PERLINDUNGAN TERHADAP TAWANAN PERANG PADA MASA KONFLIK BERSENJATA

MUKHSINUN - NIM. 01360615 , (2009) PERLINDUNGAN TERHADAP TAWANAN PERANG PADA MASA KONFLIK BERSENJATA. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Persaingan antar negara sekawasan maupun antar negara-negara tetangga semakin memuncak, persaingan dan kepentingan untuk saling mengunggulkan masing-masing. Permasalahan-permasalahan demikian yang memicu terjadinya suatu konflik antar negara dan ketika konflik tersebut tidak terselesaikan, maka senjata pun menjadi salah satu cara untuk menyelesaikan atau dengan kata lain peperangan tidak dapat dihindarkan. Perang atau â€Âkonflik bersenjata†sampai saat ini masih terus terjadi di berbagai negara belahan dunia perbuatan-perbuatan yang sangat kejam bahkan bertentangan dengan perikemanusiaan. Hak-hak sipil diabaikan oleh para pihak yang bertikai, fasilitas-fasilitas umum seperti tempat pendidikan dan sarana beribadah dihancurkan. Tentara yang sakit dan cedera dibiarkan begitu saja tanpa perawatan bahkan tentara yang tertawan diberlakukan tidak manusiawi bahkan dibunuh, kaum wanita menjadi ajang pelecehan seksual atau pemerkosaan bagi pihak yang merasa lebih superior dan kekejaman lainnya dengan tendensi apapun. Hukum Humaniter Internasional merupakan salah satu cabang atau bagian dari hukum publik internasional yang mendasarkan pada rasa kemanusiaan, sehingga dikatakan bahwa HHI merupakan aturan-aturan yang bertujuan untuk melindungi individu-individu dengan menjamin penghormatan individu. Kemudian hukum Islam merupakan sebuah ketentuan produk Allah SWT yang segala keputusan dan kebijakan dalam Islam harus didasarkan pada Syari'ah. Fenomena tersebut menarik penyusun untuk mencoba fokus pada permasalahan tentang bagaimana konflik bersenjata menurut HHI dan Hukum Islam? Seperti apakah perlindungan para tawanan dalam HHI dan Hukum Islam? Berangkat dari pokok masalah tersebut penyusun termotivasi untuk meneliti secara lebih dalam dan mengangkat menjadi sebuah kajian ilmiah dengan penelitian kepustakaan dari berbagai literatur, mengumpulkan dan menganalisis berbagai literatur yang berkaitan untuk mencari gambaran persoalan. Metode yang penyusun gunakan dalam penelitian ini adalah metode berpikir deduktif-induktif yakni metode yang digunakan di dalam kerangka berpikir dengan bertolak dari hal-hal umum ke khusus. Topik atau permasalahan ini sejauh penyusun menelusuri di berbagai literatur, belum terdapat penelitian yang membahas secara khusus pokok permasalahan di atas dari kedua sumber hukum. Kesimpulan dari hasil penelitian ini memaparkan bahwa secara umum kedua sumber hukum yakni Hukum Humaniter Internasional dan Hukum Islam tidak melarang konflik bersenjata akan tetapi kedua hukum tersebut membatasi atau konflik bersenjata baik yang bersifat internasional maupun non internasional. Dalam hal terjadinya konflik bersenjata menurut Hukum Humaniter Internasional dan Hukum Islam merupakan alternatif terakhir ketika jalan damai sudah tidak dapat ditempuh. Upaya perlindungan terhadap tawanan dalam Hukum Humaniter Internasional meliputi perlindungan umum dan perlindungan khusus yang keduanya menitik beratkan pada aspek pemeliharaan moril dan materiil para tawanan yang terdiri atas: aspek tanggung jawab negara penahan, pemindahan tawanan yang hanyadapat dilaksanakan oleh para negara peserta konvensi termasuk pemulangan tawanan, perlakuan manusiawi harus mempertimbangkan kondisi kesehatan jiwa dan jasmani serta menghormati tawanan meliputi hak-hak tawanan dan penghormatan atas diri pribadi serta martabatnya. Kemudian perlindungan tawanan dalam hukum Islam memperhatikan berbagai dimensi yang dapat mempengaruhi kondisi para tawanan baik dari dimensi ekonomi, pendidikan, politik, sosial, moral pribadi, keluarga, informasi, kesehatan, dan kejahatan serta dimensi lain yang dapat memperburuk kondisi para tawanan. Kedua hukum tersebut menyebutkan bahwa tindakan pembunuhan terhadap para tawanan tanpa didahului proses persidangan itu di larang. Yang berkenaan dengan hak-hak para tawanan harus diberikan sebagaimana hak dia sebelum masa penawanan. Pelanggaran atas ketentuan terhadap perlindungan tawanan perang menurut Hukum Humaniter Internasional dan Hukum Islam harus diproses sebagaimana ketentuan peradilan baik nasional maupun internasional. Bobot atau besaran sanksi yang dijatuhkan kepada pelaku yang didakwa melanggar ketentuan tersebut didasarkan pada tingkat pelanggaran yang dilakukan dan mempertimbangkan berbagai aspek.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: PEMBIMBING: H FUAD ZEIN, MA
Uncontrolled Keywords: konflik antar negara, peperangan, Hukum Humaniter Internasional, Hukum Islam, perlindungan tawanan, tawanan perang
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Last Modified: 04 May 2012 23:41
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1921

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum