RELEVANSI CIVIL SOCIETY DI INDONESIA (STUDI ATAS PEMIKIRAN MUHAMMAD AS HIKAM)

GUN GUN BUKHARI MUSLIM - NIM.00370103, (2008) RELEVANSI CIVIL SOCIETY DI INDONESIA (STUDI ATAS PEMIKIRAN MUHAMMAD AS HIKAM). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (RELEVANSI CIVIL SOCIETY DI INDONESIA (STUDI ATAS PEMIKIRAN MUHAMMAD AS HIKAM))
BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (RELEVANSI CIVIL SOCIETY DI INDONESIA (STUDI ATAS PEMIKIRAN MUHAMMAD AS HIKAM))
BAB II, BAB III, BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Dalam problematika di Indonesia, wacana Civil Society lebih bersifat teoriritis, pada dataran inilah pemikiran Muhammas AS Hikam berkaitan dengan Civil Society dan Islam di Indonesia melakukan kajian yang secara khusus membahas gagasan dan pemikiran Islam yang bisa mendorong terjadinya transformasi bagi terwujudnya Civil Society. Penelitian ini bersifat historis-faktual yaitu studi yang obyek penelitiannya berupa pemikiran salah seorang tokoh, dalam hal ini adalah relevansi Civil Society dalam pemikiran Islam oleh Muhammad AS Hikam. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis konsep pemikiran Muhammad AS Hikam mengenai relevansi Civil Society di Indonesia. Penelitian ini berdasarkan pada penelitian kepustakaan, yang berarti lebih banyak melakukan pengkajian data sekunder yang diperoleh dari penelitian. Dari analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Proses pembentukan civil society di Indonesia dan sumbangan Islam di dalamnya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor penting. Yang terutama adalah sampai sejauh mana pendekatan transformatif yang dibela oleh sementara cendekiawan dan aktivis Islam ini akan bisa bertahan dan berkembang dalam konteks struktural Orde Baru. Faktor ini sangat menentukan kelangsungan upaya pemberdayaan yang sedang dilaksanakan, karena apabila proses transformasi itu dianggap membahayakan kemapanan, tentu akan menghadapi berbagai hambatan dan bukan tidak mungkin mengalami penindasan. Kebijakan politik Islamic turn yang dipergunakan saat ini tampaknya juga mempersulit kelompok transformatif. Gerakan keagamaan sebagai suatu aksi sosio-politik juga, menghadapi suatu bahaya, yakni timbulnya suatu diskursus yang monolitik atau struktur politik yang otoriter. Dalam pandangan Muhammad AS Hikam, agama masih dalam civil society, khususnya bagi mereka yang berbeda tingkat quot;arus bawah. quot; Para pemimpin agama dan kalangan cendekiawan harus mengarahkan kegiatannya untuk membela kepen-tingan politik masyarakat bawah agar mereka bisa memperoleh pengaruh yang lebih signifikan. Peranan LSM yang berdasarkan agama akan menjadi instrumen untuk memperlancar program pragmatic semacam ini. Persoalan mendesak yang dihadapi LSM semacam itu adalah meminimalkan ketergantungannya kepada negara dalam segala bentuknya. Otonomi total adalah masalah yang dihadapi mereka di bawah struktur politik yang ada sekarang. Mereka harus lebih sensitif terhadap usaha intervensi negara yang terlampau besar yang mungkin membawa risiko bagi kegiatan memperkuat politik arus bawah. Menurut Muhammad AS Hikam yang juga penting untuk dikaji adalah peranan yang bisa dimainkan oleh agama dalam proses memperkuat civil society yang dimanifestasikan dalam pengalaman kehidupan sehari-hari. Eksistensi gerakan keagamaan dan pengaruhnya terhadap masa depan politik Indonesia, sebagian akan ditentukan oleh hubungan dialektik antara pembangunan negara dan pengembangan civil society.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Drs. Ocktoberrinsyah, M.Ag. Drs. Makhrus Munajat, M.Hum.
Uncontrolled Keywords: Civil Society, Muhammad AS Hikam
Subjects: Peradilan Islam
Peradilan Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Jinayah Siyasah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 16 May 2012 14:01
Last Modified: 21 Apr 2016 10:07
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1042

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum