UPACARA TEPUK TEPUNG TAWAR DALAM PROSESI PERKAWINAN ADAT MELAYU (STUDI PANDANGAN TOKOH ADAT DI DESA PANTAI CERMIN KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU)

RIZKI JULI ANDIKA, NIM. 12350023 (2018) UPACARA TEPUK TEPUNG TAWAR DALAM PROSESI PERKAWINAN ADAT MELAYU (STUDI PANDANGAN TOKOH ADAT DI DESA PANTAI CERMIN KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (UPACARA TEPUK TEPUNG TAWAR DALAM PROSESI PERKAWINAN ADAT MELAYU (STUDI PANDANGAN TOKOH ADAT DI DESA PANTAI CERMIN KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU))
12350023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (9MB) | Preview
[img] Text (UPACARA TEPUK TEPUNG TAWAR DALAM PROSESI PERKAWINAN ADAT MELAYU (STUDI PANDANGAN TOKOH ADAT DI DESA PANTAI CERMIN KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU))
12350023_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Tepuk Tepung Tawar merupakan salah satu upacara adat perkawinan yang berlaku pada masyarakat Melayu dalam rangka memohon kepada Allah agar orang yang menikah diberi keselamatan, kedamaian dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Namun di Desa Pantai Cermin upacara tersebut tidak hanya sebatas resepsi tetapi lebih dari itu, merupakan pakaian adat. Jika melangsungkan perkawinan menggunakan adat istiadat maka upacara Tepuk Tepung Tawar merupakan suatu keharusan. Setiap bahan yang digunakan dalam perangkat Tepuk Tepung Tawar ini memiliki makna dan tujuan serta saling memiliki keterkaitan satu dengan lainnya. Proses ini menunjukkan bahwa masyarakat Melayu memiliki hubungan yang erat dengan alam dan lingkungan hidup yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu pokok masalah dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana pandangan tokoh adat tentang tata cara pelaksanaan upacara tersebut dan makna-makna yang menyertainya; (2) apa faktor yang menyebabkan pergeseran dalam praktik upacara tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Data peneliti peroleh melalui wawancara dan dokumentasi kepada para tokoh adat sebagai yang mengetahui dan memahami hukum adat Melayu. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif. Pendekatan penelitian ini melalui pendekatan antropologi hukum. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Amalgamasi Hukum Islam dan Adat oleh Ratno Lukito, Pluralisme hukum dan „urf. Hasil penelitian ini adalah pelaksanaan upacara Tepuk Tepung Tawar ini terdiri dari beberapa unsur, yaitu: Keluarga dekat, Pemerintah, Pemangku adat dan unsur Ulama. Upacara ini dimulai dengan mengoleskan sedikit tepung tawar ketelapak tangan pengantin, menabur-naburi bunga rampai, beras kuning, beras basuh, dan bertih ke badan pengantin, kemudian merenjiskan tampang tawar (ramuan enam dedaunan) kepada pengantin. Upacara ini di tutup oleh ongku lunak atau pemuka agama sekaligus memimpin doa bersama. Praktik tersebut mengandung nilai-nilai positif dalam kehidupan masyarakat, karena memperkuat ukhwah-solidaritas sosial masyarakat dan keseimbangan hukum antara adat, Islam dan negara. Namun terjadi pergeseran baik pandangan maupun praktik sehingga eksistensi adat istiadat tidak lagi begitu sakral sebagaimana dahulunya. Sehingga perlu kesadaran kolektif dan usaha berbagai pihak untuk menjaga norma adat serta memperkuat identitas masyarakat adat dalam keberagaman.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. H. Abu Bakar Abak, MM
Uncontrolled Keywords: Upacara tepuk tepung tawar, perkawinan, adat melayu
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 27 Jul 2018 10:53
Last Modified: 27 Jul 2018 11:06
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/30450

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum