DAKWAH DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN TEMATIK)

M BASTOMI, NIM.11530052 (2016) DAKWAH DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN TEMATIK). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (DAKWAH DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN TEMATIK))
11530052_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (DAKWAH DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN TEMATIK))
11530052_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Berkaca dari realita sekarang banyak manusia yang menyampaikan Islam (dakwah) tidak seperti apa yang telah dilukiskan dalam al-Qur’an. Hal ini dikarenakan mereka belum memahami kedudukan Islam sebagai agama yang sempurna. Di samping itu, mereka menyampaikan Islam bukan sebagai suatu aturan dakwah yang sempurna. Untuk itu penulis merasa tertarik untuk membahas dakwah yang dimunculkan dalam al-Qur’an secara Tematik. 1) Bagaimana pembahasan dakwah dalam al-Qur’an secara Tematik? 2) Bagaimana kontekstualisasi dan relevansi dakwah di tengah kehidupan modern-globalisasi? Salah satu tokoh yang menggagas teori tafsir tematik adalah Abd al-Hayy al- Farmawi. Yakni dengan cara: 1) Memilih dan menetapkan masalah al-Qur’an yang akan dikaji secara al-maudu’i (tematik). 2) Melacak dan menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah yang ditetapkan, ayat Makkiyyah dan Madaniyyah. 3) Menyusun ayat-ayat tersebut secara munasabah. Sehingga penelitian ini dapat dikatakan sebagai penelitian kepustakaan. Da’wah berasal dari da‘a-yad’u-da’watan yang bermakna dasar memanggil, menyeru dan mengajak, yang muncul sebanyak 211 kali dalam al-Qur’an. Namun dari sejumlah ayat tersebut, dibatasi atas kata-kata da’wah yang bermakna ‘mengajak/menyeru’. Periode Mekah menghasilkan makna dakwah yang masih bersifat transcendental. Yang berusaha mengajak mad’u untuk ber-tauhid mengakui Ke-Esaan Allah. Sedangkan, pada periode Madinah dakwah telah menyentuh pada wilayah sosial pada perubahan masyarakat, seperti yang bisa dicontohkan tentang perpindahan dari masyarakat kabilah kesukuan untuk mengenal sistem masyarakat ke’tatanegara’an yang muncul pada perjanjian Piagam Madinah. Kontekstualisasi dan relevansi ayat dakwah menjadi urgent dan vital ketika menyentuh pada permasalahan era globalisasi, yakni adanya fakta pengaburan identitas keber‘agama’an dan fakta radikalisme agama, dakwah memerlukan kontekstualisasi baru, seperti halnya dengan metodologi tematik, yang kemudian berfungsi untuk menyusun makna-nya secara komprehensif sesuai dengan yang terdapat dalam al-Qur’an.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Prof. Dr. H. Fauzan Naif, M.A.
Uncontrolled Keywords: Dakwah, Al-Qur'an
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 29 Nov 2016 14:47
Last Modified: 29 Nov 2016 14:47
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22742

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum