PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MELALUI ROLE PLAYING DAN TRUE OR FALSE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN SAINS (FISIKA) DI SD MUHAMMADIYAH DEMANGAN YOGYAKARTA

NURAENI ZULFAHMI, NIM. 02461371 (2007) PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MELALUI ROLE PLAYING DAN TRUE OR FALSE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN SAINS (FISIKA) DI SD MUHAMMADIYAH DEMANGAN YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PENGEMBANGANPEMBELAJARAN MELALUI ROLE PLAYING DAN TRUE OR FALSE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN SAINS (FISIKA) DI SD MUHAMMADIYAH DEMANGAN YOGYAKARTA) BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (13MB) | Preview
	Text (PENGEMBANGANPEMBELAJARAN MELALUI ROLE PLAYING DAN TRUE OR FALSE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN SAINS (FISIKA) DI SD MUHAMMADIYAH DEMANGAN YOGYAKARTA) BAB II, III, IV.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaiman penerapan strategi Role Playing dan True or False dalam pembelajaran sains (IPA), mengetahui bagaimana peningkatan kualitas pembelajaran sains (IPA), kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran sains (IPA) dengan strategi Role Playing dan True or False di SD Muhammadiyah Demangan Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan rancangan model siklus dari Kemmis dan Taggart (1988) melalui empat tahapan, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan (4) refleksi serta menggunakan pretest dan posttest. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV A SD Muhammadiyah Demangan Yogyakarta dengan jumlah siswa sebanyak 29 orang. b Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Role Playing dan True or False berhasil mewujudkan tujuan penelitian. Keberhasilannya dinyatakan atas dasar kesimpulan bahwa model pembelajaran Role Playing dan True or False memberikan dampak instruksional berupa: (1) peningkatan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan keaktifan siswa untuk bertanya, menjawab pertanyaan guru, apresiasi siswa saat memerankan tokoh yang diberikan, kemampuan siswa saat memerankan tokoh yang diberikan, situasi; (2) peningkatan prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil tes pada siklus I, hasilnya lebih baik bila dibandingkan dengan hasil pretest, yaitu sebesar 79,31% sedang nilai pre tes sebesar 65,5%. lni berarti ada peningkatan sebesar 13,81. Pada siklus II, hasilnya tidak lebih baik hila dibandingkan dengan hasil pretest, yaitu sebesar 79,3% sedang nilai pre tes sebesar 65,52%. lni berarti ada penurunan sebesar 13, 78. pada siklus Ill, hasilnya lebih baik hila dibandingkan dengan hasil pretest, yaitu sebesar 93,1% sedang nilai pre tes sebesar 69,2%. Ini berarti ada peningkatan sebesar yang pada siklus III mengalami peningkatan sebesar 23,9. Ini berarti prestasi belajar fisika siswa pada siklus III mengalami peningkatan rata-rata dari siklus II sebesar 27,58.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item