TRADISI BACA TULIS AL-QUR'AN DI KERATON YOGYAKARTA

MUHAMMAD ARWANI MUNIB - NIM. 03531462, (2008) TRADISI BACA TULIS AL-QUR'AN DI KERATON YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (TRADISI BACA TULIS AL-QUR'AN DI KERATON YOGYAKARTA)
BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (TRADISI BACA TULIS AL-QUR'AN DI KERATON YOGYAKARTA)
BAB II, BAB III, BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (682kB)

Abstract

ABSTRAK Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang akan selalu terjaga kemurnian dan keaslian, meskipun telah melewati perjalanan yang panjang hingga berabadabad untuk sampai pada saat sekarang. Keotentikan al-Qur'an tersebut tidak lepas dari jaminan Allah Swt. yang tidak diberikan kepada kitab suci lain semisal Taurat dan Injil. Al-Qur'an pada saat nabi masih hidup hanya diakses oleh masyarakat di sekitar Makkah saja, akan tetapi setelah Islam tersebar dalam wilayah yang sangat luas serta dipeluk oleh berjuta-juta manusia dengan latar belakang suku, bangsa, dengan bahasa yang berbeda pula. Beragamnya pemeluk agama Islam tersebut mengakibatkan al-Qur'an mengalami penyempurnaan. Beberapa penyempurnaan yang dilakukan adalah dalam rangka agar al-Qur'an dapat dengan mudah dipelajari dan selanjutnya diamalkan umat Islam dalam kehidupan sehari-hari. br br Penyempurnaan yang dilakukan adalah sebatas pada tulisan saja sedangkan pelafalan masih sesuai dengan bacaan yang telah diajarkan Rasulullah secara mutawatir. Kapanpun dan di manapun umat Islam berada mereka mempunyai keharusan untuk mengacu pada al-Qur'an dalam menjalani kehidupan. Al-Qur'an sebagai Kitab Suci umat Islam pertama-tama diterjemahkan ke dalam bahasa Nusantara pada pertengahan abad ke-17 oleh ulama dari Singkel Aceh, yaitu oleh i Abd al-Rauf Ali al-Fansuri (Abd al-Rauf Singkil) /i ke dalam bahasa Melayu. Walaupun jika ditinjau dari ilmu tata bahasa Indonesia modern terjemahan tersebut belum sempurna. Akan tetapi pekerjaan tersebut adalah jasa yang amat besar dan menjadi perintis bagi studi tentang Kitab Suci al-Qur'an di Nusantara Di Keraton Yogyakarta Islam mendapat apresiasi dan sambutan yang baik. br br Hal ini dapat dilihat dari gelar raja yang secara turun temurun digunakan oleh Raja-raja yang bekuasa di Yogyakarta yakni i quot;Senopati Ing Ngalogo Abdurrahman Sayyidin Panotogomo Khalifatullah quot; /i yang artinya, sultan adalah penguasa yang sah di dunia ini, dia mempunyai kekuasaan untuk menentukan perdamaian dan peperangan, dia panglima tertinggi angkatan perang. Dia juga Abdurrahman Sayyidin Panotogomo yang berarti penata, pemuka dan pelindung agama yang pemurah sebab dia diakui sebagai Khalifatullah. Kanjeng Kyai Al-Qur'an, malam selikuran, seaman al-Qur'an saat perayaan Adeging Nagari Dalem, dan baju takwa adalah tradisi dan ritual yang ada di Keraton Yogyakarta yang diilhami dan lebih dari merupakan wujud penghormatan keratin terhadap al-Qur'an dan Islam. Beberpa tradisi tersebut masih ada dan dipelihara hingga sekarang. Selain itu, dahulu tradisi baca tulis al-Qur'an di Keraton dipelihara dengan adanya beberapa institusi pendidikan di lingkungan Keraton Yogyakarta. Lembaga ini memberikan pengetahuan awal bagi keluarga (putra putri Keraton) tidak hanya mengenai al-Qur'an akan tetapi juga beberapa pengetahuan agama Islam lainnya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing I : Drs. Fauzan Naif, MA. ; Pembimbing II : Drs. Muhammad Mansur, MA.g.
Uncontrolled Keywords: Tradisi, Baca, Tulis, Kraton Yogyakarta
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 07 Jun 2012 15:44
Last Modified: 18 Oct 2016 11:22
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1325

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum