CITRA HAJI DALAM KONSTRUKSI MEDIA

SOEHADHA, Moh. (2016) CITRA HAJI DALAM KONSTRUKSI MEDIA. In: Cultural Studies di PTAI Teori dan Praktik. Bunga Rampai, Vol. 1 (No. 1). Label, Yogyakarta, pp. 158-174. ISBN 978-602-17977-1-6 (In Press)

[img]
Preview
Text (CITRA HAJI DALAM KONSTRUKSI MEDIA)
Moh. Soehadha - CITRA HAJI DALAM KONSTRUKSI MEDIA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview

Abstract

Puncak keyakinan dan amal individu muslim adalah haji.1 Sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia, pelaksanaan ritual haji dalam setiap tahunnya selalu mendapat perhatian yang besar dari masyarakat. Dalam konteks Indonesia, haji bukan hanya menjadi bagian dari amal yang berkorelasi secara individual bagi yang melaksanakannya, atau bagian dari kuatnya kesadaran pribadi dalam melaksanakan ajaran Islam. Lebih dari itu, pelaksanaan ibadah haji bagi seorang muslim memiliki konteks sosial yang mendalam, karena haji telah menjadi identitas yang dapat mempengaruhi pola interaksi masyarakat. Haji adalah sebuah simbol yang muncul dari sistem keyakinan dan kondisi sosial keagamaan di Indonesia karena telah menjadi bagian yang dominan dalam membentuk karakter budaya masyarakat. Haji dalam konteks Indonesia memberi makna prestise sosial dan ekonomi. Jika orang telah melaksanakan haji, maka gelar itu senantiasa melekat sebagai sebuah identitas diri dalam proses interaksi dengan orang lain. Dalam berinteraksi dengan muslim yang telah berhaji, orang tidak hanya meninggikan derajatnya dalam pergaulan sosial karena citra “kesalehannya”, tetapi juga karena di balik gelar haji itu terdapat citra bahwa ia adalah orang yang secara ekonomi telah mapan Karena kuatnya dorongan keyakinan dan prestise sosial yang tinggi, maka dalam setiap tahunnya calon haji terus mengalami peningkatan. Bahkan pada saat tulisan ini disusun, mereka yang telah berniat haji dan mampu untuk membayar uang muka perjalanan haji reguler, harus mengantri masuk waiting list 9-13 tahun lamanya. Kondisi ini semakin mengukuhkan tingginya derajat dan citra dari orang yang telah bergelar haji di tengah kehidupan riil masyarakat Indonesia. Jika pada zaman dulu prestise dari gelar haji antara lain disebabkan oleh tantangan yang begitu berbahaya dalam perjalanan menuju tanah suci dengan menggunakan angkutan tradisional serta birokrasi yang rumit dari pemerintah kolonial,2 namun sekarang prestise gelar haji disebabkan karena lamanya orang mengantri untuk mendapatkan tiket keberangkatan dari pemerintah.

Item Type: Book Section
Uncontrolled Keywords: Haji, media
Subjects: Kebudayaan Islam
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 21 Mar 2016 09:06
Last Modified: 21 Mar 2016 09:07
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19911

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum