PERAN BAZNAS DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

ZAKY RAMADHAN, NIM. 12380017 (2016) PERAN BAZNAS DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PERAN BAZNAS DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)
12380017_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (PERAN BAZNAS DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)
12380017_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Menjadi suatu kepastian bahwasanya penanggulangan kemiskinan menjadi bahasan paling penting dalam perbaikan negara. Tentunya berbagai upaya telah dilakukan pemerintah, namun belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Islam telah mengajarkan sebuah ajaran yang luhur demi pengembangan masyarakat. Islam mewajibkan zakat bagi setiap muslim yang telah mencapai kemampuan dan memenuhi syarat. Zakat sendiri selain sebagai ibadah wajib bagi umat Islam, juga menjadi solusi pemerataan ekonomi dalam sebuah negara. Badan Amil Zakat Nasional atau disingkat BAZNAS adalah satu-satunya lembaga amil zakat yang resmi dimiliki oleh pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 8 Tahun 2001 yang memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) pada tingkat nasional. Tujuan didirikannya BAZNAS adalah agar zakat dapat dikelola dengan baik, terpusat, dan tepat sasaran. Kinerja BAZNAS harus dievaluasi berperan atau tidaknya lembaga tersebut dalam pengentasan kemiskinan. BAZNAS memiliki berbagai program yang diharapkan mampu memberikan solusi demi mengurangi kemiskinan di Indonesia, sehingga pemerintah mengadakan BAZNAS di setiap wilayah dan daerah. Permasalahannya adalah harus diketahui bagaimana peran BAZNAS dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia. Penelitian ini berbentuk penelitian lapangan (field research) dengan subjek penelitian adalah BAZNAS dengan program-programnya, dan objek penelitiannya adalah problem kemiskinan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk menilai peran BAZNAS, digunakan role theory (teori peran) dan integrated social theory (teori sosial terpadu). setiap peran sosial adalah serangkaian hak, kewajiban, harapan, norma, dan perilaku seseorang yang harus dihadapi dan dipenuhi. Model ini didasarkan pada pengamatan bahwa orang-orang bertindak dengan cara yang dapat diprediksikan, dan bahwa kelakuan seseorang atau lembaga bergantung pada konteksnya, berdasarkan posisi sosial dan faktor-faktor lain. BAZNAS haruslah bertindak dengan menyesuaikan posisi sosialnya, yakni sebagai stakeholder dalam pengentasan kemiskinan dan memerhatikan faktor-faktor sosial yang menyebabkan kemiskinan di suatu daerah. Dengan menggunakan analisis sosial terpadu, kinerja BAZNAS dapat diukur keberhasilannya. Empat komponen di dalamnya, dapat membantu mengukur kinerja dan peran BAZNAS, yakni awareness, analysis, refletion, dan action. Hasil penelitian ini memperlihatkan peran yang dilakukan BAZNAS dalam pengentasan kemiskinan memang ada, namun belum signifikan. Dalam realisasinya, program-program yang dimiliki BAZNAS dapat dikatakan pasif. Program BAZNAS yang tidak terlaksana dengan baik dikarenakan personalia dan perhatian pemerintah yang kurang. Padahal BAZNAS sendiri adalah lembaga amil zakat satu-satunya yang dibentuk oleh pemerintah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Zusiana Elly Triantini, S.H.I., M.SI.
Subjects: Muamalat
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Muamalah (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 20 Apr 2016 10:53
Last Modified: 20 Apr 2016 10:53
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20272

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum