HUBUNGAN KEBERAGAMAN HIDUP DALAM KONTEKS TOLERANSI ANTARA JAMAAH AHMADIYAH DENGAN NON AHMADIYAH DI DESA BACIRO D.I YOGYAKARTA

FANDI AKHMAD NIM: 02541136, (2009) HUBUNGAN KEBERAGAMAN HIDUP DALAM KONTEKS TOLERANSI ANTARA JAMAAH AHMADIYAH DENGAN NON AHMADIYAH DI DESA BACIRO D.I YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (HUBUNGAN KEBERAGAMAN HIDUP DALAM KONTEKS TOLERANSI ANTARA JAMAAH AHMADIYAH DENGAN NON AHMADIYAH DI DESA BACIRO D.I YOGYAKARTA)
BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (8MB) | Preview
[img] Text (HUBUNGAN KEBERAGAMAN HIDUP DALAM KONTEKS TOLERANSI ANTARA JAMAAH AHMADIYAH DENGAN NON AHMADIYAH DI DESA BACIRO D.I YOGYAKARTA)
BAB II,III,IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (199kB)

Abstract

Indonesia memiliki keragaman agama. Paling tidak terdapat lima agama besar seperti Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu dan Budha serta agama Konghocu dan Aliran Kepercayaan. Masing-masing agama hidup berdampingan dan penuh toleransi. Setiap agama dijamin bebas mengaktualisasikan keyakinan mereka dalam kehidupan sehari-hari. Namun pada kenyataannya bagai sekelompok golongan yang berberbeda keyakinan hal itu tidak mereka rasakan. Adalah aliran Jamaah Ahmadiyang yang penulis ambil sebagai penelitian dari sekian banyak aliran yang dilarang di Indonesia. Penulis berusaha untuk menelaah lebih jauh permasalahan ini dengan segala pesoalannya. Maka dari permasalahan yang muncul penulis merumuskan persoalan, yaitu, Bagaimanakah toleransi yang dibangun antara Jamaah Ahmadiayah dan masyarakat muslim di Dukuh Baciro Gondokusuman Yogyakarta. Jenis penelitian ini ialah penelitian lapangan atau field research. Oleh karena itu penelitian ini lebih bersifat sosial kemasyarakatan, maka penulis menggunakan pendekatan sosio historis yang menggambarkan suatu kejadian historis dan menganalisanya. Sedangkan pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan emik yaitu usaha untuk memahami praktek toleransi atau tindakan dan fakta sosial dari dalam, yakni sebagaimana pelaku memahaminya. Clifford Geertz sebagaimana dikutip Sanapiah Ismail mengartikan sebagai understanding of understanding, yaitu memahami fenomena sosial dengan pemahaman dunia pelakunya sendiri. Pendekatan emik sejalan dengan asumsi penelitian kualitatif bahwa manusia adalah makhluk yang aktif yang perilakunya dapat dipahami melalui sistem budayanya. Pada akhirnya penulis memberikan kesimpulan bahwa toleransi yang dibangun oleh jamaah Ahmadiyah bersifat toleransi keagamaan yang mempunyai hak yang sama dalam hukum, berbangsa dan bernegara. Hal ini dapat dilihat dari keikutsertaan mereka dalam kegiatan di masyarakat. Terjadinya hubungan yang baik bagi masyarakat Baciro dan Jamaah Ahmadiyah menandakan kedewasaan berpikir dan pemahaman yang utuh terhadap sesama manusia yang berbeda keyakinan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Drs. Moh. Damami, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Hubungan, Keberagaman, Toleransi, Jamaah, Ahmadiyah
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 10 Aug 2012 18:04
Last Modified: 02 Nov 2016 13:26
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2511

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum