Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T10:05:06ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2024-03-28T06:54:20Z2024-03-28T06:54:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64578This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/645782024-03-28T06:54:20ZPENGARUH BUMDES TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT (STUDI KASUS BUMDES DESA WATOBUKU, KECAMATAN SOLOR TIMUR, KABUPATEN FLORES TIMUR)This research aims to examine the influence of Village-Owned Enterprises (BUMDes) on community economic empowerment in Watobuku Village (Case Study of BUMDes Watobuku Village, East Solor District, East Flores Regency) measured using a questionnaire in the form of questions and interviews. The sample used in this research was the community in Watobuku Village with a total of 50 respondents. This research uses quantitative methods using the SPSS analysis tool. The research results show that the BUMDes program has a significant influence on empowering the Watobuku community.NIM.: 19108010115 Siti Maisyah Mafiatun2024-03-26T07:01:51Z2024-03-26T07:01:51Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64528This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/645282024-03-26T07:01:51ZPEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) SEJAHTERA XII PROJOTAMANSARI 47 DI DUSUN KARANGKULON, DESA WUKIRSARI, IMOGIRI, BANTULKUBE Sejahtera XII Projotamansari 47 berperan penting dalam melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan memberikan kesempatan kepada warga miskin di Dusun Karangkulon, Desa Wukirsari, Imogiri, Bantul untuk menjalankan usaha bersama dengan memanfaatkan bantuan modal usaha dari Dinas Sosial DIY. Dengan demikian KUBE tersebut menjalankan usaha penggemukan sapi, jual beli kayu gelondongan, batik tulis, dan ternak kambing sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan dan dampak pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui KUBE Sejahtera XII Projotamansari 47. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan ekonomi melalui KUBE Sejahtera XII Projotamansari 47 melalui tujuh tahap yakni pertama, persiapan meliputi persiapan petugas pendamping KUBE dan sosialisasi dari Dinas Sosial DIY serta persiapan lapangan dengan pendataan warga miskin Dusun Karangkulon yang berhak ikut KUBE. Kedua, pengkajian yang dilakukan pendamping KUBE untuk mengidentifikasi permasalahan anggota KUBE dan menggali potensi. Ketiga, perencanaan alternatif program yang dilakukan pendamping dan anggota KUBE untuk merencanakan program usaha dan kegiatan sebagai solusi pemecahan masalah. Keempat, formulasi rencana aksi dengan merumuskan tujuan program usaha serta pembuatan proposal pengajuan bantuan modal usaha yang ditujukan ke Dinas Sosial DIY. Kelima, pelaksanaan program meliputi pelatihan dari Dinas Sosial DIY, pelaksanaan program usaha, serta pelaksanaan kegiatan KUBE. Keenam, evaluasi yang dilakukan pendamping KUBE dan Dinas Sosial DIY untuk memonitoring berjalannya KUBE. Ketujuh, terminasi yang secara formal sudah dilakukan namun pendamping secara sukarela masih mendampingi hingga saat ini. Sedangkan dampak dari pemberdayaan ekonomi melalui KUBE Sejahtera XII Projotamansari 47 yakni menciptakan kesempatan kerja, meningkatkan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi, meningkatkan kepedulian sosial, memiliki tabungan, dan berkontribusi dalam pembangunan dusun.NIM.: 19102050038 Salsabillah Nurul Fitria2024-03-26T06:46:16Z2024-03-26T06:46:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64524This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/645242024-03-26T06:46:16ZPERAN LEMBAGA SOSIAL DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT : STUDI KASUS OMAH KREATIF LOEDJI 16 KELURAHAN GUNUNG KETUR, YOGYAKARTAMuhammad Nur Kholis (19102030054). Thesis with the title "The Role of Social Institutions in Community Empowerment: Case Study of Omah Kreatif Loedji 16 Gunungketur Village, Yogyakarta". Islamic Community Development Study Program, Faculty of Da'wah and Communication, Sunan Kalijaga State Islamic University Yogyakarta. The background of this research is the improvement of the economy during the Covid19 pandemic in Gunungketur Village. This research aims to find out about Omah Kreatif Loedji 16 to improve the economy during the Covid19 pandemic in Gunungketur Village, Pakulaman, Yogyakarta. This research uses qualitative descriptive research methods. Data collection techniques using interviews, observation, and documentation. Data analysis in this study is by collecting data, reducing data, presenting data and drawing conclusions then data validity is carried out using triangulation. The result of this research is the role of social institutions in community empowerment: Case Study of Omah Kreatif Loedji 16 Gunungketur Village, Yogyakarta with several processes, these processes include planning, namely by targeting groups in need in Gunungketur Village, group needs in Gunungketur Village, designing programs and ways of implementation for members, determining funding for MSME results, inviting parties involved such as related communities, implementing programs from each Omah Kreatif Loedji 16 activity, and monitoring and evaluation of each activity. There are challenges in community empowerment in the Omah Kreatif Loedji 16 Educational Shop program from internal and external to the Omah Kreatif Loedji 16 organization.NIM.: 19102030054 Muhammad Nur Kholis2024-03-13T03:59:16Z2024-03-13T03:59:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64341This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/643412024-03-13T03:59:16ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI OBJEK WISATA PRINGLEDOK BERBASIS LINGKUNGAN DI DUSUN TINJONPemberdayaan masyarakat adalah suatu proses pembangunan dimana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Tantangan atau masalah dalam pemberdayaan masyarakat adalah segala sesuatu yang menghambat upaya pengembangan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Objek wisata adalah suatu tempat yang menjadi tujuan kunjungan pengunjung karena mempunyai sumberdaya atau keindahan alam yang menarik perhatian atau unik. Objek wisata Pring Ledok Tinjon berada di Dusun Tinjon, Kalurahan Madurejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menjadi penting karena latar belakang pemberdayaan masyarakat melalui objek wisata Pring Ledok Tinjon adalah perlawanan dalam wacana pembangunan tempat pembuangan sampah umum. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap proses dan tantangan dalam pemberdayaan masyarakat melalui objek wisata Pring Ledok Tinjon berbasis lingkungan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data valid yang telah dilakukan proses analisis berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian proses pemberdayaan masyarakat melalui objek wisata Pring Ledok Tinjon dengan beberapa tahapan, antara lain penyadaran yakni dengan melakukan penyadaran kepada masyarakat Dusun Tinjon akan potensi di Dusun Tinjon itu sendiri, transformasi pengetahuan dengan memohon surat keputusan kepada kalurahan Madurejo agar objek wisata Pring Ledok Tinjon dapat legal, pengayaan intelektualitas dengan memberdayakan masyarakat agar dapat saling bermanfaat dengan objek wisata Pring Ledok Tinjon. Adapun tantangan dalam pemberdayaan masyarakat di objek wisata Pring Ledok Tinjon adalah kurang tepatnya perencanaan, inovasi tidak berkembang, konflik pengelolaan, perubahan cuaca. Hasil dari analisis penelitian ini adalah: pertama, penyadaran menjadi proses pertama dalam proses pemberdayaan masyarakat di objek wsiata Pring Ledok Tinjon, kedua, transformasi pengetahuan dan keterampilan, ketiga, pengayaan. Adapaun hasil analisis penelitian tentang tantangan adalah: kurangnya perencanaan, inovasi tidak berkembang, konflik manajemen pengeleolaan, perubahan cuaca. Kesimpulan dari penelitian ini adalah proses dan tantangan di dalam pemberdayaan masyarakat melalui objek wisata Pring Ledok Tinjon sesuai dan tidak terpaut jauh dari teori yang dipakai.NIM.: 19102030014 Muhammad Miftahul Fadlan2024-03-06T01:22:50Z2024-03-06T01:22:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64292This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/642922024-03-06T01:22:50ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN DESA WISATA BLUE LAGOON DI DESA WIDODOMARTANI, NGEMPLAK, SLEMANPemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata bisa menjadi salah satu inovasi dalam mengupayakan kesejahteraan dan keberdayaan masyarakat. Hal yang dilakukan bisa diupayakan melalui pemanfaatan lokasi dan potensi di dalam daerah yang dapat dikembangkan melalui tata Kelola desa wisata. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah mendeskripsikan proses pemberdayaan masyarakat di Dalem Desa Widodomartani melalui pengembangan desa wisata serta meneliti faktor-faktor pendukung dan penghambat yang memiliki pengaruh strategis dalam pengembangan desa wisata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu proses interaktif dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini dalam meneliti proses pemberdayaan Masyarakat selama pengembangan desa wisata Blue Lagoon yang telah melalui beberapa tahapan diantaranya tahap persiapan dengan ditemukannya gagasan terkait tata Kelola wisata, tahap assessment melalui pemetaan asset potensi wisata, tahap perencanaan melalui pelibatan dan musyawarah dengan Masyarakat, tahap pelaksanaan melalui pengkapasitasan dengan pengadaan pelatihan dan kesempatan kerja bagi Masyarakat, tahap evaluasi, dan implementasi terhadap program pemberdayaan yang telah dilakukan melalui pemberian daya dengan pengalokasian pendapatan yang diperoleh untuk wisata, dan masyarakatnya.
Dilain sisi terdapat faktor-faktor baik pendukung dan penghambat yang mengindikasi bahwa terdapat asset-asset di Dusun Dalem yang memiliki potensi wisata dan mempengaruhi bagi keberlanjutan pengembangan desa wisata selanjutnya. Pengembangan desa wisata di Dusun Dalem selanjutnya dapat memberikan manfaat dan memberdayakan masyarakat sekitar karena dapat menuai pendapatan dan mengembangkan kapabilitas Masyarakat dalam tata Kelola wisata. Dilain sisi masyarakat dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari tambahan pemasukan yang diperoleh dan membuka peluang lapangan kerja bagi sekitarnya.NIM.: 19102030036 Alvin Mahiransyah2024-02-12T03:10:18Z2024-02-12T03:10:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63610This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/636102024-02-12T03:10:18ZEFEKTIVITAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN TERHADAP PENGEMBANGAN MASYARAKAT KOTA YOGYAKARTAPemberdayaan perempuan merupakan salah satu langkah yang ditetapkan pemerintah dalam mencapai pengembangan masyarakat baik dari aspek sosial maupun ekonomi. Program Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) adalah salah satu langkah yang ditempuh pemerintah untuk melaksanakan pemberdayaan perempuan. Salah satu daerah yang menjalankan program ini adalah Kota Yogyakarta di mana Dinas DP3AP2KB membina perempuan-perempuan yang tergabung dalam kelompok P2WKSS di tiap-tiap kelurahan. Melalui program P2WKSS ini diharapkan perempuan dapat mengembangkan potensi dirinya, sehingga dapat meningkatkan sumber daya dan pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberdayaan perempuan melalui program P2WKSS terhadap pengembangan masyarakat Kota Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan Teori yang dikemukakan Talcott Parsons yakni fungsional struktural dengan skema AGIL (Adaptation, Goal attainment, Integration, Latency). Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode kuantitatif. Penentuan sampel menggunakan rumus Arikunto yakni sebanyak 90 orang. Pengumpulkan data melalui kuesioner yang dibagikan kepada anggota program P2WKSS. Data yang telah terkumpul kemudian dilakukan uji keabsahan data yaitu uji validitas dan reliabilitas. Metode analisis data yang digunakan yakni uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas serta linieritas dan metode analisis data analisis regresi linier sederhana. Olah data dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS 23.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa indikator adaptasi dalam variabel efektivitas pemberdayaan perempuan memiliki pengaruh sebesar 38,1%, Indikator pencapaian dalam variabel efektivitas pemberdayaan perempuan memiliki pengaruh sebesar 47,7%, Indikator integrasi pada variabel efektivitas pemberdayaan perempuan berpengaruh sebesar 60,5,% dan Indikator integrasi pada variabel efektivitas pemberdayaan berpengaruh sebesar 74,7%. Dari hasil dari analisis dengan menggunakan teori fungsionalis struktural (AGIL) maka dapat dilihat bahwa pemberdayaan perempuan P2WKSS memiliki pengaruh efektif terhadap pengembangan masyarakat kota Yogyakarta.NIM.: 20107020013 Tira Wulan Permatasari2024-02-07T07:59:09Z2024-02-07T07:59:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63572This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/635722024-02-07T07:59:09ZADAPTASI DAN MANAJEMEN LEMBAGA DOMPET DHUAFA YOGYAKARTA SEBAGAI MITRA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PASCA PANDEMI COVID-19Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Adanya pandemi COVID-19 memberikan dampak serius terhadap ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sehingga memaksa lembaga filantropi seperti Dompet Dhuafa untuk beradaptasi dengan perubahan yang signifikan. Pada saat pandemi banyak lembaga-lembaga filantropi Islam yang memberikan bantuan kepada masyarakat salah satunya ialah lembaga Dompet Dhuafa Yogyakarta. Sehingga peneliti tertarik untuk mengulas lebih dalam terkait kontribusi Dompet Dhuafa Yogyakarta dalam pemberdayaan masyarakat pada saat pandemi dan pasca pandemi Covid-19. Penelitian ini membahas mengenai Adaptasi Dan Manajemen Lembaga Dompet Dhuafa Yogyakarta Sebagai Mitra Pemberdayaan Masyarakat Pasca Pandemi Covid-19. Manajemen program Pemberdayaan yang dilakukan dompet dhuafa mempunyai tujuan agar masyarakat yang awalnya sebagai mustahik (orang yang menerima zakat) bisa menjadi muzakki yaitu orang yang berzakat.
Penelitian ini berusaha untuk mengungkap bentuk program pemberdayaan Dompet Dhuafa Yogyakarta pasca pandemi covid-19. Selain itu penelitian ini juga ingin mengetahui tentang bentuk manajemen Dompet Dhuafa Yogyakarta dalam pemberdayaan masyarakat pasca pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif karena dengan adanya penelitian yang dilakukan mampu menjawab permasalahan-permasalahan tentang adaptasi lembaga Dompet Dhuafa dalam manajemen pemberdayaan masyarakat pasca pandemi Covid-19. Adapun responden dalam penelitian ini terdiri dari empat narasumber, staff Knowledge Management yaitu Rosalia Bina pranata P. Supervisor Sosial Development yaitu Imam Hidayat dan penerima manfaat program pemberdayaan Dompet Dhuafa Yogyakarta yaitu ibu Sa’dina Fanani dan bapak Ridwan. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktur fungsional yang dikemukakan oleh Talcott Parsons, teori ini digunakan untuk menganalisis adaptasi program pemberdayaan Dompet Dhuafa Yogyakarta serta adaptasi manajemen Dompet Dhuafa Yogyakarta sebelum pandemi, ketika pandemi, dan pasca pandemi COVID-19.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lembaga Dompet Dhuafa Yogyakarta sebagai lembaga penyalur zakat dapat beradaptasi dibanyak situasi dan kondisi, karena program Dompet Dhuafa bersifat kontinu dan dapat diperbaharui sesuai dengan situasi yang ada di masyarakat. Dompet Dhuafa Yogyakarta telah melakukan berbagai macam program pemberdayaan kepada masyarakat saat covid-19 maupun pasca covid-19. Selain itu Dompet Dhuafa Yogyakarta memiliki Manajemen penghimpunan dana zakat (Fundraising Manajemen) dan telah terlaksana dengan baik. Hal tersebut terbukti dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan sebagai strategi penghimpunan dana zakat. Hasil dari penghimpunan dana zakat kemudian disalurkan dengan dua metode yaitu konsumtif dan produktif.NIM.: 18105040081 Anggun Syahdila Darma2024-02-06T06:37:32Z2024-02-06T06:37:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63484This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/634842024-02-06T06:37:32ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PROGRAM ECO GREEN DI PONDOK PESANTREN LINTANG SONGO KABUPATEN BANTUL: PROSES DAN IMPLIKASIThe study aims to explore the role of Islamic boarding schools, or Pesantren , in
addressing environmental issues in contemporary times. As a response to the
growing climate change crisis, Pesantren have transformed their roles beyond just
teaching Islamic studies to also contribute to community development. The study
focuses on the contribution of Pesantren Lintang Songo in addressing
environmental issues through sustainibility livelihood in areas such as education,
economics, culture, and the environment. The Lintang Songo Pesantren has
transformed into an eco-friendly one through the management of natural resources.
Furthermore, the impact of Lintang Songo Pesantren 's contributions has improved
the quality of life for the community through community-based empowerment
through eco green programs. The research aims to explore the potential of Pesantren
in addressing climate change issues through environmental management in eco
green programs followed by Lintang Songo Pesantren . The research methodology
uses a constructivist paradigm with a case study approach, collecting qualitative
data using multiple sampling methods, including interviews, observations, and
documentation. Data analysis and verification are carried out using triangulation
techniques. The study found that Pesantren can develop and transform in
environmental management. However, based on the data obtained, community
empowerment activities around Lintang Songo Pesantren still depend on the
presence of the Pesantren and have not yet reached self-reliance level.NIM.: 20102030052 Hasna Fillari Sofia2024-02-06T01:00:33Z2024-02-06T01:00:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63454This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/634542024-02-06T01:00:33ZSTRATEGI PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR DI DESA MULYASARI SEBAGAI DESA TANGGUH BENCANADitengah banyaknya bencana banjir yang terjadi di Indonesia, masyarakat Desa Mulyasari, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat adalah salah satu yang terdampak. Sebagai Desa yang masuk dalam kawasan rawan bencana banjir, Desa Mulyasari memiliki strategi khusus dalam penanggulangan bencana banjir tersebut. Strategi khusus yang dilakukan adalah dengan menjadikan Desa Mulyasari sebagai Desa Tangguh Bencana (Destana).
Penelitian yang berjudul Strategi Penanggulangan Bencana Banjir di Desa Mulyasari sebagai Desa Tangguh Bencana adalah penelitian yang bertujuan untuk menelisik bagaimana langkah konkrit Pemerintah Desa Mulyasari dalam menanggulangi bencana banjir. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Dari hasil penelitian, penulis menemukan bahwa Desa Mulyasari sebagai Desa Tangguh Bencana meniliki beberapa strategi perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian yang berjalan baik sehingga strategi penanggulangan bencana yang dilakukan bisa diupayakan dengan berbagai macam cara. Melalui Desa Tangguh Bencana (Destana), pemerintah Desa Mulyasari melakukan normalisasi sungai, jalur evakuasi, membangun posko, hingga membangun kerjasama dengan berbagai pihak.NIM.: 17102030070 Guruh Aji Semeru2024-02-01T06:43:00Z2024-02-01T06:43:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63379This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/633792024-02-01T06:43:00ZEKOTEOLOGI TANI SEBAGAI SEMANGAT PEMBERDAYAAN PETANI DI DUSUN ANGASANAH DESA BRAGUNG KECAMATAN GULUK-GULUK KABUPATEN SUMENEPEksistensi pertanian di Indonesia hingga saat ini masih belum bisa disebut berada pada taraf memuaskan. Menghadapi tantangan krisis pangan global sepatutnya sektor pertanian mendapatkan perhatian lebih dari negara. Nyatanya, masalah-masalah seputar murahnya harga jual panen, terbatasnya irigasi pengairan, kelangkaan dan mahalnya harga pupuk seringkali terdengar dari keluhan petani di daerah pelosok negeri ini. Problematika tersebut juga menjadi rintangan bagi keberlangsungan pertanian di Dusun Angsanah Desa Bragung Kecamatan Guluk-Guluk. Untuk menghadapi masalah itu, masyarakat menumbuhkan kesadaran religiusitas dan memanfaatkan ajaran-ajaran yang terkandung dalam Islam sebagai sumber nilai terhadap usaha pemberdayaan petani.
Penelitian ini hendak menjawab dua hal, yaitu: (1) Bagaimana proses lahirnya konsep ekoteologi tani yang terbangun pada masyarakat petani di Dusun Angsanah Desa Bragung Kecamatan Guluk-Guluk Kabupaten Sumenep sehingga menciptakan pemberdayaan petani, dan (2) Sejauh mana konsep ekotelogi tani menjadi piranti pemberdayaan pertanian di Dusun Angsanah Desa Bragung Kecamatan Guluk-Guluk Kabupaten Sumenep yang lebih berdaya. Penelitian ini melihat semangat keberlangsungan pemberdayaan petani melalui kerangka teori ekoteologi tani Moh. Soehada. Menurut Moh. Soehada konsep teori ekoteologi tani merupakan relasi antara manusia, Tuhan dan lingkungan yang bersinergi dalam aktivitas menggarap lingkungan atau kegiatan pertanian guna memenuhi kebutuhan fundamental masyarakat, khususnya kebutuhan pangan. Tentunya, nilai-nilai agama berkedudukan sebagai kompor gagasan pengejawentahannya. Penelitian ini berbentuk penelitian kualitatif. Lalu pengumpulan data diperoleh dari mewawancarai tokoh agama (kiai) dan sepuluh petani, observasi dan dokumentasi. Analisis data penelitian diolah dengan cara (1) transkripsi data, (2) reduksi data, (3) display data, (4) verifikasi data. Penyajian data berbentuk deskriptif-naratif, gambar dan tabel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pemahaman ekoteologi tani pada petani di Dusun Angsanah Desa Bragung didapat dari isi kitab Nashaihul Ibad karya Syeikh Nawawi Al-Banteni dan rutinitas majelis taklim yang diadakan setiap bulan di dusun tersebut (2) Internalisasi dan pengamalan ajaran ekoteologi tani mampu mengantarkan petani di Dusun Angsanah Desa Bragung menjadi lebih kuat dan berdaya menghadapi masalah-masalah pertanian.NIM.: 19105040081 Moh. Rofiqi2024-01-29T05:58:13Z2024-01-29T05:58:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63300This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/633002024-01-29T05:58:13ZSinergi Komunitas dan Pengembangan Mocaf Pemberdayaan Komunitas Melalui Inovasi Produk Lokal di CilacapPenelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pemberdayaan komunitas melalui fokus pada
pengolahan singkong menjadi Modified Cassava Flour (Mocaf). Model kualitatif melalui studi
kasus digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
upaya pemberdayaan komunitas ini memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan nilai
ekonomi bagi para petani di Desa Karangreja. Dalam konteks ini, pemberdayaan komunitas
melalui inovasi produk lokal seperti Mocaf terbukti sebagai langkah yang efektif dalam
memberikan nilai tambah ekonomi yang langsung terasa bagi masyarakat petani. Studi ini
menekankan bahwa pemberdayaan komunitas bukanlah proses yang cepat. Tahapan penyadaran,
pemahaman, pemanfaatan, dan penggunaan menunjukkan bahwa keberhasilan dalam
pemberdayaan memerlukan upaya yang berkelanjutan serta partisipasi aktif dari anggota
komunitas, sebagaimana yang terjadi pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Sumber Makmur.
Dalam mencapai keberhasilan pemberdayaan, sinergi antara anggota kelompok, petani,
pemerintah, dan pelaku usaha swasta terbukti sangat penting. Kolaborasi ini tidak hanya
memengaruhi produksi dan keterampilan anggota komunitas tetapi juga memperluas jaringan
pemasaran produk. Implikasi dari temuan ini menunjukkan bahwa pemberdayaan komunitas
memerlukan kerjasama yang luas dengan para pemangku kepentingan. Temuan ini juga
memberikan kontribusi penting dalam teori, khususnya terkait dengan peningkatan ekonomi lokal
melalui inovasi produk olahan singkong dan pentingnya modal sosial dalam merangsang inovasi
dan pengembangan produk di tingkat komunitas.- Khotibul Umam2024-01-26T03:06:35Z2024-01-26T03:06:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63253This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/632532024-01-26T03:06:35ZKONTRIBUSI BADAN USAHA MILIK DESA TERHADAP KESEJAHTERAAN SOSIAL (Studi Kasus Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Wisata Lembah Desa Pulutan)Pengembangan ekonomi lokal perdesaan dijalankan oleh badan usaha milik desa melalui berbagai program untuk kesejahteraan sosial. Salah satunya dengan melalui program pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat dijalankan dengan memanfaatkan potensi lokal baik sumber daya alam maupun manusia untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendekripsikan kontribusi BUMDes serta dampak terhadap kesejahteraan sosial studi kasus pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan wisata Lembah Desa Pulutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun informan dalam penelitian ini yaitu pengurus BUMDes, pengelola Lembah Desa Pulutan, pedagang Lembah Desa Pulutan, dan masyarakat setempat. Hasil dari penelitian ini yaitu bawasanya BUMDes Maju Mandiri Pulutan berkontribusi tindakan pemberdayaan yang didalamnya termuat kontribusi material dan pemikira. Pemberdayaan masyarakat dengan tahapan penyadaran, pelatihan, pendampingan, dan evaluasi. Dengan adanya wisata Lembah Desa Pulutan juga dapat memberikan perubahan yaitu terciptanya peningkatan kesejahteraan yang dapat dilihat dari sejauh mana masalah sosial dapat dikendalikan, kebutuhan dapat terpenuhi dan memberikan kesempatan mengembangkan potensi. Selain itu berdampak dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam aspek ekonomi masyarakat dengan meningkatkan pendapatan, menciptakan lapangan pekerjaan, menciptakan usaha pertanian. Sementara aspek mengakses manfaat kesejahteraan dilihat dari peningkatan kualitas hidup dan meningkatnya interaksi sosial. Sedangkan aspek kesadaran kultural dan politik dengan pelestarian budaya dan warisan lokal dan keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan.NIM.: 19102050037 Ifani Gita Cahyani2024-01-10T03:48:57Z2024-01-10T03:48:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62831This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/628312024-01-10T03:48:57ZPEMANFAATAN SHOPEEFOOD UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) MAKANAN DI KALURAHAN MAGUWOHARJO, SLEMAN, YOGYAKARTAPemberdayaan UMKM merupakan langkah awal untuk membangun kemandirian dalam menanggulangi kemiskinan serta mampu menciptakan lapangan perkerjaan. UMKM dapat tumbuh menjadi sektor yang tangguh dan berdaya saing. Dengan memperkuat UMKM, kita dapat menciptakan lapangan kerja, mengurangi disparitas ekonomi, dan mendorong kemakmuran bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Munculnya pandemi mengakibatkan UMKM mengalami penurunan baik pendapatan atau pun pelanggan. Hal ini ditandai dengan dibatasinya pergerakan masyarakat di luar rumah sehingga merubah gaya hidup masyarakat dari offline ke online. ShopeeFood muncul sebagai e-commerce yang memudahkan baik konsumen ataupun pelaku UMKM untuk membantu meningkatkan penjualan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pemanfaatan ShopeeFood pada Peningkatan Pendapatan UMKM Makanan di Kalurahan Maguwoharjo. Adapun penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penentuan informan menggunakan teknik kriteria. Informan dalam penelitian ini adalah pelaku UMKM baik karyawan atau pemilik langsung. Validitas data menggunakan triangulasi sumber. Analisis data menggunakan analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya ShopeeFood dapat membantu UMKM dalam meningkatkan pendapatan, selain itu dapat meningkatkan popularitas serta memudahkan dalam pemasaran dan promosi penjualan. ShopeeFood membantu UMKM menjangkau konsumen lebih luas sehingga mampu meningkatkan popularitas UMKM yang berimbas pada meningkatnya pendapatan.NIM.: 18102030008 Septina Rohmah2024-01-08T08:08:34Z2024-01-08T08:08:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62768This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/627682024-01-08T08:08:34ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KAMPOENG HOMESTAY DAMANDIRI DESA WISATA SAMIRAN, KECAMATAN SELO, KABUPATEN BOYOLALIPerkembangan desa wisata yang semakin meningkat menjadi salah satu bukti kebangkitan parwisata di Indonesia. Adanya homestay di desa wisata juga menjadi sebuah daya tarik tersendiri karena memiliki harga yang terjangkau serta wisatawan dapat berinteraksi secara langsung dengan masyarakat sekitar homestay sekaligus mempelajari budaya mereka. Peluang tersebut membuat Yayasan Damandiri melakukan upaya pemberdayaan kepada masyarakat di Desa Wisata Samiran yang memiliki berbagai macam potensi ini sehingga tercipta Kampoeng Homestay Damandiri.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tahapan pemberdayaan masyarakat di Kampoeng Homestay Damandiri beserta faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini menggunakan teori tahapan pemberdayaan menurut Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebianto berupa seleksi lokasi, sosialisasi pemberdayaan, proses pemberdayaan, dan pemandirian masyarakat. Metode penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya pemberdayaan masyarakat di Desa Wisata Samiran melalui empat tahapan; (1) Seleksi lokasi, dimana
pemilihan lokasi didasarkan pada potensi Desa Samiran (2) Sosialisasi pemberdayaan masyarakat, dilakukan melalui pertemuan formal dan home visit (3) Proses pemberdayaan masyarakat dengan perencanaan pemberdayaan, pembangunan homestay dan infrastruktur lainnya, peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan dan study banding, serta evaluasi melalui pertemuan paguyuban (4) Pemandirian masyarakat, yaitu peran dari Yayasan Damandiri mulai dikurangi dan masyarakat diberi kebebasan dalam pengembangan homestay. Kemudian untuk faktor pendorong pemberdayaan masyarakat di Kampoeng Homestay Damandiri yaitu karena lokasi yang strategis, masyarakatnya aktif dan mau berpartisipasi, memiliki mitra yang suportif, dan masyarakat yang toleran. Sedangkan untuk faktor penghambatnya yaitu kurangnya pemasaran dan pemahaman teknologi, ada pengelola homestay yang tidak tertib, kendala bahasa terhadap wisatawan mancanegara, dan kekhawatiran ideologis.NIM.: 19102050061 Hanifah Azzimah2024-01-08T04:37:35Z2024-01-08T04:37:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62762This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/627622024-01-08T04:37:35ZPEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT JATIREJO OLEH BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) BINANGUN JATI UNGGULPembentukan BUMDes dengan memanfaatkan potensi lokal diharapkan dapat
menjadi penggerak roda ekonomi masyarakat untuk menuju desa yang mandiri dan
sejahtera. Dengan didirikannya BUMDes, maka pemanfaatan dana desa tidak lagi
hanya berfokus pada pembangunan sarana prasarana yang berbentuk fisik, tetapi
lebih berfokus pada pemberdayaan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat pedesaaan. Jenis pnelitian ini yakni kualitatif deskriptif, pemberdayaan
ekonomi Masyarakat Jatirejo dikaji dengan teori pemberdayaan Randy R.
Wrihatnolo yang membagi proses pemberdayaan menjadi tiga proses yakni
penyadaran, pengkapasitasan, dan pendayaan. Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini menerapkan wawancara, observasi, dan dokumentasi. validitas data
yang digunakan adalah triangulasi sumber dan metode.
Hasil dari penelitian menunjukan pemberdayaan ekonomi masyarakat jatirejo oleh
bumdes binangun jati unggul diimplementasikan melalui tahap penyadaran berupa
sosialisasi dengan (1) pola offline dengan menyebarkan pamflet lowongan
pekerjaan, Penumbuhan Kesadaran Kritis melalui Wawancara Kerja, dan
Penumbuhan Kesadaran Mitra BUMDes secara incidental. (2) pola online dengan
mengunggah pamphlet lowongan pekerjaan di media social, dan mengunggah video
yang memuat konten tentang bagaimana BUMDes dapat meningkatkan ekonomi
desa melalui unit usahanya dan penambahan PAD desa. Tahap Pengkapasitasan
yang terdiri dari (1) pengkapasitasan manusia melalui pelatihan untuk masyarakat
yang terlibat langsung dan tidak terlibat langsung. (2) pengkapasitasan organisasi
dengan dibentuknya struktur keorganisasian dan keikutsertaan pimpinan BUMDes
dalam keiatan ilmiah tentang penguatan kelembagaan BUMDes. (3)
pengkapasitasan sistem nilai. Tahap Pendayaan melalui (1) Pendayaan kepada
masyarakat yang terlibat langsung sebagai karyawan, (2) Pendayaan Mitra
BUMDes melalui Unit Usaha Produksi Pertanian, (3) pendayaan kepada
masyarakat umum melalui unit jasa keuangan dan unit usaha resto dan wisata Bukit
Cubung.NIM.: 19102050047 Kidhea Ciputra2024-01-08T04:15:47Z2024-01-08T04:15:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62756This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/627562024-01-08T04:15:47ZPEMBERDAYAAN PENYANDANG DISABILITAS MELALUI PROGRAM KERAJINAN BATIK DI KOMUNITAS DIFABELZONEPenelitian ini membahas mengenai pemberdayaan yang diperuntukan bagi penyandang disabilitas di Komunitas Difabelzone Bantul, Yogyakarta. Pemberdaayaan di Komunitas Difabelzone dilakukan dengan memberikan pekerjaan kepada penyandang disabilitas pada sektor kerajinan batik. Dalam penelitian ini menjelaskan mengenai partisipasi penyandang disabilitas dalam program pemberdayaan, faktor pendukung dan penghambat, serta persepsi penyandang disabilitas terhadap program pemberdayaan di Komunitas Difabelzone. Program pemberdayaan diharapkan dapat membantu penyandang disabilitas untuk lebih sejahtera dalam kehidupannya. Dalam pemberdayaan, partisipasi menjadi hal penting dimana sasaran pemberdayaan harus menjadi subyek tidak hanya menjadi objek pemberdayaan semata. Kelancaran berjalannya suatu program pemberdayaan juga tergantung bagaimana partisipasi dari penyandang disabilitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah informan lima orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa partisipasi penyandang disabilitas dalam program pemberdayaan meliputi (a) partisipasi dalam perencanaan yakni rencana produk yang akan dibuat, penentuan desain motif batik, dan penentuan harga jual produk; (b) partisipasi dalam pelaksanaan yaitu partisipasi dalam kegiatan pameran, mencari peserta kunjungan workshop, dan membangun jaringan pemasaran; dan (c) partisipasi dalam pemanfaatan yaitu partisipasi dalam pemanfaatan keterampilan yang dimiliki. Faktor pendukung dalam melakukan program pemberdayaan diantaranya (a) aksesibilitas fisik yang memadai; (b) antusiasme penyandang disabilitas yang tinggi; dan (c) dukungan dari keluarga dan masyarakat. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu (a) kurangnya modal; (b) pemasaran produk; dan (c) kurangnya dukungan dari pemerintah. Adapun persepsi penyandang disabilitas terhadap program pemberdayaan bahwa terdapat jenis persepsi positif yang di dapat untuk diri mereka setelah mengikuti program pemberdayaan yaitu (a) memiliki keterampilan membatik; (b) mendapatkan tambahan penghasilan; (c) menambah pengalaman dan meningkatkan kepercayaan diri; dan (d) dapat bersosialisasi di masyarakat.NIM.: 19102050012 Nining Setiyaningsih2024-01-08T03:42:12Z2024-01-08T03:42:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62747This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/627472024-01-08T03:42:12ZPEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI FORKOM UMKM KELURAHAN MUJA-MUJU: STUDI KASUS KEGIATAN “SUNMORKERTO” DI KECAMATAN UMBULHARJO, YOGYAKARTAThe economic parameters of a society are important in explaining how far they have developed. Change and progress in the future is also determined by the improvement of the community's economy. The emergence of joint ideas to improve the community's economy is an answer that can be implemented to realize economic empowerment and realize the expected results. The presence of Sunmorkerto is an innovation and idea formed by a group of MSME actors in the Muja-muju sub-district. This research was conducted to see what was done around Sunmorkerto's activities and the process of empowering the community's economy, especially MSMEs, with the presence of Sunmorkerto. This research method uses descriptive qualitative. Focus theoretical studies on business ventures. The technique for determining informants is based on criteria, data collection techniques use observation, interviews and documentation methods. Data validity uses triangulation of sources and data for the sake of data authenticity, then reducing the data findings, data presentation and conclusions.NIM.: 19102030056 Imaduddin2024-01-08T03:24:14Z2024-01-08T03:24:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62745This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/627452024-01-08T03:24:14ZPEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN FILANTROPI LAZ KHAIRUL UMMAH DI DESA AIR MOLEK KECAMATAN PASIR PENYU KABUPATEN INDRAGIRI HULUToday’s poverty is linked to economic issues related to declining income, especially among lowe middle-class people. Sustainability empowerment is one of those efforts to improve people’s economic well-being. Zakat, infaq, wakaf, and shadaqah (ZISWAF) have great potential for economic growth. This, will certainly provide a record for all parties on how to manage and harness its potential to maximum. Amil Zakat Khairul Ummah development is based on its potential. The society’s development is taking advantage of the resources of both its human resource and its natural resources. It certainly runs in line with empowering programs that then improve the economy and welfare of the assisted community.
The study is intended to describe the economic empowerment strategy of Amil Zakat Institution Khairul Ummah, and to describe and analyse the impact of economic empowerment on the community of Air Molek village, Pasir Penyu sub-district, Indragiri Hulu district. The data collection technique by interactive observations, interviews, and documentation. The data obtained is a valid and analyzed through data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The result of this study are the economic empowerment strategy of the Amil Zakat Khairul Ummah institution with various aspects, include planning for empowerment programs, improving management, reutilization of ZISWAF potential, actuating by building insfrastructure to support facilities for the fostered community, utilizing vacant land as a place for cultivation empowerment, and conducting routine programs, organizing by forming the management structure of the amil zakat institution, controlling supervises the program that is being carried out and the annual report. The economic empowerment of the Khairul Ummah Amil Zakat institution as one of the empowerment strategies has had an impact on the people of Air Molek village. The impact felt by the people of Air Molek village is analyzed using aspects of the environment, society, welfare, and economy, all of which are included in the sustainable compass. From all these aspects, we will analyze the impact of the economic empowerment program on improving the welfare, health, education, and social and religious aspects felt by the community.NIM.: 19102030018 Muhammad Irham Lubby Mubarrak2024-01-05T06:34:54Z2024-01-05T06:41:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62719This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/627192024-01-05T06:34:54ZPEREMPUAN DAN PANDEMI: PERAN INDUSTRI KOPI KREATIF (KOKE) DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN DI MASA PANDEMI COVID-19 (DESA PENDOWOHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA)Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Industri Kopi Kreatif (KOKE) dalam pemberdayaan ekonomi perempuan dan dampak positif dari adanya Industri Kopi Kreatif dalam pemberdayaan ekonomi perempuan di masa pandemi Covid-19. Penyebaran COVID-19 yang sangat cepat mengakibatkan dampak yang sangat luas dalam sektor perekonomian Indonesia, salah satunya perekonomian perempuan, sehingga industri Kopi Kreatif turut serta mendukung program pemberdayaan ekonomi bagi perempuan melalui pemanfaatan biji kopi menjadi barang bernilai ekonomi tinggi.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Untuk teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian untuk teori yang digunakan ialah teori peran industri kopi kreatif, teori pemberdayaan ekonomi perempuan, dan dampak positif industri dalam pemberdayaan ekonomi perempuan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa peran yang dilakukan Industri Kopi Kreatif dalam pemberdayaan ekonomi perempuan yaitu peran fasilitasi, peran motivasi, dan peran networking. Sedangkan dampak positif dari adanya industri Kopi Kreatif dalam pemberdayaan ekonomi perempuan ialah terciptanya lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan keluarga dan meningkatkan etos kerja dan kreatifitas masyarakat.NIM.: 16230053 Siti Ai’syah2024-01-04T02:10:03Z2024-01-04T02:10:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62674This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/626742024-01-04T02:10:03ZPERANAN PERPUSTAKAAN ALAM DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA MERGOSONO KECAMATAN BUAYAN KABUPATEN KEBUMENThis research aims to determine the role of the Alam Library in society's empowerment in Mergosono Village, Buayan District, Kebumen Regency. This research used a qualitative research method with a descriptive approach. The research's subjects consisted of the managers of the Alam Library and the society of Mergosono Village who did the society's empowerment activities in the Alam Library. The object of this research is the society's empowerment of Mergosono Village in the Alam Library. The data collection techniques were carried out through interviews, observation and documentation. This research used data analysis techniques Miles and Huberman model that consist of data collection, data reduction, data presentation, and data verification or drawing conclusions. The results of this research are: 1) The Alam Library in the society's empowerment has three types of empowerment, namely human empowerment, business empowerment, and environmental empowerment. The human empowerment activitiy was divided into two aspects, namely the educational aspect and the religious aspect. The educational aspect includes inspiration class activity, literacy and playing class, while the religious aspect includes recitation class activity and sakinah family class. Furthermore, the business empowerment carried out by the Alam Library formed a fish cultivator group (POKDAKAN) and the environmental empowerment is by improving the road infrastructure of Mergosono Village. 2) The role of the Alam Library in the society's empowerment of Mergosono village includes institutional improvement, income improvement, environmental improvement, life improvement, and community improvement. 3) The obstacles faced are the human resources of the Alam Library supervisors, the budget of the activity, and the lack of public's interest to join the activities that organized by the Alam Library. In solving these obstacles, the Alam Library tried to maintain the communication between the supervisors of the Alam Library, establish partnerships with several companies and make some approaches with the community and the government.NIM.: 18101040024 Rofiqoh Nurul Hidayah2023-12-29T03:18:16Z2023-12-29T03:18:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62591This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/625912023-12-29T03:18:16ZPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM BANK SAMPAH DI DUSUN GORANGAN LOR DESA KALISALAK KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANGLatar belakang penelitian ini adalah bahwa sampah masih menjadi sebuah permasalahan baik di perkotaan maupun dipedesaan karena belum adanya penanganan yang maksimal untuk mengurangi jumlah tumpukan sampah disetiap TPA. Bank sampah merupakan salah satu program untuk mengelola sampah yang berasal dari rumah tangga, dimana dari semua jenis sampah yang terpilih kemudian ditabung pada bank sampah dan nantinya dapat menghasilkan nilai ekonomis. Namun seiring dengan perkembangan zaman, banyak masyarakat yang belum sadar dan kurang peduli dengan keberadaan sampah disekitarnya. Adanya bank sampah ini cukup berpengaruh bagi masyarakat Dusun Gorangan Lor dan mampu merubah sikap masyarakat maupun kondisi lingkungannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk partisipasi masyarakat dan tingkatan partisipasinya dalam program bank sampah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deksriptif dengan jenis fenomenologi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisa data melalui proses reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori partisipasi dari Cohen dan Uphoff untuk melihat bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam program bank sampah di Dusun Gorangan Lor Desa Kalisalak Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang. Hasil dari penelitian ini adalah partisipasi masyarakat dalam program bank sampah di Dusun Gorangan Lor Desa Kalisalak Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang cukup aktif berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan. Akan tetapi semakin berjalannya waktu tidak semua masyarakat dapat konsisten menjalankan programnya sehingga partisipasi dalam pelaksanaan hingga evaluasi sejauh ini hanya didominasi oleh orang-orang tertentu. Hal tersebut membuktikan bahwa tingkat partisipasi masyarakat berada pada tingkatan sedang yang mana masyarakat yang tergabung dalam bank sampah terjun langsung ke lapangan, namun pada pelaksanaannya msih dijalankan oleh orang- orang tertentu.NIM.: 19107020017 Rahma Mafidatis Solikhah2023-12-06T04:19:28Z2023-12-06T04:19:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62521This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/625212023-12-06T04:19:28ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI LOKAL WISATA NEGERI KAHYANGAN DI DUSUN SURODADI DESA WONOLELO KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANGPenelitian ini memiliki rumusan masalah yaitu upaya dan hasil Pemberdayaan Masyarakat berbasis Potensi Lokal. Tujuan dari penelitian ini yaitu ntuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh masyarakat dalam proses pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal serta hasil dari upaya yang telah dilakukann. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu untuk mengumpulkan data dalam wawancara dan observasi, dengan data Wisata Negeri Kahyangan di Dusun Surodadi, Desa Wonolelo. Upaya yang dilakukan oleh BUMDes memiliki tiga tahapan yaitu tahapan Penyadaran yang berbentuk sosialisasi untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, pengembangan sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya modal. tahapan transformasi yang berbentuk gotong royong untuk pembangunan, pelatihan untuk menambah atau membentuk kemampuan, penyewaan tanah secara aktif yang digunakan untuk pembangunan kafe sebagai tempat berjualan masyarakat dan penampilan kesenian. Terakhir tahapan peningkatan kemampuan intelektual yang berbentuk berjualan ditempat wisatasebagai salah satu cara agar pendapatan tetap masuk, live musik untuk mendukung fasilitas wisata, dan camping. sehingga mendapatkan hasil yaitu terbentuknya lapangan pekerjaan, meningkatkan ekonomi, menciptakan hubungan yang lebih baik antar masyarakat, meningkatkan nama baik desa, meningkatkan kualitas hidup, meningkatkan kemandirian masyarakat, dan meningkatkan partisipasi masyarakat. Kesimpulan dari penelitian ini dengan adanya pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal yang disesuaikan menurut rencana sudah berjalan sesuai dengan yang sudah disusun yaitu sebagai trobosan masyarakat untuk meningkatkan ekonomi dan juga sebagai tempat rekreasi, hal ini dapat diketahui berjalan sesuai rencana yaitu pembangunan yang terus berlanjut dan ekonomi yang terus meningkat.NIM.: 19102030046 Umi Sholiatun2023-12-01T01:37:47Z2023-12-01T01:37:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62427This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/624272023-12-01T01:37:47ZEFEKTIVITAS PROGRAM JOGJA TAQWA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MUSTAHIK (STUDI KASUS BAZNAS KOTA YOGAKARTA TAHUN 2022)Kesulitan ekonomi masih menjadi permasalahan utama yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia. Dampak negatif yang sering ditimbulkan oleh masalah ekonomi diantaranya kemiskinan, pengangguran sampai kriminalitas. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah ekonomi adalah dengan penyaluran zakat oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). BAZNAS Kota Yogyakarta dalam mengelola dana zakat tidak hanya bergerak dalam pengumpulan dan pendistribusian saja, tetapi juga memiliki program pendayagunaan zakat untuk meningkatkan taraf kesejahteraan umat. Pengelolaan zakat secara produktif ditujukan bagi pemberdayaan yang dilakukan dengan cara memberikan bantuan modal kepada pengusaha kecil atau usaha mikro. Melalui program pemberdayaan zakat berbasis Zakat Community Development BAZNAS Kota Yogyakarta memiliki program Jogja Taqwa yang diharapkan mampu mensejahterakan ekonomi dan spiritual penerima manfaatnya. Maka dari itu, untuk mengetahui lebih mendalam mengenai pengelolaan zakat serta sejauh mana efektivitas program Jogja Taqwa sebagai program pendayagunaan penulis mengangkat permasalahan tersebut ke dalam skripsi dengan judul "Efektivitas Program Jogja Taqwa dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Mustahik (Studi Kasus BAZNAS Kota Yogyakarta Tahun 2022)” Penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian lapangan (field research) dengan metode pendekatan mixed methods yang bersifat deskriptif-analitik. Teori pemberdayaan untuk mengukur efektivitas program adalah model CIBEST dengan indikator nilai materil dan spiritual mustahik, serta teori efektivitas hukum yang dikemukakan oleh Soerjono Soekanto. Hasil menunjukkan bahwa BAZNAS Kota Yogyakarta melalui program Jogja Taqwa sudah cukup efektif dalam mengelola dan menyalurkan zakat baik konsumtif maupun produktif kepada mustahik diukur melalui variabel materil dan spiritual dikemukakan oleh Beik dan Arsyianti.NIM.: 19103080012 Nurul Baitillah2023-11-22T03:42:19Z2023-11-22T03:42:19Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62351This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/623512023-11-22T03:42:19ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA SUNGAI NAMANG MELALUI PERPUSTAKAAN BERBASIS INKLUSI SOSIAL DI DINAS PERPUSTAKAAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARAThis study aims to determine the stages of community empowerment in river Namang Village through social inclusion-based library transformation carried out by the Hulu river Utara District Library Service, what forms of empowerment through social inclusion-based library transformation, and what are the inhibiting and supporting factors in empowering the river Namang Village community through social inclusion-based library transformation.
This study uses a qualitative descriptive method, with data collection techniques through observation, semi-structured interviews and documentation. Meanwhile, data collection used a purposive sampling technique, namely data taken from people who know and have basic information about the research topic, namely the head of the library, librarian, village head and the community involved as beneficiaries. Furthermore, data analysis uses data reduction, data presentation and drawing conclusions. Then to test the validity of the data, the researcher used source, technique, time triangulation and conducted member checks.
The results showed that: (1) The stages of empowerment carried out to carry out the Social Inclusion-Based Library Transformation program included five stages of empowerment, namely the Preparation Stage, the Assessment Stage, the Action Plan Formulation Stage, the Program Implementation Stage, and the Program Evaluation Stage. (2) The form of empowering the river Namang Village community through a social inclusion-based library transformation program carried out, namely the Library as a center for activities in developing self-potential and knowledge, the Library as a forum for determining solutions to people's life problems, the Library as a facilitator of economic growth through meeting relevant information needs, the Library as a medium facilitating access to information through advances in communication technology (ICT), the active role of librarians as mediators, and the Library as an innovation to open business fields and community recreation areas. (3) Meanwhile, the findings of the inhibiting factors were the lack of budgetary funds, limited human resources, and not continuing activities after training. While the supporting factors are motivation, utilizing facilities, Stakeholder Meeting activities, availability of the Village Library and Making MoU Letters, participating in Peer Learning Meetings, cooperation with the village administration, having a large space for activities, and the availability of internet and computer services.NIM.: 21200011115 Siti Fatimah2023-11-21T07:10:18Z2023-11-21T07:10:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62308This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/623082023-11-21T07:10:18ZANALISIS KEBIJAKAN PENGENTASAN KEMISKINAN PADA LEMBAGA PELAYANAN TERPADU RUMAH HARAPAN MASYARAKAT DI KABUPATEN GARUTThis study aims to analyze the implementation of poverty alleviation policies at the Lapad Ruhama Institute in Garut Regency. This research is considered important because, substantially and ideally, poverty alleviation policies are considered to be able to reduce the number of poor people and achieve significant changes in poverty levels. This research is qualitative, with an attempt to confirm the entire data through observation, interviews, and document review, resulting in a descriptive analysis. The theory used in this study is the theory of policy implementation initiated by George C. Edward III in the study of public policy. This study provides a conclusion that first, the actions taken by Lapad Ruhama in alleviating poverty in Garut Regency are: integrating information, data, and social protection services and poverty reduction programs; identifying the grievances of the poor; recording participation and program needs; handling complaints of the poor; as well as updating DT PPFM so that the data presented is accurate, up to date, and reaches the right target. Second, in synchronizing various social protection services and poverty alleviation programs, Lapad Ruhama coordinates through the SIKS SLRT application, cell phones, and face to face meetings. The existence of Lapad Ruhama provides easy and integrated access for the poor to poverty alleviation services and programs. The impact can be seen from the increase in the number of people receiving social assistance and services provided. This has resulted in a decrease in the number of poor people in Garut Regency in 2022. Third, the implementation of poverty alleviation policies at the Lapad Ruhama institution includes efforts to connect the poor with various social protection services and poverty reduction programs managed by the central, provincial, district, and village governments, as well as by the private sector. There are four indicators for successful policy implementation: communication, resources, disposition, and bureaucratic structure. All of these indicators can influence the implementation of poverty alleviation policies at the Lapad Ruhama institution in Garut Regency. Therefore, obstacles in implementation can be used as an evaluation by policy implementers in an effort to reduce poverty in Garut Regency.NIM.: 21200011035 Ayu Rahadianti, S. Ag.2023-11-20T05:49:49Z2023-11-20T05:49:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62293This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/622932023-11-20T05:49:49ZPROGRAM BIMBINGAN KONSELING PENGUATAN KESADARAN MASYARAKAT BERPANCASILA: STUDI KASUS DI DIREKTORAT PEMBINAAN MASYARAKAT POLDA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini untuk mengisi kekosongan tentang apa yang selama ini dianggap bahwa Polri memiliki tugas dan fungsi sebagai penegak hukum dan pengayom masyarakat, namun Polri juga dapat hadir dalam upaya pre-emptif untuk melakukan kesadaran kepada masyarakat berpancasila. Studi kasus yang diangkat dalam studi ini adalah Direktorat Pembinaan Masyarakat Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui program Direktorat Pembinaan Masyarakat Polda Daerah Istimewa Yogyakarta dalam penguatan kesadaran masyarakat berpancasila dan untuk mengeksplorasi peran yang dilakukan oleh Polri dalam menjalankan program Pembinaan Masyarakat. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan interpretatif untuk mengungkap norma subyektif atas fenomena yang dilakukan narasumber berdasarkan realitas yang ada. Selain itu, peneliti mencoba untuk membangun kepercayaan dengan narasumber penelitian untuk mengamati program pembinaan dan penyuluhan yang dilakukan oleh Ditbinmas Polda DIY. Dengan pendekatan observasi partisipatif, peneliti memungkinkan melakukan kerja lapangan secara intens sebagai upaya untuk mendalami semua data yang dibutuhkan dalam proses penelitian. Data yang dikumpulkan direncanakan selama tiga bulan (Oktober-Desember 2022). Analisis data dilakukan secara bersamaan ketika proses penelitian berlangsung. Selain itu, peneliti juga melakukan analisis data setelah selesai pengumpulan data untuk memetakan koding data. Peneliti menggunakan model analisis interaktif dengan merujuk pada pola Miles & Huberman, yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Sementara itu uji keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik trianggulasi sumber. Teknik ini bertujuan untuk mengecek dan membandingkan data secara konsisten. Hal ini juga bertujuan untuk mengetahui sejauh mana temuan lapangan benar-benar representatif dengan kebutuhan eksplorasi data dalam penulisan laporan penelitian. Peran Polri dalam penguatan kesadaran berpancasila didefinisikan ke dalam tiga
aspek dasar, yaitu sebagai katalisator, negosiator, dan koordinator. Sebagai katalisator Polri
mengupayakan edukasi sejak dini terkait informasi kejahatan jalanan dan pelanggaran
hukum yang melawan nilai-nilai pancasila. Sebagai negosiator upaya yang dilakukan oleh
Polri dengan menjadi penegak hukum yang profesional sesuai ketetentuan perundangundangan
berlaku dan tanpa memihak baik individu maupun kelompok saat terjadi
permasalahan. Sebagai koordinator Polri selalu melibatkan stakeholder lain maupun
lembaga/ orsosmas/ kelompok untuk menyatukan perbedaan pendapat dan komprehensif
dalam menyelesaikan masalah. Ini sesuai dengan pendekatan Counseling Devepolment
yang fokus pada kemanusiaan (human effectiveness model) dengan menekankan peran dan
hubungan (roles and relationship), perilaku menyelesaikan masalah (coping behaviors),
dan tugas perkembangan (developmental tasks).NIM.: 20200012028 Tri Novi Purwaningrum2023-10-30T04:54:41Z2024-01-08T03:10:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61989This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/619892023-10-30T04:54:41ZPRAKTIK LAZNAS YATIM MANDIRI YOGYAKARTA PADA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA SIDOHARJO KAB.KULON PROGOKemiskinan sebagai permasalahan yang meresahkan dapat diatasi melalui penerapan program nasional dalam penanggulangan kemiskinan. Lembaga LAZNAS Yatim Mandiri, sebagai perwujudan nyata dari filantropi Islam yang mengandalkan dana ZISWAF, telah muncul sebagai agen perubahan yang kuat. Melalui pendekatan holistik, lembaga ini mampu memberikan pelatihan keterampilan, pendidikan, dan bantuan modal kepada masyarakat yang memerlukan, mengangkat mereka dari keterbatasan ekonomi menuju kemandirian yang berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui wujud praktik serta bentuk pemberdayaan LAZNAS Yatim Mandiri pada program pemberdayaannya di Desa Sidoharjo Kabupaten Kulon Progo.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif deskriptif, yang dilakukan di LAZNAS Yatim Mandiri Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan sumber data primer yaitu wawancara kepada Kepala Cabang Yatim Mandiri Yogyakarta, para Staff Yatim Mandiri Yogyakarta, dan beberapa penerima manfaat di Desa Sidoharjo. Sedangkan sumber data sekunder yang digunakan adalah beberapa referensi yang ada pada buku-buku, jurnal, laporan penelitian, data kependudukan, data geografis, data pendidikan, dan website resmi Yatim Mandiri. Pendekatan yang digunakan melalui pendekatan Sosiologi Agama dengan menggunakan analisis teori praktik sosial Pierre Bourdieu.
Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa, pertama program Lembaga LAZNAS Yatim Mandiri Yogyakarta dalam menjalankan program pemberdayaannya adalah membangun Kampung Mandiri yang bertujuan untuk memberdayakan potensi desa sehingga desa tersebut dapat berkembang secara mandiri tanpa bantuan dari luar. Adapun sasaran pada program ini ialah para ibu-ibu dhuafa atau janda miskin dikarenakan para bapak-bapak yang ada di desa tersebut telah mempunyai pekerjaan sendiri. Kedua, bentuk praktik yang dilakukan oleh Yatim Mandiri Yogyakarta dalam melakukan program pemberdayaannya adalah melakukan pembinaan, pendampingan, pemberian modal, kemitraan dan kolaborasi dengan organisasi lokal, pemerintah atau mitra lain dalam program Kampung Mandiri.NIM.: 19105040056 Novi Wahyuni2023-10-25T02:27:38Z2023-10-25T02:27:39Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61790This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/617902023-10-25T02:27:38ZPEMBERDAYAAN EKONOMI MELALUI PRODUKSI BATIK TULIS BAGI PENYANDANG DISABILITAS FISIK DI KOMUNITAS DIFABEL ZONE (PERSPEKTIF MAQASID AL-SYARI‘AH)Economic empowerment for people with disabilities through batik production in the Difabel Zone community is an empowerment activity with the core activity of making batik. Economic empowerment activities are formed with the aim of society against Persons with Disabilities as a social burden and actively involving Persons with Disabilities in economic activities so as to achieve welfare.
The focus of this research is to find out the process of implementing economic empowerment for persons with disabilities through the production of hand-written batik in the Difabel Zone community and to analyze the maqa>s}id al-syari>‘ah perspective on economic empowerment. This type of research is field research using several data collection methods, namely interviews, documentation, and library. This research uses maqa>s}id al-syari>‘ah theory as a deepening analysis.
The results of this study indicate that with economic empowerment through batik production in the Difabel Zone Community, people with disabilities get their rights as fully empowered human beings. Economic empowerment provides an improvement in economic conditions and makes it easier for people with physical disabilities to play a role in community spaces marked by an increase in the conditions of self-awareness, psychology, social, access, mobility, purchasing power, welfare, and role in the family. Economic empowerment through batik production for people with disabilities in the Difabel Zone Community is in accordance with maqa>s}id al-syari>'ah theory as the purpose of sharia is to maintain benefits for people with physical disabilities, especially in the protection of property (hifdz al-mal), self-protection (hifdz an-nafs), and protection of offspring and honor (hifdz an-nasl).NIM.: 19103080019 Windy Angelia Putri2023-10-09T07:04:20Z2023-10-09T07:04:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60969This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/609692023-10-09T07:04:20ZSTRATEGI OPTIMALISASI PEMBERDAYAAN PETANI DI TENGAH KRISISNYA PUPUK SUBSIDI PADA KELOMPOK SUMBER KENCANA DUSUN MINGKING, SOKORINI, MUNTILAN, MAGELANG.Pemberdayaan masyarakat merupakan strategi untuk menyejahterakan hidup individu, kelompok dan keluarga. Adanya program pemberdayaan diharapkan masyarakat ikut berpartisipasi agar pemberdayaan berjalan dengan lancar. Kelompok Tani Sumber Kencana di Dusun Mingking, Sokorini, Muntilan, Magelang, merupakan salah satu kelompok tani yang sedang berupaya untuk memberdayakan dirinya, kelompok, dan keluarga ditengah krisisnya pupuk subsidi. Kelompok Sumber Kencana mengalami pengurangan alokasi subsidi pupuk dari pemerintah sebesar 8,337 ton per tahun 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi optimalisasi Kelompok Sumber Kencana dalam menghadapi krisisnya subsidi pupuk.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini merupakan Teori Pemberdayaan menurut Edi Suharto yang mana suatu pemberdayaan dapat dicapai dengan menggunakan pendekatan pemberdayaan 5P (Pemungkinan, Penguatan, Penyokongan, Perlindungan, dan Pemeliharaan). Metode yang digunakan ialah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah, reduksi data,penyajian data,dan verifikasi kesimpulan.
Hasil penelitian menemukan strategi optimalisasi Kelompok Sumber Kencana dalam menghadapi krisisnya pupuk subsidi ialah dengan Pertama, mengikuti program pembuatan pupuk organik yang berbahan dasar akar bambu muda yang disebut dengan pupuk organik PGPR, program pembuatan pupuk organik tersebut masih berjalan dan terus dijalankan oleh anggota Kelompok Tani Sumber Kencana. Strategi pembuatan pupuk organik tersebut merupakan sebuah perlindungan dan penguatan yang diberikan Dinas Pertanian kepada Kelompok Sumber Kencana, dengan memberikan sosialisasi berupa pembuatan dan pengaplikasian pupuk organik bisa menambahkan wawasan serta ketrampilan bagi Kelompok Tani Sumber Kencana.
Strategi Kedua, menggunakan sistem bagi hasil maro. Sistem bagi hasil maro merupakan sistem yang dijalankan antara penggarap dan pemilik lahan. Strategi tersebut dijalankan oleh anggota Kelompok Tani Sumber Kencana sebagai salah satu cara menanggulagi krisisnya pupuk subsidi dengan mengelaborasikan pupuk subsidi milik penggarap dan pemilik lahan . Strategi Ketiga, terdapat strategi Kelompok Sumber Kencana terhadap pengelolaan lahan sawah, seperti cara untuk mengatasi perubahan iklim,cara pengelolaan lahan sebelum bertanam dan cara pengaplikasian pupuk terhadap tanamannya. Pada penelitian ini, strategi tersebut berjalan secara optimal untuk memberdayakan petani Kelompok Sumber Kencana, walaupun masih terdapat faktor penghambat seperti, perubahan iklim atau cuaca yang tidak bisa diprediksi oleh petani.NIM.: 19107020076 Yuna Afida2023-09-13T01:44:36Z2023-09-13T01:44:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60282This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/602822023-09-13T01:44:36ZPEMBERDAYAAN LANSIA MELALUI KAFE TERAS SENJA (STUDI KASUS LKS APIK MANDIRI DI JALAN TERUSAN DARUSALAM, KELURAHAN SUSUNAN BARU, KECAMATAN TANJUNG KARANG BARAT, KOTA BANDAR LAMPUNG)Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan
Lanjut Usia Bab 1 Pasal 1 Ayat 2 penduduk lanjut usia (lansia) adalah seseorang
yang telah mencapai usia 60 tahun (enam puluh) tahun keatas. Pada usia ini, lansia
akan mengalami penurunan kondisi fisik maupun psikologis yang dapat berpengaruh
terhadap produktivitas ekonomi dan keberfungsian sosialnya. Terinspirasi dari Jepang
yang sangat menghormati keberadaan lansia di negaranya, LKS Apik Mandiri
membentuk Program Kafe Teras Senja yang mencoba memahami dan memenuhi hak
lansia di dalam kehidupan masyarakat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana metode
pemberdayaan lansia melalui Kafe Teras Senja oleh LKS Apik Mandiri beserta
manfaat dan faktor penghambatnya. Tinjauan teori yang digunakan adalah teori
pemberdayaan dan lansia tangguh. Metode penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif deskriptif dengan penentuan informan menggunakan teknik
purposive sampling. Sedangkan untuk teknik pengumpulan data melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberdayaan lansia melalui Kafe
Teras Senja bertujuan untuk memenuhi kebutuhan utama pada lansia dengan
menerapkan konsep 7 dimensi lansia tangguh dalam pelaksanaannya yang sejalan
dengan tujuan dari Program Teras Senja. Penelitian ini juga meneliti faktor
penghambat dalam proses pemberdayaan lansia melalui Kafe Teras Senja didapatkan
hasil yaitu pengaruh hoaks terhadap lansia, jarak kantor yang jauh dengan wilayah
sasaran lansia dampingan, serta tidak tersedianya transportasi pendukung untuk
memudahkan akses mobilitas lansiaNIM.: 19102050052 Mila Safitri2023-09-13T01:40:21Z2023-09-13T01:40:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60281This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/602812023-09-13T01:40:21ZPEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI: STUDI KASUS AGROWISATA KAMPUNG ANGGUR DI DUSUN PLUMBUNGAN KECAMATAN BAMBANGLIPURO KABUPATEN BANTULKelompok Wanita Tani Arimbi di Dusun Plumbungan memiliki peran penting
dalam upaya pemberdayaan ibu rumah tangga. Kelompok Wanita Tani Arimbi
sebagai wadah untuk memberikan kesempatan bagi perempuan maupun ibu rumah
tangga untuk,menambah wawasan, pengetahuan, meningkatkan kapasitas diri serta
melatih keterampilan sehingga dapat berpartisipasi dalam kehidupan keluarga
maupun masyarakat. Kelompok Wanita Tani Arimbi di Dusun Plumbungan ini
memberdayakan ibu-ibu melalui budidaya tanaman anggur. Dengan demikian
perempuan juga memiliki kesempatan untuk membantu meningkatkan pendapatan
keluarga serta berperan dalam pembangunan sehingga tercapai kesejahteraan.
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan mengenai tahapan dan dampak dari
Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani di Dusun Plumbungan, Kec
Bambanglipuro,Kab. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data
dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan
memilih data yang diperlukan,penyajian data,dan penarikan kesimpulan. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Arimbi
ini melalui tiga tahap yaitu yang pertama melalui tahap penyadaran yang dilakukan
melalui pemberian contoh dan sosialisasi kepada ibu-ibu. Kedua, tahap trasformasi
kemampuan yang dilakukan melalui pelatihan dan belajar melalui berbagai media.
Ketiga , tahap peningkatan intelektual, kecakapan, dan keterampilan yang
dilakukan oleh ibu-ibu dengan pengembangan kreasi dan inovasi sehingga
terciptalah produk produk hasil dari inovasi ibu-ibu setempat serta peningkatan
keterampilan yang dimiliki oleh ibu-ibu setempat. Sedangkan dampak
pemberdayaan ini yaitu yang pertama menambah pendapatan keluarga,
meningkatkan produktivitas dan kemandirian, terwujudnya desa wisata, dan
menciptakan lapangan pekerjaanNIM.: 19102050048 Nurul Khotimah2023-09-08T06:57:20Z2023-09-08T06:57:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60207This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/602072023-09-08T06:57:20ZPENGELOLAAN BANK SAMPAH CIKRAK DALAM MENINGKATKAN EKONOMI NASABAH MELALUI LAYANAN ONLINE BERBASIS WHATSAPP DI DESA JATIMULYO KECAMATAN PETANAHAN KEBUMENPengembangan Desa melalui program bank sampah merupakan upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan menangani permasalahan sampah di Desa Jatimulyo. Berdirinya Bank Sampah Cikrak menjadi salah satu bank sampah unggulan di Kecamatan Petanahan dianggap cukup berhasil karena dapat menjangkau masyarakat luas di wilayah Kabupaten Kebumen. Dalam pengelolaan bank sampah menemukan adanya hambatan pada partisipasi masyarakat yang masih belum maksimal, meskipun layanan ojek sampah telah dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pengelolaan sampah, hasil meningkatkan ekonomi, dan layanan online berbasis whatsapp Bank Sampah Cikrak Desa Jatimulyo.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan menjelaskan hal-hal yang terjadi di lapangan. Data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis untuk ditarik jawaban dari permasalahan yang diteliti.
Hasil penelitian menunjukkan Desa Jatimulyo mengalami perubahan sebelum dan sesudah adanya bank sampah. Bank Sampah Cikrak memiliki prinsip dalam pola pengelolaan dengan tujuan untuk kesehatan masyarakat tanpa adanya paksaan. Meskipun kesadaran dan kepedulian masyarakat masih bersikap acuh dan kurang dari 50% dari seluruh masyarakat Desa Jatimulyo khususnya di RW 01 yang masih sulit untuk menabung sampah. Pengelolaan sampah yang didaur ulang menjadi produk bank sampah tidak berjalan dengan baik pada bidang pemasarannya. Kemudian, hasil dari menabung sampah dibagikan kepada nasabah saat menjelang Hari Raya Idul Fitri berupa uang dan sembako, serta nasabah mengambil tabungan untuk membayar PBB (Pajak Bumi dan Bangunan). Metode layanan ojek sampah melalui aplikasi whatsapp di Bank Sampah Cikrak sudah mampu menjangkau 20 mitra desa di wilayah Kabupaten Kebumen. Tata pengelolaan bank sampah Desa Jatimulyo memberikan implikasi pada perubahan tindakan masyarakat untuk ikut serta menabung sampah, peningkatan ekonomi dengan layanan online yang dikelola dengan optimal.NIM.: 19102030051 Umi Markhumah2023-09-08T06:52:21Z2023-09-08T06:52:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60205This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/602052023-09-08T06:52:21ZASSET-BASED COMMUNITY DEVELOPMENT DALAM PENGEMBANGAN WISATA SENDANG SOMBOMERTI DI KAMPUNG SOMBOMERTEN KELURAHAN MAGUWOHARJO, DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTAPotensi alam yang dianugrahkan oleh Tuhan seharusnya menjadi pemakmur oleh masyarakat sekitar. Namun ironisnya tidak banyak masyarakat menyadari akan potensi yang dimiliki. Sehingga tidak sedikit potensi alam yang dikelola menjadi destinasi wisata, dikuasi oleh pihak luar tanpa melibatkan partipasi masyarakat, yang dimana pada akhirnya masyarakat sekitar hanya dijadikan kuli dalam pengembangan wisata. wisata Sendang Sombomerti merupakan salah satu wisata alam yang lahir dari inisiatif masyarakat dengan memanfaatkan aset yang dimiliki. Sehingga skripsi ini, dilatar belakangi sebuah bentuk keberhasilan masyarakat kampung sombomerten dalam mengelola asset yang mereka miliki hingga menjadi wisata.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahap-tahap asset-based community development dalam pengembangan wisata Sendang Sombomerti, selain itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil dari pengembangan wisata Sendang Sombomertibagi masyarakat lokal. Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut, peneliti melakukan penelitian lapangan. Metode penelitian bersifat deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkankan analisis datanya menggunakan analisis intraktif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tahap-tahapan dalam pengembangan wisata berbasis aset di Kampung Sombomerten dimulai dari, yaitu: Pertama, tahapan Discovery terwujud dalam bentuk masyarakat menyadari asset yang dimiliki. Kedua, tahapan Dream yakni terwujud bagaimana masyarakat memiliki mimpi untuk membangun destinasi wisata air. Ketiga, tahapan Design diwujudkan dalam membuat rencana secara sistematis dalam mewujudkan mimpi, yang dimulai dengan melengkapi struktur organisasi, perencanaan konsep kolam renang, perencanaan anggaran dan perencanaan promosi. Keempat, tahapan Destiny dilakukan dengan memastikan apa yang telah direncanakan benar-benar terlaksana dan melakukan evaluasi sebagai upaya melakukan perbaikan baik dari internal komunitas dan infrastuktur wisata agar menjaga keberlanjutan wisata. Adapun hasil dari pengembangan wisata Sendang Sombomertibagi masyarakat lokal terbagi menjadi dua aspek yaitu aspek sosial yang ditandai dengan meningkatnya kepedulian dan kedekatan masyarakat. Selanjutnya dari aspek ekonomi ditandai dengan adanya lapangangan pekerjaan baru bagi masyarakat dan meningkatnya pendapatan masyarakat.NIM.: 19102030033 Hakimatul Uslimah2023-09-08T06:35:51Z2023-09-08T06:41:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60202This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/602022023-09-08T06:35:51ZREPLIKASI KELOMPOK TANI PADA PENGEMBANGAN PROGRAM KAMPUNG SAYUR BAUSASRAN YOGYAKARTAUrban farming is a solution for the problems of urban land and the supply of independent family food needs, such as the success of Kampung Sayur Bausasran in encouraging community through farmer groups. One of the steps to develop urban farming programs is the expansion of farmer groups, but this is not easy to do. However, this did not happen in Kampung Sayur Bausasran, which actually succeeded in forming and empowering six farmer groups within it. Therefore, the purpose of this study describe the replication stages carried out by each farmer group in Kampung Sayur Bausasran. This study uses a descriptive qualitative method with a sociological approach. Data collection applied observation, interview, and documentation, and triangulation techniques were used to validate data obtained. Data analysis conveyed to interactive model – Miles, Huberman, and Saldana through the stages of data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the research analysis related to the stages of replication of farmer groups carried out are: 1) group formation; 2) identification of needs; and 3) activity scheduling. The inhibiting factors in the farmer group replication stage are commitment and resources, while the supporting factors in the farmer group replication stage were 1) cooperation; 2) facilities and infrastructure; 3) human resource; 4) experienced members; 5) the Decision Letter; and 6) competition for assessing the Kampung Sayur program.NIM.: 19102030019 Gevanda Awisya Putri2023-09-08T06:33:11Z2023-09-08T06:40:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60201This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/602012023-09-08T06:33:11ZPENGARUH ALOKASI DANA DESA TAHUN 2022 TERHADAP
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA GEDANGAN KECAMATAN
SIDAYU KABUPATEN GRESIKAchieving community welfare is basically one of the main objectives of any
development, the provision of Village Fund Allocation (ADD) as an incentive fund
to encourage and support community self-help financing supported by village
government programs through government participation and community
empowerment so that villages can improve the welfare of their communities. This
study aims to determine the effect of the allocation of village funds in 2022 on the
welfare of the people of Gedangan Village, Sidayu District, Gresik Regency.
This research uses a quantitative approach with the type of field research.
Data collection was carried out using questionnaires, interviews and
documentation. Sampling in the study using the Stratified Random Sampling
method. The analysis uses simple linear regression. Based on the results of the
research, the allocation of village funds in Gedangan Village, Sidayu District,
Gresik Regency has a positive influence and contributes to the welfare of the village
community.NIM.: 19102030003 Wanda Khamidatul Afwa2023-07-11T01:47:42Z2023-07-11T01:47:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59757This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/597572023-07-11T01:47:42ZPERAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MENURUT PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH (STUDI KASUS DESA SOOKA KECAMATAN PUNUNG KABUPATEN PACITAN)Sooka Village is one of the villages in Punung District, Pacitan Regency. Based on
Pacitan Regent Regulation No. 42 of 2010 concerning Guidelines for the Implementation
and Empowerment of Village and Kelurahan Community Institutions in Pacitan Regency
states that Village/Kelurahan Community Empowerment Institutions (LPMD/LPMK) are
institutions that are local, non-political and have social functions, positioned as partners of
the village/kelurahan government in efforts increase community participation in the field of
community empowerment and development. Village Community Empowerment Institutions
as village government partners must be able to realize their roles and functions as social
institutions, through collaboration with various parties to improve community development
and empowerment in villages. However, problems related to the role of the LPMD often arise
that the LPMD has not played an optimal role according to the provisions of the applicable
regulations. The role of LPMD is very much needed in encouraging community participation
in development. Of course it can be said to bring benefits to the public good, namely the
benefit of increasing the level of economic welfare of the people of Sooka village.
This research is a qualitative research by taking the research location in Sooka
Village, Punung District, Pacitan Regency. In data collection emphasizing the acquisition of
data in the form of observations, interviews, and documentation. The data analysis was
carried out by selecting and concentrating the data that had been collected, then compiling
patterns from the research results in a narrative form and then drawing conclusions from the
data that had been obtained in the field.
The results of the study show that although the LPMD in Sooka village still exists, its
role as a team for drafting village development plans (RPJMDes and RKPDes), which are
the embodiment of the duties and functions of the LPMD according to statutory provisions, is
no longer running effectively and optimally because many administrators do not active
again. The implication then has an impact on the lack of coordination with the village
government, besides that the aspirations of the people cannot be channeled properly. As a
result, many development programs were not realized. Viewed from the perspective of
maslahah mursalah, LPMD is a partner of the village government whose role is to
encourage community participation and build independence and a spirit of mutual
cooperation in village development according to the mandate of Law no. 6 of 2014 and
Pacitan Regent Regulation Number 42 of 2010, their existence is urgently needed by both the
village government and community members. Thus, the LPMD of Sooka village in this
context has been carried out in accordance with the principles of maslahah, it's just that the
realization is not optimal because the LPMD has made efforts but has been constrained by
several factors. One argument that can be based on explaining the benefits of the LPMD's
presence in Sooka village is the fact that without optimal involvement of the LPMD, as has
been the case so far, many of the previously planned Sooka village development programs
cannot be realized, thus causing harm to development. the welfare of the people of Sooka
village.NIM.: 19103070076 Khoirunnisa Salsabila Ardiningrum2023-07-06T06:47:46Z2023-07-06T06:47:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59635This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/596352023-07-06T06:47:46ZLEMBAGA FILANTROPI ISLAM: DALAM AKTUALISASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT POLEWALI MANDAR (STUDI KASUS BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL KABUPATEN POLEWALI MANDAR)Hadirnya Badan Amil Zakat Nasional sebagai lembaga pengelola ZIS diharapkan mampu memberikan solusi serta membantu masyarakat dalam mengatasi kesenjangan yang ada, pengelolaan dana ZIS yang kini bukan hanya berfokus pada pemberian bantuan yang bersifat konsumtif tetapi juga dialokasian dalam bantuan produktif kepada mustahiq. Kegiatan pemberdayaan yang dilakukan Badan Amil Zakat Nasional sebagai bentuk pengelolaan dana ZIS yang tidak langi bersifat kontemporer. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deksriptif yang menganalisis peran BAZNAS Kabupaten Polewali Mandar dalam aktualisasi pemberdayaaan masyarakat Polewali Mandar dengan teori pemberdayaan masyarakat yang terbagi menjadi 3 tahap yakni enabling, empowering dan protecting. Penelitian ini bertujuan mengetahui peran BAZNAS Kabupaten Polewali Mandar sebagai lembaga filantropi dalam pembedayaan masyarakat dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Polewali Mandar dalam upaya pemberdayaan masyarakat diusung dalam 2 program lembaga diantaranya pemberdayaan dibidang ekonomi masyarakat dan bidang pendidikan. Dalam bidang ekonomi dilakukan dengan memberikan bantuan modal usaha kepada mustahik melalui program Polman Makmur yang telah memiliki usaha atau memiliki potensi berusaha. Bantuan tersebut dibagi dalam dua bentuk yaitu bantuan tunai (modal usaha) serta bantuan alat produktif yang menyokong perkembangan usaha mustahik seperti bantuan mesin kompresor, kompor gas, alat pertukangan dan bantuan renovasi tempat usaha. Bidang pendidikan (Program Polman Cerdas), BAZNAS Polewali Mandar memberikan bantuan berupa beasiswa pembayaran SPP (biaya pendidikan), biaya transportasi pendidikan serta bantuan alat tulis dan mushaf yang mendukung pembelajaran. Pada praktek pemberdayaan BAZNAS tersebut dianalisis dalam kacamata teori pemberdayaan menunjukkan bahwa pelaksanaannya hanya sampai pada tahap pertama pemberdayaan (enabling), juga dilihat dari pendistribusian bantuan yang diberikan masih bersifat materil. Belum adanya kegiatan lanjutan yang menjadi proses penting dalam pemberdayaan masyarakat yakni pengembangan dan penguatan atas potensi yang telah dimiliki serta tahap pengawasan atau pendampingan mustahik dalam pelaksanaan usahahal tersebut disebab oleh kurangnya dana dan sumber daya manusianya. Walaupun pada pelaksanaan program pemberdayaan di BAZNAS Kabupaten Polewali Mandar masih belum menjadi pemberdayaan yang sesuai dengan esensi pemberdayaan sosial yang sesungguhnya namun upaya tersebut menunjukkan eksistensi BAZNAS dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.NIM.: 17107020046 Wahdania2023-06-26T08:29:18Z2023-06-26T08:29:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59292This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/592922023-06-26T08:29:18ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT KAMPUNG LEDOK SAMBIREJO, PRENGGAN, KOTAGEDE YOGYAKARTA MENJADI SENTRA INDUSTRI TEMPEProduksi tempe kedelai merupakan usaha yang dijalankan oleh pemilik tempe kedelai di KotaYogyakarta khususnya di Ledok Sambirejo dengan bahan baku kedelai yang difermentasi dan memiliki nilai gizi yang baik bagi kesehatan manusia. Usaha dengan lingkup rumahan atau home industry ini memberikan peluang bagi para produsen untuk memberdayakan keluarga dan warga sekitar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Ada juga penafsiran data menggunakan kerangka konsep pemberdayaan usaha rumahan dengan lima prinsip oleh Suharto. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Semua data penelitian dilihat validitasnya menggunakan teknik triangulasi sumber dan teknik, serta dianalisis melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun hasil dari penelitian ini yakni sebagai berikut (1) proses pemberdayaan masyarakat Kampung Ledok Sambirejo Prenggan Kotagede menjadi Kampung tempe yakni motivasi, peningkatan kesadaran dan pelatihan kemampuan, manajemen diri, mobilisasi sumber daya, serta pembangunan dan pengembangan jejaring. (2) hasil pemberdayaan masyarakat Kampung Ledok Sambirejo, Prenggan, Kotagede menjadi Kampung Tempe menunjukan bahwa dengan adanya usaha rumahan tempe di Ledok Sambirejo dapat memberikan peluang dan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kreatifitas warga serta meningkatkan modal sosial antar warga sekitar. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi produsen tempe lainnya dalam hal pemberdayaan masyarakat.NIM.: 16230041 Muhammad Saddam Hussein Ayub Khan2023-06-26T03:41:31Z2023-06-26T03:41:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59274This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/592742023-06-26T03:41:31ZPEMBERDAYAAN PETANI KOPI OLEH MASYARAKAT PERLINDUNGAN INDIKASI GEOGRAFIS KOPI ARABIKA JAVA SINDORO SUMBING (MPIG-KAJSS)MPIG-KAJSS the holder of the Geographical Indication certification rights of Sindoro-Sumbing Java Arabica Coffee. One form of maintaining the reputation, quality and distinctiveness of the Geographical Indication of Sindoro-Sumbing Java Arabica Coffee is by empowering coffee farmers. Empowerment of coffee farmers carries out by MPIG-KAJSS is in accordance with the Law Number 19 of 2013 concerning the Protection and Empowerment of Farmers article 1 paragraph (2). Therefore, the purpose of the research conducted was to describe the empowerment processes and strategies carried out by MPIG-KAJSS.
The research method used is qualitative with a descriptive strategy and a sociological approach. Data collection is done through observation, interviews and documentation; in which triangulation of data collection techniques was carried out to test the validity of the data obtained in the field. The data obtained is data that has been analyzed through Miles and Huberman’s interactive model, which consists of four components, namely data collection, data reduction, data display and conclusions (drawing or verifying).
From the results of this study, the researchers found two things. First, regarding the coffee farmers empowerment strategy carried out by MPIG-KAJSS, it has three majors, namely enabling, empowering and protecting. Second, related to the process of empowering coffee farmers carried out by MPIG-KAJSS through six of the seven stages described by Isbandi Rukminto Adi including engagement, assessment, planning, formulation action plan, implementation and evaluation. One stage that was not carried out was the termination stage or the formal separation stage between officers and the target community. The termination stage was not carried out because the accompanying staff came from internal MPIG-KAJSS.NIM.: 19102030064 Alifatul Kumala2023-06-26T03:38:23Z2023-06-26T03:38:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59273This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/592732023-06-26T03:38:23ZPEMANFAATAN MODAL SOSIAL UNTUK PEMBERDAYAAN KAUM DIFABEL PADA FORUM KELUARGA DIFABEL PINILIH SEDAYU KABUPATEN BANTULDisability is any person who has physical, sensory, mental and intellectual limitations within a certain period of time so that they experience limitations in carrying out daily activities. Disabilities are a vulnerable group that often experience discriminatory behavior. The large number of persons with disabilities causes various problems such as poverty, welfare, health, and others. One solution to overcome this problem is community empowerment. In community empowerment, one that is considered important is social capital. Social capital plays an important role in community empowerment. Social capital is also expected to be able to have an optimal impact in efforts to empower people with disabilities in Sedayu District. This study uses a qualitative method with a descriptive approach. The research was conducted at the Pinilih Sedayu Disabled Family Forum, Bantul Regency. The results showed that the condition of disabled empowerment in Kapanewon Sedayu based on economic capacity, ability to access welfare benefits, and cultural and political abilities had increased after the Pinilih Disabled Family Forum was established. One way to increase the empowerment of people with disabilities is by utilizing social capital owned by the Pinilih Disabled Family Forum. Social capital is in the form of trust, norms and values, and networks. Utilization of social capital at the Pinilih Sedayu Disabled Families Forum has an impact on increasing institutional capacity, increasing member resource capacity, increasing social inclusion, improving disabled health, and increasing disabled work opportunities.NIM.: 19102030062 Stefania Ilmi Firdaus Salsabila2023-06-26T03:01:26Z2023-06-26T03:01:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59272This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/592722023-06-26T03:01:26ZPERAN KELOMPOK TERNAK SAPI “ SAPIKU” DALAM MEMBERDAYAKAN PETERNAK SAPI DI DUSUN BLADO KAPANEWON PURWOSARI GUNUNGKIDULIndonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya
merupakan bermata pencaharian yang berasal dari sektor peternakan dan pertanian,
dalam beberapa tahun terakhir konsumsi daging di Indonesia terus meningkat,
namun pertumbuhan produksi daging sapi yang dikelola oleh para peternak belum
bisa menutupi kebutuhan daging nasional. Salah satu cara untuk mengatasi
permaslahan tersebut ialah dengan pembuatan paguyuban atau kelompok yang
berfokus terhadap budidaya ternak sapi. Kabupaten Gunungkidul merupakan salah
satu penyumbang pasokan daging sapi terbesar di provinsi Yogyakarta dengan
jumlah sebanyak 154.207 populasi. Salah satu kelompok ternak sapi yang produktiv
adalah kelompok ternak sapi “Sapiku” yang berada pada Dusun Blado Kapanewon
Purwosari Kabupaten Gunungkidul. Masyarakat berinisiatif untuk membuat
kelompok ternak sapi agar pengelolaan serta pembudidayaan sapi bisa berjalan
dengan maksimal serta berdampak bagi kemajuan ekonomi masyarakat.
Tujuan Penelitian ini ialah mengetahui Peran yang dilakukan kelomok
ternak sapi sapiku dalam memberdayakan peternak sapi serta mengetahui dampak
dari adanya peran tersebut. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan
metode pengambilan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi,
Data dianalisis dengan melewati pengumpulan data, reduksi data dan penarikan
kesimpulan yang divalidasi dengan menggunakan triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kelompok ternak sapi sapiku
dalam memberdayakan peternak sapi melalui beberapa peran yaitu peran membuat
kelas belajar, kemudian peran sebagai unit produksi, peran sebagai unit usaha serta
peran sebagai wahana kerjasama. Dan dampak dari adanya peran tersebut ialah
meingkatnya ekonomi masyaarakat, mengurangi pengangguran, menambah budaya
gotong royong, menjadikan dusun lebih bersih.NIM.: 19102030042 Muhammad Imaduddin Fanani2023-06-26T02:32:46Z2023-06-26T02:32:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59266This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/592662023-06-26T02:32:46ZSTRATEGI PEMBERDAYAAN ANAK YATIM DAN DHUAFA MELALUI PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA YAYASAN MIZAN AMANAH YOGYAKARTAEmpowering orphans and the poor through the utilization of zakat funds is an effort to optimize the high potential of zakat funds in Indonesia and an effort to improve the welfare of orphans and the poor through the fulfillment of the rights of these children. Orphans and the poor are community groups that require great attention in various aspects of life because children are part of the successors of the nation's struggle so they need to be given a decent livelihood in order to create a quality generation. This is what makes the Mizan Amanah Yogyakarta Foundation create an empowerment program for orphans and the poor by utilizing zakat funds. Based on this presentation, this study tries to explore information about the strategies and results of empowering orphans and the poor through the utilization of zakat funds at the Mizan Amanah Foundation Yogyakarta.
The research method used is a qualitative approach with descriptive analysis. Data collection techniques in this study used observation, interviews and documentation. For data validity is done by comparing the results of observations, interviews and documentation. Furthermore, the analysis techniques used in this study went through four stages, including data collection, data reduction, data presentation and conclusions.
The results showed that the strategy used by Mizan Amanah Foundation Yogyakarta in empowering orphans and the poor through the utilization of zakat funds is by providing formal care and education, additional education at the foundation and self-development activities. The result of this upbringing and education is to make children become more disciplined and orderly individuals. In addition, children's knowledge and skills also increase.NIM.: 19102030020 Yevi Sopiah2023-06-26T02:27:18Z2023-06-26T02:27:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59264This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/592642023-06-26T02:27:18ZINOVASI SOSIAL DULANG LIMBUK: PENGOLAHAN LIMBAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK BINAAN CSR PT. PERTAMINA (PERSERO) DPPU ADISUCIPTOLingkungan menjadi salah satu fokus Indonesia terhadap pembangunan negara. Pemberdayaan masyarakat sebagai salah satu upaya pembangunan negara dilakukan melalui pemenuhan kebutuhan baik individu maupun kelompok. Bentuk dari pemenuhan kebutuhan pada masyarakat dipengaruhi terhadap permasalahan lingkungan. Adanya regulasi terhadap perusahaan atau perseroan menjadi kewajiban CSR dalam melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar perusahaan. Tanggung jawab sosial dan lingkungan yang wajib diberikan oleh perusahaan memiliki berbagai bentuk baik dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, ekonomi, kesehatan, lingkungan, infrastruktur dan lain sebagainya. Inovasi Sosial menjadi salah satu rumusan dalam penyelesaian permasalahan yang ada di lingkungan sosial masyarakat. Bentuk pengembangan dari inovasi sosial tersebut dapat berupa pencegahan pencemaran dalam pelestarian lingkungan maupun hal lain sebagainya. Terhadap penilaian ambas batas Indeks Kualitas Air (IKA) pada 10 sungai yang terdapat pada wewenang pengawasan DLHK Provinsi DIY menjelaskan hampir seluruhnya tercemar dengan indeks sedang hingga rendah. Berdasarkan pencegahan daripada pencemaran dan kerusakan lingkungan maka Inovasi Sosial Dulang Limbuk hadir dalam pencegahan dengan metode pengolahan limbah dan pemanfaatan limbah menjadi bentuk lain dalam pemanfataan potensi lokal. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah mendeskripsikan pemberdayaan serta dampak dari inovasi sosial Dulang Limbuk oleh CSR PT. Pertamina (persero) DPPU Adisucipto dalam upaya pencegahan pencemaran dan kerusakan pada lingkungan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah teknik interaktif dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang didapatkan merupakan data yang sudah valid dan dianalisis melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pemberdayaan melalui inovasi sosial Dulang Limbuk terdapat beberapa tahapan dalam pemberdayaan yang dilakukan. Tahapan pemberdayaan tersebut diantaranya: tahapan persiapan, tahapan identifikasi, tahapan alternatif program, tahapan penyusunan rencana aksi, tahapan implementasi, tahapan evaluasi dan tahapan terminasi. Namun, dari tahapan pemberdayaan tersebut terdapat beberapa modifikasi pada proses setiap tahapan. Sedangkan Penilaian terhadap dampak dari pembentukan program tersebut mencakup dari indikator-indiaktor penilaian sustainability compass yaitu aspek lingkungan, ekonomi, sosial dan kesejahteraan. Dari setiap aspek penilaian tersebut memperlihatkan dampak-dampak pada masyarakat dan menurunkan program lain dalam pemenuhan tujuan kelompokNIM.: 19102030009 Faisal Haris Hidayatulloh2023-06-23T07:55:06Z2023-06-23T07:55:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59253This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/592532023-06-23T07:55:06ZPARTISIPASI PEMUDA DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT PEDESAAN DI DESA NANJUNGAN SUMATERA SELATANPembangunan desa merupakan sebuah tujuan berkelanjutan yang diatur dalam UU No. 6 tahun 2014 pembangunan desa adalah sebuah upaya yang dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa. Tujuan pembangunan ini sendiri diantaranya adalah penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, peningkatan dan pengembangan ekonomi lokal dan pemberdayaan sumber daya alam daerah. Salah satu subtansi pembangunan desa adalah pemberantasan permasalahan sosial di masyarakat. Masalah sosial yang terjadi dari kalangan pemuda desa, rentannya kedewasaan pemuda membuat mereka terpicu untuk melakukan banyak permasalahan sosial seperti judi, mabuk, pergaulan bebas dan lain sebagainya tanpa memikirkan efek jangka panjangnya. Hadirnya organisasi pemuda Karang Taruna bertujuan untuk mengalihkan kegiatan pemuda desa, agar melakukan kegiatan-kegiatan positif yang bermanfaat di masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriftif, dengan metode pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi kegiatan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran dan partisipasi karang taruna dalam program pembangunan desa. Hasil penelitian menunjukan pada pelaksanaan program yang dilakukan karang taruna yang berkaitan dengan pembangunan desa dan pola hubungannya dengan pemerintah desa dalam perogram pembangunan desa. Tahapan peran dan partisipasi karang taruna meliputi 1). Pengambilan keputusan, 2). Implementasi kegiatan, 3). Evaluasi perogram, 4). Manfaat progam. Serta peran karang taruna dalam mengurus organisasi terdapat beberapa aspek yaitu 1). Peran pribadi, 2). Peran penerima informasi, 3). Peran pengambilan keputusan.NIM.: 16230017 Ongki Ade Syafutra2023-06-23T04:14:13Z2023-06-23T04:14:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59230This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/592302023-06-23T04:14:13ZPERAN BUMDES TERHADAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PERMODALAN UMKM DI DESA CANGKINGAN KECAMATAN KEDOKAN BUNDER KABUPATEN INDRAMAYUBUMDes merupakan lembaga usaha yang dikelola oleh masyakarat untuk memperkuat perekonomian desa. Sebagai lembaga dipedesaan, BUMDes harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki oleh desa tersebut. Desa Cangkingan memiliki kebutuhan dan potensi untuk mengembangkan UMKM sebagai penggerak dan meningkatkan perekonomian masyarakat.Penelitian ini akan mendeskripsikan peran BUMDes Rema Sejahtera Desa Cangkingan Kabupaten Indramayu dalam memberdayakan masyarakatnya melalui program permodalan UMKM. Lalu akan mendeskripsikan sejauh mana proses pemberdayaan masyarakat melalui BUMDes tersebut dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menemukan bahwa peran BUMDes Rema Sejahtera dalam program permodalan UMKM dapat meningkatkan pendapatan pelaku UMKM; mengembangkan produk UMKM; dan meningkatkan potensi desa. Disamping itu, proses pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh BUMDes Rema Sejahtera dilakukan dengan tiga tahap, penyadaran, pengembangan dan pembinaan. Berdasarkan temuan penelitian ini, pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh BUMDes Rema Sejahtera telah mendorong dan mengembangkan umkm yang ada. Walaupun demikian, pengembangan aset desa dan pengelolaan umkm masih perlu ditingkatkan melalui BUMDes.NIM.: 17102030063 Maulana Syafaat2023-06-23T04:11:32Z2023-06-23T04:11:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59228This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/592282023-06-23T04:11:32ZSINATRIA FARM : STRATEGI IMPLEMENTASI PETERNAKAN TERINTEGRASI DALAM PEMBERDAYAAN PETERNAK DOMBA DUSUN BLEMBEM KIDULIndonesia merupakan negara beriklim tropis yang cukup hangat dan lembab. Ketersediaan lahan yang cukup luas dan produksi hijauan menjadi tempat yang cocok untuk pengembangan hewan ternak. Ternak domba merupakan hewan ternak yang digemari oleh masyarkat Indonesia. Peternakan terintegrasi adalah sebuah sistem yang tepat dalam pengentasan kawasan rawan pangan seperti misanya integrasi antara peternakan dengan pertanian, peternakan dengan perikanan ataupun diantara ketiganya yaitu peternakan-pertanian-perikanan yang saling melengkapi satu sama lain dan saling membutuhkan. Penggunaan sistem peternakan terintegrasi dapat dikatakan belum berjalan secara optimal. Karena masih diperlukannya sentuhan teknologi yang dapat mengimplementasikan peternakan terintegrasi itu sendiri. Untuk itu peneliti berkeinginan untuk mengetahui apa saja strategi yang digunakan dan dampak menggunakan sistem peternakan terintegrasi di sinatria farm.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mana dilakukan secara langsung turun ke lapangan dengan teknik pengumpulan data, observasi, wawancara dan dokumentasi. Sehingga data yang didapatkan di lapangan akan dideskripsikan sesuai temuan yang ada di Sinatria Farm.
Hasil penelitian strategi implementasi ternak terintegrasi pada sinatria farm yaitu strategi yang digunakan seperti memilih/menetapkan lokasi pengembangan peternakan terintegrasi yang strategis, meningkatkan kegiatan penelitian dan adopsi teknologi terhadap pengembangan kawasan sistem integrasi ternak, meningkatkan kinerja peternak melalui penyuluhan dan pendekatan kelembagaan kelompok tani-ternak, pemberdayaan peternak domba, pemberdayaan sinatria community, kerjasama dengan perguruan negeri, taman wisata sinatria farm, pemanfaatan limbah ternak pada sinatria farm. Lalu dampak yang dihasilkan dari adanya sistem peternakan terintegrasi yaitu dampak ekonomi meliputi peningkatan efisiensi, produksi, diverivikasi pendapatan, akses pasar yang luas, serta peningkatan kualitas produk. Dampak sosial meliputi penciptaan lapangan kerja serta peningkatan kualitas hidup masyarakat lokal. Dampak lingkungan meliputi pengolahan limbah, penghematan air, peningkatan efisiensi pakan serta manajemen kesehatan hewan.NIM.: 17102030034 Muhamad Nasib2023-06-23T03:52:07Z2023-06-23T03:52:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59224This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/592242023-06-23T03:52:07ZPERAN LEMBAGA SOSIAL DALAM PEMBERDAYAAN PENYANDANG DISABILITAS (STUDY KASUS YAYASAN PILAR DI KABUPATEN PURBALINGGA)Purbalingga is one of the regencies in Central Java which has 9,581 people with
disabilities. The welfare of persons with disabilities is a major need that is often
neglected in the society and the government. The role of social institutions in
assisting empowerment is urgently needed, especially for people with disabilities
who in the category of vulnerable groups. The presence of the role of the Pilar
Foundation (Yayasan Pilar) in Purbalingga Regency in empowering people with
disabilities is able to provide independence and well-being for people with
disabilities
The Assessment Stage, Planning Stage, Implementation Stage, Evaluation Stage,
and Termination Stage which were carried out in the Pilar Foundation
empowerment process are indicators of the institution's role in empowering people
with disabilities. The existence of an empowerment program within the Pilar
Foundation has a socio-economic impact on empowered disabilities. The sociocultural
impact that arises after the empowerment takes place makes people with
disabilities better.
The results of the research looking at the facts of empowerment carried out by the
Pilar Foundation strengthen the evidence that people with disabilities have
become empowered. This is proven by the systematic implementation of stages of
empowerment that have been passed and increased welfare, social participation
and growing the level of confidence of people with disabilities.NIM.: 16230066 Achmad Hisyam2023-06-23T03:49:28Z2023-06-23T03:49:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59223This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/592232023-06-23T03:49:28ZPERAN KOMUNITAS PEDULI GAJAH WONG (KPGW) DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BANTARAN SUNGAI KALI GAJAH WONG: STUDI PADA MASYARAKAT NGENTAK SAPEN, PAPRINGAN, CATURTUNGGAL, SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini menganalisis peran Komunitas Peduli Gajah Wong (KPGW) dalam pemberdayaan bantaran sungai Kali Gajah Wong. KPGW bertujuan melindungi dan melestarikan sungai tersebut yang menghadapi masalah lingkungan seperti pencemaran, penurunan kualitas air, dan kerusakan ekosistem. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dan melibatkan wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen sebagai instrumen pengumpulan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa KPGW memainkan peran yang signifikan dalam pemberdayaan bantaran sungai Kali Gajah Wong. KPGW telah melakukan berbagai kegiatan, termasuk kampanye kesadaran lingkungan, penanaman pohon, pembersihan sungai, dan pelatihan keterampilan bagi masyarakat sekitar. Dengan melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat, KPGW berhasil meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian sungai dan lingkungan.
KPGW juga berperan dalam pengorganisasian dan pengelolaan sumber daya di bantaran sungai. Mereka membantu mengembangkan potensi ekonomi masyarakat sekitar sungai melalui program kewirausahaan berkelanjutan, seperti budidaya ikan, pengelolaan sampah, dan pariwisata ekowisata. Pemberdayaan ini memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dengan demikian, kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Komunitas Peduli Gajah Wong (KPGW) memiliki peran penting dalam pemberdayaan bantaran sungai Kali Gajah Wong. KPGW tidak hanya fokus pada perlindungan lingkungan, tetapi juga berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar sungai. Keberhasilan KPGW menunjukkan betapa pentingnya peran masyarakat dalam menjaga dan memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan dalam konteks pelestarian lingkungan.NIM.: 16230014 Jalaluddin Rafsanjani Rojaf2023-06-16T03:41:24Z2023-06-16T03:41:24Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59172This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/591722023-06-16T03:41:24ZPEMBERDAYAAN MUSTAHIK DALAM PROGRAM ZCD BAZNAS DI DESA SRIMARTANI PIYUNGAN BANTUL (STUDI KASUS KELOMPOK RUMAH JAHIT SRIMPY)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan dampak pemberdayaan mustahik melalui keterampilan menjahit pada kelompok rumah jahit SRIMPY. penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya menggunakan analisis interaktif. Hasil dari penelitan ini menunjukkan adanya proses pemberdayaan mustahik yang dilakukan oleh ZCD BAZNAS yaitu pemungkinan, penguatan, perlindungan, penyokongan, dan pemeliharaan. Proses pemungkinan menciptakan program melalui kerja sama dengan lembaga lokal. Proses penguatan mengupayakan pembekalan pengetahuan melalui sosialisasi dan pelatihan menjahit, memberikan modal usaha, serta kerjasama dengan pihak luar. Pada proses perlindungan mengupayakan struktur organisasi dan legalitas usaha kelompok serta anggota. Proses selanjutnya yaitu penyokongan, pada proses ini fasilitator memonitoring kegiatan dan memberikan motivasi. Proses terakhir pemeliharaan, yaitu mengupayakan pertemuan rutin dan pengaktifan groub whatsapp. Hasil penelitian menemukan adanya beberapa dampak pemberdayaan, yaitu dampak positif dan negatif. Dampak positif yaitu meningkatkan pendapatan mustahik, keterampilan mustahik, motivasi bekerja, dan pengalaman ber usaha. Sedangkan dampak negatifnya yaitu waktu yang tidak terikat dapat mempengaruhi anggota lain dan kecemburuan sosial non anggota.NIM.: 19102030025 Ainaya Gustin Arrifah Chafsoh2023-05-12T06:40:56Z2023-05-12T06:40:56Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58531This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/585312023-05-12T06:40:56ZCAPACITY BUILDING DALAM PEMBERDAYAAN: STUDI KENAIKAN KELAS PEMULA KE LANJUT PADA KELOMPOK WANITA TANI (KWT) ARIMBI, SAMBILEGI KIDUL, YOGYAKARTACapacity building is an important element in empowerment. An empowerment can be successful if one of its elements, such as capacity building, can be implemented properly. This is supported by various series of activities contained in the capacity building elements, in which the series of activities are oriented towards developing the expertise or skills of empowered individuals. These expertise or skills include the ability to strengthen organizational foundations, the ability to develop products, the ability to expand business networks, and the ability to achieve the welfare of its members.
Based on the importance of capacity building elements in empowerment, this element is important to study. Therefore, this study aims to describe the forms of capacity building activities and to describe the results of the implementation of capacity building in KWT Arimbi. This study uses a qualitative method that is descriptive, with data collection techniques through observation, interviews and documentation. The analysis technique used in this study went through four stages: data collection, data reduction, data presentation and verification or drawing conclusions.
The results of the research show that a series of capacity building programs at KWT Arimbi are intertwined with one another. The elements presented in each program are the key to success for capacity building activities in the future. Capacity building efforts at KWT Arimbi have experienced success. This success can be seen from the increase in the KWT Arimbi class from beginner class to advanced class at 2021, strengthening organizational functions and work, growing knowledge and skills of KWT Arimbi members, creating programs that have an impact on members and the surrounding community, creating various processed products, and increasing income for members through the efforts that are builtNIM.: 19102030032 Puji Lestari2023-05-12T06:36:10Z2023-05-12T06:36:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58529This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/585292023-05-12T06:36:10ZPEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI (KWT) ARIMBI MELALUI INOVASI PENGOLAHAN PANGAN BERBAHAN ALOEVERAInnovation is a new idea or thought that is used to create a new thing or product that has never existed before. The Arimbi Peasant Women's Group (KWT) carried out an innovation in food processing made from aloevera. This innovation was carried out because the members of the Arimbi Peasant Women's Group (KWT) wanted to make the most of the results of the cultivation of aloevera plants. This study aims to describe the form of food processing innovation made from aloevera carried out by the Arimbi Farmer Women's Group (KWT) and the results of the food processing innovation.
The research method used by researchers is using qualitative descriptive methods. In informant determination techniques and sampling techniques using purposive sampling based on criteria. Data collection techniques in this study are using observation, interview, and documentation techniques. After collecting data using these three techniques, the validity of the data will be seen and then analyzed using several stages, namely: data collection, data reduction, data presentation, and conclusions.
The result of this research is the innovation carried out by the Arimbi Peasant Women's Group (KWT), namely in the form of product innovation and process innovation. Processed food products made from aloevera produced by the Arimbi Peasant Women's Group (KWT) are in the form of nata de aloevera, aloevera leather chips, aloevera eskrim, and aloevera chesee sticks. The process innovation they carry out consists of various processing techniques from frying, boiling, to mixing aloevera with other ingredients to become an interesting processed food. The processing of food made from aloevera carried out by the Arimbi Farmer Women's Group (KWT) has succeeded in empowering members of the group and the surrounding community. This is evidenced by the innovation of food processing that is able to increase the knowledge of members to increase the income of the group and also the community in Padukuhan Sambilegi Kidul, Maguwoharjo.NIM.: 19102030028 Dira Fridayanti2023-04-11T02:36:01Z2023-04-11T02:36:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56980This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/569802023-04-11T02:36:01ZPERAN KARANG TARUNA DIPO RATNA MUDA DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DESA GUWOSARI KECAMATAN PAJANGAN KABUPATEN BANTULPenelitian ini berisi peran yang dilaksanakan oleh Karang Taruna Dipo
Ratna Muda dalam meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat Desa
Guwosari. Karang Taruna Dipo Ratna Muda melihat masih banyak masyarakat
yang belum mendapatkan pekerjaan, sehingga KT DRM ini melakukan
pemberdayaan dalam bidang ekonomi untuk membantu masyarakat dalam
menambah pendapatannya.
Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, adapun tujuan
penelitian pertama, untuk mengetahui peran yang dilakukan Karang Taruna Dipo
Ratna Muda dalam pemberdayaan masyarakat Desa Guwosari. Kedua,
mengetahui hasil yang dicapai oleh Karang Taruna Dipo Ratna Muda dalam
pemberdayaan ekonomi masyarakat Desa Guwosari. Hasil dari penelitian ini
meliputi 1) Peran fasilitasi, yaitu Karang Taruna bertugas menjadi fasilitator bagi
masyarakat dalam melakukan pemberdayaan. 2) Peran edukasi, yaitu Karang
Taruna bekerjasama dengan pihak tertentu bertugas memberikan pelatihanpelatihan
pada masyarakat. 3) Peran broker, yaitu Karang Taruna bertugas
menghubungkan masyarakat yang dibantu dengan pihak-pihak tertentu.
Hasil yang dicapai dalam melakukan pemberdayaan, yaitu pertama
peningkatan keterampilan yang didapat oleh masyarakat. Kedua, pengangguran
dapat teratasi. Ketiga, pemasaran semakin luas. Keempat, masyarakat lebih mudah
memperoleh informasi. Kelima, masyarakat lebih mudah membayar listrik.NIM.: 07230001 Siti Rosanti2023-03-31T02:45:38Z2023-03-31T02:45:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57627This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/576272023-03-31T02:45:38ZPeran Aktif Pemuda Masjid Melalui Teknik Water Purification Air Berkapur untuk Konsumsi Air SehatKualitas air merupakan kebutuhan yang pokok bagi kehidupan manusia, usaha untuk
meninigkatkan kualitas air melalui Teknik sederhana waterpurifikasi yang dilakukan sudah
dapat digunakan oleh warga sekitar masjid. Air berkapur merupakan zat terlarut yang
terdapat di beberapa tempat disekitar Yogyakarta yang masih mengadung kapur sehingga
perlu untuuk oleh terlebih dalulu sebelum dikonsumsi. Peran serta pemuda masjid sebagai
generasi penerus bangsa sangat berpotensi untuk andil dalam rangka meningkatkan kualitas
kesehatan di masing masing liingkungannya. Rancang bangun sederhan dan ekonomis serta
terjangkau waterpurifikasi berbasis arang aktif, pasir silika dan zeolite di gunakan untk
pemurnian air berkapur di beberapa lokasi yaitu moyudan dan desa kasongan Bantul.- Taufiq Aji2023-03-08T01:24:50Z2023-03-08T01:55:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56987This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/569872023-03-08T01:24:50ZPEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MISKIN MELALUI PROGRAM USEP KM DINAS SOSIAL PROPINSI DIY DI DESA GADINGSARI SANDEN BANTUL YOGYAKARTAProgram USEP KM milik Dinas Sosial Propinsi DIY merupakan program
pemberdayaan ekonomi masyarakat yang fokus terhadap masyarakat miskin. Dinas
Sosial Propinsi DIY adalah suatu Lembaga yang memiliki kepedulian yang tinggi
terhadap masyarakat miskin di wilayah Yogyakarta, khususnya kaum perempuan di
Dusun Patihan Desa Gadingsari sanden Bantul. Penelitian ini tentang Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat Miskin Melalui Program USEP KM Dinas Sosial Propinsi DIY
Di Desa Gadingsari Sanden Bantul Yogyakarta. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi pemikiran tentang wacana keilmun, terutama dalam konsep
dan implementasi program USEP KM dalam pemberdayaan ekonomi kaum
perempuan Dusun Patihan. Penelitian ini memaparkan tentang konsep dan
implementasi program USEP KM dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat Dusun
Patihan desa Gadingsari,selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui
dampak dari Program USEP KM bagi perkembangan perekonomian masyarakat
Dusun Patihan setelah menjadi anggota.
Jenis dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan. Adapun subyek dari
penelitian ini adalah pengurus USEP KM “Patihan”, meliputi ketua, sekretaris dan
bendahara serta sebagian masyarakat yang menjadi anggota koperasi. Selain
pengurus dan anggota USEP KM “Patihan”, Kepala seksi Keluarga Bermasalah
Sosial Dinsos Prop. DIY juga menjadi subjek dari penelitian ini. Analisa yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif kualitatif, dengan langkah
setelah data terkumpul baik yang diperoleh melalui wawancara, dokumentasi dan
observasi, data-data tersebut disusun kemudian di analisa dan di jelaskan.
Hasil dari penelitian ini yaitu: bahwa dalam konsep dan impelementasi
program USEP KM “Patihan” tidak hanya mengarah pada pertumbuhan ekonomi
saja tetapi pertumbuhan dari segi sosialnya juga diprioritaskan. Hal ini ditandai
dengan perkembangan kondisi kehidupan anggota USEP KM “Patihan” ke arah yang
lebih baik, terbuka, partisipatoris, dan emansipatoris. Selain itu Dampak positif dari
program ini yaitu munculnya kemandirian kaum perempuan anggota USEP KM
“Patihan” ditandai dengan kemampuan mengembangkan usahanya.NIM.: 07230025 Sugih Dina Ritanti2023-03-08T01:22:20Z2023-03-08T01:54:56Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56986This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/569862023-03-08T01:22:20ZSTRATEGI PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN MELALUI KOPERASI WANITA KRIDO MULYO DI DUSUN JOHOKoperasi Wanita Krido Mulyo merupakan Lembaga pemberdayaan
ekonomi yang mempunyai kepedulian tinggi terhadap masyarakat Dusun Joho
khususnya para perempuannya. Penelitian ini tentang Strategi Pemberdayaaan
Ekonomi Perempuan Dusun Joho Melalui Kopersi Wanita Krido Mulyo.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran tentang wacana
keilmun, terutama dalam strategi pemberdayaan ekonomi dalam bidang
permodalan. Penelitian ini memaparkan tentang strategi pemberdayaan ekonomi
perempuan melalui permodalan, selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk
mengetahui hasil dari pemberdayaan ekonomi perempuan masyrakat Dusun Joho
setelah menjadi anggota.
Jenis dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan subyek dari
penelitian ini adalah pengurus Koperasi Wanita Krido Mulyo meliputi ketua dan
bendahara koperasi, sebagian masyarakat yang menjadi anggota koperasi. Analisa
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif kualitatif, dengan
langkah setelah data terkumpul baik yang diperoleh melalui wawancara,
dokumentasi dan observasi, data-data tersebut disusun kemudian di analisa dan di
jelaskan.
Hasil dari penelitian ini yaitu: bahwa dalam proses pemberdayaan yang
dilakukan oleh Koperasi Wanita Krido Mulyo ini meliputi beberapa macam aspek
pemberdayaan ekonomi perempuan dan pemberdayaan sosial. Keberhasilan
Koperasi Wanita Krido Mulyo dalam memberdayakan anggotanya dapat dilihat
dari peningkatan taraf hidup, tercukupinya kebutuhan hidup, pemenuhan
kehidupan sosial dan peningkatan aset.NIM.: 07230023 Jumariyah2023-03-08T01:09:26Z2023-03-08T01:59:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56994This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/569942023-03-08T01:09:26ZPERAN PODOK PESANTREN DARUSSALAM DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI SANTRI ( STUDI KASUS DI PONPES DARUSSALAM JOGOKERTEN TRIMULYO SLEMAN )Dunia pondok pesantren tidak lepas dengan pengajaran kitab-kitab kuning
maupun Al Qur’an. Akan tetapi, setelah keluar dari pesantren nasib mereka masih
diragukan. Untuk itu pondok pesantren Darussalam mengambil inisiatif untuk
memberdayakannya melalui pemberdayaan ekonomi santri. Dari sisi lain, selain
mereka mendapatkan ilmu agama, juga mendapatkan skill, kemandirian dan
semua itu bisa untuk bekal setelah keluar dari pondok pesantren Darussalam.
Dari permasalahan diatas penulis mengajukan pertanyaan sebagai rumusan
masaalah yaitu bagaimana peran pondok pesantren Darussalam dalam
pemberdayaan ekonomi santri melalui pengolahan roti dan telur asin dan
bagaimana respon para santri yang ikut terlibat terlibat didalamnya?
Penelitian ini menggunakan metode Deskriptis Kualitatif, adapun tujuan
penelitian. Pertama, ingin mengetahui peran pondok pesantren Darussalam dalam
pemberdayaan ekonomi santri. Kedua, ingin mengetahui respon para santri yang
ikut terlibat didalamnya.
Dari analisis yang telah dilakukan bahwasanya, peran pondok pesantren
dalam pemberdayaan tersebut sebagai fasilitator dimana pondok pesantren
Darussalam memfasilitasi semua kegiatan yang berhubungan dengan
pemberdayaan ekonomi santri melalui pengolahan roti dan telur asin. Semua
permodalan dibantu oleh pihak Departemen Pertanian melalui LM3 ( Lembaga
mengakar Pada Masyarakat ). Lembaga Mandiri Yang Mengakar di Masyarakat
(LM3) adalah lembaga yang tumbuh dan berkembang secara mandiri di
masyarakat dengan kegiatan utama meningkatkan gerakan moral melalui kegiatan
pendidikan, sosial dan keagamaan, serta peningkatan keterampilan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti: pondok pesantren, seminari,
paroki, gereja, pasraman, vihara dan subak.
Sedangkan respon para santri dibagi menjadi dua. Pertama, respon
konfirmasi: para santri sangat senang karena bisa mendapatkan skill, ilmu
wirausaha utuk bekal setelah keluar dari pesantren. Kedua, respon diskonfirmasi:
tersitanya waktu untuk mengulang pelajaran kitab kuning maupun AL Qur’an.NIM.: 07230010 M. Abdul Khalim Asidiq2023-03-07T01:34:58Z2023-03-07T01:34:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56944This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/569442023-03-07T01:34:58ZSTRATEGI PANTI SOSIAL BINA NETRA (PSBN) YOGYAKARTA DALAM MEMBERDAYAKAN PENYANDANG TUNANETRANetra (PSBN) Yogyakarta Dalam Memberdayakan Penyandang Tunanetra.
Kurikulum yang diberikan oleh Panti Sosial Bina Netra (PSBN) terhadap
binaannya yaitu berupa, materi dasar : Agama. Orientasi dan Mobilitas, Fisik,
Braille, Activity Daily Living (ADL). Materi Pokok : Massage (Sport, Sixte, dan
Shiatzu). Materi Penunjang : Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Braille, Kesenian
(Musik dan Karawitan), Wira Usaha Dan Kesehatan Masyarakat.
Dari pernyataan di atas penulis mengajukan pertanyaan sebagai rumusan
masalah yaitu Bagaimana Strategi Panti Sosial Bina Netra (PSBN) dalam
membangun kemandirian melalui pendidikan ketrampilan terhadap anak binaan
dan bagaimana hasil yang dicapai bagi anak binaan yang telah diberikan
ketrampilan oleh Panti Sosial Bina Netra (PSBN)?
Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kualitatif, adapun tujuan
penelitian. Pertama, ingin mengetahui Bagaimana Strategi Panti Sosial Bina Netra
(PSBN) dalam membangun kemandirian melalui pendidikan ketrampilan terhadap
anak binaan. Kedua, ingin mengetahui bagaimana hasil yang dicapai bagi anak
binaan yang telah diberikan ketrampilan oleh Panti Sosial Bina Netra (PSBN).
Dari analisis yang dilakukan bahwasanya, peran Panti Sosial Bina Netra
(PSBN) dalam pemberdayaan tersebut sebagai fasilitator dimana Panti Sosial Bina
Netra (PSBN) memfasilitasi semua kegiatan yang berhubungan dengan
pemberdayaan penyandang tunanetra. Yang dimana peran disini untuk melatih
penyandang netra untuk menjadi lebih mandiri dan bisa hidup dalam
bermasyarakat ketika sudah lulus dari Panti Sosial Bina Netra.NIM.: 05230007 Wahyu Perdana2023-02-27T04:52:53Z2023-02-27T04:52:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56635This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/566352023-02-27T04:52:53ZPEMBERDAYAAN LANSIA MELALUI USAHA EKONOMI PRODUKTIF OLEH PONDOK PESANTREN MADANIADiah Muhammad Kurniawan, Pemberdayaan Lansia Melalui Usaha Ekonomi Produktif Oleh Pondok Pesantren Madania. Skripsi, Yogyakarta: Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga.
Penuaan adalah proses alami dalam hidup yang tidak dapat ditolak atau ditunda. Usia tua dipandang sebagai masa kemunduran, masa kelemahan fisik dan mental. Sebagai sikap peduli terhadap lansia maka perlu diciptakan pemberdayaan masyarakat yang baik di lingkungan keluarga dan masyarakat. Pemberdayaan lansia sangat diperlukan karena lansia sangat rentan terhadap berbagai macam ancaman. Dengan adanya kegiatan usaha ekonomi produktif di Pondok Pesantren lansia Madania maka lansia yang ada di sana dapat menghasilkan barang atau jasa untuk mendapatkan pendapatan guna memenuhi kebutuhan hidup serta dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti berkeinginan untuk mengetahui apa saja program usaha ekonomi produktif yang dilaksanakan, bagaimana implementasi kegiatan usaha ekonomi produktif dan apa saja faktor penghambat kegiatan usaha ekonomi produktif.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mana dilakukan secara langsung turun ke lapangan dengan teknik pengumpulan data, observasi, wawancara dan dokumentasi. Sehingga data yang didapatkan di lapangan akan dideskripsikan sesuai temuan yang ada di Pondok Pesantren Madania.
Hasil penelitian Program ekonomi produktif yang ada di Pondok Pesantren Madania yang berupa budidaya ikan lele, produksi jajanan pasar, menjahit, menanam sayuran dan kegiatan lain untuk mengembangkan
potensi, menunjang kesehatan serta produktivitas lansia. Pertama, ternak ikan yang di lakukan setiap hari disaat waktu senggang. Implementasi kegiatan ekonomi produktif yang ada di Pondok Pesantren Madania memiliki beberapa tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pelatihan, pelaksanaan usaha, lokasi pengolahan, pemasaran, sasaran, dan evaluasi. Setiap tahap tersebut dilakukan dengan baik oleh para pengurus dan lansia yang ada di Pondok Pesantren Madania sehingga dapat mendapatkan hasil yang memuaskan sesuai dengan harapan dan sesuai dengan tujuan dilakukannya kegiatan ekonomi produktif. Faktor penghambat dari kegiatan ekonomi produktif di Pondok Pesantren Madania diantaranya adalah faktor internal terdiri dari hambatan yang berasal dari masing-masing usaha dan jenis pekerjaan yang ditekuni oleh lansia, cuaca, dan keterbatasan waktu pengurus dalam mendampingi para lansia.NIM.: 17102030053 Diah Muhammad Kurniawan2023-02-20T08:57:13Z2023-02-20T08:57:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56473This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/564732023-02-20T08:57:13ZBunga Rampai
JEJAK PENGABDIAN UNTUK BANGSA:
Sebuah Kerja Nyata dari UIN Sunan Kalijaga untuk IndonesiaBunga Rampai ini disusun sebagai salah satu bentuk dokumentasi dan diseminasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan oleh mahasiswa dan mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Besar harapan penulis agar Bunga Rampai ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya dan juga dapat menambah wawasan bagi para pembaca.Penyunting, Tim LPPM UIN Sunan Kalijaga2023-02-14T04:16:20Z2023-02-14T04:16:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56206This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/562062023-02-14T04:16:20ZANALISIS PENDEKATAN PEOPLE LED DEVELOPMENT TERHADAP PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PEMBERDAYAAN (STUDI LSM MITRA WACANA DAN P3A RENGGANIS KULON PROGO)Penelitian ini berupaya untuk mengelaborasi partisipasi perempuan dalam
pemberdayaan melalui pendekatan People Led Development. Hal ini didasarkan
pada munculnya wacana antitesis dari konsep top-down yang akan memberikan
ruang lebih besar bagi masyarakat untuk melakukan proses pembangunan, dengan
aktor utamanya adalah rakyat itu sendiri.
Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti adalah metode kualitatif
dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi di lapangan. Dalam penelitian
ini, peneliti fokus dalam mendapatkan informasi bagaimana penerapan People
Led Development Mitra Wacana, serta tingkat partisipasi yang dilakukan oleh
P3A Rengganis dalam pemberdayaan. Metode yang digunakan tentu melalui
wawancara in-depth secara mendalam, pengamatan dan dokumentasi.
Hasil penelitian menyatakan bahwa penerapan People Led Development
terhadap partisipasi perempuan dalam pemberdayaan dilihat dari penguatan
kapasitas kelompok, keterlibatan dalam setiap keputusan dalam pemberdayaan
dan strategi komunikasi yang dipakai oleh P3A Rengganis dalam menyampaikan
aspirasi mereka. Pada akhirnya mereka mampu memanfaatkan forum atau
pertemuan yang seringkali menjadi narasumber, mampu mendorong pemerintah
desa untuk menjejaring setiap asipirasi, mampu memberikan masukan terhadap
setiap proses dan kebijakan desa, serta telah tumbuh kesadaran kritis dan mandiri
secara ekonomi.NIM.: 20200012004 Ryan Aldi Nugraha2023-02-10T04:01:37Z2023-02-10T04:01:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56079This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/560792023-02-10T04:01:37ZPARTISIPASI MASYARAKAT MARGINAL
DALAM PENGEMBANGAN OBYEK PARIWISATA PANTAI GLAGAHPartisipasi masyarakat memiliki peranan yang sangat penting dalam pengembangan pariwisata. Hal tersebut dikarenakan masyarakat dapat berperan aktif dan terlibat secara langsung dalam setiap tahapan pengembangan pariwisata. Akan tetapi realitanya keberadaan masyarakat ini seringkali diabaikan dalam pengembangan pariwisata. Salah satu daerah yang sedang mengembangkan pariwisata adalah Kabupaten Kulon Progo, yaitu mengembangkan Pantai Glagah. Pada pengembangan Pantai Glagah ini masyarakat marginal tidak dilibatkan, sehingga mereka berusaha berpartisipasi dalam pengembangan Pantai Glagah.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, pertama, bagaimana partisipasi masyarakat marginal dalam mengembangkan Pantai Glagah. Kedua, apa saja faktor yang mendorong dan menghambat partisipasi masyarakat marginal dalam pengembangan Pantai Glagah. Tujuan dari penelitian ini adalah pertama, mendeskripsikan partisipasi yang dilaksanakan masyarakat marginal dalam mengembangkan Pantai Glagah. Kedua, mendeskripsikan mengenai pendukung dan penghambat partisipasi masyarakat marginal dalam rangka turut serta mengembangkan Pantai Glagah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumen. Selanjutnya guna menganalisis data menggunakan metode analisis data model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pertama, partisipasi yang dilaksanakan oleh masyarakat marginal diantaranya adalah menata warung warung, melaksanakan kerja bakti rutin dan memperbaiki akses menuju Pantai Glagah. Karena keadaan masyarakat marginal yang terpinggirkan, minimnya modal dan rendahnya tingkat pendidikan sehingga mereka berpartisipasi sesuai dengan ide dan kreatifitas yang mereka miliki. Kedua, faktor pendorong partisipasi masyarakat marginal dalam mengembangkan Pantai Glagah diantaranya adalah terdapat lahan kosong, faktor internal masyarakat, kapasitas dan kreatifitas masyarakat, kesempatan. Sedangkan faktor penghambatnya adalah faktor ekonomi, tidak ada pelibatan masyarakat dalam DED dan masterplan serta stratifikasi sosial masyarakat.NIM.: 20200012048 Bintang Virgo, S.Sos2023-02-07T05:24:30Z2023-02-07T05:24:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55936This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/559362023-02-07T05:24:30ZPARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA DI
DESA PONGGOK KABUPATEN KLATENPengembangan dan keterlibatan masyarakat lokal selama ini memiliki
kecenderungan tidak berjalan efektif. Ini terjadi karena program pengembangan
desa wisata cenderung menjadi “barang jadi” senada dengan kebijakan negara
dalam mengembangkan ekowisata pedesaan, sehingga masyarakat hanya menjadi
penerima manfaat dari program pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk
menjelaskan konsep pengembangan desa wisata, dan mendeskripsikan keterlibatan
masyarakat dalam mengembangkan desa wisata.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi yang berusaha menjelaskan fenomena dan maknanya bagi individu
dengan melakukan wawancara pada sejumlah individu. Fenomenologi berusaha
menjelaskan suatu peristiwa yang terjadi berdasarkan pengalaman yang dialami
oleh manusia. Pendekatan ini berupaya untuk menjelaskan realitas yang terjadi
secara alami.
Meskipun pengembangan Desa wisata ponggok telah mendatangkan banyak
manfaat bagi masyarkat lokal dan telah menyentuh lima aspek dalam pendekatan
pentagon aset namun masih terdapat beberapa kelemahan dalam studi ini terletak
pada masih kuatnya peran dari kepala desa dalam pembangunan yang disebabkan
oleh pengembangan desa wisata yang menjadi “barang jadi” dalam pengembangan
dikarenakan pada awal proses pengembangannya masih didominasi oleh
Pemerintah Desa. Hal ini dibuktikan dengan pada awal pengembangannya para
mahasiswa dan konsultan datang kepada pemerintah desa bukan langsung kepada
masyarakat sebagai penggerak, barulah dari pemerintah desa menggerakan
masyarakat dan didampingi oleh konsultan pengembangan. Sehingga partisipasi
yang dihasilkan dari produk pengembangan ini lebih mengarah kepada pseudo
participation.NIM. 18102030064 Waiz Rizal Abdullah2023-01-27T02:35:33Z2023-01-27T02:35:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55702This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/557022023-01-27T02:35:33ZPEMBANGUNAN WISATA BERKELANJUTAN BERBASIS KAWASAN BUDAYA KARANGKITRI DI DESA PANGGUNGHARJO: KONSEP DAN BENTUK IMPLEMENTASIPariwisata merupakan sektor penting dalam pembangunan sosial terutama di wilayah pedesaan. Pembangunan pariwisata berbasis kawasan budaya Karangkitri di Panggungharjo adalah bentuk konkrit dari pelestarian Desa Panggungharjo, Kabupaten Bantul yang merupakan salah satu daerah di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki potensi pariwisata cukup besar dan terus berupaya mengembangkan pariwisatanya. Salah satunya yaitu embung Julantoro yang terletak di tengah pemukiman penduduk, tepatnya di Kampung Karangnongko, Pelemsewu, Panggungharjo, Sewon, Bantul. Wisata embung Julantoro yang akan dikembangkan memiliki daya tarik alam yang dapat dijadikan aset kehidupan bagi masyarakat desa. Selain itu, pengembangan wisata yang dikontemporerkan dengan budaya dimasa sekarang akan lebih diminati dengan memperlihatkan suasana yang lebih menonjolkan kearifan lokal, sehingga bisa menjadi penunjang kesejahteraan masyarakat.
Atas dasar ini, tujuan penelitian ini dilakukan untuk memahami konsep, bentuk, dan implementasi pembangunan wisata berkelanjutan berbasis kawasan budaya Karangkitri di Desa Panggungharjo.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif dengan pendekatan case study yang berupaya untuk menjelaskan makna dari pengembangan desa wisata berbasis best-practice yang dilakukan oleh masyarakat desa Panggungharjo. Adapun dalam menentukan dan mengumpulkan informan penelitian ini menggunakan prosedur observasi, wawancara, dokumentasi, dan data sampling. Lokasi penelitian berada di Sawit, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta.
Hasil dari penelitian ini yaitu: konsep yang digunakan untuk pengembangan pariwisata berbasis kawasan budaya Karangkitri ini lebih mengarah pada pemeliharaan aset budaya lokal dan konservasi lingkungan. Pada konteks ini, konsep dalam pembangunanya lebih mengedepankan adanya aktivitas budaya, sistem kesenian, mata pencaharian, teknologi, komunikasi, sosial, sistem lingkungan, tata ruang, dan arsitektur dengan mengaktualisasikan kekayaan potensi kebudayaan dan mengonversikan kekayaan budaya yang dimilikinya. Sementara itu, bentuk dan implementasi dari kawasan budaya Karangkitri sendiri didasari dari beberapa aspek penting dalam pembangunannya yaitu: konservasi/pelestarian alam dan budaya, pemberdayaan sosial dan ekonomi masyarakat lokal, pembelajaran dan pendidikan, serta rekreasiNIM.: 18102030019 Muhammad Faiz Miftahudin2023-01-27T02:32:52Z2023-01-27T02:32:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55701This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/557012023-01-27T02:32:52ZSTRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH KELOMPOK TANI SUMBER REJEKI DI DESA SUMBERHADI LAMPUNG TIMURTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan strategi pemberdayaan, faktor pendukung, dan faktor penghambat serta hasil pemberdayaan masyarakat oleh Kelompok Tani Sumber Rejeki di Desa Sumberhadi, Kecamatan Melinting, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pada pengumpulan data menggunakan: wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dalam analisis data menggunakan: redukasi data, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi. Kelompok Tani Sumber Rejeki merupakan salah satu organisasi di Desa Sumberhadi yang diberdayakan masyarakat yang sudah masuk di Dinas Pertanian Lampung sejak 2010 hingga saat ini.
Hasil dari penelitian ini menunjukan strategi pemberdayaan masyarakat, faktor penghambat, dan faktor pendukung serta hasil pemberdayaan masyarakat oleh Kelompok Tani Sumber Rejeki. Adapun strategi pemberdayaan masyarakat oleh kelompok tani sumber rejeki adalah melalui tiga strategi yaitu, Pertama, community relation berupa pertemuan rutin kelompok tani dan pemberian fasilitas oleh Kelompok Tani Sumber Rejeki. Kedua, community services berupa peran aktif fasilitator pelayanan kelompok tanni untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau kebutuhan umum. Ketiga, community empowering berupa program-program yang berkaitan dengan partisipasi aktif dalam pegambil keputusan dan terbentuk ikatan sosial oleh Kelompok Tani Sumber Rejeki. Faktor pendukung berupa adanya kekompakan diantaranya, mudahnya mendapatkan informasi, mudahnya penjualan hasil produksi. Faktor penghambat berupa rendahnya pengetahuan petani, keterbatasan pemberian modal usaha, kurangnya sarana prasarana Kelompok Tani Sumber Rejeki. Hasil pemberdayaan berupa memenuhi kebutuhan dasar kelompok tani, menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan dan berpartisipasi dalam proses pembangunan hasil produksi.NIM.: 18102030007 Winda Lailatussa’adah2023-01-25T08:16:05Z2023-01-25T08:16:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55688This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/556882023-01-25T08:16:05ZPERAN RUMAH ZAKAT DALAM PEMBERDAYAAN LANSIA
DI KELURAHAN KLITREN YOGYAKARTA MELALUI PROGRAM DESA BERDAYAPemberdayaan adalah proses memberikan daya kepada pihak yang lemah sehingga terjadi kemandirian. Lansia sebagai salah satu kelompok usia yang mengalami ketidakberdayaan disebabkan oleh kemunduran dari segi fisik, psikis, perlu untuk diperhatikan. Di Indonesia jumlah penduduk lansia mencapai 16 juta jiwa dan 2,1 juta jiwa lansia terlantar. Oleh karena itu, diperlukan adanya pemberdayaan khususnya kepada para lansia agar lansia tidak terlalu bergantung pada program pemberian dan membangun kekuatan untuk memajukan diri kearah kehidupan yang lebih baik secara berkesinambungan. Salah satu lembaga yang melakukan pemberdayaan kepada lansia adalah Rumah Zakat dengan Program Desa Berdaya di Kelurahan Klitren. Dengan fokus permasalahan sebagai berikut (1) mengetahui peran Rumah Zakat dalam pemberdayaan lansia. (2) mengetahui faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan.
Kajian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriktif dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi yang mendukung kevalidan data. Untuk menganalisis hasil penelitian, penulis menggunakan pendekatan interaktif dengan mewawancarai Informan terdiri dari pengurus dan penerima manfaat pemberdayaan. Data yang didapatkan penulis merupakan data yang sudah valid dan sudah dianalisis melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Adapun hasil penelitian ini adalah: (1) menunjukan bahwa peran Rumah Zakat dalam pemberdayaan lansia melalui Program Desa Berdaya di Kelurahan Klitren meliputi tiga bidang yaitu: peran dibidang spiritual keagamaan dilakukan dengan pemberian motivasi melalui kajian rohani keislaman, pengadaan pelatihan membaca iqra dan al-qur’an serta penyediaan fasilitas seperti tenaga pengajar, al-qur’an/iqra, meja dan alas untuk kegiatan pelatihan. Kemudian peran dibidang ekonomi dilakukan dengan pengadaan kegiatan pelatihan pembuatan batik ecoprint dan sibori, penyediaan alat-alat membatik, penyaluran bantuan modal usaha dari para donatur dan kerjasama dengan KAMU Jogja untuk memperluas pemasaran batik. Dan Peran dibidang kesehatan dilakukan penyediaan fasilitas cek kesehatan gratis serta pelaksanaan kegiatan senam lansia.(2) Faktor pendukung program adalah motivasi yang tinggi dari pengurus dan lansia, dukungan pemerintah, sarana dan prasarana yang memadai dan dukungan dari tenaga pengajar sedangkan faktor penghambatnya adalah kondidi fisik lansia, adanya pandemi, dan cuaca buruk.NIM.: 18102030003 M. Amin Munthe2022-11-15T08:14:50Z2022-11-15T08:14:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55081This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/550812022-11-15T08:14:50ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS TRADISI LOKAL (STUDI TENTANG TRADISI NGAROT DI DESA LELEA INDRAMAYU JAWA BARAT)vii
ABSTRAK
Tradisi adalah prilaku yang dilakukan oleh masyarakat secara terus
menerus, turun-temurun, berulang-ulang dan menjadi bagian dari kehidupan
masyarakat tertentu, akan tetapi tradisi merupakan suatu bentuk kesadaran dari
dalam diri manusia, kelompok-kelompok yang diekspresikan dan kemudian
diperjelaskan dengan tindakan. Dengan kata lain, tradisi adalah ekspresi dari
kesadaran masyarakat yang berkelompok yang kemudian terekspresikan dalam
bentuk perilaku sosial.
Tradisi dalam konteks penelitian ini adalah Tradisi ngarot yang ada di Desa
Lelea Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu. Yaitu tradisi yang yang memiliki
arti suatu kesadaran dalam diri masyarakat Lelea yang diekspresikan dan
kemudian dijelaskan dengan tindakan, perilaku, berupa upacara atau ritual-ritual
yang di dalamnya adanya perkumpulan masyarakat yang memiliki kesadaran
dantujuan yang sama. Perilaku-perilaku tersebut tentu ada nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya. Nilai-nilai dalam tradisi Ngarot tersebut berupa
stimulasi, dorongan, motivasi dan semangat untuk membangun masyarakat atau
pemberdayaan.
Konsep pemberdayaan masyarakat dalam literatur pembangunan, memiliki
perspektif yang luas. Secara konseptual, pemberdayaan masyarakat adalah upaya
untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi
sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan
keterbelakangan. Dengan kata lain memberdayakan adalah memampukan dan
memandirikan masyarakat.
Penelitian ini berusaha menjelaskan bagaimana sebuah tradisi mempunyai
nilai-nilai pemberdayaan bagi masyarakatnya. Rumusan masalah diajukan sebagai
dasar penelitian diarahkan untuk mengetahui bagaimana implementasi tradisi
ngarot di masyarakat Desa Lelea Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu, serta
bagaimana implikasi tradisi ngarot terhadap pemberdayaan pemuda Desa Lelea
Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu.
Penelitian ini, menggunakan metode deskriptif dan analisis penafsiran
(interpretative analytic). Deskriptif dengan menggambarkan secara detail dari
keseluruhan kejadian dan interpretative merupakan upaya untuk menjelaskan
tentang apa yang dikatakan informan, apa-apa yang dilakukan oleh individu
maupun kelompok sosial dan menafsirkan kembali penjelasan serta tingkahlaku
tersebutberdasarkan penafsiran penulis (analisis etik). Analisis ini digunakan
untuk menganalisis pendapat dan perilaku masyarakat dalam upacara tradisi.
Hasil penelitian ini menyaakan bahwa tradisi ngarot pada awalnya
merupakan tradisi bertani sebagai upacara menyambut musim tanam. Kemudian
tradisi tersebut menjadi suatu bentuk pemberdayaan masyarakat. Hal tersebut
karena ditemukan beberapa unsure-unsur pemberdayaan masyarakat. Tradisi
ngarot juga memberikan implikasi terhadap pemberdayaan masyarakat itu sendiri
yaitu mendorong dan memotifasi masyarakat untuk lebih mandiri dan giat bekerja
khususnya dalam bidang pertanian.NIM.: 08540024 Fadli Romadhoni2022-11-09T04:32:45Z2022-11-09T04:32:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54913This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/549132022-11-09T04:32:45ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM TRANSFUSI DARAH DI PALANG MERAH INDONESIA (PMI) CABANG KOTA YOGYAKARTA (STUDI TENTANG MANAJEMEN IMPLEMENTASI)Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk memberdayakan
sumber daya manusia melalui : penyuluhan, pendampingan dan pelayanan.
Sedangkan Palang Merah Indonesia (PMI) adalah lembaga yang bergerak
pada kemanusiaan. Proses pemberdayaan cenderung dikaitkan sebagai unsur
pendorong sosial dalam kegiatan transfusi darah di Palang Merah Indonesia
(PMI) Cabang Kota Yogyakarta. dalam pemberdayaan lewat transfusi darah
di harapkan adanya kesadaran masyarakat, partisipasi dan solidaritas
masyarakat untuk membantu terhadap sesamanya. Manajemen implementasi
digunakan untuk meningkatkan efektifitas program dalam suatu organisasi.
Maka manajemen akan memegang kendali dalam pemberdayaan masyarakat
melalui transfusi darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota
Yogyakarta.
Dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan menggunakan
diskriptif-kualitatif. Setelah dilakukan penelitian, mengenai pemberdayaan
masyarakat melalui Program Transfusi Darah di Palang Merah Indonesia
(PMI) Cabang Kota Yogyakarta (Studi tentang Manajemen Implementasi).
Dalam pemberdayaan masyarakat melalui Program Transfusi Darah
menerapkan 4 fungsi dalam manajemen implementasinya yaitu perencanaan
(planning) program transfusi darah UTD menggunakan sistem musyawarah
bersama antar pengurus, pengorganisasian (organizing) dilakukan sangat
terorganisir dan sistematis dengan cara pembagian tugas antar pengurus,
penggerakan (actuating) program transfusi darah dilakukan bagian P2D2S
(pencarian pelestarian donor darah sukarela) dan pengawasan (controlling)
baik program transfusi darah, aftap dan komponen dan distribusi, uji saring
(serologi), IMLTD (Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah) serta quality
control dilakukan oleh dilakukan staf medis sebagai anggota UTD (Unit
Transfusi Darah) yang bertanggung jawab kepada kepala UTDNIM.: 08230009 Yayuk Nur Maftuhah2022-11-09T04:01:13Z2022-11-09T04:01:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54911This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/549112022-11-09T04:01:13ZPENGELOLAAN DANA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI-PEDESAAN (PNPM-MD) DALAM MEMBERDAYAKAN KEWIRAUSAHAAN PEREMPUAN DI DESA GIRIREJO BANTULPNPM Mandiri Pedesaan yang ada Di Desa Girirejo merupakan program
penanggulan kemiskinan dari pemerintah. Dalam program PNPM Mandiri
Pedesaan ini masyarakat dituntut untuk mandiri memberdayakan potensi yang
ada. Dan program PNPM Mandiri Pedesaan memberikan dana yang dipergunakan
untuk sarana prasana, meningkatkan kualitas hidup (kesehatan dan pendidikan),
dan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) yang bergerak dalam bidang ekonomi
bertujuan untuk memberdayakan kewirausahaan perempuan. Akibat dari adanya
gempa di Jogja rumah-rumah, sarana prasarana dan masyarakat kehilangan
pekerjaan. Kemudian perempuan ingin meningkatkan kualitas hidup demi
maembantu beban ekonomi suaminya.
Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif sebagai metode yang
dilakukan. Dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi dari
PNPM-MD di Desa Girirejo.
PNPM-MD di Girirejo berhasil untuk mengembalikan perekonomian
masyarakat Girirejo khususnya perempuan. Dengan mendapatkan dana pinjaman
dari prorgam Simpan Pinjam Perempuan (SPP) masyarakat perempuan bisa
mengembangkan ketrampilan diri dengan berwirausaha.NIM.: 07230007 Uswatun Hasanah2022-11-09T03:54:39Z2022-11-09T03:54:39Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54909This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/549092022-11-09T03:54:39ZUSAHA KONVEKSI BATIK
(STUDI PERUBAHAN SOSIAL DI MASYARAKAT DUSUN MLANGI, SLEMAN)Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan perubahan sosial yang dilakukan oleh para pelaku usaha konveksi batik di Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Subjek penelitian terdiri dari para pelaku usaha konveksi batik Mlangi, karyawan dan warga masyarakat Mlangi. Pemilihan informan sebagai subjek penelitian dilakukan dengan cara Kay Informan yaitu dengan memilih tohok-tokoh kunci. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, dokumentasi dan observasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif dengan metode deskriptif-analitis.
Hasil penelitian menemukan bahwa dinamika usaha konveksi batik Mlangi dapat dilihat dari muncul pola-pola perilaku yang terbentuk dan digunakan untuk mengatasi masalah yang langsung ditemui dalam menjalankan usaha Pertama, modal, pada umumnya pengusaha konveksi Mlangi memulai usaha dengan modal (uang) milik pribadi, sebagian mereka, ada modal yang merupakan tabungan yang dikumpulkan dari hasil kerja sebelumnya. Selanjutnya dalam mengembangkan usaha, sebagian kecil dari mereka mendapatkan bantuan modal dari bank, lembaga pemerintah atau instansi tertentu. Namun demikian, kebanyakan belum pernah mendapatkan bantuan modal disebabkan karena tiadanya agunan, belum dimilikinya izin usaha (HO), dan sebagainya. Bagi mereka yang belum memiliki peralatan produksi (mesin jahit) dapat diatasi dengan menyewa. Kedua, dalam melakukan proses produksi, pengusaha konveksi Mlangi melakukan beberapa tindakan survei pasar dilakukan untuk mengetahui sasaran konsumen/pasar yang membutuhkan konveksi Mlangi, dengan melihat-lihat atau bertanya kepada pedagang, model yang sedang digemari konsumen di pasar. Ketiga, kualitas produk. Pada umumnya hasil produksi konveksi Mlangi tergolong jenis konveksi “kasar”, karena itu jarang dijual di toko/art shop. Pengusaha konfeksi tidak banyak yang menitipkan di toko disebabkan biasanya pembayarannya memakai cara konsinyasi, yaitu pembayaran barang yang telah laku dilaksanakan satu bulan terhitung sejak barang diterima pihak toko dan barang yang tidak laku dapat dikembalikan kepada pengusaha konveksi. Keempat, Dalam perubahan sosial di masyarakat Mlangi, Konveksi batik mempunyai peran terutama dalam peningkatan ekonomi masyarakat, peningkatan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat terutama pada penumbuhan nilai-nilai kewirausahaan dan pelatihan.NIM.: 07230031 Ulil Amri2022-11-08T04:30:36Z2022-11-08T04:30:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54895This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/548952022-11-08T04:30:36ZIMPLEMENTASI CSR PT INDOCEMENT TUNGAL PRAKARSA TBK DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI CUPANG CIREBON JAWA BARATKonsep CSR indocement dalam pemberdayaan adalah konsep pembangunan berkelanjutan (subtainable development. Kemudian PT. Indocement memandang bahwa CSR merupakan komitmen dari sebuah tanggung jawab sosial terhadap peningkatan nilai dan kualitas hidup masyarakat disekitar pabrik dan wilayah operasi perusahaan menuju kemandirian. Pandangan mengenai ini seiring sejalan dengan Misi CSR PT Indocement adalah menjalankan seluruh kegiatan usaha dengan tetap memperhatikan kesejahteraan masyarakat (wholesome community) dan dengan menerapkan konsep ramah lingkungan (environment friendly) dengan tetap memperhatikan pengembangan berkelanjutan (subtainable development). Visi CSR PT Indocement adalah membangun kepentingan perusahaan dan masyarakat, terutama masyarakat lokal dimana perusahaan beroperasi, sehingga tercipta hubungan yang harmonis. Kemudian dari pandangan ini dalam konteks program pemberdayaan SMI (Sekolah Magamg Indocement) merupakan program yang khusus dirancang untuk untuk memberikan
penambahan life skill kepada masyarakat yang meliputi: menjahit, komputer, las, montir dan integrated farming (pertanian, perternakan dan perikanan).NIM.: 07230027 Muhammad Yusuf2022-11-02T05:16:15Z2022-11-02T05:16:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54425This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/544252022-11-02T05:16:15ZPERAN PAGUYUBAN DAN PEMILIK INDUSTRI KNALPOT SEBAGAI PELAKU PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT KELURAHAN PURBALINGGA LOR KECAMATAN PURBALINGGA KABUPATEN PURBALINGGAKabupaten Purbalingga memiliki beberapa industri yang berpotensi sebagai tempat penyedia lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Dimana mayoritas lapangan pekerjaan tersedia untuk perempuan, hal ini tidak seimbang dengan banyaknya tenaga laki-laki yang ada. Perlu adanya penyedia lapangan pekerjaan bagi laki-laki, salah satunya yaitu industri knalpot yang berada di Kelurahan Purbalingga Lor. Hadirnya industri ini telah menjadi penyedia lapangan pekerjaan bagi laki-laki dan mampu meningkatkan perekonomian bagi masyarakat sekitar. Sehinga penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui seberapa jauh peningkatan ekonomi pada industri knalpot mampu mengangkat/meningkatkan level pendidikan, kesehatan, dan sosial masyarakat Kecamatan Purbalingga, khusunya Kelurahan Purbalingga Lor.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori pemberdayaan dari Edi Suharto. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi di sekitar industri, wawancara yang dilakukan dengan 11 narasumber, dan dokumentasi baik berupa gambar, catatan maupun rekaman sesuai dengan keadaan di lapangan. Teknik analisis dilakukan dengan menggunakan reduksi data, penyajian data, juga penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa peran paguyuban dan pemilik industri knalpot dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat Kelurahan Purbalingga Lor (a) memberi peluang usaha bagi masyarakat sekitar, (b) membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, (c) meningkatkan pendapatan masyarakat, dan (d) peningkatan pendidikan, kesehatan dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial.NIM.: 16720010 Ira Kurniati2022-10-19T08:29:55Z2022-10-19T08:29:55Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54343This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/543432022-10-19T08:29:55ZPERAN YAYASAN MAKAM TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT (STUDI KASUS PERAN YAYASAN TERHADAP MASYARAKAT SEKITAR DUSUN MAKAM DESA TALANGO)Banyaknya masyarakat asli Madura yang memilih untuk merantau ke luar pulau Madura, menjadi fenomena dan budaya yang sudah lama terjadi pada masyarakat Madura. Tingginya pilihan mereka untuk merantau disebabkan oleh minimnya peluang kerja dan sulitnya lahan produktif sebagai alasannya. Di tengah budaya yang demikian, terdapat wilayah yang dapat memaksimalkan potensi lingkungannya dalam menciptakan lapangan pekerjaan, sehinga warga sekitarnya memilih untuk tetap tinggal dan memanfaatkannya. Potensi yang dikembangkan adalah adanya makam sakral Sayyid Yusuf yang terletak di Desa Talango, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep. Adanya makam yang dianggap sakral inilah kemudian dikembangkan dan dipromosikan oleh Yayasan Sayyid Yusuf kepada masyarakat luas sebagai salah satu destinasi wisata religi. Pengunjung yang datang ke makam Sayyid Yusuf tidak hanya masyarakat lokal Madura saja, akan tetapi banyak juga yang datang dari luar Madura secara umum untuk berziarah ke Makam Sayyid Yusuf. Dalam penelitian ini hendak menggambarkan dan menjelaskan tentang peranan Yayasan Sayyid yusuf dalam meningkatkan dan mensejahterakan ekonomi masyarakat yang ada di sekitar lingkungan makam.
Dalam Penelitian ini, digunakan teori pemberdayaan masyarakat yang dicetuskan Mardikanto dalam melihat peran dan dampak Yayasan Sayyid Yusuf terhadap masyarakat sekitar. Dalam teori pemberdayaan masyarakat dijelaskan tentang tahapan dan alur dalam menciptakan perubahan melalui tiga tingkatan, yakni makro, mezzo, dan mikro. Motode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan observasi partisipan melalui wawancara kepada perangkat yayasan sebagai pengelola dan warga sekitar Dusun Makam sebagai warga yang terkena dampak baiknya..
Hasil dari penelitin ini ditemukan bahwa peran yayasan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar Dusun Makan terbagi menjadi tiga poin yakni, sosial-ekonomi, sosial-budaya, dan sosial keagamaan. pertama, sosial-ekonomi meliputi banyaknya masyarakat sekitar yang dapat memanfaatkan adanya makan berprofesi sebagai pedagang, ojek becak, dan tranportasi laut berupa kapal untuk mengangkut peziarah yang hendak berkunjung ke makam. kedua, sosial-budaya yakni dapat meminimalisir budaya merantau pada masyarakat sekitar. Ketiga, sosial-Keagamaan berupa menghidupkan kembali pengajian-pengajian umum, acara solawatan, dan ngaji bareng yang sempat hilang dikarnakan banyaknya masyarakat memilih untuk merantau.NIM.: 15540038 Iqbal Nurul Mashun2022-10-13T06:34:59Z2022-10-13T06:34:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54137This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/541372022-10-13T06:34:59ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KELUARGA HARAPAN DI DESA DOPLANG KECAMATAN PURWOREJOKesejahteraan, kebebasan dari masalah kemiskinian, kemakmuran dan kemajuan pada tingkat ekonomi masyarakat adalah cita-cita setiap bangsa, termasuk bangsa Indonesia. Dalam usahanya meningkatkan ekonomi serta menciptakan kesejahteraan, masyarakat juga membutuhkan pemerintah sebagai lembaga yang memfasilitasi, melindungi dan membantu memudahkan dalam memenuhi kebutuhan serta mencapai kesejahteraan. Dalam hal tersebut pemerintah Indonesia memberikan fasilitas, bantuan, dan bentuk pemberdayaan masyarakat melalui program yang diberikan kepada masyarakat miskin, yaitu Program Keluarga Harapan (PKH). Peneliti tertarik untuk mengetahui dan meneliti bagaimana pemberdayaan masyarakat melalui Program Keluarga Harapan yang dilakukan di Desa Doplang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberdayaan masyarakat melalui Program Keluarga Harapan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan jenis penelitian lapangan (field research). Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi (pengamatan), wawancara serta dokumentasi, sementara teknik analisis dengan reduksi data, data display dan penarikan kesimpulan. Adapun teknik uji keabsahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi.
Pemberdayaan yang dilakukan pemerintah di Desa Doplang kepada masyarakat melalui PKH adalah dengan cara diadakannya beberapa pelatihan kewirausahaan dan pemberian penyuluhan tentang kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan kesejahteraan sosial. Selain itu, masyarakat juga diberikan pendampingan berupa motivasi moril oleh pendamping PKH dengan cara diadakannya P2K2 (Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga) atau FDS (Family Development Session) yang diadakan secara rutin setiap bulan. Ada juga pola pemberdayaan lain yang dilakukan di Desa Doplang yaitu adanya bantuan pemodalan kepada KPM melalui KUBE.
Dengan adanya pemberdayaan masyarakat melalui Program Keluarga Harapan membawa perubahan baik dalam segi ekonomi, kesehatan dan pendidikan keluarga penerima manfaat. Perubahan dalam tingkat ekonomi bagi KPM yaitu berkurangnya jumlah penerima PKH setelah program KUBE berjalan. Perubahan dalam tingkat pendidikan yaitu berupa jaminan sekolah bagi anak-anak mereka melalui pemberian dana bantuan untuk meringankan biaya pendidikan. Sehingga tidak ada lagi kasus anak putus sekolah dengan kendala biaya. Sedangkan perubahan tingkat kesehatan adalah pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan kebersihan lebih meningkat, kesehatan KPM menjadi lebih terjamin dengan adanya kegiatan Posyandu dan Posbindu, dan berkurangnya kasus anak stunting atau kekurangan gizi pada anak.NIM.: 15250054 Muhammad Mahmuddin Fahmi2022-10-13T06:30:17Z2022-10-13T06:30:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54135This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/541352022-10-13T06:30:17ZHALAMAN SAMPUL PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP POSYANDU SEKAR MELATI II DI KAMPUNG LELES RW 18, DESA CONDONGCATUR, KECAMATAN DEPOK, KABUPATEN SLEMANSkripsi ini membahas tentang partisipasi masyarakat terhadap Posyandu Sekar Melati II di Kampung Leles RW 18, Desa Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman. Latar belakang dari penelitian ini adalah tingkat partisipasi masyarakat terhadap Posyandu Sekar Melati II tidak mencapai target renstra Kabupaten Sleman. Posyandu Sekar Melati II terletak di Kampung Leles RW 18, Desa Condongcatur, Kecamatan Depok. Kampung Leles RW 18 dikenal sebagai Kampung Ramah Anak yang diharapkan mampu memenuhi hak-hak anak, salah satunya yaitu hak kesehatan anak melalui Posyandu.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memberikan gambaran mengenai partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan dasar di Posyandu Sekar Melati II serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling dalam pengambilan sampel, serta teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pemerikasaan keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi sumber data. Sedangkan analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 5 bentuk partisipasi masyarakat terhadap Posyandu Sekar Melati II, yaitu partisipasi tenaga, partisipasi harta benda, partisipasi keterampilan, partisipasi buah pikiran, dan partisipasi sosial. Partisipasi aktif dalam pemeliharaan Posyandu Sekar Melati II secara prosesional ditunjukkan paling lengkap oleh kader, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga monitoring dan evaluasi program Posyandu. Sementara, para ibu balita lebih banyak berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan atau pemanfaatan Posyandu Sekar Melati II. Partisipasi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung, seperti pengetahuan yang baik tentang Posyandu, kemauan, kebiasaan, penghargaan, dan lokasi Posyandu yang mudah dijangkau, serta beberapa faktor penghambat, seperti pekerjaan, acara lain, dan kondisi alam yang burukNIM.: 15250042 Akhsani Fauzi2022-10-13T02:02:01Z2022-10-13T02:02:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54111This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/541112022-10-13T02:02:01ZIMPLEMENTASI PROGRAM PENDAMPINGAN ANAK JALANAN DI MASA PANDEMI (STUDI PENERAPAN PROGRAM DI RUMAH SINGGAH DAN BELAJAR [RSB] DIPONEGORO, MAGUWOHARJO YOGYAKARTA TAHUN 2020-2022)Penelitian ini berupaya mendeskripsikan mekanisme pendampingan yang terdapat di Rumah
Singgah dan Belajar (RSB) Diponegoro, beserta dengan kendala-kendalanya selama masa
pandemi. Karena tidak menutup kemungkinan, selama masa pandemi anak jalanan tidak
lagi turun ke jalanan. Oleh karena itu dan dengan mematuhi protokol kesehatan, rumah
singgah dan belajar tetap melaksanakan program dengan atau menambah dan mengganti
kegiatan. Penelitian tersebut, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif
dengan subyek implementasi program yang terdapat dalam lembaga tersebut. Hasil dari
penelitian tersebut menunjukkan bahwa proses pendampingan meliputi beberapa
perencanaan, seperti rekruitmen anak jalanan, persiapan materi dan persiapan jadwal
pendampingan, serta menentukan tempat belajar. Sedangkan untuk pelaksanaannya
sendiri meliputi pelaksanaan pendampingan yang terdapat lima kegiatan atau
pendampingan; pendampingan mengaji; pelatihan keterampilan yang di dalamnya
terdapat pendampingan teknik otomotif dan memasak; pendampingan kesehatan; shering
orangtua binaan; dan home fisit. Selanjutnya peneliti menemukan kendala dan faktor
pendukung. Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah dengan evaluasi untuk
menemukan permasalahan selama kegiatan. Evaluasi dilakukan setiap rapat mingguan.NIM.: 15230071 Mohammad Mujibul Khair2022-10-13T01:50:04Z2022-10-13T01:50:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54106This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/541062022-10-13T01:50:04ZCOMMUNITY-BASED TOURISM DALAM PENGELOLAAN PASAR KEBON EMPRING DI DUSUN BINTARAN WETAN SRIMULYO PIYUNGAN BANTULPasar Kebon Empring (PKE) merupakan destinasi wisata kuliner yang lahir dari partisipasi masyarakat lokal Dusun Bintaran Wetan dengan memanfaatkan potensi yang mereka miliki. Melalui pendekatan Community-Based Tourism (CBT), penelitian ini fokus menjelaskan sejarah, konsep dan dinamika pengelolaan PKE sebagai motor penggerak masyarakat lokal terhadap potensi sumberdaya alam, berikut menyelidiki dampak pengembangan PKE dan menganalisis model CBT dalam pengelolaan PKE sesuai dengan karakteristik masyarakat lokal Dusun Bintaran Wetan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa PKE memanfaatkan potensi alam sebagai bentuk wisata kuliner tempo dulu dengan menyesuaikan karakteristik sumber daya alam dan masyarakat lokal. Hal ini berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat, perubahan kualitas hidup, dan peningkatan kesadaran terhadap pelestarian lingkungan. Konsep CBT yang dikembangkan yaitu model pengembangan pariwisata berbasis potensi alam. Meskipun demikian, PKE memiliki keterbatasan dalam memperkuat keterlibatan masyarakat lokal sehingga mempengaruhi pengembangan pariwisata secara komprehensif dan berelanjutan.NIM.: 15230067 Muhammad Wildan Hilmi2022-10-13T01:48:05Z2022-10-13T01:48:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54105This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/541052022-10-13T01:48:05ZSTRATEGI PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) MARDI GEMI SEBAGAI PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT DESA GARI KABUPATEN GUNUNGKIDULManaging village potential is a step that can be developed and used for the benefit of the community. The existence of problems faced by the community as well as the solutions offered are added values in the establishment of BUMDes. BUMDes Mardi Gemi is a BUMDes that has four business units, all of which are excavations to present solutions to problems faced by the community. BUMDes Mardi Gemi is an effort to improve the welfare of the community in Gari Village, through its business units namely Argowijil Ecological Market, Deganet, Tourism, and Pamdesa, starting to be able to unravel problems and have an economic impact on the community. In this thesis, the researcher wants to conduct research on how the strategy for managing BUMDes Mardi Gemi and its impact on strengthening the economy of the Gari Village community.
The research conducted by Roni Fadli, a student of the Islamic Community Development Study Program, Sunan Kalijaga State Islamic University, Yogyarata, aims to describe the Mardi Gemi BUMDes management strategy in running BUMDes and its impact on the community's economy. This research is a qualitative research with a descriptive approach that describes events in accordance with the reality in the field with data obtained through interviews, observation and documentation. The focus of this research is (1) The existence of BUMDes Mardi Gemi includes the stages of strategy, namely planning, organizing, implementing, and evaluating, as well as its influence on strengthening the community's economy. Researchers determine informants based on criteria, namely researchers determine and then select informants as data sources that researchers have determined according to the criteria in this study.
The results of this study indicate that BUMDes Mardi Gemi in carrying out management strategies through four stages including the planning stage, the organizing stage, the implementation stage, and the evaluation stage. The management of BUMDes Mardi Gemi has an impact on the community such as opening up employment opportunities for the community and equitable distribution of economic income.NIM.: 15230023 Roni Fadli2022-10-13T01:46:04Z2022-10-13T01:46:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54104This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/541042022-10-13T01:46:04ZPROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI DHUAFA DI YAYASAN PANDA GARUT KABUPATEN GARUT JAWA BARATPemberdayaan ekonomi merupakan bagian dari konsep pemberdayaan masyarakat yang mengupayakan pemenuhan kebutuhan hidup melalui mekanisme permodalan dan kemudahan akses bantuan ekonomi. Yayasan Panda Garut merupakan salah satu lembaga filantropis dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang bersifat profesional dan beroperasi di Kabupaten Garut Jawa Barat. Melalui pendekatan pemberdayaan ekonomi, penelitian ini akan mendeskripsikan program pemberdayaan ekonomi yang dijalankan oleh Yayasan Panda Garut kepada kaum dhuafa. Disamping itu, peneliti mengungkapkan profil Yayasan Panda Garut, program yang dijalankan, dan yang terakhir menjelaskan hambatan yang dialami oleh Yayasan Panda Garut
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai teknik pengambilan data. Penelitian ini melibatkan 9 orang narasumber yang terdiri dari 3 orang relawan dan 3 orang janda dan 3 orang dhuafa. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan berdasarkan Milles dan Huberman yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa program pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh Yayasan Panda Garut meliputi pelatihan keterampilan/ life skill, pelatihan kewirausahaan, pembinaan diniyah, dan pembinaan parenting. Kemudian hambatan dalam program pemberdayaan ekonomi yang dirasakan yaitu belum maksimalnya kemampuan untuk mengaplikasikan pelatihan dan pembinaan, minimnya pemasaran produk, dan partisipasi janda dan dhuafa belum maksimal. Selain itu, Yayasan Panda Garut memiliki keterbatasan dalam penerimaan dan penggunaan dana untuk pemberdayaan, sehingga mempengaruhi program pemberdayaan ekonomi secara berkelanjutanNIM.: 15230003 Dian Nur Ilham2022-10-04T05:24:56Z2022-10-04T05:24:56Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53836This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/538362022-10-04T05:24:56ZTINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ZAKAT PRODUKTIF MELALUI PROGRAM PEMBERDAYAAN UMKM
DI LAZISMU SRAGENLAZISMU Sragen is a obligatry charity, donation, and alms institution of Muhammadiyah located in Sragen Regency. The management of LAZISMU Sragen is carried out in a trustworthy, professional, transparent, and productive manner in accordance with Islamic law and humanity in order to improve the welfare and benefit of the people. One form of obligatry charity management in LAZSIMU Sragen is productive distribution through the UMKM empowerment program. UMKM empowerment is an economic empowerment program through the provision of business capital and business strengthening with a partnership scheme to individuals or business groups. The business capital provided is in the form of money and goods. In the practice of distributing productive obligatry charity in the form of goods, if the goods that have been given to mustahik as business capital are no longer used according to their designation, LAZISMU Sragen will withdraw the goods to be given to other mustahik who need it more. This type of research is normative law research and normative research with statutory approach. While the data analysis method used is qualitative. In data collection techniques, the authors used observation, interviews, and literature studies. The theory used theory of productive obligatry charity, UMKM, and grants. The results of the research indicate that the practice of withdrawing productive obligatry charity in the form of goods by LAZISMU Sragen aims to keep the usefulness of goods continuing. According to Islamic law, it is permissible to transfer obligatry charity because of a need and benefit. Goods that are no longer used by mustahik will be withdrawn and will be given to other mustahik who need it more, so that there is benefit in it. The distribution of productive obligatry charity in the form of goods is carried out with the concept of providing benefits (li manfa'ah), namely through a use grant contract. The use of the concept of providing benefits (li manfa'ah) in the distribution of obligatry charity means that obligatry charity recipients do not have full rights to obligatry charity funds, so obligatry charity can be withdrawn by obligatry charity managers. The use of the use grant contract makes the mustahik indirectly agree that the capital goods that have been given can be taken back if the goods are no longer used. This is in accordance with the provisions of the Compilation of Sharia Economic Law Article 712 which allows for the withdrawal of the grant assets after the delivery is carried out, provided that the recipient agrees.NIM.: 18103080016 Lintang Maheksi2022-09-28T02:00:25Z2022-09-28T02:00:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53536This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/535362022-09-28T02:00:25ZSTRATEGI DAN PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN BERBASIS INKLUSI SOSIAL DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA PAYA TUMPI BARU KABUPATEN ACEH TENGAHThe purpose of this study is to determine the Paya Tumpi Baru Village
Library's social inclusion-based library development strategy in the community
empowerment program, the types of library development, community
empowerment activities, and obstacles encountered, as well as the efforts made to
overcome obstacles. The data of the study was collected through observation,
structured interviews, and documentation using a qualitative descriptive method.
Purposive sampling is a data collection approach in which data is collected from
those who know and have basic information about the research issue, in this case
the village head, library manager, and users. Furthermore, the data analysis was
through data reduction, data display, and conclusion drafting. The researcher then
employed technological triangulation and sources, as well as a member check, to
test the data's validity.
The results of this study revealed that: (1) The Paya Tumpi Baru Village
Library's strategy for establishing social inclusion-based libraries as part of the
community empowerment program was to provide relevant collections, provide
internet and computer services, engage the community, and conduct advocacy. (2)
The type of library development that is carried out is educational development,
which includes activities such as increasing reading interest, improving learning
capacity, and developing potential and skills. (3) The community empowerment
activities carried out in its implementation are separated into those coming from the
partnership process with the Paya Tumpi Baru Village Children's Forum and those
coming from the Paya Tumpi Baru Village Library's personal idea. (4) The Paya
Tumpi Baru Village Library faces challenges such as a lack of funding, restricted
time for library services, decreased interest of children and young boys in visits and
participation in empowerment activities, and limited space and movement.
Meanwhile, the efforts made to overcome these obstacles are cooperating, relying
on cash, relying on existing goods and equipment, conducting deliberation,
providing direction, involving the role of the village head, and carrying out simple
activities.NIM.: 20200011053 Nuri Ifka Bengi. MS2022-09-19T06:58:55Z2022-09-19T06:58:55Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53187This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/531872022-09-19T06:58:55ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS ECOPRENEURSHIP DALAM MEWUJUDKAN GREEN ECONOMY (STUDI KASUS KELOMPOK USAHA ECOPRINT JOGJA DI DESA BRONTOKUSUMAN)Pemberdayaan masyarakat melalui ecopreneurship dalam mewujudkan
green economy merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan ekonomi
masyarakat yang mendukung kelestarian lingkungan, ekosistem dan kesejahteraan
manusia. Pemberdayaan ini dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya alam
yang ada dan mengelola tanpa merusak lingkungan sekitar serta mengembangkan
pontesi lokasi yang strategis dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi dan
kesadaran masyarakat terhadap lingkungan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses dan dampak dari
pemberdayaan masyarakat melalui ecopreneurship dalam mewujudkan green
economy di Ecoprint Jogja print. Metode penelitian yang digunakan adalah
deskrptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah obeservasi,
wawancara dan dokumentasi. Data yang diambil adalah data yang telah dianalisis
melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya proses pemberdayaan
masyarakat melalui ecopreneurship dalam mewujudkan green economy di
kelompok usaha Ecoprint Jogja print melalui tiga tahapan yaitu tahap penyadaran
potensi diri dan potensi sumber daya alam, tahap pengkapasitasan anggota dan
usaha, dan tahap pendayaan bagi anggota dan usaha. Dampak adanya
pemberdayaan masyarakat ini adalah terbukanya lapangan pekerjaan bagi ibu-ibu
warga Desa Brontokusuman sehingga dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat, Selain itu muncul kepedulian terhadap lingkungan dengan gerakan
menanam pohon dan pengelolaan daun sisa pembuatan kain Ecoprint.
Kata kunci: Pemberdayaan masyarakat, Ecopreneurship, Green EconomyNIM.: 18102030063 Nurika Putfi Sekar Andonowari2022-09-19T06:55:56Z2022-09-19T06:55:56Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53186This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/531862022-09-19T06:55:56ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERKELANJUTAN MELALUI KOMUNITAS GELANGPROJO STUDI DESA WISATA NGLINGGO, KABUPATEN KULON PROGOPemberdayaan adalah upaya untuk mendayakan yang lemah menjadi kuat, yang miskin menjadi sejahtera, yang masih bergantung menjadi mandiri. Penelitian ini bertajuk ”Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan Melalui Komunitas Gelangprojo Studi Desa Wisata Nglinggo, Kabupaten Kulon Progo”. Komunitas Gelangprojo merupakan kepanjangan dari Magelang, Kulon Progo dan Purworejo. Pemberdayaan yang dilakukan oleh Komunitas Gelangprojo di Desa Wisata Nglinggo dilakukan secara swadaya, langsung dilakukan oleh masyarakat secara mandiri tanpa bergantung pada bantuan pemerintah dan menarik para investor untuk melakukan investasi di wilayah Gelangprojo. Salah satu obyek wisata yang dikembangkan bersama investor dan masyrakat lokal antara lain adalah Tumpeng Menoreh dan Bukit Ngisis. Bukit Ngisis merupakan bagian dari Desa Wisata Nglinggo yang turut ikut dalam pengembangan wisata melalui Gelangprojo. Pengembangan dan pemberdayaan dilakukan pada masyarakat di wilayah yang dulunya terpencil bahkan untuk akses jalanpun sangat sulit. Selain itu pemberdayaan diimplementasikan dengan berorientasi pada keberlanjutan pada lingkungan, SDM dan kebudayaan masyarakat lokal. Penelitian yang berfokus pada upaya dan dampak dari pemberdayaan masyarakat berkelanjutan yang dilakukan oleh komunitas Gelangprojo di Desa Wisata Nglinggo, menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik penngumpulan data melalui observasi secara langsung, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini terdapat empat upaya pemberdayaan masyarakat berkelanjutan yaitu: upaya preventif, upaya preservatif, upaya kuratif dan upaya adaptasi. Proses pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan pendekatan prinsip PRA (Partticipatory Rural Appraisal). Kemudian terdapat dua dampak dari pemberdayaan masyarakat berkelanjutan melalui komunitas Gelangprojo studi Desa Wisata Nglinggo terhadap bertambahnya lapangan pekerjaan yaitu dampak positif dan negatif. Dampak positif yang terjadi antara lain adalah penyerapan tenaga kerja, peningkatan jumlah angkatan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat lokal. Dan dampak negatifnya adalah sulitnya kehadiran pemuda-pemudi dalam keadaan darurat seperti upacara kematian dan terjadinya pergeseran kebiasaaan masyarakat lokal.NIM.: 18102030062 Dela Ayu Puspita Dewi2022-09-19T06:53:15Z2022-09-19T06:53:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53185This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/531852022-09-19T06:53:15ZPROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI: PERAN KELOMPOK WANITA TANI “SRIKANDI MRICAN” DALAM MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN KELUARGA DI PADUKUHAN MRICAN, CATURTUNGGAL, DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTAIndonesia merupakan negara tropis dengan sinar matahari yang cukup dan tanah yang subur sehingga potensial menjadi daerah pertanian yang baik.. Namun berdasarkan data statistik dan survei angkatan kerja terjadi tanda-tanda krisis pangan mulai dari jumlah petani dan lahan yang menurun. Salah upaya dalam meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga yaitu melalui pemenuhan gizi dan pengurangan kompetisi pangan yang dapat dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan rumah dalam Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Program ini telah dilaksanakan oleh kelompok wanita tani (KWT) Srikandi, yang terletak di Padukuhan Mrican.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran serta hasil KWT Srikandi dalam meningkatkan ketahanan pangan melalui Program Kawasan Rumah Pangan Lestari ( KRPL). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun penentuan informan menggunakan teknik purposive. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pertama, peran KWT Srikandi dalam meningkatkan ketahanan pangan yaitu: (1) Meningkatkan keterampilan, KWT Srikandi memberikan edukasi kepada anggota berupa pelatihan dan kegiatan pertanian, yaitu melalukan pengembangan demplot, Pengembangan bibit, pengembangan pekarangan. (2) penguatan lembaga, KWT Srikandi menggunakan 2 cara, yaitu secara internal maupun eksternal. Secara internal KWT menjadi tempat untuk memperkuat kerjasama antar lembaga baik untuk sesama poktan (kelompok tani), dan antar poktan. Dan secara eksternal KWT bekerjasama dengan lembaga, institusi dan jaringan-jaringan terkait untuk melakukan inovasi dan membangun sinergitas dalam berbagai bimbingan seperti memberikan pelatihan dan memberikan fasilitas. (3) peningkatan produktivitas, produksi hasil pertanian yang diolah oleh anggota untuk usaha tani yang dapat diinovasikan dan dikembangkan sebagai produksi yang berkelanjutan. Kedua, adapun hasil yang dari peran KWT dalam meningkatkan ketahanan pangan keluarga melalui program KRPL adalah Penghematan pengeluaran rumah tangga, Pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi dari hasil pertanian, Peningkatan Jumlah Produksi Yang Dijual Oleh Hasil Tanaman KRPL, Peningkatan partisipasi rumah tangga yang melaksanakan KRPL.NIM.: 18102030061 Dewi Rohaeni2022-09-19T06:43:13Z2022-09-19T06:43:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53181This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/531812022-09-19T06:43:13ZGO ORGANIK: STRATEGI CV TANI ORGANIK MERAPI (TOM) DALAM MEMBERDAYAKAN PETANI DI DUSUN BALANGAN, WUKIRSARI, CANGKRINGAN, SLEMAN, YOGYAKARTAIndonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan alam dan termasuk ke dalam negara agraris terbesar yang menjadikan pertanian sebagai salah satu basis perekonomian nasional. Namun menurut data Badan Pusat Statistik mengenai persentase penduduk miskin dipaparkan bahwa pertanian merupakan sektor paling banyak menyumbang angka kemiskinan. Hal ini irono sehingga diperlukan program pemberdayaan untuk mengatasi persolan kemiskinan di sektor pertanian. CV Tani Organik Merapi (TOM) merupakan salah satu lembaga yang mencoba memberdayakan petani melalui pertanian organik di Dusun Balangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dan hasil pemberdayaan yang dilakukan CV TOM dalam memberdayakan petani melalui program Go Organik.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat dekriptif analitis. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun penentuan informan menggunakan snowball yang dipadukan dengan teknik purposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, strategi pemberdayaan yang dilakukan oleh CV Tani Organik Merapi (TOM), yaitu (1) memberikan penyadaran keuntungan menjadi petani, (2) memberikan keterampilan, (3) memberi daya kekuatan, (4) menjalin kemitraan dengan membeli produk tani, (5) membangun jejaring pasar, (6) monitoring dan evaluasi terhadap usaha petani, dan (7) mempekerjakan petani sebagai ahli. Kedua, adapun hasil dari pemberdayaan adalah peningkatan pendapatan dan pemenuhan kebutuhan dasar petani, munculnya kesadaran menjaga kelestarian lingkungan, sebagai fasilitator, memiliki rasa bangga menjadi petani. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pertanian organik dapat membuat sektor pertanian semakin menguntungkan bagi petani.NIM.: 18102030050 Eka Desi Susanti2022-09-19T04:24:34Z2022-09-19T04:24:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53170This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/531702022-09-19T04:24:34ZIMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT: STUDI PROGRAM AGEN KESEHATAN DI DUSUN GERSELO DESA PATALAN JETIS BANTUL YOGYAKARTAKemiskinan di Indonesia masih menjadi persoalan rumit, ditambah dengan adanya pandemi Covid 19 yang melanda Indonesia menjadikan tingkat kemiskinan semakin meningkat, kemiskinan sendiri akan berdampak terhadap berbagai sektor kehidupan, salah satunya adalah sektor kesehatan, masyarakat berpenghasilan kecil memiliki kemungkinan besar rentan terhadap penyakit, dikarenakan banyaknya kebutuhan hidup sehingga alokasi biaya kesehatan untuk dirinya sendiri maupun keluarganya akan berkurang, Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan salah satu program bantuan pemerintah yang berkesinambungan antara kesehatan dan kesejahteraan sosial. PKH Kapanewon Jetis Bantul Yogyakarta memiliki program bernama agen kesehatan, dimana program tersebut bertujuan untuk memudahkan para KPM mendapatkan pelayanan kesehatan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses implementasi Program Agen kesehatan dalam pemberdayaan kesehatan masyarakat, serta mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi program agen kesehatan. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya penentuan informan menggunakan teknik purposive dengan menentukan kriteria informan. Analisis data menggunakan analisis interaktif.
Temuan hasil dilapangan bahwa proses implementasi program agen kesehatan melalui 3 tahapan yaitu: tahap koordinasi, tahap sosialisasi, dan tahap pelaksanaan, sedangkan faktor pendukung program agen kesehatan adalah informasi dan sosialisasi yang jelas, konsistensi pelaksanaan program, fasilitas dan kesadaran yang tinggi. Sedangkan faktor penghambat program agen kesehatan adalah adanya rasa takut, alat cek yang jumlahnya dinilai kurang dan sdm yang kurang profesinonal.NIM.: 18102030025 Asyfa ‘Inayatul Faizah2022-09-19T04:21:57Z2022-09-19T04:21:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53169This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/531692022-09-19T04:21:57ZINDUSTRI MIKRO KERIPIK KLOTHAK UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA BATUR: STUDI TENTANG PERKEMBANGAN DAN ETIKA BISNISDesa Batur yang terletak dibawah kaki bukit Petarangan Banjarnegara memiliki salah satu kreasi industri rumah tangga yang bernama keripik klothak. Kripik klothak yang berasal dari coba-coba kini telah menjadi industri mikro andalan Desa. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui bagaimana tumbuh dan bekembangnya usaha industri rumah tangga keripik klothak (2) mengetahui bagaimana etika bisnis pengusaha keripik klothak dalam dalam proses mengembangkan usaha keripik klothak sehingga dapat memberdayakan masyarakat.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan datanya adalah oberservasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah keripik klothak telah ada selama 26 tahun, yang digagas oleh Bu Atun Warga Dusun Krajan, Desa Batur. Proses perkembangan keripik klothak terus berlanjut dikarenakan para pengusaha keripik klothak, menerapkan etika dalam menjalankan bisnisnya. Dengan menerapkan beberapa nilai etika bisnis seperti kejujuran, menjaga kepercayaan, tanggung jawab, keberanian moral, fairness, realistik kritis, rendah hati, hormat pada diri sendiri dan diri-diri lain serta peduli, pengusaha industri klotak dapat bertahan, bahkan berkembang melalui etika bisnis yang diterapkan dalam usahanya. Perkembangan industri ini secara langsung berdampak pada pemberdayaan masyarakat, utamanya pada peningkatan pendapatan keluarga yang dengan itu mereka dapat memperbaiki kualitas hidup secara umum.NIM.: 18102030016 Aditya Agung Pratama2022-09-19T04:17:03Z2022-09-19T04:17:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53168This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/531682022-09-19T04:17:03ZANALISIS KEBERLANJUTAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI DUSUN BEJI, JETIS, BANTUL, YOGYAKARTAAngka kemiskinan di Indonesia selama masa Pandemi Covid-19 mengalami kenaikan. Pada September 2019 (sebelum pandemi), angka kemiskinan di Indonesia sebesar 9,22% dan Pada September 2020 (setelah pandemi), angka kemiskinan di Indonesia meningkat sebesar 10,19%. Pelaksanaan PKH Dusun Beji selama pandemi Covid-19 mengalami beberapa kendala sehingga program peningkatan kemampuan keluarga tidak dapat dilaksanakan.
Tujuan Penelitian adalah mendeskripsikan implementasi program PKH Dusun Beji dan keberlanjutan PKH Dusun Beji pasca pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dalam penelitian ini didapatkan dari data valid yang kemudian dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan Implementasi PKH Dusun Beji terbagi dalam 3 kategori yakni Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) Bidang Keluarga, P2K2 Bidang Kesehatan, dan P2K2 Bidang Lingkungan. Pasca pandemi covid-19, terdapat indikator keberlanjutan PKH Dusun Beji yaitu Nature, adanya kesadaran akan lingkungan dan kesehatan tetap ada melalui pelaksanaan agen kesehatan dan sedekah sampah. Society, Kepengurusan/Kelompok PKH dan Pertemuan Rutin Pasca Kembali. Economy, Adanya Kas Kelompok dan Adanya Dana Hasil dari Sedekah Sampah. Well Being, belum ada dalam implementasiNIM.: 18102030011 Gokhan2022-09-19T04:13:36Z2022-09-19T04:13:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53167This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/531672022-09-19T04:13:36ZSTRATEGI PENDAMPINGAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK DI YAYASAN SENYUM KITAPemberdayaan merupakan upaya membangun kemampuan seseorang baik dengan memotivasi, mendorong dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang telah dimiliki. Salah satunya dengan cara mengembangkan kemampuan yang dimiliki untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak, remaja dan generasi muda supaya lebih mandiri. Kemiskinan merupakan salah satu menjadi kendala seseorang dalam mencapai pendidikan. Setiap anak berhak memperoleh pendidikan, pembinaan serta perlindungan, berhak juga untuk mewujudkan dan mengembangkan potensinya. Tetapi tidak semua keluarga dapat memenuhi hak dan kebutuhan tersebut yang disebabkan krisisnya ekonomi keluarga.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan strategi dan menganalisis faktor pendukung, penghambat pendampingan dalam pemberdayaan anak di yayasan senyum kita. Fokus penelitian dalam skripsi ini untuk mengetahui bagaimana strategi pendampingan dalam pemberdayaan anak. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif, teknik pengambilan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif diantaranya pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pendampingan dalam pemberdayaan anak di yayasan senyum kita menggunakan teori John W Santrock tentang psikologi perkembangan anak dan juga menggunakan pendekatan ABCD. Beberapa strategi pendampingan dalam pemberdayaan anak di yayasan senyum kita, diantaranya adalah strategi perekrutan, pengorganisasian, menganalisis kebutuhan anak, melakukan pemetaan pembelajaran dan memberikan fasilitas pendampingan. Selain itu ada juga beberapa faktor pendukung dan penghambat pendampingan dalam pemberdayaan anak di yayasan senyum kita, faktor pendukungnya adalah adanya kemandirian, aplikasi dompet digital, monitoring di sosmed dan juga adanya EO (event organizer) sosial. Sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya SDM, menurunnya dana donasi dan adanya ketidakaktifan fasilitator.NIM.: 18102030010 Latifa Hanum Sihombing2022-09-19T04:11:32Z2022-09-19T04:11:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53166This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/531662022-09-19T04:11:32ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN WISATA BENDHUNG LEPEN DI KAMPUNG MRICAN YOGYAKARTAWisata Bendhung Lepen awalnya adalah RTH yang terbengkalai. Pada saat itu saluran irigasinya kotor dan banyak limbah. Atas rasa keprihatinan pemuda “Mrican Youth” kemudian dibersihkan dan diisi dengan ikan. Seiring berjalannya waktu tempat tersebut menjadi ramai banyak pengunjung. Wisata ini memberdayakan masyarakatnya untuk berjualan di dalamnya. Sehingga pada 28 Oktober 2021 wisata Bendhung Lepen mendapatkan penghargaan Liputan6 Award kategori pemberdayaan UMKM. Maka dari itu peneliti tertarik untuk mengambil judul “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Wisata Bendhung Lepen di Kampung Mrican Yogyakarta”.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan wisata Bendhung Lepen di Kampung Mrican Yogyakarta. Adapun penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini menggunakan analisis data berupa interaktif yang diantaranya pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian ini yaitu menunjukan tentang proses dan hasil pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan wisata Bendhung Lepen di Kampung Mrican Yogyakarta. Adapun prosesnya yaitu melalui tahapan penyadaran kepada masyarakat. Kemudian pengkapasitasan, ada tiga macam yaitu pertama pengkapasitasan masyarakat dengan cara melakukan pelatihan dan penyuluhan, kedua pengkapasitasan organisasi dengan melakukan pertemuan. Ketiga, pengkapasitasan sistem nilai dengan kesepakatan atau aturan yang dibuat bersama. Dengan demikian, proses yang dilakukan tersebut sesuai teori proses atau tahapan pemberdayaan masyarakat menurut Randy R Wrihatnolo dan Riant Nugroho Dwidjowijoto.
Sedangkan hasil dari pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan wisata Bendhung Lepen di Kampung Mrican Yogyakarta diantaranya membuka kesempatan kerja, meningkatnya pendapatan masyarakat dan meningkatkan kepedulian masyarakat Kampung Mrican Yogyakarta. Dari hasil tersebut sesuai dengan teori Edi Suharto tentang hasil pemberdayaan.NIM.: 18102030009 Muhamad Solihul Huda2022-09-15T06:52:57Z2022-09-15T06:52:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53041This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/530412022-09-15T06:52:57ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PEMANFAATAN POTENSI ALAM BERUPA KERAJINAN BAMBU DI DUSUN KARANG ASEMMasalah kemiskinan di Yogyakarta pada tahun 2020 mendapati kenaikan. Khususnya, jumlah kemiskinan di Kabupaten Bantul menurut data Badan Pusat Statistik mendapati jumlah 405.613 jiwa yang masih berada dalam garis kemiskinan. Salah satu upaya untuk menanggulangi masalah ini yaitu melalui pemberdayaan melalui potensi alam. Pohon bambu di Dusun Karang Asem dimanfaatkan sebagai penompang ekonomi warga dengan mengolahnya menjadi kerajinan bambu. Adanya pemberdayaan ini banyak menuai manfaat positif bagi masyarakatnya seperti perbaikan pendapatan dan terciptanya lapangan pekerjaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan proses dan dampak pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan potensi alam berupa bambu di Dusun Karang Asem. Adapun penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini diantaranya pengumpula data reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa proses pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Karang Asem melalui pemanfaatan potensi alam ini meliputi pemungkinan, penguatan, penyokongan, pemeliharaan, dan perlindungan. Proses pemungkinan dari penelitian ini adalah mengangkat potensi pohon bambu di Dusun Karang Asem menjadi kerajinan bambu. Proses kedua yaitu penguatan berupa pemberian motivasi dan pengetahuan berusaha sebagai pengrajin bambu. Proses selanjutnya penyokongan berupa pembekalan pengetahuan dan pelatihan menganyam bambu. Proses keempat yaitu perlindungan dengan upaya memasarkan produk kerajinan bambu. Proses terakhir yaitu pemeliharaan dengan cara pemantauan stok bahan baku dan pengecekan barang. Hasil penelitian ini juga memiliki beberapa dampak pemberdayaan. Dampak positif yaitu pada perbaikan pendapatan, terciptanya lapangan pekerjaan, perbaikan untuk memenuhi kebutuhan pokok dan pendidikan masyarakat di Dusun Karang Asem. Dampak negatif : stok
pohon bambu di Dusun Karang Asem menipis dan persaingan antar pengepul yang mengakibatkan para pengrajin bambu bersikap konpetitif dan berkemungkinan menimbulkan konflikNIM.: 17102030078 Reza Fatawi2022-09-06T01:09:03Z2022-09-06T01:09:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52743This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/527432022-09-06T01:09:03ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PERPUSTAKAAN BERBASIS INKLUSI SOSIAL DI PERPUSTAKAAN DESA MUDA BHAKTI NGABLAK KABUPATEN MAGELANGThe purpose of this study was to determine community empowerment through a village library based on social inclusion at the Muda Bhakti Ngablak Village Library, Magelang Regency. This research uses descriptive qualitative method. Data was collected using interview, observation, and documentation techniques with the determination of informants using the purposive sampling method. Data validation was done by using data triangulation, membercheck, and using reference materials. The data analysis used is the Miles and Huberman model. The results showed that the Muda Bhakti Ngablak Village Library had excellent programs in the form of Salak Pustaka (Saka), Suluh Pustaka (Like), Reading Cadre (Glass), Reading Satellite, Karya Pustaka Real (Say), and Kedai Baca. The Muda Bhakti Ngablak Village Library has empowered in the fields of economy, education, culture, information, and health. The implementation of the Muda Bhakti Ngablak Village Library based on social inclusion is carried out through community empowerment activities, services aimed at all levels of society, and easy access to library information. The role of librarians in community empowerment programs in the form of dissemination of information to the community; conducting learning assistance; collaborating with cultural activists, education, health, government agencies, and business entities; and absorb aspirations, self-help and community participation in library programs. The Muda Bhakti Ngablak Village Library has become the only village library that works as an information center related to Mount Merapi for the community. The limitation of this research is that some library programs have not been active due to the Covid-19 pandemic so that researcher cannot make direct observationsNIM.: 18101040054 Hidayatun Markamah2022-08-04T19:24:38Z2022-08-04T19:24:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52449This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/524492022-08-04T19:24:38ZPemberdayaan Perempuan Berbasis Nilai-Nilai Tauhid Melalui Pemanfaatan lahan
Pekarangan di Dusun Kandangsari Sukoharjo Ngaglik Sleman YogyakartaPemberdayaan perempuan berbasis nilai-nilai tauhid merupakan upaya untuk peningkatkan
sikap, pengetahuan, ketrampilan, pemahaman atas nilai-nilai tauhid akan berpengaruh pada
perilaku seorang individu dalam melakukan aktivitasnya sebagai individu juga sebagai
anggota kelompok sosial masyarakat dalam mewujudkan tujuan , sehingga nilai-nilai tauhid
dapat memberikan corak dan pembeda perilaku ibu ibu yang tergabung pada kelompok PKK
RW 11 Kandangsari mengingat latar belakang ibu ibu yang heterogen baik dari segi
Pendidikan, ketrampilan, yang masih tergolong pada ekonomi bawah masih kurang ikutserta
dalam membantu dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
Metode pemberdayaan melalui tiga siklus mengikuti pendapat yang dikemukakan
oleh Sulistiyani (2017) dalam Madania 1. tahap penyadaran, 2. tahap transformasi
pengetahuan, dan 3. tahap peningkatan kemampuan intelektual. Sedangkan Indikator
Keberdayaan 1 terdapat delapan poin yang menjadi indicator pemberdayaan dan dikemukakan
oleh Schuler, Hashemi, and Riley, dikutip dalam buku Edi Suharto (2009) disebutkan bahwa
empowerment index atau indeks pemberdayaan, adalah sebagai berikut: 1. kebebasan
mobilitas; 2. kemampuan membeli komoditas kecil; 3. kemampuan membeli komoditas besar;
4. terlibat dalam pembuatan keputusan keputusan dalam rumah tangga; 5. kebebasan relative
dari dominasi keluarga; 6. memiliki kesadaran hukum dan politik; 7. keterlibatan penyelesaian
permasalahan keluarga; 8. Jaminan ekonomi dan kontribusi terhadap keluarga.
Hasil pemberdayaan merupakan proses pemberdayaan meliputi tiga tahap, pertama
tahap penyadaran, kedua tahap transformasi pengetahuan dan ketiga tahap peningkatan
kemampuan intelektual dapat dikuasai dengan baik oleh para peserta pemberdayaan ibu ibu
yang tergabung dalam kelompok PKK RW 11 Kandangsari mengingat latar belakang ibu ibu
yang heterogen baik dari segi Pendidikan, ketrampilan, masih sebagian tergolong pada
ekonomi, untuk hasil di kebebasan mobilitas masuk pada kategori berhasil untuk keberhasilan
secara ekonomi perlu waktu secara bertahap dan terus menerus.- Wiji Hidayati2022-07-25T07:22:44Z2022-07-25T07:23:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52216This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/522162022-07-25T07:22:44ZTEKNOLOGI DAN MASYARAKAT:
PERSPEKTIF MAKRO SOSIOLOGI IBN KHALDUNUI Ardaninggar Luhtitianti2022-07-06T03:49:54Z2022-07-06T03:49:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51738This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/517382022-07-06T03:49:54ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM LEMBAGA AMIL ZAKAT INFAQ SHODAQOH MUHAMMADIYAH (LAZISMU)
DI KECAMATAN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan program pemberdayaan ekonomi masyarakat Di Kecamatan Sleman. Fokus penelitian dalam skripsi ini untuk mengetahui bagaimana program pemberdayaan ekonomi masyarakat di Kecamatan Sleman. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif analitik dengan teknik pengumpulan datanya berupa observasi, wawancara, dan lacak dokumentasi. Alat analisis data dalam penelitian ini adalah analisis interaktif diantaranya pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penyajian data penelitian ini dalam bentuk tulisan dan menerangkan apa adanya data yang diperoleh dalam penelitian.
Salah satu cara dalam membantu peningkatan perekonomian masayarakat adalah dengan pendayagunaan zakat. Pendayagunaan zakat dirasa mampu membantu mendorong perekonomian masyarakat setempat. Selain itu dengan berzakat maka akan lebih meningkatkan rasa saling membantu dan cinta antar sesama manusia. Penyerahan zakat penting untuk ditunaikan melalui lembaga zakat agar dapat berdayaguna dengan efektif. Salah satunya melalui Lembaga Amil Zakat Infaq Shodaqoh Muhammadiyah atau yang sering dikenal dengan LAZISMU. Dengan melalui pendayagunaan yang efektif diharapkan nantinya pendistribusian zakat akan jatuh kepada mereka yang berhak menerima. Oleh karena itu pendistribusian zakat di LAZISMU diselenggarakan menjadi beberapa program salah satunya pemberdayaan ekonomi masyarakat. Program tersebut bertujuan dalam menanggulangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pemberdayaan masyarakat melalui program LAZISMU menggunakan teori Isbandi Rukminto Adi tentang Tahapan Pemberdayaan Masyarakat. Beberapa proses dalam pemberdayaan di LAZISMU Kecamatan Sleman ini melalui beberapa tahapan diantaranya persiapan, pengkajian, perencanaan alternatif program, pemformalisasi rencana aksi, pelaksanaan, evaluasi hingga terminasi. Selain itu beberapa program dari LAZISMU diantaranya program sosial, kemanusiaan (tanggap bencana), ekonomi, pengembangan pendidikan hingga program dakwah. Program yang diselenggarakan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar untuk pemenuhan kebutuhan hidup.NIM.: 16230038 Chusna Amalia Wahida2022-07-01T03:23:16Z2022-07-01T03:23:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51566This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/515662022-07-01T03:23:16ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) UNTUK MEMBANTU MENANGANI KEMISKINAN DI MASA PANDEMI COVID-19: STUDI KASUS DI KUBE SEJAHTERA 133 KARANGWUNI WATES KULON PROGOPemberdayaan Perempuan melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) untuk Membantu Menangani Kemiskinan Di Masa Pandemi Covid-19: Studi Kasus Di KUBE Sejahtera 133 Karangwuni Wates Kulon Progo. Skripsi Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial. Fakultas Dakwah dan Komunikasi Univeristas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2022.
Pemerintah melalui Kementrian Sosial RI membuat program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang bertujuan memberdayakan kelompok masyarakat miskin terutama perempuan dengan diberikan Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial (BLPS). KUBE Sejahtera 133 Karangwuni merupakan KUBE yang ikut berperan dalam program pemberdayaan perempuan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses pemberdayaan perempuan melalui KUBE dalam menangani kemiskinan pada masa Pandemi Covid-19 dan dampak adanya pemberdayaan tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penentuan informan secara purposive sampling, dilakukan dengan teknik in-depth interview kepada Ketua, Bendahara, Sekretaris, 1 anggota KUBE, Pendamping KUBE, dan Kamituwa Kalurahan Karangwuni. Uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses pemberdayaan perempuan melalui KUBE Sejahtera 133 Karangwuni sudah berjalan dengan baik mulai dari penyadaran, pengkapasitasan, pendayaan dan capacity building dan networking. Dampak dari pemberdayaan perempuan melalui KUBE dapat dilihat dari aspek ekonomi yang ditandai dengan adanya peningkatan modal kelompok dan adanya peningkatan pendapatan anggota. KUBE dapat membantu meningkatkan pendapatan anggota kelompok, namun belum bisa dibilang mengatasi kemsikinan secara signifikan karena KUBE belum menjadi sumber pendapatan utama. Pada aspek sosial ditandai dengan meningkatnya sikap gotong royong, tingginya partisipasi, tanggung jawab anggota, dan timbulnya sikap peduli pada anggota dan lingkungan.NIM.: 18102050008 Nuring Khasanah2022-06-29T08:25:04Z2022-06-29T08:25:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51545This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/515452022-06-29T08:25:04ZHOME INDUSTRY GRIYA MANIK :
(STUDI STRATEGI DAN DAMPAK PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI DESA PLUMBON GAMBANG, KECAMATAN GUDO, KABUPATEN JOMBANG)Pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui home industry Griya Manik di Desa Plumbon Gambang merupakan salah satu upaya dalam memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan pendapatan melalui home industry Griya Manik dengan memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat sekitar.Penelitian ini menjelaskan tentang strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui home industry Griya Manik dan dampak pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui home industry Griya Manik di Desa Plumbon Gambang, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan strategi dan dampak pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui home industry Griya Manik di Desa Plumbon Gambang, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang. jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pada proses pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dalam analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi. Home Industry Griya Manik merupakan salah satu usaha manik-manik yang didiran oleh Bapak Suloso dan sudah masuk pasar lokal, nasional dan internasional. home industry griya manik juga salah satu rumah industry yang masih eksis sampai sekarang.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan strategi dan dampak pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui home industry Griya Manik. Adapun hasil dari strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui home industry Griya Manik adalah melalui 3 (tiga) strategi yaitu, Pertama, pendekatan mikro-bottom up dengan menjaga hubungan internal keluarga dalam meminimalisir konflik, perluasan jaringan pemasaran produk home industry, Kedua, pendekatan mezzo-top down dengan peningkatan kapasitas dan pendampingan dalam manajemen inovasi. Ketiga, pendekatan makro-top down dengan memperkuat relasi dengan lembaga lain. Dampak dari pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Home Industry Griya Manik adalah membuka lapangan pekerjaan baru, menambah keterampilan masyarakat, membantu dalam terpenuhinya kebutuhan hidup, dan mengurangi angka pengangguran.NIM.: 18102030005 Alfina Nur Qodriah2022-06-02T03:27:57Z2022-06-02T03:27:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51163This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/511632022-06-02T03:27:57ZSTRATEGI BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) KEBONDALEM KIDUL DALAM MENDORONG TUMBUHNYA PEREKONOMIAN MASYARAKATPandemi Covid-19 telah membuat sektor usaha dan ekonomi berjatuhan. Disisi lain sektor ekonomi dan sektor usaha menjadi faktor penting dalam kehidupan masyarakat. Dampak nyata pada sektor usaha dari kecil hingga besar pun merasakannya, seperti pada lembaga desa yaitu BUMDes Kebondalem Kidul. BUMDes mempunyai peranan penting dalam memberikan kesejahteraan bagi masyarakat maupun desa. Di era gempuran Covid 19 BUMDes mengalami jatuh bangun untuk mempertahankan berbagai usaha dalam membantu ekonomi masyarakat, seperti BUMDes Kebondalem Kidul memiliki berbagai strategi dalam menumbuhkan perekonomian masyarakat.
Tujuan adanya penelitian adalah untuk mengetahui terkait strategi BUMDes Kebondalem Kidul dalam menumbuhkan perekonomian masyarakat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya penentuan informan peneliti mengelompokkan berdasarkan kriteria. Adanya pengelompokkan kriteria sendiri bertujuan untuk subjek penelitian menjadi sumber informan sesuai rumusan masalah yang peneliti tulis. Analisis data sendiri menggunakan model analisis interaktif.
Hasil dari Strategi BUMDes dengan macam-macam strategi yaitu kegiatan ekonomi hingga pemanfaatan lahan kosong dalam mendorong tumbuhnya perekonomian masyarakat. Strategi BUMDes Kebondalem Kidul mempunyai faktor pendukung seperti potensi dan jaringan yang luas, sedangkan untuk faktor penghambat sendiri adanya Pandemi Covid 19 dan minimnya sosialisasi terkait pentingnya BUMDes. Hasilnya sendiri ditandai dengan terdapat lowongan pekerjaan baru dan mendapatkan pendapatan baru. Disisi lain hasil strategi BUMDes juga membentuk sikap masyarakat agarNIM.: 18102030071 Ilhamita Nuraini Rachmawati2022-06-02T03:24:36Z2022-06-02T03:24:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51164This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/511642022-06-02T03:24:36ZPEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DI DESA WISATA BRUBUH, JOGOROGO, NGAWIPemberdayaan ekonomi masyarakat melalui BUMDes di desa wisata ini merupakan salah satu upaya untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi tenaga produktif dan masyarakat yang membutuhkan. Hal ini dilakukan dengan cara memanfaatkan dan mengembangkan potensi alam dengan tujuan berkelanjutan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mendeskripsikan proses dan hasil dari pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui BUMDes di Desa Wisata Brubuh. metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik interaktif dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang didapatkan merupakan data yang sudah valid dan dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan proses pemberdayaan ekonomi melalui BUMDes di Desa Wisata Brubuh melalui beberapa tahapan pemberdayaan yaitu tahap pemetaan masalah, pelatihan, pemberian bantuan, dan pengembangan kelembagaan. Dampak pemberdayaan ekonomi masyarakat terhadap perekonomian masyarakat Desa Brubuh adalah membuka lapangan pekerjaan baru, lapangan usaha baru, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat lokal. Selain itu masyarakat dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari tambahan pendapatan yang diperoleh.NIM.: 18102030057 Fisqiatur Rohmah2022-06-02T03:04:45Z2022-06-02T03:04:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51165This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/511652022-06-02T03:04:45ZPEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI INOVASI PERTANIAN (STUDI KASUS MASYARAKAT DI DESA MLATIHARJO, KECAMATAN GAJAH, KABUPATEN DEMAK)Pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui inovasi pertanian di Desa Mlatiharjo ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan melalui sektor pertanian dengan cara memanfaatkan potensi yang ada di desa yaitu pemanfaatan lahan pertanian.
Penelitian ini menjelaskan tentang proses pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui inovasi pertanian dan hasil pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui inovasi pertanian di Desa Mlatiharjo, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak.
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mendeskripsikan proses dan hasil pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui inovasi pertanian di Desa Mlatiharjo Kecamatan Gajah Kabupaten Demak. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, Pada proses pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi secara langsung, dan dokumentasi. Dalam analisis data menggunakan model analisis interaktif yaitu, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Inovasi pertanian yang ada di Desa Mlatiharjo merupakan adanya penemuan bibit padi jenis baru, yang ditemukan oleh Kepala Desa Mlatiharjo pada saat itu, yaitu Ir. Hery Sugiartono, dengan cara menyilangkan bibit padi dari Cina dengan bibit padi lokal, sehingga ditemukan lah bibit padi varietas baru yang mereka namai dengan nama Desa Mlatiharjo yaitu Beras Mlati.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan proses pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui inovasi pertanian di Desa Mlatiharjo. Adapun hasil dari proses pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui inovasi pertanian di Desa Mlatiharjo melalui 3 tahapan yaitu Pertama proses penyadaran, pada tahapan ini masyarakat Desa Mlatiharjo melalui tahapan melalui pendekatan pribadi dan sosialisasi,dan pertemuan rutin. Kedua proses pengkapasitasan yang mana pada proses ini melalui tahapan pemberian pelatihan. Ketiga proses pendayaan pada proses ini yang dilakukan yaitu membuat jaminan pasar,kemudian pembentukan organisasi dengan mendirikan lembaga usaha melalui Koperasi Citra Kinaraya dan mengembangkan usaha dengan mendirikan unit produksi beras. Hasil dari
pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui inovasi pertanian di Desa Mlatiharjo terdapat 4 hasil dari pemberdayaan itu, yakni Pertama terciptanya kepedulian yang semakin meningkat di masyarakat dibuktikan dengan adanya pendirian SMK Pertanian di Desa Mlatiharjo dan pertemuan rutin. Kedua meningkatnya kemandirian masyarakat. Ketiga membuka lapangan pekerjaan baru yaitu ikut serta pengelola koperasi citra kinaraya, bekerja di produksi beras, menjualkan beras ke toko-toko maupun secara online, pengolahan limbah menir untuk pakan burung, pemanfaatan dedak yang di jual untuk pakan ayam. Gojek padi dari sawah ke tempat produksi. Keempat meningkatnya pendapatan masyarakat.NIM.: 18102030014 Dian Safarani2022-04-18T07:08:53Z2022-04-18T07:08:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50240This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/502402022-04-18T07:08:53ZPESANTREN DARUSH SHOLIHIN DAN PERANNYA DALAM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PANGGANG GUNUNGKIDUL
TAHUN 2007- 2018Penulis tertarik mengkaji tentang Pesantren Darush Sholihin berdasarkan
beberapa alasan: 1) Pesantren Darush Sholihin merupakan pesantren masyarakat
yang para santrinya merupakan masyarakat itu sendiri, dan tidak ada santri yang
mondok (menetap) dipesantren. 2) Letak pesantren yang berada di daerah
Gunungkidul dengan akses wilayah yang cukup tandus dan sulit dapat melakukan
perubahan masyarakat yang cukup singkat mulai dari tahun 2007 hingga
sekarang. 3) Banyaknya jama’ah yang mengikuti kegiatan dari Pesantren Darush
Sholihin setiap minggunya hingga mencapai hampir seribu orang dari berbagai
wilayah di Gunungkidul. Penulis mengacu pada rumusan masalah berikut:
bagaimana sejarah berdirinya Pesantren Darush Sholihin, dan bagaimana peran
yang dilakukan Pesantren Darush Sholihin dalam melakukan pemberdayaan
masyarakat, serta bagaimana respon masyarakat terhadap pemberdayaan yang
dilakukan oleh Pesantren Darush Sholihin.
Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi dengan mengacu pada
teori fungsionalisme struktural yang dikemukakan oleh Robert Merton.
Pendekatan sosiologis digunakan untuk menggambarkan peristiwa yang melatar
belakangi proses historis lahirnya Pesantren Darush Sholihin dan perannya dalam
pemberdayaan masyarakat Panggang Gunungkidul. Teori fungsiona struktural ini
penulis gunakan untun melihat bagaimana struktur yang ada dalam jalinan relasi
antara masyarakat dengan pesantren, serta peran sebuah organisasi masyarakat
diperlukan dalam melakukan pemberdauaan masyarakat, dan fungsi-fungsi
peasantren dalam kegiatan kemasyarakatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kualitatif yang menggunakan metode penelitian sejarah. Pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan studi pustaka, serta sumber
pendukung lainnya.
Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa peran pemberdayaan yang
dilakukan oleh Pesantren Darush Sholihin diwujudkan dengan bentuk programprogram
kerja dengan dibantu oleh para donatur tetap, baik dari pemerintah,
komunitas, maupun masyarakat. Adanya pemberdayaan masyarakat itu sendiri
dapat menanggulangi permasalahan yang muncul di masyarakat. Hal ini dapat
dibuktikan dengan peran Pesantren Darush Sholihin dalam menciptakan lapangan
pekerjaan baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta memakmurkan
masyarakat Panggang, Gunung Kidul.NIM.: 15120093 Lilis Elina2022-04-06T06:26:25Z2022-04-06T06:26:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50326This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/503262022-04-06T06:26:25ZSEJAHTERA DI DESA: PEMBERDAYAAN BERBASIS POTENSI
LOKAL DI PASAR EKOLOGIS ARGO WIJIL DESA GARI
GUNUNGKIDULKawasan pedesaan kini sedang menjadi sorotan berbagai pihak. Pasalnya
pedesaan yang awalnya selalu dipandang sebagai daerah yang miskin dan
terbelakang, kini sedang gencar gencarnya digalakan pembangunan. Salah satu
pendongnya adalah dengan dibentuknya UU Desa No 6 Tahun 2014 yang secara
garis besar memberikan otonomi desa untuk melakukan pembangunan sesuai
dengan potensi yang dimiliki. Potensi yang dimiliki oleh desa salah satunya adalah
pasar desa.
Pasar Desa merupakan pasar yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintah
setempat dengan memanfaatkan potensi lokal yang dimiliki. Dalam hal ini Pasar
Ekologis Argo Wijil menjadi pasar desa yang mampu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Tentunya dalam mencapai itu diperlukan proses pemberdayaan dan
pengelolaan pasar yang panjang. Oleh sebab itu, peneliti meneliti terkait dengan
kesejahteraan masyarakat, proses atau tahapan pemberdayaan dan pengelolaan
Pasar Ekologis Argo Wijil. Penelitian ini lebih menitik beratkan pada
pemberdayaan melalui potensi kuliner tradisional sekaligus kesejahteraan
masyarakat sekitar pasar.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif – deskriptif. Adapun dalam
menganalisa data menggunakan teori tahapan pemberdayaan, pengelolaan pasar
dan kesejahteraan masyarakat. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,
wawancara, focused group discussion, dan dokumentasi. Semua data yang
terkumpul divalidasi mengunakan teknik triangulasi, kemudian data dianalisis
melalui proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan terakhir
penarikan kesimpulan.
Hasil pemberdayaan masyarakat Desa Gari melalui pemanfaatan potensi
lokal telah memberikan dampak bagi kesejahteraan masyarakat yang didefiniskan
oleh masyarakat tidak hanya sebatas peningkatan materi namun juga non materiil
seperti kerukunan masyarakat. Adapun pemberdayaan masyarakat ini melalui lima
tahapan yakni memunculkan narasi mistis masa lampau, membentuk BUMDes
Mardi Gemi, mengoptimalkan kemampuan Masyarakat dalam membuat makanan
tradisional, promosi melalui media sosial, dan inovasi untuk pembangunan pasar.
Pemberdayaan ini memberikan dampak bagi kesejahteraan masyarakat antara lain;
adanya siklus perputaran keuangan masyarakat, meningkatnya jumlah pengunjung,
dan meningkatnya kekompakan dan kolaborasi antar elemen di masyarakat.NIM.: 16230030 David Safri Anggara2022-04-06T05:09:03Z2022-04-06T05:09:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50323This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/503232022-04-06T05:09:03ZMODEL PEMBERDAYAAN SANTRI BERBASIS ECOPRENEURSHIP DI PONDOK PESANTREN MBANGUNJIWO BANTULDalam pengembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan tidak saja menjadi
tanggung jawab pendidikan formal saja, namun sudah sewaktunya pendidikan non
formal seperti pesantren ikut serta dalam pembangunan masyarakat. Pondok
Pesantren Mbangunjiwo merupakan salah satu pesantren tradisional, tidak hanya
berkembang dalam pendidikan formal keagamaan namun juga keterampilan
wirausaha. Bertujuan untuk memanfaatkan dan memberdayakan potensi yang ada di
lingkungan pesantren agar dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat
khususnya santri Pondok Pesantren Mbangunjiwo. Dengan menerapkan konsep
ecopreneurship, dimana merupakan model wirausaha berbasis lingkungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model yang dipakai Pondok
Pesantren Mbangunjiwo dalam memberdayakan santri-santrinya dan hasil dari
konsep ecopreneurship. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian
kualitatif yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual
melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai
instrumen kunci.
Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa konsep pemberdayaan santri oleh
Pondok Pesantren Mbangunjiwo merupakan wirausaha berbasis lingkungan.
Menghasilkan sebuah model yang bernama Green Entrepreneurship.NIM.: 14230063 Rifqi Maulana2022-03-04T06:20:56Z2022-03-04T06:20:56Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49829This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/498292022-03-04T06:20:56ZSTRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA YUTAKA FARM
DI KABUPATEN PATISuatu bangsa dikatakan berhasil dapat dilihat daritingkat kesejahteraan masyarakatnya. Untuk mensejahterakan masyarakat perlu adanya sector ekonomi agar dapat mengentaskan kemiskinan. Sector pariwisata mrupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk penanggulangan kemiskinan. Namum, masyarakat disini harus berpihak dan masyarakat tidak dijadikan sebagai objek semata.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan apa yang ada di dalam rumusan masalah. Dalam study ini menggunakan metode qualitative. Sampel yang digunakan dalam study pengambilan sampel secara purposive penentuan informan berdasarkan criteria. Data colections yang digunakan untuk study ini yaitu observtions, interview, dokumentations. Untuk mengecek kevalidtan data dengan menggunakan triangulations serta menganalisis menggunakan technique interactive meliputi reduction data, presentation data, serta conclutions lalu dibandingkan temuan dengan teory.
Study lapangan, terbentuknya Yutaka Farm adanya initations masyarakat local yang hanya penjualan bibit. Selang beberaba bulan, karena banyaknya pembeli dari berbagai daerah kemudian dibuatkan spot foto dan akhirmanya viral sehingga terbentuklah pariwisata yang asri akan keindahan alam. Sesudah berkembang pesat, Yutaka Farm kemudian melebarkan kawasan hingga sampai saat ini. Yutaka Farm menggunakan tiga strategy diantaranya strategy Organizations, strategy progams, strategy human resource. Dampak yang sangat bermanfaat bagi masyarakat lokal yaitu terkait dengan ekonomi karena dengan adaya yutaka farm terciptanya lapangan pekerjaan, hasil social masyarakat menjadi aktif berpartisipasi dan membantu dalam pengembangan Yutaka Farm bahkan masyarakat sangat Menerima menerima keberadaan Yutaka Farm dan lingkungan yang sangat mendukung menjadi kebanggaan adanya Yutaka Farm.NIM.: 17102030030 Ahmad Khoirun Niam2022-03-01T08:10:15Z2022-03-01T08:10:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49795This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/497952022-03-01T08:10:15ZSTRATEGI PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT BONJING MELALUI DESA WISATA GOA PINDUL GUNUNGKIDULGoa Pindul adalah sebuah desa wisata yang dibuka menjadi wisata di akhir tahun 2010. Sebuah strategi dengan memanfaatkan kekayaan atau kearifan lokal untuk meningkatkan pendapatan secara signifikan agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan informan menggunakan purposive (berdasarkan kriteria), teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi, uji validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode, proses penelitian dimulai dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi peningkatan ekonomi masyarakat Bonjing melalui desa wisata goa pindul Gunungkidul meningkat secara signifikan. Dampak dari dibukanya goa pindul sebagai desa wisata adalah adanya perubahan pola dan gaya hidup, karena masyarakat yang tadinya kebanyakan lulusan SD,sekarang sudah banyak yang lulusan SMA bahkan sampai sarjana. Tadinya hanya bertani sekarang sudah bisa membangun rumah sendiri. Peningkatan ekonomi masyarakat disana tidak hanya jadi pemandu saja, tapi untuk orang yang punya modal bisa berjualan atau membuka jasa pelayanan ban, tukang parker juga memiliki penghasilan yang lumayan. Goa pindul merupakan objek wisata berupa gua yang terletak di desa Bonjing, Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Goa pindul merupakan salah satu wisata yang sedang ramai dikunjungi wisatawan lokal, karena bentuknya sangat alami dan unik membuat masyarakat luas menjadi penasaran. Goa pindul sendiri emmpunyai tujuan untuk mengenalkan budaya yang ada dimasyarakat Dusun Bonjing.NIM.: 14230068 Zulfikar Fuad M2022-02-24T04:43:09Z2022-02-24T04:43:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49724This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/497242022-02-24T04:43:09ZPERAN KELOMPOK WANITA TANI (KWT) “ARIMBI” DALAM MEMPROMOSIKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DI DUSUN SAMBILEGI KIDUL, KECAMATAN MAGUWOHARJO, KABUPATEN SLEMANPeran Kelompok Wanita Tani (KWT) Arimbi dalam mempromosikan pembangunan pertanian merupakan sebuah usaha yang dilakukan oleh kelompok yang beranggotakan wanita untuk melakukan pembangunan pertanian di Padukuhan Sambilegi Kidul, bertujuan untuk pemanfaatan lahan di depan pekarangan rumah untuk ditanami sayur-mayur, serta menjadi pendobrak utama dalam menyediakan pangan keluarga. Usaha dalam pembangunan pertanian bertujuan untuk mengajak sekaligus menyadarkan masyarakat yang bukan anggota KWT Arimbi untuk bercocok tanam di depan pekarangan rumah. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana bentuk peran KWT Arimbi dalam mempromosikan pembangunan pertanian di Desa Sambilegi Kidul, Bagaimana dampak dari program promosi pembangunan pertanian yang di lakukan KWT Arimbi di Desa Sambilegi Kidul. Hal tersebut untuk mendeskripsikan peran yang dilakukan KWT Arimbi dalam mempromosikan pembangunan pertanian di Desa Sambilegi Kidul dan untuk mengetahui bagaimana dampak dari program pembangunan pertanian yang dilakukan KWT Arimbi di Desa Sambilegi Kidul.
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang usaha, peran serta hasil mempromosikan pembangunan pertanian di Desa Sambilegi Kidul. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dalam teknik penentuan informan dan teknik sampling menggunakan purposive sampling yang berdasarkan kriteria dengan menggunakan teknik pengumpulan data antara lain dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan menggunakan empat responden. Dengan mengumpulkan data menggunakan ketiga teknik tersebut maka akan dilihat validitas data serta dianalisis dengan menggunakan beberapa tahapan yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini yang pertama, menunjukan bahwa usaha yang dilakukan oleh KWT Arimbi dalam melakukan pembangunan pertanian yaitu dengan cara mengajak masyarakat untuk bercocok tanam bibit aloevera. Kedua, peran KWT Arimbi ini ada empat peran yaitu : peran fasilitatif, peran pendidikan, peran perwakilan serta peran keterampilan teknik. Ketiga, hasil dari KWT Arimbi dalam mempromosikan pembangunan pertanian yaitu : partisipasi masyarakat dalam kegiatan KWT Arimbi, menumbuhkan kemandirian serta adanya peningkatan ekonomi.NIM.: 18102030068 Dewi Fitriawati2022-02-21T08:21:55Z2022-02-21T08:21:55Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49510This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/495102022-02-21T08:21:55ZSTRATEGI KOMUNIKASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PENGELOLAAN DESA WISATA
(STUDI DISKRIPTIF KUALITATIF KAMPUNG ANGGUR PLUMBUNGAN SUMBERMULYO BAMBANGLIPURO BANTUL)This study discusses the communication strategy of community empowerment carried out by the management of Kampung Anggur in developing village tourism. This study was conducted in village tourism of Kampung Anggur Plumbungan, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul. This study aims to describe the communication strategy of community empowerment carried out by the management of Kampung Anggur. The target community empowerment is the community in Plumbungan consisting of youth, men, and housewives who have the spirit to develop the village. This study used the descriptive qualitative method. The results show that the management of Kampung Anggur uses 4 communication strategies to approach the community, namely, information dissemination, persuasion, education, and advocacy. Then, the management uses 3 stages of strategies in community empowerment, namely, awareness, capacity, and empowerment. The communication strategy of community empowerment in Plumbungan has managed to change the community awareness in developing their area through the grape cultivation program that can improve the local community economics conditions.NIM.: 17107030130 Dian Ayu Oktafiani2022-02-21T04:25:38Z2023-07-14T07:00:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49472This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/494722022-02-21T04:25:38ZPROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS ASET WISATA DI DUSUN DALEM WIDODOMARTANIPemanfaatan potensi desa merupakan salah satu bentuk proses pemberdayaan masyarakat berbasis aset wisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara mendalam proses pemanfaatan asset wisata Blue Lagoon di Desa Widodomartani serta ingin melihat lebih jauh bagaimana dampak dari proses pemberdayaan masyarakat blue lagoon terhadap masyarakat sekitar. Jenis penelitian ini adalah kualitatif-deskriktif-analisis dengan mengambarkan fenomena lapangan sesuai dengan relalitas yang terjadi. Perolehan data menggunakan tekhnik wawancara, observasi dan dokumentasi. Peneliti mengguakan teknik informan berdasarkan kriteria yang telah peneliti tetapkan yaitu, Ketua Pengelola Blue Lagoon, Pedagang, Pekerja, dan Pengunjung.
Berdasarkan temuan peneliti di lapangan, ada tiga tahapan pemberdayaan masyarakat asset wisata Blue Lagoon, Pertama, 1. Penemuan Aset Wisata, 2. Tahap penyadaran, 3. Tahap pengkapasitasan, 4. Tahap pendayaan, 5. Tahap promosi. Kemudian berdasarkan temuan lapangan, pemberdayaan masyarakat berbasis Blue Lagoon berdampak antara lain 1. Sebagai sumber pendapatan sehari-hari masyarakat, 2. Meningkatkan pendapatan masyarakat, 3. Meningkatkan peluang usaha masyarakat, Dampak sosial budaya, 1. Meningkatkan kepedulian masyarakat, 2. Bergotong royong memajukan blue lagoon,.NIM.: 15230024 Arinal Haq2022-02-21T04:16:45Z2022-02-21T04:16:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49482This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/494822022-02-21T04:16:45ZSTRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN PADA PROGRAM PEMBERDAYAAN UMKM DI MASA PANDEMI COVID-19
(STUDI DESKRIPTIF PADA DINAS TENAGA KERJA, KOPERASI, DAN UKM KABUPATEN BANYUMAS)Micro Small Medium Enterprises (MSMEs) play a significant role in supporting national economic growth. The MSME sector has been particularly hard hit by the COVID-19 pandemic, which experiences a decrease in income -2.93%. The significant challenges faced by MSMEs during the COVID-19 pandemic are the decrease in public demand for MSME products and services. The existence of these problems requires a development communication strategy is needed to increase the independence of MSMEs in the pandemic era. This study used a qualitative approach. The data collection technique consisted of observation, interview, and documentation.
This study showed that the communication strategy used by the Department of Manpower, Cooperative, and SME of Banyumas Regency in the MSME empowerment program has been in following the AED communication strategy, and The three aspects of empowerment effort, namely enabling, empowering, and protecting. MSME empowerment was conducted by various training and coaching activities. This program was disseminated through social media and local media. The empowerment program had been run effectively and received a positive response from society.NIM.: 17107030026 Putri Ayu Pramesella2022-02-18T03:12:32Z2022-02-18T03:12:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49377This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/493772022-02-18T03:12:32ZSTRATEGI DAN PERAN AKTOR DALAM PENGELOLAAN LAHAN PASCA BANJIR SUNGAI OPAK MELALUI PROSES PEMBERDAYAAN EKONOMI STUDI WISATA TAMAN PELANGI DUSUN BEMBEMDesa wisata merupakan sebuah desa yang dijadikan tempat wisata karena terdapat daya tarik yang di miliki desa tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi dan peran aktor dalam proses mengembangkan Desa Wisata Taman Pelangi Dusun Bembem, Trimulyo, Jetis Bantul. Adapun penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriftif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini diantaranya pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam mengembangkan Desa Wisata Taman Pelangi Dusun Bembem memiliki permodalan, pelatihan, jaringan dan pemasaran. Permodalan dalam penelitian ini bersumber dari: iuran masyarakat, penyewaan fasilitas Taman Pelangi dan biaya retribusi. Pelatihan yang dilakukan yaitu: pelayanan terhadap pelanggan, penguatan kepengurusan, serta pelatihan soft skill kewirausahaan masyarakat. Jaringan dalam penelitian ini yaitu: melakukan kerjasama dengan instansi pendidikan dan menjalin relasi dngan desa wista lain. Sedangkan pemasaran yang di lakukan yaitu: memanfaatkan media sosial sebagai media pemasaran dan Word of mouth marketing. Hasil penelitian ini juga memiliki Manfaat strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam mengembangkan Desa Wisata Taman Pelangi Dusun Bembem. Manfaat yang di dapatkan yaitu memajukan Desa Wisata Taman Pelangi Bembem, meningkatkan perekonomian masyarakat Bembem yang ikut serta dalam pengelolaan Desa Wisata Taman Pelangi Bembem serta dapat memberdayakan organisasi Pokdarwis Taman Pelangi.NIM.: 17102030086 Aldi Gunawan2022-02-07T05:36:49Z2022-02-07T05:36:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49123This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/491232022-02-07T05:36:49ZPeningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata di Desa Seloharjo, Pundong, BantulPenelitian berbasis komunitas yang berlokasi di Seloharjo ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif tentang peran serta masyarakat dalam kegiatan pengembangan desa menjadi daerah tujuan wisata. Potensi wisata alam maupun wisata budaya/sejarah yang ada di Seloharjo menjadi aset berharga yang memberi nilai tambah bagi desa yang terletak di Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul ini.
Yang dimaksud peran serta masyarakat adalah keikutsertaan seseorang atau kelompok masyarakat dalam suatu kegiatan. Gagasan peran serta muncul dalam diskursus keilmuan didasari asumsi bahwa masyarakat mengetahui permasalahan, tantangan, dan keistimewaan yang ada di lingkungan hidup mereka, Untuk itu masyarakat perlu terlibat dalam kegiatan tata wisata melalui keikutsertaan mereka sejak dari pengambilan keputusan, pelaksanaan di lapangan, pemerolehan manfaat, dan evaluasi pekerjaan.
Dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara, didapat fakta bahwa peran serta masyarakat Seloharjo selama ini telah berjalan cukup baik, dengan kesempatan yang selalu terbuka bagi warga untuk meningkatkan kontribusi dan partisipasi pada berbagai lini usaha pariwisata yang ada. Walaupun pandemi Covid-19 telah menginterupsi prospek perkembangan wisata, namun optimisme untuk meningkatkan peran serta masyarakat terus berlanjut seiring dengan tanda-tanda membaiknya iklim industri pariwisata pasca pandemi Covid-19. Dalam hal ini selain memokuskan perhatian ke agenda pengembangan lokasi tujuan wisata, perlu diperhatikan bila proyek pengembangan itu melibatkan peran serta masyarakat yang berada di sekitarnya. Hal itu dimaksudkan agar masyarakat memperoleh manfaat yang optimal (ekonomi maupun sosial) seiring dengan berkembang dan majunya daerah tujuan wisata.- Musa- Safina Rahma Aisha2022-02-05T13:23:16Z2022-02-05T13:23:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49115This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/491152022-02-05T13:23:16ZBiografi Intelektual dan Kiprah Alumni IAIN-UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan BernegaraNama besar dan popularitas perguruan tinggi, sering kali tidak hanya ditentukan oleh nama besar para tenaga pendidik yang ada di dalamnya, kelengkapan fasilitas yang tersedia, ataupun banyaknya jumlah mahasiswa yang dimilikinya, tetapi juga dipengaruhi atau bahkan ditentukan oleh kesuksesan para alumninya. Dengan kata lain, semakin sukses sebuah perguruan tinggi dalam mencetak dan menghasilkan para alumni yang berprestasi dalam berbagai bidang maka semakin besar dan terkenal pula perguruan tinggi tersebut. Oleh karena itu, melacak kesuksesan para alumni dan peran penting mereka dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara menjadi hal yang sangat penting. Penelitian ini mencoba mengkaji dan menelusuri peran dan kiprah yang dimainkan oleh para alumni IAIN-UIN Sunan Kalijaga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ada 20 (dua puluh) alumni IAIN-UIN yang menjadi subjek penelitian ini, yang diambil dari beragam fakultas dan juga generasi (angkatan). Berdasarkan kajian dan penelitian yang telah dilakukan diperolehlah temuan bahwa para alumni IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengambil dan memiliki peran yang beragam dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegera. Beberapa dari mereka berperan sebagai akademisi, hakim, dan birokrat, sementara sebagian yang lain memilih menjadi tokoh masyarakat, politisi, seniman/sastrawan dan juga budayawan.- Fuad Mustafid2022-01-11T02:24:58Z2022-01-11T02:24:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48274This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/482742022-01-11T02:24:58ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN SAMPAH OLEH IBU-IBU PKH DUSUN BEJI BANTUL D.I.YOGYAKARTAProgram pengelolaan sampah di Dusun Beji merupakan program yang yang ada di PKH yang bertujuan untuk menangani masalah sampah dan menjaga kebersihan lingkngan di Dusun Beji Bantul D.I.Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan pengelolaan sampah dan mendiskripsikan dampak pengelolaan sampah baik ekonomi, sosial dan lingkungan di Dusun Beji Bantul D.I.Yogyakarta. Adapun penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Alat analisis data dalam penelitian ini adalah analisis interaktif yang diantaranya pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penyajian data penelitian ini dalam bentuk tulisan dan menerangkan apa adanya data yang diperoleh dalam penelitian.
Penelitian ini menjelaskan bahwa sebelum menerapkan program pengelolaan sampah di Dusun Beji ada beberapa proses pemberdayaan diantaranya tahap penyadaran, tahap transformasi dan tahap peningkatan kemampuan intelektual. Adapun dampak pengelolaan sampah di PKH Dusun Beji Bantul D.I.Yogyakarta meliputi dampak ekonomi, sosial dan lingkungan. Manfaat Pengelolaan Sampah di Dusun Beji yaitu membantu menyelesaikan masalah sampah, mengurangi pembuangan limbah plastik, menjaga lingkungan di Dusun Beji tetap bersih, memanfaatkan sampah atau barang bekas menjadi nilai yang ekonomis dan membantu pemerintah dalam menangani masalah sampah di Kabupaten Bantul D.I.Yogyakarta.NIM.: 17102030067 Mualim Putra Widaya2022-01-11T02:21:48Z2022-01-11T02:21:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48273This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/482732022-01-11T02:21:48ZYATIM PIATU DAN KEMANDIRIAN: STUDI STRATEGI PENGASUH PANTI ASUHAN NURUL HAQ DALAM MEMANDIRIKAN ANAK YATIM PIATUPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan strategi Pengasuh Panti Asuhan Nurul Haq dalam memandirikan anak dan dampak dari strategi yang diterapkan Pengasuh terhadap anak-anak di Panti Asuhan Nurul Haq. Adapun penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Alat analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis interaktif diantaranya pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan adanya strategi-strategi yang dilakukan pendamping Pengasuh Panti Asuhan Nurul Haq yaitu dengan penerapan berbagai macam program dan pelatihan untuk anak. Serta, menunjukan dampak positif dan negatif yang terjadi terhadap anak. Dampak positif tersebut yaitu Bertambahnya lifeskill (keterampilan hidup) yang dimiliki anak, mengisi waktu luang dengan kegiatan positif, menumbuhkan perilaku disiplin dan rasa tanggung jawab anak, dan anak merasa siap untuk menghadapi kehidupan di kemudian hari. Lalu dampak negatif dari strategi yang diterapkan pengasuh Panti Asuhan Nurul Haq yaitu anak tidak bisa fokus terhadap bakat yang dimilikinya dan anak merasa terpaksa mengikuti program pelatihan karena program pelatihan yang bersifat wajib.NIM.: 17102030055 Rifky Amri Amrullah2022-01-11T02:07:31Z2022-01-11T02:07:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48270This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/482702022-01-11T02:07:31ZPEMBERDAYAAN ANAK BERESIKO PINGGIR KALI CODE OLEH YAYASAN RUMAH IMPIAN MELALUI PROGRAM NGIMPEN CLASS DI DUKUH KARANGANYAR, BRONTOKUSUMAN, YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini karena keterbatasan pendidikan mengakibatkan tingkat pengetahuan atau sumber daya manusia di Indonesia semakin rendah dan dapat mempengaruhi masa depan mereka, hal tersebut sebuah permaalahan yang harus ditangani. Penelitian ini akan menjelaskan mengenai strategi program ngimpen class dalam upaya pemberdayaan anak pinggir kali code yang dilakukan Yayasan Rumah Impian di Dukuh Karanganyar, Brontokusuman, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi program ngimpen class dalam upaya pemberdayaan anak pinggir kali code yang dilakukan Yayasan Rumah Impian di Dukuh Karanganyar, Brontokusuman, Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan teori strategi program ngimpen class dan penelitian lapangan dengan pendekatan metode kualitatif. Adapun subyek dari penelitian ini adalah Ketua Yayasan Rumah Impian, Relawan sosial yang mendampingi anak yang dibina, Ketua Rt, dan Anak Binaan. Rumusan masalah yang diteliti adalah Bagaiamana strategi program ngimpen class dalam upaya pemberdayaan anak beresiko pinggir kali code dan apa kendala dalam implementasi program ngimpen class sebagai upaya pemberdayaan anak beresiko. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun untuk analisis data menggunakan deskripstif kualitatif, yaitu data yang diperoleh kemudian disusun dan diklasifikasikan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan, pertama menunjukkan bahwa Program Ngimpen Class yang berbasis Fun Learning ini mampu menjadi salah satu media bagi Yayasan Rumah Impian untuk mewujudkaan visi dan misinya yakni mengurangi angka anak putus sekolah dan turun ke jalan. Kedua, dengan menggunakan metode belajar yang menyenangkan anak binaan dapat menjadi lebih semangat belajar dan meraih mimpinya. Ketiga, Waktu luang anak-anak kemudian digunakan untuk hal-hal yang positif seperti belajar dan bermain bersama. Dalam menjalankan kegiatan Ngimpen Class ini, Yayasan Rumah Impian juga mengalami beberapa kendala yang berpengaruh pada pelaksanaan kegiatan Ngimpen Class. Namun seiring berjalannya waktu kendala-kendala tersebut dapat diatasi dan menjadikan pendamping dari Yayasan Rumah Impian untuk jadi lebih kreatif dalam melaksanakan program Ngimpen Class.NIM.: 17102030031 Gandes Mariyasih2022-01-11T01:47:12Z2022-01-11T01:47:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48266This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/482662022-01-11T01:47:12ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI HOME INDUSTRY OLAHAN MANGGA OLEH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT PERTAMINA FUEL TERMINAL BBM DONGGALA DI DESA LOLI OGEEra modern saat ini, perusahaan dituntut untuk terus berkompetisi. Namun, perusahan tidak hanya memperhatikan laba saja, melainkan mesti peduli terhadap aspek lainnya seperti aspek sosial dan aspek lingkungan sekitar perusahan beroperasi. Dengan memanfaatkan potensi lokal, PT Pertamina Fuel Terminal BBM Donggala berupaya untuk melakukan pemberdayaan masyarakat melalui program home industry olahan mangga untuk kesejahteraan masyarakat sekitar. Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses dan dampak kegiatan CSR dalam memberdayakan kelompok home industry olahan mangga.
Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif. Penentuan informan menggunakan metode kriteria. Informan dalam penelitian ini adalah CDO, pengurusan dan anggota, serta pemerintah desa. Validitas data menggunakan triangulasi. Analisis data menggunakan metode interaktif.
Hasil penelitian ini menunjukkan proses pengembangan masyarakat melalui empat tahapan yaitu perencanaan, pendampingan, pemasaran produk, dan monitoring. Sedangkan dampaknya berupa dampak sosial ekonomi yaitu merubah perilaku anggota kelompok, meningkatnya pendapatan anggota, memberi inspirasi kepada masyarakat desa lain, dan membuka kesempatan kerja.NIM.: 17102030005 Fahrur Rozi2022-01-10T06:13:13Z2022-01-10T06:13:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48216This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/482162022-01-10T06:13:13ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN WISATA SELOPAMIORO ADVENTURES PARK (SPARK) DI DESA SELOPAMIORO KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTAUpaya pemberdayaan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan dilakukan melalui berbagai program, salah satunya melalui sektor pariwisata. Pengembangan wisata dengan melibatkan masyarakat lokal ini menjadi menarik
untuk diteliti karena masyarakat merintisnya melalui inisiatif dengan memanfaatkan potensi alam yang ada. Seperti di Desa Selopamioro Imogiri
Bantul yang memanfaatkan kanampakan alam topografi aliran sungai Oya yang
dikelilingi gugusan bukit serasa seperti Grand Canyon versi Bantul. Ditambah
dengan pesona jembatan kuning yang menjadi ikon pada saat itu, melihat potensi yang ada masyarakat Desa Selopamioro melakukan pengembangan mewujudkan wisata SPARK dikenal masyarakat luas. Berdasarkan realita tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pemberdayaan masyarakat Desa Selopamioro
dalam mengembangkan wisata SPARK, serta faktor pendukung dan penghambat selama proses pemberdayaan. Jenis penelitian ini ialah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 1 orang Pemerintah Desa Selopamioro, 3 orang pengurus Pokdarwis Selo Bakti Manunggal Desa Selopamioro, 2 orang pelaku usaha warung SPARK, serta 1
orang penjaga parkir wisata SPARK. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk menguji keabsahan data peneliti memakai teknik triangulasi sumber. Menurut hasil penilitian, menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan wisata Selopamioro Adventures Park di Desa Selopamioro, melalui tiga tahapan yakni penyadaran melalui sosialisasi, pengadaan event wisata, roadshow wisata ke beberapa dusun dan pembuatan
wisata awalan oleh pokdarwis. Tahap pengkapasitasan melalui beberapa pelatihan
peningkatan skill untuk pemandu, pengelola, serta pokdarwis, dan pendayaan
masyarakat dengan memberikan kesempatan masyarakat untuk dapat mengelola dan mengembangkan wisata dengan berbagai potensinya, dengan pembebasan
inovasi dan kreasi dari masyarakat, dukungan dari Kemendes dan pemerintah
setempat dana hibah berupa kelengkapan penunjang wisata. Faktor pendukung dalam pemberdayaan meliputi potensi alam yang mendukung untuk
dikembangkan menjadi wisata, tingginya semangat dari anggota Pokdarwis mengajak warga berdaya mengembangkan wisata, serta adanya dukungan dari
Kemendes dan instansi-instansi terkait yang telah ikut andil dalam pengembangan
wisata. Faktor penghambat meliputi jalan yang rusak akibat adanya bencana alam, pelibatan masyarakat yang cukup sulit pada awal pengembangan, serta akses internet yang cukup sulit di kawasan wisata.NIM.: 15250036 Rahayu Rista Astari2022-01-10T06:08:09Z2022-01-10T06:08:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48214This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/482142022-01-10T06:08:09ZPEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI PROGRAM GEMA RAMADHAN YAYASAN KODAMA DI DESA PANGGUNGHARJO SEWON BANTUL YOGYAKARTASetiap tahun ribuan santri lulus dari pondok pesantren. Mereka merupakan orang-orang
yang sudah mempunyai bekal pengetahuan yang banyak mengenai agama. Setelah
lulus santri diharapkan dapat berdakwah di masyarakat. Namun ada saja santri yang
belum siap untuk terjun ke masyarakat secara langsung. Potensi pengetahuan agama
santri yang besar, namun belum mempu untuk mempraktikan ilmu dakwahnya inilah
yang menjadi kajian pemberdayaan santri di Yayasan Kodama melalui Program Gema
Romadhon. Pemberdayaan santri merupakan cara untuk mewujudkan dan melahirkan
sumber daya santri yang kompeten dan mampu mempraktikan ilmunya di masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi dan hasil pemberdayaan santri
yang dilakukan oleh Yayasan KODAMA Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan berjenis kualitatif dengan paparan
yang bersifat deskriptif. Subjek penelitian ini adalah panitia Progam Gema Ramadhan,
pendamping Progam Gema Ramadhan, pengurus Yayasan KODAMA dan juga santri
yang mengikuti Program Gema Ramadhan. Pengumpulan data menggunakan metode
wawancara, observasi dan dokumentasi. Teori yang digunakan untuk membaca data
adalah teori strategi pemberdayaan dari Wrihatnolo. Validasi data menggunakan teknik
triangulasi dan analisis data dengan cara pengumpulan data, reduksi data, menyajikan
data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada empat strategi yang digunakan
Yayasan KODAMA untuk memberdayakan santri dalam Program Gema Ramadhan,
yaitu (1) Pelatihan dai, khususnya dalam membuat perencanaan dan dakwah di
kalangan anak-anak, (2) Pemberian daya berupa pemberian buku saku pegangan da’I
dan uang bensin, (3) Pendistribusian da’i sebagai khatib dan imam sholat di beberapa
masjid, dan (4) Monitoring serta kontroling kegiatan. Hasil pemberdayaan santri
menjadikan santri (1) bertambahnya wawasan pengetahuan dan pengalaman santri
dalam berdakwah, (2) dapat menjadi media aktualisasi potensi para santri, (3)
terbentuknya mental santri yang tangguh, dan (4) Santri lebih terampil dalam
berdakwah.NIM.: 15230014 Luqman Fais Maulana2022-01-03T07:24:50Z2022-01-03T07:24:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47610This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/476102022-01-03T07:24:50ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA WISATA BUDAYA: ( STUDI PROSES DAN DAMPAK TERHADAP MASYARAKAT DI RAJEK WETAN, TIRTOADI, MLATI, SLEMAN, YOGYAKARTA )Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki keanekaragaman objek wisata maupun budaya. Keanekaragaman wisata dimiliki oleh setiap daerah dengan ciri khas dan keunikan mereka masing-masing. Dibalik keanekaragam yang dimiliki, Indonesia memiliki satu dari banyak permasalahan yang ada yaitu kemiskinan. Sektor pariwisata merupakan salah satu yang diharapkan menjadi media penggerak perekonomian masyarakat dapat berjalan berkelanjutan melalui pengembangan pariwisata berbasis kerakyatan. Pemberdayaan melalui desa wisata faktor kunci yang menentukan motivasi wisatawan untuk berwisata salah satunya di Desa Wisata Dusun Rajek Wetan, yang mana sudah berdiri sejak tahun 2019.
Tujuan dari penelitian ini adalah Mendeskripsikan proses dan dampak pemberdayaan masyarakat melalui Desa Wisata Budaya yang dilakukan oleh Desa Rajek Wetan. Penelitian ini bersifat kualitatif fenomenologi. Teknik penarikan informan menggunakan teknik kriteria. Informan dalam penelitian ini adalah Bapak Widyarto Dukuh Rajek Wetan, Bapak Minaryoko Wakil Ketua Pokdarwis, Bapak Wahjudi Djaja Fasilitator, Bapak Harno, Bapak Anton, Masyarakat Rajek Wetan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemberdayaan melalui desa wisata budaya di Desa Wisata Rajek Wetan melewati tiga tahap yaitu tahap penyadaran, tahap pengkapasitasan, tahap pendayaan. Sedangkan dampak pemberdayaan melalui desa wisata terhadap masyarakat Rajek Wetan bersifat positif dalam hal perekonomian dan sosial budaya melalui kegiatan pelatihan-pelatihan, interaksi sosial dan melestarikan budaya yang adaNIM.: 16230042 Rifdah Khoiriyah2021-12-02T03:25:26Z2021-12-02T03:25:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47437This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/474372021-12-02T03:25:26ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PRODUKSI OLAHAN PANGAN DI KELOMPOK WANITA TANI JASMINE NOLOGATEN, KAB SLEMAN, YOGYAKARTASektor pertanian di indonesia sangat penting terhadap pembangunan nasional karena mampu berkontribusi nyata dalam penyediaan pangan. Secara statistik ketersediaan pangan di indonesia sudah tercukupi, namun pada kenyataannya belum ada jaminan seluruh penduduk terjamin kebutuhan pangan. Langkah strategis untuk menanggulangi perihal ketahanan pangan adalah dengan pengembangan olahan pangan melalui proses pemberdayaan, yang bertujuan untuk memperkuat keadaan masyarakat yang lemah atau kurang berdaya. Perempuan saat ini sering di anggap lemah karena rentan terjebak dalam kontruk sosial, hal ini disebabkan faktor budaya. Menanggapi hal tersebut dibentuklah salah satu wadah pemberdayaan perempuan yaitu Kelompok Wanita Tani Jasmine Nologaten. kelompok ini melakukan berbagai macam kegiatan salah satunya adalah olahan pangan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mengenai tahapan dan hasil pemberdayaan perempuan melalui produksi olahan pangan di KWT Jasmine Nologaten. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria. Teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberdayaan perempuan melalui produksi olahan pangan di kelompok wanita tani Jasmine Nologaten melalui lima tahapan yaitu pertama, melalui tahap penyadaran. Penyadaran ini dilakukan melalui kegiatan diskusi dan sosialisasi kepada ibu-ibu Padukuhan Nologaten. kedua, tahap perencanaan. Pada tahap ini dilakukan dengan melihat potensi dan sumber daya yanga ada. Ketiga, tahap pelaksanaan diawali dengan pelatihan keterampilan dan dikembangkan oleh masing-masing anggota. Keempat, tahap peningkatan kemampuan intelektual dan kecakapan keterampilan dilakukan dengan pengembangan usaha melalui promosi produk yang dihasilkan melalui catering Jasmine dan Pasar Tiban. Kelima, tahap evaluasi dilakukan untuk mengetahui kendala dan perkembangan program. Sedangkan hasil pemberdayaan ekonomi KWT Jasmine yaitu munculnya percaya diri dapat dilihat dari antusias mengikuti perlombaan, dapat memamfaatkan sumber daya yang ada dengan memafaatkan bahan dasar lokal, dapat berkontribusi dalam menambah pendapatan keluarga.NIM.: 17102030019 Lasmika Fauzi2021-11-25T02:55:00Z2021-11-25T02:55:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46787This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/467872021-11-25T02:55:00ZKOPERASI PONDOK PESANTREN: SEBUAH USAHA UNTUK MELAKUKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN BATUI SELATANKoperasi adalah badan usaha yang bertujuan untuk memajukan
kesejahteraan anggotanya. Salah satu jenis koperasi adalah koperasi simpan pinjam yang kegiatan utamanya menyimpan dan meminjamkan uang kepada anggotanya. Koperasi menjadi salah satu solusi masyarakat untuk memperoleh pinjaman dan melakukan simpanan dengan mudah. Koperasi merupakan lembaga yang mempunyai kekuatan hukum ikut berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam penelitian ini koperasi yang di maksud adalah koperasi pondok pesantren yang di mana koperasi ini berada di bawah naungan salah satu pondok
pesantren yaitu Darul Khair Masing, kondisi koperasi ini tetap survive dibandingkan dengan koperasi konvensional. Peran koperasi ini sejauh ini sudah cukup efektif dalam upaya membantu dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang
memfokuskan kajian tentang bagaimana koperasi pondok pesantren ini melakukan kegiatan pengembangan masyarakat. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah jenis data primer dan sekunder.
Hasil penelitian ini peran koperasi pondok Pesantren Darul Khair sangat vital dan sangat membantu masyarakat sekitar pondok. Strategi yang digunakan pondok ini ada tiga macam yaitu menciptakan iklim, memperkuat daya dan juga melindungi. Adapun dalam upaya pengembangan masyarakat Koperasi Pondok
Pesantren Darul Khair spesifiknya menerapkan empat prinsip yaitu prinsip kesetaraan, prinsip partisipatif, prinsip keswadayaan dan prinsip berkelanjutan. Sejauh ini strategi dan prinsip dijalankan dengan baik walaupun ada beberapa hal yang belum optimal.NIM.: 15230082 Muhammad Musta’in2021-11-25T02:45:29Z2021-11-25T02:45:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46697This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/466972021-11-25T02:45:29ZPROGRAM PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI MASA COVID 19 : Studi Pada Bakpia Madania Di Yayasan MadaniaFebry Eko Nurcahyo. Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Masa COVID 19: Studi Pada Bakpia Madania, di Yayasan Madania Skripsi, Yogyakarta: Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Adanya pandemi covid 19 berdampak buruk terhadap keberadaan UMKM yang memiliki peran penting dalam menopang perekonomian di Indonesia. Bakpia Madania sebagai salah satu UMKM yang ada di Yogyakarta juga terkena dampak covid 19 ini.
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan dan hasil dari adanya pelaksanaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Bakpia Madania. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Teknik penarikan informan menggunakan teknik purposive berdasarkan kriteria. Selain itu, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data dilihat dengan menggunakan teknik triangulasi sumber dan data, serta dianalisis melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelaksanaan UMKM Bakpia Madania seperti perencanaan produksi, perencanaan fasilitas fisik produksi, perencanaan lingkungan kerja, perencanaan pengendalian produksi, perencanaan pengendalian dan kualitas, tenaga kerja, bahan, dan biaya sudah berjalan baik. Sedangkan untuk hasil dari proses pelaksanaan seperti peningkatan waktu produksi dan kualitas bakpia yang dihasilkan juga semakin baik, akan tetapi target produksi sebanyak 8 kg kacang tanah tidak tercapai karena adanya pandemi covid 19.NIM.: 14230054 Febry Eko Nurcahyo2021-11-18T07:10:12Z2021-11-18T07:10:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46969This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/469692021-11-18T07:10:12ZKOPERASI PONDOK PESANTREN DAN PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT (STUDI KASUS PONDOK PESANTREN RAUDLATUL ULUM II GONDANGLEGI MALANG)Kegiatan Kopontren lebih banyak berpengaruh atau berdampak kepada masyarakat di luar lingkungan Pondok Pesantren, yaitu masyarakat petani tebu dan pedagang kecil yang ada di desa Putukrejo dan masyarakat sekitarnya.
Masyarakat petani tebu dan pedagang kecil yang menjadi anggota Kopontren telah terdaftar resmi dalam buku anggota Kopontren, namun mereka tidak mendapat bagian dari sisa hasil usaha (SHU).
Kegiatan Kopontren Usmani tidak secara maksimal menjadi laboratorium masyarakat Pesantren, ha! ini dapat di lihat dari kegiatan Kopontren yang diperuntukkan kepada masyarakat Pesantren hanya dalam dataran penyuluhan saja.
Upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilakukan oleh Kopontren Usmani ada dua macam yaitu: Dengan pembentukan kelompok dan pendampingan. Upaya pemberdayaan semacam ini dilakukan secara konsisten. Karena upaya pemberdayaan ini dianggap lebih mudah dilakukan dan dapat diterima oleh masyarakat terutama rnasyarakat pedesaan. Dengan pembentukan beberapa kelornpok tani tebu akan tirnbul suatu persaingan sehat untuk saling rnenjadi yang terbaik dari kelornpok lainnya. Dengan demikian masing-masing kelompok akan tennotivasi untuk lebih meningkatkan usahanya rnenjadi lebih baik. Sernangat ini akan rnernpermudah proses pernberdayaan ekonorni masyarakat yang bersangkutan.
Sedangkan dengan pendampingan, kelompok tani akan merasa diperhatikan dan dihargai karena dalam usaha taninya didampingi oleh pihak Kopontren yang merupakan santri Pondok Pesantren tersebut yang memiliki kharisma khusus dalam pandangan masyarakat luas. Karena merasa diperhatikan dan dihargai oleh pihak Kopontren, mereka akan berusaha semaksimaI mungkin untuk menjalankan usahanya dengan baikNIM. 00230377 Fitriatul Anani2021-11-16T08:26:35Z2021-11-16T08:26:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46737This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/467372021-11-16T08:26:35ZPERAN KUD TANI MAKMUR SEBAGAI WADAH PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI DUSUN BIBIS KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTL YOGYAKARTA1. Profil KUD Tani Makmur adalah sebuah lembaga ekonomi desa yang memiliki tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Dengan memiliki berbagai unit usaha, aset dan tenaga kerja yang cukup pengalaman, KUD Tani Makmur sudah memenuhi syarat sebagai sebuah lembaga yang berfungsi sebagai mediator atau fasilitator dalam pemberdayaan anggota atau kelomok tani khususnya di Dusun Bibis.
2. Masalah-masalah yang dihadapi kelompok tani Dusun Bibis adalah minimnya pengetahuan para petani tentang sarana produksi pertanian, sulitnya mendapatkan bibit pupuk, obat-obatan serta peralatan pertanian berkualitas unggul dengan harga terjangkau dan mudah didapat,minimnya pengetahuan petani tentang teknologi pertanian untuk meningkatkan hasil produksi pertanian, sulitnya mendapatkan bantuan kredit untuk memperluas usaha pertanian, petani kurang memiliki bargaining power untuk menentukan harga gabah dan hasil panen lainnya, petani masih menghaNIM. 00230202 Asniati2021-11-09T04:03:53Z2021-11-09T04:03:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46481This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/464812021-11-09T04:03:53ZPERAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) BETENG CENDEKIA DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LANSIA DI DUSUN BETENG KECAMATAN TRIDADI KABUPATEN SLEMANThis study aims to determine the role of Beteng Cendekia Public Reading Gardens (TBM) in empowering the lives of the elderly and to determine the impact on the conditions that were carried out after the Beteng Cendekia Public Reading Garden (TBM) was established. This type of research is qualitative with data collection methods through observation, interviews and documentation. The data analysis process includes data reduction, data presentation and drawing conclusions. While the data validity test used includes credibility test, transferability test, dependability test and confirmability test. The results of this study indicate (1) the role of TBM Beteng Cendekia in the efforts to empower the elderly including: (a) TBM as a place of learning as well as adding insight for the elderly by doing art training activities and learning together (b) TBM as a provider of information. TBM provides facilities in the form of various types of book collections such as religion, general knowledge, cooking recipes and serves psychological and health consultations (c) TBM as a place for social assistance. TBM provides social assistance, namely health and legal assistance (d) TBM as a place to learn skills as well as increase the productive economy with a variety of activities including: livestock cultivation, sprouts cultivation, gardening practices, making organic fertilizers and making salted eggs. 2) The impact of changes after the presence of TBM Beteng Cendekia is that the elderly can carry out productive activities that can increase skills and income as well as fill spare time.NIM.: 17101040030 Nadia Rifka Rahmawati2021-11-03T08:59:59Z2021-11-03T08:59:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46267This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/462672021-11-03T08:59:59ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN DEMANGAN GONDOKUSUMAN (STUDY ATAS PELAKSANAAN PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN P2KP)NIM. 00230119 Asy'ari2021-10-21T08:23:35Z2021-10-21T08:23:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45725This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/457252021-10-21T08:23:35ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) "BINA KARYA" DI DESA SRIMULYO, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTANIM. 992130028 Mirza Ahmad2021-10-14T06:15:25Z2021-10-14T06:15:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45409This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/454092021-10-14T06:15:25ZBAIT AL-MAL WA AL-TAMWIL (BMT) BAROKAH PADI MELATI DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT MISKIN DI WIROBRAJANBMT Barokah Padi Melati di dalam memberdayakan masyarakat miskin di kecamatan Wirobrajan, yaitu dengan membantu mengembangkan sumber daya manusia dan peluang kerja bagi warga msyarakat. Untuk dapat meningkatkan perekonomian dengan usaha-usaha yang mereka jalankan, yaitu dengan unit-unit kegiatan yang ada dibawah naungan BMT Barokah padi Melati seperti : Unit Simpan Pinjam dalam rangka melaksanakan fungsi sebagai koperasi kredit dengan menerapkan sistem Syariah Islam yang bebas bunga. Kedua fungsi tersebut secara simultan merupakan proses pemberdayaan masyarakat miskin yang berkelanjutan dan ikut serta membantu program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan.
BMT Barokah Padi Melati sebagai lembaga jasa keuangan Islam yang memberikan altematif simpan-pinjam bebas riba dalam mengangkat perekonomian pengusaha-pengusaha kecil di wilayah kecamatan Wirobrajan dengan menggunakan sistem Syariah Islam.
Ada beberapa jenis kegiatan dimana BMT Barokah Padi Melati dapat meningkatkan peranannya seperti simpanan Mudborobah, Simpanan pendidikan, dan Pembiayaaan Musyarokah, Pembiayaan Qordhul Hasan dan Murobahah yang semakin meningkat nasabalmya dari tahun ketahun. Sedangkan unit pemberi pinjaman Qordhul Hasan clan Beasiswa Pendidikan untuk anak yatim clan fakir miskin adalah BMT Barokah Padi Melati dalam melaksanakan fungsi-fungsi sesuai non-profit yang mengacu pada kepentingan umum sebagai fungsi Baitul Maal yang menghimpun Zakat, Infaq Shodaqoh.NIM.99232707 Suciati2021-10-13T05:27:31Z2021-10-13T05:27:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45366This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/453662021-10-13T05:27:31ZLEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DAN PEMBANGUNAN: MELACAK PERAN SOCIAL MOVEMENT INSTITUTE DALAM PEMBANGUNANKehadiran LSM di Indonesia sejak tahun 1980-an sering mendapat stigma negatif. Mulai dari stigma LSM sebagai wadah untuk mencari uang dan menghamba kepada donor hingga stigma LSM sebagai pendukung pemerintah karena banyaknya LSM plat merah yang menjalankan proyek-proyek dari pemerintah. Dalam konteks pembangunan seharusnya LSM menjadi entitas yang kritis terhadap pemerintah dengan cara mengkritik pendekatan pembangunan developmentalis dan ekonomisentris yang dilakukan pemerintah. Penelitian ini mengkaji tentang peran LSM Social Movement institute dalam pembangunan. Secara spesifik pembangunan yang dilakukan adalah pembangunan aktivis muslim progresif.
Penelitian ini menemukan bahwa kontribusi pembangunan yang dimiliki oleh LSM Social Movement Institute dilakukan dengan cara membentuk intelektual organik yang mempunyai nilai-nilai dan kapasitas pembangunan yang selaras dengan konsep pembangunan Amartya Sen yakni konsep keberagaman, kebebasan dan keberfungsian. Nilai-nilai itulah yang menjadi modal mereka untuk berkiprah lebih lanjut dalam pembangunan di masyarakat. Para alumni alumni dari SMI yang disebut dengan aktivis muslim progresif ini berhasil menginternalisasikan tiga agenda yang dimiliki oleh muslim progresif yakni agenda kesetaraan gender, pluralisme dan keadilan social.NIM.: 18200010174 Jayyidan Falakhi Mawaza2021-10-08T03:00:44Z2021-10-08T03:00:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45128This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/451282021-10-08T03:00:44ZANALISIS SWOT PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI
GEMAH RIPAH KELURAHAN BAUSASRAN, KECAMATAN
DANUREJAN, KOTA YOGYAKARTAKelompok tani adalah perkumpulan petani/peternak/pekebun yang didirikan untuk
mengembangkan usaha tani atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi
lingkungan sosial, ekonomi, dan sumber daya, kesamaan komoditas, dan
kekompakkan. Namun kenyataannya belum banyak kelompok tani yang
berkembang dengan baik, termasuk kelompok tani Gemah Ripah di Wilayah
Bausasran. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun strategi pemberdayaan
kelompok tani berdasarkan faktor strategis internal dan eksternal menggunakan
analisis SWOT. Metode penelitian ialah kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
Subjek dari penelitian ini ketua pengurus kelompok tani Gemah Ripah Bausasran
dan anggota kelompok tani Gemah Ripah Bausasran sedangkan objek kajiannya
adalah strategi pemberdayaan kelompok tani Gemah Ripah. Berdasarkan bobot
faktor internal dan eksternal, hasil penilitian ini menyatakan bahwa posisi
kelompok tani Gemah Ripah terletak ada kuadran satu (+,+) dengan jumlah skor
(1,93 ; 1,) dengan rekomendasi startegi growth. Secara rinci strategi tersebut dapat
diuraikan dalam beberapa kegiatan seperti (1) menjual produk sayuran dengan
kualitas produk yang menyamai kualitas produk supermarket dengan harga lebih
murah, (2) mempertahankan mutu sayuran yang diproduksi kelompok tani Gemah
Ripah, (3) menyediakan sarana dan prasarana yang memadai demi keberlangsungan
kegiatan kelompok tani Gemah Ripah, (4) penerapan sistem reward and
punishment bagi anggota kelompok taniNIM.: 15230053 Rahmad Hidayat2021-09-22T07:29:59Z2021-09-22T07:29:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44681This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/446812021-09-22T07:29:59ZMODAL SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA
DI TAMAN BENDUNG KAMIJORO, KALIWIRU, TUKSONO, SENTOLO, KULON PROGODalam mengembangkan pariwisata dibutuhkan strategi yang sesuai, agar pengembangan dapat terlaksana sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pengembangan pariwisata tidak terlalu merubah kebudayaan lokal masyarakat, tetapi sebaliknya kebudayaan lokal masyarakat sangat menunjang pengembangan pariwisata di suatu daerah tertentu. Sejak diresmikan di akhir tahun 2019, Taman Bendung Kamijoro menjadi salah satu obyek wisata yang mempunyai daya tarik tinggi dengan suasana dan pemandangan yang masih asri. Dalam mengelola obyek wisata Taman Bendung Kamijoro, Modal sosial warga masyarakat sangat penting dan menjadi modal awal dalam pengembangan pariwisata.
Teori yang digunakan adalah teori Modal Sosial dari Robert D. Putnam yang mengkaji tentang sumber daya dalam hubungan antar manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu peneliti mengumpulkan, mendeskripsikan dan menceritakan mengenai pengelolaan dan bentuk-bentuk modal sosial yang ada di Taman Bendung Kamijoro. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi yaitu untuk mengamati kegiatan pariwisata serta kebiasaan masyarakat di lokasi, wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang mendalam dari pengelola dan pengunjung dengan tanya jawab secara langsung dan dokumentasi mengumpulkan data dalam bentuk tulisan maupun gambar pada obyek penelitian. Analisis data melalui tahapan reduksi data, display data dan verifikasi data.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa pengelolaan di Taman Bendung Kamijoro menerapkan sistem pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Bentuk modal sosial mencakup beberapa komponen seperti gotong royong, kerja bakti, musyawarah dan tatakrama. Keempat komponen tersebut menjadi bagian dari bentuk modal sosial yaitu kepercayaan, norma dan jaringan yang ada dalam masyarakat sebagai upaya pengembangan pariwisata di Taman Bendung Kamijoro.NIM.: 16720050 Yulianto2021-09-10T05:48:43Z2021-09-10T05:48:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44162This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/441622021-09-10T05:48:43ZGERAKAN FILANTROPI ISLAM : PERAN LAZISMU DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMANPengangguran dan kemiskinan adalah permasalahan sosial yang memerlukan penyelesaian segera. Perlu adanya peran organisasi diluar pemerintah karena pemerintah saja tidak cukup mampu menyelesaikan permasalahan ini. Lazismu Gamping sebagai lembaga filantropi mencoba berperan mengatasi permasalahan sosial tersebut melalui kegiatan pemberdayaan menggunakan dana zakat. Perkembangan Lazismu Gamping sebagai lembaga filantropi turut mengubah kebijakan program. Zakat tidak hanya digunakan sebagai dana karitas namun juga diwujudkan dalam pembiayaan program pemberdayaan masyarakat yaitu Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM) Surya, Toko Besi Surya Gamping, pengelolaan angkutan sampah, pengelolaan parkiran dan kantin PKU Gamping, serta peternakan kambing. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui peran Lazismu Gamping dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat Gamping.
Penelitian yang dilakukan di Lazismu Gamping ini dianalisis menggunakan teori aktivitas filantropi yang digagas oleh Helmut K. Anheier dan Diana Leat serta paradigma pemberdayaan Edi Suharto. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif analitis. Metode pengumpulan data yakni observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Metode analisis yang digunakan yaitu model Miles dan Huberman berupa reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Lazismu Gamping sebagai lembaga filantropi kreatif menggunakan program yang inovatif dan kreatif melalui beberapa peran yaitu peran pemberantasan kemiskinan, peran pemberdayaan, serta peran jaminan pendidikan dan kesehatan. Lazismu Gamping pun berhasil menangani masalah sosial yaitu kemiskinan dengan program-program pemberdayaan sebagai perwujudan sebagai lembaga filantropi yang benar-benar memberantas kemiskinan dan mensejahterakan masyarakat.NIM.: 16720021 Herlambang Dwi Prasetyo2021-09-02T04:24:20Z2021-09-02T04:24:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43727This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/437272021-09-02T04:24:20ZPERAN TBM TERAS BACA GUYUB RUKUN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DUSUN JAMBON ARGOSARI SEDAYU BANTULThis research aim to determine how the role of community library (TBM) Teras
Baca Guyub Rukun in empowering the people of Jambon, Argosari, Sedayu,
Bantul. This research is a qualitative research. The data method’s collecting in
this research is observations, interview, and documnentations. The results of this
research coclude that: (1)TBM Teras Baca Guyub Rukun use collections as
community empowering’s media, (2) community empowerment carried out by
TBM Teras Baca Guyub Rukun is empowerment academic and economic fields,
and it can seen from the activities that held in TBM Teras Baca Guyub Rukun.
Benefits from the community empowerment are improving community of
education, accessibility, and improving actions by the community as a result of
the activities carried out, (3) Obstacles to TBM Teras Baca Guyub Rukun in
implementing the sustainability of the community empowerment process in
human resource to carry out and assist activities in TBM.NIM.: 13140047 Isnaeni Setyaningsih2021-09-01T00:04:07Z2021-09-01T00:04:08Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43662This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/436622021-09-01T00:04:07ZKonsep Awal Pemberdayaan Masyarakat oleh Aisyiyah Kajian Media terhadap Suara ‘Aisyiyah Edisi Pra-KemerdekaanSalah satu modal sosial yang dimiliki bangsa Indonesia untuk melakukan pemberdayaan
masyarakat sejak sebelum kemerdekaan hingga saat ini adalah ‘Aisyiyah. Sejak berdiri pada 1917
‘Aisyiyah memiliki banyak model pemberdayaan masyarakat melalui gerakannya yang tersebar di
seluruh Indonesia dan di luar negeri. ‘Aisyiyah juga melakukan pemberdayaan masyarakat melalui
media, yaitu Suara ‘Aisyiyah. Konsep awal pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh
‘Aisyiyah perlu diungkap karena merupakan dasar identifikasi pemberdayaan masyarakat yang
dilakukan oleh ‘Aisyiyah secara keseluruhan hingga saat ini. Tulisan ini mengungkap dua hal.
Pertama, konsep awal pemberdayaan masyarakat oleh ‘Aisyiyah yang terdapat dalam Suara
‘Aisyiyah era pergerakan nasional. Kedua, bidang-bidang pemberdayaan masyarakat yang
dilakukan melalui Suara ‘Aisyiyah era pergerakan nasional. Secara keseluruhan tulisan ini
mengungkap sebuah fenomena yang berbeda dari gambaran yang selama ini terjadi pada era
penjajahan. Biasanya pada masa sebelum kemerdekaan, perempuan digambarkan sebagai anggota
masyarakat yang tidak berpendidikan, terbelakang, dan tidak mempunyai kiprah di ranah publik.
Tulisan ini mengungkap bahwa perempuan sebelum era kemerdekaan memiliki konsep
pemberdayaan masyarakat lengkap dengan bidang-bidangnya.- Adib Sofia2021-08-30T05:56:09Z2021-08-30T05:56:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43577This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/435772021-08-30T05:56:09ZPemberdayaan Masyarakat Melalui Media (Telaah terhadap Majalah Suara Aisyiyah Era Pergerakan Nasional)Pembahasan tentang fungsi majalah sebagai media pemberdayaan masyarakat belum banyak dilakukan. Padahal majalah merupakan salah satu jenis media massa yang mudah berhubungan langsung dengan masyarakat. Di Indonesia majalah semacam ini telah ada sejak era pergerakan nasional, salah satunya ialah majalah Suar 'Aisyiyyah yang terbit sejak 1926 hingga sekarang. Latar pergerakan. nasional dan kuatnya idealisme yang mewarnai Suara 'Aisyiyah sampai zaman sekarang merupakan alasan mengapa tulisan ini memfokuskan pembahasan pada pemberdayaan masyarakat melalui Suara 'Aisyiyah edisi tahu 1926-1940. Dengan metode penelitian kualitatif, tulisan ini menemukan bahwa pola pemberdayaan oleh Suara 'Aisyiyah pada lima belas tahun pertama adalah pemungkinan, penguatan, perlindungan, penyokongan, dan pemeliharaan kepada masyarakat. Sementara itu, bidang yang diberdayakan ialah pemberian pemahaman akan potensi dan derajat pembaca sebagai perempuan, perluasan pengetahuan, kesehatan dan lingkungan, serta berdirinya sejumlah amal usaha untuk melakukan aktivitas sosial.- Adib Sofia2021-08-25T06:26:06Z2021-08-25T06:26:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43470This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/434702021-08-25T06:26:06ZBENTUK PEMBERDAYAAN NARAPIDANA OLEH RUMAH TAHANAN NEGARA PEMALANG JAWA TENGAH-NIM.: 01230429 MAFTUCHAH2021-07-27T05:08:46Z2021-07-27T05:08:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43118This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/431182021-07-27T05:08:46ZFAKTOR-FAKTOR PENENTU PERKEMBANGAN BUMDES DI DAERAH SUBURBAN (STUDI PADA BUMDES DI KABUPATEN SLEMAN)In the success of good Village-owned Enterprises (BUMDes) development strategy, it’s not only looking for financial benefits but must also provide benefits for the local community. This study aims to identify and analyze the factors that influence the success of BUMDes development in suburban areas. This study uses a quantitative explanative approach, with independent variables including type of business, quality of workforce, marketing strategy, capital and local community
empowerment.
The population in this study is the Village Institution which includes the Village Head, Village Apparatus, Village Consultative Body, BUMDes Management and BUMDes Supervisor of each village in the suburb of Sleman Regency, namely 46 people. The sampling technique used was purposive sampling, with a statistical model using Multiple Linear Regression Analysis. Type of business, quality of workforce, marketing strategy, capital and empowerment of local communities simultaneously have a significant effect on the development of BUMDes in suburban areas. The variables of the quality of labor and capital have a positive effect. Type of business, marketing strategy, and empowerment of local communities do not affect the BUMDes development strategy
in suburban areas.NIM.: 16208010008 Andy Ahmad Akbar Zulfikar2021-07-19T00:13:36Z2021-07-19T00:13:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42871This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/428712021-07-19T00:13:36ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS PERTANIAN NATURAL FARMING : STUDI PADA KELOMPOK TANI RUKUN MAKMUR DESA SINGOSARI KEC. AMBAL KAB. KEBUMEN PROV. JAWA TENGAHPemberdayaan petani yang dilakukan pada kelompok Tani Rukun Makmur merupakan program pembangunan. Tujuan pemberdayaan petani untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tahapan pemberdayaan petani yang dilakukan pada kelompok Tani Rukun Makmur melalui pertanian organik Natural Farming dan mengetahui dampak pemberdayaan petani dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi melalui pertanian oerganik Natural Farming.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif diskriptif untuk menggambarkan dan menganalisa suatu keadaan pada objek penelitian. Bertujuan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi
dalam mengumpulkan data. Kemudian validitas data menggunakan teknik triangulasi, serta analisis data melalui pengumpulan data.
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut: (1) Bagaimana tahapan pemberdayaan masyarakat melalui pertanian Natural Farming yaitu tahapan pemapatran masalah, penentuan tujuan, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi. (2) bagaimana dampak pemberdayaan petani dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi melalui pertanian Natural Farming yang meliputi minim terjadi kegagalan panen, produktivitas meningkat, harga gabah, dan pendapatan meningkat.NIM.: 15230020 Hamry Oktia Prisada2021-07-14T06:46:06Z2021-07-14T06:46:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42819This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/428192021-07-14T06:46:06ZDINAMIKA KEBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN BALKONDES DI DESA WRINGINPUTIH MAGELANGCorporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu kepedulian perusahaan atau pelaku bisnis dengan memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi dalam system perekonomian nasional. Perusahaan tersebut adalah PT. Pertamina. PT. Pertamina selaku perusahaan terbesar di Indonesia tersebut memiliki komitmen dalam melaksanakan CSR meliputi bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, manajemen bencana maupun bantuan khusus. Balai Ekonomi Desa (Balkondes) di Desa Wringinputih yang berbasis pariwisata yang dimanfaatkan sebagai estalase bagi perekonomian daerah yang akan memberikan ruang bagi masyarakat untuk mengembangkan potensi yang berada di Desa tersebut. Sehingga fokus penelitian ini untuk mengetahui gambaran mengenai bagaimana keberdayaan masyarakat dalam mengelola Balkondes Wringinputih serta Faktor-faktor yang mempengaruhi beroperasi dan tidaknya Balkondes Wringinputih.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitiannya adalah Masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan Balkondes Wringinputih baik itu anggota aktif dan juga pengurus inti, serta Kepala Dukuh Wringinputih. Analisa dan pengamatan informasi data dikumpulkan berupa; naskah wawancara, catatan lapangan, videotape, foto, dokumen pribadi, dan dokumen resmi lainnya. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi yaitu dengan sumber-sumber yang ada. Sedangkan teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Keberdayaan masyarakat dalam mengelola Balkondes Wringinputih memiliki tiga periode, masing-masing dari periode tersebut memiliki perbedaan tingkatan seperti pada periode awal tingkat keberdayaannya dirasa cukup, periode tidak beroperasi tingkatannya kurang, dan pada periode beroperasi kembali tingkatanya cukup. Balkondes Wringinputih juga memiliki faktor eksternal dan internal dalam proses operasional yang berdampak pada keberlangsungan sektor pariwisata tersebut. Namun dengan menjalin relasi dengan CBT Management Nusantara melahirkan angin segar bagi Balkondes Wringinputih untuk berbenah diri serta kembali mengembangkan kegiatannya.NIM : 15250017 Febia Fithri Jumiyanti2021-07-14T06:05:08Z2021-07-14T12:59:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42813This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/428132021-07-14T06:05:08ZPERAN PEMERINTAH DESA SAMBIREJO DALAM PENGELOLAAN OBJEK WISATA TEBING BREKSI DAN DAMPAK BAGI MASYARAKAT SEKITARPenelitian menjelaskan tentang peran pemerintah desa Sambirejo dalam pengelolaan objek wisata Tebing Breksi dan dampak sosial ekonomi terhadap masyarakat sekitar.
Rumusan Masalah dalam penelitian ini, pertama, bagaimana peran pemerintah Desa Sambirejo dalam pengelolaan objek wisata Tebing Breksi, dan kedua, bagaimana dampak sosial ekonomi dengan adanya pengelolaan Tebing Breksi terhadap masyarakat sekitar. Metode penelitian yang digunakan ialah deskriptif kualitatif, dimana informan ditentukan dengan kriteria. Dalam metode pengumpulan data, peneliti menggunakan tiga cara, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk metode analisi datanya peneliti menggunakan teknik triangulasi.
Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa pemerintah desa Sambirejo sangat berperan dalam pengelolaan objek wisata Tebing Breksi, dengan memfasilitasi dan membuat kebijakan seperti pembentukan BumDes, pengalihan fungsi tanah yang sebelumnya area tambang menjadi objek wisata, memperbaiki Infrastruktur, dan memfasilitasi pengelola dengan Dinas Priwisata Daerah Istimewa Yogyakarta serta Dinas Pariwisata Sleman serta bermitra dengan CSR PT. Telkom. Dari data primer yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara di lapangan, pengembangan objek wisata Tebing Breksi berdampak positif pada masyarakat secara sosial dan ekonomi. Secara sosial berdampak positif pada masyarakat menjadi lebih erat, munculnya rasa bangga, meningkatnya interaksi sosial dan meningkatnya kualitas hidup. Sedangkan dampak positif secara ekonomi: membuka lapangan pekerjaan baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, mengentaskan kemiskinan, memperbaiki pendidikan, kepemilikan lokal karena pada dasarnya pengembangan breksi itu bedasarkan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat.NIM. : 15230036 Ocki Amritsani2021-06-14T07:29:04Z2021-06-14T07:29:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42300This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/423002021-06-14T07:29:04ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS PELAYANAN KESEHATAN OLEH RUMAH SEHAT BAZNAS DI DUSUN SULANG KIDUL, PATALAN, JETIS, BANTULKesejahteraan merupakan suatu kondisi yang menjadi harapan setiap orang,
baik secara individu maupun kelompok. Pemberdayaan merupakan proses yang
dilakukan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan potensi yang ada di
masyarakat. Dalam hal ini Rumah Sehat BAZNAS Yogyakarta sebagai salah satu
lembaga yang melaksanakan pemberdayaan di bidang Kesehatan. Untuk
mewujudkan kesejahteraan di bidang kesehatan Rumah Sehat BAZNAS
Yogyakarta melakukan pemberdayaan di beberapa dusun salah satunya di Dusun
Sulang Kidul. Dalam penelitian ini peneliti mengkaji bagaimana proses dan hasil
yang dilakukan oleh Rumah Sehat BAZNAS Yogyakarta dalam melakukan
pemberdayaan kesehatan di Dusun Sulang Kidul.
Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian Kualitatif dengan
metode deskriptif. Dalam menentukan informan atau sumber data peneliti
menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan
Wawancara, Observasi dan Dokumentasi. Untuk menguji keabsahan data peneliti menggunakan teknik Triangulasi. Hasil penelitian tehadap pemberdayan berbasis pelayanan kesehatan oleh Rumah Sehat BAZNAS Yogyakarta di Dusun Sulang Kidul adalah proses pemberdayaan yang dilaksanakan di Dusun Sulang Kidul yaitu persiapan,
Assesment, perencanaan kegiatan, merumuskan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan Evaluasi. Sedangkan hasil pemberdayaan yang dilaksanakan di Dusun Sulang Kidul yaitu Dusun Sulang Kidul di launching menjadi dusun Sehat, Dusun dengan Lingkungan bersih dan sehat, Dusun Sulang Kidul tertata rapi, Masyarakat menjadi lebih produktif, dan Masyarakat sadar akan pentingnya menjaga kesehatan.NIM.: 1623024 Faiza2021-06-11T07:40:34Z2021-06-11T07:40:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42345This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/423452021-06-11T07:40:34ZPEMBERDAYAAN YANG MENSEJAHTERAKAN: Studi Kasus Pembukaaan Lapangan Pekerjaan Bagi Kelompok Perajin Rajut di Kecamatan Sedayu, BantulKesejahteraan Sosial adalah kondisi meningkatnya kualitas hidup (Kondisi) seorang individu, kelompok atau masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat dan pemaksimalan kesempatan anggota masyarakat untuk berkembang. Oleh karena itu, kemiskinan menjadi salah salah kondisi tidak sejahtera seorang individu, kelompok atau masyarakat. Kemiskinan menjadi masalah yang serius di Indonesia saat ini tidak terkecuali di Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY). Saat ini, DIY menjadi salah satu provinsi dengan
angka kemisikinan tertinggi di Indonesia yaitu sebanyak 448,47 ribu orang atau 11,70 persen terhadap total penduduknya. Tingginya angka kemiskinan di DIYmendorong pemerintah melakukan berbagai upaya salah satunya dengan pembukaan lapangan pekerjaan yang merupakan salah bagian dari program Gerakan Ayo Sejahtera (GAS). Oleh karena itu, penelitian ini akan menjelaskan tentang pembukaan lapangan pekerjaan dalam meningkatkan kesejahteraan sosial. Rumusan masalah yang diteliti adalah bagaimanapembukaan lapanga pekerjaan meningkatkan kesejahteraan sosial pada kelompok perajin rajut di Kecamatan Sedayu, Bantul.Kerangka Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah Konsep Kesejahteraan Sosial, Konsep Pemberdayaan dan teori penciptaan lapangan kerja melalui Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL). Pendekatan dalam Penelitian ini deskriptif kualitatif, Yaitu data yang sudah yang sudah diperoleh kemudian disusun dan klasifikasikan sehingga menjawab atas rumusan masalah diatas. Kemudian, pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembukaan lapangan pekerjaan
dalam upaya meningkatkan kesejahteraan sosial, tidak akan tercapai secara optimal jika tidak menggunakan model permberdayaan terhadap
masyarakat.Seperti yang terjadi pada kelompok perajin rajut di Kecamatan
Sedayu, Bantul.hal tersebutdapat dilihat pada perubahankualitas hidup
masyarakat sebelum dan setelah menjadi perajin.NIM.: 16250002 SEPDYON ALHIDAYAT2021-06-11T07:07:52Z2021-06-11T07:07:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42330This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/423302021-06-11T07:07:52ZPROGRAM BELAJAR DARI TIMUR: PERAN TERASMITRA UNTUK MENUMBUHKAN KEWIRAUSAHAAN SOSIAL KOMUNITAS PEMUDARidwan Wahyu Cahyono, Program Belajar Dari Timur: Peran Terasmitra
Untuk Menumbuhkan Kewirausahaan Sosial Komunitas Pemuda, Skripsi,
Yogyakarta: Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pada saat ini Indonesia masih di uji dengan berbagai permasalahan sosial, antara lain kemiskinan, pengangguran dan kerusakan lingkungan. Perlu Adanya solusi kongkrit untuk mengatasi permasalahan tersebut. Kewirausahaan sosial merupakan salah satu cara mengatasi permasalahan sosial. Belajar dari Timur merupakan salah satu program Terasmitra dengan tema semangat kewirausahaan sosial yang menghubungkan komunitas pemuda urban dan rural untuk saling belajar dan bertukar pengalaman serta menciptakan dampak perubahan sosial melalui kewirausahaan sosial. Dalam menelaah proses tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Terasmitra dan hasil kewirausahaan sosial komunitas komunitas pemuda dalam program Belajar dari Timur.
Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Teknik penarikan
informan menggunakan purposive berdasarkan kriteria. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Semua data dilihat validitas datanya menggunakan triangulasi sumber dan metode, serta data dianalisis melalui proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran Terasmitra untuk
menumbuhkan kewirausahaan sosial komunitas pemuda di Yogyakarta dalam program Belajar dari Timur adalah peran melatih, peran mendampingi dan peran menyebarluaskan. Diantara peran tersebut yang menjadi dominan adalah peran melatih. Adapun hasil kewirausahaan sosial komunitas pemuda dalam program Belajar dari Timur adalah Pemanfaatan mangrove menjadi produk olahan di Desa Horuo, Kaledupa Wakatobi oleh Akar Embun dan pengembangan jaringan hasil olahan sorgum untuk mengatasi masalah pertanian lokal bersama Kelompok Tani Dalen Mesa, Semau, Nusa Tenggara Timur oleh Semau Muda. adapun manfaat dari kewirausahaan sosial yang dibuat dibagi dua yaitu untuk komunitas pemuda dan masyarakat lokal Semau dan Wakatobi. Untuk komunitas pemuda manfaat yang didapatkan yaitu peningkatan pengetahuan, pengalaman, relasi, serta ekonomi. Kemudian manfaat yang diterima oleh masyarakat lokal adalah Terciptanya kesadaran yang kolektif untuk melestarikan lingkungan, terciptanya kesetaraan dalam mendapatkan akses, terciptanya akses pasar yang lebih luas serata dan meningkatnya pendapatan ekonomi.NIM.: 16230062 Ridwan Wahyu Cahyono2021-06-11T03:07:33Z2021-06-11T03:07:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42329This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/423292021-06-11T03:07:33ZPROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENERAPAN APLIKASI BELANJA TERENCANA (B TER) DI DESA NIBUNG, KECAMATAN GUNUNG PELINDUNG, LAMPUNG TIMURSenja Septia, Proses Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penerapan
Aplikasi Belanja Terencana di Desa Nibung Kecamatan Gunung Pelindung,
Lampung Timur. Skripsi,Yogyakarta: Prodi Pengembangan Masyarakat Islam
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kemiskinan adalah salah satu masalah yang paling banyak terjadi diseluruh pedesaan termasuk di Desa Nibung Lampung Timur, salah satu penyebab kemiskinan yang ada yaitu perihal penghasilan yang didapatkan tidak dapat memenuhi kebutuhan rumah tangganya, maka dari itu program B TER hadir di Desa Nibung untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara memberdayakannya melalui aplikasi belanja terencana ini, metode pengaplikasiannya menggunakan sampah yang ditabung di bank sampah dan dapat ditukar dengan uang untuk berbelanja di aplikasi B TER, serta limbah dompet yang juga dapat dikumpulkan dan dicicil untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga di aplikasi B TER.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perihal proses yang
dilakukan oleh B TER serta bagaimana dampak yang diarasakan oleh masyarakat Desa Nibung dengan adanya program tersebut. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan yaitu menggunakan triangulasi dan dianalisis dengan melalui proses reduksi data, penyajian data, kemudian penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa proses pemberdayaan yang
dilakukan oleh B TER dibagi menjadi tiga tahap yaitu penyadaran yang dilakukan B TER melalui ibu Esti, kedua pengkapasitasan dengan melakukan sosialisasi kepada calon agensi baru, ketiga pendayaan dengan cara memberikan kemudahan serta otiritas kepada konsumen untuk berbelanja kebutuhan rumah tangganya di B TER. Dari proses tersebut terdapat tiga dampak yang terjadi. Pertama, dengan adanya B TER dapat membuat masyarakat selalu siap untuk menghadapi kebutuhan hari-hari raya besar. Kedua, dengan program tersebut dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dari segi pendapatan, karena bagi mereka yang menjadi MKP dan agensi berhak mendapatkan sisa hasil usaha sebesar 10%. Ketiga, menjadikan masyarakat peduli terhadap sampah dan lebih memperhatikannya, karena dengan sampah mereka bisa berbelanja kebutuhan mereka di aplikasi B TER. Secara kesuluruhan program B TER yang dilaksanakan di Desa Nibung sudah berjalan cukup baik.NIM.: 16230061 Senja Septia2021-03-30T05:27:46Z2021-06-28T04:08:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42215This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/422152021-03-30T05:27:46ZPERAN SOCIAL CAPITAL DALAM PENGEMBANGAN ECOTOURISM BERBASIS PENGELOLAAN SAMPAH DI DUSUN SUKUNAN, BANYURADEN, GAMPING, SLEMAN, YOGYAKARTAPenelitian menjelaskan tentang social capital atau modal sosial yang dimiliki masyarakat untuk mengembangkan sebuah desa wisata berbasis pengelolaan sampah.
Rumusan masalah dalam penelitian ini, pertama Bagaimana peran dari Social Capital di Dusun Sukunan dalam pengembangan ecotourism berbasis pengelolaan sampah dan kedua, Bagaimana dampak dari Social Capital dalam pengembangan ecotourism di dusun Sukunan. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Teknik penentuan informan menggunakan kriteria dengan menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Semua data dilihat validitas datanya dan dianalisis melalui proses reduksi data, penyajian data dan terakhir penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menjukkan bahwa social capital sangat berpengaruh terhadap pengembangan Desa Wisata Sukunan yang berbasis pengelolaan sampah. Social capital atau modal sosial adalah aset yang dibangun tiap individu yang merupakan hasil dari hubungan bermasyarakat. Social capital di wilayah tersebut berperan dalam dibangunnya aset-aset wisata seperti taman, mural dinding dan beberapa landmark untuk hiasan. Gotong-royong dan kerja bakti yang dilakukan masyarakatnya mampu menjaga kebersihan lingkungan dusun dan kesehatan masyarakatnya. Musyawarah para anggota dan masyarakat menjadikan terbentuknya saluran IPAL Komunal yang berguna bagi kebersihan lingkungan serta terbentuknya unit-unit untuk menunjang wisatawan yang datang dan menambahkan nilai edukasi. Kerjasama dengan berbagai pihak terutama DISPERINDAGKOP dan Dinas Lingkungan Hidup manfaatnya dapat memberikan edukasi terutama dalam pengolahan limbah bagi Dusun tersebut. Dampak yang dilihat dari peran social capital bagi masyarakatnya yaitu beberapa menjadi sadar akan kebersihan dan tata kelola lingkungan sehingga mengubah cara pandang dan kebiasaan warga menjadi lebih baik serta dapat menambah nilai ekonomi bagi beberapa masyarakat. Dampak lainnya yaitu adanya konflik antara pengurus dikarenakan semakin terkenalnya suatu daerah menyebabkan tingginya juga kesenjangan.NIM.: 15230075 Muhamad Yazid Yusron2021-03-29T03:58:49Z2021-06-28T03:42:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42205This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/422052021-03-29T03:58:49ZPARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN CSR KAMPOENG BNI IMOGIRI PADA DUSUN MOJOLEGI, IMOGIRI, BANTUL, YOGYAKARTAPT Bank BNI melalui salah satu program CSR nya, yaitu Kampoeng BNI telah melaksanakan tanggungjawab sosial. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan suatu program sangat diperlukan karena pada akhirnya masyarakat yang melaksanakan program tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana partisipasi masyarakat Dusun Mojolegi Karangtengah terhadap program CSR Kampoeng BNI Imogiri, faktor pendukung partisipasi dan dampak dari program yang dihasilkan.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan studi kasus. Subyek penelitian ini masyarakat Dusun Mojolegi Karangtengah Imogiri Bantul, sedangkan obyek penelitian adalah partisipasi masyarakat Dusun Mojolegi terhadap pelaksanaan CSR Kampoeng BNI Imogiri. Penentuan informan dengan teknik purposive. Pengambilan data menggunakan metode observasi non partisipan, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data melakukan triangulasi sumber dan triangulasi teknik pengumpulan data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tahap partisipasi masyarakat Dusun Mojolegi terhadap program CSR Kampoeng BNI Imogiri meliputi tahap pengambilan keputusan, tahap pelaksanaan, tahap pengambilan manfaat dan tahap evaluasi. Bentuk partisipasi masyarakat Dusun Mojolegi terhadap program CSR Kampoeng BNI Imogiri meliputi partisipasi ide, partisipasi uang dan atau harta benda, partisipasi tenaga dan partisipasi keterampilan. Faktor pendukung partisipasi masyarakat yaitu adanya kesadaran dan motivasi masyarakat untuk berkembang; peluang dan harga dari manfaat yang diperoleh dan dukungan dari pemerintah desa. Dampak yang dihasilkan dari partisipasi masyarakat terhadap program CSR Kampoeng BNI adalah meningkatnya jenis usaha masyarakat; usaha semakin dikenal luas dan terbukanya berbagai jaringan wirausaha.NIM.: 14250057 Maroh Triyanti2021-03-26T15:12:08Z2021-06-23T07:08:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42198This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/421982021-03-26T15:12:08ZKEBIJAKAN PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DALAM PROGRAM PELATIHAN PENGGEMUKAN KAMBING DI DESA KALIMANGGIS KECAMATAN SUBAH KABUPATEN BATANGBanyak potensi yang ada di Desa Kalimanggis, yaitu tersedianya bambu yang berlimpah, tenaga swadaya masyarakat, tenaga masyarakat yang produktif belum diberdayakan secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat. Guna mengoptimalkan potensi yang ada mengangkat petani perempuan untuk diberdayakan melalui program pelatihan penggemukan kambing melalui Dana Desa dengan memanfaatkan potensi lokal. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) mendeskripsikan perencanaan program Pelatihan penggemukan kambing di Desa Kalimanggis; (2) mendeskripsikan pelaksanaan program program Pelatihan penggemukan kambing di Desa Kalimanggis; (3) mendeskripsikan evaluasi program Pelatihan penggemukan kambing di Desa Kalimanggis;
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian dilaksanakan di Desa Kalimanggis, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang. Subjek penelitian yang penulis gunakan yaitu pengurus dan peserta pelatihan guna mendapatkan data-data yang relevan. Teknik keabsahan data menggunakan teknik pengamatan dan triangulasi. Teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian yang diperoleh dari program pelatihan penggemukan kambing, yaitu: 1) perencanaan program terdiri dari identifikasi kebutuhan, tujuan, kurikulum, rekutmen sumber belajar, rekutmen peserta didik, program kerja, penggalian data, sarana dan prasarana, sumber dana program pelatihan penggemukan kambing, 2) pelaksanaan program terdiri dari waktu kegiatan, jangka waktu kegiatan, tempat kegiatan, peserta pelatihan, tutor pelatihan, metode pelatihan, materi pelatihan, media pelatihan yang menunjang pelatihan penggemukan kambing, 3) evaluasi program terdiri dari penilaian dan pendampingan guna memberikan tindak lanjut program.
Berdasarkan hasil penelitian ditarik kesimpulan bahwa dalam program penggemukan kambing sangat diperlukan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program agar tujuan yang ingin dicapai terlaksana. Program penggemukan kambing adalah program yang diajukan secara bottom-up sesuai dengan keinginan masyarakat berjalan dengan baik dan mengalami kemajuan.NIM.: 14230037 M. ULUL ALBAB2021-03-16T04:50:53Z2021-06-21T07:19:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42157This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/421572021-03-16T04:50:53ZPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA JEMBANGAN PONCOWARNO KABUPATEN KEBUMENDesa Jembangan merupakan salah satu daerah yang memanfaatkan potensi wilayahnya untuk mengembangkan desa wisata. Pariwisata ini mengembangkan sumber daya yang dimiliki seperti keindahan alam, potensi masyarakat dan wilayah, serta dilengkapi dengan fasilitas penjualan dan penyewaan barang jasa.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembangan desa wisata dan dampaknya terhadap ekonomi masyarakat. Penelitian ini bersifat kualitatif. Pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pendekatan yang digunakan adalah analisis bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa wisata, dan dampak yang terjadi bagi pengembangan ekonomi masyarakat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk partisipasi masayarakat dalam pengembangan Wisata Jembangan adalah dengan ikut andil dalam urusan dengan pihak pemerintah setempat, seperti perangkat desa,dan pengelola Jembangan partisipasi dalam pengelolaan wisata, mulai dari penambahan fasilitas, penambahan warung makan, jalan menuju lokasi wisata alam Jembangan serta pengembangan Wisata Jembangan. Dampak adanya wisata Jembangan terhadap ekonomi masyarakat terbilang pesat yaitu mencapai seratus juta rupiah per tahun. Adanya wisata ini memberikan peluang kepada masyarakat untuk membuka usaha, selain itu juga sebagai bagi masyarakat yang sebelumnya bekerja mengelola karamba ikan dan petani, memiliki penghasilan tambahan dari adanya wisata ini.NIM.: 13230063 Inayaturrohmah Aini2021-02-27T15:16:40Z2022-12-19T21:06:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42058This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/420582021-02-27T15:16:40ZEDUKASI DAN OPTIMALISASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA
WATUKUMPUL TERHADAP KEPEDULIAN LINGKUNGAN (Studi Kasus di Dusun Sorodanan, Desa Watukumpul)Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya membuang sampah di se mbarang tempat dan menambah pengetahuan masyarakat tentang pengolahan sampah di Desa Watukumpul, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung. Kegiatan ini menggunakan metode sosialisasi langsung kepada masyarakat desa. Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan cara memilah jenis sampah dan mengubahnya menjadi barang yang memiliki nilai jual. Dampak dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat Desa Watukumpul lebih peduli terhadap lingkungan dan mampu untuk melakukan pengelolaan sampah dengan baik.- Farid Hidayat- Anjani Nafa'atul Dzikroh- Arfi Rahayu- Halifa Dinia2021-02-27T13:31:06Z2021-02-27T13:31:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42054This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/420542021-02-27T13:31:06ZPemberdayaan Masyarakat Desa Binaan Melalui Program Pendampingan Pembuatan Herbisida Skala Rumah Tangga
Berbahan Dasar Garam Bagi Penanganan Gulma pada sistem Pertanian Tanpa Olah TanahSistem pertanian tanpa olah tanah (TOT) adalah terobosan inovasi teknologi pertanian baru
yang perlu disosialisasikan kepada petani agar hasil produksi pertanian dapat bersaing di pasar global
dengan cara menekan biaya produksi pertanian. Sistem Pertanian TOT pada dasarnya merupakan
bagian sistem pengolahan tanah konservasi, yakni pengolahan tanah yang mempertimbangkan aspek
kelestarian sumber daya tanah dan air, disamping aspek produksi dan pendapatan petani. Perbedaan
mendasar sistem TOT dengan sistem pertanian konvensional adalah pada cara penyiapan lahan.
Penyiapan lahan dengan konsep TOT, tidak lagi dilakukan dengan cara pembajakan tanah. Sebagai
gantinya penyiapan lahan dilakukan dengan cara penyemprotan herbisida untuk membersihkan
gulma dan tumbuhan penggangu lainya yang tumbuh pada lahan yang akan ditanami. Adapun prosesproses lain selanjutnya dilakukan sama seperti pola tanam biasa. Dengan demikian pada dasarnya
tujuan metode TOT tidak berbeda dengan metode olah tanah sempurna, yaitu mengendalikan gulma
dan menyiapkan lahan agar menjadi media tumbuh yang baik bagi tanaman. Perbedaannya adalah
metode TOT lebih efisien dalam penggunaan air, bibit, tenaga kerja, waktu, dan berwawasan
lingkungan dari pada olah tanah sempurna (Pasek, 2017). Kunci keberhasilan metode TOT dalam
menekan biaya produksi pertanian dan meningkatkan efisiensi, terletak pada teknik pengolahan lahan
menggunakan herbisida (Purnamasari, 2017). Oleh karenanya jenis herbisida yang digunakan haruslah
jenis herbisida yang memenuhi kualifikasi: ramah lingkungan, non-akumulatif, efektif membasmi
gulma pada lahan pertanian, bahan baku mudah didapat, ekonomis, dapat dibuat dalam skala rumah
tanggga, serta relatif aman karena akan terus digunakan secara berkelanjutan.- Karmanto2021-01-08T03:03:48Z2021-01-08T03:03:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41753This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/417532021-01-08T03:03:48ZQUINTUPLE HELIX DAN MODEL DESA INOVATIF (STUDI KASUS INOVASI DESA DI DESA PANGGUNGHARJO, YOGYAKARTA)Inovasi menjadi penentu arah kemajuan desa. Studi kasus kualitatif instrumental ini menyajikan analisis best practice tata kelola inovasi desa pada aspek ekonomi, lingkungan, sosial-budaya, dan teknologi. Berbeda dengan sebagian besar desa yang melakukan duplikasi inovasi, Desa Panggungharjo mampu mengembangkan inovasi secara mandiri melalui pembentukan BUMDes, sebuah lembaga ekonomi-sosial desa. Artikel ini menunjukkan bahwa partisipasi dan sinergi antarsubsistem dalam model inovasi quintuple helix (pemerintah, industri, universitas, masyarakat sipil, dan lingkungan alami) menjadi penentu keberhasilan inovasi desa yang berkelanjutan. Terdapat tiga faktor penentu keberhasilan inovasi, mengacu pada istilah Kepala Desa Panggungharjo, didefinisikan sebagai tiga kapasitas (kompetensi) utama, yaitu; (1) kapasitas politik dan kepemimpinan; (2) kapasitas proses dan birokrasi; (3) kapasitas sosial dan lingkungan. Aspek penting lain yang perlu diperhatikan adalah penerapan model desa inovatif berbasis pendekatan top-down & bottom-up. Studi ini merumuskan tahapan pengembangan desa inovatif sebagai lesson learnt dari kesuksesan inovasi di Desa Panggungharjo. Sosok pemimpin desa memegang peran krusial terutama dalam proses inisiasi program inovasi dan optimalisasi birokrasi desa. Pemerintah desa dituntut untuk mampu menyusun roadmap perencanaan pembangunan desa sesuai arah kebijakan/program prioritas desa dalam lingkup nasional. Sebagai tindak lanjut, pengembangan inovasi harus didasarkan pada koordinasi dan penguatan jaringan kerja sama antar-helix sehingga dapat berimbas pada pemerataan kesejahteraan masyarakat.Retnayu PrasetyantiBayu Mitra Adhyatma Kusuma2021-01-08T02:43:36Z2021-01-08T02:43:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41825This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/418252021-01-08T02:43:36ZPEMANFAATAN MODAL SOSIAL DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI KAMPUNG KELUARGA BERENCANA (KB)
( Studi di Kampung KB Kelurahan Prawirodirjan, Gondomanan, Yogyakarta )Laju pertumbuhan penduduk Indonesia yang tinggi di mana mencapai 1,38 persen atau sebanyak 3 juta jiwa per tahun membuat pemerintah harus menguatkan kembali program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) sebuah program yang tidak hanya menekan laju pertumbuhan penduduk namun juga berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu penguatan tersebut dengan mengadakan program Kampung Keluarga Berencana (KB).
Program Kampung KB ini tidak hanya menitik beratkan pada program pengendalian penduduk namun juga mengupayakan peningkatan kesejahteraan aseptor program KB. Salah satunya yaitu dengan diselenggarakannya program penguatan ekonomi melalui kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS). Dalam mengembangkan dan menjalankan program UPPKS ini tentunya diperlukan berbagai modal tidak terkecuali modal sosial. Oleh sebab itu, peneliti akan meneliti terkait dengan pemanfaatan modal sosial dalam pemberdayaan perempuan melalui Kampung KB. Yang mana difokuskan pada pemberdayaan ekonomi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Adapun penafsiran data menggunakan kerangka konsep modal sosial dengan tiga unsur yaitu kepercayaan, jaringan dan norma. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Semua data dilihat validitas datanya menggunakan teknik triangulasi sumber dan teknik, serta
dianalisis melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil pemanfaatan modal sosial dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat pada kelompok UPPKS menunjukkan adanya peningkatan animo masyarakat dalam mengikuti kegiatan pemberdayaan, meningkatnya kohesi sosial dan inklusi sosial kelompok UPPKS serta meningkatnya kapasitas sumber daya anggota. Modal sosial yang paling sering digunakan dan paling efektif yaitu modal sosial kepercayaan. Modal ini digunakan untuk menciptakan modal sosial lainnya.NIM. 16230035 MUTROFIN2021-01-06T07:11:45Z2021-01-06T07:11:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41821This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/418212021-01-06T07:11:45ZPemberdayaan Masyarakat Berbasis Sentra Batik Mangrove :
Studi Proses dan Dampak Bagi Peningkatan Ekonomi Masyarakat di Dukuh Pandansari, Kabupaten BrebesSentra Batik Mangrove merupakan suatu industri batik yang mana dalam pembuatannya menggunakan bahan pewarna alami dari mangrove yang sudah mati dan tanaman lain seperti mahoni, indigo, dan lain sebagainya. Tujuan dalam penggunaan pewarna alami adalah agar Kabupaten Brebes memiliki produk batik yang berbeda dari sebelumnya yaitu Batik Salem yang menggunakan pewarna sintetis, selain itu agar tidak adanya pencemaran lingkungan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Tujuan dari penelitian adalah untuk mendeskripsikan proses dan dampak pemberdayaan dari adanya Sentra Batik Mangrove khususnya bagi peningkatan ekonomi masyarakat di Dukuh Pandansari, Kabupaten Brebes. Teknik Penentuan informan adalah menggunakan teknik sequential. Teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengujian data menggunakan teknik triangulasi sumber kemudian dianalisis melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dimulai dari proses pemberdayaan yang diawali dari tahapan perencanaan yaitu mempersiapkan segala yang dibutuhkan untuk kedepannya, dalam hal ini dari mulai mempersiapkan orang yang akan mengembangkan, kemudian permodalan yang dibutuhkan guna menjalankan usaha sentra batik mangrove tersebut. Sementara itu, untuk penentuan lokasi tetap berada di Dukuh Pandansari karena lokasi ini sangat tepat jika terdapat sentra batik mangrove karena berada didalam lokasi Desa Wisata. Dalam proses sosialisasi, sentra batik mangrove pada awalnya menggunakan teknik undangan formal, kemudian didukung juga dengan teknik informal atau mengajak masyarakat lain dari mulut ke mulut. Proses pelaksanaan sudah sesuai dengan yang ada dalam proses perencanaan, masyarakat pembatik diberikan pelatihan skill mengenai membatik. Selain itu, mengenai permodalan sentra batik mangrove mendapatkan bantuan dari berbagai instansi dan lembaga. Dengan adanya sentra batik mangrove mampu membuka lapangan pekerjaan baru. Sehingga dalam hal ini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat pembatik.NIM. 16230027 Sri Rokhimah2021-01-06T07:06:28Z2021-01-06T07:06:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41820This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/418202021-01-06T07:06:28ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN PEMURNIAN MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN LIMBAH KULIT PISANG BAGI PEDAGANG JALANGKOTESalah satu bahan-bahan pangan yang dibutuhkan seluruh
lapisan masyarakat sehari-hari baik di industri maupun rumah
tangga adalah minyak goreng. Dengan kondisi harga minyak
goreng yang semakin melambung tinggi serta kurangnya
pengetahuan terhadap bahaya pemakaian minyak jelantah bagi
kesehatan, membuat sejumlah kalangan masyarakat berpikir
untuk mendaur ulang minyak jelantah. Di sisi lain, apabila
limbah minyak jelantah ini langsung dibuang secara
sembarangan, maka akan menjadikan lingkungan tercemar.
Desa Panciro sendiri terkenal akan masyarakatnya yang
bermata pencaharian sebagai pedagang Jalangkote. Jalangkote
sendiri merupakan makanan khas Sulawesi Selatan yang
bentuknya serupa dengan kue pastel dan menggunakan
minyak jelantah sebagai media penggorengan karena harganya
murah. Pemanfaatan minyak jelantah dalam proses
penggorengan Jalangkote tentu tidak dapat dipakai secara terus
menerus dan melebihi batas frekuensi aturan pemakaian
minyak goreng. Batas maksimal bilangan peroksida dalam
minyak goreng yang layak dikonsumsi manusia adalah 10
meq/kg. Namun, umumnya minyak jelantah memiliki bilangan
peroksida 20-40 meq/kg sehingga tidak memenuhi standar
mutu bagi kesehatan. Sehingga perlu cara alternatif untuk
menggunakan minyak jelantah yang layak konsumsi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
potensi pedagang Jalangkote di Desa Panciro dalam
menggunakan minyak jelantah sebagai media penggorengan
serta mengetahui proses pelaksanaan dan hasil pemberdayaan
melalui pelatihan pemurnian minyak jelantah menggunakan
limbah kulit pisang. Penelitian ini dilakukan dengan
pendekatan kualitatif fenomenologi. Pengambilan sampel
dilakukan secara purposive sampling dengan teknik
berdasarkan kriteria. Data dikumpulkan dengan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Validitas data dilakukan dengan
teknik triangulasi dan dianalisis menggunakan teknik analisis
interaktif dari Miles dan Huberman melalui proses reduksi
data, penyajian data, kemudian penarikan kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pedagang
Jalangkote di Desa Panciro berpotensi untuk menggunakan
minyak jelantah sebagai media penggorengan Jalangkote agar
siap dipasarkan secara matang. Penggunaan minyak jelantah
ini disebabkan karena kapasitas dalam memproduksi
Jalangkote yang besar setiap harinya sehingga harus
menggunakan banyak minyak untuk menggoreng. Alasan
dipilihnya minyak jelantah daripada minyak goreng baru
adalah karena perbedaan harga yang sangat signifikan. Upaya
untuk mengatasi masalah ini adalah dengan pemberian
pelatihan keterampilan pemurnian minyak jelantah
menggunakan limbah kulit pisang. Adapun upaya
pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan pemurnian
minyak jelantah yaitu menciptakan suasana iklim yang
kondusif dan memungkinkan potensi pedagang Jalangkote di
Desa Panciro berkembang (enabling) dengan cara mendorong,
memotivasi, membangkitkan kesadaran, memperkuat potensi
(empowering) dan memberikan perlindungan (protecting).
Proses pelaksanaan kegiatan pelatihan dimulai dengan
sosialisasi, perencanaan pelatihan, pemberian teori,
menyiapkan alat dan bahan, serta mempraktikkan pemurnian
minyak jelantah dengan cara perendaman. Terdapat dua cara
pemurnian minyak jelantah menggunakan limbah kulit pisang
yaitu cara langsung dan cara perendaman. Pada proses
pemurnian minyak jelantah dengan cara langsung, limbah kulit
pisang harus dijemur terlebih dahulu lalu dimasukkan ke
dalam minyak jelantah yang telah dipanaskan. Sedangkan
pada cara perendaman, limbah kulit pisang tidak perlu dijemur
terlebih dahulu tetapi langsung dimasukkan ke dalam minyak
jelantah. Proses perendaman ini memakan waktu sekitar 20-30
menit tergantung banyak tidaknya limbah kulit pisang yang
dijadikan adsorben. Semakin banyak limbah kulit pisang yang
digunakan saat perendaman, maka semakin cepat pula proses
pemurnian minyak jelantahnya. Setelah dilaksanakan praktik
pemurnian minyak jelantah barulah dilaksanakan diskusi,
tanya jawab, dan evaluasi program pelatihan menggunakan
metode group teaching method, yakni metode yang ditunjukan
pada kelompok dan metode keterampilan jenis problem
solving. Dengan demikian, dengan adanya pemberdayaan
masyarakat melalui pelatihan pemurnian minyak jelantah
menggunakan limbah kulit pisang mampu membangun
kemandirian para pedagang Jalangkote di Desa Panciro dalam
hal memurnikan minyak jelantah dan penghematan khususnya
penggunaaan minyak jelantah sehingga mampu meningkatkan
perekenomian serta menciptakan suatu pusat kuliner yang
menyediakan makanan sehat.NIM 16230002 Shalsabila Ananda2021-01-06T06:53:52Z2021-01-06T06:53:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41818This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/418182021-01-06T06:53:52ZINOVASI TEKNOLOGI MADYA
PADA MASYARAKAT ADAT KASEPUHAN CIPTAGELARFenomena desa adat yang memiliki nilai filosofis yang mengakar sebagai wujud kearifan lokal semakin ditinggalkan oleh orang-orang yang menganggapnya kuno, tidak relevan untuk kehidupan masa depan, sebab kemakmuran di dunia hari ini berkorelasi erat dengan pemanfaatan teknologi. Salah satu ciri kemakmuran dalam sebuah negara bisa dilihat dari aspek keswadayaan masyarakat itu sendiri. Bagaimana masyarakat mampu menggali sumber daya untuk memenuhi kebutuhan bersama, melestarikan nilai-nilai yang mengakar dalam masyarakat dan berhadapan dengan arus modernisasi. Ciptagelar merupakan desa adat yang menjadi satu dari sekian ciri kemakmuran dengan menciptakan inovasi baru, mengolah sumber energi terbarukan melalui pemanfaatan teknologi madya untuk menjawab kebutuhan bersama.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian di Kasepuhan Ciptagelar, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi pada kepala adat, pemegang garapan kelistrikan, sesepuh adat, serta masyarakat adat yang memperoleh manfaat pengembangan teknologi madya. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber, sebab pada penelitian ini data yang diperoleh akan dikumpulkan untuk dicocokkan dan diketahui kebenarannya. Teknik analisis data terdiri atas reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil temuan penelitian menyimpulkan bahwa alasan kuat masyarakat adat Kasepuhan Ciptagelar dalam beinovasi mengembangkan teknologi madya adalah karena kebutuhan pasokan listrik untuk rumah tangga, serta diperkuat dengan pernyataan Abah Encup Sucipta (Ketua Adat sebelumnya) agar tidak tergerus zaman. Proses pengembangan turbin air pembangkit listrik sebagai teknologi madya dengan memanfaatkan sumber daya air sungai di Cicemet,
Cibadak dan Sukamulya. Serta panel surya yang mulai dikembangkan untuk cadangan listrik. Manfaat hasil teknologi madya ini dirasakan oleh masyarakat adat selain mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga juga biaya bulanan yang lebih murah dari biaya bulanan PLN.NIM. 15230027 Ryan Aldi Nugraha2020-12-30T03:33:43Z2020-12-30T03:33:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41756This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/417562020-12-30T03:33:43ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI TBM:
Studi Strategi dan Hasil Pemberdayaan
di TBM Wijaya Kusuma Sleman YogyakartaMeningkatnya kualitas hidup kaum perempuan dapat ditujukan dengan GEM (Gender Empowerment Measurament) yang diukur melalui partisipasi kaum perempuan di bidang ekonomi maupun politik. Di Yogyakarta khususnya Kabupaten Sleman jumlah perempuan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu 15,6% atau 164.309 jiwa yang sebagian dari mereka banyak memiliki waktu luang. Berdasarkan permasalahan tersebut muncul Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Wijaya Kusuma yang melakukan pemberdayaan perempuan untu ibu rumah tangga. Kegiatan tersebut cukup unik karena biasanya TBM hanya memberikan literasi kepada anak-anak usia sekolah, namun TBM Wijaya Kusuma mempunyai program pemberdayaan perempuan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana strategi pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh TBM Wijaya Kusuma dan apa hasil yang diperoleh kaum perempuan setelah mengikuti kegiatan tersebut.
Untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan di atas, peneliti menggali data dengan wawancara kepada Ketua TBM Wijaya Kusuma, pengurus TBM, anggota TBM. Selain itu juga melakukan pengumpulan data dengan observasi dan melacak dokumen yang ada.
Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh TBM pertama, membaginya menjadi dua kelompok yang ditentukan berdasarkan skill anggota., kedua dengan adanya kegiatan pelatihan keterampilan untuk anggota kelompok, ketiga adanya penyaluran jaringan usaha untuk anggota kelompok yang sudah memiliki usaha. Dilihat dari hasil yang diperoleh perempuan setelah mengikuti program pemberdayaan di TBM adalah (1)Bertambahnya wawasan dan keterampilan, (2) Mampu produksi dan penghasilan tambahan, dan (3) Adanya partisipasi anggota dalam kegiatan kelompok.NIM. 16230005 Novita Dian Pangesti2020-12-30T02:19:48Z2020-12-30T02:19:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41751This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/417512020-12-30T02:19:48ZSTRATEGI PEDAGANG MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI PASAR SAMBILEGI DALAM MENGHADAPI RITEL MODERN BERJEJARING
DI KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTATujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan strategi pedagang mempertahankan eksistensi Pasar Sambilegi dalam menghadapi ritel modern berjejaring di Kabupaten Sleman, Yogyakarta serta mendeskripsikan dampak sosial dan ekonomi yang dialami pedagang akibat kehadiran ritel modern berjejaring di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Metode Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Teknik penarikan informan menggunakan teknik purposive berdasarkan kriteria. Selain itu, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Semua data dilihat validitas datanya menggunakan teknik triangulasi sumber dan data, serta dianalisis melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan, strategi pedagang mempertahankan eksistensi Pasar Sambilegi dalam menghadapi ritel modern berjejaring di Kabupaten Sleman, Yogyakarta yaitu melalui penguatan kelembagaan pasar (Social Capital), peningkatan kapasitas SDM pasar, serta modal dan manajemen keuangan pasar. Terkait dampak sosial dan ekonomi yang dialami pedagang akibat kehadiran ritel modern berjejaring di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, rata-rata pedagang Pasar Sambilegi mengalami penurunan pendapatan, namun pedagang tetap merasa sejahtera.NIM. 16230039 Nasrudin Muzakki2020-12-18T05:42:12Z2020-12-18T05:55:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41481This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/414812020-12-18T05:42:12ZSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BANTUAN BIBIT IKAN KEPADA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (STUDI KASUS DI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DIY)Proses pemilihan bantuan bibit ikan sangatlah penting untuk dilakukan untuk memilih kelompok pembudidaya ikan yang berhak mendapatkan bantuan bibit ikan dengan kriteria yang telah ditentukan oleh dinas kelautan dan perikanan DIY. Saat ini proses untuk memilih kelompok pembudidaya ikan masih menggunakan cara manual, belum menggunakan sistem, sehingga membuat proses pemilihan menjadi lama serta dapat mengakibatkan kesalahan antara Dinas Kelautan dan Perikanan DIY dengan kelompok pembudidaya ikan yang akan dipilih untuk mendapatkan bantuan bibit ikan.
Adanya permasalahan dalam menentukan kelompok pembudidaya ikan, dilakukan sebuah penelitian yang bertujuan untuk membuat sebuah sistem pendukung keputusan untuk memilih kelompok pembudidaya ikan yang berhak mendapatkan bantuan bibit ikan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process dan Simple Additive Weighting di Dinas Kelautan dan Perikanan DIY. Hasil akhir dari penelitian ini adalah semakin tinggi hasil presentase, maka semakin tinggi kelompok tersebut mendapatkan bantuan bibit ikan.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kelompok Mina Aji mendapatkan nilai presentase tertinggi yaitu 0,0381 untuk metode AHP dan 1,00 untuk metode SAW. Sehingga dapat dikatakan sistem dengan kedua metode ini relevan digunakan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan pembudidaya ikan di Dinas Kelautan dan Perikanan DIY.
(English), The process of selecting fish seedlings assistances is very important to select the fish cultivator groups who are titled to get fish seedlings assistances with the criteria determined by the Yogyakarta Marine and Fisheries Service. At present the process for selecting fish cultivator groups is still using manual method, not yet using the system, so that the selection process takes a long time and can lead to errors between the Yogyakarta Marine and Fisheries Service with fish cultivator groups who will be selected to get fish seedlings assistances.
There are problems in selecting fish cultivator groups, conducted a study aims to create a decision support system for selecting fish cultivator groups entitled to get fish seedlings assistance using the Analytical Hierarchy Process and Simple Additive Weighting methods at the Yogyakarta Marine and Fisheries Service. The final result of this study is that the higher the percentage of results, the higher the group will get fish seedlings assistances.
The results of this study indicate that the Mina Aji group got the highest percentage value, 0.0381 for the AHP method and 1.00 for the SAW method. So it can be said that the system with these two methods is relevant to be used in making decisions to determine fish farmers in the Yogyakarta Marine and Fisheries Service.NIM, 16650032 IRFAN MAULANA HAKIM2020-12-14T02:39:22Z2020-12-14T02:39:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41411This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/414112020-12-14T02:39:22ZPEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT
MELALUI USAHA BERSAMA TRINI KARYA
DI DUSUN JETIS KABUPATEN SLEMANElsa Novia, Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Usaha Bersama Trini karya di Dusun Jetis/Trini, Sleman, Yogyakarta. Skripsi: Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga. Usaha bersama Trini Karya merupakan suatu industri rumahan yang produk utamanya ialah Paper Bag, dengan bertujuan mengurangi sampah plastik dan kini merambah ke usaha jual pulsa, catering dan membuat kotak snack. Upaya tersebut juga untuk menciptakan suatu kemandirian dalam menumbuhkan perekonomian masyarakat.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tahapan dan dampak pemberdayaan yang dilakukan Sekolah Buruh dalam menciptakan Usaha Bersama Trini Karya. Teknik penentuan informan adalah menggunakan teknik Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Semua data dilihat validitas datanya melalui teknik Triangulasi sumber dan data, kemudian dianalisis melalui proses reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tahapan dalam melaksanakan pemberdayaan yang dilakukan oleh sekolah buruh memiliki delapan tahapan penetapan dan pengenalan wilayah melalui assessment potential, sosialisasi kegiatan, pengorganisasian masyarakat, pelaksanaan kegiatan, permodalan, pendampingan kegiatan, menjaring kemitraan atau membentuk jaringan bisnis dengan usaha lain, pengembangan usaha. Sedangkan dampak pemberdayaan melalui usaha bersama Trini Karya ini dalam pendapatan menjadi meningkat, berdampak terhadap lingkungan untuk mengurangi sampah plastik, berdampak pada sosial seperti hubungan anggota yang dengan masyarakat menjadi lebih baik dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengikuti kegiatan kemasyarakat dan dampak terakhir adanya pemberdayaan perempuan buruh dengan adanya Usaha Bersama Trini Karya.NIM, 16230008 Elsa Novia2020-10-02T23:06:19Z2020-10-02T23:06:19Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41170This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/411702020-10-02T23:06:19ZStrategi Alloplastis dalam Praktik Pemberdayaan Masyarakat untuk Mewujudkan Masyarakat Pembelajar (Pengalaman Pengelolaan TBM Delima Bantul Yogyakarta)Strategi aksi literasi berkelanjutan, memiliki hasil dan dampak yang sangat signifikan dengan kondisi dan potensi Delima.Sampai saat ini telah terbangun jagongan literasi TBM Delima, pojok baca, peringatan hari-hari bersejarah, fundrising, pemanfaatan lahan kosong dan pelatihan membaca dan menulis bagi anak-anak delima.Dari tulisan ini bisa diambil kesimpulan bahwa strategi Pengelolaan TBM Delima meliputi proses autoplastis (penyesuaian diri dengan karakter dan aturan yang ada di lingkungan Delima) dan alloplastis (pengelola secara pelan-pelan merubah lingkunganny asesuai keinginan dan kebutuhan TBM). Proses pengelolaan dimulai dari learning–Modeling-Conditioning dan Analysis.- Siti Aminah2020-09-11T03:12:27Z2020-09-11T03:12:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40961This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/409612020-09-11T03:12:27ZPERAN MAJELIS PEMBERDAYAN MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN PEMBERDAYAAN DI TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH TERPADU PIYUNGAN YOGYAKARTATPST Piyungan adalah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu yang berlokasi di Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Provinsi Yogyakarta. TPST Piyungan dibangun untuk menampung sampah yang berasal dari Kabupaten Bantul, Sleman dan Kota Yogyakarta, Penelitian ini untuk mengetahui peran organisasi dalam memberdayakan pemulung. Adanya kesenjangan sosial akan menimbulkan beragam permasalahan di antaranya kemiskinan, kemiskinan bukan hanya kekurangan kebutuhan utama seperti sandang dan pangan, tetapi ada juga kebutuhan lainnya seperti pendidikan.
Kemiskinan akan melahirkan berbagai kelompok masyarakat terbelakang seperti pemulung. Untuk menangani hal tersebut maka dibutuhkan pelayanan sosial yang tepat, seperti peran Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) meringankan beban pemerintah untuk memberdayakan masyarakat, khususnya masyarakat pemulung.
Bedasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana peran Majelis Pemberdayaan Masyarakat dalam melakukan pemberdayaan melalui komunitas mardiko? 2)Bagaimana hasil dari peran Majelis Pemberdayaan Masyarakat dalam pemberdayaan melalui komunitas di TPST Piyungan?
Hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan peran fasilitator yang dilakukan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) terdiri dari beberapa peran. Pertama peran dalam Fasilitasi, Kedua peran dalam mendidik, Ketiga peran dalam perwakilan, Keempat peran dalam keterampilan teknik. Adapaun faktor pendukng dari program tersebut adalah keterlibatan pengurus yang baik dan donatur. Dan faktor penghambatnya yaitu: kurangnya kesadaran dalam mengarsipkan data hasil membentuk komunitas MARDIKO, supaya pemulung lebih terorganisir menjadi satu kelompok setiap ada bantuan.NIM. 13230051 Moh. SyahRoni2020-09-03T06:04:53Z2020-09-03T06:08:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40817This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/408172020-09-03T06:04:53ZFILANTROPI ISLAM DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL: STUDI PROGRAM DA’I CORDOFA DAN SEKOLAH LITERASI INDONESIA DOMPET DHUAFA RIAUPada era pasca Orde Baru Indonesia menyaksikan tumbuh dan berkembangnya praktik filantropi Islam yang diinisiasi oleh sejumlah Lembaga Amil Zakat (LAZ), yang melaksanakan berbagai program pemberdayaan jangka panjang sebagai bentuk baru praktik filantropi. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap praktik filantropi melalui program pemberdayaan yang diinisiasi oleh Dompet Dhuafa Riau pada Komunitas Talang Mamak sebagai salah satu Komunitas Adat Terpencil di Provinsi Riau. Secara spesifik penelitian ini menelusuri program Da’i Cordofa yang bergerak di bidang dakwah Islam dan program Sekolah Literasi Indonesia yang bergerak di bidang pendidikan. Pertanyaan utama dalam penelitian ini, bagaimana faktor yang melatarbelakangi dan motif dilaksanakannya program serta bagaimana manajemen dari kedua program pemberdayaan yang dilakukan.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, dokumentasi dan wawancara kepada pimpinan Dompet Dhuafa Riau, segenap pengurus dan pelaksana program, serta beberapa informan dari masyarakat Talang Mamak sebagai penerima manfaat dari kedua program pemberdayaan. Data yang diperoleh dianalisis melalui kacamata filantropi Islam dan pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini menggunakan teori pemberdayaaan masyarakat yang dikemukan oleh Abdul Najib yang mengatakan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya mewujudkan kemandirian masyarakat yang lemah dengan melibatkan partisipasi masyarakat yang diberdayakan secara aktif. Program pemberdayaan tersebut sebagai solusi untuk mengurangi kemiskinan dan keterbelakangan di masyarakat. Di samping itu, juga menggunakan analisis Sakai yang mengatakan bahwa organisasi berbasis agama seperti halnya Lembaga Amil Zakat sebagai aktor non negara dalam mendistribusikan kesejahteraan masyarakat.
Tesis ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program Da’i Cordofa dan Sekolah Literasi Indonesia merupakan suatu bentuk pemberdayaan yang diinisiasi oleh Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa Riau. Pelaksanaan program-program tersebut dilatarbelakangi oleh kondisi keterbelakangan Komunitas Talang Mamak dalam bidang keagamaan dan bidang pendidikan. Masing-masing program dijalankan oleh konsultan relawan yang dikirimkan dengan pola menetap untuk mendampingi, membina dan memberdayakan masyarakat serta memenuhi kebutuhan masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang. Dilaksanakannya kedua program pemberdayaan ini, menunjukkan peran Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa Riau sebagai aktor non negara dalam mendistribusikan kesejahteraan pada masyarakat pedalaman yang belum tersentuh oleh perhatian negara dengan memanfaatkan dana-dana filantropi seperti zakat, infaq, sedekah dan wakaf yang dihimpun dari masyarakat serta para donatur17200010069 Muhammad Irham2020-08-17T06:36:33Z2020-08-17T07:04:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40372This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/403722020-08-17T06:36:33ZLAPORAN
PEMBERDAYAAN MADRASAH BERBASIS MASYARAKAT MELALUI
OPTIMALISASI MUTU MBS/M MODEL “SERVICE LEARNING”
EKONOMI KREATIF
(Upaya Strategi KKN berkonsep “Asset Based Community-driven development” di wilayah
kecamatan Samigaluh Kulon Progo)-- Subiyantoro- Nurrohmah2020-08-16T12:34:55Z2020-08-16T12:34:55Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40336This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/403362020-08-16T12:34:55ZPEMBERDAYAAN KADER POS YANDU: Upaya peningkatan pengetahuan danperilaku pemenuhan Gizi Seimbang Halal dan Thayyib Bagi Ibu dan Anak BalitaMasa New Normal Pandemi Covid 19 di Posyandu Sakinah Dusun KandangsariSukoharjo Ngaglik Sleman YogyakartaKondisi New Normal pandemicovid 19 mengharuskan orang menyesuaikan kebiasaan baru setelahsejak 19 Maret 2020 selama3bulan tinggal dirumah saja, termasuk para kader posyandu serta Ibu dan anak balita yang tergabung di POS Yandu Sakinah, pemerintahtelah melonggarkan setelah melarang seluruh aktivitasdi luar rumah untuk mencegah meluasnya penularanVirus covid 19,hal ini berakibat diantaranya berdampak pada kesulitan ekonomi masyarakat, turunnya kemampuan ketahanan pangan. termasuk turunnya pemenuhan gizi seimbanghalal dan thoyyib di 33 keluarga ibu yang memiliki anak-anakbalita. Solusi persoalan ini kami lakukan pengabdian dengan program pemberdayaaan bagi kader POS Yandumenggunakan pendekatan capacity building dan pendekatan governance.Capacity building merupakan serangkaian strategi meningkatkan kinerja dan peningkatan kualitas sumber daya manusiaterhadap 12 kader posyandu Sakinah dengan melakukan penyuluhan secara online tentangAllah SWT;sebagai pencipta sumber pangan;Konsep makanan minuman halal dan thayyib;Gizi seimbang dan perilaku pemenuhan gizi seimbang yang halal.Pendekatan governance melakukan kolaborasi,dan kemitraan anatara kami selaku yang melakukan pengabdian sebagai dosen MPI Fakultas Ilmu Tarbiyah UINSunan Kalijaga dengan LPM Fakultas PertanianUGM, LPM Fakultas perikanan UGM melalui Bapak H. Abdul AzisHasil pemberdayaan para kader Posyandu Sakinah dengan pendekatan capacity building secara online telah meningkat kemampuandengan membaca berulangulang di WA group dan berdiskussi untuk kesiapannyamelakukan penyuluhan kepada para ibu balita 33 orang untukmemilikidan memahami kembali Allah SWT. sebagai pencipta sumber pangan. Konsep makanan minuman halal dan thayyib. Gizi seimbang dan perilaku pemenuhan gizi seimbang yang halal.Pendekatan governancemelaksanakanpelatihan bermitradengan mahasiswa PLPKKN IntegratifUNY dari program Studi pendidikan Tata boga,para kader dapat menedukasi para ibu membuat menu makanan Halal dan Thayyib danKampanye edukasi “Isi Mangkokku Nasi,lauk sayur dan Buah”- Wiji Hidayati2020-08-16T03:14:45Z2020-08-16T03:14:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40313This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/403132020-08-16T03:14:45ZPeran Masyarakat desa dalam pembangunan desa di desa Rinca KecamatanKomodo Kabupaten Manggarai Barat NTTPulau Rinca menjadi bagian penting dari pengelolaan Taman Nasional Komodo (TNK) Komodo.
Posisi Pulau Rinca yang berdekatan dengan Pulau Komodo dan keberadaan Komodo di Pulau ini,
menjadikan Pulau Rinca bagian yang penting dalam pengelolaan TNK. Pulau Rinca yang secara
administratif berada dalam Wilayah Desa Pasir Panjang Kecamatan Komodo, dihuni oleh sekitar 1.557
Kepala atau sekitar 386 Kepala Keluarga1. Selama ini Pulau Rinca menjadi penopang bahkan menjadi
penyangga utama dari Pengelolaan Pariwisata di TNK selain Pulau Komodo. Penulisi akan meneliti
bagaimana gambaran keterlibatan masyarakat dalam pembangunan Desa di Pulau Rinca Kecamatan
Komodo Kabupaten Manggarai Barat, kemudian mengapa tingkat keterlibatan masyarakat dalam
pembanguan di Desa Rinca Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat Rendah dan apa saja faktor
yang mendukung dan penghabat keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan Desa di Pulau
Rinca Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat.
Penelitian ini menggukan pendekatan kualitatif dengan menggunakan studi kasus terpancang atau
embandded case study, penggunaan studi kasus terpancang ini dipilih mengingat bahwa fokus penelitian
telah ditentukan di awal. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pasir Panjang Pulau Rinca Kecamatan
Komodo Kabupaten Manggarai Barat, pemilihan lokasi ini dengan pertimbangan tingkat pertumbuhan
kelompok masyarakat dan partisipasinya dalam konteks pengembangan
Berdasarkan data dan hasil pengamatan serta analisis penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa pola
pengembangan pariwisata halal di Pulau lombok mengarah kepada pariwisata ramah muslim, tidak
mengembangkan distinasi dan objek tujuan wisata baru yang mencerminkan kebaruan dalam pengelolaan
pariwisata halal. Propinsi Nusa Tenggara Barat sebagai salah satu distinasi Halal Tourism telah
mendeklarasikan diri sebagai salah satu distinasi utama di Indonesia, hal ini ditunjukkan dengan
diterbitkannya Peraturan Gubernur (PERGUB) Nusa Tenggara Barat No. 51 Tahun 2015 Tentang
Wisata Syariah. PERGUB ini dimaksudkan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan pelayanan
kepada wisatawan agar dapat menikmati kunjungan wisata dengan aman, halal dan juga dapat memperoleh
kemudahan dalam berwisata sesuai dengan konsep usaha halal tourism yang merupakan konsep yang
mengintegrasikan nilai-nilai syariah ke dalam kegiatan pariwisata dengan menyediakan fasilitas dan
pelayanan yang sesuai dengan ketentuan syariah. Selain dari pada itu Pemerintah NTB juga mengeluarkan
Peraturan Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Pariwisata Halal. Halal
tourism dalam kontek PERGUB dan PERDA NTB di atas adalah sebagai salah satu bentuk pengelolaan
pariwisata yang mengacu kepada prinsip-prinsip dasar syariah. Pariwisata syariah merupakan konsep yang
mengintegrasikan nilai-nilai syariah ke dalam kegiatan-kegiatan pariwisata dengan menyediakan fasilitas dan
layanan yang sesuai dengan ketentuan syariah. Dengan pengaturan tersebut seluruh bentuk kegiatan
pariwisata, baik fasilitas pendukung maupun layanan sudah semestinya tunduk dan mengacu kepada kedua
peraturan yang ada. Selama rentang waktu 2016 hingga awal 2018 grafik kunjungan wisatawan di Pulau
Lombok melonjak sangat signifikan, dapak dari kampanye pariwisata halal di NTB cukup mampu
mendokrak tingkat kunjungan wisatawan dan cukup signifikan memberikan kontribusi pendapatan asli
daerah, pada satu sisi. Namun pada sisi yang lain konsepsi pariwisata halal dalam PERDA baru sebatas
TAG-LINE semata, di mana pemahaman konsep ini belum secara merata dapat dipahami oleh seluruh
pelaku pariwisata. Sosialisasi dan upaya memberikan pemahaman yang tepat kepada seluruh komponen
belum dilakukan secara masif. Pola pengembangan pariwisata halal yang dapat dijumpai di Pulau Lombok
saat ini adalah lebih kepada pengelolaan pariwisata yang ramah muslim atau muslim friendly. Hal ini dapat
dilihat dalam beberapa aspek, sebagai mana data yang diperoleh, pada aspek pengeloalan distinasi; fasilitas
pendukung peribadatan menjadi point utama dalam pengelolaan distinasi, belum ada pengembangan
distinasi sebagai uapaya untuk menginterpretasikan PERDA yang ada. Pada aspek pengelolaan perjalanan
wisata, pariwisata halal yang diupayakan adalah bagaimana kewajiban individu wisatawan muslim itu dapat
dipelihara dengan baik. Sedangkan pada sisi infrastruktur pendukung seperti hotel dan restoran, masih
banyak yang belum mengadaptasi PERDA sebagai acuan dalam pembangunan fisik dan fasilitas lainnya.- Ratnasari Fajariah Abidin2020-08-14T09:17:46Z2020-08-14T09:17:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40256This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/402562020-08-14T09:17:46ZPEMBERDAYAAN EKONOMI PEMUDA DESA MELALUI PENGEMBANGAN USAHADEKORASI DI DUSUN SEMBEGOPemberdayaan ekonomi bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Untuk itu pelaksanaan pemberdayaan ekonomi dilakukan disemua wilayah baik di kota mamupun di desa. Pemberdayaan ekonomi desa dapat dilakukan melalui pengebangan potensi yang dimiliki desa tersebut bisa berupa potensi sumber daya alam atau potensi sumberdaya manusia.Desa Sembego terbukti mampu memberdayakan ekonomi pemuda desa melalui bisnis dekorasi. Kesuskesan usaha kretif tersebut layak menjadi contoh bagi desa lain dalam memberdayakan sumberdaya masyarakat sekitar. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk memahami upaya pemberdayaan ekonomi pemuda desa melalui pengembangan usaha dekorasi. Penelitian menggunakan data kualitatif. Tehnik pengumpulan data ialah wawanacra, observasi dan analsis data. Melalui penelitian ini diketahui bahwa upaya pemberdayaan ekonomi dilakukan dengan menjadikan usaha dekorasi sebagai pekerjaan tetap pemuda dan menjadikan wadah mereka untuk lebih produktif, kreatif dan innovative.Afif RIFAI2020-08-13T13:43:46Z2020-08-14T10:11:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40193This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/401932020-08-13T13:43:46ZRAGAM STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DAERAH ISTIMEWAYOGYAKARTAPemberdayaan masyarakat merupakan salah satuupaya untuk mengentaskan kemiskinan. Meskipun angka kemiskinan di D.I Yogyakarta mengalami penurunan, namun jumlah penduduk yangrentan kemiskinan masih cukup banyak. Selain itu telah ada upaya pemberdayaan masyarakat dari pemerintah sepertiPDM-DKE, KUMANIS,PEM,ALSINTAN, PEMP, dan LKM. Namun sayangnya masih terfokus pada kegiatan formal administratifsehingga unsur laindalam pelaksanaan program masih terabaikan. Makapenting untuk menelaah berbagai macam strategi pemberdayaan masyarakat yang telah terbukti mampu mengentaskan kemiskinan sertamencapai tujuan yang diharapkan. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan. Dalam penelitian ini sumber utama data ialah jurnal atau artikel yang telah diterbitkan baik yang telah dilampirkan dalam websitepenerbit atau sudah dicetak. Adapunberbagaimacamstrategi pemberdayaan yang telah diimplementasikan di D.I. Yogyakarta yaitu:pembentukan koprasi usaha, bantuan dari tim advokasi, pelaksanaan PKK, pengelolaan objek wisata dan pengelolaan sampah mandiri.Strategitersebut dapat diterapkan ditempat lain jika memiliki sumberdaya dan tujuan yang sama.Afif RIFAI2020-08-12T06:38:27Z2020-08-12T06:38:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40109This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/401092020-08-12T06:38:27ZImpact Evaluation of Community Empowerment Programs with the Farmer Managed Extension ModelAssistance inmodern agricultural technology is the implementation of the government’s strategic policy to improve people’s welfare. However, policy implementation can work effectively if a comprehensive evaluationprogramhas been conducted. Therefore, this study evaluatesan agricultural technical assistance program through the aspiration of legislative members of Yogyakarta in 2014-2016. The objectives of this research are: (1) to map the distribution of aid to the community; (2)todescribe the results of the evaluation of agricultural technology assistance program for community empowerment with indicators of program understanding, responsiveness, effectiveness, efficiency and the impact of the program. The research was done by qualitative-quantitative method (mix methods). Data were collected by interview and questionnairesfrom98 respondents in Yogyakarta. The results showed that the mapping of agricultural technology program assistance is required in four areas, namely coastal, forestry, rice fields/fields, and mountains area. The implementation of aid programs can be channeled to the communityas a kind ofbeneficiary issue. Meanwhile, the evaluation of the tested program, based on the results of the hypothesis testing, is accepted- A. RAHMATAhmad IZUDIN2020-01-27T03:12:23Z2020-01-27T03:12:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37753This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/377532020-01-27T03:12:23ZEVALUASI PELATIHAN DENGAN MODEL EVALUASI KIRKPATRICK DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL WANITA (BPRSW) GODEAN SLEMAN YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini berawal dari ketertarikan peneliti mengenai
pelatihan yang dilaksanakan tanpa hasil yang terukur. Padahal, setiap pelatihan
perlu adanya evaluasi yang terukur untuk mengetahui seberapa jauh hasil atau
output yang diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan evaluasi
pelatihan di BPRSW dengan mengkaji secara mendalam menggunakan teori dari
Kirkpatrick yang berbeda dari penelitian sebelumnya.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian
ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu dalam pengambilan sampel
sumber data melalui pertimbangan tertentu, yang dianggap paling tahu tentang
yang terjadi di lapangan sehingga memudahkan peneliti dalam mengetahui obyek
atau situasi sosial yang diteliti. Teknik untuk mengumpulkan data dengan cara
observasi, wawancara secara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data
dilakukan dengan cara transkrip hasil wawancara, menyiapkan catatan hasil
observasi dan menyiapkan hasil dokumentasi. Setelah itu, memahami hasil
wawancara dan observasi untuk menemukan pokok pikiran lalu menagambil
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) evaluasi pelatihan di level satu
(reaksi) terdapat variasi reaksi dari peserta pelatihan. Sebagian merasa puas tetapi
masih ada peserta yang yang merasa kurang puas dengan pelatihan yang
diberikan. Reaksi kepuasan peserta dapat ditingkatkan antara lain dengan
perbaikan fasilitas dan menjalin hubungan yang lebih intens antara peserta dan
instruktur. (2) evaluasi level dua yaitu evaluasi pembelajaran bahwa peserta
reguler normal dapat mencapai target yang diinginkan. Akan tetapi peserta yang
mengalami keterbelakangan mental agak terlambat dalam menerima
pembelajaran, pengetahuan dan ketrampilan yang diberikan. (3) evaluasi level tiga
(perilaku) perubahan perilaku dilihat dari bagaimana peserta menggunakan
keterampilannya ketika bekerja dalam hal ini menjahit. (4) evaluasi level empat
yaitu hasil dari kepuasan peserta dengan adanya sertifikasi dan pertimbangan
biaya di BPRSW berupa DPA namun peneliti tidak mendapatkan data tersebut
karena dianggap sangat rahasia dan privasi.NIM. 15490068 ASIH ULUM SARI2020-01-17T02:10:09Z2020-01-17T02:10:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37366This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/373662020-01-17T02:10:09ZPENGUATAN KOHESIVITAS MELALUI METODE SHARING SESSION PADA
ORGANISASI KEPEMUDAAN DUSUN MANDINGAN, PIYUNGAN, BANTULProgram intervensi sharing session berguna untuk menumbuhkan kesadaran
berorganisasi di dusun M. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
sharing session pada kohesivitas organisasi kepemudaan. Sharing session dipilih sebagai intervensi guna memberikan solusi dan kesadaran berogranisasi pada pemuda di dusun M. Permasalahan pada dusun M, yaitu kurangnya kontribusi, kesadaran dan peran aktif para anggota kepemudaan di dusun M. Subjek penelitian ini adalah para anggota dan pengurus organisasi kepemudaan di dusun M. Hipotesis pada penelitian ini adalah sharing session dapat meningkatkan kohesivitas pada organisasi kepemudaan. Hasil yang dicapai menunjukkan bahwa sharing session terbukti mampu menumbuhkan kesadaran pemuda di dusun M untuk dapat lebih berperan aktif dalam organisasi kepemudaan di dusunnya. Hal ini dapat dilihat dari para pemuda yang memiliki antusias untuk rapat membahas acara di bulan ramadhan dan 17 agustusan setelah sharing session dilaksanakan.
Kata kunci: Penguatan Kelompok, Kohesivitas, Sharing Session, Organisasi KepemudaanIzzuliyah Nur BaitullahRegina Agni DianingtyasAqila Shabrina MawaaliyaTitis Mangiffatun NurfachriyahRyan Ade Kusuma2020-01-15T02:48:23Z2020-02-03T04:56:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37374This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/373742020-01-15T02:48:23ZPENDAMPINGAN IBU-IBU PKK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI,
KEPERCAYAAN DIRI DAN KETERAMPILAN BERWIRAUSAHATujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aset, potensi dan kendala yang terdapat di PKK Duwet Gentong serta mengembangkan secara optimal potensi komunitas sebagai pemberdayaan. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif melalui wawancara
semi-terstruktur dan observasi. Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya kepercayaan diri dan motivasi ibu-ibu dalam pengembangan keterampilan dan wirausaha.
Hal ini dilatarbelakangi oleh kurangmya pemberdayaan dan wadah dari dusun untuk mengembangkannya. Dari permasalahan yang didapat, peneliti kemudian menggunakan intervensi berupa psikoedukasi dalam bentuk ceramah motivasi dan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan motivasi serta kepercayaan diri ibu-ibu PKK Dusun Duwet Gentong dalam mengembangkan keterampilan dan wirausaha. Hasil menunjukkan bahwa psikoedukasi berupa ceramah motivasi dan pelatihan keterampilan dinyatakan efektif dalam meningkatkan
motivasi serta kepercayaan diri ibu-ibu PKK Duwet Gentong untuk mengembangkan keterampilan dan wirausaha. Selain itu, intervensi juga cukup efektif dalam meningkatkan keterampilan ibu-ibu PKK Duwet Gentong.
Kata kunci: Pendampingan PKK, psikoedukasi, kewirausahaanMaughfirah Febrina MNabila Aulia RosyadhaAulia Fikri HaqiyatiHerlambang Wisnu M2020-01-15T02:47:48Z2020-01-15T02:47:56Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37375This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/373752020-01-15T02:47:48ZPENDAMPINGAN IBU SINGLE PARENT DI DUSUN SANDEYAN MELALUI
PSIKOEDUKASI DAN PELATIHAN KETERAMPILAN MEMASAKMenjadi seorang ibu single parent memiliki tantangan tersendiri karena harus memikul
beban perekonomian dan pengasuhan anak seorang diri. Kondisi ini membuat mereka rentan
mengalami tekanan hidup dengan status baru tersebut. Demikian pula kondisi yang dialami
ibu-ibu single parent di Dusun Sandeyan. Melihat permasalahan tersebut, peneliti melakukan
intervensi berbasis komunitas melalui kegiatan psikoedukasi dan pendampingan lifeskill berupa keterampilan mengolah bahan lokal menjadi produk dengan nilai jual. Kegiatan ini diikuti oleh 20 ibu single parent. Program intervensi diawali dengan asesmen berupa observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menemukan bahwa program psikoedukasi mampu meningkatkan penerimaan diri ibu-ibu single parent akan kondisinya. Disamping itu, muncul kesadaran untuk mengembangkan usaha sebagai upaya penopang ekonomi keluarga.
Kata kunci: Pendampingan ibu single parent, psikoedukasi, pelatihan keterampilan memasakSiti SalamahDewi HajarSiti NurhalimahRastra Pratama2020-01-13T02:38:09Z2020-01-13T02:38:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37345This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/373452020-01-13T02:38:09ZPEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI (KWT) SIAGA EKONOMI DUSUN DARAMAN KABUPATEN BANTULKeikutsertaan perempuan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga serta
memajukan desa adalah wujud dari kedudukan dan status perempuan dalam sistem sosial.
Sebagian besar kehidupan perekonomian desa hanya bersumber dari kepala keluarga
yang bekerja di lahan pertanian, dimana upah petani belum dapat memenuhi kebutuhan
hidup. Peneliti memfokuskan pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) yang berada
di Kabupaten Bantul sebagai langkah awal untuk membantu meningkatkan perekonomian
masyarakat. Penelitian ini diadakan guna menekan angka kemiskinan melalui sektor pertanian,
khususnya di daerah Kabupaten Bantul.
Kata Kunci: Pemberdayaan ekonomi, kelompok wanita taniAditya Eka Kusuma PRizka Hanny SYunanda Rizqia BMuhammad Andy Irfani2020-01-13T02:37:13Z2020-01-13T02:37:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37349This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/373492020-01-13T02:37:13ZPENGUATAN ORGANISASI MELALUI SOSIALISASI DAN TEAM BUILDING PADA IKATAN REMAJA KLENGGOTANPenelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi penyelesaian masalah yang
sedang dihadapi oleh Ikatan Remaja Klenggotan (IRK). Masalah yang sedang dihadapi
adalah kurangnya keaktifan anggota dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan Ikatan Remaja
Klenggotan (IRK) dan peneliti kemudian memberikan penyuluhan berupa Penguatan dan
Pengembangan Organisasi Melalui Sosialisasi dan Team Building. Subjek atau sasaran dari
penelitian ini adalah seluruh anggota aktif Ikatan Remaja Klenggotan (IRK). Metodologi
penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang menggunakan wawancara, observasi, dan
dokumenter sebagai metode pengumpulan data.
Kata kunci: Penguatan Organisasi, Team BuildingSeren FebrilianiRafinska FirstaGerry Andika FirdausUvi JannahBilqis Nur Sabilahttp://digilib.uin-suka.ac.id/37308/1.hassmallThumbnailVersion/SAMPUL.pdf2020-01-09T07:31:16Z2020-01-09T07:31:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37308This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/373082020-01-09T07:31:16ZKEKERASAN DALAM MASYARAKAT
MULTIKULTURALKeragaman budaya yang tersemai dalam kehidupan
masyarakat Indonesia memberikan nuansa tersendiri, yang patut
dibanggakan oleh seluruh elemen masyarakat dan negara-bangsa
(nation-state). Prinsip dasar negara yang berpijak pada semboyan
"Bhinneka Tunggal Ika", mencerminkan bahwa meskipun Indonesia
adalah multikultural, tetap terintegrasi dalam keikaan, dan kesatuan.
Multikulturalisme merupakan salah satu realitas utama yang
dialami masyarakat dan kebudayaan kita. Dan sebagai sebuah disiplin
kajian sosiologis, dan disiplin keilmuan lain multikulturalisme secara
sederhana dapat dipahami sebagai pengakuan bahwa sebuah negara
atau masyarakat adalah beragam dan majemuk. Meskipun demikian,
harus kita akui pula perbedaan dan keragaman budaya, agama, etnis,
bahasa, dan lain-lain tidak secara otomatis diterima oleh masyarakat.Badrun Alaenahttp://digilib.uin-suka.ac.id/36588/1.hassmallThumbnailVersion/Nurus%20Sa%27adah%20-%20Pemberdayaan%20masyarakat.jpg2019-10-31T02:33:49Z2019-10-31T02:34:51Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36588This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/365882019-10-31T02:33:49ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT
BERBASIS POTENSI LOKALSalah satu tolok ukur kemajuan sebuah negara adalah terciptanya
kesejahteraan merata bagi seluruh bangsanya. Indonesia adalah negara
sedang berkembang yang tengah berupaya bangkit dari keterpurukan
selama berpuluh-puluh tahun lamanya. Dari periode ke periode, pemerintah
sudah berupaya menciptakan berbagai program peningkatan
kesejahteraan. Beberapa program di antaranya adalah program
Bebas Tiga Buta (B3B), Wajib belajar 9 tahun, Kartu jaminan kesehatan,
Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan beras untuk keluarga miskin
(Raskin). Akan tetapi program-program tersebut hanya berdampak
sesaat karena tidak diawali dengan analisis kebutuhan dan tidak
dikelola secara komprehensif sehingga belum mampu mengatasi
keterpurukan.Nurus Sa'adahhttp://digilib.uin-suka.ac.id/36586/1.hassmallThumbnailVersion/SAMPUL%20-%20%20Rr.%20Siti%20Kurnia%20Widiastuti%20-%20NEEDS%20ASSESSMENT%20.jpg2019-10-31T02:08:24Z2019-10-31T02:08:24Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36586This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/365862019-10-31T02:08:24ZNEEDS ASSESSMENT
SEBAGAI METODE PENELITIAN
dalam Merancang Program Pemberdayaan MasyarakatLaboratorium merupakan media efektif yang dapat digunakan mahasiswa untuk mengekspresikan minat mereka pada kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan, khususnya program pemberdayaan masyarakat. Menurut Indrasari Tjandraningsih, pemberdayaan adalah “mengutamakan usaha sendiri dari orang yang diberdayakan untuk meraih keberdayaannya. Sehingga pemberdayaan sangat jauh dari konotasi ketergantungan.”1 Seseorang atau sekelompok masyarakat akan berdaya jika dia atau mereka itu tidak tergantung terhadap sesuatu.
Ketergantungan itu akan mengakibatkan seseorang menjadi tidak mandiri. Sebagai contoh dalam kehidupan di masyarakat, ketika seorang anak dari kecil hingga dewasa selalu dipermudah oleh orang tuanya dengan segala fasilitas tanpa perlu perjuangan untuk mendapatkannya, maka dia akan selalu tergantung dengan support tersebut. Ketika dukungan orang tua tersebut dilepaskan dengan tiba-tiba maka secara otomatis anak itu tidak akan berdaya menghadapi kondisinya yang kesusahan. Demikian juga halnya dengan kehidupan sekelompok masyarakat, ketika dukungan dari pemerintah atau lembaga lainnya kepada kelompok miskin hanya sebatas dana tunai seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang kemudian diubah menjadi BLSM tanpa diikuti dengan upaya-upaya untuk memandirikan mereka melalui peningkatan keahlian dan pendampingannya, maka dana tunai tersebut tak ubahnya sebagai pembodohan masyarakat. Masyarakat hanya dibodohkan dengan selalu tergantung kepada dukungan dana tanpa ada upaya untuk memandirikan. Sehingga program pemerintah seperti BLT atau BLSM ini seakan hanya sebagai media pencitraan sosok figur tertentu, dalam hal ini adalah Susilo Bambang Yodoyono yang sudah hampir mengakhiri masa jabatan Presiden Republik Indonesia.
Kemandirian itu sangat penting, sehingga perlu pembelajaran agar dapat mandiri. Salah satu metodenya adalah melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat. Namun untuk memberdayakan orang lain, perlu memberdayakan diri sendiri terlebih dahulu. Mahasiswa sebagai kelompok intelektual masyarakat maka perlu menjadi agent of change (agen perubahan). Sehingga ketika merumuskan program pemberdayaan masyarakat, maka diperlukan pula perumusan program pemberdayaan mahasiswa. Peran laboratorium akan banyak berperan dalam mewujudkan tujuan tersebut dan juga sebagai wahana untuk mempraktekkan teori-teori yang telah diperoleh di kelas. Sehingga Laboratorium merupakan lembaga yang sangat sesuai untuk mendukung keberhasilan belajar para mahasiswa.Rr. Siti Kurnia Widiastutihttp://digilib.uin-suka.ac.id/36584/1.hassmallThumbnailVersion/SAMPUL%20-%20%20Rr.%20Siti%20Kurnia%20Widiastuti%20-%20Pemberdayaan%20masyarakat%20Marginal.jpg2019-10-30T03:43:44Z2020-01-22T08:39:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36584This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/365842019-10-30T03:43:44ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MARGINAL
BERBASIS PENELITIAN KOMUNITASMasyarakat marginal adalah masyarakat yang berada pada posisi
pinggiran (margin). Karena posisi yang berada di pinggiran inilah
yang menyebabkan mereka mengalami hambatan dalam memperoleh
akses dari masyarakat yang ada di pusat (dalam hal ini pemerintahan/
penguasa wilayah). Oleh karena itulah kondisi mereka menjadi rentan
untuk dipinggirkan/dimarginalisasikan, didiskriminasikan pada
sebagian besar aspek kehidupan.
Menurut Dan Yakir, kelompok marginal adalah “orang-orang
yang tinggal di tepi masyarakat”. Masyarakat marginal pada umumnya
selalu lemah dalam kemampuan berusaha dan terbatas aksesnya
pada kegiatan ekonomi sehingga seringkali tertinggal jauh dari masyarakat
lain yang memiliki potensi lebih tinggi.Rr. Siti Kurnia Widiastuti2019-08-15T07:52:23Z2019-08-15T07:52:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36343This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/363432019-08-15T07:52:23ZSOSIALISASI NILAI-NILAI KEAGAMAAN KEPADA
ANAK-ANAK PANTI ASUHAN SINAR MELATI
DI SLEMAN YOGYAKARTADalam pembinaan moral, agama mempunyai peranan yang sangat penting.
Seseorang yang baru lahir di dunia tidak bisa dikatakan bermoral atau tidak.
Karena moral tumbuh dan berkembang dari pengalaman yang dilalui seseorang
sejak lahir. Proses penanaman nilai-nilai (terutama agama) tersebut sering kali
dilakukan dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian melalui proses sosialisasi.
Keluarga merupakan agen sosialisasi yang utama, meskipun tidak dapat disangkal
bahwa sekolah dan lingkungannya juga memenuhi fungsi sosialisasi yang penting.
Peran orang tua sangat besar peranannya dalam prsoses sosialisasi, karena
merekalah orang terdekat dan menjadi figur dan model dari perilaku anaknya.
Dari sinilah permasalahan sosialisasi itu muncul, ketika dihadapkan pada anak-anak
yang tidak mempunyai orang tua atau kaum dhuafa dan harus tinggal
terpisah dengan orang tua. Berangkat dari hal tersebut, penelitian ini ingin
mengangkat persoalan bagaimana sosialisasi keagamaan pengurus panti terhadap
anak-anak panti asuhan Sinar Melati serta faktor-faktor apa saja yang mendukung
dan menghambatnya.
Untuk menemukan jawabannya, penulis mengadakan penelitian lapangan
di Panti Asuhan Sinar Melati, dengan pendekatan psikologi sosial agama.
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap anak-anak
Panti Asuhan Sinar Melati dan beberapa pengasuh, observasi secara langsung di
Panti serta mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan. Data yang
terkumpul kemudian dianalisis dengan deskriptif yang terlebih dahulu dilakukan
reduksi data, unitisasi dan menguraikan unit-unit tersebut secara menyeluruh dan
memperoleh suatu konklusi yang tepat dan akurat.
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan ditemukan bahwa sosialisasi
keagamaan di panti asuhan Sinar Melati adalah dengan menanamkan ilmu agama,
diadakannya sekolah malam untuk lebih memperdalam ilmu-ilmu lainnya seperti
bahasa lnggris. Adapun proses sosialisasi kegamaan tersebut dilakukan dengan
mendatangkan guru-guru ahli dari luar. Ada beberapa cara yang digunakan oleh
pengasuh atau pengajar panti asuhan Sinar Melati dalam mensosialisasikan
keagamaan. Di antaranya keteladanan, ceramah, diskusi, demontrasi atau praktek
keagamaan, tanya jawab, dan latihan siap. Namun hal itu tidak lepas dari faktor-faktor
yang mendukung dan menghambat baik internal maupun eksternal.
Dukungan internalnya antara lain keingintahuan dan kesadaran pentingnya agama,
ekstemalnya adanya sarana prasarana memadai, buku-buku penunjang, biaya
gratis, serta lingkungan yang kondusif. Hambatan internalnya seperti rasa malas,
ngantuk, jenuh, egois, hambatan eksternalnya guru-guru ahli yang terbatas, dan
minimnya pengetahuan bahasa Arab.
Sosialisasi keagamaan di Panti Asuhan Sinar Melati dilakukan melalui
proses pembelajaran dari pagi hingga malam, dengan berbagai materi yang
disampaikan oleh ustadz-ustadz yang didatangkan dari luar. Namun demikian
proses sosialisasi tersebut tidak lepas dari hambatan dan dukungan baik internal
(dari dalam) maupun eksternal (dari luar).NIM: 99523114 TAHRIPUDIN2019-07-15T03:53:17Z2019-07-15T03:53:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35684This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/356842019-07-15T03:53:17ZMembongkar Belenggu Mitos AutisUpaya untuk memandirikan dan memandirikan anak autis ke sekolah umum seringkali terhambat oleh apa yang disebut "mitos autis". Mitos autisme tidak saja tertanam dalam benak para orang tua, tetapi juga para pendidik dan terapi autisme. beberapa mitos autis yang seringkali menjadi belenggu dalam memberikan terapi untuk anak autis, antara lain: autisme dianggap sebagai penyakit keluarga kelas menengah, autisme diyakini sebagai akibat kenakalan orang tua, dan penanangan anak autis harus dilakukan secara one on one. Buku ini berupaya mitos-mitos tersebut sehingga anak autis mendapat pelayanan yang baik dan tepat sesuai dengan potensinya masing-masingSetiati WidihastutiNur Wanda NiRini HandayaniSri Suharti2019-05-03T03:15:03Z2019-05-03T03:15:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34887This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/348872019-05-03T03:15:03ZPERGESERAN PARADIGMA FILANTROPI
MASYARAKAT KABUPATEN KEBUMEN
(Studi Terhadap Program KOIN NU LAZISNU di Kabupaten
Kebumen)Manusia selain sebagai makhluk individu (perseorangan)
juga merupakan makhluk sosial yang tidak bisa dipisahkan dari
masyarakat. Dalam kehidupan bermasyarakat manusia senantiasa
mengalami perubahan. Perubahan-perubahan masyarakat dapat
mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola
perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan dan lain
sebagainya. Perubahan pandangan filantropi di masyarakat
Kabupaten Kebumen merupakan salah satu perubahan
masyarakat. Hal ini disebabkan oleh adanya program KOIN NU.
Program ini merupakan wadah penyalur infak dan sedekah
warga NU Kabupaten Kebumen yang di canangkan oleh
LAZISNU Kebumen. Sebelum adanya program KOIN NU,
pengumpulan dana berupa infak dan sedekah dari masyarakat
untuk kegiatan keagamaan seperti pembangunan masjid,
peringatan hari besar Islam, serta kegiatan lainya dilakukan
secara insidental dengan penarikan dana dalam jumlah yang besar
sehingga memberatkan masyarakat, tetapi berbeda pandangan
masyarakat setelah adanya program KOIN NU masyarakat
merasa sangat ringan untuk berinfak dan bersedekah.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research)
yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
melatarbelakangi pergeseran paradigma filantropi masyarakt di
kabupaten Kebumen serta strategi pelaksanaan program KOIN
NU, dan selanjutnya menganalisis perubahan paradigma
filantropi masyarakat tersebut dengan pendekatan sosiologis.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik, yaitu menjelaskan atau
memberi gambaran umum terhadap faktopr-faktor yang
melatarbelakangi perubahan paradigma filantyropi masyarakat di
Kabupaten Kebumen. Analisis dalam penelitian ini adalah
induktif, yaitu berangkat dari data yang bersifat khusus maupun
peristiwa-peristiwa konkrit dari hasil riset, kemudian ditarik
menjadi kesimpulan yang bersifat umum.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
perubahan paradigma filantropi masyarakat Kebumen disebabkan
iii
oleh faktor eksternal dan faktor internal, yang mana faktor
eksternalnya berupa pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
Sedangkan faktor internal meliputi; Penemuan-penemuan baru,
sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan
untuk maju, ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang
kehidupan tertentu, dan orientasi ke masa depan. Program KOIN
NU LAZISNU Kebumen telah merambah ke 6 Kecamatan dari
total 26 Kecamatan. KOIN NU merupakan program yang
berjalan berkat adanya sinergi antara LAZISNU dengan pengurus
di MWC dan ranting, di mana sistem pembagianya LAZISNU
20%, MWC 30% dan Ranting 50%, namun dalam praktiknya
penggunaan dana saat ini masih difokuskan 100% di Ranting
dengan tujuan penguatan di tingkat Ranting.
Kata Kunci: Pergeseran paradigma filantropi, KOIN NU,
LAZISNU KebumenNIM. 15380001 SODIKINhttp://digilib.uin-suka.ac.id/34836/1.hassmallThumbnailVersion/Sampul%20-%20Pajar%20Hatma%20Indra%20Jaya%20-%20%60Pajar%20Hatma%20Indra%20Jaya_Pendekatan%20dan%20Strategi%20Alternatif%20Pembangunan%20Indonesia.jpg2019-04-26T06:33:24Z2019-04-26T06:33:24Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34836This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/348362019-04-26T06:33:24ZPENDEKATAN DAN STRATEGI ALTERNATIF PEMBANGUNAN INDONESIAfim lfe dan Frank Tesoriero [2008: 4J mengatakan seiak tahun
1986 negara keseiahteraan menunjukkan tanda-tanda yang jelas
bahwa iaiedang mengalami periode krisis karenaketidaksanggupan
darinegara-negara penganutnegarakeseiahteraan untuk membiayai
kebutu"han lamlnan sosial penduduknya Hal ini terjadi karena
inefisensi dalam progratn-programnya Tahun 2012' teriadi krisis
ekonomi di Eropa yang dimulai dari Yunani' Krisis ini terjadi akibat
hutang yang terlalu besar dari Yunani karena inefisiensi anggaran
.intrt *U.iai, gaji pegawai, dan praktik korupsi Salah satu yang
memperparah krisis ini adalah ko nsep werare state berupa iaminan
.oriui yung mahal dan memanjakan masyarakat sehingga ketika
ada ide pe"nghematan dengan mengurangi fasilitas jaminan sosial'
*".yrrikrt menjadi reaktif untuk menolaknya langan-iangan
inefisiensi dan masalah yang sama terjadi di Indonesia'Pajar Hatma Indra Jayahttp://digilib.uin-suka.ac.id/32580/1.hassmallThumbnailVersion/SAMPUL%20-%20%20M-Soehadha-DIYANG%20PANAMBI.jpg2019-01-21T06:39:23Z2019-01-21T06:39:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32580This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/325802019-01-21T06:39:23ZDALAM RENGKUHAN
DIYANG PANAMBI
Aruh dan Peladang Loksado dalam Arus PerubahanSumber data buku ini adalah hasil penelitian lapangan sejak
tahun 2003, namun kedatangan saya di tahun 2017 itu telah menambah
konteks kekinian, sehingga buku ini hadir di tangan pembaca dengan
beberapa kebaruan data. Di tahun 2017, saya datang kembali ke
Loksado bersama dua orang peneliti lainnya, yaitu Khairullah Zikri
dan Nora Faridatin, melalui program penelitian kompetitif dosen dari
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN
Sunan Kalijaga. Kepada kedua peneliti tersebut saya mengucapkan
terimakasih atas dukungannya sebagai anggota tim peneliti. Kepada
LPPM UIN Sunan Kalijaga saya berterimakasih atas dukungan dana
penelitian ini. Untuk menjaga etika akademik, nama informan dan
tempat-tempat di Loksado dalam buku ini disamarkan. Nama mereka
yang sebenarnya ada dalam transkrip catatan lapangan.
Saya sangat berhutang budi kepada banyak orang yang
memberikan andil bagi penyelesaian buku ini. Pertama kepada gurudiyang
panambi
vi
guru saya di UGM, Alm. Prof. Hari Purwanto, Prof. Dr. Heddy
Shri Ahimsa-Putra, dan Dr. Pujo Semedi yang banyak memberi
pengetahuan tentang antropologi. Selanjutnya saya juga berhutang
budi atas informasi dan diskusi yang diberikan oleh para Balian dan
warga balai di Loksado, terutama kepada Damang Iswan dan Mama
Aluh yang telah menampung saya selama di balai Terang, Almarhum
Damang Udas, Penghulu Bilir, Pembaka/ Ayal, Pembakal Inan Guda,
serta Pembakal Apulu yang juga beberapa hari menampung saya di
Desa Malinau. Diskusi saya pada masa lalu dengan budayawan Banjar,
Almarhum Uda Djarani juga memberi inspirasi tentang Loksado.
Kepada tokoh masyarakat di Loksado, seperti Pak Sartono, Pak Asmadi,
Pak Johnson Masre, Mas Udhur dan teman-teman dari LSM YCHI,
teman-teman dari LSM Dakwah Islam seperti Mas Rahmadi, Mbak
Barniah dan teman-teman dari Kristen seperti Pak Budi, Pak Udiyanto,
Pendeta Berlin, Pendeta Yuni, dan para Informan di Kandangan; Mas
Hasan-Husin, Mas Guru Alfianoor, serta semua yang telah membantu
dalam proses penelitian lapangan di Loksado. Semoga lindungan Allah
selalu menyertai semua saudara saya di Loksado. Amin.Moh. SOEHADHAhttp://digilib.uin-suka.ac.id/30616/1.hassmallThumbnailVersion/cover_issue_199_en_US.jpg2018-10-09T08:42:12Z2018-10-09T08:42:19Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/30616This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/306162018-10-09T08:42:12ZRESPON MASYARAKAT DESA SITIMULYO
TERHADAP PENGELOLAAN TEMPAT
PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH (TPA) PIYUNGAN
BANTUL YOGYAKARTAPersoalan sampah, terutama persoalan sampah rumah tangga
merupakan persoalan penting yang harus segera disikapi secara
bijak. Selama ini pengelolaan sampah rumah dilakukan
dengan system sanitary landfill yaitu sampah harus diolah,
dipadatkan dan ditimbun setiap hari. Hal ini sesuai dengan
Perda No 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga . Selama
ini, praktek tersebut belum bisa terrealisasikan secara maksimal
karena sampah yang ada di TPA (Tempat Pembuangan
Akhir Sampah ) dikerjakan setiap tiga hari sekali. Hal ini
bisa dilihat bagaimana keberadaan TPA di DIY yang berada di
Desa Sitimulyo Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul Yogyakarta.
TPA Piyungan ada di Desa Sitimulyo sejak tahun 1995
dan mulai aktif operasional tahun 1996. Lokasi TPA tersebut
dekat dengan pemukiman masyarakat di Dusun Ngablak Desa
Sitimulyo Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul Yogyakarta.
Masyarakat Desa Sitimulyo sebagai pihak langsung yang
bersentuhan dengan kondisi pengelolaan TPA Piyungan tentu
saja mempunyai beragam respon yang tentu saja berbedabeda.
Ada yang mendukung dengan adanya TPA di karena
bisa memberikan dampak ekonomi pada masyarakat. Namun
ada juga yang berpendapat kurang mendukung karena terkait
dengan pencemaran udara dan air. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui respon masyarakat desa Sitimulyo
terhadap Pengelolaan TPA Piyungan serta untuk mengetahui
kebijakan pemerintah Desa Sitimulyo terhadap pengelolaan
TPA Piyungan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teori interaksionisme simbolik Blumer. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara
mendalam sebagai data primer dan penggunaan laporan,
penelitian, koran sebagai data sekunder. Metode analisis data dilakukan dengan telaah data, reduksi data, serta penafsiran
data. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: Pertama,
Pengelolaan TPA Piyungan yang berlokasi di Desa Sitimulyo
sejak tahun 1995 sampai sekarang telah menimbulkan respon
yang bervariasi dari masyarakat Desa Sitimulyo. Ada masyarakat
yang merespon pro (setuju ) terhadap pengelolaan TPA
tersebut , namun ada juga yang kontra (tidak setuju ) terhadap
TPA. Perbedaan respon yang ada disebabkan karena ada
masyarakat yang diuntungkan dan dirugikan adanya TPA di
Desa Sitimulyo. Kedua,Kebijakan pemerintah Desa Sitimulyo
terhadap pengelolaan TPA di Desa Sitimulyo lebih mengikuti
aspirasi masyarakat . Pemerintah Desa Sitimulyo akan mendukung
jika masyarakat menghendaki TPA diperpanjang
tetapi akan juga akan menyampaikan kepada Pemerintah
provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta apabila masyarakat
tidak menghendaki adanya TPA di Desa Sitmulyo.. Sulistyaningsih2018-09-19T06:53:06Z2018-09-19T06:53:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29975This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/299752018-09-19T06:53:06ZIMPLEMENTASI PROGRAM “SANGU AKHIRAT” BAGI MASYARAKAT:
Studi di Masjid Al Amin Aminah Binti Sa’if Dusun Sumber Gamol, Sleman,
D.I YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mesdeskripsikan salah satu program yang
terdapat di masjid Al-Amin Aminah Binti Saif yakni program Sangu Akhirat, dan
yang menjadi titik fokus penelitiannya adalah Proses Implementasi Program Sangu
Akhirat Bagi Masyarakat di Dusun Sumber Gamol, Sleman, Yogyakarta.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research)
dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode penulisan laporan analisis
deskriptif. Subyek yang diteliti meliputi perangkat dusun, masyarakat, pengurus
Masjid Al Amin Aminah Binti Sa’if Dusun Sumber Gamol Sleman Yogyakarta.
Sementara teknik pengumpulan data yang digunakan selama masa penelitian adalah
wawancara, obsevasi, dan dokumentasi yang berhubungan dengan program Sangu
Akhirat. Kemudian data yang telah di peroleh dianalisis dengan cara reduksi data,
menyajikan data dan penarikan kesimpulan. Teori yang di gunakan dalam penelitian
ini adalah teori Implementasi milik Erwan Agus dan Dyah Ratih yang
mengkhususkan kajian terhadap “Sangu Akhirat”.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dua temuan penelitian:
Pertama: Tahapan Implementasi Program “Sangu Akhirat” melewati tiga
tahap diantaranya ,tahapan interpretasi, tahapan pengorganisasian, dan tahapan
aplikasi
Kedua: Dampak program “Sangu Akhirat” di Dusun Sumber Gamol Sleman
Yogyakarta diantaranya adalah: Menumbuhkan semangat gotong royong,
Menumbuhkan rasa simpatik sesama anggota masyarakat, dan menumbuhkan rasa
saling tolong menolong ditengah-tengah masyarakat dusun Sumber Gamol, Sleman,
Yogyakarta.
Kata kunci: Masyarakat, Sangu Akhirat dan Pengurus Ta’mir MasjidNIM 14230050 Aweng Efendi2018-09-19T06:52:50Z2018-09-19T06:52:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29974This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/299742018-09-19T06:52:50ZDAMPAK SENTRA INDUSTRI KERAJINAN BLANGKON TERHADAP
PEREKONOMIAN MASYARAKAT KAMPUNG BUGISAN
PATANGPULUHAN WIROBRAJAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejarah munculnya sentra
industri kerajinan blangkon, manajemen dan mendeskripsikan dampak sentra
industri kerajinan blangkon terhadap perekonomian masyarakat. Metode
penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Teknik penarikan informan
menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria, selain itu juga
menggunakan teknik bola salju (snow balling). Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Semua data dilihat
validitas datanya dan dianalisis melalui proses reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sejarah munculnya sentra industri
kerajinan blangkon di Kampung Bugisan berawal dari individu yang kemudian
berkembang ke kelompok. Manajemen sentra industri kerajinan blangkon meliputi
modal, bahan baku, produksi, dan pemasaran. Bahan baku yang digunakan adalah
kain batik, kain drill, kertas karton atau kloso, benang jahit dan kain perca. Proses
produksinya melalui beberapa tahap diantaranya menyiapkan bahan dan alat,
membuat congkeng, mewiru, membuat blangkon atau mblangkon, dan finishing.
Pemasaran kerajinan blangkon di Kampung Bugisan dilakukan dengan menjual di
Pasar Beringharjo, dan dengan media online. Keberadaan usaha blangkon di
Kampung Bugisan menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positifnya
adalah terciptanya lapangan pekerjaan, menyerap tenaga kerja, munculnya
pengrajin baru, dan meningkatkan penghasilan. Sedangkan dampak negatifnya
adalah menciptakan persaingan dan mengubah gaya hidup masyarakat.
Kunci: Manajemen, Peningkatan Perekonomian Masyarakat, Kerajinan Blangkon.NIM. 14230047 Lisa Indrawati2018-09-19T06:52:35Z2018-09-19T06:52:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29973This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/299732018-09-19T06:52:35ZPENINGKATAN CAPACITY BUILDING REMAJA TAMANSARI
DALAM PELESTARIAN BATIK LUKIS DI SANGGAR KALPIKA
(Studi Kasus di Tamansari Patehan Keraton Yogyakarta)Sanggar Kalpika mempunyai arti Akal Pemuda Insan, yang bertempat di
Tamansari Keraton Kota Yogyakarta. Sanggar Kalpika bertujuan untuk tempat
pelatihan pembuatan batik lukis agar batik lukis tetap eksis di era modern. Dalam
melestarikan batik lukis, Sumber Daya Manusia (SDM) diharapkan terampil
sehingga bisa menciptakan karya batik lukis dan mampu menjaga eksistensi
budaya batik lukis dilingkungan masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan
peningkatan capacity building, seperti peningkatan capacity building remaja
Tamansari dalam pelestarikan batik lukis di Sanggar Kalpika Tamansari Patehan
Keraton Kota Yogyakarta.
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan proses dan hasil peningkatan
capacity building remaja Tamansari dalam pelestarian batik lukis di Sanggar
Kalpika. Metode Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Teknik
penarikan informan menggunakan teknik purposive berdasarkan kriteria. Selain
itu, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Semua data dilihat validitas datanya menggunakan teknik
triangulasi sumber dan data, serta dianalisis melalui proses reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses peningktan capacity
building dalam pelestaraian batik lukis di Sanggar Kalpika terdiri dari rekrutmen
remaja, pelatihan batik lukis, pemberian daya pada remaja, dan pemasaran.
Sedangkan hasil peningktan capacity building dalam pelestaraian batik lukis di
Sanggar Kalpika mampu meningkatkan kualitas daya remaja, mengembangkan
keterampilan, melestarikan budaya batik, serta meningkatkan pendapatan
ekonomi.
Kata Kunci: Capacity Building, Pelestarian Batik Lukis, Remaja Tamansari,
Sanggar Kalpika.NIM. 14230017 Renita Rahmawati2018-09-19T03:27:36Z2018-09-19T03:27:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29972This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/299722018-09-19T03:27:36ZPOLA KEMITRAAN PAGUYUBAN MITRA TURINDO (PMT)
DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN EKONOMI
PETANI SALAK PONDOHMayoritas penduduk Indonesia bekerja di sektor pertanian, salah satunya
pertanian salak pondoh. Permasalahan yang sering didapati petani Indonesia
adalah rendahnya harga komoditas pertanian ketika musim panen. Salah satu cara
yang dilakukan petani salak pondoh untuk mengurangi permasalahan tersebut
dengan membangun kemitraan dalam memasarkan produksi salak pondoh kepasar
Internasional. Pola kemitraan yang dibangun petani dengan perusahaan eksportir
bertujuan untuk mengurangi permasalahan tersebut sehingga petani dapat
meningkatkan kesejahteraan ekonominya. Namun apakah pola kemitraan tersebut
selalu menguntungkan petani atau bahkan sebaliknya. Berdasarkan hal itu maka
penelitian ini bertujuan untuk melihat pola kemitraan Paguyuban Mitra Turindo.
Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, peneliti menggunakan pendekatan
deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan informan menggunakan teknik
purposive yaitu informan yang dipilih didasarkan pada cirri atau karakter yang
ditetapkan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian. Pengumpulan data
menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Semua data
dianalisis menggunakan model interaktif yaitu tahap pengumpulan data, reduksi
data, display data, dan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola kemitraan yang dilaksanakan
Paguyuban Mitra Turindo cenderung bersifat Horizontal Forward Lingkage
karena dalam hubungan kemitraan bersifat sederajat dan dapat melakukan
negosiasi sehingga tidak ada yang berkuasa penuh dalam manajemen kemitraan.
Dilihat dari pola kemitraan berdasarkan hasil bersifat win-win solution (menangmenang),
masing-masing stakeholder mendapat keuntungan dan tidak ada yang
merasa dirugikan. Petani mempunyai produksi salak pondoh yang selalu terserap
pasar dan harga penjualan produksi lebih tinggi dari harga pasar tradisional.
Paguyuban Mitra Turindo diuntungkan dalam bentuk pendapatan setiap
pengiriman dan terbukanya akses bantuan pertanian. Eksportir (PT. Agung
Mustika Selaras) mendapat keuntungan berupa pendapatan setiap pengiriman dan
mempunyai produsen tetap yang menjaga kualitas produksi. Pemerintah sebagai
pengawas dan fasilitator dianggap berhasil karena sudah dapat menjalankan
program kerjanya dan beberapa petani salak pondoh sudah mampu melakukan
bisnis pemasaran produksi ke pasar Internasional.
Kata kunci: Pola kemitraan, Paguyuban Mitra Turindo, Kesejahteraan
Ekonomi Petani.NIM. 14230014 Nur Kholifatul Izzah2018-09-19T03:27:20Z2018-09-19T03:27:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29966This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/299662018-09-19T03:27:20ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PRODUKSI SUSU KAMBING
ETAWA DI DUSUN GAMOL, BALECATUR, GAMPING, SLEMANPemberdayaan masyarakat merupakan salah satu program yang sedang
menjadi mainstream dalam proses pembangunan di Indonesia. Pemberdayaan
masyarakat bertujuan agar masyarakat bisa menggali dan mengembangkan
potensi dan menjadikan masyarakat mandiri. Dusun Gamol merupakan salah satu
dusun yang sudah melakukan pemberdayaan dengan mempunyai usaha kelompok
mengenai pemanfaatan hasil ternak kambing etawa, yaitu produksi susu kambing
etawa. Padahal tidak ada catatan sejarah yang menjelaskan bahwa Dusun Gamol
memiliki pengalaman mengenai pengelolaan kambing etawa. Kegiatan produksi
susu kambing etawa ini merupakan usaha yang dikembangkan dan dikelola oleh
kelompok bernama Kelompok Sukoreno. Sebelum masyarakat bisa
mengembangkan usaha, mereka melalui beberapa tahapan dan juga kegagalan.
Namun, dengan adanya kesadaran penuh dari masyarakat untuk mengembangkan
potensi yang dimiliki, akhirnya masyarakat bisa mandiri. Melihat keberdayaan
yang telah dirasakan oleh masyarakat Dusun Gamol, maka penulis tertarik untuk
meneliti bagaimana proses pemberdayaan sampai dusun tersebut bisa menjadi
daerah produsen susu kambing etawa, serta dampak yang dirasakan oleh
masyarakat khususnya anggota kelompok dari adanya usaha produksi susu
kambing tersebut.
Penelitian ini berjenis penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun
pengambilan data informan menggunakan purposive, yaitu teknik pengambilan
informan yang didasarkan atas pertimbangan tertentu, dengan memilih anggota
tertentu yang telah dipertimbangkan dapat memberikan data yang diperlukan oleh
penulis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pemberdayaan masyarakat
yang ada di Dusun Gamol ini melewati 5 tahap pemberdayaan, yaitu tahap
pemberian daya, tahap penguatan daya, tahap diversifikasi dan pembentukan
kelompok baru, tahap pengkapasitasan, dan tahap pendayaan berupa pemberian
alat dan pengembangan usaha. Dengan adanya usaha kelompok ini mampu
memberikan dampak positif terhadap anggota kelompok terutama meningkatnya
pengetahuan dan keterampilan juga meningkatkan pendapatan anggota kelompok.
Kata Kunci : Proses Pemberdayaan Masyarakat, DampakNIM 14230013 Ulfiyatun Nadzifah2018-09-18T07:13:11Z2018-09-18T07:13:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29960This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/299602018-09-18T07:13:11ZEVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM
LAYANAN KESEHATAN DAN PENDIDIKAN DI KECAMATAN
JETIS BANTUL YOGYAKARTATujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan input, proses pelaksanaan,
dan output PKH dalam layanan kesehatan dan pendidikan di Kecamatan Jetis.
Metode Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Teknik penarikan
informan menggunakan teknik purposive berdasarkan kriteria. Selain itu, teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Semua data dilihat validitas datanya menggunakan teknik
triangulasi sumber dan data, serta dianalisis melalui proses reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa input dan pelaksanaan PKH
dalam layanan kesehatan dan pendidikan di Kecamatan Jetis seperti penetapan
sasaran (targeting), penentuan komponen kesehatan dan pendidikan, pertemuan
awal dan validasi, penyaluran bantuan, pembentukan kelompok peserta PKH,
verifikasi komitmen, penangguhan dan pembatalan, pemutakhiran data, serta
pengaduan sudah berjalan baik sesuai dengan petunjuk buku pedoman PKH tahun
2016. Sedangkan output PKH dalam layanan kesehatan dan pendidikan di
Kecamatan Jetis sudah mampu meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
pendidikan dan kesehatan bagi peserta PKH, meningkatkan taraf pendidikan
peserta PKH, serta meningkatkan taraf kesehatan ibu hamil atau menyusui dan
anak dibawah usia 6 tahun, namun belum terlalu mampu meningkatkan kondisi
ekonomi peserta PKH.
Kunci: Evaluasi, Program Keluarga Harapan, Kesehatan, Pendidikan.NIM. 14230006 Ayurestianti2018-09-18T07:12:55Z2018-09-18T07:13:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29956This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/299562018-09-18T07:12:55ZPENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN
KETERAMPILAN DI KELOMPOK WANITA TANI MAKMUR LESTARI
JURANGJERO, HARJOBINANGUN, PAKEM, SLEMANThis research is based on the fact that there are many potential of natural
resources in Indonesia but the quality of human resources that process is not
balanced, especially female human resources that often escape from the attention
of empowerment. But different things happen in Jurangjero, mothers in Jurangjero
trying to exploit the potential of nature that exist so well, even they formed
Kelompok Wanita Tani. In Kelompok Wanita Tani itself, there are many skills
training that encourage members to develop their human resources so they can
process the potential of natural resources in their area. Appearing community
development in Jurangjero this makes the writer interested to know how the
process of community development undertaken and the extent to which the results
obtained from community development in Makmur Lestari Farmer Women
Group.
This research uses descriptive-qualitative method that is by telling the
condition that happened in field supported by speech obtained directly from
informant. The method of data collection is done by interview, observation and
documentation. Data processing technique is done with two theories: the theory of
community development process and the theory of the results of community
mining.
From the results of this study it was found that the community
development process that took place in Kelompok Wanita Tani Makmur Tani
Lestari Jurangjero was conducted through four stages: starting from problem and
potential, organizing: (group making), potential data collection and skill giving
(improvement of member resource quality), empowerment: (process utilization of
skills for business). The results of the development of the community in the
Makmur Lestari Farmer Group include increased insight and skills, increased
insight and skills, optimizing the utilization of natural resources, additional
income and cost savings, the participation of members in group activities.
Keywords: women farmer group, process of community development.NIM. 13230052 Suci Rahmani Karimah2018-09-18T07:12:33Z2018-09-18T07:12:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29951This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/299512018-09-18T07:12:33ZPEMBERDAYAAN KEWIRAUSAHAAN SANTRI DI PONDOK
PESANTREN AL-ISHLAH YOGYAKARTAPondok pesantren Al-Ishlah Yogyakarta adalah lembaga pendidikan Islam
campuran/kombinasi antara salafiyah dan khalafiyah (modern). Santri yang berada
di pondok pesantren Al-Ishlah diberikan ilmu kewirausahaan sebagai salah satu
programnya. Program kewirausahaan ini hanya bertempat di pondok pesantren
putra. Pondok ini mengutamakan ilmu-ilmu agama seperti kitab-kitab dan al-
Qur’an sebagai materi pendidikan utama, juga dilengkapi dengan ilmu-ilmu
umum seperti yang diajarkan di sekolah pada umumnya, dan terkhusus
pembelajaran tentang kewirausahaan, tujuannya adalah supaya para santri tidak
hanya menguasai ilmu agama Islam dan ilmu umum secara detail, melainkan
memiliki skill dan keterampilan yang dapat diaplikasikan, serta mempunyai etos
kerja yang tinggi sehingga bisa mengamalkannya sebagai pedoman untuk
keseharian dan ketika sudah hidup bermasyarakat, serta bisa hidup mandiri
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bagaimana bentuk dan
implementasi pemberdayaan kewirausahaan, serta hasil pemberdayaan
kewirausahaan santri di pondok pesantren Al-Ishlah Yogyakarta Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif. Teknik penentuan informan mengguankan teknik
sampling berdasarkan kriteria. Pengumpulan data dengan observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Pendekatan yang digunakan adalah analisis proses
pemberdayaan kewirausahaan santri di Pesantren Al-Ishlah Yogyakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pemberdayaan santri Al-
Ishlah melalui program kewirausahaan, dilihat dari bentuk dan implementasi
pemberadayaan yang dilakukan pondok pesantren ialah memberikan penyadaran
kepada santri dan mengembangkan partisipasi santri dalam program
kewirausahaan meliputi pemberian pelatihan kewirausahaan, permodalan
kewirausahaan dan pemasaran. Sedangkan hasil yang diperoleh santri dari
program kewirausahaan yaitu santri dapat memproduksi hasil kewirausahaan
secara mandiri dan menjadi pemasukan dana untuk pondok pesantren.
Kata kunci: Pemberdayaan santri, Kewirausahaan santriNIM: 13230029 Siti Masruroh2018-09-18T07:12:22Z2018-09-18T07:12:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29950This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/299502018-09-18T07:12:22ZPEMBERDAYAAN KEWIRAUSAHAAN SANTRI DI PONDOK
PESANTREN AL-ISHLAH YOGYAKARTATujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bagaimana bentuk dan
implementasi pemberdayaan kewirausahaan, serta hasil pemberdayaan
kewirausahaan santri di pondok pesantren Al-Ishlah Yogyakarta Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif. Teknik penentuan informan mengguankan teknik
sampling berdasarkan kriteria. Pengumpulan data dengan observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Pendekatan yang digunakan adalah analisis proses
pemberdayaan kewirausahaan santri di Pesantren Al-Ishlah Yogyakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pemberdayaan santri Al-
Ishlah melalui program kewirausahaan, dilihat dari bentuk dan implementasi
pemberadayaan yang dilakukan pondok pesantren ialah memberikan penyadaran
kepada santri dan mengembangkan partisipasi santri dalam program
kewirausahaan meliputi pemberian pelatihan kewirausahaan, permodalan
kewirausahaan dan pemasaran. Sedangkan hasil yang diperoleh santri dari
program kewirausahaan yaitu santri dapat memproduksi hasil kewirausahaan
secara mandiri dan menjadi pemasukan dana untuk pondok pesantren.
Kata kunci: Pemberdayaan santri, Kewirausahaan santri.NIP. 19610410 199001 1 001 Drs. Moh. Abu Suhud, M. Pd.2018-09-18T07:12:06Z2018-09-18T07:12:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29949This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/299492018-09-18T07:12:06ZPENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA OLEH KELOMPOK
USAHA BERSAMA (KUBE) KERAJINAN SERAT ALAM
DI DESA SALAMREJO, SENTOLO, KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskrepsikan: 1) metode pengembangan
sumber daya manusia melalui kelompok usaha bersama (KUBE) kerajinan serat
alam, 2) hasil dari metode pengembangan sumber daya manusia melalui
kelompok usaha bersama (KUBE) kerajinan serat alam Desa Salamrejo. Metode
penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Teknik penarikan informan
menggunakan purposive sampling dengan menggunakan tiga teknik pengumpulan
data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Semua data dapat dilihat
validitas datanya dan dianalisis melalui proses reduksi data, penyajian data, dan
terakhir penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) metode pengembangan sumber
daya manusia yang dilakukan di kelompok usaha bersama (KUBE) kerajinan serat
alam meliputi: metode pendidikan dan pelatihan. Metode pendidikannya meliputi:
ceramah, diskusi dan tanya jawab, serta praktek. Sedangkan dalam metode
pelatihan yaitu menggunakan metode On The Job Training, vestibule dan
specialist course. 2) Bentuk pelatihan pengembangan sumber daya manusia
meliputi: pelatihan manajemen usaha, pelatihan penggunaan internet (media
online), pelatihan metode pewarnaan, serta pelatihan pengembangan desain. 3)
Hasil pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan oleh kelompok usaha
bersama (KUBE) kerajinan serat alam meliputi: Berkurangnya tingkat kerusakan
dan kecelakaan pada proses produksi, meningkatkan tingkat pendapatan pegawai,
serta peningkatan produktivitas.
Kata Kunci :Pengembangan sumber daya manusia, Kelompok Usaha Bersama
(KUBE), Kerajinan serat alamNIM: 13230020 Mia Silvilwafa2018-09-18T03:42:51Z2018-09-18T03:42:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29947This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/299472018-09-18T03:42:51ZPENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA ANAK YATIM
DAN DUAFA OLEH PANTI ASUHAN DAARUT TAQWA
YOGYAKARTAix
ABSTRAK
Rifqina Imamah, 13230026. Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada
Anak Yatim Dan Duafa Oleh Panti Asuhan Daarut Taqwa Yogyakarta, Skripsi.
Pembimbing Dr. Hj. Sriharini, S.Ag., M.Si. Yogyakarta: Jurusan Pengembangan
Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2017.
Panti Asuhan Daarut Taqwa merupakan salah satu panti yang melakukan
program pengembangan sumber daya manusia pada anak yatim piatu dan duafa.
Panti asuhan ini berbasis pesantren yang dapat memenuhi kebutuhan sandang,
pangan, papan untuk anak asuhnya dan memberikan program pengembangan
dalam bidang pendidikan, pelatihan berwirausaha, keterampilan, dan pembinaan
keagamaan yang diselenggarakan melalui program pendidikan asrama (boarding
school).
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep, pelaksanaan, dan
hasil dari pengembangan sumber daya manusia pada anak yatim dan duafa oleh
panti asuhan. Pendekatan penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif.
Pengumpulan data dengan wawancara terstruktur, observasi secara langsung, dan
dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah ketua, pembina asrama, dan
anak asuh panti asuhan. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah konsep,
pelaksanaan, dan hasil dari pengembangan sumber daya manusia pada anak yatim
dan duafa oleh panti asuhan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep PSDM pada Panti Asuhan
Daarut Taqwa mencakup dua aspek yaitu kualitas fisik yang meliputi gizi dan
kesehatan, serta kualitas non-fisik yang meliputi pendidikan, pelatihan,
pengembangan keimana, akhlak, dan perasaan. Pelaksanaan PSDM pada Panti
Asuhan Daarut Taqwa dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut: (1)
Menentukan kebutuhan, (2) Menetapkan tujuan, (3) Memilih metode, (4)
Persiapan program pengembangan yang mencakup melakukan assesment,
menyusun jadwal kegiatan, menyiapkan tempat dan pengajar, menyediakan alat
dan bahan, (5) Pelaksanaan program pengembangan, dan (6) Evaluasi. Hasil
PSDM pada Panti Asuhan Daarut Taqwa yang diperoleh anak asuh dari segi fisik
yaitu peningkatan kesehatan dan gizi, sedangkan pada segi non-fisik yaitu
peningkatan akhlak dan pengetahuan agama, anak asuh lebih berkarakter dan
mandiri, anak asuh memiliki bekal keterampilan dan kecakapan kerja, anak asuh
menjadi lebih produktif, dan anak asuh mendapat penghasilan sendiri.
Kata kunci: pengembangan SDM, konsep, pelaksanaan.NIM: 13230026 Rifqina Imamah2018-09-18T03:42:37Z2018-09-18T03:42:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29946This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/299462018-09-18T03:42:37ZPENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA OLEH KELOMPOK
USAHA BERSAMA (KUBE) KERAJINAN SERAT ALAM
DI DESA SALAMREJO, SENTOLO, KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskrepsikan: 1) metode pengembangan
sumber daya manusia melalui kelompok usaha bersama (KUBE) kerajinan serat
alam, 2) hasil dari metode pengembangan sumber daya manusia melalui
kelompok usaha bersama (KUBE) kerajinan serat alam Desa Salamrejo. Metode
penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Teknik penarikan informan
menggunakan purposive sampling dengan menggunakan tiga teknik pengumpulan
data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Semua data dapat dilihat
validitas datanya dan dianalisis melalui proses reduksi data, penyajian data, dan
terakhir penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) metode pengembangan sumber
daya manusia yang dilakukan di kelompok usaha bersama (KUBE) kerajinan serat
alam meliputi: metode pendidikan dan pelatihan. Metode pendidikannya meliputi:
ceramah, diskusi dan tanya jawab, serta praktek. Sedangkan dalam metode
pelatihan yaitu menggunakan metode On The Job Training, vestibule dan
specialist course. 2) Bentuk pelatihan pengembangan sumber daya manusia
meliputi: pelatihan manajemen usaha, pelatihan penggunaan internet (media
online), pelatihan metode pewarnaan, serta pelatihan pengembangan desain. 3)
Hasil pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan oleh kelompok usaha
bersama (KUBE) kerajinan serat alam meliputi: Berkurangnya tingkat kerusakan
dan kecelakaan pada proses produksi, meningkatkan tingkat pendapatan pegawai,
serta peningkatan produktivitas.
Kata Kunci :Pengembangan sumber daya manusia, Kelompok Usaha Bersama
(KUBE), Kerajinan serat alamNIM: 13230020 Mia Silvilwafa2018-09-06T08:45:59Z2018-09-06T08:46:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29915This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/299152018-09-06T08:45:59ZMANAJEMEN RELAWAN DAN PENDANAAN
OLEH PAGUYUBAN PENGAJAR PINGGIR SUNGAI (P3S)
DALAM MENJALANKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
BERBASIS PENDIDIKAN ANAK
DI KAMPUNG BLUNYAH GEDETujuan
dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui model manajemen relawan
dan pendanaan, serta untuk mendeskripsikan proses pemberdayaan masyarakat
yang dilakukan oleh Paguyuban Pengajar Pinggir Sungai (P3S) di Kampung
Blunyah Gede, Yogyakarta.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, metode
yang digunakan dalam memilih informan adalah purposive dan snowball
sampling, teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, dokumentasi dan
wawancara. Validitas data akan dilihat dengan menggunakan teknik triangulasi
data, sedangkan analisis data melalui tiga proses yaitu reduksi data, penyajian data
dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan, penyelenggaraan pemberdayaan P3S
menggunakan manajemen sumber daya relawan dan manajemen pendanaan yang
bersifat pragmatis. Hal tersebut nampak dari beberapa metode dan strategi yang
digunakan oleh P3S dalam usahanya memenuhi kebutuhan pendanaan serta
kebutuhan sumber daya relawan. Selanjutnya, proses pemberdayaan yang
dilakukan oleh P3S sesuai dengan pemikiran Edi Suharto, dimana dalam proses
pemberdayaan terbagi menjadi tiga matra, pertama, dalam level mikro P3S
memberkan intervensi berupa konseling anak. Kedua, pada level mezzo intervensi
yang diberikan berupa pendidikan non formal yang secara khusus menempatkan
anak-anak sebagai kelompok sasarannya. Adapun kegiatan pendidikan non formal
tersebut berupa kegiatan bimbingan belajar, kemudian sebagai penunjang P3S
mendirikan Rumah Baca. Ketiga, dalam level makro P3S lebih menargetkan
sasaran intervensinya pada sistem sosial yang lebih luas. Kegiatannya mereka
wujudkan dengan sebuah program pengorganisasian masyarakat. Komite orang
tua dibentuk sebagai support system dalam usaha penyelenggaraan pendidikan
non formal lewat aktifitas belajar bersama.
Kata kunci: Manajemen Relawan, Pendanaan, Pemberdayaan Masyarakat,
Pendidikan Non Formal, dan Paguyuban Pengajar Pinggir Sungai.NIM 13250028 Gilang Kartika2018-04-26T07:22:48Z2018-04-26T07:22:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29945This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/299452018-04-26T07:22:48ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA:
STUDI PENINGKATAN EKONOMI PRODUKTIF MELALUI USAHA
TERNAK KAMBING MANDIRI DI DUSUN NGANGGRING GIRIKERTO
SLEMANMasalah kemiskinan muncul sebagai problem yang serius, sehingga menjadi
masalah berkelanjutan. Oleh sebab itu masyarakat harus mulai diarahkan dengan
cara mendorong dan membangun untuk mencari alternatif strategi pemberdayaan
masyarakat. Pemberdayaan memiliki berbagai macam cara untuk pelaksanaanya
bagi masyarakat, agar menjadi masyarakat yang produktif. Salah satu usahanya
yaitu pemberdayaan masyarakat desa dalam peningkatan ekonomi melalui
kelompok ternak kambing Mandiri.
Salah satu wilayah yang ditentukan sebagai kegiatan ternak kambing adalah
Dusun Nganggring, Kecamatan Girikerto Kabupaten Sleman. Peneliti melakukan
penelitian di Dusun Nganggring ini karena desa tersebut merupakan dusun yang
masih aktif dalam beraktifitas salah satunya melalui pemberdayaan masyarakat
desa. Fokus penelitian ini adalah proses dan hasil pemberdayaan masyarakat desa
dalam peningkatan ekonomi produktif melalui kelompok ternak kambing Mandiri.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses pemberdayaan masyarakat
Desa dalam peningkatan ekonomi produktif melalui peternakan kambing danhasil
yang dicapai dari proses pemberdayaan masyarakat desa. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian yang digunakan
adalah wawancara, observasi, dokumentasi dan analisis data. Selanjutnya
melakukan kreabilitas data mengunakan trianggulasi serta melakukan analisis
dengan menggunakan metode analisis interaktif.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Proses pemberdayaan yang
dilakukan didalam Kelompok Ternak Kambing Mandiri meliputi: pembentukan
Kelompok Ternak Kambing Mandiri, proses penyadaran serta penguatan kelompok,
adanya program pendampingan terhadap anggota kelompok, serta adanya pelatihan
terhadap anggota kelompok. 2) Upaya peningkatan ekonomi produktif kelompok
ternak kambing Mandiri yaitu melalui penguatan modal, produksi susu kambing
serta produksi pupuk organik. 3) Hasil dari pemberdayaan masyarakat dalam
meningkatkan ekonomi produktif melalui Kelompok Ternak kambing Mandiri
yaitu: dampak bagi anggota dan pengurus kelompok yaitu dapat meningkatkan
pengetahuan serta pengalaman dan juga daapat menambah pendapatan sehingga
dapat membantu ekonomi keluarga, bagi masyarakat sekitar yaitu dapat membuka
lapangan pekerjaan baru serta mengurangi angka pengangguran.
Kata Kunci :Pemberdayaan, Peningkatan Ekonomi Masyarakat,Kelompok
Ternak Kambing Mandiri NganggringNIM. 13230013 Maulana Isman Choeri2018-04-23T03:19:41Z2018-04-23T03:19:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29889This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/298892018-04-23T03:19:41ZAKTUALISASI MODAL SOSIAL DALAM
PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
(Studi Kasus Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas
di Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman)This study uses descriptive-qualitative method with case study technique. This
method was selected because this study produces descriptive data in writing from
observable people and behaviors and having full observation approach on the
background of the problem. At the same time, case study technique was selected
because this technique is more relevant to track the contemporary event.
The results of this study show that social capital is proven to reduce financing
then lead to budget efficiency so that the development can be done maximally.
Sosial capital that has been invested can turn into another capital such as financial
capital, human capital, and environmental capital. Using social capital in
empowerment process can facilitate the transfer of skills and knowledge in the
community.
Social capital increases the trust toward the government and among the
community itself. It can be strengthen and maintain social existence called gotong
royong. The mutually agreed rules in PLPBK can support the community’s
survival and preserve the environment in Sangurejo. The social networks that
exist witin the community, can expanding the network to engage external parties
to be partner in achieving the common goals. Social capital has changed the face
of Sangurejo sub-village that originally a dense, slum, and poor into a beautiful,
organized, clean, charming and sub-village, so that formed a Gerbang Sangurejo
Tourist Village.
Keywords: Poverty, Empowerment, Social Capital, and Welfare.NIM. 12250020 Ashfin Baladyhttp://digilib.uin-suka.ac.id/27881/1.hassmallThumbnailVersion/COVER.pdf2017-10-26T08:48:27Z2017-10-27T01:04:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27881This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/278812017-10-26T08:48:27ZISLAM TERHADAP MASALAH KETUNANETRAAN 01 INDONESIAUmat Islam sebenarnja bukannja tidak mampu dalam memetjah
kan problem~ kemanusiaan seperti ketuna- netraan ini. Hanja aa·sadja selain kita kurang memperhatikan terhadap masalah seperti ini,djuga kesediaan kita untuk berdjuang masih sangat menipis.Salah satu tjontoh jang tjukup merualukan bagi umat Islam ialah bahwa djd'a kita naik sepur atau beerdjalan 2 di- pasar2 atau ditempat2 jang ramai, maka disana akan banjak kita djuwpai orang2 tuna- netra jang teF -sesat 2 berlceliarau kian- kema.-i sambil memba·tj.t. aj.H% su:ji Al- Qur'an dengan maksud agar dikasihani.Sa ngat kita ~e"\lkan bahwa. Al -Q •1r'an sebagai Kitah Sutji kita
umat hlam ma~ i h digunakan bukan pada tempatnja. Se.dangkan
uma l Islam sang .{ubpuu tahu, tetap ringgal diam tidak ditjari bagaimana
pemetjahannja.Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga INDONESIA2017-10-11T02:08:12Z2017-10-11T02:08:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27409This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/274092017-10-11T02:08:12ZPENGARUH KEGIATAN KEAGAMAAN DI LINGKUNGAN
SEKOLAH DAN KELUARGA TERHADAP PENGALAMAN
BERAGAMA PESERTA DIDIK SMP MUHAMMADIYAH 2
YOGYAKARTADea Tara Ningtyas, 2017. Pengaruh Kegiatan Keagamaan di Lingkungan
Sekolah dan Lingkungan Keluarga Terhadap Pengalaman Beragama. Tesis Program
Pascasarjana Fakultas tarbiyah dan Keguruan. Pembimbing Dr. Sumedi, M.Ag
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan: 1) seberapa
besar pengaruh kegiatan keagamaan di lingkungan sekolah terhadap pengalaman
beragama peserta didik. 2) Seberapa besar pengaruh kegiatan keagamaan di
lingkungan keluarga terhadap pengalaman beragama peserta didiK. 3) Seberapa besar
pengaruh kegiatan keagamaan di lingkungan sekolah dan keluarga terhadap
pengalaman beragama peserta didik. 4) Implementasi kegiatan keagamaan di
lingkungan sekolah dan keluarga sehingga berpengaruh terhadap pengalaman
beragama peserta didik.
Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta dengan
menggunakan pendekatan survey. Subyek penelitian dipilih dengan Simple Random
Sampling, sejumlah 115 peserta didik kelas VIII. Pengumpulan data dilakukan
dengan metode wawancara, angket dan dokumentasi. Analisis data dengan cara
statistic yakni menggunakan rumus regresi sederhana dan regresi ganda.
Hasil penelitian ini adalah: 1) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
kegiatan keagamaan di lingkungan sekolah dan kegiatan keagamaan secara simultan
terhadap pengalaman beragama sebesar 0.735, dengan koefisien determinasi 0.347,
yang menunjukkan bahwa pengalaman beragama dipengaruhi oleh kegiatan
keagamaan di lingkungan sekolah sebesar 34.7%. 2) terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara kegiatan keagamaan di lingkungan sekolah terhadap pengalaman
beragama sebesar 0.667, dengan koefisien determinasi 0.411, yang menunjukkan
bahwa pengalaman beragama dipengaruhi oleh kegiatan kegamaan di lingkungan
keluarga sebesar 41.1%. 3) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kegiatan
keagamaan di lingkungan sekolah dan keluarga terhadap pengalaman beragama
dengan koefisien determinasi 0.413, yang menunjukkan bahwa pengalaman beragama
dipngaruhi oleh kegiatan keagamaan di lingkungan sekolah dan keluarga sebesar
41.3%. 4) terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi pengalaman beragama di
luar variabel kegiatan keagamaan di lingkungan sekolah ( ) dan kegiatan
keagamaan di lingkungan keluarga ( ) yakni, motivasi internal peserta didik.
Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengalaman beragama
dapat ditingkatkan melalui kegiatan keagamaan di lingkungan sekolah dan keluarga.
Tetapi faktor-faktor lain turut juga mempengaruhi pengalaman beragama peserta
didik. Saran yang diberikan penulis yakni meningkatkan program keagamaan yang
sudah berjalan agar terus konsisten dan memperkuat budaya islami di lingkungan
sekolah maupun keluarga, sehingga siswa lebih menghayati nilai-nilai agama yang
diperbuatnya dan tidak menganggap hanya sebagai formalitas belaka.NIM: 1520410061 Dea Tara Ningtyas2017-10-09T07:04:14Z2017-10-09T07:04:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27158This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/271582017-10-09T07:04:14ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN
KECAKAPAN HIDUP PEREMPUAN (PKHP) DI DESA BANJARARUM,
KALIBAWANG, KULON PROGOLinatun Nafisah, Pemberdayaan Perempuan melalui Program PKHP di Desa
Banjararum, Kalibawang, Kulon Progo, Skripsi, Yogyakarta: Jurusan Pengembangan
Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Konstruksi sosial budaya yang ada di masyarakat menentukan bahwa
rumah tangga merupakan tempat yang layak untuk perempuan, atau dengan kata lain
dunia perempuan ada di dapur, sumur, kasur sedangkan ranah publik menjadi dunia
laki-laki. Budaya yang demikin tersebut menyebabkan munculnya budaya patriarki,
disitulah akan terjadi perlakuan yang kurang menguntungkan bagi perempuan seperti
subordinasi, marginalisasi dan diskriminasi maka perlu adanya pemberdayaan
perempuan. LSPPA adalah lembaga yang melakukan pemberdayaan perempuan
melalui program PKHP di Desa Banjararum, Kalibawang, Kulon Progo dengan
tujuan meningkatkan daya tawar perempuan.
Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana latarbelakang adanya
program PKHP dab bagaimana pelaksanaan program PKHP, tujuan penelitian ini
untuk mendeskripsikan bagaimana latarbelakang adanya progran PKHP serta
mendeskripsikan bagaimana program PKHP. Metode penelitian ini menggunakan
deskriptif kualitatif. Tekhnik pengumpulan data yaitu: observasi, wawancara dan
dokumentasi. Pengambilan sempel dengan tekhnik kriteria. Validitas data
menggunakan triangulasi. Analisis data denagn tekhnik interaktif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketertinggalan masyarakat desa
disebabkan oleh dua hal yaitu, diihat dari matapencaharian masyarakat Desa
Banjararum yang bekerja sebagai petani dan buruh serabutan, serta tingkat kesadaran
untuk maju masih rendah. Tradisi masyarakat desa di jawa masih kuat dengan budaya
patriarki yang menedepankan laki-laki dibandingkan perempuan, karena perempuan
dipandang sebagai makhluk yang mudah diatur sehingga adanya perlakuan yang
kurang menguntungkan dengan pembagian kerja yang tidak seimbang kaarena
perempuan dianggap sebagai kaum yang lemah. Dari keadaan tersebut menjadikan
adanya program PKHP yang dilakukan oleh LSPPA melalui tahap asessmen dimana
pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan dan potensi sumber daya, kemudian
merancang rencana aksi yang akan dilaksanakan. Selanjutnya tahap action dimana
pada tahap ini melaksanakan tentang apa yang direncanakan yaitu memberikan
pendampingan berupa pendidikan kritis dan pendidikan praktis. Kemudian tahap
selanjutnya adalah melakukan monitoring dan evaluasi tentang program yang sudah
diberikan pada anggota PKHP.NIM. 13230053 Linatun Nafisah2017-10-09T07:03:19Z2017-10-09T07:03:19Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27157This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/271572017-10-09T07:03:19ZPEMBERDAYAAN EKONOMI JANDA MELALUI HOME INDUSTRY
BULU MATA DI DESA KEDUNG WULUH KECAMATAN KALIMANAH
KABUPATEN PURBALINGGA JAWA TENGAHUswatun Khasanah Rahani, Pemberdayaan Ekonomi Janda Melalui Home
Industri Bulu Mata di Desa Kedung Wuluh Kecamatan Kalimanah Kabupaten
Purbalingga Jawa Tengah: Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Banyaknya jumlah
masyarakat khususnya janda yang belum terberdayakan secara ekonomi, membuat
home indstry bulu mata Yayah Eyeleashes perlu menangani hal tersebut dengan
memberikan pemberdayaan berupa peluang pekerjaan untuk meningkatkan
perekonomiannya melalui kewirausahaan. Hal ini sebenarnya inti dari
pemberdayaan adalah pengembangan keterampilan dan kemandirian ekonomi
seperti kewirausahaaan. Seperti halnya di Desa Kedung Wuluh Purbalingga yang
merupakan salah satu sentral wirausaha bulu mata di Jawa Tengah. Tujuan
peneliti ini untuk mendeskripsikan proses pemberdayaan ekonomi dan dampak
bagi para janda oleh home industry Yayah Eyeleases dalam meningkatkan
perekonomian di Desa Kedung Wuluh, Purbalingga
Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Teknik penarikan
informan menggunakan teknik Purposive dengan menggunakan tiga teknik
pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Validitas
dianalisis melalui proses reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pemberdayaan ekonomi
janda di Desa Kedung Wuluh dilakukan melalui tiga tahapan yakni tahap
penyadaran dimana para janda menyadari kesulitannya. Selanjutnya, tahap
pengkapasitasan dimana para janda diberikan pelatihan training dan pembelajaran
otodidak untuk mendapatkan ketrampilan produksi bulu mata palsu. Terakhir,
tahap pendayaan dimana para janda diberikan pengembangan modal berupa bahan
baku, serta pemasaran, dan pemberian upah. Adanya pemberdayaan kepada para
janda di Desa Kedung Wuluh membawa dampak baik positif dan negatif. Dampak
positif pemberdayaan adalah para janda telah mencapai kemandirian dalam
peningkatan ekonominya melalui mata pencaharian sekaligus ketrampilan baru
terkait produksi bulu mata palsu sehingga mereka mendapatkan penghasilan yang
lebih besar dari sebelumnya. Di sisi lain, adanya pemberdayaan juga ternyata
membawa dampak negatif. Dampak negatif tersebut adalah beban ganda yang
diterima janda mengakibatkan berkurangnya intensitas interaksi dan komunikasi
antara para janda dengan anaknya. Hal tersebut berpotensi memicu masalah sosial
lain seperti kenakalan dan pergaulan bebas.NIM. 13230050 Uswatun Khasanah Rahani2017-10-09T07:02:31Z2017-10-09T07:02:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27155This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/271552017-10-09T07:02:31ZPEMBERDAYAAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS PASCA ASSESSMENT
OLEH DINAS SOSIAL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian berjudul Pemberdayaan Gelandangan dan Pengemis Pasca
Assessment Oleh Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta adalah penelitian
tentang program dan hasil pencapaian keberhasilan Camp Assessment dalam
memfasilitasi dan memberdayakan gelandangan dan pengemis untuk
mendapatkan keterampilan untuk bekal klien di masa yang akan datang agar tidak
menggelandang dan mengemis lagi. Pemberdayaan adalah proses penyadaran
dalam memperoleh pengetahuan dan memanfaatkan sumberdaya dalam
mengembangkan keahlian yang dimiliki. Gelandangan dan Pengemis dapat
dikatakan orang atau kelompok yang tidak mempunyai pekerjaan dan tempat
tinggal tetap. Camp Assessment merupakan sebuah program kerja dari Dinas
Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan yang dimaksud dengan
Assessment adalah proses mengumpulkan dan menganalisis informasi data-data
dari klien.
Fokus penelitian ini adalah proses kegiatan dan hasil dari pemberdayaan
gelandangan dan pengemis pasca Assessment. Dalam penelitian ini menggunakan
penelitian Kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara,
dokumentasi, analisis data dan observasi. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji
dan mendeskripsikan kegiatan klien selama berada di Camp Assessment serta hasil
dari pemberdayaan gelandangan dan pengemis pasca Assessment melalui Camp
Assessment Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta.
Manfaat penelitian ini adalah sebagai sumbangan ilmu pengetahuan
tentang pemberdayaan gelandangan dan pengemis melalui Camp Assessment
Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta. Selanjutnya melakukan analisis data
dengan metode analisis sumber kemudian menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menjabarkan bahwa pemberdayaan gelandangan dan
pengemis pasca Assessment di Camp Assessment melalui kegiatan yang berupa
keterampilan dasar yang meliputi pemberian keterampilan tujuannya adalah untuk
meningkatkan keterampilan yang dimiliki gelandangan dan pengemis.NIM. 13230046 Hera Selviani2017-10-09T06:20:39Z2017-10-09T06:20:39Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27152This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/271522017-10-09T06:20:39ZPEMBERDAYAAN DIFABEL DAKSA BERBASIS BENTOR DI DIFA CITY TOUR
DAN TRANSPORT YOGYAKARTAIrmalia Nurjanah tahun, 2017, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Fakultas
Dakwah dan Komunikasi, Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam. Judul
skripsi “Pemberdayaan Difabel Daksa Berbasis Bentor Di Difa City Tour dan
Transport Yogyakarta” fokus penelitian ini adalah proses dan hasil Pemberdayaan
Difabel Daksa Berbasis Bentor (Becak Motor) Di Difa City Tour dan Transport
Yogyakarta.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya angka kemiskinan, termasuk
kepada difabel. Meskipun sudah ada UU yang mengatur tentang afirmasi quota
pekerjaan bagi difabel, namun kenyataannya masih banyak difabel yang belum
punya pekerjaan. Oleh karena itu difabel dituntut untuk memandirikan dirinya
sendiri, salah satu kelompok difabel bisa mandiri adalah Difa City Tour &
Transport. Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini berusaha menjawab
proses dan hasil pemberdayaan di Difa City Tour & Transport.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan teknik
pengumpulan data menggunakan Wawancara, Observasi, Dan Dokumentasi,
sedangkan untuk validitas data menggunakan triangulasi sumber.
Penelitian ini menemukan proses pemberdayaan Difa City Tour & Transport
melalui empat tahap: (1) Menentukan masalah. permasalahan yang dimiliki oleh
Difabel daksa ini adalah adanya rasa tidak percaya diri (rendah diri), kurangnya
mobilitas diri, kurangnya dukungan dari keluarga dan masyarakat, serta tidak
dimilikinya pekerjaan tetap sehingga perekonomiannya tidak stabil. (2)
Menentukan prioritas masalah. prioritas dari pemberdayaan ini adalah untuk
menstabilkan dan meningkatkan perekonomian driver Ojek Difa. (3) Penyelesaian
masalah yakni dengan memberikan pendidikan bahasa Inggris bagi para driver
dan program City Tour (wisata) untuk meningkatkan pendapatan para driver. (4)
Evaluasi permasalahan. Dengan adanya pertemuan rutin untuk membahas
permasalahan, pengalaman, ide, dan berbagi wawasan. Sedangkan untuk hasil
pemberdayaannya adalah dilihat dari ekonomi dan sosial. Dari ekonomi adalah
dimilikinya pekerjaan dan adanya peningkatan pendapatan. Kemudian dari sosial
adalah bertambahnya rasa percaya diri dan adanya partisipasi aktif dengan
organisasi, LSM, perkumpulan maupun pemerintah yang berjalan baik.NIM. 13230036 Irmalia Nurjanah2017-10-09T06:20:04Z2017-10-09T06:20:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27151This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/271512017-10-09T06:20:04ZPERAN PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK)
DI ERA REFORMASI:
Studi Kasus di Desa Wonokromo, Pleret, Bantul, YogyakartaPenelitian ini berjudul “Peran Pemberdayaan Dankesejahteraan Keluarga
(PKK) di Era Reformasi: Studi Kasus di Desa Wonokromo, Pleret, Bantul”.
Kesejahteraan masyarakat merupakan pencapaian yang dicita-citakan oleh
seluruh masyarakat baik laki-laki maupun perempuan. Namun seringkali
perempuan dinomorduakan dalam upayanya untuk meningkatkan kesejahteraan.
Saat ini telah banyak berkembang gerakan-gerakan yang dilakukan oleh kaum
perempuan. Salah satunya yaitu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
(PKK). PKK menjadi salah satu gerakan perempuan yang masih terus
berkontribusi dalam kesejahteraan masyarakat. Dalam penelitian ini penulis
meneliti tentang bagaimana tata kelola gerakan PKK dan bagaimana peran dari
gerakan PKK ini di masyarakat khususnyadi Desa Wonokromo.
Penelitian ini didasari dengan teori strukturasi dari Antonie Giddens
dimana struktur dalam gerakan PKK ini sangat berpengaruh terhadap aktor-aktor
PKK. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif yang menggambarkan
keadaan sasaran penelitian secara apa adanya, menganalisa dan
menginterpretasikan terhadap data-data yang telah terkumpul. Pengumpulan data
dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian peran PKK di era reformasi ini ialah koordinasi setiap
Tim Penggerak PKK di berbagai tingkatan sehingga PKK lebih terstruktur. Dalam
pelaksanaannya pun ada beberapa tantangan seperti sistem pemilihan ketua PKK
yang masih mengikuti jabatan suami dan latar belakang pendidikan yang beragam
dari tiap pengurus gerakan PKK. Dalam setiap pelaksanaan programnya PKK juga
harus berkoordinasi dan membangun relasi dengan lembaga lain. PKK juga
menjadi ujung tombak program pemerintah yang mampu menembus program
hingga ke kelompok masyarakat paling bawah.NIM. 13230034 Anisah Nur Azizah2017-10-03T08:51:02Z2017-10-03T08:51:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27150This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/271502017-10-03T08:51:02ZMANAJEMEN PENGEMBANGAN MASYARAKAT:
Studi Kasus Pro Dan Kontra Dalam Bisnis Peternakan Babi
Di Sidomulyo Godean SlemanZIANA WALIDA. Manajemen Pengembangan Masyarakat (Studi Kasus
Pro Dan Kontra Dalam Bisnis Peternakan Babi Di Masyarakat Sidomulyo
Godean Sleman) Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pengembangan Masyarakat
Islam Fakultas Dakwah Dan Komunikasi, UIN Suanan Kalijaga 2017.
Penelitian ini meneliti tentang konflik peternakan babi yang terjadi
di Dusun gancahan VIII Sidomulyo Godean Sleman. Konflik ini terjadi antara
warga yang pro terhadap peternakan babi dan warga yang kontra terhadap
peternakan babi. Oleh karena itu peneliti mengambil 3 rumusan masalah
sebagai berikut: (1) latar belakang peternakan babi, (2) respon masyarakat
terkait peternakan babi. dan (3) bagaimana masyarakat Gancahan
memanajemen konflik tersebut?. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dengan penelitian kualitatif,
peneliti dapat menggali informasi secara mendalam kepada narasumber dan
berada lebih lama di lapangan untuk menggali informasi serta mengamati
kondisi sosial di Gancahan VIII. Untuk mengumpulkan data peneliti
menggunakankan wawancara, dokumentasi dan observasi. Teori yang
digunakan yaitu ekonomi politik dari Coleman, manajemen konflik dari
Wirawan dan bisnis Islam dari Asy’ari.
Hasil dari peneltian ini menemukan bahwa peternakan di Gancahan
VIII sudah berlangsung sejak lama, dan masyarakat melakukan bisnis babi
karena meneruskan bisnis orang tuannya, selain itu adanya solidaritas antar
peternak babi dan juga tengkulak babi. Masyarakat ikut-ikutan beternak babi
karena tergiur keuntungannya yang besar dan cepat sedangkan pengeluaran
untuk modal sangat lah minim. Hasil yang kedua yaitu, respon positif
diutarakan pada semua peternak babi baik muslim maupun non muslim,
karena peternakan babi ini sangat membantu perekonomian mereka.
Sedangkan respon negatife diutarakan pada masyarakat yang terganggu
dengan adanya peternakan babi ini, baik muslim dan nonmuslim, karena
peternakan limbah peternakan babi sangat mengganggu aktifitas warga,
mencemari lingkungan. Hasil yang ketiga yaitu, masyarakat melakukan
kompromi yang bertujuan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat masih
boleh melakukan ternak babi dengan catatan kandang babi harus berada di
tepi-tepi sungai dan masyarakat menginginkan pembuatan setic tank untuk
penampungan limbah, namun saran untuk membuat septic tank juga
diabaikan oleh sebagian besar peternak, sehingga konflik semakin memanas
dan terjadi penutupan. Hingga sekarang pihak-pihak yang terlibat konflik
masih belum sepenuhnya akur. Penutupan kandanga hanya berada di RT 07
saja, karena warga dari RT tersebut berteriak untuk menutup peternakan
disana.NIM. 13230033 Ziana Walida2017-09-25T02:59:43Z2017-09-25T02:59:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27141This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/271412017-09-25T02:59:43ZPEMBER DAYAAN IBU RUMAH TANGGA MELALUI TANAMAN ORGANIK DENGAN MENGGUNAKAN POLYBAG
Studi pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Az Zahra di Desa Rakit Kabupaten BanjarnegaraSiti Mukharomah, 12230023 Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Melalui Tanaman Organik Dengan Menggunakan Polybag: Studi pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Az Zahra di Desa Rakit Kabupaten Banjarnegara. Pembimbing Siti Aminah, S,SOS.I,M.SI. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, 2017.
Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui mengenai proses pemberdayaan ibu rumah tangga melalui program tanaman tomat, sawi, bayam organik dengan menggunakan polybag pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Az Zahra di Desa Rakit Kabupaten Banjarnegara dalam meningktakan perekonomian mereka.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu penetitiannya dengan menggunakan penelitian kualitatif. Subyek penelitian adalah pemberdayaan Kelompok Wanita Tani(KWT) Az Zahra Rt 05 Rw 01 Desa Rakit Kecamatan Rakit Kabupaten Banjarnegara yang terdiri dari 30 orang ibu rumah tangga. Obyek dalam penelitian ini adalah mengenai proses pemberdayaan ibu rumah tangga kaitannya dengan faktor pendukung dan penghambat serta dampak atau hasil yang dicapai melalui program tanaman tomat, sawi, bayam organik dengan menggunakan polybag. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi dengan membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, dan membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
Hasil dari penelitian Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) Az Zahra merupakan program yang dilaksankan oleh Dinas Pertanian sebagai penyelenggara. Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi pembinaan, bimbingan, sosialisasi, pelatihan dan bantuan pemasaran. Pemberdayaan berfokus pada tanaman organik seperti sawi, bayam, tomat dengan menggunakan polybag yang menhasilkanl produksi camilan sehat. Adapun hasil produksi organik seperti bayam dan sawi dijadikan camilan seperti stik dan olahan panganan lainnya. Produk olahan pangan yang dihasilkan kemudian dipasarkan melalui toko retail sebagai reseler, melalui acara bazar dan pesanan pada saat acara tasyakuran, gathering, acara pernikahan dan sunatan maupun acara lainnya yang sifatnya mengenalkan produksi mereka.NIM. 12230023 Siti Mukharomah2017-09-22T09:12:41Z2017-09-22T09:12:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27140This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/271402017-09-22T09:12:41ZIMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOSIAL RESPONBILITY (CSR) KOPERASI KREDIT “ADIL” YOGYAKARTA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DLINGOSkripsiِ iniِ berjudulِ “Implementasi Program Corporate Sosial Responbility
Koperasi Kredit “Adil”ِ Yogyakartaِ dalamِ Pemberdayaanِ Masyarakatِ Dlingo”.
Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tanggung jawab sosial baik itu dalam
lingkup internal perusahaan maupun ekternal. Koperasi Kredit “Adil” Yogyakarta
adalah salah satu badan hukum yang menjalankan tanggung jawab sosial
perusahaan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana bentuk dan
implementasi Corporate Sosial Responbility di Koperasi Kredit Adil Yogyakarta?
Dampak yang dari implementasi bagi masyarakat maupun bagi Koperasi “Adil”
Yogyakarta? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja bentuk
program, bagaimana Pelaksanaan, serta bagaimana dampak dari pelaksanaan
program Corporate Sosial Responbility yang di lakukan oleh Koperasi Kredit
“Adil”ِ Yogyakarta.
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) yaitu
penelitian berdasarkan data empiris, bersifat diskriptif kualitatif. Penelitian ini
berusaha untuk mengungkapkan data-data fakta yang tampak, apa adanya
dengan menggunakan metode interview, observasi, dan documentasi.
Sedangkan untuk menganalisis data dilakukan dengan memberi makna
terhadap data yang berhasil dikumpulkan.
Hasil penelitian di temukan bahwa bentuk dan pelaksananaan program
Corporate Sosial responbility Koperasi Kredit “Adil”ِ Yogyakartaِ di
antaranya: di bidang pendayagunaan UMKM yaitu pelatihan kewirausahaan
dan dukungan pendanaan bagi UMKM. Bidang pendidikan, pemberian
beasiswa dan pemagangan siswa SLTA. Bidang infrastruktur, pembangunan
fasilitas tempat ibadah. Bidang kebudayaan berupa sokongan dana kegiatan
adat setempat. Bidang kesehatan peningkatan gizi dan dana berobat.
Penguatan kapasitan yaitu dukungan terhadap organsasi masyarakat.
Pelaksanaan tersebut memberikan dampak bagi masyarakat yaitu berupa
terpenuhinya kebutuhan ekonomi masyarakat. Bagi koperasi pelaksanaan
tersebut meningkatkan reputasi koperasi di mata masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa program
Corporate Sosial Responbility Koperasi Kredit “Adil” dalam Pemberdayaan
masyarakat Dlingo belum dapat mencapai hasil maksimal artinya masyarakat
belum dapat mandiri, kedepannya diharapkan program Corporate Sosial
Responbility Koperasi Kredit Adil Yogyakarta banyak yang bersifat
Empowerment.NIM. 11230072 Nurul Hidayana2017-09-19T07:47:09Z2017-09-19T07:47:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27137This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/271372017-09-19T07:47:09ZPERAN PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
MELALUI PENGEMBANGAN DESA WISATA NGLANGGERAN
(Studi di Desa Wisata Nglanggeran, Kecamatan Patuk,
Kabupaten Gunungkidul)ASHARI DWI LAKSONO. Peran Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Dalam
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran di
Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Skripsi.
Yogyakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
dalam melakukan kegiatan pemberdayaan masyarkat melalui pengembangan Desa
Wisata Nglanggeran, yang pembahasannya meliputi: peran Pemerintah Gunungkidul
dalam pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan Desa Wisata Nglanggeran.
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (Field research) yang bersifat deskriptif
kualitatif dengan mengambil latar di Desa Wisata Nglanggeran. Untuk pengumpulan
datanya dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Peran Pemerintah Gunungkidul dalam
pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan Desa Wisata Nglanggeran secara
garis besar berjalan dengan baik, sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Gunungkidul No 5 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan. Ada
berbagai macam kegiatan pemberdayaan masyarakat yang diselenggarakan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul di Desa Wisata Nglanggeran, diantaranya
adalah: pemberian modal, pendampingan, bantuan sarana prasana, promosi wisata,
dan pembinaan.
Dampak adanya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul melalaui pengembangan Desa Wisata Nglanggeran terhadap masyarakat
adalah : 1) Dampak sosial,yaitu peningkatan sumber daya manusia seperti
pengetahuan dan ketrampilan masyarakat; 2) Dampak Budaya, yaitu pelestarian
budaya yang dilakukan masyarakat; 3) Dampak Ekonomi,yaitu peningkatan ekonomi
masyarakat dan penciptaan lapangan pekerjaan baru.NIM. 10230002 Ashari Dwi Laksono2017-09-18T04:12:06Z2017-09-18T04:12:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27134This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/271342017-09-18T04:12:06ZREPRESENTASI PATRIARKI
DALAM FILM CINTA SUCI ZAHRANAAgus Taufik, 13210126. 2017. Skripsi : Representasi Patriarki dalam
Film Cinta Suci Zahrana. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas
Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Penelitian ini bertujan untuk menganalisis representasi patriarki dalam
film Cinta Suci Zahrana. Terdapat beberapa pesan yang ingin disampaikan dalam
film ini seperti, etos kerja seorang perempuan, sifat berbakti kepada kedua orang
tua, kesabaran dan kisah percintaan. Namun disisi lain terdapat nilai-nilai
diskriminasi gender yang masih ada dan mengakar di masyarakat Indonesia. Oleh
karena itu penulis merasa tertarik untuk meneliti sisi lain dalam film tersebut
terkait isu diskriminasi gender yakni patriarki. Dengan rumusan masalah
bagaimana bentuk-bentuk patriarki dan makna simbolisme yang direpresentasikan
dalam film Cinta Suci Zahrana ?, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa
saja bentuk-bentuk dan makna simbolis yang digambarkan dalam film tersebut.
Peneliti menggunakan teori patriarki Silvia Walby yang mengungkapkan
bahwasannya dengan kekuasaan yang dimiliki, laki-laki mendominasi atau
mempunyai hak penuh atas perempuan dan pihak lain yang dianggap lemah.
Model analisis semiotik Roland Barthes digunakan oleh peneliti untuk
mengetahui baik secara verbal maupun visual apakah di dalam film Cinta Suci
Zahrana ini terdapat simbol-simbol yang menandakan adanya perilaku patriarki.
Dalam film Cinta Suci Zahrana merepresentasikan perilaku patriarki.
Terdapat dua macam perilaku patriarki. Pertama, dalam ranah rumah tangga
(privat) laki-laki sebagai ayah mempunyai hak penuh atas kebijakan dan
pengambilan keputusan dalam keluarganya. Kedua dalam ranah publik laki-laki
sebagai atasan mempunyai otoritas penuh atas bawahannya demi kepentingan
pribadi. Perilaku patriarki ini terjadi karena didukung dengan beberapa struktur
seperti, produksi rumah tangga, budaya, kapitalis, dan kekerasan.NIM. 13210126 Agus Taufik2017-09-14T02:26:50Z2017-09-14T02:26:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27120This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/271202017-09-14T02:26:50ZTEKNIK SINEMATOGRAFI DALAM MENGGAMBARKAN
KEARIFAN LOKAL PADA PROGRAM ACARA INDONESIA BAGUS
EDISI YOGYAKARTA NET TVKearifan lokal merupakan hal yang dimiliki di setiap daerah. Oleh karenanya,
program acara yang memuat konten kearifan lokal tentu bermanfaat dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada kali ini program acara Indonesia Bagus edisi
Yogyakarta yang mengulas tentang ragam kearifan lokal yang ada di Yogyakarta
dikemas dengan bentuk film dokumenter. Penelitian ini berjudul “Teknik
Sinematografi dalam Menggambarkan Kearifan Lokal pada Program Acara
Indonesia Bagus edisi Yogyakarta NET TV”. Peneliti ingin memahami tentang
bagaimana teknik sinematografi yang digunakan untuk menggambarkan kearifan
lokal pada program acara Indonesia Bagus Edisi Yogyakarta.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kualitatif dengan
menggunakan analisis data bahan visual untuk menganalisis proses dan motif objek
penelitian. Analisis terhadap karya audio visual ini berdasarkan pada unsur-unsur
teknik sinematografi, diantaranya: camera angle, type of shot, camera movement,
composition, dan continuity. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi,
yaitu berupa program acara Indonesia Bagus edisi Yogyakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Teknik sinematografi yang digunakan pada
program acara Indonesia Bagus edisi Yogyakarta NET TV ini diantaranya
menggunakan tipe angle yang meliputi objektif angle, subjektif angle, dan point of
view. Kemudian level angle sebagai sudut pengambilan gambar yang meliputi high
angle, low angle, dan eye level. Selanjutnya, komposisi gambar sebagai
penempatan subjek atau objek gambar pada frame yang meliputi diagonal depth,
rule of third, dan gold mean area. Pada penelitian ini ukuran gambar yang
digunakan meliputi close up, big close up, medium shot, full shot, long shot, dan
extreme long shot. Selain itu pergerakan kamera yang digunakan untuk membangun
atmosfer kearifan lokal yang sinematik diantaranya menggunakan tracking, still
camera, pedestal, dolly, dan panning. Kontiniti pada penelitian ini juga
berlangsung berkesinambungan dan jumping cut. Hal ini untuk membangun alur
cerita agar pesan-pesan kearifan lokal dapat dipahami penonton.NIM. 12210133 Fajar Septyansah Putra2017-08-08T08:01:52Z2017-08-08T08:02:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27149This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/271492017-08-08T08:01:52ZPENYADARAN KRITIS TENTANG PERLINDUNGAN ANAK PADA
PEREMPUAN DESA: Studi Kasus Kelompok Usaha Bersama (KUB) Lestari
Desa Banjarasri, Kalibawang, Kulon ProgoPenyadaran kritis tentang perlindungan anak pada perempuan desa adalah
sebuah pembahasaan dari kegiatan perlindungan anak yang dilakukan LSPPA
pada komunitas perempuan desa yaitu KUB Lestari. LSPPA yaitu sebuah
lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang mempunyai fokus memperjuangkan
hak perempuan dan anak yang berarti menegakkan kesetaraan gender. Tema
tentang perlindungan anak melalui penyadaran perempuan ini yaitu kegiatan
pemberdayaan yang dilakukan sebagai upaya mendorong perempuan desa agar
memiliki kesadaran kritis tentang perlindungan anak. Penelitian ini menarik,
karena di tengah isuh kekerasan pada anak yang telah marak, LSPPA menawarkan
solusi emas penyadaran kritis sebagai jalan keluar.
Selanjutnya terkait metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan
pendekatan studi kasus, untuk mendapatkan data yang matang pemilihan
informan dalam penelitian ini yaitu purposive dengan menggunakan kreteria
orang yang paling mengetahui, yang mana informan tersebut sebagai sumber akan
digali menggunakan pengumpulan data: wawancara, observasi dan dokumentasi,
tak hanya itu agar data terbilang valid, maka digunakan teknik triangulasi untuk
membandingkan data satu dengan yang lain, dan yang terakhir analisis data
digunakanlah analisis interaktif.
Hasil yang temuan dari penelitian ini, diketahui bahwa ada beberapa yang
nampak, pertama ditemukan ada enam bentuk kekerasan pada anak yaitu antara
lain: tidak terpenuhinya hak anak secara ekonomi, identitas, tumbuh kembang,
kemudian psikological abuse, Social Abuse dan eksploitasi secara finansial dan
psikologis. Bentuk kekerasa tersebut diakibatkan karena enam menjadi penyebab
tindak kekerasan pada anak yaitu: faktor ekonomi, pertengkaran antar suami,
pertengkaran antar mertua, perselingkuhan, perbedaan anak dengan teman sebaya,
dan yang terakhir mencakup masalah jiwa serta psikologis. Setelah itu untuk hasil
yang kedua tentang penyadaran juga ditemukan beberapa bagian yang harus
diperhatikan dalam upaya penyadaran masyarakat terkait perlindungan anak yaitu
hubungan akrab dengan gambaran saling belajar antar fasilitator dengan anggota
KUB Lestari, metode penyampaian materi yang bertahap, materi yang mudah
dipahami oleh anggota dan kemudian tujuan yang mengarah pada kesadaran kritis
dimiliki oleh penerima manfaat yaitu anggota KUB Lestari.NIM. 13230019 Ahmad Taufiqurrohman2017-08-01T07:03:35Z2017-08-01T07:03:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27153This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/271532017-08-01T07:03:35ZSTRATEGI PENGEMBANGAN KUBE DALAM MENINGKATKAN
PENDAPATAN KELOMPOK MISKIN: STUDI PADA KELOMPOK
DOMBA KUNCARA TEGAL BALONG KIDUL SLEMAN
YOGYAKARTAPenelitian ini dilatarbelakangi masih tingginya angka kemiskinan di
Indonesia yang disebabkan oleh ketidakmerataan pembangunan dalam bidang
sosial, ekonomi maupun kesejahteraan. Pemerintah melalui Kementerian Sosial
telah meluncurkan program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang bertujuan
untuk mengatasi permasalahan kemiskinan. Beberapa KUBE mengalami stagnan
bahkan hanya tinggal nama namun ada KUBE yang bertahan lama salah satu
KUBE yang bertahan adalah KUBE Domba Kuncara yang terletak di Dusun
Tegal Balong Kidul Sleman Yogyakarta yang masih eksis hingga sekarang.
Berdasarkan hal tersebut penulis bertujuan untuk mengetahui strategi dan dampak
pengembangan KUBE Domba Kuncara sehingga masih hidup dan dapat
meningkatan pendapatan kelompok miskin.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis menggunakan metode
deskriptif-kualitatif yaitu dengan menjelaskan hasil penelitian secara menyeluruh
disertai dengan kalimat langsung dari informan. Metode pengumpulan data yang
digunakan penulis yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan
teknik yang digunakan untuk menentukan informan menggunakan purposive
dimana informan tersebut dipilih oleh penulis berdasarkan kriteria tertentu.
Informan dalam penelitian ini berjumlah sepuluh informan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan, strategi yang digunakan oleh
KUBE Domba Kuncara sehingga mampu bertahan hingga sekarang dilakukan
dengan cara meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, peningkatan
kemampuan permodalan melalui pengadaan simpan pinjam, menjalin kerjasama,
melakukan pertemuan rutin, memberikan motivasi melalui sistem pembagian
hasil, dan membuat pembukuan, sedangkan dampak adanya program KUBE ini
dapat dilihat dari aspek ekonomi yang ditandai dengan adanya peningkatan modal
kelompok, adanya peningkatan pendapatan anggota, adanya pengembangan
usaha, sedangkan aspek sosial KUBE ditandai dengan meningkatnya sikap gotong
royong, partisipasi dan tanggung jawab anggota tinggi, adanya sikap peduli pada
anggota dan lingkungan, dan adanya pengguliran, dan berdirinya koperasi.
Kegiatan-kegiatan ini lah yang masih dijalankan di KUBE Domba Kuncara,
sehingga hal ini menjadikan KUBE Domba Kuncara menjadi KUBE Berprestasi
tingkat nasional dan dikenal diberbagai daerah di Indonesia.NIM. 13230044 Rofiatun Nikmah2017-07-27T07:53:35Z2017-07-31T08:02:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26962This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/269622017-07-27T07:53:35ZMANAJEMEN BANK SAMPAH DALAM
UPAYA MENINGKATKAN SEKTOR EKONOMI DAN KETERAMPILAN MASYARAKAT DI BADEGAN BANTULPenelitian ini dilatar belakangi adanya wadah bagi masyarakat dalam melakukan pengelolaan sampah, dalam hal ini Bank Sampah Gemah Ripah di Badegan Bantul, yang menerapkan sistem pengelolaan sampah dengan cara menabung sampah dalam rangka mengurangi pembuangan sampah ke TPA sekaligus mendidik masyarakat dalam mengelola sampah yang dihasilkan, tujuan penelitian ini adalah: (1) menjelaskan tentang manajemen bank sampah (2) menjelaskan ekonomi masyarakat dengan adanya bank sampah gemah ripah, (3) menjelaskan keterampilan masyarakat dengan adanya bank sampah gemah ripah.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data berupa wawancara mendalam (indepth interview), observasi dan dokumentasi. Adapun olah dan analisa data dimulai dari transcribing, labelling, grouping, comparing dan contrasting serta interpreting.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen bank sampah gemah ripah ternyata dapat meningkatkan ekonomi dan keterampilan masyarakat. Sejak adanya bank sampah gemah ripah sampah yang dihasilkan masyarakat lebih terkelola dengan baik, yakni dengan cara memilah sampah, sehingga masyarakat mendapatkan manfaat dari sampah yang dihasilkan antara lain (1) ekonomi dari tabungan sampah, (2) pelatihan mendaur ulang sampah di bank sampah menjadi barang kerajinan.NIM. 13490070 SUSI HARYANI2017-07-26T07:14:11Z2017-07-31T07:59:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26649This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/266492017-07-26T07:14:11ZPEMBERDAYAAN PENDIDIKAN PADA MASYARAKAT KAUM MISKIN KOTA : Studi Tentang Peran TAABAH dalam menghadapi Komunitas Ledhok Timoho, Kelurahan Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo YogyakartaAdanya kondisi masyarakat miskin kota di Indonesia khususnya di Yogyakarta menyebabakan berbagai polemik didalamnya. Salah satunya adalah persoalan pendidikan, dari mulai rendahnya kesadaran orangtua terhadap pendidikan anak hingga susahnya mengakses pendidikan yang menjerat warga. Tim Advokasi Arus Bawah (TAABAH) salah satu lembaga sosial yang berasal dari persatuan anak jalan di Yogyakarta melakukan pemberdayaan bagi masyarakat kaum miskin kota dan membantu mereka untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang dan motivasi TAABAH mendirikan sekolah Gajahwong bagi masyarakat kaum miskin kota di Komunitas Ledhok Timoho, Kelurahan Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data primer yang digunakan adalah wawancara dengan pengurus TAABAH dan Sekolah Gajahwong. Sedangkan data sekunder didapatkan melalui penelusuran dokumentasi di Komunitas Ledhok Timoho dan Sekolah Gajahwong. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis menggunakan teori teori pilihan rasional James S. Coleman.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat lima alasan mendasar didirikan Sekolah Gajahwong di Komunitas Ledhok Timoho oleh TAABAH: 1) Melindungi hak-hak anak dan meningkatkan kesejahteraan anak-anak Ledhok Timoho. 2) Upaya untuk merubah kondisi masyarakat serta memutus rantai kemiskinan. 3) Meningkatkan kesadaran orangtua dalam hal pendidikan anak. 4) Meningkatkan motivasi anak-anak untuk bersekolah dan mencegah banyaknya anak yang putus sekolah. 5) Mendapatkan legalitas kependudukan.NIM. 11720055 KHUSNI HAJARhttp://digilib.uin-suka.ac.id/25503/1.hassmallThumbnailVersion/COVER%20-%20Buku%20Desa%20Mengembangkan%20Penghidupan%20BerkelanjutanRiset%20GK%20ss.jpg2017-06-13T06:07:37Z2017-06-13T06:08:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25503This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/255032017-06-13T06:07:37ZDesa Mengembangkan Penghidupan BerkelanjutanDESA seringkali dijuluki dua hal yang kontras yakni sebagai
sumber mata air dan lokasi air mata. Sebutan desa sebagai
sumber mata air merujuk pada kekayaan yang dimiliki desa
dari berbagai aspek mulai kekayaan alam hingga kekayaan
sosial misalnya berupa gotong royong dan sebagainya. Tetapi,
eksploitasi yang berlebihan terhadap sumber kekayaan alam
menyebabkan desa seringkali hanya menjadi penonton dan
pada akhirnya menyisakan air mata karena sudah tidak punya
apa-apa lagi. Maka, terjadilah perpindahan penduduk desa ke
kota. Desa sudah dianggap tidak menarik, usang dan cerita
lama.Abdur ROZAKI2017-06-13T05:55:17Z2017-06-13T05:55:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25502This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/255022017-06-13T05:55:17ZA MODEL OF ECONOMIC EMPOWERMENT OF THE URBAN POOR BASED ON THE SOCIAL RESPONSIBILITY OF THE MOSQUE
(Summary of the Dissertation)This research aimed to formulate a mosque-based economic empowerment model for urban poor community. This research was studied qualitatively through descriptive approach. The methods of collecting data used were interview, FGD, observation and documentation. The data analysis was conducted using an interactive analysis. The empowerment models resulting were firstly economic empowerment input encompassing mosque-based financial institution, mosque management, empowerment target, and cooperation. Secondly, economic empowerment process started from building spirituality, building entrepreneurship awareness, capacity building to power building conducted respectively. Thirdly, the output of economic empowerment included human building, business building, environmental building, and institutional building. Fourthly, economic congregation usefulness served as an outcome. The economic congregation usefulness was indicated by the establishment of honest and trustable entrepreneurs based on strong religious application, the realization of congregation independency/wellbeing, business sustainability because of many network with other congregation, and capital availability and access easiness for business development.
Keywords: model, urban poor, and economic empowermentAzis Muslim2017-06-13T03:04:08Z2017-06-13T03:04:08Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25492This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/254922017-06-13T03:04:08ZPEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MISKIN DI YAYASAN PERJUANGAN WAHIDIYAHPoverty is a miserable condition. Efforts to reduce poverty have been done by the
government, but the results are not satisfied. Therefore, we need the involvement of
other parties, such as religious institutions. This study aims to assess the involvement of
Wahidiyah Struggle Foundation in tackling the problem of poverty through economic
empowerment. The study focuses on the concept, implementation, and results of
economic empowerment. Research uses qualitative method and collect data through
observation, indepth interview, and documentation. Research found that Wahidiyah
builds micro finance organizations as a central concept in economic empowerment.
Their function is not only to increase financial capital, but also create solidarity
among members. Strong solidarity among members was utilized to assist strengthening
economic empowerment among themselves. This increase Wahidiyah member’s
income significantly.
Abstrak
Kemiskinan merupakan kondisi yang menyedihkan.Upaya untuk mengentaskan
kemiskinan telah banyak dilakukan oleh pemerintah, namun hasilnya belum
memuaskan. Karena itu, dibutuhkan keterlibatan pihak lain, seperti lembaga
keagamaan. Penelitian ini bertujuan mengkaji keterlibatan Yayasan Perjuangan
Wahidiyah dalam menanggulangi masalah kemiskinan melalui usaha pemberdayaan
ekonomi. Penelitian difokuskan pada konsep, implementasi, dan hasil pemberdayaan
ekonomi. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan metode pengumpulan data
melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian
ditemukan bahwa Wahidiyah menjadikan koperasi sebagai konsep pokok dalam
pemberdayaan ekonomi. Koperasi selain dijadikan sarana pembangunan modal
finansial, juga dijadikan wadah pembangunan solidaritas antar anggota. Solidaritas
anggota yang kuat dimanfaatkan untuk saling membantu dalam pemberdayaan
ekonomi sesama. Langkah ini ternyata membuahkan hasil nyata, yaitu meningkatnya
pendapatan jamaah Wahidiyah.
Kata kunci: Kemiskinan, Pemberdayaan Ekonomi, WahidiyahAzis Muslim2017-06-13T02:19:02Z2017-06-13T02:19:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25484This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/254842017-06-13T02:19:02ZA Model of Job Opportunity Creation through Basic Skill Empowerment for Housewivesdouble role. Actually, playing a double role as housewife and as living earner is not a serious problem for women. The problem becomes serious when her role is added with children caretaking. The children caretaking job cannot be overridden. For that reason, many women are willing to abandon their role as living earner only for taking care of children. This research aimed to explore a model of creating job opportunity the administrators of PKK (Family Welfare Empowerment) make in their attempt of helping housewives find appropriate job in their house environment, so that housewives can maximize their role and take care of their children all at once. Considering the result of research, it can be found that the job opportunity creation model started with identifying the root of problem the housewives encounter, after which is followed with identifying skill and potential to be utilized, and then formulating the solution. This model, despite simplicity, can be fruitful when it is conducted persistently, thoroughly and smartly. The success is indicated with the increased income of the members.Keywords: housewives; skill; and job opportunityAzis Muslim2017-06-13T02:13:06Z2017-06-13T02:13:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25482This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/254822017-06-13T02:13:06ZAnalisis Kegagalan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
dalam Membangun Kemandirian Masyarakat Miskin
(Studi Kasus di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur)Poverty is a global issue that every country should solve. In Indonesia, poverty alleviation has been conducted by the government through some programs, including the National Program for Community Empowerment. This program lasted for a sufficiently long time before it was finally ended because it was considered as a failure in building the independency of poor people. This study aimed to explore the factor causing the failure. This study uses a qualitative approach. The data was collected by observation,anindepth interview, and a documentation technique. The study resultshowed that the failure of National Program for Community Empowerment in building the independency of poor people was due to two factors: facilitator’s poor performance and stakeholders’ misunderstanding of the objective of National Program for Community Empowerment. The poor performance of the facilitator could be seen from his/her incompliance with the programprocedure, pragmatic working by targeting the outcome, and not performing his/her role, duty and function well. Meanwhile, the stakeholders’ misunderstanding of the objective of National Program for Community Empowerment could be seen from the selection of program priority not in line with the poor people’s interest.
Keywords: Poverty alleviation, national program for community empowerment, poor community independency
Abstrak
Kemiskinan menjadi isu global yang harus diatasi oleh setiap negara. Di Indonesia, penanganan masalah kemiskinan telah dilakukan oleh pemerintah melalui beberapa program, diantaranya adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Program ini berjalan cukup lama sebelum akhirnya ditutup karena dianggap gagal dalam membangun kemandirian masyarakat miskin. Tujuan penelitian ini adalah menggali faktor penyebab kegagalannya. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasilnya menunjukkan bahwa kegagalan PNPM dalam membangun kemandirian masyarakat miskin disebabkan oleh dua faktor, yaitu buruknya kinerja fasilitator dan kesalahan stakeholders memahami tujuan PNPM. Buruknya kinerja fasilitator terlihat pada ketidak-patuhannya dalam menjalankan prosedur program, bekerja secara pragmatis dengan mengejar hasil, dan tidak menjalankan peran, tugas, dan fungsinya dengan baik. Sementara, kesalahan stakeholders memahami tujuan PNPM tampak pada pemilihan prioritas program yang tidak berpihak pada kepentingan masyarakat miskin.
Kata kunci: Pengentasan kemiskinan, program nasional pemberdayaan masyarakat, kemandirian masyarakat miskinAziz Muslim2017-06-13T02:00:55Z2017-06-13T02:00:55Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25481This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/254812017-06-13T02:00:55ZEconomic Community Empowerment Through Tourist
Village DevelopmentThe village is the governance structure at the bottom and directly in contact
with the public. The village has the potential and assets that can be developed to build
public welfare. Therefore, the village government has a strategic role in the economic
empowerment of the community. The village government of Bleberan exploits the potential
and assets for economic empowerment of communities through the development of
tourism village. This study aims to assess the measures undertaken by the Bleberan village
government in building a tourism village and its impact on the local economy. Research is
conducted qualitatively by the method of collecting data through observation, interview,
and documentation. In addition, the questionnaire is used to complete the data. Based
on the research it is found that the construction of tourism village has done through the
stages of village potential exploration, building a dream, forming a strategy, and taking
action. Meanwhile, economic empowerment is done through awareness, provision of
facilities, and training of skills. The result of the development of tourism village gives
impact on work opportunities, increased income, and investment growth in the tourism
business for the local community.
Keywords: impact, tourism village, economic empowerment.Aziz Muslim2014-09-09T01:47:26Z2019-04-26T08:36:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13930This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/139302014-09-09T01:47:26ZTRICKLE DOWN EFFECT:
STRATEGI ALTERNATIF DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKATThere has been so much effort by government to empower the peoples, but still the result is not effective yet. To this day, poverties and unemployment problems still suffering Indonesian people. This failure is related to strategies chosen by government. All this time, intervention strategy to the poor is always a directly strategy. This article shows that indirect strategy to the poor could raise the empowerment movement in one area, includes the poor which live in that area. However, indirect intervention strategy with trickle down effect concept was already popular in Soeharto era but, as New Order era collapsed, this kind of strategy is rarely referred again. Nevertheless, this intervention strategy has a high potency to efficiently and effectively cope the poverty and unemployment problems. In many places, particularly with the emergence of handicraft centers phenomena, it is only one man needed to starts the growth. Naturally, a success of one man could inspire the birth of new entrepreneurs through imitation processes. If in one area emerges a success person, this naturally shall motivates other peoples to imitate his effort. Imitation is a process which could be a propulsive power for peoples to be raised and empowered. Imitation process in a geographical area could emerges a production center (business cluster) which could brings more attention and visitors to the area, more buyers, or more funds than if the businesses is separated. This paper describes the growth processes of several business centers which had imitation spirit, and taking it up on abstraction, to build alternative models and strategies in empowering peoples.
Pajar Hatma Indra Jaya