EPISTEMOLOGI PENAFSIRAN OLFA YOUSSEF DALAM KONSTRUKSI SEKSUALITAS AYAT-AYAT AL-JINSIYYAH AL-MIṠLIYYAH

KHULAIPAH ARROUDHO, NIM. 1520510082 (2017) EPISTEMOLOGI PENAFSIRAN OLFA YOUSSEF DALAM KONSTRUKSI SEKSUALITAS AYAT-AYAT AL-JINSIYYAH AL-MIṠLIYYAH. Masters thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (EPISTEMOLOGI PENAFSIRAN OLFA YOUSSEF DALAM KONSTRUKSI SEKSUALITAS AYAT-AYAT AL-JINSIYYAH AL-MIṠLIYYAH) 1520510082_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (6MB) | Preview
	Text (EPISTEMOLOGI PENAFSIRAN OLFA YOUSSEF DALAM KONSTRUKSI SEKSUALITAS AYAT-AYAT AL-JINSIYYAH AL-MIṠLIYYAH) 1520510082_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB)

Abstract

Homoseksualitas merupakan sebuah realita yang nyata. Di dalam Islam, isu homoseksualitas merujuk pada kisah-kisah yang menceritakan kaum nabi Luth sehingga tidak jarang menjadikan ayat-ayat tersebut sebagai landasan untuk menghukumi para pelaku homoseksual. Sementara hirarki nilai dalam Alquran sebagai basis interpretasi ayat-ayat etika hukum yang dibangun oleh Abdullah Saeed menetapkan bahwa kisah dalam Alquran merupakan bagian dari nilai instruksional yang mengajarkan dan menyajikan pesan moral bagi manusia kontemporer. Salah satu tokoh dalam kajian Alquran yang cukup peka terhadap isu gender dan seksualitas adalah Olfa Youssef. Peneliti menganalisis penafsiran Youssef dengan melihat bagaimana konstruksi seksualitas dalam ayat-ayat al- Jinsiyyah al-Miṡliyyah dan bagaimana epistemologi penafsirannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan sumber primer berupa buku yang berjudul Hayrotu Muslimah: fi al-Mīrāṡ wa az-Zawāj wa al-Jinsiyyah al- Miṡliyyah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan studi kepustakaan, yaitu mengkaji dan menganalisis secara langsung kitab-kitab yang menjadi sumber primer dengan menggunakan metode deskriptif, analitis dan interpretatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan filosofis-sosiologis yang secara spesifik menggunakan teori konstruksi seksualitas dan relasi kuasa serta teori epistemologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilihat dari sisi epistemologis, sumber pengetahuan Olfa Youssef dalam menafsirkan ayat-ayat al-Jinsiyyah al- Miṡliyyah berorientasi pada sumber penafsiran ar-Ra’yi dengan pengalaman indrawi sebagai basis pengetahuan. Metode yang digunakan adalah metode deduktif atau dalam kajian tafsir disebut dengan metode tematik (Mauḍū’īy), serta validitas kebenaran dalam penafsiran ayat-ayat al-Jinsiyyah al-Miṡliyyah Youssef adalah kebenaran pragmatis sekaligus kebenaran koherensi. Adapun konstruksi pengetahuan Youssef terhadap homoseksualitas menyimpulkan bahwa al-Jinsiyyah al-Miṡliyyah tidak sama dengan perilaku liwath kaum nabi Luth. Al- Jinsiyyah al-Miṡliyyah yang dimaksud adalah relasi sama suka. Sayangnya Youssef tidak menegaskan dan tidak menjelaskan lebih jauh batasan relasi sama suka. Sementara itu, sistem kuasa pengetahuan menghegemoni orientasi seksual yang dianggap normal adalah heteroseksual, homoseksual dianggap menyimpang, aneh dan immoral. Di sisi lain, perilaku liwath kaum nabi Luth yang mengundang azab dikisahkan dalam Alquran sebagai penegasan bahwa perilaku tersebut melewati batas. Argumentasi Youssef mengenai perbuatan keji lain seperti merampok, menjarah, menzalimi satu sama lain, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat umum terkesan naif. Jika memang yang dimaksud demikian, tentulah akan ditekankan pada ayat-ayat yang lain.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item