TRADISI PERANG KETUPAT DI DESA TEMPILANG KABUPATEN BANGKA PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

ZAINAB - NIM. 01120405, (2009) TRADISI PERANG KETUPAT DI DESA TEMPILANG KABUPATEN BANGKA PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (TRADISI PERANG KETUPAT DI DESA TEMPILANG KABUPATEN BANGKA PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG)
BAB I,V.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (TRADISI PERANG KETUPAT DI DESA TEMPILANG KABUPATEN BANGKA PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG)
BAB II,III,IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (115kB)

Abstract

Dalam sejarahnya, perkembangan kebudayaan masyarakat nusantara mengalami akulturasi dengan berbagai kultur yang ada oleh karena itu corak dan bentuknya diwarnai oleh berbagai unsur budaya yang bermacam-macam. Setiap masyarakat nusantara memiliki memiliki kebudayaan yang berbeda. Tradisi merupakan proses situasi kemasyarakatan yang didalamnya unsur-unsur dari warisan kebudayaan dan dipaindahkan dari generasi kegenerasi. Tradisi Perang Ketupat merupakan suatu tradisi yang dilaksanakan pada tnggal 15 atau minggu ketiga di bulan Sya’ban. Tujuan diadakannya tradisi ini adalah untuk meminta keselamatan agar kehidupan mereka 1 tahun ke depan terhindar dari marabahaya yang akan menimpa masyarakat Desa Tempilang ,yang acaranya perang-perangan dengan menggunakan ketupat. Perang Ketupat ini merupakan acara adat desa yang didalamnya akan dilalui beberapa prosesi kegiatan diantaranya yaitu menghanyutkan perahu. Adapun asal mula tradisi perayaan tradisi ini adalah pada zaman dahulu, di Desa Tempilang banyak anak gadis yang diambil dan dimakan siluman buaya. Kondisi Desa Tempilang pada saat itu sangat mencekam dan sebagian masyarakat merasa ketakutan. Untuk mengatasi masalah tersebut lalu beberapa dukun berinisiatif untuk mengadakan ritual secara bersama –sama untuk mencegah terjadinya musibah yang lebih besar lagi. Dalam perkembangan selanjutnya ritual tersebut oleh masyarakat Desa Tempilang yang dinamakan tradisi Perang Ketupat. Didesa Tempilang Bangka merupakan daerah yang kaya adat istiadat atau tradisi. Tradisi tersebut sangat berkaitan sekali dengan tipologi masyarakatnya yang religius,sehingga kebanyakan tradisi ini berkaitan dengan peringatan hari-hari besar atau hari-hari raya umat Islam. Menurut pemahaman peneliti, apa yang telah diuraikan diatas mengenai tradisi Perang Ketupat sangat menarik bagi penulis untuk meneliti lebih lanjut hal tersebut dikarenakan tradisi tersebut selain telah mengakar dan membudaya dikalangan masyarakat Tempilang, juga disebabkan sarana yang digunakan dalam acara tersebut adalah sebuah ketupat yang identik dengan budaya umat Islam sebagai makanan di hari raya. Hal tersebut yang menimbulkan pertanyaan mengapa ketupat yang harus digunakan sebagai sarana pada upacara tersebut. Dari hipotesa peneliti hal tersebut dilakukan karena ajaran Islam yang telah mengakar pada penduduk Tempilang, sehingga menyebabkan upacara tradisi Perang Ketupat yang awalnya sebagai upacara untuk mengusir siluman buaya, namun seiring dengan perkembangan ajaran Islam budaya tersebut dicampuri dengan hal yang berbau Islam

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: PEMBIMBING: DRA. SORAYA ADNANI, M.SI
Uncontrolled Keywords: Tradisi Perang Ketupat, acara adat desa, Tempilang Bangka
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 09 Aug 2012 18:16
Last Modified: 21 Dec 2016 10:40
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2929

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum