KONSEP MUJAHADAH MENURUT PANDANGAN JAMUNA (JAMAAH MUJI NABI)

FIDYAH RIZQIYANI, NIM. 07510009 (2014) KONSEP MUJAHADAH MENURUT PANDANGAN JAMUNA (JAMAAH MUJI NABI). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (KONSEP MUJAHADAH MENURUT PANDANGAN JAMUNA (JAMAAH MUJI NABI))
07510009_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (KONSEP MUJAHADAH MENURUT PANDANGAN JAMUNA (JAMAAH MUJI NABI))
07510009_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf
Restricted to Registered users only

Download (592kB)

Abstract

Kehidupan di dunia ini ibarat sebuah pentas perlombaan. Start perlombaan tersebut dimulai sejak kita berstatus sebagai mukallaf (yaitu tahap bagi orang yang sudah terbebani kewajiban syari’at) hingga garis finish ketika kematian menjemput kita.ibarat perlombaan panjat pinang, misalnya, hanya perserta yang mengarahkan seluruh tenaga dan kemampuannya untuk meraih piala yang tergantung di pucuk pohon pinang tersebut. Demikian halnya, derajat taqwa , tidak akan diraih seseorang tanpa mengerahkan seluruh tenaga dan pikirannya untuk meraih derajat mulia itu. Predikat taqwa yang didambakan oleh setiap muslim tidak akan bisa diraih dengan cara instant. Ia membutuhkan upaya pikiran dan tenaga yang dikerahkan berkesinambungan untuk mencapainya, hal itu lebih dikenal dengan nama mujahaddah. Akan tetapi di zaman modern ini, banyak memberikan kemudahan bagi manusia yang diasumsikan banyak memberi dampak positif bagi kehidupan. Akan tetapi hal itu justru akan mengancam pada kehidupan pribadi manusia itu sendiri, karena terlalu mengambil sikap yang berlebihan, banyak muslimin yang melupakan mujahaddah dan taqarrub kepada Allah ta’ala. Mereka terlalu sibuk dengan urusan keduniaan, hingga dalam melaksanakan ibadah sekedar fardhu saja, bahkan seringkali yang sunnah dikecam sebagai bid’ah, karena mereka tidak mengenalnya. Paradigm hidup yang dipilih adalah materialistic-rasionialistik, dan gaya hidup hedonistic. Sebagai konsekuensinya, muncul kekosongan jiwa, yang kering dari spiritualitas dan kering dari nuansa keTuhanan. Karena telah menyalahi prinsip ekuilibrium, sebagai manusia ideal. Fenomena tersebut di atas telah mengaambarkan bahwa sekularisme telah gagal dalam membentuk manusia yang seutuhnya. Sebagai pengisi kekosongan Jama’ah Muji Nabi mengajak untuk selalu bermahabbah dan sealu bershalawat atas Nabi Muhammad SAW. Islam selalu mengajarkan kita agar kita selalu mengucap shalawat setiap saat, di manapun dan kapanpun kita berada, karena dengan shalawat kita berharap akan mendapat syafa’at dari Nabi SAW. Di samping itu, shalawat mempunyai kedudukan tertinggi di dalam hati. Jama’ah Muji Nabi merupakan jama’ah kesenian yang merupakan ekspresi keIslaman yang melantunkan shalawat, yang bertujuan untuk ibadah serta tasbih, serta dapat berfungsi sebagai syiar dan dengan melakukan mujahaddah dan taqarrub, sebagai upaya kristalisasi-bathiniyah, untuk dapat menyingkap tabir Tuhan. Dengan ber-mujahaddah berharap akan mengakui kesalahan yang pernah dilakukan terdahulu serta menyesalinya dan tidak akan mengulangi perbuatan tersebut. Mujahadah mutlak diperlukan dalam menjalankan syari’at Islam secara penuh. Hali ini dibutuhkan karena sejumlah alasan, secara logika tidak ada sebuah keberhasilan yang dapat diraih di dunia ini tanpa ada upaya yang sungguh-sungguh. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang mujahadah serta mengetahui dan memahami hakekat mujahadah menurut pandangan jamuna.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Drs.H.Muzairi, MA
Subjects: Filsafat Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Filsafat Agama (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 03 Nov 2014 08:18
Last Modified: 06 May 2015 11:55
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14377

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum