PENGARUH TEMPERATUR PADA PEMBUATAN BIODIESEL MINYAK KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN KATALIS i Mg/Al HYDROTALCITE /i (Sebagai Alternatif Sumber Belajar Kimia di SMA-MA)

FAJRUL AMIN - NIM. 03440418, (2008) PENGARUH TEMPERATUR PADA PEMBUATAN BIODIESEL MINYAK KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN KATALIS i Mg/Al HYDROTALCITE /i (Sebagai Alternatif Sumber Belajar Kimia di SMA-MA). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Abstract

ABSTRAK Obyek penelitian dengan judul pengaruh temperatur pada pembuatan biodiesel minyak kelapa sawit menggunakan katalis Mg/Al hydrotalcite (sebagai alternatif sumber belajar kimia di SMA/MA) adalah untuk mengetahui pengaruh perbandingan reaktan terhadap hasil yang diperoleh serta mempelajari kemungkinan hydrotalcite digunakan sebagai katalis dalam pembuatan biodiesel. Variabel yang dipelajari adalah temperatur 28oC (temperatur kamar), 40oC, 50oC, 60oC dan 78oC (refluks). Secara umum, proses pembuatan biodiesel dalam penelitian ini dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahap pembuatan Mg/Al hydrotalcite (katalis padat) dan tahap pembuatan biodiesel. Preparasi hydrotalcite dilakukan dengan menitrasi larutan yang mengandung campuran ion Mg2+ dan Al3+ dengan larutan NaOH 5 M hingga pH 10. Pembuatan biodiesel dilakukan melalui reaksi transesterifikasi minyak kelapa sawit dengan etanol menggunakan katalis hydrotalcite. Ester diperoleh dari hasil proses reaksi transesterifikasi minyak kelapa sawit dengan dengan Mg/Al hydrotalcite dalam etanol selama 6 jam. Ester yang diperoleh didestilasi sampai temperatur 110oC. Biodiesel yang diperoleh dianalisis dengan spektrometri inframerah.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Mg/Al hydrotalcite dapat digunakan sebagai katalis dalam reaksi transesterifikasi minyak sawit dengan etanol. Peningkatan temperatur berpengaruh terhadap hasil biodiesel yang diperoleh. Selain itu, materi proses ini mampu menjadi sumber belajar yang efektif bagi siswa SMA kelas XII.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item