DINAMIKA SOSIAL KEAGAMAAN MASYARAKAT JAWA (STUDI KEBERAGAMAAN R.A. KARTINI)

NANIK ARYANTI, NIM. 13510033 (2017) DINAMIKA SOSIAL KEAGAMAAN MASYARAKAT JAWA (STUDI KEBERAGAMAAN R.A. KARTINI). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (DINAMIKA SOSIAL KEAGAMAAN MASYARAKAT JAWA (STUDI KEBERAGAMAAN R.A. KARTINI))
13510033_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (DINAMIKA SOSIAL KEAGAMAAN MASYARAKAT JAWA (STUDI KEBERAGAMAAN R.A. KARTINI))
13510033_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Keberagamaan yang sering dikenal dengan religiusitas merupakan sebuah fenomena keberagamaan manusia dan sebagai bentuk tingkah laku, cara seseorang beragama didasari oleh pemahaman tentang ajaran agama yang dianutnya. Latar belakang, kepentingan, tantangan yang terdapat dalam diri seseorang sangat berpengaruh pada cara beragama seseorang. Skripsi ini berjudul “Dinamika Sosial Keagamaan Masyarakat Jawa (Studi Keberagamaan R.A. Kartini), dalam hal ini dinamika sosial keagamaan masyarakat Jawa merupakan sebuah konteks kehidupan dan fenomena keagamaan yang dihadapi Kartini dan hal inilah yang melatarbelakangi keberagamaan Kartini. Beberapa yang menjadi problem akademik mengangkat skripsi ini di antaranya, yaitu: Pertama, mayoritas masyarakat Indonesia hanya mengetahui Kartini sebagai tokoh emansipasi wanita dengan tidak mengetahui lebih dahulu, bahwa ia juga merupakan sosok yang religius. Hal ini terbukti dengan judul suratnya “Habis Gelap Terbitlah Terang” terinspirasi dari Surat Al-Baqarah ayat 257 “Minadz Dzulumaati Ilan Nuur”. Kedua, Kartini dikenal dengan berbagai versi tentang pemikiran keagamaannya, salah satu di antaranya dianggap sebagai pengikut aliran kebatinan Jawa, karena hidupnya yang penuh dengan saga, mite dan lain-lain. Faktanya, bahwa Kartini adalah seorang muslim dan meski bukan dari golongan santri. Ketika menghadapi kondisi masyarakat dengan berbagai polarisasi yang ada, seperti percaya pada takhayul dan menganggap kebangsawanan sebagai semacam nilai ilahiah. Ia menghargai kepercayaan yang ada pada masyarakatnya tersebut, tanpa harus menyalahkannya. Dalam hal ini, ia hanya ingin menjaga harmoni kehidupan masyarakat Jawa tersebut, sehingga kerukunan hidup selalu terjaga meski pemahaman ajaran yang dianutnya berbeda dan dalam hal inilah, berkaitan dengan keberagamaan Kartini sebagai upaya untuk mewujudkan kerukunan umat beragama, khususnya di Jepara. Dari beberapa uraian problem akademik tersebut, penulis mengambil dua rumusan masalah: Pertama, Bagaimana pengaruh dinamika sosial keagamaan masyarakat Jawa era Kartini terhadap keberagamaannya?. Kedua, Bagaimana upaya Kartini untuk mewujudkan kerukunan hidup beragama, khususnya di Jepara baik pada akhir abad ke-19 maupun awal abad ke-20, serta implikasinya terhadap keberagamaan di Jawa pada zaman sekarang (abad 21)?. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan fokus kajian studi kepustakaan (library research). Dengan sumber data primer buku Habis Gelap Terbitlah Terang Terjemahan dari Armijn Pane yang berisi surat-surat Kartini dan buku-buku lainnya yang berkaitan dengan tema dinamika sosial keagamaan masyarakat Jawa dan pengaruhnya terhadap keberagamaan Kartini. Selain itu, peneliti juga menggunakan literatur lain yang menunjang dalam penelitian sebagai sumber sekunder. Penelitian ini bersifat kualitatif-deskriptif dengan menggunakan pendekatan holistik dalam metode pengumpulan data dan menggunakan metode interpretasi, analisis dan deskriptif dalam teknik pengolahan data. Hasil penelitian menemukan, bahwa keberagamaan Kartini mengarah pada spiritualitas dan tindakan etis yang menciptakan sikap keagamaan terbuka dalam berbagai bidang kelembagaan, ritual dan ajaran. Hal ini dapat dilihat dari: Pertama, perhatiannya terhadap persoalan aktualisasi iman, yakni: sejauh mana agama berguna dan memberi sumbangsih bagi penyempurnaan hidup manusia dalam masyarakat. Kedua, gagasan Kartini tentang toleransi antaragama dengan tidak terpaku pada pengertian toleransi bersifat pasif, melainkan bersifat aktif, yakni dengan melakukan dialog secara intensif dengan umat agama lain. Hal ini sebagaimana sesuai dengan intisari filosofis kebudayaan dan adat tradisi orang Jawa ialah Toleransi dan Harmoni. Kata kunci: R.A. Kartini, Masyarakat Jawa, Toleransi Sebagai Sikap Keagamaan Terbuka

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Prof. Dr. H. Iskandar Zulkarnain
Uncontrolled Keywords: R.A. Kartini, Masyarakat Jawa, Toleransi Sebagai Sikap Keagamaan Terbuka
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 23 Feb 2018 15:48
Last Modified: 23 Feb 2018 15:48
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28737

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum