ZAKAT HARTA KOLEKSI DALAM HUKUM ISLAM

TARJANA, NIM. 98383220 (2004) ZAKAT HARTA KOLEKSI DALAM HUKUM ISLAM. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (ZAKAT HARTA KOLEKSI DALAM HUKUM ISLAM)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (ZAKAT HARTA KOLEKSI DALAM HUKUM ISLAM)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

ABSTRAK Dalam Islam harta adalah sarana yang digunakan manusia untuk bisa menuju pada kebaikan baik di dunia maupun di akhirat. Harta bukanlah tujuan final manusia dalam kehidupan ini. Karena akhirat jualah garis finish kehidupan manusia. Manusia mcmang tidak dapat dilepaskan dari harta benda untuk mencukupi kebutuhan hidupnya,tetapi Islam mengajarkan hendaknya harta benda yang dipakai untuk mcncukupi kcbutuhan terscbut kadamya tidak terlalu besar. Cukuplah sekedar untuk memenuhi kebutuhan manusia dan tidak terlalu berlebihan, sedangkan selebihnya hendaknya ditunaikan kepada mereka yang tidak mampu. Pembayaran sebagian harta dari kas harta seorang muslim ini disebut dengan zakat. Tctapi yang mcnjadi masalah kemudian adalah, sampai di manakah batas minimal kebutuhan manusia sehingga setelah melebihi kebutuhan tersebut dia dikenakan aturan zakat? Dalam teori sosial dikenal ada tiga jenis kebutuhan: kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Penyusun dalam hal ini mensejajarkan tiga kebutuhan tersebut secara hirarkis dengan teori {iariiri,/Ja}i dan ta/Jslni dalam hukum Islam. Berangkat dari pertanyaan sederhana ini, penyusun menemukan salah satu masalah yang sangat relevan dengan kasus ini, yakni masalah harta koleksi. Masalah harta koleksi cukup signifikan untuk dijadikan objek pembahasan di sini. Karena status dari harta ini tidak jelas dalam kategorisasi kebutuhan jenis yang mana sehingga dari sini nanti bisa ditentukan apakah dia wajib dizakati ataukah tidak? Kalaupun nanti dia wajib dizakati lantas berapakah prosentase zakatnya? Dan bagaimanakah cara mengeluarkannya?. Penelitian ini mumi penelitian pustaka yang lebih memfokuskan diri pada data-data tertulis tentang jenis-jenis harta koleksi. Sifat penelitian adalah deskriptif analitik. Yakni dengan mendeskripsikan masalah zakat harta koleksi dan mengalisisnya dari sudut pandang hukum Islam. Pendekatan yang digunakan adalah normatif. Untuk analisis data, digunakan pola pikir induktif, yakni sebuah pola pikir yang berangkat dari fakta khusus yang nantinya akan digeneralisasikan pada fakta yang sifatnya umum. Dalam analisis penyusun, harta koleksi tidaklah termasuk kebutuhan primer ataupun sekunder. Posisinya hanya bisa ditempatkan dalam domain jenis kebutuhan tersier. Karena ketiadaan harta koleksi tidak membahayakan jiwa raga manusia ataupun membuat kehidupan manusia menjadi sempit sulit, sebagai batasan dari kebutuhan primer atuapun sekunder. Di pihak lain, dalam pandangan penyusun pula, harta yang masuk kategori kebutuhan tersier tidak bisa dimasukkan dalam klasifikasi kebutuhan yang bisa menggugurkan kewajiban zakat. Zakat masih tetap diwajibkan dalam harta koleksi ini. Scmentara itu untuk penentuan prosentase atau kadar zakatnya, penyusun mcnganalogikannya dengan harta emas dan perak. Illatnya, kedua jenis hart a ini sama-sama merupakan barang berharga sekaligus tidak diperdagangkan, alias hanya disimpan. Karena kalau diperjualbelikan tentunya qiyasnya dilakukan pada harta perdagangan. Jadi, prosentase zakatnya adalah 2,5 % dari total harta yang itu harus dibayarkan pada waktu setahun setelah membeli.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. ABDUL HALIM, M.Hum H.WAWAN GUNAWAN, S.Ag, Lc
Uncontrolled Keywords: Hukum Islam,zakat harta koleksi
Subjects: Muamalat
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Muamalah (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 05 Sep 2018 13:20
Last Modified: 05 Sep 2018 13:20
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/30772

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum