KEMANDIRIAN BELAJAR DALAM AL-QURAN DAN PSIKOLOGI

JAMIL ABDUL AZIZ, NIM. 1520010084 (2017) KEMANDIRIAN BELAJAR DALAM AL-QURAN DAN PSIKOLOGI. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KEMANDIRIAN BELAJAR DALAM AL-QURAN DAN PSIKOLOGI)
1520010084_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (KEMANDIRIAN BELAJAR DALAM AL-QURAN DAN PSIKOLOGI)
1520010084_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Kemandirian belajar adalah salah satu kunci memperoleh hasil belajar yang maksimal. Seseorang yang memiliki kemandirian belajar akan membuat mereka memiliki motivasi dan keinginan belajar yang lebih tinggi dari dalam diri sendiri tanpa harus didorong oleh perintah orang lain. Hal itu kemudian berdampak pada prestasi belajar yang positif. Akan tetapi, fakta di lapangan masih banyak ditemukan peserta didik yang tidak memiliki kemandirian dalam belajar. Berpijak dari latar belakang tersebut, menjadi penting bagi setiap pendidik dan aktivis pendidikan untuk memahami apa arti dari kemandirian belajar, bentuk-bentuk kemandirian belajar, serta cara menumbuhkan kemandirian belajar dalam diri peserta didik. Jenis penelitian ini merupakan kajian pustaka ( library research). Metode yang digunakan adalah tafsir tematik. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Ilmu Psikologi. Metode tafsir untuk membedah ayat-ayat yang berkaitan dengan kemandirian belajar, sedangkan pendekatan psikologi untuk merelevansikan ayat tersebut dengan Ilmu Psikologi. Setelah melakukan kajian tentang kemandirian belajar yang ada dalam al-Quran dan Psikologi, ditemukan beberapa hal sebagai berikut: a) Dalam Psikologi kemandirian belajar diartikan suatu keadaan dimana peserta didik memiliki keinginan untuk belajar atas dasar keinginannya sendiri, dan al-Quran banyak memberikan isyarat agar umat manusia senantiasa membaca dan menggali ilmu pengetahuan yang berangkat dari kesadaran dan kemauan individu sendiri (QS.[2]: 189, [QS. [8]: 1, [17]:85) b) bentuk kemandrian belajar yang dicontohkan dalam al-Quran terdapat dalam kisah Nabi Musa yang melakukan perjalanan untuk menemui Nabi Khidir dengan motivasi mencari ilmu yang lebih luas dan dalam (QS. [18]:60-76). Selain Nabi Musa, kemandirian belajar dicontohkan oleh Nabi Ibrahim, bagaimana Nabi Ibrahim bersikap kritis terhadap lingkungan dan budaya sekitarnya serta mencari kebenaran atas dasar kesadaran sendiri (QS. [6]:76-79). Dalam Psikologi, bentuk kemandirian belajar yang terdapat dalam diri Nabi Musa dan Nabi Ibrahim termasuk ke dalam jenis Identivied regulation dan Intrinsically motivated behavior c) cara menumbuh kembangkan kemandirian belajar dalam al-Quran setidak-tidaknya ada enam poin, yaitu: 1) Mengenalkan peserta didik terhadap realitas (lingkungan) 2) Membangun kontsruk berpikir peserta didik 3) Membiarkan setiap inidividu yang akan menjadi peserta didik untuk menentukan materi/bidang mana yang akan dipelajari 4) Membiarkan peserta didik memilih gaya belajar atau metodenya sendiri dalam menguasai materi (QS. [10] :101) 5) Peserta didik dilibatkan secara fisik dan emosional untuk terlibat dalam proses pembelajaran 6) Membuka dialog terbuka dalam setiap proses pembelajaran (QS. [16]:175).

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Prof. Dr. Muhammad Chirzin, M.Ag,
Uncontrolled Keywords: Kemandirian Belajar, Psikologi
Subjects: Psikologi
Pendidikan Islam (Pesantren)
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Interdisciplinary Islamic Studies
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 13 Oct 2017 15:56
Last Modified: 13 Oct 2017 15:56
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27523

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum