PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBANGUNAN MASJID STUDI PEMIKIRAN AS-SAYYID SABIQ DAN YUSUF Al-QARDAWI

RUDI ARYANTO - NIM. 00360238, (2008) PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBANGUNAN MASJID STUDI PEMIKIRAN AS-SAYYID SABIQ DAN YUSUF Al-QARDAWI. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Zakat ialah nama atau sebutan dari sesuatu hak Allah yang dikeluarkan seseorang kepada fakir-miskin, dinamakan zakat juga karena di dalamnya terkandung harapan untuk memperoleh kebersihan jiwa dan memupuk dengan pelbagai kebajikan. Sebagaimana yang telah dinaskan dalam al-Qur'an Surat at-Taubah (9): 60, bahwa yang berhak menerima zakat itu ada delapan golongan (Asnaf Samaniyah) tidak boleh diberikan kepada yang lainnya. Namun, yang menjadi permasalah adalah apakah dana zakat tersebut dapat disalurkan untuk mendanai pembangunan sebuah Masjid. Dalam menentukan hal ini, masih menjadi perdebatan di kalangan fuqaha, di antaranya as-Sayyid Sabiq dan Yusuf al-Qardawi. Di mana salah satu perdebatan mereka mengenai delapan sasaran zakat ialah mempertentangkan pada lafz dan makna, terutama tentang menganalogikan fi sabilillah. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini memfokuskan tentang: 1) Bagaimana formulasi pandangan tokoh As-Sayyid Sabiq dan Yusuf al-Qardawi tentang menetapkan hukum menggunakan dana zakat untuk membangun Masjid? 2) Apakah ada persamaan dan perbedaan antara pandangan As-Sayyid Sabiq dan Yusuf al-Qardawi tentang hukum menggunakan dana zakat untuk membangun Masjid? Penelitian ini merupakan jenis penelitian pustaka (library research), yang obyek penelitiannya adalah pandangan tokoh As-Sayyid Sabiq dan Yusuf Qardawi. Sedangkan sifatnya adalah deskriptif-analitik komparatif, yaitu suatu cara menggambarkan dan menganalisis secara cermat dalam membandingkan persamaan dan perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut tentang memformulasikan hukum menggunakan dana zakat untuk membangun Masjid berdasarkan hukum normatif yang berlaku (seperti al-Qur'an dan Hadis dan para 'ulama). Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa pandangan as-Sayyid Sa biq dengan melihat makna dan lafz fi sabilillah, karena itu lebih dipentingkan pada tujuan pendistribusian zakat tersebut, bila tidak dilihat 8 asnaf yang sudah di-nas-kan Allah dan Rasul-Nya, maka boleh dana zakat diberikan pada Masjid. Sedangkan Yusuf al-Qardawi memberikan pandangan pada lafz fi sabilillah dengan memperluas makna jihad. Artinya bahwa jihad tidak hanya dipandang dengan perang dan tentara, akan tetapi jihad dilihat pada makna yang lebih umum, karena membangun Masjid juga merupakan jihad untuk mensyi'arkan Agama Allah dan menjaga eksistensi kaum Muslimin, terlebih bila ada serangan musuh, seperti gazwah al-fikri dan sebagainya. Maka demi kepentingan seperti ini, boleh memberikan zakat pada Masjid lebih penting.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing I : Drs. Kholid Zulfa, M.Si., Pembimbing II : Yasin Baidi, S.Ag.,M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Penggunaan dana zakat
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Last Modified: 04 May 2012 23:40
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1172

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum