting Hargomulyo. Dari yayasan Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Yogyakarta menetapkan bahwa semua SMP yang berada di bawah yayasan Muhammadiyah diberikan mata pelajaran mulok utama, yaitu Keislaman, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab yang disingkat ISMUBA. Dengan melihat latar belakang siswa dari segi keagamaan yang sangat kurang, maka untuk mencapai tujuan pembelajaran sangat sulit. Maka dengan diadakannya pelajaran bahasa Arab akan dapat membantu siswa mempelajari al-Quran dan mengenal bahasa Arab.
Permasalahan yang ada di SMP Muhammadiyah 3 Kokap kaitannya dengan mata pelajaran bahasa Arab, para siswa belum menguasai al-Quran, masih binggung membedakan huruf-huruf hijaiyah, cara menuliskan kalimat Arab, dan untuk pengkondisian siswa yang sulit. Di samping itu pendidik yang mengampu mata pelajaran bahasa Arab berlatar belakang akademiknya bukan pada bidang bahasa Arab, serta kedudukan guru bahasa Arab di sekolah tersebut untuk menamabah jam mengajar, sehingga dalam mengajarkan bahasa Arab kepada siswa kurang maksimal. Padahal peranan guru bahasa Arab sangat diperlukn bagi siswa untuk keberhasilan belajar bahasa Arab.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis proses pembelajaran bahasa Arab di kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Kokap Kulon Progo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang berupa menggambarkan dan menganalisis fenomena yang ada. Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi terhadap proses pembelajaran,wawancara dengan siswa, guru bahasa Arab, kepala sekolah, dan guru terkait.Kemudian mengadakan penyebaran angket kepada siswa sebagai data pendukung dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah beberapa siswa dan para guru bahasa Arab. Analisis data yang digunakan adalah analisis data non statistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa para siswa kelas VII SMP Muhammadiayah 3 Kokap mempunyai rasa antusias untuk mempelajari bahasa Arab, selain itu usia mereka masih mudah untuk dikendalikan, pendidik bahasa Arab kurang dalam pengalaman mengajar bahasa Arab, namun realita di lapangan ada beberapa problem yang dihadapi yaitu problem linguistik, metodologis, dan sosiologis. Beberapa solusi yang sementara dilakukan untuk meminimalisir diantaranya: mengadakan jam tambahan baca tulis Al-Quran dan Iqro dengan memilih secara selektif siswa yang belum mampu. Mengenalkan dialek orang arab melalui CD player agar siswa semakin termotivasi belajar bahasa Arab, serta menekankan siswa minimal dapat membaca kontek bahasa Arab. PRASTIWI NUR AMIN NIM. 064200782012-08-15T09:37:42Z2017-04-05T02:51:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4347This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43472012-08-15T09:37:42ZPEMBELAJARAN BAHASA ARAB PERSPEKTIF ACTIVE LEARNING DI KELAS II MA AGAMA ALI MAKSUM KRAPYAK YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran Bahasa Arab di kelas II MA Agama Ali Maksum Yogyakarta dan mengetahui sejauh mana konsep dan prinsip dari active learning diterapkan dalam pembelajaran bahasa Arab.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar belakang MA Agama Ali Maksum Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah guru bahasa Arab dan siswa kelas II MA Agama Ali Maksum Yogyakarta. Kemudian metode analisis datanya dengan cara deskriptif analitik karena umumnya data yang dikumpulkan bukan angka, kalaupun ada angka sifatnya hanya sebagai penunjang saja.
Hasil penelitian menunjukkan: Dalam proses pembelajaran bahasa Arab, guru bahasa Arab disini masih belum atau kurang maksimal dalam menerapkan konsep dan prinsip active learning, hal ini di karenakan kurangnya media dan penggunaannya, sarana yang tersedia serta kurangnya pengetahuan guru bahasa Arab tentang bagaimana kondisi individu peserta didiknya ketika belajar. Saran yang peneliti ajukan adalah hendaknya pihak sekolah atau madrasah menyediakan sarana dan fasilitas sebagai sarana pendukung dalam kegiatan atau proses pembelajaran, guru bahasa Arab memperluas pengetahuannya tentang bagaimana menciptakan inovasi baru dalam menerapkan metode yang efektif dan efisien, serta bisa memahami kondisi individu peserta didiknya ketika belajar. ROKHAYATI MU'AWANAH NIM. 054200462012-08-15T10:30:16Z2017-04-05T02:12:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4333This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43332012-08-15T10:30:16ZPENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB MELALUI MEDIA AUDIO TAPE RECORDER DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA TUNANETRA KELAS VIII MTs YAKETUNIS YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengembangan pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan media Audio tape recorder dalam meningkatkan kemampuan menyimak siswa tunanetra kelas VIII MTs Yaketunis Yogyakarta. dan berapakah tingkat signifikansi kemampuan menyimak siswa yang diperoleh dalam pembelajaran bahasa Arab setelah menggunakan media audio tape recorder.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research yaitu suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus dan pengambilan data secara keseluruhan tidak menggunakan metode sampling karena jumlah siswa sebagai subyek penelitian dalam satu kelas hanya 8 siswa, yaitu kelas VIII yang terdiri dari 4 siswa dan 4 siswi yang mengalami tunanetra atau tidak berfungsinya saluran optik sehingga harus diterapkan suatu metode pembelajaran dengan media yang sesuai. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, tes kemampuan menyimak, wawancara dan dokumentasi. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrument yang berupa butir soal dengan menggunakan program ANATES dan untuk menganalisis datanya dengan membandingkan antara nilai rata-rata antara pretes dan pos tes masing-masing siklus. Data yang berupa hasil observasi dianalisis menggunakan rumus IKK (indek kesesuaian kasar) antara 2 observer dan dilakukkan pengkategorian untuk masing-masing siswa dilihat dari perhatian dan keaktifan siswa selama dalam proses pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan media audio tape recorder dapat digunakan sebagai salah satu model pengembangan pembelajaran bahasa Arab untuk meningkatkan kemampuan menyimak bahasa Arab siswa tunanetra. Model pembelajaran dengan menggunakan metode interaktif dalam kelas dapat menciptakan pola pembelajaran banyak arah, antara siswa dengan narator, antar siswa maupun siswa dengan guru. Perbandingan nilai rata-rata tes kemampuan menyimak antara pre test dan postes siklus I adalah 7.75 menjadi 8.88 sehingga selisihnya 1.13, dan pada siklus II perbandingan pretes dan postes yaitu 6.0 menjadi 8.0 selisih keduanya yaitu 2.0 Jadi, pengembangan pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan media audio tape recorder dapat meningkatkan kemampuan menyimak siswa tunanetra terutama dalam kemampuan mengidentifikasi bunyi huruf Arab, mampu menirukan dan memahami teks yang diperdengarkan, dan mampu mengungkapkan kembali teks yang didengar melalui media tape recorder dengan baik. NUR FARIDAH NIM. 064200772012-08-15T10:32:49Z2017-04-05T03:12:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4355This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43552012-08-15T10:32:49ZPENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH 8 DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAHIRAN AL-KALAM SISWI KELAS IV B MADRASAH ALIYAH IBNUL QOYYIM PUTRI TAHUN AJARAN 2009/2010Penelitian ini dilatar belakangi oleh bentuk pembelajaran secara umum saat iniyang masih konensional dan secara khusus pembelajaran bahasa Arab di kelas IV B MAS Ibnul Qoyyim Putri Yogyakarta sehingga pembelajaran yang selama ini terasa menonton dan berakibatkan pada prestasi belajar bahasa Arab siswi kelas IV B yang dirasakan kurang dan serta perlu adanya upaya untuk meningkatkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan meningkatkan prestasi belajar bahasa Arab melalui penggunaan Macromedia Flash 8 bagi siswi kelas IV B MAS Ibnul Qoyyim Yogyakarta. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman tentang penggunaan Macromedia Flash 8 pada proses pembelajaran bahasa Arab.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswi kelas IV B MAS Ibnul Qoyyim Putri Yogyakarta yang berjumlah 17 siswi. Rencana tindakan pada penelitian ini meliputi dua Siklus. Siklus I dengan materi dan Siklus II dengan materi. Instrument yang digunakan selama pengambilan data adalah obserasi, panduan wawancara, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dekriptif kualitatif, yaitu dengan mengumpulkan data kemudian mengorganisasikan data yang muncul agar bisa disajikan dan ditarik kesimpulan. Mengenai keberhasilan produk, dapat diketahui dengan menggunakan prosentase keberhasilan.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) penggunaan Macromedia Flash 8 dalam pembelajaran bahasa Arab siswi kelas IV B MAS Ibnul Qoyyim Putri Yogyakarta dilaksanakan dalam dua Siklus. Sebelum tindakan, dilakukan observasi awal untuk mengetahui kondisi pembelajaran dan proses didalamnya. Setiap Siklus akan diiringi oleh 4 (empat) tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data yang diperoleh dari dua Siklus tersebut kemudian diolah dan dimaknai sehingga mendapatkan kesimpulan bahwa penggunaan Macromedia Flash 8 dalam pembelajaran bahasa Arab ini berjalan dengan lancar dan membawa dampak positif bagi prestasi siswi. (2) peningkatan prestasi belajar bahasa Arab siswi cukup tinggi ini dibuktikan dari rata-rata hasil pre tes sebesar 7.33 dan nilai pos tes sebesar 9.33 ini berarti ada peningkatan sebesar 2. Pada Siklus II, hasil prestasi belajar semakin mengalami peningkatan, yaitu nilai nilai pre tes sebesar 7.87 dan nilai pos tes sebesar 9.5 pada Siklus II ini prestasi belajar mengalami peningkatan sebesar 1.65. SYUKRAN NIM. 064200142012-08-15T10:37:23Z2017-04-05T03:15:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4352This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43522012-08-15T10:37:23ZPENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB MELALUI STUDY GROUP STRATEGY Di Kelas XI-IA SMA UII Banguntapan Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010Latar belakang masalah penelitian ini adalah rendahnya keaktifan siswa dalam pembelajaran bahasa Arab kelas XI-IA SMA UII Banguntapan Yogyakarta yang disebabkan oleh rendahnya kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik. Pendidik merupakan penentu jalannya pembelajaran. Akan berjalan dengan membosankan, ataupun berjalan dengan menyenangkan. Selama ini guru menggunakan strategi pembelajaran yang konvensional sehingga siswa mengalami kebosanan dalam belajar sehingga keaktifannya rendah. Oleh karena itu diperlukan penelitian untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas, yang bertujuan mendeskripsikan penerapan study group strategy dalam pembelajaran bahasa Arab serta meningkatkan keaktifan siswa kelas XI-IA. Penelitian ini bersifat kualitatif, yang mengambil lokasi SMA UII Banguntapan Yogyakarta.Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan, interview, dokumentasi dan angket. Analisis data yang dilakukan dengan mendeskripsikan proses pembelajaran bahasa Arab dan peningkatan keaktifan siswa melalui study group strategy. Adapun kegiatan penelitian meliputi: Plan (perencanaan), Act (tindakan),Observe (pengamatan),dan Reflect {refleksi).
Hasil penelitian ini menunjukkan: pertama, Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari dua pertemuan yang diawali dengan observasi awal pembelajaran dan kegiatan pra tindakan. Penerapan study group strategy ini lebih berpusat kepada siswa dalam proses pembelajaran, dengan diberikan tugas kelompok, melakukan diskusi kelompok, mempresentasikan hasil diskusi, dan penghargaan kelompok (reward). Kedua, Adanya peningkatan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran bahasa Arab. Aspek keaktifan siswa tersebut meliputi: antusiasme dalam mengerjakan tugas, mengerjakan tugas sesuai waktu yang ditentukan, senang setiap mengikuti pembelajaran, mencari sumber belajar lain, mengemukakan pendapat dalam kelompok, bertanya kepada guru jika materi kurang jelas, berpartisipasi dalam kelompok, saling membantu dalam kelompok, mendengarkan pendapat orang lain dan saling bertanya dalam kelompok. Secara umum peningkatan yang terjadi cukup signifikan. Pada pra tindakan sebesar 35, 1%, kemudian siklus I menjadi 80,6%, dan meningkat pada siklus II sebesar 92, 6%. SRI SA'DAH MUNIROH NIM 064200292012-08-27T11:46:04Z2017-04-05T02:13:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3543This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35432012-08-27T11:46:04ZKORELASI PERANAN GURU DAN GAYA BELAJAR SISWA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKS BAHASA ARAB SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTAPenelitian ini dilatarbelakangi oleh siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang kurang mampu dalam membaca teks bahasa Arab, meskipun sudah diberi harokat. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam membaca teks bahasa Arab, di antaranya adalah peranan guru dan gaya belajar siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak ada hubungan yang signifikan antara peranan guru dengan kemampuan membaca teks bahasa Arab, ada atau tidak ada hubungan yang signifikan antara gaya belajar dengan kemampuan membaca teks bahasa Arab, dan ada atau tidak ada korelasi yang signifikan antara peranan guru dan gaya belajar dengan kemampuan membaca teks bahasa Arab.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasi.analisis data dengan penelitian ini dengan menggunakan rumus product moment dan regresi ganda. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, angket, wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber datanya dari kepala sekolah, guru bahasa Arab dan siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya koefisien korelasi hitung (r observasi) dan peranan guru dengan kemampuan membaca teks bahasa Arab, yaitu sebesar 0,206 lebih kecil dari harga r tabel pada taraf signifikansi 1% yaitu sebesar 0,325 maupun taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 0,250. Hal ini berarti bahwa hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara peranan guru dan kemampuan membaca teks bahasa Arab ditolak.
Besarnya harga koefisien korelasi hitung antara gaya belajar siswa dengan kemampuan membaca teks bahasa Arab yaitu 0,365 lebih besar dari harga r tabel pada taraf signifikansi 1% yaitu sebesar 0,325 maupun taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 0,250. Hal ini berarti bahwa hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa terdapat korelasi yang cukup signifikan antara gaya belajar siswa dengan kemampuan membaca teks bahasa diterima.
Setelah menguji signifikansi koefisien korelasi ganda, diketahui besarnya rx1x2y sebesar 0,409 hal ini menunjukkan keeratan hubungan antara peranan guru dan daya belajar siswa dengan kemampuan siswa membaca teks bahasa Arab sebesar 40,9 %. Sedang harga F hitung 5,735 sedangkan besarnya harga F tabel pada taraf signifikansi 1% yaitu sebesar 4,98 dan taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 3,15 lebih besar dari F tabel pada taraf signifikansi 1% maupun 5%. Hal ini berarti bahwa hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa terdapat korelasi yang cukup signifikan antara peranan guru dan gaya belajar dengan kemampuan membaca teks bahasa Arab diterima. NUNIK ZENIATI - NIM. 054200562012-08-27T12:29:33Z2017-04-04T04:17:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4167This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41672012-08-27T12:29:33ZMOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PBA FAKULTAS TARBIYAH UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA (STUDI KORELASI DAN KOMPARASI)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Motivasi mahasiswa dalam memilih jurusan PBA, Hubungan motivasi dengan prestasi belajar mahasiswa jurusan PBA dan untuk mengetahui perbedaan tingkat motivasi dan prestasi belajar mahasiswa jurusan PBA berdasarkan jenis kelamin, latar belakang sekolah dan alternatif memilih jurusan PBA.
Latar belakang penelitian ini adalah idealnya mahasiswa yang memiliki motivasi yang tinggi seyogyanya memperoleh prestasi yang tinggi pula dan idealnya mereka juga memilih jurusan PBA sebagai alternatif pertama, akan tetapi
dari hasil wawancara pra penelitian, masih ada mahasiswa yang memilih kuliah di jurusan PBA atas dasar tidak diterimanya pada pilihan pertama atau kedua yang dinginkan, sehingga penulis ingin mengetahui lebih dalam tentang motivasi dan prestasi belajar mahasiswa jurusan PBA.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan mengambil lokasi di jurusan PBA Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah Interview, Observasi, Dokumentasi dan Angket (kuesioner). Subyek penelitian ini adalah ketua jurusan PBA dan mahasiswa jurusan PBA. Data yang bersumber dari ketua jurusan PBA diperoleh dengan metode interview, sedangkan data yang bersumber dari mahasiswa diperoleh dengan metode angket. Data prestasi belajar diperoleh dari Indeks Prestasi Kumulatuf (IPK) mahasiswa jurusan PBA yang diperoleh dengan metode dokumentasi. Metode observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran letak geografis jurusan PBA. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis Distribusi Frekuensi, Standar Deviasi, Korelasi Product Moment, t Tes dan Analysis Of Variance (ANOVA). Untuk analisis Korelasi Product Moment, t Tes dan Analysis Of Variance penulis menggunakan program SPSS versi 12.
Hasil penelitian menunjukan: 1) Tingkat motivasi mahasiswa memilih kuliah di jurusan PBA berada pada kategori sedang. 2) Tingkat prestasi belajar mahasiswa jurusan PBA berada pada kategori memuaskan. 3) Analisis korelasional menunjukan adanya hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa jurusan PBA. 4) {a} Analisis komparasi motivasi belajar berdasarkan jenis kelamin menunjukan adanya perbedaan tingkat motivasi belajar, sementara pada prestasi belajar menunjukan tidak terdapat perbedaan tingkat prestasi. {b} Analisis komparasi motivasi maupun prestasi belajar berdasarkan latar belakang sekolah menunjukan tidak terdapat perbedaan tingkat motivasi maupun prestasi belajar. {c} Analisis komparasi motivasi maupun prestasi belajar berdasarkan alternatif memilih jurusan PBA menunjukan tidak terdapat perbedaan CECEP ABDULLAH - NIM. 05420084-042012-08-27T14:38:23Z2017-04-03T02:12:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2522This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25222012-08-27T14:38:23ZSTUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB ANTARA SISWA YANG MEMILIKI MINAT BELAJAR BAHASA ARAB TINGGI DENGAN RENDAH DI MtsN YOGYAKARTA IPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan ada tidak adanya perbedaan prestasi belajar bahasa Arab antara siswa yang memiliki minat yang tinggi dengan yang rendah kelas VII MTsN Yogyakarta I. hipotesa yang penulis gunakan yaitu ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar bahasa Arab antara siswa yang memiliki minat belajar bahasa Arab yang tinggi dengan yang rendah kelas VII MTsN Yogyakarta I.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII MTsN Yogyakarta I tahun pelajaran 2007/2008 terdiri dari 5 kelas yang keseluruhan siswanya berjumlah 179 siswa dianatarnya kelas VII A terdiri 37 siswa, kelas VII B terdiri 36 siswa, kelas VII C terdiri 36 siswa, kelas VII D terdiri 36, dan kelas VII E terdiri dari 34 siswa. Metode utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket dan dokumentasi. Metode angket ini digunakan untuk mencari ukuran minat siswa dan metode dokumentasi digunakan untuk melihat prestasi siswa kelas VII MTsN Yogyakarta I.
Hasil dari penelitian ini 1) minat belajar bahasa Arab siswa kelas VII MTsN yogyakarta I rata-rata rendah. Factor dominan yang mempengaruhi minat mereka adalah tidak semua dari mereka yang lulusan MI, sehingga mereka yang lulusan SD merasa kesulitan mempelajari bahasa Arab yang baru dipelajarinya di MTsN tersebut. 2) terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar bahasa Arab antara siswa yang memiliki minat belajar bahasa Arab yang tinggi dengan yang rendah. Perbedaan yang signifikan itu ditunjukan dengan koefisien perbandingan sebesar 4,28. perbedaan dapat dilihat dari rata-rata skor (mean) masing-masing variable. Mean variable X = 68,4 dan variable Y = 61,81. sedangkan selisih antar keduanya adalah 68,4 – 61,81 = 6,59 ASTRI ISKANDAR YANTI - NIM. 044209382012-08-27T15:20:41Z2017-04-05T03:16:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3540This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35402012-08-27T15:20:41ZPENGAJARAN NAHWU DENGAN MENGGUNAKAN KITAB AN-NAHWU AL-WADIH DI KELAS I'DADIYAH MADRASAH SALAFIYAH II PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KRAPYAK YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagai mana cara pengajaran nahwu dengan menggunakan kitab an-Nahwu al-Wadih di Madrasah Salafiyah II Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta, hasil yang dicapai santri dalam mata pelajaran nahwu dengan menggunakan kitab an-Nahwu al-Wadih dan faktor pendukung serta faktor penghambat dalam pelajaran an-Nahwu al-Wadih di Madrasah Salafiyah II Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, dan pendekatannya bersifat pedagogis. Adapun jumlah populasi sebanyak 19 orang yang terdiri dari satu ustadz nahwu kelas I'dadiyah dan seluruh santri kelas I'dadiyah yang berjumlah 18 santri. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket, interview, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan pada dasarnya adalah analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif hanya sebagai pelengkap apabila ada data yang bersifat angka. Adapun rumus yang digunakan untuk menganalisis data tersebut adalah rumus data distribusi frekuensi relatif dan rumus nilai rata-rata (mean).
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Buku/kitab yang digunakan sebagai bahan pengajaran di kelas I'dadiyah Madrasah Salafiyah adalah kitab an- Nahwu al-Wadih. (2) Metode yang digunakan dalam pengajaran an-Nahwu al- Wadih adalah metode induktif sebagai mana ada dalam kitab an-Nahwu al-Wadih akan tetapi sebelum kei'rob dan kai'dah yang berkaitan dengan contoh ustadz nahwu memberikan dulu latihan. (3) Hasil yang dicapai santri kelas I'dadiyah dalam mata pelajaran nahwu dengan menggunakan kitab an-Nahwu al-Wadih adalah 48. (4) Faktor pendukung dalam pengajaran nahwu di kelas I'dadiyah diantaranya adalah adanya semangat ustadz nahwu yang sangat tinggi, adanya kemauan para santri serta adanya motifasi yang timbul dari dalam diri santri dalam mengikuti dan mempelajari ilmu nahwu. Adapun faktor penghambatnya adalah karena belum adanya kurikulum pengajaran yang sesuai dengan Garisgaris besar Program pengajaran, dan fasilitas pengajaran belum memadai yaitu terbatasnya ruangan kelas. SIHABUDIN - NIM. 024214092012-08-29T14:41:06Z2017-04-05T02:14:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4243This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42432012-08-29T14:41:06ZAPLIKASI METODE SAM'IYAH SYAFAWIYAH DALAM PENGAJARAN KALAM (BAHASA ARAB) SISWA KELAS VIII DI MTsN NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi metode sam'iyah syafawiyah yang digunakan dalam pengajaran kalam siswa kelas VIII di MTsN Ngemplak serta untuk mengetahui faktor pendorong dan penghambatnya dalam pengajaran kalam.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) berupa penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif . pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif yaitu setelah data terkumpul kemudian diklasifikasikan sesuai dengan masalah yang dibahas, dianalisis isinya kemudian diinterpretasikan dan diberi kesimpulan. Metode berpikir yang digunakan metode induktif yaitu suatu metode berpikir dari hal-hal yang bersifat khusus kemudian ditarik fakta yang bersifat umum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Aplikasi metode sam'iyah syafawiyah dalam pengajaran kalam siswa kelas VIII di MTsN Ngemplak dilakukan dengan cara guru memberi pelajaran dengan melafalkan hiwar siswa mendengarkan materi yang dibacakan guru, setelah itu menyuruh siswa menirukan apa yang diucapkan guru dengan baik. Pada akhir pelajaran siswa disuruh mendemonstrasikan materi yang telah diajarkan secara berpasangan. (2) Faktor pendukung aplikasi metode sam'iyah syafawiyah dalam pengajaran kalam siswa kelas VIII di MTsN Ngemplak yaitu: a) faktor materi yang menggunakan bahasa Arab, b) guru bahasa Arab yang berkompetensi, c) media pembelajaran yang masih dalam proses, d) keberanian mengucapkan meskipun salah. Sedangkan faktor penghambat aplikasi metode sam'iyah syafawiyah dalam pengajaran kalam siswa kelas VIII di MTsN Ngemplak yaitu: a) faktor latar belakang pendidikan siswa yang beragam sehingga kemampuan berbahasa Arab siswa juga beragam, b) kurangnya media pembelajaran. div NANA LUTFIANA NIM. 054200662012-08-30T11:12:58Z2017-04-05T01:26:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4242This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42422012-08-30T11:12:58ZFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA ARAB (KALAM) SISWA KELAS VIII A MTs. N NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan: 1) untuk mengetahui proses pembelajaran kalam kelas VIII A MTsN Ngemplak Sleman Yogyakarta. 2) untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi kemampuan berbicara bahasa arab(kalam) siswa kelas VIII A di MTsN Ngemplak Sleman Yogyakarta yang hanya meliputi faktor eksternal siswa saja.
Subjek penelitian ini adalah siswa siswi kelas VIII A MTsN Ngemplak Sleman Yogyakarta yang berjumlah 38 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif namun demikian metode kuantitatif metode kuantitatif digunakan untuk menghitung data angket, dan test yang selanjutnya diolah menjadi data kualitatif untuk mendeskripsikan data. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dokumentasi, angket dan test.
Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa kelas VIII A MTsN Ngemplak Sleman Yogyakarta mendapati beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan berbicara bahasa arab. Adapun faktor-faktor eksternal itu adalah: 1) pergaulan siswa dirumah dan disekolah yang dapat mendominasi siswa 2) jarak dari rumah ke sekolah, 3) pengguasaan mufrodat yang baik akan sangat berpengaruh dalam mempelajari bahasa arab khususnya kalam, 4)kurangnya guru mata pelajaran bahasa arab yang mengakibatkan guru kelelahan mengajar dan tidak fokus. 4) siswa yang heterogen, yang mengharuskan guru untuk lebih memperhatikan masing-masing karakter siswa.5) materi pelajaran bahasa arab yang banyak mengakibatkan siswa tidak fokus belajar dan terburu-buru.6) tidak ada peraturan bagi siswa yg mengharuskan berbicara bahasa arab dan ini adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan berbicara bahasa arab siswa. div MUNITA SARI NIM. 054200502012-08-30T11:42:51Z2017-04-04T04:36:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4179This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41792012-08-30T11:42:51ZFILOSOFI ILMU NAHWU DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN AKHLAK-TASAWUF (Analisis Simbolik Buku ”Huruf-huruf Magis” Karya Syaikh Abdul Qadir bin ahmad al-Kuhany)Praktik pendidikan bahasa Arab di Indonesia masih menampakan kesenjangan antara realita kehidupan dengan prinsip-prinsip yang diajarkan. Seperti yang dipraktekan saat ini, isi dan materi pembelajaran bahasa Arab lebih bersifat ideologis dan doktrinal serta tidak peduli terhadap problem kemanusiaan (dimensi humanistik). Sehingga hal tersebut mengakibatkan hilangnya humanisme yang berakibat pula pada kaburnya identitas peserta didik dan mata pelajaran ini. Disamping itu orientasi pembelajaran bahasa Arab dan nahwu sampai saat ini lebih banyak hanya dihiasi oleh budaya tekhnikal dan ritualistik yang miskin implikasi: miskin dalam nilai-nilai sosial, moral-etik, spiritual dan intelektual yang berpihak pada kemanusiaan. Bahasa Arab diajarkan hanya sekedar quot;suplemen quot;, tidak diajarkan secara substantif, sistematis, dan mendalam seiring untuk menguatkan basis dan tradisi keilmuannya.
Adalah Syaikh Abdul Qadir Bin Ahmad al-Kuhaniy dan satu karyannya yang monumental buku quot;Huruf-huruf Magis quot; terjemah dari kitab kitab Maniyyah al-Faqir al-Munjarid wa Sairah al-Murid al-Mutafarrid (Harapan Faqir Yang Terbebas dan Perjalanan Ruhani Murid Yang Mengasingkan Diri) yang merupakan syarh fenomenal suatu karya dari semangat, wawasan, harapan, kritik, dan inspirasiinspirasi luar biasa. Ia seorang ulama' sufi menawarkan sebuah konsep pendalaman bahasa Arab dan nahwu sufi (mahwu) dari kitab al-Jurumiyyah karangan ibn Ajurum. Yaitu konsep baru dalam pendidikan bahasa Arab yang bersifat ntegratifinterkonektif dengan ilmu tauhid (akhlak-tasawuf). Sehingga tujuan studi ini adalah berusaha untuk mengungkap, mendeskripsikan dan menemukan bagaimana pemikiran pendidikan Syaikh Abdul Qadir Bin Ahmad Al-Kuhaniy secara filosofis dalam buku quot;Huruf-huruf Magis quot; serta mencari relevansinya dengan pendidikan akhlak-tasawuf.
Penelitian ini dilihat dari jenisnya merupakan penelitian kepustakaan (library research). Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan filosofis. semiotis,pragmatis. Pendekatan ini dianggap relevan dengan tujuan dan objek penelitian ini yaitu digunakan untuk mengurai persoalan-persoalan yang mendasar sehingga penulis bisa menjelaskan secara reflektif, analitik dan kritik. serta menggunakan metode pengumpulan data berupa dokumentasi. Dalam melakukan analisis, penulis menggunakan metode deskriptif analisis dan komparasi, di mana bahan-bahan yang terkumpul diuraikan, dibandingkan dan ditafsirkan, serta menarik kesimpulan. Oleh karena itu pula, dalam hal ini data dianalisa menurut dan sesuai dengan isinya (investigasi tekstual) atau menggunakan metode analisis isi (content analysis).
Dari hasil penelitian, penulis berhasil menemukan jawaban dari pokok permasalahan. Pertama; Makna simbolik yang terkandung dalam buku quot;huruf-huruf magis quot; dalam perspektif akhlak-tasawuf adalah mengandung beberapa konsep ajaran,yaitu tentang (1) Ajaran Filsafat mistik; pertama: wujud dan sifat Allah quot;dualitas Ilahi quot; seperti dalam simbol Basmalah, Alif al-Wahdah, Mubtada', Fa'il isim dhahir dan dhamir, Isim mufrad. kedua, Eksistensi manusia dalam kedudukan dan potensinya, seperti dalam simbol Na'ibul fa'il. ketiga, akal dan hati, seperti dalam simbol Isim ma'rifat, dan keempat ruang dan waktu, seperti dalam simbol Dharf viii zaman dan makan, simbol pembagian Fiil. (2) Ajaran Kesucian batin; pertama: pengetahuan nafsu, syariat-thoriqot-hakikat, seperti dalam simbol Hadzfu (membuang), Isim, Fiil, Huruf. Dan kedua pelaksanaan syariat-thoriqot-hakikat atau etika menjadi sufi jalan kemuridan . Seperti dalam simbol huruf Khofadh, huruf Qasam (sumpah), simbol tanda-tanda i'rab (Rafa', Nashab, Khofadh, Jazm). Kedua; Mempunyai relevansi dengan pendidikan akhlak-tasawuf. Secara garis besar terdapat dalam beberapa komponen, yaitu: 1. Nilai dasar dalam pendidikan akhlak-tasawuf, 2. Tujuan pendidikan akhlak-tasawuf, 3. Kurikulum (materi, konsep aplikasi ilmu akhlak-tasawuf, pendidik dan peserta didik akhlak-tasawuf), 4. Prinsip-prinsip dan implementasi metode pendidikan akhlak-tasawuf. Jadi pada intinya secara umum hasil pemikiran syaikh abdul qadir bin ahmad al-kuhaniy dalam buku huruf-huruf magis memiliki relevansi dengan pendidikan akhlak-tasawuf dalam bentuk bahan yang mendukung dalam upaya menciptakan pendekatan dan metode pengembangan pendidikan bahasa Arab integratif-akhlak-tasawuf yang berkaitan dengan materimateri pengetahuan kehidupan terlebih untuk menjawab tantangan zaman globalisasi sekarang di mana dibutuhkan pendidikan yang menyerap realita dan mampu menjawab realitas. FATHUL MUJIB NIM. 054200592012-08-31T11:52:48Z2017-04-04T04:40:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4205This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42052012-08-31T11:52:48ZPEMBELAJARAN MUHADATSAH DI PONDOK PESANTREN AL-KAMAL KUWARASAN KEBUMEN (TINJAUAN METODE)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran Muhadatsah di Pondok Pesantren Al-Kamal dan mengetahui sejauh mana kesesuaian antara metode dengan tujuan pembelajaran Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar belakang Pondok Pesantren Al-Kamal Kuwarasan Kebumen. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipan, wawancara, angket, dan dokumentasi.
Subjek dalam penelitian ini adalah santri putri Pondok Pesantren Al-Kamal kelas 1 dan 2 diniyah. Data yang telah terkumpul dari hasil penelitian ini akan dianalisa dengan menggunakan dua macam analisa data, yaitu analisa data kualitatif dan analisa kuantitatif. Analisa data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, kemudian dari makna itulah dapat ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Proses pelaksanaan pembelajaran Muhadatsah di Pondok Pesantren Al-Kamal terdiri dari dari beberapa tahap, yaitu pembukaan, kegiatan inti, evaluasi, dan penutup. Pada tahap pembukaan berisi
salam pembuka oleh ustadz? ustadzah, menanyakan kabar, berdo'a, dan mengabsen. Pada kegiatan inti berisi mudzakaroh, penambahan satu kosa kata baru, dan setiap santri putri diminta untuk membuat kalimat serta berlatih
berbicara menggunakan kosa kata baru. Pada tahap evaluasi ustadz/ustadzah memberikan tanggapan terhadap kalimat-kalimat yang telah dibuat oleh para santri putri. Pada penutup berisi do'a dan salam penutup. (2) Kesesuaian metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran Muhadatsah adalah quot;cukup sesuai quot; karena 91,67% subyek penelitian telah dapat berbicara menggunakan bahasa Arab dan hasil evaluasi belajar cukup tinggi yaitu 7,0833 untuk kelas i dan 7,541 untuk kelas 2. Saran yang peneliti ajukan adalah hendaknya pimpinan pondok mengusahakan laboratorium bahasa, ustadz/ustadzah memperluas pengetahuannya tentang metode pembelajaran bahasa Arab, dan santri lebih giat belajar agar hasil yang dicapai lebih maksimal. IKA FITRIANA NIM. 054200272012-09-03T10:35:27Z2022-04-18T05:48:55Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4226This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42262012-09-03T10:35:27ZPENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM MENINGKATKAN KETRAMPILAN BERBICARA BAHASA ARAB DI KELAS VII A MTs MIFTAHUL HUDA MAGUAN KALIORI REMBANG (Penelitian Tindakan Kelas)Latar belakang masalah penelitian ini adalah rendahnya keterampilan berbicara (maharatul kalam) Bahasa Arab kelas VII A MTs Miftahul Huda Maguan Kaliori Rembang yang disebabkan oleh rendahnya kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru, orang yang secara langsung terlibat dalam pembelajaran. Guru hanya menggunakan metode ceramah, tarjamah, dan hafalan bukan dengan praktek langsung menggunakan media sehingga menimbulkan kebosanan pada siswa. Bahwasanya media pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena disamping dapat menarik perhatian siswa juga dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan pada mata pelajaran. Media pembelajaran juga merupakan wahana informasi yang bertujuan terjadinya proses belajar pada diri siswa sehingga akan terjadi perubahan perilaku, baik berupa kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), maupun psikomotor (keterampilan). Menyikapi teori pembelajaran, maka pembelajaran Bahasa Arab sangat tepat dengan menggunakan Metode Langsung (al-Thariqah al-Mubasyirah) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Arab di MTs Miftahul Huda Maguan Kaliori Rembang.Penelitian ini merupakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang bertujuan untuk mendreskipsikan penerapan Metode Langsung (al-Thariqah al-Mubasyirah) dalam pembelajaran Bahasa Arab dan meningkatkan keterampilan berbicara (maharatul kalam) kelas VII A setelah menggunakan Metode Langsung (al-Thariqah al-Mubasyirah).
Penelitian bersifat kualitatif, dengan mengambil latar MTs Miftahul Huda Maguan Kaliori Rembang. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara mendalam dan dokumentasi untuk melengkapi data yang ingin diungkap. Analisis data dilakukan dengan mengungkap makna yaitu makna dan proses pembelajaran sebagai upaya meningkatkan keterampilan berbicara (maharatul kalam) melalui tindakan yang dilakukan, dalam penelitian ini menggunakan data statistik sederhana untuk membantu mengungkap data. Adapun urutan kegiatan penelitian yakni: (1) perencanaan, (2) implementasi, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan selama dua siklus, satu siklus terdiri dari dua pertemuan yang diawali dengan observasi awal pembelajaran. Penerapan Metode Langsung (al-Thariqah al-Mubasyirah) ini lebih melibatkan siswa dalam pembelajaran, dengan kegiatan praktek langsung pada siswa dengan menggunakan bahasa Arab, membuat kalimat dengan menggunakan bahasa Arab secara bergilir, dan penhargaan pada siswa yang diberikan oleh guru. (2) adanya peningkatan keterampilan siswa, antusiasme dan rasa senang dalam mengikuti pembelajaran, kemudian timbulnya rasa ingin tahu siswa terhadap materi yang dipelajari, adanya keinginan dan kemauan bertanya. Secara umum peningkatan yang terjadi cukup baik, pada aspek keterampilan mengalami peningkatan pada observasi awal sebesar 39,45%, kemudian Siklus 1 56,32% menjadi 75,48% pada Siklus II, dengan demikian aspek tersebut mengalami peningkatan sebesar 19,16%. Selain dari aspek tersebut dapat dibuktikan melalui hasil test (pre test dan post test). Pada siklus I (pre test) memiliki rata-rata 5,24, dan untuk post test memiliki ratarata 7,10 terjadi peningkatan 1,07%. Pada siklus II untuk pre test memiliki rata-rata 6,31, dan post test memiliki rata-rata 7,79 terjadi peningkatan 0,69%. div LATHIFIANA OKTAVIA NIM. 054200322012-09-03T10:42:29Z2017-04-04T04:41:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4192This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41922012-09-03T10:42:29ZPENERAPAN METODE TARJAMAH DALAM PENGAJARAN BAHASA ARAB DI MADRASAH DINIYAH PUTRA PONDOK PESANTREN NURUL UMMAH KOTAGEDE YOGYAKARTA PADA KELAS II WUSTHO TAHUN AJARAN 2009/2010Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana p enerapan metode tarjamah dalam pengajaran bahasa Arab di Madrasah Diniyah putra pondok pesantren Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta kelas II wustho; dan untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi dan bagaimana solusinya dalam menerapkan metode tarjamah untuk pengajaran bahasa Arab di Madrasah Diniyah putra pondok pesantren Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta kelas II wustho. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran kepada khalayak umum dan lembaga pendidikan bahasa Arab tentang penerapan metode tarjamah dalam pengajaran bahasa Arab, untuk menambah daftar pustaka tentang peran penting metode dalam pengajaran bahasa Arab, dan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam pada disiplin pendidikan bahasa Arab.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan ( field research) dan bersifat deskriptif eksplanatif yaitu bertujuan untuk melukiskan dan menganalisa keadaan yang ada. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan pendekatan studi kasus yaitu penelitian atas sebuah system yang terbatas yang menekankan pada kesatuan dan keseluruhan dari system tersebut. Untuk memperoleh data dari subyek penelitian, penulis menggunakan metode pengamatan, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat proble ma yang dihadapi oleh santri ; (1) santri mengalami kesulitan dalam menemukan/mencari kosakata (mufrodat) yang tepat, (2) santri kurang menguasai/memahami tentang kaidah nahwu-sharaf (3) kegiatan para santri yang padat. Untuk mengatasi problema tersebut ada upaya untuk menanggulanginya seperti ; (1) ustadz menyarankan kepada santri dalam menentukan/mencari kosakata ( mufrodat) menggunakan kamus al-'asri, (2) santri diharapkan lebih mendalami nahwusharaf dengan cara banyak membaca buku tentang nahwu-sharaf, (3) santri diharapkan lebih disiplin. IIN IRAWAN NIM. 064200702012-09-03T13:17:47Z2017-04-03T02:26:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2880This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28802012-09-03T13:17:47ZSTRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI KELAS X MA LABOLATORIUM FAKULTAS TARBIYAH UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan mengetahui strategi apa yang digunakan guru dalam pembelajaran bahasa Arab di MA Laboratorium Fakults Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta serta untuk mengetahui pengaruh terhadap strategi yang digunakan oleh guru bahasa Arab. Hasil penelitian ini diharapakan akan dapat membantu para pendidik agar dapat lebih bijak dalam menentukan strategi sesuai dengan materi dan tujuan dalam pembelajaran bahasa Arab.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, interview ( wawancara), dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik sebuah kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) Yang mempengaruhi senang dan tidaknya siswa dalam pembelajaran bahasa arab salah satunya tergantung pada strategi yang digunakan guru dalam pengajarannya, adapun strategi pembelajaran bahasa Arab yang digunakan oleh guru di kelas X MA LFT UIN Sunan kalijaga bervariasi dan yang dapat peneliti tulis yaitu: Strategi Reading Aloud(Membaca keras): strategi ini digunakan oleh guru supaya siswa mau mendengarkan apa yang dibaca oleh guru dan siswa memperhatikannya,Strategi True or False (salah atau benar) strategi ini sistemya dua siswa disuruh maju kedepan dan ketika satunya membaca maka yang satunya mengoreksi apakah benar yang dibaca oleh temannya, jika salah maka siswa boleh menyalahkan dan disuruh membenarkan kesalahan temannya ,Strategi Peer Lesson (belajar dari teman) strategi ini tidak hanya di dalam kelas ketika pembelajaran bahasa Arab tapi juga di luar kelas seperti halnya ketika ada pekerjaan rumah siswa bisa memberitahu teman yang belum paham tentang pelajaran yang diajarkan di kelas. (2) Adapun pengaruh strategi di atas ketika digunakan yaitu ada siswa yang bersemangat untuk belajar bahasa Arab, ada juga siswa yang tidak peduli dengan pembelajaran bahasa Arab karena dia merasa bahwa bahasa Arab memang bahasa yang sulit, tapi guru terus berusaha supaya siswa senang dengan pelajaran bahasa arab dengan cara memberi motivasi terhadap siswa. Dan kebanyakan siswa yang tidak semangat dengan pelajaran bahasa Arab adalah siswa yang lulusan selain dari MTs dan pondok pesantren. ALI HAFIDH NIM. 054200422012-09-03T13:57:44Z2017-04-05T01:33:19Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4237This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42372012-09-03T13:57:44ZPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB BERBASIS MULTIMEDIAPendidikan bahasa Arab merupakan salah satu media yang digunakan untuk melakukan komunikasi,mengungkapkan ide atau gagasan,membaca,menulis, berpikir logis, rasional, sistematik, selalu mempunyai alternatif, serta dapat berpikir kreatif dan inovatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran bahasa Arab MA kelas XI semester I berbasis multimedia.
Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan. Desain penelitian mengacu pada model pengembangan ADDIE yang meliputi 5 tahap yaitu, analysis (analisa), Design (perancangan), Development (produksi), Implementation (implementasi), dan Evaluation (evaluasi). Subjek penelitian ini adalah guru bahasa Arab MA/SMA, siswa kelas XI MAN Sabdodadi Bantul, MAN Laboratorium UIN SuKa dan MAN Pacitan yang dilibatkan dalam uji coba media pembelajaran, angket media pembelajaran untuk guru dan angket pembelajaran untuk siswa. Angket pembelajaran untuk guru terdiri atas angket pengembangan media pembelajaran, angket kriteria media pembelajaran, dan angket evaluasi media pembelajaran. Angket media pembelajaran untuk siswa terdiri atas angket evaluasi program 1 dan angket evaluasi program 2. Angket pengembangan media pembelajaran dan angket kriteria media pembelajaran berisi tentang apa saja yang sebaiknya ada dalam media pembelajaran dianalisis dengan memperhatikan kecenderungan tiap jawaban dan akan digunakan jika jawaban perlu dan sangat perlu minimal 75%. Angket evalusai pembelajaran untuk guru dan angket pembelajaran untuk siswa dianalisis dengan memperhatikan jawaban positif minimal 75%.
Hasil penelitian pengembangan diperoleh dengan mengembangkan media pembelajaran dalam beberapa tahap. Tahap analisis menghasilkan kompetensi dasar dan indikator untuk materi kelas XI MA semester ganjil. Aspek-aspek yang seharusnya ada dalam media pembelajaran bahasa Arab bearbasis multimedia diantaranya tampilan menarik,bersifat interaktif, gambar, dll. Prinsip-prinsip desain tampilan media diantaranya kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, dan keseimbangan. Analisis situasi menghasilkan sekolah dan siswa yang tepat untuk uji coba yaitu MA Laboratorium UIN SuKa dan MAN Pacitan. Tahap perancangan menghasilkan alur pembelajaran materi dan garis besar isi materi kelas XI MA semester ganjil. Tahap produksi menghasilkan media pembelajaran dalam kemasan CD (Compact Disk). Tahap implementasi (uji coba) menghasilkan jawaban positif 75% tiap item pernyataan dalam angket kecuali item contoh soal dan evaluasi. Pada tahap evaluasi , bagian teks arab dan animasi yang mengalami revisi. div MUHAMMAD FAZA ROZANI NIM. 054200212012-09-03T17:29:41Z2017-04-04T02:13:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2842This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28422012-09-03T17:29:41ZEKSPERIMENTASI ROLE PLAY PADA PEMBELAJARAN MUHADATSAH DI LEMBAGA MADRASAH DIRASAH ISLAMIYAH DAN ARAB (MADINA) MLATI SLEMAN YOGYAKARTAPenelitian ini berusaha mengujicobakan dan membandingkan model pembelajaran role play dengan model pembelajaran yang ada disana untuk mengukapkan ada tidaknya peningkatan kemampuan muhadatsah santri dilembaga Madrasah Dirasah Islamiyah Dan Arab. Serta untuk mengetahui tingkat perbedaan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol mana yang lebih unggul.
Role play merupakan salah satu model dari pembelajaran aktif, yaitu suatu teknik pembelajaran yang lebih menjadikan siswa sebagai subjek bukan objek. Berdasarkan teori pembelajaran aktif ini penulis menjadikan role play sebagai solusi terhadap masalah pengajaran di lembaga tersebut.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara acak dari seluruh populasi yaitu seluruh santri lembaga tersebut. Sample diambil dua kelas dari populasi yang ada yaitu kelas A1 sebagai kelas eksperimen dan A2 sebagai kelas kontrol. Masing-masing kelas berjumlah sepuluh orang. Metode pengumpulan data yang di gunakan menggunakan metode tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrument pengambilan data menggunakan tes secara lisan. Analisis data menggunakan quot;t quot; tes dengan cara membandingkan hasil post tes antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model role play pada kelompok eksperimen menunjukan prestasi hasil belajar muhadatsah lebih meningkat dari pada kelas kontrol. Dengan demikian pembelajaran muhadatsah mengunakan model role play mempunyai perbedaan yang signifikan dengan model pembelajaran yang ada dilembaga tersebut. SARWADI NIM. 05420025 2012-09-04T08:59:09Z2017-04-04T08:14:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4230This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42302012-09-04T08:59:09ZPERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA MENGAJAR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MADRASAH DINIYAH NURUL UMMAH KOTA GEDE YOGYAKARTA Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil persepsi siswa terhadap gaya mengajar guru dalam pembelajaran bahasa Arab di madrasah Diniyah Nurul Ummah Kota Gede Yogyakarta. Untuk mengetahui hasil dari persepsi (tanggapan) tersebut di lakukan uji deskriptik berupa kuisioner kepada siswa kelas IV Awwaliyah di Madrasah Diniyah Nurul Ummah Kota Gede Yogyakarta tahun ajaran 2009-2010.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode Observasi, Angket, metode interview, metode dokumentasi. Untuk menguji instrumen dilakukan dengan validitas dan uji reliabilitas dan analisis data menggunakan uji deskriptif.
Hasil penelitian menujukan perbedaan skor rata-rata antara kelompok klasik dan interaksional, hal ini menunjukan indikasi sejauh mana guru menerapkan kedua gaya tersebut dalam proses pembelajarannya. Skor intereaksional sebesar 3.85 dan klasik sebesar 3.24 mengandung penjelasan bahwa, guru cenderung menerapkan gaya interaksional.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa antara gaya klasik dan interaksional dalam pembelajaran bahasa Arab lebih cenderung banyak menerapkan gaya mengajar interaksional tapi tanpa menghilangkan keklasikan mengajar. div LUTFI NIM. 034202932013-03-20T09:10:57Z2017-03-01T08:29:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/736This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7362013-03-20T09:10:57ZAL-MUSTAQBAL AL-IQTISADY LIL-ALAM AL-ISLAMYArtikel ini membahas masa depan ekonomi dan sosial Dunia Islam, Cina dan Amerika Serikat. Dari berbagai indikator, ekonomi Amerika Serikat mulai memasuki fase penurunan, sementara Cina mulai memasuki fase kebangkitan. Dunia Islam, yang mencakup 57 negara anggauta OKI, menguasai produksi minyak dunia (45%) dan 73,7% dari cadangan minyak dunia, gas alam, dan jumlah penduduk sekitar 1,3 milyar jiwa atau 22% penduduk dunia, sesungguhnya memiliki potensi besar untuk menjadi Super Power ekonomi masa depan. Ini dapat terwujud jika umat Islam memiliki semangat untuk bangkit dan maju, dengan mengefektifkan dan mengembangkan lembaga-lembaga perekonomiannya serta menggalang kerjasama yang efektif di antara negara-negara Dunia Islam. Sejarah telah membuktikan bahwa dinar Islam di masa Dinasti Abbasiyah mendomonasi perekonomian dunia sampai dengan abad 11. Abad 14 perekonomian Islam bangkit lagi sampai akhir abad 18 yang dimotori oleh Turki Usmani, Dinasti Shafawiyah di Persia dan Mughal di India. Tahun 1800 sampai dengan 1950, Dunia Timur termasuk Dunia Islam mengalami fase penurunan. Sejak pertengahan abad ke-20 Timur mulai bangkit lagi, sementara Barat mulai menurun, ditandai dengan lambannya pertumbuhan ekonomi.MUSTAFA DASUQY2013-03-25T15:14:16Z2017-04-04T02:40:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2457This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24572013-03-25T15:14:16ZPENGAJARAN KOSAKATA BAHASA ARAB DI TAMAN KANAK-KANAK (TK) ISLAM AL-FURQON, NITIKAN, YOGYAKARTATaman Kanak-kanak (TK) adalah salah satu bentuk lembaga pendidikan bagi anak berusia dini. Pengajaran kosakata bahasa Arab pada tingkat Taman Kanak-kanak sangat diperlukan sebagai dasar bagi pengembangan kosakata bahasa Arab pada jenjang yang lebih tinggi. Penulis memilih TK Islam al-Furqon Nitikan Yogyakarta sebagai tempat penelitian oleh karena TK Islam al-Furqon memiliki asas Islam, serta merupakan salah satu TK yang mengajarkan bahasa Arab pada anak didiknya.
Secara umum, penulisan ini dilakukan dengan beberapa tujuan, yaitu untuk mendeskripsikan dan menjelaskan proses pengajaran kosakata bahasa Arab di TK Islam al-Furqon Nitikan Yogyakarta, mendeskripsikan dan menjelaskan problematika yang terjadi dalam pengajaran kosakata bahasa Arab di TK Islam al-Furqon Nitikan Yogyakarta, serta mendeskripsikan dan menjelaskan upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi problematika pengajaran kosakata bahasa Arab di TK Islam al- Furqon Nitikan Yogyakarta.
Dari hasil penelitian dan analisa data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut, pertama, bahwa pemberian materi pelajaran bahasa Arab di Taman Kanak-kanak Islam al-Furqon senantiasa menyesuaikan dengan kemampuan anak didik. Kedua, kurang matangnya desain kurikulum atau perencanaan pengajaran bahasa Arab mengakibatkan belum terarahnya pemberian materi bahasa Arab, ketiga, tidak adanya suatu dokumen khusus hasil evaluasi tentang kemampuan siswa dalam memahami materi bahasa Arab mengakibatkan kurang tergambarkannya tingkat pemahaman siswa terhadap materi bahasa Arab, keempat, kurangnya sarana prasarana pendukung dalam pengajaran bahasa Arab mengakibatkan kegiatan belajar mengajar terkesan monoton dan menimbulkan kejenuhan siswa, dan kelima, alokasi waktu untuk kegiatan belajar mengajar bahasa Arab sangat terbatas sehingga mengakibatkan terbatasnya pemberian materi kosakata bahasa Arab. Adapun upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi problem yang berkaitan dengan kurang matangnya perencanaan dalam pengajaran kosakata bahasa Arab, guru berupaya untuk menyesuaikan perencanaan pengajaran kosakata bahasa Arab dengan kondisi peserta didik dan kondisi yang terjadi dalam proses pengajaran kosakata bahasa Arab. Upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi problem yang berkaitan dengan tidak adanya dokumen khusus yang menunjukkan perkembangan kemajuan siswa dalam memahami dan menguasai kosakata bahasa Arab, adalah dengan membuat evaluasi lisan secara berkala yaitu setiap kali selesai memberikan materi kosakata bahasa Arab sehingga senantiasa terlihat sampai sejauhmana perkembangan kemajuan siswa dalam memahami kosakata bahasa Arab. Selain itu, untuk dokumen tertulis mengenai perkembangan kemampuan siswa dalam memahami kosakata bahasa Arab ini, guru berupaya mulai membuat catatan mengenai materi yang telah disampaikan pada kolom penilaian disetiap pertemuan. Perkembangan kosakata siswa dapat dilihat dari catatan mengenai jumlah kosakata yang telah dikuasai oleh siswa. Sedangkan untuk permasalahan yang berkaitan dengan terbatasnya media atau alat peraga sebagai penunjang dalam pengajaran kosakata bahasa Arab, guru berupaya memberikan materi dengan alat peraga yang dekat dengan diri peserta didik. Mengenai problem yang berkaitan dengan kurangnya alokasi waktu yang tersedia, guru telah berupaya mengatasi permasalahan tersebut dengan memberikan materi-materi yang dirasa mudah dipahami dan dekat dengan diri peserta didik sehingga tidak terlalu memakan banyak waktu, misalnya materi tentang anggota badan. UMI LATIFAH - NIM. 004202492013-06-03T10:43:27Z2016-10-12T04:16:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8009This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/80092013-06-03T10:43:27ZKOMPETENSI PENERJEMAHAN BAHASA ARABTransnational capability of translator depend on his education and
training background. For the translaterfrom Arabic language to Indonesian
language needs acquiring the Arabic language perfectly and Indonesian
language correctly. Besides, The interpreter has to passed a comprehensive
knowledge on the translated material of text.The succesfull
teaching of translation depend on various factors; technical factors,
translation's procedure, acquiring the sources language and the second
language.Adzfar Ammar2013-06-20T13:46:19Z2017-05-02T06:40:39Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8290This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/82902013-06-20T13:46:19ZKESESUAIAN ANTARA PERENCANAAN
DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
KELAS X MAN WONOKROMO BANTUL
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Nisa Kholifah. Kesesuaian Antara Perencanaan Dan Pelaksanaan
Pembelajaran Bahasa Arab Kelas X Madrasah Aliyah Negeri Wonokromo Bantul
Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Bahasa Arab Fakultas
Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2013.
Tujuan penelitian ini yaitu: pertama, untuk mengetahui konsistensi antara
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab di kelas X Madrasah AN
Wonokromo Bantul. Kedua, untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat
guru dalam melaksanakan perencanaan secara konsisten. Ketiga, untuk
mengetahui upaya guru dalam mengatasi masalah-masalah yang muncul di tengah
proses pembelajaran bahasa Arab.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Rancangan yang digunakan
adalah rancangan deskriptif. Subyek penelitian adalah guru bahasa Arab dan
siswa kelas X MAN Wonokromo Bantul. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, konsistensi antara perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab kelas X MAN Wonokromo secara umum
baik karena komponen perencanaan sudah terpenuhi, akan tetapi metode yang
seharusnya menumbuhkan keaktifan siswa belum terlaksana dengan maksimal.
Faktor penghambat yang muncul ditengah proses pembelajaran antara lain:
perbedaan daya tangkap siswa terhadap materi, keterbatasan waktu, faktor internal
guru, dan kurang lancarnya siswa dalam membaca teks Arab. Upaya guru untuk
mengatasi masalah tersebut antara lain: memahami kemampuan masing-masing
siswa, menerapkan metode yang telah direncanakan, mengontrol kelas agar tetap
kondusif, dan membagi waktu dengan tepat.NIM. 09420153 NISA KHOLIFAH2013-06-20T14:32:28Z2017-04-27T07:56:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8291This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/82912013-06-20T14:32:28ZPENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA ARAB DI MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF PATALAN
BANTUL YOGYAKARTA
Mawar Udin, Penanaman Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran
Bahasa Arab di MI Ma’arif Patalan Bantul. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas
Trabiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013.
Latar belakang penelitian ini adanya kondisi yang sangat memprihatinkan
terhadap generasi penerus bangsa yang semakin jauh dari nilai-nilai karakter dan
budaya bangsa. Melihat kondisi tersebut maka sekolah sebagai institusi
pendidikan mempunyai tanggung jawab untuk membentuk dan mengembangkan
karakter siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pembelajaran bahasa
Arab dalam pendidikan karakter, aplikasi pendidikan karakter dalam pembelajaran
bahasa Arab dan nilai-nilai karakter apa saja yang dikembangkan di dalam
pembelajaran bahasa Arab.
Subjek penelitian ini antara lain kepala madrasah, guru mata pelajaran
bahasa Arab, penelitian ini menggunakan analisis diskriptif kualitatif.
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam penananam pendidikan
karakter di MI Ma’arif Patalan Bantul memiliki tiga jalur yaitu melalui institusi
madrasah, guru bahasa Arab, dan kurikulum. Pendekatan penanaman karakter di
MI Ma’arif Patalan menggunakan knowing (pengenalan), feeling (menyukai),
acting (tindakan). Nilai-nilai karakter yang dikembangkan di MI Ma’arif Patalan
secara garis besar terdapat delapan belas nilai karakter. Hal ini dibuktikan dengan
hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang diperoleh. NIM. 09420065 MAWAR UDIN2013-06-20T14:35:13Z2017-04-19T06:43:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8292This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/82922013-06-20T14:35:13ZPENGARUH EKSTRA BACA TULIS AL-QUR’AN TERHADAP PRESTASI
BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS VII MTsN SEMANU
GUNUNGKIDUL
Dewi Khoiriatul Muslihah (NIM. 09420117). Pengaruh Ekstra Baca Tulis Al-
Qur'an terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa kelas VII MTs N Semanu
Kabupaten Gunungkidul. Skripsi. Yogyakarta: Program Strata I Jurusan Pendidikan
Bahasa Arab (PBA) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara
Ekstra Baca Tulis Al-Qur'an (X) terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab ( Y ) siswa
kelas VII MTs N Semanu Gunungkidul tahun ajaran 2012/2013.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian
lapangan. pengumpulan data dilakukan dengan metode angket, observasi, interview
dan dokumentasi. Analisis menggunakan regresi linier sederhana.
Hasil penelitian ini mennjukkan bahwa: (1) , Ekstra baca tulis Al-Qur’an berada
pada kategori sedang yaitu pada kelas interval 74 – 80 dengan skor 85,29 %.
Pengkategorian ini dibedakan lagi menjadi positif ( Sangat tinggi, Tinggi, dan sedang
) dan negatif ( Rendah dan sangat rendah dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kegiatan ekstra baca tulis Al-Qur’an di MTsN Semanu Gunungkidul termasuk dalam
kategori positif. (2) Prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas VII yang dilaksanakan di
MTsN Semanu Gunungkidul berada pada kategori sedang yaitu pada kelas interval
74 - 80 dengan skor 88,294 %. Ekstra tersebut termasuk dalam kategori positif. (3)
Diketahui dari perhitungan statistik terdapat pengaruh yang signifikan antara ekstra
baca tulis Al-Qur'an (X) terhadap prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas VII MTsN
Gunungkidul tahun ajaran 2012-2014. Hal ini berdasarkan hasil analisis
menggunakan linier sederhana melalui program SPSS 16.00 for windows, yaitu
diperoleh t hitung sebesar 2,848 dan hasil tersebut dikonsultasikan dengan t tabel
pada taraf signifikan 5% dengan N = 34, yaitu 2,04. Dengan ketentuan jika t hitung >
t tabel atau 2,848> 2,04 (5%), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, ada
pengaruh yang signifikan antara ekstra baca tulis Al-Qur'an terhadap prestasi belajar
bahasa Arab siswa kelas VII MTsN Gunungkidul.
NIM. 09420117 DEWI KHOIRIATUL MUSLIHAH2013-06-21T09:14:07Z2017-04-18T06:39:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8300This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/83002013-06-21T09:14:07ZKORELASI GAYA BELAJAR BAHASA
DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB
SISWA KELAS VIII MTs N PAKEM TAHUN AJARAN 2012/2013Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara
gaya belajar yang meliputi gaya belajar field dependent dan field independent
dengan prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas VIII MTs N Pakem.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs N Pakem tahun ajaran
2012/2013 sebanyak 142 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik
random sampling atau sampel acak. Ukuran sampel sebagaimana ditentukan oleh
Suharsimi Arikunto, maka jumlah sampel yang diambil sebanyak 71 siswa atau
50% dari jumlah populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan
observasi, interview, dokumentasi dan angket. Analisis instrument meliputi
analisis validitas dan reliabilitas. Hasil analisis validitas menunjukkan dari 40
butir angket terdapat 36 butir terbukti valid.
Analisis data meliputi analisis korelasi dan regresi ganda. Hasil penelitian
menunjukkan: (1) Ada hubungan positif dan signifikan antara gaya belajar field
dependent dengan prestasi belajar bahasa Arab. Hal ini ditunjukkan oleh nilai
koefisien korelasi parsial sebesar 0,534 yang lebih besar dari harga r tabel sebesar
0,227. (2) Ada hubungan positif dan signifikan antara gaya belajar field
independent dengan prestasi belajar bahasa Arab. Hal ini ditunjukkan oleh nilai
koefisien korelasi parsial sebesar 0,507 yang lebih besar dari harga r tabel sebesar
0,227. (3)Ada hubungan positif dan signifikan antara gaya belajar field dependent
dan field independent secara bersama-sama dengan prestasi belajar bahasa Arab.
Hal ini ditunjukkan oleh hasil uji signifikansi dengan nilai F hitung sebesar
27,502 lebih besar dari harga F tabel sebesar 3,13. Dari sini dapat disimpulkan
bahwa semakin tepat siswa kelas VIII MTs N Pakem dalam menggunakan gaya
belajar field dependent dan field independent maka akan semakin tinggi pula
prestasi belajar bahasa Arab mereka.NIM. 09420024 ANIK MULYATI2013-07-23T09:54:44Z2013-07-23T09:55:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5476This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54762013-07-23T09:54:44ZPERSEPSI PENGGUNA TERHADAP PELAYANAN REFERENSI DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi pengguna terhadap pelayanan referensi di UPT Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yang aktif telah terdaftar menjadi anggota perpustakaan yang berjumlah 3.037, dari 3.037 tersebut diambil sampel dengan teknik menggunakan rumus yamane sehingga diperoleh 99 sampel. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan empat metode, yaitu observasi, dokumentasi, wawancara dan kuesioner (angket). Variabel penelitian yang digunakan untuk mengukur persepsi pengguna terhadap pelayanan referensi menggunakan lima dimensi: informasi, bimbingan, bibliografi, supervisi dan intruksi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persepsi pengguna terhadap pelayanan referensi di UPT Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta dikategorikan baik, dengan total keseluruhan nilai rata-rata 2,75. yang terdiri dari: referensi sebagai informasi (2,76), referensi sebagai bimbingan (2,75), referensi sebagai bibliografi (2,74), referensi sebagai supervisi (2,76), referensi sebagai intruksi (2,72) Dari hasil penelitian ini perlu adanya kebijakan dengan pihak-pihak terkait dan evaluasi dalam pengadaan koleksi agar dapat relevan sesuai dengan kebutuhan pengguna. div WINARNO - NIM. 071400992013-07-24T09:55:01Z2017-04-05T06:45:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5495This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54952013-07-24T09:55:01ZSTRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VII MTs NEGERI WONOKROMO PLERET BANTUL YOGYAKARTA ABSTRAK Tujuan dari penyusunan skripsi ini ialah untuk mengetahui strategi pembelajaran bahasa Arab dalam meningkatkan minat belajar siswa serta pengembangan strategi pembelajaran, dan untuk mendeskripsikan pelaksanaan strategi pembelajaran bahasa Arab yang ada pada kelas VII MTs Negeri Wonokromo. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif, dengan mengambil obyek penelitian pada siswa kelas VII MTs Negeri Wonokromo tentang strategi pembelajaran bahasa Arab dalam meningkatkan minat belajar siswa. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif analitik, yaitu dengan mendeskripsikan dan menganalisis semua hal yang menjadi fokus dalam penelitian. Dalam pembahasan dan pengkajian data-data, menggunakan metode deduktif-induktif yaitu dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya sehingga menjadi satuan yang dapat diolah.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran bahasa Arab dalam meningkatkan minat belajar siswa di kelas VII MTsN Wonokromo dilakukan dengan menerapkan strategi yang bervariasi dan tidak monoton di setiap tahap pembelajaran, baik pada tahap awal, inti, maupun akhir atau penutup serta evaluasi dan tindak lanjutnya. Serta pembelajaran yang menyenangkan dimana siswa diajak untuk belajar dengan permainan, sehingga siswa aktif selama dalam pembelajaran berlangsung. Diantara strategi yang dapat meningkatkan minat ialah: Quiz Team, Card Sort, Information Search, True or False, Reading Aloud, Topical Review. Sedangkan strategi yang kurang dapat meningkatkan minat belajar siswa ialah : Card Match dan Guided Teaching, akan tetapi jika strategi ini digunakan secara maksimal dan bervariasi siswa akan tertarik dengan materi yang guru ajarkan. Sedangkan variasi-variasi dalam pembelajaran sebagai berkut: variasi gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan variasi interaksi antara guru dengan siswa. Dalam pengembangan dan penggunaan strategi pembelajaran yang diterapkan guru tidak lepas dari beberapa faktor pendukung, yaitu: pertama, Siswa sebagai subyek serta obyek dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran akan berjalan lancar atas partisipasi siswa, sikap responsif dan aktif dalam pembelajaran. Kedua Guru, Pembelajaran akan berjalan efektif apabila guru mampu menerapkan strategi pembelajaran dengan baik dan benar. Dan ketiga Fasilitas, sebagai alat perantara untuk menyampaikan materi pembelajaran. div ANIS SILFANA - NIM. 06420036 2013-09-26T01:37:53Z2017-04-04T03:52:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3784This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37842013-09-26T01:37:53ZPENGENALAN BAHASA ARAB MELALUI METODE GERAK DAN LAGU DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM PDHI JOGORAGAN BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Metode Gerak dan Lagu Sebagai Pembelajaran Bahasa Arab Pada anak-anak TK, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, manfaat, metode-metode, media, evaluasi serta kekurangan dan kelebihan gerak dan lagu sebagai metode dalam pembelajaran bahasa Arab. Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi karya tulis ilmiah yang mampu memperkaya wawasan tentang metode gerak dan lagu pada anak-anak TK dalam pembelajaran bahasa Arab khususnya dan pembelajaran pada umumnya.
Penelitian lapangan (Field research) ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar belakang TK Islam PDHI Jogoragan Banguntapan Bantul Yogyakarta. Pegumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa metode. Metode observasi, metode wawancara, metode dokumentasi dengan sumber data guru-guru TK Islam PDHI Jogoragan Banguntapan Bantul Yogyakarta. Adapun pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan : 1) Perencanaan yang dilakukan dalam pembelajaran bahasa Arab sangat sederhana yaitu : memilih gerak dan lagu yang gerak dan lagu tersebut sudah dikuasai oleh salah satu guru TK Islam PDHI, kemudian guru tersebut melatih guru-guru yang lain dengan gerak dan lagu yang dikuasai. Adapun tujuan pembelajaran bahasa Arab di TK Islam PDHI adalah bersifat pengenalan dan membentuk pengertian. 2) Proses pembelajaran bahasa Arab di TK Islam PDHI belum dimasukan ke dalam kegiatan inti, melainkan pada kegiatan belajar tambahan dengan langkah-langkah tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang telah ada. 3) evaluasi dilaksanakan dengan cara: pengamatan, pencatatan anekdot, dan portofolio. Kelebihan dari metode gerak dan lagu antara lain : memberikan suasana senang, membantu menguatkan daya ingat anak, dengan gerak anak mengekspresikan perasaannya, menghilangakan kebosanan. Sedangakan kekurangan dari metode gerak dan lagu dapat di lihat dari dua segi, segi linguistik dan segi non lingustik. Segi lingusitik antara lain : anak-anak merasa asing dengan bahasa Arab, perbedaan tulisan, dan perbedaan atau persamaan bunyi huruf Arab. Segi non linguistik antara lain: anak-anak berlebihan dalam bergerak, belum ada guru khusus bahasa Arab, kurikulum yang belum baku, kuragnya referensi lagu bahasa Arab, dan tidak semua anak mau maju ke depan. Melihat begitu besarnya manfaat gerak dan lagu dalam pembelajaran, maka hendaknya guru lebih kreatif untuk meningkatkan kualitas diri, sehingga dalam mengajar tidak hanya menggunakan satu metode saja, sehingga pembelajaran bahasa Arab akan menyenangkan anak-anak. AMRIE POERBHA YOGYA SAYEKTIE - NIM. 054200542013-11-19T02:23:49Z2015-07-03T04:25:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9435This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/94352013-11-19T02:23:49ZIKHTILAT AL LUGHAH WA AL TADKHIL FI AL MUHADATHAH AL YAWMIYYAH 'INDA SAKAN AL 'ARAB AL INDUNESIYYIN FI QARYAH AMPEL SURABAYA (DIRASAH IJTIMAIYYAH LUGHAWIYYAH)Dalam kajian skripsi ini, peneliti akan menyuguhkan sebuah fenomena bahasa unik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat keturunan arab di kelurahan Ampel. Di wilayah yang memilki mayoritas penduduk keturunan Arab ini, dapat ditemukan sebuah fenomena percapakan yang unik, yaitu campur kode dalam komunikasi mereka. Dengan memasukkan kode Arab, baik bagi mereka yang bekomunikasi dengan bahasa Jawa maupun bagi mereka yang berkomunikasi dengan bahasa Indonesia.
Dari fenomena ini penulis akan meneliti secara komprehensif mengenai bentuk-bentuk campur kode yang mereka gunakan berikut fungsi dari campur kode tersebut. Selain penulis juga ingin mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan fenomena ini muncul di tengah-tengah masyarakat, penulis juga ingin meneliti kemungkinan adanya interferensi dalam komunikasi mereka.
Setelah melakukan penelitian peneliti menemukan beberapa bentuk campur kode yang digunakan dalam komunikasi mereka. Bentuk-bentuk tersebut antara lain nominal, verba, numeral, pronominal, pronominal possesiva, kata berimbuhan, dan kata ulang. Selain itu peneliti juga menemukan beberapa interferensi pada bahasa Arab. Adapun fungsi digunakannya campur kode tersebut adalah sebagai ragam komunikasi ringkas, menyebutkan nominal harga, dan sebuah ungkapan khas.
Dalam penelitian, peneliti juga menemukan beberapa faktor adanya campur kode dalam komunikasi mereka, antara lain, warga keturunan Arab memiliki jumlah yang dominan yang menyebabkan munculnya komunitas tutur tersebut, sebagai warga keturunan Arab mereka tentunya memilki pengetahuan tentang bahasa Arab walau dengan pemahaman yang tidak sama baiknya dengan bahasa pertama, dan yang terakhir latar belakang sosial yang kental dengan nuansa keagamaan Islam memunculkan semangat belajar dan berkomunkasi dengan bahasa Arab. NIM. 09110050 ACHMAD HIMDI ASSYAKIR2013-11-19T02:24:04Z2015-07-03T04:27:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9436This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/94362013-11-19T02:24:04ZKALIMAH KITAB WA MUSHTAQATUHA FI SURAT AL BAQARAH (DIRASAH DALALIYYAH SIYAQIYYAH)Surah Al-Baqarah yang merupakan surah terpanjang dan diturunkan di
kota Madinah ini terdiri dari 286 ayat. Di dalam surah Al-Baqarah ini, terdapat
variasi makna kitab yang nantinya akan menimbulkan beberapa makna. Penelitian
ini membahas tentang pemahaman makna kata kitab dan derivasinya dalam surah
Al-Baqarah dan faktor-faktor yang melatar belakanginya. Tujuan penelitan ini
adalah untuk mendapatkan pemahaman yang tepat terhadap kata kitab dan
derivsinya dalam surah Al-Baqarah.
Sumber data yang digunakan pada penelitain ini meliputi sumber data
primer dan sekunder. Sumber data primer yaitu Al-Qur`an,dan sumber data
sekunder berupa kamus-kamus (Arab-Arab, Arab-Indonesia, dan Indonesia-Arab),
dan buku-buku semantik serta bahan referensi lainya yang berkaitan dengan
penelitian ini. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif-deskriptif dengan
mengumpulkan data-data yang ada dalam Al-Qur`an. Kemudian tahapan analisis
data pada penelitian ini, menggunakan analisis semantik kontektual.
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pemahaman makna kata
kitab dalam surah Al-Baqarah, didapatkan hasil yaitu; (1) kata yaktub yang
bermakna membukuan, dan penulisan sebanyak 10 kata, (2) kata katabat yang
bermakna memberi tambahan (kitab injil dan taurat yang sudah di beri tambahan
oleh bani Isra`il.) sebanyak 2 kata, (3) kata kitab yang bermakna apa-apa yang
diturunkannya Allah berupa ayat-ayat,tanda-tanda maupun kitab-kitab sebanyak 7
kata, (4) kata al-kitab yang bermakna Taurat dan Injil sebanyak 17 kata, (5) kata
kitab yang bermakna Al-Qur`an sebanyak 4 kata, (6) kata kitab yang bermakna
perjanjikan atau di tetapkansebanyak 1 kata, (7) kata kutiba yang bermakna
mewajibkan sebanyak 6 kata dan, (8) kata kataba yang bermakna membolehkan
sebanyak 1 kata.NIM. 08110034 AHMAD BASUKI2013-11-19T02:26:57Z2015-07-06T02:31:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9491This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/94912013-11-19T02:26:57ZFENOMENA INTERFERENSI DALAM PERCAKAPAN SEHARI-HARI SANTRIWATI PONDOK MODERN ASSALAM TEMANGGUNGPondok Modern Assalaam Temanggung merupakan salah satu pondok
pesantren yang menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa yang digunakan seharihari
dalam berkomunikasi. Namun terdapat berbagai kendala dalam pelaksanaannya,
seperti keadaan lingkungan sekitar yang berinteraksi dengan bahasa Indonesia
maupun bahasa Jawa. Di sisi lain para santriwati berusaha untuk mematuhi peraturan
dan menghindari hukuman, sehingga bahasa Arab yang digunakan dalam
berkomunikasi kurang memperhatikan kaidah tata bahasa Arab, seperti:
(dikecilkan) disoghirkan,(disapu) ditaknis
Contoh di atas menunjukkan adanya sistem bahasa Indonesia yaitu (di-) yang
masuk dalam sistem bahasa Arab. Dalam sosiolinguistik peristiwa seperti itu disebut
dengan interferensi; yaitu bentuk penyimpangan penggunaan bahasa daari normanorma
yang ada.
Metode penelitian yang digunakan mencakup pengumpulan data, analisis data,
dan hasil analisis. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan teknik observasi
dan wawancara yang dilakukan kepada santriwati Pondok Modern Assalaam
Temanggung. Analisis data menggunakan metode agih, yaitu metode yang alat
penentunya ada di dalam dan menjadi bagian dari bahasa yang diteliti. Hasil analisis
data menggunakan metode penyajian informal, yaitu penyajian hasil analisis yang
berwujud perumusan dengan kata-kata biasa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk fi’il mabni majhul yang
digunakan oleh santriwati Pondok Modern Assalaam Temanggung adalah fi’il madhi
dan fi’il mudhari’. Faktor-faktor yang menyebabkan adanya kesalahan dalam
penggunaan fi’il mabni majhul adalah kurangnya pengetahuan para santriwati
tentang kaidah Bahasa Arab, masih diutamakannya pemberian kosa kata baru dari
pengurus tiap harinya namun dan hanya sebatas pada penggunanannya pada fi’il
madhi dan fi’il mudhari’ saja, kesalahan dalam penggunaan fi’il mabni majhul sudah
ada sejak periode-periode sebelumnya namun sampai saat ini belum ada langkahlangkah
yang dilakukan untuk meminimalisir kesalahan tersebut, serta kurangnya
peran ustadzah dalam pengembangan bahasa Arab dikarenakan jumlah ustadzah
yang tidak seimbang dengan jumlah paara santriwati yang ada sehingga kurang
adanya pendampingan khusus terhadap para santriwati. Upaya yang dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan dalam penggunaan fi’il mabni majhul adalah meningkatkan
kesadaran dan pengajaran tentang kaidah bahasa Arab kepada para santriwati, para
tenaga pengajar perlu menyiapkan metode pengajaran bahasa yang menarik dan
mudah dipahami, dan diadakannya ekstrakulikuler untuk pengembangan bahasa
Arab.NIM. 09110080 AFNI MAHDIYATUL KHOIRIYAH2013-11-27T03:10:46Z2013-11-27T03:10:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9590This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/95902013-11-27T03:10:46ZSTUD1 TENTANG PENGAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA ARAB DI MTS PONDOK PESANTREN HUBBULLAH TAPA GORONTALODari hasil penelitian yang telah penulis lakukan di Pondok Pesantren
Hubullah Tapa Gorontalo selama kurang lebih dua bulan dan dari data yang
telah diolah dan dianalisa secara mendalam, maka akhirnya &pat ditarik
kesimpulan yang menjadi jawaban dari suatu rumusan masalah yang ada.
Berikut adalah kesimpulan yang dapat penulis paparkan.
1. Pelaksanaan pengl- ketera ilan menulis bahasa Arab di Pondok Pesantren Hubullah Tapa Gorontalo adalah sebagi seba-g i berikut : Guru masuk kelas guru mdasuk kel1as membe rikan prolog dan menenuan materi huruf yang akan dtulis, Guru menulis di papan tulis huruf yang sudah ditentukan, Guru menulis kaida serta menerangkannya, Guru menyuruh siswa menulis atau menirukan persis yang ada di papan tulis, Guru mengoreksi hasil tulisan siswa sarnbil memperbaikinya, Guru menyuruh kembali siswa sekali lagi untuk menuliskan, dengan huruf yang sama, Guru memberi tugas yang harus dikerjakan di kamar masingmasing.
2. Ada pun materi dan metode pengajaran keterampilan menulis bahasa Arab di Pondok Pesantren Hubullah Tapa Gorontalo antara lain: Menulis ayat - ayat pendek atau mahfuzhat dengan jenis tulisan Khat Naskh untuk kelas I MTs dan khat Rig 'ah untuk kelas I1 dan I11 MTs.
Adapun metode pengajaran keterampilan menulis bahasa Arab di Pondok Pesantren Hubdlah Tapa Gorontalo menggunakan metode Tradisional, indikasi dari metode ini adalah pengarahan
terhadap kaidah atau gramatika dan aktifitas menulis disamping juga membaca.
Sedangkan kendala yang dihadapi siswa mau pun guru dalam proses kU pengajaran eterampilan menulis bahasa Arab di Pondok Pesantren Hubullah Tapa Gorontalo sebagai mana yang telah penulis paparkan di bab. III antara lain: Jam mata pelajaran untuk materi Khat kurang, Kurang minatnya para siswa terhadap materi ini, kecuali jika diberitahu adanya kejuaraan-kejuaraan tentang kaligrafi, Kurangnya rasa kompotitif antar para siswa, sehingga mengurangi minat dalam memperdalam keterampilan ini.
Ketidak tahuan siswa tentang huruf Hija'iyah, (untuk siswa -pernula) terutama penulisan huruf yang berada di awal, tengah dan akhir kalimat. & Kurangnya perbendaharaan kata, sehingga menyulitkan siswa pada saat guru memberikan materi. Dengan adanya kekurangan atau kendala itu, maka para guru-guru mengambil inisiatif untuk menanggulanginya dengan cara menambah
jadwal materi di luar jam pelajaran formal. Hal ini menujukkan perhatian yang besar terhadap keterampilan menulis itu sendiri. Di antara solusi itu adalah pemberian tugas sesering mungtun kepada siswa dan mengadakan pengajian dengan menggunakan kitab-kitab dasar sambil melatih indra
siswa dan membuat sanggar seni kaligrafi.NIM: 97423597 ABDUL WARIS MOBONGGI2014-03-06T04:57:16Z2017-04-12T01:49:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9946This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/99462014-03-06T04:57:16ZPERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA ARAB DI MAN SAWIT BOYOLALI
(Perspektif teori belajar behavioristik) Nur Azizah Almubarokah, Peran Guru Dalam pembelajaran Bahasa Arab
di MAN Sawit Boyolali (Perspektif teori belajar behavioristik). Skripsi. Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab, fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran apa saja yang diperankan
guru bahasa Arab dalam pembelajaran bahasa Arab serta mengevaluasi
pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab di MAN Sawit Boyolali.
Jenis penelitian ini adalah field research (penellitian lapangan). Subyek
penelitian ini adalah siswa, guru, Kepala Madrasah dan Tata Usaha (TU). Metode
pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif-analitik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan yang diperankan guru
bahasa Arab MAN Sawit Boyolali terbagi menjadi 2, yaitu : peran guru formal
dan nonformal. Peran guru formal meliputi : informator, fasilitator, motivator, dan
evaluator. Serta dalam proses pembelajaran guru menggunakan teori peranan
behaviorisme. Sedeangkan peran guru informal meliputi : pembimbing dan
pengawas. Dalam hal ini guru menggunakan teori peran humanistik.
NIM. 08420070 NUR AZIZAH ALMUBAROKAH2014-02-25T08:45:32Z2017-03-31T01:38:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10291This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/102912014-02-25T08:45:32ZPENERAPAN METODE LANGSUNG (MANHAJ AL MUBAASYIR) DALAM PENGAJARAN BAHASA ARAB BAGI SISWA KELAS 1 MTs PONDOK PABELAN MUNGKID MAGELANG Mempelajari dan mendalami pengetahuan agama Islam dari sumbernya yang asli memang tidak mungkin tanpa menguasai bahasa Arab. Di dalam pengajaran bahasa Arab tidak terlepas dari sejumlah komponen-komponen pengajaran yang meliputi: tujuan, bahan pelajaran, belajar mengajar, metode, media atau alat, sumber, evaluasi, guru serta anak didik sebagai factor yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar.
Metode penelitian yang digunakan meliputi; Metode Penentuan Subyek, metode pengumpulan data, metode analisa data.
Setelah mengumpulkan data, mengolah dan menganalisa data sehingga hasil penelitian yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Proses pelaksanaannya dengan penerapan Direct Method atau Metode Langsung, sedangkan kesulitan – kesulitan dalam pengajaran bahsa Arab dengan Direct Method di Madrasah Tsanawiyah pondok Pabelan adalah kurangnya fasilitas alat peraga yang digunakan dalam pengajaran bahasa Arab.NIM. 97423579 MUHAMMAD ISKANDAR ZULKARNAEN 2014-03-28T02:24:10Z2015-07-10T03:17:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11462This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/114622014-03-28T02:24:10ZASMA AL-ISYARAH FIAL-LUGHA T Al AL- 'ARABIYYAH W A AL-INJILEIYYAH” (DIR ASAH TAHLTLIYYAH A T-TA QHABITLIYYAHBahasa pada hakikatnya adalah salah satu bagian yang tak terpisahkan dari sekian
banyak aspek kehidupan manusia. Melalui bahasa kita bisa menyampaikan ide, gagasan,
dan maksud tujuan dalam berinteraksi satu sama lain. Dengan demikian, bahasa dapat
dipahami sebagai alat/ sarana dalam melakukan kegiatan komunikasi sosial antar anggota
masyarakat. Bahasa Arab dan Inggris merupakan dua diantara bahasa resmi internasional
yang mempunyai peranan signifikan dalam dunia ilmu pengetahuan dan kesusasteraan
sepanjang zaman. Masing-masing bahasa tersebut tentu punya kaidah dan aturan otonom
dalam pembentukan kata dan strukturnya. Namun terkadang sering kita temukan adanya
dimensi kesamaan corak atau kemiripan struktur dan tipologinya akibat dari pengaruh
timbal balik antar bahasa yang bersentuhan dalam proses sejarah yang panjang.
Dalam bahasa Arab kita mengenal sebuah kaidah gramatikal yang disebut isim
isyarah (Asma’ al-Isyarah). Isim isyarah adalah kata yang lazim dipakai sebagai kata
penunjuk letak kedudukan/ keberadaan suatu subjek atau objek sasaran, baik yang tampak
nyata atau tidak nyata, sedang berhadapan atau tidak, hingga sesuatu berada dekat atau
jauh sekalipun dengan menggunakan sebuah benda, langsung dengan tangan atau dengan
gerak tubuh lainnya. Sedangkan dalam bahasa Inggris kita juga temukan adanya kelas
kata yang mirip dan serupa. Struktur yang dimaksud adalah determiners demonstrative,
demonstrative pronouns, dan demonstrative adjectives. Kata-kata tersebut merupakan
beberapa dari sekian jenis kelas kata yang terdapat dalam tata bahasa inggris (grammar),
yang dapat berfungsi sebagai kata sandang, kata ganti, dan kata sifat.
Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis kontrastif yang bertujuan untuk
mengetahui persamaan dan perbedaan kata penunjuk dalam bahasa arab dan inggris,
mengidentifikasikan, dan memprediksi variasi yang muncul dari perubahan kata dan
fungsi dalam kalimat. Sedangkan faedah yang bisa didapatkan yaitu, memberikan
kemudahan dalam memahami dua bahasa yang berbeda dan menambah informasi dalam
kegiatan pembelajaran bahasa asing. Adapun Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kualitatif lebih tepatnya studi pustaka/ literatur. Sedangkan metode analisis
data yang digunakan adalah deskriptif-analitik atau analisis deskriptif.
Hasil penelitian ini akan menunjukkan bahwa isim isyarah dari segi struktur
pembentukan kata adalah kata yang (mabni) kecuali untuk kata penunjuk bentuk dual
ganda laki-laki (mudzakkar) dan perempuan (mu’annats) yang (mu’rab), pola (musyar
ilaihi) selalu mengalami perubahan mengikuti macam bentuk yang ditunjuk (musyar),
baik itu gender, jumlah, genus, dan letak keberadaan. Apabila dalam kalimat ia berfungsi
sebagai mubtada’, fa’il, dan maf’ul. Sedangkan dalam bahasa inggris digunakan bebas,
tidak punya spesifikasi gender (feminim & masculin) dan genus, tetapi punya spesifikasi
jumlah (singular & plural), letak keberadaan (jauh dan dekat). Apabila kata tersebut
berada dalam sebuah bentuk susunan frase, klausa, dan kalimat dapat berfungsi sebagai
subjek,objek, dan pelengkap.
NIM. 06110055 ADE RAHMAN2014-04-04T01:44:57Z2017-04-26T07:22:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11614This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/116142014-04-04T01:44:57ZPRESTASI MENULIS BAHASA ARAB PADA ASPEK IMLĀ DI PONDOK PESATREN IBNUL QOYYIM PUTRI YOGYAKARTA Tahun Ajaran 2012/2013Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prestasi siswi kelas II Tsanawiyah dalam menulis bahasa arab pada aspek Imlā di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Yogyakarta. Untuk mengetahui proses pembelajaran Imlā kelas II Tsanawiyah Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri. Selain itu untuk mengetahui prestasi siswi dalam menulis bahasa arab kelas II Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Yogyakarta,dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi siswi. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada semua pihak yang berkecimpung di pembelajaran Bahasa Arab umumnya, dan khususnya di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri sendiri sebagai tempat dilakukanya penelitian ini.
Penelitian ini menggunakan metode penentuan subyek yaitu: (siswi kelas II Tsanawiyah Ibnul Qoyyim Putri, Kepala Madrasah dan wakilnya serta karyawan, ibu guru pemegang bidang studi Imlā dictation). Dan metode pengumpulan data yaitu: (observasi, interview, angket, dokumentasi) analisis dilakukan dengan metode analisa kualitatif dan metode analisa kuantitatif sebagai penguat.
Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa Prestasi Siswi kelas II Tsanawiyah Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Yogyakarta dalam menulis Bahasa Arab yang telah dianalisa yaitu dengan nilai rata-rata 75, nilai rata-rata tersebut dapat di interprestasikan bahwa kemampuan Imlā dapat dikategorikan baik atau mampu. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi Presstasi Siswi dalam menulis Imlādi Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Yogyakarta adalah: 1) Faktor minat siswa yang tinggi terhadap pelajaran Imlā. 2) Faktor kebiasaan siswi yang baik di luar sekolah sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswi. 3) Faktor fasilitas sekolah yang memadai sehingga sangat menunjang proses belajar mengajar Imlā di lingkugan sekolah. 4) Faktor kemampuan guru yang baik dan jelas dalam hal menagajar. 5) Faktor pengetahuan tambahan siswi yang baik dalam belajar berbahasa dalam kesehariannya dan diikuti dengan kegiatan yang padat di asrama putri, keterampilan siswi dalam menulis bahasa arab sudah baik karena dengan adanya bidang studi imla atau dictation tersendiri siswi di pastikan banyak latihan, selain itu adanya pembelajaran kaidah-kaidah penerapan dalam menulis bahasa Arab. Bahasa adalah kepentingan tersendiri bagi kita jika kita menggunakan bahasa itu setiap saat maka tidak ada kesulitan dalam menulis bahasa Arab.NIM. 08420036 IIS PURNAMA WATI2014-04-10T11:32:29Z2015-07-27T04:18:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11819This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/118192014-04-10T11:32:29ZNOVEL RA’AITU RAMALLAH KARYA MOURID
BARGHOUTI: ANALISIS POSKOLONIAL
Skripsi yang berjudul Identitas dalam NOVEL RA’AITU RAMALLAH KARYA MOURID
BARGHOUTI: ANALISIS POSKOLONIAL ini mengkaji identitas diaspora Palestina dalam novel
Ra’aitu Ramallah yang merupakan dampak dari pendudukan yang dilakukan oleh Israel.
Peneliti merumuskan dua masalah yang harus dijawab dalam penelitian ini, yaitu identitas
diaspora Palestina dan ambivalensi yang terdapat dalam novel Ra’aitu Ramallah.
Penelitian ini menggunakan metode dekonstruksi Derrida, yaitu sebuah metode
pembacaan cermat dengan cara menginterogasi teksnya, menghancurkan pertahanannya, dan
menunjukkan bahwa seperangkat oposisi berpasangan ditemukan di dalamnya. Dekonstruksi
berusaha untuk melakukan pembalikan sehingga tercapai kesejajaran posisi (juxtaposition).
Dengan menggunakan teori poskolonial dan dibantu dengan metode Dekonstruksi
Derrida, peneliti menemukan bahwa pendudukan yang dilakukan oleh Israel terhadap
Palestina berdampak pada identitas diaspora Palestina, yaitu ketidakpastian apakah mereka
warga, pengungsi atau pengunjung. Peneliti juga menemukan adanya ambivalensi yang
dialami oleh tokoh-tokoh, baik dari pihak penjajah maupun terjajah. Pihak penjajah diwakili
oleh Israel dan pihak terjajah diwakili oleh Palestina.
NIM. 09110046 NOVIA IZZATI2014-04-10T11:36:00Z2015-07-27T01:35:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11820This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/118202014-04-10T11:36:00ZASPEK SOSIOLOGI KHOTBAH ZIYAD IBN ABIHI
(DIRASAH IJTIMA’IYYAH ADABIYYAH)
Skripsi yang berjudul “ASPEK SOSIOLOGI KHOTBAH ZIYAD IBN ABIHI
(DIRASAH IJTIMA’IYYAH ADABIYYAH)” ini mengkaji tentang aspek-aspek sosiologis
yang terdapat dalam khotbah Ziyad Ibn Abihi. Sosiologi merupakan ilmu tentang
masyarakat, atau telaah tentang lembaga dan proses sosial manusia yang objektif
dan ilmiah dalam masyarakat. Sosiologi mencoba mencari tahu bagaimana
masyarakat dimungkinkan, bagaimana ia berlangsung, dan bagaimana ia tetap
ada. Jadi, sosiologi sastra menjadikan karya sastra sebagai objek kajian, yang
mengkaji aspek-aspek sosial yang terkandung dalam karya sastra tersebut.
Khotbah ini diangkat sebagai objek kajian karena sarat dengan aspek sosial yang
layak untuk diteliti menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Khotbah ini
disampaikan oleh Ziyad ibn Abihi di atas mimbar, ketika diangkat menjadi
Gubernur Bashrah. Isinya tentang ancaman dan peringatan serta pesan-pesan yang
tersirat, untuk mencegah adanya perlawanan dan pertentangan dalam masyarakat
Bashrah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analitis,
yang secara khusus, merupakan pengejawantahan dari teori Rene Wellek dan
Austin Warren, dengan tujuan untuk mengungkap aspek-aspek sosiologi yang
terkandung dalam khotbah Ziyad. Langkah-langkahnya, yakni pertama, dimulai
dari penelurusan aspek sosial Ziyad sebagai pengarang (khatib) yang terdiri dari
latar belakang sosial, tempat ia dilahirkan dan tinggal, dan pola pemikirannya;
kedua, meneliti tujuan dan pesan khotbah yang dibuatnya; serta ketiga, yakni
langkah yang terakhir adalah penelusuran terhadap pengaruh khotbah tersebut
pada masyarakat setelah dibacakan Ziyad di atas mimbar.
Sebagai kesimpulan dari penelitian ini, peneliti menemukan berbagai
pesan moral yang terdapat di Khotbah Ziyad ibn Abihi seperti kebodohan akan
berujung pada kesesatan, larangan untuk menindas yang lebih lemah dan
merampas hak orang lain, penyelesaian masalah tidak harus dengan kekerasan,
dan tegas itu tidak hanya pada ucapan, tapi juga perbuatan. Selain pesan moral,
peneliti juga menemukan pesan religius, yaitu Allah menjanjikan pahala bagi
siapapun yang taat pada-Nya, anjuran untuk membaca kitab Allah, Adzab pasti
akan menimpa orang yang ingkar, mendekatkan diri pada ajaran agama, serta
menjauhkan diri dari kefasikan dan kejahatan. Sebagaimana yang ditemukan oleh
peneliti, khutbah ini tidak terhenti pada pesan-pesan, melainkan memberikan
pengaruh positif bagi masyarakat Bashrah, seperti terciptanya perdamaian,
tersebarnya rasa aman dan tentram, ketaatan kepada pemimpin, serta teratasinya
kejahatan dan fitnah yang mulanya merajalela.
NIM. 09110039 MUHAMMAD YASIN2014-04-10T11:42:55Z2015-07-27T02:06:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11821This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/118212014-04-10T11:42:55ZKAMUS JAMAK TAKSIR KARYA SYAMSUL HADI TERBITAN GAMA PRESSBahasa merupakan alat interaksi yang digunakan manusia untuk
berkomunikasi. Dari itu, bahasa telah diajarkan sejak Sekolah Dasar hingga
Perguruan Tinggi. Pada saat mempelajari bahasa (terutama bahasa asing)
dibutuhkan adanya sebuah “kamus”. Kamus merupakan salah-satu referensi dalam
membantu memecahkan berbagai permasalahan kosa-kata sebab, kamus adalah
buku yang memuat daftar kosa-kata atau istilah, baik umum maupun khusus
secara alfabetik disertai penjelasan makna, penggunaan, pelafalan, pembentukan,
padanan dalam bahasa lain atau bahasa yang ada dikamus itu. Seiring kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, kamus-kamus (kamus bahasa Arab-Indonesia)
telah banyak beredar. Pada kesempatan kali ini, peneliti melakukan pembahasan
mengenai Kamus Jamak Taksir karya Syamsul Hadi terbitan GAMA PRESS
yang peneliti anggap sebagai salah-satu kamus khusus yang membicarakan
permasalahan jamak taksir. Kamus ini memuat secara lengkap semua isim yang
dijamakkan dengan jamak taksir. Dalam kamus ini dicatat sebanyak mungkin
bentuk jamak taksir yang belum termuat pada berbagai kamus lainnya sehingga,
kamus ini dijadikan sebagai acuan untuk mencari semua jenis jamak taksir. Hal
inilah yang menjadi dasar peneliti untuk meneliti kamus ini. Dan penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui wazan-wazan jamak taksir dan mengetahui shighat
isim ( isim mufrad) dari setiap wazan jamak taksir yang ada pada kamus ini.
Dalam memperoleh data, penelitian ini termasuk penelitian pustaka
(Library research); artinya penelitian yang dilakukan dengan cara mengamati,
menelaah dan mengkaji berbagai literatur serta bahan-bahan kepustakaan yang
sesuai dengan tema penelitian. Sementara itu dalam menganalisis data, peneliti
menggunakan metode deskriptif analitik, yakni memecahkan problem dengan
menggambarkan objek berdasarkan fakta-fakta yang ada, menganalisisnya,
kemudian menarik kesimpulan dari hasil analisis.
Dari hasil analisis jamak taksir yang ada dalam Kamus Jamak Taksir karya
Syamsul Hadi, peneliti menemukan 38 dari 39 wazan jamak taksir. Dari tiap-tiap
wazan ditemukan hal-hal berikut: 1 wazan 31 shighat, 2 wazan 25 shighat, 1
wazan 21 shighat, 2 wazan 20 shighat, 2 wazan 18 shighat, 1 wazan 17 shighat, 2
wazan 16 shighat, 2 wazan 15 shighat, 1 wazan 14 shighat, 2 wazan 13 shighat, 3
wazan 11 shighat, 1 wazan 9 shighat, 2 wazan 8 shighat, 4 wazan 7 shighat, 2
wazan 6 shighat, 4 wazan 5 shighat, 2 wazan 4 shighat, 2 wazan 3 shighat, 2
wazan 1 shighat.
NIM. 07110055 MISBAHUL MUNIR2014-04-10T11:46:50Z2015-07-27T02:09:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11822This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/118222014-04-10T11:46:50ZMAKNA KATA WAIL DALAM AL QURAN
( STUDI ANALISIS SEMANTIK )
Dalam bahasa Arab, setiap kata mempunyai perannya masing-masing sesuai
dengan kedudukannya dan tentunya makna yang ditimbulkan kata tersebut dalam
sebuah konteks kalimat. Semantik adalah studi tentang makna dengan anggapan bahwa
makna menjadi bagian dari bahasa, maka semantik merupakan bagian dari linguistik.
Kajian semantik berkaitan dengan makna suatu kata atau pengetahuan mengenai
derivasi dan pergeseran arti atau struktur makna.
Berangkat dari sini, peneliti ingin mengkaji lebih dalam tentang kata wail dalam
al-Quran, sehingga dapat kita ketahui dan pahami tentang makna yang terdapat dalam
masing-masing kalimat. Dengan demikian pesan yang terkandung dalam al-Quran yang
merupakan wahyu Alloh SWT melalui nabi Muhammad SAW dapat tersampaikan kepada
kita semua.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan ( library Research ) yaitu
penelitian data-data dan informasi yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang
sedang diteliti dengan cara mengkaji dan mempelajari seluruh data yang menjadi
sumber rujukan dari berbagai data kepustakaan dengan ٣ rumusan masalah yaitu apa
makna kata wail dilihat dari makna kamus, kedua apa fungsi kata wail dalam struktur
kalimat yang mengandungnya dalam al-Quran, dan yang ketiga apa hikmah yang
terkandung dalam penggunaan kata wail berupa al-Quran dan data sekunder berupa
data yang mendukung pokok pembahasan yang akan diteliti guna menyempurnakan
penelitian ini, berupa tafsir-tafsir al-Quran, buku-buku ilmu semantik seperti Nadzoriyah
as Syiyaq Baina al Qudama' Wal Muaditsin, dan buku-buku ilmu shorof seperti Mu'jam
al Mufasshil Fi al I'rob dan beberapa referensi lainnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat ٣٦ kata wail yang terdapat
dalam ٢٥ surat dalam al-Quran yang dibagi dalam dua kategori makna, pertama makna
kata wail ditinjau dari makna mu'jami atau lesikal menunjukkan makna celaka,
keburukan. Kedua, makna kata wail ditinjau dari makna semantiknya menunjukkan
beberapa makna yang mempunyai fungsi yang bermacam-macam sesuai dengan
dhomir yang diidhofahkan padanya, yaitu menunjukkan kelemahan, mencaci atau
mencela disertai dengan nasihat, serta mencaci atau memaki disertai dengan ancamanancaman.
NIM. 09110002 M. ALBAB ALGHOZI2014-04-10T11:52:08Z2015-07-24T03:35:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11823This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/118232014-04-10T11:52:08ZCERITA PEREMPUAN DALAM CERPEN
“SHODIQOTAANI”
Penelitian ini meneliti tentang CITRA PEREMPUAN DALAM CERPEN
“SHODIQOTAANI”. Cerpen ini mengetengahkan potret seorang perempuan Mesir,
perempuan yang selalu jadi bahan kekerasan rumah tangga yang di lakukan oleh
kaum laki-laki atau suami yang mereka menganggap dirinya kaum superior.
Perempuan itu kian terpuruk ketika suaminya ketahuan berselingkuh di depan
matanya. Walaupun hatinya sering di sakiti tetapi ia tetap tegar dan tidak mau
sedikitpun bergantung pada suaminya, ia mencari penghasilan di luar rumah utuk
menghidupi kelima anaknya samapai dewasa. Hal inilah yang menarik peneliti
untuk meneliti cerpen “Shodiqotaani” ini.
Peneliti menggunakan teori yang ditawarkan oleh Soenaryati Djayanegara,
yang dikenal dengan kritik sastra feminis ideologis. Tiga lagkah kerjanya; a)
Mengaitkan tokoh perempuan dengan tokoh lain terutama tokoh laki-laki, b)
Meneliti tokoh laki-laki yang memiliki kaitan dengan tokoh perempuan yang
sedang peneliti amati, c) Mengamati sikap penulis karya sastra yang sedang
peneliti kaji.
Setelah menganalisis cerpen “Shodiqotaani” dan mengidentifikasi
beberapa tokoh perempuan dengan menggunakan kajian kritik sastra feminis,
peneliti menyimpulkan bahwa tokoh perempuan dalam cerpen ini dicitrakan
positif. Terbukti dari, perempuan yang tidak ingin hidupnya bergantung terhadap
suaminya (mandiri), walaupun tokoh laki-laki masih memperlakukan perempuan
secara patriarkhi, pandangan pengarang tentang keadaan perempuan sangat luas,
dan pengarang lebih maju pandanganya tentang keadilan sosial, dan memberi
perempuan hak pendidikan dan bekerja.
NIM. 08110098 HERU BADRUZZAMAN2014-04-10T11:56:38Z2015-07-10T03:23:51Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11824This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/118242014-04-10T11:56:38ZMETODE, BENTUK DAN TUJUAN DI DALAM KAMUS AL-MUNJID DAN
KAMUS AL-MUNAWIR. DIRASAH MU’JAMIYAH.
penelitian ini bertujuan untuk memahami kamus Al-Munjid dan Al-Munawir dari
sisi metode penyusunannya, bentuknya dan tujuannya.
Alasan kenapa kamus Al-Munjid dan kamus Al-Munawir sebagai objek dari
penelitian ini di karenakan kedua kamus ini adalah kamus popular yang banyak di jumpai di
kalangan pelajar, di antara kamus-kamus yang lain.
Metode, bentuk dan tujuan dari kamus di pilih sebgai dasar untuk mengupas kedua
kamus tersebut, karena setahu peneliti beluam ada yang mengkaji kedua kamus tersebut
dengan sudut pandang ini.
Dalam hal ini kamus akan di kupas dengan cara melihat dan menelaah kamus dari
sisi metode penyusunannya, dari bentuknya dan dari sisi tujuan atau fungsinya.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan : pertama, kamus Al-Munjid menggunakan
metode penyusunan kamus yang bersandar dengan metode penyusunan alfaba’I al a’am,
termasuk kedalam beberapa bentuk kamus, dan juga termasuk kedalam beberapa tujuan
kamus tertentu. Kedua, kamus Al-Munawir juga menggunakan metode penyusunan yang
sama, akan tetapi mempunyai banyak perbedaan di dalam bentuk dan tujuannya.
NIM. 09110090 ANANG SILAHUDDIN2014-04-10T12:09:21Z2015-07-28T08:52:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11825This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/118252014-04-10T12:09:21ZAL-RIWĀYAH MAWĀKIB AL-AHRĀR LI NAGUIB KAELĀNI
(DIRĀSAH TĀRIKHIYYAH-SAYRIYYAH)
Skripsi yang berjudul AL-RIWĀYAH MAWĀKIB AL-AHRĀR LI NAGUIB KAELĀNI
(DIRĀSAH TĀRIKHIYYAH-SAYRIYYAH) ini mengkaji tentang unsur-unsur historisbiografis
yang terkandung dalam karya. Peneliti melakukan penelitian tersebut
dengan tujuan menemukan unsur-unsur sejarah dan biografi yang terkandung
didalam novel tersebut. Walaupun kedua unsur tersebut samar keberadaannya,
peneliti melakukan pemilahan yang cermat terhadap fenomina dalam karya
dengan melakukan perbandingan terhadap fakta sejarah.
Dalam penelitian ini peneliti melakukan analisis dengan metode historisbiografis,
yaitu melihat sebuah karya sastra sebagai cermin dari seorang
pengarang dan sejarah yang melatarbelakangi. Dengan demikian, peneliti
menginterpretasikan karya tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman
pengarang serta berdasarkan sejarah ekspedisi Napoleon ke Mesir dan upayaupaya
yang dilakukan Inggris guna menggagalkan rencana-rencana Perancis.
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan ialah bahwa dalam novel ini
terdapat fakta sejarah yang digambarkan oleh pengarang melalui alur ceritanya,
tanpa mengurangi keindahan karya tersebut sebagai karya sastra imajinatif, dan
beberapa unsur pengalaman pengarang terdapat dalam karyanya melalui peran
seorang tokoh yang bernama Musthafa Busytaili. Tokoh tersebut dalam berbagai
perannya pada alur cerita didalam novel ini terdapat beberapa kesamaan dengan
pengalaman-pengalaman pengarang.
NIM. 10110098 USWATUN HASANAH2014-04-10T12:12:58Z2015-07-27T04:22:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11826This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/118262014-04-10T12:12:58ZMUSIKALITAS
SYI’IR ABU AL-‘ALA AL-MA’ARRI DALAM DIWAN SAQTHU AZ-ZAND MENGGUNAKAN
PENDEKATAN ILMU ‘ARUDH DAN QAFIYAH.
Puisi merupakan salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata
sebagai media penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi. Puisi adalah
karya yang terikat pada kaidah-kaidah tertentu sesuai dengan perkembangannya.
Kaidah yang dimaksud adalah unsur-unsur puisi Arab yaitu lafal, pola puisi
(bahar), tema, irama (taf’ilah). Oleh karena itu, penulis memilih tema MUSIKALITAS
SYI’IR ABU AL-‘ALA AL-MA’ARRI DALAM DIWAN SAQTHU AZ-ZAND MENGGUNAKAN
PENDEKATAN ILMU ‘ARUDH DAN QAFIYAH.
Abu al-‘Ala al-Ma’ari adalah salah satu penyair yang hidup pada masa
Abbasiyah. Nama aslinya adalah Ahmad bin Abdullah bin Sulaiman bin
Muhammad at-Tanukhi. Abu al-‘Ala adalah julukannya, sedangkan al-Ma’arri
diambil dari nama kota kelahirannya. Beliau adalah seorang tuna netra, meskipun
cacat beliau terus melanjutkan studinya hingga menjadi penyair dan filosof
ternama pada masanya. Hal yang menarik dari Abu al-‘Ala adalah kecintaannya
terhadap ilmu pengetahuan sangat tinggi. Dalam hal agama, ia sangat ortodok
yaitu sangat memegang teguh prinsip Islam dan menjauhkan diri dari gemerlap
duniawi.
Karya puisi Abu al-‘Ala al-Ma’arri tercatat dalam tiga antologi, salah
satunya adalah Saqthu az-Zand. Saqthu az-Zand (percikan api dari kayu yang
dibakar) adalah karya pertamanya yang sangat berlian yang mulai ditulis pada
umur yang masih belia, yaitu 11 tahun. Ini adalah satu-satunya karya yang ditulis
sebelum melakukan perjalanan ke Baghdad, tetapi baru dibukukan setelah pulang
dari Baghdad, sehingga ada beberapa qashidah yang ditulis saat berada di
Baghdad dan sepulangnya di Ma’arrah yang dimasukkan ke antologi ini. Saqthu
az-Zand memiliki 0582 bait dan 111 qasidah, di dalamnya terdapat beberapa
tema yaitu Madah, Ratsa, Hikmah, Ghazal, Fakhr, Mutafarriqat dan Dir’iyyat.
Setelah melakukan penelitian, penulis menemukan 9 bahar yang
digunakan al-Ma’arri dalam Diwan Saqthu az-Zand, yaitu Thowil, Mutaqarib,
Wafir, Rajaz, Basit, Kamil, Wafir, Sari’ dan Munsarih. Adapun zihaf yang
digunakan yaitu Qabd, ‘Ashob, Khabn, Thay dan Idhmar. ‘Illat yang digunakan
yaitu Hazf, Qathf, Qatha’, Hadzadz, Tasy’its, Qashr, Waqf, Kasf dan Shalm.
Dharurah syi’riyahnya yaitu ‘Isyba’, Tahriku Mim Jama’ah, Taskinul Mutaharik,
Tahrikus Sakin Fi Akhir Taf’ilah, Ibdal Hamzah al-Qath’i Washal, dan Ibdal
Hamzah al-Washli Qatha’. Penulis juga menemukan adanya ‘Aib Qafiyah yaitu
Sinad Ridf.
NIM. 09110093 NUR HIDAYAH2014-04-11T01:28:41Z2015-07-28T08:57:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11827This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/118272014-04-11T01:28:41ZKALIMAT AL ITHMI FI AL QUR’AN AL KARIM (DIRASAH TAHLILIYYAH DALALIYYAH)Penelitian dalam skripsi ini berawal dari sebuah problem yang disebut
sebagai problem semantik, yaitu sebuah problem yang senantiasa melekat pada
manusia dalam rangka memahami al-Qur’an sebagai teks yang tidak terlepas dari
bingkai linguistik. Salah satu cara untuk memahami teks linguistik itu, semantik
adalah jalan yang bisa ditempuh. Dengan sudut pandang semantik, kata-kata
dalam al-Qur’an itu sebenarnya menyimpan rahasia yang rumit sehingga banyak
menimbulkan perbedaan makna.
Semantik adalah kajian terhadap istilah-istilah kunci suatu bahasa dengan
suatu pandangan dunia masyarakat pengguna bahasa. Perbedaan dalam
memahami tanda bahasa adalah hal yang logis dan manusiawi sebab ia menjadi
khazanah pengetahuan yang berharga, rahmat, serta kemudahan dalam memahami
risālah-Nya. Masih ditemukan problem semantik yang menyangkut perbedaan
dalam memahami makna yang kemudian dijadikan dalih pembenaran sepihak
untuk menyerang, atau bahkan membunuh karakter pihak yang berbeda.
Penelitian ini menggunakan analisis semantik, karena semantik merupakan
ilmu yang mempelajari tentang makna atau arti. Pengungkapan sebuah makna
dalam kajian semantik berkaitan erat dengan lambang dan referennya. Inilah yang
disebut dengan makna leksikal atau makna asli. Namun tidak semua makna
mengacu pada lambang atau referensinya langsung. Dengan artian dalam
memahami sebuah kalimat sangat dituntut untuk memahami konteks atau
wacananya.
Problem semantik ini diajukan untuk menemukan jawaban terhadap apa
makna deskriptif dan makna evaluatif dari kata ism sebagai bagian dari semantik
Qur’ani. Kata ism di dalam al-Qur’an ditemukan ada ٤٨ kata dalam ٣٧ ayat
dengan bentuk atau derivasi yang berbeda yaitu ism, asamun, asāmun, asîmun dan
ta’sîm.
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pemahaman makna kata ism
didapatkan beberapa perbedaan makna didalam beberapa ayat al-Qur’an,
diantaranya bermakna syirik, maksiat, dosa, zina, kesalahan.NIM. 10110087 UMI ROBI’ATIN MUSFA’AH2014-04-11T01:37:26Z2015-07-27T07:51:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11828This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/118282014-04-11T01:37:26Z‘ILMU AL-‘ARUD DAN AL-QAFIYAHPuisi Arab modern secara umum sudah tidak terikat lagi pada gaya lama
yang dikenal dengan ‘Ilmu al-‘Arud dan al-Qafiyah, namun aliran Neo-Klasik
masih tetap memelihara kaidah puisi Arab secara kuat. Diantar penyair aliran ini
adalah al-Barudi, Ahmad Syauqi dan Hafiz Ibrahim. Skripsi ini akan membahas
tentang puisi dari Hafiz Ibrahim. Hafiz merupakan penyair nasionalis yang
menentang pemerintahan Turki dan Inggris. Ia sering disebut sebagai penyair
rakyat karena ia sangat paham terhadap keadaan politik, sosial, dan budaya kota
Mesir dan banyak sekali puisinya yang bertemakan nasionalisme, sehingga
menjadi ciri khas puisi Neo-Klasik pada masa ini.
Salah satu puisi nasionalisme dalam Diwan Hafiz Ibrahim pada masa
modern adalah Puisi politik (as-Siyasi). Puisi ini berisi tentang pemberontakan
melawan pemerintahan Inggris dan Turki Usmani, kecaman imperialisme,
peperangan, perebutan kemerdekaan, juga kritikan terhadap politik Mesir sendiri.
Penelitian ini mengkaji puisi politik (as-Siyasi) dalam diwan Hafiz
Ibrahim dengan menggunakan analisis ‘Ilmu al-‘Arud dan al-Qafiyah, yang
dibahas juga mengenai bahar, dan perubahan-perubahan yang terjadi pada wazan,
baik berupa zihaf, atau ‘illah serta Qawafi dengan problematikanya yang
meliputi huruf Qafiyah, harakat, dan ‘aibnya. Juga sebagai pembuktian bahwa
Hafiz memang masih memelihara kaidah puisi lama yaitu ‘Ilmu al-‘Arud dan al-
Qafiyah pada karya puisinya.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah ditemukannya 1120 bait
dalam 36 Qasidah. 9 Bahr, yaitu bahar Tawil, Basit, Raml, Rajaz, Khafif, Kamil,
Wafir, Sari dan Mujtas. 6 Zihaf yaitu Idmar, Khabn, Tayy, ‘Asb, Qabd, dan Kaff.
7 ‘Illat yaitu Tarfil, Tazyil, Hazf, Qatf, Qat’u, kasf dan Tasy’is . 5 huruf Qafiyah
yaitu Rawi, Wasl, Ridf, Ta’sis, dan Dakhil. 5 harakat Qafiyah yaitu Majra,
Hazwu, Rass, Isyba’, dan Nifaz. Dan 1 ‘Aib Qafiyah yaitu Ita’.
NIM. 09110059 TASRIFAH2014-04-11T01:53:16Z2015-07-29T00:37:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11829This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/118292014-04-11T01:53:16ZTARJAMAH WARATTILIL QUI’ANA TARTILA WASAYA WA TANBIHAT FIT TILAWATI WAL HIFDI WAL MURAJA ’AH LI ASYAIKH ANAS AHMADKAZRUN WAMUSYKILAT AL DLAMAIRDalam dunia penerjemahan, seorang penerjemah tidak lepas untuk
mencari padanan antara bahasa sumber dan bahasa tujuan. Meskipun padanan
masin-masing bahasa mempunyai budaya tersendiri salah satunya adalah damir
dalam Bahasa Arab dan kata ganti dalam bahasa Indonesia. Karena adanya
budanya tersendiri tersebut, maka penerjemah perlu adanya alternatif, demi
tercapainya hasil terjemahan yang wajar dan proposional. Selain hal tersebut
dalam bahasa Arab setiap kalimat tidak lepas dari damir . hal ini memunculkan
peneliti untuk mencari metode atau cara menerjemahkan damir, khususnya dalam
kitab Warattilil Qur’ana Tartila Wasaya wa Tanbihat fit Tilawati wal Hifdi wal
Muraja’ah li Anas Ahmad Kazrun. Sebagaimana contoh berikut,
Akibat dari itu semua، kebanyakan orang lalai akan al-Qur’an dan
mempelajarinya، mereka menjauhi kitab Tuhan Mereka، mereka tenggelam dalam
kesenangan yang menguasai mereka، dan waktu mereka dipenuhi dengan
perkara-perkara yang rendah dan perkara-perkara yang hina.
Pada contoh di atas ditemukan dua kasus penerjemahan damir. Pertama,
Di sini terdapat enam
damir “hum” yang berurutan. Apabila diterjemahkan semua, maka hasil
terjemahan terkesan ada pemaksaan bahasa. Sebaiknya, ketika menemukan damir
yang berurutan, cukup diterjemahkan satu atau dua. Sehingga menjadi, “mereka
menjauhi kitab Allah, tenggelam dalam kesenangan dan waktu mereka
dipenuhi....”. Kedua,. Damir “ha” terkandung atau kembali pada
kata “al-umur” yang terletak di depannya tanpa ada pemisah, maka cukup
diterjemahkan “dengan perkara yang rendah dan hina”. Damir “ha” tidak perlu
diterjemahkan. Berawal dari sini peneliti perlu mencari cara atau metode untuk
menerjemahkan damir khususnya damir bariz Muttasil gaib. Berapa jenis susunan
gramatikal damir bar iz muttasil gaib? Bagaimana cara menerjemahkan damir
bar iz muttasil gaib?
Peneliti dalam menyelesaikan problematika ini menggunakan metode
komunikatif. Metode ini berusaha sedemikian rupa mempertahankan kontekstual
yang tepat dari bahasa sumber, sehingga baik isi maupun bahasanya dapat
diterima dan dipahami oleh pembaca hasil terjemah.
Damir bariz Muttasil Gaib dalam penerjemahan terkadang diterjemahkan
apa adanya, terkadang dibuang. Indikasi apa adanya ketika antara damir dan
kandungannya terpisah tidak terlalu jauh. Indikasi dibuang ketika kandungan
damir berada di depannya tanpa ada pemisah atau ketika berurutan.
NIM. 05110038 YAZID AL-BUSTHOMI2014-04-22T01:49:48Z2015-06-01T07:47:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11978This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/119782014-04-22T01:49:48ZMA’ANI ISTIFHAM FI
AHADITS SHAHIH MUSLIM (DIRASAH TAHLILIYYAH BALAGHIYYAH)Bentuk-bentuk kata tanya sangatlah banyak dijumpai dalam kehidupan seharihari,
yaitu apabila kita dihadapkan pada sesuatu yang belum ataupun tidak kita
pahami. Kita tentu akan mempertanyakan hal tersebut dengan menggunakan bentukbentuk
kata tanya yang ada, misalkan kita sedang mencari alamat rumah Bapak H.
Yusuf Kamil, maka kita menggunakan kata Tanya “di mana”, untuk menanyakan “di
mana” letak rumah Bapak H. Yusuf Kamil tersebut.
Dalam Bahasa Arab, gaya bahasa pertanyaan dikenal dengan istilah uslub al
istifham. Uslub al istifham ini ada yang hakiki dan ada yang majazi. Tujuan asli
(hakiki) bentuk uslub al istifham yaitu untuk mempertanyakan sesuatu yang belum
kita ketahui dengan adawat istifham yang ada. Adapun tujuan majazinya yaitu
sesuatu yang sudah keluar dari maksud istifham yang sebenarnya, misalnya
pengingkaran, melecehkan, menghina, atau yang lainnya. Adawat istifham itu sendiri
ada 11, yaitu: hamzah, hal, ma, kam, kayfa, mata, ayyana, ayyun, ayna, anna, dan
man.
Kajian skripsi ini adalah uslub istifham dalam Shahih Muslim pada kitab “al-
Jannatu wa sifatu na’imiha wa ahliha”, di mana dalam Kitab ini banyak mengandung
uslub al istifham, yaitu mencapai 11 macam baik dalam bentuk hakiki maupun dalam
bentuk majazi.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), yaitu
penelitian yang kajiannya dilakukan dengan menelusuri dan menelaah literature atau
penelitian yang difokuskan pada bahan-bahan pustaka. Metode analisisnya
menggunakan deskriptif analitik, yaitu sebuah metode yang digunakan dengan cara
menyusun data yang dikumpulkan, kemudian dijelaskan dan dianalisa secara terarah.
Dalam hal ini akan ditelaah berbagai buku dan kitab-kitab yang memiliki
relevansinya dengan penelitian ini.
NIM. 99112380 NENAH MU’MINATUL JANNAH2014-05-02T01:01:53Z2016-12-28T07:05:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12318This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/123182014-05-02T01:01:53ZAFKAR GADAMER AL HERMENEUTIQIYAH ‘AN
AN NASH WA AL LUGHAH (DIRASAH TAHLILIYAH WASFIYAH).Salah satu kesulitan yang dihadapi pembaca teks (nash) adalah memahami makna yang
dimaksud oleh penulis teks, apalagi jika teks tersebut berasal dari kebudayaan lama yang
mengandung makna dan bahasa khusus serta penerapan yang berbeda-beda dan berubah-ubah
sesuai dengan tradisi yang kuat dari masyarakatnya. Karena itu, teks tidak hanya memberi
satu makna namun memberikan arah dan orientasi yang menggambarkan eksistensi , kekuatan
sosial, ideologi dan pemikiran yang berbeda-beda. Gadamer merupakan seorang filosof yang
menerapkan metode hermeneutika dalam membaca teks.
Skripsi ini mengkaji berbagai hal berkaitan dengan hermeneutika antara lain:
1)bagaimana munculnya metode hermeneutika pada masa awal, 2) bagaimana Gadamer
membaca teks dengan metode hermeneutika dan pemikiran-pemikirannya tentang bahasa, 3)
bagaimana pendapat para pemikir lain tentang dua tema tersebut serta, 4)bagaimana kritik
terhadap pemikiran Gadamer tersebut.
Kajian dalam skripsi ini bersifat factual historys (tarikhiyah waqi’iyah), di mana
kajian ini membahas pemikiran-pemikiran Gadamer yang berkaitan dengan aliran filsafat
hermeneutic, dengan menggunakan literatur-literatur baik literatur primer maupun sekunder.
Kesimpulan yang bisa diambil dari kajian ini adalah:
1. Bagi Gadamer, teks (nash) itu hidup dan bagian dari kehidupan manusia yang
memungkinkan pengambilan hakikat dalam nash, berbeda dengan metode hiwar
karena dalam hiwar, antara pembaca dan nash itu seperti bermain.
2. Bagi Gadamer, bahasa itu bukan melulu susunan tanda saja, tetapi bahasa adalah
wujud itu sendiri dan sesungguhnya hakekat itu melampaui metode, dan tidak berhak
bagi setiap bacaan atau tafsir praduga kecuali di sampingnya adalah kesahihan.NIM 95111616 HAPPY SUSANTO2014-05-02T01:52:37Z2016-12-19T07:48:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12325This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/123252014-05-02T01:52:37ZMUHAMMAD AFIFUDDIN, NIM. 95111722, BIDAYAH WA NIHAYAH LI
NAJIB MAHFUZ (DIRASAH TAHLILIYYAH BINYAWIYYAH).
Menurut Abrams, karya sastra itu membutuhkan perhatian/kajian dan
penilaian untuk melihat keindahan dan kekurangannya. Berdasarkan pendapat
Abrams tersebut maka memungkinkan kita untuk mengetahui berbagai macam
perhatian/kajian bidang sastra, yaitu: kajian mimetic, kajian pragmatis, kajian
ekspresif dan kajian obyektif. Karya sastra itu sendiri ibarat bangunan yang tersusun
dari berbagai unsur yang memberikan satu makna. Maka sebuah karya sastra, struktur
atau susunannya terdiri dari unsur-unsur dimana sebagiannya mengikat sebagian yang
lain. Apabila satu unsur berubah maka berubah pula hubungan antara unsur-unsur
tersebut.
Kajian ini akan mengkaji karya sastra dari perspektif strukturalisme dari buku
Bidayah wa Nihayah karya Najib Mahfuz. Kajian sastra ini bertujuan untuk
mengetahui hal-hal sebagai berikut: 1) ada berapa aktan yang terdapat pada riwayat
Bidayah wa Nihayah; 2) bagaimana struktur aktan yang terdapat di dalamnya dan 3)
bagaimana hubungan yang terjalin antara aktan yang satu dengan aktan lainnya
dalam riwayat Bidayah wa Nihayah tersebut.
Kajian ini merupakan library research (kajian kepustakaan) dengan
menggunakan metode strukturalisme Greimas, dengan pendekatan deskriptif
(taswiriyyah) analisis (tahliliyyah).
Dengan menggunakan metode strukturalisme Greimas, kajian ini
menyimpulkan:
1. Riwayat Bidayah wa Nihayah memungkinkan menganalisanya dengan bentuk
aktan dengan bentuknya yang berbeda-beda. Setiap aktan tidak memiliki
peran sempurna. Sebagian aktan memiliki posisi kosong, satu aktan memiliki
posisi yang bermacam-macam dan ada juga satu aktan memiliki posisi satu.
Dan tidak ada bagi setiap aktan menjadi aktan pokok.
2. Riwayah Bidayah wa Nihayah memiliki 32 aktan, terdiri dari 23 aktan kosong
(zeriosme) dan yang lain merupakan aktan sempurna.
3. Sesungguhnya hubungan antara beberapa aktan dan susunan posisinya yang
digunakan untuk menyusun struktur cerita pokok adalah hubungan
kesinambungan.
95111722 MUHAMMAD AFIFUDDIN2014-05-02T02:02:17Z2016-12-19T07:49:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12326This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/123262014-05-02T02:02:17ZM. IQBAL DAWAMI, NIM. 99112461. SURAT AL DUHA: DIRASAH
TAHLILIYYAH USLUBIYYAH
Salah satu mukjizat Al Qur’an adalah mengungkapkan maksudnya dengan
bahasa yang indah dan tepat makna. Namun tidak sedikit orang-orang tidak dapat
menerangkan tentang ketertarikan pada al Qur’an ketika mereka membacanya,
padahal mereka merasa sudah fasih dalam melafalkannya. Barangkali para pembaca
al Qur’an belum mengenal kajian bahasa stilistika. Stilistika adalah kajian bahasa
yang menerangkan tentang suatu karya dilihat dari sisi fonologi, preferensi kata dan
kalimat, serta deviasi. Melalui stalistika inilah diharapkan pembaca kitab suci al
Qur’an bisa membuktikan keindahan bahasa Al Qur’an.
Dalam skripsi ini, penulis menganalisis salah satu surat dalam al Qur’an, yaitu
Surat al Duha. Sesungguhnya Surat al Duha mempunyai ayat-ayat yang serasi pada
fasilah-fasilahnya serta bervariasi dan singkat padat isinya. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui Surat al Duha dari segi bahasa dengan metode ilmu uslub
atau stilistika, dan untuk mengetahui kekhususan al Qur’an terutama Surat al Duha
dari segi bahasa.
Kajian skripsi ini merupakan library research, menggunakan metode
stilistika, content analysis dan semantik.
Kajian memahami Surah al Duha dengan menggunakan metode stilistika ini
menghasilkan kesimpulan bahwa: 1) dari segi suara, Surat al Duha memiliki
keteraturan suara seperti musik dan syair dengan pemisah yang serasi dan silih
berganti serta terukur vokal dan konsonannya dan sebaliknya. 2) dari segi pemilihan
lafal-lafalnya didapatkan lafal-lafal yang berdekatan makna dan lafal-lafal yang
cocok berhentinya serta lafal-lafal yang homonim dan tersusun indah. 3) dari segi
jumlah kalimat, didapatkan jumlah yang dihilangkan maf’ul (objek)nya dan jumlah
yang bermacam-macam dan semuanya menyingkap rahasia.
NIM. 99112461 M. IQBAL DAWAMI2014-05-02T10:06:18Z2017-03-30T02:50:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12341This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/123412014-05-02T10:06:18ZPROSES BELAJAR SISWA TERHADAP PELAJARAN BAHASA ARAB DI MTsN LABORATORIUM FAKULTAS TARBIYAH IAIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
(TINJAUAN PSIKOLOGI BELAJAR)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui definisi dan teori-teori tentang belajar,
serta bagaimana proses pembelajaran bahasa Arab di MTsN Laboratorium
Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif. Dalam pengumpulan data menggunakan metode observasi,
wawancara, dan angket. Hasil penelitian ini adalah bahwa proses belajar mengajar
bahasa Arab di MTsN Laboratorium Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta yang dilaksanakan dengan electic method, yaitu gabungan metode
langsung dan metode tarjamah, agak tersendat dikarenakan banyak siswa yang
baru mengenal dan mendapatkan pelajaran bahasa Arab semenjak menjadi siswa
MTs, yaitu sebanyak 66,67% dari 48 siswa kelas II. Kemauan dan semangat siswa
untuk belajar bahasa Arab cukup tinggi yaitu 41,67% menyatakan senang dengan
pelajaran bahasa Arab. Dalam proses pembelajaran bahasa Arab, para guru
berusaha untuk meningkatkan pemahaman siswa akan pentingnya bahasa Arab
serta meningkatkan perhatian atau konsentrasi siswa selama proses pembelajaran,
memotivasi siswa, serta memberi berbagai tugas latihan seperti menulis,
mengarang dan bercakap-cakap dengan menggunakan bahasa Arab.NIM. 98423967 FASICHATUL UMMAH 2014-05-02T11:41:13Z2017-03-29T08:42:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12345This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/123452014-05-02T11:41:13ZATHAR AL QUDRAH ‘ALA QIRA’AT AL QUR’AN FI AL QUDRAH ‘ALA TA’ALLUM AL LUGHAT AL ‘ARABIYYAH FI AL MADRASAH AL
THANAWIYYAH NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTASudah dimaklumi bahwa secara historis anak-anak Indonesia di Jawa dan Madura
belajar membaca al-Qur’an namun mereka tidak tahu maknanya dan tidak bisa membaca
kitab-kitab agama yang berbahasa Arab. Manakala seseorang belajar bahasa seperti bahasa
kedua atau bahasa asingmaka pasti dia akan menemui kesulitan atau hambatan baik yang
bersifat kebahasaan maupun non kebahasaan. Kesulitan bahasa berkaitan dengan masalah
dialek, saraf, nahwu, penulisan dan sebagainya. Adapun kesulitan non kebahasaan berkaitan
dengan istilah-istilah, contoh-contoh, nama-nama benda, dan masalah-masalah yang berkaitan
dengan budaya masyarakat tempat berkembangnya masyarakat tersebut.
Tulisan ini mengkaji masalah kemampuan/kompetensi membaca al Qur’an dan
pengaruhnya terhadap kompetensi mempelajari Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah
Ngemplak Sleman Yogyakarta. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui
sejauh mana kompetensi para siswa dalam membaca al-Qur’an dari segi ilmu tajwid di MTsN
Ngemplak Sleman Yogyakarta, untuk mengetahui sejauh mana kemampuan para siswa
terhadap pembelajaran Bahasa Arab dari segi kaidah-kaidah Bahasa Arab, dan untuk
mengetahui sejauh mana pengaruh kemampuan membaca al-Qur’an terhadap kemampuan
belajar Bahasa Arab.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Penentuan subyek
dilakukan dengan metode populasi dan metode cluster random sampling. Pengumpulan
datanya dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dokumentasi dan metode tes.
Analisa data dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif.
Penelitian yang dilakukan menghasilkan kesimpulan antara lain:
1. Kemampuan membaca al-Qur’an dan kemampuan belajar Bahasa Arab di MTsN
Ngemplak Sleman mempunyai hubungan yang signifikan.
2. Siswa yang telah mempunyai kompetensi dalam belajar al-Qur’an mempunyai
pengaruh yang besar dan signifikan terhadap kesuksesan mempelajari Bahasa ArabNIM. 95423111 GUNANTA 2014-05-05T09:03:20Z2017-03-30T07:25:39Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12377This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/123772014-05-05T09:03:20ZPENGEMBANGAN KECAKAPAN KOGNITIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI YOGYAKARTA IPembelajaran merupakan dua aktivitas yang saling mempengaruhi, yaitu terjadinya proses belajar mengajar. Hakekat belajar yang sesungguhnya adalah proses perubahan tingkah laku dalam diri individu yang mencakup semua aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Tanpa ranah kognitif sulit dibayangkan seorang siswa dapat berfikir kedepan, tanpa kemampuan berfikir mustahil siswa dapat memahami dan meyakini faedah pelajaran-pelajaran yang diberikan kepada siswa, apalagi pelajaran bahasa, khususnya pelajaran bahasa Arab dimana dalam mempelajari bahasa Arab diperlukan kemampuan-kemampuan kognitif guna memperoleh pemahaman bahasa.
Metode Penelitian yang digunakan adalah Metode Penentuan Subyek, Pengumpulan datanya dengan metode Observasi, Angket, Wawancara dan dokumentasi, sedang Metode Analisa Datanya adalah Analisa Kuantitatif dan Kualitatif.
Kesimpulan dari penulisan ini adalah dalam proses pembelajaran bahasa Arab, guru menggunakan pendekatan komunikatif, sedang metode yang digunakan metode eklektik, dan dalam rangka meningkatkan kemapuan atau kecakapan kognitif, guru telah mengembangkan aspek-aspek kecakapan kognitif.NIM. 98423784 MUHAJIRIN 2014-05-05T09:11:31Z2017-03-31T01:40:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12378This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/123782014-05-05T09:11:31ZPENERAPAN METODE LANGSUNG (MANHAJ AL-MUBAASYIR) DALAM PENGAJARAN BAHASA ARAB BAGI SISWA KELAS I MTS PONDOK PABELAN MUNGKID MAGELANGMempelajari dan mendalami pengetahuan agama Islam dari sumbernya
yang asli memang tidak mungkin tanpa menguasai bahasa Arab. Di dalam pengajaran bahasa Arab tidak terlepas dari sejumlah komponen-komponen pengajaran yang meliputi: tujuan, bahan pelajaran, belajar mengajar, metode, media atau alat, sumber, evaluasi, guru serta anak didik sebagai factor yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar.
Metode penelitian yang digunakan meliputi; Metode Penentuan Subyek, metode pengumpulan data, metode analisa data.
Setelah mengumpulkan data, mengolah dan menganalisa data sehingga hasil penelitian yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Proses pelaksanaannya dengan penerapan Direct Method atau Metode Langsung, sedangkan kesulitan – kesulitan dalam pengajaran bahsa Arab dengan Direct Method di Madrasah Tsanawiyah pondok Pabelan adalah kurangnya fasilitas alat peraga yang digunakan dalam pengajaran bahasa Arab.NIM. 97423579 MUHAMMAD ISKANDAR ZULKARNAEN 2014-05-14T03:38:07Z2022-05-17T03:41:39Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12528This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/125282014-05-14T03:38:07ZPROBLEMATIAK PENGAJARAN KEMAHIRAN
MEMBACA BAHASA ARAB DI MTs MIFTAHUSSALAM BANYUMAS
Madrasah Tsanawiyah Miftahussalam Banyumas adalah madrasah yang dalam
mengajarkan bahasa arab menggunakan system nadzariyatul wahdah (all in one system), yaitu
yang memandang bahasa sebagai alat komunikasi antara manusia merupakan keutuhan dan
kebulatan, kait mengkait, tidak terbagi-bagi atau berbda-beda, yang dalam penyajiannya dengan
membaca kemudian diulas dari segi kebahasaan, nahwu, sharf dan lain-lain.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan metode penentuan subyek
yang digunakan adalah teknik populasi. Metode pengumpulan datanya melalui interview, angket,
test, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisa datanya menggunakan metode analisis data
kualitatif dan kuantitatif.
Pelaksanaan pengajaran kemahiran membaca bahasa arab di kelas II Madrasah
Tsanawiyah Miftahussalam Banyumas yaitu dengan membaca, menjelaskan dan mendengarkan,
artinya mula-mula guru membacakan, menjelaskan baik dari segi kosakata maupun qowaidnya,
kemudian guru menyuruh siswa untuk membacakannya secara bergantian disertai dengan
terjemah dan guru akan segera membetulkannya jika terjadi kesalahan.
NIM.: 97423702. Widiyatun2014-05-19T02:55:26Z2023-01-06T14:03:24Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12570This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/125702014-05-19T02:55:26ZANALISIS KOMPARATIF LATAR BELAKANG PENDIDIKAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB DI MTsN YOGYAKARTA 1.Berhasil atau tidaknya suatu proses belajar mengajar dapat diketahui dari prestasi yang
diperoleh seorang siswa semasa belajarnya yang berupa penambahan pengetahuan dan
kemahiran menuju kemajuan. Dengan demikian prestasi siswa dalam belajar bahasa Arab
adalah hasil yang dicapai oleh siswa dalam belajar bahasa Arab yang berupa penambahan
pengetahuan bahasa Arab atau kemahiran berbahasa Arab. Prestasi ini tentunya dipengaruhi
oleh beberapa faktor baik faktor internal seperti kecerdasan, kemauan belajar, perhatian untuk
belajar dan minat, sedangkan faktor eksternal seperti alat pelajaran, ruang dan penerangan
yang baik, waktu belajar yang cukup. Menurut peneliti latar belakang pendidikan termasuk
faktor eksternal, karena pendidikan dasar yang dilalui siswa sebelumnya sangat
mempengaruhi kemampuannya dalam bidang bahasa Arab.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pengajaran bahasa Arab di MTsN
Yogyakarta 1, untuk mengetahui prestasi belajar bahasa Arab siswaMTsN Yogyakarta 1
berdasarkan latar belakang pendidikannya, serta untuk mengetahui pengaruh latar belakang
pendidikan terhadap prestasi belajar bahasa Arabnya. Metode dalam pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes, angket, observasi, interview dan
dokumentasi.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengajaran bahasa Arab di kelas II MTsN Yogyakarta 1
berlangsung tiga kali seminggu dengan waktu dua jam pelajaran dengan menggunakan
metode campuran yaitu ceramah, tanya jawab, diskusi dan latihan/tugas. Faktor pendukung
adalah mayoritas siswa memiliki buku bahasa Arab, perpustakaan yang memadai, dan guru
bidang studi yang mumpuni, sedangkan faktor penghambat adalah masih ada siswa yang
belum memiliki buku bahasa Arab, latar belakang pendidikan siswa mayoritas berasal dari
SD dan faktor lingkungan keluarga yang kurang mendukung. Latar belakang pendidikan
siswa kelas II MTsN Yogyakarta 1 berasal dari SD sebanyak 93,8%, dan berasal dari MI
sebanyak 6,4 %. Pengaruh latar belakang pendidikan siswa terhadap prestasi belajar bahasa
Arab dapat dibuktikan, siswa yang bearsaldari MI lebih baik prestasinya belajar bahasa
Arabnya dibandingkan dengan siswa yang berasal dari SD. Hal ini menujukkan bahwa latar
belakang pendidikan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar bahasa
Arab.NIM. 98423944 FITRIYAH2014-05-19T05:09:39Z2017-03-31T02:50:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12580This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/125802014-05-19T05:09:39ZEKSPERIMENTASI MEDIA FLOW CHART DALAM PEMBELAJARAN INSYA’ PADA SISWI KELAS II MA PONDOK PABELAN MUNGKID MAGELANGInsya’ adalah mengungkapkan suatu ide atau gagasan dalam bentuk penulisan kalimatkalimat
bahasa Arab yang benar dan sempurna secara efisien dan efektif. Sedangkan bahasa
Arab merupakan pelajaran utama yang diajarkan di pondok pesantren Pabelan yang
diperkenalkan dan ditanamkan pada siswa sejak dini di pesantren mulai dari satu kosa kata
hingga jumlah yang mencukupi dengan harapan mereka tidak akan merasa asing terhadap
bahasa Arab. Kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan menulis yang
dilakukan oleh guru pada umumnya menggunakan metode pemberian judul/tema dengan
tujuan siswa dapat ide, gagasan atau pikiran kedalam bentuk tulisan. Namun pada umumnya
siswa merasa bingung untuk memulainya karena kurang memahami apa yang akan ditulis,
hal ini menimbulkan kejenuhan dan kurang berminat sehingga meniru hasil karangan
temannya. Hal ini merupakan permasalahan yang memerlukan perhatian dari para pendidik
dan guru mata pelajaran khususnya. Salah satu media dalam pembelajaran adalah media flow
chat yang terdiri dari beberapa gambar visual yang saling berhubungan dan menggambarkan
suatu cerita atau peristiwa yang dapat merangsang santri untuk berekspresi.
Peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pembelajaran insya’ dengan
menggunakan media flow chat terutama manfaat penggunaan media ini dalam meningkatkan
kemampuan hasil belajar insya’ siswa kelas 2 MA pondok Pabelan dan juga ada tidaknya
pengaruh yang signifikan penggunaan media ini dalam meningkatkan kemampuan hasil
belajar materi insya’.
Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi dan test dalam
mengumpulkan data. Penelitian ini menghasilkan simpulan yaitu pembelajaran insya’ dengan
menggunakan media flow chart dapat meningkatkan kemampuan hasil belajar materi insya
dan adanya perbedaan yang signifikan antara kemampuan hasil belajar materi insya’ siswi
yang menggunakan media flow chart dan siswi yang tanpa menggunakan media tersebut.NIM. 98423936 RR. SITI MURDANING SETYASTUTI 2014-05-19T06:10:54Z2022-01-25T04:07:55Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12585This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/125852014-05-19T06:10:54ZPENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR’AN TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA TEKS ARAB DI MTsN LABORATORIUM FAKULTAS TARBIYAH IAIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTAPelajaran bahasa Arab diajarkan di Madrasah berfungsi sebagai bahasa agama dan ilmu
pengetahuan disamping sebagai alat komunikasi, oleh karena itu pelajaan bahasa Arab di
MTs merupakan bagian mata pelajaran yang tidak terpisahkan dengan mata pelajaran agama
Islam sebagai suatu keseluruhan. Kemampuan berbahasa Arab adalah kemampuan
berkomunikasi baik secara lisan yaitu berbicara dengan orang lain maupun secara tulisan.
Kemampuan berbahasa pasif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan
kemampuan untuk memahami bacaan. Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif
terhadap bahasa Arab memang sangat penting karena dapat membantu siswa dalam
memahami sumber ajaran Islam yaitu al Qur’an dan hadist serta kitab-kitab berbahasa Arab
yang berkaitan dengan Islam. Untuk meningkatkan kemampuan membaca al Qur’an dan
membaca teks Arab serta memahaminya MTs laboratorium fakultar Tarbiyah IAIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta mengadakan kegiatan rutin pembacaan al Qur’an pada pelajaran
pertama di masing-masing kelas. Peneliti tertarik untuk meneliti sejauhmana kemampuan
siswa dalam membaca al Qur’an dan teks Arab dan apakah kemampuan membaca al Qur’an
berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam membaca teks Arab?unan Kalijaga. Dalam
pengumpulkan data menggunakan metode wawancara, dokumentasi, observasi, tes dan
angket.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa kemampuan siswa Madrasah Tsanawiyah
Negeri laboratorium fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga memiliki kemampuan membaca
al Qur’an dan teks Arab yang baik dan terdapat korelasi positif yang signifikan antara
kemampuan siswa dalam membaca al Qur’an dan kemampuan dalam membaca teks Arab.NIM. 98423773 SITI MAGHFIROH 2014-05-20T03:32:42Z2017-03-31T02:18:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12595This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/125952014-05-20T03:32:42ZKORELASI SIKAP SISWA TERHADAP PERFORMANCE GURU DALAM MENGAJAR BAHASA ARAB DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB KELAS II DI MTsN SLAWI FILIAL ADIWERNA TEGALMengajar bukanlah merupakan tugas yang ringan bagi seorang guru. Dalam mengajar guru merupakan key person atau sosok pemegang kunci keberhasilan pendidikan dan menempati posisi yang sangat vital dan menentukan. Guru dituntut untuk lebih professional dan harus memiliki sikap sensitive terhadap interes anak dan mengembangkan keingintahuan anak. Dalam kegiatan mengajar performance guru menjadi perhatian anak didik, oleh karenanya baik buruknya seorang guru dalam mengajar dapat dilihat dari segi penampilannya didepan kelas, karena kesiapan seorang guru dalam mengajar dapat dilihat dari performance atau penampilan.
Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana performance guru dalam mengajar bagasa Arab , bagaimana sikap siswa terhadap performance guru tsesebut, dan apakah ada korelasi positif antara sikap siswa terhadap performance guru dalam mengajar bahasa Arab. Subyek penelitian ini adalah para siswa klas II, kepala sekolah, dan bapak/ibiu guru bidang studi bahasa Arab di MTsN Slawi Filial Adiwerna Tegal. Sedangkan metode yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, angket, observasi dan metode interview.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa sikap siswa kelas II MTsN Slawi filial Adiwarna Tegal terhadap performance guru dalam mengajar bahasa Arab kebanyakan bersikap cukup atau sedang. Prestasi belajar bahasa Arab siswa kls II MTsN Slawi filian Adiweena Tegal kebanyakan mendapat nilai lebih dari cukup. Dan tinggi rendahnya sikap siswa terhadap performance guru dalam mengajar baha Arab sangat kuat hubungan (korelasi) nya dengan tinggi rendahnya nilai hasil belajar bahasa Arab, mereka yang kurang suka dengan performance guru dalam mengajar bahasa Arab maka akan lemah pula dalam pelajaran bahasa Arab dan sebaliknya.NIM. 98423968 NUR PUJIATI 2014-06-02T01:57:19Z2015-07-27T01:30:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12644This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/126442014-06-02T01:57:19ZSHAKHSIYYAT AL BATALAH AL ASASIYYAH FI AL RIWAYAH DU'A AL KARAWAN LI TOHA HUSAYN (DIRASAH TAHLILIYYAH PSIKOLOGIYYAH SHAKHSIYYAH LI SIGMUD FREUD)Penelitian ini berjudul Syakhshiyyatul Baṭalah al-Asāsiyyah Fir Riwāyati
Du‘āʼ al-Karawān Li Ṭahā Ḥusein (Dirāsatun Tahlīliyyatun Sīkūlūjiyyatun
Syakhshiyyatun Li Sigmund Freud). Yang melatari pemilihan judul penelitian ini
adalah bahwa karya sastra merupakan fenomena psikologi yang menampilkan
aspek-aspek kejiwaan manusia. Salah satu karya sastra yang demikian adalah
novel yang berjudul Du‘āʼ al-Karawān karya Ṭahā Ḥusein. Novel ini
mengisahkan kejiwaan yang dialami oleh tokoh utama Aminah yang mengalami
perubahan kepribadian. Perubahan tersebut dikarenakan tekanan akan kerasnya
kehidupan yang ada di sekitarnya. Tekanan-tekanan itulah yang mengakibatkan
berubahnya kepribadian Aminah dan juga mengakibatkan kecemasan yang
mendalam. Dari sinilah penulis meneliti kepribadian tokoh utama Aminah dalam
novel Du‘āʼ al-Karawān dan gejala-gejala kejiwaan yang dialami serta bagaimana
cara tokoh utama Aminah menghadapi gejala-gejala kejiwaan tersebut.
Dalam penelitian tersebut, peneliti menggunakan pendekatan psikoanalisa
yang dicetuskan oleh Sigmund Freud, sehingga perubahan kepribadian dan gejalagejala
kejiwaan seperti di atas tersebut dapat diungkapkan. Freud membagi
kepribadian menjadi tiga sistem, yaitu id, ego dan superego.
Melalui psikoanalisa ini, dapat ditemukan hubungan yang saling tarikmenarik
antara id, ego dan superego dalam diri tokoh utama. Id yang ada dalam
diri tokoh utama adalah keinginannya untuk bebas dari kehidupan yang keras dan
membalas dendam kepada insinyur. Adapun ego yang ada dalam diri tokoh utama
adalah melarikan diri dari rumah keluarganya untuk mendapat kehidupan yang
bahagia. Sedangkan super egonya adalah ia dapat mengendalikan hawa nafsu
insinyur dan mendorongnya untuk mengejar hal yang bermoral. Selain itu tokoh
utama mengalami gejala-gejala kejiwaan, di antaranya kecemasan riil yang
diakibatkan karena kekerasan pamannya yang mengusirnya dari rumah tinggalnya
tanpa belas kasihan, dan rasa takut yang ada dalam dirinya saat pamannya
membunuh kakaknya. Hal itu semakin membuatnya cemas akan keselamatan
dirinya. Ia merasakan tekanan yang sangat hebat dari tingkah laku pamannya
sehingga ia takut akan dibunuh seperti kakaknya. Aminah juga mengalami
kecemasan moral di mana saat ia ingin menuntut balas dendam terhadap insinyur,
ia selalu takut merasa bersalah dan berdosa jika membunuh insinyur tersebut,
sehingga menggagalkan niatnya untuk membalas dendam dan melupakannya.
Pada akhirnya, kecemasan-kecemasan tersebut dapat diredakan dengan
menggunakan mekanisme pertahanan ego sublimasi dan regresi yang ada dalam
dirinya. Ia mencari kebahagian dan perlindungan dari tingkah laku pamannya
yang mengancam jiwanya dan mengubah niatnya untuk membunuh insinyur
dengan menolongnya.
NIM. 10110059 KURNIAWATI2014-06-03T01:11:18Z2015-04-15T08:29:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12663This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/126632014-06-03T01:11:18ZGAYA BAHASA BUKU QASAS AL-HAYAWAN FI AL-QUR’AN KARYA AHMAD BAHJAT (Analisis Stilistika)Salah satu peran dan fungsi bahasa adalah sebagai media ekspresi pikiran
dan perasaan. Begitu juga dalam karya sastra, bahasa mempunyai peran vital
sebagai media komunikasi yang menghubungkan antara pengarang dengan
pembaca. Dengan bahasa, seorang sastrawan mencurahkan isi hati dan pikirannya
melalui karya sastra yang dibuatnya. Tanpa bahasa, sebuah karya sastra tidak akan
pernah terwujud.
Kumpulan kisah, sebagai salah satu karya sastra, dianggap sebagai jenis
cerita yang berasal dari pengalaman-pengalaman, perjalanan nyata atau imajinatif
dan sikap hidup pengarang. Peristiwa dan konflik yang disajikan melalui bentuk
ungkapan maupun cerita di dalamnya mengandung hikmah atau pelajaran yang
dapat di ambil tauladannya. Ungkapan-ungkapan yang berada di dalamnya
menjadi media utama bagi pengarang dalam menuangkan maksud, pesan dan
keinginannya.
Sebagaimana ragam bahasa dalam karya sastra, ragam bahasa cerita dalam
kumpulan kisah juga tidak lepas dari cara pengungkapan, pemilihan kata (diksi),
penggunaan struktur kalimat, pemanfaatan bahasa kiasan dan retoris dan lain
sebagainya, yang kesemuanya itu sengaja dimanfaatkan pengarang untuk maksud
dan tujuan tertentu. Pemanfaatan bentuk-bentuk bahasa di atas, dalam dunia
akademik ilmiah dikenal dengan gaya bahasa.
Stilistika, sebagai bagian dari linguistik, merupakan salah satu cara dan
alat mengungkap segala yang tersirat dari pengarang. Melalui gaya bahasa yang
dimanfaatkan, stilistika dianggap mampu menguak tabir makna, pesan dan efek
yang diinginkan pengarang kepada pembaca sehingga dapat dipahami dan
memperjelas keinginan-keinginan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bentuk-bentuk ungkapan dialog
dan cerita dalam kumpulan kisah berikut efek-efek yang diinginkan pengarang.
Stilistika, sebagai obyek formal dan pisau analisis, dirasa cocok mencapai tujuantujuan
tersebut. Adapun buku kumpulan kisah yang menjadi objek material dalam
penelitian ini adalah buku Qas}as} al-H}ayawa>n fi< al-Qur’a>n karya Ahmad Bahjat.
Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan (library research) dengan
menggunakan metode deskriptif-analitis dengan teknik purposive sampling, yaitu
mengumpulkan data-data, kemudian diklasifikasi dan dianalisis.
Dari penelitian ini, ditemukan beberapa jenis gaya bahasa, yaitu (1)
berdasarkan pilihan kata, ditemukan tiga unsur gaya bahasa; (2) berdasarkan
struktur kalimat, ditemukan lima unsur gaya bahasa; (3) berdasarkan langsung
tidaknya makna, ditemukan dua unsur gaya bahasa, yaitu gaya bahasa retoris dan
gaya bahasa kiasan. Dari gaya bahasa retoris ditemukan sebelas unsur gaya
bahasa. Adapun dari gaya bahasa kiasan ditemukan sembilan unsur gaya bahasa.NIM: 10.214.699 UMI RUKHIYATUN2014-12-02T01:22:10Z2015-07-10T03:57:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14800This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/148002014-12-02T01:22:10ZTARJAMAH KITAB NAHW AL QULUB LI AL USTADH ABU AL QASIM ABDUL KARIM IBN AL HAWAZIN AL QUSHAYRI WA MUSHKILAT TARJAMAH HURUF AL JAR FIHIPenerjemah merupakan jembatan penghubung dalam proses memahami budaya bangsa, dari bahasa satu ke bahasa yang lain, karena penerjemah berusaha memindahkan makna dari teks sumber (BSu) ke dalam bahasa sasaran (BSa). Pemindahan makna terkait dengan pesan yang ingin disampaikan peneliti.
Skripsi ini mengambil dari Kitab “Nahwal Qulub” adalah kitab yang dikarang oleh Al-Ustadz Abi Al-Qasim Abdi Al-Karim Ibn Hawazan Al-Qusyairi yang hidup pada tahun 376 H-465 H, beliau adalah seorang Sufi dan Alim dalam banyak bidang keilmuan, termasuk dalam Ilmu Nahwu. Dalam kitab tersebut beliau menjelaskan dan melihat teori-teori Nahwu melalui kedalaman isyarat dan ma’rifat, bahasa telah melampaui dari sistem tanda pertama menjadi sistem tanda kedua. Teori-teori ilmu Nahwu di dalamnya memancarkan ribuan referensi yang takkan habis diurai dengan berbagai perspektif.
Dalam penelitian ini, kami akan memfokuskan penelitian pada masalah problematika penerjemahan huruf-huruf jar pada kitab tersebut, Diantara jenis – jenis huruf dalam bahasa Arab adalah harfu jar, Harfu jar terdiri dari: , من, إلى, عن, على, بَ
رب, ب, ك, ل, واو القسم, تاء القسم, حتى . Masing – masing huruf tersebut memiliki makna tersediri. Seperti huruf من diterjemahkan dengan “dari”, demikian juga denganإلى
diterjemahkan dengan “ke / kepada”, dst. Tetapi ternyata masing – masing huruf dimaksud tidak saja memiliki satu makna –seperti disebutkan di atas, justru mengandung makna – makna lain ketika huruf itu telah masuk dalam struktur kalimat bahasa Arab. Seperti huruf من , tidak saja diterjemahkan dengan “dari” tetapi juga dalam konteks yang berbeda bisa diterjemahkan dengan “yaitu” seperti dalam potongan ayat: اجتنبوا الرجس من الأوثان “Jauhilah yang najis itu, yaitu berhala-berhala” (QS. Al-Hajj: 30). Bisa juga diterjemahkan dengan “sebagian/diantara” seperti dalam ayat: “ومن الناس من يقول آمنا بالله وباليوم الآخروماىم بمؤمنتُ ” “Sebagian/ diantara manusia ada yang berkata kami beriman kepada Allah dan hari akhirat pada hal sesungguhnya mereka tidak beriman” (QS. Al-Baqarah: 8).NIM. 09110018 ABDULLAH RIDLO2014-12-11T03:12:20Z2015-04-15T08:32:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15133This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/151332014-12-11T03:12:20ZDESKRIPSI IMAJINATIF DALAM HADIS TENTANG
KEUTAMAAN AL-QUR’AN DAN S}AH}IB AL-QUR’AN
(ANALISIS STILISTIKA)
Tesis ini membahas tentang gaya deskripsi imajinatif Nabi Muhammad saw.
yang terdapat dalam hadis tentang keutamaan al-Qur’an dan penghafal al-
Qur’an. Penulis tertarik untuk menganalisis gaya deskripsi imajinatif tersebut
karena dalam penggunaannya tidak hanya menunjukkan kemahiran Nabi saw.
dalam membuat penggambaran, tetapi dalam gaya tersebut terdapat makna lain
yang lebih penting. Pertanyaan yang dirumuskan dalam tesis ini adalah 1) apa
saja gaya deskripsi imajinatif dalam hadis keutamaan al-Qur’an dan penghafal al-
Qur’an? 2) apa implikasi gaya tersebut terhadap pemahaman hadis Nabi saw.
tentang keutamaan al-Qur’an dan penghafal al-Qur’an?
Penulis menggunakan teori stilistika yang difokuskan pada ranah imajinasi
(al-mustawa at-tas|wiri). Dalam ranah ini, balagah, sebagai induk dari stilistika
Arab, memiliki peranan penting. Cabang balagah yang mengkaji tentang gaya ini
adalah ilmu bayan. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research)
dengan bahan-bahan atau sumber-sumber referensi yang didapat dari
perpustakaan. Adapun analisis data dilakukan dengan metode kualitatif dan
disajikan dengan metode analisis deskriptif.
Hasil penelusuran dari sepuluh hadis sebagai data primer ditemukan tiga belas
ungkapan dalam hadis keutamaan al-Qur’an dan sahib al-Qur’an yang
menggunakan gaya imageri. Di antara gaya imageri yang digunakan adalah
tasybih mujmal, tasybih tamsil, tasybih balig, isti’arah dan majaz mursal. Adapun
implikasi dari penggunaan gaya imageri tersebut adalah: a) Tasybih Mujmal
berimplikasi pada makna bahwa wajh syibh tidak perlu ditampilkan lagi, wajh
syibh sudah dikenal dan dimenegerti secara langsung oleh petutur, sehingga
apabila disebutkan, hanya memperpanjang pembicaraan. b) Tasybih balig
memberi kesan lebih sampai kepada pikiran dan hati petutur ( أبلغ ). Penggunaan
tasybih ini menjadikan musyabbah dan musyabbah bih seakan-akan dalam satu
kesatuan dan memberikan makna yang sangat dekat karena tidak ada pemisah
(adat tasybih) di antara keduanya. c) Tasybih tams|il berimplikasi terhadap
pemahaman makna yang lebih mudah dicerna oleh petutur. Apabila wajh syibh
yang berupa beberapa keadaan ini tidak disebutkan maka akan menimbulkan
kerancuan dalam pemahaman petutur. d) Isti’arah memberikan efek berupa
seakan-akan objek tersebut benar-benar hidup. e) Majaz mursal menegaskan
kebenaran dari keadaan objek.
NIM. 1220510007 HANIFATULLAILA BUDIYANI2015-01-06T01:32:04Z2016-09-26T11:26:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15160This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/151602015-01-06T01:32:04ZEVALUASI HASIL BELAJAR RANAH AFEKTIF
DALAM PEMBELAJARAN AL-ISLAM,
KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB
(ISMUBA)
The result of affective learning in teaching-learning of ISMUBA is learning result related
to interest, attitudes and values. It is devided into five major classes arranged in hierarchical
order on the basis of level of involvement, that is receiving, responding, valuing,
organization, and characterization. In teaching-learning of IS-MUBA, the result of
important affective learning to be measured, that is attitude and interest to a certain
values in subject ISMUBA and willingness to do and accustoms the attitude or values in
everyday life. The result of affective learning can be effectively measured by non test
technique. There are some form of non test technique which applicable to evaluate result
of affective learning, that is projective technique, attitude or interest scale, observation,
interview, questioner, anecdotal records, and biography.
DOSEN FAKULTAS TARBIYAH UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTS SUKIMAN2015-04-22T06:22:15Z2015-04-22T06:22:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15834This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/158342015-04-22T06:22:15ZSINONIM KATA KHAMR DALAM BAHASA ARAB PADA KAMUS AL-MUNAWWIR ARAB INDONESIA (1997) (Analisis Semantik Leksikal)Sinonim (tara>duf) tidak dapat dihindari dalam sebuah bahasa yang
biasanya terjadi karena karena proses serapan. Selain itu, pengenalan dengan
bahasa lain membawa akibat penerimaan kata-kata baru yang sebenarnya sudah
ada padanannya dalam bahasa sendiri. Selain itu, fenomena ini karena adanya
perbedaan dialek antar berbagai suku, dimana ketika suatu suku menyebut satu
kata untuk maksud tertentu dan suku lainnya menggunakan kata yang lain untuk
pengertian yang sama. Kata-kata yang bersinonim meskipun mempunyai makna
yang sama, akan tetapi ia tetap mempunyai makna khas yang membedakannya
dengan yang lain meskipun hanya sedikit.
Dalam bahasa Arab, masalah tara>duf ini sangat banyak ditemukan
sebagaimana kata khamr yang mempunyai berbagai istilah masing-masing sesuai
dengan jenis dan macam kandungan rasa dan warna yang ada di dalamnya. Selain
itu, kata khamr ini mempunyai pluralitas makna yang perlu diungkap dan
dipahami. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu
mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam data primer, yang dalam penelitian
ini adalah Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia (1997), kemudian
mengumpulkan serta memaparkan kata-kata yang berhubungan dengan sinonim
kata khamr yang terdapat di dalam kamus tersebut. Selanjutnya dianalisis
menggunakan medan semantik dan analisis komponen makna untuk mengetahui
seberapa jauh kedekatan, kemiripan, kesamaan dan ketidaksamaan maknanya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kata-kata apa saja yang
bersinonim dengan kata khamr pada Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia (1997),
dan untuk mengetahui medan semantik serta komponen makna dari masingmasing
sinonim tersebut. Selain itu, untuk mengetahui apakah kata-kata tersebut
benar-benar bersinonim secara mutlak atau hanya berdekatan makna saja.
Adapun hasil dari penelitian ini antara lain: ditemukan beberapa kata yang
dianggap bersinonim dengan kata khamr dalam Kamus Al-Munawwir arab-
Indonesia (1997). Kemudian kata khamr tersebut dianalisis menggunakan analisis
paradigmatik yang menghasilkan medan semantik al-bit’u, al-jafnah, al-khafis,
az-zarajun, nabiz, as-sakaru dan as-sulafu. Sedangkan menurut komponen
maknanya, terdapat 28 (dua puluh delapan) komponen makna yang berbeda
karena masing-masing kata yang bersinonim tersebut memiliki makna yang
berbeda-beda pula yang ditinjau dari segi bahan, bentuk, proses pembuatan,
rasanya dan juga dari warnanya. Selain itu, kata-kata tersebut tidak ada yang
bersinonim secara mutlak karena setiap kata memiliki beberapa komponen makna
pembeda antara kata yang satu dengan yang lainnya.
Kata kunci : sinonim khamr, kamus al-Munawwir Arab-Indonesia, semantik leksikal.NIM 10.214.693 IDIATUSSAUFIAH, S.HUM2015-05-06T04:38:43Z2015-05-06T04:38:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15992This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/159922015-05-06T04:38:43ZPERKEMBANGAN LEMBAGA KURSUS BAHASA ARAB DI PARE KEDIRI (Kajian Historis di Lembaga Kursus Bahasa Arab di Pare Kediri Tahun 1996-2014)Nur Fadly Hermawan. Perkembangan Lembaga Kursus Bahasa Arab di Pare Kediri (Kajian Historis Lembaga Kursus Bahasa Arab di Pare Kediri Tahun 1996-2014), Yogyakarta, 2015.
Lembaga Kursus Bahasa Arab yang sekarang mulai berkembang adalah di Kampung Bahasa Pare Kediri. Tidak banyak orang yang tahu keberadaan lembaga kursus Bahasa Arab di Pare ini. Karena kampung bahasa Pare lebih terkenal dengan Lembaga Kursus Bahasa Inggrisnya. Bahkan sejarah mencatat bahwa istilah kampung bahasa Pare ini berkembang karena banyak sekali Lembaga Kursus Bahasa Inggris di sana. Tetapi ternyata tidak sedikit pula Lembaga Kursus Bahasa Arab yang berkembang disana.
Penelitian ini merupakan penelitian yang mencoba dan berusaha untuk melihat lebih detail tentang latar belakang munculnya Lembaga Kursus Bahasa Arab di Pare Kediri dan perkembangan sistem Lembaga Kursus Bahasa Arab di Pare Kediri. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang muculnya Lembaga Kursus Bahasa Arab di Pare Kediri dan juga untuk memberikan informasi mengenai perkembangan Sistem pembelajaran Lembaga Kursus Bahasa Arab di Pare Kediri.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian sejarah. Berawal dari heuristik atau pengumpulan data melalui wawancara, tahap kedua yaitu kritik sumber / verifikasi, tahap ketiga intepretasi / análisis dan tahap terakhir yaitu histografi atau penulisan sejarah.
Latar belakang berdirinya Lembaga Kursus Bahasa Arab Pare Kediri adalah sebagai respon dari berkembangnya Lembaga-lembaga Kursus Bahasa lain khususnya Bahasa Inggris. Sebagai penyeimbang lalu muncullah lembaga Kursus Bahasa Arab.
Pada masa perkembangan Tujuan pengajaran bahasa Arab mulai mengalami perubahan. Dengan munculnya kedua Lembaga Kursus ini yang mengajarkan Bahasa Arab Aktif menjadikan Lembaga Kursus Bahasa Arab di Pare mengalami sebuah perkembangan, dimana perkembangan bahasa Arab tidak hanya diajarkan hanya untuk memperdalam agama Islam, tetapi juga sebagai alat komunikasi. Hal ini disebabkan karena semakin berkembangnya penggunaan Bahasa Arab. Apalagi di tingkat internasional Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang dipakai di tingkat dunia. Bahkan bahasa Arab menjadi Bahasa Internasional kedua setelah Bahasa Inggris. Adapun materi-materi yang diajarkan juga mengalami perubahan seiring dengan perubahan tujuan pengajaran.
Pada masa Persaingan munculah satu lembaga besar yaitu Lembaga Kursus Bahasa Arab Al-Azhar. Dengan adanya system berbeda dengan menggabungkan metode klasik dan modern menjadikan lembaga ini menjadi pesaing dari lembaga-lembaga sebelumnya. Bahkan para pengajarnya pun juga merupakan lulusan Sarjana Pendidikan Bahasa Arab. Media yang dipergunakan pun juga sudah menyentuk media elektronik. Para peserta didik juga tidak kalah banyak dengan lembaga-lembaga sebelumnya
Kata Kunci : Lembaga Kursus Bahasa Arab, Sistem PembelajaranNIM 1320412143 NUR FADLY HERMAWAN2015-05-11T01:09:09Z2015-05-11T01:09:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16035This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/160352015-05-11T01:09:09ZANALISA DIMENSI PSIKOLOGIS TERHADAP BUKU TEKS BAHASA ARAB KURIKULUM 2013 KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH (MTS) DAN KELAS X MADRASAH ALIYAPenelitian ini mengkaji dimensi psikologis buku teks bahasa Arab di
kelas VII MTS dan kelas X MA, serta menjelaskan kelebihan dan kekurangan
buku teks bahasa Arab kelas VII MTS dan kelas X MA dalam perspektif
psikologi. Metode penelitian ini adalah library research. Teknik pengumpulan
data penelitian ini yakni teknik dokumentasi. Setelah dilakukan pengumpulan data
kemudian dianalisis dengan Content Analysis.
Hasil yang diperoleh adalah kajian muatan psikologis dalam buku teks
bahasa Arab kelas VII masih terdapat beberapa hal yang belum memperhatikan
muatan psikologis diantaranya sistematika penyajian, bagian pendahuluan, dan
bagian penyudah. Kajian muatan psikologis dalam buku teks bahasa Arab kelas X
terdapat beberapa hal yang belum memperhatikan muatan psikologis diantaranya
akurasi konsep dan definisi, akurasi prinsip, sistematika penyajian, bagian
pendahuluan, bagian penyudah, dan kekomunikativan.
Kelebihan buku teks bahasa Arab kelas VII yakni pada kelengkapan
materi, keluasan materi, kedalaman materi, akurasi konsep dan definisi, akurasi
prinsip, akurasi prosedur, akurasi contoh, fakta, dan ilustrasi, akurasi soal,
penalaran, keterkaitan antar konsep, komunikasi, penerapan/aplikasi, kemenarikan
materi, materi pendukung pembelajaran, keruntutan penyajian, penyajian berpusat
pada siswa, pengembangan keterampilan proses, bagian isi, bahasa dengan tingkat
perkembangan siswa, kekomunikativan, keruntutan dan keterpaduan alur pikir.
Sedangkan kelebihan buku teks bahasa Arab kelas X yakni tidak jauh berbeda
dengan kelebihan buku teks kelas VII. Perbedaannya terletak pada tidak adanya
akurasi konsep dan definisi, akurasi prinsip,dan kekomunikativan.
Kata Kunci: Dimensi Psikologi, Buku Teks Bahasa Arab, Kurikulum 2013NIM 1320411140 ZENI USWATUN HASANAH2015-06-12T01:51:38Z2015-06-12T01:51:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16169This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/161692015-06-12T01:51:38ZAL MUQARANAH BAYNA KITABAY AMTHILAT AL JAML FI AL LUGHAH AL 'ARABIYYAH WA I'RABIHA WA AL NAHW AL WADIH LI AL MARHALAH AL IBTIDAIYYAHLatar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui persamaan dan
perbedaan kandungan materi antara buku Amṡilah Al-Jumal dan Al-Nahwu Al-
Wādih, juga untuk mengetahui interkoneksi materi-materi qowāid beserta
sistematika pengurutan dan penyajiannya pada kedua buku tersebut. Dalam hal ini
diharapkan menjadi Karya Tulis Ilmiah guna menambah wawasan pengetahuan
bagi para pendidik dalam bidang pengajaran dan sebagai kontribusi positif untuk
meningkatkan pengajaran Bahasa Arab khususnya dalam kemahiran qowāid.
Jenis penelitian ini adalah library research (penelitian kepustakaan),
dengan menggunakan dua sumber data, yaitu: kitab Amṡilah Al-Jumal Fi Al-
Lughah Al-’Arabiyyah Wa I’rābihā karangan Imam Zarkasyi dan Imam Syubani,
Al-Nahwu Al-Wādih karangan ‘Ali Al-Jārim dan Musṭafa Amȋn sebagai sumber
data primer serta beberapa buku yang membahas tentang Amṡilah Al-Jumal Fi Al-
Lughah Al-’Arabiyyah Wa I’rābihā maupun Al-Nahwu Al-Wādih atau segala hal
yang mendukung penelitian ini sebagai sumber data sekunder. Dalam penelitian
ini peneliti menggunakan metode dokumentesi atau eksplorasi terhadap data-data
tertulis seperti buku-buku, rekaman, surat kabar, majalah, dan sebagainya.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis komparatif yaitu
dengan cara mendeskripsikan data-data lalu membandingkannya hingga
memperoleh sebuah kesimpulan akan ada atau tidaknya interkoneksi antar materi
dalam kedua buku ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Secara keseluruhan bahwa setiap
materi yang terdapat dalam buku Amṡilah Al-Jumal telah dipaparkan dalam Al-
Nahwu Al-Wādih, kecuali materi ػطف انث اْ ,اننؼد انشث وْ تالج هًح dan الخبر الدمذو . Dengan
demikian materi qowāid dalam buku Amṡilah Al-Jumal bersifat interkonektif. 0).
Secara garis besar buku Amṡilah Al-Jumal tidak menggunakan sistematika
pengurutan dan penyajian materi qowāid sebagaimana terdapat dalam buku Al-
Nahwu Al-Wādih.NIM. 11420117 WILDI ADILA2015-06-12T01:56:09Z2015-06-12T01:56:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16170This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/161702015-06-12T01:56:09ZAL TA'BIRAT AL ISTILAHIYYAH FI AL LUGHAH AL 'ARABIYYAH WA TANFIDZIHA FI TA'LIM AL INSHA'Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk idiom dalam
bahasa Arab dan implementasinya terhadap pembelajaran insya. Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan pemahaman dalam pembelajaran idiom. Karena
belum ada yang secara khusus membahas tentang idiom dalam pembelajaran
insya.Metode pengumpulan data yang digunakan dalam skripsi ini.
Jenis penelitian ini adalah Library research ( penelitian kepustakaan ),
dengan acuan buku yang utama adalah karangan Basyuni Imamudin yang berjudul
kamus idiom bahasa Indonesia-Arab pola aktif.
Hasil penelitian ini yaitu adanya idiom yang terbentuk dari jumlah
ismiyah, jumlah fi’liyah dan jumlah yang di awali dengan huruf jar. Adapun
metode yang tepat menurut peneliti untuk pembelajaran idiom dalam bahasa Arab
yaitu dengan menggunakan metode hafalan dan praktek dalam sebuah kalimat.
Implementasi idiom dalam pembelajaran insya sangat erat, karena setiap menulis
karangan dalam bahasa Arab tidak akan terlepas dari penggunaan idiom.
Kata kunci : idiom , implementasi, pembelajaran insyaNIM. 11420137 UKHROWIYATUL FAUZI2015-06-15T07:36:02Z2015-06-15T07:36:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16182This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/161822015-06-15T07:36:02ZTANFIDZ ISTIRAJIYYAH AL TA'LIM AL NASHTI AL MUBTAKIR WA AL KHALAQ AL FI'AL WA AL MUMTA' (PAIKEM) FI TA'LIM AL LUGHAH AL 'ARABIYYAH LI AL FASL AL THAMIN BI MA’HAD IBN AL QAYYIM AL ISLAMIY LI AL BANAT YOGYAKARTAPenelitian ini menginformasikan tentang Strategi Paikem (Pembelajaran Aktif,Inovatif, Kreatif, Efisien, dan Menyenangkan)dalam Bahasa Arab di Pesantren Ibnul Qayyim YogyakartaNIM. 11420096 ARBI MULYA SIRAIT2015-08-11T09:51:19Z2015-08-11T09:51:19Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16796This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/167962015-08-11T09:51:19ZKalamu al-Khabar fi Surati Thaha (Dirasah
Tahliliyyah an Filil Kalam Li John Langslaw AustinSurat Thaha terdiri dari 135 ayat, termasuk golongan surat Makkiyyah.
Surat ini berisi kisah-kisah nabi terdahulu, ditujukan kepada Nabi Muhammad
saw. yang mana itu merupakan bentuk penghiburan dari Allah ketika beliau susah
dan galau. Surat ini juga berisi beberapa peringatan dan berita tentang keadaan
hari kiamat kelak.
Skripsi ini berjudul “Kalamu al-Khabar fi Surati Thaha (Dirasah
Tahliliyyah „an Fi‟lil Kalam Li John Langslaw Austin)”. Adapun rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu : (1) Apa saja konteks pada kalimat deklaratif
dalam surat Thaha? (2) Bagaimana bentuk tindak lokusi, ilokusi, dan perlokusi
pada kalimat deklaratif dalam surat Thaha?. Teori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teori tindak tutur Austin, bahwa dalam sebuah kalimat
terdapat tiga tindakan, tindak lokusi, tindak ilokusi, dan tindak perlokusi,
sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kepustakaan (library research) dengan cara membaca dan menelaah sumbersumber
bacaan yang mendukung penelitian ini.
Dalam surat Thaha terdapat 107 ayat yang mengandung ujaran deklaratif,
dari 107 tersebut terdapat 24 penutur dan petutur yang berbeda. Berdasarkan teori
tindak tutur yang dikemukakan oleh Austin, maka disimpulkan bahwa di dalam
surat Thaha tindak lokusinya adalah peberitahuan penutur kepada petutur, tindak
ilokusi ada 17 macam yaitu, at-tabsyir, at-taqrir, at-tadzkir, al-madh, at-tahdid,
at-tahdzir, al-almr, an-nahy, al-fakhr, idzharu al-quwwah, idzharu adl-dla‟fi,
idzharu al-hub, idzharu at-tahasur, at-ta‟jiz, al-istirham, al-istihza, at-tasliyyah.
Adapun tindak perlokusinya ada yang memberi efek positif dan ada yang negatif.10110035 Habib Toha Mushoffa2015-08-12T01:05:47Z2015-08-13T01:07:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16806This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/168062015-08-12T01:05:47ZPENGARUH PEMBELAJARAN KITAB AT-TARGĪB WAT-TARHĪB TERHADAP PENGUASAAN MUFRADĀT BAHASA ARAB SANTRI KELAS II MADRASAH DDINIYAH AWALIYAH DI PONDOK PESANTREN ROUDLOTUL ‘ULUM KALIANGKRIK MAGELANG TAHUN AJARAN 2014/2015Soni Agus Setiawan, Pengaruh Pembelajaran Kitab At-Targīb wat-Tarhīb
Terhadap Penguasaan Kosakata (Mufrodāt) Bahasa Arab santri kelas II Madrasah
Diniyah Awaliyah di Pondok Pesantren Roudlotul ‘Ulum Kaliangkrik Magelang
Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Yogyakarta. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai hasil evaluasi
pembelajaran kitab At-Targīb wat-Tarhīb, nilai hasil evaluasi penguasaan
kosakata (Mufrodāt) bahasa Arab dan pengaruh pembelajaran kitab At-Targīb
wat-Tarhīb terhadap penguasaan kosakata (Mufrodāt) bahasa Arab santri kelas II
Madrasah Diniyah Awaliyah di Pondok Pesantren Roudlotul ‘Ulum Kaliangkrik
Magelang.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan mengambil latar
belakang pondok pesantren Roudlotul ‘Ulum Kaliangkrik, Magelang.
Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara,
dokumentasi dan tes. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif-kuantitatif
yaitu menafsirkan data-data yang diperoleh kemudian ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata tes pembelajaran kitab
At-Targīb wat-Tarhīb termasuk dalam kategori baik, yaitu sebesar 73,2368.
Sedangkan nilai rata-rata tes tingkat penguasaan Mufrodāt bahasa arab termasuk
dalam kategori baik, yaitu sebesar 73,1316. Dari penelitian ini juga diketahui
adanya pengaruh pembelajaran At-Targīb wat-Tarhīb terhadap penguasaan
Mufrodāt bahasa arab yang signifikan, yaitu sebesar 65,186 , nilai korelasi sebesar
0,803 dan nilai signifikan sebesar 0,000 . hal ini menunjukkan pengaruh yang
kuat. Sehingga tinggi rendahnya nilai kitab At-Targīb wat-Tarhīb akan
berpengaruh terhadap tinggi rendahnya penguasaan Mufrodāt bahasa arab santri
kelas II Madrasah diniyah Awaliyah di Pondok pesantren Roudlotul ‘Ulum Kaliangkrik, Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015NIM 11420098 SONI AGUS SETIAWAN2015-08-12T01:13:40Z2015-08-12T01:13:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16808This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/168082015-08-12T01:13:40ZEFEKTIVITAS METODE COMMUNITY LANGUAGE LEARNING DI LUAR KELAS TERHADAP PEMBELAJARAN MAHĀRAH AL-KALĀM SISWA KELAS VIII SMP IT HIDAYAH KLATEN (STUDI EKSPERIMEN)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan metode
community language learning di luar kelas dan untuk mengetahui efektif atau
tidaknya metode tersebut pada siswa kelas VIII SMPIT Hidayah Klaten dengan
pengambilan sample tidak secara acak, tetapi diambil secara keseluruhan yaitu
dengan format non equivalent control group design. Dengan penelitian ini
diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru dalam mengatasi
permasalahan pembelajaran bahasa Arab pada umumnya dan khususnya SMPIT
Hidayah Klaten sebagai tempat dilakukannya penelitian.
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kuasi eksperimen karena
populasi kurang dari 100 dan menggunakan analisis kuantitatif. Subjek
penelitiannya adalah semua siswa kelas VIII SMPIT Hidayah Klaten yang
berjumlah 72. Kelas VIII A berjumlah 36 siswa sebagai kelas eksperimen dan
kelas VIII B berjumlah 36 siswa sebagai kelas kontrol. Metode pengumpulan
datanya dengan menggunakan observasi, eksperimem, wawancara, dokumentasi
dan tes. Analisis tersebut dilakukan dengan uji validitas menggunakan rumus
product moment, uji reabilitas menggunakan alpha cronbanch, uji normalitas
menggunakan rumus kolmogorov-smirnorv, uji homogenitas menggunakan rumus
one-way anova dan yang terakhir uji independent “T” test. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan metode community language learning dengan tahap-tahap
seperti : embronic stage, self assertion stage, separated existence stage, reversal
stage dan independent stage.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berbicara bahasa
Arab siswa kelas eksperimen meningkat dilihat dari hasil nilai rata-rata pre test
dan post test. Nilai rata-rata kelas eksperimen meningkat sebesar 14,4538 dengan
rincian siswa yang tuntas ada 18 siswa dari 36 siswa atau meningkat sebesar
52,94%. Sedangkan, hasil penelitian yang didasarkan pada analisis statistik
menunjukkan bahwa uji T nilai rata-rata post test kelompok eksperimen adalah
76,8067, sedangkan nilai rata-rata post test kelompok kontrol adalah 67,3109.
Dari hasil uji statistik tersebut menunjukkan bahwa kelompok eksperimen
(kelompok yang menggunakan metode community language learning) lebih
meningkat daripada kelompok kontrol (kelompok yang tidak menggunakan
metode community language learning). Hal ini menunjukan bahwa metode
community language learning di luar kelas efektif.NIM 11420008 ULFARIDA MA’RIFATI IHSANA2015-09-04T01:56:10Z2015-09-04T02:01:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17125This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/171252015-09-04T01:56:10ZINTERFERENSI BAHASA INDONESIA DALAM MAHĀRAH KALĀM (STUDI KASUS SANTRIWATI KULLIYATUL MU’ALLIMAT AL-ISLAMIYAH DI PONDOK MODERN AR-RISALAH PROGRAM INTERNASIONAL PONOROGO)Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia. Antara bahasa dan
manusia tidak bisa dipisahkan. Manusia dalam segala aktivitasnya memerlukan
bahasa untuk berkomunikasi dengan manusia yang lain. Komunikasi mempunyai
berbagai macam ragam, salah satunya yaitu komunikasi lisan yang dapat
menyebabkan interferensi.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasikan bentuk
interferensi bahasa Indonesia dalam mahārah kalām Santriwati KMI Pondok
Modern Ar-Risalah Program Internasional Ponorogo dan untuk mendeskripsikan
faktor-faktor yang melatarbelakangi interferensi bahasa Indonesia dalam mahārah
kalām.
Penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan bentuk kualitatif. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan metode simak, teknik dasarnya adalah
“Teknik Sadap”. Teknik lanjutan I adalah teknik simak bebas libat cakap atau
“SBLC”. Teknik lanjutan II adalah teknik catat. Teknik lainnya adalah dengan
wawancara.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahasa lisan yang
mengalami interferensi. Subjek dalam penelitian ini adalah para Santriwati
Pondok Ar-Risalah yang dwi bahasawan. Sampel penelitian dalam tesis ini
ditentukan dengan teknik purposive sampling.
Penekanan analisis pada tesis ini adalah interferensi bahasa Indonesia dalam
mahārah kalām Santriwati KMI Pondok Modern Ar-Risalah Program
Internasional Ponorogo. Berdasarkan penekanan analisis di atas maka penulis
memilih metode padan intralingual sebagai metode analisis. Metode pemaparan
hasil analisis data yang digunakan dalam tesis ini adalah metode yang bersifat
informal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-betuk Interferensi yang terjadi
di lokasi penelitian berupa interferensi fonologi, morfologi, sintaksis dan
semantis. Adapun faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya interferensi
dalam mahārah kalām Santriwati KMI Pondok Modern Ar-Risalah adalah
perbedaan sistem bahasa pertama atau bahasa kedua (interlingual transfer),
analogi (persamaan yang berlebihan), tipisnya kesetiaan pemakai bahasa
penerima, tidak cukupnya kosakata bahasa penerima, menghilangnya kata-kata
yang jarang digunakan, kebutuhan akan sinonim dan transfer struktur bahasa
karena terbawanya kebiasaan dalam bahasa ibu.NIM. 1320411139 JAUHAROTUN NI’MAH, S.PD.Ihttp://digilib.uin-suka.ac.id/18437/8.hassmallThumbnailVersion/COVER%20%20AL%20BIDAYAH%20VOL%206%20NO%202_Page_1.jpg2015-11-26T04:44:40Z2017-05-02T03:35:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18437This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/184372015-11-26T04:44:40ZINTERNALISASI NILAI-NILAI KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARABLatar belakang penulisan penelitian ini adalah adanya kondisi yang
memprihatinkan generasi penerus bangsa yang semakin jauh dari nilainilai
karakter dan budaya bangsa. Sekolah sebagai institusi pendidikan
mempunyai tanggung jawab untuk membentuk dan mengembangkan
karakter siswa. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui peran pembelajaran
bahasa Arab dalam pendidikan karakter, aplikasi pendidikan
karakter dalam pembelajaran bahasa Arab serta nilai-nilai apa saja
yang bisa diinternalisasikan di dalam pembelajaran bahasa Arab.
Kata kunci: Pendidikan Karakter, Pembelajaran Bahasa ArabMuhammad Jafar SHODIQ2015-12-04T03:37:09Z2015-12-04T03:37:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18529This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/185292015-12-04T03:37:09ZEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BAHASA ARAB MELALUI MEDIA SOSIAL WHATSAPP DI PROGRAM BISA (BELAJAR ISLAM DAN BAHASA ARAB)Media sosial (social media) merupakan media interaksi sosial yang
menawarkan efisiensi, kemudahan diakses, dan daya jelajah lebih luas. Media
sosial bisa digunakan untuk mempertahankan atau mengembangkan relasi yang
sudah ada dan yang belum ada, sekaligus mempermudah interaksi sosial di
dalamnya. Sedangkan WhatsApp merupakan suatu layanan pesan multiplatform
yang menggunakan sambungan internet ponsel pengguna untuk chatting dengan
pengguna WhatsApp lainnya. Dengan WhatsApp, orang bisa saling tukar pesan,
gambar, audio, video, lokasi dan kontak. Dengan fitur ini banyak orang
memanfaatkan untuk bisnis maupun untuk kepentingan lainnya
Program BISA (Belajar Islam dan Bahasa Arab) adalah program kursus
non formal jarak jauh yang diluncurkan dengan menggunakan WhatsApp. Ustadz
Khairul Umam (Abu Razin) pencetus program ini.
Program BISA sengaja dirancang dengan silabus dan kurikulum yangtelah
disesuaikan untuk seluruh tingkatan pemahaman dan profesi sehingga orang yang
belum belajar bahasa Arab sekalipun diyakini bisa menuntaskan program BISA
dalam 2 bulan dengan 8 kali pertemuan online via aplikasi WhatsApp Messenger
dengan masing-masing 90 menit.
Penelitian ini berbentuk field research atau penelitian lapangan dengan
menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk
memahami fenomena sosial dan mengutamakan teknik pengumpulan datanya
melalui observasi keadaan di sekitar. Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan
untuk menjelaskan dan menganalisa keadaan di sekitar saat pelaksanaan
pengajaran bahasa Arab berlangsung dengan menggunakan Media Sosial
WhatsApp di Program BISA.
Penelitian ini ingin memperoleh hasil tingkat keefektifan pembelajaran
bahasa arab di Program BISA. Dari 20 peserta Program BISA angkatan 11 dan 12
yang dijadikan responden, 95 persen mengatakan efektif yaitu sebanyak 19 orang
dan semua merasa senang dalam mempelajari bahasa arab melalui media sosial
WhatsApp. Faktor yang paling menentukan dari efektifitasnya Program BISA
adalah pembuatan silabus dan metode yang struktur serta penyampaian melalui
audio dan video yang dikemas dengan penyampaian yang menarik. Teori istima’
bisa mengakomodir disini dimana peserta bisa menyimpulkan secara mandiri apa
yang disampaikan dalam audio dan video pembelajaran sehingga peserta bisa
mengerjakan tugas setiap pekan dengan benar dan baik.NIM. 08420040 AHMAD TAUFIQ MA’MUN2016-02-04T07:02:39Z2016-02-04T07:07:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19234This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/192342016-02-04T07:02:39ZMERANGKAI ILMU-ILMU KEADABAN Penghormatan Purna Tugas Ustadz Muhammad MuqoddasBuku ini mencakup tiga subjek atau bidang, yaitu: kesusasteraan Arab, peradaban Islam, perpustakaan dan informasidkk Dardiri2016-02-17T02:02:08Z2017-02-27T06:44:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19382This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/193822016-02-17T02:02:08ZREADING RELIGION IN THE MOVIES THE CONTESTATION BETWEEN RELIGIOUS IDENTITY AND BUSINESS INDUSTRYThe relationship of religion and movies actually has existed since this Industry began. As Andre Bazin (2002), writes, 'The cinema has always been interested in God'. Religion is something personal, in John Tillich terms, it is an area of culture that involves basic beliefs about the ultimate nature of reality, our purpose in the world, and we find a meaning in it. That is why; posing a religion or religious idea in the movies is always interesting for the producers or the film industry. However, film is indeed a cultural business; whatever presented on the screen is actually a construction of reality by people behind the screen. Focus on certain Hollywood and Indonesian movies, the research finds that the religious ideas in the movies have consistently appeared since the beginning of this industry, but it is part of co modification of product by using people’s intimacy in religious life, thus they feel represented.
Keywords : religious movie, cultural business, representation- WITRIANI2016-02-17T02:15:04Z2017-02-27T06:40:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19389This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/193892016-02-17T02:15:04ZLANGUAGE VARIETIES AND FUNCTIONS ON SYIIR NGUDI SUSILO BY K.H. MUSTOFA BISRIAlmost in all history, poetry has been written in special language, a poetic distinction, which includes special diction, stylized syntax, and certain types of figurative languages. On the contrary, poetry, sometimes, shows ordinary language like what happens in a poem written by Robert Frost, “Lodged.” He personifies a conversation between wind and rain to water the flowers denotatively. The same issue also appeared on a syiir, Ngudi Susilo, jocosely written by K.H Bisri Mustofa in Jawi orthography. This study is aimed at revealing the language varieties in the syiir and describing the function of the language varieties in the text. The study used documentation method to collect the data in Syiir Ngudi Susilo. The data were then analyzed by sociolinguistics theories. The content analysis was used to interpret the communicative intensions of language varieties. Based on the analysis, the study comes to the following findings. 1) in Syiir Ngudi Susilo, the language varieties consist of the formal-informal utterances, the Javanese speech levels of kromo-ngoko, and code switching in Arabic, Sanskrit, and English. 2) The formal-informal variety is functioned to emphasize the communicative intentions to the audiences, while speech levels are modified in a morpheme, word, and phrase to suit the poetic distinction with the wazan (pattern) in the stanza. Besides, code-switching attempts to achieve the maximum effect to express the classifications of social strata in the community.
Keywords: sociolinguistics, poetic distinction, syiir ngudi susilo, language varietyMuhammad Hisyam Maliki2016-04-25T01:43:53Z2016-04-25T01:43:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20335This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/203352016-04-25T01:43:53ZPENGARUH HURUF-HURUF AZ-ZIYADAH (AFIKS) TERHADAP PERUBAHAN MAKNA DAN AMAL (Analisis Morfologis)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara
kritis tentang afiks apa saja yang terdapat dalam bahasa Arab dan pengaruh
makna serta menjelaskan struktur afiks terhadap makna afiks dan gramatikal
secara morfologis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
dan pemahaman tentang afiks (huruf-huruf a-ziyadah) dalam ilmu sarf dalam
pengarujnya terhadp makna dan amal.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif, dengan studi literatur
terhadap beberapa buku sarf dan kaidahnya. Analisis data dilakukan dengan
pembacaan dan memberikan interpretasi makna terhadap data yang telah
dikumpulkan, dan dari interpretasi makna tersebut ditarik sebuah kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:
Proses afiksasi (huruf-huruf az-ziyadah) dalam bahasa Arab dibentuk dari
bentuk dasar verba (fi’il) dengan penambahan prefiks atau awalan (as-sabiq),
infiks atau sisipan (az-ziyadah), dan konfiks atau awalan dan akhiran (as-sabiq
wa al-lahiq). Prefiks dan infiks yang digunakan untuk membentuk nomina (ism)
dari bentuk dasar verba (fi’il) terdiri dari prefiks mim dan infiks alif, serta
konfiks mim dan ta, konfiks mim dan waw dan konfiks mim dan alif.
Penambahan afiks dari bentuk dasar adjektiva terdiri dari prefiks hamzah
dan infiks alif sedangkan penambahan afiks dari bentuk dasar nomina (ism)
terdiri dari sufiks ya syaddah, konfiks alif dan nun, waw, dan nun, ya dan nun
serta alif dan ta. Untuk membentuk nomina (ism) dalam bahasa Arab dapat
dibentuk dari bentuk dasar verba dan adjektiva dengan penambahan afiks. Afiks
tersebut dapat ditambahkan dari bentuk dasar verba (fi’il) adjektiva maupun
bentuk dasar nomina itu sendiri.
Makna gramatikal dari proses afiksasi dari bentuk dasar verba memiliki
lima makna, yaitu: nomina pelaku (ism fa’il), nomina penderita (ism maf’ul),
menyatakan tempat (ism makan), menyatakan masa (ism zaman), dan
menyatakan alat (ism alat). Makna gramatikal dari infiks alif memiliki dua
makna yaitu resiprokal dan nomina pelaku. Makna gramatikal dari konfiks mim
dan alif menyatakan alat dan makna gramatikal dari konfiks mim dan ta
marbut}ah menyatakan alat. Makna gramatikal penambahan afiks dari bentuk
dasar adjektiva yaitu prefiks hamzah memiliki makna, yaitu transitif,
bersangatan, dan lebih. Sedangkan makna gramatikal dari infiks alif menyatakan
makna yaitu pelaku, dan penambahan afiks yang berbasis ism itu sendiri yaitu
alif dan nun menyatakan makna dua (musanna) dan konfiks alif dan ta yang
menyatakan makna banyak untuk perempuan (jamak muannas)NIM. 08420132 DUROTUL NGUYUN2016-06-02T01:39:32Z2016-06-02T01:39:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20336This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/203362016-06-02T01:39:32ZPROBLEMATIKA PENERAPAN E-LEARNING DI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTANurcholisoh. Problematika Penerapan E-Learning di Jurusan Pendidikan
Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegurun UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakults Ilmu Tarbiyah dan
Kegurun UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi e-learning di
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan mengetahui problem-problem yang dihadapi
dalam penerapan e-learning, serta mengetahui dampak positif dan negatif
diterapkannya e-learning.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif di Jurusan Pendidikan
Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa
metode, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun sumber data dan
subyek penelitian ini meliputi: pengelola website e-learning UIN sunan Kalijaga,
dosen serta mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Analisis data dilakukan melalui empat tahap, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Penggunaan e-learning
di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta belum berjalan dengan optimal, akan tetapi
dibandingkan dengan jurusan-jurusan lain Jurusan Pendidikan Bahasa Arab bisa
dikatakan lebih maju, sebab Jurusan Pendidikan Bahasa Arab mempunyai ethos
untuk pengembangan e-learning meskipun terdapat beberapa kendala.(2) Masalah
yang dihadapi Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam penerapan e-learning
dintaranya: (a)Masalah kesiapan Infrastruktur yang terdiri dari komputer dan
koneksi internet, serta belum optimalnya dukungan dari pimpinan
institusi.(b)Masalah kesiapan dosen dalam menggunakan e-learning pada perkuliahan.(c)Masalah mahasiswa dan faktor budaya, misalnya belum terbentuknya budaya belajar mandiri dan kebiasaan untuk mengikuti perkuliahan
dengan metode pembelajaran berbasis TI. (3) Dampak positif dan negatif
diterapkannya e-learning di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: (a)Dampak Positif:
(i)Memudahkan interaksi antara dosen dengan mahasiswa yang tidak terbatas
hanya di dalam kelas.(ii)Mahasiswa lebih mandiri. (b)Dampak Negatif:
(i)Mahasiswa terbebani dengan biaya yang dikeluarkan untuk mengikuti
perkuliahan dengan menggunakan e-learning.(ii)Dengan penggunaan teknologi
internet dalam proses pembelajaran membuat mahasiswa jauh dari buku.
Kata Kunci: Problematika Penerapan, E-LearningNIM. 09420037 NURCHOLISOH2016-06-07T02:26:58Z2016-06-07T02:26:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20338This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/203382016-06-07T02:26:58ZPENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BERBASIS ANDROID PADA PEMBELAJARAN NAHWU SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI DI MADRASAH DINIYAH SMK AL MUNAWWIR KRAPYAK YOGYAKARTAHasanudin. Pengembangan Mobile Learning Berbasis Android Pada
Pembelajaran Nahwu Sebagai Sumber Belajar Mandiri Di Madrasah Diniyah
SMK Al Munawwir Krapyak Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta : Jurusan Pendidikan
Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2015.
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi
mobile learning pembelajaran nahwu pada materi i'ra>b pengertian dan
pembagiannya untuk handphone android bagi santri Madrasah Diniyah SMK Al
Munawwir Krapyak Yogyakarta. Disamping itu juga penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui kelayakan aplikasi mobile learning pembelajaran nahwu
berdasarkan penilaian tiga guru nahwu dan respon 17 santri Madrasah Diniyah
SMK Al Munawwir Krapyak Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan model ADDIE yaitu penelitian pengembangan
berdasarkan lima tahap : Analisis (Analysis), Perancangan (Design), Produksi
(Development), Implementasi (implementation) dan Evaluasi (evaluation). Untuk
mendapatkan penilaian kelayakan produk yang dihasilkan digunakan angket yang
berisikan 15 daftar cek (chek list) yang dinilai oleh tiga guru nahwu Madrasah
Diniyah SMK Al Munawwir. Sedangkan untuk respon santri digunakan daftar
angket yang berisi 11 pertanyaan yang di isi oleh 17 santri Madrasah Diniyah
SMK Al Munawwir Krapyak Yogyakarta.
Hasil penelitian pengembangan ini berupa aplikasi mobile learning
pembelajaran nahwu. Berdasarkan hasil penelitian, menurut tiga ustadz Madrasah
Diniyah SMK Al Munawwir aplikasi mobile learning ini mendapatkan skor 57
dari skor maksimal 75 dan memiliki kualitas Baik (B) dengan persentase
keidealan 76%. Sedangkan respon yang dihasilkan terhadap aplikasi mobile
learning pembelajaran nahwu menurut 17 santri mendapatkan skor 10,88 dari
skor masksimal 11 dengan persentase keidealan sebesar 98,91 %. Dari hasil
penilaian tersebut, dapat disimpulkan bahwa aplikasi mobile learning
pembelajaran nahwu ini layak dan dapat dijadikan sebagai sumber belajar mandiri
untuk santri Madrasah Diniyah SMK Al Munawwir Krapyak Yogyakarta.
Kata kunci: penelitian pengembangan, i'ra>b, mobile learning, sumber belajar mandiri.NIM. 09420104 HASANUDIN2016-05-02T01:39:26Z2016-05-02T01:39:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20339This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/203392016-05-02T01:39:26ZANALISIS BUKU TEKS FASIH BERBAHASA ARAB 1 KARYA H.DARSONO DAN T. IBRAHIM SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA ARABMUHAMMAD NUR FITRI, Analisis buku teks Fasih Berbahasa Arab I
karya H.Darsono dan T. Ibrahim sebagai bahan ajar bahasa Arab. Skripsi :
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan buku teks Fasih
Berbahasa Arab I sebagai bahan ajar bahasa Arab, dengan menggunakan standar
kelayakan Badan Standar Nasional Pendidikan dengan aspek kriteria kelayakan :
kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan kebahasaan dan kelayakan
kegrafikan. Penelitian ini termasuk penelitian pustaka (library research) dengan
menggunakan analisis isi (content analysis) untuk menganalisa data.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa buku teks tersebut telah
memenuhi kelayakan sesuai dengan standar BSNP dengan beberapa catatan, dari
kelayakan isi materi yaitu materi terlalu berat dan kurangnya ilustasi gambar, dari
segi penyajian bahwa materi yang disajikan terlalu didominasi oleh kemahiran
membaca dan mendengar, evalusai pembelajaran yang hanya untuk aspek
pengetahuan saja, juga tidak adanya transliterasi, glosarium dan indeks. Dari segi
kebahasaan perlu adanya penyederhanaan bahasa yang digunakan. Dari segi
kegrafikan perlu ditambahkannya prasi perparagraf, margin, kemudian
penyesuaian cover dengan materi pelajaran.
Kata kunci : Analsis, buku teks, Fasih Berbahasa Arab INIM. 10420039 MUHAMMAD NUR FITRI2016-07-27T06:15:17Z2016-07-27T06:15:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21041This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/210412016-07-27T06:15:17ZUSLUB AL-ILTIFAT FI SURAH AL-A’RAF (DIRASAH BALAGHIYAH)Skripsi ini berjudul Uslub al-Iltifat fI Surah al-A’raf (Dirasah Balaghiyah) Penulisan skripsi ini dilatar belakangi oleh banyak ditemukannya struktur bahasa yang berbeda, tidak ekuivalen (mengalami penyimpangan), di dalam Al-Qur’an yang disebut dengan gaya bahasa iltifat. Di dalam surat Al-A’raf, peneliti menemukan banyak ragam dan variasi gaya bahasa iltifat yang mana ragam ini jarang dimiliki surat-surat lainya. Seperti dikatakaan dalam buku “Al-Balaghah Kajian Ayat-ayat Iltifat dalam Al-Qur’an” bahwa iltifat dalam Al-Qur’an mengambil bentuk (1) ash-shiyagh (bentuk), (2) al-Adad (bilangan), (3) adh-Dhamair (dhamir), (4) al-Adawat (piranti), (5) al-Binau an-Nahwy (struktur gramatika), dan (6) al-Mu’jam (kosa kata). Di dalam surat Al-A’raf ragam enam yang disebutkan di atas, sudah peneliti temukan namun hanya sebagian kecil (tidak secara menyeluruh dan mendalam) sebagai pra-analisis. Berangkat dari sini membuat peneliti penasaran dan ingin menelusuri secara mendalam tentang surat makkiyah terutama surat Al-A’raf. Bertolak dari ini, penulis mereduksi rumusan dua rumusan masalah yang pertama ayat-ayat apa aja yang mengandung uslub al-iltifat dalam surat Al-A’raf dan kedua apa macam-macam uslub al-iltifat yang terdapat dalam surat Al-A’raf.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka dengan mengkaji segala macam literature yang berkenaan dengan Ilmu Balagah dan Surat Al-A’raf. Adapun analisis yang digunakan yaitu analisis Iltifat yang merupakan kajian Ilmu Balaghah. Dalam analisis ini, peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif, sedangkan data yang terkumpul dari surat Al-Ankabut kemudian peneliti menjelaskan kalimat yang menggunakan gaya bahasa iltifat dalam bentuk uraian panjang setelah dimasukkan dalam kelompok-kelompok tertentu. Surat Al-A’raf.
Setelah dilaksanakan penelitian diketahui bahwa Surah Al-A’raf memuat ungkapan-ungkapan iltifat yang terdiri dari 18 ungkapan dengan rincian sebagai berikut:
1. Iltifat ash-shiyagh (bentuk) berjumlah 2 ungkapan
2. ltifat al-Adawat (piranti) berjumlah 1 ungkapan
3. ltifat al-Mu’jam (kosa kata) berjumlah 5 ungkapan
4. ltifat al-Binau an-Nahwy (struktur gramatika) berjumlah 3 ungkapan
5. ltifat al-Adad (bilangan) berjumlah 2 ungkapan
6. ltifat adh-Dhamair (dhamir) berjumlah 5 ungkapanNIM. 09110025 SRI WAHYUNINGSIH2016-07-27T06:18:42Z2016-07-27T06:18:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21042This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/210422016-07-27T06:18:42ZMUSIKALITAS PUISI CINTA (AL-GHOZL) DALAM ANTOLOGI SAYYID QUTHB
(STUDI ANALISIS ‘ARUDIYYAH QAFAWIYYAH)Puisi cinta (al-Ghozl) adalah salah satu dari beberapa tema pokok dalam antologi puisi
Sayyid Quthb yang tidak banyak diketahui khalayak umum. Dikarenakan Sayyid Quthb lebih
dikenal sebagai seorang politikus berpengaruh di Mesir. Puisi ini berisi tentang ungkapan cinta
beliau, meskipun diketahui beliau tidak memiliki istri. Puisi ini beliau tuliskan di koran-koran
dan majalah-majalah Mesir pada masa muda beliau.
Dan puisi cinta merupakan sebuah karya yang membutuhkan pengahayatan rasa yang
dalam. Serta dibutuhkan pengalaman cinta yang nyata, baik penglaman orang lain ataupun
dirinya sendiri. Sayyid Quthb yang terkenal sebagai seorang politikus Mesir, mampu
mencipatakan puisi bernuansa cinta ini.
Keindahan sebuah dapat dilihat dari musikalitas yang muncul ketika puisi tersebut
dibaca. Maka itu penelitian ini mengkaji puisi cinta (al-Ghozl) dalam antologi Sayyid Quthb
dengan menggunakan analisis ‘ilmu al-‘Arūd dan al-Qōfiyah untuk melihat musikalitas yang
terdapat pada puisi beliau.
Adapun Ilmu al-‘Arūd adalah suatu ilmu yang mempunyai aturan-aturan untuk
mengetahui tentang kebenaran (kesahihan), kerusakan, dan perubahan-perubahan yang terjadi
pada wazan puisi, baik perubahan tersebut berupa zihāf maupun ‘illāt. Begitu juga dengan
perubahan yang terjadi pada kata yang dikenal dengan darūrāt al-syi’ri. Sedangkan ‘ilmu al-
Qōfiyah adalah suatu ilmu yang mempelajari huruf Qōfiyah, harakat, dan ‘aibnya.
Dari penelitian ini, peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat tujuh bahr yang
digunakan oleh Sayyid Quthb dalam puisi cintanya, yaitu: Mujtats, Mutaqōrob, Basīt, Thawīl,
Wāfir, Khafīf, dan Kāmil. Sedangkan Zihaf ada lima macam, yaitu Khobn, Qobd, Kaf, Kifl, dan
Idhmar. ‘Illātnya ada tujuh macam, yaitu: Qoshr, Hadzf, Qoth’, Qothf, Tasy’īsy, Tarfīl, dan
Hadzadz. Darūrāt al-syi’ri ada tiga, yaitu: Isybā’, Taskīn al-Mutaharrik, dan Tahrīk as-Sākin.
Adapun ‘Aib al-Qāfiyahnya yaitu Ijāzah, Sinād ar-Ridf, dan Sinād at-Taujīh.NIM. 09110042 ABDUL RUHMADI2016-07-27T06:23:04Z2016-07-27T06:23:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21043This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/210432016-07-27T06:23:04ZBINYAT AL QISHAH AL QASHIRAH NIDA’ AL-AKHIR LI ABD WAHAB MUTHAWA (DIRASAH TAHLILIYAH BUNYAWIYAH LI ROBERT STANTON)Cerpen Nida’ Al-akhir adalah salah satu cerpen dari antologi cerpen berjudul Iftah Qolbak karya Abd Wahab Muthawa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur-unsur intrinsik dan keterkaitan antar-unsurnya. Tujuan penelitian tersebut berangkat dari rumusan masalah yaitu bagaimanakah wujud unsur-unsur intrinsik dan keterkaitan antar-unsur dalam cerpen Nida’ Al-Akhir.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif
dengan objek penelitian unsur intrinsik dalam cerpen Nida’ Al-Akhir menggunakan teori struktural Robert Stanton. Teori strukturalisme adalah teori pendekatan terhadap teks-teks sastra yang menekankan keseluruhan relasi antara berbagai teks. Analisis struktural bertujuan untuk membongkar dan memaparkan dengan cermat keterkaitan semua unsur karya sastra yang bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh.
Dari penelitian ini ditemukan unsur-unsur intrinsik dalam cerpen Nida’ Al-Akhir yaitu fakta cerita. 1. Alur, dalam cerpen ini adalah alur campuran karena peristiwa yang terjadi ditampilkan dalam alur maju dengan sedikit flashback. 2. Karakter, dalam cerpen ini ada empat orang, satu tokoh utama si gadis, dan tiga tokoh tambahan yaitu sang pelaut asing, dokter desa dan ayah si gadis. 3. Latar tempat, cerpen ini mengambil latar pesisir pantai, di batu karang yang menjorok ke pelabuhan dan di rumah dokter desa, sedangkan latar waktu pada cerpen ini bersifat parsial hanya menunjuk satuan-satuan waktu seperti beberapa bulan kemudian, pagi ini, esok harinya dan sore nanti. Sedang dalam sarana-sarana sastra. Judul Nida’ Al-Akhir dianggap relevan dengan gambaran dari isi cerita dan mengacu pada sang karakter utama. Sudut pandang dalam cerpen ini adalah sudut pandang orang ketiga terbatas, gaya bahasa yang digunakan metafora dan lugas dengan tone ironis, simbol yang tampak yaitu peluit kapal, cincin pertunangan dan pelaut asing sedang ironi yang tampak adalah ironi dramatis karena akhir yang tidak terduga. Tema dalam cerpen ini adalah tentang pencarian jati diri. Keterjalinan antar unsur intrinsik dalam cerpen ini menghadirkan harmoni makna yang menyeluruh sehingga membentuk sebuah rangkaian cerita yang menarik dan membangun satu kesatuan yang utuh.NIM. 0911084 MUHAMMAD IHSAN PUJIROSIANTO2016-07-27T06:26:33Z2016-07-27T06:26:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21044This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/210442016-07-27T06:26:33ZBALAGHAH TASYBIH FI SURAH ALI IMRAN (DIRASAH TAHLILIYAH BALAGHIYYAH)Nabi Adam dan Nabi Isa mempunyai persamaan dari sisi kenabian dan kemukzijatan. Hal ini disebutkan dalam al-Quran Surat Âli `Imrân, dan ayat ayat tersebut banyak menggunakan perumpamaan. Oleh sebab itu, Ilmu Balaghah, khususnya Tasybih, sangat memungkinkan dijadikan alat untuk mengungkap makna- makna perumpamaan tersebut. Kemudian, penulis memfokuskan pada jumlah bilangan ayat Tasybih dan macam Tasybih dalam al-Quran Surat Âli
`Imrân. Teori yang dipakai untuk menganalisis permasalahan di atas adalah Ilmu Balaghah, yaitu Ilmu Bayan yang dikhususkan pada Tasybih.
Penelitian ini menemukan 16 ayat Tasybih dan 6 Tasybih dengan kategori: Tasybih Mursal, Tasybih Mujmal, Tasybih Mufasol, Tasybih Baligh, Tasybih Dhimni, Tasybih Tamsil dalam QS. Âli `Imrân.NIM. 11110031 MOCHAMMAD TEGUH JAYA PURNAMA2016-07-27T06:32:05Z2016-07-27T06:32:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21045This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/210452016-07-27T06:32:05ZTARAKIB AL KHALI WA ANWA’IHA FI KITABI ADABU AL ILMI WA AL MUTA’ALIM LI MUHAMMAD HASYIM ASYARI (DIRASAH TAHLILIYAH NAHWIYAH)Tema kajian ini adalah study sintaksis (nahwu), yaitu pendekatan yang
menggunakan pola-pola nahwu dalam kaidah tata bahasa Arab secara khusus bab
hal dalam kitab Adabul ‘alim wal Muta’allim karya Muhammad Hasyim Asy’ari.
Hal adalah isim yang dibaca nasab yang menjelaskan keadaan fa’il atau maf’ul
(subyek dan obyek ). Hal ini harus berbentuk isim nakirah dan didahului dengan
isim yang berbentuk ma’rifah (shohibul hal). Hal harus sesuai dengan shahibul
hal baik secara ‘adad maupun jenisnya dan shahibul hal harus ma’rifah. Dalam
ilmu nahwu hal di bagi atas tiga bagian, yaitu : hal mufrod, jumlah dan sibhu
jumlah. Sedangkan fungsi hal ada enam macam, yaitu : ta’sis/tabyin, taukid,
penegas untuk zatnya, mensifati isim jamid, menjelaskan suasana dari shohibul
hal, dan menjelaskan sebabnya.
Pokok masalah yang menjadi kajian skripsi ini adalah bagaimana polapola
struktur hal yang ada dalam kitab tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui struktur hal, jenis-jenis hal dan fungsi hal dalam kitab Adabul ‘alim
wal Muta’allim karya Muhammad Hasyim Asy’ari. Penelitian ini adalah bersifat
kepustakaan (library research) dan menggunakan pendekatan teori sintaksis
(nahwu) yang merupakan pendekatan pada analisis bahasa yang memberikan
perhatian secara eksplisit kepada struktur bahasa, sehingga peran dari ilmu nahwu
menjadi sangat penting dalam penelitian ini.
Penelitian ini menemukan tarkib al hal diantaranya: a) Hal yang
diakhirkan, b) Hal yang mendahului amilnya, dan c) Hal yang shohibul halnya
dibuang. Sedangkan anwa’al hal ada 2 macam, yaitu : a) Hal mufrod, b) Hal
jumlah berupa jumlah ismiyah dan fi’liyah. Penelitian ini juga menemukan fungsi
hal, yaitu : a) Ta’sis atau Tabyin, b) Taukid, c) Penegas untuk zatnya, d)
Menjelaskan suasana dari shohibul hal.NIM. 11110052 OKY MAULANA MUFTI2016-07-27T06:37:08Z2016-07-28T02:50:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21046This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/210462016-07-27T06:37:08ZAS SAJA’ FI AL QURAN (DIRASAH TAHLILIYAH BALAGHIYAH LI AL JUZ TSALATSIN)Dalam skripsi ini peneliti melakukan penelaahan yang mendalam pada al
quran juz tiga puluh. Ayat yang populer didengar dan dilantunkan khususnya di
kalangan santri pondok pesantren. Juz tiga puluh sendiri sampai sekarang semakin
banyak digunakan oleh santriwan santriwati dalam metode belajar awal. Juz tiga
puluh ini tidak hanya ditulis dan dilafalkan saja tetapi juga diajarkan menggunakan
lagu murattal.
Setelah membaca lebih jauh ayat al quran juz tiga puluh, peneliti meyakini
adanya sajak yang berbeda-beda yang terlihat dari fashilah, wazan, dan faqrahnya.
Peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Ada berapa sajak di dalam al quran juz tiga puluh?
2. Di mana letak sajak di dalam juz tiga puluh?
Untuk membantu menemukan jenis dan letak sajak yang terdapat dalam juz
tiga puluh, peneliti menggunakan ilmu badi’ yang merupakan bagian dari ilmu
balaghah tentang sajak sebagai rujukan.
Setelah melakukan penelitian tentang sajak yang terdapat di dalam juz tiga
puluh, maka peneliti menemukan hasil sebagai berikut:
•Terdapat tiga jenis sajak yakni sajak mutharraf berjumlah delapan puluh tujuh
sajak, sajak murassha berjumlah delapan sajak, sajak mutawazi berjumlah
sebelas sajak.
•Semua surat di dalam juz tiga puluh mengandung sajak, kecuali pada surat an
nasr dan surat al quraisy.NIM. 11110054 ANDIKA PUTRI SEPTAMA2016-07-27T06:40:21Z2016-07-27T06:40:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21047This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/210472016-07-27T06:40:21ZMAJAZ ALLUGHAWI DALAM SURAL AL-MAIDAH
(DIRASAH TAHLILIYYAH BALAGHIYAH)Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang tidak ada habisnya untuk dikaji baik
dari segi bahasanya maupun kandungannya. Makna-makna al-Qur’an diungkapkan
dengan ragam uslub, di antaranya dengan metafora. Maka ilmu yang berhak untuk
kajian bentuk pengungkapan tersebut adalah ilmu balaghah, lebih khusus lagi majaz.
Dari 114 surat yang terdapat dalam al-Qur’an, penulis meneliti surat al-Maidah karena
banyak menggunakan susunan kata yang bukan makna leksikal semata. Akan tetapi
ada maksud tersimpan yang harus diungkap dengan ilmu bayan (majaz).
Surat al-Maaidah adalah surat kelima dalam al-Qur’an. Surat ini terdiri dari
120 ayat dan termasuk surat Madaniyah. Dinamakan al-Maidah yang artinya
hidangan. Karena memuat kisah pengikut-pengikut setia Nabi Isa a.s. Mereka
meminta kepada Nabi Isa A.S agar Allah SWT menurunkan untuk mereka hidangan
makanan langsung dari langit. Di dalam surat ini, terdapat banyak gaya bahasa majaz
isti'arah dan majaz mursal yang membutuhkan penjelasan mendalam.
Berdasarkan pada permaslahan di atas maka layak bagi kita untuk meniliti dan
mendalami guna menemukan makna-makna rahasia yang terdapat dalam surat al-
Maaidah. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori Ilmu bayan yang
merupakan bagian dari Ilmu balaghah. Dengan judul: Al-Majaz al-Lughawi fi al-
Surah al-Maidah (Dirasah Tahliliyah Balaghiyah).
Penulis meneliti surat al-Maaidah ini dengan meneliti ayat mana saja yang
terdapat mazaj allughawi baik itu istiarah (metafor) maupun majaz mursal dalam
surat al-Maaidah tersebut. Adapun hasil dari penelitian dalam surat al-Maaidah ini
ialah terdapat 22 majaz allughawi yaitu 12 untuk istiarah dan 10 untuk majaz
mursal.NIM. 1110067 YUSUF IRPAN HILMI2016-07-27T06:43:44Z2016-07-27T06:45:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21049This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/210492016-07-27T06:43:44ZAL-MAJAZ FI "ASY-SYARAB ATH-THAHUR MIN MAULIDI
WA SIRATI BADRI AL-BUDUR" LI HABIB UMAR BIN HAFIDL (DIRASAH TAHLILIYYAH
IHSAIYYAH MAJAZIYYAHKitab as-Sya ab ath-Tha ur Min Maulidi W rati Badri al-
r adalah karya Habib Umar bin Hafidz Yaman. Di dalamnya terdapat keterangan tentang kelahiran dan perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW serta pujian dan sholawat kepadanya. Kitab ini menggunakan gaya bahasa sastra yang indah, yang mana di dalamnya terdapat banyak unsur-unsur majaz dalam ilmu balaghah. Oleh karena itu, peneliti berkeinginan untuk membahas kitab ini dari segi ilmu majaz.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa jumlah majaz yang ditemukan dalam kitab itu dan apa saja macam-macamnya serta faidahnya. Oleh karena itu, peneliti bermaksud untuk mempelajari kitab ini dari segi ilmu majaz. Peneliti menggunakan metode kajian pustaka, adapun sistematika penulisannya peneliti bersandar kepada buku panduan yang diterbitkan oleh Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, sedangkan dalam analisis masalahnya, peneliti menggunakan teori ilmu majaz.
Hasil penelitan menunjukkan kesimpulan bahwa ditemukan macam-macam majaz yang digunakan oleh Habib Umar bin Hafidz dalam kitabnya yaitu majaz lughawi beserta cabangnya yang terdiri dari
q ’ ada 4, z mursal q liyah ada 5, jaz mursal qah mahalliyah ada 2, jaz mursal q ’ k nu ada 3, dan ’ hiyyah ada 16 dan makniyyah ada 3.NIM. 11110117 MUHAMMAD MUHLIS2016-07-27T06:50:39Z2016-07-27T06:50:39Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21050This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/210502016-07-27T06:50:39ZAL-MARADL AL-MUTABAADILPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap struktur intrinsik cerpen
“al-Maradl al-Mutabaadil” sekaligus mengetahui tipe fiksi karya tersebut.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori fiksi Robert Stanton membagi
unsur interinsik menjadi tiga yaitu fact (fakta cerita) yang terdiri dari tokoh,
latar, dan alur. 2) literary devices (sarana sastra) yang terdiri dari judul, sudut
pandang, gaya dan tone, simbolisme, dan ironi. 3) theme (tema). Serta
mengglongkan fiksi dalam tiga belas tipe. Penelitian ini menggunakan metode
korelasional analisis dengan mengkaji pustaka (library research).
Peneliti menemukan unsur interinsik berupa fakta cerita yang terdiri
dari tiga tokoh yaitu istri, dokter, dan suami, yang berlatar tempat di klinik,
ruang tunggu pasien, ruang periksa, dan rumah serta berlatarkan waktu pagi,
sore dan malam dengan alur maju. Adapun konflik dan kimaks cerita ada pada
subplot. Pada sarana cerita, judul “al-Maradl al-Mutabbadil” berkaitan dengan
keadaan yang ada pada fakta cerita, dengan sudut pandang orang ketiga-terbatas
serta gaya bahasa yang jelas, mudah, dan religius dengan tone syok, tone ironi,
sedih, dan marah. Terdapat dua ironi yaitu ironi dramatis seperti ketika sang
istri mengetahui penyakitnya, ketika dokter bertemu sang suami, ketika dokter
mengetahui sang suami datang sendirian di hari kedua periksa, dan ketika sang
istri meminta cerai kepada sang suami, dan tone ironi sebagaimana pada
pembahasan tone. Maka tema cerita ini adalah “free sex merusak hubungan tali
kekeluargaan”. Oleh sebab itu tipe fiksi karya ini adalah cerpen realis karena
mengangkat tema sosail serta tidak ditemukannya simbol dalam cerita.NIM. MUTABAADIL AL-MARADL AL-2016-07-27T06:54:47Z2016-07-27T06:55:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21051This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/210512016-07-27T06:54:47ZAL-RIWAYAH AL-SYAHHADZ LI NAJIB MAHFUDZ: DIRASAH
TAHLILIYAH IJTIMA’IYAH ADABIYAHSkripsi yang berjudul Al-Riwayah al-Syahhadz Li Najib Mahfudz: Dirasah
Tahliliyah Ijtima’iyah Adabiyah ini menyajikan analisis sosiologi novel “Al-
Syahhadz” karya Najib Mahfudz. Alasan peneliti mengkaji novel ini adalah adanya
masalah-masalah sosiologis yang terkandung di dalamnya, sesuatu yang menjadi ciri
khas Najib Mahfudz dalam setiap karyanya, seperti konflik individu yang dialami
oleh tokoh utama, Umar al-Hamzawi, yang berakibat pada konflik sosial berupa
konflik keluarga yang melibatkan orang-orang di sekitarnya. Selanjutnya, ada dua
problem mendasar yang ingin dijawab oleh peneliti dalam skripsi ini, yaitu sejauh
mana masyarakat Umar al-Hamzawi mewakili gambaran realitas sosial Mesir dan
sejauh mana tokoh Umar al-Hamzawi mewakili gambaran elit di Mesir setelah
revolusi 1952? Tujuan penelitian ini untuk mengungkap masyarakat Umar al-
Hamzawi sebagai gambaran realitas sosial Mesir dan Umar al-Hamzawi sebagai
gambaran elit pasca revolusi 1952.
Teori yang digunakan adalah Sosiologi Sastra. Teori ini berupaya melihat
karya sastra sebagai cermin dari realitas sosial dimana sebuah karya sastra lahir.
Metode penelitian yang relevan dalam penelitian ini adalah metode dialektika, suatu
metode yang berupaya melihat hubungan timbal balik antara realitas karya sastra dan
realitas sosial, tempat karya sastra tersebut lahir.
Adapun kesimpulan yang dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pertama, masyarakat Umar al-Hamzawi merupakan gambaran realitas sosial Mesir
pasca revolusi 1952, baik dilihat dari aspek ekonomi, politik, maupun keagamaan.
Kedua, Umar al-Hamzawi merupakan gambaran elit di Mesir pasca revolusi 1952.NIM. 12110042 NASRUL ALI2016-07-27T06:58:12Z2016-07-27T06:58:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21052This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/210522016-07-27T06:58:12ZAL-QISHAH AL-QASHIRAH SHARI’ AL-HASAD LI
THAHA HUSEIN (DIRASAH TAHLILIYAH SARDIYAH VLADIMIR PROPP)Skripsi ini berjudul al-Qishah al-Qashirah Shari’ al-Hasad li
Thaha Husein (Dirasah Tahliliyah Sardiyah Vladimir Propp). Cerpen
Shari’ al-Hasad karya Thaha Husein ini bercerita tentang kisah
perjuangan dan dakwah Nabi Muhammad S.A.W. dalam meyebarkan
agama Islam. Peneliti tertarik mengkaji karya ini karena; pertama, cerpen
Shari’ al-Hasad ini ditulis oleh sastrawan Mesir yang ternama, ia adalah
Thaha Husein. Kedua, peneliti menemukan perbedaan narasi dari apa
yang ada dalam cerpen Shari’ al-Hasad dengan bukti historis yang ada
dalam buku sejarah Nabi Muhammad S.A.W. pada umumnya.
Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk menjawab dua
rumusan masalah penting, yaitu; 1. Berapa banyak fungsi yang terdapat
dalam cerpen Shari’ al-Hasad karya Thaha Husein. 2. Karakter apa saja
yang ada dalam cerpen Shariul Hasad karya Thaha Husein.
Peneliti menggunakan teori naratif Vladimir Propp dalam
menganalisis cerpen Shari’ al-Hasad karya Thaha Husein ini. Teori ini
adalah teori yang ingin membuktikan bahwa di dalam sebuah cerita
setikdaknya terdapat 31 fungsi cerita, dan dalam 31 fungsi tersebut
terdapat 7 karakter yang membangun cerita. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan metode deskriptif analisis.
Hasil dari penelitian ini, peneliti menemukan, bahwa di dalam
cerpen Shari’ al-Hasad karya Thaha Husein peneliti menemukan tujuh
belas fungsi dari tiga puluh satu fungsi yang ada dalam teori naratif
Vladimir Propp. Tujuh belas fungsi tersebut ialah sebagai berikut; 1.
fungsi pertama (ketidakhadiran “β”), 2. Fungsi kedua (pelarangan “γ”), 3.
Ketiga (kekerasan “δ”), 4. Fungsi keempat (pengintaian “E”), 5. Fungsi
kelima (pengiriman “τ”), 6. Fungsi keenam (tipudaya “π”), 7. Fungsi
kedelapan (kejahatan “A”), 8. Fungsi kesembilan (mediasi “B”), 9. Fungsi
kedua belas (peran pertama seorang penolong “D”), 10. Fungsi ketiga
belas (reaksi dari pahlawan “E”), 11, fungsi keenam belas (perjuangan
“H”), 12. Fungsi ketujuh belas (cap “J”), 13. Fungsi kedelapan belas
(kemenangan “I”), 14. Fungsi kesembilan belas (pembubaran “K”), 15.
Fungsi kedua puluh satu (pengejaran “Pr”), 16. Fungsi kedua puluh dua
(pertolongan “Rs”), 17, fungsi ketiga puluh (hukuman “U”). Dalam
cerpen Shari’ al-Hasad karya Thaha Husein terdapat enam karakter.
Enam karakter itu ialah; karakter penjahat, donor (penderma), penolong,
pengirim, pahlawan dan pahlawan palsu. Karakter yang tidak ada dalam
cerpen Shari’ al-Hasad ialah karakter putri.NIM. 12110052 SAINUL RAHMAN2016-07-27T07:02:17Z2016-07-27T07:02:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21053This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/210532016-07-27T07:02:17ZMUSIQO ASY'ARI BISYR BIN ABI KHAZIM AL-ASDI FI
DIWANIHI (STUDI ANALISIS ILMU ‘URUDL DAN QAFIYAH)Puisi merupakan karya yang terikat pada kaidah-kaidah tertentu sesuai
dengan perkembangannya. Puisi dianggap sebagai seni yang paling dasar, dan
bagi orang Arab, secara mutlak puisi dianggap sebagai seni sastra yang paling
penting. Mereka menuangkan tradisi dan pengalaman hidup serta menganggapnya
sebagai media untuk mengungkapkan perasaan dan fenomena-fenomena yang
terjadi dalam berbagai kesempatan.
Skripsi ini berjudul “Mῡsῑqᾱ Asy’ᾱri Bisyr bin Abῑ Khᾱzim al-Asdi Fi
Dῑwᾱnihi (Studi Analisis Ilm al-Arῡdl dan Qᾱfiyah)”. Penelitian ini dilakukan
karena adanya unsur wazan (irama) dan qᾱfiyah dalam puisinya Bisyr bin Abi
Khazim. Puisi tersebut dikaji menggunakan teori ilm al- arῡdl dan qᾱfiyah, karena
teori ini merupakan teori yang relevan untuk mengkaji keduanya. Teori ini
merupakan teori yang digunakan untuk membedah struktur luar puisi Arab
tradisional. Hal terpenting dari puisi Bisyr bin Abi Khazim yaitu, puisi ini digubah
berdasarkan bakat yang dimiliki oleh penyair dan mengikuti tradisi orang Arab
ketika itu, karena pada dasarnya teori ilm al-arῡdl dan qᾱfiyah baru muncul pada
abad kedua hijriyah sedangkan sang penyair hidup di zaman jᾱhili.
Oleh karena itu, dalam skripsi ini peneliti ingin menentukan bahr serta
perubahan-perubahannya berupa zihᾱf dan „illah, menentukan qᾱfiyah yang
digunakan oleh penyair, serta mencari „aib yang ada dalam qᾱfiyah.
Penelitian ini merupakan penelitian berbasis pustaka, yaitu dengan
membaca sumber-sumber referensi yang sesuai dengan tema penelitian.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, bahr yang ada dalam Dῑwan
Bisyr bin Abi Khazim berjumlah delapan, yaitu : wᾱfir, tᾱwil, kᾱmil, basῑt,
munsarih, mutaqᾱrib, dan khafῑf.. Adapun zihᾱf yang digunakan yaitu : ‘ashb,
qabd, idlmᾱr, khabn, dan thayy. Illah yang digunakan yaitu : qathaf, hadzf,
qatha’, dan tasy’ῑst. Adapun jenis qᾱfiyah yang digunakan adalah qᾱfiyah
mutlaqah dan muqayyadah, kemudian jika ditinjau dari segi jumlah hurufnya,
terdapat tiga qᾱfiyah, yaitu : mutarᾱkib, mutadᾱrik, dan mutawᾱtir. Peneliti juga
menemukan adanya „aib qᾱfiyah, yaitu : sinad al-isybᾱ’ dan iqwᾱ’.NIM. 12110054 ERIN LKA ZULIANA2016-07-27T08:26:06Z2016-07-27T08:26:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21054This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/210542016-07-27T08:26:06ZAS SYI’RU IZZATU AL NAFS (ANALISIS SEMIOTIK RIFFATERRE)Puisi Izzatu al Nafs adalah salah satu puisi karya Imam Asy Syafi’i beliau
seorang penyair terkenal pada masa Abbasiyyah. Puisi Izzatu al Nafs menceritakan
tentang suatu kesulitan dan penderitaan serta suatu kemudahan yang dapat dicapai
setelah adanya kesulitan. Namun makna dalam puisi ini masih terpecah belah, maka
dari itu peneliti akan mencari kesatuan makna dalam puisi tersebut.
Penelitian ini menggunakan teori semiotika Riffaterre untuk mendapatkan
makna puisi tersebut. Dalam semiotika Riffaterre terdapat dua pembacaan, yakni:
1. Pembacaam heuristik, yakni pembacaan tahap pertama dengan menggunakan
kamus bahasa untuk memperoleh makna puisi tersebut. 2. Pembacaan hermeneutik,
pada tahap ini peneliti akan membaca puisi dengan cara struktural dan menentukan
hipogram potensial, model, matrik dan hipogram aktual.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, adalah sebagai berikut: hipogram
potensial dari puisi ini adalah terdapat pada penggambaran tentang suatu kesakitan
dan penderitaan yang disebutkan oleh penyair dalam puisi tersebut akan tetapi
kesakitan dan penderitaan tersebut tidak artinya dibandingkan dengan suatu
kebebasan yang sekilas dan mengharap kejutan di pintu kemalangan. Sedangkan
model yang mewakili seluruh bunyi puisi tersebut adalah ahwanu min waqfatil hurri
wa yarju nawalan min babi nahsin, Dengan terpilihnya model dari puisi tersebut
maka matriks yang didapatkan oleh peneliti yaitu “nilai kebebasan”. Hipogram
aktual yang berkaitan dengan matriks puisi ini terdapat dalam surat al Ahzab ayat 22
Dari penjelasan diatas puisi ini menggambarkan tentang suatu kebebasan
yang lebih berat dari segala ujian kehidupan yang diungkapkan penyair dalam puisi
ini, mengapa? Karena suatu kebebasan lebih berharga dari segala kesakitan dan
penderitaan kehidupan yang selalu disebut-sebut dalam puisi.NIM. 12110064 NANI SETIYANINGSIH2016-07-27T08:35:53Z2016-07-27T08:35:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21058This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/210582016-07-27T08:35:53ZAL QISSAH AL QASIRAH AZ ZAIF LI NAJIB MAHFUZ; DIRASAH TAHLILIYYAH SIMIYAIYAH LI CHARLES SANDERS PIERCESkripsi ini berjudul “Cerita pendek “Az Zaif” karya Najib Mahfuz Analisis
Semiotik Charles Sanders Pierce”. Skripsi ini mengkaji tanda-tanda berupa ikon,
indeks dan simbol yang ada pada cerpen az Zaif berdasarkan teori semiotik yang
diusung oleh Charles Sanders Pierce. Peneliti tertarik mengkaji cerpen ini karena
cerpen ini mengandung tanda-tanda kebahasaan dalam beberapa bagiannya, yakni
tokoh, latar dan tema. Sehingga, hal ini mendorong peneliti untuk mengungkap
makna semiotik dari bagian-bagian tersebut dengan menggunakan ground yang
sesuai. Gaya penyebutan unsur-unsur cerpen ini memiliki keterkaitan dengan unsur
seni dan sastra secara khusus. Selain itu cerpen ini mengandung unsur sastra baik
secara struktural maupun isi cerita, berbeda dengan sebagian besar karya yang hanya
mengandung unsur sastra dari segi struktural saja.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif
analitis berpegang pada teori semiotik Charles Sanders Pierce. Pengumpulan data
dilakukan dengan teknik library research (kajian kepustakaan), diawali dengan
pengumpulan data-data struktural cerpen meliputi fakta cerita, sarana sastra dan
tema. Kemudian mengklasifikasikan tanda (ikon, indeks dan simbol) dan melakukan
analisis semiotik terhadap beberapa klasifikasi tanda yang telah didapatkan dengan
penggunaan ground yang cocok, yaitu ground “kecerdasan emosional”.
Berdasarkan analisis semiotik dengan menggunakan triadik semiotic Charles
Sanders Pierce, ground “kecerdasan emosional”, maka peneliti mendapatkan
beberapa makna semiotik dari bagian-bagian cerpen “az Zaif”. Tokoh Ali Effendi
Jabr yang merupakan simbol seorang star performer, sayyidah al armalah yang
merupakan simbol motivasi, penjaga istana, pustakawan dan pelayan yang
merupakan simbol empati, 3 teman sayyidah al armalah yang merupakan simbol
kesadaran diri, dan kelompok wanita aristokrat yang merupakan simbol komunikasi.
Adapun teater merupakan simbol pengendalian diri, al binwar merupakan simbol
komunikasi, manajemen konflik dan katalisator perubahan, sedangkan perpustakaan
dan pameran merupakan simbol motivasi. Adapun malam merupakan simbol inovasi
sedangkan siang merupakan simbol optimisme. Berdasarkan tema yang yang
didapatkan cerpen “az Zaif” merupakan simbol motivasi.NIM. 12110097 SYARIF BAHAUDIN MUDORE2016-08-11T04:54:29Z2016-08-11T04:54:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21592This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/215922016-08-11T04:54:29ZMEMPERKAYA LITERATUR STUDI ISLAM MELALUI OPEN ACCESS
JOURNALSSeorang muslim yang memahami ajaran agamanya dengan baik
dan benar, akan menjadi orang yang beradab, berlaku sopan dan
bersikap toleran terhadap perbedaan di dalam Islam sendiri yang
penuh keanekaragaman, serta menenggang terhadap kepercayaan yang
berbeda. Sikap ini sangat dibutuhkan dalam kondisi kehidupan
berbangsa yang majemuk, agar warga negara dapat hidup
berdampingan dengan rukun dan damai. Jalan untuk mencapai
kerukunan di dalam perbedaan harus ditempuh terlebih dahulu dengan
mewujudkan jati diri seorang muslim. Maka mempelajari agama
Islam, atau studi Islam jelas sekali urgensinya karena dapat
mengantarkan orang Islam menjadi rahmatan lil ‘alamin, sekaligus
sebagai pembentuk jati diri dalam kehidupan berbangsa, dan dalam
kondisi global dewasa ini.Faisal Syarifudin2016-10-31T02:48:04Z2016-10-31T02:48:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22540This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/225402016-10-31T02:48:04ZKASUS ANALISIS KONTRASTIF
BAHASA INDONESIA DAN BAHASA ARAB
SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENGAJARAN BAHASA
(Analisis Deskriptif Metodologis)The term "contrastive analysis" (CA) can be defined as how
to compare two or more languages in synchronic not
diachronic analysis including phonetic elements,
morphemic, syntactic, and discourse for the sake of
teaching and translation discourse. CA purpose is to look
for similarities and differences between two or more
languages as the object of study. Benefit from the findings
of CA can be used as one of the basic considerations in
developing language teaching syllabus and in selecting
appropriate translation pattern. This practical method of
analysis of language has experienced the ups and downs
from time to time which in turn gave birth to two powerful
streams (strong version) and weak (weak version).
Nevertheless, CA is still needed in the world of foreign
language teaching does not turn a blind eye to the
weaknesses and strengths. Basically there is no single
approach that perfect language, so the use of
comprehensive methods are a good choice can therefore
complement each other. Implications of CA will give
influence to teachers, subject matter, and syllabus. Through
this analysis, a language teacher can display methods,
materials and cargo with special and specific ways. While,
the subject matter may be submitted with varying intensity
through the CA of the findings of aspects of equality and
difference. Syllabus based CA can determine the design of
the learning and acquisition targets with existing time
allocation.Mohammad Pribadi2016-10-31T04:54:44Z2016-10-31T04:54:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22543This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/225432016-10-31T04:54:44ZIsm al isharah fi al lughah al 'arabiyyah wa al indunisiyyahThe article is an attempt to contras between
demonstrative pronoun in Arabic and Indonesian. The
author applies both descriptive and contrastive methods
in order to discover the similarities and variances of
demonstrative pronoun in these languages. In doing so,
the author, first of all, elaborates in rather detail the general principles of demonstra tive in Arabic and Indonesian , and finally, contrasted them to Indonesian . The essay presents some exhaustive examples and discusses them consecutively. T he general principles of demonstrative
pronoun in Arabic and Indonesian can be applied in teaching the two languages and particularly in translation.Mohammad Pribadi2016-11-23T01:41:18Z2016-11-23T01:41:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22555This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/225552016-11-23T01:41:18ZPANDANGAN TAMAM HASSAN TENTANG AMIL DALAM ILMU NAHWUIn Arabic Linguistics, Nahwu or Arabic Syntax has
established for centuries. However, its complexities make
the modern Arabic linguists re-formulate it so that it can be
comprehended better by the native and speakers of Arabic
as a second language. One of those linguists is Tamâm
Hassân, who put Arabic language in a more (al-manhaj alwashfi)
established position by perfecting its phonology,
morphology, syntax, and semantic. His view over ‘âmil as a
central theme and pillar in Arabic syntax or Nahwu reformulates
the Arabic syntax by using descriptive approach
(al-manhaj al-washfi). This makes Nahwu become more
comprehensible.
Kata kunci: Tamām Hassān; āmil; nahwuAbdul Basith2016-12-28T03:58:02Z2016-12-28T03:58:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22556This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/225562016-12-28T03:58:02ZIDEALITA DAN REALITA
DALAM DUNIA PENERJEMAHANThe question whether communicating message can be done
correctly in a translation process is a problematic issue. The
process of translating is not only doing the conversion of
text from one language to another, but also communicating
the message, which is culturally bounded. Translators
always risk inappropriate spill-over of source-language
idioms and forms into the target-language translation. On
the other hand, spill-overs have imported useful sourcelanguage
calques and loanwords that have enriched the
target languages. Indeed, translators have helped
substantially to shape the languages into which they have
translated.
Kata kunci: padanan; penerjemahan; bahasa.Abdul Malik2016-11-04T00:42:37Z2016-11-04T00:42:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22558This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/225582016-11-04T00:42:37ZHUBUNGAN PENILAIAN “BENAR-SALAH”
DALAM PENERJEMAHAN
(Sebuah Kajian Awal)The evaluation or judgment of a translation is not a matter
of right or wrong because the process of translation
involves several aspects, which takes a serious attention.
Those aspects are intra-lingual, target as well as source
language, and extra-lingual aspect. Those aspects connect
each other in a translation process. This papers aims to
elaborate the complexities of those aspects by giving
examples and to explain their effects in a translation
process.
Kata kunci: terjemahan; padanan; pesan.Ayup Purnawan2016-11-04T00:42:47Z2016-11-04T00:42:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22560This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/225602016-11-04T00:42:47ZKONTRIBUSI PENERJEMAH
PADA ZAMAN KEEMASAN ISLAMHistory shows that a glory of a nation has something to do
with its translation activities because those activities mean
communicating cultural products of a nation to another.
Islam has been doing it for centuries. Through these
activities, Islam has its heyday. This paper aims at
describing the historical phases of translation of non-Arabic
works into Arabic in the Age of Classic between 17th and
19th century.
Kata kunci: kejayaan Islam; penerjemah; al-Makmun.M. Iqbal Dawami2016-11-04T00:42:53Z2016-11-04T00:42:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22562This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/225622016-11-04T00:42:53ZTUTURAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG
DALAM AL-QUR`ANLanguage always has two faces. It can either have its
connotative meaning or denotative one, depending on the
effects that the speaker desires. This paper aims at
describing the examples taken from the Koran based on the
type of sentences. They are interrogative and imperative,
which are used denotatively or connotatively.
Kata kunci: Al-Qur`an; kalimat tidak langsung; kalimat
langsung.Mardjoko Idris2016-11-04T00:43:00Z2016-11-04T00:43:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22563This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/225632016-11-04T00:43:00ZDIALEK-DIALEK BAHASA ARABIn various Arabic literary works, especially the ones, which
concern with Qoranic studies, it is argued that the Koran
was recited in the dialect of Quraisy. All dialects of the
Arabic language were renowned for their eloquence but the
dialect of Quraisy was considered the most expressive and
articulate, and thus over generations, it came to be known
as the dialect of the Koran. Generally the dialects of classical
Arabic can be classified into Hijaz, Syria, Iraq, Egypt, and
Morocco. The variations on dialects are because of the
following factors: first are the extrinsic factors, which
consist of social, cultural, geographical, and political factors.
Second are the intrinsic factors, which cover phonological,
morphological, and syntactical factor. All of those factors
have gone in the process of ibdāl, i’rab, binâ’, tashīh, ‘ilāl,
itmām, naqs} , etc.
Kata kunci: fushā; ‘āmmiyyah; dialek; bahasa Arab- Suaidi2016-11-04T00:43:11Z2016-11-04T00:43:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22566This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/225662016-11-04T00:43:11ZSRUKTUR LISĀN ARAB: MEMAHAMI PENGERTIAN AL-QUR'AN SEBAGAI LISAN ARABIYThe speculation on the fact that Quranic language consists
of 'ajam or non-Arab languages as well as dialects (lahjah,
qira’āt) has been an issue on the matter of Quranic language.
Yet, the Koran confirms itself that it was revealed as “lisānin
arabiyyin mubīnin”. This paper aims at describing the
terminology. It can be concluded that “Lisān Araby” is a
mixture of Arabic eastern and western dialects. The non-
Arabic languages (‘ajam) have adapted the Arabic pattern
and structure thus they has fused with Arabic, known as
lahjah or Quraish dialects.
Kata kunci: Al-Qur`an; lisān 'Arab; dialek.Sugeng Sugiyono2016-11-04T00:43:19Z2016-11-04T00:43:19Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22569This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/225692016-11-04T00:43:19ZKEPELOPORAN MAHMŪD TAYMŪR
DALAM CERPEN ARAB MODERNMahmud Taymur was one of the founders of the Egyptian
realistic short story, also known as Syaikh al-Qis}s}ah al-
Qashīrah. Remaining productive over a long life Taymur
wrote extensive literary criticism and was the author of
short stories, novellas, and plays totaling a score of
volumes. Most notable for his skill in characterization, he
achieved a literary eminence shared by few other Arabs of
his generation in Cairo in 1947, and individual stories by
him gave and appeared widely in English and European
Anthologies. Taymur’s early works were influenced by
Chekhov and Maupassant. His short stories of the 1920s
and 1930s portrayed various social strata in Egypt.
Taymur’s prose is marked by humanism and psychological
subtlety. In the late 1930s and in the 1940s his prose was
influenced by symbolism but after the revolutionary coup
of 1952, Taymur’s works were predominantly realistic.
Kata kunci: Mahmūd Taymūr; sastra Arab; cerpen ArabTatik Mariyatut Tasnimah2016-11-04T00:43:27Z2016-11-04T00:43:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22572This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/225722016-11-04T00:43:27ZQIYĀS SEBAGAI SEBUAH METODE
DALAM NAHWULanguage is an inseparable reality in human culture. It develops
as the human civilization does. According to the linguists,
classical Arabic has at least five methods of language
development. Those are (a) isytiqāq (derivasi), (b) majāz
(alegori), (c) nah}t (abrivasi), (d) ta’rīb (loan) dan (e) qiyās. Qiyas
is exclusively analyzed in this research because it is the most
common method, which is used widely by the linguists through its
al-simā’ stage. This paper finds the fact that qiyas method in
Arabic linguistic traditions have evolved into the pre and post al-
Khalîl bin Ahmad al-Farāhidī period.
Kata kunci : qiyās; nahwu; bahasa Arab.Ummi Nurun Ni’mah2016-11-04T00:43:34Z2016-11-04T00:43:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22575This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/225752016-11-04T00:43:34ZBIAS TEOLOGIS DALAM LINGUISTIK ARAB (?)
(Telaah atas Prinsip ’Āmil dan Ta’līl dalam Nahwu)principles in nahwu, that are ‘āmil and ‘illah or
ta’līl, not from how they work but from how they function,
which is from the theological perspective. The main reason
for this is because generally the linguists, who are involved
intensively in the study of nahwu, belong to various
theological mainstreams, for example Mu’tazilah and
Asy’ariyah. By elaborating the critical method of theology,
it is expected that the case of ‘āmil and ‘illah or ta’līl are
more comprehensible.
Kata kunci: linguistik Arab; āmil; ta’līl.Zamzam Afandi2016-11-04T00:43:40Z2016-11-04T00:43:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22577This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/225772016-11-04T00:43:40ZNĀZIK AL-MALĀ`IKAH: SEPINTAS BIOGRAFI DAN PEMIKIRANNYA TENTANG PUISI BEBAS (Studi Tokoh Sastra Arab)This article aims to provide a short biography of Iraqi Arab
poet, Nāzik al-Malā`ikah, and her thoughts about free verse
(al-syi’r al-h}urr). In this paper, the writer applies her
personal life history. The results of this article show that
Nāzik is a popular figure in modern Arabic literature. She
occupies a prominent position not only because of her
innovative experimental poetry, but also because of her
critical theories. Since the publication of her first collection,
‘Āsyiqah al-Lail (1947),—which contains one of her best
known works entitled Kūlīra—she has contributed toward
transforming Arabic poetry in terms of its orientation and
structure. This is reflected equally in her works and in her
critical theorization of the new poetic form known as free
verse (al-syi’r al-h}urr). In 1949, she published her second
volume of poems, Syaz\āyā wa Ramād, and prefaced it with
a theory of new poetry metrics. Nāzik defines free verse (alsyi’r
al-h}urr) as any poetry that departs from the twohemistich
line system and that employs the taf'ilah “foot”.
And, the basic of the taf'ilah poetry is the unity of metrical
foot. In her theory of new poetry metrics, she recommended
two kinds of meters. They are pure meters (al-buh}ūr als}
āfiyah) and mixed meters (al-buh}ūr al-mamzūjah).
Kata kunci: Nāzik al-Malā`ikah; puisi bebas; sastra Arab.Achmad Atho`illah2016-11-04T00:43:45Z2016-11-04T00:43:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22578This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/225782016-11-04T00:43:45ZHUBUNGAN BAHASA DAN KEBUDAYAAN
(Perspektif Sosiolinguistik)The aim of this paper is to describe the relationship between
the language and the culture on sociolinguistic perspective.
As a perspective, its framework is based on several factors,
which is outside of the language itself. It has something to
do with the society. The social reality becomes very critical
to understand the meaning itself. With this perspective,
theories, which have described the relationship between the
culture and the language, can be divided into two
categories, namely the subordinate relationship and the
coordinate relationship theories. The first relationship
correlates with the view that the culture is the main system
whereas the language is the subsystem. The second kind of
the relationship or the coordinative relationship is based on
the understanding that the language and the culture are
two different systems, which are adopted by human being.
The culture is the ruling system of the human interaction,
while the language is the system with its function as the
mean of carrying the continuity of that interaction.
Kata kunci: bahasa; budaya; sosialAhmad Mujib2016-11-04T00:43:54Z2016-11-04T00:43:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22579This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/225792016-11-04T00:43:54ZLINGUISTIK MODERN
(Model Pengkajian Kebudayaan)Since the rise of the social science, in this case cultural
studies, it has been difficult to determine the appropriate
approach to analyze the social problems. The approach has
close relation with the epistemology critic, which is
unavoidable to the cultural studies, especially in the time
where it handles the cultural variation facts. That the
culture varies and that it gives the cultural studies a
stimulus to adapt the modern linguistics are just a couple of
facts. As a linguistics model, a cultural study has a powerful
scientific base in the multi-variation of cultural data. The
implication is so deep that it gives an orientation or a new
perspective over a culture to be knowledgeable of human
life. The use of modern linguistics approach (structural) in
the cultural studies is related to Levi-Strauss ideas. He was
the pioneer in the use of modern linguistics principles as
models in order to know the cultural variations. The
ambition of Levi-Strauss to build the cultural studies
generates a scientific status for the study. It removes
subjectivism, which ignores the essence of the meaning of
culture. That ambition made structuralism a scientific study
it is now although it is true that the modern linguistics
creates the framework for the development of cultural
studies. Yet, Structuralism has been criticized because it
generates cultural studies to be mechanical.
Kata kunci: linguistik modern; pendekatan kebudayaan;
Levi-Strauss.Ali Badrudin2016-11-04T00:44:08Z2016-11-04T00:44:08Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22580This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/225802016-11-04T00:44:08ZSASTRA PROFETIK KUNTOWIJOYOProphetic literature is, basically, a work of transcendental
and mystical spirit because it comes from the deific values.
In additions, it tends to change the course of the civilization
to a better route because of its messianic spirit. Kuntowijoyo
(1943--2005) is one of the prophetic poets with his touch on
blending the social themes with historical activism in his
works. The balance between social and spiritual world;
between deific saturation and problems faced by the
society; between the life before and after death, between
religious and historical experience are depicted gracefully
in his works. The propheticism in Kuntowijoyo works could
be traced by using Riffatere’s semiotics.
Kata kunci: Kuntowijoyo; profetik; asketisisme; aktivismeAminudin Rifai2016-11-04T00:44:20Z2016-11-04T00:44:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22583This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/225832016-11-04T00:44:20ZQASAS AL-QUR`ĀN DALAM SUDUT PANDANG
PRINSIP-PRINSIP STRUKTURALISME DAN NARASI
(Pengantar Studi Sastra Narasi al-Qur`an)Literary appreciation to the Koran becomes a fundamental
idea in this study. Literary appreciation is used, because the
Koran is a glorious Arabic literary bible which is strongly
believed in its perfection and beauty. The object of this
paradigm is not the unwritten words of Allah, but that of
Allah that have been recorded in Arabic media, written in
mus}h}af, and communicated by human being. The main
goals of this study are analyzing qa�a� al-Qur’ān from the
aspect of principal structuralism and narrative theory.
Analyzing qa�a� al-Qur’ān from this view is in harmony
with tartīb al-āyāt theory and unity story theory by surah of
Khalafullāh, and Qu�b narration of classification. This
analysis proposes three classifications of qa�a� al-Qur’ān and
they are different from, for example, Manna’ al-Qa��ān,
Mus�afā Sulaimān, Khalafullāh, yet they share something in
common with classification of Qu�b. These classifications
are: the first is one narration in one surah, the second is the
collection of short narrations in a sequence of the surah, and
the third is the collection of short narration in non-sequence
of surah. These classifications become in harmony with the
Koranic order, which collects its verses in one surah, in
stead of collecting themes from various surah.
Kata kunci : qasas al-Qur`ān; strukturalisme; narasi al-Qur’ānMoh. Wakhid Hidayat2016-11-04T00:44:36Z2016-11-04T00:44:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22585This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/225852016-11-04T00:44:36ZKESALAHAN PEMBENTUKAN
FRASE NOMINAL BAHASA ARAB
OLEH PEMBELAJAR BAHASA ARAB
(Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Adab)The research is aimed to describe the types of grammatical
errors, especially the process of forming Arabic noun
phrases (NP) done by students of Department of Arabic
Language and Literature of State University for Islamic
Studies Sunan Kalijaga Yogyakarta, and to explain the
factors that influence those errors. The data of this study is
taken from the result of writing exam in the class of kitābah
muh}akkamah or 'academic formal writing' of the fifth
semester. The method, which is used to describe the
grammatical errors, especially the making process of Arabic
NPs, is the method of error analysis. The result of the
analysis shows that the frequency of errors in the process of
forming the Arabic NPs, which happens repeatedly, is
when the patterns of NP are noun+noun (N+N) and
noun+adjective (N+Adj). The error of NP with a pattern of
N+N happens when the article (al-) at head noun is used,
while the error of NP with a pattern of N+Adj happens
when the article (al-) at head noun, which has definite
modifier, is omitted. The factors, which influence the
making errors of Arabic NP, are grammatical factors. The
grammatical factors are caused by the different rules
between the Indonesian and Arabic NP. On the other hand,
the process of language acquisition of second or foreign
language makes these problems worse.
Kata kunci: kesalahan gramatikal; frase nominal; faktor
gramatikal.- Ubaidillah2016-11-04T00:44:30Z2016-11-04T00:44:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22586This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/225862016-11-04T00:44:30ZBAHASA ARAB SEBAGAI BAHASA DIGLOSISJust like many centuries ago, the Arabic language today is
under a “diglossic” situation. As a langue, it richly varies
that among them are the “high” and the “low” –something
that very common in a diglossic situation. The “high” is the
formal variant, called fus}h}ā and the “low” is the colloquial
spoken variant, called lahjah (dialect). This latest variant
grows differently in many shapes that are not yet clearly
classified as the linguists agree so far. The dichotomy
between fus}h}ā-lahjah truly is not a new phenomenon in
Arabic world as it has taken place since long ago. However,
it has just become a serious problem lately. The dialectical
Arabic growth of the lahjah with its plenty different variants
in the centers of culture raises problems. This paper comes
before you describing the general situation instead of the
detail characteristic of every variant. Besides, herewith the
discussion on the scientific attention on the matter of
diglossic Arabic and —certainly— the problems it rises. The
Arabic linguists pay so much attention to solve it for which
the debates come largely. The unavoidable disagreements
come into one of the three: keeping the fus}h}ā, contradicting
it, or standing between. Some opinions are given for
examples. However all out they have made their effort for
it, it would remain a difficult problem without a serious
consideration of all the Arab Unity on their own language.
Therefore, the involvement of all of the Arabic states is
absolutely needed.
Kata kunci: bahasa Arab; diglosia; fushā-lahjah.Ummi Nurun Ni’mah2016-11-04T00:44:42Z2016-11-04T00:44:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22587This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/225872016-11-04T00:44:42ZIBNU JINNĪ
MENEMBUS SEKAT MAZHAB LINGUISTIK
(Memadukan Aspek Logis dan Sosiologis)Abū al-Fath} Us\mān Ibnu Jinnī, a prolific Arabic linguist
with more than forty five works, has a significant role in
Arabic linguistics development. He made some efforts to
cool down the tension between the two main schools of
nah}wu Bashra and Kufa that competed to penetrate their
influence upon Arabic linguistics theories. Ibnu Jinnī, who
had Motazila theological background, tried to bring the
Arabic linguistic thoughts out of this conflict and took its
way from hegemony of these two schools. He stood up
between the two schools theories by combining the
philosophical (logical) and sociological approach in
discussing issues of Arabic linguistics. This article tries to
examine the theory, method and approach used by Ibnu
Jinnī in dealing with the linguistics issues. The article finds
that Ibnu Jinnī view is that language is not a mere rational
entity, but it has social dimensions. Based on this theory,
Ibnu Jinnī shifted the paradigm of the Arabic linguistic
issues from nah}wu based theories debate to a broader
discourse and more comprehensive theories covering
internal or structural aspects such as phonology,
morphology, syntax as well as external aspects, notably
sociology.
Kata kunci: Mazhab Bashrah; Mazhab Kufah; Ibnu Jinnī;
aspek logis; aspek sosiologis.Zamzam Afandi2016-12-27T02:24:05Z2016-12-27T02:24:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22811This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/228112016-12-27T02:24:05ZINTERAKSI IDENTITAS DALAM POLA KOMUNIKASI ANGGOTA ORGANISASI KESATUAN AKSI MAHASISWA MUSLIM INDONESIA (Kajian Sosiolinguistik Penggunaan Mufradat Arab)Penelitian ini akan mengkaji tentang penggunaan mufradat (kosa-kata) Arab oleh
anggota organisasi KAMMI. Dalam aplikasinya, para anggota menuturkan kosakata
Arab secara bebas dan hanya pada kata-kata tertentu. Hal tersebut dilakukan
karena mereka (para anggota KAMMI) memiliki pandangan bahwa bahasa Arab
adalah bahasa agama yang penting untuk digunakan dalam bahasa tutur seharihari.
Pandangan seperti itu membawa para anggota KAMMI kepada panggung
negosiasi yakni antara tradisi berbahasa Arab (dalam posisinya sebagai anggota)
dan tradisi berbahasa Indonesia (dalam posisinya sebagai warga negara
Indonesia). Penelitian ini memiliki beberapa fokus kajian yaitu bagaimana bentuk
penggunaan mufradat Arab tersebut, faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhinya dan bagaimana model negosiasi identitas dalam tradisi
berbahasa tersebut.
Penelitian ini menggunakan dua pisau analisis yaitu kajian Sosiolinguistik dan
Negosiasi Identitas. Pisau pertama digunakan untuk mengelaborasi fenomena
berbahasa KAMMI yang di dalamnya terdapat kosa-kata Arab. Pada lokus ini
beberapa aspek menjadi titik kajian yaitu analisis Gramatikal, Campur Kode dan
Semantik. Sekaligus dalam kacamata Sosiolinguistik akan dielaborasi faktorfaktor
yang menyebabkan terjadinya penggunaan mufradat tersebut. Adapun
negosiasi identitas digunakan sebagai pisau analisis untuk menjelaskan bentuk
negosiasi identitas yang terjadi pada para anggota KAMMI sebagai implikasi dari
penggunaan mufradat tersebut. Untuk pengumpulan data, tehnik yang digunakan
adalah wawancara, Focus Group Discussion (FGD), serta tehnik sadap dengan
melakukan observasi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan tehnik
analisis distribusional untuk masalah kebahasaan, dan tehnik analisis interpretatif
untuk rumusan masalah tentang negosiasi identitas.
Hasil penelitian menunjuk kepada beberapa poin berdasarkan rumusan masalah.
Pertama, penggunaan mufradat Arab dalam komunikasi KAMMI berpola
penggunaan kosa kata Arab secara lepas tanpa memperhatikan kaidah berbahasa,
penggunaan campur dan alih kode, serta penggunaan makna kontekstual pada
kosa-kata yang digunakan. Kedua, fakto-faktor yang menyebabkan terjadinya
adalah adanya pengaruh ideologi Islam yang dianut oleh organisasi tersebut
sehingga menggunakan bahasa Arab dalam komunikasi verbal mereka. Selain itu
penggunaan mufradat Arab dilakukan karena adanya warisan tradisi secara turuntemurun.
Ketiga, bentuk interaksi identitas yang terjadi pada para anggota
kelompok KAMMI bersifat negosiasi yang mencoba mengalternasi kebudayaan
mereka sebagai orang Indonesia di satu sisi dan tradisi berbahasa Arab di sisi lain
sebagai seorang muslim. Secara singkat negosiasi dua identitas tersebut
dimanifestasikan dalam konsep terkenal organisasi KAMMI yaitu Islam
Negarawan.
Kata kunci: Mufradat Arab, komunikasi, sosiolinguistik, interaksi identitasNIM : 1420510058 Muhamad War’i2016-12-13T01:15:47Z2016-12-13T01:15:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22837This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/228372016-12-13T01:15:47ZMa'aniy harf al jar al Lam fi surat al kahf wa tariqah ta'limiha (dirasah tahliliyyah min hayth tarkib al lughawiyyah al tariqah)penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kedudukan dan
makna huruf jar yang terdapat pada surat al- kahfi, huruf jar yang berjumlah
20 masing – masing memiliki makna yang bermacam – macam, sehingga
jika ingin mengetahui makna yang terkandung dalam suatu kalimat kita
harus mengetahui lebih dahulu konteks kalimat dan kedudukan huruf jar
tersebut. Dan untuk hasil yang lebih akurat maka contoh-contoh yang di
paparkan di ambil dari Al-quran. Penelitian ini juga membahas tentang
metode dan model aplikasi yang sesuai dalam mengajarkan makna dan
kedudukan huruf jar yang terdapat dalam surat al – kahfi.
Jenis penelitian ini adalah library research (penelitian kepustakaan)
dengan kitab – kitab klasik serta kontemporer di antaranya : kitab “ jami’
ad-durus al-arabiyah” karya Musthofa Al- Ghulayaini dan kitab “
Mudzakirah an-nahwiyah wa as-sharfiyah” karya Ahmad Hasyim serta kitab
– kitab yang relevan dengan skripsi ini. objek kajian dalam penelitian ini
adalah surat Al- kahfi. Metode analisis yang di gunakan adalah reduksi data.
Hasil penelitian ini yaitu ada 249 huruf jar dalam surat al-kahfi,
sedangkan huruf jar al-lam dalam surat Al-kahfi disebutkan sebanyak 58
kali dan memiliki makna diantaranya yang paling banyak Al-Ikhtishas, Al-
Milku, dan Al-Ta’lil. Metode yang sesuai untuk huruf jar dan kedudukannya
yaitu dengan metode induksi di mana guru memberikan contoh-contoh
terlebih dahulu kemudian kaidah, metode ini sesuai karena langkah –
langkah pembelajarannya sistematis dan lebih dipahami oleh pemula atau
murid yang baru mempelajari bahasa Arab.
Kata Kunci : Huruf Jar, Metode Induksi, Surat Al-kahfi.NIM. 12420077 Nuzilatus Shaumi2016-12-15T01:16:50Z2016-12-15T01:16:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22881This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/228812016-12-15T01:16:50ZISTILAH SASTRA DALAM BAHASA ARAB PADA “MU‘JAM AL MUSTALAHAT AL ADABIYYAH” KARYA IBRAHIM FATHI (KAJIAN MORFOLOGI)Istilah dibuat untuk menghindari kesalahpahaman antara beberapa bidang
ilmu karena istilah merupakan kata atau gabungan kata yang maknanya sudah
tetap, tepat, pasti, jelas dan mantap serta hanya digunakan dalam satu bidang
kegiatan atau keilmuan tertentu sehingga kesalahpahaman yang sebelumnya
dikhawatirkan tidak akan terjadi. Penelitian pembentukan istilah ini merupakan
penelitian library research. Data dalam penelitian ini berupa istilah-istilah sastra
dalam bahasa Arab. Sumber data dalam penelitian ini adalah Mu‘jam al-
Mustalahat al-Adabiyyah karya Ibrahim Fathi. Analisis penelitian ini
menggunakan kajian ilmu morfologi Arab diikuti dengan pengacuan analisis
terhadap metode pembentukan istilah bahasa Arab yang diteorikan oleh Khasarah.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konstruksi morfologis
yang berperan dalam pembentukan istilah sastra dalam bahasa Arab pada istilahistilah
sastra yang terdapat dalam Mu‘jam al-Mustalahat al-Adabiyyah karya
Ibrahim Fathi. Selain itu, untuk mengetahui metode pembentukan istilah sastra
dalam bahasa Arab pada mu‘jam tersebut sesuai dengan metode pembentukan
istilah yang dikemukakan oleh Mamduh Muhammad Khasarah. Selanjutnya
penelitian ini juga bertujuan untuk mengungkap pengaruh morfologi Arab dalam
pembentukan istilah-istilah sastra dalam bahasa Arab.
Pola yang terdapat pada istilah sastra dalam bahasa Arab di antaranya:
Pola ism jamid terdiri dari ism zat dan ism sulasi mujarrad dan pola ism musytaq
yang terdiri dari ism fa‘il, ism maf‘ul, sifah musyabbahah, sigah mubalagah, ism
tafdil, ism zaman wa makan, ism alah masdar gairu sulas|i mujarrad, masdar mimi
dan masdar sina‘i. Polawazn yang paling banyak digunakan adalah polawazn فَعْ لٌ
yang merupakan masdar sulasi mujarrad yang dapat bermakna pekerjaan atau
kejadian (dasar). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pada pembahasan
konstruksi morfologis, konstruksi atau murakkab yang terdapat dalam istilahistilah
sastra dalam bahasa Arab adalah murakkab na‘ti, murakkab idafi,
murakkab jarri, murakkab ‘atfi, murakkab majazi dan murakkab isnadi.
Murakkab yang paling sering muncul adalah murakkab na‘ti yang merupakan
murakkab atau konstruksi sifat mensifati. Kasus afiksasi juga ditemukan yakni,
yang pertama, afiksasi nomina dari bentuk dasar verba berupa penambahan
prefiks mim ( م), afiks alif ( ا) dan konfiks mim dan waw ( م-و ). Kedua, afiksasi
nomina dari bentuk dasar adjektiva berupa penambahan prefiks hamzah ( .(أ
Pembentukan istilah sastra dalam bahasa Arab dalam Mu‘jam al-Mustalahat al-
Adabiyyah, diataranya menggunakan metode (1) tarjamah harfiyyah (2) tarjamah
bi al-ma‘na dan (3) tarjamah bentuk terikat. Selain itu juga terdapat kosakata
istilah sastra yang terbentuk mealui proses taulid dan iqtirad. Analisis morfologi
Arab dalam pembentukan istilah sastra berpengaruh untuk pembaharuan kaidah
penyerapan bahasa Arab. Melalui pengkajian aspek morfologi, membuktikan
bahwa konsep sastra non-Arab dapat berlaku dalam sastra Arab.NIM: 1420510099 ISNAINI RAHMAWATI2016-12-21T01:35:36Z2016-12-21T01:35:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22886This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/228862016-12-21T01:35:36ZKALIMAT PERINTAH DAN LARANGAN PADA HADIS-HADIS DALAM KITAB “AL-BAYĀN wa AT-TA’RĪF fī ASBĀB AL-WURŪD AL-HADĪS ASY-SYARĪF” JILID PERTAMA KARYA IBNU HAMZAH (ANALISIS PRAGMATIK)Penelitian ini berjudul “Kalimat Perintah Dan Larangan Dalam Kitab Al-
Bayān wa At-Ta’rīf fī Asbāb Al-Wurūd Al-Hadīs Asy-Syarīf Karya Ibnu Hamzah
(Analisis Tindak Tutur)”, penelitian ini mengkaji perintah dan larangan Nabi
Muhammad dalam hadis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perintah
dan larangan Nabi Muhammad dalam hadis dilihat dari modus kalimatnya serta
makna tindak tutur tersebut.
Dalam mengkaji dan menganalisis hadis-hadis Nabi Muhammad ini,
penulis menggunakan teori pragmatik sebagai pisau analisisnya. Kajian pragmatik
melihat satuan lingual bahasa secara eksternal, makna suatu tuturan dilihat dari
konteks diungkapkannya tuturan. Teori pragmatik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kajian tindak tutur dengan berdasarkan modus kalimatnya,
yang terdiri dari kalimat imperatif, kalimat interogatif, dan kalimat deklaratif.
Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kualitatif yang dilakukan
melalui tiga tahapan, yaitu pengumpulan data, analisis data, dan penyajian hasil
analisis data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca dan
mengklasifikasikan tuturan kalimat perintah dan larangan Nabi Muhammad dalam
hadis. Pada tahap analisis data digunakan pendekatan tindak tutur yang
berorientasi pada konteks sebuah tuturan. Untuk penyajian hasil analisis data
digunakan metode laporan informal.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modus kalimat dengan maksud
perintah dan larangan yang digunakan pada tuturan dalam hadis ada tiga modus
kalimat, yaitu kalimat deklaratif, kalimat Interogatif, dan kalimat Imperatif.
Penggunaan modus kalimat perintah dan larangan dalam hadis Nabi Muhammad
dipengaruhi oleh situasi tutur seperti tempat, waktu, kondisi mitra tutur, tujuan
tuturan, dan kategori tuturan. Pada penggunaan kalimat imperatif situasi tuturnya
cenderung mendesak dan serius. Pada penggunaan kalimat interogatif situasi
tuturnya cenderung tidak mendesak dengan kondisi serius dan santai. Sedangkan
pada penggunaan kalimat deklaratif situasi tuturnya cenderung tidak mendesak
tetapi serius. Tindak tutur perintah dan larangan dalam hadis juga mempunyai
makna lain selain makna aslinya, yang dapat diketahui berdasarkan konteks
lahirnya sebuah tuturan. Berikut beberapa makna perintah dan larangan pada hadis
Nabi Muhammad; memberi arahan (al-irsyād), menyamakan (at-taswiyah), sikap
boleh (al-ibāḥah), menghinakan (al-ihānah), ancaman (at-tahdīd), do’a (ad-duā’),
memilih salah satu (at-takhyīr), penegasan (at-taqrīr), menyindir (at-tahakum),
dan menjelekkan (at-taubīḥ).
Kata kunci: Perintah dan Larangan, Tindak Tutur, HadisNIM: 1420510102 Abdul Mujib2016-12-22T04:16:24Z2016-12-22T04:16:24Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23195This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/231952016-12-22T04:16:24ZEKSPERIMENTASI TEKNIK MAKE A MATCH DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA ARAB KELAS VIII DI MTSN BENDOSARI SUKOHARJO TAHUN
AJARAN 2015/2016
SKRIPSIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan
pada pembelajaran bahasa Arab siswa eksperimen ( kelompok yang menggunakan teknik
make a match) dengan kelompok kontrol ( kelompok yang tidak menggunakan teknik make a
match) sebelum dan sesudah diadakan treatment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
kelas VIIIC dan kelas VIIIA di MTs Negeri Bendosari Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/2016
sebanyak 45 siswa, yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas VIIIC sebagai kelas eksperimen
sejumlah 25 siswa dan kelas VIIIA sebagai kelas kontrol sejumlah 20 siswa. pengumpulan
data dilakukan dengan metode eksperimen, observasi, wawancara,dokumentasi dan tes.
Berdasarkan hasil uji “t” dari hasil belajar bahasa Arab siswa kelompok eksperimen
sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan teknik make a match, hasil analisis statistik
menunjukkan bahwa uji t posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
didapatkan nilai Sig. 0,647 0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil
belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sedangkan uji t nilai pretest dan
posttest kelompok eksperimen menghasilkan nilai Sig 0,000 0,05 yang artinya terdapat
peningkatan yang signifikan pada prestasi belajar siswa kelompok eksperimen.
Setelah diadakan treatment ( eksperimen ) dengan menggunakan teknik make a match
pembelajaran bahasa Arab pada maharah al-kalām,al-qirā`ah dan al-kitābah, maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan teknik make a match
dapat membantu siswa aktif mengikuti pelajaran dan dapat meningkatkan prestasi belajar
bahasa Arab siswa MTs Negeri Bendosari Sukoharjo, walaupun tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan teknik make a match,
dengan pembelajaran bahasa Arab tanpa menggunakan teknik make a matchNIM. 10420063 FITRIA SHOLIHAH2016-12-22T04:25:44Z2016-12-22T04:25:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23200This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/232002016-12-22T04:25:44ZUPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA
BAHASA ARAB DENGAN METODE BERNYANYI
DI KELAS VII MTS YAPI PAKEM SLEMAN YOGYAKARTA
TAHUN 2015/2016Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yang dilaksanakan
di MTs YAPI Sleman Yogyakarta, sedangkan jenis penelitiannya adalah eksperimen.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yang bertitik tolak dari anggapan
bahwa semua gejala yang diamati dapat diukur dalam bentuk angka. Metode
pengumpulan data dilakukan dengan metode tes, observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran kosakata
Bahasa Arab dengan metode bernyanyi dan untuk mengetahui adanya peningkatan
hasil belajar kosakata bahasa Arab dengan menggunakan metode bernyanyi pada
siswa kelas VII MTs YAPI Sleman Yogyakarta.
Hasil penelitian ini menunjukkan: Pertama, penerapan pembelajaran kosakata
bahasa Arab menggunakan metode bernyanyi berjalan dengan baik dan lancar, proses
pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, dapat menumbuhkan antusias siswa.
Kedua, terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas control.
Perbedaaan ini dapat dilihat dari perubahan rata-rata nilai pre-test ke post-tes pada
masing-masing kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol). Rata-rata nilai pre-tes
sebasar 50,19 dan nilai post-tes sebesar 75,28 pada kelas eksperiemen, sedangkan
pada kelas control rata-rata nilai pre-tes sebesar 49,28 dan nilai post-test sebesar
61,47. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengajaran kosakata bahasa Arab
dengan menggunakan metode brnyanyi terbukti efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa kelas VII MTS YAPI Sleman Yogyakarta.NIM. 11420028 ANOM ISNADI2016-12-22T04:49:22Z2016-12-22T04:49:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23206This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/232062016-12-22T04:49:22ZEKSPERIMENTASI PENGAJARAN DI LUAR KELAS DALAM
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS (KITĀBAH) SISWA DI MTS
NEGERI SLEMAN KOTA YOGYAKARTA 2015/2016
SKRIPSI
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAMPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pembelajaran bahasa Arab siswa
di Mts N Sleman Kota Yogyakarta untuk meningkatkan kemampuan menulis dengan
menggunakan pembelajaran di luar kelas. Dengan pengajaran ini diharapkan dapat
memunculkan keinginan untuk belajar bahasa Arab.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan mengambil lokasi di MTs N
Sleman Kota Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa cara
yaitu observasi, wawancara, dokumentasi.
Penelitian ini diterapkan untuk kelas VIII di MTs N Sleman Kota Yogyakarta.
Pembelajaran lebih dulu dilakukan di dalam kelas, peneliti memberi materi yang dilanjutkan
dengan pre test. Selanjutnya pembelajaran dilakukan di luar kelas dengan perkenalan pada
kosakata yang terdapat di lingkungan sekolah, kemudian penjelasan qawā’id dan latihan
menulis kosakata ke dalam kalimat kemudian post test.
Dalam penelitian yang dilakukan penulis pengajaran bahasa Arab dengan
menggunakan pengajaran di luar kelas dapat dilihat dari beberapa hal : Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Uji T post test antara kelas eksperimen dan kelas control didapatkan
nilai thitungttabel 12,1411,660 pada taraf signifikasi 5% dapat disimpulkan bahwasanya
terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sedangkan Uji T
peningkatan pre test dan post test kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan thitungttabel
didapatkan nilai 9,8781,660 pada taraf signifikasi 5%. Yang berarti terdapat peningkatan
yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan pengajaran
bahasa Arab di luar kelas khususnya untuk kelas VIII di Mts N Sleman Kota Yogyakarta
2015/2016.NIM. 11420106 NADIA ARIFATUL KHOIRI FAUZI2016-12-22T04:54:54Z2016-12-22T04:54:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23207This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/232072016-12-22T04:54:54ZPENGARUH KONSENTRASI MENGHAFAL AL-QUR’AN TERHADAP
PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB DI MTS DARUL ‘ULUM
MUHAMMADIYAH GALUR KULONPROGO YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat hubungan hafalan Al-
Qur’an terhadap prestasi bahasa Arab di MTs Darul ‘Ulum Muhammadiyah Galur
Kulonprogo Yogyakarta. Penelitian yang digunakan kuantitatif, dengan subjek
siswa kelas VIII C MTs Darul ‘Ulum Muhammadiyah Galur Kulonprogo
Yogyakarta. Diambil populasi sebanyak 25 orang. Pengumpulan data
menggunakan metode dokumentasi, angket dan observasi.
Dari hasil penelitian menunjukkan nilai regresi 0,00 atau nilai probabilitas
(0,05) yang menunjukkan variabel X (hafalan Al-Qur’an) berhubungan dengan
variabel Y (prestasi belajar bahasa Arab) siswa kelas VIII C MTs Darul ‘Ulum
Muhammadiyah Galur Kulonprogo YogyakartaNIM. 11420130 MUSLIKHATUN2016-12-22T05:59:05Z2016-12-22T05:59:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23215This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/232152016-12-22T05:59:05ZEKSPERIMENTASI MEDIA BULLETIN BOARD PADA
PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DALAM PENINGKATAN PRESTASI
BELAJAR SISWA KELAS X MAN SABDODADI BANTULTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembelajaran
bahasa Arab dengan media bulletin board dan untuk mengetahui peningkatan
prestasi belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan
model desain eksperimen semu (quasi experimental). Pengumpulan data
menggunakan metode tes, wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk menguji
keakuratan data dilakukan uji validitas penilaian ahli (expert judgment). Prasyarat
analisis data menggunakan uji normalitas dan homogenitas. Analisis data yang
digunakan dengan menggunakan uji “t”.
Hasil penelitian yang didasarkan pada hasil analisis statistik menunjukkan
bahwa uji t posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
didapatkan nilai rata-rata kelompok kontrol sebesar 55,65 dan nilai rata-rata
kelompok eksperimen sebesar 81,39 yang artinya terdapat perbedaan prestasi
belajar antara kelompok eksperimen kelompok kontrol. Sedangkan uji t nilai
posttest kelompok eksperimen menghasilkan nilai Sig. (2-tailed) 0,000 yang
artinya terdapat peningkatan yang signifikan pada prestasi belajar bahasa Arab
siswa kelompok eksperimen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan pada prestasi belajar bahasa Arab siswa antara
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Maka media bulletin board dapat
digunakan sebagai solusi alternatif dalam belajar bahasa ArabNIM. 12420010 ARI NURWIJAYANTI2016-12-22T06:14:16Z2016-12-22T06:14:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23216This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/232162016-12-22T06:14:16ZPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DEDUKTIF PADA MATA PELAJARAN NAHWU KELAS VII MTs NU TBS (TASYWIQUTH THULLAB SALAFIYYAH) KUDUS TAHUN AJARAN 2016/2017
(PEMBELAJARAN KITAB NAHWU ALFIYYAH)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana penerapan model pembelajaran deduktif pada mata pelajaran nahwu kelas VII MTs NU TBS Kudus tahun ajaran 2016/2017 yang meliputi perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan serta evaluasi. Penelitian juga bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penggunaan kitab Alfiyyah bagi siswa kelas VII mampu untuk mencapai tujuan pembelajaran nahwu.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yakni dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara kepada guru dan siswa terkait pembelajaran nahwu menggunakan kitab Alfiyyah sebagai referensi. Observasi dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran secara langsung. Dokumentasi untuk mengumpulkan data tentang gambaran umum tempat penelitian. Prosedur penelitian menghasilkan data deskriptif sehingga analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif untuk menguraikan data yang diperoleh.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum penerapan model pembelajaran deduktif pada mata pelajaran nahwu kelas VII MTs NU TBS Kudus tahun ajaran 2016/2017 cukup bagus. Model deduktif yang diterapkan dalam pembelajaran nahwu sudah sesuai dengan teori pembelajaran deduktif yang ada dan hasilnya cukup efektif. Meskipun perencanaan pembelajaran tidak terlulis, namun dalam pengorganisasian dan pelaksanaan pembelajaran berjalan efektif. Hal ini terlihat banyak siswa yang dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru. evaluasi yang dilaksanakan yakni berupa tes maupun penugasan juga telah sesuai dengan tujuan pembelajaran yaitu menghendaki kemampuan siswa untuk menerapkan kaidah nahwu yang telah diperoleh dalam bacaan dan tulisan. Selain itu, dari hasil wawancara penggunaan kitab nahwu Alfiyyah sebagai kitab rujukan juga telah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Siswa dapat memahami materi dari kitab tersebut dan menerapkannya dengan baik dalam bacaan dan tulisan. Siswa tidak merasakan kesulitan dalam penggunaan kitab Alfiyyah, karena kebanyakan siswa sudah pernah mendapat pelajaran nahwu.NIM. 12420035 M FARIS ABDUSSALAM2016-12-28T06:07:25Z2016-12-28T06:41:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/306This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3062016-12-28T06:07:25ZBOOK REVIEW AL-FIKR AL-USULI WA ISTIHALAH AL-TASILelakangan ini, di dunia islam terdapat banyak gerakan politik yang mengusung isu penegakan hukum islam (syariaah) sama seperti kondisi pada saat kemunculannya. Gerakan tersebut lahir dari semangat kerinduan untuk menjalankan hukum agama sebagai solusi atas krisis kebudayaan dan peradaban Islam.Tetapi kenyataan ini menjadi masalah tingkat tinggi, sebab gerakan tersebut berada dibalik kelompok-kelompok doktrinal eksklusif yang menutup diri dari tradisi diskusi dan perbincangan teoritis. Sementara itu, kerangka metodologis dan teoritis yang mereka pedomani adalah pengetahuan warisan pemimpin mujtahid masa lalu yang telah kehilangan relevansinya dengan krisis saat ini. Dalam konteks itulah, Mohammed Arkoun dengan bukunya, al-fikr al-Usuli wa Istihalah al-Tasil (Pemikiran Usuli dan Transformasi Tasil), menegaskan potensial pendasaran (al-tasil)bagi kebenaran pencapaian al-usuliyyah (fondamentalis) masa lalu dan pengikut butanya, al-usulawiyyah, sekarang ini bersifat keagamaan, ilmiah, filosofis, etis, politis, ekonomis ataupun sosial.Mohammed Arkoun2017-02-02T01:57:11Z2017-02-02T01:57:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23766This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/237662017-02-02T01:57:11ZANALISIS KONTRASTIF KLAUSA VERBAL BAHASA ARAB
DAN BAHASA INDONESIA SERTA IMPLIKASINYA
DALAM PENGAJARAN NAHWUThis study was conducted to gain an overview of similar
and different aspects between verbal clause in Arabic and in
Indonesian. The formal object is focused on a single clause
in terms of constructions and sequence patterns of the
syntactic functions and is limited to verbal clauses with: 1)
monotransitive, 2) ditransitive, 3) transitive-intransitive,, 4)
semi-transitive, 5) intransitive, and 6) prepositional verbs.
This study uses a comparative-contrastive method with the
emphasis on the contrastive term. The data source of this
study refers to the eight books of grammar/syntax: four
books on Arabic and four books on Indonesian. From the
eighth books the patterns and/or examples of the clauses
are selected purposively in accordance with the aims and
interests of this study. Then the observed data are
processed in a qualitative way through seven steps, namely
1) description, 2) selection, 3) contrast, 4) interpretation, 5)
conclusion, 6) prediction, and 7) implication. Based on the
data analysis it can be concluded there are similar and
different syntactic aspects between Arabic language and
Indonesian language verbal clause in terms of the
constructions and sequence patterns of the syntactic
functions.
Studi ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang
aspek-aspek persamaan dan perbedaan antara klausa
verbal dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia. Objek
masalahnya terfokus pada jenis klausa tunggal yang dilihat
dari segi konstruksi dan pola urutan fungsi sintaksisnya,
serta dibatasi pada klausa verbal dengan verba: 1)eka/monotransitif, 2) dwi/bitransitif, 3) transitiftaktransitif,
4) semitransitif, 5) taktransitif, dan 6)
berpreposisi. Penelitian ini menggunakan metode
komparatif-konstrastif dengan penekanan pada istilah
kontrastif. Sumber data mengacu pada delapan buku
tatabahasa/sintaksis: empat buku berbahasa Arab dan
berbahasa Indonesia. Dari kedelapan buku pdiambil polapola
dan atau contoh-contoh klausa yang dipilih secara
purposif sesuai dengan tujuan studi ini. Hasil pengamatan
diolah secara kualitatif melalui tujuh langkah, yaitu 1)
deskripsi, 2) seleksi, 3) kontras, 4) interpretasi, 5) konklusi,
6) prediksi, dan 7) implikasi. Berdasarkan analisis data
dapat disimpulkan bahwa terdapat aspek-aspek kesamaan
dan perbedaan sintaksis antara klausa BA dan BI dilihat
dari segi konstruksi dan pola urutan fungsi sintaksisnya.
Kata kunci: klausa verba, analisis kontrastif, dan NahwuMaman Abdurrahman2017-02-01T07:54:16Z2017-02-01T07:54:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23739This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/237392017-02-01T07:54:16ZPEMBELAJARAN BAHASA ARAB PERSPEKTIF
SIBERNETIK DI KELAS X SMA ALI MAKSUM KRAPYAK
YOGYAKARTAPenelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif. Data penelitian ini
diperoleh dengan pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Peneliti berfungsi
sebagai instrumen untuk melakukan pengamatan secara terus menerus, melakukan
wawancara secara mendalam, dan studi dokumentasi. Sedangkan untuk analisis
data menggunakan teknik “triangulasi” yang tidak hanya dilakukan untuk
mengecek kebenaran data, tetapi juga dilakukan untuk memperkaya data.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang proses pembelajaran
bahasa Arab di Kelas X SMA Ali Maksum Krapyak Yogyakarta dan
mendeskripsikan upaya guru bahasa Arab dalam menjadikan informasi (materi
pembelajaran) yang tersandi pada Short Term Memory siswa berpindah dan
tersimpan pada Long Term Memory siswa dengan baik.
Sibernetik merupakan teori pembelajaran yang menekankan pada
pemerosesan informasi yang terjadi pada memori, sehingga tidak dapat terpisah
dari short term memory (STM) dan long term memory (LTM), karena keduanya
merupakan komponen pemerosesan informasi di dalam memori. Terdapat 3
proses yang terjadi antara STM dan LTM yaitu: penyandian, pengyimpanan dan
pemanggilan kembali informasi dari memori.
Hasil dari penelitian ini adalah: proses pembelajaran bahasa Arab di kelas
X SMA Ali Maksum Krapyak Yogyakarta, yang terdiri dari kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup mencakup seluruh kompunen
pembelajaran yaitu: tujuan, metode, materi, media, guru dan evaluasi.
Sedangkan upaya guru bahasa Arab dalam menjadikan informasi yang
tersandi pada Short Term Memory siswa berpindah dan tersimpan pada Long
Term Memory siswa dengan baik, tergambar pada kegiatan inti di dalam proses
pembelajaran bahasa Arab yaitu: kegiatan eksplorasi dapat diartikan sebagai
upaya guru dalam mempermudah proses penyandian di dalam memori siswa,
kegiatan elaborasi adalah upaya guru dalam membantu siswa pada proses
penyimpanan, dan kegiatan konfirmasi adalah upaya guru membantu siswa untuk
proses pemanggilan kembali informasi dari dalam memori.
Kata kunci : pembeljaran bahasa Arab, sibernetik/pemerosesan sistem
informasi (materi pembelajaran), Short Term Memory (STM/Memori Jangka
Pendek), Long Term Memory (LTM/memori jangka panjang), Encoding/Coding
(pengkodean atau penyandian), storage (penyimpanan), dan Retrieval
(pemanggilan kembali informasi dari memori).NIM: 1420411039 Alawiyah Taj’ul Alam2017-02-01T07:58:25Z2017-02-01T07:59:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23772This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/237722017-02-01T07:58:25ZSTRATEGI JIGSAW SEBAGAI MODEL COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MAHARAH QIRA`AH MATA PELAJARAN BAHASA ARAB (Studi Kasus Di MTs Ma`arif Al Hikmah Ngrayun Ponorogo)Penelitian ini berangkat dari latar belakang sebuah madrasah yang berada di wilayah
pedesaan, seorang guru yang menggunakan model pembelajaran dan strategi untuk untuk
meningkatkan kemampuan empat maharah salah satu diantaranya, adalah Maharah Qira`ah
dalam pembelajaran bahasa arab. proses pembelajarannya. strategi Jigsaw sebagai Model
Cooperative Learning.
Proses peningkatan kualitas pembelajaran di MTs Ma`arif Al Hikmah dimulai dengan
model Coopertive Learning maharah Qira`ah siswa kelas IX, berangkat dari hal tersebut
penelitian ini berusaha mengetahui dan kemudian mendiskripsikan 1) Bagaimana penerapan
strategi Jigsaw model Cooperative learning pada mata pelajaran bahasa arab siswa kelas IX di
MTs Ma`arif Al Hikmah. 2) Bagaimana Maharah Qira`ah siswa kelas IX MTs Ma`arif Al
Hikmah dengan menggunakan dengan Strategi Jigsaw. model Cooperative learning. 3) Apa
faktor penghambat dan pendukung penerapan Strategi Jigsaw sebagai model Cooperative
Learning pada mata pelajaran bahasa arab siswa kelas IX di MTs Ma`arif Al Hikmah.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif
dan jenis penelitian studi kasus. Data diperoleh dan dikumpulkan dari informan berupa manusia
dan non manusia dengan teknik dokumentasi, wawancara, dan observasi, dan angket. Teknik
analisis data menggunakan model analisis Miles Huberman, dengan melakukan analisis selama
dilapangan secara kontinyu hingga data jenuh. Pengecekan keabsahan temuan dilakukan dengan
uji kredibilitas data dengan menggunakan referensi data (bukti autentik data), perpanjangan
pengamatan, ketekunan, triangulasi.
Penelitian menunjukkan bahwa Pertama, dalam penerapan strategi Jigsaw model
Cooperative Learning, proses perencanaan pembelajaran kurang maksimal namun, kemampuan
membaca siswa mengalami peningkatan. Kedua, kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan
membaca dengan benar, dan memahami makna tersirat dan tersurat teks Qira`ah. bentuk
peningkatan kemampuan ini disajikan dalam form penilian. Ketiga, penghambat dalam
pelaksanakan model pembelajaran adalah diantara adanya siswa yang belum bisa membaca Al
Qur`an ,pembentukan kelompok yang membutuhkan waktu lama. adapun pendukung dalam
pembelajaran ini, semua komponen siswa merasa senang dan antusias.
Dari hasil penelitian disarankan untuk komponen madrasah sebagai ujung tombak
kemajuan madrasah, lebih inovatif proses pembelajaran. beberapa model pembelajaran yang
sudah teruji hasilnya adalah strategi Jigsaw model Cooperative Learning.
Kata Kunci: Jigsaw, Cooperative Learning, Maharah Qira`ah, Strategi Pembelajaran PBA.NIM: 1420411040 Sugeng Santoso2017-02-02T02:39:58Z2017-02-02T02:39:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23817This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/238172017-02-02T02:39:58ZMETODE PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
PADA SISWA TUNANETRA DI MTS YAKETUNIS
YOGYAKARTA2016Siti Nurhalima: Metode Pembelajaran Bahasa Arab Pada Siswa
Tunanetra di MTs Yaketunis Yogyakarta, Tesis Yogyakarta: Program Studi
Pendidikan Islam. Konsentrasi Pendidikan Bahasa Arab. Pasca Sarjana
Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian
yang dilakukan secara langsung di lapangan untuk memperoleh data yang
diperlukan. Penelitan yang digunakan adalah pendekatan pedagogis, yaitu
pendekatan yang dilakukan dari sudut pandang ilmu pendidikan dengan analisis
deskriptif. Dan untuk data sifatnya kualitatif, penulis menggunakan metode
induktif yaitu suatu proses berfikir untuk memperoleh kesimpulan dari data
khusus menuju kesimpulan umum, sehingga peneliti dapat mengolah dan
menganalisis data-data yang ditemukan untuk mengetahui bagaimana me
modifikasi metode pembelajaran bahasa Arab yang dilakukan oleh guru, respon
siswa terhadap modifikasi metode yang digunakan oleh guru, dan problemproblem
yang terdapat dalam modifikasi metode pembelajaran bahasa Arab
tersebut.
Hasil penelitian menunjukan: 1). Metode Pembelajaran yang digunakan
Pada Siswa Tunanetra di MTs Yaketunis Yogyakarta yaitu metode ceramah,
metode tanya jawab, metode diskusi, metode drill, metode dikte/ imla’, metode
membaca, metode gramatika, metode audiolingual. 2) Adapun pelaksanaan
metode pembelajaran bahasa Arab melalui beberapa langkah yaitu, pertama,
kurikulum, dimana kurikulum ini meliputi tujuan pembelajaran bahasa Arab,
sumber pelajaran bahasa Arab, materi pembelajaran bahasa Arab, media
pembelajaran bahasa Arab, media pembelajaran bahasa Arab, evaluasi
pembelajaran bahasa Arab, kedua, sistem pembelajaran bahasa Arab, dan ketiga,
kegiatan belajar mengajar disinilah implementasi metode pembelajaran bahasa
Arab diterapkan melalui maharah-,aharah bahasa Arab sepertim Istima’, Kalam,
Kitabah, dan Qiro’ah. 3) Problem-problem metode yang terjadi pada
pembelajaran bahasa Arab yaitu: problem linguistik, problem metodologis,
problem non linguistik.NIM. 1420411045 Siti Nurhalima2017-02-02T06:31:35Z2017-02-02T06:31:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23836This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/238362017-02-02T06:31:35ZKlasifikasi Kata dalam Bahasa Arab Menurut Linguis Arab Klasik dan ModernThis paper aims to investigate Arabic word classification
based on Arabic Grammarians and modern linguists’
perspectives and principles which they use in that
classification. As it is explored by Arabic Grammarians, the
word classification is divided into three components, such
as ism (noun), fi'l (verb) and harf (particle) ,which causes
problems when between definition and sign of each of the
classification is unmatched in a given text. Therefore, some
modern linguists, one of them is Tamām Hassān, try to
reconsider and to remake a new classification of Arabic
words. While other Arabic Grammarians only use the six
principles of classification (such as distribution principle,
substitution principle, function principle, morpheme
principle, meaning principle and predicative principle),
Tamām Hassān uses two additional principles, those are:
the form principle (al-mabnā) and the meaning principle (alma'nā).
and the conclusion of is that Arabic word is divided
to seven such as ism (noun), s }
ifah (adjective), fi'l (verb),
d}amīr (pronoun), z}arf (adverb), khalīfah (exclamation) and
adāh.
Kata kunci: klasifikasi kata; linguis Arab klasik; linguis
Arab modern.Abdul Basith2017-02-02T06:50:16Z2017-02-02T07:47:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23843This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/238432017-02-02T06:50:16ZARABISASI (TA‘RIB) DALAM BAHASA ARAB
(Tinjauan Deskriptif-Historis)As a responsive agent, language changes and adapts in
accordance with the development of civilization. So does
Arabic language. As the adaptation mechanism (ta‘rib),
Arabic language has gone through some changes. New
words emerge. Some words are formed from the language
itself and some are from others. This study aims to focus on
ta‘rib or Arabization of foreign words and its process. The
periodic stages of this process are observed through the
historical point of view while the phenomenon of the ongoing
Arabization is discussed through a descriptive
analysis. The paper initially is discussing the loan words
(dakhil) and formation words, along with the definition
promoted by linguists about ta‘rib. Contemporary examples
are exposed as a comparison.Abdul Malik2017-02-02T07:20:59Z2017-02-02T07:53:19Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23848This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/238482017-02-02T07:20:59ZPERUBAHAN BAHASA(Interaksi antarkomponen Tatabahasa Bahasa Arab)This study aims to analyze the change in Arabic language the
interaction of its structural components. It is the
language change, which causes the change of other
structural components. The data is taken from the religious
article of al-Ahram magazine. By using Poedjosoedarmo’s
point of view, it can be found that the language change
(Arabic syntax) occurs because of the movement of the
subject of the sentence (Fi’iliyah). In addition, the system of
topicalisation will come up, which, in turn, this makes
another topic (mubtada) and comment (khabar) on the
noun clause (Ismiyyah). The system of topic and comment
then make the system of adjustment of number (mutsannaand jamak). and cases (I’rab). All that occurs is the
interaction between language component to create the ideal
structure, which is clear, compact, and understandable.Fahmi Gunawan2017-02-06T01:09:58Z2017-02-06T01:09:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23862This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/238622017-02-06T01:09:58ZKEBIJAKAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MA’HAD
PERGURUAN TINGGI (Studi Evaluatif di Ma’had Ali Bin Abi Thalib Putri
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya keinginan masyarakat untuk
mencari alternatif (kebijakan) baru yang dapat meningkatkan atau memperbaiki
kebijakan yang sedang di implementasikan. ma’had ali merupakan salah satu
lembaga dalam program bahasa Arab yang mengadopsi kurikulum dari timur
tengah. Mahasiswa yang belajar disana, mengalami penurunna dari tiap kenaikan
semesternya. Oleh karena itu, sebuah kebijakan tidak bisa dilepas begitu saja.
Kebijakan harus diawasi sehingga dapat dinilai sejauh mana keefektifan kebijakan
tersebut guna dipertanggungjawabkan kepada konstituennya. Sejauh mana tujuan
dicapai. Salah satu mekanisme pengawasan tersebut disebut dengan “evaluasi
kebijakan”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui latar belakang
perumusan kebijakan pembelajaran bahasa Arab di Ma’had Ali Bin Abi Thalib Putri
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 2) Mengetahui kebijakan pembelajaran
bahasa Arab di Ma’had Ali Bin Abi Thalib putri Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta. 3) Mengetahui hasil kebijakan pembelajaran bahasa Arab di Ma’had
Ali Bin Abi Thalib putri Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Membantu
merekomendasikan yang lebih bermutu, efisien, efektif dan bermakna bagi
peningkatan kualitas hidup masyarakat.
penelitian ini merupakan penelitian campuran (mixed research). Dalam hal
ini, Peneliti memilih metode kombinasi model concurrent embedded (Campuran
Tidak Berimbang) karena data yang dominan berasal dari data kualitatif sedangkan
untuk data kuantitatif lebih sedikit, karena hanya sebagai pelengkap keakuratan
penelitian dan mengambil obyek penelitian di Ma’had Ali Bin Abi Thalib
universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Kebijakan Ma’had Ali Bin Abi Thalib
universitas Muhammadiyah Yogyakarta sesuai dengan teori kelembagaan bahwa
formulasi kebijakan secara sederhana bermakna bahwa tugas membuat kebijakan
adalah tugas pemerintah. Dalam hal ini yang menjadi lembaga utamanya ialah
AMCF, dan ma’had tinggal menjalankan kebijakan yang sudah ada. 2) Kebijakan
Ma’had Ali Bin Abi Thalib universitas Muhammadiyah Yogyakarta tidak bisa
terlepas dari latar belakang tujuan apa yang diinginkan AMCF dalam kiprahnya di
Indonesia ini untuk mewujudkan tujuannya yakni menghasilkan para akademisi dan
praktisi dakwah yang memiliki kapasitas keilmuan dan keislaman, ahli dalam
menggali dan mengembangkan nilai-nilai khasanah keislaman, terampil
menerjemahkan dan berkomunikasi dalam bahasa Arab. 3) Hasil dari evaluasi model
CIPP kebijakan Ma’had Ali Bin Abi Thalib universitas Muhammadiyah Yogyakarta
kebijakan ma’had selama ini dilihat dari segi konteks 78,7 % yang berarti sudah
baik. kondisi lingkungan sekolah, minat masyarakat terhadap pendidikan, partisipasi
masyarakat dan orang tua saling mendukung dengan adanya pembelajaran bahasa Arab di ma’had ini. Input 76,5 % menunjukkan bahwa input dalam pembelajaran
bahasa Arab ini sudah baik. Mulai dari visi, misi, tujuan, program ma’had, sumber
daya sekolah yang ada di ma’had ini mendorong dan sesuai dengan tujuan dalam
pembelajaran bahasa Arab, sehingga berdampak positif pula. Proses 77 %
menunjukkan bahwa proses dalam pembelajaran bahasa Arab ini sudah baik.
pengambilan keputusan, proses pengelolaan lembaga, pengelolaan program, proses
belajar mengajar, monitoring dan evaluasi, pengelolaan keuangan, kerjasama dan
partisipasi, keterbukaan, akuntabilitas,kemandirian dan sustainabilitas semuanya
berjalan dengan baik dan saling mendukung dalam pengelolaan ma’had sesuai
tujuan yang diharapkan bersama. Produk 91, 5 % menunjukkan bahwa produk dalam
pembelajaran bahasa Arab ini baik. ada 2 yaitu a. output berupa hasil-hasil bentuk
perolehan peserta didik dalam bentuk prestasi akademik dan prestasi non akademik.
b. outcomes berupa prestasi akademik lulusan dan prestasi non akademik lulusan.
Keyword: kebijakan, pembelajaran bahasa Arab, ma’had perguruan tinggiNIM: 1420411143 Nur Rohmah Intansari2017-02-06T01:10:28Z2017-02-06T01:10:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23865This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/238652017-02-06T01:10:28ZPEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA ARAB BERBASIS SCRABBLE
(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas II Semester II Di MI Sultan Agung Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016)ISTIQOMAH, Pembelajaran Kosakata Bahasa Arab Berbasis Scrabble (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas II Semester II MI Sultan Agung Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016). Tesis: Konsentrasi Pendidikan Bahasa Arab Program Studi Pendidikan Islam Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016.
Pembelajaran kosakata bahasa Arab dengan scrabble perlu di lakukan karena diyakini dapat mengembangkan kompetensi kosakata peserta didik. Penelitian ini mencakup desain pembelajaran kosakata bahasa Arab di MI Sultan Agung dan ingin membuktikan ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelas eksperimen (kelas yang menggunakan scrabble) dengan kelas kontrol (kelas yang tidak menggunakan scrabble) dilihat dari pre-test post-test kelas kelas kontrol dan kelas eksperimen dan post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian experiment research. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II MI Sultan Agung tahun ajaran 2015/2016 pada semester II sebanyak 65 siswa. Diantara dua kelas, kelas II B (32 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas II A (33 siswa) sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dokumentasi dan tes. Untuk menguji keakuratan instrumen digunakan dengan uji validitas dengan rumus Product Moment, dan uji reabilitas dengan menggunakan rumus Alpha. Persyaratan analisis data dengan menggunakan uji normalitas dengan menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov. Adapun Hasil perolehan data dalam penulisan ini diolah menggunakan analisis data dengan uji “t”. Perolehan sekor rata-rata pre-test kelas kontrol 38,79 dan kelas eksperimen 36,56. Nilai post-test kelas kontrol 73,030 sedangkan kelas eksperimen sebesar 75,312.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: mengetahui desain pembelajaran kosakata bahasa Arab berbasis scrabble yaitu pendahuluan (salam), inti (memperlihatkan materi kosakata, menyusun kata menggunakan huruf dan papan scrabble, guru bersama siswa mengoreksi dan penutup (salam). Untuk nilai pre-test post-test hasil pembelajaran kosakata bahasa Arab kelas eksperimen menggunakan scrabble,dengan pembelajaran kosakata kelas kontrol tanpa menggunakan scrabble ada perbedaan yang sangat signifikan yaitu 0,00, sedangkan nilai post-test hasil pembelajaran kosakata bahasa Arab kelas eksperimen dan kelas kontrol juga terdapat perbedaan yang sangat signifikan yaitu 0,00. Strategi Scrabble dapat dijadikan sebagai strategi alternatif dalam pembelajaran kosataka bahasa Arab.
Kata Kunci: Pembelajaran Kosakata dan Strategi Scrabble.NIM: 1420411164 Istiqomah2017-02-06T01:12:49Z2017-02-06T01:12:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23868This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/238682017-02-06T01:12:49ZPEMBELAJARAN BAHASA ARAB
DI KELAS VII MTs N YOGYAKARTA I
(PERSPEKTIF TAKSONOMI BLOOM)Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keadaan instansi penyelenggara
pendidikan khususnya madrasah yang ada mata pelajaran bahasa arab akan tetapi
mengabaikan peraturan Menteri Agama K-13 2004 bahwa peserta didik setelah
menjalani proses pembelajaran diharapkan memiliki sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Memiliki sikap yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak
mulia, berilmu, percaya diri dan berinteraksi dengan santun. Namun kenyataan
yang terjadi di lapangan pendidik mengabaikan tiga ranah itu dan lebih
memprioritaskan materi yang termuat dalam kemampuan kognitif saja. Padahal
sikap dan keterampilan peserta didik itu sangat penting ditanamkan karena akan
dibawa mereka dan melekat sampai kapanpun.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan atau field research atau
penelitian lapangan yang bersifat kualitatif dan mengambil obyek penelitian di
kelas VII MTs N Yogyakarta I. pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Implikasi pembelajaran bahasa arab
afektif di kelas VII MTs N Yogyakarta I untuk perencanaannya mengacu pada KI-
1 dan KI-2 untuk pengembangan sikap spiritual dan sosial. Pembelajaran afektif
ini tidak diajarkan namun berkontribusi pada saat pembelajaran berlangsung.
Evaluasi yang digunakan dengan pengamatan langsung tentang sikap, tanggung
jawab dan toleransi peserta didik pada saat pembelajaran. 2) Implikasi
pembelajaran Kognitif perencanaannya mengacu pada KI-3 untuk
mengembangkan keilmuan bahasa arab kepada peserta didik. Pelaksanaannya
bertahap, satu tema bisa disampaikan tiga atau kali pertemuan. Evaluasi dalam
pembelajaran kognitif ini berupa ulangan harian, UTS dan UAS. 3) Implikasi
pembelajaran Psikomotorik. Perencanannya mengacu pada KI-4 untuk melatih
keterampilan, keberanian, sikap bekerja sam peserta didik dengan sesama teman.
Pelaksanan pembelajaran ini bisa melalui kegiatan insya’ (mengarang), khiwar
(percakapan), dan qiro’ah (membaca). Sedangkan evaluasi pada pembelajaran ini
melalui observasi langsung yang dilakukan guru, apakah peserta didik berani,
percaya diri, mau bekerja sama atau tidak. Keterampilan inilah yang akan dibawa
peserta didik sampai kapanpun.
Keyword: Pembelajaran Bahasa Arab, tiga aspek psikologis manusia
menurut Taksonomi Bloom.NIM : 1420411167 Ninik Hanifatum Masitoh2017-02-28T01:24:34Z2017-02-28T01:24:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24118This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/241182017-02-28T01:24:34ZMOTIVASI PENERJEMAHAN BUKU BERBAHASA ARABThe translation of Arabic books in Indonesia can’t be separated from some motives. At least, there are five motives of the translation, i.e. religious, educational, economical, ideological, and prevocational motives. Religious motive can be seen in translator’s statements that his/her works is aimed to get blessing from Allah. Educational motive can be seen in the fact that these works are aimed to give Islamic knowledges to muslim community. Economical advantages are the most powerfull motivations that publishers try to get by publishing Arabic translations books. In other hand, ideological motive is one of factors that the translators or publishers want to propagate their Islamic ideological among Indonesian muslim community by mean of their translation works. Prevocational motive can be seen in translator intention to stimulate critical Islamic discourse in Indonesia by mean of translating Arabic books written by some Middle East critical writers.
[INDONESIA] Terjemahan dari buku berbahasa Arab di Indonesia tidak terlepas dari beberapa motif. Setidaknya, ada lima motif terjemahan, yaitu agama, pendidikan, ekonomi, ideologi, dan kejuruan motif. Motif agama dapat di lihat dalam laporan penerjemah yang karyanya ditujukan untuk mendapatkan berkah dari Allah. Motif pendidikan dapat dilihat pada kenyataan bahwa karya-karya ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan Islam kepada masyarakat muslim. Keuntungan ekonomis adalah motivasi yang paling kuat yang penerbit coba untuk mendapatkan dengan menerbitkan terjemahan buku bahasa Arab. Disisi lain, motif ideologis merupakan salah satu faktor yang ingin penerjemah atau penerbit untuk menyebarkan ideologi Islam mereka di antara komunitas muslim Indonesia dengan rata-rata karya terjemahan mereka. Motif kejuruan dapat dilihat pada niat penerjemah untuk merangsang wacana Islam kritis di Indonesia dengan rata-rata menerjemahkan buku-buku berbahasa Arab yang ditulis oleh beberapa penulis kritisTimurTengah.
Kata Kunci : Buku Terjemahan, Motivasi Penerjemahan.Abdul Munip2017-02-27T03:36:27Z2017-02-27T03:36:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24119This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/241192017-02-27T03:36:27ZKEBIJAKAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB PADA ANAK USIA DINI DI RAUDHATUL ATHFALBahasa Arab merupakan salah satu materi pelajaran yang dipelajari anak yang belajar di Raudlatul Athfal di Indonesia. Hal ini menunjukkan orang Indonesia memiliki perhatian yang besar terhadap bahasa Arab meskipun pemerintah tidak memiliki kebijakan terkait dengannya. Kajian ini menfokus pada studi kebijakan pembelajaran bahasa Arab di dua Raudlatul Athfal di RA DWP UIN Sunan Kalijaga dan RA Riyadus Salihin Tumut Sumbersari Moyudan Sleman. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan kualitatif. Ini juga merupakan penelitian kebijakan. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian adalah pertama, pemerintah Indonesia belum memiliki kebijakan tentang pembelajaran bahasa Arab di Raudlatul Athfal. Kedua, Raudlatul Athfal DWP UIN Sunan Kalijaga dan RA Riadlus Salihin Tumut melaksanakan pembelajaran bahasa Arab dengan model yang berbeda. Bahasa Arab di RA DWP UIN Sunan Kalijaga dilaksanakan sekali dalam seminggu dengan pengulangan materi setiap hari, dan materinya berupa kosa kata Arab beserta artinya. Sedangkan RA Riyadus Salihin bahasa Arab berlangsung dengan nyanyian dan permainan.
Kata Kunci: Kebijakan, Pendidikan Bahasa Arab, Raudlatul AthfalR. Umi BarorohNovera Pratiwi2017-03-13T04:04:27Z2017-03-13T04:04:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24198This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/241982017-03-13T04:04:27ZKALIMAH KATABA WA MUSHTAQATIHA FI SURAH ALI IMRAN (DIRASAH DALALIYYAH SIYAQIYYAH)Skripsi ini berjudul Kalimah “Ka-ta-ba” dan Derivasinya dalam Surat Ali
Imron (Studi Analisis Semantik Kontekstual). Penulisan skripsi ini dilatar belakangi
bahwa al-Qur’an yang diyakini sebagai sumber pijakan umat Islam sebagai petunjuk
sehari-hari yang tentu saja di dalamnya bersifat universal, sebaiknya atau seyogjanya
mampu menghadapi tantangan zaman dan mampu memenuhi kebutuhan manusia
sepanjang masa untuk senantiasa mampu menjawab realitas yang selalu hadir baik dari
ranah pemikiran maupun dari kehidupan praktis. Oleh karena itu sayang sekali bila Al-
Qur’an yang memiliki makna, dan tanda kemudian tersusun menjadi kalimat, yang
pada awalnya sebagai penyampai pesan Tuhan pada umatnya, menjadi baku dan tidak
relevan lagi. Untuk memahami bahasa Al-Qur’an yang berupa lambang (tulisan/teks)
maka diperlukan berbagai disiplin ilmu, salah satunya adalah kajian semantik lebih
khususnya aspek makna kontekstual. Dalam Al-Qur’an, peneliti sering sekali mendapati
sebuah kata yang memiliki banyak makna untuk penafsiran, namun apakah semua kata
itu dipakai? Tentunya tidak, pasti ada satu yang dipakai dan bisa diketahui makna
sesungguhnya jika melalui konteks keadaan saat itu. Seperti contoh kata “ka-ta-ba” dan
derivasinya tidak hanya dimaknai menulis atau sebuah kitab saja namun kata ini
memiliki banyak makna yang makna itu bisa relevan pemakaianya jika dirunut melalui
kacamata kontek. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengkaji dan meneliti ayatayat
yang menggandung kata “ka-ta-ba” dan derivasinya dengan membatasi
penelitianya pada objek surat Ali Imron, dengan mengajukan dua rumusan pertanyaan;
pertama, ayat-ayat keberapa yang didalamya mengandung konsep “ka-ta-ba” dan
derivasinya dalam Q.S Ali Imron; kedua, makna konteks apa aja dari kataba dan
derivasinya di dalamnya. Adapun tujuannya untuk mengetahui berapa dan dimana saja
konsep kataba dan derivasinya dalam Q.S Ali Imron beserta makna konteks yang
dikandungnya.
Teori yang peneliti gunakan dan ajukan adalah teori semantic khususnya
semantic kontekstual karena hanya teori inilah yang mampu membedah dan
mendeskripsikan maksud yang terkandung dalam setiap ayat-ayat Al-Qur’an.
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) dengan data primer,
berupa Q.S Ali Imron dan data sekunder berupa referensi-referensi yang berkaitan
dengan data primer baik dari buku, jurnal, kamus, website, artikel, maupun sumbersumber
yang lain. Adapun analisis data dilakukan dengan metode kualitatif dan
disajikan dengan metode deskriptif analisis, sehingga dapat diketahui hasil akhir dari
penelitian
Setelah melakukan penelitian penulis menemukan materi “ka-ta-ba” dan
derivasinya digunakan dalam QS Ali imron dengan berbagai macam derivasi sebanyak
36 tempat yaitu اكْتُبْْ-نَكْتُبُْ-كِتَاب-كُتِبَْ dan mengandung makna kontekstual sebagai
berikut: a) pembukuan (menulis) : 2 tempat (ayat 53 & 181); b) sesuatu yang diturunkan
Allah: 1 tempat (ayat 119); c) Taurat / Injil : 27 tempat (ayat 19, 20, 23, 23, 48, 64,65,
69, 70, 71, 72, 75, 78, 78, 78, 79, 79, 81, 98, 99, 100, 110, 113, 184, 186, 187, dan 199);
d) Al-Qur’an Al-Karim: 4 tempat (ayat 3, 7, 7, & 164); e) Qodo’-qodar : 1 tempat
(ayat 154); dan f) ketetapan : 1 tempat (ayat 145)NIM : 09110005 Hikmah Ramadhini2017-03-17T06:42:11Z2017-03-17T06:42:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24353This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/243532017-03-17T06:42:11ZISTIKHDAM BARNAMIJ AL AKADIMIYYAH AL 'ARABIYYAH BIWASITAT AL INTARANAT LI TA'LIM AL LUGHAT AL 'ARABIYYAH TAJRIBAH JAMI'AH SUNAN KALIJAGA BI JOGJAKARTAIT saat ini berkembang dengan cepat. Ada banyak manfaat
Yang dapat kita ambil dari perkembangan teknologi informasi untuk pengembangan pendidikan bahasa Arab karena evolusi teknologi informasi kebutuhan untuk pengembangan keterampilan
Linguistik bahasa bahasa Arab.Muhammad Amin2017-03-17T07:06:49Z2017-03-17T07:06:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24355This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/243552017-03-17T07:06:49ZMUHAMMAD AMIN - NAHW AL TAWHID AL MI'YARIY LI TADRIS AL LUGHAH AL 'ARABIYYAH FI MARHALAH AL TA'LIM AL 'ALIY FI INDONESIAArtikel ini bertujuan untuk menjelaskan beberapa upaya intelektual yang terkait dengan langkah-langkah yang diikuti dalam rangka merumuskan standar
Standar untuk pengajaran bahasa Arab di pendidikan tinggi di Indonesia. Tolok ukur untuk pengajaran bahasa Arab adalah unit
Tertentu yang disepakati patokan atau standar atau tingkat atau sejauh mana tujuan harap dicapai ketika mengajar bahasa Arab; sehingga
standar Standardisasi adalah proses yang terdiri dari upaya atau kemajuan dari kegiatan dalam rangka untuk mengkalibrasi pengajaran bahasa Arab, untuk membuat pengajaran
bahasa Arab mencapai mereka unit tertentu yang disepakati atau sebagai ukuran dari tujuan dicapai sejauh menyenangkan, dan harus mampu ini
tolok ukur seragam untuk menanggapi kebutuhan global dan lokal yang dihadapi oleh lembaga Islam siswa pendidikan tinggi
Orang dengan beragam kebutuhan dan kemampuan dan kompetensi, ini termasuk standar umum standar minimal: kemampuan siswa dalam
bahasa Arab, dan evaluasi; dan materi pendidikan, dan metode pengajaran.Muhammad Amin2017-03-20T02:02:07Z2017-03-20T02:02:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24386This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/243862017-03-20T02:02:07ZPENGALAMAN UIN SUNAN KALIJAGA DALAM PENGEMBANGAN
SISTEM PEMBELAJARAN BAHASA ARABSudah cukup banyak pernyataan dari pemerhati dan praktisi pengajaran bahasa
Arab bahwa pengajaran bahasa Arab di banyak sekolah dan perguruan tinggi Islam di
Indonesia dewasa ini belum menunjukkan tanda-tanda keberhasilan. Hal ini bisa dilihat,
antara lain, dari kenyataan bahwa betapa banyak orang Indonesia yang sudah belajar
bahasa Arab bertahun-tahun sejak tingkatan madrasah ibtidaiyah, tsanawiyah, dan
Aliyah, namun mereka masih merasa kesulitan dalam memahami teks-teks yang tertulis
dalam bahasa Arab dan belum bisa bercakap-cakap dengan penutur asli bahasa Arab.
Bahkan tidak sedikit jumlah mahasiswa yang belajar bahasa Arab beberapa semester
atau sekian sks di perguruan tinggi, tapi belum merasakan manfaat atau perkembangan
yang berarti dalam pembelajaran bahasa Arab mereka.1 Di sejumlah perguruan tinggi
agama Islam tidak jarang bahasa Arab menjadi momok atau mata pelajaran yang
menakutkan bagi sejumlah mahasiswaMuhammad Amin2017-03-20T08:09:52Z2017-03-20T08:09:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24487This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/244872017-03-20T08:09:52ZTHE COMPOSING OF THE ARABIC LANGUAGE
LEARNING GOAL IN THE ISLAMIC UNIVERSITIES
IN INDONESIAThis writing focuses on the composing of the Arabic language learning goal
in the Islamic universities in Indonesia, as an effort to increase the Arabic
language learning which has not shown the sufficient signs of success. The
formulation of the Arabic language learning goal which is clear and correct
is very required in composing the effective material of the Arabic language
learning in the Islamic universities in Indonesia. The formulation should
be composed in details and clearly in order to be the clear reference in
composing the material of Arabic language learning. The formulation may
refer to the vision and mission and the college quality objectives, and also
may refer to the formulation or guideliness composed by any institution
which concern with the development of the foreign language learning.
Besides, it also needs to observe the learning background and objectives and
also the characteristic of the target language or the Arabic language. Based
on the condition of Arabic language learning in the Islamic universities in
Indonesia recently, and the guide to standard proficiency of performing
foreign language which is composed by the international institutions that
concern with in the development of foreign language learning, for the time
being, the objectives of Arabic language learning in Islamic universities in
Indonesia are directed to the language skill or focused on the effective
communication skill, without over-emphasize on grammar or qawa’id.
Keywords: arabic language learning, language skill, effective
communicationMuhammad Amin2022-03-14T02:58:01Z2022-03-14T03:03:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5419This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54192022-03-14T02:58:01ZMA'ANI AL-SYARQ WA AL-GHARB WA MUSYTAQATUHUMA FI AL-QUR'AN (DIRASAH TAHLILIYAH WASFIYAH)Di dalam al-Qur'an terdapat banyak kata dari syaraqa dan garaba, dan derivasinya yang bila dicermati bentuknya tidaklah sama antara satu dengan yang lainnya, dan mempunyai makna berbeda sesuai konteks. Lafazh tersebut digunakan al-Quran dengan shighat mufrat, tatsniyah, dan jamakan, yang berupa fiil madhi, masdar, isim makan, dan isim fail. Syarq dan gharb secara bahasa (kamus) berarti terbit (muncul) dan terbenam (tenggelam/lenyap). Di dalam al-Quran kata al-Syarq dan al-Gharb dan derivasinya terdapat di 25 tempat (ayat). Kata-kata tersebut yaitu asyraqat, gharabat, syarqian, syarqiyatin-gharbiyatin, ghuruubun, ghuruubiha, ghuraaban, gharbiyun, gharaabibu, isyraaqun, maghribun, masyriqun-maghribun, masyriqaini, masyriqaini-maghribaini, masyaariq, masyariq-maghaarib, musyriqiin. Kata al-syarq dan al-gharb dan derivasinya setelah dirangkai dalam suatu kalimat memiliki banyak makna yang dikandung kata tersebut. Perubahan makna tersebut sesuai dengan konteks kalimat tersebut.
Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu menguraikan atau memaparkan suatu permasalahan secara jelas dan terperinci. Adapun makna syarq dan garb dan derivasinya berdasarkan analisis tersebut di dalam al-Quran adalah: 1. Al-masyriq-al-maghrib maknanya: al-maudi' (tempat), al-bilad (Negara), al-jihat (arah) dan haisu tatlu'u al-syams wa ghabatiha. 2. Al-masyriq bermakna matlu'u al-syams fi kulli yaum, dan matlu'u alsyams wa magharibiha fi al-syita'i wa al-shaif 3. Al-maghrib bermakna harotu al-sauda'(lorong/tempat tinggal yang gelap) 4. Al-musyriqiin bermakna al-waqt (waktu) 5. Al-asyraqat bermakna adha'at (cahaya) 6. Gharabat bermakna ghabat (tenggelam) 7. Al-Ysyraq bermakna al-waqt 8. Syarqiyatin-gharbiyatin bermakna al-jihah 9. Syarqiyan bermakna al-jihah 10. Al-ghuruub bermakna al-waqt 11. Ghuraabu bermakna al-thairu al-aswad (burung hitam/gagak) 12. Al-gharbiyu bermakna washfu liljabali aw al-wadi 13. Al-gharabiibu bermakna al-syadiidu al-sawad (hitam pekat) divNIM.: 04111903 Ifrina Unun Nurrohman2022-03-14T07:50:56Z2022-03-14T07:54:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5466This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54662022-03-14T07:50:56ZAL-IDHAFAH FI SURAH AL-RAHMAN DIRASAH NAHWIYAHMengenal al-Qur'an dari segi nahwunya merupakan fenomena yang menarik, karena melalui ilmu nahwu seseorang akan terbantu dalam memahami Al-Qur'an. Membaca al-Qur'an tanpa menggunakan kaidah nahwu akan berakibat rancu terhadap makna yang dimaksud. Orang yang tidak mempunyai kemampuan dalam ilmu nahwu, akan kesulitan ketika membaca dan memahaminya. Oleh karena itu mengenal al-Qur'an dari segi nahwunya menjadi sangat penting.
Al-Idhofah sebagai bagian dari nahwu mempunyai pengertian hubungan antara dua macam isim dengan memperkirakan huruf jar, yang menyebabkan isim kedua selamanya dibaca jar. Para ahli ilmu nahwu berselisih pendapat tentang yang men-jar-kan mudhof ilaih ini. Dalam kitab Alfiyyah karangannya Imam Malik diterangkan bahwa mudhof ilaih dijarkan oleh huruf yang diperkirakan keberadaannya, yaitu amp;#1575; amp;#1604; amp;#1604; amp;#1575; amp;#1605; , atau amp;#1605; amp;#1606; , atau amp;#1601; amp;#1610; ; ada pula yang mengatakan bahwa mudhaf ilaih dijarkan oleh mudhaf, pendapat ini adalah pendapat yang sahih diantara pendapat-pendapat lainnya. Dalam ilmu nahwu, idhofah dibagi menjadi dua yaitu: al-idhofah al-lafdziyyah dan al-idhofah al-maknawiyyah.
Skripsi ini bermaksud untuk meneliti macam bentuk idhofah dalam surat ar-Rahmaan yaitu: al-idhofah al-lafdziyyah dan al-idhofah al-maknawiyyah dan juga bermaksud meneliti macam makna idhofah yang tersirat didalamnya yaitu; makna amp;#1575; amp;#1604; amp;#1604; amp;#1575; amp;#1605; amp;#1610; amp;#1577; dengan menggunakan ( amp;#1575; amp;#1604; amp;#1576; amp;#1610; amp;#1575; amp;#1606; amp;#1610; amp;#1577; ,( amp;#1575; amp;#1604; amp;#1604; amp;#1575; amp;#1605; dengan menggunakan amp;#1605; amp;#1606; amp;#1575; amp;#1604; amp;#1592; amp;#1585; amp;#1601; amp;#1610; amp;#1577; dengan menggunakan ( amp;#1601; amp;#1610; ) dan amp;#1575; amp;#1604; amp;#1578; amp;#1588; amp;#1576; amp;#1610; amp;#1607; amp;#1610; amp;#1577; dengan menggunakan ( amp;#1570; amp;#1575; amp;#1601; amp;#1575; amp;#1604; amp;#1578; amp;#1588; amp;#1576; amp;#1610; amp;#1607; Dalam hal ini, surat ar-rahman merupakan objek penelitian dalam skripsi ini. Pada penelitian ini, peneliti berharap bisa mencari kemudian memetakan dan menganalisis surat ar-rahmaan yang masuk dalam kategori idhofah.
Adapun pendekatan yang penulis gunakan untuk meneliti ini adalah pendekatan teori sintaksis yang merupakan pendekatan pada analisis bahasa yang memberikan perhatian secara eksplisit kepada struktur bahasa. Sehingga peran dari ilmu nahwu menjadi sangat penting dalam penelitian ini.NIM.: 03111254 Irfan Afandi2022-04-14T06:21:41Z2022-04-14T06:23:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4138This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41382022-04-14T06:21:41ZQISHSHAH QASHIRAH ANA AL-MAUT LI TAUFIQ AL-HAKIM DIRASAH DAKHILIYAHABSTRAK Karya sastra, merupakan sebuah hasil ciptaan pengarangnya, yang di dalam dirinya memiliki sebuah struktur yang otonom yang dapat dipahami sebagai suatu kesatuan yang bulat. Oleh karena itu untuk memahami maknanya, sebuah karya sastra harus dikaji berdasarkan strukturnya sendiri. Hal-hal yang bersifat ekstrinsik seperti penulis, pembaca, atau lingkungan sosial budaya harus dikesampingkan, karena ia tidak punya kaitan langsung dengan struktur karya sastra tersebut.
Dalam kajian ini, peneliti mencoba membahas salah satu cerpen karya Dr. Taufik el-Hakim yang berjudul Ana al-Maut yang terdapat dalam antologi cerpennya yang berjudul Arinillaha. Dalam cerpen ini dikisahkan tentang seorang pemuda yang sangat berantusias untuk segera pindah ke dunia lain yaitu kematian karena dia ingin segera terbebas dari tekanan hidup. Untuk segera menuju tempat yang diimpi-impikannya si pemuda melakukan bunuh diri dengan cara menceburkan diri ke laut dari atas batu besar di pantai Sidi Basyar. Namun Tuhan berkehendak lain, si pemuda tidak bisa berjumpa dengan dunia lain seperti yang dia impi-impikan, karena dia telah diselamatkan oleh seorang gadis berparas mcantik jelita saat dia sedang mendayungkan perahu karetnya di sekitar tempat si pemuda menjalankan aksi bunuh dirinya. Adapun si gadis adalah saksi utama tentang bagaimana si pemuda menjalankan aksinya dari awal.
Dalam bahasan ini peneliti menggunakan analisis struktural Robert Stanton. Yang menjadi pijakan utama analisis ini adalah karya itu sendiri, sebagaimana unsur-unsur pembangun strukturnya. Dalam karya fiksi unsur-unsur pembangun struktur itu terdiri atas tema, fakta cerita, dan sarana cerita. Fakta cerita terdiri atas karakter, alur dan latar. Adapun sarana cerita adalah konflik, sudut pandang, simbolisme, ironi dan sebagainya. Setelah menganalisis, pembahas menemukan adanya keterpaduan yang harmonis antara bentuk dan isi dalam karya tersebut, sehingga karya ini memiliki nilai yang indah dan bermutu tinggi. divNIM.: 05110010 MUSHOKHIKHUL KHASANAH2022-10-25T01:47:53Z2022-10-25T01:49:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1618This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16182022-10-25T01:47:53ZAL FAWASHIL AL MUTASYABIHAH FI AYAT AL QUR'AN AL KARIM DIRASAH USLUBIYAHkaABSTRAK AL-Qur'an merupakan kitab suci umat Islam yang berfungsi sebagai aturan, undang-undang serta petunjuk bagi umat Islam. Oleh karena itu sudah tidak terhitung lagi banyaknya kitab-kitab serta tulisan yang mengkaji Al-Qur'an dari berbagai dimensi keilmuan. Di samping itu, dari segi pemaparan serta penjelasannya, Al-Qur'an menggunakan bahasa yang fasih, baligh, serta indah sehingga pesan yang dikandungnya bisa terserap secara maksimal oleh pembacanya.
Salah satu cara Al-Quran menyampaiakan pesannya agar mudah dipahami adalah dengan membaginya menjadi beberapa bagian, antara lain surat dan ayat. Dalam hal ini ayat menjadi satuan terkecil dalam sistem tersebut. Arti penting ayat pun bisa dilihat dari dari proses pewahyuan Al-Quran yang turun secara bertahap ayat per ayat atau beberapa ayat. Ini menunjukkan bahwa dalam penyampaian sebuah pesan ayat menjadi batas minimalnya.
Dalam setiap ayat pasti ada fashilah, yaitu kalimat penutup yang terdapat di akhir suatu ayat. Dalam beberapa hal, fashilah dalam ayat mirip dengan qafiyah dalam syair meskipun tidak sepenuhnya sama. Salah satu fungsinya yaitu untuk memperindah susunan ayat Al-Qur'an disamping untuk melengkapi kandungan ayat tersebut. Dari 6000 lebih ayat Al-Quran ada beberapa fashilah yang redaksinya mirip dengan yang lain, meskipun redaksi ayat sebelumnya tidak ada kemiripan sama sekali. Kemiripan tersebut bisa berupa pilihan kata, susunan kalimat, dst. Inilah nantinya yang akan menjadi objek kajian dalam penelitian ini. Apalagi kajian serta penelitian mengenai ayat-ayat serta fashilah yang beredaksi mirip dalam Al-Qur'an masih belum banyak dilakukan, padahal kemiripan redaksi dalam Al-Qur'an pasti ada dan tidak bisa dipungkiri lagi keberadaannya.
Dalam menganalisa fashilah-fashilah yang mirip tersebut, peneliti akan menggunakan pendekatan stilistika (ilmu Uslub). Peneliti menggunakan pendekatan ini karena melihat ranah kajian ilmu uslub mencakup fonologi, diksi, deviasi, sampai makna bahasa dalam bentuk gaya bahasa tertentu. Dengan ranah kajian yang begitu komplek, diharapkan hasil penelitian ini bisa lebih komperehensif karena melibatkan berbagai aspek kebahasaan di dalamnya.NIM.: 03111324 MUHAMMAD NURUL IRWAN2023-04-17T04:05:19Z2023-04-17T04:06:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4131This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41312023-04-17T04:05:19ZRA'A WA MUSYTAQATIHA FI AL-QUR'AN DIRASAH DALALIYAH SIYAQIYAHABSTRAK Kata atau Leksem raa dan derivasinya sering dijumpai dalam al-Qur'an. Allah sering memberikan gambaran kekuasaannya dalam al-Qur'an dengan kata raa dan derivasinya dalam al-Qur'an. Yang menjadi objek penelitian dalam al-Qur'an adalah leksem raa dan derivasinya dalam al-Qur'an. Dengan menggunakan pendekatan ilmu makna atau semantik. Setelah peneliti mengadakan analisis, banyak menemukan makna kata raa dan derivasinya mempunyai arti yang berbeda disebabkan oleh suatu keadaan dan tanda-tanda yang menyertainya.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (Library Research), karena rujukannya berasal dari buku-buku,literature, jurnal, makalah dan skripsi yang relevan dengan skripsi ini. Analisis yang di gunakan dalam penulisan skripsi ini adalah semantik kontekstual (ad-Dalalah as-Siyaaqiyyah). Penelitian ini berupaya menjawab tiga persoalan, yaitu: 1. Bentuk-bentuk uslub raa dan derivasinya dalam al-Qur'an. 2. Jumlah raa dan derivasinya dalam al-Qur'an. 3. Makna kontekstual leksem raa dan derivasinya dalam al-Qur'an.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa leksem raa dan derivasinya, dalam al-Qur'an berjumlah 278 leksem raa dan derivasinya. Dari sudut kontekstualnya penggunaan raa memilliki beberapa arti, yaitu: mengetahui; menyaksikan; melihat; memberitahukan; dan mengambil pelajaran dianalisis dari 26 bentuk uslub yang ada.NIM.: 05110019 MACHMUD YUNUS2023-06-05T06:55:51Z2023-06-05T07:00:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5835This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58352023-06-05T06:55:51ZAL-SYAKHSH AL-RAISI FI AL-QISHSHAH AL-QASHIRAH I'TIRAF AL-QATIL LI TAUFIQ AL-HAKIM (DIRASAH SIKULUJIYAH ADABIYAH LACAN)ABSTRAK Cerpen I'tarafa Al-Qatil karya Taufiq El Hakim yang ada di dalam kumpulan cerpen berjudul Arinillah merupakan sebuah gambaran fenomena yang tepat dalam mendeskripsikan kehidupan psikologis pada perwatakan tokoh utama yang terdapat dalam sebuah alur cerita. Cerpen ini mengisahkan tentang seorang pemuda sebagai tokoh utama (Central Character) yang menjadi terdakwa dalam sebuah kasus pembunuhan. Ia merupakan seorang pemuda yang aneh. Sikap pemuda ini sangat berbeda dengan sikap terdakwa pembunuhan yang lain. Ia bersikap sangat tenang ketika berada di ruang persidangan. Bahkan ia mengakui tentang pembunuhan yang dituduhkan kepadanya dan meminta kepada Majelis Hakim supaya segera menghukum mati dirinya. Ketika pengacara diminta memberi keterangan, beliau mengatakan bahwa sebenarnya terdakwa tidak bersalah. Sebenarnya terdakwa ingin membunuh dirinya sendiri tetapi peluru yang digunakan meleset dan mengenai penumpang pesawat lain sehingga menyebabkan kematian. Meskipun pengacara sudah memberikan bukti bahwa terdakwa tidak bersalah, tetapi terdakwa tetap memaksa Majelis Hakim untuk menghukum mati dirinya.
Penelitian cerpen I'tarafa Al-Qatil karya Taufiq El Hakim dapat merumuskan beberapa masalah sebagai berikut : Bagaimana kepribadian tokoh utama dalam cerpen I'tarafa Al-Qatil karya Taufiq El Hakim? Bagaimana keadaan psikis tokoh utama bila dikaitkan dengan imajiner, simbolis dan real? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepribadian tokoh utama dalam cerpen I'tarafa Al-Qatil karya Taufiq El Hakim dan mendeskripsikan keadaan psikis tokoh utama dalam hubungannya dengan imajiner, simbolis dan real. Pada penelitian ini peneliti menggunakan analisis psikologi sastra Lacan yang berhubungan dengan 3 psyche development manusia yaitu Imaginary, Symbolic dan Real. Sedangkan metode yang digunakan metode psikoanalisis.
Berkaitan dengan imajiner tokoh utama, penelitian ini sampai pada sebuah kesimpulan bahwa terdakwa sangat terobsesi oleh kekasihnya. Ia mati-matian berusaha menyembuhkan penyakit kekasihnya. Karena sangat mencintai kekasihnya dan ingin hidup bersama di dunia maupun di alam baka. Cinta membuat tokoh terdakwa buta dan tidak menggunakan akalnya untuk menyelesaikan masalah sehingga menyebabkan terdakwa mencoba bunuh diri. Berkaitan dengan simbolik yaitu apa yang dialami tokoh terdakwa merupakan konsep-konsep umum, kewajaran, ketaatan, dan hubungannya dengan masyarakat. Berkaitan dengan real yaitu obsesi tokoh terdakwa yang pertama yaitu bisa bersatu dengan kekasih yang sangat dicintinya. Pada hakekatnya setiap manusia ingin hidup dengan orang yang dicintai. Keinginan terdakwa tersebut dapat kita ,cermati dalam kutipan berikut ini. Obsesi tokoh terdakwa yang kedua yaitu menyembuhkan penyakit kekasihnya. divNIM.: 06110023 AINAUL MARDLIYYAH2023-06-26T03:56:51Z2023-06-26T03:58:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1129This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11292023-06-26T03:56:51ZARA A AL-ASKARI HAULA TARADUF FII LUQHAH AL ARABIYAH FII KITABIHI AL-FARUQ AL-LUGHAWIYAH DIRASAH TAHLILIYAH WASHFIYAH DALALIYAHABSTRAK Abu Hilal Al Askari adalah salah seorang tokoh yang sangat berpengaruh dalam ilmu bahasa, sastra serta ilmu-ilmu lain yang banyak ia tuangkan dalam karya-karyanya. Kaitannya dengan Abu Hilal Al Askari peneliti menemukan satu hal yang menarik darinya, yaitu pendapatnya mengenai sinonim. Dengan berlandaskan pada teori-teori tokoh-tokoh bahasa baik dari Arab maupun barat yang ternyata juga mempunyai reaksi terhadap sinonim, maka peneliti mengangkat tema Sinonim Bahasa Arab Menurut Al Askari Dalam Kitabnya 'Al Furuq Lughawiyah' dalam skripsinya. Kitab ini diambil peneliti sebagai kajian utama karena peneliti menganggap bahwa pemikiran Al Askari mengenai sinonim telah banyak tergambarkan didalamnya. Dengan metode pendeketan semantik deskriptif, peneliti telah menemukan bahwa dari segi makna Al Askari secara detail menjelaskan tentang adanya perbedaan antara dua kata berbeda yang mempunyai arti satu. Selain itu peneliti juga telah menelusuri tentang ulama ulama bahasa yang banyak mempengaruhinya dalam pemikiran terhadap sinonim baik dalam bahasa Arab maupun dalam bahasa-bahasa lain. Peneliti telah merumuskan tiga point yang dijabarkan dalam bab-bab pada skripsinya, yaitu: - Latar historis kebahasaan Al Askari. Seperti telah disinggung diatas bahwa peneliti telah menelusuri tentang ulama-ulama bahasa yang berpemikiran sama dengan pemikiran Al Askari, maka dalam point ini peneliti menganalisis tentang latar historis kebahasaan Al Askari baik dari segi biografinya, maupun karyakaryanya. - Pendapat ulama-ulama bahasa mengenai sinonim. Secara ringkas peneliti telah menyampaikan pendapat-pendapat para ulama dan membaginya menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok yang setuju, kelompok yang menolak sinonim dan kelompok yang berada diantara keduanya. - Pendapat serta pemikiran Al Askari tentang sinonim. Yang ternyata beliau benar-benar mempunyai alasan-alasan yang kuat terhadap ketidaksetujuannya terhadap sinonim. Menurutnya jika ada dua kata yang berbeda tapi berdekatan arti maka maknanya tetap harus berbeda. Hal ini tampak dari penjelasan beliau yang mengatakan adanya perbedaan dari segi ta'wil, sifat, asal kata, derivasi kata dan perbedaan dari segi harakat dari dua kata berbeda yang berdekatan arti tersebut. Dari penjelasan beliau peneliti dapat menggambarkan bahwa memang tidak ada kata-kata yang benar-benar mempunyai arti yang sama persis. Sehingga tidak selalu memungkinkan digunakan untuk sebuah konteks kalimat yang sama.NIM.: 03111322 SYARIFATUN NAFI'AH2023-07-14T04:12:04Z2023-07-14T04:13:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6443This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64432023-07-14T04:12:04ZBALAGHAH AL TASYBIH FI DIWAN AL-SYAFI'IABSTRAK Perkenalan umat islam Indonesia dengan Imam Syafi'I boleh dikatakan telah sedemikian akrabnya, terutama perkenalan dengan fatwa-fatwa beliau di dalam figh islam, Namun perkenalan dengan imam syafi'i sebagai sosok yang utuh boleh jadi belumlah terjadi, apalagi jika itu berkaitan dengan sosok beliau di luar ilmu fiqh. Dlam bidang kesustraan misalnya, perkenalan dengan beliau belumlah banyak terjadi atau belumlah terlalu akrab. Padahal awal-awalnya sebelum menggeluti ilmu fiqh , imam syafi'I sangat tekun dalam mempelajari sastra dan bahasa. Imam Syafi'I sangatlah menyukai Syair, nahwu dan juga retorika. Beliau pun memiliki tradisi untuk menyampaikan ilmu atau fatwa sembari menyenandungkannya atau menuliskannya dalam ungkapan-ungkapan yang puitis, dengan kata-kata yang berirama.
Syair Imam syafi'I telah tersebar di berbagai macam kitab kitabnya. Diwaan Syafi'I adalah salah satu kitab yang merupakan kumpulan dari syair-syair beliau. Dari syair-syair yang ada tersebut terdapat berbagai macam kalimat yang berkenaan dengan tasybih.
Dalam ilmu balaghoh terdapat ilmu tasybih yang mengungkapkan bahwa sesuatu itu memiliki kesamaan dengan yang lain dalam sifat, dalam menyamakan tersebut menggunakan sarana(adat) yang merupakan pembeda antara tasybih dengan majas. Tasybih terdiri dari empat unsur: musyabbah, musyabbah bih, adat tasybih, wajhu sibhi.
Penulis tertarik untuk meninjau aspek yang menunjukkan adanya pesamaan (antara dua hal atau lebih) serta mendekatkan musyabbah pada musyabbah bih dalam sifatnya yang terdapat dalam diwaan Syafi'i. Dengan adanya objek materi diwaan Syafi`i ini, penulis berharap dapat mengetahui jenis-jenis tasybih di dalamnya, dan mengetahui jumlah kalimat yang menggunakan uslub tasybih serta mendeskripsikannya. divNIM.: 07110099 AHMAD KHOIRONI ARIANTO2023-07-14T06:50:10Z2023-07-14T06:51:08Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6453This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64532023-07-14T06:50:10ZFIKRAH IBN AL-ANBARIY 'AN AL-MUDZAKAR WA AL-MUANNATSABSTRAK Bahasa adalah sarana komunikasi manusia sebagai media menyampaikan gagasan pimikiran, dan tiap-tiap bahasa tentunya memiliki kaidah kebahasan yang berbeda. Bahasa Arab misalnya, dalam ilmu nahwu sorof pembagian kata benda menurut jenis kelaminnya terbagi menjadi dua: isim mudzakar dan muanats yang kemudian memiliki pembagian tersendri yaitu haqiqi dan majazi. Dalam menentukan jenis isim mudzakar dan muanats tentunya tidak mudah terlebih bagi yang bukan penutur asli bahasa arab, yang pada mulanya penentuan mudzakar dan muanats melalui sima'i, kemudian ahli nahwu berusaha merumuskan kaidah muadzakar dan muanats.
Ibnu al anbari salah satu ahli nahwu juga sebagai ahli tafsir yang telah banyak menghasilkan karya-karya baik dari bidang bahasa maupun tafsir, salah satu karyanya dalam bidang nahwu adalah kitab yang berjudul mudzakar dan muanats yang mengkaji isim mudzakar muanats. Ibnu al anbari berupanya menguraikan kaidah mudzakar dan muanats, yang dalam pemaparanannya ditinjau dari aspek nahwu sorof yang merujuk dari pemikiran guru-gurunya ahli nahwu kuffah.
Berangkat dari hal tersebut di atas, dengan menggunakan metode penelitian diskriptif, penulis berupaya mengetengahkan dan mendiskripsikan mengenai pemikiran dan pandangannya tentang mudzakar dan muanats yang memfokuskan pada persoalan nahwu dan shorofnya. divNIM.: 07110088 DANIN BILLAH2023-07-17T08:16:59Z2023-07-17T08:17:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6524This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/65242023-07-17T08:16:59Z'ANASHIR AL-LUGHAH AL-GHAIR AL-ARABIYYAH FI AL-MUHADATSAH AL-ARABIYAH BI AL-MA'HAD AL-ISLAMI KARANGASEM PACIRAN LAMONGANABSTRAK Pondok pesantren karangasem merupakan pondok pesantren yang salah satu visinya, menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan bahasa Arab dan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi untuk mendalami agama dan ilmu pengetahuan. Namun terdapat berbagai kendala dalam pelaksanaannya, seperti keadaan lingkungan sekitar yang berinteraksi dengan bahasa Indonesia, maupun bahasa Jawa. Sehingga dalam percakapan bahasa Arab antara santri-santri pondok pesantren karangasem kurang memperhatikan kaidah tata bahasa Arab.
Bahasa merupakan hasil konvensi ( kesepakatan) bersama yang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya, keadaan geografis, dialek, lingkungan, dan sebagainya. Dari pengertian tersebut, peneliti ingin mengetahui bagaimana fenomena bahasa yang terjadi di Pondok Pesantren Karangasem Paciran-Lamongan dengan kondisi lingkungan yang beragam, serta mengetahui factor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan bahasa Arab antara santri Pondok Pesantren Karangasem.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang menganalisis tentang aspek-aspek linguistic dari bahasa percakapan antara santri Pondok Pesantren Karangasem. Metode yang digunakan peneliti adalah metode observasi dan metode simak dengan tekhnik sadap, dan tekhnik bebas libas cakap. Adapun data-data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan mengklasifikasikan berbagai permasalahan bahasa antara santri Pondok Pesantren Karangasem Paciran- Lamongan serta berbagai penyebab terjadinya kesalahan dalam berbahasa. divNIM.: 06110027 ZAKHIRU RAHMA ZAHA2023-07-17T08:23:07Z2023-07-17T08:23:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6520This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/65202023-07-17T08:23:07ZNASH AL-MASRIHIYAH MISMARU JUHA LI-ALI AHMAD BAKATSIR (DIRASAH TAHLILIYAH GRAMATIKIYAH)ABSTRAK Naskah drama Mismaaru Juha karya Ali Ahmad Baktsir, merupakan naskah drama yang menceritakan tokoh Juha yang humoris dan lelucon-leluconnya mengandung kritikan tajam. Humor mereka tak sekedar jenaka pelipur lara, tetapi sarat dengan nilai-nilai kearifan dan keberanian unutuk menyatakan yang benar dan yang salah adalah salah.
Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba untuk mengkaji dengan pendekatan pragmatik. Menurut Pradopo, Pendekatan pragmatik adalah pendekatan yang memandang karya sastra sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan tertentu kepada pembaca. Dalam hal ini tujuan tersebut dapat berupa tujuan politik, pendidikan moral, agama maupun tujuan yang lain. Dan disini Teori bantu yang peneliti pakai dalam penelitian ini adalah teori moral yang diusung oleh Geoffrey N Leech dan Short Michael M. Menurut Leech dan Short Moral dapat berupa pesan religiusitas dan agama dan berupa pesan kritik sosial.
Setelah mencermati naskah Mismaaru juha dengan berdasarkan pada teori moral Leech dan Short, maka dapat diperoleh bentuk penyampaian pesan moral atau nilai-nilai moralitas secara tidak langsung yang terkandung dalam Naskah ini, yaitu A. Pesan Agama antara lain (1) kemewahan merusak akhlak seseorang (2) larangan mengingkari Nikmat Allah SWT (3) larangan riba. B. Kritik Sosial antara lain (1) Pemaksaan pernikahan (2) stratatifikasi sosial masyarakat (3) gaya hidup gengsi (4) kesewenang-wenangan pemerintah. divNIM.: 07110034 SYAROFAH2023-07-18T01:15:52Z2023-07-18T01:18:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6513This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/65132023-07-18T01:15:52ZIBNU JINNI WA NADHRIYAH NASYA'AH AL-LUGHAH DIRASAH WASHFIYYAHABSTRAK Bahasa dan pikiran merupakan keistimewaan yang hanya diberikan oleh Allah Swt. kepada manusia, tidak pada binatang dan tumbuh-tumbuhan. Hal ini diperkuat oleh analisis Michael C. Corballis tentang spesialisasi bahasa bagi manusia, mengatakan: Bahasa, sebagaimana ditegaskan oleh Descartes, adalah pemberian tuhan yang menjadi keistimewaan manusia dari makhluk lainnya, ini dipertajam juga oleh F. Max Muller. ahli bahasa dari Oxford University, berkata: 'Bahasa adalah pembatas kerajaan kita (manusia), karena semua binatang tidak akan bisa mendapatkannya.
Salah satu pandangan mengenai asal mula bahasa menyebutkan bahwa bahasa manusia didasarkan pada konsep bunyi alam. Menurut pandangan itu katakata yang paling sederhana dapat merupakan tiruan bunyi alam yang didengar oleh manusia di lingkungannya. Dalam bahasa Jawa terdapat kata cicit, dan embik, digunakan sebagai sebutan nama-nama binatang yang berbunyi seperti kedua kata itu, yaitu tikus dan kambing. Dalam bahasa Inggris, terdapat kata cuckoo yang merupakan bunyi burung yang dijadikan nama burung itu sendiri, dan kata bow wow, bunyi salak anjing, yang akhirnya menjadikan teori ini ,disebut teori bow-wow (bow wow theory) yang dikemukakan oleh seorang peneliti Jerman Max Mueller. Pernyataan diatas senada dengan pernyataan yang dsampaikan oleh seorang Ulama Arab klasik, adalah Abu al-Fath 'Utsman atau lebih dikenal dengan Ibnu Jinni, ketika mendefinisikan bahasa, Ibnu Jinni menyatakan aswatun yu'abbiru biha kullu qaumin 'an agradihim bunyi yang diekspresikan oleh semua kelompok masyarakat untuk menyatakan maksud mereka. Aspek ,bunyi ini yang nampaknya menjadi titik tekan Ibnu Jinni, hal ini diperkuat lagi dalam ulasanya seputar perubahan tanda i'rab yang terjadi pada huruf akhir kata benda dalam sebuah kalimat. Dalam penelitian ini penulis mengangkat pemikiran Ibnu Jinni tentang kemunculan bahasa. Pada penelitian ini menggunakan metode Deskriptif, yaitu menjelaskan fakta-fakta kemudian disusul dengan menguraikannya serta memberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya. divNIM.: 07110083 RAHMAT2023-07-18T04:14:54Z2023-07-18T04:16:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6501This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/65012023-07-18T04:14:54ZIKHTILAF AL-ARA' AL-NAHWIYYAH BAINA MAZHAB AL-BASHRAH WA AL-KUFAH FI KITAB SYARAH ALFIYAH IBN AQILABSTRAK Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa dari beberapa bahasa yang ada didunia ini yang sangat penting dan berguna. Bahasa Arab sangatlah penting untuk dipelajari, dan dijadikan sebagai perantara untuk memahami beberapa ilmu keislaman yang bersumber dari beberapa kitab terdahulu (salaf) dan selainya, karena banyaknya kitab-kitab salaf yang disajikan menggunakan bahasa Arab. Mempelajari bahasa Arab faidahnya sangat besar, salah satunya adalah mengetahui beberapa ilmu agama khususnya ilmu-ilmu yang tidak dapat diketahui kecuali dengan membaca kitab-kitab salaf. Adapun nahwu adalah salah satu cabang dari beberapa ilmu bahasa Arab, yaitu alat agar dapat membaca kitab-kitab berbahasa Arab dan kemudian memahaminya. Untuk lebih mendalami ilmu nahwu, penulis akan membahas mengenai perbedaan pendapat dalam kaidah nahwu antara ulama' bashrah dan kufah didalam kitab Syarah Alfiah Ibnu Aqil . Yang rumusan masalahnya adalah Apa saja sumber bahasa yang diambil oleh ulama' bashrah dan kufah serta bagaimana metode penelitian yang digunakan kedua madzhab tersebut dalam menentukan suatu kaidah nahwu? serta Apa saja pendapat ulama' bashrah dan kufah yang bertentangan didalam kitab Syarah Alfiah Ibnu Aqil dan alasan-alasan terhadap pendapatnya masing-masing? Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif-anlitis dalam rangka menguraikan hasil penelitian dengan pemaparan yang jelas. Namun metode tersebut tidak terlepas dari tahapan-tahapan penelitian. Pertama, metode pengumpulan data yaitu menggunakan data dari kepustakaan. Karena itu bahan dan materi akan diperoleh dari penelusuran kepustakaan. Kedua, metode analisis data. Dan ketiga, metode pemaparan hasil analisis data. Selanjutnya hasil analisis data dilaporkan dalam bentuk tulisan. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perbandingan antara ulama' kufah dan bashrah.
Setelah dilakukan penelitian, penulis menemukan salah satu alasan yang dikemukakan oleh masing-masing aliran, yaitu ulama' bashrah lebih cenderung menggunakan metode sima' atau mendengar langsung dari orang arab sedangkan ulama' kufah cenderung menggunakan metode qiyas atau diikutkan dengan contoh-contoh yang ada. divNIM.: 07110073 MAHBUB ALFIANSYAH2023-07-18T04:17:17Z2023-07-18T04:18:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6500This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/65002023-07-18T04:17:17ZTAJDID AL-NAHWI FI KITAB IHYA' AL-NAHWI LI-IBRAHIM MUSTHOFA DIRASAH WASHFIYAHABSTRAK Nahwu adalah keilmuan tradisional (al-'ulum an-naqliyyah) arab yang samapai saat ini memiliki andil yang sangat penting diantara keilmua-keilmuan Arab yang lainnya. Disiplin Nahwu ini pada masa formasinya sangat sederhana dan bersifat praktis, didorong semangat rasa tanggung jawab terhadap agama yang berkepentingan untuk menjaga otentitas bacaan al-Quran, dan dimaksudkan juga sebagai pelurusan terhadap bacaan-bacaan bahasa Arab yang dianggap menyalahi bacaan konvensional. Pada tahap perkembangannya keilmuan ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, kemudian pemikiran secara filosofis menguasai ulama-ulama Nahwu yang berupaya memasukkan prinsip-prinsip logika formal dan rasionalitas ke dalam ilmu Nahwu, sehingga teori-teori keilmuan ini menjadi rumit.
Dalam penelitian ini penulis mengangkat dan memperkenalkan gagasan yang dicetuskan oleh Ibrahim Musthafa (Wafat 1387H-1967M). Beliau adalah pembaharu Nahwu pada era modern, dan sebagai dosen pada fakultas Adab Universitas Fu'ad al-Awal (kini menjadi Universitas Kairo). Pada tahun 1936 beliau menyelesaikan karyanya dibidang nahwu yang ia berjudul 'Ihya' al- Nahwi (revitalisasi ilmu nahwu). Dengan harapan keilmuan Nahwu dapat kembali kepada asas awal kelahirannya. Pada penelitian ini menggunakan metode Deskriptif, yaitu menjelaskan fakta-fakta kemudian disusul dengan menguraikannya serta memberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya.
Pada ahirnya penenelitian ini menemukan pembaharuan Nahwu pada kitab Ihya' al-Nahwi dari berbagai aspek. Yang pertama ide-ide pembaharuan Ibrahim Musthafa (1). redivinisi Nahwu (Nahwu tidak hanya memperhatikan perubahan huruf ahir pada kata, akan tetapi hubungan yang terkait pada penyusunan kalimat dalam bahasa Arab), (2). penolakan terhadap konsep Amil konsep ini merupakan kombinasi dari pemikiran secara filosofis, sehingga ulama-ulama Nahwu mengabaikan makna yang terkandung didalamnya), (3). Pembatasan tanda I'rab (Ibrahim tidak memasukan fathah kedalam tanda I'rab). Kedua Penolakan tanda-tanda I'rab yang bersifat far'iyyah (adalah tanda I'rab yang diciptakan ulama-ulama Nahwu klasik yang berperan sebagai pengganti dari I'rab yang asli). Hal ini terjadi pada kasus (1).asma'ul khamsah, (2). jama' muzakkar salim, (3). isim ghairu munsharif. divNIM.: 07110023 M ZIKRI2023-07-18T04:25:34Z2023-07-18T04:27:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6498This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64982023-07-18T04:25:34ZIBNU HISYAM WA RIAYAH 'AN MA, MIN, MADZA FI MUGHNI AL-LABIBABSTRAK Pemahaman terhadap huruf khususnya huruf maani sangat penting dan bersifat urgen bagi umat Islam umumnya dan para mujtahid khususnya. Hal ini dikarenakan bahwa pemahaman huruf maani dapat mengantarkan seseorang untuk memahami makna dan hukum-hukum yang bersumber dari al-Quran, al-Hadits, dan berbagai pendapat ulama salaf yang notabenya menggunakan bahasa arab. Tugas akhir ini mendeskripsikan huruf maani menurut pandangan Ibnu Hisyam al-Anshari khususnya huruf maani istifham aqil dan ghoiru aqil ma, madza, dan man yang termaktub dalam karya beliau, kitab Mughni labib 'an kutubil a'arib.
Ibnu Hisyam al-Asy'ari membagi huruf ma menjadi menjadi 2 bagian, yaitu huruf maa bentuk ismiyah dan huruf maa bentuk harfiyah. Huruf maa bentuk ismiyah terbagi menjadi 2 bagian, yaitu: ma'rifah, nakiroh yang sepi dari huruf makna, dan nakirah yang menyimpan huruf makna. Sedangkan huruf maa bentuk harfiyah dibagi menjadi 2 bagian yaitu, nafiyah dan mashdariyah. Sedangkan huruf madza, Ibnu Hisyam membaginya menjadi 6 bentuk, yaitu: maa istifhamiyah dan dza isyarah, ma istifhamiyah dan dza mausulah, ma dan dza istifhamiyah, ma dan dza isim jenis dengan makna sesuatu atau mausul yang bermakna alladhi, ma zaidah dan dza isyarah, ma istifham dan dza zaidah menurut Imam Ibnu Malik. Dan huruf man terbagi atas 4 bagian yaitu syarthiyah, istifhamiyah, mausulah dan mausufah. divNIM.: 07110024 KHUSNUL AINI2023-11-22T06:26:54Z2023-11-22T06:27:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5871This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58712023-11-22T06:26:54ZAL-ISTIFHAM FI AL-QUR'AN AL-KARIM DIRASAH TAHLILIYAH BALAGHIYAHABSTRAK Ilmu balaghah menempatkan pertanyaan atau istifham sebagai salah satu uslub isnya', yakni kebalikan dari thalab. Gaya bahasa pertanyaan ini dalam ilmu balaghah disebut dengan uslub istifham. Semua bentuk pertanyaan dalam bahasa Arab dengan ragam struktur sintaksisnya merupakan uslub istifham dalam ilmu balaghah.
Uslub istifham erat kaitannya dengan ilmu balaghah, yakni kajian yang menitikberatkan pada keindahan bahasa Arab, dimana bahasa Arab memiliki keistimewaan dari sisi keindahan bahasanya, dengan keberadaan al-Qur'an sebagai kitab yang baligh. Uslub istifham dalam ilmu ma'ani memiliki makna-makna tertentu mengikuti siyaq atau konteks kalimat. Istifham yang dipahami dengan mencari pengetahuan tentang sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui mengandung pengertian bahwa sebuah pertanyaan diberikan hanya untuk mencari tahu dari orang yang ditanya. Akan tetapi, bila ditinjau dari ilmu ma'ani, tidak semua fungsi istifham menunjukkan arti mencari tahu, namun dapat berarti perintah (amr) yang tergolong uslub thalab. Sehingga hal ini menjadi titik permasalahan tersendiri, yakni sejauh mana makna uslub istifham dalam bahasa Arab yang menjadi fokus kajian dalam skripsi ini.
Permasalahan dalam skripsi ini dirumuskan dengan 2 pertanyaan, yaitu: (1) Bagaimana bentuk istifham dalam Bahasa Arab? dan (2) Bagaimana makna uslub istifham dalam al-Qur'an al-Karim? yang keduanya dikaji melalui penelitian kepustakaan dengan pendekatan balaghah. Kesimpulan skripsi ini adalah bahwa uslub istifham bahasa Arab menggunakan perangkat kata. divNIM.: 03111262 UMI FITRIATI2023-11-22T07:14:15Z2023-11-22T07:14:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5863This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58632023-11-22T07:14:15ZTARJAMAH AL-MUSHTHALAHAT AL-DINIYAH FI KITAB AHL AL-SUNNAH WA AL-JAMA'AH LI DOKTOR AL-SAYYID MUHAMMAD 'AQIL BIN 'ALI AL-MUHZILIIABSTRAK Dalam proses penerjemahan dari bahasa Arab kedalam bahasa Indonesia tentunya akan banyak ditemui permasalahan. Beberapa permasalahan yang ada diantaranya adalah mengenai penerjemahan istilah-istilah agama. Dari hal itu saya akan mencoba meneliti penerjemahan istilah-istilah agama yang terdapat dalam buku Ahlu Sunnah Wal Jama'ah karya Dr. Sayyid Muhammad 'Aqil bin Ali al Mahziliy.
Dalam sebuah buku yang berbahasa Arab maupun yang berbahasa lain khususnya buku-buku islam, istilah-istilah agama pasti akan banyak ditemukan. Makna yang terkandung dalam satu istilah agama bisa memiliki lebih dari satu makna, tergantung dari konteksnya. Makna istilah agama ini bisa timbul karena perbedaan adat atau budaya yang berbeda dari negara Arab dan Indonesia, contohnya kata madzhab, dalam bahasa Arab kata madzhab selain digunakan dalam bidang fiqih kata madzhab juga digunakan dalam bidang bahasa dan sastra misalnya ketika mempelajari sejarah ilmu bahasa dikenal adanya madzhab Kufah dan madzhab Basrah, sedangkan dalam bahasa Indonesia, kata madzhab ini khusus digunakan dalam bidang fiqih. Jadi dapat dikatakan bahwa kata madzhab ini mengalami penyempitan makna. Contoh lainnya dalah kata taufik, dalam bahasa Arab kata taufik apabila disambung dengan kata amp;#1578; amp;#1608; amp;#1601; amp;#1602; amp;#1575; amp;#1604; amp;#1606; amp;#1580; amp;#1575; amp;#1581; ) amp;#1575; amp;#1604; amp;#1606; amp;#1580; amp;#1575; amp;#1581; maka akan mempunyai makna sukses, bisa juga bermakna keberhasilan, apabila kata taufik disambung dengan kata amp;#1578; amp;#1608; amp;#1601; amp;#1602; amp;#1575; amp;#1604; amp;#1582; amp;#1592; ) amp;#1575; amp;#1604; amp;#1582; amp;#1592; ) maka akan mempunyai makna nasib baik, sedangkan dalam bahasa Indonesia kata taufik bermakna hidayah yang akan membuat manusia hanya akan menjadikan agama sebagai panduan hidup dalam menjalani kehidupannya.
Obyek yang akan saya teliti dalam skripsi ini adalah mengenai penerjemahan istilah-istilah agama yang terdapat dalam buku Ahlu Sunnah Wal Jama'ah. Metode yang akan saya gunakan yaitu metode penelitian pustaka ( library research ) yaitu dengan mengkaji dan menelaah berbagai referensi yang mendukung dalam penelitian ini baik berupa buku maupun kamus. Saya akan meneliti setiap makna yang terkandung dalam istilah-istilah agama yang ada berdasarkan referensi dan literatur yang ada.
Hasil dari penelitian ini adalah dapat dengan mudah memahami makna yang terkandung dalam setiap istilah agama yang ada. Salah satu contohnya adalah ketika pambaca menemukan kata mukjizat maka pembaca akan dapat mengetahui bahwa maknanya adalah keadaan-keadaan dan kejadian-kejadian yang menyalahi kebiasaan atau yang luar biasa yang dilakukan seorang nabi atau rasul Allah ketika mendakwakan dirinya sebagai nabi atau rasul Allah. divNIM.: 03111280 NUR WAHID2023-11-22T07:15:41Z2023-11-22T07:16:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5842This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58422023-11-22T07:15:41ZMA'ANI KALIMAT AL-UMMAH FI AL-QUR'AN (DIRASAH TAHLILIYAH SIYAQIYAH)ABSTRAK Di dalam khasanah bahasa Arab suatu kata akan mengalami perubahan makna tergantung pada kalimat yang mendukungnya atau konteks dimana ia ditempatkan. Sehingga terjadi keragaman arti sebuah kata karena situasi atau konteks kalimat. banyaknya kata-kata ambigu, dan tidak jarang satu kata mempunyai dua atau tiga yang berlawanan. Tapi dalam waktu yang sama seseorang dapat menemukan kata-kata yang tidak mengandung satu makna yang pasti. Bahkan satu huruf tidak jarang mempunyai lebih dari satu arti makna kata atau leksem yang berada pada suatu uraian atau kalimat yang dapat mengandung atau menambah kejelasan makna, yang dipengaruh oleh situasi, tempat, waktu, lingkungan penggunaan kata tersebut. Dari sinilah penulis sangat tertarik untuk membahas satu kata dalam al-Qur'an yang memuat beberapa makna yang berbeda-beda kata tersebut adalah kata Ummah yang terdapat dalam al Qur'an disebutkan berulang-ulang dalam bentuk jamak maupun tunggal dalam beberapa surat dan mempunyai beberapa makna.
Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kebahasaan yang mencakup kata dalam sebuah teks dan stuktur bahasa, maka dalam hal yang terkait dengan metodologi, penulis menggunakan pendekatan analisis teori Makna Kontekstual (contextual meaning) atau makna situasional (situasional meaning) adalah makna sebuah leksem atau kata (atau gabungan kata) yang berada dalam suatu konteks. Serta makna keseluruhan kalimat (ujaran) dalam konteks situasi tertentu. Adapun metode analisisnya yaitu Diakronik secara etimologis adalah analisis bahasa dengan menitik beratkan kepada antar waktu. Analisis diakronik menganalisis dan melihat perkembangan bahasa sesuai dengan perkembagan kosakata dalam beberapa tahapan.
Dalam penelitian ini ditemukan kata ummah kurang lebih 64 kali dalam 31 surat 61 ayat yang terdapat dalam Al-Qur'an, bentuk kata ummah tersebut yaitu Mufrad yang disebutkan sebanyak 49 kali dalam 22 surat, 47 ayat, bentuk jama' 13 kali dalam 9 surat, 12 ayat, dan Bentuk Mudhaf disebut sebanyak 2 kali dalam 2 surat, 2 ayat. Dan dari 64 kata ummah ini ditemukan pula 10 makna yaitu Waktu atau Masa, Imam atau Pemimpin, Agama Tauhid (agama yang di bawa oleh para Rasul dan Nabi), Agama selain agama tauhid yang dibawa para Rasul, Umat Islam, Umat selain Manusia (hewan, Umat yang telah diutus kepada umat tersebut Nabi dan Rasul Allah, akan tetapi umat tersebut tetap dalam kekafirannya, Umat yang telah diutus kepada umat tersebut Nabi dan Rasul Allah merekapun beriman, Golongan umat, Umat manusia seluruhnya. divNIM.: 03111286 ARUM PUTRI AMALA2023-11-22T07:17:00Z2023-11-22T07:17:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5889This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58892023-11-22T07:17:00ZTARJAMAH KANA WASYTIQATIHI FI TARJAMAH AL-KITAB SAIFULLAH KHALID BIN WALID LI USTAD 'ATHIYAH 'ABD AL-RAHIM 'ATHIYAH ILA INDONESIAABSTRAK Setiap bahasa mempunyai aturan sendiri mangenai kata, kalimat dan lainnya. Para penerjemah banyak menjumpai beberapa kesulitan dalam menerjemahkan bahasa asing. Hal itu karena terjemah adalah mengalihkan pesan teks dari bahasa asli (bahasa sumber/ Arab) kedalam bahasa sasaran (bahasa Indonesia). Agar hasil terjemahan benar, tepat dan baik disamping harus sesuai dengan tuntutan konteks juga harus mampu menyampaikan pesan dari bahasa sumber. Karena satu kata dalam bahasa Arab mempunyai makna pokok dan beberapa variasi.
Pada kesempatan ini penulis mengangkat TARJAMATU KANA WASYTIQAQIHI FI TARJAMATI AL KITAB SAIFULLAH KHALID BIN WALID LIL USTADZ ATHIAYAH ABDURRAHIM ATHIAYAH ILAL INDONESIA sebagai judul skripsi. Dalam kitab tersebut, penulis yang sekaligus bertindak sebagai penerjemah banyak menemukan permasalahan dalam menentukan terjemah kana. Sehingga skripsi ini membahas secara khusus tentang terjemah kana dan variasinya dalam kitab tersebut. Dalam skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian pustaka, karena sumber datanya berasal dari buku kisah terkait, buku dan jurnal yang sesuai dengan topik penelitian.
Kana merupakan kata kerja bantu yang bersifat sementara. Sehingga, kana berperan penting dalam menentukan waktu dalam suatu kisah. Adapun dalam menerjemahkannya kedalam bahasa Indonesia dapat menggunakan kata kerja bantu seperti kata telah, sudah dan menjadi. Disamping itu kana juga berfungsi fi'il kainunah atau to be (dalam bahasa Inggris), yaitu menghubungkan subyek dengan predikat dalam kalimat nominal, sehingga dalam menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia dapat menggunakan kata bantu antara lain menggunakan kata adalah ialah, dan menjadi. Namun kadang-kadang kana tidak di terjemahkan karena maknanya ada yang mampu bersifat implisit.
Penulis menemukan dalam teks tersebut 100 lebih kalimat yang menggunakan kana. Kalimat-kalimat itu terdiri dari jumlah ismiyyah dan jumlah fi'liyyah. Dalam kalimat tersebut, kana mempunyai alternetif terjemah dengan kata adalah, ialah dan menjadi. Masing-masing kalimat tersebut mempunyai konteks waktu yang berbeda-beda sesuai dengan pola kana yang di gunakan antara lain kana + ism, kana + jar wa majrur, kana + fi'il yang di terjemahkan sesuai dengan konteks dari kalimat tersebut. Sehingga terjemahan dari kana tidak monoton menjadi satu karena adanya faktor penyesuaian dalam kalimat. divNIM.: 03111335 MUSTAQIM2023-11-22T07:23:06Z2023-11-22T07:24:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5879This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58792023-11-22T07:23:06ZMUSYKILAT TARJAMAH AL-JUMLAH AL-MURAKABAH FI KITAB ILA WALADI LI AHMAD AMIN ILA INDONESIAYAHABSTRAK Dalam sebuah wacana, kalimat-kalimat seringkali dihubungkan dengan konjungsi-konjungsi tertentu. Keberadaan konjungsi-konjungsi tersebut bisa membangun hubungan antar kalimat yang bersifat koordinatif ataupun subordinatif. Penelitian ini berusaha untuk menerapkan teori hubungan sintaksis tersebut secara praktis dalam kegiatan penerjemahan Arab-Indonesia serta membuktikan apakah mengkonversikan bentuk koordinatif dalam Bahasa Arab ke dalam bentuk subordinatif dalam Bahasa Indonesia dapat menjadikan kegiatan penerjemahan lebih hidup.
Dalam penelitian ini membahas buku Ila Waladi yang dikarang oleh Ahmad Amin karena terbukti dalam buku tersebut, hubungan sintaksis yang terjadi antar kalimat dalam seluruh paragrafnya lebih banyak menggunakan koordinasi, atau hubungan sintaksis dengan konjungsi-konjungsi amp;#1576; amp;#1604; , amp;#1571; amp;#1605; , amp;#1571; amp;#1608; , amp;#1579; amp;#1605; , amp;#1601; , amp;#1608; , dan amp;#1604; amp;#1603; amp;#1606; daripada subordinasi, atau bubungan sintaksis dengan konjungsi-konjungsi , amp;#1573; amp;#1584; amp;#1575; , amp;#1573; amp;#1606; , amp;#1571; amp;#1606; , amp;#1571; amp;#1606; , amp;#1575; amp;#1604; amp;#1585; amp;#1594; amp;#1605; amp;#1605; amp;#1606; , amp;#1605; amp;#1606; amp;#1584; , amp;#1581; amp;#1578; amp;#1609; , amp;#1604; amp;#1608; dan lain sebagainya. Perbandingan antara penggunaan konjungsi koordinatif dengan subordinatif dalam korpus tersebut sebagian besar berangka rata-rata 3:1.
Berdasar pada teori di atas, peneliti akan melakukan penerjemahan korpus tersebut ke dalam Bahasa Indonesia. Dalam bagian analisis skripsi ini, peneliti akan mengambil beberapa sampel paragraf dari buku Ila Waladi kemudian menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia dengan dua bentuk: bentuk pertama tetap mempertahankan hubungan sintaksis yang ada dalam naskah sumber, yaitu mempertahankan superioritas bentuk koordinatif; bentuk kedua akan mengkonversi hubungan sintaksis tersebut sehingga bentuk subordinatif lebih banyak digunakan. Setelah itu akan dibandingkan manakah di antara dua bentuk tersebut yang lebih efektif dan efisien dalam proses penerjemahan, atau yang lebih enak dibaca. divNIM.: 04111783 DIDIK BUDI PURNOMO2023-11-22T07:25:00Z2023-11-22T07:25:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5883This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58832023-11-22T07:25:00ZTARJAMAH KITAB KALIMAH LAILAHAILLALLAH WA KAIFA TANFA'U QAILAHA LI DOKTOR AMIR SA'ID AL-ZAIBARIABSTRAK Dalam bahasa Arab ada fi'il madi, fi'il mudari, masdar, dan isim fa'il yang artinya berubah tergantung huruf atau kata yang mengikuti. Istilah dalam bahasa Arab adalah at-Ta'birat al-Ishtilahiyah sedang dalam bahasa Indonesia adalah Idiom. Idiom adalah bentuk bahasa berupa gabungan kata yang makna katanya tidak dapat dijabarkan dari makna unsur gabungan (KBBI). Dalam bahasa Arab makna gabungan kata amp;#1585; amp;#1594; amp;#1576; amp;#1601; amp;#1610; berbeda dengan makna amp;#1585; amp;#1594; amp;#1576; amp;#1593; amp;#1606; dan berbeda pula dengan amp;#1585; amp;#1594; amp;#1576; amp;#1593; amp;#1604; amp;#1609; Yang pertama bermakna suka, ingin, yang kedua bermakna tak suka, benci, sedangkan yang ketiga bermakna memohon, meminta. Dengan bentuk berbagai macam penerjemahan dengan satu kata yang sama hanya bertemu denagn kata tertentu maka makna atau arti dari lafadz tersebut sudah berbeda. Dikarenakan perbedaan arti dari kata dasarnya yang menyebabkan terjadinya kesulitan bagi orang yang ingin memahami teks Arab atau ingin menerjemahkan dari teksa Arab ke Indonesia yang mengandung idiom terutama bagi pemula sehingga pembahasan ini penting untuk dibahas.
Dalam skripsi ini, penulis membahas bagaimana penerjemahan kata idiom dalam buku Kalimat Lailahaillallah, berupa gabungan kata kerja dan huruf saja. Idiom dari gabungan kata kerja dan huruf mempunyai beragam penerjemahan atau arti serta bagaimana cara menerjemahkan kata idiom yang benar dan juga sesuai dengan kontekstual.
Dalam penelitian di kitab Kalimah Lailahaillallah wa Kaifa Tanfa'u Qailaha tentang idiom ini menggunakan metode dengan mencari gabungan dua kata atau lebih yang mempunyai makna berbeda sehingga mencari padanan makna yang cocok sesuai dengan yang dikehendaki pengarang kitab ke dalam bahasa Indonesia dan menerjemahkannya yang benar sesuai dengan rasa bahasa. Metode analisis dalam penilitian ini adalah dengan cara mencari idiom yang ada di dalam kitab Kalimah Lailahaillallah wa Kaifa Tanfa'u Qailaha kemudian dicari makna yang benar dan makna yang bermacam-macam dengan mengelompokkannya.
Penerjemahan kata idiom dengan kata yang sama dengan diikuti kata lain yang berbeda maka mempunyai makna yang berbeda pula yang mempunyai berbagai bentuk perbedaan. Dari penelitian gabungan dua kata tersebut akhirnya mempunyai beberapa penerjemahan, yaitu; 1). memunculkan arti baru yang berbeda dari keduanya, 2). terkadang pula yang berbeda hanya salah satu saja, yaitu hurufnya saja atau kata kerjanya saja, 3). terkadang pula tidak ada perubahan sama sekali dari gabungan dua kata tersebut.jadi penerjemahannya menggunakan konsep idiom dan konsep kontekstual. divNIM.: 04111804 HABIB MASDUQI2023-11-22T07:28:14Z2023-11-22T07:29:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5894This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58942023-11-22T07:28:14ZMUSYKILAT AL-TAKAFU' FI TARJAMAH RIWAYAH AL-KHAITH AL-RAFI' LI IHSAN ABDUL QUDUSABSTRAK Proses penerjemahan bukanlah sesuatu yang sederhana, bukan sebatas mengalih bahasakan dari bahasa yang satu ke bahasa yang lain dan bukan pula pekerjaan yang bisa dilakukan siapa saja tanpa dipelajari. Penerjemahan yang benar, berterima dan baik adalah yang sesuai dengan selera dan harapan pembaca yang menginginkan teks terjemahan yang sesuai dengan kebudayaan masyarakat bahasa sasaran. Hasil terjemahan layaknya menjadi bagian dari tradisi tulisan dalam bahasa sasaran. Oleh karena itu, penerjemah menentukan apa yang diperlukan agar terjemahannya tidak dirasakan sebagai karya asing bagi pembacanya.
Dalam aktifitas penerjemahan sering terjadi pergeseran makna yang disebabkan karena latar belakang budaya dan struktur kedua bahasa tersebut berbeda. Hal inilah yang kerap menjadi problematika bagi para penerjemah khususnya para pemula dalam mengalihkan pesan atau amanat, bukan mengalihbahasakan kata perkata. Itu disebabkan karena makna yang diperoleh dan atau berdasarkan kamus tidak sesuai dengan konteks tertentu dalam sebuah wacana. Sehingga proses penerjemahan harus memperhatikan padanan atau variasi makna yang sesuai dengan bahasa sasaran. Seperti halnya yang ditemukan pada proses penerjemahan novel al-Khaith al-Rafi' karya Ihsan Abdul Quddus. Dalam novel al-Khaith al-Rafi' terdapat ungkapan-ungkapan yang, jika digunakan arti secara harfiyah, tidak sesuai dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, seperti frase amp;#1589; amp;#1581; amp;#1576; amp;#1577; amp;#1603; amp;#1578; amp;#1575; amp;#1576; yang bila diartikan secara harfiyah akan berarti teman buku. Akan tetapi arti ini tidak lazim digunakan dalam bahasa Indonesia. Arti yang lazim digunakan adalah kutu buku. Permasalahan seperti inilah yang kemudian menjadi titik sentral kajian dalam skripsi ini yang dirumuskan dalam dua rumusan masalah, yakni: Apa saja bentuk-bentuk kesulitan padanan kata dalam menerjemahkan novel al-Khaith al-Rafi' karya Ihsan Abdul Qudus? Dan bagaimana menyelesaikan permasalahan tersebut?
Hasil yang ditemukan menunjukkan bahwa bentuk-bentuk kesulitan padanan kata dalam menerjemahkan novel al-Khaith al-Rafi' terdapat pada bentuk al-tarkib al-washfiy, al-tarkib 'athfiy, al-tarkib al-idlafiy dan al-tarkib al-isnadiy. Sedangkan cara yang digunakan dalam menyelesaikannya adalah dengan menggunakan kata-kata yang lebih umum digunakan dalam bahasa Indonesia yang dapat mewakili, meskipun arti tersebut tidak terdapat dalam kamus. Cara menerjemahkan yang lain adalah dengan menggunakan kata yang lebih umum dari arti harfiyahnya. divNIM.: 04111811 IRWAN DIWAN NUR RIDWAN2023-11-22T07:29:58Z2023-11-22T07:30:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5860This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58602023-11-22T07:29:58ZMA'NI KALIMAH SHABAR WA MUSYTAWATUHA FI AL-QUR'AN DIRASAH SHARFIYAH IHSHAIYAHABSTRAK Al-qur'an merupakan mu'jizat yang kekal dan abadi. Di dalamnya menyimpan berbagai hasanah ilmu. Hal ini terbukti dengan tidak ada habis-habisnya, sejak 14 abad lebih, ilmu baru yang selalu bermunculan dari tiap surat, ayat, kata, dan bahkan hurufnya. Kekayaan makna yang dikandung olehnya menjadikan banyaknya ahli tafsir (mufassir) menafsirkannya melalui karya-karya mereka dari berbagai disiplin ilmu. Kaitannya dengan makna, para ahli bahasa membaginya menjadi makna kamus, makna gramatikal dan makna konteks. Diantara makna gramatikal adalah makna morfologi (dalalah sorfiyah).
Dalam penelitian ini peneliti mencoba mencari makna kata sabar dan derivasinya dalam al-Qur'an dari sisi morfologisnya. Dalam al-Qur'an peneliti menemukan kata sabar serta derivasinya sekitar seratus lebih yang tersebar dalam beberapa surat dan ayatnya. Untuk memberikan makna kata tersebut peneliti menggunakan metode makna morfologi, yaitu makna yang bersumber dari struktur kata yang berada dalam struktur kalimat yang menjadikan makna suatu kata beda dengan makna aslinya dari segi penekanannya. Selain itu juga pembahas juga mengumpulkan semua ayat yang di dalamnya terdapat kata shabara dan derivasinya.
Berdasarkan hal tersebut pembahas mendapati makna kata shabara beserta variannya menjadi beda satu dengan yang lainnya. Hal ini terbukti dari beberapa kata shabara yang ada dalam beberapa surat al-Qur'an. Diantaranya kata tersebut memiliki makna habisa, tsabata, ikraha, jaraah, dan lazima yang terdapat dalam ayat-ayat yang di dalamnya terdapat kata tersebut. Dari pengamatan makna tersebutlah pembahas terdorong untuk lebih memahami tentang makna tersebut sekaligus memberikan variasi makna kata shabara beserta musytaqotnya sehingga menjadikan makna kata tersebut tidak monoton. Tentunya hal ini dengan mempertimbangkan makna gramatikalnya melalui pendekatan makna morfologisnya. divNIM.: 05110002 MOH YUNUS AROZI2023-11-22T07:35:23Z2023-11-22T07:36:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5874This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58742023-11-22T07:35:23ZUSLUB AL-ISTI'ARAH FI SURAH AL-KAHFI DIRASAH TAHLILIYAH BALAGHIYAHABSTRAK Al-Qur'an merupakan kalam Allah SWT. Yang terdiri atas 114 surat dan dibagi menjadi 30 juz yang terdiri dari 554 ruku' yang dimulai dari ulumul kitab ( surat al-Fatihah ) dan di akhiri dengan surat an-Nas. Surat al-Kahfi merupakan salah satu surat al-Qur'an yang terdiri dari 110 ayat, surat ini termaksud golongan surat makiyah, karena diturunkan di kota Makkah al-Mukarramah, dinamai al-Kahfi yang artinya penghuni goa, kedua nama diambil dari cerita yang terdapat dalam surat al-Kahfi pada ayat 9-26 tentang beberapa orang pemuda yang tidur dalam goa, bertahun-tahun lamanya, selain dari itu terdapat juga cerita tentang nabi Musa, nabi Khaidir,dan lain-lainnya. Yang kesemuanya ini menjadi I'tibar (pelajaran) yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Terlepas dari itu semua, ada kata-kata yang indah misalnya Tasybih, Majaz dan lain-lain yang berkaitan dengan keindahan bahasa arab. Oleh karna itu penulis ingin meneliti tentang Majaz lughawi yang dikhususkan pada Majaz Isti'rah, menurut As-Sayyid Ahmad Al- Hasyimi dalam kitabnya Jawahirul Balaghah, Isti'arah ialah pengunaan lapadz bukan pada makna sebenarnya, karena adanya hubungan serta Qorinah yang melarang untuk dikehendakinya makna yang sebenarnya. Majaz Lughawi ada dua macam; Isti'arah dan Majaz Mursal. Isti'arah adalah Majaz yang hubungan antara makna hakiki dan makna majazi hubungan langsung.
Sedangkan Majaz Mursal adalah Majaz yang hubungan antara makna hakiki dan Majaz hubungan yang tidak langsung. Untuk itu dengan mengambil judul tersebut untuk menganalisa surat al-Kahfi karena didalamnya terdapat Uslub al-Isti'rah hal itulah yang menjadi sebab untuk mengkaji Uslub al-Isti'arah dalam surat tersebut, harapan penulis supaya bias mendapatkan hasil yang terbaik. Karena adanya masalah-masalah sebagai berikut: 1. Jenis-jenis Uslub Isti'arah apa saja yang terdapat pada surah al-Kahfi? 2. Apa fungsi pemakaian Uslub Isti'arah pada surat al-Kahfi?
Adapun metode peniliti yang digunakan adalah metode keperpustakaan ( liberary research ) yaitu bentuk pengumpulan data dan informasi dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di perpustakaan. Setelah data terkumpul penulis melakukan analisis yakni mengambarkan data dengan cara menghimpun, menyusun, dan menginterpretasikannya.
Dari hasil penelitian penulis menemukan beberapa Jenis Isti'arah yang terdapat dalam surat al-Kahfi antara lain : 1. Isti'arah makniyah yang terdapat dalam ayat 11 amp; 57 2. Isti'arah asliyah yang terdapat dalam ayat 65 amp; 77 3. Isti'arah tabaiyah yang terdapat dalam ayat 14 amp; 47 4. Isti'arah tamsiliyah yang terdapa dalam ayat 86 amp; 90 divNIM.: 05110037 AMIR MUSDIK2023-11-22T07:36:46Z2023-11-22T07:37:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5833This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58332023-11-22T07:36:46ZAL-SYI'IR FIRASAH AL-MU'MIN LI IBN AL-QAYYIM ALJAUZIYAH (DIRASAH TAHLILIYAH 'ALA THABAQAT AL-MI'YAR LI ROMAN INGARDENABSTRAK Puisi Firosatu Al Mu'min merupakan puisi tradisional, karya dari Ibnu Qoyyim Al Jauziyah. Puisi ini termasuk dalam puisi tradisional arab yang masih terikat Bahr dan Qofiyah. Selain itu, berbagai makna atau pesan yang muncul menjadikan orang yang membacanya seperti mendapat angin segar dalam menjalani hidup. Akan tetapi diperlukan pamaknaan yang mendalam agar puisi Firosatu Al Mu'min tidak hanya sekedar menjadi tulisan tanpa makna.
Roman Ingarden, dalam memaknai puisi menggunakan lima lapis norma yaitu: pertama adalah Lapis Bunyi (sound stratum), ke-dua Lapis Arti (unit of meaning), lapis Ke-tiga berupa latar, pelaku, objek-objek yang dikemukakan, dan dunia pengarang yang berupa cerita. Roman Ingarden menambahkan dua lapis norma lagi, yang menurut Wellek dapat diringkas dalam satu lapis yaitu lapis ke-empat Lapis quot;Dunia quot; dan lapis ke-lima adalah Lapis Metafisik.
Adapun hasil analisis tersebut, bahwa dalam lapis Bunyi puisi ini menggunakan Bahr Basith dan Qofiyahnya dalam setiap bait terdapat huruf-huruf yang memberikan efek puitis bunyi, seperti bait pertama yang menggunakan huruf ba', huruf ba' adalah huruf konsonan yang termasuk dalam kategori huruf-huruf efoni yakni bersifat lembut dan merdu. Lapis Arti adalah makna secara lafdzi, setiap bait akan diartikan sesuai dengan arti yang sebenarnya dalam puisi tersebut. Dengan kata lain pada lapis arti ini tidak disertai penjelasan tambahan. Lapis Ketiga berupa objek-objek yang dikemukakan, berkaitan dengan manusia, waktu, harta, pahala. Tokohnya engkau, dia, mereka. Latar waktu yang digunakan malam, siang, dan hari kiamat. Latar tempat: rumah, bumi, kemah. Dunia pengarang adalah cerita yang diciptakan pengarang. Lapis Makna memunculkan makna secara luas dengan penjelasan yang memecahkan simbol-simbol dalam puisi. Lapis Metafisiknya, berupa tawaran hidup bahagia di dunia dan akhirat, yang ditunjukkan dengan beberapa nasehat yang terkandung dalam puisi tersebut. divNIM.: 05110103 ACHMAD2023-11-22T07:38:11Z2023-11-22T07:39:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5846This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58462023-11-22T07:38:11ZAL-MUHASSINAT AL-BADI'IYYAH FI KITAB AL-MAULID DIBA'I LI SYAIKH AL-JALIL ABDURRAHMANABSTRAK Addiba'i karya Jalil Abdurrahman adalah salah satu kitab maulid yang ada, seperti Al-Barzanji, Simthu Adduror , Addurul Lamma'i yang sama-sama berisikan tentang pujian-pujian, riwayat kehidupan nabi , sifat-sifat beliau, derap langkah perbuatan semenjak kecil, sehingga beliau diangkat sebagai pembawa risalah kenabian, serta mengetahui pula watak budi pekerti yang patut ditauladani oleh setiap muslim. Addiba'i merupakan kitab maulid yang menonjolkan keindahan redaksi juga teliti dalam pemilihan kata, sehingga penulis tertarik untuk meneliti dan mengkaji lebih jauh maulid Addiba'i ini dari segi keindahan bahasanya.
Ilmu balaghoh sebagai disiplin ilmu bahasa adalah salah satu cara untuk dapat mengatahui dan mengkaji pokok-pokok kedalaman bahasa arab serta rahasia keindahan yang ada didalamnya. Ilmu badi' merupakan salah satu cabang balaghoh yang mengajarkan kepada kita bagaimana cara menghias serta memperindah kalimat baik dari segi lafadz maupun maknanya. Jinas merupakan kajian Ilmu Badi' yang membahas tentang keindahan bahasa dari segi lafadznya atau yang dikenal dengan Al Muhassinaatul Lafdziyyah, dan Thibaq yang merupakan cabang dari Al Muhassinatu Al Maknawiyyah. Jinas adalah kesesuaian dalam bidang lafadz sedang artinya berbeda. Jinas ada dua macam yaitu Jinas Tam dan Jinas Ghoiru Tam. Sedangkan Thibaq adalah adanya dua kata yang berlawanan dalam satu kalimat. Ilmu badi' termasuk dalam kajian stillistika yaitu ilmu yang mengkaji tentang gaya bahasa.
Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (library research), yaitu dengan mencari dan menelaah sumber- sumber yang diperlukan dari kepustakaan. Dari data tersebut kemudian diuraikan dan dipadukan hubungannya dengan permasalahan yang ada serta mengambil kesimpulannya. Penulis banyak menemukan gaya bahasa Jinas dan Thibaq yang digunakan oleh Syaikh Jalil Abdurrahman dalam kitabnya yang berjudul Maulid Diba'i. Dengan menggunakan metode Stilistika serta Pendekatan Ilmu Badi' penulis banyak menemukan gaya bahasa Jinas baik Jinas Tam maupun Jinas Ghairu Tam serta Thibaq Al Ijab maupun Thibaq As-Salab, masing-masing berjumlah dua puluh susunan kata. divNIM.: 06110001 DIAN FAJARWATI AGUSTINA2023-11-22T07:42:12Z2023-11-22T07:42:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5841This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58412023-11-22T07:42:12ZMA'ANI KALIMAH AL-QALB WA WAMUSYTAQATIHA FI AL-QUR'AN AL-KARIM MIN SURAH AL-BAQARAH ILA SURAH AL-HAJJABSTRAK Semantik merupakan salah satu cabang dari linguistik yang mengkaji dan berfungsi sebagai alat untuk mengupas makna. Semantik merupakan bidang kajian yang sangat luas karena turut menyinggung aspek-aspek struktur dan fungsi bahasa sehingga dapat dihubungkan dengan psikologi, filsafat, dan antropologi. Pada titik inilah kajian semantik merabah kajian analitik terhadap istilah-istilah kunci suatu bahasa dengan suatu pandangan yang akhirnya sampai pada pengertian konseptual. Makna menjadi langkah awal dalam teori semantik untuk mencari makna dari sebuah teks atau kata tertentu. Semisal dalam sebuah kalimat, kita akan menemukan bahwa makna sebuah kalimat ditentukan oleh makna kata-kata pembentuknya dan makna runtunan kata-kata yang mebentuk kalimat tersebut. Sehingga makna yang muncul akibat runtutan kata-kata itu disebut dengan makna gramatikal. Jadi, makna sebuah kalimat berupa kombinasi antara makna leksikal unsur pembentuk kalimat dan makna struktural.
Kajian ini antara makna dan kata memiliki sebuah hubungan yang sangat erat untuk menemukan makna gramatikal. Semantik leksikal adalah kajian semantik yang lebih memuaskan pada pembahasan sistem makna yang terdapat dalam kata. Sedangkan semantik gramatikal adalah kajian semantik yang membahas makna kata yang terbentuk karena penggunaan kata dalam kaitannya dengan tata bahasa. Makna gramatikal muncul karena kaidah tata bahasa, seperti afiksasi, pembentukan kata majemuk, penggunaan kata dalam kalimat, dan lain-lain.
Makna kata al-Qalb didalam al-Qu'ran banyak mengalami perubahan makna, perubahan makna tersebut dipengaruhi oleh segi gramatikal. Makna leksikal dari al-Qalb adalah berbalik, didalam al-Qur'an dari surat al-Baqarah sampai al-Hajj didapati makna al-Qalb berubah diantaranya: kembali, menjadi, berubah dan lain sebagainya. Makna-makna diatas telah disesuaikan dengan struktural dan konteks yang terkait dengan maksud pada ayat-ayat yang didalamnya terdapat kata al-qalb. Berangkat dari hal tersebut, alasan yang mendorong peneliti untuk meneliti topik ini adalah untuk mengetahui bentuk makna leksikal dan gramatikal kata di dalam surat al-Baqarah sampai surat al-Hajj.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Secara deskriptif penelitian ini dilakukan semata-mata berdasarkan pada fakta yang ada, sedangkan secara kualitatif bertujuan untuk mengungkapkan suatu kebenaran secaramendalam terhadap perkembangan tertentu dengan harapan akan dapat membuat suatu kesimpulan. divNIM.: 06110022 ARIS ANSORI2023-11-22T07:43:17Z2023-11-22T07:43:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5844This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58442023-11-22T07:43:17ZAL- MUSAWAH AL-JINSIYAH FI RIWAYAT GHADAN TULADU SYAMSUN UKHRA LI HUSEIN MU'NISABSTRAK Skripsi ini mengkaji tentang kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan dalam novel Ghodan Tuladu Syamsun Ukhra karya Husain Mu'nis. Novel ini menceritakan kisah seorang ibu rumah tangga bernama Nadia, yang berusaha memperjuangkan harga diri dan mengembalikan keutuhan keluarganya.
Peneliti tertarik untuk mengungkapkan masalah gender terutama tentang citra perempuan yang digambarkan pengarang dalam novel ini. Pendekatan yang digunakan dalam menganalisis novel ini ialah pendekatan kritik sastra feminis dengan memusatkan perhatiannya pada citra wanita dalam karya sastra. Dengan konsep quot;Reading is Women quot;. Kritik ini berusaha membongkar praduga dan ideologi kekuasaan laki-laki yang patriarkhis. Menurut Soenardjati Djajanegara ada tiga tahap yang perlu dilalui dalam kritik sastra feminis. Pertama, pengidentifikasian tokoh perempuan. Kedua, penelitian terhadap tokoh yang mempunyai keterkaitan dengan tokoh perempuan (laki-laki). Ketiga, menelusuri pikiran pengarang dari karya-karyanya guna untuk mengetahui tawaran gender yang diberikan pengarang.
Melalui tokoh utamanya (Nadia) novel ini berhasil mencitrakan perempuan ideal, perempuan yang merdeka, mampu mempertahankan harga dirinya sebagai seorang istri dan ibu, dan mampu menunjukkan bahwa seorang perempuan juga bisa bersaing dengan laki-laki dalam memperoleh pekerjaan yang secara sosial diakui keberadaannya. Dari gambaran tersebut, kita dapat memperoleh kesimpulan bahwa Husain Mu'nis mencitrakan perempuan yang sempurna dalam rangka mendukung keberhasilan ideologi gender dalam karyanya. divNIM.: 06110025 DEVI TAMLIKHO2023-11-22T07:45:48Z2023-11-22T07:46:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5887This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58872023-11-22T07:45:48ZFI'IL AL-KALAM AL-INJAZI LIQISHAH YUSUF 'ALAIHI AL-SHALAH WA AL-SALAM FI SURAH YUSUFABSTRAK Pragmatik merupakan cabang linguistik yang mempelajari dan menguak bahasa, dalam hal ini tuturan seseorang dari segi eksternal atau konteks tuturan dalam berkomunikasi pada situasi tertentu. Kajian tersebut bertujuan untuk memahami maksud penutur (illocution), karena secara umum bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi selalu memiliki maksud yang sesuai dengan konteks, sehingga dapat dipahami oleh mitra tutur.Tindak tutur adalah peristiwa komunikasi yang dilakukan oleh bebrapa komunikan untuk menyampaikan maksud, tujuan dari penutur kepada lawan tuturnya. Tindak tutur meliputi tiga hal yaitu pernyataan kalimat (locution act) dan maksud pernyataan daripenutur (illocution act) dan efek yang diakibatkan dari pernyataan tersebut (perlocution act) dalam sutu komunikasi. Al-Qur'an adalah kalamullah (tuturan Allah) yangdisampaikan kepada nabi Muhammad saw., melalui malaikat Jibril yang lazimnya dipahami secara utuh dari beberapa sudut pandang keilmuwan bahasa, salah satunya adalah Pragmatik. Al-Qur'an Surat Yusuf adalah surah ke-12 yang terdiri atas 111 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah yang memuat kisah nabi Yusuf. Dalam kisah tersebut banyak terdapat tuturan-tuturan yang perlu dipahami dari sudut pandang pragmatik khususnya tindak tutur. Berangkat dari hal tersebut, alasan yang mendorong peneliti untuk meneliti topik ini adalah untuk mengetahui jenis tindak tutur illokusi Searle apa saja yang digunakan dalam kisah Nabi Yusuf dan tujuan illokusi apa saja yang digunakan dalam kisah tersebut.
Tujuan penelitian ini mendiskripsikan jenis tindak tutur illokusi yang dugunakan dalam kisah nabi Yusuf dalam surat Yusuf dan mengidentifikasikan tujuan tindak tutur yang digunakan didalam kisah tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah liberary research yaitu mengumpulkan data dari sumber objek kajian yaitu Al-quran surat Yusuf dengan pisau analisis beberapa buku tentang pragmatik.
Berdasarkan hasil analisis data, peneliti menemukan lima jenis illokusi dan sembilan belas tujuan tuturan, yaitu: illokusi representative bertujuan bertanya, membual, pengakuan dan memberi kesaksian dan illokusi deklaratif tujuannya menganngkat. Illokusi komisif tujuannya kesanggupan, memilih. Illokusi ekspresif tujuannya menyalahkan, meragukan, memuji, berbelasungkawa. Illokusi directif tujuannya berisi menasehati, perintah, mengusir mengajak, menuntut, penolakan, membuktikan, menyarankan. divNIM.: 06110030 MUJTAHIDIN2023-11-22T07:46:55Z2023-11-22T07:47:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5853This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58532023-11-22T07:46:55ZTA'ADDAD AL-MA'ANI FI AL-LUGHAH AL-ARABIYAH AL-MA'ASHIRAH DIRASAH TAHLILIYAH DALALIYAHABSTRAK Dalam setiap bahasa Arab, seringkali kita temui adanya hubungan kemaknaan atau relasi semantik antara sebuah kata atau satuan bahasa dengan kata atau satuan bahasa lainnya, baik hubungan bersifat kesamaan makna atau hubungan kebalikan makna, dan satuan-satuan kebahasaan tersebut dimungkinkan memiliki berbagai makna.
Bahasa Arab merupakan salah satu ragam bahasa manusia, yang termasuk dalam sub rumpun Hamito-Semit. Bahasa Arab ini merupakan bahasa klasik yang lainnya. Hal ini disebabkan bahasa Arab sendiri merupakan bahasa kitab suci Alqur'an yang secara tidak langsung menuntut bagi setiap pemeluk muslim untuk mempelajari dan memahaminya. Bahasa Arab di lihat dari ragamnya dapat dibedakan ke dalam dua macam bentuk yaitu bahasa Arab Fusha dan bahasa Arab Amiyyah. Bahasa Arab Fusha merupakan bahasa standar yang digunakan dalam situasi-situasi resmi atau formal, pengubahan puisi, karya ilmiah, dan surat-surat kabar. Sedangkan bahasa Arab Amiyyah digunakan juga dalam bahasa sehari-hari.
Sebuah kata atau satuan ujaran disebut polisemi kalau kata itu ,mempunyai makna lebih dari satu. Adanya polisemi menunjukan unsur kelenturan dalam bahasa. Dalam kasus polisemi ini, biasanya makna pertama (yang didaftarkan di dalam kamus) adalah makna sebenarnya, makna leksikalnya, makna denotatifnya, atau makna konseptualnya. Yang lain adalah makna-makna yang dikembangkan berdasarkan salah satu komponen makna yang dimiliki kata atau satuan ujaran itu. Perluasan makna cukup menarik untuk dikaji, hal ini dikarenakan masyarakat Indonesia cenderung membuat generalisasi.
Penelitian ini, penulis akan menganalisis makna dalam suatu kalimat yang menunjukan hubungan dan keterkaitan antara makna-makna yang berlainan dari satu kata yang mempunyai makna meluas tanpa kehilangan kata aslinya. Manakala sebuah nama baru diperlukan untuk menunjukan objek atau benda atau gagasan baru. Jelaslah bahwa kebutuhan akan nama baru adalah penyebab sangat penting bagi perluasan makna. Dan permasalahannya adalah apakah perluasan makna itu terjadi hanya kebetulan saja, ataukah ada semacam keteraturan atau pola dibelakangnya dan faktor apa saja yang menyebabkan perluasan makna tersebut. Dikarenakan penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kebahasaan yang mencakup kata dalam sebuah teks dan struktur bahasa, maka dalam hal yang terkait dengan metodologi, penulis menggunakan pendekatan analisis teori semantik lesikal yaitu studi yang memfokuskan diri dalam mengelaborasi makna pada hierarki kata. Adapun metode analisisnya yaitu metode deskriptif yaitu berusaha memaparkan suatu hal atau masalah dengan sistematis serta analisis dan interpretasi yang tepat. Proses yang dilakukan adalah definisi, identifikasi dan klasifikasi. divNIM.: 06110035 LAELATUL KHASANAH2023-11-22T07:54:47Z2023-11-22T07:55:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5851This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58512023-11-22T07:54:47ZAL-NAHT FI AL-LUGHAH AL-ARABIYYAH AL-MA'ASHIRAH DIRASAH TAHLILIYAH WASHFIYAHABSTRAK Dalam Bahasa Indonesia dikenal istilah akronim yang didefinisikan sebagai singkatan. Begitu juga dalam Bahasa Arab, singkatan dikenal dengan istilah An-Naht. Adakalanya suatu singkatan menjadi kata yang diterima oleh masyarakat bahasa, bahkan tidak jarang terjadi bahwa suatu akronim lebih dikenal daripada kepanjangannya. Singkatan adalah pemakaian kata-kata, ungkapan-ungkapan atau penuturan-penuturan yang ditukar dengan bentuk yang lebih pendek, sehingga menjadi bentuk ringkas. Dalam bahasa Arab Klasik sedikit sekali ditemukan bentuk-bentuk singkatan, selain itu juga terbatas pada kata-kata tertentu serta harus sesuai dengan kaidah bahasa Arab. Pada perkembangannya, dalam Bahasa Arab kontemporer singkatan semakin banyak didapatkan yakni dalam kitab-kitab kontemporer dan koran-koran Bahasa Arab.
Para ulama saling berselisih dengan bentuk-bentuk singkatan dalam bahasa arab kontemporer. Beberapa ulama menganggapnya sebagai kata baku dan sebagian yang lain yang menganggapnya bukan sebagai kata baku . Selain itu, mereka juga berselisih dari segi manfaat, kejelasan dan kesesuaian dengan kaidah dalam bahasa arab. Ketakutan penggunaan singkatan dalam pembentukkan istilah ilmiah adalah adanya pembentukkan singkatan yang keluar dari kaidah bahasa Arab, sehingga menyebabkan adanya pemanfaatan bahasa asing. Maka dari itu, beberapa ulama yang ingin menghindari hal tersebut, menerima singkatan sebagai sarana kebahasaan guna memperluas istilah-istilah bahasa Arab.
Singkatan mempunyai banyak manfaat, terutama berhubungan dengan adanya komunikasi yang membutuhkan sarana yang tepat dalam menyampaikan informasi. Singkatan merupakan variasi kebahasaan yang efektif, namun terkadang menjadi penyakit dalam penggunaannya. Singkatan dianggap sebagai perusak bahasa yang merubah kesempurnaan kaidah bahasa itu sendiri. Namun dalam perkembangannya singkatan menjadi alternatif efektif, yakni suatu wacana akan menjadi lebih efektif dan tidak terkesan mubadzir dengan menggunakan kata-kata reduplikatif (pengulangan), karena informasi atau bentuk-bentuk singkatan yang disampaikan sudah bisa dipahami oleh pembaca. Kedudukan singkatan dalam Bahasa Arab kontemporer terdapat dilema antara kehematan dan kejelasan dalam penggunaannya. Maka dari itu, bahasa sebagai alat pengungkap gagasan perlu disesuaikan dengan kepentingan informasi, agar informasi dapat disampaikan dan diterima secara cepat, tepat serta hemat tetapi jelas. divNIM.: 06110045 KHOIRUNISA2023-11-22T07:55:57Z2023-11-22T07:56:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5834This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58342023-11-22T07:55:57ZAL-DALALAH AL-ISYARIYAH FI TAFKIK AL-ABUYAH AL-ARABIYAH FI RIWAYAH BANAT AL- RIYADH LI RAJA ABDULLAH AL-SHANI'ABSTRAK Budaya di dunia Arab sangat kental dengan sistem patriarkinya. Dalam novel Banat Al-Riyad, Raja 'Abdullah Al-Sani menggambarkan kebijakan pemerintah yang mengekang kehidupan wanita, baik hak-haknya maupun kewajibannya. Isi novel tersebut adalah tentang berbagai permasalahan yang selama ini dirahasiakan dan terasa sulit untuk diungkapkan, terutama mengenai para sahabat wanitanya yang hanya diketahui oleh sekelompok kecil orang. Berangkat dari uraian tersebut, dalam penelitian ini peneliti mencoba untuk menjawab dua hal 1). Apa makna indeksikal dalam Novel Banat Al-Riyad karya Raja 'Abdullah Al-Sani? 2). Bagaimana indeksikal membongkar patriarki Arab dalam Novel Banat Al-Riyad karya Raja 'Abdullah Al-Sani?
Penelitian ini menggunakan analisis indeksikal. Menurut Pierce indeksikal adalah hubungan kausalitas yang terkandung dalam diri penafsir dalam merespon peristiwa yang sedang terjadi atau dialaminya. Dalam hal ini, penulis menggunakan analisis indeksikal yang terdapat pada tokoh-tokoh dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam novel Banat Al-Riyad yang menjadi objek untuk diinterprtasikan, mencari tandanya dan menemukan hubungan kausalitasnya, yaitu dengan cara menginterpretasikan nama-nama tokoh novel Banat Al-Riyad dengan fenomena yang dialami tokoh tersebut.
Dari segi pemaknaan, penulis menemukan hubungan indeksikal antara budaya Arab dengan fenomena yang terjadi pada tokoh novel Banat Al-Riyad. Yaitu adanya pengekangan hak-hak dan kewajiban wanita. Sehingga wanita hanyalah boneka yang dimaikan kaum laki-laki. Sedangkan dari segi indeksikal membongkar patriarki Arab, penulis menemukan adanya perubahan sistem pemerintahan Saudi yang dipelopori oleh kaum salafi atau kaum neo wahabiyah bahwa kaum laki-laki dan perempuan harus dibedakan hak dan kewajibannya dan menetapkan hukum-hukum Islam yang otoriter, sehingga sistem tersebut menjadi cambuk yang menyiksa hak tokoh-tokoh dalam novel Banat Al-Riyad. Yaitu pada tokoh Qamrah menjadi tanda yang barasal dari kata Qamara yang berarti berjudi menjadi penanda. Setelah diinterpretasikan bahwa tokoh Qamrah adalah orang yang mempertaruhkan pernikahannya dengan Rasyid agar tetap bahagia. Pada tokoh sedim, sedim menjadi tanda yang berasal dari kata Sadama yang berarti menyesal menjadi penanda, setelah diinterpretasikan bahwa tokoh sedim adalah orang yang menyesal dengan perbuatan menyerahkan keprawanan sebelum menikah dengan walid, sehingga walid mengklaim dia sebagai wanita murahan. Pada tokoh Michell, Michell menjadi tanda yang berasal dari kata Makhala yang berarti memberontak menjadi penanda, setelah diinterpretasikan bahwa tokoh Michell adalah orang yang memberontak budaya arab yang membatasi hak orang yang berkebangsaan Amerika-Arab. tokoh Lumeis. Tokoh Lumeis menjadi tanda yang berasal dair kata Lamasa yang berarti mencari tahu menjadi penanda, setelah diinterpretasikan bahwa tokoh lumeis adalah orang yang selalu penasaran dengan pemeritah yang membatasi hak bergaul dengan kaum suni. divNIM.: 06110053 AHMAD SIDIQ