PENGENDALIAN INFLASI DENGAN PENETAPAN SUKU BUNGA OLEH BANK INDONESIA (STUD I PERSPEKTIF HUKUM ISLAM)

SURYATAMA MAHARDIKA, NIM. 99383473 (2005) PENGENDALIAN INFLASI DENGAN PENETAPAN SUKU BUNGA OLEH BANK INDONESIA (STUD I PERSPEKTIF HUKUM ISLAM). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (4MB) | Preview
[img] Text
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Permasalahan inflasi dalam dunia ekonomi memang tidak akan mungkin dapat terpisahkan. Hal tersebut karena inflasi merupakan tingkat dimana nilai perekonomian sedang mengalami gejolak yang sangat tinggi. Secara definitif inflasi diartikan sebagai suatu kecenderungan terjadinya kenaikan harga secara terus menems. Itu disebabkan karcna akibat dari adanya pertumbuhan volume uang yang beredar melebihi pertumbuhan pcrmintaan akan uang. Didasarkan pada swnber penyebabnya tersebut, inflasi juga dapat timbul karena adanya gejolak di sisi permintaan agTegat yang tidak dapat diimbangi ol b permintaan output atau yang sering dikenal dengan istilah Demand Full inflation. Selain itu, inflasi sebagai kecenderungan terjadinya kenaikan secara meningkat, juga dapat timbul karena gcjolak di sisi penawaran agregat atau yang sering disebut dengan istilah Cost Push Inflation. Bahkan inflasi juga dapat terjadi disebabkan karena pengaruh permintaan dan penawaran (inflasi campuran). Kecenderungan-kecenderungan diatas, dalam ekonomi moneter sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suku bunga dari bank sentral (Bank Indonesia). Dalam ·kepustakaan teori ekonomi moneter sangat jelas bahwa tingkat bunga dapat mempengaruhi laju inflasi yang terjadi selama periode waktu tertentu. 1\rtinya apabila liquidity preference atau jumlah uang y<mg beredar bergcser, alau apabit.a time preference para penabung dan produktifitas investasi berubah, maka pengaruh langsungnya tingkat bunga mumi berubah. Bunga nominal sama dengan hunga murni ditambah premi resiko ditamhah hiay<l infhlsi rlit<lmh<lh premi inflasi. Lantas bagaimana dengan konsepsi Islam. Secara tegas Islam melarang akan bunga, karena bunga dianggap sebagai riba, bunga sebagai suatu kejahatan ekonomi, bunga sebagai kejahatan sosial dan bahkan moral, yang sering memmbulkan penderitaan masyarakat (QS. al Baqarah: 275-276). Namun inflasi pasti tetap akan terjadi, dan tingkat suku bunga akan menjadi jalan altematif yang mudah untuk menanggulanginya. Sehingga kecenderungan inflasi ekonomi, bagaimanapun juga dunia Islam tetap harus mampu menanggulanginya. Dalam hal ini hukum Islam memberikan altematif elastisitas tarif zakat dalam menghadapinya. Tanpa mendalami secara terperinci dapat dikatakan bahwa daya beli penerimaan zakat berkurang selama masa kenaikan harga, tetapi bila diperhatikan maksud dari zakat itu sendiri, maka sedikitpun tidak terlepas kesulitan dalam menyimpulkan penetapan tarif zakat. Maksudnya perubahan tarif zakat dalam ukuran uang bukan dalam ukuran yang sesungguhnya. Bila ·hal ini tidak d'apat diperkenankan, maka tujuan untuk mengumpulkan zakat akan menjadi sia-sia. Uangnya sendiripun menjadi tidak berharga, karena uang dapat berharga hila memiliki nilai tukar. Karena itu bila nilai tukar tarif zakat yang berlaku dikurangi sampai nol, zakat itu sendiri akan kehilangan artinya dalam membawa suatu unsur sosialisme dalam masyarakat. Zakat sebagai alternatif pembiayaan tentu tak lepas pula dari kekurangan dan kelemahan, mengingat secara makro sistem perekonomian yang sekarang bcrlaku di Indonesia berbasis konvensional kapitalistik, lalu apakah bunga masih menjadi haram dalam sistem hukum Islam kita.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. HAMIM ILYAS, M.Ag
Uncontrolled Keywords: bunga bank, inflasi, pinjaman
Subjects: Muamalat
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Muamalah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 07 Jul 2017 07:50
Last Modified: 13 Jul 2017 14:48
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25952

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum