Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T09:53:27ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2020-07-13T03:08:03Z2020-07-13T03:08:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39682This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/396822020-07-13T03:08:03ZPENGARUH BRAND AWARENESS DAN LABEL HALAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK WARDAH OLEH SANTRIWATI KOMPLEK R PONDOK PESANTRENPenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh brand awareness terhadap keputusan pembelian produk kosmetik wardah dan bukti empiris pengaruh label halal terhadap keputusan pembelian produk kosmetik wardah baik secara simultan maupun parsial.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah santriwati Komplek R Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta. Objek penelitian ini yaitu brand awareness, label halal, dan keputusan pembelian. Dalam pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah santriwati Komplek R Pondok Pesantren Al-Munawwir Yogyakarta. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive random sampling yaitu pengambilan sampel dihitung berdasarkan kriteria tertentu. Adapun kriteria yang dimaksud diantaranya adalah hanya memilih santriwati Komplek Pondok Pesantren Al-Munawwir Yogyakarta yang membeli dan menggunakan produk kosmetik Wardah. Teknis analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif responden, analisis regresi linier berganda, dan uji hipotesis.
Hasil penelitian yang diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 21.0 for windows menunjukkan bahwa brand awareness mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Produk Kosmetik
Wardah oleh santriwati Komplek R Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta sebesar 21,8%. Kemudian label halal juga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sebesar 25,6%. Sehingga kedua variabel, yaitu brand awareness dan label halal secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Produk Kosmetik Wardah oleh santriwati Komplek R Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta sebesar 47,4% dan sisanya diterangkan oleh variabel lain sebesar 52,5%NIM. 16240063 SUBCHITA NURLAILA2020-07-13T02:45:25Z2020-07-13T02:45:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39681This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/396812020-07-13T02:45:25ZPENGARUH PERSEPSI TENTANG BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) DAN PENGETAHUAN PRODUK TERHADAP PREFERENSI ANGGOTAMujaddidul Amri (16240027), Pengaruh persepsi tentang BMT dan pengetahuan produk terhadap preferensi anggota memilih produk pembiayaan murabahah di BMT Bina Ihsanul Fikri (BIF) Kota Yogyakarta Tahun 2019, Program Studi Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh persepsi tentang BMT dan pengetahuan produk terhadap preferensi anggota memilih produk pembiayaan murabahah. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metodologi kuantitatif. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis. Data yang diperoleh berasal dari 89 responden yang disebar kepada anggota aktif pengguna pembiayaan murabahah di BMT Bina Ihsanul Fikri (BIF) Kota Yogyakarta dengan teknik purposive sampling melalui kuesioner fisik. Metode analisis yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, pengujian hipotesis melalui uji statistik parsial (T), dan uji ANOVA atau simultan (F), serta analisis koefisien determinasi (R2).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien determinasi pada tabel Adjusted R2 adalah 0,839. Hal tersebut berarti variabel dependen (preferensi anggota memilih produk pembiayaan murabahah) dipengaruhi secara dominan oleh variabel independen (persepsi tentang BMT dan pengetahuan produk) sebesar 83,9% dan sebesar 16,1% (100%-83,9%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil uji ANOVA (F), menunjukkan hasil signifikansi 0,000 < 0,05 yang artinya variabel dependen secara bersama-sama dapat dijelaskan oleh variabel independen. Secara parsial, berdasarkan hasil uji T variabel persepsi tentang BMT dan pengetahuan produk menunjukkan hasil yang positif dan signifikan.NIM. 16240027 Mujaddidul Amri2019-03-21T04:32:53Z2019-03-21T04:32:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34013This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/340132019-03-21T04:32:53ZPERENCANAAN PENDANAAN DI RUMAH IBADAH (STUDI KOMPARASI MASJID JOGOKARIYAN DAN GEREJA KRISTEN JAWA WIROBRAJAN YOGYAKARTA TAHUN 2016-2017)Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa rumah ibadah, yaitu Masjid dan Gereja. Masjid di Negara Indonesia ini belum memiliki perencanaan yang sama. Karena belum memiliki aturan yang sama se Indonesia. Dalam perencanaannya masih dirumuskan oleh masing-masing Masjid dan itu berbeda-beda aturannya. Rumah ibadah Gereja sudah memiliki aturan tersendiri dan berlaku untuk Gereja yang lain. Dalam pengelolaannya untuk mengembangkan rumah ibadah dibutuhkan perencanaan. Masalah pendanaan merupakan yang terpenting, kunci dari proses kegiatan agar berjalan dengan baik didukung oleh pendanaan yang direncanakan dengan baik.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisa data yang dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan conclusion drawing atau verification. Uji keabsahan data menggunakan uji kredibilitas dengan triangulasi sumber data dan triangulasi teknik pengumpulan data, uji transferability, uji depenability dan uji komfirmability.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pendanaan di Masjid Jogokariyan dan Gereja Kristen Jawa Wirobrajan ada 6 tahap-tahap perencanaan pendanaan, Masjid Jogokariyan, yaitu pengumpulan masyarakat, musyawarah rapat kerja, pengambilan keputusan, pencarian dana, alokasi dana dan pelaporan. Sedangkan Gereja Kristen Jawa Wirobrajan, yaitu rapat Majelis, musyawarah rapat jemaat atau sidang Majelis terbuka, pengambilan keputusan, alokasi dana, pencarian dana dan pelaporan. Temuan dari penelitian juga adanya tahap-tahap perencanaan ada 4 tahap. Tahap-tahap perencanaan di Masjid Jogokariyan dan Gereja Kristen Jawa Wirobrajan, dilihat dari menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan, merumuskan keadaan saat ini, mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, serta mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.NIM. 15240090 Erny Dwi Widiastuti2018-02-09T09:45:52Z2018-02-09T09:45:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29313This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/293132018-02-09T09:45:52ZRESENSI BUKU - (RE)DESAIN MANAJEMEN HAJI INDONESIA: DARI MASA KOLONIAL HINGGA ORDE REFORMASIDari masa ke masa, upaya menata kembali manajemen haji terus
disuarakan oleh berbagai stakeholder. Mulai dari pemerintah selaku
otoritas penyelenggara yang menghubungkan dengan pihak Arab Saudi
sebagai tuan rumah, biro-biro swasta penyedia paket layanan haji, sampai
dengan masyarakat selaku pengguna layanan. Namun upaya itu kerap
dipandang kurang maksimal, terutama pada pihak pemerintah melalui
Kementerian Agama. Kendati di berbagai media cetak maupun elektronik
permasalahan haji kerap diulas begitu mendetail dan melibatkan banyak
usulan, namun faktanya hingga saat ini permasalahan dalam penyelenggaraan
ibadah haji masih saja terus terdengar.
Padahal upaya untuk menata pelaksanaan haji telah dilakukan sejak
masa kolonial hingga orde reformasi yang sudah nyaris memasuki satu dekade ini. Rentang waktu yang cukup pajang dalam melihat
perkembangan pengelolaan ritual Islam dengan label hubungan
internasional ini. Karena itulah buku karya penulis Achmad Subiyanto
ini mengklasifikasikan periode penataan haji menjadi dua, yaitu periode
pra kemerdekaan dan pasca kemerdekaan.Theresia OctastefaniBayu Mitra Adhyatma Kusuma2018-02-09T02:35:50Z2018-02-09T02:35:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29307This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/293072018-02-09T02:35:50ZANALISIS SOUND GOVERNANCE DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PERGURUAN TINGGI ISLAM: STUDI DI UIN SUNAN KALIJAGAPerubahan adalah suatu keniscayaan dalam sebuah organisasi sebagai
dampak dari adanya persaingan yang semakin kompetitif. Oleh karena itu setiap
organisasi dituntut untuk terus meningkatkan daya saing. Salah satu cara yang
banyak ditempuh adalah mengkolaborasikan potensi dari berbagai stakeholder
meliputi pemerintah, swasta, dan masyarakat. Namun kebanyakan mereka justru melupakan satu unsur yang sangat kuat yaitu aktor internasional. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa UIN Sunan Kalijaga adalah universitas yang sangat
menyadari pentingnya peran aktor internasional dalam pengelolaan lembaga dan
meningkatkan daya saing, terutama untuk mewujudkan visi sebagai World Class
University dalam bidang studi Islam, meskipun pada faktanya belum berjalan
maksimal karena terdapat hambatan-hambatan yang bersifat politik, ekonomi,
maupun budaya dalam mencapai visi tersebut. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian kualitatif dan pendekatan deskriptif.
Kata Kunci: Sound Governance, Daya Saing, Perguruan Tinggi IslamBayu Mitra Adhyatma Kusuma- MUHAMMAD ROSYID RIDLA2018-02-09T02:33:41Z2018-02-09T02:33:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29301This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/293012018-02-09T02:33:41ZRESENSI BUKU - ISLAMIC PERSPECTIVE ON MANAGEMENT: CONTEMPORARY ISSUESPandangan teoritis tentang manajemen perspektif Islam pada
dasarnya telah sejak lama didiskusikan oleh para akademisi. Namun
pada kenyataannya hasil dari berbagai diskusi tersebut masih belum
benar-benar sesuai dengan yang diharapkan. Hingga saat ini masih jarang
buku yang menjelaskan secara detail tentang konsep manajemen dalam
perspektif Islam atau kajian manajemen yang secara spesifik dapat
diaplikasikan sesuai dengan standar Islam, baik untuk sektor swasta
maupun lembaga pemerintah. Terdapat gap antara teori dan implementasi
dari konsep manajemen perspektif Islam, sehingga upaya keras serta
perhatian yang besar dari para stakeholder terkait untuk semakin
memperkokoh keilmuan manajemen perspektif Islam masih sangat
dibutuhkan. Munculnya buku ini menjadi sebuah referensi berharga
dalam pengembangan keilmuan manajemen perspektif Islam ataupun
manajemen dakwah. Artikel-artikel dalam buku ini mendiskusikan
tentang berbagai isu-isu kontemporer terkait dengan manajemen dalam
perspektif Islam. Buku ini tersusun secara bunga rampai yang terbagi menjadi tiga bab besar, yaitu: manajemen dan bisnis, ekonomi dan
keuangan, serta teknologi dan lingkungan yang mendukung manajemen
perspektif Islam.Bayu Mitra Adhyatma Kusuma2018-02-06T07:08:13Z2018-02-06T07:08:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29310This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/293102018-02-06T07:08:13ZTHE WATER SECURITY MANAGEMENT AND ITS INFLUENCE TOWARDS INTER-STATE CONFLICT IN THE MIDDLE EAST REGIONAir adalah elemen yang tak tergantikan dalam kehidupan manusia. Sehingga
ketahanan air selalu diupayakan oleh setiap negara untuk menjamin kesejahteraan rakyatnya. Namun pada kenyataannya, kebutuhan air bersih lebih dari sepertiga
dari penduduk dunia tidak terpenuhi, baik sebagai air minum dan sanitasi. Oleh
karena itu manajemen ketahanan air sangat mendesak untuk diterapkan. Hal tersebut
menjadi masalah utama yang terjadi di kawasan Timur Tengah sampai hari ini.
Seperti kita ketahui bahwa sebagian besar kawasan Timur Tengah terdiri dari padang
pasir yang tandus. Meskipun di bawah gurun terdapat minyak yang melimpah, namun
mayoritas dari mereka memiliki masalah dalam ketersediaan air. Wilayah Timur
Tengah membutuhkan pasokan air konstan sekitar 127,5 miliyar meter kubik per
tahun. Kondisi tersebut mengakibatkan kelangkaan air dan konflik antar negara.
Konflik yang disebabklan air bersih sulit untuk dihindari karena kebutuhan air di
kawasan Timur Tengah lebih besar dari ketersediaan air. Konflik antar negara
tersebut melibatkan berbagai negara seperti Israel, Mesir, Yordania, Palestina, Lebanon,
dan Suriah. Solusi yang tepat dan adil harus segera dirumuskan dan
dilaksanakan, seperti membuat perjanjian pengelolaan air yang harus disepakati
oleh semua negara yang berkepentingan. Karena jika tidak ditangani, perebutan
sumber daya air dapat menyebabkan ketegangan tinggi, konflik, atau bahkan perang
di kawasan Timur Tengah. Untuk menganalisis data, penelitian ini menggunakan
metode kualitatif, pendekatan analisis deskriptif, dan menekankan pada studi
literatur.
Kata Kunci: Manajemen Ketahanan Air, Konflik Antar Negara, Timur TengahBayu Mitra Adhyatma KusumaM. Yudha Hawaril2013-07-04T13:42:15Z2013-07-04T13:42:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8594This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/85942013-07-04T13:42:15ZMANAJEMEN DAKWAH BERBASIS MASJIDMembaca fungsi dan peran masjid secara ideal sebagai pusat
kegiatan dakwah seperti telah dituntunkan Al-Qur'an dan ditauladankan
Rasulullah SAW (1); Keprihatinan bahwa potensi masjid baik dalam
segi kuantitas (jumlah dan kedekatan secara fisik dengan masyarakat)
maupun kualitas (terdapatnya tokoh kharismatik, terdapat personil
yang perduli kepada agama dan umatnya, tempat berkumpul berbagai
elemen masyarakat) belum teraktualkan secara optimal sebagai pusat
pengembangan dakwah (2), tuHsan ini mengkaji tema mengembalikan
fungsi masjid sebagai basis manajemen dakwah. Aktualisasinya melalui
tiga level perbaikan dan pengembangan manajemen masjid dalam
level mikro (penataan manajemen tiap masjid), level messo (bagaimana
mendesain kegiatan masjid yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
sekitarnya), dan level makro (bagaimana membuat networking atau
kerjasama antar masjid).- RUSPITA RANI PERTIWI, S.PSI, MM 2013-07-04T13:51:45Z2013-07-04T13:51:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8595This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/85952013-07-04T13:51:45ZSELF MANAGEMENT DALAM MEMBANGUN POTENSI DA'ISelf Management (manajemen diri) adalah merupakan
pengelolaan individu yang diawali dari pengenalan terhadap kadar
kemampuan atau potensi yang dimiliki seseorang baik itu kekuatan
dan kelemahan yang ada pada diri (strengths and weaknesses) maupun
berbagai peluang dan ancaman (opportunities and threats), selanjutnya
dianalisis dan dilakukan pengembangan diri.
Bagi seorang da'i manajemen diri penting sebagai suatu usaha
dengan melalui proses dalam memenej hati nurani untuk menemukan
kembali fitrahnya menjadi insan kamil sehingga dapat menjalankan
fungsinya sebagai khalifah di muka bumi dengan melakukan Amar
marufnahi mungkar. Proses ini melibatkan berbagai pilihan mendasar
tentang masa depan kehidupan yang akan dilalui, yaitu pilihan yang
berkaitan dengan misi atau tujuan yang ingin dicapai dalam hidup,
dan upaya atau tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
hidup.
Manajemen diri bagi seorang da'i adalah merupakan usaha
seorang da'i dalam mengelola potensi dirinya diawali dari pembiasaan,
kesungguhan dan latihan untuk mencapai tujuan dan misi dakwah.- SITI JULAIHA, M.PD 2013-07-04T13:56:05Z2013-07-04T13:56:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8596This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/85962013-07-04T13:56:05ZURGENSI MANAJEMEN STRATEGIS DALAM PENGORGANISASTTN DAKWAH. RISTIANA KADARSIH - MOHAMMAD ZAMRONI 2013-07-04T14:04:31Z2013-07-04T14:04:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8598This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/85982013-07-04T14:04:31ZOPTIMALISASI PENGENTASAN KEMISKINAN (STUDI TENTANG MANAJEMEN PELAKSANAAN UU ZAKAT NO 38 1999)Persoalan kemisklnan di Indonesia merupakan fenomena
sosial yang perlu ditangani secara komprehensif, karena kemiskinan
menjadi beban negara, masyarakat dan agama. Untuk itu, salah satu
cara untuk mengentaskan kemiskinan adalah pemberdayaan zakat dan
mengelolanya secara profesional. Pengelolaan zakat secara profesional
tersebut perlu keterlibatan negara untuk membuat undang-undang
zakat sebagai panduan dan sebagai dasar pijakan hukum bahwa negara
juga perlu untuk mengatur zakat. Lahirnya undang-undang zakat dapat
diinterpretasikan sebagai kontribusi politik negara terhadap umat IsIam
supaya mengelola zakat dengan baik, transparan dan dapat dipercaya
oleh masyarakat.- H. ZAINUDIN 2013-07-04T14:10:42Z2018-04-23T01:28:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8599This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/85992013-07-04T14:10:42ZMANAJEMEN DIRI DAN KAJIANN PSIKOLOGI: PERSPEKTIF TIGA MOTIF SOSUL DAVID MCCLELLANDSecara psikologis kehidupan masyarakat umum dapat dibagi
menjadi dua kelompok besar. Pertama, adalah kelompok minoritas yang
cenderung tertantang oleh kesempatan dan kemauan untuk bekerja
keras guna menghasilkan sesuatu, dan kedua, keiompok mayoritas
yang seringkali tidak memperhatikan pentingnya kerja keras guna
menghasilkan sesuatu yang lebih berharga dan bermakna baik bagi
orang lain terlebih dirinya sendiri.
Selama kurang lebih dua puluh tahun, psikologi berupaya
melakukan penetrasi guna mengungkapkan misteri dikotomi yang
menarik tersebut. Dikotomik tersebut kadang terjadi tarik menarik
kuat dan bahkan berlawanan sama sekali. Maka untuk merepon dua
realitas sebagaimana digambarkan, setidaknya ada beberapa pertanyaan
yang menarik untuk diperhatikan. Pertama, adakah kebutuhan untuk
berprestasi? Kedua apakah kebutuhan berpestasi itu sekedar kebetulan
yang terjadi pada diri manusia? Ketiga, apakah kebutuhan berprestasi
merupakan warisan? Keempat, apakah prestasi merupakan hasil dari
dorongan lingkungan? Kelima, apakah kebutuhan berprestasi kekuatan
tunggal, motif manusia yang terisolir, atau kombinasi motif-motif
kehendak akumulasi keinginan, kekuasaan atau popularitas? Keenam,
adakah teknik untuk medorong orang-orang untuk berprestasi bahkan
bagi sebuah masyarakat?. MIKHRIANI2013-07-04T14:22:03Z2013-07-04T14:22:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8600This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/86002013-07-04T14:22:03ZPOLITIK DAN KEKUASAAN DALAMISLAM (PENGANTAR STUDI POLITIK DALAM ASPEK MANAJEMEN DAKWAH)KesyumuLin Islam dalam berbagai bidang tentu bukan halyang
diragukan, segala aspek dan si$i kehidupan mendapat por$i yang sama
daktm ajaran IsLzm, termasuk persoalan politik. Hal yang berhubungan
dengan kekuasaan ini sangat menarikperhatianpampeneliti karena sejarah
IsLt-m sendiri sudah menorehkan catatan panjang perjalanan kekuasaan
dalam konteks pemahaman politik umat IsLim, kontroversi pendirian
partai, politisi muslim dalam menerjehmahkan kekuasaan dalam rangka
amar maruf nahi mungkar. Tulisan ini mencoba untuk memberikan
gambaran singkat tentang urgensipartaipolitik dalam tinjauan al Quran
dan beberapapendapat tokoh IsLzm tentang wacarapolitik dan kekuasaan
daktmper$pektifbudaya dimana agama diterjemahkan sebagai ornamentornamen
kehidupan.- OKRISAL EKA PUTRA 2013-07-04T14:45:04Z2017-10-20T06:51:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8601This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/86012013-07-04T14:45:04ZSPIRITUAL MANAGEMENTTulisan berikut ini hendak mengkaji spiritual management
yang belakangan mulai menjadi alternatif. Hal ini mengingat
tumbuhnya kesadaran spiritual di dunia korporat dan dunia kerja
dewasa ini menjadi suatu fenomena tersendiri yang menarik
untuk dicermati lebih jauh, baik dalam tataran dasar-dasar teoritisnya
maupun pada wilayah praksis implementasinya.
Antusiasme akan pentingnya pendekatan spiritual dalam
manajemen korporat dan dunia kerja pada umumnya tampak
pada dukungan yang semakin meningkat pada perlunya etika
bisnis,1 tanggung jawab perusahaan perusahaanyang lebih luas
kepada komunitas (Corporate Social Responsibility), perlunya mendengarkan
suara hati (kearifan) dalam mengambil keputusankeputusan
eksekutif dan sebagainya. Perkembangan ini setidaknya
telah menggambarkan akan kelemahan, kalau tidak boleh
dibilang kegagalan, dari pendekatan positivisme yang selama ini
menafikan dimensi spirirualitas dan metafisik dalam dunia bisnis
dan kerja, bahkan dianggapnya sebagai candu yang dapat
menghambat laju perkembangan dan kemajuan bisnis dan dunia
kerja.- ACHMAH MUHAMMAD 2013-07-04T14:47:48Z2013-07-04T14:47:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8602This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/86022013-07-04T14:47:48ZDAKWAH PERIODE PRANATALDalam Al Qur'an dipaparkan bahwa manusia diciptakan
melalui tiga tahapan dalam rahim Ibunya.
"... Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian
dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan
kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?" (Al
Qur'an, 39:6) Sebagaimana yang akan dipahami, dalam ayat ini
ditunjukkan bahwa seorang manusia diciptakan dalam tubuh
ibunya dalam tiga tahapan yang berbeda. Sungguh, biologi modern
telah mengungkap bahwa pembentukan embrio pada bayi
terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim ibu. Dan
sekarang di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di
berbagai fakultas kedokteran dijadikan sebagai pengetahuan
dasar.
Periode pranatal adalah masa sebelum kelahiran. Saat ini
banyak bukti yang menunjukkan bagaimana kondisi-kondisi
dalam lingkungan prenatal dapat dan sungguh mempengaruhi
perkembangan pranatal ketika sudah di lahirkan. Bukti ini
membenarkan bahwa mempelajari awal pembentukan kehidupan
serta perkembangan dan perilaku manusia sebaiknya dilakukan
dari saat pembuahan dan bukan dimulai dari saat kelahiran.
Demikian juga halnya dengan kegiatan dakwah -yang berarti
pembinaan dan pengembangan- harus dimulai sedini mungkin.- MIFTAKHUL CHOIRI 2013-07-04T14:51:50Z2017-10-13T07:22:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8603This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/86032013-07-04T14:51:50ZDAKWAH HUMANISTIK (MENGELOLA PERSEPSI POSITIF ANTAR ORMAS ISLAM)Masyarakat Islam Indonesia, terutama di wilayah Daerah
Istimewa Yogyakarta memiliki corak keagamaan yang plural dan
unik karena secara geografis berada di utara pantai selatan.
Disamping itu DIY memiliki Keraton dan warisan budaya Jawa
yang unik. Pluralitas masyarakat Islam Yogyakarta tersebut tentu
memiliki konsekuensi sosial, politik, budaya maupun religi dalam
kehidupan sosialnya. Akhirnya masyarakat Islam tidak bisa hidup
sendiri, tidak bisa satu warna, kecenderungannya menjadi
kelompok dan sektarian. Dalam konteks yang lebih luas pada
dasarnya Islam hadir memang berpotensi banyak varian, kendati
dari satu sumber yang universal.
Banyaknya varian Islam yang ada di Indonesia terutama di
Bantul membuktikan bahwa dalam beragama Islam
membutuhkan wadah komunikasi untuk mengelola persepsi
positif sesama muslim. Persepsi positif terhadap sesama muslim
mutiak dikembangkan dalam rangka untuk membendung
persepsi negatif terhadap sesama muslim. Di era reformasi
misalnya secara lantang banyak bermunculan gerakan Islam atau
kelompok berlabel Islam yang mengklaim sebagai gerakan
dakwah, gerakan amar makruf nahi munkar, gerakan penyelamat
Islam maupun gerakan jihad. Naluri Islam memang satu, yaitu
mengabdi kepada Allah, tetapi dalam ekspresi keagamaannya
berbentuk NU, Muhammadiyyah, Persis, Salafi, Jamaah Tabligh,
jamaah takftr wal hijrah, tarekat, Ahmadiyyah, inkarus sunnah,
hizbut tahrir, kelompok Ahmad Musaddeq, LDII, FPI, MMI atau
kelompok yang menggunakan kata Islam dibelakang
organisasinya.- H. ZAINUDIN 2013-07-04T14:54:52Z2013-07-04T14:54:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8604This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/86042013-07-04T14:54:52ZMANUSIA DAN DINAMIKA BIOLOLOGIS (KAJIAN PERKEMBANGAN MANUSIA DALAM DIMENSI AGAMA DAN BIOLOGI)Dalam ayat al-Quran banyak sekali menjelaskan tentang
bagaimana perkembangan manusia yang diciptakan dari tanah
setelah melalui proses yang telah disempurnakan dan
ditiupkannya ruh dari Tuhannya.1 Sebagaimana diterangkan
dalam Q.S. Shaad: 71
Manusia itu sendiri adalah makhluk Allah SWT yang paling
sempurna di banding makhluk Allah SWT lainnya, karena
manusia dilengkapi akal dan hawa nafsu sehingga manusia dalam
kehidupannya butuh makan, minum, seks dan lain sebagainya,
yaitu segala sesuatu yang dapat menunjang manusia menjadi
insan kamil di dunia dan di akhirat kelak.- OKRISAL EKA PUTRA 2013-07-04T14:57:50Z2013-07-04T14:57:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8605This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/86052013-07-04T14:57:50ZRESPON DOSEN FAKULTAS DAKWAH UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA TENTANG PELAKSANAAN ZAKAT PROFESIIslam adalah agama universal, keuniversalannya terlihat tidak
hanya dalam persoalan ukhrawi namun juga persoalan sosial. la
juga mengatur tidak hanya hubungan dengan Allah hablum minallah
saja, melainkan juga hubungan dengan sesama manusia hablum
minannas. Dimana keshalihan spritual seorang muslim berimbas
pada lingkungan seorang muslim itu berada sehingga Islam betulbetul
menjadi rahmat bagi penghuni seluruh alam.
Ketika Islam bersentuhan dengan sosial kemasyarakatan,
di mana persoalan manusia semakin kompleks, krisis ekonomipun
menjadi masalah besar. Kesenjangan antara yang kaya dan miskin
semakin nampak nyata serta masih banyaknya masyarakat yang
hidup di bawah garis kemiskinan, maka Islam memberikan perhatian
serius untuk menanggulangi masalah kemiskinan tersebut
sebagaimana hadits Rasulullah yang berbunyi "Sesungguhnya
kefakiran itu amat dekat dengan kekufuran". Ini berarti kemiskinan
yang menimpa suatu masyarakat harus ditanggulangi dengan
serius bila tidak ingin hal tersebut mengancam pembangunan dan
integritas ketauhidan umat.- SITI JULAIHA 2013-07-04T15:00:56Z2013-07-04T15:01:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8606This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/86062013-07-04T15:00:56ZPENGEMBANGAN KURIKULUM JURUSAN MANAJEMEN DAKWAHKurikulum merupakan komponen esensial dalam sistem
pendidikan nasional di Indonesia. Perencanaan dan pengembangan
kurikulum merupakan suatu hal yang harus dilakukan dalam
rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan
yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa
merupakan hal yang perlu ditanggapi dan dipertimbangkan
dalam penyusunan kurikulum. Munculnya peraturan dan perundang-
undangan yang baru Kepmendiknas No. 232/U/2000
tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi
telah membawa implikasi terhadap paradigma baru dalam proses
penyusunan kurikulum di jurusan Manajemen Dakwah. Penyusunan
kurikulum ini diprakarsai oleh universitas melalui
beberapa kegiatan, yaitu evaluasi kurikulum, review kurikulum,
redesain kurikulum, pembahasan sampai terbentuknya
kurikulum prodi. '
Dengan dasar perundang-undangan tersebut pengembangan
kurikulum di jurusan Manajemen Dakwah dilakukan.
Pengembangan kurikulum ini didasarkan pada prinsip relevansi,
fleksibilitas, kontinuitas, efisiensi dan efektifitas.- SITI FATIMAH, M.PD. 2013-07-04T15:04:23Z2013-07-04T15:04:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8607This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/86072013-07-04T15:04:23ZMOTIVASI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF ISLAMUsaha untuk memahami motivasi pegawai dimaksudkan
agar pimpinan dapat selalu memikirkan usaha-usaha apa yang
dapat dilakukannya agar supaya motivasi pegawai untuk berkinerja
dapat ditingkatkan. Ada perbedaan antara orang yang
bermotif (motivated) untuk bekerja dengan orang yang bekerja
dengan motivasi yang tinggi. Orang yang bermotif untuk bekerja,
ia bekerja hanya karena harus memenuhi keburuhan-kebutuhannya
yang vital bagi diri dan keluarganya seperti untuk mendapatkan
jaminan kesehatan dan hari tua, status, ataupun untuk
memperoleh pergaulan yang menyenangkan. Baginya pekerjaan
yang menyenangkan dan menarik, belum tenru akan memberikan
kepuasan baginya dalam menjalankan tugas-tugasnya tersebut.
Sedangkan orang yang bekerja dengan motivasi yang tinggi
adalah orang yang merasa senang dan mendapatkan kepuasan
dalam pekerjaannya. la akan lebih berusaha untuk memperoleh
hasil yang maksimal dengan semangat yang tinggi, serta selalu
berusaha mengembangkan tugas dirinya. Hal mi berarti, tugas
memotivasi karyawan (yang merupakan kekuatan nyata yang
dinamis) pada dasarnya adalah mengefektifkan sumber daya
manusia untuk dapat mencapai hasil yang optimal sesuai dengan
sasaran, harapan dan tujuan yang telah ditentukan bersama.- EARLY MAGHFIROH INNAYATI 2013-07-04T13:59:43Z2016-10-12T05:00:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8597This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/85972013-07-04T13:59:43ZPROBLEMATIKA DAKWAH INTERNAL KHALIFAH ABU BAKARASH-SHIDDIQDAN UPAYA MENGATASINYARasulullah sebagai perintis dan pengembang gerakan dakwah
Islam telah berhasil mewujudkan tugasnya dengan memimpin ummat
Islam (yang multi etnis) tanpa ada kekuatan yang dapat menghalanginya,
baik kekuatan dari dalam (berbagai daerah yang telah di-taklukkan)
maupun kekuatan dari luar (yang belum berada dalam kekuasaan
Islam -terutama Imperium Romawi dan Persia- dan telah menjadikan
Islam sebagai kekuatan yang membahayakan eksistensinya). Namun
demikian, dengan meninggalnya beliau muncul berbagai permasalahan
ummat yang ditengarai sebagai kambuhnya semangat syu'ubiyah yang
telah diberantas dan keislaman ummat parsial (tidak kaffah). Hal ini
menyebabkan konflik sosial, pembangkangan terhadap sebagian ajaran
Islam, kemurtadan dan deklarasi bandit-bandit nabi palsu secara
terang-terangan. Berbagai permasalahan internal ummat yang telah
berada dalam kepemimpinan Islam itu membuat stabilitas dalam
negeri (terutama Madinah) rnenjadi terganggu dan dakwah eksternal
mengalami kemandegan, sebab konsentrasi kepemimpinan tercurah ke
dalam.
Abu Bakar sebagai pemimpin ummat pengganti nabi yang
terpilih secara aklamasi mampu mengembalikan stabilitas ummat
dalarn waktu yang sangat singkat (tidak lebih dari dua setengah tahun
kepemimpinannya). Beliau mengedepankan tindakan arifdan bijaksana
melalui tahapan-tahapan yang partisipatifdiawali dengan musyawarah,
dan implemetasi tindakan secara meningkat dari tindakan yang persuasif
(berupa ajakan dan pengiatan untuk kembali kepada jalan yang benar),
pengiriman surat ultimatum serta terakhir adalah tindakan yang
terpaksa harus dilakukan adalah angkat senjata (konfrontasi fisik dan
kekuatan).Mohammad Abu Suhud