AL MUSNAD WA AL MUSANID ILAIH FI LUGHAHAL-ARABIYAH WA AL-LUGHAH AL-INDONESIYAH DIRASAH TAHLILIYAH TAQABILIYAH

M.ABDUR RAHMAN SAMBUDIGDO - NIM. 02110918 , (2009) AL MUSNAD WA AL MUSANID ILAIH FI LUGHAHAL-ARABIYAH WA AL-LUGHAH AL-INDONESIYAH DIRASAH TAHLILIYAH TAQABILIYAH. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Setiap kalimat dalam bahasa manapun pastilah terdiri dari minimal dua unsure, yakni unsur subyek dan pedikat. Penentuan letak subyek-predikat dalam suatu kalimat dalam bahasa tertentu kadang bebeda dengan yang terdapat dalam bahasa yang lainnya, seperti halnya yang terdapat dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab. Dalam bahasa Indonesia terdapat satu pola dasar atau satu pola dominan dalam strukur kalimatnya, yakni susunan S-P(O). Peletakan posisi subyek dan predikat dalam kalimat mempunyai pengaruh yang signifikan tehadap fungsi dan makna dari suatu obyek, subyek yang berada di awal kalimat tentu mempunyai peran yang berbeda ketika subyek berada di belakang predikat. Sedangkan dalam bahasa Arab terdapat dua pola susunan kalimatnya, yakni yang terdapat dalam jumlah ismiyah dan jumlah fi’liyah. Dalam bahasa Arab susunan subyek tidak selalu berada di awal kalimat, kadang subyek berada setelah predikat, Karena dalam bahasa Arab, susunan jumlah (ismiyah maupun fi’liyah) hanya mencerminkan satu struktur (tarkib) dan tidak ada kaitannya dengan unsur pemaknaan terhadap suatu obyek, sebagaimana yang telah dikatakan oleh Al-jabiri. Pertanyannya adalah, bagaimanakah bentuk subyek dan predikat dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab serta apakah struktur jumlah ismiyah (mubtada’-khobar) dan jumlah fi’liyah (fi’il-fa’il) bisa disejajarkan dengan struktur subyek dan predikat dalam struktur bahasa Indonesia, karena khobar (yang diklaim sebagai predikat) yang disebutkan sebelum mubtada’ (S) tentu memiliki makna yang berbeda ketika ia disebutkan setelahnya, demikian halnya dengan fi’il dan fa’il. Untuk mnjawab semua itu peneliti menganalisis melalui metode deskriptif analitik, dengan cara mengambil dua bahasan di atas kemudian membandingkannya. Berdasarkan peelitian ini, peneliti menemukan bahwa susunan subyek dan predikat dalam kedua bahasa tersebut mempunyai perbedaan dan menemukan adanya perbedaan antara subyek-predikat dan mubtada’-khobar atau fi’il-fa’il. Mubtada’ hanya merupakan realisasi dari subyek dalam jumlah ismiyah dan khobar adalah merupakan realsasi dari predikat dalam jumlah ismiyah, sedangkan fi’il merupakan realisasi predikat dalam jumlah fi’liyah, sedangkan fa’il merupakan realisasi subyek dalam jumlah fi’liyah. Disamping itu peneliti menemukan bahwa dalam bahasa Indonesia intonasi mempunyai pengaruh yang sangan besar terhadap pemaknaan suatu kalimat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: PEMBIMBING: DRS. H.M. HABIB, M.AG
Uncontrolled Keywords: tata bahasa arab, strukur kalimat, jumlah ismiyah, jumlah fi’liyah, intonasi
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Last Modified: 04 May 2012 23:43
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2650

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum