IMPLEMENTASI PENDIDIKAN SIAGA BENCANA MELALUI PEMBELAJARAN INTEGRATIF (Studi Kasus di SDN 2 Parangtritis Bantul dan SDN 2 Umbulharjo Sleman)

Nindya Rachman Pranajati, S. Pd. I, NIM : 1420421009 (2017) IMPLEMENTASI PENDIDIKAN SIAGA BENCANA MELALUI PEMBELAJARAN INTEGRATIF (Studi Kasus di SDN 2 Parangtritis Bantul dan SDN 2 Umbulharjo Sleman). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

	Text (IMPLEMENTASI PENDIDIKAN SIAGA BENCANA MELALUI PEMBELAJARAN INTEGRATIF (Studi Kasus di SDN 2 Parangtritis Bantul dan SDN 2 Umbulharjo Sleman)) 1420421009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (1MB)
Preview	Text (IMPLEMENTASI PENDIDIKAN SIAGA BENCANA MELALUI PEMBELAJARAN INTEGRATIF (Studi Kasus di SDN 2 Parangtritis Bantul dan SDN 2 Umbulharjo Sleman)) 1420421009_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah upaya menganalisis sekolah sebagai sarana mengimplementasikan pendidikan siaga bencana yang berada di daerah yang memiliki kerentanan tinggi terhadap bencana. Pemilihan Sekolah Dasar Negeri 2 Parangtritis Bantul dan Sekolah Dasar Negeri 2 Umbulharjo sebagai objek penelitian mengenai implementasi pendidikan siaga bencana yang diterapkan di kedua sekolah tersebut didasarkan pada perbedaan wilayah dan potensi bencana yang menjadi ancaman di kedua sekolah tersebut. Fokus penelitian ditujukan untuk menganalisis bagaimana kedua sekolah tersebut mengimplementasikan pendidikan siaga bencana melalui pembelajaran integratif dan hambatan dalam melaksanakannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang mengambil latar SDN 2 Parangtritis Bantul dan SDN 2 Umbulharjo Sleman sebagai Sekolah Siaga Bencana (SSB) di Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analsisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan dan dari makna itu ditarik kesimpulan dengan memaparkan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi pendidikan siaga bencana melalui pembelajaran integratif di kedua sekolah tersebut dilaksanakan dengan cara mengaitkan materi siaga bencana atau pengurangan resiko bencana dalam mata pelajaran pokok, sehingga tidak berdiri menjadi mata pelajaran tersendiri maupun dalam muatan lokal. Untuk menambah ketrampilan dalam bersikap saat menghadapi bencana, diberikan materi pada kegiatan ekstrakurikuler. Untuk pemetaan aspek materi terdapat perbedaan, meskipun kedua sekolah tersebut menyajikan materi mengenai kebencanaan, akan tetapi disesuaikan dengan melihat potensi bencana alam yang terjadi di kedua sekolah tersebut. Aspek materi yang disajikan di kedua sekolah tersebut adalah pengetahuan kebencanaan, ancaman dari bencana, bencana dipandang dari beberapa aspek, dan aksi antisipasi untuk mengurangi resiko yang ditimbulkan. Implementasi secara keseluruhan dengan mengacu pada parameter kesiapsiagaan terhadap bencana yaitu kebijakan sekolah, membangun pengetahuan dan sikap melalui pembelajaran integratif, membuat rencana tanggap darurat dan peringatan dini yang telah disepakati bersama, serta memaksimalkan mobilisasi sumber daya yang ada di sekolah untuk mencapai tujuan dari pendidikan siaga bencana. Hambatan yang dihadapi kedua sekolah adalah terkait konsistensi sumber daya manusia dalam melaksanakan pembelajaran integratif yang berkesinambungan, keterbatasan kapasitas sumber daya manusia untuk dalam penguasaan metode pembelajaran yang variatif, anggaran dalam melaksanaka kegiatan, dan belum maksimalnya mobilisasi sumber daya yang ada di kedua sekolah tersebut.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item