Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T19:59:53ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2024-02-19T09:12:29Z2024-02-19T09:14:19Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63882This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/638822024-02-19T09:12:29ZSintesis Keilmuan Studi Akademik Agama: Menimbang Kontribusi A. Mukti Ali dan M. Amin AbdullahBab ini berargumen bahwa kajian-kajian akademisi PTKIN, setidaknya sejak 1970-an, saat berdirinya Fakultas Ilmu Perbandingan Agama di IAIN Sunan Kalijaga secara umum merupakan upaya sintesis epistemologis dan metodologis antara Studi Agama dalam pengertian Religionswissenschaft, ilmu-ilmu sosial dan humaniora yang berasal dari Barat, dan Ilmu-ilmu Keislaman—yang secara umum dapat disebut sebagai pengetahuan keagamaan Islam (Islamic religious knowledge). Ini yang disebut sebagai “sintesis keilmuan Studi Akademik Agama” (scientific synthesis of academic study of religion). Bab ini terutama melihat sumbangan dua ilmuwan Muslim yang mempunyai perhatian pada Studi Agama, yakni A. Mukti Ali dan M. Amin Abdullah serta kaitannya pada sintesis keilmuan Studi Akademik Agama di Indonesia kontemporer. Selain argumen di atas, bab ini juga berargumen bahwa munculnya sintesis keilmuan dalam studi akademik agama muncul setidaknya karena dua alasan. Pertama, adanya ketidakpuasan pada pendekatan Studi Agama yang terlalu bersifat teologis dan dakwah, yang dengan demikian bersifat ideologico-religious, sehingga tidak memadai dalam diskusi ilmiah-akademik yang lebih luas melampaui batas-batas agama sendiri. Ini yang mendorong para akademisi PTKIN mempelajari ilmu-ilmu sosial dan humaniora, agar dapat menjelaskan Islam dan Muslim secara ilmiah. Namun, serentak dengan itu, muncul pula pandangan bahwa ilmu-ilmu sosial dan humaniora yang lahir dan berkembang di Barat tidak sepenuhnya memadai menjelaskan realitas Islam. Kedua, karena adanya kepentingan pragmatik-strategik Studi Agama, baik untuk agenda pembangunan negara maupun agenda sosial tertentu.- Moch Nur Ichwan2024-02-08T03:53:15Z2024-02-08T03:56:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63577This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/635772024-02-08T03:53:15ZPemberdayaan Disabilitas Sebagai Peneliti TerampilBuku ini adalah book chapter mengenai bagaimana penyandang disabilitas bisa menjadi penelitia yang terampil; sebagai subjek dalam penelitian bukan objek. DIfabel yang paling "berhak" untuk menyuarakan penelitian disabilitas.- Isnenningtyas Yulianti- Suharto- Andayani- Ferra Puspito Sari2023-12-07T04:36:07Z2023-12-07T04:37:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62536This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/625362023-12-07T04:36:07ZEscaping social media: the end of netizen’s politicalpolarization between Islamists and nationalists in Indonesia?The current article explains why netizens are escaping the political
polarization observed in their activities on social media during
the 2014 and 2019 Indonesian presidential elections. The research
data were obtained from in-depth interviews with a number of
netizens who were activists on social media and engaged in political
polarization. The existing political polarization had been bolstered
by netizen’s activities that were rampant across various
echo chambers, which were established and driven by ideological
and affective elements. Netizens succeeded in escaping the existing
political polarization on account of promises broken by the pair of
presidential-vice presidential candidates they supported and due to
a natural drive of the election being over. Nevertheless, this article
reveals that netizen’s escape from political polarization on social
media does not necessarily suggest the end of the existing political
polarization. The present study found that netizen’s political polarization
on social media has shifted to political polarization awareness
and latent political polarization. This clarifies that the existing
political polarization has simply evolved into a new political polarization.
The findings in this research may have implications on factors
that threaten democracy in the general election system or new
relations of political communication in the era of new media.- Iswandi Syahputra- Waryani Fajar Riyanto- Fatma Dian Pratiwi- Rika Lusri Virga2023-08-14T06:13:48Z2023-08-14T06:13:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60048This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/600482023-08-14T06:13:48ZMarketing Mix under education strategy program with Enhancing Student AdmissionSchools carry out various marketing strategies for educational services to attract public interest. The marketing mix strategy is one of the most successful strategies applied to schools. This article examines and describes the strategy of Madrasah Ibditadiyah PUI Banjarsari, Ciamis, West Java, in marketing the education it provides. This research is field research with a qualitative approach. The data collection techniques are observation and interviews with selected sources by purposive sampling. The validity of the data was validated using triangulation of sources and techniques. The data was analyzed using interactive analysis techniques. The results show that Madrasah Ibtidaiyah PUI Kaum Banjarsari, Ciamis, West Java, use a marketing mix strategy to offer their institutions to the public, providing products; price; educators and education staff; location; facilities and infrastructure; process; and promotion. In student admission, they apply five standards to prospective students: objectivity, transparency, accountability, non-discriminatory, and competitive. Each madrasa needs to provide a standard for the input of students it receives to maintain the quality of its educational process.- Syahrul Fauzi- Edy Yusuf Nur Samsu Santosa- Nidaul Fajrin2023-07-26T05:01:41Z2023-07-26T05:01:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60010This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/600102023-07-26T05:01:41ZRethinking al-Amr bi l-Ma‘ruf wa n-Nahy ‘an al-Munkar Etika Politik dalam Bingkai Post-IslamismeEtika politik bertujuan, sebagaimana dikatakan Ricoeur, untuk
mengarahkan ke kehidupan yang baik, bersama dan untuk orang lain, dan dalam rangka memperluas lingkup kebebasan dan membangun institusi-institusi yang adil. Dalam konteks ini, Penulis berargumen bahwa sesungguhnya amar ma‘ruf dan nahy munkar itu adalah bagian dari “etika publik”, yang dipahami sebagai “etos, cara berada dan cara menilai yang khas pada suatu masyarakat yang tidak bisa disamakan dengan suatu doktrin atau agama tertentu, melainkan mengelompokkan atau menciptakan konvergensi di antara visi-visi yang berbeda tentang dunia. Etos ini yang memungkinkan pengambilan keputusan kolektif dan perundang-undangan. Ia mencakup tujuan, nilai dan norma tentang keadilan yang menjadi inspirasi baik praktik-praktik politik maupun institusi-institusi politik.”
Oleh karena itu, ma‘ruf dan munkar bukanlah didefinisikan
oleh agama, melainkan oleh “konvergensi di antara visi-visi
yang berbeda tentang dunia”... “yang memungkinkan pengambilan keputusan kolektif dan perundang-undangan...” yang
mencakup “tujuan, nilai dan norma tentang keadilan yang menjadi inspirasi baik praktik-praktik politik.”- Moch. Nur Ichwan2023-06-20T22:04:29Z2023-06-20T22:04:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59190This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/591902023-06-20T22:04:29ZAnalisis Kualitas Sperma Tikus Percobaan (Jumlah, Motilitas, dan Morfologi)Panduan yang ringkas namun bernas ini menjelaskan langkah demi langkah tahapan analisis kualitas sperma hewan percobaan (Rattus norvegicus) meliputi jumlah/bilangan, motilitas, dan morfologi sperma. Walaupun banyak manual tentang analisis kualitas sperma manusia, sangat sedikit literatur yang menjelaskan analisis kualitas sperma pada hewan percobaan secara terperinci. Selain memiliki arti penting dalam penelitian dasar biologi reproduksi, penelitian dengan menggunakan hewan percobaan harus selalu dilakukan untuk pemahaman awal kondisi pada manusia dan segala sesuatu yang mungkin diperlukan untuk mendukung hipotesis pada manusia, khususnya dibidang reproduksi. Buku ini diawali dengan pemahaman penggunaan hewan coba roden dalam penelitian dibidang reproduksi jantan, fisiologi sistem reproduksinya sampai pada teknik pemeriksaan/analisis kualitas sperma. Foto, gambar dan bagan digunakan secara luas untuk memudahkan pemahaman konsep dan cara analisis. Buku ini penting sebagai acuan atau rujukan bagi para mahasiswa, dosen dan peneliti di bidang biologi reproduksi khususnya analisis kualitas sperma. Buku ini akan memandu langkah-langkah analisis kualitas sperma hewan percobaan agar menghasilkan data yang valid dan akurat.- Muhammad Ja'far Luthfi- Mahanem Mat Noor2023-06-20T06:38:36Z2023-06-20T06:38:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59185This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/591852023-06-20T06:38:36ZModel Pembelajaran Matematika Berbasis Proyek dalam Kerangka Integrasi Sciences, Technology, Engineering, Mathematics, and Islam (STEMI)-- Mulin Nu’man- Heri Retnawati- Sugiman- Jailani2023-05-16T22:06:24Z2023-05-16T22:06:24Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58649This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/586492023-05-16T22:06:24ZMENJADI MINORITAS DI INDONESIA HAK-HAK SIPIL, PENDIRIAN RUMAH IBADAH, DAN KEBEBASAN BERAGAMA-- Nina Mariani Noor2023-04-18T23:53:40Z2023-04-18T23:57:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58115This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/581152023-04-18T23:53:40ZMetode Memahami Hadis :Tetang Iman, Islam dan Ihsan Secara IntegratifMakna iman dapat ditinjau dari perspektif kebahasaan,
perspektif al-Qur’an dan perspektif hadis. Menurut bahasa,
kata i>ma>n berasal dari akar kata a-m-n mengandung makna
tentram, tenang, aman, jujur atau dapat dipercaya, dan
tidak khianat. Adapun i>ma>n merupakan kata nominal dari
kata dasar a>mana– yu’minu, yaitu perubahan bentuk kata
dasar a-m-n yang ditambah huruf hamzah pada bagian fa>’
fi’l-nya (s\ula>s\i> mazi>d bi h}arf wa>h}id) yang berarti memiliki
rasa aman (s} a> ra z\ a> amn) atau menjadikannya aman
(ja’alahu ya’man). Pengertian i>ma>n yang berarti mempercayai
(was\iqa bi) dan membenarkan (s}addaqa) terambil dari
a>mana –yu’minu bi. Lawan katanya adalah kufr (pengingkaran).
Sedangkan menurut al-Qur’an, iman meliputi makna
asal, makna istilah (terminologis), dan identifikasi karakter iman. Makna asal iman adalah tas}di>q (membenarkan).
Sebagai istilah, iman berarti menunjukkan ketundukan
dan penerimaan pada syariat, yang disertai dengan
keyakinan dan pembenaran dalam hati. Adapun identifikasi
karakter iman meliputi sifat-sifat iman, di antaranya
seperti khusyu’ dalam ibadah; menjauhkan diri dari
(perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna; menunaikan
zakat; menjaga kemaluan kecuali terhadap pasangan
yang sah; memelihara amanat-amanat dan janji; memelihara
shalat; berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa di
jalan Allah; memberikan harta yang dicintainya kepada
kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir
(yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang
meminta-minta; (memerdekakan) hamba sahaya; menepati
janjinya; sabar dalam kesempitan, penderitaan dan
dalam peperangan; dan lain-lain.
Iman secara definitif dalam hadis dinyatakan sebagai
pembenaran dengan hati, ucapan dengan lisan dan perbuatan
dengan anggota badan. Wilayah keimanan minimal
meliputi iman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitabkitab-
Nya, Rasul-rasul-Nya, Hari akhir, dan iman kepada
Qadar baik dan buruk. Selain itu, juga iman kepada kematian,
kebangkitan setelah kematian dan hal-hal yang
menyangkut kehidupan alam akhirat.
Adapun karakter iman menurut hadis meliputi pelaksanaan
kewajiban-kewajiban agama, di antaranya seperti
jihad di jalan Allah; menahan diri dari perbuatan jahat;
mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari apapun; mencintai manusia karena Allah; benci untuk kembali pada kekufuran;
shalat; puasa Ramadan; naik haji; menunaikan
zakat; melaksanakan amanah, suka membantu dan
memberi sedekah kepada orang lain, menghormati tamu
dan tetangganya, tidak melakukan perbuatan dosa, dan
lain-lain.
Iman dalam konteks sosial-humanistik sebagaimana
yang terekam dalam literatur hadis memiliki jangkauan
yang luas dan ruang lingkup yang tak terbatas. Ini tersirat
dari informasi hadis bahwa iman memiliki 63 atau 73 lebih
bagian (cabang). Dapat dikatakan, bahwa iman meliputi
seluruh dimensi kehidupan manusia. Karena sejatinya
semua amal perbuatan seorang muslim didahului oleh niat
untuk berbuat. Sedangkan niat adalah komunikasi manusia
dengan Tuhan di dalam hati berkenaan dengan motivasi
dan tujuan perbuatannya. Walaupun segi-segi sosial kemanusiaan
yang berhubungan dengan iman cukup luas
jangkauan dan ruang lingkupnya, namun berdasarkan
literatur-literatur hadis yang merekam operasional iman
dalam aktivitas sosial Rasulullah dapat dirumuskan nilainilai
esensial dan universal sehingga memungkinkan untuk
dimanifestasikan dalam konteks kekinian. Dalam konteks
sosial atau sering disebut mu’a>malah, dikenal kaidah, “al-
As}l fi> al-asyya>’ al-iba>h}ah illa> iz\a> ma> dalla al-dali>l ‘ala> khila>fih”
atau “Pada dasarnya, segala sesuatu adalah boleh kecuali ada
dalil yang menunjukkan sebaliknya (melarangnya).”
Dengan kata lain, apapun bentuk aktivitas sosial
kemanusiannya haruslah berlandaskan nilai-nilai esensial (makna dalam) dan universal itu. Di antaranya adalah
prinsip tolong-menolong, prinsip kasih sayang dan saling
menghormati, prinsip amr bi al-ma’ru>f wa nahy ‘an al-munkar,
prinsip kejujuran, dan prinsip keteladanan. Karena, perbuatan
seorang muslim tidak hanya menyangkut perbuatan
hati, tetapi juga menyangkut perbuatan lisan dan aksi fisik
yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan (humanity
values) dalam batas-batas rasional tertentu.
Beberapa etika perilaku sosial humanistik di dalam
hadis-hadis Nabi yang bersumber dari prinsip-prinsip di
atas seperti etika filantropi, etika bertamu dan menjamu
tamu, etika berbicara, etika bertetangga, dan etika pergaulan.
Apapun bentuk aktivitas sosial kemanusiaan, baik
secara individual maupun secara sosial-kemasyarakatan
prinsip-prinsip di atas tidak boleh dilepaskan. Karena
karakter prinsip-prinsip ini memiliki nilai-nilai universal
yang tidak akan usang dan lapuk ditelan masa. Maka
dalam implementasinya, selalu terbuka untuk dikembangkan
disesuaikan dengan semangat dan situasi zaman,
dinamika dan kondisi masyarakat dengan mengedepankan
relevansi dan aktualisasi kapan dan dimana pun (shalih likulli
zaman wa makan)- Muhammad Yusuf2023-04-12T05:49:22Z2023-04-12T05:49:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57935This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/579352023-04-12T05:49:22ZPEMENUHAN HAK PEKERJAAN : PEMENUHAN UU NOMOR 8 TAHUN 2016
TENTANG PENYANDANG DISABILITAS DI SAMARINDA FULLFILLMENT OF
EMPLOYMENT RIGHTS: ACT NUMBER 8 YEAR 2016 ON PEOPLE WITH
DISABILITIES IN SAMARINDAProtecting the employment rights for people with disabilities are obliged according to Act No, 8 Year 2016. This fulfillment is fundamental due to discrimination as well as social exclusion over the population at work. This research utilizes field research where interview and FGD are tools for data collectin. Research location was placed in Samarinda considering the facts that the city is a part of East Borneo The province has been enacted Local Regulation No. 1 Year 2018 on Protection and Fullfilment of the Disability Rights as the derivation of the aforementioned act. Finding shows that the protection of of disability employment rights is lacking where mostly all articles related with employment rights have not respected. However, affirmative action done by the City Major is significantly important where many disability workers hired at various government offices. Decent salary, public education on the Act as well as acceptance toward people with disabilities are among critical recommendations.- Andayani2023-04-11T08:06:52Z2023-04-11T08:07:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57901This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/579012023-04-11T08:06:52ZPAUD PUN TERDAMPAK, TUMBUH KEMBANG ANAK DIPERTARUHKAN-- Hibana2023-04-10T19:11:07Z2023-04-10T19:13:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57874This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/578742023-04-10T19:11:07ZGENDER TYPICAL ASSESSMENT AS REFLECTEDWith regard
to gender-specific assessment, the study demonstrates that the word formation and the
original meaning of the elements used in the terms also suggests that women are
positioned as objects / things many of which have been compared to animals/ inanimate
objects. It of course also creates an impression of feminine gender associative value in
this culture as an object to be owned. In addition, the gender typical assessment for both
positive and negative value has a different realm or domain and expectations, which
implies a different effort from both genders. In this case, the masculine gender is rarely
assessed physically, while the feminine gender is quite often assessed physically.
Masculine gender is also expected to be strong, protective, responsible and 'winning.'
On the other hand, the feminine gender is expected to be gentle, polite and respectful
(not showing superiority), and what is quite important is to look beautiful and attractive.- Jiah Fauziah- Sri Isnani Setyaningsih- Ulyati Retno Sari2023-04-09T05:27:20Z2023-04-09T05:27:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57812This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/578122023-04-09T05:27:20ZThe impacts of Issues in Library Education Worldwide on Indonesian Library Schools-- Labibah Zain2023-03-31T06:39:01Z2023-03-31T06:43:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57649This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/576492023-03-31T06:39:01ZTRADISI MENULIS DAN SPIRITUALITAS KYAI PESANTREN
BABAKANPesantren Babakan Ciwaringin Cirebon telah menjadi teks tersendiri yang dideskripsikan, dinarasikan dan dieksplorasi dengan berbagai sudut pandang dan melahirkan persepsi, tafsir dan opini yang menarik dan berpotensi dikembangkan. Untuk memudahkan mencerna kalam-kalam opini yang tersaji dalam buku ini dipetakan menjadi lima tema, yaitu (a) Pesantren, tradisi dan spiritualitas; (b) Islam, pesantren dan kebangsaan; (c) Pembelajaran pesantren, alumni dan masyarakat; (d) Pesantren dan keulamaan perempuan; dan (e) Filologi pesantren.- Ibi Satibi2023-03-31T05:47:25Z2023-03-31T05:47:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57590This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/575902023-03-31T05:47:25ZAn Implementation of Profile Matching Method to Determine Agricultural Crops that Suit the LandThe suitability of land conditions and crops is one of the factors that affect agricultural productivity. To get maximum results, agricultural crops must be planted on land that has the right conditions for crops to grow optimally. Lack of knowledge about land characteristics often makes farmers grow crops that are not suitable for their land so that the productivity is not optimal. To make it easier to determine suitable crops, a decision support system is needed to provide plant recommendations based on land conditions by applying the Profile Matching method. This method is broadly a process of comparing the actual data value of a profile to be assessed with the expected profile value, so that differences in competence can be known. There are two aspects used in this research, namely the physical aspect of the soil and the chemical aspect of the soil. There are 13 criteria used for the plant recommendation, namely temperature, rainfall, humidity, drainage, texture, cation exchange capacity, base saturation, pH H2O, organic C, alkalinity, slope, erosion, and inundation. The result is an alternative decision support system to provide an alternative ranking of what plants are suitable to be planted on certain land. Data from the evaluation of the Profile Matching method show an accuracy rate of 77.94%, a recall rate of 77.94%, and a precision of 100%.Aziz Fuady NegarawanMaria Ulfah SiregarAgung FatwantoM. Didik R. WAHYUDI2023-03-30T04:07:15Z2023-03-30T04:07:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57553This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/575532023-03-30T04:07:15ZPASAR UANG DAN REKSA DANA DALAM ISLAM-Indana Rifaatul2023-03-30T02:46:22Z2023-03-30T02:46:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57546This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/575462023-03-30T02:46:22ZKAJIAN MATAKULIAH MATEMATIKA : ALJABAR LINEAR LANJUT VERSI TASAWUF MODERN AGUS MUSTOFA- Luluk Mauluah2023-03-30T01:53:04Z2023-03-30T01:54:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57536This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/575362023-03-30T01:53:04ZNalar Filsafat Ilmu Sosial Islam Integratif- [Kata Pengantar]Waryani Fajar Riyanto2023-03-29T07:30:45Z2023-03-31T07:34:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57518This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/575182023-03-29T07:30:45ZInternational and Local Actor Collaborations
to Prevent Violent Extremism Among Youth
in Indonesia: Initiatives and Effectiveness- Suhadi- Utami Sandyarani2023-03-29T06:16:59Z2023-03-29T06:16:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57505This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/575052023-03-29T06:16:59ZPeran NGO Arupa dalam Sertifikasi Hutan Rakyat di Desa Giri Sekar, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunung KidulNGO ARUPA, merupakan salah satu aktor yang terlibat secara intens dalam sertifikasi Hutan rakyat di Kabupaten Gunungkidul. Keterlibatan NGO ARUPA dimulai sejak awal pembuatan dokumen Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat Lestari yang dilakukan oleh Lembaga Ekolabel Indonesia pada tahun 2003. NGO ARUPA terlibat dalam proses sertifikasi hutan rakyat di Desa Girsekar Kecamatan Panggang Kabupaten Gunungkidul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran NGO ARUPA dalam proses sertifikasi hutan rakyat di Desa Girisekar Kecamatan Panggang Kabupaten Gunungkidul? Tulisan ini menggunakan teori perubahan sosial. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan interpretatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan pengumpulan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NGO ARUPA berperan dalam proses sertifikasi hutan rakyat melalui berbagai tahapan yaitu tahap penyusunan dokumen PHBML, inisiasi gagasan sertifikasi hutan rakyat, prakondisi menuju sertifikasi serta proses sertifikasi hutan rakyat di Desa Girisekar Kecamatan Panggang Kabupaten Gunungkidul. Adanya peran yang sudah dilakukan oleh NGO ini telah berkontribusi dalam meningkatkan tata kepemerintahan kehutanan (good forestry governance), tata kepemerintahan usaha (good corporate governance) serta keberlanjutan kehidupan masyarakat (sustainable livelihood ) di Desa Girisekar Kecamatan Panggang Kabupaten Gunungkidul.- Sulistyaningsih2023-03-29T06:08:54Z2023-03-29T06:08:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57504This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/575042023-03-29T06:08:54ZEkspresi Seni Tiga Dimensi Interaksi Arsitektur Lokal dengan Arsitektur Islam-- Riswinarno2023-03-29T05:48:29Z2023-03-29T05:48:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57502This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/575022023-03-29T05:48:29ZEKSPR.ESI SENI TIGA DIMENSI, INTER.AKSI ARSITEKTUR LOK.AL DENGAN ARSITEKTUR ISLAM- Riswinarno2023-03-29T05:04:38Z2023-03-29T05:04:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57496This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/574962023-03-29T05:04:38ZKEYAKINAN SEBELUM ILMU KALAM: AKTUALISASI IMAN, TAKDIR, DAN KESALEHAN DI MASA ISLAM AWAL- Mohammad Yunus Masrukhin2023-03-29T04:39:59Z2023-03-29T04:39:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57489This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/574892023-03-29T04:39:59ZPENGEMBANGAN KURIKULUM
BAHASA ARAB- Muhajir2023-03-29T03:08:59Z2023-03-29T03:11:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57477This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/574772023-03-29T03:08:59ZEVALUASI KESESUAIAN STANDAR MUTU DENGAN AKREDITASI
INTERNASIONAL UNTUK PELAMPAUAN SN DIKTIPenelitian ini membahas tentang standar mutu dan akreditasi internasional, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana kesesuaian Standar Mutu dengan Akreditasi Internasional untuk pelampauan SN DIKTI. Implementasi SPMI di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggunakan siklus PPEPP. Siklus peningkatan standar dilakukan jika standar tersebut telah tercapai atau realisasi melampaui standar. Peningkatan standar yang dilakukan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2020 dengan menambah indikator kinerja utama/IKU dan indikator kinerja tambahan/IKT dengan mengacu pada standar lembaga akreditasi internasional, yaitu FIBAA, AUN-QA, AIQA, ABET, ASIIN serta ASIIC, juga SNPT, SPM-PT, BAN-PT yang mengacu ke 9 kriteria serta ISO 9001:2015.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi untuk mengetahui kesesuaian Standar Mutu dengan Akreditasi Internasional untuk pelampauan SN DIKTI. Responden dalam penelitian ini adalah para pengendali standar mutu di lingkungan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Data kualitatif dianalisis dengan menggunakan Miles and Huberman Interactive Model yang meliputi data reduction, data display, dan drawing and verifying.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pernyataan-pernyataan dalam KKNI, bahan kajian, struktur kurikulum dan RPS yang mengacu ke SN-DIKTI dan benchmark pada institusi internasional, peraturan-peraturan terkini, dan kepekaan terhadap isu-isu terkini, dimana di pernyataan IKT, terdapat CP mengacu pada kriteria sertifikasi/akreditasi FIBAA, ASIIN, AUN-QA, AIQA dan IABEE.- Sri Rohyanti Zulaikha- Irsyadunnas- Muhammad Didik Rohmad Wahyudi- Dwiyan Al Rasyid2023-03-29T02:32:42Z2023-03-29T02:37:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57474This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/574742023-03-29T02:32:42ZTELEVANGELISME ISLAM DALAM LANSKAP OTORITAS KEAGAMAAN BARU- Najib Kailani- Sunarwoto2023-03-28T05:49:22Z2023-03-28T05:49:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57368This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/573682023-03-28T05:49:22ZIslam dalam Goresan Pena Budaya- SYAMSUL ARIFIN2023-03-28T05:01:28Z2023-03-28T05:01:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57418This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/574182023-03-28T05:01:28ZMEMAHAMI TEORI-TEORI KOMUNIKASI- Alip Yog Kunandar2023-03-24T07:53:22Z2023-03-24T07:53:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57308This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/573082023-03-24T07:53:22ZPeran Politik Umat Islam Pasca Kemerdekaan- Zuhrotul Latifah2023-03-24T05:57:17Z2023-03-24T05:57:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57302This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/573022023-03-24T05:57:17ZKomodifikasi Siaran Religi di Televisi-- Bono setyo- Lelita Azaria- Khoiro Ummatin2023-02-16T02:41:35Z2023-02-16T02:41:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56312This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/563122023-02-16T02:41:35ZPendidikan Karakter dan Revolusi Mental Mnausia Indonesia-- Maksudin2023-02-13T07:07:58Z2023-02-13T07:07:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56172This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/561722023-02-13T07:07:58ZCOMPARISONAL ANALYSIS OF LITERATURE CRITICISM METHODS OF IBNU QUTAIBAH AND HB. JASSIN = ANALISIS PERBANDINGAN METODE KRITIK SASTRA IBNU QUTAIBAH DAN HB. JASSISastra umumnya berbentuk puisi, prosa, dan drama. Pembicaraan tentang puisi, prosa, dan drama disebut kritik sastra. Kritik sastra biasanya menunjukkan kelebihan atau kekurangan sebuah karya sastra. Kritik sastra membantu pembaca memahami karya sastra. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persamaan dan perbedaan metode kritik sastra lintas negara dan zaman yang berbeda, yaitu membandingkan Metode Kritik Sastra Ibnu Qutaibah Dan Hb. Jassin. Penelitian yang digunakan dalam artikel ini merupakan penelitian pustaka (Library Reseach), Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dengan pendekatan berfikir deduktif dan komparatif. Sumber data dalam penelitian ini didasarkan pada literatur klasik dalam kitab Syi’ru Wa Syuara’ karya Ibnu Qutaibah dan buku HB. Jassin Paus Sastra Indonesia karya Pamusuk Eneste sebagai data primernya. Hasil penelitian menunjukan bahwa Ibnu Qutaibah dan HB. Jassin dalam mengkritik atau memberi penilaian puisi dalam bukunya sangat objektif, tidak berdasarkan subjektivisme dengan melihat kelas sosial penyair Persamaan kedua kritikus tersebut terlihat pada cara pengelompokkan para penyair sesuai priodenya masing-masing dan memiliki kesamaan dalam menunjukkan hasil analisis kritiknya. Perbedaan terletak pada aturan penilain karya sastra baik dari segi bahasa, makna dan aturan kebahasaannya- Ulfa Kurnia- Tatik Maryatut Tasnimah2022-11-14T04:59:56Z2022-11-14T06:28:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55049This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/550492022-11-14T04:59:56ZPENDIDIKAN KARAKTER DALAM PERSPEKTIF ISLAM UPAYA MENAIYGGULANGI PERILAKU KEKERASAINasri Kurnialloh2022-08-18T08:49:09Z2023-05-12T19:36:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52589This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/525892022-08-18T08:49:09ZPENDIDIKAN ANTIKEKERASAN TERHADAP ANAK (Perspektif Spiritual)-- Indah Mardatilla- Waryani Fajar Riyanto2022-08-18T07:24:09Z2023-05-12T19:36:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52584This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/525842022-08-18T07:24:09ZMODERASI DAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI INDONESIA 1946-2021Keberagamaan intersubjektif dan agama sebagai inspirasi itu ilmunya, moderasi beragama itu prosesnya dan kerukunan umat beragama (toleransi, kesetaraan dan kerjasama) itu hasilnya. Tiga kerangka pikir tersebut kemudian penulis gunakan untuk membaca model-model kebijakan Kementerian Agama Ri terkait program penguatan moderasi dan kerukunan umat beragama selama 75 tahun (1946-2021). Dari rangkaian sejarah tersebut, salah satu yang monumental adalah berdirinya Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) tahun 2001 di bawah Setjen Kemenag RI. Oleh karenanya, hingga tahun 2021 ini, usia PKUB memasuki 20 tahun (2001-2021). Buku ini juga menawarkan gagasan baru untuk menguatkan status kelembagaan PKUB dari "Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) menjadi "Badan" Kerukunan Umat Beragama (BKUB) atau bahkan Badan Moderasi dan Kerukunan Umat Beragama (BMKUB), yang memiliki tiga Sub Direktorat, yaitu: Direktorat Moderasi Beragama (Raperpres Tentang Penguatan Moderasi Beragama), Direktorat Kerukunan Umat Beragama (PBM 2006 dan Raperpres Tentang Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama) dan Direktorat Layanan Umat Beragama (UU Nomor 1 PNPS Tahun 1965). Sejak tahun 2020, sesuai dengan amanat RPIMN Tahun 2020-2024 dan Renstra Kementerian Agama Ri Tahun 2020-2024, PKUB menjadi leoding sector program Moderasi dan Kerukunan Umat Beragama (MKUB) di Kementerian Agama. Dengan agama sebagai inspirasi, moderasi dan toleransi, maka terwujudlah Indonesia yang harmoni.- Waryani Fajar Riyanto2022-06-15T07:03:39Z2022-06-15T07:03:39Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51295This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/512952022-06-15T07:03:39ZSTUDI KOMPARASI KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF JEAN JACKQUESS ROSSEAU DAN ABDULLAH NASHIH ULWANKenyataan yang ditemukan di Indonesia, pendidikan belum mampu menjalankan perannya dengan baik. Beragam konsep yang diadopsi menjadikan pendidikan dinamis, tetapi belum menunjukkan output signifikan. Pergantian kurikulum berdasarkan perubahan iklim pemerintahan, ilmu pengetahuan, dan teknologi di Indonesia ada kalanya menjadikan pendidikan kurang terarah. Kaitannya dengan Pendidikan Islam, ada semacam sikap enggan mengadopsi pemikiran Barat untuk menjawab problematika, sedangkan menurut tinjauan sejarah, peradaban keilmuan pasca kejayaan Islam runtuh, banyak diserap oleh Barat. Penelitian ini bermaksud mengkomparasikan konsep pendidikan menurut tokoh Barat dan Islam guna menemukan solusi, khususnya pada lingkup Pendidikan Islam. Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif pendekatan deskriptif-analitis dengan model kajian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran kedua tokoh memiliki titik temu dan persamaan pada bagian konsep tahap pendidikan, tujuan, pendidik, peserta didik, materi, dan metode. Namun pada bagian tahap, tujuan, pendidik, metode, dan materi, terdapat perbedaan. Abdullah Nashih Ulwan dan Jean Jackquess Rosseau memiliki perhatian dan konsep yang baik terhadap pendidikan.- Cindy Wulandhari- Muh. Wasith Achadi2022-04-18T07:24:06Z2022-04-18T07:24:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50537This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/505372022-04-18T07:24:06ZDialektika Zakat Produktif Pengelolaan di BAZNAS Gunungkidul, IndonesiaZakat produktif menjadi program yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Nasional
(BAZNAS) kabupaten Gunungkidul. Program ini merupakan pemberdayaan sosial yang
bertujuan untuk mengubah mustahik menjadi muzakki. Fokus penelitian ini ingin melihat
bentuk dialektika program zakat produktif dari sisi struktural yaitu manajemen kelembagaan
dan dari sisi penerima zakat produktif (mutahiq). Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan menggunakan pisau analisis teori struktural konstruktif Pierre Bourdieu.
Empat modal sosial yang dikaji adalah modal ekonomi, modal pengetahuan, modal budaya,
dan modal simbolik. Data yang dihimpun meliputi hasil wawancara, dokumen, dan foto yang
berkaitan dengan zakat produktif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara
struktur manajemen kelembagaan di BAZNAS Gunungkidul masih menjadi hal yang sangat
perlu ditingkatkan. Terutama pada bidang sumber daya manusia yang harus ditingkatkan baik
dari etos kerja maupun kuantitas. Selain itu belum adanya proses asesmen, monitoring, dan
evaluasi yang maksimal sehingga mempengaruhi kinerja program. Dari sisi, Penerima zakat,
perlu meningkatkan kapabilitas dengan meningkatkan modal sosialnya terlebih dalam modal
budaya, pengetahuan, dan simbolik. Ketidakmampuan memanfaatkan bantuan dengan baik
menjadikan program zakat produktif ini tidak maksimal dan tidak mendapatkan hasil yang
maksimal.- Nur Afni Khafsoh- Siti Khodijah Nurul Aula- Derry Ahmad Rizal2022-04-06T07:17:06Z2022-04-06T07:17:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50341This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/503412022-04-06T07:17:06ZAnalisis Gender tentang Poligami dalam Perundang-undangan di IndonesiaPersoalan poligami menjadi tema hangat yang selalu menantang dan sekaligus dapat menjadi ukuran sensitifitas dan kepedulian seseorang terhadap persoalan gender dan hak-hak perempuan. Dari perspektif analisis gender, peraturan poligami dalam perundang-undangan menunjukkan adanya konstruksi yang diskriminatif tentang status dan peran perempuan, dalam beberapa bentuknya baik stereotipi, subordinasi, marginalisasi, maupun kekerasan terutama kekerasan simbolik. Kekerasan simbolik nampak terutama dalam penempatan perempuan sebagai obyek hukum dan hegemoni konstruksi laki-laki terhadap persoalan poligami. Dengan kata lain, peraturan tentang poligami menunjukkan adanya kontruksi dikriminatif yang diobyektifikasi din mengalami reifikasi serta dijustifikasi dengan kekuatan Negara sehingga seakan menjadi kebenaran final yang memiliki status mutlak. Sumber konstruksi berakar terutama dari pemahaman agama yang endosentris, patriarkhis dan sexis. Selain itu, pengaruh kultur dan pemahaman keagamaan yang telah mengalami obyektifikasi dan reifikasi menjadikan peraturan poligami dalam batas tertentu diterima sebagai indetitas kolektif yang final.- Inayah Rohmaniyah2022-03-16T07:27:43Z2022-03-16T07:27:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50062This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/500622022-03-16T07:27:43ZThe Comparison on 21st Century Skills of Early Childhood in Four Schools in YogyakartaPurpose – This study aims to determine differences in 21st-century abilities, including critical thinking, creative thinking, communication skills, and collaboration skills, in 4 schools in the Yogyakarta region. This research is a comparative survey with a research sample of 60 students.
Design/methods/approach – The data collecting techniques used in interviews with questionnaires consist of 4 21st century abilities: critical thinking skills, creative thinking, communication skills, and collaboration skills.
Findings – The survey results showed differences in 21st-century abilities between schools AR with RA, AR with TY, RA with TY, RA with RB, and TY with RB. The t-test, where the sig prove this.t value <0.05 is obtained in a row on the creative thinking ability of 0.001; 0.049; 0.00; 0.001; 0.024. Ability to think creatively in succession 0.003; 0.009; 0.000; 0.009; 0.005. 0.000 successive communication skills; 0.011; 0.000; 0.000; 0.003. Collaboration ability 0.002 consecutively; 0.001; 0.000; 0.003; 0.000. Then there is no difference between AR and RB schools. The value of sig evidences this. t > 0.05 in a row on critical thinking skills, creative thinking, communication skills, and collaboration skills 0.781; 0.702; 0.540; 0.624. The difference in ability is influenced by the learning method used.
Research implications/limitations – All study respondents were from four schools in Yogyakarta, Indonesia, which might limit the generalizability of the findings.
Practical implications – This research guides stakeholders of an early childhood education institution to take strategic policies in the 21st century.
Originality/value – This study contributes to the survey of differences in the abilities of early childhood in the 21st century in terms of different early childhood education institutions.Munastiwi Erni2022-03-16T07:25:17Z2022-03-16T07:25:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50061This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/500612022-03-16T07:25:17ZAdaptive Learning for Early Childhood Education during the
COVID-19 Pandemic in Aceh Jaya District: Online vs OfflinePurpose – The issues of teacher facilities and abilities are still a learning obstacle in the pandemic era.
Moreover, these issues lead to the non-uniformity of the learning process implementation in early
childhood education in Aceh Jaya District. This study analyzes in-depth the reality of the learning
process in early childhood education in the pandemic era.
Design/methods/approach – This study was conducted using a descriptive qualitative method. The
site for the study is in Ceudah Mulia Kindergarten, Teunom District, and Al-Hidayah Kindergarten,
Pasie Raya District. Data collection methods were through observation, interviews, and
documentation. Analysis of research data was using Miles and Huberman model. The validity tests for
the data we are using triangulation of sources and techniques.
Findings – The results showed that there was a difference between Ceudah Mulia Kindergarten and
Al-Hidayah Kindergarten. Ceudah Mulia Kindergarten conducts online learning via WhatsApp by
giving assignments and exciting games with parental guidance. Meanwhile, Al-Hidayah Kindergarten
does not use social media platforms or other online learning methods due to various limitations, such
as common understanding of technology, the availability of inadequate technology facilities owned by
schools and parents of students. Al-Hidayah Kindergarten conducts learning by inviting parents and
assigning assignments to students, and the children's work is returned to the school for assessment.
However, the role of parents in synergizing with teachers during the learning process of early
childhood students in the COVID-19 pandemic has become key.
Research implications/limitations – This case study focuses on learning in early childhood
education during the pandemic in two early childhood education institutions. The comparison of forms
of early childhood learning during the pandemic is illustrated in early childhood education institutions.
Practical implications – This case study demonstrated how the application of learning in early
childhood education in early childhood education institutions is affected by the COVID-19 pandemic.
Originality/value – This paper contributes to knowledge and understanding of learning in early
childhood education institutions affected by the COVID-19 pandemic so that stakeholders can
formulate policies according to community needsFitri MardiAbdul Latif Muhammad2022-02-23T21:55:24Z2022-02-23T21:56:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49699This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/496992022-02-23T21:55:24ZKamus Istilah Pendidikan (Indonesia-Arab, Arab-Indonesia)Penulisan kamus ini dilatarbelakangi kesulitan mahasiswa ketika menulis karya ilmiah dengan menggunakan bahasa Arab, khususnya pada istilah-istilah dalam bidang pendidikan- Muhammad Ja'far Shoddiq2022-02-18T10:29:08Z2022-11-15T02:26:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49417This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/494172022-02-18T10:29:08ZFactors Affecting Tourist Satisfaction on Halal Tourism in Bukittinggi City, West SumatraThe objectives of this study are to test the relationship between tourism motivations and tourist satisfaction, and to test how ‘Religion’ moderates the relationship. The variable ‘Religion’ is represented by the availability of Islamic norms and practices which are relevant to tourism at the destination. The results of the Partial least square (PLS) indicated that the tourism motivations are significantly and positively related to tourist satisfaction. The results also showed that Islamic attribute significantly affect the tourist satisfaction. Travel motivation consisting of pull motivation and push motivation has also been shown to have a significant effect on tourist satisfaction. travel motivation relationship between pull motivation and tourist satisfaction.- Akhmad Yusuf Khoiruddin2022-02-09T09:01:18Z2022-02-09T09:01:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49153This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/491532022-02-09T09:01:18ZNasihat-nasihat Ramadhan bekal meraih takwa- Achmad Dahlan- Endri Nugraha Laksana- Deden Anjar Herdiansyah2022-02-04T14:10:29Z2022-02-04T14:10:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49110This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/491102022-02-04T14:10:29ZUrgensi Penelitian Komunikasi Pembangunan Melalui Big DataKomunikasi pembangunan berbicara masalah multisektoral tidak hanya
pertanian, kesehatan dan kependudukan. Implementasi penelitian dalam program
pembangunan bukan hanya untuk mengetahui, memahami, serta mengevaluasi
hasil pembangunan, namun juga bisa sampai pada menanggulangi dampak serta
memprediksi hal-hal yang berkaitan dengan masalah pembangunan. Dengan
kemajuan teknologi di bidang penelitian saat ini, tentunya bisa mempermudah
para pelaku dunia komunikasi pembangunan dalam mencapai tujuannya. Saat ini
Google sudah dapat menciptakan profiling masing-masing. Big Data bisa
digunakan untuk mendalami atau menganalisis sampai kepada "why it happen".
Pertanyaan pada artikel ini adalah bagaimana pemanfaatan big data pada
penelitian komunikasi pembangunan dan apa saja model yang bisa digunakan
dalam pengembangannya.- Diah Ajeng Purwani2022-01-11T12:10:59Z2022-01-11T12:11:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48334This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/483342022-01-11T12:10:59ZPengembangan Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab - Teori dan PraktikBuku sederhana ini semula hasil penelitian tesis dengan judul
Kurikulum Bahasa Arab Madrasah Tsanawiyah (Analisis Tujuan
Dan Materi Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2004, 2006 dan
2013). Dengan beberapa masukan saran dan pertimbangan para
mahasiswa, pemerhati pendidikan Bahasa Arab, hasil kajian ini
dipandang perlu untuk disusun menjadi sebuah buku sehingga
dapat dimanfaatkan lebih luas dikalangan para akademisi, dan
masyarakat pada umumnya. Buku ini terdiri atas 10 bab. Pertama, pendahuluan. Kedua,
hakikat kurikulum dan pengembangan pembelajaran bahasa
Arab. Ketiga, objek dan sumber kurikulum pembelajaran bahasa
Arab. Keempat, prtinsip-prinsip dasar kurikulum pembelajaran
bahasa Arab. Kelima, strategi kurikulum pembelajaran bahasa
Arab, Keenam, evaluasi kurikulum dan pembelajaran bahasa
Arab. Ketujuh, analisis buku teks pelajaran bahasa Arab. Kedelapan,
pengembangan kurikulum pembelajaran bahasa Arab. Kesembilan,
analisis tujuan dan materi pembelajaran bahasa Arab madrasah
tsanawiyah kurikulum 2004-2013. Kesepuluh, kata serapan bahasa
Indonesia dari bahasa Arab.- Maksudin- Qoim Nurani2021-12-22T13:45:39Z2021-12-22T13:45:39Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47954This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/479542021-12-22T13:45:39ZVOCATIONAL STUDENTS AT THE ISLAMIC ENTREPRENEURSHIP LEARNING MODEL TO IMPROVE THE COMPETENCE OF UNIVERSITY OF INDONESIAEntrepreneurship is one of the spearheads of the economy so it is important to
provide entrepreneurship education and one of them is in higher education. With
entrepreneurship education, students create jobs and reduce the numbers given.
The purpose of this study is to develop an effective entrepreneurship learning
model by analyzing the role of lecturer experience and internship programs on
student entrepreneurial competencies. The research method used is quantitative
research with primary data based on the results of research in the field using
instruments such as rt to partially or simultaneously test the developed model. The
results of the research, the experience of lecturers in carrying out entrepreneurial
activities and industrial internship programs for students partially or simultaneously
have a positive effect on the competence of students in the vocational department
of the Islamic University of Indonesia- Istiningsih2021-12-22T13:10:45Z2021-12-22T13:10:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47952This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/479522021-12-22T13:10:45ZKEBIJAKAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI MADRASAH SENDANGSARI PAJANGAN BANTULKebijakan yang dibuat seorang pemimpin dalam lembaga pendidikan adalah faktor terpenting demi tercapainya tujuan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi tentang bagaimana kepala madrasah meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di Madrasah Sendangsari Bantul. Dengan tujuan penelitian adalah dari aspek (1) kebijakan kepala madrasah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Madrasah Sendangsari, (2) pelaksanaan kebijakan kepala madrasah dalam meningkatkan kualitas pendidikan, (3) implementasi kebijakan kepala madrasah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Madrasah Sendangsari Bantul. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan data yang diperoleh, peneliti menemukan beberapa temuan bahwa kepala madrasah memiliki peran penting didalam meningkatkan kualitas pendidikan pada lembaga yang dipimpin. Seperti pada kebijakan tentang penerapan kedisiplinan terhadap siswa maupun guru, memberikan pelayanan kepada seluruh siswa dan seluruh jajaran lembaga, menjalin komunikasi yang baik kepada seluruh jajaran dilembaga pendidikan, serta menerapkan sifat tanggung jawab dan tenggang rasa.- Muhamad Farizal- Dwi Yulianto- T. Nurullah- Istiningsih2021-12-22T08:42:44Z2021-12-22T08:42:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47921This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/479212021-12-22T08:42:44ZPlanning of PAUD Learning with STEAM (Science, Technology, Art, and Math) ApproachAbstractThe writing of this paper aims to explain how to answer the challenges of advancing science and technology more rapidly by preparing students to go ahead and devel-op with 21st Century learning planning namely STEAM-based learning (Science, Technology, Eingeneering, Art and Mathematic). Learning planning is a design for teachers in carrying out play activities to facilitate children in the learning process. The lesson plan must refer to the characteristics (age, social culture, and needs of the individual). 21st Century Learning is learning that integrates the abilities of knowledge, skills and attitudes as well as mastery of technology. This research is a qualitative research. Data collection techniques used in the form of interviews, field observations and reflective journals. Planning becomes the most important part in a learning process, which focuses more on 4C (Communication, Collaborative, Creatical Thingking, and Creativity). STEAM-based learning (Science, Technology, Eingeneering, Art and Mathematic) will help train children to be able to analyze existing problems using a variety of approaches, both science, technology, engineer-ing, arts and mathematics so that it becomes a step for the survival of students in wading through changing times very quickly.- Diana Ledy Ellizah- Mar’atul Fadlaini- Wafa Aerin- ISTININGSIH- Mohamad Agung Rokhimawan2021-10-04T13:11:26Z2021-10-04T13:20:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44969This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/449692021-10-04T13:11:26ZKESEHATAN DAN GIZI ANAK USIA DINIBuku ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan terkait kesehatan dan gizi anak. Tulisan ini juga mampu menginspirasi pembaca khususnya para orang tua dan guru yang memiliki perhatian terhadap tumbuh kembang anak. Karena gizi dan kesehatan yang baik akan memberikan dampak positif dan menjadi landasan yang kokoh bagi tumbuh kembang anak selanjutnya. Melalui uraian dalam buku ini akan menambah wawasan orang tua dan guru untuk memberikan layanan gizi dan stimulasi terbaik bagi anak-anaknya.- Hibana- Mukhamad Hamid Samiaji- Retno Endah Palupi [et. al]2021-08-11T22:24:07Z2021-08-11T22:24:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43285This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/432852021-08-11T22:24:07ZTBM ITU ASYIK-- Muhsin Kalida2021-07-28T09:14:29Z2021-07-28T09:14:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43142This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/431422021-07-28T09:14:29ZANALISIS PENGARUH FLUKTUASI HARGA KOMODITAS BAHAN PANGAN TERHADAP
INFLASI DI KOTA BANDUNG TAHUN 2013-2019Fluktuasi harga ketiga komoditas volatile foods (beras, bawang merah, dan daging ayam ras) memberikan
kontribusi yang besar terhadap inflasi di Kota Pangkalpinang, sehingga dapat mempengaruhi kesejahteraan
masyarakat di Kota Pangkalpinang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak fluktuasi harga tiga
komoditas volatile foods utama yaitu beras, bawang merah, dan daging ayam ras terhadap inflasi di Kota
Pangkalpinang. Data yang digunakan adalah data time series bulanan dari Januari 2012 hingga Desember 2016
dan dianalasis menggunakan model VAR (Vector Autoregression) atau VECM (Vector Error Correction
Model). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka pendek terdapat dua komoditas yang berpengaruh
positif terhadap inflasi di Kota Pangkalpinang yaitu beras dan bawang merah. Dalam jangka panjang juga
terdapat dua komoditas yang berpengaruh positif terhadap inflasi di Kota Pangkalpinang yaitu beras dan daging
ayam ras. Analisis IRF (Impulse Response Function) menunjukkan respon Indeks Harga Konsumen (IHK)
Pangkalpinang terhadap guncangan harga beras dan bawang merah mencapai titik keseimbangan pada jangka
panjang, sementara harga daging ayam ras tidak mencapai titik keseimbangan pada jangka panjang dan jangka
pendek. Analisis FEVD (Forecast Error Variance Decompositon) menunjukkan bahawa harga daging ayam ras
memberikan kontribusi paling besar terhadap inflasi di Kota Pangkalpinang.- Firda Yeni Rahmawati- Slamet Khilmi2021-07-28T08:40:02Z2021-07-28T08:40:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43140This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/431402021-07-28T08:40:02ZMODUL HAM, KEJAKSAAN DAN DISABILITASBab ini berisi 3 (tiga) materi penting. Pertama, mengenai dasar�dasar hukum hak asasi manusia. Kedua, mengenai teori kewajiban
negara. Ketiga, mengenai hak-hak penyandang disabilitas. Secara
metodologis, penjelasan pada bagian ini menggabungkan perspektif
internasional dan nasional. Penjelasan normatif dimulai dengan
mengenalkan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, Kovenan dan
Konvensi pokok di bidang hak asasi manusia, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang Nomor 39
Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.- Eko Riyadi- M. Syafi’ie- Andayani- Asrul Alimina- Eka Kurnia Sukmasari- Tri Wahyu- Dian Kus- Tio Tegar2021-07-28T08:19:21Z2021-07-28T08:19:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43139This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/431392021-07-28T08:19:21ZMODUL HAM, KEPOLISIAN DAN DISABILITASBab ini berisi 3 (tiga) materi penting. Pertama, mengenai dasar�dasar hukum hak asasi manusia. Kedua, mengenai teori kewajiban
negara. Ketiga, mengenai hak-hak penyandang disabilitas. Secara
metodologis, penjelasan pada bagian ini menggabungkan perspektif
internasional dan nasional. Penjelasan normatif dimulai dengan
mengenalkan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, Kovenan dan
Konvensi pokok di bidang hak asasi manusia, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang Nomor 39
Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.- Eko Riyadi- M. Syafi’ie- Andayani- Supardoyo- Agus Ahmad Rifa’i- Despan Heryansyah- Mahrus Ali- Rini Rindawati2021-07-25T05:18:59Z2021-07-25T05:18:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43105This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/431052021-07-25T05:18:59ZSQ Inspiring Intelligence - Kiat untuk Menumbuhkan Kesalehan SosialMateri ini disampaikan dalam Milad Aisyiah ke 104 yang diselenggarakan PWA Banten.- Sekar Ayu Aryani2021-07-25T05:05:41Z2021-07-25T05:05:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43104This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/431042021-07-25T05:05:41ZPARADIGMA INTEGRASI ILMU PENGALAMAN UIN SUNAN KALIJAGAMateri ini disampaikan dalam Redesain Kurikulum AIK Prodi Ilmu Kebidanan UNISA Yogyakarta- Sekar Ayu Aryani2021-07-23T07:32:45Z2021-07-23T07:32:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43033This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/430332021-07-23T07:32:45ZMenumbuhkan Jiwa Santripeneur dengan Pelatihan e-Commerce Menggunakan OpencartMaria Ulfah Siregar2021-07-23T05:00:50Z2021-07-23T05:00:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43032This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/430322021-07-23T05:00:50ZPelatihan Pemrograman Web Menggunakan MVC FrameworkNIM. 18206050006 Sutriman2021-07-23T04:47:43Z2021-07-23T04:47:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43035This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/430352021-07-23T04:47:43ZEdukasi Melek Media (Literasi Media) kepada Mahasiswa di Tengah Pandemi Covid19Maria Ulfah Siregar2021-07-22T05:20:37Z2021-07-22T07:20:56Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43014This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/430142021-07-22T05:20:37ZRevising the Religious Harmony Hoax, Dialogue Compaign, and Resolution Conflict in Mailiana's Tragedy in Tanjung Balai, IndonesiaThis study examines the religious dis-harmony in Tanjung Balai, North Sumatra,
Indonesia. It focuses on a phenomenon where a muezzin imprisoned a non-Muslim
who protested the loudspeaker of the mosque, which is popularly called Meiliana
tragedy. Using qualitative methods with a case study approach, the data are
collected through in-depth interviews, observation, and documentations. The result
has shown that diversity can be constraint so long as it is not managed adequately.
Consequently, the social conflict emerges between local people. This study
confirms that the conflict was caused by the deployment of hoax. This becomes
problematic as it is not managed well. To solve the problem, the truly and honest
dialogues among conflicting parties are needed. In addition, religious harmony
requires appropriate policies while giving trust to grassroots to solve their problems.
The state apparatus can be supervisor and mediator for ceasing the social and
religious conflicts.- Hamdan Daulay- Lathiful Khuluq2021-07-21T00:09:27Z2023-05-02T22:26:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42973This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/429732021-07-21T00:09:27ZImplementasi Nilai-Nilai Pendidikan Ahlussunnah Wal-Jama’ah-Nu Dalam Pembentukan Akhlak Siswa Di SMK Diponegoro Depok YogyakartaSMK Diponegoro merupakan sekolah menengah kejuruan yang unggul,
terampil, agamis, mandiri dan berakhlakulkarimah, dan mencetak tenaga kerja
yang berkualitas dengan perpaduan kurikulum nasional berbasis kompetensi dan
kurikulum agama. SMK Diponegoro Depok mempunyai ciri khusus sebagai SMK
unggulan berbasis pesantren yang mengedepankan nilai-nilai Agama dan karakter
bangsa. Untuk mengimplementasi nilai-nilai pendidikan Agama maka dilakukan
sebuah gagasan yang sudah disusun dengan begitu cermat seperti tuntunan nilai nilai pendidikan ahlussunnah wal-Jama’ah-NU dalam pembentukan akhlak siswa
di SMK Diponegoro Depok Yogyakarta.
Naskah ini merupakan hasil penelitian lapangan dengan jenis penelitian
kualitatif. Adapun subyek penelitiannya ialah guru Aswaja dan siswa SMK
Diponegoro Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik uji keabsahan yang digunakan
adalah teknik pemeriksaan triangulasi data. Analisis data dilakukan melalui empat
tahap yaitu: klarifikasi data, reduksi data, interprestasi data dan penarikan
kesimpulan.
Adapun hasil penelitian ini yaitu: Pertama, konsep dasar nilai pendidikan
ahlussunnah wal-Jama’ah-NU dalam pembentukan akhlak di SMK Diponegoro
Depok Yogyakarta: mabadi khoira ummah sebagai konsep awal untuk
membentuk umat terbaik dan konsep ukhuwah nahdliyah sebagai langkah
selanjutnya untuk menanamkan karakter khas NU. Ke-dua, nilai-nilai pendidikan
ahlussunnah wal-Jama’ah-NU yang ditetapkan dalam pembentukan akhlak siswa
di SMK Diponegoro Depok; nilai tasamuh (toleransi), tawasuth (moderat),
i’tidal (adil), amar ma’ruf nahi munkar dan tawazun (seimbang). Ke-tiga, cara
implementasi ahlussunnah wal-Jama’ah-NU di SMK Diponegoro Depok
Yogyakarta dengan metode pemahaman, metode pembiasaan, dan metode
keteladanan. Ke-empat hasil dari implementasi nilai-nilai pendidikan ahlussunnah
wal-Jama’ah-NU dalam pembentukan akhlak siswa di SMK Diponegoro Depok
Yogyakarta: siswa pemahaman dengan nilai ahlussunnah wal-Jama’ah-NU, siswa
terbiasa dengan nilai ahlussunah wal-Jama’ah-NU, dan siswa bisa meneladani
nilai ahlussunnah wal-Jama’ah-NU- Usman2021-07-18T19:56:13Z2021-07-18T19:56:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42909This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/429092021-07-18T19:56:13ZPENGEMBANGAN PARIWISATA HALAL DI GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN REVOLUSI INDUSTRI 4.0Pariwisata merupakan salah satu bidang yang mampu menambah tingkat lapangan kerja dan
pertumbuhan ekonomi. Saat ini, wisata halal (halal tourism) mulai banyak diminati. Hal
tersebut seiring dengan peningkatan wisatawan muslim dari tahun ke tahun. Pengembangan
wisata halal mulai banyak dilakukan oleh negara indonesia, tak terkecuali kabupaten Gunung
Kidul, Gunung Kidul sendiri sudah menerepkan wisata halal, namun perlunya pengembangan
kembali serta merta menigkara teknoli di Era Revolusi 4.0. Artikel ini akan mengulas tentang
perkembangan wisata halal dan pendekatan Era Revolusi Industri 4.0.Penelitian ini
mengunakan metode studi kepustakaan dengan analisis data kualitatif.- Mikhriani2021-07-09T04:30:44Z2021-07-09T04:30:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42315This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/423152021-07-09T04:30:44ZExperiences Using Z2SALThe Z notation is a language that can be used
for writing formal specifications of a system since it is based
on mathematical notation and logic. However, there is less tool
support for this language that one might wish for. In this paper,
Z2SAL, a translator for Z which translates the Z notation into
a SAL input language, is explored. The generated SAL file can
be used further by an existing model checker, specifically ones
provided in the SAL tool suite. This paper describes experiences
during conducting several experiments on the Z2SAL translatorMaria Ulfah Siregar2021-07-06T12:57:07Z2021-07-06T12:57:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42713This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/427132021-07-06T12:57:07ZHUKUM BERHIAS DALAM ISLAM PERSFEKTIF HADISKualitas hadis�hadis tentang merias wajah telah memenuhi kriteria hadis shahih. Sedangkan
pemahaman terhadap hadis-hadis tersebut menemukan hasil bahwa ada 3 bagian
yang dikaji yakni berkaitan dengan celak, mencukur alis, dan bedak. Para ulama
sepakat bahwa mamakai celak dan bedak adalah dibolehkan. Adapun mencukur alis
ada dua pendapat yakni, pertama mengharamkan karena termasuk merubah ciptaan
Allah. Kedua membolehkan dengan seizin suami.
Terkait dengan konsep merias wajah pada mata serta bulu pada wajah ada
beberapa pendapat. Pertama ulama membolehkan merias wajah dengan
menggunakan celak. Kedua ulama melarang merias wajah dengan bahan yang
dapat merontokkan bulu wajah, kecuali dengan bahan yang alami.- Nurmahni2021-07-01T09:22:34Z2021-07-01T09:22:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42645This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/426452021-07-01T09:22:34ZREVOLUSI PEMIKIRAN KEISLAMAN ALI SYARIATI DAN YUDIAN WAHYUDIArtikel ini hendak mengeksplorasi secara komparatif bagaimana revolusi pemikiran Ali
Syari’ati dan Yudian Wahyudi dalam konteks studi Islam. Dua tokoh cendekiawan
muslim yang berbeda bangsa ini mempunyai spirit keilmuan revolusioner yang sama
baik dalam wilayah teoritik maupun aplikatif untuk mengupayakan perubahan situasi
dan kondisi Dunia Islam secara drastis. Dengan melakukan penelusuran data-data
kualitatif yang tersedia, temuan dalam artikel yang berbasis riset ini menunjukkan bahwa
baik Ali Syari’ati maupun Yudian Wahyudi berusaha menghadirkan corak keilmuan baru
dalam studi Islam kontemporer, yaitu dengan menjadikan teks legal-formal agama (al�Quran dan Hadis) sebagai prinsip dasar berfikir keislaman, sekaligus juga menyertakan
tradisi keilmuan yang tumbuh di Dunia Barat sebagai metode berfikir dalam memahami
realitas atau konteks yang berkembang di Dunia Islam. Ini artinya pada satu sisi,
keduanya mempunyai kesamaan dalam memandang pentingnya posisi doktrin dan ajaran
agama (Islam) sebagai landasan berfikir revolusioner bagi cendekiawan, tanpa harus
melepaskan gagasan-gagasan ilmiah yang berkembang Dunia Barat. Namun pada sisi
lain, ternyata kedua tokoh ini memiliki perbedaan sudut pandang dalam hal pemikiran
politik, terutama sistem kenegaraan yang menjadi cita ideal keduanya. Ali Syari’ati
melihat sistem ideal dalam tatanan kenegaraan adalah dengan menggunakan Islam
(Tauhid, Imam dan Ummat) sehingga melahirkan konsep Islamic state di tengah
responsinya terhadap kekuasaan monarkhi absolut di Iran. Sementara pada sisi lain,
Yudian Wahyudi menghadirkan sudut pandangan kebangsaan yang menjadi konsensus
umat Islam, yaitu Pancasila sebagai ideologi nation state dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara di tengah masyarakat Indonesia yang pluralistik. Ini artinya konteks ruang
dan waktu adalah dasar utama yang menjadikan Ali Syari’ati dan Yudian Wahyudi
memiliki perbedaan pemikiran politik kontekstual dalam Dunia Islam- Masroer2021-06-30T08:51:35Z2021-07-26T04:21:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42623This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/426232021-06-30T08:51:35ZBentuk-Bentuk Dakwah di Nusantara-- Akhmad Rifa'i [Editor]2021-06-17T03:33:11Z2021-06-17T03:33:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42009This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/420092021-06-17T03:33:11ZANALISIS DAN EVALUASI PENGGUNAAN
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK BERBASIS PRAKTIKUM KERING SEBAGAI MODEL ALTERNATIF PRAKTIKUM MAHASISWA DI PROGRAM STUDI KIMIA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA SELAMA MASA PANDEMI COVID-19Telah dilakukan penelitian terkait dengan evaluasi praktikum kimia anorganik di masa pandemi covid-19 dengan pendekatan praktikum kimia anorganik kering sebagai alternatif pelaksanaan perkuliahan secara mandiri dan daring untuk mengatasi pembatasan penggunaan laboratorium kimia. hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan praktikum mandiri ini telah berlangsung dengan sangat baik dan dapat membantu mahasiswa memahami materi perkuliahan melalui praktikum mandiri pembuatan model struktur senyawa anorganik.Irwan Nugraha2021-06-17T03:27:59Z2021-06-17T03:27:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42314This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/423142021-06-17T03:27:59ZVerification of a Rule-Based Expert System
by Using SAL Model CheckerVerification of a rule-based expert system ensures
that the knowledge base of the expert system is logically correct
and consistent. Application of verification into a rule-based expert
system is one approach to integrate software engineering
methodology and knowledge base system. The expert system,
which we has built, is a rule-based system developed by using
forward chaining method and Dempster-Shafer theory of belief
functions or evidence. We use Z language as the modelling
language for this expert system and SAL model checker as the
verification tool. To be able to use SAL model checker, Z2SAL will
translate the Z specification, which models the system. In this
paper, we present some parts of our Z specification that represent
some parts of our rule-based expert system. We also present some
parts of our SAL specification and theorems that we added to this
SAL specification. At the last, we present the usage of SAL model
checker over these theorems. Based on these model-checking
processes, we argue that the results are expected. This means that
each of theorems can be model checked and the outputs of those
model checking are the same as the outputs that we obtain from
manual investigation; either it is VALID or INVALID. Other
interpretation of the model check’s results is some parts of our
rule-based expert system have been verified.Maria Ulfah Siregar2021-03-22T15:53:00Z2021-08-09T03:12:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42267This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/422672021-03-22T15:53:00ZTafsir Kesejahteraan Sosial (Al 'Adlul Ijtima'Sosial Welfare) dan Strategi Mawujudkan Kesejahteraan dalam Al Qur'anPraktik pekerjaan sosial khususnya di lingkungan Islam, ponting mempunyai kiblat yang relevan dengan lingkungannya Sebagai ilmu yang lahir dan berkembang di luar tradisi Islam, pekerjaan sosial/kesejahteraan sosial selama ini berkiblat pada tradisi budaya dan keilmuan di Barat Buku berjudul Interkoneksi Islam dan kesejahteraan Sosial: Teori, Pendekatan dan Studi Kasus ini tidak lain adalah bagian dari upaya untuk mempertegas kiblat kesejahteraan sosial, yakni dalam konteks keislaman. Karena buku ini secara gamblang menunjukkan bahwa ada interkoneksi antara Islam dan kesejahteraan sosial. Menghubungkan sebuah entitas keilmuan yang sudah mapan dengan tradisi Islam di beberapa kalangan memang memunculkan kecurigaan epistemologis. Seperti halnya upaya menginterkoneksikan Islam dan kesejahteraan sosial seolah bagian dari gerakan Islamisasi ilmu pengetahuan. Sehingga, imu kesejahteraan sosial seakan-akan ingin dilegitimasi dalam konteks keislaman. Kuntowijoyo, seorang ilmuan yang sohor pernah mengkritik gerakan Islamisasi pengetahuan karena ilmu yang bersangkutan tidak memiliki landasan paradigma yang kuat. Karena itulah beliau membalikkan logika gerakan tersebut dengan pengilmuan Islam.. Yang pertama dapat terjebak pada legitimasi-legitimasi yang hanya menyentuh kulit luar sedangkan yang kedua berupaya membangun landasan paradigmanya. Tentu saja buku ini tidak ingin terjebak pada yang pertama dengan hanya melegitimasi teori-teori atau praktik pekerjaan sosial dalam tradisi keilmuan Islam. Namun lebih dari itu, yakni dengan menunjukkan secara epistemologis adanya interkoneksi Islam dan kesejahteraan sosial. Karena itulah buku ini tidak hanya menyuguhkan ulasan kepada pembaca pada dataran teoritis, akan tetapi juga masuk dalam wilayah pendekatan (strategi) hingga studi kasus (praktik). Di sinilah nantinya, ilmu kesejahteraan sosial dapat menemukan wujudnya sebagai ilmu yang mempunyai keterkaitan dengan tradisi Islam- Waryono Abdul Ghafur2021-03-08T22:49:29Z2021-06-23T04:36:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42134This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/421342021-03-08T22:49:29ZREFERENSI NORMATIF DAN HISTORIS BAGI PLURALISMEBaik secara teologis-normatif maupun historis, kemajemukan, keragaman atau plural adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa diingkari. Kenyataan tersebut bukan saja sebuah doktrin, tapi juga sebuah fakta. Pluralisme menuntut adanya sikap inklusif dengan terus mengupayakan kerja sama, sehingga muncul sikap yang pro eksistensi. Dalam konteks hubungan antar agama, kesadaran pluralisme ini merupakan corak baru yang terus diupayakan implementasinya setelah umat beragama terjatuh pada krisis kemanusiaan akibat konflik agama. Konflik itu terjadi karena, pemeluk agama memiliki keyakinan absolutis dan supersionis dan klaim keselamatan yang eksklusif- Waryono Abdul Ghafur2021-03-08T21:13:51Z2021-08-09T22:58:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42130This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/421302021-03-08T21:13:51ZQUR'AN, MANUSIA, DAN KEBUDAYAANMeski sebagai Guru Besar Filsafat Islam yang notabene sering bersikap dan berpikir liberal, namun dalam berbagai tulisan yang diproduksi Asy'arie hampir selalu mengutip ayat Karena itu dalam konteks tertentu, ia layak juga disebut sebagai mufassir. Tepatnya mufassir-filosof. Ini mengingatkan saya pada gaya penulisan dan pemikiran Nurcholish Madjid yang dalam buku-bukunya juga selalu mengutip ayat. Hal ini berbeda dengan Gus Dur misalnya, yang justru jarang mengutip ayat, meski in orang pesantren. Karena itu, ketika mengulas manusia dan kebudayaan, Asy'arie selalu mengaitkan dan mencarikan referensinya pada Al-Qur'an. Sebagaimana para sarjana Muslim sebelumnya, Al Qur'an memang dipandang bukan sekedar sebagai sumber epistemologis ajaran Islam, tapi juga sebagai sumber inspirasi terutama untuk menuntun manusia agar menjadi khalifah yang memiliki kualitas profetis, sehingga dapat berperan dan meng arahkan jalannya sejarah kearah yang benar; maju dan beradab. Keterlibatan lebih dalam dan intensif Asy'arie UIN Sunan Kalijaga, setelah sebelumnya lebih banyak di luar" mem berikan petunjuk, sepern juga sering disampaikan dalam berbagai kesempatan, dedikasinya untuk mewujudkan manusia yang unggul dan berinartabar yang m salurkan melalui lembaga pendidikan.- Waryono Abdul Ghafur2021-02-27T23:49:34Z2022-12-19T08:25:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42066This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/420662021-02-27T23:49:34ZRESPON MAHASISWA TERHADAP PROSES INQUIRY PADA MATAKULIAH FISIOLOGI TUMBUHAN TAHUN AJARAN 2017-2018Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui : (1) bagaimanakah proses inquiry pada matakuliah fisiologi tumbuhan? dan (2) bagaimanakah respon siswa terhadap materi fisiologi tumbuhan?. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan subyek penelitian adalah mahasiswa pendidikan biologi angkatan 2016 yang telah menempuh matakuliah fisiologi tumbuhan sudah menempuh matakuliah strategi pembelajaran biologi. Intrumen penelitian ini berupa angket, pedoman wawancara dan dokumen nilai. Hasil penelitian dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan kualititatif. Dari hasil penelitian diketahui perkuliahan menggunakan model pembelajaran inquiry lesson berbasis kegiatan laboratorium. Sedangkan respon mahasiswa terhadap proses inkuiri yaitu sebanyak 86,4 % mahasiswa menyatakan kegiatan praktikum bersifat verifikasi dan konfirmasi. Sebanyak 78,8 % mahasiswa menyatakan proses inkuiri disertai dengan bimbingan dosen, dan sebanyak 27,7 % mahasiswa memberikan respon belum diberikan kebebasan dalam menentukan kegiatan praktikum. Dari hasil penelitian juga dapat disimpulkan bahwa beberapa materi masih dianggap sulit dipahami. Untuk materi fotosintesis mendapat respon sulit paling banyak dari mahasiswa, yaitu sebesar 41,3%- Runtut Prih Utami2021-02-27T21:10:08Z2021-10-28T03:29:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42061This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/420612021-02-27T21:10:08ZPERJUANGAN KEBANGSAAN DAN PENDIDIKAN AL IRSYADAl-Irsyad lahir dari sebuah
konik dan perpecahan di tubuh Jamiatul Khair, yang dipicu oleh
perbedaan pandangan mengenai masalah agama. Mereka yang kecewa
dan tidak sejalan dengan pandangan-padangan para elite Jamiatul
Khair memilih ke luar dan mendirikan organisasi sendiri yang diberi
nama Al-Irsyad. Salah satu tokoh pendirinya adalah Ahmad Surkati,
seorang ulama asal Arab yang memilih menetap di Indonesia.
Kedua, gerakan-gerakan yang dilakukan oleh Al-Irsyad sejak
awal berdirinya adalah gerakan pendidikan. Al-Irsyad mempunyai
keyakinan bahwa pendidikan adalah modal utama bagi sebuah bangsa
agar menjadi bangsa yang merdeka, maju, dan berdaulat. Gerakan
pendidikan Al-Irsyad tidak hanya diperuntukkan bagi orang-orang
keturunan Arab, namun juga bagi kalangan Muslim pribumi. Semua
itu dilakukan oleh Al-Irsyad didasarkan atas keyakinan agama, bahwa
tanggung jawab untuk memajukan sebuah bangsa, apa lagi rakyatnya
mayoritas Muslim adalah perintah Allah SWT. Agama telah menjadi
roh pergerakan bagi Al-Irsyad. Agama dan kebangsaan telah menjadi
bagian yang tidak terbantahkan dalam mendorong Indonesia bebas
dari penjajahan.- Syamsul Arifin2021-02-27T14:53:57Z2021-02-27T14:53:57Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42057This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/420572021-02-27T14:53:57ZIdealism, Pragmatism, Opportunism: Islamist Movements in Contemporary IndonesiaSince democratization, Islamists in Indonesia have had a surprisingly large influence. While scholars
once believed that Islamist movements were marginal and losing influence, the mass mobilizations of
December 2016 and Islamists’ centrality to the 2019 Presidential election has forced scholars to
reconsider the power and place of Islamism in Indonesia. However, existing studies seemed to be
constrained by uncritical assumption of Islamism as ideology that directly influences behaviors. This
article suggests that one way to move the literature forward is to take Islamism as mental models,
which helps to clinically distinguish it from Islam as a religion, and to better understand the
structure of Islamist behaviors. This article finds three pattern of bahviors among contemporary
Islamist movements, i.e. vigilante idealism of FPI, multivocal pragmatism of PKS, and complacence
opportunism of PBB, which are better to be explain by differences of their mental models rather
than their religious interpretations or their commitments to Islamist agenda- Ahmad-Norma Permata2021-02-27T13:31:06Z2021-02-27T13:31:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42054This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/420542021-02-27T13:31:06ZPemberdayaan Masyarakat Desa Binaan Melalui Program Pendampingan Pembuatan Herbisida Skala Rumah Tangga
Berbahan Dasar Garam Bagi Penanganan Gulma pada sistem Pertanian Tanpa Olah TanahSistem pertanian tanpa olah tanah (TOT) adalah terobosan inovasi teknologi pertanian baru
yang perlu disosialisasikan kepada petani agar hasil produksi pertanian dapat bersaing di pasar global
dengan cara menekan biaya produksi pertanian. Sistem Pertanian TOT pada dasarnya merupakan
bagian sistem pengolahan tanah konservasi, yakni pengolahan tanah yang mempertimbangkan aspek
kelestarian sumber daya tanah dan air, disamping aspek produksi dan pendapatan petani. Perbedaan
mendasar sistem TOT dengan sistem pertanian konvensional adalah pada cara penyiapan lahan.
Penyiapan lahan dengan konsep TOT, tidak lagi dilakukan dengan cara pembajakan tanah. Sebagai
gantinya penyiapan lahan dilakukan dengan cara penyemprotan herbisida untuk membersihkan
gulma dan tumbuhan penggangu lainya yang tumbuh pada lahan yang akan ditanami. Adapun prosesproses lain selanjutnya dilakukan sama seperti pola tanam biasa. Dengan demikian pada dasarnya
tujuan metode TOT tidak berbeda dengan metode olah tanah sempurna, yaitu mengendalikan gulma
dan menyiapkan lahan agar menjadi media tumbuh yang baik bagi tanaman. Perbedaannya adalah
metode TOT lebih efisien dalam penggunaan air, bibit, tenaga kerja, waktu, dan berwawasan
lingkungan dari pada olah tanah sempurna (Pasek, 2017). Kunci keberhasilan metode TOT dalam
menekan biaya produksi pertanian dan meningkatkan efisiensi, terletak pada teknik pengolahan lahan
menggunakan herbisida (Purnamasari, 2017). Oleh karenanya jenis herbisida yang digunakan haruslah
jenis herbisida yang memenuhi kualifikasi: ramah lingkungan, non-akumulatif, efektif membasmi
gulma pada lahan pertanian, bahan baku mudah didapat, ekonomis, dapat dibuat dalam skala rumah
tanggga, serta relatif aman karena akan terus digunakan secara berkelanjutan.- Karmanto2021-02-27T01:28:45Z2021-02-27T01:34:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42051This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/420512021-02-27T01:28:45ZDETEKSI DINI KESEHATAN GINJAL DENGAN METODE URINE ANALYZERhasil penelitian uji performance dan validasi metode sistem sensor alat urine analyzer bagi deteksi gangguan fungsi ginjal. Dalam Penelitian
ini tim merancang, menguji dan memvalidasi sistem sensor alat
deteksi urine yang diharapkan nantinya bisa dimanfaatkan
sebagai alternatif alat deteksi dini bagi kesehatan.- Karmanto2021-02-08T06:56:53Z2021-06-21T04:40:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41969This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/419692021-02-08T06:56:53ZSAINS, KEPUSTAKAAN, DAN PERPUSTAKAAN DALAM SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM (KLASIK, PERTENGAHAN, MODERNBuku berjudul Sains, Kepustakaan, dan Perpustakaan dalam
Sejarah dan Peradaban Islam merupakan tulisan yang
berasal dari bahan ajar untuk mahasiswa/i S-2 Program
Studi Interdisciplinary Islamic Studies, Konsentrasi Ilmu
Perpustakaan dan Informasi. Memang sejak awal diberi
tugas mengampu mata kuliah Kepustakaan dalam Konteks
Islam, penulis selalu membuat terlebih dahulu paper terkait
tema yang akan didiskusikan setiap kali sebelum perkuliahan
berlangsung. Kadang-kadang, meskipun jarang, penulis
hanya menuliskan outline-nya saja, kemudian dibuat tulisan
dengan menambahkan penjelasan, uraian, dan referensi
untuk mempersiapkan perkuliahan.
Ruang lingkup bahasan karya ini cukup luas, yaitu dari
kepustakaan dan perpustakaan Islam sejak periode Sebelum
Masehi sampai abad modern. Sebagai kajian sejarah, penulis
menambahkan bahasan asal-usul ilmu pengetahuan (sains),
karena terkait erat dengan kepustakaan secara umum dan
kepustakaan Islam secara khusus. Dalam membahas tentang
asal-usul sains ini, penulis melacak pada asal-usul peradaban
tertua di dunia, dengan asumsi bahwa berasal dari bangsa
berperadabanlah ilmu pengetahuan itu muncul jauh Sebelum
Masehi. Dan bangsa-bangsa berperadaban tertua di dunia itu
terletak di wilayah dunia Timur. Persoalannya muncul ketika
sulitnya menyambungkan estafet pengetahuan dari bangsa yang berperadaban kepada bangsa berperadaban berikutnya,
apalagi jika jarak di antara bangsa berperadaban satu dengan
bangsa berperadaban lainnya terpaut ratusan bahkan ribuan
tahun- Nurul Hak2021-02-05T05:05:42Z2022-12-27T13:39:56Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41955This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/419552021-02-05T05:05:42ZASSESMENT KAPASITAS LEMBAGA DAN EVALUASI PROGRAM PRODUKSI PUSAT PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAKWAH (PPTD)Assement Kapasitas Lembaga Dan Evaluasi Program Produksi Pusat Pengembangan Teknologi Dakwah ( PPTD ) Penelitian ini di latarbelakangi bahwa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta terus mengembangkan kegiatan kemahasiswaan yang sifatnya
pengembangan hard skill, dan soft skill dikembangkan supaya produktif, inovatif dengan cara edukatif, ilmiah, humanis dalam suasana religius. Ujud pengembangannya dapat berupa bimbingan, pendampingan, pemberian informasi dan simulasi. Upaya demikian sesuai dengan prinsip-prinsip Good University Governance. Pertama kewajaran (fairness). Kedua, transparansi (trasnparency) Ketiga, kemandirian (independence) Keempat, akuntabilitas (accountability) Kelima, responsibilitas (responsibility).
Penelitian ini mengassement kegiatan mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi di Pusat Pengembangan Teknologi Dakwah, pertama, hasil assement komunitas PPTD menunjukkan bahwa komunitas PPTD yang terdiri dari dua komuitas yakni Suka TV dan Rasida keduanya telah memiliki visi misi, struktur organisasi, struktur tugas, mekanisme pemilihan pengurus setiap tahun, melakukan open rekrutmen anggota secara reguler setiap tahun, pembinaan anggota, komunikasi antar anggota,
hubungan antar peranan, mendapat anggaran rutin dari fakultas dan memiliki SOP dalam kegiatan kerja. PPTD dengan kedua komunitasnya telah memenuhi standar organisasi pada level mahasiswa dalam kategori organisasi kader. Organisasi kader intra kampus dengan memberikan kesempatan kader penerusnya mengelola PPTD secara bergantian dalam pemilihan kepengurusan.. Kedua hasil assement team work program produksi komunitas PPTD bahwa komunitas Suka TV yang mempunyai program seperti Cahaya Iman, UIN To Days, Inspirasi, Jendela UIN, Mutiara Ilmu, Student Corner, dan Candu adapun komunitas Rasida mempunyai program Program Harian : Islamic Zone ,Omah (Obrolan Mahasiswa), Music For Student, Indonesia Saja; Program Mingguan: Alternative.com, Produksi melibatkan anggota dalam perencanaan,analisiss ketersediaan SDM, dana,
waktu dan sponsor. Ketiga, secara kelembagaan komunitas di PPTD baik itu Suka TV dan Rasida telah memiliki kelengkapan instrumen menejerial yang cukup baik.Hasil produksi Suka TV dan Rasida menujukkan bahwa kedua komunitas dapat memberi wadah kreativitas mahasiswa dan banyak prestasi dengan diperolehnya berbagai penghargaan baik di dalam maupun
di luar UIN Sunan Kalijaga.- Mokh. Nazili2021-01-28T07:17:35Z2021-06-04T06:18:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41920This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/419202021-01-28T07:17:35ZDESAIN KOMUNIKASI DAKWAH VISUAL ANIMASI 2D UNTUK ANAK (Studi Deskriptif Kualitatif di SDN Monggang Pendowoharjo Sewon Bantul)Dakwah activities as a communication process of delivering the
teachings of Islam’s ideal has no power to change people for the better. There are many causal factors, one of them is because of propagandas that has been done tends to be cold, impersonal, and is only informative sheer, yet using less effective communication ethics. A visual cultural revolution is now growing rapidly, unfortunately its dominated by capitalists and worshipers of lust. For example, nearly all visual ads is using the interest
of sensuality and lust to lure customers. On the billboards, media
newspapers, magazines, television and other media, visual communication seemed to be a valuable garbage, and this is very dangerous, especially if in the consumption of children who are mentally and immature psyche. The Effects of visual “value-free”communication can damage the sense of children as the next generation, we are slowly showed on-aurast which makes Muslimsbecome stupid.This study aims to provide a creative space to explore the lives of children for the purpose of providing religious materials in SDN Monggang Pendowoharjo Sewon Bantul. 2D animation design is expected to give a message to children that religious material is not complicated but enjoyable. And the use of cartoon animation techniques in the making is in fact, expecting the material to be delivered to children to be light for their minds and appropriate with their entertainment media which is television. This research Visual Communication Design using 2d Animation
For Children is using descriptive study which is a qualitative research method that analyze the words or sentences and separate it by category for the conclusion. Qualitative research aims to explain the phenomenon in detail and in-depth data collection that focuses on quality rather than the quantity of data.
The results of this study is that the creation of 2D animation
is effective to be a dakwahmedia for children that will be made with a creative process, which produces valuable forms required by children. The value does not solely lie in verbal and visual language, but the value in principle occurs because of the tructural and functional relationships as a system that blends the designer and children as the target audience.- Mokhamad Mahfud- Rama Kertamukti2021-01-28T06:33:29Z2021-06-04T04:19:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41919This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/419192021-01-28T06:33:29ZHABITUS CYBERLIFEMembentuk dan menampilkan gaya hidup adalah kebutuhan yang sangat dituntut dalam kehidupan modern saat ini. Gaya hidup menjadi sebuah selera yang menampilkan diri pada kehidupan sosial. Dalam dunia Sosiologi, gaya hidup menjadi pintu masuk untuk memahami pengaruh nilai dan norma sosial dalam diri
individu (Takwin, 2006:36). Kita dapat memahami fungsi-fungsi budaya dalam diri manusia dengan melihat pola-pola yang terangkai dalam gaya hidup. Bahkan, gaya hidup dapat menemukan makna dan pemaknaan terhadap dunia kehidupan
manusia yang dilakukan. Gaya hidup dipandang sebagai pola-pola tingkah laku yang diungkapkan manusia sebagai respon terhadap dunia dan segala hal yang melingkupinya. Bukan hanya sebagai praktik-praktik konsumsi, pertunjukkan benda-benda dan pengalaman seseorang dalam kehidupan sehari-hari yang di
konsepsi sebagai nilai instrumental saja. Estetika realitas melatarbelakangi arti penting gaya hidup (Featherstone, 2008: 204). Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap orang yang mengenakannya dan menggambarkan seberapa besar nilai
moral orang tersebut dalam masyarakat di sekitarnya. Gaya hidup dikemukakan oleh Plummer, “sebagai cara hidup individu yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya. ” (Plummer, 1983: 231). Jadi, gaya hidup dapat dikatakan sebagai suatu pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktifitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang
berinteraksi dengan lingkungannya.- Rama Kertamukti2021-01-27T21:38:38Z2021-10-22T04:55:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41916This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/419162021-01-27T21:38:38ZSOCIAL COMMUNICATION MEDIA IN CULTURAL ADAPTATION OF NEW COMMUNICATIONThis research intends to see the cultural adaptation of new communication when a family (the Moslem family) runs the activities using the media of technology, communication, and information, the ownership of technology media up to the access use of technology information like social media as the link of individuals (facebook, twitter, etc. The main object of applying ethnography method is to understand the view of life from the native's point of view. According to the typology of online family, Growing Nettie Family is a term the online users ep improving and are connected to each other almost every time by the media of technology communication They seem not to be able to live without gadget. They use gadget to compromise about who will take and pick up the children. Beside. they always use the emoticons in the online conversation. While the Mature Nettie Family. in which the need for the online access level has cheered their life frequently becomes the daily needs but not becoming the urgent one. They will use it if they need and they will not if it is not necessary.- Fatma Dian Pratiwi- Rama Kertamukti- Diah Ajeng Purwani2021-01-17T03:18:47Z2021-01-17T03:18:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41866This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/418662021-01-17T03:18:47ZAGAMA DI RUANG PUBLIK (TELAAH ATAS PEMIKIRAN JURGEN HABERMAS)Pandangan Habermas tentang kedudukan dan peran agama dapat disimpulkan sebagai berikut: pertama, transformasi agama ke dalam argumentasi-argumentasi politik dianggap selesai pada tataran ruang publik informal. Kedua, warga negara religius diperkenankan untuk berpartisipasi di dalam debat publik, namun pada saat yang sama meninggalkan bahasa-bahasa keagamaan. Ketiga, Mempertimbangkan pengaruh semantik, Habermas menegaskan bahwa argumentasi-argumentasi religius dapat memiliki sebuah pengaruh semantik tentang persetujuan pada akhir dari perdebatan.- Nurmahni2020-12-22T16:40:24Z2020-12-22T16:54:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41662This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/416622020-12-22T16:40:24ZMEMBANGUN SIMBIOSIS MUTUALISME ANTARA SAINS DAN AGAMA DALAM PENDIDIKAN ISLAMSecara substantif sains dan agama memiliki tujuan yang sama, yakni mencari kebenaran universal sekalipun metode dan landasannya berbeda. Oleh karena itu, secara teoritis antara sains dan agama dapat dipertemukan dalam bentuk hubungan
simbiosis mutualisme (hubungan yang saling menguntungkan). Dalam kaitan ini, para praktisi pendidikan Islam dituntut mampu menerjemhakannya dalam proses pembelajaran, sehingga tidak terjebak dalam paradigma dikhotomik. Mendialogkan Islam dengan realitas sosial bukan hanya diperlukan pada
dataran wacana, namun lebih dari itu harus sampai pada tataran praksis. Dalam kerangka ini perlu dibuka ruang seluas-luasnya bagi terjadinya pergulatan wacana, sambil terus pula mendorong berkembangnya praksis sosial umat Islam untuk
memanusiawikan realitas. Guna mewujudkan hal tersebut, pendidikan Islam harus dijalankan dengan menggunakan paradigma rasional-empiris-transendental secara sinergis dan berorientasi kepada nilai dengan pendekatan pembelajaran secara filosofis dan sosiologis. Dengan cara ini, ke depan pendidikan Islam tidak hanya terjebak pada pelanggengan doktrin-doktrin keagamaan, tetapi juga dapat memberikan respon secara arif dan cerdas kepada perkembangan sains modern.- Karwadi2020-12-22T16:25:27Z2020-12-22T16:57:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41661This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/416612020-12-22T16:25:27ZIMPLIKASI MULTIPLE INTELLIGENCES DALAM PEMBELAJARAN DI SD/MIPenerapan multiple intelligences dalam pembelajaran membawa implikasi luas, baik terhadap kurikulum, lembaga pendidikan, maupun sumber daya manusia yang terlibat dalam pendidikan. Tulisan ini tidak menjangkau semua aspek yang seharusnya dijangkau. Hal ini menjadi salah satu kelemahan tulisan ini. Namun demikian, implikasi yang telah dikemukakan yaitu pembelajaran model sentra, individual dan menerapkan pendekatan interdislipliner cukup untuk menegaskan bahwa secara praktis implemenatasi multiple intelligences Memerlukan persiapan yang matang dan keterlibatan berbagai pihak.Pembelajaran dengan perspektif multiple intelligences adalah wujud kongkrit dari pendidikan humanis dan sangat menghargai keragaman. Semua peserta didik pintar, jika ada yang belum berhasil maka bukan berarti dia bodoh, tetapi karena belum menemukan cara yang tepat untuk belajar. Dalam kaitan ini, guru memiliki tanggung jawab besar untuk memfasilitasi siswanya agar bisa menemukan cara
belajar yang sesuai.- Karwadi2020-12-22T15:57:54Z2020-12-22T16:51:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41660This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/416602020-12-22T15:57:54ZPEMIKIRAN PENDIDIKAN HARUN NASUTIONKajian terhadap kiprah Harun Nasution dalam pendidikan Islam di Indoensia mengantarkan pada beberapa kesimpulan. Pertama, kontribusi Harun Nasution dalam bidang pendidikan tidak terletak pada konsep yang dirumuskannya secara sistematis dan komprehensif. Kontribusi terbesar terletak pada action di lapangan pendidikan (khususnya pendidikan tinggi Islam) yang berhasil mengembangkan sikap kritis, terbuka, rasional dalam melakukan studi keislaman. Bahkan secara konseptual, pemikiran Harun Nasution bidang pendidikan terkesan global dan tidak tuntas. Dikatakan global, karena Harun Nasution kurang memberikan penjelasan rinci dan
mendalam pada aspek-aspek pokok pendidikan. Pemikirannya bidang pendidikan juga tidak tuntas, sebab masih ada komponen pokok lain, yaitu media dan evaluasi pembelajaran yang tidak ditemukan dalam tulisan-tulisannya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Harun Nasution bukanlah pemiki bidang pendidikan Islam, tetapi praktisi.- Karwadi2020-12-13T13:24:11Z2020-12-13T13:41:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41529This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/415292020-12-13T13:24:11ZTotal Quality Manajement Dalam Lembaga Bimbingan Haji dan Umrah : Studi Pada KBIHU Di Area YogyakartaKelompok Bimbingan Haji dan Umrah (KBIHU) memiliki peran penting dalam penyelenggaraan proses ibadah haji dan umrah yang ada di Indonesia. KBIHU adalah kelompok yang menyelenggarakan bimbingan ibadah haji dan ibadah umrah yang telah mendapatkan izin dari Kementerian Agama.
Keberadaan KBIHU sangat diperlukan sebagai mitra pemerintah dalam membantu jemaah haji dan umrah untuk belajar dan mendalami manasik. Seiring peningkatan jumlah KBIHU di indonesia, terdapat beberapa persoalan yang dihadapi yang harus dipecahkan, diantaranya adalah semakin banyaknya jumlah KBIHU yang beroperasi membuat persaingan antar KBIHU tidak dapat dihindarkan, sementara kualitas pengelolaan KBIHU sampai saat ini juga belum bisa dikatakan baik, masih banyak pembimbing manasik haji
yang kurang kompeten dan kurang profesional, usia pembimbing yang sudah tua, kondisi jamaah haji atau
umrah yang masih awam, rata-rata belum memahami tentang aturan-aturan dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah, jemaah pemula belum pernah berangkat haji dan umrah, serta tingkat pemahaman ilmu keagamaan Islam yang beragam, menuntut KBIHU untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan
pembinaan dan bimbingan kepada jemaah haji dan umrah. Penelitian ini bertujuan untuk memotret penyelenggaraan pengelolaan KBIHU yang ada di Yogyakarta dalam perspektif Total Quality Management. Jenis penelitian ini ialah penelitian kualitatif studi kasus. Pengumpulan data dilakukan
dengan melakukan in depth interview, studi dokumentasi dan observasi. Data dianalisis menggunakan analisis tematik(thematic analisis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pengelolaan KBIHU yang ada di Yogyakarta telah mengacu pada konsep TQM. Meskipun demikian beberapa indikator harus dapat ditingkatkan kembali. Diharapkan akan meningkatkan kualitas pelayanan
pembinaan dan bimbingan kepada jemaah haji dan umrah.- Noor Hamid2020-12-02T09:17:17Z2020-12-18T04:04:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41444This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/414442020-12-02T09:17:17ZEFEKTIVITAS MEDIA POP UP BOOK PADA MATERI KERAGAMAN BUDAYA TERHADAP MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV MIN 1 PURWOREJOAlvita Nur Aini, “Efektivitas Media Pop Up Book pada Materi Keragaman Budaya Terhadap Minat Belajar Peserta Didik Kelas IV MIN 1 Purworejo”. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2020.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) apakah terdapat perbedaan minat belajar peserta didik dengan penggunaan media pop up book dan tanpa penggunaan media pada materi keragaman budaya di kelas IV MIN 1 Purworejo, (2) seberapa efektif media pop up book pada materi keragaman budaya terhadap minat belajar peserta didik kelas IV MIN 1 Purworejo.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi minat belajar peserta didik yang diambil dari hasil pengisian angket yang diberikan sebelum dan sesudah pembelajaran, data minat belajar juga diperoleh dari hasil observasi langsung peneliti selama pembelajaran yang diambil dari lembar observasi, dan dokumentasi. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah: (1) adanya perbedaan minat belajar yang signifikan antara kelas dengan media pop up book dan kelas tanpa penggunaan media, (2) adanya perbedaan keefektifan penggunaan media dan tanpa penggunaan media terhadap minat belajar peserta didik kelas IV MIN 1 Purworejo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Terdapat perbedaan minat belajar antara peserta didik yang mendapat pembelajaran menggunakan media pop up book dengan peserta didik yang tidak menggunakan media pop up book. Hal ini dibuktikan dengan penghitungan uji perbedaan hasil angket minat belajar dengan uji Independent Samples T Test pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Hasil yang didapat dari penghitungan angket menggunakan uji Independent Samples T Test yaitu nilai Sig. (2-tailed) 0,014 < 0,05 sehingga dapat dipastikan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. 2) Hasil Uji efektivitas dilakukan menggunakan uji Gain Score dan diperoleh hasil Sig. (2-tailed) adalah 0,026 < 0,05 maka dapat dipastikan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat diambil kesimpulan bahwa media pop up book efektif terhadap minat belajar peserta didik pada materi keragaman budaya.16480021 ALVITA NUR AINI2020-10-02T15:49:45Z2020-10-02T15:49:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41169This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/411692020-10-02T15:49:45ZPena Generasi Delima : sebuah gerakan literasi sejak diniBuku ini mendeskripsikan berbagai informasi keseharian generasi delima, sebuah lokasi yang di dalamnya terdapat Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Sangat menarik dengan tampulan keseharian mereka sebagai generasi harapan bangsa, anak-anak di sini menceritakan keseharian mulai siap-siap berangkat sekolah, pulang sampai aktivitas malam harinya. Ada juga cerita mengenai TBM dan perlombaan yang mewarnai keseharian mereka. Bahasa khas anak-anak membuat buku ini sangat menarik. Buku ini juga menceritakan Best Practice Pengelola TBM Delima dalam gerakan literasi selama 4 tahun, juga dilengkapi profil TBM Delima sebagai wadah aktivitas dan paguyuban warganya. Goresan Pena Generasi Delima telah membuktikan bahwa gerakan literasi sejak dini bisa dimulai dari hal paling sederhana melalui bercerita dan membukukannya- Siti Aminah (Editor)2020-09-30T06:39:37Z2020-09-30T06:39:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39904This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/399042020-09-30T06:39:37ZANALISIS KUALITATIF DAN EVALUASI PELAKSANAAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERIODE TAHUN AJARAN 2014-2015 SAMPAI DENGAN TAHUN AJARAN 2018-2019 DI PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTAANALISIS KUALITATIF DAN EVALUASI PELAKSANAAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERIODE TAHUN AJARAN 2014-2015 SAMPAI DENGAN TAHUN AJARAN 2018-2019 DI PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTAIrwan Nugraha2020-09-10T13:25:52Z2020-09-10T13:25:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40954This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/409542020-09-10T13:25:52ZKONTROVERSI PEREMPUAN SEBAGAI WALI NIKAH - Tinjauan subyek Hukumdalam Kajian Ushul FikihPara ulama berbeda pendapat tentang kaharusan adanya wali nikah bagi perempuan dewasa, sebagaimana mereka berbeda pendapat tentang keabsahan perempuan sebagai wali nikah. Hal ini krena dalil-dalil yang dipegangi oleh mereka baik ayat al Qur'an maupun Hadis masih bersifat interpretable (muhtamilah), Namun terlepas dari perbedaan pendapat tersebut, dengan melihat nilai-nilai yang terkandung dalam ayat-ayat al Aur'an dan hadis Nabi serta maksud dan tujuan yang tersirat dalam pandangan para ulama., yang menentukan keabsahan suatu pernikahan sesungguhnya adalah kerelaan dari kedua mempelai, bukan didasarkan pada kekuasaan par wali. Wali hanya berfungsi sebagai pebeimbing dan penasehat bagi kemaslahatan kedua calon mempelai untuk dapat mewujudkan tujuan perkawinan yang berupa keluarga sakinah. Menurut konsep subyek hukum (al mahkum 'alah) dalam kajian Ushul Fikih syarat menjadi wali adalah memiliki kecakapan bertindak hukum secara sempurna (kamil al ahliyyah) yang dasarnya adalah memiliki kecakapan bertindak hukum secara sempurna (kamil al ahliyyah) yang dasarnya adalah kemanusiaan dan akal sehat, maka pada dasarnya perempuan dewasa, sebagaimana laki-laki dewasa, dapat menjadi walu nikah, yang bertugas memberikan pertimbangan dan bimbingan sebelum terjadinya pernikahan, Dengan demikian adanya wali, baik wali itu laki-laki ataupun perempuan, adalah untuk mewujudkan kemaslahatan bagi calon mempelai dan bukan sebaliknya mempersulit pernikahan atau hanya demi "kemaslahatan" itu sendiri.- Agus Moh. Najib2020-08-19T14:09:06Z2020-08-19T21:55:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40472This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/404722020-08-19T14:09:06ZFikrah ibnu khaldun wa mazhabuhu an al-IjtimaTulisan ini sedikit memberikan paparan pemikiran tokoh sosiologi Ibn Khaldun tentang “siklus kehidupan masyarakat dan tahapan perkembangan akal budi manusia”. Data tulisan ini murni bersumber dari teks buku Muqadimah Ibn Khaldun dalam kategori sejarah sosial. Dalam hal ini penulis mencoba menggunakan pisau analisis hermeneutika (takwil) teks yang ditulis oleh Gracia. Dari analisis ini penulis menyimpulkan bahwa: menurut Ibn Khaldun, secara sosiologis (kehidupan sosial dan politik) masyarakat berkembang melalui tahapan badui, kebangkitan dan sipil (al thûr al badwy, al thûr al ghazwy dan al thûr al ĥadlary). Sedangkan melalui akal budinya, masyarakat akan berkembang melalui fase teologi, metafisik dan positif (al ‘aql al tamyîzy, al ‘aql al tajriby dan al ‘aql al nadzary).- Muhammad Pribadi2020-08-17T02:15:38Z2020-08-17T02:17:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40352This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/403522020-08-17T02:15:38ZMANAJEMEN ISLAMI WISATA PANTAI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTAManajemen merupakan suatu cara yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang dicita-citakan bersama. Melalui manajemen, suatu organisasi menerapkan langkah-langkahnya agar lebih terukur dan sistematik sehingga sasaran yang dituju mampu dicapainya dengan baik. Itulah mengapa suatu manajemen yang baik, dianggap menjadi salah satu indikator bahwa suatu organisasi itu baik manakala termanaj dengan baik pula. Pengelolaan suatu organisasi, penting memperhatikan prinsip dan nilai dalam sistem manajemen, dalam hal ini manajemen islami. Prinsip paling mendasar dalam sistem manajemen islami adalah apa yang telah dibangun Rasulullah Saw., yakni dasar-dasar yang digunakan dalam membangun komunitas masyarakat dan negara Madinah. Prinsip-prinsip tersebut berpengaruh besar terhadap terbentuknya peradaban gemilang umat Islam secara internasional berabad-abad kemudian. Karakteristik paling menonjol dari pola manajemen yang Rasulullah Saw. terapkan bersama para sahabat, baik dari kalangan Anshar maupun Muhajirin, adalah konsep dan praktek Syura, bermusyawarah- Mikhriani2020-08-17T02:12:05Z2020-08-17T02:12:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40341This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/403412020-08-17T02:12:05ZSTUDI KOMPARASI WAKTU DAN PROSES TERJADINYA HUJAN DALAMPERSPEKTIF AL-QURAN DAN SAINS DENGAN PENDEKATAN INTEGRASIINTERKONEKSIDi antara fenomena alam yang tidak luput dari penjelasan al-Qur’an adalah tentang proses turunnya hujan. Namun persoalan ini dalam al-Qur’an hanya tersurat secara global, sehingga sebagian besar ahli tafsir membatasi diri untuk tidak menafsirkannya secara detail dan ilmiah. Di lain pihak, perkembangan sains yang sangat pesat telah mampu menjelaskan proses terjadinya hujan dengan detail, bahkan sains mampu memprediksi turunnya hujan dengan tingkat presisi yang cukup tinggi. Terkait dengan hal tersebut, akan lebih menarik jika dilakukan upaya sinergis untuk mendapatkan legitimasi ganda, baik secara normatif dari al-Qur’an maupun secara ilmiah dari penemuan sains modern. Atas dasar pemikiran inilah penelitian ini dilakukan.- Khamidinal2020-08-16T09:09:31Z2020-08-16T09:30:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40327This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/403272020-08-16T09:09:31ZIDENTITAS KOMUNITAS MASJID DI ERA GLOBALISASI; STUDI PADA KOMUNITAS MASJID PATHOKNEGORO PLOSOKUNING KERATON YOGYAKARTA''ldentitas Komunitas Masjid di Era Globalisasi: Studi Pada Komunitas Masjid Pathok Negoro Plosokuning Keraton Yogyakarta" ini disusun untuk menjawab dua pertanyaan utama, yaitu pertama, bagaimana kemunculan identitas komunitas Masjid Pathok Negoro Pbsokuning di era gbbalisasi? Kedua, bagaimana kemunculan identitas itu melahirkan responsi atas globalisasi?, dan bagaimana pula globalisasi membawa pengaruh bagi komunitas ketika meresponnya? Dengan menggunakan metode penelusuran data, baik telaah dokumen; hasil interview; pengamatan terlibat maupun focus group discussion, yang kemudian data dipilah dan dianalisis berdasarkan kerangka teori yang disusun. Khususnya, teori William I. Robinson yang melihat globalisasi sebagai kapitalisme global, Anthony Giddens melihat globalisasi sebagai rangkaian modernisasi yang melahirkan jalan ketiga, Roland Robertson yang merumuskan globalisasi sebagai glokalisasi, yakni keterkaitan yang global dan lokal, serta Arjun Appadurai yang melihat globalisasi sebagai komunitas maya yang timbul dari lanskap global perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, dan terakhir teori globalisasi Thomas L. Friedman yang melihatnya sebagai dunia yang datar; menjadi acuaan analisis untuk mengurai faktor eksternal yang mempengaruhi komunitas. Untuk teori Emile Durkheim mengenai asal usul agama dari yang sakral dalam kebudayaan masyarakat digunakan menganalisis keterkaitan etnik dan agama dalam komunitas masjid. Sementara teori identitas Hanry Tajfe~ sebagai konsep dan kesadaran berkelompok membantu komunitas menemukan identitasnya. Hasil riset menunjukkan Masjid Pathak Negoro Plosokuning dengan komunitasnya didirikan oleh Keraton Yogyakarta. Kemunculan identitas komunitas tidak hanya dari ikatan Islam sebagai agama luar yang masuk, tetapi juga kebudayaan Jawa yang terhubung dengan Keraton. ldentitas ini tercermin pada arsitektur masjid dan pembelahan komunitas masjid, yaitu Plosokuning Jero dan Plosokuning Jobo. Komunitas Plosokuning Jero adalah orang dalam, yakni mereka yang memiliki ikatan kekerabatan dengan Keraton. Komunitas Plosokuning Jero melahirkan gelar kebangsawanan dan kebudayaan Jawa. Berbeda dengan Plosokuning Jobo, disebut orang luar atau masyarakat umum yang tidak memiliki gelar kebangsawanan. Hanya saja identitas agama yang masuk dalam etnik Jawa, baik pada arsitektur masjid maupun tradisi religius dan kebudayaan lokal membentuk identitas Plosokuning fobo. Namun arus globalisasi yang masuk semng dengan tumbuhnya pusat-pusat pendidikan modern dan industri pariwisata global di Yogyakarta, berakibat identitas komunitas masjid yang semula berciri politik, berubah menjadi kebudayaan. Perubahan identitas kebudayaan terlihat dari penerimaan komunitas masjid terhadap status eagar kebudayaan masjid, dan kebudayaan global yang masuk, seperti isu multikulturalisme, toleransi religius, dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang di satu sisi, berfungsi menguatkan identitas lokal, namun di sisi lain mengubah identitas lokal menjadi bagian dari globalisasi yang telah diratakan. Perubahan identitas yang lahir dari unsur lokalitas dan globalitas ini juga meneguhkan kedudukan agama sebagai bagian kebudayaan lokal. Ini artinya globalisasi yang masuk tidak lagi vertikal, tetapi horisontal, mendatar atau bersifat bioregional dan lokal. Sebab globalisasi juga telah menciptakan kekuatan lokal yang setara dengan kekuatan global dalam menegakkan perdamaian, keadilan dan kesejahteraan umat manusia.- Masroer2020-08-16T02:40:11Z2020-08-16T02:40:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40308This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/403082020-08-16T02:40:11ZPOLIMORFISME, LAJU MUTASI DAN PREDIKSI PANDEMI VIRUS SARS-COV-2 DI INDONESIAPenyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru diketahui pertama kali muncul di akhir tahun 2019 di kota Wuhan, China (Zhu, et. al., 2020), dan diduga berasal dari reservoir virus alami pada sejenis kekelawar (Zhou, et al., 2020). Dalam waktu singkat, virus ini menyebar ke seluruh dunia menghasilkan pandemi yang meluas di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Virus baru ini kemudian disebut sebagai virus SARS-CoV-2, karena memiliki kemiripan dalam hal struktur dan gejala infeksi yang ditimbulkannya dengan jenis virus SARS, yakni menyebabkan gangguan parah secara akut pada saluran pernafasan, dan berdasarkan kriteria serologis dan molekuler yang ditemukan, maka penyakit yang ditimbulkan oleh virus ini kemudian dinamakan sebagai Coronavirus disease2019 (COVID-19) (Tan, et al. 2020)Solihah Jumailatus2020-08-15T10:14:54Z2020-08-15T10:14:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40288This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/402882020-08-15T10:14:54ZNilai dan Etika Islam untuk Pekerjaan Sosial (Studi Integrasi Interkoneksi Islam danIlmu Kesejahteraan Sosial)Integrasi inerkoneksi Islam pada langkah awal dapat dilakukan melalui pemaknaan ulang terhadap konsep-konsep umum dalam ilmu kesejahteraan sosial dengan perspektif Islam. Konsep-konsep yang sudah mapan dalam ilmu kesejahteraan sosial, dimaknai kembali dengan menggunakan nilai dan etika Islam. Upaya integrasi interkoneksi Islam dalam hal ini, dimulai dari pemaknaan terhadap adanya kerangka kompetensi yang harus dimiliki oleh pekerja sosial (profesi lulusan disiplin ini) sekaligus sebagai penciri dari ilmu ini sebagai sebuah ilmu terapan yang profesional, yakni kerangka pengetahuan (body of knowledge), kerangka keterampilan (body of skill) dan kerangka nilai (body of value). Adanya tiga kompetensi profesional tersebut, menjadi logika yang digunakan untuk mengintegrasi danmenginterkoneksikan nilaiIslam dalam ranah teoritis (kerangka pengetahuan), ranah praktis (kerangka keterampilan) dan ranah ideologis (kerangka nilai). Oleh karena Ilmu Kesejahteraan Sosial ialah ilmu terapan, maka akan sangat mungkin terjadi semacam ‘penilaian’ dari sudut pandang Islam terhadap keilmuan yang sudah mapan ini.- Noorkamilah2020-08-15T07:30:12Z2020-08-15T07:30:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40285This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/402852020-08-15T07:30:12ZTHE INTONATION PATTERN OF INTERROGATIVE SENTENCES AND ITS IMPLICATIONS ON THE LEARNING OF MAHĀRAH AL-KALĀM AMONG ARABIC LANGUAGE EDUCATION STUDENTSPurpose: Ideally, students as future educators of the Arabic language are required to possess competent language skills. However, it was discovered that the students were still lacking knowledge and skills in speaking with accurate intonation. Therefore, the researchers aimed to analyze the application of the intonation pattern to the students. This research examined the intonation pattern of interrogative sentences of Arabic Education students and its acceptance by native speakers as well as its implications on the learning of mahārah al-kalām.
Methodology: Data sources in this research consisted of primary data and secondary data. Documentation, interview, and observation methods were used for data collection. The data was processed digitally with the Praat version 6.1.01 program.
Main Findings: The results were that students could apply the intonation pattern of Arabic interrogative sentences and were accepted by native speakers with varied acceptance values.
Implications/Applications: The implications of the learning mahārah al-kalām demonstrated that students and lecturers could apply the principles and fulfil the components of Arabic in general.
Novelty/Originality of this study: Inaccuracy in concluding by listeners of messages delivered by speakers can occur due to misperceptions caused by the use of unsuitable intonation patterns. The inaccuracy in applying this intonation pattern also occurs in the speech of Arabic education students. However, currently, there is no research that further inquiries the results obtained in the realm of foreign language education, particularly on speaking skills. This study has investigated the application of the interrogative sentence intonation patterns spoken by students and their implications for learning speaking skills.- Tulus Musthofa- Samirotul Azizah2020-08-12T23:31:33Z2020-08-12T23:31:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40170This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/401702020-08-12T23:31:33ZTAFSIR BERKALA TUNTUNAN ISLAM : Tafsir Al-Baqarah dalam Edisi-edisi Tuntunan Islambuku ini layak dan dibutuhkan untuk menjadi referensi bagi siapa saja yang ingin memahami Islam melalui tafsir Alqur’an. Buku ini tidak lebih dari pengantar untuk mendalami ayat-ayat Alqur’an, khususnya yang berkaitan dengan tuntunan Islam.
Ibadah adalah satu nama yang mencakup segala hal yang dicintai dan diridhai Allah Swt. berupa perbuatan dan ucapan, baik lahir maupun batin. Sementara itu, menegakkan ibadah dan isti’ânah (memohon pertolongan) kepada Allah menjadi sarana untuk meraih kebahagiaan abadi dan keselamatan dari semua keburukan. Maka, tidak ada jalan untuk meraih keselamatan kecuali dengan menegakkan keduanya.Asyrafi H.M. Yusron2020-08-12T05:23:16Z2020-08-12T05:23:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40100This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/401002020-08-12T05:23:16ZMODEL GERAKAN CIVIL SOCIETY PADA ORMAS MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMAPeran Syarikat Muhammadiyah dan Jamiyyah Nahdlatul Ulama (NU) sebagai bagian dari masyarakat sipil (civil society) telah memberikan banyak kontribusi terhadap bangsa dan negara. Civil society ala Muhammadiyah terinspirasi model Hegelian dengan ciri khas penekanan fungsi komplementatif dan suplementatif. Dengan ciri seperti ini, civil society berfungsi melaksanakan sebagian peran-peran negara. Sehingga, Muhammadiyah sejak awal mengembangkan beberapa bidang, terutama pendidikan, kemudian lembaga-lembaga sosial, serta pelayanan kesehatan secara masif. Adapun civil society ala Jamiyyah Nahdlatul Ulama (NU) terlihat dari peran aktif yang dilakukan sebagai pilot kebudayaan Islam dalam wilayah—apa yang disebut oleh Habermas—free public sphere di Indonesia. Dalam mendorong penguatan dan perluasan ruang terbukabagi aktivitas agama, kebudayaan mempunyai peran penting untuk mewadahi aspirasi umat. Perluasan gerakan kebudayaan dalam NU melalui free public sphere, dengan demikian telah menjadi kekuatan pengimbang bagi negara yang begitu dominan dalam kehidupan masyarakaMasroer Masroer2020-08-11T15:21:40Z2020-08-11T15:21:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40074This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/400742020-08-11T15:21:40ZGERAKAN SOSIAL DAN NALAR ISLAM PROGRESIF MENCARI TITIK TEMU KERANGKA METATEORIArtikel ini hendak mengkaji bagaimana nalar Islam progresif yang dapat menjadi acuan untuk membebaskan manusia dari eksploitasi dan dominasi kelas sosial? Lantas gerakan sosial apa yang dapat kita lakukan di tengah himpitan persoalan bangsa terkait eksploitasi sumber daya alam yang kian menggurita? Dari titik ini, maka saya berharap mendapat satu regulasi metateori yang bisa diimplikasikan sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat, agar bisa terbebas dari ekspolitasi dan dominasi. Untuk menjawab posisi penting ini, maka diskursus gerakan sosial dapat dipetakan menjadi dua, yakni old social movement dan new social movement. Sementara Islam sebagai agama universal, tidak perlu lagi membahas persoalan teologis-transendental, tetapi bagaimana teologi itu harus menciptakan ruang dealektika baru yang lebih aplikatif menjawab persoalan dominasi kekuasaan para penguasa. Dengan harapan munculnya doktrin teologis yang progresif, inklusif, open-minded, dan pluralis. Hasil kajian ini semoga memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan gerakan yang menjadi titik balik dan acuan dalam perubahan sosial.Izudin Ahmad2020-08-11T14:45:10Z2020-08-11T14:45:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40072This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/400722020-08-11T14:45:10ZMENYUARAKAN HAK TANPA SEKAT: SEBUAH EKSPRESI GERAKAN SOSIAL PETANITulisan ini menyoroti perubahan sosial petani dalam proses gerakan perlawanan. Dengan meng-gunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan studi kasus, data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Data dianalisis menggunakan teori “Moralitas Sosial-Ekonomi”. Dengan menganalisis data menggunakan teori ini, artikel ini mengungkapkan perubahan sosial dalam hal sikap politik petani. Penelitian ini menemukan tiga aspek penting. Pertama, kompromi adalah semacam strategi yang diterapkan oleh petani dalam gerakan mereka. Karena tidak ada alasan bagi petani untuk menghindari hegemoni dan eksploitasi negara, maka satu-satunya strategi untuk menghadapi kecenderungan kapitalisme yang meluas adalah dengan mengubah sikap politik petani. Kedua, konsolidasi organisasi menuntut hak-hak petani. Ketiga, pengembangan kapasitas melalui pemberdayaan adalah bentuk cara kompromi gerakan petani. Tiga model kompromi ini adalah cara untuk menghindari konflik yang ber-kepanjanganIzudin Ahmad2020-08-11T14:11:17Z2020-08-11T14:11:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40069This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/400692020-08-11T14:11:17ZKEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCEDI KECAMATAN UMBULHARJO KOTA YOGYAKARTAThe sub-district office is a government institution and the arm of the state in providing services to the community. This service is also called public services that need assessment. With the spirit of bureaucratic decentralization that gave birth to regional autonomy, the assessment of public services needs to be measured through the Community Satisfaction Index (CSI). That way, this study formulates the CSI in the Umbullharjo sub-district Office, Yogyakarta City, which aims to determine the level of community satisfaction with the public services provided. For this reason, this study uses a survey method with quota sampling method, the instrument of which is a questionnaire as a data collection tool. Data collection methods were used by distributing questionnaires to 100 respondents—taken randomly with consecutive sampling. The calculation results of CSI refers to Ministrial Regulation for the Empeworment of State Apparaturs & Bureaucratic of Reformation no. 16, 2014. The results showed that the CSI was 77.25, so the quality of public services was at the level of ‘B’ and the performance category was ‘Good’. This means that the performance of public services in the January-April 2017 period falls into a good category and the bureaucratic system runs at maximum.Keyword: Community Satisfaction Index; Public Service; Sub-DistrictsIzudin Ahmad2020-08-11T12:58:31Z2020-08-11T12:58:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40067This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/400672020-08-11T12:58:31ZGERAKAN SOSIAL WARGA PARANGKUSUMO PADA KASUS PENGGUSURAN LAHAN GEO MARITIM PARKArtikel ini hendak menjelaskan kasus penggusuran warga Parangkusumo Kabupaten Bantul. Permasalahan yang menjadi titik sentral dalam kajian ini menguaraikan dinamika gerakan sosial warga yang terkena dampak penggusuran akibat rencana pembangunan Geo Maritim Park. Analisa yang diperoleh dari hasil pengamatan data lapangan melalui indept-interview dengan metode purposive sampling memperlihatkan bahwa kasus gerakan perlawanan warga yang terkena dampak penggusuran mengalami ‘kekalahan’ di ruang publik. Kekalahan tersebut teridentifikasi karena kekuatan legalitas hukum (sertifikat tanah) yang dimiliki warga tidak kuat bahkan sebagian menolak aksi demonstrasi yang diinisiasi oleh Aliansi Rakyat Menolak Penggusuran (ARMP). Sebagai kasus yang berada dalam pusaran konflik, perjuangan warga untuk merebut hak-hak mereka tersandra oleh kepentingan elitis.Izudin AhmadSuyanto Suyanto2020-08-10T00:28:10Z2020-08-10T00:28:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40007This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/400072020-08-10T00:28:10ZPENGEMBANGAN JURNAL PAI SEBAGAI JURNAL TERAKREDITASI
DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR
(Studi Jurnal PAI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)Tulisan ini menyajikan penelitian tentang pengembangan jurnal Pendidikan Agama Islam (JPAI) sebagai jurnal online terakreditasi dan bagaimana pemanfaatan jurnal ini dalam pembelajaran. Penelitian ini adalah penelitian lapangan menggunakan metode kualitatif. Temuan penelitian ini adalah: a) JPAI merupakan jurnal nasional terakreditasi peringkat SINTA 4; b) Manajemen JPAI telah menggunakan Online Journal System (OJS) V.3.0; c) Pengelolaan jurnalsecara online mempunyai korelasi dengan pemanfaatannya sebagai sumber belajar bagi mahasiswa PAI. Hal ini didasarkan kepada: a) kecepatan transfer pengetahuan melalui media jurnal online; b) Diseminasi ilmu/pengetahuan dosen bisa dilakukan dengan media jurnal online; c) aksesibilitas jurnal online yang lebih baik dibandingkan dengan jurnal cetak yang disebabkan karenaefisiensi biaya dan waktu- NURDIN, Indra Fajar- KUSWANDARI, Yuli2020-08-09T07:36:54Z2020-08-09T07:38:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39996This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/399962020-08-09T07:36:54ZHubungan Mayoritas dan Minoritas dalam konteks kepemimpinan Nasional-Nanang Mizwar Hasyim2020-08-09T05:56:32Z2020-08-09T05:56:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39993This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/399932020-08-09T05:56:32ZANALISIS KOMPETENSI IPA: PERBANDINGAN MAHASISWA PGMI UIN SUKA DAN SUSKASalah satu mata kuliah yang ada di PGMI adalah IPA MI/SD. Sehingga IPA MI/SD juga harus dikuasi oleh semua mahasiswa PGMI program sarjana. Mata kuliah IPA tersebut terdiri dari IPA 1, IPA 2 dan IPA 3. Total dari SKS tersebut 10 sks. Menurut Mahasiswa Mata Kuliah IPA dianggap sebagai mata kuliah yang paling susah. Mundilarto (2001: 3) dalam hasil penelitiannya menunjukkan, bahwa “Kecenderungan rendahnya mutu pendidikan terutama pada mata pelajaran IPA semakin terlihat jelas pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi”.
Faktor yang mempengaruhi mahasiswa merasa kesulitan dalam proses perkuliahan IPA adalah latar belakang pendidikan mahasiswa sebelumnya. Latar belakang mahasiswa PGMI berasal dari berbagai jurusan yang ada di Sekolah Menengah Atas (SMA) baik jurusan IPA, IPS, Bahasa, Agama maupun berasal dari sekolah kejuruan. Walaupun IPA sudah diajarkan mulai Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) bahkan sampai Sekolah Menengah Atas (SMA), tetapi pemilihan penjurusan di SMA juga
merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap daya serap mahasiswa terhadap matakuliah ini.
Karakteristik proses belajar siswa IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, karena IPA sendiri merupakan proses penguasaan pengetahuan baik berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip melalui proses penemuan yang didasari oleh sikap ilmiah. Dari karakteristik tersebut, IPA dapat diartikan sebagai suatu proses/metode penyelidikan (inquiry methods) meliputi cara berpikir, sikap, dan langkah-langkah dari kegiatan saintis yang tujuannya untuk memperoleh produk-produk IPA, misalnya observasi, pengukuran, merumuskan dan menguji hipotesis, mengumpulkan data, berexperimen, dan prediksi (Prasetyo, 2013).
Kompetensi IPA penting untuk dikuasai oleh guru maupun calon guru SD/MI, terdapat pengaruh yang signifikan jika guru tidak menguasai kompetensi IPA. Terbukti dalam penelitian yang dilakukan oleh Asrial dkk, bahwasanya skor kompetensi pedagogik yang diperoleh jika guru tidak mempunyai kompetensi IPA diperkirakan memeroleh 4,5. Namun jika seorang guru mempunyai kompetensi IPA maka skor pedagogik yang dimiliki diperkirakan 0,4 atau sama dengan 40%. Dengan demikian, jika guru atau calon guru tidak menguasai kompetensi IPA maka akan mempengaruhi kompetensi pedagogik. Dampaknya guru tidak dapat menyampaikan materi secara maksimal kepada siswa, dan siswa tidak dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru.- Fitri Yuliawati- M. Agung Rokhimawan- Izzatin Kamala- Sulistyowati2020-08-08T13:25:43Z2020-11-01T23:10:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39986This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/399862020-08-08T13:25:43ZPANDUAN
PENELUSURAN INFORMASI BERBASIS WEBPedoman ini disusun untuk membekali masyarakat pengguna internet dengan
pengetahuan tentang bagaimana mencari dan menemukan informasi di internet. Dan
pengetahuan ini merupakan langkah awal dalam memenuhi kemampuan Literasi Informasi yaitu
poin ”mampu mencari informasi dengan efektif dan efisien” atau kemampuan information skill.
Kemampuan ini dibutuhkan ketika mahasiswa membutuhkan informasi, baik untuk mendukung
perkuliahan maupun infromasi umum. Lebih jauh lagi, kemampuan mencari informasi ini
menjadi penunjang untuk life-long learning (pembelajaran sepanjang hayat) karena dengan
memiliki kemampuan searching, maka masyarakat akan mampu menemukan informasi yang
dibutuhkan untuk berbagai kebutuhan dan untuk memperkaya pengetahuan.
Sumber infromasi yang beragam menuntut masyarakat untuk memahami prinsip dasar temu
kembali informasi yaitu bagaimana langkah-langkah dalam melakukan penelusuran informs.
Selain itu masyarakat juga perlu mengetahui bagaimana proses temu kembali informasi di
internet. Oleh karena itu, dalam pedomana penelusuran informasi ini. Untuk itu modul ini
disusun untuk membantu masyarakat terutama masyarakat akaedmis dalam melakukan
penelusuran informasi berbasis web baik melalui serach engine, OPAC maupun database jurnal
elektronik, serta langkah-langkah yang dibutuhkan dalam melakukan pencarian informasi- MARWIYAH2020-08-07T07:14:35Z2020-08-07T07:24:55Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39963This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/399632020-08-07T07:14:35ZSricpture and Its Readers: Hermeneutics Today=Syafa'atun Almirzanah,2020-08-07T04:26:29Z2020-08-07T04:26:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39959This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/399592020-08-07T04:26:29ZAbdol Karim Soroush: Interpretasi Terbuka terhadap al-Qur'an-Syafa'atun Almirzanah2020-08-07T04:07:51Z2020-08-07T06:44:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39957This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/399572020-08-07T04:07:51ZCELEBRATING DIFFERENCES THROUGH DIALOGUE
IN INDONESIA-Syafa'atun Almirzanah2020-08-07T02:51:38Z2020-08-07T02:51:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39954This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/399542020-08-07T02:51:38ZHermeneutika Ibn al Arabi dan Konsepnya tentang Keberagaman Agama-Syafa'atun Almirzanah,2020-08-04T16:18:33Z2020-08-04T16:18:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39916This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/399162020-08-04T16:18:33ZPSIKOLOGI HUMANISTIK DALAM PERILAKU BIBLIOMANIA DI KALANGAN MAHASISWA ILMU PERPUSTAKAAN UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTAPenelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, suatu analisis psikologi humanistik dari perilaku bibliomania yang dialami oleh mahasiswa Ilmu Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga. Kondisi dimana seseorang memiliki bentuk obsesif-kompulsif dari keinginan yang berlebihan untuk mengumpulkan buku terus menerus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuiperilaku blibliomania sertapsikologis seseorangmembeli buku dan merasa lega dalam mengumpulkan buku meskipun tidak membaca. motivasi utama dalam mengumpulkan banyak buku adalah hanya untuk menambah wawasannya sendiri tetapi ketika seseorang memiliki cinta dan kegemaran untuk membaca buku, maka semua keinginan yang berhubungan dengan buku akan menjadi petualangan intelektual yang luar biasa. Jadi tidak mengherankan, ketika seseorang dapat terinfeksi bibliolisme, jika ia memiliki keinginan berlebihan untuk membeli, membaca, menyimpan, dan menikmati buku. Lebih baik mencintai buku dan membeli buku secara wajar, jika masih ada banyak koleksi buku yang disimpan dan belum dibaca, maka tahan untukmembeli buku lagi. setelah membaca buku itu akan menyenangkan jikamemberikan ulasan atau semacam kemampuan untuk menulis dari hasil membaca buku. Dari sikap kreatif ini, dapat mengembangkan keterampilan dan potensi yang membangun bangsa yang beradabAnis MASRURI, AnisFina MAULIDINA, Fina2020-07-14T22:22:51Z2020-07-14T22:22:51Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39649This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/396492020-07-14T22:22:51ZCoping with DiversitySiti Syamsiyatun2020-07-10T08:28:19Z2020-07-10T08:28:19Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39675This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/396752020-07-10T08:28:19ZKeikhlasan di Balik Ramadan dan Covid-19KATA ikhlas merupakan salah
satu kata serapan bahasa
Indonesia yang berasal dari bahasa
Arab. Dalam kajian semantic
dan sosiolinguistik, kata
ikhlas termasuk yang mengalami
pergeseran makna dari
kata asalnya dalam bahasa
Arab. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia, kata ikhlas
mempunyai arti bersih hati; tulus
hati. Ketika dalam bentuk aktif menjadi kata
mengikhlaskan mempunyai arti memberikan
atau menyerahkan dengan tulus hati dan
merelakan. Sementara ketika dalam bentuk
kata keikhlasan mempunyai arti ketulusan hati;
kejujuran dan kerelaan.
Secara terminologi, kata ikhlas dalam bahasa
Arab berarti bersih dan jernih. Hal ini
tergambar dalam firman Allah dalam surat an-
Nahl ayat 66 "labanan khalisan, susu yang
bersih dan jernih. Sedang dalam ajaran Islam
arti ikhlas adalah ketika seseorang beramal semata-
mata hanya karena Allah, bersih dari kepentingan
duniawi, tidak terkontaminasi sedikitpun
dengan kepentingan pribadi. Keikhlasan
seperti ini adalah buah dari kesempurnaan
tauhid yang berarti mengesakan Allah dalam
setiap beribadah.
Kontra dari ikhlas adalah riyaa', yaitu beramal
dengan tujuan untuk mendapatkan pengakuan
orang lain di mana hal ini termasuk dalam kategori
perbuatan syirik (menyekutukan Tuhan),
sebagaimana dikatakan oleh sahabat Syadad
bin Aus bahwa kami pada zaman Rasulullah
SAW menganggap bahwa riyaa' adalah syirik
kecil, yang dampaknya menghilangkan semua
pahala dari suatu ibadah tersebut.
Di antara tanda keikhlasan seseorang dalam
beramal adalah lebih senang beramal secara
diam-diam daripada beramal dengan
hiruk-pikuk publikasi dan gegap gempitanya
popularitas. Puasa Ramadan yang dilakukan
selama satu bulan merupakan sarana yang
disediakan Allah untuk meraih derajat ikhlas
yang paling efektif, karena puasa seseorang
hakekatnya tidak ada yang tahu kecuali Allah
dan dirinya dan karena karakteristik puasa
yang demikianlah ibadah puasa mempunyai
posisi yang istimewa di hadapan Allah SWT dibanding
dengan amal yang lainnya.
Jika pahala amal kebaikan pada umumnya
berlipat sepuluh sampai tujuh ratus lipatan, maka
pahala puasa unlimited tanpa
batas sebagaimana disebutkan
dalam hadits qudsi bahwa:
ÓPuasa itu untukKU dan AKU
yang akan membalasnyaÓ.
Dalam suasana pandemic
Covid-19 di mana beberapa ibadah
di bulan Ramadan yang dalam
kondisi normal biasanya dilakukan
bersama-sama di jid
seperti salat tarawih, buka puasa
bersama, tadarus Alquran, saat ini tidak bisa dilakukan.
Sebenarnya ini juga peluang untuk
memperkuat keikhlasan dalam beribadah.
Pembatasan sementara ibadah bersamasama
di masjid seharusnya tidak mengurangi
semangat ibadah dengan tetap melakukannya
di rumah masing-masing, bahkan mempunyai
nilai tambah dengan menguatkan kekokohan
keluarga dalam beribadah bersama yang selama
ini mungkin jarang dilakukan, maka orang
Islam sebenarnya sedang diberi peluang besar
melebihi peluang pada Ramadan-Ramadan
sebelumnya dalam meraih ketakwaan yang
intinya pada keikhlasan.
Akan tetapi jika hanya karena terhalang sementara
melakukan ibadah bersama-sama di
masjid mengendorkan melaksanakannya di rumah
masing-masing dan tidak memanfaatkannya
untuk memperkokoh ketahanan keluarga,
maka peluang emas ini menjadi sia-sia, tidak
jauh berbeda dengan sebagian masyarakat
muslim yang semangat beribadah di masjid
ketika dalam kondisi normal hanya beberapa
hari di awal Ramadan atau semangat beribadah
sepanjang bulan Ramadan. Begitu Ramadan
berlalu, berlalu pula kegiatan beribadah.
Dengan demikian Ramadan dalam pandemi
Covid-19 hakekatnya peluang terbaik untuk
mendapatkan ketinggian keikhlasan seseorang
dalam beribadah bukan sebaliknya.
Bangsa ini telah berhutang budi dengan
para pahlawan yang dalam berjuang penuh
keikhlasan, hanya mengharap pahala dari
Allah , maka saat ini bangsa ini sangat membutuhkan
model manusia yang juga selalu
berjuang dengan keikhlasan yang tinggi juga
hanya mengharap pahala dari Allah lulusan
madrasah Ramadan. Semoga. Amien. (*)-f
Dr Tulus Musthofa Lc MA
Ketua MUI DIY Bidang Dakwah, SDM,
Budaya dan Seni, Dosen UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.TULUS MUSTOFA2020-07-10T08:16:58Z2020-07-10T08:22:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39674This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/396742020-07-10T08:16:58ZPesona Sikap Lemah LembutKASIH sayang merupakan sesuatu yang selalu dirindukan dalam setiap sisi kehidupan manusia. Tanpa kasih sayang, kehidupan akan kacau, penuh dengan permusuahan. Betapapun besarnya kasih sayang sesama manusia, tidak ada yang melebihi kasih sayang Allah kepada Hamba-Nya. Di antara kasih sayangNYA, Allah memberikan kehidupan kepada manusia, meninggikan derajat orang beriman, menjamin rezeki seluruh umat manusia, memberi kenikmatan hidup dan mengampuni dosa dosa hamba-Nya. Besarnya kasih sayang Allah seharusnya menjadi pijakan setiap sikap, perilaku dan ucapan manusia beriman.
Kasih sayang yang ada pada hati manusia merupakan indikasi kedekatan hubungan manusia dengan Allah SWT. Sebaliknya, orang yang mempunyai hati yang keras, pertanda jauh dari Allah SWT.
Kasih sayang dan kelembutan Rasulullah SAW dalam berdakwah, mengajak dan mengarahkan manusia dalam kebaikan yang selalu dengan dasar kasih sayang Allah diabadikan dalam Alquran. "Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal" QS: Ali Imran 159.
Bersikap lemah lembut merupakan cerminan seorang mukmin yang hatinya penuh kasih sayang. Sebaliknya jika orang berprilaku keras dan berhati kasar, bukanlah cermin sikap orang yang dalam hatinya penuh kasih sayang. Padahal Islam adalah agama rahmatan lil 'alamin dan dampaknya akan kontra produktif. Harapannya orang akan mengikuti dakwahnya, tapi akan sebaliknya justru orang akan menjauh darinya.
Nabi SAW selalu mendasarkan dakwahnya dan dalam membimbing masyarakat dengan lemah lembut. Padahal kita tahu Beliau Nabi, sayyidil khalqi (penghulu semua makhluk), orang yang paling mencintai kebenaran, alma'shum (yang dijaga dari kesalahan), orang yang diberi wahyu dan mukjizat. Sedemikian banyak keistimewaan Rasul. Tapi jika beliau fadzzan (keras) ghalidzal qalbi (berhati kasar), Allah mengingatkannya orang tidak akan simpati, mendekat dan mendukungnya, tapi sebaliknya akan menjauhinya.
Bagaimana dengan kita yang tidak memiliki keistimewaan seperti nabi. Jika kita tidak lemah lembut tentu masyarakat akan lebih menjauh dari kita.
Dalam suatu kisah ada seseorang yang datang kepada salah seorang khalifah dan berkata kepadanya : Saya akan menasehatimu dengan keras, kebetulan khalifah ini juga seorang ulama, dia balik tanya : kenapa engkau harus menasehatiku dengan keras, Allah telah mengutus orang yang lebih baik dari anda, yaitu Musa dan Harun kepada orang yang lebih jelek dariku, yaitu Fir'aun, tapi apa pesan Allah kepad Musa dan Harun :
"Maka berbicaralah engkau berdua kepadanya (Fir'aun) dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah mudahan dia sadar dan takut" QS.Thaha:44).
Kelembutan hati Rasulullah SAW tidak hanya diekpresikan dalam persoalan- persoalan yang menyangkut urusan publik, tapi juga dalam kehidupan keluarga Rasulullah SAW. Jika beliau pulang malam dan hendak masuk rumah, dilipatlah bajunya agar tidak ada seorangpun yang di rumah terganggu dengan bunyi bajunya.
Padahal yang namanya baju sekeras apapun suaranya ketika dibawa jalan suaranya tidak akan mengganggu orang lain, sehingga bisa membangunkan orang tidur. Tapi itulah kelembutan dan besarnya kasih sayang dan perhatian rasulullah kepada keluarganya. Pantaslah kemudian Rasulullah mendapat gelar teragung dari Allah ; Engkau adalah manusia yang mempunyai akhlak yang agung.
(Dr H Tulus Musthofa Lc MA, Ketua Komisi Dakwah MUI DIY, Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)TULUS MUSTOFA2020-07-06T04:43:15Z2020-07-06T04:43:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39631This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/396312020-07-06T04:43:15ZReadingReligion intheMovies,theContestation between ReligiousIdentity and Business Industry1The relationship of religion and movies actually has existed since this Industry began. As Andre Bazin (2002), writes, 'The cinema has always been interested in God'. Religion is something personal , in John Tillich terms, it is an area of culture that involve basic beliefs about the ultimate nature of reality, our purpose in the world, and we find a meaning in it. That is why, posing a religion or religious idea in the movies is always interesting for the producers or the film industry. However, film is indeed a cultural business, whatever presented on the screen is actually a construction of reality by people behind the screen. Focus on certain Hollywood and Indonesian movies, the research finds that the religious ideas in the movies have consistently appeared since the beginning of this industry, but it is part of co modification of product by using people’s intimacy inreligiouslife,thustheyfeelrepresented.- Witriani2020-06-17T02:43:11Z2020-06-17T02:43:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39538This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/395382020-06-17T02:43:11ZSastra Yahudi Amerika : Representasi dan Identitas Bangsa DiasporaSastra Yahudi mulai berkembang di Amerika seiring dengan kedatangan gelombang imigrasi
mereka ke benua Amerika dari berbagai negara di Eropa,utamanya dari Eropa Timur, seperti
Rusia, Jerman dan Polandia. Dengan berbagai alasan kedatangan, sebagian besar kaum imigran
ini menganggap bahwa Amerika adalah negri impian, tempat di mana mereka mengadu
peruntungan dan menggapai sukses di negri yang dijanjikan atau The Promised Land.
Menilik sejarah kaum yahudi ke belakang, bangsa ini dikenal sebagai kaum diaspora.
Sebagaimana tercatat dalam kitab Injil misalnya, kepindahan bangsa ini pertama kali terjadi
ketika Nabi Musa memimpin kaum Yahudi ke tanah yang dijanjikan Tuhan atau Canaan. Sejak
saat itu, sepanjang peradabannya, bangsa ini harus berpindah dari satu daerah ke daerah lain,
umumnya di Eropa, menyesuaikan dengan situasi politik social, dan ekonomi suatu negara
tempat mereka menetap. Maka tidaklah heran jika istilah ‘ghetto’, semacam perkampungan
yang dikhususkan untuk kaum Yahudi oleh pemerintah setempat di berbagai Negara di Eropa,
baru kemudian menghilang, ketika mereka pindah atau bermigrasi ke Amerika.
Ketika karya sastra merupakan representasi sejarah dari suatu bangsa , maka dalam banyak
hal perjalanan sejarah budaya akan tercermin dalam karya-karya masyarakatnya. Meminjam
teori Representasi reflektif dari Stuart Hall, yang juga terinspirasi dari mimetiknya Aristoteles,
karya sastra ibarat cermin remaka tidaklah heran jika karya-karya sastra bangsa Yahudi juga
tidak lepas dari persoalan-persoalan identitas dan cultural memory yang mengiringi perjalanan
sejarah bangsa ini.- WITRIANI2020-06-17T02:40:24Z2020-06-17T02:40:24Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39537This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/395372020-06-17T02:40:24ZReligious Conversion in the Movies : A Hegemonic Representation
Among the Religious DiversityAs media of representation, film describes things in the society which’s close and familiar
with the people, including certain aspect of religion. Religious theme has already
introduced since this industry started. However, religious conversion is kind of rare topic
to be discussed or inserted in any movie since film is a mass production in which the
dimension of its impact is particularly intensive and broad. Focusing on two movies Ayat-
Ayat Cinta ( Indonesia ) and Mu’allaf 2( Malaysia) , from two countries in which the
Muslim is dominant, the research finds out that representing of this kind of topic is not
only controversial but also unpopular since religious diversity is endorsed in most
countries in the world. The represented idea is mostly based on the dominant culture
preferences which implies to the way how and why things are represented. In this sense,
those who control the production would eventually have a chance to present things on
his/his own and project its own way of seeing the world so that those who are
subordinated by it accepts it as ‘common sense’ and ‘natural’- WITRIANI2020-06-17T02:37:33Z2020-06-17T02:37:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39536This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/395362020-06-17T02:37:33ZReading Religion in the Movies , the Contestation between Religious Identity
and Business IndustryThe relationship of religion and movies actually has existed since this
Industry began. As Andre Bazin (2002), writes, 'The cinema has always
been interested in God'. Religion is something personal , in John Tillich
terms, it is an area of culture that involve basic beliefs about the ultimate
nature of reality, our purpose in the world, and we find a meaning in it.
That is why, posing a religion or religious idea in the movies is always
interesting for the producers or the film industry. However, film is indeed
a cultural business, whatever presented on the screen is actually a
construction of reality by people behind the screen. Focus on certain
Hollywood and Indonesian movies, the research finds that the religious
ideas in the movies have consistently appeared since the beginning of this
industry, but it is part of co modification of product by using people’s
intimacy in religious life, thus they feel represented.- WITRIANI2020-06-17T02:34:49Z2020-06-17T02:34:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39534This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/395342020-06-17T02:34:49ZMUSLIMS IN THE AMERICAN CINEMA : MEDIA CONTESTATION AND
POLITICS OF REPRESENTATIONMuslims have been existed in America since the pre-colonial period and increased along the
Nation and formed the America as today. They came from many different places namely South
Asia, Africa and Middle East. However, being minority among the other two of Abrahamic
religions, Muslims have not been fully accepted , especially in media. Not only because of its
small amount of the community and thus have less power among Christianity and Jews, but
the discrimination and labeling toward this religion has led to phobia, a threat that do not
only have a negative influence on certain ethnicity (Arabic) of Muslims in America but Islam as
a whole. As Shaheen (2000:23) mentions, up to the year of 2000, there are more than 800
feature films and hundreds of television newscasts, documentaries, entertainment shows,
ranging from animated cartoon to soap opera to movies of the week which construct Muslim
and Arab in an hostile, negative, and militant way. This number was even multiply after the
tragedy of 11 September 2009.
The objective of this paper is to find out the cultural representation of Muslims in America,
especially through the movie. How and why Hollywood depicts Muslims stereotypes on the
screens which imply the negation of American society toward this religion as a whole. One
of the interesting thing of those depictions is that the Islamic representation is mostly limited
to Arabic ethnicity. As Israel and Palestine are conflicting and American interference in the
Middle East are getting intense, the depiction of Islam in the movie is mostly related to
‘alien’, violent stranger and the terrorist of the world. The similar presentation from one film
to another, which is indeed based on Western perception, has led to form certain ideology
which is believed as a truth. In this sense, as a media of representation, film is no longer seen
as narratives art per se which is supposed to be neutral, entertaining, and apolitical. Through
this film ,it is seen an ideological system , an institution which compose conflicting class and
interest which all competing for dominance. Ideological storage especially the Western
perspective , cultural practice, historical perspectives or even such political interests are all
mingled to contribute presenting Islam and Muslim in a different and limited way. When a
particular construction of certain movies is followed by similar pattern of presentation , as
the Hollywood intensively does toward the Muslims and any other minority groups, the
impact is not only about the messages sent to the audience but also ideology and
knowledge production .- WITRIANI2020-06-17T02:30:45Z2020-06-17T02:30:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39317This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/393172020-06-17T02:30:45ZJilbab in Indonesia:
The Contestation Between Power Relation and Social IdentityAs part of religious symbols, jilbab in Indonesia has shown a significant change. Not
only because the proliferation of this Islamic fashion is visible across the multiple sites in
this country, but also because Indonesia doesn’t have a historical and cultural
background on Islamic fashion. Since the arrival of Islam in the 13th century, the
distinctive symbol for Muslimah or women Muslim was like kerudung, or kind of
headscarf combined with kebaya or baju kurung which used to be related to Melayu
tradition. However, during this two decades, Islamic fashion has been developing in
such tremendous way which seemingly create such a hybrid culture of fashion among
the Muslims. If this transformation should be correlative with piety, how can we read
Jilbab phenomenon in Indonesia?
It’s a library research. The writer tried to relate the current phenomenon, religious issue
as well as historical perspectives to support the data and analysis.
The research shows that as part of religious symbols, jilbab is not predominantly seen as
a sign which associates to a certain ideology or theological framework. Jilbab is much
more seen as religious and social phenomena in which power relation contribute in
driving the change both by providing and eliminating the room for it to develop. For
example, during the New Order, the authority was so powerful and controlled the
religious life including the ban of jilbab among the public sphere. This policy did not
only create a resistance among the Muslim but also potentially provide a similar pattern
for the following power . For instance, when the next regime gives freedom to the
religious life and jilbab could eventually change the feature of Indonesian Muslims, in
several areas, this kind of fashion has become such compulsory and turn into social
identity. Even, like in Aceh, or West Sumatera, in line with the district autonomy policy,
people think that they have a right to determine their identity including to make jilbab
as compulsory for school uniform. Hence, in some decades, there’s a shift in perceiving
jilbab, from theological perspective to religio-social identity.- WITRIANI2020-06-17T02:27:31Z2020-06-17T02:27:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38444This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/384442020-06-17T02:27:31ZBringing Local and Islamic Values in the English Teaching Method of
UIN Sunan KalijagaLearning a foreign language can’t be seen as a ‘myopic isolated’ in which a certain
knowledge only based on its certain field of study. A recent method of learning such as
English as a second language has already focused on constructive theory, a
multidisciplinary approach which combine some paradigms such as linguistic,
psychology, and sociology2. In this sense, there are many aspects like socio-cultural
involved, not only for the richness and comprehensive understanding of the teaching
itself, but also for conducting an interesting method of English teaching –learning as a
foreign language.
Since IAIN changed into UIN Sunan Kalijaga, this campus has transformed into a an
integrated-interconnected university which’s not only implied in its vision but also in its
policy and curricula. This concept is like a multidisciplinary in which a graduate of UIN
Sunan Kalijaga should be able to know and introduced both Islam and ‘secular’
knowledge. To support this policy, one of the mission is to obligate students getting at
least 400 score of TOEFL for the under-graduate program before they graduate from
their faculties.
One of this implementation is a centralization of language teaching. Since 2008, this
university has conducted a centralized Arabic and English in which all students from all
faculties must take an English and Arabic class in the Centre for the Language, Culture
and Religion (Pusat Bahasa, Budaya dan Agama – PBBA). The classes are held in the
first year of their study, which’s supposed to be their basic English knowledge before- WITRIANI2020-06-09T15:12:12Z2020-06-09T15:12:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39493This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/394932020-06-09T15:12:12ZACTUALIZATION OF LEARNING PROCESS ON COVID PANDEMIC (School in Yogyakarta-Indonesia)-- ISTININGSIH2020-06-09T14:56:21Z2020-06-09T14:56:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39491This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/394912020-06-09T14:56:21ZMORAL REVOLUTION AS A STRATEGY TO DEVELOP A SOCIETY’S LIFE TOWARDS A HEALTHY MORAL QUALITYWhy Moral Revolution? It is a question proposed here. Why not mental revolution, like what Indonesia president Djoko Widodo’s program. It must be differed between mental and moral.
The purposes of mental revolution is an heart. The riil problem of Indonesian nation is not heart or feeling. If the treatment is feeling or heart, so the final aim is spiritual defend. If it is happen, so the action that is hold is more stationer. So to build the mental of the Indonesian nation is not the right time for now. The purposes of moral revolution is a behavior.
Nowdays, the riil problem of the Indonesian nation is behavior, such like corruption, narcotics, conflict, cruel each others, and so on. It is happen on the nations who are willing about it. The right time now, the most important of the program is find out the strategic for solving the problem. The program is called “The Moral Revolution”.
Indonesia is a multicultural country with various society. The quality of the society is very various, the quality of human resources, character quality, and moral quality. The results of international survey done by mental revolution team showed that in good thing, score of Indonesia has low trend, but in bad thing, the score trend is high. Example, data Tranparency International showed “perception about corruption in public sector of 177 countries, Indonesia in 114 rank.- ISTININGSIH2020-06-09T02:20:41Z2020-06-09T02:20:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39489This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/394892020-06-09T02:20:41ZThe Teachings of Ki Hadjar Dewantara in
Improving the Character of Elementary School
Students in the Revolution of Industry 4.0
Era*Ki Hadjar Dewantara is the Father
of Indonesian Education who was instrumental in carrying out an educational revolution in
Indonesia from colonial-based to nationalist-based. The learning carried out puts forward the
development of character that is balanced with the good mastery of knowledge. One of the teachings
used by Ki Hadjar Dewantara in conducting the learning process is the trilogy of leadership and tri
nga. The teachings are used as a balance between the knowledge students have and the character
carried out in everyday life. These teachings can also enhance the students’ characters which are
very important in the revolution of industry 4.0 era, namely cooperative and proactive attitudes.
This article aims to describe the implementation of the teachings of Ki Hadjar Dewantara in
enhancing students' cooperative and proactive characters through science learning in elementary
schools. By implementing Ki Hadjar Dewantara's teachings, the students' proactive and cooperative
characters increase, which makes them able to
adjust to the progress of the times.- ANA FITROTUN NISA- ZUHDAN KUN PRASETYO- ISTININGSIH2020-06-09T02:12:12Z2020-06-09T15:17:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39488This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/394882020-06-09T02:12:12ZSYSTEM OF EDUCATION IN INDONESIA-- ISTININGSIH2020-06-09T02:03:18Z2020-06-09T02:03:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39487This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/394872020-06-09T02:03:18ZThe Quality Classroom: Teacher - Student Interaction in Elementary School
(Study at Classroom’s Activity of Maunula Primary School in Finland)-- ISTININGSIH2020-06-08T14:39:53Z2020-06-09T15:18:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39483This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/394832020-06-08T14:39:53ZThe ROLE OF FARMERS in supplying FOOD AND SOCIAL WELFARE (Case In Indonesia)- ISTININGSIH2020-06-08T14:31:21Z2020-06-08T14:31:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39482This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/394822020-06-08T14:31:21ZThe Concept Of Elective-Coordinative Curriculum Model In Level Of Bachelor Degree At Department Of
Education Teacher Madrasah Ibtidaiyah In IndonesiaAbstract: The purpose of this study is to design concepts and modify the steps of curriculum
development with an elective-coordinative model at the
undergraduate level (S1) of PGMI study programs in Indonesia. This research uses qualitative
research. Research location at UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Indonesia. Data collection techniques
with theoretical research approach in preparing the concept of the elective-coordinative curriculum
model and continued with a group discussion forum (FGD) and documentation. The findings of this
study are first, to find the concept of an elective- coordinative curriculum model at the S1 level
of the PGMI Study Program with several elements. These elements are the purpose, content, method or
method, and evaluation. Second, developing steps into 4 stages which include (1) needs analysis and
profile of graduates, (2) formulation of CPL / LO (Learning Outcome) and selection of study
materials, (3) labeling courses and calculating SKS weights, and (4 ) curriculum structure. For the
implementation of the use of an elective-coordinative curriculum model at the S1 level of the PGMI
Study Program, it is recommended that training and guidance for lecturers as curriculum users be
recommended.Moh. Agung Rokhimawan- ISTININGSIH- SUKIMANhttp://digilib.uin-suka.ac.id/37710/1.hassmallThumbnailVersion/Sampul.jpg2020-06-02T03:06:56Z2020-06-02T03:07:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37710This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/377102020-06-02T03:06:56ZHoax in Islamic HistoryKnowledge, we may define it with a tripartite definition of belief-truth-justification, i.e., knowledge is a justified true belief. Hoax, on the contrary, gives information that is not based on truth in order to deceive people.Machasin -2020-05-21T00:24:44Z2020-05-21T00:24:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39343This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/393432020-05-21T00:24:44ZGenerator for Z Conceptual Model
Using JFlex and BYACC/J SpecificationThe Z notation is one of leading formal
specification language based on standard
mathematical notation, used for describing and
modeling computer systems. The system, which is
called ZC06, is composed by some phases, namely
lexical analysis, syntax analysis, semantic analysis,
and model conceptual-generation. ZC06 accepts Z
specification and produces conceptual model whose
format is based on format that had been proposed by
researchers around 1990's. The lexical analyzer is
developed by using JFlex, whilst the three other
phases are developed by using BYACC/J. ZC06 is
implemented by interfacing JFlex with BYACC/J.
ZC06 has been tested by using two specifications. The
first specification is a specification that specifies
security room (SBK), which has been used by previous
researcher. The output is evaluated by comparing
ZC06's output with the one, which had been developed
by that researcher. The second one is a specification
that specifies a system, which records people's
birthday (SHJ). This specification has not been used
as an input in previous researches. Therefore, the
output is evaluated by redeveloping manually its
specification based on its conceptual model. The
result shows that ZC06 produces conceptual model,
which is equally the same as the previous one.
Moreover, SHJ has been redeveloped successfullyMaria Ulfah Siregar2020-05-21T00:23:53Z2020-05-21T00:23:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39342This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/393422020-05-21T00:23:53ZDevelopment of Computer Graphics Learning Tool Object-Based: A Case Study on Bresenham and Midpoint AlgorithmsThis paper presents the development of computer graphics learning tool object-based, which in this paper is to visualize Bresenham and Midpoint Algorithms. The development first introduces the implementation of problems by using UML notation. The description of the UML consists of the use of Activity Diagram, Sequence Diagram, Use-Case Diagram, Class Diagram, and State Diagram. Then, implementation continues, which is to code a program. The objective of developing this Computer Graphics learning tool is to ease students for understanding Bresenham and Midpoint Algorithms.Maria Ulfah Siregar2020-05-21T00:20:27Z2020-05-21T00:20:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39305This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/393052020-05-21T00:20:27ZSupport for Model Checking Z SpecificationsOne of the deficiencies of Z tools is that there is limited
support for model checking Z specifications. Building a model checker
directly for a Z specification will take considerable amount of effort and
time due to the abstraction of the language. Translating a Z specification input into a specification in a language that an existing model
checker tool accepts is an alternative method. Researchers at the University of Sheffield implemented a translation tool, which they called
Z2SAL that takes a Z specification and translates it into the input for
Symbolic Analysis Laboratory (SAL), which is a framework for combining different tools for abstraction, program analysis, theorem proving
and model checking. This paper discusses support for model checking Z
specifications, in which the capability of Z2SAL is extended. This support includes a translation of a generic constant and a schema calculus
definition. Instead of translating these aspects of the Z language into
the SAL language as Z2SAL does, a Z specification containing these two
notations will be pre-processed, in which a generic constant definition
is redefined to an equivalent axiomatic definition and a schema calculus
definition is expanded to a new schema definition. As a result of a successful redefinition or expansion, a redefined or expanded Z specification
is generated, otherwise the Z specification input is returned.Maria Ulfah Siregar2020-05-21T00:19:47Z2020-05-21T00:19:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39304This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/393042020-05-21T00:19:47ZA Pre-processing Tool for Z2SAL to Broaden
Support for Model Checking Z SpecificationsOne of the deficiencies of Z tools is that there is limited
support for model checking Z specifications. Building a model checker
directly for a Z specification will take considerable amount of effort and
time due to the abstraction of the language. Translating a Z specification input into a specification in a language that an existing model
checker tool accepts is an alternative method. Researchers at the University of Sheffield implemented a translation tool, Z2SAL, that takes
a Z specification and translates it into the input for Symbolic Analysis
Laboratory (SAL), a framework for combining different tools for abstraction, program analysis, theorem proving and model checking. This paper
discusses support for model checking Z specifications, in which the capability of Z2SAL is extended. This support includes a translation of a
generic constant and a schema calculus definition. Instead of translating
these aspects of the Z language into the SAL language as Z2SAL does,
a Z specification containing these two notations will be pre-processed,
in which a generic constant definition is redefined to an equivalent axiomatic definition and a schema calculus definition is expanded to a new
schema definition. As a result of a successful redefinition or expansion, a
redefined or expanded Z specification is generated, otherwise the original
Z specification is returned. Results show that the large number of our examples can be run successfully by our system. The redefined or expanded
Z specification can be translated later by Z2SAL and the generated SAL
file can be model checked or simulated by the SAL tool. Results also
show that Z2SAL can translate outputs of our system to some extent.
The majority of generated SAL files can be run by the SAL tool.Maria Ulfah Siregar2020-05-18T07:27:52Z2020-06-03T06:31:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39364This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/393642020-05-18T07:27:52ZPOSDAYA DI TENGAH DISRUPSI EKONOMI KREATIFSalah satu model upaya pemberdayaan masyarakat dalam
mengatasi kemiskinan adalah dengan melalui POSDAY A (Pas
Pemberdayaan Keluarga). Posdaya merupakan sebuah forum
silaturahmz; advokasi, komunikasi, informasi, edukasi dan sekaligus
dapat dikembangkan menjadi sebuah wadah koordinasi kegiatan
penguatan fangsi-:fungsi keluarga. Model pemberdayaan yang dapat
dikembangkan melalui posdaya dapat diarahkan untuk mensuport
penyegaran dan optimalisasi fungsi-:fungsi keluarga, yaitu keagamaan,
budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi dan kesehatan,
pendidikan, ekonomz; dan lingkungan. Optimalisasi fungsi-:fungsi
tersebut pada prinsipnya bermuara pada pemenuhan sasaran dan tujuan
pembangunan berkelanjutan yang telah ditetapkan sebagai program
pembangunan di Indonesia maupun dunia.
Kata kunci: pemberdayaan, keluarga- SRIHARINI