PEMIKIRAN AL-GHAZALI TENTANG KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AKHLAK (Studi atas Kitab Ihya Ulumuddin)

DEWI KHURUN AINI NIM: 04410797, (2009) PEMIKIRAN AL-GHAZALI TENTANG KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AKHLAK (Studi atas Kitab Ihya Ulumuddin). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang konsep kompetensi yang ditawarkan oleh al-Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumuddin dan relevansinya terhadap pendidikan akhlak tersebut dengan Pendidikan Islam saat ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, melalui penelitian perpustakaan (library research), dimana penulis meneliti suatu teks karya Imam Al-Ghazali yang tertuang dalam kitabnya yang berjudul Ihya Ulumuddin. Di sini, Ihya Ulumuddin sebagai obyek formal penelitian, tidak dipandang menurut arti sosiologis atau budaya atau politis, tetapi sejauh mana memberikan visi mengenai konsep pendidikan akhlak dilihat dari aspek pendekatannya dalam relevansinya dengan pendidikan Islam, untuk dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini digunakan untuk meneliti tentang validitas menurut sejarah yang ada, serta mengetahui riwayat hidup al-Ghazali, dan pemikirannya serta relevansinya terhadap pendidikan akhlak pada saat ini.Adapun pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan histories-filosofi, serta menggunakan metode pengumpulan data berupa dokumentasi. Dalam melakukan analisis, penulis menggunakan metode deskriptif analisis, di mana bahan-bahan yang terkumpul diuraikan, ditafsirkan, dibandingkan persamaan dan perbedaannya dengan fenomena tertentu yang diambil bentuk kesamaannya, serta menarik kesimpulan. Oleh karena itu pula, maka lebih tepat jika dianalisa menurut dan sesuai dengan isinya, atau menggunakan metode analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menunjukkan: (1) kompetensi yang harus dimiliki oleh guru menurut Imam al-Ghazali, yaitu seorang guru adalah mereka yang paling kurang memilki empat syarat. Pertama; syarat keagamaan, yaitu patuh dan tunduk melaksanakan syari’at Islam dengan sebaik-baiknya. Kedua, senantiasa berakhlak yang mulia yang dihasilkan dari pelaksanaan syari’at Islam tersebut. Ketiga, senantiasa meningkatkan kemampuan ilmiahnya sehingga benar-benar ahli dalam bidangnya. Keempat; mampu berkomunikasi dengan baik dengan masyarakat pada umumnya (2) dalam membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan pendidik (guru), al-Ghazali lebih mengaksentuasikan pada kepribadian atau sikap dan sifat-sifat moral yang mulia. (3) Al-Ghazali juga mengharuskan pada seorang pendidik untuk menguasai ilmu-ilmu yang berkaitan dengan keberhasilan pendidikan akhlak, seperti psikologi, kesehatan dan sebagainya. (4) Secara keseluruhan Imam al-Ghazali termasuk sebagian dari filosof yang telah menciptakan sistem pendidikan yang komprehensif, yang tujuannya jelas dan sasana-sarananya tegas termasuk tentang kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik dalam memberikan pendidikan akhlak kepada peserta didik. (5) Ada beberapa pemikiran al-Ghazali yang masih relevan dengan kondisi pendidikan akhlak saat ini, namun ada juga yang sudah tidak relevan dengan keadaan saat ini.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Bapak Muqowim, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Pemikiran, Al-Ghazali, Kompetensi, Guru, Pendidikan, Akhlak
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Last Modified: 04 May 2012 23:41
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2016

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum