EKSEKUSI PUTUSAN PEMENUHAN KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP MANTAN ISTERI DAN ANAK DI PENGADILAN AGAMA MUNGKID TAHUN 2006

FINA NURIANA - NIM. 04350100, (2008) EKSEKUSI PUTUSAN PEMENUHAN KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP MANTAN ISTERI DAN ANAK DI PENGADILAN AGAMA MUNGKID TAHUN 2006. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Setiap putusan Pengadilan perkara perdata idealnya dipatuhi dan dilaksanakan sendiri oleh pihak tergugat. Namun jika tidak demikian, maka hukum acara yang berlaku memberikan jalan yang harus ditempuh oleh pihak penggugat, yaitu melalui permohonan eksekusi. Hal tersebut tidak terlalu menjadi masalah jika memang kewajiban yang harus dipenuhi tergugat tersebut mempunyai nilai yang cukup banyak. Permasalahannya adalah jika kewajiban tergugat tersebut nilainya tidak seberapa banyak, bahkan mungkin lebih banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk permohonan eksekusi dibanding nilai tuntutannya. Apabila ditempuh melalui permohonan eksekusi kemungkinan biaya eksekusinya akan lebih besar daripada nilai yang dieksekusi. Hal ini tidak ada artinya bagi pemohon eksekusi bahkan mungkin justru merugi. Jika demikian, maka berarti pelaksanaan peradilan tidak sesuai dengan asas cepat, sederhana dan biaya ringan. Akan tetapi jika tidak dimohonkan eksekusi, sedangkan pihak tergugat tidak mau melaksanakan kewajibannya sesuai dalam amar putusan, hukum acara yang berlaku tidak memberikan jalan lain selain melalui eksekusi.Berkaitan dengan uraian tersebut, penyusun tertarik untuk melakukan penelitian di Pengadilan Agama Mungkid, dengan pertimbangan bahwa di wilayah kabupaten Magelang mayoritas penduduknya berpenghasilan relatif kecil. Sedangkan masalah yang ingin penyusun bahas adalah hak-hak apa saja yang dapat dituntut oleh mantan isteri terhadap mantan suaminya di Pengadilan Agama Mungkid, bagaimana mekanisme penuntutan pemenuhan kewajiban suami terhadap mantan isteri dan anak di pengadilan Agama Mungkid, serta bagaimana solusi yang ditawarkan hakim terhadap penyelesaian hak-hak mantan isteri dan anak yang nilainya tidak seimbang dengan biaya eksekusi di Pengadilan Agama Mungkid. Dikarenakan ini merupakan hasil penelitian, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan pelaksanaan pemenuhan hak-hak isteri setelah perceraian di Pengadilan Agama Mungkid Kabupaten Magelang Jawa Tengah, dengan melakukan interview atau wawancara dengan hakim dan petugas panitera sebagai narasumber. br br Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, hak-hak yang dapat dituntut isteri di Pengadilan Agama Mungkid adalah nafkah iddah, mut'ah, nafkah madliyah, biaya anak, harta bersama serta mahar yang masih terhutang. Kedua, ada tiga cara bagi isteri untuk menuntut hak-haknya setelah perceraian yaitu, melalui gugatan berdiri sendiri, kumulatif serta rekonpensi. Ketiga, pelaksanaan putusan pemenuhan hak-hak isteri di Pengadilan Agama Mungkid bisa langsung di depan majelis hakim setelah ikrar talak diucapkan, atau dengan menunda ikrar talak selama enam bulan agar suami diberi waktu untuk memenuhi kewajibannya. Apabila setelah enam bulan tersebut suami tetap tidak dapat memenuhi kewajibannya dan suami tetap ingin melaksanakan ikrar talak, maka ikrar talak tetap diucapkan tetapi Pengadilan Agama Mungkid memberikan satu kebijakan untuk melindungi hak-hak isteri yaitu dengan menahan akta cerai serta akta nikah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: b Pembimbing I : /b MUYASAROTUSSOLICHAH, S.Ag., S.H., M. Hum. ; b Pembimbing II : /b SITI FATIMAH, S.H., M. Hum.
Uncontrolled Keywords: Eksekusi, Putusan, Pemenuhan, Kebutuhan, Suami, Istri, Anak
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Last Modified: 04 May 2012 23:40
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1420

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum