Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T13:52:06ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2024-03-27T03:05:08Z2024-03-27T03:05:08Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64551This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/645512024-03-27T03:05:08ZIMPLEMENTASI MANAJEMEN PENDISTRIBUSIAN ZAKAT (STUDI DI RUMAH ZAKAT YOGYAKARTA TAHUN 2023)Pendistribusian zakat yang efektif dan tepat sasaran dapat membantu mengentaskan kemiskinan. Meskipun zakat memiliki potensi besar untuk mensejahterahkan, namun masih terdapat beberapa permasalahan dalam pendistribusian zakat seperti ketidakpastian sasaran, kurangnya transparansi, dan inefisiensi. Rumah Zakat Yogyakarta merupakan salah satu lembaga amil zakat yang melakukan pendistribusian zakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi manajemen pendistribusian zakat di Rumah Zakat Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dengan melibatkan 5 narasumber yang terkait, dan dokumentasi. Adapun analisis yang kemudian hasil data tersebut dianalisis secara deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh bersifat deskriptif yang berbentuk kata, gambar atau simbol yang diperoleh dari wawancara, catatan pengamatan lapangan serta pengkajian dokumen.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya ketidaksesuaian antara teori prinsip pendistribusian zakat khususnya pada prinsip akuntabilitas dan transparansi. Yang di mana, bahwa dari pihak Rumah Zakat Yogyakarta tidak terbuka secara mendetail terkait jumlah zakat yang didistribusikan secara mendetail di dalam data yang dapat diakses oleh peneliti. Adapun untuk prinsip pendistribusian zakat yang lain yaitu prinsip keadilan, efektivitas, dan efisiensi sudah terpenuhi dalam proses pendistribusian zakat oleh Rumah Zakat YogyakartaNIM.: 20102040101 Muh. Afif Ma’ruf2024-03-14T06:00:12Z2024-03-14T06:00:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64363This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/643632024-03-14T06:00:12ZDETERMINAN MINAT MUZAKKI MEMBAYAR ZAKAT DENGAN RELIGIUSITAS SEBAGAI VARIABEL MODERASI DI BAZNAS KOTA YOGJAKARTATujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku dalam Theory of Planned Behavioral Ajzen terhadap minat muzakki membayar zakat melalui BAZNAS kota Yogyakarta dengan religius sebagai vareabel moderasi. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan kuisioner yang disebarkan kepada 100 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh sikap memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat muzakki membayar zakat dengan nilai korelasi sebesar 0,421 serta tingkat presentasi pengaruh 17,7%. Norma Subjektif memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat muzakki membayar zakat dengan nilai korelasi sebesar 0,463 serta tingkat presentasi pengaruh 21,5%. Kontrol Perilaku memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat muzakki membayar zakat dengan nilai korelasi sebesar 0,363 serta tingkat presentasi pengaruh 11,5%. Sementara itu religiusitas mampu memoderasi (memperkuat) hubungan antara sikap, norma subjektif, dan kontrol prilaku terhadap minat muzakki membayar zakat di BAZNAS Kota Yogyakarta.NIM.: 21208012020 Shobirin2024-03-14T05:45:18Z2024-03-14T05:45:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64361This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/643612024-03-14T05:45:18ZPENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PENGELUARAN ZAKAT DENGAN UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2017-2022Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kinerja keuangan terhadap pengeluaran dana zakat di Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia periode 2017-2022 dengan Ukuran Perusahaan sebagai variabel moderasi. Rasio kinerja keuangan yang digunakan yaitu Return On Asset (ROA), Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF). Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan metode analisis yang digunakan adalah Moderated Regression Analysis dengan software E-Views 12. Jumlah sampel yang terkumpul sebanyak 9 perusahaan yang terdaftar di OJK periode 2017-2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA berpengaruh negatif signifikan, sedangkan FDR dan NPF tidak berpengaruh signifikan. Variabel moderasi Ukuran Perusahaan yang diproksikan dengan total asset mampu memoderasi secara kuat pengaruh ROA terhadap zakat, sedangkan pengaruh FDR dan NPF terhadap zakat tidak mampu dimoderasi oleh ukuran perusahaan.NIM.: 19108030067 Heptarina Setyawati2024-03-07T03:11:10Z2024-03-07T03:11:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64295This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/642952024-03-07T03:11:10ZDETERMINAN NIAT PENGGUNAAN PLATFORM CROWDFUNDING DALAM MEMBAYAR ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH (ZIS) UNIFIED THEORY OF ACCEPTANCE AND USE OF TECHNOLOGY 3 (UTAUT3)The development of the digital industry continues to grow rapidly, and the crowdfunding platform as an alternative way of making zakat, infaq, and alms (ZIS) payments is a bridge of goodness and a means of mutual cooperation for the people of Indonesia. This study aims to identify the determinants of intention to use a crowdfunding platform to pay zakat, infaq, and alms (ZIS) in Indonesia. Using the theory of Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 3 (UTAUT3), There are 8 dependent variables: performance expectation (PE), Effort expectation (EE), Social Influence (SI), Facilitating Condition (FC), Hedonic Motivation (HM), Price Value (PV), Habit (H), Personal Innovativeness (PI), and 2 independent variables: behavioral intention (BI) and Use Behavior (UB). Data analysis was performed using a structural equation model, partial least squares (SEM-PLS). The data used is quantitative primary data. Data were obtained from 265 respondents by distributing questionnaires using a Likert scale with five answer choices. The data were analyzed with the help of the SmartPLS 3 application. There were two relationships tested, namely the measurement relationship and the structural relationship. The results of the analysis show that six hypotheses have an effect, and six hypotheses have an effect on the intention to use the crowdfunding platform to pay zakat, infaq, and alms (ZIS).NIM.: 21208012021 Muhammad Agus Futuhul Ma’wa2024-02-16T06:36:49Z2024-02-16T06:36:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63815This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/638152024-02-16T06:36:49ZDETERMINAN NIAT BERZAKAT, BERINFAK DAN BERSEDEKAH SECARA ONLINE MELALUI FINTECH (Studi pada Generasi Milenial di Seluruh Provinsi Pulau Jawa)The development of financial technology (fintech) has had a positive and significant impact on various fields. However, this positive impact has not been fully utilized in the management of zakat, infaq and alms. This study aims to analyze the determinants of intention to pay zakat, infaq and alms (ZIS) online through fintech in the millennial generation on the island of Java. This study develops a unified theory of acceptance and use of technology (UTAUT-2) by adding a religiosity variable to the model as a form of intention to behave in paying ZIS online through fintech. This study uses a quantitative approach with primary data. Data were obtained through questionnaires distributed to millennial generation respondents living in all provinces of Java with a total of 175. The data analysis tool used in this study was the Partial Least Square-Structural Equation Model (PLS-SEM) with the help of WarpPLS Version 8.0 software. The results of this study indicate that the variables of performance expectations, social influences, facilitating conditions, habits and religiosity have a positive and significant effect on the intention to pay zakat, infaq and alms (ZIS) online through fintech. While the variables of business expectations, hedonic motivation and price values statistically have no effect on the intention to pay zakat, infaq and alms (ZIS) online through fintech. This study has implications for the development of consumer behavior models and extends the validity of the determinants of behavioral intentions to pay ZIS through fintech. In addition, this study confirms the significance of the online marketing paradigm regarding ZIS with optimal use of social media.NIM.: 20208012020 Dia Purnamasari2024-02-12T06:24:15Z2024-02-12T06:24:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63560This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/635602024-02-12T06:24:15ZANTESEDEN KEPATUHAN BERZAKAT MODEL FISCHER DI KALANGAN PENGUSAHA INDONESIA DENGAN KEPERCAYAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASIZakat is an Islamic financial instrument that plays an important role in the growth of the economy and society in Indonesia. However, the implementation of zakat in overcoming poverty is still not effective. The main factor that causes this is that the zakat paid by muzakki in Indonesia is still far from the potential available, including trade zakat, besides the low compliance in paying zakat through zakat management institutions also occurs among entrepreneurs. This study aims to identify the variables that influence trade zakat compliance behaviour in Indonesia with Fischer's tax compliance model as a framework by considering religiosity and trust variables as moderating variables. This research uses quantitative approach, data collection method through questionnaires distributed to 200 Muslim entrepreneurs as samples. This research data analysis uses the PLS-SEM method with the SmartPLS version 3.0 analysis tool. The findings of this study indicate that income, zakat justice, peer influence and religiosity have a significant positive effect on entrepreneur compliance in giving zakat. In addition, after moderation, this study also found that trust strengthens the relationship between zakat morality and compliance, and weakens the relationship between peer influence and income with compliance. The results of this study confirm that entrepreneurs in Indonesia can pay attention to zakat norms and compliance, so that they can consistently optimise the realisation of trade zakat collection.NIM.: 21208012012 Farah Fauziyah Harnum2024-02-05T07:27:31Z2024-02-05T07:27:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63443This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/634432024-02-05T07:27:31ZPENGAWASAN ZAKAT TUJUAN PRODUKTIF DI BAZNAS KABUPATEN SIAK (PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH ABDUL WAHHAB KHALAF)Kemiskinan menjadi faktor kesenjangan bagi suatu umat beragama maupun suatu Negara, maka zakat menjadi instrument solusi bagi umat untuk menindak lanjut kesejenjangan tersebut. Di Indonesia Pengelolaan zakat sudah diatur dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 201, dalam peraturan ini juga dijelaskan tentang penyaluran zakat dengan cara komsumtif dan produktif. Zakat yang disalurkan agar bermanfaat bagi masyarakat kecil sebaiknya diberikan secara produktif. Pada pendayagunaan zakat tujuan produktif harus memiliki strategi yang matang dan teliti, dikarnakan proses pelaksanaan pendayagunaan zakat tujuan produktif itu panjang. Strategi pelaksanaan ini mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Sehingga diperlukan pengawasan dalam pelaksanaannya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Penyusun tertarik untuk melakukan penelitian tentang peran BAZNAS Kabupaten Siak dalam menerapkan sistem pengawasan zakat tujuan produktif ketika melakukan pengelolaan pendistribusian dan pendayagunaan zakat, sehingga bantuan zakat tujuan Produktif diawasi dengan maksimal akan mendapatkan hasil yang baik. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang dikumpulkan melalui penelitian sumber langsung dan penelitian library research, yaitu penelitian dilakukan mengkaji serta menelaah suatu data yang bersumber dari buku, jurnal, artikel dan lainlainya untuk memahami tulisan-tulisan tentang pengawasan program zakat tujuan produktif dalam penulisan peneliti. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan yuridis. Dalam metode pengumpulan data penyusun menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengawasan zakat tujuan produktif di BAZNAS Kabupaten Siak dan BAZNAS Kabupaten Siak Sistem pengawasan di dua Lembaga ini terbilang sama, namun masih ada beberapa perbedaan seperti program zakat tujuan produktif di BAZNAS Kabupaten Siak diberatkan kepada Bidang pemberdayagunaan. Penerapan pandangan Abdul Wahhab Khallaf pengawasan zakat tujuan produktif dasarnya memenuhi syarat-syarat dalam fungsinya. Sebab dengan adanya pengawasan dalam program zakat tujuan produktif memiliki manfaat dari pada kemudaratannya. Sistem pengawasan zakat tujuan produktif ini tidak terdapat penjelasan dalam nas maupun kaidah, Namun dilihat dari sisi sosial sifat mas}lah}ah mursalah ini memilki dampak yang baik untuk setiap masyarakat. Baik untuk BAZNAS, mustahik dan masyarakat percaya dengan kinerja BAZNAS tersebut terutama muzaki.NIM: 21203012100 Almaida Purnama Sari, S.H.2024-02-05T07:25:19Z2024-02-05T07:25:19Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63442This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/634422024-02-05T07:25:19ZPROGRAM DISTRIBUSI ZAKAT OLEH BAZNAS KABUPATEN SIJUNJUNG DITINJAU DARI MAQASID ASY-SYARIʻAHPermasalahan kesejahteraan sosial sampai saat ini tidak henti-hentinya menjadi pekerjaan rumah yang harus diperhatikan pemerintah termasuk bagi pemerintah Indonesia yang didominasi oleh umat Islam yang terikat dengan aturan dan kewajiban membayar zakat bagi seluruh pemeluknya. Indonesia merupakan negara yang berkembang yang memiliki permasalahan tentang sosial ekonomi yang tinggi. Permasalahan tersebut terus menjadi perhatian berbagai pihak dalam memberikan perannya masing-masing demi menangani permasalahan-permasalahan tersebut, artinya masyarakat juga telah menyadari bahwa permasalahan tersebut adalah tanggung jawab bersama berbagai kalangan atau dengan kata lain bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi tanggung jawab bersama. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangang (field research). Adapun untuk menjawab pertanyaan penelitian, penulis menggunakan pendekatan maqāṣid asy-Syarī‟ah Jasser Auda yang dikembangkan dengan pendekatan sistem (system approach). Penulis menganalisis apakah ketidakmerataan dan analisis pendistribusian zakat di BAZNAS berdampak terhadap muzakki yang berhak menerima zakat. Tesis ini menggunakam metode kualitatif, adapun dalam pengumpulan data primer penulis melakukan observasi dan wawancara. Penelitian ini dilakukan di BAZNAS Kabupaten Sijunjung, yang ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian tesis ini adalah Analisis maqāṣid asy-Syarī‟ah Jasser Auda terhadap program distribusi zakat oleh BAZNAS Kabupaten Sijunjung belum didistribusikan secara maksimal karena kurang terbukanya informasi terhadap program-program zakat. Ketidakmerataan pendistribusian zakat di BAZNAS Kabupaten Sijunjung disebabkan BAZNAS Kabupaten Sijunjung tidak mendata langsung ke lapangan untuk melihat muzakki yang layak mendapatkan zakat. BAZNAS Kabupaten Sijunjung juga belum ada standar khusus bagi muzakki yang berhak menerima zakat.NIM.: 21203012099 Okto Viandra Arnes, S.H.2024-02-05T04:33:44Z2024-02-05T04:33:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63425This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/634252024-02-05T04:33:44ZPENDISTRIBUSIAN TERHADAP ASNAF RIQAB, GARIMIN DAN IBNU SABIL OLEH BAZNAS KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2021-2022 MENURUT YŪSUF AL QARADAWIBAZNAS Kota Yogyakarta merupakan salah satu Lembaga pengelola zakat yang ada di daerah istimewa Yogyakata, sebagaimana dalil dan regulasi Indonesia, zakat dapat didistribusikan untuk 8 golongan asnaf yang mencakup, fakir, miskin, amil, mualaf, riqāb, gārim, sabilillah dan ibnu sabīl. Pola penerapan pendistribusian oleh BAZNAS Kota Yogyakarta yaitu didistribusikan pada 5 asnāf berdasarkan laporan audit pada tahun 2021 dan 2022, kelompok penerima tersebut adalah asnāf yang tergolong pada kelompok fakir, miskin, amil zakat, mualaf, dan sabilillah. Sehingga tidak ada pendistribusian untuk asnaf riqāb, gārim, dan ibnu sabīl. Berdasarkan data banyak sekali permasalahan yang ada di sekitar wilayah BAZNAS Kota Yogyakarta yang berhubungan dengan kelompok asnaf riqāb, gārim, dan ibnu sabīl, sedangkan golongan ini membutuhkan bantuan dari aset-aset zakat yang telah terkumpul. Terlebih BAZNAS Kota Yogyakarta menjadi suatu lembaga pengelola zakat dan mendistribusikannya sesuai dengan asnaf yang membutuhkan dari bantuan dana zakat, agar pendistribusian zakat tepat sasaran dan pendistribusian yang diterapkan adil dan memberikan maslahat untuk semua golongan. Berangkat dari persoalan tersebut penulis meneliti dengan Menyusun rumusan masalah yang meliputi, bagaimana pemaknaan BAZNAS Kota Yogyakarta pada tiga asnaf yang tidak mendapatkan penyaluran zakat, dan bagaimanakah analisis pola pendistribusian pada tiga asnaf tadi oleh BAZNAS Kota Yogyakarta ditinjau dengan menggunakan pemikiran ulama kontemporer yaitu pemikiran Yūsuf al-Qaraḍāwī yang konsen dalam pengkajian zakat, berdasarkan pendapat dan buku-buku yang ia tulis. Selain itu pemikirannya juga lebih relevan dengan perkembangan manusia pada saat ini dan dapat diterima oleh Masyarakat masa kini. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Dan pendapat Yūsuf al-Qaraḍāwī dijadikan sebagai pisau analisis dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemaknaan BAZNAS Kota Yogyakarta pada 3 asnaf yang tidak mendapatkan pendistribusian zakat merupakan pemaknaan yang kontekstual, sebagaimana pendapat Yūsuf al-Qaraḍāwī yang berpendapat bahwa golongan riqāb bukan hanya golongan budak belian namun juga dapat dimaknai dengan orang-orang yang haknya tidak dapat terpenuhi sebagaimana manusia lainnya, begitu juga dengan pemaknaan gārim, dan ibnu sabīl yang lebih luas. Kemudian tidak ada pendistribusian untuk 3 golongan tadi disebabkan karena BAZNAS Kota Yogyakarta mengedepankan skala prioritas pada pola pendistribusiannya, dan adanya hambatan berupa sulitnya identifikasi pada asnaf garim sehingga tidak ada pendistribusian pada asnaf tersebut, dan skala prioritas tersebut akan bertentangan dengan pendapat Yūsuf al-Qaraḍāwī yang mengatakan bahwa pendistribusian harus berdasarkan prinsip keadilan.NIM: 21203012090 Isna Yunita, S.H.2024-01-29T04:13:55Z2024-01-29T04:13:55Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63285This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/632852024-01-29T04:13:55ZANALISIS KECENDERUNGAN MASYARAKAT PERKOTAAN DAN PEDESAAN DALAM MEMBAYAR ZAKAT DI BAZNAS (STUDI: MASYARAKAT KOTA PALEMBANG DAN DESA TERANTANG SAKTI)In the s
ocio econ omic aspect, zakat is considered one of the instruments
capable of redistributing income or sustenanc e from those who have surplus to
those in need. The distribution of sustenance, whether in the form of zakat, infak,
charity, or other religious social funds, is specifically collected by the BAZNAS
institution and later channeled to those eligible to receive zakat (mustahik).
Efficient and effective zakat services in the collection and distribution of zakat
fun ds can be re a lized t hrough col laborati on among zakat payers, zakat
institutions, asnaf groups, and the government. However, researchers observe that
the socialization conducted by BASNAZ is not optimal among urban and rural
communities, especially in the East OKU district of South Sumatra.
Based on this issue, the author formulates two research problems: What
are the factors influencing the inclination of urban and rural muzaki to pay zakat
through BAZNAS, and what strategies should be undertaken by BAZNAS at the
pr ovi ncial an d distric t levels to increa se the participation of muzaki from both
urban and rural areas in paying zakat? The research employ s the normative
sociology research method, dissecting the theory of urban and rural community
tendencies in paying zakat to BAZNAS and analyzin g it with urban and rural
sociology.
The research findings, in line with the formulated problems, reveal that the
factors influencing the inclination of urban and rural muzaki to pay zakat to
BAZNAS are trust, income, and the reli gio si ty of mu zaki . The stra tegy
implemen ted by BAZNAS at the provincial level to enhance the participation of
urban muzaki involves soci alization through print media such as newspapers and
publishing a daily question and answer rubric. Collaboration with various
government agencies, private institutions, and the ut ilization of digital payments
are also employed to facilitate muzaki in depositing funds to BAZNAS. On the
other hand, the strategy of BAZNAS at the district level to increase the
participation of rura l muzaki in cludes s ocialization thr ough religious
lectures/khutbahs, seminars in collaboration with the East OKU district religio us
affairs office, face to face socialization with religious figures in several villages to
introduce the BAZNAS institution, and, finally, the utilization of information
technolog y and digital payment services for zakat through a digital system.NIM.: 21203012106 Ahmad Ulinnajah, S.E2024-01-23T04:09:45Z2024-01-23T04:09:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63167This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/631672024-01-23T04:09:45ZPEMBERDAYAAN ZAKAT UNTUK TUJUAN POLA USAHA PRODUKTIF OLEH BAZNAS KOTA MADIUN DAN BAZNAS KABUPATEN SRAGENIn RI Law no. 23 of 2011 concerning Management of zakat, Article 27 Chapter Three concerning Utilization. It has been explained in paragraph (1) that Zakat can be used for productive businesses, in this case productive businesses are businesses that are able to improve the standard of living, income and welfare of the community. (2) The utilization of zakat is carried out if the mustahik's basic needs including clothing, food, housing, education and health have been met. And in Minister of Religion Regulation no. 31 of 2019 concerning Conditions and Procedures and the Utilization of Zakat for Productive Businesses, Article 34 explains the provisions for utilizing zakat for productive businesses that at least meet: (a) Beneficiaries are individuals or groups that meet the mustahik criteria and (b) Receive assistance from the zakat amil who are in the mustahik domicile area. However, in fact, BAZNAS Madiun City and BAZNAS Sragen Regency have not been able to implement several of the productive zakat provisions above in the programs they promote. Therefore, it is interesting to examine the factors that cause BAZNAS Madiun City and BAZNAS Sragen Regency to not be able to implement the provisions of productive zakat.
This type of research is field research (field research) which is descriptive analytical in nature using a normative juridical approach. With data collection methods using observation, interviews and documentation methods. Then it is analyzed based on positive law and Islamic law to obtain a research conclusion.
The results of this research show that BAZNAS Madiun City and Kab. Sragen has not implemented a contract that complies with Islamic law in distributing capital for productive businesses. Apart from that, BAZNAS Madiun City has not been able to implement assistance in the productive zakat program, due to limited manpower. BAZNAS Sragen Regency is also the same, although the group leader of the productive zakat utilization program continues to communicate and consolidate with BAZNAS Sragen Regency. Assistance should continue to be implemented. The recommendation from the researcher is to apply the mentoring concept that the researcher created or to provide mentoring that is tailored to the mustahik's needs.NIM.: 21203011054 Fikriyatul Ilmi, Lc.2024-01-11T02:02:01Z2024-01-11T02:02:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62839This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/628392024-01-11T02:02:01ZANALISIS EFEKTIVITAS PENGELOLAAN DANA ZAKAT PADA LEMBAGA PENGELOLA ZAKAT DIY PERIODE 2021-2022 DENGAN PENDEKATAN ALLOCATION TO COLLECTION RATIO (ACR)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas pengelolaan dana zakat pada lembaga pengelola zakat DIY. Penelitian ini dilakukan pada kedua Lembaga amil zakat di DIY pada tahun 2021-2022 dengan menggunakan metode Allocation to Collection Ratio (ACR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua lembaga, yaitu Baznas DIY dan Dompet Dhuafa, telah mempertahankan tingkat efektivitas yang baik dalam mengelola dana zakat pada tahun 2022, dengan beberapa peningkatan yang signifikan. Tingkat efektivitas tertinggi terdapat pada Net Allocation to Collection Ratio (NACR), yang menunjukkan bahwa sebagian besar dana zakat yang terkumpul berhasil disalurkan dengan efektif, dan terdapat peningkatan yang signifikan dalam efektivitas NACR pada tahun 2022. Terdapat peningkatan efektivitas pada GACR pada tahun 2022 dibandingkan dengan tahun 2021, baik di Baznas DIY maupun Dompet Dhuafa. Ini mengindikasikan bahwa lebih banyak dana zakat yang berhasil terkumpul dan disalurkan dengan efektif pada tahun 2022. Tingkat efektivitas NACR tetap sangat tinggi pada kedua tahun, menunjukkan bahwa sebagian besar dana zakat yang berhasil terkumpul berhasil disalurkan dengan efektif dalam satu periode.NIM.: 18108030046 Muhammad Iqbal Ghifary2024-01-09T02:55:22Z2024-01-09T02:55:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62794This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/627942024-01-09T02:55:22ZANALISIS IMPLEMENTASI ZAKAT CORE PRINCIPLE DALAM PENYALURAN ZAKAT PADA LAZIS UNISIAThe study aims to analyze the implementation of the Zakat Core Principle (ZCP)
in Zakat distribution in LAZIS UNISIA, which includes: the determination of
recipients and allocation of Zakat funds, the area of the distribution of zakat, and
the performance of the distributing zakat. This research is qualitative research
using interviews and documents/archives relating to the implementation of zakat
distribution. Data validation techniques use source triangulation methods. Data
analysis techniques include data reduction, data presentation, and data
conclusion or verification. The results of the research show that LAZIS UNISIA
has implemented the Zakat Core Principle in determining the recipient and
allocation of the zakat funds as well as the territory of the distribution.
Distribution performance based on calculations through the Allocation to
Collection Ratio (ACR) indicates that effective categories even some exceed
effective criteria limits. This is supported by a consumer-based and productive
distribution rate that has an effective program and a clear target.NIM.: 19108030059 Alvin Sifaul Mutoharoh2024-01-05T07:01:24Z2024-01-05T07:01:24Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62724This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/627242024-01-05T07:01:24ZMANAJEMEN PENGELOLAAN ZAKAT PROFESI DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2022Penelitian ini dilatar belakangi oleh fenomena peningkatan dan penurunan
yang terus terjadi dalam penghimpunan dana zakat di Baznas Kota Yogyakarta.
Seperti yang terjadi pada tahun 2020 zakat mengalami penurunan di angka 5,4
miliar, turun sedikit dibanding tahun sebelumnya. Namun di tahun berikutnya,
pengumpulan zakat naik dengan sangat signifikan mencapai 224% mencapai angka
12.340.181.116 miliar. Zakat profesi menjadi salah satu bagian yang ikut
mendorong kenaikan penghimpunan zakat di Baznas Kota Yogyakarta.
Pengelolaan zakat profesi dilakukan dengan melakukan sistem potong gaji yang
telah disesuaikan dengan perhitungan nishab dan dikumpulkan melalui UPZ yang
telah di Kantor atau lembaga-lembaga terkait.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen pengelolaan
zakat profesi di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan
data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data
menggunakan interactive model. Sedangkan untuk pengujian data menggunakan
uji kredibilitas dengan teknik triangulasi teknik pengumpulan data dan teknik
sumber data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Manajemen Pengelolaan Zakat
Profesi di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta sudah berjalan
dengan baik. Manajemen pengumpulan zakat profesi itu sendiri sudah meliputi
tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan/evaluasi.
Pengumpulan zakat profesi dilakukan dengan melakukan kerjasama dengan segala
aspek yang ada, seperti dengan lembaga, UPZ dan bank-bank terkait. Manajemen
pendistribusian zakat profesi yang ada di Baznas Kota Yogyakarta ini juga sudah
berjalan dengan baik meliputi aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
dan pengawasan. Dalam hal pendistribusian zakat melalui 5 program unggulan
Baznas Kota Yogyakarta, yakni Jogja Cerdas, Jogja Sehat, Jogja Taqwa, Jogja
Sejahtera dan Jogja Peduli.NIM.: 17102040021 Dedek Nopriandi2023-12-04T07:20:40Z2023-12-04T07:20:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62470This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/624702023-12-04T07:20:40ZPAJAK DAN ZAKAT (STUDI KOMPARATIF PEMIKIRAN MASDAR FARID MAS’UDI DAN DIDIN HAFIDHUDDIN)Pajak dan zakat merupakan istilah yang berbeda, istilah pajak lahir dari
konsep negara, sedangkan zakat lahir dalam hal tertentu terdapat persamaan sehingga
muncul pertanyaan apakah kedudukan pajak itu sama dengan zakat? Pertanyaan
inilah yang menjadi kajian para tokoh tokoh ulama’ di antaranya Masdar Farid
Mas’udi dan Didin Hafidhuddin. Dalam hal keterwakilan pajak dan zakat, Masdar
berpendapat bahwa pajak dapat menggantikan pajak sedangkan pendapat Didin
Hafidhuddin pajak tidak dapat menggantikan kedudukan zakat, pajak dan zakat harus
dipisahkan karena keduanya berbeda.
Dari perbedaan pendapat kedua tokoh tersebut, maka penulis tertarik untuk
mengkaji apa yang melatarbelakangi pandangan Masdar Farid Mas’udi dan Didin
Hafidhuddin tentang pajak dan zakat, serta apa persamaan dan perbedaan kedua
tokoh tentang hubungan pajak dan zakat.
Untuk melakukan kajian ini digunakan pendekatan Normatif Historis yaitu
suatu pendekatan terhadap masalah yang diteliti dengan menekankan pada kebenaran
dan ketepatan suatu argumentasi yang dijadikan kebijakan dengan kaidah yang ada
diletakkan pada spektrum yang lebih luas. Selain itu menggunakan analisis
komparatif untuk mengetahui kevalidan kedua argumen yang dipakai. Metode
intepretatif yaitu memberi tafsiran yang tertumpu pada evidensi ojektif untuk
mencapai kebenaran objektif. Sedangkan yang dipakai ialah menggunakan
pendekatan historis, yaitu pendekatan untuk mengetahui sejarah tentang pajak dan
zakat dan bagaimana kedua tokoh tersebut menginterpretasikannya ke dalam sebuah
wacana keintelektualan.kemudian berubah dapat diketahui cara pandang masingmasing
dalam menentukan kesimpulan.
Setelah mengkaji secara mendalam terhadap adanya kesamaan baik dalam
bahasa dan ungkapan dan istilah sebagaimana pandangan Masdar Farid dan Didin
Hafidhuddin akhirnya penyusun dapat memberi kesimpulan bahwa pajak dan zakat
mempunyai persamaan yaitu sama-sama kewajiban yang harus ditunaikan dengan
penuh kesadaran oleh setiap individu yang sudah memenuhi persaratan dan di sisi
lain pajak dan zakat mempunyai perbedaan yaitu dari segi pengelolaan, pembayaran
dan dan lain sebagainya. Jadi pada dasarnya pajak dan zakat merupakan suatu
kewajiban yang harus ditunaikan.
Pemikiran Masdar Farid yang bercorak populis yang terbukti dalam setiap
pemikirannya membela kaum lemah. Dia berpendapat bahwa pajak adalah zakat dan
sebaliknya zakat adalah pajak. Menurtnya bahwa zakat dan pajak merupakan ajaran
yang satu, keduanya merupakan sutu kewajiban. Sedangkan pemikiran Didin lebih
pada teoritis ilmiah dalam perkembangan fiqh zakat dan pajak. Dia berpendapat
bahwa zakat dan pajak harus dipisahkan karena keduanya berbeda. Zakat adalah
kewajiban kepada Allah SWT sedangkan pajak adalah kewajiban warga negara
terhadap negaranyaNIM.: 08360006-K Widodo2023-12-04T06:19:41Z2023-12-04T06:19:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62452This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/624522023-12-04T06:19:41ZPREFERENSI MUZAKKI BERZAKAT PADA ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT DI INDONESIAPreferensi masyarakat dalam membayar zakat penting untuk diteliti. Hal ini dikarenakan, faktor-faktor preferensi muzakki berzakat di lembaga zakat sudah semakin kompleks. Dengan menggunakan theory of planned behavior yang diperluas dengan menambahkan variabel pengetahuan, transparansi, akuntabilitas dan persepsi kemudahan penggunaan, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis preferensi muzakki berzakat melalui lembaga zakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif asosiatif dengan menggunakan data primer. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang disebarkan kepada muzakki yang berada di wilayah Indonesia. Responden dalam penelitian ini berjumlah 220 responden. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Partial Least Square-Structural Equation Model (PLS-SEM) dengan bantuan software SmartPLS versi 3.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel norma subjektif, pengetahuan dan persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap preferensi muzakki berzakat di lembaga zakat. Sedangkan, variabel sikap, kontrol pengendalian diri, transparansi dan akuntabilitas tidak berpengaruh terhadap preferensi muzakki berzakat di lembaga zakat.NIM.: 21208011007 Ilham Basrian Jasuma Putra2023-11-27T04:09:17Z2023-11-27T04:09:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62396This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/623962023-11-27T04:09:17ZDETERMINAN MINAT MEMBAYAR ZAKAT PROFESI DENGAN CITRA LEMBAGA SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi pada BAZNAS Kabupaten Bantul)Tujuan penelitian ini guna menganalisis dan mengetahui faktor-faktor yang memiliki pengaruh terhadap minat ASN untuk menyalurkan zakat profesi melalui BAZNAS Bantul. Pengembangan penelitian dengan mengintregasikan citra lembaga sebagai variabel moderasi. Penelitian ini menggunakan koresponden sebanyak 143 individu. Kuesioner disebarkan kepada para ASN yang berminat untuk membayarkan zakat profesinya dengan cara pemotongan gaji oleh BAZNAS Bantul. Alat yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini ialah Structural Equation Model (SEM) dengan bantuan aplikasi SmartPLS 3.0. Penelitian ini menemukan bahwa pengetahuan zakat, religiusitas, altruisme, dan kontrol perilaku mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat ASN untuk berzakat profesi melalui pemotongan gaji di BAZNAS Bantul. Sedangkan norma subjektif dan sikap tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat ASN untuk berzakat profesi melalui pemotongan gaji di BAZNAS Bantul. Ditemukan juga bahwa citra lembaga mampu memperkuat pengaruh pengetahuan zakat, religiusitas, dan kontrol perilaku terhadap minat ASN untuk berzakat profesi melalui pemotongan gaji di BAZNAS Bantul. Sedangkan citra lembaga tidak mampu memperkuat pengaruh altruisme, sikap, dan norma subjektif terhadap minat ASN untuk berzakat profesi melalui pemotongan gaji di BAZNAS Bantul. Implikasi teoritis penelitian ini adalah menghadirkan masukan baru terkait pengembangan variabel perilaku terencana terkait minat berzakat dan penelitian ini mengkaji beberapa variabel baru yang sangat jarang diuji dalam penelitian-penelitian sebelumnya. Diharapkan bahwa hasil dan temuan penelitian ini dapat memberikan saran dan masukan untuk Badan Amil Zakat Nasional dalam rangka mencapai keseimbangan atau mendekati potensi zakat profesi yang tercatat saat ini dengan potensi zakat yang sebenarnya. Penelitian ini memberikan gambaran atau pandangan bagi Badan Amil Zakat Nasional khususnya di Kabupaten Bantul mengenai potensi yang dapat meningkatkan minat Aparatur Sipil Negara untuk berkontribusi dalam pengumpulan dana zakat profesi di IndonesiaNIM.: 21208011083 Izzuna Davi2023-11-27T03:55:15Z2023-11-27T04:04:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62393This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/623932023-11-27T03:55:15ZMINAT PETANI KELAPA SAWIT DALAM BERZAKAT (Studi Tentang Determinan Zakat Pertanian Di Kab. Tulang Bawang Lampung)Tulang Bawang adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Lampung. Berdasarkan data dari peta GIS (Geographic Information System) tentang persebaran luas areal dan produksi kelapa Sawit di Provinsi Lampung pada tahun 2020, Kabupaten Tulang Bawang memiliki luas lahan perkebunan kelapa Sawit di atas 12.000 hektar. Potensi pertanian yang sangat besar ini memberikan peluang untuk zakat pertanian yang besar. Namun, daerah ini juga menghadapi tantangan terkait kemiskinan dan ketimpangan pendapatan. Salah satu faktor penyebabnya adalah belum optimalnya pemanfaatan potensi zakat di daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh berbagai faktor, antara lain sikap, norma subjektif, kontrol perilaku, religiusitas, pengetahuan, pendapatan, dan keyakinan, terhadap minat petani kelapa Sawit membayar zakat pertanian. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik survei, dengan fokus pada petani muslim yang berada di Kabupaten Tulang Bawang. Purposive sampling digunakan untuk mengumpulkan data dari 288 responden.. Teknik analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modeling dan Partial Least Square (SEM-PLS) dengan menggunakan Smart-PLS 3.0 sebagai alat analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap tidak berpengaruh signifikan terhadap minat petani kelapa Sawit dalam membayar zakat pertanian. Namun, norma subjektif, kontrol perilaku, religiusitas, pengetahuan, pendapatan, dan kepercayaan semua variabel tersebut memiliki pengaruh positif signifikan terhadap minat petani untuk menyumbang zakat pertanian.NIM.: 21208011047 Sarifudin, S.E.2023-11-23T03:50:40Z2024-01-12T06:56:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62365This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/623652023-11-23T03:50:40ZANALISIS INDEKS DESA ZAKAT DALAM PENGUATAN PROGRAM ZAKAT COMMUNITY DEVELOPMENT (Studi di Desa Ngasinan, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah)Perkembangan ekonomi masyarakat dalam kenyataannya turut mempengaruhi potensi pendapatan keluarga. Dalam konsepsi ekonomi Islam, dinamika pendapatan ekonomi keluarga di satu sisi dapat berpeluang menjadi muzakki baru, namun pada sisi yang lain dapat mengantarkan pada posisi mustahik, seiring dengan kondisi perekonomian makro dan mikro. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Indeks Desa Zakat di Desa Ngasinan, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Di samping itu, penelitian ini juga berupaya mengungkapkan potensi-potensi penguatan Zakat Community Development di desa tersebut. Tesis ini diteliti secara kualitatif dan kuantitatif. Data-data dikumpulkan melalui survei, wawancara dan observasi. Data tersebut diolah melalui penghitungan Multi-Stage Weigh Index dengan mberdasar pada lima variabel indeks desa zakat yaitu komponen ekonomi, kesehatan, pendidikan, dakwah, serta sosial dan kemanusiaan. Adapun hasil penelitian ini adalah: (1) Nilai Indeks Desa Zakat Desa Ngasinan sebesar 0,55. Berdasarkan variabel-variabel dalam IDZ, dari hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan Desa Ngasinanndinilai cukup baik/positif. Nilai ini juga berimplikasi pada posisi desa Ngasinan sebagai desa yang dapat menjadi sasaran distribusi zakat; (2) dimensi ekonomi menjadi perhatian khusus sebagai sasaran distribusi zakat; dan (3) setidaknya terdapat tiga sektor yang berpeluang menjadi sasaran penguatan zakat community development, yaitu zakat produktif, komunitas peternak, dan komunitas seni.NIM.: 20208011002 Shila Ilmundhita2023-11-21T01:36:57Z2023-11-21T01:36:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62290This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/622902023-11-21T01:36:57ZPENGELOLAAN DANA ZAKAT PRODUKTIF UNTUK PEMBERDAYAAN MUSTAHIK PADA BAZNAS KOTA JAMBIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan dana zakat produktif untuk pemberdayaan mustahik pada BAZNAS Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber dari data primer dan data skunder, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan dana zakat di BAZNAS Kota Jambi disalurkan dalam beberapa program yaitu, Jambi Kota sehat, Jambi peduli, Jambi Kota bersih, Jambi Kota taqwa, Jambi mandiri dan Jambi Cerdas. Untuk dana zakat produktif masuk dalam program Jambi mandiri. Dari program-program yang dijalankan oleh BAZNAS Kota Jambi memberikan nilai yang positif terhadap tingkat kesejahteraan spiritual mustahik, tingkat penghasilan mustahik, pendidikan, kesehatan, kebersihan dan kemandirian ekonomi mustahik. Pengelolaan zakat produktif di BAZNAS Koa Jambi menggunakan akad hibah, persentase dana zakat yang disalurkan sebagian besar untuk kegiatan komsumtif yaitu sebesar 70% dan 30% untuk produktif.NIM.: 18108030069 Rahmat Alvindi2023-11-21T01:32:28Z2023-11-21T01:32:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62288This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/622882023-11-21T01:32:28ZANALISIS TINGKAT EFISIENSI PENGELOLAAN DANA ZAKAT, INFAQ, DAN AMIL PADA BAZNAS TANJUNG JABUNG TIMUR PERIODE 2016-2021 DENGAN PENDEKATAN DEAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat Efisiensi Pengelolaan Dana Zakat, Infaq, Dan Amil Pada BAZNAS Tanjung Jabung Timur Periode 2016-2021 Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis. Dalam penelitian ini menggunakan jenis data sekunder yang berupa laporan keuangan BAZNAS Tanjung Jabung Timur tahun 2016-2021 yang dipublikasikan dan literatur-literatur yang berkaitan dengan efisiensi pengelola dana zakat. Hasil penelitian menunjukan teknikal efisiensi Baznas Tanjung Jabung Timur periode 2016-2021 menunjukkan bahwa dalam periode penelitian secara umum telah mencapai tingkat efisiensi yang baik dengan tingkat efisiensi teknis 100% atau mendekati 100%. Namun, pada tahun 2017 mencapai efisiensi teknis sebesar 99,7%. Meskipun ada penurunan peringkat, tahun tersebut masih efisien dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.NIM.: 18108010082 Muhammad Ulwan Afifi As’ad Ar2023-11-08T02:20:31Z2023-11-08T02:20:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62124This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/621242023-11-08T02:20:31ZHAKIKAT MUALLAF SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT MENURUT MASDAR FARID MAS’UDI (TINJAUAN FILSAFAT HUKUM ISLAM)Zakat sebagai rukun Islam merupakan kewajiban setiap muslim untuk
menunaikannya, dan diperuntukkan bagi mereka yang membutuhkannya.
Salah satu golongan yang berhak menerimanya adalah Muallaf. Muallaf
sebagai mustahik zakat ini tidak dijelaskan secara eksplisit maupun spesifik
apa pengertiannya dalam al-Qur’ān. Oleh karena itu, para ulama memberikan
formulasi-formulasi terkait dengan muallaf ini. Namun yang sangat
disesalkan, formulasi tersebut kemudian dibakukan dan diabsolutkan oleh
masyarakat Islam pada hari ini. Konsekuensinya, zakat kehilangan esensinya.
Dalam rangka mereproduksi makna Muallaf dengan memperhatikan kondisi
hari ini, Masdar Farid Mas’udi kemudian menawarkan buah pemikirannya
tentang muallaf. Konsep muallaf Masdar inilah yang dikaji dalam skripsi ini.
Permasalahan pokok yang menjadi fokus penelitian ini adalah: 1)
Bagaimana latar belakang dan landasan konsep muallaf sebagai salah satu
mustahik zakat menurut Masdar Farid Mas’udi? 2) Bagaimana relevansi
konsep muallaf menurut Masdar Farid Mas’udi terhadap distribusi zakat?.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bangunan dasar pemikiran
Masdar dalam merumuskan muallaf sebagai mustahik zakat dan untuk
mengetahui bagaimana relevansi konsep muallafnya terhadap pengelolaan
zakat di Indonesia.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptifanalitik.
Data-data yang diteliti adalah data-data yang berkaitan dengan
produk pemikiran Masdar sendiri, dan juga data-data yang bersumber dari
karya yang ditulis oleh para tokoh yang mempunyai kaitan dengan tema
pembahasan.
Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori
Penemuan Hakikat dalam Filsafat. Teori ini digunakan untuk menganalisa
konsep hakikat muallaf Masdar dari segi pemahamannya terhadap teks dan
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hasil pemahamannya. Untuk itu,
pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan filsafat
hukum islam.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Konsep muallaf yang
diformulasikan oleh para ulama terdahulu yang kemudian dibakukan, menjadi
salah satu faktor yang menyebabkan pengelolaan zakat tidak efektif dan
optimal, di samping mengeliminasi konsep zakat sebagai instrumen
mewujudkan kesejahteraan. 2) Hakikat muallaf yang ditawarkan Masdar
Farid Mas’udi merupakan salah satu upaya untuk merevitalisasi semangat
dari zakat. Konsep yang mereproduksi makna Muallaf sekaligus
merestorasinya yang tentunya akan memberikan dampak signifikan terhadap
kesejahteraan masyarakat.NIM.: 09380039 Putra Tondi Martu Hasibuan2023-10-25T02:20:49Z2023-10-25T02:20:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61788This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/617882023-10-25T02:20:49ZMANFAAT PENUNDAAN PENDISTRIBUSIAN ZAKAT FITRAH MELALUI PROGRAM ZAKAT FITRI BERDAYAKAN UMMAT PERSPEKTIF MAQASID AL-SYARI’AH (STUDI DI LAZISMU DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)Zakat fitrah is one of the obligations that must be fulfilled by all Muslims with clear and firm rules. The implementation of zakat fitrah can be done privately and can also be carried out through a trusted amil zakat institution. LAZISMU DIY is one of the amil zakat institutions that plays a role in community empowerment through the utilization of zakat, infaq, waqf and other philanthropic funds. One of the programs implemented by LAZISMU using zakat fitrah funds as a source is the Zakat Fitri Berdayakan Ummat. This program is a community empowerment program in the form of distributing zakat fitrah funds which are postponed during Eid al-Fitr to be distributed periodically every month for the next one year to mustahik through several activities, both consumptive and productive. In the practice of the Zakat Fitri Berdayakan Ummat at LAZISMU DIY, there is a shift in the implementation of zakat fitrah. Zakat fitrah funds that should be distributed to mustahik before carrying out the Eid al-Fitr prayer must be postponed until the time limit determined by the Shari'a, namely the distribution until the month of Ramadan next year. In addition, with this kind of distribution, will it provide greater benefits to mustahik.
This type of research are normative-empirical legal research and sociological jurisprudence with the data analysis method used is qualitative. Data collection techniques used in this study were interviews, literature studies and document studies. The primary data used is information obtained during interviews regarding the Zakat Fitri Berdayakan Ummat. The data obtained were then analyzed using the existing theoretical framework, namely the maqasid al-syari’ah theory and the theory of zakat.
The results of the study indicate that the implementation of the Zakat Fitri Berdayakan Ummat in LAZISMU DIY is based on the opinion of Hanafiyyah which states that when it is obligatory to issue and distribute zakat fitrah it is obligatory muwassa' (absolute obligation), namely an obligation that is not limited in time. Then, the distribution of zakat funds is carried out with four types of distribution, namely allowances (monthly), working capital or business capital, scholarships (education costs) and medical expenses given to the poor and needy. Furthermore, the Zakat Fitri Berdayakan Ummat is considered to be in accordance with the intention of maqasid al-syari’ah, namely that every existing law is aimed at realizing benefit in this world and in the hereafter. This is because this program has fulfilled four of the five main elements of maqasid al-syari’ah, namely protecting soul, mind, lineage and property.NIM.: 19103080011 Ulya Nur Farah Atika2023-10-25T02:08:34Z2023-10-25T02:08:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61784This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/617842023-10-25T02:08:34ZPENGELOLAAN ZAKAT PENDAPATAN DI UPZ KANWIL KEMENAG DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPayment of zakat is an obligation in Islam and zakat is one of the pillars of Islam. Indonesia has great potential in terms of collecting zakat. Zakat income is one of the great potentials. Income zakat is the ijtihad of contemporary scholars, income zakat is defined as zakat that collects from each particular job or skill. A Muslim is obliged to issue income zakat / professional zakat if he has fulfilled the terms and conditions of zakat. This study aims to analyse the management of zakat income and the implementation of the Minister of Religious Affairs Regulation Number 31 of 2019 at the UPZ Regional Office of the Ministry of Religion of the Special Region of Yogyakarta.
This type of research is field research with a juridical-empirical approach. The theoretical framework chosen is income zakat / professional zakat, Minister of Religious Affairs Regulation Number 31 of 2019, and law implementation theory in the data collection method using interview and observation methods.
The results showed that in managing zakat income, UPZ Regional Office of the Ministry of Religion DIY in addition to collecting zakat income also provided assistance in the distribution of zakat funds, zakat funds managed by UPZ Regional Office of the Ministry of Religion DIY amounted to 60% of the zakat funds collected, as for the distribution program based on the CTR formed. Based on the Circular Letter of the Head of the Yogyakarta Ministry of Religion which appeals to all civil servants within the Yogyakarta Ministry of Religion Regional Office to be obliged to pay income zakat based on basic salary and performance allowance whose calculation refers directly to PMA Number 31 of 2019 or MUI Fatwa Number 3 of 2003. With the qiyas approach of agricultural zakat.NIM.: 19103080003 Hunafa2023-10-25T02:05:11Z2023-10-25T02:05:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61783This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/617832023-10-25T02:05:11ZPRAKTIK ZAKAT PRODUKTIF MELALUI PROGRAM DIFABEL MANDIRI BERDAYA DI UPZ BAZNAS PT PETROKIMIA KABUPATEN GRESIKUPZ BAZNAS (Zakat Collection Unit in Amil Zakat National Agency) PT Petrokimia Gresik is the official institution for zakat management within the state-owned enterprise (BUMN) and the PT Petrokimia Gresik Company and Gresik Regency based on Law No. 23 of 2011 concerning zakat management. As a zakat management institution, UPZ BAZNAS PT Petrokimia Gresik has established programs that focus on empowering the mustahik. This is an effort to realize zakat as a form of increasing faith and social values embedded in human beings. One of the programs discussed in this thesis is the Difabel Mandiri Berdaya (DIMAYA) program. This program is a productive zakat empowerment program for people with disabilities to create job opportunities and improving the economy of the mustahik with disabilities. However, when referring to the target of zakat according to Surah At-Taubah verse 60 regarding the eligible recipients of zakat, the status of people with disabilities is still unclear among the 8 eligible categories or asnaf of zakat recipients.
This study aims to determine the clear status of people with disabilities as eligible zakat recipients among the 8 eligible categories of asnaf in the Difabel mandiri Berdaya program at UPZ BAZNAS PT Petrokimia Gresik and to examine the Islamic law perspective on productive zakat practices through the DIMAYA program at UPZ BAZNAS PT Petrokimia Gresik. The research methodology used in this thesis is descriptive qualitative research with a philosophical approach of Usul Fiqh research, using the theory of maslahah mursalah to determine the benchmark of benefits from the program implemented by UPZ BAZNAS PT Petrokimia Gresik in empowering productive zakat through the DIMAYA program.
The results of this research show that people with disabilities who become the recipients (mustahik) of the UPZ of BAZNAS PT Petrokimia Gresik in the DIMAYA Program are classified under the category of the poor and needy (fakir and miskin), which include of the eight groups or asnaf of mustahik. The DIMAYA Program aligns with the criteria for achieving benefits as it has reached three key aspects: rationality, measurability, and consistency with the nas, as stated by 'Izzu Al-Din Ibnu As-salam in his book Qowaidu al-ahkam fi masalihi al-anam..NIM.: 19103080001 Januar Aqmal Fahrezi2023-10-09T06:35:06Z2023-10-09T06:35:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60952This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/609522023-10-09T06:35:06ZSTRATEGI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM LAZISMU PUSAT DALAM MENGGUGAH SEMANGAT BERZAKAT MUSLIM KELAS MENENGAH INDONESIAIndonesia sebagai negara dengan mayroitas penduduk beragama Islam memiliki potensi besar dalam penghimpunan zakat, infak, sedekah, dan dana kemanusiaan (ZISKA). Akan tetapi potensi yang besar tersebut belum secara maksimal diserap oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ), baik LAZ milik negara atau Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) maupun LAZ swasta seperti Lembaga Amil, Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu). Berbeda dengan negara-negara mayoritas Islam lain, seperti Malaysia, Pakistan, Brunei Darussalam, dan beberapa negara di Timur Tengah yang pengelolaan ZISKA nya dikelola oleh pemerintah secara penuh, di Indonesia organisasi sipil diberi keleluasaan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengoordinasian dalam pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan ZISKA. Peraturan tersebut membuka peluang bagi Lazismu PP Muhammadiyah dalam penghimpunan dana ZISKA, sekaligus mendukung pemerintah untuk menghadirkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam melakukan pengelolaan ZISKA, Lazismu PP Muhammadiyah memanfaatkan berbagai saluran, seperti penggunaan media sosial instagram untuk menggugah semangat berzakat.
Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada strategi media sosial instagram @lazismupusat dalam menggugah semangat berzakat muslim kelas menengah Indonesia. Di era digital, komunikasi dimediasi komputasi atau Communication Mediated Computer (CMC) memberikan kemudahan bagi lembaga filantropi dalam menghimpun zakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sementara sumber data dalam penelitian ini berasal dari dokumentasi dan narasumber. Teknik pengumpulan datanya melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi menggugah semangat berzakat yang dilakukan oleh Lazismu PP Muhammadiyah melalui instagram belum secara menyeluruh menggunakan fitur yang tersedia, serta masih terjadi perbedaan data terkait dengan sasaran audien yang ingin dijangkau, selain itu juga masih belum adanya SOP produksi konten dari Divisi Digital Fundraising Lazismu PP Muhammadiyah dalam menentukan sasaran.NIM.: 19200010028 A’an Ardianto2023-09-26T03:59:26Z2023-09-26T03:59:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60629This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/606292023-09-26T03:59:26ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI MENGGUNAKAN SISTEM PEMBAYARAN ZAKAT DIGITALThis study aims to examine the effect of Zakat Literacy, Digital Literacy, Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and Compromise Effect on the Decision to Pay Professional Zakat Using the Digital Zakat Payment System. The sample in this study amounted to 140 respondents who had paid professional zakat using a digital zakat payment system. The results of this study indicate that Zakat Literacy, Digital Literacy, Perceived Ease of Use and Compromise Effect have a significant positive effect the decision to pay professional zakat using a digital zakat payment system. While the Perceived Usefulness variable has no effect on the decision to pay professional zakat using the digital zakat payment system.NIM.: 19108030072 Alisza Nadhifa Fahma Ninda2023-09-25T01:18:28Z2023-09-25T01:18:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60536This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/605362023-09-25T01:18:28ZANALISIS PENGARUH ZAKAT PRODUKTIF DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MUSTAHIK DENGAN BERDASARKAN MODEL CIBEST (CENTER FOR ISLAMIC BUSINESS AND ECONOMIC STUDIES) DI BAZNAS KOTA YOGYAKARTAZakat does not only function to provide consumptive support for the poor, but more permanently, namely alleviating poverty through the empowerment of productive zakat. This study aims to analyze the effect of productive zakat on improving the welfare of mustahik based on the CIBEST (Center for Islamic Business and Economic Studies) model at BAZNAS Yogyakarta City. This model combines the quadrants of basic human needs covering material and spiritual aspects and combines them to determine the condition of poor households without or with zakat assistance. Respondents in this study amounted to 60 mustahik with convenience sampling technique.
The results of the study show that based on the CIBEST model classification, productive zakat assistance by BAZNAS Yogyakarta City has succeeded in increasing the welfare of mustahik. Prior to productive zakat assistance, there were 9 mustahik or 15% who were in quadrant I (prosperous). Then after the productive zakat assistance increased to 57 mustahik or 95% were in quadrant I (prosperous). While 3 mustahik or 5% are still in quadrant II (poor materials). Whereas in quadrant III (spiritual poor) and quadrant IV (absolute poor) there are no mustahik who enter these quadrants, both before and after the productive zakat assistance.NIM.: 19108010031 Istighfarin Sukma Islamiati2023-09-11T02:00:45Z2023-09-11T02:00:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60231This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/602312023-09-11T02:00:45ZMANAJEMEN PELAYANAN PROGRAM SERTIFIKASI HALAL GRATIS UNTUK USAHA MIKRO KECIL PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2022Penelitian ini dilatar belakangi oleh Badan Penyelenggara Jaminan
Produk Halal Kementerian Agama yang meluncurkan program Sertifikasi Halal
Gratis untuk seluruh pemilik Usaha Mikro Kecil yang ada di Indonesia. Program
ini melakukan kolaborasi dengan sejumlah lembaga kementerian yang ada di
setiap daerah provinsi atau kabupaten di Indonesia. Bentuk kolaborasi yang
dilakukan salah satunya adalah dengan lembaga BAZNAS Kota Yogyakarta, dari
pernyataan inilah peneliti tertarik untuk membahas Manajemen Pelayanan yang
diberikan oleh BAZNAS Kota Yogyakarta dalam program Sertifikasi Halal
Gratis (SEHATI).
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pendekatan kualitatif yang
menghasilkan data deskriptif berupa rangkaian kata-kata tertulis atau dari orangorang
dan perilaku yang diamati. Metode penelitian ini menggunakan metode
lapangan atau Field Research, yaitu penelitian yang dilakukan dilapangan secara
langsung ditempat objek penelitian. Adapun metode pengumpulan data pada
penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian pada uji
keabsahan data pada penelitian ini menggunakan 2 model teknik Triangulasi,
yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen pelayanan yang
diberikan oleh BAZNAS Kota Yogyakarta pada program SEHATI, telah sesuai
dengan teori manajemen pelayanan milik Ratminto dan Atik Septi Winarsih.
Manajemen pelayanan tersebut berupa proses atau tahapan manajemen pelayanan
yang dilakukan seperti Menyusun Rencana, Mengimplementasi Rencana,
Mengkoordinasikan Kegiatan, dan Evaluasi Kegiatan. Kualitas dan kuantitas
manajemen pelayanan yang diberikan juga sudah masuk pada ciri-ciri pelayanan
yang baik, seperti adanya pegawai yang baik, terdapat sarana dan prasarana yang
baik, pegawai yang bertanggung jawab, pelayanan yang cepat dan tepat,
komunikasi yang jelas dan mudah dimengerti, adanya pegawai yang memiliki
pengetahuan dan kemampuan yang bagus dan memadai, serta terdapat pegawai
yang dapat memehami pengguna jasa layanan dengan baik.NIM.: 19102040082 Annisa Jamiliah2023-09-08T08:42:29Z2023-09-08T08:42:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60224This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/602242023-09-08T08:42:29ZEFEKTIVITAS PELAKSANAAN DIGITAL FUNDRAISING DALAM MENINGKATKAN PEMBAYARAN ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini dilatarbelakangi oleh penggunaan media digital seperti platform digital yang biasa digunakan dalam pembayaran secara digital ini diantaranya QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), niaga-el (e-commerce), crowdfunding, maupun layanan mobile banking di lingkungan BAZNAS Kota Yogyakarta sebagai sarana pembayaran zakat bagi para muzakki sehingga proses penghimpunan (fundraising) zakat menjadi lebih maksimal.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan efektivitas digital fundraising dalam meningkatkan pembayaran zakat di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara, obervasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model analisis data Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa digital fundraising zakat di BAZNAS Kota Yogyakarta dilaksanakan dalam dua langkah, yaitu penetapan sasaran muzakki prioritas dan penyediaan media pembayaran digital melalui website Kantor Digital yang mewadahi layanan digital fundraising seperti QRIS, e-commerce, dan crowdfunding. Media ini memudahkan pembayaran zakat sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan efektif. Efektivitas ini dinilai berdasarkan 4 indikator, yaitu (1) Produktivitas, terdapat peningkatan penerimaan zakat pada setiap tahunnya serta dapat mengatasi berbagai kendala terkait pembayaran zakat, hanya saja peningkatan tersebut belum memenuhi target yang diharapkan. (2) Kemampuan adaptasi, adanya program digital fundraising dapat diterima dengan baik segala perubahannya serta memberikan kemudahan untuk masyarakat atau muzakki serta amil yang bertugas untuk menghimpun dana zakat. (3) Kepuasan kerja, layanan digital fundraising zakat ini dapat memenuhi kebutuhan muzakki dengan baik sehingga dapat memudahkan dalam melakukan pembayaran zakat serta dapat meningkatkan kepercayaan di kalangan masyarakat. (4) Pengembangan sistem media digital fundraising, BAZNAS Kota Yogyakarta yaitu dengan memaksimalkan layanan-layanan digital yang belum sepenuhnya memenuhi target yang akan dicapai, seperti e-commerce dan crowdfunding.NIM.: 19102040051 Luthfiana Nur Khoiriyah2023-08-22T06:55:46Z2023-08-22T06:55:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60090This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/600902023-08-22T06:55:46ZTINJAUAN ANTROPOLOGI HUKUM ISLAM TERHADAP PEMANFAATAN DANA ZAKAT PRODUKTIF OLEH MUSTAHIK (STUDI MUSTAHIK BINAAN BAZNAS KABUPATEN SLEMAN)Zakat produktif adalah model pendistribusian zakat yang dapat membuat mustahik menghasilkan sesuatu secara terus menerus dengan harta zakat yang telah diterimanya. Pemanfaatan dana zakat produktif oleh mustahik merupakan hal yang penting diperhatikan agar dalam pengelolaan dana zakat produktif dapat lebih maksimal dan tepat sasaran. BAZNAS Kabupaten Sleman sebagai suatu badan yang berwenang mengelola zakat memiliki program Sleman Produktif yang mendistribusikan dana zakat secara produktif dalam bentuk modal usaha. Permasalahan muncul ketika pemanfaatan dana zakat produktif oleh mustahik justru cenderung digunakan untuk kebutuhan konsumtif dan tidak didayagunakan. Namun, BAZNAS Kabupaten Sleman tidak memiliki kapasitas untuk menarik kembali dana zakat produktif ataupun memberikan sanksi. BAZNAS Kabupaten Sleman hanya sebatas memberikan peneguran, pengawasan serta pendampingan. Mustahik dalam memanfaatkan dana zakat produktif dapat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang mereka pegangi. Nilai-nilai kebaikan tentu akan mempengaruhi pemanfaatan dana zakat produktif menjadi berkembang menghasilkan keuntungan bagi mustahik, sedangkan nilai-nilai kurang baik juga akan mempengaruhi kurang maksimalnya pemanfaatan dana zakat produktif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dan juga menggunakan penelitian kepustakaan untuk menguatkan kesimpulan penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitan kualitatif yang bersifat deskriptif analitis, dengan perspektif zakat produktif dan tinjauan antropologi hukum Islam sebagai pisau analisisnya. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Data-data dianalisis menggunakan tiga alur kegiatan analisis yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan yang didasarkan pada penilaian seorang penulis terhadap teori yang ada dengan keadaan realita di lapangan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa praktik pemanfaatan dana zakat produktif oleh mustahik binaan BAZNAS Kabupaten Sleman dalam perspektif teori zakat produktif sudah sesuai, tetapi sebagian kecil masih belum memanfaatkan dengan maksimal. Dalam tinjauan antropologi hukum Islam, berbagai nilai yang dipegangi oleh mustahik ditemukan, seperti nilai tanggung jawab, kejujuran, amanah, dan keyakinan akan at-tamli>k dan tidak menjalankan konsep an-Nama> atau an-Nuw>u. Perilaku dan praktik pemanfaatan dana zakat produktif oleh mustahik binaan BAZNAS Kabupaten Sleman ini sesuai dengan nilai-nilai yang dipegangi oleh mustahik.NIM.: 19103080061 Dwi Fena Waryanti2023-08-08T02:29:59Z2023-08-08T02:29:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60027This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/600272023-08-08T02:29:59ZMANAJEMEN FUNDRAISING ZAKAT, INFAK, DAN SEDEKAH BAGI ANAK YATIM PASCA PANDEMI COVID-19 DI LAZNAS YATIM MANDIRI YOGYAKARTA TAHUN 2021-2022Adapun permasalahan yang ditemukan oleh peneliti ketika melaksanakan observasi dan wawancara pra penelitian di LAZNAS Yatim Mandiri Yogyakarta, terdapat beberapa permasalahan terkait manajemen fundraising berupa: hambatan silaturahmi dengan donatur, berkurangnya donatur serta hambatan dalam pengenalan program dan lembaga dikarenakan pandemi covid-19. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun metode analisis data yang digunakan adalah analisis data model Miles dan Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan teknik keabsahan data menggunakan uji kredibilitas melalui strategi triangulasi sumber data, uji transferabilitas, uji dependabilitas, dan uji konfirmabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen fundraising yang ada di LAZNAS Yatim Mandiri Yogyakarta telah menerapkan empat fungsi manajemen dengan baik, yaitu pengorganisasian karyawan, pengarahan pimpinan, pengkoordinasian antar divisi, dan pengawasan oleh pimpinan dan pusat. Namun terdapat satu fungsi yang kurang maksimal yaitu perencanaan, pada bagian fundraising tidak langsung melalui media sosial Instagram yang masih sepi dan kurang menarik masyarakat. Adapun hasil pengumpulan dana yang ada di LAZNAS Yatim Mandiri Yogyakarta digunakan untuk menjalankan program bagi anak yatim berupa program pendidikan, kesehatan, dan super gizi qurban.NIM.: 19102040007 Muhammad Abdi Aziz Ramadhan2023-07-21T06:22:20Z2023-07-21T06:22:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59967This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/599672023-07-21T06:22:20ZIMPLEMENTASI FATWA MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH NO. 09 TAHUN 2013 TERHADAP PROBLEMATIKA ZAKAT TAMBANG DI PROVINSI ACEHBerdasarkan Qanun Aceh Nomor 10 tahun 2007 tentang Baitul Mal menjelaskan, bahwasanya produk tambang (perak dan emas) yang penghasilannya menyentuh nisab senilai 94gr emas, maka wajib hukumnya untuk dikeluarkan zakatnya sebesar 2.5% pada tiap produksi ataupun penemuannya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Imam Syāfi‘ī yang mengemukakan bahwa tidak adanya haul dalam zakat tambang (perak dan emas). Sedangkan pada Qanun Aceh Nomor 10 tahun 2018 Tentang Baitul Mal pada Bab X, dijelaskan bahwa: Zakat wajib dikeluarkan setiap tahun atas keuntungan sebesar 2,5% (dua setengah persen) dari usaha pertambangan dengan modal paling sedikit 94 (sembilan puluh empat) gram emas murni. Hal tersebut dinilai bertentangan dengan ketentuan syariah yang berlaku. maka dengan itu, dalam penulisan karya ilmiyah ini penulis mengangkat beberapa rumusan masalah yang akan dikaji, diantaranya bagaimana ketetapan nisab dan haul dalam zakat tambang menurut pendapat imam mazhab? serta bagaimana problematika implementasi zakat tambang di Aceh. Menurut pendapat Imam Abu Hanifah beserta pengikutnya, hasil tambang yang diolah dengan api merupakan hal yang wajib untuk dikeluarkan zakatnya, sedangkan untuk hasil tambang yang cair atau padat dan tidak diolah menggunakan api, maka tidak perlu dikeluarkan zakatnya. Imam Asy-Syafi berpandangan bahwa, hanya produk tambang perak dan emas saja yang dapat dikenakan kewajiban zakat, sementara itu untuk hasil pertambangan lainnya, seperti batu bara, tembaga, besi, kristal, dan batuan, dikecualikan dari persyaratan ini. Sedangkan Imam Hambali berpandangan bahwasanya tidak terdapat perbedaan antara produk tambang yang diolah dengan api maupun tidak, akan tetapi zakat harus tetap dikeluarkan. Belaiau berpendapat bahwasanya semua jenis produk tambang yang dikeluarkan dari dalam tanah merupahan harta yang harus dikeluarkan zakatnya. Sejauh ini, praktik zakat yang dilaksanakan oleh para pemilik tambang adalah dengan menunaikan zakat kepada Baitul Mal Gampong (dalam hal ini diwakilkan oleh kepala desa setempat) ketika tercapainya nisab dan haul (satu tahun), yang kemudian akan didistribusikan kepada masyarakat setempat. Praktik pembayaran zakat tersebut sudah menjadi hukum adat yang telah dilakukan dari generasi ke generasi. Masyarakat menganggap praktik tersebut telah sesuai dengan syariat Islam yang telah ditetapkan. Praktik tersebut tentunya bertentangan dengan pendapat para ulama mngenai zakat tambang yang tidak menetapkan haul didalam zakat tambang, melainkan harus segera dikeluarkan hari itu juga apabila telah tercapainya nisab.NIM.: 18203010131 Ariful Mufti, S.H2023-07-18T03:06:43Z2023-07-18T03:06:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59928This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/599282023-07-18T03:06:43ZKEDUDUKAN HUKUM BAITUL MAL ACEH SEBAGAI LEMBAGA PENGELOLA ZAKATOne of the Islamic teachings that aims to overcome social inequalities and turmoil is zakat, zakat is a pillar of support for the establishment of Islam and an obligation for its adherents. Zakat has high social relations and has the potential to accelerate the economic growth of the people and care for each other. Aceh Province as an autonomous region that implements the implementation of Islamic law has strong and comprehensive regulations in regulating zakat management as one of the reliable Islamic economic instruments. Baitul Mal Aceh is a non-structural regional institution that is authorized for the benefit of the people. This study aims to determine the position of Baitul Mal Aceh in the national legal system and the differences between Baitul Mal Aceh and BAZNAS/LAZ. This research is a type of qualitative-descriptive research with a juridical normative approach. In this study, an analysis of the legal position of Baitul Mal Aceh was carried out, and the differences in zakat management in Baitul Mal Aceh with BAZNAS / LAZ and examined whether zakat management in Baitul Mal Aceh and also in BAZNAS / LAZ was in accordance with Law Number 23 of 2011 and Law Number 11 of 2006 concerning the Government of Aceh. The data collection techniques used are library research, documents and data analysis. The results of this study show that the legal basis of Baitu Mal Aceh is Law Number 11 of 2006 concerning the government of Aceh. Specialties in Aceh have implemented zakat as a source of Regional Native Income (PAD). After the existence of Qanun No. 03 of 2021 concerning Amendments to Aceh Qanun No. 10 of 2018 concerning Baitul Mal Aceh, the management of zakat and other religious property in Aceh is no longer based on Law No. 23 of 2011 concerning Zakat Management, because based on the principle of lex speciallist dereoget lex generalist, it means that a special law can defeat the general law, but it must not conflict with laws and regulations. Then regarding zakat management at Baitul Mal Aceh has not been efficient or in other words, the supervisory commission at Baitul Mal is not effective, and zakat management in Indonesia has also not produced maximum results. Then regarding the differences in the management of zakat in Baitul Mal Aceh and management in BAZNAS/LAZ, in Baitul Mal Aceh the management of zakat is regulated by the Aceh government which is regulated by the Aceh Qanun, while in BAZNAS the management of zakat is regulated by the government together with the community and in LAZ it is managed by private parties.NIM.: 18103080026 Rahma Wilda2023-07-17T03:54:07Z2023-07-17T03:54:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59911This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/599112023-07-17T03:54:07ZSTUDI KOMPARATIF PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DI BAZNAS KARANGANYAR DAN BAZNAS KLATENPenelitian ini membahas tentang pendayagunaan zakat produktif sebagai upaya menanggulangi kemiskinan di kabupaten Karanganyar dan kabupaten Klaten melalui kedua BAZNAS yang berada di kabupaten tersebut. BAZNAS Karanganyar dan BAZNAS Klaten sama-sama mendayagunakan dana zakat melalui program zakat produktif ke UMKM lokal, tetapi dari tingkat keberhasilan diantara keduanya tidak sama, BAZNAS Karanganyar lebih sukses dalam hal ini. Sehingga dengan adanya hal tersebut disusunlah sebuah rumusan masalah, mengapa pendayagunaan zakat produktif di BAZNAS Karanganyar berhasil dan BAZNAS Klaten mengalami hambatan serta bagaimana komparasi terhadap bentuk pendayagunaan zakat produktif di BAZNAS Karanganyar dan BAZNAS Klaten. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Eksploratif-Komparatif yang sifatnya kualitatif dengan pendekatan Empiris-yuridis, sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah metode komparatif. Dalam metode pengumpulan data penyusun menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan BAZNAS Karanganyar berhasil sementara BAZNAS Klaten mengalami hambatan adalah setelah dikaji dengan teori efektivitas Soerjono Soekanto, BAZNAS Karanganyar lebih efektif karena semua komponennya tepat dan sesuai dengan SOP. Misalnya pemilihan mustahik yang tepat serta penerapan manajemen yang baik dari mulai perencanaan, organisasi, pelaksanaan hingga ke pengawasan. Kemudian yang menjadi kendala dari BAZNAS Klaten adalah kurangnya SDM sehingga dalam manajemen pelaksanaanya, mustahik tidak didampingi, sehingga hasilnya pun berbeda dari BAZNAS Karanganyar.NIM.: 21203011094 Rokhmat Muttaqin, S.H.2023-07-17T03:36:28Z2023-07-17T03:36:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59907This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/599072023-07-17T03:36:28ZKECENDERUNGAN MUZAKKI MEMBAYAR ZAKAT MENGGUNAKAN SISTEM TRADISIONAL (STUDI DI DESA SIKUNANG KABUPATEN WONOSOBO)Masyarakat Desa Sikunang adalah masyarakat yang mayoritas mata pencaharianya adalah sebagai petani dan merupakan salah satu desa swakarya yang berda di Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan Undang-Undang No 23 tahun 2011 membayar zakat harus melalui lembaga/LAZ, akan tetapi Desa Sikunang membayar zakat cenderung menggunakan sistem tradisional seperti membayar ke mushalla, masjid, TPQ, dan masyarakat setempat yang berhak menerimanya. Ketidak sesuain masyarakat Desa Sikunang yang membayar zakat tidak melalui lembaga, dan cenderung memilih berzakat menggunkan sistem tradisional, hal ini yang mejadi permasalahan dari penelitian tersebut untuk di tinjau dari segi analisis maṣlaḥah mursalah. Bahwasanya masyarakat tidak harus melalui lembaga, karena hukum bisa berubah berdasarkan zaman dan tempat, jadi jika masyarakat berzakat diberikan kepada masyarakat langsung maka akan lebih manfaat/ maṣlaḥah , selain itu juga mereka menjaga sifat kekeluargaan masyarakat yang masih kental, menjaga equilibrium, dan solidaritas yang tinggi terhadap sesama. Penelitian ini memiliki beberapa rumusan masalah yaitu mengapa muzakki warga masyarakat Desa Sikunang Kabupaten Wonosobo lebih cenderung membayar zakat ke mustahik lokal? dan bagaimana analisis maṣlaḥah mursalah tentang kecenderungan muzakki di Desa Sikunang Kabupaten Wonosobo membayar zakat menggunakn sistem tradisional?. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research),fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Peneliti menggunakan pendekatan sosiologis yaitu merupakan pendekatan atau suatu metode yang pembahsanya atas suatu objek yang dilandaskan pada masyarakat yang ada pada pembahsan tersebut.
Dari penelitian yang penulis lakukan dapat disimpulkan, bahwa sistem zakat tradisional yang dilakukan di Desa Sikunang Kabupaten Wonosobo masih sangat mendominasi. Kecenderungan masyarakat memilih menggunakan sistem tradisional merupakan bentuk alasan dari sifat kesolidaritasan masyarakat yang tinggi dan sifat kekeluargaan yang masih kental sehingga masyarakat cenderung membayar zakat menggunakan sistem tradisional. Hasil dari analisis menggunakan maṣlaḥah mursalah adalah maṣlaḥah karena baik menurut akal dan sejalan dengan syarak khususnya untuk kemsalahatan masyarakat sekitar karena dengan membayar zakat secara langsung mampu untuk membantu perekonomian masyarakat. Dianggap rasional jika masyarakat sekitar membayar zakat menggunakan sistem tardisional karena masih mempunyai sifat kekeluargaan yang pekat dan sejalan dengan syarak yang mana masyarakat menjalankan kewajiban membayar zakat.NIM.: 21203011070 Sulma Sofinatus Sofiatun, S.H.2023-07-14T03:01:39Z2023-07-14T03:01:39Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59878This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/598782023-07-14T03:01:39ZPENGELOLAAN ISLAMIC SOCIAL FINANCE DI BAYTUL MAL WAT TAMWIL (BMT) (STUDI KASUS DI KSPPS BMT BINA IHSANUL FIKRI (BIF) KOTA YOGYAKARTA DAN KSPPS BMT BANGUN RAKYAT SEJAHTERA (BRS) KOTA YOGYAKARTA)Kewenangan BMT dalam mengelola Islamic Social Finance diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. BMT tidak memiliki kewenangan untuk melaksanakan pengelolaan ISF di Indonesia. Hal ini disebabkan karena pengelolaan zakat yang hanya memungkinkan masyarakat untuk mengelola zakat melalui lembaga amil zakat (LAZ). Kemudian Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf menyebutkan bahwa BMT tidak memiliki kewenangan untuk melaksanakan pengelolaan wakaf uang di Indonesia, aturan tersebut memperbolehkan waqif memberikan uang kepada Lembaga Keuangan Syariah yang ditunjuk oleh Menteri. BMT Meskipun didalam struktur organisasinya memiliki manajer māl dan sudah terpisah pengelolaan baytūl māl dengan pengelolaan baytūl tamwīl, BMT tidak dimungkinkan mendapatkan izin dalam melakukan pengelolaan wakaf uang karena BMT bukan merupakan Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU). Metode penelitian ini adalah kualitatif dan termasuk kedalam jenis penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif. Pendekatan yuridis-normatif dalam penelitian ini yaitu dengan menganalisis pengelolaan ISF berdasarkan peraturan perundang-undangan yaitu Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. Data primer dalam penelitian ini berasal dari wawancara di lapangan. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif analisis.
Berdasarkan temuan yang peneliti dapatkan, Kewenangan BMT dalam mengelola ISF diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf. BMT tidak memiliki Kewenangan untuk melaksanakan pengelolaan ISF di Indonesia. Meskipun dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku tidak memiliki kewenangan namun dalam praktiknya BMT mengelola ISF, berkedudukan sebagai Perwakilan Lembaga Amil Zakat dan Nazir. BMT tidak berdiri sendiri dalam pengelolaan dana ISF yaitu pengelolaan ZIS bekerjasama dengan LAZIZMU dan LAZ Timoho Sejahtera, sedangkan pengelolaan wakaf bekerjasama dengan LKS-PWU. Pengawasan yang dilakukan DPS terhadap pengelolaan ISF di BMT hanya dilakukan secara umum dengan memberikan rambu-rambu atau batasan-batasan tertentu sesuai dengan syariah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Pengawasan yang dilakukan Dinas Koperasi dalam rangka agar BMT tidak melanggar undang-undang adalah dengan BMT memberikan laporan ke dinas koperasi.NIM.: 21203011013 Eka Choirunisa, S.H2023-07-03T02:40:49Z2023-07-03T02:40:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59376This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/593762023-07-03T02:40:49ZANALISIS EFISIENSI KINERJA KEUANGAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KOTA YOGYAKARTA DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) TAHUN 2016 – 2020Poverty is a global problem, including in Indonesia. As one of the countries with the most adherents of Islam in the world, zakat should be one of the solutions offered by Islam. This study aims to determine the efficiency level of the Yogyakarta City National Amil Zakat Agency for the 2016-2020 period using the Data Envelopment Analysis (DEA) method with a production approach. The author uses quantitative-non-parametric methods and collects data by means of documentation studies and library research through the website of the institution concerned and other related literature. The type of data used is data. There are two variables used in this study, namely input and output variables. The input variables are total assets and operational costs, while the output variables are collected zakat funds and distributed zakat funds. The results showed that the Yogyakarta City Baznas were efficient in 2016, 2018, 2019 and 2020 but were inefficient in 2017.NIM.: 19108030026 Adji Dwinanda2023-07-03T02:38:25Z2023-07-03T02:38:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59375This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/593752023-07-03T02:38:25ZANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT DEENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS PADA BAZNAS DAN NU CARE-LAZISNU)This study aims to determine the level of efficiency and analyze the factors that cause inefficiency and to find out whether there are differences in the efficiency levels of BAZNAS and NU Care-LAZISNU for the 2017-2021 period using the Data Envelopment Analysis (DEA) method with a production approach. The author uses non-parametric quantitative methods and collects data by means of documentation studies and library research through the website of the institution concerned and other related literature. The type of data used is secondary data in the form of BAZNAS and NU Care-LAZISNU annual financial report data for the 2017-2021 period. There are two variables used in this study, namely input and output variables. The input variables in this study are total assets and zakat funds collected, while the output variables in this study are operational costs and zakat funds distributed. The results of the study show that BAZNAS in 2018, 2019 and 2021 has reached a maximum efficiency level, while in 2017 and 2020 there have been inefficiencies in all input variables and one in the output variable. NU Care-LAZISNU in 2017, 2019 and 2021 has reached a maximum level of efficiency, while in 2018 and 2020 there were inefficiencies in all input and output variables. The results of the paired t-test showed that there was no significant difference between the efficiency levels of BAZNAS and NU Care-LAZISNU during the 2017-2021 period.NIM.: 19108030008 Mella Anjalita2023-07-03T01:30:59Z2023-07-03T01:30:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59354This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/593542023-07-03T01:30:59ZPREFERENSI MUZAKKI KOTA YOGYAKARTA DALAM MENYALURKAN ZAKAT MELALUI ORGANISASI PENGELOLA ZAKATThe economic growth of the Special Region of Yogyakarta (DIY) in terms of the
value of GRDP and GRDP per capita which has increased shows that DIY has good
economic performance. However, this was accompanied by an increasing problem
of income inequality. The city of Yogyakarta has the highest level of income
inequality in DIY. One of the Islamic solutions to overcome this problem is zakat.
Zakat potential in the City of Yogyakarta has not been optimally collected by the
Zakat Management Organization (OPZ). So as an effort to increase the potential
acceptance of zakat through OPZ. The purpose of this research is to analyze the
factors that influence the preferences of muzakki in the City of Yogyakarta in
channeling zakat through OPZ. Data collection was carried out on 100 respondents
using a questionnaire. The data analysis method used is logistic regression with
data processing using the SPSS version 25 program. The results of the analysis
show that trust has a significant effect on the tendency of muzakki's preferences in
channeling zakat through OPZ. Meanwhile, religiosity and knowledge of zakat do
not have a significant effect on the tendency of muzakki's preferences in channeling
zakat through OPZ.NIM.: 19108010105 Yudis Setiawan2023-06-27T08:03:16Z2023-06-27T08:03:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59338This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/593382023-06-27T08:03:16ZPENGARUH PENDAPATAN, RELIGIUSITAS, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT BERZAKAT MELALUI DIGITAL PAYMENT (STUDI KASUS USIA KERJA DI KOTA YOGYAKARTA)Zakat is one solution to the problem of poverty. Zakat is believed to be able to reduce economic and social disparities. This great potential for zakat has not been adequately realized, the Islamic economy is supported by more advanced technological developments which is the perfect combination for renewing the existence of zakat through digital payments. This study aims to determine the effect of income, religiosity, and trust on people's decisions to pay zakat through digital payments in the city of Yogyakarta. This type of research is quantitative, with a total sample of 100 respondents from the younger generation who live or are in the city of Yogyakarta. Samples were obtained by using Purposive Sampling data collection technique. The analysis tested was instrument test, multiple regression analysis, classical assumption test. Processed using SPSS version 25. From this study, the results obtained were that the variables of income, religiosity, and belief had a positive and significant effect on people's decisions to give zakat through digital payments.NIM.: 19108010103 Elfina Rahmawati2023-06-27T04:39:19Z2023-06-27T04:39:19Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59323This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/593232023-06-27T04:39:19ZPENGARUH PROGRAM “LOTIM BERDAYA” DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN MUSTAHIK (STUDI KASUS: BAZNAS KABUPATEN LOMBOK TIMUR)This research was conducted in West Nusa Tenggara Province, East Lombok Regency. The purpose of this study was to analyze how the influence of the "Empowered Lotim" assistance on increasing Mustahik's income. The research method used is quantitative research. This study uses primary data obtained from distributing questionnaires to recipients of venture capital assistance from the National Amil Zakat Agency, East Lombok Regency with a sample of 55 respondents. The estimation method used is the Mean Difference Test.
The results show that the variable Providing assistance "Empowered Lotim" with the Average Difference Test is that there is no difference in income between before and after receiving Lotim Empowered assistanceNIM.: 18108010012 Alida Erawti2023-06-27T03:58:58Z2023-06-27T03:58:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59318This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/593182023-06-27T03:58:58ZPENGARUH AKUNTABILITAS, TRANSPARANSI, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN MEMBAYAR ZAKAT DENGAN REPUTASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI Studi Pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten KebumenPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh akuntabilitas, transpransi, dan kualitas pelayanan terhadap keputusan membayar zakat dengan reputasi sebagai variabel moderasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu structural equation modeling (SEM) dengan menggunakan aplikasi SmartPLS 3.0. Data yang digunakan primer yang berasal dari penyebaran kuesioner di BAZNAS Kabupaten Kebumen. Sampel penelitian ini sebanyak 110 muzaki yang terdaftar di BAZNAS Kabupaten Kebumen. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa akuntabilitas dan transparansi memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan membayar zakat. Sedangkan kualitas pelayanan tidak berpengaruh terhadap keputusan membayar zakat. Kemudian untuk variabel moderasi pada penelitian ini yaitu reputasi tidak berhasil memoderasi hubungan antara akuntabilitas, transparansi, dan kualitas pelayanan dengan keputusan muzaki untuk membayar zakat.NIM.: 19108040097 Fitri Nurkhasanah2023-06-27T02:53:37Z2023-06-27T02:53:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59309This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/593092023-06-27T02:53:37ZPERAN RUMAH ZAKAT DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN ANGGOTA BUMMAS AMANAH DI DESA BERDAYA BAUSASRANRumah Zakat merupakan lembaga filantropi yang bergerak pada pengelolaan zakat, infaq, sedekah, dan dana sosial lainnya yang diwujudkan melalui program-program pemberdayaan untuk masyarakat sekaligus berfokus di ranah kemanusiaan dan tanggap bencana. Kelurahan Bausasran menjadi lokasi dari Desa Berdaya di Yogyakarta yang salah satu programnya di Senyum Mandiri berfokus pada bidang ekonomi yaitu BUMMas Amanah dengan basis microfinance. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran dari Rumah Zakat dalam peningkatan kesejahteraan anggota BUMMas Amanah di Desa Berdaya Bausasran. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan metode penelitian berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menemukan bahwa tiga program utama BUMMas Amanah yaitu modal usaha, sarana usaha, dan legalitas usaha mampu meningkatkan kesejahteraan anggota BUMMas Amanah di Desa Berdaya Bausasran yang mempunyai peran berupa meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menghasilkan kesempatan kerja, dan mewujudkan pekerjaan yang layak. Faktor pendukung dari pelaksanaan program di Desa Berdaya Bausasran adalah dukungan dari pemerintah. sedangkan faktor penghambatnya adalah pandemi Covid-19 dan pola pikir konsumtif.NIM.: 19102050062 Ratri Kusuma Ningrum2023-06-26T02:32:46Z2023-06-26T02:32:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59266This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/592662023-06-26T02:32:46ZSTRATEGI PEMBERDAYAAN ANAK YATIM DAN DHUAFA MELALUI PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA YAYASAN MIZAN AMANAH YOGYAKARTAEmpowering orphans and the poor through the utilization of zakat funds is an effort to optimize the high potential of zakat funds in Indonesia and an effort to improve the welfare of orphans and the poor through the fulfillment of the rights of these children. Orphans and the poor are community groups that require great attention in various aspects of life because children are part of the successors of the nation's struggle so they need to be given a decent livelihood in order to create a quality generation. This is what makes the Mizan Amanah Yogyakarta Foundation create an empowerment program for orphans and the poor by utilizing zakat funds. Based on this presentation, this study tries to explore information about the strategies and results of empowering orphans and the poor through the utilization of zakat funds at the Mizan Amanah Foundation Yogyakarta.
The research method used is a qualitative approach with descriptive analysis. Data collection techniques in this study used observation, interviews and documentation. For data validity is done by comparing the results of observations, interviews and documentation. Furthermore, the analysis techniques used in this study went through four stages, including data collection, data reduction, data presentation and conclusions.
The results showed that the strategy used by Mizan Amanah Foundation Yogyakarta in empowering orphans and the poor through the utilization of zakat funds is by providing formal care and education, additional education at the foundation and self-development activities. The result of this upbringing and education is to make children become more disciplined and orderly individuals. In addition, children's knowledge and skills also increase.NIM.: 19102030020 Yevi Sopiah2023-06-23T06:40:49Z2023-06-23T06:40:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59237This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/592372023-06-23T06:40:49ZANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGELOLAAN DANA ZAKAT INFAK DAN SEDEKAH DI BAZNAS KABUPATEN BANTUL PERIODE 2018-2021Tingkat kemiskinan yang tinggi dapat menghambat pembangunan di suatu negara. Hal ini menuntut negara Indonesia untuk memecahkan masalah kemiskinannya salah satunya dengan zakat. Sebagaimana tertuang dalam undang-undang yang mengatur tentang pengelolaan zakat yaitu Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Organisasi Pengelola Zakat yang dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat dan meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan hidup masyarakat serta penanggulangan kemiskinan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas dan efisiensi pengelolaan dana zakat di BAZNAS Kabupaten Bantul periode 2018-2021. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data yaitu dokumentasi dan wawancara. Adapun metode analisis data yang digunakan ada dua yaitu Allocation to Collection Ratio (ACR) untuk menghitung efektivitas dengan pendekatan sasaran dan Data Envelopment Analisys (DEA) untuk menghitung efisiensi dengan pendekatan produksi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan dana zakat infak dan sedekah di BAZNAS Kabupaten Bantul pada tahun 2018 hingga 2021 sudah efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari kemampuan BAZNAS Bantul dalam menyalurkan dana ZIS yang telah dihimpun pada setiap tahunnya. Sedangkan untuk efisiensi, masih terdapat beberapa tahun yang belum efisien dalam pengelolaan dana ZIS di BAZNAS Kabupaten Bantul yaitu tahun 2018, 2019, dan 2021. Hal tersebut dikarenakan masih tingginya penggunaan dana operasional dan tidak seimbangnya jumlah dana antar variabel yang diukur.NIM.: 18102040066 Novi Wahitun2023-06-21T02:43:01Z2023-06-21T02:43:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59191This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/591912023-06-21T02:43:01ZISLAMIC MICROFINANCE SYSTEM: A STUDY ON ZAKAT AND QARDUL HASAN IN AFGHANISTANThe Prophet Muhammad sought refuge with Allah from poverty. According to the hadith, poverty brings a person closer to Kufr. Therefore, Islam provides various ways to alleviate poverty in society to empower the economic condition of the poor and needy. In this regard, one of the most contemporary tools is Islamic Microfinance, Zakat, and Qardul Hassan. To use them effectively, there is a need to have good management regarding the collection and distribution of Zakat. This study wants to learn from the two leading countries, Indonesia, and Malaysia, regarding their management of Zakat, collection, and distribution to enhance Zakat management in Afghanistan. Besides this, there is a slight difference between Zakat implementation in Afghanistan and Indonesia, and Malaysia. Indonesia and Malaysia have used Zakat and Qardul Hasan in the form of Islamic Microfinance for long-term investment. According to Indonesian Ulama’s fatwa that states Zakat can be invested in the long term and the form of Islamic Microfinance in consideration with classic jurisprudence. This study wants to learn how Afghanistan could change its policy from short-term to use Zakat for long-term investment or use it in the form of Islamic Microfinance. To obtain all this information, two kinds of data were used for this study. The first was collected from a historical perspective method, and the second was field research. The issue was observed in Islamic fundamental sources, jurisprudence, books, academic articles, and websites for the first method. Then, the issue of Zakat for long-term investment was studied from the view of contemporary Ulama, considering their reasons and the reasoning of classic jurisprudence. After that, regarding Zakat investment, the Fatwa of Indonesian Ulama was also considered to understand why they allow Zakat investment and use Zakat in the form of Islamic Microfinance. For the second method, the study has two field journeys. The first was a journey in Afghanistan to observe Zakat and Qardul Hasan relevant institutions. The second journey was designed in Indonesia to look at the Indonesian Zakat and Qardul Hasan institutions. In this regard, the research conducted a questionnaire and interviews to collect data from the field. Two types of questionnaires were designed for Afghanistan, one was for scholars and Ulama and the second was for merchants because Zakat and Qardul Hasan have two dimensions: religious and commercial. In the religious aspect, the questionnaire was designed for scholars and Ulama. In the commercial or practical part, the traders and merchants were asked through questionnaires. For Indonesia, the field research designed interviews and observations in organizations such as Rumah Zakat, Dompet Dhuafa, BAZNAS, and BMT. During the interview, it was asked about Zakat collection and its distribution as well as the cost of services and salary of the staff from the private institutions. To conclude, considering the strengths of Indonesian and Malaysia usage of zakat and Qardul Hasan, Afghanistan has two important point to enhance their management. The first one is the collection of Zakat. Religiously, it is the government's responsibility to make a mechanism and regulation to collect Zakat from Muzakki. Zakat must be issued as soon as possible, both from the Muzakki to the Amil and from the Amil to the Mistahiq. The second point goes to the distribution of Zakat. It is also mentioned in the Quran that Zakat should be received by the appropriate person. In this regard, Afghanistan needs to use Zakat in the form of Islamic Microfinance productive programs such as economic empowerment, health, and education. In addition to this, Afghanistan has not used Zakat for long-term investment. The Ulama has two points of view on this. The first category of Ulama disagrees with Zakat investment, and the second Ulama agrees to use Zakat for long-term investment. This study found that the second opinion category is best and is beneficial for society. Thus, for long-term investment, Afghanistan needs to shift policy from its short term to consideration of certain conditions, such as Zakat must be channeled to businesses that Sharia and applicable regulations justify. It must be invested in business fields that are believed to be profitable. Also, it must be carried out by a professional and trustworthy institution. Investment permits must be obtained from the government, and the government must replace them in the case of a loss or bankruptcy. In addition, no poor are hungry or need emergency when the Zakat assets are invested. The distribution of Zakat, which is terminated because it is invested, must be limited in time.NIM.:19300016086 Ziaulrahman Mushkalamzai2023-06-16T03:28:13Z2023-06-16T03:28:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59167This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/591672023-06-16T03:28:13ZTRANSFORMASI KRITERIA FAKIR DAN MISKIN SEBAGAI MUSTAHIQ DALAM PENYALURAN ZAKAT MENURUT AL-QUR’AN (IMPLEMENTASI METODE PENAFSIRAN KONTEKSTUAL ABDULLAH SAEED)Perkembangan kriteria fakir dan miskin telah mengalami perubahan baik parameter yang digunakan untuk mengukur standarisasi, karena kemajuan pesat teknologi dan kreativitas manusia, sehingga mempengaruhi problema yang dialami umat Islam dari masa lalu baik masa Rasulullah sebagai penerapan langsung dari QS. at-Taubah [9]; 60,” masa sahabat, maupun masa tabi’in-tabi’in berbeda dengan keadaan saat ini. Sebab istilah "fakir" dan "miskin" tidak didefinisikan dalam al-Qur'an secara definitif. Maka diperlukan para ahli dalam mengembangkan pemikiran dengan menganalisis tentang fakir dan miskin untuk merumuskan berbagai defenisi, makna, konsep dan kriteria kemiskinan, agar dapat dijadikan sebuah rujukan atau pedoman dalam penanggulangan kemiskinan. Perbedaan pendapat pada saat ini, disebabkan belum ada definisi universal tentang kemiskinan, hal ini menunjukkan kompleksitas dan kesulitan penyelesaian masalah kemiskinan. Al-Qur'an juga tidak memberikan penjelasan yang pasti tentang kriteria serta perbedaan antara fakir dan miskin, sehingga hal tersebut dapat berubah. Namun, satu hal yang pasti disebut dalam al-Qur'an, bagi siapa saja orang-orang yang membutuhkan bantuan adalah orang fakir dan miskin. indikator pada kriteria fakir miskin penting untuk diketahui sebagai penentuan fakir dan miskin secara layak menerima zakat atau dalam penyaluran zakat yang dilakukan oleh lembaga resmi pemerintah dan juga dapat dilakukan secara langsung oleh orang yang berniat membayar zakat yang dikenal dengan istilah muzakki kepada fakir dan miskin. Maka yang akan dibahas dalam tulisan ini, —Pertama— Bagaimana transformasi kriteria fakir dan miskin sebagai mustahiq dalam penyaluran zakat melalui metode penafsiran kontekstual Abdullah Saeed, —Kedua— Bagaimana polarisasi transformasi kriteria fakir dan miskin sebagai mustahiq zakat dan —Ketiga— Bagaimana analisis transformasi kriteria fakir dan miskin sebagai mustahiq dalam penyaluran zakat menurut al-Qur’an untuk optimaslisasi pada pemberdayaan zakat. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi teoretis dan praktis tentang konsep standar, kriteria serta paremeter yang dapat digunakan dalam menentukan fakir dan miskin sebagai mustahiq sebagaimana fungsi zakat bagi kehidupan, memberikannya manfaat yang lebih efektif dalam menyelesaikan masalah sosial—ekonomi, mengangkat derajat dari golongan yang lemah, membantu dalam pengentasan kemiskinan serta tercapainya kemaslahatan dalam mengubah mustahiq menjadi Muzakki. Dalam menemukan jawaban dari masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, peneliti menggunakan langkah-langkah metodologi penafsiran kontekstual milik Abdullah Saeed, yaitu —Pertama— Menentukan yang akan ditafsirkan, —Kedua— Analisis kritis terhadap teks linguistik, konteks sastra, bentuk sastra, dan ayat-ayat yang berkaitan, —Ketiga— Makna bagi penerima pertama. Lalu data-data tersebut akan dianalisis dengan kritis dan sistematis, —Keempat— Mengkontekstualisasikan guna mengungkap bentuk aplikatif dari pendekatan penafsiran milik Abdullah Saeed dalam menghasilkan kesimpulan suatu jawaban mengenai pertanyaan yang telah dirumuskan dalam penelitian ini secara jelas dan akurat. Temuan penelitian sebagai berikut untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini: — Pertama— Teks-teks fakir dan miskin dalam al-Qur’an memiliki relasi dengan kondisi masyarakat muslim pada saat ayat al-Quran turun menggambarkan realitas fakir dan miskin secara jelas sebagai masyarakat yang tidak memiliki kemampuan finansial. Teks-teks fakir dan miskin yang kondisional ini, menurut penafsiran Abdullah Saed harus dikontekstualisasikan dengan realitas masyarakat di suatu tempat dan waktu tertentu. Identifikasi dan deskripsi fakir dan miskin tidak statis dan jumud, maka amil harus mampu membuat parameter aktual sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat fakir dan miskin secara jelas. Abdullah Saeed menegaskan bahwa pada identifikasi dasar fakir dan miskin mutlak dibuat separasi yang jelas bahwa dua golongan ini berbeda dalam pluralisme ekonomi masyarakat, sehingga dikotomi dari sisi kemampuan finansial harus dilakukan supaya tidak bias dalam tataran implementasi pembagian zakat untuk kedua mustahiq ini. — Kedua— Pola transformasi pada re-interpretasi fakir dan miskin sebagai mustahiq zakat dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa standar yang jelas, terutama dengan menggunakan pola dasar yang dikeluarkan pemerintah yang harus membuat indikator yang jelas tentang fakir dan miskin ataupun masyarakat pra sejahtera dalam implementasi berbagai programnya untuk peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Untuk objektifitas dan validitas pada pola klasifikasinya, digunakan pola dan parameter dari Dinas Sosial, Baznas dan BPS yang memiliki responsibilitas data dan juga penanganan masyarakat prasejahtera melalui program Dinsos dan Baznas yang harus mampu meningkatkan strata finansial dan kesejahteraan masyarakat fakir dan miskin, atas data inilah diketahui tingkat keberanjakan ekonomi masyarakat fakir dan miskin yang berhak menjadi mustahiq zakat meskipun secara finansial sudah lebih mapan dari sisi pemenuhan kebutuhan dasar baik tempat tinggal, pakaian dan makanan yang harus mampu memenuhi kebutuhan primernya meskipun belum seimbang dan baik sesuai dengan parameter yang dibuat pemerintah. — Ketiga— Kriteria fakir dan miskin selalu berubah, karena parameter dan standarisasi yang beragam dan berbeda-beda sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah namun dalam implementasinya juga harus disesuaikan dengan keadaan dan kondisi setempat, yang realitasnya pasti berbeda-beda. Dalam penyalurannya dapat disalurkan dengan skema konsumtif atau produktif, tetapi dalam mengoptimalisasikan penyaluran secara ideal menggunakan skema yang produktif, tetapi tidak menegasikan skema konsumtif, namun persentasenya tidak terlalu besar dalam skema konsumtif, disalurkan menggunakan dua skema yaitu skema konsumtif dan produktif, sehingga pada skema produktif zakat dapat menjadi sebagai intsrumen yang berada di garda terdepan untuk meningkatkan kesejahteraan dan memberikan semangat penuh kepada mustahiq agar mempunyai semangat tinggi untuk mengangkat harkat martabat, kualitas dan taraf hidup masyarakat dari mustahiq menjadi muzakki.NIM.: 19205010057 T.M. Rizal2023-06-15T03:56:21Z2023-06-15T03:56:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59124This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/591242023-06-15T03:56:21ZDISTRIBUSI ZAKAT SECARA LANGSUNG MELALUI TOKOH AGAMA KAMPUNG DI DESA SENTOL DAYA SUMENEP JAWA TIMURZakat is one of the five pillars of Islam so that in its implementation it is mandatory
for every Muslim without exception, in addition to the obligatory orders directly
from Allah, zakat with the fundamental purpose contained therein as poverty
alleviation. Two dimensions of important aspects contained in zakat namely as
aspects of worship and economic aspects, from the aspect of worship as a form of
servitude and obedience of every Muslim to Allah to carry out his orders while in
the economic aspect as the fulfillment of needs for every mustahik zakat in
continuing daily life. One of the sources of Islamic finance that can basically merge
into community empowerment is the final estuary of the dispensation of zakat. In
the government's juridical law, it regulates zakat in article 3 of Law Number 23 of
2011 thus the distribution of zakat must be to the amil agency as required by Islamic
law.The social dynamics that continue to fluctuate in the midst of society are
experiencing quite rapid growth, one of the new dimensions that arise is related to
the distribution of zakat as practiced by the Sentol Daya people who pay their zakat
directly to religious figures who are around them and live as the only zakat mustahik
. This polemic is interesting to study and examine further both in terms of Islamic
and juridical law as well as the fundamental factors behind its application.
The type of research used in this study uses qualitative research methods that
are field research (field research) with a normative approach and sociology of
Islamic law through this approach researchers will be able to describe the problems
that exist in the field, while in data collection this research was obtained through
observations, interviews, documentation and other data sources that are considered
relevant.
The distribution of zakat implemented by the Sentol Daya community in
general is based on hereditary habits. Philosophically, zakat in Islam is one of the
funding alternatives for benefits that are needed and important to be maximally and
optimally empowered. Allah has explicitly arranged and ordained eightassf (group)
as obligatory recipients of zakat paid by the muzaki community, eightassf These
are those who are needy, poor, 'amil zakat, converts, rigāb, gārim, fī sabīlillāh and
ibn sabīl. Based on the findings in the field, the application of zakat practices
directly to religious leaders as the only mustahik zakat is appropriate because the
community positions religious leaders as mustahik zakat in the fi sabīlillāh group,
this is based on the verses of the Koran surah at-Taubah verse 60.NIM.: 21203011082 Fahrurrazi Hamim, S.H.2023-06-15T03:48:02Z2023-06-15T03:48:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59127This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/591272023-06-15T03:48:02ZANALISIS DISTRIBUSI ZAKAT KEPADA KELOMPOK SANTRI DI KECAMATAN SIMPANG MAMPLAM PROVINSI ACEHSimpang Mamplam District, Aceh Province is one of the areas that implements a zakat distribution system with two methods, namely through amil zakat and independently. Zakat distribution patterns are found in Simpang Mamplam District, specifically in 10 villages which the author examined in the villages of Gle Meundong, Blang Tambue, Lancang, Pulo Dapong, Blang Kuta Dua Meunasah, Cot Trieung, Meunasah Mesjid, Ie Rhob Babah Lueng, Alue Leuhob and Ie Rhob Barat distributed in consumptive form with objects in the form of rice if the zakat in question is zakat fitrah, and in the form of money or rice if the zakat in question is zakat assets (zakat paddy). Zakat in 10 villages in Simpang Mamplam Subdistrict is distributed directly to mustahik zakat, namely students. Even though in the Al-Qur'an Surah at-Taubah verse 60 students are not mentioned as one of the mustahik. So that the distribution of zakat in Simpang Mamplam District is not right on target.
Departing from the problem of the distribution of zakat for students that occurred in Simpang Mamplam District, the authors compiled two problem formulations including, how is the normativity of Islamic Law (Fikih) towards the santri group as mustahik in Simpang Mamplam sub-district, Aceh province and what is the sociological perspective of Islamic Law on the zakat distribution system to a group of students in Simpang Mamplam sub-district, Aceh Province. This study uses sociological normative research methods by dissecting the mustahik zakat theory based on fiqh and analyzing it sociologically
The results of the research as the formulation of the problem in question shows that, in terms of normative Islamic law (Fikih) students as mustahik zakat is an incorrect perception, because in the Qur'an Surah at-Taubah verse 60 mustahik zakat consists of the poor, the poor, the amil zakat, converts, slaves, debtors, fī sabilillah and ibn Sabīl. Meanwhile, sociologically, students can be classified as mustahik zakat, as is the perception of the people of Simpang Mamplam that the students who receive zakat are part of the poor group, but at certain times they are not poor, but students receive zakat because they are someone who strives in the way of Allah in this case. classified to fi sabilillah. Distribution of zakat for santri as a form of appreciation because santri have served the community, also supported by good social relations between Dayah officials and the people of Simpang Mamplam.NIM.: 21203011031 Khadijatul Musanna, S.H.2023-06-14T02:09:55Z2023-06-14T02:09:55Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59109This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/591092023-06-14T02:09:55ZEFEKTIVITAS PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI MUSTAHIK (STUDI KASUS LAZNAS INISIATIF ZAKAT INDONESIA YOGYAKARTA)Poverty remains a problem that is still being faced by the Indonesian people. To overcome this problem, an instrument is needed that can improve the quality of life, the economic development of the people, and empower the poor, as well as function to address poverty. One of these instruments is zakat. The potential of zakat can be maximized to improve the welfare of the people and alleviate poverty through productive zakat management, which aims at empowerment and is usually done by providing capital assistance to small businesses or micro-enterprises. Through the zakat empowerment program implemented by Inisiatif Zakat Indonesia in the Lapak Berkah Program, it is hoped that the program can improve the economic prosperity of its recipients and address the problem of poverty. Therefore, to gain a deeper understanding of zakat management and the effectiveness of the program in achieving its goals by Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), the author raises this issue in the thesis entitled "The Effectiveness of Productive Zakat Distribution in Improving the Economic Welfare of Mustahik (Case Study of LAZNAS Inisiatif Zakat Indonesia Yogyakarta)".
This research is a field research with an empirical juridical approach. The data analysis method used is descriptive-qualitative. Descriptive-qualitative utilizes qualitative data and is described descriptively, used to analyze social events, phenomena, or conditions. In this study, data collection methods using observation, interviews, and documentation. The theory of mas{lah{ah mursalah is used to analyze productive zakat management based on the welfare of the people and to analyze effectiveness using variables proposed by Subagyo, namely target accuracy, program socialization, program achievement, and program monitoring.
The results show that productive zakat management in the Lapak Berkah Program has the potential to provide significant benefits to the community. Inisiatif Zakat Indonesia Yogyakarta through the Lapak Berkah Program has been quite effective in managing and distributing productive zakat to mustahik as measured by the variables proposed by Subagyo, namely from the target accuracy, program socialization, program achievement, and program monitoring variables that have been well fulfilled. This program can also help improve the economic welfare of mustahik, as seen from the increase in income and the ability of mustahik to be self-sufficient economically after participating in the Lapak Berkah ProgramNIM.: 19103080021 Miranda Yunika2023-05-29T06:16:48Z2023-05-29T06:16:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58944This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/589442023-05-29T06:16:48ZREKONSTRUKSI NISAB ZAKAT PERTANIAN DALAM PERSPEKTIF HADISZakat sebagai salah satu dari lima pilar dalam ajaran Islam merupakan instrumen penting dalam menjaga harta (h}ifz} al-ma>l) yakni dengan menyalurkan sebagian kecil harta orang kaya (muza>kki) kepada orang miskin (musta>h}ik) untuk tujuan menghilangkan ketimpangan ekonomi di kalangan umat muslim. Dalam membedakan seseorang masuk dalam kategori kaya atau miskin maka syariat menetapkan konsep nisab pada kekayaan. Namun, di era modern konsep ini mengalami kendala terutama bagi kalangan petani. Batasan nisab lima wasak atau setara dengan 653 kg beras kini tidak lagi dapat dijadikan standar untuk menetapkan seorang petani masuk dalam kategori muza>kki. Hal tersebut disebabkan petani yang telah memperoleh nisab sejumlah 653 kg saat ini masih dalam kategori miskin. Alih-alih mereka harus menerima bantuan zakat tetapi malah dibebani kewajiban zakat. Maka dari itu Peneliti mencoba merekonstruksi konsep nisab zakat pertanian dalam perspektif hadis dengan beberapa rumusan masalah, antara lain; bagaimana pertimbangan Nabi dalam menetapkan standar nisab dan kadar pertanian? Mengapa kadar zakat pertanian lebih besar nilainya dibanding pada zakat yang lain? Bagaimana rekonstruksi nisab dan kadar zakat pertanian di era modern?. Dalam penelitian ini menggunakan metode pemahaman hadis Musahadi HAM untuk menemukan jawaban dari rumusan masalah yang diperoleh dari makna universal hadis-hadis yang berkaitan dengan nisab dan kadar zakat pertanian. Dari penelitian diperoleh kesimpulan bahwa rekonstruksi zakat pertanian yang lebih memenuhi rasa keadilan bagi petani di masa sekarang adalah dengan menyetarakan nilai nisab pertanian dengan standar nilai nisab emas. Kemudian nisab pertanian dihitung dengan ditambahkan biaya produksi, biaya kebutuhan pokok dan tanggungan utang petani atau dengan membuka opsi kadar zakat 2,5% jika perhitungan nisab belum ditambah dengan biaya produksi.NIM. 19105050010 Muflihin Mansyur Adduri2023-05-17T02:09:57Z2023-05-17T02:09:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58669This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/586692023-05-17T02:09:57ZPERSEPSI PEMBAYARAN ZAKAT INFAK DAN SEDEKAH MENGGUNAKAN QRIS DENGAN IDENTITAS SOSIAL SEBAGAI PEMODERASI
(STUDI PADA ANGGOTA DAN KORPS ALUMNI FOSSEI NASIONAL 2022-2023)The purpose of this research is to analyze and predict the factors that influence the intention and behavior of using QRIS to pay ZIS among members and alumni of the national Forum for Islamic Economics Study (FoSSEI) in 2022-2023. UTAUT 2 is used as the model to analyze the research data. Development is carried out by integrating social identity as a moderation variable.
This study uses 294 respondents. FoSSEI was chosen as the research subject based on the role of the organization in focusing on the development of Islamic economics with a network of universities in Indonesia. Structural Equation Model (SEM) with the help of SmartPLS 3.0 is used to analyze this.
This study found that performance expectation, social influence, price value, and habit have a significant influence on the intention to use QRIS to pay ZIS. On the other hand, effort expectancy, facilitating conditions, and hedonic motivation do not have an influence on the intention to use QRIS to pay ZIS. For the direct effect on behavior, it is known that intention and habit have a positive and significant influence on using QRIS to pay ZIS. Meanwhile, facilitating conditions are found to have no influence on using QRIS. It is known that social identity can strengthen the influence of intention and habit on the intention to use QRIS to pay ZIS. Meanwhile, social identity is found to be unable to strengthen the influence of social influence and price value on the intention to use QRIS to pay ZIS.
The theoretical implications of this research provide new insights related to the development of consumer behavior variables in general and specifically related to the adoption of QRIS information technology for ZIS payments. The policy implications of this research are to be used as a reference for policymakers such as ZIS management institutions and the government to develop policies that can optimize the collection of ZIS. Practically, this research offers new features that can be used as an alternative in using the UTAUT 2 model in the future.NIM.: 21208011008 Mursyid Al Fadhil2023-05-17T01:36:58Z2023-05-17T01:36:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58659This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/586592023-05-17T01:36:58ZIMPLEMENTASI AUDIT SYARIAH PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH MUHAMMADIYAH KABUPATEN TEGAL JAWA TENGAHIn 2022, misappropriation and misuse of zakat, infaq and alms funds often occur, it was recorded that 2 philanthropic institutions were caught in cases of embezzlement of funds, including Aksi Cepat Tanggap (ACT) and Baznas, South Bengkulu Regency. This action makes people who will deposit and distribute in other zakat management institutions worry about embezzlement of funds. This study aims to review and see how the presentation of financial reports and the implementation of sharia audits in zakat management institutions, especially in Lazismu, Tegal Regency. This study used qualitative methods, the data obtained were obtained through observation and interviews with managers and the financial division of Lazismu Tegal Regency. The results of the study show that the financial reports presented by Lazismu Tegal Regency are in accordance with the provisions of PSAK 109 regarding presentation and disclosure, besides that Lazismu Tegal Regency has also implemented financial audits and sharia audits. The financial audit of Lazismu Tegal Regency was carried out by the Public Accounting Firm Abdul Hamid and colleagues, while the sharia audit was carried out by the Tegal Regency Ministry of Religion.NIM.: 19108040062 Ahmad Ahdan Kamal2023-05-17T00:59:43Z2023-05-17T00:59:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58650This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/586502023-05-17T00:59:43ZANALISIS PERMASALAHAN PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP)This study aims to analyze the priority of problems, solutions, and strategies in optimizing the collection of zakat funds by the Amil Zakat Institution (LAZ) in DIY using the Analytic Network Process (ANP) method with the help of Super Decisions software. The sampling technique in this study used a purposive sampling method by taking six informants consisting of one expert and five zakat practitioners in DIY to formulate priorities on government, LAZ, and community aspects. The results of the research show that the priority problem from the government aspect is grand design or strategic planning. Meanwhile, the priority problem in the LAZ aspect is the professionalization of LAZ and the priority problem in the community is community intensity. The priority solutions from the aspects of the regulator, LAZ, and the community respectively are standardization of reporting, promotion and dissemination of zakat, and public knowledge. Strategic priorities that need to be carried out sequentially are regulations, facilities, and the last is institutional standardization. This research shows that there is a need for regulation in the form of regional regulations governing zakat in DIY, improving the performance of amil, and increasing public knowledge about zakat.NIM.: 19108030078 Neli Rahma Wanti2023-05-16T02:08:53Z2023-05-16T02:08:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58620This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/586202023-05-16T02:08:53ZANALISIS PERKEMBANGAN PENGGUNAAN FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) DALAM PENGOPTIMALAN PENGUMPULAN DANA ZAKAT (STUDI KASUS PADA BAZNAS DIY)The development of technology today is no longer unfamiliar among the public, one of which has an impact on the financial sector, or in this case called Financial Technology. One of them affects the fundraising carried out by philanthropic institutions in the DIY region, especially in this case BAZNAS DIY. This study aims to analyze the extent of the development and effectiveness of the use of Fintechin optimizing baznas DIY zakat fund collection. This research uses qualitative research methods with the type of field research (field reseach) or direct research. The data sources used are primary and secondary data, obtained through observation, interviews and documentation on BAZNAS DIY. In the course of this research using descriptive analysis, where qualitative data are studied, analyzed and then developed and adjusted to the supporting theories used. From the research conducted, it was found that, BAZNAS uses 2 methods of collecting zalat funds, namely directly and with Fintech, but the use of Fintechis still less effective in BAZNAS DIY, due to the lack of enthusiasm of muzakki to obtain information as well as using technology in paying zakat which is hampered due to the age of some muzakki who are elderly, and lack of awareness of the obligation to donate to the surrounding community.NIM.: 19108030024 Fauzia Kamila Hayati2023-05-15T08:32:45Z2023-05-15T08:32:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58600This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/586002023-05-15T08:32:45ZPENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF MELALUI PROGRAM PEMBERIAN MODAL BERGULIR TANPA BUNGA DI BAZNAS KABUPATEN PACITANZakat produktif adalah zakat yang diberikan kepada mustahik dalam bentuk modal untuk kemudian dikembangkan dalam menjalankan kegiatan ekonomi. BAZNAS Pacitan merupakan salah satu lembaga pengelola zakat, infak, dan sedekah yang berada di wilayah Kabupaten Pacitan. Dalam menyalurkan zakat produktifnya, BAZNAS Pacitan mengaplikasikan pada program pemberian modal bergulir tanpa bunga bagi para pelaku usaha mikro di pasar tradisional. Pada pelaksanaan program ini BAZNAS bekerjasama dengan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perindustrian Kabupaten Pacitan sebagai pembantu dalam mengelola pengembalian dana bergulir. Namun dalam praktiknya penyusun menemukan ada salah satu penerima yang mengalami kredit macet dalam pengembalian dana dan belum adanya bukti tertulis atau MoU terkait kerjasama BAZNAS dengan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perindustrian Pacitan. Penelitian ini menguraikan bagaimana mekanisme penyaluran zakat produktif pada program ini, mustahik golongan apa yang menerima zakat produktif, dan akad apa yang digunakan dalam perjanjiannya.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang berlokasi di BAZNAS Kabupaten Pacitan. Penelitian ini menggunaka metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analitis, dengan menggunakan pendekatan normatif. Dalam teknik pengumpulan data, penulis menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian. Data-data yang diperoleh dianalisis menggunakan tiga alur kegiatan analisis yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teori yang digunakan penulis dalam penelitian adalah teori zakat produktif, pendayagunaan zakat, dan akad qarḍ al-ḥasan.
Hasil dari penelitian ditemukan bahwa mekanisme dalam penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kabupaten Pacitan dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu proses perencanaan, proses pelaksanaan, dan proses monitoring program. Dari ketiga tahapan tersebut, pelaksanaan pada proses monitoring program dirasa masih kurang maksimal dilakukan oleh pihak BAZNAS. Pada pemilihan mustahik, BAZNAS Pacitan menggolongkan penerima dana bantuan dalam kategori golongan miskin. Sedangkan dalam penggunaan akad qarḍ al-ḥasan adanya mustahik yang mengalami kredit macet akan diberikan toleransi dengan memperpanjang waktu pembayaran pinjaman.NIM.: 18103080034 Fena Wardatul Fitria2023-05-15T06:33:50Z2023-05-15T06:33:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58595This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/585952023-05-15T06:33:50ZPENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP KINERJA ZAKAT DI INDONESIAZakat is a worship that must be carried out for every Muslim who fulfills the requirements for people who give zakat. Factors that can affect the performance of zakat include GRDP, poverty, unemployment, and the ratio of the Muslim population. The purpose of this study was to determine the effect of GRDP, the ratio of the Muslim population, unemployment, poverty on the performance of zakat in Indonesia. The research method uses a quantitative approach with secondary data obtained from official websites, including the Central Bureau of Statistics (BPS) and the Center for Strategic Studies of the National Amil Zakat Agency (PUSKAS BAZNAS). The estimation method used is panel data regression with the Fixed Effect Model (FEM). The results of the study show that poverty and unemployment have a negative effect on the performance of zakat, thus indicating that the two have an opposite relationship. While the ratio of the Muslim population and GRDP has a positive effect on the performance of zakat, this shows that the two have a unidirectional relationship. That is, the variables of poverty, the ratio of the Muslim population, GRDP and unemployment can affect the performance of zakat in Indonesia.NIM.: 19108010059 Az-Dhifta Himmah Yasya2023-05-15T06:10:43Z2023-05-15T06:10:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58587This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/585872023-05-15T06:10:43ZEFEKTIVITAS PENGELOLAAN DANA ZAKAT BAZNAS DENGAN METODE ACR (STUDI KASUS DI BAZNAS KOTA YOGYAKARTA)Zakat must be managed institutionally in accordance with Islamic law, trustworthiness, usefulness, justice, legal certainty, integration, and accountability so that it can improve the effectiveness and efficiency of services in managing zakat. This study aims to determine the effectiveness and role of zakat fund development and the obstacles faced by BAZNAS in developing zakat funds in Yogyakarta City. This study uses a qualitative approach with the Allocation to Collection Ratio (ACR) analysis method. The results of the study show that the effectiveness value of the management and distribution of zakat funds by BAZNAS Yogyakarta City in 2019 was 96.64%, in 2020 was 96.48%, and in 2021 was 96.61%, therefore it can be said thNIM.: 18108030058 Febrian Rizky Hanafi2023-05-15T03:07:30Z2023-05-15T03:07:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58573This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/585732023-05-15T03:07:30ZIMPLEMENTASI MAQASID ASY-SYARI‘AH INDEX (MSI)
KONSEP ABDUL MAJID AN-NAJJAR PADA PENGELOLAAN ZAKAT
DI BAZNAS KABUPATEN POLEWALI MANDARZakat adalah bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim
dan merupakan rukun Islam yang ke-5. Zakat juga merupakan ibadah yang sangat penting
dan fundamental serta memiliki potensi untuk mensejahterakan rakyat. Di Indonesia
pemerintah membentuk Badan Amil Zakat yang merupakan lembaga yang berwenang
melakukan tugas pengelolaan zakat secara nasional dengan tujuan meningkatkan manfaat
zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.
Kajian ini berusaha menjawab pertanyaan pokok: Bagaimana praktek pengelolaan
zakat di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Polewali Mandar; dan
bagaimana pengelolaan zakat di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten
Polewali Mandar dalam persfektif Maqāṣid asy-Syari ‘ah Index (MSI) konsep Abdul Majid
an-Najjar?. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field researc)
yang bersifat deskriftif analisis dengan mengumpulkan dan menganalisis secara data secara
sistematis. Data diambil menggunakan metode wawancara langsung dengan informan
melalui observasi partisipan dan dokumentasi dengan beberapa pihak-pihak pengelolaan
zakat di BAZNAS Kabupaten Polewali Mandar. ‘
Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktk pengelolaan zakat di BAZNAS
Kabupaten Polewali Mandar sudah mengalami peningkatan efektifitas dengan
pembentukan perencanaan RKAT yang tersistematis untuk mempermudah dalam
pengumpulan zakat. Dalam pengumpulan zakat, BAZNAS Kabupaten Polewali Mandar
bekerjasama dengan lembaga pemerintah dan non pemerintah terutama PNS juga instansi
dan sekolahan pada tiap-tiap kecamatan untuk dijadikan sebagai donator tetap pada tiap
bulannya. Pendistribusian yang dilakukan oleh BAZNAS Kabupaten Polewali Mandar
sudah sesuai dengan yang telah diamanatkan dalam al-Qur’an yakni diberikan kepada 8
asnaf namun lebih diprioritaskan kepada fakir dan miskin. Dalam persfektif Maqāṣid asy-
Syari ‘ah Index (MSI) konsep Abdul an-Majid Najjar pengelolaan zakat di BAZNAS
Kabupaten Polewali Mandar dalam pendistribusiannya masih bersifat konsumtif dan belum
ada upaya yang dilakukan untuk mengarah kepada pendistribusian zakat secara produktif,
sehingga kebijakan yang ditempuh oleh BAZNAS Kabupaten Polewali Mandar dalam
pengelolaan zakat ini masih jauh dan belum memenuhi kriteria maqāṣid asy-Syari ‘ah.NIM.: 16380023 Desiana A.2023-05-12T08:19:03Z2023-05-12T08:19:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58564This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/585642023-05-12T08:19:03ZKOMUNIKASI ORGANISASI LEMBAGA AMIL ZAKAT DAARUT
TAUHIID PEDULI DALAM PENGUATAN ROHANI AMILThis research is based on the occurrence of several cases in a philanthropic
organization. including: misuse of community funds, abuse of amil duties, selling
databases to outsiders and so on. So that people still do not fully believe in paying
their zakat to an amil zakat institution. Therefore, the Amil Zakat Daarut Tauhiid
Cares Institute continues to improve the quality of amil as a human resource by
providing spiritual reinforcement. As for this thesis, it discusses why, how is the
planning and communication process of the Amil Zakat Daarut Tauhiid Care
Organization Organization in providing spiritual reinforcement to amil.
This research method uses a qualitative descriptive approach. In selecting
research subjects, researchers used a purposive sampling technique. As for the
subjects of the research, they included: Representatives of institutional managers,
Amil Representatives, Beneficiary Representatives (mustahik), Donor
Representatives, and Representatives of the surrounding community within the
Amil Zakat Daarut Tauhiid Cares Institution. In collecting data researchers used the
method of observation, interviews and documentation. The analysis uses Miles And
Humberman through four stages, namely data collection, data reduction, data
presentation and drawing conclusions.
The results of this study explain that first, the Organization of the Amil
Zakat DT Peduli Institution has a strong foundation, namely the value of Tauhiid
as the identity of the organization, Tauhiid becomes the foundation, goals and ideals
of the institution, and becomes a spiritual value for the extended family of DT
Peduli. Second, several programs that have been implemented from a plan include
the Mutaba'ah Yaumiyah report, the Al Hikam Study, the Ma'rifatullah Study, the
Santri Amil Forum Study and student work training In this case, it becomes a form
of strengthening the spirituality of amil. Third, organizational communication is
carried out using internal organizational communication, namely the process of
communication between superiors and subordinates, communication between
subordinates and superiors and communication between employees in an effort to
convey matters of strengthening spirituality and work coordination.NIM.: 21202011021 Neng Ayu Saadah2023-05-12T07:11:03Z2023-05-12T07:11:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58545This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/585452023-05-12T07:11:03ZSTRATEGI BRANDING BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) SLEMAN DALAM MENARIK MINAT MASYARAKAT TERHADAP GERAKAN CINTA ZAKAT MENYEJAHTERAKAN UMATPenelitian ini berlatar belakang dari adanya himbauan Presiden Jokowi berupa Gerakan Cinta Zakat secara nasional, agar minat masyarakat untuk berzakat mengalami peningkatan. Dalam hal ini BAZNAS Sleman telah merespon dengan mengimplementasikan berbagai program melalui strategi branding. Namun pada kenyataannya kesadaran masyarakat masih kurang untuk menyalurkan zakatnya ke lembaga BAZNAS Sleman.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian studi lapangan yang kemudian menghasilkan data deskriptif. Adapun metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kemudian pada uji keabsahan data yang dilakukan oleh peneliti, dengan triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan strategi branding BAZNAS Sleman berupa: 1) Sosialisasi kepada unit pengumpulan zakat. 2) Kampanye melalui implikasi gerakan cinta zakat, melalui media baliho atau spanduk. 3) Digital marketing melalui media sosial dan scan QRIS. Hasil dari analisis Porter’s Generic Competitive Strategies BAZNAS Sleman lebih cenderung pada strategi fokus, karena strategi fokus ini digunakan untuk membangun keunggulan kompetitif.NIM.: 19102040080 Arifiastuti Karimah Nurfitriana2023-05-12T06:45:02Z2023-05-12T06:45:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58533This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/585332023-05-12T06:45:02ZSEJAHTERAKAN UMAT MELALUI PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH BADAN AMIL ZAKAT (STUDI UPAYA BAZNAS KOTA YOGYAKARTA)Zakat sebagai salah satu konsep dalam mewujudkan kesejahteraan umat saat ini menjadi perspektif baru. Hal ini menarik terlepas dari bahwa potensi zakat di Indonesia cukup besar. Hanya saja, hingga sejauh ini model pengelolaan zakat dalam mewujudkan kesejahteraan umat masih bersifat konsumtif. Oleh karena itu, perlu sekali adanya studi yang mengkaji baik dalam bentuk kiat-kiat atau eksplorasikan secara eksplisit. Berdasar pada hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasikan upaya dan menganalisis hasil dari program pemberdayaan ekonomi produktif oleh BAZNAS Kota Yogyakarta dalam mewujudkan kesejahteraan mustahik (umat).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Penentuan informan menggunakan teknik cluster dengan dipadukan random atau berdasarkan kriteria. Supaya akurat dan terjamin validitasnya, penelitian ini memakai dua triangulasi data, yakni triangulasi sumber dan metode. Untuk analisis data, peneliti menggunakan empat tahapan; pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, verifikasi dan penegasan kesimpulan.
Temuan lapangan menunjukkan bahwa BAZNAS Kota Yogyakarta melakukan beberapa upaya atau tahapan, misalnya studi tiru sebagai tolok ukur atau landasan dalam menentukan program. Memberikan kebebasan mustahik untuk menentukan jenis wirausahanya. Membentuk karakter mandiri mustahik melalui pengembangan kapasitas semasa pembinaan, hingga dengan membentuk mindset mustahik supaya semangat berzakat, infaq dan sedekah. Temuan tersebut menuntun pada paradigma baru dalam upaya mensejahterakan umat. Dapat dikatakan lembaga amil zakat secara umum memiliki peran yang penting. Sayangnya, hal ini masih kurang diketahui oleh khalayak umum. Oleh karena itu, penelitian ini menganjurkan untuk perlu adanya branding, pengelolaan laporan, sosial media dan pembuatan konten yang disajikan edukatif dan kreatif.NIM.: 19102030071 Choirul Muna2023-05-12T06:35:10Z2023-05-12T06:35:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58526This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/585262023-05-12T06:35:10ZEFEKTIVITAS PENYALURAN DANA ZAKAT MELALUI PROGRAM GARUT MAKMUR DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KABUPATEN GARUTWith the establishment of the Amil Zakat Agency (BAZNAS), it is hoped that it will make it easier for muzzaki to distribute zakat funds. Through the Garut Regency BAZNAS program which is oriented towards empowerment, one of which is community empowerment through the Garut Makmur program. This can provide more information related to the potential of zakat and how zakat can play a role in alleviating poverty. The effectiveness of Zakat distribution at the Garut Regency Baznas deserves to be studied considering the funds distributed to the poor in cash, where the distribution of funds in cash is considered less effective if given directly to the poor. Therefore, to find out more deeply about the practice of managing the distribution of zakat at BAZNAS Garut Regency, the authors raise this problem in a thesis entitled "Effectiveness of Distribution of Zakat Funds Through the Gart Makmur Program at the National Amil Zakat Agency (BAZNAS) Garut Regency".
This type of research is field research using an Islamic law approach. While the method of data analysis using analysis descriptions, and data collection methods used are interviews, observation, and documentation.
This study found that the management of zakat funds at BAZNAS Garut Regency was very effective with a percentage above 90%. The management and distribution of zakat funds in improving the welfare of the people of Garrut Regency which are given to pure mustahik are intended for mustahik and BAZNAS does not take any advantage, this can be proven by the statements of informants who have been interviewed by the authors. The distribution of zakat funds to mustahik uses a grant contract which is directly given to mustahik directly.NIM.: 18103080011 Widi Maulana Sidiq2023-05-11T02:29:01Z2023-05-11T02:29:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58484This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/584842023-05-11T02:29:01ZPERSEPSI APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) TERHADAP PROGRAM PENYALURAN ZAKAT OLEH BAZNAS KOTA YOGYAKARTA (STUDI PADA KANTOR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA YOGYAKARTA)Surat Keputusan Ketua Baznas Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pedoman Pengelolaan Unit Pengumpul Zakat Badan Amil Zakat Nasional dituliskan di dalamnya bahwasanya dana yang terkumpul di suatu UPZ akan didistribusikan sebesar 70% di lingkungan UPZ tersebut. Dalam hal ini 70% bukan jumlah yang sedikit untuk Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta yang menjadi donatur zakat terbanyak di BAZNAS Kota Yogyakarta.
Penelitian ini berusaha menjawab rumusan masalah: Bagaimana persepsi ASN Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta terhadap program penyaluran zakat oleh baznas kota Yogyakarta? dan bagaimana fungsi zakat menurut ASN Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta? Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan bersifat deskriptif kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi. Teori yang digunakan adalah teori persepsi dan teori fungsi zakat. Adapun teknik pengumpulan datanya dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah Miles dan Huberman yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan persepsi ASN terhadap program penyaluran zakat di lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta menunjukkan persepsi baik dan tepat sasaran. Hal ini dikarenakan ASN mengamati dan melihat langsung penyaluran zakat yang ada di kantor tersebut. Penyaluran zakatnya sudah baik dan sesuai dengan hukum Islam, yaitu disalurkan kepada delapan golongan yang ada dalam Al-Qur'an surah At-Taubah ayat 60. Pegawai non PNS adalah golongan yang mendapatkan efek penyaluran zakat di lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta. Golongan ini dapat dikategorikan sebagai golongan miskin dalam Al-Qur'an surah At-Taubah ayat 60 karena miskin adalah golongan yang mempunyai pekerjaan akan tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Fungsi zakat menurut ASN Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dapat dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu untuk menyucikan harta, menunaikan kewajiban, dan untuk kemaslahatan umat. Fungsi zakat bukan hanya untuk mustahik akan tetapi zakat juga memiliki banyak fungsi untuk muzakki. Zakat memiliki nilai ibadah bagi muzakki dan menjadi sumber finansial untuk umat Islam. Fungsi zakat menyucikan harta dan menunaikan kewajiban adalah fungsi untuk muzakki. Sedangkan fungsi untuk kemaslahatan umat adalah fungsi untuk mustahik dan masyarakat pada umumnya. Dalam Al-Qur'an surah Az-Zariyat ayat 19 juga dijelaskan bahwasanya harta yang diberikan Allah bukan milik orang kaya akan tetapi terdapat hak orang miskin di dalamnya.NIM.: 18103080028 Ida matussilmi2023-05-11T02:14:20Z2023-05-11T02:14:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58482This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/584822023-05-11T02:14:20ZPELAKSANAAN KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT MAL DI MASYARAKAT MINORITAS MUSLIM SUKU TENGGERAccording to the Head of Pandansari Village, Sumber Sub-District, there are around 200 Tengger people with family cards who are able and able to pay zakat mal, but in reality there are only about 45 people who pay zakat mal collected at the mosque and the rest cannot be ascertained whether they paid zakat mal or not paying zakat mal obligations. Public awareness in paying zakat mal in the Tengger Tribe has not been fully implemented because Tengger is currently not accommodated in various socio-religious and political organizations in literacy regarding the obligation to pay zakat mal for those who can afford it so that there are people who are able but do not fulfill this obligation. Of the 45 people who pay zakat, there are various types of procedures for paying zakat according to the Tengger people's version. The procedure for paying zakat for the Tengger Tribe gives the impression that the handling of the level of understanding of tithe in Probolinggo district, especially the Tengger Tribe in Sumber District, has not been maximized so that harmony has not been realized between understanding and implementation and distribution of zakat mal in accordance with fiqh guidance and law No. 23 of the year 2011. The problem in this research is how the people of the Tengger Tribe carry out their zakat mal obligations. what efforts can be made so that the people of the Tengger Tribe understand the obligation to pay zakat mal and what are the normative juridical views in the implementation of zakat mal in the Tengger Tribe community.
The type of research used in this thesis is field research, which is basically a method to find out the specifics and realities of the tenggerese zakat mal implementation. The approach method used is a normative and juridical approach. The normative approach is used to find out the maslahah review, then the author also uses a juridical research approach, which uses positive law as a tool to analyze a problem, the law used is Law Number 23 of 2011 concerning zakat.
The results of the study concluded that the procedures for implementing zakat malls of the Tengger Tribe based on the perspective of maslahah are included in the category of maslahah mursalah and juridically if people want to distribute their zakat to the zakat committee then the institution must have prior permission from the authorities or in words other mosques in the Tengger Tribe area should be registered as UPZ as an extension of BAZNAS.NIM.: 20203011070 Rohalina S.E2023-04-18T05:29:28Z2023-04-18T05:29:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58101This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/581012023-04-18T05:29:28ZPENGARUH PENGETAHUAN ZAKAT DAN PERSEPSI WAJIB PAJAK
TENTANG ZAKAT SEBAGAI PENGURANG PENGHASILAN BRUTO
TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK MUSLIM
(STUDI KASUS DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA
KABUPATEN SLEMAN)Penelitian ini termasuk kategori penelitian lapangan (Field Research),
dengan fokus penelitian di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kabupaten
Sleman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan wajib pajak muslim
dalam melaporkan pajaknya, yang dilihat dari pengetahuan zakat, persepsi tentang
zakat sebagai pengurang penghasilan bruto, hukum zakat dan pajak dan layanan
pajak. Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis
regresi berganda dengan terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan dari keempat faktor
tersebut hanya persepsi tentang zakat sebagai pengurang penghasilan bruto dan
hukum zakat dan pajak yang dapat berpengaruh secara signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak muslim dalam melaporkan pajaknya. Sedangkan faktor
pengetahuan zakat dan layanan pajak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak muslim dalam melaporkan pajaknya. Pengaruh
pengetahuan zakat terhadap kepatuhan wajib pajak muslim dalam melaporkan
pajaknya diperoleh thitung sebesar -0,664 dengan p value 0,508. Karena nilai p
value 0,508 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ditolak. Pengaruh
persepsi tentang zakat sebagai pengurang penghasilan bruto terhadap kepatuhan
wajib pajak muslim dalam melaporkan pajaknya diperoleh thitung sebesar 2,251
dengan nilai p value 0,027. Karena nilai p value ,027 < dari 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis diterima. Pengaruh hukum zakat dan pajak terhadap
kepatuhan wajib pajak muslim dalam melaporkan pajaknya diperoleh thitung
sebesar 3,110 dengan p value 0,002. Karena nilai p value 0,002 < dari 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima. Pengaruh layanan pajak terhadap
kepatuhan wajib pajak muslim dalam melaporkan pajaknya diperoleh thitung
sebesar 0,461 dengan p value 0,646. Karena nilai p value 0,646 > dari 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa hipotesis ditolak. Berdasarkan hasil uji determinasi
besarnya nilai Adjusted R Square pada penelitian ini adalah sebesar 0,327. Hal ini
menunjukkan 32,7% variasi kepatuhan wajib pajak muslim dapat dijelaskan oleh
variasi dari empat variabel yang berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak
muslim yaitu pengetahuan zakat, persepsi tentang zakat sebagai pengurang
penghasilan bruto, hukum zakat dan pajak dan layanan pajak. Sisanya 67,3%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan.NIM.: 07390081 Rudi Ajiansah2023-04-18T05:26:03Z2023-04-18T05:26:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58100This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/581002023-04-18T05:26:03ZEFEKTIFITAS PEMBERDAYAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM
MEMPENGARUHI TINGKAT PENGHASILAN MUSTAHIK DI LAZIS
SYUHADA YOGYAKARTAZakat sebagai salah satu pilar (rukun) Islam, merupakan instrumen
strategis dari sistem perekonomian Islam yang dapat memberikan kontribusi besar
terhadap penanganan problem kemiskinan serta problem sosial lainnya, karena
zakat dalam pandangan Islam merupakan “hak fakir miskin yang tersimpan dalam
kekayaan orang kaya’. Sebagai sebuah kewajiban, maka zakat merupakan
kewajiban minimal dari harta seorang muslim, istilah lainnya adalah“zakat adalah
batas kekikiran seorang muslim”. Zakat merupakan suatu sistem yang belum
pernah ada pada agama selain Islam juga dalam peraturan-peraturan manusia.
Zakat mencakup sistem keuangan, ekonomi, sosial, politik, moral dan agama
sekaligus. Zakat adalah sistem keuangan dan ekonomi karena merupakan pajak
harta yang ditentukan sebagai sistem sosial karena berusaha menyelamatkan
masyarakat dari berbegai kelemahan.
Dari gambaran di atas, penyusun melakukan penelitian di LAZIS Syuhada
dengan jumlah responden 23 orang. Dengan data yang sedemikian itu penyusun
akan meneliti apakah zakat benar-benar dapat meningkatkan pendapatan para
mustahik zakat atau tidak. Disini penyusun akan mengunakan uji beda dan analisis
regresi linier berganda dimana pendapatan awal sebagai variabel dependen
sedangkan jumlah dana bantuan zakat dan infaq sebagai variabel independen.
Hasil pengujiannya adalah sebagai berikut bahwa modal rata-rata mustahik
sebelum dan sesudah mendapatkan bantuan modal usaha dari LAZIS Syuhada
adalah sebesar 3.26E5 menjadi 8.83E5, keuntungan rata-rata mustahik sebelum
menerima dana bantuan adalah sebesar 2.51E5 dan setelah mendapatkan bantuan
dari LAZIS syuhada adalah sebesar 4.23E5 maka terdapat selisih sebesar 0,43E5
dengan deviasi standar 1.969E5, pendapatan rata-rata mustahik sebelum
mendapatkan modal adalah sebesar 5.77E5 sedangkan sesudahnya sebesar
1.35E6, maka dari sini dapat diketahui selisihnya yaitu 7.73E5 dengan standar
deviasi sebesar 9.189E5. untuk regresi linier berganda sebagai berikut F hitung =
41.009 dengan nilai sig. sebesar 0,000, Ftabel sebesar 3.492828. Dengan
kondisi dimana nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel dan nilai signifikan kurang
dari 0,05, kesimpulannya ada pengaruh signifikan secara statistik antara modal
zakat, infaq terhadap pendapatan awal. hasil perhitungan uji determinasi yang
tampak pada tabel di atas, besarnya koefisien determinasi atau adjusted R2 adalah
0,651 hal ini berarti 65,1% variabel return saham dapat dijelaskan oleh
kedua variabel independen yang terdiri dana bantuan zakat dan infaq mustahik,
Persamaan regresinya adalah Y = 2.653E5 + 0,562 X1 + 0,031 X2.
Dari penelitian dan pengujian dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang
signifikan antara sebelum mendapatkan bantuan dana zakat dengan setelah
mendapatkan bantuan dana zakat. Sedangkan uji regresi linier berganda
menunjukkan hasil bahwa dana bantuan zakat dan infaq terbukti berpengaruh
secara simultan atau bersama-sama secara signifikan berpengaruh terhadap
pendapatan awal. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bantuan dana zakat dari
LAZIS Syuhada dapat meningkatkan pendapatan mustahik.NIM.: 07390063 Rohadi Itok Haryono DS2023-04-17T07:34:05Z2023-04-17T07:34:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58066This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/580662023-04-17T07:34:05ZPENGARUH PENDISTRIBUSIAN ZAKAT PRODUKTIF TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MUSTAHIK BERDASARKAN ANALISIS MODEL CENTER OF ISLAMIC BUSINESS AND ECONOMIC STUDIES (CIBEST)
(STUDI KASUS: LAZISNU DIY)In Indonesia, poverty is still a crucial and unavoidable problem, especially in the province of the Special Region of Yogyakarta. Poverty that occurs in D.I Yogyakarta continues to increase every year. Therefore there is a need for a solution that can reduce the high poverty rate. As a country with a Muslim majority population, zakat has enormous potential in this regard. This research was conducted to measure how effective the zakat funds that have been distributed to mustahik from LAZISNU DIY on their level of welfare by using the Center of Islamic Business and Economic Studies (CIBEST) research method. The results of the study show that the zakat funds that have been distributed have an influence on the material and spiritual values of mustahik.NIM.: 19108030045 Vergina Larasati2023-04-17T07:06:34Z2023-04-17T07:06:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58064This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/580642023-04-17T07:06:34ZOPTIMALISASI MANAJEMEN DAN AKUNTABILITAS ZAKAT
(Studi Pada Badan Amil Zakat Nasional Kab. Grobogan Jawa Tengah)This study aims to describe the management of zakat from the point of view of optimizing the management and accountability of zakat. The object of this research is the National Amil Zakat Agency (BAZNAS) of Grobogan Regency with informants from Zakat and Waqf Organizers of the Department of Religion of Grobogan Regency, BAZNAS of Grobogan Regency, muzaki, and mustahik who live in Grobogan Regency. This study uses a qualitative approach. Data collection techniques through interviews, observation, and documentation. The research data is more concerned with the interpretation of the data found in the field. The results of this study indicate that the BAZNAS of Grobogan Regency has fulfilled the elements in optimizing the management and accountability of zakat. However, zakat management at BAZNAS is not yet optimal, especially covering planning, organizing, implementing, and supervising the collection, distribution, and utilization of zakat. In addition, BAZNAS zakat accountability is not optimal in terms of performance accountability and financial accountability. Three factors support the optimization of BAZNAS zakat management and accountability, namely effective institutional socialization and coordination, good coordination with other zakat management institutions, and strengthening human resources through the addition and training of institutional capacity. Three factors inhibiting the optimization of BAZNAS zakat management and accountability, namely performance and administrative SOPs that are not yet functional, human resources in the field and IT are inadequate, and zakat collection has not been fully supported by Regional Regulations.NIM.: 18108030067 Viliana Nanda Ilahi2023-04-17T02:16:24Z2023-04-17T02:16:24Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58025This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/580252023-04-17T02:16:24ZPENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, JENIS USAHA DAN MODAL YANG DISALURKAN TERHADAP PENDAPATAN MUSTAḤIK DALAM PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF (STUDI KASUS PADA DOMPET PEDULI UMAT DAARUT-TAUHIID YOGYAKARTA PADA TAHUN 2008-2010)Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun variabel dependen yang digunakan
adalah pendapatan Mustaḥik, sedangkan variabel independen yang digunakan
adalah, tingkat pendidikan, jenis usaha dan total pemberian zakat/pembiayaan
produktif kepada Mustaḥik. Dalam penelitian ini pembahasan akan dibahas
bagaimana pengaruh jumlah dana zakat yang disalurkan untuk kegiatan produktif
di Dompet Peduli Umat Daarutt-Tauhiid Yogyakarta terhadap pendapatan
mustaḥik pada periode 2008 sampai dengan 2010. Penelitian ini menggunakan
data primer dan sekunder, data primernya berupa data yang diperoleh melalui
wawancara dan data sekunder didapatkan melalui berbagai sumber tidak
langsung. Objek dari penelitian ini adalah DPU-DT Yogyakarta. Metode
pengolahan data pada penelitian ini menggunakan SPSS dengan pengujian
analisis berupa variabel Dummy kemudian pengujian regresi. Metode analisis
yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi berganda dengan
terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik. Untuk mengetahui pengaruh secara
simultan digunakan uji F dan untuk mengetahui pengaruh secara parsial
digunakan uji t.
Hasil penelitian ini menunujukkan bahwa secara simultan. Dan secara
parsial menyimpulkan bahwa variabel yang berpengaruh positif signifikan adalah
jumlah modal yang disalurkan dengan sig. t sebesar 0.000 < 0.05. Sedangkan
tingkat pendidikan mustaḥik dengan sig. t sebesar 0.073>0.05 tidak berpengaruh
terhadap pendapatan mustaḥik. Variabel jenis usaha dengan sig. t sebesar 0.727 >
0.05 juga tidak berpengaruh terhadap pendapatan mustaḥik.
Berdasarkan hasil uji determinasi besarnya nilai Adjusted R Square adalah
0.207 hal ini berarti 20.7% variasi tingkat pendapatan mustaḥik dapat dijelaskan
oleh variasi dari tiga variabel yang berpengaruh terhadap tingkat pendapatan
mustaḥik. Sedangkan sisanya (100% - 20.7% = 79.3%) dijelaskan oleh variabel
lain yang tidak dimasukkan dalam model persamaan regresi.NIM.: 06390047 Shofwatul Choir2023-04-12T03:01:29Z2023-04-12T03:01:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57919This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/579192023-04-12T03:01:29ZPENGARUH TINGKAT KEMISKINAN, PENGANGGURAN, ZAKAT, PENGELUARAN PEMERINTAH, TERHADAP ISLAMIC HUMAN DEVELOPMENT INDEX (I-HDI)Pembangunan manusia yang diusulkan oleh United Nation Development Programme perlu dilakukan evaluasi jika ingin dijadikan sebagai indikator pembangunan manusia di negara yang mayoritas beragama Islam, seperti Indonesia. Islamic human development index (I-HDI) merupakan alternatif pengukuran indeks pembangunan manusia yang paling relevan karena berdasarkan perspektif agama dan etika pembangunan sosial ekonomi. I-HDI menggunakan dimensi maqashid syariah yang terdiri dari agama (din), jiwa (nafs), akal (aql), keluarga (nasl), dan harta (mal). I-HDI sebagai acuan dasar, peneliti mencoba untuk mengkaji faktor-faktor penentunya, seperi tingkat kemiskinan, pengangguran, zakat, dan pengeluaran pemerintah. Model estimasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah generalized method of moments (GMM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan angka kemiskinan dan pengangguran dapat memberikan hasil positif bagi indeks pembangunan manusia Islam di Indonesia. Selain itu, pendistribusian zakat yang dilakukan oleh lembaga zakat dapat memberdayakan masyarakat dari sektor pendidikan, kesehatan, dan juga ekonomi. Pengeluaran pemerintah pada bidang pemberdayaan masyarakat juga menunjukkan pengaruh signifikan terhadap indeks pembangunan manusia Islam di Indonesia.NIM.: 20208012028 Muhammad As’ad Hatba2023-03-28T07:00:59Z2023-03-28T07:00:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57434This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/574342023-03-28T07:00:59ZPENGARUH PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KESEJAHTERAAN MUSTAHIK DENGAN PERTUMBUHAN USAHA MIKRO SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI KASUS PADA BAZNAS DIY, LAZISMU DIY DAN LAZISNU DIY)This study aims to analyze the effect of productive zakat and information technology on the welfare of mustahik through the growth of micro-enterprises at BAZNAS DIY, LAZISMU DIY and LAZISNU DIY. This research uses quantitative analysis with a sample of 39 samples. The data analysis technique used is Structural Equation Modeling and Partial Least Square (SEM-PLS) with the help of the Smart-PLS 3.0 application analysis tool. The results of this study indicate that productive zakat and information technology have a significant positive effect on micro business growth, productive zakat has no effect on mustahik welfare, micro business growth has a significant positive effect on mustahik welfare, productive zakat and information technology have a significant positive effect on mustahik welfare through business growth micro.NIM.: 20208012034 Siti Ena Aisyah Simbolon2023-03-27T05:11:25Z2023-03-27T05:11:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57379This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/573792023-03-27T05:11:25ZANALISIS EFISIENSI KINERJA PENYALURAN BAZNAS DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
(Studi Kasus BAZNAS Kabupaten Kotabaru dan Kota Banjarmasin)In the pillars of Islam, zakat is in the midst of being a balancer in human life. With the existence of zakat which is one of the instrumental in alleviating poverty, it makes the influence in the pattern of the community's economy that can be developed. In its development, it is necessary to have institutions engaged in the field of collection and distribution. Of course, every distribution and collection must have transparency and benchmarks for the performance of an institution. This study aims to measure the distribution performance of the National Amil Zakat Agency in Kotabaru District and Banjarmasin City for the 2019-2021 period. BAZNAS performance efficiency measurement is carried out to determine the extent to which BAZNAS can maximize collection and distribution. Furthermore, the distribution is again measured whether the distribution has reached efficiency. The method used is Data Envelopment Analysis (DEA). Based on the results of the method used, it was found that in terms of efficiency the performance of BAZNAS Kotabaru district in 2019 and 2021 has achieved efficiency. In 2020 there is inefficiency with a score of 96%. Meanwhile, for the analysis of the efficiency of the Banjarmasin City BAZNAS, there was an inefficiency in 2019 with a score of 70% and in 2020 to 2021 it has reached maximum efficiency. On average, the efficiency level of BAZNAS for Kotabaru Regency is greater than BAZNAS for Banjarmasin City. However, the difference in the amount of receipts and distribution that can create a much different level of inefficiency.NIM.: 18108010045 Kurnia Putra Zaka2023-03-17T02:54:49Z2023-03-24T07:29:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57246This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/572462023-03-17T02:54:49ZPhilanthropic zakat for the disadvantaged Recipient perspective from IndonesiaRumah Zakat, a charitable institution, is a proactive provider of charity, enabling
sustainable progress in the lives of needy recipients. This study focused on three
forms of philanthropic zakat assistance: economic empowerment, health care, and
tuition-free education. There were 21 participants—seven from each respective cluster.
Interviewers were employed to elicit participants’ perspectives. Major findings
showed economic empowerment recipients were the poor affected by the earthquake
and the monetary crisis. Zakat helped them re-open their businesses. As they
grew, most felt satisfied and employed jobless individuals. Recipients of health care
with elementary education had a five-year grant of free health care and health education.
Although the service lowered their expenses, some needed extra help with
food. Participants benefitting from either program reported positive impacts on their
income, health, and social lives. Most participants in the tuition-free education were
satisfied with their children's schooling, the extracurricular options, and the chances
for parental involvement in the social engagement. Some stated the charitable
schools emphasized moral education over science; thus, they were concerned about
sufficient preparation for future competitive educational levels. Recipients would
benefit from the charities if three programs were altogether offered. This study suggests
the integrative community development programs should be reviewed for better
services.- Zulkipli Lessy- Margaret Adamek- Khadija Khaja2023-03-16T02:19:07Z2023-03-16T02:19:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57191This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/571912023-03-16T02:19:07ZPENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2021Penelitian ini dilatar belakangi oleh fenomena kemiskinan di Indonesia khususnya dengan adanya peningkatan kemiskinan di Kabupaten Magelang. Namun dari setiap permasalahan yang terjadi aka nada solusi, salah satunya dengan zakat. Seperti yang dilakukan oleh BAZNAS Kabupaten Magelang dengan pengadaan program-program yang mendukung pengoptimalan dalam pengelolaan zakat. Hal ini juga selaras dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011, dana zakat dikelola dari perencanaan, pelaksanaan, pengontrolan dan pelaporan dalam aktivitas pengumpulan dana zakat, pendistribusian dan pendayagunaan zakat. Sesuai dengan pasal 3 Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 peningkatan manfaat zakat guna membantu dalam mensejahterakan kehidupan masyarakat. Melihat besar adanya potensi dan peluang kesempatan dalam mengumpulkan dana zakat tentu menjadi persoalan dalam pengelolaan yang tepat dan berdayaguna serta professional sehingga manfaat zakat dapat dirasakan bagi mustahik untuk mampu berdikari dan hidup sejahtera. Hal ini juga selaras dengan adanya program SDGs pada poin keempat yakni penanggualangan kemiskinan.
Penelitian ini mengguakan penelitian kualitatif deskriptuf. Data diambil melalui observasi, dokumentasi dan juga wawancara dengan berbagai narasumber seperti pimpinan dan juga staf yang bertugas di BAZNAS Kabupaten Magelang serta penyuluh kecamatan yang dalam hal ini membantu amil yang ada di BAZNAS dan mustahik sebagai penerima zakat produktif.
Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa pengelolaan zakat produktif pada BAZNAS Kabupaten Magelang pada tahun 2021 sudah berjalan dengan baik, contohnya mealui program berdayaguna seperti lansia produktif dan juga tukang batu. Pada prosesnya, pengelolaan zakat produktif menerapkan beberapa fungsi manajemen sehingga dana zakat dapat tersalurkan secara merata. Para mustahik merasakan manfaatnya dan terbantu dengan adanya program tersebut.NIM.: 18102040055 Nahla Qudsiy El Ahmady2023-03-08T06:43:29Z2023-03-08T06:43:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57005This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/570052023-03-08T06:43:29ZZAKAT HEWAN TERNAK KHULATA’ MENURUT PENDAPAT IMAM MALIK DAN IMAM ASY-SYAFI’IDalam zakat hewan ternak, kepemilikan secara bersama disebut dengan khulata’ (percampuran). Kepemilikan hewan ternak khulaṭā’ sama seperti kepemilikan satu orang, meskipun di dalamnya lebih dari satu orang. Kerja sama khulata’ juga berpengaruh terhadap kewajiban zakat. Orang-orang yang bekerja sama khulaṭā’ membayar zakatnya secara bersama-sama apabila telah mencapai nisab (batas minimum pengeluaran zakat) dan telah melewati haul (setahun). Terdapat perbedaan pendapat antara Imām Mālik dan Imam asy-Syafi’i mengenai pengeluaran zakat hewan ternak khulata’. Imam Malik mengatakan bahwa peternak khulaṭa’ wajib mengeluarkan zakat khulata’ jika para pihaknya telah mencapai nisab. Jika tidak demikian, maka kewajiban zakat hanya berlaku bagi peternak yang hewan ternaknya telah mencapai nisab saja. Sedangkan menurut Imam asy-Syafi’i, pengeluaran zakat secara khulaṭā’ bisa dilakukan jika jumlah hewan pencampuran tersebut telah mencapai nisab, meskipun para pihaknya belum memenuhi nisab. Imam Malik dan Imam asy-Syafi’i menggunakan nas yang sama dalam mengistinbatkan hukum terkait zakat hewan ternak khulata’, namun berbeda dalam memahaminya. Untuk mengetahui perbedaan pendapat di antara keduanya, penelitian ini hendak mengkaji mengapa terjadi perbedaan pendapat terkait pemahaman dan praktik mengenai zakat hewan ternak khulata’?, dan metode apa yang digunakan Imam Malik dan Imam asy-Syafi’i dalam mengistinbatkan hukum terkait zakat hewan ternak khulata’.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yaitu penelitian yang data-datanya didasarkan pada sumber-sumber kepustakaan melalui kitab-kitab dan buku-buku yang mempunyai relevansi mengenai zakat hewan ternak khulaṭā’. Adapun sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini bersumber pada kitab al-Mudawwanah al-Kubra dan kitab al-Muwaṭṭā’ karya Imam Malik serta kitab al-Umm dan kitab Musnad al-Imām asy-Syafi’i karya Imam asy-Syafi’i, sedangkan data sekunder yang digunakan bersumber pada kitab al-Muhazzab min al-Fiqh al-Maliki karya Imam Sukhal, al-Majmu’ Syarah al-Muhazzab karya Imam an-Nawawi dan al-Fiqh al-Islāmi wa Adillatuh karya Wahbah az-Zuḥailī dan buku-buku maupun tulisan-tulisan yang berkaitan dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif-analitis-komparatif dengan pendekatan uṣul fiqh, yakni mengetahui metode istinbat hukum Imām Mālik dan Imām asy-Syāfi’i tentang zakat hewan ternak khulaṭā’, kemudian menganalisis pendapat untuk mengetahui persamaan dan perbedaan pendapat keduanya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori istinbat hukum, yaitu untuk mengetahui dasar hukum yang digunakan keduanya dan teori perbedaan memahami dan menafsirkan nas (al-ikhtilāf fī fahm an-naṣṣ wa tafsīrih), yaitu untuk mengetahui perbedaan pendapat di antara keduannya dalam memahami dan menafsirkan suatu nas.
Hasil dari penelitian ini Imām Mālik dan Imām asy-Syāfi’i menggunakan penalaran bayānī dalam mengistinbatkan hukum yang bersumber dari satu nas hadis yang sama. Meskipun keduanya menggunakan nas yang sama, namun berbeda dalam memahami nas tersebut. Pada dasarnya, kepemilikan hewan ternak
khulaṭa’ sama seperti kepemilikan satu orang dan pengeluaran zakat khulaṭā’ dilakukan secara bersama. Menurut Imām Mālik, zakat secara bersama berlaku jika kepemilikan hewan masing-masing orang yang bekerja sama telah mencapai nisab dan orang yang hewannya telah mencapai nisab yang wajib membayar zakat. Sedangkan menurut Imām asy-Syafi’i, zakat secara bersama berlaku jika total keseluruhan hewan yang dicampurkan telah mencapai nisab, meskipun kepemilikan hewan dari para pihak yang bekerja sama belum mencapai nisab.NIM.: 16360008 Akhmad Syauqi Aula Tsani2023-03-06T04:26:03Z2023-03-06T04:26:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56922This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/569222023-03-06T04:26:03ZPENGARUH PENGGUNAAN DIGITAL PAYMENT TERHADAP INTENSI UNTUK MEMBAYAR ZAKAT MELALUI INSTITUSI ZAKAT DENGAN ATTITUDE SEBAGAI VARIABEL MEDIATOR OLEH MUZAKI DI YOGYAKARTAThis study aims to determine the acceptance and use of digital payment of zakat with the UTAUT model in increasing the intention to pay zakat through zakat institutions with attitudes as a mediator variable. This research was conducted online with a purposive side. This research involved 150 muzaki respondents in Yogyakarta. The results of the collected data were processed using the SmartPLS application version 3.2.9. This study succeeded in finding that only the Social Influence variable had a significant positive relationship in a direct relationship. After mediating with Attitude, the results show that the variables Performance expectancy, Facilitating Conditions and Social Influence have a significant positive effect. This shows the importance of a positive attitude variable towards zakat institutions which will increase muzaki's intention to pay zakat through zakat institutions.NIM.: 19108030054 Neni Febriastuti2023-03-06T03:34:26Z2023-03-06T03:34:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56916This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/569162023-03-06T03:34:26ZIMPLEMENTASI REGULASI PENGELOLAAN ZAKAT
TERHADAP PRAKTIK PENDAYAGUNAAN ZAKAT
PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL BATAMZakat is the main element in creating a balanced distribution of assets and a balance of individual responsibilities to society. Zakat as one of the answers to economic problems, it is appropriate for the government and the community to participate in the management of every zakat fund distributed. BAZNAS Batam has a goal to improve the economy, of course it must comply with Islamic provisions and applicable laws and regulations. Therefore, the program held by BAZNAS needs to be seen in terms of shari'ah maqasid and applicable laws and regulations, in order to avoid unexpected things.
This research is a field research located in BAZNAS Batam. This research is a field research (field research). The study used a juridical normative approach. Then this normative juridical approach is associated with the regulation of zakat management, as an analytical tool for the zakat utilization practice of BAZNAS Batam. The data collection techniques used are interviews, observation and data analysis. The data were analyzed using three flow analysis activities that run simultaneously and interactively, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions.
The results of this study indicate that there are several main programs run by BAZNAS Batam, namely the Batam Smart, Healthy Batam, Batam Taqwa, Batam Makmur and Batam Peduli programs. The reporting program is good and in accordance with existing regulations. The regulation of zakat on the performance of zakat amil at BAZNAS Batam is in accordance with Law (UU) Number 23 of 2011 concerning Management of Zakat, Government Regulation (PP) Number 14 of 2014 concerning Management of Zakat, Regulation of the Minister of Religion (PMA) Number 31 of 2019 and PERBAZNAS Number 3 2018 concerning Distribution, and Utilization.NIM.: 18103080013 Elsa Vera Liana2023-03-02T04:44:21Z2023-05-10T07:21:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56821This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/568212023-03-02T04:44:21ZTINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM ISLAM TERHADAP PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH (ZIS) UNIT PENGUMPUL ZAKAT (UPZ) MASJID DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2022Zakat management activities cannot be separated from the role of the Nasional Zakat Agency and the Zakat Collection Unit (UPZ). Management of Zakat which has the potential for the welfare of the people must be supported by human resources who are trustworthy and responsible, accompanied by management rules and an orderly mechanism. In 2016, the National Amil Zakat Agency issued BAZNAS Regulation Number 2 of 2016 concerning the Formation and work procedures of the Zakat Collector Unit. One of the duties and functions is to be responsible for carrying out and assisting BAZNAS activities both in terms of collecting muzakki data, mustahik data collection, and then reporting it to BAZNAS. The implementation of the BAZNAS regulations has not been implemented optimally because there are still UPZ who are reluctant to deposit zakat to BAZNAS. Transparency and trustworthiness from the management are very important in implementing it properly and systematically in the management of zakat so that the results of zakat can be optimally optimized.
This study aims to find out two things, namely: First, how is the working mechanism of the collection and management of zakat, infaq and alms (ZIS) by the Zakat Management Unit in Palembang City. second, what are the factors that influence BAZNAS Regulation Article 35 Number 02 of 2016 concerning the establishment and work procedures of zakat collection units that have not been realized. This type of research is field research which is qualitative descriptive with a sociological normative research approach. The primary data is data obtained through observation, interviews and documentation. The secondary data is various literature that is relevant to this research.
The results of this study were that of the 18 (eighteen) UPZ mosques studied, it was found that only 1 (one) mosque UPZ made deposits and reports regulated by the regulations of the Palembang City National Amil Zakat Agency, with 17 (seventeen) of them did not deposit and only carry out formal reporting. The UPZ Working Procedure mechanism used by UPZ Mosques in Palembang City is still traditional. The practice of managing zakat, infaq and alms (ZIS) Zakat collection units in Palembang Mosques is not fully in accordance with BAZNAS regulations No. 2 of 2016. Factors such as ) Legal or Tradition Culture in the community; b) Lack of socialization carried out by BAZNAS c) Lack of trust by UPZ Mosques in Palembang towards BAZNAS; d) Human Resources (HR). It is important for BAZNAS and also UPZ Mosques to further improve work procedures by conducting evaluations after carrying out zakat collection activities at mosques so that they can be more active and optimal.NIM.: 20203012027 Dessy Carolina, S.H2023-03-02T02:20:31Z2023-03-02T02:20:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56809This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/568092023-03-02T02:20:31ZTINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PROGRAM PENDAYAGUNAAN ZAKAT MODEL COMMUNITY DEVELOPMENT PADA LAZISMU KABUPATEN WONOGIRIWater drought during the dry season is a problem that still faced by the people of Wonogiri who live along the Bengawan solo purba river, especially in Paranggupito area. It caused the difficulties of getting a clean water access for the community's daily needs. If we examine these problem with the paradigm of sustainable development or SDGs, we will find their involvement in one of the seventeen goals about the fulfilment of clean water access and proper sanitation.LAZISMU in Wonogiri as a zakat institution that has a management vision that develops for the welfare of the community, participates in realizing the goals of fulfilling clean water and proper sanitation in Wonogiri district through the utilization of zakat community development models in the SAUM program. This utilization model draws on 'illat law in the Qur'anic text in Surah At-Taubah verse 60, because there is no explicit textual argument explaining the practice of zakat utilization in the community development model.
The type of this research is field research and also library research to strengthen research conclusions. This study collected qualitative data to find an overview of community-based zakat utilization in the SAUM program. And this study used the SDGs paradigm approach to see how far the utilization of zakat plays a role in realizing sustainable development goals, and also examines whether this zakat utilization program is in line with Islamic law through the maqāṣid syarī'ah.theory.
The results of this study indicate that the form of community-based zakat utilization in the SAUM program has an implementation stage that is in accordance with the SDGs objectives, starting from the planning to the evaluation stage which shows the results of involvement in the four indicators in the sixth goal, namely, access to clean water and proper sanitation. And also this program fulfills the requirements for determining the maqāṣid syarī'ah legal proposition put forward by Imam Al-Ghazali.NIM.: 18103080027 Kleyra Wonda2023-02-27T04:49:32Z2023-02-27T04:49:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56634This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/566342023-02-27T04:49:32ZEFEKTIVITAS PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI PROGRAM PELATIHAN SIAP KERJA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL KABUPATEN TEGALPenelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka pengangguran dan sulitnya mendapatkan pekerjaan saat ini khususnya saat masa pandemi covid-19 di Kabupaten Tegal, mendorong BAZNAS Kabupaten Tegal melakukan terobosan baru melalui program pelatihan siap kerja dalam upaya mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Tegal. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan zakat dan efektivitas program siap kerja BAZNAS Kabupaten Tegal. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian kualitatif, metode yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu dengan mengumpulkan data dan mereduksinya menjadi kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: Pertama, pengelolaan zakat program pelatihan siap kerja tidak dilakukan secara mandiri melainkan termasuk kedalam pengelolaan zakat program Tegal Makmur. Kedua, program siap kerja BAZNAS Kabupaten Tegal dilaksanakan secara bergelombang, Dalam 1 (satu) tahun dilaksanakan sebanyak 2 kali. Peserta melaksanakan kegitan pelatihan menjahit di LPKS Henita selama 20 hari. Ketiga, program pelatihan siap kerja BAZNAS Kabupaten Tegal dikatakan efektif, karena telah memenuhi indikator dan kriteria efektivitas program atau organisasi dapat dikatakan efektif yaitu, dapat dilihat dari tercapainya tujuan secara kuantitas yakni peserta yang terserap bekerja di PT. SMJ Pratama dari gelombang 1 (satu) sampai 6 (enam) tercatat sebanyak 150 peserta. Secara kualitas peserta memiliki skill keterampilan yang memadahi serta ilmu pengetahuan agar siap terjun dalam dunia industri. Adanya kerjasama yang baik antara BAZNAS Kabupaten Tegal, PT. SMJ Pratama, LPKS Henita serta peserta pelatihan dapat mempengaruhi keberhasilan kegiatan program pelatihan siap kerja. Program pelatihan siap kerja Kabupaten Tegal membawa perubahan yang baik bagi masyarakat yang masih kesulitan dalam mencari pekerjaan terutama dari keluarga fakir miskin.NIM.: 17102030021 Azmi Izzati2023-02-17T03:47:35Z2023-02-17T03:47:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56389This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/563892023-02-17T03:47:35ZRESPON ORGANISASI SEDEKAH ROMBONGAN TERHADAP PASAL 18 UNDANG-UNDANG NO 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKATThe problem of social welfare makes people do various ways to be able to
find a solution. One of them is about the management of zakat. The management of
zakat in order to achieve the expected goals must be in accordance with the
established laws and sharia. The Sedekah Rombongan organization under the Social
Service, but in practice the organization receives and manages zakat funds. This
study seeks to answer questions about how the process of forming LAZ in Article
18 of Law no. 23 of 2011 concerning the Management of Zakat and how the
Sedekah Rombongan response to the stipulation on the establishment of LAZ in
Article 18 of Law no. 23 of 2011 concerning Management of Zakat.
This research is a field research (field research) that is by finding and
collecting data directly in the field, with the research object of the Sedekah
Rombongan organization. This study uses a qualitative research method that is
descriptive analytic by using legal system theory and response as the analysis knife.
Data collection techniques in this study were interviews and documentation. The
data in this study were processed, compiled and analyzed to provide an overview
of the existing problems.
The results of the study show that the management of zakat in Indonesia is
quite good, with the BAZNAS and LAZ as management institutions, the existence
of laws that regulate the management of zakat, and also Islamic law forms a culture
in zakat management. However, in the case of Sedekah Rombongan organizations,
Permensos No. 8 of 2021 is an obstacle in the implementation of Article 18 of Law
no. 23 of 2011 concerning Licensing for Amil Zakat Institutions. Then there is the
rejection of the Sedekah Rombongan Organization against Article 18 of Law no. 23
of 2011. This was because the organization did not respond positively to the
Ministry of Religion's invitation, and there was no transparency regarding financial
reports.NIM.: 18103080070 Nasrul Miftahul Huda2023-02-17T01:03:54Z2023-02-17T01:03:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56329This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/563292023-02-17T01:03:54ZPENGELOLAAN ZAKAT PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA DI UNIT PENGUMPUL ZAKAT KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BANTULZakat is a maliyyah ijtimā'iyyah worship which has a very important and
strategically decisive position, both in terms of Islamic teachings and in terms of
developing the welfare of the people. Profession zakat is a term that has recently
emerged that salaf scholars call it al-māl al-mustafād. The Zakat Collection Unit (UPZ)
of the Ministry of Religion of Bantul Regency is the only institution authorized to carry
out the task of collecting employee zakat in the area of the Ministry of Religion of
Bantul Regency. This study intends to find out and analyze the performance of the UPZ
Office of the Ministry of Religion of Bantul Regency in managing professional zakat
originating from the State Civil Apparatus (ASN) within the Office of the Ministry of
Religion of Bantul Regency.
This research is a field research with a sociological approach. The location of
this research was at the Zakat Collection Unit (UPZ) of the Ministry of Religion, Bantul
Regency, with data collection through observation, documentation and interviews.
While data analysis using inductive reasoning method.
The results of the analysis obtained in this study show that in the performance
of professional zakat management, the performance carried out by the UPZ of the
Ministry of Religion of Bantul Regency is in accordance with good corporate
governance. Whereas the nature of legal compliance has 3 (three) factors that cause
citizens to comply with the law, including: a. Compliance, b. Identification, c
Internalization. Become a factor for the management of the UPZ office of the Ministry
of Religion of Bantul Regency to comply with applicable laws and regulations.NIM.: 17103080002 Akhyar Hadi Zaini2023-02-16T02:09:35Z2023-02-16T02:09:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56310This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/563102023-02-16T02:09:35ZAntecedents of Digitizing ZIS Payments A TAM and TPB ApproachesFinancial technology is a form of adaptation to technological disruptions. The adoption of fintech in ZIS payments (zakat, infaq, shadaqah) is necessary if the zakat institution wants to increase fundraising from the community. This study investigates the impact of digitizing payments on interest in paying ZIS. This study uses quantitative analysis with a combined approach of the TAM and TPB. A quantitative sample was obtained from 250 respondents with 174 valid and representative questionnaires. The research areas were Yogyakarta and Surakarta. The results show that digitization of ZIS payments increases a ZIS's intention to pay. All TAM constructs, namely perceived ease of use and perceived usefulness, affect attitudes and intentions to pay ZIS. The TPB constructs namely attitude, subjective norms, and perceived behavioral control affect the intention to pay a ZIS.- Mukhamad Yazid Afandi2023-02-15T03:36:21Z2023-02-15T03:36:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56257This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/562572023-02-15T03:36:21ZPembaharuan Pengelolaan ZakatZakat adalah institusi pemberdaya masyarakat yang ditopang oleh nilai-nilai spiritualitas.
Spiritualitas yang ada pada zakat semestinya memberikan inspirasi kemantapan dan keihlasan
bagi orang-orang Islam yang mempunyai harta berlebih untuk memberdayakan orang-orang
yang secara ekonomi tidak diuntungkan. Sehingga Islam sebagai agama pembebas dapat dengan
mudah melakukan pembebasan dan pemberdayaan masyarakat dari kebodohan, kemiskinan,
dan keterbelakangan. Zakat dalam zaman sekarang, akan jauh lebih efektif jika zakat dikelola
dengan manajemen modern dan dikenakan terhadap semua harta yang diperoleh secara halal.- Moch. Yazid Afandi2023-02-06T06:58:48Z2023-02-06T06:58:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55878This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/558782023-02-06T06:58:48ZSTRATEGI FUNDRAISING YAYASAN INISIATIF ZAKAT INDONESIA CABANG YOGYAKARTAOrganisasi non profit merupakan suatu organisasi yang mempunyai sasaran pokok untuk mendukung isu-isu yang menarik perhatian publik tanpa tujuan komersil dan tanpa ada maksud untuk mencari keuntungan. Keberlangsungan program sangat bergantung pada kemampuan lembaga dalam mengumpulkan dana, agar dapat beroperasi seperti tujuan yang sudah ditetapkan. Maka dibutuhkan adanya suatu aktivitas dalam manajemen organisasi pelayanan sosial melalui kegiatan fundraising. Alasan peneliti memilih topik mengenai strategi fundraising di Yayasan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) cabang Yogyakarta karena yang mempunyai predikat terbaik pertama sebagai kategori akreditasi hasil pendamping syariah dengan nilai tertinggi dan mempunyai akreditasi “A” dengan nilai 97,56 dan selalu berusaha untuk mengikuti perkembangan zaman, misalnya dengan menggunakan platform dan scan barcode.
Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan strategi fundraising yang dilakukan oleh Yayasan IZI cabang Yogyakarta dan pembelajaran baik dalam strategi fundraising tersebut. Jenis penelitian menggunakan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk menguji teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi data. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling dalam menentukan informan yakni Kepala Kepala Bidang Administrasi, Keuangan dan General Affair, Kepala Bidang Kemitraan, Staf Phoneselling, Staf Mitra Salur, dan Staf Retail. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam melakukan strategi fundraising Yayasan IZI cabang Yogyakarta menggunakan metode langsung (direct) dan metode tidak langsung (indirect). Untuk strategi yang dilakukan, pertama menggunakan Strategi Dialogue Fundraising dengan cara private site fundraising, prospecting dan workplace fundraising. Strategi kedua menggunakan Strategi Corporate Fundraising dengan cara bekerjasama dan menjalin mitra dengan perusahaan-perusahaan yang tersebar di Yogyakarta. Strategi ketiga menggunakan Strategi Multichannel Fundraising dengan cara telefundraising/telemarketing, crowfunding, fundraising online, dan community fundraising. Strategi keempat menggunakan Strategi Retention and Development Donor dengan cara rutin memberikan laporan kepada donatur atau transparansi mengenai donasi tersebut dan memberikan doa serta ucapan terimakasih kepada donatur.NIM.: 17102050088 Tri Wijaya Agus Sapto Utomo2023-02-06T02:26:52Z2023-02-06T02:26:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55883This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/558832023-02-06T02:26:52ZDETERMINAN NIAT MEMBAYAR ZAKAT, INFAK, SEDEKAH SECARA DIGITAL BERDASARKAN THEORY COMBINED TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL DANTechnological progress continues to grow and develop well, however, the gap between potential and realization in collecting zakat, infak and alms (ZIS) through digital platforms makes innovations in the management of zakat, infak and alms (ZIS) continue to grow. This study aims to analyze the determinants of intention to pay zakat, infak and alms (ZIS) by digital: based on the theory of combined technology acceptance model and theory of digital planned behavior (C - TAM TPB) in communities on the island of Java. This study uses the original C-TAM TPB construct by adding the trust and group reference variables into the model as a form of intention to behave in digitally paying ZIS. This study uses a quantitative approach with primary data. Data were obtained through questionnaires distributed to millennial generation respondents living in all provinces of Java with a total of 174. The data analysis tool used in this study was the Partial Least Square-Structural Equation Model (PLS-SEM) with the help of WarpPLS Version 7.0 software. The results of this study indicate that the perceived usefulness variable, perceived convenience, has a positive and significant effect on people's attitudes to pay zakat, infak and alms (ZIS) digitally. Furthermore, the attitude variables, subjective norms, group references, have a positive and significant effect on people's intentions to pay zakat, infak and alms (ZIS) digitally. While the behavioral control variables, trust, perceived usefulness, perceived convenience statistically have no effect on people's intentions to pay zakat, infak and alms (ZIS) digitally. Then the group reference variable on behavioral intentions was proven to have a positive and significant effect on people's intentions to pay zakat, infak and alms (ZIS) digitally.NIM.: 20208012044 Wa‟adarrahmah2023-02-03T06:42:35Z2023-02-03T06:42:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55856This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/558562023-02-03T06:42:35ZANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI LEMBAGA AMIL ZAKAT DOMPET DHUAFA DAN NU-CARE LAZISNU DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)This study aims to determine the level of efficiency and analyze the factors that cause inefficiency and to find out whether there are differences in the efficiency levels of Dompet Dhuafa and NU-Care LAZISNU for the 2016-2020 period using the Data Envelopment Analysis (DEA) method with a production approach. The author uses quantitative-non-parametric methods and collects data by means of documentation studies and library research through the website of the institution concerned and other related literature. The type of data used is secondary data in the form of data on the annual financial statements of Dompet Dhuafa and NU-Care LAZISNU for the 2016-2020 period. There are two variables used in this study, namely input and output variables. The input variables are total assets and receipt of zakat funds, while the output variables are operational costs and distribution of zakat funds. The results showed that Dompet Dhuafa in 2016, 2018 and 2020 obtained an efficiency level of 100%, while in 2017 it was 98.80% and in 2019 it was 98.10%. NU-Care LAZISNU in 2016, 2017, 2018 and 2020 obtained an efficiency level of 100%, while in 2019 it was 86.10%. The causes of inefficiency in Dompet Dhuafa in 2017 and 2019 are the total assets and receipt of zakat funds whose actual value is greater than the target value from DEA and operational costs have not reached the maximum efficiency target. The cause of LAZISNU's NU-Care inefficiency in 2019 was that the actual value of total assets and receipt of zakat funds was greater than the target value from DEA. The paired t test showed a result of 0.431 which indicated that there was no significant difference in the level of efficiency between Dompet Dhuafa and NU-Care LAZISNU for the 2016-2020 perioNIM.: 19108030061 Reza Gilang Ramadhan2023-02-03T06:33:38Z2023-02-03T06:33:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55861This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/558612023-02-03T06:33:38ZEVALUASI KINERJA KARYAWAN DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL KOTA YOGYAKARTA (TAHUN 2022)Kinerja karyawan atau kinerja SDM merupakan salah satu hal yang tak dapat dipisahkan dengan kualitas yang dihasilkan oleh sebuah lembaga atau organisasi. Selain itu setiap organisasi atau perusahaan memerlukan SDM untuk mencapai tujuannya, karena SDM merupakan sumber daya yang digunakan untuk menggerakan dan menyinergikan sumber daya lainnya, maka dapat disimpulkan bahwa SDM adalah sumber daya yang menyebabkan kelangsungan hidup suatu lembaga. Evaluasi kinerja merupakan salah satu faktor penting yang ada dalam lingkup lembaga. Evaluasi juga disebut suatu proses untuk menilai hasil kerja yang sudah terlaksana dan menyusun sistem meningkatkan kualitas dari hasil yang sudah ada sebelumnya. Evaluasi kinerja adalah suatu upaya menilai prestasi kinerja dengan tujuan meningkatkan produktivitas karyawan maupun lembaga. Selain itu tujuan dari evaluasi kinerja sendiri sering tidak tercapai karena banyak lembaga yang melakukan proses evaluasi kinerja kurang baik dan berdampak demotivasi kinerja dan turunnya pencapaian dari sasaran lembaga secara efektif dan efisien. Maka dari itu penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan evaluasi kinerja yang dilaksanakan di BAZNAS Kota Yogyakarta.
Disini peneliti meneliti tentang evaluasi kinerja karyawan di BAZNAS Kota Yogyakarta tahun 2022. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta sendiri merupakan badan resmi yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian RI No. DJ.II/568 tahun 2014 yang memiliki tugas dan fungsi penghimpun dan menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) pada tingkat Kabupaten/Kota. Kemudian peneliti menggunakan metode penelitian analisis deskriptif, dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara dan observasi dan jumlah sampel yaitu
2 orang. Berdasarkan hasil penelitian, BAZNAS Kota Yogyakata sudah menerapkan evaluasi kinerja karyawan dengan baik karena sudah sesuai dengan prosedur dan standar evaluasi kinerja yang sudah ditetapkan.NIM.: 17102040026 Fattah Gilas Anarki2023-02-03T03:06:13Z2023-02-03T03:06:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55837This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/558372023-02-03T03:06:13ZPENGARUH PENGETAHUAN ZAKAT, TINGKAT PENDAPATAN, KUALITAS PELAYANAN DAN KEPERCAYAAN KEPADA ORGANISASI PENGELOLAAN ZAKAT TERHADAP MINAT MUZAKKI MEMBAYAR ZAKAT PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT GOEDANG AL-KHAIRAATThe problem that often arises in our society is to whom should zakat be given.
More importantly, it is channeled directly by muzakki to mustahiq, or vice versa
through amil zakat. Zakat is one of the pillars of Islam that must be paid for the
assets owned by a person when he has reached his nishab. Zakat has great potential
to overcome economic problems, namely poverty. This study aims to determine the
effect of zakat knowledge, income level, service quality, and trust to zakat
management organizations on the interest of muzakki in paying zakat at the
Goedang Al-Khairaat amil zakat institution. The population in this study was
Muzakki Goedang Al-Khairaat Yogyakarta, the number of samples in this study was
75 respondents, The sampling technique in this study was carried out using a
random sample (probability sampling). Data was collected through questionnaires
and the analytical method used in this study was multiple linear regression analysis
with the help of IBM SPSS Statistics software version 20. The results of the study
indicate that the variable knowledge of zakat, income level, service quality, and trus
has a positive effect on the interest of muzakki in paying zakat at the Goedang Al-
Khairaat amil zakat institution, Yogyakarta.NIM.: 18108030086 Sakina Tulaulia2023-02-03T03:00:27Z2023-02-03T03:00:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55836This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/558362023-02-03T03:00:27ZPENGARUH SIKAP, NORMA SUBJEKTIF, KONTROL PERILAKU, DAN PENDAPATAN TERHADAP NIAT MEMBAYAR ZAKAT PERTANIAN DENGAN LITERASI ZAKAT SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI PETANI KECAMATAN KEBUMEN)This study aims to determine the effect of attitudes, subjective norms, behavioral
kontrol, and income on the intention to pay agricultural zakat with zakat literacy
as a moderating variable. The sampling technique used is purposive sampling.
The analytical method used was multiple linear regression and moderated
regression analysis (MRA) with primary data types tested using SPSS 25. The
number of samples in the study were 86 farmers in the Kebumen sub-district who
owned rice fields and had reached the nisab. The results of the study prove that
partially the variables of attitude, behavioral kontrol, and income have a
significant positive effect on the intention to pay agricultural zakat. Meanwhile,
the subjective norm variable has no significant effect on the intention to pay
agricultural zakat. The results of the MRA test show that the zakat literacy
variable can moderate the effect of attitudes, subjective norms, and income.
Meanwhile, the zakat literacy variable failed to moderate the effect of behavioral
kontrol on the intention to pay agricultural zakat.NIM.: 18108030083 Fikri Anam2023-02-03T02:00:48Z2023-02-03T02:00:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55827This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/558272023-02-03T02:00:48ZPENGARUH ZAKAT, INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIAEconomic growth is every increase national GDP in a certain year reduced by the previous year. Increasing economic growth rates can be influenced by many variables. This study uses zakat, HDI, and investment as variables to determine their effect on economic growth. Zakat plays a role in increasing purchasing power through distribution funds to mustahik, HDI plays a role in increasing human resources so that it can open opportunities for better productivity, investment plays a role in providing capital for the government and companies. This type of research is descriptive quantitative, which is the information obtained by processing numbers mathematically and explained in depth using related theories.
The data in this study is secondary time series data from 2010-2021 obtained from the BPS and BAZNAS websites. The analytical method in this study is ECM (Error Correction Model), data processed by program tool Eviews 10. The results of this study indicate that zakat and HDI variables have significant positive effect in long term and short term on economic growth. While the investment has no significant effect on economic growth in Indonesia.NIM.: 18108010049 Umamah Mumtazah Askhiyah2023-02-02T07:02:58Z2023-02-02T07:02:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55800This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/558002023-02-02T07:02:58ZPENGARUH ZAKAT, JUMLAH PENDUDUK, KEMISKINAN, PAD, BELANJA MODAL, DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI INDONESIA TAHUN 2018-2020The Human Development Index is an indicator of efficiency in developing the quality of life of the community which consists of three basic dimensions, namely: longevity and health, knowledge and a decent standard of living. With human development we can measure how the influence of economic policies carried out by the government on the quality of life of the people. The purpose of this study is to analyze the effect of Zakat, Total Population, Poverty, Regional Native Income, Capital Expenditure and Unemployment Rate on the Human Development Index in Indonesia in 2018 and 2020. The data used is secondary data obtained from the Central Statistics Agency and Puskas Baznas. The method used is panel data regression with a fixed effect analysis model. The results showed that the variables of population and capital expenditure had a significant positive effect on HDI, the poverty variable had a significant negative effect on HDI, while the variables zakat, PAD, and unemployment rate did not have a significant effect on HDI. The coefficient of determination (R²) obtained is 0.996786 which means that all independent variables in this study can explain the dependent variables by 99.7%. The rest is explained by other variables outside the model.NIM.: 16810072 Farah Amalia2023-02-01T06:11:27Z2023-02-01T06:11:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55755This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/557552023-02-01T06:11:27ZPRIORITAS SOLUSI PERMASALAHAN PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS
(STUDI DI KABUPATEN LUMAJANG)Zakat has a very strong relationship with the level of welfare and prosperity of the community. Furthermore, zakat is able to appear as a sharia economic instrument that can be a balancer in the economic sector, even able to fix the severity and depth of poverty. The potential for zakat in Indonesia is very large, it is noted that zakat funds in Indonesia reach 217 trillion. this is due to the contribution of the regions in the territory of Indonesia. One area that has the potential for large zakat funds is Lumajang Regency, East Java Province. Counting from professional zakat alone, the potential for zakat funds in Lumajang can reach 8 billion if it is explored to the fullest. However, the total collection of zakat funds in Lumajang Regency has not yet reached the target and potential of the existing zakat funds. From there it can be seen that there are serious problems in the management of zakat, causing a gap between potential and reality that is so far away.
The purpose of this study is to find priority problems in zakat management in Lumajang Regency and to provide priority solutions to priority problems in zakat management in Lumajang Regency. The method to find the priority scale used in this research is the Analytic Hierarchy Process (AHP). The sample in this study involved four people who are experts in the field of zakat in Lumajang Regency, with the sampling technique using the purposive sampling method. There are three stages in this research including: 1) model construction, 2) model quantification and; 3) synthesis and analysis.
The results of the study reveal that the priority solutions to problems in zakat management in Lumajang Regency are three aspects, namely aspects of the Zakat Management Organization (OPZ), muzaki or mustahik and regulators. The priority problems found from the informants are from the OPZ aspect with a priority value of 0.638425 in which there are sub-criteria for the most priority problem, namely the low credibility of the OPZ with a priority value of 0.310876, meaning that low management in managing zakat institutions will result in many OPZ errors in manage zakat and reduce public trust as muzaki or mustahik. Then the priority solution found is the solution from the OPZ aspect with a priority weight of 0.581459 with the sub-criteria of the most priority solution in it is to conduct training management and collaboration with universities with a priority score of 0.250986, to meet the needs of professional amil zakat and amil stock zakat.NIM.: 20208011053 Abdullah Gufronul M2023-01-31T04:51:02Z2023-01-31T04:51:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55738This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/557382023-01-31T04:51:02ZDETERMINAN KEPUTUSAN MUZAKI MELAKSANAKAN PEMBAYARAN ZAKAT PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL DENGAN ALTRUISME SEBAGAI
VARIABEL MODERASIZakat merupakan harta yang wajib diberikan oleh muzaki sesuai peraturan syariah untuk diberikan kepada individu yang memenuhi syarat untuk mendapatkannya. Keputusan muzaki untuk membayar zakat merupakan kemampuan yang berasal dari perhatian dan adanya kesadaran membayar zakat. Muzaki dapat memilih Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebagai tempat menyalurkan zakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan muzaki membayar zakat pada Badan Amil Zakat Nasional. Peneliti juga menambahkan variabel altruisme sebagai variabel moderasi dalam penelitian ini. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 230 responden dengan menggunakan teknik kuesioner yang disebarkan kepada responden muzaki di seluruh Indonesia. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah SEM-PLS dengan bantuan program Warp Partial Least Square Warp PLS 7.0. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel persepsi, religiositas dan transparansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan muzaki membayar zakat pada Badan Amil Zakat Nasional. Sedangkan preferensi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan muzaki membayar zakat pada Badan Amil Zakat Nasional. Kemudian variabel persepsi, preferensi, religiositas dan transparansi tidak signifikan berpengaruh terhadap keputusan muzaki membayar zakat pada Badan Amil Zakat Nasional melalui altruisme. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak terkait khususnya Badan Amil Zakat Nasional agar tetap meningkatkan dan mempertahankan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan muzaki dalam melaksanakan pembayaran zakat. BAZNAS diharapkan dapat memperhatikan faktor yang menjadi penghambat dalam pengumpulan dana zakat di Indonesia.NIM.: 20208012036 Ahmad Afandi2023-01-27T09:02:53Z2023-01-27T09:02:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55714This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/557142023-01-27T09:02:53ZPENGARUH PENGETAHUAN, RELIGIUSITAS, DAN PENDAPATAN TERHADAP KEPATUHAN DALAM MEMBAYAR ZAKAT (STUDI KASUS: PEDAGANG PASAR MINGGUAN KEDUNGREJA, KAB. CILACAP)This study aims the effect of knowledge, religiosity, income on compliance in paying zakat market traders Mingguan Subdistricts Kedungreja Districk Cilacap. The analytical method used is multiple regression analysis using SPSS 25.0 software. The sampling technique used is purposive sampling. Primary data in this study were obtained from respondents. The number of population in this study were 40 respondents. The result of this study indicate that simultaneously knowledge, religiosity, and income has a positive and significant effect on compliance in paying zakat market traders. Partially knowledge has a positive and significant effect on compliance in paying zakat. Religiosity has a positive and significant effect on compliance in paying zakat, but income has no effect on compliance in paying zakat.NIM.: 18108010062 Meli Sunarni2023-01-27T02:59:05Z2023-01-27T02:59:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55698This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/556982023-01-27T02:59:05ZPENGARUH ZAKAT, INFAK, SEDEKAH (ZIS), EKSPOR DAN INFLASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PERIODE 2011-2021Economic growth is considered a big problem and has long-term effects. Goods and services will change in quantity and quality depending on the current economic conditions. If the problem of economic growth is not resolved, it will cause serious problems that can extend to various aspects of life. This study aims to examine the effect of ZIS, exports and inflation on Indonesia's economic growth in 2011-2021. The method used in this study is a quantitative with a multiple linear regression approach. This study uses secondary data by collecting ZIS data from the BAZNAS web, Exports and Economic Growth from the BPS (Central Statistics Agency) web and inflation from Bank Indonesia (BI). The results of this study indicate that the ZIS variable (X1) has a significant positive effect on economic growth, the export variable (X2) and the inflation variable (X3) have a significant negative effect on economic growth. The ZIS variables, exports and inflation simultaneously have a significant effect on Indonesia's economic growth.NIM.: 18108010026 Muhammad Azka Aulia2023-01-25T08:16:05Z2023-01-25T08:16:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55688This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/556882023-01-25T08:16:05ZPERAN RUMAH ZAKAT DALAM PEMBERDAYAAN LANSIA
DI KELURAHAN KLITREN YOGYAKARTA MELALUI PROGRAM DESA BERDAYAPemberdayaan adalah proses memberikan daya kepada pihak yang lemah sehingga terjadi kemandirian. Lansia sebagai salah satu kelompok usia yang mengalami ketidakberdayaan disebabkan oleh kemunduran dari segi fisik, psikis, perlu untuk diperhatikan. Di Indonesia jumlah penduduk lansia mencapai 16 juta jiwa dan 2,1 juta jiwa lansia terlantar. Oleh karena itu, diperlukan adanya pemberdayaan khususnya kepada para lansia agar lansia tidak terlalu bergantung pada program pemberian dan membangun kekuatan untuk memajukan diri kearah kehidupan yang lebih baik secara berkesinambungan. Salah satu lembaga yang melakukan pemberdayaan kepada lansia adalah Rumah Zakat dengan Program Desa Berdaya di Kelurahan Klitren. Dengan fokus permasalahan sebagai berikut (1) mengetahui peran Rumah Zakat dalam pemberdayaan lansia. (2) mengetahui faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan.
Kajian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriktif dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi yang mendukung kevalidan data. Untuk menganalisis hasil penelitian, penulis menggunakan pendekatan interaktif dengan mewawancarai Informan terdiri dari pengurus dan penerima manfaat pemberdayaan. Data yang didapatkan penulis merupakan data yang sudah valid dan sudah dianalisis melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Adapun hasil penelitian ini adalah: (1) menunjukan bahwa peran Rumah Zakat dalam pemberdayaan lansia melalui Program Desa Berdaya di Kelurahan Klitren meliputi tiga bidang yaitu: peran dibidang spiritual keagamaan dilakukan dengan pemberian motivasi melalui kajian rohani keislaman, pengadaan pelatihan membaca iqra dan al-qur’an serta penyediaan fasilitas seperti tenaga pengajar, al-qur’an/iqra, meja dan alas untuk kegiatan pelatihan. Kemudian peran dibidang ekonomi dilakukan dengan pengadaan kegiatan pelatihan pembuatan batik ecoprint dan sibori, penyediaan alat-alat membatik, penyaluran bantuan modal usaha dari para donatur dan kerjasama dengan KAMU Jogja untuk memperluas pemasaran batik. Dan Peran dibidang kesehatan dilakukan penyediaan fasilitas cek kesehatan gratis serta pelaksanaan kegiatan senam lansia.(2) Faktor pendukung program adalah motivasi yang tinggi dari pengurus dan lansia, dukungan pemerintah, sarana dan prasarana yang memadai dan dukungan dari tenaga pengajar sedangkan faktor penghambatnya adalah kondidi fisik lansia, adanya pandemi, dan cuaca buruk.NIM.: 18102030003 M. Amin Munthe2023-01-25T03:51:42Z2023-01-25T03:51:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55672This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/556722023-01-25T03:51:42ZANALISIS PENGELOLAAN DANA PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL BAZNAS KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2020-2021Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya organisasi selain organisasi sosial, yang serata di lembaga pemerintahan yang dapat menerima dan mengelola dana CSR yaitu Badan Amil Zakat Nasional. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana proses pengelolaan dana CSR oleh Badan Amil Zakat Nasional BAZNAS Kota Yogyakarta. Adanya lembaga mitra pengelolaan dana CSR akan membantu perusahaan dalam mengelolakan dana CSR tersebut, sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya oprasional yang lebih banyak. BAZNAS Kota Yogyakarta menjadi salah satu lembaga yang memiliki daftar mustahik dan program penyaluran unggulan yang telah disesuaikan dengan pemetaan kebutuhan di Kota Yoyakarta.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana proses pengelolaan dana CSR di BAZNAS Kota Yogyakarta tahun 2020 – 2021. Menggunakan teori Yusuf Wibisono (2007) yang menjelaskan tentang tahapan pengelolaan dana CSR terdiri dari perencanaan; Awarness Bulding, CSR Assesment, CSR Manual), implementasi; (sosialisasi, pelaksanaan, Internalisasi), Evaluasi dan Pelaporan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun metode analisis yang digunakan adalah analisis Miles dan Huberman yaitu Interactive model.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan dana CSR di BAZNAS Kota Yogyakarta tahun 2020 – 2021 belum berjalan dengan baik melalui proses perencanaan; Awarness Bulding, CSR Assesment, CSR Manual), implementasi; (sosialisasi, pelaksanaan, Internalisasi), Evaluasi dan Pelaporan. Proses pengelolaan dana CSR kurang sesuai dengan teori yang digunakan peneliti serta terjadi banyak kekurangan dan penyimpangan. Sehingga dapat dinilai bahwa pengelolaan dana CSR di BAZNAS Kota Yogyakarta tahun 2020 – 2021 kurang berjalan dengan baik.NIM.: 17102040129 Dini Anjani2023-01-11T04:24:47Z2023-01-11T04:24:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55525This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/555252023-01-11T04:24:47ZPENERAPAN METODE READING GUIDE UNTUK MENINGKATKAN
PRESTASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN ZAKAT FITRAH
DI KELAS IV MI TRIMAJA DANUREJO MERTOYUDAN
KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa dalam pembelajaran zakat fitrah pada kelas IV MI Trimaja Danurejo Mertoyudan Kabupaten Magelang siswa cenderung bersifat pasif, seperti mencatat, diam, duduk, ngantuk, dan mendengarkan, sehingga hasil prestasi belajar masih kurang dari Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM). Maka dari itu perlu diakakannya penelitian untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran zakat fitrah dengan menerapkan metode Reading Guide. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode Reading Guide dalam pembelajaran zakat fitrah dan meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV setelah menerapkan metode Reading Guide.
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan mengambil latar MI Trimaja Danurejo Mertoyudan Kabupaten Magelang. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan dokeumentasi, waancara, tes dan pengamatan untuk melengkapi data yang ingin diungkap. Dalam penelitian ini menggunakan data statistik sederhana untuk membantu dalam mengungkap data, sedangkan memeriksa keabsahan data dilakukan dengan menggunakan trianggulasi sumber. Adapun urutan kegiatan penelitian mencakup (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan: penerapan metode Reading Guide dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Tingkat keberhasilan kelas dalam setiap siklusnya mengalami peningkatan, yaitu keaktifan siswa dalam proses pembelajaran pada siklus I rata-rata 6,39 atau 63,94 % meningkat pada siklus I menjadi 8,48 atau 84,85 %. Dari hasil penilaian dapat dibuktikan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari mulai dari pretest (prasiklus) rata-rata 60,61 meningkat pada siklus I menjadi 64,24 kemudian meningkat lagi pada siklus II menjadi 85,15. Prestasi belajar siswa dari prasiklus ke siklus I mengalami peningkatan sebesar 6 %, selanjutnya pada siklus II prestasi belajar siswa meningkat sebesar 40,50%. Dengan demikian pada aspek keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan prestasi belajar mengalami peningkatan pada setiap siklusnya.NIM.: 09481124 Nurjanah2022-11-21T03:52:20Z2022-11-21T03:52:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55169This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/551692022-11-21T03:52:20ZTINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KEPMEN NO. 373 TAHUN 2003 TENTANG PENDAYAGUNAAN ZAKAT UNTUK USAHA PRODUKTIFBaranjak dari amanat UUD 1945, bahwa kemajuan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan Nasional. Dengan demikian
Negara memiliki loyalitas yang penuh dalam mewujudkan kesejahteraan Nasional.
Zakat merupakan potensi yang sangat besar dalam perkembangan ekonomi ummat.
Zakat juga merupakan sarana pemerataan ekonomi dari golongan yang mampu
terhadap yang tidak mampu sehinggat terciptalah masyarakat yang dinamis. Agar
zakat tersalur secara efesien, maka perlu adanya peraturan yang mengatur tentang
pengelolaan zakat. Sehingga dalam penyaluran zakat terdapat kekuatan hukum yang
menaungi dengan harapan pemberdayaan zakat bisa terorganisir dan tidak
menyimpang dari koridor fiqih yang sejalan dengan pancasila sebagaimana yang
diamanatkan dalam UUD 1945.
Mengenai pengelolaan zakat diatur dalam UU No. 38 Tahun 1999, secara
pelaksanaannya libih rinci diatur dalam Kepmen No, 373 Tahun 2003. Perundangundangan
ini menjadi payung hukum yang menaungi segala aktifitas pemberdayaan
zakat di Indonesia. Dalam pelaksanaan pemberdayaan zakat untuk usaha produktif
diatur dalam pasal 28 ayat (2) Kepmen No. 373 Tahun 2003. Dalam pasal 28 ayat (2)
tersebut menyebutkan pendayagunaan zakat untuk usaha produktif dilakukan
berdasarkan peryaratan sebagai berikut : a. Apabila pendayagunaan zakat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sudah terpenuhi dan ternyata masih terdapat
kelebihan. b. Terdapat usaha-usaha nyata yang peluang menguntungkan, c. Mendapat
persetujuan tertulis dari dewan pertimbangan.
Berdasarkan peraturan tersebut, maka penyusun meneliti lebih lanjut,
mengenai persyaratan pendayagunaan zakat untuk usaha produktif, sebagaimana
dinyatakan harus memenuhi sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (2) dan (1).
Mengenai peraturan tersebut, setelah penyusun mencoba meneliti melihat dari urgensi
zakat yang terdapat di dalam nash (al-Qur’an dan al-Hadits) dan melihat dari sejarah
pada masa Nabi dan Sahabat, persyaratan-persyaratan pendayagunaan zakat untuk
usaha produktif tersebut justru akan menjadi penghambat dalam perkembangan zakat
produktif itu sendiri. Karena sikap peraturan pada Kepmen tersebut memberi
perbedaan dalam urgensi zakat dalam hal penyaluran zakat secara produktif maupun
penyaluran zakat secara konsumtif. Padahal dalam memenuhi kebutuhan secara
produktif maupun konsumtif antaranya keduanya tidak perlu dipersyaratkan mana
yang harus terlebih dahulu didistribusikan, karena akan mempersempit urgensi pada
hakikat zakat itu sendiri, apalagi dengan menunggu terdapat kelebihan harta setelah
memenuhi pada ayat (1) pasal 28.NIM.: 07380049 Robbani Ruhullah2022-11-17T04:03:00Z2022-11-17T04:03:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55141This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/551412022-11-17T04:03:00ZREKONSTRUKSI KONSEP MUSTAHIK ZAKAT
(PENAFSIRAN SYAHRUR ATAS Q.S. AL-TAUBAH [9]: 60)This study discusses the interpretation of Q.S. al-Taubah [9]: 60 Muhammad Syahrur who tries
to see the verse with a modern linguistic approach that emphasizes contemporary meaning. The
issues raised are: 1) how does Syahrur interpret Q.S. al-Taubah [9]: 60 2) what new things are
offered in his interpretation? 3) why did Syahrur interpret Q.S. al-Taubah [9]: 60 is so.
This research was studied by using Gadamer's hermeneutic approach. The form of this research
is library. Research data were collected through text study and then analyzed using descriptiveanalytical
techniques. The steps taken are first, the data that has been collected is classified based
on the problem being studied. Second, the data that has been classified is studied qualitatively
by using Gadamer's hermeneutic theory. Third, based on the results of data analysis and
interpretation, the authors draw conclusions.
This study found: 1) Muhammad Syahrur interpreted Q.S. al-Taubah [9]: 60 is not in a complete
discussion but in various parts. He interprets the word al-sadaqa>t as zakat by seeing that the word
sadaqah is a more general meaning that includes the meaning of zakat. He concluded that zakat
is the minimum limit for giving. 2) Muhammad Syahrur offers a relatively new interpretation of
the groups of zakat mustahik. According to him, there are four groups for which it is impossible
for them to lose their share in receiving zakat, namely the indigent, the poor, the gharim, and ibn
sabil. With a scientific historical approach, Syahrur dynamics the meaning of poor which includes
orphans, the meaning of poor includes people with special needs (disabled), the meaning of
gharim includes debts to pay for wrongful murder, and the meaning of ibn sabil which refers to
travelers. 3) the product of Syahrur's interpretation of Q.S. al-Taubah [9]: 60 is the implication
of the approach he uses. The scientific historical approach was built when Syahrur was in
Moscow. At that time the episteme or logic of the times that developed was the structuralism of
the Russian Formalists. The scientific historical approach was also influenced by his linguistic
teacher, Ja'far Dak al-Ba>b. The scientific historical approach was constructed from three Arab
linguistic figures, namely Abdul Qadir al-Jurjani with his synchronic study, Ibn Jinni with his
diachronic study, and Ali al-Farisi with the anti-synonymity theory which was the initial basis
for Syahrur in understanding the Qur'an. The synchronic studies that dominate in Syahrur's
approach require him to look at the condition of contemporary objects in understanding Q.S. al-
Taubah [9]: 60. The poor condition of Syria both from internal and external factors affected the
results of Syahrur's interpretation of Q.S. al-Taubah [9]: 60.NIM.: 18205010036 Muhammad Misbahul Munir2022-11-02T04:37:16Z2022-11-02T04:37:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54733This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/547332022-11-02T04:37:16ZPELAKSANAAN ZAKAT PENJUALAN KARET
(STUDI DI DESA BOGATAMA KECAMATAN PENAWARTAMA
KABUPATEN TULANG BAWANG)Zakat is a socio-economic pillar of the five pillars of Islam. Zakat is obligatory for every Muslim who has property or wealth that reaches the nisab. Bogatama village is one of the villages in Penawartama sub-district, Tulang Bawang district, where the majority of the community's livelihoods are farmers, especially rubber farmers. Most of the people who become rubber farmers earn quite promising income for each harvest. With the income obtained if collected has reached the nisab, it is necessary to pay zakat from the sale of the rubber.
This type of research is a field research with a normative-empirical approach. The nature of this research is descriptive qualitative with data collection methods used by the authors using interviews and documentation.
The results showed that the mechanism for implementing zakat on rubber sales carried out by rubber farmers in Bogatama village mostly used the calculation of gross income per harvest minus 2.5% and the deduction for each harvest was stored and issued as zakat mal at the end of Ramadan. The imposition of zakat on rubber sales is qiyad with trade zakat which has a nisab of 85 grams of gold with a haul of 1 year, as well as in the Regulation of the Minister of Religion of the Republic of Indonesia Number 52 of 2014 concerning Terms and Procedures for Calculation of Mal Zakat and Zakat Fitrah and Utilization of Zakat for Productive Business, income is calculated First, until net income is obtained, only 2.5% is deducted for the imposition of trade zakat, therefore the calculation of zakat applied by some rubber farmers is not appropriate.NIM.: 18103080039 Gian rifqi ramadhan2022-11-02T02:25:37Z2022-11-02T02:25:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54716This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/547162022-11-02T02:25:37Z“ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ZAKAT PADA PETANI KELAPA SAWIT (STUDI DI KAMPUNG BUANA MAKMUR, KECAMATAN DAYUN, KABUPATEN SIAK)”The community of Buana Makmur Village, Dayun District, Siak Regency who calculates their livelihood as oil palm farmers and palm oil harvests can be said to be the main source of income to support all their daily needs, if calculated for one year, the average yield has reached the nishab Zakat on gold is 85 grams. The calculation system used by oil palm farmers in the village is said to spend 2.5% every month without having to wait for the nishab and haul. If using Islamic law on the practice of implementing palm oil zakat in Buana Makmur Village, Dayun District, Siak Regency, it is not in accordance with the calculation method because issuing zakat is waiting for the nishab and haul. However, in its distribution, farmers flow directly to people who are entitled to receive zakat, the reason for farmers paying directly to the lack of trust in village zakat administrators who have been considered unfair in determining mustahik, if so, it is okay to pay zakat without going through amil. .
The type of research used is the type of field research to obtain primary data. The approach used is interviews and documentation, then the data will be analyzed by the author by reducing data, presenting data and conclusions.
The conclusion of this study is the calculation of zakat levels used by farmers in Kampung Buana Makmur, namely oil palm zakat as trade zakat and 2.5% of the harvest. Most of the farmers do not know about the palm oil zakat calculation system. Farmers distribute their zakat personally, which is to give directly to people who they think are entitled to receive zakat, such as: orphans, poor people, poor people and elderly parents.NIM.: 18103080038 Pebriyanto2022-10-27T01:46:45Z2022-10-27T01:46:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54547This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/545472022-10-27T01:46:45ZTINJAUAN HUKUM ISLAM DALAM PELAKSANAAN TRANSAKSI ZAKAT ONLINE DI INISIATIF ZAKAT INDONESIA YOGYAKARTAZakat is one of the fourth pillars of Islam, so that zakat is normatively an absolute obligation that is owned by every Muslim. Along with the development of technology, zakat also has progress, namely zakat through online. Regarding zakat payments made online, there are different opinions among scholars. Some scholars consider the process invalid because there is no direct consent and acceptance and do not deal with muzakki directly. However, some of the scholars have allowed the online process of paying zakat on the grounds that there is no verse that prohibits it. Therefore, online zakat research is needed, especially in the Zakatpedia application according to the Islamic view in the Indonesian Zakat Initiative (IZI).
This research is a type of field research with a normative approach. While the method of data analysis using a qualitative description method. The data collection method used is the interview method and document study and this research was conducted at the Indonesian Zakat Initiative (IZI). The theoretical framework used in this study is about zakat, online zakat, and online zakat according to the ulama Yusuf Al-Qaradhawi.
The results of this study indicate that the Zakatpedia application owned by IZI does not provide guidelines in the form of reading intentions when wanting to pay zakat, even though in Islam the intention in worship is very important. According to the view of Islamic law online zakat payments are allowed, because in zakat to make zakat payments directly with the Kabul consent it is not required and is not in the pillars and conditions of zakat. This is in line with the opinion of Yusuf Al-Qaradhawi who said that a person who gives zakat (muzakki) does not have to explicitly state to mustahik that the funds he gives are zakat. Therefore, if someone muzakki gives zakat without stating to the recipient of zakat that the money he gives is zakat, then the zakat is still valid. This is permissible as long as there is no element of harm in it. Based on the views of the scholars that the acceptance of consent is not the basic provisions of the obligatory handover of zakat. The most important thing in zakat is that the property is handed over to the officer or to people who are included in the 8 asnaf of zakat, so that there is a transfer of ownership. The reason for the validity of this contract is that there is no provision in zakat in the form of consent and acceptance, but only the intention of the ownerNIM.: 18103080004 Chairul Majid Nasution2022-10-26T07:07:43Z2022-10-26T07:07:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54528This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/545282022-10-26T07:07:43ZNISAB DAN HAUL ZAKAT PROFESI PERSPEKTIF SYEKH YUSUF AL-QARADHAWI DAN K.H. DIDIN HAFIDHUDDINSecara universal zakat terbagi menjadi dua macam, yaitu zakat fitrah
dan zakat maal. Merupakan bagian dari zakat maal adalah zakat emas dan
perak, zakat peternakan, zakat perkebunan, zakat perdagangan, dan rikaz.
Seiring berkembangnya zaman, saat ini zakat maal mengalami kemajuan
dengan munculnya gagasan zakat yang dibebankan kepada orang-orang
yang mendapat penghasilan melalui sebuah profesi yang digelutinya dan
masuk di dalam bagian zakat maal di dalam UU No. 38 Tahun 1999 yang
disebut dengan zakat profesi atau zakat penghasilan. Sehingga hal ini
menjadi suatu objek kajian baru yang menimbulkan kontradiksi di kalangan
para mujtahid. Seperti Yusuf al-Qaradhawi dan Didin Hafidhuddin yang
keduanya sepakat dengan diwajibkanya zakat profesi akan tetapi secara
teknis keduanya berbeda pendapat dalam hal nisab dan haulnya.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori maqāṣid asysyarī’ah
dan teori progresif. Dan jenis penelitian dengan metode library
research (studi kepustakaan) dalam metode pengumpulan datanya yang
merujuk pada sumber-sumber data primer, skunder dan juga sumbersumber
lain yang menunjang penelitian ini. Penelitian ini bersifat deskriptifanalisis-
komparatif, yaitu menggambarkan, menganalisa serta
membandingkan tentang nisab dan haul dalam zakat profesi menurut Yusuf
Qaradhawi dan Didin Hafidhuddin.
Hasil dari penelitian ini bahwa ada hal yang melatar belakangi
masing-masing dari mereka sehingga berbeda pendapat secara teknis dalam
aspek nisab dan haul zakat profesi. Dari aspek nisab, Yusuf al-Qaradhawi
berpendapat bahwa ukuran nisab zakat profesi adalah senilai 85 gram emas
karena dianalogikan kepada nuqūd atau emas dan perak yang di mana nilai
itu sama dengan 20 mitṡqāl hasil pertanian. Sedangkan Didin Hafidhuddin
menganalogikan nisab zakat profesi ini kepada zakat pertanian yaitu sebesar
653 kg padi atau gandum. Dan dari aspek haul zakat profesi keduanya
sepakat dengan tidak mensyaratkan haul tetapi dengan alasan yang berbeda.
Alasan Yusuf al-Qaradhawi adalah karena dia melemahkan kualitas hadishadis
tentang haul dalam zakat dan alasan Didin Hafidhuddin adalah karena
menganalogikan nisabnya dengan zakat pertanian.NIM.: 18103060070 Herdiansa2022-10-26T02:29:34Z2022-10-26T02:29:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54520This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/545202022-10-26T02:29:34ZMANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI RUMAH ZAKAT INDONESIA CABANG YOGYAKARTASumber daya manusia adalah sumber yang beperan aktif terhadap jalannya suatu perusahaan dan proses pengambilan keputusan. Pengembangan sumber daya manusia dalam penelitian ini adalah di Rumah Zakat Indonesia Cabang Yogyakarta. Melalui pengembangan sumber daya manusia diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan pegawai.
Metode penelitian yang penyusun gunakan dalam penelitian ini adalah analisis desKriptif kualitatif . Penulis menentukan subyek/obyek penelitian terlebih dahulu kemudian Teknik pengumpulan data dengan interview, observasi dan dokumentasi. Untuk keabsahan data menggunakan Teknik trianggulasi.
Hasil penelitian ini adalah: 1. Pelaksanaan proses perencanaan sum ber daya manusia disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja setiap devisi, sebeb dalam pelaksanaan penarikan pegawai baru di Rumah Zakat Indonesia Cabang Yogyakarta dilaksanakan dengan sistem yang baik, yaitu pegawai baru harus mempunyai kwalitas diri dan motivasi yang tinggi sehingga diharapkan dapat bekerja dengan efektif. Adapun tahapan Pelaksanaan seleksi pegawai baru yaitu seleksi administrasi, beragama islam, mempunyai kemampuan dan motivasi yang tinggi, dan tes wawancara.
2. Pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia di handle oleh bagian HRD yaitu pengembangan SDM yang di laksanakan untuk mengembangkan potensi diri setiap karyawan dengan sistem mengikuti pelatihan-pelatihan, diklat, magang dengan demikian para karyawan setelah mengikuti pelatihan dapat bekerja dengan lebih baik dalam team work. 3. Pelaksanaan integrasi yaitu tentang motivasi dan prestasi kerja meningkat sangat pesat dari tahun ketahun hal ini disebabkan oleh sistem yang diterapakan oleh manajerial sangat baik sehingga karyawan merasa nyaman kama kesejahteraan dan kesehatan karyawan sangat di perhatikan oleh Rumah Zakat Indonesia Cabang Yogyakarta.
4. Dalam pemberian kompensasi bagi karyawan Rumah Zakat Indonesia Cabang Yogyakarta tidak merata dalam arti setiap karyawan mendapatkan upah di sesuaikan dengan prestasi kerja yang mereka capai, dalam arti bagaimana cara yang di lakukan oleh setiap karyawan dalam mencari dana.
5. Pelaksanaan pemeliharaan karyawan di Rumah Zakat Indonesia Cabang Yogyakarta yang meliputi kesejahteraan dan kesehatan kerja memberikan pelaksaan secara gratis yaitu pemeriksaaan kesehatan karyawan di laksankan dalam sebulan sekali dan di sesuiakan pula dengan kondisi kesehatan karyawan saat itu.NIM.: 02241286 Suwarno2022-10-14T06:43:20Z2022-10-14T06:43:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54185This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/541852022-10-14T06:43:20ZANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KABUPATEN BLORAThis study aims to determine the level of financial performance of the Amil Zakat
Agency of Blora Regency in terms of fiscal performance (fiscal performance),
public support (public support), efficiency of collection (fundraising efficiency)
and efficiency of distribution (distribution support). The type of data used in this
study is secondary data in the form of the Financial Statements of the Amil Zakat
Institution at the Amil Zakat Agency of Blora Regency. Financial ratios that are
calculated to measure the financial performance of the Amil Zakat Institution
refer to Ritchie and Kolodinsky (2003). The researcher used Microsoft Excel
software as the software. The results of this study indicate that: 1) fiscal
performance, the ratio of total revenue divided by total assets shows the highest
ratio value is in 2019 with an average of 9.163, the ratio of total revenue divided
by total assets shows the highest value is in 2019 with the average value is 1.902,
the ratio of total revenue minus total acceptance) divided by total revenue shows
that 2019 financial performance is the best with the highest average ratio at
0.474, while the contribution ratio divided by total revenue to measure financial
performance in 2018 is the most Most of the expenditures are sourced from
revenue contribution funds, namely APBN funds with the highest value in 2018 of
0.061 or 6.1%. 2) public support, the comparison between total contributions
divided by total revenues shows an average value of 0.057, the ratio of
contributions divided by total distribution/interpretation for three years has an
average of 0.106 which means 10.6% of the total funds it is assumed that it comes
from contribution funds, while 89.4% of the funds come from collections carried
out by BAZNAS themselves. 3) fundraising efficiency, the collection efficiency
comparing total revenue divided by collection costs shows 2019 being the most
efficient year with a value of 55,127. While the average efficiency ratio is 30.409.
4) distribution efficiency (distribution support), 2018 was the best with an
average of 0.555 which means that from the funds collected as much as 55.5%.
Meanwhile, the average ratio of distribution efficiency for three years is 0.537,
which means that 53.7% of the funds collected have been successfully distributed
to those who are entitled (mustahik)NIM.: 15830075 Ahmad Abidi2022-10-13T06:57:25Z2022-10-13T06:57:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54140This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/541402022-10-13T06:57:25ZPENGARUH PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PRODUKTIF TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN MUSTAHIK DENGAN ETOS KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA BAZNAS KOTA MADIUNThis research was conducted to analyze the effect productive use of zakat funds on the income level mustahik with work ethic as a moderating variable. This type of research is quantitative research with primary data obtained directly from respondents through questionnaires. The sample in this research were mustahik zakat at BAZNAS Madiun City in 2019. Sampling in this research uses a non-probability method with purposive sampling techniques so that the sample taken are in accordance with predetermined criteria. Data that haz been collected is analyzed using SEM-PLS (Structural Equation Model-Partial Least Square) technique.
The results of this research are: first, variable utilization of productive zakat funds has an effect and significant on the income level mustahik at BAZNAS Madiun City. Second, the work ethic variable not moderate the effect productive use of zakat funds on the income level mustahik at BAZNAS Madiun City.NIM.: 15830001 Ihsan Asrofi2022-10-03T01:34:01Z2022-10-03T01:34:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53717This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/537172022-10-03T01:34:01ZTINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM ISLAM TERHADAP PERAN LEMBAGA FILANTROPI DI MASA PANDEMI (STUDI DI BAZNAS KABUPATEN REMBANG)The National Amil Zakat Agency or abbreviated as BAZNAS is the only amil zakat institution which is officially ow ned by the government based on the Presidential Decree of the Republic of Indonesia No. 8 of 2001 which has the task and function of collecting and distributing zakat, infaq, and alms (ZIS) at the national, provincial, district and city levels. Likewise with the Rembang Regency BAZNAS, in dealing with Covid-19 it also collects and distributes zakat, but in the distribution during the Covid-19 pandemic it is different from the distribution that is usually regulated by legislation.
This research is in the form of field research with the research subject being the Rembang City BAZNAS with its programs during the COVID-19 pandemic. And the object of the research is the people affected by the COVID-19 pandemic in the city of Rembang. To assess the role of BAZNAS, a role theory (role theory) and integrated social theory (integrated social theory) are used.
Difficult conditions, especially during a pandemic, can lead to crime to meet daily needs, especially food needs. Utilization of zakat assets, infaq, alms for the handling of the Covid-19 outbreak, zakat contains several provisions, namely the distribution of productive zakat in cash or goods to stimulate socio-economic activities of the poor affected by Covid-19. Another stipulation is utilization which is realized in the form of managed assets or services for the public benefit and prioritizes mustahiq, for example basic needs, provision of PPE, disinfectants and medicines needed by volunteers in charge of handling Covid-19. The use of zakat funds, which are different from the provisions oNIM.: 16380038 Muhamad Wafiq Nur Fuadi2022-09-30T03:42:59Z2022-09-30T03:42:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53687This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/536872022-09-30T03:42:59ZKRITIK HUKUM ATAS RESPONSIVITAS HUKUM ZAKAT DI MASA REFORMASI: STUDI TERHADAP UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKATThe Law No 23 of 2011 on Management of Zakat (new
UUPZ) that substitutes Law No 38 of 1999 on Management of
Zakat (previous UUPZ) – enacted during the Reformation Era –
triggered new problems among zakat activists who are members of
Forum of Zakat (FOZ) and Coalition of Indonesian Zakat
Communities (KOMAZ). The chaos is observable in the new
UUPZ’s chapters with which the decentralized zakat management
orientation moves to centralized in BAZNAS.
This dissertation focuses on legal criticism of the new UUPZ,
the future legal construction upon aspiration and social historical
facts of zakat practices in Indonesia as the living law in society, and
the reasons behind the importance of the new UUPZ changes.
This juridical-normative research of law employs
constitutional, historical, philosophical, and political approaches.
While primary laws, in particular those related to legislations and
literature, were taken as secondary data, interviews as the primary
data were used to support the law material data analysis of both
primary and secondary.
The study discovered 3 (three) facts. Firstly, the legal
criticism of zakat law claims that the new UUPZ is irresponsive
since it is said that the state has failed to accommodate Islam civil
communities. The existing spaces – the House of Representative
where UUPZ discussions took place and the Constitutional Court
where judicial review was taken – are in the same hegemony of
power. The criticism is based on the facts that: 1) there is
discrepancy between the background of substituting previous
UUPZ and the substance of the new one. On the contrary to what
was printed in the academic script, which suggested the Body of
Zakat Administration (BPZ) serve as the regulator, the new UUPZ
assigns BAZNAS double functions: as a regulator and an operator.
2) The state’s role both in the discussion the Bill against previous
law and in the judicial review submission trial in the Constitutional Court tends to show their power. Implementing “centralized zakat
management”, the state practiced an Old Order culture hegemony
called executive heavy in the state administration theory. It proves
that political factor influences law products. This type of influence
is known as “anomaly of political configuration relation against
law products”.
Secondly, in the future, the zakat law should be constructed
in the following frames. 1) The law should provide spatial justice
for Islam civil communities’ participation and democracy. 2) The
law should accommodate the living law of social historical factors
of zakat practices in the society.
Thirdly, there are at least 2 (two) essential reasons why the
new UUPZ needs to be amended. 1) Islam civil society’s trust
becomes the main factor in optimizing the management of zakat.
2) Centralized zakat administration in BAZNAS’s hand has
neglected social historical facts of zakat practices that based on
Islam civil society – such as direct delivery from muzaki to
mustahik; delivered through religious organizations like
Muhammadiyah, NU, MIAI, Masyumi, committees of zakat in
mosques, mushala, pesantren; and some merely zakat institutions
like BAZ and LAZ. These practices, in fact, has never negated each
other.NIM.: 19300016025 Ali Murtadho2022-09-30T02:26:31Z2022-09-30T02:26:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53666This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/536662022-09-30T02:26:31ZEKSPLORASI PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN MUTU DALAM PENGELOLAAN DANA FILANTROPI ISLAM: STUDI KOMPARASI LAZNAS RUMAH ZAKAT YOGYAKARTA DENGAN LAZNAS BAITUL MAAL HIDAYATULLAH YOGYAKARTAThis dissertation examines and compares two Islamic
philanthropic fund management organizations, LAZNAS Baitul Maal
Hidayatullah (BMH) and LAZNAS Rumah Zakat (RZ), in
Yogyakarta. Both RZ and BMH, according to the researcher, have run
their Islamic philanthropic funds professionally, where RZ is superior
to BMH. Three major issues are addressed in this research: (1) How is
the institutional management in BMH and RZ? (2) How is the
management of the collection and distribution of Islamic philanthropic
funds in the two institutions? (3) Why is RZ more successful than
BMH in managing Islamic philanthropic funds and which quality
management principles have been implemented, Quality Control
(QC), Quality Assurance (QA), or Total Quality Management (TQM)?
This type of research is a field study with a comparative research
framework; quantitative and qualitative data were employed. The
primary data sources were the results of interviews with BMH and RZ
leaders and other administrators. The 32 respondents included 20
employees of BMH, 12 employees of BMH outlets under the
supervision of BMH Yogyakarta, and 16 RZ employees. The
secondary data sources included books, brochures, magazines,
newspapers, and others. Inductive methods were used in conjunction
with the descriptive data analysis. For quantitative data, descriptive
statistical analysis techniques were used. By applying QC, QA, and
TQM concepts, the management of Islamic philanthropic funds at
BMH and RZ Yogyakarta was analyzed.
The results show that both BMH and RZ have effective
institutional management. The two institutions perform the collection
and distribution of funds through planning, implementation,
monitoring, and evaluation. QC and QA are implemented in their
management. However, based on the requirements and phases of TQM
implementation, neither RZ nor BMH have yet fulfilled the TQM
criteria. Nevertheless, the principles of TQM are identified in their activities, although they are not yet optimal and require further
advancement.
RZ uses TQM principles to a greater extent than BMH. RZ gave
a high average score of 4.66 to the eleven TQM principles. While
BMH's average score is 4.16. Of the 11 indicators, BMH has eight
indicators with good values. They cover indicators of leadership,
strategic approach, focus on customers, continuous system
improvement, teamwork and unity of purpose, total involvement,
measurement of analysis and knowledge management, and results
achievement. While the level of implementation of the remaining three
indicators on amil, commitment to high quality, and education and
training, is quite satisfactory.
Although having fewer human resources and a lower level of
education, RZ is more successful than BMH due to its greater
application of TQM principles. The researcher comes to the
conclusion that in order to maximize the success of Islamic
philanthropic fund management, both LAZNAS and BAZNAS must
implement TQM as it is not sufficient just to implement QC or QA.NIM.: 17300016018 Edi Santosa2022-09-26T01:40:27Z2022-09-26T01:40:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53406This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/534062022-09-26T01:40:27ZKOLABORASI FILANTROPI PADA PANDEMI COVID-19:
STUDI MANAJEMEN KOLABORASI GERAKAN ZAKAT
MERESPON DAMPAK PANDEMI COVID-19 TAHUN 2020-2021Pandemi COVID-19 berdampak pada krisis multidimensi di Indonesia yang membutuhkan kerjakeras banyak pihak termasuk Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) untuk menekan dampak negatifnya. Pada dampak kesehatan, sosial, dan ekonomi gerakan filantropi Islam di Indoensia ikut memberi andil dalam kerja sosial. Pandemi COVID-19 membawa dampak perubahan pada manajemen Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) menuju gerakan-gerakan kolaborasi antar organisasi di skala kota/kabupaten, provinsi, hingga nasional yang dikelola dan diarahkan oleh Forum Zakat (FOZ) dan juga antar sektoral: negara, swasta, dan sipil.
Kedermawanan sosial pada awal pandemi COVID-19 dikonsolidasi dan dikolaborasikan oleh Forum Zakat (FOZ) di tingkat nasional untuk merespon dampak negatif di berbagai lapisan masyarakat. Untuk mengoptimalkan gerakan kolaborasi antar Organisasi Pengelola Zakat (OPZ), maka diperlukan perencanaan dan strategi manajemen kolaborasi yang tepat. Penelitian ini melakukan analisis manajemen kolaborasi yang dilakukan oleh Forum Zakat (FOZ) nasional untuk mengoptimalkan fungsi dan peranan program-program anggotanya selama pandemi COVID-19 di Indonesia dengan kajian manajemen kolaborasi. Dengan metode studi kasus yang dilakukan Forum Zakat Nasional, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DI. Yogyakarta, sehingga diperoleh deskripsi strategi pengelolaan kolaborasi organisasi pengelola zakat. Dengan harapan dapat diduplikasikan pada manajemen kerja sosial berbasis kawasan, kasus, ataupun wacana yang sedang terjadi sehingga dapat memberikan kerja sosial yang kompak dan berdampak secara efektif dan efisien yang melibatkan semua pihak.NIM.: 18200010017 Maulana Kurnia Putra, S.Sos.2022-09-22T02:45:18Z2022-09-22T02:45:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53324This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/533242022-09-22T02:45:18ZPENGARUH KOMUNIKASI DIFUSI INOVASI TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PROGRAM KAMPUNG ZAKAT KECAMATAN BUNGA RAYA KABUPATEN SIAKThe low public awareness of the obligation to pay tithe is one of the motivations and ideas in the initiation of the Zakat Village Program. The development of the Zakat Village Program carried out by the government and the people of Bungaraya Village cannot be separated from the active participation and involvement of community members. The implementation of activities in the program often encounters obstacles, both in the form of funds and social barriers from the community in the form of rejection of activities. The main capital in the implementation of the Zakat Village Program is the expertise of the facilitator or amil zakat in communicating and innovating, in order to generate community participation in development and willing to participate in activities as well as participating in zakat. The existence of community participation is expected to be able to overcome the limitations of funds and the government's ability in implementing the Kampung Zakat program as well as being a motivation for many parties. The purpose of this study was to determine and analyze how much influence the communication diffusion of innovation has on community participation in the Kampung Zakat Program in Bunga Raya Village, Siak Regency. This research is a descriptive research with a quantitative approach. Data collection techniques were carried out by observation, interviews, distributing questionnaires and documentation. Sampling using the slovin technique and obtained a total sample of 98 people from 4433 the total population of the members of the UPZ Bunga Raya District and the people involved in the Kampung Zakat Program. The results showed that from the hypothesis test there was a significant effect between variables X and Y with the results of the significant value being 0.000 < 0.05, and the value of Tcount>Ttable (30,677>1,985) and the percentage contribution of the influence of the variable was 90.7%. The indicator variable that most dominantly contributes to forming community participation is the indicator variable X3 against Y1 with a sig value of 0.000 > 0.05 and a tcount value of 28,846 > ttable 1,985. Meanwhile, the one with the lowest influence is the indicator variable X1 on Y1 with a sig value of 0.091 > 0.05 and a tcount value of -1.709 < ttable 1.985.NIM.: 20202011011 Nureta Dwika Handayani2022-09-20T04:46:54Z2022-09-20T04:50:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53249This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/532492022-09-20T04:46:54ZPENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA AMIL ZAKAT DI PENGURUS WILAYAH NU CARE-LAZISNU DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAKeberhasilan suatu lembaga dalam mencapai tujuannya tidak terlepas dari peran penting sumber daya manusia sebagai penggerak roda di setiap kegiatan yang ada pada lembaga. Sumber daya manusia di LAZISNU DIY disebut dengan amil zakat. Pengelolaan yang terbaik terhadap amil zakat sangat diperlukan guna mencapai tujuan lembaga dengan maksimal. Pengelolaan amil zakat dapat dilakukan dengan menerapkan fungsi-fungsi yang ada pada manajemen sumber daya manusia. Maka dari itu, peneliti melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui penerapan fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia pada amil zakat di PW NU CARE-LAZISNU DIY. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui observasi, dokumentasi dan wawancara dengan direktur, sekretaris direksi, manajer divisi Public Relations, dan manajer divisi fundraising di PW NU CARE-LAZISNU DIY.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia telah diterapkan di PW NU CARE-LAZISNU DIY. Perencanaan dilakukan dengan mengukur kebutuhan dan menentukan kriteria amil zakat yang diperlukan. Pengorganisasian dilakukan dengan membagi tugas menjadi dua kelompok yaitu pengurus sebagai pengawas dan manajemen sebagai pengelola zakat. Pengarahan kepada amil zakat dilakukan ketika rapat rutin dan rapat kerja. Pengendalian kepada amil zakat dilakukan dengan adanya evaluasi rutin setiap hari senin. Pengadaan dilakukan dengan peramalan kebutuhan tenaga kerja ketika terdapat amil zakat yang berencana resign, adanya rekrutmen secara terbuka dan tertutup dan seleksi internal dan eksternal. Pengembangan di LAZISNU DIY dilakukan dengan metode pendidikan dan pelatihan, pelatihan diberikan dengan adanya program capacity building dan Ngobrol Filantropi. Kompensasi yang diberikan pada amil zakat berupa kompensasi tunai yaitu gaji dan tunjangan-tunjangan. Pemeliharaan dilakukan dengan pemberian motivasi oleh pengurus dan direktur dan adanya jaminan kesejahteraan bagi amil zakat. Pengintegrasian dilakukan dengan melaksanakan kegiatan di luar kantor, berupa ziarah ke makam auliya’ dan rapat evaluasi tahunan. Kedisiplinan dilakukan dengan adanya peraturan-peraturan yaitu ketentuan waktu masuk dan pulang, dan sistem absen berupa fingerprint. Pemberhentian di LAZISNU DIY yang telah terjadi berupa resign dan pemecatan.NIM.: 18102040105 Mella Putri Ayuningtyas2022-09-16T02:30:36Z2022-09-16T02:30:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53087This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/530872022-09-16T02:30:36ZMANAJEMEN PERUBAHAN PADA PROGRAM KAMPUNG SUDAGARAN SEJAHTERA OLEH BAZNAS KOTA YOGYAKARTA (STUDI PERALIHAN PROFESI PETERNAK BABI DI KAMPUNG SUDAGARAN)Perubahan adalah suatu hal yang pasti dan akan terjadi, yang didorong karena adanya beberapa faktor baik dari dorongan eksternal maupun internal. Kampung Sudagaran yang merupakan daerah padat penduduk dan berada di tengah Kota Yogyakarta mendapat banyak perhatian dari pihak-pihak tertentu. Pasalnya di daerah tersebut adalah lokasi peternakan babi yang telah berlangsung sejak lama dan turun temurun. Hal ini tentu mendapatkan perhatian khusus karena mencemari lingkungan sekitar dan tentu peternakan babi bukanlah suatu bisnis yang baik jika dilihat dari sudut pandang agama Islam. Oleh karena itulah, Baznas Kota Yogyakarta tertarik untuk mengubah profesi peternak babi ke pekerjaan yang lebih baik menggunakan dana zakat yang telah dikumpulkan.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana manajemen perubahan yang dilakukan oleh Baznas Kota Yogyakarta dalam peralihan profesi peternak babi di Kampung Sudagaran Sejahtera. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan interactive model. Sedangkan untuk pengujian data menggunakan uji kredibilitas dengan teknik triangulasi metode pengumpulan data dan triangulasi sumber data.
Hasil penelitian menujukkan bahwa faktor pendorong perubahan berasal dari faktor eksternal dan internal peternak babi di Kampung Sudagaran. Faktor eksternal meliputi adanya dorongan dari pemerintah, perubahan pasar dan lingkungan, sedangkan dari faktor internal karena kebutuhan untuk perubahan dan kesadaran masyarakat. Model perubahan menggunakan teori Kurt Lewin. Pada tahap unfreezing lebih digunakan untuk merumuskan dan memotivasi peralihan profesi para peternak babi, sedangkan pada tahap movement dilaksanakan dengan pemberian modal usaha, pelatihan dan pendampingan, ditahap refreezing lebih mengedepankan untuk meningkatkan spiritual dan tetap memberikan pendampingan kepada mantan peternak babi. Pendekatan manajemen perubahan yang digunakan adalah dengan perubahan terencana yang meliputi 4 fase yakni fase eksplorasi, fase perencanaan, fase tindakan, dan fase integrasi.Perubahan adalah suatu hal yang pasti dan akan terjadi, yang didorong karena adanya beberapa faktor baik dari dorongan eksternal maupun internal. Kampung Sudagaran yang merupakan daerah padat penduduk dan berada di tengah Kota Yogyakarta mendapat banyak perhatian dari pihak-pihak tertentu. Pasalnya di daerah tersebut adalah lokasi peternakan babi yang telah berlangsung sejak lama dan turun temurun. Hal ini tentu mendapatkan perhatian khusus karena mencemari lingkungan sekitar dan tentu peternakan babi bukanlah suatu bisnis yang baik jika dilihat dari sudut pandang agama Islam. Oleh karena itulah, Baznas Kota Yogyakarta tertarik untuk mengubah profesi peternak babi ke pekerjaan yang lebih baik menggunakan dana zakat yang telah dikumpulkan.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana manajemen perubahan yang dilakukan oleh Baznas Kota Yogyakarta dalam peralihan profesi peternak babi di Kampung Sudagaran Sejahtera. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan interactive model. Sedangkan untuk pengujian data menggunakan uji kredibilitas dengan teknik triangulasi metode pengumpulan data dan triangulasi sumber data.
Hasil penelitian menujukkan bahwa faktor pendorong perubahan berasal dari faktor eksternal dan internal peternak babi di Kampung Sudagaran. Faktor eksternal meliputi adanya dorongan dari pemerintah, perubahan pasar dan lingkungan, sedangkan dari faktor internal karena kebutuhan untuk perubahan dan kesadaran masyarakat. Model perubahan menggunakan teori Kurt Lewin. Pada tahap unfreezing lebih digunakan untuk merumuskan dan memotivasi peralihan profesi para peternak babi, sedangkan pada tahap movement dilaksanakan dengan pemberian modal usaha, pelatihan dan pendampingan, ditahap refreezing lebih mengedepankan untuk meningkatkan spiritual dan tetap memberikan pendampingan kepada mantan peternak babi. Pendekatan manajemen perubahan yang digunakan adalah dengan perubahan terencana yang meliputi 4 fase yakni fase eksplorasi, fase perencanaan, fase tindakan, dan fase integrasi.NIM.: 17102040083 Muhyidin Abdillah2022-08-02T03:21:15Z2022-08-02T03:21:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52387This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/523872022-08-02T03:21:15ZTINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ZAKAT USAHA RENTAL MOBIL (STUDI TERHADAP RENTAL MOBIL JAVA RENT CAR
TAHUN 2013 DI KOTA JEPARA)Perubahan dan perkembangan kondisi menimbulkan berbagai jenis harta dan
benda-benda baru yang berpotensi dikeluarkan zakatnya, termasuk rental mobil.
Permasalahan yang dihadapi adalah belum adanya ketentuan pasti tentang konsep
zakat rental mobil yang mencakup nishab, kadar zakat, dan ketentuan waktu
pengeluaran zakatnya. Untuk itu diperlukan kategorisasi termasuk harta zakat apakah
rental mobil ini dengan tujuan mengetahui nishab, besar zakat yang wajib dikeluarkan
dan kapan waktu pengeluarannya. Problem utama yang menjadi perhatian penyusun
adalah belum adanya kategorisasi zakat yang dipegangi oleh pemilik usaha rental
mobil Java Rent Car di kota Jepara sebagai objek utama penelitian penyusun.
Sehingga penyusun melakukan penelitian ini untuk mengetahui apakah praktik zakat
yang dilakukan oleh pemilik Java Rent Car telah sesuai dengan hukum Islam atau
tidak. Pokok masalah yang menjadi kajian penyusun adalah (1) Bagaimana konsep
dan implementasi zakat usaha rental mobil Java Rent Car. (2) Bagaimana tinjauan
hukum Islam terhadap konsep dan implementasi zakat usaha rental mobil Java Rent
Car.
Metode yang dipakai penyusun dalam penelitian ini adalah field research,
artinya data rujukan penelitian ini berupa fakta-fakta di lapangan, yaitu mencari data
secara jelas tentang konsep dan implementasi zakat usaha rental mobil di Java Rent
Car dengan cara terjun langsung ke lapangan. Sedangkan dari sifatnya, penelitian ini
bersifat deskriptif-analitik, yaitu menggambarkan objek yang diteliti dan dianalisis
dengan aturan-aturan fikih. Kemudian pendekatan yang dilakukan penyusun adalah
yuridis-normatif. Adapun sumber data diperoleh melalui observasi dan wawancara.
Konsep zakat yang dipakai Java Rent Car adalah kegiatan pendistribusian
harta yang diwajibkan oleh Islam yang terletak pada semua hal dan diusahakan serta
mampu menghasilkan keuntungan dengan adanya petunjuk dari agama tentang tata
cara pelaksanannya. Konsep zakat ini pada akhirnya terfokus pada harta zakat dan
jenis zakat yang ada di Java Rent Car. Sedangkan implementasi dari zakat rental
mobil Java Rent Car yaitu penjabaran dari konsep di atas.
Hasil kesimpulan penyusun tentang konsep zakat di Java Rent Car adalah ide
dasar tentang makna zakat yang dipakai oleh pemilik Java Rent Car. Kemudian
implementasinya terfokus pada mekanisme pelaksanaan, waktu pelaksanaan, kadar
pengeluaran, dan juga objek penerima zakat (mustahiq). Adapun konsep dan
implementasi zakat yang dipakai pemilik Java Rent Car telah sesuai berdasarkan
pisau analisis hukum Islam.NIM.: 10350041 Amiq Maulana2022-07-29T08:11:25Z2022-07-29T08:11:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52254This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/522542022-07-29T08:11:25ZPENGUATAN SISTEM DATABASE MUSTAHIK BAZNAS PERSPEKTIF MAQASID ASY-SYARI‘AH JASER ‘AUDAH
(PASCA KEPUTUSAN KETUA BAZNAS NOMOR 33 TAHUN 2019)Eksistensi pengelolaan zakat yang direpresentasikan oleh Baznas memiliki potensi untuk mengentaskan permasalahan kemiskinan di Indonesia. Melalui penyaluran zakat, akan tercipta distribusi pendapatan antara si kaya dan si miskin. Namun, upaya tersebut tidak terlepas dari berbagai permasalahan. Satu di antaranya ialah kebutuhan Baznas terhadap sistem database mustahik yang mampu mengakomodir penyaluran zakat secara tepat sasaran. Permasalahan inilah yang kemudian diangkat dalam penelitian ini, sejauh mana persinggungan antara konsep penguatan sistem database mustahik Baznas dengan Maqa>s}id asy-Syari>‘ah Ja>ser ‘Audah, sejauh mana fitur-fitur Maqa>s}id asy-Syari>‘ah Ja>ser ‘Audah telah terpenuhi dalam penguatan sistem database mustahik Baznas, dan apa saja peluang dan tantangan dari pelaksanaan Keputusan Ketua Baznas Nomor 33 Tahun 2019 terkait penguatan sistem database mustahik Baznas.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan normatif-filosofis. Penggunaan teori Maqa>s}id asy-Syari>‘ah Ja>ser ‘Audah dalam penelitian ini digunakan sebagai perspektif dalam menganalisis konsep penguatan sistem database mustahik Baznas. Keberadaan data primer berupa Keputusan Ketua Baznas Nomor 33 Tahun 2019 tentang Nomor Identifikasi Mustahik dan data sekunder berupa literatur terkait zakat, Baznas, dan kemiskinan kemudian dianalisis dengan teknik analisis isi (content analysis) untuk mengetahui makna terkait penguatan sistem database mustahik Baznas.
Berdasarkan penelitian ini dapat dijelaskan bahwa persinggungan antara konsep penguatan sistem database mustahik Baznas dengan Maqa>s}id asy-Syari>‘ah Ja>ser ‘Audah terletak pada tujuan untuk mewujudkan penyaluran zakat yang menyasar kepada fakir miskin secara tepat sasaran. Hal tersebut sejalan dengan Maqa>s}id asy-Syari>‘ah Ja>ser ‘Audah yang mengarah kepada nilai-nilai kemanusiaan dan hak asasi manusia. Penguatan sistem database mustahik Baznas juga telah memenuhi keenam fitur Maqa>s}id asy-Syari>‘ah Ja>ser ‘Audah. Pelaksanaan terhadap konsep penguatan sistem database mustahik Baznas selain menawarkan sejumlah peluang yang meliputi aspek pengelolaan zakat, pembangunan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan penegakan HAM juga menghadirkan beberapa tantangan seperti integrasi data yang majemuk, kualitas sumber daya amil, kebutuhan fasilitas penunjang, dan keamanan data. Kedua hal tersebut menjadi hal yang harus diperhatikan Baznas guna mengentaskan kemiskinan melalui penguatan sistem database mustahik Baznas.NIM.: 20203011036 Herdifa Pratama, S.H2022-07-27T07:52:37Z2022-07-27T07:52:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52313This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/523132022-07-27T07:52:37ZMANAJEMEN ZAKAT PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAHIndonesia memiliki potensi 217 triliun dari hasil pengumpulan zakat setiap
tahunnya, namun baru satu persen saja dari potensi tersebut yang dapat dipenuhi.
Upaya memaksimalkan potensi dana zakat tersebut telah dilakukan oleh Badan
Amil Zakat dan berbagai Lembaga Amil Zakat yang keberadaannya dilindungi
oleh Negara melalui UU No. 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat.
Perbankan Syariah memiliki potensi yang besar pula dalam
memaksimalkan potensi zakat yang ada di Indonesia. Beberapa Bank Umum
Syariah telah membentuk divisi khusus atau Lembaga Amil Zakat sebagai
lembaga yang mengelola dana zakat perusahaan dan karyawannya. Keterlibatan
Bank Umum Syariah dalam mengelola zakat nampaknya belum diikuti secara
serius oleh Bank Pembiayaan rakyat Syariah (BPRS), padahal BPRS diwajibkan
mencatat dan melaporkan aktivitas pengelolaan dana zakatnya di dalam laporan
keuangan sebagaimana diatur dalam PBI No. 7/47/PBI/2005 tanggal 14
November 2005 tentang Transparansi Kondisi Keuangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen dana zakat yang
dilakukan di BPRS Artha Mas Abadi dan BPRS Artha Surya Barokah. Penelitian
terhadap dua BPRS ini diharapkan dapat mengetahui praktek manajemen zakat di
BPRS dan selanjutnya melakukan pengkajian terhadap kesesuaian antara teoriteori
tentang manajemen, zakat, dan akuntansi zakat, serta memberi masukan
berupa pola-pola manajemen zakat yang memungkinkan dilakukan oleh BPRS.
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi jawaban atas upaya penyesuaian
antara teori-teori manajemen, zakat, dan akuntansi zakat dengan prakteknya, baik
manajemen zakat yang bisa dilakukan secara langsung oleh BPRS atau melakukan
sinergi dengan lembaga lain. Temuan penelitian ini meliputi : BPRS belum
sepenuhnya memiliki divisi khusus yang memiliki kewenangan dan fokus
terhadap pengelolaan zakat, BPRS telah menjalankan ketentuan akuntansi zakat
dengan benar, BPRS belum sepenuhnya cermat dalam menentukan asnaf
penerima zakat, sehingga masih ditemukan penerima yang kurang memenuhi
kriteria sebagai asnaf penerima zakat; BPRS belum memiliki perhatian khusus
dalam mengoptimalkan zakat produktif guna melakukan pemberdayaan ekonomi
ummat; diperlukan inovasi bagi BPRS dalam menyusun program penyaluran
zakat; dan BPRS perlu menjalin kerja sama dengan lembaga lain dalam
penyaluran zakatnya.
Dari sejumlah hasil penelitian tersebut, diharapkan BPRS dapat mengelola
dana zakat yang sesuai dengan ketentuan syariah dengan tidak meninggalkan
tugas utama BPRS di bidang bisnis, yaitu mencetak portofolio rasio keuangan
yang sehat, permodalan yang kuat, profit yang tinggi, dan kesejahteraan karyawan
yang semakin meningkat.NIM.: 10233616 Mumu Mubarok, SS2022-07-21T07:39:35Z2022-07-21T07:39:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52173This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/521732022-07-21T07:39:35ZEFEKTIFITAS PENGELOLAAN ZAKAT UNTUK PENINGKATAN
MODAL USAHA MASYARAKAT TIDAK MAMPU
(STUDI BAZNAS KOTA YOGYAKARTA)Dengan dibentuknya Badan Amil Zakat (BAZNAS) diharapkan dapat mempermudah para muzzaki untuk menyalurkan dana zakat. Melalui program BAZNAS Kota Yogyakarta yang berorientasi pada pemberdayaan, salah satunya adalah pemberdayaan masyarakat melalui program Jogja Sejahtera. Hal tersebut dapat memberikan informasi yang lebih terkait dengan potensi zakat dan bagaimana zakat dapat berperan dalam mengentaskan kemiskinan. Efektifitas penyaluran zakat Baznas Kota Yogyakarta patut untuk dikaji mengingat dana yang disalurkan kepada mustahik berupa Cash On, yang mana penyaluran dana berupa cash on di anggap kurang efektif jika diberikan langsung kepada masyarakat tidak mampu. Maka dari itu, untuk mengetahui lebih mendalam terhadap praktik pengelolaan pendistribusian zakat di BAZNAS Kota Yogyakarta, penulis mengangkat permasalahan tersebut ke dalam skripsi dengan judul “Efektifitas Pengelolaan Zakat Untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Tidak Mampu (Studi BAZNAS Kota Yogyakarta)”.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Adapun lokasi penelitian ini dilaksanakan di kantor Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta dan di tempat tinggal beberapa narasumber. Dari pihak BAZNAS wawancara diwakili oleh Bapak Muhammad Fuad, SE, selaku Pelaksana Bidang II. Dari mustahik di wakili oleh Ibu Mardatun, Ibu Debby dan Ibu Mardatun.Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatis. Oleh karena itu menjelaskan secara gamblang terkait program, produk dan praktik yang ada dilapangan dari data yang diperoleh dan dianalisis menggunakan teori hukum islam dan efektifitas.
Penelitian ini menemukan bahwa pengelolaan dana zakat pada BAZNAS Kota Yogyakarta sudah terbilang efektif. Pengelolaan dan penyaluran dana zakat dalam meningkatkan kesejarteraan masyarakat Kota Yogyakarta. BAZNAS Kota Yogyakarta memiliki program, yaitu Jogja Taqwa, Jogja Cerdas, Jogja Sejahtera, Jogja Sehat dan Jogja Peduli. Dana yang diberikan kepada mustahik murni diperuntukkan untuk mustahik dan BAZNAS tidak mengambil keuntungan berupa apapun, hal tersebut dapat dibuktikan dengan pernyataan narasumber yang telah penyusun wawancarai. Penyaluran dana zakat kepada mustahik menggunakan akad hibah yang langsung diberikan kepada mustahik melalui rekening bank. Program Jogja Sejahtera memiliki sebutan Mas Zakky, yang mana terbagi dalam tiga sektor, yaitu sektor angkringan, sektor gorengan dan sektor seluler.NIM.: 17103080012 Yossy Pratiwi Putri2022-07-14T02:26:15Z2022-07-14T02:26:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51964This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/519642022-07-14T02:26:15ZSTUDI ANALISIS TERHADAP KONSEP RIQAB SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT MENURUT MASDAR FARID MAS’UDIZakat adalah ibadah yang mengandung dua dimensi, yaitu dimensi ḥabl min-Allāh atau dimensi vertikal dan dimensi ḥabl min an-nās atau dimensi horizontal. Zakat itu wajib bagi orang yang mampu, yaitu orang yang memiliki kekayaan yang berlebihan dari kepentingan dirinya dan kepentingan orang-orang yang menjadi tanggungannya. Peruntukan dana zakat secara konsumtif ditujukan kepada 8 asnaf (golongan), salah satunya adalah riqāb. Masdar Farid Mas‟udi berpendapat bahwa ketentuan asnaf dalam tasarruf zakat merupakan ketentuan yang taktis, bukan esensial. Oleh karena itu, ia selalu berubah sesuai dengan tuntutan keadilan dan kemaslahatan umat. Dalam rangka mereproduksi makna riqāb dengan memperhatikan kondisi saat ini, Masdar Farid Mas‟udi menawarkan buah pemikirannya tentang riqāb. Konsep riqāb Masdar inilah yang dikaji dalam skripsi ini. Pokok masalah dalam penelitian ini adalah : Pertama, Bagaimana pandangan Masdar Farid Mas‟udi tentang konsep dan pemaknaan ulang riqāb sebagai mustahik zakat. Kedua, Bagaimana kontekstualisasi pemaknaan riqāb sebagai upaya optimalisasi fungsi zakat bagi kesejahteraan umat menurut Masdar Farid Mas‟udi.
Data penelitian dihimpun melalui telaah pustaka yang mana data-data tersebut berkaitan dengan produk pemikiran Masdar sendiri, dan data-data yang bersumber dari karya yang ditulis oleh tokoh lain yang masih mempunyai kaitan dengan tema pembahasan. Selanjutnya dianalisis menggunakan metode deskriptif-analitik, yaitu diawali dengan mendeskripsikan pemikiran Masdar Farid Mas‟udi tentang konsep riqāb kemudian penyusun berusaha menganalisa pemikiran Masdar Farid Mas‟udi. Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori qiyās. Teori ini digunakan untuk menganalisa konsep riqāb menurut Masdar dari segi pemahamannya terhadap teks dan menangkap illat hukum yang terkandung dari sebuah teks.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Pertama, Menurut Masdar Farid Mas‟udi, riqāb dalam terminologi konvensional sebagai budak tidak lagi relevan untuk kondisi saat ini. Oleh karena itu, harus ada pemaknaan ulang tentang konsep riqāb agar tetap mendapatkan haknya. Maka riqāb dapat dipahami sebagai orang yang terbelenggu dalam kemiskinan secara budaya dan terutama secara politik. Kedua, Salah satu makna riqāb yang sesuai dengan kondisi sekarang adalah korban tindak pidana perdagangan orang, seperti TKI. Kelompok inilah yang rentan terhadap eksploitasi ekonomi sehingga sulit untuk keluar memberdayakan dirinya karena dibawah kekuasaan orang lain. Instrumen zakat sebagai kekuatan ekonomi dapat memainkan peran untuk pemberdayaan korban perdagangan tindak pidana dengan dimasukkannya salah satu dari aşnāf śamāniyah, yakni riqāb, sehingga fungsionalisasi zakat sebagai instrumen ekonomi umat untuk pemajuan kesejahteraan dapat tercapai.NIM.: 15380093 Najib Sayyidatur Rozzaqi2022-07-12T06:05:11Z2022-07-12T06:05:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51904This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/519042022-07-12T06:05:11ZOPTIMALISASI PENGELOLAAN DAN PERAN ZAKAT SEBAGAI INSTRUMEN FINANCE DALAM PEMULIHAN EKONOMI DI MASA PANDEMI (STUDI KASUS PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL KOTA YOGYAKARTA)Indonesian has a very large zakat potential which can prosper its people. However, to achieve this, it must be supported from various parties such as public awareness of zakat, the government with its policies, and the agency that manages it. Yogyakarta city BAZNAS as the manager of zakat tries to maximize its duties so that zakat is truly realized and provides benefits for the community. However, the covid-19 pandemic that attacked various landscapes of the life changed and slumped. Yogyakata city BAZNAS was also affected by the pandemic.
This study aims to examine the case study zakat in the Yogyakarta city BAZNAS in adapting to various innovations made to manage zakat during the pandemic and take advantage of the role of zakat to help economic recovery. The method in this study used an interview technique with the amil Yogyakarta city BAZNAS and samples were taken from several beneficiaries during the pandemic. As a result, the Yogyakarta city BAZNAS succeeded in managing zakat in difficult times during the covid-19 pandemic. This is evidenced in terms of the collection which has increased from the previous year.NIM.: 18108030079 Febrian Yena Remalia2022-07-07T07:55:02Z2022-07-07T07:55:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51802This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/518022022-07-07T07:55:02ZEDIT ITEM: MANAJEMEN ZAKAT BERBASIS SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS STUDI PADA ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT DI SURAKARTA JAWA TENGAHBeberapa lembaga zakat masih belum menerapkan Sustainable Development Goals sebagai acuan sasaran program. Potensi zakat yang tinggi diharapkan lembaga zakat dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat secara praktis mengenai manajemen lembaga zakat di Surakarta berbasis SDGs. Penelitian kualitatif deskriptif melalui wawancara dan dokumentasi kepada lembaga akan membantu proses penarikan kesimpulan. Hasil menunjukkan sebagian besar OPZ di Surakarta telah menerapkan SDGs sebagai acuan sasaran pelaksanaan program. OPZ memiliki banyak program untuk mendukung tujuan prioritas dengan persiapan yang cukup baik, pelaksanaan yang beragam diiringi dengan evaluasi guna perbaikan kualitas. Beberapa faktor turut mempengaruhi keberhasilan dan hambatan.NIM.: 19208012017 Faizah Nabila Mubarak, SE.2022-07-07T03:45:54Z2022-07-07T03:45:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51801This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/518012022-07-07T03:45:54ZMANAJEMEN LEMBAGA AMIL ZAKAT INFAQ DAN SEDEKAH (LAZIS) SYUHADA YOGYAKARTA TAHUN 2018-2021Masjid merupakan salah satu tempat dalam melakukan pengelolaan dan penyaluran zakat, infaq, dan sedekah. Dalam melakukan pengelolaan dan penyaluran, dibutuhkan aspek manajemen dalam menjalankannya, maka dari itu sebuah masjid harus memiliki pengurus-pengurus masjid yang berkompeten dalam mengelola dana zakat, infaq, dan sedekah. Sebuah masjid setidaknya membutuhkan lembaga sendiri untuk lebih fokus dalam mengelola dan menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah, terdapat banyak masjid yang memiliki lembaga sendiri dalam mengelola dan menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah salah satunya adalah Masjid Syuhada Yogyakarta yang bernama Lazis Syuhada. Dengan berdirinya lembaga Lazis Syuhada di lingkungan Masjid Syuhada, membuat pengelolaan dan penyaluran dana zakat, infaq, dan sedekah Masjid Syuhada lebih efektif dan efesien, dan terbukti sukses dalam mengimplementasikan fungsi manajemen sebelum maupun disaat pandemi seperti sekarang. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seperti apa manajemen yang diterapkan Lazis Syuhada yang menyangkut aspek fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan.
Kesuksesan Lazis Syuhada dalam mengimplementasikan aspek fungsi manajemen oleh jajaran pengurus Lazis Syuhada membuat peneliti tertarik untuk meneliti manajemen Lazis Syuhada. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan deskriftif analisis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dalam beberapa tahap yaitu: data reduction, data display, dan conclusion. Uji keabsahan data menggunakan uji credibility, transferability, dependability, dan confirmability.
Adapun hasil dari penelitian ini adalah Proses perencanaan di Lazis Syuhada lebih mengandalkan rapat rutinan seperti rapat mingguan, bulanan, tahunan, dan semester. Semakin sering rapat diadakan maka semakin matang pula perencanaan yang dibuat karena ketika rapat berlangsung, semua pengurus berhak menyampaikan pendapat-pendapat atau gagasan-gagasannya masing-masing. Ketika rapat berjalan dengan baik maka kemudian akan dibarengi perencanaan yang baik. proses pengorganisasian di Lazis Syuhada lebih mengutamakan pengurus datang dari para relawan-relawan dan santri-santri dibawah naungan Masjid Syuhada Yogyakarta karena akan lebih memudahkan Lazis Syuhada dalam memilih dan memilah mana calon pengurus yang terbaik. Proses penggerakan di Lazis Syuhada lebih mengutamakan komunikasi yang baik, komunikasi yang baik diperoleh melalui rapat, musyawarah mufakat, maupun diskusi. Dengan komunikasi yang terjalin dengan baik maka akan lebih mudah dalam melakukan proses penggerakan. Sedangkan proses pengawasan di Lazis Syuhada dilakukan dengan mengikuti tata aturan dan SOP yang berlaku. Rapat rutinan juga merupakan sebagai bentuk pengawasan yang dilakukan Lazis Syuhada karena setiap rapat yang dilakukan memiliki laporan keuangan dan laporan program kegiatan yang sudah berjalan.NIM.: 15240017 M. Fikri Haikal2022-07-07T03:09:41Z2022-07-07T03:09:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51035This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/510352022-07-07T03:09:41ZPENGARUH DANA ZAKAT PODUKTIF DAN PELATIHAN MUSTAHIK TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KOTA YOGYAKARTALokasi penelitian berada di Kota Yogyakarta, dimana di kota ini terdapat banyak sekali UMKM yang berada dalam naungan BAZNAS Kota Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa aktif peran BAZNAS dalam mengembangkan UMKM Kota Yogyakarta dengan dua program unggulan BAZNAS yaitu pemberian dana zakat produktif dan pelatihan mustahiik, untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dana zakat produktif, dan pelatihan mustahik terhadap pengembangan UMKM. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh melalui wawancara dan penyebaran kuisioner dengan menggunakan sampel sebanyak 43 mustahik BAZNAS Kota Yogyakarta. Teknik analisis data yang digunakan yaitu regresi linier berganda.
Hasil penelitian ditemukan variable dana zakat produktif dan pelatihan mustahik secara simultan berpengaruh terhadap pengembangan UMKM. Secara parsial variabel dana zakat produktif tidak berpengaruh signifikan terhadap pengembangan UMKM, Sedangkan vaiabel pelatihan mustahik berpengaruh signifikan terhadap pengembangan UMKM.NIM.: 18108010002 Hasan Musthofa2022-07-06T03:49:54Z2022-07-06T03:49:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51738This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/517382022-07-06T03:49:54ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM LEMBAGA AMIL ZAKAT INFAQ SHODAQOH MUHAMMADIYAH (LAZISMU)
DI KECAMATAN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan program pemberdayaan ekonomi masyarakat Di Kecamatan Sleman. Fokus penelitian dalam skripsi ini untuk mengetahui bagaimana program pemberdayaan ekonomi masyarakat di Kecamatan Sleman. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif analitik dengan teknik pengumpulan datanya berupa observasi, wawancara, dan lacak dokumentasi. Alat analisis data dalam penelitian ini adalah analisis interaktif diantaranya pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penyajian data penelitian ini dalam bentuk tulisan dan menerangkan apa adanya data yang diperoleh dalam penelitian.
Salah satu cara dalam membantu peningkatan perekonomian masayarakat adalah dengan pendayagunaan zakat. Pendayagunaan zakat dirasa mampu membantu mendorong perekonomian masyarakat setempat. Selain itu dengan berzakat maka akan lebih meningkatkan rasa saling membantu dan cinta antar sesama manusia. Penyerahan zakat penting untuk ditunaikan melalui lembaga zakat agar dapat berdayaguna dengan efektif. Salah satunya melalui Lembaga Amil Zakat Infaq Shodaqoh Muhammadiyah atau yang sering dikenal dengan LAZISMU. Dengan melalui pendayagunaan yang efektif diharapkan nantinya pendistribusian zakat akan jatuh kepada mereka yang berhak menerima. Oleh karena itu pendistribusian zakat di LAZISMU diselenggarakan menjadi beberapa program salah satunya pemberdayaan ekonomi masyarakat. Program tersebut bertujuan dalam menanggulangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pemberdayaan masyarakat melalui program LAZISMU menggunakan teori Isbandi Rukminto Adi tentang Tahapan Pemberdayaan Masyarakat. Beberapa proses dalam pemberdayaan di LAZISMU Kecamatan Sleman ini melalui beberapa tahapan diantaranya persiapan, pengkajian, perencanaan alternatif program, pemformalisasi rencana aksi, pelaksanaan, evaluasi hingga terminasi. Selain itu beberapa program dari LAZISMU diantaranya program sosial, kemanusiaan (tanggap bencana), ekonomi, pengembangan pendidikan hingga program dakwah. Program yang diselenggarakan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar untuk pemenuhan kebutuhan hidup.NIM.: 16230038 Chusna Amalia Wahida2022-07-04T07:54:48Z2022-07-04T07:54:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51667This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/516672022-07-04T07:54:48ZMANAJEMEN DIGITAL FUNDRAISING DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPerkembangan komunikasi dan digitalisasi pada saat ini semakin pesat hal tersebut dimanfaatkan oleh berbagai lembaga dan organisasi dalam mengembangkan berbagai program yang dimiliki. Salah satu digitalisasi yang semakin banyak pada saat ini adalah digitalisasi dalam penghimpunan zakat atau biasa disebut dengan digital fundraising. Penerapan digital fundraising di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Daerah Istimewa saat ini masih ditemukan banyak kekurangan, seperti penghimpunan secara offline mendapatkan jumlah yang sangat tinggi sedangkan digital fundraising mendapatkan jumlah yang masih cukup rendah padahal pada saat ini digital fundraising menjadi sebuah peluang besar. Dari dasar tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Manajemen Digital Fundraising di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan fungsi manajemen dalam aktivitas digital fundraising di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini.merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan cara pengambilan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi, kemudian data yang telah diperoleh kemudian dianalisis melalui proses reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Subjek dari penelitian ini adalah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Daerah Istimewa yang beralamat di Jl. Sukonandi No.8, Semaki, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Kegiatan digital fundraising berjalan baik sesuai dengan prinsip fungsi manajemen dengan adanya proses perencanaan yang matang dengan menyusun konsep digital fundraising, menetapan dan menyerahkan tugas kepada tim khusus yang telah dibentuk, kemudian dilakukan sosialisasi secara offline dan online sebagai bentuk pengarahan. Adapun pengawasan sebagai bentuk evaluasi dilakukan dengan dua acara yakni evaluasi secara SDM kepada internal pengurus dalam waktu mingguan dan pengawasan dalam bentuk laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor agar menjadi kontrol apakah kegiatan dilaksanakan dengan optimal atau tidak.NIM.: 17102040067 Indah Rahmadhani2022-07-04T07:36:37Z2022-07-04T07:36:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51664This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/516642022-07-04T07:36:37ZMANAJEMEN OPERASIONAL BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2019-2020Penelitian ini dilatar belakangi oleh beberapa faktor yang bersumber dari internal dan eksternal, adapun dari faktor internal adalah sumber daya manusia dan letak kantor Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta. Minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya berzakat serta minimnya pengetahuan masyarakat mengenai BAZNAS sebagai lembaga amil zakat yang memudahkan masyarakat dalam membayar zakat, infaq maupun shadaqah. Kemudian sumber daya manusia di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta yang berdasarkan kuantitasnya tidak banyak namun dapat mencapai kualitas yang baik, kantor Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta yang berpindah, letak kantor strategis karena berada di lingkungan pemerintahan hanya saja kurang terlihat karena tidak berada dipinggir jalan. Dari beberapa permasalahan tersebut maka timbul pertanyaan bagaimana manajemen operasional Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta tahun 2019-2020. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui manajemen operasional yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Jay Heizer dan Barry Render yang mengenai manajemen operasional yang memiliki 10 konsep diantaranya adalah, perancangan barang dan jasa, kualitas, perancangan proses dan kapasitas, pemilihan lokasi, perancangan tata letak, sumber daya manusia dan rancangan pekerjaan, manajemen rantai pasokan, persediaan, penjadualan dan pemeliharaan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen operasional yang terdiri dari perancangan desain produk dan pelayanan, kualitas, perancangan proses dan kapasitas, pemilihan lokasi, penjadualan perancangan tata letak, sumber daya manusia, manajemen rantai pasokan, persediaan, dan pemeliharaan sudah diterapkan dengan baik di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta. Hal ini terbukti dari segi pelayanan jasa yang optimal, yang memberikan rasa puas terhadap konsumen. Memiliki perancangan yang matang sehingga kekurangan yang berkaitan dengan pelayanan dapat dikendalikan dengan evaluasi. Memiliki lokasi yang cukup strategis, karena kantor yang berada di pusat pemerintahan hanya saja letaknya tidak berada dipinggir jalan. Optimalisasi kantor, dengan memanfaatkan lahan yang terbatas menjadi sebuah kantor yang multifungsi. Memiliki sumber daya manusia yang kinerjanya baik dan patuh terhadap aturan. Memiliki mitra yang mengendalikan persediaan jasa. Memiliki persediaan pelayanan yang memberikan kemudahan bagi konsumen terutama muzakki. Penjadualan yang tersusun rapih dengan adanya timeline dan cutting off, dan pemeliharaan sarana dan prasarana yang baik oleh semua elemen.NIM.: 17102040055 Annida Vivy Khanifa2022-07-01T07:15:51Z2022-07-01T07:15:51Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51445This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/514452022-07-01T07:15:51ZPRAKTIK ZAKAT PROFESI (STUDI PADA DOSEN FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA)Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatnya pertumbuhan ekonomi modern, masyarakat telah berhasil mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya, sehingga muncul berbagai jenis harta kekayaan baru yang produktif dan berpotensi untuk menjadi sumber penerimaan zakat, meskipun jenis dan nama harta baru tersebut tidak disebutkan secara eksplisit dalam al-Qur’an dan hadits, salah satunya zakat profesi. UPZ UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menjadi sebuah lembaga charity yang mengelola zakat profesi para dosen, karyawan dan tenaga kependidikan di lingkungan kampus UIN Sunan Kalijaga. Namun, di Fakultas Syariah dan Hukum, hanya terdapat 18% dosen yang terdaftar menjadi muzakki di UPZ UIN Sunan Kalijaga. Di samping itu, penyusun menyadari bahwa pelaksanaan zakat profesi sepenuhnya merupakan hak muzakki. UPZ ataupun pihak kampus tidak mempunyai hak untuk memaksa karena menunaikan zakat merupakan suatu kesadaran diri. Penelitian ini menguraikan bagaimana praktik zakat profesi dosen-dosen di Fakultas Syariah dan Hukum beserta preferensi-preferensi mereka dalam menunaikannya.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang berlokasi di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analitis, dengan pendekatan sosiologis menggunakan teori tindakan rasional dari Max Weber dan Teori Tindakan Sosial Voluntaristik Talcott Parsons sebagai pisau analisisnya. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi dan angket. Data-data dianalisis menggunakan tiga alur kegiatan analisis yang berjalan secara bersamaan dan interaktif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa 46% dosen menyalurkan zakatnya langsung kepada mustahik. 18% dosen lainnya menyalurkan zakat profesinya melalui UPZ UIN SUKA, 18% dosen lainnya menyalurkannya melalui lembaga non-UPZ, sementara 18% yang terakhir tidak membayar zakat profesi karena penghasilannya belum mencapai nisab. Dalam perspektif teori tindakan rasional, dosen sebagai muzakki telah mempertimbangkan berbagai aspek secara rasional, seperti aspek kecepatan, efektivitas, kemudahan, objektivitas, dan manfaat yang akan diperoleh, serta nilai-nilai yang dipertimbangkan sebelum menerapkan zakat profesinya. Sementara dalam teori tindakan voluntaristik, tindakan pembayaran zakat profesi ini merupakan aksi dari aktornya, yang dalam hal ini adalah para dosen di Fakultas Syariah dan Hukum yang menjadi muzakki, yang dilatarbelakangi oleh tujuan masing-masing yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, di mana dalam menentukan cara membayar zakat, seorang dosen mempertimbangkan dahulu kondisi atau situasi yang berpengaruhNIM.: 18103080036 Ummu Habibah Hakim2022-06-28T06:28:34Z2022-06-28T06:28:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51508This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/515082022-06-28T06:28:34ZSTRATEGI PENGELOLAAN ZAKAT DAN INFAK BERBASIS
EKONOMI PRODUKTIF PADA NU CARE-LEMBAGA AMIL ZAKAT
INFAQ SHADAQAH (LAZISNU) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2020Penelitian ini dilatarbelakangi oleh besarnya potensi zakat, sebagai sebuah solusi perekonomian pengelolaan zakat dan infaq yang berorientasi pada ekonomi berkelanjutan (produktif) menjadi program yang menarik sebagimana dilakukan oleh beberapa lembaga amil zakat infaq dan Shadaqah.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti Strategi pengelolaan Zakat, Infaq berbasis ekonomi produktif Pada NU CARE-Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sadaqah (LAZISNU) Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan bersifat deskriptif kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Selanjutnya dilakukan penyajian data yang sebelumnya dilakukan analisa data dan melakukan pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Strategi pengelolaan zakat,infaq berbasis ekonomi produktif pada NU CARE-Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sadaqah (LAZISNU) Daerah Istimewa Yogyakarta. terdiri dari tiga proses. Pertama, perumusan strategi yang meliputi: Mengembangkan visi dan misi, Mengidentifikasi peluang eksternal dan ancaman organisasi,Menentukan kelemahan dan kekuatan internal, Menetapkan tujuan jangka panjang, Menghasilkan strategi alternative, dan Memilih strategi tertentu. Kedua, Memotivasi Karyawan, dan Mengalokasikan sumber daya. Ketiga, Peninjauan kembali eksternal dan internal, Melakukan pengukuran kinerja, dan Pengambilan langkah korektif.NIM.: 17102040024 Nanto Kurniawan2022-06-23T08:06:50Z2022-06-23T08:06:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51377This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/513772022-06-23T08:06:50ZPRAKTIK DAN PENGAWASAN BAGI HASIL DALAM AKAD PEMBIAYAAN MUDARABAH DI BMT TAMZIS BINA UTAMA KOTA GEDE (PERSPEKTIF MAZHAB SYAFI’I)Badan Hukum Baitul Mal- wa Tamwil (disebut dengan BMT) terbagi menjadi dua macam yaitu berbentuk koperasi dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM). BMT menghimpun dana anggota dan menyalurkannya kembali kepada anggota dalam bentuk pembiayaan. Peneliti hanya akan meneliti pembiayaan yang berdasarkan atas prinsip kerja sama (partnership). Kemudahan dalam peminjaman modal yang dipinjamkan dan memakai prinsip bagi hasil pada keuntungan, diperoleh dari modal yang dipinjamkan BMT merupakan salah satu dampak riil yang dirasakan oleh pedagang-pedagang kecil. Pada praktik pembiayaan muḍārabah di BMT Tamzis Bina Utama ini, ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan konsep muḍārabah sebagaimana perspektif mazhab Syafi‟i. Salah satu contoh adalah pada penentuan nisbah bagi hasil antara anggota pembiayaan dengan pihak BMT. Pada praktiknya di BMT Tamzis Bina Utama ini, pihak BMT negoisasi dengan anggota tentang nisbah bagi hasilnya, akan tetapi nisbah bagi hasil ini bervariatif seperti 20:80, 22:78, 30:70 dan lain sebagainya.
Metode penelitian ini menggunakan penelitian wawancara kepada 2 informan dari Manajer BMT Tamzis Bina Utama Kota Gede dan 5 informan dari Anggota BMT Tamzis Bina Utama Kota Gede. Pendekatan masalah ini dipakai adalah pendekatan normatif. Pendekatan normatif adalah pendekatan dengan cara meneliti kolerasi hukum Islam.
Hasil pembahasan dalam skripsi ini Pembiayaan muḍārabah merupakan pembiayaan yang memuat penyerahan modal dari pemilik modal (ṣāhibul al-māl) dalam hal ini merupakan BMT Tamzis Bina Utama Kota Gede kepada anggota pembiayaan (muḍārib) yang dipergunakan dalam suatu usaha. Keuntungan yang didapat dibagi diantara mereka berdua sesuai dengan nisbah bagi hasil yang disepakati di antara mereka melalui proses tawar menawar. Sistem bagi hasil dimana setoran pengembalian (setoran bagi
hasil) dari anggota pembiayaan ke pihak BMT Tamzis Bina Utama didasarkan pada keuntungan yang diperoleh, jadi jumlahnya berbeda setiap waktu tergantung fluktuasi keuntungan yang diperoleh anggota pembiayaan. Berbeda dengan sistem bunga dimana pembayaran bunga tetap dari waktu ke waktu. Praktik sistem pengawasan di BMT Tamzis Bina Utama Kota Gede mayoritas anggota pembiayaan adalah pedagang pasar. Kolektik untuk simpanan dan titipan atau angsuran pembiayaan dilakukan harian, pengawasan yang dilakukan secara tidak langsung juga harian. Tinjauan hukum Islam tentang praktik bagi hasil dalam akad pembiayaan muḍārabah di BMT Tamzis Bina Utama Kota Gede tidak sesuai dalam mazhab Syafi‟i dikarenakan pembayaran bagi hasil dari anggota pembiayaan pada jangka waktunya.NIM.: 15380008 Fatimah Qotunnada Ardiastri2022-05-17T07:56:32Z2022-05-17T07:56:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51070This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/510702022-05-17T07:56:32ZIMPLIKASI PENERAPAN UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2011 TERHADAP PENGELOLAAN ZAKAT DI BAZNAS KABUPATEN BREBESLahirnya Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat membawa harapan baru dalam pengelolaan zakat di Indonesia khususnya dalam penguatan kelembagaan dalam pengelolaan zakat terintegrasi menjadi satu kesatuan sistem yang terpadu, sehingga BAZNAS (BAZNAS Provinsi dan Daerah) menjadi satu-satunya lembaga pemegang otoritas zakat dan dibantu LAZ dalam pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat. Undang-Undang ini menjadikan lembaga zakat lebih optimal dalam perannya mengentaskan kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan bagaimana efektivitas adanya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 terhadap pengelolaan zakat pada BAZNAS Kabupaten Brebes, serta bagimana implikasi penerapan Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 terhadap pengelolaan zakat dan bagaimana problematika dan strategi yang dihadapi BAZNAS Kabupaten Brebes dalam pengelolaan Zakat.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan case studi. Termasuk penelitian normatif-empiris, dengan mengamati hukum sebagai gejala sosial. Jenis data terdiri dari data primer dan sekunder. Sesuai dengan karakteristik penelitian hukum yang menjadikan data sekunder sebagai bahan awal yang diperoleh dari bahan hukum primer dan sekunder, kemudian dilanjutkan dengan data primer yang bersumber dari dokumen dan hasil wawancara dengan narasumber, yakni pihak BAZNAS Kabupaten Brebes.
Hasil Penelitian menunjukkan, Pertama, pengelolaan zakat dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 termuat dalam Bab III yakni melaksanakan pengumpulan, pendistribusian, pendayagunaan serta pelaporan dan BAZNAS Kabupaten Brebes sudah melaksanakan fungsi pengelolaan berdasarkan Undang-Undang tersebut. Kedua,Penerapan Udang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 di BAZNAS Kabupaten Brebes sudah dilakukan, mulai dari penamaan organisasi, memiliki program pemberdayaan mustahik dan pendistribusian berdasarkan syari‟at Islam dengan pertimbangkan skala prioritas. Ketiga, Problematika yang dihadapi BAZNAS Kabupaten Brebes dalam pengelolaan zakat yakni kurangnya dukungan dari pemerintah daerah dalam bentuk kebijakan dan rendahnya pemahaman wajib zakat. Strategi yang dilakukan oleh BAZNAS dengan menjalin sinergi dengan pemerintah kabupaten dan melakukan sosialisasi secara konsisten.NIM.: 18203010126 Fikro Shulkhu Aziz2022-04-27T03:34:40Z2022-04-27T03:34:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50829This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/508292022-04-27T03:34:40ZANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP PENGELUARAN DANA ZAKAT DI UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2016 -2020 DENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL MODERASIThis study aims to examine the effect of profitability on the expenditure of zakah funds in Sharia Business Units in Indonesia for the 2016-2020 period, with Good Corporate Governance variable as a moderating. The profitability used are Return On Assets (ROA), Operational Efficiency Ratio (OER) and Net Profit Margin (NPM). Samples were taken by purposive sampling method as 7 UUS, used data analysis method with Moderated Regression Analysis. The results showed that ROA had a significant negative effect, while OER and NPM had no significant effect. The moderating Good Corporate Governance (GCG) as proxied by the variable of the Sharia Supervisory Board is able strongly to moderate the effect of ROA on zakah, while the influence of OER and NPM on zakah cannot be moderated by Sharia Supervisory Board.NIM.: 18108030055 Yeny Karina Khurniawanti2022-04-26T03:19:46Z2022-04-26T03:19:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50802This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/508022022-04-26T03:19:46ZANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN ZAKAT, RELIGIUSITAS, DAN PENDAPATAN PETANI TERHADAP MINAT MEMBAYAR ZAKAT PERTANIAN (STUDI KASUS: PETANI DI KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN)Zakat is one solution in overcoming the problem of poverty. Zakat is considered capable of minimizing economic and social inequalities in society to create economic equity. In Indonesia, the potential for agricultural zakat is very large, but it is still not fully utilized because it is caused by many factors. This study aims to determine how big the influence of zakat knowledge, religiosity, and farmers' income on the interest in paying agricultural zakat on farmers in Pedan District, Klaten Regency. This type of research is quantitative research. The population is 520 farmers who own and cultivate their fields, while the sample in this study amounted to 84 respondents. Data collection techniques using questionnaires and interviews and for the sampling technique using Probability Sampling - Simple Random Sampling. The data analysis used is the data quality test, the classical assumption test, and the multiple linear regression analysis tests with the help of the Eviews 10 data processing program. Based on the results of the study, it was found that the knowledge variable (X1) had a significant effect on the interest in paying agricultural zakat. The religiosity variable (X2) also had a significant effect on the interest in paying agricultural zakat. The income variable (X3) also has a significant effect on the interest in paying agricultural zakat.NIM.: 18108010080 Iksan Adi Nugroho2022-04-26T03:09:15Z2022-04-26T03:09:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50801This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/508012022-04-26T03:09:15ZPENGARUH ZAKAT PRODUKTIF TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MIKRO MUSTAHIQ (STUDI KASUS MUSTAHIQ KECAMATAN PLERET)Poverty is a problem that is not easy to find a solution for. In Islam, zakat is one way to overcome poverty, namely by utilizing zakat funds to help mustahiq businesses or productive zakat. The purpose of this study was to determine whether productive zakat affects the development of mustahiq micro-enterprises. In addition, researchers also examine the effect of business duration and information technology on mustahiq income. This research was conducted at BAZNAS Bantul Regency because BAZNAS Bantul Regency has the Bantul Sejahtera program which aims to help mustahiq MSMEs through productive zakat.which aims to help mustahiq MSMEs through productive zakat. The sample in this study amounted to 54 mustahiq in Pleret District. Data was collected by distributing questionnaires and interviews to mustahiq. This type of research is a descriptive quantitative research. The data analysis stages in this study were validity test, reliability test, classical assumption test (normality, multicollinearity, heteroscedasticity), multiple linear regression analysis, R2 test, F test, and T test. In analyzing the data the researcher used SPSS 25. After analyzing the data, the conclusion is that productive zakat has an effect on the development of micro-enterprises. The length of business has a positive effect on the development of micro-enterprises. Technology has a positive effect on the development of micro-enterprises.NIM.: 18108010079 Viqran Khair2022-04-26T03:02:45Z2022-04-26T03:02:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50799This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/507992022-04-26T03:02:45ZANALISIS PENGARUH TINGKAT KEMISKINAN, IPM DAN ZAKAT TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI (STUDI KASUS BEBERAPA PROVINSI DI INDONESIA TAHUN 2009-2019)Indonesia is a country with a Muslim majority population, Muslims are burdened with the obligation to pay zakat. The zakat is distributed to those who are entitled to receive it with the aim that their economic conditions will be better and the level of poverty can be reduced. This study aims to determine the long-term relationship between poverty, HDI, and zakat on economic growth.
The relationship between the variables of poverty level, HDI, and zakat on economic growth will be measured using the VECM Panel estimation method. This test was conducted to determine the long-term relationship between each independent variable to the dependent variable. The objects in this study are poverty levels, HDI, zakat receipts, and economic growth from 12 provinces in Indonesia. The data used in this study is annual data from 2009 to 2019.
From the results of the analysis using the VECM Panel estimation method, the poverty rate and HDI have a positive and significant influence on economic growth. While zakat has a negative and insignificant effect on economic growth.NIM.: 18108010050 Irma Rahmawati2022-04-25T07:15:30Z2022-04-25T07:15:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50779This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/507792022-04-25T07:15:30ZANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BADAN AMIL ZAKAT DAN LEMBAGA AMIL ZAKAT (STUDI KASUS PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL DAN NU CARE-LAZISNU MELALUI PENDEKATAN RITCHIE & KOLODINSKY)Measurement of financial performance is a description of the condition of the organization that shows success in terms of effectiveness and efficiency in achieving goals. Zakat institutions can also be measured using several parameters of financial performance. The purpose of this study is to compare the financial performance of BAZNAS and NU Care-LAZISNU center for the 2016-2020 period. With a quantitative approach, the data were collected indirectly by the researcher through the Annual Report. The method used in this research is the Ritchie & Kolodinsky approach. Through several ratios, namely the ratio of fiscal performance, the ratio of public support, and the ratio of collection efficiency. The results show that the comparison of financial performance based on fiscal performance shows that NU-Care LAZISNU is better than the National Amil Zakat Agency. Then for the ratio of public support, the comparison of financial performance of BAZNAS has the ability to raise funds higher than NU-Care LAZISNU. However, both still have the ability to raise low funds. As for the ratio of collection efficiency at the two institutions, NU-Care LAZISNU is a more efficient Zakat Management Organization than the National Amil Zakat Agency.NIM.: 17108030028 M. Fajar Ihza Mahendra2022-04-18T07:24:06Z2022-04-18T07:24:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50537This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/505372022-04-18T07:24:06ZDialektika Zakat Produktif Pengelolaan di BAZNAS Gunungkidul, IndonesiaZakat produktif menjadi program yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Nasional
(BAZNAS) kabupaten Gunungkidul. Program ini merupakan pemberdayaan sosial yang
bertujuan untuk mengubah mustahik menjadi muzakki. Fokus penelitian ini ingin melihat
bentuk dialektika program zakat produktif dari sisi struktural yaitu manajemen kelembagaan
dan dari sisi penerima zakat produktif (mutahiq). Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan menggunakan pisau analisis teori struktural konstruktif Pierre Bourdieu.
Empat modal sosial yang dikaji adalah modal ekonomi, modal pengetahuan, modal budaya,
dan modal simbolik. Data yang dihimpun meliputi hasil wawancara, dokumen, dan foto yang
berkaitan dengan zakat produktif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara
struktur manajemen kelembagaan di BAZNAS Gunungkidul masih menjadi hal yang sangat
perlu ditingkatkan. Terutama pada bidang sumber daya manusia yang harus ditingkatkan baik
dari etos kerja maupun kuantitas. Selain itu belum adanya proses asesmen, monitoring, dan
evaluasi yang maksimal sehingga mempengaruhi kinerja program. Dari sisi, Penerima zakat,
perlu meningkatkan kapabilitas dengan meningkatkan modal sosialnya terlebih dalam modal
budaya, pengetahuan, dan simbolik. Ketidakmampuan memanfaatkan bantuan dengan baik
menjadikan program zakat produktif ini tidak maksimal dan tidak mendapatkan hasil yang
maksimal.- Nur Afni Khafsoh- Siti Khodijah Nurul Aula- Derry Ahmad Rizal2022-04-08T04:12:13Z2022-04-08T04:12:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50403This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/504032022-04-08T04:12:13ZSTRATEGI OPTIMALISASI MANAJEMEN ZAKAT BAITUL MAL ACEHPengelolaan zakat oleh Baitul Mal Aceh masih mengalami permasalahan, antara lain pemahaman masyarakat tentang zakat yang rendah dan minimnya kepercayaan masyarakat terhadap Baitul Mal Aceh. Kondisi tersebut berdampak pada potensi perhimpunan yang rendah. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif melalui analisis kombinasi Analytic Hierarchy Process (AHP) dan analisis SWOT.
Berdasarkan hasil akhir dari seluruh responden ahli atas 18 strategi yang dihasilkan dari analisa SWOT, berikut ini merupakan strategi prioritas dalam menerapkan strategi optimalisasi manajemen zakat oleh Negara: studi kasus Provinsi Aceh berdasarkan analisa AHP antara lain (1) strategi membuat program unggulan yang menyentuh semua lapisan menjadi pilihan pertama oleh responden ahli (strategi WT) (2) sosialisasi pemerintah kepada struktur masyarakat secara komprehensif (strategi ST) (3) mengajak ulama sebagai duta Baitul Mal Aceh dalam rangka sosialisasi zakat secara komprehensif (strategi ST) (4) upgrade kualitas SDM bagi badan pelaksana (strategi WO) dengan nilai normalisasi (5) strategi Membuat data base muzaki dan Mustahik (strategi WO) (6) optimalisasi peran ulama dalam pengelolaan zakat (strategi WT (7) optimalisasi pengelolaan zakat dalam bentuk pemberdayaan mustahik (strategi SO) (8) melakukan sosialisasi qonun kepada masyarakat (strategi ST) (9) kaji ulang konsep badan pelaksana dan secretariat (strategi WO) (10) optimalisasi layanan bank untuk menambah muzaki (strategi SO) (11) optimalisasi pengelolaan baitul mal gampong (strategi WT) (12) koordinasi intensif dengan pengurus masjid (strategi WO) (13) aplikasi sanksi hukum qanun bagi yang tidak bayar zakat (stretegi WO) (14) membuat tools marketing (strategi ST) (15) optimalisasi Teknologi sebagai sarana pengelolaan zakat (strategi WT) (16) membuat target baru muzaki selain PNS (strategi SO) (17) optimalisasi peran pesantren dalam berzakat (strategi SO) (18) aplikasi qonun secara konsisten terhadap seluruh muzaki (strategi SO).NIM.: 1430017002 Endang Ahmad Yani2022-04-06T07:26:01Z2022-04-06T07:26:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50289This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/502892022-04-06T07:26:01ZRANCANG BANGUN APLIKASI PROGRESSIVE WEB APPS (PWA) UNTUK PERHITUNGAN ZAKAT MAL
MENGGUNAKAN METODE WATERFALLZakat is one of the pillars of Islam that must be implemented for all Muslims, but in reality there are still many people who have not been able to calculate zakat mal independently. Therefore, by utilizing increasingly rapid technological developments, the researchers developed an application that aims to help the community in the implementation of zakat, especially for the calculation of zakat mal.
The development method used for making this application is the Waterfall method. Which is one method that is widely used in system development. This application was developed in a web environment by applying Progressive Web App (PWA) technology.
The results of this study is an application of the calculation of zakat that runs well and is quite helpful and satisfying for users.NIM.: 16650067 Wildanun Nabil2022-03-29T07:02:08Z2022-03-29T07:02:08Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50171This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/501712022-03-29T07:02:08ZPENENTUAN KADAR ZAKAT PERTANIAN DAN RELEVANSINYA TERHADAP PERTANIAN MASYARAKAT INDUSTRI DI INDONESIAZakat merupakan rukun Islam ke-3. Selain memiliki nilai ibadah, zakat juga memiliki nilai sosial. Dimana orang yang memiliki harta berlebih diwajibkan membantu orang yang dinilai kurang mampu. Dengan adanya zakat, beban ekonomi masyarakat dapat diringankan. Harta yang wajib dikeluarkan zakatnya sudah diatur dari masa Rasulullah. Salah satunya harta pertanian/perkebunan (tumbuh-tumbuhan), dengan nisabnya (istilah Indonesia) 1.400kg gabah atau 653kg beras dan kadar zakatnya 10% apabila tanaman diairi dengan air sungai, mata air, atau hujan dan 5% apabila petani mengeluarka biaya untuk mengairi sawahnya. Nisab dan kadar zakat pertanian berbeda dengan nisab zakat harta yang lain, dapat dikatakan nisabnya sedikit dengan kadar yang lebih banyak (daripada zakat harta yang lain). Sedangkan kondisi pertanian di Indonesia saat ini berbeda dari awal mula ditetapkannya perintah zakat pertanian.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan pendekatan sosiologis dan antropologis. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif analitik. Dalam metode pengumpulan data penyusun mengkaji, menganalisis, serta menelaah berbagai jurnal, buku-buku, kitab-kitab, atau karya ilmiah yang berkaitan dengan pokok masalah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keadaan sosial masyarakat Madinah pada saat diturunkannya kadar pertanian, bahwa pertanian merupakan pekerjaan utama masyarakat Madinah dikala itu. Masyarakat Madinah hanya mampu bertani atau berkebun. Dan juga kadar zakat pertanian pada masyarakat industri di Indonesia tidak relevan. Sektor pertanian di Indonesia saat ini termasuk sektor terbelakang dibanding sektor industri. Pertanian juga dapat dikatakan sebagai industri, namun hal ini sudah berbeda dari konteks ketika nisab dan kadar zakat diturunkan kepada Rasulullah saw, karena keadaan ekonomi di Madinah mengutamakan hasil pertanian.NIM.: 13380009 Dewi Fatimah2022-03-01T02:06:04Z2022-03-01T02:06:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49738This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/497382022-03-01T02:06:04ZPENGARUH ZAKAT TERHADAP SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS DI INDONESIA (STUDI PADA SELURUH PROVINSI DI PULAU JAWA)In its development, zakat has become one of the Islamic philanthropic institutions that work for the welfare of society and as an effort to assist in realizing the Sustainable Development Goals (SDGs) program. In fact, the contribution of zakat can not be said to be maximal to the SDGs in Indonesia. This is because the collection and distribution of zakat has not been optimal. This study aims to describe the effect of zakat on the SDGs in Indonesia (a study of all provinces on the island of Java). Of the 17 SDGs programs, only 5 programs were tested, namely (1) economic growth (GRDP), (2) poverty-free (JPM), (3) healthy and prosperous life, quality education, and decent work as measured by the Human Development Index ( HDI), (4) reduced inequality (GI), and (5) gender welfare (GPI). The method used is the Panel Vector Error Correction Model (PVECM). The results of this study prove that (1) Zakat in the short and long term has a negative and significant effect on GRDP, (2) Zakat in the short and long term has no effect on JPM, (3) Zakat in the short and long term has no effect on HDI, (4) Zakat in the short term has no effect on GI, but zakat in the long term has a positive and significant effect on GI, (5) Zakat in the short and long term has no effect on GPI.NIM.: 19208012051 Zainal Muttaqin2022-02-25T11:04:11Z2022-02-25T11:04:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49591This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/495912022-02-25T11:04:11ZANALISIS MINAT NASABAH DALAM MENYALURKAN DANA ZAKAT MELALUI DIGITAL BANKING DENGAN MENGGUNAKAN MODEL UTAUT (UNIFIED THEORY OF ACCEPTANCE AND USE OF TECHNOLOGY)The purpose of this study is to determine the factors that influence customer interest in distributing zakat funds through digital banking with the UTAUT model. The researcher uses quantitative methods and uses multiple linear regression analysis techniques with the SPSS version 25 program. The sample in this study is Islamic bank customers who use digital banking and have reached the nishab to pay zakat maal. The result of this research is that there are 2 influential variables, namely performance expectancy and facilitating condition. And 2 other variables, namely effort expectancy and social influence, have no effect on behavioral intention. However, simultaneously all independent variables affect the dependent variable.NIM.: 18108020002 Masna'iyah Putri Nurwanah2022-02-25T10:45:57Z2022-02-25T10:45:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49590This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/495902022-02-25T10:45:57ZPENGARUH INDIKATOR MAKROEKONOMI TERHADAP PENGHIMPUNAN ZAKAT INFAK SEDEKAH (ZIS) PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) WILAYAH JAWA PADA TAHUN 2013-2020Indonesia is the largest Muslim country in the world with a Muslim population of 229 million people.With the large number of Muslims in Indonesia greatly impacted the collection of Zakat, Infak and Alms (ZIS) in various zakat collection institutions, especially the National Amil Zakat Agency (BAZNAS), so this gave rise to phenomena in the collection of zakat. Almost all corners of the archipelago have BAZNAS for the collection of zakat, infak and alms, by channeling to people in need and can help the benefit of Muslims.This phenomenon is very interesting because until now public awareness in performing worship is still less caring and the sense of help between fellow Muslims is still very minimal.The variables used to explain the effect of Macroeconomics on the collection of Zakat, Infak and Alms on BAZNAS are Regional Minimun Wage, Inflation, Per capita Income and Unemployment to see how influential the variable is in affecting ZIS income in java island province. The study used the Commont Effect Model (CEM) analysis model on regression panel data using time series and cross section data for 2013-2020.The results of this study showed that of all the free variables that could affect ZIS income only inflation and per capita income variables while provincial minimum wage and insurance variables had no effect on bound variables.NIM.: 18108010078 Abdullah2022-02-25T10:40:57Z2022-02-25T10:40:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49588This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/495882022-02-25T10:40:57ZPENGARUH ZAKAT, INFAK, SHADAQAH (ZIS) BAZNAS, BI SEVEN DAY REPO RATE, DAN INFLASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PADA PERIODE TAHUN 2011-2020The problem of economic growth is considered a big problem and has long-term effects. Goods and services will change in quantity and quality depending on current economic conditions. If the problem of economic growth cannot be resolved, it will cause serious problems that can spread to various aspects of life. This study was conducted to determine how much influence ZIS, BI Seven Day Repo Rate and inflation have on Indonesia's economic growth in 2011-2020. The method used in this study is a quantitative method with multiple linear regression techniques. The data in this study are secondary data by collecting ZIS data from BAZNAS (National Amil Zakat Agency) and BI Seven Day Repo Rate, inflation and economic growth data from BPS (Central Statistics Agency). The results of this study indicate that the ZIS variable (X1) partially has a significant positive effect on economic growth, while the BI Seven Day Repo Rate (X2) and inflation variable (X3) have no significant effect on economic growth. ZIS, BI Seven Day Repo Rate and inflation simultaneously have a significant effect on Indonesia's economic growth in 2011-2020.NIM.: 18108010031 Hanif Hizbul Azzis2022-02-24T02:16:52Z2022-02-24T02:16:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49607This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/496072022-02-24T02:16:52ZZAKAT PERTANIAN PERSPEKTIF MAQASID SYARI‘AHMuslim farmers' lives in social and religious realities are
facing serious problems. On a nationwide level, farmer households
contribute significantly to the poverty rate. Farmers, in addition, are
theologically burdened. Islam requires zakat with the minimum
amount of five wasaq. However, the amount of the agricultural zakat
is greater than other zakat, that is ten percent or five percent, while the
other zakat is only two and a half percent.
Observing these issues, the researcher sees the need for research
to create a model of agricultural zakat in accordance with maqāṣid
syarī‘ah. This study is based on the agricultural zakat theory, maqāṣid
syarī‘ah, and the theory of poverty with gold and silver zakat nisab
standards. This research employs qualitative methods
through literature reviews and field studies.
The steps taken in this research are to examine the agricultural
zakat theory in turast books, particularly those relating to the
expansion of the scope of agricultural zakat, its calculation, the
determination of its nisab and amount, its maqāṣid, and its position
(whether it belongs to the act of worship or muamalat).
This study included 30 Muslim farmers from the Kaloran subdistrict
of Temanggung district in Central Java. Data was gathered
through interviewing techniques and direct observation on the harvest,
both in terms of the agricultural goods and the amount of money
earned from selling the products, as well as on the farmers' economic
conditions.
The findings of this study indicate that the concept of
agricultural zakat in the turast books cannot be separated from the
Muslim scholars' debates and disagreements over the scope of
agricultural zakat, the calculation, the determination of the nisab and
the amount, and the position - whether it is in the domain of worship
or muamalat. From the perspective of maqāṣid of agricultural zakat,
to achieve equitable wealth distribution and to prevent of wealth
concentration of the wealthy, the concept of agricultural zakat which
is aligned with maqāṣid syarī‘ah in this contemporary era should be
operationalized like zakat on gold; that is, with a nisab of 85 grams of
gold and a zakat rate of 2.5 percent after deducting production costs,
living expenses, taxes, and debt. Agricultural zakat is applied to all
agricultural products that have economic value. This
operationalization will prevent zakat collection from being off target,
especially because many farmers with five wasaq net agricultural
products are nonetheless considered as poor.
This study contributes to the process of rereading the practice
on the basis of the text and then reviewing it with maqāṣid syarī‘ah,
which might result in a form of zakat practice that is grounded in the
principles of social justice in the present. In addition, this dissertation
research empirically serves as being references for the establishment
of new fatwas in the modern era, such as the one on zakat, as well as
other fatwas based on the reinterpretation of Islamic principles in the
area of muamalat in light of contemporary legal phenomena (waqi'iat).NIM.: 1430316010 Waluyo2022-02-24T01:43:26Z2022-02-24T01:43:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49629This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/496292022-02-24T01:43:26ZPENGARUH ZAKAT PRODUKTIF
TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN MUSTAHIK (STUDI KASUS PROGRAM WARUNG BERES DOMPET DHUAFA YOGYAKARTA TAHUN 2021)Poverty is one of the problems that are often found in every region. One of the efforts in alleviating poverty is the utilization of productive zakat. Zakat funds given to mustahik are not only consumptive in nature but are productive in nature as additional business capital. With this program, it is hoped that mustahik will be able to develop their business so that they can change their status from mustahik to muzakki. The purpose of this study was to determine the effect of the amount of zakat funds, utilization of zakat funds, and business assistance on increasing mustahik's income in Dompet Dhuafa Yogyakarta. The data in this study used primary data derived from questionnaires given to mustahik. The analytical method used to test the hypothesis is multiple regression analysis and classical assumption test. The results showed that partially the variable amount of zakat funds had no positive and significant effect on mustahik's income. However, there is a positive and significant effect on the variables of productive zakat fund utilization and business assistance. Simultaneously the variable amount of productive zakat funds, utilization of productive zakat funds and business assistance have a positive and significant effect on the mustahik income variable. R Square value of 0.5283 indicates that 52.83% of mustahik's income variable is influenced by the amount of productive zakat funds, utilization of productive zakat funds and business assistance. While the remaining 47.17% is explained by variables outside this model.NIM.: 1710810028 Aulia Anggara Putri2022-02-18T03:47:31Z2022-02-18T03:47:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49380This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/493802022-02-18T03:47:31ZSTRATEGI PENGELOLAAN ZAKAT LAZNAS DI BAITUL MAAL HIDAYATULLAH JAKARTA SELATANZakat merupakan ibadah dalam bentuk harta yang berdimensi sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan. Dan dapat berkembang sesuai perkembangan umat manusia serta memiliki posisi sangat penting. Strategis dapat dilihat dari sisi ajaran islam maupun dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. Organisasi pengelolaan zakat di indonesia terdiri dari dua unsur, pertama yaitu Badan Amil Zakat (BAZ) yang dibentuk oleh pemerintah di bawah naungan Kementerian Agama yang terderivatif mulai dari tingkat nasional, provinsi dan kabupaten. Kedua yaitu Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang dibentuk dari organisasi masyarakat yang bergerak dalam bidang sosial maupun agama.
Penelitian ini membahas tentang strategi yang diterapkan di Baitul Maal Hidayatullah dalam mengelola dana zakat. Peneliti menggunakan beberapa metode Untuk mempermudah dalam mengumpulkan data dan mendapatkan fakta kebenaran yang terjadi pada subjek atau objek penelitian, yaitu metode observasi dan metode wawancara dan metode dokumentasi. Penulis menganalisis data menggunakan teknik analisis kualitatif.
Hasil dalam penelitian ini mendeskripsikan bahwa strategi pengelolaan zakat di Baitul Maal Hidayatullah Jakarta Selatan adalah dengan melakukan sosialisasi sehingga umat Muslim tertarik pada LAZNAS BMH, Melakukan Perluasan lingkup zakat Perluasan lingkup zakat ini harus dilakukan oleh manajemen LAZNAS BMH, untuk menggarap jenis-jenis zakat yang berkembang dalam perekonomian modern, strategi yang dapat dilakukan oleh LAZNAS BMH adalah: Lebih menggiatkan Direct fundraising dengan خ memanfaatkan خ da’i dan
pengurus LAZNAS BMH yang tersebar diseluruh IndonesiaNIM.: 17102040016 Putri Dwi Lestari2022-02-14T02:23:19Z2022-02-14T02:23:19Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49211This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/492112022-02-14T02:23:19ZFILANTROPI ZAKAT SOLUSI PEMULIHAN EKONOMI DI MASA PANDEMI COVID-19As the time goes by, the Covid-19 pandemic has been with the people of Indonesia for
more than a year since the first case of Covid-19 happened in March 2020. Various policies have
been taken by the government to deal with the pandemic. One of the government’s policies is to
implement social distance to break the chain of the spread of the Covid-19 virus. This policy caused
economic problems due to an increasing number of unemployment and poverty. Overcoming the
bad effects that occur, zakat can be an option in handling the Covid-19 pandemic. So the purpose
of this research is to find out the potential of zakat as a solution to deal with the covid-19
pandemic. This research is literature study. Using data sources through research results, journals,
articles and books. The results show that zakat has the potential to be a solution in dealing
with the Covid-19 pandemic. The optimal management and distribution of zakat can revive the
economy and increase the prosperity in society during the Covid-19 pandemic.- Maya Sari Harahap- Siti Ena Aisyah Simbolon- Siti Eni Aisyah Simbolon2022-02-10T23:55:25Z2022-02-10T23:55:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49202This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/492022022-02-10T23:55:25ZPERAN ZAKAT, INFAK, SEDEKAH DI MASA PANDEMI COVID19 (Studi Kasus LAZIS Jateng Cabang Pekalongan)One of the worships in Islam is the implementation of zakat, infaq and alms (ZIS). ZIS is a
fund issued by someone who has a role in making a significant contribution to poverty alleviation.
On the other hand, ZIZ is also an effective solution in improving people’s welfare, especially
during the COVID-19 pandemic. This study aims to determine the extent of the role of zakat,
infaq, and alms in improving the welfare of the community during the covid-19 pandemic carried
out by LAZIS Central Java, Pekalongan Branch. In this study, we use a field research method
that uses qualitative methods with an emphasis on in-depth problem understanding aspects. The
data used are primary data and secondary data. The data in this study were obtained through
observation, interviews, documentation, and the analytical method used, qualitative descriptive
analysis. Secondary data is taken from news, financial reports and social media, but Instagram
LAZIS, Central Java, Pekalongan. The results of the study show that zakat, infaq, and alms
funds have played a role in helping the community during the COVID-19 pandemic, especially the
people of Pekalongan City and Pekalongan Regency. LAZIS Central Java Pekalongan branch has
several times held programs or distributed donations from muzakki with the main aim of helping
the economy of the people affected by the COVID-19 pandemic. The form of empowerment
carried out for the community occurs in the fields of health, education, social and economics as
well as da’wah.- Khairul Anwar2022-02-08T03:36:27Z2022-02-08T03:36:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48888This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/488882022-02-08T03:36:27ZIMPLEMENTASI AKAD DALAM PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL KABUPATEN KUANTAN SINGINGIPerekonomian di indonesia yang rendah akhirnya menimbulkan kemiskinan pada masyarakat. Agama islam tidak ingin ada ketimpangan sosial, sehingga islam hadir dengan sistim zakat yang wajib dikeluarkan. Di indonelisa memiliki lembaga pengelolaan zakat yang bertujuan mengelolaa zakat,infak dan shodaqoh dari Muzakī.Lembaga pengelolaan zakat ini diharap kan menjadi perantara yang bertujuan meningkatkan keadilan, dalam upaya mensejahterakan masyarakat dan menanggulangi kemiskinan.
Kajian ini berusaha menjawab pertanyaan pokok:Bagaimana Implementasi Akad dalam Pengelolaan Zakat Produktif di Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Kuantan Singingi; dan Bagaimana Praktek Akad Hibah dalam Pengelolaan Zakat Produktif di Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Kuantan Singingi.? Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskrisif analisis dengan menggunakan pendekatan normatif dan sosiologis. Teknik pengumpulan data adalah wawancara, dokumentasi dan observasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa program zakat produktif dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat merupakan solusi untuk mengatasi kemiskinan.Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Kuantan Singingi. Praktek akad dalam pengelolaan zakat produktif di BAZNAS Kabupaten Kuantan Singingi menggunakan akad hibah, sehingga tidak ada perjanjian yang mengikat antara kedua belah pihak.NIM.: 16380002 Almaida Purnama Sari2022-02-03T06:30:23Z2022-02-03T06:30:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48800This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/488002022-02-03T06:30:23ZPENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT MELALUI BISNIS RITEL MINI
MARKET DI KOTA PADANG
(STUDI KASUS MINI MARKET DAYA MART I KOTA PADANG)Saat ini banyak ditemukan lembaga zakat pemerintah dan non pemerintah
yang berupaya untuk mengembangkan dan memproduktifkan dana zakat, seperti
pada praktik yang dilakukan oleh Lembaga Zakat Dompet Dhuafa dengan program
pendayagunaan dana zakat melalui bisnis ritel mini market “Daya Mart I” di Kota
Padang. Akan tetapi, pendayagunaan dana zakat sesuai dengan syariat Islam dan
hukum positif yang berlaku menjadi bagian yang fundamental dalam pelaksanaan
pendayagunaan dana zakat, karena pada dasarnya sejak awal kewajiban zakat sudah
ditentukan siapa yang mengeluarkan zakat dan siapa yang berhak menerima zakat.
Oleh karena itu, perlu diteliti dan dianalisis pelaksanaan program pendayagunaan
dana zakat oleh Dompet Dhuafa melalui bisnis ritel mini market “Daya Mart” di
Kota Padang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reseacrh) dengan metode
kualitatif. Sementara itu, sifat penelitian ini adalah deskriptif-analitis dengan
pendekatan filosofis yuridis. Metode filosofis dan yuridis dipilih karena
pendekatakan filosofis akan menilai secara Syariat Islam dan Pendekatan Yuridis
akan menilai secara perundang-undangan atas pelaksanaan pendayagunaan dana
Zakat oleh Lembaga Zakat Dompet Dhuafa dengan program bisnis ritel mini market
“Daya Mart” di Kota Padang. Pengumpulan data penyusun menggunakan metode
observasi dan wawancara.
Adapun hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, Bisnis ritel mini
Market Daya Mart I dipilih sebagai bentuk pendayagunaan dana zakat dengan
empat alasan. Kedua, program pendayagunaan dana zakat melalui bisnis ritel mini
market Daya Mart I belum efektif, karena belum meratanya penyaluran dana zakat
yang ditetapkan dan tingginya resiko pendayagunaan dana zakat melalui bisnis ritel
mini market. Ketiga, menurut Syariat Islam pelaksanaan pendayagunaan dana zakat
sudah memenuhi syarat memproduktifkan dana zakat dan merupakan penerapan
maslahat (I‘tibar al-Maqāshid wa al-Mashālih). Menurut Hukum Positif telah
dilaksankan sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011
tentang Pengelolaan Zakat dan Peraturan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2018 tentang pendayagunaan dan pendayagunaan zakat.NIM.: 19203012072 Mahlil Bunaiya2022-01-13T04:48:25Z2022-01-13T04:48:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48444This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/484442022-01-13T04:48:25ZDETERMINAN MINAT MASYARAKAT DI D.I.YOGYAKARTA UNTUK MEMBAYAR ZAKAT INFAK DAN ATAU SEDEKAH SECARA ONLINE PADA MASA PANDEMI COVID-19The Covid-19 pandemic has become a period of crisis that has brought many changes to people's lifestyles in personal and social life. The Covid-19 pandemic makes people afraid of being infected by physical contact in every activity and encourages the use of technology in every activity including Islamic philanthropy activities such as paying zakat infak and or sedekah online. Lack of research on this topic, so this study aims to find out how the determinants of people in Yogyakarta to pay zakat infaq and or alms online during the Covid-19 pandemic were modified based on previous research. This study examines data from 119 respondents with a sample of people living or domiciled in DI Yogyakarta, having income and being Muslim and having paid zakat infaq and or alms online which was taken by random sampling which was then tested using SEM-PLS analysis with analytical tools. WarpPLS 7.0. The results of the analysis show that the perceived risk (PR) variable can affect all variables in the UTAUT 2 model to pay zakat infaq and or alms online, but cannot influence interest or behavioral intention. Then in the analysis to determine interest, the variables of performance expectancy, effort expectancy, social influence, and price value cannot influence people's interest in paying zakat infaq and alms online, while facilitating conditions, hedonic motivation and habit can influence it.NIM.: 19208012039 Indika Farhatunnada2022-01-12T08:23:49Z2022-01-27T04:10:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48405This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/484052022-01-12T08:23:49ZSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGUMPULAN DAN PENTASARUFAN ZAKAT UNIT PENGUMPUL ZAKAT (UPZ) UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTAStandar Operasional Prosedur (SOP) UPZ UIN
Sunan Kalijaga Charity difungsikan sebagai panduan
teknis pengumpulan dan pentasarupan ZIS di lingkungan
UIN Sunan Kalijga di bawah Badan Amil Zakat Nasional
(BAZNAS) Daerah Istimewa Yogyakarta. Besar harapan
dan doa kami semoga dengan diterbitkan SOP UPZ UIN Sunan Kalijaga ini sivitas akademika UIN Sunan Kalijaga,
masyarakat lingkungan kampus, dan masyarakat yang
membutuhkan bantuan sosial akan dapat membantu
meringankan beban bagi keluarga mahasiswa yang
kurang mampu ekonomi dan bagi masyarakat yang
sangat membutuhkan bantuan. Teriring doa semoga
UIN Sunan Kalijaga semakin makmur sejahtera lahir
batin dalam lindungan dan ridla Allah SWT- Al Makin- Sahiron- Sukamta- Maksudin- Mukhammad Yazid Affandi- Muhammad Yusup- Aida Hidayah- Tika Fitria- Aziz Muslim- Rahmah Attaimini- Essensiana Rabbul 'Izati al Fikrah- Moh. Abu Suhud- Dias Idha Pramesti- Malik Ibrahim- Ganefawan- Afnani Rosyida- Irfan Fuadi- Ishak- Ade Irma H. Hasibuan2022-01-12T07:53:47Z2022-01-27T04:21:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48404This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/484042022-01-12T07:53:47ZPROFIL DAN PROGRAM UNIT PENGUMPUL ZAKAT (UPZ) UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA MASA BAKTI 2021-2023Dengan profil UPZ ini dimaksudkan untuk memberikan informasi dan publikasi kepada keluarga besar
sivitas akademika UIN Sunan Kalijaga dan masyarakat pada umumnya. Di dalam profil secara garis besar
disebutkan tentang visi, misi, transformasi historis,
dasar hukum, tugas fungsi, dan program Pengurus UPZ
serta tugas dan fungsi masing-masing pengurus.
Besar harapan dan doa, semoga profil UPZ ini
menambah kepercayaan dan semangat kerja sama sivitas
akademika untuk membesarkan dan meningkatkan
UPZ dengan memberikan ZIS kepada UPZ UIN Sunan
Kalijaga- Al Makin- Phil. Sahiron- Sukamta,- Maksudin,- Mukhammad Yazid Affandi- Muhammad Yusup- Aida Hidayah- Tika Fitria- Aziz Muslim- Rahmah Attaimini- Essensiana Rabbul 'Izati al Fikrah- Abu Suhud- Dias Idha Pramesti- Malik Ibrahim- Ganefawan- Afnani Rosyida- Irfan Fuadi- Ishak- Ade Irma H. Hasibuan2022-01-10T08:02:21Z2022-01-10T08:02:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48254This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/482542022-01-10T08:02:21ZANALISIS PERBANDINGAN CAPITAL, TOTAL SALES, DAN PROFIT
KEPADA PARA MUSTAHIK SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN
DANA ZAKAT PRODUKTIF DI BAITUL MAAL MASJID
JOGOKARYAN YOGYAKARTAIndonesia is a country with a majority Muslim population, so zakat has the
potential to be used as a driver of community welfare. One of these efforts is carried
out by distributing funds from zakat collection as productive business capital. Baitul
Maal Jogokaryan Mosque is one of the institutions that distribute zakat funds for
productive purposes. This study aims to examine whether there are real and
significant differences between capital, total sales, and business profits of mustahik
before and after receiving business capital assistance from the Baitul Maal
productive zakat fund, Jogokaryan mosque. Data were analyzed using descriptive
statistical methods and different tests (paired sample t test). The object of this
research is mustahik who is given capital assistance from productive zakat funds by
the Baitul Maal of the Jogokaryan mosque. The results of the study conclude that
there are real and significant differences between capital, total sales, and business
profits of mustahik before and after receiving business capital assistance from
productive zakat funds. This means that the distribution of productive zakat funds
has a good impact on the development of mustahik businesses.NIM.: 14820044 Nanda Luthfi Fathurrozi2022-01-10T06:35:07Z2022-01-10T06:35:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48235This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/482352022-01-10T06:35:07ZPERANAN LEMBAGA FILANTROPI DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DIKABUPATEN KEBUMEN (STUDI KASUS PADA LAZISNU KABUPATEN KEBUMEN)Penelitian ini berangkat dari latar belakang tingkat kemiskinan menjadi problem utama setiap negara terutama Negara Indonesia. Angka kemiskinan di Indonesia salah satunya di Provinsi Jawa Tengah mengalami peningkatan. Hal tesebut menjadi perhatian yang serius. Sedangkan angka kemiskinan dengan jumlah paling tinggi yaitu Kabupaten Kebumen. Tujuan penelitian ini adalan untuk menggambarkan peran LAZISNU Kebumen dalam penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Kebumen. Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus.
Subjek dari penelitian ini berjumlah 5 orang yang terdiri dari 1 Direktur LazisNU Kebumen, 1 Wakil Ketua LazisNU Kebumen, 1 Wakil Sekertaris LazisNu Kebumen, 1 pedagang sayur keliling sebagai penerima manfaat dari program LazisNU Kebumen, dan 1 pedagang sate sebagai penerima manfaat dari program LazisNU Kebumen. Objek penelitian ini adalah peran LazisNU dalam menanggulangi kemiskinan. Penelitian ini menggunakan teori yang berkaitan tentang kemiskinan dan filantropi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa LazisNU telah berperan dalam upaya penanggulan kemiskinan di Kabupaten Kebumen. Dana yang telah dikumpulkan melalui GENUK, infaq, shadaqah, Koin NU, dan zakat digunakan untuk program-program penanggulangan kemiskinan. Program tersebut berupa bantuan-bantuan sembako, terdampak covid-19, anak yatim, jompo, makanan jumat berkah, ambulan gratis, serta penunjang pendidikan. Selain itu pengadaan program yang memberdayakan berupa bantuan gerobak untuk UMKM dan pelatihan-pelatihan.NIM.: 16250088 Kalim Syaeful Fajri2021-12-10T08:54:36Z2021-12-10T08:54:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47626This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/476262021-12-10T08:54:36ZPENGARUH PENGETAHUAN ZAKAT TERHADAP KETAATAN PEMBAYARAN ZAKAT MAL (STUDI TERHADAP JAMAAH PENGAJIAN TAFSIR PADA BMT AL IMAM TIMOHO NO. 101 YOGYAKARTA)Berdasarkan pembahasan dan analisis tentang tingkat pengetahuan zakat dan ketaatan pembayaran zakat ma! serta pengaruh antara keduanya yang dilakukan dalam bab sebelumya, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Kondisi pcngetahuan zakat jamaah pengajian tafsir pada BMT Al lman Timoho Yogyakarta, adalah rata-rata sedang.
2. Kondisi ketaatan pembayaran zakat ma! jamaal1 pengajian tafsir BMT Al-Iman Timoho Yogyakarta adalah rata-rata sedang.
3. Antara pengetahuan zakat dan ketaatan pembayaran zakat ma! jamaah pengajian tafsir pada BMT Al-Iman Timoho Yogyakarta terdapat pengaruh yang signifikan. Hal ini berarti semakin tinggi pengetalman zakat jamaah pengajian tafsir akan semakin tinggi pula tingkat ketaatan pembayaran zakat malnya.NIM. 01220650 Sugiyanti2021-11-29T08:07:28Z2021-11-29T08:07:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45254This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/452542021-11-29T08:07:28ZPERAN AMIL DALAM PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF STUDI
PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KOTA
TERNATEZakat merupakan rukun Islam yang diwajibkan bagi orang Islam atau
badan usaha yang di miliki oleh orang Islam. Pengelolaan zakat yang di atur
dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat,
meliputi pengumpulan zakat, pendistribusian zakat dan pendayagunaan zakat.
Tujuan diwajibkan zakat adalah meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pelayanan dalam pengelolaan zakat dan meningkatkan manfaat zakat untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.
Sebagai sumber kekayaan yang dipercayai dapat merubah kondisi hidup
seseorang, zakat juga mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya sehingga
dengan demikian hikmah dikeluarkannya zakat akan dialami oleh muzaki
selaku orang yang mengeluarkan zakat dengan meningkatnya rasa kasih sayang
antar sesama yang disebabkan tingginya keimanan seseorang. Zakat terdiri dari
zakat fitrah dan zakat maal. Zakat fitrah adalah zakat diri atau nafs yang
diwajibakan bagi setiap muslim yang hidup selama bulan ramadhan. Sedangkan
zakat maal adalah zakat yang diwajibkan atas harta yang dimiliki oleh orang
muslim beradasarkan haul dan nisab harta tersebut. Demikian dengan
berkembangnya kebutuhan hukum dalam masyarakat, berkembang pula konsep
pengelolaan zakat terhadap zakat maal, seperti pendistribusian zakat untuk
mustahik dalam bentuk modal usaha. Selanjutnya upaya dalam menjalankan
tujuan pengelolaan zakat para amil sebagai pengelola zakat diperlukan strategi
pengelolaan yang diperkuat oleh peran dan fungsi amil zakat. Adapun strategi
yang dimaksudkan yakni stratgei pengumpulan zakat dan strategi
pendistribusian zakat. pengumpulan zakat dilakukan oleh badan amil zakat dari
muzaki yang kemudian segera disitribusikan kepada 8 golongan mustahik
sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur‟an surat At-Ta ubah (9): ayat 60, agar
tercapainya tujuan pengelolaan zakat, maka badan amil zakat tidak hanya
mendistribusikan zakat dalam bentuk konsumtif (sekali pakai) melainkan dalam
bentuk produktif berupa bantuan modal usaha mustahik. Demikian pula dengan
diadakannya strategi pengelolaan zakat guna dapat mengidentifikasi penyebab
masalah yang nanti akan bermunculan dilapangan, maka dari itu strategi dapat
digunakan oleh badan amil ketika menghadapi berbagai permasalahan tersebut
demi kelancaran pengelolaan zakat.
Studi dalam penelitian ini dimaksudkan agar dapat menjawab
permasalahan yang ditemukan dalam proses penelitian, diantaranya : 1.
Bagaimana pengelolaan zakat produktif oleh Badan Amil Zakat Nasional
(BAZNAS) Kota Ternate. 2. Faktor apa yang mempengaruhi pengelolaan zakat
produktif pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Ternate. Adapun
jenis penelitian ini bersifat kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui
wawancara mustahik penerima bantuan modal usaha, observasi usaha mustahik
dan dokumentasi. Selanjutnya data yang diperoleh akan dilakukan analisis
deskriptif kualitatif dengan mereduksi data, menyajikan data dan menarik
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pengumpulan zakat oleh badan amil
zakat selanjutnya disebut BAZNAS Kota Ternate, mempunyai startegi
pengumpulan seperti layanan jemput zakat secara langsung atau tidak langsung.
pengumpulan dan pendistribusian zakat secara konsumtif oleh badan amil zakat
dinilai baik berdasarkan sistem manajemen BAZNAS (SiMBA), sedangkan
pendistribusian zakat secara produktif dinilai belum maksimal. Dengan
kurangnya peran serta fungsi amil dalam menjalankan tugas seperti minimnya
pembinaan, pelatihan dan pengawasan atau pengontrolan anggota amil terhadap
usaha mustahik dapat mengakibatkan kesalahpahaman dalam memaknai konsep
zakat produktif secara keseluruhan. Selain itu, miniminya pengontrolan antar
amil dan kurangnya komunikasi antar lembaga zakat juga dapat mempengaruhi
konsep zakat produktif. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil pendistribusian
zakat secara produktif oleh badan amil zakat kota ternate yang sempat
ditiadakan oleh badan amil zakat kota ternate. Meskipun demikian, badan amil
zakat kota ternate terus berupaya meningkatkan sarana bagi masyarakat muslim
agar dapat menunaikan zakat maal melalui unit-unit yang disediakan
dibeberapa titik wilayah yang tersebar dikota ternate.NIM.: 17203010023 Sumiyati Bode2021-11-29T07:55:17Z2021-11-29T07:55:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45250This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/452502021-11-29T07:55:17ZTINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP
PENDISTRIBUSIAN ZAKAT FITRAH
(STUDI KASUS DESA PANGGTONGGAL, KECAMATAN PROPPO, KABUPATEN PAMEKASAN, PROVINSI JAWA TIMUR)Praktik pendistribusian zakat fitrah di Desa Panggtonggal dilaksanakan 7 hari sebelum lebaran yang diberikan langsung kepada mustahiq yang dituju, mayoritas masyarakat Pangtonggal memberikan zakt fitrahnya kepada para tokoh agama, santri dan salah satu anggota keluarganya (kerabatnya). Secara hukum Islam seseorang yang berhak menerima zakat terdapat delapan golongan sebagiman firman Allah dalam Surat at-Taubah ayat 60, yakni harus diberikan kepada akir, orang miskin, ‘amil zakat, mualaf, riqāb (untuk memerdekakan budak), orang yang berhutang (garīm), fī sabiīlillāh dan orang musafir. Salah satu foktor yang menyebabkan masyarakat Pangtonggal melaksanakan pendistribusian zakat fitrah yang demikian adalah karena adat kebiasaan (‘urf) yang tetap berlaku di tengah-tengah masyarakat Pangtonngal hingga saat ini.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang dilakukan di Desa Pangtonggal dengan menggunakan pendekatan normatif sosiologis guna dapat menilai seperti apa praktek pendistribusian zakat fitrah di Desa Pangtonggal dan apakah praktek pendistribusian tersebut sudah sesuai dengan hukum Islam atau tidak. Oleh karena itu, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara observasi, wawancara dengan para muzakki dan mustahiq zakat fitrah dan dokumentasi, yang dianalisis secara kualitatif serta bersifat deskriptif-analitik.
Berdasarkan metode penelitian yang digunakan, dapat diketahui bahwa parktik pendistribusian zakat fitrah di Desa Pangtonggal dilakukan dengan cara diberikan langsung kepada mustahiq yang dikehendaki yakni para tokoh agama (kiai atau ustadz) baik diberikan kepada tokoh agama yang berdomisili di dalam Desa Pangtonggal atau di luar Desa Pangtonggal, para santri atau salah satu anggota kerabatnya. Yang dilakukan 7 hari sebelum hari raya idul fitri, hal tersebut telah menjadi adat kebiasaan yang masih tetap berlaku hingga saat ini. Praktik pendistribusian zakat fitrah di Desa Pangtonggal secara hukum Islam dapat dibenarkan, karena tokoh agama dan santri dapat dikategorikan sebagai golongan sabilillah, sedangkan memberikan zakat fitrah kepada kerabat secara hukum Islam diperbolehkan, dengan catatan kerabat tersebut tergolong orang yang berhak menerima zakat. Namun, ada sebagian pemberian zakat yang kurang tepat, di antaranya adalah zakat fitrah yang diberikan kepada masyarakat luar daerah sedangkan di daerahnya masih ada orang-orang yang tidak mampu dan tidak menerima zakat, zakat fitrah yang diberikan kepada kerabat karena secara derajat kekeluargaan tergolong orang yang wajib dinafkahi, serta zakat fitrah yang diberikan kepada para kiai yang tergolong orang-orang mampu juga kurang benar, karena zakat fitrah lebih utama diberikan kepada fakir miskin.NIM.: 17103080050 Sitti Maimuna2021-11-18T07:15:04Z2021-11-18T07:15:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46978This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/469782021-11-18T07:15:04ZPENGARUH PEMASARAN SOSIAL MEDIA, CITRA MEREK, KESADARAN MEREK, DAN ELECTRONIC WORD OF MOUTH (EWOM) TERHADAP MINAT ZAKAT DI BAZNAS DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAThis study examines the lack of public interest in paying zakat through BAZNAS DIY. The purpose of this study was to examine the effect of social media marketing activities, brand image, brand awareness, and electronic word of mouth (EWOM) on interest in zakat in BAZNAS Yogyakarta Special Region. The quantitative design is in the form of primary data obtained directly from respondents, namely donors and secondary data obtained from BAZNAS DIY. The appropriate method is the structural equation model (SEM) using the AMOS 24 program. The results show that all independent variables have a simultaneous effect on the dependent variable. In addition, partially social media marketing activities, brand image, brand awareness, and EWOM have a significant positive effect on zakat interest in BAZNAS DIY. This indicates that all independent variables have an influence on interest in zakat which then has an impact on collecting zakat funds.NIM.: 19208010050 Miqdam Maufur2021-11-17T04:11:56Z2021-11-17T04:11:56Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46844This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/468442021-11-17T04:11:56ZANALISIS PERBEDAAN RASIO PERTUMBUHAN BADAN AMIL
ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) SEBELUM DAN SESUDAH
MENGGUNAKAN FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) TAHUN
PERIODE 2011-2020This study aims to analyze the effect of financial technology on the growth
ratio of zakah and infak/shadaqa at the National Amil Zakat Agency for the period
2011 to 2020. This study is a descriptive quantitative study. The sample used was
taken by purposive sampling method. The data source used is secondary data in
BAZNAS' monthly financial reports obtained from the official PPID BAZNAS
website. This study analyzes the growth ratio of ZIS between before and after
collaborating with fintech. The results of this study indicate that fintech does not
have a significant effect on the growth ratio of ZIS BAZNAS.NIM.: 17108030063 Risma Eka Malinda2021-11-16T04:15:47Z2021-11-16T04:15:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46755This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/467552021-11-16T04:15:47ZANALISIS PENGARUH PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT TERHADAP KESEJAHTERAAN MUSTAHIK (STUDI KASUS DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA)Islam in realizing prosperity is carrying out Allah's commands in the fourth pillar of Islam, namely zakat. Zakat is an important instrument in Islam which aims to alleviate poverty and improve welfare in society. The embodiment of the successful management of zakat is the distribution of zakat funds that are right on target, comprehensive counseling related to business assistance that will be managed by mustahik. This study aims to analyze whether the distribution of zakat funds in BAZNAS RI contributes to improving the welfare of mustahik recipients of zakat funds.
This research is a quantitative study using primary data in the form of a questionnaire collected by the compilers of the mustahik recipients of zakat funds. In this study using the method of testing tools multiple linear regression analysis. the dependent variable is mustahik's welfare, and the independent variable is the amount of zakat funds, mustahik's income, mustahik's expenditure, and business assistance. The results of the study show that simultaneously the independent variable affects the dependent variable, namely the welfare of mustahik recipients of zakat funds. Partially, the independent variable, the amount of zakat funds and business assistance, has a significant effect on the mustahik welfare variable. While the mustahik income variable and mustahik expenditure variable have no significant effect on the welfare variable of mustahik recipients of zakat funds.NIM.: 17108010091 Nurahmah Yusrina Masturah2021-11-15T07:48:45Z2021-11-16T01:50:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46690This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/466902021-11-15T07:48:45ZPENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, DAN ZAKAT, SEDEKAH, INFAQ (ZASKIA) TERHADAP KINERJA KEUANGAN KSPPS BMT SEKAWAN JATINOMOne of the Islamic financial institutions is cooperation. The variables to be studied are murabahah, mudharabah, and zakat, sedekah, infaq (ZASKIA) financing. This study aims to determine financial performance by measuring the variables (proxy) of the number of assets acquired. The data collection technique used in this study is the field research method in the form of financial report data or accountability report in 2015-2018 and the documentation method. The data analysis methods used in this study are descriptive analysis and statistical testing using classical assumption test and multiple linear regression analysis. As for the results of this study on the variable murabahah and mudharabah financing do not have a significant effect on financial performance. While the variables of zakat, alms, infaq (ZASKIA) have a significant effect on financial performance.NIM.: 15830050 Indah Itsna Marfi’ah2021-11-15T07:03:44Z2021-11-16T01:48:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46670This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/466702021-11-15T07:03:44ZDAMPAK ZAKAT TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DAN KESEJAHTERAAN MUSTAHIK: PENDEKATAN MODEL CIBEST (STUDI KASUS: LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ) RUMAH ZAKAT DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)Poverty is one of the main problems facing Indonesia. Likewise, the Province of Daerah Istimewa Yogyakarta which has a number of poor people as much as 247,000 people in 2020. Based on data obtained from BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) zakat distribution can help reduce the poverty rate of mustahik. LAZ (Lembaga Amil Zakat) Rumah Zakat in order to help government programs to reduce poverty levels organizes various programs, one of which is the Desa Berdaya Program. The purpose of this study was to determine how the level of poverty and welfare of mustahik after the distribution of zakat from Rumah Zakat. The sample in this study amounted to 52 mustahik families from 67 Desa Berdaya in the DIY Province. This research uses the CIBEST Model analysis tool, this model was developed by Beik and Arsiyanti in 2017. The CIBEST model measures poverty from two aspects, namely material aspects and spiritual aspects. The results of this study indicate that zakat has an effect on reducing the poverty level of mustahik and increasing the welfare of mustahik with the acquisition based on the CIBEST Model the material poverty index decreased from 71 percent to 54 percent and the welfare index increased from 28 percent to 46 percent. While the spiritual poverty index and absolute poverty index are 0 (zero).NIM.: 14810106 Laila Nurul Falah2021-11-15T02:20:02Z2021-11-15T02:20:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46626This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/466262021-11-15T02:20:02ZMANAJEMEN PENYALURAN DANA ZAKAT MELALUI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI PADA LEMBAGA ZAKAT DOMPET DHUAFA KOTA YOGYAKARTATeknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan melalui beberapa tahap yaitu : pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Teknik uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil dari penelitian ini adalah manajemen penyaluran dana zakat pada Lembaga Zakat Dompet Dhuafa sudah dilakukan dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam pengelolaan sumber dana zakatnya. Dana yang berhasil dihimpun oleh amil zakat nantinya akan disalurkan ke program-program yang ada di Dompet Dhuafa. Metode penyaluran dana zakat terbagi menjadi dua yaitu konsumtif dan produktif. Program ekonomi adalah program yang penyalurannya bersifat produktif atau pemberdayaan, sasaran dari program ini yaitu fakir/miskin memiliki usaha dan dalam usia produktif mau dibantu, Dompet Dhuafa menyalurkan dana zakat dengan dua sistem yaitu qardhul hasan dan hibah. Penyaluran dana zakat yang diberikan yaitu berupa barang, modal dan pendampingan.NIM.: 17102040102 Urip Mubarokah2021-11-11T06:11:13Z2021-11-11T06:11:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46590This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/465902021-11-11T06:11:13ZPENDAYAGUNAAN ZAKAT DALAM PENANGGULANGAN COVID-19 DI BAZNAS (BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL) KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini menjelaskan tentang bentuk pendayagunaan zakat dalam menanggulangi COVID-19 dan implementasi program pendayagunaan zakat dalam pengentasan kemiskinan akibat adanya pandemi. Lokasi penelitian mengambil di BAZNAS Kota Yogyakarta. Adapun penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya menggunakan analisis interaktif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk pendayagunaan zakat dalam penanggulangan COVID-19 di BAZNAS Kota Yogyakarta mengalami beberapa perubahan. Dari segi pengumpulan zakat, pada masa pandemi ditekankan melalui media digital. Untuk penyaluran zakat, ada yang melalui laporan dari warganya yang terdampak COVID-19 serta adapula yang melalui program pemberdayaan dengan memberikan bantuan kepada Penerima Manfaat (PM). Bentuk controlling pada masa pandemi mengalami hambatan sebab jarang dilakukan pertemuan. Untuk bentuk kerjasama dengan pihak lain masih berjalan.
Implementasi program pendayagunaan zakat dalam pengentasan kemiskinan akibat adanya COVID-19 di BAZNAS Kota Yogyakarta ditandai dengan adanya penerapan program tanggap darurat COVID-19 yaitu berupa pemberian bahan makanan/ sembako bagi Penerima Manfaat, bantuan uang dan pemberdayaan ekonomi, pemberian APD (Alat Pelindung Diri), masker, serta penyemprotan desinfektan. Sedangkan pengentasan kemiskinan di masa pandemi mengalami kesulitan sebab banyak masyarakat yang terdampak COVID-19.NIM.: 17102030043 Shindy Karenina2021-11-03T08:14:56Z2021-11-03T08:14:56Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46300This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/463002021-11-03T08:14:56ZARGUMEN KETERLIBATAN NEGARA DALAM PENGELOLAAN ZAKAT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LEGALITAS LEMBAGA PENGELOLA ZAKATThe management of zakat in Indonesia historically and sociologically is
almost entirely carried out by Muslim society and becomes the backbone for
Islamic preaching and educational institutions, until the enactment of the Law No. 23 of 2011 concerning Management of Zakat limits the role of the communityowned zakat management agencies. Some people consider that
the zakat law is a form of state domination to the philanthropic practices of Muslim society by placing the government as the sole (central) actor in the management of zakat. Based on this phenomenon, this research explores issues: (1) what is the social and religious background of the stipulation of the Zakat Management Law; (2) why the stipulation of the Zakat Management Law is related to contestation between the state and civil society; and (3) what are the legal/constitutional implications of the Law No. 23/2011 for the existence of zakat management institutions belonging to Muslim communities in Indonesia.
This study uses a qualitative approach that is based on facts, found
especially in documents and historical records, minutes of the DPR-RI session and the Constitutional Court's Decision. Research data was obtained from policy actors by collecting them in the form of legislation concerning zakat and also historical records relating to the formulation of policies on zakat. Data was also obtained through interviews with the civil society group managing zakat (LAZ). The data are processed and analyzed with the theory of constitutionalism, critical discourse analysis, and post-colonial theory. This research concludes that: (1) socially, zakat is an Islamic philanthropic activity that is rooted in the history of Indonesian Muslims. The debate and contestation on the role of the state in managing zakat is caused by religious arguments that underlie it. One opinion argues that zakat should be managed collectively by the state; another opinion argues that zakat can be managed by the Muslim community itself. The Indonesian government when discussing the Zakat
Bill in the parliament adheres to the opinion that argues that zakat must be
managed by the state, as well as based on Article 34 of the 1945 Constitution concerning the state's obligation to care for the poor. On the other hand, civil society groups hold the opinion that zakat administrators are not only the state, but the holders of religious authority in society, besides they adhere to the fact that Indonesia is not an Islamic state. (2) The stipulation of Law Number 23/2011 is a contestation between the state and civil society. There are three arguments why zakat becomes a contest between the government and civil society, namely the welfare state argument, the potential zakat fund argument, and the religious argument. (3) The enactment of Law Number 23/2011 shows that the Indonesian state is included in the category of ―religious jurisdictional enclaves‖. Law Number 23/2011 does not stipulate zakat as a mandatory payment. This shows that the state is taking a neutral position to maintain its "secular" stance. But on
the other hand, the state also leaves zakat management to be carried out by the Ministry of Religion, not by the Ministry of Finance, to protect the interests of Muslims that zakat is the right of Muslim communities.NIM.: 1430016021 Bani Sarif Maula2021-11-02T06:22:33Z2021-11-02T06:22:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46255This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/462552021-11-02T06:22:33ZPENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DENGAN TATA KELOLA LEMBAGA SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL RI PERIODE 2015-2019)Macroeconomics is an overview of economic conditions that occur at any time and can affect many people, companies and markets and conditions of collecting zakat funds at zakat institutions. This research aims to describe the macroeconomic influence on the collection of zakat Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS RI) and use the governance of institutions as moderation. Independent variables (x) in this study are macroeconomics, namely inflation, gold prices and Gross Domestic Product (GDP), dependent variables (y) namely the collection of zakat funds and moderation variables namely corporate governance. This research utilizes the National Zakat Index (NZI) to measure the governance of BAZNAS RI institutions. The approach used in this research is quantitative with multiple linear regression analysis using Moderated Regression Analysis (MRA) model and ordinary least square (OLS) method. The technique used is a non probability sampling technique or non random sampling where the object of study in this study is the BAZNAS RI. The results of this study show that Gross Domestic Product (GDP) has a positive effect on the collection of zakat funds, while the price of gold and inflation negatively affect the collection of zakat funds. The analysis of moderation variables shows that governance can moderate the positive influence of macroeconomics on the collection of zakat funds.NIM.: 18208010029 Nurfadilah Maulana S2021-10-28T03:46:38Z2021-10-28T03:46:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46026This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/460262021-10-28T03:46:38ZPENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK FI SABILILLAH MENURUT ABU HANIFAH DAN YUSUF AL-QARADAWIZakat merupakan ibadah yang berkaitan dengan harta, dan memiliki
kedudukan yang sangat bermanfaat dalam menegakkan kesejahteraan umat. Zakat
juga memiliki peran penting dalam menentukan pengembangan ekonomi dan
sosial kemasyarakatan saat ini. Salah satu yang sangat penting dalam persoalan
zakat adalah perihal mustahiq zakat, karena dalam kelompok mustahiq zakat telah
membatasi para mustahiq zakat dengan kelompok yang terbatas, namun tidak
menyebutkan secara rinci siapa saja dan kriteria yang berada di dalam kelompok
tersebut serta sistem pendistribusiannya. Berdasarkan hal itu, yang menjadi
perumusan masalah yaitu bagaimana pemikiran Abū Ḥanīfah dan Yūsuf al-
Qarāḍāwī terhadap penyaluran dana zakat untuk fī sabīlillah? Bagaimana
relevansi pemikiran Abū Ḥanīfah dan Yūsuf al-Qarāḍāwī terhadap aṣnaf fī
sabīlillah di Era Modern?
Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (libarary research)
dengan pendekatan Uṣūl fiqh. Penelitian ini bersifat deskriptif kompratif analitik
dengan cara memaparkan dan menganalisis serta membandingkan pemikiran
secara sistematis. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sumber
data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer yaitu buku karya
Yūsuf al-Qarāḍāwī yaitu Fiqh al-Zakāh, sedangkan sumber data tentang Abū
Ḥanifah yang penulis gunakan adalah buku Majma’ al-Ẓamānāt. Sumber data
sekunder yaitu al-Fiqihu al-Islāmi wa Adillatuhu, Muqaranatul Al-Mażāhib Fil
Fiqhi, at-Tasyri’ al-Islāmi Wa Aṭ-Waruh dan kitab-kitab lainnya yang berkaitan
dengan permasalahan dalam tesis ini.
Hasil pembahasan menunjukkan bahwa menurut Yūsuf al-Qarāḍāwī boleh
menggunakan zakat untuk memberikan bantuan dana pendidikan terhadap orang
yang sedang menuntut ilmu agama, sehingga apabila seseorang mengkhususkan
dirinya menuntut ilmu maka ia boleh diberikan zakat dengan tujuan supaya bisa
meringankan kebutuhannya, seperti kebutuhan membeli buku-buku guna
kepentingan agama dan dunianya. Apabila seseorang mencari ilmu maka patut
diberikan zakat karena ia melaksanakan fardhu kifayah dan ilmunya itu tidak
hanya untuk dirinya sendiri melainkan bisa disalurkan untuk seluruh umat.
Abū Ḥanīfah menyatakan pada golongan fī sabīlillāh (jihad) tidak
termasuk pada kategori orang yang berjihad dalam menuntut ilmu, karena jihad
yang dimaksud adalah orang yang tidak mempunyai hak atau gaji sebagai tentara
perang, sedangkan Yūsuf al-Qarāḍāwī dapat diberikan kepada orang yang sedang
menuntut ilmu agama (jihad), karena dapat menegakkan maṣlaḥah yang bersifat
keagamaan. Pendapat Yūsuf al-Qarāḍāwī lebih relevan untuk diterapkan pada era
modern ini, dibandingkan dengan pendapat Abū Ḥanīfah, karena pendapat Yūsuf
al-Qarāḍāwī lebih tepat untuk ditarjihkan dalam jihad (fī sabīlillāh) di antaranya
bantuan dana pendidikan yang sangat relevan dengan perubahan masyarakat yang
semakin membutuhkan pemberdayaan dan pendistribusian zakat secara efektif.NIM.: 18203010136 Intan Arafah2021-10-27T01:58:17Z2023-06-06T03:21:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45920This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/459202021-10-27T01:58:17ZIMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PENGELOLAAN ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
(BAZNAS) KABUPATEN SLEMANZakat merupakan suatu ibadah wajib yang telah diyakini oleh umat Islam untuk ditunaikan guna membersihkan harta dan diri mereka. Untuk itu dibentuklah sebuah lembaga yang bergerak di bidang pengelolaan zakat yang dinamakan dengan BAZNAS. BAZNAS didukung dengan adanya aplikasi pengelolaan zakat yang dikembangkan oleh BAZNAS Pusat dalam upaya optimalisasi pengelolaan zakat. Dengan adanya Sistem Informasi Manajemen Badan Amil Zakat Nasional (SIMBA), BAZNAS Kabupaten Sleman akan lebih efektif dan efisien dalam pengelolaan zakatnya sehingga terciptalah transparansi laporan yang akan menumbuhkan rasa kepercayaan muzaki untuk menyalurkan zakatnya di BAZNAS Kabupaten Sleman.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis Implementasi Sistem Informasi Manajemen pada Pengelolaan Zakat di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sleman. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan bersifat deskriptif kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Selanjutnya dilakukan penyajian data yang sebelumnya telah dilakukan analisa data dan melakukan pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa BAZNAS Kabupaten Sleman telah menerapkan sistem informasi manajemen dalam melakukan pengelolaan zakat. Penerapan Sistem Informasi Manajemen Badan Amil Zakat Nasional (SIMBA) sudah berjalan dengan baik, karena telah didukung dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai dan juga didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni. Dengan adanya SIMBA, BAZNAS Kabupaten Sleman lebih mudah dalam melakukan pengelolaan zakat, mulai dari penghimpunan, pendistribusian hingga pada tahap pelaporan, khususnya dalam hal pelaporan data muzaki, mustahik, dan administrasi. Dengan menggunakan SIMBA para muzaki akan mendapatkan NPWZ dan bukti setor zakat yang bisa dijadikan sebagai pengurang pajak bagi ASN, serta muzaki dapat meminta bukti laporan zakat yang pernah disetorkan ke BAZNAS Kabupaten Sleman. Akan tetapi SIMBA hanya dapat diakses oleh amil BAZNAS, dan tidak dapat diakses oleh muzaki ataupun mustahik. Meskipun demikian amil BAZNAS Kabupaten Sleman mengupayakan untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi supaya para muzaki dan mustahik tetap bisa mengakses SIMBA melalui muzaki corner agar bisa melihat pelaporan setiap bulannya secara detail dan rinci.NIM.: 16240052 Rokhiman2021-10-26T07:33:10Z2021-10-29T02:10:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45947This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/459472021-10-26T07:33:10ZANALISIS PENGARUH PEMANFAATAN DANA ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH (ZIS) TERHADAP KESEJAHTERAAN MUSTAHIK (STUDI KASUS: KSPPS BMT BERINGHARJO YOGYAKARTA)This study aims to examine the effect of the ZIS empowerment program on the welfare of mustahik before and after receiving the program. The object of research was carried out at KSPPS BMT Beringharjo Yogyakarta with the research subject, namely the mustahik recipient of the Simbaharjo Develpoment empowerment program. This type of research is descriptive research with a quantitative approach. The number of samples of respondents was 78 mustahik households with the purpove sampling data collection model. The analysis technique used is the CIBEST analysis method and the Paired T Test Difference Test. The results showed a significant impact on the effect of ZIS empowerment through the Simbaharjo Develpoment program on the welfare of mustahik. This is reflected in the welfare index value which increased 17% and the material poverty index decreased by -17%. Likewise, the absolute welfare quadrant increased from 60 to 73 households and material poverty decreased from 18 to 5 households.NIM.: 17108010032 Mishbah Fikri Tanwifi2021-10-25T08:17:24Z2021-10-25T08:17:24Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45871This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/458712021-10-25T08:17:24ZSISTEM PENGHIMPUNAN DAN PENDAYAGUNAAN ZAKAT OLEH LEMBAGA AMIL ZAKAT INFAQ DAN SHODAQOH UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTADalam melaksanakan kegiatan penghimpunan dana zakat, LAZIS UII
menerapkan dua sistem penghimpunan dana zakat, yaitu sistem top down, untuk muzakki internal UII, dan sistem bottom up, untuk mu::akki ekstemal UII (masyarakat umum). Penerapan sistem top down adalah berdasarkan SK Rektor UII yang bersifat mengikat bagi seluruh dosen dan karyawan UII tentang informasi pemotongan gaji untuk dana zakat sebesar 2.5 %. Proses pemotongan gaji dosen dan karyawan sebesar 2.5 % tersebut dilakukan oleh petugas Biro Administrasi Keuangan (BAK) U1I pada setiap tanggal 25 per bulannya. Kemudian setelah dana zakat terkumpul pada BAK U1I, ditransfer ke rekening zakat LAZIS UII atas nama dana zakat internal UII (dosen dan karyawan). Sedangkan penghimpunan dana zakat dengan sistem bottom up merupakan upaya untuk menyadarkan masyarakat luas agar bersedia menyalurkan zakatnya ke LAZIS UII. Hal ini dilakukan dengan tiga cara, yaitu: melalui rekening zakat LAZIS UII, diarnbil oleh petugas khusus LAZIS UII, dan datang langsung ke Kantor LAZIS U1I yang merupakan suatu bentuk kemudahan bagi muzakki untuk menyalurkan zakatnya ke LAZIS UII. Dan untuk lebih mengoptimalkan penggalian clana zakat serta terciptanya hubungan yang baik antara muzakki, mustahik dengan LAZIS UII, LAZIS UIJ melakukan sosialisasi zakat kepacla masyarakat melalui berbagi media, baik cetak maupun elektronik serta kajian-kajian zakat dalam suatu forum tertentu.
Agar clana zakat yang telah terkumpul pacla LAZIS Ull dapat berdayaguna dan berhasil guna bagi kepentingan masyarakat luas (mustahik), LAZIS UII menerapkan dua sistem penclayagunaan dana zakat, yaitu sistem konsumtif dan sistem produktif. Sistem konsumtif diwujudkan oleh LAZIS UII clalam beberapa bentuk program kegiatan di antaranya: beasiswa pendidikan bagi pelajar SD-SMA, bakti sosial, layanan kesehatan gratis, pembangunan sarana fisik tempat beribadah, dan lain sebagainya. Sedangkan pendayagunaan zakat dengan sistem produktif, diwujudkan oleh LAZIS UII clalam bentuk program kegiatan yang lebih mengarahkan pada pemberdayaan ekonomi mustahik seperti, home industri pengolahan susu, bantuan pupuk murah bagi para petani, budiclaya perikanan, dan qurban plus.NIM. 01240748 Syam Hadinudin Langgeng Utomo2021-10-25T08:16:23Z2021-10-25T08:16:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45840This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/458402021-10-25T08:16:23ZEVALUASI HASIL KERJA DIVISI ZISWAF DI RUMAH ZAKAT INDONESIA DSUQ CABANG YOGYAKARTA TAHUN KERJA 2003-2004Divisi ZISWAF yang di bawah naungan Rumah Zakat Indonesia DSUQ cabang Yogyakarta dalam melaksanakan program kerjanya di tahun kerja 2003·2004 mampu bersinergi dengan divisi lain di Rumah Zakat dalam rangka mensosialisasikan dana zakat, infak, sedekal1 dan wakaf.
Hasil kerja divisi ZISWaf bila dievaluasi dari program kerja, target, maintenance mitra dan sistemnya dapat dikatakan telah memenuhi kriteria yang ditetapkan sebelumnya meskipun perlu ditingkatkan lagi.
Jika dinilai dari evaluasi target, divisi ZISWaf tennasuk dalam kategoriNIM. 01240591 Fitri Nurjanah2021-10-22T08:50:45Z2021-10-22T08:50:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45791This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/457912021-10-22T08:50:45ZPENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DALAM PENGUMPULAN ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTANIP. 01240562 Alip Anggoro2021-10-22T08:16:06Z2021-10-22T08:16:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45723This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/457232021-10-22T08:16:06ZPRINSIP PRINSIP HUKUM EKONOMI SYARIAH DALAM KONSTITUSI DI INDONESIA (ANALISIS TERHADAP UU WAKAF, UU PERBANKAN SYARIAH DAN UU ZAKAT)Our founding fathers have put Pansasila and UUD 45 as the source of the constitution in Indonesia. Article 33 paragraph 1 states that the economy is structured as a joint venture based on the principle of kinship. The principle of kinship is one of the sharia principles called al-ukhuwwah (brotherhood) which is contained in the texts of the al-Qur'an and Hadith. This principle is considered important to be buried in the midst of the challenges of globalization which are completely materialistic-individualistic. Juridically, there are several laws that were created to achieve sharia principles such as welfare, togetherness, justice. Among them are the Waqf Law, the Sharia Banking Law, and the Zakat Management Law. There are three formulations of the problem in this study, namely (1) what is meant by the principles of Islamic economic law? (2) What are the principles of sharia economic law in the Indonesian constitution? (3) what is the discursive process of the principles of Islamic economic law in the constitution in Indonesia?
This research is included in the category of library research (library research) using a normative juridical approach. Apart from using the theory of fiqhiyah principles, maqashidussyariah, also uses Michel Foucault's theory of discourse analysis. This research is a descriptive analytic study using primary and secondary data collection techniques.
The results of this thesis research show that the principles of Islamic economic law are welfare, justice, togetherness, prophecy, monotheism, freedom of contract and usefulness. The three laws examined in this thesis are the Waqf Law, the Islamic Banking Law, and the Zakat Management Law. Articles 4 and 5 of the Waqf Law contain the principles of usefulness, monotheism and welfare. The Sharia Banking Law has the principles of prudence, justice, welfare, togetherness and equity. Articles 2 and 3 of the Zakat Management Law contain the principles of justice, prosperity, usefulness and brotherhood. The Waqf Law was initiated by the Minister of Religion Prof. Dr. H. Said Agil AlMunawwar, MA, who was proposed to President Megawati Soekarnoputri and was deliberated and endorsed by the DPR and MPR at that time. The Sharia Banking Law was enacted in 2008 and was passed by President Susilo Bambang Yudhoyono to support the development of the sharia economy which is considered to be crisis resistant. The Zakat Management Law is governed by the DPR and passed by President Susilo Bambang Yudhoyono.NIM.: 1620310088 Ahmad Hasan2021-10-15T03:20:21Z2021-10-15T03:28:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45463This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/454632021-10-15T03:20:21ZPEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT
BERBASIS ZAKAT DAN KEUANGAN MIKRO ISLAM
(Studi tentang Misykat Dompet Peduli Umat Daarut Tauhiid)Poverty in Indonesia has a variety of causes, such as the poor’s lack of
diversification of entrepreneurial skills and abilities, and business capital access,
uneven distribution of goods, poor infrastructure. Community Based Sharia
Microfinance Empowerment (MISYKAT) Daarut Tauhid (DT) Community
Concern Wallet (DPU) emerges as the answer in helping the low purchasing
power communities to business capital and entrepreneurship access. Dealing with
the problems, then, this study aims: 1) to analyze the implementation of
community-based sharia microfinance (misykat) DPU DT in economic
empowerment in rural, urban and rural-urban communities. 2) conducting an
analysis of the implementation of the DT DPU task force in relation to the concept
of religious spirituality doctrine of remembrance (zikir), thought, and endeavor.
This study used descriptive qualitative method. Qualitative data analysis
was performed after collecting data through in-depth observation and interviews.
Qualitative analysis techniques were carried out in stages through data collecting,
data reduction, data display, and conclusion.
The findings of the research include: First, the implementation of
community-based sharia microfinance empowerment (misykat) DPU Daarut
Tauhid is carried out on 3 (three) typologies of the community, namely rural
(urban), urban (urban), and rural-urban communities (rural-urban). In addition, it
is found that there are differences in empowerment treatment in the typology of
the community. In the rural communities, the facilitation is promoted through
one-way communication (lecturing) but accompanied by motivation to be able to
dialogue, more persuasive monitoring, inflexible time, and maintaining group
togetherness. In urban communities, the facilitation is promoted through two-way
communication (dialogue and discussion), firmer monitoring, more flexible time,
and fostering group togetherness. Whereas, in rural-urban communities, the
facilitation is undertaken through put forward semi-dialogue and discussion,
persuasive monitoring, inflexible time, and maintaining group togetherness.
Secondly, the doctrine of remembrance (zikir), thought, and endeavor of
Daarut Tauhid as a religious spirit are the basis for the implementation of
economic empowerment that emerges the concept of empowering Qalbu
management which considers the following entrepreneurial characteristics: 1) the
spirit of working as worship, 2) discipline of endeavor, 3) simple and economical
living and endeavor of saving, 4) responsibility on the mandate, 5) solidarity and
cooperation.NIM.: 1330316001 Asep Suryanto, M.Ag2021-10-13T07:55:56Z2021-10-13T07:55:56Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45397This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/453972021-10-13T07:55:56ZIMPLEMENTASI ANALITYCAL NETWORKING PROCESS (ANP)
TERHADAP DISTRIBUSI ZAKAT UNTUK PEMBANGUNAN EKONOMI MASYARAKAT BERKELANJUTAN DI KABUPATEN JEMBER JAWA TIMURZakat is part of the Islamic financial instrument which has the main function of
eradicating poverty. It is the most significant tangent to the goals of sustainable
community economic development (SDGs). The goal of sustainable community
economic development (SDGs) is a program that has been designed after the
implementation of the Millennium Daveloment Goals (MDGs) program, this is a
form of global commitment to spur growth towards a better direction and is used to
improve global development performance. This program has been running since 2015
and is entering its second year but there are still many things that need to be
developed, one of which is to formulate priorities in the implementation of the
program so that the achievement of the 17 goals can be optimal. This research has the
aim of describing sustainable community development (SDGs) in the district. This
study utilizes the Analitycal Networking Process (ANP) analysis. This type of
research is a descriptive study of zakat management organizations, academics,
government and practitioners. The technique used is purposive sampling technique
where the object of study in this study is the zakat experts in Jember Regency. The
results of this study indicate that the implementation of zakat distribution in
supporting the sustainable community economic development program (SDGs) in
Jember Regency, East Java, not all programs can be realized. The implementation of
zakat distribution can support sustainable community development programs (SDGs)
in the social, environmental, legal and governance and economic fields but the
implementation of zakat distribution has not been maximized because zakat funds are
still minimal. The priority of the implementation of zakat distribution in supporting
sustainable community economic development is the social aspect with rater
agrement W = 0.36444. The opinion of respondents in finding priority solutions
varied, namely W = 0.3032. The strategy in sustainable community economic
development shows that almost all of them agree (W = 0.4538). There are four
strategies, namely: 1) Increasing the quality and quantity of concern for community
social institutions and stakeholders; 2) Increasing disaster risk reduction
comprehensively and efficiently; 3) Improve the quality of law enforcers who are
just, and 4) Increase the field of employment and care for the community UMKM.NIM.: 18208011015 M. Zidny Nafi’ Hasbi2021-10-12T06:43:37Z2021-10-12T06:43:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45289This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/452892021-10-12T06:43:37ZUPAYA RUMAH ZAKAT INDONESIA DOMPET SOSIAL UMMUL QURO (RZI DSUQ) DALAM MENGENTASKAN KEMISKINAN DI SUNGAPAN SRIHARJO IMOGIRI BANTULPengumpulan dana umat pada RZI DSUQ DIY
Sumber dana umat dan bentuan berasal dari lembaga dan perorangan. Adapun perolehan sumber dana tersebut dengan melalui kolektor, datang langsung, melalui bank serta giro. Sedangkan kiat-kiat untuk memperoleh dana adalah dengan menyebarluaskan informasi kepada masyarakat melalui iklan, promosi, membuka cabang dan situs internet, kerjasama antar lembaga, menyelenggarakan presentasi, silaturaluni, sinergi program dan layanan lewat telepon maupun no. rekening.
Pendayagunaan dana umat pada RZI DSUQ DIY
Arah pendayagunaan sumber dana zakat infak dan sodaqoh adalah untuk mengatasi kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi umat. RZI DSUQ DIY mempunyai peranan sebagai lembaga penyerta modal dan juga sebagai lembaga pendamping serta fasilitator. Adapun pemberdayaan ekonomi umat di sungapan sriharjo imogiri bantul adalah program pemberdayaan kelompok kerajinan rajut DSUQ An Nisa. Sedangkan bentuk-bentuk pendayagunaan sumber dana zakat infak dan sedekah pada RZI DSUQ DIY adalah meliputi dua program yaitu program pemberdayaan yang bersifat konsumtif dan program pemberdayaan yang bersifat produktif
Respon masyarakat Sungapan Sriharjo Imogiri Bantu!.
Adanya kegiatan program pemberdayaan ekonomi umat di sungapan yaitu program pemberdayaan kerajinan rajut DSUQ An Nisa, masyarakat memberikan respon baik. Respon tersebut datang dari tokoh masyarakat, tokoh agama maupun kelompok kerajinan rajut. Program pemberdayaan kerajinan rajut telah membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat terutama masalah pekerjaan bagi ibu-ibu rumah tangga serta mendapat kemudahan didalam membantu perekonomian keluarganya. Selain itu, adanya kegiatan keagamaan telah memberikan pemahaman serta keyakinan di dalam melaksanakan ajaran agama islam.NIM. 99232658 Undari2021-10-04T08:19:17Z2021-10-04T08:24:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44955This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/449552021-10-04T08:19:17ZANALISIS PENGARUH SIKAP, NORMA SUBJEKTIF, KONTROL PERILAKU DENGAN RELIGIUSITAS DAN NIAT SEBAGAI VARIABEL MODERASI TERHADAP KEPUTUSAN MUZAKKI DALAM MEMBAYAR ZAKATThis study aims to examine the role of moderation of religiosity and intention on the
influence of attitudes, subjective norms, and behavioral control on muzakki decisions
in paying zakat. By using the propotionate-stratified-random sampling technique,
data from muzakki covering 277 respondents in 4 districts and 1 city in the Special
Region of Yogyakarta were collected and analyzed using SEM (Structural Equation
Modeling) WarpPLS 6.0. The results of this study indicate that attitudes, subjective
norms, and behavior control have a positive and significant effect on compliance in
paying zakat (all p-values are less than 0.05). Furthermore, apart from its role as a
moderating variable, religiosity fails to directly influence the decision to pay zakat.
Intention directly as a moderating variable affects muzakki's decision to pay zakat.
In the relationship between moderating, independent and dependent variables,
religiosity fails to moderate the influence of attitudes, subjective norms, and
behavioral control on muzakki decisions in paying zakat. In further analysis, intention
is shown to serve a moderate role of subjective attitudes and norms in their obedience
to paying zakat, but intention does not show a moderating role on the effect of
behavioral control on muzakki's decision to pay zakat.NIM.: 17208011009 Afif Arrosyid2021-10-04T07:58:52Z2021-10-04T07:58:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44954This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/449542021-10-04T07:58:52ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENGELUARAN DANA ZAKAT PADA BANK SYARIAH DI INDONESIAZakat is one of the pillars of the Islamic religion that supports the economy and
Islamic financial institutions, with the redistribution of zakat to address various
gaps in economic and social life. In connection with the Islamic economic aspect,
zakat is one that must be issued by a company (Islamic Bank) which is basically
to achieve Islamic values and the application of the principles of Islamic law.
However, the expenditure of zakat funds on Islamic banks in Indonesia is still
relatively volatile and not optimal. This is because there are several factors that
influence it, namely return on assets, non-performing financing, capital adequacy
ratios, sharia supervisory board and company size. This study aims to determine
the effect of return on assets, non-performing financing, capital adequacy ratios,
sharia supervisory board and company size on the expenditure of zakat funds in
Islamic banks in Indonesia. This type of research is quantitative, the method of
analysis used in this study is multiple linear regression with panel data processed
using e-views 10. The results show that return on assets, non-performing
financing, and company size have a significant effect on zakat spending. in Sharia
Banks in Indonesia. Meanwhile, the variable capital adequacy ratio and the sharia
supervisory board have no effect on the disbursement of zakat funds in Islamic
banks in Indonesia.NIM.: 17208010045 M. Munir2021-09-20T07:56:59Z2021-09-20T07:56:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44609This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/446092021-09-20T07:56:59ZPEMANFAATAN MEDIA SOSIAL PW NU CARE-LAZISNU DIY DALAM MENINGKATKAN KESADARAN ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH MASYARAKATKemiskinan masih menjadi permasalahan paling besar di Indonesia. Atas dasar tersebut banyak organisasi atau masyarakat yang bergerak untuk membantu masyarakat miskin, yaitu dengan membentuk lembaga filantropi Islam. Lembaga filantropi Islam merupakan lembaga yang berorientasi terhadap kesejahteraan sosial yang berbasis kerelawanan dan kemasyarakatan seperti halnya Pengurus Wilayah Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama Daerah Istimewa Yogyakarta (PW NU CARE-LAZISNU DIY). PW NU CARE-LAZISNU DIY dalam mensosialisasikan program dan menghimpun dana sangat memanfaatkan media sosial. Hal tersebut dilakukan oleh PW NU CARE-LAZISNU DIY karena melihat banyaknya masyarakat yang menggunakan media sosial.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pemanfaatan media sosial PW NU CARE-LAZISNU DIY dalam meningkatkan kesadaran zakat, infaq dan sedekah masyarakat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori stimulus, organisme dan respon (S-O-R). Teori S-O-R merupakan suatu prinsip belajar yang mana efek merupakan reaksi terhadap stimulus yang diberikan.
Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa konten media sosial yang dilakukan oleh PW NU CARE-LAZISNU DIY dapat meningkatkan kesadaran zakat, infak dan sedekah (ZIS) masyarakat. Salah satu bukti bahwa ada peningkatan kesadaran masyarakat atas ZIS yaitu dengan bertambahnya pemasukan lembaga dan donatur (orang yang berdonasi baik itu berupa uang, barang dan jasa). Akan tetapi peningkatannya tersebut tidak terlalu signifikan, dikarenakan PW NU CARE-LAZISNU DIY hanya terfokus pada media sosial Instagram.NIM. 16720046 Ach.Fawaid2021-09-07T03:56:12Z2021-09-07T03:56:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43842This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/438422021-09-07T03:56:12ZANALISIS ASPEK-ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT MUZAKKI DALAM MEMBAYAR ZAKAT (STUDI KASUS DI BAZNAS KABUPATEN BANTUL)The purpose of this study was to determine the effect of income, religiosity,
trust and service on muzakki's interest in paying zakat. The research method used
in this research is quantitative research methods. The population in this study were
muzakki at the National Zakat Agency (BAZNAS) Bantul, with a total sample of 100
respondents. The sampling technique used was convenience sampling technique
with the determination of the number of samples using the Slovin method. The data
collection technique used in this study was a questionnaire, with a scale of
measuring the instrument using a Likert scale. The data analysis technique used is
validity test, reliability test, classic assumption test and hypothesis test with SPSS
version 20.0 for windows program. The results showed that there was a significant
positive influence between income, religiosity, and trust and service on muzakki's
interest in paying zakat in the National Zakat Agency (BAZNAS) Bantul Regency
simultaneously and partially. However, the research results also show that there is
no significant positive effect between services on the interest of muzakki in paying
zakat at the National Zakat Agency (BAZNAS) Bantul Regency simultaneously and
partially.NIM.: 13810039 Khoirul Wafa2021-09-06T05:41:37Z2021-09-06T05:41:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43874This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/438742021-09-06T05:41:37ZANALISIS PENGARUH ZAKAT PRODUKTIF SEBAGAI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MUSTAHIK BERDASARKAN ANALISIS MODEL CIBEST (STUDI KASUS: LEMBAGA AMIL ZAKAT MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA)The empowerment of Zakat productive is one way of Islam to alleviate
poverty and increase welfare. This study aims to determine the impact of zakat
productive on mustahik household income and mustahik spiritual condition before
and after. the existence of zakat productive assistance in LAZISMU Yogyakarta
Region. The analytical method used is the CIBEST Model, this analysis tool
measures the level of poverty materially and spiritually consisting of quadrants and
the CIBEST index. The respondents in this study were 44 mustahik households using
purposive sampling technique.
The results of the analysis show that productive zakat has succeeded in
increasing the welfare of mustahik in the welfare quadrants from 14 mustahik
households or 31% to 27 mustahik 61% has a change of 30% besides that in the
material poverty quadrantsl there are 17 mustahik or 39% mustahik and there are
no households mustahik contained in the spiritual poverty quadrants and absolute
poverty quadrants
KEYWORD: Zakat Productive, CIBEST Analysis, Poverty IndexNIM.: 15810065 Idhar Hanifudin2021-07-15T04:21:23Z2021-07-15T04:21:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42842This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/428422021-07-15T04:21:23ZSTRATEGI KOMUNIKASI LEMBAGA ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH DI PW NU CARE-LAZISNU DIY DALAM MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT MEMBAYAR ZAKATThe potential for zakat in Indonesia is very large, but in fact, the realization of the collection of zakat obtained is still very far from the existing potential of zakat. Lack of public understanding of zakat in general and people's mindsets that are still influenced by old traditions are the main causes of the low realization of zakat collection. PW NU CARE-LAZISNU DIY as an amil zakat and alms charity institution in Yogyakarta should participate in efforts to increase public awareness of paying zakat.
This study identifies the communication strategy that has been implemented by PW NU CARE-LAZISNU DIY in increasing public awareness of paying zakat. Researchers use communication theory, components of communication strategies, such as: Recognizing communication goals, selecting communication media, assessing message objectives, and the role of communicators in communication. This study used a qualitative descriptive study method with observation and interviews as a way of collecting data.
The results showed that the communication strategy carried out by PW NU CARE-LAZISNU DIY was not optimal because the amount of zakat collection and the number of muzzaki had not shown a significant increase, which tended to be inconsistent every month, and had not met the set targets. The communication strategy to the community must continue to be improved, especially related to the intensity of socialization to the community which is structured and systematic from PW NU CARE-LAZISNU DIY. Also, PW NU CARE-LAZISNU DIY needs to take advantage of paid advertisements on social media to better reach the wider community.NIM. :13730009 Diemas Aji Myas Pradesta2021-07-14T06:40:59Z2021-07-14T06:40:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42818This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/428182021-07-14T06:40:59ZStrategi Pelayanan Prima Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (LAZISMU) Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2020Pelayanan merupakan salah satu faktor dalam melihat bagaimana upaya pengelolaan itu dilakukan oleh lembaga yang terkait. Pelayanan menjadi faktor yang penting dalam upaya pengembangan dan kemajuan lembaga. Tingkat kepercayaan masyarakat menjadi unsur dalam menilai apakah lembaga memiliki pelayanan yang baik atau buruk. Dapat dilihat dan diamati bahwa setiap lembaga atau perusahaan berbentuk jasa mempunyai strategi tersendiri untuk memberikan pelayanan prima terhadap pemakai jasanya.
Teori yang digunakan dalam penelitian adalah kualitas pelayanan (SERVICE) dalam melihat kondisi pelayanan prima, kemudian melihat aspek determinan dari pelayanan prima dengan menggunakan lima aspek (bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan empati). Kemudian peneliti juga menggunakan teori pengembangan kualitas pelayanan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari Pimpinan lembaga dan karyawan atau pengurus. Keabsahan data diperoleh dengan menggunakan teknik triangulasi data sumber, analisa data yang digunakan adalah teknik analisis data induktif dari Miles dan Huberman dengan langkah-langkah yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan pengambilan keputusan.
Hasil penelitian menunjukkan strategi yang dilakukan oleh LAZISMU D.I.Yogyakarta dilakukan dengan baik. Strategi dalam meningkatkan pelayanan prima menggunakan antara lain dengan pengembangan kualitas sumber daya manusia dan “jualan” program dalam memberikan pelayanan prima. Strategi pengembangan kualitas sumber daya menjadi kunci untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang professional serta memiliki kapasitas dalam memberikan pelayanan kepada muzzaki dan mustahik. Strategi “jualan” program bertujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan para muzzaki dan mustahik, sehingga program-program LAZISMU D.I.Yogyakarta tepat sasaran. Kemudian, LAZISMU D.I.Yogyakarta juga sudah melakukan pelayanan prima dengan baik yang diindikasikan dari perolehan penghimpunan terbanyak lembaga amil zakat se DIY serta dengan mendapatkan prestasi audit eksternal dengan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).NIM. 15240051 Muhammad Ibnu Izzami2021-06-16T03:45:10Z2021-06-16T03:45:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42366This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/423662021-06-16T03:45:10ZREGULASI ZAKAT DI MALAYSIA PERSPEKTIF SIYASAH DUSTURIYYAHMalaysia merupakan Negara Federasi yang terdiri dari 13 Negeri bagian dan tiga Wilayah Federal. Bangsa Melayu menjadi bagian terbesar dari populai Malaysia. Terdapat pula ras Tionghoa Malaysia dan India Malaysia yang cukup besar. Bahasa Melayu dan Islam menjadi bahasa dan agama resmi di Malaysia. Regulasi zakat menjadi salah satu aturan yang diatur sebaik mungkin di Malaysia. Malaysia berupaya mengakomodasi kepentingan umat muslim untuk membayar zakat sebagai bentuk ketaatan terhadap agama dan pajak sebagai bentuk kepatuhan terhadap Negara. Malaysia telah berupaya meningkatkan pengelolaan zakat di negaranya. Berdasarkan Akta Pajak Pendapatan 1967 perkara 6A(1), pemerintah mencoba mengintegrasikan zakat dan pajak pendapatan dengan memberikan pengurangan pajak atas zakat yang telah dibayarkan kepada institusi resmi berapapun jumlahnya. Dengan demikian dapat menghindari beban ganda dari suatu objek zakat dan pajak yang sama.
Penelitian ini fokus membahas regulasi zakat di Malaysia dalam perspektif siyāsah dustūriyyah. Menelaah bagaimana regulasi zakat di Malaysia dan mencari relevansi antara pengelolaan zakat di Malaysia dan di Indonesia. Jenis penelitian ini adalah kualitatif yang dilakukan dengan jenis penelitian kepustakaan (library research) yang menggunakan data primer perundang-undangan zakat di Malaysia. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari penelitian terdahulu, buku teks, jurnal dan sumber terpercaya lainnya yang dapat mendukung dalam penelitian ini. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dengan menggambarkan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan regulasi zakat di Malaysia.
Hasil penelitian ini bahwa regulasi zakat di Malaysia telah sesuai dengan siyāsah dustūriyyah. Regulasi zakat di Malaysia dibentuk oleh legislatif yang berwenang di setiap negeri bagian. Terdapat perbedaan regulasi di setiap negeri bagian karena urusaan agama menjadi urusan masing-masing negeri bagian. Hal ini berdampak pada perbedaan kewajiban objek yang harus dizakati dan pendistirbusian zakat tersebut. Pemerintah juga mengakomodir partisipasi publik dalam pengelolaan zakat di Malaysia. Kebijakan pengurangan pajak juga berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar zakat dan pajak. Upaya pengurangan pajak atas zakat yang telah dibayarkan di Malaysia ini dapat menjadi contoh upaya untuk meningkatkan pendapatan dan pendistribusian zakat di Indonesia.NIM.: 16370040 Irham Ramur2021-06-14T10:00:33Z2021-06-15T22:17:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42324This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/423242021-06-14T10:00:33ZPEMBAYARAN ZAKAT SECARA ONLINE PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAHThis research was conducted for a thesis that discusses the payment of zakat online from the perspective of Islamic law. One of the pillars of Islam is zakat, zakat is mandatory for those who are able and qualified. Zakat is giving part of the assets that we have to give to those who are entitled and have been determined by religion as stated or written in the Qur'an and As-Sunnah. But in this day and age there are a variety of new things where there are significant differences with those in the AlQuran, As-Sunnah and fiqh books, one of which is the existence of an online zakat payment system (e-zakat). E-zakat is an online zakat payment system or uses a digital system by utilizing online applications or creating new applications specifically for zakat payment. In this case, even fiqh experts and contemporary scholars do not discuss the law of implementing e-zakat and the mechanism of the e-zakat. Therefore the existence of mas lahah mursalah is the rule of establishing contemporary Islamic law which still refers to the main source of law namely the Qur'an and Sunnah in order to get answers to problems that are happening in society.
The purpose of this research is to find out the legal payment of zakat online. The method of analysis in this research is perspective using the ushul fiqh approach through the theory of maslahah mursalah.
The results and analysis of the research show that the law on the payment of zakat conducted online is legal, bearing in mind that the legal conditions for zakat have been achieved, namely intention and tamlik. While maslahah mursalah also justified given that proficiency level provides greater benefits than the damage.NIM.: 16380017 Nurul Nikmah2021-06-10T07:57:29Z2021-06-10T07:57:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42270This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/422702021-06-10T07:57:29ZANALISIS EFISIENSI KINERJA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSISThe collection of zakat fund, through zakat institutions, grew sharply in Indonesia for the last few years. This fast augmented of rate lucidly has come along with the robust performance of its management. Recently, there is a lot of new related institutions built, with the further akin vision, they endeavour to collect zakat fund and distributed back for the needy (mustahik). However, the zakat fund raised is still has a massive gap from its optimum, and the distribution approach conducted is not going well as it’s expected in reality. This study aims to analyze of efficiency rate of Zakat National Board (BAZNAS) of East Java Province over the periods 2015-2018. The method used is a Data Envelopment Analysis (DEA) based on the production approach. Based on the results of research that has been carried out with the Data Envelopment Analysis (DEA) method, it is found that BAZNAS in the province of East Java in 2016 and 2018 experienced inefficiency with a score of 97.04% and 9.5%. In 2015 and 2017, they are considered efficient in their performance with an efficiency score of 1/100. The factors that affect the efficiency or not are found in the input and output variables, the input variable is the total operational cost asset burden, the output variable, the receipt of zakat funds and the distribution of zakat funds.NIM.: 16810082 Halimatus Sya’diyah2021-03-10T04:21:14Z2021-06-23T02:32:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42152This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/421522021-03-10T04:21:14ZPELAKSANAAN ZAKAT HASIL TANAMAN KENTANG DI DESA BATUR KABUPATEN BANJARNEGARAPerintah wajibnya mengeluarkan zakat telah dijelaskan dalam al-Qur'an, tidak ada alasan bagi setiap muslim untuk mengingkari kewajiban tersebut Karena zakat dikenakan pada setiap harta yang didapatkan manusia di bumi ini, termasuk hasil bumi (pertanian). Dewasa ini, terlihat sekali bahwa peran sektor pertanian sudah sangat maju dan sangat terkait erat dengan sektor perdagangan. Hampir semua basil bumi dijadikan komoditas perdagangan dan jenis-jenis pertanian tersebul juga sudah sangat luas perkembangannya melampaui pertanian yang dahulu hanya bertumpu pada usaha penyediaan bahan makanan pokok. Misalnya saja, pertanian tanaman kentang. Mahalnya biaya produksi dijadikan alasan oleh para petani lanaman kenlang sebagai faklor ulama dlari munculnya masalah zakat pertanian. Di Desa Batur Kabupaten Banjamegara sebagian besar masyarakat petani kentang mengeluarkan zakatnya sebesar 2.5% dari hasil keseluruhan perolehan panennya (bruto), dan hampir semua hasil pertaniannya dijadikan komoditas perdagangan. Dalam hukum zakat, ketentuan zakat hasil bumi (pertanian) disebutkan zakatnya sebesar 10% apabila hanya diairi dengan air hujan (tanpa bantuan manusia) dan 5% apabila menggunakan bantuan manusia dalam perawatannya. 5 wasaq (653 kg) merupakan kadar zakat dari zakat pertanian dan haul zakatnya adalah mengeluarkan zakat disaat memetik hasilnya.
Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya adalah Field Research dan sifat penelitiannya adalah deskriptif analitik. Sedangkan langkah yang digunakan da]am analisis data dengan menggunakan metode induktif dan deduktif Induktif digunakan dalam rangka memperoleh gambaran secara detail mengenai pelaksanaan zakat hasil tanaman kentang di Desa Batur Kabupaten Banjarnegara. Deduktif yaitu cara berfikir yang diambil berdasarkan data yang diperoleh yang bersifat umum kemudian dianalisis untuk disimpulkan pada keadaan yang lebih khusus. Digunakan dalam rangka memperoleh gambaran secara umum mengenai hukum zakat atas hasil tanaman kentang yang ada Di Desa Batur, sehingga dapat ditarik kesimpulan tentang pelaksanaan zakat hasil tanaman kentang yang sesuai dengan hukum Islam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelaksanaan pengeluaran zakat yang selama ini sudah berjalan di lapangan dipandang kurang sesuai dcngan hukum Islam. Sehingga perlu adanya pembenahan dan pelurusan pemahaman masyarakat terhadap hukum zakat yang sebenamya.NIM : 99383840 ARIFWIJAYA2021-03-08T22:16:52Z2021-06-23T04:34:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42133This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/421332021-03-08T22:16:52ZPeran Akademisi Perguruan Tinggi dalam Membangun Peradaban ZakatZakat merupakan salah satu bentuk perhatian ajaran agama kepada orang atau masyarakat yang kurang beruntung secara ekonomi. Karena itu, sebenarnya zakat bukanlah monopoli Islam. Cita sosial zakat merupakan pesan universal agama-agama, terutama agama serumpun yang bermuara pada Ibrahim (Yahudi, Kristen, dan Islam). Karena itu tidak anch kalau ajaran zakat terdapat dalam Perjanjian Lama (yal uall) dan Perjanjian Baru ( l I). Hal ini seperti terekam dalam berbagai ayat Al-Qur'an ketika berbicara mengenai ajaran para nabi sebelum Nabi Muhammad Saw. Salah satunya seperti yang disampaikan Isa As., yang direkam dalam QS. Maryam (19): 31;- Waryono Abdul Ghafur2021-01-05T02:44:53Z2021-01-05T02:44:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41794This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/417942021-01-05T02:44:53ZLAZISNU KULONPROGO: PEMBERDAYAAN EKONOMI DAN PENGARUHNYA TERHADAP MASYARAKAT TAHUN 2006-2018Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) merupakan badan amil yang dikembangkan oleh NU. Lembaga ini bertujuan untuk menghimpun, mengelola, dan mentasarufkan, atau menyalurkan zakat, infaq dan shodaqoh kepada masyarakat. LAZISNU fokus pada empat pilar program yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi dan kebencanaan.
Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh (LAZIS) Nahdlatul Ulama ini berdiri pada tahun 2006 hingga sekarang. Dalam kurun waktu tersebut terjadi dinamika yang cukup tinggi. Oleh karena itu penelitian ini mengkaji peran yang telah dilakukan oleh LAZISNU Kulonprogo terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat Kabupaten Kulonprogo, yang mana hal tersebut dilatar belakangi atas dua permasalahan pokok yang terjadi yaitu ketimpangan pendapatan dan kemiskinan.
Pendekatan permasalahan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan sosiologi dengan mengacu pada teori fungsionalisme struktural yang dikemukakan oleh Robert King Merton. Adapun pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan studi pustaka, sedangkan dalam analisisnya menggunakan sumber kuantitatif dan sumber-sumber pendukung lainnya.
Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa lembaga LAZISNU Kulonprogo telah berperan penting dalam pemberdayaan ekonomi melalui program yang sudah dicanangkan. Melalui program pemberdayaan ekonomi tersebut stabilitas ekonomi masyarakat mengalami peningkatan.NIM: 15120008 Laili Ummu Kultsum Asshoum2021-01-04T03:07:20Z2021-01-04T03:07:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41770This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/417702021-01-04T03:07:20ZAL-MU'ALLAFAH QULUBUHUM (STUDI KOMPARATIF ANTARA IBNU MAS'UD AL KASANI DAN YUSUF AL QARADAWI)Ibadah zakat merupakan bagian integral dari konsekwensi keislaman dan keimanan yang telah
terdeklarasikan dalam kalimat tauhld Ibadah zakat merupakan pilar utama dalam keberagamaan seorang
muslim, yang di dalamnya tersimpan dua dcmcnsi sckaligus. Pertama dimensi vertikal yaitu bentuk
kepasrahan dan ketaatan kita kepada Allah dan kedua dimensi horisontal yaitu ccrmin kcpcdulian
sosial dan upaya pcmcrataan kckayaan agar tidak terjadi pcnumpukan kckayaan pada scgclintir orang.
Dcngan zakat, dapat diminlina/isirpraktck-praktck monopoli, ologopoli dan juga koropsi.
Islam sebagai agama yang bert ujuan menyebarkan kasih sayang dan mcmpcrjuangkan kca<lilan
lcntunya tidak mcrcstui kctidak-u<lilan di dalum pcmbagian harta zakat terhadap golongan-golongan
yang berhak menerimanya, sedangkan jumlah golongan yang berhak menerima harta zakat sebagaimana
yang telah ditentukan oleh Allah ada delapan golongan dan diantaranya al-Mu'alJafah Quliibuhum,
nmnun sebagian ulami' meniadakan pembagian harta zakat pada golongan ini, di karcnakan agama
Islam telah kuat dan tegak di bumi ini, sehingga kcbutuhan terhadap golongan ini tclah hilang.
Dalam skripsi ini akan dibahas pengertian tentang golongan ,,1-Mu'allafah Quliibuhum dan status
hukum kctctapan sctclah masa Rasulullah. Pcmbahasan ini dikaji melalui pemikiran dua ,tokoh hukum
Islam yang bcrbeda era dan zaman. Abu Bakr lbn Mas'iid al-Kasan1 dan Yusuf al-Qaraqaw1 adalah dua
orang pemikir Islam yang berbeda pandangan dan pemikiran khususnya dalam pcmbahasan ini. Kcduanya
rncrupakan tokoh panutan umat Islam yang memiliki banyak pcngikut, al-Kasanl di dalam mcngcmukakan
pendapat lebih cendcrung mcnggunakan dalil aqll(rasio) dari pada dalil m,qfi;di samping sebagai
imam maihab hanaflyyah. Sedangkan al-Qaraqawi merupakan salah sat u ulamii' kontemporer zaman ini,
namun lcbih ccndcrung mcmcgang dalil naqli baii-:: oari al-Qur'an maupun al-Hadis dari pada aqll di
samping bcrsifat bcbas dalam bcrmazlah bahkan tidak bertaqlid pada salah sat u kelompok imam.
Mengenai penge11ian golongan al-Mu'a/!afah Quliibuhum kcdua ulami' ini bertolak belakang
al-Kasan1 misalnya mcndcfinisikan mcrcka adalah para tokoh, pemimpin dan panglima dari Bani
Quraisy dan Arab yang bclum masuk Islam, bcrbcda dengan al-Qaraqaw1 yang mengartikan golongan ini
lcbih luas, yait t' mcrcka yang diharapkan kecendcrungan hatinya atau kcyakinannya <lapat
bcrtambah tcrha<lap Islam, atau harapan akan adanya kcmanfaatan mcrcka dalam mcmbcla dan mcnolong
kaum Muslimin dari musuh.
Begitu juga mereka berbcda dalam mcnctapkan status hukum pcmbcrian harta zakat kepada golongan
al-Mu'allafab Quliibuhum, scbagai scorang imam maxhab hanafiyyah, al Kasan1 menyatakan bahwa sudah
tidak ada Iagi pcmbagian zakat bagi golongan ini, karcna terhapus oleh ijtihad sahabat dan juga
'illat pcmbagian golongan ini tclah hilang. Sebaliknya al-Qaraqaw1 bcrpcndapat bahwa stat us
golongan ini tctap ada dan tidak terhapus. Hal ini karena al-Qaraqaw1 Jebih memperhatikan pada
tckstual ayat al-Qur'an dari pada pendapat orang, begit u juga lebih memperhf}tikan aspek sosio
kult ural dalam memaknai ayat al-Qur'an. Sehingga tidak aneh jika al-Qaradhawi melalii,rkan
bcbcrapa pemikiran baru dalam pembahasan ini, misalnya tcntang konscp al-Mu'allafa/J Qu/iibuhum
lebih bersifat luas dan tidak terikat pada orang kafir saja, narnun orang Islam yang lcmah imannya
berhak mendapat bagian zakat ini, supaya l.cbih kuat imannya dan sctianya kepada agama Islam.NIM. 01360851 AINUL FARIHIN2020-12-28T03:16:26Z2020-12-28T03:16:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41696This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/416962020-12-28T03:16:26ZSTUDI KOMPARATIF TENTANG ZAKAT DARI HASIL TANAH SEWAAN MENURUT IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM ASY-SYAFI'IMengenai zakat dari hasil tanah sewaan. Dalam hal ini, dari ulama terdapat perbedaan pendapat,
seperti halnya Imam Abu Han1fah berpendapat bahwa zakat dari basil tanah sewaan dibebankan kepada
pemilik tanah, berbeda pendapatnya Imam asy-Syafi1 yang mengatakan bahwa kewajiban zakat dari
hasil tanah sewaan dibebankan kepada penyewa.
Perbedaan pendapat tersebut bersumber dari pemyataan apakah zakat sepuluh persen itu dari tanah,
tanaman, ataukah tanah dan tanamannya? ''jika ada orang yang menyewa sebidang tanah lalu
menanaminya dengan tanaman yang berbuah, maka hasil tanah itu dikenakan zakat. Kewajiban
mengeluarkan zakat sepuluh persen dibebankan pada penyewa, bukan kepada pemilik tanah, karena
sesungguhnya zakat sepuluh persen (sepersepuluh) diwajibkan atas tanaman yang sebelumnya digarap
oleh pemiliknya yang kini menyewakan tanahnya. Walaupun kenyataannya tiada seorang ulama pun yang
mengatakan tanah dan tanamannya sekaligus. Bila kewajiban zakat tersebut karena tanah atau
tanamannya, maka pembayar zakatnya pun berbeda menurut masing-masing alasanya. Pemilik tanah
mendasarkan kewajiban zakat tersebut pada tanahnya sedangkan penyewa mendasarkan pada (biji) hasil
tanamannya.
Dari permasalahan di atas, apakah zakat diwajibkan karena tanahnya atau hasil panennya dan
dibebankan pada pemilik tanah yang menyewakan tanahnya atau penyewa?. Kalau karena tanahnya,
tidak mungkin ada dua kewajiban yaitu zakat dan pajak, dan kalau karena hasilnya, maka zakat adalah
urusan hasil panen sedangkan pajak adalah urusan tanah. Dari uraian di atas penyusun tertarik
mengangkat tema tentang zakat dari hasil tanah sewaan.
Dalam menyelesaikan permasalahan ini penyusun mengguanakan pendekatan usul al-flqh dengan
menggunakan al-Jam'u wa at-Taujiq yaitu mengumpulkan dan menggabungkan pendapat ulama yang lebih
(rajih) kuat yang sejalan dengan na_s lahimya dan sesuai dengan prinsip keadilan yang mempunyai
makna universal. Adapun metode yang digunakan adalah deskriptif dan analisis.
Pada akhimya dalam uraian tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa pendapat yang paling
tepat yaitu dengan menggabungkan kedua pendapat antara pendapat Imam Abu Han1fah dengan pendapat
Imam asy-Syai'i, yaitu antara pemilik tanah dan penyewa berkewajiban mengeluarkan zakat, karena
sama-sama telah memperoleh dan menikmati hasil dari persewaan tersebut.NIM. 01360700 GHOFAR ISMAIL2020-10-20T05:07:55Z2020-10-20T05:08:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38687This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/386872020-10-20T05:07:55ZREDEFINISI KONSEP MUSTAHIK ZAKAT
DALAM PERSPEKTIF MAQAṢID ASY-SYARIAH IBNU ‘ASYURDistribusi harta zakat telah ditetapkan oleh Allah SWT dalam surat at-Taubah (9) ayat 60, bahwa orang-orang yang berhak mendapatkan zakat hanya untuk delapan golongan (aṣhnaf ṡamāniyyah). Namun yang menjadi perhatian adalah pada permulaan ayat menggunakan kata “innamā” sebagai huruf haṣr (pembatasan), artinya makna ẓahir yang dimaksud adalah untuk membatasi mustahik sesuai ketentuan al-Qur’an. Sehingga orang yang tidak termasuk dalam kategori ini, tidak berhak menerima zakat. Apabila berpegang teguh dengan kaidah tersebut, maka penyaluran harta zakat tidak akan terealisasi dengan baik sesuai dengan maqāṣid asy-syarīah. Karena konsep mustahik zakat pada era sekarang mengalami perkembangan makna.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) dengan metode kualitatif dengan sifat penelitian deskriptif analisis. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan filosofi dengan teori maqāṣid asy-syarīah Ibnu ‘Āsyūr yaitu ar-rawāj, al-wudūh, al-hifd, al-tsubūt dan al-adl. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian hukum normatif adalah dengan menggunakan studi pustaka dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder dengan cara membaca, mendengar dan memahami. Sedangkan teknik analisa data menggunakan teknik deskriptif, teknik evaluatif dan teknik argumentatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk dapat mengurangi tingkat kemiskinan dan membantu mustahik agar taraf hidup mereka lebih baik, maka dalam konsep pendistribusian harta zakat harus lebih produktif, karena pola zakat produktif berpotensi pada waktu jangka panjang. Hal ini dapat membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan, karena kemiskinan di Indonesia tidak dapat dihapus atau diselesaikan dalam waktu yang singkat. Maka golongan fakir dan miskin yang mempunyai fisik sehat dan mempunyai kemampuan dalam bidang wirausaha, pertanian dan bidang jasa lainnya, harus mendapatkan perhatian serta bimbingan dalam melakukan usahanya. Zakat produktif adalah model pendistribusian zakat yang dapat menjadikan mustahik zakat menghasilkan sesuatu secara terus menerus dan nantinya dapat merubah status mustahik menjadi muzaki. Adapun dalam pengelolaan zakat produktif, dapat menggunakan akad qard al-hasan atau mudarabah. Perubahan tersebut, berdasarkan dalil, bahwa huruf lam dalam surat at-Taubah (9) ayat 60 berfaidah li ajli al-maṣraf (untuk penyaluran) li ajli al-manfa’ah atau li al-istihqāq, maka menghasilkan suatu hukum bahwa zakat hendaknya didistribusikan secara produktif dan dimanfaatkan oleh mustahik zakat sebagai modal usaha secara terus menerus hingga dapat merubah menjadi muzakki. Bahwa pendistribusian zakat secara produktif.NIM.17203010098 M. MANAN ABDUL BASITH, S.H.2020-10-19T03:36:35Z2020-10-19T03:36:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38649This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/386492020-10-19T03:36:35ZLEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL DAARUT TAUHIID PEDULI:
Dari Karitas Ke Filantropi IslamDaarut Tauhiid Peduli merupakan salah satu lembaga amil zakat
nasional yang berdiri tidak lama setelah Indonesia memasuki era reformasi
(1998). Lembaga ini pada awalnya bernama Dompet Peduli Umat Daarut Tauhiid
(DPU-DT) yang didirikan oleh KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym). Penelitian
tesis ini bertujuan untuk membahas sejarah perkembangan kelembagaan Daarut
Tauhiid Peduli (DT Peduli) dari lembaga charity yang lebih fokus pada program
jangka pendek menjadi lembaga filantropi Islam modern dengan isu utama
pemberdayaan masyarakat dan keadilan sosial dengan pendekatan manajemen
modern berbasis transparansi dan akuntabilitas lembaga. Dalam rangka
memahami dinamika kedermawanan Islam di DT Peduli, penelitian ini
menggunakan teori fungsionalisme struktural Talcott Parsons. DT Peduli
melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai lembaga filantropi Islam berkontribusi
terhadap aktivitas dakwah Daarut Tauhiid.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan
sejarah. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, dokumentasi, dan
wawancara kepada pengurus Yayasan Daarut Tauhiid dan pengurus operasional
harian DT Peduli selama kurang lebih satu tahun. Tesis ini menunjukan bahwa
DT Peduli mengalami tranformasi kelembagaan dari charity ke filantropi.
Perubahan tersebut ditunjukkan dengan menerapkan manajemen modern mulai
tahun 2009 dengan harapan tidak bergantung kepada sosok karismatik Aa Gym
serta perubahan nama dari DPU DT menjadi DT Peduli pada tahun 2018. Sebagai
lembaga filantropi Islam, kegiatan utama lembaga ini meliputi tiga hal:
fundraising (penghimpunan dana), pengelolaan (kesekretariatan), dan
pendayagunaan (upaya pemaksimalan dana zakat untuk melahirkan berbagai
kemandirian mustahik/ golongan penerima zakat).
Tesis ini berkontribusi dalam diskusi akademik di kalangan para ahli
tentang charity dan filantropi. Studi ini berpendapat bahwa lembaga-lembaga
amil zakat di Indonesia mengalami transformasi kelembagaan dari charity ke
filantropi dalam rangka untuk menjaga kepercayaan publik serta berperan serta
dalam proses pembangunan bangsa.NIM : 15.205.100.95 Riyadi Suryana, S.Hum2020-09-09T02:42:52Z2020-09-09T02:42:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40908This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/409082020-09-09T02:42:52ZPENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM
ZAKAT COMMUNITY DEVELOPMENT BAZNAS
KOTA YOGYAKARTA (TINJAUAN MAQĀṢID ASY-SYARĪʻAH)Penelitian ini berawal dari ketertarikan penulis untuk mengkaji tentang
zakat sebagai solusi dalam pengembangan masyarakat, melihat tingginya angka
kemiskinan dan kawasan kumuh yang ada di Kota Yogyakarta tepatnya di
Kampung Sidomulyo serta tingginya perilaku yang menyimpang seperti Pekerja
Seks Komersial di Kampung Mrican, maka diperlukan pendampingan khusus dan
berkelanjutan dari berbagai pihak. Dalam hal ini Baznas berperan terhadap
penanggulangan tersebut, dengan program unggulannya zakat community
development yang direalisasikan dalam bentuk kampung taqwa, kampung pintar
dan kampung sejahtera.
Dari problematikan diatas, penulis menganalisis permasalahan ini dengan
teori maqāṣid asy-syarīʻah yang ditawarkan Jasser Auda, dengan rumusan
masalah pada penelitian ini meliputi dua pertanyaan besar yaitu, pertama adalah
bagaimana implementasi dari program zakat community development yang telah
dijalankan Baznas Kota Yogyakarta serta kedua adalah bagaimana analisis
maqāṣid asy-syarīʻah terhadap implementasi dari zakat community development
dalam pengembangan masyarakat Kota Yogyakarta yang telah dijalankan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan filosofis, dan penelitian ini menggunakan
metode deskriptif analitik.
Penelitian ini memberikan hasil sebagai berikut, pertama, Implementasi
dari program jogja taqwa telah memberikan dampak yang signifikan terhadap
warga Mrican, dapat dilihat dari berkurangnya prilaku prilaku yang menyimpang
seperti Pekerja Seks Komersial yang sudah berkurang bahkan sudah tidak
berdomisili di daerah tersebut, serta meningkatkan nilai religiusitas warga
setempat. Kedua, program zakat community development pada kampung pintar
telah memberikan dampak yang positif pula yakni kehidupan masyarakat menjadi
lebih baik dan telah tercapainya tujuan dari maqāṣid asy-syarīʻah dengan
pengklasifikasianya telah tercapai maqashid ammah, khassah dan juziyyah dari
tujuan pembentukan program.17203010032 FITRIA ANDRIANI2020-08-19T05:57:58Z2020-08-19T05:57:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40276This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/402762020-08-19T05:57:58ZSTRATEGI PENGEMBANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT
AL-AZHAR PEDULI UMAT YOGYAKARTAPerkembangan Lembaga Amil Zakat (LAZ) di Indonesia cukup pesat, hal ini
dikarenakan pengelolaan zakat didukung oleh pemerintah dengan mengeluarkan UU
No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dengan Peraturan Pemerintah No. 14
Tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU tersebut. Peraturan-peraturan ini dibentuk
sebagai landasan untuk meningkatkan perkembangan zakat di Indonesia dan
kontribusi zakat terhadap perkembangan ekonomi nasional. Salah satu LAZ di
Yogyakarta yang resmi mempunyai izin untuk mengumpulkan dana Zakat, Infaq dan
Sedekah (ZIS) dan menyalurkannya adalah Lembaga Amil Zakat Al-Azhar Peduli
Umat Yogyakarta di bawah naungan lembaga pendidikan Al-Azhar Jakarta. Yayasan
ini dibentuk oleh Yayasan Pesantren Islam AlAzhar yang bertujuan untuk
memberdayakan masyarakat dhu’afa melalui optimalisasi dana Zakat, Infaq, Sedekah
dan dana sosial lain yang dibenarkan oleh syari‟at agama dan sumber daya yang ada
di masyarakat dan bukan berorientasi pada pengumpulan profit bagi pengurus
organisasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan apa alasan pendirian LAZ
APU Yogyakartadanbagaimana strategi pengembangannya. Jenis penelitian ini
adalah penelitian lapangan (field research) dan bersifat kualitatif, data-data penelitian
diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangakan analisis data
dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis SWOT.
Hasil penelitian ini adalah: Pertama, Alasan berdirinya LAZ APU Yogyakarta
ini tidak lepas dari keinginan Bapak Drs. HA. Hafidh Asram, MM. selaku pendiri
sekolah Al-Azhar, beliau menginginkan di lingkungan sekolah Al-Azhar didirikan
LAZ sebagai wadah kegiatan amal sosial. Sedangkan perkembangannya mengalami
perkembangan yang baik. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan organisasi,
manajemen operasional, jaringan yang cukup luas, prestasi yang dicapai, serta kinerja
keuangan (pertumbuhan dana ZIS) yang mengalami perkembangan dengan baik.
Kedua, kebijakan strategi yang diterapkan oleh LAZ APU Yogyakarta adalah
kebijakan yang diterapkan berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh LAZ APU
pusat di Jakarta dengan prinsip dana yang terkumpul dari pengumpulan dana ZIS
disalurkan sebesar-besarnya untuk kemaslahatan para mustahik yang ada di wilayah
DIY. Sedangkan berdasarkan hasil analisis SWOT, strategi terbaik yang dapat
dilaksanakan LAZ APU Yogyakarta adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas
SDM, dengan mengembangkan penerapan manajemen profesional dalam segala
aktifitas sesuai dengan karakter LAZ APU yaitu Universal, Manfaat, Martabat,
Amanah dan Tabligh (UMMAT) serta budaya 3S (senyum, salam, sapa).1520311072 MUHAMMAD SYAFIQ2020-07-23T06:22:20Z2020-07-23T06:22:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38193This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/381932020-07-23T06:22:20ZFAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MASYARAKAT MEMBAYAR ZAKAT DAN INFAQ/SHODAQOH MENGGUNAKAN APLIKASI MOBILE BANKING
(STUDI KASUS DI YOGYAKARTA)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemudahan, kemanfaatan dan keamanan terhadap minat masyarakat menggunakan mobile banking untuk membayar zakat dan infaq/shodaqoh. Populasi penelitian ini adalah semua pengguna mobile banking, dimana Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampel purposive sampling. Dengan demikian penelitian ini menggunakan 117 sampel responden. Selain itu, wawancara juga dilakukan untuk mendukung data. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat analisis regresi linear beganda yang diolah dengan bantuan SPSS versi 20. Hasil dari penelitian ini adalah, secara parsial kemudahan dan kemanfaatan secara parsial berpengaruh terhadap minat menggunakan mobile banking. Dan hasil pengujian secara simultan, kemudahan, kemanfaatan dan keamanan secara bersama – sama berpengaruh terhadap minat masyarakat menggunakan mobile banking.
Kata kunci: kemudahan, kemanfaatan, minatNIM: 15820039 AGIN WICAKSANA2020-07-22T23:43:28Z2020-07-22T23:43:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38183This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/381832020-07-22T23:43:28ZDETERMINAN PENDAPATAN MUSTAHIK MELALUI PROGRAM ZAKAT PRODUKTIF BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KOTA YOGYAKARTA
PERIODE 2018Seperti yang telah diketahui bahwa mayoritas umat Indonesia adalah beragama Muslim, sementara tingkat kemiskinan di Indonesia setiap tahunnya cenderung menurun. Diharapkan program zakat produktif dapat membantu mengentaskan kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh jumlah zakat, pengeluaran, jumlah anggota keluarga dan pendampingan terhadap pendapatan mustahik zakat produktif BANAS Kota Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini yaitu para mustahik zakat produktif BAZNAS Kota Yogyakarta periode 2 tahun 2018 sebanyak 39 mustahik. Sampel yang digunakan adalah seluruh populasi yang ada yaitu sebanyak 39 mustahik. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan angket. Model penelitian ini dianalisis dengan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan jumlah zakat terhadap pendapatan mustahik zakat produktif. (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan pengeluaran terhadap pendapatan mustahik zakat produktif.(3) terdapat pengaruh positif dan signifikan jumlah anggota keluarga terhadap pendapatan mustahik zakat produktif. (4) terdapat pengaruh positif dan signifikan pendampingan terhadap pendapatan mustahik zakat produktif. Nilai R2 sebesar 0,932913 menunjukkan bahwa sebesar 93,29% variabel pendapatan mustahik zakat produktif dipengaruhi oleh jumlah zakat, pengeluaran, jumlah anggota keluarga, dan pendampingan. Sedangkan 6,71% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.
Kata Kunci: Pendapatan Mustahik Zakat Produktif, Jumlah Zakat, Pengeluaran, Jumlah Anggota Keluarga, dan PendampinganNIM. 15810074 SHILA ILMUNDHITA2020-06-12T01:52:27Z2020-06-12T01:52:39Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37817This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/378172020-06-12T01:52:27ZHUKUM ZAKAT INVESTASI PROPERTI
MENURUT YŪSUF AL-QARADHĀWĪ DAN WAHBAH AZ-ZUHAILIZakat investasi properti adalah zakat yang dikenakan terhadap harta yang
diperoleh dari hasil investasi. Diantara bentuk usaha yang masuk sebagai investasi
adalah bangunan atau kantor yang disewakan, rental mobil, rumah kontrakan,
ternak atau tambak, dll. Dengan perkembangan zaman yang begitu pesat maka
harta yang wajib dizakati tidak terbatas,salah satunya adalah zakat investasi
properti. Berkaitan dengan hal diatas, penelitian ini bertujuan mengungkapkan
pendapat serta dalil-dalil yang digunakan oleh ulama kontemporer diantaranya
Yūsuf al-Qaradhāwī dan Wahbah az-Zuhaili mengenai zakat investasi properti,
yang menjadi permasalahannya yaitu ketentuan hukum zakat investasi properti
dan dasar hukum yang digunakan oleh keduanya.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (Library Reseach)
yaitu menganalisis muatan literatur-literatur yang terkait dengan zakat investasi
properti. Pendekatan ini digunakan dalam penelitian pendekatan ushuliyyah yaitu
memaparkan tinjauan Ushul fiqih dalam menggali hukum investasi properti.
Hasil penelitian ini menurut Yūsuf al-Qaradhāwī zakat investasi properti
adalah zakat yang wajib dibayar atas materinya, dikarenakan bukan dari
perdagangan tetapi karena mengalami pertumbuhan ekonomi yang telah
memberikan hasil dan lapangan usaha kepada pemiliknya. Menurut Wahbah azZuhaili zakat investasi properti disamakan dengan zakat perdagangan dikarenakan
ekonomi dari proyek investasi yang bertujuan mencari keuntungan.
Kata Kunci : Zakat Investasi PropertiNIM : 14360013 MELYSSA USWATUN CHASANAH2020-06-09T06:44:52Z2020-06-09T06:44:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37802This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/378022020-06-09T06:44:52ZZAKAT TERNAK AYAM BROILER DALAM TINJAUAN HUKUM
ISLAMDewasa ini ayam broiler termasuk salah satu komoditas yang tergolong
paling populer dan berkembang paling menakjubkan di dunia peternakan. Di
Indonesia sendiri banyak masyarakat memilih ternak ayam sebagai usaha
pribadi/usaha milik sendiri untuk dijadikan penunjang ekonomi hidup mereka. AlQur’an menjelaskan setiap harta kekayaan wajib dikeluarkan zakat atasnya. Usaha
ternak ayam broiler sebagai salah satu usaha yang sangat menguntungkan di
Indonesia juga tidak luput dari kekayaan yang wajib dikeluarkan zakatnya.
Sementara itu wajib zakat peternakan ayam broiler belum diatur secara jelas di
dalam al-Qur’an dan hadis.
Jenis penelitian ini adalah library research (studi pustaka) yaitu
menganalisis muatan dari literatur yang terkait dengan penelitian. Skripsi ini
menggunakan pendekatan usuliyah, dianalisis dengan teori zakat binatang, zakat
perniagaan, zakat pertanian serta menggunakan analisis qiya>s dan ‘illah,
sehingga penelitian ini bersifat deskriptik-analitik yaitu memberikan gambaran
terhadap bagaimana analisis zakat ternak ayam broiler terhadap qiya>s beserta
‘illah-nya dan bagaimana perhitungan kadar zakat ternak ayam broiler melalui
telaah literatur-literatur yang relevan untuk kemudian membuat suatu kesimpulan
yang dipandang tepat.
Hasil penelitian ini, menurut penulis ada dua kemungkinan cara untuk
menghitung berapa zakat yang dikeluarkan dari usaha ternak ayam broiler, yaitu
di-qiya>s-kan dengan zakat perdagangan dan pertanian. Di-qiya>s-kan dengan
zakat perdagangan yakni ‘illah hukumnya dilihat dari nilai atau potensi diperjualbelikan dan dari awal sudah diniatkan untuk diperdagangkan dengan tujuan
mendapatkan keuntungan dari hasil panen. Di-qiya>s-kan dengan zakat pertanian
ditemukan persamaan ‘illah hukumnya dalam waktu pembibitan, pemeliharaan
dan pemanenannya.
Kedua penganalogian di atas penulis lebih memilih kepada dianalogikan
pada zakat perdagangan. Karena menggunakan ‘illah hukum yang lebih jelas dan
tegas yakni karena alasan diperdagangkan. Maka nisab zakatnya sebesar 85 gram
emas, kadar zakat 2,5%, dan berlaku haul.
Kata Kunci: Zakat, Peternakan, Qiya>sNIM. 14380033 NUNIKMATUL FAUZIAH2020-05-18T05:19:04Z2020-05-18T05:19:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39347This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/393472020-05-18T05:19:04ZZAKAT UNTUK KESEJAHTERAANZakat mempunyai makna yaitu mengeluarkan sejumlah harta tertentu
untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya (mustahiq) sesuai
dengan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh syariat Islam. Pengelolaan dan
penyaluran zakat yang bertujuan memberdayakan para mustahiq oleh Lembaga
Amil Zakat, diwujudkan dalam program yang memberdayakan seperti programprogram
pemberdayaan, pemberian modal usaha, pelatihan dan pembinaan soft
skill kepada para mustahiq, dengan begitu diharapkan zakat dapat menjadi
instrumen penting bagi isu kesejahteraan sosial (terutama kemiskinan).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Manajemen dan hasil Program
Pemberdayaan Yang Dilaksanakan Oleh Dompet Dhuafa Pada Kelompok Ngudi
Makmur Balong Wetan. Dompet Dhuafa sendiri merupakan salah satu LAZ
Nasional yang sudah dikukuhkan sejak tahun 2001. Salah satu penyalurannya
dalam program pemberdayaan dibidang ekonomi yaitu kampung ternak. Salah
satu program pemberdayaan bidang peternakan yaitu ada di kabupaten Sleman,
lebih tepatnya di dusun Balong Wetan, Plosorejo, Umbulharjo kecamatan
Cangkringan, kabupaten Sleman. Dusun Balong Wetan sendiri adalah daerah yang
terkena erupsi merapi dan terdapat banyak peternak sapi yang merugi saat itu.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori manajemn
pemberdayaan masyarakat. Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah
kualitatif deskriptif. Tehnik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah
observasi, wawancara, dokumentasi kemudian analisis data dengan reduksi data,
penyajian data dan kesimpulan atau verifikasi yang terakhir tehnik validasi data
dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknis. Dalam hal ini yang menjadi
informan adalah supervisor program kampung ternak, kepala Kelompok ternak,
serta dengan pengurus kelompok ternak.
Hasil penelitian ini adalah bertambahnya pengetahuan dalam beternak di
kelompok Ngudi Makmur, meningkatnya pendapatan para anggota kelompok,
mengetahui cara mengelola hasil ternak : memasarkan susu, selain itu anggota
mendapatkan pengetahuan dalam berorganisasi. Selain itu ada hasil yang
bermanfaat bagi masyarakat Dusun Balong Wetan, yaitu limbah peternakan
(kotoran sapi) yang melimpah berhasil dimanfaatkan untuk dijadikan biogas untuk
digunakan sebagai pasokan energi gratis bagi seluruh warga Dusun Balong
Wetan.NIM.13250026 Kuntomo Argo2020-04-29T04:23:53Z2020-04-29T04:23:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39147This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/391472020-04-29T04:23:53ZANALISIS PERBANDINGAN KINERJA LEMBAGA ZAKAT DI PROVINSI NUSA
TENGGARA BARAT DENGAN PENDEKATAN INDEKS ZAKAT NASIONALThe institutional performance of zakat management has a very significant position and function toreduce poverty. Theologically, zakat is believed by Muslims to reduce poverty. However, zakat management institutions are practically paying less attention to the existed rules and governance of institutional development. As a result, zakat institutions tend not to be positioned as social financial institutions.
This study seeks to place the institutional management of zakat as a social financial institution in Islam. By placing this view, this study measures the institutional management of zakat using the National Zakat Index (NZI) approach. Sampling in this study using convenience sampling techniques. The analytical tool applied in this study is the National Zakat Index (NZI) with a calculation method called the Multi-Stage Weigh Index. The object of this research is the zakat institution in West Nusa Tenggara Province, by comparing zakat institutions at the provincial and district levels.
The results of this study found a national zakat index in different micro dimensions, where the BAZNAS of the NTB Province obtained a value of the micro dimension of 0.80 which means that the institutional performance was good and LAZ DASI NTB received a value of the micro dimension of 0.81 which means that the performance of the institution was very good. While the comparison of performance at the Baznas at the Regency level, it is known the value of the micro dimension in West Lombok Regency BAZNAS is 0.57 which means its performance is quite good and at BAZNAS the City of Mataram obtains the value of the micro dimension of 0.72 meaning that its performance is good. The results of this study confirm the importance of strengthening and developing zakat institutions and the revitalization of NZI as a measure of the effectiveness of zakat institutions.NIM. 18208011011 M. SAMSUL HAIDIR2020-03-11T03:03:29Z2020-12-21T07:22:51Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36148This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/361482020-03-11T03:03:29ZTINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK ZAKAT
PRODUKTIF STUDI KASUS BAZNAS KOTA MAGELANGPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktik zakat
produktif di BAZNAS Kota Magelang dengan cara mengamati pola distribusi
dan skema yang dijalankan oleh lembaga amil tersebut. Mengingat bahwasanya
penerapan zakat produktif yang berjalan dengan baik dan tepat dapat membantu
meningkatkan perekonomian para mustahik.
Penelitian ini bersifat deskriptif-kualitatif yang diperoleh berdasarkan data
dan hasil wawancara yang ada di BAZNAS Kota Magelang, wawancara dengan
para pengurus lembaga dan mustahik yang kemudian dianalisis untuk
mengkolerasikan dengan praktik zakat produktif.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa BAZNAS Kota Magelang
telah melakukan praktik zakat produktif sesuai dengan visi dan misi serta telah
mencapai apa yang menjadi tujuan utama dari zakat itu sendiri. Dari skema yang
telah diterapkan oleh lembaga yaitu pola al-qard al-hasan juga terbukti
memberikan kemaslahatan kepada para mustahik, terlebih lagi model skema
seperti ini bisa dikatakan juga sebagai modal cuma-cuma yang diberikan kepada
mustahik yang didalam prosesnya tidak ada pengembalian modal, hal ini lah yang
menjadikan mustahik leluasa dalam melakukan usaha tanpa adanya beban. Dalam
praktiknya, lembaga hanya mewajibkan mustahik membayar 10% dari
keuntungan bersih mereka kepada lembaga yang kemudian uang tersebut akan
dimasukkan sebagai infaq. Dengan pola seperti ini secara tidak langsung lembaga
juga menanamkan sifat agar mustahik senantiasa beramal.
Kata Kunci: Zakat Produktif, Hukum Islam, BAZNAS Kota MagelangNIM: 15380051 MUHAMMAD AZMI AL HUDA2020-03-11T03:03:13Z2020-03-11T03:03:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36146This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/361462020-03-11T03:03:13ZPENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) DALAM
UPAYA OPTIMALISASI PENGELOLAAN ZAKAT
DI BAZNAS KABUPATEN BANYUMASZakat bagi umat Islam, khususnya di Indonesia, dan bahkan juga di dunia
Islam pada umumnya, sudah diyakini sebagai bagian pokok ajaran Islam yang
harus ditunaikan. Hal ini didukung dengan adanya perkembangan aplikasi
pengelolaan zakat yang dikembangkan oleh BAZNAS Pusat dalam rangka
meningkatkan dan optimalisasi pengelolaan zakat. Dengan adanya aplikasi Sistem
Informasi Manajemen Badan Amil Zakat Nasional (SIMBA), BAZNAS
Kabupaten Banyumas akan lebih mudah dalam melakukan pengelolaan zakat.
Dengan demikian, pengelolaan zakat akan menjadi lebih efektif, efisien, dan
transparan yang akan menumbuhkan kepercayaan kepada muzakki untuk
menyalurkan zakatnya.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bertujuan
untuk mengetahui penerapan Sistem Informasi Manajemen Badan Amil Zakat
Nasional (SIMBA) Kabupaten Banyumas. Desain yang digunakan peneliti dalam
penelitian ini bersifat deskriptif-kualitatif yang diperoleh berdasarkan data dan
hasil wawancara yang ada di BAZNAS Kabupaten Banyumas, wawancara dengan
muzakki, dan muatahik yang kemudian dianalisis untuk mengkolerasikan dengan
pengelolaan zakat dan dampaknya dalam hukum Islam. Peneliti menggunakan
proses observasi, wawancara, dan dokumentasi dalam pengumpulan data.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa BAZNAS Kabupaten
Banyumas telah menerapkan Sistem Informasi Manajemen dalam melakukan
pengelolaan zakat. Penerapan SIMBA sudah berjalan secara optimal, karena
sudah terpenuhinya sarana prasarana dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
memadai. Dengan adanya SIMBA, BAZNAS Kabupaten Banyumas lebih mudah
untuk melakukan pelaporan, khususnya dalam hal pelaporan data muzakki,
mustahik dan administrasi. Dengan penggunaan SIMBA, para muzakki akan
mendapat npwz dan bukti stor zakat yang bisa dijadikan sebagai pengurang pajak,
serta muzakki dapat meminta track record donasi yang pernah disetor di
BAZNAS Kabupaten Banyumas. Akan tetapi para muzakki dan mustahik tidak
dapat mengakses SIMBA secara langsung karena sistem informasi manajemen ini
hanya dapat diakses oleh BAZNAS saja. Meskipun demikian, dalam
pelaksanaannya BAZNAS Kabupaten Banyumas terus mengupayakan untuk
melakukan sosialisasi dan edukasi supaya para muzakki dan mustahik dapat
mengakses SIMBA melalui muzakki corner untuk melihat pelaporan setiap
bulannya secara detail dan rinci.
Kata Kunci: Sistem Informasi Manajemen Badan Amil Zakat Naional,
Pengelolaan Zakat, Hukum Islam, BAZNAS Kabupaten
Banyumas.NIM: 15380063 OMIGA CHABIBA2020-03-11T03:02:54Z2020-03-11T03:03:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36143This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/361432020-03-11T03:02:54ZTINJAUAN YURIDIS DAN NORMATIF TERHADAP SARANA
PENGUMPULAN ZAKAT SECARA ONLINE MELALUI KITABISA.COMMunculnya era industri digital 4.0 yang segala sesuatunya melalui media
telekomunikasi seperti internet, televisi, smartphone dan sebagainya secara nyata
telah memperngaruhi budaya karena penyebaran informasi ke seluruh dunia dan
dari satu tempat ke tempat yang lainnya dengan sangat cepat dan mudah. Tanpa
terkecuali dalam hal kewajiban umat Islam yaitu, menunaikan zakat yang
merupakan salah satu rukun Islam yang kelima. Oleh karena itu, setiap umat Islam
wajib melaksanakan ibadah zakat sesuai dengan hukum dan ketentuan yang
berlaku. Cara pembayaran zakat yang biasanya umum dilakukan secara langsung
antara muzaki kepada mustahik atau melalui lembaga dan institusi. Di era baru
sekarang ini pembayaran zakat bisa dibayarkan secara tidak langsung dengan
melalui media internet. Hal ini menimbulkan masalah terhadap pembayaran zakat
diantaranya website yang bertindak seolah-olah sebagai amil zakat yaitu dengan
melakukan pengumpulan, pendistribusian atau pendayagunaan zakat secara online
tanpa izin penjabat yang berwenang seperti yang sudah tertuang di dalam undangundang
nomor 23 tentang pengelolaan zakat pasal 38. Salah satu sarana layanan
pembayaran zakat berbasis website yang telah dilakukan oleh website
Kitabisa.com. Kitabisa.com pada awal mulanya di tahun 2013 merupakan website
yang pada awalnya bergerak di bidang crowdfunding atau fundraising yang
disebut juga penggalangan dana. Namun, setelah di relaunch tahun 2015 setahun
kemudian di tahun 2016 Kitabisa.com meluncurkan fitur baru yaitu fitur
pembayaran zakat.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis
dan normatif. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif
analitik. Dalam metode pengumpulan data penyusun menggunakan metode
observasi, wawancara, dan studi pustaka.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Kitabisa.com hanya merupakan
perantara atau wadah di dalam pengumpulan zakat ini. Menurut yuridis
perundang-undangan, status kedudukan Kitabisa.com di dalam sistem
pengumpulan zakat secara online ini adalah sah karena bisa disamakan dengan
Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) seperti yang sudah tertuang di dalam undangundang
nomor 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat. Menurut normatif
hukum Islam praktek pengumpulan zakat secara online oleh Kitabisa.com adalah
sah. Karena Kitabisa.com hanya sebagai tawasu>l (perantara) antara muzaki
dengan lembaga pengelola zakat dan Kitabisa.com tidak mengambil dana zakat
dari muzaki untuk operasional perusahaan. Kitabisa.com mengambil dana
operasional dari kegiatan penggalangan dana dan kegiatan sosial dan sebagainya
sebesar 5%. Dari kedua sistem hukum di temukan perbedaan dan persamaan:
Perbedaan keduanya pada status kedudukan dalam pengumpulan zakat secara
online. Sedangkan persamaan keduanya adalah sistem pengumpulan zakat secara
online ini sah menurut normatif hukum islam maupun yuridis perundangundangan.
Kata kunci: pengumpulan zakat, online, normatif, yuridisNIM: 15380073 ARIEF KURNIAWAN SYAHBANI2020-03-10T02:09:52Z2020-03-10T02:10:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36138This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/361382020-03-10T02:09:52ZZAKAT PERIKANAN AIR TAWAR DALAM
PERSPEKTIF HUKUM ISLAMZakat adalah ibadah yang berkaitan dengan harta benda. Pertumbuhan dan
perkembangan usaha manusia yang mendatangkan hasil dan keuntungan,
membawa pengaruh pula terhadap pertumbuhan dan perkembangan zakat.
Seseorang yang memenuhi syarat-syarat zakat, yaitu setiap muslim yang
mempunyai kekayaan tertentu dan telah sampai pada batas nisabnya, wajib
mengeluarkan zakatnya. Negara Indonesia adalah negara yang sebagian besar
wilayahnya adalah perairan. Maka, akan dijumpai masalah perikanan baik itu
darat ataupun perikanan laut. Dengan dijumpainya usaha perikanan yang sekarang
ini perkembangannya sangat maju pesat maka tidak bisa dipungkiri kalau terkena
wajib zakat. permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini difokuskan pada
bagaimana analisis qiya>s terhadap zakat perikanan air tawar dan bagaimana
perhitungan kadar zakat ikan air tawar.
Jenis penelitian ini adalah library research (studi pustaka) dengan
pendekatan normatif, dianalisis dengan teori zakat pertanian, zakat perdagangan
serta qiya>s sehingga penelitian ini bersifat deskriptif-analitik yaitu memberikan
gambaran terhadap bagaimana analisis zakat perikanan air tawar terhadap qiya>s
dan bagaimana perhitungan kadar zakat perikanan air tawar melalui penelaahan
terhadap literatur-literatur yang relevan yang ada untuk kemudian membuat suatu
kesimpulan yang berlaku.
Hasil penelitian bahwa menurut penulis ada dua cara yang dapat
digunakan untuk menghitung berapa zakat yang dikeluarkan untuk perikanan air
tawar yaitu dengan cara diqiya>skan dengan zakat pertanian dan zakat
perdagangan. Penulis di sini lebih condong terhadap zakat pertanian, dengan itu
maka ditemukan persamaannya dalam pembibitan, pemeliharaan, dan
pemanenannya. Selain itu kadar zakat yang dikeluarkan yaitu sebesar 5% dari
seluruh hasil panen.
Kata Kunci: Zakat, Perikanan, Qiya>sNIM: 14380072 NADIA SALSABILA2020-01-16T02:48:22Z2020-01-16T02:48:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37449This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/374492020-01-16T02:48:22ZPANDANGAN IMAM ABU HANIFAH TENTANG ZAKAT UNTUK NON-MUSLIMZakat termasuk dalam ibadah maliyah ijtima’iyah, artinya ibadah di bidang harta yang memiliki kedudukan sangat penting dalam membangun masyarakat. Dalam surat at-Taubah ayat 60 disebutkan delapan golongan yang berhak menerima zakat. Sebagian ulama melarang untuk memberikan zakat pada non-muslim, akan tetapi Imam Abu Hanifah membolehkan untuk memberikan zakat fitrah pada non-muslim golongan dzimmi. Berbeda dengan zakat mal yang tidak diperbolehkan sedikitpun diberikan pada non-muslim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna otentik dari zakat untuk non-muslim yang dimaksud oleh Abu Hanifah.
Jenis penelitian ini adalah library research dengan pendekatan hermeneutika hukum. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif analitik. Dalam metode pengumpulan data penyusun menggunakan data primer yakni opini dari Imam Abu Hanifah tentang zakat untuk non-muslim dan data sekunder berupa bukti-bukti yang mendukung data primer.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa memberikan zakat untuk non-muslim, ialah suatu kesejahteraan. Agar muslim dan non-muslim yang hidup berdampingan dalam suatu negara dapat hidup dengan makmur. Demi kemaslahatan bersama, maka zakat fitrah boleh diberikan untuk non-muslim.NIM. 15380081 ROHMATIKA JARIYATUN KHOLIDIYAH2019-08-16T06:51:03Z2019-08-16T06:51:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36365This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/363652019-08-16T06:51:03ZPENDAYAGUNAAN ZAKAT
UNTUK PENDIDIKAN KADER ULAMA (PKU)
DI BADAN AMIL ZAKAT KABUPATEN SUKABUMI MENURUT PERSPEKTIF ULAMA
(KLASIK DAN KONTEMPORER)Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Namun sangat disayangkan perhatian pemerintah
terhadap pendidikan ini sangat kecil. Bahkan ada sebagian kalangan yang
mengatakan bahwa pemerintah "menganaktirikan pendidikan". Hal ini terbukti
dengan sangat kecilnya anggaran untuk pendidikan yang dikeluarkan oleh
pemerintah.
Oleh karena itu, sekarang ini pemerintah berupaya mencari cara agar
kekurangan anggaran pendidikan dapat ditutupi. Salah satu cara. yang dilakukan
oleh pemerintah dalam menghadapi kecilnya anggaran pendidikan ini adalah
melalui mekanisme zakat. Karena melalui mekanisme zakat ini merupakan salah
satu cara yang paling gampang dan relatif mudah diterapkan. Apalagi sejak tahun
1999 zakat sudah memiliki kedudukan yang kuat secara hukum dengan
ditetapkannya UU No. 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat.
Pemanfaatan zakat sangat tergantung pada pengelolaannya.
Pendayagunaan zakat yang pengelolaannya baik dan profesional akan memenuhi
fungsinya sebagai lembaga ibadah sekaligus pula sebagai sarana untuk
menanggulangi berbagai permasalahan sosial. Untuk lebih terorganisrnya
pengelolaan zakat haruslah dilakukan oleh suatu badan yang mempunyai legalitas
dan wewenang untuk menangani, mengelola, mengatur, menata, mengorganisir
dan meningkatkan daya guna zakat, yaitu Badan Amil Zakat (BAZ) atau Lembaga
Amil Zakat (LAZ). Salah satu BAZ yang pengelolaannya sudah baik dan
profesional adalah Badan Amil Zakat Kabupaten Sukabumi.
Salah satu program pendayagunaan zakat yang dilakukan oleh BAZ
Kabupaten Sukabumi adalah memberikan dana (bea santri) kepada para santri
salafi dalam suatu program yang disebut dengan Pendidikan Kader Ulama (PKU).
Program PKU ini sebuah fenomena yang menarik untuk dikaji. Hal tersebut
memberikan kesempatan kepada penyusun untuk menyingkap apa dan bagaimana
program PKU itu, apakah program PKU itu menyimpang dari ajaran Islam
khususnya mengenai sasaran zakat sebagaimana disebutkan dalam surat At Taubah
(9) ayat 60.
Pendekatan yang digunakan dalam meneliti program PKU ini adalah
pendekatan normatif, yaitu cara mendekati masalah yang terjadi di lapangan
secara empiris, apakah masalah-masalah tersebut sudah benar atau tidak
berdasarkan pada norma hukum Islam yang berupa nass atau qaidah.
Berdasarkan metode yang digunakan, maka terungkaplah bahwa program
PKU yang dijalankan oleh BAZ Kabupaten Sukabumi ini tidak menyimpang dari
norma hukum Islam, khususnya dalam ayat sasaran zakat. Karena para peserta
(santri) yang ikut dalam program tersebut dikategorikan sebagai sabilillah.
Landasan dari BAZ Kabupaten melaksanakan program PKU itu adalah fatwa
MUI yang menyatakan bahwa boleh memberikan zakat kepada para pelajar yang
sedang menuntut ilmu, yang berdasarkan pada pendapat beberapa ulama, fuqaha
dan mufassir yang memperluas arti sabilillah.NIM: 00380157 DENI ABDURROHMAN2019-07-22T08:42:09Z2019-07-22T08:42:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35973This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/359732019-07-22T08:42:09ZKONSEP SABILILLAH DALAM DISTRIBUSI ZAKAT (STUDI ATAS PEMIKIRAN SYAIKH YUSUF AL-QARADAWI)Zakat merupakan salah satu ibadah yang berdimensi sosial kemasyarakatan '··
yang sangat penting kedudukannya dalam membentuk masyarakat yang humanis
dan harmonis. Karena dengan pelaksanaan kewajiban membayar zakat tali kasih
diantara sesama manusia dapat terus terpupuk. Zakat juga dapat mewujudkan tali
saudara sesama muslim sehingga sudah selayaknya jika sesama saudara saling
membantu, yang kaya membantu yang miskin dan yang kuat membantu yang
lemah. Zakat juga dapat membersihkan jiwa orang-orang kaya dari sifat kikir, dan
membersihkan jiwa orang-orang fakir dari sifat dengki dan iri hati terhadap orang orang
kaya. Berdasarkan pembahasan yang diberikan oleh Syaikh Yusuf al-Qaragawi
jelaslah ia berpendapat bahwa yang dinamakan dengan sabtlillah dalam
kaitannya sebagai go Iongan penerima zakat adalah segala bentuk jihad dalam
arti yang lnas yang bertujuan untuk membela agama dan menegakkan kalimat
Islam di muka bumi, baik dalam bentuk ucapan maupun perbuatanNIM : 99383440 RADEN ANDHI NUGROHO2019-07-19T06:25:42Z2019-07-19T06:25:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35921This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/359212019-07-19T06:25:42ZZAKAT HASIL PERTANIAN MENURUT ABU HANIFAHPembahasan dalam skripsi ini adalah mengenai pendapat Abu Hanifah
tentang zakat hasil pertanian, khususnya di bidang pemakaian dalil sebagai
argumennya. Didalam mengemukakan argumentasi untuk mempertahankan
pendapatnya, dari awal, Abu Hanifah selalu memakai dalil nas yang kuat yaitu Al
Qur'an dan Hadis yang dalalahnya umum. Karenanya pendapat Abu Hanifah
mempunyai jangkauan hukum yang sampai luas. Tetapi disaat Abu Hanifah
berbicara tentang zakat hasil tanah Kharajiyah beliau tidak berpegang teguh pada
pendapatnya yang awaJ yakni menggunakan dalil-dalil nas yang kuat, melainkan
menggunakan dalil yang berupa hadis yang dinilai banyak ulama adalah hadis·
yang c}.a'if, dan disamping itu berpegang pula pada Ijtihadnya para sahabat yang
prinsipnya kekuatan hukum Ijtihad adalah '(:anni. Karena itulah pendapat Abu
Hanifah menjadi lemah dalam hal zakat hasil tanah Karajiyah
Karenanya skripsi ini adalah sebagai bentuk kritik terhadap dalil yang
dipegangi oleh Abu Hanifah dalam mempertahankan pendapatnya. Karena
dipandang Abu Hanifah tidak konsisten terhadap pendapatnya sendiri yakni
dengan berpegang teguh pada dalil-dalil nas yang kuat berupa Al Qur'an dan
hadis yang dalalahnya umum.Pembahasan dalam skripsi ini adalah mengenai pendapat Abu Hanifah
tentang zakat hasil pertanian, khususnya di bidang pemakaian dalil sebagai
argumennya. Didalam mengemukakan argumentasi untuk mempertahankan
pendapatnya, dari awal, Abu Hanifah selalu memakai dalil nas yang kuat yaitu Al
Qur'an dan Hadis yang dalalahnya umum. Karenanya pendapat Abu Hanifah
mempunyai jangkauan hukum yang sampai luas. Tetapi disaat Abu Hanifah
berbicara tentang zakat hasil tanah Kharajiyah beliau tidak berpegang teguh pada
pendapatnya yang awaJ yakni menggunakan dalil-dalil nas yang kuat, melainkan
menggunakan dalil yang berupa hadis yang dinilai banyak ulama adalah hadis·
yang c}.a'if, dan disamping itu berpegang pula pada Ijtihadnya para sahabat yang
prinsipnya kekuatan hukum Ijtihad adalah '(:anni. Karena itulah pendapat Abu
Hanifah menjadi lemah dalam hal zakat hasil tanah Karajiyah
Karenanya skripsi ini adalah sebagai bentuk kritik terhadap dalil yang
dipegangi oleh Abu Hanifah dalam mempertahankan pendapatnya. Karena
dipandang Abu Hanifah tidak konsisten terhadap pendapatnya sendiri yakni
dengan berpegang teguh pada dalil-dalil nas yang kuat berupa Al Qur'an dan
hadis yang dalalahnya umum.98383080 IMAM HAMBALI2019-07-19T03:33:03Z2019-07-19T03:33:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35905This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/359052019-07-19T03:33:03ZZAKAT TANAH SEWAAN (STUDI KOMPARASI ANTARA PENDAPAT MAHMUD SYALTUT DAN YUSUF AL-QARADAWI)Zakat merupakan ibadah miliyyah ijtima 'iyyah yang memiliki posisi
sangat penting, strategis, dan menentukan,1
) baik dilihat dari sisi ajaran Islam
maupun dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. Dari analisis yang telah penyusun jelaskan pada bah sebelumnya dapat
diambil suatu kesimpulan sebagai berikut:
1. Ma]lmua Syaltut berpendapat bahwa zakat tanah sewaan diwajibkan
kepada pihak penyewa, dengan ketentuan bahwa zakat adalah beban
tanaman. Pendapat Mal).mua Syaltiit ini, berdasarkan atas firman Allah
SWT. surat al-Baqarah (2) ayat 267 dan surat al-An'am (6) ayat 141,
scrta scbuah hadis Nabi SAW., (I yhll ~~\ wi...u ~-
Sedangkan Yiisuf al-Qara~law1 berpendapat bahwa kewajiban zakat
tanah sewaan dibebankan kepada penyewa maupun pemilik tanah, dengan
ketentuan bahwa zakat adalah beban tanah dan tanaman secara bersamasama.
Pendapat Yusuf al-Qarad.aw1 ini, berdasarkan atas fhman Allah
SWT. surat al-Baqarah (2) ayat 267 dan surat al-An'am (6) ayat 141, dan
hadis Nabi SAW.. 2. Dari segi dalil yang digunakan sebagai argumen pendapat Maqmuo Syaltut
maupun Yusuf al-Qaraqaw1 tidak nampak adanya perbedaan, bahkan Yusuf
al-QaraQ.aw1 lcbih mcnguatkannya dcngan mcnycbutkan adanya ijma' para
ulama dalam hal kewajiban zakat tersebut. Namun dari segi pendapat,
mereka berbeda. Maqmud Syaltut mewajibkan zakat tanah sewaan kepada
penyewa, sedangkan Yusuf al-QaraQ.aw1 mewajibkan zakat tanah sewaan
kepada penyewa maupun pemilik tanah. Dari kedua pendapat tersebut
penyustm melihat bahwa pendapat y usuf al-QaraQ.aw1 adalah yang lebih
rijih.NIM. 98363103 ACHMAD BUDAIRI2019-07-04T06:21:31Z2019-07-04T06:21:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31400This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/314002019-07-04T06:21:31ZKonsep Zakat Produktif dalam Pemikiran Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari (Studi terhadap Kitab Sabil Al Muhtadin)Penelitian yang berjudul Konsep Zakat Produktif dalam Pemikiran Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari (Studi terhadap Kitab Sabil Al Muhtadin) adalah bertujuan untuk mendeskripsikan konsepsi zakat produktif Syekh Muhmmad Arsyad al Bnjari dalam kitab Sabil al MUhtadin, serta mendeskripsikan relevansi penerapan konsep Syekh Muhammad Arsyad al Banjari tentang zakat produktif di masa sekarang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), adapun pengumpulan datanya dengan cara menelusuri dan menelaah literature-literatur dan bahan tertulis lainnya yang relevan dengan masalah yang dibahas. Dalam menganalisis data penulis menggunakan analisa kualitatif dengan metode penalaran deduksi dan induksi, serta dengan menggunakan pendekatan sosiologis-normatif.
Dari pembahasan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Syekh Muhammad Arsyad al Banjari berpendapat bahwa ibadah zakat bisa berfungsi sebagai alat untuk memerangi kemiskinan dalam masyarakat, yaitu dengan cara pengelolaannya yang bersifat produktif. Harta zakat dapat diberikan kepada fakir miskin sesuai kepandaian atau keterampilannya berupa modal usaha, alat kerja, lahan produktif atau sejenisnya, dengan harapan agar selama usianya mencapai usia kebanyakan orang (umur galib) sudah tidak lagi termasuk golongan fakir miskin yang berhak menerima zakat. Perumusan konsep ini melalui penerapan metode istinbat hukum maslahat mursalah. Hal ini diketahui dari tidak adanya dalil khas yang mendasari konsepsi zakat produktif Syekh Muhammad Arsyad al Banjari, dan adanya kemaslahatan umat dalam menghadapi masalah kemiskinan. Konsepsi zakat produktif mempunyai tujuan yang berkesesuaian dengan tujuan syari’at, masuk akal, dan tidak bertentangan dengan dalil-dalil qat’iy. Dengan demikian konsepsi zakat produktif Syekh Muhammad Arsyad al Banjari merupakan bentuk maslahat yang dapat diterima. 2) pada masa sekarang, dengan memperhatikan masalah kemiskinan yang dihadapi umat Islam, pemikiran zakat produktif Syekh Muhammad Arsyad al Banjari ini secara ide sangat relevan untuk dikembangkan dalam masyarakat Islam. Maslah kemiskinan merupakan masalah yang mendesak dihadapi oleh umat Islam di samping masalah kebodohan. Untuk itu diperlukan adanya jalan penyelesaian yang tepat, diantaranya melalui aplikasi konsep zakat produktif. Bentuk aplikasi zakat produktif yang ditawarkan oleh Syekh Muhammad Arsyad al Banjari dalam kitab Sabil al Muhtadin diwarnai oleh situasi dan kondisi masyarakat di masanya, sehingga bentuk aplikasi inipun perlu tidak terlepas dari tempat dan waktu perumusannya. Sehingga relevansi bentuk aplikasi zakat produktif yang ditawarkanSyekh Muhammad Arsyad al Banjari bersifat relatif sesuai tempat dan waktu.98353156 Hosnu El Wafa2019-03-21T02:25:39Z2019-03-21T02:25:39Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33990This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/339902019-03-21T02:25:39ZPola Distribusi Dana Zakat di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kulon ProgoPenelitian ini dilatar belakangi oleh adanya kemungkinan
terjadinya penyaluran ganda yang diterima oleh mustahik di wilayah
Kulon Progo. Hal tersebut terjadi dikarenakan belum adanya
sinkronisasi antara lembaga satu dengan lainnya. Sehingga dalam
mendistribusikan dana zakat akan menyebabkan ketidakmerataan
terhadap 8 golongan yang wajib menerima zakat.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan tujuan
mendeskripsikan pola distribusi dana zakat yang dilakukan oleh
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kulon Progo. Subjek
penelitian dalam penelitian ini adalah Ketua BAZNAS Kulon Progo,
Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayahgunaan, Ibu
Suyatinem selaku mustahik, dan Bapak Sujono selaku panitia
mustahik bedah rumah program Kulon Progo Peduli rumah Ibu
Suparjiyem. Objek penelitian ini adalah pola distribusi dana zakat di
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kulon Progo. Teknik
pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi.
Sedangkan analisis data penelitian dengan menggunakan metode
analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan pola distribusi dana zakat
yang diterapkan oleh BAZNAS Kulon Progo yaitu, dalam
pendistribusian BAZNAS Kulon Progo masih menerapkan distribusi
yang bersifat konsumtif tradisional dan distribusi yang bersifat
konsumtif kreatif. Belum berkembangnya inovasi bentuk
pendistribusian yang bersifat distribusi produktif tradisional maupun
kreatif, disebabkan oleh masa peralihan Badan Amil Zakat Daerah
(BAZDA) Kulon Progo ke Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
Kulon Progo.NIM. 13240074 M. Kurnada Jurairi2018-11-16T09:15:47Z2018-11-16T09:15:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31588This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/315882018-11-16T09:15:47ZZAKAT IKAN HASIL NELAYAN MENURUT YUSUF AL QARADAWIZakat merupakan salah satu rukun Islam yang lima. Posisi zakat sangat signifakan dalam menopang dan meningkatkan ekonomi umat Islam. Menurut Mahmud Abu Saud, ada lima instrument yang strategis dan sangat berpengaruh pada tingkah laku ekonomi manusia dan masyarakat serta bagi pembangunan ekonomi umumnya, diantaranya adalah zakat, larangan riba, kerja sama ekonomi, jaminan social dan peran Negara. Karena itulah maka potensi zakat yang luar biasa ini harus diberdayakan baik perolehannya maupun peruntukannya. Dari kelima ajaran pokok dalam Islam, zakatlah yang paling dekat dengan inti persoalan, yaitu ketidakadilan. Apa yang dihasilkan oleh diskursus tentang zakat (seperti tentang jenis jenis harta yang wajib dizakati) ini semakin tidak sepadan dengan tantangan ketidakadilan yang justru semakin tak terkendali. Padahal Agama Islam sebenarnya sudah memberikan konsep zakat yang dalam prakteknya terbuka untuk dilakukan ijtihad. Untuk itulah umat Islam perlu meninjau kembali tentang aplikasi zakat, menggali pengertian dan makna yang terkandung di dalamnya untuk membentuk satu system yang lengkap sesuai perintah Allah.
Perkembangan perekonomian saat ini sangat memungkinkan timbulnya wujud baru dari harta benda dan cara-cara baru bagi pengembangan dan perolehan harta benda salah satunya adalah sebagai nelayan dimana ikan merupakan hasil panenannya.menentukan objek harta yang perlu dizakati bukannya tanpa perdebatan. Dalam hal ini perlu dilihat metode istinbat hukum dalam menentukan jenis harta. Salah satu ulama kontemporer yang yang memasukkan ikan hasil nelayan sebagai jenis harta yang wajib dizakati adalah Yusuf al Qaradawi.
Skripsi ini mengkaji bagaimana metode istinbat yang digunakan Yusuf al Qaradawi dalam menetapkan zakat dari ikan hasil nelayan, dan jenis ijtihad apa yang ditempuh Yusuf al Qaradawi dalam menetapkan zakat ikan hasil nelayan.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan atau library research yang bersifat deskriptif-analitik. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan usul fiqh, yaitu dengan melihat dan mendasarkannya pada kaidah-kaidah usuliyah dan fiqhiyah agar diperoleh suatu kejelasan, kepastian dan kebenaran terhadap masalah yang dikaji. Sebagai sumber data primer, penulis menggunakan kitab Fiqh al Zakah karya Yusuf al Qaradawi. Analisa data dilakukan dengan menggunakan metode logika deduksi, yaitu logika berfikir yang bertumpu pada kaidah-kaidah umum yang ada dan hasilnya dapat memecahkan persoalan khusus yaitu pemikiran sang tokoh.
Penelitian skripsi ini menghasilkan kesimpulan, pertama; metode istinbat yang digunakan Yusuf al Qaradawi dalam menetapkan zakat ikan hasil nelayan adalah metode qiyas, yaitu mengqiyaskannya dengan zakat barang tambang. Kedua, jenis ijtihad yang ditempuh oleh al Qaradawi dalam menetapkan zakat ikan hasil nelayan cenderung kepada ijtihad di bidang tarjih atau ijtihad intiqa’i, dimana ia lebih cenderung untuk mentarjih dan memilih pendapat yang terkuat dari beberapa pendapat para ulama ahli fiqh terdahulu sesuai dengan maqasid al syari’at.NIM. 98383190 WIRLIYANI2018-10-22T01:25:59Z2018-10-22T01:25:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31157This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/311572018-10-22T01:25:59ZPelembagaan Zakat dan Citra Keadilan Sosial Menurut Sayyid QutbPenelitian yang berjudul Pelembagaan Zakat dan Citra Keadilan Sosial Menurut Sayyid Qutb ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemikiran Sayyid Qutb tentang pelembagaan zakat yang mampu merealisasikan cita keadilan sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini penyusun menggunakan penelitian pustaka (library research literer0. Data yang diperlukan dikumpulkan dari sumber yang berkaitan langsung dengan pemikiran Sayyid Qutb tentang konsep zakat dalam karyanya (sumber primer), dan sumber lain yang mendukung sumber primer yaitu sumber sekunder berupa konsep zakat secara umum dan artikel-artikel yang berkaitan. Adapun sifat penelitian ini menggunakan deskriptif analitis, dengan menggunakan pendekatan normatif dan filosofis.
Dari pembahasan yang telah dilaksanakan maka penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Sayyid Qutb menilai Islam agama syum'ul dengan konsep jaminan sosial yang lengkap. Zakat bukanlah sekedar kewajiban individu yang berarti karikatif dan hanya sekedar ibadah mahdah saja, beliau menekankan adanya pemahaman bahwa zakat dengan 'elan vital Islam merupakan bentuk jaminan sosial dan ikatan menciptakan solidaritas yang kuat warga negara terhadap sesama, dengan menyebutkan bahwa asas kasih sayang adalah salah satu barometer keimanan seseorang. 2) Sayyid Qutb berpendapat bahwa pelembagaan zakat merupakan manifestasi dari hakikat tujuan zakat untuk mengentaskan kemiskinan dan memberikan kesejahteraan warga negara. Dasar hukum dari hal ini bahwasanya kesejahteraan umum tidak sekedar tanggung jawab individu dan masyarakat, tetapi juga tanggung jawab pemerintah sebagai institusi formal tentang kesejahteraan warga negara secara umum. 3) Zakat merupakan bentuk keadilan sosial Islam terhadap warganya. Konsep zakat merupakan konsep moneter dan ekonomi yang lengkap sekaligus terbaik daripada konsep kapitalisme dan komunisme buatan manusia yang mementingkan material saja tanpa memperhatikan batiniah warga sebagai manusia zoon politicoon.
Key Word : Zakat, Keadilan Sosial Sayyid Qutb, hukum Islam98353282 Ila Listiyani2018-03-15T03:30:01Z2018-03-15T03:30:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28122This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/281222018-03-15T03:30:01ZPIDATO DIES DEKAN FAKULTAS SJARI'AHDengan terlebih dahulu memandjatkan pudji dan sjukur kehadirat Allah Swt atas limpah Rahmat dan KaruniaNja kepada kita sekalian, perkenankanlah saja melalui mimbar ini menjampaikan
utjapan terima kasih kepada Pengurus Senat lAIN Sunan Kalidjaga, jang telah memberikan keperjajaan kepada saja untuk menjampaikan Pidato Dies pada hari ini, dalam rangka peringatan Dies Nattalis IAIN Sunan Kalidjaga ke IX.HASBI ASH SHIDDIEQY2017-07-04T06:16:59Z2017-07-04T06:16:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25750This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/257502017-07-04T06:16:59ZAGAMA DAN PERUBAHAN SOSIAL
(Studi Terhadap Peran Rumah Zakat Indonesia DSUQ Dalam
Upaya Pemberdayaan Masyarakat Miskin Di Desa Sidoharjo
Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulonprogo
Daerah Istimewa Yogyakarta)Lembaga Rumah Zakat Indonesia DSUQ adalah lernbaga yang bergerak
dalam bidang sosial keagamanaan dengan membawa misi "membangun
kemandirian masyarakat melalui pemberdayaan secara produktif,
menyempurnakan kualitas pelayanan kepada masyarakat melalui keunggulan
insani, serta visi "menjadi amil zakat nasional yang unggul dan terpercaya".
DSUQ didirikan pada tanggal 2 Juli 1998 di kota Bandung atas prakarsa ustaz
Abu Syauqi. Orgarusasi ini semula bemama Dompet Sosial Ummul Qura
(DSUQ), kemudian dalam perjalanannya dengan misi dan visi kemanusiaan yang
diembannya DSUQ mendapatkan kepercayaan dari berbagai pihak. sebagai
tindak lanjut dari kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat, maka pada tanggal
18 Maret 200 berdasarkan urat putusan Menteri Agama Republik Indonesia
nomor 157, dikukuhkan sebagai Rumah Zakat Indonesia DSUQ.
Dalam upaya memperluas jangkauannya bagai perintis lembaga yang
bergerak di bidang sosial keagamaan,Rumah Zakat Indonesia DSUQ membuat
berbagai program yang bertumpu pada penyantunan fakir miskin, kaum du'afa
dan masyarakat pada umumnya yang memerlukan bantuan, baik dalam bidang
pendidikan, ekonomi kesehatan serta bidang-bidang yang terangkum dalam
produk dan layanannya. Dengan perluasan jangkauan melalui beberapa
program tersebut, diharapkan Rumah Zakat Indonesia DSUQ mampu berperan
dalam menciptakan kondisi masyarakat yang jauh lebih baik dari kondisi
sebelumnya yang diwarnai dengan kehidupan serba kekurangan dan kemiskinan
sebagai akibat krisis ekonomi berkepanjangan yang menerpa Indonesia.
Pada tanggal 1 Mei 2000 Rumah Zakat Indonesia DSQ kembali
mengembangkan jaringannya dengan membuka cabang di kota Yogyakarta yang
ditandai dengan diselenggarakannya seminar penyuluhan narkoba dan turunnya
Surat Keputusan No.001/SKI DSUQ/11/IV/2000 dari kantor pusat yang
mengesahkan berdirinya kantor cabang Yogyakarta. Turunnya SK tersebut juga
disertai dengan dikeluarkannya Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No.
1.910.364.7-42 yang berlaku secara nasional, sehingga kantor cabang tidak
memerlukan nomor baru lagi.
Kiprah Rumah Zakat Indonesia DSUQ Kantor Cabang Yogyakarta telah
banyak dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat di ogyakarta, khususnya
kaum du'afa melalui program pemberdayaan masyarakat miskin di daerah
pedesaan yang memang secara umum sangat memerlukan uluran bantuan.
Bantuan-bantuan tersebut terdiri dari berbagai bidang layanan yang secara
operasionalnya berada di bawah tanggung jawab oleh divisi-divisi khusus dan
dilaksanakan oleh para karyawan dibantu para relawan untuk disalurkan kepada
masyarakat yang kondisinya berada di bawah garis kemiskinan. Salah satu desa
yang menjadi arah program pemberdayaan masyarakat miskin Rumah Zakat
Indonesia DSUQ Kantor Cabang Yogyakarta adalah desa Sidoharjo yang berada I
dalam wilayah Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulonprogo. desa Sidoharjo
dengan luas wilayah 12.842.520 meter persegi dan dihuni oleh sekitar 5.202 jiwa,
terdiri dari 18 dusun. Kondisi obyektif masyarakat penduduk desa Sidoharjo pada
umumnya adalah petani dengan rata-rata tingkat ekonomi masih berada di bawah
garis kemiskinan. Bahkan jumlah penduduk miskin di daerah ini secara kualitatif
mencapai angka 80% atau 978 jiwa rata-rata bermatapencaharian sebagai petani.
Dikatakan miskin karena penghasilan yang mereka peroleh rata-rata per bulannya
(dari hitungan kasar perolehan hasil panen) tidak mencukupi kebutuhan dasar.
Melihat kondisi yang demikian, pada tahun 2002 desa Sidoharjo dipilih menjadi
salah satu desa yang menjadi sasaran program pemberdayaan masyarakat miskin
oleh Rumah Zakat Indonesia DSUQ.
Kiprah Rumah Zakat Indonesia DSUQ dalam upaya mengentaskan taraf
hidup masyarakat lemah menjadi sangat menarik mengingat beberapa hal;
pertama, lembaga tersebut merupakan yang pertama kalinya di Yogyakarta yang
tersusun secara rapi dalam bentuk orga ni asi yang memang khusus
diselenggarakan untuk mengentaskan kemiskinan, kedua, lembaga tersebut
memiliki karakter yang khas, yaitu dengan mengedepankan dan berpegang pada
prinsip-prjnsip Islami sebagai landasan dan orientasi programnya, ketiga, capaian
dari program-program yang diselenggarakan oleh Rumah Zakat Indonesia DSUQ
Lelah menunjukkan basil yang nyata, sehingga sangat perlu untuk dikaji lebih jauh
bagaimana sebenarnya program dan langkab-langkah yang ditempuh. Karena itu
penulis memilihnya untuk menjadi tema penelitian ini dengan fokus kajian pada
peran Rumah Zakat lndonesia DSUQ Kantor Cabang Yogyakarta dalam
memberdayakan masyarakat miskin di desa Sidoharjo. Peran tersebut dapat
tergambarkan melalui program dan layanan yang diberikan kepada masyarakat
Sidoharjo.
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan instrumen pengumpulan data
melalui studi dokumentasi, observasi, wawancara dan instrumen pendukung
lainnya dengan mengambil obyek penelitian beru Rumah Zakat Indonesia DSUQ
sebagai lembaga penyelenggara program. Sedangkan analisa terhadap data yang
diperoleh dilakukan dengan metode induktif dan deduktif (sirkuler) sehingga
dapat menghasilkan paparan informasi yang selektif dan komrehensif.
Dari penelitian yang dilakukan, beberapa kesimpulan dapat dikemukakan
sebagai berikut: l)Rumah Zakat Indonesia DSUQ Kantor Cabang Yogyakarta
mempunyai peran yang strategis dalam perubahan sosial-ekonomi masyarakat
desa Sidoharjo. Peran tersebut didukung oleh peran sense of religious masyarakat
yang menjadi motivasi masyarakat setempat untuk berusaha keluar dari jerat
kemiskinan.2) Peran yang diambil oleh Rumah Zakat Indonesia SUQ lebih
menitik beratkan pada aspek ekonomi riil, pendidikah dan kesehatan. Di bidang
ekonomi bantuan diwujudkan dalam bentuk bantuan berupa pinjaman modal
usaha, pinjaman peralatan produksi, membantu mengembangkan usaha ekonomi.
Sedangkan di bidang pendidikan bantuan berupa pemberian beasiswa dan
bimbingan belajar kepada anak yang berasal dari keluarga miskin, disesuaikan
dengan potensi yang dimiliki oleh kedua pihak.Rumah Zakat Indonesia DSUQ dan
anak yang bersangkutan. Dan bantuan di bidang kesehatan berupa layanan
bantuan kesehatan dan penyuluhan yang diberikan secara cuma-cuma dan jemput
bola dengan waktu dan tempat yang ditentukan olch pihak manajemen dan divisi
kesehatan.
Keunggulan Rumah Zakat Indonesia DSUQ terletak pada aspek
monitoring yang dilakukan secara langsung dengan menempatkan beberapa
koordinator lapangan pada wilayah-wilayah tertentu yang menjadi sasaran
program, sehingga dapat memantau dan mengetahui secara pasti problematika riil
yang dihadapi masyarakat setempat. Hal ini membantu pada ketepatan sasaran
program yang dilakukan dan untuk menghindari adanya program yang sia-sia.
Dengan daya kiprah Rumah Zakat indonesia DSUQ tersebut saat ini masyarakat.
desa Sidoharjo Kecamatan Samigaluh Kulonprogo perlahan-lahan telah. bangkit
dari kemiskinan yang selama ini membebani kehidupan mereka.NIM.00540091 SUTARMIZI2017-07-04T00:45:28Z2017-07-04T00:45:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25703This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/257032017-07-04T00:45:28ZZAKAT LADA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMZakat adalah ihadah miiliyah yang mcmpunyai dimcnsi dun fungsifungsi
sosial ekonomi atau pemerataan karunia Allah dan merupakan
perwujudan solidaritas sosial. Kewajiban zakat merupakan hukum Islam yang
bcrsilat Ia 'ahlmcli scdangkan harta yang wajib dikeluarkan tcrmasuk katcgori
hukum yang bersitat ta 'aqquli atau tiqh yang bersumber ijtihad.
Ijtihad di bidang zakat perlu melihat kontekstual zaman yang selalu
dinamis. Obyek zakat tidak selalu harus sama dengan ketentuan-ketentuan yang
telah diterapkan dalam ai-Quran dan ai-Hadis, maupun yang dipersepsikan oleh
ulama klasik. Indonesia banyak menghasilkan tanaman yang mempunyai nilai
ekonomis tinggi seperti !ada, disamping sebagai produk pertanian tapi juga
bemilai fluktuatif. Hal ini memotivasi petani untuk menyimpan lada selama
bertahun-tahun yang menyebabkan berubahnya status !ada menjadi harta yang
berharga layaknya emas dan perak.
Penelitian ini adalah bersifat eksploratif yaitu penulusuran terhadap
hukum zakat lada yang belum ada ketentuan jelas mengenai status hukumnya.
Metode yang digunakan dalam penentuan status hukumnya adalah qiyas dengan
pendekatan normatif. Kemudian analisis deduktif yaitu metode berfikir yang
berangkat dari normatif kemudian ditarik pada penjelasan I ada.
Hasil yang dicapai dari penelitian ini menunjukkan bahwa zakat !ada
dikeluarkan berdasarkan zakat pertanian dari pendapatan bersih yaitu sebesar
10% atau berdasarkan zakat kekayaan yaitu 2,5% dari harta jika terjadi
penyimpanan !ada selama bertahun-tahun. Akan tetapi, melihat fenomena harga
lada yang tidak seimbang dengan pendapatan yang diterima bisa menggugurkan
zakat lada, karena disebabkan biaya operasional yang cukup tinggi. Kasus ini
bisa dianalogikan pada zakat profesi yaitu tidak dikenakan zakat pada pegawaipegawai
kecil.NIM. 01380888 LILIS SAADAH2017-07-03T02:20:05Z2017-07-03T02:20:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25651This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/256512017-07-03T02:20:05ZZAKAT ATAS BONUS UPLINE PADA MLM
DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMZakat adalah ibadah miiliyah ijl imii'iyah (ibadah yang herkaitan dengan
ekonomi keuangan dan kemasyarakatan) serta merupakan salah satu rukun Islam
yang mempunyai status dan 1'ungs.i. yang penting dalam syarl'at Islam, sehingga alQur'an
menegaskan kewaj i an zakot bersamaan dengan kewajiban ~alat di 28
l mpat (ayaL). Adapun mengen i fungsi diwajibkannya zakat atas umat Islam itu
adal ah m m cahkan problem k miskinan, meratakan pendapatan dan
meningkatkan kesejahteraan umat. Mengenai objek zakat, yang disebutkan secara
eksplisit dalam al-Qur'an dan Sunnah Nabi SAW hanya 7 jenis harta benda yang
wajib di zakati beserta keterangan tentang batas minimum harta wajib di zakati
(ni~s·iib) dan jatuh tempo zakatnya Uwul). Diantara harta benda tersebut adalah
ema , perak hasil tanaman tla11 buah-buahan, barang dagangan, hewan temak,
basil tambang dar barang Lemuan (Jikaz).
Padahal seiring dengun perkembangan zaman dan peradaban manusia
objek zakat pun terus berkembang lidak hanya tertumpu pada 7 jenis harta benda
saja. Sehingg hal 1111 bukan b mrti bahwa sclain tujuh jenis harta benda tersebut
di atas tidak waj ib di zakati ebab banyak jenis harta benda dan penghasilan
modern yang memenuhi syarat untuk menjadi objek zakat. Diantara objek zakat
modern yang memenuhi syarat untuk dizakati adalah penghasilan atas bonus
upline pada MLM. Karenajumlah bonus yang diterima oleh seorang upbne papa 1
atas ternyata melebihi kehutuhan hidup secara normal. Bahkan . , ra r ali tas
sistem MLM itu sendiri sudah menjadi bagian dari tradisi perekonomian
masyarakat, sehingga menuntut adanya legalisasi secm·a hukum Islam.
Objek zakat yang berkembang dewasa ini merupakan sebuah fenomena
yang menurik untuk dikaji. Hal l J"ebut memberikan kesempatan kepada
penyusun untuk menyingkap konscpsi pembentukan hukum zakat dewasa ini.
M t d yang digunaknn penyusun dalam penelitian ini adalah penelitian dengan
jenis penelitian pustaka (lihrwy research) dan er ift~t deskriptif analitik. Dalam
rangka penetap lll hukum wkaL bonus upline ini p ndckatan yang digunakan
adalah melalui p ndekalan normatif dan penggunaan dali l qiyiis (analogical
reasoning), yakni ung p rl.ama kali dite liti dari zakat bonus Ut line pada MLM ini
adalah status hukumnya dalam perspektif hukum Islam, kemudian dalam hal ni~:ao,
h.auf, dan kadarnya diqiyii~kan dengan zakat uang (nuqiid). Yang mana zakat uang
(nuqiid) tersebut dianalogikan dengan zakat em::ts dan perak, sebagaimana
kesepakatan jumhur ulama. Sebab jenis penghasilan yang diterima seorang upline
terscbut dalam bentuk uang.
Berdasarkan metode yang digunakan tersebut, maka temngkaplah bahwa
penghasilan bonus upline pada MLM ini termasuk objek zakat yang memenuhi
syarat untuk dizakati, dengan jumlah ni:;;aooya senilai 85 gram emas dan kadarnya
2,5<% dari total bonus yang waj ib dizakati setelah dikurangi kebutuhan pokok
pemiliknya.NIM. 01380928 ENUH ABDUL HALIM2017-04-27T02:01:20Z2017-04-27T02:01:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25188This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/251882017-04-27T02:01:20ZKAJIAN NORMATIF TERHADAP PENDISTRIBUSIAN ZAKAT PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT DAARUT TAUHID YOGYAKARTAJenis penelitian ini adalah field research yaitu penelitian dengan data yang
diperoleh dari kegiatan lapangan. Melalui observasi langsung dan wawancara
terhadap pengelola LAZNAS DPU DT Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan
pendekatan normatif, yang memakai fikih dan peraturan perundang-undangan.
Data penelitian menggunakan data primer. Sumber data diperoleh dari wawancara
dan dokumen yang diambil langsung dari tempat penelitian.
Setelah dilakukan penelitian, maka hasil dari penelitian ini adalah
Pendistribusian di LAZNAS DPU DT Yogyakarta sudah sesuai dengan fikih dari
pendapat Yusuf Qardhawi bahwa zakat terlebih dahulu didistribusikan di mana
zakat tersebut diambil. Setelah mustahiq di daerah zakat diambil tercukupi zakat
boleh didistribusikan ke luar daerah diambilnya zakat seperti yang terlihat di
wilayah Kota Yogyakarta. Dalam grafik yang ditunjukkan daerah Bantul
memperlihatkan bahwa daerah Bantul dapat mandri dengan memberdayakan
muzakki untuk mencukupi kebutuhan mustah}iq yang ada. Pola ini juga sudah
sesuai dengan Pasal 690 KHESY yang berbunyi bahwa zakat didistribusikan di
daerah pengumpulan zakat. Dalam konteks ini zakat dikumpulkan di wilayah
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sehingga wilayah distribusinya mencakup
wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Prinsip pemerataan, keadilan,
dan kewilayahan yang ada dalam Pasal 25 Undang-Undang No. 23 tahun 2011
juga sudah diterapkan dengan baik oleh pengelola LAZNAS DPU DT
Yogyakarta. Pendistrbusian dengan saling menutupi wilayah yang kekurangan
dana zakat dengan dana zakat dari wilayah yang berlebih, memperlihatkan
perinsip pemerataan agar semua wilayah mendapat zakat. Keadilan diperlihatkan
dengan tidak memindahkan harta zakat apabila mustahiq yang ada di daerah
tersebut belum tertutupi. Daerah operasionalnya juga masih banyak di daerah
Yogyakarta ini memperlihatkan prinsip kewilayahan yang diprioriaskan.
Kata kunci: Pendistribusian, harta zakat, LAZNAS DPU DT Yogyakarta,mustahiq, muzakki, pemertaan, keadilan, kewilayahan.NIM. 13380088 FAQIHUDDIN ASYROF2017-02-09T03:59:22Z2017-02-09T04:01:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23951This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/239512017-02-09T03:59:22ZPREFERENSI PERASAAN BERKAH DALAM
KECENDERUNGAN PILIHAN BERZAKAT KE
LEMBAGA ZAKAT DI JALUR JOGLOSEMARThe background underlying this research is that Muslim community often makes
blessing as a living value in their lives, among others, issuing zakat (a form of obligatory
alms-giving). This study aimed to determine the concept of the blessing of zakat and the
muzaki’s perception about the blessings and to find internal factors that affected the
muzaki (Muslims who are obliged to issue zakat) in issuing zakat to zakat institutions.
These factors were the service of zakat institutions, muzaki’s religiosity, feeling blessed,
gender, education level, and occupation, whether all of which affected the propensity of
their choice in issuing zakat to zakat institutions.
The theory used the theory of religious motivation by Clifford Geertz. This type
of study design was exploratory research design, in which researchers collected
qualitative data in the category of infinity, with a 95% confidence level or margin of error
of 5% with a total sample of 396 respondents in the traffics of Joglosemar (Yogyakarta,
Solo, and Semarang). Sampling used purposive random sampling. Data collection used
questionnaires, interviews, observation, and documentation. For data analysis tools, this
study used multiple regression analysis with Tobit models.
The findings in this study showed that the blessing of the zakat for a Muslim was
to obtain abundant, diverse, and unlimited virtues, in physical forms such as increased
property, adequacy needs although the wealth did not grow or grow a little, avoided
disease and avoided distress and in non-physical forms such as serenity, tranquility,
peace, happiness, inner satisfaction and feeling that God is pleased with and accepts his
charity. In addition, there was also a general nature (physical and non-physical), such as
enjoying the property and obtain facilities from Allah (in each step), all of which are the
result of a Muslim faith and piety to Allah s.w.t. Also, it was noted that 98% muzaki
stated that they felt the blessing in the zakat and the highest they think was serenity,
tranquility and peace. The feeling of blessing by issuing zakat and occupational factors
did not significantly influence the preferences of muzaki to issue zakat to certain zakat
institutions. For the service of zakat institution, gender, and education level, they
significantly and positively affected the preferences to issue zakat to zakat institutions.
The variable of muzaki’s religiosity negatively affected the trend in the choice of muzaki
to issue zakat to zakat institutions significantly.
Keywords: muzaki, zakat institutions, blessingNIM: 07.32.584/S3 Ahmad Mifdlol Muthohar2023-08-15T07:02:16Z2023-08-15T07:03:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6691This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/66912023-08-15T07:02:16ZPENGARUH PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI UMMAT DI LEMBAGA AMIL ZAKATABSTRAK Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang penting dalam membangun kesejahteraan umat Islam. Zakat memiliki hikmah yang dapat dikategorikan dalam dua dimensi yaitu secara vertikal dan horizontal. Dalam hal ini zakat menjadi perwujudan ibadah seseorang kepada Allah (hablun min Allah) sekaligus sebagai perwujudan dari rasa kepedulian sosial (hablun min annas). Dengan demikian pengabdian sosial dan pengabdian kepada Allah swt adalah inti dari ibadah zakat. Dalam perkembangannya pola penyaluran dana zakat yang dilakukan lembaga amil zakat berdasarkan Undang-undang no 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, penyalurannya dapat dilakukan secara produktif atau disebut zakat produktif. Zakat produktif berupaya mendayagunakan dana zakat yang bertujuan untuk pemberdayaan mustahik. Konsep penyaluran dana zakat seperti ini untuk keadaan sekarang dianggap mampu mempercepat mewujudkan visi besar pengelolaan zakat yaitu untuk mentransformasikan seseorang mustahik (yang berhak mendapatkan zakat) menjadi muzakki (yang berkewajiban mengeluarkan zakat). Penyusun tertarik untuk meneliti pengaruh pendayagunaan zakat produktif terhadap pemberdayaan ekonomi ummat di Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa Republika cabang Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan field research atau penelitian lapangan yaitu penelitian dengan data yang diperoleh dari kegiatan lapangan. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah berupa studi lapangan dan studi kepustakaan. Studi lapangan menggunakan pengisian angket atau kuesioner kepada 47 mustahik sebagai responden dan wawancara secara lisan dengan pihak manajemen Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa cabang Yogyakarta. Metode kepustakaan dilakukan dengan cara membaca buku-buku dan penelitian-penelitian terdahulu yang sesuai dengan penelitian ini. Sifat penelitian ini deskriptif, yaitu menggambarkan pengaruh antara variabel independen yaitu jumlah zakat produktif, tingkat pendiikan dan program pendampingan terhadap variabel dependen yaitu pendapatan mustahik setelah menerima zakat produktif.
Berdasarkan hasil pengujian statistik dan analisis pembahasan, jumlah zakat produktif, tingkat pendidikan, dan program pendampingan terbukti berpengaruh simultan atau bersama-sama secara signifikan terhadap pendapatan mustahik setelah menerima zakat produktif. Gabungan variabel independen penelitian ini dapat menjelaskan variabilitas pendapatan mustahik setelah menerima zakat produktif sebesar 23,0%. Untuk uji parsial hanya program pendampingan yang mampu berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan mustahik setelah menerima zakat produktif, sedangkan jumlah zakat produktif dan tingkat pendidikan mustahik tidak berpengaruh terhadap pendapatan mustahik setelah menerima zakat produktif. divNIM.: 06390032 NURYANTO HARI MURTI2023-08-16T01:54:51Z2023-08-16T01:55:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6685This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/66852023-08-16T01:54:51ZPERSPEKTIF IMAM ASY-SYAFI'I TERHADAP PEMBAGIAN ZAKAT FITRAH KEPADA KYAI DI DAERAH TAMPOJUNG TENGGINAH KEC. WARU KAB. PAMEKASANABSTRAK Zakat fitrah merupakan kewajiban yang harus dilakukan dan ditaati oleh setiap kaum muslimin tidak terkecuali. Zakat fitrah juga merupakan jalinan persekutuan antara orang yang berkewajiban membayar zakat fitrah dan orang yang berhak menerima zakat fitrah, sehingga dengan adanya jalinan tersebut diharapkan tercipta masyarakat yang adil dan sejahtera. Untuk menciptakan kesejahteraan sosial maka dalam mendistribusikan zakat fitrah harus tepat sasaran, yaitu dibagikan kepada delapan as}naf sebagaimana yang telah ditentukan oleh al-Qur'an. Faktor utama mengapa demikian, jelas praktik pelaksanaannya yang kurang baik dan kurang mengindahkan berbagai ketentuan.
Dalam pendistribusian zakat fitrah banyak masyarakat yang tidak mengindahkan ketentuan yang ada sehingga tidak tercipta kesejahteraan sosial. Ini terbukti di daerah Tampojung Tengginah yang lebih mengedepankan para Kyai dari pada mustahik lainnya yang lebih berhak padahal mereka masih tergolong mampu dalam hal ekonomi. Banyak dari masyarakat yang lebih berhak mendapatkannya dari pada para Kyai terutama fakir dan miskin, tetapi kebanyakan dari mereka tidak pernah peduli dan tidak menghiraukan terhadap keadaan mustahik yang lain. Seharusnya tidak hanya membagikan zakat fitrah kepada para Kyai saja akan tetapi harus kepada delapan as}naf yang ada tanpa terkecuali. Hal ini senada dengan pendapat Imam asy-Syafi'i yang mempreoritaskan kepada delapan asnaf sebagaimana yang telah ditentukan oleh al-Qur'an. Atas dasar kondisi real di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pendistribusian zakat fitrah yang berlaku di daerah Tampojung Tengginah, yakni dengan mengungkap masalah yang menjadi kendala utama dalam pendistribusian zakat fitrah sehingga pendistribusian tidak sesuai dengan ketentuan yang ada. Dari hasil pengungkapan tersebut akan ditemukan apa penyebab dari semua itu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan mengandalkan pengumpulan data berupa observasi partisipatif, kuesioner dan wawancara mendalam. Sumber data diperoleh dari pihak-pihak yang terlibat di dalam pendistribusian zakat fitrah baik muzakki seperti para alumni pondok pesantren dan masyarakat biasa maupun mustahik seperti para Kyai.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa (1) para Kyai merupakan salah satu dari mustahik zakat fitrah yaitu sebagai golongan fi sabilillah karena mereka telah berjuang untuk menegakkan agama Allah dengan jalan mengajar, memberi pemahaman dan perbuatan baik lainnya. (2) para Kyai juga merupakan golongan masakin dari mustahik zakat fitrah karena mereka meskipun mempunyai usaha dan penghasilan namun dari usaha dan penghasilan tersebut tidak bisa mencukupi kebutuhannya. (3) Kyai juga bisa dimasukkan pada golongan amil zakat karena mereka telah membagikan dana zakat fitrah yang diterimanya kepada kerabat dan tetangganya yang tergolong fakir dan miskin meskipun hanya sebagian. Tetapi yang tidak sesuai dengan perspektif Imam asy-Syafi'i adalah ketika masyarakat hanya membagikan kepada tiga golongan tersebut sedangkan menurut Imam asy-Syafi'i harus dibagikan kepada delapan asnaf tanpa terkecuali. divNIM.: 07380035 NOER LAILI2023-11-28T01:32:20Z2023-11-28T01:34:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/885This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8852023-11-28T01:32:20ZMANAJEMEN STRATEGIS PENGUMPULAN ZAKAT, INFAK DAN SHODAQAH (STUDI KASUS PADA BADAN AMIL ZAKAT DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)Badan zakat Daerah Istimewa Yogyakarta (BAZ DIY) merupakan salah satu organisasi pengelola zakat yang ada di propinsu DIY dan dibentuk oleh pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun mandate yang diembannya adalah untuk mengumpulkan, mendistribusikan, dan mendayagunakan zakat sesuai dengan ketentuan agama. Keberadaan BAZ DIY sangat penting artinya bagi Propinsi DIY dalam rangka ikut membantu Pemerintah Daerah untuk mengentaskan kemiskinan dan kesenjangan social. Bila dilihat dari potensi zakat, infaq, Shodaqoh yang cukup besar, dana yang dikumpulkan oleh BAZ sangat kecil. Ehubungan dengan itu penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah-masalah strategis yang dihadapi BAZ DIY. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data terdiri dari metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknis analisis yang digunakan adalah pendekatan manajemen strategis melalui analisa SWOT serta menentukan strategi apa yang akan digunakan dalam rangka meningkatkan pengumpulan ZIS. Berdasarkan analisa SWOT diperoleh kesimpulan bahwa strategi yang dapat digunakan BAZ DIY dalam pengelolaan dana ZIS antara lain: WO (wekness-opportunities), yaitu mengatasi kelemahan dan memnfaatkan peluang dengan peningkatan profesionalisme pengurus dan pengelolaan BAZ, ST (strength-threats), yaitu menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh BAZ untuk mengatasi ancaman dengan meningkatkan kepercayaan masyarakat, dan So (strength-opportunitites), yaitu memanfaatkan seluruh kekuatan yang dimiliki BAZ dengan mengoptimalkan pengumpulan ZIS dari muzakki.NIM.: 01240581 HARIS PADILAH