MAKANAN BERMUTU DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN TEMATIK)

FAILA SUFATUN NISAK, NIM. 10530058 (2014) MAKANAN BERMUTU DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN TEMATIK). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MAKANAN BERMUTU DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN TEMATIK))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (MAKANAN BERMUTU DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN TEMATIK))
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Manusia tidak akan pernah dapat melepaskan diri dari makanan, Sebagai salah satu makhluk yang hidup dan bermukim di dunia, makanan menjadi salah satu hal yang penting untuk diperhatikan dengan sungguh-sungguh, karena dengan makanan manusia akan dapat melangsungkan kehidupannya. “kembali pada al-Qur’an dan as-Sunnah” adalah sebuah keyakinan yang penulis percayai bahwa di dalam al-Qur’an terdapat berbagai prinsip dasar dan berbagai disiplin ilmu, termasuk di dalamnya adalah persoalan anekaragam makanan bermutu yang terkait langsung dengan kehidupan manusia. Komitmen Islam yang penuh terhadap anekaragam makanan yang diabadikan dalam al-Qur’an dan as-Sunnah, serta terdapat berbagai aturan terkait makanan, seperti halnya mengatur etika makan, idealitas kuantitas makanan dalam perut, pada kenyataannya banyak sekali orang-orang yang tidak memperhatikan makanannya sehingga kebanyakan dari mereka terjangkit berbagai macam penyakit yang membahayakan hidup mereka. Kenyataan inilah yang menjadi ketertarikan penulis untuk mengkaji bagaimana penjelasan al-Qur’an mengenai makanan yang bermutu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis dan langkahlangkah penafsiran tematik yang digagas oleh Abd al-Hayy al-Farmawi, terhadap ayat-ayat al-Qur’an dan sabda nabi Muhammad yang berbicara mengenai makanan bermutu, ditambah lagi dengan pandangan ulama tafsir tentang ayat-ayat tersebut. Sumber penelitian ini diambil langsung dari ayat-ayat al-Qur’an sebagai sumber primer, dan hadis- hadis Nabi , kitab-kitab tafsir, serta karya ulama yang berkaitan dengan tema pembahasan sebagai sumber sekunder. Dari penelitian ini, diketahui bahwa ayat-ayat yang berbicara mengenai makanan bermutu banyak mengandung makna-makna dan petunjuk tentang berbagai hal yang harus direnungi dan diperhatikan oleh umat manusia. pertama, makanan bermutu adalah kenikmatan terbesar yang dianugerahkan kepaada manusianya yang merupakan salah satu bukti Kekuasaan dan Kebesaran Allah yang diberikan kepada seluruh makhluk-Nya. Kedua, makanan bermutu sebagai perintah Allah kepada manusia untuk selalu memperhatikan makanan yang akan dikonsumsi harus meliputi dua unsur terpenting yaitu makanan yang halal dan bermutu. Ketiga, anekaragam makanan yang disediakan Allah untuk makhluknya yang disebutkan dalam al-Qur’an terdapat dua jenis, yaitu makanan nabati dan makanan hewani. Sedangkan makanan nabati dalam al-Qur’an terdapat dua jenis yaitu buah-buahan yang terdiri dari delapan jenis buah-buahan yaitu al-manna, buah tin, buah zaitun, buah kurma, buah delima, buah anggur, buah pisang dan jahe, sedangkan sayur-sayuran yang terdapat dalam al-Qur’an terdapat tujuh jenis yaitu baql (sayur mayur) qitsā’ (mentimun), fūm (bawang putih),’Ads (kacangkacangan), bashāl (bawang merah), sawi hitam, labu. Makanan hewani yang dijelaskan dalam al-Qur’an terdiri dari lima jenis diantaranya adalah daing binatang ternak, susu hewan, unggas, madu dan ikan. Selanjutnya hikmah yang dapat diambil. Dengan penyebutan anekaragam makanan bermutu tersebut manusia dapat memilih makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi, sehingga dapat menjaga dan memelihara kesehatan fisik maupun mental manusia.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Dr. H.M. Alfatih Suryadilaga, M.A.g
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 12 Sep 2014 08:58
Last Modified: 07 May 2015 14:53
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13945

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum