NILAI- NILAI KETAUHIDAN DALAM AL-QUR'AN SURAT LUQMAN AYAT 12-19 (STUDI TAFSIR AL QUR'AN 'AZIM IBN KASIR DAN AL MISBAH M. QURAISH SHIHAB)

SRI IMTIKHANI - NIM. 03531325, (2008) NILAI- NILAI KETAUHIDAN DALAM AL-QUR'AN SURAT LUQMAN AYAT 12-19 (STUDI TAFSIR AL QUR'AN 'AZIM IBN KASIR DAN AL MISBAH M. QURAISH SHIHAB). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (NILAI- NILAI KETAUHIDAN DALAM AL-QUR'AN SURAT LUQMAN AYAT 12-19 (STUDI TAFSIR AL QUR'AN 'AZIM IBN KASIR DAN AL MISBAH M. QURAISH SHIHAB))
BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (NILAI- NILAI KETAUHIDAN DALAM AL-QUR'AN SURAT LUQMAN AYAT 12-19 (STUDI TAFSIR AL QUR'AN 'AZIM IBN KASIR DAN AL MISBAH M. QURAISH SHIHAB))
BAB II, BAB III, BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (988kB)

Abstract

ABSTRAK Al-Qur'an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad saw. untuk pedoman hidup umat manusia agar selamat di dunia dan akhirat. Secara umum di dalam al-Qur'an terkandung banyak unsur dan nilai-nilai ketauhidan atau keimanan dalam rangka membimbing umat manusia pada kehidupan praksis sehari-hari. karena itu ajaran akidah tauhid bukan sekedar ajaran yang harus diutamakan bagi umat manusia, tapi lebih dari itu akidah tauhid yang tertanam dalam jiwa manusia harus dijadikan sebagai sistem kontrol (controlling) bagi kehidupan umat manusia sehari-hari. Hal ini disebabkan tauhid merupakan persoalan yang berhubungan langsung dengan Tuhan dan tidak ada bentuk intervensi apapun selain-Nya. Sehingga dari sini manusia merasa diawasi oleh Tuhan dalam menjalani seluruh rangkaian kehidupan. Salah satu kandungan al-Qur'an yang sarat dengan nilai-nilai ketauhidan adalah surat Luqman ayat 12-19. Sekalipun dalam surat ini hanya sebatas kisah yang menceritakan tentang nasehat Luqman kepada anaknya, namun dalam ayat-ayat tersebut sebenarnya menunjukkan keuniversalan nasehat dan hikmah-hikmah bagi umat manusia dalam sisi pengalamannya. Hal ini dapat dilihat hasil penafsiran dari kedua tokoh Ibn Kasir dalam kitab tafsirnya yaitu Tafsir al-Qur'an al-'Azim dan M. Quraish Shihab dalam karyanya Tafsir al-Misbah. Dalam skripsi ini, penulis akan mencoba menggambarkan dan menganalisis secara komparatif terhadap penafsiran surat Luqman ayat 12-19 yang telah dilakukan Ibn Kasir dan M. Quraish Shihab, karena dengan asumsi kedua mufassir tersebut adalah intelektual muslim yang memiliki kompetensi dalam bidang tafsir. Selain itu juga latarbelakang kehidupan kedua mufassir yang berbeda yakni sebagai mufassir tradisional dan modern. Disamping itu keduanya dikenal dengan pemakaian metode tafsir bi al-ma'sur bi al-riwayah yang dikontekstualisasikan pada sosio-kultural di zamannya masing-masing. Maka sangatlah relevan apabila dijadikan bahan penelitian. Perlu ditegaskan di sini bahwa tujuan dari penelitian ini secara umum untuk mengetahui sejauh mana penafsiran dari kedua tokoh tersebut dalam mengungkap makna-makna teks yang bisu yang kemudian teks tersebut menjadi aktif dalam kehidupan manusia. Maka dari sini penulis menggunakan perangkat atau unsur-unsur metode: (1) Deskripsi, yakni dengan mengutip langsung sebuah riwayah yang terdapat dalam kitab kedua mufassir, (2) Interpretasi, digunakan untuk menafsir makna dari pendapatannya, dan (3) Komparasi, yang penulis gunakan untuk membandingkan pendapat dari kedua mufassir tersebut. br br karena dalam penelitian ini yang sifatnya komparatif, maka sebagai hasil analisis perbandingan, peneliti tidak menemukan perbedaan yang cukup signifikan karena kedua tokoh tersebut berada dalam satu frame yaitu satu sumber al-Qur'an. Hanya saja posisi Ibn Kasir termasuk kategori ulama tradisional, yang menafsirkan al-Qur'an dengan lebih konservatif, yakni hanya berkutat pada sebuah riwayah. Sedangkan M. Quraish Shihab sebagai intelektual modern, lebih kritis dari para mufassir sebelumnya, yakni dalam menafsirkan al-Qur'an lebih mendasarkan pada fenomena-fenomena sosial yang berkembang secara dinamis. Menurutnya umat Islam Indonesia khususnya dalam mengkaji al-Qur'an hanya berhenti pada nuansa bacaan saja, dan bersikap tidak tahu menahu apa makna yang sesungguhnya kanduangan al-Qur'an yang telah dibaca itu. Artinya bahwa al-Qur'an hanya dijadikan sebagai bacaan yang memberi pahala bagi pembacanya (qori'ah), tanpa memahami bahwa al-Qur'an juga memiliki kandungan ilmu pengetahuan, kisah dan hikmah yang harus ditransformasikan dalam kehidupan yang riil.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing I : Ahmad Baidowi, S.Ag. M. Ag. ; Pembimbing II: Drs. H. Mahfudz, MA.
Uncontrolled Keywords: Nilai, Ketauhidan, Surat Luqman
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 18 Jun 2012 18:03
Last Modified: 18 Oct 2016 11:24
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1351

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum