Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T10:21:05ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2023-01-05T02:53:41Z2023-01-05T02:53:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55500This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/555002023-01-05T02:53:41ZUPAYA PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS KARANGAN
MELALUI PENDEKATAN
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF TEGALRANDU SRUMBUNG
TAHUN AJARAN 2011/2012Kemampuan menulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia tidak dapat dipisahkan dari kegiatan bahasa lainnya. Menulis dikaitkan dengan kegiatan berbicara, mendengar dan membaca. Tarigan mengemukakan bahwa menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut1. Menulis dapat dijadikan sebagai alat untuk mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain melalui bahasa tulis.
Kemampuan menulis dapat dikembangkan dan dilaksanakan di dalam kelas yaitu menulis karangan. Beberapa jenis menulis karangan atau mengarang misalnya, menulis buku harian, menulis tentang binatang kesayangan, menulis gambar kesayangan, menulis cara memainkan sesuatu. Beberapa kegiatan menulis tersebut adalah merupakan kegiatan mengarang yang dapat dilakukan di dalam kelas.
Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil menulis karangan pada siswa kelas V MI Ma’arif Tegalrandu, yang dapat dilihat dari hasil tes menulis karangan pada kegiatan pembelajaran pra tindakan sampai dengan siklus II. Hasil kemampuan menulis karangan siswa menunjukkan diatas kriteria rata-rata minimal yang telah ditetapkan yaitu 75% siswa mendapat nilai lebih dari 70. Nilai rata-rata yang diperoleh pada pra tindakan adalah 61,4. jumlah siswa yang tuntas KKM pada pra tindakan hanya 1 orang. Pada siklus I jumlah nilai rata-rata adalah 67,88; dan 8 orang sudah tuntas KKM. Pasa siklus II jumlah siswa yang sudah tuntas KKM sebanyak 17 orang, dan perolehan nalai rata-rata sebanyak 78,5. Dan hanya 3 orang yang delum tuntas KKM. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis karangan melalui pendekatan contextual teaching and learning dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan.NIM.: 09481165 Niken Dwi Ermawati2021-11-30T02:38:12Z2021-11-30T02:38:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47335This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/473352021-11-30T02:38:12ZPENGEMBANGAN METODE QUANTUM WRITING DALAM KREATIVITAS MENULIS PADA PEMBELAJARAN SKI DI MI KHR ILYAS TANJUNG REJO KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMENLearning during the pandemic requires teachers to be more creative and innovative in using learning methods and media. Learning that leads students to have meaningful experiences and new learning to be more creative to face future challenges. One of them is learning by using the quantum writing method. The purpose of this research is first, to find out the form of the quantum writing method in increasing writing creativity in learning the history of Islamic culture. Second, to find out the factors that influence the quantum writing method in increasing writing creativity in learning the history of Islamic culture. And the third is to find out the impact of using the quantum writing method in increasing writing creativity in learning the history of Islamic culture. With this research, it is hoped that it can be used as reference material for teachers regarding learning using the quantum writing method in general and especially for Madrasah Ibtidaiyah KHR Ilyas Tanjungrejo. This research is a type of field research conducted at Madrasah Ibtidaiyah KHR Ilyas Tanjungrejo with an experimental approach and the type of research and development research. The research subjects were 23 students of class IV consisting of 13 male students and 10 female students. The results of this study indicate that; 1). The form of developing the quantum writing method is in the form of a learning module in which there are learning steps using the quantum writing method 2). Factors influencing writing creativity using the quantum writing method students are more confident in expressing their ideas, encouraging students' interest to continue learning to write 3). The impact of the development of the quantum writing method in writing creativity is that it can provide new experiences for students in writing more creatively. Based on data analysis in the evaluation of writing stories on the subject of Islamic Cultural History, children have increased. With initial data, the average score of students' acquisition is 53 and has increased by an average of 75. This shows that the quantum writing method can increase students' creativity, especially in the subjects of History of Islamic culture.NIM.: 19204010107 Kumalasari Nugraha2021-09-02T21:29:52Z2021-09-02T21:29:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43754This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/437542021-09-02T21:29:52ZMetode Penulisan Karya Ilmiah-- Adib sofia2020-06-17T00:49:16Z2020-06-17T02:46:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39532This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/395322020-06-17T00:49:16ZLaporan Penelitian
IMPLEMENTASI METODE PSYCHOWRITING UNTUK
MENINGKATKAN KOMPETENSI MENULIS BAGI SISWA
SLTP-SLTA DI KAB. ENREKANG, PROV. SULAWESI
SELATANImplementasi psychowriting method untuk
meningkatkan kompetensi menulis bagi Siswa SLTP-SLTA di Enrekang, Sulawesi
Selatan, Kab. Tulungagung, Magetan, Yogyakarta, Cirebon, dan Lampung adalah
merupakan metode yang holistik dengan pendekatan multidimensional tentang
pembelajaran kreatif (creative learning), khususnya dalam upaya peningkatan minat
menulis bagi siswa. Aktivitas menulis ternyata tidak sulit, justru mendatangkan
rekonstruksi pikiran dan perasaan, sehingga subjek mampu mengekspresikan apa
yang ada ke dalam sebuah tulisan.
Dalam implementasi psychowriting method untuk meningkatkan minat menulis
siswa, ada lima tahap yang implementatif, yaitu a) persiapan, b) menghadirkan ide
menulis, c) menciptakan suasana (mood), d) pelaksanaan menulis, dan e) tindak
lanjut.MUHSIN KALIDA2020-06-09T06:44:21Z2020-06-09T06:44:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37800This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/378002020-06-09T06:44:21ZFEMINISME DALAM PEMIKIRAN PRAMOEDYA ANANTA TOER (Stusi Literatur Roman Panggil Aku Kartini Saja)-NIM : 12720023 AHMAD RIYANTO2019-03-21T07:13:18Z2019-03-21T07:13:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34022This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/340222019-03-21T07:13:18ZPENERAPAN REWARD DAN PUNISHMENT PADA KINERJA
DOSEN FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN
SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA TAHUN 2018Latar belakang dari penelitian ini adalah belum optimalnya penerapan
reward dan punishment pada kinerja dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
Hal tersebut dilihat dari penerapan reward yang cenderung lebih dominan
dilaksanakan dibandingkan dengan penerapan punishment yang belum diterapkan
dengan konsisten. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
penerapan reward dan punishment pada kinerja dosen Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana penerapan reward dan punishment pada kinerja
dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Tahun 2018.
Metode penelitian ini menggunakan jenis deskriptif analisis, yaitu dengan
mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek
dalam penelitian ini adalah Wakil Dekan I, Wakil Dekan II, Kasubag TU LPM,
staf LPPM.Objek penelitian ini adalah penerapan reward dan punishment pada
kinerja dosen. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
koleksi data, reduksi data, display data, dan kesimpulan. Uji keabsahan data yang
digunakan adalah triangulasi teknik dan triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini adalah penerapan reward dan punishment di Fakultas
Dakwah dan Komunikasi sudah dilaksanakan. Reward di fakultas Dakwah dan
Komunikasi sudah konsisten dilaksanakan melalui reward ekstrinsik dan intrinsik
yang berbentuk program seperti remunerasi, hibah penelitian, bantuan terjemah
jurnal internasional, anugerah dosen mutu, otonomi, dan pengembangan diri.
Sedangkan punishment di Fakultas Dakwah dan Komunikasi belum optimal
dilaksanakan karena punishment atas pelanggaran substansi belum dijalankan
dengan konsisten sebagaimana punishment atas pelanggaran administrasi.NIM. 15240020 Chindra Kiranti2019-03-15T08:55:16Z2019-03-15T08:55:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33886This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/338862019-03-15T08:55:16ZPROPER NOUNS IN ENGLISH AND INDONESIAN
(TRANSLATION APPROACH OF NOVEL)Proper nouns are often seen so simple that they might be taken as an easy
work in translation process. In fact, they might be problematic in translation.
Some different techniques might be applied to translate proper nouns. Moreover,
proper nouns bring messages from their source language, so it is important to
decide the proper technique so that the messages are conveyed well in the target
language. This research aims to describe the categories of proper nouns and to
determine the translation techniques applied to translate proper nouns existing in J.
R. R. Tolkien’s The Lord of the Rings: The Fellowship of the Ring and its bahasa
Indonesia translation, Sembilan Pembawa Cincin. This research employs
descriptive qualitative technique. The data of the research are all proper nouns
found in both novels. To categorize the proper nouns, the researcher uses the
theory proposed by Newmark (1988). The categories are names of people, names
of objects, and names of places. Meanwhile, to determine the techniques applied
to translate those proper nouns, the researcher uses the theory from Davies (2003).
The translation techniques are including preservation, literal translation, addition,
omission, globalization, localization, transformation, and creation. The result of
the research shows that names of places are the most frequent proper nouns that
appear in the text, and preservation becomes the most frequent techniques applied
to translate those proper nouns. This result indicates that the translator tends to
maintain the original proper nouns as in the source language text making the
names remain foreign in the target language text.NIM. 14150003 NABILA KAMALIAhttp://digilib.uin-suka.ac.id/24024/1.hassmallThumbnailVersion/Cover%20KTI_P3_CONVERT.png2017-02-17T02:23:30Z2017-02-17T02:23:55Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24024This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/240242017-02-17T02:23:30ZMENULIS KARYA ILMIAH
Panduan Praktis Menulis Karya Ilmiah
TerpublikasiMenulis dan mempublikasikan karya Ilmiah bagi sebagian besar pendidik
(guru) masih menjadi persoalan serius. Tidak sedikit guru yang tertunda, dan
terhalang karir dan kepangkatannya disebabkan oleh tidak terpenuhinya
publikasi ilmiah ini. Padahal publikasi ilmiah menjadi syarat wajib dan bagian
tidak terpisahkan dari pengembangan profesionalisme dan kompetensi
berkelanjutan guru. Hal ini sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009
Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.Tagihan angka kredit yag
disyaratkan digunakan sebagai salah satu persyaratan peningkatan karir, dan
kemudian sebagai acuan pemberian penghargaan secara adil, professional dan
sebagai bentuk pengakuan terhadap profesi, serta kemudian memberikan
peningkatan kesejahteraan.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tersebut dengan jelas mengatur
prosedur peningkatan karir/jabatan bagi guru bahwa karya ilmiah dan publikasi
ilmiah adalah bagian unsur yang tidak terpisahkan dalam pengembangan karir
guru, meskipun realitasnya unsur tersebut paling sulit dipenuhi oleh guru
dibandingkan dengan unsur-unsur lain. Hal ini sebabkan belum terbangunya
budaya meneliti, dan menulis di kalangan para guru. Para guru lebih banyak
menghabiskan waktunya untuk kegiatan pembelajaran di kelas, dan pelatihanpelatihan
pembelajaran. Sementara menggali problem dan menelitinya,
kemudian dituangkan dalam sebuah karya ilmiah dan dipublikasikan di lembagalembaga
pempublikasi (publisher) seperti jurnal, seminar, konferensi dan lain-lain
masih sangat minim dilakukan.Imam Machali