ANALISIS RISIKO SISTEM RANTAI DINGIN PERUSAHAAN FILLET IKAN BEKU (FROZEN FISH) MENGGUNAKAN METODE FMEA (STUDI KASUS DI CV. BEE JAY SEAFOODS PROBOLINGGO)

ROIS HABIBI, NIM. 09660032 (2015) ANALISIS RISIKO SISTEM RANTAI DINGIN PERUSAHAAN FILLET IKAN BEKU (FROZEN FISH) MENGGUNAKAN METODE FMEA (STUDI KASUS DI CV. BEE JAY SEAFOODS PROBOLINGGO). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (ANALISIS RISIKO SISTEM RANTAI DINGIN PERUSAHAAN FILLET IKAN BEKU (FROZEN FISH) MENGGUNAKAN METODE FMEA (STUDI KASUS DI CV. BEE JAY SEAFOODS PROBOLINGGO))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (ANALISIS RISIKO SISTEM RANTAI DINGIN PERUSAHAAN FILLET IKAN BEKU (FROZEN FISH) MENGGUNAKAN METODE FMEA (STUDI KASUS DI CV. BEE JAY SEAFOODS PROBOLINGGO))
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Industri perikanan memiliki tingkat risiko yang sangat tinggi. Proses pembusukan ikan yang terjadi dalam waktu yang sangat cepat tentu akan membuat perusahaan mengalami kerugian yang sangat besar. Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang cepat dan tepat guna mengurangi risiko-risiko yang terjadi pada sistem rantai dingin perusahaan. Risiko tidak dapat dihindari tetapi bisa diperlakukan dengan baik sehingga meminimasi tingkat kerugian bila hal itu terjadi. Analisis risiko sistem rantai dingin atau cold chain merupakan upaya untuk membangun ketahanan perusahaan terhaap risiko-risiko yang akan timbul. Penelitian ini memberikan saran terhadap bagaimana cara penanganan risiko yang ada di CV. Bee Jay Seafoods. Tujuannya adalah untuk membangun ketahanan perusahaan sehingga mampu bertahan dan melanjutkan keberlangsungan kegiatan bisnis perusahaan. Salah satu metode untuk mengukur risiko dalam sistem rantai dingin adalah dengan menggunakan pendekatan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Metode ini mampu melihat risiko dari tiga aspek, yaitu tingkat kejadian, frekuensi, dan dampak. Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan nilai Risk Priority Number (RPN). hasil perhitungan RPN menunjukkan nilai tertinggi adalah kandungan bakteri E. Coli pada proses cabut duri (pinbone) dengan nilai RPN sebesar 224, begitu pula pada proses sortasi, dan proses fillet, adanya kandungan bakteri E. Coli yang terlalu tinggi memiliki nilai RPN sebesar 112. Hasil perhitungan RPN tersebut menunjukkan bahwa diperlukan adanya tindakan konkret dari perusahaan seperti membuat mini laboratorium guna mengetahui kadar-kadar bakteri di setiap harinya dan menghindari klaim yang berkelanjutan dari konsumen.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Yandra Rahardian Perdana, S.T., M.T.
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: Risiko, Sistem rantai dingin, Cold Chain, FMEA
Subjects: Tehnik Industri
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Teknik Industri (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 15 Apr 2015 13:40
Last Modified: 19 Apr 2016 13:38
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15765

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum