SISTEM PENANGGALAN DALAM AL-QUR’ᾹN (INTERKONEKSI PENAFSIRAN AL-QUR’ĀN DAN ILMU ASTRONOMI)

DLIYA UL FIKRIYYAH, NIM. 12530017 (2016) SISTEM PENANGGALAN DALAM AL-QUR’ᾹN (INTERKONEKSI PENAFSIRAN AL-QUR’ĀN DAN ILMU ASTRONOMI). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (SISTEM PENANGGALAN DALAM AL-QUR’ᾹN (INTERKONEKSI PENAFSIRAN AL-QUR’ĀN DAN ILMU ASTRONOMI))
12530017_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (5MB) | Preview
[img] Text (SISTEM PENANGGALAN DALAM AL-QUR’ᾹN (INTERKONEKSI PENAFSIRAN AL-QUR’ĀN DAN ILMU ASTRONOMI))
12530017_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sudah familiar dengan istilah hari, bulan dan tahun. Dengan adanya perhitungan ini, manusia dapat menghitung bilangan waktu, sehingga mempermudah dalam urusan administrasi dan penentuan waktu dalam ritual peribadatan. Salah satu ilmu yang memiliki kontribusi dalam hal penentuan penanggalan ini adalah ilmu falak. Dalam ilmu pengetahuan modern lebih dikenal dengan istilah astronomi. Dalam penentuan penanggalan waktu ini tidak terlepas dari peran benda-benda langit di antariksa dan segala aktivitasnya. Seperti, rotasi dan revolusi bumi, rotasi dan revolusi bulan, letak gugusan bintang yang dijadikan patokan dan gerak semu matahari. Gerak benda-benda langit ini berperiode teratur dan konstan, sehingga para ilmuan dapat menentukan teorinya. Dan ayat-ayat al-Qur’ān merekam hal ini, yang menunjukan kekuasaan dan ke-Maha Besar-an Allah. Al-Qur’ān tidak menyebut secara langsung perihal sistem penanggalan, namun tidak sedikit ayatayat al-Qur’ān yang mengisyaratkan hal tersebut, seperti peredaran matahari dan bulan, manzilah-manzilah bulan dan sebagainya. Melihat adanya interkoneksi antara ilmu pengetahuan dan ayat-al-Qur’ān, seharusnya dapat menjelaskan penjelasan yang komprehensif. Ditambah dengan penjelasan mufasir dalam kitabkitab tafsir perihal ayat-ayat al-Qur’ān yang mengisyaratkan sistem penanggalan, hal ini semakin menambah pemahaman terhadap ayat-ayat tersebut. Salah satu ayat yang menjadi inspirasi dalam sistem penanggalan yang tersirat dalam al-Qur’ān adalah QS. al-Kahfi : 25. Dimana dalam ayat ini terdapat isyarat perbandingan tarīkh atau perhitungan tahun. Yang saat itu belum ada ulama yang dapat menjelaskan maksud Allah dari ayat ini. Namun, setelah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal ini dapat dijelaskan. Dengan melihat informasi lain, seperti ilmu astronomi atau lebih dikenal dengan falak atau ilmu hisab, ayat-ayat yang lain yang mengisyaratkan bahwa bulan dan matahari diciptakan agar dapat mengetahui bilangan tahun, maka informasi dari wahyu Allah dan ilmu pengetahuan dapat saling bersinergi menuju suatu pemahaman yang komprehensif, bahkan dapat membuka pengkajian yang baru dalam ranah penafsiran al-Qur’ān. Dalam penelitian ini penyusun bermaksud menjawab dua pertanyaan penting yaitu bagaimana konsep sistem penanggalan dalam al-Qur’ān dan bagaimana interkoneksi penafsiran ayat-ayat al-Qur’ān terkait sistem penanggalan dengan ilmu astronomi. Dalam menjawab kedua pertanyaan ini penyusun akan menggunakan metode deskripstif-analisis dengan mengumpulkan ayat-ayat terkait sistem penaggalan dalam al-Qur’ān, kemudian menganalisis ayat-ayat tersebut dengan memperhatikan informasi asbābul nuzul, nasikh-mānsukh, makki-madanī dan munasabahnya dalam beberapa kitab tafsir yang telah ada. Penyusun memilih beberapa kitab, diantaranya adalah kitab Ibnu Katsir, kitab asy-sya’rawiy, kitab al-Jawāhir fī Tafsīr al-Qur’ān al-Karīm, kitab al-Wasith dan kitab al-Mishbah. Dari kelima kitab tafsir inilah penyusun berusaha menganalis penafsiran al-Qur’ān iii terkait sistem penanggalan dan menjelaskannya dengan menghubungkan penafsiran al-Qur’an tersebut dengan ilmu astronomi yang telah berkembang. Dalam hal ini, penyusun menggunakan konsep integrasi-interkoneksi dari Muhammad Amin Abdullah, meskipun dalam hal ini penyusun hanya mengambil istilah interkoneksi saja. Karena dari dialektika kedua keilmuan ini—penafsiran al-Qur’ān dan ilmu astronomi—berperan saling melengkapi informasi, tidak terjadi restrukturisasi di dalamnya. Setelah melakukan analisis terhadap ayat-ayat al-Qur’ān, menganalisis penafsiran al-Qur’ān yang terkait dengan sistem penanggalan dan menghubungkannya dengan ilmu astronomi, penyusun menemukan adanya benang merah yang jelas dari kedua ilmu ini, sehingga menghasilkan penjelasan yang lebih komprehensif terhadap konsep sistem penanggalan yang terdapat di dalam al-Qur’ān maupun sistem penanggalan yang sudah diberlakukan di dunia dalam kurun waktu berabad-abad yang lalu. Walaupun al-Qur’ān tidak secara tersurat menjelaskan konsep sistem penanggalan, namun dengan ayat-ayat-Nya yang tersebar di berbagai suratnya, konsep sistem penanggalan dalam al-Qur’ān dapat dijelaskan. Dan dengan adanya interkoneksi penafsiran al-Qur’ān dengan ilmu astronomi, ayat-ayat yang pada awalnya tidak dapat dijelaskan dapat dijelaskan dengan sudut pandang ilmiah dan faktual. Ayat-ayat al-Qur’ān tidak lagi dibaca hanya sebagai dogma semata, namun kebenaran al-Qur’ān adalah kebenaran mutlak dari Allah yang dapat dimengerti oleh orang-orang yang berfikir dan membaca ayat-ayat Allah yang tersirat dalam kejadian alam, pertanda kekuasaan Allah. Semakin meyakini bahwa al-Qur’ān adalah wahyu Illahi bukan buatan seorang manusia, bukan buatan Nabi Muhammad saw., yang saat itu ilmu hisab belum berkembang dan dapat menjelaskan ayat-ayat ini. Bahkan dalam beberapa kitab, diakui saat itu para mufasir tidak dapat menjelaskan apa maksud Allah dari QS. al-Kahfi : 25. Dalam karya ilmiah ini, penyusun mengkaji salah satu tema dalam al-Qur’ān yang semakin meneguhkan tentang kekuasaan Allah dan ke- Maha kuasaan-Nya atas kebenaran firman-Nya dalam al-Qur’ān dan tidak bermaksud menghegemoni ilmu pengetahuan apalagi menjustifikasi ilmu pengetahuan—dalam hal ini Astronomi—sebagai hasil dari agama. Ilmu pengetahuan tetaplah hasil analisis manusia. Namun dalam kajian ini penyusun mengkaji keterkaitan hubungan antara ilmu pengetahuan umum dan penafsiran al- Qur’ān untuk memperlihatkan kekuasaan Allah atas ayat-ayat-Nya baik dalam al- Qur’ān maupun alam semesta.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Prof. Dr. Suryadi, M. Ag
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 21 Apr 2016 12:52
Last Modified: 21 Apr 2016 12:52
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20330

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum