HAK DAN KEWAJIBAN ISTRI DALAM KELUARGA (STUDI PEMIKIRAN FATIMA MERNISSI)

NUR AIZZATUNNISWAH - NIM. 03350074, (2009) HAK DAN KEWAJIBAN ISTRI DALAM KELUARGA (STUDI PEMIKIRAN FATIMA MERNISSI). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Perempuan adalah korban ketidak-adilan dalam ruang publik dan keluarga, terutama hak-hak perempuan dalam posisinya sebagai istri. Pemihakan ini diperlukan mengingat hak-hak perempuan, terutama hak-hak mereka dalam kehidupan keluarga, sering kali dikebiri atau dihilangkan. Kaum perempuan merupakan kelompok yang paling rentan memperoleh perlakuan diskriminasi, eksploitasi, dan kekerasan. Tidak salah kalau ada yang mengatakan dalam ruang yang sangat pribadi (dan dianggap aman) pun perempuan malah menjadi korban pertama, dan itu dalam posisinya sebagai istri. Fatima Mernissi adalah salah satu tokoh yang banyak mengkaji masalah perempuan. Maka tulisan ini merupakan hasil penelitian terhadap Mernissi. Ada dua pertanyaan yang ingin dijawab dalam skripsi ini. Pertama, bagaimana hak dan kewajiban istri dalam keluarga menurut pandangan Fatima Mernissi? Kedua, bagaimana relevansi pemikiran Fatima Mernissi mengenai hak dan kewajiban istri terhadap konsep hukum keluarga Islam Indonesia? Untuk menjawab permasalahan di atas, penyusun menggunakan pendekatan normative-analisis gender. Interpretasi terhadap nash al-Qur’an dan al-Hadis yang dianggap sebagai ayat-ayat missoginis dan menjadi akar permasalahan panjang, terlihat bagaimana Fatima Mernissi mencoba menjelaskan bahwa permasalahan gender yang terjadi di antara perempuan (istri) dan laki-laki (suami), adalah bukan semata-mata kodrat yang diberikan oleh Tuhan kepada perempuan, tapi sebagai konstruksi sosial. Dari hasil kajian, dapat disimpulkan bahwa menurut mernissi Islam sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan serta persamaan hak dan kewajiban antara lakilaki dan perempuan, akan tetapi keadilan dan persamaan yang Absolut tidak dapat dicapai tanpa adanya perbedaan sama sekali. Jika seorang istri atau suami menuntut haknya hal itu tidak dilarang selama tanggung jawab pokok tidak terabaikan. Disamping itu, mengenai hak dan kewajiban seperti apa yang dikatakan Fatima Mernissi relevan dengan Perundang-undangan Perkawinan Indonesia yaitu lebih bermitra dan sejajar antara kaum wanita dengan kaum laki-laki.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: PEMBIMBING: PROF.DR.KHOIRUDDIN NASUTION, MA
Uncontrolled Keywords: Perempuan, diskriminasi, eksploitasi, kekerasan, Fatima Mernissi, hukum keluarga Islam Indonesia
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Last Modified: 04 May 2012 23:41
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1932

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum