SINONIMITAS DALAM AL-QUR'AN (STUDI ATAS LAFADZ AL-SYAKK DAN AL-RAIB)

ARIEFTA HUDI FAHMI, NIM. 11530015 (2016) SINONIMITAS DALAM AL-QUR'AN (STUDI ATAS LAFADZ AL-SYAKK DAN AL-RAIB). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (SINONIMITAS DALAM AL-QUR'AN (STUDI ATAS LAFADZ AL-SYAKK DAN AL-RAIB))
11530015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (10MB) | Preview
[img] Text (SINONIMITAS DALAM AL-QUR'AN (STUDI ATAS LAFADZ AL-SYAKK DAN AL-RAIB))
11530015_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Sinonimitas dalam al-Qur'an telah menjadi kajian yang hangat diperbincangkan. Ulama ahli bahasa Arab memperdebatkan keberadaan sinonim kata yang berada dalam al-Qur'an. Salah satu pasang kata yang sinonim ialah lafadz al-Syakk dan al-Raib yang bermakna ragu. Kemudian lahir teori Asinonimitas sebagai wujud atas keingkarannya terhadap sinonim kata dalam al- Qur'an. Data di atas menjadikan benak penulis muncul kegelisahan akademik berupa, Apa makna kata al-Syakk dan al-Raib dalam al-Qur'an? Bagaimana hubungan kata pada lafadz al-Syakk dengan al-Raib ditinjau berdasarkan medan semantik? Bagaimana konteks tekstual kata al-Syakk dan al-Raib dalam al- Qur'an? Penelitian ini diharapkan mampu mengetahui keberadaan sinonimitas dalam al-Qur'an melalui sampling kata dengan menggunakan pasangan kata tersebut. Metode penilitian yang dilakukan pada riset ini menggunakan metode analisis-deskriptif. Sedangkan pendekatan yang digunakan ialah pendekatan linguistik. Penulis melacak dan menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah yang telah ditetapkan. Kemudian menganalisis makna-makna yang terkandung di dalam ayat tersebut dengan menggunakan analisis sintagmatik dan analisis paradigmatik lalu mengintegrasikan konsep-konsep yang telah diperoleh. Untuk mendapatkan makna yang khusus dalam al-Qur'an, penulis melakukan analisis konteks tekstual terhadap ayat-ayat yang dikaji. Mutarādif menurut istilah bahasa adalah beraneka ragamnya lafadz berjumlah dua atau lebih dengan disepakati satu makna. Ada beberapa faktor yang menyebabkan satu makna memiliki beberapa kata. Sebagian ulama sepakat dengan keberadaan sinonimitas dalam al-Qur'an namun sebagian yang lain mengingkarinya karena beberapa alasan. Penolakan yang paling menonjol ialah Muhammad Syahrur dan Bint al-Syaṭi‘. Makna dasar kata al-Syakk ialah “berlawanan” atau dalam bahasa Arab disebut “al-Ta’aruḍ”. Berdasarkan analisis sintagmatik didapati kata diantaranya murīb, syubbiha, mā laum min ‘ilm, ẓann, dan mā qatalūhu yaqīnā. Kemudian hasil dari analisis paradigmatik ialah lafadz ẓann, taraddud, dan yaqīn. Sedangkan makna dasar raib ialah “gelisah” atau dalam bahasa Arab disebut “al-Qalaq”. Analisis sintagmatik terhadap kata raib diantaranya syakk, ẓann dan taraddud. Kemudian hasil dari analisis paradigmatik ialah lafadz al-Qalaq, Al-Iẓṭirāb, Al- ‘Azm dan Al-Ṭuma’nīnah. Konsep al-Syakk dan al-Raib memiliki kedekatan konsep serta saling terikat, hal ini diketahui kedua kata tersebut saling berdampingan dalam satu ayat guna menguatkan makna satu sama lain. Kedua makna kata tersebut dijembatani oleh kata ẓann dan taraddud yang bermakna tidak tetap atau samar. Apabila dilihat berdasarkan analisis konteks tekstualnya maka kata al-Syakk memiliki konteks tekstual yang cakupannya lebih sempit dibanding al-Raib. Sehingga teori asinonimitas dalam al-Qur'an masih relevan, mengingat dalam penelitian ini tidak ditemukan persamaan murni antara keduanya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Prof. Dr. Fauzan Naif, MA
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 16 Mar 2016 13:43
Last Modified: 16 Mar 2016 13:43
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19810

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum