KONSTRUKSI SOCIAL-CRITICISM DALAM AL-QUR’AN (STUDI TERHADAP KESENJANGAN SOSIAL YANG DIGAMBARKAN AL-QUR’AN DALAM PENAFSIRAN JUZ ‘AMMA)

ATROPAL ASPARINA, NIM. 11530128 (2015) KONSTRUKSI SOCIAL-CRITICISM DALAM AL-QUR’AN (STUDI TERHADAP KESENJANGAN SOSIAL YANG DIGAMBARKAN AL-QUR’AN DALAM PENAFSIRAN JUZ ‘AMMA). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KONSTRUKSI SOCIAL-CRITICISM DALAM AL-QUR’AN (STUDI TERHADAP KESENJANGAN SOSIAL YANG DIGAMBARKAN AL-QUR’AN DALAM PENAFSIRAN JUZ ‘AMMA))
11530128_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (KONSTRUKSI SOCIAL-CRITICISM DALAM AL-QUR’AN (STUDI TERHADAP KESENJANGAN SOSIAL YANG DIGAMBARKAN AL-QUR’AN DALAM PENAFSIRAN JUZ ‘AMMA))
11530128_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Kritik sosial merupakan suatu upaya untuk menunjukan kesalahan sekaligus memberikan solusi terhadap masalah-masalah sosial. Dalam al-Qur’an kata itu jelas tidak ada, tetapi bukan berarti upaya itu tidak dilakukan al-Qur’an. Ketika al-Qur’an diturunkan pada masyarakat Makkah yang dikatakan jahiliyyah, di mana situasi masyarakat sangat timpang, sehingga menjelma dalam berbagai aspek, baik sosial, ekonomi, serta kekuasaan (politik), upaya kritik sosial itu dapat terlihat. Bahkan, al-Qur’an menampakkannya dengan wujud yang sangat baik. Bangunan kritik sosial (social-criticism) itu—salah satunya—bisa diamati dalam Juz ‘Amma (juz ke-30 al-Qur’an), karena selain merupakan bagian paling banyak dibaca umat muslim di seantero dunia, juga merupakan bagian yang hampir keseluruhanya diturunkan di Makkah, yakni masa awal al-Qur’an ‘terjun’ dalam sebuah masyarakat. Karakter Juz ‘Amma yang sangat strategis guna melihat bagaimana kontruksi social-criticism dalam penafsiran al-Qur’an, selain menjadikan penelitian lebih fokus juga pada akhirnya menimbulkan dua pertanyaan: 1) Bagaimana kesenjangan sosial masyarakat jahiliyah sebagai fenomena yang dikritik dan digambarkan ayat-ayat al-Qur’an dalam penafsiran Juz ‘Amma?, 2) Bagaimana kontruksi social-criticism dalam penafsiran Juz ‘Amma?. Guna menjawab kegelisahan akademik itu, dalam penelitian ini, metode analisis yang digunakan adalah metode Tafsir Tematik (tafsi>r al-maud}u>‘i) as- Syat}ibi. Di mana setiap surah merupakan satu kesatuan yang mempunyai tema besar. sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosio-historis. Metode tafsir tematik diperlukan untuk mencari surah mana saja dalam Juz ‘Amma yang menggambarkan proses kritik sosial, serta menganalisisnya sesuai prosedur tematik. Sedangkan sosio-historis penting digunakan untuk mendapatkan gambaran utuh tentang situasional context ayat atau surah yang diteliti. Hasil penelitian yang ditemukan dari surah-surah dalam Juz ‘Amma yang diteliti, bahwa kesenjangan sosial yang santer digambarkan adalah kesewenangwenangan orang-orang kaya yang memonopoli sistem ekonomi, politik, bahkan sosial. Di sana terlihat bahwa Allah benar-benar menampakkan kemarahannya pada mereka: orang kaya yang bersikap lalim. al-Qur’an dalam upaya mengkritisi kondisi masyarakat yang tertindas oleh golongan orang kaya yang bersikap semamena itu menghadirkan bangunan kritik yang bertumpu pada delapan pilar: 1) Menunjukkan bahwa Allah otoritas tertinggi. 2) Menghadirkan sindiran-sindiran. 3) Membuat janji dan ancaman. 4) Menunjukkan kisah-kisah terdahulu. 5) Mendatangkan sumpah. 6) Menghadirkan tantangan. 7) Memberikan solusi yang konstruktif terhadap pemasalahan. 8) menunjukan variasi dalam melakukan kritik.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Ahmad Rafiq, Ph.D
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: Kritik Sosial, Juz ‘Amma, Jahiliyah, dan Asbab al-Nuzul
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 28 Sep 2015 08:35
Last Modified: 28 Sep 2015 08:35
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17279

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum