PENAFSIRAN AYAT-AYAT TENTANG PLURALISME BERAGAMA DALAM JARINGAN ISLAM LIBERAL (JIL)

NUR HIDAYATI, NIM. 00530180 (2004) PENAFSIRAN AYAT-AYAT TENTANG PLURALISME BERAGAMA DALAM JARINGAN ISLAM LIBERAL (JIL). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (5MB) | Preview
[img] Text
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Abstract

Tema pluralisme beragama dalam komunitas Jaringan Islam Liberal cenderung sering diramaikan dengan gagasan untuk merefleksikan kembali teksteks al-Qur'an, daripada gagasan menciptakan kerukunan antar agama melaui dialog. Gagasan ini berangkat dari asumsi bahwa selama ini al-Qur'an ditafsirkan secara timpang sehingga menuai permusuhan yang mengatasnamakan agama. Karena ayat-ayat al-Qur'an memiliki potensi untuk ditafsirkan secara beragam, maka pemahaman ulang dianggap penting dilakukan untuk menciptakan wawasan beragama yang pluralis. Ketika wacana ini kemudian diangkat dalam ranah penafsiran, akan sangat tidak rasional ketika produk penafsiran di terima begitu saja tanpa kecurigaan. Adanya kepentingan idelogis dalam penafsiran merupakan suatu keniscayaan dalam sejarah penafsiran, maka harus diakui secara jujur untuk menghindari adanya klaim paling benar dan munculnya fanatisme sempit. Dengan demikian perlu diteliti; pertama, bagaimana penafsiran ayat-ayat tentang pluralisme beragama dalam Jaringan Islam Liberal. Kedua, apa yang melatar belakangi munculnya penafsiran-penafsiran tersebut, serta apa pengaruhnya terhadap wacana hubungan antar agama. Ketiga, dalam aspek metodologi penafsiran al-Qur'an, di mana posisi penafsiran tersebut. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini perlu dilakukan pemaparan secara deskriptif mengenai penafsiran ayat-ayat tentang pluralisme beragama dalam Jaringan Islam Liberal, kemudian dilakukan kritik untuk melihat kepentingan dan minat dalam proses penafsiran al-Qur'an, dan diperlukan pisau bedah untuk menganalisis penafsiran ini dalam aspek metodologi. Penafsiran ayat-ayat tentang pluralisme beragama dalam Jaringan Islam Liberal ini tampak memiliki nuansa yang kental pluralisme, misalnya dengan memaknai orang mukmin sebagai semua orang yang percaya kepada Tuhan, tanpa melihat perbedaan agama yang dianut secara formal. Terma Islam juga tidak dimaknai sekedar sebagai sebuah agama namun merupakan proses ketundukan menuju Tuhan yang dimiliki oleh semua agama sebagai jalan religiusitas menuju ketundukan tersebut. Tampaknya penafsiran di sini secara sengaja dianggap sebagai suatu alat atau media untuk menguatkan argumen dan memberikan pengharusan bersikap pluralis dan inklusif dalam beragama. Pentingnya usaha ini bagi Jaringan Islam Liberal tidak sekedar untuk mensosialisasikan pemahaman pluralisme beragama tetapi juga untuk membendung kelompok 'fundamental' yang dianggap mampu bersuara nyaring dalam mendakwahkan Islam, sementara Islam yang mereka suarakan cenderung Islam yang tidak ramah kepada kelompok di luar Islam, bahkan kepada kelompok Islam di luar mereka. Dalam aspek metodologi, penafsiran tentang pluralisme beragama dalam Jaringan Islam Liberal ini tampaknya tidak terlalu mengindahkan kaidah penafsiran yang berlaku secara umum. Dalam menjelaskan suatu ayat seringkali muncul penarikan kesimpulan yang tiba-tiba dan terpotong-potong, sehingga tampak sebagai kajian yang parsial dan tidak selesai. Namun demikian, sebuah penafsiran tetaplah sebuah karya yang harus dihargai sebagai sebuah entri barn dalam khazanah tafsir yang beragam, sckalipun karya tersebut akan mendapatkan banyak sangggahan dan kritik.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. H. Fauzan Naif, MA
Uncontrolled Keywords: jil, pluralisme agama, islam liberal
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 12 Jul 2017 12:45
Last Modified: 12 Jul 2017 12:45
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26282

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum