NAMA-NAMA WILAYAH DALAM AL-QUR’AN

MUHAMMAD NAJIH, NIM. 11531024 (2015) NAMA-NAMA WILAYAH DALAM AL-QUR’AN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (NAMA-NAMA WILAYAH DALAM AL-QUR’AN)
11531024_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (NAMA-NAMA WILAYAH DALAM AL-QUR’AN)
11531024_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini berjudul Nama-nama Wilayah dalam al-Qur’an. Alasan penulis memilih judul ini, bahwa dalam pembahasan kisah al-Qur’an terdapat penyebutan wilayah-wilayah tertentu berupa tempat. Al-Qur’an menyebutkan banyak sekali nama wilayah. Di antara wilayah tersebut ada yang masih eksis hingga saat ini seperti Makkah atau sudah dihancurkan seperti Saba’. Hal yang perlu dicermati adalah peristiwa apa yang ada pada wilayah-wilayah tersebut sehingga sebagian wilayah masih ada yang dikenal hingga saat ini sementara wilayah yang lain telah musnah ketika al-Qur’an diturunkan. Selain Makkah dan Saba’, al-Qur’an juga menyebutkan wilayah-wilayah lain dengan banyak variasi. Wilayah yang disebutkan tersebut ada kalanya merupakan nama negara, kota, daerah-daerah geografis di muka bumi seperti gunung atau lembah, juga wilayahwilayah lainnya. Dengan demikian, nama-nama tempat lain yang tidak terletak di bumi seperti surga dan neraka tidak termasuk dalam bidang kajian ini. Atas dasar latar belakang tersebut, penulis merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut: 1) wilayah-wilayah apa saja yang disebutkan dalam al-Qur’an? 2) peristiwa apa yang berkaitan dengan wilayah itu? 3) Apa pelajaran yang dapat diambil dari penyebutan wilayah-wilayah tersebut dalam konteks kekinian? Untuk menjawab rumusan masalah tersebut penulis menggunakan pendekatan historis. Pendekatan ini digunakan untuk melacak peristiwa-peristiwa yang terjadi di wilayah tersebut sebagaimana tertulis dalam al-Qur’an. Dari rumusan masalah tersebut, penulis menemukan 16 nama wilayah yang terdapat dalam al-Qur’an yaitu: 1) al-Aḥqāf 2) al-Aikah 3) Bābil 4) Badar 5) Gunung al-Jūdiy 6) Gunung Sīnā’ 7) al-Ḥijr 8) Ḥunain 9) Iram 10) Lembah Suci Ṭuwa 11) Madinah 12) Madyan 13) Makkah 14) Mesir 15) al-Rass 16) Saba’. Adapun peristiwa yang terjadi dari ke 16 wilayah tersebut di antaranya adalah: peristiwa penghancuran beberapa kaum yang mendustakan rasul-rasulnya, adanya pengajaran ilmu sihir sebagai cobaan atas sebuah penduduk, peristiwa perang yang terjadi pada zaman Rasulullah, peristiwa Nabi Musa berdialog dengan Tuhan dan lain-lain. Pelajaran yang bisa diambil dari penyebutan wilayah tersebut adalah menghindari perilaku dari kaum-kaum yang telah dihancurkan dan juga inspirasi membangun negeri yang berdikari. Adapun sebab dari penghancuran kaum-kaum tersebut adalah: 1) diberi kenikmatan, akan tetapi lupa dengan yang memberi kenikmatan, 2) mendustakan rasul, 3) diperingatkan akan kehancuran kaum sebelum mereka tetapi mengabaikannya, 4) menantang dijatuhkan azab, 5) persetujuan rasul terkait azab suatu kaum. Untuk membangun negeri yang berdikari, setidaknya ada 3 syarat yaitu, 1) penduduk yang berbuat kebaikan yang meliputi kebaikan individu, kebaikan sosial, dan kebaikan dengan lingkungan sekitar, 2) penduduk yang senantiasa bersyukur, 3) adanya sinergi antara ulama dan umara’.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Prof. Dr. Muhammad, M.Ag.
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 28 Sep 2015 08:50
Last Modified: 28 Sep 2015 08:50
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17286

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum