NURCHOLISH MADJID; PANDANGAN TENTANG DEMOKRATISASI DI INDONESIA TAHUN 1970-2005

MUHAFIK - NIM. 01120675, (2008) NURCHOLISH MADJID; PANDANGAN TENTANG DEMOKRATISASI DI INDONESIA TAHUN 1970-2005. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (NURCHOLISH MADJID, PANDANGAN TENTANG DEMOKRATISASI DI INDONESIA TAHUN 1970-2005)
BAB 1, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (NURCHOLISH MADJID, PANDANGAN TENTANG DEMOKRATISASI DI INDONESIA TAHUN 1970-2005)
BAB II, BAB III, BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (544kB)

Abstract

ABSTRAK Pembicaraan sekitar pemikiran Islam Nurcholis Madjid selalu menarik karena pro dan kontra disekitar pemikiran Islamnya selama dua dasawarsa Orde Baru dan telah menimbulkan perdebatan yang berkepanjangan dikalangan kaum Muslim pembaharu. Bagi para pendukungnya, pemikiran Islam Nurcholis Madjid dipandang sebagai suatu usaha untuk melakukan penyegaran kembali paham dan pemikiran Islam, sehingga dirinya didudukan sebagai tokoh pembaharu pemikiran Islam di Indonesia yang muncul pada tahun 1970. Sedang bagi para pengkritiknya, pemikiran Islamnya dipandang sebagai suatu usaha untuk mengacaukan pemikiran Islam dan ajaran demi kepentingan golongan tertentu, sehingga dirinya dituduh sebagai orang yang salah tuntunan dan paling buruk sebagai bukan Islam. Nurcholish Madjid menggagas konsep pluralisme agama pada era 1970-an ketika ia mengungkapakan Islam Yes, Partai No , sebagai gerakan pembaruan yang membela modernisasi yang kemudian menjadi akar pemikirannya tentang demokrasi. Pembaharuan itu sendiri merupakan upaya menformulasikan kesimpulan-kesimpulan keagamaan Islam yang bersifat universal. Pendirian keagamaan Nurcholish Madjid yang neomodernis, terbuka, inklusif, dan toleran memudahkannya berinteraksi dengan gagasan-gagasan dasar demokrasi. Keterlibatannya dalam wacana demokrasi dan proses demokratisasi di Indonesia justru lahir, berakar, dan berkembang dari pendirian keagamaannya itu. Bagi Nurcholish Madjid, Islam dan demokrasi bukanlah pilihan yang dilematis dan berkonsekuensi pada pecahnya kepribadian. Justru sebaliknya, Islam dan demokrasi harus dikombinasikan, baik dalam pengertian prinsip maupun prosedur. Nurcholish Madjid mencoba mengawinkan antara demokrasi dan Islam yang menghasilkan demokrasi dengan paradigma Islam. Islam dan demokrasi yang dimaksudkan di sini adalah menjadikan Tuhan, dalam pengertian ajaran-ajaran yang diturunkan, yakni Islam, sebagai sumber etika asasi dan menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan politik. Nurcholish Madjid berkeyakinan bahwa tanpa Islam, demokrasi akan kekurangan landasan keyakinan, nafas, dan roh. Sebaliknya, tanpa demokrasi, Islam akan kesulitan untuk mewujudkan tujuan dasarnya sebagai sarana bagi kebaikan untuk semua. Demokrasi yang gagaskan oleh Nurcholish Madjid disini bisa disebut dengan istilah demokrasi religius yaitu penggabungan antara pemahaman syuraa (musyawarah) dengan demokrasi yang datang dari Barat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Dra. Himayatul Ittihadiyah, M.Hum.
Uncontrolled Keywords: Nurcholis Madjid, demokratisasi
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 22 May 2012 10:26
Last Modified: 20 Dec 2016 11:03
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1101

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum