Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T16:03:31ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2024-03-14T04:22:07Z2024-03-14T04:22:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64356This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/643562024-03-14T04:22:07ZSTRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI HALAL DI INDONESIA DENGAN PENDEKATAN ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP)Pertumbuhan industri halal semakin berkembang sejalan dengan penerapan halal lifestyle oleh seluruh masyarakat dunia. Indonesia dengan mayoritas penduduk muslim terbesar, memiliki peluang sebagai pusat industri halal global. Penelitian bertujuan untuk menganalisis permasalahan-permasalahan yang dihadapi, solusi yang dikembangkan, serta strategi yang diperlukan guna mendukung pengembangan industri halal di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan Analytical Network Process (ANP) untuk menentukan skala prioritas dari setiap klaster. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prioritas utama dari klaster masalah adalah Sumber Daya Manusia dengan permasalahan kurangnya kesadaran masyarakat tentang sertifikasi halal. Kemudian prioritas utama klaster solusi adalah aspek Sumber Daya Manusia dengan peningkatan edukasi tentang pentingnya produk halal. Sedangkan strategi yang paling prioritas adalah Pendidikan dan Pelatihan kepada seluruh lapisan masyarakat mengenai industri halal.NIM.: 19208012021 Astuti Eka Rahmawati2024-03-06T06:05:33Z2024-03-06T06:05:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64302This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/643022024-03-06T06:05:33ZPemodelan Sistem Dalam Optimasi Rantai Pasok Halal untuk Tercapainya Integritas Produk Halal (System Medeling in Halal Supply Chain Optimization To Achieve Halal Product Integrity)-- Dwi Agustina Kurniawati2024-02-19T07:14:57Z2024-02-19T07:19:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63873This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/638732024-02-19T07:14:57ZTHE KOREAN WAVE PHENOMENA IN YOUTH AND HALAL INDUSTRY- OPPORTUNITIES AND CHALLENGESKorean culture was caused by the Korean wave or Hallyu wave that entered and spread among young people in Indonesia. The halal industry is considered an industry that can answer their needs and desires in this era of the booming Korean wave. The purpose of this study is to determine the impact of the Korean cultural phenomenon caused by the Korean wave on the economic, social, and consumptive cultural aspects of the younger generation, and to analyze the opportunities and challenges for the halal industry in dealing with this phenomenon. The method in this study is the netnographic method carrying out data collection techniques carried out by observing online and observing the facts in the field. Other supporting data sources are obtained from literature studies, be it journals, books or articles, and other writings. The results of this study indicate that Korean culture spreads to all aspects of the life of the younger generation who behave consumptively due to the bandwagon effect, from food, and drink to fashion. Opportunities for the halal industry are halal food gastro-diplomacy, Korean halal festivals event and the use of online media. While the challenges include the legality of thrifting products, imported ingredients that are not halal, the low awareness of halal by the younger generation and the dualism in halal certification.- Ananta Prayoga Hutama Syam- Moch. Nur Ichwan2024-01-23T02:22:49Z2024-01-23T02:22:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63119This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/631192024-01-23T02:22:49ZDETERMINAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MAKANAN HALAL PADA E-COMMERCE TOKOPEDIA DI INDONESIATujuan dari penelitian ini ialah untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian makanan halal di e-commerce Tokopedia. Model yang diterapkan melibatkan lima variabel independen, tiga variabel mengadopsi dari Theory Of Planned Behaviour (TPB) yaitu sikap, norma subyektif dan persepsi perilaku kontrol serta dua variabel tambahan yaitu, kesadaran halal dan gaya hidup, serta satu variabel yang bertindak sebagai variabel moderasi yaitu religiusitas. Selanjutnya, variabel dependen hanya satu yakni, keputusan pembelian. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis Structural Equation Modeling berbasis varian (SEM-PLS). Sumber data yang digunakan adalah data primer dengan jumlah sampel sebanyak 250 responden di seluruh wilayah Indonesia, data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner. Analisis data menggunakan bantuan aplikasi SmartPLS 3. Hasil pengujian menunjukkan semua variabel signifikan dengan arah positif pada alfa 5 %. Di lain sisi, untuk pengujian model moderasi pertama yaitu variabel kesadaran halal terhadap keputusan pembelian menunjukkan hasil tidak signifikan atau tidak memberikan kontribusi karena nilai P-value lebih besar dari nilai kritis (0,312 > 0,05). Adapun pengujian moderasi kedua yaitu, variabel gaya hidup terhadap keputusan pembelian yang menunjukkan hasil signifikan berarah negatif atau memberikan kontribusi memperlemah dengan nilai P-value lebih kecil dari nilai kritis (0,039<0,05) dan nilai koefisien regresi sebesar -0,094.NIM.: 21208012040 Abdullah Alatas2023-12-06T06:35:56Z2023-12-06T06:35:56Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62527This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/625272023-12-06T06:35:56ZPERAN BUMP (BADAN USAHA MILIK PESANTREN) AL-MUMTAZ GUNUNGKIDUL DALAM UPAYA PENGUATAN HALAL VALUE CHAINPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjabarkan bagaimana unit-unit usaha, peran, serta hasil Badan Usaha Milik Pesantren (BUMP) Al-Mumtaz Gunungkidul dalam upaya penguatan halal value chain di lingkungan PPT Al-Mumtaz, Gunungkidul, DI Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field-research) yang bersifat kualitatif deskriptif. Sumber data berupa hasil interview dan buku, jurnal, majalah, foto dokumentasi, dan dokumen sejenisnya yang relevan dengan penelitian. Uji keabsahan data penelitian ini yaitu kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif Miles, Huberment, dengan pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan BUMP Al-Mumtaz, Patuk, Gunungkidul belum sepenuhnya melakukan halal value chain dalam kegiatannya dengan mempraktikkan halal activity dari mulai produksi, distribusi hingga pada aktivitas konsumsi dengan mengacu pada standar halal dari SJPH (Sistem Jaminan Produk Halal) dan produk yang telah bersertifikat halal. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan bahwa produk yang dihasilkan dari unit-unit usaha BUMP Al-Mumtaz sebanyak 58% produk yang bersertifikat halal dan sisanya 42% produk yang belum bersertifikat halal, selain itu BUMP Al-Mumtaz berperan penting dalam upaya penguatan halal value chain, diantaranya adalah sebagai fasilitator kewirausahaan pesantren, sebagai mediator dan peningkatan Capacity Building, dan melakukan controlling, monitoring, dan evaluasi. Hasil dari peran BUMP Al-Mumtaz dalam upaya penguatan halal value chain adalah, Terciptanya kemandirian ekonomi pesantren, terciptanya sinergi dan kolaborasi antar pesantren, dan terciptanya kerjasama dengan masyarakat sekitar pesantren.NIM.: 21200011084 Ahmad Fadhil Aljufri2023-12-06T06:30:24Z2023-12-06T06:30:24Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62526This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/625262023-12-06T06:30:24ZDISKURSUS HALAL DAN DILEMA AGAMA DI RUANG PUBLIK Wacana Pariwisata Halal pada Daerah Minoritas Muslim di IndonesiaTesis ini mengkaji pergumulan wacana halal di ruang publik dengan fokus pariwisata halal di daerah minoritas muslim di Indonesia. Diskusi mengenai pariwisata halal di kalangan para sarjana kebanyakan memberi perhatian pada pada aspek normatif dan pengembangan industri. Tesis ini akan melanjutkan diskursus pariwisata halal di ranah sosiologis. Penelitian ini berkontribusi pada kajian ruang publik Habermasian yang dengan penekanan pada pengembangan diskursus agama di ruang publik. Tesis ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik analitik-deskriptif. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah studi dokumentasi. Sumber data didapatkan dari dokumentasi berupa cetak maupun online baik dari media, laporan, buku, keputusan, dan lain sebagainya. Tesis ini membagi wacana pariwisata halal di Indonesia menjadi dua kategori, yakni pariwisata halal di daerah mayoritas muslim dan pariwisata halal di daerah minoritas muslim. Tesis ini melihat adanya penolakan-penolakan wacana pariwisata halal di beberapa daerah minoritas muslim seperti Bali, NTT, Toba, dan Tana Toraja. Penolakan tersebut didasarkan pada anggapan bahwa wacana pariwisata halal adalah agenda politik identitas, dapat menggerus budaya lokal, hegemoni agama, dan ancaman islamisasi. Tesis ini berargumen adanya tiga faktor terjadinya penolakan, yakni eksklusivitas halal, nihilnya konsistensi pemahaman, dan lemahnya sosialisasi oleh pemerintah. Terlepas dari itu, tesis ini juga beragumen bahwa wacana halal, khususnya di Indonesia, adalah suatu kebijakan negara yang pada awalnya berorientasi pada keuntungan pasar namun berimbas pada dominasi norma yang mencederai prinsip keterbukaan (openness). Dominasi norma inilah yang kemudian memicu adanya perlawanan terhadap kebijakan pemerintah di ruang publik (counter public).NIM.: 21200011083 Arisy Abror Dzukroni2023-12-06T06:24:51Z2023-12-06T06:24:51Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62525This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/625252023-12-06T06:24:51ZPERLUASAN PANGSA PASAR USAHA MIKRO KECIL (UMK) DALAM INDUSTRI HALAL MELALUI SERTIFIKASI HALAL PRODUK DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTATesis ini mengkaji pengaruh sertifikasi halal terhadap perluasan pangsa pasar Usaha Mikro Kecil (UMK) di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kajian tentang sertifikasi halal telah banyak dilakukan oleh para sarjana namun dengan melihat sudut pandang konsumen. Tesis ini akan melanjutkan diskursus sertifikasi halal dari sudut pandangan pelaku usaha (produsen). Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan bahasan “komodifikasi” yang dikembangkan oleh Faegah Shirazi. Penelitian ini adalah studi kuantitatif dengan menerapkan metode analisis menggunakan statistik. Sumber data diperoleh dari penyebaran angket, wawancara, observasi dan dokumentasi. Selain itu, untuk uji keabsahan data menggunakan uji instrument, uji asumsi klasik, uji regresi dan uji hipotesis, dengan pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS. Hasil penelitian dari tesis ini menunjukkan bahwa sertifikasi halal berpengaruh positif terhadap perluasan pangsa pasar produk halal UMK di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan angka persentase 61,2%. Angka tersebut merupakan akumulasi dari lima indikator, yaitu: tingkat produksi, tingkat permintaan, tingkat penawaran, tingkat distribusi dan tingkat persaingan produk. Perluasan pangsa pasar produk halal UMK di Daerah Istimewa Yogyakarta disebabkan oleh adanya label halal yang dicantumkan di produk dan tempat (grobak) jualan sehingga menarik perhatian konsumen Muslim untuk membeli karena dianggap telah pasti halal sesuai dengan Syariat Islam. Selain itu, juga adanya pemasaran produk halal mereka di dunia digital (e-commerce) yang pada akhirnya memberikan peluang pasar global halal di berbagai negara seperti Malaysia dan Jerman.NIM.: 21200011080 Tarmiji Umar Sainaddin Hasibuan, S.Pd.2023-11-27T04:07:24Z2023-11-27T04:07:24Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62395This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/623952023-11-27T04:07:24ZDETERMINAN KEPUTUSAN PEMBELIAN HALAL FOOD UMKM PADA GENERASI MILENIAL DI KABUPATEN OKU TIMUR PROVINSI SUMATERA SELATANKeputusan pembelian konsumen merupakan aktifitas yang berupa tindakan konsumen dalam memilih produk dan jasa dengan berbagai alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian halal food UMKM pada generasi milenial di kabupaten OKU Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuantitatif. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 200 responden dengan teknik kuesioner yang disebarkan pada generasi milenial di kabupaten OKU Timur. Teknik analisis data yang digunakan penelitian ini yaitu Regresi Probit dengan bantuan alat SPSS IBM 25. Hasil menunjukkan bahwa variabel label halal dan Kesadaran Halal tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian halal food UMKM pada generasi milenial di Kabupaten OKU Timur. Sedangkan variabel Inovasi Produk dan Religiositas berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian halal food UMKM pada generasi milenial di Kabupaten OKU Timur.NIM.: 21208011050 Maulana Abidin2023-11-21T06:52:00Z2023-11-21T06:52:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62305This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/623052023-11-21T06:52:00ZINTEGRITAS HALAL DALAM ISU, KONSEP DAN PRAKTIK PADA PERUSAHAAN RUMAH POTONG AYAM HALALTesis ini mengkaji praktik integritas halal perusahaan dengan fokus proses bisnis perusahaan yang telah memiliki sertifikat halal. Tesis ini dilatarbelakangi dengan adanya berbagai peristiwa produsen yang telah memiliki sertifikat halal melanggar ketentuan halalnya oleh perusahaan yang skala nasional maupun internasional. Diskusi mengenai halal kebanyakan membahas tentang isu agama dan pasar. Tesis ini akan membicarakan tentang integritas halal dalam isu, konsep dan praktik pada salah satu produsen ayam yang telah bersertefikat halal Tesis ini menggunakan penelitian campuran dengan model konvergen, dimana model ini data kuantitatif dan kualitatif dianalisis secara terpisah kemudian apakah terdapat temuan yang saling menginformasi ataupun tidak menginformasi. Data kuantitatif dan kualitatif didapatkan dari hasil wawancara, observasi, penyebaran kuesioner dan studi dokumentasi terkait dengan perusahaan dan metode-metode yang terkait. Analisis data kuantitaif menggunakan metode Supply Chain Operation Reference (SCOR) dan House of Risk (HOR), sedangkan analisis data kualitatif menggunakan deskriptif-kualitatif. Tesis ini membagi integritas halal perusahaan pada dua kategori, yakni peningkatan praktik dalam bentuk kerangka kerja dan niat berperilaku dalam sosial-ekonomi. Penulis menemukan adanya dua permasalahan dalam praktik perusahaan dalam menjaga kehalalannya produknya yakni pengawasan dan risiko halal. Penulis menemukan 3 permasalahan pengawasan serta 29 kejadian risiko dan 20 sumber risiko. Dari permasalahan tersebut dibuat strategi mitigasi untuk menjaga produk tetap halal. Kerangka kerja dibentuk dari sumber risiko, mitigasi risiko dan agen-agen yang berhubungan dalam praktik integritas halal. Penulis juga menemukan niat berperilaku produsen berdasarkan keuntungan dan citra baik.NIM.: 21200011087 Munir Azhari, S.T.2023-11-20T07:20:59Z2023-11-20T07:20:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62299This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/622992023-11-20T07:20:59ZINTERPRETASI HIJAU KEAGAMAAN UNTUK KEADILAN LINGKUNGAN: STUDI KASUS DI BUMI LANGIT YOGYAKARTAPenelitian ini berfokus pada hubungan antara agama dan lingkungan serta pertumbuhan inisiatif eko-teologi dan lingkungan yang dipengaruhi oleh agama. Peran penting dari pendekatan spiritual dalam mengatasi isu lingkungan menjadi sorotan utama. Tradisi keagamaan terlibat aktif dalam kegiatan lingkungan dan mengadopsi interpretasi hijau keagamaan yang menunjukkan kesadaran dan keterlibatan yang lebih dalam dalam menghadapi tantangan lingkungan. Dalam konteks ini, dua rumusan masalah diajukan untuk dijawab, yaitu bagaimana agama berperan dalam mencapai keadilan lingkungan yang berkelanjutan dan bagaimana pandangan Iskandar Waworuntu sebagai pendiri Bumi Langit tentang interpretasi hijau dalam hubungan antara agama dan permakultur untuk mencapai keadilan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki aspek-aspek tersebut dan memberikan kontribusi dalam memahami bagaimana nilai-nilai agama dapat diimplementasikan dalam upaya keadilan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode wawancara semi-terstruktur untuk memahami pandangan dan pengalaman Iskandar Waworuntu tentang interpretasi keagamaan dan permakultur dalam keterlibatannya untuk keadilan lingkungan. Proses wawancara mencakup perencanaan, desain, pengumpulan data melalui wawancara tatap muka dan telepon kemudian data tersebut ditranskripsi. Setelah transkripsi selesai, penulis melakukan kode dan kategorisasi data. Koding melibatkan memberikan label atau kode pada potongan-potongan data yang relevan dengan topik penelitian. Kemudian, data yang telah dikodekan dikelompokkan ke dalam kategori-kategori yang berbeda berdasarkan pola atau tema yang muncul dari wawancara. Setelah koding dan kategorisasi selesai, peneliti melakukan analisis lebih mendalam dengan menafsirkan data. Ini melibatkan mencari hubungan antara kategori-kategori yang telah diidentifikasi. Selama proses ini, peneliti mencari konvergensi atau divergensi dalam data yang menginformasikan temuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interpretasi hijau Iskandar Waworuntu tercermin dalam tiga perspektif utama. Pertama, mengembangkan hubungan spiritual dengan alam sebagai upaya untuk memahami dan menghormati lingkungan. Kedua, mengeksplorasi keragaman pengetahuan (misal: permakultur) dalam memperkuat keterlibatan dalam inisiatif lingkungan. Ketiga, pemahaman keagamaan terhubung dengan alam sebagai sarana untuk mencapai perubahan positif dalam upaya mencapai keadilan lingkungan. Interpretasi hijau Iskandar Waworuntu menunjukkan komitmen spiritual dalam menjalankan perintah Tuhan melalui tindakan nyata dalam menghadapi isu lingkungan.NIM.: 21200011088 Muhammad Amir Fiqih2023-11-15T03:50:11Z2023-11-15T03:50:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62183This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/621832023-11-15T03:50:11ZPENGEMBANGAN MATRIKS PENGUKURAN PERFORMANSI HALAL AND GREEN FASHIONPenelitian ini mengidentifikasi dan merancang sebuah matriks indikator menggunakan pendekatan Halal and Green Fashion. Kemudian matriks yang tervalidasi digunakan untuk mengukur performa pada industri batik, yakni; Kampung Batik Giriloyo dan Batik Bimasena. Selanjutnya hasil yang didapatkan, dianalisis kembali menggunakan teori-teori yang relevan; seperti teori Halal Manufacturing, teori Evolution of Halal, teori Teologi Lingkungan dan teori Al- Islaam wa At-Tanmiyyah Al-Mustandamah. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode campuran yang menggabungkan dua desain penelitian, yakni; Exploratory Sequential Designs dan Explanatory Sequential Designs. Penggabungan dua desain tersebut, yaitu dengan mengumpulkan data kualitatif untuk membangun dasar pengumpulan data kuantitatif dan selanjutnya hasil data kuantitatif yang didapatkan, dianalisis menggunakan teori-teori yang relevan dan hasil analisis tersebut diinterpretasikan menjadi hasil akhir penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 22 indikator pengukuran halal and green fashion yang telah divalidasi dalam bentuk matriks. Selanjutnya berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan menggunakan questioner skala likert, didapatkan sebuah nilai persentase dari masing-masing industri batik yang dijadikan tempat penelitian. Persentase kedua industri batik tersebut sudah terbilang dan memenuhi kategori Layak-Sangat Layak, yakni; 87,27 % untuk Halal Fashion di Batik Giriloyo, 90,9 % untuk Green Fashion di Batik Giriloyo, 80 % untuk Halal Fashion di Batik Bimasena, 83,63 % untuk Green Fashion di Batik Bimasena. Namun Menurut teori Evolution of Halal Marco Tieman, Halal and Green Fashion yang diterapkan masuk ke dalam evolusi fase pertama, yakni: Fase Muslim Company. Fase ini berbasis kepercayaan antar konsumen dan produsen Muslim. Penelitian ini juga menyajikan suatu benang merah yang ditarik dari kolaborasi ketiga teori tersebut (Halal Manufacturing, Teologi Lingkungan dan Al-Islaam wa At- Tanmiyyah Al-Mustandamah) adalah bahwa bahan, alat dan tempat serta proses produksi yang diterapkan oleh Kampung Batik Giriloyo dan Batik Bimasena merupakan bentuk interrelasi ekoteologi. Interrelasi tersebut menyatupadukan demand produk fashion, Bukan hanya mengedepankan permintaan dan kepuasan manusia sebagai konsumen, akan tetapi mengedepankan kepatuhan kepada Tuhan (dengan memenuhi kriteria halal fashion) dan juga mengedepankan kelestarian ekosistem alam (dengan memenuhi kriteria green fashion).NIM.: 21200011086 Hanifah Hertanti Putri, S.S.I.2023-11-15T03:38:18Z2023-11-15T03:38:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62181This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/621812023-11-15T03:38:18ZEKSISTENSI KOMUNITAS KULINER HALAL SURAKARTA DALAM PRAKTIK KONSUMSI HALAL: HISTORI, NEGOSIASI DAN ASPIRASIPenelitian ini mengkaji mengenai praktik dan preferensi konsumsi halal komunitas kuliner halal Kauman di tengah hegemoni birokratisasi halal oleh negara. Penelitian ini menangkap bahwa modal sosial dan kultural yang telah dimiliki oleh komunitas kuliner di Kauman terdongkrak karena adanya aktivisme digital dan memunculkan pembaruan cara mengorganisir modal sosial, aktivisme digital tersebut meluas serta menangkap ide (industri halal) negara sehingga memediasi terbentuknya komunitas kuliner halal Kauman (KHK). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan diperkuat dengan literatur-literatur yang berkaitan dengan pendekatan bottom-up, keterlibatan komunitas dan praktik konsumsi halal dalam konteks lokal maupun internasional.
Penelitian ini berargumen bahwa histori Kauman dengan latar belakang Islam yang kental dapat menegosiasikan standar halal negara yang dinilai tegas dan bersifat birokratis menuju standar halal yang bersifat organik dan lebih fleksibel ala mereka sendiri namun tidak melupakan nilai-nilainya, standar tersebut dapat merangkul anggota komunitas yang masih melakukan produksi makanan secara konvensional. Halal organik yang mereka terapkan bertujuan untuk memfasilitasi pelaku usaha skala kecil yang seringkali kesulitan memenuhi persyaratan dan birokrasi halal versi pemerintah, komunitas ini mengupayakan standar halal yang fleksibel, di antaranya dengan membentuk tim khusus penilai tempat pengolahan makanan dan sanitasinya, pelaku usaha merupakan warga muslim Kauman, bahan produksi yang jelas asalnya, olahan daging dari hewan hasil sembelihan RPH atau anggota komunitas yang tidak diragukan lagi kemampuannya, dan saling berkomitmen menjaga kemurnian dan kehalalan produknya. Konsep halal organik ini sekaligus memberikan aspirasi terhadap program kuliner halal, aman dan sehat (KHAS) yang berbasis kebudayaan dan kearifan lokal yang diperkenalkan oleh KNEKS.NIM.: 21200011089 Muh Rizki Zailani2023-11-07T06:39:17Z2023-11-07T06:39:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62108This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/621082023-11-07T06:39:17ZPERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN ATAS PEREDARAN KOSMETIK NON-HALAL DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALALKebutuhan akan pemakaian produk kecantikan yang semakin tinggi serta bentuk ragam dan keunggulan dari suatu produk yang dibutuhkan konsumen, menuntun perusahaan kosmetik untuk selalu memberikan inovasi dan mengembangkan produknya agar dapat memuaskan hati konsumen. Sebagai umat muslim kita juga harus dapat memilih nilai spiritual yang berlandaskan dengan karakter merek dan unsur, yaitu: universalitas, kejujuran, keadilan, keterbukaan, kemitraan tidak membahayakan oranglain serta pihak sendiri. Oleh karena itu, untuk mengetahui kehalalan dan kesucian suatu Produk, diperlukan suatu kajian khusus yang membutuhkan pengetahuan multidisiplin, seperti pengetahuan dibidang pangan, kimia, biokimia, teknik industri, biologi, farmasi dan pemahaman tentang syariat Islam untuk menentukan apakah makanan, minuman, kosmetik, obat-obatan serta produk lainnya layak diberikan sertifikasi halal atau tidak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian yuridis-normatif dan analisis deskriptif kualitatif. Tujuannya adalah untuk memberikan kontribusi teoritis dan praktis dalam memahami pentingnya sertifikasi halal dalam industri kosmetik dan perlindungan konsumen Muslim terhadap produk kosmetik yang tidak bersertifikat halal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlindungan konsumen muslim atas produk kosmetik yang tidak bersertifikat halal menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal yakni, bagi pelaku usaha yang telah memperoleh sertifikat halal wajib mencantumkan label halal pada kemasan produk, bagian tertentu dari produk dan\atau tempat tertentu pada produk, perlindungan hukum bagi konsumen muslim dari produk pangan tidak bersertifikat halal diatur dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH). Sertifikasi halal bersifat wajib (mandatory) sehingga produk pangan yang tidak bersertifikasi halal dan tidak berlabel halal tidak bisa lagi beredar di Indonesia baik yang diproduksi di dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri. Akibat dari tidak dicantumkannya sertifikat halal pada produk kosmetik sebelumnya sudah diatur oleh Kitab Undang-Undang Hukum Pidana mengenai pemalsuan surat. Selain itu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, bagi pelaku usaha yang melanggar akan dikenakan sanksi pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pdana denda paling banyak Rp. 2.000.000.000;00 (dua miliar rupiah). Serta diatur juga dalam Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal. Pasal 149 Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2021.NIM.: 19103040066 Devi Ratna Saputri2023-08-08T03:08:09Z2023-08-08T03:08:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60029This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/600292023-08-08T03:08:09ZANALISIS SEKTOR INDUSTRI HALAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI NEGARA OKI TAHUN 2015 – 2020The Muslim population has increased to 1.9 million. The Muslim population proves that the level of sensitivity of Islam in the market for various products is increasing. Economic growth is one of the objectives of the Islamic economy. As for achieving economic goals, one of the drivers from the production side is industry. Currently the industry that is currently developing is the halal industry, where its development is in various sectors, namely Islamic finance, halal food, halal tourism, halal fashion, and halal medicines and cosmetics. This study aims to analyze the halal industry sector on economic growth in OIC countries in 2015 – 2020. This research uses panel regression data with a random effect model, which comes from secondary data taken from the world bank and salaam gateway. Based on the findings, it shows that Islamic finance, halal food, and halal tourism have a significant positive effect on economic growth. Then, halal fashion has a positive but insignificant influence on economic growth. Then drugs and cosmetics have a significant negative effect on economic growthNIM.: 18108010056 Mahdiah Mumtaza Husna2023-07-14T06:50:04Z2023-07-14T06:50:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59887This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/598872023-07-14T06:50:04ZIMPLEMENTASI PENGAWASAN PRODUK TERSERTIFIKASI HALAL DI KABUPATEN SLEMANPengawasan merupakan salah satu pilar penting dan amanat regulasi JPH yang wajib dilaksanakan. Dalam UU No 33 Tahun 2014 dan PP No 39 Tahun 2021 bahwa objek pengawasan terbagi menjadi tiga, yaitu produk, pelaku usaha, dan LPH. Pengawasan JPH dilakukan oleh pengawas JPH pada BPJPH, dan kementerian terkait yang diangkat oleh pejabat berwenang sesuai perundangundangan. BBPOM di Yogyakarta sebagai badan yang bertugas dalam pengawasan obat dan makanan memiliki tanggung jawab untuk melindungi masyarakat dari produk obat, makanan, kosmetika, obat tradisional, dan suplemen makan yang tidak memenuhi syarat. BBPOM melakukan pengawasan dengan dua cara yaitu pre market evaluation (pengawasan sebelum produk diedarkan) dan post market (pengawasan selama produk beredar). Beberapa pelaku usaha di Kabupaten Sleman yang produknya telah tersertifikasi halal diduga inkosisten terhadap kriteria halal dan beberapa dugaan pelanggaran lainnya terhadap sertifikat halal. Kabupaten Sleman sebagai wilayah yang merupakan bagian dari Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi role mode beberapa wilayah baik dari segi pendidikan, budaya masyarakat, maupun lainnya. Jika wilayah percontohan belum sesuai yang diharapkan dan belum berjalan secara maksimal bagaimana dengan wilayah-wilayah lainnya. Dengan demikian, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkait apa saja faktor pendukung dan penghambat pengawasan terhadap produk tersertifikasi halal di Kabupaten Sleman, bagaimana implementasi pengawasan terhadap produk tersertifikasi halal di Kabupaten Sleman, dan bagaimana tinjauan hukum positif dan hukum Islam terhadap pengawasan produk tersertifikasi halal di Kabupaten Sleman. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif yang memaparkan informasi faktual yang diperoleh dari implementasi pengawasan produk tersertifikasi halal di Kabupaten Sleman didasarkan terhadap peraturan perundang-undangan tentang Jaminan Produk Halal.
Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan: Pertama, bahwa sikap positif pelaku usaha yang konsisten terhadap kriteria halal dan SJPH menjadikan sebuah pengawasan dapat terlaksana. Sementara untuk faktor penghambat adalah SK bagi pengawas JPH dari pihak BPJPH hingga saat ini belum turun, sikap pelaku usaha yang tidak jujur dengan bahan baku yang digunakan serta tidak melaporkan kepada pihak yang berwenang, dan sikap masyarakat sebagai konsumen yang enggan melaporkan ketika mengetahui dugaan pelanggaran. Kedua, implementasi pengawasan terhadap produk yang telah tersertifikasi halal di Kabupaten Sleman selama ini tidak berjalan dengan optimal. Ketiga, jika ditinjau dari hukum positif pengawasan di Kabupaten Sleman tidak berjalan sesuai yang diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan. BBPOM sebagai pihak pengawas tidak memiliki tupoksi dalam pengawasan produk tersertifikasi halal secara khusus. Sementara menurut hukum Islam pengawasan merupakan bentuk amar makruf nahi munkar yang hukum asalnya fardu kifayah, dan yang memiliki wewenang adalah pemerintah.NIM.: 21203011042 Dewi Mariyatul Qibtiyah, S.H.I2023-04-12T06:46:32Z2023-04-12T06:46:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57949This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/579492023-04-12T06:46:32ZANALISIS PENGARUH NIAT BELI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KOSMETIK HALAL (STUDI KASUS PADA BRAND SCARLETT WHITENING)This study aims to identify the influence purchase intention on purchase decisions for halal cosmetics using the Theory of Planned Behavior. This research focuses on a local Indonesian cosmetic brand, called Scarlett Whitening. Use Structural Equation Modeling (SEM) PLS. Used quantitative method and primary data with 175 respondents. Use SmartPLS.3 application.
Results of the study found that the TBP components included attitude, subjective norm, perceived behavioral control had a significant positive effect on purchase intention to Halal cosmetics brand Scarlett Whitening, also social media variables and beauty influencer had a significant positive effect on the purchase intention to Halal cosmetics brand Scarlett Whitening. purchase intentions had a significant positive effect on the purchase decision to Halal cosmetics brand Scarlett Whitening. Product reviews had no effect on purchase intention halal cosmetics Scarlett Whitening.NIM.: 20208012013 Siti Aisyah Humaira2023-03-29T07:37:42Z2023-03-29T07:37:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57522This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/575222023-03-29T07:37:42ZDETERMINAN KEPUTUSAN PEMBELIAN
PRODUK MAKANAN HALAL
(Studi Mahasiswa IAIN Fatahul Muluk Papua)The main objective of this study is to analyze the determinants of purchasing decisions for halal food products. This study uses a quantitative approach with primary data. The data was obtained through a questionnaire distributed to respondents who were students at IAIN Fattahul Muluk Papua which amounted to 120 samples. The data analysis used in this study is the Structural Equation Model-Partial Least Square (SEM-PLS) with the help of WarpPLS Software Version 7.0. The results of this study showed that the attitude variable had a positive and insignificant effect with a path coefficient value of 0.077 and a p-value of 0.195; subjective norms have a positive and insignificant effect with a path value of coefficient 0.061 and a p-value of 0.251; the perception of self-control has a positive and insignificant effect with a path value of 0.117 and a p-value of 0.094; the halal label has a positive and insignificant effect with a path value of 0.099 and a p-value of 0.134; the price of the product has a positive and insignificant effect with a path value of 0.178 and a p-value of 0.022; product quality has a positive and significant effect with a path value of 0.364 and a p-value of 0.000; and the product material has a positive and significant effect with a path value of 0.289 and p-value 0.000, so it can be concluded that attitudes, subjective norms, perceptions of self-control, halal labels, prices have not been proven in determining purchasing decisions whereas The quality of products and product ingredients is proven in determining the purchase decision of halal food products.NIM.: 20208012043 Ade Aisah Putri Insani Chaniago2023-02-16T01:11:53Z2023-02-16T01:11:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56306This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/563062023-02-16T01:11:53ZOptimizing Sharia Insurance in Building Halal Value ChainThe phenomenon of the halal lifestyle demands modern society to fulfill sharia principles in almost all aspects of life. In order to improve the quality of halal integrity to reach the global market potential of US$ 2.3 trillion, a system is built that can accommodate halal products. In the end, a halal value chain was formed that could integrate various companies and industries to work hand in hand to build a halal ecosystem. One aspect that cannot be abandoned in the development of the halal ecosystem is the financial sector in which transactions and financial mobilization occur. Of course, the system used is Islamic finance, in accordance with the principles of the halal value chain. One of the Islamic finance sectors is sharia insurance. In general, insurance is used as a guarantee if one day there is a loss to the related party. The halal industry certainly does not guarantee the avoidance of business actors from losses. From this, it can be understood that Islamic insurance plays a vital role in developing the halal value chain. Therefore, further research is needed regarding the identification of the role of Islamic insurance in optimizing the halal value chain. This research using qualitative methods and library research aims to analyze the role of sharia insurance in developing the halal value chain. The results found that almost all halal value chain clusters such as food and beverage clusters, halal tourism, fashion, cosmetics, and recreational media require sharia insurance to develop the halal value chain. This is because sharia insurance can guarantee the continuity of sharia-based businesses if there is an unthinkable loss one day. The government needs to pay more attention to implementing the Islamic financial system, one of which is sharia insurance, if it wants to create a halal ecosystem in Indonesia.- Arisy Abror Dzukroni- Mukhamad Yazid Afandi2023-02-13T02:40:26Z2023-02-13T02:40:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56139This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/561392023-02-13T02:40:26ZDIFERENSIASI KUAH TERKONTAMINASI MINYAK BABI DAN MINYAK SAPI BERBASIS NILAI RGB MENGGUNAKAN HIGH POWER UV-LED FLUORESCANCE IMAGING SYSTEM TERKOMBINASI MACHINE LEARNING BERALGORITMA K-NEAREST NEIGHBORThe background of this research was fraudulent mixing of lard in the broth, while the current test method (RT-PCR) required professional staff to operate and the testing costs are expensive. This study aimed to detect and differentiate RGB values in gravy images contaminated with pork oil and cow oil using a high power UV-LED fluorescence imaging system combined with machine learning with the K-Nearest Neighbor algorithm. This research was conducted in three stages, namely samples making, data collection, and data processing. The samples in this study were 10 cups of broth contaminated with pork oil and cow oil. Data collection was carried out by detecting samples of broth contaminated with lard and cow oil using a high power UV-LED fluorescence imaging system so that 100 RGB values of both were obtained. Data processing was carried out using Machine Learning with the K-NN algorithm created using RapidMiner software. The results showed that broths contaminated with pork oil and cow oil were successfully detected using a high power UV-LED fluorescence imaging system and differentiated using a machine learning K-NN algorithm with very good quality with 100% accuracy, 100% precision and recall, and AUC value of 1.0.NIM.: 18106020026 Khoirini Mawaddah2023-01-04T04:02:37Z2023-01-04T04:02:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55492This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/554922023-01-04T04:02:37ZPENGAMBILAN KEPUTUSAN LEMBAGA PENGKAJIAN PANGAN, OBAT-OBATAN, DAN KOSMETIKA MAJELIS ULAMA INDONESIA (LPPOM MUI) DALAM PENERBITAN SERTIFIKASI HALALPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tahapan pengambilan
keputusan oleh LPPOM MUI DIY pada suatu produk. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan
tiangulasi teknik dan triangulasi sumber. Setelah melakukan penelitian dapat ditarik
kesimpulan bahwa tahapan pengambilan keputusan dalam pemberian sertifi kasi halal
ada delapan yaitu identifi kasi masalah, pengumpulan data, analisis data, pengkajian
berbagai alternatif, pemilihan alternatif, implementasi, monitoring, dan evaluasi.
Dimana ada satu tahapan yang menjadi temuan utama yaitu monitoring karena
tidak termasuk pada teori Sondang Siagian. Sedangkan pengambilan keputusan di
LPPOM MUI DIY bersifat semi otonom dan membutuhkan legitimasi MUI DIY
untuk mengesahkan suatu keputusan.- Leni Yuliana- Aris Risdiana2022-05-12T07:12:04Z2022-05-12T07:12:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51011This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/510112022-05-12T07:12:04ZPENGEMBANGAN KERANGKA MANAJEMEN RISIKO RANTAI PASOK HALAL PADA PRODUK MAKANAN BEKU OTAK-OTAK BANDENGSalah satu pertimbangan utama dalam mengkonsumsi sebuah produk adalah halal
dan thayyib. Otak-otak bandeng merupakan salah satu jenis produk makanan beku
yang dianjurkan memiliki label halal. Untuk menjamin produk otak-otak bandeng
yang diproduksi memenuhi standar halal, terminasi halal dan thayyib perlu
diperhatikan. Observasi yang dilakukan pada perusahaan menunjukan risiko yang
berpengaruh pada rantai pasok halal, seperti lingkungan produksi dan peralatan
yang kurang terpelihara, tidak adanya standar operasional produksi secara tertulis,
dan ketidakdisiplinan pekerja dalam menjaga kebersihan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi, menganalisis, serta memberikan usulan tindakan
pencegahan terhadap risiko yang dapat mempengaruhi kehalalan suatu produk yang
kemudian dilakukan pengembangan kerangka manajemen risiko rantai pasok halal
otak-otak bandeng secara umum menggunakan metode House of Risk (HOR). Nilai
Agregat Risk Potential (ARP) didapatkan melalui proses perkalian tiga faktor yaitu
Oj (kemungkinan terjadinya agen risiko j), Si (tingkat keparahan risiko i), dan Rj
(hubungan antara agen risiko dengan kejadian risiko j) tersebut diprioritaskan
menggunakan diagram pareto. Dari hasil dua studi kasus ditemukan 28 risiko
teridentifikasi dengan 17 sumber risiko dan 10 usulan mitiasi. Kemudian dibentuk
kerangka manajemen risiko rantai pasok halal otak-otak bandeng yang terdiri lima
prisoritas risiko, sumber risiko, dan usulan mitigasi.NIM.: 18106060015 Dwi Kristanto2022-02-18T10:29:08Z2022-11-15T02:26:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49417This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/494172022-02-18T10:29:08ZFactors Affecting Tourist Satisfaction on Halal Tourism in Bukittinggi City, West SumatraThe objectives of this study are to test the relationship between tourism motivations and tourist satisfaction, and to test how ‘Religion’ moderates the relationship. The variable ‘Religion’ is represented by the availability of Islamic norms and practices which are relevant to tourism at the destination. The results of the Partial least square (PLS) indicated that the tourism motivations are significantly and positively related to tourist satisfaction. The results also showed that Islamic attribute significantly affect the tourist satisfaction. Travel motivation consisting of pull motivation and push motivation has also been shown to have a significant effect on tourist satisfaction. travel motivation relationship between pull motivation and tourist satisfaction.- Akhmad Yusuf Khoiruddin